karakteristik personal auditor dan tekanan anggaran waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12...

14
93 Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu, Pengaruhnya Terhadap Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit Yoosita Aulia 1) 1) Universitas Airlangga 1) [email protected] Abstract The main objective of this paper is to analize and review comprehensively the effect of personal auditor characteristic (locus of control, organizational commitment, auditor performance, and turn over intention) to the budget time pressure partially nor simultaneously. This research also analize and review comprehensively the effect of personal auditor characteristic (locus of control, organizational commitment, auditor performance, and turn over intention) to the acceptance of dysfunctional audit behaviour partially nor simultaneously. This paper uses quantitative approach. Questonaire is used for obtaining data, had been distributed to KAP in Surabaya. Surabaya is the capital city of JawaTimur that is considered to represent the performance of auditor. The sampling is done using nonprobability sampling, convenience sampling. Data were analyzed using Confirmatory Faktor Analysis (CFA). Hypothesis were tested using Structural Equation Model (SEM). The result shows that all the variables studied has not been much empirical support to the theoritical basis that drafted. Auditor personal characteristic comprise: locus of control, organizational commitment, auditor performance, and turn over intention do not affect the acceptance of dysfunctional audit behaviour. Only variabel perceived time budget pressure have a significant impact on the acceptance of dysfunctional audit behaviour. Keywords : locus of control, dysfunctional audit behaviour. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji secara komprehensif pengaruh karakteristik personal auditor yaitu locus of control dan komitmen organisasi, kinerja auditor, dan turn over intention terhadap tekanan anggaran waktu baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji secara komprehensif pengaruh karakteristik personal auditor yaitu locus of control dan komitmen organisasi, kinerja auditor, dan turn over intention terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner sebagai cara untuk memeroleh data. Kuesioner penelitian dibagikan pada KAP di Surabaya, karena Surabaya merupakan ibu kota propinsi, dianggap dapat mewakili kinerja auditor di Jawa Timur. Penentuan sampel dilakukan dengan tehnik non probabilty sampling, yaitu convenience sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Confirmatory Faktor Analysis (CFA). Hipotesis diuji dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Penelitian ini memberikan temuan bahwa semua variabel yang diteliti yaitu locus of control dan komitmen organisasi, kinerja auditor, dan turn over intention tidak berpengaruh terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit. Hanya variabel tekanan anggaran waktu yang berpengaruh signifikan terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit. Kata Kunci: Locus of Control, Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit.

Upload: doduong

Post on 12-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12 PROSIDING SNA MK, Yoosita... · Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan ... (Gibson

93

Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan

Anggaran Waktu, Pengaruhnya Terhadap Penerimaan Perilaku

Disfungsional Audit

Yoosita Aulia1)

1)Universitas Airlangga

1)[email protected]

Abstract

The main objective of this paper is to analize and review comprehensively the effect of

personal auditor characteristic (locus of control, organizational commitment, auditor

performance, and turn over intention) to the budget time pressure partially nor

simultaneously. This research also analize and review comprehensively the effect of

personal auditor characteristic (locus of control, organizational commitment, auditor

performance, and turn over intention) to the acceptance of dysfunctional audit behaviour

partially nor simultaneously. This paper uses quantitative approach. Questonaire is used

for obtaining data, had been distributed to KAP in Surabaya. Surabaya is the capital city of

JawaTimur that is considered to represent the performance of auditor. The sampling is

done using nonprobability sampling, convenience sampling. Data were analyzed using

Confirmatory Faktor Analysis (CFA). Hypothesis were tested using Structural Equation

Model (SEM).

The result shows that all the variables studied has not been much empirical support to the

theoritical basis that drafted. Auditor personal characteristic comprise: locus of control,

organizational commitment, auditor performance, and turn over intention do not affect the

acceptance of dysfunctional audit behaviour. Only variabel perceived time budget pressure

have a significant impact on the acceptance of dysfunctional audit behaviour.

Keywords : locus of control, dysfunctional audit behaviour.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji secara komprehensif pengaruh

karakteristik personal auditor yaitu locus of control dan komitmen organisasi, kinerja

auditor, dan turn over intention terhadap tekanan anggaran waktu baik secara parsial

maupun simultan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji secara

komprehensif pengaruh karakteristik personal auditor yaitu locus of control dan komitmen

organisasi, kinerja auditor, dan turn over intention terhadap penerimaan perilaku

disfungsional audit baik secara parsial maupun simultan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner

sebagai cara untuk memeroleh data. Kuesioner penelitian dibagikan pada KAP di Surabaya,

karena Surabaya merupakan ibu kota propinsi, dianggap dapat mewakili kinerja auditor di

Jawa Timur. Penentuan sampel dilakukan dengan tehnik non probabilty sampling, yaitu

convenience sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Confirmatory Faktor

Analysis (CFA). Hipotesis diuji dengan menggunakan Structural Equation Modelling

(SEM). Penelitian ini memberikan temuan bahwa semua variabel yang diteliti yaitu locus of

control dan komitmen organisasi, kinerja auditor, dan turn over intention tidak berpengaruh

terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit. Hanya variabel tekanan anggaran waktu

yang berpengaruh signifikan terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit.

Kata Kunci: Locus of Control, Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit.

Page 2: Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12 PROSIDING SNA MK, Yoosita... · Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan ... (Gibson

94 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106

Pendahuluan

Saat ini arus globalisasi telah terjadi

di berbagai sektor kehidupan. Arus glo-

balisasi sebagaimana dimaksud, termasuk

didalamnya adalah jasa akuntan. Adanya

globalisasi tersebut, menjadi tantangan

tersendiri bagi profesi akuntan, baik

akuntan dalam negeri maupun akuntan

asing. Sementara ini, cukup banyak akun-

tan asing bekerja di Indonesia berafiliasi

dengan akuntan publik yang telah ada.

Adanya globalisasi dan keberadaan akun-

tan asing akan meningkatkan persaingan

di antara KAP yang ada, sehingga meng-

haruskan para akuntan dapat bekerja se-

cara profesional dan berintegritas tinggi.

Hal ini diperlukan agar pihak yang berke-

pentingan terhadap laporan audit percaya

dengan laporan kinerja manajemen, baik

bagi perusahaan publik maupun pemerin-

tahan. Mereka mengharapkan mendapat-

kan laporan audit yang berkualitas dari

auditor.

Laporan audit yang berkualitas

tinggi berhubungan dengan karakteristik

personal auditor. Karakteristik personal

auditor (Locus of Control dan komitmen

organisasi), kinerja auditor, keinginan

pindah kerja (turnover intention) auditor,

serta tekanan anggaran waktu yang dira-

sakan auditor dapat berpengaruh terhadap

penerimaan perilaku disfungsional audit,

baik secara langsung maupun tidak lang-

sung melalui tekanan anggaran waktu

yang dirasakan auditor. Oleh karenanya,

agar hasil audit dapat dipercaya oleh pu-

blik, auditor harus memiliki integritas

dalam menjalankan profesinya, serta ti-

dak melakukan penerimaan perilaku dis-

fungsional audit. Auditor mempunyai pe-

ranan penting dalam rangka membentuk

kepercayaan para pemakai informasi

pelaporan keuangan.

