ketika cermin tak lagi jujur

Upload: l-fahlevy-ryuzaky

Post on 14-Jul-2015

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

KETIKA CERMIN TAKLAGI JUJUROleh: Endik Koeswoyo all rights reserved Hak cipta dilindungi undang-undang Desain Sampul: PiON Creative Tata Letak: Rival Riyanto Penyunting: Tim PiON Diterbitkan oleh: Perberbit Independen Online

2008

1

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

2

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Ketika Cermin Taklagi Jujur XIIPada siapa kita akan bertanya Tentang kecantikan raga ini Bukan lagi setabur bedak atau olesan gincu menjelang tidur yang takterlihat Namun kehampaan jiwa yang renta menisik jiwa resah

Membawa kalut juga kemana jika cermin enggan bercerita

Membawa resah kemana ketika sahabat taklebih sebagai penghianat

Membawa dosa pada siapa jika Tuhan taklagi dipercaya

Hingga detik terujung cermin juga taklagi jujur Hingga ujung terujung Cermin taklagi jujur mengadulah pada hatimu

(Yogyakarta Juli 2007)

3

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Detik TerujungMatuku redup benar pagi ini Menanti mentari takjua muncul Bukan sebagai penghangat tubuh dingin Namun sebagi penerang jalanku Menuju cahayaMu

Apakah umur bisa menentu Apakah usia bisa tersisa Dikala ujung kembali tersambung Memutar ulang kisah lama

Semua sama samar Semua sama hingar Dibatas terujung tanpa detak Di batas terujung aku tersesat Kembali pada kisah Di mana semua salah

Ah. Apakah detik itu tak juga berujung Berputar dari sisi ke sini Membawa bunyi segaris miris Menati ucapan maaf disela gerimis (Yogyakarta Juli 2007)

4

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Bunyi Segaris MirisAda bunyi ditepi pagi sepertinya Azan Subuh Kutarik jemari kecil kuletakkan di dadaku

Selimut itu sampai di kaki kini kembali lagi menutup tubuhku

Ada bunyi segaris miris atas doa tanpa dosa Atas peluh tanpa keluh tetap saja ada resah Tetap saja ada bimbang

Mari nyanyikan lagi lagu resah sebagai pengganti doa usang Sebagai ganti lagi romantis sebagai pengganti suara rintih

Ada bunyi ditepi pagi sepertinya Azan Subuh Kutarik jemari kecil kuletakkan di dadaku Lalu kupejam mata hingga pagi tak jua kubuka Apakah Dia marah? Bukahkah Dia Maha Adil?

Sudahi saja hidupku jika memanga aku mengantungkan ampunanMu Namun, disela tambang lama ini Aku sadar Engkau Maha Pengampun Bunyi segaris miris menghantarku kealam mimpi

(Yogyakarta Juli 2007) 5

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

ADELWEIS UNTUK DINDA

Apakah malam itu embun turun bersama senyummu yang dingin Bulan hitam diatas kabut itu adalah cerminku yang pilu Malam dan bintang senja yang pijar adalah raut wajah kusam Jejak kaki itu selalu saja pedih, Seiring layunya bunga batu Bukankah kita belum saling melihat saat matahari terbit Tapi aku tau Itu adalah kamu yang lelap didekap angin dingin Bunga batu pagi itu terjemur mentari Terbatas kabut sejuk yang dingin menusuk jiwa luka Menguak jerit perih yang rindu adinda Mungkinkah pada saat dini Dan malam semakin dingin, kau kaitkan kakimu diantara tali-tali hati Kekangan jiwa lama menguap bersama harumnya aroma dari keringatmu yang kan mengucur empat tahun lagi

Secawan anggur merah yang kuteguk malam ini belum juga membawaku terbang bersamamu Saat jiwa-jiwa berontak mencari setes cinta yang bening Malam Biarkan jiwaku melayang jauh mencari adindaku yang lama tak sua Ini bukan tentang rindu Bukan pula tentang cinta lama yang terkenang Ini adalah tentang suatu janji disuatu sore Dimana senyummu seindah kulit putihmu Tersentuh jemari lembut yang hanya bisa kubayangkan dalam mimpi 6

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Oh Dinda yang menyelinap dalam resah Datanglah dalam hatiku Jadilah ratu dalam jiwaku yang luka Jadilah pengobat dahaga yang takpernah hilang bersama cintamu Yang mulai kau tabur walau semu dan bahkan samar tanpa bekas Namun aku tau, ada kabut yang akan membuatku merasa dingin Dan aku butuh belaianmu pada dirimu

Bualan jiwa luka tentang seorang teman yang pembual Berkata merah adalah biru

Pada saatnya nanti, kamu akan datang padaku Tapi aku tetap diam dengan secangkir racun yang siap kuteguk bila malam tiba

Jangan kau tutup pintu itu Biarkan aroma anggur bersatu dengan pekatnya kabut yang sejuk Puncak lawu Bunga edelweiss Kabut pagi Dinginnya malam Dan sebait puisi kocak Hanya untukmu Bidadari dari bulan yang jatuh tapi bukan dipangkuanku

Kau curi segala pandanganku dengan lenggang indah dan gerai rambut sebahumu Senyum wanita asing yang muntah darah dipagi hari 7

