load flow
TRANSCRIPT
6
ETAP (Electrical Transient Analysis Program)
LOAD FLOW (Aliran Daya)
P O W E R S Y S T E M S I M U L A T I O N L A B O R A T O R YI N S T I T U T E T E C H N O L O G Y O F S E P U L U H N O P E M B E R
w w w . p o w e r ‐ s y s t e m . e e . i t s . a c . i d
LO
AD
FLO
W
Simulasi Load Flow Analysis ETAP Power Station
2.1 Dasar Teori
Dalam studi analisa aliran daya didapat beberapa
kegunaan antara lain :
• Untuk mengetahui setiap tegangan pada sinyal yang
ada dalam sistem
• Untuk mengetahui semua peralatan, apakah
memenuhi batas yang ditentukan untuk menyalurkan
daya yang diinginkan
• Untuk mengetahui kondisi mula pada perencanaan
sistem yang baru
• Pada hubung singkat, stabilitas pembebanan
ekonomis
Daya listrik akan selalu mengalir ke beban, karenanya
dalam hal ini aliran dayanya juga merupakan aliran
beban. Pada dasarnya beban dapat digolongkan menjadi
dua macam yaitu beban statis dan beban dinamis. Pada
setiap simpul atau bus sistem terdapat empat parameter
atau besaran yaitu :
• Daya nyata (aktif)
• Daya semu (reaktif)
• Tegangan
• Sudut fasa
Dalam menganalisa aliran daya dihitung :
• Tegangan tiap bus
• Aliran daya di tiap saluran
Aliran daya pada saluran i-j ditentukan sebagai berikut :
Sij =Vi Tij*
dimana Zij adalah impedansi saluran ij. Dalam analisa
sistem tenaga (aliran daya) ada 3 klasifikaasi bus yaitu:
1. Load bus (PQ bus) cirinya adalah terhubung dengan
beban PQ dari beban diketahui dan tetap yang
dihitung adalah (V) dan sudut fasa.
2. Swing/slack bus (P dan V bus). Bus terhubung
dengan generator P dan |V| tetap (diketahui, sudut
fasa besarnya nol. Daya yang dihitung adalah daya
aktif dan reaktif. Berfungsi untuk mencatu rugi-rugi
daya dari beban yang tidak dapat dicatu dari
generator lain.
3. Generator bus, adalah bus yang terhubung dengan
generator P dan |V| diketahui dan tetap yang dihitung
adalah daya aktif dan sudut fasa dari generator.
Untuk menghitung aliran daya ada banyak metode yang
digunakan antara lain :
• Metode Gauss Seidel
• Metode Newton Raphson
A. Metode Gauss Seidel
Perhitungan analisa aliran daya memiliki
keuntungan:
• Perhitungan dan pemrograman relatif lebih
mudah.
• waktu tiap iterasi singkat.
• sesuai untuk sistem dengan jaringan sedikit, 5 bus
atau kurang.
sedang kelemahannya adalah :
• Pencapaian konvergen lambat
• Makin banyak bus jumlah iterasi juga akan
semakin bertambah.
Bila bus referensi diganti bus yang lain untuk sistem
radial tidak dapat mencapai konvergen. Penurunan
persamaanya dimulai dengan suatu rumusan simpul
dari persamaan jaringan. Kita akan menurunkan
persaman untuk suatu sistem empat bus dan
persamaannya yang umum akan dibahas kemudian.
