laporan analisis

Upload: dana-intansatari

Post on 06-Mar-2016

228 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

asdasdasdsadasdasdsadsadasdasdasdasdsadasdasdsadsadasdasdasdasdsadasdasdsadsadasdasdasdasdsadasdasdsadsadasdasdasdasdsadasdasdsadsadasdasdasdasdsadasdasdsadsadasdasdasdasdsadasdasdsadsadasdasdasdasdsadasdasdsadsadasdasdasdasdsadasdasdsadsadasdasdasdasdsadasdasdsadsadasdasdasdasdsadasdasdsadsadasdasdasdasdsadasdasdsadsadasdasdasdasdsadasdasdsadsadasdasdasdasdsadasdasdsadsadasd

TRANSCRIPT

LAPORAN ANALISISSCM IN TELCOPERUSAHAAN UMKMTUGAS KELOMPOKMATA KULIAH SUPPLY CHAIN MANAGEMENT IN TELCO

DISUSUN OLEH:

NAMA ANGGOTA: ABIAN MAUBIGUSTHA / 1201130235 AJENG PRATIWI KURNIA SIBURIAN / 1201130238 DANA INTANSATARI / 1201130240 LADY IRENE SILABAN / 1201130254 NIKO SATRIA RACHMADINATA / 1201132261KELAS KELOMPOK: FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISPROGRAM STUDI S1 MANAJEMENUNIVERSITAS TELKOMBANDUNG2015COMPANY PROFILEA. TENTANG ADORABLE PROJECTAdorableProjects adalah merek lokal Indonesia yang berdiri sejak 2008 di Bandung. Dan mulai berpartisipasi dalam dunia fashion nasional pada tahun 2009 dengan harapan dan mimpi besar untuk menjadi salah satu merek terbaik di Indonesia yang berfokus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang fashion dari leher hingga kaki, dengan komitmen untuk kepuasan pada persyaratan layanan, dengan desain yang unik, menarik, menggemaskan dan kualitas terbaik dari produk buatan tangan.Mimpi Adorable Project juga, ingin memperluas lapangan kerja di negara ini dan membuatnya sejahtera. Sampai saat ini kami memiliki 100 pekerja, dan 20 orang di antara mereka adalah yang terbaik dan juga terampil dalam seni sepatu pengrajin di Bandung, berkonsentrasi pada kualitas terbaik dari sepatu buatan tangan perempuan.Adorable Project berharap untuk masa depan, merek ini menjadi lebih baik dari yang terbaik dan selalu memberikan layanan yang luar biasa dalam hal produk dan layanan, selalu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia dan menciptakan desain yang unik dan kreatif baru untuk membawa ke depan industri kreatif di Indonesia.Adorable Project menyediakan pelanggan produk berkualitas tinggi daripada order jumlah tinggi tetapi kualitas rendah. Kepuasan pelanggan adalah tujuan Adorable Project.

B. KONTAK PERUSAHAANNama:Tn. Agus Budhi

E-mail:[email protected]

Situs Web:adorableproject.com

Pesan Instan: adorableindonesia256999b8

Nomor Ponsel:

Nomor Telpon:

Alamat:Jalan Raya Timur No 463Cimahi 40511, Jawa BaratIndonesia

PIN BB : 256999b8

C. LOGO PERUSAHAAN

D.

