k a s i h berita u.kuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/october-2014.pdf · 2014-11-01 · seni...
TRANSCRIPT
GEREJA
St. Anselm’s Church
1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)
Toronto
ON M4G 3H3
Ph: (416) 485-1792
Subway Stn:
Davisville
Redaksi:
Angelina Hanapie
Julian Wibowo
Novius Handy
Randy Danurahardja
Yusup Yusup
Penasehat:
Rm. A. Purwono SCJ
Alamat Redaksi:
c/o Priests of the
Sacred Heart
58 High Park Blvd.
Toronto
ON M6R 1M8
Email:
Bersambung ke halaman 4,
W W W . U K I . C A O C T O B E R 2 0 1 4 / N O . 2 6 9
BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h
Senior: Seni Ilahi
untuk Sang Pelopor
K E G I A T A N
D I B U L A N
N O P E M B E R
Misa Minggu II,
Misa Arwah
9 Nopember 2014
Misa Minggu IV,
23 Nopember 2014
ermainan kata pada judul
di atas dibuat bukan untuk
menyelaraskan rima kata, lebih
dari itu, mau mengungkap
kedalaman makna kata senior.
Sebagaimana tahun tahun yang
lalu, setiap bulan Oktober, UKI
mengagendakan sebuah
kegiatan untuk para senior.
Namun kali ini akan dirayakan
di awal Nopember. Kata
“senior” bagi warga UKI
memiliki arti yang cukup jelas,
dan terarah pada mereka yang
usianya sudah berlipat ganda.
Berapa itu? Jawabannya tidak
akan pernah tegas. Tergantung
pada kerelaan untuk mau
disebut senior. Mungkin ada
yang berusia 60 belum mau
dikategorikan senior, atau
sebaliknya umur 40 sudah
dengan senang hati mau disebut
senior. Terlepas dari kerelaan
itu, “alam” menyepakati bahwa
senior adalah bila jumlah umur
sudah banyak dan raga mulai ‘rengka’ dan pengalaman
hidup berjalan seiring. Dan ketika menilik
perpaduannya, kadang menimbulkan sesuatu yang
jenaka.
Seperti potongan syair lagu jenaka yang dibuat
oleh “Golf Brooks” (bisa dilihat di youtube) berikut ini:
Senior moments
by Golf Brooks
It starts out with a look
Of wonder written on my face
Followed by a fear of something being out of place
With searching eyes I look around for something I can’t
find
And I just what is was that ever crossed my mind
Senior moments, brain farts…
I try hard to remember but the process never starts
Yeah staring into space, for me is usually how it starts
Senior moments, brain farts
Well I was standing in the kitchen, I had opened up the
fridge
And I stood there for the longest moment, wondering
why I did
P
| Oleh Rm Antonius Purwono, SCJ |
Pastor Pamong
Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ,
(647) 896.5945 [email protected]
Deacon
Deacon Val Danukarjanto,
(416) 497.2274 [email protected]
DEWAN PENGURUS
UMAT KATOLIK INDONESIA
Koordinator
Christine Budihardjo, (647) 895.7089
Wakil Koordinator
Albert Tee, (905) 824.1168
Sekretaris
Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801
Bendahara
Janto Solichin, (416) 587.2362
WILAYAH TIMUR
Ketua Wilayah
Adrianus Sofjan Suhadi,
(416) 949.3900 [email protected]
Seksi Liturgi
Jeffrey Susilo, (416) 388.6169
Seksi Bina Iman
Esther Kurniadi, (416) 371-2593
Seksi Sosial
Damianus Indyarta (416) 284.4707
Seksi Rumah Tangga
Selvie Widjaja, (647) 896.6121
Usher
Harty Doyle, (647) 533.6246
WILAYAH BARAT
Ketua Wilayah
Ben Dijong, (905) 997.5765 [email protected]
Seksi Liturgi
Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 [email protected]
Seksi Bina Iman
Maya Adisuria, (905) 814.8475 [email protected]
Seksi Sosial
Lucas Noegroho, (416) 859.0222 [email protected]
Seksi Rumah Tangga
Ribkah Mesach, (905) 286.9081 [email protected]
Usher
Joyo Sudardi, (905) 785.6379
BIDANG KHUSUS
Mudika, Yoanitha
PELAKSANA KHUSUS
Ketua Lektor
Lilian Tjokro, (905) 887.9546
Ketua Sakristi
Hendry Wijaya, (416) 450.6536
H A L A M A N 3 O C T O B E R 2 0 1 4 / N O . 2 6 9
H A L A M A N 4 O C T O B E R 2 0 1 4 / N O . 2 6 9
I couldn’t think of one good reason
So I finally shut the door and I won-
dered what I put in there
And did I want some more?
