milestone for new mission - tubanpetro.com

MILESTONE FOR

NEW MISSIONPENCAPAIAN PENTING UNTUK MENJALANKAN MISI BARU

2019A N N U A L R E P O R TL A P O R A N T A H U N A N

KILAS KINERJA TAHUN 20192019 PERFORMANCE HIGHLIGHTS

2 3Laporan Tahunan 2019PT Tuban Petrochemical Industries

Annual Report 2019PT Tuban Petrochemical Industries

PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) has succeeded in completing the main mission of the establishment of the company, which is to facilitate and ensure the completion of Multi Years Bond (MYB) obligations to the Government. TubanPetro’s efforts to find alternatives to settle MYB obligations paid off. Through the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMOS) in September 2018, Shareholders agreed in principle to settle MYB by converting it into shares. In January 2019 TubanPetro then submitted a MYB settlement proposal, which was supplemented by supporting studies (financial, tax, legal and economic impact aspects) to the Government cq the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia as the MYB holder which was then followed up with discussions with relevant stakeholders.

The Government subsequently approved the settlement of MYB through the issuance of new series B shares by TubanPetro to accommodate the conversion of MYB’s principal of Rp2.62 trillion, bringing the total share ownership of the Government through the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia to 96%, marked by the issuance of Government Regulation Number 66 Year 2019 set for September 19, 2019.

Then effective as of November 27, 2019, TubanPetro succeeded in issuing new shares (right issue) which was entirely subscribed by PT Pertamina (Persero). Thus, PT Pertamina (Persero) officially became a shareholder in TubanPetro with an additional capital of Rp3.1 trillion. PT Pertamina (Persero) thus controls the majority share of TubanPetro by 51%. Debt settlement which is followed up with the issuance of new shares is expected to improve TubanPetro’s financial condition and becoming more bankable so that the opportunity to realize the company’s development activities is wide open.

Other corporate actions carried out in parallel and simultaneously include the establishment of a new subsidiary, PT Tuban Propilena Nusantara (TPN), which is used as a vehicle for investment and consolidating the procurement as well as trade activities of products produced by TubanPetro’s subsidiaries.

PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) telah berhasil merampungkan misi utama pendirian Perusahaan yaitu untuk memfasilitasi dan memastikan terlaksananya penyelesaian kewajiban Multi Years Bond (MYB) kepada Pemerintah. Upaya TubanPetro dalam mencari alternatif penyelesaian kewajiban MYB membuahkan hasil. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada September 2018, Pemegang Saham menyetujui secara prinsip untuk menyelesaikan MYB dengan cara dikonversikan menjadi saham. TubanPetro pada Januari 2019 selanjutnya menyampaikan proposal penyelesaian MYB, yang dilengkapi dengan kajian pendukung (aspek keuangan, pajak, hukum dan dampak ekonomi) kepada Pemerintah cq Kementerian Keuangan Republik Indonesia selaku MYB holder yang kemudian ditindaklanjuti dengan pembahasan-pembahasan dengan stakeholder terkait.

Pemerintah selanjutnya menyetujui penyelesaian MYB melalui mekanisme penerbitan saham baru seri B oleh TubanPetro untuk menampung konversi atas utang pokok MYB sebesar Rp2,62 triliun, sehingga total kepemilikan saham Pemerintah melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia menjadi 96% yang ditandai dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2019 yang ditetapkan tanggal 19 September 2019.

Kemudian efektif per tanggal 27 November 2019, TubanPetro berhasil melakukan penerbitan saham baru (right issue) yang seluruhnya diambil oleh PT Pertamina (Persero). Sehingga, PT Pertamina (Persero) resmi menjadi pemegang saham di TubanPetro dengan penambahan modal TubanPetro sebesar Rp3,1 triliun. PT Pertamina (Persero) dengan demikian menguasai saham mayoritas TubanPetro sebesar 51%. Penyelesaian utang yang ditindaklanjuti dengan penerbitan saham baru tersebut diharapkan dapat membuat kondisi keuangan TubanPetro lebih baik dan lebih bankable sehingga kesempatan merealisasikan kegiatan pengembangan perusahaan menjadi terbuka lebar.

Aksi-aksi korporasi lainnya yang dilakukan secara paralel maupun simultan antara lain pendirian anak perusahaan baru yaitu PT Tuban Propilena Nusantara (TPN) yang digunakan sebagai vehicle untuk investasi dan mengkonsolidasikan aktivitas pengadaan serta perdagangan produk-produk yang dihasilkan oleh anak-anak usaha TubanPetro.

MILESTONE FOR




Investasi pertama yang telah dilakukan berupa penyediaan mesin extruder dan infrastruktur pendukung serta modal kerja dalam rangka peningkatan kapasitas PT Polytama Propindo (Polytama) dari 240.000 MTPA menjadi 300.000 MTPA.

Selanjutnya, TubanPetro juga melakukan penyelesaian outstanding kewajiban Polytama di Bank Mandiri yang dilanjutkan dengan restrukturisasi keuangan Polytama untuk menurunkan rasio utang dan pemulihan saldo laba, sehingga Polytama memiliki struktur modal yang lebih bankable.

Pada tanggal 20 Desember 2019, TubanPetro juga melakukan tambahan setoran modal kepada PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) senilai Rp976 miliar, sehingga kepemilikan saham TubanPetro di TPPI menjadi 42,60% dan total kepemilikan saham Pemerintah melalui TubanPetro dan Pertamina di TPPI sebesar 80,25%. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pengendalian Pemerintah terhadap TPPI, sebagai upaya untuk mendukung pengembangan kilang olefin dan polyolefin di TPPI.

Pencapaian TubanPetro sepanjang tahun 2019 sebagaimana diuraikan di atas, merupakan pencapaian penting yang fundamental. Dengan pencapaian tersebut TubanPetro siap mengemban misi barunya yaitu sebagai platform pengembangan industri petrokimia nasional yang dimiliki oleh Pertamina dan Pemerintah. Untuk misi baru ini TubanPetro telah melakukan kajian yang mendalam dengan membuat rancangan strategi pengembangan jangka panjang dan menengah, guna mengembangkan potensi yang dimiliki dalam memanfaatkan peluang pasar yang ada.

TubanPetro sebagai holding perusahaan petrokimia, diharapkan dapat mengoptimalkan peran semua anak perusahaannya yaitu PT Petro Oxo Nusantara (PON), PT Polytama Propindo (Polytama), PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dan PT Tuban Propilena Nusantara (TPN) dalam membangun industri petrokimia terintegrasi, baik integrasi di antara anak-anak perusahaan TubanPetro maupun integrasi dengan industri migas Pertamina guna mencapai pertumbuhan berkelanjutan yang efisien. Dengan demikian diharapkan Pemerintah dapat mengurangi ketergantungan impor, menyediakan bahan baku industri kimia dasar menengah, mengurangi defisit neraca perdagangan, meningkatkan cadangan devisa dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional

The first investment has been in the form of providing extruder machines and supporting infrastructure and working capital in the context of increasing the capacity of PT Polytama Propindo (Polytama) from 240,000 MTPA to 300,000 MTPA.

Furthermore, TubanPetro also resolved Polytama’s outstanding liabilities at Bank Mandiri, followed by Polytama’s financial restructuring to reduce debt ratios and recovering retained earnings, so that Polytama has a more bankable capital structure.

On December 20, 2019, TubanPetro also made additional capital contributions to PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) valued at Rp976 billion, bringing TubanPetro’s shareholding in TPPI to 42.60% and total Government share ownership through TubanPetro and Pertamina in TPPI at 80.25%. This is intended to increase Government control over TPPI, as an effort to support the development of the olefin and polyolefin plant in TPPI.

The achievement of TubanPetro throughout 2019 as described above, is a fundamental important achievement. With this achievement TubanPetro is ready to carry out its new mission, as a national petrochemical development platform owned by Pertamina and the Government. For this new mission, TubanPetro has conducted an in-depth study by designing long and medium-term development strategies, in order to develop its potential in exploiting existing market opportunities.

TubanPetro as a holding company of petrochemicals, is expected to optimize the role of all its subsidiaries namely PT Petro Oxo Nusantara (PON), PT Polytama Propindo (Polytama), PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) and PT Tuban Propilena Nusantara (TPN) in developing the integrated petrochemical industry, both integration between subsidiaries of TubanPetro and integration with Pertamina’s oil and gas industry in order to achieve an efficient sustainable growth. Thus, the Government is expected to reduce dependence on imports, provide raw materials for the medium and basic chemical industry, reduce the trade balance deficit, increase foreign exchange reserves and drive national economic growth.




IKHTISAR PERUSAHAAN TAHUN 2019COMPANY HIGHLIGHTS IN 2019

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT REPORT

8 Pencapaian TubanPetro Tahun 2019Achievement of TubanPetro in 2019

10 Ikhtisar Kinerja Keuangan Financial Performance Highlights

14 Peristiwa Penting Tahun 2019Event Highlights in 2019

18 Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report

26 Laporan DireksiBoard of Directors Report

34

Telaah Dewan Komisaris atas Laporan Tahunan 2019Review of the Board of Commissioners on the 2019 Annual Report

35

Pernyataan Direksi dan Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2019 PT Tuban Petrochemical IndustriesResponsibility Statement by the Board of Directors and the Board of Commissioners concerning PT Tuban Petrochemical Industries Annual Report of 2019

DAFTAR ISICONTENTS

38 Identitas PerusahaanCompany Identity

39 Riwayat Singkat PerusahaanBrief History

40 Visi dan Misi PerusahaanCompany Vision and Mission

40 Bidang UsahaBusiness Activities

41 Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile

43 Profil Direksi Board of Directors Profile

46 Profil Sumber Daya Manusia Human Resource Profile

46 Struktur dan Komposisi Pemegang SahamShareholder Structure and Composition

48

Struktur Grup Perusahaan, Entitas Anak dan Entitas AsosiasiCompany Group Structure, Subsidiaries, and Affiliates/Associates



TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

52 Tinjauan EkonomiEconomic Overview

55 Tinjauan IndustriIndustry Overview

58 Tinjauan OperasionalOperating Overview

62

Sinergi Perseroan dengan PT Pertamina (Persero), Anak Perusahaan dan AfiliasinyaCorporate Synergy with PT Pertamina (Persero), subsidiaries and affiliates

63 Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

74

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang BaikGood Corporate Governance Implementation

76 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS)

77 Dewan KomisarisBoard of Commissioners

80 DireksiBoard of Directors

86

Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiKebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

88 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

92

Komitmen Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility Commitment

92

Landasan Hukum Program Corporate Social Responsibility (CSR)Legal Basis of Corporate Social Responsibility (CSR)

93 Rencana Program CSRCSR Program Plans

93 Pelaksanaan Program CSRCSR Program Establishment

LAPORAN KEUANGANFINANCIAL STATEMENT

108 Laporan Keuangan Audit Tahun 20192019 Audited Financial Statement

In 2019, the Company recorded a Comprehensive Profit for the Year of Rp671.42 billion, an increase of Rp979.89 billion or 317.66% compared to 2018 loss of Rp308.47 billion and Total Assets of Rp4,823.51 billion, an increase of Rp1,962 , 70 billion or 68.61% compared to 2018 amounting to Rp2,860.81 billion.

Pada tahun 2019, Perusahaan berhasil mencatatkan Laba Komprehensif Tahun Berjalan sebesar Rp671,42 miliar meningkat Rp979,89 miliar atau 317,66% dibandingkan tahun 2018 rugi sebesar Rp308,47 miliar dan Total Aset sebesar Rp4.823,51 miliar meningkat Rp1.962,70 miliar atau 68,61% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp2.860,81 miliar.


IKHTISAR PERUSAHAANTAHUN 2019COMPANY HIGHLIGHTS IN 2019




PENCAPAIAN TUBANPETRO TAHUN 2019ACHIEVEMENT OF TUBANPETRO IN 2019

Penyelesaian utang pokok MYB (Multi Years Bond)

Settlement of MYB’s principal

Tahap inisiasi dilakukan sejak tanggal 31 Januari 2019, dengan penyampaian laporan proposal penyelesaian MYB kepada MYB holder, dengan dokumen pendukung antara lain:- Laporan kajian pendukung dari segi keuangan, pajak, hukum dan ekonomi makro, serta- Laporan penilaian untuk TubanPetro dan anak perusahaanSetelah melalui serangkaian kegiatan dan pembahasan, pada tanggal 8 November 2019, TubanPetro efektif menerbitkan saham baru seri B untuk menampung konversi atas utang pokok MYB, sehingga total kepemilikan saham Kementerian Keuangan Republik Indonesia meningkat dari 70% menjadi 96%.The initiation phase has been carried out since January 31, 2019, with the submission of the MYB Completion Proposal Report to the MYB holder, with supporting documents including:- Reports of supporting studies from financial, tax, legal and macroeconomic aspects, as well as- Assessment reports for TubanPetro and its subsidiariesAfter going through a series of activities and discussions, on November 8, 2019, TubanPetro effectively issued new series B shares to accommodate the conversion of MYB’s principal debt, so that the total share ownership of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia increased from 70% to 96%.

Penerbitan Saham Baru untuk menjalin

kemitraan strategis serta memperkuat struktur

permodalan Issuance of New Shares to establish a strategic

partnership and strengthen the capital

structure

Pasca penyelesaian utang pokok MYB, pada tanggal 27 November 2019 TubanPetro berhasil melakukan penerbitan saham baru dengan penambahan modal sebesar Rp3.156.560.797.208 yang seluruh penawarannya diambil oleh Pertamina, sehingga komposisi kepemilikan saham TubanPetro menjadi 51% dimiliki oleh Pertamina, 47% oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia, dan 2% oleh PT Silakencana Tirtalestari.Meningkatnya modal dan masuknya Pertamina sebagai pemegang saham baru, menambah kuatnya struktur permodalan, meningkatkan kelangsungan usaha dan mempercepat pelaksanaan rencana pengembangan TubanPetro.After settlement of MYB’s principal, on November 27, 2019 TubanPetro succeeded in issuing new shares with an additional capital of Rp3,156,560,797,208, all of those shares were taken by Pertamina, so that the composition of TubanPetro’s share ownership was 51% owned by Pertamina, 47% by the Ministry of Finance Republic of Indonesia, and 2% by PT Silakencana Tirtalestari.Increased capital and the entry of Pertamina as a new shareholder, adding to the strength of the capital structure, improving business continuity and accelerating the implementation of the TubanPetro development plan.

Peningkatan Kapasitas Produksi dan

Restrukturisasi Keuangan Polytama

Increased Production Capacity and Polytama Financial Restructuring

Polytama telah menyelesaikan peningkatan kapasitas produksi menjadi 300.000 MTPA di bulan Oktober 2019. Selanjutnya program restrukturisasi keuangan Polytama efektif terlaksana tanggal 19 Desember 2019, dengan penyelesaian outstanding kewajiban Polytama di Bank Mandiri oleh TubanPetro, yang dilanjutkan dengan restrukturisasi keuangan Polytama guna menurunkan rasio utang dan meningkatkan saldo laba Polytama.Polytama completed to increase its production capacity to 300,000 MTPA in October 2019. Furthermore, Polytama’s financial restructuring program was effective on December 19, 2019, with the settlement of outstanding obligations of Polytama at Bank Mandiri by TubanPetro, followed by Polytama’s financial restructuring to reduce the debt ratios and increase Polytama’s retained earnings.

Polytama sebagai salah satu anak perusahaan TubanPetro, berhasil meningkatkan kinerja

produksi di Tahun 2019Polytama as a subsidiary of

TubanPetro, successfully improved the production

performance in 2019

Polytama yang merupakan anak perusahaan TubanPetro berhasil meningkatkan kinerja produksinya di tahun 2019 menjadi 225.089 ton, meningkat 14,47% dari kinerja produksi di tahun 2018 sebesar 196.512 ton. Pencapaian ini akibat adanya peningkatan kapasitas produksi pabrik hingga 35 ton/jam, lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 sebesar 30 ton/jam. Peningkatan kapasitas produksi seiring selesainya proyek peningkatan kapasitas produksi di area polimerisasi (bulk) dan penambahan extruder serta seluruh fasilitas pendukung. Dalam rangka meningkatkan kualitas produk granule yang menjadi salah satu produk inovatif Perusahaan, maka di tahun 2019 dilakukan penambahan fasilitas dan kelengkapan produksi.Polytama which is a subsidiary of Tuban Petro managed to increase its production performance in 2019 to 225,089 tons, an increase of 14.47% from 2018 production performance of 196,512 tons. This achievement was due to an increase in factory production capacity of up to 35 tons/hour, higher than in 2018 of 30 tons/hour. Increased production capacity in line with the completion of the project to increase production capacity in the area of polymerization (bulk) and the addition of extruders and all supporting facilities. In order to improve the quality of granule products which is one of the Company’s innovative products, in 2019 additional production facilities and facilities have been added.



Pendirian PT Tuban Propilena Nusantara sebagai

perusahaan pendukung TubanPetro

Establishment of PT Tuban Propilena Nusantara as

a supporting company of TubanPetro

Dalam rangka mendukung peningkatan kapasitas produksi Polytama dan infrastrukturnya, TubanPetro mendirikan anak perusahaan baru yaitu TPN yang digunakan sebagai vehicle dalam melakukan investasi pembelian aset untuk meningkatkan kapasitas polimerisasi dan pembelian extruder. Selain itu, TPN juga melakukan perjanjian distributorship dengan Polytama dalam rangka memberikan modal kerja dan sebagai langkah awal untuk melakukan integrasi supply chain di dalam grup TubanPetro.In order to support the increase of Polytama’s production capacity and its infrastructure, TubanPetro established a new subsidiary, TPN, which is used as a vehicle to invest in asset purchases to increase polymerization capacity and extruder purchases. In addition, TPN also entered into a distributorship agreement with Polytama in order to provide working capital and as a first step to integrating the supply chain within the TubanPetro group.

Beroperasinya proyek extruder TPN-Polytama

The operation of the TPN-Polytama extruder project

Proyek extruder merupakan program peningkatan kapasitas produksi Polytama dari 240.000 MTPA menjadi 300.000 MTPA, sebagai kerjasama antara Polytama dan TPN, yang diinisiasi dan dikoordinasikan oleh TubanPetro. Operasi komersial proyek extruder dimulai pada tanggal 24 Oktober 2019.The extruder project is a program to increase Polytama’s production capacity from 240,000 MTPA to 300,000 MTPA, as a collaboration between Polytama and TPN, which was initiated and coordinated by TubanPetro. The commercial operation of the extruder project began on October 24, 2019.

Peningkatan Modal Disetor dan Restrukturisasi Utang

TPPIIncreased Paid Up Capital

and TPPI Debt Restructuring

Dalam rangka mendukung pengembangan TPPI khususnya peningkatan kapasitas platforming unit, serta persiapan untuk pengembangan olefin dan polyolefin, pada tanggal 20 Desember 2019, TubanPetro selaku pemegang saham melakukan tambahan setoran modal kepada TPPI senilai Rp976.148.700.000, sehingga kepemilikan saham TPPI oleh TubanPetro menjadi 42,61% (total Pemerintah melalui Pertamina dan TubanPetro sebesar 80,26%). Dana yang diperoleh dari right issue tersebut, digunakan untuk meningkatkan kapasitas platforming unit dan melakukan restrukturisasi utang TPPI. Peningkatan kontrol melalui kepemilikan saham 80,26% tersebut diharapkan dapat memperlancar pengembangan pabrik olefin dan polyolefin TPPI.In order to support the development of the TPPI in particular to increase platforming unit capacity, as well as preparations for the development of olefins and polyolefins, on December 20, 2019, TubanPetro as shareholders made additional capital deposits to TPPI worth Rp976,148,700,000, so that TPPI share ownership by TubanPetro became 42,61% (total Government through Pertamina and Tuban Petro at 80.26%). Funds obtained from the right issue are used to increase the capacity of the platforming unit and TPPI debt restructuring. Increased control through 80.26% share ownership is expected to facilitate the development of the TPPI olefin and polyolefin plant.

Pembayaran Porsi MYB (Multi Years Bond) yang tidak

terkonversiNon-convertible portion

of MYB (Multi Years Bond) Payment

Porsi MYB yang tidak terkonversi berasal dari bunga dan denda tertunggak. Atas kewajiban dimaksud, TubanPetro telah melaksanakan percepatan pembayaran sebesar Rp25.000.000.000 yang dilakukan:- Tanggal 20 November 2019 sebesar Rp5.000.000.000, dan- Tanggal 19 Desember 2019 sebesar Rp20.000.000.000.The unconverted portion of MYB comes from overdue interest and penalties. For this obligation, TubanPetro has accelerated payment of Rp25,000,000,000 which was done:- On November 20, 2019 amounting to Rp5,000,000,000 and- December 19, 2019 amounting to Rp20,000,000,000.




IKHTISAR KINERJA KEUANGANFINANCIAL PERFORMANCE HIGHLIGHTS

Posisi Keuangan 2016 2017 2018 2019 Financial Position

Aset Lancar 674,94 713,97 852,93 1.921,70 Current Assets

Aset Tidak Lancar 2.295,53 2.083,59 2.007,88 2.901,81 Non-Current Assets

Jumlah Aset 2.970,46 2.797,56 2.860,81 4.823,51 Total Assets

Liabilitas Jangka Pendek 3.433,10 3.617,39 4.036,74 1.382,79 Short-Term Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang 2.087,95 2.012,30 1.964,67 135,10 Long-Term Liabilities

Jumlah Liabilitas 5.521,06 5.629,69 6.001,41 1.517,89 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas (2.550,59) (2.832,13) (3.140,60) 3.305,62 Total Equity

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 2.970,46 2.797,56 2.860,81 4.823,51 Total Liabilities and Equity

Laba Rugi 2016 2017 2018 2019 Profit Loss

Pendapatan 2.731,35 2.549,25 3.501,31 3.440,40 Revenue

Beban Pokok Penjualan (2.432,68) (2.350,68) (3.311,07) (3.149,48) Cost of Revenues

Laba Kotor 298,68 198,57 190,24 290,92 Gross Profit

Laba Usaha 141,02 58,21 20,86 85,25 Operating Profit

Laba (Rugi) Sebelum Pajak (52,31) (129,33) (195,43) 594,79 Profit (Loss) before Tax

Manfaat (Beban) Pajak 205,61 (53,62) (193,93) (4,55) Tax Benefit (Expense)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 153,30 (182,94) (389,37) 590,23 Profit (Loss) for the Year

Jumlah Penghasilan (Rugi) Komprehensif Lain Setelah Pajak 718,17 (99,96) 80,90 81,19 Total Other Comprehensive Profit

(Loss) after TaxJumlah Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan 871,46 (282,90) (308,47) 671,42 Total Comprehensive Profit (Loss)

for the YearLaba (Rugi) yang dapat Diatribusikan Kepada: Profit (Loss) Attributable to:

Pemilik Entitas Induk 91,94 (171,56) (338,14) 429,14 Owner of parent entity

Kepentingan Non-Pengendali 61,36 (11,38) (51,23) 161,10 Non-Controlling Interest

Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat Diatribusikan Kepada: Comprehensive Profit (Loss) Attributable to:

Pemilik Entitas Induk 689,75 (247,66) (265,14) 488,96 Owner of parent entity

Kepentingan Non-Pengendali 181,72 (35,24) (43,33) 182,47 Non-Controlling Interest

Informasi Arus Kas 2016 2017 2018 2019 Information on Cash Flows

Arus Kas dari Aktivitas Operasi 121,07 (47,43) 170,54 3,21 Cash Flows from Operating Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (22,93) 49,77 (72,95) (1.096,71) Cash Flows from Investing Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (47,12) 28,46 (69,00) 2.142,26 Cash Flows from Financing Activities

Kenaikan (Penurunan) Bersih kas dan Setara Kas

51,02 30,80 28,59 1.048,77 Increase (Decrease) in Net Cash and Cash Equivalents

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 167,56 211,60 246,81 302,64 Cash and Cash Equivalents at the Beginning of the Year

Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing

(6,98) 4,41 27,24 (43,63) Effects of Changes in Foreign Exchange Rates

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 211,60 246,81 302,64 1.307,77 Cash and Cash Equivalents at the End of the Year

(dalam Miliar Rupiah In billion Rupiah)



Rasio Keuangan 2016 2017 2018 2019 Financial Ratio

Rasio Profitabilitas Profitability Ratio

Rasio Laba Kotor terhadap Pendapatan (%) 10,94 7,79 5,43 8,46 Gross Profit to Revenue Ratio (%)

Rasio Laba Usaha terhadap Pendapatan (%) 5,16 2,28 0,6 2,48 Operating Profit to Revenue Ratio (%)

Rasio Laba (Rugi) Tahun Berjalan terhadap Pendapatan (%)

5,61 (7,18) (11,12) 17,16 Profit (Loss) for the Year to Revenue Ratio (%)

Rasio Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan terhadap Pendapatan (%)

31,91 (11,10) (8,81) 19,52 Comprehensive Profit (Loss) for the Year to Revenue Ratio (%)

Rasio Laba Usaha terhadap Ekuitas (%) (5,53) (2,06) (0,66) 2,58 Operating Profit to Equity Ratio (%)

Rasio Pendapatan terhadap Total Aset (%) (91,95) 91,12 122,39 71,33 Revenue to Total Assets Ratio (DAR)

Rasio Laba Usaha terhadap Total Aset (%) 6,57 2,08 0,73 1,77 Operating Profit to Total Assets Ratio (%)

Rasio Likuiditas Liquidity Ratio

Rasio Lancar (%) 19,56 19,74 21,13 1,39 Current Ratio (%)

Rasio Solvabilitas Solvency Ratio

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (%) 19,16 (198,78) (191,09) 45,92 Liability to Equity Ratio (%)

Rasio Liabilitas terhadap Total Aset (%) 185,87 201,24 209,78 31,47 Liabilities to Total Assets Ratio (%)




Jumlah AsetTotal Assets

Jumlah EkuitasTotal Equity

Jumlah LiabilitasTotal Liabilities

20172016 2018 2019

2.97

0,46

2.79

7,56

2.86

0,81

4.82

3,51

20172016 2018 2019

(2.5

50,5

9)

(2.8

32,1

3)

(3.1

40,6

0)

3.30

5,62

20172016 2018 2019

5.52

1,06

5.62

9,69

6.00

1,41

1.51

7,89



Laba (Rugi) Tahun BerjalanProfit (Loss) for the Year

Laba (Rugi) Komprehensif Tahun BerjalanTotal Comprehensive Profit (Loss) for the Year

Jumlah PendapatanTotal Revenue

20172016 2018 2019

2.73

1,35

2.54

9,25

3.50

1,31

3.44

0,40

20172016 2018 2019

153,

30

(182

,94)

(389

,37)

671,

42

20172016 2018 2019

871,

46

(282

,90)

(308

,47)

590,

23




Penyampaian Proposal Penyelesaian Multi Years Bond (MYB) PT Tuban Petrochemical Industries kepada Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai pemegang MYB dan Pemegang Saham TubanPetro.

Submission of PT Tuban Petrochemical Industries’ MYB (Multi Years Bond) Settlement Proposal to the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia as the holder of MYB and a Shareholder of TubanPetro.

Didirikannya anak perusahaan TubanPetro, yaitu PT Tuban Propilena Nusantara (TPN)

The establishment of TubanPetro’s subsidiary, PT Tuban Propilena Nusantara (TPN)

Pada bulan Februari dan Mei 2019, ditandatangani perjanjian dana talangan proyek extruder Polytama dengan PT Tuban Petrochemical Industries senilai USD5,5 juta.

In February and May 2019, Polytama’s extruder project bailout agreement was signed with PT Tuban Petrochemical Industries worth USD5.5 million.

Polytama berhasil meraih Penghargaan di Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2019, yaitu “Zero Accident Award 2019” pada 1 Mei 2019.Polytama won the 2019 Occupational Health and Safety Award in 2019, “Zero Accident Award 2019” on May 1, 2019.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun buku 2018 tanggal 27 Mei 2019. Terdapat perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris TubanPetro.Annual General Meeting of Shareholders for the 2018 Fiscal Year on May 27, 2019. There is a change in the composition of the Board of Directors and the Board of Commissioners of TubanPetro.

26 Maret 2019, Polytama meluncurkan program CSR terbaru di bidang pendidikan dan lingkungan hidup yaitu “Sehati”: Sekolah Hijau Sehat dan Bersih di semua Sekolah Dasar Ring -1 Polytama. CSR diberikan kepada Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

March 26, 2019, Polytama launched the latest CSR program in education and the environment namely “Sehati”: Sekolah Hijau Sehat dan Bersih in all Elementary Schools around Polytama Ring -1. CSR is given to Indramayu Regency, West Java

JANUARIJANUARY

AGUSTUSAUGUST

FEBRUARIFEBRUARY

MEIMAY

MARETMARCH



Pada 24 Oktober 2019, proyek peningkatan kapasitas produksi plant menjadi 300.000 MTPA per tahun diresmikan melalui acara peresmian di plant Polytama yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara – Kementerian Keuangan Republik Indonesia, jajaran Direksi PT Tuban Petrochemical Industries, jajaran Direksi PT Tuban Propilena Nusantara (TPN) serta jajaran Direksi PT Polytama Propindo (Polytama). Proyek ini juga diikuti dengan peningkatan kapasitas gudang dengan membangun extension Gudang-4 seluas 2.115 m2 dengan kapasitas ± 3.000 ton.

On October 24, 2019, the plant production capacity development project to reach 300,000 MTA per year was inaugurated through the inauguration ceremony at the Polytama Plant attended by the Director General of State Assets - Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, Board of Directors of PT Tuban Petrochemical Industries, Board of Directors of PT Tuban Propilena Nusantara (TPN) and Board of Directors of PT Polytama Propindo (Polytama). The project was also followed by the development in warehouse capacity through a warehouse extension-area of 2,115 m2 with a capacity of ± 3,000 tons.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2019 tentang penambahan PMN Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Tuban Petrochemical Industries diterbitkan, dilanjutkan dengan penerbitan saham baru TubanPetro untuk menampung konversi utang pokok MYB sehingga kepemilikan saham Kementerian Keuangan Republik Indonesia menjadi 96%.

Government Regulation (PP) No. 66 of 2019 concerning the addition of PMN of the Republic of Indonesia to the authorized capital of PT Tuban Petrochemical Industries was issued, continued with the issuance of new shares in TubanPetro to accommodate the conversion of MYB’s principal debt so that the share of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia became 96%.

• Restrukturisasi utang PT Polytama Propindo• 20 Desember 2019, TubanPetro selaku pemegang saham

melakukan tambahan setoran modal ke TPPI dan konsolidasi kepemilikan saham TubanPetro di TPPI menjadi 42,6%

• 21 Desember 2019, kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia ke kilang TPPI Tuban.

• Debt Restructuring of PT Polytama Propindo• December 20, 2019, TubanPetro as a shareholder added paid-

in capital to the TPPI and TubanPetro’s consolidated share ownership in TPPI to become 42.6%

• December 21, 2019, the visit of the President of the Republic of Indonesia to the TPPI Tuban Plant.

Pada 27 November, TubanPetro melakukan penerbitan saham baru (right issue) yang diambil seluruhnya oleh PT Pertamina (Persero), sehingga kepemilikan saham TubanPetro menjadi 51% PT Pertamina (Persero), 47% Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan 2% PT Silakencana Tirtalestari.

On November 27, TubanPetro issued new shares (right issue) subscribed entirely by PT Pertamina (Persero), bringing TubanPetro’s shareholding to 51% PT Pertamina (Persero), 47% the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia and 2% PT Silakencana Tirtalestari.

OKTOBEROCTOBER

NOVEMBERNOVEMBER

DESEMBERDECEMBER

TubanPetro recorded a fundamental achievement required to carry out a new mission, namely as an integrated and sustainable development platform of the national petrochemical industry.

TubanPetro berhasil mencatatkan pencapaian penting yang fundamental sebagai prasyarat untuk dapat mengemban misi baru yaitu sebagai platform pengembangan industri petrokimia nasional yang terintegrasi dan berkelanjutan.



LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT

Bacelius RuruKomisaris UtamaPresident Commissioner



Pemegang Saham yang terhormat,

Dewan Komisaris TubanPetro mengawali laporan ini dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas setiap pencapaian TubanPetro bersama anak usahanya dalam menyelesaikan misi yang diamanatkan oleh Pemegang Saham melalui revitalisasi berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja anak-anak perusahaan dalam Grup TubanPetro.

Skema restrukturisasi utang TubanPetro sebagai holding untuk menyelesaikan kewajiban Multi Years Bond kepada Pemerintah yang prosesnya sudah berjalan sejak akhir tahun 2018 telah berhasil dituntaskan pada tahun 2019. Selain itu, bergabungnya PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang saham mayoritas di TubanPetro dengan kepemilikan saham sebesar 51%, semakin mempertegas peran TubanPetro ke depan dalam industri petrokimia.

Kondisi Ekonomi Global

Sebagai imbas dari perselisihan perdagangan yang berkepanjangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok serta ketegangan geopolitik di berbagai negara, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2019 hanya mencapai 2,9% dimana angka tersebut merupakan tingkat pertumbuhan terendah dalam satu dasawarsa terakhir. Berdasarkan kelompok perekonomian, pertumbuhan ekonomi di kelompok negara berkembang pada 2019 diperkirakan mencapai 3,7%, sementara di kelompok ekonomi negara maju diperkirakan sebesar 1,7%.

DEWAN KOMISARIS MENILAI GRUP TUBANPETRO TELAH BERUPAYA MEMANFAATKAN MOMENTUM DITENGAH PERLAMBATAN PERTUMBUHAN EKONOMI PADA TAHUN 2019. KINERJA OPERASIONAL ANAK-ANAK USAHA TUBANPETRO TERUS MENINGKAT SEBAGAI DAMPAK DARI REVITALISASI YANG DILAKUKAN GRUP TUBANPETRO.THE BOARD OF COMMISSIONERS ASSESSES THAT TUBANPETRO GROUP HAS MANAGED TO TAKE ADVANTAGE OF THE MOMENTUM AMIDST SLOWING ECONOMIC GROWTH IN 2019. THE OPERATIONAL PERFORMANCE OF TUBANPETRO’S SUBSIDIARIES CONTINUES TO INCREASE AS A RESULT OF THE REVITALIZATION CARRIED OUT BY TUBANPETRO GROUP.

Dear Shareholders,

The Board of Commissioners of TubanPetro began this report gratefully with God Almighty, for each achievement of TubanPetro and its subsidiaries in completing the mission mandated by the Shareholders through continuous revitalization to improve the performance of the subsidiaries in the TubanPetro Group.

The TubanPetro debt restructuring scheme as a holding company to settle Multi Years Bond obligations to the Government, which has been running since the end of 2018, was successfully completed in 2019. In addition, the joining of PT Pertamina (Persero) as the majority shareholder in TubanPetro with 51% share ownership, further emphasizing the role of TubanPetro going forward in the petrochemical industry.

Global Economic Conditions

As a result of prolonged trade war between the United States (US) and China and geopolitical tensions in various countries, the IMF estimates that global economic growth in 2019 will only reach 2.9%, which is the lowest growth rate in the last decade. Based on economic groups, economic growth in developing countries in 2019 is estimated to reach 3.7%, while in developed economies it is estimated at 1.7%.





Selain itu, ketidakpastian pada aktivitas ekonomi di beberapa negara berkembang seperti India dan meningkatnya keresahan sosial akibat ketegangan geopolitik turut berkontribusi terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi global tersebut. Namun di lain sisi, terdapat tanda-tanda peningkatan pada aktivitas manufaktur dan perdagangan global sebagai dampak dari negosiasi perdagangan Amerika Serikat dengan Tiongkok, serta berkurangnya kekhawatiran akan tidak adanya kesepakatan Brexit.

Perkembangan industri petrokimia berkaitan erat dengan industri minyak. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan minyak mentah secara global mulai bergeser, dari sebagai bahan bakar (fuel) menjadi bahan baku petrokimia seiring masifnya program elektrifikasi. Perusahaan minyak dunia makin banyak melakukan ekspansi dengan membangun kilang terpadu bahan bakar minyak dan petrokima. Industri petrokimia seakan-akan menjadi hedging atas kelangsungan industri minyak dimasa depan.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Ekonomi Indonesia tahun 2019 tumbuh 5,02%, lebih rendah dibanding capaian tahun 2018 sebesar 5,17%. Pertumbuhan ekonomi tersebut bersumber dari lapangan usaha industri pengolahan sebesar 0,80%, diikuti perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,61%, konstruksi sebesar 0,58%, informasi dan komunikasi sebesar 0,49% serta sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dari lapangan usaha lainnya sebesar 2,54%. Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp15.833,9 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp59,1 Juta. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terjadi pada seluruh lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa lainnya sebesar 10,55%, diikuti jasa perusahaan sebesar 10,25%, serta informasi dan komunikasi sebesar 9,41%.

Meski capaian pertumbuhan ekonomi tahun 2019 lebih rendah dari tahun sebelumnya, industri petrokimia masih terus mengalami pertumbuhan. Industri petrokimia mampu tumbuh sebesar 5% sepanjang tahun 2019.

In addition, uncertainties in economic activities in some developing countries such as India and increasing social unrest due to geopolitical tensions also contributed to slowing global economic growth. But on the other hand, there are signs of an increase in global manufacturing and trade activities as a result of US trade negotiations with China, as well as less concern about the absence of Brexit agreement.

The development of petrochemical industry is closely related to oil industry. In recent years, the use of crude oil globally has begun to shift, from as fuel to petrochemical feeds in line with the massive electrification program. World oil companies are increasingly expanding by building integrated refineries for petroleum fuels and petrochemicals. The petrochemical industry seems to be hedging over the future of the oil industry.

Indonesian Economic Growth

Indonesia’s economy in 2019 grew 5.02%, lower than the achievements in 2018 of 5.17%. The economic growth was sourced from the manufacturing industry by 0.80%, followed by wholesale-retail trade and car-motorcycle repair by 0.61%, construction by 0.58%, information and communication by 0.49% and sources of growth Indonesia’s economy from other business fields by 2.54%. The Indonesian economy measured by Gross Domestic Product (GDP) at current prices reaches IDR 15,833.9 trillion and GDP per capita reaches IDR 59.1 Million. Indonesia’s economic growth occurs in all fields of business. The highest growth was achieved by other service business fields by 10.55%, followed by company services by 10.25%, and information and communication by 9.41%.

Although the achievement of economic growth in 2019 is lower than the previous year, the petrochemical industry continues to experience growth. The petrochemical industry is able to grow by 5% throughout 2019.



Kinerja TubanPetro Tahun 2019

Dewan Komisaris menilai Grup TubanPetro telah berupaya memanfaatkan momentum ditengah perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019. Kinerja operasional anak-anak usaha TubanPetro terus meningkat sebagai dampak dari revitalisasi yang dilakukan Grup TubanPetro.

Polytama berhasil mendorong kinerja operasionalnya pada tahun 2019, sehingga berhasil mencapai total volume produksi yang meningkat sebesar 14,5% menjadi 225.089 MT dibanding 196.512 MT pada tahun 2018.

Total volume produksi PON atas oxo alcohol di tahun 2019 mencapai 150.155 MT, naik sebesar 9,74% dibandingkan 136.825 MT pada tahun 2018. Produksi LCO2 mencapai 24.141MT di tahun 2019 naik sebesar 21,37% dibandingkan 19.891MT pada tahun 2018.

Hal yang sama juga dicapai oleh TPPI dengan mencatatkan total volume produksi di tahun 2019 sebesar 2.815 ribu MT (meningkat sebesar 19,77%) yang terdiri dari 2.517 ribu MT produk petroleum dan 298 ribu MT produk aromatic.

Performance of TubanPetro in 2019

Board of Commissioners assesses that TubanPetro Group has managed to take advantage of the momentum amidst slowing economic growth in 2019. The operational performance of the TubanPetro’s subsidiaries continues to increase as a result of the revitalization carried out by the TubanPetro Group.

Polytama succeeded in boosting its operational performance in 2019, so that it succeeded in achieving total production volume which increased by 14.5% to 225,089 MT compared to 196,512 MT in 2018.

The total volume of PON production for oxo alcohol in 2019 reached 150,155 MT, an increase of 9.74% compared to 136,825 MT in 2018. LCO2 production reached 24,141MT in 2019 increased by 21.37% compared to 19,891MT in 2018.

The same was achieved by TPPI by recording a total production volume in 2019 of 2,815 thousand MT (an increase of 19.77%) consisting of 2,517 thousand MT of petroleum products and 298 thousand MT of aromatic products.




TubanPetro, sebagai induk perusahaan, pada tahun 2019 membukukan total aset konsolidasian yang meningkat 68,61% menjadi Rp4.823,51 miliar. Total liabilitas konsolidasian TubanPetro pada tahun 2019 menurun 74,71% menjadi Rp1.517,89 miliar. Sedangkan ekuitas TubanPetro pada tahun 2019 meningkat 205,25% menjadi Rp3.305,62 miliar. Pendapatan TubanPetro pada tahun 2019 mencapai Rp3.440,4 miliar dan laba komprehensif tahun berjalan TubanPetro tahun 2019 meningkat 317,66% menjadi Rp671.42 miliar

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan dan Hubungan Kerja dengan Direksi

Fungsi pengawasan yang dijalankan Dewan Komisaris berdasarkan pada tugas dan wewenang yang mengacu pada Anggaran Dasar Perusahaan. Dewan Komisaris melakukan pengawasan pada setiap aktivitas pengelolaan TubanPetro mulai dari perencanaan sampai dengan realisasi. Selain itu, Dewan Komisaris juga menjalankan peran konsultasi untuk memberikan pandangan dan masukan atas setiap permasalahan dalam penerapan strategi Perusahaan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.

Aktivitas pengawasan Dewan Komisaris diantaranya dilakukan melalui media pertemuan formal yaitu rapat rutin gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Rapat tersebut dapat memuat beberapa agenda diantaranya paparan Direksi terkait kinerja dan pengelolaan Perusahaan serta hal-hal lain yang bersifat strategis. Selain itu, Dewan Komisaris, baik atas prakarsa Dewan Komisaris maupun atas prakarsa Direksi juga melakukan pertemuan dalam hal terdapat pembahasan yang bersifat penting dan darurat atau karena ada hal yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris.

Pandangan atas Prospek Usaha Perusahaan

Kapasitas produksi petrokimia nasional belum mencukupi kebutuhan dalam negeri, khususnya penyediaan bahan baku industri-industri turunannya, sehingga menyebabkan nilai impor produk petrokimia nasional cukup tinggi. Indonesia memerlukan investasi di industri petrokimia untuk mengurangi defisit neraca perdagangan. Besarnya permintaan dalam negeri, dengan kapasitas produksi yang masih terbatas, serta

TubanPetro, as the parent company, in 2019 recorded total consolidated assets which increased 68.61% to Rp4,823.51 billion. The total consolidated liabilities of Tuban Petro in 2019 decreased 74.71% to Rp1,517.89 billion. Meanwhile, TubanPetro’s equity in 2019 increased by 205.25% to Rp3,305.62 billion. TubanPetro’s revenue in 2019 reached Rp3,440.4 billion and TubanPetro’s comprehensive profit for the year 2019 increased 317.66% to Rp671.42 billion.

Implementation of Supervisory Function and Working Relationship with the Board of Directors

The supervisory function carried out by the Board of Commissioners is based on the duties and authorities referred to in the Company’s Articles of Association. The Board of Commissioners supervises every TubanPetro management activity from planning to realization. In addition, the Board of Commissioners also plays a consultative role to provide views and input on each issue in the implementation of the Company’s strategy to realize the vision and mission that has been set.

The supervisory activities of the Board of Commissioners are conducted through formal meetings as the regular joint meetings of the Board of Commissioners and Directors. The meeting can contain several agendas including the Board of Directors’ exposure related to the Company’s performance and management as well as other strategic matters. In addition, the Board of Commissioners, both on the initiative of the Board of Commissioners and on the initiative of the Board of Directors, also held meetings in the event that there were important and emergency discussions or because there were things that needed the approval of the Board of Commissioners.

Views on the Company’s Business Prospects

The national petrochemical production capacity is not sufficient to meet domestic needs, especially the supply of raw materials for its derivatives industries, causing the import value of national petrochemical products to be quite high. Indonesia needs investment in the petrochemical industry to reduce the trade balance deficit. The large amount of domestic demand, with limited production capacity, as well as raw materials in




bahan baku dalam bentuk kondensat (dari crude oil & natural gas) yang masih perlu impor merupakan tantangan tersendiri yang harus bisa dipecahkan. Pada saat yang bersamaan, konsumsi bahan bakar dalam negeri juga tinggi sehingga perlu adanya keseimbangan pengolahan minyak mentah sebagai bahan bakar dan sebagai bahan baku petrokimia.

TubanPetro berupaya serius merespon hal tersebut, namun pelaksanaan rencana pengembangan bisnis TubanPetro akan mengalami kendala jika belum diselesaikannya beban masa lalu. Kepercayaan investor, mitra strategis dan kreditur harus direbut dengan membuktikan bahwa TubanPetro telah lepas dari permasalahan yang membebani kinerja keuangannya dan siap menjadi pemain utama di industri petrokimia nasional untuk menangkap peluang besar di pasar dalam negeri sekaligus membantu mengurangi defisit neraca perdagangan produk petrokimia.

Tahun 2019, TubanPetro mampu mewujudkan hal tersebut bahkan melebihi ekspektasi Dewan Komisaris dengan beberapa pencapaian aksi korporasi tambahan diluar yang telah dicantumkan dalam RKAP 2019. Dewan Komisaris selalu mendukung rencana kegiatan TubanPetro, menyetujui rencana kerja, mengawal serta mengawasi pelaksanaannya.

the form of condensate (from crude oil & natural gas) that still need to be imported are challenges that must be solved. At the same time, domestic fuel consumption is also high so there needs to be a balance of processing of crude oil as fuel and as a feedstock for petrochemicals.

TubanPetro makes serious efforts to respond to this, but the implementation of the TubanPetro business development plan will experience problems if the burden of the past has not been resolved. The trust of investors, strategic partners and creditors must be seized by proving that TubanPetro is free from problems that burden its financial performance and is ready to become a major player in the national petrochemical industry to capture great opportunities in the domestic market while helping to reduce the trade balance deficit of petrochemical products.

In 2019, TubanPetro was able to realize this and even exceeded the Board of Commissioners’ expectations with some additional corporate action achievements beyond those stated in the 2019 Business Plan. The Board of Commissioners has always supported TubanPetro’s activity plans, approved work plans, oversaw and supervised their implementation.





Pasca pelaksanaan konversi MYB oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan peningkatan modal saham yang diambil oleh PT Pertamina (Persero), TubanPetro bertransformasi menjadi platform pengembangan industri petrokimia nasional yang dimiliki Pertamina dan Pemerintah serta memiliki peranan penting dalam pengembangan masing-masing anak perusahaan. Dewan Komisaris mengarahkan manajemen TubanPetro untuk lebih berperan sebagai active and strategic holding company untuk mengoptimalkan fungsi masing-masing anak perusahaan dan memitigasi risiko yang dihadapi serta menyiapkan rencana-rencana strategis agar nilai anak perusahaan juga meningkat, dengan melakukan sinergi dan integrasi seluruh anak perusahaan dalam petrochemical value chain untuk menciptakan nilai tambah grup usaha dan membangun industri petrokimia nasional secara berkelanjutan.

Pandangan atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) di lingkungan TubanPetro tercermin dari pelaksanaan fungsi pengelolaan dan pengawasan serta pertanggungjawaban atas pelaksanaan fungsi tersebut kepada Pemegang Saham. Dewan Komisaris terus mendukung dan meyakini bahwa dalam setiap kegiatannya, Perusahaan berupaya mengedepankan prinsip-prinsip GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan wajar. Selain itu, penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dapat mendorong penerapan nilai-nilai budaya dan etika perusahaan sehingga menjadi perusahaan yang baik di tengah masyarakat (Good Corporate Citizen). Lewat penerapan GCG yang konsisten ini, momentum pertumbuhan kinerja TubanPetro dan anak-anak usahanya dapat dipertahankan pada tahun 2019 dan kami harapkan akan semakin baik pada tahun-tahun yang akan datang.

After the MYB conversion by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia and the increase in share capital taken by PT Pertamina (Persero), TubanPetro was transformed into a national petrochemical industry development platform owned by Pertamina and the Government and has an important role in the development of each subsidiary. The Board of Commissioners directs TubanPetro’s management to play an active and strategic holding company role in optimizing the functions of each subsidiary and mitigating the risks faced and preparing strategic plans so that the value of the subsidiary also increases, by synergizing and integrating all subsidiaries in petrochemicals value chain to create value added business groups and build a sustainable national petrochemical industry.

Views on the Implementation of Corporate Governance

The implementation of Good Corporate Governance (GCG) in TubanPetro environment is reflected in the implementation of the management and supervision functions and accountability for the implementation of these functions to the Shareholders. The Board of Commissioners continues to support and believe that in each of its activities, the Company seeks to advance the principles of GCG, namely transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. In addition, the implementation of Good Corporate Governance can encourage the application of corporate cultural and ethical values so that it becomes a good company in the community (Good Corporate Citizen). Through the consistent implementation of GCG, the growth momentum of the performance of TubanPetro and its subsidiaries can be maintained in 2019 and we hope that it will get better in the years to come.



Bacelius RuruKomisaris Utama

President Commissioner

Atas nama Dewan KomisarisOn behalf of the Board of Commissioners

Jakarta, 15 April 2020 Jakarta, April 15, 2020

Penutup

Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang tinggi kepada Direksi beserta karyawan atas kerja keras serta capaiannya sehingga dapat menuntaskan misi dan bertransformasi dalam rangka mendukung program Pemerintah membangun ketahanan industri petrokimia nasional. Selain itu, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada para Pemegang Saham, Regulator, serta Pemangku Kepentingan atas dukungan dan kerja samanya. Semoga hubungan yang harmonis ini dapat terus terjalin dengan baik, sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dan segenap pemangku kepentingan serta mewujudkan industri petrokimia yang berkelanjutan.

Conclusion

The Board of Commissioners expresses high appreciation to the Directors and employees for their hard work and achievements so as to complete the mission and transform in order to support the Government’s program of building the resilience of the national petrochemical industry. In addition, the Board of Commissioners would like to thank its Shareholders, Regulators, and Stakeholders for their support and cooperation. Hopefully this harmonious relationship can continue to be well established, so that it can provide added value to shareholders and all stakeholders and create a sustainable petrochemical industry.




