maintaining momentum - astra.co.id report/annual_report... · daftar isi contents ... batu pertama,...
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan
2008Annual Report
Maintaining Momentum
42%
Financial Services
increase in operating profit
26%
Heavy Equipment
increase in Komatsu unit sales
37%
Agribusiness
increase in net revenue
42%
Information Technology
increase in net revenue
61%
Infrastructure
increase in net revenue
…to leverage synergy…
43%
Automobile
increase in unit sales
33%
Motorcycle
increase in unit sales
Sekilas AstraAstra at a glance
Astra berdiri pada tahun 1957, sebagai perusahaan perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, Astra membentuk kerja sama dengan sejumlah perusahaan kelas dunia.
Sejak tahun 1990, Perseroan menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan kapitalisasi pasar per akhir tahun 2008 sebesar Rp 42,7 triliun.
Saat ini Astra bergerak dalam enam bidang usaha yaitu: Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan dan Energi, Agribisnis, Teknologi Informasi serta Infrastruktur dan Mata Rantai Logistik.
Pada akhir tahun 2008 jumlah karyawan Grup Astra mencapai 116.038 orang yang tersebar di 153 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.
Astra was established in 1957 as a trading company. Over the course of its development, Astra has formed a number of strategic alliances with leading global players.
Since 1990, the Company has been listed on the Indonesia Stock Exchange, with a market capitalization as of 31 December 2008 of Rp 42.7 trillion.
Astra currently engages in six business lines: Automotive, Financial Services, Heavy Equipment, Mining and Energy, Agribusiness, Information Technology and Infrastructure and Logistic Value Chain.
At year-end 2008, Astra Group employed 116,038 people in 153 companies, including subsidiaries, associates and jointly controlled entities.
VisiVision
• Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi.
To be one of the best managed corporations in Asia Pacific with emphasis on sustainable growth by building competence through people development, solid financial structure, customer satisfaction and efficiency.
• Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan. To be a socially responsible corporation and to be environmentally friendly.
Catur DharmaOur Philosophy
• Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara To be an Asset to the Nation
• Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan To Provide the Best Service to Our Customers
• Menghargai Individu dan Membina Kerja Sama To Respect Individuals and Promote Teamwork
• Senantiasa Berusaha Mencapai yang Terbaik To Continually Strive for Excellence
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
1Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Daftar IsiContents
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance 20
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion & Analysis 36
Laporan BisnisBusiness Report 44
Laporan BerkelanjutanSuistainability Reporting 81
Laporan KeuanganFinancial Report 97
Data PerseroanCorporate Data i
2Jejak Langkah 20082008 Event Highlights
4Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
6Ikhtisar SahamStock Highlights
8Penghargaan 20082008 List of Awards
10Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners
13Dewan KomisarisBoard of Commissioners
14Laporan Direksi Report from the Board of Directors
19DireksiBoard of Directors
46Struktur BisnisBusiness Structure
48OtomotifAutomotive
60Jasa KeuanganFinancial Services
68Alat Berat, Pertambangan dan EnergiHeavy Equipment, Mining and Energy
72AgribisnisAgribusiness
74Teknologi InformasiInformation Technology
76Infrastruktur & Mata Rantai LogistikInfrastructure & Logistic Value Chain
iiProfil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profile
viiProfil DireksiBoard of Directors’ Profile
xiStruktur OrganisasiOrganisation Structure
xivInformasi PerseroanCorporate Information
xvAnak Perusahaan, Asosiasi dan Jointly Controlled EntitiesSubsidiaries, Associates and Jointly Controlled Entities
82Sumber Daya ManusiaHuman Resources
88Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
94Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan KerjaEnvironment, Health and Safety
96Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Panduan: Petunjuk dalam membaca laporan ini, harap diperhatikan ‘Perseroan’
mengacu pada PT Astra International Tbk sebagai perusahaan induk. ‘Astra’
dan ‘Grup Astra’ mengacu pada PT Astra International Tbk, anak perusahaan
dan perusahaan afiliasi.
Use of Terms: For guidance when reading this report please note the term ‘the
Company’ refers to PT Astra International Tbk, the parent company. ‘Astra’ or
‘Astra Group’ refers to PT Astra International Tbk, subsidiaries and affiliates.
2 Astra International Laporan Tahunan 2008
Jejak Langkah 20082008 Event Highlights
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengukir prestasi di industri otomotif Indonesia dengan melakukan ekspor perdana kendaraan komersial Daihatsu Gran Max ke Jepang dalam bentuk CBU (Completely Built Up).
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) started export of its commercial vehicle Daihatsu Gran Max to Japan in CBU form.
PT Astra Honda Motor (AHM) kembali melakukan gebrakan pada pasar sepeda motor Indonesia dengan meluncurkan Honda BeAT, varian terbaru untuk jenis skuter matik di Indonesia. Dilengkapi dengan mesin CVT 4 tak, 110 cc yang tangguh serta teruji ramah lingkungan (memenuhi standar Euro 2) menjadikan Honda BeAT terbaik di kelasnya.
PT Astra Honda Motor (AHM) again caught the attention of the Indonesian motorcycle market by introducing the newest automatic scooter variant, the Honda BeAT, equipped with a 110 cc, four-stroke CVT engine which is tough and environmentally friendly (meeting Euro 2 standards), making it the best in its class.
Peluncuran LX 570, sebuah SUV yang mempertegas kehadiran Lexus di segmen mobil premium di Indonesia.
The launch of Lexus LX 570, introduced a new SUV to Indonesia’s premium automobile segment.
Menggabungkan unsur kemewahan yang tinggi, kenyaman, kinerja yang unggul dan aman, New Toyota Alphard adalah MPV mewah terbaik di kelasnya. Diluncurkan tanggal 9 Juli 2008, unit New Alphard dipamerkan pada Indonesia International Motor Show (IIMS).
Combining high luxury, comfort, excellent performance and safety, the New Toyota Alphard is the best luxurious MPV in its class. Introduced on 9 July 2008, the New Alphard was showcased at the Indonesia International Motor Show (IIMS).
Hanya berselang enam bulan sejak peletakan batu pertama, gedung SMPN 4 di Angsana, Desa Cibeber, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, selesai dibangun dan siap untuk menerima anak didik. Proyek ini merupakan salah satu kontribusi Astra melalui program BERNAS dari Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) untuk meningkatkan kesempatan belajar dan kualitas pendidikan bagi siswa-siswi setempat.
Taking only six months, the renovation of SMPN 4 (a state secondary school) in Angsana, Cibeber Village, Leuwiliang Subdistrict in Bogor Regency was completed and readied to admit students. This renovation is one of Astra’s contributions through the Bernas Program of the Astra Bina Ilmu Foundation (YABI), providing educational choice to students in the remote rural areas.
Komisaris, Direksi, dan eksekutif PT Astra International Tbk menghadiri pembukaan Museum dan Perpustakaan Astra pada tanggal 26 Mei 2008. Pengunjung Museum dan Perpustakaan Astra dapat melihat sejarah perkembangan Grup Astra yang dikemas secara menarik, selain menikmati fasilitas perpustakaan dan ruang baca yang nyaman.
Commissioners, Directors and executives of PT Astra International Tbk attended the opening of the Astra Museum and Library on 26 May 2008. Visitors experience an inspiring historical tour while the library provides valuable sources and comfortable reading facilities.
PT Astra Sedaya Finance (ASF) menerbitkan Obligasi IX Tahun 2008 senilai Rp 1 triliun dengan suku bunga tetap. Pada saat penerbitan Obligasi IX tersebut, ASF memperoleh peringkat perusahaan AA- dari Pefindo, yaitu peringkat tertinggi yang pernah diberikan kepada perusahaan pembiayaan mobil di Indonesia.
PT Astra Sedaya Finance (ASF) issued fixed rate Bond IX Year 2008 for Rp 1 trillion. Pefindo assessed this bond AA-, the highest rating given to any automotive financing company in Indonesia.
PT Toyota-Astra Motor mempersembahkan sang bintang yang telah dinanti-nanti: All New Corolla Altis. Generasi ke-10 Corolla ini memiliki desain global yang lebih dinamis, kabin lega dan nyaman, performa unggul yang ramah lingkungan, serta dilengkapi fitur keselamatan terdepan di kelasnya.
PT Toyota-Astra Motor rolled out the All New Corolla Altis. The 10th generation of Corolla offers a more dynamic global design, a more spacious and comfortable cabin, and an excellent performance yet remains friendly to the environment. It is also equipped with the most comprehensive safety features in its class.
JanuariJanuary
FebruariFebruary
FebruariFebruary
FebruariFebruary
JuniJune
JuliJuly
AgustusAugust
JuniJune
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
3Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Peluncuran program ‘Go Green With Astra: Satu Karyawan, Satu Pohon’ dilakukan melalui acara penanaman pohon seremonial di bulan Februari 2008. Dalam program ini, Astra menargetkan penanaman 116.867 pohon, sesuai jumlah karyawannya waktu itu, termasuk jenis-jenis langka seperti pohon keppel, white teak, Singapore almond, mahogani, trembesi dan bintaro.
A planting ceremony in February initiated a program of ‘Go Green With Astra: One employee One Tree’. Astra agreed to plant 116,867 trees during the year, matching the number of employees, including rare trees such as keppel, white teak, Singapore almond, mahogany, trembesi, and bintaro.
PT Astra International Tbk, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Isuzu Motors Limited menyepakati perubahan nama PT Pantja Motor menjadi PT Isuzu Astra Motor Indonesia, efektif sejak 1 Mei 2008. Penggantian nama tersebut mencerminkan perubahan pada komposisi pemegang saham yang disertai dengan perombakan jajaran Direksi.
PT Astra International Tbk, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia and Isuzu Motors Limited reorganised PT Pantja Motor to become PT Isuzu Astra Motor Indonesia. Effective 1 May 2008, this change, which was followed by the appointment of new Directors, reflects the new shareholder composition.
PT United Tractors Tbk (UT) telah menyelesaikan seluruh rangkaian proses Penawaran Umum Terbatas III (‘PUT III’) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan hasil yang memuaskan, mencapai Rp 3,6 triliun. Pemegang saham memperoleh satu HMETD untuk setiap enam saham yang dimilikinya dengan harga penawaran (‘Harga Penawaran Saham’) sebesar Rp 7.500 per saham.
Dana yang diperoleh dari PUT III ini digunakan untuk melunasi hutangnya, membiayai modal kerja dan membiayai belanja modal, termasuk potensi akusisi perusahaan atau aset pertambangan.
Setelah PUT III, kepemilikan Perseroan di UT meningkat menjadi 58,54%.
PT United Tractors Tbk (UT) completed its Third Rights Issue, raising Rp 3.6 trillion on a 6:1 basis at an offer price of Rp 7,500 per share.
Funds were raised to repay its existing debt, fund working capital expansion needs and fund capital expenditures including potential future acquisitions of mining companies or assets.
After the issue, the Company as a standby buyer of the issue marginally increased its ownership to 58.54%.
PT Astra Honda Motor (AHM) kembali meluncurkan produk terbarunya, Honda Blade, dengan slogan ‘Winning with Blade’ di Blitz Megaplex Grand Indonesia. Motor ini mengusung konsep motor bebek inovatif dan sporty.
PT Astra Honda Motor (AHM) rolled out its latest product, the Honda Blade, with the slogan ‘Winning with Blade’ at Jakarta’s Blitz Megaplex, Grand Indonesia. The motorcycle is an innovative, sporty cub concept.
Anak perusahaan Perseroan, PT Astratel Nusantara (Astratel) meningkatkan porsi kepemilikannya di PT Marga Mandalasakti (MMS) menjadi 62,62% setelah membeli saham dari para pemegang saham lainnya. MMS adalah operator jalan tol Tangerang-Merak. PT Astratel Nusantara (Astratel), a subsidiary of the Company, increased its ownership in PT Marga Mandalasakti (MMS) to 62.62% after buying shares from other shareholders. MMS is a Tangerang-Merak toll-road operator.
PT Federal International Finance (FIF) menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun untuk membiayai rencana perluasan pembiayaan sepeda motor di tahun 2008 menjadi sebesar Rp 12,5 triliun. Obligasi FIF ke-8 tersebut memperoleh peringkat AA-.
PT Federal International Finance (FIF), issued a Rp 1 trillion bond to back its motorcycle financing for Rp 12.5 trillion. FIF’s 8th bond issue was rated AA-.
FebruariFebruary
AprilApril
MeiMay
PT Astra Honda Motor meluncurkan ‘The Top City Ride’ Honda CS1 pada 6 April 2008 di Surabaya. CS1 dengan standar Euro 2 bermesin 4 tak 125 cc, SOHC berpenampilan stylish, futuristik dan sporty cocok untuk kalangan berjiwa muda.
PT Astra Honda Motor launched ‘The Top City Ride’ Honda CS1 on 6 April 2008 in Surabaya. The CS1 has met Euro 2 emission standards with its 125 cc 4-stroke SOHC engine. It is stylish, futuristic, and sporty – suitable for those who are young at heart.
AprilApril
DesemberDecember
SeptemberSeptember
NovemberNovember
4 Astra International Laporan Tahunan 2008
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Inggris
Dalam miliar Rupiah kecuali disebutkan lain
Numerical notations in all tables and graphs are in English
In billions of Rupiah, unless stated otherwise
2008 2007 2006 20058 20048
TOTAL ASTRA (KONSOLIDASIAN) TOTAL ASTRA (CONSOLIDATED)
Laporan Laba Rugi Statement of Income
Pendapatan Bersih 97,064 70,183 55,709 61,732 46,303 Net Revenue
Laba Kotor 21,730 16,489 12,323 13,267 10,313 Gross Profit
Laba Usaha 11,876 8,501 4,243 6,414 4,975 Operating Income
EBITDA1 15,135 11,163 6,395 8,218 7,604 EBITDA1
Laba Bersih 9,191 6,519 3,712 5,457 5,406 Net Income
Neraca Balance Sheets
Jumlah Aset 80,740 63,520 57,929 61,167 48,621 Total Assets
Aset Lancar 35,531 28,160 15,731 16,159 13,762 Current Assets
Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities
10,636 9,771 8,504 6,519 5,501 Investment in Associates and Jointly Controlled Entities
Aset Tetap2 18,742 13,005 13,334 11,794 8,803 Fixed Assets2
Jumlah Kewajiban 40,163 31,512 31,498 36,936 28,901 Total Liabilities
Kewajiban Jangka Pendek 26,883 21,343 20,070 21,917 18,439 Current Liabilities
Jumlah Pinjaman 23,533 19,845 23,178 26,519 19,936 Total Borrowings
Modal Kerja Bersih3 8,018 5,866 4,675 5,381 2,862 Net Working Capital3
Jumlah Ekuitas 33,080 26,963 22,376 20,424 16,485 Total Equity
Jumlah Ekuitas dan Hak Minoritas 40,577 32,008 26,431 24,231 19,720 Total Equity and Minority Interest
Analisa Rasio Dan Informasi Lain Ratio Analysis and Other Information
Laba terhadap Aset 11% 10% 6% 10% 13% Return on Assets
Laba terhadap Ekuitas 28% 24% 17% 30% 38% Return on Equity
Marjin Laba Kotor 22% 23% 22% 21% 22% Gross Profit Margin
Marjin Laba Usaha 12% 12% 8% 10% 11% Operating Profit Margin
Rasio Lancar (x) 1.3 1.3 0.8 0.7 0.7 Current Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aset (x) 0.5 0.5 0.5 0.6 0.6 Liabilities to Total Assets Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Ekuitas (x)
1.2 1.2 1.4 1.8 1.8 Liabilities to Total Equity Ratio
Saham Beredar (dalam jutaan) 4,048 4,048 4,048 4,048 4,048 Issued Shares (in millions)
Laba Bersih per Saham (Rp)4 2,270 1,610 917 1,348 1,335 Net Earnings per Share (Rp)4
Nilai Aset Bersih per Saham (Rp)5 8,171 6,660 5,527 5,045 4,072 Net Asset Value per Share (Rp)5
Dividen Kas Interim per Saham (Rp) 300 160 150 100 100 Interim Cash Dividend per Share (Rp)
Dividen Kas Final per Saham (Rp) 5706 484 290 340 270 Final Dividend per Share (Rp)
Rasio Hutang Bersih terhadap Ekuitas (x)7 0.1 0.1 0.2 0.1 0.0 Net Debt to Equity Ratio (x)7
1 Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi.
2 Termasuk aktiva yang tidak digunakan dalam usaha.
3 Piutang Usaha + Persediaan - Hutang Usaha Jangka Pendek
4 Laba bersih per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham
yang beredar setelah penyesuaian penerbitan saham baru.
5 Nilai aktiva bersih per saham dihitung berdasarkan jumlah saham yang beredar
pada setiap akhir tahun.
6 Tergantung persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan tanggal
27 Mei 2009.
7 Hutang bersih tidak termasuk Jasa Keuangan.
8 Disajikan kembali untuk memenuhi Buletin Teknis No. 2 “Akuntansi untuk
Pembiayaan Bersama atas Fasilitas Kredit” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia pada bulan Oktober 2006.
1 Earnings before interest tax depreciation and amortization.
2 Includes assets not yet used in operations.
3 Trade Receivables + Inventory - Current Trade Payables
4 Net earnings per share is calculated based on the weighted average number of
ordinary shares outstanding adjusted for any share issuance.
5 Net asset value per share is calculated based on the number of ordinary shares
outstanding at each year-end.
6 Subject to the approval of shareholders at the Annual General Meeting on
27 May 2009.
7 Net debt excludes Financial Services.
8 Restated in order to comply with Technical Bulletin No. 2 “Accounting for Joint
Financing on Credit Facility” issued by the Indonesian Institute of Accountants
in October 2006.
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
5Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
100100
Pendapatan Bersih (Rp miliar)
Net Revenue (Rp billion)
Jumlah Aset (Rp miliar)
Total Assets (Rp billion)
Laba Bersih (Rp miliar)
Net Income (Rp billion)
Jumlah Ekuitas (Rp miliar)
Total Equity (Rp billion)
97,064
80,740
9,191
33,080
2008
2008
2008
2008
70,183
63,520
6,519
26,963
2007
2007
2007
2007
55,709
57,929
3,712
22,376
2006
2006
2006
2006
61,732
61,167
5,457
20,424
2005
2005
2005
2005
46,303
48,621
5,406
16,485
2004
2004
2004
2004
Laba Bersih per Saham (Rp)
Net Earnings per Share (Rp)
Dividen per Saham (Rp)
Dividend per Share (Rp)
Interim Interim
Final Final
Keterangan Note:* Tergantung persetujuan pemegang saham pada
RUPS tanggal 27 Mei 2009. Subject to AGM approval on 27 May 2009.
2,270
2008 2008
1,610
2007 2007
917
2006 2006
1,348
2005 2005
1,335
2004 2004
300
160150
570*
484
270290340
6 Astra International Laporan Tahunan 2008
Ikhtisar SahamStock Highlights
Harga Volume Perdagangan Saham 2007-2008
Share Price and Trading Volume 2007-2008
Harga Saham dan Volume Perdagangan per Triwulan 2007-2008
2007-2008 Quarterly Share Price and Trading Volume
PeriodHighest (Rp) Lowest (Rp) Closing (Rp) Average Daily Trading Volume (Unit)
2008 2007 2008 2007 2008 2007 2008 2007
1st Quarter 29,600 16,900 22,100 12,500 24,250 13,200 6,686,395 6,776,135
2nd Quarter 22,950 17,300 17,650 13,050 19,250 16,800 8,859,238 7,456,525
3rd Quarter 22,550 19,550 15,200 14,800 17,100 19,250 3,965,786 5,472,875
4th Quarter 16,500 28,700 7,100 19,150 10,550 27,300 7,520,373 5,158,793
Sumber Source:Reuters
Jardine Cycle & Carriage (JC&C) adalah perusahaan yang berbasis di Singapura dan anggota Grup Jardine Matheson. JC&C memiliki 50,1% saham Astra International, serta kepemilikan di beberapa perusahaan otomotif lain di Asia Tenggara. Di bawah bendera Cycle & Carriage, perusahaan mengendalikan beberapa anak perusahaan di Singapura dan Malaysia. Perusahaan asosiasi JC&C antara lain adalah Tunas Ridean di Indonesia dan Truong Hai Auto Corporation di Vietnam.
Jardine Cycle & Carriage (JC&C) is a Singapore-listed company and a member of the Jardine Matheson group. It has a 50.1% interest in Astra International and has other motor interests in Southeast Asia. Its directly-held subsidiaries operate in Singapore and Malaysia under the Cycle & Carriage banner, and its associates include Tunas Ridean in Indonesia and Truong Hai Auto Corporation in Vietnam.
Number of Shares %
Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11%
Anthony J. L. Nightingale (Commissioner) 600,000 0.01%
Budi Setiadharma (President Commissioner) 977,500 0.02%
Muhamad Chatib Basri (Commissioner) 8,000 0.00%
Others (each ownership less than 5%) 2,017,944,310 49.86%
Total 4,048,355,314 100.00%
Pemegang Saham per 31 Desember 2008
Shareholders as at 31 December 2008
Sumber Source:* Bursa Efek Indonesia. Indonesia Stock Exchange.
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
7Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Komposisi Pemegang Saham
Composition of Shareholders
Riwayat Dividen
Dividend History
Description31 December 2008 31 December 2007
No. of Shareholders No. of Shares % No. of Shareholders No. of Shares %
Domestic
1. Retail 6,855 49,689,443 1.23% 3,250 17,142,818 0.42%
2. Corporation 243 91,086,914 2.24% 231 83,164,588 2.05%
3. Insurance 42 48,646,003 1.20% 35 31,777,446 0.78%
4. Foundation 162 38,461,727 0.95% 111 26,655,227 0.67%
5. Cooperation 5 2,307,953 0.06% 4 2,247,953 0.06%
6. Others 126 121,791,172 3.01% 97 92,414,210 2.28%
Sub Total 7,433 351,983,212 8.69% 3,728 253,402,242 6.26%
International
1. Retail 147 796,988 0.02% 126 540,808 0.01%
2. Institutional 641 3,695,575,114 91.29% 682 3,794,412,264 93.73%
Sub Total 788 3,696,372,102 91.31% 808 3,794,953,072 93.74%
Total 8,221 4,048,355,314 100% 4,536 4,048,355,314 100%
Sumber Source:Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra. Share Registrar PT Raya Saham Registra.
Dividend for Financial Year
Dividend
Outstanding SharesInterim Payment Date Final Payment Date
Dividend Payout Ratio
2004 Rp 100 12 November 2004 Rp 270 04 July 2005 27.7% 4,048,355,314
2005 Rp 100 24 November 2005 Rp 340 04 July 2006 32.6% 4,048,355,314
2006 Rp 150 15 November 2006 Rp 290 03 July 2007 48.0% 4,048,355,314
2007 Rp 160 15 November 2007 Rp 484 04 July 2008 40.0% 4,048,355,314
2008 Rp 300 14 November 2008 Rp 570* 38.3% 4,048,355,314
Keterangan Note:* Tergantung persetujuan pemegang saham pada RUPS tanggal 27 Mei 2009. Subject to AGM approval on 27 May 2009.
8 Astra International Laporan Tahunan 2008
17
6
21
Penghargaan 20082008 List of Awards
Majalah Warta Ekonomi Warta Ekonomi Magazine
4. CEO Idaman 2008 Sektor Manufaktur – Peringkat 1:
Michael D. Ruslim
The Favourite CEO 2008 for Manufacture Sector – 1st Rank:
Michael D. Ruslim
5. Perusahaan Idaman 2008 – Peringkat 1
The Favourite Companies 2008 – 1st Rank
Dunamis dan MAKEDunamis and MAKE
6. Indonesian Most Admired Knowledge Enterprises (MAKE)
Indonesian Most Admired Knowledge Enterprises (MAKE)
7. Asian Most Admired Knowledge Enterprises (MAKE)
Asian Most Admired Knowledge Enterprises (MAKE)
Majalah Investor Investor Magazine
1. Emiten dengan Kinerja Terbaik Sektor Aneka Industri
The Best Listed Companies in Miscellaneous Industry Sector
2. Tokoh Finansial Indonesia 2008: Michael D. Ruslim
Top Executive of Listed Company: Michael D. Ruslim
Metro TV – Utusan Khusus PBB untuk MDGMetro TV – UN Special Ambassador for MDGs
3. Penghargaan Millennium Development Goals
No 2 Kategori Achieve Universal Primary Education
PBB untuk MDG di Asia Pasifik
Millennium Development Goals Award (MDGs Award)
No 2 Achieve Universal Primary Education Category
United Nations for MDGs in the Asia Pacific
5
3
7
14 26
2
18
4
5
19
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
9Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Majalah AsiaMoney AsiaMoney Magazine
16. No 2 Perusahaan Terbaik di Asia untuk Corporate Governance No 2 Best Companies in Asia for Corporate Governance17. No 1 Terbaik Keseluruhan untuk Corporate Governance No 1 Best Overall for Corporate Governance18. No 1 Terbaik untuk Disclosure and Transparency No 1 Best for Disclosure and Transparency19. No 1 Terbaik untuk Responsibilities of Management and the
Board of Directors No 1 Best for Responsibilities of Management and the Board
of Directors20. No 1 Terbaik untuk Shareholders Rights and Equitable
Treatment No 1 Best for Shareholders Rights and Equitable Treatment21. No 1 Terbaik untuk Investor Relations No 1 Best for Investor Relations22. No 1 Investor Relations Officer Terbaik No 1 Best Investor Relations Officer
15. Institut Akuntan Manajemen Indonesia d/h Ikatan Akuntan
Indonesia - Kompartemen Akuntan Manajemen dan National
Center for Sustainablility Reporting (NCSR):
Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA)
Best Social Reporting 2007 Category
Institute of Indonesian Management Accountant (formerly
Association of Indonesian Accountant) – Management
Accountant and National Center for Sustainablility Reporting
(NCSR) Compartment:
Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA)
Best Social Reporting 2007 Category
Surat Kabar The Wall Street JournalThe Wall Street Journal
• 200 Perusahaan Asia yang Paling Dikagumi Asia’s 200 Most Admired Companies
27. No 1 Perusahaan Indonesia Paling Dikagumi oleh Pembaca
No 1 The Indonesia Company Most Admired Overall by readers
28. No 1 Kategori Long Term Vision No 1 Categories of Long Term Vision 29. No 1 Kategori Corporate Reputation No 1 Categories of Corporate Reputation 30. No 1 Kategori High Quality Services No 1 Categories of High Quality Services31. No 4 Perusahaan Indonesia Paling Dikagumi untuk
Inovasi No 4 The Indonesia Company Most Admired in
Innovation
Majalah Finance Asia Finance Asia Magazine
• Asia’s Best Companies
Asia’s Best Companies
23. No 1 Best Managed Company
No 1 Best Managed Company
24. No 1 Best Corporate Governance
No 1 Best Corporate Governance
25. No 1 Best Investor Relations
No 1 Best Investor Relations
26. Best Chief Financial Officer: Simon J. Mawson
Best Chief Financial Officer: Simon J. Mawson
13. HR Executive of the Year Pilihan Praktisi SDM F.X. Sri Martono HR Executive of The Year voted by HR Practitioners
F.X. Sri Martono
14. Indonesia’s Best Wealth Creators
No 1 The Best Public Companies Based on WAI
(Wealth Added Index) sektor Miscellaneous Industry
Indonesia’s Best Wealth Creators
No 1 The Best Public Companies Based on WAI
(Wealth Added Index) in Miscellaneous Industry sector
Majalah SwasembadaSwasembada Magazine
• HR Excellence Company HR Excellence Company
8. No 1 Kategori Manajemen Kinerja No 1 Performance Management Category9. No 1 Kategori Pelatihan & Pengembangan No 1 Training and Development Category10. No 1 Kategori Sistem Rekruitmen No 1 Recruitment System Category11. No 2 Kategori Sistem Remunerasi No 2 Remuneration System Category12. No 1 Kategori Manajemen Talent No 1 Talent Management Category
IAMI d/h IAI – Kompartemen Akuntan Manajemen dan NCSRIAMI (formerly IAI) – Management Accountant and NCSR Compartment
10 Astra International Laporan Tahunan 2008
Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners
Dalam kondisi penuh tantangan ini, evaluasi penerapan corporate governance menjadi sangat penting untuk memastikan kepatuhan terhadap standar-standar finansial dan operasional.
In this more challenging environment, governance self-assessment is especially important to ensure strict compliance with financial and operational standards.
Budi SetiadharmaPresiden Komisaris
President Commissioner
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
11Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Kepada para Pemangku Kepentingan, Pemegang Saham dan
Masyarakat,
Merupakan suatu kebahagiaan bagi kami untuk melaporkan
kinerja tahun 2008 yang merupakan rekor bagi Astra. Di awal
tahun 2008, kondisi perekonomian Indonesia sangat baik
sehingga mendukung Astra untuk mencapai kinerja yang
memuaskan di seluruh lini usaha Astra.
Namun keadaan ini kemudian berbalik arah saat krisis keuangan
global mulai meluas dan memengaruhi harga-harga
komoditas serta pada sektor-sektor ekonomi riil di seluruh dunia.
Mulai bulan September terlihat bahwa kondisi di akhir tahun akan
berbeda keadaannya dibandingkan awal tahun.
Senior Management Astra dengan cepat merespon perubahan
kondisi pasar yang tiba-tiba tersebut. Selain itu dengan
kepemimpinan yang kuat, Astra mampu mempertahankan
momentum strategi pertumbuhan jangka panjangnya.
Ada dua hal penting yang memungkinkan manajemen Astra
untuk segera bertindak menyikapi berbagai perubahan yang
terjadi. Pertama, Astra dalam perjalanannya telah mengalami dan
berhasil mengatasi berbagai macam kondisi ekonomi. Kedua,
keadaan saat ini merupakan suatu dampak susulan dari kondisi
eksternal di luar negeri dan tidak merefleksikan fundamental
ekonomi Indonesia yang sesungguhnya cukup kuat. Pemerintah
juga segera mengambil langkah-langkah untuk menjaga likuiditas
dan stabilitas ekonomi dalam rangka memelihara kepercayaan
dunia usaha dan konsumen di pasar.
Oleh karenanya tingkat pertumbuhan PDB Indonesia terjaga
pada tingkat yang relatif baik sebesar 6,1% pada tahun 2008.
Untuk Astra sendiri, walaupun penjualan menurun di bulan-bulan
akhir tahun 2008, kinerja di beberapa bidang usaha tetap solid
menghadapi dampak kelesuan ekonomi.
Kami juga sangat menghargai semangat manajemen dalam
menerapkan good corporate governance. Sepanjang tahun,
Komite Audit dan Komite Remunerasi dan Nominasi telah
memberikan dukungan penuh kepada Dewan Komisaris.
Frekuensi pertemuan dengan jajaran manajemen senior juga
meningkat. Melalui pertemuan ini kami berbagi informasi dan
menyelaraskan berbagai tindakan korektif dan pencegahan yang
akan diambil dengan kepentingan Grup Astra secara keseluruhan.
Dalam kondisi penuh tantangan ini, evaluasi penerapan corporate
governance menjadi sangat penting untuk memastikan kepatuhan
terhadap standar-standar finansial dan operasional. Hasil penilaian
menunjukkan bahwa sistem komunikasi dan pemantauan yang
dimiliki Astra mampu bereaksi dengan cepat dan pasti.
To our Stakeholders, Shareholders and Community,
It gives us great pleasure to report that Astra had another
record breaking year in 2008. At the beginning of 2008, the
Indonesian market was in a confident mood, from which all
our businesses were able to benefit.
This buoyant mood was punctured, however,
when the current global financial crisis started to spread
around the world, and impacted commodity prices and the
productive sectors of economies world-wide. By September, it
became clear that 2008 would end very differently to the way
it had begun.
Senior management of Astra swiftly responded to these
sudden changes in market conditions. In addition, their
leadership capacity enabled them to maintain momentum in
Astra’s long term growth strategy.
Two important factors allowed Astra management to respond
appropriately to this sudden turn of events. Firstly, Astra has
a history of managing large negative market shocks caused
by economic factors. Secondly, this crisis is a spill-over from
a foreign shock, rather than a reflection of the economic
fundamentals of Indonesia. To reinforce Indonesia’s strong
fundamentals, the government initiated measures early on
which helped reassure businesses and consumers that liquidity
and economic stability would be supported.
As a result, Indonesia was able to maintain relatively good
GDP growth of 6.1% for 2008. For Astra, although overall
sales decreased in the final months of 2008, selective areas
remained active and impact of the slowdown was moderated.
We also view management spirit and implementation of good
corporate governance as very positive. The Audit Committee
and Remuneration and Nomination Committee provided
valuable support to the Board of Commissioners throughout
the year. The frequency of meetings within the senior
management team was considerably increased. Through this
process, information was shared and the resulting corrective
and precautionary actions were more finely tuned to overall
Group interests.
In this more challenging environment, governance self-
assessment is especially important to ensure strict compliance
with financial and operational standards. The results show
that our systems of communication and monitoring reacted
quickly and surely.
12 Astra International Laporan Tahunan 2008
Semua indikasi ekonomi menunjukkan bahwa tahun 2009 akan
merupakan tahun yang sulit: pasar yang tidak pasti, pengurangan
tingkat produksi, harga komoditas yang rendah, dan likuiditas yang
ketat. Meskipun demikian, dengan orang-orang yang berkompeten
Astra akan mampu menghadapi tantangan untuk mempertahankan
profitabilitas. Dengan didukung posisi keuangan yang kokoh dan
posisi pasar yang kuat, memungkinkan Astra untuk berinvestasi
dalam lini produksi, penyediaan produk berkualitas, serta upaya
peningkatan pangsa pasar.
Di Astra kami sangat memperhatikan dampak negatif kelesuan
ekonomi terhadap masyarakat lapisan bawah. Pelaksanaan
program-program CSR dan lingkungan yang komprehensif
merupakan salah satu tanggung jawab kami terhadap bangsa.
Program-program ini direncanakan untuk jangka panjang, sehingga
krisis yang terjadi saat ini tidak akan menyebabkan program-
program ini terabaikan. Justru pada saat sulit seperti sekaranglah
merupakan saat yang paling tepat untuk menunjukkan kepedulian
tersebut melalui berbagai program di bidang pendidikan dan
pemberdayaan masyarakat.
Dewan Komisaris dalam kesempatan ini ingin menyampaikan
salam perpisahan kepada dua Direktur yang telah berakhir masa
jabatannya dan telah disetujui oleh pemegang saham dalam
Rapat Umum Pemegang Saham di bulan Mei 2008. Bapak Maruli
Gultom dan Bapak Tossin Himawan merupakan rekan kerja yang
sangat baik serta figur panutan mengenai profesionalisme. Dewan
Komisaris juga ingin menyambut tiga Direktur baru di jajaran
Direksi. Bapak Djoko Pranoto, Bapak Widya Wiryawan dan Bapak
Angky Tisnadisastra bergabung pada saat yang penting dan dengan
kompetensi masing-masing, kami yakin manajemen senior Astra di
saat krisis ini tetap berada di tangan yang tepat.
Dewan Komisaris ingin menyampaikan terima kasih kepada
seluruh karyawan, pemasok, Pemerintah Indonesia, Direksi serta
para pelanggan untuk kerja keras dan dukungan yang diberikan.
Kesuksesan Astra adalah milik kita semua. Mari kita tetap optimistis
menghadapi tahun 2009 dan dengan saling mendukung kita
berusaha meraih kemakmuran bersama.
Economically, all indications point to 2009 as a tough
year: market uncertainty, reduced production levels, low
commodity prices and a tight money market. Nevertheless,
Astra has capable people who know how to deal with the
challenge of maintaining profitability. In addition, a solid
financial position and strong market position will allow
continued investment in product lines, provision of quality
products and the capture of market share.
We are most concerned at Astra about the negative effects
an economic downturn may have on the most vulnerable
in our society. Our CSR and environmental programs are
one of our responsibilities to the nation and because they
are planned with a long term view, these comprehensive
programs will not be forsaken in this crisis. In the areas
of education and community development, now more
than ever is the time to visibly demonstrate that long-term
investment must continue through short term hardships.
The Board of Commissioners wishes to express a warm
farewell to two Directors whose tenure in office ended at
the May 2008 Annual General Meeting. Both Mr. Maruli
Gultom and Mr. Tossin Himawan were a pleasure to
work with and models of professionalism. The Board of
Commissioners also wants to welcome three new Directors
to the Board of Directors. Mr. Djoko Pranoto, Mr. Widya
Wiryawan and Mr. Angky Tisnadisastra have joined at a
critical moment and based on their individual talents we are
certain that Astra’s management during this challenging
time is in good hands.
For all their hard work and support, the entire Board of
Commissioners would like to thank our employees, our
suppliers, the Government of Indonesia, the Board of
Directors and our customers. Astra’s success belongs to all
of us. Let us maintain a cautious optimism for 2009 and by
giving and getting support, we will continue to prosper.
Jakarta, April 2009
Budi SetiadharmaPresiden Komisaris
President Commissioner
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Akira Okabe (not present in photo session) Komisaris Independen Independent Commissioner
6. Anthony J. L. Nightingale Komisaris Commissioner
7. Mark Spencer Greenberg Komisaris Commissioner
8. Benjamin W. Keswick Komisaris Commissioner
9. Chiew Sin Cheok Komisaris Commissioner
1. Budi Setiadharma Presiden Komisaris President Commissioner
2. Djunaedi Hadisumarto Komisaris Independen Independent Commissioner
3. Patrick M. Alexander Komisaris Independen Independent Commissioner
4. Muhamad Chatib Basri Komisaris Independen Independent Commissioner 5. Soemadi D. M. Brotodiningrat Komisaris Independen Independent Commissioner4
8
3 5167
29
14 Astra International Laporan Tahunan 2008
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
Tantangan Astra di tahun 2009 adalah mempertahankan momentum strategis di tengah tingginya ketidakpastian jangka pendek. Target-target seyogyanya dapat terwujud mengingat kondisi keuangan Astra yang solid, sistem yang efektif serta karyawan yang kompeten dan berpengalaman.
In 2009 we must sustain our strategic momentum amid short term uncertainties. Our targets canand should be realized given Astra’s sound finances, effective systems and seasoned staff.
Michael D. RuslimPresiden Direktur
President Director
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
15Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Pemegang Saham yang terhormat,
Kami bersyukur dapat melaporkan tahun keberhasilan bagi Astra,
dimana pencapaian kinerja dari semua lini usaha telah membukukan
rekor pendapatan yang baru. Seluruh staf telah bekerja keras dalam
kondisi pasar yang kondusif pada sembilan bulan pertama tahun
2008 dan berupaya lebih keras ketika pasar menurun di kuartal
terakhir tahun tersebut.
Penurunan penjualan di kuartal terakhir tahun 2008 sebagai
akibat dari kontraksi likuiditas dan krisis kepercayaan konsumen,
yang pada gilirannya mempengaruhi perekonomian global, harga
komoditas dan investasi bisnis serta belanja konsumen. Karena Astra
dan para pelanggannya sangat terpengaruh dengan keadaan ini,
kami harus menyesuaikan target pencapaian untuk tahun 2009.
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk
mengatasi sentimen negatif pasar dengan meningkatkan
likuiditas, menurunkan suku bunga dan mengumumkan paket
stimulus ekonomi. Sekalipun demikian, kondisi ekonomi yang
sulit ini diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2009 seiring
dengan kelesuan ekonomi global. Karena itu, di tahun 2008
kami mengambil tindakan proaktif untuk menjaga keseimbangan
antara produksi dan persediaan, investasi baru dan arus kas, serta
menerapkan berbagai macam prudent measures.
Tinjauan 2008Di tahun 2008, Astra mempertajam rencana usaha jangka
panjang setiap lini bisnis terutama dengan peningkatan sinergi di
dalam Grup. Di sisi operasional, kami tetap fokus pada struktur
biaya di tengah ketidakpastian harga komoditas, tekanan inflasi
dan penjualan.
Dengan hal tersebut di atas dan juga kerja keras seluruh karyawan,
upaya-upaya tersebut telah meningkatkan pendapatan sebesar
38% menjadi Rp 97,1 triliun pada tahun 2008, sementara EBITDA
tumbuh 36% mencapai Rp 15,1 triliun. Laba bersih meningkat 41%
menjadi Rp 9,2 triliun, mencerminkan laba per saham sebesar Rp
2.270 per saham, membaik dari Rp 1.610 per saham di tahun 2007.
Kinerja ini mencerminkan winning spirit di Astra. Di setiap lini usaha,
Winning Teams mengembangkan Winning Concept yang didukung
oleh Winning Systems.
Bisnis otomotif Grup Astra mencatat pencapaian yang mengesankan
di tahun 2008. Penyediaan pembiayaan yang tepat dan produk
berkualitas telah meningkatkan penjualan mobil melebihi perkiraan
awal kami. Penjualan meningkat dari 223.104 unit di tahun 2007
menjadi 317.967 unit di 2008. Dengan meluncurkan beberapa
model baru di tahun 2008, pangsa pasar Astra naik menjadi 52%,
dari 51% pada tahun 2007.
Dear Shareholders,
I am grateful to be able to report another outstanding year
for Astra. A strong well-rounded performance by all divisions
lifted overall revenues to a new all time high. Our staff
worked hard to take full advantage of favourable market
conditions during the first nine months of the year and to
their credit increased efforts in the final quarter when market
conditions changed.
Sales levelled off in the final quarter of the year as the
combined impact of reduced liquidity and falling consumer
confidence, affecting the world economy, commodity prices
and business investment and consumer purchasing decisions.
Because Astra and its customers are unavoidably connected
to this phenomenon, we must temper our expectations for
2009.
The Government of Indonesia has taken steps to stem
negative sentiment by increasing liquidity, lowering interest
rates and announcing economic stimulus packages. Whilst
these are positive, economic conditions in 2009 are likely to
remain challenging as economies around the world grapple
with shrinking growth. In anticipation of more difficult times,
we took proactive measures during the course of 2008 to
maintain equilibrium between production and inventories
and to fund new investment out of cash flows, as well as
instituting other prudent measures.
Overview for 2008In 2008, we were able to refresh our long-term plans for each
of our business units with particular emphasis on enhancing
synergy within the Group. Operationally, we continue to focus
on cost structures despite unpredictable commodity prices,
inflation and sales growth pressure.
The effect of this and much hard work by all Astra employees
was an increase in 2008 revenue of 38% to Rp 97.1 trillion
whilst EBITDA increased 36% to Rp 15.1 trillion. Net income
grew 41% to Rp 9.2 trillion, representing Rp 2,270 per share,
slightly up from 2007’s Rp 1,610 per share.
This performance reflects our underlying winning spirit at
Astra. In each division, Winning Teams develop Winning
Concepts supported by Winning Systems.
The automotive businesses of Astra Group made impressive
gains in 2008. Smart financing options and high quality
products lifted consumer automobile purchases to higher than
expected levels. Sales in 2008 increased to 317,967 units,
up from 223,104 in 2007. In addition to sales of several new
models, overall market share increased to 52%, from 51%
in 2007.
16 Astra International Laporan Tahunan 2008
Penjualan sepeda motor tercatat sebanyak 2,9 juta unit, naik 34%
dari penjualan tahun 2007. Peningkatan ini didukung dengan
peluncuran produk-produk baru serta upaya pemasaran terpadu
untuk mereposisikan merek Honda di tengah ketatnya persaingan.
Di tahun 2008 PT Astra Otoparts Tbk juga mencatat prestasi yang
mengesankan dengan membukukan kenaikan penjualan dari Rp 4,2
triliun pada tahun 2007 menjadi Rp 5,3 triliun, didorong oleh
pesatnya penjualan di pasar domestik maupun ekspor.
Bisnis jasa keuangan kami tetap mendominasi pasar serta
menunjang penjualan Grup Astra dengan menyalurkan kredit
sebesar Rp 33,8 triliun. Kami berusaha menjaga marjin dengan
cermat sehingga tetap bisa mempertahankan profitabilitas di tengah
kondisi fluktuasi suku bunga.
Di sektor agribisnis, harga CPO yang tinggi hampir di sepanjang
tahun berdampak pada peningkatan pendapatan sebesar 37%.
Fokus jangka panjang Astra di sektor usaha ini tidak begitu
terpengaruh oleh fluktuasi tajam pada harga CPO. Astra berencana
terus melakukan ekspansi pada bisnis kelapa sawit walaupun saat
ini harga sedang tidak stabil.
Tahun 2008 merupakan tahun yang positif bagi bisnis alat berat dan
penambangan Astra. Penjualan alat berat Komatsu meningkat 26%,
sementara pendapatan dari kontraktor penambangan tumbuh
23%. Investasi langsung pada tambang batubara telah memperkuat
sinergi strategis antara kompetensi Astra di bidang penjualan alat
berat serta kontraktor penambangan, dan akan menjadi model
bisnis yang menguntungkan.
Lini bisnis teknologi informasi juga terus memberikan hasil yang
baik serta tetap memberikan dukungan bagi aktivitas bisnis Grup
Astra. Pendapatan tahun 2008 meningkat menjadi Rp 1 triliun, naik
42% dari tahun 2007. Tahun ini Astra membeli seluruh saham milik
Singapore Computer Systems Ltd. di PT AG Information Technology
untuk memperkuat portofolio bisnis Perseroan.
Bisnis infrastruktur terus melakukan berbagai perbaikan baik
pada layanan penyediaan air bersih maupun pengoperasian
jalan tol Tangerang-Merak. Pendapatan meningkat 13% menjadi
Rp 1,2 triliun, sehingga memperkuat posisi untuk berekspansi di
masa depan. Dalam jangka panjang, Astra tetap berminat untuk
mengembangkan bisnis infrastruktur mengingat hal tersebut
menjadi yang sangat dibutuhkan masyarakat dan bangsa saat ini.
Penerapan strategi sinergi antar grup telah berhasil meningkatkan
daya saing Grup Astra serta secara efektif mendorong pertumbuhan
bisnis. Penekanan pada Quality, Cost, Delivery, and Innovation
(QCDI) berakibat pada peningkatan efektivitas operasional,
minimalisasi limbah dan memaksimalkan kebanggaan bekerja.
Hasilnya adalah peningkatan pendapatan dan pertumbuhan aset di
tahun 2008, selain pengurangan hutang pada struktur permodalan
untuk mengurangi risiko pembiayaan kembali hutang. Pada akhir
Motorcycle sales increased to a record 2.9 million units, a
34% increase from 2007. The strong growth in sales resulted
from new product designs and a concerted marketing
effort to re-position the Honda brand in the face of
stiff competition.
PT Astra Otoparts Tbk had an equally impressive year, booking
sales of Rp 5.3 trillion, up from Rp 4.2 trillion in 2007.
Record domestic sales and strong exports combined to fuel
this growth.
Our financial services businesses demonstrated continued
market dominance, growing our loan portfolio to Rp 33.8
trillion and providing strong support for Astra group sales.
Close attention to margins amidst interest rate fluctuations
allowed sustained profitability.
In agribusiness, the overall strengthening in CPO prices for
much of the year contributed to revenue growth of 37%. The
marked fluctuations in prices for CPO have not dramatically
affected our long term approach to this market. Astra intends
to continue to expand its palm oil operations through the
cycle, in spite of the current price uncertainty.
Our heavy equipment and mining business had a very
satisfactory year in 2008. Sales revenue from Komatsu heavy
equipment increased 26% and income from the mining
contracting business increased by 23%. With our direct
investment in coal mines, the strategic linkage between our
competences in heavy equipment and mining contracting
has strengthened and will continue to strengthen our
business model.
Our information technology business continues to provide
good returns as well as providing valuable support to Astra
Group activities. Revenues in 2008 increased to Rp 1 trillion,
up 42% from 2007. This year we bought the remaining
shares of Singapore Computer Systems Ltd. in PT AG
Information Technology in order to strengthen the Company
business portfolio.
The infrastructure businesses continue to invest in upgrades
in both water services and the Tangerang-Merak toll road.
Revenues increased to Rp 1.2 trillion, a 13% increase from
2007, producing a stronger position for future expansion. Our
ambitions remain to expand our exposure to infrastructure
development, which is much needed, in the country.
Our strategy of intra-group synergy has led to effective
business growth and enhanced the Group’s competitive edge.
Additional stress on Quality, Cost, Delivery, and Innovation
(QCDI) throughout the production value chain has had three
effects: Increasing operational effectiveness, minimizing
wastage and maximizing pride of work. These initiatives
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
17Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
tahun 2008, secara organisasi dan finansial Astra telah mencapai
posisi terbaik untuk memanfaatkan peluang yang ada.
Komitmen kami terhadap Good Corporate Governance (GCG) tidak
akan pudar. Dengan semua perangkat dan sistem yang handal
yang telah ada sekarang, perubahan sistem dan prosedur yang
akan dilakukan adalah untuk menjaga keseluruhan proses tetap
relevan serta motivasi karyawan tetap terjaga. Dengan jumlah
karyawan lebih dari 100.000 orang bukan tugas yang mudah untuk
memastikan pemahaman dan kepatuhan pada prinsip-prinsip GCG
kepada tiap karyawan. Namun demi kepentingan semua pihak,
Direksi tetap bertekad mengarahkan seluruh jajaran organisasi
untuk mengimplementasikan Good Corporate Governance.
Kami juga terus meningkatkan corporate social responsibility karena
kami percaya bahwa perusahaan dan masyarakat dapat tumbuh
bersama-sama. Sesuai konsep Triple Bottom Line, kami berpendapat
bahwa Astra sangat terkait dengan para pelanggannya, dengan
negara dan dengan lingkungan sekitarnya: semua harus memiliki
kesempatan tumbuh dan berkembang agar tercapai sukses yang
berkelanjutan. Oleh karena itu, kami juga menerbitkan Sustainability
Report yang memaparkan dukungan program-program
pemberdayaan masyarakat dan lingkungan. Secara khusus, kami
akan terus meningkatkan program pengembangan pendidikan dan
pembardayaan masyarakat sesuai sumber daya yang kami miliki.
Seluruh upaya yang dikemukakan di atas, baik itu penerapan
GCG maupun pelaksanaan corporate social responsibility sangat
bergantung pada kualitas sumber daya manusia. Di Astra karyawan
merupakan mitra dalam membangun bisnis. Dengan mitra yang
berkualitas, kami dapat tumbuh lebih kuat. Itu sebabnya Astra akan
terus mengembangkan kompetensi karyawan di seluruh struktur
organisasi. Pencapaian Astra di 2008 juga merupakan kontribusi
dari seluruh karyawan yang berkompeten dan bermotivasi tinggi.
Tinjauan untuk 2009Astra harus menjawab dua tantangan di tahun 2009. Pertama,
tingginya tingkat ketidakpastian dalam jangka pendek baik itu di
pasar, di industri maupun perekonomian negara-negara di dunia,
yang kesemuanya itu mempengaruhi kepercayaan dunia usaha dan
konsumen. Kedua, Astra harus bisa mempertahankan momentum
strategis. Target-target ekspansi usaha Astra seyogyanya dapat
terwujud mengingat kondisi keuangan Astra yang solid, sistem yang
efektif, serta karyawan yang kompeten dan berpengalaman.
Konsumsi domestik yang tetap tinggi dan langkah-langkah
Pemerintah untuk memitigasi dampak penurunan ekonomi global
memberikan keyakinan bahwa Indonesia akan siap sepenuhnya saat
pasar dan likuiditas global kembali pulih.
produced concrete results in 2008 in terms of increased
earnings and assets growth as well as a de-leveraged capital
structure which avoids refinancing exposure. At the end
of 2008, Astra was well-positioned organizationally and
financially to take advantage of opportunities.
The Company continues to invest in Good Corporate
Governance (GCG). With strong systems already in place,
changes to systems and procedures are focused on keeping
the whole process relevant and keeping employees motivated.
With more than 100,000 employees the task of ensuring
knowledge of and compliance with GCG principles and
actions is no small task. But for the benefit of all international
and local partners, the Board of Directors remains committed
to leading the drive for Good Corporate Governance from
the top.
We continue to enhance our Corporate Social Responsibility
in the firm belief that companies and communities can only
thrive together. Employing the Triple Bottom Line approach,
we view Astra as linked to its customers, linked to the nation,
and linked to the natural world: all must have the chance to
grow if they are to have lasting success. To this end, we also
produce a Sustainability Report which sets out our multilayer
support of social empowerment and environmental programs.
In particular, we will continue to expand our education and
community development programs as resources permit.
All of the work in the Group, in good governance and in
social outreach depends upon high quality people. We view
people at Astra as partners in building the business. And
because we grow stronger when our partners are stronger,
we have invested heavily in skills development across the
organization. Only with motivated and knowledgeable staff
was Astra able to make the changes and create the growth it
did in 2008.
Outlook for 2009The challenge of 2009 is twofold for Astra. First, we must
adapt to the short term challenges. Uncertainty about how
much and which markets, businesses and countries will suffer
has placed strains on business and consumer confidence.
Secondly, we must sustain our strategic momentum. Our
targets for expansion can and should be realized given Astra’s
sound finances, effective systems and seasoned staff.
Continuing robust domestic consumption and government
steps to mitigate the effects of the global economic downturn
give us confidence that Indonesia will be fully prepared when
global demand and liquidity return.
18 Astra International Laporan Tahunan 2008
Estimasi mengenai perkembangan tingkat kepercayaan konsumen
maupun pelaku bisnis akan mempengaruhi perencanaan usaha di
masing-masing divisi bisnis Astra secara berbeda-beda. Selain itu,
perubahan daya beli konsumen akan menentukan model mobil
dan sepeda motor ataupun opsi pembiayaan yang bisa ditawarkan
untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Banyak perubahan pada rencana strategis jangka panjang telah
dilakukan di tahun 2008 oleh sektor swasta maupun Pemerintah,
termasuk rencana investasi perluasan kapasitas produksi dan
pembangunan infrastruktur nasional. Oleh karenanya, Astra harus
mengembangkan strategi-strategi baru untuk mengantisipasi
perkembangan tersebut. Tiap divisi bisnis Astra telah siap untuk
menjalankan rencana strategis yang telah dibuat. Target pencapaian
laba maupun pangsa pasar telah ditetapkan sesuai potensi pasar
yang ada serta pertimbangan kinerja historis. Dengan optimisme
sebagai ‘winning team’ dan fokus pada produk dan layanan
berkualitas bagi konsumen, serta dengan terus mencermati
perubahan situasi perekonomian, Astra akan mampu melanjutkan
sukses di tahun mendatang.
PenghargaanKami ingin menyampaikan penghargaan kami kepada Bapak
Maruli Gultom dan Bapak Tossin Himawan, yang telah berakhir
masa jabatannya selaku direksi pada tahun 2008. Kami merasa
kehilangan atas keduanya yang telah menjadi bagian dari sukses
Astra selama bertahun-tahun ini. Dalam kesempatan ini kami
juga mengucapkan selamat datang kepada Bapak Djoko Pranoto,
Bapak Widya Wiryawan dan Bapak Angky Tisnadisastra yang telah
bergabung dalam jajaran Direksi. Ketiga anggota Direksi baru
ini membawa pengalaman yang luas dan prestasi yang solid di
bidangnya masing-masing untuk membawa Astra pada keberhasilan
yang lebih tinggi lagi.
Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada seluruh pemangku kepentingan untuk kesuksesan
luar biasa selama dua tahun berturut-turut. Ekspektasi di tahun
2008 benar-benar terlewati dan meskipun tahun 2009 tampak
tidak pasti, Astra dan para mitra usahanya dapat menghadapi
ketidakpastian tersebut dengan percaya diri berkat upaya-upaya
sepenuh hati kita semua di tahun ini.
Semoga setiap langkah dan usaha kita selalu diberkati oleh Tuhan
Yang Maha Kuasa.
Estimating business and consumer confidence will influence
planning differently in different divisions of Astra. Additionally,
changing consumer purchasing power will determine which
automobile and motorcycle models, as well as financing
options, meet market demand.
Equally, much long term business and government planning
was refreshed in 2008 so that new thinking about investment
in capacity or national infrastructure will require Astra to
develop new strategies that meet these new demands. Astra’s
divisions are each ready to fulfill the strategic plan that they
have set. Targets for profitability and market share have been
set in relation to market potential and past performance.
With the optimism of a winning team, focus on delivering
quality to our customers and a close eye on a fluid economic
situation, Astra can enjoy success in the year to come.
AppreciationWe would like to express our best wishes to Mr. Maruli
Gultom and Mr. Tossin Himawan, whose tenures in office
had ended in 2008. Both gentlemen were integral to Astra’s
success over many years and their presence is missed. We
would also like to welcome Mr. Djoko Pranoto, Mr. Widya
Wiryawan and Mr. Angky Tisnadisastra to the Board of
Directors. Dedicated to take Astra to the next level, each
brings with them wide experience and a solid track record of
success in their respective fields.
On behalf of the Board of Directors, I would like to thank all
our stakeholders for a second straight year of astounding
success. We truly surpassed expectations in 2008 and
although 2009 is uncertain, Astra and its partners can face
this uncertainty with confidence due to everyone’s remarkable
efforts this year.
May the Almighty God blesses all of our effort and endeavour.
Jakarta, April 2009
Michael D. RuslimPresiden Direktur
President Director
DireksiBoard of Directors
5. Simon J. Mawson Direktur Director
6. Djoko Pranoto Direktur Director
7. Widya Wiryawan Direktur Director
8. Angky Tisnadisastra Direktur Director
1. Michael D. Ruslim Presiden Direktur President Director
2. Gunawan Geniusahardja Direktur Director
3. Prijono Sugiarto Direktur Director
4. Johnny D. Danusasmita Direktur Director
482
5
16 73
20 Astra International Laporan Tahunan 2008
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
21Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Sebagai pengakuan atas kualitas penerapan Tata Kelola Perusahaan, Astra memperoleh penghargaan peringkat kedua terbaik di seluruh Asia, dan terbaik di seluruh kategori untuk Indonesia.(oleh siapa?)
For the implementation of GCG, Astra was named as the second best company in the whole of Asia, and as the winner of all sections of the awards for Indonesia.
22 Astra International Laporan Tahunan 2008
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tinjauan Umum Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan aspek
kunci dalam keberhasilan pengelolaan perusahaan. Untuk itu,
Astra telah mengembangkan perangkat pengendalian internal,
pengelolaan risiko, serta komunikasi eksternal dan telah memiliki
suatu GCG Code of Conduct, yang juga mencakup di dalamnya
Board Manual, Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja dan Kebijakan
Perdagangan Saham oleh Orang Dalam. GCG Code of Conduct ini
menguraikan secara rinci dan sistematis hak-hak serta kewajiban
setiap karyawan, manajemen dan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan, sebagai acuan bagi aktivitas dan interaksi kerja
bagi manajemen maupun staf Perseroan.
Pengembangan GCG di Astra dilakukan dengan mengacu kepada
prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kewajaran dan
kesetaraan, serta penerapan standar praktik terbaik.
Penerapan GCG Astra telah diakui berbagai kalangan. Di tahun
2008, Astra memperoleh peringkat pertama di antara perusahaan
di Indonesia ‘Best Overall for Corporate Governance’ dari majalah
AsiaMoney, serta peringkat pertama Best Corporate Governance
bagi perusahaan di Indonesia dari majalah Finance Asia.
Berbagai penghargaan ini memperkuat tekad Astra untuk terus
mempertahankan dan meningkatkan kualitas praktik GCG.
OverviewThe practice of Good Corporate Governance (GCG) is essential
to the successful management of a company. To this end, Astra
has developed the necessary systems for internal control, risk
management, and external communications, as well as a GCG
Code of Conduct, which also include a Board Manual, Guidelines
for Business and Work Ethics and Policy on Insider Trading.
Among other things, the GCG Code of Conduct describes in
detail and systematically the rights and responsibilities of each
employee, member of management, and member of the Board of
Commissioners and Directors of the Company, guiding the work
activities and interaction between management and staff.
The principles of transparency, accountability, responsibility,
fairness and independence, as well as adherence to best practice
standards, guide the development of GCG throughout the
organization.
The implementation of GCG at Astra has received widespread
recognition. In 2008, the AsiaMoney Magazine awarded Astra
as No. 1 among corporations in Indonesia for ‘Best Overall for
Corporate Governance’ category, and No. 1 among corporations
in Indonesia for ‘Best Corporate Governance’ was also given by
Finance Asia Magazine. These recognitions serve to strengthen
Astra’s commitment to maintain and further improve the quality
of GCG practices.
Astra telah mengembangkan perangkat pengendalian internal, pengelolaan risiko, serta komunikasi eksternal dan telah memiliki suatu GCG Code of Conduct dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Perseroan sesuai Anggaran Dasar, Visi serta Filosofi (Catur Dharma) Perseroan.
Astra has developed the necessary systems for internal control, risk management, and external communications, as well as a GCG Code of Conduct in order to achieve the Company’s goals and objectives in line with the Company’s Articles of Association, Vision, and Philosophy.
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
23Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris beserta Direksi Perseroan bertanggung jawab
atas pengembangan, sosialisasi, serta implementasi GCG di
lingkungan Perseroan, dalam memastikan kepatuhan terhadap
peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku maupun
standar dan kebijakan Perseroan.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan
Direksi dalam menjalankan perusahaan, serta memberikan
nasihat kepada Direksi. Pembahasan kebijakan Direksi serta
pelaksanaannya dilaksanakan dalam rapat-rapat rutin Dewan
Komisaris. Selama 2008, Dewan Komisaris melaksanakan 10 kali
rapat untuk mengevaluasi kebijakan Direksi dan implementasinya.