Senior moments, brain farts
I try hard to remember but the pro-
cess never starts
Yeah it could have been some ice
cream or those blueberry tarts
Senior moments, brain farts
Well it happened at a Wal-Mart
store
I can’t remember where or when
But I stood there like a zombie
Wondering why I just walked in
The Greeter said, “hello Sir, what
would you like to see?
But I had a senior moment
And they tried to hire me
Senior moments, brain farts
I try hard to remember, but the pro-
cess never starts
I guess I looked bewildered standing
there among the carts
Senior moments, brain farts
So I told my doctor my short memory
cells were on the blink
And I asked him could he fix them?
And he said, “maybe, let me think.”
Then he asked me how long I had this
problem. Was it old or new?
I looked at him and said “what prob-
lem, and who are you?”
Potongan lagu di atas, menjadi sebuah
kisah jenaka atau justru kisah nestapa,
tergantung pada siempunya.
Bagaimana ia mendamaikan dua hal
yang berjalan seiring; banyaknya usia
dengan lemahnya sang raga dan
pengalaman harian yang dimilikinya.
Seiring kadang seperti rel kereta.
Berdiri sejajar, saling menjaga jarak
harmoni. Tak pernah mendekat, juga
tak hendak menjauh. Ia berjalan
bersama, namun tidak pernah ketemu.
Meski demikian, rel yang tidak saling
ketemu membawa berkah bagi si
kereta, untuk bisa melaluinya hingga
sampai tujuan. Itulah yang
menghubungkan keharmonisan
mereka.
Ah, usia mah bukan rel kereta. Benar.
Namun sebuah analogi dapat
membantu. Usia dan pengalaman
hidup bisa seperti rel kereta. Usia
bertambah, dan tentu, pengalaman
berjalan sejajar. Tidak pernah berada
dibelakang atau di depan. Persis
seiring. Bedanya, rel kereta
dipertemukan dalam
keharmonisannya untuk menghantar
sang kereta ke tempat tujuan.
Sementara usia dan pengalaman bisa
saja berjalan bersama menuju ke liang
kubur tanpa adanya satu hal yang
menghubungkan. Namun bisa juga
dihubungkan oleh kepandaian dan
kebijaksanaan siempunya untuk
memaknainya. Dan ini adalah seni.
Keberhasilan dalam seni ini, membuat
siempunya mendapat predikat sang
pelopor. Bukan, petualang yang suka
makan opor, melainkan petualang
kehidupan yang selalu menyalakan
pelita dan obor dalam kehidupan.
Tentu masih ingat. kisah Injil Matius
25:1-13; tentang gadis-gadis yang
bijaksana dan gadis gadis yang bodoh.
