kritisi apraisal

26
Judul : The Experiences of Emergency Nurses In Providing End-Of- Life Care to Patients in The Emergency Department Peneliti : Kelly Decker, RN, MN; Sudan Lee, RN, PhD; Julia Morphet, RN, MN Publikasi : Australian Emergency Nursing Journal (2015) 18, 68- 74. Elsevier Ltd. 1. Fokus Penelitian a. Apa fokus/topik penelitian? Apa yang peneliti sedang teliti? Apakah topik penelitian researchable?Apakah topik penelitian cukup bermakna? Finding Fokus/topik penelitian adalahtentang penyediaan perawatan end-of-life di IGD dari sudut pandang perawat yang bekerja di IGD Peneliti sedang meneliti pengalaman perawat IGD menyediakan perawatan end-of-life di IGD Topik penelitian researchable karena belum pernah diteliti sebelumnya, selain itu karena peneliti disini mencoba menggali bagaimana penyediaan perawatan end-of- life di IGD dari sudut pandang perawat di IGD dimana mereka diharapkan untuk memberikan perawatan pada kelompok pasien yang memerlukan tindakan cepat, dan lingkungan life-saving. Dimana hal ini didukung pula dengan hasil Penelitian oleh Renea L. Beckstrand, et al (2011) yang berjudul Emergency Nurses’ Perception of Department Design As An Obstacle To Providing End-Of-Life Care dimana secara keseluruhan, perawat melaporkan beberapa ketidakpuasan dengan desain IGD dalam menunjang penyediaan perawatan EOL dan juga penelitian oleh Cara J. Baileyaet al (2011) yang berjudul Dying cases in emergency places: Caring for the dying in emergency departments didapatkan bahwa keputusan penting yang dibuat di IGD memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas pelayanan yang dialami oleh pasien, yang menghabiskan beberapa jam terakhir hidup mereka di sana. Topik penelitian cukup bermaknakarena menambahkan informasi ke pengetahuan yang sudah didapat dari penelitian terdahulu. Bukti/Saran

Upload: moh-ubaidillah-faqih

Post on 17-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Judul:The Experiences of Emergency Nurses In Providing End-Of-Life Care to Patients in The Emergency Department

Peneliti:Kelly Decker, RN, MN; Sudan Lee, RN, PhD; Julia Morphet, RN, MN

Publikasi:Australian Emergency Nursing Journal (2015) 18, 68-74. Elsevier Ltd.

1. Fokus Penelitiana. Apa fokus/topik penelitian? Apa yang peneliti sedang teliti? Apakah topik penelitian researchable?Apakah topik penelitian cukup bermakna?Finding

Fokus/topik penelitian adalahtentang penyediaan perawatan end-of-life di IGD dari sudut pandang perawat yang bekerja di IGDPeneliti sedang meneliti pengalaman perawat IGD menyediakan perawatan end-of-life di IGD Topik penelitian researchable karena belum pernah diteliti sebelumnya, selain itu karena peneliti disini mencoba menggali bagaimana penyediaan perawatan end-of-life di IGD dari sudut pandang perawat di IGD dimana mereka diharapkan untuk memberikan perawatan pada kelompok pasien yang memerlukan tindakan cepat, dan lingkungan life-saving. Dimana hal ini didukung pula dengan hasil Penelitian oleh Renea L. Beckstrand, et al (2011) yang berjudul Emergency Nurses Perception of Department Design As An Obstacle To Providing End-Of-Life Care dimana secara keseluruhan, perawat melaporkan beberapa ketidakpuasan dengan desain IGD dalam menunjang penyediaan perawatan EOL dan juga penelitian oleh Cara J. Baileyaet al (2011) yang berjudul Dying cases in emergency places: Caring for the dying in emergency departments didapatkan bahwa keputusan penting yang dibuat di IGD memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas pelayanan yang dialami oleh pasien, yang menghabiskan beberapa jam terakhir hidup mereka di sana.

Topik penelitian cukup bermaknakarena menambahkan informasi ke pengetahuan yang sudah didapat dari penelitian terdahulu.

Bukti/Saran

Pernyataan fokus penelitian yang membuktikan terdapat pada bagian : 1. Title: The experiences of emergency nurses in providing end-of-life care to patients in the emergency department2. The experiences, attitudesand beliefs of emergency nurses in providing EOL care topatients. To examine howemergency nurses managed EOL in the ED and respondedto the needs of dying patients in facilitating a good death.3. However little is known about how people die andthe care provided to patients at the end-of life inemergency departments in Australia.

Pernyataan kemaknaan : End-of-life care in the emergency department isa challenge due to department layout, emergencynursing workload, and the life-saving nature of emergency work. With advances in medical technologies, people aregrowing older and living longer with their chronic illnesses and co-morbidities. Consequently emergencydepartments are increasingly caring for patients inneed of palliative and end-of-life care. However little is known about how people die andthe care provided to patients at the end-of life inemergency departments in Australia.

b. Mengapa peneliti menggunakan desain kualitatif? Akankah penelitian ini lebih tepat jika menggunakan paradigma kuantitatifFinding

Peneliti menggunakan desain kualitatif karena ingin mendapatkan data Subjektif yang mendalam dari pengalaman perawat untuk mendeskripsikan pengalaman, sikap, dan keyakinan perawat dalammemberikan perawatan end-of-lifekepada pasien. Dimana dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu teori. Peneliti menggunakan desain kualitatif karena ia mencoba/berusaha mengkonstruksi realitas dan memahami makna: EOL care pada pasien di IGD bagi perawat IGD, strategi mengelola EOL di IGD, respon perawat IGD dalam memfasilitasi kebutuhan meninggalnya pasien dengan baik dimana menurut Creswell, 1994: 4-7 dalam Somantri, Gumilar Rusliwa. 2005. informasi yang didapatkan akan menggiring pada pola-pola atau yang akan menjelaskan fenomena sosial dimana hal tersebut sesuai dengan tujuan penelitian ini sehingga Penelitian ini sudah tepat menggunakan desain kualitatif

