lampiran - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/240110/2013/240110130035_l_3379.pdf · 2 screw...

50
55 LAMPIRAN

Upload: phamdung

Post on 01-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

55

LAMPIRAN

56

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian

Peta Lokasi Techno Park Pangan Grobogan, Grobogan, Jawa Tengah (Google

Maps)

57

Lampiran 2. Spesifikasi Plant Mill Dryer Vertical

No. Keterangan MDV-10 MDV-30 MDV-125

1

Mill Dryer Vertical Main Motor Separator Motor Kapasitas Mesin

10 HP 2 HP

100 kg/jam

30 HP 5,5 HP

300 kg/jam

125 HP 15 HP

1,25 ton/jam

Material : Kontak Produk Pisau Pemotong

Stainless Steel AISI 304

Baja SKD 11

2 Screw Conveyor Motor Penggerak Inverter Speed Control

1 HP / 4p

1,5 HP / 4p

4 HP / 4p

3 Product Collector Cyclone Type Airlock Type Motor Penggerak

Ø 580

ACN 600 RTV 5

0,33 HPn2 = 30

Ø 970

ACN 1000 RTV 10

1 HP n2 = 30

Ø 2000

ACN 2000 SRAL 8

2 HP n2 = 25

4 Suction Blower Type Motor Penggerak Material

KBL 315 5,5 HP

Mild Steel

KBL 560 20 HP

Mild Steel

RNN 1120

60 HP Mild Steel

5 Dust Collector Type Material Filter Cloth

DCP 10

Mild Steel 10 m3

DCP 25

Mild Steel 25 m3

DCP 60

Mild Steel 60 m3

58

Lampiran 3. Laporan Pengujian SNI 0838-4:2014 (Test Report)

A.1 - Tabel Laporan Hasil Uji

Alat/mesin yang diuji Merek dagang Model Tipe Nomor Seri Negara Asal Peminta Uji Tanggal pengujian No. Surat Permohonan

: Mesin Penepung Bahan Hasil Pertanian : PT. Kerta Laksana : Mill Dryer Vertical : MDV-10 : 021.16P042 : Indonesia : Fachry Riezqiaputra Ernawan : 27 Desember 2017 - 3 Januari 2018 : -

A.2 Konstruksi alat/mesin+

- Tampak samping mesin

Keterangan:

1. Control Unit;

2. Hopper (bagian pemasukan bahan);

3. Unit penepung/penggilingan (hammer mill);

4. Unit pengering;

5. Bagian keluaran tepung;

6. Dust collector.

5 1 2

4

6 3

59

- Tampak depan

Keterangan:

1. Control unit;

2. Hopper (bagian pemasukan);

3. Motor listrik untuk menggerakkan screw conveyor;

4. Tangga untuk operator;

5. Bahan bakar LPG;

6. Motor MDV untuk menggerakkan penggilingan;

7. Unit penepung;

8. Unit pengering;

9. Dust collector.

A.3 Mekanisme kerja

Mekanisme kerja mesin Mill Dryer Vertical tipe MDV-10 yaitu sebagai

berikut:

1. Bahan (irisan singkong) dimasukkan ke dalam bagian pemasukan mesin

(hopper);

2. Bahan yang berada di dalam hopper akan diteruskan oleh screw conveyor

ke bagian penepungan;

6

7

8

1

2

3

4

5

9

60

3. Di dalam bagian penepungan, bahan akan digiling menjadi tepung oleh

penggiling tipe hammer mill yang disusun secara vertikal;

4. Ketika bahan digiling, dilakukan pula proses pengeringan melalui unit

pengering dengan cara mengalirkan udara panas ke bagian penepungan;

5. Melalui aliran udara tersebut, tepung akan dialirkan ke bagian sortasi;

6. Pada bagian sortasi yaitu terdapat dust collector, suatu unit yang berfungsi

untuk menyortir udara kotor dengan cara menyedot udara tersebut

sehingga tepung yang dialirkan udara panas akan diteruskan ke bagian

pengeluaran (outlet);

7. Tepung keluar melalui saluran pengeluaran (outlet).

A.4 Sistem transmisi

Sistem transmisi yang digunakan pada mesin Mill Dryer Vertical tipe

MDV-10 yaitu menggunakan 9 motor listrik dan 2 tabung bahan bakar LPG.

A.5 Bahan dan Metode Pengujian

A.5.1 Bahan

Bahan yang digunakan dalam pengujian adalah singkong segar dengan

varietas manggu sebanyak 500 kg.

A.5.2 Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan dalam pengujian adalah sebagai berikut:

No. Alat Ukur Satuan Ketelitian

1 Meteran mm 1

2 Timbangan Digital kg 0,01

3 Stopwatch detik 0,1

4 Sound Level Meter dB 0,5

5 Clamp Meter kWh 0,1

6 Tachometer rpm 1

A.5.3 Metode

Metode pengujian yang dilakukan dalam pengujian yaitu mengukur data

dan menghitung data olahan dari hasil pengukuran sehingga mendapatkan

parameter-parameter yang ingin didapatkan yaitu kapasitas penepungan, efisiensi

mesin, susut hasil, konsumsi bahan bakar dan kebisingan mesin.

61

A.6 Hasil Pengujian

A.6.1 Uji Verifikasi (Verification Test)

1. Tipe/model : Mill Dryer Vertical (MDV-10)

2. No. Seri : 021.16P042

3. Tahun pembuatan : 2016

4. Negara asal : Indonesia

5. Alamat pembuat : Jl. Industri 2 Nomor 10, Kecamata Cimahi Selatan, Kota

Cimahi, Jawa Barat.

6. Spesifikasi :

Deskripsi Satuan Spesfikasi

Dimensi total : 1. Panjang 2. Lebar 3. Tinggi 4. Bobot operasi

m m m kg

5 5 7

500

Sumber penggerak : 1. Motor bensin, motor diesel 2. Motor listrik 3. Bahan bakar

kW HP kg

-

10 27,1 (2 buah)

Bagian pemasukan bahan (hopper) : 1. Sudut kemiringan 2. Tinggi maksimum

o mm

45 1500

Unit penepung : 1. Hammer :

- Diameter poros penyangga minimum

- Jumlah batang besi hammer

2. Bushing : - Diameter minimum - Tebal minimum

3. Ruang penepungan : - Diameter minimum - Tebal plat minimum

4. Ukuran mesh minimum saringan

mm

buah

mm mm

mm mm

mesh

35

40

80 8

600 50 60

Bagian pengeluaran hasil penepungan 1. Sudut kemiringan

o

180

62

A.6.2 Uji Unjuk Kerja (Perfomance Test)

Ulangan

Bobot bahan

ubi kayu (kg)

Kapasitas Penepungan

(kg/jam)

Efisiensi Penepungan

(%)

Susut Hasil (%)

Konsumsi Bahan Bakar

(kg/jam)

Kebisingan (dB)

1. 2. 3. 4. 5.

100 100 100 100 100

21,87 20,93 20,86 21,66 20,47

21,87 20,93 20,86 21,66 20,47

0 0 0 0 0

6,70 6,23 6,21 6,68 6,28

95,5 97 97

97,1 96,8

Rata-rata SD CV

21,15 0,52 0,02

21,15 0,52 0,02

0 0 -

6,42 0,25 0,04

96,68 0,27

0,003

A.7 Simpulan

Berdasarkan data hasil pengujian dan pengukuran yang telah dilakukan,

mesin Mill Dryer Vertical belum memenuhi standar uji SNI 0838-4:2014 dimana

hanya satu parameter yang memenuhi standar uji yaitu susut hasil. Adapun

parameter lainnya seperti kapasitas penepungan, efesiensi mesin, kebisingan tidak

terpenuhi.

