jurnal skripsi

7
ANALISA TINGKAT PELAYANAN PELABUHAN BIRA, KABUPATEN BULUKUMBA KASPIN   D311 07 906 Konsentrasi Transportasi Laut, Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea Makassar 90245 E-Mail: [email protected] ABSTRAK  Adanya peningkatan jumlah permintaan akan sarana transportasi laut merupakan salah satu faktor dalam pengembangan fasilitas dermaga pada suatu pelabuhan. pelabuhan bira yang terletak di Kabupaten Bulukumba merupakan pelabuhan yang memiliki wilayah hinterland cukup luas yakni Kabupaten Bulukumba, Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Jeneponto. melayani pelabuhan Pamata, Sikeli, Tondasi, Patumbukan, Jampea, Marapokot dan Labuang Bajo.  Analisa data dilakukan dengan menggunakan rumusan Regresi Linier Berganda dan diperoleh hasil kunjungan kapal untuk tahun 2020 adalah sejumlah 2071 serta BOR untuk tahun 2020 adalah sebesar 40.52%, menurut untad untuk sebesar itu dibutuhkan 2 tambatan.  Dengan mengurangi waktu Bongkar Muat (B/M) dari 1,5 jam menjadi 1,48 jam maka dapat diperoleh BOR 40% sehingga tidak perlu melakukan penambahan tambatan. Kapal cepat minanga ekspress yang beroperasi di pelabuhan bulukumba dan memberi dampak dengan menurunnya jumlah muatan penumpang pada kisaran 21,05 % dengan BOR untuk tahun 2020 sebesar 33,61%. Keyword : BOR, hinte rland, pelabuhan

Upload: ruslan-haryandi

Post on 11-Oct-2015

70 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 JURNAL SKRIPSI

    1/7

    ANALISA TINGKAT PELAYANAN PELABUHAN BIRA,KABUPATEN BULUKUMBA

    KASPIN D311 07 906Konsentrasi Transportasi Laut, Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

    Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea Makassar 90245E-Mail:[email protected]

    ABSTRAK

    Adanya peningkatan jumlah permintaan akan sarana transportasi laut merupakan salah satu faktor

    dalam pengembangan fasilitas dermaga pada suatu pelabuhan. pelabuhan bira yang terletak di

    Kabupaten Bulukumba merupakan pelabuhan yang memiliki wilayah hinterland cukup luas yakni

    Kabupaten Bulukumba, Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Bantaeng

    dan Kabupaten Jeneponto. melayani pelabuhan Pamata, Sikeli, Tondasi, Patumbukan, Jampea,

    Marapokot dan Labuang Bajo.

    Analisa data dilakukan dengan menggunakan rumusan Regresi Linier Berganda dan diperoleh hasilkunjungan kapal untuk tahun 2020 adalah sejumlah 2071 serta BOR untuk tahun 2020 adalah

    sebesar 40.52%, menurut untad untuk sebesar itu dibutuhkan 2 tambatan. Dengan mengurangiwaktu Bongkar Muat (B/M) dari 1,5 jam menjadi 1,48 jam maka dapat diperoleh BOR 40% sehingga

    tidak perlu melakukan penambahan tambatan.

    Kapal cepat minanga ekspress yang beroperasi di pelabuhan bulukumba dan memberi dampak

    dengan menurunnya jumlah muatan penumpang pada kisaran 21,05 % dengan BOR untuk tahun

    2020 sebesar 33,61%.

    Keyword : BOR, hinterland, pelabuhan

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 5/21/2018 JURNAL SKRIPSI

    2/7

    1. PENDAHULUAN

    Pelabuhan Bira merupakan salah satu infrastruktur vital di wilayah selatan Kabupaten BulukumbaPropinsi Sulawesi Selatan. Pelabuhan ini melayani kapal-kapal Ferry yang melayari rute pelabuhanBira dengan pelabuhan Pamatata (Kabupaten Selayar), Sikeli (Sulawesi Tenggara), Tondasi(Sulawesi Tenggara), Patumbukan (Kabupaten Selayar), Jampea (pulau di Kabupaten Selayar),

    Marapokot (Kabupaten Nagekeo NTT) dan Labuang Bajo (Kabupaten Manggarai Barat, NTT). Dalampemenuhan kebutuhan di wilayah Hinterland pelabuhan Bira dan wilayah Foreland pelabuhan tujuanmaka pelabuhan Bira tersebut harus berjalan maksimal sesuai dengan fungsinya.

