majalah elshinta edisi april
DESCRIPTION
Majalah Elshinta Edisi AprilTRANSCRIPT
Januari ‘10 I Majalah Elshinta 1
Cover_#4.indd 1Cover_#4.indd 1 4/16/2010 1:20:16 PM4/16/2010 1:20:16 PM
HAL 2.indd 2HAL 2.indd 2 4/16/2010 11:50:57 AM4/16/2010 11:50:57 AM
Januari ‘10 I Majalah Elshinta 3
DAFTAR ISIThe Bright Side of Human’s Life
PENERBIT:PT NUANSA KARYA BERITA
SIUPP 1102/SK/MENPEN/ SIUPP/ 1999
PEMIMPIN REDAKSI. Iwan Haryono REDAKTUR PELAKSANA. Er Prianggodo
REDAKTUR. Ahmad SetiawanWendy Danoeatmadja
SEKRETARIS REDAKSI. Evrina FresiliaREPORTER. Cucun Hendriana, Anto Kurniawan
FOTOGRAFER. Rizki RahmatDESAIN GRAFIS. Abdul Kholis
PRODUKSI. Ahmad Alawi, Matsani DISTRIBUSI/SIRKULASI. A. Sukarno,
Budhi Sutisna, Yayat Supriyatna, Sugi Handono, Susi Haryati
KEUANGAN: Susanti
MARKETING: Arief Anditantyo, Dedy Setiadi AS
Telp. (62-21) 584 2285Fax: (62-21) 587 3750
Risma T SidabutarTelp. (62-21) 58359109
Fax. (62-21) 58359093
ALAMAT REDAKSI/SIRKULASI/IKLAN
Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Jakarta Barat 11520
Telp. (62-21) 58359112, 58359108Fax: (62-21)58359094
Email: [email protected] Berlangganan (62-21) 93938019
REKENING PEMBAYARAN: Bank BCA a.n PT NUANSA KARYA BERITA
A/C. 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement
PERCETAKAN: PT. Gramedia
(Isi diluar tanggung jawab percetakan)
Pencerahan22 Dr. Drs. H. Henri Subiakto,
SH, MA
Loper Koran Jadi Staf Ahli
Menteri
Prospek37 Bisnis Edukasi Informal
Jalan Ekonomis Mendulang Profesi
Hobi50 Ulung Tikar
Lestarikan Musik Lawas
Mediasi56 Artis Jabat Birokrat
Modus58 Calo Ada Karena Kita Juga
Kesehatan60 Dr. dr. Veronica Hioe
Cegah Cacat Tabung
Saraf Bayi
Anjangsana64 Kekayaan Wisata Kutai
Canopy Bridge Bukit
Bangkirai
Busana82 Tebar Pesona Busana Muslim
di Bangkok
Santap Mantap86 Kuliner Jakarta
Gado-Gado Gaul Kertanegara
Santap Mantap
86Angkringan Nasi
Kucing Fatmawati
Warung Tanpa Kasta
SosokSosok
18 Ebet Kadarusman
Broadcast Kehilangan
Si Orang Baik
DedikasiDedikasi
12 Seto Mulyadi
Dari Kandang Ayam Ke Komnas
Perlindungan Anak
HAL 3.indd 3HAL 3.indd 3 4/15/2010 3:47:47 PM4/15/2010 3:47:47 PM
4 April ‘10 I Majalah Elshinta
SURAT DARI REDAKSI
Dalam kesibukan sehari-hari, entah itu di
sekolah, kampus, kantor atau tempat
main kita sering mendengar, melihat
atau bahkan kita sendiri ikut terlibat bercanda
bersama teman-teman akrab kita. Selama candaan
itu tak menyinggung, tentu tak masalah, tapi
belakangan ini kata-kata yang dipilih sebagai
bahan bercanda mulai sensitif dan tidak etis,
seperti penggunaan kata “autis”.
Walau hanya dalam canda, mengolok orang
dengan kata “autis” patut disayangkan. Misalnya,
seorang teman yang asik chatting sendiri, atau
bermain games hingga tak sempat bergaul, maka
orang tersebut diejek sebagai “autis”. Itu karena
autis masih dianggap sebagai sesuatu yang
memalukan di masyarakat. Padahal autis adalah
sebagai suatu hal yang mempunyai kebutuhan
khusus.
Hentikanlah mengolok-olok teman dengan
kata autis, atau dengan kata apapun. Bercanda
yang sifatnya mengejek segi fisik atau dengan
kata lain pun, seperti “gendut”, “banci”, “botak”,
“tolol” dan sejenisnya, sangatlah tidak produktif.
Olok-olok tersebut hanya menimbulkan sakit hati
dan ketidakpercayaan diri bagi sebagian orang.
Memang kita kadang melihat orang yang
diolok-olok seperti tak masalah dan bahkan saling
menimpali ejekan, tapi jika kebiasaan itu terbawa
di lingkungan lain, dimana ada orang yang
sensitif, maka candaan bisa menjadi dakwaan.
Kesukaan berubah jadi kedukaan.
Etika Dalam Bercanda
Belum lama ini, komedian dan bintang film
Hollywood, Robin Williams mengeluarkan lelucon
bahwa orang Australia, “pada dasarnya adalah
orang udik (rednecks) asal Inggris”. Pernyataan itu
membuat Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd
meminta Robin Williams “agar berada di Alabama
untuk beberapa waktu” sebelum mengatakan
orang lain sebagai rednecks. Apa yang terjadi
setelah itu? Dengan pernyataan itu, rantai sakit
hati pun mendarat di Alabama. Gubernur Bob
Riley mengeluarkan pernyataan, “Saya tak yakin
PM Rudd pernah berkunjung ke Alabama.”
Tentu saja sangat kita sayangkan jika
candaan menimbulkan rasa sakit hati. Padahal
tidak ada maksud untuk sengaja membangun
dendam orang lain. Semoga, dengan kesadaran
itulah, setidaknya kita mengingatkan diri masing-
masing agar selalu menjaga etika dalam bercanda
dan bergurau bersama teman dan kerabat.
Humor dan tertawa itu penting, tapi tidak harus
mengolok orang lain kan? Sesungguhnya, sudah
terlalu banyak masalah yang bisa kita temukan
dari kejadian lain tanpa bercanda sekalipun.
Salam Elshinta,
HAL 4_SURAT DARi RED.indd 4HAL 4_SURAT DARi RED.indd 4 4/15/2010 3:48:21 PM4/15/2010 3:48:21 PM
HAL 5_IKLAN INDOMARET t.CASH.ind5 5HAL 5_IKLAN INDOMARET t.CASH.ind5 5 4/15/2010 5:35:12 PM4/15/2010 5:35:12 PM
6 April ‘10 I Majalah Elshinta
Hadiah Souvenir cantik dari ElshintaBagi surat pembaca yang terpilih oleh redaksi, akan mendapatkan souvenir cantik dari Elshinta. Segera kirimkan ide, kritik dan saran Anda
ke alamat Redaksi Majalah Elshinta atau via email: [email protected]
Bagi Anda yang suratnya dimuat, segera hubungi redaksi Majalah Elshinta.
KUPO
N
Elshinta #4
Surat Pembaca
Informatif & Edukatif
Salam hangat dari saya..
Ketika saya masuk di salah satu Indomaret
di kota saya, saya melihat ada sebuah Majalah
yang sangat menarik dan membuat mata
saya ingin melihatnya terus. Setelah saya
mendekati ternyata Majalah Elshinta. Majalah
ini sangat informatif dan edukatif sekali. Sebagai
mahasiswa yang membutuhkan bahan tambahan
untuk informasi dunia ilmu pengetahuan, saya
tidak mau ketinggalan untuk membeli karena
harganya terjangkau dan mudah didapat di
setiap Indomaret. Kebetulan saya juga salah satu
pendengar setia Radio Elshinta
Bravo Elshinta Maju Teruss
Moh Mustofa Hadi (mustofa surnamehadi
Griya Prasetya Perum Korpri Bulusan
Jln Bulusan XII, Semarang Jateng 50277
Terimakasih Bung Mustofa, jangan sampai
tertinggal satu edisi pun…
Layout yang Eye Catching
Dear Majalah Elshinta,
Saya tertarik dengan isi majalah Elshinta yang
informatif, komunikatif, dan inspiratif. Banyak
tokoh masyarakat yang memiliki jasa bagi kemajuan
Indonesia dikupas tuntas secara menarik dan runut.
Misi Elshinta “The Bright Side of Human’s Life”
sangat tergambar jelas di majalah Elshinta. Saya
ingin memberikan beberapa masukan agar lebih
menginspirasi masyarakat Indonesia:
1. Desain dan layout diperbaiki agar lebih menarik
dan eye catching sehingga lebih enak dibaca.
2. Saya ingin mengirimkan artikel kepada redaksi,
apa saja syarat dan ketentuannya?
3. Rubriknya lebih variatif dengan kuis berhadiah
bagi pembaca agar lebih interaktif.
Semoga Elshinta terus berkembang dan mewarnai
dunia media di Indonesia!
Daniel Hermawan
Jln. Cibaduyut Lama, Bandung - 40235
Terimakasih usul dan sarannya Bung Daniel,
untuk mengirim tulisan silakan kirim ke redaksi,
materi disesuaikan dengan rubrikasi yang ada.
Drg. El Sinta
Dear Redaksi Majalah Elshinta,..
Salam perkenalan dari pelanggan
baru Anda. Baru - baru ini, saya menyimak
6 April ‘10 I Majalah Elshinta
SURAT PEMBACA
kejadian yang sangat menarik; ternyata yang
namanya El Sinta, bukan cuma radio, majalah,
bahkan TV, namun juga ada dokter gigi. Mohon
tanya, apakah ada hubungannya dengan pemilik
saham? (Ha ha ha .. bercanda). Berikut saya
sertakan foto liputannya.
Terima kasih atas perhatian redaksi
King Gunawan Santoso
d/a. PT Asuransi Jiwa Sequis
Life Sequis Plaza lt.2
Jln. Jend Sudirman, Jakarta 12920
Wah, Bung King, harus ditelusuri secara seksama
temuan Anda ini….Ha..ha..ha…Terimakasih
HAL 6_SURAT PEMBACA.indd 6HAL 6_SURAT PEMBACA.indd 6 4/15/2010 3:48:58 PM4/15/2010 3:48:58 PM
HAL7.indd 7HAL7.indd 7 4/16/2010 5:10:22 PM4/16/2010 5:10:22 PM
8 April ‘10 I Majalah Elshinta
TAMU
Dewi HughesTeriakkan Anti Traffi ckingWanita kelahiran Tabanan, Bali, 2 Maret 1971 ini memang gemar
meneriakkan anti trafficking. Untuk memeranginya di Indonesia,
bahkan ia rela hengkang ke Amerika Serikat hanya untuk memperdalam
ilmu tentang perdagangan manusia. “Perdagangan manusia, khususnya yang
sering menjadi objeknya adalah perempuan dan anak-anak merupakan sebuah
bentuk perbudakkan di era modern yang harus diberantas habis,” ungkapnya
berapi-api.
Peraih rekor MURI untuk kategori pendiri butik khusus extra large pertama
di Indonesia ini mengatakan, trafficking seringkali berawal dari lemahnya ekonomi
dan pendidikan masyarakat yang rendah sehingga memaksa perempuan dan
anak-anak meninggalkan keluarganya karena ada iming-iming atau paksaan keluarga untuk bekerja
di luar negeri memperoleh penghasilan tinggi. “Nah, disinilah pentingnya tingkat kesadaran mental
para orangtua. Karena masih banyak orangtua yang mengekploitasi anak-anaknya untuk bekerja,”
ujar pendiri Dewi Hughes Foundation International (DHFI) ini.
Menurut Hughes, solusi mengurangi trafficking itu sangat sederhana. “Untuk memeranginya
harus dimulai dari dalam keluarga, terutama bagaimana pola asuh keluarga dan mendidik anak-anak
agar tetap bersekolah. Dengan pendidikan memadai, mereka akan berkembang menjadi sumber daya
manusia bermutu yang terbebas dari himpitan ekonomi,” tegas peraih penghargaan pemerintah AS
atas dedikasinya memerangi ‘perbudakan modern’ ini.
Teks: Choen/ Foto: Dok. NKB
8 April ‘10 I Majalah Elshinta
“Mama sekarang kalau pulang suka lama
ya…” celetuk Rizky Langit Ramadhan. Buah hati
Rossa kelahiran 3 Oktober 2006 ini, memang
sudah pintar mengetahui keadaan sang Mama
yang begitu sibuk mendulang rejeki. Maklum Rizky
bersekolah di lingkungan anak-anak berkualitas di
sekolah Kepongpong. Ia pun mulai menunjukkan
bakat yang diturunkan orangtuanya di musik lewat
tembang-tembang populer.
Kelucuan Rizky inilah yang membuat pemilik album Tegar, merasa tegar melampaui badai
kehidupan rumahtangganya bersama drummer Padi Yoyo, yang bercerai 14 Juli 2009. Tak ada
puing-puing tersisa, tergantikan dengan kemilau berlian. Sri Rossa Roslaina Handiyani kelahiran
Sumedang, 9 Oktober 1978 justru semakin bersinar sebagai diva Indonesia. Sukses menggelar
Konser Persembahan Cinta Rossa di Jakarta, sarjana FISIP UI (2002) ini siap berlakon di Malaysia
dalam Konser Melodi Cinta Rossa di Kuala Lumpur akhir Mei dikawal Ungu dan ST12. Selain
persembahan bagi penggemar di negeri Jiran, Rossa juga ingin berbagi bahagia dengan TKI yang
menurutnya sebagai pahlawan devisa,”Ini bentuk simpati aku ke mereka, Mudah-mudahan konser
aku di sana bisa meringankan beban berat mereka,” harapnya. Teks & Foto: Er
Rossa
Konser Ketegaran
HAL 8-10_TAMU revis.indd 8HAL 8-10_TAMU revis.indd 8 4/15/2010 3:50:23 PM4/15/2010 3:50:23 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 9
Aktor yang tidak hanya mahir memainkan peran dan gemar
bermusik ini ternyata mempunyai kepedulian terhadap mereka
yang tidak mampu meneruskan sekolah. Terkenal lewat film Ayat-
Ayat Cinta, Oka mengaku kegiatan amal tersebut merupakan turunan
dari orang tuanya.
Kegiatannya menyumbang anak putus sekolah, telah dilakoni
pria kelahiran Jakarta, 8 Juli 1981 sejak dua tahun yang lalu. Oka
menambahkan bahwa kegiatan sosialnya yang bernama Dharma Dana
merupakan wadah untuk menyumbangkan sebagian penghasilan
bagi anak putus sekolah. “Dharma Dana sebenarnya digagas untuk mengingatkan keluarga Hindu
Bali, yang hidupnya telah sukses dalam menyumbangkan sedikit harta mereka. Uang yang terkumpul
nantinya diberikan kepada pemuda pemudi Bali yang pintar dan berbakat tetapi putus sekolah,” ucap
pria yang mengawali debut karirnya lewat film Gue Kapok Jatuh Cinta ini.
Lebih jauh Oka menceritakan, bahwa sudah ada 12 mahasiswa yang sudah disekolahkan. Untuk
perannya di dunia hiburan dan entertainment Oka sepertinya tidak pernah berhenti mencoba menggali
potensi dirinya. Terbukti saat ini dia mencoba peruntungan di dunia penulisan naskah. Teks: Anto,
dari berbagai sumber / Foto: Ist
Oka Antara
Mencegah Anak Putus Sekolah
Pria bernama lengkap Raden Mas Haryo Heroe Syswanto Ns
Soerio Soebagio ini memang figur yang unik. Berulangkali
ia memiliki cita-cita, tapi dia sendiri yang mengandaskannya.
“Semasa kecil saya bercita-cita menjadi pemain sepak bola, tapi
kandas karena keburu kenal rokok. Saya pun mengubah cita-cita
menjadi presiden. Tapi setelah tahu jalannya cukup berat, saya pun
mundur. Mendingan jadi sutradara saja,” seloroh pria kelahiran
Semarang, 18 Juli 1956 ini.
Yang menarik dari bapak tiga anak yang akrab disapa Sys NS
ini adalah, ia dikenal sebagai pencetus ilmu kalaunologi. Beda dengan Jaya Suprana yang memiliki
ilmu kelirumologi, Sys, setiap mengerjakan sesuatu, selalu membuat perencanaan yang matang. Sys
pun tak ragu untuk menerapkan ‘jurus andalannya’, berkalau-kalau. “Kalaunologi saya pakai ketika
membuat sebuah rencana. Bagaimana kalau gagal, bagaimana kalau salah, begitu seterusnya hingga
kemungkinan untuk gagal tipis,” ucap suami Shanty Widhiyanti ini. Menurut Sys, dengan berpikir
demikian dalam setiap pekerjaan, kemungkinan untuk berhasil itu besar dan risiko kegagalan bisa
diminimalisir. Teks: Choen/ Foto: Dok. NKB
Sys NS
Jurus Ilmu Kalaunologi
HAL 8-10_TAMU revis.indd 9HAL 8-10_TAMU revis.indd 9 4/15/2010 3:50:25 PM4/15/2010 3:50:25 PM
10 April ‘10 I Majalah Elshinta10 April ‘10 I Majalah Elshinta
Cinta Laura
Studio Musik Anak Kurang MampuC
inta peduli musik dengan mendorong anak-anak yang
ingin mewujudkan cita-cita mereka menjadi musisi.
Aktris yang baru-baru ini membintangi sebuah film
berjudul SKJ, bersama Yayasan Sekarseno Peduli di Bogor,
membantu mendirikan sebuah studio musik di sebuah
sekolah di Bogor.
Bagi artis kelahiran 17 Agustus 1993 ini,
pada dasarnya setiap orang mempunyai
impian dan keinginan. Dan impian lebih
mudah tercapai jika terdapatnya alat
bantu. Keinginannya membuat
studio juga terinspirasi dari
grup musik daerah asal
Yogyakarta bernama
S K J ’ 9 4 , y a n g
beranjak dari nol
dan latihan di
studio musik kampus,
lalu membuat album.
“Benar, bulan lalu studio musik
itu kami sekeluarga bangun. Alat-
alatnya so simple, ada drum, bas, gitar. Ya,
seperti studio musik biasalah,” ungkap Cinta.
Kegiatan sosial yang telah dilakukan Cinta
melalui yayasan yang dikelola ibunya ini telah sejak
lama dilakukannya. Cinta menambahkan, pembuatan
studio merupakan salah satu upaya membantu anak-
anak kurang mampu untuk mendapatkan berbagai
akses dan kesempatan. Ia yakin kalau ada alatnya,
anak-anak yang ada di sekolah tersebut pasti akan
berekspresi. “Kami percaya, mereka pasti bisa
main, asal disediakan alatnya!” ungkapnya. Di
sela-sela kesibukannya sebagai penyanyi dan
aktris, Cinta mengaku selalu menyempatkan
waktu setiap sekali sebulan menyambangi
sekolah itu. Teks: Anto, dari berbagai
sumber/ Foto: Dok. NKB
TAMU
HAL 8-10_TAMU revis.indd 10HAL 8-10_TAMU revis.indd 10 4/15/2010 3:50:26 PM4/15/2010 3:50:26 PM
HAL 11.indd 11HAL 11.indd 11 4/15/2010 3:51:05 PM4/15/2010 3:51:05 PM
12 April ‘10 I Majalah Elshinta
DEDIKASI
Seto Mulyadi adalah pejuang.
Awalnya Seto dan Kresna
Mulyadi – saudara kembar -
bercita-cita sama, menjadi dokter.
Kresna berhasil mencapainya.
Tapi Tuhan berkehendak lain
pada Seto. Gagal meraih tiket ke
Fakultas Kedokteran, Seto yang
lahir di Klaten, Jawa Tengah, 28
Agustus 1951 ini memutuskan
mengadu nasib ke Jakarta. Di
ibukota, hidup menempanya.
“Saya frustasi tidak diterima di
Fakultas Kedokteran Airlangga,”
tuturnya. Tekad mengadu nasib
ke Jakarta pun makin bulat.
Tanpa pekerjaan , Seto
menumpang pada teman yang ia
kenal di kereta api. Ia berjuang
dan bekerja serabutan; menjadi
tukang batu sekaligus sesekali
menulis untuk majalah anak-anak
Si Kuncung. Tapi semangatnya
menjadi dokter tidak pupus.
Ia kembali mendaftar. Namun
kembali gagal. Hidupnya tidak
menjadi mudah. “Waktu baru di
Jakarta, saya mulai dari bawah.
Saya kerja jadi pembantu rumah
tangga, jadi tukang batu, jadi
tukang semir sepatu di Blok M,”
kenang Seto. Bahkan ia pernah
tidur di kamar bekas kandang
ayam. “Berat sekali keadaan waktu
itu!” Hingga suatu ketika, di
rumah tempatnya menumpang,
ia tertarik pada acara yang diasuh
Bu Kasur di TVRI.
Ini lah jalan perubahan
hidupnya. Nekat berguru, Seto
justru menjadi asisten Pak Kasur.
Pak Kasur yang membuatnya
SETO MULYADI
Dari Kandang Ayam ke Komnas Perlindungan AnakMungkin tak ada anak Indonesia yang tidak mengenal Seto Mulyadi. Popularitasnya merupakan sebagian kecil manusia Indonesia yang menghabiskan hidupnya demi kemajuan anak-anak. Tapi pernahkah terbayang, pejuang ini pernah tidur di kandang ayam?
makin yakin pada pilihan hidup
di dunia anak-anak. “Pak Kasur
pernah berkata, jika beliau sudah
tidak ada, saya harus meneruskan
semua perjuangannya!” Seto
mengenang. Berkat anjuran pak
Kasur pula, Seto memutar haluan,
ia melupakan cita-cita dokternya
dan mengambil jurusan Psikologi.