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Mencari obat rindu padaku Dinda Teriaklah padaku saat malam benar-benar datang Dinda Aku akan datang padamu dengan membawa seikat mawar Walau berduri, aromanya sangat harum Seharum air matamu yang menetes diantara detak jantungku yang tak menentu Dinda Kan kubawakan edelweis sebagai tanda kasih yang lama tersimpan Kan kuceritakan indahnya dunia malam saat teguk demi teguk jiwa ini mengembara

Lemparkan saja senyummu dari atas bukit itu Aku akan datang dan berlari menjemputnya kala pagi tiba Dinda Katakana pada teman mimpimu Aku dalam milikmu Aku dalam kabutmu Aku dalam rintihanmu Aku dalam desah lama yang kau ucapkan Aku selalu menanti mimpiku walau pahit Dinda Katakan itu adalah benar saat malam tiba Katakan itu adalah benar saat kita terbuai dalam mimpi

(Lereng Guung Lawu 2003) 8

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

ARYO GESENG

Pemimpin peradaban pedalangan yang mati bunuh diri Lupa jati diri yang mulia Meniti waktu dan masa tanpa saudara

Raden Mas Haryo Geseng III Dimana letak jiwa besarmu? Dimana kau kubur jenasah penamu Dimana kau tanam tinta emas dariku

Sudah membusukkah jasadmu didalam sana Ataukah kamu masih berdendang Melantunkan lagu cinta yang hilang entah kemana ..

(Blitar Selatan 2001)

9

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

BIDADARI YANG MATI

Kenapa kita harus saling menikam bila suatu saat nanti kita akan tertikam Kenapa kita harus membunuh bila suatu saat nanti kita akan mati Lihatlah matahari yang mulai tenggelam Adalah gambaran nyata usia kita yang tak-kan pernah kembali Senandung merdu ituadalah doa lama Kekejaman nyata yang kusaksikan telah terlalu lama Mengoyak-ngoyak mata batin dan jiwa menyisakan tetesan merah yang terasa hangat Diantara mataku yang sudah terlalu pedih Kenapa kita harus saling menikam bila suatu saat nanti kita akan mati Kabut tipis menutupi alur cerita menyamarkannya menjadi bait-bait yang indah Sehingga kita lupa masih ada dongeng lama Kesombongan yang berlindung dibalik tajamnya Pedang-pedang imitasi memaksa kita harus merintih

Bunga bijak tak lagi tumbuh dihalam kumuh Dimana aku dilahirkan dulu Kenapa kita harus membunuh bila suatu saat nanti kita akan tertikam Prasasti dari tumpahan darah telah dilupakan 10

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Dilupakan oleh megahnya keangkuhan Pekik perjuangan telah sirna bersama akhir sebuah persetubuhan

Bidadari kecil yang menari bukan sekedar saksi dari mereka yang terlupakan Kenapa kita harus menikam bila kita tidak bisa mengulang kisah Kenapa kita harus membunuh Bila kita tidak pernah tau ada kisah yang tersembunyi Alur sejarah yang tidak teratur menyisakan sebuah pertanyaan Diantara mata yang dibutakan Kenapa kita harus saling menikam dan membunuh bila kita adalah sama Kenapa kita harus menari bila kita akan mati Kemana perginya seorang sahabat lama Saat topi baja mulai dikenakannya Mati bersama gugurnya bunga kamboja Diiringi isak tangis bidadari kecil ditepian senja adalah imbalan bakti

(Yogyakarta 2004)

11

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

DALAM RESAH III

Sudahkah lupa pada janji lama Sudahkah lupa pada kisah lama Sudahkah ada luka lama

Dalam resah yang nyata menggelayuti hati Detak rindu lama yang menguap bersama secangkir kopi hangat Atau mungkin akan datang pada saat pagi tiba

(Yogyakarta 2008)

12

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

DI UJUNG LUKA I

.. .Tidak apa aku harus mati?

. .. .belum Kamu belum datang dengan senyummu Menangis lagi? SudahsudahPagi telah tiba.......

datanglah ..sebelum gelapAku rindu. Ya.. Sebelum malam.Sebelum gelap.. ..aku sendiri .. 13

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

. .. .

..

..

.. dalam kosong Diujung kabut yang luka.

(Yogyakarta 2004)

14

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

DIBAWAH JENDELA HOTEL YAMATO

Cerita lama telah sirna bersama embun senja Saat siang enggan menyapa malam yang selalu dingin Dimana lagu Padamu Negeri yang dulu kerap bergema Dimana tetesan darah yang dulu mengalir bersama pekik merdeka

Masih adakah doa lama yang sampai ke-telinga kita Masih berkibarkah Merah Putih kala malam benar-benar hadir

Dibawah jendela ini dulu mereka berteriak Tapi Kini Peluit nyaring dari yang lapar Mengalun pilu

Lelaki tua itu Berbaju kuning Dulu dia sangat gagah dengan senapan panjang Dan bambu runcing yang siap menikam siapa saja yang mendekat Selendang sutra dengan sutra emas Melilit kepalanya

Sebuah gambar garuda lekat didada kanannya Kini hanya peluh dan terik matahari yang selalu ingat padanya

15

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Mungkin terlalu lama dia berdiri disana Sehingga dia lupa dari mana asalnya Lupa pada perjuanganya