Dengan swing bus ditetapkan sebagai nomor 1,
perhitungan dimulai dengan bus 2.Jika P2 dan Q2
adalah daya aktif, daya reaktif yang direncanakan
akan memasuki bus 2:
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡ −=
ij
siiij Z
VVVS
7
ETAP (Electrical Transient Analysis Program)
LOAD FLOW (Aliran Daya)
P O W E R S Y S T E M S I M U L A T I O N L A B O R A T O R YI N S T I T U T E T E C H N O L O G Y O F S E P U L U H N O P E M B E R
w w w . p o w e r ‐ s y s t e m . e e . i t s . a c . i d
LO
AD
FLO
W
V2 I12* = P2+j Q2
Dimana I2 dinyatakan sebagai
*2
222 V
jQPI −=
dengan admitansi sendiri dan mutual simpul sebagai
sukunya, serta generator dan beban diabaikan karena
arus yang masuk ke setiap simpul telah dinyatakan :
VYVYVYVYV
jQP24313212112
2
22 +++=−
Dengan menyelesaikan untuk V2 didapatkan
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡+++−
−= )(1
424323121*2
22
222 VYVYVY
VjQP
YV
Persamaan di atas memberikan nilai yang telah
dikoreksi untuk V2 berdasarkan P2 dan Q2 yang
telah direncanakan bila nilai yang semula
diperkirakan dimasukkan sebagai ganti pernyataan
tegangan pada ruas kanan persamaan tersebut. Nilai
yang diitung untuk V2 tidak akan sesuai dengan nilai
untuk V2 . Dengan memasukkan nilai konjugate dari
V2 yang telah dihitung sebagai ganti V2*, untuk
menghitung nilai lain dari V2, penesuaian akan
tercapai dengan tingkat ketepatan yang baik setelah
beberapa iterasi, dan akan merupakan nilai V2 yang
benar dengan tegangan yang diperkirakan tanpa
memandang daya pada bus-bus lain. Tapi nilai ini
bukan merupakan penelesaian untuk V2 bagi
keadaan aliran beban yang ditetapkan karena
tegangan V2 didasarkan adalah nilai perkiraan pada
bus-bus yang lain. Sedang tegangan yang
sesungguhnya belum diketahui, dianjurkan untuk
membuat dua buah perhitungan V2 berturut-turut
(yang kedua sama seperti yang pertama kecuali untuk
pembentukan pada V2*). Untuk setiap bus sebelum
diteruskan ke bus yang lain. Setelah tegangan yang
dibetulkan diperoleh di tiap bus, nilai ini dipakai lagi
untuk menghitung tegangan yang dibetulkan pada
bus berikutnya. Proses ini diulang untuk tiap bus
berturut-turut untuk seluruh jaringan (kecuali untuk
swing) untuk menyelesaikan iterasi yang pertama.
Kemudian seluruh proses dilakukan lagi berulang-
ulang, hingga besarnya pembentukan tegangan pada
tiap bus kurang dari suatu indeks ketepatan yang
sebelumnya telah ditetapkan.
• Konsep – konsep dasar
Pada dasarnya daya listrik pada suatu elemen adalah
tegangan pada elemen tersebut dikalikan dengan arus
yang mengalir melalui elemen tersebut.
v = Vm cos ωt
i = Im cos (ωt-θ)
maka daya sesaat adalah :
S = v.i
= Vm cos ωt . Im cos (ωt-θ)
= 2
I . V mm cos θ (1 + cos 2ωt) + 2
I . V mm sin θ.sin2ωt
Atau
S = ⏐V⏐⏐I⏐cos θ (1 + cos 2ωt) + ⏐V⏐⏐I⏐sin θ. sin 2ωt
dimana ⏐V⏐ dan ⏐I⏐ adalah harga efektif dari tegangan dan arus :
• ⏐V⏐⏐I⏐ cos θ (1 + cos 2ωt)
selalu bertanda positif dengan harga rata – rata
P = ⏐V⏐⏐I⏐ cos θ
P adalah daya aktif/nyata (watt)
cos θ adalah power faktor :
a. lagging untuk rangkaian induktif
b. leading untuk rangkaian kapasitif
• ⏐V⏐⏐I⏐ sin θ. sin 2ωt
mempunyai harga positif dan negatif dengan harga rata-rata nol
Q = ⏐V⏐⏐I⏐ sin θ
Q adalah daya reaktif (Var)
Positif untuk beban induktif
Negatif untuk beban kapasitif
• Besaran Persatuan (pu)
pu = dasarBesaran
sebenarnyaBesaran
Empat besaran dalam sistem tenaga listrik antara
lain :
8
ETAP (Electrical Transient Analysis Program)
LOAD FLOW (Aliran Daya)
P O W E R S Y S T E M S I M U L A T I O N L A B O R A T O R YI N S T I T U T E T E C H N O L O G Y O F S E P U L U H N O P E M B E R
w w w . p o w e r ‐ s y s t e m . e e . i t s . a c . i d
LO
AD
FLO
W
1. Arus ( Ampere )
2. Tegangan ( Volt )
3. Daya ( Volt Ampere)
4. Impedansi ( ohm )
Rumus dasar untuk menentukan Ibase dan Zbase :
Ibase = N-L KV
1KVA
B
φ
Zbase = ( )
φ1 KVA1000x KV
B
2N-L
= φ1 MVA
KV
B
2N-BL
Dengan menggunakan data 3∅ :
Ibase = L-L KV 3
3KVA
B
φ
Zbase = φ3 MVA
KV
B
2N-BL
Mengubah base
Zn(pu) = Zo (pu) ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡oKVAnKVA
nKVoKV
B
B
2
B
B
Perlu diingat bahwa analisa sistem rangkaian 3 ∅
adalah menggunakan rangkaian 1 ∅ dengan asumsi
bahwa rangkaian seimbang.