A.8 Saran dan Rekomendasi

Perlu melakukan peninjauan ulang kembali mengenai penggunaan mesin

Mill Dryer Vertical tipe MDV-10 dalam melakukan produksi tepung MOCAF.

Penguji merekomendasikan untuk menambahkan proses pengeringan secara

manual dengan menggunakan sinar matahari pada bahan sebelum melakukan

proses penepungan menggunakan mesin sehingga efesiensi mesin dapat

bertambah.

63

Lampiran 4. Kapasitas Aktual, Kapasitas Teoritis dan Efosiensi Penepungan

a. Kapasitas Aktual Penepungan

Pengulangan Massa Tepung

(kg) Waktu Penepungan

(jam)

Kapasitas Aktual Penepungan

(kg/jam)

1 20,60 0,94 21,87

2 21,76 1,04 20,93

3 21,95 1,05 20,86

4 20,65 0,95 21,66

5 20,96 1,02 20,47

Rata-rata 21,18 1,00 21,15

SD 0,63 0,05 0,52

CV 0,03 0,05 0,02

Kapasitas aktual mesin penepung vertikal (Mill Dryer Vertical Tipe MDV-

10) dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

𝐾𝑒𝑓𝑓 =𝑊𝑠1 + 𝑊𝑠1 + … + 𝑊𝑠5

𝑡𝑝1 + 𝑡𝑝2 + ⋯ + 𝑡𝑝5×

1

3600

Keterangan:

Keff = Kapasitas aktual penepungan (kg/jam),

Ws1,s2,.. = Massa tepung pada ulangan pertama, kedua, dan seterusnya (kg),

tp1.p2,. = Waktu penepungan pada ulangan pertama, kedua, dan seterusnya (s).

Perhitungan:

Diketahui : Ws1 = 20,60 kg

tp1 = 0,94 jam

Ditanyakan : Keff = ... (%)

Penyelesaian : Keff = 𝑊𝑠1

t𝑝1

= 20,60 kg

0,94 jam

= 21,87 kg/jam

64

Lampiran 4. (Lanjutan)

b. Kapasitas Teoritis Penepungan

Nilai kapasitas teoritis penepungan didapat dari tabel spesifikasi mesin

kapasitas mesin penepung vertikal (Mill Dryer Vertical Tipe MDV-10) yang

terdapat pada Lampiran 2 yaitu sebesar 100 kg/jam.

c. Efisiensi Penepungan

Efesiensi mesin penepung vertikal (Mill Dryer Vertical Tipe MDV-10)

dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

𝜂 = 100 × 𝐾𝑒𝑓𝑓

𝐾𝑡𝑝

Keterangan:

𝜂 = Efisiensi Penepungan (%)

Ktp = Kapasitas Teoritis (kg/jam)

Perhitungan:

Diketahui : Keff = 21,15 kg/jam

Ktp = 100 kg/jam

Ditanyakan : 𝜂 = ... (%)?

Penyelesaian : 𝜂 = 𝐾𝑒𝑓𝑓

𝐾𝑡𝑝× 100%

= 21,15

100× 100%

= 21,15 %

65

Lampiran 5. Persentase Susut Massa, Rendemen Penepungan dan Persentase

Tepung Tercecer

a. Persentase Susut Massa

Pengulangan Massa Awal Bahan

(kg)

Massa Tepung Singkong

(kg)

Persentase Susut Massa

(%)

1 100 20,60 79,40

2 100 21,78 78,22

3 100 21,95 78,05

4 100 20,63 79,37

5 100 20,96 79,04

Rata-rata 100 21,18 78,82

SD 0 0,64 0,64

CV 0 0,03 0,01

Persentase susut massa dari mesin penepung vertikal (Mill Dryer Vertical

Tipe MDV-10) dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

𝑃𝑠𝑚 = 100 ×(𝑊𝑎𝑠1 + 𝑊𝑎𝑠2 + ⋯ + 𝑊𝑎𝑠5) − (𝑊𝑠1 + 𝑊𝑠1 + … + 𝑊𝑠5)

𝑊𝑎𝑠1 + 𝑊𝑎𝑠2 + ⋯ + 𝑊𝑎𝑠5

Keterangan:

Was1,as2,.. = Massa awal bahan pada ulangan pertama, kedua dan seterusnya (kg),

Ws1,s2,.. = Massa tepung pada ulangan pertama, kedua, dan seterusnya (kg),

Perhitungan:

Diketahui : Was1 = 100 kg

Ws1 = 21,18 kg

Ditanyakan : PSM = ... (%)?

Penyelesaian : Eff = (𝑊𝑎𝑠1−𝑊𝑠1)

𝑊𝑎𝑠1× 100%

= (100−21,18)

100× 100%

= 78,82 %

66

Lampiran 5. (Lanjutan)

b. Rendemen Penepungan

Pengulangan Massa Awal Bahan

(kg) Massa Tepung (kg)

Rendemen Tepung (%)

1 100 20,60 20,60

2 100 21,78 21,78

3 100 21,95 21,95

4 100 20,63 20,63

5 100 20,96 20,96

Rata - rata 100 21,18 21,18

SD 0 0,64 0,64

CV 0 0,03 0,03

Persentase susut massa dari mesin penepung vertikal (Mill Dryer Vertical

Tipe MDV-10) dihititung dengan persamaan sebagai berikut:

𝑃𝑅 = 𝑊𝑠

𝑊𝑎𝑠× 100%

Keterangan:

PR = Persentase rendemen (%)

Perhitungan:

Diketahui : Was = 100 kg

Ws = 21,18 kg

Ditanyakan : PR = ... (%)?

Penyelesaian : PR = 𝑊𝑠1

𝑊𝑎𝑠1× 100%

= 21,18

100× 100%

= 21,18 %

67

Lampiran 5. (Lanjutan)

c. Persentase Tepung Tercecer

Pengulangan Massa Bahan

Tercecer (kg)

Massa Awal Bahan (kg)

Persentase Tepung Tercecer (%)

1 0 100 0

2 0 100 0

3 0 100 0

4 0 100 0

5 0 100 0

Rata-rata 0 100 0

SD 0 0 0

CV - - -

Persentase susut massa dari mesin penepung vertikal (Mill Dryer Vertical)

Tipe MDV-10 dihititung dengan persamaan sebagai berikut:

𝑊𝑒𝑡 =𝑊𝑠𝑡1 + 𝑊𝑠𝑡2 + ⋯ . + 𝑊𝑠𝑡5

𝑊𝑎𝑠1 + 𝑊𝑎𝑠2 + ⋯ + 𝑊𝑎𝑠5× 100%

Keterangan:

Wet = Susut tercecer mesin penepung (%),

Was1,as2,.. = Massa awal bahan pada ulangan pertama, kedua dan seterusnya (kg),

Wst1,st2,.. = Massa bahan yang tercecer pada ulangan pertama, kedua, dan

seterusnya (kg).