Bukti/Saran

Pernyataan penggunaan metodologi kualitatif : 1. A qualitative descriptive study informed by symbolic interactionism and grounded theory was used in this study.2. to describe the experiences, attitudesand beliefs of emergency nurses in providing EOL care topatients

c. Apa filosofis atau paradigma kualitatif yang mendasari penelitian?Finding

Filosofis atau Paradigma yang digunakan adalahsymbolic interactionism dan grounded theory. Penelitian ini menggambarkan sebuah pengalaman perawat IGD terkait penyediaan EOL care untuk pasien di IGD. (Creswell (2013)Grounded theorydimulai dari suatu pernyataan yang masih kabur dan akhirnya menghasilkan teori yang dikumpulkan dari berbagai data. Grounded theorymemungkinkan peneliti untukmengembangkan teoriyang menawarkanpenjelasantentangapa yang menjadi perhatian utama, dalam hal ini pengalaman, perilaku dan keyakinan dari perawat IGD dalam menyediakan EOL care untuk pasien danbagaimanapenyelesaian atau proses yang ada pada apa yang menjadi perhatian.

Bukti/Saran

Filosofis dari penelitian ini dapat dilihat dari pernyataan berikut : informed by symbolic interactionism and grounded theory was used in this study

2. Tujuan PenelitianApa tujuan penelitian ? Apakah tujuan penelitian jelas?Finding

Tujuan penelitian dalam artikel jurnal sudah jelas. Peneliti telah menjelaskan tentang apa yang ingin dicapai peneliti dalam melakukan penelitiannya.Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pengalaman, sikap, dan keyakinan perawat dalammemberikan perawatan end-of-lifekepada pasien. Lebih lanjut, peneliti menjelaskan tujuan penelitiannya adalah untuk mengevaluasi bagaimana perawat di IGD mengelola EOL dan merespon kebutuhan/keperluan dari pasien yang sekarat dalam rangka memfasilitasi kematian yang baik (good death).

Bukti/Saran

Tujuan penelitian kualitatif ini dapat dilihat dalam pernyataan tujuan berikut :This study aimed to describe the experiences, attitudesand beliefs of emergency nurses in providing EOL care topatients. In particular, this study aimed to examine howemergency nurses managed EOL in the ED and respondedto the needs of dying patients in facilitating a good death.

3. Significance a. Apa relevansi penelitian yang sudah diketahui?Finding

Relevansi penelitian dengan penelitian yang sebelumnya dapat dilihat dari jumlah orang yang sekarat (dying) di IGD Australia periode 2012-2013 sebanyak 4.855, ini menuntut IGD agar merawat pasien dengan kebutuhan paliatif care atau EOL care (Australian Institute of Health and Welfare, 2013). Artikel jurnal oleh Cara J. Baileyaet al (2011) didapatkan bahwa terdapat kebutuhan dari seorang pasien yang dekat dengan kematian di area IGD serta keputusan penting yang dibuat di IGD memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas pelayanan yang dialami oleh pasien, yang menghabiskan beberapa jam terakhir hidup mereka di sana.

Menjadikan perawatan pada pasien sekarat di IGD adalah isu yang penting dan menantang. Disamping itu masih kurangnya informasi tentang bagaimana seseorang meninggal dan perawatan yang disediakan pada pasien dengan EOL di IGD di Australia, dimana di IGD yang sibuk, dengan berlomba pada kebutuhan, kematian yang baik/ideal akan sulit dicapai.

Bukti/Saran

End-of-life care in the emergency department is a challenge due to department layout, emergency nursing workload, and the life-saving nature of emergency work. With advances in medical technologies, people are growing older and living longer with their chronic illnesses and co-morbidities. Consequently emergency departments are increasingly caring for patients in need of palliative and end-of-life care. However little is known about how people die and the care provided to patients at the end-of life in emergency departments in Australia.

b. Bagaimana hasil penelitian ini berguna buat perawat atau petugas kesehatan?Finding

Dalam penelitian dijelaskan bahwa penelitian ini berguna untuk perawat di IGD dalam memberikan perawatan pada pasien yang menjelang ajal terutama dalam hal: mendorong adanya usaha mengkomunikasikan harapan dan kebutuhan akan EOL care dari pasien dan keluarga. Dimana pilihan dan tujuan penanganan akan terfasilitasi lebih cepat dan lebih tepat sasaran. Kebutuhan akan area di IGD yang dikhususkan untuk penempatan pasien dalam rangka mendukung kematian yang baik. Perawat IGD diuntungkan dengan adanya pendidikan kesehatan tentang paliatif care dan ketersediaan perlengkapan seraya memberikan EOL care.

Bukti/Saran

The study findings have important implications for futureresearch and the following recommendations have beensuggested to help emergency nurses to care for the dyingpatient: 1. Encourage communication between patients and familymembers about EOL care wishes. Such strategies mayfacilitate earlier and more appropriate treatment optionsand goals of care. 2. EDs need to facilitate the prompt movement of dyingpatients to an area of care delivery that supports the elements of a good death as discussed in this study. Whethera more suitable area of care is on the ward or a designatedarea in the ED needs further investigation. 3. Emergency nurses would benefit from palliative care education and the availability of specialty palliative careequipment while EOL care continues.