Lembar demi lembar lusuh dilipatnya bersama kepulan asap rokok pekat Bila senja nanti datang, Dia akan pulang mengulang mimpinya yang selalu sama Mengulang dentuman meriah yang suaranya merdu Mengulang pekik tangis istrinya yang suaranya merdu Mengulang jerit tawa seorang sahabat yang tangannya tersayat kawat berduri Dibawah jendela ini dulu mereka berteriak

Mengharap Merah Putih berkibar Ditiang yang menjulang tinggi dan kokoh Dibawah jendela ini mereka kini juga berteriak

(Surabaya 2006)

16

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

DIUJUNG BARAT

Disana Walau tidak jauh, kenapa kita tidak meraih Saat lumpur menjadi sangat amis Dengan aroma khas nyawa-nyawa tersiksa Mencari jalan kesurga

DisanaMereka menangis lirih Mengiringi sarapan pagi kita Mengiringi persetubuhan kita mengiringi bualan kita

DisanaJauh memang Namun kenapa kita masih bisa tertawa bangga Meniup aroma dusta yang terlempar jauh dari sana Serambi mekahku yang lantak Bangkitlah bersama doa dan tangis kami Dari sini kami peduli Walau hanya dengan setets peluh Dan suara parau diantara gerimis hujan

Disanakami datang walau hanya lewat mimpi Disanadoa mengiring sepanjang lengkah Langkah kami yang tertatih, resahDisanaDiujung barat

Yogyakarta Juli 2006) 17

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

DOSA LAMA

Masih seperti dulu saat kita berdiri diatas rumput hijau Ada kepincangan dari mimpiku tadi pagi, setelah kamu pergi Tersisakah isak tangismu untukku yang menjadi semakin aneh Keraskah teriakmu saat pagi tiba dan kita terbangun Pedihnya luka bisu yang kontras oleh dosa-dosa Riuhnya malaikat kematian yang ingin menjemputmu Bertarung denganku yng juga ingin membawamu

Jauh.. Sejauh malam yang gelap Sejauh dirimu saat ini Dimana? Aku belum juga menemukanmu Kecuali Tuhan Maha Adil Menghukumku

(Yogyakarta 2004)

18

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

KADO ULANG TAHUN I

Aku takpernah lupa Hari ini tanggal dua maret Saat itulah senyum simpulmu kuharap Saat ini pula aku berkata kepada angin Maafkan aku

Biarpun mata kasatku takmampu melihatmu lagi Tapi ada setyetes embun hangat Yaitu air mataku Yang terpercik dan membuat matahatiku yang tertidur seketika terjaga Dan berlahan-lahan terbuka Bersamaan dengan wajah ayumu disana

Hanya jarak yang membuatmu jauh Hanya waktu yang membuatmu resah Saat nafasmu taklagi didadaku Hanya tempat yang takmampu membawa isak tangismu dipelukanku Tapi masih ada angina Yang membawa kado ulang tahun ini

Itu dulu Sebelum kamu medua Sebelum kamu terlena Oleh rayu dan dusta Sebelum kamu memelukku dan berkata 19

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Maafkan aku

Kini bukan lagi dadaku tempatmu mengadu Bukan lagi tanganku yang menidurkanmu Bukan lagi aku

Catatan usang sang penyair Basah oleh air mata dan keringat Menginagtmu yang jauh Sejauh surga

Kini saat itu tiba lagi Saat aku hanya setangkai mawar Lalu mencium keningmu Dan Berlarilah padanya Aku bukan milikmu Aku milik malaikat kematian yang membawa sepasang merpati Jalinan itu telah terbakar keangkuhan Semua musnah seiring banjir bandang Semua tenggelam seiring tenggelamnya Rumah megahmu Semua hancur terbawa lumpur desember

(Yogyakarta 2005) 20

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

KENAPA KITA BERTANYA

Sudah Biarkan saja semua berlalu dengan deru ombak yang pilu Biarkan saja jangan bertanya siapa? Kita adalah berikutnya saat Tuhan meminta Meminta kita atas kerinduan yang bisu Pedulikah

Kenapa kita bertanya bila melam sebentar lagi sirna Bangunlah Kami disini Hanya bisa menulur salam dalam jabat erat Aceh Kita sudah dekat Teriakkan pada kami Teriakkan jerit tsngismu pada kami Ya Kami adalah saudaramu Bangunlah. Sebelum fajar tiba

(Yogyakarta 2006) 21

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

KUDETA MORAL III

Dari panjangnya jalan panjang yang kutempuh Singgahlah aku dikamar mandi Bukan mencuci muka atau mandi Menyusun rencana gila Bersama kecoak dan kutu-kutu Untuk berontak pada nafsu

Dimana batas mimpiku Kemana Rona jingga cahaya senja Perang Perang Untuk jiwa Perang Perang Untuk siapa? Damai.. Satu kali saja Untuk semua

(Yogyakarta 2005) 22

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

KURSI GOYANG

Tua memang sudah Akalnya keruh, keringatnya asin Kursi goyang tetap bergoyang Walau dia malas .