Perhitungan:

Diketahui : Was1 = 100 kg

Wst1 = 0 kg

Ditanyakan : Wet = ... (%)?

Penyelesaian : Wet = 𝑊𝑠𝑡1

𝑊𝑎𝑠1× 100%

= 0

100× 100%

= 0 %

68

Lampiran 6. Kebutuhan Daya

a. Blower

Pengulangan Tegangan Listrik

(V) Arus (A)

Daya (kW)

1 380,00 7,60 2,89

2 380,00 5,60 2,13

3 380,00 4,60 1,75

4 380,00 3,30 1,25

5 380,00 2,50 0,95

Rata-rata 380,00 4,72 1,79

SD 0,00 2,00 0,76

CV 0,00 0,42 0,42

b. Separator

Pengulangan Tegangan Listrik

(V) Arus (A)

Daya (kW)

1 380,00 3,40 1,29

2 380,00 3,90 1,48

3 380,00 2,80 1,06

4 380,00 3,40 1,29

5 380,00 3,30 1,25

Rata-rata 380,00 3,36 1,28

SD 0,00 0,39 0,15

CV 0,00 0,12 0,12

c. Pulse Jet

Pengulangan Tegangan Listrik

(V) Arus (A)

Daya (kW)

1 380,00 0,15 0,06

2 380,00 0,17 0,06

3 380,00 0,14 0,05

4 380,00 0,12 0,05

5 380,00 0,15 0,06

Rata-rata 380,00 0,15 0,06

SD 0,00 0,02 0,01

CV 0,00 0,12 0,12

69

Lampiran 6. (Lanjutan)

d. Screw Conveyor

Pengulangan Tegangan Listrik

(V) Arus (A)

Daya (kW)

1 380,00 0,21 0,08

2 380,00 0,31 0,12

3 380,00 0,25 0,10

4 380,00 0,37 0,14

5 380,00 0,43 0,16

Rata-rata 380,00 0,31 0,12

SD 0,00 0,09 0,03

CV 0,00 0,28 0,28

e. MDV (Penggiling)

Pengulangan Tegangan Listrik

(V) Arus (A)

Daya (kW)

1 380,00 8,30 3,15

2 380,00 5,80 2,20

3 380,00 3,50 1,33

4 380,00 8,90 3,38

5 380,00 9,40 3,57

Rata-rata 380,00 7,18 2,73

SD 0,00 2,48 0,94

CV 0,00 0,35 0,35

f. Pompa Pendingin

Pengulangan Tegangan Listrik

(V) Arus (A)

Daya (kW)

1 380,00 1,06 0,40

2 380,00 0,77 0,29

3 380,00 0,70 0,27

4 380,00 0,52 0,20

5 380,00 1,12 0,43

Rata-rata 380,00 0,83 0,32

SD 0,00 0,25 0,10

CV 0,00 0,30 0,30

70

Lampiran 6. (Lanjutan)

g. Burner

Pengulangan Tegangan Listrik

(V) Arus (A)

Daya (kW)

1 380,00 1,50 0,57

2 380,00 1,70 0,65

3 380,00 1,40 0,53

4 380,00 1,20 0,46

5 380,00 1,50 0,57

Rata-rata 380,00 1,46 0,55

SD 0,00 0,18 0,07

CV 0,00 0,12 0,12

h. Kompresor

Pengulangan Tegangan Listrik

(V) Arus (A)

Daya (kW)

1 380,00 0,08 0,03

2 380,00 0,06 0,02

3 380,00 0,25 0,10

4 380,00 0,07 0,03

5 380,00 0,19 0,07

Rata-rata 380,00 0,13 0,05

SD 0,00 0,09 0,03

CV 0,00 0,65 0,65

i. Output

Pengulangan Tegangan Listrik

(V) Arus (A)

Daya (kW)

1 380,00 0,15 0,06

2 380,00 0,17 0,06

3 380,00 0,23 0,09

4 380,00 0,24 0,09

5 380,00 0,21 0,08

Rata-rata 380,00 0,20 0,08

SD 0,00 0,04 0,01

CV 0,00 0,19 0,19

71

Lampiran 7. Konsumsi Bahan Bakar LPG

Pengulangan Berat Awal LPG

(kg)

Berat Akhir LPG (kg)

Waktu Penepungan

(jam)

Konsumsi Bahan Bakar

(kg/jam)

1 54,20 47,89 0,94 6,70

2 47,89 41,41 1,04 6,23

3 41,41 34,88 1,05 6,21

4 34,88 28,51 0,95 6,68

5 28,51 22,08 1,02 6,28

Rata-rata 41,38 34,95 1,00 6,42

SD 10,18 10,20 0,05 0,25

CV 0,25 0,29 0,05 0,04

Konsumsi bahan bakar LPG pada mesin mesin penepung vertikal (Mill

Dryer Vertical Tipe MDV-10) dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai

berikut:

𝐹𝑐 = 𝐹𝑣

𝑡

Keterangan:

Fc = Konsumsi bahan bakar LPG (kg/jam)

Fv = Penurunan bobot bahan bakar dan tabung selama operasi penggorengan

(kg); dimana massa awal LPG dikurangi massa akhir LPG.

t = Waktu yang dibutuhkan dalam proses penggorengan (jam)

Perhitungan:

Diketahui : Fv = 54,20 kg – 47,89 kg = 6,31 kg

t = 0,94 jam

Ditanyakan : c = ... (%)

Penyelesaian : Fc = Fv

t

= 6,31 kg

0,94 jam

= 6,70 kg/jam

72

Lampiran 8. Tingkat Kebisingan Mesin dan Suhu

Pengulangan Waktu Kebisingan (dB)

1 10 menit ke-1 95,50

2 10 menit ke-2 97,00

3 10 menit ke-3 97,00

4 10 menit ke-4 97,10

5 10 menit ke-5 96,80

Rata-rata 96,68

SD 0,27

CV 0,003

73

Lampiran 9. Suhu Input (Dryer) dan Output

No Suhu input

(oC) Suhu output

(oC)

1 179 75,4

2 179 75,4

3 179 75,2

4 180 75,3

5 180 74,8

6 180 74,5

7 181 74,6

8 181 74,3

9 182 74,5

10 181 74,7

Rata-rata 180,2 74,87

74

Lampiran 10. Syarat Mutu Tepung Singkong SNI 01-2997-1996

No Jenis Uji Satuan Persyaratan

1 1.1 1.2 1.3 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 14.1 14.2 14.3 14.4 15 16 16.1 16.2 16.3

Keadaan Bau Rasa Warna Benda-benda asing Serangga Jenis pati Abu, % b/b Air, % b/b Derajat putih, %b/b (BaSO4 – 100%) Serat kasar, % b/b Derajat asam, 𝑚𝑙 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻

100 𝑔

Asam sianida Kehalusan (lolos ayakan 80 mesh) P a t l, % b/b Bahan tambahan makanan (bahan pemutih dan pematang tepung) Cemaran Logam Timbal (Pb) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Raksa (Hg) Arsen (As) Cemaran mikroba Angka lempeng E.coli Kapang

