karsinoma sel squamosa
TRANSCRIPT
Clinical Report Session
Karsinoma Rongga MulutOleh :Meiustia Rahayu ■ HeldawatiRima Putri Hastri ■ Hasnan Habibi Siregar Fahrurrozi Syarif
Preseptor :dr. H. Wirsma Arif Harahap, Sp.B(K)Onk
BAB ITINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi Rongga Mulut
Rongga mulut = bagian saluran cerna
Vermilion (bibir) Mukosa bukal Ginggiva Dasar mulut Lidah dua per tiga depan Hard palate Trigonum retromolar
Anatomi dan Fisiologi Rongga Mulut
Bibir menahan makanan dalam mulut membentuk kata-kata saat berbicara membentuk ekspresi wajah mengandung sangat banyak pembuluh darah
(kapiler)Lidah pengunyahan, pengecapan, menelan, dan
berbicara melekat ke dasar mulut, permukaan atas dilapisi
papillae papillae mengandung pori-pori kecil dan terdapat
taste bud otot intrinsik dan otot ekstrinsik, inervasi n.
hipoglosus (N.XII) sensasi raba N.V-lingualis (2/3 anterior) dan N.IX
(1/3 posterior) sensasi pengecapan N.VII (2/3 anterior) dan N.IX
(1/3 posterior)
Anatomi dan Fisiologi Rongga Mulut
Palatumatap dari rongga mulut bagian depan : tulang dilapisi mukosa (had palate / palatum durum)bagian belakang : jaringan lunak (soft palate / palatum mole)
Kelenjar liurmensekresikan cairan saliva mengandung enzim amylase dan enzim lisozim (mampu membunuh bakteri)
Batasan Karsinoma Rongga Mulut
Karsinoma yang berasal dari epitel yang melapisi mukosa rongga mulut dan organ-organ rongga mulut atau kelenjar ludah (terutama minor) yang berada di dinding rongga mulut. Tidak termasuk KRM :sarkoma jaringan lunak pada pipi atau bibirsarkoma saraf perifer, mukosa rongga mulut intaktumor-tumor ganas odontogenik yang berasal dari mandibula ataupun maksilakarsinoma kulit pipi atau bibir.
Epidemiologi KRM
Etiologi KRM
Etiologi KRM
leukoplakia
eritroplakia
Diagnosis KRM : Anamnesis
a. Keluhan utama biasanya berupa plak putih atau plak kemerahan pada ginggiva, lidah,
tonsil, atau mukosa mulut ulkus atau sariawan yang tidak ada perbaikan setelah 2
minggu benjolan atau penebalan di bibir, ginggiva, atau dalam
rongga mulut sulit menelan atau problem mengunyah (hot potato
chewing sign) kesulitan makan berbicara atau perubahan suara benjolan di mandibula atau terkadang di leher perdarahan, nyeri, atau kebas-kebas di bibir atau pipib. Perjalanan penyakit : mulainya, progresinyac. Faktor risikod. Pengobatan yang pernah didapatkan : bedah, kemoterapi,
radioterapie. Hasil pengobatan : kemoterapi, radioterapi, rekurensif. Keterlambatan, pengobatan alternatif.
