laporan pbl #2 - blok 16 fk unsri - somatorom disorder
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
1/39
LAPORAN HASIL TUTORIALLAPORAN HASIL TUTORIALProblem Based Learning 2Problem Based Learning 2
BLOK 16BLOK 16
KELOMPOK1TUTOR: DR. YULI, SP.KK
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
2/39
Kelompok 1
Andre Saputra
Apriansyah
Teddy Wijaya Nur Dewi
Rani Apriani
Lidya PratiwiVeronica Yoseva
Cynthia Mutiara
Maria Ulfa
Teddy Wijaya
Deniz Mawarni
Ariyu jiwa
Novita Purnama
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
3/39
Skenario
Mrs. Cek Molek, a-30 year old house wife, was admitted to the emergencyroom in Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang with thecomplaints: dyspnea, palpitation, and epigastric pain. She thought that shegot a heart attack. She looked very anxious and sweating. These complaintsrecurrent 1-3 times monthly.
She was accompanied by her husband, Lanang Belagak, and he told that hiswife has been suffered these complaints since 2 years ago. At the beginning,her complaints rather infrequent and then increased from time to time. Shehad been consulted with many doctors, starting from General Practitioners inPuskesmas to internist (specialists of internal medicine). Almost all ofmedical examination procedures had been performed to her, such as ECG,abdominal USGand stomach contrast X ray photos, thoracic X ray photos;complete blood, urine and feces laboratory examination with result in normal
limit. Although no pathological finding of all those examinations, she stillrepeat presented her physical symptoms, and request for more sophisticatedexamination,
Mrs. Cek Molek has been married since 4 years. They love each other andalready have a three-year old son.
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
4/39
Skenario Informasi Tambahan
The Result from Physiciatric interview is as follow:
Mrs. Cek Molek, about 2 years ago, visited her neighbor who died because of acute cardiac attack. She got the information about thesymptoms of cardiac du=isease, i.e.: frequent palpitations, chest orepigastric pain and discomfort feeling.
Several days later, she thought that if she died she would leave herlittle son alone and worried that none would take care of him. The badthoughts continued, that if she died her little son would get stepmother. Sometimes she aware that the bad thoughts were useless. Butshe couldnt stop it. Those bad thoughts made her depressed and veryanxious and cause palpitation. When she aware that her heart beatwas increasing, she felt epigastric pain.
Her premorbid personality characterized by: over-concern withphysical attractiveness so her appearance and behavior makes hereasily to get attention, continuing seeking for appreciation by others,and emotional labile (histrionic personality).
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
5/39
Klarifikasi Istilah
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
6/39
Klarifikasi Istilah
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
7/39
Identifikasi Masalah
1. Mrs. Cek Molek dating ke ER RSMH dengan keluhan dyspnea, palpitation
dan epigastric pain yang berulang, 1 3 kali/bulan
2. Dia berpikir, ia mengalami serangan jantung.
3. Dia terlihat cemas dan berkeringat.
4. Menurutnya suaminya :keluhan ini sejak 2 tahun yang lalu
pada awaknya infrekuen dan kemudian meningkat dari waktu ke waktu.
5. Dia telah berkonsultasi ke banyak dokter mulai dari dokter umum samapai
dokter spesialis penyakit dalam dan hamper semua pemeriksaan dalam
batasan normal.
6. Mrs. Cek Molek telah menikah sejak 4 tahun yang lalu dan memiliki 1 orang
anak (3 tahun).
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
8/39
Analisis Permasalahan
1. Apakah yang dimaksud dengan kepribadian histrionik ( karakteristik,
psikodinamik dan komorbid)?
2. Bagaimana hubungan antara tetangganya meninggal akibat serangan
jantung dengan perubahan psikologis yang dialamimya?
3. Bagaimana hubungan stres dengan keluhan fisik yang dialami (dyspnea,
palpitation dan epigastric pain)
4. Bagaimana penegakan diagnosis Mrs. Cek Molek?
5. Apa saja Diagnosis Banding dalam kasus ini?
6. Apa Diagnosis Kerjanya?
7. Bagaimana penatalaksanaan pada pasien dalam kasus ini?
8. Bagaimana prognosis dan komplikasinya?
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
9/39
Hi otesis
Mrs. Cek Molek, 30 tahun, mengalami gangguansomatoform.