Kategori bijaksana dan bodoh, dengan
mudah diterapkan pada sikap yang
mereka miliki. Lima gadis disebut
bijaksana karena siap sedia dengan
pelita dan juga minyaknya. Sementara
lima gadis disebut bodoh, karena
mereka membawa pelita tapi tidak
membawa minyak. Singkat kisah,
YAYASAN SOSIAL IBU ANFRIDA PUSAT REHABILITASI KUSTA BUNDA PEMBANDU ABADI NAOB - KEFAMENANU - TTU NUSA TENGGARA TIMUR Hal: UCAPAN TERIMA KASIH Kepada Yth. Ibu Christine Budihardjo dkk Di Toronto-Canada Dengan hormat, Bersama ini, kami Para Suster Kongregasi Puteri Reinha Rosari ( PRR ), menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kami yang berlim-pah atas bantuan Ibu Christine Budihardjo
dkk dalam berbagi kasih bagi pelayanan kami di Rehabilitasi Kusta Naob. Terima kasih dan syukur karena semua bantuan kasih dari hati yang tulus itu, sangat membantu karya pelayanan kongregasi kami, terutama pelayanan bagi orang – orang miskin yang menjadi misi dari kongregasi kami di Rehabilitasi Kusta Naob yang banyak mem-butuhkan perhatian dan dukungan serta kasih sayang kita semua. Kami ingin melaporkan bahwa sum-bangan yang kami terima itu UKI Toronto pertgl. 17 Januari 2014 sebedar : 22.100.000,- telah kami gunakan untuk : · Pengadaan Beras via Sr. Marcella PRR: Rp. 10.000.000,
· Pengadaan Obat via Sr. Melani PRR: Rp.12.100.000,- Kami berterima kasih dan syukur atas kerja sama kita, atas kepercayaan melalui dana yang diberikan, terima kasih atas kebaikan dan berkat Tuhan yang kami alami sebagai bentuk dukungan untuk memajukan pelayanan kami. Kami keluarga Besar Suster PRR dan seluruh Staff Yayasan Sosial Ibu Anfrida , dengan hati yang tulus, mengucapkan limpah terima kasih. Tuhan memberkati semua Umat Kristiani di Toronto. Salam kasih dan hormat Ttd Sr. Maria Wilfrida, PRR A.n Staff Yayasan Ibu Anfrida di Jakarta.
Sambungan dari halaman 1,
Bersambung ke halaman 10,
Saphir 45tahun 15 September 1969-2014
O C T O B E R 2 0 1 4 / N O . 2 6 9 H A L A M A N 5
mpat puluh lima tahun hidup bersama dalam
kasih, dan sudah tujuh tahun terus bebagi kasih
tiada henti dan tanpa pamrih dalam membina tiga
kelompok Marriage Enrichment (ME-UKI). Ketulusan
hati, dedikasi dan komitmen yang diberikan dan
ditunjukkan kepada para pasutri yang bergabung di
group ME-UKI sungguh tiada taranya.
Saling menghargai, saling membantu dan
memberi, saling mendukung, dan jadilah teman tanpa
syarat adalah salah satu subyek pengajaran di ME kepada
para pasutri dalam membina kehidupan bersama, berkeluarga
dan bermasyarakat. Kelompok ME-UKI yang awalnya
terbentuk satu kelompok di tahun 2007, sekarang telah
berkembang menjadi tiga kelompok. Satu bulan sekali setiap
kelompok mengadakan pertemuan, namun bagi pembimbing
kami Oom Anton dan Tante Melling hampir setiap minggu
mereka memberikan waktu pribadinya. Suatu pelayanan yang
didasarkan atas kasih.
Kami bersyukur dan berterimakasih atas perhatian
dan kasih sayang yang telah diberikan oleh Pembina ME-
UKI. Kami tidak dapat membalas penuh jasa baik mereka,
namun melalui perasaan yang kami ungkapkan kiranya bisa
diterima bagaimana kami sangat menghargai pelayanan
Oom Anton dan Tante Melling.
Dear Oom Anton dan Tante Melling,
Through the years, you have been more than just an inspi-
ration of what it means to follow a virtuous marriage path. You
have been great friends and facilitator to all of us. We would
like to take this opportunity to express our sincere appreciation
to both of you, for all the time and commitment that have been
given to us in the past 7 years. More importantly, the guidance
and the right tools that help us to have a successful and loving
marriage. These guidance and tools give us so much hope for the
future of our marriage relationship. Once again, we want to say
THANK YOU for helping us to become stronger and closer as a
couple. There is no doubt in our minds that we wouldn’t be
where we are today, enjoying our life and family the way we are,
if it weren’t for the time and energy that Oom and Tante have
spent for us. Thank you for making a difference in our lives and our relationship. We are truly grateful!!