- - - - - - - - - -

mg/kg % -

mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg

koloni/g koloni/g koloni/g

Khas singkong Khas singkong Putih Tidak boleh ada Tidak boleh ada Khas singkong maks. 1,5 maks. 12 min. 85 maks. 4 maks. 3 maks. 40 min. 90 min. 75 maks. 1,0 maks. 10,0 maks. 40,0 maks. 0,05 maks. 0,5 maks. 1,0 x 106

maks. 1,0 maks. 1,0 x 104

Sesuai SNI 01-0222-1995

75

Lampiran 11. Kadar Air Tepung

Pengulangan Tepung Awal

(g)

Tepung sudah dikeringkan

(g)

Kadar Air b/b (%)

Kadar Air b/k (%)

1 5,00 4,52 9,60 10,62

2 5,00 4,52 9,66 10,69

3 5,00 4,51 9,78 10,84

Rata – rata 5,00 4,52 9,68 10,72

SD 0,00 0,00 0,09 0,11

CV 0,00 0,00 0,01 0,01

Kadar air tepung singkong pada mesin mesin penepung vertikal (Mill

Dryer Vertical Tipe MDV-10) dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai

berikut:

𝐾𝑎𝑏/𝑏 =𝐵𝑘−𝐵𝑎

𝐵𝑘× 100% dan 𝐾𝑎𝑏/𝑘 =

𝐵𝑘−𝐵𝑎

𝐵𝑎× 100%

Keterangan:

Kab/b = Kadar air basis basah (%)

Kab/k = Kadar air basis kering (%)

Ba = bobot air dalam bahan (gr)

Bk = bobot bahan kering mutlak (gr)

Perhitungan:

Diketahui : Ba = 5 gram

Bk = 4,52 gram

Ditanyakan : Kab/b = ... (%)

Kab/k = ... (%)

Penyelesaian : Kab/b = 5 𝑔 − 4,52 𝑔

5× 100%

= 0,096 × 100%

= 9,60 %

Kab/b = 5 𝑔 − 4,52 𝑔

4,52× 100%

= 0,162 × 100%

= 10,62 %

76

Lampiran 12. Indeks Keseragaman

No Mesh Tepung yang tertinggal pada ayakan (%)

Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Rata-rata

20 0 0 0 0

40 0,20 0,17 0,14 0,17

50 0,69 0,62 0,74 0,68

60 2,38 2,53 2,67 2,53

80 4,05 4,00 4,12 4,06

100 7,46 7,34 7,66 7,49

120 14,62 14,05 14,59 14,42

Pan 70,60 71,27 70,08 70,65 *Pan adalah tempat untuk menampung sisa ayakan

Indeks keseragaman dihitung dengan membandingkan nilai fraksi tepung

dari fraksi kasar, sedang dan halus. Nilai fraksi tersebut dihitung dengan

menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝑋𝑘 =(𝑥1+𝑥2+𝑥3)

10 ; 𝑋𝑠 =

(𝑥4+𝑥5)

10 ; 𝑋ℎ =

(𝑥6+𝑥7+𝑥8)

10

Keterangan:

Xk = Fraksi kasar

Xs = Fraksi sedang

Xh = Fraksi halus

X1 = Persentase bahan tertinggal dari ayakan no. 20

X2 = Persentase bahan tertinggal dari ayakan no. 40

X3 = Persentase bahan tertinggal dari ayakan no. 50

X4 = Persentase bahan tertinggal dari ayakan no. 60

X5 = Persentase bahan tertinggal dari ayakan no. 80

X6 = Persentase bahan tertinggal dari ayakan no. 100

X7 = Persentase bahan tertinggal dari ayakan no. 120

X8 = Persentase bahan tertinggal dari ayakan pada pan

Perhitungan :

Diketahui : X1 = 0 ; X2 = 0,17 ; X3 = 0,68 ; X4 = 2,53 ; X5 = 4,06 ; X6 = 7,49 ;

X7 =14,42 ; X8 =70,65

Ditanyakan : Xk : Xs : Xh = ... ?

77

Lampiran 12. (Lanjutan)

Penyelesaian : 𝑋𝑘 =(𝑥1+𝑥2+𝑥3)

10

=(0 + 0,17 + 0,68)

10

= 0,085

𝑋𝑠 =(𝑥4 + 𝑥5)

10

=(2,53 + 4,06)

10

= 0,659

Indeks Keseragaman = Xk : Xs : Xh

= 0,085 : 0,659 : 9,256

= 1 : 7,72 : 108,47

𝑋ℎ =(𝑥6 + 𝑥7 + 𝑥8)

10

=(7,49 + 14,42 + 70,65)

10

= 9,256

78

Lampiran 13. Modulus Kehalusan dan Diameter Rata-rata Partikel Tepung

No Mesh

tepung yang tertinggal pada ayakan (%) Angka Mutu

% Sampel yang tidak lolos

ayakan Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Rata-rata

20 0 0 0 0 7 0

40 0,20 0,17 0,14 0,17 6 1,02

50 0,69 0,62 0,74 0,68 5 3,41

60 2,38 2,53 2,67 2,53 4 10,11

80 4,05 4,00 4,12 4,06 3 12,18

100 7,46 7,34 7,66 7,49 2 14,98

120 14,62 14,05 14,59 14,42 1 14,42

Pan 70,60 71,27 70,08 70,65 0 0,00

Total 56,12

FM 0,56

Diameter rata-rata partikel tepung (inch) 0,006

Modulus kehalusan dan diameter rata-rata partikel tepung dihitung menggunakan

persamaan sebagai berikut:

𝐹𝑀 = 𝛾

100 dan 𝐷 = 0,0041 (2)FM

Keterangan:

FM = Modulus kehalusan

𝛾 = Total % sampel yang tidak lolos ayakan

D = Diameter rata-rata partikel tepung (inch)

Perhitungan :

Diketahui : 𝛾 = 56,12

Ditanyakan : FM = ... ?

D = ... (inch) ?

Penyelesaian : FM = 𝛾

100

= 56,12

100

= 0,56

D = 0,0041 (2)FM

= 0,0041 (2)0,56

= 0,006 inch

79

Lampiran 14. Perhitungan Rendemen Proses Penepungan

1. Rendemen Total

Rendemen total yang dihitung merupakan sampel dari rata-rata 5 kali

ulangan (5 hari proses) yaitu perbandingan massa tepung dengan masa bahan

baku singkong sebekum diolah.

a. Hari Pertama

Massa bahan baku singkong (kg) = 110,19

Massa tepung (kg) = 20,60

Rendemen (%) = 18.69

b. Hari Kedua

Massa bahan baku singkong (kg) = 110,32

Massa tepung (kg) = 21,78

Rendemen (%) = 19,74

c. Hari Ketiga

Massa bahan baku singkong (kg) = 110,06

Massa tepung (kg) = 21,95

Rendemen (%) = 19,84

d. Hari Keempat

Massa bahan baku singkong (kg) = 110,13

Massa tepung (kg) = 20,63

Rendemen (%) = 18,73

e. Hari Kelima

Massa bahan baku singkong (kg) = 110,25

Massa tepung (kg) = 20,96

Rendemen (%) = 19,01

80

Lampiran 14. (Lanjutan)