Kali ini ia berhasil. Selama dua
tahun pertama ia membantu
pak Kasur sekaligus menjadi
pembantu di keluarga Soeksmono
Martokoesoemo, Direktur Bank
Indonesia saat itu. Ia juga
mengasuh acara anak-anak Aneka
Ria Taman Kanak-Kanak di TVRI.
Dari situlah namanya mencuat.
Dan beragam prestasi pun ia ukir.
Hingga kini.
Sekolah pendiri TK Mutiara
Indonesia. Pencetus dan pendiri
Yayasan Nakula-Sadewa yang
menghimpun anak-anak kembar
DEDIKASI
HAl 10-12.indd 12HAl 10-12.indd 12 4/15/2010 3:51:36 PM4/15/2010 3:51:36 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 13
Kak Seto bersama keluargaKak Seto bersama keluarga
HAl 10-12.indd 13HAl 10-12.indd 13 4/15/2010 3:51:38 PM4/15/2010 3:51:38 PM
14 April ‘10 I Majalah Elshinta
DEDIKASI
yang berasal dari keluarga kurang mampu. Sebagai
pakar psikologi anak yang bergelar doktor, selain
menjadi dosen di Universitas Tarumanegara,
Jakarta, ia kerap menjadi pembicara dalam
seminar, menulis artikel, dan buku. Sejumlah
penghargaan yang diraihnya antara lain Orang
Muda Berkarya Indonesia, kategori Pengabdian
pada Dunia Anak-anak dari Presiden RI (1987),
The Outstanding Young Person of the World,
Amsterdam; kategori Contribution to World
Peace, dari Jaycess International (1987), Peace
Messenger Award, New York, dari Sekjen PBB
Javier Perez de Cuellar (1987) dan
The Golden Balloon Award, New
York; kategori Social Activity dari
World Children’s Day Foundation &
Unicef (1989). Kemudian, walau tak
pernah terlintas dalam benaknya,
sejak 1998, Seto dipercaya menjadi
Ketua Komnas Perlindungan Anak
(KPA).
Komnas Perlindungan Anak
Bagi Seto, bangsa yang besar adalah bangsa
yang mencintai anak-anak. Sudahkah Indonesia
menjadi bangsa yang besar itu? “Belum!” akunya
jujur. “Tapi sudah begitu banyak kemajuan yang
dicapai bangsa ini dalam upaya meningkatkan
kepedulian terhadap kehidupan anak-anak!”
tambahnya. Ia lantas bercerita bagaimana
beragam masalah ditemuinya sepanjang tugasnya
sebagai Ketua Komisi Nasional Perlindungan
Anak Indonesia. Termasuk, “Saya pernah dituduh
menculik anak karena mengadukan peristiwa
penganiayaan seorang anak oleh orang tuanya,”
paparnya diiringi tawa.
Komisi Nasional Perlindungan Anak sendiri
sebuah medan pertempuran yang baru bahkan
bagi seorang Seto Mulyadi. Awalnya, ia sedikit
ragu. Namun desakan dari berbagai pihak
membuatnya tak bisa menolak. Jika kemudian
akhirnya Komnas Perlindungan Anak terus
dipimpinnya melewati 3 periode, itu sebuah
bukti bahwa kiprah kepemimpinannya memang
membawa perubahan. Terkadang, perubahan yang
ditawarkannya cukup mengejutkan. “Saya pernah
tanyakan pada Bapak SBY,
bisakah beliau mendirikan
Kementerian Anak-anak,”
ujarnya. Sebuah pertanyaan
yang hanya bisa diajukan
oleh mereka yang tahu betul
urgensi masalah anak-anak.
Lantas , mampukah
Seto menjamin Komnas
Perlindungan Anak terus
berada direlnya? Sudahkah ia
menyiapkan penerus? “Ada
banyak tokoh muda yang memiliki potensi untuk
itu,” ujarnya bijak sambil menyebut beberapa
nama. “Sedangkan Komnas Perlindungan Anak,
akan tetap berada di relnya. Karena selama ini pun
Komnas Perlindungan Anak selalu independen!”
Apapun yang terjadi, bagi Seto, perlindungan
anak bukan sesuatu yang bisa ditawar. “Harga
mati!” ucapnya yakin. Keyakinan yang membuat
kita makin yakin, Seto Mulyadi memang seorang
pejuang. Teks: Wendy Danoeatmadja/ Foto: Rizki
Rahmat, Istimewa
Dalam kegiatan Yayasan Nakula - Sadewa Dalam kegiatan Yayasan Nakula - Sadewa
HAl 10-12.indd 14HAl 10-12.indd 14 4/15/2010 3:51:42 PM4/15/2010 3:51:42 PM
HAL 15_IKLAN INDOMARET t.indd 15HAL 15_IKLAN INDOMARET t.indd 15 4/15/2010 5:38:15 PM4/15/2010 5:38:15 PM
16 Maret ‘10 I Majalah Elshinta
POJOK ELSHINTA
Suryadharma Ali (Menag RI)
Atasi Gonjang-Ganjing UU PPA
Belakangan, UU PPA (Pencegahan Penodaan Agama) gonjang-ganjing di pelataran publik. Puluhan LSM menggugat UU itu agar segera dicabut karena bertentangan dengan HAM. Sebagai menteri agama, Suryadharma Ali dituntut untuk mengambil kebijakan dengan tegas. Bagi Surya, hanya ada satu kalimat, menolak pencabutan UU itu…
16 April‘10 I Majalah Elshinta
HAL 16-17_POJOK ELSHINTA.indd 16HAL 16-17_POJOK ELSHINTA.indd 16 4/15/2010 3:53:00 PM4/15/2010 3:53:00 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 17
Ada sebuah adag ium Lat in yang
menyatakan, “ubi societas ibi justicia”,
yang berarti di mana ada masyarakat dan
kehidupan di sanalah ada hukum dan keadilan.
Agama tidak perlu dibela, karena Tuhan yang
membelanya. Tapi negara berkewajiban untuk
melindungi keselamatan warganya dari serangan
kelompok tertentu. Jika UU No 1 Tahun 1965
tentang PPA dicabut, tentu akan melahirkan
berbagai konflik sosial. “Akan banyak agama-
agama baru berkembang di Indonesia. UU ini tetap
dibutuhkan untuk mencegah lahir dan bebasnya
ajaran sempalan yang melecehkan, terutama yang
selama ini terjadi pada Islam,” ucap pria kelahiran
Jakarta, 19 September 1956 ini, tegas.
Bapak empat orang anak yang menjabat
Menteri Agama RI pada 22 Oktober 2009
ini mengungkapkan, “UU itu sudah berlaku
selama 45 tahun. Dan selama itu, kondisinya
baik-baik saja. Eksistensi UU itu penting untuk
menjaga keharmonisan antar umat beragama dan
mencegah disharmoni sosial,” imbuhnya. Meski
begitu, Surya mengakui bahwa hal ini merupakan
bagian dari proses demokrasi. “Saya melihat
ini bagian dari demokrasi. Masyarakat sudah
mulai mempunyai pandangan lain atas suatu
permasalahan,” lanjutnya.
Memang, sejatinya pemerintah tidak
mempunyai hak untuk ikut campur, karena
agama adalah urusan individual. “Ya, betul itu
hak individu. Intervensi pemerintah tidak masuk
pada ajaran, melainkan hanya melindungi prinsip-
prinsip dasar ajaran suatu agama yang sedang
berjalan. Kalau atas nama agama terjadi konflik,
siapa yang bertanggung jawab? Kan pemerintah
juga. Atas dasar itu, pemerintah tetap pada
posisi bahwa UU PPA penting,” tutur mantan
aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) ini, lantang. Ia pun mengingatkan, peran
pers dan kontrol masyarakat sangat urgen.
“Kehadiran UU PPA ini bagaimanapun masih
diperlukan dan sangat bermanfaat bagi kaum
minoritas. Adanya aturan pun sudah banyak
sekelompok orang yang main hakim sendiri,
lalu bagaimana kalau dicabut? Pasti akan terjadi
kekacauan yang lebih parah,” tandasnya.
Teks: Cucun Hendriana/ Foto: Rizki Rahmat
HAL 16-17_POJOK ELSHINTA.indd 17HAL 16-17_POJOK ELSHINTA.indd 17 4/15/2010 3:53:01 PM4/15/2010 3:53:01 PM
18 April ‘10 I Majalah Elshinta
IN MEMORIAM
18 April ‘10 I Majalah Elshinta
Tiga puluh tahun lebih malang melintang di dunia broadcasting. Berjasa memperkenalkan lagu-lagu Indonesia di luar negeri. Kampiun penyiar ini berpulang karena stroke dan meninggalkan kesan pada pengagumnya.
Ebet Kadarusman
Broadcast Kehilangan Si Orang Baik
HAL 18-19_KANG EBET.indd 18HAL 18-19_KANG EBET.indd 18 4/15/2010 3:53:48 PM4/15/2010 3:53:48 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 19
Memang baik jadi orang penting, namun
lebih penting jadi orang baik! Itulah kata-
kata yang selalu di ucapkan almarhum
di akhir acara Salam Canda, 12 tahun yang lalu.
Kehebatan Kang Ebet dalam membawakan acara
bincang-bincang tersebut tidak perlu diragukan
lagi. Juga gaya canda pada pasangannya dalam
acara tersebut - tidak lain seorang musisi tanah
air Idang Rasjidi - yang selalu ia sapa dengan
ucapan “Ini dia Idang yang sangat Rasjidi!”
Banyolan-banyolan segarnya kerap menyelingi
obrolan dengan nara sumber sehingga mampu
menyegarkan suasana setiap malam.
Namun kini orang baik tersebut telah
berpulang pada Penciptanya, meninggalkan
kenangan bagi para pengagumnya. Pria kelahiran
Tasikmalaya, 7 Juli 1936 adalah masternya di
dunia penyiar dengan ciri khasnya sendiri. Hal
ini diamini oleh vokalis GIGI, Armand Maulana.
“Menurut saya dia pembawa acara yang punya
satu warna,” puji Armand soal penyiar kawakan
yang mengawali karirnya di Radio ABC (Australian
Broadcasting Corporation) pada era 70-an ini.
Bagi musisi seperti Sam dan Jaka dari
kelompok Bimbo, Kang Ebet dianggap berjasa
dalam memperkenalkan lagu-lagu Indonesia pada
eranya saat ia masih siaran di Australia. Selama
30 tahun ia membawakan acara Morning Show
berbahasa Indonesia. Sepulangnya ke tanah air
pun kang Ebet tetap setia pada dunia penyiaran.
Selain Salam Canda di RCTI, ia memandu acara
Arisan di TPI, dan Unik Menik di TVRI. Ia juga
membawakan acara di sejumlah radio, antara
lain Good Pagi Selamat Morning di Radio Trijaya,
Betawi Punya Cerita di Radio Pelita Kasih, Kang
Ebet Show di Radio Elshinta, Jumpa Canda di
Heartline dan di Radio Ramako.
Pria yang memiliki 10 anak dan 25 orang cucu
ini - hasil pernikahannya dengan Joudy William
(istri pertama asal Australia dan telah berpisah)
dan Helly Helmina - ini berjuang melawan
penyakit stroke yang dideritanya, sehingga
selama dua tahun terakhir ini memakai kursi roda
karena sebagian tubuhnya lumpuh. Tak kuasa
menahan perjalanan usia dan penyakit, Kang Ebet
berpulang pada Sabtu, 20 Maret 2010.
Bagi yang mengenalnya Kang Ebet dianggap
sebagai orang baik yang sangat berdedikasi
pada dunia entertainment. “Bagi saya, Kang Ebet
itu orang baik yang baik dan humoris,” kata
penyanyi Sam Bimbo. Hal serupa diakui Yenny
Rachman, Ebet memiliki sifat yang jarang dimiliki
kebanyakan orang. “Saya cukup kenal baik, beliau
memiliki sifat yang baik, seorang figur yang
ikhlas dengan profesi tanpa milih-milih, selalu
dijalankan dengan total,” ujarnya. Teks: Anto
Kurniawan, dari berbagai sumber/ Foto: Dok. NKB, Ist.
Kang Ebet saat bertemu PresidenKang Ebet saat bertemu Presiden
Prosesi pemakaman kang EbetProsesi pemakaman kang EbetKebersamaan kang Ebet dengan keluargaKebersamaan kang Ebet dengan keluarga
Keluarga besar kang EbetKeluarga besar kang Ebet
HAL 18-19_KANG EBET.indd 19HAL 18-19_KANG EBET.indd 19 4/15/2010 3:53:50 PM4/15/2010 3:53:50 PM
20 April ‘10 I Majalah Elshinta
SUBSTANSI
Balita Itu Membakar Dirinya di Depan KitaB
ocah lelaki dengan tubuh gempal dan pipi
tembil itu, memaju mundurkan sepeda
roda tiganya dengan kedua telapak kakinya
yang telanjang, sambil menceracau dengan nada
gurau. Dilatari suara tawa manusia dewasa di
sekelilingnya, balita itu mempertontonkan atraksi
yang begitu menohok kalbu, ia mengisap dan
mengembuskan asap dari sebatang rokok yang
dijepit kedua jari tangan kanannya. Yang bahkan,
lebih mungil dan pendek
dari batangan rokok filter
kesukaannya.
Terkadang asap yang
dikeluarkan tidak hanya
berbentuk gumpalan kabut
pekat , dengan t ingkat
kemahiran layaknya seorang
pengangguran membunuh
waktu di pos gardu, balita
itu malah sudah mampu
meniupkan asap berbentuk
lingkaran. Itu belum seberapa,
kepada wartawan yang
menemuinya si orang tua si
bocah mengaku anak mereka
m a m p u m e n g h a b i s k a n
satu bungkus rokok setiap
hari untuk kebiasaan yang
sungguh tidak biasa ini.
Tulisan singkat ini tak
hendak mempermasalahkan mengapa dalam usia
sedini itu, si balita sudah mampu melakukannya.
Biarlah, soal itu menjadi urusan antara negara
dengan orang tuanya. Tetapi, marilah kita
berhitung: bila sebungkus rokok itu seharga
sepuluh ribu rupiah, itu sama dengan sebulan
balita itu membakar paru-parunya dengan uang
senilai tigaratus ribu rupiah.
Seberapa besar nilainya uang sebanyak itu
bagi orang tua si balita? Saya tidak tahu. Tetapi
uang tiga ratus ribu rupiah untuk kami, bisa berarti
banyak. Kredit barang elektronik yang dalam
jangka waktu setahun sudah menjadi milik sendiri.
Membayar biaya sekolah anak setiap bulannya.
Uang itu juga setara dengan pembayaran tagihan
listrik dan telepon rumah kami. Atau untuk
premi asuransi pendidikan bagi sang buah hati.
Mungkin uang sebesar itu memang tidak berguna
untuk orang tuanya. Mungkin si orang tua adalah
pekerja atau pengusaha yang bisa menghasilkan
puluhan atau ratusan
j u t a r u p i a h t i a p
bulannya. Atau, sudah
memiliki deposito. Atau,
tabungan ratusan juta
hingga milyaran rupiah.
Tetapi, apa dinyana,
kedua orangtua si bocah
t e rnya ta hanya l ah
pekerja serabutan.
Sebagai buruh cuci dan
kuli bangunan.
D e n g a n p o s i s i
keuangan orang tua
balita itu, sudah dapat
kita bayangkan apa yang
akan terjadi apabila
suatu saat sang buah
hati, si pemadat berat,
harus masuk rumah
sakit karena menimbun
racun selama bertahun-tahun. Sebuah gambaran
masa depan yang kita tidak tahu, apakah sudah
ada di dalam benak orang tua yang tidak biasa
itu.
Lalu, bagaimana kita bisa mengunyah berita
seperti itu dan menelannya menjadi informasi
yang perlu? Entahlah, semua tentu terserah
kepada Anda. Yang pasti, saat ini, ada balita
yang sedang membakar dirinya sendiri. Dan, kita
menjadi saksi. Teks: Ahmad S
HAL 20_SUBSTANSI.indd 20HAL 20_SUBSTANSI.indd 20 4/15/2010 3:55:27 PM4/15/2010 3:55:27 PM
HAL 21.indd 21HAL 21.indd 21 4/16/2010 4:41:23 PM4/16/2010 4:41:23 PM
22 April ‘10 I Majalah Elshinta
PENCERAHAN
Loper Koran Jadi Staf Ahli Menteri
Dr. Drs. H. Henri Subiakto, SH, MA
Siapa sangka seorang staf ahli menteri di Kementerian Komunikasi dan Informatika yang bernama Henri Subiakto, dulunya seorang loper koran yang masa kecilnya sering pindah sekolah karena tinggal kelas?
Loper Koran Jadi Staf Ahli Menteri
Dr. Drs. H. Henri Subiakto, SH, MA
sehingga saya dipindahkan,” tambahnya. Ketika
SMP Henri menjadi kernet, untuk membantu
ayahnya yang saat itu menjadi supir. “Pulang
ngernet kira-kira jam tujuh, saya langsung
pulang ke rumah mandi lalu sekolah,” ucap
pria tiga anak ini. Saat itu Henri harus bangun
pagi sekali, sekitar pukul setengah lima pagi.
“Akibatnya saya sering terlambat sekolah dan
diganjar tidak naik kelas,” kenangnya.
Perjuangannya tidak hanya membantu
ayahnya, Henri juga membantu sang ibu yang
saat itu berjualan lumpia. Namun sejak sekolah
Jangan kira dengan posisinya sebagai staf
ahli menteri, pria kelahiran Yogya ini
menjadi sombong, dengan kemeja biru
dan senyum yang santai saat menyambut tim
majalah Elshinta menghilangkan kesan kaku
yang dirasa akan tercipta. Di mulai dengan
menceritakan masa kecilnya yang nakal yang
mengakibatkan sering tinggal kelas, hingga latar
belakang keluarganya yang berasal dari kalangan
sederhana.
“Dulu saya itu nakal sekali!” ujarnya.
“Sempat tidak naik saat kelas satu Sekolah Dasar,
HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru22 22HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru22 22 4/16/2010 12:53:17 PM4/16/2010 12:53:17 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 23
menengah akhir, kesadaran akan pentingnya
pendidikan mulai muncul. Kesadaran yang mem-
bawanya mampu menyelesaikan studinya. Bukan
satu melainkan dua perkuliahan sekaligus;
Universitas Gadjah Mada, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik dan Universitas Islam Indonesia,
Fakultas Hukum.
“Setelah lulus, saya diterima jadi dosen Uni-
versitas Airlangga. Ketika itu, tahun 1987, saya
digaji sebesar 53 ribu. Maka ketika ada koran
baru, namanya Surya, saya daftar saja jadi agen,”
ucapnya. Tidak hanya menjadi agen, mencari
pelanggan pun ia lakukan sendiri, termasuk
menjadi loper koran. Masa lalunya ini membuat
karirnya di bidang komunikasi menjadi lengkap;
loper koran, agen, dosen komunikasi, konsultan
media massa, hingga pejabat pemerintahan di
Kemenkominfo.
Henri lantas meneruskan pendidikannya
me lalui berbagai beasiswa yang diterimanya.
Al hasil, Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Perum
LKBN ANTARA ini, berhasil meraih doktor
dan membawanya menjadi salah satu staf ahli
menteri. Penerima sejumlah program beasiswa
dari Amerika, Australia, dan Korea Selatan
ini tercatat sebagai doktor ke-1.172 di Unair
dan ke-113 di FISIP Unair. Terkait pendidikan,
Henri mengatakan bahwa pen didikanlah yang
bisa me ngubah mobilitas sosial. “Yang penting
itu adalah pen didikan. Dorongan dari keluarga
membuat saya sa dar bahwa salah satu jalan
mengubah nasib itu ialah me lalui pendidikan,”
ucapnya mengakhiri. Teks: Anto Kurnaiawan/
Foto: Rizki Rahmat, Dok. Pribadi
HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru23 23HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru23 23 4/16/2010 12:53:19 PM4/16/2010 12:53:19 PM
24 April ‘10 I Majalah Elshinta
PENCERAHAN
Walau dengan latar be-
lakang dari keluarga
yang tidak kaya,
de ngan suami yang saat itu
bekerja sebagai kuli bangunan,
perempuan asli Yogya ini mulai
merakit mimpinya di Kampung
Lebak Wangi Desa Pemagarsari,
Parung, Bogor. Bermodal ijazah
SD tapi kecintaannya terhadap
membaca dan buku membuat
wanita ini telah mempunyai
koleksi buku hingga ribuan judul.
“Sejak 2003 saya dibantu suami
coba membangun taman bacaan
yang diberi nama Warung Baca
Lebak Wangi (Warabal),” ucap
wanita dengan dua anak ini.
Bukan hanya itu, perjuangannya
demi menumbuh kan minat baca
warga kampung Lebak Wangi di
lakoninya dengan sepeda. Sebagai
penjual jamu, ia berkeliling
dari satu kampung ke kampung
lain, sambil membawa sejumlah
buku untuk dipinjamkan kepada
pembelinya atau siapa saja dengan
gratis. Selama tujuh tahun kini
perjuangannya mulai berbuah.
Warabal menjadi andalan warga
Pemagarsari untuk kebutuhan buku.
Awalnya hanya sebuah taman
Dendam pribadinya akibat kemiskinan hanya sekolah SD, membuat Kiswanti berniat mendirikan taman baca dan sekolah gratis. Dengan modal sebagai pedagang (bakul) jamu gendong, ia berhasil menggapai mimpi luhurnya.