Direksi Direksi bertanggung jawab mengelola Perseroan dalam rangka
mencapai maksud dan tujuan sesuai anggaran dasar, Visi serta
Filosofi (Catur Dharma) Perseroan. Dalam rangka melaksanakan
tugas-tugasnya, Direksi melakukan rapat-rapat Direksi untuk
mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan Perseroan. Pada
tahun 2008, Direksi mengadakan 52 kali rapat.
Board of Commissioners and Board of DirectorsPrimary responsibility for the development, dissemination and
implementation of GCG lies with the Board of Commissioners and
the Board of Directors, in ensuring that the Company complies
with all current standards and regulations, set by the Government
of Indonesia and by the Company itself.
Board of Commissioners The Board of Commissioners is tasked with supervising the
policies of the Board of Directors regarding management and
management processes in general, as well as to advise the Board
of Directors. The Board of Commissioners holds regular meetings
to evaluate the policies formulated by the Board of Directors and
their implementation. In 2008, there were 10 meetings of the
Board of Commissioners.
Board of Directors The Board of Directors is responsible for the management of the
Company, in order to achieve the Company’s goals and objectives
in line with the Company’s Articles of Association, Vision, and
Philosophy (Catur Dharma). In discharging its duties, the Board
of Directors conducts regular meetings to review the Company’s
operational and financial performance. In 2008, the Board of
Directors met 52 times.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris President Commissioner Budi Setiadharma
Komisaris Independen Independent Commissioners Djunaedi Hadisumarto
Patrick M. Alexander
Muhamad Chatib Basri
Soemadi D. M. Brotodiningrat
Akira Okabe
Komisaris Commissioners Anthony J. L. Nightingale
Mark Spencer Greenberg
Benjamin W. Keswick
Chiew Sin Cheok
24 Astra International Laporan Tahunan 2008
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan pada tanggal
28 Mei 2008, telah diangkat Djoko Pranoto, Widya Wiryawan dan
Angky Tisnadisastra sebagai anggota Direksi.
The General Meeting of Shareholders of the Company on 28 May
2008 appointed Djoko Pranoto, Widya Wiryawan and Angky
Tisnadisastra to the Board of Directors.
Direksi Board of Directors
Presiden Direktur President Director Michael D. Ruslim
Direktur Directors Gunawan Geniusahardja
Prijono Sugiarto
Johnny D. Danusasmita
Simon J. Mawson
Djoko Pranoto
Widya Wiryawan
Angky Tisnadisastra
Rapat dan kunjungan Executive Committee Astra yang berlangsung di Bali, Juli 2008Astra’s Executive Committee held meeting and visit to Bali, July 2008
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
25Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiPada tahun 2008 jumlah gaji dan bentuk kompensasi lainnya yang
diterima Dewan Komisaris dan Direksi Astra adalah sebesar
Rp 323,6 miliar.
Komite-komite Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya dan untuk
memenuhi ketentuan dan peraturan yang ada, Dewan Komisaris
telah membentuk Komite Audit dan Komite Remunerasi dan
Nominasi. Selain itu, Dewan Komisaris juga membentuk Executive
Committee yang bertugas untuk membantu Dewan Komisaris
dalam membahas keputusan dan kebijakan bisnis penting.
Komite Audit (AC)Komite Audit bertugas memberikan nasihat kepada Dewan
Komisaris mengenai efektivitas mekanisme pengendalian internal
serta kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, termasuk
terhadap peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK). Laporan kegiatan Komite Audit
disajikan di halaman 34 pada Laporan Tahunan ini.
Komite Remunerasi dan Nominasi (RNC)Komite ini bertugas merekomendasikan remunerasi bagi anggota
Dewan Komisaris dan Direksi serta pejabat senior Perseroan
lainnya. Selain itu, komite ini juga bertugas merekomendasikan
pembagian tugas serta pengangkatan personil Dewan Komisaris
dan Direksi. Pada tahun 2008, Komite Remunerasi dan Nominasi
mengadakan enam kali rapat.
BOC and BOD RemunerationDuring 2008, salaries and compensation received by members of
the Board of Commissioners and the Board of Directors of Astra
totalled Rp 323.6 billion.
CommitteesTo assist in the implementation of its duties as well as in
compliance with prevailing provisions and regulations, the Board
of Commissioners has established the Audit Committee and
the Remuneration and Nomination Committee. The Board of
Commissioners has also formed the Executive Committee to assist
in the evaluation of important business policies and decisions.
Audit Committee (AC)The Audit Committee is charged with providing advice to the
Board of Commissioners regarding the effectiveness of internal
control mechanism and compliance with prevailing regulations,
including those set by the Capital Market and Financial Institution
Supervisory Board (Bapepam-LK). The activity report of the Audit
Committee is presented on page 34 of this Annual Report.
Remuneration and Nomination Committee (RNC)The Committee is tasked with providing recommendations on
the remuneration of members of the Board of Commissioners
and Board of Directors and other senior executives. In addition,
it makes recommendations as to allocation of duties and
appointment of members to the Board of Commissioners
and Board of Directors. During 2008, the Remuneration and
Nomination Committee met six times.
Komite Audit Audit Committee
Ketua Chairman Djunaedi Hadisumarto
Anggota Member Sidharta Utama
Tamiza Saleh
Anggota Khusus Special Member* Chiew Sin Cheok
* Tidak memiliki hak suara. A non-voting member.
Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee
Ketua Chairman Anthony J. L. Nightingale
Anggota Member Benjamin W. Keswick
Michael D. Ruslim
26 Astra International Laporan Tahunan 2008
Executive Committee (EC)Executive Committee melakukan kajian atas setiap keputusan dan
kebijakan bisnis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
Komite mengadakan rapat rutin bulanan. Pada tahun 2008, komite
ini mengadakan 13 kali rapat.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)RUPST diadakan pada tanggal 28 Mei 2008 dengan ringkasan
keputusan antara lain sebagai berikut:
1. a. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan untuk
tahun buku 2007 serta mengesahkan Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun buku 2007.
b. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya kepada seluruh anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan
pengawasan yang mereka lakukan selama tahun buku 2007
sejauh tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan.
Executive Committee (EC)The Executive Committee reviews all business decisions and
policies that require the approval of the Board of Commissioners.
The Committee holds regular monthly meetings. In 2008, the
Executive Committee met 13 times.
Annual General Meeting of Shareholders (AGM)The AGM was convened on 28 May 2008, and adopted the
following resolutions:
1. a. Approved and accepted the Annual Report of the
Company for fiscal year 2007, and ratified the Financial
Statements of the Company for fiscal year 2007.
b. Granted full acquit and discharged to all members of
the Board of Directors and Board of Commissioners of
their responsibilities in the management and supervision
of the Company in fiscal year 2007 insofar as their
actions are reflected in the Annual Report and the
Financial Statements.
RUPS Tahunan 2008 PT Astra International Tbk yang dilaksanakan pada tanggal 28 Mei.The 2008 AGM of PT Astra International Tbk on 28 May.
Executive Committee
Ketua Chairman Anthony J. L. Nightingale
Anggota Member Benjamin W. Keswick
Mark Spencer Greenberg
Chiew Sin Cheok
Budi Setiadharma
Michael D. Ruslim
Simon J. Mawson
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
27Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
2. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku
2007 sebagai berikut:
a. Dibagikan sebagai dividen tunai sebesar kurang lebih
40% dari laba bersih atau sebesar Rp 644 setiap saham
yang diperhitungkan dengan dividen interim sebesar
Rp 160 setiap saham yang telah dibayarkan.
b. Tidak mengalokasikan dana cadangan mengingat jumlah
dana cadangan perseroan saat ini sudah mencapai jumlah
minimum yang ditetapkan oleh ketentuan yang berlaku.
c. Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan.
3. a. Menyetujui pengangkatan anggota Direksi Perseroan
dengan susunan sebagai berikut:
Presiden Direktur: Michael D. Ruslim
Direktur: Gunawan Geniusahardja
Direktur: Prijono Sugiarto
Direktur: Johnny D. Danusasmita
Direktur: Simon J. Mawson
Direktur: Djoko Pranoto
Direktur: Widya Wiryawan
Direktur: Angky Tisnadisastra
yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya Rapat
sampai dengan penutupan RUPST tahun 2011.
b. Menyetujui pengangkatan anggota Dewan Komisaris
Perseroan dengan susunan sebagai berikut:
Presiden Komisaris: Budi Setiadharma
Komisaris Independen: Djunaedi Hadisumarto
Komisaris Independen: Patrick M. Alexander
Komisaris Independen: Muhamad Chatib Basri
Komisaris Independen: Soemadi D. M. Brotodiningrat
Komisaris Independen: Akira Okabe
Komisaris: Anthony J. L. Nightingale
Komisaris: Mark Spencer Greenberg
Komisaris: Benjamin W. Keswick
Komisaris: Chiew Sin Cheok
yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya Rapat
sampai dengan penutupan RUPST tahun 2010.
c. (i) Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris
dengan memperhatikan pendapat dari Komite
Remunerasi dan Nominasi Perseroan untuk
menetapkan gaji dan tunjangan anggota Direksi
Perseroan; dan
(ii) menetapkan honorarium dan/atau tunjangan untuk
anggota Dewan Komisaris Perseroan seluruhnya
maksimum sejumlah Rp 800 juta gross per bulan
yang dibayarkan sebanyak 13 kali dalam satu tahun.
4. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk
menunjuk salah satu kantor akuntan publik yang termasuk
dalam kategori empat besar di Indonesia, yang terafiliasi
dengan salah satu dari empat besar kantor akuntan publik
internasional untuk melakukan audit Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun buku 2008.
2. Approved the appropriation of net income of the Company in
fiscal year 2007 as follows:
a. The distribution of cash dividends of approximately 40%
of the net profit, or amounting to Rp 644 per share,
including the interim dividend of Rp 160 per share that
has been paid.
b. No allocation to the reserve funds, considering that the
amount of the reserve funds already complies with the
minimum level as required by the prevailing regulations.
c. The remainder is to be booked as retained earnings.
3. a. Approved the appointment of the following persons to
the Board of Directors:
President Director: Michael D. Ruslim
Director: Gunawan Geniusahardja
Director: Prijono Sugiarto
Director: Johnny D. Danusasmita
Director: Simon J. Mawson
Director: Djoko Pranoto
Director: Widya Wiryawan
Director: Angky Tisnadisastra
with a term of office effective from the close of the
AGMS until the close of the AGMS in the year 2011.
b. Approved the appointment of the following persons to
the Board of Commissioners:
President Commissioner: Budi Setiadharma
Independent Commissioner: Djunaedi Hadisumarto
Independent Commissioner: Patrick M. Alexander
Independent Commissioner: Muhamad Chatib Basri
Independent Commissioner: Soemadi D. M.
Brotodiningrat
Independent Commissioner: Akira Okabe
Commissioner: Anthony J. L. Nightingale
Commissioner: Mark Spencer Greenberg
Commissioner: Benjamin W. Keswick
Commissioner: Chiew Sin Cheok
with a term of office effective from the close of the
AGMS until the close of the AGMS in the year 2010.
c. (i) Granted authorization to the Board of Commissioners
to determine the remuneration and benefits
for members of the Board of Directors, taking
into consideration the recommendation of the
Remuneration and Nomination Committee; and
(ii) Determined the compensation and/or benefits of the
Board of Commissioners amounting to a maximum of
Rp 800 million (gross) per month, payable 13 times in
a year.
4. Authorized the Board of Directors of the Company to appoint
one of the big four public accountant firms in Indonesia
affiliated with one of the big four of international public
accountant firms to audit the financial statement for the fiscal
year 2008.
28 Astra International Laporan Tahunan 2008
5. Menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk
disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas sesuai dengan konsep yang
telah dikomunikasikan kepada para pemegang saham.
Grup Manajemen Risiko (GRM)Sesuai dengan filosofi dasar pengelolaan risiko di Astra, Manajemen
bertanggung jawab untuk mengelola risiko secara efektif, termasuk
dalam melakukan identifikasi risiko serta pengembangan dan
implementasi strategi untuk mengendalikan risiko. Secara teratur,
Manajemen juga menganalisa berbagai faktor risiko utama yang
dapat mempengaruhi kinerja Perseroan, yang dilakukan melalui
kajian setiap triwulan.
GRM menjalankan fungsi konsultasi dan evaluasi bagi Direksi.
Dengan mengacu kepada standar praktik terbaik, GRM
memfasilitasi sosialisasi dan implementasi kebijakan pengelolaan
risiko dan kebijakan terkait lainnya di lingkungan Grup Astra. GRM
juga berfungsi memberikan kepastian kepada Direksi, Dewan
Komisaris dan Komite Audit mengenai pelaksanaan kebijakan, serta
dalam mengidentifikasi faktor-faktor risiko utama dan efektivitas
perangkat pengendalian risiko secara tepat waktu.
Sebagian besar perusahaan di Grup Astra telah menerapkan
metode Control Self Assessment (CSA) untuk mengevaluasi risiko
dan pengendalian risiko, yang juga didukung oleh analisis manfaat
dan biaya. Metodologi CSA dapat diterapkan secara fleksibel pada
sektor-sektor bisnis Astra yang sangat beragam. Tiap unit bisnis
dapat mengembangkan cara masing-masing untuk mengurangi
risiko, yang kemudian akan dikaji dan disetujui oleh GRM.
Kerangka kerja pengelolaan risiko yang diterapkan dalam praktek
manajemen oleh unit-unit bisnis utama Astra telah mencakup aspek
Enterprise Risk Management, Business Continuity Plan serta Risk
Financing.
Pelaksanaan pengelolaan risiko dipantau setiap waktu untuk
memastikan bahwa praktik yang berlaku tetap relevan terhadap
perubahan dalam lingkungan usaha.
Perseroan telah mengidentifikasi faktor-faktor risiko utama yang
dapat mempengaruhi jalannya usaha Perseroan:
1. Risiko finansial:
Perseroan dan Grup Astra juga menghadapi risiko finansial. Di
antara faktor risiko finansial, risiko likuiditas terlihat meningkat
signifikan pada akhir tahun 2008. Kinerja Astra juga rentan
terhadap perubahan suku bunga dan fluktuasi nilai tukar mata
uang. Sebagian besar bisnis Perseroan bergantung kepada
kemampuan daya beli konsumen, yang juga terpengaruh oleh
risiko-risiko tersebut. Oleh karenanya, Perseroan mengambil
5. Approved the changes to the Company’s Articles of
Association to comply with Law No. 40 Year 2007 on
Limited Liability Company, in line with the concept
distributed to the shareholders.
Group Risk Management (GRM)Astra’s Risk Management philosophy holds that Management
is responsible for the effective management of risk, including
the identification of potential risk and the development and
implementation of risk mitigation strategies and control activities.
Management conducts periodic assessments of major risks
which may threaten business performance, compiled in quarterly
reviews.
GRM provides both consultancy and assurance functions for the
BOD. In fulfilling its consultancy role, GRM upholds best practices,
facilitates understanding and advises on the implementation of
risk management and related matters across the Group. From
an assurance perspective, GRM is responsible for providing
independent assurance to the BOD, BOC and Audit Committee
on policy implementation, as well as identifying major risks and
determining the effectiveness of the relevant controls, all in a
timely manner.
The Company’s major subsidiaries have adopted Control Self
Assessment (CSA), a method for assessing risk and risk control,
supplemented by cost-benefit analyses. The CSA methodology
is well accepted in Astra because it allows flexibility across the
diverse industries in the Group. Each business is thus able to
concentrate on formulating and executing ways to reduce risk
levels, which are then approved by GRM.
Through implementation of the Risk Management framework,
major Company subsidiaries effectively incorporate Enterprise Risk
Management, a Business Continuity Plan and Risk Financing into
their management practices.
Risk Management practices are continuously monitored to ensure
that risk practices remain in line with changing circumstances.
The company has identified the following major risks which may
affect its business:
1. Financial risks:
The Company and Group are inherently exposed to financial
risks. Of these, liquidity risk increased significantly towards the
end of 2008. Astra’s performance is also sensitive to interest
rate risks and foreign exchange fluctuations. With a major
part of the company’s business exposed to consumer buying
power, which can be impacted by all the above factors, the
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
29Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
langkah-langkah untuk sedapat mungkin mengurangi dampak
risiko finansial. Melalui pendekatan yang terkoordinasi, Astra
menyediakan petunjuk pelaksana untuk transaksi tunai dan
derivatif, selain kebijakan lindung-nilai dan perencanaan
keuangan, untuk menjamin diversifikasi risiko finansial.
2. Risiko harga komoditas:
Fluktuasi harga komoditas berpengaruh secara langsung
maupun tidak langsung kepada pendapatan Perseroan,
terutama dari divisi agribisnis, alat berat dan penambangan batu
bara. Di unit-unit usaha tersebut, Perseroan mengembangkan
model bisnis yang didasarkan pada kualitas yang tinggi dan
biaya yang rendah. Dari waktu ke waktu, Perseroan melakukan
lindung-nilai bagi arus pendapatan maupun biaya, sesuai
dengan perkembangan pasar masing-masing komoditas.
Saat ini, Perseroan telah melakukan lindung-nilai atas arus
pendapatan dari usaha batu bara. Upaya yang sama belum
dilakukan terkait dengan biaya di bisnis batu bara maupun
pendapatan dan biaya di bisnis CPO.
3. Risiko perjanjian franchise:
Grup Astra mempunyai anak perusahaan maupun perusahaan
afiliasi yang bergantung pada perjanjian franchise dengan
berbagai prinsipal. Grup Astra menjalin hubungan yang erat
dengan para prinsipal tersebut dan terus berupaya keras untuk
mencapai dan bahkan melampaui sasaran dan ekspektasi
mereka.
4. Risiko katastropik:
Faktor risiko katastropik seperti terjadinya gempa bumi, banjir
dan kebakaran, dapat berpengaruh secara signifikan pada arus
pendapatan dan aktiva Perseroan. Perseroan telah melakukan
kajian risk financing yang meliputi analisis dampak usaha, kajian
asuransi, serta pengembangan Business Continuity Plans dan
fasilitas Disaster Recovery Center yang terpisah (off-site).
Grup Audit Internal (IAG) Fungsi utama IAG adalah memberikan pandangan independen
mengenai kondisi sistem kontrol internal Perseroan. Melalui
penyelenggaraan pekerjaan audit, konsultasi mengenai masalah
pengendalian internal, quality assurance dan aktivitas terkait
lainnya, IAG mengevaluasi dan meningkatkan kecukupan dan
efektivitas sistem kontrol internal dengan memperhatikan tingkat
risiko yang wajar di Perseroan dan Grup.
Dalam melaksanakan tugasnya, IAG mengacu kepada Internal Audit
Charter yang memberi kewenangan pada IAG untuk melakukan
kegiatan audit internal secara luas, termasuk pada aktivitas jaringan
ritel otomotif milik Perseroan dan di beberapa area risiko utama
pada perusahaan-perusahaan afiliasi di lingkungan Grup Astra.
company has taken steps to mitigate these risks wherever
possible. Adopting a coordinated approach, the Group
provides guidelines for cash and derivative transactions,
as well as hedging and financial planning, to ensure that
financial risks are diversified and appropriate.
2. Commodity price risks:
A sizeable portion of Group earnings, in particular the
agribusiness, heavy equipment and coal mining industries, are
directly and indirectly influenced by fluctuations in commodity
prices. The Group’s primary focus in its commodity related
business is to concentrate on developing a low cost, high
quality business model. From time to time, the Group also
re-evaluates the attractiveness of hedging both revenues
and costs, taking into account the depth of the markets
concerned. At present, the Group has hedged a significant
portion of its coal mining revenues, but has not hedged its
coal costs nor its palm oil revenues and costs.
3. Franchise agreement risks:
The Group has various subsidiaries and affiliates that are
dependent upon franchise agreements with principals. The
Group and its affiliated companies have developed strong
working relationships with its business principals and continue
to work hard to exceed their targets and expectations.
4. Catastrophic risks:
Potential catastrophic risks, such as earthquakes, floods,
or fires could have a significant impact on the Company’s
earnings and assets. The Company has put into practice risk
financing reviews which include business impact analysis,
insurance reviews, an off-site Disaster Recovery Center, and
Business Continuity Plans.
Internal Audit Group (IAG)The primary role of the Internal Audit Group (IAG) is to provide
independent assurance as to the overall condition of the
Company’s internal controls. Through undertaking audits, advisory
on controls matters, quality assurance and other related activities,
IAG independently assesses and improves the adequacy and
effectiveness of the control systems relative to acceptable risk
across the Company and the Group.
In executing these tasks IAG is guided by the Internal Audit
Charter, which empowers IAG to carry out a wide range of
internal audit activities that covers the Company’s owned
automotive retail network and selected key risk areas of Affiliated
Companies within the Astra Group.
30 Astra International Laporan Tahunan 2008
IAG menyusun suatu Rencana Audit berbasis risiko, yang
dikembangkan secara sistematis melalui konsultasi dengan
Manajemen, Direksi dan Komite Audit dengan mempertimbangkan
berbagai faktor finansial dan operasional, aspek risiko, kinerja
pengendalian internal di masa lalu dan aspek-aspek penting lainnya.
Rencana Audit dari anak-anak perusahaan juga dibahas bersama
IAG untuk menjamin keselarasan serta kecukupan cakupan audit.
Rencana Audit didiskusikan bersama Direksi dan Komite Audit
untuk memperoleh persetujuannya.
Masalah dan aspek yang memerlukan perbaikan diidentifikasi dan
tindak lanjut atas rekomendasi rencana perbaikan dimonitor terus-
menerus.
Perseroan telah mengembangkan proses pelaporan triwulanan di
lingkungan Grup, dimana dilaporkan masalah-masalah audit yang
signifikan serta rekomendasi audit yang belum dapat terlaksana.
Laporan tersebut kemudian diajukan dan didiskusikan dengan
Direksi, Komite Audit dan Dewan Komisaris.
KOMUNIKASI
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas beberapa
fungsi yang terkait dengan aspek kepatuhan dan keterbukaan.
Sekretaris Perusahaan memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG
telah dimengerti dan diterapkan secara konsisten di lingkungan
Perseroan. Selain itu, Sekretaris Perusahaan bertugas memastikan
kepatuhan terhadap peraturan administrasi dan pelaporan tepat
waktu kepada otoritas Pasar Modal.
Melalui komunikasi dua-arah dengan Bapepam-LK dan BEI,
Sekretaris Perusahaan memastikan bahwa Manajemen mengetahui
perkembangan peraturan-peraturan Pasar Modal. Sekretaris
Perusahaan juga bertanggung jawab memberikan informasi terkini
yang lengkap kepada pemegang saham mengenai kinerja, prospek
usaha dan aksi korporasi Perseroan.
Untuk menjaga profesionalisme dan kualitas komunikasi
perusahaan, fungsi Sekretaris Perusahaan bersinergi dengan
berbagai divisi terkait dalam melakukan sosialisasi, implementasi,
pemantauan, serta evaluasi atas standar dan kebijakan Perseroan
di bidang GCG serta etika bisnis dan kerja. Pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Sekretaris Perusahaan ditentukan dengan adanya
kerja sama yang erat dengan Direksi, pihak otoritas, Manajemen,
pemegang saham, serta para stakeholder Perseroan lainnya.
The risk based Audit Plan is developed using a systematic
approach, in consultation with Management, the BOD, and the
Audit Committee. Financial and operational factors, risk issues,
control history and other important matters are considered in
the development of the Audit Plan. Audit Plans of Affiliated
Companies are also discussed with IAG to ensure proper
alignment and coverage. Audit Plans are tabled and endorsed at
the BOD and AC Level.
Issues and areas that require improvements are identified and are
subject to a formal action plan, followed by a follow-up program
that monitors the implementation status of recommendations.
The Company has a formal quarterly reporting process which
reports significant issues of concern and major outstanding
recommendations across the Group. These are then reported,
tabled and discussed with the BOD, AC and BOC.
COMMUNICATIONS
Corporate SecretaryAstra’s Corporate Secretary has a number of responsibilities in the
areas of compliance and transparency. The Corporate Secretary
is responsible for ensuring that Good Corporate Governance
principles are understood and implemented consistently
throughout the Company. In addition, the Corporate Secretary
must ensure correct implementation of administrative rules and
make timely reports to the Capital Market authority.
By maintaining two-way communication with Bapepam-LK and
BEI, the Corporate Secretary ensures that management is well
informed about capital market regulations. The office of the
Corporate Secretary is also responsible for providing detailed and
up-to-date information to shareholders regarding the Company’s
performance, corporate actions and prospects.
To sustain its vision of professionalism and strong
communications, the Corporate Secretary creates synergy with
related divisions to socialize, implement, monitor and evaluate
GCG, business ethics and work ethic standards and regulations.
Only through close contact and good working relations with
Directors, authorities, management, shareholders, and all
stakeholders can the Corporate Secretary fulfil his responsibilities
promptly and properly.
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
31Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Hubungan Masyarakat (PR)PR bertanggung jawab dalam melaksanakan komunikasi yang
efektif dan memperluas jejaring dengan komunitas eksternal
seperti media massa, pemerintah, masyarakat dan para pemangku
kepentingan secara keseluruhan, dalam rangka membangun
dialog yang konstruktif dengan masyarakat mengenai aktivitas
dan keberadaan Astra.
Secara khusus, PR bertanggung jawab untuk mempererat
hubungan dengan kalangan media. Pertemuan dengan insan
pers dilakukan dua kali setahun melalui lokakarya Forum
Wartawan Industri dan Forum Wartawan Pasar Modal. Setiap
bulan Ramadhan, PR menyelenggarakan acara-acara buka
puasa bersama komunitas pers. Acara-acara temu muka lainnya
dilaksanakan secara rutin di berbagai lokasi di Indonesia dengan
kelompok-kelompok media terkemuka, salah satunya adalah
acara Media Mapping di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada
tahun 2008. Kalangan jurnalis juga memperoleh perkembangan
data pasar mobil dan sepeda motor setiap bulan, serta laporan
kinerja Grup setiap triwulan.
Setiap tahun PR bekerjasama dengan Corporate Organization
and Human Capital Development (COHCD) mengkoordinasikan
penyelenggaraan Gemba, yaitu pertemuan antara Direksi dalam
hal ini Presiden Direktur Astra dengan manajemen unit usaha
Grup Perusahaan dan para kepala cabang Grup Perusahaan di
seluruh Indonesia. Topik yang dibahas dalam Gemba ini antara
lain mengenai President Director’s Letter, arahan bisnis ke depan,
dialog mengenai berbagai kendala bisnis di lapangan serta isu-isu
relevan lainnya.
PR juga bertanggung jawab memelihara dan meng-update
informasi situs web Perseroan: www.astra.co.id, serta publikasi
komunikasi internal seperti majalah dwi-bulanan Majalah Astra
dan PR News. Pelaksanaan kunjungan oleh mahasiswa perguruan
tinggi serta program magang mahasiswa juga merupakan bagian
dari aktivitas PR.
Public Relations (PR)Astra’s PR department is in charge of creating effective
communications and expanding the external communications
network, consisting of representatives of the media, the
government, the community and stakeholders as a whole. These
activities are aimed at fostering constructive dialogue within the
community about Astra’s affairs.
In particular, PR is tasked with promoting its relationship with the
wider media community. Bi-annual press gatherings are held; one
workshop with the Industry Journalists Forum and the other with
the Capital Market Journalists Forum. In addition PR also held
several fasting breaks in the fasting month with these forums.
Other special media gathering events are periodically scheduled
across Indonesia with key media groups. One of them, Media
Mapping, was held in Banjarmasin (South Kalimantan) in 2008.
Meanwhile journalists are also kept up to date with car and
motorcycle market trends on a monthly basis, as well as press
releases regarding the Group’s performance every quarter.
Each year, PR and the COHCD organizes the Gemba, in which
the President Director of Astra meets with the management and
branch managers of the various business units within the Astra
Group throughout Indonesia. Topics discussed in these events
are, among others, the President Director’s Letter, future business
direction, as well as dialogue sessions concerning business
problems in the field and other relevant issues.
PR is also responsible for the maintenance of Astra’s
website: www.astra.co.id and for the publication of internal
communications, including the bi-monthly Astra Magazine and PR
News. Tours for educational institutes and apprentice programs
for university students are also within the purview of PR.
Aminuddin Nurdin menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2000, setelah sebelumnya menduduki berbagai posisi
di Astra diantaranya sebagai Chief Corporate Communication. Setelah meraih gelar Sarjana dari Fakultas Komunikasi, Universitas
Padjadjaran, Bandung, pada tahun 1971, Aminuddin selama beberapa tahun menjadi tenaga pengajar di fakultas tersebut. Saat ini,
Aminuddin juga menjabat sebagai anggota Dewan Pembina di Yayasan Amaliah Astra, dan Ketua Yayasan Dharma Bhakti Astra.
Aminuddin Nurdin has been Corporate Secretary since 2000. Previously he held many positions in Astra, including Chief Corporate
Communications. Aminuddin was Lecturer at the Faculty of Communication, University of Padjadjaran for many years, where he
graduated with a Bachelor’s Degree in Communications in 1971. He is also currently Member of the Board of Patrons for Yayasan
Amaliah Astra and Chairman of Yayasan Dharma Bhakti Astra (Dharma Bhakti Astra Foundation).
Aminuddin NurdinSekretaris Perusahaan Corporate Secretary
32 Astra International Laporan Tahunan 2008
Hubungan Investor (IR)IR bertugas memastikan adanya komunikasi yang efektif dengan
para investor dan analis, melalui penyediaan informasi mengenai
kinerja usaha Perseroan dan arah ke depan.
IR mengadakan 279 kegiatan di tahun 2008, dimana 212
diantaranya merupakan pertemuan investor dan analis. Aktivitas
lainnya mencakup dua roadshow, lima konferensi, empat temu
analis, serta sejumlah site visit dan conference call.
Komunikasi Karyawan Dengan keyakinan bahwa Winning Team merupakan salah satu
unsur terpenting bagi keberhasilan Perseroan, Astra memberikan
prioritas kepada upaya-upaya meningkatkan kerja sama kelompok
dan mendengarkan aspirasi karyawan.
Forum-forum komunikasi karyawan memungkinkan berlangsungnya
pertukaran informasi, baik secara horisontal maupun secara vertikal
antara Manajemen dan karyawan. Termasuk disini adalah Forum
PR, Forum HR, Forum Hubungan Industrial, Forum Finance, Forum
Legal, Forum Security, dan Forum ESR. Beberapa di antara forum-
Investor Relations (IR)IR’s role is to ensure effective communication with investors and
analysts by providing information on business performance and
future direction of the Company.
IR undertook 279 activities in 2008. Of these, 212 were investor
and analyst meetings. Other activities included two road shows,
five conferences, four analyst gatherings, numerous plant visits
and conference calls.
Employee CommunicationsBecause Astra is convinced that a Winning Team is one of the
most important components in Company success, high priority is
placed on instilling a team way of thinking and on understanding
employees’ aspirations.
Communication forums provide a valuable opportunity for an
exchange of information both horizontally and vertically between
management and employees. In addition, Astra holds group
forums, including Public Relations Forums, Human Resources
Forums, Industrial Relations Forum, Finance Forums, Legal
Suasana dialog dalam Gemba di Bandung, Jawa Barat.A dialogue forum during Gemba in Bandung, West Java.
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
33Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
forum tersebut juga menyelenggarakan diskusi dan meng-update
informasi melalui mailing list. Cara-cara ini terbukti efektif dalam
mendorong proses diskusi dan pembelajaran di antara karyawan
ke arah peningkatan sinergi dan kompetensi.
Perseroan juga menunjuk beberapa di antara Kepala Cabang
di seluruh Indonesia sebagai Koordinator Wilayah. Di bawah
supervisi Divisi PR, Koordinator Wilayah berfungsi memfasilitasi
komunikasi internal dalam Grup Astra terkait pelaksanaan
program atau kebijakan yang bersifat nasional. Saat ini terdapat
23 Koordinator Wilayah.
Forums, Security Forums and ESR Forums. Some of these forums
also maintain updates and discussions through mailing lists.
This format has proven effective in encouraging exploration
and learning amongst employees and in improving synergies
and competences.
Astra also appointed certain Branch Heads throughout Indonesia
as Area Coordinators (Koordinator Wilayah, “Korwil”). Under
the supervision of the Public Relations Division, the Korwil’s role
is to develop easier communications within the Group when
there are programmes, policies or other matters that need to be
implemented nationwide. Currently there are 23 Korwil.
Temu analis dilakukan secara rutin sebagai salah satu bentuk keterbukaan informasi.Analyst gathering are conducted regularly as one of the forms of transparency.
34 Astra International Laporan Tahunan 2008
Laporan Komite AuditAudit Committee Report
Fungsi utama Komite ini ialah membantu Dewan Komisaris
dalam menjalankan fungsi pengawasan yang efektif dengan
mengandalkan informasi yang diterima dari Direksi, Manajemen,
Grup Internal Audit, Grup Manajemen Risiko, auditor eksternal dan
Komite-komite lainnya.
Tugas pengawasan yang dilakukan Komite ialah sebagai berikut:
• Memeriksa laporan keuangan yang akan diterbitkan kepada
pihak eksternal
• Memeriksa kebijakan akutansi untuk menjamin terpenuhinya
kepatuhan hukum, aturan dan standar akuntansi yang berlaku
• Memeriksa laporan Grup Internal Audit dan Grup Manajemen
Risiko
Secara independen, Komite memeriksa kualitas informasi yang
diterima dan mendiskusikannya dengan pihak Manajemen dan
auditor eksternal mengenai kesesuaian laporan keuangan dengan
standar akutansi, peraturan dan persyaratan pelaporan serta
kebijakan akutansi yang diterapkan. Komite ini juga memeriksa
cakupan audit dan rencana kerja auditor internal dan eksternal.
Kegiatan Komite selama tahun 2008Komite Audit beranggotakan tiga orang yang diangkat
menggantikan anggota lama yang telah menyelesaikan masa
tugasnya pada bulan Mei 2008.
The primary function of the Committee is to assist the Board of
Commissioners in carrying out an effective oversight function
relying on information provided by the Board of Directors, the
Management, Internal Audit Group, Risk Management Group,
external auditors, and other Committees.
The Committee performs the following supervisory duties:
• Review financial statements to be released to external parties
• Review accounting policies to ensure compliance with
prevailing laws, regulations, and accounting standards
• Review reports submitted by Internal Audit Group and Risk
Management Group
The Committee also independently reviews the quality of
information submitted, and engages the Management and
external auditors in discussions regarding the alignment of
Financial Statements with accounting standards, regulatory and
reporting requirements, and internal accounting policies. The
Committee also reviews the audit coverage and audit work plans
of internal and external auditors.
Audit Committee Activities in 2008 The Audit Committee consists of three members replacing the
previous members that ended their term of office in May 2008.
The Audit Committee, established by and reporting to the Board of Commissioners, is chaired by an Independent Commissioner, with the other members comprising independent parties.
Komite Audit yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan pihak-pihak independen dengan Ketua Komite yang merupakan Komisaris Independen.
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
35Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Selama tahun 2008, Komite Audit telah melakukan tujuh kali
rapat berupa rapat formal setiap kuartal dan rapat khusus yang
fokus pada pembahasan masalah-masalah tertentu, dengan
dihadiri oleh seluruh anggota Komite.
Pokok-pokok yang dibahas pada pertemuan Komite di tahun
2008 ialah Laporan Keuangan 2007 dan Laporan Keuangan
Interim 2008, rencana kerja dan hasil evaluasi auditor eksternal,
laporan Corporate Legal Perseroan, rencana kerja dan kegiatan
Grup Internal Audit serta Grup Manajemen Risiko.
Sepanjang tahun 2008, Komite senantiasa bekerja sama dengan
Manajemen Perseroan dalam memperluas serta memperdalam
fungsi audit internal dan manajemen risiko di Grup Astra. Komite
juga berupaya untuk memastikan keseragaman standar kualitas
audit internal di Grup Astra.
Komite menyatakan kepuasannya atas ketersediaan
seluruh informasi yang dibutuhkan dari konsolidasi Laporan
Keuangan yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2008.
Komite telah melakukan pengkajian atas pelaksanaan paket
kompensasi Direksi dan Dewan Komisaris, dan menyatakan
bahwa hal tersebut telah dilakukan sesuai dengan anggaran
dan keputusan Dewan Komisaris yang mengatur tentang hal
tersebut.
Keanggotaan Komite Audit terdiri atas:
KetuaDjunaedi Hadisumarto
AnggotaSidharta Utama
Tamiza Saleh
Anggota KhususChiew Sin Cheok*
* Tidak memiliki hak suara.
During 2008, the Audit Committee convened seven committee
meetings, comprising regular quarterly meetings and special
meetings that focused on specific issues. These meetings were
attended by all Committee members.
Among issues discussed in Committee meetings in 2008 were fiscal
year 2007 Financial Statements, fiscal year 2008 Interim Financial
Statements, work plan and evaluation of the external auditors,
report from Corporate Legal of the Company, and work plans and
activities of the Internal Audit Group and the Risk Management
Group.
Throughout 2008, the Audit Committee worked closely with
management to improve, both in terms of breadth and depth
of coverage, the internal audit and risk management functions
within the Astra Group. The Committee also worked to ensure
audit quality standardization for internal audit work within the
Astra Group.
The Committee is satisfied with the scope of information provided
in the audited Consolidated Financial Statements for the year
ending 31 December 2008.
The review by the Committee regarding the implementation of the
remuneration packages for the Board of Commissioners and Board
of Directors showed that it was properly executed in accordance
with the Board of Commissioners’ resolution that regulates it.
Membership of the Audit Committee:
ChairmanDjunaedi Hadisumarto
Members Sidharta Utama
Tamiza Saleh
Special Member Chiew Sin Cheok*
* A non-voting member.
36 Astra International Laporan Tahunan 2008
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
37Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
38 Astra International Laporan Tahunan 2008
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tinjauan UmumKinerja Astra pada tahun 2008 berkembang mengikuti perubahan
kondisi ekonomi pada umumnya. Prospek yang cerah terlihat
selama sembilan bulan pertama tahun tersebut, dengan tingkat
suku bunga yang stabil dan cenderung naik perlahan, permintaan
pasar dan aktivitas bisnis yang tinggi, serta pertumbuhan PDB
yang baik. Namun, pada triwulan terakhir 2008, perkembangan
krisis ekonomi global mulai mempengaruhi sektor ekonomi riil dan
kelangkaan likuiditas serta melemahnya perdagangan internasional
mempengaruhi tingkat kepercayaan pasar maupun pelaku usaha,
termasuk penundaan keputusan investasi dan belanja. Disamping
kinerja yang sangat baik pada seluruh lini bisnis Astra, terdapat
sejumlah akuisisi usaha yang dilakukan sepanjang tahun 2008,
sebagai berikut:
PT Tuah Turangga Agung (TTA)Pada tahun 2008, Perseoan melalui anak perusahaannya,
PT United Tractors Tbk (UT), membeli seluruh saham TTA dengan
nilai perolehan sebesar USD 165 juta, setara dengan Rp 1,5 triliun.
OverviewAstra’s performance in 2008 followed the course of the
economy in general. A buoyant first three quarters of the year
saw stable but slightly rising interest rates, high consumer and
business demand, and strong GDP growth. By the last quarter,
however, the global economic crisis had hit the real sector
and the resulting contraction of global liquidity and reduction
of international trade impacted consumer and business
confidence, delaying investment and purchase decisions.
Aside from excellent performance in all of Astra’s business
divisions, there were also a number of business acquisitions
made in 2008, as follows:
PT Tuah Turangga Agung (TTA)In 2008, the Company through its subsidiary, PT United
Tractors Tbk (UT), acquired all the shares of TTA for a total
consideration of USD 165 million, or equivalent to
Rp 1.5 trillion.
Astra performed exceptionally well in 2008 despite more difficult market conditions developing in the last quarter. The economic downturn has made the outlook for 2009 challenging as businesses face tight liquidity and reduced consumer demand, while there has also been a sharp decline in commodity prices. Despite this, Astra remains well capitalised and is in a strong position to take advantage of opportunities as they arise.
Grup Astra membukukan kinerja yang sangat baik di tahun 2008, meski pada kuartal terakhir pasar mengalami penurunan. Pergerakan ekonomi membuat proyeksi tahun 2009 begitu menantang, sehubungan dengan ketatnya likuiditas dan penurunan permintaan konsumen serta kemerosotan harga-harga komoditas. Meski demikian, Astra tetap memiliki kemampuan yang baik dan dalam posisi yang kuat untuk meraih kinerja yang baik atas berbagai peluang yang ada.
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
39Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
TTA melalui anak perusahaannya, PT Telen Orbit Prima, memiliki
kuasa pertambangan batubara dengan jangka waktu 30 tahun atas
lahan seluas hampir 5.000 ha di Kapuas, Kalimantan Tengah, dengan
perkiraan cadangan potensial batu bara sekitar 40 juta ton.
PT Astra Graphia Information Technology (AGIT)Pada bulan Agustus 2008, Perseroan melalui anak perusahaannya,
PT Astra Graphia Tbk (AG) dan PT Intertel Nusaperdana (Intertel),
membeli 51% kepemilikan saham di AGIT (dahulu PT SCS
Astragraphia Technologies) dari Singapore Computer Systems Ltd.
dengan nilai akuisisi sebesar Rp 90 miliar. Transaksi ini meningkatkan
kepemilikan efektif AG dan Intertel menjadi 100%.
PT Marga Mandalasakti (MMS)Pada bulan Desember 2008, Astra melalui anak perusahaannya,
PT Astratel Nusantara, membeli 28,62% kepemilikan saham di
MMS dengan nilai akuisisi Rp 288 miliar. Transaksi ini meningkatkan
kepemilikan efektif Astra di MMS menjadi 62,62%.
Laporan Laba RugiPendapatan bersih meningkat 38,3% menjadi sebesar Rp 97,1
triliun, dari Rp 70,2 triliun di tahun 2007. Seluruh bidang usaha
membukukan peningkatan pendapatan bersih, di mana bisnis
otomotif dan bisnis alat berat memberikan kontribusi terbesar pada
pendapatan bersih.
Dibandingkan dengan tahun 2007, laba kotor tahun 2008 meningkat
di seluruh lini bisnis, dari Rp 16,5 triliun menjadi Rp 21,7 triliun.
Tingginya harga batu bara yang berdampak pada peningkatan
permintaan alat berat, mendorong peningkatan laba kotor bisnis alat
berat sebesar Rp 2,3 triliun. Tingginya volume penjualan mobil dan
motor juga mendorong peningkatan laba kotor sebesar Rp 1,6 triliun.
Dengan harga CPO yang tinggi selama sembilan bulan pertama tahun
2008 dan diiringi meningkatnya volume produksi, laba kotor segmen
Agribisnis meningkat sebesar 19,6%.
TTA, through its subsidiary PT Telen Orbit Prima, has a 30-year
coal mining concession on an area of nearly 5,000 hectares in
Kapuas, Central Kalimantan, with potential coal reserves of 40
million tonnes.
PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) In August 2008, through its subsidiaries PT Astra Graphia Tbk
(AG) and PT Intertel Nusaperdana (Intertel), the Company
bought out the remaining 51% stake in AGIT (formerly PT SCS
Astragraphia Technologies) from Singapore Computer Systems
Ltd. for a total consideration of Rp 90 billion. Following the
transaction, AG and Intertel now effectively control 100% of
the shares in AGIT.
PT Marga Mandalasakti (MMS) In December 2008, through its subsidiary PT Astratel Nusantara,
Astra acquired a further 28.62% stake in MMS for a total
consideration of Rp 288 billion. With this transaction, Astra
currently has effective control over 62.62% of MMS.
Statements of IncomeNet revenue increased by 38.3% to Rp 97.1 trillion, up from
Rp 70.2 trillion in 2007. Net revenue increases were spread out
over all businesses with the automotive and heavy equipment
divisions making the largest contributors to net revenue.
Gross profit increased across the board from Rp 16.5 trillion in
2007 to Rp 21.7 trillion in 2008. High coal prices resulted in
increasing demand for heavy equipment, pushing the heavy
equipment business’ gross profit by Rp 2.3 trillion. A surge
in volumes of automobile and motorcycle also boosted gross
profit by Rp 1.6 trillion. Higher CPO prices for the first nine
months of the year and increased production volumes drove
agribusiness’ gross profit to increase by 19.6%.
Pendapatan Bersih (miliar Rupiah) Net Revenue (billion Rupiah)
Segmen Usaha Business Segment 2008 2007 % Perubahan Change
Otomotif Automotive 52,350 38,137 37.3%
Jasa Keuangan Financial Service 7,774 7,238 7.4%
Agribisnis Agribusiness 8,161 5,961 36.9%
Alat Berat/Pertambangan Heavy Equipment/Mining 27,774 18,112 53.3%
Lain-lain Others 1,005 735 36.7%
Total 97,064 70,183 38.3%
40 Astra International Laporan Tahunan 2008
Beban usaha meningkat 23,4% menjadi Rp 9,9 triliun sebagai
dampak dari adanya peningkatan biaya distribusi, gudang dan
pengepakan, imbalan kerja, iklan dan promosi, serta komisi
penjualan sejalan dengan meningkatnya kegiatan bisnis. Dengan
demikian, laba usaha pada tahun 2008 tercatat sebesar Rp 11,9
triliun, meningkat 39,7% dari Rp 8,5 triliun pada tahun 2007.
Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled
entities meningkat dari Rp 1,8 triliun di 2007 menjadi Rp 2,4 triliun
di tahun 2008, sebagian besar merupakan kontribusi laba dari
PT Astra Honda Motor.
Laba bersih tercatat meningkat sebesar 41% dari Rp 6,5 triliun
pada tahun 2007 menjadi Rp 9,2 triliun di tahun 2008, sehingga
laba bersih per saham masing-masing sebesar Rp 2.270 dan
Rp 1.610.
Neraca
AsetJumlah aset per 31 Desember 2008 tercatat sebesar Rp 80,7 triliun,
meningkat sebesar Rp 17,2 triliun, atau 27,1%, dari posisi di akhir
tahun 2007. Aset lancar meningkat sebesar 26,2%, terutama dari
peningkatan persediaan serta kas dan setara kas. Sementara itu
aset tidak lancar tumbuh sebesar 27,9% terutama akibat adanya
peningkatan aset tetap di UT, anak perusahaan Perseroan.
Piutang pembiayaan meningkat 10,7% menjadi Rp 18,1 triliun
seiring dengan berkembangnya bisnis kredit kendaraan bermotor.
Kewajiban Total kewajiban per 31 Desember 2008 tercatat sebesar Rp 40,2
triliun, terdiri dari kewajiban jangka pendek sebesar Rp 26,9 triliun
dan kewajiban jangka panjang sebesar Rp 13,3 triliun. Jumlah
ini mengalami peningkatan sebesar 27,5% dari Rp 31,5 triliun
di tahun 2007. Pada tanggal 31 Desember 2008, Astra memiliki
hutang bersih sebesar Rp 1,8 triliun (tidak termasuk hutang bersih
dari segmen jasa keuangan) dibandingkan Rp 1,7 triliun di akhir
tahun 2007. Hal ini menunjukkan rasio hutang bersih terhadap
ekuitas mencapai 5,6% di akhir tahun 2008, mengalami sedikit
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6,4%.
Dengan memperhitungkan segmen jasa keuangan, hutang
bersih Astra per 31 Desember 2008 mencapai Rp 14,7 triliun,
dibandingkan Rp 13,5 triliun di akhir tahun 2007.
EkuitasTotal ekuitas meningkat dari Rp 27 triliun pada tahun 2007
menjadi Rp 33,1 triliun pada tahun 2008.
Operating expenses rose by 23.4% to Rp 9.9 trillion, as higher
sales volumes led to increasing expenses for distribution,
warehousing and packaging as well as sales commissions.
As a result, operating income in 2008 was Rp 11.9 trillion,
a 39.7% increase from Rp 8.5 trillion in 2007.
Share of results of associates and jointly controlled entities
increased from Rp 1.8 trillion in 2007 to Rp 2.4 trillion in
2008, mostly contributed by PT Astra Honda Motor.
Net income increased to Rp 9.2 trillion, a 41% increase from
Rp 6.5 trillion in 2007 representing earnings per share of
Rp 2,270 and Rp 1,610, respectively.
Balance Sheet
AssetsAs at 31 December 2008, total assets stood at Rp 80.7 trillion,
representing a growth of Rp 17.2 trillion or 27.1%, from
2007. Current assets increased by 26.2%, driven primarily by
increases in inventories and cash and cash equivalent, while
non-current assets increased 27.9% mainly due to capital
expenditure in UT, a subsidiary of the Company.
Financing receivables grew by 10.7% to Rp 18.1 trillion in line
with the growth in the automotive financing business.
LiabilitiesAs at year end 2008, Astra’s total liabilities stood at
Rp 40.2 trillion, comprising current liabilities of
Rp 26.9 trillion and non current liabilities of Rp 13.3 trillion.
This represented a 27.5 % increase from Rp 31.5 trillion
in 2007. At 31 December 2008, Astra had net debt of Rp
1.8 trillion (excluding net debt within its financial services
activities) compared to net debt of Rp 1.7 trillion at the end
of 2007. This represents a net debt to total equity ratio of
5.6% at the end of 2008, slightly lower than 6.4% in 2007.
Including its financial services activities, Astra’s net debt at
31 December 2008 was Rp 14.7 trillion, compared to
Rp 13.5 trillion at the end of 2007.
EquityTotal shareholders’ equity grew from Rp 27 trillion in 2007 to
Rp 33.1 trillion in 2008.
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
41Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
DividenDireksi akan mengusulkan pembagian final dividen tahun 2008
sebesar Rp 570 per saham pada Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Perseroan pada tanggal 27 Mei 2009. Dividen interim
sejumlah Rp 300 per saham telah dibayarkan pada bulan November
2008. Total dividen yang diusulkan adalah sebesar Rp 870 per
saham, setara dengan payout ratio sebesar 38,3%. Jumlah tersebut
meningkat dibandingkan dividen yang dibayarkan dua tahun
sebelumnya, yaitu Rp 440 per saham pada tahun 2006 dan Rp 644
per saham pada tahun 2007.
Arus Kas
Aktivitas OperasiKas bersih dari aktivitas operasi menurun dari Rp 11,2 triliun di
tahun 2007 menjadi Rp 10,6 triliun di tahun 2008, terutama
akibat meningkatnya beban usaha dan pembayaran pajak
penghasilan badan.
Aktivitas InvestasiArus kas keluar bersih dari aktivitas investasi tercatat sebesar
Rp 7,2 triliun pada tahun 2008, dibandingkan Rp 2,7 triliun di tahun
2007. Sebagian besar dana tersebut digunakan untuk investasi pada
aset tetap dan tanaman perkebunan serta akuisisi anak perusahaan.
Penerimaan dividen kas adalah sebesar Rp 1,7 triliun pada tahun
2008, meningkat signifikan dari Rp 0,3 triliun di tahun 2007.
Aktivitas PendanaanPada tahun 2008, arus kas keluar bersih dari aktivitas pendanaan
tercatat sebesar Rp 1,2 triliun. Jumlah ini menurun sebesar Rp 5,9
triliun dibandingkan tahun lalu terutama karena penarikan pinjaman
baru bersih sebesar Rp 1,9 triliun pada tahun 2008 dibandingkan
dengan pembayaran pinjaman bersih sebesar Rp 4,3 triliun di
tahun 2007.
Posisi Akhir TahunPosisi kas dan setara kas di akhir tahun 2008 tercatat sebesar Rp 8,8
triliun, meningkat dari Rp 6,3 triliun di tahun 2007.
Prospek 2009
Dalam seluruh perencanaannya Astra senantiasa berupaya
menyesuaikan visi bisnis jangka panjang dengan realitas ekonomi yang
ada. Pada tahun 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan
akan lebih rendah dari tahun 2008, dengan tingkat kepercayaan pasar
dan pelaku usaha yang cenderung menurun secara global, sementara
beberapa negara mitra dagang utama Indonesia diperkirakan akan
mengalami pertumbuhan ekonomi negatif.
Astra juga menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi senantiasa
memiliki siklus, dimana periode kelesuan ekonomi akan diikuti
oleh periode menguatnya aktivitas ekonomi. Berbagai prediksi
menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk pulih
lebih cepat dari negara-negara lain, didukung dengan kekuatan
fundamental ekonomi nasional serta terbatasnya ketergantungan
pada Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
DividendsAt the up coming Annual General Meeting on 27 May 2009,
the Board of Directors will propose a final dividend of Rp
570 per share. An interim dividend of Rp 300 per share has
been paid in November 2008, bringing the total dividend
payment for 2008 to Rp 870 per share, equal to a payout
ratio of 38.3%. The dividend payment represents a significant
increase compared to the previous two years at Rp 440 per
share in 2006 and Rp 644 per share in 2007.
Cash Flows
Operating ActivitiesNet cash flows from operations declined slightly to Rp 10.6
trillion in 2008 from Rp 11.2 trillion in 2007, due mainly to
the increase in operating expenses and higher corporate
income tax payments.
Investing ActivitiesNet cash outflows from investing activities in 2008 absorbed
Rp 7.2 trillion, up from Rp 2.7 trillion in 2007. The bulk of
these funds were used for capital investments in fixed assets
and plantations, and acquisitions of subsidiaries. Dividends
earned in 2008 were Rp 1.7 trillion, up substantially from
Rp 0.3 trillion in 2007.
Financing ActivitiesIn 2008, net cash outflows from financing activities were Rp
1.2 trillion. This represented a decrease of Rp 5.9 trillion from
2007 mainly due to net proceeds of new loans of Rp 1.9
trillion in 2008 compared with net repayment of loans of Rp
4.3 trillion in 2007.
Year End Cash PositionAstra ended 2008 with cash and cash equivalents of Rp 8.8
trillion, up from Rp 6.3 trillion in 2007.
Outlook For 2009
In all its planning, Astra seeks to balance long term objectives
against economic realities. In 2009, projections for Indonesian
economic growth are lower than for 2008, with declining
consumer and business confidence in line with global trends,
while economic growth in some of Indonesia’s main trading
partners is predicted to be negative.
Astra also recognizes that the cyclical nature of economic
growth: downturns are followed by upturns. Predictions
indicate that Indonesia will have a faster recovery than other
countries since Indonesia has reasonably strong economic
fundamentals and fewer interdependencies with the USA and
European countries.
42 Astra International Laporan Tahunan 2008
Sekalipun fluktuasi nilai tukar memberikan tekanan pada harga-
harga bahan baku maupun komponen impor, penentuan harga
jual disesuaikan untuk menyeimbangkan profitabilitas, menghadapi
persaingan dan kebutuhan untuk mempertahankan hasil-hasil yang
telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir ini.
Di lini bisnis otomotif, Astra tetap akan mengembangkan fitur-fitur
produk baru, termasuk jenis-jenis yang lebih hemat bahan bakar,
dalam rangka mempertahankan pangsa pasar dan memenangkan
persaingan. Pasar otomotif Indonesia pada tahun 2009 diprediksikan
akan menurun dibandingkan tahun 2008. Untuk itu, Astra tidak akan
melakukan penambahan kapasitas produksi dan tetap berusaha untuk
mempertahankan tingkat penjualan dan profitabilitas yang memadai.
Untuk mengakomodasi permintaan pasar yang sangat positif terhadap
sepeda motor jenis scooter, fasilitas produksi akan disesuaikan melalui
proses re-tooling. Astra terus memantau perkembangan penjualan
Honda ‘Blade’ yang diluncurkan di penghujung tahun 2008, dan
produksi model-model yang baru akan disesuaikan dengan kondisi
dan perkembangan pasar. Astra akan terus memperkuat upaya
pemasaran untuk mendukung produksi dan penjualan.
Tingkat permintaan akan truk komersial diperkirakan akan bervariasi
untuk beberapa kategori yang ada. Astra akan memprioritaskan
pemasaran dan penjualan truk Kategori 2 mengingat kemungkinan
berkurangnya permintaan pasar.
Astra juga merencanakan akan melakukan desain ulang atas beberapa
proses atau sistem produksi, termasuk penerapan Standardisasi dan
Visualisasi KAIZEN pada sistem logistik serta pengembangan Sistem
Manajemen Informasi Terpadu dan sistem penanganan operasional.
Walaupun tingkat produksi diperkirakan akan berkurang menjadi
sama seperti sebelum tahun 2007, Astra tidak merencanakan
penutupan fasilitas produksi meskipun akan melakukan upaya
penghematan biaya. Astra juga akan memberikan perhatian pada
layanan purna jual melalui implementasi sistem informasi komponen
yang on-line, integrasi basis data pelanggan, serta implementasi
sistem deteksi yang proaktif.
Bisnis alat berat akan fokus pada penjualan alat berat ke sektor
pertambangan, sekalipun pasar diprediksi akan menurun. Di bidang
kontraktor penambangan, Astra juga merencanakan peningkatan
produksi di tahun 2009. Dalam jangka menengah ke depan, bisnis
pertambangan memiliki prospek untuk meningkatkan produksi batu
bara, mengakuisisi tambang-tambang baru, serta mengembangkan
peluang usaha di mata rantai bisnis alat berat, pertambangan
dan energi.
Segmen Agribisnis akan tetap fokus pada perluasan areal perkebunan
dengan memanfaatkan kapasitas operasional yang ada dan
keunggulan daya saing Indonesia di sektor CPO, sementara terus
memelihara keseimbangan antara kapasitas pabrik pengolahan dan
produksi perkebunan kelapa sawit. Astra juga akan mengupayakan
untuk terus memperkecil tingkat kehilangan/kerugian dalam produksi
Tandan Buah Segar maupun pengolahan CPO. Pembibitan benih
Although fluctuations in exchange rates are putting pressure
on prices of raw materials and imported components, selling
prices will be adjusted with a view to balancing profitability,
meeting competitive challenges and consolidating gains made
over the past few years.
In the automotive business, we have made various
preparations, including introducing more fuel-efficient
models, that will help keep purchasers focused on our lines.
In 2009, Indonesia’s total automotive market is predicted to
decrease compared to 2008. Accordingly, Astra does not have
immediate plans for additional production capacity, while
striving to maintain sales levels and adequate profitability.
Re-tooling at the motorcycle plants is planned in order to
increase scooter production capacity as market demand
remains very positive in this segment. The introduction of the
Honda ‘Blade’ in late 2008 is being monitored and production
of new models will depend upon market conditions. Efforts
will continue to maintain marketing momentum in support of
unit production and sales.
Demand for commercial trucks is predicted to vary among the
different categories. Extra efforts to win sales for Category 2
trucks will be made given the potential contracting market.
Some production system redesigns are planned and will
be implemented. These include the deployment of KAIZEN
Standardization and Visualization in logistics and the
development of Integrated Information Management and
operation physical handling systems. Although production
levels will fall to pre-2007 levels, plant shut downs are not
planned although we will implement cost reduction activities.
Attention will also be paid to upgrading after sales service
through the installation of an on-line parts information
system, integration of customer relationship databases and
implementation of a pro-active detection system.
Given the predicted decline in the overall market, the heavy
equipment business in 2009 will focus primarly on sales to
the mining sector. In mining contracting, Astra is seeking
increased output in 2009. Medium term prospects include
increasing coal mine output, acquiring additional coal mines
and developing opportunities within the value chain of heavy
equipment, mining and energy businesses.
Agribusiness will maintain its focus on expanding its
plantation area, utilizing existing operational capacity and
Indonesia’s competitive advantages while ensuring that mill
capacity balances output from the plantations. We also aim
to minimize the level of wastage in both Fresh Fruit Bunch
production and CPO processing. Research programs will be
carried out internally as well as by external experts, to develop
higher yield plant seeds. Sales contracts will be pursued
with vigor as the CPO price establishes a better ‘fit’ with
market demand.
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
43Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
unggul akan terus diupayakan melalui aktivitas penelitian baik
secara internal maupun bersama pakar eksternal. Astra akan terus
mengupayakan kontrak-kontrak penjualan yang menguntungkan,
sejalan dengan penyesuaian harga CPO yang lebih baik seiring
dengan perkembangan permintaan pasar.
Bisnis jasa keuangan akan memberikan perhatian kepada aspek
likuiditas maupun meningkatnya risiko. Basis posisi keuangan
yang kokoh akan memastikan berlanjutnya peran jasa keuangan
dalam mendukung penjualan produk otomotif dan alat berat Astra
di tahun 2009. Sesuai rencana induk untuk melakukan ekspansi
usaha ke area lini 2 dan 3 di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan
Kalimantan, ACC akan melanjutkan rencana pembukaan 7 outlet
layanan lagi di tahun 2009. TA Finance juga akan terus secara
bertahap mengembangkan outlet penjualannya ke pasar kendaraan
Toyota di seluruh Indonesia. Sementara itu, FIF menargetkan
peningkatan pangsa pasar pembiayaan sepeda motor Honda,
serta mengembangkan sumber pendapatan imbal-jasa melalui
penyediaan layanan pembiayaan ritel. Di keseluruhan bisnis jasa
keuangan, fokus pengembangan usaha akan bertumpu pada
strategi pengelolaan risiko yang terpadu mencakup aspek risk
management serta collection and recovery management.
Permintaan terhadap layanan lini bisnis teknologi informasi
diperkirakan akan meningkat di tahun 2009. Pembukaan fasilitas
Document Imaging Digitizing Center akan mendorong penetrasi
ke segmen-segmen pasar baru, sementara implementasi program
Sales Quality Improvement System diharapkan akan meningkatkan
efektivitas organisasi. Lini bisnis Teknologi Informasi merencanakan
peluncuran Data Center untuk layanan outsourcing, serta
penawaran aplikasi-aplikasi SAP dan Oracle baru untuk konsumen.