B. Metode Newton raphson
Mempunyai keuntungan perhitungan dan
pemrogramannya relative mudah, waktu tiap iterasi
singkat, sesuai untuk system jaringan yang besar dan
tidak tergantung pada banyaknya bus, banyak sedikit
bus iterasinya sama.
9
ETAP (Electrical Transient Analysis Program)
LOAD FLOW (Aliran Daya)
P O W E R S Y S T E M S I M U L A T I O N L A B O R A T O R YI N S T I T U T E T E C H N O L O G Y O F S E P U L U H N O P E M B E R
w w w . p o w e r ‐ s y s t e m . e e . i t s . a c . i d
LO
AD
FLO
W
Gambar 2.1. Preview Load Flow
Gambar 2.2. Lembar Kerja ETAP Power Stations
2.2 Load Flow Pada ETAP
Analisa aliran daya (Load Flow Analysis)
dilakukan untuk mengetahui besarnya tegangan bus,
faktor daya dari cabang, arus dan aliran daya yang terjadi
pada saluran dalam sistem. ETAP PowerStation Load
Flow Analysis adalah program simulasi untuk tujuan
analisa aliran daya. Sistem yang dapat dianalisa adalah
sistem radial maupun loop.
Studi aliran daya adalah studi yang memberikan
analsis aliran daya pada suatu sistem tenaga listrik yang
bertujuan untuk :
1. Memeriksa tegangan dan pengaturan tegangan
2. Memeriksa semua peralatan (transformator dan
saluran distribusi) apakah mampu untuk
mengalirkan daya yang diinginkan.
3. Memperoleh kondisi awal (eksisting) untuk
memperoleh studi – studi operasi ekonomis,
hubung singkat, stabilitas dan perencanaan
pengembangan sistem.
Untuk memulai load flow analysis maka single line
diagram (SLD) sistem tenaga listrik digambarkan
terlebih dahulu dengan memperhatikan komponen AC
dan DC serta peralatan yang digunakan. SLD biasa
digambarkan pada lembar edit (lihat gambar 2.2.).
2.3 Study Case Editor
Load Flow Study Case Editor berisi variable-
variabel kontrol untuk penyelesaian analisa aliran daya
dan beberapa pilihan format laporan atau hasil output
software (lihat gambar 3), untuk menampilkannya maka
pada Window pilih guest (Project Editor) setelah itu pilih
studi cases, load flow dan LF–Default.
Adapun variable-variabel yang terdapat dalam
load flow study case antara lain :
10
ETAP (Electrical Transient Analysis Program)
LOAD FLOW (Aliran Daya)
P O W E R S Y S T E M S I M U L A T I O N L A B O R A T O R YI N S T I T U T E T E C H N O L O G Y O F S E P U L U H N O P E M B E R
w w w . p o w e r ‐ s y s t e m . e e . i t s . a c . i d
LO
AD
FLO
W
Gambar 2.3. Load Flow Study Case Editor
Gambar 2.4. Bus Editor
Gambar 2.5. Info Cable Editor
1. Study Case ID
Nama study case terdapat pada isian ini yang dapat
diubah – ubah dengan panjang maksimal karakter
penamaan sebanyak 12 karakter
2. Method
Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam
analisa aliran daya yaitu Newton-Raphson, Fast-
decoupled, atau Accelerated Gauss-Seidel.
3. Maximum Iteration
Jumlah iterasi disarankan 2000 untuk metode Gauss-
Seidel dan 5 untuk Newton-Raphson dan Fast-
decoupled.
4. Precision
Menunjukkan ketelitian tiap iterasi dalam satuan p.u.
Pada metode Gauss-Seidel ketelitian tegangan
0.000001 p.u volts, dan 0.001 daya untuk Newton-
Raphson dan Fast-decoupled.
