jurnal sutriandy (1)

Upload: wak-tacu

Post on 05-Jul-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 jurnal sutriandy (1)

    1/13

     

    Abstract  –   Home security system currently required in

     society, this is intended to reduce the space for crime in

    the neighborhood. To create a home security system is

    needed tool tilt sensor as a detector slope, modems as

    media information delivery media remotely using SMS

    (short message service), buzzer as alarm for prevention/

     give a warning, the LCD as a viewer condition and sets

     system minimum which using a microcontroller

     ATmega8, testing was applied with a miniature window

    in which when the window was open and there was slope

    on the sensor, the system will provide information to theowners and activate the alarm. From the results of

    experiments conducted showed that showed that the tilt

     sensor can help monitor the condition of the windows

    with a remotely in real time and can be controlled by the

    user using mobile phone as the sender of the command. 

     Keywords  –   Microcontroller ATmega8, Tilt sensor,

    Wavecom Fastract M1306B, LCD (Liquid

    Crystal Dispplay). 

    1. Pendahuluan 

    Salah satu kebutuhan primer masyarakat adalah

    keamanan yang dibutuhkan semua pihak, sehingga

    kewaspadaan dini perlu dilakukan oleh seluruh

    masyarakat. Sistem keamanan lingkungan merupakan

    sistem perlindungan bagi warga di lingkungan dan

    sekitarnya dari gangguan kejahatan baik yang datang

    dari luar lingkungan ataupun dari dalam lingkungan itu

    sendiri. Sistem keamanan lingkungan yang baik harus

    dimulai dari lingkungan yang terkecil kemudian

     berlanjut dan terintegrasi antar sistem keamanan

    lingkungan kecil dengan sistem keamanan yang lebih

     besar. Sistem keamanan lingkungan terkecil adalah

    sistem keamanan pada rumah.

    Sebuah sistem keamanan lingkungan akan baik,

     jika setiap rumah dalam lingkungan tersebut telah

    memiliki sistem keamanan yang baik. Hal itu akan

    memperkecil ruang gerak kejahatan pada lingkungan

    tersebut, sehingga setiap kejahatan yang muncul dapat

    langsung dideteksi lebih awal.

    Dian Aldila Ramadhani (2008:3) mengemukakan

     bahwa “Teknologi membuat segala sesuatu yang

    dilakukan agar menjadi lebih mudah. Manusia selalu

     berusaha untuk menciptakan sesuatu yang dapat

    mempermudah aktivitasnya, hal inilah yang mendorong

     perkembangan teknologi yang telah banyak

    menghasilkan alat sebagai piranti untuk mempermudah

    kegiatan manusia bahkan menggantikan peran manusia

    dalam suatu fungsi tertentu”. 

    Saat ini sudah terdapat banyak metode sistem

    keamanan yang menggunakan berbagai macam sensor

    yang handal misalkan penggunaan sensor magnet untuk

    memantau kondisi pintu, secara teori dan prakteknya

    sensor magnet tersebut sudah termasuk dalam kategori

    sensor yang handal.

    Sedangkan pada tugas akhir ini sensor yang

    digunakan ialah sensor kemiringan yang dimana sensor

    kemiringan ini termasuk dalam kategori sensor yang

    memiliki fungsi khusus yang dapat digunakan untuk

     pengaplikasian keamanan pada pintu ataupun jendela

    rumah. Fokus pada penelitian ini ialah untuk mengetahui

    fungsi sensor serta pengaplikasian metode sistem

    keamanan pada rumah.

    Pada tugas akhir ini, penulis akan membuat

    sebuah sistem yang berfungsi sebagai sistem keamanan

    rumah pada jendela dan pintu dengan menggunakan Tilt

     sensor   (sensor kemiringan), buzzer , perangkat modem

    GSM, tampilan LCD (Liquid Crystal Display)  dan

     pemberitahuan melalui pesan tertulis melalui SMS.

    Dari latar belakang permasalahan terebut, penulis

    membuat RANCANG BANGUN SISTEM

    KEAMANAN JENDELA DENGAN JARAK JAUH

    MENGGUNAKAN SENSOR KEMIRINGAN  yang

    Rancang Bangun Sistem Keamanan Pada Jendela Dengan Jarak Jauh

    Menggunakan Sensor Kemiringan

    Sutriandy1), Elang Derdian M.,ST, MT.2), F. Trias Pontia W., ST, MT.3) 

    Control Systems Laboratory, Engineering Faculty, Tanjungpura University 

    e-mail: [email protected]), [email protected]),  [email protected] 3) 

    mailto:[email protected])mailto:[email protected])mailto:[email protected])mailto:[email protected])mailto:[email protected])mailto:[email protected])mailto:[email protected])mailto:[email protected])mailto:[email protected])mailto:[email protected])mailto:[email protected])mailto:[email protected])mailto:[email protected])

  • 8/15/2019 jurnal sutriandy (1)

    2/13

     

    dapat dioperasikan dengan mudah, yang dimana

    fungsinya untuk mendeteksi terbukanya jendela dan

    memberikan informasi melalui SMS ( short message

     service) kepada pemilik dengan bantuan perangkat

    modem GSM serta aktifnya alarm (buzzer ) sebagai tanda

     peringatan. Dalam hal ini perancangan memanfaatkan

    Tilt sensor sebagai input. Dimana inputan akan diolah

    agar dapat menyalakan alarm dan memberi informasi

     jika terjadinya perubahan sudut dengan ketelitian yang

    di tentukan. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk

    memberikan pencegahan dari tindak kejahatan serta

    memberi informasi dengan cepat.