SukriyantoDirektur UtamaPresident Director

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS REPORT



Pemegang saham yang terhormat,

Kami awali laporan ini dengan mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena pada tahun 2019 TubanPetro berhasil mencatatkan capaian penting dalam sejarah Perusahaan dengan menuntaskan misi utama pendirian TubanPetro yakni menyelesaikan kewajiban Multi Years Bond kepada Pemerintah Republik Indonesia dan siap untuk menjalankan misi baru dalam mengembangkan industri petrokimia nasional.

Kondisi Perekonomian Global dan Industri Petrokimia

Fluktuasi harga minyak dunia memiliki pengaruh dominan terhadap industri petrokimia, hal ini terkait harga bahan baku (komponen terbesar atas biaya produksi) dan efek beruntun di harga jual produk petrokimia. Fluktuasi harga minyak dunia dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, termasuk kondisi perekonomian global, perkembangan sumber minyak baru seperti shale oil, pergerakan permintaan minyak, perilaku negara-negara anggota OPEC, kondisi politik di Timur Tengah, serta faktor-faktor jangka pendek seperti spekulasi, persediaan minyak mentah dan bencana alam. Sepanjang tahun 2019, kondisi perekonomian global diwarnai dengan perang dagang antara Amerika dan Tiongkok, serta menjelang akhir tahun sempat diwarnai ketegangan di kawasan Timur Tengah antara Iran dan Amerika yang berpengaruh terhadap fluktuasi harga minyak dunia.

POSISI NILAI EKUITAS TUBANPETRO TAHUN 2019, MENINGKAT DARI NEGATIF RP3.140,60 MILIAR DI TAHUN 2018 MENJADI POSITIF RP3.305,62 MILIAR DI TAHUN 2019. HAL INI MENUNJUKKAN KEBERHASILAN BEBERAPA AKSI KORPORASI YANG TELAH DILAKSANAKAN OLEH PERSEROAN.

Dear shareholders,

We begin this report with expressing gratitude to the Almighty God as TubanPetro managed to accomplish important achievements in the history of the Company in 2019 by accomplishing the main mission of establishing TubanPetro, settling the Multi Years Bond to the Government of the Republic of Indonesia and ready for a new mission in developing the national petrochemical industry.

Global Economic and Petrochemical Industry Conditions

Fluctuations in world oil prices have a significant influence on the petrochemical industry, this is related to the price of raw materials (the largest component of production costs) and the successive effect on the selling prices of petrochemical products. Fluctuations in world oil prices are influenced by various factors, including global economic conditions, the development of new oil sources such as shale oil, oil demands, OPEC members’ actions, political conditions in the Middle East, and short-term factors such as speculation, crude oil supplies, and natural disasters. Throughout 2019, global economic conditions were marked by a trade war between the United States and China; also, during the end of the year, there were tensions in the Middle East between Iran and the United States that affected fluctuations in world oil prices.

THE POSITION OF TUBANPETRO’S EQUITY VALUE IN 2019, INCREASED FROM NEGATIVE RP3,140.60 BILLION IN 2018 TO POSITIVE RP3,305.62 BILLION IN 2019. THIS SHOWS THE SUCCESS OF SEVERAL CORPORATE ACTIONS THAT HAVE BEEN CARRIED OUT BY THE COMPANY.




Di luar hal tersebut, dalam skala global, beberapa perusahaan minyak telah mengembangkan bisnis dengan mengintegrasikan refinery dan petrochemical plant. Begitu juga di kawasan Asia, banyak dilakukan investasi di industri petrokimia, seiring dengan pesatnya kebutuhan produk petrokimia sebagai bahan baku industri turunannnya.

Indonesia membutuhkan industri petrokimia untuk menyediakan bahan baku bagi industri turunannya, sehingga nilai impor produk petrokimia nasional yang saat ini cukup tinggi dapat diturunkan, dan berujung pada penurunan defisit neraca perdagangan Indonesia. Besarnya permintaan dalam negeri, serta dengan kapasitas produksi yang masih terbatas, bahan baku dalam bentuk kondensat (dari crude oil & natural gas) yang sebagian besar masih diperoleh melalui impor merupakan potensi dan tantangan bagi pelaku industri. Disamping itu, konsumsi bahan bakar dalam negeri yang tinggi, memberikan tantangan tersendiri dalam pemenuhan bahan baku industri petrokimia dari dalam negeri.

Kebutuhan dalam negeri yang besar, merupakan potensi bagi TubanPetro. Dengan masuknya PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang saham (51%) di akhir tahun 2019, maka integrated refinery and petrochemical industries untuk menghasilkan efisiensi diharapkan bisa diwujudkkan.

Kinerja Perusahaan dan Anak Perusahaan

Rencana kerja tahun 2019 mengusung tema utama untuk membentuk TubanPetro sebagai platform investasi pengembangan industri petrokimia nasional. Serangkaian strategi telah dirumuskan, dengan strategi awal yang dilakukan pada tahun 2019 adalah menyelesaikan MYB yang diikuti dengan pelaksanaan penggalangan dana (fund raising). Penyelesaian atas MYB telah berhasil dilakukan melalui pelaksanaan konversi atas utang pokok MYB. Peningkatan modal melalui penerbitan 51% saham baru (rights issue) juga telah berhasil dilaksanakan, yang seluruhnya diambil oleh Pertamina.

Sebagai upaya mendukung peningkatan kapasitas produksi Polytama, TubanPetro mendirikan anak perusahaan baru yaitu PT Tuban Propilena Nusantara (TPN) yang digunakan sebagai vehicle untuk melakukan investasi penambahan kapasitas polimerisasi dan pembelian extruder serta penyediaan modal kerja (proyek extruder). TubanPetro menginisiasi dan mengkoordinasikan kerja sama antara Polytama dan TPN melalui proyek extruder sebagai program peningkatan kapasitas produksi Polytama dari 240.000 MTPA menjadi 300.000 MTPA.

Moreover, on a global scale, several oil companies have developed businesses by integrating refineries and petrochemical plants. Also in the Asian region, much investment was made in the petrochemical industry, along with the rapid demand for petrochemical products as raw material for its derivatives.

Indonesia needs the petrochemical industry to provide raw materials for its derivative industry so that the import value of national petrochemical products, which is currently quite high, can be reduced and this leads to an improvement in Indonesia’s trade balance deficit. A big amount of domestic demand with limited production capacity, raw material in the form of condensate (crude oil & natural gas) which is still largely acquired through imports is a potential and on the other side is a challenge for industry players. Additionally, the huge amount of domestic fuel consumption presents a challenge in fulfilling raw materials for the domestic petrochemical industry.

The great amount of domestic demands is an opportunity for TubanPetro. With the inclusion of PT Pertamina (Persero) as a shareholder (51%) at the end of 2019, the integrated refinery and petrochemical industries to achieve efficiency is expected to be realized.

Company and Subsidiaries’ Performance

The 2019 business plan adopts the main theme to make TubanPetro as an investment platform for the development of national petrochemical industry. A series of strategies have been formulated, begin with an initial strategy in 2019 which is settlement of MYB followed by fundraising. The settlement of MYB has been successfully carried out through the conversion of MYB’s principal debt. The increase in Paid-in Capital through the issuance of 51% new shares (rights issue) has also been realized which was entirely subscribed by Pertamina.

To support the incremental of Polytama’s production capacity, TubanPetro established a new subsidiary, PT Tuban Propilena Nusantara (TPN), which is used as a vehicle to invest in expansion of polymerization capacity, purchasing extruders and providing working capital (extruder projects). TubanPetro initiated and coordinated cooperation between Polytama and TPN through the extruder project to increase Polytama’s production capacity from 240,000 MTPA to 300,000 MTPA.




Selanjutnya, TubanPetro melakukan penyelesaian outstanding kewajiban Polytama di Bank Mandiri yang dilanjutkan dengan restrukturisasi keuangan Polytama pada tanggal 19 Desember 2019, untuk menurunkan rasio hutang dan program pemulihan saldo laba Polytama.

Pada tanggal 20 Desember 2019, TubanPetro selaku pemegang saham melakukan tambahan setoran modal ke entitas asosiasi yaitu TPPI senilai Rp976 miliar, sehingga kepemilikan saham TPPI dimiliki oleh TubanPetro menjadi 42,61%, dan meningkatkan pengendalian Pertamina dan Pemerintah terhadap TPPI dengan total kepemilikan saham 80,26%.

Selain itu, pada tahun 2019 TubanPetro mencatatkan kinerja yang cukup baik dimana total aset konsolidasian TubanPetro pada tahun 2019 meningkat Rp1.962,70 miliar atau 68,60% menjadi Rp4.823,51 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp2.860,81 miliar. Aset lancar meningkat Rp1.068,77 miliar atau 125,31% menjadi Rp1.921,70 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp852,93 miliar, serta aset tidak lancar meningkat Rp893,93 miliar atau 44,52% menjadi Rp2.901,81 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp2.007,88 miliar.

Adapun total liabilitas konsolidasian TubanPetro pada tahun 2019 menurun Rp4.483,52 miliar atau 74,71% menjadi Rp1.517,89 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp6.001,41 miliar. Sedangkan ekuitas TubanPetro pada tahun 2019 meningkat Rp6.446,22 miliar atau 205,25% menjadi Rp3.305,62 miliar dibandingkan tahun 2018 negatif sebesar Rp3.140,60 miliar

Pendapatan TubanPetro pada tahun 2019 menurun Rp60,91 miliar atau 1,74% menjadi Rp3.440,40 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp3.501,31 miliar. Beban pokok penjualan TubanPetro pada tahun 2019 menurun Rp161,59 miliar atau 4,88% menjadi Rp3.149,48 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp3.311,07 miliar. Serta beban lain-lain tahun 2019 sebesar Rp562,89 miliar dan beban pajak sebesar Rp4,55 miliar. Laba komprehensif tahun berjalan TubanPetro tahun 2019 meningkat Rp979,89 miliar atau 317,66% menjadi Rp671,42 miliar dibandingkan tahun 2018 rugi sebesar Rp308,47 miliar.

Pada tahun 2019 kas dan setara kas akhir tahun TubanPetro meningkat Rp1.005,13 miliar atau 332,12% menjadi Rp1.307,77 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp302,64 miliar.

Subsequently, TubanPetro settled Polytama’s outstanding debt at Bank Mandiri, followed by Polytama’s financial restructuring on December 19, 2019, to reduce its debt to equity ratio and to recover its retained earning.

On December 20, 2019, TubanPetro as a shareholder chip in a capital to the associated entity, TPPI, worth Rp976 billion so that TPPI’s share owned by TubanPetro became 42.61% which increase Pertamina and the Government control over TPPI with a total share ownership of 80.26%.

Additionally, TubanPetro recorded a reasonably good performance in 2019 with the total consolidated assets of TubanPetro in 2019 increased by Rp1,962.70 billion or 68.60% to Rp4,823.51 billion compared to 2018 of Rp2,860.81 billion. Current assets increased by Rp1,068.77 billion or 125.31% to Rp1,921.70 billion compared to 2018 of Rp852.93 billion, and non-current assets increased by Rp893.93 billion or 44.52% to Rp2,901.81 billion compared to 2018 of Rp2,007.88 billion.

TubanPetro’s total consolidated liabilities in 2019 decreased by Rp4,483.52 billion or 74.71% to Rp1,517.89 billion compared to 2018 of Rp6,001.41 billion. While TubanPetro equity in 2019 increased by Rp6,446.22 billion or 205.25% to Rp3,305.62 billion compared to 2018 of negative Rp3,140.60 billion.

TubanPetro’s revenue in 2019 decreased by Rp60.91 billion or 1.74% to Rp3,440.40 billion compared to 2018 of Rp3,501.31 billion. TubanPetro’s cost of goods sold in 2019 decreased by Rp161.59 billion or 4.88% to Rp3,149.48 billion compared to 2018 of Rp3,311.07 billion. Also, other expenses in 2019 amounting to Rp562.89 billion and tax expenses of Rp4.55 billion. The comprehensive profit for the year of TubanPetro in 2019 increased by Rp979.89 billion or 317.66% to Rp671.42 billion compared to 2018 loss of Rp308.47 billion.

In 2019, the cash and cash equivalents at the end of the year increased by Rp1,005.13 billion or 332.12% to Rp1,307.77 billion compared to 2018 amounting to Rp302.64 billion.




Dari segi operasional, anak-anak perusahaan TubanPetro berhasil meningkatkan volume produksinya dalam mendorong kinerja Perusahaan. Pada tahun 2019, total volume produksi Polytama meningkat 14,5% menjadi 225.089 MT dibanding 196.512 MT pada tahun 2018. Selain itu, total volume produksi PON atas oxo alcohol mencapai 150.155 MT, meningkat 9,74% dibandingkan 136.825 MT pada 2018 serta produksi untuk LCO2 mencapai 24,141 MT di tahun 2019 naik sebesar 21,37% dibandingkan 19.891 MT pada tahun 2018. Sedangkan total produksi TPPI mencapai sebesar 2.815 ribu MT (meningkat sebesar 19,77%) yang terdiri dari 2.517 ribu MT produk petroleum dan 298 ribu MT produk aromatic.

Tantangan dan Prospek Usaha

Restrukturisasi utang TubanPetro kepada Pemerintah yang ditindaklanjuti dengan penerbitan saham sebagai penambahan penyertaan modal negara menjadi pondasi atas misi baru yang harus dijalankan oleh TubanPetro untuk mengembangkan industri petrokimia nasional. Peningkatan modal TubanPetro melalui penerbitan 51% saham baru (rights issue) yang seluruhnya diambil oleh PT Pertamina (Persero) diharapkan mampu membuat kondisi keuangan TubanPetro lebih baik dan lebih bankable. Sehingga TubanPetro semakin optimis menghadapi tantangan ke depan dan mengoptimalkan setiap peluang dan sumber daya yang ada untuk mewujudkan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Based on the operational overview, TubanPetro’s subsidiaries have successfully increased their production volume in enhancing the Company’s performance. In 2019, Polytama’s total production volume increased by 14.5% to 225,089 MT compared to 196,512 MT in 2018. Also, the total PON production volume of oxo alcohol reached 150,155 MT, an increase by 9.74% compared to 136,825 MT in 2018 and production for LCO2 reached 24,141 MT in 2019, an increase by 21.37% compared to 19,891 MT in 2018. While TPPI’s total production reached 2,815 thousand MT (an increase of 19.77%) consisting of 2,517 thousand MT of petroleum products and 298 thousand MT of aromatic products.

Business Challenges and Prospects

TubanPetro’s debt restructuring to the Government, which was followed up by the issuance of shares for the Government, became the foundation for the new mission that must be carried out by TubanPetro in developing the national petrochemical industry. TubanPetro’s capital through the issuance of 51% rights issue which was entirely subscribed by PT Pertamina (Persero) is expected to ensure TubanPetro’s proper financial condition and bankable. Therefore, TubanPetro becomes more optimistic to face any challenge in the future to optimize every opportunity and available resources to achieve sustainable improvement.




TubanPetro menyadari akan adanya tantangan dari luar yang dapat mempengaruhi keberlangsungan Perusahaan. Industri petrokimia yang bahan baku utamanya adalah minyak bumi memiliki ketergantungan tinggi terhadap pergerakan harga minyak bumi yang bergerak tidak menentu. Mekanisme pasar produk petrokimia yang bergerak dinamis menjadi tantangan bagi anak perusahaan, khususnya ketika harga minyak bumi bergerak bullish. Prospek industri petrokimia di Indonesia yang masih menjanjikan secara bersamaan juga menjadi ancaman bagi TubanPetro dikarenakan perusahaan petrokimia asing berencana untuk mulai memasuki pasar Indonesia (termasuk perubahan penggunaan bahan baku, sehubungan dengan melimpahnya pasokan shale gas/tight gas) sehingga akan meningkatkan kompetisi pasar petrokimia domestik dan membentuk keseimbangan baru. Mengingat salah satu produk utama anak perusahaan TubanPetro adalah polypropylene (polimer termo-plastik), maka bisnis jangka panjang TubanPetro bersinggungan dengan isu pelestarian lingkungan hidup. Kampanye larangan penggunaan plastik sekali pakai merupakan tantangan penurunan permintaan terhadap produk turunan TubanPetro. Hal ini dapat dimitigasi dengan melakukan edukasi terhadap konsumen mengenai pentingnya manajemen pengelolaan sampah plastik untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan. Pemenuhan bahan baku industri petrokimia sebagian besar masih bergantung pada impor, maka ancaman pemenuhan bahan baku secara berkesinambungan dan harga yang tidak kompetitif menjadi risiko dalam menjaga keberlangsungan bisnis.

Hingga kini keterlibatan produsen petrokimia di tanah air masih sangat terbatas mengingat potensi risiko bisnis dan petrokimia merupakan industri padat modal. Sedangkan hingga kini masih banyak permintaan pasar yang belum dapat dilayani secara lokal sehingga pemenuhannya bergantung secara impor. Ke depannya diproyeksikan permintaan akan produk petrokimia dan turunannya bertumbuh secara berkesinambungan dari tahun ke tahun mengingat industri hilir petrokimia seperti industri kemasan makanan/minuman, tekstil dan pakaian jadi menjadi sumber pertumbuhan PDB nasional. Sebagai anak perusahaan Pertamina, TubanPetro memiliki potensi sinergi bisnis dengan existing bisnis dalam satu Grup Pertamina, antara lain kepastian pasokan bahan baku serta potensi pengembangan bisnis petrokimia Pertamina dalam satu petrochemical value chain. Pengalaman anak perusahaan TubanPetro di industri petrokimia memberikan kelebihan bagi Grup TubanPetro, antara lain market positioning masing-masing anak perusahaan serta strong brand dan distribution network yang dimiliki oleh Polytama.

TubanPetro is aware of external challenges that may affect the Company’s sustainability. The petrochemical industry with crude oil as the main source has a high dependence on the fluctuation of oil prices. The market mechanism of dynamically moving petrochemical products is a challenge for subsidiaries, especially when oil prices are bullish. The promising prospect of the petrochemical industry in Indonesia is also a challenge to TubanPetro as foreign petrochemical companies plan to start entering the Indonesian market (including changes in the use of raw materials, due to the abundant supply of shale gas / tight gas) so that it will increase domestic petrochemical market competition and build a new equilibrium. Considering that one of the main products of the TubanPetro subsidiary is polypropylene (thermoplastic polymer), TubanPetro’s long-term business deals with environmental issues related to the prohibition on the use of disposable plastics which threatens to decrease demand for TubanPetro derivative products. This can be mitigated by educating customers concerning the importance of managing plastic waste to preserve the environment. Fulfillment of raw materials for the petrochemical industry is still largely dependent on imports, so the threat of continue raw materials supply and uncompetitive prices is a risk in maintaining business continuity.

Up to now, involvement of domestic petrochemical manufacturers is limited due to its business risks and capital-intensive issue. Whereas there are currently high market demands that cannot be served domestically so that their fulfillment depends on imports. It is projected that demand for petrochemical products and their derivatives will grow continuously year by year considering that the downstream petrochemical industries such as the food and beverage packaging, textile and apparel industries become the source of national GDP growth. As a subsidiary of Pertamina, TubanPetro has potential for business synergy with existing businesses among Pertamina Group, including certainty in the supply of raw material and the potential development with Pertamina’s petrochemical value chain. The milestones of the TubanPetro’s subsidiaries in the petrochemical industry provide advantages for the TubanPetro Group, including the market positioning of each subsidiary and the strong brand and distribution network of Polytama.




Sesuai dengan peran TubanPetro sebagai active and strategic holding company, TubanPetro akan melakukan kegiatan-kegiatan untuk memastikan berjalannya program-program utama pengembangan pada anak perusahaan ke depan, yaitu:• Persiapan pengembangan Integrated PDH – PP Plant, antara

lain penyelesaian Bankable Feasibility Study, pemilihan teknologi Licensor yang akan digunakan sampai dengan penyelesaian process design package, penunjukan project management consultant, serta penyusunan front end engineering design dan penunjukan EPC Contractor. Secara bersamaan akan dilakukan tahap perencanaan, fund raising dan kerjasama dengan mitra strategis.

• Dukungan dan fasilitasi atas peningkatan kapasitas produksi TPPI melalui pelaksanaan program revamping platforming dan revamping aromatic, maupun pengembangan fasilitas produksi olefin dan polyolefin TPPI.

• Dukungan, fasilitasi dan pengawasan atas pengembangan bisnis anak perusahaan dalam rangka meningkatkan corporate value.

Tata Kelola Perusahaan

Penerapan prinsip-prinsip Tata kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) pada setiap aspek pengelolaan TubanPetro dan anak perusahaan secara konsisten terus diupayakan. Diantaranya melalui penerapan standar tata kelola yang berlaku secara internasional dengan mengadopsi balance scorecard dan corporate KPI. Standar penilaian ini telah menjadi sistem kerja di lingkungan Perusahaan. Selain itu, TubanPetro berupaya menjaga hak-hak serta memenuhi setiap kewajiban Perusahaan kepada Pemegang Saham. Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem checks and balances yang efektif dalam menjalankan fungsinya sesuai dengan wewenang masing-masing.

Perusahaan membangun dan mendorong pelaksanaan sistem pengendalian yang mencakup pengendalian keuangan dan operasional baik di TubanPetro maupun anak perusahaan diantaranya dengan penilaian dan pengelolaan risiko serta audit secara rutin baik dilakukan oleh internal maupun eksternal seperti audit keuangan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). TubanPetro juga menunjuk konsultan hukum untuk pendampingan segala aksi korporasi yang dilakukan. Selain itu, TubanPetro bersama anak perusahaan secara konsisten menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bagian dari upaya membangun hubungan baik dengan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi keberlanjutan bisnis TubanPetro dan anak perusahaan.

By the role of TubanPetro as an active and strategic holding company, TubanPetro plans to conduct activities to ensure the implementation of the main subsidiary development programs in the future, namely:• Preparation for the development of the Integrated PDH-

PP Plant, including the accomplishment of the Bankable Feasibility Study, the selection of Licensor technology to operate until the process of design package, the appointment of a project management consultant, and the preparation of the front-end engineering design and the appointment of the EPC Contractor. Concurrently, arrangements will be made, fundraising and cooperation with strategic partners.

• Support and facilitation for increasing TPPI production capacity through the implementation of aromatic revamping platforming and revamping programs, as well as the development of TPPI olefin and polyolefin production facilities.

• Support, facilitation and supervision of the business development of the subsidiaries to improve corporate value.

Corporate Governance

The implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles in every aspect of TubanPetro and its subsidiary management is consistently prioritized. One of them is through the application of governance standards that apply internationally by adopting a balanced scorecard and corporate KPI. This assessment standard has become a working system within the Company. Additionally, TubanPetro secures its rights and fulfills every obligation of the Company to shareholders. The Board of Directors and the Board of Commissioners develop checks and balances system that are effective in performing their functions based on their respective authorities.

The company creates and encourages the implementation of a control system that includes financial and operational controls both in TubanPetro and its subsidiaries, including risk assessment and risk management as well as regular audit both internally and externally such as financial audit by the Public Accounting Firm (KAP). TubanPetro also appointed a legal consultant to assist all corporate actions. Additionally, TubanPetro and its subsidiaries consistently establish corporate social responsibility programs as part of effort to create good relationship with the local community and preserve the environment which is expected to have a positive impact on the business continuity of TubanPetro and its subsidiaries.




SukriyantoDirektur Utama

President Director

Atas nama DireksiOn behalf of the Board of Directors


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Penyelenggaraan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan suatu upaya menjalin kerja sama jangka panjang dengan masyarakat, sebagai salah satu pemangku kepentingan Perusahaan. Tujuannya, TubanPetro dan masyarakat harus tumbuh dan berkembang secara bersama-sama. TubanPetro sebagai korporasi dapat beroperasi secara berkesinambungan dan sehat secara keuangan, sementara masyarakat pada saat yang sama dapat mengembangkan potensi sosial dan ekonominya.

Untuk itu, program CSR yang dikembangkan oleh TubanPetro dan anak-anak usahanya, diupayakan tak hanya terkait dengan pelestarian lingkungan, tetapi untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat di mana program tersebut dijalankan.

Penutup

Akhir kata, Direksi menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, karyawan serta seluruh pemangku kepentingan atas dukungan serta kepercayaan yang diberikan, sehingga TubanPetro mampu menyelesaikan salah satu misi Perusahaan pada tahun 2019. Hal tersebut, menjadi motivasi dan membuat kami semakin optimis untuk mengembangkan TubanPetro sebagai pionir dalam membangun industri petrokimia terintegrasi yang mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Corporate Social Responsibility

The implementation of the Corporate Social Responsibility (CSR) program is an effort to establish long-term cooperation with the community as one of the Company’s stakeholders. It is aimed that TubanPetro and the community must grow and develop side by side. TubanPetro as a corporation can operate sustainably and financially healthy, while the community, at the same time, can develop its social and economic potentials.

Therefore, the CSR program developed by TubanPetro and its subsidiaries is focused not only on environmental preservation but also on the empowerment of the social and economic welfare of the relevant communities.

Conclusion

Lastly, the Board of Directors expresses its gratitude and appreciation to the Shareholders, Board of Commissioners, employees and all stakeholders for their support and trust so that TubanPetro was able to accomplish one of the Company’s mission in 2019. This has become a motivation and leads the Board of Directors to be more optimistic in developing TubanPetro as a pioneer of the integrated petrochemical industry development that supports the achievement of sustainable development goals.




Bacelius Ruru

Komisaris UtamaPresident Commissioner

TELAAH DEWAN KOMISARIS ATAS LAPORAN TAHUNAN 2019REVIEW OF THE BOARD OF COMMISSIONERS ON THE 2019 ANNUAL REPORT

Jakarta, 15 April 2020Nomor: 003/DEKOM-TUPI/IV-20

Kepada Yth.Direksi PT Tuban Petrochemical IndustriesMid Plaza 2, 21th FloorJl. Jenderal Sudirman Kav. 10–11 Jakarta 10220Up: Bpk. Sukriyanto, Direktur Utama

Perihal: Telaah Dewan Komisaris Atas Laporan Tahunan Tahun Buku 2019 PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro)

Dengan hormat,

Terkait dengan kelengkapan dokumen penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun buku 2019 secara sirkuler, dengan ini kami sampaikan bahwa Dewan Komisaris telah melakukan telaah atas Laporan Tahunan TubanPetro tahun buku 2019 sesuai dengan ketentuan pasal 66 ayat 1 Undang Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan pasal 11 ayat 2 Anggaran Dasar TubanPetro.

Demikian kami sampaikan dan terima kasih.

Jakarta, April 15, 2020Number: 003/DEKOM-TUPI/IV-20

Dear. The Board of Directors of PT Tuban Petrochemical IndustriesMid Plaza 2, 21th FloorJl. Jenderal Sudirman Kav. 10-11 Jakarta 10220Up: Mr. Sukriyanto, President Director

Subject: Review of the Board of Commissioners on 2019 Annual Report of PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro)

Sincerely,

Concerning the documents for organizing the Annual General Meeting of Shareholders for the fiscal year 2019, we inform that the Board of Commissioners has reviewed the TubanPetro Annual Report for the fiscal year 2019, following the provisions of Article 66 Paragraph 1 of Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies and Article 11 Paragraph 2 of the Articles of Association of TubanPetro.

We hereby conclude our points and express our appreciation for your attention and understanding.

Indra Surya

KomisarisCommissioner

Hormat kami,Best regards,



Bacelius Ruru

Komisaris UtamaPresident Commissioner

1 Januari – 31 Desember 2019January 1 - December 31, 2019

PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2019 PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIESRESPONSIBILITY STATEMENT BY THE BOARD OF DIRECTORS AND THE BOARD OF COMMISSIONERS CONCERNING PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES ANNUAL REPORT OF 2019

Laporan Tahunan 2019 PT Tuban Petrochemical Industries menyajikan informasi mengenai kinerja perusahaan, penerapan tata kelola perusahaan, pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, untuk periode 1 Januari sampai 31 Desember 2019, dan informasi lainnya yang relevan bagi para pemangku kepentingan.

Kami, segenap Direksi dan Dewan Komisaris PT Tuban Petrochemical Industries yang bertandatangan di bawah ini, menyetujui dan menyatakan bertanggung jawab atas kebenaran isi Laporan Tahunan 2019 PT Tuban Petrochemical Industries.

The 2019 Annual Report of PT Tuban Petrochemical Industries presents information on company performance, corporate governance, corporate social responsibility for the period of January 1 to December 31, 2019, and other relevant information for stakeholders.

We, the Board of Directors and the Board of Commissioners of PT Tuban Petrochemical Industries, the undersigned, agree and declare to be responsible for the accountability of the 2019 Annual Report of PT Tuban Petrochemical Industries.

Andi Saddawero

Direktur Director27 Mei – 31 Desember 2019May 27 - December 31, 2019

Herdia Supriatna

Direktur Director1 Januari – 27 Mei 2019

January 1 - May 27, 2019

Yadi Jaya Ruchandi

Direktur Director1 Januari – 27 Mei 2019

January 1 - May 27, 2019

Andi Saddawero

KomisarisDirector

1 Januari – 27 Mei 2019January 1 – May 27, 2019

Adri Triwitjahjo

Direktur Director27 Mei – 31 Desember 2019May 27 - December 31, 2019

Sukriyanto

Direktur UtamaPresident Director


Indra Surya

KomisarisCommissioner


DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISIONERS

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS




In 2019, the composition of TubanPetro’s share ownership changed due to the conversion of MYB into shares following the Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 66 of 2019 concerning Addition of State Equity Participation of the Republic of Indonesia into the Share Capital of PT Tuban Petrochemical Industries (“PP No. 66/2019” ). This was then followed up with additional share capital through a rights issue entirely acquired by PT Pertamina (Persero), so that the TubanPetro ownership structure consisted of PT Pertamina (Persero) (51%), the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia (47%) and PT Silakencana Tirtalestari ( 2%) as of November 27, 2019.

Pada tahun 2019, komposisi kepemilikan saham TubanPetro berubah dikarenakan adanya konversi MYB menjadi saham yang dilakukan sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham PT Tuban Petrochemical Industries (“PP No. 66/2019”). Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan penambahan modal saham melalui right issue yang seluruhnya dibeli oleh PT Pertamina (Persero), sehingga struktur kepemilikan TubanPetro terdiri dari PT Pertamina (Persero) (51%), Kementerian Keuangan Republik Indonesia (47%) dan PT Silakencana Tirtalestari (2%) per 27 November 2019.



IDENTITAS PERUSAHAANCOMPANY IDENTITY

Nama PerusahaanCompany Name

PT Tuban Petrochemical Industries PT Tuban Petrochemical Industries

Nama SingkatanInitial

TubanPetro TubanPetro

Jenis/Badan Hukum PerusahaanCompany Status

Perseroan Terbatas Limited liability company

Dasar Hukum PendirianDeed of Establishment

Kerangka Undang-Undang No. 1/1995 tentang Perseroan Terbatas, Akta Notaris No. 14 tanggal 16 Maret 2001 dari A. Partomuan Pohan, S.H, LL.M Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-00015.HT.01.01.TH2001 tanggal 2 April 2001 serta terdaftar di Departemen Perindustrian dan Perdagangan di Jakarta melalui surat No.940/BH.09.05/VI/2001 tanggal 21 Juni 2001 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 30 Oktober 2001 Lampiran No. 6783.

Legal Framework No. 1/1995 concerning Limited Liability Companies, Notary Deed No. 14 on March 16, 2001, from A. Partomuan Pohan, S.h, LL.M. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia with Decree No. C-00015.HT.01.01.TH2001 on April 2, 2001, and registered in the Ministry of Industry and Trade in Jakarta through letter No.940 /BH.09.05/VI/ 2001 on June 21, 2001, and announced in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 on October 30, 2001, Appendix No. 6783.

Tanggal PendirianDate of Establishment

16 Maret 2001 March 16, 2001

Bidang UsahaLine of Business

Perdagangan Umum, Industri dan Jasa General Trade, Industry and Services

Produk dan JasaGoods and Services

1. Industri produk dari hasil kilang minyak bumi; 2. Industri damar buatan (resin sintetis) dan

bahan baku plastik; 3. Perdagangan besar bahan bakar padat, cair dan

gas dan produk yang berhubungan dengan itu; 4. Perdagangan besar karet dan plastik dalam

bentuk dasar

1. Industrialproductsfrompetroleumrefineries;2. Synthetic resin industry and plastic raw

materials;3. Wholesale trade in solid, liquid and gas fuels

and related products;4. Wholesale trade in rubber and raw plastics

KepemilikanOwnership

- PT Pertamina (Persero) 51,00%- Kementerian Keuangan Republik Indonesia

46,99%- PT Silakencana Tirtalestari 2,01%

- PT Pertamina (Persero) 51.00%- Ministry of Finance of the Republic of

Indonesia 46.99%- PT Silakencana Tirtalestari 2.01%

Alamat Kantor PusatHeadOfficeAddress

Gedung Mid Plaza 2, Lantai 21Jalan Jenderal Sudirman Kav.10-11Jakarta, 10220

Gedung Mid Plaza 2, 21st FloorJalan Jenderal Sudirman Kav.10-11Jakarta, 10220

Jumlah Pegawai Total Employees

Per 31 Desember 2019 yaitu 12 orang 12 Employees as of December 31, 2019

Akses Informasi Information Access

+62 (21) 573 9676 www.tubanpetro.com [email protected] https://www.facebook.com/TubanPetro.PT https://www.instagram.com/tubanpetro_ https://twitter.com/TubanPetro https://youtu.be/6NcBs9sG8Cw

+62 (21) 573 9676 www.tubanpetro.com [email protected] https://www.facebook.com/TubanPetro.PT https://www.instagram.com/tubanpetro_ https://twitter.com/TubanPetro https://youtu.be/6NcBs9sG8Cw

Entitas Anak Subsidiaries

- PT Tuban Propilena Nusantara (TPN)- PT Polytama Propindo (Polytama)

- PT Tuban Propilena Nusantara (TPN)- PT Polytama Propindo (Polytama)

Entitas Asosiasi Associates

- PT Petro Oxo Nusantara (PON)- PTTrans-PacificPetrochemicalIndotama(TPPI)

- PT Petro Oxo Nusantara (PON)- PTTrans-PacificPetrochemicalIndotama(TPPI)



RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAANBRIEF HISTORY

TubanPetro was established based on Notarial Deed No. 14 by A. Partomuan Pohan, S.H, LL.M. on March 16, 2001. The deed was endorsed by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia on April 2, 2001, and was announced in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 on October 30, 2001.

TubanPetro’s Articles of Association have been amended several times. Based on Notarial Deed No. 35 on August 15, 2008, by Merry Susanti Siaril, S.H., the Articles of Association was amended. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights (Menkumham), the Republic of Indonesia on November 11, 2008, with approval letter No: AHU-83973.AH.01.02. of 2008. The Articles of Association of TubanPetro experienced amends based on Notarial Deed No. 09 on November 8, 2017, which was also made by Notary Merry Susanti Siaril, SH and approved by the Ministry of Law and Human Rights on November 21, 2017, with approval letter No. AHU-0024328.AH.01.02. of 2017. Furthermore, TubanPetro’s Articles of Association based on Notarial Deed No: 2 on December 14, 2017, by Notary Leni Mariana, SH., M.Kn. and has obtained approval from the Minister of Law and Human Rights on January 12, 2018, with approval letter No: AHU-AH.01.03-0013363.

The latest amendment to the Articles of Association was based on Notarial Deed No. 08, on November 27, 2019, made by Notary Ms. Grace Sujana Sundah, SH. This Notarial Deed has received approval from the Ministry of Law and Human Rights on November 27, 2019, with Letter No. AHU-AH.01.03-0365456.

Previously, the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) owned 70% of TubanPetro and the rest was controlled by Tirtamas Majutama Group. At the end of the IBRA’s period in 2004, it resulted in the transfer of 70% share ownership to the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia through the PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). In 2019, the composition of TubanPetro’s share ownership changed due to the conversion of MYB into shares carried out under Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 66 of 2019 regarding Addition of State Equity Participation of the Republic of Indonesia into the Share Capital of PT Tuban Petrochemical Industries (“PP No. 66/2019” ). This was then followed up with additional share capital through a rights issue entirely taken by PT Pertamina (Persero), so that the TubanPetro ownership structure consisted of PT Pertamina (Persero) (51%), the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia (47%) and PT SilaKencana Tirtalestasi ( 2%) as of November 27, 2019.

TubanPetro is a holding company with subsidiaries of PT Petro Oxo Nusantara (PON), PT Polytama Propindo (Polytama), PT Trans-Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) dan PT TubanPropilena Nusantara (TPN). Financial statements of Polytama andTPNwereconsolidatedtoTubanPetro’sfinancialstatements.

TubanPetro didirikan berdasarkan Akta Notaris No.14 dari Notaris A. Partomuan Pohan, S.H, LL.M. pada 16 Maret 2001. Akta tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada 2 April 2001 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 pada 30 Oktober 2001.

Anggaran Dasar (AD) TubanPetro telah beberapa kali mengalami perubahan. Berdasarkan Akta Notaris No. 35 tanggal 15 Agustus 2008, yang diaktekan oleh Notaris Merry Susanti Siaril, S.H., AD TubanPetro diubah. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Republik Indonesia pada 11 November 2008 dengan surat persetujuan Nomor: AHU-83973.AH.01.02.Tahun 2008. Selanjutnya, AD TubanPetro kembali mengalami perubahan berdasarkan Akta Notaris Nomor 09 tanggal 8 November 2017 yang juga dibuat oleh Notaris Merry Susanti Siaril, S.H. dan memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 21 November 2017 dengan surat persetujuan No. AHU-0024328.AH.01.02.Tahun 2017. Selanjutnya, AD TubanPetro berdasarkan Akta Notaris Nomor: 2 tanggal 14 Desember 2017 yang dibuat oleh Notaris Leni Mariana, SH., M.Kn. dan telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham pada 12 Januari 2018 dengan surat persetujuan Nomor: AHU-AH.01.03-0013363.

Perubahan terakhir AD TubanPetro berdasarkan Akta Notaris Nomor 08, tanggal 27 November 2019 yang dibuat oleh Notaris Ny. Grace Sujana Sundah, SH. Akta Notaris ini telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham pada 27 November 2019, dengan Nomor AHU-AH.01.03-0365456.

Pada awalnya, BPPN adalah pemilik 70% saham TubanPetro dan sisanya dikuasai oleh Grup Tirtamas Majutama. Pengakhiran tugas BPPN pada 2004, mengakibatkan beralihnya kepemilikan 70% saham kepada Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA). Pada tahun 2019, komposisi kepemilikan saham TubanPetro berubah dikarenakan adanya konversi MYB menjadi saham yang dilakukan sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham PT Tuban Petrochemical Industries (“PP No. 66/2019”). Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan penambahan modal saham melalui right issue yang seluruhnya diambil oleh PT Pertamina (Persero), sehingga struktur kepemilikan TubanPetro terdiri dari PT Pertamina (Persero) (51%), Kementerian Keuangan Republik Indonesia (47%) dan PT SilaKencana Tirtalestasi (2%) per 27 November 2019.

TubanPetro adalah perusahaan induk dengan anak usaha PT Petro Oxo Nusantara (PON), PT Polytama Propindo (Polytama),PTTrans-PasificPetrochemical Indotama(TPPI)dan PT Tuban Propilena Nusantara (TPN). Dari keempat anak usaha tersebut, hanya laporan keuangan Polytama dan TPN yang dikonsolidasikan dengan laporan keuangan TubanPetro.




VISI DAN MISI PERUSAHAANCOMPANY VISION AND MISSION

BIDANG USAHABUSINESS ACTIVITIES

Based on the Company’s Articles of Association, the purposes and objectives of the Company’s establishment are to engage in general trade, industry, and services. To achieve the purposes and objectives above, the Company carries out business activities as follows:a. Industrialproductsfrompetroleumrefineries,b. Artificial resin industry (synthetic resin) and plastic raw

materials,c. Wholesale trade in solid fuels, liquids, gases, and related

products,d. Wholesale trade in rubber and raw plastics.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan pendirian Perusahaan adalah bergerak di bidang perdagangan umum, industri dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Industri produk dari hasil kilang minyak bumi,b. Industri damar buatan (resin sintetis) dan bahan baku plastik,c. Perdagangan besar bahan bakar padat, cair, gas dan produk

yang berhubungan dengan itu,

d. Perdagangan besar karet dan plastik dalam bentuk dasar.

Menyelesaikan Kewajiban Multi Years Bond (MYB) dan menjadi platform pengembangan industri petrokimia nasional yang terintegrasi dengan industri migas Pertamina.

Carry out settlement of Multi Years Bond (MYB) and become a national petrochemical industry development platform integrated with Pertamina’s oil and gas industry.

1. Mengelola anak-anak perusahaan, sehingga kondisi dan nilainya mendukung untuk dilakukan penyelesaian atas MYB

2. Melakukan upaya-upaya penyelesaian utang MYB dengan alternatif yang optimal bagi pemangku kepentingan

3. Melakukan transformasi untuk menjadi platform pengembangan industri petrokimia nasional yang terintegrasi dengan industri migas Pertamina

4. Melakukan pengembangan anak-anak usaha guna menyediakan bahan baku industri turunan serta mendukung pemerintah untuk mengurangi defisit neraca perdagangan

1. To manage the subsidiaries, so that it’s condition and value are able to support the MYB settlement

2. To provide optimal alternatives for stakeholders for the settlement of MYB3. To transform into national petrochemical industry development platform integrated

with Pertamina’s oil and gas industry4. To develop subsidiaries in providing raw materials for the downstream industry and supportthegovernmenttominimizethetradebalancedeficit

VisiVision

MisiMission



PROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS PROFILE

Bacelius RuruKomisaris UtamaPresident Commissioner

Warga Negara Indonesia, Usia 71 Tahun

Indonesian Citizen, 71 years old

Tempat, Tanggal LahirManado, 14 Juni 1948

Place and Date of Birth Manado, June 14, 1948

Tanggal Bergabung28 Juni 2002

Join Date June 28, 2002

SK PengangkatanAkta Pernyataan Keputusan Rapat No.15

Appointment Decree Deed of Meeting Minutes Statement No. 15

Riwayat Pendidikan- Sarjana Hukum dari Universitas

Indonesia Tahun 1975- Master Hukum dari Harvard Law

School, Boston, Amerika Serikat Tahun 1981

Educational Background- Bachelor of Law, Universitas

Indonesia, 1975- Master of Law, the Harvard Law

School, Boston, USA, 1981

Pengalaman Kerja- Direktur Utama PT Agung

Podomoro Land Tbk. (Tahun 2019 - sekarang)

- Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (Tahun 2017 - sekarang)

- Komisaris Independen PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk. (Tahun 2015 - sekarang)

- Komisaris Independen PT Toba Bara Sejahtera Tbk. (Tahun 2011 - sekarang)

- Komisaris Independen PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI). (Tahun 2011 - sekarang)

Work Experience- President Director at PT

Podomoro Land Tbk. (2019 - present)

- Vice President Commissioner/Commissioner Independent and Chairman of Audit Committee PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (2017 - present)

- Independent Commissioner at PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk. (2015 - present)

- Independent Commissioner at PT Toba Bara Sejahtera Tbk. (2011 - present)

- Independent Commissioner at PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI). (2011 - present)




Indra SuryaKomisarisCommissioner

PROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS PROFILE



Tempat, Tanggal LahirMedan, 8 Juli 1965

Place and Date of Birth Medan, July 8, 1965

Tanggal Bergabung15 Januari 2013

Join Date January 15, 2013

SK PengangkatanAkta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 07

Appointment Decree Deed of Shareholders Resolutions Statement No. 7

Riwayat Pendidikan- Sarjana Hukum Universitas

Indonesia Tahun 1990- Lex Legistus Magister (LLM),

Washington College of Law The American University (Magister Programme) Tahun 1995

- Doktor Bidang Hukum Universitas Indonesia Tahun 2010

Educational Background- Bachelor of Law, Universitas

Indonesia, 1990- Lex Legistus Magister (LLM),

Washington College of Law, the American University (Postgraduate Program), 1995

- Doctor of Law, Universitas Indonesia, 2010

Pengalaman Kerja- Ketua Center For Indonesian

Financial And Economic Law Studies (CIFELS) (Tahun 2019 - sekarang).

- Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem lnformasi, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Tahun 2016 - Tahun 2019)

- Kepala Biro Bantuan Hukum, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Tahun 2008 - Tahun 2016)

- Kepala Bagian Pengembangan Keterbukaan dan Tata Kelola, Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan Bapepam & LK (Tahun 2007 - Tahun 2008)

- Kepala Bagian Bantuan Hukum, Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum Bapepam & LK (Tahun 2004 - Tahun 2007)

Work Experience- Chairperson of the Center

for Indonesian Financial and Economic Law Studies (CIFELS) (2019-current)

- Director of State Wealth and Information System Management, Directorate General of State Wealth, the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia (2016-2019)

- Head of Legal Aid Bureau, Secretariat General of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia (2008-2016)

- Head of Transparency and Governance Development department, Accounting Standard and Transparency Bureau, Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) (2007-2008)

- Head of Legal Aid Department, Regulation and Legal Aid Bureau, Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) (2004-2007)



PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS PROFILE

SukriyantoDirektur UtamaPresident Director



Tempat, Tanggal LahirSaentis, 18 Oktober 1967

Place and Date of Birth Saentis, October 18, 1967

Tanggal Bergabung12 Desember 2007

Join Date December 12, 2007



Riwayat Pendidikan- S1 Universitas Gajah Mada 1990

- Magister Management dari Universitas Indonesia 2015

- Master of Business Administration dari IAE Grenoble, Universitas Pierre, Mendes, Perancis Tahun 2015

Educational Background- Bachelor’s Degree, Universitas

Gadjah Mada, 1990- Master of Management, Universitas

Indonesia, 2015- Master of Business Administration,

from IAE Grenoble, Pierre University, Mendes, France, 2015

Pengalaman Kerja- Direktur PT Tuban Petrochemical

Industries (Tahun 2007 - Tahun 2013)

- Vice President - PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (Tahun 2004 - Tahun 2007)

- Vice President / Kepala Group - Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Manajemen Aset Kredit (Tahun 2002 - Tahun 2004)

- Assistant Vice President / Ketua Tim - Manajemen Aset Kredit BPPN (Tahun 2000 - Tahun 2002)

- Senior Relationship Manajer - Manajemen Aset Kredit BPPN (Tahun 1998 - Tahun 2000)

Work Experience- Director of PT Tuban

Petrochemical Industries (2007 - 2013)

- Vice-President at PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2004-2007)

- Vice-President/Group Head of BPPN Credit Asset Management (2002-2004)

- Assistant to Vice-President/Team Leader of BPPN Credit Asset Management (2000-2002)

- Senior Relationship Manager of BPPN Credit Asset Management, (1998-2000)




Andi SaddaweroDirekturDirector



Tempat, Tanggal LahirMakassar, 8 Oktober 1969

Place and Date of Birth Makassar, October 8, 1969

Tanggal Bergabung15 Januari 2013

Join Date January 15, 2013



Riwayat Pendidikan- S1 Tehnik Mesin Univeritas

Hasanuddin Tahun 1993

- S2 Management Akuntansi Universitas Indonesia Tahun 1995

Educational Background- Bachelor of Mechanical

Engineering, Universitas Hasanuddin, 1993

- Master of Accounting, Universitas Indonesia, 1995

Pengalaman Kerja- Direktur Konsultasi Bisnis & Aset

Manajemen - PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (Tahun 2018 - Tahun 2019)

- Direktur Aset Manajemen dan Investasi - PT PPA (Persero) (Tahun 2009 - Tahun 2017)

- Plt. Direktur Keuangan PT PPA (Persero) (Tahun 2011 - Tahun 2013)

- Komisaris PT Tuban Petrochemical Industries (Tahun 2013 - Tahun 2019)

- Komisaris Utama PT PPA Finance (Tahun 2013 - Tahun 2016)

Work Experience- Director of Business Consulting

and Asset Management at PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2018-2019)

- Director of Asset Management and Investment at PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2009-2017)

- Acting Director of Finance at PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2011-2013)

- Commissioner at PT Tuban Petrochemical Industries (2013-2019)

- President Commissioner at PT PPA Finance (2013-2016)

PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTOR PROFILE





Tempat, Tanggal LahirJakarta, 25 Agustus 1965

Place and Date of Birth Jakarta, August 25, 1965

Tanggal Bergabung27 Mei 2019

Join Date May 27, 2019

SK PengangkatanAkta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.11


Riwayat Pendidikan- MM/MBA IPMI Business School/

Monash University Australia – Tahun 2005

- Sarjana Ekonomi, Universitas Indonesia Tahun 1991

Educational Background- MM/MBA, IPMI Business School/

Monash University Australia, 2005

- Bachelor of Economics, Universitas Indonesia, 1991

Pengalaman Kerja- Direktur Keuangan Bank China

Construction Bank Indonesia Tbk (Tahun 2016 - Tahun 2018)

- Direktur Keuangan Bank Windu Kentjana International Tbk (Tahun 2013 - Tahun 2016)

- EVP. Head of Corp. Planning and Performance Management Bank OCBC NISP Tbk (post-merger) (Tahun 2011 - Tahun 2013)

- Direktur Keuangan Bank OCBC Indonesia (JV Bank pre-merger)(Tahun 2009 - Tahun 2010)

- VP, Head of Financial Control Rabobank International Indonesia (post-merger) (Tahun 2008 - Tahun 2009)

Work Experience- Director of Finance at Bank China

Construction Bank Indonesia Tbk (2016-2018)

- Director of Finance at Bank Windu Kentjana International Tbk (2013-2016)

- EVP, Head of Corp. Planning and Performance Management at Bank OCBC NISP Tbk (post-merger) (2011-2013)

- Director of Finance at Bank OCBC Indonesia (JV Bank pre-merger) (2009-2010)

- Vice-President, Head of Financial Control at Rabobank International Indonesia (post-merger) (2008-2009)

Adri TriwitjahjoDirekturDirector




PROFIL SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES PROFILE

As of December 31, 2019, the number of TubanPetro employees was 12 persons which increased compared to 2018 with 11 persons. For the number of consolidated TubanPetro employees and subsidiaries, they are 400 persons, consisting of:

In carrying out employee competency development programs, TubanPetro provides equal opportunities to all employees at the organizational level.

Sampai dengan 31 Desember 2019, jumlah pegawai TubanPetro adalah sebanyak 12 orang, meningkat dibandingkan tahun 2018 yaitu 11 orang. Sedangkan jumlah karyawan TubanPetro dan anak perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebanyak 400 orang, yang terdiri dari:

Dalam menjalankan program pengembangan kompetensi pegawai, TubanPetro memberikan kesempatan yang sama kepada semua pegawai dalam level organisasi.