Kegiatan audit tidak terlepas dari

permasalahan keperilakuan, seperti ke-

mungkinan adanya auditor yang melaku-

kan penyimpangan perilaku dalam pelak-

sanaan prosedur audit sehingga dapat

menurunkan kualitas audit. Penyim-

pangan perilaku ini dikenal dengan istilah

perilaku audit disfungsional (dysfunc-

tional audit behavior). Penelitian Basuki

dan Mahardani (2006), Malone dan Ro-

bert (1996), dan Outley dan Pierce

(1996a) menunjukkan bahwa tindakan

disfungsional audit terjadi dalam pelak-

sanaan prosedur audit.

Berdasarkan pada hasil-hasil empiris

sebelumnya ada beberapa faktor yang

menyebabkan adanya penerimaan terha-

dap perilaku disfungsional audit. Bebe-

rapa faktor tersebut adalah karakteristik

personal auditor, kinerja auditor dan turn

over intention serta faktor situasional.

Karakteristik personal auditor yang diuji

dalam penelitian ini adalah locus of

control dan komitmen organisasi. Faktor

situasional yang diteliti dalam penelitian

ini adalah tekanan anggaran waktu dalam

pelaksanaan audit.

Beberapa penelitian empiris yang ada

mengungkapkan bahwa locus of control

auditor berkaitan dengan penerimaan

auditor terhadap perilaku disfungsional

dalam audit. Hasil penelitian Donelly et

al., (2003) mengungkapkan adanya hubu-

ngan positif antara locus of control eks-

ternal dengan penerimaan perilaku dis-

fungsional audit. Penelitian Shapeero et

al., (20003) menemukan adanya hubu-

ngan positif antara individu yang me-

miliki locus of control eksternal dan ke-

inginan untuk melalukan manipulasi ter-

hadap pencapaian tujuan personal. Se-

mentara itu hasil penelitian Hastuti

(2013) menyatakan bahwa locus of con-

trol internal berpengaruh negatif terhadap

perilaku penurunan kualitas audit, se-

dangkan locus of control eksternal berpe-

ngaruh positif terhadap perilaku penu-

runan kualitas audit. Faktor lain yang ber-

pengaruh terhadap penerimaan perilaku

disfungsional audit adalah komitmen or-

ganisasi. Komitmen organisasi adalah si-

kap yang mencerminkan loyalitas karya-

wan pada organisasi dan berkelanjutan

Page 3: Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12 PROSIDING SNA MK, Yoosita... · Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan ... (Gibson

Aulia, Karakteristik Personal Auditor....95

sehingga anggota organisasi dapat

mengekspresikan perhatiannya terhadap

organisasi dan keberhasilan, serta kema-

juan yang berkelanjutan (Luthans, 2006:

249). Hasil penelitian Outley dan Pierce

(2012) menunjukkan adanya hubungan

signifikan antara antara komitmen orga-

nisasi dengan perilaku disfungsional

audit. Selain itu penelitian Paino et al.,

(2011) mengemukakan bahwa komitmen

organisasi berpengaruh negatif terhadap

perilaku disfungsional audit.

Selain faktor komitmen organisasi

yang dapat memengaruhi penerimaan

perilaku disfungsional audit, terdapat ki-

nerja auditor dan turn over intention (kei-

nginan untuk berpindah kerja). Kinerja

auditor adalah tindakan atau pelaksanaan

tugas pemeriksaan yang telah diselesai-

kan oleh auditor dalam kurun waktu ter-

tentu (Trisnaningsih, 2003). Hasil peneli-

tian Irawati (2005) menunjukkan bahwa

auditor yang memiliki persepsi yang ren-

dah terhadap kinerjanya dianggap akan

memperlihatkan penerimaan perilaku dis-

fungsional audit. Hal ini dikarenakan

auditor dengan kinerja rendah akan me-

rasa harus meningkatkan dengan berbagai

tindakan termasuk salah satunya perilaku

disfungsional audit, seperti menghentikan

satu atau beberapa prosedur audit tanpa

menghentikan prosedur lainnya untuk

mencapai waktu tugas yang ditetapkan

oleh atasan.

Di samping kinerja auditor, turn over

intention juga memengaruhi penerimaan

perilaku disfungsional audit. Turn over

intention adalah keinginan individu untuk

meninggalkan perusahaan (organisasi).

Malone dan Robert (1996) berpendapat

bahwa auditor yang memiliki keinginan

untuk meninggalkan perusahaan audit ke-

mungkinan terlibat dalam perilaku dis-

fungsional audit karena takut terhadap

kemungkinan penghentian perilaku mere-

ka terdeteksi menurun. Keinginan untuk

meninggalkan perusahaan berkaitan de-

ngan dampak negatif potensial perilaku

mereka terhadap pengukuran kinerja dan

promosi.

Kajian Literatur dan Pengembangan

Hipotesis Teori Atribusi

Teori ini dikemukakan oleh Fritz

Heider (1958) yang menyampaikan

bahwa perilaku seorang individu diten-

tukan oleh kekuatan internal dan eks-

ternal (Suartana, 2010). Kekuatan internal

merupakan faktor-faktor yang berasal

dari dalam diri seseorang yang memenga-

ruhi perilakunya. Sedangkan kekuatan

eksternal adalah faktor-faktor yang bera-

sal dari luar diri seseorang yang berpe-

ngaruh terhadap perilakunya (Robbins

2008 : 177). Dalam penelitian ini teori

atribusi digunakan untuk menjelaskan pe-

ngaruh karakteristik personal auditor (lo-

cus of control / Loc dan komitmen orga-

nisasi), kinerja auditor dan turn over in-

tention terhadap penerimaan perilaku dis-

fungsional audit melalui tekanan angga-

ran waktu.

Teori Model Stress Kerja

Stress kerja diidentikkan dengan

tekanan yang dirasakan oleh individu

sebagai akibat stressor (penyebab stress)

yang didapatkan di lingkungan kerja yang

selanjutnya akan memengaruhi sikap,

intensi, dan perilaku individual (Silaban,

2009). Penyebab stress yang diterima

individu dalam lingkungan kerja bisa

berasal dari faktor eksternal maupun

internal. Faktor eksternal yang sering

dijumpai adalah urusan keluarga dan

urusan pribadi lainnya, sementara faktor

internalnya adalah beban kerja, konflik

peran, kondisi lingkungan kerja dan

kendala anggaran waktu. Individu akan

mngalami stress ketika kondisi lingku-

ngannya memaksa untuk memenuhi per-

mintaan di luar kemampuannya. Namun

demikian, tidak semua individu akan

merespon permintaan tersebut sebagai

potensi penyebab stress. Hal ini dikarena-

kan kemampuan tiap individu dalam me-

Page 4: Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12 PROSIDING SNA MK, Yoosita... · Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan ... (Gibson

96 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106

H6 H1

H2 H6

Locus of Control

(LO)

Komitmen

Organisasi

(KA)

Kinerja

Auditor (KI)

Aksepbilitas

Perilaku

Disfungsional

Auditor(APDA)

H9

Tekanan

Anggaran Waktu

Yang dirasakan

Auditor (TAWD)

Turnover

Intention (TO)

H

3

H4

H7

H8

H5

respon permintaan berbeda antara satu

dengan lainnya (Gibson et al., dalam Sila-

ban, 2009).

