klinis nematoda usus
TRANSCRIPT
1
KLINIS NEMATODA USUSKLINIS NEMATODA USUS
dr. Emika Prastyan
2
KlasifikasiKlasifikasi
1. Epidemiologisa. Soil Transmitted b. Non STH :
Helminths (STH) :Ascaris lumbricoides Oxyuris vermicularisAncylostoma duodenale Trichinella spiralisNecator americanusStrongyloides stercoralisTrichuris trichiuraTrichostrongylus spp
3
2. Siklus Hidup :Organ terlibat : Spesies :a. Usus E. vermicularis
T. trichiuraTrichostrongylus spp
b. Usus dan Paru As. lumbricoidesTr. spiralis
c. Usus, Paru An. duodenale dan kulit N. americanus
S. stercoralis
4
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
5
6
7
Patogenesis, Patologi dan Patogenesis, Patologi dan Gejala klinisGejala klinis
Migrasi larva di paru
Reaksi hipersensitivitas dan radang
Manifestasi alergi :Infiltrasi eosinofil, makrofag, sel2 epiteloid, radang, ada eosinofil dan kristal Charcot-Leyden di sputum.Asma, dyspnea, batuk, hipersekresi, demam ( 400 C), gambaran pneumonia sementara (Ro) Sindrom Loeffler / Ascaris pneumonitis. Urtikaria.
8
Cacing dewasa di usus
Asimtomatik rasa tidak enak di perut yang tak jelas/tidak berat.
Mengganggu absorbsi nutrisi khususnyalaktosa gangguan pertumbuhan anak?
Komplikasi : migrasi (keluar tubuh, masuk appendik, saluran empedu, vesika urinaria), penetrasi (ke rongga perut, keluar dinding perut), obstruksi (intestinal volvulus, intussusception ok bolus).
9
Efek samping :
Cacing hidup atau mati dapat menimbulkan gejala keracunan, mis. muka bengkak, urtikaria besar disertai tak dapat tidur, hilang nafsu makan dan penurunan berat badan.
10
Catatan :
1. Mekanisme patogenesis, patologi dan gejala klinis melalui :a. respon imun hospesb. efek migrasi larvac. efek mekanis cacing dewasad. defisiensi nutrisi ok cacing dewasa
11
2. Reaksi terhadap migrasi larva :
a. Tergantung jumlah larva. Koino (1922) sengaja makan
2.000 telur dan menderita
hemorrhagic pneumonia.
b. Bertambah berat pada reinfeksi.
12
3. Migrasi Cacing Dewasaa. Dianggap infeksi ringan bila ada 5 –
20 ekor dalam tubuh.b. Dapat terjadi karena :
1) Demam (38,90 C)2) Obat tertentu3) Anestesi umum
c. Dapat membawa bakteri ataupun jamur kemana-mana abses.
13
14
DIAGNOSIS
1. Fase paru
Menemukan larva di sputum atau kurasan lambung.Gambaran Sindrom Loeffler/Askaris pneumonitis pada foto Ro.
15
2. Fase ususMenemukan telur (fertil dan infertil) atau cacing dewasa dalam tinja.
3. Tidak sengajaMenemukan gambaran cacing dewasa pada foto Ro tanpa kontras atau dengan barium (Tramway sign / Trolley car lines)Keluar sendiri melalui hidung, mulut ataupun anus.
16
TERAPI1. Obat
Mebendazole (drug of choice).Pyrantel pamoateAlbendazolePiperazine citrate
2. Suportif seperti penambahan gizi.3. Operasi untuk kasus tertentu
dengan komplikasi
17
PROGNOSIS
1. Baik untuk kasus ringan dengan pengobatan.Bahkan tanpa pengobatan bisa sembuh sendiri, walaupun perlu waktu sekitar sampai 1,5 tahun.
2. Kasus berat tergantung jumlah cacing dan komplikasinya.
18
PENCEGAHAN
1. Memutus rantai penularan, a.l. dengan higiene pribadi.
2. Pengobatan massal atau selektif.
3. Edukasi / Partisipasi masyarakat.
19
Toxocara canis Toxocara canis Toxocara catiToxocara cati
T. canis ada pada anjing, T. cati pada kucing. Tidak pernah ada infeksi campuran pada satu hospes.
Kadang-kadang ditemukan pada manusia sebagai parasit pengembara (erratic parasite) dan menyebabkan visceral larva migrans.