Kiswanti
PAUD dan Perpustakaan Gratis Bakul Jamu
24 April ‘10 I Majalah Elshinta
HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru24 24HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru24 24 4/16/2010 12:53:21 PM4/16/2010 12:53:21 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 25
bacaan, kini di Warabal juga terdapat Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD). “Dari Senin sampai
Jum’at mulai jam 8 hingga 10 pagi anak-anak
yang mengikuti PAUD diajar oleh para guru
yang semuanya relawan. Mulai dari pengenalan
huruf hingga menghitung namun disertai sambil
bermain,” ujarnya menjelaskan. Bahkan di sini
anak-anak juga dibekali pengenalan terhadap
komputer dan mengaji.
Niat Masa Kecil Kesadaran Kiswanti pada pentingnya
membaca, sudah tumbuh sejak usia dini.
“Dari kecil saya senang membaca apa saja,”
ujarnya. Ia memang berasal dari keluarga tidak
mampu. Ayahnya, Trisno Suwarno, seorang
tukang becak. Ibunya, Tumirah, penjual jamu
gendong. Kemiskinan yang membuatnya tak bisa
mengenyam bangku pendidikan formal lebih
tinggi tidak membuatnya terbelenggu.
Pengenalannya terhadap huruf dikenalkan
ayahnya yang kerap membawa koran bekas ke
rumah. “Ayah saya menggunting huruf-huruf
besar dari koran, disusun huruf demi huruf lalu
dikenalkan kepada saya,” ucapnya. Tidak puas
dengan ajaran sang ayah maka, Kiswanti masuk
sekolah tanpa sepengetahuan orangtuanya.
Ia ikut belajar di SDN Kepuh, tak jauh dari
kediamannya di Desa Ngipian, Jetis, Bantul.
Yogya. ‘’Waktu itu masuk sekolah tidak perlu
mendaftar,’’ tuturnya.
Empat bulan belajar, ia belum membayar
sepeser pun. Saat disuruh membayar, Kiswanti
minta ke orangtuanya. ‘’Ayah saya bilang, kamu
keluar saja,” tambahnya. Namun kegigihan
orang tua membuatnya mampu menyelesaikan
sekolahnya. Selepas remaja karena gagal
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,
dendamnya pada dunia pendidikan membuat
Kiswanti mengandalkan buku sebagai gudang
ilmu paling berharga.
Modal mendirikan perpustakaan ia awali
dengan menjadi pembantu rumah tangga di
keluarga Filipina di Jakarta, sekitar tahun 1989.
Kini selain upayanya mulai membuahkan hasil,
ia sering dipanggil untuk menjadi pembicara
pada acara diskusi atau kegiatan lainnya yang
berhubungan dengan dunia pendidikan, baik
itu di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
dan Bekasi (Jabodetabek), maupun di Solo dan
Surabaya. Wanita lulusan SD ini tak jarang harus
berdampingan dengan dosen, pejabat pemerintah,
maupun istri menteri untuk menanamkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya
membaca. Teks & Foto: Anto Kurniawan
April ‘10 I Majalah Elshinta 25
Kegiatan anak - anak saat PAUDKegiatan anak - anak saat PAUD Suasana anak - anak belajar komputer warabalSuasana anak - anak belajar komputer warabal
HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru25 25HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru25 25 4/16/2010 12:53:23 PM4/16/2010 12:53:23 PM
26 April ‘10 I Majalah Elshinta
PENCERAHAN
26 April ‘10 I Majalah Elshinta
Masa kecilnya dihabiskan di perpustakaan, berteman buku dan komik. Tak ada barang mainan, karena keluarganya tak mampu untuk membeli. Saat itu, cita-citanya hanya satu, menjadi wartawan. Bukan omong kosong, karena impiannya itu menjadi kenyataan. Dan kini, ia sukses menjadi penulis biografi para tokoh…
Teks: Cucun Hendriana/
Foto: Rizki Rahmat
Alberthiene Endah
Langkah Sukses Penulis Biografi TokohLangkah Sukses Penulis Biografi Tokoh
HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru26 26HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru26 26 4/16/2010 12:53:27 PM4/16/2010 12:53:27 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 2727
Namanya Alberthiene Endah, wanita
kelahiran Bandung berusia 30 tahun.
Sejak usia 9 tahun, dia telah mengasah
kemampuannya untuk membaca dan menulis. Tak
aneh jika di kemudian hari, ia berhasil menjadi
penulis hebat. “Di saat anak-anak seusia saya
bercita-cita tinggi, saya hanya mematok satu cita-
cita, ingin menjadi wartawan,” ungkapnya.
Sebagai seorang anak yang terlahir dari
sebuah keluarga sederhana, Alberthiene kecil
sangat memahami kondisi orangtuanya. Untuk
mengisi hari-harinya, ia rutin berkunjung ke
perpustakaan yang ada di rumah tetangganya.
“Saat itu, untuk membeli satu buah buku saja
begitu susah. Bagi saya buku itu barang mewah.
Alternatifnya, saya pergi ke perpustakaan orang
untuk sekedar membaca,” tutur lulusan Sastra
Belanda UI ini, mengenang.
Memang, hidup harus tetap diperjuangkan.
Selesai kuliah, nasib pun mengantarkan
Alberthiene untuk ‘menghuni’ sebuah majalah
wanita di ibukota. 11 tahun berkarir di media
bukan waktu yang sebentar. Dari pengalaman
ke pengalaman di lapangan, akhirnya menuntun
dirinya untuk bermuara di satu titik, hidup itu
harus bisa menjadi sesuatu, from nothing to
something.
Merajut Sukses dari Menulis Tahun 2003 menjadi babak baru kehidupan
Alberthiene Endah. Karena di tahun itulah, ia
berhasil menyelesaikan satu bukunya, 1001 KD
(buku biografi Krisdayanti). Setelah itu, permintaan
penulisan biografi pun membludak. Sebut saja
Probo Sutedjo, Vena Melinda, Ram Punjabi,
Chrisye hingga Ibu Negara Ani Yudhoyono. Dari
tangan kreatif Alberthiene Endah-lah, kisah
kehidupan mereka bisa dinikmati pembaca
dengan renyah.
Selain menulis biografi, Alberthiene pun
rajin menulis novel. “Sampai saat ini sudah ada
11 biografi dan 8 novel yang saya tulis. Dari
menulis pun kita bisa melakukan banyak hal.
Yang terpenting, apapun pekerjaan kita, skill
harus dibina. Karena jika skill yang kita punya
dipadu dengan kerja keras, itu bisa memapankan
hidup. Dan itu yang saya rasakan,” ucap peraih
penghargaan Adikarya Award 2005 IKAPI ini.
“Untuk mengerjakan satu buah buku, saya
tiap malamnya harus begadang. Tak jarang,
akibatnya saya sering sakit. Tapi, ya itulah
perjuangan untuk menjadi ‘sesuatu’. Satu buku
dengan tebal 400 halaman, biasa saya selesaikan
dalam waktu kurang dari 2 bulan,” imbuh penulis
novel Jodoh Monica, Cewek Matre, Jangan Beri
Aku Narkoba dan Detik Terakhir ini.
HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru27 27HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru27 27 4/16/2010 12:53:32 PM4/16/2010 12:53:32 PM
28 April ‘10 I Majalah Elshinta
PENCERAHAN
28 April ‘10 I Majalah Elshinta
Sholeh Muchsin
Memutihkan Lembah Hitam
Sekolahnya ludes dibakar, ia pun dikepung api permusuhan dari masyarakat setempat. Bahkan, orangtuanya sendiri pun sempat memusuhinya, tak rela dengan aktivitasnya, mendirikan lembaga pendidikan di lembah hitam atau lokalisasi prostitusi. Dialah Abah Muchsin, yang sejak tahun 1994 telah bergulat melawan angka prostitusi di desanya dengan mendirikan SD/TK Sabilas Salamah…
Teks: Cucun Hendriana/
Foto: Wendy, Anto
HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru28 28HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru28 28 4/16/2010 12:53:34 PM4/16/2010 12:53:34 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 29
Perjudian, pembunuhan dan prostitusi
adalah tontonan sehari-hari yang biasa
terjadi di daerahnya, di Bangunrejo, Su-
rabaya, Jawa Timur. Sebagai lokalisasi pros-
titusi, di sana banyak ditemukan anak terlantar
hasil hubungan ge lap para orangtuanya. Ini lah
yang membuat Abah Muchsin terketuk hatinya
untuk mendirikan lembaga pen didikan bagi
masyarakat setempat.
Meski pendidikan non formal, ternyata
angin pe nolakan dari masyarakat be gitu ken-
cang berhembus. “Saya berjuang hanya se orang
diri. Bagaimana mungkin, semula istri, mertua
dan orangtua saya pun tidak setuju. Apa lagi
masyarakat setempat, semuanya memusuhi
saya. Untuk pendidikan itu, saya berani me-
ngorbankan rumah untuk dijadikan tempat
belajar anak-anak,” kisah Abah Muchsin, pelan.
Bahkan tragisnya, orangtuanya sempat
‘memecatnya’ sebagai anak. Namun, per-
juangannya tak berhenti, ia terus berupaya
sekuat tenaga untuk membangun lembaga
pen didikan itu, meski terjangan ombak terus
berdatangan dari mana-mana. “Kalau ditemukan
anak terlantar di jalanan, saya ambil. Ada anak
yang orangtuanya menjadi korban pembunuhan,
saya pungut. Begitulah yang saya lakukan saat
itu,” imbuhnya.
Ia tetap optimis bisa mengubah tradisi
masyarakat setempat. “Saat itu, hanya satu
harapan saya, masyarakat bisa mendukung
kegiatan saya. Itu saja, tak lebih. Saya mengajak
anak-anak Pekerja Seks Komersial (PSK) untuk
belajar shalat dan mengaji. Saya ingin melihat,
meski ibunya seorang PSK, tapi anaknya tumbuh
sebagai orang baik-baik,” harap bapak 4 anak dan
4 cucu yang memulai lembaga pendidikannya
dengan 49 siswa ini.
Dari 49 Menjadi 400 SiswaBoleh dikatakan, tahun 1994 merupakan
puncak prostitusi di Bangunrejo. Tak ayal,
jika niat baik Abah Muchsin tersebut ditolak
mentah-mentah. Melihat kondisi anak yang
terus dimusuhi, akhirnya orangtuanya berbalik
merestui kiprahnya. “Bagi saya, dukungan
orang tua itu bagai pompa semangat untuk
tetap berjuang. Sayang, satu hari setelah beliau
merestui, besoknya ia meninggal dunia,” ucap
bapak berusia 52 tahun ini.
Dengan bermodalkan semangat dan anak
didik sebanyak 49 orang, Abah Muchsin me-
rangkak untuk terus survive. Kini, setelah
melewati masa-masa sulit selama 15 tahun,
perjuangannya itu berbuah manis. Pasalnya,
selain meraih banyaknya siswa yang mencapai
angka 400 orang, masyarakat desa pun sudah
mendukung kiprahnya memutihkan lembah
hitam. “Dari yang semula angka prostitusi 100%,
alhamdulillah saat ini hanya tinggal 20%-an
lagi…,” cetusnya.
Untuk menanggung beban 400 anak, setiap
hari Abah Muchsin harus berkeliling mencari
donatur. “Meski dengan tetesan airmata, saya
FOTO
Abah Muchsin menerima penghargaan dari Radio Abah Muchsin menerima penghargaan dari Radio ElshintaElshinta Abah Muchsin bersama Gus SholahAbah Muchsin bersama Gus Sholah
HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru29 29HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru29 29 4/16/2010 12:53:35 PM4/16/2010 12:53:35 PM
30 April ‘10 I Majalah Elshinta
PENCERAHAN
bahagia bisa berkumpul dengan anak-
anak.” Memang, sejak awal sekolah yang
didirikannya itu khusus bagi orang tidak
mampu dan yatim piatu. “Semua biaya
saya yang tanggung. Dari mulai seragam,
uang jajan, makan, semuanya gratis.
Bahkan, di sekolah anak-anak tidak boleh
piket, biar saya saja yang piket. Tiap
tengah malam saya bangun, ngepel dan
membereskan ruang belajar sendirian.
Ya, saya ini bisa dibilang sebagai pemilik,
ketua yayasan, kepala sekolah sekaligus
cleaning service,” imbuhnya setengah
bercanda.
Untuk kegiatan belajar mengajar,
SD/TK Sabilas Salamah dibantu 17 orang
guru. Kondisi tempat belajar mengajar
pun sudah berubah, dari semula hanya
sebuah rumah, kini menjadi bangunan
berlantai tiga. Meski begitu, untuk me-
nampung 400 anak, gedung tersebut
sudah tidak muat lagi. “Bangunan sekolah
saya itu masih kurang,” terangnya.Mendapatkan doorprizeMendapatkan doorprize
15 tahun silam, angka prostitusi mencapai 100%, kini hanya sekitar 20% lagi...
Klik Majalah Elshinta via eMagz
Jika Anda ketinggalan atau tidak sempat membaca Majalah Elshinta dua edisi lalu? Jangan
khawatir, Anda tetap bisa menikmati sajian Majalah Elshinta, dengan mengakses di :
http://issuu.com/majalahelshinta Diharapkan untuk edisi mendatang Anda sudah dapat menikmati Majalah elshinta Terbaru…
HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru30 30HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru30 30 4/16/2010 12:53:37 PM4/16/2010 12:53:37 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 31
Drs H. Imam Sujito
Dari desa tanpa listrik di Pacitan Jawa Timur, Imam Sujito, lulus SMA merantau ke Malang. Berbekal uang saku Rp 50 ribu, ia kuliah pendidikan matematika di Universitas Muhammadiyah. Ketika hijrah ke Jakarta Imam memulai kerja sebagai cleaning service, sebelum kemudian turut mempopulerkan mental aritmetika sempoa di tanah air.
April ‘10 I Majalah Elshinta 31
Cleaning Service Pelopori Matematika Sempoa
HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru31 31HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru31 31 4/16/2010 12:53:40 PM4/16/2010 12:53:40 PM
32 April ‘10 I Majalah Elshinta
PENCERAHANPENCERAHAN
1304 ditambah 302 ditambah 4201
ditambah 765 dan seterusnya…. Dengan
hitungan detik seorang anak yang
mengeyam pelajaran mental aritmetika langsung
memberi jawaban dengan tepat. Metode sempoa
ini lebih cepat ketimbang hitungan kalkulator,
sehingga tampak seperti anak jenius. “Angka
yang biasanya abstrak, dengan metode sempoa
dapat nyata dirasakan menggunakan otak kanan.
Sehingga anak dapat mahir menghitung di luar
kepala atau mencongak,” ucap Drs. H. Imam
Sujito. Masa ideal mempelajari mental aritmetika
justru anak-anak berusia 5 sampai 12 tahun.
Awalnya mereka memanfaatkan alat hitung
asal China, Sempoa, bila sudah menguasai, alat
tersebut tidak dipakai hanya dibayangkan saja.
Ketika itu, tahun 1997, setelah menebar
tiga lamaran di Jakarta, Imam menjatuhkan
pilihan bidang pendidikan sesuai dengan disiplin
ilmu yang ditimba di kampusnya. Mengajarkan
pendidikan mental aritmetika berkonsep
sempoa, masih asing saat itu. “Bagi saya ini
adalah terobosan. Ownernya orang Malaysia
dan mendatangkan trainer dari sana, “ ungkap
pria kelahiran Pacitan, 8- Juni -1971. Setelah
direkrut, selama 6 bulan ia ditraining dengan
penuh semangat, untuk mendapatkan ilmu yang
bagus tanpa gaji pun rela. Karena kantor masih
nol, maka pekerjaan jadi serabutan, mulai dari
mengajar, administrasi hingga marketing keliling
ke Pluit, Muara Karang yang berpenduduk
Tionghoa.
Hasilnya, masyarakat dapat menerima,
cabangnya dari satu menjadi dua, empat, delapan
dan seterusnya. “Selama setahun berjaya dengan
28 cabang. Tapi sayang bulan Mei 98 terjadi
32 April ‘10 I Majalah Elshinta
Anak - anak menghitung dengan cepatAnak - anak menghitung dengan cepat
Sempoa lebih cepat dari kalkulatorSempoa lebih cepat dari kalkulator
HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru32 32HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru32 32 4/16/2010 12:53:41 PM4/16/2010 12:53:41 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 33
kerusuhan. Bos terbang ke Malaysia dan karena
90% muridnya keturunan China, usaha ini pun
buyar,” kenang Imam. Setengah tahun trauma,
namun berkat tekad pada pendidikan besar, dari
9 sekolah yang tetap eksis ditata kembali. Tahun
1999 mengadakan kompetisi mental aritmetika
internasional di PRJ, tergugah kembali dan
berkembang pesat hingga berdiri sejumlah
168 cabang se Jabotabek dan Jabar. Disinilah
titik kulminasi dengan hasil nominal mencapai
milyaran rupiah.
Tapi tetap kepuasan adalah bila bisnis seperti
ini dapat ditangani sendiri. Suami Hj. Ema Noor
S. SE dengan dua buah hati Hafidzah Maheswary
dan Syafira N. Maheswary, mengundurkan diri
dari pekerjaannya dan membangun Lembaga
Bahasa Inggris di tahun 2002. “Karena semangat
ingin membagikan ilmu, sejak tahun 2004 saya
mendirikan Yayasan Semesta Indonesia, dengan
kursus bahasa Inggris dan mental aritmetika
khusus anak-anak,” ungkap pehobi baca, pencak
silat dan menanam pohon.
Putra pasangan Bibit dan Wiji Astuti ini,
dibesarkan di sebuah pelosok desa daerah Pacitan
yang menurut ceritanya baru menikmati listrik
sejak tahun 1992. Selama belajar menggunakan
‘ublik’ atau lampu minyak tanah. Kawasannya
kampung halamannya kurang menguntungkan,
pantai curam, tandus dan sangat gersang. Selain
bersekolah pekerjaan sehari-hari membantu
bertani dan memelihara kambing serta ayam.
Tapi tekad belajarnya sangat besar, tak urung
SMP selalu mendapat rangking 5 besar. Dan SMA
juga rajin berorganisasi diantaranya pernah
menjabat ketua OSIS. Sudah menjadi tradisi,
selulus SMA harus hengkang ke kota untuk
meneruskan study.
Maka tahun 1990 dengan modal uang
saku yang diberikan orangtuanya sejumlah Rp
50.000, ia berangkat ke Malang yang berjarak
7-9 jam menumpang bus. Uang kuliah memang
sudah dipersiapkan dengan menjual 9 kambing
yang diangonnya. Agar tetap survive untuk
biaya kos, buku dan kebutuhan sehari-hari,
ia memanfaatkan komputer untuk mengetik
skripsi, memberi les pada anak-anak juga
menjajakan batik tulis Pacitan pada Ibu-ibu PKK.
Tak ayal, orangtuanya dapat menikmati hasil
kerja keras Imam dengan menghadiri wisuda
sarjananya.
Menjadi tradisi pula, untuk meraih pundi-
pundi kesuksesan, Jakarta menjadi ajang
paling berharga. Maka tahun 1996, dari tempat
kelahiran Presiden SBY, Pacitan, Imam merantau
ke Ibukota. Agaknya selembar ijasah sarjana
masih belum bisa bermakna. Tak putus asa,
lowongan sebagai cleaning service ia rebut.
Pekerjaan menggunakan vacuum cleaner,
meng gosok closet, mengepel terus ditekuni,
“ Alhamdullilah, baru bekerja sebulan, saya
diangkat menjadi supervisor…”
Teks & Foto: Ernawan
April ‘10 I Majalah Elshinta 33
Pembukaan cabang YSI di DepokPembukaan cabang YSI di Depok
HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru33 33HAL 22-33_PENCERAHAN Revisi baru33 33 4/16/2010 12:53:44 PM4/16/2010 12:53:44 PM
34 April ‘10 I Majalah Elshinta
MARJINAL
34 April ‘10 I Majalah Elshinta
MENGAYUH HIDUP
HAL 34-36_SILUET.indd 34HAL 34-36_SILUET.indd 34 4/15/2010 3:58:34 PM4/15/2010 3:58:34 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 35April ‘10 I Majalah Elshinta 35
“Anda tidak akan pernah mengubah kehidupan sampai Anda mengubah apa yang Anda lakukan setiap hari. Rahasia sukses Anda ditemukan di dalam kegiatan Anda sehari hari.” (John C Maxwell-Penulis buku dan ahli kepemimpinan New York Times)
Petang bagi warga Jakarta adalah saat untuk
jeda. Tapi tidak bagi Tabrani, 55 tahun. Pria
asal Tangerang ini justru bersiap untuk
bekerja. Kawasan Kota Tua adalah tempatnya
sehari-hari mencari nafkah, mengayuh kereta
anginnya; ojek sepeda.
Tabrani memang terbilang tak lagi muda.
Keriput di wajahnya menunjukan itu. Tapi
apa daya, ada istri dan dua anak yang masih
harus dinafkahi. Tanpa keahlian dan
pendidikan, Tabrani menyandarkan
10 tahun terakhir hidupnya, pada
sepeda setianya. Perhatikanlah
sepeda itu, catnya telah buram
dimakan usia. Ada sebuah
payung tergantung di stang, alat
sederhana untuk melindunginya
dari hujan. Juga selembar plastik
untuk alas saat beristirahat.
Sasaran Tabrani adalah pekerja malam di
seputar Kawasan Kota Tua. Para pekerja itu,
mungkin terlalu lelah untuk berjalan kaki pulang
ke rumah atau kontrakan mereka. Jadi, ojek
sepeda bisa mengurangi lelah itu. Tak mahal.
Hanya tiga ribu rupiah. Meski begitu, tak tiap
malam Tabrani bisa menangguk rezeki. “Kadang-
kadang banyak, kadang-kadang nggak ada
penumpang sama sekali!” ujarnya sambil
tersenyum.