Massa rata-rata bahan baku singkong (kg) = 110,19

Massa rata-rata tepung (kg) = 21,18

Rendemen total rata-rata (%) = 19,22

2. Rendemen Tiap Proses

A. Persiapan Bahan Baku

Massa Input Proses (kg) = 110,19

Massa Output Proses (kg) = 110,19

Rendemen (%) = 100

B. Pengupasan Kulit Singkong

Massa Input Proses (kg) = 110,19

Massa Output Proses (kg) = 108,50

Rendemen (%) = 98,47

C. Pemotongan Singkong

Massa Input Proses (kg) = 108,50

Massa Output Proses (kg) = 106,77

Rendemen (%) = 98,40

D. Pengepresan Singkong

Massa Input Proses (kg) = 106,77

Massa Output Proses (kg) = 101,46

Rendemen (%) = 95,03

E. Penepungan

Massa Input Proses (kg) = 100

Massa Output Proses (kg) = 21,18

Rendemen (%) = 21,18

81

Lampiran 15. Data Pengamatan Proses Persiapan Bahan Baku

a. Energi Biologis Manusia

Pengam

bilan

Data

Ke-

Nilai Unit

Biologis

(MJ/jam)

Waktu

Kerja

(jam/hari)

Jumlah hari

orang bekerja

(hari/kg)

Rende

men

(%)

Jumlah

Pekerja

Energi

Biologis

(MJ/kg)

1 0,725 0,316 0,178 100 1 0,041

2 0,725 0,345 0,169 100 1 0,042

3 0,725 0,320 0,173 100 1 0,040

4 0,725 0,357 0,184 100 1 0,048

5 0,725 0,308 0,175 100 1 0,039

Rata-

rata 0,725 0,329 0,176 100 1 0,042

b. Energi Tak Langsung Alat

Nama

Alat

massa

(kg)

cem

(MJ/kg)

cef

(MJ/kg) TAR

Rendemen

(%)

CH

(kg/jam)

N

(jam)

Energi

Tak

Langsung

(MJ/kg)

Ember 3,70 9,52 8,35 47,52 100 5,69 17280 1,07

82

Lampiran 16. Perhitungan Konversi Energi Proses Persiapan Bahan

1. Perhitungan pada energi manusia

Diketahui:

Jumlah hari orang kerja (HOK) = 0,176 hari/kg

Rata-rata jam kerja (JK) = 0,329 jam/hari

Nilai energi biologis manusia (Cb) = 0,725 MJ/jam

Rendemen (Rd) = 100 %

Jumlah pekerja = 1 orang

EBS = HOK x JK x Cb x Rd

= 0,176 hari/kg x 0,329 jam/hari x 0,725 MJ/jam x 100 % x 1 orang

= 0,042 MJ/kg

Jadi untuk penggunaan energi manusia pada proses persiapan bahan baku

sebesar 0,042 MJ/kg.

2. Energi Tak Langsung

Energi Tak Langsung Ember

Massa (m)

Nilai unit energi tidak langsung produksi

bahan baku (cem)*

Nilai unit energi tidak langsung pabrikasi

(cef)*

TAR**

Rendemen

Umur ekonomis (N)

Kapasitas (CH)

*(sumber: Osamu et al, 1999)

**(sumber: Deike dkk, 2008)

= 3,7 kg

= 9,52 MJ/kg

= 8,35 MJ/kg

= 47,52

= 100%

= 17.280 jam

= 5,69 kg/jam

83

Lampiran 16. (Lanjutan)

Ee =((𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑚)+(𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑓)).((0,02+(0,333∗𝑇𝐴𝑅)𝑅𝑑)

𝑁𝑥𝐶𝐻

Ee = ((3,7 𝑥 9,52)+(3,7 𝑥 98,35)).((0,02+(0,33𝑥 47,52)100%)

17.280 𝑥 5,69

Ee = 1,07 MJ/kg

Jadi untuk penggunaan energi tak langsung alat dan mesin pada proses

persiapan bahan baku sebesar 1,07 MJ/kg.

3. Perhitungan total energi

= Energi manusia + Energi tak langsung alat dan mesin

= 0,042 MJ/kg + 1,07 MJ/kg

= 1,112 MJ/kg.

Jadi untuk total penggunaan energi pada proses persiapan bahan baku

sebesar 1,112 MJ/kg.

84

Lampiran 17. Data Pengamatan Proses Pengupasan Kulit Singkong

c. Energi Biologis Manusia

Pengam

bilan

Data

Ke-

Nilai Unit

Biologis

(MJ/jam)

Waktu

Kerja

(jam/hari)

Jumlah hari

orang bekerja

(hari/kg)

Rende

men

(%)

Jumlah

Pekerja

Energi

Biologis

(MJ/kg)

1 0,725 1,570 0,178 98,49 3 0,600

2 0,725 1,480 0,169 98,84 3 0,537

3 0,725 1,550 0,173 98,15 3 0,572

4 0,725 1,680 0,184 97,95 3 0,658

5 0,725 1,540 0,175 98,89 3 0,578

Rata-

rata 0,725 1,564 0,176 98,47 3 0,589

d. Energi Tak Langsung Alat

Nama

Alat

massa

(kg)

cem

(MJ/kg)

cef

(MJ/kg) TAR

Rendemen

(%)

CH

(kg/jam)

N

(jam)

Energi

Tak

Langsung

(MJ/kg)

Ember 3,70 9,52 8,35 47,52 98,47 5,69 17280 1,05

Pisau 0,3 46,4 8,35 46,7 98,47 5,694 17280 0,26

85

Lampiran 18. Perhitungan Konversi Energi Proses Pengupasan Kulit

Singkong

1. Perhitungan pada energi manusia

Diketahui:

Jumlah hari orang kerja (HOK) = 0,176 hari /kg

Rata-rata jam kerja (JK) = 1,564 jam/hari

Nilai energi biologis manusia (Cb) = 0,725 MJ/jam

Rendemen (Rd) = 98,469 %

Jumlah pekerja = 3 orang

EBS = HOK x JK x Cb x Rd

= 0,176 hari /kg x 1,564 jam/hari x 0,725 MJ/jam x 98,469 % x 3 orang

= 0,589 MJ/kg

Jadi untuk penggunaan energi manusia pada proses pengupasan kulit

singkong sebesar 0,589 MJ/kg

2. Energi Tak Langsung

a. Energi Tak Langsung Ember

Massa (m)

Nilai unit energi tidak langsung produksi

bahan baku (cem)*

Nilai unit energi tidak langsung pabrikasi

(cef)*

TAR**

Rendemen

Umur ekonomis (N)

Kapasitas (CH)

*(sumber: Osamu et al, 1999)

**(sumber: Deike dkk, 2008)

= 3,7 kg

= 9,52 MJ/kg

= 8,35 MJ/kg

= 47,52

= 98,47%

= 17.280 jam

= 5,69 kg/jam

86

Lampiran 18. (Lanjutan)

Eeember = ((𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑚)+(𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑓)).((0,02+(0,333∗𝑇𝐴𝑅)𝑅𝑑)

𝑁𝑥𝐶𝐻

Eeember = ((3,70 𝑥 9,52)+(3,70 𝑥 8,35)).((0,02+(0,333∗47,52)98,47)

17.280 𝑥 5,694

Eeember = 1,05 MJ/kg

b. Energi Tak Langsung Pisau

Massa (m)

Nilai unit energi tidak langsung produksi

bahan baku (cem)*

Nilai unit energi tidak langsung pabrikasi

(cef)*

TAR**

Rendemen

Umur ekonomis (N)

Kapasitas (CH)

*(sumber: Osamu et al, 1999)

**(sumber: Deike dkk, 2008)

= 0,3 kg

= 46,4 MJ/kg

= 8,35 MJ/kg

= 46,7

= 98,47%

= 17.280 jam

= 5,694 kg/jam

Eepisau = ((𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑚)+(𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑓)).((0,02+(0,333∗𝑇𝐴𝑅)𝑅𝑑)

𝑁𝑥𝐶𝐻

Eepisau = ((0,3 𝑥 46,4)+(0,3 𝑥 8,35)).((0,02+(0,333∗46,7)98,47)

17.280 𝑥 5,694

Eepisau = 0,26

Eetotal = Eeember + Eepisau

Eetotal = 1,05 MJ/kg + 0,26 MJ/kg

Eetotal = 1,31 MJ/kg

Jadi untuk penggunaan energi tak langsung alat dan mesin pada proses

persiapan pengupasan kulit singkong sebesar 1,31 MJ/kg.