Keterbatasan anggaran waktu audit

dapat mengakibatkan auditor mengalami

suatu tekanan dalam melaksanakan tugas

audit tertentu, yang selanjutnya akan

berpengaruh terhadap perilaku auditor

dalam melaksanakan program audit. Hal

tersebut sesuai dengan yang dinyatakan

dalam literature stress yang berkaitan

dengan pekerjaan (stress-kerja), bahwa

stressor (penyebab stress) yang dihadapi

oleh individual di lingkungan kerja dapat

mengakibatkan individu merasakan ada-

nya tekanan dalam melaksanakan suatu

pekerjaan, yang selanjutnya akan dapat

memengaruhi sikap, intense, dan perilaku

individu (Silaban, 2009).

Model Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan pe-

ngembangan hipotesis di atas dapat di-

gambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Model Penelitian

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif, dan dilakukan

pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang

ada di Surabaya dengan menggunakan

kuisioner dalam mengumpulkan data.

Pemilihan lokasi penelitian di Surabaya,

karena Kota Surabaya merupakan Ibukota

Provinsi di Jawa Timur yang menjadi

populasi penelitian ini sehingga dapat

mewakili kinerja auditor eksternal di

provinsi Jawa Timur.

Populasi pada penelitian ini adalah

auditor yang bekerja di Kantor Akuntan

Publik (KAP) yang berada di Surabaya

sebanyak 16 KAP, dan terdaftar dalam

direktori KAP tahun 2013. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini dilakukan

secara non probabilitas (non probability

sampling), yaitu convenience sampling.

Pengumpulan data pada penelitian

dilakukan dengan cara menyebarkan se-

jumlah kuesioner pada KAP yang ada di

Surabaya disesuaikan dengan jumlah

auditor yang ada pada KAP tersebut.

Variabel-variabel Penelitian

Variabel dependen pada penelitian

ini adalah Penerimaan Perilaku Disfung-

sional Audit, yaitu sikap auditor mene-

rima perilaku disfungsional dalam proses

audit (Donnely, et.al, 2002), serta va-

riabel tekanan anggaran waktu auditor

yang dipandang sebagai variabel mediasi.

Variabel independen adalah variabel

yang mempengaruhi variabel lain, meli-

puti; Locus of control, kinerja, komitmen

organisasi, kinerja auditor, turnover

intention, serta tekanan anggaran waktu.

Analisis data

Berbagai macam analisis akan

dilakukan peneliti untuk mengolah data

penelitian, yaitu analisis deskriptif, uji

non response bias, uji CFA (Confirma-

tory Factor Analysis), dan uji hipotesis

dengan menggunakan program Structural

Equation Modelling (SEM) Amos 6.

Analisis deskriptif Analisis deskriptif ditujukan untuk

memberikan gambaran mengenai demo-

grafi responden. Analisis deskriptif dalam

penelitian ini diolah dengan Statistical

Package for Social Sciences 20 (SPSS

20), yaitu software yang berfungsi untuk

menganalisis data, melakukan perhitu-

ngan statistik, baik untuk statistik para-

Page 5: Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12 PROSIDING SNA MK, Yoosita... · Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan ... (Gibson

Aulia, Karakteristik Personal Auditor....97

metrik dan non-parametrik dengan basis

windows.

Uji Hipotesis

Pengukuran konstruk dan hubungan

antar variabel akan dinilai dengan meng-

gunakan SEM dari paket software

statistik AMOS 6.

Model Persamaan struktural diagram

jalur dalam penerimaan perilaku

disfungsional dirumuskan sebagai

berikut :

TAWD = γ1.1 LoC + γ1.2 KO + γ1.3

KA + γ 1.4 TO +

z1….................(1)

PPDA = γ2.1 LoC + γ2.2 KO + γ2.3

TAWD + γ 2.4 KA + γ2.5 TO +

z2…......................................(2)

Keterangan :

PPDA =Penerimaan Perilaku Dis-

fungsional Auditor

TAWD =Tekanan Anggaran Waktu

Yang Dirasakan

LoC = Locus of control

KO = Komitmen organisasi

KA = Kinerja Auditor

TO = Turnover Intention

Temuan Hasil penelitian

Pengujian (pengembangan) hipotesis

Hipotesis 1 : Tekanan anggaran waktu

memediasi pengaruh ko-

mitmen organisasi terha-

dap penerimaan perilaku

disfungsional audit pada

KAP di Surabaya.

Hipotesis 2 : Tekanan anggaran waktu

memediasi pengaruh locus

of control terhadap peneri-

maan perilaku disfungsio-

nal audit pada KAP di

Surabaya.

Hipotesis 3 : Tekanan anggaran waktu

memediasi pengaruh ki-

nerja auditor terhadap pe-

nerimaan perilaku disfung-

sional audit pada KAP di

Surabaya.

Hipotesis 4 : Tekanan anggaran waktu

memediasi pengaruh Turn-

over intention terhadap pe-

nerimaan perilaku disfung-

sional audit pada KAP di

Surabaya.

Hipotesis 5 : komitmen organisasi ber-

pengaruh terhadap peneri-

maan perilaku disfungsio-

nal audit pada KAP di

Surabaya.

Hipotesis 6 : locus of control berpenga-

ruh terhadap penerimaan

perilaku disfungsional au-

dit pada KAP di Suraba-

ya.

Hipotesis 7 : kinerja auditor berpengaruh

terhadap penerimaan peri-

laku disfungsional audit

pada KAP di Surabaya.

Hipotesis 8 : Turnover intention berpe-

ngaruh terhadap peneri-

maan perilaku disfungsio-

nal audit pada KAP di Su-

rabaya.

Hipotesis 9 : tekanan anggaran waktu

(TAWD) berpengaruh ter-

hadap penerimaan perilaku

disfungsional audit pada

KAP di Surabaya.

Uji prasyarat

Pengujian Normalitas

Untuk menguji normalitas distribusi

data yang digunakan dalam analisis dapat

menggunakan uji-uji statistik. Nilai statis-

tik untuk menguji normalitas itu disebut

Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai

kritis maka dapat diduga bahwa distribusi

data adalah tidak normal. Nilai kritis da-

pat ditentukan berdasarkan tingkat signi-

fikansi 0,01 [1%] yaitu sebesar ± 2,58

(Ferdinand, 2005-139-140). Hasil pengu-

jian normalitas dapat dilihat Tabel 1

Page 6: Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12 PROSIDING SNA MK, Yoosita... · Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan ... (Gibson

98 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106

Tabel 1

Hasil analisis uji normalitas distribusi data

penelitian

(Assessment of normality)

Berdasarkan Tabel 1 hasil uji

menunjukkan bahwa pada kolom c.r ni-

lainya masuk dalam rentang ± 2,58, itu

berarti asumsi normalitas terpenuhi (Fer-

dinand, 2005:140)

Uji Validitas dan Reliabilitas konstruk

dan variance extracted

Multikolinearitas atau singularitas

dapat dideteksi dari determinan matriks

kovarians. Nilai determinan matriks

kovarians yang sangat kecil memberi

indikasi adanya problem multikolineari-

tas atau singularitas (Tabachnich & Fidel,

1998:716, dalam Ferdinand, 2002:108-

109).