Jika begitu, biasanya Tabrani
menghabiskan sisa malam bersama
sesama pengojek sepeda. Berbagi
rokok, kopi atau makanan.
Kebanyakan dari mereka berasal
dari kota-kota satelit Jakarta. Inilah
kesuksesan dalam rutinitas mengayuh
kehidupan setiap hari…
“Anda tidak akan pernah mengubah kehidupan sampai Anda mengubah apa yang Anda lakukan setiap hari. Rahasia sukses Anda ditemukan di dalam kegiatan Anda sehari hari.” (John C Maxwell-Penulis buku dan ahli kepemimpinan New York Times)
Teks: Wendy Danoeatmadja/
Foto: Rizki Rahmat
HAL 34-36_SILUET.indd 35HAL 34-36_SILUET.indd 35 4/15/2010 3:58:40 PM4/15/2010 3:58:40 PM
36 April ‘10 I Majalah Elshinta
MARJINAL
Wiyono, menggelar dagangan kerajinan
kulit dari Imogiri Yogya di Jakarta. Tak
perlu gallery, lukisan wayang hingga
kaligrafi itu direntang di antara pepohonan di
pinggir jalan. Ditemani Nur, barang yang dijaja
sebanyak 30 an buah kadang bisa laris manis.
Harga bentuk sketsel ditawarkan Rp 200.000,
untuk harga kaligrafi sekitar Rp 80 ribu- Rp 100
ribu, sedangkan wayang Rp 50 ribu – Rp 200
ribu. Kebanyakan bahan dasarnya adalah kulit
kambing, namun wayang spesial kulit sapi atau
kerbau harganya bisa mencapai Rp. 5 juta. Teks
& Foto: Er
Cari Duit dari Kulit
HAL 34-36_SILUET.indd 36HAL 34-36_SILUET.indd 36 4/15/2010 3:58:41 PM4/15/2010 3:58:41 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 37
PROSPEK
Bisnis Edukasi Informal
Jalan Ekonomis Mendulang Profesi
2 Mei sebagai Hari Pendidikan, semangatnya tidak boleh luntur. Jika pendidikan mendasari soko guru budi pekerti, maka tidak
akan terjadi gontok-gontokan, tawuran, korupsi. Dan Ki Hadjar Dewantara pun akan tersenyum bahagia di sana. Selain sekolah formal, pendidikan informal juga akan membentuk kepribadian seseorang dalam meniti kehidupan. Skill dan kecakapan yang di-peroleh dapat mensejahterakan keluarga. Mendulang profesi bisa lebih ekonomis, tidak harus mengantongi kesarjanaan. Berikut ini
contohnya… Teks: Choen, Anto, Wendy, Er/ Foto: Rizki, Anto
HAL41-49_PROSPEK BISNIS.indd 37HAL41-49_PROSPEK BISNIS.indd 37 4/15/2010 3:59:46 PM4/15/2010 3:59:46 PM
38 April ‘10 I Majalah Elshinta
PROSPEK
Yayasan LIA
Awalnya untuk mempererat hubungan
antara kedua bangsa yang dilakukan
dengan berbagai kegiatan pertunjukan
budaya, film hingga kursus bahasa. “Waktu itu
namanya ialah Lembaga Indonesia Amerika.
Didirikan pada 7 September 1959 oleh beberapa
warga Amerika dan Indonesia yang mempunyai
visi yang sama untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa khususnya di bidang bahasa,” ucap
Sukma Ginting, Manajer Humas Yayasan LIA.
“LIA Lalu berubah menjadi PPIA (Perhimpunan
Persahabatan Indonesia Amerika) sebelum
akhirnya menjadi LIA kembali. Perkembangannya
hingga kini kami telah memiliki 62 cabang di 18
propinsi,” tambahnya.
Saat dimulai, kelas bahasa Inggris hanya
diikuti 40 siswa. Kini jumlah mereka yang me-
nimba ilmu di LIA tercatat kurang lebih 60.000
orang. Semakin banyaknya kursus bahasa yang
ada sekarang ini dilihat sebagai pendorong agar
LIA menjadi lebih baik dan tidak terlena. Sebagai
lembaga pendidikan bahasa yang telah bertahan
selama 50 tahun LIA tidak hanya menyediakan
kelas bahasa Inggris tapi juga bahasa lain yaitu
Arab dan Mandarin. “LIA saat ini juga mempunyai
dua Sekolah Tinggi Bahasa Asing yang terletak
di Jakarta dan Yogya,” papar Sukma.
Sukma juga menerangkan bahwa yang
membedakan LIA dengan yang lain adalah
Philosophy of Education sehingga murid mendapat-
kan nilai lebih. Selain ada unsur fun, teknik-teknik
pengajarannya pun selalu diupdate. Selain ada
evaluasi ada juga departemen material sebagai
pembuat kurikulum sendiri yang semuanya
saling bersinergi untuk mempertahankan mutu.
“Gurunya pun di sini setiap tahun harus di tes
ulang dalam kemampuannya sebagai pengajar,”
ucapnya menambahkan.
Walau pada awalnya menggunakan ‘embel-
embel’ Amerika namun siapa kira tenaga pengajar
yang bekerja di LIA sejak awal adalah asli produk
lokal. “Kita sangat percaya mutu pengajar dari
dalam negeri sehingga bisa dibilang kita tidak
begitu banyak mempekerjakan tenaga pengajar
luar negeri. Kecuali di Inggris, konsultan kami
memang menggunakan tenaga asing,” ujarnya.
Mendidik 60.000 Siswawa
HAL41-49_PROSPEK BISNIS.indd 38HAL41-49_PROSPEK BISNIS.indd 38 4/15/2010 3:59:46 PM4/15/2010 3:59:46 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 39
Robotic Creativkids
Usia 5 Tahun Bikin Robot
Teknologi makin canggih namun makin mudah dikuasai. Dulu, hanya orang-orang bergelar professor yang bisa membuat robot. tapi kini mesin bernama robot itu bisa juga dibuat oleh anak-anak. Seperti yang dilakukan oleh anak-anak didik di kursus robotic creativkids di bilangan Bintaro Sektor 9 Jakarta Selatan.
Robot merupakan mesin
yang bekerja secara
mekanis, dikendalikan
oleh komputer. Robot hasil
kreativitas anak di lembaga
kursus ini, baru mampu me-
mindah kan dan mengangkat
barang dari satu tempat ke
tempat yang lain. Namun, itu
adalah prestasi luar biasa bagi
anak berusia dari 5-17 tahun-an.
Dengan menyokong prin-
sip born to be creative, kursus
robotics creativkids hingga
saat ini telah meluluskan
pu luhan siswa yang sudah
piawai merangkai robot.
“Kur sus robotics ini sudah
berjalan hampir 3 tahunan.
Selama ini, respon masyarakat
cukup bagus, terbukti
perkembangannya bagus dan
meningkat terus,” ucap Tyas,
salah satu staff di lembaga
kursus ini.
Tyas mengungkapkan,
khusus untuk kursus robotics
dibagi ke dalam tiga level, yaitu
creativity class, construction
class dan robotics class.
“Proses belajar mengajar
masing-masing level biasanya
selama 3 bulan. Namun, ini
pun tergantung IQ siswanya,
jika pintar tentu lebih cepat.
Kami pun membatasi setiap
levelnya hanya 4 orang siswa,”
ungkapnya.
Adapun anak didik yang
kursus robotics di lembaga
ini hanya berasal dari sekitar
Bintaro. Umumnya, mereka
tertarik untuk kursus di
lembaga ini karena lembaga
ini tidak memberikan modul,
anak bebas berekspresi sesuai
dengan daya imajinasinya.
“Pengajar hanya bertugas
memberikan penjelasan fungsi
dari alat-alat yang digunakan,”
sahut Aris, salah satu pengajar
robotics berkomentar.
Untuk bisa kursus
robotics di lembaga ini
cukup mudah. Hanya dengan
membayar uang pendaftaran
senilai Rp. 250.000,- ditambah
dengan pembayaran masing-
masing kelas, anak Anda akan
dididik kemampuannya untuk
merangkai robot. “Untuk biaya
creativity class berjumlah Rp.
250.000,-, construction class
Rp. 300.000,- dan robotics
class sebesar Rp. 350.000,-.
Dan anak bisa belajar dari hari
Senin sampai Sabtu,” ujar Tyas
menutup obrolan.
HAL41-49_PROSPEK BISNIS.indd 39HAL41-49_PROSPEK BISNIS.indd 39 4/15/2010 3:59:52 PM4/15/2010 3:59:52 PM
40 April ‘10 I Majalah Elshinta
PROSPEK
ZeMa Management
Nama Jamal Hasan
bukan nama baru
di dunia modeling.
Sejak belia ia telah ditempa
pengalaman. Bersama pera-
ga wati senior Arzeti ia men-
dirikan ZeMa Management,
sekolah pengembangan ke-
pribadian, modeling dan acting
yang banyak menelurkan artis
yang siap terjun di dunia
entertainment.
“Sejak umur 20 tahun saya
sudah mengajar kepribadian,”
ujar pria ramah ini. Awalnya
saat Jamal bekerja di Martha
Tilaar pada tahun 1990-an.
Pengalaman mengajar ini
kemudian diteruskan di Okky
Modeling, John Robert Powers
sampai Expose milik Ratih
Sang. Jadi, tidak berlebihan
jika Jamal dan Arzeti akhirnya
berkolaborasi mendirikan
ZeMa Management pada ta-
hun 2000. Terutama karena
Jamal dan pengalamannya
mampu menangkap fenomena
pergeseran cita-cita pada ge-
nerasi sekarang ini. “Dulu,
anak-anak kalau ditanya cita-
cita, pasti menjawab dokter
atau insinyur. Sekarang, mereka
menjawab ingin jadi artis!”
Jamal berpendapat, bah-
kan menjadi artis pun me-
merlukan bekal pendidikan
yang memadai. Inilah yang
ditawarkan ZeMa. “Dulu artis
belajar sambil jalan. Sekarang,
akan lebih baik jika siapapun
yang ingin terjun ke bidang
itu membekali diri dengan
pendidikan yang memadai,”
tuturnya. Ada tiga kelas yang
ditawarkan ZeMa. Pertama
kelas Entertainment. Kelas ini
mencakup Modeling, Presenter
dan Akting. “Ini kelas yang
paling banyak peminatnya,”
papar Jamal. Selain itu ada kelas
kepribadian yang menekankan
pada pendidikan dan
pengembangan kepribadian.
Tak hanya di Jakarta, ZeMa
sudah memiliki cabang di
Bandung dan sebentar lagi akan
membuka cabang di Surabaya.
Peminat sekolah ini da-
tang dari berbagai kalangan,
dalam dan luar kota dan
hingga kini mencapai jumlah
1000 orang. “Ada yang datang
dari Makassar dan kost di
Jakarta sampai pendidikannya
selesai,” terang Jamal. Ini wajar
Sekolah Artis Siap Beken
HAL41-49_PROSPEK BISNIS.indd 40HAL41-49_PROSPEK BISNIS.indd 40 4/15/2010 3:59:57 PM4/15/2010 3:59:57 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 41
mengingat biaya pendidikan
di ZeMa relatif sesuai dengan
modul yang ditawarkan.
“ZeMa menjadi yang pertama
menawarkan modul pendidikan
lengkap,” imbuh Jamal. Metode
ini kini mulai diikuti oleh
lembaga pendidikan lainnya.
Untuk kelas acting, ZeMa me-
matok biaya 3,5 juta rupiah
untuk pendidikan selama 3,5
bulan. “Untuk entertainer, biaya -
nya 4,5 juta untuk 4 bulan,”
tambahnya.
ZeMa juga menyediakan
wadah bagi murid-murid yang
berpotensi. “Kami menarik me-
reka yang berpotensi ke bawah
payung ZeMa Management,”
ujar Jamal. Ini tentu saja me-
nguntungkan, mengingat per-
saingan yang makin marak
di kalangan pelaku dunia,
entertainer. “Sejak awal kami
tidak berniat menjual mimpi
saja. Kami beritahukan mereka
kondisi riil dunia entertainer!”
paparnya lagi. Termasuk,
mi sal nya, kendala yang ber-
asal dari murid itu sendiri.
“Kalau mereka memang tidak
memenuhi syarat secara fisik
sebagai runner-model, misalnya,
kami sarankan mereka untuk
mencoba profesi lain seperti
presenter. Pokoknya, kami
tidak menjual mimpi!” ucap
pria kelahiran 4 Desember ini.
(Foto: Istimewa, Dok. ZeMa
Management)
Kursus Lilyana
Anda ibu rumah tangga yang gemar
memasak aneka jenis makanan? Pilih
saja kursus kue dan roti Lilyana, bisa
mengembangkan hobi sekaligus bisnis Anda.
Selain 3 hari mampu menjadi koki, di kursus ini
langsung memperoleh ijazah Depdiknas.
Menurut Lili Sutanti (Lilyana), wanita
kelahiran Jakarta, 25 Februari 1955 yang juga
pemilik kursus ini, sejak tahun 1980 sampai
1993 ia sudah aktif mengajar masak memasak
dari mulai Pontianak, Balikpapan dan Samarinda.
“Dan sejak tahun 1993 saya mulai mengajar dan
mengelola kursus boga aneka kue dan roti. Selain
itu, saya pun sering memberikan cooking course
di berbagai hotel berbintang,” ujarnya.
Di Kursus Lilyana, setiap orang akan
dibimbing secara personal tahap demi tahap
pembuatan kue atau roti dari mulai teori sampai
praktik. Diterangkan Lilyana, pelatihan boga
yang ada di kursusnya itu meliputi kue basah,
3 Hari Jadi Koki
HAL41-49_PROSPEK BISNIS.indd 41HAL41-49_PROSPEK BISNIS.indd 41 4/15/2010 4:00:00 PM4/15/2010 4:00:00 PM
42 April ‘10 I Majalah Elshinta
PROSPEK
kue kering, kue ulang tahun dan kue pengantin.
“Dan untuk pelatihan roti, terdiri dari pelatihan
membuat roti manis, roti tawar, donat, burger,
hot dog, pizza, croissant dan pastry. Masing-
masing jenis hanya dipelajari dalam waktu tiga
hari. Sangat singkat!” jelas penulis berbagai
buku resep kue dan roti ini, meyakinkan.
Ada beberapa keuntungan bagi yang
kursus di Kursus Lilyana. Pertama, kursus bisa
dipahami siapapun. Kedua, semua resep bisa
dipelajari dengan biaya yang murah. Ketiga,
durasi kursus sangat cepat, hanya 3 hari.
Keempat, dilatih oleh pakar tata boga dan yang
paling penting mendapat sertifikat kelulusan
dari Depdiknas. Kelima, berkesempatan untuk
meraup penghasilan.
Dijelaskan Lilyana, untuk kursus kue kering
selama 3 hari, biayanya hanya Rp. 900.000,-
. “Kursus paket kue kering itu terdiri dari 20
ragam resep dari mulai kue kering nastar,
magdalena, lidah kucing, banana pop corn, dan
lain sebagainya. Dalam 3 hari itu, dijamin ke 20
resep itu bisa dikerjakan,” ucapnya. Sedangkan
untuk kursus membuat kue ulang tahun, cukup
dengan biaya Rp. 1.500.000,-. Dalam kursus
ini, setiap peserta akan diajarkan bagaimana
cara menghias kue ulang tahun dari mulai
tingkat dasar, tingkat terampil hingga tingkat
mahir. Begitupun untuk kursus membuat roti
yang terdiri dari 21 jenis, biayanya hanya Rp.
1.500.000,-. Dan mengenai jadwal, Anda jangan
khawatir, karena kursus ini dibuka dari hari
Senin sampai Jum’at. Jadi tunggu apalagi, Anda
ingin jadi koki, bergegaslah untuk memulainya.
(Foto: Dok. Lilyana)
LPM FARABI
Dipandu 100 Musisi
Sekolah musik yang didirikan legendaris jazz (alm) Jack Lesmana ini, sudah terbukti mencetak grup band tenar seperti Samsons, D’ Masive, Nidji, Sheila On 7 dan lainnya. Bagaimana tidak, pengajarnya 100 musisi berkompeten. Putra-putri Anda berminat?
HAL41-49_PROSPEK BISNIS.indd 42HAL41-49_PROSPEK BISNIS.indd 42 4/15/2010 4:00:02 PM4/15/2010 4:00:02 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 43
Begitu banyak band-band
anak muda ber munculan
mengisi acara TV di pagi
hari, seperti Dah syat, Derings,
InBox dan lain-lain,menandakan
bahwa blantika musik kian
marak. Band menjadi kelompok
bergengsi yang diminati. Ham-
pir setiap kelas di sekolah,
memiliki grup band, mereka
merasa bangga jika tampil di
acara sekolah apalagi mengikuti
konser. Bisnis ini menjadi
iming-iming yang tentu dapat
meraup uang.
Lembaga Pendidikan Musik
(LPM) FARABI melihat peluang
tersebut sudah sejak tahun
1984. Pemrakarsanya adalah
ayah dari musisi jazz Indra
Lesmana. Ketika Jack Lesmana
meninggal, Farabi terus ber-
jalan dibawah beberapa ke-
pemimpinan, hingga saat Indra
sekolah musik di Australia,
Farabi sempat vakum. Baru
tahun 1996, personil Krakatau
Band, Dwiki Dharmawan,
melanjutkan tongkat estafet itu.
Hingga kini melaju didampingi
oleh istrinya Ita Purnamasari.
Seperti membentuk band,
semua alat musik komplit untuk
dipelajari mulai dari drum,
gitar, bass, biola, keyboard dan
seterusnya. “Tinggal siswa mau
belajar musik apa. Kecuali alat
musik tiup harus bawa sendiri
misal saxophone, clarinet…”
ujar Rudita Priyandini, staff
FARABI. Programnya lebih ke
jazz dan klasik ada program
Kontemporer dan Program
Klasik. Khusus untuk LPM
FARABI Dharmawangsa saja
total muridnya sekitar 600
orang. Meski menerima murid
usia 5 tahun, namun rata rata
siswanya adalah pelajar SMP
hingga mahasiswa, bahkan
ada pula pekerja atau pengajar
musik di sekolah musik lain.
Hingga kini LPM
FARABI yang berpusat di Jl.
Darmawangsa XI No. 5 Ke-
bayoran Baru - Jakarta Selatan,
telah berkembang dengan 11
cabang baik di Jabodetabek
sampai luar kota seperti Bali,
Medan dan Surabaya. Biaya
untuk mengikuti sekolah ini
diantaranya audisi Rp 25.000,-.
Uang pendaftaran Rp 600.000,-
. Uang pendidikan setiap level
berkisar Rp 325.000 - Rp
375.000,- setiap level.
(Foto: Dok. LPM FARABI)
Percussion FarabiPercussion Farabi
Orkestra Symphoni RemajaOrkestra Symphoni Remaja
Misi Kesenian ke Beijing mendapatkan penghargaan Vokal terbaikMisi Kesenian ke Beijing mendapatkan penghargaan Vokal terbaikInstruktur Gitar Oele Instruktur Gitar Oele PattiselannoPattiselanno
HAL41-49_PROSPEK BISNIS.indd 43HAL41-49_PROSPEK BISNIS.indd 43 4/15/2010 4:00:16 PM4/15/2010 4:00:16 PM
44 April ‘10 I Majalah Elshinta
TELUSUR
Kata sekolah sendiri yang bermakna
waktu luang, diambil dari bahasa Yunani
scola atau schole. Pada masa Yunani
Kuno, masyarakat awam selalu menggunakan
waktu luang mereka untuk berkunjung kepada
cendekiawan untuk mempelajari segala hal ikhwal
kehidupan, mulai dari masalah sosial, agama,
ilmu bahasa dan berpidato, sastra hingga teknik
perang dan segala
macam pengetahuan
yang berguna bagi
kehidupan mereka.
S e m a k i n l a m a
kebiasaan mengis i
waktu luang yang
hanya dilakukan oleh
kaum lelaki dewasa
atau sang ayah dalam
s u s u n a n k e l u a r g a
masyarakat Yunani
Kuno ini diturunkan
kepada anak-anak mereka. Caranya dengan
menitipkan anak mereka kepada seseorang
yang dianggap pandai. Sejak saat itu fungsi
scola matterna - pengasuhan ibu sampai usia
tertentu - yang merupakan proses dan lembaga
sosialisasi tertua umat manusia sebagian mulai
beralih menjadi scola in loco parentis - lembaga
pengasuhan anak pada waktu senggang diluar
rumah, sebagai pengganti ayah dan ibu.
Sejalan dengan semakin terbiasanya
para orang tua, semakin teratur pula pola
pembelajarannya. Menurut keterangan sejarah,
sekolah modern pertama kali didirikan di Mesir
Sebagai sebuah lembaga pendidikan, sekolah memiliki sejarah panjang. Sepanjang sejarah pencarian ilmu pengetahuan yang menciptakan peradaban manusia. Pencarian ilmu pendidikan lewat pendidikan inilah yang melahirkan sekolah.
Kuno sekitar tahun 3000 hingga 500 sebelum
Masehi. Begitupun model pembelajarannya pun
masih sangat berbeda dengan sekarang, kegiatan
pembelajaran saat itu dilakukan pada ruang
terbuka. Biasanya di sebuah lapangan sehingga
mirip kampanye atau rapat terbuka saat ini.
