makalah transfer panas - external forced convection

Upload: yonathan-andrianto-suroso

Post on 03-Jun-2018

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    1/28

    UNIVERSITAS NEGERI MANADO | FISIKA GEOTHERMAL

    M AKALAH T RANSFER P ANAS

    E XTERNAL F ORCED C ONVECTION

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    2/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    2

    Nama Anggota Kelompok

    YONATHAN SUROSO

    LIANA MASELLA

    CHRES LOING

    CHRIESTIO NARAY

    FERNANDO MANDAGI

    JEIT LEMBONG

    RIFIANO WEWENGKANG

    RAI NANGIN

    SHEREN ANSUNANU

    STEVANNY PALIT

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    3/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    3

    Kata Pengantar

    Puji syukur patut kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

    atas berkat, penyertaan dan bimbinganNya kami dapat menyelesaikan

    makalah kami yang berjudul EXTERNAL FORCED CONVECTION ini dengan

    baik. Kami juga berterimakasih kepada semua pihak, baik secara langsung

    maupun tidak langsung, yang telah membantu kami dalam menyelesaikan

    makalah kami.

    Makalah ini memuat dan membahas tentang karakteristik dan analisa

    mengenai salah satu komponen penting dalam perpindahan panas atau

    kalor dalam termodinamika, yaitu perpindahan panas secara konveksi.

    Konveksi yang dimaksud adalah konveksi paksa.

    Semoga makalah Transfer Panas ini dapat bermanfaat dan dapat

    dipergunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih.

    Penulis

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    4/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    4

    Daftar Isi

    Halaman Judul .......................................................................................................................... 1

    Nama Anggota Kelompok .................................................................................................... 2

    Kata Pengantar ........................................................................................................................ 3

    Daftar Isi ...................................................................................................................................... 4

    Bab 1 : Gaya Hambat .............................................................................................................. 5

    Bab 2 : Aliran Paralel Pada Plat Rata .............................................................................. 8

    Bab 3 : Aliran yang Melewati Silinder dan Bola ....................................................... 15

    Bab 4 : Aliran yang Melewati Susunan Pipa ............................................................... 23

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    5/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    5

    Bab 1: Gaya Hambat

    Adalah sebuah hal yang biasa jika sebuah benda akan menemukan

    suatu hambatan atau resistensi ketika benda tersebut dipaksa untuk

    bergerak menembus sebuah fluida, khususnya cairan. Mungkin kita juga

    pernah melihat angin yang sangat kencang dapat merobohkan pepohonan,

    tiang listrik, bahkan dapat merobohkan kendaraan dan kita dapat

    merasakan suatu dorongan yang ku at dari angin kencang tersebut.

    Gaya dari sebuah fluida mengalir yang mendesak sebuah benda dalam

    arah alirannya kemudian disebut dengan gaya hambat (drag force) . Gaya

    hambat atau drag merupakan efek kombinasi dari dua jenis gaya, yaitu:

    PRESSURE DRAG : Gaya hambat yang berkaitan dengan tekanan, dan

    sangat bergantung pada bentuk bendanya. Pressure drag sebanding

    dengan luas frontal dan selisih antara tekanan yang bekerja pada

    bagian depan dan belakang benda yang terkena fluida tersebut.

    FRICTION DRAG : Gaya hambat yang berkaitan dengan tegangan

    geser pada dinding sebuah benda. Friction drag sebanding dengan luas

    permukaan benda

    Secara menyeluruh, gaya hambat bergantung pada kerapatan fluida,

    kecepatan upstream , dan juga bentuk, ukuran, serta orientasi benda yang

    terhambat. Karakteristik hambatan dari benda direpresentasikan dalam

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    6/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    6

    sebuah angka tak berdimensi yang disebut koefisien hambat atau drag

    coefficient .

    di mana A adalah luas frontal (luas yang diproyeksikan pada sebuah bidang

    dengan arah normal terhadap arah aliran fluida) pada benda tumpul yang

    menghalangi aliran. Koefisien hambat juga merupakan total dari koefisien

    hambat tekanan dan koefisien hambat friksi.