Deskripsi Description 2017 2018 2019

TubanPetro 10 11 12

Polytama 346 379 386

TPN - - 2

Jumlah Total 356 390 400

Tabel Jumlah Karyawan TubanPetro dan anak perusahaan yang Dikonsolidasi Tahun 2019Table of Employees of TubanPetro and Consolidated Subsidiaries in 2019

PERSAMAAN KESEMPATAN KEPADA SELURUH PEGAWAIEQUALITY FOR ALL EMPLOYEES

STRUKTUR DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDER STRUCTURE AND COMPOSITION

PT Pertamina (Persero)

51%

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Ministry of Finance

Republic of Indonesia

PT Silakencana Tirtalestari

47% 2%



Pemegang Saham Shareholder

2019

Jumlah Saham (Lembar)Number of Shares

Nominal (IDR)Value (IDR) %

PT Pertamina (Persero) Seri B PT Pertamina (Persero) Series B 190.372 3.156.560.797.208 51

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Ministry of Finance of Republic of IndonesiaSeri A Series A 17.500 8.750.000

47Seri B Series B 157.906 2.618.241.596.684PT Silakencana Tirtalestari Seri A PT Silakencana Tirtalestari Series A 7.500 3.750.000 2

Jumlah Total 373.278 5.774.814.893.892 100

Tabel Komposisi Kepemilikan Saham Perusahaan Per 31 Desember 2019Table of Shareholder Composition as of December 31, 2019

Kelompok Pemegang Saham 5% atau lebih yaitu PT Pertamina (Persero) sebesar 51% dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebesar 47%.

Sampai dengan 31 Desember 2019, saham TubanPetro belum diperdagangkan di bursa efek sehingga belum terdapat informasi terkait kepemilikan saham masyarakat kurang dari 5%.

Direksi maupun Dewan Komisaris tidak mempunyai kepemilikan saham atas TubanPetro.

Shareholders group of 5% or more, namely PT Pertamina (Persero) by 51% and the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia by 47%.

As of December 31, 2019, TubanPetro’s shares had not yet been traded on the stock exchange so there was no information related to Public Ownership less than 5%.

The Board of Directors and the Board of Commissioners do not own any share in TubanPetro.

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM 5% ATAU LEBIHCOMPOSITION OF SHAREHOLDERS WITH 5% SHARES OR MORE

KELOMPOK PEMEGANG SAHAM MASYARAKAT KURANG DARI 5%PUBLIC OWNERSHIP OF LESS THAN 5% SHARES

KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSISHARE OWNERSHIP OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS




STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN, ENTITAS ANAK, DAN PERUSAHAAN AFILIASI/ASOSIASICOMPANY GROUP STRUCTURE, SUBSIDIARIES, AND AFFILIATES/ASSOCIATES

TubanPetro group structure is shown as the following:

PT Tuban Propilena Nusantara (TPN)TPN was established on August 21, 2019. TPN’s lines of business are focused on wholesale trading and industrial sectors. The purpose of the establishment of TPN is as a vehicle for TubanPetro to further support the petrochemical TubanPetro Group, both in the form of investment, as well as activities to integrate the supply chain within the group. Activities that have been conducted include being an extended trading arm (one of the distributors) for Polytama and providing investment funds to increase the capacity of polymerization and extruder machines to improve Polytama’s capacity.

Berikut struktur grup TubanPetro tahun 2019:

PT Tuban Propilena Nusantara (TPN)TPN didirikan pada tanggal 21 Agustus 2019. Ruang lingkup kegiatan usaha TPN adalah di bidang perdagangan besar dan industri. Tujuan pendirian TPN adalah sebagai vehicle TubanPetro dalam usaha pendukung petrokimia TubanPetro Grupkedepan,baikyangbersifat investasi,maupunaktifitaspengintegrasian rantai pasok dalam grup. Kegiatan yang sudah dijalankan antara lain bertindak sebagai extended trading arm (salah satu distributor) untuk Polytama dan menyediakan dana investasi peningkatan kapasitas polimerisasi dan mesin extruder untuk meningkatkan kapasitas Polytama.

STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN COMPANY GROUP STRUCTURE

ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES

PT Pertamina (Persero)

TPPI Polytama

Pasio BV

Vitol (6,82%)Siam Cement (3,99%)

Fairholme (3,49%)UOP (3,12%)

Others (2,33%)

PT Trans-PacificPetrochemical Indotama

PT Tuban PropilenaNusantara

PT Petro Oxo NusantaraPT Polytama Propindo

PT IntanBahtera Jaya

PON TPN

47%51%

2%

20%37,65% 42,61% 50%

80%80,26%50% 100%

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Ministry of Finance

Republic of Indonesia

PT Silakencana Tirtalestari



PT Petro Oxo Nusantara (PON)PON was established on May 9, 1996. PON is a leading producer of oxo alcohol in Southeast Asia. The PON factory is in Gresik industrial area, East Java. The PON plant has been operating commercially since September 1998.

Supported by the latest technology from Japan’s Mitsubishi Chemical Corporation Technology, PON is engaged in the petrochemical industry with oxo-alcoholic products namely 2-ethyl hexanol (2-EH), iso-butanol (IBA) and normal-butanol (NBA), in addition to those 3 (three) main products, PON also manufactures Liquid Carbondioxyde (LCO2). PON is the only oxo-alcohol producer in Indonesia with an export sales orientation of 80%. PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) TPPI was established on November 21, 1995. TPPI was designed as an aromatic refinery to process condensat intoBenzene, Toulene, Paraxylene, Orthoxylene, and Light Naphta. TheTPPIrefinerycapacityinRemenVillage,Tuban,EastJavais 100,000 barrels of condensate per day and produces one million tons of aromatic products per year.

On December 20, 2019, TubanPetro’s shares in TPPI became 42.61%, originally 25.93%, so that Government ownership through TubanPetro and Pertamina in TPPI increased to 80.26%.

PT Polytama Propindo (Polytama)Polytama was established on October 29, 1993, Polytama is engaged in the industry of artificial resin (synthetic resins),plastic raw materials and produces polypropylene resin products under the brand name Masplene®. Polytama is located in Limbangan Village, Juntinyuat District, Indramayu, West Java. At present Polytama has been able to increase production capacity to 300,000 MT per year (consisting of pelletization capacity of 240,000 MT per year and granules of 60,000 MT per year).

PT Petro Oxo Nusantara (PON)PON didirikan pada tanggal 9 Mei 1996. PON merupakan produsen oxo alcohol terkemuka di Asia Tenggara. Pabrik PON berlokasi di kawasan industri Gresik, Jawa Timur. Pabrik PON beroperasi secara komersial sejak September 1998.

Didukung teknologi terkini dari Mitsubishi Chemical Corporation Technology Jepang, PON bergerak di industri petrokimia dengan produk oxo alchohol yakni 2-ethylhexanol (2-EH), iso-butanol (IBA) dan normal-butanol (NBA), selain 3 (tiga) produk utama tersebut, PON juga memproduksi Liquid Carbondioxyde (LCO2). PON merupakan satu-satunya produsen oxo-alcohol di Indonesia dengan orientasi penjualan produk 80% ekspor. PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) TPPI didirikan pada tanggal 21 November 1995. TPPI didesain sebagai kilang aromatik untuk mengolah kondensat menjadi Benzene, Toulene, Paraxylene, Orthoxylene dan Light Naphta. Kapasitas kilang TPPI di Desa Remen, Tuban, Jawa Timur sebesar 100.000 barel kondensat per hari dan menghasilkan satu juta ton produk-produk aromatik per tahun.

Pada 20 Desember 2019, saham TubanPetro di TPPI menjadi 42,61% semula 25.93%, sehingga kepemilikan Pemerintah melalui TubanPetro dan Pertamina di TPPI meningkat menjadi 80,26%.

PT Polytama Propindo (Polytama)Polytama didirikan pada tanggal 29 Oktober 1993, Polytama bergerak di bidang industri damar buatan (resin sintetis), bahan baku plastik dan menghasilkan produk resin polypropylene dengan merek Masplene®. Polytama berlokasi di Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat. Saat ini Polytama telah mampu meningkatkan kapasitas produksi menjadi sebesar 300.000 MT per tahun (terdiri atas kapasitas peletisasi sebesar 240.000 MT per tahun dan granule sebesar 60.000 MT per tahun).

ENTITAS ASOSIASI ASSOCIATES



In the middle of the uncertainties in the global economy influenced by the escalation of the trade war between the United States and China, which resulted in a slowdown in Indonesia’s economic growth, TubanPetro succeeded to record a positive financial performance. In 2019, TubanPetro recorded a Comprehensive Profit for the Year of Rp671.42 billion, increased by 317.66% compared to the previous year.

Ditengah ketidakpastian ekonomi global yang disebabkan eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok sehingga berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, TubanPetro berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif. Pada tahun 2019 TubanPetro berhasil mencatatkan Laba Komprehensif Tahun Berjalan sebesar Rp671,42 miliar atau meningkat 317,66% dibandingkan tahun sebelumnya.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENANALYSIS & MANAGEMENT DISCUSSION

ANALISA & PEMBAHASANMANAJEMENANALYSIS & MANAGEMENT DISCUSSION


TINJAUAN EKONOMI ECONOMIC OVERVIEW

The performance of the global economy in 2019 slowed compared to 2018, triggered by a decline in export and investment performance. Export performance has weakened due to the escalation of the trade war between the United States and China. Meanwhile, the continuing global uncertainty triggered by the escalation of trade wars, the uncertainty of Brexit, protests in Hong Kong, and demonstrations in Latin America impacted on weakening sentiments that restrained business and investment activities.

As global uncertainty continues, the economic slowdown is increasingly widespread and experienced by most countries in the world. In developed countries, the economic slowdown is not only experienced by major countries such as the United States (US) and Britain but also experienced by other countries such as Canada. In developing countries, besides China and India, the economic slowdown also occurs in other countries such as Brazil. Accordingly, the world economy is predicted to slow down to a 3% change (YoY) in 2019, from a 3.6% change in 2018.

The economic performance of developed countries also weakened as the world economy slowed. The US economy slowed down due to the decline in non-residential investment activities due to a decrease in business confidence. Economic growth in the UK and European Area grew at a low range in line with weak external demand, uncertainty in the Brexit negotiations, and a halt in production and investment activities. The economic slowdown is also experienced by developing countries (mainly China and India). The Chinese economy continues the slowing trend affected by the escalation of the trade war with the US, and weakening domestic demand. Meanwhile, India’s economy weakened significantly due to idiosyncratic factors and the decline in export demands.

Consumption activities in various countries have generally slowed down, among others, caused by weakening disposable income, financial support, and worsening sentiment. Industrial production activities and the manufacturing sector also weakened affected by slowing external and domestic demand (consumption). The decline in world demand due to the escalation of the trade war, the weakening of the global economy, and the deterioration of the manufacturing sector has again put pressure on world trade and commodity prices, especially oil.

Kinerja ekonomi global pada tahun 2019 melambat dibandingkan tahun 2018, dipicu oleh penurunan kinerja ekspor dan investasi. Kinerja ekspor makin melemah akibat eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Sementara itu, ketidakpastian global yang terus berlanjut dipicu oleh eskalasi perang dagang, ketidakpastian Brexit, aksi protes di Hong Kong, dan demonstrasi di Amerika Latin berdampak pada pelemahan sentimen sehingga menahan aktivitas bisnis dan investasi.

Seiring berlanjutnya ketidakpastian global, perlambatan ekonomi makin meluas dan dialami oleh sebagian besar negara-negara di dunia. Di negara maju, perlambatan ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-negara utama seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris, namun juga dialami oleh negara lainnya seperti Kanada. Di negara berkembang, selain Tiongkok dan India, pelemahan ekonomi juga terjadi pada negara lainnya seperti Brasil. Sejalan dengan itu, ekonomi dunia diprediksi tumbuh melambat menjadi 3% year on year (yoy) pada tahun 2019, dari 3,6% yoy pada tahun 2018.

Kinerja ekonomi negara maju juga melemah seiring perlambatan ekonomi dunia. Ekonomi AS melambat disebabkan oleh penurunan kegiatan investasi non-residensial akibat penurunan kepercayaan bisnis. Pertumbuhan ekonomi Inggris dan Kawasan Eropa tumbuh pada kisaran yang rendah sejalan dengan pelemahan permintaan eksternal, ketidakpastian negosiasi Brexit, dan tertahannya aktivitas produksi serta investasi. Perlambatan ekonomi juga dialami oleh negara berkembang (terutama Tiongkok dan India). Ekonomi Tiongkok melanjutkan tren perlambatan terimbas oleh eskalasi perang dagang dengan AS, dan melemahnya permintaan domestik. Sementara itu, ekonomi India melemah signifikan diakibatkan oleh faktor idiosinkratik dan penurunan permintaan eksternal.

Aktivitas konsumsi di berbagai negara secara umum melambat dipicu antara lain oleh pelemahan disposable income, dukungan pembiayaan, dan pemburukan sentimen. Kegiatan produksi industri dan sektor manufaktur juga melemah terimbas oleh perlambatan permintaan eksternal dan domestik (konsumsi). Penurunan permintaan dunia akibat eskalasi perang dagang, pelemahan ekonomi global, dan pemburukan sektor manufaktur kembali menekan perdagangan dunia dan harga komoditas, terutama minyak.

TINJAUAN EKONOMI GLOBALGLOBAL ECONOMIC OVERVIEW



Indonesia’s economy in 2019 grew 5.02%, lower than the achievements in 2018 of 5.17%. The slowdown in economic growth in Indonesia is a negative impact caused by the trade war between the United States and China.

Every 1% slowdown in the US economy will cut Indonesia’s economic growth by 0.05%. Likewise, with China, each 1% economic slowdown will negatively impact Indonesia’s economic growth of 0.27%.

Ekonomi Indonesia tahun 2019 tumbuh 5,02%, lebih rendah dibanding capaian tahun 2018 sebesar 5,17%. Terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia merupakan dampak negatif yang disebabkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Setiap 1% perlambatan ekonomi AS akan memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,05%. Begitu pula dengan Tiongkok, setiap 1% perlambatan ekonomi nya akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,27%.

TINJAUAN EKONOMI NASIONALNATIONAL ECONOMIC REVIEW

Tekanan inflasi dunia melambat dipicu oleh penurunan harga minyak. Perlambatan ekonomi dunia dan tekanan inflasi yang terjaga mendorong bank sentral global untuk melanjutkan kebijakan moneter akomodatif. Di negara maju, tekanan inflasi yang masih di bawah target memberikan ruang bagi bank sentral untuk melakukan kebijakan moneter yang lebih akomodatif. Sementara itu, Bank sentral negara emerging juga menempuh kebijakan yang longgar di tengah tingkat inflasi yang relatif terjaga.

Perekonomian dunia pada tahun 2020 diperkirakan tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2019. IMF memperkirakan ekonomi dunia tahun 2020 tumbuh 3,4% yoy (year on year), lebih baik dibandingkan tahun 2019 yang diprediksi mencapai 3,0% yoy (year on year). Beberapa faktor positif yang dapat menopang perbaikan pertumbuhan tahun 2020 adalah potensi meredanya ketegangan perdagangan dunia, berlanjutnya kebijakan moneter yang akomodatif, penyelesaian Brexit yang rapi, serta stabilnya kondisi ekonomi negara emerging yang mengalami tekanan. Tensi perdagangan dunia mulai mereda sejalan dengan tercapainya kesepakatan phase one antara AS dan Tiongkok. Apabila implementasi phase one tersebut berjalan efektif, dan negosiasi AS dengan Tiongkok pada tahap berikutnya (phase two) dapat berlangsung konstruktif, perkembangan positif ini akan menurunkan ketidakpastian global ke depan.

The slowdown in global inflation is influenced by the lower oil prices. The slowdown in global economy and controlled inflation led the global central bank to continue an accommodative monetary policy. In developed countries, inflationary pressures that are still below the target provide space for the central bank to conduct more accommodative monetary policies. Meanwhile, the central bank of emerging nations also adopted a loose policy amid relatively subdued inflation.

The global economy in 2020 is expected to grow better than in 2019. The IMF predicts that the world economy in 2020 will grow 3.4% YoY, better than 2019 which is predicted to reach 3.0% YoY. Some positive factors that can support the improvement of 2020 growth are the potential from easing world trade tensions, the continuation of accommodative monetary policies, a tidy Brexit settlement, and stable economic conditions in emerging economies that are under pressure. The tension of world trade began to subside in line with the achievement of phase-one agreement between the US and China. If the implementation of phase one is effective, and US negotiations with China in the next phase (phase two) can take place constructively, this positive development will reduce global uncertainty going forward.




Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp15.833,9 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp59,1 Juta atau US$4.174,9. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha jasa lainnya sebesar 10,55%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 10,62%.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terjadi pada seluruh lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa lainnya sebesar 10,55%, diikuti jasa perusahaan sebesar 10,25% serta informasi dan komunikasi sebesar 9,41%.

Pertumbuhan ekonomi bersumber dari lapangan usaha industri pengolahan sebesar 0,80%, diikuti perdagangan besar-eceran serta reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,61%, konstruksi sebesar 0,58%, dan informasi dan komunikasi sebesar 0,49%. Sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dari lapangan usaha lainnya sebesar 2,54%.

Struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada tahun 2019 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 19,70%, perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor sebesar 13,01%, pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 12,72, dan konstruksi sebesar 10,75%. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Indonesia mencapai 56,18%.

Secara spasial struktur ekonomi Indonesia tahun 2019 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 59,00%, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,32%, dan Pulau Kalimantan 8,05%.

The Indonesian economy, measured by Gross Domestic Product (GDP) at current prices, reached IDR15,833.9 trillion and GDP per capita reached IDR59.1 Million or the US $ 4,174.9. From the production side, the highest growth was achieved by Other Services at 10.55%. In terms of expenditure, the highest growth was achieved by the Nonprofit Consumption Expenditure Component serving Households (PK-LNPRT) by 10.62%.

Indonesia’s economic growth occurs in all fields of business. The highest growth was achieved by other service businesses by 10.55%, followed by company services 10.25%, and information and communication 9.41%

Economic growth originated from the manufacturing industry by 0.80%, followed by big trade-retail, and also car-motorcycle repair by 0.61%, construction by 0.58%, and information and communication 0.49%. The source of Indonesia’s economic growth from other business fields is 2.54%.

The structure of Indonesia’s GDP according to the business at current prices in 2019 did not show any significant change. The Indonesian economy is still dominated by the manufacturing industry by 19.70%, large-retail trade, car-motorcycle repair by 13.01% agriculture, forestry, and fisheries 12.72, and construction 10.75%. The role of the four business sectors in the Indonesian economy reached 56.18%.

Spatially, Indonesia’s economic structure in 2019 will be dominated by provinces in Java and Sumatra. Java Island gave the biggest contribution to Gross Domestic Product, which was 59.00%, followed by Sumatra Island with 21.32% and Kalimantan Island 8.05%.

TINJAUAN EKONOMIECONOMIC OVERVIEW



TINJAUAN INDUSTRI INDUSTRY OVERVIEW

The chemical industry is one of five pioneers that apply the industry 4.0 in Indonesia and drive the country’s economic progress, after the metal industry and food industry.

In Indonesia, the petrochemical industry is still incapable of meeting domestic demands. Currently, the domestic production capacity for petrochemical materials can only reach 2.45 million tons. Meanwhile, domestic demand reaches 5.6 million tons per year. In other words, domestic production only meets 47% of domestic needs. The remaining 53% must be gone through imports that result in the current account deficit.

In the past 20 years, there has been relatively no large-scale investment in the petrochemical industry sector. Investment is required for the petrochemical industry to compete and increase production capacity to fill domestic and export markets and produce import product substitutions. Hopefully petrochemical industry will rise along with the influx of investment in this sector.

The development of the petrochemical industry must be integrated; in a condition that the supply for petrochemical raw materials is far apart, both in terms of demography and supply chain, it would be inefficient. In neighboring countries, the petrochemical industry is integrated to support their market goals in which one of them is Indonesia.

The development of the integrated petrochemical industry must be completed immediately since it becomes an important basis for the downstream process to operate properly. Additionally, the development of the national petrochemical industry will also strengthen the trade balance, save foreign exchange and reduce imports of raw materials and petrochemical products.

Industri kimia merupakan satu dari lima sektor yang akan menjadi pionir dalam penerapan industri 4.0 di tanah air dan tulang punggung kemajuan ekonomi negara, setelah industri logam dan industri pangan.

Di Indonesia, industri petrokimia belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Saat ini, kapasitas produksi dalam negeri untuk bahan baku petrokimia baru mencapai 2,45 juta ton. Sementara itu, kebutuhan dalam negeri mencapai 5,6 juta ton per tahun. Dengan kata lain, produksi dalam negeri baru memenuhi 47% kebutuhan domestik. Sisanya, yaitu sebesar 53% harus dipenuhi melalui impor, sehingga defisit transaksi berjalan sulit ditekan.

Dalam kurun 20 tahun terakhir, relatif tidak terdapat investasi besar-besaran di sektor industri petrokimia. Investasi dibutuhkan agar industri petrokimia semakin berdaya saing dan meningkatkan kapasitas produksi guna mengisi pasar domestik dan ekspor serta menghasilkan substitusi produk impor. Diharapkan industri petrokimia akan bangkit kembali seiring dengan masuknya investasi di sektor ini.

Pengembangan industri petrokimia harus terintegrasi, jika pasokan untuk bahan baku petrokimia berjauhan, baik secara lokasi maupun rantai pasok, maka tidak akan mencapai efisiensi. Di negara-negara tetangga, industri petrokimia terintegrasi untuk mendukung tujuan pasar mereka, yaitu antara lain Indonesia.

Pembangunan industri petrokimia terintegrasi harus segera dituntaskan, karena menjadi dasar penting agar proses hilirisasi bisa berjalan dengan baik. Selain itu, pembangunan industri petrokimia nasional akan turut memperkuat neraca perdagangan, menghemat devisa dan mengurangi impor bahan baku dan produk petrokimia

INDUSTRI PETROKIMIA PETROCHEMICAL INDUSTRY

TubanPetro’s role is expected to be a platform in the development of the national petrochemical industry. The step of developing TubanPetro to support the national petrochemical industry is to optimizing all the potential of its subsidiaries, namely PT Polytama

Peran TubanPetro diharapkan dapat menjadi platform dalam pengembangan industri petrokimia nasional. Langkah pengembangan TubanPetro untuk mendukung ketahanan industri petrokimia nasional ialah dengan mengoptimalkan

PERAN PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI PETROKIMIA NASIONAL COMPANY CONTRIBUTIONS TO THE NATIONAL PETROCHEMICAL INDUSTRY




semua potensi anak usahanya, yaitu PT Polytama Propindo (Polytama), PT Tuban Propilena Nusantara (TPN), PT Petro Oxo Nusantara (PON) dan PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).

PT Polytama Propindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri polipropilena. Kinerja produksi Polytama pada tahun 2019 mencapai 225.089 MT, meningkat 14,5% dibandingkan tahun 2018 yaitu sebesar 196.512 MT. Pencapaian ini disebabkan peningkatan kapasitas produksi terpasang plant hingga 300.000 MT/tahun lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 sebesar 260.000 MT/tahun.

Peningkatan kapasitas produksi tersebut seiring dengan selesainya proyek peningkatan kapasitas produksi di area polimerisasi (bulk) dan penambahan extruder serta seluruh fasilitas pendukung. Selanjutnya, untuk meningkatkan kualitas produk granule yang menjadi salah satu produk inovasi Perusahaan, pada tahun 2019 dilakukan penambahan fasilitas dan kelengkapan produksi oleh perusahaan.

Dalam memenuhi permintaan pasar dan kebutuhan konsumen, Polytama secara konsisten melakukan inovasi dalam proses produksi dan pengembangan produk. Inovasi dimaksud adalah mengganti sebagian bahan bakar boiler dari industrial diesel oil menjadi gas alam yang akan menghemat biaya produksi sampai dengan USD50.000/bulan dan menggunakan Diesel Rotary Uninterruptible Power System (DRUPS) untuk meningkatkan plant reliability sehingga meminimalisir unplanned shut down time.

Kedua, PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Pertamina siap mengembangkan area kilang PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur menjadi pusat industri petrokimia yang terintegrasi. Dengan pembangunan tersebut, maka TPPI akan menjadi komplek petrokimia yang terintegrasi menghasilkan produk-produk aromatic, olefin dan polyolefin.

Langkah mengintegrasikan kilang TPPI untuk pengembangan industri petrokimia dilakukan Pertamina dengan melakukan aksi korporasi pembelian saham seri B TubanPetro yang merupakan induk usaha TPPI senilai Rp3,1 triliun. Sehingga, Pertamina saat ini menguasai saham mayoritas 51% di TubanPetro. Aksi korporasi ini dilanjutkan dengan penambahan saham TubanPetro di TPPI untuk meningkatkan kontrol Pertamina dan Pemerintah di TPPI dengan kepemilikan saham gabungan sebanyak 80,26% sebagai persiapan pengembangan olefin dan polyolefin TPPI ke depan.

Propindo (Polytama), PT Tuban Propilena Nusantara (TPN), PT Petro Oxo Nusantara (PON), and PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).

PT Polytama Propindo is a company engaged in the polypropylene industry. Polytama’s production performance in 2019 reached 225,089 MT, an increase of 14.5% compared to 2018 which was 196,512 MT. This achievement was supported by an increase in installed production capacity of plants up to 300,000 MT/year which was higher than in 2018 of 260,000 MT/year.

The increase in production capacity is in line with the completion of the project to increase production capacity in the area of polymerization (Bulk) and the addition of extruders and all supporting facilities. Furthermore, to improve the quality of granule products as one of the Company’s innovation products, additional facilities and completeness of production had been carried out by the company during 2019.

To meet the market demand and customer needs, Polytama consistently innovates in the production process and product development. The intended innovation is to transform some of the boiler fuel from industrial diesel oil into natural gas which will save production costs up to USD50,000/month and use the Diesel Rotary Uninterruptible Power System (DRUPS) to increase plant reliability to minimize unplanned shutdown time.

Secondly, PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Pertamina has prepared to develop the PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) refinery in Tuban Regency, East Java, to become the center of the integrated petrochemical industry. Through this development, TPPI will become an integrated petrochemical complex producing aromatic, olefin and polyolefin.

The initiative to integrate the TPPI refinery for the development of the petrochemical industry was conducted by Pertamina by carrying out a corporate action to acquire series B shares of TubanPetro, TPPI’s holding company, worth Rp3.1 trillion. Thus, Pertamina currently controls a 51% majority at TubanPetro. This corporate action was continued with the addition of TubanPetro’s shares in TPPI to increase Pertamina and Government control in TPPI with a combined share ownership of 80.26% to accomodate the further development of TPPI’s olefins and polyolefins.

TINJAUAN INDUSTRIINDUSTRY OVERVIEW



Pembangunan industri petrokimia akan lebih efisien karena diintegrasikan dengan kilang, sehingga produk samping petrokimia dapat dimanfaatkan kembali oleh kilang, baik untuk bahan bakar kilang itu sendiri maupun dapat menjadi produk BBM. Dengan pasokan bahan baku yang terintegrasi antara satu kilang dengan kilang lainnya, diharapkan juga bisa meningkatkan efisiensi baik sisi pengeluaran operasional maupun pengeluaran modal, sehingga meraih keuntungan yang optimal. Dengan tingkat keuntungan yang optimal maka proyek-proyek kilang Pertamina mampu menjadi bisnis yang berkelanjutan ke depannya.

Ketiga yaitu PT Petro Oxo Nusantara (PON). Pada tahun 2019, total volume produksi PON atas oxo alcohol mencapai 150.155 MT, meningkat 9,74% dibandingkan tahun 2018 sebesar 136.825 MT. Sedangkan produksi untuk LCO2 mencapai 24.141 MT di tahun 2019 meningkat 21,37% dibandingkan tahun 2018 sebesar 19.891 MT. Selanjutnya, PON juga berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD137 juta.

Terakhir ialah PT Tuban Propilena Nusantara (TPN). TPN didirikan pada tanggal 21 Agustus 2019, di mana maksud dan tujuan perseroan bergerak di bidang perdagangan besar dan industri dengan menjalankan kegiatan usaha industri produk dari hasil kilang minyak bumi dan perdagangan bahan bakar, padat, dan gas.

Pada bulan Oktober 2019, telah ditandatangani kesepakatan kerjasama antara TPN dengan Polytama untuk pendanaan proyek extruder. Kerjasama ini dalam bentuk sale and lease back mesin extruder dan seluruh perangkat pendukungnya. Selain itu TPN dan Polytama juga menjalin kerja sama keagenan untuk menjual produk Masplene®, dengan tujuan meningkatkan kapasitas produksi Polypropylene dengan jangka waktu selama 10 tahun. Pengembangan anak perusahaan TubanPetro secara optimal sebagai basis industri petrokimia nasional, diharapkan untuk mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, menjamin ketersediaan pasokan petrokimia bagi sektor industri, dan mendorong industri turunan lainnya untuk semakin berkembang.

Kebangkitan industri petrokimia dapat menjadi jalan keluar bagi perbaikan defisit neraca perdagangan yang selama ini dipicu oleh ketergantungan impor minyak dan produk hasil minyak dari industri petrokimia. Bahkan, dengan peningkatan kapasitas produksi industri petrokimia, maka potensi pasar internasional pun bisa digarap sehingga dapat berkontribusi sebagai sektor penghasil devisa negara.

The development of the petrochemical industry will be more efficient since it is integrated with refineries so that petrochemical byproducts can be reused by refineries, both for refinery fuel itself and can become fuel products. With the integrated supply of raw materials between one refinery and other refineries, it is hoped that it can also improve efficiency in terms of both operational and capital expenditure, to achieve optimal profits. With an optimal profit level, Pertamina refinery projects can become a sustainable business going forward.

Thirdly is PT Petro Oxo Nusantara (PON). In 2019, the total PON production volume of oxo alcohol reached 150,155 MT, an increase of 9.74% compared to 2018 of 136,825 MT. Whereas the production of LCO2 reached 24,141 MT in 2019 increased by 21.37% compared to 2018 by 19,891 MT. Furthermore, PON also managed to record revenues of USD137 million.

Finally, PT Tuban Propilena Nusantara (TPN). TPN was established on August 21, 2019, where the aims and objectives of the company were in the field of wholesale trade and industry by carrying out business activities of the products of petroleum refineries and trading in fuel, solid and gas.

In October 2019, a cooperation agreement was signed between TPN and Polytama to fund the extruder Project. This collaboration is in the form of sale and leaseback extruder machines and all supporting devices. Also, TPN and Polytama established agency cooperation to sell Masplene® products to increase Polypropylene production capacity with a period of 10 years.

The optimal development of TubanPetro subsidiary as a base for national petrochemical industry is expected to meet domestic needs, ensure the availability of petrochemical supplies for the industrial sector, and encourage other derivative industries to further develop.

The rise of petrochemical industry can be a way out for the improvement of the trade balance deficit which has been triggered by the dependence on imports of oil and oil products from the petrochemical industry. In fact, by increasing the production capacity of the petrochemical industry, the potential of international market can be cultivated so that it can contribute as a foreign exchange producing sector.




TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL REVIEW

TubanPetro is a holding company engaged in the field of petrochemicals. The main activity of TubanPetro as its holding company is managing through synergy and operational integration between subsidiaries in a petrochemical value chain. As a holding company, TubanPetro has investments in the form of share ownership in a subsidiary which is entirely engaged in petrochemicals. The following is a brief description of the operational performance of subsidiaries and TubanPetro associations during 2019:

In 2019, Polytama’s total production volume increased by 14.5% to 225,089 MT compared to 2018 of 196,512 MT. This shows that Polytama increased production capacity.

The company always encourages continuous innovation by consistently innovating to increase production capacity. In 2019, the Company has succeeded in increasing its bulk capacity to 300 MT per year through a synergy of cooperation with TPN in the form of investment in extruder machines in the context of increasing Polytama’s pelletization capacity.

TubanPetro adalah perusahaan induk yang bergerak di bidang petrokimia. Kegiatan utama dari TubanPetro sebagai induk usaha adalah melakukan pengelolaan melalui sinergi dan integrasi operasional antar anak perusahaan dalam suatu petrochemical value chain. Sebagai perusahan induk, TubanPetro memiliki investasi berupa kepemilikan saham di anak perusahaan yang seluruhnya bergerak dibidang petrokimia. Berikut gambaran singkat kinerja operasional entitas anak dan asosiasi TubanPetro selama tahun 2019:

Pada tahun 2019, total volume produksi Polytama meningkat 14,5% menjadi 225.089 MT dibandingkan tahun 2018 sebesar 196.512 MT. Hal ini menunjukan bahwa Polytama melakukan peningkatan kapasitas produksi.

Perusahaan senantiasa mendorong dilakukannya inovasi yang berkelanjutan dengan secara konsisten berinovasi dalam meningkatkan kapasitas produksi. Pada tahun 2019, Perusahaan berhasil meningkatkan bulk capacity menjadi 300 MT per tahun melalui sinergi kerjasama dengan TPN dalam bentuk investasi mesin extruder dalam rangka penambahan kapasitas peletisasi Polytama.

PRODUKSIPRODUCTION

KINERJA OPERASIONAL ENTITAS ANAK PERUSAHAANOPERATIONAL PERFORMANCE OF SUBSIDIARIES

PT Polytama Propindo (POLYTAMA)The following is the realization of Polytama’s operational and production performance:

PT Polytama Propindo (POLYTAMA)Berikut realisasi kinerja operasional dan produksi Polytama:

UraianDescription 2018 2019

Perubahan Change

Nominal Value %

Operasi dan Produksi Operation and Production

Operability rate - % 96% 98%

Production (MT) 196.512 225.089 28.577 14,5%

- Pellet 153.683 167.917 14.234 9,3%

- Granule 42.829 57.172 14.343 33,5%



PT Tuban Propilena Nusantara (TPN)In October 2019 a cooperation agreement was signed between TPN and Polytama to fund the extruder project. This collaboration is in the form of sale and leaseback extruder machines and all supporting devices. Also, TPN and Polytama collaborated with the agency to sell Masplene® products.

Based on Agreement No. 006 / TPN-PP / XII-19 between TPN and Polytama regarding the lease on December 19, 2019, TPN is willing to lease the extruder machine to Polytama as a related party to increase Polypropylene production capacity with a period of 10 years.

TPN’s revenue is earned from the agency services/distribution of goods in the form of polypropylene pellets to customers with Polytama, using the distribution network and customer references provided by Polytama following Agreement No.002 / TPN-PP / IX-19 for 10 years.

PT Tuban Propilena Nusantara (TPN)Pada bulan Oktober 2019 telah ditandatangani kesepakatan kerjasama antara TPN dengan Polytama untuk pendanaan proyek extruder. Kerjasama ini dalam bentuk sale and lease back mesin extruder dan seluruh perangkat pendukungnya. Selain itu TPN dan Polytama juga menjalin kerja sama keagenan untuk menjual produk Masplene®.

Berdasarkan Perjanjian No. 006/TPN-PP/XII-19 antara TPN dengan Polytama perihal sewa tanggal 19 Desember 2019, TPN bersedia untuk menyewakan mesin extruder kepada Polytama selaku pihak berelasi dengan tujuan meningkatkan kapasitas produksi Polypropylene dengan jangka waktu selama 10 tahun .

Pendapatan TPN berasal dari keuntungan jasa keagenan/distribusi barang berupa pellet polypropylene kepada pelanggan dengan Polytama, menggunakan jaringan distribusi dan referensi pelanggan yang diberikan oleh Polytama sesuai Perjanjian No.002/TPN-PP/IX-19 selama 10 tahun.




TINJAUAN OPERASIONALOPERATIONAL REVIEW

KINERJA OPERASIONAL ENTITAS ASOSIASIASSOCIATES’ OPERATIONAL PERFORMANCE

PT Petro Oxo Nusantara (PON)In 2019, the total PON production volume of oxo alcohol reached 150,155 MT, an increase of 9.74% compared to 2018 of 136,825 MT. Whereas production for LCO2 reached 24,141 MT in 2019 increased by 21.37% compared to 2018 of 19,891 MT.

Based on the 2019 financial report, PON successfully recorded revenues of USD137 million.

PT Petro Oxo Nusantara (PON)Di tahun 2019, total volume produksi PON atas oxo alcohol mencapai 150.155 MT, meningkat 9,74% dibandingkan tahun 2018 sebesar 136.825 MT. Sedangkan produksi untuk LCO2 mencapai 24.141 MT di tahun 2019 meningkat 21,37% dibandingkan tahun 2018 sebesar 19.891 MT.

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2019, PON berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD137 juta .

Jenis ProdukTypes of Product 2018 2019 Perubahan

Change (%)

Produk Utama Main Products

2-Ethyl Hexanol (2EH) 121.875 133.285 9,36%

Iso-Butanol (IBA) 14.095 15.823 12,26%

N-Butanol (NBA) 855 1.047 22,46%

Total Produk Utama Total Main Products 136.825 150.155 9,74%

By Product

Liquid Carbon Dioxide (LCO2) 19.891 24.141 21,37%

Total Produksi Total Production 156.716 174.296 11,22%

Tabel Produksi PT Petro Oxo Nusantara (PON) Tahun 2018-2019 (Ton)Table of PT Petro Oxo Nusantara (PON) Production in 2018-2019 (Ton)



PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI)In October 2018, TPPI had succeeded in producing Benzene and Paraxylene which met the expected specifications (on spec), respectively 46,272 MT and 106,152 MT. During 2018, total TPPI production was 2,350 thousand MT, consisting of 2,197 thousand MT of petroleum products and 153 thousand MT of aromatic products.

Whereas in 2019, total TPPI production reached 2,815 thousand MT, an increase of 19.77% consisting of 2,517 thousand MT of petroleum products and 298 thousand MT of aromatic products.

PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI)Pada Oktober 2018, TPPI sudah berhasil memproduksi Benzene dan Paraxylene yang sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan (on spec), masing-masing 46.272 MT dan 106.152 MT. Sepanjang tahun 2018, total produksi TPPI sebesar 2.350 ribu MT yang terdiri dari 2.197 ribu MT produk petroleum dan 153 ribu MT produk aromatic.

Sedangkan pada tahun 2019, total produksi TPPI mencapai sebesar 2.815 ribu MT meningkat 19,77% yang terdiri dari 2.517 ribu MT produk petroleum dan 298 ribu MT produk aromatic.

Jenis ProdukTypes of Product 2018 2019 Perubahan

Changes (%)

LPG 33.914 63.607 87,56%

Karosene - 25.030 100%

Light Naphtha 400.022 456.978 14,24%

Gas Oil 216.081 333.866 54,51%

PTCF 70.839 76.465 7,94%

Mogas 88 - 248.340 100%

Mogas 92 1.475.725 1.312.351 (11,08)

Heavy Aromatics 312 1.325 324,68%

Benzene 46.272 77.181 66,80%

Toluene 403 (372) (192,31)

Paraxylene 106.152 219.834 107,09%

Orthoxylene 220 4 (98,18)

Total Produksi Total Production 2.349.940 2.814.609 19,77%

Tabel Produksi PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tahun 2018-2019 (Ton)Production Table of PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) 2018-2019 (Ton)




SINERGI PERSEROAN DENGAN PT PERTAMINA (PERSERO), ANAK PERUSAHAAN DAN AFILIASINYACORPORATE SYNERGY WITH PT PERTAMINA (PERSERO), SUBSIDIARIES AND AFFILIATES

The sinergy of the Company, subsidiaries and affiliations with Pertamina has been running for several years including:

1. Cooperation between TubanPetro and PT Pertamina (Persero) in order to take over TubanPetro group as Pertamina’s investment assets to be integrated with Pertamina Group’s supply chain as well as Pertamina’s petrochemical development roadmap. It was realized in 2019 (Pertamina’s 51% share ownership in TubanPetro);

2. Cooperation of Pertamina’s propylene supply to Polytama and PON;

3. Cooperation with PT Pertamina Patra Niaga to lease Polytama’s LPG loading port facility (jetty)

4. Joint operation (tolling scheme) for Mogas and aromatic production between TPPI and PT Pertamina (Persero).

Sinergi Perseroan dan anak-anak usaha serta afiliasi dengan Pertamina telah berjalan beberapa tahun meliputi:

1. Kerjasama TubanPetro dengan PT Pertamina (Persero) dalam rangka pengambilalihan grup TubanPetro sebagai aset investasi Pertamina untuk diintegrasikan dengan supply chain Pertamina Grup maupun dengan roadmap pengembangan petrokimia Pertamina. Terealisasi pada tahun 2019 (Penguasaan 51% saham TubanPetro oleh Pertamina);

2. Kerjasama pasok propylene Pertamina kepada Polytama dan PON;

3. Kerjasama penyewaan fasilitas bongkar muat LPG (jetty) Polytama dengan PT Pertamina Patra Niaga;

4. Kerjasama operasi (tolling scheme) produksi mogas dan aromatik antara TPPI dan PT Pertamina (Persero).

No Jenis KerjasamaCooperation Purposes 2017 2018 2019

1 Pasok Propylene kepada Polytama (MT per tahun)Propylene supply to Polytama (MT per year) 181.713 197.959 229.606

2 Pasok Propylene kepada PON (MT per tahun)Propylene supply to PON (MT per year) 2.251 63.620 87.130

3 Penyewaan fasilitas jetty Polytama (MT per tahun)Polytama’s Jetty facility lease (MT per year) - 97.577 198.931

4 Tolling scheme TPPI (ribu barrell condensate per tahun)TPPI’s Tolling scheme (thousand barrels of condensate per year) 23.649 23.725 27.796

Tabel Jenis Kerjasama TubanPetro dengan PT Pertamina (Persero), Anak Perusahaan dan Afiliasinya Tahun 2017-2019Table of Cooperation between TubanPetro and PT Pertamina (Persero), Subsidiaries and Affiliates for 2017-2019

TINJAUAN OPERASIONALOPERATIONAL REVIEW



TINJAUAN KINERJA KEUANGANFINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW

UraianDescription 2018 2019 Perubahan

Perubahan (%)

Pendapatan Revenue 3.501,31 3.440,40 (1,74)

Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold (3.311,07) (3.149,48) (4,88)

Laba Kotor Gross Profit 190,24 290,92 52,92

Beban Penjualan Sales Expense (32,65) (42,41) 29,86

Beban Umum General Expense (136,73) (163,26) 19,41

Laba Usaha Operating Profit 20,86 85,25 308,71

Penghasilan (Beban) Lain-lain Other Income (Expense) (216,29) 562,89 360,25

Laba (Rugi) Sebelum Pajak Profit (Loss) before Tax (195,43) 594,79 404,35

Beban Pajak Tax Expense (193,93) (4,55) (97,65)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan Profit (Loss) for the Year (389,37) 590,23 251,59Jumlah Penghasilan (Rugi) Komprehensif (Beban) Lain Setelah PajakTotal Other (Expense) Profit oss (Loss) after Tax 80,90 81,19 0,36

Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Tahun BerjalanTotal Comprehensive Profit (Loss) for the Year (308,47) 671,42 317,66

Tabel Laba Rugi Tahun 2018-2019 (Rp miliar)Table of Profit or Loss in 2018-2019 (Rp billion)

DITENGAH PERLAMBATAN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, TUBANPETRO BERHASIL MENCATATKAN KINERJA KEUANGAN YANG POSITIF. PADA TAHUN 2019 TUBANPETRO BERHASIL MENCATATKAN LABA KOMPREHENSIF SEBESAR RP671,42 MILIAR ATAU MENINGKAT 317,66% DIBANDINGKAN TAHUN SEBELUMNYA. IN THE MIDDLE OF SLOWING ECONOMIC GROWTH IN INDONESIA, TUBANPETRO MANAGED TO RECORD A POSITIVE FINANCIAL PERFORMANCE. IN 2019, TUBANPETRO RECORDED A COMPREHENSIVE PROFIT OF RP671.42 BILLION OR AN INCREASE OF 317.66% COMPARED TO THE PREVIOUS YEAR.

Comprehensive profit for the year of TubanPetro in 2019 increased by Rp979.89 billion or 317.66% to Rp671.42 billion compared to 2018 loss of Rp308.47 billion. The increase was mainly affected by gain from write-off of interest and penalties on Polytama’s Bank Mandiri, the difference in translational entry rates and the decrease in deferred tax expenses.

Laba komprehensif tahun berjalan TubanPetro tahun 2019 meningkat Rp979,89 miliar atau 317,66% menjadi Rp671,42 miliar dibandingkan tahun 2018 rugi sebesar Rp308,47 miliar. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh keuntungan penghapusan atas bunga dan denda utang Bank Mandiri Polytama, selisih kurs translasi pembukuan dan menurunnya beban pajak tangguhan.

ANALISA LABA RUGI KOMPREHENSIFCOMPREHENSIVE PROFIT LOSS ANALYSIS




TubanPetro’s revenue in 2019 decreased by Rp60.91 billion or 1.74% to Rp3,440.40 billion compared to 2018 of Rp3,501.31 billion. The sales volume in 2019 was 217,358 MT increased by 9.6% from 2018. However, the selling price of polypropylene decreased compared to 2018. So if compared to the previous year, 2019 revenue were 1.74% lower.

Pendapatan TubanPetro pada tahun 2019 menurun Rp60,91 miliar atau 1,74% menjadi Rp3.440,40 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp3.501,31 miliar. Volume penjualan ditahun 2019 sebesar 217.358 MT mengalami peningkatan sebesar 9,6% dari tahun 2018. Namun demikian, harga jual polipropilena menurun dibandingkan tahun 2018. Sehingga jika dibandingkan tahun sebelumnya pendapatan tahun 2019 lebih rendah 1,74%.

PENDAPATANREVENUE

UraianDescription 2018 2019 Perubahan

Perubahan (%)Laba (Rugi) yang dapat Diatribusikan Kepada:Profit (Loss) Attributable to:

Pemilik Entitas Induk Owner of the Entity (338,14) 429,14 226,91

Kepentingan Non Pengendali Non-Controlling Interest (51,23) 161,10 414,46Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat Diatribusikan Kepada:Comprehensive Profit (Loss) Attributable to:

Pemilik Entitas Induk Owner of the Entity (265,14) 488,96 284,42

Kepentingan Non Pengendali Non-Controlling Interest (43,33) 182,47 521,12

Grafik Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan 2018-2019 (Rp miliar)Chart of Total Comprehensive Profit for the Year in 2018-2019 (Rp billion)

308,

47

671,

42

2018 2019

TINJAUAN KINERJA KEUANGANFINANCIAL OVERVIEW



TubanPetro’s cost of goods sold in 2019 decreased by Rp161.59 billion or 4.88% to Rp3,149.48 billion compared to 2018 of Rp3,311.07 billion. Production in 2019 experienced an increase in quantity by 14.5% in the amount of 225,089 MT compared to 2018 which amounted to 196,512 MT. As the trend in product prices has decreased in 2018, the prices of raw materials have also decreased by 13.9% compared to 2018, resulting in the cost of goods sold decreased by 4.88% compared to 2018.

TubanPetro’s operating profit in 2019 increased by Rp64.39 billion or 308.71% to Rp85.25 billion compared to 2018 of Rp20.86 billion. Sales growth and production cost efficiency supported the increase in operating profit in 2019.

TubanPetro’s profit for 2019 was recorded an increase of Rp979.60 billion or 251.59% to Rp590.23 billion compared to 2018 loss of Rp389.37 billion. On December 19, TubanPetro repaid Polytama’s debt to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Based on the debt restructuring, the company recorded a consolidated profit from the settlement of the penalty and reduction of the overdue amounting to Rp754.28 billion.

In 2019, the total profit for the year attributed to Owners of the Parent Entity amounted to Rp430.89 billion and Non-controlling Stakeholders amounted to Rp158.25 billion.

Beban pokok penjualan TubanPetro pada tahun 2019 menurun Rp161,59 miliar atau 4,88% menjadi Rp3.149,48 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp3.311,07 miliar. Produksi tahun 2019 mengalami peningkatan kuantitas sebesar 14,5% yaitu sebesar 225.089 MT dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 196.512 MT. Sebagaimana trend harga produk yang mengalami penurunan di tahun 2018 demikian pula terhadap harga bahan baku juga mengalami penurunan 13,9% dibandingkan tahun 2018 sehingga mengakibatkan harga pokok penjualan mengalami penurunan sebesar 4,88% dibandingkan tahun 2018.

Laba usaha TubanPetro pada tahun 2019 meningkat Rp64,39 miliar atau 308,71% menjadi Rp85,25 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp20,86 miliar. Pertumbuhan penjualan dan efisiensi dalam biaya produksi mendorong peningkatan laba usaha selama tahun 2019.

Laba tahun berjalan TubanPetro tahun 2019 tercatat meningkat sebesar Rp979,60 miliar atau 251,59% menjadi Rp590,23 miliar dibandingkan tahun 2018 rugi sebesar Rp389,37 miliar. Pada tanggal 19 Desember 2019 TubanPetro melunasi utang Polytama ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dari restrukturisasi utang tersebut perusahaan membukukan keuntungan konsolidasi atas penghapusan denda dan pengurangan bunga yang tertunggak sebesar Rp754,28 miliar.

Pada tahun 2019, jumlah laba tahun berjalan yang di diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp430,89 miliar dan kepentingan Non Pengendali sebesar Rp158,25 miliar.

BEBAN POKOK PENJUALANCOST OF GOODS SOLD

LABA USAHAOPERATING PROFIT

LABA TAHUN BERJALANPROFIT FOR THE YEAR




The financial position of TubanPetro in 2019 consisted of Total Assets of Rp4,823.51 billion, Total Liabilities of Rp1,517.89 billion and Total Equity of Rp3,305.62 billion.

The total assets of TubanPetro in 2019 increased by Rp1,962.70 billion or 68.61% to Rp4,823.51 billion compared to 2018 of Rp2,860.81 billion. The increase was mainly affected by the increase in current assets and non-current assets.

Posisi keuangan TubanPetro pada tahun 2019 terdiri dari Total Aset sebesar Rp4.823,51 miliar, Total Liabilitas sebesar Rp1.517,89 miliar dan Total Ekuitas sebesar Rp3.305,62 miliar.

Total aset TubanPetro pada tahun 2019 meningkat Rp1.962,70 miliar atau 68,61% menjadi Rp4.823,51 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp2.860,81 miliar. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan aset lancar dan aset tidak lancar.