Setelah Mesir Kuno bangsa-bangsa lain pun
tidak ketinggalan. Bahkan kaum Brahmin India
sudah membangun
s e k o l a h s e k i t a r
tahun1200 SM dengan
materi pendidikan
ajaran Kitab Weda,
Ilmu pengetahuan,
t a t a b a h a s a d a n
filsafat. Sedangkan di
China sekolah formal
pertama kali didirikan
pada masa kekuasaan
Dinasti Zhou (770-250
SM). Selanjutnya di
Yunani cikal bakal sekolah diperkenalkan oleh
kaum sofis, sekitar tahun 400 SM.
Seperti halnya bangsa lain, sejarah pun
mencatat bahwa hampir setiap bangsa memiliki
tradisi pola pengasuhan dan lembaga sekolah
yang berbeda-beda. Tradisi sekolah di Nusantara
diwarisi dari India dan Jazirah Arab. Sedangkan
lembaga sekolah modern yang dikenal sekarang
ini awalnya dari sekolah-sekolah kolonial Belanda
dan Inggris. Sebuah tradisi pendidikan berkat
kebijakan politik balas-budi kaum sosialis-
humanis saat itu.[] Teks: Anto, Dari Berbagai
Sumber/ Foto: Ist
Jejak Sekolah, Sejak 3000 SM
HAL 44.indd 44HAL 44.indd 44 4/15/2010 4:00:49 PM4/15/2010 4:00:49 PM
HAL 45.indd 63HAL 45.indd 63 4/20/2010 10:11:42 AM4/20/2010 10:11:42 AM
46 April ‘10 I Majalah Elshinta
Holiah
SOSOK
dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT
Misi Suci Dokter Perang
Dokter perang, begitulah orang menyebutnya. Pria berbadan tegak kelahiran Padang, Sumatera Barat, 11 Mei 1963 ini memang gemar bercengkerama dengan situasi konfl ik dan perang. Namun, kehadirannya bukan memanggul bedil melainkan bersenjata jarum suntik dan obat. Berbagai tragredi kemanusiaan seperti di Irak dan Palestina telah disinggahinya. Tak jarang, nyawanya hampir terenggut.
HAl 46-48.indd 46HAl 46-48.indd 46 4/15/2010 4:01:38 PM4/15/2010 4:01:38 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 47
Persiapan Tim MER-C masuk ke Gaza PalestinPersiapan Tim MER-C masuk ke Gaza Palestin
Dari konflik ke konflik, itulah yang dilalui
seorang dokter spesialis bedah tulang
dan traumatologi, Joserizal Jurnalis
selama sepuluh tahun terakhir. Ketika konflik
Ambon pecah di tahun 1999, itulah pertama kali
ia bergulat di kecamuk konflik. Ketika kerusuhan
Tual, Maluku Tenggara yang terjadi pada bulan
April 1999, ia bersama tim medis lainnya terjun
tanpa takut. “Saya masih ingat betul, di Tual, saya
beserta rekan lainnya dikepung selama satu bulan.
Selama satu bulan itu, kami mempertahankan
hidup dengan kondisi seadanya,” kisahnya.
Joserizal menambahkan, “Saya beserta tim
medis lainnya selalu menolong berdasarkan
urgensi. Saat orang malas datang kesana, kami
datang. Biasanya lokasi mereka terpencil dan
termarjinalkan. Kami pun sering datang ketika
gencatan senjata belum terjadi. Meski nyawa
taruhannya, kami tak pernah menyerah, karena
ini tugas kemanusiaan yang mulia,” jelas bapak
3 orang anak ini, tegar.
Masih segar dalam ingatan, di penghujung
tahun 2008, perang Israel-Palestina meletup.
Di suasana yang masih mencekam, Joserizal
pun berangkat ke Gaza. “Di Gaza, kapal yang
kami tumpangi diserang tentara Israel. Ledakan-
ledakan bom masih sering terdengar. Kalau bukan
karena kekuasaan Allah SWT, saya ini sudah
mati,” ucap presidium Medical Emergency Rescue
Committee (MER-C) ini.
dr Jose, Tindakan Operasi Korban dr Jose, Tindakan Operasi Korban agresi militer Israel ke Gazaagresi militer Israel ke Gaza
Diskusi dengan anggota Mer-CDiskusi dengan anggota Mer-C
HAl 46-48.indd 47HAl 46-48.indd 47 4/15/2010 4:01:39 PM4/15/2010 4:01:39 PM
48 April ‘10 I Majalah Elshinta
SOSOK
Diakui Joserizal, awalnya, keluarganya
sempat mengkhawatirkan pekerjaannya. “Kepada
keluarga saya selalu tekankan, bahwa kehidupan
dan kematian itu hanya Allah SWT yang mengatur.
Dan yang terpenting, jangan sombong dan selalu
menggunakan akal sehat dalam setiap keadaan,”
ujar lulusan FK UI ini.
Meski di setiap konflik nyawanya terancam,
Joserizal tidak pernah kapok. Sepanjang
perjalanannya, terekam rapi kiprah dan misi
suci kemanusiannya dari mulai konflik Maluku,
Ambon, Tobelo dan Galela, Halmahera, Saparua,
perang Afghanistan, perang Libanon, perang Irak,
perang Mindanao-Philipina, perang Palestina dan
konflik-konflik lainnya. Tak ketinggalan, selain
daerah konflik, ia pun sering terjun ke daerah
bencana. Teks: Cucun Hendriana/ Foto: Rizki
Rahmat, Dok. MER-C
Tim Advance SudanTim Advance Sudan dr Jose mengunjungi penduduk Sudandr Jose mengunjungi penduduk Sudan
.Diskusi terbuka mengenai relawan.Diskusi terbuka mengenai relawan
Memeriksa hasil rotgen gempa PadangMemeriksa hasil rotgen gempa PadangTindakan operasi korban gempa PadangTindakan operasi korban gempa Padang
HAl 46-48.indd 48HAl 46-48.indd 48 4/15/2010 4:01:42 PM4/15/2010 4:01:42 PM
MAJALAHKUMPULAN CERPEN REMAJA
HAL 49.indd 49HAL 49.indd 49 4/16/2010 12:38:04 PM4/16/2010 12:38:04 PM
50 April ‘10 I Majalah Elshinta
HOBI
Ulung Tikar
Lestarikan Musik Lawas
Adalah Ulung Tikar, seorang pria paruh
baya yang dulunya gemar menyambangi
radio amatir, kini memiliki koleksi
piringan hitam hingga puluhan buah. Bicara
mengenai musik, bagi pria kelahiran Medan, 7
Agustus 1950 ini musik adalah sarana pelepas
stress. “Pada tahun 50-an, tetangga banyak yang
membuat radio amatir yang memutar musik barat
dan lokal. Akibatnya saya sering mampir ke situ
saat sepulang sekolah, karena memiliki beberapa
piringan hitam, biasanya saya membawanya dan
HAL 50-51_HOBI.indd 50HAL 50-51_HOBI.indd 50 4/15/2010 4:02:16 PM4/15/2010 4:02:16 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 51
Dimulai kegemarannya terhadap musik Indonesia yang ditulari oleh saudaranya, seorang bocah kecil rela menyisihkan sebagian uang sakunya demi membeli piringan hitam dari artis favoritnya.
di putar radio amatir tersebut. Saat itu saya masih
SMP,” paparnya mengenang.
Kecintaanya terhadap musik tidak perlu
diragukan lagi karena bagi Ulung musik adalah
keindahan yang mesti dijaga. Salah satu alasan
apabila kegemarannya mengkoleksi piringan
hitam ini adalah demi menjaga musik lokal
yang lawas agar dapat terus terdengar. “Hobi
ini sepertinya mengalir begitu saja. Akibat dari
kegemaran saya terhadap musik yang tertanam
sejak dini,” ucapnya.
Ulung mendapatkan koleksinya - diantaranya
album Bimbo, Benyamin S, Koes Plus, The Mercy,
hingga Titiek Puspa - dengan berbagai cara.
Mulai dari hunting, saat masa kecilnya di Medan
hingga pindah ke Jakarta, sampai cara unik yaitu
mengirim surat pembaca dan iklan di majalah
musik maupun surat kabar. “Pernah saat saya
sudah di Jakarta, saya mengirim Surat Pembaca
dan direspon pembaca dari Bogor. Langsung saya
beli,” ucap mantan pengusaha agar-agar ini.
Ulung menambahkan, t idak pernah
mengkategorikan satu musik tertentu. “Semua
musik saya suka kecuali musik-musik yang
terkesan cengeng,” ujarnya. Soal biaya pun Ulung
mengaku tidak pernah merasa terbebani dalam
upaya menambah koleksi maupun perawatannya.
“Perawatan untuk piringan hitam terbilang tidak
terlalu sulit selain rutin membersihkan. Posisi
peletakannya sebaiknya berdiri. Hal ini untuk
menghindari agar suara yang dihasilkan tidak
bergelombang. Sedangkan biaya saya tidak pernah
membatasi biaya untuk membelinya, asal murah
meriah pasti saya beli!” ucapnya tertawa Teks:
Anto Kurniawan/ Foto: Rizki Rahmat.
HAL 50-51_HOBI.indd 51HAL 50-51_HOBI.indd 51 4/15/2010 4:02:19 PM4/15/2010 4:02:19 PM
52 April ‘10 I Majalah Elshinta
FILE
Mendekatkan anak-anak pada perpustakaan, sering kali sulit
bagi orang tua, pendidik, dan juga institusi pendidikan.
Sebaliknya, Perpustakaan Umum LIA secara berkala mengadakan
kegiatan-kegiatan menarik, yang tidak hanya membuat anak-anak
lebih cinta kepada perpustakaan. Tapi juga memberi kesempatan
bagi mereka untuk mengekpresikan kemampuannya, lewat lomba-
lomba yang diadakan oleh perpustakaan tersebut.
“Tahun ini Perpustakaan Umum LIA mengadakan kegiatan
Lomba Mewarnai dan Menggambar khusus untuk Siswa-Siswa
Testimoni produk perawatan
rambut Pantene Pro V pada
tahun 2005, menunjukkan
penjualannya terdongkrak
120% (sumber: P&G 2008)
setelah berlabel Voted Product
of the Year, penghargaan
kelas dunia untuk produk
inovatif berdasarkan penilaian
konsumen. Diawali berdiri
tahun 1987 lembaga ini telah
menjangkau lebih dari 20 titik
lokasi diantaranya Australia,
Brazil, Perancis, India, Inggris
hingga Amerika. Kini Christian
Le Bret, founder Product of the
Year merentang sayapnya ke
Indonesia. “Indonesia cukup
dinamis, dalam konsep ini
merupakan yang pertama di
ASIA,” tutur Christian. Agar
hasilnya lebih kredible, maka
pihaknya menggandeng lembaga
r iset TNS (Taylor Nelson
Sofres Indonesia) yang sudah
berpengalaman 30 tahun.
Setiap perusahaan bebas
mendaftarkan produknya
sesuai kategori dengan gratis.
Tahap pertama, produk yang
inovatif akan dipilih oleh juri
untuk masuk dalam kategori.
Kemudian produk dilempar ke
konsumen untuk memperoleh
finalisnya. “Agar pemilihan
independen, maka konsumenlah
yang berhak memilih,” papar
Patty Abidin, country manager.
Pemenang kategori berhak
membayar biaya US$ 15.000,
dan malam penghargaan
dilaksanakan tahun 2011 di
Hotel Mandarin Jakarta.
Teks & Foto: Er
Product of the Year,
Mendongkrak Penjualan Produk
Lomba Mewarnai LIA
Diserbu Ratusan Siswa SD
HAL 52-53_FILE.indd 52HAL 52-53_FILE.indd 52 4/15/2010 4:03:36 PM4/15/2010 4:03:36 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 53
Produsen fashion dan kecantikan asal Paris
yang berbasis MLM ini telah meluncurkan
buku katalog terbaru tahun 2011 beberapa waktu
lalu. Sebagai jaringan bisnis yang telah berdiri
sejak 1995, tentu tidak hanya berburu nominal
saja tapi juga mengedepankan issu sosial. Misal
anti trafficking yang diseminarkan oleh Dewi
Hughes, pelatihan pembuatan tas pada ratusan
Sophie Martin
Katalog Baru Berbagi Kasih
SD Negeri, sebagai tempat menuangkan
kreativitas serta pengetahuannya mereka
tentang Buku dan Perpustakaan,” ucap
Yournetty, MM., selaku Manajer Perpustakaan
Umum LIA. Dengan tema ‘Go Library’ yang
bermaksud memasyarakatkan pemanfaatan
perpustakaan serta kecintaan tehadap
buku.
Kali ke 3 kegiatan ini, para siswa yang
antusias diberikan dua tema, pertama dalam
mewarnai anak-anak diberikan tema buku Sahabat Setiaku, sedangkan untuk
menggambar yaitu Yuk…ke perpustakaan umum LIA. Tema ini dipilih sesuai
dengan Motto Perpustakaan Umum LIA yaitu “I Love Reading”. ”Pada tahun
ini ternyata lomba ini sangat diminati anak-anak, terbukti dengan pesertanya
sebanyak 306 anak,” ujar Yournetty. Teks: Anto/ Foto: Dok. LIA.
anak jalanan bersama Yayasan Cinta Anak Bangsa
(YCAB). Melibatkan member untuk program
anak asuh. Terus menggalang Koin Cinta dan
bersama Oppie Andarista mempersembahkan
album donasi bertajuk Tentang Perempuan. Bruno
Hasson sebagai founder Sophie, meletakkan tema
tahun ini for women and children…. Teks: Yan/
Foto: Dok. Sophie Martin
HAL 52-53_FILE.indd 53HAL 52-53_FILE.indd 53 4/15/2010 4:03:38 PM4/15/2010 4:03:38 PM
54 April ‘10 I Majalah Elshinta
S alah satunya, pernah dicurinya Piala
Jules Rimet (trofi piala dunia pertama)
sewaktu dipamerkan di Stampex
Exhibition di Westminster Central Hall, London,
menjelangnya Piala Dunia 1966 di Inggris,
namun ditemukan 7 hari kemudian oleh seekor
anjing bernama Pickles. Lainnya, penandukan
Zinedine Zidane terhadap Marco Materazzi
pada final Piala Dunia 2006, hingga gol “Tangan
Tuhan” Maradona yang terjadi di Piala Dunia
1986. Di Piala Dunia 2010 ini pun wajib
ditunggu, kejutan-kejutan apa saja yang bakal
dihadirkan oleh 32 negara yang mengikuti
ajang ini.
Bermodalkan dukungan dari supporter,
walau berbeda di group berbobot tim
tuan rumah Afrika Selatan menjadi favorit
tersendiri. Tim yang dijuluki bafana-bafana
ini tergabung dalam group A, dengan Meksiko,
Uruguay, dan Perancis. Sedangkan dalam
group B, yang terdiri dari Argentina, Nigeria,
Korea Selatan, dan Yunani, Argentina menjadi
salah satu tim unggulan juara. Wajar saja jika
melihat komposisi lini depan Argentina yang
terdiri dari para penyerang kelas wahid dengan
kemampuan yang sama baiknya. Lihat saja, di
tim ‘Tango’ berkumpul striker-striker dengan
kemampuan jempolan, yakni Lionel Messi,
Gonzalo Higuain, Carlos Tevez, Diego Milito
dan Sergio Aguero.
Untuk group C, Inggris menjadi unggulan
pertama yang dirasa lolos, diikuti Amerika,
Aljazair, serta Slovenia. Bagi tim yang dikenal
sebagai spesialis kompetisi, kita tidak boleh
melupakan Jerman di Group D, bersama
Australia, Serbia, dan Ghana. Sedangkan
tim lain penghuni spot pertama yaitu Italia
(bersama Paraguay, Selandia Baru, Slowakia di
group F), Brazil di group G (Korea Utara, Pantai
Gading, Portugal) dan Spanyol (group H, Swiss,
Honduras, Cili) yang juga bergabung dengan
tuan rumah Afrika Selatan sebagai unggulan
utama. Sedangkan Runner up Piala Dunia
2006, Prancis justru tak jadi unggulan utama.
Pertanyaan menarik lainnya, kapan kita dapat
menyaksikan tim merah putih berlaga pada
event ini? Teks: Anto/ Foto: Ist
Piala Dunia 2010
Piala Dunia sebagai sebuah moment empat tahunan yang akan digelar pada 12 Juni-12 Juli 2010 di Afrika Selatan nanti adalah salah satu ajang yang paling ditunggu-tunggu oleh berjuta-juta manusia di jagat raya. Sejak digulirkan pada 1930, banyak peristiwa menarik, heroik, fenomenal, dramatis, tragis, sekaligus lucu dan unik terjadi di sana.
Duel Gol 32 Negara
SOROT
HAL 54.indd 54HAL 54.indd 54 4/15/2010 4:04:21 PM4/15/2010 4:04:21 PM
HAL 55.indd 55HAL 55.indd 55 4/15/2010 4:04:49 PM4/15/2010 4:04:49 PM
56 April ‘10 I Majalah Elshinta
Arnold Schwarzenegger, aktor Hollywood, sejak tahun 2003 menjabat Gubernur California, AS. Seniornya Ronald Reagan lebih dulu menjabat Gubernur di wilayah itu dan menjadi Presiden AS (1981-1989). Jadi tidak ada salahnya bila selebritis kita, turut meramaikan dunia persilatan birokrat di Pilkada. Setelah sukses Dicky Chandra, Dede Yusuf dan Rano Karno, memimpin daerah, kini giliran Julia Perez, Emilia Contesa... Bagaimana komentar Anda?
MEDIASI
Hak Warga Negara Selebriti juga orang Indonesia, jadi mereka juga punya hak untuk
terjun ke pemerintahan. Kan semua warga negara Indonesia punya
kedudukan yang sama di mata hukum. Tinggal selebritinya saja,
punya kualitas apa tidak.. Banyak kok selebriti yang mempunyai
kualitas baik, dan sukses menjadi pemimpin daerah.
Aris Widodo, Wartawan
Artis Jabat Birokrat
HAL 56-57_MEDIASI.indd 56HAL 56-57_MEDIASI.indd 56 4/15/2010 4:05:17 PM4/15/2010 4:05:17 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 57
Jual Sensasi
Tidak Jual TampangKalau artisnya kompeten seperti Dede Yusuf, Rano Karno, Rieke Diah
Pitaloka atau mereka yang sudah berkecimpung di dunia perpolitikan sih
tidak masalah. Karena mereka sudah tahu seluk beluk politik. Tapi kalau
hanya ingin popularitas saja, kerjanya tidak bener, hanya jual tampang,
melihatnya juga males. Otaknya kosong, ditanya nggak nyambung lagi.
Seharusnya tokoh politik ya yang bisa ditiru, perilakunya bisa ditiru, bisa
jadi inspirasi buat orang lain.
Johanita Susilowati, Production House
Bukan Seniman SejatiA r t i s y a n g m a s u k
jalur birokrasi sama saja
menghianati jati diri mereka.
Kalau dulu mereka bilang ke
orang-orang sebagai pekerja
seni, seniman, tukang film
dan lainnya, sekarang
mereka masuk politik. Ini
sama saja sebagai orang
yang plin-plan, tidak punya
visi, tergiur janji belaka, dan
pastinya MEREKA BUKAN
SENIMAN SEJATI.. Jiwa seni tidak bisa dibeli
dengan uang, jabatan, kemewahan atau apapun.
Seniman adalah identitas dan panggilan, hanya
sedikit saja seniman sejati di negeri ini, Slamet
Rahardjo, Butet Kertaradjasa, Alex Komang,
adalah sedikit nama seniman sejati di mata
saya.
Yulius Kristanto, Jasa Web
Aji Mumpung
Asal Comot
Untuk pencalonan selebriti menjadi wakil masyarakat, pasti ada pro dan kontra. Bukan Jupe saja kan??? Artis yang lain juga bisa. Kalau pemikiran saya pencalonan selebritis masuk dunia politik atau pemerintahan memang hanya aji mumpung. Paling hanya ada satu atau dua seleb yangg benar-benar mengerti politik...
Mungkin mereka semua sudah merasa tidak laku di dunia entertainment? Hingga pindah side job...... Mudah-mudahan saja di dunia pemerintahan tidak ada yang korupsi... Konyol betul kalau artis terjun ke dunia politik, hanya buang-buang uang saja untuk hal-hal yang tak dikuasai.
Putri Hawa, PNS
Menurut saya terlalu
me ngambil sensasi. Apa-
lagi yang dicalonkan
itu artis yang punya
kontroversi negatif, bu-
kan dari latar belakang
pendidikan bagus. Kalau
mau men calonkan artis-
harus li hat dulu latar
belakang pendidikan dan
skill, jangan hanya tahu
se berapa orang itu ter-
kenal. Bagi saya kasus Jupe hanya malu-maluin
saja, namanya calon bupati itu kan yang bisa
dijadikan tauladan buat warganya. Kalo dari segi
entertainment saja dia udah punya nilai negatif,
ngapain juga musti dicalonkan? Buang-buang
tenaga dan biaya saja. Yang ada nanti demo
melulu.
Imel, Secretary Law Firm
Kalau mereka mampu
dan dibekali dengan ilmu
yg cukup, terus mengabdi
b e n a r - b e n a r b u a t
masyarakat, saya rasa
tidak masalah.. Tapi kalau
hanya modal tenar saja,
wah gawat juga .. Apalagi
kalo sistem pencalonan
pemimpin daerah atau
kota sekarang asal comot,
tanpa memikirkan kesejahteraan rakyat…
Heryanto, Staff Promosi
HAL 56-57_MEDIASI.indd 57HAL 56-57_MEDIASI.indd 57 4/15/2010 4:05:22 PM4/15/2010 4:05:22 PM
58 April ‘10 I Majalah Elshinta
MODUS
Calo Ada Karena Kita Juga
Coba beritahu kepada kami, di mana
Anda pernah mengurus dokumen
negara di negara ini tanpa ada orang
yang menawarkan jasa percaloan? Saat sedang
mengurus SIM, KTP, paspor, surat tilang, IMB,
PBB, membeli tiket nonton bola, tiket kereta
api, pesawat, sewa rumah atau bahkan ketika
kita mengurus surat kematian. Calo di negeri
ini memang sudah seperti udara, ada di mana-
mana. Bisa dirasa dan ada dampaknya. Tetapi
bila dilihat sepintas tak pernah nyata.