Siapa yang bergoyang Belum tentu dia malas Siapa yang malas Hanya duduk dikursi goyang

(Yogyakarta 2007)

23

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

MENANGISLAH SEBELUM PAGI TIBA

Negriku yang damai Menagislah engkau sebelum pagi tiba Dendang lagu merdu setelah itu Kibarkan Merah Putih dalam cakrawala birumu Biarkan mereka menggoyahmu dengan doa Biarkan mereka menari diatas lukamu Tapi Kubur mereka dalam-dalam dalam bumimu Tenggelamkan mereka dalam lautmu Hempaskan dengan gelombang dasyat kearah batu karangmu Negriku yang menangis Biarkan mereka menikam dari belakang Biarkan mereka bernyanyi dalam dongengmu Biarkan mereka bersetubuh dengan air matamu Tapi Kirimkan cacing dan belatung kemeja makan mereka Kirimkan racunmu yang paling ganas kecangkir kopi mereka Kirimkan burung-burung bangkai kekamar tidur mereka Bila pagi nanti tiba Tertawalah bersama kami Bersama sekelompok anak kecil ditepi jalan Selimuti mereka dengan kabutmu yang sejuk Hangatkan mereka dengan mentari yang berpijar (Yogyakarta 2007) 24

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

MINGGU PAGI

Sepagi ini Matahari Telah Berada Diufuk Barat Hampir Pulang Keperaduan Kiamatkah Minggu Pagi Itu Murkakah Dia Minggu Pagi Itu

(Yogyakarta Juli 2006)

25

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

PAGI HARI SEBELUM MANDI

Menanti secangkir teh hangat, tidak begitu manis Mengusap wajah yang masih terselimuti mimpi Menyalakan rokok sisa tadi malam yang masih lima setengah centi Lalu pergi kekamar mandi mengabdi pada Dewa bumi

Membasuh muka dan menyiapkan baju kerja Membangunkan seorang teman yang masih terlena dalam mimpi kesiangannya Mungkin juga menanti secangkir kopi manis dari tetangga sebelah Menanti anak gadisnya datang membawakan keju dan coklat panas

Kapan Saat seribu jarum menusuk lambung Saat kerongkongan kering dan meradang Saat kulit ini penuh dengan lumpur Saat aku menjerit minta makan

Datangkah dia Dengan sepiring nasi goreng dan telur setengah matang Dibawakannyakah aku setumpuk pakaian dan handuk untukku mandi pagi ini

Sebelum mandi Masihkah bisa menikmati sedikit mimpi . (Yogyakarta 2006) 26

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

PESTA SUNYI

Ribuan mata memandang dalam remangnya malam itu Jutaan tangan ingin menjamahnya Malukah dia yang menari

PESTA SUNYI II

Belum usai Saat pagi tiba Dimana rumah mereka? Siapa anak mereka? Cantikkah malam itu

(Yogyakarta 2007)

27

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

PITA MERAH DIATAS KAIN HITAM

Sepertinya aku salah Mengharap dia yang dekat dengan bidadari malam Mungkin dia juga seorang ratu Dari kegelapan yang taubatnya terlambat

O Dunia ini semakin pahit dengan bertambahnya usia Semakin samar, semakin suram Kala senja benar-benar datang

Salahkah Bila aku datang padamu Saat hari belum gelap benar Atau bahkan masih pagi

Adakah sedikit waktu Sebelum kamu mati Adakah sedikit waktu Sebelum aku mati Adakah sedikit waktu Sebelum kita mati

(Yogyakarta 2004)

28

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

POHON BIRU DIBELAKANG RUMAH

Kekasihku yang cantik Ingatkah kamu pada sebatang pohon yang kutanam dibelakang rumahmu

Masihkah kau sirami sebelum kamu tidur

Jangan biarkan dia mati, lalu kering dan roboh Petiklah bunganya bila kamu rindu

Jangan biarkan rumput liar tumbuh dibawahnya Letakkan batu-batu putih disekita pohon itu Goreskan nama kita dbatangnya yang kokoh Ambillah rantingnya yang kering Simpanlah daun-daunnya yang berguguran kerena angin Letakkan secawan anggur merah, dan selembar kertas Aku akan datang bila malam tiba, menuliskan sebait puisi tentang kita Sebait puisi tentang cinta yang indah Atau barangkali sepenggal kisah lama Yang terkurung keangkuhan Lalu Ambillah bila pagi tiba Bacalah bila suamimu telah berangkat kerja Pohon biru dibelakang rumah itu Adalah kenangan dari aku yang mati

(Yogyakarta 2006) 29

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

PROYEK KEKERASAN

Kubangun sebuah panggung megah dari tulang-tulang bayi yang baru lahir Kudirikan dengan tiang tubuh-tubuh renta

Kuletakkan nisan-nisan diantara sudut-sudut panggung Lalu kutanam bunga-bunga kamboja Merah dipelataran rumah tua

Kuteriakkan ancaman perang Kukorbankan wanita-wanita malam Kusedekahi para koruptor dengan darah amis anak-anak jalanan

Kubangun tembok kokoh dari tubuh-tubuh kekar kuli bangunan Kudirikan sebuah kuil megah ditengan kota usang Kukibarkan bendera hitam diatasnya Kugantungkan sesesok tubuh renta telanjang

Kusiksa semua orang yang tertidur dimalam hari Kugantung anak dan istriku dipintu gerbang kota Agar semua tau Aku sangat kejam Lalu setelah semua orang mati Kutikamkan sebuah bambu Didadaku