Diagnosis KRM : Pemeriksaan Fisik
Status generalis (keadaan umum pasien dan Karnofsky score)Status lokalis Inspeksi Melihat lokasi tumor dalam rongga mulutOrofaring diperiksa dengan menjulurkan lidah keluar sejauh mungkin atau dibantu dengan ditarik sejauh mungkin oleh pemeriksaPalpasiHarus dilakukan dengan halus atau gentel, harus tidak nyeri.Palpasi bimanuil (general anestesi)Dengan 1 / 2jari di dalam mulut dan jari-jari tangan lain memeriksa dari luar Menentukan asal tumor, indurasi di sekitar ulkus, tumor dasar mulut, tumor kelenjar liur, ada tidaknya sealolitiasis atau sealoadinitis yang kadang menyerupai tumor dasar mulutStatus regionalis Inspeksi dan palpasi untuk memeriksa ada tidaknya pembesaran KGB leher ipsilateral dan kontralateral
Diagnosis KRM : Pemeriksaan Penunjang
Foto polos Foto polos mandibula (AP, lat, Eislet,
panoramic) Foto polos cranium (lateral, AP, Waters,
oklusal) Foto Hap (tumor palatum durum) Foto toraks (metastasis pada paru)
USG Evaluasi KGB leher USG hepar (metastasis ke hepar)
CT scan / MRI Ekstensi tumor pada jaringan lunak
Diagnosis KRM : Pemeriksaan Penunjang
PET scan (FluoroDeoxyGlucosePET) Identifikasi tumor primer< 4mm
Endoskopi Laboratorium Histopatologi
FNAB Biopsi terbuka Spesimen bedah
Stadium Klinis (UICC 2002)
T (tumor, ekstensi, infiltrasi) T0 : tidak tampak tumor T1 : < 2 cm T2 : 2-4 cm T3 : > 4 cm T4a : infiltrasi tulang, n. alveolaris
inferior, dasar mulut, kulit, otot lidah T4b : infiltrasi otot mastikasi, pterigoid,
dasar tengkorak, dan a. karotis interna
Stadium Klinis (UICC 2002)
N (nodul KGB)N0 : tidak ada pembesaran kelenjarN1 : terdapat pembesaran kelenjar ipsilateral yang masih dapat digerakkanN2 : terdapat pembesaran kelenjar kontralateral / bilateral yang masih dapat digerakkanN3 : terdapat pembesaran kelenjar baik ipsilateral, kontralateral atau bilateral, yang sudah melekat pada jaringan sekitar.
M (metastase)M0 : tidak ada metastase jauhM1 : terdapat metastase jauh
Stadium Klinis (UICC 2002)
Histopatologi
Squamous cell carcinoma Adenocarcinoma Adenoid cystic carcinoma Melanoma maligna Lympoma
Terapi Kuratif
Terapi utama : pembedahan Indikasi pembedahan:
operabel umur relatif muda Karnofsky score baik komorbid yang berat tidak ada
Diseksi KGB leher
Terapi Adjuvant
Radioterapi Prabedah Pascabedah
Kemoterapi SCC = regimen cisplatinum + 5FU Kemoterapi diberikan bersamaan
dengan radioterapi
Terapi Tambahan
Terapi Komplikasi Perdarahan, kesulitan bernafas,
kesulitan makan Terapi Suportif
Nutrisi, transfusi Terapi Paliatif KRM stadium IV dengan metastasis jauh Komorbid yang buruk ada Kegagalan terapi kuratif Usia lanjut
Terapi Berdasarkan Stadium
BAB IILAPORAN
KASUS
Identitas PasienNama : Ny. S.Jenis Kelamin : PerempuanUsia : 68 TahunPekerjaan : PetaniKebangsaan : IndonesiaAgama : IslamStatus perkawinan: Sudah menikahAlamat : KerinciMRS : 20 Desember 2012
Anamnesis
Keluhan Utama : Bengkak pada rahang bawah kiri sejak + 1 bulan yang
lalu. Riwayat Penyakit Sekarang : Bengkak pada rahang bawah kiri sejak + 1 bulan
yang lalu. Pasien tidak menyadari terjadi perubahan ukuran bengkak pada mulut. Bengkak sewarna dengan kulit dan terasa nyeri.
Bengkak juga terdapat di dalam rongga mulut, pada gusi kiri bawah sejak + 3 bulan yang lalu. Bengkak berwarna kemerahan dan terasa nyeri.
Nyeri saat membuka mulut (+) Sulit mengunyah (+), sulit menelan makanan (+) Sulit berbicara (-)
Sering meludah atau keluar air liur yang banyak (-) Demam (-) Penurunan berat badan (-) Batuk kering terus menerus (-), sesak nafas (-), rasa baal
pada pipi (-), nyeri kepala hebat (-), pandangan ganda (-) Riwayat gigi berlubang (+), pemakaian gigi palsu (-) Riwayat sakit gigi berulang (+) Riwayat mencongkel-congkel gigi (-) Riwayat menyirih, merokok, dan minum alkohol (-) Sebelumnya pasien telah dioperasi 1 bulan yang lalu
karena benjolan di leher kiri atas sebanyak dua buah yang teraba lunak dan dapat digerakkan.