Calo juga muncul dalam berbagai
perwujudan dan perlakuan. Ada yang
berpakaian preman dan berseragam. Ada yang
membujuk rayu dengan suara mendayu-dayu,
ada pula yang mengajak dengan suara keras
dan galak. Di mana ada kerumunan manusia
yang membutuhkan pengurusan surat dan
dokumen dari negara, atau ingin membeli
selembar tiket pertunjukan dan perjalanan.
Calo alias makelar alias perantara selalu hadir
mengulurkan tangannya untuk memudahkan
warga negara yang dipersulit birokrasi. Atau
menawarkan penyediaan kepada konsumen
bila barang yang dicari sedang dibutuhkan
banyak orang. Ia tumbuh subur dalam belantara
aparatus yang selalu meneriakkan kredo: bila
bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah?
Tak heran, bila awal tahun ini, sebuah
lembaga survei pemeringkat perilaku korupsi
Mungkin semua orang dewasa di Indonesia ini pernah mengenal, atau bahkan mungkin memakai jasa calo. Tidak mau repot dengan urusan tetekbengek. Disadari atau tidak, sikap permisif terhadap praktik ini, membuat Indonesia meraih gelar negara yang dipersepsikan terkorup di Asia Pasifik.
HAL 58-59.indd 58HAL 58-59.indd 58 4/15/2010 4:05:51 PM4/15/2010 4:05:51 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 59
internasional, Transperancy Internasional,
mendudukkan Indonesia sebagai negara
jawara korupsi dalam pemahaman para
pebisnis dan pelaku usaha internasional.
Dalam bahasa yang lebih provokatif, Teten
Masduki, pegiat antikorupsi, yang juga Sekjen
Tranparansi Internasional Indonesia menulis
(07/04), bila standar moral masyarakat
yang permisif terhadap perilaku koruptif,
menyuburkan praktik ini sekaligus menyulitkan
pemberantasannya. Termasuk dalam hal ini
praktik percaloan yang merugikan banyak
orang dan menguntungkan segelintir aparat.
Jadi tepat: Calo ada karena kita juga.
Untuk itu, lanjut Teten, pembangunan
karakter manusia Indonesia harus diarahkan
kepada pendidikan yang menghasilkan
masyarakat yang patuh terhadap aturan dan
hukum. Bukan takut kepada aparat hukum,
tetapi hukum disadari sebagai sarana untuk
menciptakan keteraturan dan ketertiban umum,
demikian urai Teten.
Tentu, apa yang disampaikan di atas
membutuhkan proses dan kerja keras. Yang
paling utama sebenarnya dengan memenuhi
janji kepada diri sendiri untuk tidak kompromi
mengambil jalan pintas yang ditawarkan calo.
Bila memang tidak bisa untuk menghindar,
banyak lembaga yang bisa menjadi tempat
mengadu. Komisi Pemberantasan Korupsi,
Komisi Ombudsman Nasional, Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia, atau Indonesia
Corruption Watch, merupakan contohnya.
Teks: Ahs / Foto: Istimewa
TIPS MENGHINDARI CALO1. Jika Anda bermaksud mengurus surat-surat berharga; KTP, SIM, Akte Kelahiran dan lain-lain,
pastikan semua surat-surat yang dibutuhkan lengkap. Calo bekerja mengisi ketidaktelitian Anda
dengan menawarkan jalan pintas.
2. Ketahui dan pahami semua prosedur, mungkin beberapa prosedur tampak remeh, dan inilah
yang diinginkan para calo; kemalasan dan ketidak-disiplinan Anda mengikuti prosedur. Teknologi
memang makin maju, tapi coba pikirkan, bisakah teknologi menciptakan surat identitas instan
sementara Anda duduk tanpa melakukan apa-apa?
3. Jika tiket (apa pun jenisnya) yang Anda butuhkan, cari informasi kapan loket resmi dibuka. Jika
memungkinkan pesan lebih awal. Jangan tunggu hari H.
4. Praktek calo tidak pernah berdiri sendiri. Ingatlah, mereka ada karena muncul kebutuhan yang
signifikan dari dalam dan luar. Anda berperan dari luar. Jika Anda membunuh kesempatan
mereka, pratek percaloan tidak akan tumbuh.
5. Percaloan membutuhkan biaya tambahan. Padahal jika Anda bersikukuh, biaya yang seringkali
cukup besar ini bisa dihemat.
HAL 58-59.indd 59HAL 58-59.indd 59 4/15/2010 4:05:51 PM4/15/2010 4:05:51 PM
60 April ‘10 I Majalah Elshinta
KESEHATAN
N eural tube defect
(NTDs) adalah salah
satu cacat lahir yang
paling umum terjadi pada satu
dari 1.000 angka kelahiran.
Cacat tabung saraf b isa
berakibat timbulnya kelainan
seperti anencephaly dan spina
bifida. Anencephaly merupakan
gangguan akibat cacat tabung
saraf yang terjadi ketika batok
kepala, ujung tabung sarafnya
gagal menutup. Hal ini biasa
terjadi di hari ke 23 dan 26
dari kehamilan. Sedangkan
spina bifida adalah terjadinya
kelainan pada tulang belakang
bayi.
Sebagai seorang ahli nutrisi
dan gizi yang sudah bekerja
selama 15 tahun di Australia,
dr. Veronica Hioe menerangkan,
bahwa mengkonsumsi folat
di 3 bulan sebelum terjadinya
kehamilan bisa meminimalisir
anencephaly dan spina bifida.
“Dalam kehamilan, kebutuhan
akan folat meningkat. Tiga bulan
Dr. dr. Veronica Hioe
Cegah Cacat Tabung Saraf Bayi
Vitamin B9 atau asam folat adalah salah satu vitamin yang penting dikonsumsi wanita hamil. Mengkonsumsi folat sangat berguna untuk mencegah kelainan pada kelahiran. Jika kadar folat rendah sebelum terjadinya pembuahan, janin berpotensi mengalami risiko gangguan neural tube defect atau cacat tabung saraf. Teks: Cucun Hendriana/ Foto: Choen, Ist
p
HAL 60-61_KESEHATAN.indd 60HAL 60-61_KESEHATAN.indd 60 4/16/2010 11:48:28 AM4/16/2010 11:48:28 AM
April ‘10 I Majalah Elshinta 61
sebelum kehamilan, seharusnya
sudah mengkonsumsi vit B9
(asam folat), guna mencegah
terjadinya kelainan pada bayi,”
terang Veronica.
Lebih lanjut Vero, demikian
ia disapa, menerangkan, bahwa
vitamin B9 terbagi ke dalam dua
bagian, natural dan synthetic.
“Yang natural seperti sayur-
sayuran, kacang-kacangan dan
hati. Jika tidak bisa dengan yang
natural, maka bisa digunakan
yang synthetic (buatan). Di
Austra l ia saat in i sudah
menggunakan yang synthetic
sebagai alternatif mencegah
kekurangan folat pada wanita
pra hamil. Caranya, dengan
menambahkan (fortifikasi) folic
acid (asam folik) ke dalam
tepung yang akan dijadikan
roti,” ucap ibu tiga anak, Sidney,
Jesicca dan Danielle ini.
Dokter lulusan Muenster
University, Jerman ini ber-
keyakinan, dengan menambah
folic acid ke dalam tepung
bakal roti, secara langsung roti
tersebut telah mengandung
vitamin B9 yang penting bagi
tubuh. “Tentu, cara itu efektif
untuk menambah asupan
vitamin B9, jika yang natural
tidak terpenuhi. Dan ini terbukti
mengurangi angka kelahiran
yang mengalami anencephaly
dan spina bifida,” ujar wanita
berusia 46 tahun ini.
Vero pun menyarankan,
“Jika ini bisa diterapkan di
Indonesia, tentu tidak hanya
terpaku pada roti, karena
kebe tu lan seca ra umum
konsumsi orang Australia
itu roti. Kalau di Indonesia,
3 Hal Penting Bagi Ibu HamilIbu hamil rata-rata memerlukan 2200 kalori (9500kJ) dalam sehari. Agar janin tumbuh sehat, pentingkan 3 hal berikut.
1.Makanan Harus Matang/Dimasak
Bagi ibu hamil, sangat disarankan untuk makan makanan yang
sudah matang, terutama telur jangan dimakan setengah matang,
karena dikhawatirkan mengandung bakteri salmonela yang bisa
membahayakan janin. Makanan mentah seperti lalapan, sushi, steak
setengah matang lebih baik dihindari.
2. Minum Susu Hamil
Susu sangat baik bagi ibu hamil, karena mengandung kalsium. Ibu
hamil sangat dianjurkan untuk memilih susu hamil yang mengandung
asam folat dan vitamin lainnya.
3 Makan Sayuran dan Buah
Sayuran berdaun hijau seperti selada, buncis sangat baik bagi ibu
hamil. Selain itu, kentang, ubi, labu kuning dan kacang-kacangan pun
sangat bermanfaat baginya. Sedangkan buah yang dianjurkan adalah
buah apel, jeruk, anggur dan tomat.
bisa saja folic acid tersebut
ditambahkan ke dalam bahan
mie instan. Dengan begitu,
mie instan yang dikonsumsi
masyarakat sudah bervitamin
B9,” imbuh wanita yang kini
tinggal dan menjadi peneliti di
Australia itu menandaskan.
Bahan kependekan, tambah
tips atau data2 penyakit ini…
Tips
HAL 60-61_KESEHATAN.indd 61HAL 60-61_KESEHATAN.indd 61 4/16/2010 11:48:33 AM4/16/2010 11:48:33 AM
62 April ‘10 I Majalah Elshinta
Istilahnya Home Shopping atau rumah
belanja. Melalui fasilitas ini, memungkinkan
orang untuk memiliki suatu barang tanpa
harus pergi ke pusat perbelanjaan. Setidaknya,
ada tiga jenis cara berbelanja di rumah.
Pertama, melihat katalog yang dilanjutkan
dengan menelepon dan memesan barang yang
diminati. Kedua, menonton televisi untuk
mendapatkan barang yang disukai kemudian
memesannya. Ketiga, melalui transaksi internet
online. Setelah dipesan, barang pun bisa
langsung diantar ke rumah Anda.
Di Amerika, sejak tahun 1980 home
shopping sudah menjadi tren masyarakat
Anda ‘digilas’ kesibukan dengan rutinitas pekerjaan, hingga tak ada waktu untuk mengunjungi tempat perbelanjaan? Tak ada yang susah di era serba cepat ini, Anda hanya perlu meluangkan waktu untuk melihat katalog dan telepon, lihat TV atau online untuk pesan sesuatu. Pesanan Anda pun segera tiba…
Belanja Praktis Tak Bertele-tele
setempat. Karenanya, setiap Home Shopping
sudah didukung dengan fasilitas TV masing-
masing yang memungkinkan menggaet pembeli
lebih besar. TV rumah belanja adalah etalase
pajangan barang-barang yang akan dijual. Di
berbagai belahan dunia, langkah ini berhasil,
karena penjualannya pun berlangsung cukup
cepat.
Dari tahun 1993 hingga 2008,
perkembangan TV rumah belanja di Amerika
dan Inggris terus meningkat. Hal ini
membuktikan bahwa Home Shopping sudah
menjadi kebutuhan bukan lagi gaya hidup.
Selain cepat dan tak menguras tenaga, melalui
transaksi ini sudah bebas biaya pengiriman.
Sejak tahun 2007, Home Shopping pun
sudah mulai berkembang pesat di Indonesia. Di
Indonesia sendiri, setidaknya sudah ada sekitar
5 home shopping. Untuk bertransaksi sangatlah
mudah, bisa cash, pakai kartu kredit atau
cicilan. Jadi, untuk apa memilih yang susah dan
menguras tenaga kalau ada yang lebih mudah
dan praktis?
Belanja Praktis Tak Bertele-teleHOME SHOPPING
HAL 62.indd 62HAL 62.indd 62 4/15/2010 6:12:31 PM4/15/2010 6:12:31 PM
HAL 63.indd 63HAL 63.indd 63 4/16/2010 11:53:36 AM4/16/2010 11:53:36 AM
64 April ‘10 I Majalah Elshinta
ANJANGSANA
Kekayaan Wisata Kutai
Canopy Bridge Bukit Bangkirai
Bayangkan ini; tiga puluh meter dari lantai hutan dan satu-satunya yang Anda pijak adalah jembatan kayu yang tak henti bergoyang. Menyeramkan? Mungkin saja. Tapi justru di situ daya tarik dan tantangannya. Daya tarik dan tantangan yang disajikan hanya di Taman Wisata Bukit Bangkirai.
64 April ‘10 I Majalah Elshinta
HAL 64-66.indd 64HAL 64-66.indd 64 4/15/2010 4:09:04 PM4/15/2010 4:09:04 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 65
Taman Wisata Bukit Bangkirai adalah
kawasan wisata alam yang dikelola PT
Inhutani I Unit I Balikpapan, Kalimantan
Timur. Letaknya di Kecamatan Samboja,
Kabupaten Kutai Kartanegara, sekitar atau 1,5
jam dari Balikpapan. Bangkirai adalah nama
pohon, bahasa latinnya Shorea laevis. Populasinya
terbanyak di kawasan ini. Jadi wajar saja jika
hutan wisata ini lantas dinamai Bukit Bangkirai.
Kawasan hutan hujan tropis yang masih asli
itu luasnya hanya 510 hektar dengan kawasan
penyangga sekitar 1.500 hektar. Tapi bukan
hamparan pohon bangkirai dan pohon lain yang
menjadi daya tarik di Taman Wisata ini, melainkan
canopy bridge – jembatan tajuk, jembatan pada
lapisan atas hutan.
Panjangnya tidak seberapa, hanya 64 meter.
Hanya butuh waktu beberapa menit untuk
melewati. Lebarnya sekitar 1 meter. Jembatan ini
menghubungkan tiga platform yang dibuat pada
pohon-pohon bangkirai dilengkapi tangga untuk
mencapai platform jembatan yang tergantung
30 meter dari lantai hutan. Jumlah anak tangga
sekitar 140 buah, terbuat dari kayu ulin dengan
konstruksi mengitari pohon bangkirai yang tinggi
sekitar 60-70 meter.
Dan petualangan dimulai.Abaikan seruan untuk tidak melihat ke
bawah! Untuk apa Anda terengah-engah naik ke
Bukit Bangkirai
HAL 64-66.indd 65HAL 64-66.indd 65 4/15/2010 4:09:05 PM4/15/2010 4:09:05 PM
66 April ‘10 I Majalah Elshinta
TARIF dan FASILITAS
atas jika tidak untuk melihat ke bawah? Lagipula,
pemandangan indah justru relatif berada di bagian
bawah. Yang Anda perlukan hanya kepercayaan
bahwa jembatan kanopi pertama di Indonesia,
kedua di Asia dan kedelapan di dunia ini, aman.
Anda memang tak punya alasan untuk tidak
merasa aman. Konstruksi jembatan dibuat di
Amerika Serikat, dikerjakan oleh tenaga ahli dari
sana. Diprediksi, jembatan ini mampu bertahan
hingga 20 tahun. Biaya pembuatannya mencapai
80 ribu dollar. Jadi agak berlebihan mengeluarkan
uang sebanyak itu jika hanya ingin membuat Anda
terjun bebas! Dan jika diperhatikan, konstruksi
jembatan memang dirancang dengan tingkat
keamanan tinggi.
Dari jembatan ini pula Anda bisa menebarkan
pandangan pada seantero tajuk hutan. Bagian
tajuk hutan memang menyuguhkan pemandangan
yang berbeda. Jika beruntung, hewan-hewan
seperti burung, hewan pengerat, ular bahkan
mamalia bisa ditemui. Tentu saja akan lebih
menyenangkan jika Anda membawa alat bantu
seperti teropong. Beberapa jenis tumbuhan
menarik yang biasa tumbuh di bagian tajuk
seperti anggrek liar juga bisa diamati. Selain
aneka pohon, rotan, dan anggrek, di hutan
itu juga terdapat sedikitnya 113 jenis burung
antara lain pelatuk merah, elang hitam, tepekong
rangkong, punai, raja udang, burung surga,
srigunting, dan elang bondol. Satwa lain yaitu
owa-owa (Hylobates muelleri), ular piton, beruk
(Macaca nemestrina), lutung merah (Presbytus
rubicunda), monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis), kancil, dan bajing terbang.
Tidak melihat apa pun yang menarik?
Jangan kecewa. Ada 7 trek di kawasan ini yang
bisa dijelajahi, membelah hutan yang teduh dan
lembab. Jika di sana pun Anda tak melihat apa-
apa, mungkin karena Anda memakai parfum
terlalu banyak! Teks: Wendy Danoeatmadja/
Foto: Istimewa
Fasilitas penginapan berupa cottages :
• Dua kamar berkapasitas delapan orang :
Rp 450.000 per malam
• Satu kamar berkapasitas enam orang :
Rp 350.000 per malam
• Selain itu ada lamin (meeting room)
berupa rumah khas dayak, restoran, dan
camping ground.
Harga tiket masuk :
• Tiket masuk orang dewasa Rp 2.000,
• Tiket masuk anak-anak Rp 1.000.
• Sepeda motor tarifnya Rp 2.000,
• Mobil sedan atau sejenis Rp 5.000,
• Bus atau minibus Rp 10.000.
• Tiket jembatan tajuk Rp.15.000 untuk
turis domestik dan Rp 30.000 untuk
turis mancanegara.
ANJANGSANA
Platform untuk mencapai Canopy 64 meter panjangnya, 30 meter dari atas tanah
HAL 64-66.indd 66HAL 64-66.indd 66 4/15/2010 4:09:07 PM4/15/2010 4:09:07 PM
HAL 67.indd 67HAL 67.indd 67 4/15/2010 4:10:04 PM4/15/2010 4:10:04 PM
68 April ‘10 I Majalah Elshinta
WARTA WARGA
Bahagia dengan Penghargaan
Pengobatan Murah
Saya ingin menyampaikan terima kasih
pada radio Elshinta yg telah mengundang &
memberikan award pada saya di acara ultah
Elshinta. Saya cukup terkesan dengan event
ini; ketika datang, keakraban langsung terasa
antara tamu dan panitia (bahkan panitia tidak
segan untuk diajak foto bersama). Tidak rugi
jauh jauh datang dari Solo ke Jakarta untuk
mengikuti event ini. Harapan saya,.. semoga
suatu saat nanti siaran Elshinta bisa on air
penuh di wilayah Solo & sekitarnya sebagai
panduan lalu lintas. Sukses untuk Elshinta.
Andreanto Rosli
Jln. Suryo Pranoto, Solo Jateng 57129
Di tengah kondisi harga obat-obatan yang
semakin mahal, maka memiliki tubuh sehat
sangatlah berharga. Beruntung bagi warga
pra sejahtera, bisa mendapatkan kesempatan
pemeriksaan atau pengobatan dengan
biaya yang sangat terjangkau. Untuk dokter
umum Rp. 5000,- dokter gigi Rp. 10.000,-.
Khususnya bagi warga sekitar Klinik Sanmare
di seputaran Bintaro, Tangerang.
Sugiyarto
Ciledug, Tangerang
Sehat Itu MahalKesehatan tak bisa ditukar dengan uang, untuk itu jagalah kesehatan Anda. Di tengah obat-obatan yang harganya tak terkira, masih ada beberapa tempat pengobatan yang bersahabat dengan warga kurang mampu, bahkan gratis. Patutlah kita bersyukur...
HAL 68-69_WARTA WARGA.indd 68HAL 68-69_WARTA WARGA.indd 68 4/15/2010 4:10:38 PM4/15/2010 4:10:38 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 69
Kirimkan foto berikut data diri dan keterangan aktivitas lingkungan Anda ke Redaksi Majalah Elshinta. Kegiatan berupa gotong-royong membangun jembatan, program menanam pohon, kebersihan anti BDB, merayakan hari nasional, donor darah dan lain-lain. Bagi foto yang dimuat dalam rubrik Warta-Warga akan mendapat Indomaret Card untuk berbelanja gratis di Indomaret.
Bagi yang suratnya dimuat hadiah dapat diambil di redaksi majalah Elshinta. Pengambilan hadiah paling lambat 1 bulan setelah pemuatan.
Kirim ke Redaksi Majalah Elshinta : Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Jakarta Barat 11520Email : [email protected]
Dapatkan 4 Buah
Indomaret Card
@Rp 100.000
Barbagi KasihPengobatan gratis yang diadakan pada
bulan Februari bertepatan dengan hari
Valentine, dilaksanakan di area kelurahan
Kalideres, bertujuan untuk membantu
orang-orang yang membutuhkan
dan yang sedang mengalami kondisi
lemah tubuh. Saya sebagai salah satu
panitia merasa sangat bahagia, karena
dengan ada pengobatan gratis ini dapat
meningkatkan rasa kemanusiaan dengan
saling berbagi kasih.
Yanni, S.E
Perumahan Citra 1, Jakarta
KAMAPALA FOUNDATION adalah organisasi yang
bergerak di bidang sosial dan bisnis, Februari
2010 lalu dan bertempat di kebun binatang
Ragunan meresmikan keorganisasiannya.
Perhelatan yang bertema Tur De Zu ini, selain
mempererat sesama anggota juga anggota keluarga
mereka. Sambil berrekreasi bersama keluarga juga
melakukan bakti sosial dengan membersihkan
sampah di lingkungan kebun binatang Ragunan
bersama keluarga.