    2. Penelitian Terkait 

    Sistem keamanan rumah pada jendela

    merupakan teknologi yang memiliki fungsi keamanan

    keadaan rumah. Terdapat beberapa perancangan sistem

    keamanan rumah yang telah dikembangkan sebelumnya,

     perancangan yang berfokus pada penerapan –  penerapan

    yang berbeda melalui berbagai macam metode yang

    digunakan.

    Beberapa penelitian tentang sistem keamanan

    rumah yang telah dilakukan diantaranya:

    a)  Jati lestari (2011) yang merancang webcam

    monitoring ruangan menggunakan sensor gerak

     PIR (Passive Infra Red) yang membahas tentang

    sistem keamanan menggunakan input sensor

    gerak dan saat terdeteksi akan merekam secara

    otomatis dan mengaktifkan buzzer , serta

     pemograman yang menggunakan bahasa C++, pada sistem ini tidak membahas tentang

     bagaimana memberi informasi kepada pemilik

    rumah.

     b)  Furita upik (2011) yang merancang sistem kontrol

    keamanan ruangan berbasis SMS menggunakan

    modul GSM dengan mikrokontroler ATMega8535

    yang diprogram dengan bahasa pemograman

    C++, sistem ini menggunakan sensor magnetic

    switch yang terhubung dengan pintu rumah

    sebagai inputan, namun pada sistem ini tidak

    membahas tentang pencegahan (alarm) sebagai

     peringatan dan user tidak dapat menonaktifkan

    sistem pemberitahuan.

    c)  Kasyidi (2011) yang membuat sistem tentang

     Rancang Bangun Sistem Informasi Keamanan

     Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroller dan

    SMS Gateway. Pada perancangan ini

    menggunakan inputan sensor PIR ( Passive Infra

     Red ) yang dipasang di pintu, sebagai

     pemrosesnya menggunakan mikrokontroller

    ATmega162 sebagai master dan ATmega8

    sebagai slave yang pemogramannya

    menggunakan  software code vision  AVR. Pada

    sistem ini untuk memasuki rumah dibutuhkan

    kode untuk dimasukan pada keypad dan LCD

    (Liquid Crystal Display)  yang tersedia, samahalnya dalam sistem ini tidak membahas

     bagaimana sistem dapat mencegah bukan hanya

    menginformasikan kepada pemilik.

    d)  Gifson dan slamet (2009) yang membuat Sistem

     Pemantau Ruang Jarak Jauh dengan Sensor PIR

    (Passive Infra Red) Berbasis Mikrokontroler

     AT89S52. Pada sistem ini perancang

    menggunakan sensor PIR dan menggunakan

     buzzer sebagai tindak pencegahan yang di kontrol

    menggunkan mikrokontroller AT89S52 dengan

     bahasa pemograman assembler.

    e)  Aldila (2009) yang merancang sistem keamanan

    rumah yang terhubung dengan handphone

    menggunakan sensor LDR ( Light Dependent

     Resistor). Begitu juga dengan (andrian, 2013)

    yang merancang sistem keamanan rumah

    menggunakan sensor gerak dan cahaya dengan

    sms berbasis mikrokontroler, dalam penelitian ini

    membahas tentang sistem keamanan untuk

    mendeteksi perubahan cahaya yang ada di dalam

    rumah dan memberitahu pemilik melalui SMS

    dan membunyikan sirine.

    f)  Wahyudin (2013) yang merancang sistem

    keamanan rumah dengan monitoring

    menggunakan jaringan telepon selular, dalam

     penelitian ini membahas tentang bagaimanamengetahui kondisi pada pintu menggunakan

  • 8/15/2019 jurnal sutriandy (1)

    3/13

     

    magnetic switch serta didukung dengan keypad

    sebagai alternatif untuk masuk ke dalam rumah.

    Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan

    sebelum nya tentang sistem keamanan rumah, maka

    dibuatlah sistem keamanan rumah pada jendela yang

    dikendalikan jarak jauh berbasis mikrokontroler

    Atmega8 dengan Tilt sensor   (sensor kemiringan)

    sebagai input dan modem GSM sebagai media

     penyampaian informasi yang diinginkan tanpa bantuan

    komputer. 

    3. Perancangan 

    3.1 Perancangan Perangkat Keras 

    Perangkat keras sistem keamanan rumah

     pada jendela terbagi menjadi 4 bagian yaitu: (1)

    controller /sistem minimum mikrokontroler AVR

    ATmega8, (2) antamuka ATmega8 dengan input (Tilt

    sensor), (3) antarmuka ATmega8 dengan output, (4)

    antarmuka ATmega dengan modem GSM, Secara umum

    diagram blok dan skema sistem keamanan rumah

    ditunjukkan pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2.

    Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Monitoring

    Dalam diagram blok diatas menggunakan sistem

    close-loop, dimana isi dari bagian-bagian tersebut dapat

    dilihat pada keterangan sebagai berikut:

    Keterangan:

    1.  Controller

    Controller dalam sistem diatas berupa :

    Mikrokontroler ATmega8.

