leadership ceo ala ernst & young dan microsoft...

12
What’s Happening BINUS INTERNATIONAL involved in CSR | 02 CEO Speak On Growth with Ernst & Young Indonesia | 05 Galeri Foto | 05 CEO Speak On Growth with Microsoft Indonesia | 06 Public Lecture with CEO MarkPlus Co Hermawan Kartajaya | 08 Kuis | 09 Entertainment Section Sanctum | 11 Info Merchant | 12 Vol.06 | VI | Juni | 2011 Kritik & Saran Untuk meningkatkan kualitas Warta JWC kita, silahkan layangkan kritik & saran Anda ke: [email protected] Terima kasih untuk partisipasi Anda LEADERSHIP CEO Ernst & Young dan Microsoft Indonesia ala

Upload: phungdan

Post on 07-Aug-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

What’s Happening

BINUS INTERNATIONAL involved in CSR | 02

CEO Speak On Growth with Ernst & Young Indonesia | 05

Galeri Foto | 05

CEO Speak On Growth with Microsoft Indonesia | 06

Public Lecture with CEO MarkPlus Co Hermawan

Kartajaya | 08

Kuis | 09

Entertainment Section

Sanctum | 11

Info Merchant | 12

Vol.0

6 | V

I | Ju

ni |

2011

Kritik & SaranUntuk meningkatkan kualitas Warta JWC kita, silahkan layangkan kritik & saran Anda ke: [email protected]

Terima kasih untuk partisipasi Anda

LEADERSHIP CEOErnst & Young

dan Microsoft Indonesia

ala

2|Warta JWC Januari 2011

Highlighting their skills by giving back to

the community!

BINUS INTERNATIONAL studentsinvolved in CSR activities:

Pelindung:Firdaus Alamsjah, Ph.D

Dewan Penasehat:George Wijaya, Stephen Wahyudi Santoso

Pemimpin Umum:Judi ArtoPemimpin Redaksi:Haris Suhendra

Editor in Chief:AdilahReporter & Fotografer: Yeni Mardyana R

Desain Grafis:Luke SantosoIklan & Distribusi:Fanny

What’s Happening:

Warta JWC Januari 2011|3

n today’s competitive world and fast growing economy, the role of higher education institutions must

go beyond academic knowledge and skills focus by providing students with a strong understanding of society so they are able to analyze it as a whole. Therefore profit and success have to include social improvement and community welfare.

The International Business (IB) major at Binus International aims to pursue this objectiveby offering different extracurricular activities to IB students. The activities are divided within the four years of the undergraduate program.The first year emphasizes “social values” which are developed through a social awareness program. The second year aims to improve the business skills of the students by involving them in a business plan competition.The 3rd year accentuates Internationalization. Students are given the opportunity to study at least one semester abroad. Finally the fourth and last year reinforces students’ professionalism.

This article will discuss the IB second year assignment.

The IB undergraduate program was first launched in 2009. The First business competition was designed at the same time and applied in 2010 in collaboration with Yayasan Usaha Mulia (YUM), an Indonesian NGO based in Cipanas, to combine business perspective (profit) and social perspective (community Improvement). The goal of this competition is for the students to pitch a business plan that will help YUM to become sustainable without fully relying on donations anymore. The criteria of their business proposal have to be realistic (in term of resources), reliable (local people need to understand and trust the project’s value) and sustainable in the long term (profitable as a business and contributing to YUM’s budget).

Established in 1975, Yayasan Usaha Mulia (YUM) has worked in Indonesia for over 35 years, empowering hundreds of poor and destitute communities. YUM’s current beneficiary reach exceeds

15,000 people across its community development, education and health projects.The head office is based in Jakarta. However, YUM also has two project offices in Central Kalimantan and West Java. In its various projects, YUM’s people try to do the best for the communities they serve and often obtain achievements for which they are very proud of, such as:

Education:◦ Award for Best Orphanage in Cianjur, West Java (2006)◦ Successfully sponsored around 500 children to continue their education - primary, secondary and university

Community Development:◦ Considered by the Indonesian Ministry of Social Affairs as a model of “orphanage type institutions” to have successfully re-directed its services to better serve the communities (2009)

Health:◦ The only organization in Central Kalimantan to have succeeded in significantly reducing malaria endemicity to almost 0% in 7

villages (2010)◦ First organization in Central Kalimantan to tackle sanitation issues by using the Participatory Rural Appraisal (PRA) method and recently celebrated the first “Open Defecation Free” village in Central Kalimantan (2011)

Currently, YUM has been accepted into a network called Global Giving, an international marketplace for philanthropy, where people from all over the world can help finance projects run by non-profits such as YUM.

