jurnal reading vaksin campak

23
nal Reading sles in Children Vaccinated With 2 Doses of Oleh: Magdalena Wibawati G99141061/ F-10-2015 Pritami G99141112/ F-11-2015 Pembimbing: dr. Yulidar Hafidh, Sp.A(K)

Upload: magdalena-wibawati

Post on 11-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

Journal Reading

Measles in Children Vaccinated With 2 Doses of MMR

Oleh:Magdalena Wibawati G99141061/ F-10-2015Pritami G99141112/ F-11-2015

Pembimbing:dr. Yulidar Hafidh, Sp.A(K)

Page 2: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

ABSTRAK

Latar Belakang• Investigasi outbreak di canada didapatkan bahwa

vasin 2-dosis memiliki efektifitas 94%• Penerima vaksin campak 2 dosis secara signifikan

memiliki resiko lebih tinggi (2-4 kali) jika vaksin campak diberikan pertama kali umur 12 dibanding pada umur ≥ 15 bulan

• tidak ada efek yang berbeda jika dosis kedua diberikan pada usia sekolah

Metode• kasus kontrol berpasangan; melibatkan subyek yang

diberikan 2 dosis vaksin• kasus dikonfirmasi dgn laboratorium atau epidemiologi• umur 5-17 tahun • Setiap kasus dipasangkan dengan 5 kontrol

Page 3: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

• Hasil: dari total 102 kasus dan 510 kontrol yang berpartisipasi; 89% dari kasus berumur 13-17 tahun. Jika dibandingkan pemberian dosis pertama pada umur 12-13 bulan dengan ≥ 15 bulan, resiko campak pada peserta dari luar sekolah outbreak adalah 6 kali lebih besar (interval kepercayaan 95%, 1.33–29.3) dan 5.2 kali lebih besar pada semua partisipan (interval kepercayaan 95%, 1.91–14.3) (peserta dari sekolah outbreak + dari luar sekolah).

Kesimpulan: resiko lebih besar pada penerima 2-dosis campak yang diberikan pertama pada umur 12-30 bulan dibanding ≥ 15 bulan telah dikonfirmasi pada data quebec. Mekanismenya masih belum diketahui, namun kegagalan vaksin pada penerima 2-dosis dapat menjadi dapak substansial untuk upaya eleminasi campak melalui vaksin 2-dosis. Umur yang optimal untuk pemberian dosis pertama dapat menjadi evaluasi tambahan.

Page 4: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

LATAR BELAKANG

Vaksin campak dikembangkan pada tahun 1950, dianjurkan diberikan pada umur 9 bulan

efektifitasnya lebih besar jika vaksinasi dilakukan pada usia yang lebih tua

Hal ini karena pengaruh dari antibodi campak maternal

perlindungan meningkat jika pemberian pertama diberikan pada umur yang lebih tua, (15 bulan)

Page 5: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

LATAR BELAKANG

Di AS, rekomendasi pemberian vaksin campak dengan 1 dosis pada usia:• 9 bulan : tahun 1963• 12 bulan : tahun1965• 15 bulan : tahun1976 • 12-15 bulan : tahun 1998

Berdasarkan hipotesis dan penelitian ini didapatkan bahwa dosis kedua dapat memperbaiki kegagalan serokonventer

beberapa negara menerapkan program 2-dosis pada tahun 1990.

Page 6: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

LATAR BELAKANG

Investigasi outbreak campak sebelumnya yang dilakukan di sebuah sekolah lanjutan di quebec, canada didapatkan : vasin 2-dosis memiliki efektifitas 94%.

Penerima vaksin campak 2 dosis secara signifikan memiliki resiko lebih tinggi (2-4 kali) jika vaksin campak diberikan pertama kali umur 12 bulan dibanding pada umur ≥ 15 bulan,

Tidak ada efek yang berbeda jika dosis kedua diberikan pada usia sekolah.

