laporan praktikum teknologi green house dan hidroponikpenanaman kailan pada green house menggunakan...

25
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIK PENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft) Oleh : 1. Bayu Wicaksana F14110003 2. Stevanus Andika Putra F14110014 3. Bukhari F14110024 4. Jaka Permana N F14110031 5. Reza Fahrizal Fahmi F14110039 6. Mordiati Ugik Farista F14110049 7. Saephul Rohman F14110050 8. Mohammad Zahwan F14110077 9. Yusuf Faizhal F14110085 10. Muhammad Fajar nur Iman F14110087 11. Andrie Priandri F14110090 12. Yaya Hidayat F14110092 13. Muhammad Muzakir F14110110 14. Muhammad Akmal F14110113 15. Muhammad Rizky A F14110123 16. M Hakim Nur Huda F14110132 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014

Upload: rosari-prabawati

Post on 26-Dec-2015

145 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pertanian merupakan salah satu sektor yang penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia.Budidaya tanaman secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan budidaya secara konvensional, yaitu pertumbuhan tanaman dapat di kontrol.Kailan merupakan salah satu sayuran yang popular di Indonesia. Kailan mempunyai rasa yang khas dan enak. Tanaman ini merupakan sumber makanan yang bergizi dan banyak mengandung vitamin serta mineral. Sistem rakit apung atau Floating Hidroponic System (FHS) memiliki keuntungan yaitu dapat mengontrol asupan nutrisi untuk tanaman dengan menempatkannya pada bak berisi larutan nutrisi.

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIK

PENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE DENGAN

MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

Oleh :

1. Bayu Wicaksana F14110003

2. Stevanus Andika Putra F14110014

3. Bukhari F14110024

4. Jaka Permana N F14110031

5. Reza Fahrizal Fahmi F14110039

6. Mordiati Ugik Farista F14110049

7. Saephul Rohman F14110050

8. Mohammad Zahwan F14110077

9. Yusuf Faizhal F14110085

10. Muhammad Fajar nur Iman F14110087

11. Andrie Priandri F14110090

12. Yaya Hidayat F14110092

13. Muhammad Muzakir F14110110

14. Muhammad Akmal F14110113

15. Muhammad Rizky A F14110123

16. M Hakim Nur Huda F14110132

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pertanian merupakan salah satu sektor yang penting bagi kehidupan

masyarakat Indonesia. Sektor ini berperan sebagai penunjang ketersediaan pangan

bagi rakyatnya. Seiring dengan perkembangan teknologi, sektor pertanian juga

ikut mengalami perkembangan. Salah satu perkembangannya adalah

pengembangan pola cocok tanam tanpa media tanah. Pola cocok tanam ini dikenal

dengan nama hidroponik. Hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan

ponos yang berarti daya. Dengan demikian hidroponik dapat diartikan sebagai

proses memberdayakan air. Pola cocok tanam sistem hidroponik merupakan pola

cocok tanam yang memberdayakan air sebagai dasar pembangunan tubuh

tanaman dan berperan dalam proses fisiologi tanaman. Tumbuhan yang biasa

ditanam secara hidroponik adalah sayuran dan buah-buahan yang berumur pendek

seperti caisim, kailan, selada, bayam, tomat, paprika, mentimun, dan lain-lain.

Budidaya tanaman secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan

dibandingkan dengan budidaya secara konvensional, yaitu pertumbuhan tanaman

dapat di kontrol, tanaman dapat berproduksi dengan kualitas dan kuantitas yang

tinggi, tanaman jarang terserang hama penyakit karena terlindungi, pemberian air

irigasi dan larutan hara lebih efisien dan efektif, dapat diusahakan terus menerus

tanpa tergantung oleh musim, dan dapat diterapkan pada lahan yang sempit

(Susila, 2013). Kailan merupakan salah satu sayuran yang popular di Indonesia.

Kailan mempunyai rasa yang khas dan enak. Tanaman ini merupakan sumber

makanan yang bergizi dan banyak mengandung vitamin serta mineral. Selain itu

kalian segar mengandung air, protein, lemak, kalsium dan vitamin A. Namun

tanaman ini rentan terhadap penyakit soft rot pada daerah tropis yang disebabkan

oleh Erwinia carotovora dan hama Plutella xylostella (diamond-back moth) serta

kutu daun. Salah satu cara untuk menghadapi kendala budidaya kailan adalah

dengan menggunakan metode hidroponik sistem rakit apung.

Sistem rakit apung atau Floating Hidroponic System (FHS) yaitu budidaya

tanaman dengan cara menempatkan tanaman pada styrofoam yang mengapung di

atas permukaan larutan nutrisi dalam suatu bak, sehingga akar-akar tanaman

terendam dan dapat menyerap nutrisi dan air. Batang tanaman dijepitkan pada

lubang styrofoam yang dipersiapkan lebih dahulu. Karakteristik sistem ini antara

lain adalah terisolasinya lingkungan perakaran, sehingga fluktuasi suhu larutan

nutrisi tergolong rendah. Fluktuasi suhu larutan nutrisi dalam sistem ini

dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar, umur tanaman, dan kedalaman

Larutan nutrisi. Larutan nutrisi dapat didaur ulang sesudah dievaluasi kepekatan

larutannya kurang lebih setiap minggu.

Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari tatacara budidaya kailan

menggunakan metode hidroponik sistem rakit apung dengan memperhatikan

beberapa parameter pertumbuhan, yaitu jumlah daun, tinggi tanaman, nilai EC,

dan pH pada larutan nutrisi.