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
10/39
Keran ka Konse
PremorbidHistrionik
Pikiran-pikiran buruk
Depressed-very anxious
dyspnea, palpitation danepigastric pain
Berulang danmeningkat
Perasaan terkenaserangan jantung
UGDHasil px. normal
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
11/39
Sintesis >>
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
12/39
Ke ribadian Histrionik
A. Karakteristik (PPDGJ III)
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a) Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self-dramatization), sepertibersandiwara (theatricality), yang dibesar-besarkan (exaggerated);
b) Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau olehkeadaan;
c) Keadaan afektif yang dangkal dan labil;
d) Terus-menerus mencari kegairahan (excitement), penghargaan(appreciation) dari orang lain, dan aktivitas dimana pasien menjadipusat perhatian;
e) Penampilan atau perilaku merangsang (seductive) yang tidakmemadai;
f) Terlalu peduli dengan daya tarik fisik.
Untuk diagnosis dibutuhkanpaling sedikit 3dari diatas.
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
13/39
Ke ribadian Histrionik
B. Psikodinamika Gangguan KepribadianHistrionik
Penderita gangguan ini, ketika masa kanak mengalami hubungan
dengan orang tua yang tidak harmonis sehingga kehilangan rasacinta. Lalu untuk mempertahankan ketakutan akan kehilanganyang sangat, dia bereaksi secara dramatis.
Para ahli sosiobudaya menganggap bahwa kesombongan,
dramatisasi, dan egosentrisnya merupakan pembesaran dari sifatkewanitaannya.
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
14/39
Ke ribadian Histrionik
C. Komorbid
Gangguan kepribadian ini mempunyai resiko untukterkena major depression, somatization disorder, danconversion disorder.
Sering terjadi bersamaan dengan gangguankepribadian narcistik, antisosial, dependen.
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
15/39
Tetangga Meninggal dan Perubahan Psikis
Premorbid personality, gangguan kepribadian
histrionik- emosi labil-sugestif, mudah dipengaruhi-suka mendapat perhatian dariorang lain
Faktor pencetus,stressor
Tetangganyameninggal akibatacute cardiac
attack
Timbul pikiran-pikiran
buruk(konflik dalam diri
sendiri)Penderita sangat merasakan
penyakit orang lain & secara tidaksadar diidentifikasi pada dirinya
Timbul anxietas &
depresi
Defense mekanisme daritubuh
Gagal atau berhasil tapi defense mekanisme tampakdominan dalam tingkah laku, tampak sebagai konflik
yang terus tak terselesaikan
timbul sebagai gejalaneurotik
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
16/39
Stress dan S m toms
Stres adalah suatu respon tubuh yang tidak spesifikterhadap aksi atau tuntutan atasnya.
Stres merupakan respon automatik tubuh (adaptif) padasetiap perlakuan yang menimbulkan perubahan fisis atauemosi yang bertujuan untuk mempertahankan kondisifisis yang optimal suatu organisme.
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
17/39
Stress dan Symptoms
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
18/39
Stress dan Symptoms
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
19/39
Penegakan Diagnosis
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
20/39
DD/
Dilihat dari gejala-gejala khas untuk tiap gangguan di atas, yang palingmendekati pada kasus yaitu
disfungsi otonomik somatoform F45.30 jantung & systemkardiovaskuler
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
21/39
DK/
Gangguan Somatoform
Suatu kelompok gangguan yang memiliki gejalafisik dimana tidak dapat ditemukan penjelasanmedis yang adekuat.
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
22/39
E idemiolo i
Penyakit ini sering didapatkan, berkisar antara 2-20 dari1000 penduduk. Lebih banyak pada wanita. Pasien padaumumnya mempunyai riwayat keluhan fisik yang banyak.
Biasanya dimulai sebelum berumur 30 tahun.
Sebelumnya pasien telah banyak mendapat diagnosis,makan banyak obat, dan banyak menderita alergi.