    Saat ini selain pelabuhan Bira di wilayah selatan Kabupaten Bulukumba juga terdapat pelabuhan lainyang beroperasi yakni pelabuhan Bulukumba, dimana pada pelabuhan tersebut juga beroperasiKapal Cepat Minanga Ekspres dengan rute pelayaran Bira-Pamata (Kabupaten Selayar). Sejakberoperasinya Kapal Cepat Minanga Ekspres dari bulan September 2010 hingga November 2010diperkirakan telah mengangkut sebanyak 9.600 orang. Keunggulan yang dimiliki oleh kapal cepatterletak pada Point Time (waktu tempuh perjalanan) dari pelabuhan asal ke pelabuhan tujuan. Kondisiini tentunya akan mempengaruhi jumlah muatan pelabuhan Bira Pamatata utamanya dari segi

    jumlah muatan penumpang kapal Ferry.

    Berdasarkan uraian tersebut diatas serta untuk lebih memperjelas kemungkinan adanya perubahan

    potensi muatan penumpang pelabuhan Bira, maka perlu dikaji kinerja pelabuhan Bira dimasa yangakan datang.

    2. TINJAUAN PUSTAKA

    Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 tahun 2001 menjelaskan bahwa pelabuhan adalahtempat yang terdiri atas daratan dan perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatanpemerintah dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat bersandar, berlabuh, naikturun penumpang dan bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayarandan kegiatan penunjang serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

    Fungsi dan perana pelabuhan

    Menurut Suryono, (2003, hal. 9), fungsi sebuah pelabuhan paling tidak ada empat, yaitu :

    a. Link

    Pelabuhan dipandang sebagai mata rantai proses transportasi dari node asal barang sampai nodetujuan barang. Pelabuhan mempunyai fungsi sebagai Link, maksudnya unit kerja yang melaksanakan

    kegiatan pelayaran harus mampu menciptakan sistem sedemikian rupa sehingga memudahkan nodelain melaksanakan kegiatannya baik dari aspek pelayanan barang maupun pelayanan transportasilainnya.

    b. Interface

    Pelabuhan mempunyai fungsi inteface maksudnya pelabuhan menyediakan berbagai fasilitas danpelayanan jasa yang dibutuhkan untuk perpindahan moda angkutan darat kekapal atau sebaliknyadalam kegiatan transhipment.

    c. Gateway

    Pelabuhan berfungsi sebagai gateway, artinya pelabuhan melaksanakan prosedur dan peraturanyang harus diikuti kapal yang menyinggahi pelabuhan. Fungsi perpindahan muatan dari sudutpandang pengusaha pelabuhan ditinjau secara teknis terdiri atas perlengkapan fasilitas kapal keluarmasuk pelabuhan, penambatan dan pelepasn tali tambat, bongkar muat barang dari kapal, mengecekbarang, menggudangkan barang serta bongkar muat barang sampai kejaringan transportasi umum.Fungsi perpindahan barang dari sudut pandang pemilik kapal adalah pelayanan kapal selamadipelabuhan seefisien mungkin sehingga waktu kapal berada dipelabuhan dapat dipercepat. Fungsiperpindahan muatan dari pandangan pengirim barang disini memperhitungkan bunga uang yangtertanam didalam barang sebagai biaya penyimpanan barang. Fungsi perpindahan barang bagi pihakpemerintah adalah kelancaran arus barang untuk mendapatkan manfaat sosial semaksimal mungkin.

  • 5/21/2018 JURNAL SKRIPSI

    3/7

    3. METODE PENELITIAN

    Penelitian di lakukan selama enam bulan (September 2010 hingga Februari 2011). Adapun lokasiutama penelitian berada di Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba Propinsi Sulawesi-Selatan.Dengan memperhatikan validasinya, maka data diambil dari beberapa instansi pemerintah yangterkait diantaranya :

    a. ASDP Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumbab. Biro Pusat Statistik (BPS) Propinsi SulawesiSelatan yang berkedudukan di Kota Makassarc. Dinas Perhubungan Propinsi Sulawesi-Selatan yang berkedudukan di Kota Makassard. Beberapa literatur yang berhubungan dengan rumusan masalah dan tujuan penulisan berupa

    laporan bulanan Pelabuhan Bira dan laporan kinerja operasi Pelabuhan Indonesia IV Makassarserta Jurnal Transportasi dan Logistik.