5. Acceleration Factor
Faktor percepatan ini digunakan pada metode
Accelerated Gauss-Seidel. Nilai yang biasa di pakai
adalah 1.2 s/d 1.7
6. Loading
Dalam bagian pembebanan load flow study case
editor, dapat ditentukan pembebanan operasi dengan
pemilihan kategori pembebanan dan faktor perbedaan
pembebanan
7. Category
pembebanan mempunyai sepuluh pilihan. Dengan
memilih sebarang kategori, powerstation
menggunakan prosentase pembebanan dari motor dan
beban statis seperti telah ditentukan.
8. Normal
Pilih normal untuk persen pembebanan untuk setiap
beban seperti yang telah dimasukkan untuk loading
category yang dipilih
9. Maximum
Jika ini dipilih, maka semua motor dan beban statis
yang secara langsung terhubung akan dikalikan
dengan faktor diversity maksimum tiap bus.
11
ETAP (Electrical Transient Analysis Program)
LOAD FLOW (Aliran Daya)
P O W E R S Y S T E M S I M U L A T I O N L A B O R A T O R YI N S T I T U T E T E C H N O L O G Y O F S E P U L U H N O P E M B E R
w w w . p o w e r ‐ s y s t e m . e e . i t s . a c . i d
LO
AD
FLO
W
10. Minimum
Jika ini dipilih, maka semua motor dan beban
statis yang secara langsung terhubung akan
dikalikan dengan faktor diversity mainimum
tiap bus
11. Diversity Factor
Menunjukkan besarnya pembebanan untuk
semua motor dan beban statis
12. Initial Condition
Jika ini dipilih, maka semua motor dan beban
statis yang secara langsung terhubung akan
dikalikan dengan faktor diversity mainimum
tiap bus.
Ada dua keadaan yang bisa dipilih yaitu :
a. Use Bus Voltage
Menggunakan tegangan bus yang telah
ditentukan sebelumnya untuk harga awal
iterasi. Dengan pilihan ini dapat dilakukan
analisa aliran daya dengan harga awal
berbeda untuk tegangan tiap bus.
b. Use Fixed Value
Menggunakan harga awal tegangan bus
yang sama untuk semua bus. Dinyatakan
dalam persen dari tegangan bus nominal dan
sudut tegangan dalam derajat.
Setelah studi case editor terisi maka lanjutkan
dengan menggambar SLD ke dalam lembar kerja ETAP
sesuai komponen dan peralatan yang ada dalam sistem.
2.4 Set Up Data untuk Simulasi
Adapun data – data yang perlu diisikan ke
software untuk keperluan simulasi load flow adalah :
1. Single line diagram sistem tenaga listrik
2. Data motor
3. Data impedansi kabel
4. Data Transformator
2.5 Data untuk Analisa Aliran Daya
Data – data yang harus dimasukkan untuk studi
aliran daya yang disesuaikan dengan sistem tenaga listrik
yang dianalisa antara lain :
1. Data Bus
Data yang dibutuhkan untuk perhitungan aliran
daya meliputi :
• ID Bus
berupa nomor atau nama bus dari sistem
• Nominal kV
adalah tegangan nominal pada bus
• %V dan sudut (angle)
jika initial codition di set pada use bus voltage
2. Data Branch
Data branch (saluran) dimasukkan ke dalam branch
editor, yaitu transformator, transmision line, kabel,
reaktor, dan impedansi editor. Data yang
dibutuhkan dalam aliran daya meliputi
(Gambar2.5) :
• Nilai dan besaran, toleransi, temperature dari
branch Z, R, X atau X/R
• Panjang dan satuan dari kabel transmisi.
• Base kV, Impedansi dan base kVA/MVA
3. Data Synchronous Generator
Data Synchronous Generator (generator sinkron)
yang dibutuhkan dalam aliran daya meliputi
(Gambar 2.6) :
• Mode Operasi (Swing, Voltage Control atau
Mvar Control)
• kV nominal
• %V dan sudut untuk mode swing
• %V, MW loading, dan limit Mvar (Qmax dan
Qmin) untuk operasi mode voltage control
• Pembebanan MW dan Mvar untuk mode
Mvar control.
