manajemen ft pada pneumothorax dan pleuritis

Upload: effy-safitri

Post on 15-Jul-2015

424 views

Category:

Documents


45 download

TRANSCRIPT

Manajemen FT pada PNEUMOTHORAX DAN PLEURITISPresented by :: KELOMPOK 7

ANATOMI FISIOLOGI

Bagian-bagian utama paru-paru adalah alveoli, trachea, diapragm, bronchi, dan bronchioles. Trachea atau batang tenggorokan berupa pipa tempat lalunya udara. Udara yang di hirup dari hidung dan mulut akan di tarik ke trachea menuju paru-paru. Bronchi merupakan batang yang menghubungkan paru-paru kanan dan kiri dengan trachea. Udara dari trachea akan di bawa keparuparu lewat batang ini. Bronchioles merupakan cabang-cabang dari bronchi berupa tabung-tabung kecil yang jumlahnya sekitar 30.000 buah untuk satu paru-paru. Bronchioles ini akan membawa oksigen lebih jauh ke dalam paru-paru. Alveoli merupakan ujung dari bronchioles yang jumlahnya sekitar 600 juta pada paru-paru manusia dewasa. Pada aveoli ini oksigen akan di difusi menjadi karbondioksida yang di ambil dari dalam darah.

. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi dua: 1. Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru. 2. Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar. Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga paruparu dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk meminyaki permukaan pleura, menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.

Pengertian PNEUMOTHORAKS dan PLEURITIS Kolaps paru-paru / pneumothoraks (Pneumothorax) adalah penimbunan udara atau gas di dalam rongga pleura yang memyebabkan paru mengempis. Rongga pleura adalah rongga yang terletak diantara selaput yang melapisi paruparu dan rongga dada. Pleuritis / radang pleura (Pleurisy/Pleurisis/ Pleuritic chest pain) adalah suatu peradangan pada pleura (selaput yang menyelubungi permukaan paru-paru).

NORMAL CHEST

PNEUMOTHORAKS

Penyebab pneumothorax Terdapat beberapa jenis pneumotoraks yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya: 1. Pneumotoraks spontan Terjadi tanpa penyebab yang jelas. - Pneumotoraks spontan primer terjadi jika pada penderita tidak ditemukan penyakit paru-paru. Pneumotoraks ini diduga disebabkan oleh pecahnya kantung kecil berisi udara di dalam paru-paru yang disebut bleb atau bulla. Penyakit ini paling sering menyerang pria berpostur tinggi-kurus, usia 20-40 tahun. Faktor predisposisinya adalah merokok sigaret dan riwayat keluarga dengan penyakit yang sama. - Pneumotoraks spontan sekunder merupakan komplikasi dari penyakit paru-paru (misalnya penyakit paru obstruktif menahun, asma, fibrosis kistik, tuberkulosis, batuk rejan).

2. Pneumotoraks traumatik Terjadi akibat cedera traumatik pada dada. Traumanya bisa bersifat menembus (luka tusuk, peluru) atau tumpul (benturan pada kecelakaan kendaraan bermotor). 3. Pneumotoraks karena tekanan Terjadi jika paru-paru mendapatkan tekanan berlebihan sehingga paru-paru mengalami kolaps. Tekanan yang berlebihan juga bisa menghalangi pemompaan darah oleh jantung secara efektif sehingga terjadi syok.

Gejala Pneumothoraks Gejalanya sangat bervariasi, tergantung kepada jumlah udara yang masuk ke dalam rongga pleura dan luasnya paru-paru yang mengalami kolaps (mengempis). Gejalanya bisa berupa: Nyeri dada tajam yang timbul secara tiba-tiba, dan semakin nyeri jika penderita menarik nafas dalam atau terbatuk - Sesak nafas - Dada terasa sempit - Mudah lelah - Denyut jantung yang cepat - Warna kulit menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen. Gejala lainnya yang mungkin ditemukan: - Hidung tampak kemerahan - Cemas, stres, tegang - Tekanan darah rendah (hipotensi).

PENGAMBILAN DIAGNOSA Pemeriksaan fisik dengan bantuan stetoskop menunjukkan adanya penurunan suara pernafasan pada sisi yang terkena Pemeriksaan yang biasa dilakukan: # Rontgen dada (untuk menunjukkan adanya udara diluar paru-paru) # Gas darah arteri.

Tujuan pengobatan PENGOBATAN Tujuan pengobatan adalah mengeluarkan udara dari rongga pleura, sehingga paru-paru bisa kembali mengembang. Pada pneumotoraks yang kecil biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan, karena tidak menyebabkan masalah pernafasan yang serius dan dalam beberapa hari udara akan diserap. Penyerapan total dari pneumotoraks yang besar memerlukan waktu sekitar 2-4 minggu.

Untuk mencegah kematian pada pneumotoraks karena tekanan, dilakukan pengeluaran udara sesegera mungkin dengan menggunakan alat suntik besar yang dimasukkan melalui dada dan pemasangan selang untuk mengalirkan udara.