May God bless your marriage with many more years of health, prosperity, and happiness. Happy 45th ANNI-
VERSARY Oom Anton & Tante Melling. Best wishes, ME-1.
E
Anton Melling
Bersambung ke halaman 8,
O C T O B E R 2 0 1 4 / N O . 2 6 9 H A L A M A N 6
Selamat Datang
Misa Perdana,
Rm Johanes Juliwan Maslim, SCJ
Minggu, 12 Oktober 2014
H A L A M A N 7
epat pada hari Jumat tanggal 3 Oktober 2014 sekitar
pukul 09.05 pm telah tiba dengan utuh dan selamat
Romo Johanes Juliwan Maslim, SCJ yang langsung
mendapat pelukan dan ciuman dari Fr. Peter McKenna
setelah berhasil menebak foto Alm. Fr. Leo Dehon.
Dilanjutkan dengan jabat tangan dan pelukan dari para
Romo SCJ lainnya Fr. James, Fr.
William dan Fr. Benne serta teman-
teman dari UKI.
Terlahir sebagai anak laki
pertama dari empat bersaudara pada
tanggal 15 Juli 1964 di Bengkulu.
Setamat Sekolah Menengah Pertama
(SMP), pada tahun 1980 MoYul
langsung masuk seminari St. Paulus
Palembang. Setelah itu beliau memasuki
Masa Novisiat dan menjalani studi di
Skolastikat SCJ Yogyakarta hingga
tahun 1992. Romo Juliwan yang akrab
di panggil dengan “MoYul” menerima Tahbisan Imamat pada
tgl 25 November 1993 bersamaan dengan Romo Aegidius
Warsito, SCJ, Romo Alexander Sapta, SCJ, Romo Donatus
Kusmartono,SCJ, dan Romo Petrus Mujiono SCJ. Setelah
ditahbiskan MoYul bekerja selama tiga tahun di paroki
Kotabumi dan Bandarjaya, Lampung.
Setelah tahbisan dan tugas di paroki, pendidikan
berlanjut ke Institute Catholique de Paris di Perancis pada tahun
1996-2000, mendalami bidang Formasio. Sambil menimba ilmu
di Negara asing beliau juga mengawali terbentuknya komunitas
Katolik Indonesia di Perancis.
Sekembalinya ke Indonesia, MoYul sebagai Dehonian
muda langsung berkarya di Skolastikat SCJ selama sebelas tahun,
dari tahun 2000 - 2011. Jabatan terakhir adalah sebagai Magister
Novis (Pimpinan Novisiat), Lampung pada tahun 2011-2014.
Bagaimana ceritanya bisa terdampar di Toronto? Setelah
sekian lama mengemban tugas di dunia formasio, maka MoYul
mendapat kesempatan untuk menjalani Tahun Sabat (Sabbatical
Year). Romo Madya, sebagai atasan beliau menugaskan untuk
mengisi waktu sabbatical ini dengan perutusan ke Toronto,
Canada untuk membantu pelayanan di UKI. Itulah yang terjadi
pada saat ini!
Selamat berkarya dan melayani di UKI sebagai
komunitas bagi semua orang Indonesia yang mempunyai jiwa
dan semangat kesatuan, kegotong-royongan serta kekeluargaan
di dalam iman keKatolikannya yang tetap rindu untuk
mengungkapkan imannya serta menimba iman dalam Bahasa,
budaya, dan cara Indonesia..□ [Angie Hanapie, Christine Budihardjo]
(1) Generasi penerus UKI. (2) Foto bersama Team Redaksi BU dan Bendahara UKI, kiri: Angelina, Janto, Julian dan Bernie. (3,4,5)
Thanksgiving PotLuck
1
2
4
3
5
T
H A L A M A N 8
Sudah lima tahun pasutri Anton Melling dengan
setia dan selalu berusaha hadir dalam setiap pertemuan
untuk melayani dan membimbing ME-2 dan berbagi
pengalamanan hidup berkeluarga dengan terbuka, tulus,
lugas dan penuh ketawa sehingga mempermudah kami
lebih mengerti perasaan pasangan kami masing-masing,
yang sangat berguna dalam kehidupan berkeluarga kami,
terutama hubungan suami istri. Happy Anniversary yang
Ke Empat Puluh Lima Oom/Koh Anton dan Tante/Cik
Melling, semoga sehat selalu dan lebih saling mengasihi
satu sama lain...jangan lupa berpelukan minimal sekali
dalam sehari dengan penuh kasih. Tuhan memberkati
anda berdua yang sudah mau menjadi pelayanNya untuk
melayani ME. Salam Kasih, ME-2
Kepada Oom Anton dan Tante Melling,
Kami semua dari Group ME-3 ingin mengucapkan Happy
Anniversary kepada Oom dan Tante. Semoga relasi Oom
dan Tante menjadi semakin lebih erat dan semakin rukun.