Check out YUM project at: http://www.globalgiving.org/projects/reading-in-indonesia/. If you can, please help by donating and/or by spreading the word. YUM needs help from all!

If you are interested in YUM’s work, please visit its website: www.yumindonesia.org. Binus International and YUM look forward to a great collaboration!

I

1 Excited students help deliver new school resources in West Java2 Children’s photograph of Kalimantan

1

2

4|Warta JWC Januari 2011

Warta JWC Januari 2011|5

esempatan, keberanian, dan keberuntungan. You need the passion

to be successful”. Demikian diungkapkan Chief Executive Officer Ernst & Young (EY), Giuseppe Nicolosi, di hadapan puluhan orang yang hadir dalam CEO Speaks On Growth di Gedung The Joseph Wibowo Center, Jakarta Selatan, Selasa (19/4).

Giuseppe berbagi pengalaman seputar kepemimpinannya di EY Indonesia. Ia mengingatkan hadirin untuk memulai suatu pekerjaan atau bahkan berwirausaha, jangan pernah takut gagal. Ini pula yang menjadi salah satu pegangannya selama memimpin di EY. ”No enterpreneurship without innovation. Spend a lot of investments in recruiting and training people to get experience,” ujarnya.

Pilihan menghadirkan Giuseppe Nicolosi lantaran ia memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai pemimpin, seorang eksekutif senior dan konsultan manajemen. Pria yang sempat

tinggal di Italia, Inggris, dan Australia ini dinilai memiliki orientasi bisnis kuat dan keahlian dalam pengembangan strategis dan kepemimpinan atau pengembangan eksekutif.

EY Indonesia tidak hanya bergerak di bidang audit, tapi juga asuransi, risk advisory, business advisory, tax reporting&operations, dan transaction advisory. Banyak perusahaan besar di Indonesia adalah klien EY. Bahkan beberapa perusahaan terkenal di dunia menggunakan layanan EY saat ingin berbisnis di Indonesia.

Butuh waktu cukup lama untuk dapat mencapai semua itu. EY telah berdiri dan memberikan sumbangsihnya di Indonesia sejak 30 tahun silam. EY tidak hanya berhasil membuka bisnis di Indonesia, melainkan juga berhasil mengembangkan budaya transparansi dalam perusahaan. Ini juga merupakan semangat kewirausahaan melalui EY Enterpreneur of The Year yang telah tersaji setiap tahunnya sejak 2001.(YD)

CEO Speaks On Growth with

Ernst & Young Indonesia

Galeri Foto

Kepemimpinan ala Giuseppe Nicolosi

“KWhat’s Happening:

1 & 2 Head of Program - Graduate BINUS BUSINESS SCHOOL gerald Ariff, BE., M.Sc berbicara mengenai CV & Linkedlm Clinic di hadapan belasan mahasiswa

3 Massimo Cassagrande, dosen fashion design dari Istituto Marangoni menjelaskan mengenai Trend Research and Collection Development kepada mahasiswa di Gedung JWC, Jaksel, Jumat (29/4)

1

2

3

4

6|Warta JWC Januari 2011

INUS BUSINESS SCHOOL kembali menyelenggarakan

acara CEO SPEAKS On Growth, Selasa (3/5). Acara yang telah diselenggarakan sejak 2003 ini mengundang Sutanto Hartono, Presiden Direktur PT Microsoft Indonesia sebagai pembicara.