20
21
Patogenesis, Patologi dan Patogenesis, Patologi dan Gejala KlinisGejala Klinis
Triad :Eosinofilia tinggi (20-80%)HepatomegaliHiperglobulinemia
Dapat terjadi infiltrasi paru.Ada kasus Endopthalmitis pd anak 3-
13th
22
TerapiTiabendazol
PrognosisBaik
Pencegahan1. Hindari kontak2. Obati anjing dan kucing terinfeksi
23
CACING TAMBANGCACING TAMBANG
Penyakit cacing tambang manusia disebabkan oleh Ancylostoma duodenale dan Necator americanus
24
25
26
Patogenesis, Patologi dan Patogenesis, Patologi dan Gejala KlinisGejala Klinis
1. Lesi Kulit
Larva menembus kulit gatal reaksi alergi kemerahan vesikula disebut : Ground itch atau Dew itch.
27
2. Creeping Eruption – Like atau Cutaneous Larva Migrans – Like.Papulovesikuler, gatal, migrasi di kulit minimal, hilang dalam waktu sekitar 2 minggu.Diagnosis : inspeksi UKK dan riwayat
kontak.Terapi : a. Thiabendazole
b. Semprot ethyl chloride atau pakai CO2 padat.
28
3. Lesi Paru
Berupa reaksi alergi dengan kumpulan gejala mual, muntah, salivasi, gatal di faring, gerok, batuk, sesak nafas, eosinofilia dan infiltrat pada X ray thorax Sindrom Loeffler.
29
4. Infeksi UsusMulut cacing dewasa menempel, melukai dan menghisap darah dari dinding usus halus dengan bantuan antikoagulan.A.d. : 0,15 – 0,26 ml/hr/ekorN.a. : 0,03 ml/hr/ekorDarah yang mengalir ke lumen usus lebih banyak daripada yang dihisap.
30
Akut : lelah, mual, muntah, perut panas dan kaku, diare bercampur darah merah – hitam tergantung jumlah darah yang keluar.
Kronis : anemia defisiensi besi (mikrositik, hipokromik), Hb bisa sampai 2 gr%, koilonychia, bising jantung sampai gangguan kardiovaskuler (mis. Jari tabuh).
31
5. Infantile Hookworm DiseaseBanyak terjadi di Cina, biasanya karena infeksi A. duodenale.Angka kematian mencapai 12 %.Cara penularan :a. Transmammaryb. Meletakkan bayi di tanah
terkontaminasic. Popok terkontaminasid. Transplacental
32
DIAGNOSIS1. Menemukan telur dalam tinja.
< 5 telur/mg tinja, biasanya tanpa
gejala klinis> 20biasanya disertai gejala klinis> 50 infeksi amat berat
< 400 telur/gr perlu konsentrasi tinja> 1200 telur/gr baru punya arti klinis> 6 per lapangan pandang perbesaran
lemah berarti infeksi berat
33
TERAPI
1. Mebendazole2. Pirantel pamoate3. Pemberian Fe atau transfusi
darah
34
PROGNOSIS
Infeksi ringan : baik berat : kurang baik
PENCEGAHAN1. Sanitasi yang baik2. Pemakaian sepatu3. Terapi penderita
35
Cutaneous Larva MigransCutaneous Larva Migrans
Merupakan dermatitis yang disebabkan oleh invasi larva nematoda ke dalam kulit.
Penyebab paling sering adalah larva filariform Ancylostoma braziliense (cacing tambang kucing dan anjing) dan kadang-kadang A. caninum.
36
Disebut juga :
Creeping eruptionSandwormPlumber’s itchDuckhunter’s itchSwimmer’s itchEpidermitis linearis migrans
37
Patogenesis, Patologi dan Patogenesis, Patologi dan Gejala KlinisGejala Klinis
Tempat masuknya larva menjadi bintil kemerahan, gatal yang kemudian menjalar berkelok-kelok (serpiginosa) sebagai terowongan dalam kulit sepanjang 1-2 mm pada 2-3 hari pertama.
Biasanya di kaki dan tangan walaupun dapat dimana saja.
38
Larva bergerak terbatas dalam epidermis, dapat mencapai beberapa cm/hari.
Banyak limfosit dan eosinofil di epidermis tsb.
Larva tahan 2-8 minggu bila tidak diobati.
39
DIAGNOSISBerdasarkan riwayat penyakit dan
UKK yang serpiginosa.Biopsi tidak dianjurkan.
TERAPI1. Semprotan Kloretil2. Albendazole per oral untuk
dewasa, salep untuk anak di bawah 2 tahun.