4. Metodaa. Melihat topik dan tujuan penelitian, bagaimana metode penelitian yang dipilih dapat membantu untuk mencapai tujuan?Finding

Metode penelitian yang dipilih dapat membantu untuk mencapai tujuan karena peneliti bukan memformulasikan teori sebelum ia mengamati secara empiris, namun ia masuk dalam kehidupan nyata (perawat) kemudian menggali, mengidentifikasi, serta mengangkat makna-makna dan organisasi sosialnya ke permukaan dalam hal ini adalah tentang pengalaman, perilaku dan keyakinan dari perawat IGD dalam menyediakan EOL care untuk pasien

Bukti/Saran

Metode penelitian dalam pencapaian tujuan penelitian yaitu : Symbolic interactionism and grounded theory was used in this study. Semistructured focus group interviews were used to collect thedata. The interview questions were designed to prompt participants to discuss definitions of EOL care, identify whattypes of patients receive and/or need EOL care, how carewas provided, if they had experienced good and/or bad EOLcare, and why that was the case.

b. Apa komponen metodologis/strategi yang telah diidentifikasi oleh peneliti untuk melakukan penelitian?Finding

Peneliti menetapkan tujuan penelitian sebagai bagian pertama dalam komponen metodologis penelitiannya. Tujuan utama yakni mengeksplorasi pengalaman perawat IGD dalam menyediakan EOL care bagi pasien di IGD. Peneliti menetapkan desain penelitian menyesuaikan dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Peneliti menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan pengalaman, perilaku dan keyakinan dari perawat IGD terkait EOL care di IGD. Peneliti mendapatkan pengakuan dari Human Research Ethics Committee di Universitas Monash dan Komite penelitian yang terhubung dengan Rumah Sakit dimana para partisipan bekerja. Selanjutnya, peneliti menentukan partisipan beserta alasan pemilihan partisipan serta cara merekrut partisipan. Partisipan dalam penelitian ini adalah perawat RN yang bekerja di salah satu dari 3 IGD dan telah bekerja sebagai perawat IGD minimal 2 tahun yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan beberapa kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti. Partisipan diberikan informasi tentang penelitian tersebut serta persetujuan tertulis yang diberikan diperoleh secara sukarela sebelum dilaksanakan penelitian. Peneliti menetapkan teknik, pedoman pertanyaan dan lama waktu yang digunakan dalam melakukan wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalahSemistructured focus group interviews. Setiap focus group terdiri dari 6-12 partisipan yang terdiri dari perawat dari 3 IGD yang digunakan dengan durasi waktu 31-47 menit. Wawancara dalam focus group direkam secara digital dan ditraskrip verbatim. Pertanyaan untuk wawancarayang dirancang untukmendorongpartisipan adalah pembahasan terkaitdefinisiEOLcare, mengidentifikasijenispasienyangmenerima dan/ataumembutuhkan EOLcare, bagaimanaperawatandisediakan, jikamereka punya pengalaman EOLcarebaik dan/atauburuk, dan mengapademikian. Peneliti melakukan analisa data, dimana peneliti menggunakan grounded theory coding processed. Pengkodean pertama dilakukan secara mandiri oleh ke-3 peneliti dengan mentraskrip data secara manual menggunakan proses koding terbuka. Proses koding data terbuka memfraksi data hingga teridentifikasi kata-kata atau kode kode yang penting. Komponen dalam studi kualitatif Menurut Sugiyono (2014): Metode dan alasan mengapa menggunakan metode penelitian kualitatif. Tempat penelitian dimana fenomena tersebut akan diteliti. Sampel sumber data dipilih secara purposive sampling dimana dipilih orang yang memiliki kekuatan dan otoritas pada fenomena yang diteliti sehingga mampu membukakan pintu bagi peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data dan kepada siapa akan melakukan wawancara Teknik analisa data lebih banyak dilakukan berbarengan dengan tahap pengumpulan data. Pengujian keabsahan data perlu dikemukakan uji keabsahan data yang dilakukan.

Bukti/Saran

Semistructured focus group interviews were used to collect thedata.

c. Berdasarkan materi yang disajikan, bagaimana peneliti mendemonstrasikan atau mengikuti metode yang dipilihFinding

Materi yang disajikan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif tentang pengalaman, perilaku, dan keyakinan perawat terhadap pelaksanaan EOL care di IGD. Peneliti menggunakan metode kualitatif symbolic interactionism dan grounded theory untuk dapat menjawab tujuan penelitiannya. Peneliti telah mendemonstrasikan langkah-langkah penelitian sesuai dengan metode kualitatif yang digunakan, dimulai dengan penentuan desain penelitian kualitatif symbolic interactionism dan grounded theory, tempat penelitian, pedoman dalam penelitian, laik etik, partisipan, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, dan pengujian keabsahan data. Sugiyono (2014) dalam bukunya, menjelaskan komponen dalam metode kualitatif adalah metode dan alasan menggunakan metode kualitatif, tempat penelitian, instrumen penelitian, sampel sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisa data dan pengujian keabsahan data.

Bukti/Saran

Analisis data pada penelitian ini terdapat pada halaman tujuh puluh (70) One focus group wasconducted at each of the three EDs. The focus groups had612 participants each, and ranged in duration from 31 to47 min (Table 1). By chance, all participants were female. Toensure anonymity, no other demographic data was obtainedfrom the participants. Focus group interviews were digitallyrecorded and transcribed verbatim. This study was approvedby the Human Research Ethics Committee at Monash Univer-sity and the Research Committee of the hospital network inwhich the participants were employed.Grounded theory coding processes were used to analysethe data. Initial coding was completed independently by thethree authors who reviewed the data transcripts manuallyusing an open coding process. The open coding process fractured the data into identified important words or codes.Axial coding was then used to define the properties of acategory. Some defining properties of the developmentof the category not an appropriate environment has beenpresented in Table 2 to illustrate the axial coding process.

d. Jika peneliti menggunakan bentuk lain triangulasi jelaskan bagaimana peneliti mempertahankan integritas penelitian.Finding

Peneliti mempertahankan integritas penelitian dengan melakukan klarifikasi makna respon selama wawancara audio-recorded dan penyataan yang kurang jelas diselidiki melalui wawancara lebih lanjut

Ini adalah salah satu keuntungan dari metode penelitian kualitatif (Neuman, 1997: 330-331) dalam Somantri, Gumilar Rusliwa. 2005. dimana metode kualitatif lebih memberikan ruang bagi penelitinya untuk menempuh langkah non-linear dan siklikal, kadangkala melakukan upaya kembali pada langkah-langkah penelitian yang sudah ditempuhnya dalam menjalani proses penelitian. Hal ini tidak berarti kualitas riset menjadi rendah, namun lebih pada cara untuk dapat menjalankan orientasi dalam mengkonstruksikan makna.