12
ETAP (Electrical Transient Analysis Program)
LOAD FLOW (Aliran Daya)
P O W E R S Y S T E M S I M U L A T I O N L A B O R A T O R YI N S T I T U T E T E C H N O L O G Y O F S E P U L U H N O P E M B E R
w w w . p o w e r ‐ s y s t e m . e e . i t s . a c . i d
LO
AD
FLO
W
Gambar 2.6. Info Rating Generator Editor
Gambar 2.7. Info Induction Machine Motor
Gambar 2.8. Info Beban Statis Editor
4. Data Motor Induksi dan Motor Sinkron
Data yang diperlukan untuk analisa aliran daya
meliputi :
• Rating kW/HP dan kV
• Power faktor dan efisiensi pada pembebanan
100%, 75% dan 50 %
• % loading yaitu persen pembebanan pada motor
• Data kabel peralatan
5. Data Beban Statis
Data yang diperlukan untuk analisa aliran daya
meliputi :
• Identifikasi beban yaitu identitas nama beban
• Rating kVA/MVA dan kV
• Power faktor
• % Loading
• Data kabel peralatan
6. Data Beban Lumped
Data yang diperlukan untuk analisa aliran daya
meliputi (Gambar 2.9) :
• Identifikasi beban yaitu identitas nama beban
• Rating kVA/MVA dan kV
• Power faktor
• % Loading
• Data kabel peralatan
7. Data Transformator
Data yang diperlukan untuk analisa aliran daya
meliputi :
• Identifikasi yaitu identitas transformator
• Rating kVA/MVA , max KVA/MVA
• Rating kV primer serta kV sekunder
• % Z, dan X/R
• Hubungan belitan
• Hubungan belitan
13
ETAP (Electrical Transient Analysis Program)
LOAD FLOW (Aliran Daya)
P O W E R S Y S T E M S I M U L A T I O N L A B O R A T O R YI N S T I T U T E T E C H N O L O G Y O F S E P U L U H N O P E M B E R
w w w . p o w e r ‐ s y s t e m . e e . i t s . a c . i d
LO
AD
FLO
W
Gambar 2.9. Info Beban Lumped Load Editor
Gambar 2.10. Info Transformator Editor
8. Data – data Lain
Terdapat beberapa data yang berkaitan dengan
studi kasus yang juga harus dimasukkan. Data –
data ini diedit pada load flow study case editor. Hal
ini meliputi :
• Metode (Newton-Raphson, Fast-decoupled,
atau Accelerated Gauss-Seidel)
• Maksimum Iterasi
• Ketelitian
• Faktor percepatan untuk metode Accelerated
Gauss-Seidel.
• Loading Category
• Report (format laporan)
• Update (untuk tegangan bus dan load tap
changer tranformator yang menggunakan hasil
aliran daya)
Untuk data atau parameter yang diperlukan tetapi
tidak tercantum dalam data peralatan, dapat
memasukkan parameter dalam software yang diambil
data yang disediakan dalam library ETAP PowerStation
kemudian data tersebut disesuaikan dengan data
peralatan sebenarnya.
2.6 Simulasi Load Flow
Contoh input dari data – data peralatan dan
komponen guna simulasi load flow adalah sebagai
berikut :
1. Single Line Diagram (SLD) sistem tenaga listrik
Disesuaikan dengan SLD yang akan dianalisa,
dicontohkan adalah sebagai berikut:
14
ETAP (Electrical Transient Analysis Program)
LOAD FLOW (Aliran Daya)
P O W E R S Y S T E M S I M U L A T I O N L A B O R A T O R YI N S T I T U T E T E C H N O L O G Y O F S E P U L U H N O P E M B E R
w w w . p o w e r ‐ s y s t e m . e e . i t s . a c . i d
LO
AD
FLO
W
Gambar 2.11. Single Line Diagram sistem tenaga listrik
Gambar 2.14. Transformator editor
15
ETAP (Electrical Transient Analysis Program)
LOAD FLOW (Aliran Daya)
P O W E R S Y S T E M S I M U L A T I O N L A B O R A T O R YI N S T I T U T E T E C H N O L O G Y O F S E P U L U H N O P E M B E R
w w w . p o w e r ‐ s y s t e m . e e . i t s . a c . i d
LO
AD
FLO
W
Gambar 2.13. Beban Lumped
Gambar 2.14. Kabel
2. Beban Lumped
Dari gambar 12, terlihat bahwa beban lumped
mempunyi rating : Kapasitas daya 6.5 MVA, power
faktor 0.8, tegangan 6.6KV dan arus 568.6 A dan
pembebanan 100% yang berkomposisi sebagai
beban motor 80% dan beban statis 20%.