Astra menaruh harapan terhadap komitmen Pemerintah untuk
melanjutkan pembangunan proyek-proyek infrastruktur jalan raya
dan air bersih. Astra mengupayakan kerja sama dengan seluruh
pihak yang berkepentingan untuk memastikan terlaksananya
pekerjaan sesuai jadwal, terutama menyangkut aspek pembebasan
lahan. Dalam perspektif jangka panjang, Astra akan meningkatkan
aktivitas di sektor pengembangan infrastruktur dengan mengakuisisi
proyek-proyek yang telah berjalan maupun mengembangkan
proyek-proyek yang baru.
Astra tetap optimis bahwa masih banyak peluang di tahun 2009.
Kemauan dan kemampuan untuk mengelola proyek-proyek baru
merupakan bagian dari kompetensi utama Astra. Berbekal motivasi
serta sikap positif, Astra telah berhasil mengatasi berbagai krisis di
masa lalu dan, saat ini, Astra terus memberikan dukungan kepada
sumber daya manusianya untuk terus berprestasi.
Financial services are paying particular care to increased
risk and liquidity concerns. However, a strong financial
base will ensure that Astra’s capacity as a prime lender in
support of automobile, motor cycle and heavy equipment
sales will continue in 2009. ACC plans to open 7 service
points, based on the ACC blue print to expand in 2nd and
3rd tier areas in Java, Sumatera, Sulawesi and Kalimantan.
TA Finance remains on track to develop outlets to cover
Toyota business nation-wide. FIF is looking to increase market
share of Honda motorcycle lending while promoting fee-
based income generation by providing services in the retail
financing business. In all financial services areas, focus will
be on following an Integrated Risk Based Strategy (credit
management, collection and recovery management).
Demand for the services of our information technology
business is expected to grow in 2009. The establishment of a
Document Imaging Digitizing Center will open new markets,
while the implementation of a Sales Quality Improvement
system will help improve organizational effectiveness. In IT, an
outsourcing Data Center is scheduled to open and new SAP
and Oracle applications are being added to the portfolio.
We are hopeful that infrastructure commitments by the
Government will proceed with the implementation of road
and water infrastructure projects. Astra aims to cooperate
with all stakeholders involved to ensure timely realization of
planned milestones. Over the long term, we will expand our
activities in the infrastructure sector through both acquisition
of existing projects as well as initiation of new projects.
We are confident that Astra will continue to find opportunities
in 2009. The will and the ability to successfully manage these
new projects are part of Astra’s key competences. Motivation
and a positive attitude have carried Astra through challenging
times before, and Astra is committed to helping its people do
what they do best.
44 Astra International Laporan Tahunan 2008
Laporan BisnisBusiness Report
45Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
46 Astra International Laporan Tahunan 2008
Struktur BisnisBusiness Structure
Mobil Automobile
Toyota
Daihatsu
Isuzu
Nissan Diesel
Peugeot
BMW
Sepeda Motor Motorcycle
Honda
Komponen Components
PT Astra Otoparts Tbk
Lain-lain Others
AstraWorld
Pembiayaan Mobil Automobile Financing
Astra Credit Companies
PT Toyota Astra Financial Services
Pembiayaan Sepeda Motor Motorcycle Financing
PT Federal International Finance
Pembiayaan Alat Berat Heavy Equipment Financing
PT Komatsu Astra Finance
PT Surya Artha Nusantara Finance
Asuransi Umum General Insurance
PT Asuransi Astra Buana
Perbankan Banking
PT Bank Permata Tbk
Mesin Konstruksi Construction Machinery
PT United Tractors Tbk
PT Traktor Nusantara
Kontraktor Penambangan Mining Contractor
PT Pamapersada Nusantara
Pertambangan Mining
PT Dasa Eka Jasatama
PT Tuah Turangga Agung
Otomotif Automotive
Jasa KeuanganFinancial Services
Alat Berat, Pertambangan dan Energi
Heavy Equipment, Mining and Energy
47Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Agribisnis Agribusiness
PT Astra Agro Lestari Tbk
Solusi Dokumen Document Solutions
PT Astra Graphia Tbk
Solusi TI
IT Solutions
PT Astra Graphia Information Technology
Infrastruktur Umum General Infrastructure
PT Astratel Nusantara
PT Intertel Nusaperdana
Mata Rantai Logistik
Logistic Value ChainPT Serasi Autoraya
AgribisnisAgribusiness
Teknologi InformasiInformation Technology
Infrastruktur & Mata Rantai Logistik
Infrastructure & Logistic Value Chain
48 Astra International Laporan Tahunan 2008
OtomotifAutomotive
Seiring dengan kondisi pasar yang mendukung pada tahun 2008 terutama pada sembilan bulan pertama, segmen otomotif Grup Astra menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pendapatan bersih naik 37% dibandingkan tahun sebelumnya.The favorable environment in 2008, particularly the first nine months of the year, allowed the Astra automotive segment to perform strongly with a 37% increase in net revenue compared to the previous year.
37%
increase in net revenue
49Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Tinjauan UmumAstra menyediakan rangkaian produk-produk kendaraan
bermotor roda empat dan roda dua untuk konsumen
di Indonesia. Posisi terdepan Astra di pasar otomotif
Indonesia diperkuat di tiap bagian rantai bisnisnya melalui
kepemilikan di berbagai anak perusahaan dan afiliasi
di bidang manufaktur, distribusi, layanan purna jual,
pembiayaan, asuransi, serta melalui jaringan pemasok
yang berkualitas.
Bermitra bersama Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel,
Peugeot dan BMW di segmen mobil serta Honda di
segmen sepeda motor, Astra memiliki akses pada
teknologi terkini, desain dan model yang telah teruji,
serta tentunya, citra dari merek yang berkualitas.
Di bidang komponen otomotif, Astra bermitra dengan
perusahaan-perusahaan seperti Aisin Seiki, Akebono,
Denso, Mahle, Kayaba, GS Yuasa dan Nittan Valve.
Dengan kerja sama yang baik dengan para mitra prinsipal
dan didukung oleh empat elemen sukses:
• kemampuan produksi dalam memenuhi kebutuhan
pasar,
• penyediaan produk dengan harga yang terjangkau,
• jaringan distribusi dan purna jual yang luas, serta
• keunggulan dalam hal pemasaran.
Bisnis otomotif berhasil membukukan kinerja yang sangat
memuaskan pada tahun 2008, terutama didukung oleh
penjualan mobil yang meningkat 39,1% menjadi Rp
37,2 triliun dan penjualan sepeda motor tumbuh 36,4%
menjadi Rp 9,8 triliun. Kontribusi pendapatan bisnis
otomotif terhadap total pendapatan bersih Astra di tahun
2008 adalah sebesar 53,9%.
Sementara itu, layanan pembiayaan melalui Astra Credit
Companies (ACC), Toyota Astra Finance (TA Finance) dan
Federal International Finance (FIF) membantu konsumen
memperoleh produk otomotif sesuai keinginan, dengan
harga dan pada waktu yang tepat.
OverviewAstra provides a full range of quality automobile and
motorcycle products for the Indonesian consumer. Astra’s
market leading position is strengthened at each step of
the production value chain through direct ownership
of manufacturing, distribution, after sales and services
operations, financing, insurance subsidiaries and affiliates
as well as through a network of quality suppliers.
International partnerships with Toyota, Daihatsu, Isuzu,
Nissan Diesel, Peugeot, BMW in the automobile segment
and with Honda in the motorcycle segment provides Astra
Group companies with access to the latest technology,
proven production design models, and of course a high
profile for our quality products.
In the automotive component business, Astra has
partnerships with well-known companies such as Aisin
Seiki, Akebono, Denso, Mahle, Kayaba, GS Yuasa and
Nittan Valve.
Astra’s automotive business relies on strong working
relationships with principals, supported by the four
elements of success:
• production capability to meet market demand,
• providing products with affordable price,
• extensive distribution and after-sales service networks,
and
• marketing excellence.
Results in 2008 were very satisfying with four-wheel sales
up 39.1% to Rp 37.2 trillion and two-wheel sales up
36.4% to Rp 9.8 trillion. Revenues from the automotive
business contributed 53.9% to Astra’s total net revenue
in 2008.
Financing support through Astra Credit Companies
(ACC), Toyota Astra Finance (TA Finance) and Federal
International Finance (FIF) provided customers with the
opportunity to get the right product, at the right time and
at the right price.
50 Astra International Laporan Tahunan 2008
Grup MobilAutomobile Group
Kondisi perekonomian yang kondusif pada tahun 2008 mendorong
peningkatan penjualan mobil Astra dari 223.104 unit di tahun 2007
menjadi 317.906 unit di tahun 2008, sejalan dengan menguatnya
permintaan di pasar domestik yang mencatat penjualan sebanyak
607.805 unit di tahun 2008, meningkat 39,9% dari 434.449 unit
di tahun 2007 (berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan
Bermotor Indonesia – Gaikindo). Dengan perolehan ini, pangsa
pasar Astra tumbuh menjadi 52,3% pada tahun 2008, dari 51,4%
di tahun 2007.
ManufakturAktivitas manufaktur Astra dilakukan melalui kepemilikan saham
di berbagai perusahaan manufaktur kendaraan penumpang dan
kendaraan komersial, yaitu:
• 5% di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), yang
memproduksi beberapa model mobil Toyota;
• 31,87% di PT Astra Daihatsu Motor (ADM), saham mayoritas
dikontrol oleh Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Toyota Tsusho
Corporation. ADM memproduksi mobil dan komponen mobil
Daihatsu dan Toyota;
• 44,94% di PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) bermitra
dengan Isuzu Motors Limited dan PT Perusahaan Perdagangan
Indonesia (Persero), untuk memproduksi kendaraan dan
komponen kendaraan Isuzu;
• 75% di PT Astra Nissan Diesel Indonesia (ANDI), dimana
pemegang saham lainnya adalah Nissan Diesel Motor Co., Ltd.
dan Marubeni Corporation, yang mengimpor kendaraan truk
dan bis merek Nissan Diesel dalam bentuk Completely Knocked
Down (CKD) dan Incompletely Knocked Down (IKD); dan
Favourable economic conditions in 2008 led to strong automobile
sales by Astra of 317,906 units, up from 223,104 units in 2007, in
line with growing total domestic sales, which increased by 39.9%
from 434,449 units in 2007 to 607,805 units in 2008 (data from
Gaikindo - The National Automotive Manufacturers’ Association).
Astra’s market share also increased from 51.4% in 2007 to 52.3%
in 2008.
ManufacturingAstra has a variety of holdings in companies manufacturing four-
wheel passenger and commercial vehicles:
• A 5% share in PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN), which manufactures a number of Toyota models;
• A 31.87% share in PT Astra Daihatsu Motor (ADM), majority-
controlled by Daihatsu Motor Co., Ltd. and Toyota Tsusho
Corporation, which manufactures Daihatsu and Toyota
vehicles and components;
• A 44.94% interest in PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI),
a joint venture with Isuzu Motors Limited and PT Perusahaan
Perdagangan Indonesia (Persero), which manufactures Isuzu
vehicles and components,
• A 75% share in PT Astra Nissan Diesel Indonesia (ANDI),
whose other shareholders are Nissan Diesel Motor Co., Ltd.
and the Marubeni Corporation, which imports Completely
Knocked Down (CKD) and Incompletely Knocked Down (IKD)
Nissan Diesel trucks and buses; and
42.5%Pertumbuhan penjualan mobil Astra di
tahun 2008
Astra’s automobile sales growth in 2008
Honda Mitsubishi Suzuki Others
34.7%34.9%
11.9%12.8%
4.2%4.2%
0.5%0.4%
9.2%8.6%
14.2%14.4%
13.4%12%
11.9%12.7%
Toyota Daihatsu Isuzu Nissan Diesel & Peugeot
Source: Gaikindo
Statistik Pangsa Pasar Mobil di Indonesia (%)
Indonesia’s Automotive Market Share (%)
2008 2007
51Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
• 100% di PT Tjahja Sakti Motor, yang mengimpor kendaraan
BMW dan Peugeot dalam bentuk CKD maupun Completely
Built UP (CBU).
Distribusi PT Toyota-Astra Motor (TAM), di mana Astra memiliki 51%
saham, adalah importir dan distributor tunggal mobil Toyota
di Indonesia dan menyalurkan produk-produknya melalui lima
dealer utama.
Perseroan melalui enam divisi penjualannya juga bertindak sebagai
dealer utama dan distributor tunggal mobil-mobilnya, yaitu:
• Toyota Sales Operation (Auto2000), merupakan dealer utama
TAM untuk wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Jakarta,
Bali, Nusa Tenggara, Sumatera (kecuali Riau, Jambi, dan
Bengkulu) serta Kalimantan.
• Daihatsu Sales Operation sebagai distributor tunggal mobil
Daihatsu.
• Isuzu Sales Operation sebagai distributor tunggal kendaraan
penumpang dan salah satu dealer utama untuk kendaraan
niaga Isuzu. IAMI merupakan distributor tunggal untuk
kendaraan niaga merek Isuzu.
• Nissan Diesel Sales Operation sebagai distributor tunggal
merek Nissan Diesel.
• Peugeot Sales Operation sebagai distributor tunggal merek
Peugeot.
• BMW Sales Operation sebagai dealer BMW.
• 100% of PT Tjahja Sakti Motor, which imports BMW and
Peugeot vehicles in CKD and Completely Built Up (CBU) form.
DistributionPT Toyota-Astra Motor (TAM), in which Astra holds a 51% stake,
is the importer and sole distributor of Toyota vehicles in Indonesia
and currently distributes through five main dealers.
The Company is also involved in the distribution of all its
automobile products to sales point locations throughout Indonesia
through its six wholly-owned sales operations divisions:
• Toyota Sales Operation (Auto2000), one of TAM’s main
dealers, operates in East and West Java, Banten, Jakarta, Bali,
Nusa Tenggara, Sumatera (except Riau, Jambi, and Bengkulu)
and Kalimantan.
• Daihatsu Sales Operation is the sole distributor of Daihatsu
brands.
• Isuzu Sales Operation is the sole distributor of Isuzu brands
for passenger vehicle and one of main dealers of Isuzu brands
for commercial vehicles. IAMI is the sole distributor of Isuzu
brands for commercial vehicles.
• Nissan Diesel Sales Operation is the sole distributor of Nissan
Diesel brands.
• Peugeot Sales Operation is the sole distributor of Peugeot
brands.
• BMW Sales Operation is a BMW dealer.
Aktivitas manufaktur di salah satu anak perusahaan Astra.One of Astra’s subsidiaries manufacturing activities.
52 Astra International Laporan Tahunan 2008
Toyota berhasil mempertahankan dominasi pasar di Indonesia melalui rangkaian produk-produknya.With an excellent product lineup, Toyota maintained its market dominance in Indonesia.
Kinerja Usaha
Toyota
Kondisi perekonomian yang kondusif pada tahun 2008
mendorong peningkatan penjualan unit mobil Toyota, termasuk
Lexus. Penjualan Toyota meningkat 40,7% mencapai 211.909 unit
pada tahun 2008, sementara penjualan Lexus tercatat sebanyak
241 unit.
Toyota berhasil mempertahankan penguasaan pasar di Indonesia
melalui rangkaian produk-produknya. Tiga model baru
diluncurkan pada tahun 2008 (yaitu Corolla Altis, Alphard 3.500
cc, dan Lexus Seri LX), dan beberapa model facelift (Innova G
Captain Seat, Yaris Facelift, Yaris J-Grade, New Innova, dan
New Avanza).
Sejalan dengan upaya untuk mempertahankan penguasaan pasar
dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, Toyota
pada tahun 2008 membuka fasilitas Toyota Spare Parts Center
yang baru di Cibitung seluas 4 hektar dan merupakan salah satu
yang terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 100 ribu jenis
suku cadang baik impor maupun lokal, dengan nilai penjualan
lebih dari Rp 1 triliun.
Dengan berbagai upaya untuk memaksimalkan kepuasan
konsumen tersebut, Astra memperoleh penghargaan Absolute
No. 1 dari JD Power.
Daihatsu
Di tahun 2008, Daihatsu berhasil memenangkan kompetisi di
segmen mobil compact dan berhasil menduduki posisi ketiga di
pasar domestik. Kinerja di segmen mobil compact juga didukung
oleh kualitas produk dan harga yang bersaing, serta jaringan
penjualan dan layanan purna jual yang luas.
Penjualan Daihatsu meningkat 50,2% dari 51.957 unit di tahun
2007 menjadi 78.044 unit di tahun 2008 terutama didukung
Xenia, Terios dan Gran Max sekalipun perluasan pangsa pasar
Business Performance
Toyota
In 2008, favourable economic conditions helped push the
sales of Toyota products, including Lexus. Toyota sold 211,909
units in 2008, an increase of 40.7% from the year before,
while sales of Lexus reached 241 units.
Toyota in Indonesia continued to maintain market leadership
with its strong product line-up. New products included three
new models (Corolla Altis, Alphard 3,500 cc, and Lexus LX
Series) and some facelift models (Innova G Captain Seat, Yaris
Facelift, Yaris J-Grade, New Innova, and New Avanza) were
introduced in 2008.
As part of its efforts to maintain market share and improve
the quality of service to customers, Toyota opened a new
Toyota Spare Parts Center facility in Cibitung in 2008. The
4-hectare facility is one of the largest in Southeast Asia, with
an inventory of more than 100,000 types of locally-made and
imported spare parts, and sales of more than Rp 1 trillion.
In recognition of these efforts at customer satisfaction, Astra
was awarded Abolute No. 1 ranking by JD Power.
Daihatsu
In 2008 Daihatsu successfully overcame competitive pressures
in the compact car segment to capture third position in
the Indonesian market. Focus on product quality and
competitive prices, supported by an extensive sales and after-
sales distribution network, underpinned Daihatsu’s strong
performance in the compact car segment.
Daihatsu sales increased by 50.2% from 51,957 units in
2007 to 78,044 units in 2008 on the strength of growing
sales of Xenia, Terios and Gran Max products, although order
53Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Xenia, salah satu andalan Daihatsu, dan Luxio, pendatang baru yang penuh gaya dan inovatif.Xenia, one of Daihatsu’s most popular products, and Luxio, the innovative stylish new comer.
PT Astra International Tbk bertindak sebagai dealer utama dan distributor tunggal Nissan Diesel, BMW, dan Peugeot. PT Astra International Tbk is the main dealer and sole distributor of Nissan Diesel, BMW, and Peugeot.
Xenia dan Terios sedikit terhambat adanya backlog pemesanan
dan komitmen ekspor yang telah ada. Selain itu, Gran Max yang
diluncurkan pada bulan November 2007, berhasil menembus
pasar otomotif Jepang dalam bentuk utuh (CBU), sehingga
produksi pabrik untuk ekspor mencapai 18% dari total produksi.
Total produksi ADM pada tahun 2008 adalah sebesar 222.000
unit per tahun, melebihi kapasitas produksi ADM yang ada saat
ini, yaitu sebesar 211.000 unit per tahun.
Isuzu
Berfokus pada kendaraan bermesin diesel, Isuzu pada tahun 2008
berhasil mempertahankan pangsa pasarnya di Indonesia dengan
kendaraan yang tangguh dan hemat BBM serta fokus pada
penciptaan loyalitas pelanggan. Penjualan Isuzu meningkat dari
18.270 unit di tahun 2007 menjadi 25.325 unit pada tahun 2008.
Nissan Diesel
Nissan Diesel membukukan kinerja yang baik dengan volume
penjualan unit truk dan bis tumbuh 13% dari 2.115 unit di tahun
2007 menjadi 2.389 unit pada tahun 2008.
BMW dan Peugeot
Selama tahun 2008 BMW dan Peugeot mencatat penjualan
masing-masing sebesar 720 unit dan 59 unit.
backlogs and existing export commitments prevented Xenia and
Terios from gaining further market share. Meanwhile CBU exports
of the Gran Max – launched in November 2007 – successfully
entered the Japan automotive market in 2008, bringing export
production to 18% of total production.
ADM produced 222,000 units in 2008, higher than the theoritical
existing production capacity of 211,000 units per year.
Isuzu
Isuzu, with its focus on diesel-engined vehicles, maintained its
presence in the Indonesian market in 2008 with its strong, durable
and fuel-efficient vehicles, focusing on the creation of customer
loyalty. Sales increased to 25,325 units from 18,270 units in 2007.
Nissan Diesel
Nissan Diesel registered a satisfactory performance with sales of
trucks and buses increasing by 13% from 2,115 in 2007 units to
2,389 units in 2008.
BMW and Peugeot
Sales of BMW and Peugeot were 720 and 59 units, respectively,
in 2008.
54 Astra International Laporan Tahunan 2008
Isuzu berhasil mempertahankan pangsa pasarnya di Indonesia di tahun 2008.Isuzu succeeded in maintaining its market share in Indonesia in 2008.
Outlet Penjualan Langsung Astra
Astra Direct Sales Outlets
2008 2007 2006
Toyota 65 65 69
Daihatsu 91 82 79
Isuzu 28 28 27
Nissan Diesel 6 6 5
Peugeot 3 3 3
BMW 4 4 4
Total 197 188 187
Outlet Penjualan Langsung Non-Astra
Non-Astra Direct Sales Outlets
2008 2007 2006
Toyota 126 121 115
Daihatsu 74 75 70
Isuzu 43 43 44
Nissan Diesel 14 14 15
Peugeot 8 9 13
Total 265 262 257
52.3%Pangsa pasar Astra untuk
penjualan mobil di Indonesia
Astra’s market share of
automobile sales in Indonesia
Total Penjualan Industri Mobil dan Pangsa Pasar Mobil Astra
Industry Automobile Sales Volume and Astra Market Share
2008 2007
Wholesale Market
(Unit)
Astra Market Share
(%)
Wholesale Market
(Unit)
Astra Market Share
(%)
Sedan 35,462 49.1% 28,564 40.1%
4 x 2 & 4 x 4 388,986 63.8% 284,935 64.8%
Pick-Up 93,972 29.6% 63,799 21.4%
Truck 89,385 27.5% 57,151 23.6%
Total Market 607,805 52.3% 434,449 51.4%
55Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
AstraWorldAstraWorld
AstraWorld, melalui enam kantor perwakilan di Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya, Denpasar dan Medan, mendukung kinerja
kegiatan distribusi otomotif Astra melalui berbagai program
Customer Relationship Management; antara lain konsultasi
perencanaan pembelian mobil (termasuk pemilihan perusahaan
pembiayaan dan asuransi), saran dan kiat perawatan kendaraan,
panggilan bantuan darurat di jalan melalui call center 24-jam,
pengurusan perpanjangan dokumen kendaraan, diskon dan point
rewards.
AstraWorld, through its six representative offices in Jakarta,
Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar and Medan supports
Astra’s automotive business by providing a comprehensive range
of value-added services to Astra’s automotive customers through
Customer Relationship Management programs, where members
can seek advice on car purchases (include choosing a leasing and
insurance company), receive tips on vehicle maintenance, request
repair and emergency roadside assistance services accessible
through a 24-hour call centre, vehicle document renewal services,
direct discounts and point rewards.
Manajemen Grup Astra resmi melepas tim Astra Holiday Campaign yang diprakarsai AstraWorld.Astra Group management officially dispatches the Astra Holiday Campaign team sponsored by AstraWorld.
56 Astra International Laporan Tahunan 2008
Sepeda MotorMotorcycle
Tinjauan Umum Astra melakukan aktivitas produksi dan distribusi sepeda
motor merek Honda melalui PT Astra Honda Motor (AHM),
yang merupakan perusahaan patungan 50:50 antara PT Astra
Internasional Tbk dan Honda Motor Company Ltd. AHM adalah
pemegang lisensi produksi serta distributor tunggal sepeda motor
dan suku cadang Honda di Indonesia. AHM memiliki kapasitas
produksi sebesar 3 juta unit per tahun, fasilitas part center,
pelatihan, serta tooling and die manufacturing.
Distribusi PT Astra Honda Motor sebagai distributor tunggal sepeda motor
Honda membagi area pemasaran dalam 29 wilayah, dimana
PT Astra International Tbk - Honda Sales Operation (HSO) mengelola
11 wilayah yang meliputi Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali,
Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan
Barat, Balikpapan, Sulawesi Selatan dan Tenggara, serta Papua.
Kinerja Usaha Di tengah kompetisi yang ketat penjualan sepeda motor Honda
mencapai rekor tertinggi di tahun 2008 sebesar 2,87 juta unit
dibanding tahun 2007 sebesar 2,14 juta unit atau tumbuh 34,3%
seiring dengan pertumbuhan pasar domestik sebesar 32,6%
menjadi 6,21 juta unit yang merupakan pasar sepeda motor ketiga
terbesar di dunia.
OverviewAstra manufactures and distributes Honda motorcycles through
PT Astra Honda Motor (AHM). This company is a 50:50 joint
venture between PT Astra International Tbk and Honda Motor
Company Ltd. AHM is the licensee and sole distributor of Honda
motorcycles and parts in Indonesia. AHM manufacturing facilities
have a total production capacity of 3 million units per year,
supported by parts centers, training centers, and tooling and die
manufacturing facilities.
Distribution As the sole distributor of Honda motorcycles in Indonesia,
AHM manages 29 sales areas, of which 11 areas are under the
Honda Sales Operation (HSO) division of PT Astra International
Tbk, namely Jakarta, Central Java, Yogyakarta, Bali, West
Nusa Tenggara, South Sumatera, Bengkulu, West Kalimantan,
Balikpapan, South and Southeast Sulawesi, and Papua.
Business PerformanceAmidst tight competition, sales of Honda motorcycle reached a
record high of 2.87 million units in 2008, an increase of 34.3%
from 2.14 million units in 2007, while the total market grew by
32.6% to 6.21 million motorcycles – the third largest motorcycle
market in the world.
Honda Absolute Revo memperkuat dominasi Honda di segmen motor bebek < 125 cc.The Honda Absolute Revo reinforces Honda’s dominance in the cub < 125 cc segment.
57Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Penjualan sepeda motor Honda melalui HSO tercatat meningkat
dari 685.686 unit di tahun 2007 menjadi 888.608 unit di tahun
2008, dengan memanfaatkan dukungan kemitraan dengan AHM
serta perusahaan pembiayaan sepeda motor Astra, PT Federal
International Finance (FIF).
Di tahun 2008 AHM 2 kali mencetak rekor Museum Rekor Indonesia
(MURI), yaitu rekor produksi di atas 300.000 unit sepeda motor
dalam satu bulan dan rekor penjualan tertinggi sepeda motor
untuk satu tahun yaitu sebanyak 2.874.576 unit. AHM juga meraih
Sales of Honda motorcycles through HSO also increased from
685,686 units in 2007 to 888,608 units in 2008, supported
by its partnership with AHM and Astra’s finance arm Federal
International Finance (FIF).
In 2008, excellent performance by AHM was recognized in two
new records in MURI (Indonesian Museum of Records). The first
was for motorcycle production above 300,000 units in a single
month. The second was for the highest motorcycle wholesales
in one year with sales of 2,874,576 units. AHM also achieved a
Total Penjualan Industri Sepeda Motor dan Pangsa Pasar Sepeda Motor Astra
Industry Motorcycle Sales Volume and Astra Market Share
2008 2007
Wholesale Market
(Unit)
Astra Market Share
(%)
Wholesale Market
(Unit)
Astra Market Share
(%)
Cub 3,917,371 51.9% 3,405,190 49.6%
Scooter 1,613,673 32.9% 860,865 32.1%
Sport & Others 684,821 45.4% 422,208 42.0%
Total Motorcycle Market 6,215,865 46.2% 4,688,263 45.7%
46.2%Pangsa pasar sepeda motor
Honda di Indonesia
Market share of Honda
motorcycles in Indonesia
45.7%
39.1%
13.6%
0.8%
0.8%
46.2%
39.7%
12.8%
0.7%
0.6%2008 2007
Honda Yamaha Suzuki Kawasaki Others
Statistik Pangsa Pasar Sepeda Motor di Indonesia (%)
Indonesia’s Motorcycle Market Share (%)
Source: AISI
58 Astra International Laporan Tahunan 2008
Outlet Penjualan Sepeda Motor
Motorcycle Sales Outlets
2008 2007 2006
Astra Direct Sales Outlets 88 78 72
Non-Astra Direct Sales Outlets 1,465 1,514 1,526
Total 1,553 1,592 1,598
penghargaan sebagai pemimpin pasar sepeda motor di Indonesia
dengan total penjualan sebanyak 23.053.133 unit selama 30 tahun.
Pencapaian kinerja yang baik ini didukung oleh peluncuran 4
produk baru dan 3 model modifikasi ke pasar pada tahun 2008, dan
perluasan penetrasi pasar serta cakupan pelayanan yang dilakukan
melalui jaringan outlet milik sendiri dan dealer independen.
lifetime award as the Motorcycle Market Leader in Indonesia with
total sales of 23,053,133 units in 30 years.
This strong showing was supported by the introduction of 4 new
products and 3 modified models in 2008, as well as by increased
coverage of marketing and after-sales service through directly-
owned outlets and independent dealers.
New Honda Tiger merupakan perpaduan teknologi dan desain Honda yang canggih dan berkualitas.The New Honda Tiger combines Honda’s sophisticated technology with a high quality design.
59Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
KomponenComponents
Tinjauan Umum PT Astra Otoparts Tbk (AOP) adalah anak perusahaan Astra dengan
kepemilikan saham sebesar 93,91% pada tahun 2008. Melalui
7 divisi bisnis, 18 anak perusahaan, serta 11 perusahaan asosiasi
dan jointly-controlled entities bersama perusahaan manufaktur
komponen asing, AOP melakukan aktivitas manufaktur dan
distribusi komponen otomotif kendaraan roda empat dan roda dua
bagi perusahaan pabrikan otomotif Astra maupun non-Astra. AOP
juga mengekspor komponen ke pasar ekspor di Timur Tengah, Asia
& Ocenia, Afrika, Amerika dan Eropa.
Kinerja Usaha Menguatnya pasar otomotif domestik pada tahun 2008
berpengaruh secara signifikan pada sektor komponen otomotif.
AOP membukukan rekor pendapatan bersih konsolidasian senilai
Rp 5,3 triliun pada tahun 2008, meningkat 27,6% dari Rp 4,2 triliun
di tahun sebelumnya. Laba bersih tumbuh 24,4% dari Rp 455 miliar
menjadi Rp 566 miliar.
Untuk meningkatkan daya saing usaha, AOP terus berupaya
meningkatkan kapabilitas melalui program-program improvement
di berbagai aspek. AOP juga telah memaksimalkan utilisasi kapasitas
produksinya dalam rangka memasok kebutuhan produsen mobil
dan sepeda motor.
OverviewPT Astra Otoparts Tbk (AOP) is a 93.91% owned subsidiary
of Astra. Through a network of 7 company divisions, 18
subsidiaries and 11 associated companies and jointly-controlled
entities in strategic joint ventures with foreign automotive
component manufacturers, AOP is a manufacturer and
distributor of a broad range of automobile and motorcycle
parts for Astra Group production facilities and third party
manufacturers. AOP also exports parts to the Middle East, Asia
& Oceania, Africa, America and Europe.
Business PerformanceThe stronger automotive market in 2008 had a significant
impact on the component manufacturing sector. AOP registered
record consolidated net revenue of Rp 5.3 trillion in 2008,
an increase of 27.6 % from Rp 4.2 trillion a year before. Net
income grew by 24.4% from Rp 455 billion to Rp 566 billion.
In order to enhance its competitiveness, AOP enhanced its
capabilities through improvement programs in all sectors. AOP
also maximized its capacity utilization to meet rising demand for
the manufacture of cars and motorcycles.
AOP memasok kebutuhan komponen otomotif bagi perusahaan pabrikan otomotif Astra maupun non-Astra.AOP supplies automotive component products to Astra and non-Astra automotive manufacturers.
60 Astra International Laporan Tahunan 2008
Jasa KeuanganFinancial Services
Divisi Jasa Keuangan mampu memperluas pangsa pasar dan mendukung kinerja unit bisnis Astra lainnya, membukukan pencapaian yang baik dengan peningkatan pendapatan bersih 7,4% menjadi Rp 7,8 triliun.
The Financial Services Division, expanding its market share while also supporting the performance of other business units in Astra, had a very strong year with net revenue increasing by 7.4% to Rp 7.8 trillion.
42%
increase in operating profit
61Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Tinjauan Umum Astra memiliki berbagai unit bisnis yang menyediakan produk
dan jasa keuangan berkualitas untuk mendukung aktivitas
bisnis otomotif dan penjualan alat berat. Astra juga masuk
dalam usaha di bidang perbankan melalui 44,5% kepemilikan
saham di PT Bank Permata Tbk. Sejalan dengan pencapaian
Grup Astra secara keseluruhan, Divisi Jasa Keuangan
membukukan kinerja yang solid di tahun 2008 dengan
pendapatan bersih meningkat 7,4% menjadi Rp 7,8 triliun
dan laba usaha tumbuh 41,8% menjadi Rp 1,9 triliun.
OverviewAstra has a number of business units that provide a variety of
high-quality financial products and services in support of its
automotive businesses and sales of heavy equipment. Astra
is also involved in retail banking through its 44.5% stake in
PT Bank Permata Tbk. In line with the strong performance of
Astra Group, the Financial Services Division had a very strong
year in 2008, with net revenue increasing by 7.4% to Rp 7.8
trillion and operating income increasing by 41.8% to
Rp 1.9 trillion.
Divisi Jasa Keuangan memberikan solusi berkualitas untuk mendukung aktivitas otomotif dan penjualan alat berat Astra.The Financial Services Division provides solutions that support Astra’s automotive businesses and sales of heavy equipment.
62 Astra International Laporan Tahunan 2008
Pembiayaan MobilAutomobile Financing
Astra mengelola bisnis pembiayaan mobil melalui Astra Credit
Companies (ACC) dan PT Toyota Astra Financial Services (TA
Finance). ACC terdiri dari lima perusahaan pembiayaan, dimana
yang terbesar adalah PT Astra Sedaya Finance dengan 53%
kepemilikan saham oleh Astra dan sisanya oleh PT General Electric
Services. ACC menyediakan pembiayaan untuk pembelian mobil
baru maupun bekas melalui kerja sama dengan jaringan dealer-
dealer mobil di seluruh Indonesia. TA Finance, yang merupakan
perusahaan patungan 50:50 antara Astra dan Toyota Financial
Services Corporation dari Jepang, menyediakan dukungan
pembiayaan mobil untuk produk Toyota dan Lexus.
ACC mengoperasikan 52 kantor cabang dan kantor pelayanan
di 39 kota di Indonesia. Layanan ACC juga tersedia melalui kerja
sama dan kemitraan dengan 2.000 lebih jaringan dealer otomotif di
seluruh Indonesia.
TA Finance yang telah beroperasi selama tiga tahun saat ini
memiliki 6 kantor cabang, 3 kantor cabang pembantu, dan 9 outlet
penjualan di Jawa, Bali dan sebagian wilayah Sumatera.
Kinerja Usaha
ACC Pada tahun 2008, ACC membiayai 114.105 unit mobil senilai
Rp 13,8 triliun, atau tumbuh sebesar 40,4% dari Rp 9,8 triliun di
tahun 2007. Sebesar 49,2% dari pembiayaan tersebut adalah mobil
baru Astra, 18,5% mobil baru non-Astra, 25% mobil bekas dan
7,3% alat berat.
Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan tersebut, kinerja
keuangan ACC juga membaik, dengan laba bersih meningkat
sebesar 31,4% menjadi Rp 429 miliar.
Krisis ekonomi global yang mulai berpengaruh pada triwulan
keempat tahun 2008 telah menyebabkan melemahnya industri
pembiayaan secara umum dengan ketatnya penyaluran kredit oleh
perbankan, termasuk penyaluran untuk fasilitas pembiayaan mobil.
Meskipun demikian, ACC masih memiliki likuiditas yang memadai
untuk mendukung penjualan mobil oleh Astra maupun dealer-
dealer otomotif lainnya.
Penyaluran kredit oleh ACC dilakukan dengan hati-hati untuk
memastikan risiko perusahaan tetap terjaga pada tingkat
yang aman.
Astra manages its automobile financing through two units, Astra
Credit Companies (ACC) and PT Toyota Astra Financial Services
(TA Finance). ACC is composed of five multifinance companies,
the largest of which is PT Astra Sedaya Finance, 53% owned by
Astra with the remainder owned by PT General Electric Services.
ACC provides financing for the purchase of new and used vehicles
through established relationships with major auto distribution
networks throughout Indonesia. TA Finance, a 50:50 joint venture
between Astra and Toyota Financial Services Corporation of
Japan, provides automobile financing support for Toyota and
Lexus products.
ACC operates 52 branch offices and service outlets in 39 major
cities in Indonesia. In addition, its financing products are also
available through a variety of partnership arrangements with more
than 2,000 automotive dealers all over Indonesia.
In its third year of operation, TA Finance currently operates
through 6 branch offices, 3 sub-branch offices, and 9 point of
sales, covering Java, Bali and some regions in Sumatera.
Business Performance
ACC In 2008, ACC financed a total of 114,105 car purchases in a total
amount of Rp 13.8 trillion, an increase of 40.4% from Rp 9.8
trillion in 2007. Of this, 49.2% was for Astra new cars, 18.5%
non-Astra new cars, 25% secondhand cars, and 7.3% for heavy
equipment.
In line with the growth in financing, the financial performance
of ACC also improved, with net income increasing by 31.4% to
Rp 429 billion.
The global economic crisis led to a general decline in the
performance of the multi-finance industry in the last quarter
of 2008 with pressure on all lending, including car financing
products. However, ACC had sufficient liquidity to provide lending
both to Astra related sales and sales by other automotive dealers.
ACC maintained prudent lending policies in the disbursement
of financing facilities in order to ensure that risks are kept at a
manageable level.
63Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
ACC menyediakan pembiayaan untuk pembelian mobil baru maupun bekas melalui kerja sama dengan jaringan dealer-dealer mobil di seluruh Indonesia.ACC provides financing for the purchase of new and secondhand cars in cooperation with automotive dealers throughout Indonesia.
TA Finance Di tahun 2008, TA Finance membiayai pembelian 29.064 unit mobil
baru, dengan total fasilitas pembiayaan sebesar Rp 3,6 triliun.
Pencapaian tersebut menunjukan pertumbuhan signifikan sebesar
63,9% dari pencapaian tahun lalu, yaitu sebesar 17.730 unit
dengan total fasilitas pembiayaan sebesar Rp 2,1 triliun.
Kompetisi di segmen kredit pembelian mobil Toyota datang dari
perusahaan pembiayaan besar serta beberapa bank domestik yang
menawarkan produk pembiayaan ritel baik secara langsung maupun
melalui perusahaan afiliasi pembiayaan.
TA FinanceIn 2008, TA Finance financed the purchase of 29,064 units
of new cars by disbursing a total of Rp 3.6 trillion. This
represented a 63.9% growth compared to last year when it
financed 17,730 units with a total financed amount of
Rp 2.1 trillion.
Competition in the market segment for Toyota car finance
mainly comes from large multi-finance companies and local
banks that have entered the retail credit market, both directly
and indirectly through multi-finance sister companies.
64 Astra International Laporan Tahunan 2008
PT Federal International Finance (FIF), anak perusahaan yang dimiliki
sepenuhnya oleh Perseroan, menyediakan fasilitas pembiayaan
untuk pembelian sepeda motor Honda. FIF memiliki 113 kantor
cabang dan 290 kantor pelayanan di seluruh Indonesia, yang
mendukung 1.400 dealer Honda, ditambah sekitar 2.300 dealer
lain yang menjual sepeda motor bekas maupun toko elektronik dan
peralatan rumah tangga.
FIF juga melakukan upaya diversifikasi bisnis, melalui layanan
Spektra untuk pembelian barang elektronik dan peralatan rumah
tangga, serta FIF-UMC untuk pembiayaan motor bekas.
FIF adalah perusahaan pembiayaan pertama yang menawarkan
produk pembiayaan berbasis Syariah.
Kinerja Usaha Disamping kompetisi yang ketat FIF tetap berhasil memimpin pasar
dengan pangsa pasar 32,4% dari distribusi motor Honda dan
49,6% dari pembiayaan motor Honda.
FIF juga membukukan profitabilitas yang sangat baik dengan laba
bersih meningkat 49,3% dari Rp 410 miliar di tahun 2007 menjadi
Rp 612 miliar di 2008. Total fasilitas pembiayaan pada tahun 2008
mencapai Rp 13 triliun, yaitu Rp 10,6 triliun untuk pembiayaan
motor baru, Rp 1,3 triliun untuk motor bekas, dan Rp 913 miliar
untuk Spektra.
The Company’s wholly owned subsidiary, PT Federal
International Finance (FIF), provides direct financing services
for Honda motorcycles. FIF has an extensive network with 113
branch offices and 290 service outlets throughout Indonesia
that directly support a total of 1,400 Honda motorcycle
dealers, as well as 2,300 other dealers, such as used
motorcycle dealers and home appliance stores.
FIF is continuing a process of diversification by offering
Spektra for home appliances & electronic goods finance and
FIF-UMC for used motorcycle finance.
It was also the first multi-finance company to offer Sharia-
based finance.
Business PerformanceDespite stiff competition, FIF continued to lead the market
with a 32.4% market share of Honda motorcycle distribution
and 49.6% of Honda motorcycle finance.
FIF also achieved excellent profitability, with a 49.3% growth
in net income from Rp 410 billion in 2007 to Rp 612 billion
in 2008. Total financing in 2008 amounted to Rp 13 trillion,
composed of Rp 10.6 trillion for new motorcycles, Rp 1.3
trillion for used motorcycles and Rp 913 billion for Spektra.
FIF membantu mewujudkan keinginan masyarakat Indonesia melalui fasilitas pembiayaan untuk pembelian sepeda motor Honda.FIF helps to fulfill Indonesian dreams by providing financing facilities for the purchase of Honda motorcycles.
Pembiayaan MotorMotorcycle Financing
65Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
KAF adalah perusahaan patungan dengan Komatsu Asia Pacific Pte. Ltd. yang melayani pembiayaan alat berat Komatsu. KAF is a joint venture company with Komatsu Asia Pacific Pte. Ltd. to provide financing for the purchase of Komatsu heavy equipment.
Bisnis pembiayaan alat berat Astra dilakukan oleh PT Surya Artha
Nusantara Finance (SANF) dan PT Komatsu Astra Finance (KAF).
SANF, perusahaan patungan dengan Marubeni Corporation,
melayani perusahaan yang beroperasi di sektor pertambangan
batu bara, perkebunan kelapa sawit, pabrik kertas dan bubur kayu,
kehutanan, serta konstruksi. Jaringan kantor SANF terletak di Jawa,
Sumatera dan Kalimantan.
KAF adalah perusahaan patungan dengan Komatsu Asia Pacific Pte.
Ltd. yang melayani pembiayaan alat berat Komatsu bagi perusahaan
pertambangan besar.
Kinerja Usaha Di tahun 2008, KAF dan SANF membiayai pembelian 2.781 unit alat
berat dengan total pembiayaan sebesar Rp 3,4 triliun, meningkat
78,9% dari Rp 1,9 triliun di tahun 2007.
Astra provides heavy equipment financing through two
companies, PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) and
PT Komatsu Astra Finance (KAF).
SANF, a joint venture with Marubeni Corporation, concentrates on
operations in coal mining, palm oil plantations, pulp and paper,
forestry and the construction sectors. SANF offices are located in
Java, Sumatera and Kalimantan.
KAF, a joint venture with Komatsu Asia Pacific Pte. Ltd., finances
Komatsu heavy equipment for large customers in the mining
sector.
Business PerformanceIn 2008, KAF and SANF financed the purchase of 2,781 units of
heavy equipment with total financing of Rp 3.4 trillion, a 78.9%
increased compared to Rp 1.9 trillion in 2007.
Pembiayaan Alat BeratHeavy Equipment Financing
66 Astra International Laporan Tahunan 2008
Perseroan memiliki 95,7% saham di PT Asuransi Astra Buana (AAB),
perusahaan asuransi kerugian terbesar di Indonesia berdasarkan
pendapatan premi neto. Pendapatan premi neto yang selalu
menempati posisi pertama merupakan bukti nyata perwujudan
visi AAB untuk menjadi perusahaan asuransi kerugian terbaik di
Indonesia. Melalui 32 kantor cabang di seluruh Indonesia, AAB
melayani nasabah ritel dan komersial dengan produk asuransi
kendaraan bermotor, properti, alat berat, dan angkutan laut, serta
produk liability dan asuransi kecelakaan. Salah satu produknya
yang paling populer adalah Garda Oto, yang dari tahun ke tahun
memperoleh penghargaan Best Brand Award dan Indonesian
Customer Satisfaction Award.
Kinerja Usaha AAB membukukan kinerja yang memuaskan pada tahun 2008.
Segmen pasar ritel maupun komersial berkontribusi pada
peningkatan premi. Akibatnya, pendapatan premi bruto mencapai
Rp 1,7 triliun atau tumbuh 23,1% dari tahun sebelumnya.
Pada saat yang sama, underwriting result ratio meningkat dari
31% pada tahun 2007 menjadi 34% di 2008. Peningkatan
tersebut antara lain dipengaruhi oleh peraturan mengenai asuransi
kendaraan bermotor yang diberlakukan mulai pertengahan tahun
2007, dimana dampak positifnya baru terasa pada tahun 2008.
Hingga akhir tahun 2008, total aset mengalami kenaikan sebesar
25,2% menjadi Rp 3,1 triliun, sedangkan total investasi mencapai
sebesar Rp 2,2 triliun. Risk Based Capital (RBC) AAB adalah sebesar
155%, lebih besar dari persyaratan minimum yang ditetapkan oleh
Departemen Keuangan yaitu sebesar 120%.
The Company holds a 95.7% stake in PT Asuransi Astra
Buana (AAB), which is the largest general insurance company
in Indonesia (based on net premium income). By continuing
to rank first in terms of net premium income, AAB is
fulfilling its vision as the best general insurance company in
Indonesia. Through its 32 branches spread across Indonesia,
AAB provides both retail and commercial customers with
insurance for motor vehicles, property, heavy equipment,
and marine cargo, as well as liability and accident insurance.
Garda Oto is AAB’s best known product, leading the market
and consistently winning Best Brand Awards and Indonesian
Customer Satisfaction Awards.
Business Performance AAB booked a strong performance in 2008. Both retail
and commercial sectors contributed to growth in premium,
resulting in Gross Premium Income of Rp 1.7 trillion, a 23.1%
increase over the previous year.
At the same time the underwriting result ratio also increased
from 31% in 2007 to 34% in 2008. The growth in 2008
was the result of, among other things, the positive impact
of regulations for motor vehicle insurance, introduced in mid
2007.
By the end of 2008, total assets increased by 25.2% to Rp
3.1 trillion, and total investments amounted to Rp 2.2 trillion.
AAB’s Risk Based Capital (RBC) was 155%, substantially in
excess of the 120% minimum requirement set by the Finance
Ministry.
Garda Oto memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi para pelanggannya melalui armada Garda Siaga.Garda Oto provides peace of mind to its customers through its Garda Siaga fleet of standby assistance vehicles.
Asuransi KerugianGeneral Insurance
67Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Bersama Standard Chartered Bank, Perseroan merupakan
pemegang saham mayoritas dengan total kepemilikan 89,01% di PT
Bank Permata Tbk (PermataBank). Dengan layanan yang berkualitas,
PermataBank menetapkan tujuan menjadi bank penyedia layanan
keuangan terkemuka di Indonesia dengan fokus pada segmen
konsumer dan komersial.
Pada tahun 2008, cakupan layanan PermataBank berkembang
dengan pesat. Saat ini, PermataBank hadir di 55 kota di Indonesia
melalui 276 kantor cabang, termasuk 9 cabang Syariah dan
18 outlet pembayaran untuk transaksi setoran tunai, serta
mengoperasikan 549 unit ATM, call center 24-jam (PermataTel),
layanan Internet banking (PermataNet), mobile banking
(PermataMobile), dan jaringan Electronic Data Capture (EDC).
Kinerja Usaha Di tahun 2008 PermataBank berhasil membukukan pertumbuhan
kredit sebesar 31,8% dibandingkan periode yang sama di tahun
2007 menjadi Rp 34,9 triliun per akhir tahun 2008. Di sisi pasiva
Bank, total dana pihak ketiga tumbuh pesat sebesar 42,2%
dibandingkan periode yang sama tahun 2007 mencapai Rp 42,8
triliun di tahun 2008, yang mencerminkan tingkat kepercayaan
deposan pada PermataBank.
Laba sebelum pajak tumbuh 2,4% menjadi Rp 755 miliar di
tahun 2008.
The Company, together with Standard Chartered Bank, holds
a 89.01% stake in PT Bank Permata Tbk (PermataBank). With
its excellent services, PermataBank aspires to be a leading
financial services provider in Indonesia, focusing on the
consumer and commercial segments.
In 2008, PermataBank’s reach to customers expanded
significantly. Currently, the Bank has an extensive outlet
network in 55 cities, consisting of 276 branches including
9 Sharia branches and 18 payment points for cash deposit
transactions, and operates 549 ATM units, a 24-hour call
center (PermataTel), internet banking (PermataNet), mobile
banking (PermataMobile), and EDC (Electronic Data Capture)
networks.
Business PerformanceIn 2008 PermataBank succeeded in posting robust loan
growth of 31.8% to Rp34.9 trillion at the end of 2008. On
the liabilities side, the Bank’s total deposits also increased
substantially, reaching Rp 42.8 trillion in 2008, or up 42.2%
compared to 2007, reflecting strong customer confidence in
PermataBank.
Profit before tax grew by 2.4% to reach Rp 755 billion in
2008.
PermataBank berhasil mengoptimalkan fungsi intermediari perbankan dalam mendukung perekonomian Indonesia.PermataBank managed to optimize its banking intermediary function in support of the Indonesian economy.
PerbankanBanking
68 Astra International Laporan Tahunan 2008
Alat Berat, Pertambangan dan EnergiHeavy Equipment, Mining and Energy
UT membukukan pencapaian yang sangat baik ditunjang oleh rekor penjualan unit alat berat dan kinerja solid di kontrak penambangan dan kepemilikan tambang.
UT performed strongly, led by record sales of heavy equipment units and strong performances in mining contracting and mine ownership.
26%
increase in Komatsu unit sales
69Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Tinjauan Umum PT United Tractors Tbk (UT), dimana Perseroan memiliki
59,5% saham, terus mencatat kemajuan yang signifikan
dalam pengembangan usaha dan integrasi tiga lini bisnis
utamanya, yaitu unit bisnis Mesin Konstruksi, Kontraktor
Penambangan, dan Pertambangan.
Unit bisnis Mesin Konstruksi UT melayani kebutuhan di sektor
pertambangan, konstruksi, kehutanan, dan agribisnis, dengan
menyediakan rangkaian produk alat berat merek Komatsu,
serta produk dari merek ternama lainnya seperti peralatan
perhutanan Valmet, hydraulic crane Tadano, vibratory roller
Bomag, dan truk dengan kapasitas besar dari Nissan Diesel
dan Scania. Melalui jaringan 18 kantor cabang, 15 kantor
site-support serta 12 kantor perwakilan, UT memelihara
hubungan baik melalui layanan penjualan dan purna jual
terbaik bagi para pelanggannya. Layanan UT juga didukung
oleh keberadaan sentra-sentra remanufacturing di Jakarta,
Balikpapan dan Pekanbaru yang menyediakan layanan
rekondisi alat berat.
Anak perusahaan UT, PT Pamapersada Nusantara (Pama),
merupakan kontraktor penambangan yang memiliki pangsa
pasar pendapatan terbesar di Indonesia. Pama memiliki
kompetensi yang telah teruji dalam aktivitas penambangan
batu bara di berbagai tambang batu bara besar dan sedang di
Sumatera dan Kalimantan.
Pada kepemilikan tambang batu bara, saat ini Grup UT
memiliki dua perusahaan tambang batu bara di Kalimantan,
yaitu PT Dasa Eka Jasatama (DEJ) dan PT Tuah Turangga
Agung (TTA), yang diakuisisi di tahun 2008.
Tambang DEJ terletak di Kalimantan Selatan dan memiliki
cadangan terbukti 18 juta ton batu bara kualitas tinggi 6.700
kcal, dengan kapasitas produksi sebesar 3,6 juta ton per
tahun.
TTA, yang terletak di Kapuas, Kalimantan Tengah memiliki
cadangan potensial sebesar 40 juta ton batu bara kualitas
6.300 kcal. Pembangunan infrastruktur pertambangan telah
dimulai di lokasi tambang TTA dan diharapkan dapat mulai
berproduksi di semester kedua tahun 2009.
OverviewPT United Tractors Tbk (UT), in which the Company holds
a 59.5% interest, continued to make significant gains
in expanding its business and integrating its three core
businesses: Construction Machinery, Mining Contracting and
Mining.
UT’s Construction Machinery unit is the leading provider of
a range of products for the mining, construction, forestry,
and agribusiness industries. Its product line includes Komatsu
construction and mining equipment and other well known
brands, such as Valmet forestry equipment, Tadano hydraulic
cranes, Bomag vibratory rollers, Nissan Diesel and Scania
heavy duty trucks. With 18 branch offices, 15 site-support
offices, and 12 representative offices, UT maintains excellent
contacts with its clients to ensure the best sales and after sales
services. UT completes its heavy equipment support with re-
manufacturing centers in Jakarta, Balikpapan and Pekanbaru,
providing a complete line of reconditioning services.
UT’s subsidiary, PT Pamapersada Nusantara (Pama), is the
mining contractor with the largest market share in terms of
revenue in Indonesia. Pama has established its expertise in
coal mining at various large and medium-sized coal mines in
Sumatera and Kalimantan.
In coal mine ownership, UT currently has two coal mines in
Kalimantan, namely PT Dasa Eka Jasatama (DEJ and PT Tuah
Turangga Agung (TTA), acquired in 2008.
The DEJ coal mine is located in South Kalimantan and has
proven reserves of 18 million tonnes. The mine has premium
coal with a calorific value of 6,700 kcal and an annual
production capacity of 3.6 million tonnes.
TTA, a coal mining concession located at Kapuas, Central
Kalimantan, has potential coal reserves of 40 million tonnes
and coal quality of 6,300 kcal calorific value. Construction of
mining infrastructure has already begun, and the TTA mine is
expected to start production in the second half of 2009.
70 Astra International Laporan Tahunan 2008
Kinerja Usaha UT membukukan kinerja keuangan yang sangat baik di tahun 2008,
didukung oleh tingginya tingkat penjualan unit alat berat serta
kinerja produksi Pama maupun tambang batu bara. Pendapatan
bersih tercatat sebesar Rp 27,9 triliun dengan laba usaha sebesar
Rp 4,2 triliun.
Total penjualan unit alat berat Komatsu selama tahun 2008 tercatat
mencapai 4.345 unit, meningkat 25,8% dibandingkan penjualan di
tahun 2007 sebanyak 3.454 unit, terutama didorong oleh tingginya
permintaan dari sektor pertambangan.
In 2008, unit sales of Komatsu heavy equipment amounted to a
total of 4,345 units, up 25.8% from sales of 3,454 units in 2007,
driven by strong demand from the mining sector.
Business PerformanceIn 2008, UT had a very good performance led by record sales
of heavy equipment units and strong performances by both
Pama and the coal mines. Net revenue was Rp 27.9 trillion while
operating profit was Rp 4.2 trillion.
UT mencatat rekor penjualan Komatsu sebanyak 4.345 unit di tahun 2008.UT registered record sales of 4,345 units of Komatsu heavy equipment in 2008.
Mesin KonstruksiConstruction Machinery
71Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Di tengah fluktuasi harga batu bara, Pama memproduksi batu bara
sebesar 58,9 juta ton di tahun 2008, meningkat 8,5% dari 54,3 juta
ton di 2007, sementara pekerjaan pemindahan tanah meningkat
24,9% dari 354 juta bcm di tahun 2007 menjadi 442 juta bcm di
tahun 2008.
Amidst volatile coal prices, Pama extracted 58.9 million tonnes
of coal in 2008, an increase of 8.5% from 54.3 million tonnes
in 2007. Overburden removal increased 24.9% from 354 million
bcm in 2007 to 442 million bcm in 2008.
Penjualan batu bara dari tambang DEJ di Kalimantan Selatan
tercatat meningkat tipis dari 3,6 juta ton di 2007 menjadi 3,7 juta
ton di tahun 2008.
Sales of coal from the DEJ mines in South Kalimantan were slightly
up at 3.7 million tonnes of coal from 3.6 million tonnes in 2007.
Pama merupakan kontraktor penambangan yang mempunyai pangsa pasar pendapatan terbesar di Indonesia.Pama is the largest mining contractor in Indonesia in terms of revenue market share.
Kontraktor PenambanganMining Contractor
PertambanganMining
72 Astra International Laporan Tahunan 2008
AgribisnisAgribusiness
Pada Divisi Agribisnis, produksi CPO meningkat 6,6%, sementara luas areal tanam kebun kelapa sawit bertambah dengan 22.263 hektar.
In the Agribusiness Division, production of crude palm oil increased 6.6% whilst oil palm plantations expanded by 22,263 hectares.
37%
increase in net revenue
73Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Tinjauan Umum PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), dimana Perseroan memiliki 79,68%
saham, adalah salah satu perusahaan perkebunan terbesar yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sejalan dengan komitmen AAL untuk menerapkan pembangunan
kebun kelapa sawit yang berkelanjutan, berbagai upaya terus
dilakukan dengan fokus pada program intensifikasi dan riset
yang tujuannya untuk meningkatkan produktivitas. Saat ini, AAL
mengelola 39 perkebunan kelapa sawit di 8 provinsi di Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi, dengan total area seluas 250.883 hektar,
terdiri dari perkebunan inti seluas 193.709 hektar dan perkebunan
plasma seluas 57.174 hektar.
Dengan beroperasinya 1 pabrik kelapa sawit (PKS) baru di wilayah
Kalimantan Tengah yang menggunakan System Continous Sterilizer
dengan kapasitas 45 ton TBS (Tandan Buah Segar)/jam, AAL di tahun
2008 memiliki 20 PKS dengan total kapasitas 940 ton TBS per jam,
dan 5 fasilitas pengepresan inti sawit yang mampu mengolah 600
ton kernel per hari. Selain itu AAL juga memiliki 1 pabrik pengolahan
minyak goreng yang terletak di Medan, Sumatera Utara.
Kinerja Usaha Menguatnya permintaan pasar dunia untuk CPO dan produk turunan
CPO bagi industri makanan maupun energi telah mendorong harga
CPO naik hingga mencapai di atas USD 1.200/ton CIF Rotterdam
selama sembilan bulan pertama di tahun 2008. Namun saat krisis
keuangan global yang merebak pada triwulan keempat tahun 2008,
harga CPO jatuh sampai di bawah USD 500/ton CIF Rotterdam.
Pada tahun 2008, AAL membukukan pendapatan bersih sebesar
Rp 8,2 triliun, meningkat 36,9% dibandingkan tahun sebelumnya,
sementara laba bersih tumbuh menjadi Rp 2,6 triliun, dari Rp 2 triliun
di tahun 2007. Produksi CPO tercatat sebesar 981.538 ton pada
tahun 2008, meningkat 6,6% dibandingkan produksi tahun 2007.
Sementara dalam hal ekspansi, AAL menambah 22.263 hektar pada
tahun 2008.
OverviewPT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), in which the Company has a
79.68% interest, is one of the largest plantation companies listed
on the Indonesia Stock Exchange (IDX).
In line with its commitment to develop a sustainable oil palm
plantation business, AAL continues to engage in various initiatives
with a focus on plantation intensification and research to improve
productivity. At present, AAL manages 39 oil palm plantations
located in 8 provinces in Sumatera, Kalimantan and Sulawesi, with
a total area under cultivation of 250,883 hectares, comprising
193,709 hectares of nucleus plantation and 57,174 hectares of
plasma plantation.
In 2008, AAL commenced operations of a new palm oil mill in
Central Kalimantan, with a processing capacity of 45 tonnes of
Fresh Fruit Bunches (FFB) per hour utilizing the continuous sterilizer
system. This brings the total number of production facilities to
20 mills with a total capacity of 940 tonnes of FFB per hour, and
5 kernel crusher plants with a total capacity of 600 tonnes of kernel
per day. In addition, AAL also operates a CPO refinery in Medan,
North Sumatera, producing olein and cooking oil from raw CPO.
Business PerformanceIn the first nine months of 2008, strong global demand for CPO
products and sub-products, for both food and energy uses,
increased CPO prices to over USD 1,200/tonnes CIF Rotterdam.
However, as the global financial crisis unfolded in the last quarter
of 2008, the price of CPO dropped to below USD 500/tonnes CIF
Rotterdam.
In 2008, AAL recorded net revenue of Rp 8.2 trillion, an increase of
36.9% compared to the previous year, while net profit increased to
Rp 2.6 trillion from Rp 2 trillion in 2007. Production of CPO in 2008
was 981,538 tonnes, an increase of 6.6% compared to production
in 2007. In terms of plantation expansion, AAL added 22,263
hectares in 2008.
Pada tahun 2008 areal tanaman baru yang berhasil ditanam adalah sebesar 22.263 hektar.During 2008, a total of 22,263 hectares of palm oil trees were planted.
74 Astra International Laporan Tahunan 2008
Teknologi InformasiInformation Technology
Melalui jaringan 21 kantor cabang dan 75 service points di seluruh Indonesia serta kerjasama jangka panjang dengan mitra internasional, Astra Graphia bertekad menjadi perusahaan penyedia solusi bisnis berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi terbaik di Indoneisa.