MANAJEMEN FT PADA PNEUMOTHORAKS Perkenalan Diri (komunikasi terapeutik) ANAMNESIS UMUM - Nama : Tn. patrick - Umur : 40thun - Alamat : jln. santai - Pekerjaan : PNS - Hobby : traveling

Anamnesis khusus : - keluhan utama : nyeri dada -lokasi dan sifat keluhan : nyeri pada saat mengambil nafas - sejak kapan : 2 minggu yg lalu - -pernah mngonsumsi obat dan ke dokter : pernah, obat penghilang nyeri, - penyebabnya : kata dokter ada udara di paru, sudah dilakukan penyedotan - riwayat penyakit : tdk ada - kebiasaan merokok : iya - ada hasil lab dan foto radiologi : ada

INSPEKSI : STATIS : - Ekspresi - Leher: pembesaran vena jugularis, pembesaran otot leher, bahu asimetris - Bentuk thorax, pengembangan thorax, skoliosis (belakang) - Lateral: skifosis & skoliosis - Posture, scoringnya kelainan posture, bahu elevasi - Trakea, scoringnya bergeser menjauhi sisi yang mengalami pneumothorax - Mulut, scoringnya adanya fish lip dan cyanosis - Kuku, scoringnya cyanosis - Clubbing finger (ciri khas hypoxia kronik) DINAMIS : - Pada saat bernafas sambil jalan, scoringnya sesak nafas. Susah pada saat inspirasi.

PALPASI - Otot aksesoris (SCM, Scaleni, upper trapezius, pectoralis major), scoring mengalami spasme Pump handle motion (simetris dinding dada, gerakan ke anteriosuperior), bucket handle motion(rasakan gerakan anterior basal thoraks anterior-lateral-superior), middle under motion, scoring pengembangan thorax tdk simetris, abnormal pada bagian yg lesi Perkusi, scoring hyperresonan pada bagian pneumothorax, dan meredup bagian pulmokolaps Auskultasi, scoring penurunan tekanan nafas pada sisi yang terkena buxix: tdk ada ciri khas pd pneumothoraks. Premitus, scoring premitus vokal dan raba berkurang, buxix meningkat pada pneumothoraks. Lingkar thoraks (ekspansi thoraks) cara manual juga. Pemeriksaan penunjang tambahan : - Radiologi dan lab

Diagnosis Nyeri dan gangguan pernafasan akibat Spontan Pneumothoraks bagian dextra 2 minggu yg lalu

MANAJEMEN FT PNEUMOTHORAX Mobilisasi Thorax Tujuan : Mengembangkan thorax Prosedur : a. Pasien pada posisi duduk/ berdiri, diinstruksikan untuk menarik napas dalam lewat hidung dengan mangangkat kedua tangan ke atas dan dada di kembangkan, kemudian hembuskan napas lewat mulut disertai dada dan tangan kembali ke posisi semula. b. Pasien pada posisi duduk/ berdiri, diinstruksikan mambawa kedua tanganya kedepan lalu menarik napas dalam lewat hidung disertai dengan membuka kedua tangan kesamping dan dada di kembangkan, kemudian hembuskan napas melalui mulut disertai dada dan tangan kembali ke posisi semula. c. Posisi pasien duduk/ berdiri dengan kedua tangan menyanggah kepala bagian belakang, pasien diinstruksikan untuk menarik napas dalam sambil mengembangkan dada, kemudian hembuskan napas melalui mulut dengan posisi pundak membungkuk.

Breathing Exercise a. Pulsed Lip Breathing Tujuan : 1). Mengurangi sesak napas. 2). Mengatur pola napas. 3). Relaksasi. Prosedur : Posisi pasien rileks, pasien dimiinta untuk menarik napas dari hidung selama 2-3 detik, kemudian mengeluarkan napas melalui mulut seperti meniup lilin selama 4-6 detik. b. Thorakal Breathing Tujuan : Mengembangkan thorakal breathing Prosedur : Posisi pasien rileks, pasien diminta untuk mmenarik napas melalui hidung dengan mengembangkan dada kemudian mengeluarkan napas melalui mulut dengan mengempiskan dada.

c. Segmental Breathing (apikal, right midle, anterior basal, posterior basal ekspansi) Tujuan : Memelihara dan meningkatkan pengembangan paru dan thorax pada area yang sakit. Prosedur : Posisi pasien tidur miring dan diganjal bantal dengan posisi paru kanan berada diatas. Tangan fisioterapis berada pada segment paru-paru kanan (atas, tengah atau bawah), kemudian instruksikan pasien untuk menarik napas dan tangan fisioterapis pada akhir inspirasi diberikan tekanan kearah atas dalam dan saat akhir ekspirasi berikan tekanan ke arah luar bawah.