3. Transformator
Dari gambar 13,terlihat bahwa Tansformator
mempunyai tegangan pada sisi primer 33 kV dan
pada sisi sekunder 11 kV. Kapasitas tansformator
adalah 25 MVA dengan %Z sebesar 10%.
Transformator beridentitas 33-TR-3 . Tansformator
mempunyai hubungan belitan Y - ∆ dan pada sisi
bintang di grounding dengan sistem resistor
4. Cable
Dari gambar 13, terlihat bahwa impedansi
menggunakan kabel dengan data pada library ETAP
PowerStation. Jenis kabel adalah tembaga (Cu)
dengan kapasitas tegangan 33 kV berukuran
240mm2.dan jenis insulation EPR.
bahwa impedansi menggunakan data kabel dimana
nilai resistansi 0.074Ohm/km dan reaktansi
0.114Ohm/km.
16
ETAP (Electrical Transient Analysis Program)
LOAD FLOW (Aliran Daya)
P O W E R S Y S T E M S I M U L A T I O N L A B O R A T O R YI N S T I T U T E T E C H N O L O G Y O F S E P U L U H N O P E M B E R
w w w . p o w e r ‐ s y s t e m . e e . i t s . a c . i d
LO
AD
FLO
W
2.7 Toolbar Load Flow Analysis
Adapun toolbar load flow analysis adalah sebagai berikut :
No Simbol Keterangan
1
Run Load Flow Studies : untuk menjalankan (running) program setelah SLD dan data seluruh
peralatan telah dimasukkan
2
Update Cable Load Current: untuk merubah kapasitas arus pada kabel sebelum load flow di
running
3
Load Flow Display Options: untuk mengatur hasil load flow yang ditampilkan sesuai dengan
peralatan yang operasi.
4
Load Flow Report Manager: untuk menampilkan hasil load flow
5
Halt Current Calculation: untuk menghentikan proses running load flow
6
Get Online Data: untuk menyalin data online jika computer interkoneksi dengan menggunakan
PSMS (online feature)
7
Get Archived Data: untuk menyalin data online jika computer terinterkoneksi.
2.8 Display Options Load Flow
Gambar 2.15. Display Option
1. Results Page
Anda dapat menentukan pilihan tampilan untuk
hasil perhitungan one-line diagram. Hasil ini dapat
ditampilkan untuk setiap plot step waktu. Hasilnya
meliputi tegangan bus ,voltage drop pada line
maupun load yg dipilih, losses pada branch dan
aliran daya pada setiap line
2. Color
Pilih warna untuk hasil load flow yang akan
ditampilkan pada one-line diagram
3. Show Unit
Pilih checkbox tersebut untuk menampilkan unit
dari hasil yang ditampilkan.
4. Voltage
Pilih antara nilai kV atau % untuk tampilan
tegangan pada one line diagram. % tegangan
ditampilkan berdasarkan tegangan nominal bus dlm
kV sbg base tegangan.
• Bus
17
ETAP (Electrical Transient Analysis Program)
LOAD FLOW (Aliran Daya)
P O W E R S Y S T E M S I M U L A T I O N L A B O R A T O R YI N S T I T U T E T E C H N O L O G Y O F S E P U L U H N O P E M B E R
w w w . p o w e r ‐ s y s t e m . e e . i t s . a c . i d
LO
AD
FLO
W
Pilih checkbox untuk menampilkan tegangan bus
pada one line diagram.
• Load Term
Pilih checkbox ini untuk menampilkan tegangan
terminal beban (motor dan static load) pada one
line diagram.
5. % Voltage Drop
• Line / Cable
Pilih checkbox untuk menampilkan drop
tegangan pada bus dan kabel transmisi di one
line diagram.
• Load FDR
Pilih checkbox untuk menampilkan aliran daya
atau aliran arus unit yg ingin ditampilkan pada
one line diagram.
6. Meters
• Ammeter
Pilih checkbox untuk menampilkan arus primer
dari cabang dimana ammeter dipasang.
• Voltmeter
Pilih checkbox untuk menampilkan tegangan
primer dari cabang dimana voltmeter dipasang.