(Jombang 2004) 30

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

RIUHNYA PEMBERONTAKAN

Masih saja selalu bergema Menemani kita semua yang terpuruk dalam dingin angin surga

Maya itu kini nyata Bersama lahirnya gadis cantik yang telah jadi dewasa dalam seperempat menit Mereka mati dalam duka lama yang tersimpul oleh tali pelepah pisang raja Mati Tak terkubur ditepi jalan berlumpur Banjir malam tadi, menyisakan sebuah mimpi bagi semua Lumpur yang mengalir mengikis rasa aman Damai kini tak ada lagi Sirna bersama dendam untuk saling menikam

Riuhnya pemberontakan didusun pewayangan Membawa kita kearena perang yang tiada batasnya Mungkinkah semuanya berubah menjadi hitam Tanpa ada warna putih yang tercium oleh mata rapuh

Sudut itu penuh pemberontak Menuntut hak untuk hidup dalam getir Sudahkah kita dendangkan lagu damai Sudahkah kita hancurkan matahari yang bersinar Hancurkan

(Kotabumi Juli 2006) 31

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

SAAT MALAM

Saat malam telah berlumur dengan cahaya merah dari timur Ayam jantan enggan berkokok Mengibas sayapnya dan aku belum juga bisa tidur seakan ada duka yang mengalir sampai ujung rambutku yang memerah

saat malam aku kecewa? Tidak juga Namun mata ini sedang melukiskan sebuah senyum manis

Saat malam berharap Terbelai kabut asmara Aku berlari Berlari mengejar angin yang enggan berhembus Saat malam Ada rona merah dimata saat berkedip Seakan tidak ingin mati

Saat malam Gelombang tak jua pasang Hanya angin kencang yang mengantar pulang

(Yogyakarta 2007) 32

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

SEBELUM AKU TIDUR

Sudah terlalu lelah aku berdiri diantara berjuta dusta Melepas helai demi helai mimpiku tadi malam

Adakah sejuta doa yang mengalun merdu seperti satu abad yang lalu Atau masih adakah senyum yang merekah Diantara bunga kamboja jingga yang tumbuh subur ditengah makam pahlawan Atau kita akan mati untuk yang kedua kali

Kala langkah ini semakin berat Pada siapa aku berpegangan Sedangkan lumpur telah mengikatku dengan bumi ini Panas matahari telah menikamku dengan sinarnya yang hangat

Adakah ucapan selamat tidur darimu Saat hari benar-benar senja Kemana kamu saat itu, aku rindu Haruskah aku minta pada-Nya agar kau kembali Dan Menemaniku seperti dulu Sebelum aku tidur

Sudah terlalu lamakah kamu pergi Hingga aku lupa akan senyummu Lupa akan rambutmu yang selalu teruari saat angin menyapamu

33

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Berlarilah Mengejar senja Sebelum aku datang padamu Lupakan aku Ingatlah aku Lupakan saja Biar kita berdendang nanti Sebelum aku tidur Lagu tentang cinta lama yang terkubur Bersama tertancapnya dua buah butir peluru Bersama tetesan darah berjuta umat Bersama aku yang tersisa Mengais sisa mimpi Sebelum aku benar-benar tidur

Mungkin menemuimu Mungkin juga Menemanimu dibatas mimpi yang tertunda lama Tapi kapan

(Yogyakarta 2007)

34

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

SECANGKIR KOPI PAHIT

Adalah kisah Saat senjata masih tergenggam oleh tangan-tangan kokoh Berjiwa bersih Saat darah yang tertumpah masih untuk bumi tercinta Saat Ibu Pertiwi masih bangga dengan jerit kesakitan para Pejuangnya yang mati Adalah sebuah kisah lama Saat semua adalah sama, berjuang untuk merdeka Berjuang untuk tanah kelahiran yang tersiksa Untuk sekedar menikmati secangkir kopi pahit bersama Adalah kisah Saat senjata tergenggam tangan-tangan kokoh Berjiwa kotor Saat darah yang tertumpah hanya untuk menguasai sesamanya Saat ibu pertiwi menangis sedih dengan jeritan yang tertindas Adalah sebuah kisah Saat lusuhnya bendera yang berkibar diantara rintihan pilu Saat keju terasa pahit digedung megah Saat secangkir anggur merah diminum sendiri Adalah sebuah kisah nyata Saat semua adalah sama, berjuang untuk dirinya sendiriberjuang untuk keangkuhan Untuk bisa meneguk anggur merah Bertemankan malam yang hangat

(Yogyakarta 2006) 35

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

SEDIKIT SAJA I

Sudah lelah Saat tiba hujan lebat Saat usap keringat

Sudah lelah Saat kabut pekat Mencari jejak yang tertinggal

SEDIKIT SAJA II

Dimana mimpiku menghilang saat kau datang Dimana lamunanku saat kau menghilang Resahkah aku malam tadi Menjemput kabut Diatap gedung kaca Diantara bunga mawar biru muda.