    2.  Aktuator

    Aktuator dalam sistem diatas berupa : Driver

    Buzzer, Driver Modem

    3.  Plant

    Plant dalam sistem ini berupa :  Buzzer, Modem,

    LCD

    4.  Feedback

    Feedback dalam sistem ini berupa : Sensor dan

    Perintah sms.

    Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem Keamanan

    Rumah

    3.2 Perancangan Sistem Mekanik  

    Pada perancangan kali ini akan mengaplikasikan

    Tilt sensor  kepada dua jenis jendela minimalis yang akan

    digunakan dalam pembuatan rancangan sistem mekanik,

    yang pertama jendela minimalis yang berposisi seperti

     pintu, dan yang kedua posisi jendela yang terbuka

    dengan kemiringan, kedua jenis jendela ini sering

    digunakan pada perumahan-perumahan pada umumnya,

    dalam hal ini diambil dua jenis jendela untuk

    diaplikasikan menggunakan sensor kemiringan.

    Adapun sistem mekanik yang akan dirancang peneliti

    seperti ditunjukkan pada Gambar 3.9 sampai dengan

    gambar 3.12 sebagai berikut.

    Gambar 3.3 Sistem Mekanik Jendela Minimalis Tipe 1

    Kondisi Tertutup

  • 8/15/2019 jurnal sutriandy (1)

    4/13

     

    Gambar 3.4 Sistem Mekanik Jendela Minimalis Tipe 1

    Kondisi Terbuka

    Gambar 3.5 Sistem Mekanik Jendela Minimalis Tipe 2

    Kondisi Tertutup

    Gambar 3.6 Sistem Mekanik Jendela Minimalis Tipe 2

    Kondisi Terbuka

    Sistem mekanik yang digunakan pada jendela tipe

    1 dan tipe 2 seperti yang terlihat pada Gambar 3.9

    sampai dengan Gambar 3.12 akan dirancang lebih dari 1

     jendela untuk digunakan dengan sebuah sensor. Dalam

    rancangan tersebut dapat memaksimalkan satu buah

    sensor untuk lebih dari satu objek.

    3.3 Perancangan Perangkat Lunak

    3.3.1 Perangkat Lunak pada Mikrokontroler 

    Sistem kerja dari sistem keamanan rumah diatur

    ataupun diskenariokan oleh program yang sudah

    ditanamkan kedalam mikrokontroler yang terdiri atas

     beberapa fungsi utama yaitu mengakuisisi data yang

    dibutuhkan, menerima dan mengirimkannya. Perangkat

    lunak ini dibangun dengan bahasa basic menggunakan

    Bascom AVR. Perangkat ini terdiri atas dua alur

     program yaitu alur program utama dan alur program

    interupsi. Adapun kedua alur tersebut terlihat pada

    Gambar 3.7 dan 4.1. Pada saat dinyalakan

    mikrokontroler melakukan konfigurasi terutama untuk perangkat luar yang digunakan yaitu modem GSM,

    sensor dan perangkat internal yaitu interupsi RS232

    yang digunakan untuk mendeteksi interupsi SMS masuk.

    Gambar 3.7 Diagram Alir Program

    Selama tidak ada interupsi mikrokontroler

    melakukan kegiatan rutin yaitu membaca kondisi

    input/Tilt sensor   dan kondisi output serta mengirim

    informasi tersebut dengan syarat perintah kedua akif

    yaitu “pengiriman sinyal” apabila perintah kedua tidak

    aktif maka program akan mengecek apakah ada

    interupsi, apabila ada interupsi maka program akan

    melanjutkannya pada bagian rutin interupsi. Apabila

    tidak ada rutin interupsi maka program akan kembali

    membaca input  dan output .

    Mulai

    BacaBuzzer

    Simpan Data

    Terakhir

    Perintah 2

    aktifAda Perubahan

    Input?

    Kirim SMS

    Kondisi InputBuzzer

    Hapus SMS

    Ada

    Interupsi?

    RutinInterupsi

    Ya

    Tidak

    Ya Ya

    Tidak

    Tidak

  • 8/15/2019 jurnal sutriandy (1)

    5/13

     

    3.3.1 Rutin Interupsi pada Mikrokontroler 

    Alur lengkap rutin interupsi program

    mikrokontroler diperlihatkan pada Gambar 4.1. Diagram

    Alir Rutin interupsi yang dimaksud disini adalah

    merubah beberapa konfigurasi sistem melalui jarak jauh

    menggunakan SMS berisi teks tertentu. Interupsi RS232

    dihidupkan sejak mikrokontroler bekerja, interupsi

    tersebut berfungsi untuk mendeteksi penerimaan

    karakter dari modem. Jika ada karakter yang dikirimkan

    oleh modem ke mikrokontroler maka interupsi tersebut

    akan melakukan rutin pengecekan isi karakter tersebut

    yang berupa AT-Command   menandakan SMS masuk

    yaitu “AT+CNMI”, jika benar dilanjutkan dengan

    membaca SMS (AT+CMGR), kemudian kembalimencocokkan nomor dan isi SMS apakah nomor

     pengirim adalah nomor yang benar, jika benar kemudian

    isi SMS dibandingkan dengan kode SMS yang sudah

    tersimpan di memori EEPROM mikrokontroler untuk

    mengetahui perintah mana yang akan dilakukan.