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum Teknologi Greenhouse dan Hidroponik dilaksanakan setiap

hari Selasa pukul 07.00 – 10.00 WIB di Laboratorium greenhouse dan hidroponik

Lapang Siswadhi Soepardjo, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas

Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pengamatan dilakukan setiap hari

sejak 17 November sampai dengan 6 Desember 2014.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:

1. Nutrisi

2. Tangki Nutrisi

3. Bak penampungan

4. Alat ukur Electrical Conductivity (EC) dan PH

5. Penggaris

6. Gelas ukur

7. Ember/Bak distibusi campuran nutrisi dengan air

8. Tabel pengamatan

9. Alat tulis

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:

1. Benih kailan

2. Rockwool

3. Air

4. Nutrisi A & B

Metode Praktikum

1. Bawa tanaman yang disemai dan siap pindah tanam ke tempat budidaya

2. Cabut tanaman sampai akar dari baki semai dengan tangan. Akar yang

sangat panjang diusahakanagar tidak ada yang putus

3. Bungkus hipokotil, bagian antara kotil di atas dengan pangkal akar sampai

batang dengan sepotong rockwool yang sudah dibasahi dengan air pada

sistem hidroponik Rakit Apung (floating raft)

4. Buat lubang tanam pada styrofoam untuk sistem hidroponik Rakit Apung

(floating raft)

5. Letakkan tanaman ke dalam lubang tanam pada styrofoam dengan akar

terurai bebas di bawah helaian pada sistem hidroponik Rakit Apung

(floating raft).

6. Setiap media styrofoam disediakan empat sampel tanaman yang sama.

7. Setiap media tanam diberikan perlakuan sama pada nilai PH dan nilai EC

8. PH yang digunakan adalah 7 sedangkan nilai EC yang digunakan berkisar

antara 13.00-15.00

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

9. Pada tanaman kailan ini dilakukan pendinginan pada pengakaran.

10. Penambahan nutrisi A dan B serta air ke tanaman di atur mulai dari pukul

07.00 – 16.00 apabila kekurangan nutrisi.

11. Selama proses perawatan tanaman dilakukan pengukuran pada tinggi

tanaman, jumlah daun, nilai EC, dan nilai pH.

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Kailan (Brassica alboglabra)

Kailan atau Brassica alboglabra. Bentuknya yang mirip dengan

sawi/caisim atau kembang kol atau biasa disebut dengan sawi cina. Berasal dari

Mediterania Timur dan merupakan bahan makanan utama sejak 4000 tahun lalu.

Meskipun di Indonesia kailan tergolong jenis sayuran baru, dan termasuk sayuran

daun yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Daunnya panjang dan melebar seperti

caisim. Sedangkan warna daun dan batangnya mirip dengan kembang kol. Kailan

merupakan sayuran dataran tinggi yang dapat tumbuh sepanjang tahun, semusim

atau berumur pendek, tumbuh baik pada suhu udara 15-25 0C dan pada ketinggian

300-1900 meter di atas permukaan laut (dpl). Kailan sebaiknya ditanam pada

akhir musim hujan antara bulan Maret sampai bulan April. Pagi atau sore hari

adalah waktu yang tepat untuk penanaman dari bibit ke lapang. Kailan

menghendaki keadaan tanah yang gembur dan subur dengan pH 5,5-6,5. Kailan

mulai dipanen umur 25 hari setelah tanam, tingginya berkisar 35-45 cm

(www.cherryfarms.co.uk/kailan.html.). Adapun pemanenan dilakukan dengan

cara dicabut.

Larutan Hara

Larutan hara untuk sistem hidroponik adalah larutan yang mengandung

ion anorganik terbentuk dari garam terlarut yang merupakan elemen terpenting

bagi pertumbuhan tanaman. Larutan hidroponik standar yang biasa digunakan

adalah larutan AB mix yang terdiri dari stok A (berisi larutan hara A)

mengandung KNO3, Ca(NO3)2, NH4NO3 dan FeEDTA, stok B (berisi larutan

hara stok B) mengandung KNO3, K2SO4, KH2PO4, MgSO4, MnSO4, CuSO4,

ZnEDTA, H3BO3 dan NH4-M0O4 dan asam dengan jumlah 15-20 % dari total

larutan stok A dan B (Resh 2004). Toshiki (2012) mengemukakan bahwa larutan

hara menjadi salah satu faktor yang penting bagi produksi dan kualitas tanaman

secara hidroponik. Tanaman memerlukan sejumlah besar unsur makro (N, P, K,

Ca, Mg, dan S) dan juga memerlukan sejumlah kecil unsur mikro (Cl, Fe, B, Mn,

Zn, Cu, Ni dan Mo). Unsur makro dan mikro tersebut terkandung di dalam larutan

hidroponik standar (AB mix).

Parks dan Murray (2011) menyatakan konsentrasi yang terkandung dalam

larutan hara perlu diperhatikan dengan menggunakan konduktivitas listrik (EC)

yang tepat. Nilai EC yang digunakan pada sayuran daun berkisar 1.5-2.5 mS/cm.

Kelebihan nilai EC menyebabkan toksisitas dan plasmolisis sel-sel tanaman.

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

Sistem Hidroponik

Hidroponik dapat didefinisikan sebagai sistem budidaya tanaman dengan

menggunakan media selain tanah, tetapi menggunakan media bersifat inert seperti

kerikil, pasir, gambut, vermikulit, rockwoll, perlite, batu apung atau serbuk

gergaji dan ditambahkan larutan hara yang berisi seluruh unsur yang diperlukan

bagi pertumbuhan tanaman (Resh 2004).

Media tanam yang digunakan untuk sistem hidroponik harus terhindar dari

bakteri, racun, jamur, dan virus yang dapat menjadi penyebab patogen tanaman.

Terdapat dua jenis media tanam hidroponik yaitu media tanam bahan organik

terdiri dari: arang sekam, serbuk kayu, gambut, batang pakis, dan sabut kelapa.

Media tanam bahan anorganik terdiri dari: pasir, kerikil, batu apung, pecahan

batu, perlit, dan zeolit. Pemilihan media tanam yang baik sesuai dengan metode

hidroponik yang akan digunakan dapat memberikan pertumbuhan tanaman yang

optimal (Resh 2004).

Fertigasi merupakan sistem irigasi bersamaan dengan pemberian hara yang

umum digunakan pada sistem budidaya secara hidroponik. Aplikasi fertigasi dapat

dilakukan dengan menggunakan pupuk baik dalam bentuk pupuk padat yang

dilarutkan dalam air maupun pupuk cair yang dicampurkandalam air irigasi.Untuk

dapat memenuhi kebutuhan pupuk bagi tanaman perlu diketahui kebutuhan pupuk

optimal tanaman pada setiap tahap pertumbuhan untuk memperoleh kualitas

tanaman yang baik (Hermantoro 2003).