E. LOKASIAdorable project memiliki Kantor Pusat di Bandung tepatnya di JL Raya Timur, No. 463 40523.

BAB IUNDERSTANDING THE SUPPLY CHAIN AND E-TOM PREVIEWA. FLOWS IN A SUPPLY CHAIN

Dalam alur supply chain mereka, AP hanya menggunakan 3 tahap rantai pasok yaitu supplier, manufacture, dan customer. Pada tahap pertama alur yaitu supplier, AP menggunakan beberapa supplier pada produksinya yaitu salah satu supplier bahan sepatu di Jawa Barat dengan kualitas tinggi menurut perusahaan mereka, supplier textile di daerah Bandung yaitu PT. Tri Darmatex. Untuk supplier bahan kulit mereka menggunakan supplier dari salah satu toko di sentra kulit daerah Garut. Dan untuk pengepakan, mereka menggunakan salah satu perusahaan khusus packaging yang ada di daerah Bandung yaitu Packaging House. Selanjutnya, pada tahap manufacturer yaitu perusahaan AP sendiri, mereka langsung memproses bahan-bahan dari supplier menjadi produk jadi. Mereka menggunakan 100 pekerja yang mana 20 pekerja termasuk dalam pekerja yang terampil yang ada di Bandung. Untuk pendistribusian dan retailer tidak ada dalam tahapnya. Karena Adorable Project langsung menjual produknya sendiri kepada konsumennya.B. SUPPLY CHAIN STRATEGY OR DESIGN1. Location And Capacities of FacilitiesDalam proses pembuatannya, Adorable Project menggunakan sistem ready limited stock. Adorable Project memperbaharui model produk setiap 2 minggu sekali. Dengan pendayagunaan 100 pekerja dan 20 orang di antara mereka adalah yang terbaik dan juga terampil dalam seni sepatu pengrajin di Bandung. Kapasitas produksi dapat ditingkatkan berdasarkan permintaan konsumen karena hal tersebut.

2. Modes Of TransportationAdorable project menggunakan beberapa modes of transportation yaitu :1. Courrier of package2. Mobil Box3. PipelinePenjelasan lebih lengkap tentang modes of transportation akan dijelaskan pada BAB IV.3. Information SystemsPemanfaatan media elektronik didukung dengan software didalamnya agar informasi yang akan disampaikan penjual kepada pembeli dapat diterima dan dapat direalisasikan menjadi sebuah transaksi penjualan. Transaksi penjualan dengan memanfaatkan teknologi informasi dapat dilakukan secara offline atau online sehingga semua informasi produk dapat dinikmati semua pihak yang membutuhkan. Adorable project memiliki sebuah website online untuk mengintegrasikan pesanan konsumen ke perusahaan.

C.

D. PROCESS VIEW OF A SUPPLY CHAIN 1. PUSH OR PULL VIEW OF SUPPLY CHAIN

Adorable Project menggunakan Push Proses dalam supply chainnya. Push proses merupakan peramalan demand untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang berubah.

2. CYCLE VIEW OF SUPPLY CHAINSupply Chain pada Adorable Project dia hanya memerlukan dua buah cycle process yaituProcurement cycle danCustomer orders and manufacturing cycle. Hal ini karena, Adorable Project memperoleh komponen-komponen yang berasal dari supplier yang kemudian di proses oleh Adorable Project menjadi sebuah produk yang nantinya akan digunakan oleh konsumen. Dalam pendistribusian barang, Adorable Project tidak menggunakan distributor maupun retailer dalam menyalurkan barang produksinya, tetapi penyaluran barang hasil produksinya itu langsung ke customer berdasarkan permintaan customer. Berikut merupakan gambaran cycle view dari Adorable Project.

E. SUPPLY CHAIN MACRO PROCESSES IN A FIRM1. Customer Relationship Management Di Adorable Project, mereka hanya memiliki customer service dibeberapa area untuk menangani CRM di perusahaan mereka. Berikut customer service di beberapa area: Area Kota Bandung, Kab. Bandung dan Kota Cimahi Area Jakarta Pusat dan Jakarta Utara Area Jakarta Barat Area Jakarta Selatan Area Jakarta Timur Area Depok Area Bekasi Area Bogor Area Jawa Barat (Include Jatinangor) Area Banten (Include Tangerang & Tangerang Selatan) Area DI Yogyakarta Area Semarang Area Jawa Tengah Area Surabaya Area Jawa Timur Area Bali dan Nusa Tenggara Area Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu Area Sumatera Selatan, Lampung, Riau, Kep. Riau dan Kep. Bangka Belitung Area Kalimantan Area Sulawesi, Maluku dan Papua

2. Internal Supply Chain ManagementAdorable Project pada bidang ISCM sudah cukup baik, karena Adorable Project menyimpan dan menyebarkan berbagai jenis informasi penting antar pemegang kepentingan. Adorable Project memiliki koordinasi informasi yang baik. Namun semuanya dilakukan secara manual. Seharusnya di era digital ini, Adorable Project bisa memanfaatkan teknologi informasi yang ada contohnya menggunakan ERP untuk mengintegrasikan purchasing, logistic, manufacturing, marketing, packaging, dan skedul pengiriman. Dengan cara manual, mungkin saja banyak resiko yang muncul seperti adanya misscommunication, perkiraan (forecast) yang salah, adanya redudansi informasi, dan juga adanya kehilangan informasi.