    1. Metode pengumpulan data

    Pengumpulan data dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut ;

    a. Sistem dokumentasi, yaitu pengambilan data dalam bentuk arsip.b. Sistem wawancara, yaitu pengumpulan data informasi dari kantor Pelabuhan Bira, pengelola

    pelabuhan serta beberapa pihak terkait.

    2. Teknik analisis data

    Berdasarkan data-data yang diperoleh kemudian dilakukan analsis perhitungan dengan carasebagai berikut :

    a. Menentukan Hinterland dan Foreland pelabuhan

    Dalam menentukan hinterland suatu pelabuhan maka yang harus diperhitungkan adalahseberapa berpengaruh wilayah tersebut terhadap arus kunjungan kapal suatu pelabuhan.

    b. Analisa tingkat pemanfaatan dermaga

    Dalam menganalisa tingkat pemanfaatan dermaga terlebih dahulu dilakukan pengamatanbentuk dan cara sandar kapal didermaga serta menentukan variable-variabel yangdibutuhkan. Adapun persamaan yang di gunakan adalah persamaan (1) dengan asumsi

    bahwa dermaga yang terbagi atas beberapa tambatan maka penggunaan tambatan tidak dipengaruhi oleh panjang kapal.

    ( )

    ( )

    Dimana :

    BOR = Bert Occupancy RatioWaktu terpakai = waktu kapal di dermaga samapai kapal meninggalkan dermagaWaktu tersedia = waktu operasional kapal di dermaga

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

    a. Letak Geografis dan hinterlandpelabuhan

    Pelabuhan Bira terletak di Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulsel pada 0o12' LS dan 8oLU, danantara 116

    o48'BB - 122

    o36' BT. Propinsi Sulawesi-Selatan sebelah utara berbatasan dengan

    Sulawesi Barat, sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar, sebelah timur berbatasandengan Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara dan di sebelah selatan berbatsan dengan LautFlores.

    Dari hasil wawancara diperoleh keterangan bahwa selain Kabupten Bulukumba, hinterlandpelabuhan Bira meliputi beberapa wilayah disekitarnya yaitu Kabupaten Sinjai, KabupatenJeneponto, Kabupaten Takalar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bone, Kabupaten Gowa danKota Makassar.

  • 5/21/2018 JURNAL SKRIPSI

    4/7

    Gambar : Pelabuhan Bira

    b. Data dan arus kunjungan kapal

    Merupakan catatan dari jumlah kunjungan kapal pada tahun tertentu, berikut adalah jumlah aruskunjungan kapal yang datang di Pelabuhan Bira.

    Tabel 4.1 Arus kunjungan kapal Pelabuhan Bira tahun 2004 2009

    Tahun Jumlah Kunjungan

    2005 383

    2006 435

    2007 450

    2008 569

    2009 707

    Sumber : Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba

    Jadwal Kunjungan Kapal Pada Pelabuhan Bira Tahun 2009/2010

    NO. HARI NAMA KAPALJUMLAHKUNJUNGAN

    01 Senin KMP. Bontoharu 2 trip

    02 Selasa KMP. Bontoharu 2 trip

    03 Rabu KMP. Bontoharu

    KMP. Belida

    3 trip

    04 Kamis KMP. Bontoharu 2 trip

    05 Jumat KMP. Bontoharu 2 trip

    06 Sabtu KMP. Bontoharu 2 trip

    07 Minggu KMP. Bontoharu KMP. Sangke Pallangga

    3 trip

    TOTAL KUNJUNGAN KAPAL DALAM 1 MINGGU 16 TRIP

    Sumber : UPT Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba

  • 5/21/2018 JURNAL SKRIPSI

    5/7

    Data angkutan yang berangkat dan tiba di pelabuhan Bira :

    Data angkutan yang berangkat di Pelabuhan Bira tahun 2005- 2009

    No. TahunPenumpan

    g

    (Orang)

    Gol. II(unit)

    Motor

    Gol. III(unit)

    Mobil

    Gol. IV(unit) Bus

    Barang(ton)

    Ket.