Nitrogen

Sumber nitrogen untuk tanaman adalah gas N2 di udara yang menempati

78% dari kandungan gas atmosfer. Nitrogen dalam bentuk unsur tidak dapat

digunakan oleh tanaman. Nitrogen harus diubah menjadi bentuk nitrat (NO3-) dan

amonium (NH4+) melalui proses-proses tertentu. Pengadaan nitrogen di dalam

tanah terjadi melalui proses mineralisasi N dari bahan organik dan immobilisasi,

fiksasi N dari udara oleh mikroorganisme, melalui hujan dan bentuk-bentuk

presipitasi lain, serta pemupukan.

Ketersediaan nitrogen berarti nitrogen harus berada dalam bentuk siap

diabsorpsi tanaman , selain itu nitrogen berada di sekitar perakaran, dan berada di

lingkungan yang baik bagi proses absorpsi tanaman (Tisdale et al., 1999). Jumlah

nitrogen N (NO3- dan NH4+) dalam larutan tanah dipengaruhi oleh dari sifat

perakaran tanaman, kehilangan N melalui penguapan dan faktor-faktor yang

mempengaruhi proses penguapan, selain itu adanya pergerakan vertikal dan

pencucian NO2-, serta ada tidaknya sisa-sisa tanaman yang dapat

mengimobilisasikan nitrogen (Tisdale et al., 1999).

Fosfor

Fosfor merupakan unsur hara kedua yang penting bagi tanaman setelah

nitrogen. Fosfor umunya diserap tanaman sebgai orto-fosfat primer (H2PO4-) atau

bentuk sekunder (HPO42). Fosfor kadarnya di dalam tanaman lebih rendah dari N,

K, dan Ca. Hal ini disebabkan retensi yang tinggi terhadap unsur P di dalam tanah

menyebabkan konsentrasinya di dalam larutan tanah cepat sekali berkurang

(Leiwakabessy et al., 2003). Tanaman memerlukan P pada semua tingkat

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

pertumbuhan terutama pada awal pertumbuhan dan pembungaan (Rubatzky dan

Yamaguchi, 1999). Apabila terjadi kekurangan P akibat retensi di dalam tanah,

tanaman akan menunjukkan gejala di dalam jaringan yang tua terlebih dahulu

baru diangkut ke bagian-bagian meristem atau jaringan yang lebih muda (Tisdale

et al., 1999). Peranan fosfor (P) menurut Rismunandar (1990) dalam tanaman

digunakan dalam pembentukan protein terutama dalam transfer metabolik ATP,

ADP, fotosintesis dan respirasi, serta termasuk komponen dari fosfolipid, selain

itu, peranan fosfor lainnya dalam pembentukan akar, mempercepat matangnya

buah, dan memperkuat tubuh tanaman.

Kalium

Kalium merupakan unsur hara paling dibutuhkan tanaman setelah nitrogen

dan fosfor. Kalium diabsorpsi oleh tanaman dalam bentuk ion K+, dan

dijumlahkan dalam berbagai kadar di dalam tanah. Bentuk dapat ditukar atau

bentuk tersedia bagi tanaman biasanya dalam bentuk pupuk K yang larut dalam

air, seperti KCl, K2SO4, KNO3, K-Mg-Sulfat dan pupuk-pupuk majemuk.

Kalium yang cukup dalam tanaman menghasilkan bahan terlarut buah tinggi

Rubatzky dan Yamaguchi (1999), sangat berpengaruh besar terhadap proses

fisiologi tanaman (Sutandi dan Leiwakabessy, 2004). Kekurangan K pada

tanaman maka yang akan terjadi adalah terjadi translokasi K dari bagian-bagian

tua ke bagian-bagian yang muda atau dari bagian bawah bergerak ke bagian ujung

tanaman (Tisdale et al., 1999). Unsur kalium memegang peranan relatif banyak

dalam kehidupan tanaman, transportasi unsur hara dari akar ke daun, maupun

dalam proses kerja berbagai enzim pertumbuhan (Masdar, 2003).

Tanah-tanah di daerah tropik basah termasuk Indonesia umumnya

mempunyai kandungan K sangat rendah. Kalium tanah berasal dari dekomposisi

mineral primer, yang ketersediaannya kecil. Berdasarkan ketersediaannya bagi

tanaman K-tanah dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu K tidak dapat

dipertukarkan (non-exchangeable), yaitu K-mineral yang pelepasannya lambat

dan K-difiksasi oleh mineral tipe liat 2 : 1 seperti vermikulit, mineral intergrade,

illit (hidus mika) dan khlorit biasanya lebih aktif dan lebih cepat dilepaskan,

sedangkan K dapat dipertukarkan (exchangeable) yaitu bentuk K tersedia dan

merupakan bentuk yang labil yang cepat tersedia (readily available) serta ada

yang lambat tersedia (relatif tersedia), dan bentuk terakhir yaitu K-larutan,

tanaman menyerap k dalam bentuk larutan.

Faktor-faktor yan mempengaruhi ketersediaan K bagi tanaman antara lain

faktor tanah seperti jenis mineral liat, Kapasitas Tukar Kation (KTK), jumlah

Kdapat dipertukarkan, kapasitas untuk fiksasi K, K-lapisan bawah dan kedalaman

perakaran, kelembaban tanah, aerasi, suhu tanah, reaksi tanah, pengaruh Kalsium

dan Magnesium, pengaruh unsur lain dan pengaruh pengolahan tanah. Sedangkan

faktor tanaman yang mempengaruhi ketersediaan K , antara lain kapasitas tukar

kation akar, sistem perakaran, varietas atau hibrida, populasi tanaman dan jarak

tanam, tingkat produksi, faktor waktu, dan konsumsi mewah atau pengambilan K

melampaui kebutuhan tanpa penambahan produksi.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

a. Perkembangan Tanaman Pada Minggu ke-1

Tabel 1 pertumbuhan Jumlah Daun

Jumlah daun Hari

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4

2 2 2.5 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4

3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4

4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4

5 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4

6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3

7 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4

8 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4

9 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4

10 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4

11 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4

12 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3

13 2 2.5 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4

14 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3

15 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4

16 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4

17 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4

18 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4

19 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

rata2 2.1 2.15 2.15 2.15 2.8 2.75 2.75 3.05 3 3.1 4 3.8

Tabel 2 pH Pada Larutan Nutrisi

PH Hari

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 7.70 7.70 7.76 7.40 6.90 7.73 7.73 7.84 7.76