Selanjutnya dalam program AMOS,

aplikasi akan segera memberikan peri-

ngatan bila terjadi singularitas pada ma-

triks, kovariansnya (Ferdinand, 2002 :

109). Dari hasil pengujian AMOS dipero-

leh bahwa nilai determinan matriks kova-

rian adalah 95.903 (lampiran) yang masih

lebih besar dari nol. Jadi dapat

disimpulkan tidak ada bukti adanya

multikolinearitas atau singularitas dalam

kombinasi variabel data ini, jadi data

penelitian ini dapat dianalisis lebih lanjut

(Ferdinand, 2006:355).

Model Struktural dan Analisis

Persamaan Struktural

Setelah uji persyaratan SEM

terpenuhi maka memasuki langkah pe-

ngujian kesesuaian model dimana meru-

pakan derajat kesesuaian hasil estimasi

model dengan input matriks data pene-

litian. Berikut adalah hasil pengujian

struktural model. Model setelah modifi-

kasi dapat dilihat Gambar 2.

Gambar 2. Model Struktural Pengujian

Analisis Kesesuaian Model (Goodness

of Fit Test)

Melalui tahapan pencarian dan pe-

ngembangan sebuah model dengan jus-

tifikasi yang kuat sebagai model yang di-

pakai untuk membuktikan kausalitas teo-

ritis melalui uji coba data empirik untuk

menunjukkan pengaruh karakter indivi-

dual locus of control, komitmen organisa-

si, tekanan anggaran waktu, kinerja in-

dividual, serta turnover berpengaruh ter-

hadap penerimaan perilaku disfungsional

auditor.

Sebagai perbandingan, dilakukan pe-

meriksaan terhadap indeks-indeks good-

ness off fit yang lain. Hasil pemeriksaan

indeks-indeks goodness of fit tersebut

dapat dilihat pada Tabel 2.

.66

locus of control

loc1

.07

e5

1.00

1

loc2

.82

e4 .74

1

loc3

.11

e3

.921

loc4

.10

e2

.881

.01

komitmen auditor

ka3

.30

e8

ka2

.34

e7

ka1

.43

e6

1.00

1

-1.93

1

-2.51

1

.19

komitmen organisasi

ko1

.31

e9

ko2

.00

e10

ko3

.17

e11

1.00

1

1.41

1

1.15

1

.19

turnover intention

toi1.15

e15

toi2.13

e16

toi3.14

e17

toi4.11

e18

1.00

1

.98

1

1.05

1

.94

1Chi-Square=204.149

Prob=.425

GFI=.875

AGFI=.813

TLI=.997

RMSEA=.012

ka4

.21

e19

-2.72

1

TAWD

ta1

.24

e211.00

1

ta2

.06

e221.07 1

ta3

.09

e23

1.061

ta4

.28

e24

.55

1

APDA

pp1

.14

e311.00

1

pp2

.15

e32.981

pp3

.11

e331.07 1

pp4

.05

e34

1.161

pp5

.05

e35

1.14

1

-.02

.00

-.06

-.12

-.03

-.16

-.07

.34

-.16

-.73

-.03

.13

.10

.13

-.01

.28

z11

.17

z21

-.02

.05

.04

-.03

-.03

-.05

.02

.01

-.01-.08

-.04.01

.03

.03

-.01

.16 .04

.04

-.04

-.09

.03

.02

-.05

-.02

-.05

.01

.02

.02

.02

-.04

-.05

.05

-.03

.05

.03

-.04

Page 7: Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12 PROSIDING SNA MK, Yoosita... · Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan ... (Gibson

Aulia, Karakteristik Personal Auditor....99

Tabel 2

Indeks Structural Equation Modelling

Goodness of

Fit Measure

Cut-off

Value

Hasil

Analisis

Evaluasi

Model

2 –chi-

square

Kecil 204.149

Significant

Probability

> 0.05 0.425

Baik

RMSEA > 0.08 0.012 Marginal

GFI > 0.90 0.875 Cukup

Baik

AGFI > 0.90 0.813 Cukup

Baik

CMIN/DF ≤ 2.0 1.016 Baik

TLI > 0.95 0.997 Baik

CFI > 0.95 0.998 Baik

Berdasarkan Tabel 2 bahwa uji per-

syaratan SEM telah terpenuhi, ternyata

dari indeks Structural Equation Model-

ling tetap menunjukkan nilai yang baik

meskipun pada nilai RMSEA yang ku-

rang sesuai dengan kriteria yang telah di-

tentukan (marginal), berikut ini penjela-

san dari masing-masing :

1. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai

2-chi-square yang didapat sebesar

204.149. Semakin kecil nilai Statistik

Chi-Square (2) maka semakin baik

model itu (karena dalam uji beda chi-

square, 2 = 0, berarti benar-benar

tidak ada perbedaan, Ho diterima) dan

diterima berdasarkan probabilitas

dengan cut off value sebesar p > 0,05

atau p > 0,10.

2. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai

RMSEA (The Root Mean Square

Error Approximation) sebesar 0,012,

jadi dapat disimpulkan bahwa tidak

dapat diterimanya suatu model yang

menunjukkan sebagai model yang

baik, karena nilai RMSEA yang lebih

kecil atau sama dengan 0,08 meru-

pakan indeks untuk dapat diterimanya

model yang menunjukkan sebagai se-

buah close fit dari model berdasarkan

derajat kebebasan.

3. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai

GFI sebesar 0,875, sehingga model

tersebut baik (better fit), dimana nilai

GFI berada antara 0 (poor fit) sampai

dengan 1,0 (perfect fit). Nilai > 0,90

merupakan model yang baik (better

fit).

4. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai

AGFI (Adjusted Goodness of Fit)

sebesar 0,813, dimana tingkat pene-

rimaan yang direkomendasi adalah

bila AGF1 > 0,90, sehingga dapat di-

interpretasikan bahwa model berada

pada tingkatan yang kurang baik good

overall model fit.

5. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai

CMIN/DF (The Minimum Sample

Discrepancy Function) sebesar 1,016,

sedangkan nilai 2 relatif < 2,0 atau

bahkan kadang < 3,0 adalah indikasi

dari acceptable fit antara model de-

ngan data, sehingga dapat disim-

pulkan bahwa ada indikasi dari ac-

ceptable fit antara model dengan data.

6. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai

TLI (Tucker Lewis Index) sebesar

0,997, dimana nilai yang direkomen-

dasikan sebagai acuan untuk diterima-

nya sebuah model adalah penerimaan

> 0,95, sehingga dapat disimpulkan

bahwa model yang diuji terhadap se-

buah baseline model adalah baik.

7. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai

CFI (Comparative Fit Index) sebesar

0,998, dimana, nilai yang direkomen-

dasikan adalah CFI > 0,95, sehingga

dapat disimpulkan bahwa model sa-

ngat baik untuk mengukur tingkat

penerimaan sebuah model.