Terimakasih atas semua bimbingan dan nasehat dari Oom
dan Tante untuk kami sebagai pasangan suami istri
supaya hubungan kami pun akan menjadi rukun dan juga
kami bisa menjadi orang tua yang lebih bijaksana
terhadap anak-anak kita. Oom dan Tante telah banyak
memberikan bantuan kepada kita semua dan Oom dan
Tante selalu berusaha dengan gigih untuk membantu kami
supaya pasangan bisa berkomunikasi dengan baik, bisa
belajar untuk menghargai pasangan kita, membantu
pasangan kita, dan memaafkan pasangan kita. Walaupun
seringkali kita menghadapi masalah dalam perkawinan
kita, Oom dan Tante selalu berusaha mengupas masalah
kami supaya ada jalan keluar buat kami. Sekali lagi, kami
mau mengucapkan banyak terima kasih kepada Oom dan
Tante yang selalu siap sedia untuk membantu kami. Kami
juga mau mengucapkan selamat sekali lagi atas ulang
tahun perkawinan
Oom dan Tante
yang ke 45. Oom
dan Tante telah
berhasil
melewati 45
tahun hidup
sebagai suami
istri dan itu
adalah sesuatu
yang patut kita
contoh. Salam
kami semua:
Group ME-3
Silahturahmi Duta Besar
RI untuk Kanada
ada tanggal 10 Oktober 2014, bertempat di KJRI
Toronto para pemimpin organisasi keagamaan dan
kemasyarakatan dan Diaspora Indonesia menghadiri
acara silahturahmi dengan Duta Besar RI untuk
Kanada Dienne H. Moehario. Masa tugas Ibu Dienne H.
Moehario sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa
Penuh/Wakil Tetap RI untuk ICAO (International Civil
Aviation Organization) telah berakhir. Kami ucapkan
terimakasih atas peranan dan tugas-tugas mulia yang
telah dilaksanakan dalam bekerja sebagai pejabat
mewakili Negara Republik Indonesia di Kanada.
Berakhirnya tugas Ibu Dienne sebagai Duta Besar bukan berarti berakhir pula hubungan anda dengan kami seluruh
masyarakat Indonesia di Kanada. Semoga Ibu Dienne H Moehario tetap berperan aktif dengan Negara Kanada dan
harapan kami dapat berjumpa kembali di lain waktu, dan di lain kesempatan. Selamat jalan dan selamat mengemban
tugas dan tanggung jawab baru, Tuhan memberkati. □ [Angie Hanapie¸ foto diambil dari fb Kjri-Toronto Kanada]
P
Ibu Sarinah Pujianto, Dubes RI untuk
Kanada Dienne H. Moehario,
dan Konjen RI Julang Pujianto
Kiri, Pastor Joe Soedirgo dari ICCC. Kanan,
Christine Budihardjo, Koordinator UKI
“Every Precious Gift Comes From Above” (James 1:17)
Ethan Chandra Sjah
September 19, 2014 1:42 pm, 2.7 kg, 51 cm
At Milton Hospital, Milton
Born to Monika & Johan Sjah
Proud Grandparents
Susanly Hermanto Celine & Frans Sjah
Rejoicing with you on the arrival of
your precious baby boy “ Umat Katolik Indonesia “
Sambungan dari halaman 5,
Forever in Our Hearts
etiap tanggal 2 November Gereja Katolik
mengadakan Misa khusus untuk mendoakan
jiwa-jiwa orang beriman. Mendoakan
orang yang sudah meninggal akan membawa kita
tetap merasakan kesatuan dengan orang yang
sudah meninggal dunia, terutama pada kesem-
patan ini dengan para Senior UKI yang telah
mendahului kita, dan kita juga terbantu untuk
memperbaiki cara hidup beriman kita akan Yesus. Setiap
kali kita berdoa bagi orang yang sudah meninggal dunia,
kita disadarkan bahwa suatu hari kita juga akan meninggal-
kan dunia ini. Maka kita disadarkan, selama masih ada
waktu, untuk meningkatkan kwalitas hidup beriman kita se-
hingga kita dapat segera bergabung dengan para Kudus di
Surga manakala saatnya tiba.□ [Romo Aegidius Warsito, SCJ]
HIDUP BAHAGIA BERSAMA BAPA DI SURGA
Allah Bapa di Surga, sungguh besar Kasih-Mu bagi kami
semua yang Kaucintai.