2 7.74 7.74 7.65 7.37 7.00 7.76 7.73 7.76 7.80

3 7.73 7.75 7.66 7.30 7.10 7.60 7.74 7.74 7.81

4 7.76 7.82 7.64 7.30 7.20 6.98 7.72 7.74 7.79

5 7.74 7.84 7.68 7.30 7.25 7.40 7.73 7.82 7.76

6 7.74 7.75 7.70 7.30 7.28 7.50 7.75 7.857.79 7.79

7 7.72 7.78 7.74 7.29 7.35 7.50 7.60 7.82 7.76

8 7.72 7.79 7.78 7.31 7.36 7.57 7.58 7.87 7.79

9 7.71 7.82 7.77 7.24 7.33 7.51 7.58 7.73 7.72

rata-rata 7.73 7.78 7.71 7.31 7.20 7.51 7.68 7.79 7.78

Table 3 EC

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

EC Hari

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 1421 1300 1422 1337 1381 1074 1022 1291 1224 1367 1451

2 1401 1335 1267 1368 1376 1136 1000 1391 1228 1332 1470

3 1309 1308 1292 1366 1383 1123 1140 1393 1222 1316 1476

4 1232 1277 1308 1367 1392 1105 1110 1401 1382 1360 1477

5 1350 1267 1335 1388 1390 1123 1137 1320 1396 1320 1475

6 1239 1225 1475 1455 1405 1160 1106 1300 1345 1280 1460

7 1127 1356 1363 1425 1392 1321 1043 1336 1279 1282 1473

8 1366 1366 1415 1396 1240 1054 1260 1275 1330 1480

9 1338 1367 1395 1384 1400 1120 1270 1275 1345 1471

rata-rata

1297.00

1308.00

1355.00

1390.67

1388.78

1186.89

1081.33

1329.11

1291.78

1325.78

1470.33

Tabel 4 tinggi Tanaman

Tinggi Hari

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 3 3.8 3.5 2.9 4 4.4 2 4 3 4.2 2.5 2.5

2 4.5 5 5 4.3 5.4 5.9 4.1 5.8 5 5 4 4

3 3 3.1 3.5 1.2 3.8 4 2 4 3 2.8 2.5 2.5

4 4 4.3 4.2 3.5 4.6 5 3.8 5 4 3.7 3 3

5 3 3.5 3.2 3 4 4.9 1.9 4.9 4.5 4.3 3 3

6 4.5 4.7 5 4.5 5.3 6.2 3.9 5.9 5 5.1 4 4

7 4 4.8 4.5 4 4.5 5 2.2 5.2 4 4.7 3.5 3.5

8 3.5 3 3.7 3.2 4.8 5.1 2.5 4.9 3.5 3 2.5 2.5

9 3 3.2 3.3 2.5 4 4 2 3.6 3 3.4 2 2

10 3 3 3 2 4.2 4.4 1.5 4.2 3 4.3 2.5 2.5

11 3.5 3.9 3.9 3 4.3 4.5 2.2 5.1 4 4.2 3 3

12 3.5 4.2 3.6 3 4.6 5 3 5.4 4 4.6 3 3

13 4.5 4.8 5 4 5.5 5.7 3.6 6.8 6 3.6 4.5 4.5

14 4.5 5 5 3.8 5.7 6 3.5 7 5 7.4 3.5 3.5

15 2 2.8 2.5 1.8 2.8 3 1.5 3 2 2.8 1.5 1.5

16 3 3.1 3.2 2.5 3.6 3.9 1.5 3.8 3 3 2.5 2.5

17 2 2.1 2.2 0.8 2.8 3 0.6 2.8 2 3.2 1 1

18 4 4.9 4.1 3 5.1 5.5 3.2 5.3 5 5.9 4 4

19 3 3 3.1 1.8 3.3 3.5 1.6 3.3 3 3.1 2 2

20 3 3 3.8 2 4.6 4.8 2.7 3.8 4.5 5.5 4 3

rata-rata 3.43 3.76 3.77 2.84 4.35 4.69 2.47 4.69 3.83 4.19 4.00 2.88

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Jum

lah

dau

n r

ata

-ra

ta s

amp

el

Jumlah Hari

Grafik 1 Hubungan Jumlah Daun dengan Jumlah Hari

6.90

7.00

7.10

7.20

7.30

7.40

7.50

7.60

7.70

7.80

7.90

1 2 3 4 5 6 7 8 9

pH

rat

a -

rata

sam

pel

Jumlah Hari

Grafik 2 Hubungan pH dan Jumlah Hari

950.00

1000.00

1050.00

1100.00

1150.00

1200.00

1250.00

1300.00

1350.00

1400.00

1450.00

1500.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Nila

i Rat

a -

rata

EC

jumlah hari

Grafik 3 Hubungan EC dan Jumlah Hari

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

b. Perkembangan Tanaman Pada Minggu ke-2 Tabel 5 Pertumbuhan Jumlah daun

Jumlah daun Hari

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5

2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5

3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5

5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5

6 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5

7 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

11 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5

12 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5

14 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

15 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5

19 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5

20 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5

rata2 3.7 4 3.8 3.9 4 4.1 4.2 4.4 4.4 4.6 5 4.9

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Axi

s Ti

tle

Axis Title

Grafik 4 Hubungan Tinggi Tanaman dan Jumlah Hari

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

Tabel 6 pH pada Larutan Nutrisi

PH Hari

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 7.70 7.60 7.48 7.64 7.43 7.94 7.73 7.84 7.76