    Beberapa kode perintah tersebut tersusun dalam Tabel

    3.1.

    Tabel 3.1 Daftar Kode Perintah Rutin Interupsi

    No Perintah Keterangan

    1 Cek kondisi Cek Sensor

    2 Cek sinyal Cek Perangkat Terhubung / Tidak

    3 Buz_on Mengaktifkan Buzzer  

    4 Buz_off Mematikan Buzzer

    5 Off Mematikan Pemberitahuan Rutin

    6 On Mengaktifkan pemberitahuan

    rutin

    Terdapat dua perintah dalam rutinitas interupsi

    yang dilakukan, yaitu yang pertama meminta informasi

    kondisi sensor (0 dan 1), hal ini berfungsi ketika

    sewaktu-waktu user ingin mengecek kondisi sensor.

    Perintah kedua yaitu untuk aktifasi/non aktifasi

     pemberitahuan rutin, dalam hal ini berfungsi untuk

     pemberian informasi sekaligus berfungsi untuk aktifasi

    dan non aktifasi buzzer .

    Gambar 4.1 Diagram Alir Rutin Interupsi

    Ketika terdapat interupsi dari user , maka sistem

    akan mengecek nomor pengirim terlebih dahulu apakah

    nomor tersebut terdaftar atau tidak, ketika nomor

    tersebut tidak terdaftar maka otomatis perintah berupa

    sms tersebut akan dihapus dan program akan kembali ke

     program yang utama. Apabila nomor terdaftar maka

     proses selanjutnya ialah mengecek perintah mana

    diinginkan oleh user dan ketika perintah tersebut selesai

    dieksekusi maka sms tersebut langsung dihapus dan

    sistem kembali ke program utama.

    4. Hasil Pengujian 

    4.1 Pengujian Sensor Tegamgam

    Pengujian dan Pengukuran catu daya bertujuan

    untuk mengetahui sistem kerja dari catu daya. Pengujian

    meliputi pengukuran tegangan masukkan ke catu daya

    serta pengukuran tegangan keluaran yang dihasilkan

    oleh rangkaian regulator   5 volt. Alat ukur yang

    digunakan adalah Multimeter digital. Hasil pengukuran

    catu daya dapat dijelaskan pada Gambar 4.2.

    (a)  (b)

    Gambar 4.2 Pengukuran Rangkaian Catu D aya

  • 8/15/2019 jurnal sutriandy (1)

    6/13

     

    Dari pengukuran menggunakan multimeter

    digital maka didapat pengukuran tegangan dan

    dijelaskan pada Tabel 4.1.

    Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan Rangkaian Catu

    Daya

    No Catu

    Daya

    Tegangan

    masukan

    Tegangan

    Terukur

    Tegangan

    Ideal

    Selisih

    1 7.5 VDC 220 VAC 7.4 VDC 7.5 VDC 0.1 VDC

    2 5 VDC 7.4 VDC 4.9 VDC 5 VDC 0,1 VDC

    4.2 Pengujian Koneksi Modem Wavecom ke

    Mikrokontroler

    Pengujian koneksi modem bertujuan untuk

    menguji bahwa modem berfungsi dengan baik dan dapat

    mengirimkan perintah dari modem ke telepon seluler

    serta sebaliknya. Pengujian dilakukan dengan cara

    mengirimkan kode perintah berupa SMS dari ponsel ke

    modem, ketika modem menerima perintah berupa SMS

    tersebut mikrokontroler yang sudah terhubung dengan

    modem memberikan respon dalam jangka waktu rata-

    rata 5 detik yang berdapat dilihat pada Tabel 4.3. respon

    dari perangkat keras dijelaskan pada tampilan layar LCD

    8x2 Gambar 4.2. Setelah itu mikrokontroler melaluimodem dengan mengirimkan kode SMS kembali ke

    telepon seluler untuk memberikan informasi adanya

    sinyal berupa teks ke user  Gambar 4.4.

    Gambar 4.3 Status Cek Sinyal Pada Modem

    Gambar 4.4 Status Informasi Yang Masuk Pada

    Telepon Seluler

    Setelah melakukan pengecekan sinyal dari

     beberapa operator yaitu operator three dan  As  maka

    didapat respon waktu yang dijelaskan pada Tabel 4.2.

    Tabel 4.2 Hasil Pengujian Respon Waktu Cek Sinyal

    Dengan Menggunakan Operator Three dan As

     NO. Three dan

    Three 

     As dan As Three dan As

    1. 13 detik 14 detik 14 detik

    2. 14 detik 13 detik 13 detik

    3. 14 detik 14 detik 15 detik

    4. 13 detik 14 detik 14 detik

    5. 13 detik 14 detik 14 detik

    Pengujian dilakukan dalam 5 kali pecobaan,

    dengan pengambilan data jarak jauh dimana perangkat

    dilokasi Laboratorium Kendali Digital Dan Komputasi

    Fakultas Teknik Untan. SIM Card yang digunakan yaitu

    kartu three dan As yang terpasang pada telepon seluler

    dan modem. Dari hasil percobaan didapatkan hasil

    respon waktu rata-rata sebesar 14 detik untuk sesama

    telepon seluler menerima jawaban dari modem.