ANALISA POSISI KEUANGANFINANCIAL POSITION ANALYSIS

ASETASSETS

Uraian Description 2018 2019 Perubahan Change (%)

Aset Lancar Current Assets 852,93 1.921,70 125,31

Aset Tidak Lancar Non-Current Assets 2.007,88 2.901,81 44,52

Aset Assets 2.860,81 4.823,51 68,61

Liabilitas Jangka Pendek Short-Term Liabilities 4.036,74 1.382,79 (65,75)

Liabilitas Jangka Panjang Long-Term Liabilities 1.964,67 135,10 (93,12)

Liabilitas Liabilities 6.001,41 1.517,89 (74,71)

Ekuitas Equity (3.140,60) 3.305,62 205,25

Grafik Posisi Keuangan Tahun 2018-2019 (Rp miliar)Chart of Financial Position in 2018-2019 (Rp billion)

2.86

0,81

6.00

1,41

-3.1

40,6

0

4.82

3,51

1.51

7,89

3.30

5,62

Aset Assets

LiabilitasLiabilities

EkuitasEquity

2018

2019




Current AssetsCurrent assets of TubanPetro in 2019 increased by Rp1,068.77 billion or 125.31% to Rp1,921.70 billion compared to 2018 of Rp852.93 billion. On November 26, 2019, TubanPetro received a capital injection from Pertamina totaling Rp3.2 trillion for a total share of 190,372 shares (51% ownership). This capital injection was partly used to restructure Polytama’s debt to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cash and cash equivalents as of the end of December 2019 increased by Rp1 trillion compared to 2018 due to this corporate action.

Non-Current AssetsNon-current Assets of TubanPetro in 2019 increased by Rp893.93 billion or 44.52% to Rp2,901.81 billion compared to 2018 of Rp2,007.88 billion. On September 20, 2019, TubanPetro provided an initial capital injection to a new subsidiary, PT Tuban Propilena Nusantara, amounted to Rp50 billion.

Following the corporate action of the Pertamina’s acquisition of TubanPetro and to support the development of the TPPI as a national petrochemical company, on December 20, 2019, TubanPetro provided additional paid-up capital to TPPI of Rp976 billion.

Aset LancarAset lancar TubanPetro pada tahun 2019 meningkat Rp1.068,77 miliar atau 125,31% menjadi Rp1.921,70 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp852,93 miliar. Pada tanggal 26 November 2019, TubanPetro menerima setoran modal dari Pertamina sebanyak Rp3,2 triliun untuk jumlah saham sebanyak 190.372 lembar (51% kepemilikan). Setoran modal ini sebagian digunakan untuk restrukturisasi hutang Polytama kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kas dan setara kas per akhir Desember 2019 meningkat sebesar Rp1 triliun dibandingkan tahun 2018 akibat aksi korporasi ini.

Aset Tidak LancarAset tidak lancar TubanPetro pada tahun 2019 meningkat Rp893,93 miliar atau 44,52% menjadi Rp2.901,81 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp2.007,88 miliar. Pada tanggal 20 September 2019 TubanPetro menyuntikkan dana setoran modal awal pada anak usaha baru PT Tuban Propilena Nusantara sebesar Rp50 miliar.

Sebagai lanjutan dari aksi korporasi masuknya Pertamina ke TubanPetro dan untuk mendukung pengembangan TPPI sebagai perusahaan petrokimia nasional maka pada tanggal 20 Desember 2019 TubanPetro memberikan tambahan modal disetor ke TPPI sebesar Rp976 miliar.

Liabilities of TubanPetro in 2019 decreased by Rp4,483.52 billion or 74.71% to Rp1,517.89 billion compared to 2018 amounting to Rp6,001.41 billion. The decrease in the liability was mainly supported by the decrease in the short-term liabilities and long-term liabilities.

Liabilitas TubanPetro pada tahun 2019 menurun Rp4.483,52 miliar atau 74,71% menjadi Rp1.517,89 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp6.001,41 miliar. Penurunan jumlah liabilitas tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan jumlah liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.

LIABILITASLIABILITIES




Liabilitas Jangka PendekLiabilitas jangka pendek TubanPetro pada tahun 2019 menurun Rp2.653,95 miliar atau 65,75% menjadi Rp1.382,79 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp4.036,74 miliar. Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh konversi utang MYB menjadi saham. Dari proposal penyelesaian MYB yang diajukan TubanPetro kepada Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2019 tanggal 19 September 2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham TubanPetro. Dimana negara melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal sebesar Rp2,6 triliun atau setara 157.906 lembar saham berasal dari konversi utang obligasi berupa pokok MYB. Untuk sisa utang yang tidak terkonversi akan diselesaikan dalam 10 tahun.

Liabilitas Jangka PanjangLiabilitas jangka panjang TubanPetro pada tahun 2019 menurun Rp1.829,57 miliar atau 93,12% menjadi Rp135,10 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp1.964,67 miliar. Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh pelunasan atas utang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Short-Term LiabilitiesShort-term liabilities of TubanPetro in 2019 decreased by Rp2,653.95 billion or 65.75% to Rp1,382.79 billion compared to 2018 of Rp4,036.74 billion. The decline was mainly influenced by the conversion of MYB debt into shares. From the MYB settlement proposal submitted by TubanPetro to the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, the Government stipulated Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 66 of 2019 on September 19, 2019, concerning Addition of the Republic of Indonesia’s State Equity Participation into the Capital of TubanPetro; in which the State through the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia added equity participation of Rp2.6 trillion or equivalent to 157,906 shares originating from the conversion of bond debt in the form of MYB principal. For the remaining outstanding debts will be settled within 10 years.

Long-Term LiabilitiesLong-term Liabilities of TubanPetro in 2019 decreased by Rp1,829.57 billion or 93.12% to Rp135.10 billion compared to 2018 of Rp1,964.67 billion. The decrease was mainly influenced by the repayment of debt to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

The equity of TubanPetro in 2019 increased by Rp6,446.22 billion or 205.25% from negative Rp3,140.60 billion to be Rp3,305.62 billion. The increase was mainly influenced by the conversion of TubanPetro’s bond debt into shares worth Rp2.62 trillion and the inclusion of Pertamina as a TubanPetro shareholder with a capital injection of Rp3.2 trillion. As a result, the Composition of TubanPetro Shareholders as of December 31, 2019, was PT Pertamina (Persero) 51%, the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia 46.99% and PT Silakencana Tirtalestari 2.01%.

Ekuitas TubanPetro pada tahun 2019 meningkat sebesar Rp6.446,22 miliar atau 205,25% dari negatif Rp3.140,60 miliar menjadi Rp3.305.62 miliar. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh konversi utang obligasi TubanPetro menjadi saham senilai Rp2,62 triliun dan masuknya Pertamina sebagai pemegang saham TubanPetro dengan setoran modal sebesar Rp3,2 triliun. Sehingga komposisi pemegang saham TubanPetro per 31 Desember 2019 adalah PT Pertamina (Persero) 51%, Kementerian Keuangan Republik Indonesia 47% dan PT Silakencana Tirtalestari 2%.

EKUITASEQUITY




Tabel Arus Kas Tahun 2018-2019 (Rp miliar)Table of Cash Flow in 2018-2019 (Rp billion)

Uraian Description 2018 2019 Perubahan Changes (%)

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas OperasiNet Cash Flows from (for) Operating Activities 170,54 3,21 98,11

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas InvestasiNet Cash Flows from (for) Investing Activities (72,95) (1.096,71) 1.403,35

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas PendanaanNet Cash Flows from (for) Financing Activities (69,00) 2.142,26 3.204,86

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara KasNet Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalents 28,59 1.048,77 3.568.29

Kas dan Setara Kas Awal TahunCash and Cash Equivalents – beginning of year 246,81 302,64 22,62

Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang AsingEffects of Changes in Foreign Exchange Rate 27,24 (43,63) (260,20)

Kas dan Setara Kas Akhir TahunCash and Cash Equivalents – end of year 302,64 1.307,77 332,12

Grafik Kas dan Setara Kas Akhir Tahun (Rp miliar)Chart of Cash and Cash Equivalents at the End of the Years 2018-2019 (Rp billion)

Kas Setara Kas Akhir TahunCash and Cash Equivalents at the End of the Year

2018 2019

302,

64

1.30

7,77

In 2019, the cash and cash equivalents at the end of the year of TubanPetro increased by Rp1,005.13 billion or 332.12% to Rp1,307.77 billion compared to 2018 amounting to Rp302.64 billion. The decrease was mainly affected by the capital injection of Pertamina to TubanPetro.

Pada tahun 2019 kas dan setara kas akhir tahun TubanPetro meningkat Rp1.005,13 miliar atau 332,12% menjadi Rp1.307,77 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp302,64 miliar. Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh setoran modal saham Pertamina kepada TubanPetro.

ANALISA ARUS KASCASH FLOW ANALYSIS




Net cash from (for) operating activities in 2019 decreased by Rp167.32 billion or 98.11% to Rp3.21 billion compared to 2018 of Rp170.54 billion. The decline was mainly affected by the decline in sales in 2019.

Net cash from (for) investing activities in 2019 increased by Rp1,023.76 billion or 1,403.35% to Rp(1,096.71) billion compared to 2018 amounting to Rp(72.95) billion. The increase was mainly influenced by the project operation on the second stage of the granule project by Polytama and the development of an extruder machine owned by PT Tuban Propilena Nusantara in October 2019.

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi pada tahun 2019 menurun Rp167,32 miliar atau 98,11% menjadi Rp3,21 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp170,54 miliar. Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan penjualan pada tahun 2019.

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi pada tahun 2019 meningkat Rp1.023,76 miliar atau 1.403,35% menjadi Rp(1.096,71) miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp(72,95) miliar. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh pengerjaan proyek granule tahap 2 oleh Polytama dan penyelesaian mesin extruder milik PT Tuban Propilena Nusantara pada bulan Oktober 2019.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASICASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASICASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES




Net cash from (for) financing activities in 2019 increased by Rp2,211.26 billion or 3,204.86% to Rp2,142.26 billion compared to 2018 of Rp(69.00) billion. The increase was mainly affected by PT Pertamina’s (Persero) capital injection to TubanPetro.

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan pada tahun 2019 meningkat Rp2.211,26 miliar atau 3.204,86% menjadi Rp2.142,26 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp(69,00) miliar. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan atas setoran modal saham PT Pertamina (Persero) kepada TubanPetro.

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAANCASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES



TubanPetro and its subsidiaries strive to apply the principles of Good Corporate Governance in carrying out their business activities to support the development of the integrated petrochemical industry and provide added value to stakeholders.

TubanPetro beserta anak usahanya berupaya menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dalam menjalankan aktivitas bisnisnya untuk mendukung pengembangan industri petrokimia terintegrasi serta memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan.



PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKIMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Good Corporate Governance (GCG) is an absolute requirement in creating a sustainable business. Therefore, TubanPetro and its subsidiaries strive to apply GCG principles in carrying out their business activities. The application of GCG principles aims to improve management effectiveness and encourage compliance for both individuals within the company and TubanPetro and its subsidiaries as business entities to the provisions and laws to minimize the action of fraud. Thus, TubanPetro and its subsidiaries can optimize all the potential they have to drive the performance in achieving the targets and provide added value for stakeholders.

Tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) menjadi syarat mutlak dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan. Oleh karena itu, TubanPetro dan anak usahanya berupaya menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Penerapan prinsip GCG bertujuan untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan dan mendorong kepatuhan baik untuk masing-masing individu di lingkungan perusahaan maupun TubanPetro beserta anak usahanya sebagai sebuah entitas bisnis terhadap ketentuan dan undang-undang sehingga dapat meminimalisir perilaku menyimpang (fraud). Sehingga, TubanPetro dan anak usahanya dapat memaksimalkan segala potensi yang dimiliki untuk mendorong kinerja dalam mencapai target-target yang ditetapkan dan memberikan nilai tambah bagi stakeholders.

TransparansiTransparency

TubanPetro menyediakan informasi material dan relevan serta mudah diakses bagi para pemangku kepentingan. Informasi tersebut meliputi informasi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan dan informasi lain yang dianggap penting bagi para pemangku kepentingan.

TubanPetro provides material and relevant information and is easily accessible for stakeholders. The information includes information required by statutory regulations and other information deemed important to stakeholders.

AkuntabilitasAccountability

TubanPetro menetapkan uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ perusahaan dan jenjang jabatan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai dan strategi perusahaan, menyusun ukuran kinerja yang sesuai untuk semua jajaran perusahaan dan memastikan setiap organ dan karyawan perusahaan selalu berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku yang telah disepakati bersama.

TubanPetro sets out the job descriptions and responsibilities of each company organ and level of position clearly and in line with the company’s vision, mission, values, and strategy; develops appropriate performance measures for all levels of the company and ensures that all organs and employees of the company always adhere to business ethics and code of conduct that has been mutually agreed upon.

ResponsibilitasResponsibility

TubanPetro selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar untuk menjaga keseimbangan dan kelangsungan usaha jangka panjang dan terus berusaha menjadi warga negara yang baik.

TubanPetro always complies with the applicable laws and regulations and carries out responsibilities to the community and the environment to maintain long-term business balance and sustainability and continue to strive to become good citizens.

IndependensiIndependency

TubanPetro dikelola secara mandiri oleh para profesional, masing-masing organ perusahaan melaksanakan fungsi dan tugas sesuai anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, bebas dari benturan kepentingan sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif.

TubanPetro is managed independently by professionals, each organ of the company carries out functions and tasks according to the articles of association and legislation, free from conflicts of interest so that decision making can be carried out objectively as well.

Kesetaraan Fairness

TubanPetro memberikan perlakukan wajar sesuai ketentuan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk memperoleh haknya. TubanPetro juga memberikan peluang yang sama kepada setiap individu untuk berkontribusi membangun Perusahaan dan mengembangkan karirnya sesuai ketentuan, kompetensi dan kebutuhan Perusahaan tanpa membedakan ras, latar belakang budaya, sosial, agama, gender dan kondisi fisik.

TubanPetro provides fair treatment following all stakeholders to obtain their rights. TubanPetro also provides equal opportunities for each individual to contribute to building the Company and developing his career by the provisions, competencies, and needs of the Company regardless of race, cultural background, social, religious, gender and physical conditions.



The structure of the corporate governance structure of TubanPetro consists of the main organs which include the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Directors as well as supporting organs which include organs under the Board of Commissioners and units / organs under the Board of Directors.

The effort in applying Good Corporate Governance in the Company aims to:1. Managing TubanPetro that is purposed to provide added

value to the Shareholders and Stakeholders.

2. Creating an optimal working relationship between the main organs of TubanPetro, namely the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, and the Board of Directors by fulfilling their duties and responsibilities as well as their rights.

3. Conducting regular operational and financial monitoring and control within the scope of TubanPetro and its subsidiaries as part of the implementation of the internal control system.

4. Conducting a risk assessment in each policy by including studies from legal consultants and other relevant consultants to minimize risk and anticipating mitigation measures from any problems that might arise due to a policy in TubanPetro and subsidiary operations.

5. Establishing harmonious working relationships between TubanPetro and its subsidiaries and stakeholders through regular meetings with the management of subsidiaries and consignment activities for the preparation of joint work plans or the socialization of TubanPetro’s strategy and its subsidiaries.

6. Improving business development, resources and risk management to optimize the value of TubanPetro and its subsidiaries.

7. Supporting the achievement of TubanPetro’s mission through the operations of its subsidiaries through supervision, coaching, and providing incentives for the success that has been achieved.

8. Increasing the professionalism of human resources TubanPetro and its subsidiaries with human resource development programs such as increasing competence through training or workshops.

9. Installing a responsible work culture at every level of operation and organization in TubanPetro.

Struktur organ tata kelola perusahaan TubanPetro terdiri dari organ utama yang meliputi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi serta organ pendukung yang meliputi organ di bawah Dewan Komisaris dan unit/organ di bawah Direksi.

Upaya dalam menciptakan tata kelola Perusahaan yang baik di lingkungan Perusahaan, dengan tujuan antara lain:1. Pengelolaan TubanPetro yang ditujukan untuk memberikan

nilai tambah bagi para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan.

2. Menciptakan hubungan kerja yang optimal antar organ utama TubanPetro yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi dengan memenuhi tugas dan tanggung jawab serta hak-haknya.

3. Melakukan monitoring dan pengendalian operasional dan keuangan secara berkala di lingkup TubanPetro dan anak usahanya sebagai bagian dari penerapan sistem pengendalian internal.

4. Melakukan kajian risiko dalam setiap kebijakan dengan mengikutsertakan kajian dari konsultan hukum dan konsultan terkait lainnya untuk meminimalkan risiko serta mengantisipasi langkah mitigasi dari setiap permasalahan yang mungkin timbul akibat sebuah kebijakan dalam kegiatan operasi TubanPetro dan anak usaha.

5. Membangun keselarasan hubungan kerja antara TubanPetro dengan anak usaha dan para pemangku kepentingan melalui pertemuan rutin dengan manajemen anak-anak usaha dan kegiatan konsinyering untuk penyusunan rencana kerja bersama ataupun sosialisasi strategi TubanPetro dan anak usahanya.

6. Meningkatkan pengembangan usaha, sumber daya dan manajemen risiko untuk mengoptimalkan nilai TubanPetro dan anak usahanya.

7. Mendorong pencapaian misi TubanPetro melalui operasional anak-anak usahanya dengan pengawasan, pembinaan, serta memberikan insentif atas keberhasilan yang telah dicapai.

8. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia TubanPetro dan anak usahanya dengan program-program pengembangan sumber daya manusia seperti peningkatan kompetensi melalui pelatihan ataupun workshop.

9. Menanamkan budaya kerja bertanggung jawab pada setiap level operasi dan organisasi TubanPetro.

STRUKTUR ORGAN TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE

MEWUJUDKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION




RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)

The General Meeting of Shareholders (GMS) is a means for shareholders to be a part of developing and realizing the Company’s sustainability through the decisions and directives given in the GMS. Important decision-making at the GMS also considers the provisions of the Articles of Association and Limited Liability Company Law solely in the interest of the Company.

Based on Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, the GMS is an organ of the company which has the authority not given to the Directors or Board of Commissioners within the limits specified in the Act and/or the Company’s articles of association. Decisions taken at the GMS must be based on the company’s long-term business interests.

The GMS consists of the Annual GMS (AGMS) which is held regularly once a year and the Extraordinary GMS (EGMOS) which can be held at any time if deemed necessary by the Board of Directors and/or the Board of Commissioners and/or Shareholders.

The GMS is held at the Company’s offices or where the company conducts its business activities. Annual GMS Agenda includes:

• The Board of Directors submits annual report that has been reviewed by the Board of Commissioners to obtain GMS approval as well as a financial report to be approved by the GMS.

• Establishment of profits utilization, if the Company has a positive profit balance.

• Other agenda of the GMS that have been submitted accordingly by considering the provisions of the articles of association.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan sarana bagi para pemegang saham untuk menjadi bagian dalam pengembangan dan mewujudkan keberlanjutan Perusahaan melalui keputusan-keputusan dan arahan yang diberikan dalam RUPS. Pengambilan keputusan penting dalam RUPS turut memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan undang-undang Perseroan Terbatas semata-mata demi kepentingan Perusahaan.

Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, RUPS merupakan organ perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang tersebut dan/atau anggaran dasar Perusahaan. Keputusan yang diambil dalam RUPS harus didasarkan pada kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang.

RUPS terdiri atas RUPS Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan secara reguler sekali setiap tahun, dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) yang dapat diadakan sewaktu-waktu apabila dianggap diperlukan oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham.

RUPS diadakan di tempat kedudukan Perusahaan atau tempat-tempat Perusahaan melakukan kegiatan usahanya. Mata acara RUPS Tahunan diantaranya:• Direksi menyampaikan laporan tahunan yang telah ditelaah

oleh Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS serta laporan keuangan untuk mendapat pengesahan RUPS.

• Ditetapkan penggunaan laba, jika Perusahaan mempunyai saldo laba yang positif.

• Mata acara lainnya dari RUPS yang telah diajukan sebagaimana mestinya dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar.

PELAKSANAAN RUPSIMPLEMENTATION OF THE GMS



DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners has clear responsibilities and authorities and following their respective functions, as mandated in the Company’s articles of association and applicable laws and regulations. The Board of Commissioners is responsible for carrying out their duties to Shareholders through the GMS.

The Board of Commissioners is the TubanPetro organ which is responsible for conducting general and/or specific supervision following the articles of association of TubanPetro and provides advice to the Directors. The Board of Commissioners is also tasked with ensuring the implementation of good corporate governance in TubanPetro. The duties and responsibilities of the Board of Commissioners are carried out independently.

Dewan Komisaris mempunyai tanggung jawab dan wewenang yang jelas dan sesuai dengan fungsinya masing-masing, sebagaimana diamanatkan dalam anggaran dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui RUPS.

Dewan Komisaris adalah organ TubanPetro yang bertanggung jawab melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai anggaran dasar TubanPetro serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris juga bertugas memastikan implementasi tata kelola perusahaan yang baik di TubanPetro. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dilakukan secara independen.

Members of the Board of Commissioners are appointed by the GMS, without prejudice to the right of the GMS to dismiss them at any time, the term of office of the members of the Board of Commissioners will commence from the closing of the GMS who appoints the Commissioners and will end at the close of the 5th (fifth) Annual GMS, held after the GMS which appoints members of the Board of Commissioners. Members of the Board of Commissioners whose term of service has ended may be reappointed for 1 (one) term of office.

There was a change in the composition of TubanPetro’s Board of Commissioners in 2019 in which Mr. Andi Saddawero was honorably dismissed as of May 27, 2019, based on the Deed of Shareholders Decree No.11 on June 25, 2019. The composition of the Board of Commissioners of TubanPetro as of December 31, 2019, is occupied by 2 (two) persons, as follows:

Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu, masa jabatan anggota Dewan Komisaris akan dimulai sejak ditutupnya RUPS yang mengangkat anggota Komisaris tersebut dan akan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-5 (ke-lima), yang diadakan setelah RUPS yang mengangkat anggota Dewan Komisaris tersebut. Para anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Terdapat perubahan komposisi Dewan Komisaris TubanPetro pada tahun 2019, dimana Sdr. Andi Saddawero telah diberhentikan dengan hormat efektif per tanggal 27 Mei 2019, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.11 tanggal 25 Juni 2019. Komposisi Dewan Komisaris TubanPetro per 31 Desember 2019 berjumlah 2 (dua) orang yaitu sebagai berikut:

MASA JABATAN DEWAN KOMISARISTERM OF OFFICE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Nama Name Jabatan Position

Bacelius Ruru Komisaris Utama President Commissioner

Indra Surya Komisaris Commissioner




The Company’s Board of Commissioners is provided with work guidelines that refer to the Articles of Association of PT Tuban Petrochemical Industries. Additionally, the Board of Commissioners is also guided by applicable regulations and laws and considers the best practices in the implementation of the supervisory function.

The Duties and authority of the Board of Commissioners of TubanPetro are to perform the supervisory function and are accountable to the GMS based on established work plans. The duties and authorities of the Board of Commissioners are as follows:1. The Board of Commissioners supervises the Directors’ policies

in running the Company and provides advice to the Directors.

2. The Board of Commissioners at any time during office hours the Company has the right to enter the building and yard of the Company or other places used or controlled by the Company and has the right to examine all books, letters, and other evidence, examine and match the situation of cash and others as well as has the right to know all actions taken by the Directors. The Board of Commissioners may appoint several experts to carry out these actions.

3. The Board of Directors and each member of the Board of Directors are obliged to provide explanations and information on everything that is questioned by the Board of Commissioners or other parties acting on behalf of the Board of Commissioners by the authority as stipulated in the Company’s articles of association.

4. The Board of Commissioners is obliged to provide a written response to the Company’s Budget Work Plan (RKAP), the Company’s Long-Term Plan (RJPP) and the Company’s financial statements before the Annual GMS.

5. In carrying out its supervisory duties, the Board of Commissioners may form a committee whose members are one or more members of the Board of Commissioners and report to the Board of Commissioners.

Dewan Komisaris Perusahaan dilengkapi dengan pedoman kerja yang mengacu pada anggaran dasar PT Tuban Petrochemical Industries. Selain itu, Dewan Komisaris juga berpedoman kepada peraturan dan undang-undang yang berlaku serta mempertimbangkan best practices pelaksanaan fungsi pengawasan.

Tugas dan wewenang Dewan Komisaris TubanPetro adalah untuk menjalankan fungsi pengawasan dipertangungjawabkan kepada RUPS berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan. Tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan-

kebijakan Direksi dalam menjalankan Perusahaan dan memberikan nasihat kepada Direksi.

2. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perusahaan berhak memasuki bangunan dan halaman Perusahaan atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perusahaan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. Dewan Komisaris dapat menunjuk beberapa orang ahli untuk melaksanakan tindakan tersebut.

3. Direksi dan setiap anggota Direksi berkewajiban memberikan penjelasan dan keterangan atas segala hal yang dipertanyakan oleh Dewan Komisaris atau pihak lain yang bertindak atas nama Dewan Komisaris sesuai dengan kewenangan sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perusahaan.

4. Dewan Komisaris berkewajiban untuk memberikan tanggapan tertulis atas Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan laporan keuangan Perusahaan sebelum diadakannya RUPS Tahunan.

5. Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dapat membentuk Komite yang anggotanya adalah seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS MANUAL

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS DUTIES AND AUTHORITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS



6. Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada Direksi dan anggota Direksi yang bersangkutan.

8. Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS Luar Biasa yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan pada kedudukannya semula, setelah anggota Direksi yang bersangkutan dipanggil dan diberi kesempatan untuk membela dirinya dalam RUPS dimaksud.

9. RUPS Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada poin 8 dipimpin oleh Komisaris Utama dan apabila Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh rapat. Dalam hal tidak ada anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam RUPS maka RUPS akan dipimpin oleh seorang yang hadir dan ditunjuk oleh RUPS.

10. Dalam hal RUPS Luar Biasa tidak berhasil diadakan atau tidak dapat menghasilkan keputusan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara anggota Direksi tersebut, maka pemberhentian sementara tersebut dianggap tidak berlaku dan Direktur yang bersangkutan berhak menjabat kembali jabatannya semula.

11. Dalam hal seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara, atau Perusahaan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perusahaan sampai diangkatnya setidaknya 2 (dua) anggota Direksi, sesuai ketentuan anggaran dasar serta semua persyaratan untuknya memegang jabatan sebagai anggota Direksi telah terpenuhi. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih di antara anggota Dewan Komisaris dengan tanggung jawab bersama oleh Dewan Komisaris.

12. Dalam hal jumlah anggota Dewan Komisaris Perusahaan yang ada menjadi kurang dari yang disyaratkan oleh anggaran dasar Perusahaan, maka seluruh tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar harus dilaksanakan oleh anggota Dewan Komisaris Perusahaan tersebut.

6. The Board of Commissioners has the right at any time to temporarily dismiss one or more members of the Board of Directors if the members of the Board of Directors act contrary to the articles of association and/or applicable laws and regulations.

7. Temporary dismissals must be notified to the Directors and members of the Board of Directors concerned.

8. Within 30 (thirty) days after the temporary dismissal, the Board of Commissioners is required to hold an Extraordinary GMS which will decide whether the relevant member of the Board of Directors will be terminated or returned to its original position after the member of the Board of Directors concerned is called and allowed to defend himself in the GMS referred to.

9. Extraordinary GMS as referred to in point 8 is chaired by the President Commissioner and if the President Commissioner is absent or unable to attend, which does not need to be proven to a third party, the GMS is chaired by another member of the Board of Commissioners appointed by the meeting. If there are no members of the Board of Commissioners present at the GMS, the GMS will be chaired by a person present and appointed by the GMS.

10. If the Extraordinary GMS cannot be held or cannot produce a decision within 30 (thirty) days after the temporary dismissal of the member of the Board of Directors, the temporary dismissal is considered invalid and the Director concerned has the right to re-assume his original position.

11. If all members of the Board of Directors are temporarily dismissed, or the Company does not have a single member of the Board of Directors, the Board of Commissioners is temporarily required to take care of the Company until at least 2 (two) members of the Board of Directors are appointed, following the provisions of the articles of association and all requirements for him to hold a position as a member Directors have been fulfilled. In such a case, the Board of Commissioners has the right to give temporary authority to one or more members of the Board of Commissioners with joint responsibility by the Board of Commissioners.

12. If the number of members of the Company’s Board of Commissioners becomes less than that required by the company’s articles of Association, all tasks and authority given to the President Commissioner or members of the Board of Commissioners in the articles of association must be carried out by the members of the Company’s Board of Commissioners.




In 2019, the Board of Commissioners of TubanPetro held regular meetings either with the Board of Directors or circularly among the members of the Board of Commissioners. In meetings held by the Board of Commissioners throughout 2019, the attendance members of the Board of Commissioners reached 90%.

Each meeting of the Board of Commissioners is always recorded through minutes of meetings that describe the course of the meeting and the decisions in the Decree of the Board of Commissioners. The original minutes and Decree of the Board of Commissioners are always administered as an official document of TubanPetro.

Selama tahun 2019, Dewan Komisaris TubanPetro mengadakan rapat rutin baik bersama Direksi ataupun dalam bentuk sirkular di antara Dewan Komisaris. Dalam rapat-rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Komisaris sepanjang tahun 2019, maka kehadiran anggota Dewan Komisaris mencapai 90%.

Setiap rapat Dewan Komisaris selalu dibuatkan risalah rapat yang menggambarkan jalannya rapat dan keputusan-keputusan yang dituangkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris. Risalah asli dan Surat Keputusan Dewan Komisaris selalu diadministrasikan sebagaimana dokumen resmi TubanPetro.

REALISASI PELAKSANAAN TUGAS DEWAN KOMISARISIMPLEMENTATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS’ DUTIES

DIREKSI BOARD OF DIRECTORS

The Board of Directors is an authorized organ of the company and is fully responsible for managing the interests of TubanPetro and representing TubanPetro both inside and outside the court. The Board of Directors is responsible for performing its duties to the General Meeting of Shareholders (GMS). In performing its duties, the Board of Directors is granted clear authority and responsibility in accordance with the articles of association and applicable regulations.

TubanPetro’s Directors are collegially in charge of managing, and taking care of the Company in accordance with the aims and objectives. The Board of Directors is responsible for developing and implementing business strategies and policies, budget, Master Plan, Long-Term Plan (RJPP), Work Plan and Budget (RKAP), handling business risks in accordance with the vision and mission of the Company, as well as ensuring the achievement of business goals and objectives. TubanPetro also conducts the division of tasks among members of the Board of Directors to achieve efficient and effective implementation of the duties of the Board of Directors. The division of tasks among the member of the Board of Directors upholds the collegial responsibilities of the members of the Board of Directors in managing the Company.

Direksi merupakan organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan untuk kepentingan TubanPetro serta mewakili TubanPetro baik di dalam maupun di luar pengadilan. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Direksi diberi wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai anggaran dasar serta peraturan yang berlaku.

Direksi TubanPetro secara kolegial bertugas mengelola, dan mengurus Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan. Direksi bertanggung jawab menyusun dan melaksanakan strategi dan kebijakan bisnis, anggaran, masterplan, RJPP, RKAP, penanganan risiko usaha sesuai dengan visi dan misi Perusahaan, serta memastikan pencapaian sasaran dan tujuan usaha. TubanPetro melakukan pembagian tugas di antara anggota Direksi untuk mencapai efisien dan efektif pelaksanakan tugas Direksi. Pembagian tugas diantara Direksi tidak menghilangkan tanggung jawab Direksi secara kolegial dalam pengurusan Perusahaan.

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS



Members of the Board of Directors are appointed by the GMS, without prejudice to the right of the GMS to dismiss them at any time, but after members of the Board of Directors are allowed to defend themselves at the GMS, the term of office of the Board of Directors will commence from the close of the GMS which appoints the members of the Board of Directors or other times as determined by the GMS and will end at the close of the Fifth Annual Fiscal Year (Fifth), which is held after the GMS that appoints the members of the Board of Directors.

Members of the Board of Directors are determined through a series of succession mechanisms under the provisions stipulated by Shareholders that refer to applicable regulations and laws. Additionally, these provisions also refer to the company’s articles of association.

Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu, akan tetapi setelah anggota Direksi diberikan kesempatan untuk membela diri dalam RUPS, masa jabatan anggota Direksi akan dimulai sejak ditutupnya RUPS yang mengangkat anggota Direksi tersebut atau waktu yang lain sebagaimana ditentukan oleh RUPS dan akan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan Tahun Buku yang ke-5 (ke-lima), yang diadakan setelah RUPS yang mengangkat anggota Direksi tersebut.

Anggota Direksi ditentukan melalui rangkaian mekanisme suksesi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemegang Saham yang mengacu pada peraturan dan undang-undang yang berlaku. Selain itu, ketentuan tersebut juga mengacu pada anggaran dasar Perusahaan.

MASA JABATAN DIREKSI TERM OF OFFICE OF THE BOARD OF DIRECTORS

SUKSESI DIREKSITHE SUCCESSION OF THE BOARD OF DIRECTORS

The composition of Board of Directors TubanPetro in 2019 has changed, in which Mr. Herdia Supriatna and Mr. Yadi Jaya Ruchandi were honorably dismissed, and appointed Mr. Adri Triwitjahjo and Mr. Andi Saddawero effective on May 27, 2019 confirmed by Deed of Shareholder Decree No. 11th dated June 25, 2019. The composition of Directors of TubanPetro as of December 31, 2019 consisted of 3 Directors as follow:

Komposisi Direksi TubanPetro pada tahun 2019 mengalami perubahan, dimana Sdr. Herdia Supriatna dan Sdr. Yadi Jaya Ruchandi telah diberhentikan dengan hormat serta mengangkat Sdr. Adri Triwitjahjo dan Sdr. Andi Saddawero efektif per tanggal 27 Mei 2019 dan dikukuhkan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 11 tanggal 25 Juni 2019. Komposisi Direksi TubanPetro per 31 Desember 2019 berjumlah 3 (tiga) orang sebagai berikut:

KOMPOSISI DIREKSI COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS

Nama Name Jabatan Position

Sukriyanto Direktur Utama President Director

Adri Triwitjahjo Direktur Keuangan & Support Director of Finance & Support

Andi Saddawero Direktur Pengembangan Bisnis Director of Business Development




The Company’s Directors are equipped with work guidelines that refer to the articles of association of PT Tuban Petrochemical Industries. Besides, the Board of Directors is also guided by the applicable regulations and laws and considers the best practices in implementing the Company’s management functions.

Direksi Perusahaan dilengkapi dengan pedoman kerja yang mengacu pada anggaran dasar PT Tuban Petrochemical Industries. Selain itu, Direksi juga berpedoman kepada peraturan dan undang-undang yang berlaku serta mempertimbangkan best practices pelaksanaan fungsi pengelolaan Perusahaan.

Tugas dan wewenang Direksi TubanPetro untuk menjalankan fungsi pengelolaan Perusahaan dipertangungjawabkan kepada RUPS berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah ditetapkan. Tugas dan kewajiban Direksi mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar Perusahaan sebagai berikut:1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan

tugasnya untuk kepentingan Perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuan Perusahaan.

2. Setiap anggota Direksi wajib dengan iktikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan senantiasa memperhatikan anggaran dasar dan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Direksi berhak mewakili di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perusahaan, serta menjalankan segala tindakan baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan :a. Bahwa untuk tindakan-tindakan berikut ini dengan

nilai melebihi USD5,000,000.00 (lima juta Dolar Amerika Serikat) sampai dengan USD10,000,000.00 (sepuluh juta Dolar Amerika Serikat), dapat dilakukan oleh Direksi hanya apabila tindakan-tindakan tersebut terlebih dahulu disetujui secara tertulis oleh Dewan Komisaris :1) Meminjam uang atau mengadakan transaksi sewa

guna usaha dengan hak opsi atau transaksi lainnya yang sejenis;

2) Memberikan pinjaman;3) Melakukan investasi dimana investasi tersebut

telah terdapat pada rencana kerja dan anggaran Perusahaan yang ditetapkan oleh RUPS;

PEDOMAN KERJA DIREKSI BOARD OF DIRECTORS MANUAL

TUGAS DAN WEWENANG DIREKSIDUTIES AND AUTHORITY OF THE BOARD OF DIRECTORS

The duties and authority of TubanPetro’s Board of Directors in performing management function of the Company are accountable to GMS based on Company’s Work Plan and Budget (RKAP) that has been determined. The duties and authorities of the Board of Directors refer to the applicable laws and regulations and the Company’s articles of association as follows:1. The Board of Directors is fully responsible for carrying out

his duties for the benefit of the Company in achieving the goals and objectives of the Company.

2. Each member of the Board of Directors is required in good faith and full responsibility to carry out their duties by always observing the articles of association and heeding the applicable laws and regulations.

3. The Board of Directors has the right to represent inside and outside the Court of all matters and in all incidents, to bind the Company to other parties and other parties with the Company, and to take all actions both regarding management and ownership, with restrictions on:

a. That for the following actions with a value exceeding USD5,000,000.00 (five million United States Dollars) up to USD10,000,000.00 (ten million United States Dollars), they can be carried out by the Board of Directors only if those actions are approved in writing by the Board of Commissioners in advance:

1) Loan or lease with option rights or other similar transactions;

2) Provide loans;3) Make investments where those investments have

been included in the Company’s work plan and budget determined by the GMS;




4) Mengambil alih (akuisisi) atau menjual atau melepaskan dengan cara lain harta kekayaan (asset) Perusahaan, selain dalam rangka kegiatan usaha Perusahaan sehari-hari;

5) Menghapusbukukan aset tetap Perusahaan (mereklasifikasi pencatatan aset dari aset produktif ke aset non produktif);

6) Menyerahkan harta kekayaan Perusahaan sebagai jaminan;

7) Mengikat Perusahaan sebagai penjamin (borg) atas hutang pihak ketiga.

8) Melepaskan/memindahtangankan dan/atau menjaminkan aset/kekayaan Perseroan kecuali yang dicatat sebagai persediaan;

9) Menghapusbukukan piutang macet dan persediaan barang mati;

10) Membayar deviden sementara;11) Mengadakan kerja sama dengan badan usaha atau

pihak lain yang bersifat kemitraan yang lebih dari 5 (lima) tahun;

12) Melepaskan penyertaan serta perubahan struktur permodalan pada perusahaan lain.

Untuk tindakan-tindakan pada angka 1), 2) dan 5), serta memodifikasi ketentuan atas peminjaman uang yang telah disetujui, memerlukan persetujuan dari rapat Dewan Komisaris yang disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.

b. Bahwa untuk tindakan-tindakan Direksi berikut ini harus mendapatkan persetujuan tertulis dari RUPS dengan mendapatkan rekomendasi dari Dewan Komisaris terlebih dahulu, yaitu:1) Pendirian anak perusahaan (subsidiaries) atau

mengambil alih (akuisisi) atau melakukan penyertaan modal pada perusahaan lain; dan

2) Tindakan-tindakan Direksi sebagaimana tercantum dalam huruf a angka 1) sampai dengan angka 12) di atas dengan nilai melebihi USD10,000,000.00 (sepuluh juta Dolar Amerika Serikat)

4. Hal-hal yang tidak diatur secara khusus pada angka 3 di atas, perbuatan hukum untuk: mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan hutang lebih dari 50% (lima puluh persen) harta kekayaan Perusahaan dalam satu tahun buku baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain. Direksi selain harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris, harus juga mendapat persetujuan RUPS yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 3/4 (tiga per

4) Acquire or sell or release in other ways the Company’s assets, other than in the framework of the Company’s daily business activities;

5) Write off the Company’s fixed assets (reclassify the recording of assets from productive assets to non-productive assets);

6) Grant the Company’s assets as collateral;

7) Bind the Company as guarantor (borg) for third party debts.

8) Release/transfer and/or pledge the assets of the Company except those recorded as inventories;

9) Write off non-performing debts and inventory of non-performing goods;

10) Pay interim dividends;11) Enter into cooperation with business entities or

other parties that are partnerships which are more than 5 (five) years;

12)Release equity participation and change the capital structure in other companies.

For the actions in numbers 1), 2), and 5), as well as to modify the provisions for the approved money lending, approval from the Board of Commissioners meeting is required, along with consent from all members of the Board of Commissioners.

b. The following Board of Director’s actions must obtain written approval from the GMS by obtaining the recommendation from the Board of Commissioners first, namely:1) The establishment of subsidiaries or acquisition

or making capital investments in other companies; and

2) Actions of the Board of Directors as stated in letter a number 1) up to number 12) above with a value exceeding USD10,000,000.00 (ten million US Dollars)

4. Unspecified matters in the number 3, legal actions to transfer, relinquish rights or to pledge more than 50% (fifty percent) of Company assets in one financial year whether in one transaction or several standalone transactions or related to one another. In addition to having to obtain prior approval from the Board of Commissioners, the Board of Directors must also receive approval from the GMS attended by or represented by shareholders who have at least 3/4 (three quarters) of the total shares with valid voting rights. The GMS




empat) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Keputusan RUPS dalam menyetujui tindakan apapun yang disebutkan dalam angka 4 ini harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari total suara yang dikeluarkan secara sah dalam RUPS.

5. Tindakan Direksi untuk menunjuk seseorang yang akan ditunjuk oleh Perusahaan sebagai kandidat Direktur Utama di anak-anak perusahaan memerlukan persetujuan dari pemegang saham yang memiliki lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan.

6. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan.

b. Dalam hal jabatan Direktur Utama lowong, atau dalam hal Direktur Utama dikarenakan alasan apapun tidak dapat mewakili Direksi atau Perusahaan, yang mana bukti dari hal tersebut tidak perlu diberikan kepada pihak ketiga manapun, maka seorang Direktur lainnya yang ditunjuk oleh pihak yang menunjuk kandidat Direktur Utama akan mengemban hak-hak dan tanggung jawab dari Direktur Utama untuk mewakili Direksi dan Perusahaan sesuai dengan syarat dan ketentuan dari anggaran dasar Perusahaan.

7. Karyawan atau pihak lain yang berwenang berdasarkan keputusan Direksi atau surat kuasa tertulis yang ditandatangani oleh anggota Direksi dengan kewenangan bertindak untuk dan atas nama Direksi dan untuk mewakili Perusahaan, mempunyai hak untuk mewakili Direksi dan Perusahaan untuk tindakan-tindakan tertentu.

8. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

9. Dalam hal Perusahaan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka Perusahaan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal Perusahaan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perusahaan diwakili oleh 1 (satu) atau lebih anggota Dewan Komisaris yang tidak mempunyai kepentingan pribadi yang bertentangan dengan kepentingan Perusahaan, ditunjuk dengan keputusan Dewan Komisaris untuk mewakili Perusahaan.

decision in approving any of the actions mentioned in number 4 must be approved by at least 3/4 (three quarters) of the total votes cast legally at the GMS.

5. The actions of the Board of Directors to appoint someone who will be appointed by the Company as a candidate for President Director in a subsidiares requires approval from shareholders who own more than ½ (one-half) of the total shares issued by the Company.

6. a. The President Director has the right and authority to act for the Directors and representing the Company.

b. If the position of President Director is vacant, or in the case of the President Director for whatever reason cannot represent the Board of Directors or the Company, for which evidence of this matter does not need to be given to any third party, then another Director appointed by the party appointing the President Director candidate will assume the rights and responsibilities of the President Director to represent the Directors and the Company following the terms and conditions of the Company’s articles of association.

7. Employees or other authorized parties based on the Directors’ decision or written power of attorney signed by members of the Board of Directors with the authority to act for and on behalf of the Directors and to represent the Company have the right to represent the Board of Directors and the Company for certain actions.

8. The division of duties and authority of each member of the Board of Directors is determined by the GMS and such authority can be delegated by the GMS to the Board of Commissioners.

9. If the Company has interests that conflict with the personal interests of a member of the Board of Directors, the Company will be represented by other members of the Board of Directors and in the case that the Company has interests that conflict with the interests of all members of the Board of Directors, in this case, the Company is represented by 1 (one) or more members of the Board of Commissioners who do not have personal interests that conflict with the interests of the Company are appointed by the decision of the Board of Commissioners to represent the Company.




In 2019, the Board of Directors of TubanPetro carried out various work program activities as a form of carrying out their duties and responsibilities. One of the activities is through the Directors’ meeting and joint meetings with the Board of Commissioners.

The meetings implementation of the Board of Directors may be held at any time, not less than once every 3 (three) months if deemed necessary by the President Director or by written request by one member from the Board of Directors or the member of the Board of Commissioners.

The proceedings and decisions taken at the Board of Directors ‘meetings have been documented in the minutes of the Directors’ meeting. Minutes of meetings are signed by the chair of the meeting and distributed to all members of the Board of Directors who attend the meeting or not. Dissenting opinions from the meeting are stated in the minutes of the meeting accompanied by justifications for the dissenting opinions.

Pada tahun 2019, Direksi TubanPetro telah melaksanakan berbagai kegiatan program kerja sebagai bentuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Kegiatan tersebut salah satunya adalah melalui rapat Direksi dan rapat bersama Dewan Komisaris.

Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu tetapi tidak kurang dari setiap 3 (tiga) bulan apabila dipandang perlu oleh Direktur Utama atau berdasarkan permintaan tertulis dari seorang anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.

Jalannya rapat dan keputusan yang diambil dalam rapat Direksi telah didokumentasikan dalam risalah rapat Direksi. Risalah rapat ditandatangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Direksi yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.

REALISASI PELAKSANAAN TUGAS DIREKSIIMPLEMENTATION OF THE BOARD OF DIRECTORS’ DUTIES




KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIKEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Remuneration is financial compensation given by the Company to the Directors and Board of Commissioners for their work or contribution to the company. The legal basis for implementing the policy for the Directors and Board of Commissioners refers to Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Year 2007 article 97 for the Board of Directors and article 113 for the Board of Commissioners and the Articles of Association of the Company Article 16 paragraph 7 for the Board of Directors and Article 17 paragraph 7 for the Board of Commissioners.

Based on these regulations, the salaries, allowances and facilities for the Directors and Board of Commissioners are determined at the General Meeting of Shareholders. In accordance with the Decision of the Circular General Meeting of Shareholders Number 2019-03 dated September 27, 2019, the remuneration of the Directors and Board of Commissioners of the Company consists of salary / honorarium, benefits, facilities and performance incentives.1. Salary

a. The Salary of the President Director is determined by the Ministry of Finance as the General Meeting of Shareholders of PT Tuban Petrochemical Industries.

Remunerasi merupakan kompensasi finansial yang diberikan Perusahaan kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pekerjaan atau kontribusinya terhadap perusahaan. Dasar hukum penerapan kebijakan bagi Direksi dan Dewan Komisaris mengacu pada Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 pasal 97 untuk Direksi dan pasal 113 untuk Dewan Komisaris serta Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 16 ayat 7 untuk Direksi dan Pasal 17 ayat 7 untuk Dewan Komisaris.

Berdasarkan peraturan tersebut, maka gaji, tunjangan dan fasilitas untuk Direksi dan Dewan Komisaris ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Sirkuler Nomor 2019-03 tanggal 27 September 2019, remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan insentif kinerja.

1. Gaji a. Gaji Direktur Utama ditetapkan oleh Kementerian

Keuangan selaku RUPS PT Tuban Petrochemical Industries.



b. Gaji Anggota Direksi lainnya ditetapkan sebesar 90% dari gaji Direktur Utama

c. Honorarium Komisaris Utama adalah sebesar 45% dari gaji Direktur Utama

d. Honorarium Komisaris adalah sebesar 90% dari komisaris utama

2. Tunjangan Untuk Direksi, tunjangan yang diterima meliputi tunjangan

hari raya, tunjangan perumahan dan asuransi purna jabatan. Sedangkan untuk Dewan Komisaris, tunjangan yang diterima meliputi tunjangan hari raya, tunjangan transportasi dan asuransi purna jabatan.

3. Fasilitas Fasilitas yang diterima Direksi terdiri dari fasilitas Kesehatan,

fasilitas kendaraan dan fasilitas bantuan hukum. Sedangkan untuk Dewan Komisaris adalah fasilitas Kesehatan dan fasilitas bantuan hukum.

4. Insentif Pemberian Insentif mengacu pada keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham.

b. The salaries of other Directors are set at 90% of the salary of the President Director

c. The Honorarium of the President Commissioner is 45% of the salary of the President Director

d. Commissioner Honorarium is 90% of the main commissioners

2. Allowances For Directors, benefits received include holiday allowances,

housing allowances and post-service insurance. As for the Board of Commissioners, the benefits received include holiday allowances, transportation allowances and post-service insurance.

3. Facilities Facilities received by the Directors consist of health facilities,

vehicle facilities and legal aid facilities. Whereas the Board of Commissioners is a Health facility and legal aid facility.

4. Incentives The granting of incentives refers to the decisions of the

General Meeting of Shareholders.




The Corporate Secretary has been supported with a Corporate Secretary Charter to assist the duties implementation. The duties and responsibilities of the Corporate Secretary are as follows:

1. OfficeoftheBoard, the Corporate Secretary has management functions to the office of the board with duties and responsibilities including a) provide information availability in decision making by the Board of Directors and the Board of Commissioners; b) ensure the attendance of participants in the Board of Directors’ and Board of Commissioners’ meetings so that the quorum can be reached so that the decision is legitimate and credible; c) administer the implementation and documentation of decisions of meetings of the Board of Directors and Board of Commissioners.

2. Compliance, in upholding Good Corporate Governance, the Corporate Secretary has a compliance function with duties and responsibilities including a) update information concerning rules or regulations that must be obeyed by the Company and its administration; b) submit information on corporate actions to the Regulator and the parties concerned; c) ensure that operational administrative activities comply with the SOP applicable in the Company; d) manage the traffic of information/data (relating to parties who have rights or does not have rights to access the Company’s information/data).

3. Investor relations, in carrying out the investor relations function, the Corporate Secretary has duties and responsibilities including a) support to ensure that material information is delivered to investors/shareholders on time; b) prepare operational activities for the General Meeting of Shareholders so that it can run well based on the articles of association and produce decisions required by the Company;

Sekretaris Perusahaan telah dilengkapi dengan Piagam Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary Charter) dalam mendukung pelaksanaan tugasnya. Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:1. Office of the Board, Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi

penatalaksanaan office of the board dengan tugas dan tanggung jawab mencakup: a) mengupayakan ketersediaan informasi dalam pengambilan keputusan oleh Direksi dan Dewan Komisaris; b) memastikan kehadiran peserta rapat Rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris agar quorum dapat tercapai sehingga keputusan yang dihasilkan legitimate dan kredibel; c) mengadministrasikan pelaksanaan dan pendokumentasian keputusan rapat-rapat Direksi dan Dewan Komisaris.