Bukti/Saran

The constraints of this small study mitigated against further contact with participants or further interviews to validate interpretation of the data. This step may have added to the credibility of the study. However, participants were asked to clarify the meanings of responses during the audio-recorded interview and any unclear statements were investigated through further questioning by the researcher.

5. Samplinga. Bagaimana partisipan dipilih?Finding

Partisipan dalam penelitian ini adalah perawat IGD yang bekerja di salah satu dari tiga (3) IGD di jaringan RS tertiary di Australia. Partisipan dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan beberapa kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti. Jumlah/besar sampel tidak ditetapkan peneliti sejak awal. Kelompok partisipan diberikan informasi terlebih dahulu tentang penelitian tersebut serta persetujuan yang diberikan diperoleh secara sukarela dan tertulis. Kriteria inklusi yang ditetapkan oleh peneliti adalah partisipan merupakan perawat RN yang telah bekerja di IGD sekurang-kurangnya 2 tahun. Jumlah partisipan yang diperoleh sebanyak 25 orang dengan jenis kelamin semuanya perempuan.

Sugiyono (2014) menulis bahwa dalam penelitian kualitatif, sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling. . Jumlah sampel dan siapa sampel dapat terlihat di akhir penelitian. Faisal (1990) dalam Sugiyono (2014), menyatakan bahwa kriteria sebagai partisipan adalah: 1) Penguasaan sesuatu melalui proses enkulturisasi sehingga sesuatu tersebut dihayati; 2) Mereka yang terlibat pada kegiatan yang sedang diteliti; 3) Mereka yang terakses baik secara waktu; 4) Mereka yang tidak memiliki kecenderungan menyampaikan informasi hasil kemasan sendiri

Bukti/Saran

Participants were recruited from three EDs within an Australian tertiary hospital network.

b. Jelaskan bagaimana proses seleksi mendukung paradigma sampling kualitatifFinding

Paradigma sampling kualitatif menekankan bahwa penentuan sampel sumber data pada proposal masih bersifat sementara dan akan berkembang kemudian setelah penelitian dilakukan di lapangan. Sampel sumber data pada tahap awal dipilih orang yang mempunyai power dan otoritas pada situasi sosial atau obyek yang diteliti sehingga mampu membukakan pintu bagi peneliti dalam melakukan pengumpulan data. Siapa yang dijadikan sampel sumber data dan berapa jumlahnya dapat diketahui setelah penelitian selesai. (Sugiyono, 2014). Konsep sampling purposeful digunakan dalam penelitian kualitatif. Hal ini berarti bahwa sang peneliti memilih individu-individu dan tempat untuk diteliti karena mereka dapat secara spesifik memberikan pemahaman tentang masalah penelitian serta fenomena yang terjadi dalam penelitian tersebut. Kriteria inklusi perlu dilakukan. Keputusan terhadap konsistensi sampling dengan informasi disesuaikan dengan pendekatan dari masing-masing jenis penelitian kualitatif. Sampling kualitatif fenomenologi memiliki rentang strategi sampling yang jauh lebih sempit sehingga semua partisipan hendaknya telah mengalami fenomena yang sedang dipelajari. Kriteria sampling berfungsi ketika semua individu yang dipelajari mewakili masyarakat yang telah mengalami fenomena tersebut (Creswell, 2013).Proses seleksi sampel yang telah dilakukan oleh peneliti mendukung paradigma sampling kualitatif, dimana partisipan yang dipilih dengan menggunakanpurposive samplingdan memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan serta tidak ada penentuan jumlah sampel pada awal penelitian. Partisipan yang dipilih pun telah memiliki pengalaman, perilaku, dan keyakinan terhadap yang sedang dipelajari dimana Partisipan yang dipilih adalah perawat RN yang bekerja di 3 IGD dan telah bekerja sebagai perawat IGD minimal 2 tahun

Bukti/Saran

All Registered Nurses who worked within any of the threeEDs and had at least 2 years of emergency nursing experiencewere invited to participate in the study.

c. Apakah partisipan dalam penelitian merupakan orang yang tepat untuk memberikan informasi? JelaskanFinding

Partisipan merupakan orang yang tepat untuk memberikan informasi karena :1. Mereka telah memiliki pengalaman bekerja di salah satu dari tiga (3) IGD tersebut minimal 2 tahun.2. Tiga (3) IGD tersebut menangani pasien lebih dari 130.000 pasien di tahun 2012

Partisipan merupakan pihak yang tepat dalam penelitian karena informasi yang diberikan berasal dari partisipan yang memang telah memiliki pengalaman terkait. Data yang diambil kemudian dikumpulkan sampai peneliti menganggap data yang terkumpul sudah cukup menjawab penelitian atau saturasi data telah tercapai. Hal ini sesuai dengan konsep sampling kualitatif.

Bukti/Saran

Participants were recruited from three EDs within an Australian tertiary hospital network. Together, the three EDstreated over 130,000 patients in 2012. Although informationcould not be sourced that estimated the number of deathsin each of these EDs, it was expected that each ED wouldprovide care for patients at EOL, in keeping with the numberof patients who die in Australian EDs each year.