Through a wide network of 21 branch offices and 75 service points across Indonesia and long term international partnerships, Astra Graphia aims to be the Best Information and Communication Technology based Business Solution Provider in Indonesia.
42%
increase in net revenue
75Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Tinjauan Umum PT Astra Graphia Tbk (AG) merupakan penyedia Solusi Dokumen
dan Solusi TI terkemuka di Indonesia, dimana 76,87% sahamnya
dimiliki oleh Astra.
AG Document Solutions (AGDS) menyediakan produk dan
jasa melalui lini Office Product Business, Production System
Business, Printer Channel Business, dan Fuji Xerox Global Services,
dengan dukungan prinsipal Fuji Xerox Co. Ltd. Selain itu, AGDS
juga bermitra dengan beberapa perusahaan domestik dan
internasional lain.
AG Information Technology (AGIT) menawarkan layanan dan solusi
terpadu di bidang Infrastruktur TI, Integrasi Sistem, Implementasi
ERP seperti SAP dan Oracle, Business Solutions, dan IT Services
Outsourcing. AG kini memiliki 99,99% saham AGIT setelah membeli
saham dari Singapore Computer Systems Ltd.
AG mengoperasikan jaringan 21 kantor cabang dan 75 service
points di seluruh Indonesia. AG memiliki visi untuk menjadi
perusahaan pernyedia solusi bisnis berbasis Information and
Communication Technology (ICT) terbaik di Indonesia.
Kinerja Usaha Pada tahun 2008, pendapatan bersih AG meningkat 41,6%
menjadi Rp 1 triliun, sementara laba usaha tumbuh 11,4% menjadi
Rp 106 miliar. Melemahnya Rupiah di triwulan keempat tahun
2008 berdampak pada menurunnya marjin. Akibatnya, laba bersih
menurun menjadi Rp 62 miliar, 13,3% lebih rendah dibandingkan
tahun sebelumnya.
OverviewPT Astra Graphia Tbk (AG), 76.87% owned by Astra, is one of the
leading provider of Document Solutions and IT Solutions services
in Indonesia.
AG Document Solutions (AGDS) provides products and services
in several business lines, including Office Product Business,
Production System Business, Printer Channel Business and
Fuji Xerox Global Services, with its long term principal Fuji
Xerox Co. Ltd. In addition, AGDS has several other local and
international partners.
AG Information Technology (AGIT) offers integrated solutions
and services including IT Infrastructure, Systems Integration, ERP
Implementation such as SAP and Oracle, Business Solutions, and
IT Services Outsourcing. AG now owns 99.99% of AGIT following
its acquisition of additional shares from Singapore Computer
Systems Ltd.
AG operates through a wide network of 21 branch offices and
75 service points across Indonesia. AG has a vision to be the
Best Information & Communication Technology based Business
Solution Provider in Indonesia.
Business PerformanceIn 2008, AG booked net revenue growth of 41.6% to
Rp 1 trillion, while operating profit increased by 11.4% to
Rp 106 billion. However, the weakening of the Rupiah in the
fourth quarter of 2008 triggered a decline in its margins. As a
result, net income was Rp 62 billion, a decline of 13.3% from the
previous year.
AG bertekad menjadi Penyedia Solusi Bisnis berbasis TI dan Komunikasi terbaik di Indonesia.AG aims to be the best Information and Communications Technology based Business Solution Provider in Indonesia.
76 Astra International Laporan Tahunan 2008
Infrastruktur & Mata Rantai LogistikInfrastructure & Logistic Value Chain
Astra ikut serta dalam pembangunan infrastruktur yang strategis secara nasional.Astra actively participates in the development of nationally strategic infrastructure.
61%
increase in net revenue
77Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Tinjauan Umum Melalui PT Astratel Nusantara (Astratel) dan PT Intertel Nusaperdana
(Intertel), anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan
melakukan berbagai aktivitas di sektor infrastruktur, meliputi
jalan tol, telekomunikasi, penyediaan air bersih dan jasa logistik.
Pengembangan bisnis di sektor-sektor yang strategis secara nasional
ini tetap menjadi prioritas Astra.
Pengelolaan bisnis unit Astratel saat ini terdiri dari:
• Kepemilikan sebesar 62,62% di PT Marga Mandalasakti (MMS),
pemegang kuasa penyelenggaraan dan operator jalan tol
Tangerang-Merak sepanjang 72 kilometer dengan masa konsesi
yang berakhir tahun 2020 dan tahun 2023, yang pada awal
tahun 2009 telah diperpanjang hingga tahun 2048.
• Kepemilikan sebesar 30% di PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA),
perusahaan penyedia layanan air bersih bagi rumah tangga dan
industri di wilayah bagian barat Jakarta melalui perjanjian kerja
sama selama 25 tahun dengan PAM Jaya.
• Kepemilikan saham sebesar 70% di PT Marga Trans Nusantara
(MTN), perusahaan patungan yang baru dibentuk antara Grup
Astratel dan PT Jasa Marga Tbk (Jasa Marga) untuk membiayai,
membangun dan mengoperasikan ruas jalan tol Kunciran-
Serpong sepanjang 11,2 kilometer. Para pemegang saham
telah sepakat bahwa Jasa Marga akan menjadi pemegang
saham mayoritas (60%) di MTN setelah mendapat persetujuan
dari Pemerintah (Badan Pengatur Jalan Tol dan/atau Menteri
Pekerjaan Umum).
Intertel memiliki 34,91% saham di PT Toyofuji Logistics Indonesia
(TFLI), perusahaan logistik untuk ekspor, impor dan pengiriman
kendaraan bermotor untuk domestik.
OverviewThe Company’s two wholly owned subsidiaries, PT Astratel
Nusantara (Astratel) and PT Intertel Nusaperdana (Intertel) are
engaged in a various business activities in the infrastructure
sector: toll roads, telecommunications, clean water supply, and
logistics services. Business expansion in these sectors of national
importance remains a priority for Astra.
Currently, Astratel manages the following business units:
• A 62.62% stake in PT Marga Mandalasakti (MMS). MMS
is the concession owner and operator of the 72 kilometer
Tangerang-Merak toll road with concession contracts lasting
until 2020 and 2023, which in early 2009 were extended to
2048.
• A 30% stake in PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), a provider
of clean water to households and businesses in the western
part of Jakarta through a 25 year cooperation agreement with
PAM Jaya.
• A 70% stake in PT Marga Trans Nusantara (MTN), a newly
established joint venture between Astratel Group and
PT Jasa Marga Tbk (Jasa Marga) which will finance, construct
and operate the 11.2 kilometer Kunciran-Serpong toll road.
The shareholders have agreed that Jasa Marga will be the
majority shareholder (60%) of MTN, subject to approval by
the Government (Toll Road Regulatory Body and/or Minister of
Public Works).
Intertel has a 34.91% interest in PT Toyofuji Logistics Indonesia
(TFLI), a logistics company engaged in the export, import and
domestic transshipment of vehicles.
Salah satu rest area yang didirikan pada ruas jalan tol Tangerang-Merak.One of the rest areas built on the Tangerang-Merak toll road.
78 Astra International Laporan Tahunan 2008
Kinerja Usaha PALYJA membukukan volume penjualan air sebesar 134,5 juta
meter kubik pada tahun 2008, atau meningkat 3,2% dari tahun
sebelumnya. dan menambah jumlah pelanggan sebanyak 20.800
menjadi 398.600 pelanggan pada akhir tahun 2008.
Selama tahun 2008, MMS membukukan kinerja yang positif dengan
volume trafik sebesar 26,7 juta kendaraan atau meningkat 3,9%
dibandingkan trafik di tahun sebelumnya.
TFLI membukukan pertumbuhan yang cukup signifikan di tahun
2008, dengan menangani angkutan ekspor-impor dan angkutan
antar-pulau domestik bagi 172.000 unit kendaraan, meningkat
52,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Business Performance
PALYJA recorded total volume of water sold of 134.5 million cubic
meters in 2008, a 3.2% increase compared to the previous year,
with a net addition of 20,800 new customers, resulting in a total
of 398,600 customers at the end of 2008.
In 2008, MMS recorded a satisfactory result with total traffic
volume of 26.7 million of vehicles, a 3.9% increase in traffic
volume compared to the previous year.
TFLI recorded significant growth in 2008, handling a total of
172,000 vehicles for export/import transportation as well as
domestic inter-island shipments. This was a 52.2% increase
compared to the previous year.
InfrastrukturInfrastructure
PALYJA secara ketat melakukan analisa produknya untuk menghasilkan kualitas terbaik.PALYJA analyzes its product intensively to provide the best quality.
79Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
TRAC memimpin di pasar penyewaan mobil melalui kualitas pelayanan dan armada transportasi.TRAC leads the auto rental market on the strength of service quality and extensive transportation fleet.
Mata Rantai LogistikLogistic Value Chain
PT Serasi Autoraya dan anak perusahaan (SERA) merupakan
anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan dan
menyediakan rangkaian layanan transportasi yang mencakup:
1) Sistem Manajemen Transportasi (TRAC – Astra Rent a Car
dan TRAC Driver Services – TDS),
2) penjualan mobil bekas (Mobil88 dan iBid),
3) jasa logistik (TFSI dan Harmoni Logistics), dan
4) layanan taksi (Orenz Taxi).
Dengan 29 cabang dan 33 outlet di seluruh Indonesia, SERA
memimpin di pasarnya melalui kualitas pelayanan dan armada
transportasi.
TRAC – Astra Rent a Car pada tahun 2008 menambah unit sewa
kendaraannya sebanyak 2.834 unit sehingga unit kendaraan yang
beroperasi mencapai 17.771 unit. Mobil88 membukukan penjualan
sebesar 8.835 unit mobil bekas melalui 11 outlet penjualan di lima
kota besar di Indonesia.
TFSI (PT Toyofuji Serasi Indonesia) menyediakan layanan pengiriman
mobil di Indonesia. PT Harmoni Mitra Utama (Harmoni Logistics)
bergerak di bidang pengangkutan dan pergudangan alat berat
beserta suku cadangnya. Orenz Taxi mengoperasikan 337 kendaraan
taksi di Surabaya.
PT Serasi Autoraya and subsidiaries (SERA) is a wholly owned
subsidiary of the Company and provides a wide range of
transportation services:
1) Transportation Management System (TRAC-Astra Rent a Car
and TDS - TRAC Driver Services),
2) used car sales operation (Mobil88 and iBid),
3) logistics (TFSI and Harmoni Logistics), and
4) taxi services (Orenz Taxi).
SERA continues to lead the market in terms of fleet size and service
quality. Currently in total, SERA has 29 branches and 33 outlets
located throughout Indonesia.
In 2008, TRAC-Astra Rent a Car acquired 2,834 additional rental
units, and maintained its position in the top spot with 17,771 units
of vehicles in operation. Mobil88 is a used car dealer network with
11 outlets in 5 major cities, achieving sales of 8,835 units.
TFSI (PT Toyofuji Serasi Indonesia) operates car transshipment
services in Indonesia. PT Harmoni Mitra Utama (Harmoni Logistics)
engages in transportation and warehousing of heavy equipment
and spare parts. Orenz Taxi operates 337 taxis in Surabaya.
80 Astra International Laporan Tahunan 2008
Laporan BerkelanjutanSuistainability Reporting
81Astra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
82 Astra International Laporan Tahunan 2008
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Sejumlah 116.038 (per 31 Desember 2008) karyawan yang
memiliki motivasi dan kompetensi telah memberikan kontribusi
terhadap kinerja Astra yang solid di tahun 2008.
A total of 116,038 (as at 31 December 2008) highly motivated
and competent employees contributed to the strong performance
of the Astra Group in 2008.
Melalui pengembangan SDM di berbagai aspek, Astra berhasil menciptakan kepuasan bekerja di antara karyawan, sekaligus peningkatan ragam kompetensi yang dimiliki.
Astra’s multilayered approach to human resource management has created high levels of job satisfaction while developing broad ranging competences.
Family Day dilakukan secara rutin untuk mempererat hubungan kekeluargaan di antara karyawan.In Family Day employees and their families gather to strengthen relationships.
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
83Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Untuk memastikan keberlangsungan kontribusi signifikan dari
karyawan terhadap kinerja dan kesuksesan Astra, maka Corporate
Organization and Human Capital Development (COHCD) akan
terus menyesuaikan rancangan strategis pengelolaan SDM dan
implementasinya di lingkungan Astra, dengan tuntutan dunia usaha.
Kerangka kerja strategis yang diusung oleh COHCD dalam
pengelolaan SDM Astra adalah “Winning Concept, Winning System
& Winning Team”, semangat “Kita Bisa” dan budaya perusahaan
“Catur Dharma”.
Kerangka strategis tersebut diharapkan dapat menjadikan COHCD
sebagai “CEO Partner” dalam mengelola bisnis dan dapat menjadi
“buddy” bagi karyawan.’
Dalam kaitannya dengan pengelolaan kesejahteraan karyawan,
COHCD bekerja sama dengan Dana Pensiun Astra (DPA) dan
Koperasi Astra International (KAI). Untuk mengetahui informasi
lebih rinci mengenai aspek manajemen SDM Astra, disarankan
untuk membaca dokumen Astra Sustainability Report
Demi memastikan penerapan kerangka kerja strategis tersebut,
pada pertengahan tahun 2008, dilakukan asesmen terhadap praktik
pengelolaan SDM di perusahaan-perusahaan Astra. Aspek-aspek
pengelolaan SDM yang dikaji mencakup Organization Development,
Recruitment, People Development, Performance Management,
Rewards Management, Industrial Relation and Termination
Management.
To ensure the continued significant contribution of employees
to the performance and successes of Astra, the Corporate
Organization and Human Capital Development (COHCD) unit
continues to adjust the strategic planning and implementation of
Human Resources (HR) management within the Astra Group to
the demands of the business environment.
The COHCD establishes the strategic framework for HR
management within Astra based on the “Winning Concept,
Winning System & Winning Team” principles, the “Can Do” mind
set, and the Company’s corporate philosophy “Catur Dharma”.
Within this strategic framework, COHCD aims to become a “CEO
Partner” in business activities, while positioning itself as a ‘buddy’
to Astra employees. In terms of employee welfare, COHCD works
closely together with the Astra Pension Fund (DPA) and the Astra
International Cooperative (KAI). For a more detailed discussion
on HR management at Astra, readers are encouraged to read the
Astra Sustainability Report document.
In mid-2008, to ensure proper implementation of its strategic
framework, Astra conducted an assessment of the practice of
HR management at companies within the Group. Included in this
review were aspects of Organization Development, Recruitment,
People Development, Performance Management, Rewards
Management, Industrial Relation, and Termination Management.
42.18% 41.79%
12.84% 10.82%
16.86% 17.42%
1.17% 1.23%
7.07% 7.86%
19.88% 20.88%
Heavy Equipment Agribusiness
Information Technology Infrastructure
Automotive
Financial Services
Karyawan Grup Astra Berdasarkan Jumlah (%)
Astra Group Employee by Number of Employee (%)
2008 2007
84 Astra International Laporan Tahunan 2008
Praktik pengelolaan SDM di Grup Astra sudah memenuhi kriteria minimum yang digariskan COHCD.The existing practice in Astra Group has met the minimum level requirements as established by COHCD.
Hasil pengkajian menunjukkan bahwa praktik pengelolaan SDM
yang berlaku saat ini pada perusahaan-perusahaan Astra sudah
memenuhi kriteria minimum yang digariskan COHCD. Agar praktik
tersebut dapat meningkat, COHCD bermaksud memfasilitasi proses
berbagi ‘best practices’ di lingkungan perusahaan-perusahaan Astra.
Sejalan dengan falsafah perusahaan (Catur Dharma), COHCD Astra
berkontribusi terhadap komunitas dengan beberapa cara, antara
lain membantu mengembangkan kapabilitas SDM pada perguruan
tinggi. Program yang berlangsung pada tahun 2008 dengan
beberapa universitas antara lain Astra Class, Astra Goes To Campus,
Astra Workshop Program, Guest Lecturer, dan beberapa aktivitas
lain. Kesemua kegiatan tersebut diarahkan untuk membantu para
mahasiswa meningkatkan soft skill.
Selain dengan perguruan tinggi, Astra juga berkolaborasi dengan
ILO dan APINDO pada penyelenggaran Youth Employment
Program. Para eksekutif Astra sering pula diminta untuk menjadi
pembicara pada berbagai forum pembelajaran, yang terkait
dengan peningkatan kualitas SDM. Aktivitas yang dilakukan oleh
COHCD Astra ini mendapat pengakuan pula dari berbagai pihak
independen.
The assessment indicated that the existing practice in all Astra
companies complied with the minimum level requirements
established by COHCD. To enable further improvement,
COHCD will facilitate the sharing of ‘best practice’ among the
companies in the Astra Group.
In line with the corporate philosophy, Catur Dharma, the
COHCD also contributes to community development through
a variety of programs, including HR capability development at
universities. Among the programs conducted in 2008 at various
universities were the Astra Class, Astra Goes to Campus, Astra
Workshop Program, Guest Lecturer, and other activities. All of
these activities are intended to help university students improve
their soft skills.
In addition to working with universities, Astra also collaborated
with ILO and APINDO in the Youth Employment Program.
Executive personnel from Astra were invited as guest speakers
in various forums and seminars on HR quality improvement.
The activities of COHCD have also received external recognition
from a variety of independent bodies.
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
85Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Pelatihan dan PengembanganPelatihan dan pengembangan karyawan diselenggarakan pada
seluruh tingkatan organisasi. Aspek pengembangan tidak hanya
menekankan pada unsur pengetahuan dan keterampilan karyawan
saja, tetapi juga pada pengembangan kepribadian karyawan.
Cara yang dipergunakan untuk mengembangkan karyawan
pun cukup beragam. Misalnya pengembangan melalui kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas dan pengembangan/ peningkatan
kompetensi karyawan melalui kegiatan di luar kelas, seperti
pelatihan langsung di tempat kerja (OJT), penugasan, rotasi
dan mutasi.
Astra Management Development Institute (AMDI)AMDI dengan visi “To drive Astra toward one of the best talent
and knowledge enterprises (Lenoprise) in Asia Pacific”, diharapkan
menjadi tulang punggung COHCD Astra dalam menciptakan kader
pimpinan pada perusahaan-perusahaan Astra. Pada program-
program pengembangan kader pimpinan tersebut, AMDI sudah
mempertimbangkan berbagai hal, baik kompetensi teknis maupun
kompetensi non teknis. Untuk lebih lagi meningkatkan daya saing
para pimpinan Astra dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif,
AMDI juga bekerja sama dengan institusi terbaik di Indonesia dan
Asia Pasifik. Peran lain yang disandang AMDI, adalah pada bidang:
System Management dan Knowledge Management.
Pada pengembangan System Management, AMDI mendorong
perusahaan-perusahaan Astra menjadi organisasi yang memiliki
budaya kerja plan, do, check dan action (PDCA), agar dapat
Training and DevelopmentTraining and development is conducted at all levels of the
organization, involving not only the development of work-related
knowledge and skills, but also aspects of personal development of
employees.
Employee training and development uses a variety of methods
and approaches, including learning processes in class-room
sessions, as well as employee competence development through
activities outside the class room such as on the job training,
secondment, work rotation, and job change.
Astra Management Development Institute (AMDI) With its vision “To drive Astra towards one of the best talent
and knowledge enterprises (Lenoprise) in Asia-Pacific”, AMDI
plays a vital role in the efforts of COHCD towards the creation of
the leaders of tomorrow in companies in the Astra Group. The
leadership development programs at AMDI have been developed
with due consideration of technical as well as non-technical
competences. To provide the leaders of Astra with the competitive
edge necessary to survive in the increasingly competitive business
environment, AMDI collaborates with some of the best learning
institutions in Indonesia and the Asia-Pacific region. In addition to
Leadership Management, AMDI also plays a vital role in areas of
System Management and Knowledge Management.
In the development of System Management, AMDI strives to
position the companies of Astra Group as organizations well-
versed in the practice of ‘plan, do, check and action’ (PDCA)
processes, in order to create a competitive business output based
2008
2007
>55 years old
179 140
46-55 years old
5,446 5,560
36-45 years old
18,81818,889
26-35 years old
45,153
48,755
18-25 years old
39,009
42,694
Karyawan Grup Astra Berdasarkan Usia
Astra Group Employees by Age
86 Astra International Laporan Tahunan 2008
menciptakan hasil/output bisnis dengan quality, cost, delivery dan
innovation (QCDI) yang kompetitif. Dampak perbaikan pada aspek
tersebut dapat terlihat dari semakin meningkatnya nilai tambah
yang dihasilkan oleh proyek-proyek improvement dan inovasi pada
perusahaan-perusahaan Astra.
AMDI bertanggung jawab sebagai katalisator dan fasilitator dalam
membangun Astra menjadi learning organization. Hal ini diakui
oleh institusi luar, bahwa AMDI sebagai Most Admired Knowledge
Enterprise (MAKE) di Asia.
Dana Pensiun Astra Selain Jamsostek, Astra menyediakan program dana pensiun
tambahan melalui Dana Pensiun Astra (DPA Satu dan Dua). COHCD
Astra juga membekali karyawan-karyawan yang akan memasuki
usia pensiun dengan program pelatihan, dimana melalui program
tersebut, para calon purna bakti Astra, dapat memasuki masa
pensiun sesuai harapan masing-masing.
Secara rutin, DPA dievaluasi oleh Komite Investasi dan Dewan
Pengawas. Pada tanggal 31 Desember 2008, total aktiva DPA Satu
dan DPA Dua tercatat masing-masing sebesar Rp 913 miliar dan
Rp 1.176 miliar.
Pada tahun 2008, DPA Dua untuk kedua kalinya memperoleh
penghargaan Best Performance Award dari Asosiasi Dana Pensiun
Indonesia (ADPI).
on aspects of Quality, Cost, Delivery, and Innovation (QCDI).
Improvement in this aspect is evidenced from the greater added
value derived from project improvement ideas and innovations
undertaken in various Astra companies.
Through Knowledge Management development, AMDI actively
participates in transforming Astra into a learning organization. Its
successes in this area is evident from its recognition as the Most
Admired Knowledge Enterprise (MAKE) in Asia by an external
institution.
Astra Pension Fund Astra provides additional pension programs besides Jamsostek
through the Astra Pension Funds (DPA One and Two). Astra’s
COHCD also facilitates the provision of facilities and training in
transition-to-retirement essentials to help Astra employees nearing
pension age enter into retirement in greater comfort.
The DPA programs are routinely evaluated by the Investment
Committee and the Oversight Council. As at 31 December 2008,
the net assets of DPA One and DPA Two were Rp 913 billion and
Rp 1,176 billion, respectively.
In 2008, DPA Two received for the second time, the Best
Performance Award from the Indonesian Pension Fund
Association (ADPI).
Karyawan Grup Astra Berdasarkan Jumlah
Astra Group by Number of Employees
No BusinessEmployees
2008 2007
1 Otomotif Automotive 55,513 48,927
2 Jasa Keuangan Financial Services 20,888 20,665
3 Alat Berat/Pertambangan Heavy Equipment/Mining 11,411 11,009
4 Agribisnis Agribusiness 19,615 18,787
5 Teknologi Informasi Information Technology 1,224 1,255
6 Infrastruktur & Mata Rantai Logistik Infrastructure & Logistic Value Chain 7,387 7,962
Total 116,038 108,605
Keterangan Note:
Jumlah karyawan di 153 perusahaan, termasuk anak perusahaan, asosiasi dan jointly controlled entities.
Total numbers of employees in 153 companies, including subsidiaries, associates and jointly controlled entities.
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
87Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Koperasi Astra Internasional Koperasi Astra Internasional (KAI) dibentuk untuk mendukung
peningkatan kesejahteraan karyawan tetap Astra dengan
menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan. Fasilitas yang
disediakan untuk para anggotanya antara lain pinjaman jangka
pendek, beasiswa, dan pembinaan kewirausahaan.
Pada tahun 2008, KAI berpartisipasi pada sebuah program
pengadaan 1.000 rumah bagi karyawan.
Pada tahun 2008, total pinjaman yang diberikan oleh KAI
terhadap para anggotanya meningkat menjadi Rp 153 miliar, dan
pengembalian pinjaman sebesar Rp 46 miliar. Pinjaman tersebut
antara lain digunakan untuk memperoleh fasilitas kredit rumah
sederhana bagi 755 anggota dan dana untuk beasiswa sejumlah
hampir Rp 2 miliar. Sejauh ini, KAI telah membantu sekitar 59.000
karyawan Astra dari 56.304 di tahun 2007.
Astra International Cooperative Astra International Cooperative (KAI) was established to provide
a wide range of facilities in support of the improved welfare
of Astra’s permanent employees. The facilities for cooperative
members include short-term loans, scholarships, and training in
entrepreneurship.
In 2008, KAI also participated in a program to provide housing for
1,000 employees.
In 2008, total loans distributed by KAI to its member increased
to Rp 153 billion, while loan repayments amounted to
Rp 46 billion. Among other things, these loans were used to
facilitate small housing loan facilities for 755 members and to fund
approximately Rp 2 billion for scholarships. To date, KAI has assisted
some 59,000 employees, up from 56,304 employees in 2007.
2008
2007
Post Graduate (S2)
714 606
Under Graduate (S1)
19,669 20,584
Diploma(D1-D3)
10,657 11,153
Senior High School (SMA)
64,36769,445
Elementary/Junior High School (SD-SMP)
13,198 14,250
Karyawan Grup Astra Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Astra Group Employees by Educational Background
88 Astra International Laporan Tahunan 2008
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Astra telah berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
selama lebih dari 30 tahun, berawal dari prakarsa pendiri Astra
bersama manajemen dan staf saat itu, berdasarkan prinsip bahwa
sukses perusahaan hanya akan memiliki makna apabila bermanfaat
juga bagi masyarakat dan bangsa. Astra kini terus melanjutkan
tradisi ini melalui pelaksanaan program-program Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan (CSR).
For more than 30 years, Astra has been pursuing programs that
help the community. First undertaken by Astra’s founder along
with his management and staff, this involvement within the
community is based upon the firm belief that success is only
success if the whole society and the nation also benefit. Astra
has continued this tradition in the form of its well-developed
Corporate Social Responsibility (CSR) programs.
Sukses perusahaan hanya akan memiliki makna apabila bermanfaat juga bagi masyarakat dan bangsa.Success is only success if the whole society and the nation also benefit.
Anak-anak yang bersekolah di sekitar kantor pusat Astra menerima beasiswa untuk tingkat SD hingga SMA.Scholarship grants for students of elementary schools and high schools located around Astra Head Office.
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
89Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
Astra di Tengah Masyarakat Astra melakukan berbagai pendekatan dalam membangun
masyarakat yang lebih sejahtera, melalui program-program yang
terkait dengan kompetensi bisnis Astra. Pembinaan usaha kecil
dan menengah yang merupakan bagian dari mata rantai produksi
Astra, misalnya, telah terbukti sukses dan memberikan manfaat
jangka panjang yang nyata. Di saat yang sama, investasi pada
sarana kesehatan dan pendidikan juga telah berkontribusi dalam
memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya
sendiri.
Astra melakukan aktivitas CSR di lima bidang yang saling terkait,
yaitu bantuan sosial, program kemitraan, pendidikan, kesehatan,
dan pengembangan sarana publik. Astra bangga menjadi bagian
dari kehidupan masyarakat, dan bersyukur atas kesempatan untuk
berbakti kepada bangsa. Di antara aktivitas yang tengah berjalan
saat ini adalah proyek Sunter Nusa Dua berupa berbagai program
pengembangan masyarakat bagi komunitas di sekitar kantor
pusat Astra; program pembangunan Sekolah Dasar percontohan
di Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam; dan program beasiswa
tahunan bagi murid-murid sekolah di sekitar lokasi pabrik dan
kantor Astra.
Selain oleh masing-masing perusahaan di lingkungan Astra, aktivitas
CSR juga dilakukan melalui berbagai yayasan yang didirikan oleh
Astra maupun perusahaan Grup Astra. Tiap-tiap perusahaan atau
yayasan bertanggung jawab atas proyek-proyek CSR masing-
masing. Namun demikian, kinerja proyek-proyek tersebut secara
keseluruhan dievaluasi dalam kerangka program Astra Friendly
Company (AFC).
Sebagai bagian dari komitmen terhadap CSR, Astra telah
menerbitkan Sustainability Report setiap tahun sejak tahun 2006.
Berbagai rincian yang sebelumnya diinformasikan dalam dokumen
Laporan Tahunan kini dapat ditemukan dalam Sustainability
Report, termasuk informasi lebih lengkap mengenai AFC serta
perkembangan aktivitas CSR di lingkungan Astra.
Yayasan Toyota-Astra (YTA) YTA didirikan pada tahun 1974 dan dikelola bersama oleh
Toyota-Astra Motor dan PT Astra International Tbk. Fokus aktivitas
YTA adalah di bidang pendidikan, termasuk melalui pemberian
beasiswa bagi pelajar sekolah dasar hingga sekolah menengah atas,
sumbangan buku-buku, dan dukungan untuk program pendidikan
tehnik sampai tingkat S2.
Pada tahun 2008, untuk membantu memajukan pengetahuan
bidang ilmiah dan tehnik di Indonesia, YTA menyumbangkan 6
perangkat mesin dan 4 chassis mobil kepada 7 lembaga pendidikan
tinggi, 540 buku teks otomotif dan 28 peta peraga bagi 27 sekolah
menengah, dan bantuan bagi berbagai kegiatan ilmiah di 12
universitas.
Astra Within the CommunityAstra has a multi-layered approach to building stronger
community ties. Programs are designed to complement Astra’s
key competences. The development of vibrant businesses
associated with Astra’s production value chain has proven
highly successful and has given long-lasting benefits. In parallel
investment in long term health and education infrastructure
provides great promise as healthy and educated people can
more easily provide for themselves.
Astra has divided its CSR programs into five interconnected
areas: humanitarian assistance, partnership program,
education, healthcare, and public infrastructure development.
Astra is proud to be a part of people’s lives and envigorated
by the opportunity to assist the nation. Some of Astra’s
on-going programs are the Sunter Nusa Dua project, which
assists communities near Astra’s head office with a variety of
community development projects; the construction of a model
Elementary School at Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam;
and a yearly scholarship program, which assists students of
schools located around Astra’s offices and facilities.
Astra and Astra Group companies have established a number
of foundations to coordinate their CSR activities in addition to
individual company CSR endeavours. These foundations and
companies are responsible for designing and implementing
their own projects; however, overall project success is measured
by Astra through its Astra Friendly Company (AFC) framework.
As part of its commitment, Astra has published an annual
Sustainability Report since 2006. Many details of its CSR
programs that previously appeared in the Annual Report are
now in the Sustainability Report. Readers who want more
information on these programs, including AFC, are encouraged
to refer to the Sustainability Report.
Toyota-Astra Foundation (YTA)YTA was established in 1974 and is under the joint direction of
Toyota-Astra Motor and PT Astra International Tbk. The primary
focus of YTA’s activities is in education, including the provision
of scholarships for elementary school, junior high and high
school students, books donations, and support for technical
studies up to the post-graduate level.
In 2008, in support of scientific and technical knowledge in
Indonesia, YTA donated 6 sets of car engines and 4 car chassis
to 7 institutions/universities, 540 automotive books and 28
sets of wall charts to 27 high schools, as well as helping with
scientific activities in 12 institutions/universities.
90 Astra International Laporan Tahunan 2008
YTA juga menyediakan beasiswa senilai total Rp 3,108 triliun,
yaitu Rp 1,840 triliun bagi 3.691 pelajar sekolah dasar dan sekolah
menengah di sekitar lokasi operasional Astra, serta Rp 1,268 triliun
bagi 650 mahasiswa di 50 universitas dan 150 pelajar di 15 sekolah
kejuruan teknik. Selain itu, sebanyak Rp 177 juta juga disediakan
bagi 12 orang yang sedang menyelesaikan pendidikan program S2
dan S3. Jumlah masing-masing beasiswa senantiasa disesuaikan
mengimbangi kenaikan biaya dan harga-harga.
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) YDBA didirikan pada tahun 1980 dengan fokus membina dan
mendukung pengembangan usaha skala kecil-menengah (UKM),
sesuai kompetensi yang dimiliki antara lain di bidang manajemen,
teknologi produksi, pemasaran, pembiayaan dan Teknologi
Informasi.
Sejalan dengan perkembangan YDBA, fungsinya ditingkatkan
menjadi value chain bisnis Astra, khususnya di bidang otomotif,
agribisnis dan pertambangan. Melalui program kemitraan dalam
memasok komponen lokal serta bina teknis, jumlah pesanan dari
perusahaan-perusahaan Astra kepada mitra UKM yang menjadi sub-
kontraktor di tahun 2008 mencapai nilai Rp 6,4 triliun, meningkat
149% dari Rp 4,3 triliun di tahun 2007. Saat ini, terdapat sekitar
560 sub-kontraktor di lingkungan Grup Astra, dimana 432 di
antaranya merupakan pengusaha UKM.
Di sektor agribisnis dan pertambangan, YDBA terlibat dalam
berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang
ditujukan kepada petani kelapa sawit maupun UKM di sekitar lokasi
YTA also distributed scholarship funds worth Rp 3.108 trillion,
consisting of Rp 1.840 trillion to 3,691 elementary junior high and
high school students around Company locations, and Rp 1.268
trillion for 650 university students at 50 universities and 150
students at 15 technical vocational schools. In addition, Rp 177
million was granted to 12 university students for master and
doctoral degrees. All individual scholarship amounts were increased
to adjust for increases in tuition fees and prices.
Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA) YDBA was established in 1980, and its primary focus is to support
the development of small and medium scale enterprises (SME)
in various competences including management, production
technology, marketing, financing, and Information Technology.
As YDBA matures, it increasingly functions as part of the business
value chain of Astra, especially in the automotive, agribusiness,
and mining businesses. Through partnership programs in the
procurement of local components and technical assistance, total
orders from Astra companies to SME partner sub-contractors in
2008 amounted to Rp 6.4 trillion, increasing 149% from Rp 4.3
trillion in 2007. The number of sub-contractors within the Astra
Group is currently around 560, with 432 of them SMEs.
In the agribusiness and mining sector, YDBA engaged in income
generating activity programs for the benefit of palm oil growers
and SMEs around Astra’s CPO plantations and coal mines. These
programs are provided under the Business Development Institution
Sepanjang tahun 2008 YDBA menyelenggarakan 86 kali pelatihan.During 2008, YDBA provided a total of 86 training sessions.
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
91Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
perkebunan dan tambang batu bara Grup Astra, melalui Lembaga
Pengembangan Bisnis (LPB) dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM).
Pada akhir tahun 2008 tercatat 9 unit LPB dan 7 unit LKM telah
beroperasi di seluruh Indonesia.
Sepanjang tahun 2008, YDBA menyelenggarakan 86 sesi pelatihan
yang diikuti oleh 2.173 peserta dari 1.667 UKM. Selain itu, 79
sesi pelatihan juga dilakukan bagi 2.756 UKM melalui 9 unit
LPB yang ada. YDBA juga menyelenggarakan kursus mekanik
motor dan mobil bagi sekitar 170 pemuda putus sekolah, untuk
memungkinkan mereka bekerja atau bahkan membuka usaha
bengkel otomotif sendiri.
Astra Mitra Ventura (AMV) AMV merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh
Astra. Didirikan pada tahun 1991 dan telah memiliki sertifikasi
ISO2001:2000, AMV bertujuan membantu pengembangan UKM,
terutama yang telah atau mampu menjadi bagian dari mata rantai
produksi Astra. AMV juga membina UKM yang bergerak di bidang
produksi peralatan industri, peralatan rumah sakit, kerajinan tangan,
galeri lukisan dan production house yang tersebar di Jawa dan
Sumatera.
AMV memiliki sekitar 200 UKM binaan, dengan total pendanaan
sebesar Rp 152 miliar dibandingkan tahun 2007 yang mendanai
158 UKM sebesar Rp 122 miliar. Pada tahun 2008, sebanyak 48
UKM/PPU menerima dukungan permodalan dari AMV senilai Rp
56,1 miliar, melalui perjanjian kerja sama berjangka 3-6 tahun.
Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) – BERNASFokus aktivitas YABI adalah di bidang pendidikan, antara lain melalui
penyelenggaraan program Bantuan Edukasi dan Transformasi untuk
Anak dan Sekolah (BERNAS).
Program BERNAS bertujuan membantu sekolah-sekolah di daerah
pra sejahtera untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga
anak didik dapat mengembangkan kemampuan intelektual,
kompetensi kecakapan hidup, dan memiliki karakter yang
didasarkan pada nilai luhur Bangsa Indonesia yang majemuk.
Dengan demikian, diharapkan mereka akhirnya dapat mandiri
dan memiliki kepedulian sosial untuk membantu pembangunan di
wilayahnya.
Bantuan yang diberikan berupa (1) pendidikan akademis,
keterampilan dasar dan moral, (2) pelatihan administrasi sekolah, (3)
layanan kesehatan untuk murid, serta (4) perpustakaan dan fasilitas
sekolah lainnya.
Program BERNAS saat ini membina 15 sekolah di tiga wilayah, yaitu
5 Sekolah Dasar dan 1 Sekolah Menengah Pertama di Leuwiliang –
Bogor, 6 Sekolah Dasar di Gedangsari – Gunung Kidul, Yogyakarta,
dan 3 Sekolah Dasar di Bantul – Yogyakarta.
(LPB) and Micro Financing Institution (LKM) initiatives. At
the end of 2008, there were 9 LPB units and 7 LKM units in
operation throughout Indonesia.
During 2008, YDBA provided 86 training sessions, with 2,173
people from 1,667 SMEs participating. Meanwhile, training
sessions administered through the 9 LPB units amounted to 79
sessions for 2,756 SMEs. In addition, YDBA trained some 170
school dropouts to become motorcycle and car mechanics,
giving them a chance to find employment or to start their own
vehicle maintenance businesses.
Astra Mitra Ventura (AMV) AMV, formed in 1991 and certified ISO 2001:2000, is a wholly-
owned subsidiary of Astra. Its primary task is to assist SMEs
to become competent business units. Priority is given to SMEs
that are or can be involved in the Astra production value chain,
though it also supports businesses in heavy tools, hospital
equipment, handicraft, painting galleries and production
houses located across Java and Sumatra.
AMV now has under its care some 200 SME partners, providing
total finance of Rp 152 billion compared to 2007 in which it
financed 158 SMEs with a total amount of Rp 122 billion. In
2008, a total of 48 SMEs received working capital assistance
from AMV amounting to Rp 56.1 billion, under a variety of 3-6
year work agreements.
Astra Bina Ilmu Foundation (YABI) – BERNAS YABI’s area of concentration is in the field of education, Among
its activities, YABI conducts an Education Assistance and
Transformation for Children and Schools (BERNAS) program.
BERNAS aims to help schools in economically under-privileged
areas to improve the quality of their education programs,
enabling students to develop intellectual quality, life skills
competence, and moral strength on the basis of the best
qualities and values found in multi-cultural Indonesia. The goal
is that students will grow up to become self-reliant and caring,
helping to develop their regions.
The types of assistance given are: (1) academic, life-skills and
moral instruction, (2) school management training, (3) school
health counselling and, (4) libraries and other school facilities.
The BERNAS program currently has 15 supervised schools
located in three areas, comprising 5 Elementary schools and 1
Junior High school in Leuwiliang – Bogor, 6 Elementary schools
at Gedangsari – Gunung Kidul, Yogyakarta, and 3 Elementary
schools in Bantul – Yogyakarta.
92 Astra International Laporan Tahunan 2008
Pada tahun 2008, aktivitas pembinaan sekolah melalui program
BERNAS telah memperlihatkan hasil positif, yaitu perbaikan prestasi
anak didik pada ujian akhir sekolah berstandar nasional, akreditasi
B untuk 2 SD dan akreditasi A untuk 4 SD di Gedangsari, selesainya
pembangunan gedung SMPN 4 Leuwiliang dan renovasi 6 SD di
Gedangsari, pelatihan keterampilan kesenian tradisional ‘degung’
untuk murid-murid di Leuwiliang, dan pelatihan keterampilan
membatik untuk murid-murid Gedangsari.
YABI - Politeknik Manufaktur Astra (Polman)Polman Astra merupakan lembaga pendidikan formal yang
didirikan untuk menyediakan tenaga kerja siap pakai pada industri
manufaktur. Pada tahun 2008, Polman Astra meluluskan 283
mahasiswa dari program studi/konsentrasi Pembuatan Peralatan
dan Perkakas Produksi, Teknik Produksi dan Proses Manufaktur,
Mekatronika, Teknik Otomotif, dan Manajemen Informatika. Sekitar
42 orang di antaranya merupakan mahasiswa program kerja sama
Polman Astra dengan Departemen Pendidikan Nasional dalam
rangka penyediaan guru sekolah menengah kejuruan di beberapa
daerah di Indonesia.
Di tahun 2008, Polman Astra bekerja sama dengan PT Astra Agro
Lestari Tbk (AAL) menyelenggarakan program beasiswa untuk 15
orang anak karyawan AAL dari wilayah Sumatera, Kalimantan, dan
Sulawesi. Selain itu, Polman Astra bekerjasama dengan PT Astra
International Tbk, APINDO dan ILO menyelenggarakan program
”Youth Employement” yaitu pelatihan mekanik dasar, pengelasan
dan permesinan yang diikuti oleh 75 orang pemuda lulusan sekolah
In 2008, school assistance activities under the BERNAS
program have shown positive results, namely in the improved
performance of students in the National Standard Final Exams,
B accreditation for 2 elementary schools and A accreditation
for 4 elementary schools in Gedangsari, the completion of the
construction of SMPN 4 building in Leuwiliang and renovation
of 6 elementary school buildings in Gedangsari, and the
provision of skill training in ‘degung’ traditional art and batik-
making art for students in Leuwiliang and Gedangsari.
YABI - Politeknik Manufaktur Astra (Polman)Polman Astra is a formal education institute established to
help provide skilled workers to the manufacturing sector. In
2008, Polman Astra graduated some 283 students from various
study programs including Manufacture of Production Tools
and Equipment, Production Engineering and Manufacturing
Process, Mechatronics, Automotive Engineering, and Informatics
Management. Some 42 of these graduates are enrolled under
a joint program with the Ministry of National Education in the
provision of teachers for vocational schools in several regions
in Indonesia.
In 2008, Polman Astra collaborated with PT Astra Agro Lestari
Tbk (AAL) in a scholarship program for 15 children of AAL’s
employees from Sumatera, Kalimantan and Sulawesi. Polman
Astra also collaborated with PT Astra International Tbk, APINDO
and ILO in the Youth Employment program. The program
provides training in basic mechanics, welding and engines for
Program BERNAS telah memperlihatkan hasil positif, diantaranya adalah dengan berdirinya gedung SMPN 4 Leuwiliang.The BERNAS Program has made a positive impact, such as the building of State Junior High School 4, Leuwiliang.
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
93Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
menengah umum yang belum bekerja dari Jawa Timur, Jawa
Tengah, Jawa Barat dan Jabodetabek.
Pada tahun 2008 Polman Astra bekerja sama dengan
JAVADA (Japan Vocational Ability Development Association)
menyelenggarakan Polman Astra 2nd Skill Competition yang diikuti
oleh mahasiswa dari Polman Astra, Polman Bandung, dan ATMI
– Cikarang, dimana Polman Astra mendapatkan predikat juara 1
untuk semua bidang yang dipertandingkan.
Polman Astra juga bekerja sama dengan PT Astra Otopart Tbk Divisi
Winteq untuk mengembangkan aneka mesin produksi, dan secara
rutin mengadakan pelatihan Design dan Perawatan Dies untuk
Usaha Kecil Menengah binaan Yayasan Dharma Bakti Astra, serta
program pelatihan manajemen produksi (Foreman Manufacturing
Management Program) untuk anak perusahaan PT Astra
Otoparts Tbk.
Yayasan Amaliah Astra (YAA) Pendirian Yayasan Amaliah Astra (YAA) bertujuan untuk mendukung
pengembangan masyarakat yang memiliki kecerdasan spiritual,
emosional dan intelektual agar mampu menjalani hidup dalam
cara pandang positif. Melalui berbagai program dan kegiatan, YAA
berusaha menjadi mitra yang aktif dalam terciptanya karyawan dan
masyarakat yang damai, sejuk dan saling mencerahkan.
Pada tahun 2008, YAA menyelenggarakan serangkaian kegiatan
sosial, pendidikan, keagamaan dan kemanusiaan, dengan
mengikutsertakan komunitas di sekitar lokasi perusahaan Grup
Astra, terutama di wilayah Tanjung Priok.
Melalui Lembaga Amil Zakat, Infaq & Shadaqah (LAZIS YAA), YAA
menampung zakat dari karyawan Astra untuk disalurkan dalam
bentuk beasiswa bagi pelajar dari keluarga tidak mampu. Pada
tahun 2008, sejumlah Rp 344 juta berhasil dikumpulkan dan
disalurkan sebagai beasiswa bagi 244 pelajar sekolah dasar dan
sekolah menengah serta mahasiswa perguruan tinggi. Di tahun
2007, setelah pembentukan LAZIS pada bulan November, jumlah
penerima beasiswa adalah 40 orang.
YAA juga melakukan berbagai kegiatan lain di tahun 2008,
termasuk penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran Astra Group
ke-2, acara hala-bihalal untuk karyawan Astra, penyembelihan
hewan kurban, buka puasa bersama selama bulan suci Ramadhan,
penyelenggaraan kursus-kursus keagamaan tanpa dipungut biaya,
pembagian sembako bagi warga pra-sejahtera, penyelenggaraan
pesantren kilat selama liburan sekolah bagi anak-anak karyawan
Astra, serta berpartisipasi pada perayaan hari-hari besar
agama Islam.
75 unemployed high school graduates from East Java, Central
Java, West Java, and Jabodetabek (Greater Jakarta) area.
In 2008, Polman Astra and JAVADA (Japan Vocational Ability
Development Association) jointly conducted the Polman Astra 2nd
Skill Competition, entered by students from Polman Astra, Polman
Bandung, and ATMI – Cikarang. In the competition, Polman Astra
won 1st place in all of the competition events.
Polman Astra also cooperated with PT Astra Otoparts Tbk
Winteq Division in the development of production equipment,
and conducted routine workshops in Industrial Dies Design and
Maintenance for SMEs under Dharma Bhakti Astra Foundation
(YDBA), as well as training through the Foreman Manufacturing
Management Program for manufacturing subsidiaries of PT Astra
Otoparts Tbk.
Amaliah Astra Foundation (YAA)The Amaliah Astra Foundation (YAA) was established with the
aim of supporting the development of spiritual, emotional and
intellectual wisdom within communities, so that people can go
through their lives with a positive outlook. Through a variety of
programs and activities, YAA aims to actively participate in the
creation of peace and enlightenment among Astra’s employees
and surrounding communities.
In 2008, YAA engaged in a variety of social, educational, spiritual
and humanitarian activities, targeting the communities around the
manufacturing facilities of Astra Group companies, particularly
within the Tanjung Priok area.
Through its Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (LAZIS
YAA), YAA collected donations from Astra employees, to be
used in the form of scholarships for students from economically
disadvantaged families. A total of Rp 344 million was collected
during 2008 and distributed as scholarships for 244 students
in elementary school, high school, and university. LAZIS was
established in November 2007, and the number of scholarships
granted in 2007 was 40.
Other activities by YAA in 2008 included the organizing of the
2nd Musabaqah Tilawatil Quran (Quran Reading Competition) of
Astra Group, social gatherings post-Idul Fitri for Astra employees,
Qurban (donation of sacrificial meat on Idul Adha day), breaking
the fast during the Ramadhan holy month, free courses on
spirituality, donation of packages of the nine staple items to the
poor in the community, short-term Quran school for children
of Astra employees during the school holidays, and celebratory
observance on various Islamic holy days.
94 Astra International Laporan Tahunan 2008
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Environment, Health and Safety
Oleh karenanya, Astra memberikan penekanan kepada upaya
menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang bersih dan
aman di seluruh aktivitas operasional yang dilakukan.
Pada aspek keamanan dan keselamatan kerja, Astra telah
mengembangkan prosedur kerja standar yang ketat yang mengatur
keberadaan personil yang berwenang pada lokasi-lokasi tertentu,
Astra places great stress on creating and maintaining a safe and
clean work environment across the whole organization.
To ensure safety and security at work, the Company has
established rigorous procedures to ensure that personnel are
restricted to authorized locations, that proper equipment is worn
by visitors to plant facilities, and that plant facilities themselves are
Astra menyadari kemungkinan gangguan terhadap lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja dalam aktivitasnya di seluruh lini bisnis yang ada.
Astra is aware of the potential for work-related accidents and health hazards as well as damage to the environment, in the activities of its business units.
Astra senantiasa berupaya mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja.Astra strives to minimize the risk of work-related accidents.
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
95Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
pemakaian alat pelindung oleh pengunjung di pabrik, serta
penggunaan satuan pengamanan dan alat-alat pengamanan di
lokasi pabrik. Dengan cara-cara ini, Astra berupaya mengurangi
risiko terjadinya kecelakaan kerja ataupun penggunaan yang
tidak bertanggung jawab atas peralatan, properti maupun fasilitas
pabrik Astra.
Program-program LK3 dan Tanggung Jawab Sosial (SR) di lingkungan
Astra didasarkan kepada visi Astra untuk menjadi perusahaan yang
mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan. Di akhir
tahun 2007, Astra menerbitkan Kebijakan LK3 & SR 2008 sebagai
panduan dalam menerapkan konsep LK3 dan SR ke dalam sistem
operasional perusahaan. Langkah-langkah penerapan LK3 masih
terus berlanjut di seluruh tingkatan organisasi.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap LK3, Astra telah
menerbitkan Sustainability Report setiap tahun sejak 2006. Berbagai
rincian yang sebelumnya diinformasikan dalam dokumen Laporan
Tahunan kini dapat ditemukan dalam Sustainability Report, termasuk
informasi lebih lengkap mengenai perkembangan aktivitas Astra
terkait dengan LK3.
Pengelolaan aspek LK3 dilakukan dalam kerangka Astra Green
Company (AGC) sebagai panduan untuk implementasi dan evaluasi
kinerja LK3 di lingkungan Grup Astra. Selain itu, Astra bekerja sama
dengan lembaga AFAQ-Ascert dari Perancis untuk mengembangkan
standar dan peringkat evaluasi kepatuhan aspek LK3.
Sekalipun hasil-hasil tersebut cukup positif, Astra menyadari bahwa
diperlukan adanya peningkatan dan perbaikan terus-menerus. Selain
itu, penerapan standar LK3 juga tengah diperluas mencakup aktivitas
pemasok Grup Astra.
Di tahun 2008, total perusahaan yang melewati tahap penilaian AGC
sebanyak 300 perusahaan, dengan peraih predikat Emas sebanyak
18,3%, naik dibanding tahun 2007 sebanyak 9,2%. Predikat
Hijau naik dari 43,3% di tahun 2007 menjadi 44%, predikat Biru
turun dari 29,4% menjadi 28%, sementara predikat Merah turun
dari 11,6% menjadi 5,7% dan predikat Hitam turun dari 6,5%
menjadi 4%.
Astra juga berkontribusi pada program-program lingkungan
yang bermanfaat bagi masyarakat umum, seperti pada proyek
penghijauan ‘Satu Karyawan Satu Pohon’. Program ini menghasilkan
132.213 pohon langka tertanam di berbagai tempat di Indonesia.
Penanaman pohon dilakukan bekerja sama dengan pemerintah
daerah setempat, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan
pihak terkait lainnya.
Dengan terus-menerus memperbaharui tekad untuk meningkatkan
kesadaran akan keselamatan dan lingkungan baik di dalam Grup
Astra maupun di masyarakat, Astra melanjutkan upaya membangun
masa depan yang lebih baik.
monitored by a variety of security devices and personnel. With
these measures, Astra minimizes the likelihood of accidents
occurring and reduces the chance of any improper use of
Astra plant, property or equipment.
The basis of Astra’s comprehensive EHS and Social
Responsibility (SR) programs is in its vision: To be a socially
responsible and environmentally friendly corporation. At the
end of 2007, Astra issued the EHS & SR Policy 2008, a policy
manual detailing how to apply and integrate EHS and SR into
Astra’s systems. Implementation of these new EHS measures is
being conducted on a group wide basis.
As part of its commitment to EHS, Astra has prepared an
annual Sustainability Report since 2006. Many details formerly
contained within the Annual Report can now be found in the
Sustainability Report. Readers are encouraged to read the
Sustainability Report to get more information about Astra’s
on-going developments in EHS.
To manage Astra’s overall EHS direction, Astra developed
the Astra Green Company (AGC) as an umbrella framework
to implement and assess implementation of EHS programs.
In addition, joint assessments are carried out with AFAQ-
Ascert of France to provide benchmarks and establish
compliance ratings.
Based on these results, Astra is satisfied but recognizes that
improvements can, should and will be made. Furthermore,
EHS standards are being actively extended to all suppliers of
Astra Group.
In 2008, there were 300 companies assessed within the AGC
framework, with 18.3% of them achieving Gold rating, up
from 9.2% in 2007. Green rating achievers increased from
43.3% in 2007 to 44%; 28% of those companies received
Blue rating, down from 29.4% in 2007; Red rating achievers
were down from 11.6% to 5.7% while Black ratings went
down from 6.5% to 4%.
Astra also makes an effort to participate in public
environmental programs such as the “One Tree for One
Employee” project which planted one tree for every Astra
employee. The program had resulted in 132,213 rare
trees being planted in various places across Indonesia.
These plantings were conducted in cooperation with local
authorities, communities, non-government organizations, and
other related parties.
By recommitting itself every year to furthering awareness of
environmental and safety concerns, both within its companies
and within the community, Astra is building a better future.
96 Astra International Laporan Tahunan 2008
Direksi | Board of Directors
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Dewan Komisaris dan Direksi PT Astra International Tbk bertanggung
jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini yang
ditandatangani pada bulan April 2009.
The Board of Commissioners and the Board of Directors PT Astra
International Tbk are responsible for the validity for this Annual
Report signed in April 2009.