3. Supplier Relationship ManagementDi Adorable Project, mereka memiliki hubungan yang baik dengan semua suppliernya. Karena ruang lingkup Adorable Project yang masih kecil dan masih bisa ditangani. Adorable project memiliki karyawan yang menangani khusus supplier secara langsung. Hal ini dapat meminimalisir permasalahan-permasalahan yang timbul dalam proses penyediaan bahan baku. Namun SRM ini juga masih dilakukan secara manual dalam pengontrolannya. Kembali lagi, seharusnya Adorable Project menggunakan teknologi dalam SRMnya untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang ada pada rantai supplier. Karena dilihat Adorable Project memiliki peluang yang besar untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif, Adorable Project patut memiliki SRM berbasis teknologi. Contohnya disini adanya e-SRM dimana semua informasi tersimpan atau terintegrasi pada sebuah database.4.

BAB IISTRATEGIC FIT

A. ANALIYZING STRATEGIC FITUntuk menganilisis apakah AP telah memiliki strategic fit atau tidak dalam perusahaannya, kami menganalisis satu persatu strategi yang ada di perusahaan AP apakah mereka menggunakan strategi Responsiveness atau Efficiency.1. Competitive StrategyDalam competitive strategy yang dimiliki oleh AP, mereka menggunakan strategi diferensisasi, AP berusaha untuk menjadi unik dalam industri sepanjang beberapa dimensi yang secara luas dihargai oleh pembeli. Disini dinyatakan bahwa AP selalu mengupdate model produk mereka setiap 2 minggu sekali dengan menyesuaikan keinginan pasar yang ada. Alat untuk diferensiasi adalah khas masing-masing industri. Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri, sistem pengiriman yang dijual, pendekatan pemasaran, dan berbagai faktor lain. Disini AP berfokus pada diferensiasi produk mereka. Dengan berfokus pada diferensiasi produk, mereka selalu mencari bagian unik dari produk mereka yang diharapkan oleh konsumen. Berkaitan dengan hal ini, AP dapat dikatakan bahwa strategi yang mereka gunakan dalam hal competitive strategy adalah Responsiveness.

2. Product Development StrategyKarena Adorable Project menerapkan strategi diferensiasi produk dengan cara mengupdate model setiap 2 minggu sekali, maka AP memiliki biaya lebih untuk product development tersebut. AP memiliki beberapa karyawan yang berfokus untuk mendesain model baru setiap 2 minggunya yang telah di sesuaikan dengan hasil riset pasar mereka. Dengan memiliki biaya tinggi untuk pengembangan produk sesuai keinginan pasar, maka dapat disimpulkan bahwa AP masih konsisten terhadap strategi Responsiveness.

3. Marketing and Sales StrategyUntuk hal Marketing and Sales Strategy, Adorable Project menggunakan webstore, social media (instagram,line,facebook,twitter), dan iklan-iklan online. Menurut salah satu karyawan yang kami wawancarai, penjualan dari marketing and sales strategy masih puas dengan hasil yang ada. Namun disini, kami melihat peluang yang belum mereka ambil adalah marketing and sales berbasis di mobile apps, karena dilihat sekarang banyak konsumen atau masyarakat yang menggunakan teknologi mobile seperti smartphone. Jika mereka mengambil peluang itu, mungkin saja pelanggan mereka akan bertambah dan ini akan memberikan competitive advantage untuk AP. Selain itu, kelebihan dengan peluang ini, perusahaan dapat mengelola data-data konsumen dengan lebih baik, karena mobile apps yang mengintegrasikan data-data tersebut. Dengan adanya integrasi tersebut, ini menjadi keuntungan yaitu AP dapat melakukan riset keinginan konsumen dengan pasar yang lebih luas dan mudah dalam pengumpulannya. Ditambah dengan mobile apps ini, AP dapat menyediakan layanan iklan pada mobile apps nya dan akan menambah pendapatan AP diluar dari penjualan produk. Dengan Marketing and Sales Strategy yang ada di AP sekarang, mereka masih berada disisi strategi Efficiency. Seharusnya, AP harus menerapkan strategi responsiveness untuk mendukung strategi diferensiasi produk mereka.