87

Lampiran 18. (Lanjutan)

3. Perhitungan total energi

= Energi manusia + Energi tak langsung alat dan mesin

= 0,589 MJ/kg + 1,31 MJ/kg

= 1,899 MJ/kg

Jadi untuk total penggunaan energi pada proses pengupasan kulit singkong

sebesar 1,899 MJ/kg.

88

Lampiran 19. Data Pengamatan Proses Pemotongan Singkong

a. Energi Biologis Manusia

Pengam

bilan

Data

Ke-

Nilai Unit

Biologis

(MJ/jam)

Waktu

Kerja

(jam/hari)

Jumlah hari

orang bekerja

(hari/kg)

Rende

men

(%)

Jumlah

Pekerja

Energi

Biologis

(MJ/kg)

1 0,725 0,473 0,178 97,97 1 0,060

2 0,725 0,459 0,169 98,71 1 0,056

3 0,725 0,492 0,173 98,88 1 0,061

4 0,725 0,446 0,184 97,78 1 0,058

5 0,725 0,418 0,175 98,64 1 0,052

Rata-

rata 0,725 0,458 0,176 98,39 1 0,057

b. Energi Langsung Listrik

Nama Mesin

Tegangan (V)

Kuat Arus

(I)

Lama Bekerja (Jam)

Energi (kWh)

Jumlah Produksi

(kg)

Energi Langsung Listrik

(MJ/kg)

Rajang 380 9,26 0,458 2,231 106,766 0,060

c. Energi Tak Langsung Alat

Nama

Alat

massa

(kg)

cem

(MJ/kg)

cef

(MJ/kg) TAR

Rendemen

(%)

CH

(kg/jam)

N

(jam)

Energi

Tak

Langsung

(MJ/kg)

Rajang 395,79 62,80 8,40 37,70 98,40 5,69 17280 3,54

Ember 3,70 9,52 8,35 47,52 94,40 5,69 17280 1,01

89

Lampiran 20. Perhitungan Konversi Energi Proses Pemotongan Singkong

1. Perhitungan pada energi manusia

Diketahui:

Jumlah hari orang kerja (HOK) = 0,176 hari/kg

Rata-rata jam kerja (JK) = 0,458 jam/hari

Nilai energi biologis manusia (Cb) = 0,725 MJ/jam

Rendemen (Rd) = 98,399 %

Jumlah pekerja = 1 orang

EBS = HOK x JK x Cb x Rd

= 0,176 hari/kg x 0,458 jam/hari x 0,725 MJ/jam x 98,399 % x 1 orang

= 0,057 MJ/kg

Jadi untuk penggunaan energi manusia pada proses pemotongan singkong

sebesar 0,057 MJ/kg.

2. Energi Langsung Listrik

Diketahui:

Jumlah fasa

Konstanta Fasa

Tegangan (V)

Kuat arus (I)

Lama bekerja (t)

Jumlah produksi (n)

Energi

Efisiensi (cos θ)

= 3 fasa

= √3

= 380 V

= 9,26 A

= 0,458 jam

= 106,766 kg

= 2,231 kWh

= 0,8

Elk = (P x t x n) / Jg

P = V x I x Cos 𝜃 x konstanta fasa

P = 380 V x 9,26 A x 0,8 x √3

P = 4,875,64928 W

P = 4,876 kW

Elk = (4,876 kW x 0,458 jam x 0,8) / (106,766 kg)

90

Lampiran 20. (Lanjutan)

Elk = 0,017 kWh/kg

Elk = 0,060 MJ/kg

Jadi untuk penggunaan energi langsung listrik pada proses pemotongan

singkong sebesar 0,060 MJ/kg

3. Energi Tak Langsung

a. Energi Tak Langsung Ember

Massa (m)

Nilai unit energi tidak langsung produksi

bahan baku (cem)*

Nilai unit energi tidak langsung pabrikasi

(cef)*

TAR**

Rendemen

Umur ekonomis (N)

Kapasitas (CH)

*(sumber: Osamu et al, 1999)

**(sumber: Deike dkk, 2008)

= 3,70 kg

= 9,52 MJ/kg

= 8,35 MJ/kg

= 47,52

= 98,40 %

= 17.280 jam

= 5,694 kg/jam

Eeember = ((𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑚)+(𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑓)).((0,02+(0,333∗𝑇𝐴𝑅)𝑅𝑑)

𝑁𝑥𝐶𝐻

Eeember = ((3,70 𝑥 9,52)+(3,70 𝑥 8,35)).((0,02+(0,333∗47,52)98,40)

17.280 𝑥 5,694

Eeember = 1,01 MJ/kg

91

Lampiran 20. (Lanjutan)

b. Energi Tak Langsung Mesin Rajang

Massa (m)

Nilai unit energi tidak langsung produksi

bahan baku (cem)*

Nilai unit energi tidak langsung pabrikasi

(cef)*

TAR**

Rendemen

Umur ekonomis (N)

Kapasitas (CH)

*(sumber: Osamu et al, 1999)

**(sumber: Deike dkk, 2008)

= 395,79 kg

= 62,80 MJ/kg

= 8,40 MJ/kg

= 37,70

= 98,40 %

= 17.280 jam

= 5,694 kg/jam

Eemesin = ((𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑚)+(𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑓)).((0,02+(0,333∗𝑇𝐴𝑅)𝑅𝑑)

𝑁𝑥𝐶𝐻

Eemesin = ((395,79 𝑥 9,52)+( 395,79𝑥 8,35)).((0,02+(0,333∗37,70)98,40)

17.280 𝑥 5,694

Eemesin = 3,54 MJ/kg

Eetotal = Eeember + Eemesin

Eetotal = 1,01 MJ/kg + 3,54 MJ/kg

Eetotal = 4,55 MJ/kg

Jadi untuk total penggunaan energi tidak langsung alat dan mesin pada

proses pemotongan singkong sebesar 4,55 MJ/kg.

4. Perhitungan total energi

= Energi manusia + Energi Langsung Listrik + Energi tak langsung alat dan

mesin

= 0,057 MJ/kg + 0,060 MJ/kg + 4,55 MJ/kg

= 4,667 MJ/kg

Jadi untuk total penggunaan energi pada proses pemotongan singkong

sebesar 4,667 MJ/kg.