2. Compliance, dalam menegakkan tata kelola Perusahaan yang baik Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi compliance dengan tugas dan tanggung jawab meliputi: a) memutakhirkan informasi tentang peraturan atau regulasi yang harus dipatuhi oleh Perusahaan berikut pengadministrasiannya; b) menyampaikan informasi aksi korporasi corporate action kepada Regulator dan pihak-pihak yang berkepentingan; c) memastikan kegiatan administrasi operasional comply dengan SOP ketentuan berlaku dalam Perusahaan; d) mengatur lalu lintas informasi/data (terkait pihak-pihak yang berhak dan tidak berhak atas suatu informasi/data milik Perusahaan).

3. Investor relations, dalam menjalankan fungsi investor relation, Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab: a) membantu memastikan informasi material tersampaikan kepada investor/pemegang saham pada waktu yang tepat; b) menyiapkan operasional pelaksanaan RUPS agar dapat berlangsung dengan baik sesuai anggaran dasar dan menghasilkan keputusan yang diperlukan oleh Perusahaan;

TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY DUTIES

SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY

TubanPetro has already had a Corporate Secretary Function that is run by the Corporate Secretary Unit. The Corporate Secretary Unit has role as a liaison between the main organs of corporate governance, responsible for preparing plans and also ensures the effectiveness and transparency of corporate communications and relations with stakeholders based on the principles of the Company’s ethical standards, Good Corporate Governance, and corporate values.

TubanPetro telah memiliki fungsi Sekretaris Perusahaan yang dijalankan oleh unit Corporate Secretary. Unit Corporate Secretary memiliki peran dalam memfasilitasi komunikasi antara organ utama tata kelola Perusahaan, bertanggung jawab dalam penyusunan perencanaan serta memastikan efektivitas dan transparansi komunikasi Perusahaan serta hubungan dengan para pemangku kepentingan sesuai prinsip standar etika Perusahaan, prinsip tata kelola Perusahaan yang baik dan nilai-nilai Perusahaan.



c) menyiapkan laporan tahunan Perusahaan tepat pada waktunya; d) memastikan informasi/data yang disampaikan kepada investor memiliki kualitas yang handal dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya berdasarkan sumber informasi/data tersebut; e) membangun komunikasi yang baik dengan para pemegang saham, investor, komunitas pasar modal (apabila Perusahaan berstatus Tbk/perusahaan publik) dan pihak-pihak yang berpengaruh pada pengambilan keputusan investasi.

4. Corporate Communications, Sekretaris Perusahaan juga menjalankan fungsi corporate communication dengan tugas dan tanggung jawab meliputi: a) mensosialisasikan dan menjaga citra Perusahaan; b) menjaga konsistensi komunikasi publik melalui saluran-saluran media konvensional dan online (termasuk media sosial); c) membantu pelaksanaan program Perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada publik (seperti program CSR); d) menjalankan fungsi Government Relations (termasuk dengan penegak hukum) yang bertujuan untuk menjaga kepentingan Perusahaan terkait dengan Regulator, sesuai dengan kepatutan dan etika bisnis.

c) prepare the Company’s Annual Report on time; d) ensure the information/data submitted to investors has reliable quality and accountable based on the source of information/data; e) establish effective communication with shareholders, investors, the capital market community (if the company status is a public company) and parties who have influence on the investment decision-making.

4. Corporate Communications, the Corporate Secretary also carries out the function of corporate communication with duties and responsibilities including a) socialize and maintain the Company’s image; b) maintain the consistency of public communication through conventional and online media channels (including social media); c) assist the implementation of the Company’s programs in fulfilling obligations to the public (such as CSR programs); d) perform the Government Relations function (including law enforcement) purposed to secure the interests of the Company related to Regulators, in line with propriety and business ethics.

The Corporate Secretary has carried out their duties and responsibilities through the following activities:1. BOD meetings of 2019 period for 13 times2. BOC meetings of 2019 period for 4 times

3. Shareholders meeting, held an EGMOS and a Company EGMOS4. Perform corporate management together with communication

consultants, legal consultants, and financial consultants of the Company

5. Business visit to TubanPetro’s subsidiaries6. Held a halal bi halal ceremony with the TubanPetro group7. Held an economic outlook event with the TubanPetro group by

involving Indonesian economists and politicians to broaden their horizons towards the future macroeconomic projections

8. Prepared the Company’s annual report9. Held a media gathering together with the Company’s

communications consultant and Shareholders as the speakers.

Corporate Secretary telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya melalui beberapa kegiatan antara lain:1. Rapat Direksi (BOD meeting) periode 2019 sebanyak 13 kali.2. Rapat Dewan Komisaris (BOC meeting) periode 2019 sebanyak

4 kali.3. Rapat pemegang saham (shareholders meeting), mengadakan

RUPSLB dan RUPST Perusahaan tahun 2019.4. Melakukan pengelolaan korporasi bersama dengan

konsultan komunikasi, konsultan hukum, dan konsultan keuangan Perusahaan.

5. Kunjungan ke anak perusahaan TubanPetro.6. Mengadakan acara halal bihalal bersama Grup TubanPetro.7. Mengadakan acara economic outlook bersama Grup

TubanPetro dengan melibatkan ekonom dan politikus Indonesia guna menambah wawasan terhadap proyeksi makro ekonomi ke depan.

8. Mempersiapkan Laporan Tahunan TubanPetro.9. Mengadakan media gathering bersama dengan konsultan

komunikasi Perusahaan dan melibatkan pemegang saham sebagai narasumber.

PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAANIMPLEMENTATION OF CORPORATE SECRETARY DUTIES



As part of supporting the government’s efforts in achieving sustainable development goals, TubanPetro and its subsidiaries conduct Corporate Social Responsibility programs together with the community, especially around the Company’s operational areas.

Sebagai bagian dalam mendukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, TubanPetro beserta anak usahanya menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) bersama masyarakat khususnya di sekitar wilayah operasi Perusahaan.


TANGGUNG JAWABSOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIALRESPONSIBILITY


KOMITMEN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY COMMITMENT

LANDASAN HUKUM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)LEGAL BASIS OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

TubanPetro along with its subsidiaries continue to strive to provide added value to stakeholders so that they can collaborate well and grow together sustainably. The business development of the Company is strived to be able to create effectiveness and efficiency from an economic perspective as well as having a positive social and environmental impact in the long run. These efforts are manifested through the implementation of the Corporate Social Responsibility program.

The Corporate Social Responsibility (CSR) program is a representation and compliance of TubanPetro and its subsidiaries in carrying out the mandate of the law and the government, especially in preserving the environment and developing people’s lives in social and economic terms. The implementation of TubanPetro’s social responsibility is based on the prevailing laws and regulations, namely, article 74 of Law No.40 of 2007 concerning Limited Liability Companies (UUPT) and Government Regulation No.47 of 2012 concerning Social and Environmental Responsibility.

TubanPetro beserta anak usahanya terus berupaya memberikan nilai tambah kepada stakeholders agar dapat menjalin kerja sama dengan baik dan tumbuh bersama secara berkelanjutan. Pengembangan bisnis Perusahaan diupayakan untuk dapat menciptakan efektifitas dan efisiensi dari segi ekonomi serta memberikan dampak positif dari segi sosial dan lingkungan dalam jangka panjang. Upaya tersebut diantaranya diwujudkan melalui penyelenggaraan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility).

Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan wujud pengabdian dan kepatuhan TubanPetro beserta anak usahanya dalam menjalankan amanat undang-undang dan pemerintah khususnya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengembangkan kehidupan masyarakat dari segi sosial dan ekonomi. Pelaksanaan tanggung jawab sosial TubanPetro didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) dan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.



PELAKSANAAN PROGRAM CSRIMPLEMENTATION OF CSR PROGRAMS

RENCANA PROGRAM CSRCSR PROGRAM PLANS

TubanPetro and its subsidiaries have held various Corporate Social Responsibility (CSR) activities in the aspects of the environment, employment, customers and society during 2019.

The Corporate Social Responsibility (CSR) program has been prepared concerning environmental aspects (planet) and social life balance (people) and in line with the Company’s financial and operational (profit) growth. In general, the TubanPetro Corporate Social Responsibility (CSR) corporate plan and its subsidiaries are as follows:

1. Environmental sustainability program.2. Occupational Health and Safety Program.

3. Customer protection program.4. Social development program.

TubanPetro bersama anak usahanya telah menyelenggarakan berbagai kegiatan program Corporate Social Responsibility (CSR) dibidang lingkungan, ketenagakerjaan, konsumen dan sosial kemasyarakatan sepanjang tahun 2019.

Pada tahun 2019, Polytama menyelenggarakan program CSR melalui beragam kegiatan, antara lain:

In 2019, Polytama held a CSR program through various activities, including:

Program SEHATI (SEKOLAH HIJAU SEHAT DAN BERSIH)

Program ini merupakan salah satu program unggulan Polytama yang melibatkan sekitar 1.200 penerima manfaat yang ada di 9 (sembilan) SD Negeri di 3 Desa kawasan Ring 1 (wilayah terdekat) dari wilayah operasi Polytama. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu. Program SEHATI ini

SEHATI Program (SEKOLAH HIJAU SEHAT DAN BERSIH)

This program is one of Polytama’s main programs which involves around 1,200 participants in 9 (nine) public elementary schools in 3 villages of Ring-1 area (the closest area) from Polytama’s operational area. The program is carried out in collaboration with the Office of the Environment and the Education Authorities of Indramayu. The SEHATI program

Program Corporate Social Responsibility (CSR) disusun dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan (planet) dan keseimbangan kehidupan sosial (people) serta sejalan dengan pertumbuhan Perusahaan dari segi keuangan dan operasional (profit). Secara umum, rencana program Corporate Social Responsibility (CSR) TubanPetro beserta anak usahanya adalah sebagai berikut:1. Program kelestarian lingkungan.2. Program bidang ketenagakerjaan, kesehatan dan

keselamatan Kerja.3. Program perlindungan terhadap konsumen.4. Program pengembangan sosial kemasyarakatan.

PROGRAM CSR PT POLYTAMA PROPINDO (POLYTAMA)PT POLYTAMA PROPINDO (POLYTAMA) CSR PROGRAM

KELESTARIAN LINGKUNGANENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY




mengemas kegiatan pengelolaan sampah secara digital dengan melibatkan seluruh murid, guru, kepala sekolah dan pedagang-pedagang yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Pengemasan program secara digital ini menggunakan aplikasi GO 4.0 WASTE yang memudahkan pengelolaan dan pencatatan sampah serta pengangkutan melalui Dinas Lingkungan Hidup setempat.

Program Taman KehatiSelain itu, pada pilar lingkungan, Polytama juga menyelenggarakan Program Taman Kehati. Selain sebagai taman kota yang juga merupakan kawasan resapan air, Taman Kehati juga berfungsi sebagai tempat konservasi bagi tanaman dan hewan yang merupakan ciri khas daerah Indramayu. Sejak diresmikan pada 9 Oktober 2019, manfaat taman ini dapat dirasakan bagi masyarakat di Kabupaten Indramayu secara umum.

Penerapan ISO 14001:2015Sejak tahun 2018, Perusahaan juga telah menerapkan sistem manajemen lingkungan hidup berdasarkan ISO 14001:2015 yang telah tersertifikasi. Penerapan standar internasional tersebut adalah untuk Sistem Manajemen Lingkungan (SML) yang membantu sebuah industri mengidentifikasi, memprioritaskan, dan mengatur risiko-risiko lingkungan sebagai bagian dari praktik bisnis. Standar mutu ISO 14001:2015 menuntut industri untuk menghasilkan limbah berbahaya seminimal mungkin. Selain itu, Perusahaan juga mampu mengolah limbah sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Sertifikasi di Bidang Lingkungan Hidup1. Sertifikasi PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (Tahun 2018 - Tahun 2019)

2. Sertifikasi manajemen lingkungan dari Komite Akreditasi Nasional untuk produksi bijih plastik polipropilena, yang berlaku hingga 27 April 2019.

3. Sertifikasi manajemen lingkungan dari Komite Akreditasi Nasional untuk produksi bijih plastik polipropilena, yang berlaku hingga 27 April 2019.

digitally packs waste management activities by involving all students, teachers, principals, and tenants who are around the school environment. This digital packaging program uses the GO 4.0 WASTE application that facilitates the management and recording of waste and transportation through the local Environment Agency.

Taman Kehati ProgramAdditionally, on the environmental pillar, Polytama also organizes Taman Kehati Program. Aside from being a city park which is also a water infiltration area, Taman Kehati also functions as a conservation place for flora and fauna of Indramayu. Since it was inaugurated on October 9, 2019, the benefits of this park can be taken by the local community in Indramayu Regency.

Implementation of ISO 14001: 2015Since 2018, the Company has also implemented an environmental management system based on ISO 14001: 2015 that has been certified. The application of these international standards is for an Environmental Management System (SML) that helps an industry identify, prioritize and manage environmental risks as part of business practices. ISO 14001: 2015 quality standard demands the industry to produce hazardous waste to a minimum. Also, the Company can process waste following quality standards set by the government.

Environmental Certification 1. Green PROPER Certification from the Ministry of Environment

and Forestry of the Republic of Indonesia (2018-2019)

2. Environmental management certification from the National Accreditation Committee to produce polypropylene plastic ore, valid until April 27, 2019.

3. Environmental Management Certification from the National Accreditation Committee to produce polypropylene plastic ore, valid until April 27, 2019.

PELAKSANAAN PROGRAM CSRCSR PROGRAM ESTABLISHMENT



Kesehatan dan Keselamatan KerjaPolytama berkomitmen untuk melakukan pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang difokuskan untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident. Untuk itu, Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) secara konsisten. Perusahaan juga melaksanakan surveillance audit ISO 9001, 14001, 22000, dan OHSAS 18001 pada bulan April 2018 dalam rangka pemenuhan standar kualitas manajemen, lingkungan, dan keselamatan berstandar internasional. Polytama secara konsisten menerapkan dan memelihara sistem analisa bahaya dan pengendalian titik kritis (Hazard Analysis Critical Control Point - HACCP). Bersamaan dengan itu, dilakukan juga sosialisasi tentang kepedulian, pemahaman, dan pelatihan yang tepat bagi seluruh jajaran manajemen dan karyawan Perusahaan mengenai aspek mutu, keamanan pangan, lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Program lainnya adalah menjamin penyempurnaan proses mutu, keamanan pangan, kinerja usaha dan fasilitas/peralatan yang ramah lingkungan dan menurunkan risiko pada keselamatan dan kesehatan kerja secara berlanjut, melalui penetapan dan peninjauan sasaran kinerja yang diupayakan meningkat pada setiap fungsi organisasi. Pada tahun 2019 tidak ada kejadian kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan kebakaran di Polytama.

Occupational Health and SafetyPolytama is committed to managing occupational health and safety (OSH) which is focused on zero accidents. Therefore, the Company implements the Occupational Health and Safety Management System (SMK3) consistently. The company also carried out ISO 9001, 14001, 22000, and OHSAS 18001 surveillance audits in April 2018 in the context of meeting international quality management, environmental and safety standards. Polytama consistently implements and maintains a hazard analysis and HACCP control system. Meanwhile, a proper awareness, understanding, and training program were conducted for all levels of management and employees of the Company regarding aspects of quality, food & beverage safety, environment, and occupational health and safety (K3).

The other program is aimed to ensure the improvement of quality processes, food safety, business performance and environmentally friendly facilities/equipment and reduce risks to occupational health and safety on an ongoing basis, through setting and reviewing performance targets to improve in every function of the organization. In 2019 there were no occupational accidents, occupational diseases, and fires in Polytama.

ASPEK KETENAGAKERJAANEMPLOYMENT ASPECTS




Kesetaraan Gender dan Kesempatan KerjaSistem rekrutmen Polytama diselenggarakan dengan menjunjung tinggi asas kesetaraan dan kesempatan kerja dengan tidak membedakan pria dan wanita. Polytama juga memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh karyawan termasuk hak untuk memperoleh promosi pengembangan karir, pendidikan dan hak-hak karyawan lainnya yang tercantum dalam perjanjian kerja bersama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Polytama berupaya memberikan imbal jasa yang sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku dan tidak membedakan gender, suku, agama, ras dan antar golongan.

Hubungan IndustrialSejak tanggal 16 Juli 2018, Lembaga Kerja Sama (LKS) PT Polytama Propindo telah didaftarkan ke Dinas Tenaga Kerja Indramayu. Polytama melakukan pertemuan rutin yang diselenggarakan setiap bulan. Hasil pertemuan tersebut, didokumentasikan dalam bentuk risalah pertemuan untuk ditindaklanjuti.

Mekanisme Pengaduan Masalah KetenagakerjaanPerusahaan senantiasa membuka ruang komunikasi antara karyawan dan manajemen. Jikalau terjadi masalah ketenagakerjaan, karyawan dapat menyampaikan secara langsung ke pengelola SDM Perusahaan atau melalui Lembaga Kerja Sama (LKS) yang merupakan wujud hubungan industrial antara Perusahaan dan karyawan.

Peningkatan PelayananPolytama selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada konsumen melalui antara lain:a. Excellent Service kepada konsumenb. Quick Response terhadap keluhan konsumenc. On Time Deliveryd. After Sales Support yang reliablee. Pendampingan pada saat trial produk baru

Service improvementsPolytama always strives to improve services to customers through:a. Excellent service to customersb. Quick Response to customer complaintsc. On-Time Deliveryd. Reliable After-Sales Supporte. Assistance during the trial of new products

PERLINDUNGAN TERHADAP KONSUMENCUSTOMER PROTECTION

Gender Equality and Fair Job OpportunitiesPolytama’s recruitment system is held by upholding the principle of equality and fair opportunities without discriminating against men and women. Polytama also provides equal opportunities for all employees, including the right to obtain promotion of career development, education and other employee rights listed in collective work agreements and applicable laws and regulations. Polytama strives to provide compensation following applicable rules and standards and does not distinguish between gender, ethnicity, religion, and race ethnic group

Industrial RelationsSince July 16, 2018, the Institute of Cooperation (LKS) of PT Polytama Propindo has been registered with the Indramayu Labor Office. Polytama did regular meeting held every month. The results of the meeting are documented in the form of minutes of the meeting to be followed up.

Complaints Mechanism for Employment IssuesThe company always provides communication channels for employees and management. In a condition that employment issues occur, employees can submit directly to the manager of the Company’s HR or through the Institute of Cooperation (LKS) which is a form of industrial relations between the Company and employees.




Saluran Informasi Produk dan LayananPolytama menyediakan berbagai saluran agar konsumen dapat dengan mudah mengetahui informasi produk dan layanan Polytama. Saluran-saluran tersebut antara lain:a. Informasi yang komprehensif dari Tim Sales & Technical

Polytamab. Leaflet atau Brosur mengenai Informasi Produkc. Website Polytamad. Online Order System untuk membantu pelanggan mengetahui

status order mereka dan juga posisi truk yang sedang mengirim order mereka.

Manajemen Mutu dan Inovasi ProdukPolytama telah menerapkan sistem manajemen mutu berstandar internasional terhadap produk yang dihasilkan, yaitu ISO-9001:2008 dan sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000 (Food Safety Management). Selain itu, Polytama juga melakukan inovasi produk Masplene® secara terus menerus, di antaranya dengan melakukan program Benchmarking produk yang bertujuan untuk mengetahui posisi mutu produk Masplene® dibandingkan produk pesaing. Pada tahun 2019 ini, Perusahaan melakukan Benchmarking untuk produk Yarn dan Injection.

Survei KonsumenPada kuartal pertama tahun 2019, Polytama telah mengadakan survey terhadap konsumen dengan menggunakan sumber daya internal dengan hasil Indeks Kepuasan Pelanggan berada pada angka 5.48 dari skala 7.00 atau ekuivalen 3.13 dari skala 4.00.

Product and Service Information ChannelsPolytama provides various channels so customers can easily access information on Polytama’s products and services. These channels include:a. Comprehensive information from Polytama’s Sales &

Technical Teamb. Leaflets or Brochures regarding Product Informationc. Polytama’s official websited. Online Order System to help customers track their orders and

the location of the trucks that are sending their orders.

Quality Management and Product InnovationPolytama has implemented an international standard quality management system for the products produced, namely ISO-9001: 2008 and ISO 22000 (Food Safety Management) food safety management system. Also, Polytama continuously innovates Masplene® products, including by conducting product benchmarking programs that aim to determine the quality position of Masplene® products compared to competing products. In 2019, the Company will benchmark the Yarn and Injection products.

Customer SurveyIn the first quarter of 2019, Polytama conducted a survey of consumers using internal resources with the result that the Customer Satisfaction Index stood at 5.48 on a scale of 7.00 or equal to 3.13 on a scale of 4.00.




PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATANSOCIAL DEVELOPMENT

Bidang Kesehatan MasyarakatPolytama melaksanakan program pemberdayaan melalui Posyandu di tiga desa yang bekerjasama dengan Puskesmas Pondoh dan Puskesmas Juntinyuat. Manfaat program ini dirasakan oleh kurang lebih 250 ibu hamil dan balita. Dalam kegiatan ini, Polytama mempunyai target adanya peningkatan kesadaran dan angka kunjungan para penerima manfaat untuk kembali rutin datang ke Posyandu.

Bidang KeagamaanPolytama berpartisipasi dalam pembangunan daerah melalui perbaikan dan penambahan fasilitas keagamaan yang ada di Islamic Center Indramayu. Sebagai ikon baru, masjid besar tersebut menjadi tujuan wisata keagamaan di kawasan Indramayu. Polytama berpartisipasi dalam menambah fasilitas toilet dan tempat wudhu. Selain itu, Polytama juga turut membantu membangun fasilitas Madrasah Tsanawiyah Yayasan Darussalam, di Desa Lombang dan Pesantren Nurul Islam di Desa Tinumpuk. Dampak kegiatan ini pun langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh para santri yang berjumlah sekitar 200 orang. Program tahunan dalam bidang keagamaan yang selalu dilakukan pada Bulan Ramadhan adalah “Polytama Berbagi untuk Anak Negeri”, yaitu dengan memberikan santunan bagi anak yatim/piatu dan dhuafa yang berada di lingkungan sekitar perusahaan terutama di tiga desa.

Bidang Ekonomi MasyarakatProgram CSR Sustainable I-MASARO HERO, hasil dari pengolahan dan sub kegiatan yang ada di kelompok tersebut dapat menghasilkan nilai ekonomi bagi kelompok, seperti contohnya produk kerupuk kangkung yang sudah mulai dijual di pasaran merupakan hasil dari pupuk yang diolah secara mandiri dan ditanam di area I-MASARO HERO. Penanaman tanaman menggunakan pupuk hayati MASARO itu juga sudah mulai dimanfaatkan di area halaman rumah warga dengan memanfaatkan lahan kosong di pekarangan mereka.

Public Health SectorPolytama implemented an empowerment program through Posyandu in three villages in collaboration with Puskesmas Pondoh and Puskesmas Juntinyuat. The benefits of this program are intended for approximately 250 pregnant women and children under five years. In this activity, Polytama has a target of increasing awareness and the number of visits of beneficiaries to return regularly to Posyandu.

Religious AffairsPolytama participated in regional development through the improvement and addition of religious facilities in the Indramayu Islamic Center. As a new icon, the large mosque has become a religious tourism destination in the Indramayu region. Polytama participated in adding toilet facilities and ablution facilities. Also, Polytama assisted to construct Yayasan Darussalam’s Madrasah Tsanawiyah facility, in Lombang Village and Nurul Islam Pesantren in Tinumpuk Village. The impact of this activity was positively received by around 200 students. The annual program in the aspect of religion which is always carried out during the month of Ramadan is “Polytama Berbagi Untuk Anak Negeri”, namely by providing compensation for the orphans and homeless around the company, especially in three villages.

Community WelfareThe CSR Program of Sustainable I-MASARO HERO, the results of processing and sub-activities in the group can produce economic value for the group, for instance, kale crackers that have been on the market are the result of fertilizers that are processed independently and planted in the I-MASARO HERO area. Planting of plants using MASARO biofertilizer has also begun to be utilized in the area of the residents’ home yards by utilizing vacant land in their yards.




PON telah menyelenggarakan kegiatan CSR di desa-desa yang masuk ke dalam lingkungan Ring I, II dan III pabrik PON meliputi Desa Tlogopojok dan Desa Lumpur untuk Ring I serta Ring II mencakup Desa Roomo, Kroman dan Karang Turi yang masuk wilayah Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Program CSR dilaksanakan melalui beragam kegiatan, antara lain:

PON has held CSR activities in villages that belong to Ring I, II and III of PON refineries including Tlogopojok Village and Lumpur Village for Ring I and Ring II including Roomo, Kroman and Karang Turi Villages located in Gresik. The CSR program is implemented through various activities, including:

Program CSR bina lingkungan dan kesejahteraan masyarakat yang diselenggarakan oleh PON pada bulan Januari sampai dengan Desember 2019, meliputi:a. Bantuan kegiatan olahraga, seni dan hari ulang tahun

Republik Indonesia untuk karang taruna dan instansi.b. Bantuan untuk meningkatkan kualitas sarana ibadah dan

kegiatan keagamaan seperti: - Pembangunan dan renovasi tempat ibadah; - Kegiatan kerohanian masyarakat; - Silaturahim dan doa bersama; - Bantuan hewan kurban; dan - Santunan anak yatim.

PON’s CSR programs related to the environmental development and community welfare in January to December 2019 include:

a. Donations for sports, art and youth organization and institutions in commencing Indonesia’s anniversary.

b. Donations to improve the quality of worship facilities and religious activities such as:- Construction and renovation of worship facilities;- Community spiritual activities;- Gathering and praying together;- Donation of qurban cattle; and- Donations for orphans.

Program CSR di bidang pendidikan meliputi:a. Program CSR berupa kegiatan bantuan pendidikan

khususnya untuk Sekolah Dasar yang dilaksanakan pada bulan September 2019.

b. Kerja Praktik Lewat program ini, mahasiswa dan siswa-sisiwi SMK (sekolah

menengah kejuruan) dapat melaksanakan kerja praktik industri di PON selama dua sampai tiga bulan dengan pembimbing yang telah ditunjuk untuk mendampinginya.

c. Kunjungan Pabrik Program ini diwujudkan dengan memberikan kesempatan

kepada mahasiswa perguruan tinggi atau universitas untuk melakukan kunjungan pabrik.

CSR programs related to education include:a. The CSR program is in the form of educational assistance

especially for elementary schools which were carried out in September 2019.

b. Internship Program Through this program, university students and vocational

high school students can carry out an industrial internship in PON for two to three months with their supervisors appointed to assist them.

c. Plant Visit This program is realized by providing opportunities for

college or university students to conduct factory visits.

PROGRAM CSR PT PETRO OXO NUSANTARA (PON)PT PETRO OXO NUSANTARA (PON) CSR PROGRAM

KEGIATAN BINA LINGKUNGAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKATENVIRONMENTAL DEVELOPMENT AND COMMUNITY WELFARE ACTIVITIES

KEGIATAN BIDANG PENDIDIKANEDUCATIONAL ACTIVITIES




Untuk program ini, PON membentuk Forum Komunikasi Lingkungan Hidup Perusahaan- Perusahaan Kecamatan Manyar (FORMULA PERTAMA). Lewat forum ini, kegiatan perusahaan yang terkait masalah lingkungan hidup Gresik dikoordinasikan. Kegiatan yang dilakukan antara lain, melakukan penanaman pohon untuk penghijauan, reklamasi pantai dengan menanam pohon bakau, kerja bakti bersama untuk membersihkan lingkungan, dan lainnya. Selain itu, PON juga melaksanakan kegiatan CSR dengan instansi dan lembaga lain di Gresik, Surabaya dan Jakarta pada bulan Februari sampai dengan Desember 2019.

For this program, PON established Forum for Environmental Communication of Manyar District Companies (FORMULA PERTAMA). Through this forum, the company’s activities related to the environmental problems of Gresik are coordinated. Activities undertaken include planting trees for greening, beach reclamation by planting mangrove trees, joint community service activities to clean the environment, and others. Also, PON carries out CSR activities with other agencies and institutions in Gresik, Surabaya, and Jakarta in February to December 2019.

KEGIATAN BINA KEMITRAAN INSTANSI PEMERINTAHPARTNERSHIP DEVELOPMENT ACTIVITIES OF GOVERNMENT AGENCIES




PROGRAM CSR PT TRANS-PACIFIC PETROCHEMICAL INDOTAMA (TPPI)PT TRANS-PACIFIC PETROCHEMICAL INDOTAMA (TPPI) CSR PROGRAM

Pada tahun 2019, TPPI menyelenggarakan program CSR melalui beragam kegiatan, antara lain:

In 2019, TPPI organized CSR programs through various activities, including:

Pengelolaan LimbahLimbah yang muncul dari kegiatan produksi TPPI mencakup limbah B3, limbah domestik, dan limbah non B3. TPPI memasang tempat pembuangan limbah yang berbeda-beda mengumpulkan limbah-limbah tersebut sesuai dengan jenisnya. Limbah-limbah ini kemudian akan diambil oleh pihak ketiga yang sudah memiliki izin. Adapun limbah yang termasuk ke dalam limbah B3 adalah majun bekas, battery, contaminated sludge, clay, filter, lampu, alumina, NHT catalys, limbah medis, aki, dan sebagainya.

Pemantauan Dampak LingkunganPerusahaan melakukan pengukuran dampak lingkungan, di antaranya dengan pengambilan sampel air limbah yang dibuang ke laut, limbah domestik, dan air bersih. Tanggal 14 Februari 2019, Perusahaan melalui PT Jasa Tirta telah melakukan pengambilan sampel buangan air limbah out fall canal, adapun hasilnya adalah COD = 26.66 ppm dan pH = 6.46. Pada Oktober 2019, Perusahaan melalui PT Jasa Tirta juga melakukan pengambilan sampel untuk analisa air limbah B3 dan pengambilan sampel untuk analisa udara, emisi dan ambien oleh UPTK2 Hiperkes. Desember 2019, Perusahaan kembali melakukan pengambilan sampel effluent air limbah, air limbah domestik dan air laut oleh PT Jasa Tirta. Sedangkan pengukuran terhadap polusi suara/kebisingan dilakukan Perusahaan setiap satu bulan sekali di area ISBL, OSBL, dan di perbatasan dengan masyarakat. Sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja, Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan di tempat kerja adalah 85 dB dalam paparan selama 8 jam per hari. Dari hasil pengukuran yang dilakukan Perusahaan terhadap kebisingan suara di

Waste ManagementWaste from TPPI production includes hazardous (B3) waste, domestic waste, and non-hazardous (non-B3) waste. TPPI installs different landfills that collect these wastes by their type. These wastes will then be managed by a third party with license. The waste included in B3 waste is used waste, battery, contaminated sludge, clay, filter, lamp, alumina, NHT catalyst, medical waste, accumulator, and so on.

Environmental Impact MonitoringThe company measures the environmental impact, including by taking samples of wastewater discharged into the sea, domestic waste, and clean water. On February 14, 2019, the Company through PT Jasa Tirta conducted a sample of outfall canal wastewater, of which the result was COD = 26.66 ppm and pH = 6.46. In October 2019, the Company through PT Jasa Tirta also conducted samples for B3 wastewater analysis and samples for air, emissions and ambient analysis by the UPTK2 Hiperkes. December 2019, the Company resumed sampling effluent wastewater, domestic wastewater, and seawater by PT Jasa Tirta. Whereas the measurement of sound/noise pollution is carried out by the Company once a month in the ISBL, OSBL, and in the border area with the community. Following the Ministry of Manpower Regulation No. 5 of 2018 concerning Occupational Safety and Health at Work Environment, the Threshold Value (NAB) of noise at work is 85 dB under 8 hours exposure per day. From the results of measurements made by the Company on noise in the workplace, it obtained several Areas whose noise value exceeded the NAV. Based on these findings, the Company put a sign in the area which required that

KELESTARIAN LIGKUNGANENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY




tempat kerja, didapat beberapa area yang nilai kebisingannnya melebihi NAB. Atas temuan tersebut, Perusahaan melakukan penandaan (sign) di area tersebut dengan mewajibkan setiap pegawai yang bekerja di sekitar area tersebut untuk menggunakan alat pelindung pendengaran, dan waktu paparan kebisingan kepada para pekerja di area tersebut tidak boleh melebihi 8 jam setiap harinya.

Selain itu, Perusahaan juga melakukan upaya pengukuran terhadap intensitas cahaya yang ada di dalam gedung, serta pengukuran kadar benzene, dan lain sebagainya. Hingga 31 Desember 2019, Perusahaan tidak mencatat adanya laporan pencemaran lingkungan dari pihak manapun.

Program PenghijauanUntuk menjaga kelestarian lingkungan, TPPI melakukan penghijauan dengan penanaman pohon agar terlindung dari kerusakan lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan agar terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

Kesehatan dan Keselamatan KerjaTPPI telah merealisasikan program sebagai bagian dari implementasi mitigasi risiko operasional agar kelangsungan operasional & layanan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dapat dikelola dengan baik. Sepanjang tahun 2019, TPPI mengadakan program Smart Eating & Healthy Activity (SEHAT), program senam pagi, program inspeksi K3, dan sebagainya. Sampai 31 Desember 2019, Perusahaan tidak mencatat adanya kecelakaan kerja yang major yang terjadi di lingkup Perusahaan.

Kesempatan KerjaProses rekrutmen yang dilakukan TPPI diselenggarakan dengan menjunjung tinggi asas kesetaraan, non-diskriminasi, dan transparan tanpa memandang suku, agama, ras, antar golongan, dan tingkatan sosial. Hubungan industrial yang terjalin antara karyawan dengan Perusahaan dilakukan melalui konsep mitra strategis, sehingga tercipta hubungan harmonis yang kuat antara Perusahaan dengan seluruh karyawan. Hal ini menjadi salah satu pondasi dalam menyongsong keberlanjutan bisnis Perusahaan.

Occupational Health and SafetyTPPI has realized program as part of the implementation of operational risk mitigation so that operational & service continuity, occupational health, and safety (K3) can be managed properly. Throughout 2019, TPPI held a Smart Eating & Healthy Activity (SEHAT) program, morning exercise program, K3 inspection program, and so on. As of December 31, 2019, the Company did not record major work accidents occurring within the Company.

Job OpportunityThe recruitment process carried out by TPPI is implemented by upholding the principles of equality, non-discrimination, and transparency regardless of ethnicity, religion, race ethnic group and social level. Industrial relations established between employees and the Company are carried out through the concept of strategic partners, to create a strong harmonious relationship between the Company and all employees. This has become one of the foundations in welcoming the Company’s business sustainability.

ASPEK KETENAGAKERJAANEMPLOYMENT ASPECTS

every employee who worked around the area to use hearing protective equipment, and the noise exposure time for workers in the area must not exceed 8 hours a day.

Additionally, the Company also attempted to measure the intensity of light in the building, as well as measuring levels of benzene, and so forth. As of December 31, 2019, the Company did not record any reports of environmental pollution from any party.

Greening ProgramTo protect the environment, TPPI reforests by planting trees to protect them from environmental damage and to keep the environment clean so that a clean and healthy environment is created.




Kesetaraan GenderTPPI menerapkan prinsip non-diskriminasi dalam segala hal, termasuk memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan (gender equity and equality) untuk mendapatkan pekerjaan di lingkup Perusahaan, sejauh memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Prinsip-prinsip non-diskriminasi dan kesetaraan ini juga diwujudkan dalam pencapaian karir struktural, operasional maupun fungsional bahkan sampai jenjang tertinggi dalam struktur organisasi.

Kompensasi dan ManfaatTPPI memberikan kompensasi dan manfaat kepada setiap karyawan sesuai dengan kinerja yang dicapai. Kompensasi dan manfaat ini ditujukan untuk memupuk loyalitas karyawan yang terdiri dari gaji pokok serta tunjangan kesejahteraan yang nilainya disesuaikan dengan golongan dan/atau jabatan masing-masing. Gaji terendah yang diterima oleh pekerja yang baru masuk sekurang-kurangnya sama dengan upah minimum di wilayah masing-masing unit kerja yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Gender equalityTPPI applies the principle of non-discrimination in all respects, including providing equal opportunities for women (gender equity and equality) to get work within the Company, if it meets the specified requirements. The principles of non-discrimination and equality are also realized in the achievement of structural, operational and functional careers even to the highest levels in the organizational structure.

Allowances and BenefitsTPPI provides compensation and benefits to employees based on their performance. Compensation and benefits are intended to foster employee loyalty consisting of basic salary and welfare benefits, the value of which is adjusted to each group and/or position. The lowest salary received by newly entering workers is at least equal to the minimum wage in the area of each work unit established by the Government.




Program Sistem Penjamin MutuTPPI telah memiliki sistem penjamin mutu yaitu ISO 9001. Kegiatan ISO 9001 dimulai sejak ISO 9001:2001 yang diselenggarakan pada tahun 2007, dalam rangka penjaminan mutu yang dihasilkan Perusahaan. Laboratorium TPPI telah memperoleh sertifikasi pada 21 Desember 2007 dan tetap berjalan sampai akhir masa sertifikasi pada tanggal 21 Desember 2010 dalam penyediaan pengujian bahan kimia dan laboratorium oleh Llyod Register Quality Assurance Limited sebagai asesor.

Pada tanggal 16 Januari 2011 Perusahaan juga mengikuti sertifikasi lanjutan sebagai persyaratan badan ISO. Sertifikasi dilanjutkan dengan ISO 9001:2008 sampai masa berlakunya sertifikasi berakhir pada tanggal 20 Desember 2013. Kemudian sertifikasi diperpanjang pada tanggal 12 Februari 2013 sampai 12 Februari 2017.

TPPI juga telah mendapatkan sertifikasi atas sistem manajemen mutu terintegrasi yang meliputi:a. ISO 9001: 2015 yang berlaku dari tanggal 27 Desember

2018 hingga 16 Desember 2021, dengan no. reg. 01 100 1835122

b. ISO 14000: 2015 yang berlaku dari tanggal 27 Desember 2018 hingga 16 Desember 2021, dengan no. reg. 01 104 1835122

c. BS OHSAS 18001: 2007 yang berlaku dari tanggal 27 Desember 2018 hingga 16 Desember 2021, dengan no. reg. 01 113 1835122

Di tahun 2019, Perusahaan melakukan assessment terkait sertifikasi sistem manajemen mutu terintegrasi. Hasil dari assessment tersebut adalah Perusahaan masih berhak mempertahankan Sertifikat ISO 9001:2015, ISO 14001: 2015 dan OHSAS 18001: 2007.

Membuat Web ISO terintergrasiTPPI membuat Web ISO terintergrasi yang bertujuan agar semua dokumen ISO dapat di akses dan terkontrol secara up-date oleh seluruh karyawan dalam mendukung operasional Perusahaan.

Quality Assurance System ProgramTPPI has a quality assurance system that is ISO 9001. ISO 9001 activities began since ISO 9001: 2001 which was held in 2007, in the framework of quality assurance produced by the Company. The TPPI Laboratory obtained certification on December 21, 2007, and continues to run until the end of the certification period on December 21, 2010, in providing of chemical and laboratory testing by Llyod Register Quality Assurance Limited as an assessor.

On January 16, 2011, the Company also followed advanced certification as an ISO body requirement. The certification continued with ISO 9001: 2008 until the validity period of the certification ended on December 20, 2013. Then the certification was extended on February 12, 2013, to February 12, 2017.

TPPI has also received certification of integrated quality management systems which include:a. ISO 9001: 2015 which is valid from December 27, 2018, to

December 16, 2021, with no. reg. 01 100 1835122

b. ISO 14000: 2015 which is valid from December 27, 2018, to December 16, 2021, with no. reg. 01 104 1835122

c. BS OHSAS 18001: 2007 which lasted from December 27, 2018, to December 16, 2021, with no. reg. 01 113 1835122

In 2019, the Company conducted assessment related to the certification of integrated quality management systems. The results of the assessment are that the Company is still entitled to maintain ISO 9001: 2015, ISO 14001: 2015 and OHSAS 18001: 2007 certificates.

ISO-Integrated WebTPPI makes an integrated ISO Web that aims to have all ISO documents accessible and controlled up-to-date by all employees in supporting the Company’s operations.

MENJAGA MUTU PRODUK SEBAGAI PERLINDUNGAN TERHADAP KONSUMENPRODUCT QUALITY ASSURANCE AS CUSTOMERS PROTECTION




Program Pendidikan dan PelatihanTPPI memberikan kesempatan bagi siswa/mahasiswa untuk melaksanakan kerja praktek dan kunjungan industri, serta memberikan bantuan sponsorship dan juga berkontribusi pada pembentukan kompetensi siswa-siswi dengan memberikan bantuan dana bagi pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) yang berprestasi dan Keluarga Tidak Mampu (KTM) agar dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Selain itu, TPPI juga menyelenggarakan pelatihan, keterampilan dan kompetensi masyarakat agar dapat mandiri dengan tujuan peningkatan ekonomi masyarakat.

Program Dukungan Umum dan KeolahragaanTPPI mengajak masyarakat sekitar kilang terlibat dalam kegiatan donor darah, baksos (pengobatan masal) kegiatan posyandu balita dan posyandu lansia serta dukungan sponsorship kegiatan keolahragaan di internal maupun eksternal (Desa Remen, Tasikharjo, Purworejo) serta Tuban dan sekitarnya dalam rangka pembinaan jiwa sportifitas.

Program InfrastrukturDalam program infrastruktur, TPPI melakukan pembangunan sarana umum seperti lapangan bola voli untuk memfasilitasi kegiatan dibidang olahraga, merenovasi gedung sekolah dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) disertai Mandi Cuci Kakus (MCK) dalam rangka meningkatkan tingkat kelayakan dan kesehatan hunian masyarakat serta penataan lingkungan sekitar (Desa Remen, Tasikharjo dan Purworejo).

Education and Training ProgramTPPI provides opportunities for students to carry out practical work and industrial visits, as well as providing sponsorship assistance and also contributes to the formation of students’ competencies by providing financial assistance for high school and elementary school students who are doing well and underprivileged families (KTM) so they are able to attend a higher level study.

Additionally, TPPI also organizes training, skills, and competencies of the community so that they can be independent to improve the community’s economy.

General and Sports Support ProgramTPPI invites the community around the refinery to be involved in blood donor activities, social service activities (mass treatment) for toddlers and elderly in integrated service post and sponsorship supports for sports activities both internally and externally (Remen Village, Tasikharjo, Purworejo) along Tuban and surrounding areas in the context of fostering sportsmanship.

Infrastructure ProgramIn the infrastructure program, TPPI carries out construction of public facilities such as volleyball court to facilitate sport activities, renovating school buildings and unliveable housing, accompanied by decent shower washing toilet (MCK) to improve a decent and healthy community housing and to arrange surrounding environment (Remen Village, Tasikharjo and Purworejo).

PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATANSOCIAL DEVELOPMENT



LAPORAN KEUANGANFINANCIAL STATEMENTS

April 9, 2020 Paraf/ Sign:

PT TUBAN PETROCHEMICAL PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES DAN ENTITAS ANAK INDUSTRIES AND SUBSIDIARIES Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018


PT TUBAN PETROCHEMICAL PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES DAN ENTITAS ANAK INDUSTRIES AND SUBSIDIARIES Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Page Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2019 and 2018

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1

Consolidated Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

3

Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

4

Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian

5 Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian

6

Notes to the Consolidated Financial Statements

Informasi Tambahan: Additional Information:

Laporan Posisi Keuangan Entitas Induk

Lampiran I/ Appendix I

Statement of Financial Position of Parent Entity

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Entitas Induk

Lampiran II/ Appendix II

Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income of

Parent Entity Laporan Perubahan Ekuitas Entitas Induk

Lampiran III/ Appendix III

Statement of Changes in Equity of Parent Entity

Laporan Arus Kas Entitas Induk Lampiran IV/

Appendix IV Statement of Cash Flow of

Parent Entity Pengungkapan Lainnya Lampiran V/

Appendix V Other Disclosures

PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2019 and 2018 (In Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements April 9, 2020 1 Paraf/ Sign:

Catatan/Notes 2019 2018

ASET ASSETSAset Lancar Current Assets

Kas dan Setara Kas 3, 27.a 1.307.773 302.641 Cash and Cash EquivalentsInvestasi Jangka Pendek 4 705 715 Short Term InvestmentKas yang Dibatasi

Penggunaannya 5, 27.b 136.542 133.838 Restricted CashPiutang Usaha 6 Trade Receivables

Pihak Berelasi 27.c 16.261 34.316 Related PartyPihak Ketiga - Neto 42.192 33.677 Third Parties - Net

Persediaan 7 351.147 253.623 InventoriesPajak Dibayar di Muka 8.a 17.267 10.422 Prepaid TaxesAset Lancar Lainnya 9 49.810 83.696 Other Current Assets

Jumlah Aset Lancar 1.921.697 852.928 Total Current Assets Aset Tidak Lancar Non-Current Assets

Investasi pada Entitas Asosiasi 10 1.498.399 601.207 Investment in AssociatesInvestasi dalam Surat Utang Investment in

Jangka Panjang 11, 27.d 293.310 351.507 Long-Term NotesAset Tetap - Neto 12 877.200 855.798 Fixed Assets - NetAset Pajak Tangguhan 8.d 178.983 186.419 Deferred Tax AssetsAset Tidak Lancar Lainnya 13, 27.e 53.922 12.953 Other Non-Current Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 2.901.814 2.007.884 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 4.823.511 2.860.812 TOTAL ASSETS

LIABILITAS LIABILITIESLiabilitas Jangka Pendek Current Liabilities

Utang Usaha 14 Trade PayablesPihak Berelasi 27.f 7.316 7.053 Related PartyPihak Ketiga 46.425 56.123 Third Parties

Utang Pajak 8.b 20.112 4.629 Tax PayablesPinjaman Jangka Pendek 15, 27.g 270.000 180.000 Short Term LoansUtang Lain-lain dan Other Payables and

Beban Akrual 16.a 124.510 137.765 Accrued ExpensesUang Muka Pelanggan 17 75.584 87.088 Advance from CustomersLiabilitas Jangka Panjang yang Long-Term Liabilities

Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Current Maturities ofUtang Bank 18, 27.h -- 17.377 Bank LoanUtang Lain-lain 16.b, 27.i 27.202 194.544 Other Payables

Utang Obligasi 19, 27.j 811.644 3.352.165 Bonds Payable

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.382.793 4.036.744 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Non-Current LiabilitiesLiabilitas Jangka Panjang Setelah

Dikurangi Bagian yang Jatuh Long-Term LiabilitiesTempo dalam Satu Tahun Net of Current Maturities

Utang Bank 18, 27.h -- 782.351 Bank LoanUtang Lain-lain dan Beban Akrual 16.b 13.640 1.056.269 Other Payables and Accrued Expenses

Pinjaman Pemegang Saham 27.k 9.667 9.667 Shareholder LoanLiabilitas Imbalan Kerja 20 111.790 116.383 Employee Benefit Liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 135.097 1.964.670 Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 1.517.890 6.001.414 TOTAL LIABILITIES

PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)

As of December 31, 2019 and 2018 (In Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements 2


EKUITAS EQUITYModal Saham 21 5.774.815 13 Share CapitalTambahan Modal Disetor 8.f, 22 102 102 Additional Paid-in CapitalKomponen Ekuitas Lainnya 8.f 1.262 1.262 Other Equity ComponentDefisit (3.144.605) (3.584.392) DeficitsPenghasilan Komprehensif Other Comprehensive

Lain 569.330 520.162 Income

Jumlah Ekuitas (Defisiensi Total Equity (CapitalModal) yang dapat Deficiency) AttributableDiatribusikan kepada to Owners of thePemilik Entitas Induk 3.200.904 (3.062.853) Parent Entity

Kepentingan Nonpengendali 104.717 (77.749) Non-Controlling Interest

JUMLAH EKUITAS TOTAL EQUITY(DEFISIENSI MODAL) 3.305.621 (3.140.602) (CAPITAL DEFICIENCY)

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIESDAN EKUITAS AND EQUITY(DEFISIENSI MODAL) 4.823.511 2.860.812 (CAPITAL DEFICIENCY)

PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For the Years Ended December 31, 2019 and 2018

(In Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)



PENDAPATAN 23 3.440.396 3.501.305 REVENUES

BEBAN POKOK PENJUALAN 24 (3.149.477) (3.311.067) COST OF GOODS SOLDLABA BRUTO 290.919 190.238 GROSS PROFIT

Beban Penjualan 25 (42.406) (32.654) Selling ExpensesBeban Umum dan Administrasi 25 (163.261) (136.725) General and Administrative Expenses

LABA USAHA 85.252 20.859 OPERATING PROFITPenghasilan (Beban) Lain-lain Other Income (Expenses)Penghasilan Bunga 43.612 19.749 Interest IncomeKeuntungan (Kerugian) Foreign Exchange

Selisih Kurs - Neto (43.633) 27.237 Gain (Loss) - NetPenghasilan (Beban) Lain - Neto 26 748.155 (55.276) Other Income (Expenses) - NetKeuntungan (Kerugian) Pelepasan Profit (Loss) on Disposal of

Aset Tetap - Neto 4 (249) Fixed Assets - NetBeban Keuangan (185.252) (218.796) Financial Charges

Jumlah BebanLain-lain 562.886 (227.335) Total Other Expenses

Bagian Laba Neto Equity in Net ProfitEntitas Asosiasi 10 (53.352) 11.042 from Associate Entity

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 594.786 (195.434) PROFIT (LOSS) BEFORE TAX

Beban Pajak Penghasilan 8.d (4.552) (193.933) Income Tax Expense

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 590.234 (389.367) PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVELAIN: INCOME:

Pos-pos yang Tidak Akan Direklasifikasi Items that Will Not Beke Laba Rugi: Reclassified to Profit or Loss:Pengukuran Kembali Program Remeasurement of

Imbalan Pasti 20 17.696 4.489 Defined Benefits PlanSurplus atas Revaluasi Aset Tetap -- 1.363 Surplus on Fixed Assets RevaluationPajak Penghasilan Terkait 8.c (4.424) (1.122) Related Income TaxBagian Penghasilan Komprehensif Lain Share in Other Comprehensive

atas Entitas Asosiasi (25.602) 41.302 Income of AssociatePos-pos yang Direklasifikasi Item that Will Be

ke Laba Rugi: Reclassified to Profit or Loss:Penyesuaian atas Translasi 93.517 34.865 Translation Adjustment

Jumlah Penghasilan Total ComprehensiveKomprehensif Lain Setelah Pajak 81.187 80.897 Income - Net of Tax

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOMETAHUN BERJALAN 671.421 (308.470) (LOSS) FOR THE YEAR

PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

(Continued) For the Years Ended

December 31, 2019 and 2018 (In Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements 4


LABA (RUGI) YANG DAPAT PROFIT (LOSS)DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:Pemilik Entitas Induk 429.136 (338.135) Owners of the Parent EntityKepentingan Nonpengendali 161.098 (51.232) Non-Controlling Interest

JUMLAH 590.234 (389.367) TOTAL

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT COMPREHENSIVE PROFIT (LOSS)DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO:Pemilik Entitas Induk 488.955 (265.140) Owners of the Parent EntityKepentingan Nonpengendali 182.466 (43.330) Non-Controlling Interest

JUMLAH 671.421 (308.470) TOTAL

PT T

UB

AN P

ETR

OC

HEM

ICA

L IN

DU

STR

IES

DA

N E

NTI

TAS

AN

AK

LA

POR

AN

PER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NSO

LID

ASI

AN

U

ntuk

Tah

un-ta

hun

yang

Ber

akhi

r pad

a Ta

ngga

l 31

Des

embe

r 201

9 da

n 20

18

(Dal

am J

utaa

n R

upia

h, K

ecua

li D

inya

taka

n La

in)

PT

TU

BA

N P

ETR

OC

HEM

ICA

L IN

DU

STR

IES

AN

D S

UB

SID

IAR

IES

C

ON

SOLI

DA

TED

STA

TEM

ENTS

OF

CH

AN

GES

IN E

QU

ITY

For t

he Y

ears

End

ed

Dec

embe

r 31,

201

9 an

d 20

18

(In M

illio

ns o

f Rup

iah,

Unl

ess

Oth

erw

ise

Sta

ted)

C

atat

an te

rlam

pir m

erup

akan

bag

ian

yang

tida

k te

rpis

ahka

n da

ri Th

e ac

com

pany

ing

note

s fo

rm a

n in

tegr

al p

art o

f the

se

lapo

ran

keua

ngan

kon

solid

asia

n se

cara

kes

elur

uhan

co

nsol

idat

ed fi

nanc

ial s

tate

men

ts

Apr

il 9,

202

0 5

Par

af/ S

ign:

Bag

ian

Peng

hasi

lan

Kom

preh

ensi

fJu

mla

hJu

mla

h Ek

uita

s ya

ngTa

mba

han

Selis

ih K

urs

Surp

lus

Lain

ata

sPe

ngha

sila

n d

apat

Dia

trib

usik

anM

odal

Kom

pone

nPe

njab

aran

Lap

oran

Rev

alua

siEn

titas

Aso

sias

i/K

ompr

ehen

sif

kepa

da P

emili

kJu

mla

h Ek

uita

sM

odal

Dis

etor

/Ek

uita

sK

euan

gan/

Aset

Tet

ap/

Shar

e in

Oth

erLa

in/

Entit

as In

duk/

Kep

entin

gan

(Def

isie

nsi M

odal

)/D

iset

or/

Add

ition

alLa

inny

a/D

iffer

ence

inFi

xed

Ass

ets

Com

preh

ensi

veTo

tal O

ther

Tota

l Equ

ity A

ttrib

utab

leN

onpe

ngen

dali/

Tota

l Equ

ityC

atat

an/

Paid

inPa

id-In

Oth

er E

quity

Def

isit/

Fore

ign

Cur

renc

yR

eval

uatio

nIn

com

e of

Com

preh

ensi

veto

Ow

ners

of

Non

-Con

trol

ling

(Cap

ital

Not

esC

apita

lC

apita

lC

ompo

nent

Def

icits

*)Tr

ansl

atio

nSu

rplu

sA

ssoc

iate

Inco

me

the

Pare

nt E

ntity

Inte

rest

Def

icie

ncy)

Sald

o B

alan

ce a

s of

31 D

esem

ber 2

017

1310

21.