6. Pengumpulan Datad. Apakah metode pengumpulan data yang dilaporkan mendukung penemuan, deskripsi dan pemahaman?Finding

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi struktur pada focuss group discussion, dilakukan menggunakan audio recorder.Pertanyaan panduan untuk wawancara didesain untuk mempermudah partisipaan dalam mendiskusikan definisi dari perawatan EOL, mengidentifikasi apa tipe perawatan EOL yang diterima dan atau dibutuhkan oleh pasien, bagaimana perawatan yang diberikan, jika mereka memiliki pengalaman yang baik atau buruk dalam perawatan EOL, dan bagaimana hal itu bisa terjadi.Wawancara dalam focus group direkam secara digital dan ditranskrib dengan verbatim. Pengumpulan data yang dilakukan ini sudah dapat mendukung penemuan, deskripsi dan pemahaman, dimana data yang diharapkan dapat dicapai dan menujang deskripsi dan pemahaman.

Bukti/Saran

Semistructured focus group interviews were used to collect the data. The interview questions were designed to prompt participants to discuss denitions of EOL care, identify whattypes of patients receive and/or need EOL care, how carewas provided, if they had experienced good and/or bad EOLcare, and why that was then case.... Focus group interviews were digitally recorded and transcribed verbatim.

However, participant were asked to clarify the meanings of responses during the audio recorded interview and any unclear statement were investigated through further questioning by the researcher.

Disarankan perlunya penggunaan catatan tambahan saat dilapangan atau field note, dikarenakan metode wawancara semi terstruktur memiliki kelemahan dalam menpatkan data secara mendala namun memiliki fokus yang baik terkait dengan tujuan yang ingin dicapai. Penggunaan audio recorder tidak dapat menggambarkan gesture atau gerak tubuh partisipan, yang sebenarnya dapat mendukung perasaan dan hal yang mereka ungkapkan. Catatan lapangan (field note), sangat berguna bagi peneliti sebagai alat perantara dari yang peneliti lihat, dengar, dan rasakan dalam rangka pengumpulan data (Moleong, 2007).

e. Strategi pengumpulan data apa yang peneliti gunakanFinding

Peneliti melakukan wawancara terhadap registered nurses yang sudah memiliki pengalaman kerja di IGD paling sedikit 2 tahun, yang bekerja di 3 IGD rumah sakit terbesar di Australia. Perawat yang bekerja paling sedikit 2 tahun, diaharapkan memiliki pengalaman yang cukup tentang data yang akan dikumpulkan, pemilihan 3 rumah sakit besar, juga untuk memastikan data yang diperoleh maksimal, termasuk dari segi partisipannya. Selain itu, panduan wawancara juga telah dirancang sebelumnya, untuk memfokiuskan pertanyaan, dan direkam secara digital dan di transcrip dengan verbatim. sehingga dapat jadi pedoman dalam pengolahan data.

Bukti/Saran

All Registered Nurses who worked within any of the three EDs and had at least 2 years emergency nursing experience were invited to participate in the study. One focus group wasconducted at each of the three EDs... Focus group interviews were digitally recorded and transcribed verbatim.

f. Apakah peneliti dengan jelas menyatakan bagaimana subyek manusia dilindungi?Finding

Dalam penelitian ini sangat jelas digambarkan bagaimana hak hak azazi dan perlindungan terhadap subyek manusia dilindungi. Untuk memastikan anonimitas, tidak ada data demografi yang diambil dari partisipan. Studi ini juga telah disetujui oleh komite etik dan hak azazi manusia Monash University, dan jaringan kerja komite penelitian rumah sakit dimana partisipan bertugas.Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Polit & Hungler (2013), bahwa dalam melakukan penelitian yang berhubungan langsung dengan manusia sangat penting untuk memperhatikan etika penelitian, yang terdiri atas : 1)Informed Consent (Lembar Persetujuan) ; 2) Anonimity (tanpanama): dan 3) Confidentiality (Informasi yang diberikan oleh partisipan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti).

Bukti/Saran

..To ensure anonymity, no other demographic data was obtainedfrom the participants. .. This study was approved by the Human Research Ethic Committee at Monash University and the Research Committee of the hospital network inwhich the participants were employed.

g. Apakah saturasi data dicapai?Finding

Dalam penelitian ini tidak dijelaskan, apakah saturasi data telah dicapai. Tidak ada keterangan dalam artikel ini yang menjelaskan tentang hal tersebut.

Bukti/Saran

Tidak terdapat bukti yang mengungkapkan bahwa saturasi data telah dicapai.Disarankan agar tercapainya saturasi data atau titik jenuh dimana partisipan memberikan jawaban yang sama di paparkan dalam artikel ini dengan lebih jelas.

h. Apakah strategi pengumpulan data sesuai dengan pencapaian tujuan penelitian? Jelaskan!Finding

Strategi pengumpulan data yang dipakai, yaitu wawancara semi struktur dengan focus group discussion, sudah sesuai dengan pencapaian tujuan penelitian, dimana dengan melakukan wawancara semi terstruktur, telah dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan, mengenai penjelasan tentang pengalaman perawat emergency dalam menigkatkan perawatan pasien dalam tahap end-of-life.

Bukti/Saran

Ketercapaian tujuan dapat kita lihat dari berbagai kategori yang timbul dari jawaban yang diberikan oleh partisipan, yang muncul dari pertanyaan yang diajukan oleh peneliti melalui wawancara. Walaupun begitu, strategi pengumpulan data ini memiliki kelemahan, dimana rekaman hanya berupa audio, sehingga gerak tubuh partisipan, yang menggambarkan perasaan, serta dapat memperkuat data tidak dapat ditangkap. Disarankan agar peneliti sebaiknya memiliki catatan lapangan sebagai bukti tambahan.