    Ketika sebuah fluida terpencar akibat bertumbukan dengan sebuah

    benda, hal itu akan menciptakan sebuah area separasi antara benda dan

    aliran fluida. Area bertekanan rendah pada bagian belakang benda dimana

    terjadi sirkulasi dan backflow dinamakan separated region. Semakin besar

    separation region nya, maka semakin besar pressure drag nya.

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    7/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    7

    TRANSFER PANAS

    Fenomena yang mempengaruhi gaya hambat juga mempengaruhi

    perpindahan panas. Koefisien lokal drag dan koefisien konveksi bervariasi

    sepanjang permukaan benda sebagai hasil perubahan kecepatan batas

    lapisan pada arah aliran. Jika terdapat hubungan antara koefisien konveksi

    dan koefisien friksi lokal, maka rata-rata koefisien friksi dan koefisien

    konveksi dapat ditentukan dengan bentuk integral berikut

    Jika terdapat hubungan antara koefisien konveksi dan koefisien friksilokal, maka nilai gaya hambat dapat ditentukan berdasarkan koefisien

    hambatnya dan laju perpindahan panas dari atau menuju permukaan

    isothermal dapat ditentukan dari persamaan berikut.

    di mana A s merupakan luas permukaan, T s merupakan temperatur pada

    permukaan, dan T merupakan temperatur pada ujung luar batas lapisan.

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    8/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    8

    Bab 2: Aliran Paralel pada Plat Rata

    Misalkan aliran paralel suatu fluida yang melewati sebuah plat rata

    dengan panjang L searah dengan arah aliran. Koordinat sumbu-X diukur

    sejauh permukaan plat mulai dari pangkal searah arah aliran. Fluida

    tersebut mendekati plat rata tersebut pada arah X denga kecepatan

    seragam V dam temperatur T

    .

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    9/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    9

    Aliran pada lapisan batas kecepatan bermula sebagai aliran laminar, tetapi

    jika plat tersebut cukup panjang maka aliran tersebut akan berubahmenjadi aliran turbulen pada jarak x cr dari pangkal di mana nilai bilangan

    Reynolds mencapai nilai kritis transisi aliran.

    Transisi aliran fluida dari laminar ke turbulen pada plat rata

    dipengaruhi oleh geometri permukaan, kekasaran permukaan, kecepatan

    upstream , temperatur permukaan, dan jenis fluida; dan yang paling utama

    dicirikan dengan bilangan Reynolds. Bilangan Reynolds pada jarak x dari

    bagian pangkal pada sebuah plat rata dinyatakan sebagai:

    Perlu diketahui bahwa nilai bilangan Reynolds bervariasi untuk sebuah plat

    rata sepanjang aliran, mendekati Re L = VL/v pada ujung plat.

    Untuk aliran yang melewati plat rata, transisi dari laminar menuju

    turbulen dimulai saat bilangsampai menjadi aliran turbulen sepenuhnya sebelum bilangan Reynolds

    mencapai nilai yang lebih tinggi, tepatnya sekitar 3 10 6.

    Untuk analisis keteknikan, nilai kritis bilangan Reynolds yang diterima

    secara umum adalah

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    10/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    10

    5 0

    Nilai sejati dari bilangan kritis Reynolds dapat bervariasi antara 10 5

    sampai 3 10 6, tergantung dari kekasaran permukaan, tingkat

    turbulensinya, dan variasi tekanan sepanjang permukaan.