262

(3.2

48.9

70)

(101

.792

)41

5.75

713

5.91

544

9.88

0(2

.797

.713

)(3

4.41

9)(2

.832

.132

)D

ecem

ber 3

1, 2

017

Rug

i Tah

un B

erja

lan

----

--(3

38.1

35)

----

----

(338

.135

)(5

1.23

2)(3

89.3

67)

Loss

for t

he Y

ear

Pen

ghas

ilan

Kom

preh

ensi

f Lai

n O

ther

Com

preh

ensi

ve In

com

e T

ahun

Ber

jala

n--

----

2.71

327

.890

1.09

041

.302

70.2

8272

.995

7.90

280

.897

for t

he Y

ear

Sald

o B

alan

ce a

s of

31 D

esem

ber 2

018

1310

21.

262

(3.5

84.3

92)

(73.

902)

416.

847

177.

217

520.

162

(3.0

62.8

53)

(77.

749)

(3.1

40.6

02)

Dec

embe

r 31,

201

8

Mod

al D

iset

or19

, 21

5.77

4.80

2

----

----

----

--5.

774.

802

--5.

774.

802

Pai

d In

Cap

ital

Pen

ghas

ilan

Tahu

n B

erja

lan

----

--42

9.13

6--

----

--42

9.13

616

1.09

859

0.23

4In

com

e fo

r the

Yea

rP

engh

asila

n K

ompr

ehen

sif L

ain

Oth

er C

ompr

ehen

sive

Tah

un B

erja

lan

----

--10

.651

74.7

70--

(25.

602)

49.1

6859

.819

21.3

6881

.187

Inco

me

for t

he Y

ear

Sald

o B

alan

ce a

s of

31 D

esem

ber 2

019

5.77

4.81

510

21.

262

(3.1

44.6

05)

868

416.

847

151.

615

569.

330

3.20

0.90

410

4.71

73.

305.

621

Dec

embe

r 31,

201

9

Ekui

tas

yang

dap

at D

iatr

ibus

ikan

kep

ada

Pem

ilik

Entit

as In

duk/

Equ

ity A

ttrib

utab

le to

Ow

ners

of t

he P

aren

t Ent

ityPe

ngha

sila

n K

ompr

ehes

if La

in/

Oth

er C

ompr

ehen

sive

Inco

me

*)

Term

asuk

keu

ntun

gan

(ker

ugia

n) a

ktua

rial d

ari p

rogr

am im

bala

n pa

sti.

*)

In

clud

es a

ctua

rial g

ain

(los

s) o

n de

fined

ben

efit

plan

.

PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended

December 31, 2018 and 2018 (In Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)



ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIESPenerimaan dari Pelanggan 3.438.432 3.592.211 Collections from CustomersPembayaran kepada Disbursements to

Pemasok, Karyawan Vendors, Employees and fordan Beban Operasional (3.361.594) (3.330.353) Other Operating Expenses

Pembayaran Beban Keuangan (71.260) (46.414) Payment of Finance CostPembayaran Denda Pajak 8.f -- (19.858) Payment of Tax PenaltyPembayaran Pajak Penghasilan (3.409) (4.406) Payment of Income TaxPembayaran Bagi Hasil -- (1.502) Profit Sharing PaymentPenerimaan Restitusi Pajak Penghasilan 2.286 1.523 Income Tax Restitution ReceivedPembayaran Denda Pajak (1.215) (20.663) Payment of Tax Penalty

Arus Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flows Provided fromAktivitas Operasi 3.240 170.538 Operating Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIESPerolehan Aset Tetap (148.521) (118.316) Acquisition of Fixed AssetsHasil Penjualan Aset Tetap 17 252 Proceeds from Sale of Fixed AssetsPenerimaan Bunga 17.323 19.749 Interest ReceivedPenempatan Investasi Jangka Pendek -- (715) Placement of Short Term InvestmentsPenerimaan Dividen dari Divident Receipt from

Entitas Asosiasi 10.628 26.079 AssociatesPenempatan Investasi dari Placement of Investment from

dari Kepentingan Non Pengendali 1 -- Non Controling InterestPenempatan Investasi pada Placement of Investment in

Entitas Asosiasi (976.146) -- Associates

Arus Kas Neto Digunakan untuk Net Cash Flows Used inAktivitas Investasi (1.096.698) (72.951) Investing Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIESPenerimaan dari Penerbitan Saham 3.156.561 -- Receipt from Sahres IssueancePembayaran Utang Bank (944.389) (12.193) Payment of Bank LoansPenerimaan Pinjaman Jangka Pendek 90.000 33.753 Receipt from Due to Related PartyPembayaran Utang Lain-lain (134.949) (90.557) Payment to Other PayablesPembayaran Utang Obligasi (25.000) --

Arus Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flows Provided from(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 2.142.223 (68.997) (Used in) Financing Activities

KENAIKAN NETO NET INCREASE INKAS DAN SETARA KAS 1.048.765 28.590 CASH AND CASH EQUIVALENTS

Kas dan Setara Kas Cash and Cash EquivalentsAwal Tahun 302.641 246.814 at the Beginning of the Year

Dampak Selisih Kurs Mata Uang Asing atas Foreign Exchange Rate onKas dan Setara Kas (43.633) 27.237 Cash and Cash Equivalents

SALDO KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAKHIR TAHUN 1.307.773 302.641 AT END OF THE YEAR

Informasi transaksi yang tidak memengaruhi arus kas disajikan pada Catatan 30.

Information of non-cash transaction is presented in Note 30.

PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

April 13, 2020 7 Paraf/ Sign:

1. Umum 1. General

1.a. Pendirian Perusahaan 1.a. The Company’s Establishment PT Tuban Petrochemical Industries (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Kerangka Undang-Undang No.1/1995 tentang Perseroan Terbatas, Akta Notaris No. 14 tanggal 16 Maret 2001 dari A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-00015.HT.01.01.TH.2001 tanggal 2 April 2001, serta terdaftar di Departemen Perindustrian dan Perdagangan di Jakarta melalui Surat No.940/BH.09.05/VI/2001 tanggal 21 Juni 2001 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 30 Oktober 2001 Lampiran No. 6783.

PT Tuban Petrochemical Industries (the “Company”) was established within the framework of Law No. 1/1995 regarding Limited Liability Company by notarial deed of A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., No. 14 dated March 16, 2001. The deed was approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia under decree No. C-00015.HT.01. 01.TH.2001 on April 2, 2001, registered with the Department of Industry and Trade in Jakarta through Letter No.940/BH.09.05/VI/2001 dated June 21, 2001 and published in State of Republic Indonesia Gazette No. 87 of October 30, 2001 Supplement No. 6783.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dengan Akta Notaris No. 08 tanggal 27 November 2019, Ny. Grace Supena Sundah, S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU AH.01.03 0365456 Tahun 2019 tanggal 27 November 2019.

The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment to the Articles of Association was effected by the Deed of Notary public Ny. Grace Supena Sundah,S.H., No. 08 dated November 27, 2019. This deed was approved by the Minister of Law and Human Rights under decree No. AHU AH.01.03 0365456 2019 dated November 27, 2019.

Efektif tanggal 3 September 2014, Perusahaan kehilangan pengendalian atas TPPI sehingga tidak mengkonsolidasi laporan keuangan TPPI dan investasi Perusahaan pada TPPI sejak tanggal tersebut dicatat sebagai Investasi pada Entitas Asosiasi (Catatan 10). Hal ini sebagai tindak lanjut dari Perjanjian Perdamaian yang telah disahkan oleh Pengadilan Niaga pada tanggal 26 Desember 2012, dan berdasarkan hasil RUPS Luar Biasa TPPI yang telah diaktakan No. 9 tanggal 3 September 2014 oleh Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-06679.40.21.2014 tanggal 26 September 2014, saldo utang TPPI sebesar Rp6.025.786.256.211 (dalam Rupiah penuh) atau ekuivalen USD501,856 pada tanggal 26 September 2014 dikonversi menjadi ekuitas. Atas konversi ini, kepemilikan Perusahaan mengalami perubahan dari semula 59,50% menjadi 19,16%.

Effective on September 3, 2014, the Company has lost the control over TPPI, therefore TPPI’s financial statements were no longer consolidated and the Company investment in TPPI was recorded as Investments in Associate (Note 10). As follow up from the Composition Plan which ratified by Commercial Court on December 26, 2012, and based on result of the Company’s Extraordinary AGMS of TPPI which had been forth into notarial deed No. 9 dated September 3, 2014 by Jose Dima Satria, S.H, M.Kn., had been approved by Minister of Law and Human Rights No. AHU-06679.40.21.2014 dated September 26, 2014, the balance of the TPPI’s payables amounted to Rp6,025,786,256,211 (in full Rupiah) or equivalent to USD501,856 as of September 26, 2014 was converted to equity. Consequently, the Company’s ownership changed from 59.50% to 19.16%.

Perusahaan berlokasi di MidPlaza 2, Lantai 21, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 10-11, Jakarta, Indonesia.

The Company is located at MidPlaza 2, 21st Floor, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 10-11, Jakarta, Indonesia.

PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)


1.b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan 1.b. Board of Commissioners, Directors, and Employees

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan No. 53 tanggal 24 Agustus 2016 oleh Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., para pemegang saham menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01. 03-0077190 tanggal 2 September 2016. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan No. 09 tanggal 27 Mei 2019 oleh Merry Susanti Siaril, S.H., para pemegang saham menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.03-0293890 tanggal 4 Juli 2019.

Based on the General Meeting of Shareholders was notarized No. 53 dated August 24, 2016 by Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., the shareholder agrees changes in the composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company. The changes have been approved by Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0077190 dated September 2, 2016. Based on the General Meeting of Shareholders was notarized No. 09 dated May 27, 2019 by Merry Susanti Siaril, S.H., the shareholder agreed changes in the composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company. The changes have been approved by Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in decision letter No. AHU-AH.01.03-0293890 dated July 4, 2019.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The compositions of The Company’s Board Commissioners and Directors as and of December 31, 2019 and 2018 were as follows:

2019 2018

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Bacelius Ruru Bacelius Ruru President CommissionerKomisaris Indra Surya Andi Saddawero CommissionerKomisaris -- Indra Surya Commissioner

Direksi DirectorsDirektur Utama Sukriyanto Sukriyanto President DirectorDirektur Andi Saddawero Herdia Supriatna DirectorDirektur Adri Triwitjahjo Yadi Jaya Ruchandi Director Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebanyak 12 dan 11 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2019 and 2018 the Company had total employees of 12 and 11 respectively (unaudited).

1.c. Entitas Anak 1.c. Subsidiaries

Dalam Laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan Entitas Anak secara bersama- sama disebut sebagai “Grup”.

In these consolidated financial statements, the Company and Subsidiaries are collectively referred to as “Group”.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun Perusahaan dan entitas anak yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung sebagai berikut:

The consolidated financial statement include the account of the Company and its subsidiaries directly and indirectly owned as follows:



Entitas Domisili/ Jenis Usaha/ Tahun PersentaseAnak/ Domicile Nature of Operasi Kepemilikan/ Jumlah Laba Jumlah Laba

Subsidiaries Business Komersial/ Percentage Aset/ (Rugi) Bersih/ Aset/ (Rugi) Bersih/Start of of Total Net Total Net

Commercial Ownership Assets Income (Loss) Assets Income (Loss)Operations % Rp Rp Rp Rp

Kepemilikan Langsung/ Direct OwnershipPT Polytama Indonesia Pembuatan dan 1 Agustus/ 80.00 2,436,944 (805,491) 2,320,289 (70,579)

Propindo Penjualan August, 1995Polypropylene /PolypropyleneManufacturingand Trading

PT Tuban Propilena Indonesia Perdagangan besar 11 Oktober; 99.99 182,354 (5,509) -- -- Nusantara dan Industri/ October, 2019

Trading and Manufacturing

Kepemilikan Tidak Langsung/ Indirect OwnershipPolytama Belanda/ Pembiayaan/ 1 Mei/ 100.00 295,772 (108,337) 301,879 (39,453)

International Netrherlands Financing May, 1997 **)Finance BV *)

PT Trans-Pacific Indonesia Tidak Aktif/ 29 Oktober/ 82.00 83,436 -- 91,693 --Polypropylene Dormant October, 1997 **)Indonesia *)

2019 2018

*) Kepemilikan Tidak Langsung melalui PT Polytama Propindo/ Indirect ownership through PT Polytama Propindo **) Merupakan Perusahaan dormant/ Dormant Company PT Polytama Propindo (“Polytama”) Polytama didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 29 Oktober 1993, kegiatan utama Polytama termasuk pembuatan dan penjualan polypropylene.

PT Polytama Propindo (“Polytama”) Polytama was established in the Republic of Indonesia on October 29, 1993. Polytama’s principal activities include the manufacture and sale of polypropylene.

Polytama International Finance BV (“PIF”) Pada tanggal 1 Mei 1997, Polytama mendirikan PIF yang tujuan utamanya adalah untuk memperoleh pinjaman untuk membiayai operasional Perusahaan. PIF berdomisili di Belanda.

Polytama International Finance BV (“PIF”) On May 1, 1997, Polytama established PIF whose main purpose is to obtain loans to finance the Company’s operations. PIF is domiciled in Netherland.

PT Trans-Pacific Polypropylene Indonesia (“Polytama II”) Polytama II didirikan untuk tujuan operasi pabrik produksi polypropylene di Tuban, Jawa Timur (“Proyek Polytama II”). Pembangunan Proyek Polytama II ini dihentikan pada tahun 1998. Pada tahun 2000, biaya tercatat atas pembangunan Proyek Polytama II telah dihapuskan.

PT Trans-Pacific Polypropylene Indonesia (“Polytama II”) Polytama II was established for the purpose of operating a polypropylene production plant in Tuban, East Java (the Polytama II Project). The construction of the Polytama II Project was halted in 1998. In 2000, the recorded cost of the Polytama II Project construction in progress was written off.

Seluruh kepemilikan saham Perusahaan pada entitas anak telah dijaminkan ke PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”), Cabang Jakarta untuk kepentingan Pemegang Obligasi.

All of the Company’s shareholdings in its Subsidiaries have been pledged to PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”), Jakarta Branch for the interest of the Bondholder.

PT Tuban Propilena Nusantara (“TPN”) TPN didirikan pada tanggal 21 Agustus 2019, di mana maksud dan tujuan persero bergerak di bidang perdagangan besar dan industri dengan menjalankan kegiatan usaha industri produk dari hasil kilang minyak bumi dan perdagangan bahan bakar, padat, dan gas.

PT Tuban Propilena Nusantara (“TPN”) TPN was established on August 21, 2019, where the purpose and objective of the company in the field of wholesale trade and industry is by carrying out business activities of industrial products from petroleum refineries and trading fuel, solid, and gas.



2. Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Significant Accounting Policies

2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

2.a. Compliance with the Financial Accounting Standards (SAK)

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI).

The Group's consolidated financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK) which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) which issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI).

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyajian Laporan

Keuangan Konsolidasian 2.b. Basis of Measurement and Preparation of

consolidated financial statements Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya dihitung berdasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.

The consolidated financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is recalculated based on the fair value of the consideration given in exchange for assets.

Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.

The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah.

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam jutaan Rupiah (Rp), kecuali dinyatakan lain.

The consolidated financial statements are presented in milions of Rupiah (Rp), unless otherwise stated.

2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar

Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

2.c. New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year

Berikut adalah revisi, amandemen dan penyesuaian atas SAK serta ISAK yang dikeluarkan oleh DSAK - IAI berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019, yaitu:

The following are revision, amendments and adjustments SAK and ISAK by DSAK - IAI and effectively applied for the year starting on or after January 1, 2019, are as follows:

PSAK 22 (Penyesuaian 2018): “Kombinasi Bisnis”;

PSAK 24 (Amandemen 2018): “Imbalan Kerja tentang Amendemen, Kurtailmen atau Penyelesaian Program”;

PSAK 26 (Penyesuaian 2018): “Biaya Pinjaman”;

PSAK 22 (Improvement 2018): “Business Combination”;

PSAK 24 (Amendment 2018): “Employee Benefit regarding Plan Amendment, Curtailment or Settlement”;

PSAK 26 (Improvement 2018): “Borrowing Cost”;



PSAK 46 (Penyesuaian 2018): “Pajak Penghasilan”;

PSAK 66 (Penyesuaian 2018): “Pengaturan Bersama”;

ISAK 33: “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”;

PSAK 46 (Improvement 2018): “Income Taxes”;

PSAK 66 (Improvement 2018): “Joint Arrangement”;

ISAK 33: “Foreign Currency Transactions and Advance Consideration”;

ISAK 34: “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan”.

ISAK 34: “Uncertainty over Income Tax Treatments”.

Implementasi dari standar-standar tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan di tahun berjalan atau tahun sebelumnya.

The implementation of the standards above had no significant effect on the amounts reported for the current year or prior financial year.

- 2.d. Prinsip-prinsip Konsolidasian 2.d. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak seperti disebutkan pada Catatan 1.c.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and subsidiaries as described in Note 1.c.

Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee).

A subsidiary is an entity controlled by the Group, i.e. the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its current ability to direct the entity’s relevant activities (power over the investee).

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain.

The existence and effect of substantive potential voting rights that the Group has the practical ability to exercise (i.e. substantive rights) are considered when assessing whether the Group controls another entity.

Laporan keuangan Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan seluruh entitas anak yang, secara langsung dan tidak langsung, dikendalikan oleh Perusahaan. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir.

The Group’s financial statements contain the results, cash flows, assets and liabilities of the Company and all of its directly and indirectly controlled subsidiaries. Subsidiaries are consolidated since the effective date of acquisition, which is the date that the Group effectively obtains control of the acquired business, until that control ceases.

Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh transaksi, saldo, laba, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam grup dieliminasi secara penuh.

A parent prepares consolidated financial statements using uniform accounting policies for transactions and other events in similar circumstances. All intragroup transactions, balances, income, expenses and cash flows are eliminated in full on consolidation.



Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Grup menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

The Group attributed the profit and loss and each component of other comprehensive income to the owners of the parent and noncontrolling interest even though this results in the non-controlling interests having a deficit balance. The Group presents non-controlling interest in equity in the consolidated statement of financial position, separately from the equity owners of the parent.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, Grup menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah dimana kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk.

Changes in the parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are equity transactions (i.e. transactions with owners in their capacity as owners). When the proportion of equity held by non-controlling interest change, the Group adjusted the carrying amounts of the controlling interest and non-controlling interest to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to the owners of the parent.

Jika Grup kehilangan pengendalian, maka Grup: (a) Menghentikan pengakuan aset (termasuk

goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang;

(b) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali);

(c) Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa, atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian;

(d) Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian;

(e) Mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak;

(f) Mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk.

If the Group loses control, the Group:

(a) Derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary at their carrying amounts at the date when control is lost;

(b) Derecognize the carrying amount of any non-controlling interests in the former subsidiary at the date when control is lost (including any components of other comprehensive income attributable to them);

(c) Recognize the fair value of the consideration received, if any, from the transaction, event or circumstances that resulted in the loss of control;

(d) Recognize any investment retained in the former subsidiary at fair value at the date when control is lost;

(e) Reclassify to profit or loss, or transfer directly to retained earnings if required by other SAK, the amount recognized in other comprehensive income in relation to the subsidiary;

(f) Recognize any resulting difference as a gain or loss attributable to the parent.



2.e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

2.e. Foreign Currency Transactions and Balances

Dalam menyiapkan laporan keuangan, setiap entitas di dalam Grup mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan dan TPN, entitas anak, adalah Rupiah.

In preparing financial statements, each of the entities within the Group record by using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The functional currency of the Company and TPN, subsidiary, is Rupiah.

Mata uang fungsional Polytama, entitas anak adalah Dolar Amerika Serikat (USD). Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas Polytama pada tanggal laporan dijabarkan menggunakan kurs penutup yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang dihasilkan diakui dalam penghasilan komprehensif lain

The functional currency of Polytama, a subsidiary, is United States Dollar (USD). For presentation purposes of consolidated financial statements, assets and liabilities of Polytama at reporting date are translated at the closing rate at statement of financial position date, while revenues and expenses are translated using average rate for the period. All resulting exchange differences shall be recognized in other comprehensive income.

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2019 dan 2018 sebagai berikut:

Transactions during the year in foreign currencies are recorded in Rupiah by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rupiah and the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting year, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, i.e middle rate of Bank of Indonesia at December 31, 2019 and 2018 as follows:

2019 2018

Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar (USD) 13.901 14.481 Euro (EUR) 15.588 16.560 Dolar Singapura/ Singapore Dollar (SGD) 10.320 10.603 Baht Thailand/ Thailand Baht (THB) 466 445 Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penjabaran mata uang asing diperhitungkan dalam laba rugi tahun berjalan, kecuali keuntungan atau kerugian yang terkait langsung dengan perolehan, konstruksi atau produksi dari aset tetap, dikapitalisasi sebagai bagian harga perolehan aset tetap tersebut.

The net foreign exchange gains or losses arising from translation are recognized in the current year's except for gains or losses arising from loans directly attributable to the acquisition, construction or production of fixed assets to the which exchange gains and losses are capitalized as part of acquisition cost of the related fixed assets.

2.f. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi 2.f. Related Parties Transaction and Balances

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:

A related party is a person or an entity that is related to the reporting entity:

a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

i. has control or joint control over the reporting entity;



ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b) An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain);

i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others;

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

iii. Both entities are joint ventures of the same third party;

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas);

vii. The person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity);

viii. Entitas, atau anggota dari kelompok dimana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.

viii. The entity, or any member of a group of which the entity is a part of, provides key management personnel services to the reporting entity or to the parent of the reporting entity.

Entitas yang berelasi dengan pemerintah adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi oleh pemerintah. Pemerintah mengacu kepada pemerintah, instansi pemerintah dan badan yang serupa baik lokal, nasional maupun internasional.

A government related entity is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by a government. Government refers to government, government agencies and similar bodies whether if it’s local, national or international.



Entitas yang berelasi dengan Pemerintah dapat berupa entitas yang dikendalikan atau dipengaruhi secara signifikan oleh Kementerian Keuangan yang merupakan Pemegang Saham entitas, atau entitas yang dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara sebagai kuasa pemegang saham.

Government related entity can be an entity which is controlled or significantly influenced by the Ministry of Finance being the shareholders of the entity or an entity controlled by the Government of Republic of Indonesia, represented by the Ministry of State Owned Enterprise as the shareholder’s representative.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes.

2.g. Instrumen Keuangan 2.g. Financial Instrument

Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.

The Group recognized a financial assets or a financial liabilities in the consolidated statement of financial position when, and only when, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Group measure all financial assets and financial liabilites at its fair value. In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.

Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Subsequent Measurement of Financial Assets Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut:

Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial assets in one of the following four categories:

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar

Melalui Laba Rugi (FVTPL) (i) Financial Assets at Fair Value Through Profit

or Loss (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.



Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.

After initial recognition, financial assets at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (ii) Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

(a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;

(b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau

(c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.

(a) those that intends to sell immediately or in the near term and upon initial recognition designated as at fair value through profit or loss;

(b) those that upon initial recognition designated as available for sale; or

(c) those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.

Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, loans and receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.

(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

(HTM) (iii) Held-to-Maturity (HTM) Investments

Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that The Group has the positive intention and ability to hold to maturity.

Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method.

(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) (iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss.



Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recognized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets are derecognized. At that time, the cumulative gains losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.

Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost.

Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Subsequent Measurement of Financial

Liabilities Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut:

Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial liabilities into one of the following categories:

(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)

(i) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)

Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Financial liabilities at FVTPL are financial liabilities held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.

After initial recognition, financial liabilities at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss.

(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya (ii) Other Financial Liabilities

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are grouped in this category and are measured at amortized cost using the effective interest method.



Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Grup mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Grup secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Grup secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Grup mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup tetap mengakui aset keuangan tersebut.

The Group derecognize a financial asset when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Group transfer the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement. If the Group transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group derecognize the financial asset and recognize separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer. If The Group neither transfer nor retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset and has retained control, the Group continues to recognize the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group continue to recognize the financial asset.

Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

The Group derecognized a financial liability from its statement of financial position when, and only when, it is extinguished, i.e when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Pada setiap akhir tahun pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

At the end of each reporting year, the Group assess whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets are impaired. A financial asset or group of financial assets are impaired and impairment losses are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai:

The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets are impaired:



(a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;

(b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

(c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;

(d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar.

(a) Significant financial difficulty of the issuer or obligor;

(b) A breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments;

(c) It becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization;

(d) Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults.

Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.

For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.

If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-to-maturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate and recognized in profit or loss.

Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.

When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss.

Metode Suku Bunga Efektif The Effective Interest Method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan

The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the



bunga atau beban bunga selama tahun yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan tahun yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.

relevant year. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter year to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Group estimate cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees and points paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.

Reklasifikasi Reclassification Grup tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Grup sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Grup dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Grup tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.

The Group shall not reclassify a derivative out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued and not reclassify any financial instrument out of the fair value through profit or loss category if upon initial recognition it was designated by the Group as at fair value through profit or loss. The Group may reclassifiy that financial asset out of the fair value through profit or loss category if a financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. The Group shall not reclassify any financial instrument into the fair value through profit or loss category after initial recognition.

Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Grup, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.

If, as a result of a change in the Group’s intention or ability, it is no longer appropriate to classify an investment as held to maturity, it shall be reclassified as available for sale and remeasured at fair value. Whenever sales or reclassification of more than an insignificant amount of held-to-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial asset’s call date, occur after all the financial asset’s original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, non-recurring, and could not have been reasonably anticipated.



Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Offsetting a Financial Asset and a Financial Liability

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

A financial asset and financial liability shall be offset if and only if, the Group currently has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.

Pengukuran Nilai Wajar Fair Value Measurement Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar:

Fair values are categorized into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety:

(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1);

(ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2);

(iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3).

(i) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1);

(ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level 2);

(iii) Unobservable inputs for the assets or liabilities (Level 3).

Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Grup sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

When measuring the fair value of an asset or a liability, the Group uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the Group uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs.

Perpindahan antara level hirarki nilai wajar diakui oleh Grup pada akhir tahun pelaporan dimana perpindahan terjadi.

Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognized by the Group at the end of the reporting year during which the change occurred.



22.h. Investasi pada Entitas Asosiasi 2.h. Investment in Associates Entitas asosiasi adalah entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut (pengaruh signifikan).

Associates are entities which the Group has the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee but is not control or joint control over those policies. (significant influence).

Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi diakui sebesar biaya perolehan, dan jumlah tercatat ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian atas laba rugi investee setelah tanggal perolehan. Bagian atas laba rugi investee diakui dalam laba rugi. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga mungkin dibutuhkan untuk perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari penghasilan komprehensif lain, termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran valuta asing. Bagian investor atas perubahan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain.

Investment in associates accounted for using the equity method. Under the equity method, the investment in an associate is initially recognized at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognize the investor’s share of the profit or loss of the investee after the date of acquisition. The investor’s share of the profit or loss of the investee is recognized in profit or loss. Distributions received from an investee reduce the carrying amount of the investment. Adjustments to the carrying amount may also be necessary for changes in the investor’s proportionate interest in the investee arising from changes in the investee’s other comprehensive income, including those arising from the revaluation of property, plant and equipment and from foreign exchange translation differences.The investor’s share of those changes is recognized in other comprehensive income.

Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi sebagai berikut:

The Group discontinue the use of the equity method from the date when its investment ceases to be an associate as follows:

(a) jika investasi menjadi entitas anak; (b) jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi

merupakan aset keuangan, maka Grup mengukur sisa kepentingan tersebut pada nilai wajar;

(c) ketika Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas, Grup mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan investasi tersebut menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika investee telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait.

(a) if the investment becomes a subsidiary;. (b) if the retained interest in the former

associate is a financial asset, the Group measure the retained interest at fair value;

(c) when the Group discontinue the use of the equity method, the Group account for all amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that investment on the same basis as would have been required if the investee had directly disposed of the related assets or liabilities.

2.i. Kas dan Setara Kas 2.i. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks (demand deposits) and time deposits with maturity of three months or less at the time of placement and are not used as collateral neither restricted.



2.j. Kas yang Dibatasi Penggunaannya 2.j. Restricted Cash Kas yang dibatasi penggunaannya merupakan giro yang dibatasi penggunaannya. Kas yang dibatasi penggunaannya digunakan untuk membayar liabilitas jangka panjang yang disajikan dalam aset lancar.

Restricted cash represents current accounts which is restricted in used. Restricted cash which is to be used to pay non-current liabilities is presented under current assets.

2.k. Persediaan 2.k. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto merupakan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

Inventories are carried at the lower of cost and net realizable value. The cost of inventories comprise all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Cost is determined using the weighted average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.

Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada tahun terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada tahun terjadinya pemulihan tersebut.

The amount of any write-down of inventories to net realizable value and all losses of inventories shall be recognized as an expense in the year the write-down or loss occurs. The amount of any reversal of any write-down of inventories, arising from an increase in net realizable value, is recognized as a reduction in the amount of inventories recognized as an expense in the year in which the reversal occurs.

2.l. Aset Tetap 2.l. Fixed Assets

Kelas aset di atas, disajikan sebesar nilai wajar dikurangi penyusutan dan penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan. Penilaian terhadap aset-aset tersebut dilakukan oleh penilai independen eksternal yang terdaftar di Kementerian Keuangan. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya. Aset yang tidak mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan wajib direvaluasi paling kurang setiap 3 (tiga) tahun. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset, dan nilai netonya disajikan kembali sebesar nilai revaluasian aset tetap.

The classes of asset above, are shown at fair value less subsequent depreciation and impairment losses. Land is not depreciated. Valuation of those assets is performed by external independent valuers which are registered with the Ministry of Finance. Valuations are performed with sufficient regularity to ensure that the fair value of a revalued asset does not differ materially from its carrying amount. Assets that do not change significantly in fair value are mandatory to be re-evaluate at least every three (3) years. Any accumulated depreciation at the date of revaluation is eliminated against the gross carrying amount of the asset and the net amount is restated to the revalued amount of the property, plant and equipment.

Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi aset tetap yang menggunakan model revaluasi dikreditkan pada “surplus atas revaluasi aset tetap” sebagai bagian dari penghasilan komprehensif lain. Penurunan yang menghapus nilai kenaikan sebelumnya

Increases in the carrying amount arising on revaluation of fixed assets that use revaluation model are credited to “surplus on fixed asset revaluation” as part of other comprehensive income. Decreases that offset previous increases of the same asset are debited



atas aset yang sama dibebankan terhadap “surplus atas revaluasi aset tetap” sebagai bagian dari penghasilan komprehensif lain; penurunan lainnya dibebankan pada laba rugi.

against “surplus on fixed asset revaluation” as part of other comprehensive income; all other decreases are charged to profit or loss.

Surplus revaluasi aset tetap yang termasuk didalam ekuitas dialihkan ke saldo laba sekaligus ketika penghentian dan pelepasan aset.

The revaluation surplus included in equity in respect of an item of fixed assets is transferred entirely to retained earnings when the asset is retired or disposed.

Aset tetap lainnya disajikan sebesar harga perolehan dikurangi dengan penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Harga perolehan termasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset tersebut.

All other fixed assets are stated at historical cost less depreciation and impairment losses. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the items.

Biaya awal untuk mendapatkan hak atas tanah diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah dan biaya-biaya tersebut tidak disusutkan. Aset, kecuali tanah, disusutkan hingga mencapai estimasi nilai sisa dengan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai estimasi nilai sisa selama masa manfaatnya sebagai berikut:

Initial costs incurred to obtain land are recognized as part of the acquisition cost of the land and these costs are not depreciated. Assets, except land, are depreciated to their residual value using the straight-line method to their residual values over their expected useful life as follows:

Tahun/ Years

Bangunan dan Infrastruktur 15 dan/ and 20 Buildings and InfrastructurePabrik, Mesin dan Alat Berat 4 dan/ and 20 Plant, Machinery and Heavy EquipmentPeralatan Riset Laboratorium 16 Research Laboratory EquipmentKendaraan dan Truk 4 - 5 Automobiles and TrucksPerabotan dan Peralatan Kantor 4 - 8 Furniture and Office EquipmentPeralatan Telekomunikasi 3 - 8 Telecommunication EquipmentKomputer dan Perangkat Lunak 5 Computer Hardware and SoftwarePeralatan Kebakaran dan Fire andKeamanan 5 Safety Equipment

Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam penyelesaian” dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan konstruksi aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi. Biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi tidak termasuk setiap laba internal, jumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja atau sumber daya lain.

Constructions in progress presented as part of the fixed assets under “Construction in progress” and are stated at its cost. All costs, including borrowing costs, incurred in relation with the construction of these assets are capitalized as part of the cost of assets in construction. Cost of assets in construction shall exclude any internal profits, cost of abnormal amounts of wasted material, labour, or other resources incurred.

Masa manfaat ekonomis, nilai sisa dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.



Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap diakui sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The costs of maintenance and repairments are charged to profit or loss as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as assets if and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

2.m. Penurunan Nilai Aset NonKeuangan 2.m. Impairment of NonFinancial Assets

Pada setiap akhir tahun pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Grup menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur. Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi. Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.

At the end of each reporting year, the Group assess whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indications exists, the Group shall estimate the recoverable amount of the asset. Recoverable amount is determined for an individual asset, if it’s not possible, the Group determines the recoverable amount of the asset’s cash-generating unit.

The recoverable amount is the higher of fair value less costs to sell and its value in use. Value in use is the present value of the estimated future cash flows of the asset or cash-generating unit. Present values are computed using pre-tax discount rate that reflects the time value of money and the risks specific to the asset or unit whose impairment is being measured. If, and only if, the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset shall be reduced to its recoverable amount. The reduction is an impairment loss and recognized immediately in profit or loss. An impairment loss recognized in prior year for an asset other than goodwill is reversed if, and only if, there has been a changed in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If this is the case, the carrying amount of the asset shall be increased to its recoverable amount. That increase is a reversal of an impairment loss.

2.n. Pajak Penghasilan 2.n. Income tax Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu tahun. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara

Tax expense is the aggregate amount included in the determinination of profit or loss for the year in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in



langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively.

Jumlah pajak kini untuk tahun berjalan dan tahun sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk tahun berjalan dan tahun-tahun sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk tahun tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk tahun berjalan dan tahun sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir tahun pelaporan.

Current tax for current and prior years shall, to the extent unpaid, be recognised as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior years exceeds the amount due for those years, the excess shall be recognised as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior years shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting year.

Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari tahun sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untu dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.

Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous years is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized.

Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari

transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).

A deferred tax liability shall be recognised for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from: a) the initial recognition of goodwill; or b) the initial recognition of an asset or liability

in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).

A deferred tax asset shall be recognised for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and at the time of the transaction affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).



Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir tahun pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir tahun pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting year. The measurement of deferred tax liabilities and deferred tax assets shall reflect the tax consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting year, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir tahun pelaporan. Grup mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.

The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting year. The Group shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or that entire deferred tax asset to be utilised. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.

Grup melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan

secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan

b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas: i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda yang

bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap tahun masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.

The Group offset deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if: a) the Group has a legally enforceable right

to set off current tax assets against current tax liabilities; and

b) the deferred tax assets and the deferred

tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either:

i. the same taxable entity; or ii. different taxable entities which intend

either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future year in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.

Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Grup: a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara

hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan

The Group offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Group:

a) has legally enforceable right to set off the

recognized amounts; and



b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

b) intends either to settle on a net basis, or to realize the assets and settle liabilities simultaneously.

2.o. Imbalan Kerja 2.o. Employee Benefits

Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu tahun akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.

Short-term Employee Benefits Short-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting year, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service.

Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus, dan insentif.

Short term employee benefits include such as wages, salaries, bonus, and incentive.

Imbalan Kerja Imbalan kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).

Employment Benefits Employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).

Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir tahun pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan tentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.

The Group recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting year less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit.

Grup tidak hanya bertanggung jawab atas kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik informal entitas.

The Group account not only for its legal obligation under the formal terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity’s informal practices.

Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.

Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit or loss.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.

The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses, the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income.

Pesangon Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: a) Ketika Grup tidak dapat lagi menarik

tawaran atas imbalan tersebut; dan

Termination Benefits The Group recognizes a liability and expense for termination benefits at the earlier of the following dates: a) When the Group can no longer withdraw the

offer of those benefits; and



b) Ketika Grup mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK 57 dan melibatkan pembayaran pesangon.

b) When the Group recognizes costs for a restructuring that is within the scope of PSAK 57 and involves payment of termination benefits.

Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.

The Group measures termination benefits on initial recognition, and measures and recognizes subsequent changes, in accordance with the nature of the employee benefits.

2.p. Pengakuan Pendapatan dan Beban 2.p. Revenues and Expenses Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Revenue is recognized when it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the amount of revenue can be measured reliably. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates, and Value Added Tax (VAT).

Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:

Penjualan barang Sale of goods Penjualan barang diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan atas barang kepada pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang, atau dalam hal barang disimpan di gudang Grup atas permintaan pelanggan, pada saat diterbitkan faktur.

Sales of goods are recognized upon the transfer of ownership of the goods to the customer, either upon delivery of the goods, or in the case of goods stored in the Group’s warehouse at the request of the customer, when invoices issued.

Penjualan jasa Rendering of services Pendapatan jasa diakui saat jasa diberikan dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi.

Revenue is recognized when the service is rendered by reference to the stage of completion of transaction.

Pendapatan bunga, royalti dan dividen Interest, royalties and dividends Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, royalti diakui dengan dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan, dan dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

Interest is recognized using the effective interest method, royalty is recognized on an accrual basis in accordance with the substance of the relevant agreement, and dividend is recognized when the shareholder’s right to receive payment is established.

Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual.

Expenses are recognised as incurred on an accruals basis.

2.q. Provisi 2.q. Provisions

Provisi diakui bila Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan kemungkinan besar penyelesaian kewajiban menyebabkan arus keluar sumber daya serta jumlah kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.

A provision is recognized when Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of past event and it is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation and the amount of the obligation can be estimated reliably.



Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir tahun pelaporan, dengan mempertimbangkan berbagai risiko dan ketidakpastian yang selalu mempengaruhi berbagai peristiwa dan keadaan. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas tersebut.

The amount recognized as a provision shall be the best estimate of the expenditure required to settle the present obligation at the end of the reporting year, by taking into account the risks and uncertainties that inevitably surround many events and circumstances. Where a provision is measured using the estimated cash flows to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.

Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima jika Grup menyelesaikan kewajiban. Penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah. Jumlah yang diakui sebagai pengantian tidak boleh melebihi provisi.

Where some or all of the expenditure to settle a provision is expected to be reimbursed by another party, the reimbursement shall be recognized when, it is virtually certain that reimbursement will be received when the Group settles the obligation. The reimbursement shall be treated as a separate asset. The amount recognized for the reimbursement shall not exceed the amount of the provisions.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

2.r. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak

Aset Pengampunan Pajak dan Liabilitas Pengampunan Pajak diakui pada saat Surat Keterangan Pengampunan Pajak (“SKPP”) diterbitkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, dan tidak diakui secara neto (saling hapus). Selisih antara Aset Pengampunan Pajak dan Liabilitas Pengampunan Pajak diakui sebagai Tambahan Modal Disetor.

2.r. Tax Amnesty Assets and Liabilities Tax Amnesty Assets and Liabilities are recognized upon the issuance of Surat Keterangan Pengampunan Pajak (“SKPP”) by the Minister of Finance of Republic of Indonesia, and they are not recognized as net amount (offset). The difference between Tax Amnesty Assets and Tax Amnesty Liabilities are recognized as Additional Paid in Capital.

Aset Pengampunan Pajak pada awalnya diakui sebesar nilai yang disetujui dalam SKPP.

Tax Amnesty Assets are initially recognized at the value stated in SKPP.

Liabilitas Pengampunan Pajak pada awalnya diakui sebesar nilai kas dan setara kas yang masih harus dibayarkan oleh Grup sesuai kewajiban kontraktual atas perolehan Aset Pengampunan Pajak.

Tax Amnesty Liabilities are initially measured at the amount of cash or cash equivalents to be settled by the Group according to the contractual obligation with respect to the acquisition of respective Tax Amnesty Assets.

Uang tebusan yang dibayarkan oleh Grup untuk memperoleh pengampunan pajak diakui sebagai beban pada tahun dimana SKPP diterima oleh Grup.

The redemption money paid by the Group to obtain the tax amnesty is recognized as expense in the year in which the Group receives SKPP.



Setelah pengakuan awal, Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak diukur sesuai dengan SAK yang relevan sesuai dengan klasifikasi masing-masing Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak.

After initial recognition, Tax Amnesty Assets and Liabilities are measured in accordance with respective relevant SAKs according to the classification of each Tax Amnesty Assets and Liabilities.

Sehubungan dengan Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak yang diakui, Grup telah mengungkapkan dalam laporan keuangannya:

With respect to Tax Amnesty Assets and Liabilities recognized, the Group has disclosed the following in its financial statements:

a. Tanggal SKPP; b. Jumlah yang diakui sebagai Aset

Pengampunan Pajak sesuai SKPP; dan c. Jumlah yang diakui sebagai Liabilitas

Pengampunan Pajak.

a. The date of SKPP; b. Amount recognized as Tax Amnesty Assets

in accordance with SKPP; and c. Amount recognized as Tax Amnesty

Liabilities. 2.s. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan

Pertimbangan Akuntansi yang Penting 2.s. Source of Uncertainty Estimation and Critical

Accounting Judgements Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan. Namun, ketidakpastian estimasi dan asumsi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh di masa mendatang.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting year. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of assets or liabilities affected in future years.

Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments, estimates and assumptions were made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan dalam penentuan mata uang fungsional yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian.

In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgment on the determination of functional currency, a part from those estimations and assumptions which have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements.

Mata uang fungsional dari Entitas Anak adalah mata uang masing-masing dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah, antara lain, mata uang yang mempengaruhi secara signifikan terhadap harga jual barang dan jasa, mata uang yang terutama mempengaruhi tenaga kerja, material dan biaya lain, dan mata uang atas dana yang dihasilkan dari kegiatan pembiayaan.

The functional currency of the Subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activites are generated.



Penentuan Nilai Wajar dari Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Determination of Fair Values of Financial Assets and Financial Liabilities

Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar.

When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statements of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values.

Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.

The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.

Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Realization of Deferred Tax Assets Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir tahun pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan permanen yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk tahun pelaporan berikutnya.

The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting year and reduce these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting years.

Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Akan tetapi, tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut (Catatan 8.d).

This forecast is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of deferred tax assets to be utilized (Note 8.d).

Estimasi Cadangan untuk Penurunan Nilai atas Piutang

Estimating Provision for Impairment Losses on Receivables

Apabila terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas piutang usaha, Grup mengestimasi cadangan untuk penurunan nilai atas piutang usaha yang secara khusus diidentifikasi ragu-ragu untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Grup menggunakan pertimbangan berdasarkan

If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on trade receivables, the Group estimate the provision for impairment losses related to their trade receivables that are specifically identified as doubtful of collection. The level of provision is evaluated by management on the basis of factors that affect the collectibility of the accounts. In these cases, the Group use judgment based on the best



fakta-fakta terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, lama hubungan Grup dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Grup ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan (Catatan 6 dan 9).

available facts and circumstances, including but not limited to, the length of Group’s relationship with the customers and the customers’ credit status based on third-party credit reports and known market factors, to record specific reserves for customers against amounts due in order to reduce Group’s receivables to amounts that they expect to collect. These specific reserves are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts estimated (Notes 6 and 9).

Bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, disajikan dalam Penghasilan (Beban) Lain-lain sebagai bagian dari “Lain-lain - bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Interest and penalties for the underpayment of income tax, if any, are presented under Other Income (Expenses) as part of “Others - net” in the consolidated statements of profit or loss.

Estimasi Umur Manfaat The Estimated of Useful Lives Grup melakukan penelaahan atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi atas perubahan estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor tersebut (Catatan 12).

The Group reviews on useful lives of fixed assets based on several factors i.e. technical conditions and technology development in the future. Operating results in the future will be affected by the estimated changes of those factors (Note 12).

Nilai Wajar Aset Tetap yang Menggunakan Model Revaluasi

Fair Value of Property, Plant and Equipment That Use Revaluation Model

Dalam proses penilaian, manajemen, dengan bantuan penilai publik independen, menentukan data dan asumsi, menelaah metode penilaian serta berdiskusi dengan penilai. Pendekatan dan metode yang digunakan dalam melakukan revaluasi tergantung pada kelas aset. Walaupun input data dan asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada data input atau asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap nilai aset yang menggunakan model revaluasi.

Management, with the assistance of independent public valuer, determines the data inputs and assumption, assesses valuation method and hold discussions with the valuers as part of the valuation process. The approaches and methods used in the revaluation depend on the fixed assets class. While it is believed that the Group’s data and assumptions are reasonable and appropriate, significant changes in data inputs or significant changes in assumptions may materially affect the value of assets that use revaluation model.

Rincian dari pendekatan dan data input signifikan yang digunakan dalam melakukan revaluasi aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12.

Detail of valuation approach and significant data input used in the revaluation of fixed assets are disclosed in Note 12.



Imbalan Kerja Employee Benefits Penentuan liabilitas dan beban imbalan kerja karyawan Grup tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat turn-over karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan yang signifikan dalam Grup hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi dan beban bersih untuk imbalan kerja. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 20.

The determination of the Group’s employee benefits liabilities and expenses is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses, the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities and net expense for employee benefits. Further details are disclosed in Note 20.

Pajak Penghasilan Income tax Pertimbangan signifikan terlibat dalam menentukan taksiran pajak penghasilan badan. Ada transaksi tertentu dan perhitungan yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti selama kegiatan usaha. Grup mengakui Liabilitas untuk masalah pajak penghasilan badan yang diharapkan berdasarkan perkiraan dari apakah pajak penghasilan badan tambahan akan jatuh tempo.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and the computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan atau negosiasi oleh otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahan menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefits should be recognized.



Penurunan Nilai Aset NonKeuangan Impairment of NonFinancial Assets Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each reporting date whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset's recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai "kerugian penurunan nilai". Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

An asset's recoverable amount is the higher of an asset's or Cash Generating Unit (“CGU”)'s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or group of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the statement of comprehensive income as "impairment losses". In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Rugi penurunan nilai hanya dibalik sejauh nilai tercatat aset nonkeuangan yang tidak melebihi jumlah terpulihkan, atau melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, setelah dikurangi depresiasi atau amortisasi, jika tidak ada rugi penurunan nilai aset nonkeuangan telah diakui.

An impairment loss is only reversed to the extent that the non financial asset’s carrying amount does not exceed the recoverable amount, nor exceed the carrying amount that have been determined, net of depreciation or amortization, if no impairment loss of nonfinancial assets had been recognized.