Pilihan menghadirkan Sutanto Hartono ia telah membuktikan keseriusannya sejak terpilih sebagai Presiden Direktur Microsoft Indonesia pada akhir Januari 2010. Kiprahnya selama ini ikut mendorong pertumbuhan jangka panjang Microsoft di pasar Indonesia. Salah satunya melalui kampanye

pentingnya penggunaan sistem operasi (software) asli.

Sutanto memiliki reputasi yang gemilang dalam menumbuhkan bisnis dan mengembangkan kapasitas tim kerja. Sebelum bergabung dengan Microsoft Indonesia, ia sempat memimpin jaringan penyiaran dan pertelevisian RCTI, dimana ia menjadi CEO sejak 2008 dan Managing Director pada 2003.

Pada saat bersamaan, peraih penghargaan Most Admired Company dari majalah Business Week Indonesia ini juga berperan sebagai Direktur

Media Nusantara Citra, perusahaan multimedia terbesar di Indonesia yang juga merupakan induk perusahaan RCTI.

Sebelum berkarir di RCTI, Sutanto ikut mendirikan Sony Music Entertainment di Indonesia dan menjadi Senior Vice President di Asia Tenggara. Sentuhan tangan dinginnya selama 7,5 tahun berhasil mengorbitkan perusahaan yang ikut dibidanginya itu menjadi raja di industri rekaman Tanah Air, jauh melampaui Warner Music, EMI, dan Polygram.

SMEI kini mengantungi pangsa pasar 30%. Pesaing terdekatnya ialah Universal

dan Musica Studio, masing-masing menguasai 15% dan 20% industri musik di Indonesia.

Secara akademis, Sutanto pun terlihat cemerlang. Ia menyandang gelar Bachelor of Science, Chemical Engineering dari University of Notre Dame, Indiana dan gelar MBA bidang Marketing dan Finance dari University of California, Berkeley.

Oleh karena itu, tak ada yang keberatan terhadap penobatan Sutanto sebagai The Best CEO di Indonesia, dalam hajatan reguler Majalah SWA, Synovate dan Dunamis tahun 2003.(YD)

B

What’s Happening:

CEO Speaks On Growthwith Microsoft Indonesia

1 Pentingnya penggunaan sistem operasi (software) asli merupakan salah satu Kiprah Sutanto Hartono dalam rangka mendorong pertumbuhan jangka panjang Microsoft di pasar Indonesia

2 Ruang 310 Gedung The Joseph Wibowo Center dipadati peserta CEO Speaks On Growth untuk menyerap ilmu dari Presiden Direktur Microsoft Indonesia

1

2

Warta JWC Januari 2011|7

8|Warta JWC Januari 2011

roses pembelajaran pemasaran di BINUS INTERNATIONAL menitikberatkan pada

pemahaman dan penguasaan pada konsep utama pemasaran, sarana, teknologi yang dibutuhkan para profesional dan manajer pemasaran di masa depan.

Materi program dirancang untuk melengkapi mahasiswa dengan paradigma ilmu pemasaran dasar, kerangka kerja teoretis, penerapan keahlian, dan pengenalan terhadap teknologi modern untuk mendukung kompetensi mereka sebagai profesional dan manajer pemasaran di masa mendatang.

Salah satu bekal yang diberikan kepada mahasiswa BINUS INTERNATIONAL adalah melalui Public Lecture. Berlokasi di Gedung The Joseph Wibowo Center, Jakarta Selatan, BINUS INTERNATIONAL mengundang Hermawan Kartajaya, pakar pemasaran, founder CEO MarkPlus & Co untuk menjadi pembicara dalam Public Lecture, Senin (2/5).

Oleh The Chartered Institute of Marketing, yang berkedudukan di Inggris, ia dinobatkan sebagai 50 Gurus Who Have Shaped The Future of Marketing. Saat ini Hermawan juga menjabat sebagai CEO MarkPlus & Co, perusahaan konsultan manajemen yang berbasis di Asia. Ia juga menjabat sebagai Presiden World Marketing Association.

Pemasaran atau marketing adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala sesuatu

yang bernilai dengan yang lainnya. Dalam abad 21 ini, abad yang sering dikatakan orang sebagai abad informasi, tumbuh berbagai tantangan baru dalam profesi pemasaran.