    KOEFISIEN FRIKSI

    Berdasarkan analisis tersebut, ketebalan lapisan batas dan koefisien

    friksi lokal pada titik x untuk aliran laminar dan turbulen pada sebuah plat

    rata ditentukan sebagai berikut

    Laminar

    dan 0 Re5 0 Turbulen

    0 dan 0 05 5 0 Re 0 Untuk menentukan koefisien friksi rata-rata pada seluruh bagian plat rata

    tersebut, maka dilakukanlah substitusi hubungan persamaan di atas

    dengan persamaan umum koefisien friksi sehingga didapatkan:

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    11/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    11

    Laminar

    Re5 0 Turbulen

    0 0 5 0 Re 0 Hubungan pertama memberikan koefisien friksi rata-rata untuk seluruh

    bagian plat rata ketika aliran fluidanya laminar melewati seluruh bagian

    plat. Hubungan kedua memberikan koefisien friksi rata-rata untuk seluruh

    bagian plat rata ketika aliran fluidanya turbulen melewati seluruh bagian

    plat, atau ketika daerah aliran laminar pada plat relatif terlalu kecil

    daripada daerah turbulennya. (x cr

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    12/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    12

    Ingat bahwa kita menyertakan daerah transisi dengan daerah turbulen,

    karena itu ambil nilai kritis bilangan Reynolds Re cr = 5 10 5 danmelakukan integrasi persamaan di atas setelah mensubstitusikan

    pernyataan tersebut sehingga koefisien friksi rata-rata untuk seluruh

    bagian plat rata menjadi:

    0 0 5 0 Re 0 KOEFISIEN TRANSFER PANAS

    Bilangan lokal Nusselt pada titik x untuk aliran laminar melewati

    sebuah plat rata ditentukan dengan menyelesaikan diferensial persamaan

    energi menjadi:

    Laminar

    0 r 0 Re5 0 Turbulen

    0 0 0 r 5 0 Re 0

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    13/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    13

    Untuk menentukan bilangan Nusselt rata-rata pada seluruh bagian plat rata

    tersebut, maka dilakukanlah substitusi hubungan persamaan di atasdengan persamaan umum koefisien konveksi sehingga didapatkan:

    Laminar

    0 r 0 Re5 0 Turbulen

    0 0 0 r 5 0 Re 0

    Dalam beberapa kasus, sebuah plat rata cukup panjang untuk alirannya

    menjadi turbulen, namun tidak cukup panjang untuk mengesampingkan daerah

    laminarnya. Oleh karena itu, koefisien perpindahan panas rata-rata untuk

    seluruh bagian plat ratanya ditentukan dengan mengintegralkan

    persamaan umum h f dalam dua bagian sedemikian rupa menjadi:

    Ingat bahwa kita menyertakan daerah transisi dengan daerah turbulen,

    karena itu ambil nilai kritis bilangan Reynolds Re cr = 5 10 5 dan

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    14/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    14

    melakukan integrasi persamaan di atas setelah mensubstitusikan

    pernyataan tersebut sehingga bilangan Nusselt rata-rata untuk seluruhbagian plat rata menjadi:

    0 5 50 5 5 FLUKS PANAS SERAGAM

    Ketika sebuah plat rata diperlakukan sebagai fluks panas seragamdibandingkan jika diperlakukan sebagai temperatur yang seragam,

    bilangan Nusselt lokal yang diberikan adalah:

    Laminar

    0 5 r 0 Re5 0

    Turbulen

    0 0 0 0 r 0 5 0 Re 0

    Hubungan-hubungan ini memberikan nilai 36% lebih tinggi untuk aliran

    laminar dan 4% lebih tinggi untuk aliran turbulen yang relati terhadap plat

    yang isothermal.

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    15/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    15

    Bab 3: Aliran yang Melewati Silinder dan

    Bola

    Aliran yang melewati silinder atau tabung dan bola dapat ditemukan

    dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai contoh, tube-tube yang ada

    dalam sebuah penukar panas ( heat exchanger ) berkaitan baik antara aliran

    internal yang menuju tube-tube tersebut dan aliran eksternal di luar tube-

    tube, dan kedua macam aliran tersebut harus dipertimbangkan dalam

    analisis sebuah penukar panas. Selain itu, kegiatan olahraga seperti

    sepakbola, tenis, dan golf sangat berkaitan dengan aliran pada benda bola.

    Pada silinder dan bola, panjang karakteristiknya diambil dari diameter

    eksternal D. Jadi, bilangan Reynolds didefinisikan sebagai Re = Re D = VD/v

    dimana V adalah kecepatan seragam fluida saat mencapai silinder atau

    bola. Bilangan kritis Reynolds untuk aliran yang melewati silinder atau bola

    kira-kira Re cr 2 10 5. Dengan demikian, batas lapisan menjadi laminaruntuk Re 2 10 5 dan akan menjadi turbulen untuk Re 2 10 5.