2 7.74 7.65 7.73 7.65 7.75 7.88 7.73 7.76 7.80

3 7.75 7.66 7.74 7.67 7.58 7.82 7.74 7.74 7.81

4 7.82 7.64 7.72 7.67 7.57 7.77 7.72 7.74 7.79

5 7.84 7.68 7.77 7.71 7.64 7.71 7.73 7.82 7.76

6 7.75 7.70 7.76 7.72 7.55 7.75 7.75 7.857.79 7.79

7 7.78 7.74 7.78 7.70 7.80 7.73 7.60 7.82 7.76

8 7.79 7.78 7.77 7.59 7.58 7.73 7.58 7.87 7.79

9 7.82 7.77 7.80 7.41 7.59 7.72 7.58 7.73 7.72

rata-rata 7.78 7.69 7.73 7.64 7.61 7.78 7.68 7.79 7.78

Tabel 7 EC

EC Hari

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 1337 1381 1357 1424 1397 1437 1022 1291 1325 1367 1356

2 1368 1376 1355 1419 1397 1434 1000 1391 1228 1332 1470

3 1366 1383 1380 1423 1431 1432 1140 1393 1222 1316 1476

4 1367 1392 1380 1428 1431 1428 1286 1401 1382 1276 1311

5 1388 1390 1380 1423 1433 1427 1137 1320 1396 1320 1203

6 1455 1405 1380 1129 1454 1427 1106 1231 1345 1280 1225

7 1425 1392 1382 1426 1454 1421 1043 1336 1279 1282 1011

8 1415 1396 1395 1433 1442 1423 1054 1260 1275 1330 1480

9 1395 1384 1385 1436 1436 1427 1120 1270 1275 1345 1471

rata-rata

1390.67

1388.78

1377.11

1393.44

1430.56

1428.44

1100.89

1321.44

1303.00

1316.44

1333.67

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

Tabel 8 Pertumbuhan Tinggi Tanaman

Tinggi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 2.5 2.5 4 4.5 5 5.5 5.4 5.6 5.8 6 6.5 6.7