Djunaedi Hadisumarto
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Prijono Sugiarto
Direktur | Director
Simon J. Mawson
Direktur | Director
Djoko Pranoto
Direktur | Director
Angky Tisnadisastra
Direktur | Director
Widya Wiryawan
Direktur | Director
Gunawan Geniusahardja
Direktur | Director
Johnny D. Danusasmita
Direktur | Director
Patrick M. Alexander
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Benjamin W. Keswick
Komisaris | Commissioner
Muhamad Chatib Basri
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Akira Okabe
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Mark Spencer Greenberg
Komisaris | Commissioner
Soemadi D. M. Brotodiningrat
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Anthony J. L. Nightingale
Komisaris | Commissioner
Chiew Sin Cheok
Komisaris | Commissioner
Budi Setiadharma
Presiden Komisaris | President Commissioner
Michael D. Ruslim
Presiden Direktur | President Director
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
97Astra International Annual Report 2008
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nceLaporan
KeuanganFinancial Report
PT Astra International Tbk dan Anak PerusahaanPT Astra International Tbk and Subsidiaries
Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements
31 Desember 2008 dan 200731 December 2008 and 2007
PPTT AASSTTRRAA IINNTTEERRNNAATTIIOONNAALL TTbbkk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2008 dan/and 2007
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 1 - Page
NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
2008
Catatan/ Notes
2007
ASET ASSETS Aset lancar Current assets Kas dan setara kas 8,785 4,31e 6,265 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 67 201 Short-term investments Piutang usaha, setelah dikurangi Trade receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu sebesar for doubtful receivables Rp 114 (2007: Rp 250): of Rp 114 (2007: Rp 250): - Pihak yang mempunyai hubungan 338 5,31f 307 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 5,829 5 5,411 - Third parties Piutang lain-lain, setelah dikurangi 307 6 300 Other receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables sebesar Rp 4 (2007: Rp 6) of Rp 4 (2007: Rp 6) Piutang pembiayaan, 9,499 9 8,685 Financing receivables, setelah dikurangi penyisihan net of provision for piutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables of Rp 601 (2007: Rp 524) Rp 601 (2007: Rp 524) Persediaan 8,666 7 4,582 Inventories Pajak dibayar dimuka 1,107 8a 1,367 Prepaid taxes Pembayaran dimuka lainnya 933 1,042 Other prepayments Jumlah aset lancar 35,531 28,160 Total current assets Aset tidak lancar Non-current assets Kas dan deposito berjangka 92 4 57 Restricted cash and time yang dibatasi penggunaannya deposits Piutang pembiayaan, 8,601 9 7,667 Financing receivables, setelah dikurangi penyisihan net of provision for piutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables of Rp 567 (2007: Rp 410) Rp 567 (2007: Rp 410) Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables of sebesar Rp 17 (2007: Rp 17): Rp 17 (2007: Rp 17): - Pihak yang mempunyai hubungan 342 6,31g 393 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 748 6 98 - Third parties Investasi pada perusahaan asosiasi dan 10,636 10 9,771 Investments in associates and jointly controlled entities jointly controlled entities Investasi jangka panjang lain-lain 1,675 1,059 Other long-term investments Aset pajak tangguhan 804 8d 861 Deferred tax assets Properti investasi 190 62 Investment properties Tanaman perkebunan, setelah dikurangi 1,937 11 1,342 Plantations, net of accumulated akumulasi penyusutan sebesar depreciation of Rp 588 Rp 588 (2007: Rp 552) (2007: Rp 552) Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi 18,742 12 13,005 Fixed assets, net of accumulated penyusutan sebesar Rp 11.162 depreciation of Rp 11,162 (2007: Rp 8.975) (2007: Rp 8,975) Goodwill 830 675 Goodwill Aset lain-lain 612 370 Other assets
Jumlah aset tidak lancar 45,209 35,360 Total non-current assets
JUMLAH ASET 80,740 30 63,520 TOTAL ASSETS
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 2 - Page
NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
2008
Catatan/ Notes
2007
KEWAJIBAN LIABILITIES
Kewajiban jangka pendek Current liabilities Pinjaman jangka pendek 5,185 13 2,574 Short-term loans Hutang usaha: Trade payables: - Pihak yang mempunyai hubungan 1,013 14,31h 1,230 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 5,802 14 3,204 - Third parties Kewajiban lain-lain 2,830 15 2,596 Other liabilities Hutang pajak 1,799 8b 1,577 Taxes payable Beban yang masih harus dibayar 2,393 16 1,629 Accrued expenses Kewajiban diestimasi 67 17 109 Provisions Bagian jangka pendek dari hutang jangka Current portion of long-term debt: panjang: - Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 5,852 18 6,061 - Bank loans and other loans - Hutang obligasi 1,635 19 1,752 - Bonds - Hutang sewa pembiayaan 307 611 - Obligations under finance leases Jumlah kewajiban jangka pendek 26,883 21,343 Total current liabilities Kewajiban jangka panjang Non-current liabilities Kewajiban lain-lain: Other liabilities: - Pihak yang mempunyai hubungan 26 15,31i 22 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 1,026 15 552 - Third parties Kewajiban pajak tangguhan 846 8d 254 Deferred tax liabilities Kewajiban diestimasi 828 17 493 Provisions Hutang jangka panjang, setelah dikurangi Long-term debt, net of current bagian jangka pendek: portion: - Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 8,129 18 6,581 - Bank loans and other loans - Hutang obligasi 2,317 19 1,912 - Bonds - Hutang sewa pembiayaan 108 355 - Obligations under finance leases Jumlah kewajiban jangka panjang 13,280 10,169 Total non-current liabilities Jumlah kewajiban 40,163 30 31,512 Total liabilities HAK MINORITAS 7,497 20 5,045 MINORITY INTERESTS
EKUITAS EQUITY Modal saham: Share capital: - Modal dasar - 6.000.000.000 saham - Authorised - 6,000,000,000 shares dengan nilai nominal Rp 500 with par value of Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham (full Rupiah) per share - Modal ditempatkan dan disetor 2,024 21 2,024 - Issued and fully paid - penuh - 4.048.355.314 saham 4,048,355,314 ordinary biasa shares Tambahan modal disetor 1,106 22 1,106 Additional paid-in capital Selisih penilaian kembali aset tetap - 419 Fixed assets revaluation reserve Perubahan ekuitas anak perusahaan, 923 23 1,344 Changes in equity of subsidiaries, perusahaan asosiasi dan jointly controlled associates and jointly controlled entities entities Saldo laba: Retained earnings: - Dicadangkan 425 25 425 - Appropriated - Belum dicadangkan 28,602 21,645 - Unappropriated Jumlah ekuitas 33,080 26,963 Total equity JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 80,740 63,520 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 3 - Page
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2008 Catatan/
Notes
2007
Pendapatan bersih 97,064 26,30 70,183 Net revenue Beban pokok pendapatan (75,334) 27,30 (53,694) Cost of revenue Laba kotor 21,730 16,489 Gross profit Beban usaha: 28 Operating expenses: Beban penjualan (4,621) (3,871) Selling expenses Beban umum dan administrasi (5,233) (4,117) General and administrative expenses (9,854) (7,988) Laba usaha 11,876 30 8,501 Operating income Penghasilan/(beban) lain-lain: Other income/(expenses): Penghasilan bunga 655 390 Interest income Keuntungan dari pelepasan aset perkebunan 403 34e - Gain on disposal of plantation assets Beban bunga (513) 30 (678) Interest expense Kerugian selisih kurs, bersih (246) (139) Foreign exchange loss, net Penghasilan lain-lain, bersih 784 29 728 Other income, net 1,083 301 Bagian atas hasil bersih perusahaan 2,404 10 1,831 Share of results of associates asosiasi dan jointly controlled entities and jointly controlled entities Laba sebelum pajak penghasilan 15,363 10,633 Profit before income tax Beban pajak penghasilan (4,065) 8c (2,663) Income tax expenses Laba sebelum hak minoritas 11,298 7,970 Income before minority interests Hak minoritas (2,107) 20 (1,451) Minority interests Laba bersih 9,191 6,519 Net income Laba bersih per saham - 2,270 33 1,610 Net earnings per share - dasar dan dilusian basic and diluted (dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 4 - Page
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah)
Saldo laba/Retained earnings
Catatan/
Notes
Modal saham/Share capital
Tambahan modal disetor/
Additional paid-in capital
Selisih penilaian
kembali aset tetap/
Fixed assets revaluation
reserve
Perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities/
Changes in equity of
subsidiaries, associates and
jointly controlled
entities
Dicadangkan/ Appropriated
Belum dicadangkan/
UnappropriatedJumlah/
Total
Saldo 1 Januari 2007 2,024 1,106 419 1,454 325 17,048 22,376 Balance at 1 January 2007 Laba bersih - - - - - 6,519 6,519 Net income Dividen - - - - - (1,822) (1,822) Dividend Pembentukan cadangan wajib - - - - 100 (100) - Appropriation to statutory reserve Perubahan ekuitas anak perusahaan, - - - (110) - - (110) Changes in equity of subsidiaries, perusahaan asosiasi dan jointly associates and jointly controlled controlled entities entities
Saldo 31 Desember 2007 2,024 1,106 419 1,344 425 21,645 26,963 Balance at 31 December 2007 Penyesuaian sehubungan dengan - - - - - 136 136 Adjustments in relation to changes in perubahan kebijakan akuntansi accounting policy for investment atas properti investasi* property* Reklasifikasi sehubungan dengan - - (419) (385) - 804 - Reclassifications in relation to transitional ketentuan transisi PSAK No. 16 provisions of PSAK No. 16 (Revisi 2007)* (Revised 2007)*
Saldo 1 Januari 2008 setelah 2,024 1,106 - 959 425 22,585 27,099 Balance at 1 January 2008 after penyesuaian dan reklasifikasi adjustments and reclassifications Laba bersih - - - - - 9,191 9,191 Net income Dividen 24 - - - - - (3,174) (3,174) Dividend Perubahan ekuitas anak perusahaan, - - - (36) - - (36) Changes in equity of subsidiaries, perusahaan asosiasi dan jointly associates and jointly controlled controlled entities entities Saldo 31 Desember 2008 2,024 1,106 - 923 425 28,602 33,080 Balance at 31 December 2008 * Lihat Catatan 2a - - - - - - - * Refer to Note 2a
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 5 - Page
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in billions of Rupiah)
2008 2007 Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities: Penerimaan dari pelanggan 102,377 76,819 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok dan (80,273) (57,407) Payments to suppliers and financing pembiayaan yang diberikan kepada provided to customers pelanggan Pembayaran kepada karyawan (4,945) (4,211) Payments to employees Pembayaran beban usaha lain (4,461) (3,211) Payments for other operating expensesPenerimaan dari aktivitas operasi lainnya 556 551 Receipts from other operating activities Kas yang dihasilkan dari operasi 13,254 12,541 Cash generated from operations Penghasilan bunga yang diterima 541 322 Interest income received Penurunan saldo sehubungan dengan 14 40 Reductions in balances in respect of margin margin deposit atas fasilitas letters of credit deposits for letters of credit facilitiesPembayaran pajak penghasilan badan (3,224) (1,659) Payments of corporate income tax Arus kas bersih dari aktivitas operasi 10,585 11,244 Net cash flows from operating activities Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities: Hasil penjualan aset tetap dan 951 480 Proceeds from sale of fixed assets and tanaman perkebunan plantations Hasil penjualan investasi lain-lain 888 224 Proceeds from sale of other investmentsDividen kas yang diterima 1,651 300 Cash dividends received Akuisisi anak perusahaan, setelah (1,826) (35) Acquisition of subsidiaries, net dikurangi kas yang diperoleh of cash acquired Perolehan aset tetap dan tanaman perkebunan (6,371) (2,969) Acquisitions of fixed assets and plantations Pelepasan anak perusahaan, setelah (393) - Disposal of subsidiary, net dikurangi kas yang dilepas of cash disposed Hasil penjualan properti investasi 54 - Proceeds from sale of investment properties Penambahan investasi lain-lain (1,592) (594) Additions to other investments Pembelian dari pemegang saham minoritas (401) (10) Purchase from minority interest Penambahan aset lain-lain (156) (135) Additions to other assets Arus kas bersih yang digunakan (7,195) (2,739) Net cash flows used in untuk aktivitas investasi investing activities
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 6 - Page
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in billions of Rupiah)
2008 2007 Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities: Penerimaan hutang jangka panjang 11,771 10,459 Proceeds from long-term debtPenerimaan pinjaman jangka pendek 11,081 7,910 Proceeds from short-term loans Penerimaan pembiayaan bersama 608 1,037 Proceeds from joint financing with recourse with recourse Penurunan/(penambahan) piutang kepada 1 (20) Reductions in/(additions to) amounts pihak yang mempunyai hubungan istimewa due from related parties Pembayaran kembali hutang (10,286) (8,915) Repayments of long-term debt jangka panjang Pembayaran kembali pinjaman (8,522) (8,354) Repayments of short-term loans jangka pendek Pembayaran pembiayaan bersama (2,779) (6,475) Payments for joint financing with recourse with recourse Pembayaran bunga (526) (671) Interest paid Dividen kas yang dibayarkan (3,973) (2,266) Cash dividends paid Pembayaran kewajiban anjak piutang (20) (116) Payments for factoring payablesKenaikan kas dan deposito berjangka (55) - Increase in restricted cash yang dibatasi penggunaannya and time deposits Penerimaan dari pemegang saham minoritas 1,462 4 Cash proceeds from minority due to karena penerbitan saham issuance of shares in subsidiaries di anak perusahaan Penerimaan pelunasan pinjaman dari - 299 Loan settlements from a third party pihak ketiga
Arus kas bersih yang digunakan untuk (1,238) (7,108) Net cash flows used in financing aktivitas pendanaan activities
Kenaikan bersih kas, 2,152 1,397 Net increase in cash, cash setara kas dan cerukan equivalents and bank overdrafts
Kas, setara kas dan cerukan 5,979 4,530 Cash, cash equivalents and pada awal tahun bank overdrafts at beginning of year
Dampak perubahan selisih kurs 556 52 Effect of exchange rate differences terhadap kas, setara kas dan on cash, cash equivalents and cerukan bank overdrafts
Kas, setara kas dan cerukan pada 8,687 5,979 Cash, cash equivalents and bank akhir tahun overdrafts at end of year Aktivitas signifikan yang tidak Significant activities not affecting mempengaruhi arus kas: cash flows: Perolehan aset tetap melalui 286 646 Acquisition of fixed assets through hutang jangka panjang long-term debt Reklasifikasi uang muka ke aset tetap 110 320 Reclassification of advance payments to fixed assets Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: The cash, cash equivalents and bank overdrafts
comprise the following:
2008 2007 Kas dan setara kas 8,785 6,265 Cash and cash equivalents Cerukan (98) (286) Bank overdrafts
8,687 5,979
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 7 - Page
` 1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION
a. Pendirian dan informasi lainnya a. Establishment and other information
PT Astra International Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk.
PT Astra International Tbk (the “Company”) was established in 1957 as PT Astra International Incorporated. In 1990, the Company changed its name to PT Astra International Tbk.
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia,
dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.
The Company is domiciled in Jakarta, Indonesia, with its head office at JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat-alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur, dan teknologi informasi.
The scope of the Company’s activities as set out in its Articles of Association is to engage in general trading, industry, mining, transportation, agriculture, construction and consultancy services. The subsidiaries’ main activities are the assembly and distribution of automobiles, motorcycles and related spare parts, heavy equipment sales and rentals, mining and related services, development of plantations, financial services, infrastructure, and information technology.
b. Anggaran dasar b. Articles of association
Perseroan didirikan dengan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957.
The Company was established by Notarial Deed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20 February 1957 and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. J.A.5/53/5 dated 1 July 1957.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dibuat dengan Akta Notaris Masjuki, S.H., notaris pengganti dari Imas Fatimah, S.H., No. 83 tanggal 24 Juni 2008 untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-56114.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 28 Agustus 2008. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, perubahan Anggaran Dasar tersebut masih dalam proses untuk diumumkan dalam Berita Negara.
The Company's Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was made by Notarial Deed of Masjuki, S.H., substitute notary of Imas Fatimah, S.H., No. 83 dated 24 June 2008 to comply with the provisions of Company Law No. 40/2007. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-56114.AH.01.02 year 2008 dated 28 August 2008. As at the date of the consolidated financial statements, the amendment of the Article of Association is still in the process to be published in the State Gazette.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 8 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
c. Perubahan struktur permodalan c. Changes in capital structure
Kebijakan/Tindakan Perusahaan
Tahun/ Year
Policy/Corporate actions
Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, nominal Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
1990
Initial Public Offering 30 million shares, with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share, offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share.
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham.
1994
Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share.
Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital amounting to Rp 872 billion, equivalent to 871,912,800 shares.
Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474.
1997
Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders.
Completion of a stock split from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share, increasing the number of shares outstanding to 2,325,662,474.
Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi hutang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi rights ini.
Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut.
1999
Issue of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to a debt restructuring, one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised.
Approval for stock-based compensation for the Company's employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of the employee stock options exercised.
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.
2002
Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share.
Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia. All of the Company's issued shares are
listed on the Indonesia Stock Exchange.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 9 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
d. Struktur Grup d. The Group Structure
Dimulainya kegiatan
komersial/ Commence-
ment of commercial operations
Persentase kepemilikan efektif/
Effective percentage of ownership
Jumlah aset (sebelum eliminasi)/
Total assets (before elimination)
2008 2007 2008 2007 ANAK PERUSAHAAN LANGSUNG/DIRECT SUBSIDIARIES: OTOMOTIF/AUTOMOTIVE
PT Arya Kharisma 1988 100.00 100.00 356 917 PT Astra Nissan Diesel Indonesia 1984 75.00 75.00 503 443 PT Astra Otoparts Tbk a) 1991 93.91 86.72 3,967 3,453 PT Gaya Motor 1970 100.00 100.00 254 208 PT Inti Pantja Press Industri 1990 89.36 89.36 382 320 PT Pulogadung Pawitra Laksana 1980 100.00 100.00 27 30 PT Serasi Autoraya a) 1990 100.00 100.00 2,570 2,132 PT Tjahja Sakti Motor 1962 100.00 100.00 347 290
JASA KEUANGAN/FINANCIAL SERVICES PT Astra Mitra Ventura 1992 99.85 99.85 62 59 PT Federal International Finance 1989 100.00 100.00 9,167 9,059 PT Sedaya Multi Investama a) 1989 100.00 100.00 6,141 4,217 PT Astra Multi Finance 1991 100.00 100.00 125 104 PT Astra Sedaya Finance 1983 53.00 53.00 8,430 7,444 PT Sedaya Pratama a) 1993 53.00 53.00 202 204 PT Staco Estika Sedaya Finance b) 1990 30.35 30.35 393 311 PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance 1986 64.65 64.65 246 277
PERKEBUNAN/AGRIBUSINESS PT Astra Agro Lestari Tbk a) 1995 79.68 79.68 6,520 5,353
TEKNOLOGI INFORMASI/INFORMATION TECHNOLOGY PT Astra Graphia Tbk a) 1975 76.87 76.87 844 625
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN/HEAVY EQUIPMENT AND MINING PT United Tractors Tbk a) 1973 59.50 58.45 22,848 13,003
LAIN-LAIN/OTHERS PT Astratel Nusantara a) 1996 100.00 100.00 1,582 651 PT Brahmayasa Bahtera 1970 100.00 100.00 107 108 PT Intertel Nusaperdana 1989 100.00 100.00 74 181 PT Suryaraya Prawira 1994 100.00 100.00 150 92
ANAK PERUSAHAAN TIDAK LANGSUNG YANG SIGNIFIKAN/SIGNIFICANT INDIRECT SUBSIDIARIES: ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN/HEAVY EQUIPMENT AND MINING
PT Pamapersada Nusantara a) c) 1993 59.50 58.45 12,168 8,464 JASA KEUANGAN/FINANCIAL SERVICES
PT Asuransi Astra Buana a) d) 1981 95.70 95.70 3,120 2,513 a) Dan anak perusahaan. a) And subsidiary/subsidiaries. b) PT Staco Estika Sedaya Finance dimiliki oleh Perseroan
melalui PT Astra Sedaya Finance dan PT Sedaya Pratama dengan total hak suara sebesar 57,26%.
b) PT Staco Estika Sedaya Finance is owned by the Company through PT Astra Sedaya Finance and PT Sedaya Pratama with total voting right of 57.26%.
c) Melalui PT United Tractors Tbk. c) Through PT United Tractors Tbk. d) Melalui PT Sedaya Multi Investama. d) Through PT Sedaya Multi Investama.
Seluruh anak perusahaan langsung dan anak perusahaan tidak langsung yang signifikan berdomisili di Indonesia.
All direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries are domiciled in Indonesia.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 10 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
e. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan e. Board of Commissioners, Directors and Employees
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
The members of the Company's Boards of Commissioners and Directors are as follows:
2008 2007
Dewan Komisaris Board of
Commissioners Presiden Komisaris Budi Setiadharma Budi Setiadharma President Commissioner Komisaris Independen: Djunaedi Hadisumarto
Patrick Morris Alexander Djunaedi Hadisumarto
Patrick Morris Alexander Independent Commissioners:
Muhamad Chatib Basri Muhamad Chatib Basri Soemadi Djoko Moerdjono
Brotodiningrat Soemadi Djoko Moerdjono
Brotodiningrat
Akira Okabe Akira Okabe Komisaris: Anthony John Liddell
Nightingale Anthony John Liddell
Nightingale Commissioners:
Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick
Chiew Sin Cheok Chiew Sin Cheok Direksi Board of Directors Presiden Direktur Michael Dharmawan Ruslim Michael Dharmawan Ruslim President Director Direktur: Gunawan Geniusahardja Gunawan Geniusahardja Directors: Prijono Sugiarto Prijono Sugiarto Johnny Darmawan Tossin Himawan Danusasmita
Simon John Mawson Johnny Darmawan
Danusasmita
Djoko Pranoto Maruli Gultom Widya Wiryawan Simon John Mawson Angky Tisnadisastra
Pada tanggal 31 Desember 2008, Perseroan dan anak perusahaan (“Grup”) memiliki karyawan kurang lebih 73.000 orang (2007: 70.000 orang) dengan jumlah biaya karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah kurang lebih Rp 5,3 triliun (2007: Rp 4,4 triliun).
As at 31 December 2008, the Company and subsidiaries (the “Group”) had approximately 73,000 employees (2007: 70,000 employees) with total employee costs for the year ended 31 December 2008 of approximately Rp 5.3 trillion (2007: Rp 4.4 trillion).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 26 Februari 2009.
The consolidated financial statements of the Group were prepared by the Directors and completed on 26 February 2009.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 11 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun
berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali dinyatakan khusus pada Catatan 2l, 2p dan 2r.
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except as disclosed in Notes 2l, 2p and 2r.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan dasar akrual (accruals basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of the accruals concept, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun
dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan ini, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi dengan cerukan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities. For these purposes, cash and cash equivalents are shown net of bank overdrafts.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results may differ from these estimates.
Seluruh angka dalam laporan keuangan
konsolidasian ini, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are rounded to and expressed in billions of Rupiah unless otherwise stated.
Standar akuntansi baru New accounting standards
Tidak ada perubahan atas kebijakan akuntasi kecuali untuk penerapan revisi standar dan interpretasi yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2008.
There have been no changes to the accounting policies except for the adoption of the following revised standards and an interpretation which are mandatory for annual period beginning on 1 January 2008.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 12 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 13 (Revisi 2007) “Properti Investasi”
Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 13 (Revised 2007) “Investment Property”
Grup telah memilih model nilai wajar untuk pengukuran properti investasi setelah pengakuan awal. Selisih antara nilai tercatat dengan nilai wajar dari properti investasi per 1 Januari 2008 sejumlah Rp 136 miliar telah dibukukan sebagai penyesuaian terhadap saldo laba per 1 Januari 2008.
The Group has selected the fair value model in measuring investment property after initial recognition. The difference between carrying value and fair value of the investment property at 1 January 2008 amounting to Rp 136 billion was recognised as an adjustment to the balance of retained earnings at 1 January 2008 .
PSAK No. 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap” PSAK No. 16 (Revised 2007) “Fixed
Assets” Grup telah memilih model biaya untuk pengukuran aset tetap setelah pengakuan awal.
The Group has selected the cost model in measuring fixed assets after initial recognition.
Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap”, seluruh saldo penilaian kembali aset tetap yang dicatat sebagai bagian dari “Selisih penilaian kembali aset tetap” dan “Perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities“ sejumlah Rp 804 miliar telah direklasifikasi ke saldo laba.
In accordance with the transitional provisions of PSAK No. 16 (Revised 2007) “Fixed Assets”, the revaluation increment of fixed assets balances which were recorded under “Fixed assets revaluation reserve” and “Changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities”, amounting to Rp 804 billion, have been reclassified to retained earnings.
PSAK No. 30 (Revisi 2007) “Sewa” dan Interpretasi Standar Akuntasi Keuangan (“ISAK”) No. 8 “Penentuan apakah suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa dan Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan Transisi PSAK No. 30 (Revisi 2007)”
PSAK No. 30 (Revised 2007) “Leases” and Interpretation on Statement of Financial Accounting Standards (“ISAK”) No. 8 “Determining whether an Arrangement Contains a Lease and Further Explanation on the Transitional Provision of PSAK No. 30 (Revised 2007)”
Grup memilih untuk menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) dan ISAK No. 8 secara prospektif.
The Group has decided to apply PSAK No. 30 (Revised 2007) and ISAK No. 8 prospectively.
Dampak perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian komparatif tahun 2007. Oleh karena itu Grup telah menyesuaikan dampak perubahan kebijakan akuntansi tersebut pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2008.
The impact of the change in accounting policy is not material to the 2007 comparative consolidated financial statements. Therefore the Group has adjusted the impact of the change in accounting policy in the 2008 consolidated financial statements.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 13 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perseroan dan perusahaan-perusahaan dimana Perseroan memiliki kemampuan secara langsung atau tidak langsung untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan tersebut.
The consolidated financial statements incorporate the assets and liabilities as at 31 December 2008 and 2007 and results of operations for the years then ended of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.
Seluruh transaksi dan saldo yang material
antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
All material transactions and balances between consolidated companies have been eliminated in the consolidated financial statements.
Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas
perusahaan-perusahaan yang dikendalikan Perseroan disajikan secara terpisah baik pada laporan laba rugi maupun neraca konsolidasian.
Minority interests in the results and the equity of controlled entities are shown separately in the consolidated statements of income and balance sheets, respectively.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh
dalam periode berjalan, hasil usaha entitastersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode dimana pengendalian masih berlangsung.
Where control of an entity is obtained during a financial period, its results are included in the consolidated statements of income from the date on which control commences. Where control ceases during a financial period, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the period during which control existed.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali jika dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by subsidiaries, unless otherwise stated.
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga
perolehan dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan sehubungan dengan tambahan kepemilikan di anak perusahaan, merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai tercatat hak minoritas yang diakuisisi. Goodwill diamortisasi selama 4 - 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaan yang diakuisisi.
Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the fair value of the net assets acquired at the date of acquisition and, in respect of an increase in holding in a subsidiary undertaking, the excess of the cost of acquisition and the carrying value of the proportion of the minority interests acquired. Goodwill is amortised over a period of 4 - 20 years using the straight-line method. Management determines the estimated useful life of goodwill based on its evaluation at the time of the acquisition, considering factors such as existing market share, potential growth and other factors inherent in the acquired companies.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 14 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Kebijakan akuntansi terkait dengan investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dinyatakan dalam Catatan 2k.
The accounting policies relating to investments in associates and jointly controlled entities are set out in Note 2k.
c. Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing c. Foreign currency transactions and
balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
Transactions denominated in foreign currencies are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the dates of the balance sheets, monetary assets and liabilities denominated in a foreign currency are translated at the exchange rates prevailing at those dates.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan
kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (dalam satuan Rupiah):
The main exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia, are as follows (full Rupiah):
2008 2007
Dolar Amerika Serikat (“USD”) 10,950 9,419 United States Dollars (“USD”) Yen Jepang (“JPY”) 121 83 Japanese Yen (“JPY”) Euro Eropa (“EUR”) 15,432 13,760 European Euro (“EUR”)
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang
timbul dari transaksi atau penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency or on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statements of income.
d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan
yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less.
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai “Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya”.
Cash and time deposits which are restricted in use, are classified as “Restricted cash and time deposits”.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 15 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
e. Piutang usaha dan piutang lain-lain e. Trade and other receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan sebesar jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, berdasarkan penelaahan kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak tertagih.
Trade and other receivables are stated net of provision for doubtful receivables, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.
f. Persediaan f. Inventories
Persediaan dinyatakan dengan nilai yang
lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan pada umumnya ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi, barang dalam penyelesaian dan suku cadang, kecuali pada anak perusahaan tertentu, yang ditentukan dengan menggunakan metode “masuk pertama, keluar pertama” atau metode “identifikasi khusus” untuk unit Completely-Knocked-Down (“CKD”), unit Completely-Built-Up (“CBU”), unit alat-alat berat dan alat-alat berat dalam proses. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam penyelesaian terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi beban penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is generally determined by the weighted average method for finished goods, work- in-progress and spare parts, except for certain subsidiaries for which cost is determined by the “first-in, first-out” method or by the “specific identification” method for Completely–Knocked–Down (“CKD”) units, Completely–Built–Up (“CBU”) units, units of heavy equipment and work-in-progress of heavy equipment. The cost of finished goods and work-in-progress comprise raw materials, labour and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less an estimation of the cost of completion and selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan dari masing-masing jenis persediaan di masa yang akan datang.
Provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of inventory items.
g. Piutang pembiayaan konsumen g. Consumer financing receivables
Piutang pembiayaan konsumen disajikan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi pendapatan bunga ditangguhkan dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables are stated net of unearned interest income and provision for doubtful receivables.
Anak perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama dengan bank. Risiko yang ditanggung oleh anak perusahaan berbeda-beda tergantung masing-masing perjanjian.
Financial service subsidiaries enter into joint financing agreements with banks. The risks assumed by the subsidiaries vary depending upon the individual agreement.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 16 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
g. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan) g. Consumer financing receivables (continued)
Perlakuan terhadap pembiayaan bersama adalah sebagai berikut:
The treatment of joint financing is as follows:
• Piutang pembiayaan bersama dimana
anak perusahaan menanggung risiko kredit secara penuh (with recourse) disajikan di neraca konsolidasian secara bruto. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama tersebut disajikan secara bruto di laporan laba rugi konsolidasian.
• Joint financing receivables where the subsidiaries bear full credit risk (with recourse) are presented on a gross basis in the consolidated balance sheets. Consumer financing income and interest expense related to joint financing with recourse are also presented on a gross basis in the consolidated statements of income.
• Piutang pembiayaan bersama dimana
anak perusahaan menanggung risiko kredit bersama pihak-pihak lain sesuai dengan porsinya masing-masing (without recourse) disajikan secara bersih di neraca konsolidasian. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi konsolidasian.
• Joint financing receivables where the subsidiaries and joint financing providers bear credit risk in accordance with their portion (without recourse) are presented on a net basis in the consolidated balance sheets. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing without recourse are presented on a net basis in the consolidated statements of income.
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan ketika terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih dan berdasarkan pengalaman kerugian historis. Piutang ragu-ragu akan dihapuskan setelah menunggak lebih dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih.
Provision for doubtful receivables is made when there is an objective evidence that the outstanding amounts will not be collected and by reference to historical loss experience. Doubtful receivables are written-off when they are overdue for more than 150 days or determined to be not collectible.
h. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan h. Net investment in finance leases
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan dinyatakan sebesar piutang sewa pembiayaan ditambah dengan nilai sisa yang terjamin pada akhir masa sewa pembiayaan, dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan ditangguhkan, simpanan jaminan dan penyisihan piutang ragu-ragu. Selisih antara nilai piutang sewa pembiayaan dan nilai kininya diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan ditangguhkan.
Net investment in finance leases is stated as the finance lease receivables plus the guaranteed residual values at the end of the lease period, net of unearned finance lease income, security deposits and provision for doubtful receivables. The difference between the finance lease receivable and its present value is recognised as unearned finance lease income.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 17 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
i. Pembiayaan syariah i. Syariah financing
Pembiayaan syariah dimana anak perusahaan bertindak sebagai agen dari bank syariah dan tidak menanggung risiko kredit disajikan secara bersih di neraca konsolidasian. Margin yang diterima dari konsumen dengan yang dibayarkan kepada bank syariah disajikan secara bersih di laporan laba rugi konsolidasian.
Syariah financing where the subsidiary acts as an agent of syariah banks and bears no credit risk is presented on a net basis in the consolidated balance sheets. The margin received from customers and paid to syariah banks is presented on a net basis in the consolidated statements of income.
j. Agunan yang diambil alih j. Repossessed collateral
Agunan yang diambil alih merupakan agunan yang diperoleh dari pelanggan sehubungan dengan penyelesaian piutang karena wanprestasi. Nilai agunan yang diambil alih tersebut dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat piutang dan nilai realisasi bersih agunan. Pelanggan memberi kuasa kepada anak perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan untuk menjual agunan yang diambil alih ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang tersebut. Kelebihan nilai jual agunan yang diambil alih setelah dikurangi piutang akan dikembalikan kepada pelanggan.
Repossessed collateral represents collateral obtained from customers toward settlement of receivables which are in default. Repossessed collateral is stated at the lower of carrying amount of receivables or net realisable value of collateral. Customers give the right to the financial service subsidiaries to sell the repossessed collateral or take any other action to settle the outstanding receivables. Any excess of proceeds from the sale of repossessed collateral after deducting the outstanding receivables is refunded to the customer.
Penyisihan dilakukan atas penurunan nilai agunan yang diambil alih berdasarkan penelaahan secara keseluruhan terhadap agunan yang diambil alih pada akhir periode.
A provision is made for any decline in the value of repossessed collateral based on an overall review of repossessed collateral at the end of the period.
k. Investasi pada perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities k. Investments in associates and jointly
controlled entities
Investasi pada perusahaan dimana Perseroan atau anak perusahaan memiliki antara 20% hingga 50% hak suara dan mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan (perusahaan asosiasi) dan perusahaan dimana Perseroan atau anak perusahaan memiliki 50% atau lebih hak suara tetapi dikendalikan secara bersama dengan pemegang saham lain (jointly controlled entities), dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
Investments in companies in which the Company or subsidiaries have 20% to 50% of the voting rights and over which the Company and subsidiaries exert significant influence, but which they do not control (associates) and entities in which the Company or subsidiaries have 50% or more of the voting rights but are controlled jointly with another shareholder (jointly controlled entities), are accounted by the equity method.
Berdasarkan metode ini, biaya perolehan investasi akan disesuaikan dengan bagian Perseroan atau anak perusahaan atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities serta pembagian dividen sejak tanggal perolehannya.
Based on this method, the cost of investment is adjusted by the Company's or subsidiaries' share of the results of the associates and jointly controlled entities and dividend distributions from the date of acquisition.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 18 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k. Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities (lanjutan)
k. Investments in associates and jointly controlled entities (continued)
Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi
dan jointly controlled entities disajikan setelah dikurangi dengan amortisasi goodwill. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus, pada umumnya untuk jangka waktu 4 - 20 tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi, dengan mempertimbang-kan faktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaan yang diakuisisi.
Share of results of associates and jointly controlled entities is adjusted for goodwill amortisation. Goodwill is amortised using the straight-line method, generally over 4 - 20 years. Management determines the estimated useful life of goodwill based on its evaluation at the time of the acquisition, considering factors such as existing market share, potential growth and other factors inherent in the acquired companies.
Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai nilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila Perseroan atau anak perusahaan mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin kewajiban perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities yang bersangkutan.
Once an investment's carrying value has been reduced to zero, further losses are taken up if the Company or subsidiaries have committed to provide financial support to, or have guaranteed the obligations of the associates and jointly controlled entities.
Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi
dan jointly controlled entities disajikan setelah dikurangi dengan amortisasi goodwill. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus, pada umumnya untuk jangka waktu 4 - 20 tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi, dengan mempertimbang-kan faktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaan yang diakuisisi.
Share of results of associates and jointly controlled entities is adjusted for the goodwill amortisation. Goodwill is amortised using the straight-line method, generally over 4 - 20 years. Management determines the estimated useful life of goodwill based on its evaluation at the time of the acquisition, considering factors such as existing market share, potential growth and other factors inherent in the acquired companies.
Keuntungan yang belum direalisasi dari
transaksi antara Perseroan atau anak perusahaan dengan perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dieliminasi sampai sebatas kepemilikan Perseroan dalam perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities tersebut; kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali apabila terdapat bukti bahwa dalam transaksi tersebut telah terjadi penurunan atas nilai aset yang ditransfer.
Unrealised gains on transactions between the Company or subsidiaries with its associates and jointly controlled entities are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associates and jointly controlled entities; unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 19 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k. Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities (lanjutan)
k. Investments in associates and jointly controlled entities (continued)
Perubahan yang mempengaruhi persentase
kepemilikan dan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dicatat dalam “Perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities” dalam bagian ekuitas pada neraca konsolidasian.
Changes affecting the percentage of ownership and equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities are shown within “Changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities” within the equity section of the consolidated balance sheets.
Penyisihan dilakukan apabila nilai investasi
telah mengalami penurunan yang permanen. Provision is made for any permanent
decline in the value of investments.
l. Investasi pada efek hutang dan ekuitas l. Investments in debt and equity securities
Investasi pada efek hutang dan ekuitas
diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi yang tepat untuk investasi tersebut pada saat perolehan.
Investment in debt and equity securities is classified into trading, held-to-maturity and available-for-sale. The classification is dependent on the purpose for which the investment was acquired. Management determines the appropriate classification of investments at the time of purchase.
Efek hutang diklasifikasikan sebagai dimiliki
hingga jatuh tempo apabila manajemen bermaksud dan mampu untuk memiliki efek tersebut hingga jatuh tempo. Efek tersebut dicatat sebesar harga perolehannya setelah dikurangi dengan diskonto atau premium yang belum diamortisasi.
Debt securities are classified as held-to- maturity when management has the intention and ability to hold the securities to maturity. Held-to-maturity securities are carried at cost, net of unamortised discount or premium.
Efek hutang dan ekuitas yang dibeli dan
dimiliki untuk dijual dalam waktu dekat diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan dan diakui sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian.
Debt and equity securities that are purchased and held principally for the purpose of being sold in the near future are classified as trading securities and are carried at fair value. Unrealised gains and losses are recognised in the consolidated statements of income.
Efek hutang yang tidak diklasifikasikan sebagai yang dimiliki hingga jatuh tempo maupun yang diperdagangkan dan efek ekuitas yang tidak diklasifikasikan sebagai yang diperdagangkan, diklasifikasikan sebagai efek yang tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi disajikan pada bagian ekuitas.
Debt securities not classified as either held- to-maturity securities or trading securities and equity securities not classified as trading securities, are classified as available-for-sale securities and carried at fair value. Unrealised gains and losses are reported in the equity section.
Investasi pada efek hutang dan ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia, dicatat sebesar harga perolehan dan penyisihan penurunan nilai investasi dilakukan apabila nilai investasi telah mengalami penurunan yang permanen.
Investments in debt and equity securities that do not have readily determinable fair values, are stated at cost and a provision is only made where there has been a permanent decline in the value of the investment.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 20 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
l. Investasi pada efek hutang dan ekuitas (lanjutan)
l. Investments in debt and equity securities (continued)
Harga pokok efek yang dijual ditentukan
dengan metode rata-rata tertimbang. Cost of securities sold is determined by the
weighted average method.
Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakui pada saat diumumkan.
Dividends from investments in equity securities are recognised when declared.
m. Perkebunan plasma m. Plasma plantations
Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap
pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma, dikapitalisasi pada akun perkebunan plasma yang disajikan sebagai bagian dari aset lain-lain. Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau pembiayaan sendiri. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau kewajiban pada neraca konsolidasian.
Costs incurred during the development phase up to the handover of the plasma plantation to plasma farmers are capitalised in the plasma plantation account which is presented as part of other assets. Development of the plasma plantations is financed by plasma plantation investment credits from banks or self-financing. The accumulated develop-ment costs are presented net of investment credit receipts as assets or obligations within the consolidated balance sheets.
Selisih antara akumulasi biaya
pengembangan dengan nilai konversi perkebunan plasma (jumlah yang disepakati antara bank, anak perusahaan dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian pada saat perkebunan plasma diserahkan ke petani plasma.
The difference between accumulated development costs and the conversion value (the amount agreed between banks, subsidiaries and plasma farmers) of plasma plantations is charged to the consolidated statements of income when they are handed over to plasma farmers.
n. Tanaman perkebunan n. Plantations
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan
sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang dialokasikan berdasarkan luas hektar tertanam pada awal tahun. Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Penyusutan tanaman menghasilkan dimulai pada tahun dimana tanaman tersebut menghasilkan, dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis yaitu 20 tahun.
Immature plantations are stated at acquisition cost which includes costs incurred for field preparation, planting, fertilising and maintenance, capitalisation of borrowing costs incurred on loans used to finance the development of immature plantations and an allocation of other indirect costs based on planted hectares at the beginning of the year. When the plantations are mature, the accumulated costs are reclassified to mature plantations. Depreciation of mature plantations commences in the year when the plantations are mature using the straight-line method over the estimated useful life of 20 years.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 21 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
o. Aset tetap dan penyusutan o. Fixed assets and depreciation
Kepemilikan langsung Direct ownership
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aset tetap, kecuali tanah, properti pertambangan dan aset dalam penyelesaian, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation. Fixed assets, except land, mining properties and assets under construction, are depreciated using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan fasilitasnya 3 - 25 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 2 - 20 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 4 - 08 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 2 -10 Furniture and office equipment Alat berat yang disewakan 5 Heavy equipment for lease Peralatan kantor yang disewakan 2 - 5 Office equipment for lease Alat-alat pengangkutan yang disewakan 4 - 5 Transportation equipment for lease Jalan tol kerjasama operasi 26 - 29 Joint operation toll road Tanah tidak disusutkan. Land is not depreciated.
Properti pertambangan disusutkan dengan menggunakan metode unit produksi.
Mining properties are depreciated using the unit of production method.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai “Aset dalam penyelesaian - bangunan dan mesin”. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap untuk digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings, plants and the installation of machinery are capitalised as “Assets under construction - buildings and machinery”. These costs are reclassified to the fixed assets accounts when the construction or installation is completed. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, baik yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai suatu proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat (“qualifying asset”), dikapitalisasi hingga saat proses pembangunannya selesai. Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan qualifying asset, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi dengan pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut.
Interest and other borrowing costs, either directly or indirectly used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is completed. For borrowings that are specific to the acquisition of a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned from the temporary investment of such borrowings.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 22 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
o. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) o. Fixed assets and depreciation (continued)
Kepemilikan langsung (lanjutan) Direct ownership (continued)
Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan qualifying asset, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi tertentu terhadap pengeluaran untuk qualifying asset tersebut. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang dari biaya pinjaman terhadap seluruh saldo pinjaman terkait dalam periode tertentu, dengan mengecualikan jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk membiayai qualifying assets lainnya.
For borrowings that are not specific to the acquisition of a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing other qualifying assets.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai komponen yang diganti tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of income during the period in which they are incurred.
Nilai residu dan umur manfaat aset direview dan disesuaikan, setiap tanggal neraca jika diperlukan.
The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognised in the consolidated statements of income.
Aset tetap sewa pembiayaan Fixed assets under finance leases
Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset tetap sewaan atau nilai kini pembayaran sewa minimum.
The Group leases certain fixed assets. Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership, are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the commencement of the lease at the lower of the fair value of the leased fixed assets and the present value of the minimum lease payments.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 23 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
o. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) o. Fixed assets and depreciation (continued)
Aset tetap sewa pembiayaan (lanjutan) Fixed assets under finance leases (continued)
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara porsi pelunasan kewajiban dan beban keuangan. Jumlah kewajiban sewa, setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai kewajiban jangka panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari 12 bulan disajikan sebagai kewajiban jangka pendek. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian selama masa sewa yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo kewajiban. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat asset dan masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liability portion and a finance charge. The corresponding rental obligations, net of finance charges are included in other long-term liabilities, except for those with maturities of less than 12 months are included in current liabilities. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statements of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets or the lease term.
p. Properti investasi p. Investment property
Properti investasi merupakan tanah atau
bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi.
Investment property represents land or buildings held for operating lease or for capital appreciation, rather than for use or sale in the ordinary course of business.
Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar,
yang mencerminkan nilai pasar yang ditentukan setiap tahun oleh penilai independen. Perubahan nilai wajar properti investasi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Investment property is stated at fair value, which represents open market value determined annually by independent valuers. Change in the fair value of investment property is recorded in the consolidated statements of income.
q. Penurunan nilai aset q. Impairment of assets
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual bersih dan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Fixed assets and other non-current assets, including intangible assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 24 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
r. Instrumen derivatif r. Derivative instruments
Instrumen derivatif diakui pertama-tama di neraca konsolidasian sebesar nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan dan kemudian secara periodik diukur kembali pada nilai wajarnya.
Derivative instruments are initially recognised in the consolidated balance sheet at fair value on the date the contracts are entered into and are subsequently remeasured at their fair values.
Metode pengakuan keuntungan atau kerugian atas instrumen derivatif tergantung pada apakah derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari risiko yang dilindung nilai.
The method of recognising the resulting gains or losses is dependent on whether the derivative is designated as a hedging instrument for accounting purposes at the outset and the nature of the risk being hedged.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recorded in the consolidated statements of income.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi dan bagian yang efektif, diakui di ekuitas. Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif pada bagian ekuitas, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges for accounting purposes and that are effective, are recognised in equity. When a hedging instrument expires, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss in the equity section is recognised in the consolidated statements of income.
Nilai wajar instrumen derivatif diklasifikasikan sebagai aset atau kewajiban tidak lancar jika jatuh tempo instrumen derivatif lebih dari 12 bulan.
The fair value of derivative instruments is classified as a non-current asset or liability if the remaining maturities of the derivative instruments are greater than 12 months.
s. Kewajiban diestimasi s. Provisions
Kewajiban diestimasi diakui apabila Grup
mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal.
Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 25 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
t. Hutang obligasi t. Bonds
Hutang obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan hutang obligasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi dan diamortisasi selama jangka waktu hutang obligasi tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Bonds issued are presented at nominal value net of the unamortised discount. Costs incurred in connection with bond issuance are recognised as a discount and offset directly from the proceeds derived from such offerings and amortised over the period of the bonds using the effective interest rate method.
u. Imbalan kerja u. Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja
lainnya Pension benefits and other post-
employment benefits
Grup memiliki program pensiun iuran pasti dan imbalan pasti.
The Group has defined contribution and defined benefit pension plans.
Program pensiun iuran pasti adalah program
pensiun dimana Grup akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun).
Defined contribution plans are pension plans under which the Group companies pay fixed contributions into a separate entity (pension fund).
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada faktor-faktor, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on factors such as age, years of service and compensation.
Kewajiban imbalan pensiun tersebut
merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal neraca dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.
The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the yield at the balance sheet date of long-term government bonds denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 26 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
u. Imbalan kerja (lanjutan) u. Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post- employment benefits (continued)
Grup diharuskan menyediakan imbalan
pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan kewajiban imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar dari program pensiun yang ada, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.
Group companies are required to provide a minimum pension benefit as stipulated in the Law No.13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher than those based on the existing pension plan, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are charged or credited to consolidated statements of income over the employees’ expected average remaining service lives.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi konsolidasian, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.
Past service costs are recognised immediately in the consolidated statements of income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over that period.
Perseroan dan beberapa anak perusahaan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company and certain subsidiaries also provide other post-employment benefits, service pay and separation pay. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 27 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
u. Imbalan kerja (lanjutan) u. Employee benefits (continued)
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits
Imbalan kerja jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.
v. Saham v. Shares
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity.
Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham atau opsi baru disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, sebesar jumlah yang diterima bersih setelah dikurangi pajak.
Incremental costs directly attributable to the issue of new shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
w. Pengakuan pendapatan dan beban w. Revenue and expense recognition
Pendapatan bersih adalah pendapatan Grup
yang diperoleh dari penjualan produk dan jasa, termasuk jasa keuangan, setelah dikurangi diskon, retur, insentif penjualan, pajak penjualan barang mewah, pajak pertambahan nilai dan pajak ekspor.
Net revenue represents revenue earned from the sale of the Groups’ products and services including financial services, net of discounts, returns, sales incentives, luxury sales tax, value added tax and export tax.
Pendapatan dari penjualan barang diakui
pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.
Revenue from the sale of goods is recognised when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to customers.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa
diberikan dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan andal.
Revenue from the rendering of services is recognised when services are performed, provided that the amount can be measured reliably.
Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan
sewa pembiayaan diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.
Revenue from consumer financing and finance leases is recognised over the term of the respective contracts using the effective interest method.
Beban diakui pada saat terjadinya, dengan
menggunakan dasar akrual. Expenses are recognised as incurred on an
accruals basis.
x. Perpajakan x. Taxation
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan liability method, untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban dengan nilai tercatatnya untuk masing-masing perusahaan.
Deferred income tax is provided using the liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for each entity separately.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 28 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
x. Perpajakan (lanjutan) x. Taxation (continued)
Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred tax asset is realised or the deferred tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar
kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui
pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.
y. Laba per saham y. Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007,
tidak ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.
As at 31 December 2008 and 2007, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares. Therefore diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.
z. Dividen z. Dividends
Pembagian dividen final diakui sebagai kewajiban ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai kewajiban ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris serta sudah diumumkan kepada publik.
Final dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved in the Company’s General Meeting of the Shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved by a Board of Directors’ resolution, approval has been obtained from the Board of Commissioners and a public announcement has been made.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 29 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
aa. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
aa. Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak-
pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Kebijakan Grup atas transaksi seperti tersebut di atas adalah menggunakan prinsip arm’s length.
Group companies enter into transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”. It is the policy of the Group that such transactions be entered into on an arm’s length basis.
Seluruh transaksi dan saldo yang material
dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
ab. Pelaporan segmen ab. Segment reporting
Pelaporan segmen disajikan berdasarkan
segmen usaha yang teridentifikasi. Segmen usaha merupakan komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk dan jasa dan kelompok tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segment information is presented based upon identifiable business segments. A business segment is a distinguishable component that engages in providing products and services subject to risks and returns which are different from those of other business segments.
3. PENGGABUNGAN USAHA 3. BUSINESS COMBINATIONS
Selama tahun 2008, Grup mengakuisisi beberapa anak perusahaan baru. Akuisisi yang signifikan adalah sebagai berikut:
In 2008, the Group acquired new subsidiaries. Significant acquisitions were as follows:
− Pada bulan Januari 2008, PT United Tractors
Tbk (“UT”), anak perusahaan, membeli saham dan mandatory convertible bonds PT Tuah Turangga Agung (“TTA”) sebesar USD 116 juta, setara dengan Rp 1,1 triliun. Setelah memperhitungkan mandatory convertible bonds, kepemilikan efektif UT atas TTA adalah 70%. Pada bulan Oktober 2008, UT membeli seluruh sisa dari saham dan mandatory convertible bonds di TTA, sebesar USD 48,8 juta, setara dengan Rp 458 miliar. Transaksi ini menghasilkan goodwill negatif sebesar Rp 32 miliar. Goodwill negatif tersebut dialokasi ke properti pertambangan. Sampai dengan Oktober 2008, semua mandatory convertible bonds sudah dikonversi menjadi saham.
− In January 2008, PT United Tractors Tbk (“UT”), a subsidiary, acquired shares and mandatory convertible bonds of PT Tuah Turangga Agung (“TTA”) for USD 116 million, equivalent to Rp 1.1 trillion. Taking into account the mandatory convertible bonds, UT’s effective ownership was 70%. In October 2008, UT acquired all remaining shares and mandatory convertible bonds in TTA, for USD 48.8 million, equivalent to Rp 458 billion. This transaction resulted in negative goodwill of Rp 32 billion. The negative goodwill has been allocated to mining properties. By October 2008, all mandatory convertible bonds had been converted into shares.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 30 - Page
3. PENGGABUNGAN USAHA (lanjutan) 3. BUSINESS COMBINATIONS (continued)
− Pada bulan Agustus 2008, PT Astra Graphia Tbk (“AG”) dan PT Intertel Nusaperdana (“INP”), keduanya anak perusahaan Perseroan, membeli 51% kepemilikan saham di PT Astra Graphia Information Technology (“AGIT”) (dahulu PT SCS Astragraphia Technologies) sebesar Rp 90 miliar. Transaksi ini meningkatkan kepemilikan AG and INP pada AGIT menjadi 100%.
− In August 2008, PT Astra Graphia Tbk (“AG”) and PT Intertel Nusaperdana (“INP”), both subsidiaries of the Company, purchased a 51% interest in PT Astra Graphia Information Technology (“AGIT”) (formerly PT SCS Astragraphia Technologies) for Rp 90 billion. The transaction increased AG and INP’s interest in AGIT to 100%.
− Pada bulan Desember 2008, PT Astratel
Nusantara (“AN”), anak perusahaan, membeli 28,62% kepemilikan saham di PT Marga Mandalasakti (“MMS”) sebesar Rp 288 miliar. Transaksi ini meningkatkan kepemilikan AN pada MMS menjadi 62,62%.
− In December 2008, PT Astratel Nusantara (“AN”), a subsidiary, acquired a 28.62% interest in PT Marga Mandalasakti (“MMS”) for Rp 288 billion. The transaction increased AN’s effective interest in MMS to 62.62%.
Nilai wajar dari aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang berasal dari akuisisi anak perusahaan adalah sebagai berikut:
The fair values of identifiable assets and liabilities arising from the acquisition of the new subsidiaries are as follows:
Kas dan setara kas 77 Cash and cash equivalent Aset lain-lain lancar 129 Other current assets Aset tetap 3,189 Fixed assets Aset lain-lain tidak lancar 67 Other non-current assets Kewajiban lancar (181) Current liabilities Kewajiban tidak lancar (965) Non-current liabilities Hak minoritas (144) Minority interest
Nilai wajar dari aset bersih yang 2,172 Fair value of net assets required diperoleh Goodwill 77 Goodwill Jumlah harga perolehan 2,249 Total purchase consideration
Dikurangi: Less: Transfer dari perusahaan asosiasi 346 Transfer from associates Kas dan setara kas pada anak 77 Cash and cash equivalents in perusahaan yang diakuisisi subsidiaries acquired Arus kas keluar akibat akuisisi 1,826 Cash outflow from acquisitions 4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2008 2007 Kas 88 168 Cash on hand Bank 4,300 2,309 Cash in bank Deposito berjangka dan call deposits 4,477 3,413 Time and call deposits Sertifikat Bank Indonesia 12 432 Bank Indonesia Certificates 8,877 6,322 Kas dan deposito berjangka yang (92) (57) Restricted cash and dibatasi penggunaannya time deposits 8,785 6,265
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 31 - Page
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
a. Bank/Cash in bank
2008 2007 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party PT Bank Permata Tbk (lihat Catatan/refer to Note 31e) 1,042 553
Pihak ketiga/Third parties: Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk 202 239 PT Bank Mega Tbk 187 4 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 161 38 PT Bank DBS Indonesia 114 141 PT Bank CIMB Niaga Tbk 104 54 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 90 134 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 72 142 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 57 29 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/ 198 117 Others (below Rp 50 billion each) 1,185 898 Pihak ketiga/Third parties: Mata uang asing/Foreign currencies: Standard Chartered Bank 996 309 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 127 22 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 113 2 PT ANZ Panin Bank 112 1 PT Bank DBS Indonesia 111 1 Citibank N.A. 102 307 PT Bank Central Asia Tbk 92 53 PT Bank UOB Indonesia 89 - PT Bank Rabobank International Indonesia 87 70 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 85 3 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/ 159 90 Others (below Rp 50 billion each) 2,073 858 Jumlah pihak ketiga/Total third parties 3,258 1,756 Jumlah bank/Total cash in bank 4,300 2,309
b. Deposito berjangka dan call deposits/Time and call deposits 2008 2007
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party PT Bank Permata Tbk (lihat Catatan/refer to Note 31e) 974 368
Pihak ketiga/Third parties: Rupiah: PT Bank Danamon Indonesia Tbk 409 461 PT ANZ Panin Bank 346 5 PT Bank CIMB Niaga Tbk 218 395 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 211 184 PT Bank Mega Tbk 187 354 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 125 22 PT Bank DBS Indonesia 115 247 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 109 174 PT Bank Tabungan Negara (Persero) 76 193 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional 73 5 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 72 9 PT Bank Commonwealth 25 74 PT Bank UOB Indonesia 24 252 PT Bank Bukopin Tbk 14 71 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/ 194 203 Others (below Rp 50 billion each) 2,198 2,649
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 32 - Page
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
b. Deposito berjangka dan call deposits (lanjutan)/Time and call deposits (continued)
2008 2007
Pihak ketiga/Third parties: Mata uang asing/Foreign currencies: PT Bank Mega Tbk 291 19 PT ANZ Panin Bank 199 25 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 139 27 PT Bank CIMB Niaga Tbk 124 76 PT Bank China Trust Indonesia 111 - PT Bank Internasional Indonesia Tbk 94 - PT Bank OCBC NISP Tbk 60 53 Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd. 55 - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 55 - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/ 177 196 Others (below Rp 50 billion each) 1,305 396 Jumlah pihak ketiga/Total third parties 3,503 3,045
Jumlah deposito berjangka dan call deposits/Total time and call deposits 4,477 3,413 c. Kas dan deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya c. Restricted cash and time deposits
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya terutama digunakan untuk penerbitan jaminan bank, letters of credit dan jaminan untuk pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 13).
Restricted cash and time deposits mainly represent balances pledged as security for bank guarantees, letters of credit and security for short-term loans (refer to Note 13).
d. Informasi lainnya d. Other information
Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas serta kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya adalah sebagai berikut:
Other information relating to cash and cash equivalents and restricted cash and time deposits are as follows:
• Suku bunga tahunan atas deposito
berjangka dan call deposits serta Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”) adalah:
• Time and call deposits, including Bank Indonesia Certificates (“SBI”), attracted interest at the following annual rates:
2008 2007
Rupiah 2.25% - 15.25% 2.75% - 18.00% Rupiah Mata uang asing 0.01% - 7.60% 0.25% - 6.24% Foreign currencies
• Pada tanggal 31 Desember 2008, kas dan setara kas Grup dalam penyimpanan dan dalam perjalanan diasuransikan terhadap risiko kehilangan dengan nilai pertanggungan yang setara dengan Rp 369 miliar yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
• As at 31 December 2008, cash and cash equivalents of the Group at premises and in transit are covered by insurance against loss equivalent to Rp 369 billion, which management believes is adequate to cover losses which may arise.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 33 - Page
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) d. Informasi lainnya (lanjutan) d. Other information (continued)
• Rincian saldo dalam mata uang asing (dalam satuan penuh) adalah sebagai berikut:
• Details of balances in foreign currencies (in full amount) are as follows:
2008 2007 Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Original currency Rp equivalent Original currency Rp equivalent
USD 352,281,369 3,858 131,232,563 1,236 JPY 793,932,512 96 929,022,308 77 EUR 1,066,947 17 771,352 11 Lain-lain/Others * 741,996 8 589,977 6
Jumlah/Total 3,979 1,330
*) Kas dan setara kas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
*) Cash and cash equivalents denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rates prevailing at the balance sheet dates.
• Saldo dalam mata uang asing tersebut di atas termasuk kas dalam mata uang asing sejumlah Rp 2 miliar (2007: Rp 2 miliar).
• The balances in foreign currencies above include cash on hand in foreign currencies amounting to Rp 2 billion (2007: Rp 2 billion).
5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES
2008 2007
Pihak yang mempunyai hubungan Related parties istimewa (lihat Catatan 31f): (refer to Note 31f): Rupiah 326 306 Rupiah Mata uang asing 12 1 Foreign currencies 338 307 Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 2,752 2,663 Rupiah Mata uang asing 3,191 2,998 Foreign currencies 5,943 5,661 Penyisihan piutang ragu-ragu (114) (250) Provision for doubtful receivables 5,829 5,411
6,167 5,718
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The ageing of trade receivables is as follows: 2008 2007
Lancar 4,432 3,645 Current Lewat jatuh tempo: Overdue: 01 - 30 hari 1,156 1,469 01 - 30 days 31 - 60 hari 218 370 31 - 60 days 61 - 90 hari 96 105 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 379 379 Over 90 days 6,281 5,968 Penyisihan piutang ragu-ragu (114) (250) Provision for doubtful receivables
6,167 5,718
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 34 - Page
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The movement of the provision for doubtful receivables is as follows:
2008 2007
Pada awal tahun 250 524 At beginning of year Penambahan/(penurunan) penyisihan 65 (89) Increase/(decrease) in provision Penghapusan (201) (185) Written-off Pada akhir tahun 114 250 At end of year
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover possible loss on non-collectible receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2008, piutang usaha sejumlah Rp 99 miliar (2007: Rp 52 miliar) telah dijaminkan untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan 13 dan 18f).
As at 31 December 2008, trade receivables amounting to Rp 99 billion (2007: Rp 52 billion) have been used as collateral for certain loans (refer to Notes 13 and 18f).
Rincian piutang usaha dalam mata uang asing (dalam satuan penuh) adalah sebagai berikut:
Details of trade receivables in foreign currencies (in full amount) are as follows:
2008 2007 Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Original currency Rp equivalent Original currency Rp equivalent USD 284,694,029 3,117 310,877,949 2,928 JPY 444,120,506 54 758,135,708 63 EUR 459,474 7 378,448 5 Lain-lain/Others * 2,230,108 25 315,410 3
Jumlah/Total 3,203 2,999
* Piutang usaha dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
* Trade receivables denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rates prevailing at the balance sheet dates.
6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES
2008 2007
Agunan yang diambil alih - bersih 63 198 Repossessed collateral - net Piutang karyawan 220 216 Loans to officers and employees Aset derivatif 794 77 Derivative assets Lain-lain 341 323 Others 1,418 814 Penyisihan piutang ragu-ragu (21) (23) Provision for doubtful receivables 1,397 791 Bagian lancar (307) (300) Current portion Bagian tidak lancar 1,090 491 Non-current portion
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover possible loss on non-collectible receivables.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 35 - Page
6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (continued)
Bagian tidak lancar terdiri dari: Non-current portion consists of:
2008 2007 Pihak yang mempunyai hubungan 342 393 Related parties istimewa (lihat Catatan 31g) (refer to Note 31g) Pihak ketiga 748 98 Third parties 1,090 491
a. Piutang karyawan a. Loans to officers and employees
Perseroan dan anak perusahaan tertentu memberikan pinjaman kepada karyawannya untuk membeli kendaraan bermotor, yang pada umumnya tidak dikenakan bunga. Pinjaman ini dilunasi secara angsuran melalui pemotongan gaji bulanan.
The Company and certain subsidiaries provide vehicle loans to their officers and employees, which are generally non-interest bearing. These loans are repaid in instalments through deductions from monthly salaries.
b. Aset dan kewajiban derivatif b. Derivative assets and liabilities 2008
Jumlah nosional/Notional amount
Aset derivatif/
Derivative assets
Kewajiban derivatif *)/ Derivative liabilities *)
Instrumen Instruments Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges: Swap tingkat bunga IDR 434,439,080,483 9 - Interest rate swaps USD 148,424,329 - 64
Tidak dikategorikan sebagai Not designated as hedges: lindung nilai: Swap tingkat bunga IDR 272,550,000,000 4 - Interest rate swaps Kontrak berjangka valuta JPY 1,615,570,000 15 4 Forward foreign exchange asing contract Cross currency swaps USD 353,287,500 686 32 Cross currency swaps JPY 2,070,000,000 80 - 794 100 Bagian lancar (72) (5) Current portion Bagian tidak lancar 722 95 Non-current portion
2007
Jumlah nosional/Notional amount
Aset derivatif/
Derivative assets
Kewajiban derivatif *)/ Derivative liabilities *)
Instrumen Instruments Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges: Swap tingkat bunga IDR 490,465,135,275 - 2 Interest rate swaps
Tidak dikategorikan sebagai Not designated as hedges: lindung nilai: Swap tingkat bunga IDR 545,100,000,000 - 6 Interest rate swaps USD 79,112,411 - 3 Kontrak berjangka valuta USD 30,300,000 7 6 Forward foreign exchange asing JPY 1,590,258,100 2 1 contract Cross currency swaps USD 322,826,389 68 24 Cross currency swaps JPY 1,150,000,000 - 1 77 43 Bagian lancar (17) (25) Current portion Bagian tidak lancar 60 18 Non-current portion
*) Kewajiban derivatif disajikan sebagai kewajiban lain-lain (lihat Catatan 15).
*) Derivative liabilities are presented under other liabilities (refer to Note 15).
Keuntungan nilai wajar bersih yang telah diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah sejumlah Rp 569 miliar (2007: Rp 162 miliar).
Net fair value gains that have been recognised in the consolidated statement of income are amounting to Rp 569 billion (2007: Rp 162 billion).
Pada tanggal 31 Desember 2008, tingkat bunga tetap sehubungan dengan swap tingkat bunga berkisar dari 2,57% sampai 19,81%.
As at 31 December 2008, the fixed interest rates relating to interest rate swaps vary from 2.57% to 19.81%.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 36 - Page
6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (continued)
b. Aset dan kewajiban derivatif (lanjutan) b. Derivative assets and liabilities (continued)
Informasi lain mengenai aset dan kewajiban derivatif pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Other information relating to the derivative assets and liabilities as at 31 December 2008 is as follows:
Pihak dalam kontrak/Counterparties Jadwal penyelesaian/Settlement schedule PT Bank Central Asia Tbk Januari/January 2009 The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ Ltd Januari/January 2009 – Juni/June 2011 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Januari/January 2009 – September 2012 PT ANZ Panin Bank Januari/January 2009 – Oktober/October 2011 PT Bank Commonwealth Maret/March 2009 PT Bank DBS Indonesia Maret/March 2009 – Desember/December 2010 PT Bank Danamon Indonesia Tbk April 2009 – November 2011 The Royal Bank of Scotland Juli/July 2009 – Oktober/October 2011 Standard Chartered Bank Desember/December 2009 – November 2012 PT Bank BNP Paribas Indonesia September 2010 Citibank NA September 2010 – Juni/June 2011 JPMorgan Chase Bank N.A. Februari/February 2011 PT Bank OCBC NISP Tbk Juni/June 2011 United Overseas Bank Ltd September 2012
7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES
2008 2007
Barang jadi termasuk unit CBU 6,477 3,156 Finished goods including CBU units Barang dalam penyelesaian 250 118 Work-in-progress Bahan baku dan unit CKD 574 312 Raw materials and CKD units Suku cadang 292 195 Spare parts Barang dalam perjalanan 363 374 Goods in transit Lain-lain 829 475 Others 8,785 4,630 Penyisihan persediaan usang (119) (48) Provision for obsolete dan tidak lancar and slow moving inventory 8,666 4,582
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk menutup kerugian karena penurunan nilai persediaan.
Management believes that the provision for obsolete and slow moving inventory is adequate to cover loss due to the decline in the value of inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2008, persediaan sejumlah Rp 121 miliar (2007: Rp 56 miliar) dijaminkan untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan 13 dan 18f).
As at 31 December 2008, inventories amounting to Rp 121 billion (2007: Rp 56 billion) have been used as collateral for certain loans (refer to Notes 13 and 18f).
Pada tanggal 31 Desember 2008, persediaan Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 5,3 triliun yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
As at 31 December 2008, the inventories of the Group were covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 5.3 trillion which management believes is adequate to cover losses which may arise.
Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:
The movement in the provision for obsolete and slow moving inventory is as follows:
2008 2007
Pada awal tahun 48 50 At beginning of year Penambahan penyisihan 76 5 Increase in provision Anak perusahaan yang dilepas (5) - Disposed subsidiary Penghapusan - (7) Written-off Pada akhir tahun 119 48 At end of year
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 37 - Page
8. PERPAJAKAN 8. TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes
2008 2007 Perseroan The Company Pajak Penghasilan Badan - 133 Corporate Income Tax Pajak Pertambahan Nilai 107 61 Value Added Tax Pajak Penjualan Barang Mewah 78 46 Luxury Sales Tax 185 240 Anak perusahaan Subsidiaries Pajak Penghasilan Badan 460 1,007 Corporate Income Tax Pajak Pertambahan Nilai 462 120 Value Added Tax
922 1,127 1,107 1,367
b. Hutang pajak b. Taxes payable 2008 2007
Perseroan The Company Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 101 78 Article 21 Pasal 23 23 26 Article 23 Pasal 26 1 1 Article 26 Pasal 25/29 204 179 Article 25/29 329 284
Anak perusahaan Subsidiaries Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 143 113 Article 21 Pasal 22 1 1 Article 22 Pasal 23 46 28 Article 23 Pasal 25/29 1,217 979 Article 25/29 Pasal 26 4 4 Article 26 Pajak Pertambahan Nilai 56 143 Value Added Tax Pajak Penjualan Barang Mewah 3 25 Luxury Sales Tax 1,470 1,293 1,799 1,577
c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expenses
2008 2007
Perseroan The Company Kini Current Non Final (647) (489) Non Final Final (24) (8) Final Tangguhan 77 35 Deferred (594) (462) Anak perusahaan Subsidiaries Kini Current Non Final (3,316) (2,117) Non Final Final (112) (80) Final Tangguhan (43) (4) Deferred (3,471) (2,201) Konsolidasian Consolidated Kini Current Non Final (3,963) (2,606) Non Final Final (136) (88) Final Tangguhan 34 31 Deferred (4,065) (2,663)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 38 - Page
8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued)
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expenses (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perhitungan teoritis laba sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expenses and the theoretical tax amount on profit before income tax is as follows:
2008 2007 Laba konsolidasian sebelum 15,363 10,633 Consolidated profit before pajak penghasilan income tax Eliminasi konsolidasi 5,894 4,168 Consolidation eliminations
Laba konsolidasian sebelum pajak 21,257 14,801 Consolidated profit before penghasilan dan eliminasi income tax and eliminations Dikurangi: Less: Laba sebelum pajak (11,472) (7,820) Profit before income tax penghasilan anak perusahaan of subsidiaries
Laba sebelum pajak 9,785 6,981 Profit before income tax penghasilan Perseroan of the Company Pajak dihitung pada tarif (2,439) (2,090) Tax calculated at applicable tax pajak yang berlaku rates Penghasilan bukan obyek pajak 2,008 1,689 Income not subject to tax Penyesuaian akibat perubahan (108) - Adjustment due to changes in tarif pajak (lihat Catatan 8g) tax rates (refer to Note 8g) Beban yang tidak dapat dikurangkan (55) (61) Non-deductible expenses Beban pajak penghasilan (594) (462) Income tax expenses Perseroan of the Company Beban pajak penghasilan (3,471) (2,201) Income tax expenses anak perusahaan of subsidiaries
Beban pajak penghasilan (4,065) (2,663) Consolidated income tax konsolidasian expenses
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak
Perseroan dengan penghasilan kena pajak Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between profit before income tax of the Company and the Company’s taxable income for the years ended 31 December 2008 and 2007 is as follows:
2008 2007 Laba sebelum pajak 9,785 6,981 Profit before income tax penghasilan Perseroan of the Company
Penyesuaian pajak: Fiscal adjustments: Insentif dealer 42 43 Dealer incentives Iklan dan promosi 86 73 Advertising and promotion Beban kesejahteraan karyawan 71 61 Employee welfare expenses Bagian atas laba bersih anak (8,033) (5,631) Share of results of subsidiaries, perusahaan, perusahaan asosiasi associates and jointly dan jointly controlled entities, setelah controlled entities, net of dikurangi amortisasi goodwill goodwill amortisation Penghasilan kena pajak final (127) (39) Income subject to final tax Lain-lain 762 141 Others
(7,199) (5,352)
Penghasilan kena pajak Perseroan 2,586 1,629 Taxable income of the Company
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 39 - Page
8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued)
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expenses (continued) 2008 2007
Beban pajak penghasilan kini Current income tax expenses Perseroan - non final 647 489 of the Company - non final Pembayaran pajak dimuka (443) (310) Prepayment of income taxes Perseroan of the Company Hutang pajak penghasilan - 204 179 Income tax payable - Perseroan the Company Beban pajak penghasilan kini 3,316 2,117 Current income tax expenses anak perusahaan - non final of subsidiaries - non final Pembayaran pajak dimuka (2,099) (1,138) Prepayment of income taxes anak perusahaan of subsidiaries Hutang pajak penghasilan - 1,217 979 Income tax payable - anak perusahaan subsidiaries
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,
jumlah penghasilan kena pajak tahun 2008 didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perseroan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajak penghasilan badan final.
In these consolidated financial statements, the amount of 2008 taxable income is based on preliminary calculations, as the Company has not yet been required to submit its final corporate income tax returns.
d. Aset dan kewajiban pajak tangguhan d. Deferred tax assets and liabilities
2008 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian/ Pada awal Credited/(charged) Pada akhir tahun/At to consolidated tahun/ beginning statements Reklasifikasi/ Lain-lain/ At end of year of income a) Reclassification Others b) of year Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Perseroan: the Company: Penyisihan piutang ragu-ragu 6 (2) - - 4 Provision for doubtful receivables Penyisihan persediaan 2 - - - 2 Provision for obsolete and usang dan tidak lancar slow moving inventory Investasi 4 (2) - - 2 Investments Perbedaan antara nilai buku (6) 2 - - (4) Difference between accounting bersih aset tetap akuntansi and tax fixed assets’ net dan fiskal book value Beban tangguhan (1) - - - (1) Deferred charges Beban yang masih harus dibayar 134 106 - - 240 Accrued expenses Keuntungan ditangguhkan 28 (23) - - 5 Deferred gain Kewajiban imbalan kerja 48 (4) - - 44 Employee benefits obligation
Aset pajak tangguhan 215 77 - - 292 Deferred tax assets of Perseroan, bersih the Company, net Aset pajak tangguhan 646 (94) (35) (5) 512 Deferred tax assets of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net 861 (17) (35) (5) 804
Kewajiban pajak tangguhan (254) 51 35 (678) (846) Deferred tax liabilities of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net
a) Termasuk penyesuaian akibat perubahan tarif pajak (lihat Catatan 8g).
a) Including adjustment due to changes in tax rates (refer to Note 8g).
b) Lain-lain terutama disebabkan oleh konsolidasi PT Tuah Turangga Agung, PT Astra Graphia Information Technology dan PT Marga Mandalasakti (lihat Catatan 3).
b) Others mainly arise from consolidation of PT Tuah Turangga Agung, PT Astra Graphia Information Technology and PT Marga Mandalasakti (refer to Note 3).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 40 - Page
8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued)
d. Aset dan kewajiban pajak tangguhan
(lanjutan) d. Deferred tax assets and liabilities
(continued) 2007 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian/ Pada awal Credited/(charged) Pada akhir tahun/At to consolidated tahun/ beginning statements Reklasifikasi/ Lain-lain/ At end of year of income Reclassification Others of year Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Perseroan: the Company: Penyisihan piutang ragu-ragu 7 (1) - - 6 Provision for doubtful receivables Penyisihan persediaan 3 (1) - - 2 Provision for obsolete and usang dan tidak lancar slow moving inventory Investasi 4 - - - 4 Investments Perbedaan antara nilai buku (6) - - - (6) Difference between accounting bersih aset tetap akuntansi and tax fixed assets’ net dan fiskal book value Beban tangguhan 2 (3) - - (1) Deferred charges Beban yang masih harus dibayar 75 59 - - 134 Accrued expenses Keuntungan ditangguhkan 49 (21) - - 28 Deferred gain Kewajiban imbalan kerja 46 2 - - 48 Employee benefits obligation
Aset pajak tangguhan 180 35 - - 215 Deferred tax assets of Perseroan, bersih the Company, net
Aset pajak tangguhan 616 37 - (7) 646 Deferred tax assets of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net 796 72 - (7) 861
Kewajiban pajak tangguhan (214) (41) - 1 (254) Deferred tax liabilities of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net
e. Administrasi e. Administration
Undang-undang Perpajakan yang berlaku di
Indonesia mengatur bahwa Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Berdasarkan UU yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
The taxation laws of Indonesia require that the Group submits tax returns on the basis of self assessment. Under prevailing regulations, the Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within a certain period. For fiscal years 2007 and before, this period is within ten years of the time the tax become due, but no later than 2013, while for fiscal years 2008 and onwards the period is within five years of the time the tax becomes due.
f. Surat ketetapan pajak f. Tax assessments
Pada bulan Juni 2008, Perseroan menerima
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) untuk pajak penghasilan badan tahun 2006 sejumlah Rp 117 miliar dari Rp 132 miliar yang diklaim oleh Perseroan. Perseroan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk pajak-pajak lainnya sejumlah Rp 24 miliar. Perseroan menyetujui ketetapan tersebut. Pengembalian kelebihan pajak bersih telah diterima pada bulan Juli 2008.
In June 2008, the Company received a tax assessment letter for 2006 corporate income tax confirming an overpayment of corporate income tax of Rp 117 billion out of Rp 132 billion that was claimed by the Company. The Company also received various tax assessment letters confirming underpayment of other taxes amounting to Rp 24 billion. The Company accepted the above assessments. The net refund was received in July 2008.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 41 - Page
8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued)
f. Surat ketetapan pajak (lanjutan) f. Tax assessments (continued)
Beberapa anak perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) untuk beberapa tahun pajak dan mengajukan keberatan atas SKP tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, keberatan tersebut masih dalam proses.
Certain subsidiaries have received tax assessment letters in respect of certain open fiscal years and lodged objections to these assessments. As at the date of these consolidated financial statements, the objections are still in process.
g. Perubahan tarif pajak g. Tax rates changes Pada bulan September 2008, Undang-
undang Pajak Penghasilan yang baru diberlakukan. Undang-undang ini berlaku efektif tanggal 1 Januari 2009 yang menetapkan tarif tunggal untuk pajak penghasilan perusahaan yaitu sebesar 28% dan akan turun menjadi 25% mulai tahun 2010.
In September 2008, a new income tax law was enacted. The law was effective 1 January 2009 and will provide a 28% flat rate of corporate income tax. The rate will be further reduced to 25% in 2010 onwards.
Pada bulan Desember 2007, Pemerintah
mengeluarkan aturan penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008 untuk Perseroan Terbuka, apabila syarat-syarat tertentu mengenai komposisi pemegang saham terpenuhi. Perseroan dan PT United Tractors Tbk, anak perusahaan, telah memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut dan karenanya telah mengaplikasikan penurunan tarif pajak dalam penghitungan pajak penghasilan kini tahun 2008.
In December 2007, the Government issued a regulation relating to a further tax rate reduction of 5% from the applicable tax rates for public listed entities effective 1 January 2008, if they comply with certain requirements relating to shareholding composition. The Company and PT United Tractors Tbk, a subsidiary, have complied with these requirements and therefore have applied the reduced tax rate in determining their 2008 current income tax expense.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan per 31
Desember 2008 telah dihitung dengan menggunakan tarif-tarif tersebut.
Deferred tax assets and liabilities as at 31 December 2008 have been calculated using these enacted tax rates.
9. PIUTANG PEMBIAYAAN 9. FINANCING RECEIVABLES
2008 2007
Piutang pembiayaan konsumen, bersih 15,769 15,632 Consumer financing receivables, net Investasi bersih dalam sewa 3,499 1,654 Net investment in finance leases, net pembiayaan, bersih 19,268 17,286 Penyisihan piutang ragu-ragu (1,168) (934) Provision for doubtful receivables 18,100 16,352
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 42 - Page
9. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 9. FINANCING RECEIVABLES (continued)
a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih a. Consumer financing receivables, net
Rincian piutang pembiayaan konsumen, bersih adalah sebagai berikut:
Details of consumer financing receivables, net are as follows:
2008 2007
Piutang pembiayaan konsumen, kotor 36,521 30,333 Consumer financing receivables, gross Bagian pinjaman yang dibiayai (12,940) (8,220) Amount financed by other parties - pihak lain - pembiayaan bersama joint financing without recourse without recourse Pendapatan bunga ditangguhkan (7,812) (6,481) Unearned interest income 15,769 15,632 Penyisihan piutang ragu-ragu (1,069) (899) Provision for doubtful receivables 14,700 14,733 Bagian lancar (7,754) (7,913) Current portion Bagian tidak lancar 6,946 6,820 Non-current portion
Rincian piutang pembiayaan konsumen kotor yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:
A schedule of gross consumer financing receivables classified according to year of maturity is as follows:
2008 2007
Dalam 1 tahun 19,879 16,820 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 16,642 13,513 Between 1 and 5 years
36,521 30,333
Informasi lainnya sehubungan dengan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan adalah sebagai berikut:
Other information relating to consumer financing receivables is as follows:
- Suku bunga efektif per tahun atas piutang pembiayaan konsumen untuk IDR berkisar antara 10,37% - 48,78% dan untuk USD berkisar antara 8,90% - 14% (2007: untuk IDR 10% - 43,90% dan untuk USD 8,87% - 10,46%).
- The effective annual interest rates of consumer financing receivables for IDR ranged between 10.37% - 48.78% and for USD ranged between 8.90% - 14% (2007: for IDR 10% - 43.90% and for USD 8.87% - 10.46%).
- Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan pengalihan fidusia atas Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor dan Bukti Pemilikan Alat Berat atas porsi pembiayaan dimana anak perusahaan menanggung risiko kredit.
- Consumer financing receivables are secured by fiduciary transfers of Motor Vehicle Ownership Certificates and Heavy Equipment Ownership Certificates in respect of finance on which the subsidiaries bear the credit risk.
- Pada tanggal 31 Desember 2008, piutang pembiayaan konsumen bersih sejumlah Rp 6,9 triliun (2007: Rp 5,8 triliun) dijaminkan untuk pinjaman yang diterima oleh anak perusahaan tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 13, 18f dan 19).
- As at 31 December 2008, net consumer financing receivables amounting to Rp 6.9 trillion (2007: Rp 5.8 trillion) have been used as collateral for loans obtained by certain financial services subsidiaries (refer to Notes 13, 18f and 19).
- Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo piutang pembiayaan konsumen bersih sejumlah Rp 44 miliar adalah dalam mata uang USD (2007: Rp 47 miliar).
- As at 31 December 2008, net consumer financing receivables of Rp 44 billion are denominated in USD (2007: Rp 47 billion).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 43 - Page
9. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 9. FINANCING RECEIVABLES (continued)
b. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan b. Net investment in finance leases
Grup menyewakan kelompok aset berikut melalui sewa pembiayaan:
The Group leases out the following classes of assets under finance leases:
Periode sewa pembiayaan/ Lease period
Kendaraan bermotor 3 – 04 Motor vehicles Mesin dan peralatan 1 – 11 Machinery and equipment Alat berat 2 – 03 Heavy equipment
2008 2007
Piutang sewa pembiayaan, kotor 4,049 1,947 Finance lease receivables, gross Nilai sisa yang terjamin 1,014 532 Guaranteed residual values Simpanan jaminan (1,014) (532) Security deposits Pendapatan sewa pembiayaan (550) (293) Unearned finance lease income ditangguhkan 3,499 1,654 Penyisihan piutang ragu-ragu (99) (35) Provision for doubtful receivables
3,400 1,619
Bagian lancar (1,745) (772) Current portion Bagian tidak lancar 1,655 847 Non-current portion
Simpanan jaminan dari penyewa akan
digunakan untuk melunasi harga jual aset yang disewakan pada akhir masa sewa jika penyewa menggunakan hak opsinya untuk membeli aset tersebut. Uang jaminan akan dikembalikan kepada penyewa jika hak opsi tidak digunakan.
Security deposits from lessees will be applied against the selling price of the leased assets at the end of the lease term if the lessee exercises the option to purchase the asset. The deposit will be refunded to the lessee if the purchase option is not exercised.
Rincian piutang sewa pembiayaan kotor yang
diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:
A schedule of gross finance lease receivables classified according to year of maturity is as follows:
2008 2007
Dalam 1 tahun 2,128 971 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 1,921 976 Between 1 and 5 years
4,049 1,947
Rincian piutang sewa pembiayaan bersih yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:
A schedule of net finance lease receivables classified according to year of maturity is as follows:
2008 2007 Dalam 1 tahun 1,763 780 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 1,736 874 Between 1 and 5 years 3,499 1,654
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 44 - Page
9. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 9. FINANCING RECEIVABLES (continued)
b. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan (lanjutan)
b. Net investment in finance leases (continued)
Informasi lainnya sehubungan dengan piutang sewa pembiayaan yang diberikan adalah sebagai berikut:
Other information relating to finance lease receivables are as follows:
- Suku bunga efektif per tahun atas piutang
sewa pembiayaan untuk IDR berkisar antara 10% - 25,10% dan untuk USD berkisar antara 8,86% - 14,01% (2007: untuk IDR 12,50% - 20,41% dan untuk USD 9,01% - 23%).
- The effective annual interest rates of finance lease receivables for IDR ranged between 10% - 25.10% and for USD ranged between 8.86% - 14.01% (2007: for IDR 12.50% - 20.41% and for USD 9.01% - 23%).
- Pada tanggal 31 Desember 2008, piutang
sewa pembiayaan bersih sejumlah Rp 2,1 triliun (2007: Rp 922 miliar) dijaminkan untuk pinjaman yang diterima oleh anak perusahaan tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 13 dan 18f).
- As at 31 December 2008, net finance lease receivables amounting to Rp 2.1 trillion (2007: Rp 922 billion) have been used as collateral for loans obtained by certain financial services subsidiaries (refer to Notes 13 and 18f).
- Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo
piutang sewa pembiayaan bersih sejumlah Rp 739 miliar adalah dalam mata uang USD (2007: nihil).
- As at 31 December 2008, net finance lease receivables of Rp 739 billion were denominated in USD (2007: nil).
Rincian piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan kotor menurut umur adalah sebagai berikut:
The ageing of gross consumer financing and finance lease receivables is as follows:
2008 2007
Lancar 39,730 31,487 Current Lewat jatuh tempo: Overdue: 01 - 30 hari 408 418 01 - 30 days 31 - 60 hari 171 140 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 261 235 Over 60 days
40,570 32,280
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The movement of the provision for doubtful receivables is as follows:
2008 2007
Pada awal tahun 934 769 At beginning of year Penambahan penyisihan, bersih 843 831 Increase in provision, net of setelah pemulihan amount recovered Penghapusan (609) (666) Written-off Pada akhir tahun 1,168 934 At end of year
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan tidak tertagihnya piutang pembiayaan.
Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover possible loss in respect of financing receivables.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 45 - Page
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES 10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND
JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
2008 % kepemilikan Pada Bagian Pada efektif/ awal atas hasil akhir % of effective tahun/ bersih/ tahun/ ownership At beginning Share Dividen/ Lain-lain/ At end Investee 31/12/2008 of year of results Dividends Others c) of year Otomotif/Automotive PT Astra Honda Motor a) 50.00 3,224 1,454 (1,331) - 3,347 PT Astra Daihatsu Motor 31.87 772 108 (13) - 867 PT Toyota-Astra Motor 51.00 522 254 (79) - 697 PT Isuzu Astra Motor Indonesia (dahulu/formerly 44.94 - 40 (70) 308 278 PT Pantja Motor) PT Denso Indonesiaa) 24.10 191 74 (11) - 254 PT Kayaba Indonesia 46.95 190 37 (28) - 199 PT GS Battery 46.95 139 57 (4) - 192 PT Aisin Indonesia 31.93 165 50 (28) - 187 PT Tri Dharma Wisesa 46.95 130 37 (8) - 159 PT AT Indonesia 37.56 68 (5) (3) - 60 PT Federal Nittan Industries 37.56 66 18 (18) - 66 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/ 101 11 (1) (19) 92 Others (below Rp 50 billion each) b)
5,568 2,135 (1,594) 289 6,398 Jasa keuangan/Financial services PT Bank Permata Tbk a) 44.51 3,179 116 - (30) 3,265 PT Toyota Astra Financial Services 50.00 235 21 - 22 278 PT Komatsu Astra Finance 51.49 104 28 - - 132 PT Astra Auto Finance 44.86 62 21 (5) - 78 3,580 186 (5) (8) 3,753 Alat berat/pertambangan/ Heavy equipment/mining PT Traktor Nusantara a) 50.00 94 20 (5) - 109 PT United Tractors Semen Gresik 26.77 32 6 (2) - 36 126 26 (7) - 145 Teknologi informasi/Information technology PT Astra Graphia Information Technology 76.87 59 2 - (61) - (dahulu/formerly PT SCS Astragraphia Technologies) Lain-lain/Others PT PAM Lyonnaise Jaya 30.00 271 35 (6) - 300 PT Marga Mandalasakti 62.62 157 14 - (171) - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/ 10 6 - 24 40 Others (below Rp 50 billion each) 438 55 (6) (147) 340 9,771 2,404 (1,612) 73 10,636
a) Dan anak perusahaan. a) And subsidiary/subsidiaries. ` b) Otomotif - lain-lain terdiri dari perusahaan asosiasi Perseroan dan anak
perusahaan langsung dan tidak langsung yaitu PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Inti Ganda Perdana, PT NHK Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia dan PT Wahana Eka Paramitra.
b) Automotive - others consist of associates of the Company and direct and indirect subsidiaries, which are PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Inti Ganda Perdana, PT NHK Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia and PT Wahana Eka Paramitra.
c) Lain-lain terutama berkaitan dengan:
- Dekonsolidasi PT Isuzu Astra Motor Indonesia (dahulu PT Pantja Motor) karena penurunan kepemilikan dari 64,88% menjadi 44,94%.
- Penambahan kepemilikan saham efektif di PT Marga Mandalasakti dari 34% menjadi 62,62% dan penambahan kepemilikan saham efektif di PT Astra Graphia Information Technology (dahulu PT SCS Astragraphia Technologies) dari 37,67% menjadi 76,87% (lihat Catatan 3).
c) Others mainly relating to: - Deconsolidation of PT Isuzu Astra Motor Indonesia (formerly PT
Pantja Motor) due to reduction in share from 64.88% to 44.94%. - Addition in effective share ownership in PT Marga Mandalasakti
from 34% to 62.62% and addition in effective share ownership in PT Astra Graphia Information Technology (formerly PT SCS Astragraphia Technologies) from 37.67% to 76.87% (refer to Note 3).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 46 - Page
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (lanjutan)
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued)
2007 % kepemilikan Pada Bagian Pada efektif/ awal atas hasil akhir % of effective tahun/ bersih/ tahun/ ownership At beginning Share Dividen/ Lain-lain/ At end Investee 31/12/2007 of year of results Dividends Others c) of year Otomotif/Automotive PT Astra Honda Motor a) 50.00 2,380 1,000 (157) 1 3,224 PT Astra Daihatsu Motor 31.87 640 135 (3) - 772 PT Toyota-Astra Motor 51.00 421 154 (53) - 522 PT Kayaba Indonesia 43.36 168 46 (24) - 190 PT GS Battery 43.36 164 - (3) (22) 139 PT Denso Indonesiaa) 22.25 162 33 (4) - 191 PT Aisin Indonesia 29.48 131 47 (13) - 165 PT Tri Dharma Wisesa 43.36 105 31 (6) - 130 PT AT Indonesia 34.69 62 9 (3) - 68 PT Federal Nittan Industries 34.69 52 25 (11) - 66 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/ 96 16 - (11) 101 Others (below Rp 50 billion each) b) 4,381 1,496 (277) (32) 5,568 Jasa keuangan/Financial services PT Bank Permata Tbk a) 44.51 3,115 225 - (161) 3,179 PT Toyota Astra Financial Services 50.00 234 8 - (7) 235 PT Komatsu Astra Finance 50.00 84 20 - - 104 PT Astra CMG Life - 67 2 - (69) - PT Astra Auto Finance 44.86 54 8 - - 62 3,554 263 - (237) 3,580 Alat berat/pertambangan/ Heavy equipment/mining PT Traktor Nusantara a) 50.00 84 17 (7) - 94 PT United Tractors Semen Gresik 26.30 29 6 (3) - 32 113 23 (10) - 126 Teknologi informasi/Information technology PT Astra Graphia Information Technology 37.67 53 6 - - 59 (dahulu/formerly PT SCS Astragraphia Technologies) Lain-lain/Others PT PAM Lyonnaise Jaya 30.00 250 29 (8) - 271 PT Marga Mandalasakti 34.00 148 9 - - 157 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/ 5 5 - - 10 Others (below Rp 50 billion each) 403 43 (8) - 438 8,504 1,831 (295) (269) 9,771
a) Dan anak perusahaan. a) And subsidiary/subsidiaries. b) Otomotif - lain-lain terdiri dari perusahaan asosiasi Perseroan dan anak
perusahaan langsung dan tidak langsung, yaitu PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Mesin Isuzu Indonesia, PT Inti Ganda Perdana, PT NHK Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra dan PT Exedy Indonesia.
b) Automotive - others consist of associates of the Company and direct and indirect subsidiaries, which are PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Mesin Isuzu Indonesia, PT Inti Ganda Perdana, PT NHK Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra and PT Exedy Indonesia.
c) Lain-lain terutama berkaitan dengan:
- Penjualan investasi di PT Century Batteries Indonesia dan penjualan investasi di PT Exedy Indonesia.
- Perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual di PT Bank Permata Tbk dan penjualan investasi di PT Astra CMG Life.
c) Others mainly relating to: - Disposal of investment in PT Century Batteries Indonesia and
disposal of investment in PT Exedy Indonesia. - Change in the fair value of available-for-sale securities in PT Bank
Permata Tbk and disposal of investment in PT Astra CMG Life.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 47 - Page
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (lanjutan)
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued)
Pada tahun 2008, PT Arya Kharisma, anak perusahaan, menjual 19,94% kepemilikan saham di PT Isuzu Astra Motor Indonesia (“IAMI”) (dahulu PT Pantja Motor) kepada Isuzu Motors Ltd, Jepang, pemegang saham lainnya IAMI, dengan harga sebesar Rp 170 miliar dan mengakui keuntungan sejumlah Rp 51 miliar. Penjualan saham tersebut mengakibatkan penurunan kepemilikan efektif pada IAMI dari 64,88% menjadi 44,94%.
In 2008, PT Arya Kharisma, a subsidiary, disposed of 19.94% of its interest in PT Isuzu Astra Motor Indonesia (“IAMI”) (formerly PT Pantja Motor) to Isuzu Motors Ltd, Japan, another shareholder of IAMI, for Rp 170 billion and recognised a gain of Rp 51 billion. The disposal reduced the effective ownership in IAMI from 64.88% to 44.94%.
11. TANAMAN PERKEBUNAN 11. PLANTATIONS
2008
Pada awal tahun/
At beginning of year
Penambahan/Additions
Pengurangan/Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan Acquisition cost Tanaman menghasilkan 1,227 - (52) 14 1,189 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 667 694 (11) (14) 1,336 Immature plantations 1,894 694 (63) - 2,525 Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Tanaman menghasilkan (552) (62) 26 - (588) Mature plantations (552) (62) 26 - (588) Nilai buku bersih 1,342 1,937 Net book value
2007
Pada awal tahun/
At beginning of year
Penambahan/Additions
Pengurangan/Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan Acquisition cost Tanaman menghasilkan 1,224 4 (2) 1 1,227 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 295 373 - (1) 667 Immature plantations 1,519 377 (2) - 1,894 Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Tanaman menghasilkan (491) (62) 1 - (552) Mature plantations (491) (62) 1 - (552) Nilai buku bersih 1,028 1,342 Net book value Seluruh penyusutan tanaman menghasilkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 dialokasikan ke beban pokok pendapatan.
All depreciation of mature plantations for the years ended 31 December 2008 and 2007 has been allocated to cost of revenue.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, luas area tertanam yang dimiliki adalah sebagai berikut (dalam satuan hektar):
As at 31 December 2008 and 2007, the total planted area owned is as follows (in hectares):
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 48 - Page
11. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 11. PLANTATIONS (continued)
2008 2007
Tanaman menghasilkan 134,732 141,754 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 59,485 40,716 Immature plantations
194,217 182,470 Lihat Catatan 12 atas rincian keuntungan pelepasan tanaman perkebunan.
Refer to Note 12 for detail of gain on sale of plantations.
Pada tanggal 31 Desember 2008, tidak ada tanaman perkebunan yang dijaminkan untuk pinjaman.
As at 31 December 2008, there are no plantations that have been pledged as security for borrowings.
Seluruh tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan tidak diasuransikan.
Mature plantations and immature plantations are not insured.
12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS
2008
Pada awal
tahun/ At
beginning of year
Penerapan PSAK No. 30 (Revisi
2007)/ Implementa
tion of PSAK No.
30 (Revised 2007)
Penam- bahan/
Additions
Pengu- rangan/
Disposals
Rekla- sifikasi/
Reclassi- fications
Anak perusahaan
baru dan yang
dilepas/ New and disposed
subsidiary
Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan Acquisition cost Kepemilikan langsung: Direct ownership: Tanah 2,297 - 161 (33) (21) (12) 2,392 Land Bangunan dan fasilitasnya 3,505 - 116 (91) 277 (33) 3,774 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 8,124 (194) 2,640 (139) 392 (374) 10,449 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 707 - 179 (44) 36 (9) 869 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 1,317 - 233 (92) 21 17 1,496 Furniture and office equipment Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat-alat pengangkutan 2,180 - 831 (385) - - 2,626 Transportation equipment Peralatan kantor 330 (78) 72 (18) - 285 591 Office equipment Alat-alat berat 67 - 13 (25) - - 55 Heavy equipment Properti pertambangan 444 - - - - 2,102 2,546 Mining properties Aset kerjasama operasi 21 - - - - - 21 Joint operation assets Jalan tol kerjasama operasi - - 16 (2) - 1,481 1,495 Joint operation toll road
Aset sewa pembiayaan: Assets under finance leases: Mesin 2,142 (257) 56 (52) (228) - 1,661 Machinery
Aset dalam penyelesaian: Assets under construction: Bangunan dan mesin 846 - 1,590 (7) (521) 21 1,929 Buildings and machinery 21,980 (529) 5,907 (888) (44) 3,478 29,904 Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung: Direct ownership: Bangunan dan fasilitasnya (1,195) - (222) 28 30 20 (1,339) Buildings and improvements Mesin dan peralatan (4,591) 73 (1,160) 105 (145) 368 (5,350) Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan (386) - (103) 31 (5) 6 (457) Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor (1,002) - (163) 90 - (15) (1,090) Furniture and office equipment Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat-alat pengangkutan (696) - (361) 243 - - (814) Transportation equipment Peralatan kantor (231) 8 (46) 12 - (224) (481) Office equipment Alat-alat berat (37) - (13) 19 - - (31) Heavy equipment Properti pertambangan (120) - (125) - - - (245) Mining properties Aset kerjasama operasi (15) - (6) - - - (21) Joint operation assets Jalan tol kerjasama operasi - - (6) 1 - (490) (495) Joint operation toll road
Aset sewa pembiayaan: Assets under finance leases: Mesin (702) 65 (369) 43 124 - (839) Machinery (8,975) 146 (2,574) 572 4 (335) (11,162) Nilai buku bersih 13,005 18,742 Net book value
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 49 - Page
12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued)
2007
Pada awal tahun/
At beginning
of year Penambahan/
Additions Pengurangan/
Disposals Reklasifikasi/
Reclassifications
Anak perusahaan baru/New subsidiary
Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan/ Acquisition cost/ nilai revaluasi revalued amount Kepemilikan langsung: Direct ownership: Tanah 2,310 13 (52) 21 5 2,297 Land Bangunan dan fasilitasnya 2,997 71 (37) 469 5 3,505 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 7,203 127 (404) 1,174 24 8,124 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 611 114 (30) 10 2 707 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 1,227 122 (39) 4 3 1,317 Furniture and office equipment Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat-alat pengangkutan 1,863 569 (252) - - 2,180 Transportation equipment Peralatan kantor 340 59 (69) - - 330 Office equipment Alat-alat berat 64 4 (1) - - 67 Heavy equipment Properti pertambangan - 444 - - - 444 Mining properties Aset kerjasama operasi 21 - - - - 21 Joint operation assets Aset sewa pembiayaan: Assets under finance leases: Mesin 1,918 291 - (67) - 2,142 Machinery Aset dalam penyelesaian: Assets under construction: Bangunan dan mesin 1,036 1,421 - (1,611) - 846 Buildings and machinery 19,590 3,235 (884) - 39 21,980 Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung: Direct ownership: Bangunan dan fasilitasnya (1,033) (186) 19 9 (4) (1,195) Buildings and improvements Mesin dan peralatan (3,849) (943) 288 (66) (21) (4,591) Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan (319) (86) 22 (1) (2) (386) Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor (881) (164) 37 9 (3) (1,002) Furniture and office equipment Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat-alat pengangkutan (545) (308) 157 - - (696) Transportation equipment Peralatan kantor (240) (51) 60 - - (231) Office equipment Alat-alat berat (24) (13) - - - (37) Heavy equipment Properti pertambangan - (120) - - - (120) Mining properties Aset kerjasama operasi (8) (7) - - - (15) Joint operation assets Aset sewa pembiayaan: Assets under finance leases: Mesin (386) (365) - 49 - (702) Machinery (7,285) (2,243) 583 - (30) (8,975) Nilai buku bersih 12,305 13,005 Net book value Penambahan aset tetap terdiri dari: Additions to fixed assets consist of: 2008 2007
Perolehan 5,797 2,915 Acquisitions Pindahan dari uang muka 110 320 Transfer from advance payments
5,907 3,235
Rincian keuntungan pelepasan aset tetap dan tanaman perkebunan adalah sebagai berikut:
Details of gains from the disposal of fixed assets and plantations are as follows:
2008 2007
Harga jual 951 471 Proceeds Nilai buku bersih (353) (301) Net book value
598 170
Keuntungan pelepasan aset tetap dan tanaman perkebunan di atas termasuk keuntungan dari pelepasan aset perkebunan sebesar Rp 403 miliar (lihat Catatan 34e).
The gain from the disposal of fixed assets and plantations above included a gain on disposal of plantation assets amounting to Rp 403 billion (refer to Note 34e).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 50 - Page
12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued)
Penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation was allocated as follows:
2008 2007 Beban pokok pendapatan 2,202 1,893 Cost of revenue Beban usaha 340 337 Operating expenses Perkebunan plasma dan tanaman 32 13 Plasma and immature plantations belum menghasilkan 2,574 2,243
Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha yang dapat diperbaharui dengan masa yang akan berakhir antara tahun 2009 sampai 2099.
Land rights are held under renewable “Hak Guna Bangunan” and “Hak Guna Usaha” titles, which will expire between 2009 and 2099.
Properti pertambangan terutama merupakan hak kontrak untuk melakukan penambangan atas cadangan batubara yang terdapat di wilayah konsesi penambangan tertentu yang akan berakhir antara tahun 2011 sampai 2037.
Mining properties mainly represent contractual rights to mine coal reserves in specified concession areas which will expire between 2011 and 2037.
Hak penyelenggaraan atas jalan tol kerjasama operasi akan berakhir antara tahun 2020 sampai 2023.
The operating rights of the joint operation toll road will expire between 2020 and 2023.
Bangunan dan mesin dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai di tahun 2009.
Buildings and machinery under construction are estimated to be completed in 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2008, aset tetap tertentu dengan nilai buku bersih sejumlah Rp 2,4 triliun (2007: Rp 3,6 triliun) dijaminkan untuk pinjaman jangka pendek, pinjaman bank dan pinjaman lain-lain jangka panjang, hutang obligasi dan hutang sewa pembiayaan (lihat Catatan 13 dan 18f).
As at 31 December 2008, certain fixed assets with a net book value of Rp 2.4 trillion (2007: Rp 3.6 trillion) have been used as collateral for short-term loans, long-term bank loans and other loans, bonds and obligations under finance leases (refer to Notes 13 and 18f).
Pada tanggal 31 Desember 2008, aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 23,6 triliun yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
As at 31 December 2008, certain fixed assets of the Group are covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 23.6 trillion, which management believes is adequate to cover losses which may arise.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan signifikan atas nilai tercatat aset tetap tersebut.
Management is of the view that there has been no material impairment in the carrying amount of fixed assets.
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK 13. SHORT-TERM LOANS
2008 2007 Pinjaman sindikasi 1,000 - Syndicated loans Pinjaman bank lainnya 4,185 2,574 Other bank loans 5,185 2,574
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 51 - Page
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Pinjaman sindikasi Syndicated loans Pada tanggal 25 Januari 2008, Perseroan
menandatangani Perjanjian Fasilitas Revolving dengan 7 bank senilai USD 280 juta dan Rp 1 triliun. Sumitomo Mitsui Banking Corporation, cabang Singapura bertindak selaku facility agent.
On 25 January 2008, the Company signed a Revolving Facilities Agreement with 7 banks for amounts of USD 280 million and Rp 1 trillion. Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore branch is the facility agent.
Dana yang diperoleh digunakan untuk pendanaan
kegiatan umum Perseroan. Tingkat bunga per tahun yang dikenakan adalah SIBOR + 1% untuk fasilitas USD dan SBI + 1% untuk fasilitas IDR. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu 3 tahun dan dapat diperpanjang lagi selama 2 tahun dimana opsi perpanjangan berada di pihak bank.
The funds acquired are to be used for general corporate funding purposes. The annual interest rate for the USD facility is SIBOR + 1% and for the IDR facility is SBI + 1%. The facility will mature in 3 years and can be extended for a further 2 years at the option of the banks.
Jumlah pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008
adalah Rp 1 triliun (2007: nihil). Total outstanding loans as at 31 December
2008 amounted to Rp 1 trillion (2007: nil). Pinjaman lainnya/Other loans 2008 2007
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party Rupiah PT Bank Permata Tbk 60 -
Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 528 94 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 377 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 325 251 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 300 300 PT ANZ Panin Bank 225 150 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 200 250 PT Bank Pan Indonesia Tbk 193 160 PT Bank DBS Indonesia 150 30 JPMorgan Chase Bank N.A. 135 70 PT Bank CIMB Niaga Tbk 130 220 PT Bank Rabobank International Indonesia 100 105 PT Bank BNP Paribas Indonesia 100 100 Citibank N.A. 100 100 PT Bank Chinatrust Indonesia 100 100 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 100 - PT Bank Mizuho Indonesia 60 160 Standard Chartered Bank 50 - PT Bank UOB Indonesia 35 60 The Royal Bank of Scotland - 50 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/Others (below Rp 50 billion each) 3 60 3,211 2,260
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 52 - Page
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Pinjaman lainnya (lanjutan)/Other loans (continued)
2008 2007
Pihak ketiga/Third parties USD The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 329 - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 147 - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/Others (below Rp 50 billion each) 135 92 611 92 JPY PT Bank Central Asia Tbk 128 86 Marubeni Corporation 97 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk 63 122 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/Others (below Rp 50 billion each) 15 14 303 222 4,185 2,574
Dana yang diperoleh dari pinjaman jangka pendek digunakan untuk tujuan modal kerja.
The funds received from short-term loans are to be used for working capital purposes.
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan.
As specified in the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2008, pinjaman jangka pendek sejumlah USD 16 juta dan Rp 3 triliun, secara total setara dengan Rp 3,2 triliun (2007: USD 4 juta, JPY 1,6 miliar dan Rp 1,7 triliun, secara total setara dengan Rp 1,9 triliun) yang diperoleh anak perusahaan langsung dan tidak langsung tertentu dijamin dengan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, persediaan, piutang pembiayaan konsumen, investasi bersih dalam sewa pembiayaan dan aset tetap dari anak perusahaan langsung dan tidak langsung yang bersangkutan (lihat Catatan 4c, 5, 7, 9a, 9b dan 12).
As at 31 December 2008, short-term loans amounting to USD 16 million and Rp 3 trillion, equivalent in total to Rp 3.2 trillion (2007: USD 4 million, JPY 1.6 billion and Rp 1.7 trillion, equivalent in total to Rp 1.9 trillion) obtained by certain direct and indirect subsidiaries are secured by restricted time deposit, trade receivables, inventories, consumer financing receivables, net investment in finance leases and fixed assets of the respective direct and indirect subsidiaries (refer to Notes 4c, 5, 7, 9a, 9b and 12).
Informasi lain mengenai pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Other information relating to the short-term loans as at 31 December 2008 is as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates
PT Bank Central Asia Tbk 22 September 2009 SIBOR + 0.75% - 1.15% Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2009 11.00% - 14.00% PT Bank Internasional Indonesia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2009 10.03% - 17.50% SBI + 1.00% - 3.00% The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 30 September 2009 SIBOR + 1.00% PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2009 10.50% - 18.50% PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 19 Januari/January 2009 Rupiah reference rate + 5.00% 18 September 2009 SIBOR + 1.75% PT ANZ Panin Bank 7 Januari/January 2009 9.00% - 15.50% Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2009 SBI + 1.75%
The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Ltd Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2009 14.65% - 19.75% PT Bank Pan Indonesia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2009 SBI + 1.00% - 3.00% PT Bank DBS Indonesia 25 Januari/January 2009 12.45% - 19.15% 31 Januari/January 2009 SIBOR + 1.50% - 1.75% JPMorgan Chase Bank N.A. Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2009 8.95% - 17.50%
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 53 - Page
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Pinjaman lainnya (lanjutan)/Other loans (continued)
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates PT Bank CIMB Niaga Tbk 31 Januari/January 2009 SIBOR + 1.60% - 2.25% Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2009 SBI + 1.50% - 5.50% PT Bank Rabobank International Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2009 11.70% - 18.50% PT Bank BNP Paribas Indonesia 11 Maret/March 2009 9.30% - 15.65% Citibank N.A. Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2009 8.80% - 17.75% PT Bank China Trust Indonesia 9 Februari/February 2009 SBI + 2.00% PT Bank Danamon Indonesia Tbk 3 Maret/March 2009 SIBOR + 0.75% - 1.15% Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2009 11.00% - 17.15% Marubeni Corporation 30 Juli/July 2009 TIBOR + 0.75% - 1.50% PT Bank Mizuho Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2009 8.50% - 14.50% PT Bank Permata Tbk 18 Desember/December 2009 14.50% Standard Chartered Bank 23 Januari/January 2009 SBI + 2.00% Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2009 SIBOR + 1.50% - 1.75% PT Bank UOB Buana Tbk 28 Januari/January 2009 SBI + 2.00%
Pada tahun 2002, PT Federal Izumi Manufacturing (“FIM”), anak perusahaan tidak langsung, tidak dapat memenuhi rasio keuangannya dan tidak melakukan pembayaran pokok pinjaman maupun bunga yang telah jatuh tempo. Pada tahun 2007, FIM melakukan penyelesaian pinjaman dengan Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Ltd., salah satu krediturnya, dimana FIM membayar sejumlah USD 3 juta.
In 2002, PT Federal Izumi Manufacturing (“FIM”), an indirect subsidiary, failed to meet its financial ratios and did not repay overdue loan principal or interest on its borrowings. In 2007, FIM reached a settlement with Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Ltd., one of the acquirors of the original loans, whereby FIM paid USD 3 million.
Pada bulan Maret 2008, FIM melakukan penyelesaian pinjaman dengan Credit Suisse First Boston International, kreditor lain dari FIM, dimana FIM membayar sejumlah USD 375 ribu. Selisih antara nilai penyelesaian dengan nilai tercatat pinjaman (USD 694 ribu) telah dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasian.
In March 2008, FIM reached settlement with Credit Suisse First Boston International, the acquiror of the remaining loans, whereby FIM paid USD 375 thousand. The difference between the settlement and the book value of the loan (USD 694 thousand) has been recorded in the consolidated statements of income.
14. HUTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES
2008 2007
Pihak yang mempunyai hubungan Related parties istimewa (lihat Catatan 31h) (refer to Note 31h) Rupiah 959 1,180 Rupiah Mata uang asing 54 50 Foreign currencies
1,013 1,230 Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 1,869 1,576 Rupiah Mata uang asing 3,933 1,628 Foreign currencies
5,802 3,204
Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
Trade payables arise from the purchases of goods and services.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 54 - Page
14. HUTANG USAHA (lanjutan) 14. TRADE PAYABLES (continued)
Rincian hutang usaha dalam mata uang asing (dalam satuan penuh) adalah sebagai berikut:
Details of trade payables in foreign currencies (in full amount) are as follows:
2008 2007 Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Original currency Rp equivalent Original currency Rp equivalent USD 342,859,104 3,754 159,639,528 1,504 JPY 1,463,056,006 178 1,372,420,850 114 EUR 850,514 13 2,807,560 39 Lain-lain/Others * 3,841,828 42 2,295,720 21
Jumlah/Total 3,987 1,678 *) Hutang usaha dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah
yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
*) Trade payables denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at the balance sheets date.
15. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 15. OTHER LIABILITIES
2008 2007 Pendapatan ditangguhkan 1,777 1,379 Unearned income Uang jaminan pembelian dari pelanggan 1,085 981 Purchase guarantees from customers dan uang muka penjualan and sales advances Estimasi klaim asuransi 257 188 Estimated insurance claims Kewajiban derivatif (lihat Catatan 6b) 100 43 Derivative liabilities (refer to Note 6b) Kewajiban anjak piutang 4 24 Factoring payables Lain-lain 659 555 Others 3,882 3,170 Bagian jangka pendek (2,830) (2,596) Current portion
Bagian jangka panjang 1,052 574 Non-current portion
Bagian jangka panjang terdiri dari: Non-current portion consists of: 2008 2007
Pihak yang mempunyai hubungan 26 22 Related parties istimewa (lihat Catatan 31i) (refer to Note 31i) Pihak ketiga 1,026 552 Third parties
1,052 574 16. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 16. ACCRUED EXPENSES
2008 2007 Komisi penjualan 401 361 Sales commissions Iklan dan promosi 288 165 Advertising and promotion Pelayanan purna jual 235 40 After sales service Royalti 170 89 Royalty Beban bunga 152 154 Interest expenses Distribusi, gudang dan pengepakan 96 60 Distribution, warehousing and packaging Imbalan kerja 80 73 Employee benefits Lain-lain 971 687 Others
2,393 1,629
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 55 - Page
17. KEWAJIBAN DIESTIMASI 17. PROVISIONS
2008 2007 Kewajiban imbalan kerja: Employee benefits obligation: Imbalan pensiun dan imbalan 521 414 Pension benefits and other pasca kerja lainnya post employment benefits Imbalan kerja jangka panjang 333 184 Other long-term employee lainnya benefits Taksiran kewajiban restorasi dan 37 - Estimated liabilities for restoration rehabilitasi and rehabilitation Kewajiban diestimasi atas rencana 4 4 Provision for planned divestasi anak perusahaan divestment of subsidiaries 895 602 Bagian jangka pendek (67) (109) Current portion Bagian jangka panjang 828 493 Non-current portion
Kewajiban imbalan kerja Employee benefits obligations Kewajiban imbalan kerja dihitung oleh PT Sentra Jasa Aktuaria dan PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen.
The employee benefits obligation is based on calculations by PT Sentra Jasa Aktuaria and PT Padma Radya Aktuaria, independent actuaries.
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used are as follows:
2008 2007
Tingkat diskonto 12% 10% Discount rate Hasil aset program yang diharapkan 11% 9% Expected return on plan assets Kenaikan gaji di masa datang 10% 8% Future salary increases
Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
Pension benefits and other post-employment benefits
Kewajiban imbalan pensiun dan imbalan pasca
kerja lainnya yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
The pension benefits and other post-employment benefits obligations recognised in the consolidated balance sheets are determined as follows:
2008 2007
Nilai kini kewajiban 1,372 1,181 Present value of obligation Nilai wajar aset program (483) (599) Fair value of plan assets 889 582 Keuntungan/(kerugian) aktuarial (212) 1 Unrecognised actuarial yang belum diakui gains/(losses) Biaya jasa lalu yang belum diakui (156) (169) Unrecognised past service costs 521 414
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 56 - Page
17. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 17. PROVISIONS (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post-employment benefits (continued)
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the consolidated statements of income are as follows:
2008 2007
Biaya jasa kini 75 80 Current service cost Biaya bunga 117 100 Interest cost Hasil aset program yang diharapkan (54) (39) Expected return on plan assets
Kerugian aktuarial bersih yang 28 13 Net actuarial loss recognised diakui selama tahun berjalan during the year Biaya jasa lalu 18 9 Past service costs 184 163 Kerugian aktual aset program pensiun imbalan pasti adalah Rp 68 miliar (2007: keuntungan Rp 99 miliar).
The actual loss on plan assets of the defined benefit pension plan was Rp 68 billion (2007: gain of Rp 99 billion).
Aset program termasuk saham dan obligasi Perseroan, beberapa anak perusahaan dan jointly controlled entities dengan nilai wajar sejumlah Rp 100 miliar (2007: Rp 130 miliar).
Plan assets include shares and bonds of the Company, certain subsidiaries and jointly controlled entities, with a fair value of Rp 100 billion (2007: Rp 130 billion).
Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements in the liability recognised in the consolidated balance sheets are as follows:
2008 2007
Pada awal tahun 414 367 At beginning of year Jumlah yang dibebankan pada 184 163 Expenses charged in the laporan laba rugi konsolidasian consolidated statements of income Iuran/imbalan yang dibayarkan (71) (123) Contributions/benefits paid Anak perusahaan baru 4 7 New subsidiaries Anak perusahaan yang dilepas (12) - Disposed subsidiaries Transfer dari perusahaan asosiasi 2 - Transfer from associates Pada akhir tahun 521 414 At end of year
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits
Kewajiban imbalan jangka panjang lainnya yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebesar Rp 333 miliar (2007: Rp 184 miliar).
Other long-term employee benefit obligations recognised in the consolidated balance sheets are Rp 333 billion (2007: Rp 184 billion).
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the consolidated statements of income are as follows:
2008 2007
Biaya jasa kini 74 26 Current service cost Biaya bunga 20 16 Interest cost Kerugian aktuarial bersih yang 98 10 Net actuarial loss recognised diakui selama tahun berjalan during the year 192 52
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 57 - Page
17. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 17. PROVISIONS (continued)
Imbalan kerja jangka panjang lainnya (lanjutan) Other long-term employee benefits (continued)
Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements in the liability recognised in the consolidated balance sheets are as follows:
2008 2007
Pada awal tahun 184 155 At beginning of year Jumlah yang dibebankan pada 192 52 Expenses charged in the laporan laba rugi consolidated statements konsolidasian of income Iuran/imbalan yang dibayarkan (46) (24) Contributions/benefits paid Anak perusahaan baru 5 1 New subsidiaries Anak perusahaan yang dilepas (2) - Disposed subsidiaries
Pada akhir tahun 333 184 At end of year 18. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG 18. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER
LOANS
2008 2007 Pinjaman hasil restrukturisasi 67 63 Restructured loans Pinjaman sindikasi 6,464 3,446 Syndicated loans Pinjaman bank 4,732 3,848 Bank loans Pinjaman dari pihak selain bank 1,454 1,850 Non bank loans Pembiayaan bersama with recourse 1,264 3,435 Joint financing with recourse 13,981 12,642 Bagian jangka pendek (5,852) (6,061) Current portion Bagian jangka panjang 8,129 6,581 Non-current portion
a. Pinjaman hasil restrukturisasi - Anak
perusahaan a. Restructured loans - Subsidiaries
Rincian pinjaman hasil restrukturisasi anak
perusahaan adalah sebagai berikut: Details of restructured loans of subsidiaries
are as follows:
2008 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/ currency in million Total Current Non-Current PT FSCM Manufacturing Indonesia Kreditur/Lenders Mizuho Corporate Bank Ltd USD 3 28 28 - Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 1 14 14 - PT Astra Honda Motor - 1 1 - PT Astra Nissan Diesel Indonesia Kreditur/Lenders Marubeni Corporation JPY 200 24 6 18 Jumlah/Total 67 49 18
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 58 - Page
18. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER
LOANS (continued) a. Pinjaman hasil restrukturisasi - Anak
perusahaan (lanjutan) a. Restructured loans – subsidiaries
(continued)
2007 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/ currency in million Total Current Non-Current PT FSCM Manufacturing Indonesia Kreditur/Lenders Mizuho Corporate Bank Ltd USD 3 30 6 24 Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 2 15 3 12 PT Astra Honda Motor - 1 - 1 PT Astra Nissan Diesel Indonesia Kreditur/Lenders Marubeni Corporation JPY 200 17 - 17 Jumlah/Total 63 9 54
Informasi lain mengenai pinjaman hasil restrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Other information relating to restructured loans as at 31 December 2008 is as follows:
Restrukturisasi Kreditur/ pada tahun/ Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Lenders Restructured in Repayment schedule Interest rates Mizuho Corporate Bank Ltd - USD 2004 12 cicilan/instalments (2004 - 2009) SIBOR + 2.125% - 2.25% Sumitomo Mitsui Banking Corporation - USD 2004 12 cicilan/instalments (2004 - 2009) SIBOR + 2.125% - 2.25% Marubeni Corporation - JPY 2004 8 cicilan/instalments (2004 - 2010) Japanese long-term prime rate + 1.25% - 2.00% PT Astra Honda Motor - Rupiah 2004 12 cicilan/instalments (2004 - 2009) Rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 3 bulan dengan maksimum 35% per tahun/ Average 3 months Rupiah time deposits interest with maximum of 35% per annum
Selama tahun 2007, dilakukan percepatan pembayaran sejumlah JPY 604 juta kepada Marubeni Corporation sehingga tanggal jatuh tempo akhir pembayaran menjadi 20 Desember 2010.
During 2007, early repayments of JPY 604 million were made to Marubeni Corporation bringing forward the final due date of the loan to 20 December 2010.
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
b. Pinjaman sindikasi b. Syndicated loans
2008 Jumlah dalam Ekuivalen Rp/Rp equivalent jutaan/ Jangka Jangka Amount in Jumlah/ pendek/ panjang/ million Total Current Non-Current Facility agents Standard Chartered Bank USD 338 3,702 961 2,741 Mizuho Corporate Bank Ltd USD 124 1,357 391 966 PT Bank China Trust Indonesia USD 93 1,022 584 438 Citicorp International Ltd USD 35 383 219 164 Jumlah/Total 6,464 2,155 4,309
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 59 - Page
18. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER
LOANS (continued) b. Pinjaman sindikasi (lanjutan) b. Syndicated loans (continued)
2007 Jumlah dalam Ekuivalen Rp/Rp equivalent jutaan/ Jangka Jangka Amount in Jumlah/ pendek/ panjang/ million Total Current Non-Current Facility agents Standard Chartered Bank USD 145 1,571 639 932 PT Bank China Trust Indonesia USD 120 1,130 251 879 Citicorp International Ltd USD 55 518 188 330 The Hongkong and Shanghai Banking USD 15 142 142 - Corporation Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 9 85 85 -
Jumlah/Total 3,446 1,305 2,141
Informasi lain mengenai pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Other information relating to syndicated loans as at 31 December 2008 is as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Facility agents Repayment schedule Interest rates
Standard Chartered Bank Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2012) LIBOR + 1.15% - 1.75% SIBOR + 1.75% Mizuho Corporate Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2011) LIBOR + 1.60% SIBOR + 1.65% PT Bank China Trust Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2010) LIBOR + 1.30% Citicorp International Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2010) LIBOR + 1.20%
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan, pembatasan dividen dan persyaratan administrasi.
As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants, dividend restrictions and administrative requirements.
Lihat Catatan 18f untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.
Refer to Note 18f for details of the security for the loans.
c. Pinjaman bank c. Bank loans 2008 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/ currency in million Total Current Non-Current Kreditur/Lenders Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related party PT Bank Permata Tbk USD 0.1 1 1 - Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk - 697 285 412 PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 504 205 299 PT Bank Mega Tbk - 438 250 188 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 434 76 358 The Royal Bank of Scotland - 392 310 82 PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 378 79 299 PT Bank CIMB Niaga Tbk - 245 117 128 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 178 71 107 PT Bank OCBC NISP Tbk - 85 45 40 PT Bank Ekonomi Raharja - 69 27 42 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ - 67 38 29 Others (below Rp 50 billion each) 3,487 1,503 1,984
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 60 - Page
18. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER
LOANS (continued) c. Pinjaman bank (lanjutan) c. Bank loans (continued) 2008 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/ currency in million Total Current Non-Current Pihak ketiga/Third parties Mata uang asing/Foreign currencies PT Bank Mizuho Indonesia USD 25 269 52 217 JPMorgan Chase Bank N.A. USD 15 164 73 91 Standard Chartered Bank USD 8 91 29 62 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia USD 6 70 42 28 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd USD 5 56 56 - JPY 2,070 251 112 139 The Japan Bank for International Cooperation JPY 1,501 182 49 133 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ USD 13 145 102 43 Others (below Rp 50 billion each) JPY 134 16 16 - 1,244 531 713 Jumlah/Total 4,732 2,035 2,697 2007 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/ currency in million Total Current Non-Current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk - 951 464 487 PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 375 77 298 PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 290 210 80 The Hongkong and Shanghai Banking - 205 170 35 Corporation Ltd PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 200 - 200 The Royal Bank of Scotland - 180 100 80 PT Bank OCBC NISP Tbk - 140 54 86 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 134 22 112 JPMorgan Chase Bank N.A. - 65 65 - PT Bank DBS Indonesia - 50 17 33 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ - 55 19 36 Others (below Rp 50 billion each) 2,645 1,198 1,447 Mata uang asing/Foreign currencies PT Bank Mizuho Indonesia USD 22 207 12 195 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd USD 21 201 153 48 JPY 1,150 96 31 65 JPMorgan Chase Bank USD 20 188 47 141 The Hongkong and Shanghai Banking USD 10 96 96 - Corporation Ltd Standard Chartered Bank USD 9 84 16 68 Nordea Bank AB (Publ) USD 9 84 50 34 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia USD 8 75 31 44 The Japan Bank for International Cooperation JPY 1,075 89 18 71 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ USD 6 58 24 34 Others (below Rp 50 billion each) 300 25 14 11 1,203 492 711 Jumlah/Total 3,848 1,690 2,158
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 61 - Page
18. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER
LOANS (continued) c. Pinjaman bank (lanjutan) c. Bank loans (continued)
Informasi lain mengenai pinjaman bank pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Other information relating to bank loans as at 31 December 2008 is as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates
PT Bank Permata Tbk 5 Juli/July 2009 SIBOR + 1.55% PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2012) 9.25% - 14.00% PT Bank Danamon Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2012) SBI + 2.50% - 3.00% PT Bank Mega Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2010) 14.50% PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2012) 11.00%-15.00% The Royal Bank of Scotland Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2011) 10.60% - 18.00% PT Bank Internasional Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2011) 9.68% - 15.00% PT Bank Mizuho Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2012) SIBOR + 1.20% 4.40% The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2011) TIBOR + 0.75% LIBOR + 3.00% The Japan Bank for International Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2012) 3.27% Cooperation
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2011) Rupiah Referance Rate + 5.00% PT Bank CIMB Niaga Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2011) SIBOR + 1.60% - 3.00% Rupiah Reference Rate + 11.50% - 15.00% 9.5% - 11.15%
Standard Chartered Bank Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2012) LIBOR + 1.15% - 2.00% SIBOR + 1.75% 4.15% - 14.35% PT Bank OCBC NISP Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2010) SBI + 3.00% - 3.73% PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2011) 4.20% - 6.20% PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2011) SBI + 2.25% - 2.75% SIBOR + 1.75% JPMorgan Chase Bank NA Beberapa cicilan/several instalments (2009 - 2011) LIBOR + 1.45%
Sesuai dengan beberapa perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
Lihat Catatan 18f untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.
Refer to Note 18f for details of the security for the loans.
d. Pinjaman dari pihak selain bank d. Non bank loans 2008 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/ currency in million Total Current Non-Current Kreditur/Lenders Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties PT Toyota Astra Financial Services - 193 30 163 PT Astra Daihatsu Motor - 150 50 100 - 343 80 263 Pihak ketiga/Third parties Nederlandse Financierings- Maatschappij voor USD 47 511 389 122 Ontwikkelingslanden N.V. Mitsui & Co Ltd USD 26 282 117 165 Sumitomo Mitsui Finance and Leasing USD 21 231 94 137 Company Limited Sumitomo Corporation USD 8 87 61 26 1,111 661 450 Jumlah/Total 1,454 741 713
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 62 - Page
18. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER
LOANS (continued) d. Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan) d. Non bank loans (continued) 2007 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/ currency in million Total Current Non-Current Kreditur/Lenders Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related party PT Toyota Astra Financial Services - 90 12 78 Pihak ketiga/Third parties Nederlandse Financierings- Maatschappij voor USD 82 774 335 439 Ontwikkelingslanden N.V. Sumitomo Corporation USD 34 320 157 163 Sumitomo Mitsui Finance and Leasing USD 29 270 127 143 Company Limited Mitsui & Co Ltd USD 27 256 109 147 Marubeni Corporation USD 14 130 81 49 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ USD 1 10 10 - Others (below Rp 50 billion each) 1,760 819 941 Jumlah/Total 1,850 831 1,019
Informasi lain mengenai pinjaman dari pihak selain bank pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Other information relating to non bank loans as at 31 December 2008 is as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates Nederlandse Financierings- Maatschappij Beberapa cicilan/several instalments (2009 – 2011) LIBOR + 1.85% - 2.30% voor Ontwikkelingslanden N.V. Mitsui & Co Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2009 – 2012) LIBOR + 1.50% - 2.55% Sumitomo Mitsui Finance and Leasing Beberapa cicilan/several instalments (2009 – 2012) SIBOR + 1.50% - 3.00% Company Limited PT Toyota Astra Financial Services Beberapa cicilan/several instalments (2009 – 2011) 11.25% - 12.00% PT Astra Daihatsu Motor Beberapa cicilan/several instalments (2009 – 2011) 10.50% Sumitomo Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2009 – 2010) SIBOR + 3.00%
Dana yang diperoleh digunakan antara lain untuk modal kerja, pendanaan umum, pembiayaan kembali pinjaman dan kredit investasi.
The funds received are to be used for working capital, general funding, loan refinancing and investment credits.