92

Lampiran 21. Data Pengamatan Proses Pengepresan Singkong

a. Energi Biologis Manusia

Pengam

bilan

Data

Ke-

Nilai Unit

Biologis

(MJ/jam)

Waktu

Kerja

(jam/hari)

Jumlah hari

orang bekerja

(hari/kg)

Rende

men

(%)

Jumlah

Pekerja

Energi

Biologis

(MJ/kg)

1 0,725 0,373 0,178 94,91 1 0,046

2 0,725 0,353 0,169 95,47 1 0,041

3 0,725 0,380 0,173 94,69 1 0,045

4 0,725 0,357 0,184 95,21 1 0,045

5 0,725 0,369 0,175 94,88 1 0,044

Rata-

rata 0,725 0,458 0,176 95,03 1 0,044

b. Energi Langsung Listrik

Nama Mesin

Tegangan (V)

Kuat Arus

(I)

Lama Bekerja (Jam)

Energi (kWh)

Jumlah Produksi

(kg)

Energi Langsung Listrik

(MJ/kg)

Pres 380 2,92 0,366 0,563 101,46 0,016

c. Energi Tak Langsung Alat

Nama

Alat

massa

(kg)

cem

(MJ/kg)

cef

(MJ/kg) TAR

Rendemen

(%)

CH

(kg/jam)

N

(jam)

Energi

Tak

Langsung

(MJ/kg)

Pres 2501,28 62,80 8,40 37,70 95,03 5,69 17280 21,63

Ember 3,70 9,52 8,35 47,52 95,03 5,69 17280 1,01

93

Lampiran 22. Perhitungan Konversi Energi Proses Pengepresan Singkong

1. Perhitungan pada energi manusia

Diketahui:

Jumlah hari orang kerja (HOK) = 0,176 hari/kg

Rata-rata jam kerja (JK) = 0,366 jam/hari

Nilai energi biologis manusia (Cb) = 0,725 MJ/jam

Rendemen (Rd) = 95,033 %

Jumlah pekerja = 1 orang

EBS = HOK x JK x Cb x Rd

= 0,176 hari/kg x 0,366 jam/hari x 0,725 MJ/jam x 95,033 % x 1 orang

= 0,044 MJ/kg

Jadi untuk penggunaan energi manusia pada proses pengepresan singkong

sebesar 0,044 MJ/kg.

2. Energi Langsung Listrik

Diketahui:

Jumlah fasa

Konstanta Fasa

Tegangan (V)

Kuat arus (I)

Lama bekerja (t)

Jumlah produksi (n)

Energi

Efisiensi (cos θ)

= 3 fasa

= √3

= 380 V

= 2,92 A

= 0,366 jam

= 101,46 kg

= 0,563 kWh

= 0,8

Elk = (P x t x n) / Jg

P = V x I x Cos 𝜃 x konstanta fasa

P = 380 V x 2,92 A x 0,8 x √3

P = 1537,46176 W

P = 1,537 kW

Elk = (1,537 kW x 0,366 jam x 0,8) / (101,46 kg)

94

Lampiran 22. (Lanjutan)

Elk = 0,0044 kWh/kg

Elk = 0,0160 MJ/kg

Jadi, untuk penggunaan energi langsung listrik pada proses pengepresan

singkong sebesar 0,0160 MJ/kg.

3. Energi Tak Langsung

a. Energi Tak Langsung Ember

Massa (m)

Nilai unit energi tidak langsung produksi

bahan baku (cem)*

Nilai unit energi tidak langsung pabrikasi

(cef)*

TAR**

Rendemen

Umur ekonomis (N)

Kapasitas (CH)

*(sumber: Osamu et al, 1999)

**(sumber: Deike dkk, 2008)

= 3,70 kg

= 9,52 MJ/kg

= 8,35 MJ/kg

= 47,52

= 95,03 %

= 17.280 jam

= 5,694 kg/jam

Eeember = ((𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑚)+(𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑓)).((0,02+(0,333∗𝑇𝐴𝑅)𝑅𝑑)

𝑁𝑥𝐶𝐻

Eeember = ((3,70 𝑥 9,52)+(3,70 𝑥 8,35)).((0,02+(0,333∗47,52)95,03)

17.280 𝑥 5,694

Eeember = 1,01 MJ/kg

95

Lampiran 22. (Lanjutan)

b. Energi Tak Langsung Mesin Pres

Massa (m)

Nilai unit energi tidak langsung produksi

bahan baku (cem)*

Nilai unit energi tidak langsung pabrikasi

(cef)*

TAR**

Rendemen

Umur ekonomis (N)

Kapasitas (CH)

*(sumber: Osamu et al, 1999)

**(sumber: Deike dkk, 2008)

= 2501,28 kg

= 62,80 MJ/kg

= 8,40 MJ/kg

= 37,70

= 95,03 %

= 17.280 jam

= 5,694 kg/jam

Eemesin = ((𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑚)+(𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑓)).((0,02+(0,333∗𝑇𝐴𝑅)𝑅𝑑)

𝑁𝑥𝐶𝐻

Eemesin = ((2501,28 𝑥 9,52)+( 2501,28𝑥 8,35)).((0,02+(0,333∗37,70)95,03)

17.280 𝑥 5,694

Eemesin = 21,63 MJ/kg

Eetotal = Eeember + Eemesin

Eetotal = 1,01 MJ/kg + 21,63 MJ/kg

Eetotal = 22,64 MJ/kg

Jadi untuk total penggunaan energi tidak langsung alat dan mesin pada

proses pengepresan sebesar 22,64 MJ/kg.

4. Perhitungan total energi

= Energi manusia + Energi Langsung Listrik + Energi tak langsung alat dan

mesin

= 0,044 MJ/kg + 0,016 MJ/kg + 22,64

= 22,7 MJ/kg

Jadi untuk total penggunaan energi pada proses pengepresan sebesar 22,7 MJ/kg.

96

Lampiran 23. Data Pengamatan Proses Penepungan

a. Energi Biologis Manusia

Pengam

bilan

Data

Ke-

Nilai Unit

Biologis

(MJ/jam)

Waktu

Kerja

(jam/hari)

Jumlah hari

orang bekerja

(hari/kg)

Rende

men

(%)

Jumlah

Pekerja

Energi

Biologis

(MJ/kg)

1 0,725 0,942 0,178 20,60 1 0,025

2 0,725 1,040 0,169 21,77 1 0,028

3 0,725 1,052 0,173 21,94 1 0,029

4 0,725 0,954 0,184 20,62 1 0,026

5 0,725 1,024 0,175 20,95 1 0,027

Rata-

rata 0,725 1,002 0,176 21,18 1 0,027

b. Energi Langsung Listrik

Nama Mesin

Tegangan (V)

Kuat Arus

(I)

Lama Bekerja (Jam)

Energi (kWh)

Jumlah Produksi

(kg)

Energi Langsung Listrik

(MJ/kg)

MDV-10 380 14,98 1,002 7,908 21,18 1,07

c. Energi Langsung Bahan Bakar

Pengambilan

Data Ke-

Konsumsi Bahan Bakar (kg/jam)

Nilai Unit Energi

(MJ/kg)

Rendemen (%)

Kapasitas (kg/jam)

Energi Langsung

Bahan Bakar (MJ/kg)

1 6,31 18,411 20,601 21,866 1,095

2 6,48 18,411 21,777 20,928 1,241

3 6,53 18,411 21,949 20,857 1,265

4 6,37 18,411 20,627 21,658 1,117

5 6,43 18,411 20,957 20,465 1,212

Rata - rata

6,424 18,411 21,182 21,155 1,186

d. Energi Tak Langsung Alat

Nama

Alat

massa

(kg)

cem

(MJ/kg)

cef

(MJ/kg) TAR

Rendemen

(%)