4. SUPPLY CHAIN STRATEGYDalam hal Supply Chain Strategy khususnya di Operation, AP melakukan procurement dengan memilih supplier yang memiliki kualitas tinggi. Dan juga mereka memilih karyawan (pengrajin) yang kinerjanya sangat baik. Hal ini mendukung strategi utama AP yaitu mementingkan kualitas daripada kuantitas (Responsiveness).Sementara itu dari segi distribusi, AP memiliki sebuah inventori yang bisa menjadi toko fisik di Cimahi. Hal ini dapat membantu penjualan untuk siapa saja karena AP menjadi berbasis offline dan online. Dari segi distribusi ini, kita menyimpulkan bahwa AP masih pada strategi Responsiveness.Dalam segi service, AP menyatakan bahwa mereka menyediakan layanan lebih bagi konsumen. Contohnya jika konsumen ingin membeli produk yang sudah out of stock, mereka bisa memesan terlebih dahulu kepada AP. Kemudian AP akan memprosesnya 2-3 minggu dan setelahnya akan di konfirmasikan langsung kepada konsumen via email terdaftar. Selain itu, AP menyediakan layanan returnable bagi konsumennya yang merasa tidak puas dengan produk yang diterimanya. Layanan ini akan diberikan selama 4-14 hari kerja terhitung tanggal penerimaan barang tersebut. Dari sisi service, kita menyimpulkan bahwa AP telah melakukan strategi Responsiveness.Dari ketiga sisi, dapat disimpulkan bahwa dalam supply chain strategy, AP tetap berada pada strategi Responsiveness.Dari ke 4 sisi strategy diatas, kami menyimpulkan bahwa dalam strategic fit, AP menunjukan kearah strategi Responsiveness. Karena kami masih melihat adanya strategi Efficiency yang secara tidak langsung telah mereka lakukan di sector marketing and sales. Jika mereka ingin benar-benar memiiki competitive advantage dengan cara Responsiveness maka mereka harus mendesain ulang strategi mereka agar menjadi strategi Responsiveness.

BAB IIISUPPLY CHAIN DRIVERS AND OBSTACLEA. FACILITIESFasilitas yang dimiliki Adorable Project yaitu customer service untuk melayani konsumen atau pelanggan yang ingin mencari produk. Selanjutnya, customer service memberikan tampilan dilayar kepada konsumen untuk memberikan kode dan detail produk yang ingin dicari. Setelah, konsumen memberikan data-data, customer service memasuki tempat penyimpanan produk, Adorable Project sendiri memiliki gudang untuk menyimpan produknya. Di gudang tersebut, penyimpanan sudah tersusun rapih dengan adanya tempat rak barang, dan sistem penyimpanan produk tersebut disusun berdasarkan abjad dan diberikan kode-kode sehingga customer service dengan mudah mencari barang yang diinginkan konsumen. Dari segi tata letak, Adorable Project sudah memberikan yang terbaik untuk konsumennya. Mulai dari memasuki area lokasi tersebut hingga ke ruang persediaan atau penyimanan produk, semuanya sudah tersusun rapih, dan tersedia ruang tunggu apabila konsumen sebelumnya belum mendapatkan apa yang diinginkan dan belum merasa puas.Dalam supply chain drivers ini, maka dapat disimpulkan mereka masih berfokus pada responsiveness priority (larger number of smaller facilities).

B. INVENTORYSistem inventori yang dimiliki oleh Adorable Project masih menimbulkan cost, artinya supply dan demand masih memiliki perbedaan. Menurut informasi yang telah kami dapatkan, selama dua minggu mereka berhasil menjual 70% dan sisanya masih tersimpan di gudang, itulah yang menyebabkan cost. Maka dari itu, perlu fokus yang lebih pada forecast demand untuk meminimalisir biaya cost inventori.Jika melihat dari core bisnis Adorable Project yaitu online store dapat disimpulkan bahwa tetap saja responsive diservicenya, karena bagaimanapun inventori bukan penilaian responsive tetapi waktu distribusi yang menjadi penilaian utama.