Kami bersyukur Bapa atas semua saudara kami, Opa dan
Oma, Om dan Tante kami yang sangat kami kasihi, yang
selama ini ada bersama kami, sekarang telah Engkau
persatukan mereka di dalam Kerajaan-Mu.
Kami sungguh yakin dan percaya bahwa mereka semua
sudah berbahagia bersama-Mu di Surga.
Kami percaya akan Kerahiman-Mu ya Bapa, yang tentu
akan berkenan menghapuskan dosa-dosa mereka dan
membersihkan mereka semua dari semua yang jahat
berkat penebusan Putera-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus.
Pandanglah semua usaha dan perjuangan mereka selama
hidup di dunia ini.
Mereka telah mengikuti jalan keselamatan Putera-Mu
Yesus dan sekarang mereka semua telah menyelesaikan
perjuangan mereka di dunia ini.
Oleh sebab itu ya Bapa, yang Mahacinta, persatukanlah
mereka semua dalam kebahagiaan abadi di Surga.
Perkenankanlah mereka bersama-Mu selamanya.
Bersama Bunda Maria yang sudah berbahagia di
Surga, kami persembahkan semua saudara dan saudari kami ini
ke dalam penyertaanmu, ya Bunda Maria.
Berbahagialah dan bersukacitalah Opa dan Oma, Om
dan Tante dalam kehidupan abadi dan doakanlah
kami semua yang masih berziarah di dunia ini.
Untaian doa, harapan dan kasih kami ini kami
haturkan kepada-Mu ya Bapa dalam persatuan
dengan Yesus Kristus, Putera-Mu dan dalam naungan
Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin. □ [Romo Johanes Juliwan Maslim, SCJ]
S
1. 2. 3. 5.
11.
7.
9. 8.
10.
13.
14
33.
27
26.
25. 24. 23.
22.
21. 20. 19.
18.
17. 16.
15.
12.
B E R I T A U . K . I
41..
36..
35.
40. 37
34.
32.
31.
30
29.
28.
38.
39.
6. 4.
H A L A M A N 1 0
lima gadis bijaksana boleh masuk
bersama mempelai ke perjamuan
nikah. Sementara lima gadis bodoh
yang berusaha untuk masuk tidak
dikenali oleh mempelai dan tidak bisa
masuk ke ruang perjamuan.
Mungkin muncul sebuah pertanyaan.
Kog kisahnya tragis? Apa memang
kisah itu ada dalam hidup nyata? Bisa
ada, bisa tidak. Siapa tahu?!. Namun,
perumpamaan tetaplah perumpamaan.
Ia tidak berhenti hanya memberi
umpama atas sebuah kehidupan,
namun juga menyodorkan sebuah
tantangan kehidupan. Tantangan
untuk memilih dan menerima
konsekwensi atas setiap pilihan. Dan
menjadi senior bukanlah pilihan tapi
dipilih. Karena tidak bisa tidak kita
akan menjadi senior, secara otomatis.