  • 8/15/2019 jurnal sutriandy (1)

    7/13

     

    Adapun dalam pengujian ini juga diukur tegangan

    serta arus yang dijelaskan pada Gambar 4.5.

    (a)  (

     b

    )

    Gambar 4.5 Hasil Pengukuran Tegangan (a) dan Arus(b)

    Dari pengujian pengukuran menggunakan

    osiloskop dan multimeter digital maka dihasilkan

    tegangan dan arus yang dijelaskan pada Tabel 4.3

    Tabel 4.3 Hasil Pengujian Pengukuran Tegangan dan

    Arus Pada Modem

     No Jenis Tegangan Arus

    1 Modem Wavecom

    Fastrack M1206B

    7.2 VDC 35.2 

    MA

    4.4 Pengujian Ti lt Sensor  

    Pengujian dilakukan untuk melihat hubungan saat

    kondisi terbuka dan tertutup dengan tegangan yang

    dikeluarkan. Dalam penelitian ini digunakan tegangan

    sebesar 5 volt dan sudut kemiringan yang dibutuhkan

    lebih dari 45 derajat. Alat ukur yang digunakan yaitu

    multimeter digital dan osiloskop, hasil pengukuran

    dijelaskan dapat dilihat pada Gambar 4.6, Gambar 4.7.

    (a)  Kondisi Tertutup

    (b) Kondisi Terbuka

    Gambar 4.6 Pengukuran Tegangan Sensor (a) Kondisi

    Tertutup dan (b) Kondisi Terbuka

  • 8/15/2019 jurnal sutriandy (1)

    8/13

     

    (a)  (

     b

    )

    Gambar 4.7 Pengukuran Arus (a) Kondisi Tertutup

    dan (b) Kondisi Terbuka

    Setelah pengukuran yang telah dilakukan maka

    didapat hasil tegangan dan arus yang keluar pada Tabel

    4.4

    Tabel  4.4 Hasil Pengujian Tegangan dan Arus

    Tilt Sensor

     No Jenis

    Sensor

    Tegangan

    Kondisi

    Tertutup

    Tegangan

    Kondisi

    Terbuka

    Arus

    Kondisi

    Tertutup

    Arus

    Kondisi

    Terbuka

    1 Sensor 1 0.1 VDC 4.4 VDC 8 MA 4.1 MA

    2 Sensor 2 0.1 VDC 4.4 VDC 8 MA 4.1 MA

    Adapun tampilan informasi berupa teks yang

    dijelaskan pada Gambar 4.8 saat user  ingin melakukan

     pengecekan kondisi sensor dengan mengetik “Cek

    kondisi” dan informasi setelah terjadi perubahan kondisi

    maka perangkat akan mengirim kepada user informasi

    kondisi sensor.

    Gambar 4.8 Informasi Berupa Teks Saat User

    menerima Informasi Kondisi Sensor

    Dari hasil Perubahan Kondisi sensor maka

    didapat hasil respon waktu user menerima informasi

    setelah 5 kali percobaan yang dijelaskan pada Tabel 4.5.

    Tabel 4.5 Hasil Pengujian Respon Waktu Setelah

    Perubahan Kondisi Input Menggunakan

    Operator Three dan As

     NO.Three dan

    Three 

     As dan As Three dan As

    1. 7 detik 6 detik 6 detik

    2. 6 detik 7 detik 6 detik

    3. 6 detik 6 detik 7 detik

    4. 6 detik 6 detik 7 detik

    5. 5 detik 7 detik 7 detik

  • 8/15/2019 jurnal sutriandy (1)

    9/13

     

    4.5 Pengujian Buzzer  

    Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

    tegangan dan arus yang dikeluarkan saat buzzer  aktif dan

    tidak aktif. Hasil dari pengujian dijelaskan pada Gambar

    4.9 dan Gambar 4.10.

    Gambar 4.9 Pengukuran Tegangan Buzzer  

    Gambar 4.10 Pengukuran Arus Pada Buzzer

    Dari hasil pengujian pengukuran tegangan dan

    arus maka didapat hasil yang dijelaskan pada Tabel 4.6.

    Tabel 4.6 Hasil Pengujian Tegangan dan Arus

     Buzzer  

     No Jenis Tegangan

    KondisiMati

    Tegangan

    KondisiHidup

    Arus

    KondisiMati

    Arus

    KondisiHidup

    1 Buzzer 0 VDC 4.07 VDC 0 A 32.7 MA

    Adapun respon waktu yang diberikan setelah

    terjadi perubahan kondisi jendela menjadi terbuka dapat

    dilihat pada Tabel 4.7

    Tabel 4.7 Hasil Pengujian Respon Waktu  Buzzer  Aktif

    Menggunakan Operator Three dan As

     NO. Three dan Three 

     As dan

     As

    Three dan As

    1. 6 detik 7 detik 7 detik

    2. 6 detik 6 detik 6 detik

    3. 6 detik 6 detik 7 detik

    4. 7 detik 6 detik 7 detik

    5. 7 detik 7 detik 7 detik

    Pada sistem yang dirancang adapula aktifitas rutin

    untuk mematikan dan mengaktifkan  buzzer dengan

     pengiriman “buz_on” dan “buz_off” dijelaskan pada

    Gambar 4.11.