3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents

2019 2018Kas/ Cash on HandRupiah 251 172 Baht Thailand/ Thailand Baht -- 2 Dolar Singapura/ Singapore Dollar 1 1

Sub Jumlah/ Sub Total 252 175 Bank/ Cash in BanksPihak Berelasi/ Related Party (Catatan/ Note 27.a)Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 783.842 9.995 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 10.214 1.763 Pihak Ketiga/ Third PartiesRupiah

PT Bank Central Asia Tbk 38.058 69.531 PT Bank CIMB Niaga Tbk 31.118 12.828 MUFG Bank, Ltd. 149 50 PT Bank HSBC Indonesia 120 -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 35 36 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 6 --

Dolar Amerika Serikat/ United States DollarPT Bank CIMB Niaga Tbk 46.593 207.863 MUFG Bank, Ltd. 159 335 PT Bank HSBC Indonesia 139 -- PT Bank Central Asia Tbk 61 65 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 17 --

Sub Jumlah/ Sub Total 910.511 302.466 Deposito Berjangka/ Time DepositsRupiahPT Bank CIMB Niaga Tbk 397.010 --

Sub Jumlah/ Sub Total 397.010 -- Jumlah/ Total 1.307.773 302.641

Tingkat Bunga Deposito Berjangka Per Tahun (%)/Time Deposits Interest Rate per Annum (%) 6,50% -- Rupiah

Jatuh Tempo/ Maturity Period 1 Bulan/Month --

4. Investasi Jangka Pendek 4. Short Term Invesment Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perusahaan memiliki investasi jangka pendek berupa deposito berjangka waktu 12 bulan yang ditempatkan pada PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp705 dan Rp715 dengan tingkat suku bunga 6% per tahun.

On December 31, 2019 and 2018 the Company has short term investment in the form of 12 months deposit in PT Bank Central Asia Tbk amounting to Rp705 and Rp715 with 6% interest rate per annum.

5. Kas yang Dibatasi Penggunaannya 5. Restricted Cash

2019 2018Pihak Berelasi/ Related Party (Catatan/ Note 27.b)PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkRupiah 565 559 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar 891 927



2019 2018

Pihak Ketiga/ Third PartyPT Bank Central Asia TbkRupiah 135,086 132,352

Jumlah/ Total 136,542 133,838 Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”), Cabang Jakarta merupakan rekening Perusahaan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Escrow tanggal 27 Februari 2004 untuk kepentingan pemegang obligasi Perusahaan dan dijaminkan kepada BRI untuk kepentingan Pemegang Obligasi (Catatan 19).

Restricted cash in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”), Jakarta Branch represents the Company’s account in accordance with the terms and conditions set forth in the Escrow Agreement dated February 27, 2004 in favor of the holders of the Company’s bonds and have been pledged to BRI for the interest of the Bondholder (Note 19).

Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”), Cabang Jakarta merupakan rekening Polytama sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Jual Beli Propylene dan Pembayaran Utang tanggal 21 Mei 2018 antara PT Pertamina (Persero) dan Polytama (Catatan 28.a.)

Restricted cash in PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”), Jakarta Branch represents Polytama’s account accordance with the terms and conditions set forth in Propylene Sale and Purchase Agreement and Debt Settlement dated May 21, 2018 between PT Pertamina (Persero) and Polytama (Note 28.a)

6. Piutang Usaha 6. Trade Receivables

2019 2018

Pihak Berelasi/ Related Party ( Catatan/ Note 27.c) 16.261 34.316

Pihak Ketiga/ Third PartiesPT Karuniatama Polypack 10.335 -- PT Guna Kemas Indah 3.241 5.760 PT Indokemas Sukses Makmur 2.955 1.672 PT Cahaya Dinamika Persada 2.900 -- CV Bima Polyplast 2.686 -- PT Aneka Kencana Plastindo 2.493 2.203 PT Tirta Sukses Perkasa 2.440 1.128 PT Inti Abadi Kemasindo 2.261 5.087 PT Lungna Jaya 2.095 1.745 PT Catur Karya Manunggal 2.008 2.076 PT Anugrah Jaya Utama 1.805 1.534 CV Abadi Jaya Plastik 1.757 2.416 PT Unggul Karya Semesta 1.561 2.797 PT Merak Sentausa Abadi 1.452 2.472 PT Maspion -- 1.564 PT Suryasukses Abadi Prima -- 1.885 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)/

Others (each below Rp1,000) 4.918 4.166 Jumlah/Total 44.907 36.505 Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/

Less: Allowance for Impairment Losses (2.715) (2.828)Jumlah Neto - Pihak ketiga/ Net - Third Parties 42.192 33.677



Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Aging schedule of trade receivables since due date is as follows:

2019 2018

Pihak Berelasi Related PartyBelum Jatuh Tempo 16.261 34.316 Not Yet Due

Pihak Ketiga Third PartiesBelum Jatuh Tempo 32.046 30.100 Not Yet Due1 - 30 hari 10.146 3.200 1 - 30 days31 - 60 hari -- -- 31 - 60 days61 - 90 hari -- -- 61 - 90 daysLebih dari 90 hari 2.715 3.205 More than 90 days

Sub Jumlah 44.907 36.505 Sub Total

Dikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for Penurunan Nilai (2.715) (2.828) Impairment Losses

Jumlah Neto - Pihak Ketiga 42.192 33.677 Net - Third Parties

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

The movements of allowance for impairment losses of trade receivable are as follows:

2019 2018Saldo Awal 2.828 2.260 Beginning BalanceKurs (113) -- Exchange RatePenambahan -- 568 AdditionSaldo Akhir 2.715 2.828 Ending Balance

Piutang usaha milik Polytama dan TPN pada 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp44.907 dan Rp36.505.

Trade receivables owned by Polytama and TPN as of December 31, 2019 and 2018 amounted to Rp44,907and Rp36,505, respectively.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang di atas cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Management believes that the allowance for impairment losses on accounts receivable made above is sufficient to cover any possible losses from uncollectible receivables.

7. Persediaan 7. Inventories

2019 2018

Barang Jadi 232.796 130.703 Finished GoodsSuku Cadang 65.514 68.479 Spare PartsBahan Baku 35.848 40.515 FeedstockBarang dalam Proses 8.413 9.122 Work in ProcessBahan Pembantu 11.528 4.804 Supplementary MaterialsJumlah 354.099 253.623 Total

Dikurangi: Cadangan Less: Allowance forKerugian Penurunan Nilai Impairment LossesPersediaan (2.952) -- Inventories

Jumlah Bersih 351.147 253.623 Net

Bahan pembantu merupakan katalis, aditif, dan bahan lainnya.

Supplementary materials represent catalysts, additives and other materials.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:

The movements of allowance for impairment losses of inventory are as follows:

2019 2018Saldo Awal -- -- Beginning BalancePenambahan 2,952 -- AdditionSaldo Akhir 2,952 -- Ending Balance



Grup berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai persediaan di atas cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari kerusakan persediaan tersebut.

The Group believes that the allowance for impairment losses on inventory made above is sufficient to cover any possible losses from inventories degradation.

Persediaan yang dimiliki oleh Polytama telah diasuransikan dari semua resiko industrial dengan nilai asuransi pada 31 Desember 2019 dan 2018 masing - masing sebesar Rp586.622 dan Rp579.240. Semua persediaan digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 18).

Inventory owned by Polytama has been insured againts industrial all risk, with total insurance as of December 31, 2019 and amounting to Rp586,622 and Rp579,240, respectively, are pleged as collateral for a bank loans (Note 18).

Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko-risiko yang mungkin dialami Perusahaan.

Management believes that total amount insured is adequate to cover possible losses arising from risks which may be suffered by the Company.

8. Perpajakan 8. Taxation

a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Taxes

2019 2018Perusahaan The CompanyPajak Pertambahan Nilai 1.095 518 Value Added TaxPajak Penghasilan Income TaxPasal 28A 26 11 Article 28A

Sub Jumlah 1.121 529 Sub Total

Entitas Anak SubsidiariesPajak Pertambahan Nilai 10.973 4.047 Value Added TaxPajak Penghasilan Income TaxPasal 28 A - 2019 3.350 -- Article 28 A - 2019Pasal 28 A - 2018 1.823 1.899 Article 28 A - 2018Pasal 28 A - 2017 -- 1.375 Article 28 A - 2017

Lain - Lain (Catatan 8.e) -- 2.572 Others (Note 8.e)Sub Jumlah 16.146 9.893 Sub TotalJumlah 17.267 10.422 Total

b. Utang Pajak b. Tax Payables

2019 2018Perusahaan The CompanyPajak Penghasilan Witholding TaxPasal 21 364 528 Article 21Pasal 23 8 14 Article 23

Sub Jumlah 372 542 Sub TotalEntitas Anak SubsidiariesPajak Penghasilan Income TaxPasal 21 4.315 2.039 Article 21Pasal 23 2.149 1.650 Article 23Pasal 26 313 398 Article 26Pasal 29 841 -- Article 29



2019 2018

Pajak Pertambahan Nilai 12.122 -- Value Added TaxSub Jumlah 19.740 4.087 Sub Total

Jumlah 20.112 4.629 Total

c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan c. Income Tax Benefit (Expenses)

2019 2018Perusahaan The CompanyPajak Tangguhan 134 1.160 Deferred TaxSub Jumlah 134 1.160 Sub Total

Entitas Anak SubsidiariesPajak Kini (906) (22.882) Current Tax Pajak Tangguhan (3.780) (172.211) Deferred TaxSub Jumlah (4.686) (195.093) Sub Total

Konsolidasi ConsolidatedPajak Kini (906) (22.882) Current Tax Pajak Tangguhan (3.646) (171.051) Deferred Tax

Jumlah (4.552) (193.933) Total Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan rugi komersial dengan rugi fiskal adalah sebagai berikut:

A reconciliation between loss before income tax based on commercial loss statement with fiscal loss statement is as follows:

2019 2018

Laba (Rugi) sebelum Profit (Loss) beforePajak Penghasilan 594.786 (195.434) ConsolidatedKonsolidasian Income Tax

Eliminasi dan Elimination andPenyesuaian (559.723) 87.018 Adjustment

laba (Rugi) Sebelum Pajak - Profit (Loss) before Tax -Perusahaan 35.063 (108.416) The Company

Perbedaan Tetap: Permanent Differences:Pendapatan yang Income Subjected toDikenakan Pajak Final (13.005) 41.010 Final Tax

Beban yang Tidak Dapat Non-DeductibleDikurangkan 1.494 3.369 Expenses

Total Perbedaan Total PermanentTetap (11.511) 44.379 Differences

Perbedaan Waktu: Timing Differences:Imbalan Kerja (538) (515) Employee Benefit

Jumlah Perbedaan Total TimingWaktu (538) (515) Differences

Laba (Rugi) Fiskal 23.014 (64.552) Taxable Income (Loss)Pajak yang Dapat Tax LossesDikompensasikan to be CompensatedTahun 2016 (140.868) (140.868) Year 2016Tahun 2017 (58.641) (58.641) Year 2017Tahun 2018 (64.552) -- Year 2018

Jumlah Akumulasi Total AccummulatedRugi Pajak (241.047) (264.061) Tax Losses



Rekonsiliasi antara laba konsolidasian sebelum pajak dikalikan dengan tarif pajak maksimum dan beban pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the consolidated before tax multiplied by the maximum tax rate and consolidated income tax expense is as follows:

2019 2018

Rugi sebelum Loss beforePajak Penghasilan 594.786 (195.434) Income Tax

Eliminasi dan Elimination andPenyesuaian (559.723) 87.018 Adjustment

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 35.063 (108.416) Profit (Loss) before TaxTarif Pajak 25% (8.766) 27.104 Tax Rate 25%Dampak Pajak atas: Tax Affect on:Koreksi Fiskal 3.012 3.522 Fiscal Correction

Aset Pajak Tangguhan Unrecognized Deferredyang Tidak Diakui 5.888 (29.466) Tax Asset

Jumlah Manfaat Total TaxPajak - Perusahaan 134 1.160 Benefit - Company

Beban Pajak - Entitas Anak : Tax Expenses - Subsidiaries:Pajak Kini (906) (22.882) Curren TaxPajak Tangguhan (3.780) (172.211) Deffered Tax

Jumlah Beban Pajak (4.552) (193.933) Total Tax Expense

Perhitungan Penghasilan Kena Pajak untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2018 di atas didasarkan pada perhitungan sementara. Jumlah tersebut mungkin berbeda dari laba kena pajak yang dilaporkan dalam SPT pajak penghasilan badan tahunan.

Calculation of Taxable Income for the year ended December 31, 2019 and 2018 above, are based on preliminary calculations. The amounts may differ from the taxable income reported in the SPT of annual corporate income tax.

Grup menyampaikan SPT atas dasar self-assessment. Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Berdasarkan peraturan pajak yang berlaku mulai tahun 2008, DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam waktu lima tahun dari waktu pajak terutangnya.

The Group submits annual tax returns on self-assessment basis. The Directorate General of Taxes (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years from the date the tax became due. Based on taxation laws which are applicable starting in 2008, the DGT may assess or amend taxes within five years from the time the tax becomes due.



d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan d. Deferred Tax Assets (Liabilities)

Saldo Awal/ Dikreditkan Dikreditkan Selisih Kurs Saldo Akhir/Beginning Balance (Dibebankan) ke (Dibebankan) ke atas Translasi/ Ending Balance

Laba Rugi/ Penghasilan Difference ofCredited Komprehensif Foreign

(Charged) Lain/ Credited Translationto Profit (Charged) to Otheror Loss Comprehensive

Income IncomeAset Pajak Tangguhan/

Deferred Tax AssetsPerusahaan/ The Company

Cadangan KerugianPenurunan Nilai Piutang/Allowance for ImpairmentLoss of Receivables 198,714 -- -- -- 198,714

Imbalan Pascakerja/Post-Employment Benefit 29 134 36 -- 199

Entitas Anak/ Subsidiary:Polytama (12,324) (3,602) (4,460) 634 (19,752)

Tuban Propilena Nusantara -- (178) -- -- (178)Jumlah/ Total 186,419 (3,646) (4,424) 634 178,983

2019

Saldo Awal/ Dikreditkan Dikreditkan Selisih Kurs Saldo Akhir/Beginning Balance (Dibebankan) ke (Dibebankan) ke atas Translasi/ Ending Balance

Laba Rugi/ Penghasilan Difference ofCredited Komprehensif Foreign

(Charged) Lain/ Credited Translationto Profit (Charged) to Otheror Loss Comprehensive

Income IncomeAset Pajak Tangguhan/

Deferred Tax AssetsPerusahaan/ The Company

Cadangan KerugianPenurunan Nilai Piutang/Allowance for ImpairmentLoss of Receivables 198,714 -- -- -- 198,714

Imbalan Pascakerja/Post-Employment Benefit (1,100) 1,160 (31) -- 29

Entitas Anak/ Subsidiary:Polytama 153,070 (172,211) (1,091) 7,908 (12,324)

Jumlah/ Total 350,684 (171,051) (1,122) 7,908 186,419

2018

e. Ketetapan Pajak e. Tax Assessment Selama periode 2019 dan 2018 Polytama menerima Surat Ketetapan Pajak sebagai berikut:

During 2019 and 2018 period, Polytama has received Tax Assesment Letters as follows:

Pada tanggal 26 April 2017, Polytama

menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) Pajak Penghasilan atas Tahun Pajak 2015, yang menyatakan bahwa Polytama memiliki lebih bayar atas pajak penghasilan sebesar USD202,018 atau ekuivalen Rp2.689, dimana sebesar USD24,419 atau ekuivalen Rp352 dikompensasikan untuk pembayaran Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) PPh Pasal 21 Masa Januari-Desember 2009 No. 00002/201/09/052/14 dan USD177,598 atau ekuivalen Rp2.337 dikompensasikan untuk Surat Tagihan Pajak (“STP”) PPN Masa Pajak 2015 No. 00238/107/15/052/17. Berdasarkan

April 26, 2017, Polytama received Tax Overpayment Assessment Letter (“SKPLB”) for Fiscal Year 2015, which stated that Polytama has overpayment of corporate income tax amounted to USD202,018 or equivalent to Rp2,689, wherein amounted USD24,419 or equivalent to Rp352 compensated to Tax Underpayment Assessment Letter (“SKPKB”) of Income Tax to Article 21 Period January-December 2009 No. 00002/201/09/052/14 and amounted USD177,598 or equivalent to Rp2,337 compensated to the tax collection letter (“STP”) VAT fiscal year 2015 No. 00238/107/15/052/17. Based on Tax Court Verdict No. PUTP1-



Putusan Banding No. PUTP1-118576.99/2015/PP/M.XVIA Tahun 2018 tanggal 30 November 2018 Pengadilan Pajak mengabulkan banding Polytama sebesar USD174,177 atau ekuivalen Rp2.319. Pada tanggal 24 Januari 2019, dimana Polytama hanya menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak PPN sebesar Rp2.279 atau setara dengan USD160,665, sedangkan sisanya sebesar Rp39 atau setara dengan USD2,770 dikompensasikan untuk pembayaran sejumlah pajak terutang.

118576.99/2015/PP/M.XVIA year 2018 dated November 30, 2018, the Tax Court accept Polytama’s appeal amounting to USD174,177 or equivalent to Rp2,319.

On January 24, 2019, Polytama only received overpayment of VAT amounted to Rp2,279 or equivalent to USD160,665, while the remaining amounted to Rp39 or equivalent to USD2,770 are compensated for payment of several tax payables.

Pada tanggal 4 April 2018, Polytama

menerima Surat Pelaksanaan Putusan Banding No.S55/WPJ.07/KP.02/SP2B/ 2018 atas Surat Putusan Banding No.PUT-100032.15/2009/PP/M.IA terkait dengan keberatan yang diajukan oleh Polytama atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2009 No.00002/206/09/052/14. Berdasarkan Surat Pelaksaan Putusan Banding tersebut, Polytama diwajibkan untuk membayar kurang bayar pajak sebesar USD704,474 atau ekuivalen dengan Rp10.517. Atas putusan banding tersebut, Polytama juga menerima Surat Tagihan Pajak No.00001/110/09/052/18 atas denda sebesar USD704,474 atau ekuivalen dengan Rp10.517.

On April 4, 2018, Polytama received Tax Court Verdict Execution Letter No. S55/WPJ.07/KP.02/SP2B/2018 for Tax Court Verdict No.PUT-100032.15/2009/PP/M.IA related to objection filed by Polytama on Tax Assessment Letter of Corporate Income Tax for Fiscal Year 2009 No. 00002/206/09/052/14. Based on Tax Court Verdict Implementation Letter, Polytama shall pay tax underpayment amounted to USD704,474 or equivalent to Rp10,517. Based on the appeal decision, Polytama also received Tax Collection Letter No.00001/110/09/052/18 for a fine amounted to USD704,474 or equivalent to Rp10,517.

Pada tanggal 30 Oktober 2018, Polytama menerima SKPLB Pajak Penghasilan Badan atas Tahun Pajak 2016 sebesar USD102,828 atau ekuivalen Rp1.562 di mana sebesar USD97,677 atau ekuivalen Rp1.483 dikompensasikan ke pembayaran ke sejumlah utang pajak lainnya. Polytama hanya menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar USD5,151 atau ekuivalen Rp78.

On October 30, 2018, Polytama has received SKPLB of Corporate Income Tax for Fiscal Year 2016 amounting to USD102,828 or equivalent to Rp1,562, which amounting to USD97,677 or equivalent to Rp1,483 are compensated against payment of several tax payables. Polytama only received overpayment of corporate income tax amounting to USD5,151 or equivalent to Rp78.

Pada tanggal 13 November 2019,

Polytama menerima SKPLB Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2017, sebesar USD93,782 atau setara dengan Rp1.375. Seluruh kelebihan pembayaran tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sejumlah pajak terutang.

On November 13, 2019, Polytama has received SKPLB of Corporate Income Tax for Fiscal Year 2017 amounting to USD93,782 or equivalent to Rp1,375. All of the tax overpayment are compensated for payment of several tax payables.



f. Pengampunan Pajak f. Tax Amnesty Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016 dan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-18/PJ/2016 tentang Pengembalian Kelebihan Pembayaran Uang Tebusan Dalam Rangka Pengampunan Pajak, Perusahaan telah melaksanakan pengampunan pajak ini.

In connection with the implementation of Regulation of the Minister of Finance No. 118/PMK.03/ 2016 on the Implementation of Law No. 11 of 2016 on Tax Amnesty, as amended by Regulation of the Minister of Finance No. 141/PMK.03/2016 and Directorate General of Tax Regulation No. PER-18/PJ/ 2016 on Redemption Payment of Excess Refund in the framework of Tax Amnesty. The Company participated this tax amnesty.

Perincian aset Perusahaan sehubungan dengan pengampunan pajak adalah sebagai berikut:

Details of the Group’s assets in connection with tax amnesty are as follows:

Nilai/ Entitas/ Tanggal/ Date Nomor Tanda Terima/ Nomor/ Number Tanggal/ Date AmountEntities Receipt Number

Perusahaan 24 Maret/ March 2017 D1600006355 KET-10384/PP/WPJ.06/2017 6 April/ April 2017 102

Surat Pernyataan Harta Surat Keterangan Pengampunan Pajak

Atas selisih aset dan liabilitas pengampunan pajak sebesar Rp102 dicatat sebagai tambahan modal disetor, Rp1.262 dicatat sebagai komponen ekuitas lainnya.

The difference between the assets and liabilities of tax amnesty amounting to Rp102 recorded as additional paid-in capital, Rp1,262 recorded to other equity component.

9. Aset Lancar Lainnya 9. Other Current Assets

2019 2018

Uang Muka 18.143 28.828 AdvancesDeposit 1.689 1.759 DepositsPiutang Bunga 1.558 960 Interest ReceivablesPiutang Lain-lain Other ReceivablesBubblingwell International Ltd 20.743 21.609 Bubblingwell International LtdPT Catur Karya Manunggal 10.412 9.367 PT Catur Karya ManunggalPT Karyatara Cemara Indah 8.992 -- PT Karyatara Cemara IndahPT Pertamina Patra Niaga 6.892 13.825 PT Pertamina Patra NiagaPT Great Wall Polychem 6.857 10.541 PT Great Wall PolychemPT Aneka Gas Industri -- 15 PT Aneka Gas IndustriPerpajakan 1.810 1.886 Taxation

Biaya Dibayar di Muka 11.225 11.278 Prepaid ExpensesDividen -- 10.861 DividendLain-lain (masing-masing Others (each belowdi bawah Rp10.000) 4.285 7.180 Rp10,000)

Jumlah 92.606 118.109 TotalDikurangi: Cadangan KerugianPenurunan Nilai Piutang Less: Allowance for ImpairmentLain-lain (42.796) (34.413) Losses of Other Receivables

Jumlah Bersih 49.810 83.696 Net

Uang Muka Advances Pada tahun 2019 dan 2018, uang muka merupakan pembayaran atas pembelian bahan baku kepada pihak ketiga. Sebagian besar pembayaran dilakukan kepada Basell Poliolefine Italia dan pemasok lainnya.

In 2019 and 2018, advances represent payment of purchasing raw materials to third parties. Most of the payment made to Basell Poliolefine Italia and others vendors.



Perpajakan Taxation Piutang pajak merupakan pembayaran pajak atas SKPKB PPN untuk Masa Pajak Juli, Agustus, September, Oktober, dan Desember 2015 yang timbul atas pemeriksaan lebih bayar PPh Badan 2015 melalui SKPLB No. 00032/406/15/052/17 di mana terdapat perbedaan peredaran bruto menurut Polytama dan Fiskus. Polytama telah mengajukan banding atas SKPLB tersebut dan sampai dengan penyelesaian laporan keuangan, Polytama masih menunggu keputusan banding tersebut.

Tax receivable is tax payment for SKPKB PPN for the July, August, September, October and December 2015 Tax Periods arising from tax assessment of overpayment of the 2015 Corporate Income Tax through SKPLB No. 00032/406/15/052/17 where there are differences in gross circulation according to Polytama and the tax authorities. Polytama has filed an appeal against the SKPLB and no decision has been issued on the appeal until the completion of the financial statements.

Dividen Dividend Pada tanggal 31 Desember 2018 Perusahaan mengakui piutang dividen dari PON sebesar Rp10.861 atau setara dengan USD750,000 (Catatan 10).

On December 31, 2018 the Company recognized the dividend receivables from PON amounting to Rp10,861 or equivalent to USD750,000 (Notes 10).

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain adalah sebagai berikut:

The movements of allowance for impairment losses of other receivable are as follows:

2019 2018

Saldo Awal 34,413 16,096 Beginning BalancePenambahan 8,383 18,317 AdditionSaldo Akhir 42,796 34,413 Ending Balance

Grup membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain berdasarkan pada estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu. Grup berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain dari pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

The Group made an allowance of impairment losses on other receivables based on estimated unrecoverable amount individually and the Group’s experience of uncollectible receivables in the past. The Group believes that the allowance of impairment losses on other receivables from third parties is adequate to cover possible losses which may arise from uncollectible receivables.

10. Investasi pada Entitas Asosiasi 10. Investments in Associates

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, akun ini terdiri dari investasi yang dicatat dengan metode ekuitas sebagai berikut:

As of December 31, 2019 and 2018, this account consists of the following investments which are accounted for under the equity method as follows:

Aktivitas Utama/ Persentase Saldo Penempatan Bagian Laba Bagian Penghasilan Pembayaran SaldoMain activities Kepemilikan/ Awal/ Investasi (Rugi) Neto Komprehensif Dividen/ Akhir/

Percentage Beginning Asosiasi/ Tahun Berjalan/ Lain atas Dividend Endingof Balance Placement Equity in Net Entitas Payment Balance

Ownership Invesment Profit (Loss) Asosiasi/Associates for The Year Share in Other

ComprehensiveIncome ofAssociate

% Rp Rp Rp Rp Rp Rp

PT Petro Oxo Nusantara Pembuatan Petrochemical/ 50,00 601.207 -- (42.630) (11.898) -- 546.679("PON") Petrochemical Manufacturing

PT Trans-Pacific Pembuatan Petrochemical/ 42,61 -- 976.146 (10.722) (13.704) -- 951.720Petrochemical Indotama Petrochemical Manufacturing("TPPI")

Jumlah/Total 601.207 976.146 (53.352) (25.602) -- 1.498.399

2019



Aktivitas Utama/ Persentase Saldo Penempatan Bagian Laba Bagian Penghasilan Pembayaran SaldoMain activities Kepemilikan/ Awal/ Investasi (Rugi) Neto Komprehensif Dividen/ Akhir/

Percentage Beginning Asosiasi/ Tahun Berjalan/ Lain atas Dividend Endingof Balance Placement Equity in Net Entitas Payment Balance

Ownership Invesment Profit (Loss) Asosiasi/Associates for The Year Share in Other

ComprehensiveIncome ofAssociate

% Rp Rp Rp Rp Rp Rp

PT Petro Oxo Nusantara Pembuatan Petrochemical/ 50,00 585.803 -- 11.042 41.302 (36.940) 601.207("PON") Petrochemical Manufacturing

PT Trans-Pacific Pembuatan Petrochemical/ 19,16 -- -- -- -- -- --Petrochemical Indotama Petrochemical Manufacturing("TPPI")

Jumlah/Total 585.803 -- 11.042 41.302 (36.940) 601.207

2018

TPPI TPPI Perusahaan telah melakukan penyisihan penuh atas investasi ke TPPI sejak tahun 2009.

The Company has made full impairment the investment to TPPI since 2009.

Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dan TPPI No. 10/AGREE/TUPI-TPPI/XII-19 tanggal 19 Desember 2019, dimana Perusahaan setuju membeli saham baru yang diterbitkan oleh TPPI sejumlah 4.350.000 lembar saham yang mewakili 22,52% dengan harga Rp224.402 (nilai penuh) per lembar sahamnya atau seluruhnya sebesar Rp976.149, yang diaktakan No. 3 pada tanggal 17 Desember 2019 oleh Ny. Grace Supena S.H., dengan kenaikan kepemilikan menjadi 42,61%.

Based on agreement between the Company and TPPI No. 10/AGREE/TUPI-TPPI/XII-19 dated December 19, 2019, where the Company agreed to buy new shares issued by TPPI in the amount of 4.350.000 shares reperesenting 22,52% at a price of Rp224.402 (full amount) per share or with total amounted to Rp976,149, which have been forth into notarial deed No. 3 dated December 17, 2019 by Ny. Grace Supena S.H., with the increasing ownership to 42.61%.

PON PON Perusahaan mengakuisisi kepemilikan 50% di PON pada tahun 2007 sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian antara BPPN dan Tirtamas melibatkan restrukturisasi utang Tirtamas.

The Company acquired an ownership interest of 50% in PON 2007 in relation to the implementation of the agreement between IBRA and Tirtamas involving the Tirtamas debt restructuring.

Berdasarkan Resolusi Sirkular Dewan Komisaris PON No. 2018-2 tanggal 28 Desember 2018, sebagaimana diusulkan oleh Resolusi Sirkuler Dewan Direksi PT PON No. 2018-21 tanggal 27 Desember 2018, Dewan Komisaris menyetujui pembagian USD2,000,000 sebagai dividen interim untuk tahun 2018 setelah memenuhi peraturan terkait sebelum pembayaran.

Based on the Circular Resolution of the Board of Commissioners of PON No. 2018-2 dated December 28, 2018 as proposed by the Circular Resolution of Board of Directors of PT PON No. 2018-21 dated December 27, 2018, the Board of Commissioners approved the distribution of USD2,000,000 as interim dividends for 2018 upon fulfillment of related regulations prior to the payment.

Sesuai peraturan dalam perjanjian fasilitas Letter of Credit PON dengan PT Bank Central Asia Tbk, PON mengajukan surat No. L-PON-JKT/EXT-06-19 tanggal 1 Maret 2019 perihal permohonan persetujuan dari PT Bank Central Asia Tbk untuk pembayaran dividen interim sebesar USD1,500,000 kepada pemegang saham. Berdasarkan surat No.10148/GBK/2019 tanggal 5 Maret 2019, PT Bank Central Asia Tbk menyetujui pembayaran dividen interim 50% dengan jumlah maksimum sebesar USD1,500,000 dengan ketentuan bahwa laba

In accordance with the regulations in the PON Letter of Credit facility agreement with PT Bank Central Asia Tbk, PON submitted the letter No. L-PON-JKT / EXT-06-19 dated March 1, 2019 about application for approval from PT Bank Central Asia Tbk for interim dividend payments in the amount of USD1,500,000 to shareholders. Based on letter No.10148/GBK/ 2019 dated March 5, 2019, PT Bank Central Asia Tbk approves payment of 50% interim dividend with a maximum amount of USD1,500,000 provided that the audited net



bersih yang diaudit pada tahun 2018 adalah sedikitnya sebesar USD3,000,000. Berdasarkan surat persetujuan tersebut, manajemen PON menyetujui pembagian interim dividen tahun 2018 sebesar USD1,500,000 (Catatan 9).

income in 2018 is at least USD3,000,000. Based on the approval letter, the management of PON approved the distribution of interim dividend of the year 2018 amounted to USD1,500,000 (Note 9).

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 19 April 2018, Pemegang Saham menyetujui pembagian dividen USD3,600,000 dari laba tahun 2017. Dividen telah dibayarkan pada tanggal 9 Mei 2018 dan 28 September 2018.

Based on the result of the Annual General Meeting of Shareholders dated April 19, 2018, the Shareholders approved the distribution of dividend USD3,600,000 from the 2017 profits. The dividend has been paid on May 9, 2018 and September 28, 2018.

11. Investasi dalam Surat Utang Jangka

Panjang 11. Investment in Long-Term Notes

Pada tanggal 12 Agustus 2014, sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Perdamaian, TPPI telah menerbitkan Class B Secured Floating Rate Notes yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 Agustus 2026 kepada para krediturnya, termasuk Polytama dan PIF, dengan tingkat suku bunga sebesar LIBOR plus 1,5% per tahun. Sesuai Perjanjian Perdamaian, Polytama dan PIF memperoleh surat utang dengan nilai masing-masing sebesar USD3,259,000 dan USD21,014,699, dengan jumlah keseluruhan sebesar USD24,273,699, dimana jumlah investasi pada surat jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp351.507.

On August 12, 2014, as agreed through Composition Plan, TPPI has issued Class B Secured Floating Rate Notes due on August 12, 2026 to its creditors, including Polytama and PIF, with interest rate of LIBOR plus 1.5% per annum. Based on Composition Plan, Polytama and PIF acquire debt securities with value of USD3,259,000 and USD21,014,699, respectively, in total of USD24,273,699, where total of investment in long-term notes as of December 31, 2018 amounted to Rp351,507.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Polytama melakukan penilaian kembali Investasi dalam Surat Utang Jangka Panjang berdasarkan Laporan Penilaian Secured Notes Tranche B PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama yang dilaksanakan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Rengganis, Hamid & Rekan, Penilai Publik Independen dengan laporannya No. 00015/2.0012-00/BS/04/0006/1/I/2020 tanggal 13 Januari 2020.

As of December 31, 2019, Polytama performed revaluation of Investment in Long Term Notes based on Appraisal Report of Secured Notes Tranche B Report of PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama which conducted by Kantor Jasa Penilai Publik Rengganis, Hamid & Rekan, an Independent Public Appraiser, with its report No. 00015/2.0012-00/BS/04/0006/1/I/2020 dated on January 13, 2020.

Atas laporan tersebut, nilai investasi Polytama dan PIF kepada TPPI pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Based on the report, Polyatama’s and PIF’s value of investment to TPPI as of December 31, 2019 and 2018 are as follows:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/

2019 2018 Nilai Investasi Surat Utang Investment in

Jangka Panjang 337,429 351,507 Long-Term NotesDikurangi: Less:

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (44,119) -- Allowance for Impairment Losses

Nilai Investasi - Bersih 293,310 351,507 Investment - Net



Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai investasi surat utang jangka panjang adalah sebagai berikut:

The changes in allowances for impairment losses of investment in long term notes is as follows:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/

2019 2018 Saldo Awal -- -- Beginning BalancePenambahan 44,119 -- Increase Saldo Akhir 44,119 -- Ending Balance

12. Aset Tetap 12. Fixed Assets

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Penyesuaian Saldo Akhir/Beginning Addition Disposals Reclassifications Translasi/ Ending

Balance Translation Balance Adjustment

Biaya Perolehan Acquisition Costatau Revaluasian or Revaluated

Kepemilikan Langsung Direct OwnershipTanah 46.532 3.087 -- -- (1.917) 47.702 LandBangunan dan Buildings and

Infrastruktur 249.296 200 -- 497 (9.808) 240.185 InfrastructurePabrik, Mesin dan Plant, Machinery and

Alat Berat 897.363 318 (46) 113.184 58.057 1.068.876 Heavy EquipmentPeralatan Riset Research Laboratory

Laboratorium 77.294 51 -- 1.778 (3.127) 75.996 EquipmentKendaraan dan Truk 8.333 1.462 (916) -- (343) 8.536 Automobiles and TrucksPerabotan dan Peralatan Furniture and Office

Kantor 27.211 635 (325) 3.073 (1.404) 29.190 EquipmentPeralatan Telekomunikasi 4.599 224 (6) -- (174) 4.643 Telecomunication EquipmentKomputer dan Computer Hardware

Perangkat Lunak 52.547 1.056 (26) 1.678 (1.819) 53.436 and SoftwarePeralatan Kebakaran Fire and

dan Keamanan 1.342 -- -- -- 418 1.760 Safety EquipmentAset Dalam Construction in

Penyelesaian 83.004 141.601 -- (120.210) (3.691) 100.704 Progress

Jumlah 1.447.521 148.634 (1.319) -- 36.192 1.631.028 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationBangunan dan Buildings and

Infrastruktur 236.282 1.095 -- -- (7.155) 230.222 InfrastructurePabrik, Mesin dan Plant, Machinery and

Alat Berat 268.973 142.111 (46) -- 12.684 423.722 Heavy EquipmentPeralatan Riset Research Laboratory

Laboratorium 15.150 7.855 -- -- (579) 22.426 EquipmentKendaraan dan Truk 3.564 1.306 (916) -- (91) 3.863 Automobiles and TrucksPerabotan dan Peralatan Furniture and Office

Kantor 19.107 2.708 (328) -- (791) 20.696 EquipmentPeralatan Telekomunikasi 3.422 313 (6) -- (117) 3.612 Telecomunication EquipmentKomputer dan Computer Hardware and

Perangkat Lunak 44.090 3.381 (10) -- (727) 46.734 SoftwarePeralatan Kebakaran Fire and

dan Keamanan 1.135 42 -- -- 449 1.626 Safety EquipmentPeralatan Kebakaran Fire and

dan Keamanan -- 943 -- -- (16) 927 Safety Equipment

Jumlah 591.723 159.754 (1.306) -- 3.657 753.828 Total

Nilai Tercatat 855.798 877.200 Carrying Amount

2019



Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Penyesuaian Saldo Akhir/Beginning Addition Disposals Reclassifications Translasi/ Ending

Balance Translation Balance Adjustment

Biaya Perolehan Acquisition Costatau Revaluasian or RevaluatedTanah 42,507 1,079 -- -- 2,946 46,532 LandBangunan dan Buildings and

Infrastruktur 226,297 7,290 -- -- 15,709 249,296 InfrastructurePabrik, Mesin dan Plant, Machinery and

Alat Berat 788,196 13,529 -- -- 95,638 897,363 Heavy EquipmentPeralatan Riset Research Laboratory

Laboratorium 70,520 1,885 -- -- 4,889 77,294 EquipmentKendaraan dan Truk 4,785 3,219 (55) -- 384 8,333 Automobiles and TrucksPerabotan dan Peralatan Furniture and Office

Kantor 17,493 3,239 (908) 5,617 1,770 27,211 EquipmentPeralatan Telekomunikasi 3,448 946 -- -- 205 4,599 Telecomunication EquipmentKomputer dan Computer Hardware

Perangkat Lunak 64,705 2,985 (18,761) -- 3,618 52,547 and SoftwarePeralatan Kebakaran Fire and

dan Keamanan 1,024 210 -- -- 108 1,342 Safety EquipmentAset Dalam Construction in

Penyelesaian 3,993 84,636 -- (5,617) (8) 83,004 Progress

Jumlah 1,222,968 119,018 (19,724) -- 125,259 1,447,521 Total

2018

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Bangunan dan Buildings andInfrastruktur 220,171 782 -- -- 15,329 236,282 Infrastructure

Pabrik, Mesin dan Plant, Machinery andAlat Berat 121,218 189,359 -- -- (41,604) 268,973 Heavy Equipment

Peralatan Riset Research LaboratoryLaboratorium 6,776 7,762 -- -- 612 15,150 Equipment

Kendaraan dan Truk 2,474 954 (55) -- 191 3,564 Automobiles and TrucksPerabotan dan Peralatan Furniture and Office

Kantor 15,533 2,928 (407) -- 1,053 19,107 EquipmentPeralatan Telekomunikasi 3,015 242 -- -- 165 3,422 Telecomunication EquipmentKomputer dan Computer Hardware and

Perangkat Lunak 57,101 2,598 (18,761) -- 3,152 44,090 SoftwarePeralatan Kebakaran Fire and

dan Keamanan 998 32 -- -- 105 1,135 Safety Equipment

Jumlah 427,286 204,657 (19,223) -- (20,997) 591,723 Total

Nilai Tercatat 795,682 855,798 Carrying Amount

Beban penyusutan pada 31 Desember 2019 dan 2018 dialokasikan sebagai berikut:

Depreciation expense as of December 31, 2019 and 2018 was allocated as follows:

2019 2018

Beban Pokok Penjualan Cost Goods Sold(Catatan 24) 156,195 202,199 (Note 24)

Beban Usaha Operating Expenses(Catatan 25) 3,559 2,458 (Note 25)

Jumlah 159,754 204,657 Total Perhitungan keuntungan penjualan aset tetap dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

The calculation of gain on sale of fixed assets in the profit or loss are as follows:

2019 2018

Hasil Penjualan Aset Tetap 17 252 Selling Price of Fixed AssetsNilai Tercatat (13) (501) Carrying AmountLaba (Rugi) Penjualan Gain (Loss) on SaleAset Tetap 4 (249) of Fixed Asset

Aset dalam penyelesaian pada 31 Desember 2019 sebesar Rp100.704 dengan kenaikan bersih sebesar Rp21.017 pada periode berjalan, sebagian besar terdiri dari proyek Granula, pembangunan terkait peningkatan kualitas produk, pembangunan gedung di area pabrik, dan maintenance masing-masing sebesar Rp41.145, Rp15.139, Rp8.239, dan Rp5.776 dengan persentase penyelesaian sebesar 48,29%.

Construction in progress as of December 31, 2019 amounted to Rp100,704 with net increased amounted to Rp21,017 during the period, mostly consists of project of Granule machine, development regarding product quality improvement, development of plant in plantsite,a and maintenance amounted Rp41,145, Rp15,139, Rp8,239, and Rp5,776 respectively, with percentage of completion of 48,29%.



Aset dalam penyelesaian pada 31 Desember 2018 sebesar Rp83.004 dengan kenaikan bersih sebesar Rp84.636, sebagian besar terdiri dari proyek mesin Granula, pembangunan laboratiom, dan mesin Bulk masing-masing sebesar Rp42.247, Rp19.928, dan Rp12.616 dengan persentase penyelesaian sebesar 57,01%.

Construction in progress as of December 31, 2018 amounted to Rp83,004 with net increased amounted to Rp84,636, mostly consists of project of Granule machine, construction of laboratory building and Bulk machine amounted Rp42,247, Rp19,928, and Rp12,616 respectively, with percentage of completion of 57.01%.

Aset tetap telah diasuransikan terhadap semua risiko industrial dan kerusakan mesin dengan nilai pertanggungan pada 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing senilai Rp1.347.672 atau setara USD96,947,862 dan Rp1.982.324 atau setara USD136,891,344. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko-risiko yang mungkin dialami Perusahaan. Aset tetap milik Polytama digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 18).

The Company’s fixed assets have been insured against all industrial risk and machines damage, with total sum insured as of December 31, 2019 and 2018 amounted Rp1,347,672 or equivalent USD96,947,862 and Rp1,982,324 or equivalent USD136,891,344, respectively. Management believes that insured amount is adequate to cover possible losses arising from risks which may be suffered by the Company. Fixed Asset owned by Polytama are pledged as collateral for a bank loans (Note 18).

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal pelaporan.

Management believes there are no events or changes in circumstances which may indicate impairment of fixed assets as of the reporting date.

13. Aset Tidak Lancar Lainnya 13. Other Non-Current Assets

2019 2018Piutang Lain-lain Other ReceivablesPihak Berelasi (Catatan 27.e) 55.654 23.044 Related Party (Note 27.e)Pihak Ketiga 794.856 794.856 Third PartiesDikurangi: Less:Cadangan Kerugian Allowance forPenurunan Nilai (806.758) (813.231) Impairment Losses

Jumlah Bersih 43.752 4.669 NetDeposit yang Refundabledapat Dikembalikan 10.170 8.284 Deposit

Jumlah 53.922 12.953 Total

Piutang pihak berelasi merupakan kupon bunga atas investasi berupa surat utang jangka panjang TPPI yang dimiliki oleh Polytama (Catatan 11).

Related party receivable represent interest receivables in the form interest coupon of investment in long term notes TPPI owned by Polytama (Note 11).

Pada 31 Desember 2019, Polytama dan PIF membuat pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang bunga obligasi sebesar Rp6.473. Pemulihan dibentuk berdasarkan Surat No.TPPI/TUPIN/XII/2019/L-331 pada tanggal 11 Desember 2019, yang menyatakan bahwa TPPI bermaksud melakukan restrukturisasi utangnya dengan cara melakukan pembayaran sebagian Notes

On December 31, 2019, Polytama and PIF made impairment of interest receivables from investment in long term notes recovery amounted Rp6,473. Impairment recovery made based on Letter No.TPPI/TUPIN/XII/2019/L-331 dated on December 11, 2019, stated that TPPI intend to restructured its debt by making partial payment of Notes (Long-Term Notes). The Notes payment instruction notified by TPPI



(surat utang jangka panjang). Instruksi pembayaran Notes diberitahukan oleh TPPI kepada The Bank of New York Mellon sebagai Principal Paying Agent dan Trustee untuk para pemegang surat utang jangka panjang.

to The Bank of New York Mellon as Principal Paying Agent and Trustee to Noteholders.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain adalah sebagai berikut:

The movements of allowance for impairment losses of other receivable are as follows:

2019 2018

Saldo Awal 813.231 808.678 Beginning BalancePenambahan -- 4.553 AdditionPemulihan (6.473) -- RecoverySaldo Akhir 806.758 813.231 Ending Balance

Grup membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain berdasarkan pada estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan pengalaman Grup atas tidak tertagihnya piutang di masa lalu. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain dari pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

The Group made an allowance of impairment losses on other receivables based on estimated unrecoverable amount individually and the Group’s experience of uncollectible receivables in the past. Management believes that the allowance of impairment losses on other receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible receivables.

14. Utang Usaha 14. Trade Payables

a. Berdasarkan Kreditur a. By Creditors

2019 2018

Pihak Berelasi/ Related Party ( Catatan/ Note 27.f) 7,316 7,053

Pihak Ketiga/ Third PartiesFull Rich Venture Ltd 9,950 10,166 PT Insurance Broking Service 5,767 4,974 PT Catur Karya Manunggal 4,898 6,027 PT Karyatara Cemara Indah 3,346 6,770 PT Trikemindo Utama 2,999 1,555 Clariant International AG -- 7,414 PT Indomas Multi Kreasi -- 3,347 PT Sentra Bintang Energy -- 1,473 PT Petrolog Konstruksi Utama 2,586 -- Fine Organic Industries Ltd. 1,810 -- Others (each below Rp500) 15,069 14,397

Sub Jumlah/ Sub Total 46,425 56,123

Jumlah/ Total 53,741 63,176

b. Berdasarkan Mata Uang b. By Currencies

2019 2018Rupiah 38,127 35,573 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar (USD) 15,013 27,380 Euro/Euro (EUR) 601 223 - Jumlah/ Total 53,741 63,176



15. Pinjaman Jangka Pendek 15. Short Term Loans

2019 2018Fasilitas Pinjaman Modal Kerja Working Capital Loan FacilityTahap I 100,000 100,000 Phase ITahap II 80,000 80,000 Phase IITahap III 90,000 -- Phase III

Jumlah 270,000 180,000 Total Merupakan fasilitas-fasilitas pinjaman dari PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA) yang diperoleh Polytama sebagai berikut:

Represents loan facilities obtained from PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA) by Polytama, as follows:

a. Fasilitas Pinjaman Modal Kerja Tahap I a. Working Capital Loan Facility Phase I

Pada tanggal 22 Desember 2016, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman modal kerja dengan PPA dengan fasilitas pinjaman sebesar Rp100.000 yang tertuang dalam perjanjian No.PP-22/PPA/1216 yang dilegalisasi oleh Ary Supratno, S.H., Notaris di Jakarta dan perubahan terakhir yang dimuat dalam adendum No.PP-35/PPA/1219 tanggal 19 Desember 2019.

On December 22, 2016, the Company signed working capital loan with PPA with loan facility amounted to Rp100,000 as stated in agreement No.PP-22/PPA/1216 legalized by Ary Supratno, SH., Notary in Jakarta and its last amendement as stated in working capital loan addendum No.PP-35/PPA/1219 dated on December 19, 2019.

Pinjaman modal kerja ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,765% per tahun dan akan berakhir pada 19 Desember 2020.

This working capital loan bears interest 11.765% per annum and will be ended on December 19, 2020.

Saldo utang untuk fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp100.000.

The outstanding balance of this facility as of December 31, 2019 and 2018 are amounted to Rp100,000, respectively.

b. Fasilitas Pinjaman Modal Kerja Tahap II b. Working Capital Loan Facility Phase II

Pada tanggal 28 Agustus 2017, Polytama menandatangani perjanjian pinjaman modal kerja tahap II dengan PPA dengan fasilitas pinjaman sebesar Rp80.000 yang tertuang dalam perjanjian No.PP-15/PPA/0817.

On August 28, 2017, Polytama signed working capital loan phase II with PPA with loan facility amounted to Rp80,000 as stated in agreement No.PP-15/PPA/0817.

Polytama akan meningkatkan kapasitas atas produksi mandiri polypropylene pellet dan granula yang membutuhkan tambahan pinjaman sejumlah Rp80.000.

Polytama will increase its production capacity on the self-production of polypropylene pellets and granules that requires additional loan amounted to Rp80,000.

Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun dan bagi hasil sebesar USD8 per MT yang akan berakhir pada 28 Agustus 2018. Berdasarkan Addendum II Perjanjian Pinjaman No.PP-19/PPA/0819 tanggal 26 Agustus 2019, jangka waktu pinjaman diperpanjang sampai dengan tanggal 27 Agustus 2020.

This facility bears interest 12% per annum and profit sharing amounted to USD8 per MT will be ended on August 28, 2018. Based on Addendum II of the Loan Agreement No.PP-19/PPA/0819 dated August 26, 2019, the loan term extended until August 27, 2020.



Berdasarkan Perjanjian Pinjaman No.PP-15/PPA/0817 tanggal 28 Agustus 2017, menyatakan bahwa Polytama dan PPA sepakat untuk mengubah ketentuan perjanjian terkait jumlah pokok fasilitas pinjaman sebesar Rp20.000. Sehingga plafon atas Fasilitas Pinjaman Modal Kerja Tahap II sebesar Rp100.000. Penambahan plafon fasilitas pinjaman diberikan sehubungan dengan telah dilunasinya Pinjaman Kredit Investasi di tahun 2019.

Based on Loan Agreement No.PP-15/PPA/0817 dated on August 28, 2017, stated that the Company and PPA agreed to changed the agreement’s provision regarding the amount of principal loan facility amounted to Rp20,000. Thus, the plafond of Working Capital Loan Phase II Facility amounted Rp100,000. The addition of loan facility plafond given regarding the repayments of Investment Loan in 2019.

Saldo utang untuk fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 Rp80.000.

The outstanding balance of this facility as of December 31, 2019 and 2018 are amounted Rp80,000.

c. Fasilitas Pinjaman Modal Kerja Tahap III c. Working Capital Facility Phase III Pada tanggal 16 Januari 2019, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman modal kerja tahap III dengan PPA dengan fasilitas pinjaman sebesar Rp100.000 yang tertuang dalam perjanjian No.PP-02/PPA/0119.

On January 16, 2019, the Company signed working capital loan facility phase III with PPA with loan facility amounted to Rp100,000 as stated in agreement No.PP-02/PPA/0119.

Perusahaan akan meningkatkan kapasitas atas produksi mandiri polypropylene pellet dan granul yang membutuhkan tambahan pinjaman sejumlah Rp100.000.