    01 2005 67.341 6548 2543 3904 6503 Muat

    02 2006 72.454 7003 2908 4562 6751 Muat

    03 2007 73.388 7547 3168 4957 7848 Muat

    04 2008 77.510 8888 3933 5856 8155 Muat

    05 2009 87.648 9509 4006 5868 8132 Muat

    Data angkutan yang tiba di Pelabuhan Penyeberangan Bira tahun 2005 - 2009

    No. TahunPenumpan

    g(Orang)

    Gol. II(unit)Motor

    Gol. III(unit)Mobil

    Gol. IV(unit) Bus

    Barang(ton)

    Ket.

    01 2005 62.992 6032 2873 3117 3256 Bongkar

    02 2006 67.901 6442 3009 3501 3871 Bongkar

    03 2007 73.266 7990 3101 4004 2299 Bongkar

    04 2008 88.623 7981 3860 4687 6831 Bongkar

    05 2009 90.823 13.685 7227 4868 5508 Bongkar

    c. Prediksi arus kunjungan kapal tahun 2020

    Berdasarkan tabel kunjungan kapal, kunjungan kapal di dermaga Pelabuhan Bira tahun 2009adalah 707 kapal. Peramalan kunjungan kapal untuk tahun 2020 adalah dengan menggunakanmetode regresi berganda, dan berikut adalah hasil yang diperoleh :

    Table 4. 5 Hasil peramalan kunjungan kapal tahun 2020

    n Call Kapal n Call Kapal

    2005 383 2013 1019

    2006 435 2014 1136

    2007 404 2015 1263

    2008 569 2016 1400

    2009 707 2017 1549

    2010 720 2018 1709

    2011 812 2019 1883

    2012 911 2020 2071

    Sumber : Hasil olah data

    Dengan jumlah kunjungan kapal sebanyak itu maka BOR untuk tahun 2020 dengan waktubongkar muat 1,5 jam adalah 40,52 %, perbandingan antara tingkat pemanfaatan dermaga yangdiberikan UNTAD untuk BOR 40,52 % adalah dengan 2 tambatan. Pengurangan waktu bongkarmuat dari 1,5 jam menjadi 1,48 jam menghasilkan BOR 40%, sehingga bisa disimpulkan bahwa

    untuk tahun 2020 pelabuhan Bira tidak perlu melakukan penambahan dermaga mengingatpengurangan waktu B/M yang dibutuhkan untuk memperoleh BOR 40 % hanya berkisar 0,02 jam.

  • 5/21/2018 JURNAL SKRIPSI

    6/7

    d. Perkiraan pengaruh operasional kapal cepat

    Sesuai kriteria angkutannya, kapal cepat Minanga Express dari bulan September 2010 hinggaNovember 2010 telah mengangkut 9.000 orang penumpang. Hal ini di dasarkan pada jumlahtrayek serta kapasitas muatan kapal tersebut, berikut adalah rincian jumlah muatan sertapengaruhnya terhadap jumlah muatan kapal Ferry yang beroperasi di rute yang sama.

    Kapal cepat Minanga Express memiliki kapasitas 130 penumpang, dan dari hasil wawancaradengan beberapa nara sumber diperoleh rata-rata jumlah penumpang kapal cepat MinangaExpress dalam setengah trip adalah sebanyak 45 penumpang dan dalam satu trip sebanyak 90penumpang. Dalam sehari kapal cepat Minanga Express bisa mengangkut sebanyak 160penumpang dengan dua trip, Bulukumba Selayar dan Selayar - Bulukumba.

    Untuk kapal Ferry yang beroperasi di rute Bira Selayar dengan kapasitas penumpang 300orang ditambah barang bawaan serta kendaraan. Jumlah muatan rata-rata adalah 150penumpang dalam setengah trip (BulukumbaSelayar). Dalam sehari kapal Ferry bisamengangkut penumpang sebanyak 600 orang dengan dua trip, Bulukumba Selayar dan Selayar- Bulukumba. Sehingga selama beroperasinya kapal cepat Minanga Ekspress, ada sekitar21.05% potensi muatan penumpang kapal Ferry yang beralih ke kapal cepat.