Sementara menjadi pelopor yang
adalah petualang kehidupan
membawa obor adalah pilihan.
Banyak hal tak terduga terjadi dalam
kehidupan kita. Kerap kita gagap
dibuatnya, karena ketidaksiapan
menghadapinya. Gelisah, cemas, tak
pernah puas. Uring-uringan karena
tidak bisa menerima keadaan.
Memaafkan sesulit menyembuhkan
kanker akut, disertai dendam yang tak
pernah padam. Semua menjadi saksi
atas kegagapan hidup. Yang juga
merupakan pilihan dari lima gadis
bodoh yang tidak membawa
perlengkapan obor. Memilih
membawa obor dan
perlengkapannya adalah tanda
bahwa ingin terampil menghadapi
aneka situasi hidup. Dari situ,
sedikit demi sedikit mengurangi
kegagapan.
Itu semua menyisakan sebuah
pertanyaan mendasar: apakah
sampai detik ini, aku sudah
membawa obor dan
perlengkapannya? Pertanyaannya
sangat sederhana, namun jika jujur
menjawab, bisa saja kegagapan itu
ada. Bila tidak, pastilah sungguh
Senior, karena sang Ilahi
memilihnya menjadi pelopor. □
1. Apit Sutandhi (2011)
2. Mary Goh (2011)
3. Dr. Johannes Brotohusodo (2006)
4. Joan Lebour (1997)
5. Djoni Hadisunjoto (2007)
6. Christine Yap (2013) dan Mien
Oen (2012)
7. Edward G Karamoy (2011)
8. Stephan Tio (2014)
9. Widya Budikartono (2003)
10. Sumadji Hutamadjaja (2013)
11. Catharina Suwandari Siswandi
(2007)
12. James Sosroutomo (2010)
13. Dr. Setijo Noegroho (2007)
14. Ferdinand Winarsa (1996) dan
Martinah Winarsa (1997)
15. Robert Hardy (2005)
16. Monica Go Bing Nio (2014)
17. Tjioe Tjoen Sioe (2005)
18. Johan Surjapranata (1997) dan
Susanti Surjapranata (2014)
19. Giok Liong (George) Tan (2011)
20. Nelly Murimboh (2006)
21. Albert Pudjowargono (2004)
22. Henry Hariman (2008)
23. Tan Ping Hin (2003) dan Oey
Hwat Lian (2011)
24. Gunawan Ganda (1997) dan
Suriana Ganda (2013)
25. Theo Liem (2008)
26. Liem Tiang Sioe dan Tan Kiem
Gwat (2014)
27. Hastuti Iskandar (1993)
28. Tan Kioe Nio (1998)
29. Tanto Sutikno (2012)
30. Rosa Kwee (2009)
31. Paula Pudjowargono (2004) dan
Lodewyk Pudjowargono (2002)
32. Hendro Susilo (1989) and Ika
(Mies) Susilo (2012)
33. Tjan Kiet Nio (1995)
34. Budhi Handojo (2006)
35. Mike Bobak (2003)
36. Vincent Kam (2012)
37. Angela Lily Wadya (2013)
38. Sugijoto Thjong (2011)
39. Joannes Tedjosoengkono (2012)
40. Dina Gani Roesli (2004)
41. Njoo Tik Poen (2010) dan Gonda
Njoo (2010)
… Forever . In . Our . Hearts ...
Sambungan dari halaman 4,
§
Lukas 2: 29-30 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam dalam sejahtera, sesuai dengan
firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu”
Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, TURUT BERDUKA CITA,
atas berpulangnya:
Bapak Midjo Sutarno Kuntjara
(Kwie Kian Boe - 79 tahun) Meninggal, 26 September 2014 di Surabaya
Suami dari Alm. Werti Sudarsih (Ivoyne Tan)
Ayah/Ayah Mertua dari
Midji (Hwie Yong)/Matthew
Werti (Hwie Ing) / Eric Jitno (Pek San) / Fransiska
Sudarsono (Pek Gwan) / A Tjen Indah (Hwie Swan)
Cucu-cucu: Faith, Erika, Anson, Sean, Jocelyne, Sara, Sabrina.