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
Lihat Catatan 18f untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.
Refer to Note 18f for details of the security for the loans.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 63 - Page
18. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN
JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER
LOANS (continued)
e. Pembiayaan bersama with recourse/Joint financing with recourse 2008 2007
Pihak ketiga/Third parties: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 658 682 PT Bank CIMB Niaga Tbk 234 582 PT GE Finance Indonesia 191 798 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 116 425 PT Bank Mega Tbk 54 821 PT Bank OCBC NISP Tbk 9 96 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/ 2 31 Others (below Rp 50 billion) 1,264 3,435 Bagian jangka pendek/Current portion (872) (2,226)
Bagian jangka panjang/Non-current portion 392 1,209
Informasi lain mengenai pembiayaan bersama with recourse pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Other information relating to joint financing with recourse as at 31 December 2008 is as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2009 – 2011) 10.75% - 17.75% PT Bank CIMB Niaga Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2009 – 2012) 11.50% - 20.00% PT GE Finance Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2009 – 2011) 11.75% - 17.25% PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2009 – 2011) 10.65% - 15.75% PT Bank Mega Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2009 – 2011) 12.00% - 22.00% PT Bank OCBC NISP Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2009) 16.25% - 17.75% f. Jaminan pinjaman f. Loan security
Pada tanggal 31 Desember 2008, pinjaman sejumlah USD 449 juta, JPY 2,2 miliar dan Rp 3,3 triliun, secara total setara dengan Rp 8,5 triliun (2007: USD 456 juta, JPY 1,5 miliar dan Rp 2,7 triliun, secara total setara dengan Rp 7,1 triliun) dijamin dengan piutang usaha, persediaan, piutang pembiayaan konsumen, investasi bersih dalam sewa pembiayaan dan aset tetap dari anak perusahaan langsung dan tidak langsung yang bersangkutan (lihat Catatan 5, 7, 9a, 9b dan 12 ).
As at 31 December 2008, loans amounting to USD 449 million, JPY 2.2 billion and Rp 3.3 trillion, equivalent to a total of Rp 8.5 trillion (2007: USD 456 million, JPY 1.5 billion and Rp 2.7 trillion, equivalent to a total of Rp 7.1 trillion) are secured by trade receivables, inventories, consumer financing receivables, net investment in finance leases and fixed assets of the respective direct and indirect subsidiaries (refer to Notes 5, 7, 9a, 9b and 12).
19. HUTANG OBLIGASI 19. BONDS Rincian dari hutang obligasi adalah sebagai
berikut: Details of bonds are as follows:
2008 Peringkat Pefindo/ Jangka Jangka Pefindo Jumlah/ Pendek/ Panjang/ Hutang Obligasi/Bonds Rating Total Current Non-Current Obligasi Astra Sedaya Finance VI Tahun 2005 idAA- 124 79 45 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance VII Tahun 2006 idAA- 175 175 - dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 idAA- 650 90 560 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 idAA- 918 353 565 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VI Tahun 2006 idAA- 281 281 - Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007 idAA- 674 75 599 Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008 idAA- 1,130 582 548 Jumlah/Total 3,952 1,635 2,317
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 64 - Page
19. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) 19. BONDS (continued) 2007 Peringkat Pefindo/ Jangka Jangka Pefindo Jumlah/ Pendek/ Panjang/ Hutang Obligasi/Bonds Rating Total Current Non-Current Obligasi amortisasi Astra Sedaya Finance IV idAA- 36 36 - Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance V Tahun 2004 idAA- 156 156 - dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance VI Tahun 2005 idAA- 341 222 119 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance VII Tahun 2006 idAA- 374 189 185 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 idAA- 916 264 652 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance V Tahun 2005 idA+ 300 300 - Obligasi Federal International Finance VI Tahun 2006 idA+ 382 94 288 Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007 idA+ 942 274 668 Obligasi Astra Graphia I Tahun 2003 idA- 118 118 - Obligasi amortisasi Serasi Autoraya I idA- 99 99 - Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap Jumlah/Total 3,664 1,752 1,912 Informasi lain mengenai hutang obligasi pada
tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Other information relating to bonds as at 31 December 2008 is as follows:
Pokok obligasi/
Hutang obligasi/ Bond Wali amanat/ Jatuh tempo/ Tingkat bunga/ Jaminan/ Bonds principal Trustee Maturity Interest rates Security
Obligasi Astra Sedaya Finance VI Tahun 2005 220 PT Bank Rakyat 2009 - 2010 10.63% - 11.00% Catatan/Note * dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Astra Sedaya Finance VII Tahun 2006 200 PT Bank Rakyat 2009 14.10% - 14.20% Catatan/Note * dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 710 PT Bank Rakyat 2009 - 2011 9.38% - 10.35% Catatan/Note * dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 1,000 PT Bank Rakyat 2009 - 2011 9.08% - 10.30% Catatan/Note * dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Federal International Finance VI 300 PT Bank Rakyat 21 April 2009 14.75% Catatan/Note * Tahun 2006 Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Federal International Finance VII 725 PT Bank Rakyat 2009 - 2011 10.00% - 10.75% Catatan/Note * Tahun 2007 Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Federal International Finance VIII 1,150 PT Bank Rakyat 2009 - 2011 11.13% - 12.63% Catatan/Note * Tahun 2008 Indonesia (Persero) Tbk
Catatan/Note: * Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah saldo pokok obligasi (lihat Catatan 9a)/ Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 9a)
Dana yang diperoleh dari penerbitan hutang obligasi digunakan untuk tujuan modal kerja.
The funds received from issue of bonds are to be used for working capital purposes.
Pembayaran bunga hutang obligasi dilakukan setiap tiga bulanan.
Interest on bonds is paid on a quarterly basis.
Semua hutang obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
All the bonds are listed on the Indonesia Stock Exchange.
Penerbit hutang obligasi tersebut di atas dibatasi dalam melakukan corporate actions tertentu dan sebagian harus mempertahankan sejumlah rasio keuangan tertentu.
The bond issuers are restricted from taking certain corporate actions and some must maintain certain financial ratios.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 65 - Page
20. HAK MINORITAS 20. MINORITY INTERESTS
Rincian kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas dan bagian hasil bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi berdasarkan segmen usaha, adalah sebagai berikut:
Details of minority interests in the equity and share of results of consolidated subsidiaries, by business segment, are as follows:
2008 Pada awal Bagian atas Pada akhir tahun/ hasil bersih/ tahun/
At beginning Share of Dividen/ Lain-lain/ At end of year results Dividends Others *) of year
Otomotif 721 133 (33) (415) 406 Automotive Jasa keuangan 849 217 (79) 42 1,029 Financial services Perkebunan 967 619 (358) - 1,228 Agribusiness Teknologi informasi 73 14 (13) 3 77 Information technology Alat-alat berat/ 2,434 1,124 (319) 1,343 4,582 Heavy equipment/ pertambangan mining Lain-lain 1 - - 174 175 Others
5,045 2,107 (802) 1,147 7,497
*) Lain-lain terutama disebabkan oleh penerbitan saham baru oleh PT United
Tractors Tbk di tahun 2008 dan dekonsolidasi PT Isuzu Astra Motor Indonesia (dahulu PT Pantja Motor).
*) Others mainly arise due to the share issue by PT United Tractors Tbk in 2008 and the deconsolidation of PT Isuzu Astra Motor Indonesia (formerly PT Pantja Motor).
2007 Pada awal Bagian atas Pada akhir tahun/ hasil bersih/ tahun/
At beginning Share of Dividen/ Lain-lain/ At end of year results Dividends Others *) of year
Otomotif 614 160 (30) (23) 721 Automotive Jasa keuangan 768 173 (75) (17) 849 Financial services Perkebunan 649 468 (151) 1 967 Agribusiness Teknologi informasi 68 17 (12) - 73 Information technology Alat-alat berat/ 1,955 633 (179) 25 2,434 Heavy equipment/ pertambangan mining Lain-lain 1 - - - 1 Others 4,055 1,451 (447) (14) 5,045 *) Lain-lain terutama disebabkan oleh konsolidasi PT Century Batteries
Indonesia dan penambahan kepemilikan di PT Astra Multi Finance. *) Others mainly arise from consolidation of PT Century Batteries
Indonesia and increase in ownership in PT Astra Multi Finance. 21. MODAL SAHAM 21. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
Details of shareholders based on records maintained by PT Raya Saham Registra, the share administrator, are as follows:
31 Desember/December 2008
Jumlah saham ditempatkan dan disetor
penuh/ Number of
shares issued and
fully paid
Persentase kepemilikan/Percentage
of ownership
Jumlah/ Amount
Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11% 1,015 Jardine Cycle & Carriage Ltd Anthony John Liddell Nightingale 600,000 0.01% - Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris) *) (Commissioner) *) Budi Setiadharma (Presiden 977,500 0.02% - Budi Setiadharma (President Komisaris) Commissioner) Muhamad Chatib Basri 8,000 0.00% - Muhamad Chatib Basri (Komisaris) (Commissioner)
Lain-lain (masing-masing 2,017,944,310 49.86% 1,009 Others (each less than 5%) di bawah 5%) 4,048,355,314 100% 2,024
*) Seluruh saham dimiliki melalui Parkmix Ltd. *) All shares are owned through Parkmix Ltd.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 66 - Page
21. MODAL SAHAM (lanjutan) 21. SHARE CAPITAL (continued)
31 Desember/December 2007
Jumlah saham ditempatkan dan disetor
penuh/ Number of
shares issued and
fully paid
Persentase kepemilikan/Percentage
of ownership
Jumlah/ Amount
Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11% 1,015 Jardine Cycle & Carriage Ltd Anthony John Liddell Nightingale 600,000 0.01% - Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris) *) (Commissioner) *) Budi Setiadharma (Presiden 514,000 0.01% - Budi Setiadharma (President Komisaris) Commissioner) Lain-lain (masing-masing 2,018,415,810 49.87% 1,009 Others (each less than 5%) di bawah 5%) 4,048,355,314 100% 2,024
*) Seluruh saham dimiliki melalui Parkmix Ltd. *) All shares are owned through Parkmix Ltd. 22. TAMBAHAN MODAL DISETOR 22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
2008 dan/and
2007
Selisih antara pembayaran yang diterima 1,099 Excess of proceeds over par value, net dengan nilai nominal, bersih Rights yang habis masa berlakunya 2 Expired rights Kompensasi berbasis saham karyawan yang 5 Expired employee share-based compensation habis masa berlakunya 1,106 23. PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN,
PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
23. CHANGES IN EQUITY OF SUBSIDIARIES, ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
Akun ini merupakan bagian Perseroan atas perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities, yang terutama berhubungan dengan penilaian kembali aset tetap (hanya berlaku untuk tahun 2007, lihat Catatan 2a), keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, cadangan lindung nilai dan selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan.
This account represents the Company’s share of the changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities, which mainly relates to fixed assets revaluation (applies to 2007 only, refer to Note 2a), unrealised gains or losses from available-for-sale securities, hedging reserves and exchange differences from financial statements translation.
2008 2007
Otomotif 636 866 Automotive Jasa keuangan (140) (10) Financial services Perkebunan 112 105 Agribusiness Teknologi informasi 63 58 Information technology Alat-alat berat/pertambangan 144 325 Heavy equipment/mining Infrastruktur 108 - Infrastructure
923 1,344
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 67 - Page
24. DIVIDEN 24. DIVIDENDS
Pada tanggal 26 September 2008, Perseroan mengumumkan dividen kas interim untuk tahun 2008 sebesar Rp 1,2 triliun atau Rp 300 (dalam satuan Rupiah) per saham. Dividen tersebut telah dibayarkan pada tanggal 14 November 2008.
On 26 September 2008, the Company declared an interim cash dividend for 2008 amounting to Rp 1.2 trillion or Rp 300 (full Rupiah) per share. The dividend was paid on 14 November 2008.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 28 Mei 2008, pemegang saham menyetujui pembagian total dividen kas untuk tahun 2007 sejumlah Rp 2,6 triliun atau sejumlah Rp 644 (dalam satuan Rupiah) per saham. Termasuk di dalamnya dividen kas interim sejumlah Rp 648 miliar atau Rp 160 (dalam satuan Rupiah) per saham yang dibayarkan pada tanggal 15 November 2007. Sisanya sejumlah Rp 2 triliun atau Rp 484 (dalam satuan Rupiah) per saham telah dibayarkan pada tanggal 4 Juli 2008.
At the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on 28 May 2008, a total cash dividend for 2007 of Rp 2.6 trillion or Rp 644 (full Rupiah) per share was approved. This included an interim cash dividend of Rp 648 billion or Rp 160 (full Rupiah) per share, paid on 15 November 2007. The remaining Rp 2 trillion or Rp 484 (full Rupiah) per share was paid on 4 July 2008.
25. SALDO LABA DICADANGKAN 25. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS Berdasarkan Undang-undang Perseroan
Terbatas, perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Under Indonesian Company Law, companies are required to set up a statutory reserve amounting to at least 20% of the company’s issued and paid up capital.
Saldo laba dicadangkan pada tanggal
31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 425 miliar (2007: Rp 425 miliar).
The balance of the appropriated retained earnings reserve as at 31 December 2008 is Rp 425 billion (2007: Rp 425 billion).
26. PENDAPATAN BERSIH 26. NET REVENUE
2008 2007 Penjualan barang 74,893 53,119 Sales of goods Jasa dan sewa 14,397 9,826 Services and rental Jasa keuangan 7,774 7,238 Financial services 97,064 70,183 Pihak yang mempunyai hubungan (2,438) (1,460) Related parties (refer to Note 31b) istimewa (lihat Catatan 31b) Pihak ketiga 94,626 68,723 Third parties
Insentif penjualan sejumlah Rp 599 miliar (2007: Rp 573 miliar) dicatat sebagai bagian dari pendapatan bersih dari penjualan barang.
Sales incentives of Rp 599 billion (2007: Rp 573 billion) were recorded as part of net revenue attributable to sales of goods.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 68 - Page
26. PENDAPATAN BERSIH (lanjutan) 26. NET REVENUE (continued)
Tidak ada pendapatan dari pelanggan individu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.
No revenue earned from individual customers exceeded 10% of total net revenue.
Lihat Catatan 30 untuk pendapatan bersih berdasarkan segmen usaha.
Refer to Note 30 for net revenue by business segment.
27. BEBAN POKOK PENDAPATAN 27. COST OF REVENUE
2008 2007 Bahan baku yang digunakan 7,314 5,874 Raw material used Tenaga kerja langsung 1,496 863 Direct labor Beban produksi tidak langsung 4,412 2,312 Indirect manufacturing costs
Jumlah beban produksi 13,222 9,049 Total manufacturing costs Barang dalam proses Work in process Awal tahun 118 103 At beginning of year Anak perusahaan baru 45 8 New subsidiary Anak perusahaan yang dilepas (14) - Disposed subsidiary Akhir tahun (250) (118) At end of year
Beban pokok produksi 13,121 9,042 Cost of goods manufactured Barang jadi Finished goods Awal tahun 3,156 2,957 At beginning of year Pembelian 52,263 35,161 Purchases Anak perusahaan baru 8 3 New subsidiary Anak perusahaan yang dilepas (40) - Disposed subsidiary Akhir tahun (6,477) (3,156) At end of year
Beban pokok pendapatan - penjualan 62,031 44,007 Cost of revenue - sales of goods barang Beban pokok pendapatan - jasa dan sewa 10,931 7,128 Cost of revenue - services and rental Beban pokok pendapatan - jasa keuangan 2,372 2,559 Cost of revenue - financial services Jumlah beban pokok pendapatan 75,334 53,694 Total cost of revenue
Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan konsolidasian.
No purchases from third party suppliers exceeded 10% of the total consolidated cost of revenue.
Lihat Catatan 31c untuk rincian pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Refer to Note 31c for details of purchases from related parties.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 69 - Page
28. BEBAN USAHA 28. OPERATING EXPENSES
2008 2007 Beban penjualan Selling expenses Distribusi, gudang dan pengepakan 932 650 Distribution, warehousing and packaging Iklan dan promosi 873 679 Advertising and promotion Imbalan kerja 740 570 Employee benefits Penyisihan piutang ragu-ragu 690 555 Provision for doubtful receivables Komisi penjualan 497 388 Sales commission Rugi penjualan agunan yang diambil alih 495 671 Loss on sale of repossessed collateral Perbaikan dan perawatan 78 65 Repairs and maintenance Perjalanan dan transportasi 68 58 Travelling and transportation Donasi dan representasi 24 54 Donation and representation Lain-lain 224 181 Others
4,621 3,871 Beban umum dan administrasi General and administrative expenses Imbalan kerja 2,763 2,334 Employee benefits Penyusutan dan amortisasi 319 309 Depreciation and amortisation Honorarium tenaga ahli 233 174 Professional fees Perbaikan dan perawatan 207 192 Repairs and maintenance Komunikasi 164 172 Communications Perjalanan dan transportasi 148 126 Travelling and transportation Alat tulis dan beban kantor lainnya 133 124 Stationery and other office expenses Pajak dan perijinan 125 92 Taxes and licenses Sewa 112 88 Rent Keamanan 96 81 Security Pendidikan dan pelatihan 93 77 Education and training Biaya bank 84 84 Bank charges Utilitas 81 69 Utilities Donasi dan representasi 60 44 Donation and representation Lain-lain 615 151 Others
5,233 4,117
9,854 7,988 29. PENGHASILAN LAIN-LAIN, BERSIH 29. OTHER INCOME, NET
2008 2007 Penghasilan dari bea balik nama 429 269 Income from vehicle registrations kendaraan Keuntungan pelepasan aset tetap 179 155 Gain on disposal of fixed assets and dan properti investasi investment property Keuntungan/(kerugian) pelepasan 49 (19) Gain/(loss) on disposal of investment investasi Selisih lebih biaya pengembangan (17) (25) Excess of plasma plantation perkebunan plasma atas development costs over nilai konversinya conversion value Lain-lain 144 348 Others
784 728
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 70 - Page
30. INFORMASI SEGMEN 30. SEGMENT INFORMATION
a. Segmen usaha a. Business segment Informasi mengenai segmen usaha Grup
adalah sebagai berikut: Details of the Group’s business segments
are as follows:
Pendapatan bersih/Net revenue
2008 2007 Pelanggan
di luar perusahaan/
External customers
Antar segmen/
Inter segment
Jumlah/ Total
Pelanggan di luar
perusahaan/External
customers
Antar segmen/
Inter segment
Jumlah/ Total
Otomotif 52,350 239 52,589 38,137 182 38,319 Automotive Jasa keuangan 7,774 95 7,869 7,238 73 7,311 Financial services Perkebunan 8,161 - 8,161 5,961 - 5,961 Agribusiness Teknologi 960 67 1,027 707 18 725 Information informasi technology Alat berat/ 27,774 129 27,903 18,112 53 18,165 Heavy equipment/ pertambangan mining Lain-lain 45 - 45 28 - 28 Others Jumlah 97,064 530 97,594 70,183 326 70,509 Total Eliminasi* - (530) (530) - (326) (326) Elimination* Konsolidasian 97,064 - 97,064 70,183 - 70,183 Consolidated
Beban pokok pendapatan/
Cost of revenue Laba usaha/
Operating income 2008 2007 2008 2007
Otomotif 45,954 33,261 2,162 1,718 Automotive Jasa keuangan 2,380 2,567 1,923 1,356 Financial services Perkebunan 4,350 2,774 3,386 2,907 Agribusiness Teknologi informasi 701 440 105 95 Information technology Alat berat/pertambangan 22,404 14,918 4,150 2,393 Heavy equipment/mining Lain-lain 27 14 (9) (9) Others Jumlah 75,816 53,974 11,717 8,460 Total Eliminasi* (482) (280) 159 41 Elimination*
Konsolidasian 75,334 53,694 11,876 8,501 Consolidated
Beban bunga/
Interest expense Jumlah aset/ Total assets
Jumlah kewajiban/ Total liabilities
2008 2007 2008 2007 2008 2007
Otomotif 218 245 21,093 19,071 8,322 6,672 Automotive Jasa keuangan - - 27,561 24,552 18,153 16,337 Financial services Perkebunan - 7 6,532 5,358 1,194 1,154 Agribusiness Teknologi 18 16 844 625 511 310 Information informasi technology Alat berat/ 275 411 22,949 13,096 11,645 7,217 Heavy equipment/ pertambangan mining Lain-lain 3 - 1,913 1,031 490 35 Others Jumlah 514 679 80,892 63,733 40,315 31,725 Total Eliminasi* (1) (1) (152) (213) (152) (213) Elimination*
Konsolidasian 513 678 80,740 63,520 40,163 31,512 Consolidated *) Eliminasi antar segmen usaha. *) Elimination between business segments.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 71 - Page
30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued)
a. Segmen usaha (lanjutan) a. Business segment (continued)
Amortisasi dan penyusutan/
Amortisation and depreciation Pengeluaran modal/ Capital expenditure
2008 2007 2008 2007 Otomotif 719 649 1,381 898 Automotive Jasa keuangan 190 113 148 101 Financial services Perkebunan 246 201 1,241 746 Agribusiness Teknologi informasi 63 65 131 78 Information technology Alat berat/pertambangan 1,598 1,358 3,669 1,789 Heavy equipment/mining Lain-lain 14 7 31 - Others Konsolidasian 2,830 2,393 6,601 3,612 Consolidated Lihat Catatan 10 untuk rincian segmen dari
bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.
Refer to Note 10 for segment details of the share of results of associates and jointly controlled entities.
b. Segmen geografis b. Geographic segment Segmen usaha Grup hampir seluruhnya
beroperasi di Indonesia. The Group’s business segments almost
exclusively operate in Indonesia. 31. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA 31. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terutama meliputi transaksi-transaksi penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya.
In the normal course of business, the Group engages in transactions with related parties principally consisting of sales, purchases and other financial transactions.
a. Sifat hubungan dan transaksi a. Nature of relationship and transactions
Rincian sifat hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Details of the nature of relationships and transactions with related parties are as follows:
i. Anak perusahaan langsung dan tidak langsung
i. Direct and indirect subsidiaries
Lihat Catatan 1d untuk rincian anak
perusahaan langsung dan anak perusahaan tidak langsung yang signifikan dari Perseroan.
Refer to Note 1d for details of the Company’s direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries.
ii. Perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities langsung dan tidak langsung
Lihat Catatan 10 untuk rincian perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities langsung dan tidak langsung Perseroan.
ii. Direct and indirect associates and jointly controlled entities
Refer to Note 10 for details of the Company’s direct and indirect associates and jointly controlled entities.
Anak perusahaan dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities langsung dan tidak langsung adalah sebagai berikut:
Subsidiaries of direct and indirect associates and jointly controlled entities are as follows:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 72 - Page
31. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 31. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
a. Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan) a. Nature of relationship and transactions
(continued)
ii. (lanjutan) ii. (continued)
Melalui/Through PT Astra Honda Motor : PT Suryaraya Rubberindo Industries Melalui/Through PT Denso Indonesia : PT Denso Sales Indonesia
Melalui/Through PT Traktor Nusantara : PT Swadaya Harapan Nusantara
iii. Dimiliki oleh karyawan Grup: iii. Owned by the Groups employees:
Koperasi Karyawan Astra
b. Pendapatan b. Revenue
Rincian pendapatan yang diperoleh dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Details of revenue earned from related parties are as follows:
2008 2007 % a) Rp % a) Rp PT Astra Honda Motor 1.28 1,244 1.27 888PT Isuzu Astra Motor Indonesia (dahulu/formerly 0.42 410 - - PT Pantja Motor) b) PT Astra Daihatsu Motor 0.29 280 0.23 153PT Inti Ganda Perdana 0.14 133 0.13 88PT AT Indonesia 0.07 71 0.07 51PT Toyofuji Logistic Indonesia 0.07 69 0.10 70PT Denso Indonesia 0.06 54 0.05 37PT Toyota-Astra Motor 0.04 38 0.05 36PT UT Semen Gresik 0.02 16 0.02 17PT Bank Permata Tbk 0.02 16 0.02 13 PT Astra Graphia Information Technology 0.02 16 0.01 8 (dahulu/formerly PT SCS Astragraphia Technologies) c) PT Kayaba Indonesia 0.02 16 0.01 7PT Tri Dharma Wisesa 0.02 15 0.01 9PT Aisin Indonesia 0.01 12 0.02 11PT Traktor Nusantara 0.01 11 0.01 7PT GS Battery 0.01 10 0.01 9PT Federal Nittan Industries 0.01 10 0.01 4PT Toyoda Gosei Safety System Indonesia 0.00 4 0.00 3PT Mesin Isuzu Indonesia d) 0.00 3 0.04 28PT Wahana Eka Paramitra 0.00 2 0.01 4PT Toyota Astra Financial Services 0.00 2 0.00 1PT PAM Lyonnaise Jaya 0.00 2 0.00 1 PT Astra Auto Finance 0.00 2 0.00 1 PT Exedy Indonesia e) - - 0.01 10 Cycle & Carriage Parts and Accessories Sdn Bhd - - 0.00 1 PT Suryaraya Rubberindo Industries 0.00 1 0.00 1 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 0.00 1 0.00 2 Others (below Rp 1 billion each) Jumlah/Total 2.51 2,438 2.08 1,460 a) % terhadap jumlah pendapatan bersih. a) % of total net revenue. b) Jointly controlled entity sejak Februari 2008. b) Jointly controlled entity since February 2008. c) Dikonsolidasi sejak September 2008. c) Consolidated since September 2008. d) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak Februari
2008. d) Not a related party since February 2008.
e) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak Agustus 2007.
e) Not a related party since August 2007.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 73 - Page
31. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 31. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
c. Pembelian c. Purchase
Rincian pembelian dari pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Details of purchases from related parties are as follows:
2008 2007
% a) Rp % a) Rp PT Toyota-Astra Motor 27.20 20,488 26.87 14,425PT Astra Honda Motor 11.67 8,791 11.97 6,429 PT Astra Daihatsu Motor 7.57 5,705 7.49 4,014 PT Isuzu Astra Motor Indonesia (dahulu/formerly 3.26 2,454 - - PT Pantja Motor) b)
PT GS Battery 1.28 963 1.93 1,036 PT Denso Indonesia 0.30 229 0.30 162 PT Toyofuji Logistic Indonesia 0.16 118 - -PT Kayaba Indonesia 0.11 80 0.12 64 PT Mesin Isuzu Indonesia c) 0.08 57 0.99 531 PT Traktor Nusantara 0.02 17 0.00 1PT Tri Dharma Wisesa 0.01 7 0.02 11PT NHK Gasket Indonesia 0.01 4 0.01 4PT Inti Ganda Perdana 0.00 2 0.03 19PT Fuji Technica Indonesia 0.00 2 0.00 2PT Astra Graphia Information Technology 0.00 2 0.00 2 (dahulu/formerly PT SCS Astragraphia Technologies) d) PT Wahana Eka Paramitra 0.00 1 0.01 5 PT Exedy Indonesia e) - - 0.02 10 PT Aisin Indonesia - - 0.01 5Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ - - 0.00 1 Others (below Rp 1 billion each) Jumlah/Total 51.67 38,920 49.77 26,721
a) % terhadap jumlah beban pokok pendapatan. a) % of total cost of revenue. b) Jointly controlled entity sejak Februari 2008. b) Jointly controlled entity since February 2008. c) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak Februari
2008. c) Not a related party since February 2008.
d) Dikonsolidasi sejak September 2008. d) Consolidated since September 2008. e) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak Agustus
2007. e) Not a related party since August 2007.
d. Penghasilan dan beban bunga d. Interest income and expense
Selama tahun yang berakhir 31 Desember
2008, penghasilan bunga yang diperoleh atas penempatan bank, deposito berjangka, call deposits dan investasi dalam hutang obligasi yang ditempatkan pada PT Bank Permata Tbk (“BP”) adalah sejumlah Rp 143 miliar atau 21,98% dari penghasilan bunga (2007: Rp 89 miliar atau 22,87% dari penghasilan bunga). Beban bunga yang dibayarkan kepada BP adalah sejumlah Rp 0,3 miliar atau 0,05% dari beban bunga (2007: nihil).
For the year ended 31 December 2008, interest income earned from cash in bank, time deposits, call deposits and investment in bonds placed in PT Bank Permata Tbk (“BP”) amounted to Rp 143 billion or 21.98% of interest income (2007: Rp 89 billion or 22.87% of interest income). Interest expense paid to BP amounted to Rp 0.3 billion or 0.05% of interest expenses (2007: nil).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 74 - Page
31. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 31. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas meliputi saldo bank dan
deposito berjangka dan call deposits pada BP. Rincian saldo pada BP adalah sebagai berikut:
Cash and cash equivalents include cash in bank and time and call deposits in BP. Details of balances with BP are as follows:
2008 2007
Bank: Cash in bank: Rupiah 662 505 Rupiah Mata uang asing 380 48 Foreign currencies 1,042 553 Deposito berjangka dan call deposits: Time and call deposits: Rupiah 755 342 Rupiah Mata uang asing 219 26 Foreign currencies 974 368 Jumlah 2,016 921 Total Persentase terhadap jumlah aset 2.50% 1.45% Percentage to total assets
f. Piutang usaha f. Trade receivables
Piutang usaha dari pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Trade receivables from related parties are as follows:
2008 2007
Rupiah: PT Astra Honda Motor 153 173 PT Toyota Astra Financial Services 46 39 PT Astra Daihatsu Motor 44 27 PT Isuzu Astra Motor Indonesia (dahulu/formerly PT Pantja Motor) a) 25 - PT Toyofuji Logistic Indonesia 11 10 PT Inti Ganda Perdana 10 11 PT AT Indonesia 10 9 PT Toyota-Astra Motor 5 6 PT Denso Indonesia 4 7 PT Kayaba Indonesia 4 3 PT United Tractors Semen Gresik 3 2 PT Astra Auto Finance 2 7 PT Aisin Indonesia 2 2 PT Toyoda Gosei Safety System Indonesia 2 - PT Tri Dharma Wisesa 1 3 PT GS Battery 1 1 PT Traktor Nusantara 1 - PT Bank Permata Tbk 1 1 PT Mesin Isuzu Indonesia b) - 3 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 1 2 Others (below Rp 1 billion each) 326 306
a) Jointly controlled entity sejak Februari 2008. a) Jointly controlled entity since February 2008. b) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak Februari
2008. b) Not a related party since February 2008.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 75 - Page
31. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 31. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
f. Piutang usaha (lanjutan) f. Trade receivables (continued)
2008 2007 Mata uang asing/Foreign currencies: PT Isuzu Astra Motor Indonesia (dahulu/formerly PT Pantja Motor) a) 5 - PT United Tractors Semen Gresik 3 - PT Astra Daihatsu Motor 2 - PT Astra Honda Motor 1 - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 1 1 Others (below Rp 1 billion each) 12 1 Jumlah/Total 338 307 Persentase terhadap jumlah aset /Percentage to total assets 0.42% 0.48%
a) Jointly controlled entity sejak Februari 2008. a) Jointly controlled entity since February 2008.
g. Piutang lain-lain g. Other receivables
Piutang lain-lain dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Other receivables from related parties are as follows:
2008 2007
Rupiah: Piutang karyawan/loan to employees 220 216 PT Astra Daihatsu Motor 48 - PT Astra Honda Motor 39 92 PT Traktor Nusantara 2 1 PT Toyota-Astra Motor 1 4 PT Kayaba Indonesia 1 - PT Inti Ganda Perdana 1 - PT Marga Mandalasakti a) - 27 PT Mesin Isuzu Indonesia b) - 17 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 2 2 Others (below Rp 1 billion each) 314 359 Mata uang asing/Foreign currencies: PT Fuji Technica Indonesia 44 44 PT Toyota Astra Financial Services - 6 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ 1 1 Others (below Rp 1 billion each) 45 51 359 410 Penyisihan piutang ragu-ragu/Provision for doubtful receivables (17) (17) Jumlah/Total 342 393 Persentase terhadap jumlah aset /Percentage to total assets 0.42% 0.62%
a) Dikonsolidasi sejak Desember 2008. a) Consolidated since December 2008. b) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak Februari
2008. b) Not a related party since February 2008.
Semua piutang lain-lain tidak dikenakan
bunga, kecuali piutang PT Fuji Technica Indonesia dan PT Astra Daihatsu Motor dengan bunga sebesar 1,5% dan 10,5% per tahun.
All other receivables are non-interest bearing, except receivables from PT Fuji Technica Indonesia and PT Astra Daihatsu Motor which bear interest at 1.5% and 10.5% per annum.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 76 - Page
31. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 31. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
h. Hutang usaha h. Trade payables
Hutang usaha kepada pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Trade payables to related parties are as follows:
2008 2007
Rupiah: PT Astra Honda Motor 699 669 PT GS Battery 100 113 PT Toyota-Astra Motor 57 241 PT Denso Indonesia 30 27 PT Isuzu Astra Motor Indonesia (dahulu/formerly 27 - PT Pantja Motor) a) PT Astra Daihatsu Motor 21 104 PT Kayaba Indonesia 17 15 PT Traktor Nusantara 5 - PT Swadaya Harapan Nusantara 2 - PT Tri Dharma Wisesa 1 1 PT Astra Graphia Information Technology - 6 (dahulu/formerly PT SCS Astragraphia Technologies) b) PT Inti Ganda Perdana - 2 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ - 2 Others (below Rp 1 billion each)
959 1,180 Mata uang asing/Foreign currencies:
PT GS Battery 31 33 PT Isuzu Astra Motor Indonesia (dahulu/formerly 23 - PT Pantja Motor) a) PT Mesin Isuzu Indonesia c) - 14 PT Astra Graphia Information Technology - 1 (dahulu/formerly PT SCS Astragraphia Technologies) b)
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ - 2 Others (below Rp 1 billion each) 54 50 Jumlah/Total 1,013 1,230 Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to total liabilities 2.52% 3.90%
a) Jointly controlled entity sejak Februari 2008. a) Jointly controlled entity since February 2008. b) Dikonsolidasi sejak September 2008. b) Consolidated since September 2008. c) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak Februari
2008. c) Not a related party since February 2008.
i. Kewajiban lain-lain i. Other liabilities
Kewajiban lain-lain kepada pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Other liabilities to related parties are as follows:
2008 2007
Rupiah: PT Bank Permata Tbk 20 13 PT Toyofuji Logistic Indonesia 3 1 PT Toyota-Astra Motor 2 2 PT Astra Auto Finance 1 2 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ - 2 Others (below Rp 1 billion each)
26 20
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 77 - Page
31. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 31. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
i. Kewajiban lain-lain (lanjutan) i. Other liabilities (continued)
2008 2007
Mata uang asing/Foreign currencies: PT Astra Graphia Information Technology - 1 (dahulu/formerly PT SCS Astragraphia Technologies) *) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ - 1 Others (below Rp 1 billion each)
- 2 Jumlah/Total 26 22 Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to total liabilities 0.06% 0.07%
*) Dikonsolidasi sejak September 2008. *) Consolidated since September 2008. Kewajiban lain-lain kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa tidak dikenakan bunga.
Other liabilities to related parties are non-interest bearing.
32. UNDERLYING PROFIT 32. UNDERLYING PROFIT
Underlying profit adalah laba bersih di luar penghasilan atau beban yang timbul dari kejadian di luar aktivitas normal perusahaan yang nilainya material dan tidak diharapkan untuk seringkali terjadi atau terjadi secara teratur.
Underlying profit represents net income excluding income or expense items arising from events or transactions clearly distinct from the ordinary activities of the enterprise which are material in value, and not expected to occur frequently or regularly.
Rekonsiliasi antara laba bersih untuk pemegang saham dan underlying profit untuk pemegang saham adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the net income attributable to shareholders and underlying profit attributable to shareholders is as follows:
2008 2007
Laba bersih untuk pemegang saham 9,191 6,519 Net income attributable to shareholders Dikurangi: Less: Keuntungan atas pelepasan aset (225) - Gain on disposal of plantation assets, perkebunan, bersih setelah pajak net of tax and minority interests dan hak minoritas Underlying profit untuk pemegang saham 8,966 6,519 Underlying profit attributable to shareholders
33. LABA BERSIH PER SAHAM 33. NET EARNINGS PER SHARE
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.
Net earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 78 - Page
33. LABA BERSIH PER SAHAM (lanjutan) 33. NET EARNINGS PER SHARE (continued)
2008 2007
Laba bersih per saham: Net earnings per share: Laba bersih 9,191 6,519 Net income Rata-rata tertimbang jumlah 4,048 4,048 Weighted average number of saham biasa yang beredar - ordinary shares outstanding - dasar dan dilusian (dalam jutaan) basic and diluted (in million)
Laba bersih per saham - dasar dan 2,270 1,610 Net earnings per share - basic dilusian (dalam satuan Rupiah) and diluted (full Rupiah)
Underlying profit per saham: Underlying profit per share: Underlying profit untuk 8,966 6,519 Underlying profit attributable pemegang saham to shareholders Underlying profit per saham 2,215 1,610 Underlying profit per share (dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)
34. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN 34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
PERJANJIAN DAN KOMITMEN AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti, merek dagang, keagenan dan distributor
a. Licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship agreements
Perseroan dan anak perusahaan tertentu
mempunyai berbagai perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti, merek dagang, keagenan dan distribusi dengan para pemberi lisensi berikut:
The Company and certain subsidiaries have existing licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship agreements with the following licensors:
- Anhui Heli Machinery Import &
Export Co. Ltd, China - Automobiles Peugeot, France - Bernie Ostermeyer Investments
Pty Ltd - Bosserman Aviation Equipment- BMW AG, Germany - BOMAG GmbH & Co OHG,
Germany - Cisco System Inc, USA - Clarity International Ltd - Daido Amistar Co Ltd, Japan - Daido Kogyo Co Ltd, Japan - Fuji Xerox Co Ltd, Japan - GS Yuasa International Ltd,
Japan - Hiab Corporation - Interlube Systems Sdn. Bhd,
Malaysia
- Kawasaki Industrial Co Ltd, Japan
- Kockums Industries Pty Ltd, Australia
- Komatsu Ltd, Japan - Komatsu Forklift Co Ltd,
Japan - Komatsu Asia & Pacific Pte
Ltd, Singapore - Komatsu Forest Pty Ltd,
Australia - MAHLE Engine Components
Japan Corp, Japan - Metalart Corporation, Japan - Mitsubishi Fuso Truck & Bus
Corp, Japan - Nissan Diesel Motor Co Ltd,
Japan
- Pemerintah Daerah Baramarta - Pemerintah Daerah Rantau - Pemerintah Republik Indonesia - PT Astra Daihatsu Motor - PT Astra Honda Motor - PT BMW Indonesia - PT Isuzu Astra Motor Indonesia - PT Komatsu Indonesia - PT Komatsu Marketing & Support
Indonesia - PT Toyota-Astra Motor - SAP Aktiengesellschaft, Germany - Scania CV Aktiebolag, Sweden - Tadano Iron Works Co Ltd, Japan - Teito Rubber Ltd, Japan
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 79 - Page
34. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
(continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
b. Perkebunan plasma b. Plasma plantations
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, hak guna usaha tertentu untuk perkebunan diberikan kepada pengembang apabila pengembang bersedia untuk mengembangkan areal perkebunan untuk petani plasma lokal, di samping mengembangkan perkebunan miliknya sendiri.
In accordance with Indonesian Government policy, certain land rights for plantations are granted conditional upon the grower’s agreement to develop areas for local plasma farmers, in addition to developing their own plantations.
Perkebunan plasma dikembangkan dengan
pola Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (“PIR-Trans”) dan Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya (“KKPA”). Pengembangan plasma ini didanai dengan pinjaman bank, yang disalurkan kepada pengembang sampai periode tanaman dapat menghasilkan.
Plasma plantations are developed under “Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi” (“PIR-Trans”) and “Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya” (“KKPA”) schemes. Plasma development is funded by bank loans which are granted to the grower at the cultivation stage for the period until the plants can be cropped.
Selama masa pengembangan, pinjaman
tersebut dijamin dengan tanah dan tanaman perkebunan plasma serta semua aset yang berada di atasnya, piutang penjualan buah dari kebun plasma di masa mendatang dan jaminan perusahaan dari beberapa anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”) tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah pinjaman plasma termasuk bunga adalah sebesar Rp 79 miliar (2007: Rp 85 miliar).
During the development period, the loans are secured on the land including all assets located on the plantations, future receivables from sales of the plasma crops and corporate guarantees from certain subsidiaries of PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”). As at 31 December 2008, the total outstanding plasma loans including interest amounted to Rp 79 billion (2007: Rp 85 billion).
Pada saat mulai menghasilkan, perkebunan
plasma akan dialihkan kepada petani plasma, dimana petani plasma berkewajiban untuk menjual hasil panennya kepada anak perusahaan AAL guna mengangsur pinjamannya melalui pemotongan dari hasil penjualannya.
Upon maturity of the plantations, the plasma plantations are transferred to the plasma farmers, who are obliged to sell their harvest to AAL’s subsidiaries to repay the loans via deductions from sales proceeds.
Sehubungan dengan pola PIR-Trans, beberapa anak perusahaan AAL tertentu menjamin untuk mengadministrasikan pengembalian kredit yang diperoleh dari petani peserta PIR Trans dan menjamin pengembalian pinjaman petani peserta PIR Trans yang berasal dari kredit investasi kebun plasma.
In respect of the PIR-Trans scheme, certain subsidiaries of AAL are committed to administer repayment of plasma farmers’ loans and guarantee the repayment of plasma farmers’ loans which arise from the credit investment of the plasma plantation.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 80 - Page
34. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
(continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
b. Perkebunan plasma (lanjutan) b. Plasma plantations (continued)
Sedangkan dengan pola KKPA, beberapa anak perusahaan AAL tertentu menjamin pembayaran kembali pinjaman petani plasma ke bank sampai lunas.
In respect of the KKPA scheme, certain subsidiaries of AAL guarantee the repayment of plasma farmers’ loans to the banks.
c. Fasilitas kredit c. Credit facilities
Perseroan dan beberapa anak perusahaan tertentu memiliki fasilitas kredit untuk modal kerja, kredit investasi, jaminan bank, letters of credit dan kontrak valuta asing. Fasilitas kredit yang mengikat dan tidak mengikat yang belum digunakan oleh Perseroan dan anak perusahaan tertentu pada tanggal 31 Desember 2008 masing-masing sejumlah Rp 6,3 triliun dan Rp 4,4 triliun.
The Company and certain subsidiaries have credit facilities for working capital, investment credits, bank guarantees, letters of credit and foreign exchange contracts. The total available committed and uncommitted credit facilities of the Company and certain subsidiaries as at 31 December 2008 amounted to Rp 6.3 trillion and Rp 4.4 trillion respectively.
Selain itu, beberapa anak perusahaan tertentu yang bergerak dalam jasa keuangan menandatangani perjanjian kerjasama dengan beberapa bank, dimana pihak bank menyalurkan fasilitas kredit yang tidak mengikat untuk pembiayaan konsumen bersama dengan anak perusahaan tersebut. Sesuai dengan perjanjian, anak perusahaan menyediakan dana berkisar antara 1% hingga 10%, sedangkan sisanya disediakan oleh pihak bank. Fasilitas kredit yang belum digunakan tersebut berjumlah Rp 20 triliun pada tanggal 31 Desember 2008.
In addition, certain financial services subsidiaries entered into cooperation agreements with banks, whereby the banks provide uncommitted joint consumer financing facilities together with the subsidiaries. Under the agreements, subsidiaries provide between 1% and 10% of the funds advanced, with the remaining portion provided by the banks. The total unused credit facilities amounted to Rp 20 trillion as at 31 December 2008.
d. Jasa pertambangan d. Mining contracting services
PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), anak perusahaan tidak langsung, mempunyai dua kontrak pertambangan signifikan dengan PT Adaro Indonesia dan PT Indominco Mandiri. Berdasarkan kontrak-kontrak tersebut, Pama memberikan jasa pertambangan batu bara. Jangka waktu kontrak bervariasi dan berakhir dari tahun 2013 sampai 2015.
PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), an indirect subsidiary, has entered into two significant mining services contracts with PT Adaro Indonesia and PT Indominco Mandiri. Under the contracts, Pama provides services to mine coal. The periods of the contracts are varied and will expire between 2013 and 2015.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 81 - Page
34. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
(continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
e. Pelepasan aset perkebunan e. Disposal of plantation assets
AAL bersama dengan PT Cakung Permata Nusa (“CPN”) dan PT Cakradenta Agung Pertiwi (“CAP”), anak perusahaan tidak langsung, telah menandatangani perjanjian dengan PT Adaro Indonesia sehubungan dengan lahan HGU seluas 7.163,44 hektar yang dioperasikan oleh CPN dan CAP sebagai perkebunan.
AAL together with PT Cakung Permata Nusa (“CPN”) and PT Cakradenta Agung Pertiwi (“CAP”), indirect subsidiaries, has concluded an agreement with PT Adaro Indonesia in relation to land rights to 7,163.44 hectares operated by CPN and CAP as plantations.
Berkaitan dengan perjanjian tersebut, AAL dan anak perusahannya telah menerima kompensasi sebesar USD 60 juta, karena mengijinkan PT Adaro Indonesia untuk menggunakan haknya atas area yang sama di bawah suatu perjanjian pertambangan.
In accordance with the agreement, AAL and its subsidiaries have received compensation in the amount of USD 60 million, in return for allowing PT Adaro Indonesia to exercise its rights under a valid mining concession over the same area.
Berdasarkan perjanjian tersebut, CPN dan CAP berhak mengelola sebagian dari area perkebunan sampai dengan tahun 2012.
Based on the agreement, CPN and CAP are entitled to continue to manage a portion of the plantation area until the year 2012.
Laba sebesar Rp 403 miliar telah dibukukan sehubungan dengan transaksi ini.
A gain of Rp 403 billion has been recorded in respect of the transaction.
f. Komitmen untuk pembelian properti
pertambangan f. Commitment to purchase mining
properties
Pama telah mengeluarkan jaminan bank sejumlah USD 14 juta yang merupakan jumlah yang potensial terhutang kepada Dynamic Acres Sdn Bhd (“DASB”) sehubungan dengan kemungkinan akuisisi tambahan cadangan pertambangan. Jaminan bank tersebut akan diberikan kepada DASB secara sebagian atau keseluruhan tergantung dari persyaratan perjanjian yang telah ditetapkan sebelumnya, terutama yang berhubungan dengan penerimaan ijin eksploitasi yang diperlukan dari pihak yang berwenang. Pada tanggal 31 Desember 2008, persyaratan perjanjian yang telah ditetapkan sebelumnya masih belum terpenuhi dan jaminan bank ini belum dicairkan.
Pama has issued bank guarantees amounting to USD 14 million, representing consideration potentially payable to Dynamic Acres Sdn Bhd (“DASB”) in relation to acquisition of further mining reserves which may become available. The bank guarantees will be released to DASB partially or fully subject to the conditions precedent, which mainly relate to the receipt of all necessary exploitation permits from the authorities. As at 31 December 2008, the conditions precedent have not been fulfilled and the bank guarantee has not been released.
g. Komitmen sewa operasi g. Operating lease commitments
Grup menyewakan beberapa jenis aset tetap dibawah perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan.
The Group leases various fixed assets under non-cancellable operating lease agreements.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 82 - Page
34. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
(continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
g. Komitmen sewa operasi g. Operating lease commitments
Jumlah piutang sewa minimum yang akan diterima di masa datang yang berasal dari kontrak sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutang pada tanggal pelaporan, adalah sebagai berikut:
The future minimum lease receivables under non-cancellable operating lease contracted for at the reporting date, but not recognised as receivables, are as follows:
2008 2007
Dalam 1 tahun 668 708 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 523 583 Between 1 and 5 years Lebih dari 5 tahun 21 14 More than 5 years 1,212 1,305
h. Komitmen pengeluaran barang modal h. Capital commitments
Kontrak pengeluaran barang modal pada tanggal 31 Desember 2008 tetapi belum dibukukan di laporan keuangan konsolidasian adalah sejumlah Rp 1,1 triliun (2007: Rp 425 miliar).
Capital expenditure contracted as at 31 December 2008, but not yet recognised in the consolidated financial statements amounts to Rp 1.1 trillion (2007: Rp 425 billion).
KEWAJIBAN KONTIJENSI CONTINGENCIES
a. Tuntutan PT Era Giat Prima a. PT Era Giat Prima Claim
Pada tanggal 24 September 1999, PT Era Giat
Prima (”EGP”) mengajukan gugatan terhadap BP karena BP dianggap telah melakukan wanprestasi Perjanjian Pengalihan/Cessie atas tagihan Bank Dagang Negara Indonesia ("BDNI") dan Bank Umum Nasional ("BUN"). EGP mengajukan penyitaan tanah dan bangunan milik BP serta ganti rugi sebesar Rp 2,5 triliun dan juga menyatakan sebagai pemilik dana sebesar Rp 547 miliar yang telah ditempatkan dalam escrow account.
On 24 September 1999, PT Era Giat Prima (”EGP”) filed a lawsuit against BP alleging a breach of a Transfer/Cessie Agreement in respect of Bank Dagang Negara Indonesia (“BDNI”) and Bank Umum Nasional (“BUN”). EGP applied for confiscation of BP’s land and buildings and compensation for losses amounting to Rp 2.5 trillion and also asserted ownership over funds amounting to Rp 547 billion which had been deposited in an escrow account.
BP berpendapat bahwa Perjanjian Pengalihan/
Cessie tersebut telah dibatalkan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional ("BPPN") pada Oktober 1999 sehingga gugatan tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum. Di tingkat kasasi, Mahkamah Agung membatalkan keputusan sebelumnya dari Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang menyatakan bahwa perjanjian tersebut adalah sah, dan memutuskan bahwa dana yang ditempatkan dalam escrow account sebesar Rp 547 miliar adalah milik BP.
BP’s position is that the Transfer/Cessie Agreement had been cancelled by the Indonesian Bank Restructuring Agency (”IBRA’) in October 1999 and that the lawsuit is without merit. On appeal, the Supreme Court overturned earlier decisions by the High Court and South Jakarta District Court which had ruled in favour of the validity of the agreement, and decided that the funds in the escrow account amounting to Rp 547 billion belong to BP.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 83 - Page
34. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
(continued)
KEWAJIBAN KONTIJENSI (lanjutan) CONTINGENCIES (continued)
a. Tuntutan PT Era Giat Prima (lanjutan) a. PT Era Giat Prima Claim (continued)
Permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh EGP, telah ditolak oleh Mahkamah Agung berdasarkan surat pemberitahuan tertanggal 29 Mei 2007.
An application by EGP for a Judicial Review has been rejected by the Supreme Court based on notification letter dated 29 May 2007.
Saat ini dana yang ditempatkan dalam escrow
account merupakan salah satu bukti pemeriksaan dalam proses peninjauan kembali yang dilakukan oleh Mahkamah Agung. Proses pemeriksaan ini melibatkan pemerintah Republik Indonesia dan tergugat pihak ketiga. Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung di atas, manajemen BP berkeyakinan bahwa dana yang ditempatkan dalam escrow account tersebut merupakan milik BP.
The amount in the escrow account currently forms part of the evidence in a judicial review of proceedings in the Supreme Court. These proceedings are between the Republic of Indonesia and unrelated third party defendant. In accordance with the decision of the Supreme Court noted above, BP’s management believe that funds in the escrow account are properly the property of BP.
b. PT Bank Permata Tbk (“BP”) b. PT Bank Permata Tbk (“BP”)
(i) Pemeriksaan pra penggabungan BP (i) BP pre-merger assessments
Pada tahun 2004, Direktorat Jenderal Pajak
Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Satu (“KPP WPB I”) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) atas 5 Bank Peserta Penggabungan yang merupakan awal terbentuknya BP, untuk tahun pajak 2001 dan 2002, dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 412 miliar. Walaupun SKP tersebut dilunasi seluruhnya, BP mengajukan keberatan/banding karena manajemen berkeyakinan tidak ada pajak yang kurang dibayar.
In 2004, the Large Tax Office I of the Directorate General of Taxation (“LTO I”) issued Tax Assessment Letters in respect of the 5 Merged Banks from which BP was formed, for the fiscal years 2001 and 2002, indicating underpaid tax in a total amount of Rp 412 billion. Whilst these assessments were paid in full, BP subsequently appealed as management believes that no tax has been underpaid.
` Pada tahun 2007, Pengadilan Pajak
memutuskan untuk menerima permohonan banding BP. BP menerima kembali seluruh pembayaran pajak sejumlah Rp 412 miliar bersamaan dengan kompensasi bunga sejumlah Rp 125 miliar.
In 2007, the Tax Court accepted BP’s appeals. BP received full repayment of Rp 412 billion together with interest compensation of Rp 125 billion.
Selanjutnya, KPP WPB I mengajukan
permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung. BP telah menyerahkan Kontra Memori kepada Mahkamah Agung untuk memperkuat posisinya. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, peninjauan kembali tersebut masih dalam proses.
Subsequently, the LTO I appealed against the decision, applying for a Judicial Review to the Supreme Court. BP has already submitted a Counter Memorandum to the Supreme Court in support of its position. As at the date of these consolidated financial statements, the Judicial Review is still in process.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 84 - Page
34. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
(continued)
KEWAJIBAN KONTIJENSI (lanjutan) CONTINGENCIES (continued)
b. PT Bank Permata Tbk (“BP”) (lanjutan) b. PT Bank Permata Tbk (“BP”) (continued)
(ii) Pemeriksaan pajak lainnya BP (lanjutan)
(ii) Other BP assessments (continued)
Pada tahun 2007, KPP WPB I
menerbitkan beberapa SKP antara lain sebagai berikut:
In 2007, LTO I issued several tax assessments including the following:
• Kurang bayar atas tahun pajak 2004
sejumlah Rp 193 miliar (dari kelebihan pembayaran sejumlah Rp 60 miliar yang diajukan BP).
• Lebih bayar atas tahun pajak 2005 sejumlah Rp 36 miliar (dari kelebihan pembayaran sejumlah Rp 87 miliar yang diajukan BP).
• Underpayments for fiscal year 2004 amounting to Rp 193 billion (against BP’s claimed overpayment of Rp 60 billion).
• Overpayments for fiscal year 2005 amounting to Rp 36 billion (against BP’s claimed overpayment of Rp 87 billion).
BP telah mengajukan keberatan atas
sebagian besar SKP tersebut. BP has formally objected to most of the
findings.
Selama tahun 2008, BP menerima beberapa surat keputusan yang menyatakan menerima sebagian keberatan yang diajukan BP atas SKP tahun 2004 sebesar Rp 57 miliar dan menolak seluruh keberatan yang diajukan BP atas SKP tahun 2005. BP telah mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, hasil dari proses banding dan keberatan lainnya masih dalam proses.
During 2008, BP received several decision letters which accepted some of BP’s objections to the 2004 tax assessment, amounting to Rp 57 billion, and rejecting all the objections to the 2005 tax assessment. BP has accordingly filed an appeal to the Tax Court. As at the date of these consolidated financial statements, the result of the appeal and other objections are still in process.
Pada bulan Oktober 2008, KPP WPB I
menerbitkan beberapa SKP untuk tahun pajak 2001, antara lain sebagai berikut:
• SKPKB PPN sebesar Rp 8 miliar
• SKP Nihil atas Pajak Penghasilan
Badan dengan hasil saldo rugi fiskal berkurang sebesar Rp 116 miliar
• SKPKB Pajak Penghasilan lainnya
sebesar Rp 4 miliar
Pada bulan Januari 2009, BP telah mengajukan keberatan atas SKP tersebut.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan
konsolidasian ini, proses keberatan masih dalam proses.
In October 2008, LTO I issued several tax assessments for fiscal year 2001, including the following:
• An underpayment of Value Added
Tax amounting to Rp 8 billion • A Nil tax assessment on corporate
income tax, which reduced the balance of tax loss carried forward by Rp 116 billion
• An underpayment of withholding income taxes amounting to Rp 4 billion
In January 2009, BP filed objection letters for these tax assessment letters.
As at the date of these consolidated
financial statements, the appeal is still in process.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 85 - Page
34. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
(continued)
KEWAJIBAN KONTIJENSI (lanjutan) CONTINGENCIES (continued)
c. Gugatan Bapedal c. Bapedal claims
Pada tahun 2004, PT Eka Dura Indonesia (“EDI”), anak perusahaan AAL, digugat dengan jumlah kurang lebih Rp 709 miliar oleh Badan Pengawas Dampak Analisa Lingkungan Riau (“Bapedal Riau”) atas polusi yang disebabkan oleh kebakaran ketika mengadakan pembersihan lahan. EDI mengajukan keberatan atas gugatan tersebut kepada Bapedal Riau dan Kejaksaan Negeri Riau dengan dasar bahwa areal tersebut telah diserahkan kepada koperasi setempat dan kebakaran tersebut disebabkan oleh masyarakat sekitar bukan oleh EDI.
In 2004, PT Eka Dura Indonesia (“EDI”), a subsidiary of AAL, was sued in an amount of approximately Rp 709 billion by the Riau Environmental Impact Supervisory Board (“Bapedal Riau”) for pollution caused by fire during land clearing. EDI has filed an objection against this lawsuit to Bapedal Riau and the Riau District Attorney on the basis that the area had already been handed over to a local cooperative and the fire was caused by the local community not EDI.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, telah ditetapkan tersangka lainnya yaitu koperasi setempat, namun gugatan hukum oleh Bapedal Riau kepada EDI belum dicabut.
As at the date of these consolidated financial statements, another defendant, a local cooperative has been charged. However, the lawsuit against EDI by Bapedal Riau has not yet been cancelled.
d. Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat
(“LSM”) d. Non Government Organisation (“NGO”)
claims
Pada tahun 2008, PT Mamuang (“MMG”), anak perusahaan tidak langsung melalui AAL, digugat oleh LSM-Perkumpulan Kelompok Pemberdayaan Tani dan Nelayan Pesisir Pantai Kabupaten Mamuju Utara atas tanah milik MMG. Pengadilan Negeri Mamuju - Sulawesi Barat memutuskan bahwa MMG harus membayar ganti rugi sebesar Rp 61 miliar. MMG telah mengajukan banding atas keputusan tersebut.
In 2008, PT Mamuang (“MMG”), an indirect subsidiary through AAL, was sued by an NGO-“Perkumpulan Kelompok Pember-dayaan Tani dan Nelayan Pesisir Pantai Kabupaten Mamuju Utara” in respect of land rights owned by MMG. The Civil Court of Mamuju - West Sulawesi has ruled that MMG should pay an indemnity of Rp 61 billion. MMG has submitted an appeal against the decision.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses banding masih dalam proses.
As at the date of these consolidated financial statements, the appeal is still in process.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 86 - Page
35. ASET ATAU KEWAJIBAN MONETER BERSIH
DALAM MATA UANG ASING 35. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Grup memiliki aset dan kewajiban dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut (dalam satuan penuh):
The Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows (in full amounts):
2008 USD JPY EUR Others* Aset Assets Kas dan setara kas 352,281,369 793,932,512 1,066,947 741,996 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 13,402 - - - Short-term investments Piutang usaha 284,694,029 444,120,506 459,474 2,230,108 Trade receivables Piutang lain-lain 5,142,867 4,013,115 - 6,784 Other receivables Investasi jangka panjang 9,135,910 - - - Other long-term investments lain-lain Piutang pembiayaan 71,534,142 - - - Financing receivables Aset lain-lain 81,844 - - 3,019 Other assets 722,883,563 1,242,066,133 1,526,421 2,981,907 Kewajiban Liabilities Pinjaman jangka pendek (55,738,650) (2,497,746,349) - - Short-term loans Hutang usaha (342,859,104) (1,463,056,006) (850,514) (3,841,828) Trade payables Kewajiban lain-lain (35,886,568) (99,254,037) (305,524) (47,764) Other liabilities Beban yang masih harus (5,737,907) (56,754,583) (785) (2,374) Accrued expenses dibayar Hutang jangka panjang (806,635,991) (3,904,838,830) - - Long-term debt
(1,246,858,220) (8,021,649,805) (1,156,823) (3,891,966) Kewajiban bersih (523,974,657) (6,779,583,672) 369,598 (910,059) Net liabilities Dalam ekuivalen Rupiah (5,738) (822) 6 (10) Rupiah equivalent (dalam miliaran) (in billions) Jumlah dalam Rupiah - (6,564) Total in Rupiah - net bersih (dalam miliaran) (in billions)
* Aset dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam
jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
* Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at balance sheets date.