C. TRANSPORTATIONAdorable project menggunakan beberapa modes of transportation yaitu :1. Courrier of package2. Mobil Box3. PipelinePenjelasan lebih lengkap tentang modes of transportation akan dijelaskan pada BAB IV.

D. INFORMATIONPemanfaatan media elektronik didukung dengan software didalamnya agar informasi yang akan disampaikan penjual kepada pembeli dapat diterima dan dapat direalisasikan menjadi sebuah transaksi penjualan. Transaksi penjualan dengan memanfaatkan teknologi informasi dapat dilakukan secara offline atau online sehingga semua informasi produk dapat dinikmati semua pihak yang membutuhkan. Adorable project memiliki sebuah website online untuk mengintegrasikan pesanan konsumen ke perusahaan. Pembahasan selanjutnya tentang informasi akan dibahas pada BAB V.

E. SOURCINGSumber daya yang digunakan Adorable Project seperti: karet, tekstil, kardus, plastik, menurut data yang kami dapatkan mengatakan bahwa bahan tersebut memiliki kualitas yang cukup baik untuk menunjang kompetitif strategi Responsiveness.

F. PRICINGDalam segi harga yang ditawarkan oleh pihak Adorable Project cukup kompetitif, karena value yang diterima oleh konsumen setara dengan apa yang dikeluarkan dengan konsumen. Terlebih dari harga produk yang ditawarkan oleh AP terlalu murah, dilihat dari standar kualitas yang ditawarkan cukup baik. Dapat disimpulkan dalam pricing AP mendekati strategi Responsiveness.

BAB IVTRANSPORTATION IN THE SUPPLY CHAIN

A. TRANSPORTATION MODES1. Package CarrierPackage carrier yang digunakan akan tergantung oleh pihak package carrier, Adorable Project akan bekerjasama den beberapa Jasa Pengiriman Paket yang sepadan, agar meminimalisasi risiko antrian paket. Dengan menggunakan model transportasi ini, Adorable memperkecil risiko kesalahan pengiriman dan keterlambatan dengan melimpahkan kepada professional lain agar terjamin kualitasnya. Hal tersebut sudah relevan dengan strategi responsive mereka dalam menunjang keunggulan bersaing.2. PipelinePipa Bawah tanah ini berarti infrastruktur yang Adorable gunakan untuk mendeliver informasi kepada konsumen melalui Web-Store, dan pemanfaatan E-Commerce. Hal ini sangat lumrah dilakukan perusahaan Online Store yang ada selama ini, oleh karena itu model transportasi ini tidak bisa dijadikan indicator efisien/responsive dalam penilaian keunggulan bersaing perusahaan Online Store.

B. INVENTORY AGREGATIONAdorable memiliki produk yang Valuable, dan permintaan konsumen memenu target penjualan mereka, sehingga mereka berani menggunakan strategi persediaan besar agar memperkecil biaya transportasi perusahaan. Hal ini menunjukan Konsistensi Adorable dalam membangun sebuah produk yang berkualitas dan konsisten dalam strategi bersaing yang responsive.C. RISK MANAGEMENT IN TRANSPORTATIONDalam strategi transportasi suatu perusahaan, risiko adalah hal yang pasti ada, namun bagaimana sebuah perusahaan memanajemen risiko tersebut agar mampu meminimalisasi kerugian akibat risiko tersebut.Risiko yang timbul pada Adorable antara lain;1. Bencana AlamIni risiko yang tidak mungkin dihindari oleh semua model perusahaan. Fase yang terdampak dari bencana alam misalnya pada saat pendistribusian barang, kerusakan jaringan Internet dan keterlambatan supplier dalam memasok bahan baku Adorable Project. Pelatihan mitigasi bencana dalam penanganan masalah di atas harus dibiasakan agar mampu meminimalisasi kerugian.2. Keterlambatan Pasokan Bahan BakuCara terbaik dalam menanani permasalahan ini adalah dengan meningkatkan biaya persediaan agar proses pembelian dapat ditambah, tapi cara tersebut akan mengurangi konsistensi strategi bersaing Adorable yang fokus pada responsive.Maka dari itu, cara yang lebih baik adalah membangun SRM yang lebih baik dengan Supplier, tdak hanya satu tapi dengan beberapa supplier agar mampu melemahkan ketergantung terhadap ssatu supplier. Adorable memang memiliki beberapa pemasok dalam pemenuhan bahan baku nya, jadi Adorable sudah memenuhi strategi bersaing yang responsive.3. Antrian Pengiriman PaketCara yang dilakukan Adorable dalam memanajemen permasalahn ini adalah menjaliin kemitraan dengan beberapa perusahaan ekspedisi yang setara. Jadi, apabila terjadi antrian di salah satu proses pengiriman, Adorable bisa memindahlan order mereka ke perusahaan lain agar barang dapat terkirim sesuai jadwal ke konsumen.