7. Analisa Dataa. Bagaimana data dianalisa?Finding

Wawancara di transkrip dengan verbatim. Proses coding groundedthory digunakan untuk menganalisa data ini. Initial coding dilengkapi secara independen oleh tiga penulis yang mereview transkrip data secara manual menggunakan proses open coding, yang membagi data kedalam identifikasi penting kata atau code.Axial coding kemudian digunakan untuk mendefinisikan babarapa properti dari sebuah kategori. Dalam menggunakan axial coding, respons partisipan diorganisasi kedalam kerangka kerja untuk menjelaskan proses sosial dan menjawab pertanyaan penelitian. Kerangka kerja diorganisasi kedalam kategori : 1) Kategori inti, 2).Aksi, respon strategi partisipan untuk issu atau masalah 3) Contextual determinant, pertimbangan yang mempengaruhi fenomena studi 4). Konsekuensi, hasil dari tindakan. Catatan dan perbandingan konstan digunakan dalam studi ini untuk mengidentifikasi proses sosial. Penggunaan axial coding memungkinkan kategori di hubungkan secara konseptual untuk subkategori. Kode dan kategori di review secara kolektif untuk kemudian diinterpretasikan oleh penulis. Contah data di referensikan berdasarkan jumlah fokus grup dan jumlah partisipant. Proses analisis data ini sudah sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian ini, yang berdasarkan pada analisis untuk penelitian kualitatif grounded theory dengan pendekatan prosedur sistematis terdiri atas 3 tipe utama coding, yaitu a) pengodean terbuka (open coding), b) pengodean aksial (axial coding), dan c) pengodean selektif (selective coding) (Creswell, 2013).

Bukti/Saran

Grounded theory coding processes were used to analyse the data. Initial coding was completed independently by thethree authors who reviewed the data transcripts manually using an open coding process. The open coding process fractured the data into identied important words or codes.Axial coding was then used to dene the properties of acategory.

b. Berdasarkan pada analisis yang dihasilkan, dapatkan pembaca mengikuti proses yang dinyatakan peneliti?

Finding

Analisis data dijelaskan dengan rinci dan terstrukur, sehingga pembaca dapat mengikuti proses yang dilakukan peneliti melalui pernyataan didalam penelitian ini. Secara konsep, analisa data pada penelitian grounded theory dilakukan melalui tahap pengkodingan, terdiri dari tiga jenis koding yaitu terbuka, axial dan selektif (Creswell, 2013).Dalam jurnal ini dijelaskan dengan rinci bagaimana setiap pengkodingan tersebut dilakukan. Peneliti juga menuliskan dalam bahwa terdapat penemuan utama, yang menjadi kategori inti, penemuan kedua, yang berupa strategi yang memunculkan 2 kategori, yang juga menggambarkan proses sosial, bahwa proses kematian tidak terjadi di IGD dan juga terdapat faktor yang mempengaruhi strategi. Setiap kategori dan sub kategori dijelaskan dengan rinci.

Bukti/Saran

Kejelasan dari analisis yang dilakukan terbukti dari langkah-langkah analisa data yang dijabarkan secara rinci, yang dijelaskan pada bagian metodologi.

8. Hasil/Trustworthinesa. Bagaimana hasil yang didapat mendemonstrasikan realita partisipan?Finding

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini telah dapat menggambarkan realita yang terjadi pada partisipan, dimana pengalaman perawat dalam meningkatkan pelayanan keperawatan terhadap pasien yang mengalami tahap EOL di sampaikan oleh partisipan dengan ungkapannya sendiri, secara jelas dan terperinci, yang dapat menghasilkan 10 kategori. Partisipan adalah 25 orang registered nurses yang berasal dari 3 IGD rumah sakit terbesar di Australia, dengan interview focus group. Kategori yang muncul dari data tersebut menjelaskan proses sosial untuk manajemen kematian di IGD. Kategori dihubungkan dengan kategori utama, yaitukematian di IGD bukan hal yang ideal. Muncul 2 kategori yang menjelaskan kenapa kematian di IGD bukan hal yang ideal, yaitu, kategori bukan lingkungan yang tepat dan tahap dying merupakan kasus dengan prioritas yang rendah di IGD, yang mendeskripsikan bagaimana IGD merupakan tempat yang tidak tepat untuk terjadinya suatu kematian. Untuk memanajemen kematian yang berlangsung di IGD, perawat menjelaskan strategi yang mereka gunakan, yang menghasilkan 2 kategori, diantaranya memindahkan pasien keluar IGD dan melakukan pelayanan keperawatan yang terbaik yang mereka bisa. Terdapat contextual determinant, yang mempengaruhi keberhasilan manajemen kematian di IGD, yang terdiri atas 2 kategori, yaitu tidak memahami/mengetahui keingian pasien dan pendapat bahwa beberapa kejadian kematian merupakan hal yang lebih baik daripada hal lain. Jika pasien yang dalam tahap dying tetap di IGD, maka akan terjadi konsekuensi, yang dijelaskan dalam 2 kategori, yaitu pasien Mengalami kondisi tahap kematian yang lebih rendah daripada kondisi cukup baik dan Terjadinya distress, baik pada perawat maupun keluarga pasien.

Bukti/Saran

The category that emerged from the data described a social process dead not in the ED. The categories were linked by a core category, identied as dying in the ED is not ideal...The categories not an appropriate environtment and Dying has low priority described why dyng in ED was not ideal..To address the core category dying in the ED is not ideal, the participants described strategies that they used to mmanage death in the ED..Move them outDo the best you canThe emrgenciy nurses described condition which influenced their experience of the core category. Term contextual determinants, the participants described how particular situations influenced their ability to succesfully apply a strategy to manage death in the ED..Not knowing a patients wishesSome are better than otherWhen the strategies utilised by emergency nurses to manage death failed, or the conditions limited the effectiveness of the strategies, the participant identified two categories of concequences related directly to dying patients remaining in the ED..Less than good enough deathDistress

b. Bagaimana peneliti menghubungkan hasil penelitian dengan apa yang telah diketahui?Finding