Page 7: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

METODE

Campak dipastikan dengan tes laboratorium atau dengan hubungan epidemiologi • deteksi virus: kultur atau PPCR• imunoglobulin M spesifik campak untuk mengetahui hilangnya efek vaksin.

presentasi klinis yang khas

• demam ≥38.3°C,batuk atau coryza, atau konjungtivitis dan ruam mukopapular general selama paling tidak 3 hari

hubungan epidemiologi untuk konfirmasi laboratoris kasus campak.

Page 8: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

METODE

Kriteria inklusi :

Telah menerima 2 dosis vaksin campak

Dosis pertama diberikan pada ≥12 bulan

Dosis kedua diberikan ≥28 hari setelah dosis pertama dan ≥14 hari sebelum muncul ruam pada kasus

Umur antara 5-17 tahun.

• Kasus dilaporkan dari seluruh provinsi ke kementrian kesehatan antara 1 januari sampai 31 desember 2011.

• Kontrol dicocokkan tanggal lahirnya (±6 bulan) dan masuk sekolah pada tahun 2010 sampai 2011.

• Untuk masing-masing kasus, 5 kontrol secara acak dipilih dari daftar siswa vaksinasi campak di provinsi yang sesuai kriteria.

Kasus control berpasangan

Page 9: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

HASIL

17 (+) imunoglobulin M spesifik campak3 kultur (+)

725 pasien kasus campak

507 berumur 5-17 tahun;

102 telah menerima 2

dosis pada umur ≥12 bulan,

82 orang telah dikonfirmasi

secara epidemiologi

20 dikonfirmasi melalui

laboratorium

1 telah menerima 3

dosis, 18 menerima 1

dosis,

337 belum vaksinasi,

49 tidak diketahui

Page 10: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK
Page 11: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK
Page 12: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

HASIL

• Dari total 102 kasus dan 510 kontrol yang berpartisipasi; 89% dari kasus berumur 13-17 tahun.

• Jika dibandingkan pemberian dosis pertama pada umur 12-13 bulan dengan ≥ 15 bulan, resiko campak pada peserta dari luar sekolah outbreak adalah 6 kali lebih besar (interval kepercayaan 95%, 1.33–29.3) dan 5.2 kali lebih besar pada semua partisipan (interval kepercayaan 95%, 1.91–14.3) (peserta dari sekolah outbreak + dari luar sekolah).

Page 13: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

DISKUSI

Page 14: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

Penelitian epidemi campak tahun 2011 di Quebec

risiko terkena campak pada penerima 2 dosis secara signifikan lebih tinggi (2-4 kali) ketika vaksin campak pertama kali diberikan pada usia 12 bulan dibandingkan dengan vaksin campak pertama kali diberikan pada usia ≥15 bulan

Efek dari usia saat pemberian dosis pertama paling menonjol pada anak-anak

yang lahir dari ibu yang mungkin telah terinfeksi oleh virus campak

Page 15: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

• Anak-anak yang divaksinasi pertama pada usia ≤12 bulan cenderung mengalami serokonversi setelah imunisasi ulang dan memiliki antibodi dengan level yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan pemberian pada usia ≥ 13 bulan.

• Terdapat risiko yang terkait dengan usia dini pada pemberian dosis pertama, namun terdapat sedikit penelitian mengenai risiko pada anak-anak yang lahir dari ibu yang divaksinasi dibandingkan dengan anak-anak yang lahir dari ibu yang terinfeksi.

• Keterbatasan ini disebabkan oleh sedikitnya jumlah partisipan penelitian yang lahir dari ibu divaksinasi dan penggunaan tahun kelahiran ibu (sebelum 1970) sebagai subjek terinfeksi campak.

Page 16: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

• Insiden terkena campak lebih tinggi pada remaja (75,6 per 100.000) dibandingkan dengan orang dewasa berusia 18 sampai 35 tahun (5,3 per 100.000).

• Remaja menerima 2 dosis MMR pada usia 12 dan 18 bulan melalui program rutin, sedangkan sebagian besar orang dewasa muda menerima vaksin campak monovalen sebagai dosis kedua mereka pada usia sekolah selama kampanye massal pada tahun 1996.