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    16/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    16

    Cross-flow yang terjadi di bagian atas silinder menunjukkan pola aliran

    yang kompleks, seperti yang terlihat pada gambar di atas. Fluida yang

    mencapai silinder kemudian terpisah dan mengitari silinder tersebut

    kemudian membentuk sebuah batas lapisan yang membungkus sekitar

    silinder tersebut.

    Pada kecepatan upstream yang sangat kecil (Re 1), fluida tersebut

    seluruhnya membungkus sekeliling silinder dan kedua lengan fluida

    tersebut bertemu pada bagian belakang silinder dengan teratur, sehingga

    fluida akan mengikuti lengkungan silinder.

    Pada kecepatan upstream yang lebih tinggi, fluida tersebut masih

    mengitari silinder hanya pada bagian depan (frontal) saja, tetapi fluida itu

    tidak cukup cepat untuk tetap melekat pada permukaan ketika pada saat

    yang bersamaan juga fluida mencapat bagian atas (atau bagian bawah)

    silinder. Akibatnya, batas lapisannya terlepas dari permukaan, membentuk

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    17/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    17

    separated region di belakang silinder. Aliran pada daerah tersebut dicirikan

    dengan adanya formasi berupa pusaran ( vortex ) secara periodik dantekanannya yang rendah.

    Sifat aliran yang melewati silinder maupun bola sangat mempengaruhi

    koefisien hambat total C D. Friction drag dan pressure drag dapat menjadi

    signifikan. Gaya hambat pada dasarnya berhubungan dengan friction drag

    pada bilangan Reynolds rendah (Re < 10) dan pressure drag pada bilangan

    Reynolds tinggi (Re > 5000). Kedua pengaruh tersebut akan signifikan pada

    bilangan Reynolds sedang.

    Dari analisis dimensional dapat ditunjukkan bahwa koefisien hambat

    rata-rata C D untuk silinder dan bola merupakan fungsi dari bilangan

    Reynolds, seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini.

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    18/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    18

    Kurva-kurva tersebut menunjukkan perilaku berbeda pada nilai bilangan

    Reynolds yang berbeda pula.

    Re 1 : Aliran yang terbentuk adalah aliran yang pelan, dan

    koefisien hambat berkurang seiring dengan

    kenaikan bilangan Reynolds.

    Re 10 , 90 : Pemisahan fluida mulai terjadi pada bagian

    belakang benda dengan munculnya pusaran.

    Separation region membesar seiring dengan

    kenaikan bilangan Reynolds sampai sekitar 10 3 .

    Pada saat ini, 95% drag yang terjadi merupakan

    pressure drag dan akan terus berlangsung turun

    seiring dengan kenaikan bilangan Reynolds pada

    interval 10 < Re < 10 3.

    10 3 < Re < 10 5 : Koefisien hambatnya relatif konstan. Perilaku ini

    khas pada benda tumpul. Aliran pada batas lapisan

    adalah laminar, tetapi aliran pada sepatared region

    di belakang silinder atau bola adalah turbulen

    dengan area yang luas.

    10 5 < Re < 10 6 : Terjadi penurunan tiba-tiba pada nilai koefisien

    hambat pada interval ini (biasanya pada 2 10 5).

    Reduksi besar ini berhubungan dengan aliran yang

    pada batas lapisannya menjadi turbulen, yang

    bergerak pada titik separasi lebuh jauh pada

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    19/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    19

    belakang benda mengurangi ukuran dari wake dan

    dan juga besarnya pressure drag .

    PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN

    Telah disebutkan pada pembahasa sebelumnya bahwa secara umum

    kekasaran permukaan meningkatkan nilai koefisien hambat pada aliran

    turbulen. Hal ini khusus merupakan kasus yang berlaku pada benda-benda

    licin. Untuk benda tumpul seperti silinder atau bola, semakin kasarnya

    permukaan benda mungkin dapat menurunkan koefisien hambat, seperti

    ditunjukkan pada gambar di bawah (untuk benda bola).