Pengujian Hipotesis

Langkah selanjutnya adalah menguji

hipotesis kausalitas, yaitu menguji apa-

kah antar variabel penelitian sesuai de-

ngan hipotesis yng telah ditentukan. Ber-

kaitan dengan ini, maka hasil analisis pe-

ngujian hipotesis didapatkan hasil seba-

gaimana dapat dilihat Tabel 3.

Page 8: Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12 PROSIDING SNA MK, Yoosita... · Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan ... (Gibson

100 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106

Tabel 3

Hasil Pengujian Hipotesis

Berdasarkan Tabel 3 hasil pengujian

hipotesis dapat dijelaskan sebagai beri-

kut:

Hipotesis 1 Tekanan anggaran waktu

tidak memediasi pengaruh komitmen

organisasi terhadap penerimaan perilaku

disfungsional audit pada KAP di Suraba-

ya. Hal ini ditunjukkan dari besarnya

tingkat signifikansi 0,372 (lebih besar

dari 0,05)

Hipotesis 2 Tekanan anggaran waktu

tidak memediasi pengaruh locus of con-

trol terhadap penerimaan perilaku dis-

fungsional audit pada KAP di Surabaya.

Hal ini ditunjukkan dengan besarnya

tingkat signifikansi 0,720 (lebih besar

dari 0,05)

Hipotesis 3 Tekanan anggaran waktu ti-

dak memediasi pengaruh kinerja auditor

terhadap penerimaan perilaku disfung-

sional audit pada KAP di Surabaya. Hal

ini ditunjukkan dari besarnya tingkat

signifikansi 0,794 (lebih besar dari 0,05)

Hipotesis 4 Tekanan anggaran waktu

tidak memediasi pengaruh turnover inten-

tion terhadap penerimaan perilaku dis-

fungsional audit pada KAP di Surabaya.

Hal ini ditunjukkan dengan tingkat sig-

nifikansi 0,746 (lebih besar dari 0,05)

Hipotesis 5 komitmen organisasi tidak

berpengaruh terhadap penerimaan perila-

ku disfungsional audit (PPDA) pada

KAP di Surabaya. Hal ini ditunjukkan de-

ngan tingkat signifikansi 0,209 (lebih

besar dari 0,05)

Hipotesis 6 locus of control tidak berpe-

ngaruh terhadap penerimaan perilaku dis-

fungsional audit (PPDA) pada KAP di

Surabaya. Hal ini ditunjukkan dengan

tingkat signifikansi 0,585 (lebih besar

dari 0,05)

Hipotesis 7 kinerja auditor tidak ber-

pengaruh terhadap penerimaan perilaku

disfungsional audit (PPDA) pada KAP di

Surabaya dapat diterima. Hal ini ditun-

jukkan dengan tingkat signifikansi 0,227

(lebih besar dari 0,05)

Hipotesis 8 Turnover intention tidak

berpengaruh terhadap penerimaan perila-

ku disfungsional audit (PPDA)pada KAP

di Surabaya. Hal ini ditunjukkan dengan

tingkat signifikansi 0,366 (lebih besarl

dari 0,05)

Hipotesis 9 tekanan anggaran waktu

(TAWD) berpengaruh terhadap peneri-

maan perilaku disfungsional audit (PP-

DA) pada KAP di Surabaya. Hal ini di-

tunjukkan dengan tingkat signifikansi

0,001 (lebih kecil dari 0,05)

Hasil pengujian atas model pengu-

kuran, model persamaan struktural secara

keseluruhan, dan model persamaan struk-

tural tersebut menunjukkan model fit de-

ngan data. Begitu juga hasil pengujian

atas reliabilitas dan validitas konstruk ju-

ga menunjukkan semua konstruk memi-

liki validitas yang baik. Selanjutnya hasil

evaluasi atas asumsi-asumsi model persa-

maan struktural menunjukkan data pene-

litian memiliki distribusi normal, bebas

dari data outliers, dan tidak terdapat

multikolinearitas.

Diskusi Hasil Temuan Penelitian

Berdasarkan landasan teoritik dan

empiris telah disusun hipotesis pada

penelitian ini secara simultan, dimana

faktor karakteristik personal auditor ; lo-

cus of control dan komitmen organisasi,

kinerja auditor, serta turnover intention

berpengaruh terhadap penerimaaan peri-

laku disfungsional audit melalui tekanan

Page 9: Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12 PROSIDING SNA MK, Yoosita... · Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan ... (Gibson

Aulia, Karakteristik Personal Auditor....101

anggaran waktu bagi auditor. Begitu pula

karakter individual locus of control dan

komitmen organisasi, tekanan anggaran

waktu, kinerja auditor, serta turnover in-

tention berpengaruh terhadap penerima-

an perilaku disfungsional auditor.

Berdasarkan hasil temuan penelitian

ini diketahui bahwa secara simultan se-

mua variabel penelitian tidak memberi-

kan pengaruh signifikan terhadap peneri-

maan perilaku disfungsional audit melalui

tekanan anggaran waktu yang dirasakan,

begitu juga semua variabel dalam peneli-

tian ini tidak memberikan pengaruh ter-

hadap penerimaan perilaku disfungsional

audit, hanya variabel tekanan anggaran

waktu yang dirasakan memberikan pe-

ngaruh signifikan terhadap penerimaan

perilaku disfungsional audit. Hasil peneli-

tian ini menunjukkan bahwa faktor utama

yang mendorong auditor dalam melaku-

kan perilaku audit disfungsional adalah

karena faktor tekanan anggaran waktu

yang dirasakan. Hal ini sejalan dengan

pendapat Alderman dan Deitrick (1982);

Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan

Pierce, 1996a; Pierce dan Sweeney,

2004). Adanya tekanan anggaran waktu

yang dirasakan auditor dapat mengaki-

batkan auditor dapat merasakan tekanan

dalam pelaksanakan program audit akibat

ketidakseimbangan antara waktu yang

diberikan dengan waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan tugas audit. Kondi-

si ini selanjutnya dapat mendorong audi-

tor melakukan tindakan audit disfung-

sional.

Penelitian ini memang untuk menguji

model penerimaan perilaku disfungsional

audit dengan menghubungkan karakteris-

tik individual auditor (locus of control

dan komitmen organisasi), kinerja audi-

tor, serta turnover) terhadap penerimaan

perilaku disfungsional audit mealaui teka-

nan anggaran waktu yang dirasakan audi-

tor. Model penerimaan perilaku disfung-

sional audit ini diuji dan dibangun ber-

dasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu

dan landasan teoritik, terutama berkaitan

dengan akuntansi keperilakuan.

Berdasarkan hasil analisis data dan

pengujian hipotesis, penelitian ini meng-

hasilkan beberapa temuan yang dapat

dijelaskan sebagai berikut : Pertama;

Tekanan anggaran waktu tidak meme-

diasi pengaruh Komitmen organisasi ter-

hadap penerimaan perilaku disfungsional

audit yang ditunjukkan dengan tingkat

signifikansi 0,372 (lebih besar dari 0,05).