CH

(kg/jam)

N

(jam)

Energi

Tak

Langsung

(MJ/kg)

MDV-

10 13228,32 62,80 8,40 37,70 21,18 5,69 8640 50,99

Ember 3,70 9,52 8,35 47,52 21,18 5,69 17280 0,23

97

Lampiran 24. Perhitungan Konversi Energi Proses Penepungan

1. Perhitungan pada energi manusia

Diketahui:

Jumlah hari orang kerja (HOK) = 0,176 hari/kg

Rata-rata jam kerja (JK) = 1,002 jam/hari

Nilai energi biologis manusia (Cb) = 0,725 MJ/jam

Rendemen (Rd) = 21,182 %

Jumlah pekerja = 1 orang

EBS = HOK x JK x Cb x Rd

= 0,176 hari/kg x 1,002 jam/hari x 0,725 MJ/jam x 21,182 % x 1 orang

= 0,027 MJ/kg

Jadi, untuk penggunaan energi manusia pada proses penepungan sebesar

0,027 MJ/kg

2. Energi Langsung Listrik

Diketahui:

Jumlah fasa

Konstanta Fasa

Tegangan (V)

Kuat arus (I)

Lama bekerja (t)

Jumlah produksi (n)

Energi

Efisiensi (cos θ)

= 3 fasa

= √3

= 380 V

= 14,98 A

= 1,002 jam

= 21,18 kg

= 7,905 kWh

= 0,8

Elk = (P x t x n) / Jg

P = V x I x Cos 𝜃 x konstanta fasa

P = 380 V x 14,98 A x 0,8 x √3

P = 7.890,2816 W

P = 7,890 kW

98

Lampiran 24. (Lanjutan)

Elk = (7,890 kW x 1,002 jam x 0,8) / (21,18 kg)

Elk = 0,30 kWh/kg

Elk = 1,07 MJ/kg

Jadi, untuk penggunaan energi langsung listrik pada proses penepungan

sebesar 1,07 MJ/kg.

3. Energi Langsung Bahan Bakar

Diketahui:

Konsumsi bahan bakar = 6,424 kg/jam

Nilai Unit Energi = 18,411 MJ/kg

Rendemen = 21,182 %

Kapasitas = 21,155 kg/jam

Elt = (KL x CL x Rd) / CH

= (6,424 kg/jam x 18,411 MJ/kg x 21,182%) / 21,155/jam

= 1,186 MJ/kg

Jadi untuk penggunaan energi bahan bakar pada proses penepungan sebesar

1,186 MJ/kg.

4. Energi Tak Langsung

a. Energi Tak Langsung Ember

Massa (m)

Nilai unit energi tidak langsung produksi

bahan baku (cem)*

Nilai unit energi tidak langsung pabrikasi

(cef)*

TAR**

Rendemen

Umur ekonomis (N)

Kapasitas (CH)

*(sumber: Osamu et al, 1999)

**(sumber: Deike dkk, 2008)

= 3,70 kg

= 9,52 MJ/kg

= 8,35 MJ/kg

= 47,52

= 21,18 %

= 17.280 jam

= 5,694 kg/jam

99

Lampiran 24. (Lanjutan)

Eeember = ((𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑚)+(𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑓)).((0,02+(0,333∗𝑇𝐴𝑅)𝑅𝑑)

𝑁𝑥𝐶𝐻

Eeember = ((3,70 𝑥 9,52)+(3,70 𝑥 8,35)).((0,02+(0,333∗47,52)21,18)

17.280 𝑥 5,694

Eeember = 0,23 MJ/kg

b. Energi Tak Langsung Mesin MDV-10

Massa (m)

Nilai unit energi tidak langsung produksi

bahan baku (cem)*

Nilai unit energi tidak langsung pabrikasi

(cef)*

TAR**

Rendemen

Umur ekonomis (N)

Kapasitas (CH)

*(sumber: Osamu et al, 1999)

**(sumber: Deike dkk, 2008)

= 13228,32 kg

= 62,80 MJ/kg

= 8,40 MJ/kg

= 37,70

= 21,18 %

= 17.280 jam

= 5,694 kg/jam

Eemesin = ((𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑚)+(𝑚 𝑥 𝑐𝑒𝑓)).((0,02+(0,333∗𝑇𝐴𝑅)𝑅𝑑)

𝑁𝑥𝐶𝐻

Eemesin = ((13228,32 𝑥 9,52)+( 13228,32𝑥 8,35)).((0,02+(0,333∗37,70)21,18)

17.280 𝑥 5,694

Eemesin = 50,99 MJ/kg

Eetotal = Eeember + Eemesin

Eetotal = 0,23 MJ/kg + 50,99 MJ/kg

Eetotal = 51,22 MJ/kg

Jadi untuk total penggunaan energi tidak langsung alat dan mesin pada

proses penepungan sebesar 51,22 MJ/kg.

100

Lampiran 24. (Lanjutan)

5. Perhitungan total energi

= Energi manusia + Energi Langsung Listrik + Energi Langsung Bahan

Bakar + Energi tak langsung alat dan mesin

= 0,027 MJ/kg + 1,07 MJ/kg + 1,186 MJ/kg + 51,22 MJ/kg

= 53,503 MJ/kg

Jadi untuk total penggunaan energi pada proses penepungan sebesar 53,503

MJ/kg.

101

Lampiran 25. Perhitungan Total Penggunaan Energi

Total penggunaan energi (tanpa energi tak langsung alat dan mesin) pada

proses penepungan tepung singkong

Energi proses persiapan bahan baku = 0,042 MJ/kg

Energi proses pengupasan kulit singkong = 0,589 MJ/kg

Energi proses pemotongan singkong = 0,110 MJ/kg

Energi proses pengepresan singkong = 0,060 MJ/kg

Energi proses penepungan = 2,284 MJ/kg +

Total = 3,085 MJ/kg

Total penggunaan energi (dengan energi tak langsung alat dan mesin) pada

proses pembuatan tepung singkong

Energi proses persiapan bahan baku = 1,112 MJ/kg

Energi proses pengupasan kulit singkong = 1,899 MJ/kg

Energi proses pemotongan singkong = 4,667 MJ/kg

Energi proses pengepresan singkong = 22,70 MJ/kg

Energi proses penepungan = 53,50 MJ/kg +

Total = 83,881 MJ/kg

102

Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian

Proses Pengupasan Kulit Singkong

Proses Pemotongan Singkong

dengan Mesin Rajang

Hasil Sinkong yang sudah dikupas

Hasil Singkong yang sudah dirajan

Lampiran 26. (Lanjutan)

Mesin Spinner dan Hasil Air dari

pengepresan bahan

Mesin Mill Dryer Vertical Tipe

MDV – 10

Penimbangan berat bahan sebelum

proses penepungan

Control Panel Mesin Mill Dryer

Vertical Tipe MDV – 10

105

Lampiran 26. (Lanjutan)

Hasil Tepung yang keluar dari

saluran output

Ruang Produksi Tepung MOCAF

Techno Park Pangan Grobogan

Sample Tepung 1

Sample Tepung 2