(Yogyakarta 2007)

36

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

SEMBOYAN PARA DURJANA

Kita adalah kita, tanpa tau ada apa dibelakang sana Menikmati sedikit waktu Sebelum kelahiran malaikat maut Sebelum musnahnya patung dewa perang Kehancuran sebuah bangunan kokoh Bukan berarti kita kalah Itu adalah titik awal Titik awal Titik awal Jalan terang Untuk sebuah kehancuran dalam permusuhan nyata Menari dikolong waktu Menyanyi tanpa rumah

(Yogyakarta 2004)

37

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

SETUMPUK BATU NISAN

Pada setumpuk batu nisan aku meratap Meratap kaku

(Yogyakarta 2006)

38

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

TANPA HALAMAN

Sepenggal kalimat pengantar tidur panjang para pujangga lama yang dilupakan begitu saja Sepucuk surat cinta untuk kekasih yang jauh, yang mungkin juga telah melupa Sebungkus nasi untuk teman tercinta yang sedang sakit deman dan terkapar dilantai marmer Rerumputan yang tumbuh dibawah jendela rumah tanpa halaman

Isak tangis perempuan penjaja cinta yang sedang dicumbu dikamar madi Teriak lantang perempuan tua penjaja sayur dipasar sre dibawah gerimis Peluit panjang pak polisi yang lapar

Sedangkan kamu Berdiri mematung mengantar teman yang pergi di stasiun saat kereta menuju surganya Masihkah ada dendang tentang teman setia Masihkah ada sebait kata indah dalam doa, ataukah hanya umpatan pada Tuhan

Kita Menunggu belaian sayang dari cucu pertama saat hujan lebat ditepi kali

Kalian Berdendang tentang kekejaman jaman yang belum juga usai Tentang parade lalat-lalat tua yang bergelut dengan asap beracun Berjemur dibawah terik matahari senja yang belum juga tenggelam saat azan berkumandang 39

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Resahkah kita akan datangnya banjir bandang yang datang takdiundang Dimana kebebasan kita sebagi makluk yang sama

Bila saja ada angin yang berhembus padamu Katakan padaku Aku akan berlari menyongsongnya bersama peri kecil teman tidurku

Saat kubangun sebuah istana indah Walau tidak megah Pasti ada yang singgah dan mebiarkan kudanya memakan rerumputan hijau yang tumbuh liar

(Yogyakarta 2006)

40

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

TEMBANG BIMBANG I

Saat gelombang datang Hanya tangis samar dari sepertiga manusia yang terdengar Lalu Kenapa kita harus bertanya tentang siapa dalangnya Ajarkan sebuah kisah berbagi Tentunya kisah sedih minggu pagi Saat semua sirna Nyanyian bimbang tersa indah Bagi mereka yang jauh Naluri kecil anak kecil terbagi Oleh Sebungkus nasi basi Diantar seratus limapuluh ribu mayat Saudara, rekan, sahabat, semuanya Tersenyum disurga Yang tersisa Hanya langit yang menangis Diiringi kidung bimbang Kidung bimbang Sebimbang hati yang bimbang

(Banjarmasin 1998) 41

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

UDAH PUASKAH IBU?

Sudah puaskah ibu menyusuiku Hingga kini engkau pergi Pergi jauh, walau belum mati

Sudah puaskah ibu menemani mimpiku Hingga kini engkau hilang Hilang walau nanti akan kembali

Sudah puaskah ibu?

(Banjarmasin 1998)

42

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

UNTUK DINDA

Dari perjalanan mimpi panjang yang melintasi palung-palung jiwa resah Meniti gelisah yang belum juga bertepi dikala pagi menjadi teman dalam sepi yang benar-benar sepi dan sunyi

Masihkah indah rasa lelah itu saat kamu tiba nanti Saat pelacur-pelacur menyapaku dengan senyumnya yang pahit Atau saat nyonya-nyonya kaya mati meninggalkan warisannya berupa dosa lama Yang dilemparkannya padaku saat aku memimpikanmu

Dosakah bila aku meneriakkan namamu kala pagi Bila matahari telah diatas jari Saat rembulan menangisi bidadarinya yang terjatuh dari langit Ingatkah kamu akan tulus sebuah janji semu

Yang terucap dua puluh tahun lalu Atau aku telah terlupa dari hatimu

Bila rindu ini tidak lagi bertepi, masihkah ada peluhmu yang terseret angin pekat berkabut darah Masihkan ada dendang rindu Kala aku merajut mimpi

(Yogyakarta 2004) 43

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

UNTUK DINDA II

Secawan anggur merah yang kuteguk malam ini. Belum juga membawaku terbang bersamamu. Saat jiwa-jiwa berontak mencari setes cinta yang bening. Engkau yang menyelinap dalam resah. Datanglah dalam hatiku Jadilah ratu dalam jiwaku yang luka

Aku akan datang padamu dengan membawa seikat mawar. Walau berduri, aromanya sangat harum. Seharum air matamu yang menetes diantara detak jantungku.

(Yogyakarta 2004)

44

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

UNTUK GADIS BERPITA

Tunjukkan padaku, resahmu yang dulu tersimpan dalam Peluklah aku saat kau merintih dalam irama takdir Katakan saja Jangan ragu, akulah takdir baru untukmu Membawa racun termanis dalam sejarah cinta Jalan yang samar adalah sama Tanpa rasa rindu Diantara sesaknya dunia baru yang menantimu Kan kudendangkan asmarandana menjelang tidurmu Kan kulantunkan tembang asmara jingga Lama

(Yogyakarta 2004)

45

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

UNTUK NONA

Usia yang berlalu begitu saja Sudahkah kau menoleh dan menemukannya? Sebuah kebahagiaan nyata

Dari balik letik bulu matamu . Dari pijar bening yang terkikis waktu .