Kedua; Tekanan anggaran waktu tidak

memediasi pengaruh Locus of control

terhadap penerimaan perilaku disfung-

sional audit yang ditunjukkan dengan

tingkat signifikansi 0,720 (lebih besar

dari 0,05). Ketiga; Tekanan anggaran

waktu tidak memediasi pengaruh kinerja

auditor terhadap penerimaan perilaku

disfungsional audit dengan ditunjukkan

dengan tingkat signifikansi 0,794 (lebih

besar dari 0,05). Keempat; Tekanan ang-

garan waktu tidak memediasi pengaruh

Turnover intention terhadap penerimaan

perilaku disfungsional audit yang ditun-

jukkan dengan tingkat signifikansi 0,746

(lebih besarl dari 0,05). Kelima: Komit-

men organisasi tidak berpengaruh terha-

dap penerimaan perilaku disfungsional

audit (PPDA) yang ditunjukkan dengan

tingkat signifikansi 0,209 (lebih besar

dari 0,05). Keenam; Locus of control ti-

dak berpengaruh terhadap penerimaan

perilaku disfungsional audit (PPDA) yang

ditunjukkan dengan tingkat signifikansi

0,585 (lebih besar dari 0,05). Ketujuh;

Kinerja auditor tidak berpengaruh terha-

dap penerimaan perilaku disfungsional

audit (PPDA)yang ditunjukkan dengan

tingkat signifikansi 0,227 (lebih besar

dari 0,05). Kedelapan: Turnover inten-

tion tidak berpengaruh terhadap peneri-

maan perilaku disfungsional audit (PP-

DA) yang ditunjukkan dengan tingkat

signifikansi 0,366 (lebih besarl dari 0,05);

serta Kesembilan; Tekanan anggaran

waktu (TAWD) berpengaruh terhadap

penerimaan perilaku disfungsional audit

Page 10: Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12 PROSIDING SNA MK, Yoosita... · Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan ... (Gibson

102 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106

(PPDA) Hal ini ditunjukkan dengan

tingkat signifikansi 0,001 (lebih kecil dari

0,05). Karakteristik personal auditor yang

terdiri dari locus of control dan komitmen

organisasi, kinerja auditor, dan turn over

intention dalam penelitian ini mem-

berikan temuan yang tidak berpengaruh

terhadap penerimaan perilaku disfungsio-

nal auditor. Hal ini berdasarkan pada data

yang diperoleh bahwa kondisi ini dise-

babkan KAP di Surabaya telah mem-

berikan kesejahteraan yang lebih baik

kepada para karyawannya sehingga kar-

yawannya mampu bertahan lama di

dalam suatu KAP serta karakteristik

personal para auditornya yang rata-rata

loyal, memiliki komitmen organisasi dan

kepribadian locus of control internal yang

tinggi, dan kompetensi yang tinggi,

sehingga menghasilkan kinerja yang baik

bagi institusi tempat mereka bekerja.

KAP-KAP di Surabaya memiliki banyak

job, baik di dalam maupun di luar kota

dan beberapa proyek besar, sehingga

dapat memberikan kesejahteraan bagi

para karyawannya. Adanya kondisi

positif yang berasal dari dalam KAP, dan

didukung oleh individu-individu yang

berkarakteristik locus of control internal

yang tinggi, akan meningkatkan komit-

men para karyawannya terhadap organi-

sasi KAP sehingga individu-individu

tersebut dapat memberikan kinerja yang

positif bagi KAP. Berdasarkan hasil

penelitian ini, maka karakteristik personal

auditor yang terdiri dari locus of control

dan komitmen organisasi; kinerja audi-

tor, dan turn over intention dalam peneli-

tian ini memberikan temuan yang tidak

berpengaruh terhadap penerimaan perila-

ku disfungsional auditor.

Temuan hasil penelitian ini memberi

masukan berharga pada literatur akuntan-

si keperilakuan, terutama karakteristik

personal auditor, kinerja auditor dan turn-

over intention pengaruhnya terhadap pe-

nerimaan perilaku disfungsional audit

yang memiliki implikasi teoritis dan

praktis. Secara teoritis, temuan hasil pe-

nelitian ini mengonfirmasi hasil-hasil

penelitian terdahulu dan memberikan pe-

ngetahuan baru tentang pengaruh karak-

teristik personal auditor, kinerja auditor,

dan turnover intention terhadap peneri-

maan perilaku disfungsional audit melalui

tekanan anggaran waktu yang dirasakan.

Hasil temuan penelitian terhadap

semua variabel yang diteliti belum ba-

nyak memberikan dukungan secara empi-

ris terhadap landasan teori yang disusun.

Hanya variabel pengaruh tekanan ang-

garan waktu yang dirasakan memberikan

pengaruh signifikan terhadap penerimaan

perilaku disfungsional audit, sehingga hal

ini telah memberikan dukungan secara

empiris.

Hasil temuan penelitian ini belum

dapat dijadikan sebagai bahan masukan

bagi pimpinan KAP dalam mengevaluasi

kebijakan untuk menciptakan lingkungan

kerja yang dapat mencegah kemungkinan

auditor melakukan penerimaan perilaku

disfungsional audit. Kebijakan ini, misal-

nya dalam hal penyusunan anggaran wak-

tu audit, sistem evaluasi terhadap kinerja

personel auditor, rekruitmen auditor baru,

dan sebagainya.

Peneliti menyadari hasil penelitian

ini masih banyak memiliki beberapa

keterbatasan dan kelemahan yang dapat

digunakan sebagai arah untuk perbaikan

penelitian mendatang. Penelitian selanjut-

nya dapat dilakukan untuk membuktikan

lebih lanjut atas karakteristik personal au-

ditor ini pengaruhnya terhadap terhadap

penerimaan perilaku disfungsional audit

dengan menambah jumlah responden dan

jumlah KAP yang lebih besar dalam jang-

kauan wilayah yang lebih luas lagi agar

hasilnya dapat dijadikan rujukan yang

dapat dipertanggungjawabkan.

Kesimpulan dan saran

Penelitian ini dilakukan untuk mem-

buktikan pengaruh hubungan antara va-

riabel-variabel penelitian yang diamati,

Page 11: Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12 PROSIDING SNA MK, Yoosita... · Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan ... (Gibson

Aulia, Karakteristik Personal Auditor....103

yaitu karakteristik personal auditor yaitu

locus of control dan komitmen organi-

sasi; kinerja auditor, turnover intention

dan tekanan anggaran waktu, baik secara

langsung dan tidak langsung terhadap

penerimaan perilaku disfungsional audit.

Penelitian ini menggunakan analisis

Structural Equation Modelling, dimana

berdasarkan hasil analisis uji normalitas,

validitas dan reliabilitas konstruk, serta

kesesuaian model telah terpenuhi, sehing-

ga persyaratan penggunaan SEM dapat

dilakukan dengan indeks Structural

Equation Modelling menunjukkan nilai

yang baik, meskipun nilai RMSEA yang

kurang sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan (marginal).

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa variable Komitmen organisasi dan

Locus of control; Kinerja auditor, serta

Turnover intention terbukti tidak berpe-

ngaruh signifikan terhadap penerimaan

perilaku disfungsional audit melalui Te-

kanan Anggaran Waktu yang dirasakan

auditor. atau dapat dikatakan dalam pene-

litian ini, tekanan anggaran waktu tidak

bisa memediasi pengaruh komitmen orga-

nisasi dan locus of control; kinerja audi-

tor, dan turnover intention terhadap pene-

rimaan perilaku disfungsional audit.