    (a)  (b)

    Gambar 4.11 Informasi Berupa Teks Saat (a)

    Mengaktifkan  Buzzer dan (b)

    Mematikan Buzzer

  • 8/15/2019 jurnal sutriandy (1)

    10/13

     

    Pada Gambar 4.11 adalah tampilan berupa teks

    saat user mengirim perintah untuk mengaktifkan buzzer  

    dan mematikan buzzer melalui telepon seluler. 

    4.4 Pengujian Sistem Kendali Jarak Jauh Secara

    Keseluruhan

    Pengujian sistem secara keseluruhan sangat

    diperlukan untuk menguji apakah sistem yang dirancang

    sudah bekerja dengan maksimal. Pada pengujian ini

    dilakukan dengan cara menjalankan sistem secara

    keseluruhan selama 24 jam di Laboratorium Teknik

    Kendali Digital dan Komputasi. Tujuan dilakukan

     pengujian ini untuk mengetahui apakah sistem secara

    keseluruhan mampu bekerja dengan baik. Pada sistem

    ini terdiri dari dua bagian, bagian yang pertama yaitu

     perangkat keras yang berupa rangkaian kendali jarak

     jauh dan bagian kedua merupakan perangkat lunak

     berupa pemograman Bascom AVR yang telah

    diprogram kedalam mikrokontroler Atmega8. Fungsi

    dari sistem keamanan rumah jarak jauh yaitu untuk

    mengetahui terbuka dan tertutupnya jendela rumah,

    memberikan informasi kepada pemilik rumah melalui

    SMS serta dapat mengaktifkan buzzer sebagai

     peringatan atau tindak pencegahan.

    Adapun proses yang dilakukan sistem keamanan

    rumah jarah jauh ini menggunakan SMS Gateway.

    Berikut ini adalah langkah kerja setiap bagian perangkat

    sistem yang dijalankan:

    1.  Pada saat pertama kali perangkat beroperasi maka

     perangkat elektronika akan membaca EEPROM

    ( Electrically Erasable Programmable Read-Only

     Memory) internal yang terdapat didalam

    mikrokontroler. Data yang disimpan dalam

    EEPROM ialah:

    a.   Nomor ponsel user  

    Berikut listing program yang digunakan:

     b.  Kondisi input dan output terbaru

    Berikut listing program yang digunakan:

    2.  Untuk mengaktifkan/mematikan akifitas rutin

    user harus mengirim kode terlebih dahulu kepada

     perangkat. “On” berfungsi untuk mengaktifkan

    rutin aktifitas dan “Off” berfungsi untuk

    mematikan rutin aktifitas. Di dalam rutin aktifitas

    terdapat pemberian informasi kepada user dan

     perintah terhadap buzzer. Berikut adalah listing

     program yang digunakan.

    3.  Setelah sistem diaktifkan, ketika terjadi

     perubahan kondisi jendela dari tertutup menjadi

    terbuka maka sistem akan memberikan informasi

    kepada user   bahwa terjadi keterbukaan pada

     jendela dan buzzer akan diaktifkan secara

    Dim Memory_port As Byte , E_memory_port As Eram ByteDim No_hp_tujuan As String * 14

     No_hp_tujuan = "+6289683373444"

    Dim No_input1 As String * 11 , E_no_input1 As Eram String * 11Dim No_input2 As String * 11 , E_no_input2 As Eram String * 11

     No_input1 = E_no_input1

     No_input2 = E_no_input2

    If Sensor_1 = 0 And Rekam1 = "1" And Ijin = 1 Then

    Wait 1If Sensor_1 = 0 And Rekam1 = "1" And Ijin = 1 Then

     No_input1 = "Tidak Aktif"

    T_sensor_1 = 0

    Gosub Kirim_laporan1Else

    End IfElseif Sensor_1 = 1 And Rekam1 = "0" And Ijin = 1 Then

    Wait 1

    If Sensor_1 = 1 And Rekam1 = "0" And Ijin = 1 Then No_input1 = "Aktif"

    T_sensor_1 = 1Gosub Kirim_laporan1

    Else

    End If

    Cek_error = Mid(isi_sms , 1 , 20)

    if Cek_error = "off" Or Cek_error = "Off" ThenGosub Berhenti_ngirim

    Elseif Cek_error = "on" Or Cek_error = "On" Then

    Gosub Lanjut_ngirim

    End if

    ----------------------------------------Open-------------------------------------------

    ----

    Berhenti_ngirim:

    Cls

    Locate 1 , 1

    Lcd "Rutin"

    Locate 2 , 1

    Lcd "Off"

    Ijin = 0

    Wait 2

    Cls

    Return

    Lanjut_ngirim:

    ClsLocate 1 , 1

    Lcd "Rutin"

    Locate 2 , 1

    Lcd "ON"

    Ijin = 1

    Wait 2

    Cls

    Return

  • 8/15/2019 jurnal sutriandy (1)

    11/13

     

    otomatis walaupun jendela telah ditutup kembali,

    listing program sebagai berikut:

    4.  Untuk mematikan buzzer yang telah aktif setelah

    terjadi perubahan kondisi harus melalui user

    dengan mengirim kode SMS “Buz_off” kepada

     perangkat maka buzzer akan dimatikan. Listing

     program sebagai berikut.