Melangkahlah Jalan awal bukan lagi pilihan titilah tangga demi tangga Jangan terlalu lama menoleh Dibelakangmu sepi

Raihlah bintang pijar Tapi jangan terlu lama kau genggam ambillah rembula purnama itu Tapi jangan kau letakkan dipangkuanmu

Nona Titilah jalan panjangmu Dengan doa Kejarlah mimpi lamamu Dengan senyum bangga

Tujuh belas tahun sudah kau hirup udara pagi Panas terik mentari dan debu usang menantimu 46

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Udara senja akan datang padamu Lalu Masihkah kau ingat teman bercandamu Atau mungkin kamu lupa Hari itu akan datang

Berteriaklah dengan lantang Sambutlah matahari Dengan kedua tangan menengadah Panas memang Namun jangan kau usap peluh didahimu Jalan itu masih panjang dan bercabang

(Yogyakarta 2006)

47

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

KETIKA CERMIN TAKLAGI JUJUR IV

Bunga itu telah layu sejak tadi pagi Menanti embun bening tak jua datang Beribu kumbang menghisap madunya

Resah Resah

Kemana dia meminta setetes kasih Jika embun tak turun Dimana kelopak bunga akan bercermin Jika tida pada embun

(Bandarlampung 1999)

48

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

KETIKA CERMIN TAKLAGI JUJUR V

Ini masih tentang cermin, dalam kebisuan Menanti engkau berdandan dengan riang Setelah engkau pergi, masih ingatkan dirimu padaku cermin itu Setelah engkau melangkah, masihkan cermin kau kenang?

Ini masih tentang cermin bisu Membisu oada titik namun takjenuh Ini tentang cermin itu Yang setia menemanimu ketika engkau merias wajah

Ini masih tentang cermin itu Yang bisa kelu melihatmu memutar tubuh Ini masih tentang cermin itu Membawa gelisah dalam tubuh rentamu kelak Ketika keriput telah melaknatmu Ketika uban telah menjadi sahabat menakutkan Aku, aku cermin bisu masih setia dalam pantulan pudarku

(Jombang 2008)

49

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

CERMIN TAK LAGI JUJUR VI

Masih kuceritakan diriku yang menjadi kekasih setiamu Dalam detik ke detik engkau hadir dan pergi Dalam detik ke detik engkau merasuk dalam jiwaku Aku yang hanya cermin yang kau jadikan sandaran kecantikanmu Aku yang selalu meratap untuk engkau agar kau tidak menjauh Aku yang hanya bisa membisu dalam ketulusanku Dalam ketulusanku untuk menjadikanmu indah dimata kekasihmu Aku yang selalu menjadikanmu molek dalam kecupan kekasihmu

Aku Aku Aku dalah cermin itu Yang selalu melihatmu dalam lelap Menemami mimpumu dalam remang Aku cermin itu Yan terdiam menanti lembutnya kasihmu Aku masih jujur Dan aku selalu jujur untuk mengantarkanmu kepada kekasihmu diluar sana Aku masih jujur dalam terpaku Terpaku resah didinding kamarmu

(Jombang 2008) 50

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

CERMIN TAK LAGI JUJUR VII

Tujuh purnama sudah engkau menghilang Menghilang untuk berpaling dariku Menembus batas kesadaranku Untuk membuang masa lalumu Aku luluh lantak dalam gelisah Gelisah menantikanmu Menantikanmu kembali dari negeri jauh Negeri jauh yang aku tidak tau

Ketika engkau kembali dengan senyum Saat itulah aku berbohong padamu Saat engkau dekap erat foto itu Saat itu aku tak jujur padamu Dan ketika engkau memimpikannya Saat itulah aku tak jujur padamu Aku cemburu Cemburu dalam mimpi tertinggi Untuk memilikimu Aku hanya cermin Memandangmu bahagia Aku menangis Saat itulah aku tak jujur padamu Maaf... (Yogyakarta 2008) 51

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

TENTANG PENULIS

Endik Koeswoyo, manusia biasa dan remaja biasa jika masih diterima sebagai kelompok remaja- karena usianya kini telah 25 tahun. Lahir di Jombang 15 Agustus 1982. Menyukai dunia kepenulisan sejak dia bisa menulis, kira-kira kelas 3 SD. Konon kabarnya, sejak usia 3 bulan penulis telah ditinggal kedua orang tuanya karena perceraian, sebuah kisah yang sedikit menarik korban cinta kali ya?-. Masa remaja dilaluinya dengan pindah dari satu kota ke kota lainya, Jombang, Banjarmasin, Lampung, Blitar dan kini memilih Yogjakarta sebagai tempat untu studi di Kampus tercintanya, AKINDO untuk mempelajari Ilmu Broadcasting dan pria ini saat ini sedang mengambil gelar S1 di Open University jurusan Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, maklum dia kini telah bekerja di salah satu Event Organiser Di Yogjakarta. Karya tulisannya yang pernah diterbitkan antara lain; Novel remaja: Cowok Yang Terobsesi Melati Diva Press. Novel Remaja Islami, Cinta Selebar Kerudung dan Tesrsesat di Surga Skesta. Namun terakhir penulis tiba-tiba saja menulis sebuah buku sejarah popular dengan judul Siapa Memanfaatkan Letkol. Untung? Media Presindo, bosankah dia dengan keromatisan kata-kata dunia fiski? Ternyata tidak, Endik Koeswoyo merupakan tipe manusia penyuka sejarah juga. Selain itu, sebuah komik pendek yang penggarapan gambarnya dilakukan oleh Diyan Bijac, salah satu komikus kondang, masuk kedalam nominasi kategori komik terapi terbaik dan komik dengan karakter terbaik 10 52