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
23/39
Etiolo i
Faktor genetik dan lingkungan pada subtipe gangguansomatisasi
Alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan, intoksikasiobat, dll.
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
24/39
Kriteria Dia nosis
Kriteria Diagnostik Berdasarkan PPDGJ III:
Ciri utama gangguan ini adalah adanya keluhan-keluhan gejala fisikyang berulang-ulang disertai dengan permintaan pemeriksaan medik,meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan juga sudahdijelaskan oleh dokternya bahwa tidak ditemukan kelainan yangmenjadi dasar keluhannya
Penderita juga menolak dan menyangkal untuk membahaskemungkinan kaitan antara keluhan fisik dengan problem ataukonflik dalam kehidupannya, bahkan meskipun didapatkan gejala-gejala anxietas dan depresi.
Tidak adanya saling pengertian antara dokter dan pasien mengenaikemungkinan penyebab keluhan-keluhannya menimbulkan frustasidan kekecewaan pada kedua belah pihak.
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
25/39
Gan uan Somatoform
1. Gangguan somatisasi(F45.0)
2. Gangguan somatoform tidak terinci
(F45.1)3. Gangguan hipokondrik
(F45.2)
4. Disfungsi otonomik somatoform
(F45.3)5. Gangguan nyeri somatoform menetap
(F45.4)
6. Gangguan somatoform lainnya(F45.8)
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
26/39
Disfungsi Otonomik Somatoform [F 45.3]
Diagnosis pasti membutuhkan semua hal berikut:
Adanya gejala-gejala bankitan otonomik, seperti palpitasi, berkeringat,tremor, muka panas/ flushing, yang menetap dan mengganggu
Gejala subjektif tambahan mengacu pada sistem atau organ tertentu(gejala tidak khas)
Preokupasi dengan dan penderitaan (disteress) mengenai kemungkinanadanya gangguan yang serius (sering tidak begitu khas) dari sistem atauorgan tertentu, yang tidak terpengaruh oleh hasil pemeriksaan berulang,maupun penjelasan-penjelasan dari para dokter
Tidak terbukti adanya gangguan yang cukup berarti pada struktur/fungsidari sistem atau organ yang dimaksud
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
27/39
Karakter kelima
F45.30 = Jantung dan sistem kardiovaskular
F45.31 = Saluran pencernaan bagian atas
F45.32 = Saluran pencernaan bagian bawah
F45.33 = Sistem pernapasan
F45.34 = Sistem genito-urinaria
F45.38 = Sistem atau organ lainnya
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
28/39
Gangguan Somatoform Spesifik DSM-IV
1. Gangguan Somatisasi
2. Gangguan Konversi
3. Hipokondriasis
4. Gangguan Dismorfik Tubuh
5. Gangguan Nyeri
6. Gangguan Somatoform yang Tidak Digolongkan
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
29/39
Kriteria Diagnostik Gangguan Somatisasi
Riwayat banyak keluhan fisik yang dimulai sebelum usia 30 tahunyang terjadi selama periode beberapa tahun dan membutuhkanterapi, yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial,pekerjaan, atau fungsi penting lain.
Tiap kriteria berikut ini harus ditemukan, dengan gejala individualyang terjadi pada sembarang waktu selama perjalanan gangguan:
Empat gejala nyeri
Dua gejala gastrointestinal
Satu gejala seksual
Satu gejala pseudoneurologis
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
30/39
Kriteria Diagnostik Gangguan Somatisasi
Salah satu (1)atau (2): Setelah penelitian yang diperlukan, tiap gejala dalam kriteria B
tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh sebuah kondisi medisumum yang dikenal atau efek langsung dan suatu zat (misalnyaefek cedera, medikasi, obat, atau alkohol)
Jika terdapat kondisi medis umum, keluhan fisik atau gangguansosial atau pekerjaan yang ditimbulkannya adalah melebihi apayang diperkirakan dan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atautemuan laboratorium.
Gejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (sepertigangguan buatan atau pura-pura).