    5.  Buzzer juga dapat diaktifkan jika user ingin

    mengaktifkan walaupun tanpa adanya perubahan

    kondisi, hal ini dapat dilakukan dengan cara

    mengirim perintah melalui SMS dengan kode

    “Buz_on” maka buzzer akan aktif. Tiap sms

    mematikan/mengaktifkan buzzer akan

    mendapatkan informasi balasan. Listing program

    dapat sebagai berikut:

    6.  Perangkat akan terus merekam data terbaru

    melalui EEPROM, apabila user  ingin melakukan

     pengecekan kondisi jendela user  dapat mengirim

    “Cek Kondisi” ke pada perangkat maka dataterbaru akan langsung dikirimkan ke user  melalui

    SMS. Listing program yang digunakan sebagai

     berikut.

    7.  Untuk mengecek sinyal pada modem dapat

    dilakukan dengan mengirim perintah “Cek

    Sinyal”, hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui

    apakah perangkat yang sedang beroperasi dapat

    menerima perintah serta sebaliknya, sama halnya

    seperti telepon seluler yang biasanya tidak

    mendapat sinyal dari operator. Listing program

    dapat dilihat pada gambar 4.13

    if Sensor_1 = 1 And Rekam1 = "0" And Ijin = 1 Then

    Wait 1

    If Sensor_1 = 1 And Rekam1 = "0" And Ijin = 1 Then

     No_input1 = "Aktif"

    T_sensor_1 = 1

    Gosub Kirim_laporan1

    Else

    End If-----------------------------------Sub--------------------------------------

    Kirim_laporan1:

    If No_input1 = "Aktif" Then

    Isi_pesan = "Sensor 1 " + No_input1 +

    Cls

    Locate 1 , 1

    Lcd "sensor 1"

    Locate 2 , 1

    Lcd "aktif"

    Busser = 1

    Wait 2

    Cls

    Rekam1 = "1"

    Kirim_pesan

    Elseif No_input1 = "Tidak Aktif" Then

    Isi_pesan = "Sensor 1 " + No_input1 +

    Cls

    Locate 1 , 1Lcd "sensor 1"

    Locate 2 , 1

    Lcd "Tdk aktif"

    Wait 1

    Cls

    Rekam1 = "0"

    Kirim_pesan

    End If

    E_no_input1 = No_input1

    Cls

    Return

    if Cek_error = "Buz_off" Or Cek_error = "buz_off"ThenBusser = 0

    Gosub Kirim_buz_off

    ----------------------------------SUB--------------------------------Kirim_buz_off:

    Kon_busser = "Tidak Aktif"

    Cls

    Locate 1 , 1

    Lcd "Buzzer"Locate 2 , 1

    Lcd "Off"

    Wait 2

    Cls

    Isi_pesan = "Buzzer Tidak Aktif"

    Kirim_pesan

    Return

    if Cek_error = "Buz_on" Or Cek_error = "buz_on" Then

    Busser = 1

    Gosub Kirim_buz_on---------------------------------SUB-------------------------------Kirim_buz_on:

    Kon_busser = "aktif"ClsLocate 1 , 1

    Lcd "Buzzer"Locate 2 , 1Lcd "On"Wait 2Cls

    Isi_pesan = "Buzzer Aktif"

    Kirim_pesanReturn 

    If Cek_error = "cek kondisi" Or Cek_error = "Cek Kondisi" Or Cek_error

    = "Cek kondisi" Then

    Gosub Cek

    ---------------------------------------------SUB---------------------------------------

    --------

    Cek:

    Isi_pesan = "Sensor 1 " + No_input1 + " Sensor 2 " + No_input2 + " Buzzer"

    + Kon_busser

    Kirim_pesan

    Return

  • 8/15/2019 jurnal sutriandy (1)

    12/13

     

    Dari pengujian yang dilakukan di Laboraorium

    Teknik Kendali Digital maka dapat disimpulkan sistem

    keamanan rumah jarak jauh ini dapat berjalan dengan

     baik dan sesuai dengan perancangan.

    5. Kesimpulan

    Dari hasil pengujian sistem keamanan pada

     jendela dengan jarak jauh menggunakan sensor

    kemiringan ini, maka hasil kesimpulan sebagai berikut:

    1.  Sistem kendali jarak jauh menggunakan sensor

    kemiringan dapat memantau kondisi jendela

    setelah kemiringan melebihi 45 derajat.

    2.  Sistem kendali jarak jauh setelah menerima

     perubahan kondisi terbuka maka akan

    memberikan perintah kepada sistem untuk

    mengirim informasi kepada user   melalui SMS

    ( short message service) dan dapat mengaktifkan

     buzzer secara otomatis.

    3.  Respon waktu penyampaian informasi kepada

    user  setelah terjadi perubahan kondisi rata-rata 7

    detik.

    4.  Respon waktu penyampaian informasi kepada

    user  saat pengecekan sinyal rata-rata 7 detik.

    5.  Respon waktu aktif nya buzzer setelah terjadi

     perubahan kondisi rata-rata 7 detik.

    6.  User  dapat mengaktifkan dan mematikan aktifitas

    rutin dan buzzer  dari jarak jauh melalui SMS.

    7.  Ketahanan sistem secara keseluruhan telah di uji

    1x24 jam.

    5.1. Saran

    Adapun saran yang dapat diberikan untuk

     pengembangan Sistem Keamanan Pada Jendela DenganJarak Jauh Menggunakan Sensor Kemiringan adalah:

    1.  Komunikasi yang menggunakan SMS Gateway

    dapat ditambahkan/diganti dengan menggunakan

     jaringan internet ataupun komunikasi tanpa kabel

    lainnya.