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

tahunan, Pak Gempa, Endik Koeswoyo dan Diyan Bijac, Kompilasi Jogja 5,9 SR, Arus Kata Press. Pria ini pokoknya menyenangkan diajak berteman, atau setidaknya di paksa untuk ngobrol. Untuk lebih lengkapnya klik ajah ---www.endik.seniman.web.id ---Di sana ada e-Novel GRATISS dengan judul LOVE FROM MY HEART, salah satu karyanya yang telah dapat diakses dari seluruh penjuru dunia.

Karya Cetak:: 1. Cowok Yang Terobsesi Melati (Teenlet: Penerbit Diva Press Yogyakarta) 2. Cinta Selebar Kerudung (Novel Islami: Penerbit Sketsa Yogyakarta) 3. Tersesat Di Surga (Novel Islami: Penerbit Sketsa Yogyakarta) 4. Pak Gempa (Kumpulan Komik Pendek: Penerbit ArusKata Press Jakarta) 5. Siapa Memanfaatkan Letkol Untung? (Buku Sejarah Popular: Penerbit Media Presindo Yogyakarta)

Karya E-Book:: 1. Love From My Heart (Novel: Penerbit BBB Lini Penerbit Independen Online) 2. Ketika Cermin Tak Lagi Jujur (Antalogi Puisi: Penerbit PiON Lini Penerbit Indepanden Online) 3. Psikodramatis (Novel Surealis Ekpresive: Penerbit PiON Lini Penerbit Independen Online) 4. 10 Langkah Mudah Menjadi Penulis untuk Pemula (Buku Panduan Singkat: Penerbit PiON Lini Penerbit Independen Online) 5. Miskin Itu Kewajiban (Buku Umum: Penerbit PiON Lini Penerbit Independen Online)

53

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Terimaksih telah sudi membaca Antalogi Puisi ini. E-Book ini merupakan sebuah buku yang berlabel Donasi jadi anda berkewajiban memberikan donasi tanpa ada batasan jumlah. Alamat Pendonasian untuk buku ini:: Bank: Mandiri Cab Yogyakarta No Rek: 137 0005 698 564 Atas Nama: Asih Kusumaningtyas Kode Donasi Buku Ini: 344 (Kode Donasi adalah angka unik yang wajib anda tambahkan pada 3 digit terakhir uang yang anda kirimkan :: contoh :: Tranfer Rp. 10.000.00 = Setelah di isi dengan Kode Donasi maka menjadi Rp. 10.344.00 ) Setelah melakukan tranfer untuk pendonasian segera kirimkan email ke [email protected].

54

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

DAPATKAN SEGERA

E-Novel Judul: Psikodramatis Penulis: Endik Koeswoyo Penerbit:

Tahun Terbit: 2008 Harga: Rp. 50.000,55

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

SinopsisNovel ini pernah dterbitkan dalam bentuk cetak pada tahun 2004. Atas permintaan beberapa pihak, pada tahun 2008 Psikodramatis dibuat dalam format E-Novel. Pembaca menyebut Psikodramatis sebagai sebuah Novel Surealis Ekpresive. Kulihat jam dinding sudah menunjukkan angka Dua pagi, namun kemana perginya rasa kantukku? Kulihat pula gadis disampingku telah pergi kealam mimpi lagi. Tapi aku? Masih tetap disini dengan skenario busuk yang menjebakku dalam dunia lamunan. Berharap untuk segera pergi kealam mimpi dan bertemu dengan dewa perang, memusnahkan musuh-musuhku lalu aku bisa tertawa diantara bangkai-bangkai mereka, sebelum aku menikamkan pedang kedadaku dan roboh diatas mayat-mayat yang sudah mulai membusuk itu. Atau aku bisa menari-menari diantara amis darah mereka. Menikamkan lagi pedangku -dengan dua mata yang sangat tajam ini- ketubuh mereka yang tidak bernyawa. Namun lentik bulu matanya memaksaku untuk tersenyum, hitam rambutnya mebuat tanganku bergerak sendiri untuk membelainya. Sepertinya pagi benar-benar tiba Dengan sudut pandang pertama, tokoh Aku mampu membawa pemcanya berkenala antara dunia yang nyata dan yang tidak nyata. Dimana karakter dibangun dengan begitu kuat oleh penulisnya. Hingga tanpa disadari, tokoh aku terjebak kedalam sebuah permaian skenario panjang yang melelahkan.

Kunjungi:http://penerbitindie.blogspot.com http://pionbanget.blogspot.com56