2 4 4 5 5.2 5.6 5.7 7 6.9 7.8 9 8.3 8.2

3 2.5 2.5 3.5 4 4.5 4.8 5.3 4 5.5 6.3 6 6.8

4 3 3 3.5 4.4 5 5.9 6.5 6.5 6.5 7 6.7 8.6

5 3 3 3.7 4 6.9 7.3 6.7 7.6 7.9 8.5 8 9.2

6 4 4 5 5.4 7.4 8 6.9 9.4 9.2 9 8.3 9.2

7 3.5 3.5 5 5.8 6.5 8.7 7.1 8 8.6 9 8.5 8.3

8 2.5 2.5 3.5 4 5.9 8 5.6 5.6 6.8 8 7 7.7

9 2 2 3 3.5 4 4.6 4.8 5.5 5.6 5.8 5 6

10 2.5 2.5 4 4.2 5.7 6 7 7 8 8.6 8 9.2

11 3 3 4 5.6 6 6.3 5.5 4.8 5.6 6.5 6.3 6.6

12 3 3 4.2 5 6.7 7.2 7.2 7.2 7.8 8.9 8.2 8.9

13 4.5 4.5 6 5.3 6.5 8.3 10 10 10.3 10.5 11 11

14 3.5 3.5 4.5 5.5 7.8 9.2 8.4 8.3 9.3 10.5 10 10

15 1.5 1.5 3 4.9 5.2 4.8 5 5.1 5.1 5.4 5 6.1

16 2.5 2.5 3.5 4.9 5.3 5.8 4 4 5.7 6 5 6.1

17 1 1 3 4.1 5.9 7.8 4.6 4.6 4.7 9 6.5 6.7

18 4 4 5.3 6.9 8 7.8 6 6 6.3 5 6 7.6

19 2 2 3 4.3 6.4 7.8 7.5 7.3 7 8.5 5 5.7

20 3 3 5.5 4.9 5.1 5.2 8 7.9 7.9 5.2 5 8.7

rata-rata 2.88 2.88 4.11 4.82 5.97 6.74 6.43 6.57 7.07 7.64 7.02 7.87

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

5.5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Jum

lah

dau

n r

ata

-ra

ta s

amp

el

Jumlah Hari

Grafik 5 Hubungan Rata-rata Jumlah Daun dengan Jumlah Hari

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

7.50

7.55

7.60

7.65

7.70

7.75

7.80

7.85

1 2 3 4 5 6 7 8 9

pH

rat

a -

rata

sam

pel

Jumlah Hari

Grafik 6 Hubungan pH dan Jumlah Hari

950.00

1000.00

1050.00

1100.00

1150.00

1200.00

1250.00

1300.00

1350.00

1400.00

1450.00

1500.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Nila

i Rat

a -

rata

EC

jumlah hari

Grafik 7 Hubungan EC dan Jumlah Hari

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Axi

s Ti

tle

Axis Title

Grafik 8 Hubungan Tinggi Tanaman dan Jumlah Hari

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

c. Perkembangan Tanaman Pada Minggu ke-3 Tabel 9 Pertumbuhan Jumlah daun

Sampel Hari

1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 14

1 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7

2 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6

3 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7

4 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 7 7

5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6

6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6

7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6

8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 7 6 6

10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6

11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6

12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6

13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6

14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6

15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

17 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 6 6

18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6

19 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6

20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2

rata-rata 5 5 5.15 5.2 5.25 5.25 5.25 5.25 5.25 5.5 5.85 5.85

Tabel 10 pH pada larutan Nutrisi

Sampel Hari

1 2 4 5 6 7 8 9 12 13 14

1 6.7 7.4 7.46 7.51 7.9 7.48 7.1 7.58 7 6.98 7.24

2 7.25 7.94 7.45 7.5 7.49 7.5 7.22 7.58 7.05 7.06 7.2

3 7.45 7.97 7.37 7.5 7.48 7.55 7.32 7.57 7.1 7.05 7.15

4 7.58 7.93 7.37 7.47 7.49 7.51 7.32 7.57 7.09 7.04 7.12

5 7.64 7.98 7.37 7.47 7.49 7.49 7.35 7.55 7.1 7.06 7.08

6 7.67 7.92 7.36 7.47 7.52 7.47 7.35 7.55 7.03 7.05 7.03

7 7.71 7.97 7.35 7.47 7.49 7.42 7.34 7.56 7 7.11 7.2

8 7.5 7.49 7.37 7.5 7.49 7.48 7.4 7.58 7.1 7.13 7.4

9 7.52 7.36 7.4 7.52 7.36 7.42 7.36 7.6 7.06 7.14 7.2

rata-rata

7.45 7.77 7.39 7.49 7.52 7.48 7.31 7.57 7.06 7.07 7.18

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

Tabel 11 EC

Sampel

Hari

1 2 4 5 6 7 8 9 12 13 14

1 1398 1440 1091 1411 1340 1379 1388 1386 1385 1411 1448

2 1437 1432 1063 1280 1321 1376 1372 1390 1380 1415 1420

3 1424 1433 1057 1300 1304 1374 1376 1393 1370 1410 1430

4 1430 1251 1057 1275 1361 1370 1377 1391 1330 1406 1428

5 1448 1437 1043 1519 1312 1365 1390 1395 1430 1410 1426

6 1442 1432 1067 1560 1297 1470 1384 1409 1430 1421 1436

7 1447 1477 1097 1285 1378 1470 1414 1406 1330 1425 1434

8 1447 1448 1097 1260 1332 1475 1408 1411 1307 1428 1433

9 1093 1560 1295 1465 1415 1392 1325 1428 1433

10 1098 1394

rata-rata

1434.13

1418.75

1076.30

1383.33

1326.67

1416.00

1391.56

1396.70

1365.22

1417.11

1432.00

Tabel 12 Pertumbuhan Tinggi Tanaman

Sampel Hari

1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 14

1 6,6 6,6 6,5 6,5 7 7 7 7,2 7,5 8 9,1 9,1 2 8,5 8,5 8,8 9 9,5 10 10 10 10,5 11 11,2 11,2 3 6,1 6,1 7,3 7,5 7,6 7,7 7,8 7,8 7,9 8 9 9 4 7 7 6,5 6,5 7 7,2 7,2 7,5 7,5 7,6 8,9 8,9 5 8,2 8,2 8,2 8,5 9,2 9,3 9,4 9,5 9,5 10 11,3 11,3 6 8,6 8,6 9 9 9,5 9,6 9,6 9,8 10 10,2 11 11 7 8,8 8,8 8,7 8,9 9 9,3 9,3 9,5 9,4 9,8 9,8 9,8 8 7,2 7,2 7,3 7,5 7,8 7,6 7,7 7,8 9 9,5 12,3 12,3 9 6 6 6,3 6,5 6,6 6,8 6,9 7 7 7 10,1 10,1

10 8,3 8,3 8,4 8,5 10 10,4 10,5 10,5 10,5 10,5 10,5 10,5 11 7,5 7,5 7,5 7,5 7,6 7,9 8,1 8,3 8,5 8,5 8,8 8,8 12 8,5 8,5 8,7 8,8 8,9 9,1 9,1 9,1 9,2 9,5 10,5 10,5 13 12 12 12 12 12,2 12,4 12,5 12,5 12,6 12,9 13 13 14 11 11 11,3 11,5 11,7 11,8 11,9 12,2 12,3 12,5 12,3 12,3 15 7 7 6,5 6,7 6,8 6,9 7 7,2 7,3 7,7 8,2 8,2 16 5,5 5,5 5,7 6 6 6,2 6,3 6,5 6,7 7,5 8 8 17 7 7 7,3 7,5 7,7 7,7 7,8 7,8 7,9 8 11,3 11,3 18 9,2 9,2 9,3 9,5 9,7 10 10,2 10,2 10,5 10,8 13 13 19 4,8 4,8 4,3 4,5 4,7 4,8 4,9 5 5,2 5,8 6 6 20 8,4 8,4 8,3 6,5 6,8 7 7,2 7,5 7,2