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    20/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    20

    Hal ini dilakukan dengan menyandungkan lapisan batas ke dalam turbulen

    pada bilangan Reynolds yang rendah, dan menyebabkan fluida mendekat dibelakang benda padd area wake dan menurunkan pressure drag .

    KOEFISIEN TRANSFER PANAS

    Aliran yang melewati silinder atau bola pada umumnya melibatkan

    separasi aliran, yang secara analitik sukar dikendalikan. Bagaimanapun

    juga, aliran seperti itu harus dipelajari secara numerik atau eksperimental.

    Memang untuk aliran yang melewati silinder telah dipelajari secara

    numerik maupun eksperimental oleh

    beberapa peneliti dan beberapa korelasi

    empiris telah dikembangkan untuk

    menentukan koefisien transfer panas.

    Kompleksnya aliran yang melewati

    silinder sangat mempengaruhi

    perpindahan panas. Variasi dari

    bilangan Nusselt lokal Nu di sekitar

    batas luar silinder yang diterapkan pada

    crossflow udara seperti yang diberikan

    pada grafik di samping.

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    21/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    21

    kecil : Nu berkurang seiring dengan kenaikan sebagai

    hasil dari penebalan batas lapisan laminar 80 < < 90 : Nu mencapai nilai minimum. Untuk bilangan

    Reynolds rendah, Nu berhubungan dengan titik

    separasi pada aliran laminar, sedangkan untuk

    bilangan Reynolds yang tinggi, Nu berhubungan

    dengan transisi menuju aliran turbulen.

    > 90 : Nu meningkat seiring dengan kenaikan yangberhubungan dengan perpaduan yang intens pada

    zona separasi. (aliran yang terjadi adalah laminar)

    90 < < 140 : Nu meningkat seiring dengan penebalan batas

    lapisan. (aliran yang terjadi adalah turbulen)

    > 140 : Nu mencapai nilai minimum kedua sehubungan

    dengan titik separasi yang terjadi pada aliranturbulen.

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    22/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    22

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    23/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    23

    Bab 4 : Aliran yang Melewati Susunan Pipa

    Crossflow yang terjadi melewati susunan pipa dapat kita temukan

    dalam peralatan aplikasi transfer panas seperti kondensor, evaporator

    pada pembangkit listrik, kulkas, maupun pendingin ruangan ( air

    conditioner ). Dalam alat-alat tersebut, sebuah fluida bergerak dalam pipa-

    pipa ketika fluida yang lainnya bergerak di luar pipa tersebut dengan arah

    tegak lurus (lihat pada gambar).

    Aliran di dalam pipa-pipa dapat dianalisis dengan menganggap aliran

    fluida tersebut menuju satu pipa, kemudian dikalikan hasilnya dengan

    jumlah pipa yang ada. Untuk aliran fluida di luar pipa dipengaruhi oleh pola

    aliran dan tingkat turbulensi downstream nya, dan juga perpindahan panas

    dari atau menuju susunan pipa. Bagaimanapun juga, ketika kita

    menganalisis perpindahan panas dari susunan pipa dalam sebuah aliran

    crossflow , kita harus menganggap semua pipa ini merupakan satu bundel.

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    24/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    24

    Susunan pipa yang ada biasanya disusun secara in-line (satu garis)

    maupun bertumpuk ( staggered ) dalam arah aliran seperti yang ditunjukkanpada gambar di bawah.

    Susunan secara in-line

    Susunan secara bertumpuk

    Diameter luar pipa D merupakan panjang karakteristik.