• Multi-meter
Pilih checkbox untuk menampilkan pengukuran
dari multimeter, termasuk tegangan bus, arus
dari cabang, aliran daya dari cabang, faktor daya,
dan frekuensi.
7. Branch Looses
Pilih checkbox untuk menampilkan losses pada
cabang di one line diagram. Losses ditampilkan
dalam [kW+jkvar] atau [MW+jMvar].
8. Power Flows
• Units
Pilih nilai yang akan digunakan (kVA atau
MVA)untuk menampilkan aliran daya pada one
line diagram
• kW + jkvar
Pilih checkbox untuk menampilkan aliran daya
dalam kW+jkvar atau MW+jMvar line diagram.
• kVA
Pilih checkbox untuk menampilkan aliran daya
dalam kVA atau MVA.
• Amp
Pilih checkbox untuk menampilkan aliran daya
dalam ampere.
• %Pf
Apabila checkbox amp atau kVA dipilih, anada
dapat memilih checkbox ini untuk menampilkan
%PF dari aliran daya pada one lin diagram.
9. Elements
• Branch
Pilih checkbox ini untuk menampilkan aliran
daya di seluruh cabang – cabang pada one line
diagram. ETAP menampilan aliran daya di ujung
dari cabang. Untuk trafo tiga fasa, ketiga aliran
daya semua ditampilkan
• Gen./Motor/Load
Pilih checkbox ini untuk menampilkan aliran
daya untuk generator, motor, MOV, kapasitor,
beban lumped, dan beban statik pada one line
diagram
• Composite Motor
Pilih checkbox untuk menampilkan aliran daya
yang mengalir pada motor gabungan.
• Composite Network
Pilih checkbox untuk menampilkan aliran daya
pada jaringan gabungan
2.9 Running Load Flow
Setelah single line diagram dari sistem dan parameter –
parameternya sudah diset maka sistem sudah siap
dianalisa.
Step by step running program adalah sebagai berikut :
• Tekan tombol 1 sehingga akan keluar side
toolbar seperti ditunjukkan oleh gambar 2.16.
• Tekan tombol 2 untuk menjalankan analisa
sistem oleh software.
18
ETAP (Electrical Transient Analysis Program)
LOAD FLOW (Aliran Daya)
P O W E R S Y S T E M S I M U L A T I O N L A B O R A T O R YI N S T I T U T E T E C H N O L O G Y O F S E P U L U H N O P E M B E R
w w w . p o w e r ‐ s y s t e m . e e . i t s . a c . i d
LO
AD
FLO
W
Gambar 2.16. Step by step running analisa Load Flow
Gambar 2.17. hasil running load flow analysis
1 2
4
3
1 2
19
ETAP (Electrical Transient Analysis Program)
LOAD FLOW (Aliran Daya)
P O W E R S Y S T E M S I M U L A T I O N L A B O R A T O R YI N S T I T U T E T E C H N O L O G Y O F S E P U L U H N O P E M B E R
w w w . p o w e r ‐ s y s t e m . e e . i t s . a c . i d
LO
AD
FLO
W
Gambar 2.18. complete page LF Report Manager
Gambar 2.19. Salah Satu Contoh Complete Report
Penjelasan gambar adalah sbb :
1) ID bus dan tegangan nominal bus
2) Power flow yg mengalir dalam kVA dan %PF pada
line yg bersangkutan.
3) Power loss pada line dalam kw dan kvar
4) Tegangan pada bus yg bersangkutan
2.10 Data Hasil Simulasi ETAP Power Station
Hasil dari load flow dapat diketahui melalui Load
Flow Report Manager dimana data keluaran yang dapat
diketahui meliputi :
1. Complete
Data yang tersedia berupa keseluruhan data yang
dimasukkan ke dalam system dan hasil running
program.
2. Input
Data yang tersedia berupa masukkan data kita pada
peralatan yang ada dalam sistem tenaga listrik
antara lain :
• Branch
• Bus
• Cable
• Cover
• EqCable
• XMFR&X
3. Result
Data yang tersedia sesuai dengan study case yang
dipilih yaitu load flow sehingga hasilnya adalah :
• LF Report
• LF Report Long ID
4. Summary
Terdapat data – data sebagai berikut :
• Loading
• Looses
• Summary
• Under Over Voltage