Contrax rilex and stretching Tujuan : Mengurangi spasme Prosedur : Diberikan pada otot upper trapezius. Dengan cara pasien tidur telentang lalu pasien diinstruksikan untuk mnggerakan kepalanya miring kekanan dan gerakan tersebut ditahan oleh fisioterapis selama 6 detik, setelah itu rileksasi dengan diikuti ekspirasi dan srtetching dengan menggerakan kepala pasien ke lateral flexi kiri dan girdle depresi penuh. Hal tersebut dilakukan oleh fisioterapis dan pasien dalam keadaan rileks dalam waktu 9 detik. Untuk otot uper trapezius kiri dilakukan sebaliknya.

Koreksi posture Tujuan : untuk memperbaiki posture prosedur : Pasien diminta memperbaiki posturnya agar terlihat simetris dengan cara Memberikanedukasi kepada pasien bisa saat posisi duduk dibed (duduk di bed dengan badan tegak dan pandangan lurus) atau bisa juga dilakukan didepan cermin.

HOME PROGRAM Melakukan latihan-latihan seperti yang sudah dilakukan atau diajarkan fisioterapis selama berada diruangan.

PLEURITIS

Right side exudative pleuritis

Penyebab Pleuritis # Penyebab utama: Pneumonia # Infark paru akibat emboli paru # Kanker # Tuberkulosis # Artritis reumatoid # Lupus eritematosus sistemik # Infeksi parasit (misalnya amuba) # Pankreatitis # Cedera (misalnya patah tulang iga) # Bahan/zat iritatif dari saluran pernafasan atau tempat lain (misalnya abses) yang sampai ke pleura # Reaksi alergi terhadap obat-obatan seperti hidralazin, prokainamid, isoniazid, fenitoin, klorpromazin.

Gejala peuritis Nyeri dada yg muncul tiba-tiba, bersifat tajam dan menusuk, muncul pada saat inspirasi Pernafasan cepat dan dangkal Cairan dalam jumlah yang besar menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam mengembangkan paru-parunya pada saat bernafas sehingga terjadi gawat pernafasan.

Pengambilan diagnosa Periksa auskultasi dada pada area yg nyeri, terdengar friksi (gesekan) yang dihasilkan oleh gosokan dari dua lapisan pleura yang meradang dengan setiap pernapasan. Bunyi yang dihasilkan oleh suara ini diistilahkan sebagai pleural friction rub. dada bunyinya tumpul ketika dilakukan perkusi X-ray, untuk memperkirakan jumlah cairan yang terkumpul dalam pleura Ultrasound juga metode yang sensitif untuk mendeteksi kehadiran cairan pleural. Analisis cairan pleura dengan penyedotan

Pengobatan Pengobatan pleurisi tergantung kepada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Jika penyebabnya adalah virus, tidak diperlukan pengobatan. Jika penyebabnya adalah penyakit autoimun, dilakukan pengobatan terhadap penyakit yang mendasarinya.

Untuk mengurangi nyeri dada diberikan obat pereda nyeri seperti asetaminofen atau ibuprofen. Batuk mungkin tidak terlalu nyeri jika penderita atau penolong menempatkan/memeluk sebuah bantal di daerah yang sakit. Membungkus seluruh dada dengan perban elastis yang tidak lengket, juga bisa membantu meredakan nyeri yang hebat. Tetapi membungkus dada untuk mengurangi pengembangannya, akan meningkatkan resiko terjadinya pneumonia.

MANAJEMEN FT PADA PLURITIS Perkenalan Diri (komunikasi terapeutik) ANAMNESIS UMUM - Nama : Tn. crab - Umur : 40thun - Alamat : jln. pagi - Pekerjaan : Pengusaha - Hobby : berenang

Anamnesis khusus : - keluhan utama : nyeri dada, sesak -lokasi dan sifat keluhan : tajam dan menusuk, bagian kanan - sejak kapan : 3minggu yg lalu -pernah mngonsumsi obat dan ke dokter : pernah, diberi obat penhilang nyeri, dan dilakukan penyedotan - penyebabnya : ada infeksi paru - riwayat penyakit : pneumonia - ada hasil lab dan foto radiologi : ada

INSPEKSI : STATIS : - Posture, scoringnya kelainan posture, bahu elevasi - Trakea, scoring normal - Mulut, - Kuku, DINAMIS : - Pada saat bernafas, scoringnya sesak nafas. Ada nyeri pada saat inspirasi.

PALPASI - Otot aksesoris (SCM, Scaleni, upper trapezius, pectoralis major), scoring mengalami spasme Palm under motion, bucket under motion, middle under motion, scoring Perkusi, scoring bunyi tumpul pda bagian yg lesi Auskultasi, scoring terdengar bunyi friction (gesekan) pleura, atau disebut pleura friction rub Premitus, scoring Pemeriksaan penunjang - radiologi & laboratorium

Diagnosis Nyeri dan gangguan pernafasan akibat pleuritis bagian dextra 3 minggu yg lalu

MANAJEMEN FT PLEURITIS TENS sebagai pre eliminary exercise, pengurang nyeri positioning Latihan batuk efektif Percussion/vibration/shaking Postural drainage,

TERIMA KASIH