    Sehingga dapat dihitung BOR2020 dengan beroperasinya kapal cepat adalah 33,618 %.

    Perbandingan antara tingkat pemanfaatan dermaga yang diberikan UNTAD untuk BOR 33,618% adalah dengan 1 tambatan.

    4. Alternatif operasional pelabuhan

    Jumlah kunjungan kapal pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 2071 kapal dalam setahun.Dengan total waktu yang tersedia adalah 24 jam serta faktor alam berupa pasang surut yang rutinterjadi setiap harinya selama 3 jam maka BOR = 40,52 %. Jika kondisi pelabuhan diasumsikanberjalan normal tanpa pengaruh kondisi pasang surut berupa dilakukannya pengerukan makadapat dihitung :

    Waktu terpakai dalam 1 tahun= (jumlah kunjungan kapal/tahun) x waktu kapal rata-rata di tambatan

    = 2071 x 1.5 jam= 3106.5 jam

    Waktu tersedia= (waktu operasional pelabuhan/hari) x jumlah hari dalam 1 tahun= 24 jam/hari x 365 hari= 8760 jam

    ()

    Perbandingan antara tingkat pemanfaatan dermaga yang diberikan UNTAD untuk BOR 35,46 %adalah dengan 1 tambatan. Jumlah tambatan yang dimiliki pelabuhan Bira saat ini adalah 1tambatan sehingga tidak perlu dilakukan penambahan untuk tahun 2020.

    5. KESIMPULAN

    a) Berdasarkan hasil penelitian dan hasil olah data, maka dapat di simpulkan bahwa kunjungankapal pada tahun 2009 yaitu 707 kapal dengan waktu bongkar muat 1.5 jam/kapal.

    b) Untuk tahun 2020 diperkirakan jumlah kunjungan kapal di pelabuhan Bira akan mencapai2071, dengan waktu bongkar muat dipelabuhan 1,5 jam maka diperoleh tingkat pemanfaatandermaga (BOR) sebesar 40,52%. Menurut UNTAD dengan BOR sebesar 40,52% makapelabuhan Bira untuk tahun 2020 sudah tidak memungkinkan untuk melayani kunjungankapal saat itu dengan 1 tambatan sehingga perlu untuk melakukan penambahan 1 tambatanagar menjadi 2 tambatan.

    c) Dengan mengurangi waktu bongkar muat dari 1,5 jam menjadi 1,48 jam maka dapatdiperoleh BOR 40% sehingga tidak perlu melakukan penambahan tambatan.

    d) Perkiraan jumlah kunjungan kapal di pelabuhan Bira akibat pengaruh operasional kapal cepatpada tahun 2020 adalah sekitar 1636,09 dengan tingkat pemanfaatan dermaga sebesar

  • 5/21/2018 JURNAL SKRIPSI

    7/7

    33,61%. Menurut UNTAD dengan BOR sebesar 33,61% maka pelabuhan Bira untuk tahun2020 masih cocok untuk melayani kunjungan kapal saat dengan 1 tambatan.

    6. DAFTAR PUSTAKA

    1. --------, 2010, ASDP Cabang Bira, Kabupaten Bulukumba2. --------, 2010, Biro Pusat Statitik, Propinsi Sulawesi-Selatan

    3. Gulo. 2002. Metodologi Penelitian. Grasindo Jakarta.4. Idrus, Misliah. 1995. Kepelabuhanan. LP-Universitas Hasanuddin Makassar.5. Jinca, Yamin. 2002. Phinisi. LP-Universitas Hasanuddin Makassar.6. Jinca, Yamin. 2010.Analisis System Transportasi Laut. Program Magister Tranportasi

    Unversitas Hasanuddin Makassar.

    7. --------, 2010, UPT Pelabuhan Bira, Propinsi Sulawesi-Selatan8. Rahadiansyah, Faisal. 2006.Analisa Tingkat Pemanfaatan Dermaga Pelra Paotere,

    Makassar.

    9. Tamin, Ofyar. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. ITB Bandung.10. Triatmodjo, Bambang. 2000. Pelabuhan.