6 6

rata-rata 8.33 8.33 10.50 9.00 7.80 8.50 8.00 7.33 8.67 8.67 9.43 9.43

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

4.4

4.6

4.8

5

5.2

5.4

5.6

5.8

6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 14

Jum

lah

dau

n r

ata2

jumlah hari

Grafik 9 Hubungan Jumlah daun dengan jumlah hari

6.60

6.80

7.00

7.20

7.40

7.60

7.80

8.00

1 2 4 5 6 7 8 9 12 13 14

pH

Jumlah Hari

Grafik 10 Hubungan pH dengan jumlah hari

0.00

200.00

400.00

600.00

800.00

1000.00

1200.00

1400.00

1600.00

0 2 4 6 8 10 12 14 16

EC

Jumlah Hari

Grafik 11 Hubungan EC dengan jumlah hari

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

d. Pertumbuhan Tanaman Pada Minggu ke-4 Tabel 13 Pertumbuhan Daun

Sampel hari

1 4 5 6 7 8 9 13

1 7 7 5 5 5 5 5 6

2 6 7 7 7 7 7 6 7

3 7 7 7 7 7 7 7 6

4 7 7 7 7 7 7 7 8

5 5 5 6 6 6 6 6 6

6 6 6 6 6 6 6 6 7

7 6 6 7 7 7 7 6 5

8 5 6 6 6 6 6 6 6

9 6 6 7 7 7 7 6 7

10 6 6 6 6 6 6 6 7

11 6 6 7 7 7 7 7 7

12 6 6 7 7 7 7 7 6

13 6 6 7 7 7 7 7 8

14 6 6 6 7 6 7 6 7

15 6 6 7 7 7 7 7 7

16 6 7 7 7 7 7 7 6

17 6 6 7 7 7 7 7 7

18 6 6 7 7 7 7 7 7

19 6 6 7 7 7 7 6 20 2 2

Rata-rata 5.85 6.00 6.63 6.68 6.63 6.68 6.42 6.67

7.00

7.50

8.00

8.50

9.00

9.50

10.00

10.50

11.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 14

Tin

ggi t

anam

an r

ata2

Jumlah Hari

Grafik 12 Hubungan Tinggi Tanaman dengan Jumlah hari

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

Tabel 14 pH pada Larutan Nutrisi

Sampel Hari

1 4 5 6 7 8 9 13

1 6.95 7.08 7.08 7.15 7.14 7.24 7.43 7.17

2 6.98 7.07 7.04 7.16 7.16 7.25 7.48 7.16

3 7.02 7.03 7.1 7.14 7.11 7.28 7.44 7.18

4 7.01 7.02 7.04 7.15 7.14 7.27 7.4 7.16

5 7.03 7.09 7.09 7.17 7.17 7.29 7.4 7.03

6 7.06 7.02 7.06 7.17 7.15 7.28 7.36 7.05

7 7.07 7.08 7.06 7.17 7.13 7.29 7.37 7.15

8 7.08 7.1 7.03 7.15 7.17 7.3 7.37 7.14

9 7.1 6.97 7.13 7.16 7.3 7.36 7.06

rata- rata 7.03 7.06 7.05 7.15 7.15 7.28 7.40 7.12

Tabel 15 EC

Sampel Hari

1 4 5 6 7 8 9 13

1 1447 1448 1420 1564 1542 1453 1469 1145

2 1435 1439 1450 1548 1538 1456 1485 1417

3 1426 1453 1400 1573 1572 1460 1480 1485

4 142 1441 1410 1542 1550 1458 1473 1377

5 1416 1436 1420 1532 1565 1458 1476 1460

6 1420 1450 1460 1435 1487 1456 1493 1242

7 1421 1444 1560 1515 1470 1462 1506 1282

8 1423 1452 1530 1448 1553 1465 1517 1487

9 1436 1448 1540 1460 1548 1467 1478 1407 Rata-rata

1285.11

1445.67

1465.56

1513.00

1536.11

1459.44

1486.33

1366.89

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

Tabel 16 Pertumbuhan Tinggi Tanaman

Sampel Hari

1 4 5 6 7 8 9 13

1 9.1 9.3 9.5 9.5 9.8 9.8 10 6.5

2 11.4 11.5 11.6 11.6 12 12 12 6.5

3 9.2 9.5 9.7 9.7 10.2 10 10.2 9.8

4 9.1 9.5 9.7 9.8 10 10 10.1 10

5 12 12.3 12.5 12.6 12.7 12.8 12.8 11.9

6 11 11.5 11.6 11.6 11.8 11.8 12 6.9

7 10.1 10.5 10.7 11.1 11.7 11.6 11.8 10.1

8 12.3 12.7 12.8 13.2 13.9 13.5 13.7 15

9 10.2 10.5 10.6 10.6 10.7 11 11.5 9.6

10 10.5 10.9 10.9 11.6 9.8 12 12.2 11.9

11 8.9 9.3 9.3 9.5 11.4 10.2 10.2 10.1

12 10.7 11 11.1 11.2 14.5 11.8 11.9 11.1

13 13 13.5 13.6 14.1 13.5 14.5 14.6 13.5

14 12.6 13 13.2 13.5 11.5 14 14.2 11.5

15 8.8 9.3 9.4 11.1 9.2 11.3 12 12.4

16 8.1 8.6 8.8 8.9 12.4 9.5 9.6 8.1

17 11.5 11.9 12 12.2 13 12.6 12.7 11

18 8.8 13.5 13.6 12.8 7.2 13.4 13.5 11.4

19 8.1 6.7 6.8 7 6.8 7 9

20 11.5 6 6.1 6.1 6.1

rata 10.345 10.55 10.675 10.885 11.16316 11.245 11.78947 10.40556

5.80

6.00

6.20

6.40

6.60

6.80

1 4 5 6 7 8 9 13

Rat

a -

rata

jum

lah

dau

n

Jumlah Hari

Grafik 13 Hubungan Rata - rata jumlah daun dengan jumlah hari

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

6.80

6.90

7.00

7.10

7.20

7.30

7.40

7.50

1 4 5 6 7 8 9 13

pH

Jumlah Hari

Grafik 14 Hubungan pH dengan Jumlah Hari

1150.00

1200.00

1250.00

1300.00

1350.00

1400.00

1450.00

1500.00

1550.00

1600.00

1 4 5 6 7 8 9 13

EC

Jumlah Hari

Grafik 15 Hubungan EC dengan Jumlah Hari

9.5

10

10.5

11

11.5

12

1 4 5 6 7 8 9 13

Tin

ggi t

anam

an

Jumlah Hari

Grafik 16 Hubungan Tinggi Tanaman dengan Jumlah Hari

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

Pembahasan

Pada praktikum kali ini praktikan melakukan budidaya kailan di dalam

greenhouse dengan metode rakit apung (floating raft). Tanaman kailan sebelum

ditanam di greenhouse terlebih dahulu disemai dalam wadah yang berisi media

arang sekam. Waktu semai dilakukan sekitar 1 minggu. Setelah tanaman selesai

disemai dan cukup umur dan kondisinya sudah baik, lalu tanaman dipindahkan ke

dalam media rakit apung. Tanaman terlebih dahulu diselimuti oleh rockwool dan

kemudian diletakan dalam Styrofoam yang sudah dilubangi untuk lubang tanam

tanaman kailan. Media rakit apung ini terbuat dari bahan semen yang memanjang

sepanjang greenhouse. Media tanam diisi oleh air dan juga larutan nutrisi A dan

larutan nutrisi B atau biasa disebut larutan AB mix.

Parameter yang diamati adalah pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Variabel yang diamati di antaranya adalah jumlah daun, tinggi tanaman,

kandungan pH dari larutan nutrisi dan air, serta nilai electric conductivity (EC).

Pengamatan sudah dilakukan selama 4 minggu, semua variabel dicatat

mulai dari jumlah daun, tinggi tanaman, nilai pH, dan nilai EC. Semua variabel

tersebut diolah dan diplot ke dalam beberapa grafik sehingga menggambarkan

parameter-parameter yang diamati seperti pertumbuhan dan perkembangan

tanaman.