Page 17: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

• Hasil penelitian kami tidak dapat dijelaskan oleh sifat vaksin karena semua peserta menerima Merck MMR-II, yang merupakan satu-satunya produk yang mengandung campak yang digunakan di Amerika Utara pada waktu itu.

• Kesalahan penanganan atau faktor lain yang mempengaruhi kualitas vaksin tidak menjelaskan efek selektif dengan dosis pertama pada usia tetapi akan mempengaruhi semua orang yang divaksinasi.

• Jenis kelamin tidak memiliki pengaruh pada hubungan antara campak dan usia pada pemberian dosis pertama yang kami laporkan.

Page 18: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

Pada tahun 1989, the Advisory Committee on Immunization Practices and the American Academy of Family Physicians merekomendasikan 2 dosis campak dengan pemberian dosis pertama pada usia 15 bulan. Pada tahun 1998, usia yang direkomendasikan untuk dosis pertama

diubah menjadi 12 sampai 15 bulan. Pada tahun 2011, remaja usia 13 hingga 16 tahun lahir antara tahun 1995 dan 1998.

2 faktor lain mungkin memberi kontribusi pada perlindungan yang lebih baik dari remaja AS pada tahun 2011: pemberian vaksin dosis pertama pada usia yang lebih tua dan proporsi yang lahir dari ibu

yang divaksinasi lebih besar.

Pada tahun 2011 terdapat penyakit campak di AS yang merupakan ‘impor’ dari negara lain, namun hal ini tidak memicu penyebaran epidemi. Hal ini dapat dijelaskan karena adanya perbedaan dalam

tindakan pengendalian serta cakupan vaksin.

Page 19: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

• The US National Immunization Survey menunjukkan bahwa proporsi anak-anak berusia 19-35 bulan yang menerima dosis MMR pertama mereka sebelum usia 13 bulan meningkat dari 31% pada 1997 menjadi 44,7 % pada tahun 2001.

• Remaja AS juga lebih mungkin untuk dilahirkan dari ibu divaksinasi, karena program campak AS dimulai pada awal 1960-an, perempuan berusia ≤ 30 tahun pada 1995-1998 sebagian besar divaksinasi dan melahirkan dua pertiga dari bayi.

• Sebaliknya, 70% dari kasus dan kontrol kami lahir dari ibu yang diduga telah terinfeksi (lahir sebelum 1970). Karena anak-anak di Amerika Serikat dan Kanada sekarang lahir dari ibu divaksinasi, efek usia pada dosis pertama mungkin menjadi kurang jelas.

Page 20: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

Saat ini, campak telah dieliminasi dari Amerika, dan pengalaman global sangat mendukung kekebalan tahan lama dari 2 dosis vaksin campak.

Namun, kejadian tidak terduga pada orang yang mendapatkan dua kali vaksinasi pada epidemi di Quebec harus dianggap sebagai sinyal untuk dilakukan penyelidikan tambahan.

Secara khusus, lokasi lain dengan campak yang sedang berlangsung dapat mengeksplor hubungan epidemiologi yang telah kami angkat, dan serosurvei bayi yang menerima dosis pertama MMR pada usia lebih awal dibandingkan kemudian akan memberikan informasi yang baik.

Page 21: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

KESIMPULAN

Page 22: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

• Meskipun orang yang tidak divaksinasi harus tetap menjadi target utama untuk vaksinasi campak, kerentanan tak terduga kami telah mengidentifikasi pada orang yang telah mendapatkan dua kali vaksinasi pada akhirnya bisa tetap terkena campak.

• Jika efek vaksinasi awal secara permanen mengubah kemampuan untuk merespon dosis berikutnya, bahkan menambahkan dosis ketiga atau keempat mungkin tidak memberikan perlindungan jangka panjang. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami mekanisme kegagalan vaksin primer atau hilangnya perlindungan vaksin seperti pada penelitian kami.

Page 23: JURNAL READING VAKSIN CAMPAK

TERIMA KASIH