Peneliti mengungkapkan bahwa hasil penelitian yang didapat mendukung teori yang ada sebelumnya, diantaranya tentang hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa IGD bukan tempat yang tepat untuk kejadian kematian pasien, hal ini mendukung studi sebelumnya yang juga mengungkapkan bahwa IGD adalah tempat yang sibuk, ribut dan tidak mendukung privasi pasien. Beberapa kategoriyang muncul dalam penelitian ini juga dapat dijelaskan alasannya oleh penelitian yang sebelumnya, seperti kategori strategi perawat yang memindahkan pasien dalam keadaan dying ke luar IGD, sikap ini dapat dijelaskan oleh penelitian yang dilakukan oleh Peters et.al, yang mengungkapkan bahwa perawat IGD memiliki sikap yang lebih kuat dalam menghindari kematianpasien. Demikian juga penelitian Payne, et.al, yang mengungkapkan bahwa perawat emergency memiliki ketakutan lebih besardan penerimaan yang lebih rendah terhadap pasien dalam kondisi dying, dibandingkan perawat palliative care, karena menganggap kematian pasien merupakan hal yang kurang menguntungkan bagi hasil pekerjaannya. Peneliti juga mengungkapkan bahwa hasil penelitian ini juga menggambarkan topik yang menjadi perhatian berbagai literatur terbaru saat ini. Penulisanpembahasanpadapenelitianini sudah sesuai dengan pembahasan penelitian kualitatifyang bersifatsimultan, dimanapembahasandibuatberdasarkan data yang didapatkemudiandianalisadenganmenggunakanteoripadatinjauanpustakaataudenganmenyertakanhasilpenelitian lain untukmenjelaskanhubunganataumemperkuathasiltemuan (Moleong, 2007). Sehinggaanalisaterhadap data yang didapatbersifatilmiahdanbukanmerupakanopinipribadidaripeneliti.

Bukti/Saran

The results of this study highlight that participants believed that the nature of emergency work creates a unique set of obstacles that results in the inability to provide good EOL. This study supports several other studies finding that suggest that ED is not an appropriate place for death becaiuse the environtment is busy, noisy and lacking in privacy and specific palliative care expertise..The works of Peters et.al and Payne, et.al, can also used to offer an explanation for the action and attitudes of emergency nurses when they move dying patients out of and with in ED. Peters et.al and Payne, et.al, explored the levels of anxiety about death of emergency nurses and palliative care nurses. Peters et.al reported similiar attitude towards death in emergency nurses and palliative care nurses, however, emergency nurses held a significantly stronger attitude towards avoiding death. Similiarly, Payne, et.al reprted that emergency nurses, who do not choose to work with the dying, perceive death as an unfortunate concequence of the job...

c. Bagaimana peneliti mendemonstrasikan bahwa hasilnya berarti untuk partisipan?Finding

Dalam penelitian ini dapat ditemukan bahwa hasil ini berguna bagi partisipan dan perawat yang bekerja diruangan IGD, dimana sikap dan tindakan yang ditunjukkan menggambarkan usaha untuk menghindari proses dying di IGD, bagaimana perawat emergency memerlukan dukungan dalam menghadapi pasien yang dalam tahap dying, serta perlunya meningkatkan pelayanan keperawatan dalam menghadapi pasien dengan proses dying.Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Moleong (2007), bahwa manfaat dari sebuah penelitiankualitatifadalahuntukmemahamiisu-isu yang sensitif, fenomena yang belumdipahami, melihat latar belakang sebuah fenomena dan sebagainya, sehingga setelah hasil penelitian didapat digunakan untuk mejawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Selain itu, seperti diketahui, manfaat dari hasil sebuah penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis berarti hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan ilmu, sedangkan manfaat praktis bermanfaat untuk memperbaiki kinerja dan dalam penelitian ini hasil tersebut sudah didapatkan.

Bukti/Saran

However, with the results of this study suggeting that the action and attitude of emergency nurses imply the need or desire to avoid death, ways to support emergency nurses with death and dying is multifaceted.

9. Kesimpulan/Implikasi/Rekomendasia. Bagaimana peneliti menyediakan konteks untuk memanfaatkan hasil?Finding

Peneliti memberikan konteks untuk memanfaatkan hasil dengan menjelaskan perbedaan yang ada dengan penelitian sebelumnya. Konteks yang diberikan terkait dengan pemahaman terhadap bagaimana perawat emergency perlu menjalin komunikasi dengan pasien dan keluarga untuk memastikan keinginan atau kebutuhan dalam memberikan perawatan pada pasien dalam tahap dying, perlunya fasilitas untuk mempercepat perpindahan pasien dalam proses dying ke ruangan yang lebih tepat serta keuntungan yang didapat perawat emergency jika mendapatkan pendidikan perawatan paliatif serta mengkhususkan perlengkapan perawatan paliatif, jika perawatan paliatif dilankukan di IGD.

Bukti/Saran

The study finding have important implication for future research and the following recommendations have been suggested to help emergency nurses to care for the dying patient : Encourage communication beetween patients and family members about EOL care wishes. Such strategies may facilitate earlier and more appropriate treatment options and goals df care. EDS need facilitate the prompt movement of dying patients to an area of care delivery that supports the elements of a good death as discussed in this study. Whether a more suitable are of care is on the ward or a designated area in the ED needs further investigation, Emergency nurses would benefit from palliative care education and the availability of specialty palliative care equipment while EOL care continues.

b. Apakah kesimpulan yang digambarkan sesuai? Jelaskan!Finding

Kesimpulan yang digambarkan sudah sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti membahas tentang tujuan dari penelitian, dan memaparkan hasil yang didadapt secara terstruktur, dimana terdapat penemuan utama, yang menjadi kategori inti, penemuan kedua, yang berupa strategi yang memunculkan 2 kategori, yang juga menggambarkan proses sosial, bahwa proses kematian tidak terjadi di IGD dan juga terdapat faktor yang mempengaruhi strategi. Kesimpulan yang dibuat peneliti juga mengungkapkan tentang hal yang perlu ditekankan atau menjadi perhatian khusus dari penelitian ini, bahwa walaupun sering dilakukan pengungkapan tentang tahap dying di IGD, tindakan dan sikap perawat emergency menunjukkan kebutuhan untuk menghindari proses kematian di IGD.