BAB VINFORMATION SYSTEM SUPPLY CHAIN AND E-SCMSistem Informasi yang di pergunakan oleh AP yakni berbasis web. Dimana aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi ini hanya sekedar proses order pembelian. Namun website dari AP memiliki kekurangan seperti tidak terhubungnya semua proses pergudangan hasil produksi perusahaan dan pihak distributor yang berperan dalam pembelian bahan hasil produksi agar dapat terkoordinasi dengan baik dan sistematis. Contohnya pada detail produk yang tampil pada website AP, tidak dicantumkan jumlah stok tersedia. Jadi memungkinkan terjadinya ketidak sinkronan antara data yang diinginkan oleh konsumen dengan data real yang tersedia di gudang.Dalam Sistem Informasi perusahaan biasanya terdapat alat bantu sistem seperti Business Process Modelling Notation (BPMN). BPMN sendiri yaitu sebuah proses pemodelan bisnis dalam bentuk representasi grafis untuk menentukan proses bisnis perusahaan. Tujuan utama dari BPMN adalah menyediakan suatu notasi standar yang mudah dipahami oleh semua pemangku kepentingan bisnis. Dari pengamatan kami tentang Sistem Informasi yang dimiliki oleh AP sendiri, kami melihat bahwa AP tidak menerapkan BPMN dalam menerapkan proses bisnisnya. Sehingga AP masih melakukan kegiatan produksinya secara manual dan membutuhkan waktu yang kurang efisien. Alat bantu Sistem Informasi selanjutnya adalah Entity Relationship Diagram (ERD) yang merupakan suatu pemodelan basis data konseptual yang menggambarkan basis data kedalam bentuk entitas-entitas atau objek dan relasi yang terjadi diantara entitas yang ada.Selain itu, kami merekomendasikan agar Adorable merambah pasar Mobile, karena dari hasil survei yang melibatkan sekitar 1.200 responden di Indonesia sejak Januari sampai Maret 2015, Google mengungkap bahwa sekitar 67 persen para pemilik smartphone di Indonesia rupanya lebih memilih untuk menggunakan smartphone-nya sebagai alat untuk berbelanja online.Simon Kahn, CMO Google Asia Pacific, menambahkan, 67 persen pemilik smartphone di Indonesia berbelanja langsung lewat smartphone mereka dan juga terdapat pengaruh dari smartphone pada saat mereka berbelanja di toko. Maka cukup jelas bahwa bisnis di Indonesia perlu memiliki strategi pemasaran seluler. (http://www.seluler.id/2015 yang diakses tanggal 3 Oktober 2015 , 12.47 wib). Dengan adanya mobile apps ini juga, perusahaan dapat dengan mudah mengetahui informasi tentag konsumennya. Adorable Project sampai saat ini hanya memiliki webstore dan sosial media untuk mengetahui konsumennya dan penjualannya. Namun tetap saja, Adorable Project belum mengimplementasikan Supply Chain Management berbasis web yang mengintegrasikan antar manufaktur, admin penjualan dan distributor pada aktivitas outbond logistics. Jadi masih banyak resiko yang bisa terjadi karena AP masih melakukannya dengan manual, contohnya tidak sesuainya informasi perusahaan dengan supplier atau konsumen, hilangnya informasi, da nadanya redudansi informasi.