    2.  Membuat aplikasi pada ponsel agar tampilan

    antarmuka lebih User Friendly. 

    3. 

    Menambahkan data waktu/jam pada setiap

    aktifitas sistem yang sedang berjalan sehingga

    setiap aktifitas dapat tercatat waktunya.

    4.  Menambahkan kamera pengintai sebagai

    tambahan untuk monitor keadaan rumah.

    if Cek_error = "cek sinyal" Or Cek_error = "Cek Sinyal"

    Or Cek_error = "Cek sinyal" Then

    Gosub Ceksinyal

    -------------------------------------SUB---------------------------

    Ceksinyal:

    Cls

    Locate 1 , 1

    Lcd "Cek "

    Locate 2 , 1

    Lcd "Device "

    Wait 2

    Cls

    Isi_pesan = "Perangkat Terhubung"

    Kirim_pesan

    Return

  • 8/15/2019 jurnal sutriandy (1)

    13/13

     

    Referensi 

    Putra, E. A 2010.“Mudah Menguasai Pemograan

    Mikrokontroler Atmel AVR Menggunakan

    Bascom-AVR”, Kelompok Riset DSP danEmbedded Intelligent System  –   ELINS

    Universitas Gadja Mada –  Yogyakarta.

    Fahmi, 2010.“Mengenal Bahasa Basic Pada BascomAVR ”.

    Fahmizaleeits.wordpress.com/2010/04/09mengenal-bahasa-basic-pada-bascom-avr.

    Hardi santosa, 2012. “Mengenal ATmega8

    Mikrokontroler, Universitas Gunadarma”. hardi-

    santosa.blog.ugm.ac.id/2012/07/03/mengenal-

    atmega8-3/.

    Wahyudin, 2013. Sistem Keamanan Rumah Dengan

    Monitoring Menggunakan jaringan Telepon

    Selular, Program Studi Teknik Komputer,

    Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM),Bandung.

    Kasyidi, Muhammad Hilman, 2011. Rancang

    Bangun Sistem Informasi Keamanan Rumah

    Tangga Berbasis Mikrokontroler Dan SMS

    Gateway, Program Studi Teknik Elektronika,

    Fakultas Institut Teknologi Sepuluh November,

    Surabaya.

    Lestari,Jati dan grace gatta, 2011. Webcam Monitoring

    Ruangan Menggunakan Sensor Gerak PIR

    ( Passive Infra Red). Program Studi Teknik

    Informatika, Fakultas Teknologi Informasi,Universitas Budi Luhur.

    Upik, Furita. 2012. Perancangan Sistem Kontrol

    Keamanan Ruang Berbasis SMS Menggunakan

    Modul GSM dan MikrokontrolerATMEGA8535, Program Studi Teknik

    Instrumentasi, FTI-ITS.

    Gifson, Albert dan Slamet. 2009. Sistem Pemantau

    Ruangan Jarak Jauh Dengan Sensor Passive Infrared Berbasis Mikrokontroler AT89s52,

    TELKOMNIKA, Program Studi Teknik Elektro,

    Universitas Budi Luhur, Jakarta.

    Effendi, Rony Bachtiar. 2011. Aplikasi Keamanan

    Ruangan Menggunakan Sensor LDR dan SMSGateway. Sekolah Tinggi Managemen Informasi

    Dan Komputer Amikom, yogyakarta.

    Ramadhani, Dian Aldila. 2008. Rancang Bangun Sistem

    Keamanan Rumah Yang Terhubung Dengan

    Handphone Menggunakan Sensor LDR BerbasisMikrokontroler ATMEGA8535, Program Studi

    Instrumentasi dan Elektronika, Universitas

    Diponegoro, Semarang.

    Andrian, 2010. Perancangan dan Pembuatan SistemKeamanan Rumah Menggunakan Sensor Gerak

    dan Cahaya Dengan SMS Berbasiskan

    Mikrokontroler.

    Tokopedia, 2015.“Modul Sensor Tilt Pengukur Sudut

    Miring”. tokopedia.com/goldendream/sensor -

    kemiringan-tilt-sensor-module-modul-pengukur-

    sudut-miring-sw-460d-sw-460d.

    wavecom. 2006. Fastrack Modem M1306B User Guide.

    Paris: Wavecom

    Syarif Muhammad, 2014.

    http://muhammadsyarif.ilearning.me/2014/03/06/tugas 3-mikroprosesor-atmega8-atmega8535/

    .

    Biografi 

    Sutriandy lahir di Pontianak, Indonesia pada tanggal

    27 Februari 1992, mendapatkan gelar S.T. (sarjana) tahun

    2015 dari Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.

    http://muhammadsyarif.ilearning.me/2014/03/06/tugas%203-mikroprosesor-atmega8-atmega8535/http://muhammadsyarif.ilearning.me/2014/03/06/tugas%203-mikroprosesor-atmega8-atmega8535/http://muhammadsyarif.ilearning.me/2014/03/06/tugas%203-mikroprosesor-atmega8-atmega8535/http://muhammadsyarif.ilearning.me/2014/03/06/tugas%203-mikroprosesor-atmega8-atmega8535/