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
31/39
Penatalaksanaan
Pendekatan bio-psiko-sosio-spiritual Obat-obat psikofarmako; untuk kelaian medis yang ditemukan +
simptomatis
Olahraga , makan , tidur, hobby secara teratur
Psikoterapi hubungan baik, beri kesempatan mengutarakan
konfliknya daari hatinya. Melakukan re-edukasi meluruskan pendapat-pendapat pasien yang
salah, member keyakinan pengertian tentang sebab-sebabpenyakitnya.
Menekankan kembali komitmen agama dan pengamalannya
Pengobatan pendukung perbaiki kondisi sosial ekonomi,kebutuhan RT dan pekerjaan, menolong menunkukkan jalan keluar(saran).
Meningkatkan kemampuan penyesuaian diri dengan likungan.
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
32/39
Skema Penatalaksanaangg.
psikosomatik
Gejalafisik
Terapi
farmakologik1 mggu
Sembuh
Ya Tidak
Followup
Rujuk
Gejala psikiatri
Gejala
cemas
Gejala
depresi
Anxiolytics
psikoterapi
Antidpresi
psikoterapi
Tenang
1 bln
ya tidak
tappering off
lanjutkansikotera i
Rujuk
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
33/39
Medikamentosa
Anxiolytics Benzodiazepin
Diazepam (10-30 mg/hari, 2-3x sehari)Lorazepam (2-3x sehari)
Aprazolam (3x0,25-0,5 mg/hari)
Non-BenzodiazepinSulpirid (100-200 mg/hari)Buspiron (15-30 mg/hari)
Antidepressant
SSRI Sertralin, Paroksetin, Fluoksetin, Fluvoksamin Trisiklik Fenotiazine RIMA (Reversible Inhibitor y Monoamin Oxidase)
Moklobemid
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
34/39
Psikotera i su ortif
Psikoterapi merupakan cara pengobatan terhadap gangguan mentalemosional dengan mengubah pola pikiran, perasaan, perilaku agarterjadi keseimbangan dalam diri individu tersebut.
Tujuan: Menguatkan daya tahan mental yang telah dimilikinya
Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yanglebih baik untuk mempertahankan fungsi kontrol diri
Meningkatkan kemampuan adaptasi dengan lingkungan.
Indikasi : Semua gangguan jiwa
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
35/39
Psikotera i su ortif
1. Ventilasi ; memberi kesempatan selus-luasnya pada pasien untuk mengemukakan isi
hatinya agar ia merasa lega dan keluhanya akan berkutrang. sikap terapis ; pendengar yang baik dan penuh perhatian topik pembicaraan ; permasalahan yang jadi stress utama
6. Persuasi menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala penyakitnya yang
timbul akibat cara berpikir,perasaan , sikap terhadap masalah yangdihadapinya.
Terapist: membangun,ubah, kuatkan impuls tertentu yang masuk akal dansesuai hati nurani. Serta jelaskan pada pasien bahwa gejalanya akan hilang
-Topik ; Ide dan kebiasaan pasien yang mengarah pada terjadinya gejala.
11. Psikoterapi meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup mengatasi
masalah yang dihadapinya. therapist; yakinkan secara tegas dan tunjukan hal yang telah dicapai pasien topic ; pengalaman pasien yang berhasil nyata
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
36/39
Psikotera i su ortif
4. Sugestif menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejala-gejala akan hilng.
terapis; yakinkan tegas bahwa gejla akan hilang
-topik; gejala-gejala bukan karena kerusakan organic /fisik,
10. Bimbingan nasehat yang penuh wibawa dan penertian
terapis; nasehat
-topik; cara hubungan antar manusia , cara komunikasi, cara bekerja danbelajar yang baik
16. Penyuluhan dan Konseling
bantu pasien mengerti dirinya sendiri secara baik agar ia dapatmenyelesaikan masalahnya dan menyesuaikan diri
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
37/39
Pro nosis
Pada kasus, berdasarkan diagnosis multiaksial :
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
38/39
Skenario
-
8/14/2019 Laporan PBL #2 - Blok 16 FK UNSRI - Somatorom Disorder
39/39
Skenario