Bukti/Saran

..The first major finding of this study was the identification that the ED was not the ideal place for death to occur based on environtmental and attitudinal obstacles. The secon major finding was that dying patients were moved out of the ED as soon as practicable because it was believed to be in te best interest of the patient. These findings are important, because they explain that the emergency nurses bellieved that if death occured in the ED that the patient woud experience poor EOL care. From the data, the social process of dead not in ED emerged which described the strategies that emergency nurses used to ensure tha death did not occur in the ED, and the factor that influanced the success of such strategies. The findings from this study highlighted the despite being frequently exposed to death and dying in the ED, the actions ond attitudes of emergency nurses implied the need or desire to avoid death in the ED.

c. Rekomendasi apa untuk penelitian selanjutnya?Finding

Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya pada penelitian ini tidak diungkapkan secara terpisah, tapi ditampilkan bersamaan dengan implikasi untuk praktek keperawatan.Jadi, rekomendasi untuk penelitian selanjutnya tersirat dari impilkasi yang dihasilkan, yang direkomendasikan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien dalam tahap dying oleh perawat emergency,diantaranya : 1). Memastikan komunikasi yang baik dengan pasien keluarga pasien yang mengalami tahap dying, mengenai hal yang diinginkan dan dibutuhkan untuk perawatan terhadap pasien tersebut; 2) IGD memerlukan fasilitas yang dapat mempercepat dan mendukung dalam pemindahan pasien tahap dying ke ruangan yang lebih mendukung, dan mengenai ruangan yang tepat serta kemungkinan dibuatnya ruangan khusus di IGD, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut; 3). Perlunya perawat emergency mendapat pendidikan tentang paliative care dan perlengkapan untuk paliative care ketika tahap EOL berlanjut.

Bukti/Saran

The study finding have important implication for future research and the following recommendations have been suggested to help emergency nurses to care for the dying patient : Encourage communication beetween patients and family members about EOL care wishes. Such strategies may facilitate earlier and more appropriate treatment options and goals df care. EDS need facilitate the prompt movement of dying patients to an area of care delivery that supports the elements of a good death as discussed in this study. Whether a more suitable are of care is on the ward or a designated area in the ED needs further investigation, Emergency nurses would benefit from palliative care education and the availability of specialty palliative care equipment while EOL care continues.

Dapat disarankan disini, bahwa perlu di tuliskan secara terpisah tentang rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.

d. Apakah rekomendasi, kesimpulan dan implikasi secara jelas berhubungan dengan hasil? Jelaskan!Finding

Rekomendasi, kesimpulan dan implikasi secara jelas berhubungan dengan hasil. Dapat dilihat disini peneliti memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, yaitu mengenai komunikasi perawat dengan keluarga tentang kebutuhan pasien EOL, ruangan yang tepat untuk pasien EOL dan manfaat pendidikan perawatan paliatif serta perlengkapan perawatan paliatif bagi perawatan emergency. Pada kesimpulan ditemukan bahwa hal yang mempengaruhi keberhasilan perawatan EOL di IGD adalah tidak memahami keinginan atau kebutuhan pasien dalam perawatan EOL, Strategi yang digunakan perawat untuk manajemen proses kematian di IGD dengan memindahkan pasien keruangan yang tepat diluar IGD. Hal ini juga berhubungan erat dengan implikasi dalam praktek keperawatan dimana peneliti mengungkapkan perlunya melakukan komunikasi dengan pasien dan keluarga pasien mengenai keinginan dan kebutuhan yang diperlukan dalam perawatan pasien tahap dying, mengusahakan akses yang dapat mempercepat pemindahan pasienn keruangan yang lebih tepat dan mempertimbangkan manfaat dari pendidikan dalam perawatan paliatif serta perlengkapan perawatan paliatif bagi perawat emergency.Rekomendasi yang peneliti sampaikan didasarkan atas keterbatasan dalam penelitian ini.

Bukti/Saran

Hal yang diungkapkan penulis pada bagian rekomendasi, pada bagian kesimpulan serta yang diungkapkan di bagian implikasi

DAFTAR PUSTAKAAustralian Institute of Health and Welfare. Australian hospi-tal statistics 20122013: emergency department care. No. 52.Canberra, Australia: AIHW; 2013. Available from:http://www.aihw.gov.au/WorkArea/DownloadAsset.aspx?id=60129544764Cara J. Baileya,*, Roger Murphyb, Davina Porockc Dying cases in emergency places: Caring for the dying in emergency departments. Social Science & Medicine 73 (2011) 1371e1377 www.elsevier.com/locate/socscimed doi:10.1016/j.socscimed.2011.07.036 Creswell, J.W., Qudsy, S. Z (ed.). (2013). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Memilih Diantara Lima Pendekatan. Edisi 3. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.Creswell, John.W. (2013). Penelitian kualitatif & desain riset. Yogyakarta : Pustaka PelajarMoleong, Lexy, J. (2007). Metode penelitian kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.Polit, D.F. and Hungler, B.P. (2013). Essentials of Nursing Research: Methods, Appraisal, and Utilization (8th Ed.). Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins Renea L. Beckstrand, PhD, RN, CCRN, CNE, Ryan J. Rasmussen, MS, FNP-c, Karlen E. Luthy, DNP, FNP-c, and Sondra Heaston, FNP-c, APRN, Provo and Pleasant Grove, UT EMERGENCY NURSES PERCEPTION OF DEPARTMENT DESIGN AS AN OBSTACLE TO PROVIDING END-OF-LIFE CARE. J Emerg Nurs 2012;38:e27-e32. Emergency Nurses Association. Published by Elsevier Inc. doi: 10.1016/j.jen.2011.12.019 Somantri, Gumilar Rusliwa. 2005. Memahami Metode Kualitatif. MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 9, NO. 2, DESEMBER 2005: 57-65. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia. http://journal.ui.ac.id/humanities/article/view/122/118Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Peneribit Alfa Beta: Bandung.