Variabel jumlah daun selama 4 minggu pengamatan menunjukan jumlah

daun cenderung meningkat secara keseluruhan. Hal ini menunjukan bahwa

tumbuh kembang tanaman baik. Namun, ada beberapa sampel tanaman yang

justru semakin bertambah umurnya, jumlah daun berkurang. Sampel tersebut

adalah sampel 9 dan 20 dan ada juga sampel yang jumlah daunnya stagnant dari

hari ke hari, yakni sampel 2. Pertumbuhan yang stagnant tersebut kemungkinan

diakibatkan pasokan nutrisi yang kurang pada tanaman tersebut.

Variabel tinggi tanaman selama 4 minggu pengamatan menunjukan trend

positif, artinya pertumbuhan tinggi tanaman semakin baik dengan bertambah

tingginya tanaman. Hal ini menunjukan pertumbuhan tanaman baik. Namun, ada

beberapa sampel yang tanamannya menjadi rebah sehingga hal ini agak

menyulitkan dalam hal mengukur tinggi tanaman.

Variabel pH merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjaga

pertumbuhan dan perkembangan tanaman agar mencapai hasil yang diharapkan.

Dari hasil pengamatan selama 4 minggu menunjukan nilai pH sangat fluktuatif

dari hari ke hari. Nilai rata-rata pH pada minggu ke-3 adalah 7.38. Nilai ini

sebenarnya jika dilihat berdasarka literature sangat tinggi, sehingga cenderung

tanaman akan merasa kurang nyaman dengan kondisi pH yang memasuki kondisi

basa. Pengaturan pH memang agak sulit untuk dikontrol karena tidak adanya

larutan untuk penurun pH. Cara termudah yang praktikan lakukan adalah dengan

menambah air dan berharap dengan penambahan air tersebut nilai pH akan turun

ke kondisi set point. Nilai set point yang disarankan adalah sekitar 5.5-7.

Variabel electric conductivity EC) merupakan nilai konsentrasi kandungan

ion-ion yang terkandung dalam media tanam yakni larutan nutrisi dan air. Ion-ion

ini terkait dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk

pertumbuhan dan perkembangan. Nilai EC yang disarankan sekitar 1000. Dari

hasil pengamatan selama 4 minggu, nilai EC rata-rata pada minggu ke-3 sekitar

1349. Nilai ini masih dalam batas wajar. Nilai EC dapat dikontrol dengan

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

menambahkan air jika nilai EC terlalu tinggi dan menambahkan larutan nutrisi

jika nilai EC terlalu rendah.

Dari hasil variabel-variabel di atas, menunjukan bahwa tanaman kailan

mengalami tumbuh dan kembang cukup baik. Namun, secara kenampakan warna

daun kailan hijau kurang segar. Hal ini berkaitan dengan beberapa unsur nutrisi

mikro dan makro yang dibutuhkan tanaman.

Beberapa kendala yang dialami selama praktikum budidaya kailan adalah

sulit mengatur nilai EC agar tetap stabil. Pengontrolan nilai EC juga dilakukan

secara manual sehingga pengontrolan nilai menjadi realatif bagi setiap orang yang

bertugas untuk mengukur variabel-variabel tersebut. Kendala lain adalah sulit

menurunkan pH yang terlalu tinggi atau mendekati basa. Seharusnya digunakan

larutan penetral agar kondisi pH menjadi mendekati yang diinginkan.

KESIMPULAN

Praktikan berhasil mempelajari tatacara budidaya kailan menggunakan

metode hidroponik sistem rakit apung. Beberapa kendala yang dialami selama

praktikum budidaya kailan adalah sulitnya mengatur nilai EC agar tetap stabil,

dan sulitnya menurunkan pH yang terlalu tinggi dikarenakan air sebagai pelarut

yang mengandung tawas. Hasil pengamatan pertumbuhan kailan menunjukan

bahwa tanaman kailan mengalami tumbuh dan kembang cukup baik. Namun,

secara kenampakan warna daun kailan hijau kurang segar. Hal ini berkaitan

dengan beberapa unsur nutrisi mikro dan makro yang dibutuhkan tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

Hermantoro. 2003. Efektivitas sistem fertigasi kendi kasus pada tanaman lada

perdu [disertasi]. Bogor (ID): Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian

Bogor.

Leiwakabessy, F. M., U. M. Wahjudin dan Suwarno. 2003. Kesuburan Tanah.

Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Leiwakabessy, F. M. dan A. Sutandi. 2004. Pupuk dan Pemupukan. Departemen

Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Masdar. 2003. Pengaruh Lama dan Beratnya Defisiensi Kalium terhadap

Pertumbuhan Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.). Fakultas

Pertanian, Universitas Bengkulu. Jurnal Akata Agrosia Vol 6 No. 2/Juli-

Desember 2003. Hal 60-66.

http://bdpunib.org/akta/artikelakta/2003/60.pdf. Diakses tanggal 15

Desember 2014.

Parks S, Murray C. 2011. Leafy Asean Vegetables and Their Nutrion in

Hydroponics. Australian: State of New South Wales (AUS).

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

Resh HM. 2004. Hydroponic Food Production 6thEdition : A Definitife Guide

Book for The Advance Home Gardener and The Comercial Hydroponic

Grower. Mahwah, New Jersey: New Concept Press.

Rubatzky, V. E., dan Mas Yamaguchi. 1999. Sayuran Dunia 3 Prinsip, Produksi,

dan Gizi. Edisi kedua. Penerbit ITB. Bandung.

Tisdale, S. L., J. L. Havlin, J. D. Beaton, and W. L. Nelson. 1999. Soil Fertility

and Fertilizer 6th Ed. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

www.cherryfarms.co.uk/kailan.html. Diakses tanggal 15 Desember 2014.

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal piket pengamatan

PIKET Pagi Sore

Senin Huda Andrie

Selasa Reza Saepul

Rabu Steve Yusup

Kamis Jaka Zahwan

Jumat Rizky dan Fajar Bayu dan Bukhari

Sabtu Akmal Yaya

Ahad Ugik Muzakkir

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIKPENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

Lampiran 2 Foto Perkembangan tnaman Kailan