Begitu pula variabel Locus of control dan

Komitmen organisasi; Kinerja Auditor

dan Turnover intention, tidak terbukti

berpengaruh terhadap Penerimaan perila-

ku disfungsional audit, sementara hanya

variabel Tekanan anggaran waktu yang

dirasakan auditor memberikan pengaruh

signifikan terhadap variabel Penerimaan

perilaku disfungsional audit.

Penelitian tentang keperilakuan audi-

tor ini memang masih banyak keterbata-

san, antara lain jumlah sampel penelitian

yang masih rendah hanya 16 KAP di

Surabaya dengan jumlah responden seba-

nyak 105 auditor, sehingga hasilnya me-

nunjukkan hasil yang tidak sesuai rumu-

san hipotesis. Namun demikian semoga

penelitian ini dapat memberikan tanta-

ngan dan gambaran awal untuk dilakukan

penelitian lebih lanjut dalam skala peneli-

tian dengan wilayah yang lebih luas de-

ngan jumlah responden yang lebih besar.

Daftar Rujukan

Adanan Silaban, 2009, Perilaku

Disfungsional Auditor Dalam

Pelaksanaan Program Audit (Studi

Empiris di Kantor Akuntan Publik),

Disertasi, Program Doktor Ilmu

Ekonomi Konsentrasi Akuntansi,

Universitas Diponegoro Semarang.

Annisa Fatimah, 2012, Karakteristik

personal auditor sebagai anteseden

perilaku disfungsional auditor dan

pengaruhnya terhadap kualitas hasil

audit, Jurnal Manajemen dan

Akuntansi Volume 1, Nomor 1, April

2012, Sekolah Tinggi Ekonomi Asia

Malang.

Alderman, C.W., and Deitrick, J.W.

1982. “Auditor’s Perceptions of Time

Budget Pressure and Premature Sign-

0ffs: A Replication and Extension”.

Auditing: A Journal of Practice and

Theory. Vol 1 No.2, pp. 54-58.

Azad, A.N. 1994, Time Budget Pressure

and Filtering of Time Practices in

Internal Auditing: A

Survey,Managerial Auditing Journal,9

(6):17-25.

Alvaro Amaral Menezes, 2008, Analisis

dampak locus of control terhadap

kinerja dan kepuasan kerja internal

auditor (Penelitian Terhadap Internal

Auditor Di Jawa Tengah), Tesis,

Magister Akuntansi Universitas

Diponegoro, Semarang.

Basuki dan Mahardani, Y. K. 2006.

“Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu

terhadap Perilaku Disfungsional

Auditor dan Kualitas Audit pada

Kantor Akuntan Publik di Surabaya”,

Jurnal Maksi, Vol 6, No. 2, pp. 203-

223.

Agustia, Dian., 2005, Pengaruh

profesionalisme auditor terhadap

Page 12: Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12 PROSIDING SNA MK, Yoosita... · Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan ... (Gibson

104 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106

kepuasan kerja, komitmen organisasi

dan prestasi kerja, serta turnover

intention di Jawa dan Bali, Disertasi

PDIE, Universitas Airlangga.

Ardiansah, Muhammad N. (2003),

Pengaruh Gender dan Locus of

Control terhadap

Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi

dan Keinginan Berpindah Kerja (Studi

pada

Auditor di Pulau Jawa),Tesis, S2 UNDIP,

Semarang.

Shapeero, M., Koh, H.C., and Killough,

L.N. 2003,“Underreporting Time and

Premature

Sign-off in Public Accounting”

,Managerial Auditing Journal”, Vol.

18.No. 6/7. pp. 478-489.

Frucot, Veronique; Shearon, T., Winston.

1991,Budgetary Participation, Locus

of Control, and Mexican Managerial

Performance and Job Satisfaction,The

AccountingReview, Vol. 66, No. 1, pp.

80-99.

Harini, Dwi, Agus Wahyudin, dan Indah

Anisykurlillah. 2010, “Analisis

Penerimaan Auditor atas

Dysfunctional Audit Behavior :

Sebuah Pendekatan Karakteristik

Personal Auditor” ,Simposium

Nasional Akuntansi XIII.

Castillo, Joan Joseph. 2009,

www.experiment-resources.com,

Diakses tanggal 2 Oktober 2011.

Hair Jr., Joseph F., William C. Black,

Barry J. Babin, and Rolph E.

Anderson. 2010,Multivariate Data

Analysis : A Global Perspective, New

Jersey : Pearson Prentice Hall.

Lefcourt, H. 1982,Locus of Control:

Current Trends in Theory and

Research,Second Edition, Hillsdale,

NJ: Lawrence Erlbaum.

Luthans, F.D Back, dan L. Taylor, 1987,

Organizational Commitments:

Analysis of Antecendens, Human

Relations, Vol. 40: 219-236

Beehr, T. 1998, An Organizational

Psychology Meta-Model of

Occupational Stress, In C.L. Cooper

(Eds), Theories of Organizational

Stress. New York, Oxford University

Press.

Byrne, B. M. 2001, Structural Equation

Modeling With AMOS: Basic

Concepts, Applications, and

Programming, New Jersey, Lawrence

Erlbaum Associates.

Choo, F., 1986, “Job Stress, Job

Performance, and Auditor Personality

Characteristics”, Auditing: A Journal

of Practice and Theory, Vol. 5 No.2,

pp. 17-34.

------, 1995, “Auditors’ Judgment

Performance Under Stress: A Test of

The Predicted Relationship by Three

Theoritical Models”,Journal of

Accounting, Auditing and Finance,

Vol. 10. Summer, pp. 611-641.

Cook, E. and Kelley, T. 1988, “Auditor

Stress and Time Budgets”, The CPA

Journal, Vol. 58, No. 7, pp. 83-86.

Donnely, David P., Jeffrey J. Q, and

David O., 2003, ”Auditor Acceptance

of Dysfunctional Audit Behavior : An

Explanatory Model Using Auditors

’Personal Characteristics” , Journal of

Behavioral Research In Accounting:

vol 15.

Donnely, David P., Jeffrey J. Q, dan

David O. 2003, Auditor Acceptance of

Dysfunctional Audit Behavior: An

Explanatory Model Using Auditors’

Personal Characteristics, Journal of

Behavioral Research in Accounting,

15:87-107.

DeZoort, F. T. 1998, “Time Pressure

Research in Auditing: Implications for

Practice”. The Auditor’s Report, Vol.

22. No.1. pp. 11-14.

------, and Lord, A. T. 1997, “A Review

and Synthesis of Pressure Effects

Research In

Ghozali, I., dan Fuad 2005, Structural

Equation Modeling: Teori Konsep dan

Page 13: Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12 PROSIDING SNA MK, Yoosita... · Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan ... (Gibson

Aulia, Karakteristik Personal Auditor....105

Aplikasi dengan Program Lisrel 8.54.

Semarang, Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Ghozali, I. 2005, Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program SPSS,

Edisi Ketiga, Semarang, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

------, 2005. Model Persamaan Struktual:

Konsep Aplikasi dengan Program

Amos Ver. 5.0, Semarang, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

------, 2008, Model Persamaan Struktual:

Konsep Aplikasi dengan Program

Amos 16.0, Semarang, Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Heriningsih, S. 2002, “Penghentian

Prematur Atas Prosedur Audit: Sebuah

Studi Empiris Pada Kantor Akuntan

Publik”,Wahana, Vol 2, pp. 111-122.