Pemasar dituntut untuk dapat memahami bagaimana kejadian-kejadian yang ada di berbagai penjuru dunia, yang nantinya akan mempengaruhi pasar domestik dan peluang pencarian terobosan baru.

Marketing abad 21 didukung teknologi internet yang membuat pemasar mempunyai segmentasi lebih luas. Internet merupakan revolusi teknologi yang memudahkan semuanya, contohnya pemasar dapat melakukan kegiatan marketing melalui web, blog, facebook, twitter, dan media sosial lainnya. Dunia marketing akan terus mengikuti teknologi-teknologi terbaru untuk lebih bebas berkreasi membuat sesuatu hal yang baru dengan inovasi tanpa batas.

Dengan perkembangan kompetensi di bidang pemasaran di abad 21 ini, mahasiswa BINUS INTERNATIONAL diharapkan memiliki pandangan strategis tentang bisnis. Dengan memiliki pandangan strategis, para lulusan akan dapat memposisikan diri dengan lebih baik untuk berkompetisi di pasar kerja dan menapaki jenjang korporasi pada karier profesional

mereka di masa mendatang.(YD)

Public Lecture with CEO MarkPlus. Co Hermawan Kartajaya

Marketing di Abad 21P

1 Program Director MM Executive BINUS BUSINESS SCHOOL, Tubagus Hanafi Soeriaatmadja, MM, MBA

1

What’s Happening:

1

Warta JWC Januari 2011|9

Kuis: akan menghadiri sebuah pesta dengan cara menyebrang sungai. Sayangnya perahu yang ada, hanya dapat mengangkut dua penumpang sekali sebrang. Kalau jumlah alien di satu pulau lebih banyak daripada jumlah putri, maka alien tersebut akan memakan si putri tersebut.

Coba bantu, putri dan alien menyebrangi sungai tanpa ada yang terluka.

3 putri & 3 alien

1 Hermawan Kartajaya, Founder CEO MarkPlus & Co

2 Pemberian plakat dari BINUS International kepada Hermawan Kartajaya

2

Kirim jawaban kamu ke REDAKSI WARTA JWC,

Ruang CMC Kampus Syahdan (Depan Parkiran

Motor), atau melalui email:

[email protected]

Paling lambat 30 Juni 2011

10 Pemenang diumumkan pada edisi

selanjutnya.

10|Warta JWC Januari 2011

Warta JWC Januari 2011|11

SanctumEkspedisi Berbahaya

Berujung Maut

Entertainment Section:

Sanctum, film aksi-thriller 3D, bercerita tentang ekspedisi berbahaya yang dilakoni tim penyelam gua yang berada di bawah air. Tim yang diketuai Frank McGuire ini mencari gua-gua besar dan indah. Namun untuk mencapai lokasi tersebut, mereka harus menghadapi tantangan yang tidak mudah dan tentunya, akses minim serta berbahaya.

Frank telah mengeksplorasi Gua Esaala di Pasifik Selatan selama beberapa bulan. Namun ketika badai tropis menyergap, Frank dan timnya dipaksa oleh keadaan untuk masuk jauh ke dalam gua. Satu-satunya akses keluar gua terputus akibat banjir bandang, Sementara air bah yang dihasilkan dari badai tersebut akan mengembalikan gua menjadi sungai saat badai menerjang.

Semakin masuk ke dalam gua, medan yang dihadapi makin mematikan. Kepanikan pun menyerang. Frank dan tim, termasuk anaknya yang berusia 17 tahun, Josh, beserta sang penyandang dana ekspedisi, Carl Hurley, terpaksa mengubah rencana.

Dengan perbekalan yang semakin berkurang, seluruh kru harus melalui labirin bawah air untuk mencari jalan keluar. Mereka pun dihadapi pada pertanyaan: Apakah dapat bertahan, atau bakal terjebak selamanya?

Genre : Action/ThrillerSutradara : Alister GriersonProduser : James CameronPemain : Richard Roxburgh, Ioan Gruffudd, Rhys WakefieldDurasi : 108 menit