Oma Iriany Singgih
(Song Heng Nio - 86 tahun) Meninggal 27 September 2014, di Jakarta
Istri dari Surya Widjaja (Tan Hoay Djin)
Ibu / Ibu Mertua dari Leny Widjaja & Alm. Gunawan Danurahardja, Jahja
Widjaja & Detty Laij, Hamid Widjaja & Lenny Mulyadi, Erni Widjaja & Andre Wibisono, Sylvia Wdjaja & Hadi
Widjaja
Cucu & Cucu Mantu: Randy & Anita, Sheila & James LaPoint, Cheryl & Yo-
gi, Nithia & Aditya, Neysa, Harun, Reza & Ira, Almira & Rendian, Danica & Marli Prayogi
Cicit-cicit: Arianna, Maya, Aline, Nando, Nadine, Marissa
Beserta Segenap Keluarga
Ibu Yohana Titik Sundari
Meninggal 1 Oktober 2014, di Lampung Ibunda Romo Aegidius Warsito SCJ
Ibu Ursula Marijanti
(Tjhie Jet Lan - 74 tahun)
Meninggal 1 Oktober 2014, di Jakarta Istri dari Alm. Dr. Goenarto Probokoesoemo
Anak / Anak Mantu dari Laurentia Idawati & Daniel Setiawan, Lusia Lie & Tjien Lie, Robertus
Probokoesoemo. Oma dari James Setiawan, Jacqueline Setiawan, Oliv-
ia Lee.
Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi keluarga
yang ditinggalkan diberi rahmat, kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya.
Kepada segenap warga UKI Toronto dan simpatisan serta
UKI Calgary,
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak
terimakasih atas perhatian, doa, dan kasih yang telah diberikan
kepada almarhum Ibu saya (Yohana Titik Sundari) yang meninggal
pada tgl. 1 Oktober 2014 dan dikebumikan pada tgl.3 Oktober 2014.
Misa Requiem dipimpin oleh saya sendiri dan didampingi
oleh Rm. Madya SCJ (Propinsial SCJ) dan Rm. Dwijo Sukarno SCJ
(Romo paroki Gisting-Lampung). Mulai hari pertama sampai hari ke
7 ada doa Rosario dan Ibadat Sabda dari Lingkungan, tentu ini
sangat menguatkan dan meneguhkan kami sekeluarga yang sangat
kehilangan atas meninggalnya Ibu kami yang tercinta. Rencana pada
hari ke 40 akan ada Misa di rumah, akan tetapi berhubung tgl. 8
November 2014 adalah hari Sabtu maka Misa peringatan diundur ke
tgl. 10 November 2014.
Saya mohon maaf baru bisa sekarang membalas bentuk
kasih sayang dan perhatian Saudara-saudari sekalian, dikarenakan
baru sekarang ini ada kesempatan pergi ke Warnet(Warung Internet)
sebab di rumah orang-tua saya tidak ada internet.
Kabar saya sendiri baik-baik saja, walau badan selalu
berkeringat tetapi tetap bisa enjoy. Rumah orang tua sekarang terasa
sepi tanpa kehadiran sang Ibu akan tetapi ini lah kenyataan yang
harus saya lalui di dalam masa liburan kali ini. Pertegahan Oktober
rencana mau ke Jakarta dan Palembang lalu pulang lagi ke
Pringsewu untuk merayakan Misa 40 hari Ibu Yohana Titik Sundari
dan setelah itu mau ke Yogya tengok kakak Ibu saya yang sakit dan
kakak tertua kami yang juga sakit.
Saya kira ini saja dulu kabar dari saya. Sekali lagi banyak
terimakasih atas perhatian, doa, kasih, dan suportnya. Mohon maaf
atas keterlambatan saya menuliskan semuanya ini.
Salam dan kasih.
Rm. Aegi SCJ.
WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA
TELEPHONE # 905-695-1745