Anamnesis
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak pernah menderita penyakit seperti ini
sebelumnya Riwayat tekanan darah tinggi (+) Riwayat diabetes melitus (-)Riwayat Penyakit dalam Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang pernah
menderita penyakit seperti ini Tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit tumor
Pemeriksaan Fisik (21 Desember 2012)
Status Generalis Kesadaran : compos mentis Pernafasan : 20x/menit Tekanan Darah : 140/90 mmHg Nadi : 88x/menit Suhu : 36,7oC
KepalaMata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), RP
+/+ isokor Leher Kelenjar limfe: tidak teraba pembesaran Kelenjar tiroid: tidak terlihat dan teraba
pembesaran, nodul (-)
Pemeriksaan Fisik (21 Desember 2012)
Dada Paru-paru Inspeksi : gerak dada simetris statis dan
dinamis Palpasi : Fremitus kiri = kanan Perkusi : sonor/sonor Auskultasi: Vesikular (+/+), Rhonki (-/-), wheezing
(-/-)
Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi : ictus cordis teraba di 2 jari medial LMCS RIC
V, kuat angkat (-), thrill (-)
Perkusi : batas atas RIC II, kanan LSD, kiri ictus Auskultasi : S1-S2 tunggal reguler, murmur (-)
Pemeriksaan Fisik (21 Desember 2012)
Abdomen Inspeksi : distensi (-) Auskultasi : BU (+) normal Palpasi : massa (-), hepar / lien tidak teraba Perkusi : timpani, shifting dullness (-)Ekstremitas : akral hangat, perfusi baik
Status Lokalis1.Regio Mandibula Sinistra Inspeksi : tampak bengkak, warna
sewarna dengan kulit Palpasi : teraba massa dengan ukuran
5x3x3 cm, konsistensi kenyal padat, batas tegas, bentuk bulat, permukaan licin, terfiksir, jumlah 1 buah, nyeri tekan (+)
Pemeriksaan Fisik (21 Desember 2012)
Foto Klinis Regio Mandibula Sinistra
Status Lokalis2. Regio Cavum Oris Inspeksi : tampak bengkak pada gusi kiri
bawah, hiperemis, tampak laserasi pada bukal kiri, leukoplakia (+), eritroplakia (+), ulkus (-)
Palpasi : teraba massa dengan ukuran 5x4x2 cm, konsistensi keras, batas tidak tegas, bentuk tidak khas, permukaan tidak rata, terfiksir, nyeri tekan (+)
Pemeriksaan Fisik (21 Desember 2012)
Foto Klinis Regio Kavum Oris
Status Lokalis3. Regio Colli Sinistra Inspeksi : bekas luka (+) di
submandibula, tidak tampak benjolan, hiperemis (-), fistel (-)
Palpasi : tidak teraba nodul
Pemeriksaan Fisik (21 Desember 2012)
Foto Klinis Regio Colli Sinistra
Diagnosis Kerja
Tumor Mandibula sinistra
Pemeriksaan Penunjang Patologi Anatomi (12 November 2012)
Hasil squamous cell carsinoma keratinized well differentiated dengan metastasis ke 2 buah KGB (mandibula)
Foto polos thoraksKesan : cor dan pulmo dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang Foto paramik (1 Oktober 2012)
Diagnosis
Squamous cell carsinoma keratinized well differentiated et regio mandibula sinistra stadium IVA T4N1Mo
Rencana terapi
Eksisi luas + mandibulektomi segmental + diseksi leher (supra-omohioid, fungsional, klasik) = Combine Mandibulectomy and Neck Disection Operation (Commando )
Adjuvan (radioterapi + kemoterapi)