Cahyo Qusdianto
Duren tiga – Jakarta Selatan
Tur De ZuKU
PON Warta Warga
#4
HAL 68-69_WARTA WARGA.indd 69HAL 68-69_WARTA WARGA.indd 69 4/15/2010 4:10:41 PM4/15/2010 4:10:41 PM
68 April ‘10 I Majalah Elshinta
WARTA WARGA
Bahagia dengan Penghargaan
Pengobatan Murah
Saya ingin menyampaikan terima kasih
pada radio Elshinta yg telah mengundang &
memberikan award pada saya di acara ultah
Elshinta. Saya cukup terkesan dengan event
ini; ketika datang, keakraban langsung terasa
antara tamu dan panitia (bahkan panitia tidak
segan untuk diajak foto bersama). Tidak rugi
jauh jauh datang dari Solo ke Jakarta untuk
mengikuti event ini. Harapan saya,.. semoga
suatu saat nanti siaran Elshinta bisa on air
penuh di wilayah Solo & sekitarnya sebagai
panduan lalu lintas. Sukses untuk Elshinta.
Andreanto Rosli
Jln. Suryo Pranoto, Solo Jateng 57129
Di tengah kondisi harga obat-obatan yang
semakin mahal, maka memiliki tubuh sehat
sangatlah berharga. Beruntung bagi warga
pra sejahtera, bisa mendapatkan kesempatan
pemeriksaan atau pengobatan dengan
biaya yang sangat terjangkau. Untuk dokter
umum Rp. 5000,- dokter gigi Rp. 10.000,-.
Khususnya bagi warga sekitar Klinik Sanmare
di seputaran Bintaro, Tangerang.
Sugiyarto
Ciledug, Tangerang
Sehat Itu MahalKesehatan tak bisa ditukar dengan uang, untuk itu jagalah kesehatan Anda. Di tengah obat-obatan yang harganya tak terkira, masih ada beberapa tempat pengobatan yang bersahabat dengan warga kurang mampu, bahkan gratis. Patutlah kita bersyukur...
HAL 68-69_WARTA WARGA.indd 68HAL 68-69_WARTA WARGA.indd 68 4/15/2010 4:10:38 PM4/15/2010 4:10:38 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 69
Kirimkan foto berikut data diri dan keterangan aktivitas lingkungan Anda ke Redaksi Majalah Elshinta. Kegiatan berupa gotong-royong membangun jembatan, program menanam pohon, kebersihan anti BDB, merayakan hari nasional, donor darah dan lain-lain. Bagi foto yang dimuat dalam rubrik Warta-Warga akan mendapat Indomaret Card untuk berbelanja gratis di Indomaret.
Bagi yang suratnya dimuat hadiah dapat diambil di redaksi majalah Elshinta. Pengambilan hadiah paling lambat 1 bulan setelah pemuatan.
Kirim ke Redaksi Majalah Elshinta : Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Jakarta Barat 11520Email : [email protected]
Dapatkan 4 Buah
Indomaret Card
@Rp 100.000
Barbagi KasihPengobatan gratis yang diadakan pada
bulan Februari bertepatan dengan hari
Valentine, dilaksanakan di area kelurahan
Kalideres, bertujuan untuk membantu
orang-orang yang membutuhkan
dan yang sedang mengalami kondisi
lemah tubuh. Saya sebagai salah satu
panitia merasa sangat bahagia, karena
dengan ada pengobatan gratis ini dapat
meningkatkan rasa kemanusiaan dengan
saling berbagi kasih.
Yanni, S.E
Perumahan Citra 1, Jakarta
KAMAPALA FOUNDATION adalah organisasi yang
bergerak di bidang sosial dan bisnis, Februari
2010 lalu dan bertempat di kebun binatang
Ragunan meresmikan keorganisasiannya.
Perhelatan yang bertema Tur De Zu ini, selain
mempererat sesama anggota juga anggota keluarga
mereka. Sambil berrekreasi bersama keluarga juga
melakukan bakti sosial dengan membersihkan
sampah di lingkungan kebun binatang Ragunan
bersama keluarga.
Cahyo Qusdianto
Duren tiga – Jakarta Selatan
Tur De ZuKU
PON Warta Warga
#4
HAL 68-69_WARTA WARGA.indd 69HAL 68-69_WARTA WARGA.indd 69 4/15/2010 4:10:41 PM4/15/2010 4:10:41 PM
70 Maret ‘10 I Majalah Elshinta
KREASI ANAK
Aktivitas anak di usia pertumbuhan memang sangat pesat, namun kadang masih
berupa rekaman. Jika waktunya kedaluwarsa, maka apa yang diingat segera terlupa.
Celakanya, tak hanya hal yang baik, tapi yang kurang baik pun direkam sempurna. Disinilah pentingnya
peran orangtua agar perkembangan anak menjadi lebih baik dan semakin berprestasi. Berikanlah penghargaan supaya anak lebih
bersemangat. Tentunya dengan mengirimkan foto kegiatan beserta karya yang digemari ke rubrik Kreasi Anak.
70 April ‘10 I Majalah Elshinta
RandyRandy
NandaNandaNama : Christophorus Ananda Hartono
TTL : Solo, 18 September 2001
Sekolah : SD Tarakanita 2, kelas 3B
Hobi : Nyanyi
Prestasi : Juara 3 Lomba Unyil (karakter Usro) di Trans 7
Juara 1 Lomba Rancang Bangun Temu Siswa
TK Tarakanita
Nama : Randy Hermiansyah
TTL : Jakarta, 16 juli 2004
Sekolah : TK Bhayangkari 19 Jakarta Selatan
Hobi : Menyanyi
Prestasi : Juara favorit tahun 2009
di sebuah majalah keluarga.
HAL 70-72_KREASI ANAK.indd 70HAL 70-72_KREASI ANAK.indd 70 4/15/2010 4:11:40 PM4/15/2010 4:11:40 PM
Maret ‘10 I Majalah Elshinta 71April ‘10 I Majalah Elshinta 71
SabrinaSabrina&&
WilliamWilliam
Nama : Tara Sabrina Steve Moerdawanto
TTL : Cibubur, 26 Maret 2006
Nama : William ‘TJ’ Fitzgerald Steve Moerdawanto
TTL : Cibubur, 10 april 2007
Sekolah : Playgroup Tumbletots
Hobi : Berenang
Nama : Bekti Ekoprasetyo
TTL : Jakarta, 7 Agustus 2005
Sekolah : TK AI Muiz (TK A)
Hobi : Main Bola
Prestasi : Juara I Lomba Bola Keranjang,
Kelompok TK A
BektiBekti
HAL 70-72_KREASI ANAK.indd 71HAL 70-72_KREASI ANAK.indd 71 4/15/2010 4:11:51 PM4/15/2010 4:11:51 PM
72 Maret ‘10 I Majalah Elshinta
Mari Mari MewarnaiMewarnai
HAL 70-72_KREASI ANAK.indd 72HAL 70-72_KREASI ANAK.indd 72 4/15/2010 4:12:01 PM4/15/2010 4:12:01 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 75
KONTEMPLASI
KHALIL GIBRANTerang Benderang
Untuk mengerti hati dan pikiran seseorang, jangan melihat pada apa yang sudah ia capai, tapi apa yang mengilhaminya.
Mengherankan bahwa makhluk tanpa tulang belakang memiliki cangkang yang terkeras
Persahabatan selalu menjadi sebuah tanggungjawab, bukan kesempatan.
Ada kesucian yang aneh tentang garam. Ia ada di air mata kita dan lautan.
Kau bisa mengikat tangan dan kakiku dengan rantai, mengurungku di penjara yang gelap, tapi kau tak bisa memperbudak pikiranku, karena ia bebas laksana napas di udara tanpa batas
Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Keindahan menjadi milik usia muda, tapi keremajaan yang untuknya dunia ini diciptakan tidak lebih dari sekadar mimpi yang manisnya diperhamba oleh kebutaan yang menghilangkan kesedaran.
Andaikan nasib membelenggu tanganku dan aku tak bisa lagi menuruti hati nuraniku, maka yang tertinggal dalam hasratku hanyalah : Mati!
Aku seorang penyair, apabila aku tak bisa memberi, akupun tak mau menerima apa-apa.
Bila menghayati keindahan tata kata Khalil Gibran, dunia dinikmati dalam pesona terang benderang. Nama aslinya Gibran Khalil Gibran bin Mikha’il bin Sa’ad, adalah seniman, penulis dan sastrawan. Dilahirkan di Bsharri – sekarang Lebanon, 6 Januari 1883 dan wafat di New York, 10 April 1931. Karyanya yang terkenal, Sang Nabi, dianggap terbanyak dibaca setelah karya-karya William Shakespeare dan Lao Tzu. Diterjemahkan dalam lebih 40 bahasa dan terjual lebih dari 100 juta kopi sejak 1923.
HAL 75_KONTEMPLASI.indd 75HAL 75_KONTEMPLASI.indd 75 4/15/2010 4:14:27 PM4/15/2010 4:14:27 PM
76 April ‘10 I Majalah Elshinta
OASE
76
Sehari-hari taman di kawasan Simpang Lima,
tampak lengang. Sebagai pertemuan 5
penjuru, jalanan ini bingar deru kendaraan
yang lalu-lalang. Di sekitar Simpang Lima berdiri
hotel mewah Citraland dan mal, toko buku
Gramedia, hotel Horison dan pusat perbelanjaan
Matahari, juga Masjid Agung, perkantoran dan
disesaki pedagang kaki lima. Lokasi ini memang
menjadi pusat kegiatan bisnis dan perkantoran
yang menghubungkan jalan protokol ke lima
ruas jalan utama kota Semarang. Jika ingin
menyaksikan sekaligus merasakan suasana
Simpang Lima Semarang
Alun-alun yang Ngangenin
Ke Semarang belum ke Simpang Lima, rasanya belum Ke Semarang belum ke Simpang Lima, rasanya belum klop. Karena kawasan klop. Karena kawasan alun-alunalun-alun yang terletak di jantung yang terletak di jantung ibu kota Jawa Tengah ini memang menjadi ibu kota Jawa Tengah ini memang menjadi icon icon kota kota Pesona Asia. Mari nikmati suasana kota lumpia ini…Pesona Asia. Mari nikmati suasana kota lumpia ini…
Alun-alun yang Ngangenin
OASE
Ke Semarang belum ke Simpang Lima, rasanya belum klop. Karena kawasan alun-alun yang terletak di jantung ibu kota Jawa Tengah ini memang menjadi icon kota Pesona Asia. Mari nikmati suasana kota lumpia ini…
Dari tengah lapangan, latar belakang hotel CitralandDari tengah lapangan, latar belakang hotel Citraland
HAL 76-78_OASE.indd 76HAL 76-78_OASE.indd 76 4/15/2010 4:15:06 PM4/15/2010 4:15:06 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 77
kawasan Simpang Lima, datanglah di Malam
Minggu atau Minggu pagi.
Malam Hingga PagiJika tidak ada pertunjukan band, atau acara
resmi, malam Minggu di kawasan ini penuh
pedagang beraneka produk. Mau cari apa saja
ada di sana. Sepanjang trotoar hingga ke tengah
lapangan dipenuhi pedagang dan pejalan kaki.
Suasana kemeriahaan yang berlangsung hingga
tengah malam dimanfaatkan anak muda untuk
kencan dan keluarga berburu kuliner sekadar
makan lesehan. Makanan seperti tahu petis,
pecel, soto bangkong hingga lumpia menjadi
favorit. Untuk belanja busana murah meriah,
para produsen memanfaatkannya sebagai promo
aneka produk. Di tengah taman ada pertunjukan
tradisional. Tidak heran jika lima penjuru jalan
utama menjadi macet hingga terpaksa ditutup
bagi kendaraan bermotor.
Suasana lebih ramai lagi di Minggu pagi.
Sejak pukul 04 pagi, warga yang berolahraga
datang dari berbagai sudut kota. Ada yang
sekadar jalan kaki, bersepeda, dan ikut senam
di tengah lapangan. Sementara, para pedagang
sibuk menata dagangannya tidak saja di trotoar
tapi juga di tengah lapangan di atas rumput hijau.
Jumlah pedagang hampir dua kali lipat dibanding
malam Minggu, sehingga untuk jalan mengitari
lapangan saja, harus berdesak-desakan. Tapi
memang suasana jelas beda bila dibanding pasar
tradisional. Selain lokasinya di tengah kota,
lingkungannya juga asri.
Beraneka dagangan digelar; burung,
tanaman, busana dari anak sampai dewasa,
buku-buku bekas, pedagang makanan seperti
soto, mie ayam, nasi, dan jajanan pasar. Apa
pun yang Anda butuhkan, bisa ditemui di sana
dengan harga yang miring. “Kalau jual mahal
dikit, nggak laku mas!” komentar salah seorang
pedagang disana. Memang dagangan yang
digelar di minggu pagi di kawasan Simpang Lima
tergolong murah.
Suasana yang ramai ternyata juga
dimanfaatkan para pedagang besar atau pedagang
dadakan, meski mereka harus menggelar
dagangannya di atas mobil dan mengambil
tempat di sisi-sisi jalan. Walau sebenarnya
mereka pedagang besar yang memiliki tempat
atau toko di pasar tradisional atau bahkan di
Duduk lesehan di trotoar SimpanglimaDuduk lesehan di trotoar Simpanglima Salah satu sudut keramaian di SimpanglimaSalah satu sudut keramaian di Simpanglima
HAL 76-78_OASE.indd 77HAL 76-78_OASE.indd 77 4/15/2010 4:15:10 PM4/15/2010 4:15:10 PM
78 April ‘10 I Majalah Elshinta
OASE
mal, keramaian dimanfaatkan para
pedagang untuk obral atau promo
produk. “Jualan disini buat senang-
senang saja!” kata Hudson, penjual
pakaian olahraga bermerek.
Setidaknya suasana kawasan
Simpang Lima memang bisa
menjadi ajang rekreasi bagi warga
Semarang atau mengais rejeki,
meski keramaian dan kemeriahaan
itu hanya di akhir pekan. Jadi jika
Anda berkunjung atau liburan ke
Semarang, sambil olahraga, dan
mencari sarapan pagi, tidak ada
salahnya Anda mencoba menjadi
bagian kemeriahaan Simpang Lima
di Minggu pagi. Pasti ngangenin!
Teks & Foto: Albert Marbun
Berbagai produk fashion di obralBerbagai produk fashion di obral
Suasana pedagang di sisi jalanSuasana pedagang di sisi jalan
HAL 76-78_OASE.indd 78HAL 76-78_OASE.indd 78 4/15/2010 4:15:17 PM4/15/2010 4:15:17 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 79
ADVERTORIAL
ABIU
Buah Unik Buah Unik Asli AmazoneAsli AmazoneBuah unik asli Amazone yang belum tersedia di pasaran buah di Indonesia, kini dapat dipetik di Mekarsari. Buah dengan karakteristik unik seperti lemon namun masih kerabat sawo. Dengan daging buah berwarna putih berasa manis dan segar, Abiu amat lezat jika disajikan dalam keadaan dingin.
Tumbuhan yang termasuk dalam spesies
Pouteria caimito dan keluarga Sapotaceae ini
lebih dikenal dengan sebutan sawo Australia,
meski sebetulnya berasal dari daerah sekitar hulu
sungai Amazon, dataran rendah Peru dan Brasil,
Amerika Selatan. Meski begitu tanaman ini banyak
dibudidayakan di Australia, tepatnya di North
Queensland. Bentuknya oval hingga bulat dengan
ujung buah bulat licin hingga bercuping.
“Rasanya unik, banyak yang menggambarkannya
seperti buah kelapa muda, serta ada juga yang bilang
ada perpaduan mangganya. Di Australia sendiri
selain dapat dikonsumsi langsung, juga dapat
menjadi bahan campuran pembuatan es krim dan
salad,” ucap Joko Sugono, Kasie Kebun Koleksi
Mekarsari.
Joko juga menambahkan, karena daging
buahnya lembek dan sedikit berair, abiu dapat
dimakan dengan dibelah melintang maupun
membujur, atau dengan disendok. Sebagai buah
yang tidak hanya lezat di konsumsi, buah unik ini
ternyata juga menyehatkan. Di Brazil, daging buah
Abiu dimakan untuk meringankan batuk, bronchitis,
dan keluhan pernapasan atau paru-paru. Getahnya
dapat digunakan sebagai obat cacing, obat pencahar,
dan menyembuhkan luka bengkak. Buah yang banyak
mengandung vitamin A, B3, dan C ini, juga kaya
kalori dan serat.
Keistimewaan lainnya ialah tidak terlalu sulit
membudidayakan dan merawat tanaman ini. Mulai
umur 2 tahun sejak tanam sudah dapat berproduksi.
Masa panen sendiri membutuhkan kurang lebih 4
bulan sejak masa berbunga. Abiu dapat tumbuh
pada dataran rendah sampai ketinggian 1900 m
dpl. “Jika kita mempunyai lahan sempit, tanaman
ini juga dapat ditanam di pot atau tabulampot.
Terutama bagi mereka yang ingin menanamnya di
rumah,” ucap Joko.
Teks & Foto: Anto Kurniawan
HAL 79.indd 79HAL 79.indd 79 4/15/2010 4:15:53 PM4/15/2010 4:15:53 PM
80 Maret ‘10 I Majalah Elshinta
HUNIAN
Lelah usai beraktivitas, inginnya mengendurkan ketegangan. Setelah mandi, badan segar, biasanya ruang keluarga menjadi tempat favorit. Menonton acara TV, DVD atau menikmati alunan musik, sambil bercengkerama dengan keluarga.
Rileks di Ruang FavoritLelah usai beraktivitas, inginnya mengendurkan ketegangan. Setelah mandi, badan segar, biasanya ruang keluarga menjadi tempat favorit. Menonton acara TV, DVD atau menikmati alunan musik, sambil bercengkerama dengan keluarga.
80 April ‘10 I Majalah Elshinta
HAL 80-81_HUNIAN.indd 80HAL 80-81_HUNIAN.indd 80 4/15/2010 4:16:31 PM4/15/2010 4:16:31 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 81
Ruang makanRuang makan
Acara TV tentu dapat
memberi informasi
atau hiburan. Anda
dapat mengetahui ber i ta
terkini , melihat tayangan
musik, mengikuti drama seri
televisi, atau mengintip gosip
selebriti. Di ruang bersama,
remote control TV menjadi
kendali. Tapi kadang anak ingin
menikmati film kartun, ibu
melihat gosip, sementara ayah
menonton sepak bola. Harus
sabar dan saling pengertian,
ketika iklan lewat, barulah
channel dipindah.
Berkaraoke, nonton film
DVD atau mendengar musik,
mungk in akan membuat
suasana lebih akur. Untuk itu
lengkapi ruang entertainment
ini dengan perangkatnya, misal
audio sound system, Hi-Fi,
sehingga kualitas suaranya
menjadi mantap. Terlebih untuk
berkaraoke, lengkapi berbagai
jenis musik agar masing-
masing anggota keluarga
dapat menikmatinya. TV flat
dengan ukuran medium, akan
menciptakan gambar tampak
dinamis dan alami. Usahakan
agar letak TVnya horizontal
dengan pandangan mata,
supaya tidak melelahkan.
Letakkan sofa cukup dengan
jumlah keluarga, tambahkan
karpet atau permadani di
lantainya. Karena biasanya
untuk meregang ketegangan,
menikmati hiburan sembari
duduk di bawah akan lebih rileks.
Ada dreswar atau meja dengan
laci dan rak untuk menyimpan
barang-barang seperti kaset,CD,
DVD, remote dan lainnya.
Untuk atmosfir dapat
dibangun sesuai selera Anda
dan keluarga. Nuansa modern
tentu dengan warna-warni
soft , klasik dengan warna
tua, atau perpaduan klasik
modern. Begitu pula dengan
furniturnya, sofa busa, kursi
besi, kursi kayu ukir, lengkap
dengan meja senada. Sebaiknya
jangan terlalu banyak dekorasi
atau barang-barang sehingga
akan memecah konsentrasi
pandangan. Usahakan dalam
penataan ruangan disesuaikan
antara ukuran perabot dengan
kapasitas ruangannya. Jadi,
ruang keluarga favorit, tentu
akan menjadi ruang yang rileks
dan menghibur… Teks: Er/Foto: Dok. NKB
HAL 80-81_HUNIAN.indd 81HAL 80-81_HUNIAN.indd 81 4/15/2010 4:16:35 PM4/15/2010 4:16:35 PM
82 Maret ‘10 I Majalah ElshintaApril ‘10 I Majalah Elshinta
Najua Yanti Ramadhan, Jeny Tjahyawati dan
Nunik Mawardi adalah tiga wanita perancang
yang turut meramaikan fashion show BIFF
yang digelar 1- 4 April 2010, di IMPACT EXHIBITION
CENTRE, Mueang Thong Thani. Bangkok - Thailand.
Eksibisi ini sebetulnya ditujukan pada para buyer atau
trader kawasan Timur Tengah, karena ketika itu situasi
politik kurang menguntungkan, mereka enggan hadir.
Begitu pula penduduk setempat yang lebih nyaman
tinggal di rumah.
Thailand memang berbeda dengan Indonesia
yang mayoritas penduduknya beragama muslim.
Tebar Pesona Busana Muslim di BangkokTiga disainer busana muslim tanah air memamerkan rancangannya di Bangkok International Fashion Fair (BIFF) 2010. Di tengah bergolak politik dengan kecamuk para demonstrannya, event tersebut tetap berjalan lancar. Ternyata penduduk Thailand Selatan berbasis muslim, mereka begitu antusias dengan busana gamis ini.