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    25/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    25

    Pengaturan susunan pipa tersebut dicirikan dengan puncak

    transversal S T, puncak longitudinal S L, dan puncak diagonal S D di antarapusat pipa. Puncak diagonal dapat ditentukan dengan:

    ( ) Saat fluida memasuki susunan pipa tersebut, luas area aliran

    berkurang dari A = S TL menjadi A T = (ST D)L antara masing-masing pipa

    dan kecepatan aliran meningkat. Pada penyusunan bertumpuk,

    kecepatannya dapat meningkat lebih jauh di bagian diagonal jika barisan

    pipanya sangat dekat satu sama lain. Dalam susunan pipa, karakteristik

    aliran didominasi oleh kecepatan maksimum V max yang terjadi di dalam

    susunan pipa dibandingkan dengan kecepatan datangnya fluida (V). Oleh

    karena itu, bilangan Reynolds didefinisikan pada dasar kecepatan

    maksimumnya sebagai:

    Kecepatan maksimum ditentukan dari persyaratan konservasi massa untuk

    aliran steady inkompresibel.

    Untuk penyusunan secara in-line , kecepatan maksimum terjadi pada

    area aliran minimum antarpipa, dan konservasi massanya dapat

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    26/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    26

    dinyatakan s ebagai VA 1 = Vmax AT atau VS T = Vmax (ST D). Jadi, kecepatan

    maksimumnya menjadi

    Untuk penyusunan secara bertumpuk, fluida mendekati area A 1

    melewati area A T dan kemudian area 2A D ketika saat itu juga fluida

    membungkus sekeliling pipa pada baris berikutnya. Jika 2A D > AT,kecepatan maksimumnya tetap terjadi pada A T antarpipa dan juga

    hubungan persamaan V max di atas dapat juga digunakan untuk penyusunan

    secara bertumpuk. Akan tetapi, jika 2A D < AT atau jika 2(S D D) < (S T D),

    kecepatan maksimum terjadi pada bagian diagonal potongnya, dan

    kecepatan maksimumnya menjadi

    Sifat aliran fluida yang melewati susunan pipa pada baris pertama

    menyerupai aliran yang melewati satu pipa seperti yang telah dijelaskan

    pada bab 3, khusunya ketika pipa-pipa tersebut jaraknya tidak terlalu dekat

    satu sama lain. Sifat aliran fluida yang melewati susunan pipa pada baris

    kedua dan seterusnya adalah sangat berbeda, karena pembentukan wake

    dan turbulensi yang disebabkan pada pipa-pipa baris pertama. Tingkat

    turbulensi dan juga koefisien transfer panas meningkat seiring dengan

    jumlah baris karena efek kombinasi dari baris pertama, tetapi tidak ada

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    27/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    27

    perubahan yang signifikan pada tingkat turbulensi setelah beberapa baris

    pertama dan juga koefisien transfer panasnya konstan.

    Aliran yang melewati susunan pipa dipelajari secara eksperimental

    mengingat sangat kompleks untuk dilakukan secara analitik. Yang mungkin

    kita bisa analisis adalah pada koefisien transfer panas rata-rata untuk

    seluruh susunan pipa, yang bergantung pada jumlah baris pipa sepanjang

    aliran maupun penyusunan dan ukuran pipa-pipa tersebut. Beberapa

    korelasi yang ada, seluruhnya berdasarkan data eksperimen, telah

    diusulkan untuk bilangan Nusselt rata-rata untuk crossflow melewati

    susunan pipa. ZUKAUSKAS telah mengusulkan suatu korelasi yang bentuk

    umumnya adalah sebagai berikut.

    ( )

    dimana nilai untuk konstanta C, m, dan, n bergantung pada bilanga

    Reynolds. Penentuan korelasi bilangan Nusselt tersebut dapat dilihat pada

    tabel berikut ini (untuk susunan pipa dengan jumlah baris di atas 16).

  • 8/13/2019 Makalah Transfer Panas - EXTERNAL FORCED CONVECTION

    28/28

    MAKALAH TRANSFER PANAS

    28

    Hubungan tersebut dapat juga digunakan untuk susunan pipa dengan

    jumlah baris di bawah 16 dengan dimodifikasi menjadi

    dimana F adalah faktor koreksi yang nilainya diberikan pada tabel berikut.

    Untuk Re D > 1000, faktor koreksi tidak bergantung pada bilangan Reynolds.