2007
USD JPY EUR Others* Aset Assets Kas dan setara kas 128,732,563 757,275,055 771,352 589,977 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 14,402 - - - Short-term investments Piutang usaha 310,877,949 758,135,708 378,448 315,410 Trade receivables Piutang lain-lain 6,099,740 7,266,884 253 864 Other receivables Investasi jangka panjang 4,127,126 - - - Other long-term investments lain-lain Kas dan deposito 2,500,000 171,747,253 - - Restricted cash and berjangka yang dibatasi time deposits penggunaannya Piutang pembiayaan 4,996,617 - - - Financing receivables Aktiva lain-lain 77,758 - - 4,160 Other assets
457,426,155 1,694,424,900 1,150,053 910,411
Kewajiban Liabilities Pinjaman jangka pendek (9,751,746) (2,675,014,016) - - Short-term loans Hutang usaha (159,639,528) (1,372,420,850) (2,807,560) (2,295,720) Trade payables Kewajiban lain-lain (28,009,644) (155,625,453) (160,832) (42,610) Other liabilities Beban yang masih harus (28,454,161) (110,179,272) - (11,682) Accrued expenses dibayar Hutang jangka panjang (765,374,581) (2,725,595,990) - - Long-term debt
(991,229,660) (7,038,835,581) (2,968,392) (2,350,012)
Kewajiban bersih (533,803,505) (5,344,410,681) (1,818,339) (1,439,601) Net liabilities Dalam ekuivalen Rupiah (5,028) (444) (25) (14) Rupiah equivalent (dalam miliaran) (in billions)
Jumlah dalam Rupiah - (5,511) Total in Rupiah - net bersih (dalam miliaran) (in billions) * Aset dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam
jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
* Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at balance sheets date.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 87 - Page
35. ASET ATAU KEWAJIBAN MONETER BERSIH
DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) 35. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
(continued)
Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2008 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Grup tersebut akan naik sekitar Rp 546 miliar, tidak termasuk keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari nilai wajar instrumen derivatif, apabila instrumen tersebut dinilai dengan nilai wajarnya pada tanggal laporan ini.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2008 had been translated using the middle rates as at the date of this report, the total net foreign currency liabilities of the Group would increase by approximately Rp 546 billion, excluding any foreign exchange gains or losses on derivative instruments, if the instrument had been valued based on fair values as at the date of this report.
36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 36. SUBSEQUENT EVENTS
Penawaran umum Obligasi PT Astra Sedaya Finance
Public offering of PT Astra Sedaya Finance Bonds
Pada tanggal 11 Februari 2009, PT Astra Sedaya Finance, anak perusahaan, menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (“Bapepam LK”) dalam rangka penawaran umum Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap, dengan jumlah maksimum sebesar Rp 600 miliar.
On 11 February 2009, PT Astra Sedaya Finance, a subsidiary, submitted a Registration Letter to the Capital Market Supervisory Agency of Financial Institutional (“Bapepam LK”) in relation to a public offering of Astra Sedaya Finance Bonds X 2009 with Fixed Interest Rate, in a maximum amount of Rp 600 billion .
37. REKLASIFIKASI AKUN 37. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Laporan keuangan konsolidasian tahun 2007 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2008. Rincian reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
The 2007 consolidated financial statements have been reclassified to be consistent with the presentation of the 2008 consolidated financial statements. The details of the reclassifications are as follows:
Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before Reklasifikasi/ After reclassification Reclassification reclassification Piutang pembiayaan - lancar - 8,685 8,685 Current financing receivables Piutang pembiayaan - tidak lancar 16,352 (8,685) 7,667 Non current financing receivables Properti investasi - 62 62 Investment properties Investasi jangka panjang 1,121 (62) 1,059 Other long-term lain-lain investments Tanaman perkebunan - 1,342 1,342 Plantations Aset tetap 14,127 (1,122) 13,005 Fixed assets Aset lain-lain 590 (220) 370 Other assets
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 88 - Page
38. STANDAR AKUNTANSI YANG AKAN
DITERAPKAN 38. PROSPECTIVE ACCOUNTING
PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan revisi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup, sebagai berikut: - PSAK No. 14 (Revisi 2008) - Persediaan
- PSAK No. 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan - PSAK No. 55 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards which might have an impact on the Group’s consolidated financial statements as follows:
- PSAK No. 14 (Revised 2008) - Inventory - PSAK No. 50 (Revised 2006) - Financial
Instruments: Presentation and Disclosures - PSAK No. 55 (Revised 2006) - Financial
Instruments: Recognition and Measure-ment
PSAK No. 14 (Revisi 2008) akan berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009, sedangkan PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) akan berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul.
PSAK No. 14 (Revised 2008) will be applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2009, while PSAK No. 50 and 55 (Revised 2006) will be applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010. The Group is still evaluating the possible impact.
39. INFORMASI TAMBAHAN 39. SUPPLEMENTARY INFORMATION
Berikut pada halaman 89 sampai dengan halaman 93, adalah informasi keuangan PT Astra International Tbk (induk perusahaan saja) yang menyajikan penyertaan Perseroan pada anak perusahaan berdasarkan metode ekuitas dan bukan dengan metode konsolidasi.
The following financial information of PT Astra International Tbk (parent company only) on pages 89 to 93, presents the Company’s investments in subsidiaries under the equity method, as opposed to the consolidation method.
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 89 - Page
NERACA 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
2008 2007 ASET ASSETS Aset lancar Current assets Kas dan setara kas 1,096 848 Cash and cash equivalents Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan Trade receivables, net of provision for piutang ragu-ragu sebesar Rp - (2007: Rp 1): doubtful receivables of Rp - (2007: Rp 1): - Pihak yang mempunyai hubungan 113 106 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 1,513 1,512 - Third parties Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan 14 20 Other receivables, net of provision for piutang ragu-ragu sebesar Rp 1 (2007: Rp 3) doubtful receivables of Rp 1 (2007: Rp 3)Persediaan 1,303 993 Inventories Pajak dibayar dimuka 185 240 Prepaid taxes Pembayaran dimuka lainnya 156 137 Other prepayments Jumlah aset lancar 4,380 3,856 Total current assets Aset tidak lancar Non-current assets Kas dan deposito berjangka yang dibatasi 1 1 Restricted cash and time deposits penggunaannya Piutang lain-lain – pihak yang mempunyai 275 191 Other receivables – related parties, hubungan istimewa, setelah dikurangi net of provision for doubtful penyisihan piutang ragu-ragu sebesar receivables of Rp 17 Rp 17 (2007: Rp 17) (2007: Rp 17) Investasi pada anak perusahaan, perusahaan 30,443 23,929 Investments in subsidiaries, associates asosiasi, dan jointly controlled entities and jointly controlled entities Investasi jangka panjang lain-lain 58 58 Other long-term investments Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi 2,294 2,105 Fixed assets, net of accumulated penyusutan sebesar Rp 878 (2007: Rp 839) depreciation of Rp 878 (2007: Rp 839)Aset pajak tangguhan 292 215 Deferred tax assets Aset lain-lain 34 33 Other assets Jumlah aset tidak lancar 33,397 26,532 Total non-current assets JUMLAH ASET 37,777 30,388 TOTAL ASSETS
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 90 - Page
NERACA 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
2008 2007 KEWAJIBAN LIABILITIES Kewajiban jangka pendek Current liabilities Pinjaman jangka pendek 1,100 500 Short-term loans Hutang usaha: Trade payables: - Pihak yang mempunyai hubungan 890 1,235 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 145 99 - Third parties Kewajiban lain-lain 679 577 Other liabilities Hutang pajak 329 284 Taxes payable Beban yang masih harus dibayar 1,316 558 Accrued expenses Kewajiban diestimasi 27 62 Provisions Jumlah kewajiban jangka pendek 4,486 3,315 Total current liabilities Kewajiban jangka panjang Non-current liabilities Kewajiban lain-lain: Other liabilities: - Pihak yang mempunyai hubungan 19 15 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 3 - - Third parties Kewajiban diestimasi 189 95 Provisions Jumlah kewajiban jangka panjang 211 110 Total non-current liabilities Jumlah kewajiban 4,697 3,425 Total liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham: Share capital: - Modal dasar - 6.000.000.000 saham - Authorised - 6,000,000,000 dengan nilai nominal Rp 500 shares with par value of (dalam satuan Rupiah) per saham Rp 500 (full Rupiah) per share - Modal ditempatkan dan disetor 2,024 2,024 - Issued and fully paid - penuh - 4.048.355.314 4,048,355,314 saham biasa ordinary shares Tambahan modal disetor 1,106 1,106 Additional paid-in capital Selisih penilaian kembali aset tetap - 419 Fixed assets revaluation reserve Perubahan ekuitas anak perusahaan, 923 1,344 Changes in equity of subsidiaries, perusahaan asosiasi dan jointly controlled associates and jointly controlled entities entities Saldo laba: Retained earnings: - Dicadangkan 425 425 - Appropriated - Belum dicadangkan 28,602 21,645 - Unappropriated Jumlah ekuitas 33,080 26,963 Total equity JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 37,777 30,388 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 91 - Page
LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated) 2008 2007 Pendapatan bersih 44,933 32,373 Net revenue Beban pokok pendapatan (40,120) (28,986) Cost of revenue Laba kotor 4,813 3,387 Gross profit Beban usaha: Operating expenses: Beban penjualan (2,328) (1,573) Selling expenses Beban umum dan administrasi (1,585) (1,005) General and administrative expenses (3,913) (2,578) Laba usaha 900 809 Operating income Penghasilan/(beban) lain-lain: Other income/(expenses): Penghasilan bunga 117 33 Interest income Keuntungan selisih kurs, bersih 15 2 Foreign exchange gain, net Beban bunga (13) (44) Interest expense Penghasilan lain-lain, bersih 733 550 Other income, net 852 541 Bagian atas hasil bersih anak perusahaan, 8,033 5,631 Share of results of subsidiaries, perusahaan asosiasi dan jointly associates and jointly controlled controlled entities entities Laba sebelum pajak penghasilan 9,785 6,981 Profit before income tax Beban pajak penghasilan (594) (462) Income tax expenses Laba bersih 9,191 6,519 Net income Laba bersih per saham - 2,270 1,610 Net earnings per share - dasar dan dilusian basic and diluted (dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 92 - Page
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007
(Expressed in billions of Rupiah)
Saldo laba/Retained earnings
Modal saham/Share capital
Tambahan modal disetor/
Additional paid-in capital
Selisih penilaian
kembali aset tetap/
Fixed assets revaluation
reserve
Perubahan ekuitas anak perusahaan , perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities/
Changes in equity of
subsidiaries, associates and
jointly controlled
entities
Dicadangkan/ Appropriated
Belum dicadangkan/
UnappropriatedJumlah/
Total
Saldo 1 Januari 2007 2,024 1,106 419 1,454 325 17,048 22,376 Balance at 1 January 2007 Laba bersih - - - - - 6,519 6,519 Net income Dividen - - - - - (1,822) (1,822) Dividend Pembentukan cadangan wajib - - - - 100 (100) - Appropriation to statutory reserve Perubahan ekuitas anak perusahaan, - - - (110) - - (110) Changes in equity of subsidiaries, perusahaan asosiasi dan jointly associates and jointly controlled controlled entities entities
Saldo 31 Desember 2007 2,024 1,106 419 1,344 425 21,645 26,963 Balance at 31 December 2007 Penyesuaian sehubungan dengan - - - - - 136 136 Adjustments in relation to changes in perubahan kebijakan akuntansi accounting policy of investment atas properti investasi property Reklasifikasi sehubungan dengan - - (419) (385) - 804 - Reclassifications in relation to transitional ketentuan transisi PSAK No. 16 provisions of PSAK No. 16 (Revisi 2007) (Revised 2007)
Saldo 1 Januari 2008 setelah 2,024 1,106 - 959 425 22,585 27,099 Balance at 1 January 2008 after penyesuaian dan reklasifikasi adjustments and reclassifications Laba bersih - - - - - 9,191 9,191 Net income Dividen - - - - - (3,174) (3,174) Dividend Perubahan ekuitas anak perusahaan, - - - (36) - - (36) Changes in equity of subsidiaries, perusahaan asosiasi dan jointly associates and jointly controlled controlled entities entities Saldo 31 Desember 2008 2,024 1,106 - 923 425 28,602 33,080 Balance at 31 December 2008
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 93 - Page
LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in billions of Rupiah)
2008 2007 Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities: Penerimaan dari pelanggan 45,507 32,378 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (40,833) (28,694) Payments to suppliers Pembayaran kepada karyawan (1,170) (896) Payments to employees Pembayaran beban usaha (1,821) (1,312) Payments for operating expenses Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya 380 276 Receipts from other operating activities Kas yang dihasilkan dari operasi 2,063 1,752 Cash generated from operations Pembayaran pajak penghasilan badan (534) (333) Payments of corporate income tax Penghasilan bunga yang diterima 93 26 Interest income received
Arus kas bersih yang diperoleh dari 1,622 1,445 Net cash flows provided from aktivitas operasi operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities: Dividen kas yang diterima 4,266 1,609 Cash dividends received Penambahan uang muka penyertaan saham (135) - Additions to advances shares of stock Hasil penjualan aset tetap 13 18 Proceeds from sale of fixed assets Perolehan aset tetap (299) (266) Acquisitions of fixed assets Penambahan aset lain-lain (4) (9) Additions to other assets Hasil penjualan investasi jangka panjang - 2 Proceeds from sale of long-term investments Penambahan investasi jangka panjang (2,502) (48) Additions to long-term investment
Arus kas bersih yang diperoleh dari 1,339 1,306 Net cash flows provided from aktivitas investasi investing activities Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities: Penerimaan pinjaman jangka pendek 1,270 1,892 Proceeds from short-term loans Penurunan/(penambahan) piutang kepada (135) 7 Reductions in/(additions to) amounts pihak yang mempunyai hubungan istimewa due from related parties Pembayaran kembali pinjaman (671) (2,646) Repayments of short-term loans jangka pendek Dividen kas yang dibayarkan (3,172) (1,820) Cash dividends paid Pembayaran bunga (7) (56) Interest paid
Arus kas bersih yang digunakan (2,715) (2,623) Net cash flows used in financing untuk aktivitas pendanaan activities
Kenaikan bersih kas dan 246 128 Net increase in cash and cash setara kas equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun 848 720 Cash and cash equivalents at beginning of year
Dampak perubahan selisih kurs 2 - Effects of exchange rate changes on Terhadap kas dan setara kas cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada akhir tahun 1,096 848 Cash and cash equivalents at end of year
Data PerseroanCorporate Data
ii Astra International Laporan Tahunan 2008
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profile
Berkewarganegaraan Indonesia, Budi Setiadharma ditunjuk sebagai Presiden
Komisaris Perseroan sejak Mei 2005. Mulai bergabung di Perseroan pada tahun
1970 dan memegang jabatan Presiden Direktur Perseroan pada periode 2002–
2005. Beberapa jabatan lain yang pernah dipegangnya adalah Wakil Presiden
Direktur Perseroan (1998–2002), Presiden Direktur (1978–2000) PT Federal
Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) dan General Manager Divisi Honda, PT
Astra International (1975–1978). Budi Setiadharma adalah lulusan Universitas
Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1970.
An Indonesian citizen, Budi Setiadharma was appointed as President
Commissioner of the Company in May 2005. He joined the Company in 1970 and
was President Director of the Company from 2002 to 2005. He was formerly Vice
President Director of the Company (1998–2002), President Director (1978–2000)
of PT Federal Motor (currently PT Astra Honda Motor), and General Manager of
the Honda Division of PT Astra International (1975–1978). He graduated from
Parahyangan Catholic University, Bandung in 1970.
Berkewarganegaraan Indonesia, Djunaedi Hadisumarto ditunjuk menjadi
Komisaris Perseroan pada bulan Mei 2003. Pada saat ini juga menjabat
sebagai Penasihat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/
Ketua BAPPENAS; Sekretaris Dewan Pengawas, Badan Rehabilitasi
Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) – Nias, Sumatera Utara;
Tim Penasihat Ahli pada Joint Forum on Investment (JIF) dan Penasihat
Korporasi PT (Persero) Garuda Indonesia. Sebelumnya, Djunaedi Hadisumarto
adalah anggota Kelompok Kerja Kerjasama Ekonomi Indonesia – Jepang
(2002–2005), Komisaris PT (Persero) Garuda Indonesia (1984–2005), Komisaris
Bank BCA (1999–2002), Komisaris Perwakilan Pemerintah Indonesia di Pertamina
(1999–2001), Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
(1999–2001), Komisaris Bank Pembangunan Indonesia/BAPINDO (1994–1998),
Asisten Bidang Ekonomi untuk Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan
dan Pengawasan Pembangunan (1993–1998) dan Sekretaris Jenderal Departemen
Perhubungan Republik Indonesia (1983–1991). Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya
dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1962. Gelar Master
dari University of California, USA diperoleh pada tahun 1966 serta sebuah
gelar Master lainnya diperoleh dari University of Southern California, USA pada
tahun 1969. Sedangkan gelar Ph.D dari University of Southern California, USA
diraihnya pada tahun 1974.
An Indonesian citizen, he became Commissioner of the Company in May
2003. Currently, he is also Advisor to the State Minister of National
Development Planning/Chairman of BAPPENAS; Secretary of Supervisory
Board of the Rehabilitation and Reconstruction Agency for Aceh and
Nias, North Sumatera; Expert Advisory Team Joint Forum on Investment
(JIF) and Corporate Advisor of PT (Persero) Garuda Indonesia. Previously,
he was a member of Working Team Indonesia – Japan Economic
Cooperation (2002–2005), Commissioner of PT (Persero) Garuda Indonesia
(1984–2005), Commissioner of BCA Bank (1999–2002), Commissioner
on behalf of GOI for Pertamina (1999–2001), Chairman of the National
Development Planning Agency/BAPPENAS (1999–2001), Commissioner
of Indonesia Development Bank/BAPINDO (1994–1998), Assistant for
Economic Affairs to the Coordinator Minister of Economics, Finance and
Development Supervision (1993–1998) and Secretary General, Department of
Communication of the Republic of Indonesia (1983–1991). He graduated from
the Faculty of Economics of the University of Indonesia with a Bachelor’s
degree in 1962. He obtained a Master’s degree from the University of
California, USA in 1966, and another Master’s degree from the University of
Southern California, USA in 1969. He subsequently received a Ph.D from the
University of Southern California, USA in 1974.
Budi Setiadharma
Presiden Komisaris
President Commissioner
Djunaedi Hadisumarto
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
iiiAstra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Berkewarganegaraan Australia, Patrick Alexander menjabat sebagai
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2003. Sebagai Komisaris
Independen, beliau juga menjabat sebagai anggota dan kemudian Ketua
Komite Audit PT Astra International Tbk pada tahun 2002–2008. Patrick
Alexander pernah menjadi anggota Komite Eksekutif PT Astra International
Tbk pada tahun 2000–2002, dan Ketua Komite Audit PT Astra Agro Lestari
Tbk pada tahun 2001–2007. Sejak tahun 2007, beliau menjabat Komisaris
Independen dan sekaligus Ketua Komite Audit PT Astra Otoparts Tbk.
Saat ini, Patrick Alexander juga menjabat Direktur di Sound Oil plc dan
Archipelago Resources plc (keduanya perusahaan yang tercatat di London),
Managing Partner di Batavia Investment Management Ltd., perusahaan
penanaman modal di Indonesia yang didirikan tahun 1993, dan Direktur di
Ephindo Ithabi CBM Holdings Inc. Beliau memiliki pengalaman lebih dari
28 tahun di bidang bisnis, keuangan dan modal ventura, termasuk dengan
Chase Manhattan di Jakarta, New York dan Hong Kong, serta lima tahun
di Departemen Luar Negeri Australia, termasuk penempatan di Kedubes
Australia di Jakarta. Patrick Alexander lulus tahun 1975 dengan predikat
sangat memuaskan dari Fakultas Hukum University of Western Australia.
An Australian citizen. He has been an Independent Commissioner since
2003. He was a member and then Chairman of the Audit Committee of
PT Astra International Tbk from 2002 to 2008 and remains an Independent
Commissioner. From 2000 to 2002 he was a member of the Executive
Committee of Astra International Tbk. He was Chairman of the Audit
Committee of PT Astra Agro Lestari Tbk from 2001 to 2007. Since 2007
he has been an Independent Commissioner and Chairman of the Audit
Committee of PT Astra Otoparts Tbk. In addition, Mr. Alexander is a Director
of Sound Oil plc, and Archipelago Resources plc (both London listed
companies) and Managing Partner of Batavia Investment Management Ltd.,
a firm established in 1993 specializing in Indonesian direct investment. He
is also a Director of Ephindo Ilthabi CBM Holdings Inc. He has had over
twenty eight years experience in business, finance and venture capital,
including with Chase Manhattan in Jakarta, New York and Hong Kong. He
also had five years with the Australian Foreign Service, including with the
Australian Embassy in Jakarta. He graduated with Honours in Law from the
University of Western Australia.
Berkewarganegaraan Indonesia, Muhamad Chatib Basri diangkat menjadi
Komisaris Independen Perseroan pada bulan Mei 2006. Pernah bekerja
sebagai Konsultan Bank Dunia, Aus Aid, United Nation Conference on
Trade and Development, serta menjadi anggota Pacific Economic Outlook
Forecasting Panel sejak tahun 2004 dan Direktur Riset di Lembaga
Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM-UI) mulai
Desember 2001 hingga April 2004. Selain menjadi pengajar di Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) mulai 1995 hingga sekarang,
Muhamad Chatib Basri juga merupakan Direktur LPEM FEUI sejak 2005. Ia
meraih gelar Master of Economics Development (1996) dan Ph.D Ekonomi
(2001), keduanya dari Australian National University.
An Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner
of the Company in May 2006. He worked as Consultant of the World
Bank, Aus Aid, United Nation’s Conference on Trade and Development, a
member of Pacific Economic Outlook Forecasting Panel since 2004, and an
Associate Director for Research, Institute for Economic and Social Research
University of Indonesia (LPEM – UI) from December 2001 to April 2004. A
lecturer at Faculty of Economics, University of Indonesia (FEUI) from 1995
until now, he is also a Director of LPEM FEUI since 2005. He obtained his
Master’s of Economics Development (1996) and Ph.D in Economics (2001),
both from the Australian National University.
Patrick M. Alexander
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Muhamad Chatib Basri
Komisaris Independen
Independent Commissioner
iv Astra International Laporan Tahunan 2008
Warga negara Indonesia, Soemadi D. M. Brotodiningrat menjadi
Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2006. Sebelumnya beliau
menjabat sebagai Duta Besar/Wakil Tetap Indonesia pada PBB dan
Organisasi Internasional lainnya di Jenewa (1991–1995) dan Direktur
Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri Departemen Luar Negeri
(1995–1998). Soemadi juga pernah memegang jabatan Duta Besar
Indonesia di Tokyo (1998–2002), Duta Besar Indonesia di Washington
DC (2002–2005) dan sejak tahun 2005 sebagai Ketua Delegasi Indonesia
untuk Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia – Jepang.
Soemadi menyelesaikan pendidikan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
di tahun 1956 dan Institute International D’administration Publique Paris
di tahun 1969.
An Indonesian citizen, he has been an Independent Commissioner of
the Company since May 2006. He was an Ambassador and Permanent
Representative of Indonesia to UN and other International Organizations
in Geneva (1991–1995) and Director General of Foreign Economic Relations,
Department of Foreign Affairs (1995–1998). He served as an Ambassador
of the Republic of Indonesia in Tokyo (1998–2002), Ambassador of the
Republic of Indonesia in Washington DC (2002–2005) and since 2005
he served as Head of the Indonesian Delegation for Indonesia – Japan
Economic Partnership Agreement Negotiation. He graduated from
Gadjah Mada University Yogyakarta in 1956 and Institute International
D’administration Publique, Paris in 1969.
Berkewarganegaraan Jepang, Akira Okabe ditunjuk menjadi Komisaris
Independen pada bulan Mei 2007. Beliau memiliki beberapa pengalaman
kerja di Toyota Motor Corporation, Jepang, saat ini sebagai Senior
Managing Director pada The Asia, Oceania, & Middle East Operations
Group. Sebelumnya Akira Okabe adalah Direktur pada The Oceania, Middle
East & Southwest Asia Operations Center dan Managing Officer di The
Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center. Akira Okabe
menyelesaikan pendidikan di Depatment of Science and Engineering pada
Tokyo Institute of Technology.
A Japanese citizen, Akira Okabe has been appointed as Independent
Commissioner of the Company since May 2007. He has held several
positions at Toyota Motor Corporation, Japan, and is currently Senior
Managing Director for The Asia, Oceania, & Middle East Operations Group.
Prior to that, he was Director for The Oceania, Middle East & Southwest
Asia Operations Center and Managing Officer for The Oceania, Middle East
& Southwest Asia Operations Center. He graduated from the Department
of Science and Engineering at Tokyo Institute of Technology.
Soemadi D. M. Brotodiningrat
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Akira Okabe
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
vAstra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Berkewarganegaraan Inggris, Anthony J. L. Nightingale ditunjuk menjadi
Komisaris Perseroan sejak Mei 2000. Posisi yang dipegangnya juga adalah
Managing Director pada Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Matheson,
Jardine Strategic dan Mandarin Oriental, dan Chairman pada Jardine Cycle
& Carriage dan Jardine Matheson Ltd. Anthony pernah menjabat ketua
Hong Kong General Chamber of Commerce, dan sekarang menjabat ketua
Business Facilitation Advisory Committee yang didirikan oleh Financial
Secretary di Hong Kong, anggota dewan Hong Kong Trade Development
Council, perwakilan Hong Kong pada APEC Business Advisory Council dan
anggota dari Greater Pearl River Delta Business Council. Gelar sarjananya
diraih dengan predikat sangat memuaskan dari jurusan Classics,
Peterhouse, Cambridge.
A British citizen, he has been a Commissioner of the Company since May
2000. He is Managing Director of Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine
Matheson, Jardine Strategic and Mandarin Oriental, and Chairman of
Jardine Cycle & Carriage and Jardine Matheson Ltd. Mr. Nightingale is
a past Chairman of the Hong Kong General Chamber of Commerce and
is Chairman of the Business Facilitation Advisory Committee established
by the Financial Secretary in Hong Kong, a council member of the Hong
Kong Trade Development Council, a Hong Kong representative to the APEC
Business Advisory Council and a member of the Greater Pearl River Delta
Business Council. Mr Nightingale holds a Bachelor’s degree with honours
in Classics from Peterhouse, Cambridge.
Warga negara Inggris, Mark Spencer Greenberg ditunjuk menjadi Komisaris
Perseroan pada Mei 2006. Beliau merupakan direktur grup strategi
Jardine Matheson Limited dan juga direktur Dairy Farm, Hongkong Land,
Jardine Cycle & Carriage serta Mandarin Oriental. Sebelumnya selama 16
tahun bekerja di bidang investment banking dengan Dresdner Kleinwort
Wasserstein di London. Mark Greenberg menyelesaikan studinya di
Hertford College, Oxford University di tahun 1990 dengan menyandang
gelar Master of Arts in Modern History.
A British citizen, he became a Commissioner of the Company in May
2006. He is director of group strategy of Jardine Matheson Limited and
also director of Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage
and Mandarin Oriental. He had previously spent 16 years in investment
banking with Dresdner Kleinwort Wasserstein in London. Mark Greenberg
graduated from Hertford College, Oxford University in 1990 with a Master
of Arts degree in Modern History.
Anthony J. L. Nightingale
Komisaris
Commissioner
Mark Spencer Greenberg
Komisaris
Commissioner
vi Astra International Laporan Tahunan 2008
Berkewarganegaraan Inggris, Benjamin W. Keswick menjadi Komisaris
Perseroan sejak Mei 2007. Beliau merupakan Group Managing Director
di Jardine Cycle & Carriage dan telah bekerja di Grup Jardine Matheson
sejak 1998, dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer dan
sebelumnya Finance Director dari Jardine Pacific Ltd., yang mewakili
beberapa penanam modal non-listed dari Jardine Matheson Holding di
sejumlah sektor industri. Beliau juga menjabat sebagai direktur di Jardine
Matheson Holdings, Jardine Matheson Ltd, Cycle & Carriage Bintang and
MCL Land; dan Wakil Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk. Ben
Keswick meraih gelar Bachelor of Science dari Agricultural Economics and
Food Marketing dari Newcastle University, Inggris, dan Master of Business
Administration dari INSEAD.
A British citizen, he has been Commissioner of the Company since May
2007. Currently he is Group Managing Director of Jardine Cycle & Carriage.
He has been with the Jardine Matheson Group since 1998, most recently
as Chief Executive Officer and before that, the Finance Director of Jardine
Pacific Ltd., which represents a number of Jardine Matheson Holding’s
non-listed investors in a range of industry sectors. He is a Director of
Jardine Matheson Holdings, Jardine Matheson Ltd., Cycle & Carriage
Bintang and MCL Land; and a Vice President Commissioner of PT United
Tractors Tbk. Mr. Keswick graduated from Newcastle University with a
Bachelor of Science degree in Agricultural Economics and Food Marketing
and obtained a Master of Business Administration degree from INSEAD.
Berkewarganegaraan Malaysia, Chiew Sin Cheok menjadi Komisaris
Perseroan sejak Mei 2007. Saat ini memegang posisi sebagai Group
Finance Director di Jardine Cycle & Carriage sejak November 2006.
Beliau telah bekerja di Jardine Matheson sejak 1993 dengan beberapa
posisi senior finance. Sebelumnya Chiew Sin Cheok bekerja di Schroders
and Pricewaterhouse, keduanya berkedudukan di London. Beliau juga
merupakan Wakil Presiden Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk,
Komisaris PT Astra Otoparts Tbk, anggota komite audit PT Tunas Ridean
Tbk dan Direktur Cycle & Carriage Bintang. Chiew Sin Cheok adalah lulusan
dari London School of Economics and Political Science dan memperoleh
gelar Bachelor of Science (Economics), Master of Management Science
dari Imperial College of Science and Technology, London, dan merupakan
anggota Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales. Beliau
menduduki jabatan Board of Governors di Keswick Foundation, suatu
badan amal di Hong Kong.
A Malaysian citizen, he became a Commissioner of the Company in May
2007. He has been the Group Finance Director of Jardine Cycle & Carriage
since November 2006. He has worked for Jardine Matheson since 1993
where he has held various senior finance positions, prior to which he
worked for Schroders and Pricewaterhouse, both in London. He is also
Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk, Commissioner
of PT Astra Otoparts Tbk, a member of the audit committee of PT Tunas
Ridean Tbk and Director of Cycle & Carriage Bintang. Mr. Chiew graduated
from the London School of Economics and Political Science with a Bachelor
of Science (Economics) degree, obtained a Master of Management Science
degree from the Imperial College of Science and Technology, London, and
is a member of the Institute of Chartered Accountants in England & Wales.
He sits on the Board of Governors of the Keswick Foundation, a charitable
body in Hong Kong.
Benjamin W. Keswick
Komisaris
Commissioner
Chiew Sin Cheok
Komisaris
Commissioner
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
viiAstra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Warga negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur PT Astra International
Tbk sejak Mei 2005. Beliau bertanggung jawab penuh atas semua bidang
usaha Grup Astra. Sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur untuk
periode 2002–2005 dan Direktur untuk periode 1991–2002. Sebelum
bergabung dengan Perseroan pada tahun 1983, beliau menjabat Assistant
Vice President di Citibank N.A. Jakarta. Menyelesaikan pendidikan di
University of California, Berkeley dengan gelar Bachelor of Science jurusan
Teknik Industri pada tahun 1976 dan meraih gelar Master in Business
Administration dari University of Wisconsin – Madison pada tahun 1978.
An Indonesian citizen, he was appointed as President Director of PT Astra
International Tbk in May 2005. He has overall responsibility for the Group’s
businesses. He was previously Vice President Director from 2002 to 2005
and Director from 1991 to 2002. Prior to joining the Company in 1983, he
was Assistant Vice President of Citibank N.A. Jakarta. He graduated from
the University of California at Berkeley in 1976 with a Bachelor’s degree in
Industrial Engineering and holds a Master in Business Administration from
the University of Wisconsin – Madison in 1978.
Michael D. Ruslim
Presiden Direktur
President Director
Profil DireksiBoard of Directors’ Profile
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001.
Beliau bertanggung jawab atas bidang usaha Jasa Keuangan. Memulai
karirnya di Perseroan pada tahun 1981, pada saat ini juga memegang
jabatan Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance, PT Federal
International Finance, dan Wakil Presiden Komisaris PT Asuransi Astra
Buana serta Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk dan Komisaris
PT Astra Agro Lestari Tbk. Menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya
Finance (1997–2006) dan sempat menjabat sebagai Chief Executive PT
Astra International Tbk – Sales Operation (1990–1997). Menyelesaikan
pendidikan di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta tahun 1981.
An Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company
in May 2001, and is Group Director for the Financial Services businesses.
He joined the Company in 1981 and currently serves as President
Commissioner of PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International
Finance, Vice President Commissioner of PT Asuransi Astra Buana and Vice
President Commissioner of PT Bank Permata Tbk as well as Commissioner
of PT Astra Agro Lestari Tbk. He was President Director of PT Astra Sedaya
Finance (1997–2006) and was Chief Executive of PT Astra International Tbk
– Sales Operation between 1990 and 1997. He graduated from Indonesian
Christian University, Jakarta in 1981.
Gunawan Geniusahardja
Direktur
Director
viii Astra International Laporan Tahunan 2008
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2005
dan bertanggung jawab atas bidang usaha Otomotif (Toyota). Beliau juga
menjabat Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor sejak tahun 2002.
Memulai karir di Astra sejak 1982 sebagai Manajer Akunting PT Multi
Astra. Menjabat Direktur Keuangan dan IT PT Toyota-Astra Motor dari
1992 sampai 2000. Dari 1996 sampai 2000 juga menjabat sebagai Direktur
HRD & GA. Pada tahun 2000 sebagai Chief Executive Officer Toyota Sales
Operation. Sebelum bergabung dengan Astra bekerja sebagai Auditor
pada Price Waterhouse. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Trisakti
Jurusan Akuntansi.
An Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in
May 2005 and is responsible for the Automotive (Toyota) business. He
has also been President Director of PT Toyota-Astra Motor since 2002. He
joined Astra in 1982 as Accounting Manager of PT Multi Astra. From 1992
to 2000, he served as Finance and IT Director of PT Toyota-Astra Motor.
From 1996 to 2000 he also acted as HRD & GA Director. In 2000, he was
appointed Chief Executive Officer of the Toyota Sales Operation. Prior to
joining the Company, he worked as an Auditor at Price Waterhouse. He
graduated from Trisakti University majoring in Accountancy.
Johnny D. Danusasmita
Direktur
Director
Warga Negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001
dan bertanggung jawab atas bidang usaha Otomotif Non Toyota, Honda
dan Grup Komponen. Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat
ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk,
PT Astra Otoparts Tbk dan PT Astra Honda Motor. Saat ini menjabat
Wakil Ketua Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia).
Sebelumnya, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz
Indonesia. Menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Otomotif
dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar
Dipl.-Wirtschaftsing. di bidang Administrasi Niaga dari University of
A. Sc. Bochum, jerman pada tahun 1986.
An Indonesian citizen, he has been a Director since May 2001 and is
responsible for the Non Toyota Automotive business, Honda and the
Component Group. He joined the Company in 1990 and currently serves as
President Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Otoparts Tbk
and PT Astra Honda Motor. He is also the Vice Chairman of Gaikindo (The
Indonesian Automotive Industry Association). Prior to joining the Company,
he was the Sales Engineering Manager at Daimler-Benz Indonesia. He
obtained his Dipl.-Ing. in Automotive Engineering from the University of
A. Sc. Konstanz, Germany in 1984, and Dipl.-Wirtschaftsing. in Business
Administration from the University of A. Sc. Bochum, Germany in 1986.
Prijono Sugiarto
Direktur
Director
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
ixAstra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Warga negara Inggris, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2005 dan
bertanggung jawab atas bidang Keuangan, Teknologi Informasi dan
Manajemen Risiko Korporasi. Sebelum bergabung dengan Perseroan,
beliau menjabat beberapa posisi bidang keuangan di Jardine Matheson,
Hong Kong serta memegang jabatan Group Treasurer pada tahun 2001.
Sebelumnya, beliau pernah bekerja di Price Waterhouse di Leeds, London
dan Hong Kong. Menyelesaikan studi Modern History di Magdalen College,
Oxford dan meraih gelar Master of Arts dari Oxford University dan anggota
Institute of Chartered Accountants di England dan Wales.
A British citizen, he was appointed as a Director of the Company in May
2005 and is responsible for Corporate Finance, Information Technology
and Risk Management. Prior to joining the Company, he worked for Jardine
Matheson in Hong Kong in various financial positions, and was Group
Treasurer from 2001. Before he joined Jardine Matheson, he worked for
Price Waterhouse in Leeds, London and Hong Kong. He studied Modern
History at Magdalen College, Oxford and holds a Master of Arts degree
from Oxford University and is an Associate of the Institute of Chartered
Accountants in England and Wales.
Warga negara Indonesia, Djoko Pranoto menjabat Direktur Perseroan
sejak Mei 2008. Djoko juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT United
Tractors Tbk (UT) sejak Mei 2007 setelah sebelumnya menjabat sebagai
Wakil Presiden Direktur dari tahun 2001. Beliau juga menjabat sebagai
Direktur UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd. sejak tahun 1995, Komisaris
PT Pamapersada Nusantara sejak tahun 2007 dan Komisaris PT United
Tractors Semen Gresik sejak tahun 1999. Di UT, beliau menjadi General
Manager Marketing (1991–1996) dan seterusnya menjabat sebagai Direktur
(1997–2000). Djoko Pranoto menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik
Mesin di Univesitas Trisakti Jakarta.
An Indonesian citizen, Djoko Pranoto was appointed as Director of the
Company in May 2008. He also holds the post of President Director of
PT United Tractors Tbk (UT) since May 2007 after serving as Vice President
Director from 2001. He also holds the posts of Director of UT Heavy
Industry (S) Pte. Ltd. (since 1995), Commissioner of PT Pamapersada
Nusantara (since 2007) and Commissioner of PT United Tractors Semen
Gresik (since 1999). In UT, he served as General Manager of Marketing
from 1991 to 1996 and then became a Director from 1997 to 2000. Djoko
Pranoto graduated from Faculty of Mechanical Engineering at Trisakti
University Jakarta.
Simon J. Mawson
Direktur
Director
Djoko Pranoto
Direktur
Director
x Astra International Laporan Tahunan 2008
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Saat
ini beliau masih menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari
Tbk sejak Mei 2007 dan sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur
sejak tahun 2006. Bergabung dengan Astra tahun 1994 dan menjabat
sebagai Direktur Keuangan PT Federal International Finance (1997–2000).
Beliau kemudian menjabat Direktur Keuangan PT Astra Otoparts Tbk
(2000–2005) sebelum ditunjuk menjadi Wakil Presiden Direktur pada
tahun 2006 di perusahaan yang sama. Widya Wirawan menyelesaikan
studi di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1982 dan meraih gelar Master
of Business Administration dari University of Sidney, Australia.
An Indonesian citizen, he was appointed as Director of the Company in May
2008. Currently he also holds the post of President Director of PT Astra
Agro Lestari Tbk since May 2007 after serving as Vice President Director
since 2006. He joined Astra in 1994 and served as Finance Director of
PT Federal International Finance from 1997 to 2000. He was then assigned
as Finance Director in PT Astra Otoparts Tbk from 2000 to 2005 prior to
his appointment as Vice President Director in 2006 in the same company.
Widya Wiryawan graduated from Bogor Institute of Agriculture in 1982 and
obtained his Master of Business Administration degree from University of
Sydney, Australia.
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008.
Sejak tahun 2005 hingga sekarang beliau menjabat sebagai Presiden
Direktur PT Astratel Nusantara, setelah sebelumnya menjabat sebagai
Direktur dan Wakil Presiden Direktur (1993–2005). Beliau juga menjabat
sebagai Presiden Direktur PT Intertel Nusaperdana dari tahun 2005,
dengan sebelumnya menjadi Direktur dan Wakil Presiden Direktur. Selain
itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Marga Mandalasakti (sejak
2005), PT Surya Artha Nusantara Finance (sejak 2000) dan Presiden
Komisaris PT PAM Lyonaise Jaya (sejak 2006). Di PT Asuransi Astra Buana,
beliau menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2000 hingga 2008 dan
saat ini ditunjuk sebagai Presiden Komisaris, sementara di PT Sedaya
Multi Investama menjadi Presiden Direktur sejak tahun 2000 hingga
sekarang. Angky Tisnadisastra menyelesaikan studinya di Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia.
An Indonesian citizen, he was appointed as Director of the Company in
May 2008. From 2005 to present he holds the post of President Director
of PT Astratel Nusantara, after serving as a Director and Vice President
Director (1993–2005). He also serves as President Director of PT Intertel
Nusaperdana from 2005, with previous positions consecutively as Director
and Vice President Director. In addition to the above, he also serves as
Commissioner of PT Marga Mandalasakti (since 2005), PT Surya Artha
Nusantara Finance (since 2000) and President Commissioner of PT PAM
Lyonaise Jaya (since 2006). In PT Asuransi Astra Buana, he served as
Commissioner from 2000 to 2008 and currently has been appointed as
President Commissioner, while in PT Sedaya Multi Investama he has served
as President Director (2000 to present). Angky Tisnadisastra graduated
from the Faculty of Economics, University of Indonesia.
Widya Wiryawan
Direktur
Director
Angky Tisnadisastra
Direktur
Director
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
xiAstra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Board of CommissionersPresident Commissioner : Budi SetiadharmaCommissioners : Djunaedi Hadisumarto Patrick M. Alexander Muhamad Chatib Basri Soemadi D. M. Brotodiningrat Akira Okabe Anthony J. L. Nightingale Mark Spencer Greenberg Benjamin W. Keswick Chiew Sin Cheok
President Director : Michael D. RuslimDirectors : Gunawan Geniusahardja Prijono Sugiarto Johnny D. Danusasmita Simon J. Mawson Djoko Pranoto Widya Wiryawan Angky Tisnadisastra
Chairman : Anthony J. L. NightingaleMembers : Benjamin W. Keswick Michael D. Ruslim
Michael D. Ruslim
Board of Directors
Chief Executive Officer
Chairman : Anthony J. L. NightingaleMembers : Benjamin W. Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Budi Setiadharma Michael D. Ruslim Simon J. Mawson
Executive Committee
Chairman : Djunaedi HadisumartoMembers : Sidharta Utama Tamiza SalehSpecial Member : Chiew Sin Cheok
Audit Committee
Remuneration & Nomination Committee
Director in Charge (DIC)
Michael D. Ruslim
Simon J. Mawson
Johnny D. Danusasmita
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
Johnny D. Danusasmita
Struktur OrganisasiOrganisation Structure
Corporate Functions
Corporate Secretary Chief: Aminuddin Nurdin
Corporate Planning & Strategy Chief: Rudy Chen
Corporate Organization & Human Capital Development
Chief: F. X. Sri Martono
Corporate Communication Chief: Aminuddin Nurdin
Corporate Security, Environment and Social Responsibility
Chief: Arief Istanto
Corporate Legal Chief: Anna Langelo
Corporate Business Process Chief: Yusnani T. W.
Group Internal Audit Chief: Handy E. Halim
Group Risk Management Chief: Samuel Manasseh
Group Treasury, Corp Value Initiatives & Special Projects
Chief: Chan Kim Kooi
Corporate Finance, Accounting & Tax Chief: Endang Indriati
Corporate Information Systems & Technology
Chief: Ganda Kusuma
Corporate Operations
Toyota Sales Operation Chief Executive: Prodjo Sunaryanto
Honda Sales Operation Chief Executive: Ronny Ramli
Daihatsu Sales Operation Chief Executive: Suparno Djasmin
Isuzu Sales Operation Chief Executive: Djony Bunarto
Nissan Diesel Sales Operation Chief Executive: Dandy Pawitan
BMW Sales Operation Chief Executive: C. Herlijoso
Peugeot Sales Operation Chief Executive: C. Herlijoso
Astra World Chief Executive: Hendry Yoga
Shared Services Chief Executive: Endang Indriati
xii Astra International Laporan Tahunan 2008
Astra Heavy Equipment,Mining & Energy Value Chain
Board of Commissioners
Board of Directors
Executive Committee
Audit Committee
Remuneration & Nomination Committee
Michael D. Ruslim
Chief Executive Officer
Director in Charge (DIC) Chief Executive OfficerLine of Business
Prijono Sugiarto Siswanto PrawiroatmodjoAstra Motor I
Honda
Johnny D. Danusasmita Johnny D. Danusasmita
Prijono Sugiarto Prijono Sugiarto
Prijono Sugiarto
Angky Tisnadisastra
Eduardus P. Supit
Irawan Santoso
Gunawan GeniusahardjaBenny Tjoeng, Suhartono, Buntoro Muljono, Susilo Sudjono
Djoko Pranoto Djoko Pranoto, Sudiarso Prasetio
Widya Wiryawan Widya Wiryawan
Angky Tisnadisastra Lukito Dewandaya
Angky TisnadisastraAngky Tisnadisastra,
Pongki Pamungkas
Astra Motor II
Toyota
Astra Motor III
Non Toyota
Astra Motor IV
Astra Insurance Company
Astra Component
AAB
Astra Finance Companies & Banking
ACC, FIF, TAFS, KAF, SANF, PB
Astra Resources
Agribusiness
Astra System I
Document & Information Technology Services
Astra System II (Infrastructure & Logistic Value Chain)
AN, TRAC
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
xiiiAstra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
Board of Commissioners
Board of Directors
Executive Committee
Audit Committee
Remuneration & Nomination Committee
Michael D. Ruslim
Chief Executive Officer
Director in Charge (DIC) Astra Foundation
Michael D. Ruslim
Angky Tisnadisastra
Prijono Sugiarto
Yayasan Dharma Bhakti Astra
Dana Pensiun Astra
Yayasan Astra Bina Ilmu
Chief: Aminuddin Nurdin
Chief: Hendra Sugiharto
Chief: Siswanto Prawiroatmodjo
Koperasi Astra International Chief: Pongki Pamungkas
Jakarta, 1 Juni June 2008
Michael D. Ruslim
Presiden DirekturPresident Director
xiv Astra International Laporan Tahunan 2008
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERSPresiden Komisaris President Commissioner : Budi SetiadharmaKomisaris Independen Independent Commissioners : Djunaedi Hadisumarto Patrick M. Alexander Muhamad Chatib Basri Soemadi D. M. Brotodiningrat Akira OkabeKomisaris Commissioners : Anthony J. L. Nightingale Mark Spencer Greenberg Benjamin W. Keswick Chiew Sin Cheok
DIREKSI BOARD OF DIRECTORSPresiden Direktur President Director : Michael D. RuslimDirektur Directors : Gunawan Geniusahardja Prijono Sugiarto Johnny D. Danusasmita Simon J. Mawson Djoko Pranoto Widya Wiryawan Angky Tisnadisastra
Komite Audit Audit Committee:Ketua Chairman: Djunaedi HadisumartoAnggota Member:Sidharta UtamaTamiza Saleh
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary:Aminuddine-mail: [email protected]
Hubungan Investor Investor Relations:Novian Fitriawan/Tira Ardiantie-mail: [email protected]/[email protected]
Auditor Auditor:Kantor Akuntan PublikHaryanto Sahari & RekanPricewaterhouseCoopersJl. HR Rasuna Said Kav. X-7 No. 6Jakarta 12940Tel. (62-21) 521 2901Fax. (62-21) 5290 5555
Biro Administrasi Efek Share Registrar:PT Raya Saham RegistraPlaza Sentral Building, Floor 2Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48Jakarta 12930Tel. (62-21) 252 5666Fax. (62-21) 252 5028
Saham Tercatat pada Shares Listed:Bursa Efek Indonesia (Sebelumnya Bursa Efek Jakarta dan Surabaya)Indonesia Stock Exchange(Formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchanges)
Alamat Perusahaan Registered Office:Astra International BuildingJl. Gaya Motor Raya No. 8Sunter II, Jakarta 14330Tel. (62-21) 652 2555Fax. (62-21) 6530 4957Homepage: www.astra.co.ide-mail: [email protected]
Informasi PerusahaanCorporate Information
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
xvAstra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
ASTRA MOTOR I / MOTORCYCLE
PT ASTRA HONDA MOTORJl. Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara
PT SURYARAYA RUBBERINDO INDUSTRIESKawasan Industri Menara Permai
Jl. Raya Narogong Km 23,8, Cileungsi, Bogor
ASTRA MOTOR II / AUTOMOTIVE - TOYOTA
PT TOYOTA-ASTRA MOTORJl. Yos Sudarso - Sunter II Jakarta Utara
ASTRA MOTOR III / AUTOMOTIVE - NON TOYOTA
PT ASTRA DAIHATSU MOTORJl. Gaya Motor III/5, Sunter II, Jakarta Utara
PT GAYA MOTORJl. Gaya Motor Raya I, Sunter II
Jakarta Utara
PT INTI PANTJA PRESS INDUSTRIJl. Kaliabang No. 1, Medan Satria Pd. Ungu
Bekasi
PT PULOGADUNG PAWITRA LAKSANAJl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II Jakarta
PT TJAHJA SAKTI MOTORGaya Motor Selatan 1, Sunter II
Jakarta Utara
PT ASTRA NISSAN DIESEL INDONESIADanau Sunter Selatan Blok O/5, Sunter II
Jakarta Utara
PT FUJI TECHNICA INDONESIAKIIC Lot A-7, Tol Jakarta-Cikampek Km. 47
PT ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIAGd. Isuzu Lt. 7
Jl. Danau Sunter Utara Blok O-3 Kav. 30
Sunter II Jakarta Utara
PT ARYA KHARISMAJl. Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II - Jakarta Utara
ASTRA MOTOR IV - COMPONENT
PT ASTRA OTOPARTS TbkJl. Pegangsaan Dua Km2,2 Kelapa Gading,
Jakarta Utara
PT AISIN INDONESIAEJIP Plot 5J, Lemah Abang, Bekasi
PT AT INDONESIAJl. Maligi III H 1-5, Kawasan Industri KIIC Tol
Jakarta Cikampek Km. 47 Karawang
PT ANUGERAH PARAMITRA MOTORPART
PT ARDENDI JAYA SENTOSAGading Kirana Timur Blok A-13 No. 26 Kelapa
Gading - Jakarta Utara
PT ASTRA KOMPONEN INDONESIAJl. Gaya Motor Barat No. 2, Sunter II, Jakarta
Utara
PT ASTRINDO JAYA SENTOSA
PT BANJAR JAYA SENTOSA
PT CENTURY BATTERIES INDONESIAJl. Raya Bekasi Km 25, Cakung Jakarta Timur
PT CIPTA PIRANTI TEHNIK
PT DENSO INDONESIA Jl. Gaya Motor 5/6 Sunter II Jakarta Utara
PT DIRGAMENARA NUSADWIPAJl. Pasir I, Desa Pasir Jaya, Kec. Jatiuwung,
Tangerang
PT FEDERAL IZUMI MANUFACTURINGKawasan Industri Menara Permai
Jl. Raya Narogong Km 23,8, Cileungsi, Bogor
PT FEDERAL NITTAN INDUSTRIESJl. Sulawesi II, Blok F4, Cibitung, MM 2100,
Bekasi
PT FSCM MANUFACTURING INDONESIAJl. Pulo Gadung No.30 Kawasan Industri Pulo
Gadung Jakarta Timur
PT GEMALA KEMPA DAYAJl. Pegangsaan Dua Blk A1 Km 1,6
Kelapa Gading, Jakarta Utara
PT GS BATTERY Jl. Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara
PT INDOKARLO PERKASAJl. Raya Bogor Km 47, Cibinong
Bogor Jawa Barat 16912
PT INTI GANDA PERDANAJl. Pegangsaan Dua Blk A1 Km 1,6
Kelapa Gading, Jakarta Utara
PT KAYABA INDONESIAJl. Jawa Blok II 4 Kawasan MM2100, Cikarang
Barat – Bekasi
PT MENARA TERUS MAKMURJababeka XI Blok H 3/12, Cikarang,
Bekasi
PT MOPART JAYA UTAMA
PT NHK GASKET INDONESIAJl. Maligi III Lot N 1, Kawasan Industri KIIC,
Karawang
PT NUSA KEIHIN INDONESIAJl. Pegangsaan Dua Km 2,1 Jakarta 14250
PT SENANTIASA MAKMUR
PT TOYODA GOSEI SAFETY SYSTEMS INDONESIAJl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47,5
RT 02 RW 03 Nanggewer Cibinong Bogor
PT TRI DHARMA WISESAJl. Pegangsaan Dua Blk A1 Km 1,6
Kelapa Gading, Jakarta Utara
PT WAHANA EKA PARAMITRAJl. Pegangsaan Dua Blk A1 Km 1,6
Kelapa Gading, Jakarta Utara
AOP AUSTRALIA PTY. Ltd.
ASTRA HEAVY EQUIPMENT
PT UNITED TRACTORS TbkRaya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT TRAKTOR NUSANTARAPulo Gadung 32, Pulo Gadung
Jakarta Timur
Anak Perusahaan, Asosiasi dan Jointly Controlled EntitiesSubsidiaries, Associates and Jointly Controlled Entities
xvi Astra International Laporan Tahunan 2008
PT KOMATSU REMANUFACTURING ASIAJl. Jawa Blok A-05, KBN, Cakung-Cilincing,
Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara
PT PAMAPERSADA NUSANTARAJl. Rawagelam I/9 Kawasan Industri Pulo
Gadung, Jakarta Timur
PT PAMA INDO MININGKalimantan Selatan
PT KALIMANTAN PRIMA PERSADAJl. Rawagelam I No. 9
Pulogadung - Jakarta Timur
PT KADYA CARAKA MULIAKalimantan Selatan
PT EKA SATYA YANATAMAKalimantan Selatan
PT PRIMA MULTI MINERALKalimantan Selatan
PT NUSANTARA CITRA JAYA ABADIKalimantan Selatan
PT UNITED TRACTORS PANDU ENG.Raya Bekasi km 22 Cakung, Jakarta Timur
UT HEAVY INDUSTRIES PTE. Ltd.Singapura
PT UNITED TRACTORS SEMEN GRESIK (Persero)Gresik, Jawa Timur
PT BINA PERTIWIJl. Raya Bekasi km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT SWADAYA HARAPAN NUSANTARAJl. Pulogadung Raya No. 32, Jakarta Timur
PT TUAH TURANGGA AGUNGKalimantan Tengah
PT TELEN ORBIT PRIMA
PT MULTI PRIMA UNIVERSAL
ASTRA RESOURCES - AGRIBUSINESS
PT ASTRA AGRO LESTARI TbkJl. Pulo Ayang I, Kawasan Industri Pulogadung,
Jakarta Timur
PT AGRO MENARA RACHMATKalimantan Tengah
PT BHADRA CEMERLANGKalimantan Tengah
PT BHADRA SUKSESSulawesi Barat
PT CAKRADENTA AGUNG PERTIWIKalimantan Selatan
PT CAKUNG PERMATA NUSAKalimantan Selatan
PT CIPTA NARADA LESTARIKalimantan Timur
PT EKADURA INDONESIA Riau
PT EKA DURA PERDANARiau
PT GUNUNG SEJAHTERA DUA INDAHKalimantan Tengah
PT GUNUNG SEJAHTERA IBU PERTIWIKalimantan Tengah
PT GUNUNG SEJAHTERA PUTI PESONAKalimantan Tengah
PT GUNUNG SEJAHTERA RAMAN PERMAIKalimantan Tengah
PT GUNUNG SEJAHTERA YOLI MAKMURKalimantan Tengah
PT KARYA TANAH SUBURAceh
PT KIMIA TIRTA UTAMARiau
PT LESTARI TANI TELADANSulawesi Tengah
PT LETAWASulawesi Barat
PT MAMUANGSulawesi Barat
PT NIRMALA AGRO LESTARIKalimantan Tengah
PT PANJI WARINGINBanten
PT PASANG KAYUSulawesi Barat
PT PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTIAceh
PT PERSADA BINA NUSANTARA ABADIKalimantan Tengah
PT SARI ADITYA LOKAJambi
PT SARI LEMBAH SUBURRiau
PT SAWIT ASAHAN INDAHRiau
PT SUKSES TANI NUSASUBURKalimantan Timur
PT SURYAINDAH NUSANTARAPAGIKalimantan Tengah
PT SURYARAYA LESTARISulawesi Barat
PT SURYA PANEN SUBURAceh
PT TUNGGAL PERKASA PLANTATIONRiau
PT WARU KALTIM PLANTATIONKalimantan Timur
PT GELORA DINAMIKA ABADIRiau
PT BORNEO INDAH MARJAYAKalimantan Timur
PT KARYANUSA EKADAYAKalimantan Timur
PT SUMBER KHARISMA PERSADAKalimantan Timur
PT SIMPATI TANI SENTOSAKalimantan Timur
PT SURYA CEMERLANG PERMAISulawesi Tengah
Pem
baha
san
& A
nalis
is M
anaj
emen
Man
agem
ent’s
Dis
cuss
ion
& A
naly
sis
Lapo
ran
Bis
nis
Bus
ines
s Rep
ort
Lapo
ran
Ber
kela
njut
an
Suis
tain
abili
ty R
epor
ting
Lapo
ran
Keu
anga
n
Fina
ncia
l Rep
ort
Tata
Kel
ola
Per
usah
aan
Goo
d Co
rpor
ate
Gov
erna
nce
xviiAstra International Annual Report 2008
Dat
a Per
sero
an
Corp
orat
e Dat
a
PT SUBUR ABADI PLANTATIONKalimantan Timur
PT RIMBUNAN ALAM SENTOSASulawesi Tengah
PT SAWIT JAYA ABADISulawesi Tengah
PT SAWIT INDONESIASulawesi Tengah
PT AGRO NUSA ABADISulawesi Tengah
PT AGRO MAJU GEMILANG
PT AGRO CIPTA NIAGA
PT AGRO SURYA SEMESTA
PT ALAM CAHAYA LESTARI
PT SAWIT NUSANTARA SERASI
PT AGRO MEGAH MANDIRI
PT PERSADA DINAMIKA LESTARI
PT CIPTA AGRO NUSANTARASulawesi Tengah
PT SUBUR MAJU MAKMURKalimantan Selatan
PT SUBUR AGRO MAKMURKalimantan Selatan
PT SUMBER RAHMAT SENTOSA
PT CITRA SEMESTA LESTARI
PT SUMBER UTAMA MAKMUR
ASTRA SYSTEM I - INFORMATION TECHNOLOGY
PT ASTRA GRAPHIA TbkJl. Kramat Raya 43, Jakarta Pusat
PT ASTRA GRAPHIA INFORMATION TECHNOLOGYANZ Tower Lt. 22
Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A
Jakarta Pusat 10220
ASTRA SYSTEM II - INFRASTRUCTURE
PT ASTRATEL NUSANTARASetiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Kuningan - Jakarta Selatan
PT INTERTEL NUSAPERDANASetiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Kuningan - Jakarta Selatan
PT SEDAYA MULTI INVESTAMASetiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Kuningan - Jakarta Selatan
PT INDONESIA NETWORKSetiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Kuningan - Jakarta Selatan
PT MARGA MANDALASAKTIKarawaci Office Park Blok H No. 66-68, Lippo
Karawaci - Tangerang
TOYOFUJI LOGISTICS INDONESIAGedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90
Jakarta Utara
PT PAM LYONNAISE JAYAGedung Sentral Senayan Lt.7,
Jl. Asia Afrika No.8, Jakarta Pusat
PT MARGA TRANS NUSANTARARuko Bidex Blok H No. 07
Jl. Pahlawan Seribu, BSD City, Tangerang
PT TRANSUTAMA ARYA SEJAHTERASetiabudi Atrium Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Kuningan - Jakarta Selatan
PT SERASI AUTORAYAGedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90
Jakarta Utara
PT DAYA MITRA SERASIGedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90
Jakarta Utara
PT SERASI TRANSPORTASI NUSANTARAJl. Raya Jemursari No. 224-228, Surabaya
PT UNITED AUTOMOBIL 90 UTAMAJl. Basuki Rachmat No. 86, Surabaya
PT TOYOFUJI SERASI INDONESIAGedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90
Jakarta Utara
PT BALAI LELANG SERASIGedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90
Jakarta Utara
PT HARMONI MITRA UTAMABlok C.02 – SBU Kawasan Cakung
ASTRA FINANCE
PT ASTRA AUTO FINANCEGedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT ASTRA MITRA VENTURAJl. Gaya Motor I No. 10 Sunter II
Jakarta Utara
PT ASTRA MULTI FINANCEGedung AMDI B
Jl. Gaya Motor Raya 8 - Sunter II
Jakarta Utara
PT ASTRA SEDAYA FINANCEGedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT ASURANSI ASTRA BUANAGrha Asuransi Astra
Jl. TB. Simatupang Kav.15, Cilandak Barat,
Jakarta Selatan 12430
PT SAMADISTA KARYA
PT BANK PERMATA TbkPermata Tower I
Jln. Jend. Sudirman Kav. 27
Jakarta Pusat 12920
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCEGedung AMDI B
Jl. Gaya Motor Raya 8 - Sunter II
Jakarta Utara
xviii Astra International Laporan Tahunan 2008
PT SEDAYA PRATAMAGedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCEPerkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt. 11
Jl. TB Simatupang Kav. 88 Jakarta Selatan
PT KOMATSU ASTRA FINANCEGraha Rekso Lt. 5 Jl. Boulevard Artha Gading
Kav A1 Center Business
Jakarta Utara 14240
PT PRATAMA SEDAYA FINANCEGedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT STACO ESTIKA SEDAYA FINANCEGedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT SWADHARMA BHAKTI SEDAYA FINANCEGedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT STACOMITRA GRAHAGedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICESGd. Mega Plaza Lt. 8
Jl. Rasuna Said Kav C3 Jakarta Selatan
MISCELLANEOUS
PT BRAHMAYASA BAHTERAApartemen Casablanca, Lt. Dasar-Tower II, Jl.
Casablanca Kav.12, Jakarta Pusat 12870
PT SURYARAYA PRAWIRAApartemen Casablanca Tower II,
Jl. Casablanca Kav. 12 Jakarta Selatan
PT Astra International Tbk
Astra International BuildingJl. Gaya Motor Raya No. 8Sunter II, Jakarta 14330Tel. : +62 21 652 2555Fax. : +62 21 6530 4957
www.astra.co.id