Herningsih, Sucahyo. (2001),

Penghentian Prematur atas Prosedur

Audit: Studi Empiris pada Kantor

Akuntan Publik, Tesis, Universitas

Gajah Mada Yogyakarta.

Hyatt, T., and D. Prawitt. 2001, “Does

Congruence Between Audit Structure

and Auditors Locus of Control Affect

Job Performance?,” The Accounting

Review 76. IAI, Media Akuntansi No.

20/ th.IV/1997.

Imam Ghozali, 2004, Pergeseran

paradigma akuntansi dari positif ke

perspektif sosiologis dan implikasinya

terhadap pendidikan akuntansi di

Indonesia, Pidato Pengukuhan Jabatan

Guru Besar dalam Ilmu Akuntansi

pada Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro, Semarang.

Irawati, Y., dan Mukhlasin, T.A.P.

2005,Hubungan Karakteristik Personal

Auditor Terhadap Tingkat Penerimaan

Penyimpangan Perilaku Dalam

Audit,Prosiding Simposium Nasional

Akuntansi, VIII Solo, 929-940. Jurnal

Manajemen dan Akuntansi Volume 1,

Nomor 1, April 2012 12 Karakteristik

Personal Auditor… (Annisa Fatimah)

Indrianto, N., dan Supomo, B. 2002,

Metodologi Penelitian Bisnis,Edisi

Pertama, Cetakan Kedua Yogyakarta,

BPFE.

Irawati, Y., Petrolina, A.T., dan

Mukhlasin. 2005, “Hubungan

Karakteristik Personal Auditor

Terhadap Tingkat Penerimaan

Penyimpangan Perilaku Dalam

Audit”,Simposium Nasional

Akuntansi VIII di Solo.

Jennings, B. M. 1990, “Stress, Locus of

Control, Social Support, and

Psychological Symptoms Among

Head Nurses”, Research in Nursing

and Health,December, pp. 393-401.

Kelley, T. and Margheim, L. 1990, “The

Impact of Time Budget Pressure,

Personality and Leadership Variabel

on Dysfunctional Behavior”, Auditing:

A Journal of Practice and Theory, Vol

9. No. 2. pp. 21-41.

------, and Seiler, R. E. 1982, “Auditor

Stress and Time Budget”,The CPA

Journal, December, pp. 24-34.

Lee, K., Carswell J. J., and Allen N. J.

2000, “A Meta-Analysis Review of

Occupational Commitment Relations

With Person and Work-Related

Variabel”,Journal of Applied

Psychology, Vol. 85 No. 95. pp. 799-

811.

Maryanti, P, 2005, “Analisis Penerimaan

Auditor Atas Dysfungctional Audit

Behavior: Pendekatan Karakteristik

Individual Auditor (Studi Empiris

PadaKantor Akuntan Publik di

Jawa)”,Jurnal Manajemen Akuntansi

dan Sistem Informasi, Vol 5. No. 2.

pp. 213-225.

Malone, C.F., and Robert, R. W. 1996,

“Faktors Associated With the

Incidence of Reduced Audit Quality

Behavior”, Auditing: A Journal of

Practice and Theory, Vol. 15. No. 2:

pp. 49-64.

Malone, Charles F., dan Robin W.

Roberts. 1996,Faktors Associated

Page 14: Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12 PROSIDING SNA MK, Yoosita... · Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan ... (Gibson

106 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106

With The Incidence of Reduced Audit

Quality Behavior, Auditing: A Journal

of Practice & Theory, 15 (2):49-64.

Margheim, L., and Pany K. 1986.

“Quality Control, Prematur Sign-off

and Underreporting of Time: Some

Empirical Findings,” Auditing: A

Journal of Practice and Theory, Vol.

5. No. 2. pp. 50-63.

Nurofik, 2012, Pengungkapan

tanggungjawab sosial perusahaan :

Analisis faktor-faktor keperilakuan

yang mempengaruhinya dan

hubungannya dengan kinerja

keuangan. Disertasi, Program doktor

Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

Otley, David T., dan Pierce, Bernard J.

1996. Auditor Time Budget Pressure:

Consequences and Antecedents,

Accounting. Auditing and

Accountability Journal. 9: 31-58.

Otley, D. T., and Pierce, B. J. 1996a,

“Audit Time Budget Pressure:

Consequence and

Antecendents”,Accounting, Auditing

and Accountability Journal, Vol. 9

No. 1. pp. 31-58.

------, and ------.1996b, “The Operation of

Control System in Large Audit

Firms”, Auditing: A Journal of

Practice and Theory, Vol.15, No. 2,

pp. 65-84.

Pierce, B, and Sweeney, B. 2004, “Cost-

Quality Conflict in Audit Firms: An

Empirical Investigation”,Europan

Accounting Review, Vol. 13. No. 1.

pp. 415-441.

Parkes, K. 1984, “Locus of Control,

Cognitive Appraisal and Stressful

Episode”,Journal of Personality and

Social Psychologi”, Vol. 43, March,

655-688.

Puji Maryanti, 2005, Analisis penerimaan

auditor atas dysfungsional audit

behavior: Pendekatan karakteristik

personal auditor (Studi empiris pada

Kantor Akuntan Publik di Jawa), Tesis

S2, PPS Magister Sains Akuntansi,

Universitas Diponegoro, Semarang.

Ress, D. W., and Cooper, C. L., 1992,

“The Occupational Stress Indicator

Locus of Control Scale: Should this be

Regarded as a State Rather than Trait

Measure?” ,Work and Stress January-

March, pp. 45-48.

Rasuli, L.O. 2009. Pengaruh Time

Budget Pressure, Perilaku

Disfungsional dan Komitmen

Organisasional Terhadap Kualitas

Audit. Studi Pada Kantor Akuntan

Publik di Jawa Timur, Tesis, Malang:

Universitas Brawijaya.

Robbins, S.P dan Timothy A.J.

2008,Organizational Behavior, Edisi

12, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.

Robbins, S.P., 2001,Organizational

Behavior, New Jersey: Prentice-Hall.

Siegel, G., dan H.R. Marconi. 1989,

Behavioral Accounting. South-

Western: Publishing Co.

Setiawan, I. A., dan Ghozali, I.

2006,Akuntansi Keperilakuan: Konsep

dan Kajian Empiris Perilaku Akuntan,

Semarang, Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Wilopo, 2006. Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap perilaku

disfungsional audit: Studi pada

Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur.

Jurnal Akuntansi dan Teknologi

Informasi, Vol 5 No, 2 November

2006, STIE Perbanas, Surabaya.

Yuskar & Selly Devisia, 2011, Pengaruh

independensi auditor, komitmen

organisasi, pemahaman good

governance, integritas auditor, budaya

organisasi, dan etos kerja terhadap

kinerja auditor (Studi Empiris pada

Kantor Akuntan Publik Big Four yang

Berafiliasi di Indonesia Tahun 2011),

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Andalas, Padang.

Standard Profesional Akuntan

Publik,2011.