82
HAL 82-84.indd 82HAL 82-84.indd 82 4/15/2010 4:17:28 PM4/15/2010 4:17:28 PM
Maret ‘10 I Majalah Elshinta 83
BUSANA
April ‘10 I Majalah Elshinta
Di negeri Gajah Putih ini
warga muslimnya kebanyakan
bermukim di Songkhla, wilayah
Thailand Selatan. Mereka
rata-rata mengenakan busana
muslim dan berkerudung.
“Karena ini masih pertama
bagi kami, langkah berikutnya
sesuai penawaran dari KonJen
RI di sana, Bpk. Heru Wicaksono,
kami bisa mengadakan fashion
show di kawasan Thailand
Selatan,” tutur Najua Yanti.
Yang mencengangkan lagi,
ternyata pakaian ready to wear
di Bangkok sangat murah. Entah
import dari China atau asli
buatan dalam negerinya. Mereka
tidak begitu mengandalkan
k u a l i t a s a t a u e s t e t i k a ,
83
Disainer Najua Yanti Ramadhan
HAL 82-84.indd 83HAL 82-84.indd 83 4/15/2010 4:17:29 PM4/15/2010 4:17:29 PM
84 Maret ‘10 I Majalah Elshinta
BUSANA
“Bayangkan baju harganya hanya
Rp 30 ribu, sekitar 100 Bat, dua
kali pakai buang. Ya susah
untuk disaingi,” ungkap Jeny
Tjahyawati. “Busana saya lebih
ke nuansa couture, memang
hanya untuk eksibisi, hand
made dengan bahan sutera. Ya
kurang tepat bagi audience,”
tambah Nunik Mawardi.
Najua mengetengahkan
tema ABAYA, the true beauty.
Dari sepuluh rancangannya, 7
busana first line dan 3 pengantin
musl imah yang harganya
berkisar Rp 4 – Rp 12 juta. Untuk
busana siap pakai berkisar Rp
500 ribu – Rp 2. 750 ribu. “Kami
juga menyediakan aksesori,
kerudung dan se lendang
seharga 125 ribu hingga Rp
550 ribu,” ujarnya.
84 April ‘10 I Majalah Elshinta
Disainer Jeny Tjahwati
HAL 82-84.indd 84HAL 82-84.indd 84 4/15/2010 4:17:33 PM4/15/2010 4:17:33 PM
Maret ‘10 I Majalah Elshinta 85
Jeny Tjahyawati memilih tema New
Romantic, lewat busan berwarna pastel. Ia
lebih mengutamakan bahan dengan tenun
Bali dan NTB. “Busana muslim nuansanya
international, dengan tenun atau sarung
Bali tapi tidak keluar pakem,” ujar Jeny.
Anggota APPMI angkatan 2006 ini mematok
harga untuk kerudung Rp 150 ribu, sarung
Rp 500 ribu dan busana Rp 2 juta. Selain
memiliki butik di Cipinang Jakarta Timur,
Jeny juga membuka rumah modenya di JW
Marriott Malaysia.
Sedang Nunik Mawardi untuk
kesepuluh rancangannya mengambil
tema Reminisance of The Last Voyage
dan The Little Princes.Masing-masing
bernuansa cuture bukan ready to wear.
Maka dari itu harganya cukup signifikan,
antara USD 150 hingga USD 500. Nunik
pun merasa puas dengan event tersebut,
“Penyelenggaraannya bagus standar untuk
eksibisi, mungkin bisa menjadi contoh bagi
Indonesia,” tutur Nunik.
Teks: Er/ Foto: Keke
April ‘10 I Majalah Elshinta 85
Disainer Nunik Mawardi
HAL 82-84.indd 85HAL 82-84.indd 85 4/15/2010 4:17:37 PM4/15/2010 4:17:37 PM
86 April ‘10 I Majalah Elshinta
SANTAP MANTAP
Gado-gado di jalan Kertanegara Jakarta
Selatan itu tidak bisa dilepaskan dari
Heri Supriadi, pemiliknya. Ia merintis
usahanya sejak mulai bisa meracik gado-gado.
“Sejak 1980 saja mulai berdagang gado-gado.
Awalnya keliling dulu. Susah dulu!” ujarnya. Heri
belajar meracik gado-gado dari sang ibu yang
berjualan di jalan Sriwijaya sejak 1960. “Gado-
Kuliner Jakarta
Gado-Gado Gaul Kertanegara
gado ibu dikenal sebagai gado-gado Sriwijaya,”
paparnya mengenang.
Walau hanya butuh waktu dua tahun sampai
memiliki tempat sendiri, gado-gado racikan
Heri tidak setenar sekarang. Tidak sedikit
pelanggannya komplain soal rasanya. “Dulu
gado-gado saya itu rasanya nda ngalor nda ngidul
sehingga banyak dikomplain pembeli,” kenangnya
HAL 86-87_SANTAP MANTAP.indd 86HAL 86-87_SANTAP MANTAP.indd 86 4/15/2010 4:18:30 PM4/15/2010 4:18:30 PM
April ‘10 I Majalah Elshinta 87
Gado-gado Kertanegara, fasilitasnya hanyalah sebuah gerobak sederhana berwarna biru. Tapi rasanya yang maknyus, mengundang banyak orang untuk menikmatinya, termasuk para artis dan putra Presiden SBY. Coba cicipi…
sambil tertawa. “Tapi saya tidak putus asa.
Lama-lama saya makin mahir, sampai digemari
hingga kini,” ujarnya.
Warung sederhana Heri terletak persis di
samping kanan rumah nomor 2 di jalan itu.
Jangan kecele, karena pelanggan gado-gado
Kertanegara datang dari berbagai pelanggan.
Juga dari kalangan artis. “Artis seperti Luna
Maya dan Ade Namnung juga pernah ke sini.
Kebanyakan langganan saya orang kantoran,”
ungkap Heri. Siapa sangka, gado-gado ini pun
sempat dinikmati para pejabat di era Soeharto
dulu. Sekarang, putra Presiden SBY pun pernah
mampir. “Ibaratnya kalau orang Jakarta tidak
tahu gado-gado Kertanegara, nggak gaul!”
ucapnya bercanda diiringi tawa.
Seperti sudah menjadi aturan tidak resmi
bagi pelanggan bermobil penyuka jajanan
pinggir jalan, kebanyakan pembeli bermobil
enggan turun dari mobil mereka. Yang dilakukan
hanya pesan, makan dan bayar. Itulah yang
membuat Jalan Kertanegara ramai pada saat jam
makan siang. Saking ramainya, tidak heran jika
ada pelanggan yang kehabisan. “Jam sepuluh
saya sudah buka sampai jam setengah lima,”
imbuh Heri. “Tapi biasanya sebelum jam itu
sudah lebih dulu habis!”
Padahal setiap hari Heri menyiapkan 20 kg
kacang tanah, 6 kg toge, 10 kg kol dan 8 empong
(ikatan besar) kangkung. Dengan bahan-bahan
sebanyak itu, ia bisa menyiapkan sekitar 100
porsi gado-gado seharga Rp. 9000 perporsi.
Heri pun harus rela menyiapkan bahan-bahan
sejak dini hari. “Sejak jam dua pagi saya
sudah mulai mencuci sayuran!” papar pria asli
Magelang itu.
Pengalaman dan tempaan hidup membuat
Heri tak khawatir dagangannya kekurangan
pembeli. “Kalau sudah suka, orang pasti
datang,” ucapnya yakin. Memang diakuinya ada
hari-hari sepi pengunjung, Sabtu dan Minggu.
“memang hanya pada hari kerja, tempat ini
ramai!” ujarnya sembari tersenyum.
Teks: Anto Kurniawan/ Foto: Rizki Rahmat
Heri SupriadiHeri Supriadi
HAL 86-87_SANTAP MANTAP.indd 87HAL 86-87_SANTAP MANTAP.indd 87 4/15/2010 4:18:33 PM4/15/2010 4:18:33 PM
88 April ‘10 I Majalah Elshinta
KELAKAR
Toke & CicakUnang : Waktu sore Unang panjat pohon kelapa
Didin : Bisa lu naek pohon kelapa?
Unang : Waahh…, Nggggaakkk..
Didin : Yee bilaang wah… gue kira bisa.
Unang : Unang diajarin ma Bapak Unang,
dibantu tarik sama Mak, trus
didorong dorong deh sama
Mak Unang. Eeh pas sampe tengah
pohon kelapa, waah… Celana Unang
kemasukan cicak,…
Didin : truss…
Unang : Unang diemin aja abis terasa geli-geli
gitu… Eh gak taunya di dalem
ketemu toke..
Didin : Emang ada toke, emang lu bawa toke??
Unang : Iyaaa… Malah akur tuh!
Didin : Gak berontak..??
Unang : Gak…... Unang tereakin aje..
akur niii yeee..
Tebak-tebakanDidin : Gimana caranya masukin Gajah
ke dalam kulkas?
Miing : Wah gak bisa… gak mungkin.
Kulkas kecil, gajah kan gede..
Didin : Ya buka pintunya, masukin… urusan
masuk apa gak. Kan gue cuma bilang
gimana caranya…
Unang : Bagaimana caranya memasukan
Pada tahun 80-an ada kelompok pelawak yang manggung di Ancol. Bukan main gembiranya meski hanya diberi honor nasi bungkus. Apapun yang diperoleh dari hasil melawak harus dibagi rata. Inilah nama Bagito yang berarti (dibagi roto). Miing (Dedi Gumelar), Didin ( Didin Pinasti) dan Unang (Hadi Wibowo) mulai mengacak-acak dunia komedi lewat guyonnya, hingga berjaya tahun 90-an. Naas tahun 2003 Unang lengser dan Bagito pun mulai meredup…Ini adalah kenangan lawakannya:
Oke Lah Kalo BAGITO…
Jerapah ke dalam kulkas?
Didin : Buka pintunya, masukin Jerapah.
Unang : Gak bisaa… keluarin dulu Gajahnya,
baru masukin Jerapah. Kalo ditumpuk
gak muat.
Miing : Sekarang gimana caranya masukin
tikus ke dalam kulkas?
Didin : Jerapahnya keluarin, masukin tikusnya..
Miing : Gak usah. Tikus kan kecil, sempilin aje..
Hansip EdanMiing : Kemaren Miing nangkep maling 2,
suami istri.
Didin : Maling suami istri? Kompak amat!
Miing : Begitu Miing tangkep. Miing Tanya,
“Siapa kamu?”
Maling : Maling, jawabnya
Miing : Dia ngaku. Jujur. Maling soleh
termasuknya. Kamu maling saya
tangkap.. Eh dia mau sogok, pake duit..
Maling : Udah kamu diem-diem aja, ini televisi
dan kulkas dimalingin sama dia. Nih,
buat tutup mulut, kamu saya kasih
100 ribu.
Miing : Miing tolak, petugas beriman..
Ngapain.. apa artinya uang 100 ribu
buat Miing. Apa kamu mau
nyogok! Aku adalah petugas yang
superberiman. Apa artinya 100 ribu
buat Miing, tambah lagi 50 ribu….
Foto
: Ist
imew
a
HAL 88_KELAKAR.indd 88HAL 88_KELAKAR.indd 88 4/15/2010 4:19:03 PM4/15/2010 4:19:03 PM
Februari ‘10 I Majalah Elshinta 89
OTAK ATIK
Sudoku adalah teka-teki logika
ala Jepang. Permainannya: Anda
diharuskan mengisi kotak-kotak
yang masih kosong dengan angka-
angka antara 1 sampai 9. Angka tidak
boleh terulang di satu baris, kolom
atau kotak. Asah ketelitian yang
telah dipublisir di Perancis 1895 ini,
kemudian terkenal kembali di Jepang
tahun 1986.
Sudoku
Bagi Anda yang telah berhasil
mengisi dengan cermat, dapat me-
ngirimkan hasilnya ke Redaksi Majalah
Elshinta. Melalui kartu pos (besertakan
kupon) atau lewat email. Setelah
diundi maka 5 orang pengirim berhak
mendapatkan hadiah dari LEJEL Home
Shopping.
Teka-Teki Logika Ala JepangTeka-Teki Logika Ala Jepang
FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH ELSHINTA
Nama : ................................................................................................................................................................................
Alamat : ................................................................................................................................................................................
.............................................................................. ...................................Kode Pos ..........................................
Telp/ Hp : ................................................................................................................................................................................
Transfer pada tanggal ............................................a/n PT. Nuansa Karya Berita,
No rekening BCA 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement Mengirim Uang Sejumlah Rp ...................................................................................
Permintaan edisi .........................................s/d..............................................................
Tanda Tangan
( )
* Bukti transfer dan data diri bisa dikirim melalui fax : (62-21) 58359094-95
** Konfi rmasikan fax Anda ke Hotline Pelanggan
Untuk berlangganan: Rp 48.600 (6 Bulan) Rp 91.800 (12Bulan)
Untuk wilayah Jabodetabek harga sudah termasuk ongkos kirim
Untuk wilayah lain harap hubungi Hotline Pelanggan CALL/ SMS : (62-21) 9393 8019 Atau hubungi Redaksi Majalah Elshinta
Telp : (62-21) 58359108, 58359112
Fax : (62-21) 58359094
#4
HAL 89-KUIS SUDOKU.indd 89HAL 89-KUIS SUDOKU.indd 89 4/16/2010 4:01:44 PM4/16/2010 4:01:44 PM
90 April ‘10 I Majalah Elshinta
JAKARTA PUSATKyla Agc, ST. Kereta Api Senen No. 3, 021-98700234Vicktor Agc., Jl. Wahidin II XB 11-14 Budi Utomo021-70802300Amrul, Jl. Kramat Sentiong No. 45 Senen 021-32293132
JAKARTA BARATSas AG, Jl. Tanjung Duren Barat Ii/23 Tomang 021-5685836BataraTeluk Gong, Prapatan kp.Gusti Se 021-6619532Laysin Book Store, Jl. KH Syahdan No.36B Kemanggisan, Palmerah 021-53652878 JAKARTA TIMURTimbul Ag, Jl. Kemuning No. 42, Jatinegara 021-85902903Dwitama Ag, Jl. Kbn Nanas Selatan No.26 021-8577453
JAKARTA SELATANDarko Ag/Imam, Jl. Pulo Kenanga Raya No.11 Grogol Utara 021-8322431Ferdian Ag, Jl. Bima Raya 46 Bintaro 021-7370284Donna, Jl. Sunan Kalijaga No. 64D Blok M 021-7220004Siregar, Jl. Kirai No. 23 Rt003/03 Kebayoran Baru 021-7202648Rizky Ag, Jl.Raya Pamulang I Dpn Blk SHX/8 021-74708869Alicya Ag, ST. Kereta Api Kalibata 081315420453 JAKARTA UTARAIndomaret Ancol, Jl. Ancol Barat VIII No. 2 021-6919971-74Central Kumala Sakti, Galeri Niaga Mediterania Blok B 86 - Pantai Indah Kapuk 021-5882719-22
DEPOK & BOGOR Raharja Ag, Jl. Siliwangi No. 1290251-323840Join Ag, Jl. Sancang No. 23 Bogor Baru 0251-323863Indomaret Cimanggis, Jl. Raya Bogor KM 32.5 Cimanggis 021-874274Indomaret Parung, Jl. Pembangunan Rt 01 / Rw 02 Gunung Sindur 021-7563078Arief Media, Jl. Margonda Raya No. 521 (Dekat Kampus UI)021-8708777 TANGERANGDewan Ag, Periok Jaya Permai Blok 1/40 021-55793648 Indomaret Jatake, Jl. Industri 3 Blok A/B No. 8 Jatake 021-5916161Saragih Ag, Giant Villa Melati Mas Serpong - Tangerang 08137385530Warso Ag, Jl. Bayangkara I No.136A Graha Bintaro 021-53124517
Majalah Elshinta Bisa Anda Dapatkan di AGEN-AGEN Berikut:
BEKASIAfandi Ag, Jl. H.Jayun Rt 03/06 no.34 Srengseng Sawah021-7871502Jawa Ag, Stasiun Kereta Api Bulan-Bulan 021-92645689Indomaret Bekasi, Jl. Jababeka Raya Blok A No. 5-6 Pasir Gombong 021-89835098
JAWA BARATEstika AG, Komp. Griya Gemilang Sakti Blok E1 /5 Cinanggung 0254-206251Sariksa, Jl. Paseh No. 13-15 Tasikmalaya 0265-334064Cirebon Ag, Jl. Lemah Wungkuk 108 Cirebon 0231-203376Equator Ag, Jl. Bahagia No.81 Cirebon 0231-202462 TB. Kita, Jl. Rumah Sakit UmumNo.20-22 Tasikmalaya 0265-7070717Yudha Ag, Jl. Cibangkong 286/120 (Cikapundung) 022-7305820Indomaret Bandung, Jl. Jend. A. Yani No. 806 Bandung 022-7217770Suparman Ag, Jl. Bojong Wetan No. 5-7 Bandung 022-2507421Tobuma/Gunaraya, Jl. Cikawao 39-41 Bandung 022-4232513Kamal Ag, Ciawi Bogor
JAWA TENGAHCV. Mahkota, Jl. Pusponjolo Tengah I/42 Semarang021-7610503Duta Ag, Jl. Kusumawardani III No.73 Semarang 024-6925050Sendang Mulia Ag, Jl. Pasar Wetan 8 Solo 0271-633751Hidup Ag, Jl. Jogonegaran Gt 1/803 Yogyakarta 0274-587921Ria Ag, Pertokoan Rejomulyo NO.G-12 Magelang 0293-366638Satria Ag, Jl. A. Yani 12 No. 12B Purwokerto 0281-624502Perintis Ag, Jl. Perintis kemerdekaan No.6 PWK0281-642048Fadjar Ag, Jl. Nusantara 4, Dpn Matahari, Pekalongan 0285-431466Indomaret Semarang, Jl. Tugu Industri I, Kav 2-4 Semarang024-8665660Istianto Ag, Jl. Veteran Gg. Kong Kwan 23, Tegal 0283-358253Kudus Ag, Jl. Sunan Kudus No. 158, Kudus0291-432758Azril Bugis Ag, Jl. Parang Baris No.44 Tegal Reja Solo0271-737052Lestari Ag, Jl. Mh. Thamrin 13 Semarang. 024-3557003Ababil Agc., Jl.Kauman No.2, Salatiga 0298-327074Indomaret Yogyakarta, Jl.Ring Road Barat No.99,Yogyakarta 0274-622037- 38 Kwik Tjiong Ping, Jl. Silugongo No. 3 Juwono - Pati 0295-471085
JAWA TIMURSamudji Agc., Jl. Bratang Gede III C/5 Surabaya031-3521302
Indomaret Surabaya, Jl. Jenggala No. 22 Gedangan - Sidoarjo031-8476945Usaha Bersama, Jl. Jembatan Merah Plaza Lt.Dasar B 40, Surabaya 031-3556256
LAMPUNGTB Sriwijaya, Jl. Kapten Syeh No. 250 Palembang0711-320679Tohoma, Jl. Raden Intan No. 124 A Tanjung Karang Lampung0721-261839Intisari Ag, Jl. Kartini No. 8 Tanjung Karang Lampung0721-264026 SUMATERA TB Gloria, Jl. Halim Perdana Kusuma No. 29 Jambi0741-31842Surya Agc , Jl. Riau No. 86 Medan061-4568757M.Syafei, Jl. Kampung Dalam IV - 2E Padang Sumatera Barat0751-9988452Jack Ag-Pk Baru, Jl. Teratai No. 8 Ps. Kodim Pekan Baru0761-855414Tb. Zaldy, Jl. Soekarno Hatta No. 187 Bengkulu0736-24291Jack Ag-Padang, Perum Indah Pratama Blok F No. 7 Padang 0751-7058369Cholas Media, Plaza Top 100 Penuin Baloi Centre - Batam0778-459070Nadira Agc., Jl. Adisucipto No. 40B Pekan Baru0761-65646 / 64863Damai Agc., Jl. Riau No. 89 Medan061-4142734
KALIMANTANTB Angkasa Jaya (TB Agkasa Baru), Jl. Tanjung Pura No. 36 Pontianak0561-734689TB A Terang, Jl. P. Samosir No. 29 Rt 02/02 Samarinda0541-741768Margoyudho Ag, Jl. Cendana Rt 18 No. 49 Samarinda0541-205063Sinar Abadi, Jl. Jend. Sudirman No. 47 / 36 Balikpapan0542-415666
SULAWESIMasrun Ag, Jl. Let.Jen Suprapto No. 14 Palu0451-423805 BALICorsica, Jl. Sumatra No. 46 Denpasar Bali0361-226358Kios Budi Jaya, Jl. Hayam Wuruk No. 58 Denpasar Bali0361-223958Suar Mas, Jl. Raya Rai Madra Mengwi Kab, Badung - Bali0361-411761
INDONESIA TIMURFresh Media, Jl. Rajawali No. 88 Perumnas III Jayapura 0967-571565
Januari ‘10 I Majalah Elshinta 1
untu
k pem
belia
n
1 pro
duk
Diskon 10 %
Cover_#2.indd 1
2/15/2010 6:23:27 PM
2/15/2010 6:23:27 PM
Januari ‘10 I Majalah Elshinta 1Cover_#3.indd 1Cover_#3.indd 1
3/19/2010 10:15:46 AM
HAL 90.indd 90HAL 90.indd 90 4/15/2010 4:22:49 PM4/15/2010 4:22:49 PM
HAL 91.indd 91HAL 91.indd 91 4/15/2010 4:23:17 PM4/15/2010 4:23:17 PM
HAL 92_IKLN CORDOVA.indd 63HAL 92_IKLN CORDOVA.indd 63 4/16/2010 4:25:58 PM4/16/2010 4:25:58 PM