The Company will increase its production capacity on the self-production of polypropylene pellets and granules that requires additional loan amounted to Rp100,000.

Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 12,25% per tahun dan bagi hasil sebesar USD8 per MT yang akan berakhir pada 15 Januari 2020.

This facility bears interest 12.25% per annum and profit sharing amounted to USD8 per MT which will be ended on January 15, 2020.

Saldo utang untuk fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing - masing sebesar Rp90.000 dan nihil.

The outstanding balance of this facility as of December 31, 2019 and 2018 amounted to Rp90,000 and nil, respectively.

Berdasarkan perjanjian Fasilitas Pinjaman Modal Kerja Tahap III, Polytama dan PPA sepakat untuk mengubah kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan Polytama dan jaminan atas fasilitas-fasilitas pinjaman yang diberikan.

Based on working capital loan phase III, the Company and PPA agreed to amend the obligation that has to be done by the Company and the collateral for those facilities given.

Polytama berjanji dan menyetujui bahwa selama perjanjian pinjaman ini berlangsung, Polytama wajib untuk melaksanakan, antara lain:

Polytama promises and agrees that during this loan agreement, Polytama is required to implement, as follows:

Melakukan setiap tindakan yang diperlukan agar pembayaran jumlah terhutang atas fasilitas pinjaman dapat dilaksanakan sepenuhnya dan tepat pada waktunya;

To take every necessary action to pay the outstanding amount of the loan facility to be fully executed on time;



Menyediakan kepada PPA informasi yang diminta sewaktu-waktu;

Provides PPA the requested information at any time;

Bertanggungjawab untuk membayar biaya-biaya yang timbul untuk membuat dan melaksanakan perjanjian ini;

Responsible for paying the costs incurred to make and implement this agreement;

Memastikan PPA dapat mengakses dan melakukan monitoring atas rekening penampungan sampai dengan telah dilunasinya pinjaman;

Ensure PPA can assess and monitor the depository account until the loan is fully repaid;

Memberikan izin pada PPA untuk mengunjungi gedung, kantor, fasilitas produksi, gudang, dan tempat kegiatan usaha Polytama untuk memeriksa dan mengamati kegiatan dan kondisi Polytama.

Provides PPA permission to visit Polytama’s building, office, production facility, warehouse, and the place where Polytama operates its business to examine and observe Polytama’s activities and condition.

Fasilitas pinjaman modal kerja tahap I, II, dan III dijaminkan oleh piutang usaha dan persediaan dengan nilai penjaminan sebesar Rp100.000.

Working capital loan phase I, II, and III facilities are guaranteed by accounts receivables and inventory with the value of guarantee amounted to Rp100,000.

16. Utang Lain-lain dan Beban Akrual 16. Other Payables and Accrued Expenses

a. Jangka Pendek a. Current

2019 2018

Beban Akrual Accrued ExpensesPembelian Bahan Baku, Purchase of Raw Materials,Bahan Pendukung Suplementary Materials,dan Jasa 100,095 110,878 and Services

Gaji 22,600 24,461 SalaryLain-lain (masing-masing Others (each below ofdi bawah Rp1.000) 1,815 2,426 Rp1,000)

Jumlah 124,510 137,765 Total

Pembelian bahan baku, bahan pendukung dan jasa merupakan transaksi pembelian barang dan jasa yang telah diterima atau dipasok akan tetapi belum ditagihkan oleh pemasok.

Purchase of raw materials, supplementary materials and services represents purchases of goods and services transactions, which has already been received or delivered but not yet invoiced by supplier.

b. Jangka Panjang b. Non-Current

2019 2018

Denda -- 552,229 PenaltyBunga -- 455,944 InterestUtang Lain-lain - Setelah dikurangi Other Payables - net of bagian lancar 13,640 48,096 current portion

Jumlah 13,640 1,056,269 Total



Denda dan Bunga Penalty and Interest Merupakan utang denda dan bunga atas pinjaman utang bank, yang telah direstrukturisasi oleh Polytama melalui penghapusan denda dan sebagian bunga tertunggak (Catatan 18).

Represents payable from penalty and interest arises from bank loans, which has been taken over by Polytama through penalties write off and some outstanding interest (Note 18).

Utang Lain-lain Other Payables Merupakan utang lain-lain jangka panjang dari pihak berelasi dan pihak ketiga untuk kegiatan operasional Perusahaan. Utang lain-lain terdiri dari:

Represents other payables from related parties and third parties for the Company’s operational activities. Other payables consist of:

2019 2018

Pihak Berelasi/ Related Parties (Catatan/ Note 27.i) -- 165.945Pihak Ketiga/ Third PartyPure Summer Investment Ltd 40.234 75.461PT Koexim Mandiri Finance 608 1.234

Jumlah/ Total 40.842 242.640 Dikurangi: Bagian Jangka Pendek/ Less: Current Portion (27.202) (194.544)Bagian Jangka Panjang/ Non-Current Portion 13.640 48.096

Fasilitas Pinjaman Investasi Investment Loan Facility Pada tanggal 28 Agustus 2017, Polytama menandatangani perjanjian pinjaman Investasi No.PP-16/PPA/0817 dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA) untuk fasilitas pinjaman sebesar Rp20.000.

On August 28, 2017, Polytama signed investment loan agreement No.PP-16/PPA/0817 with PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA) for loan facility amounted to Rp20,000.

Berdasarkan Akta No. 38 pada tanggal 19 Desember 2019, oleh Lenny Janis Ishak, S.H., Notaris di Jakarta, tentang Perjanjian Pinjaman Dana Talangan. Perusahaan memberikan pinjaman kepada Polytama dengan plafon maksimal sebesar Rp420.000, dengan tujuan untuk refinancing pinjaman kredit investasi kepada PPA dan pelunasan pinjaman kepada PT Bukitmega Masabadi (BMA).

Based on Deed No. 38 dated December 19, 2019, by Lenny Janis Ishak, S.H., Notary in Jakarta, regarding Bailout Loan Agreement the Company provide loans to Polytama with maximum plafond amounted to Rp420,000, for the purpose of refinancing investment loan to PPA and repayment of loan to PT Bukitmega Masabadi (BMA).

Pinjaman Pertamina Pertamina Loan Merupakan pinjaman dari Pertamina untuk modal kerja dimana pada 31 Desember 2019 telah dibayar lunas oleh Polytama (Catatan 28.c)

Represent Loan from Pertamina for working capital where as of December 31, 2019 has been fully paid by Polytama (Catatan 28.c).

Pinjaman Pure Summer Invesment Ltd Pure Summer Invesment Ltd Loan Merupakan Pinjaman dari Pure Summer Investment Ltd dikenakan bunga 5% per tahun tanpa jaminan (Catatan 28.d).

Represent Loan from Pure Summer Investment Ltd with interest rate 5% per annum without guarantee (Note 28.d).



17. Uang Muka Pelanggan 17. Advance from Customers

2019 2018PT Bukitmega Masabadi 60,479 55,354 PT Trijaya Inti Cemerlang 5,307 -- PT Tirta Fresindo Jaya 2,271 2,886 PT Sumitomo Indonesia 1,819 -- PT Dian Sari Puri Plastindo 1,702 2,442 PT Karuniatama Polypack -- 2,760 PT Duta Budi Tulus Rejo -- 1,333 PT JFP Plasindo Utama -- 1,324 PT Indoplastik Prima Lestari -- 1,172 PT Menara Jaya -- 1,103 PT Murni Mapan Mandiri -- 3,380 PT Goldenpack Perkasa -- 1,609 PT Mitsui Indonesia -- 1,520 PT Poly Packaging Indusry -- 1,380 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)/Others (each below Rp1,000) 4,006 10,825

Jumlah/ Total 75,584 87,088

Uang muka pelanggan merupakan uang muka penjualan yang diterima dari pelanggan atas penjualan polypropylene milik Polytama.

Advance from customers represent sales advances received from customers on the sale of polypropylene owned by Polytama.

18. Utang Bank 18. Bank Loans

2019 2018

Pihak Berelasi/ Related Party ( Catatan/ Note 27.h)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -- 799,728 Dikurangi: Bagian Jangka Pendek/ Less: Current Portion -- (17,377)Bagian Jangka Panjang/ Non-Current Portion -- 782,351 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tanggal 26 Juni 2015, fasilitas-fasilitas pinjaman ini telah diubah berdasarkan perjanjian restrukturisasi utang oleh Bank Mandiri menjadi:

On June 26, 2015, these loan facilities have been amended based on debt restructuring agreement with Bank Mandiri as follows:

a. Fasilitas KMK dengan batas maksimum sebesar USD40,340,316 berdasarkan akta notaris Arry Supratno, S.H., No.156.

a. KMK Facility with maximum limit amounted to USD40,340,316 based on notarial deed of Arry Supratno, S.H., No.156.

b. Fasilitas KI dengan batas maksimum sebesar USD20,159,684 berdasarkan akta notaris Arry Supratno, S.H., No.157.

b. KI Facility with maximum limit amounted to USD20,159,684 based on notarial deed of Arry Supratno, S.H., No.157.

Fasilitas-fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada 23 Desember 2026 dan dikenakan suku bunga sebesar 5,5% per tahun untuk tahun pertama sampai dengan kelima, dan suku bunga efektif yang ditentukan oleh bank untuk tahun keenam sampai dengan tanggal jatuh tempo.

These loan facilities will be matured on December 23, 2026 and bear interest rate at 5.5% per annum for first until fifth year, and effective interest rate determined by the bank for the sixth year until its maturity date.

Pinjaman-pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha (Catatan 6), persediaan (Catatan 7) dan aset tetap (Catatan 12) Polytama.

These loans is secured by Polytama’s trade receivables (Note 6), inventories (Note 7) and fixed assets (Note 12).



Selama perjanjian belum berakhir, Polytama dilarang untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

As long as the agreement has not ended, Polytama is not allowed to perform the following actions:

1. Menggunakan fasilitas kredit di luar tujuan. 1. Using credit facility other than the objectives. 2. Memperoleh kredit/ pinjaman baru dalam

bentuk apapun juga dari pihak lain, baik untuk modal kerja maupun investasi kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim serta subordinated loan dari pemegang saham Polytama.

2. Obtaining new credit/ loan in any form from other party, whether for working capital or investment except for ordinary trading purposes and subordinate loans from Polytama’s shareholders.

3. Menyerahkan sebagian atau seluruh hak dan/ atau kewajiban Polytama berdasarkan perjanjian kepada pihak lain.

3. Handing over half or the entire Polytama’s rights and/ or obligations based on agreement to other party.

4. Memindah-tangankan barang agunan, kecuali yang menurut sifatnya dapat dipindahtangankan.

4. Handing over collaterals except those which can be handed over by its nature.

5. Menjual atau memindah-tangankan dengan cara apapun atau melepaskan sebagian atau seluruh harta Polytama yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban Polytama kepada Bank berdasarkan Perjanjian.

5. Selling or handing over in any way or releasing half or the entire Polytama’s assets which can influence Polytama’s performance in order to fulfill its obligations to Bank based on the agreement.

6. Mengikat diri sebagai penanggung/ penjamin terhadap pihak lain dan/ atau menjaminkan harta kekayaan Polytama kepada pihak lain.

6. Being the insurer/ guarantor of other party and/or mortgaging Polytama’s assets to other parties.

7. Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham yang acaranya merubah anggaran dasar Perusahaan dan permodalan.

7. Conducting General Shareholders Meeting in order to change Company’s Article of Association and capital structure.

8. Melakukan merger dan akuisisi. 8. Conducting merger and acquisition. 9. Mengajukan permohonan dan/ atau

menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk dinyatakan pailit atau penundaan pembayaran.

9. Proposing and/ or requesting other party to propose to the court for the statement of bankruptcy or delay of payment.

10. Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/ atau pelunasan pinjaman Polytama kepada pemegang saham.

10. Making a payment of loan interests and/ or loan repayment from Polytama to shareholders.

11. Mengadakan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain dan/ atau turut membiayai perusahaan-perusahaan lain.

11. Placing new investment in other companies and/ or contributing on financing other companies.

12. Mengadakan transaksi dengan orang atau pihak lain termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya diluar praktik-praktik dan kebiasaan dagang yang ada dan melakukan pembelian lebih mahal dari harga pasar atau menjual di bawah harga pasar

12. Conducting transactions with people or other party including but not limited to affiliated companies other than the existing trade practices and customs and purchasing above the market price or selling below the market price.

13. Mengadakan ekspansi usaha dan/ atau investasi baru.

13. Conducting business expansion and/or investing in a new investment.

14. Membuka kantor cabang atau perwakilan baru atau membuka usaha baru selain dari usaha yang telah ada.

14. Opening new branch or representative office or starting new business other than the existing business.

15. Menjual/ mengalihkan saham.

15. Selling/ transferring shares.



Pemenuhan pembatasan pinjaman bank dilaporkan oleh Polytama dan dievaluasi oleh Bank setiap akhir tahun pelaporan. tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 telah memenuhi persyaratan pembatasan oleh Bank.

The fulfillment of bank lending restrictions reported by Polytama and will be evaluated by the Bank by the end of each reporting period. While for the year ended December 31, 2018 Polytama has fulfilled restriction requirement of this Bank.

Pada 19 Desember 2019, Perusahaan telah melakukan pelunasan utang bank yang dimiliki oleh Polytama kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melalui restrukturisasi utang.

On December 19, 2019, the Company has paid off bank loans owned by Polytama to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk trough debt restructuring.

Atas transaksi tersebut, Perusahaan mendapatkan keuntungan berupa penghapusan denda dan sebagian bunga tertunggak.

For the transaction the Company gained profit in the form of write off interest and part of the interest in arears.

19. Utang Obligasi 19. Bonds Payable

2019 2018

Pihak Berelasi (Catatan 27.j) Related Party (Note 27.j)Pokok 811,644 2,618,241 PrincipalDenda -- 732,140 PenaltyBunga -- 1,784 InterestSub Jumlah 811,644 3,352,165 Sub TotalDikurangi: Bagian Jangka Pendek (811,644) (3,352,165) Less: Current Portion of Utang Obligasi Bonds PayableJangka Panjang -- -- Non-Current Portion

Komite Kebijakan Sektor Keuangan (“KKSK”) Pemerintah Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Kep.01/K.KKSK/05/2001 tanggal 8 Mei 2001, menyetujui kepemilikan 70% saham yang diterbitkan oleh Perusahaan kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”), yang mana diadakan untuk memfasilitasi dan memastikan penyelesaian utang kepada PT Tirtamas Majutama (“Tirtamas”) dan afiliasinya. Skema restrukturisasi utang kepada Tirtamas dan afiliasinya ini disetujui oleh KKSK berdasarkan Surat Keputusan No. Kep.03/ K.KKSK/10/2000 tanggal 2 Oktober 2000.

The Financial Sector Policy Committee (“FSPC”) of the Government of Indonesia, under decree No. Kep.01/K.KKSK/05/2001 dated May 8, 2001, approved the ownership of 70% of the shares issued by the Company by the Indonesian Bank Restructuring Agency, which (“IBRA”) was established to facilitate and ensure the settlement of payable to PT Tirtamas Majutama (“Tirtamas”) and its affiliates. The restructuring scheme of Tirtamas and its affiliates’ debts was approved by the FSPC under Decree Letter No. Kep.03/K.KKSK/10/2000 dated October 2, 2000.

Pada 27 Februari 2004 Tirtamas dan afiliasinya (selanjutnya disebut sebagai “Grup Tirtamas”) selesai membuat Susunan Restrukturisasi dengan BPPN. Pada tanggal tersebut Perusahaan menerbitkan kepada BPPN (atas nama Pemerintah Republik Indonesia) (i) Sepuluh Seri Obligasi Multi Years (“MYB”) dengan jumlah pokok Rp3.266.000 dan (ii) Sepuluh seri Mandatory Convertible Bonds (“MCB”) dengan jumlah pokok masing-masing Rp416.700 (nilai penuh), dimana wajib dikonversikan ke Saham Konversi sesuai syarat dan ketentuan MCB,

On February 27, 2004, Tirtamas and its affiliates (collectively referred to hereafter as “Tirtamas Group”) completed its restructuring arrangements with IBRA. At that date, The Company issued to IBRA (on behalf of Government of the Republic of Indonesia) (i) ten series of guaranteed and secured Multi Year Bonds (“MYB”) in the aggregate principal amount of Rp3,266,000 and (ii) ten series of Mandatory Convertible Bonds (“MCB”), each in the amount of Rp416,700 (full amount), which are mandatorily convertible to Conversed Shares under the terms and



dalam hal pertukaran pembelian, tugas dan pengalihan hak, kepemilikan dan kepentingan sehubungan dengan Grup Tirtamas piutang yang ditransfer dari BPPN kepada Perusahaan.

conditions of MCB, in exchange for the sale, assignment and transfer of rights, titles and interest with respect to the Tirtamas Group receivable which was transferred from IBRA to the Company.

Sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 15 tanggal 27 Februari 2004, BPPN tidak lagi beroperasi dan semua aset yang ada dipindahtangankan kepada Kementerian Keuangan Republik Indonesia (“Kemenkeu”). Kemenkeu mencalonkan perusahaan baru, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (“PPA”) untuk mengelola beberapa aset yang sebelumnya dimiliki oleh BPPN, yang mana tidak sedang berada di bawah proses hukum di pengadilan melalui perjanjian manajemen aset (Perjanjian Pengelolaan Aset) antara Kemenkeu dan PPA sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 10 tahun 2004 (“Peraturan No. 10 tahun 2004). PPA bertindak atas nama Kemenkeu sebagai perwakilannya sehubungan dengan kepemilikan pada Perusahaan sehubungan dengan ketentuan peraturan No. 10 tahun 2004. Komposisi kepemilikan saham Perusahaan yang baru telah dilaporkan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat No. C-UM.02.01.7591 tanggal 30 Juni 2004.

In Accordance to the Presidential Decree of the Republic of Indonesia No. 15 dated February 27, 2004, IBRA ceased to exist and all of its assets were transferred to the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia (“MoF”). The MoF nominated a new company, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (“PPA”) to manage certain assets previously owned by IBRA, which are not under any legal proceedings in any court of law through an assets management agreement (Perjanjian Pengelolaan Aset) between the MoF and PPA pursuant to the Government of the Republic of Indonesia Regulation No. 10 year 2004 (“regulation No. 10 year 2004”). PPA acts on behalf of the MoF as its respresentative in relation to the MoF’s ownership interest in the Company in accordance with the provisions of regulation No. 10 year 2004. The Company’s new shareholder composition has been reported to the Minister of Law and Human Rights under letter No. C-UM.02.01.7591 dated June 30, 2004.

MYB dikenakan bunga tetap sebesar 1% per tahun, yang dibayarkan setiap semester dimulai pada tanggal 31 Agustus 2004. Rincian obligasi dan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

MYB bears interest rate fixed of 1% per annum, which paid every semester starting on August 31, 2004. The details of the bonds and due dates are as follows:

No. Seri/ Jumlah Obligasi/ Pokok Terutang/ Jatuh Tempo/Series No. Number of bonds Principal Outstanding Maturity Date

I 35 35,000 27 Agustus/ August, 2009II 35 35,000 27 Februari/ February, 2010III 50 50,000 27 Agustus/ August, 2010IV 50 50,000 27 Februari/ February, 2011V 80 80,000 27 Agustus/ August, 2011VI 80 80,000 27 Februari/ February, 2012VII 734 734,000 27 Agustus/ August, 2012VIII 734 734,000 27 Februari/ February, 2013IX 734 734,000 27 Agustus/ August, 2013X 734 734,000 27 Februari/ February, 2014

3,266 3,266,000 Di bawah syarat dan kondisi dari MYB, Perusahaan diperbolehkan untuk menunda pembayaran bunga untuk enam angsuran pertama dengan menerbitkan Deferred Interest Payment Notes ("Notes") yang akan jatuh tempo pada 27 Februari 2014. Tingkat bunga default

Under the terms and conditions of the MYB, the Company is allowed to defer interest payments for the first six installments by issuing Deferred Interest Payment Notes (“Notes”) which will mature on February 27, 2014. The default interest rate for the Notes will be 1% above the



untuk Notes akan 1% di atas rata-rata obligasi Pemerintah Indonesia enam bulan (jika tersedia) atau rata-rata deposito berjangka satu tahun yang diterbitkan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”).

average rate of six-month Indonesian Government bonds (if available) or the average rate of one-year time deposits published by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”).

Sesuai dengan syarat dan ketentuan dari MYB, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan termasuk pembatasan utang dan pembatasan tertentu pada penjualan dan merger. MYB yang dijamin dengan jaminan pribadi dari Bapak Honggo Wendratno dan dengan aset tertentu dari Perusahaan yaitu saham di Polytama, rekening bank, piutang dan aset tertentu.

In accordance with to the terms and conditions of the MYB, the Company is required to comply with certain conditions including limitation of indebtedness and specific restrictions on sales and mergers. The MYB are secured by a personal guarantee from Mr. Honggo Wendratno and by certain assets of the Company i.e. shares in Polytama, bank accounts, receivables and certain assets.

MCB terdiri dari sepuluh seri, masing-masing sebesar Rp416.700 (nilai penuh) dan wajib dikonversi ke Saham Konversi di bawah syarat dan kondisi dari MCB.

The MCB consists of ten series, each in the amount of Rp416,700 (full amount) and are mandatorily convertible to Conversion Shares under the terms and conditions of the MCB.

Pada tanggal 27 September 2012, Perusahaan menerima pemberitahuan default dari PPA karena keterlambatan pembayaran atas obligasi MYB sebesar Rp687.235 meskipun Perusahaan telah melakukan pembayaran tersebut.

On September 27, 2012, the Company received a notice of default from PPA due to the late payment of MYB amounting Rp687,235 even tough the Company had made those payment.

Pada 31 Desember 2018 hak pengelolaan Multi Years Bonds (“MYB”) dan Mandatory Convertible Bonds (MCB) kepada PPA (atas nama Pemerintah Republik Indonesia) tidak diperpanjang, sehingga atas pengelolaan Multi Years Bonds (“MYB”) dan Mandatory Convertible Bonds (MCB) langsung dibawah Direktorat Jendral Kekayaan Negara Kementerian Keuangan.

On December 31, 2018 right to manage the Multi Years Bonds (“MYB”) and Mandatory Convertible Bonds (MCB) to PPA (on behalf of the Government of the Republic of Indonesia) was not extended, therefore upon the management of the Multi Years Bonds (“MYB”) and Mandatory Convertible Bonds (MCB) directly under Directorate General of State Assets, Ministry of Finance.

Rincian obligasi yang masih terhutang pada tanggal 31 Desember 2018 sebagai berikut :

The details of bonds outstanding as of December 31, 2018 are as follows:

No. Seri/ Jumlah Obligasi/ Pokok Terutang/

Series No. Number of bonds Principal Outstanding

VII 734 416,241 VIII 734 734,000 IX 734 734,000 X 734 734,000

2,936 2,618,241

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2019 tanggal 19 September 2019, tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham PT Tuban Petrochemical

Based on Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 66 Year 2019 dated September 19, 2019, regarding the Addition of State Capital Investment of the Republic of Indonesia into Share Capital of PT Tuban



Industries, dinyatakan bahwa Negara Republik Indonesia melalui Kementerian Keuangan melakukan penambahan penyertaan modal ke modal saham PT Tuban Petrochemical Industries.

Petrochemical Industries, stated that the Republic of Indonesia through the Ministry of Finance has invested additional capital to the share capital of PT Tuban Petrochemical Industries.

Dimana nilai penambahan penyertaan modal Negara sebesar Rp2.618.241 atau setara dengan 157.906 lembar saham, yang berasal dari konversi piutang Pemerintah berupa Pokok MYB dan sisa atas bagian yang tidak terkonversi berdasarkan Surat Persetujuan Penjadwalan Kembali Bagian Piutang Pemerintah yang tidak Terkonvesi pada PT Tuban Petrochemical Industries No. S 2459/KN/2019 tanggal 27 Oktober 2019, sebesar Rp836.644 akan diselesaikan selama 10 tahun.

Where the value of additional state capital investment amounted to Rp2,618,241 or equivalent to 157,906 shares, which originated from the conversion of Government receivables in the form of MYB Principal and the remaining portion of Government Receivables that was not converted based on Approval Letter Rescheduling of Government Receivables that was not converted to PT Tuban Petrochemical Industries No. S 2459/KN/ 2019 dated October 27, 2019,amounted to Rp836,644 will be settled for 10 years.

Selama periode 31 Desember 2019 terdapat pembayaran utang pokok obligasi sebesar Rp25.000, dengan demikian obligasi yang masih terhutang atas sisa yang tidak terkonversi pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp811.644.

During the period December 31, 2019 there are payment of bonds obligation amounted to Rp25,000, thus bonds outstanding payable for the remaining portion was not converted as of December 31, 2019 amounted to Rp811,644.

20. Liabilitas Imbalan Kerja 20. Employee Benefit Liabilities

Grup menilai liabilitas imbalan kerja pada setiap tanggal pelaporan. Estimasi liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dihitung oleh Kantor Konsultan Aktuaria Arya Bagiastra dengan laporannya No.209/PSAK/KKA.AB/IE/1/20, masing-masing tanggal 31 Januari 2020 dan 22 Februari 2019.

The Group assesses its liability for employee benefits at each reporting date. The estimated liabilities for the employee benefits at December 31, 2019 and 2018 was calculated by independent actuary, Actuaria; Consultant Office Arya Bagiastra with its report No.209/PSAK/KKA.AB/IE/1/20, dated January 31, 2020 and February 22, 2019, respectively.

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan provisi imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in determining the provision for employee benefits as of December 31, 2019 and 2018 are as follows:

2019 2018

Tingkat Diskonto per Tahun/Discount Rate per Annum 7,67% 8,40%

Kenaikan Gaji per Tahun/Salary Increase per Annum 10,00% 10,00%

Usia Pensiun Normal/Normal Retirement Age 55 tahun/ years 55 tahun/ years

Tabel Mortalita/ Mortality Table TMI II TMI IITingkat Cacat/ Disability Rate 10% dari/ of TMI II 10% dari/ of TMI IIMetode/ Method Projected Unit Credit Projected Unit Credit



Jumlah liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Total employee benefit liabilities as of December 31, 2019 and 2018 are as follows:

Imbalan KerjaImbalan Pascakerja/ Jangka PanjangPost-Employment Lainnya/Other Jumlah/

Benefits Long-term Benefits TotalNilai Kini Liabilitas Present Value ofImbalan Pasti 113,867 612 114,479 Defined Obligation

Nilai Wajar Aset Program (3,806) -- (3,806) Fair Value of Plan AssetsDampak Pembatasan Aset 1,117 -- 1,117 Asset LimitationsLiabilitas Imbalan EmploymentKerja 111,178 612 111,790 Benefits Liability

2019


Benefits Long-term Benefits TotalNilai Kini Liabilitas Present Value ofImbalan Pasti 117,108 988 118,096 Defined Obligation

Nilai Wajar Aset Program (3,547) -- (3,547) Fair Value of Plan AssetsDampak Pembatasan Aset 1,834 -- 1,834 Asset LimitationsLiabilitas Imbalan EmploymentKerja 115,395 988 116,383 Benefits Liability

2018

Mutasi liabilitas imbalan kerja bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Movements of net employment benefit liabilities in the statement of financial position is as follows:


Benefits Long-term Benefits TotalSaldo Awal 115,395 988 116,383 Beginning BalancePembayaran Manfaat (14,127) -- (14,127) Payment of BenefitsBeban Tahun Berjalan (Catatan 25) 34,585 654 35,239 Expense Current Year (Note 25)Keuntungan Komprehensif Lain (17,703) 7 (17,696) Other Comprehensive gainDampak Pembatasan Aset 1,117 -- 1,117 Asset Limitations(Keuntungan)/Kerugian (Gain)/ Loss onSelisih Kurs (8,089) (1,037) (9,126) Foreign Exchange

Saldo Akhir 111,178 612 111,790 Ending Balance

2019


Benefits Long-term Benefits TotalSaldo Awal 106.773 835 107.608 Beginning BalancePembayaran Manfaat (4.871) -- (4.871) Payment of BenefitsBeban Tahun Berjalan (Catatan 25) 12.455 359 12.814 Expense Current Year (Note 25)Keuntungan Komprehensif Lain (4.230) (259) (4.489) Other Comprehensive gainKontribusi Perusahaan (2.799) -- (2.799) Company DistributionDampak Pembatasan Aset 1.834 -- 1.834 Asset Limitations(Keuntungan)/Kerugian (Gain)/ Loss onSelisih Kurs 6.233 53 6.286 Foreign Exchange

Saldo Akhir 115.395 988 116.383 Ending Balance

2018



Rincian beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:

The details of employment benefits expense recognized in the statetement of comprehensive Income are as follows:


Benefits Long-term Benefits TotalBeban Jasa Kini 16.592 574 17.166 Current Service CostBiaya Bunga 8.836 80 8.916 Interest CostBiaya Jasa Lalu Past Service Cost(Non-Vested ) 9.157 -- 9.157 (Non-Vested)

Beban Imbalan Employmentkerja 34.585 654 35.239 Benefit Expense

2019


Benefits Long-term Benefits TotalBeban Jasa Kini 8,083 301 8,384 Current Service CostBiaya Bunga 4,469 58 4,527 Interest CostBiaya Jasa Lalu Past Service Cost(Non-Vested ) (97) -- (97) (Non-Vested)

Beban Imbalan Employmentkerja 12,455 359 12,814 Benefit Expense

2018

Pengukuran kembali dari Aset (Liabilitas) yang diakui dalam Penghasilan Komprehensif Lain adalah sebagai berikut:

Remeasurement of Assets (Liabilities) recognized in Other Comprehensive Income are as follows:


Benefits Long-term Benefits TotalKeuntungan Kewajiban - Perubahan Gains Liabilities - Changes inAsumsi Keuangan (17,703) 7 (17,696) Financial Assumptions

Penyesuaian Pengalaman -- -- -- Experience AdjustmentKeuntungan Kewajiban - Gains Liabilities - AdjustmentPenyesuaian Jasa Lalu -- -- -- of Past Service

Penghasilan Other ComprehensiveKomprehensif Lain (17,703) 7 (17,696) Income

2019


Benefits Long-term Benefits TotalKeuntungan Kewajiban - Perubahan Gains Liabilities - Changes inAsumsi Keuangan (4,230) (259) (4,489) Financial Assumptions

Keuntungan Kewajiban - Gains Liabilities - AdjustmentPenyesuaian Jasa Lalu -- -- -- of Past Service

Penghasilan Other ComprehensiveKomprehensif Lain (4,230) (259) (4,489) Income

2018



Mutasi Kerugian Komprehensif Lain adalah sebagai berikut:

Movements of Other Comprehensive Loss are as follows:


Benefits Long-term Benefits TotalKerugian Komprehensif Other ComprehensiveLain - Awal Tahun 56,869 2,364 59,233 Loss - Early Year

(Keuntungan)/ Kerugian Komprehensif Other ComprehensiveLain - Tahun Berjalan (17,703) 7 (17,696) (Gain)/Loss - Current Year

(Keuntungan) Kerugian Foreign ExchangeSelisih Kurs 7,083 (59) 7,024 (Gains) Losses

Kerugian Komprehensif Other ComprehensiveLain - Akhir Tahun 46,249 2,312 48,561 Loss - End of Year

2019

Imbalan KerjaImbalan Pascakerja/ Jangka Panjang 588 Post-Employment Lainnya/Other Jumlah/

Benefits Long-term Benefits Total 63,722 Kerugian Komprehensif Other ComprehensiveLain - Awal Tahun 61,567 2,743 64,310 Loss - Early Year

(Keuntungan)/ Kerugian Komprehensif Other ComprehensiveLain - Tahun Berjalan (4,230) (259) (4,489) (Gain)/Loss - Current Year

(Keuntungan) Kerugian Foreign ExchangeSelisih Kurs (468) (120) (588) (Gains) Losses

Kerugian Komprehensif Other ComprehensiveLain - Akhir Tahun 56,869 2,364 59,233 Loss - End of Year

2018

Program liabilitas imbalan pasti aktuarial seperti risiko tingkat bunga dan risiko gaji.

Defined benefit liability program actuarial risk as the risk of interest rate risk and the risk of salary.

Risiko Tingkat Bunga Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal pasti hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi. Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.

Interest Rate Risk The present value of the defined benefit obligation is calculated using a discount rate determined by reference to the yield definite results of high-quality corporate bonds. Lower interest rates would increase the liability bond program.

Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

Risk of Salary The present value of the defined benefit obligation is calculated by reference to the salary of the future program participants. Thus, the salary increase of program participants will increase the liabilities of the program.

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan liabilitas imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan.

Significant actuarial assumptions to determine the defined benefit obligation is a discount rate and expected salary increases.



Analisa Sensitivitas Sensitivity Analysis 2019 2018

Analisa Sensitivitas Sensitivity AnalysisNilai Kini Kewajiban Present Value of DefinedImbalan Pasti Benefit ObligationAkhir Periode End of Period

Tingkat Diskonto + 1% 136,325 137,332 Rate + 1%Tingkat Diskonto - 1% 153,230 154,345 Rate - 1%Tingkat Kenaikan Gaji + 1% 151,206 152,285 Salary Increase + 1%Tingkat Kenaikan Gaji - 1% 134,940 135,913 Salary Increase - 1%

21. Modal Saham 21. Share Capital

Berdasarkan Akta No. 53 tanggal 8 November 2019, oleh Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, tentang Peningkatan Modal dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan para pemegang saham memutuskan menyetujui penerbitan saham baru sebanyak 157.906 lembar saham seri B dengan nilai Rp16.581.014 per saham untuk menampung konversi utang pokok MYB sebesar Rp2.618.241.

Based on Notarial Deed No. 53 dated November 8, 2019, by Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, concerning Capital Increase and Amendment to the Company’s Articles of Association, the shareholders decided approve the issuance of 157,906 new shares of series B shares with a par value of Rp16,581,014 per share to accommodate the conversion of MYB's principal debt of Rp2,618,241.

Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0092449.AH.01.02 Tahun 2019 tanggal 8 November 2019.

The Deed has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree Letters No. AHU-0092449.AH.01.02 of 2019 dated November 8, 2019.

Berdasarkan Akta No.8 tanggal 27 November 2019 yang dibuat oleh Ny. Grace Supena Sundah, S.H., Notaris di Jakarta, tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Tuban Petrochemical Industries, para pemegang saham memutuskan memberikan persetujuan atas pembelian saham baru sebesar 190.372 saham dengan nominal seluruhnya Rp3.156.560 oleh Pertamina.

Based on Deed No.8 dated November 27, 2019 made by Ny. Grace Supena Sundah, S.H., Notary in Jakarta, regarding the Statement of Shareholders’ Decision in lieu of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Tuban Petrochemical Industries, the shareholders decided to give approval on the purchase of new shares amounting to 190,372 shares with a total amount of Rp3,156,560 by Pertamina.

Keputusan dari Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU AH.01.03 0365456 Tahun 2019 tanggal 27 November 2019.

The decision of the Deed has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. AHU AH.01.03 0365456 2019 dated November 27, 2019.

Susunan pemegang saham perseroan menjadi sebagai berikut:

Therefore the Company’s shareholder arrangement shall be as follows:

Jumlah Saham Persentase Jumlah Modal ditempatkan ditempatkan dan disetor/ Pemillikan/ dan Disetor/

Number of Issued Percentage of Total Issued and Paid-up and Paid-up Shares Ownership share Capital

Pemegang Saham/ Shareholders % Rp

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 175,406 46.99 2,618,250 PT Pertamina (Persero) 190,372 51.00 3,156,561 PT Silakencana Tirtalestari 7,500 2.01 4 Jumlah/ Total 373,278 100.00 5,774,815

2019



Berdasarkan Anggaran Dasar terakhir sebagaimana yang tertuang dalam Akta Notaris No. 35 tanggal 15 Agustus 2008, oleh Merry Susanti Siaril, S.H. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU-83973.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 11 November 2008. Susunan Pemegang Saham per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Based the latest amendment to the Articles of Association which had been put forth into Notarial Deed of Merry Susanti Siaril, S.H., No. 35 dated August 15, 2008. This deed was approved by the Minister of Law and Human Rights under No. AHU-83973.AH.01.02.Tahun 2008 on November 11, 2008. The composition of shareholders as of December 31, 2018 are as follows:

Jumlah Saham/ Persentase Jumlah Modal Disetor/Number of Pemillikan/ Total Paid-in Capital

Shares Percentage of Ownership

Pemegang Saham/ Shareholders % Rp

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 17,500 70.00 9 PT Silakencana Tirtalestari 7,500 30.00 4 Jumlah/ Total 25,000 100.00 13

2018

Mutasi jumlah lembar saham pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Movement of number of shares in 2019 is as follows:

Saldo Awal/ Penambahan/ Saldo Akhir/

Pemegang Saham/ Shareholders Beginning Bance Additional Ending Bance

Kementerian Keuangan Republik Indonesia 17,500 157,906 175,406 PT Pertamina (Persero) -- 190,372 190,372 PT Silakencana Tirtalestari 7,500 -- 7,500 Jumlah/ Total 25,000 348,278 373,278

22. Tambahan Modal Disetor 22. Additional Paid - in Capital

2019 2018Tambahan Modal Disetor dari Additional Paid in Capital ofSelisih antara Aset dan Differences betweenLiabilitas Pengampunan Assets and LiabilitiesPajak (Catatan 8.f) 102 102 of Tax Amnesty (Note 8.f)

Total 102 102 Total Selisih antara Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak adalah perincian aset Grup sehubungan pengampunan pajak sebagai berikut:

Difference between Assets and Liabilities of Tax Amnesty is details of the the Group’s assets in connection with tax amnesty are as follows:

Nilai/

Entitas/ Tanggal/Date Nomor Tanda Terima/ Nomor/Number Tanggal/Date AmountEntities Receipt Number

Perusahaan 24 Maret/March 2017 D1600006335 KET-10384/PP/WPJ.06/2017 6 April/April 2017 102

Surat Pernyataan Harta/ Surat Keterangan Pengampunan Pajak/Statement Letter of Asset Statement Letter of Tax Amnesty



23. Pendapatan 23. Revenues

2019 2018Penjualan Polypropylene 3,440,396 3,501,305 Sale of Polypropylene

Jumlah 3,440,396 3,501,305 Total Penjualan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 di bawah ini merupakan penjualan kepada pelanggan yang jumlahnya mewakili lebih dari 10% jumlah pendapatan adalah sebagai berikut:

Sales for the year ended December 31, 2019 and 2018 below are sales to customers representing more than 10% of revenue are as follows:

2019 2018

PT Bukitmega Masabadi 1,937,451 1,794,167

24. Beban Pokok Penjualan 24. Cost of Goods Sold 2019 2018

Bahan Baku yang Digunakan 2,937,010 2,983,667 Raw Materials UsedUpah Langsung 19,772 16,682 Direct LaborOverhead 294,079 304,750 OverheadJumlah Biaya Pabrik 3,250,861 3,305,099 Total Plant CostBarang dalam Proses: Work in process:Awal Tahun 9,122 1,993 At Beginning of YearAkhir Tahun (8,413) (9,122) At End of Year

Beban Pokok Produksi 3,251,570 3,297,970 Cost of Goods ManufacturedBarang Jadi: Finished goods:Awal Tahun 130,703 143,800 At Beginning of YearAkhir Tahun (232,796) (130,703) At End of Year

Jumlah Beban Total Cost of Pokok Penjualan 3,149,477 3,311,067 Goods Sold

Pembelian propylene untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2018 di bawah ini merupakan pembelian kepada pemasok yang mewakili lebih dari 10% jumlah pembelian adalah sebagai berikut:

Purchases of propylene for the year ended December 31, 2019 and 2018 below are purchases to suppliers representing more than 10% of purchases are as follows:

2019 2018

Pihak Berelasi/ Related Party (Catatan/ Note 27.i)PT Pertamina (Persero) 2,744,953 2,775,948

25. Beban Usaha 25. Operating Expenses

2019 2018Beban Penjualan Selling ExpensesTransportasi 29,251 20,051 TransportationGaji, Upah dan Salaries, WagesTunjangan 6,832 6,215 and Allowances

Perjalanan Dinas Business Travellingdan Pelatihan 5,118 5,329 and Training



2019 2018Perlengkapan dan Office SuppliesKomunikasi Kantor 72 121 and Communications

Penyusutan (Catatan 12) 100 66 Depreciation (Note 12)Lain-lain 1,033 872 Others

Sub Jumlah 42,406 32,654 Sub TotalBeban Umum General anddan Administrasi Administrative ExpensesGaji, Upah dan Salaries, WagesTunjangan 84,343 67,905 and Allowances

Imbalan Kerja (Catatan 20) 35,239 12,814 Employee Benefits (Note 20)Biaya Profesional 10,572 13,788 Professional FeesSewa dan Utilitas 6,998 6,994 Rentals and UtilitiesPerjalanan Dinas Business Travellingdan Pelatihan 6,394 18,015 and Training

Perlengkapan dan Office Supplies andKomunikasi Kantor 3,568 3,272 Communications

Perbaikan dan Repairs andPemeliharaan 3,138 2,233 Maintenance

Penyusutan (Catatan 12) 3,459 2,392 Depreciation (Note 12)Lain-lain 9,550 9,312 Others Sub Jumlah 163,261 136,725 Sub Total

Jumlah 205,667 169,379 Total

26. Penghasilan (Beban) Lain-lain – Bersih 26. Other Income (Expenses) – Net

2019 2018Penghasilan Lain-lain Other IncomesLaba Pembiayaan Kembali Gain Refinancing(Catatan 18) 800,668 -- (Note 18)

Sewa 45,593 24,912 RentalLain-lain 527 234 Others

Sub Jumlah 846,788 25,146 Sub TotalBeban Lain-lain Other ExpensesJasa Bongkar Muat Retainer Fee (Catatan 28.e) (46,119) (35,916) (Note 28.e)

Cadangan Kerugian Penurunan Allowance for ImpairmentInvestasi dalam Surat Investment in Long-Jangka Panjang (Catatan 11) (44,119) -- Term Notes ( Note 11)

Cadangan Kerugian Penurunan Allowance for ImpairmentNilai Piutang Lain-lain (8,383) (18,317) Losses of Other Receivables(Catatan 9) (Note 9)

Denda Pajak (Catatan 8.e) (576) (20,034) Tax Penalty (Note 8.e)Cadangan Kerugian Penurunan Allowance for ImpairmentNilai Piutang Usaha (Catatan 6) -- (568) Losses of Trade Receivables (Note 6)

Pemulihan Cadangan Kerugian/(Cadangan Kerugian Penurunan) Allowance for ImpairmentAset Tidak Lancar lainnya Other Non-Current Assets(Catatan 13) 6,473 (4,553) (Note 13)

Cadangan Kerugian Penurunan Allowance for ImpairmentNilai Persediaan (Catatan 7) (2,952) -- Losses of Inventory (Note 7)

Lain-lain (2,957) (1,034) OthersSub Jumlah (98,633) (80,422) Sub Total

Beban Lain-lain - Bersih 748,155 (55,276) Other Expense - Net



27. Sifat Transaksi dan Hubungan dengan Pihak Berelasi

27. Nature of Transactions and Relationship with Related Parties

Pihak Berelasi/ Sifat Hubungan/ Jenis Transaksi/Related Parties Nature of Relationship Type of Transaction

PT Bank Mandiri(Persero) Tbk

PT Bank Tabungan Negara(Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk

PT Perusahaan ListrikNegara (Persero)

PT Perusahaan PengelolaAset (Persero)

Kementerian Keuangan Utang obligasi/ Bonds payable PT Pertamina (Persero)

PT Silakencana Pemegang Saham/ Shareholder TirtalestariPT Trans-Pacific Entitas Asosiasi/ Associate Entity Petrochemical Indotama

Pembelian tenaga listrik untuk operasionalPabrik/ Purchase of electricity for Plantoperating

Pembelian bahan baku (Propylene)/ Purchase of raw materials (Propylene)

Pengendalian melalui PemerintahRepublik Indonesia/ Control throughthe Government of the Republic ofIndonesia


Pinjaman operasional/ Operational loan

Pemegang Saham/ Shareholder

Pemegang Saham/ Shareholder


Penempatan rekening bank danpenerimaan utang bank/ Placement of cashin bank and receipt of bank loans


Penempatan rekening bank/ Placement ofcash in bank


Penempatan rekening bank yang dibatasipenggunannya/ Placement of restrictedcash and receipt of bank loans

Pinjaman pemegang saham/ Shareholder loan

Piutang atas Jasa akuntansi dan pelaporan,termasuk implementasi Sistem SAP/Service to provide accounting andreporting, including SAP Systemimplementation

Transaksi dengan Pihak Berelasi Transaction with Related Parties

a. Kas dan Setara Kas (Catatan 3) a. Cash and Cash Equivalents (Note 3)

2019 2018 2019 2018PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 794,056 11,758 16.46% 0.41%

% from Total Assets% dari Jumlah Aset/

b. Kas yang Dibatasi Penggunaannya (Catatan 5)

b. Restricted Cash (Note 5)

2019 2018 2019 2018PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1,456 1,486 0.03% 0.05%




c. Piutang Usaha (Catatan 6) c. Trade Receivables (Note 6)

2019 2018 2019 2018

PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama 16,261 34,316 0.34% 1.20%


d. Investasi dalam Surat Utang Jangka Panjang (Catatan 11)

d. Investment in Long-Term Notes (Note 11)

2019 2018 2019 2018

PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama 293,310 351,507 6.08% 12.29%

% dari Jumlah Aset/ % from Total Assets

e. Aset Tidak Lancar Lainnya (Catatan 13) e. Other Non-Current Assets (Note 13)

2019 2018 2019 2018

PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama 55,654 23,044 1.15% 0.81%Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/Less: Allowance for Impairment Losses (11,902) (18,375) (0.25%) (0.64%)

Jumlah/ Total 43,752 4,669 0.91% 0.16%

% dari Jumlah Aset/ % from Total Assets

f. Utang Usaha (Catatan 14) f. Trade Payables (Note 14)

2019 2018 2019 2018

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 7,316 7,053 0.48% 0.12%

% dari Jumlah Liabilitas/ % from Total Liabilities

g. Pinjaman Jangka Pendek (Catatan 15) g. Short Term Loans (Note 15)

2019 2018 2019 2018PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) 270,000 180,000 17.79% 3.00%


h. Utang Bank (Catatan 18) h. Bank Loan (Note 18)

2019 2018 2019 2018PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -- 799,728 -- 13.33%Dikurangi: Bagian Jangka Pendek/Less: Current Portion -- (17,377) -- 1.29%

Bagian Jangka Panjang/ Non-Current Portion -- 782,351 -- 14.62%


i. Utang Lain-lain Jangka Panjang (Catatan

16.b) i. Other Payables Non-Current (Note 16.b)

2019 2018 2019 2018PT Pertamina (Persero) -- 152.051 -- 2,53%PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) -- 13.894 -- 0,23%Dikurangi: Bagian Jangka Pendek/Less: Current Portion -- (152.051) -- (2,65%)

Bagian Jangka Panjang/ Non-Current Portion -- 13.894 -- 13,00%




j. Utang Obligasi (Catatan 19) j. Bonds Payable (Note 19)

2019 2018 2019 2018Kementerian Keuangan 811,644 3,352,165 15% 56%


k. Pinjaman Pemegang Saham k. Shareholder Loan

2019 2018 2019 2018

PT Silakencana Tirtalestari 9,667 9,667 1% 0%

% from Total Liabilities% dari Jumlah Liabilitas/

l. Pembelian (Catatan 24) l. Purchases (Note 24)

2019 2018 2019 2018PT Pertamina (Persero) 2,744,953 2,775,948 -87% -84%17,972

% from Total Cost of Good Sold % dari Jumlah Beban Pokok Penjualan/

28. Ikatan dan Perjanjian 28. Commitments and Agreement

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Grup memiliki beberapa ikatan dan perjanjian penting sebagai berikut:

At December 31, 2019 and 2018, the Group had the following significant commitments:

a. Perjanjian Pasokan Propylene dengan

Pertamina a. Propylene Supply Agreement with

Pertamina Pada tanggal 29 Juni 2015, Polytama dan Pertamina menandatangani “Propylene Purchase and Debt Payments Agreement”. Perjanjian ini efektif untuk lima tahun dimulai 7 April 2015 sampai dengan 6 April 2020. Kebijakan yang signifikan dari perjanjian ini adalah sebagai berikut:

On June 29, 2015, Polytama and Pertamina signed a “Propylene Purchase and Debt Payments Agreement”. This agreement is effective for five years effective from April 7, 2015 through April 6, 2020. The significant provisions of the agreement are as follows:

1. Polytama akan membeli propylene dari Pertamina, yang mana diproduksi di kilang minyak Balongan milik Pertamina unit VI, untuk proses lebih lanjutnya menjadi polypropylene di pabrik Polytama.

2. Jumlah propylene yang disediakan oleh Pertamina kepada Polytama sekitar 13.500 MT sampai 15.500 MT setiap bulan berdasarkan kondisi operasi normal dari kilang minyak Balongan milik Pertamina.

3. Menentukan jumlah utang Polytama kepada Pertamina tertanggal 31 Maret 2015 sebesar USD21,718,606.

4. Polytama harus membayar angsuran dari utang yang dihitung berdasarkan jumlah utang per jumlah MT propylene yang dipasok.

1. Polytama will purchase propylene from Pertamina, which is produced in Pertamina’s Balongan refinery unit VI, for further processing into polypropylene in Polytama’s plant.

2. The amount of propylene to be supplied by Pertamina to Polytama is approximatel 13,500 MT to 15,500 MT per month based on the normal operating condition of the Pertamina’s Balongan oil refinery.

3. Determined that Polytama's debt to Pertamina as of March 31, 2015 amounted to USD21,718,606.

4. Polytama shall make payments in installments of the amounts owined which calculated based on the value/ MT propylene supplied.



Berdasarkan adendum II No.14/000000/2015-S0 tanggal 21 Mei 2018 tentang “Propylene Purchase and Debt Payments Agreement” antara Pertamina dan Polytama, dimana kebijakan signifikan dalam perjanjian ini adalah sebagai berikut:

Based on addendum II No.14/000000/2015-S0 dated on May 21, 2018 regarding “Propylene Purchase and Debt Payments Agreement” between Pertamina and Polytama, wherein significant provisions in the agreement are as follows:

a. Jumlah propylene yang disediakan Pertamina kepada Polytama minimum 18.000 MT dan maksimum 25.000 MT per bulan.

a. The amount of propylene supplied by Pertamina to Polyatama is minimum 18,000 MT and maximum 25,000 MT per month.

b. Cicilan atas utang Polytama ke Pertamina sebesar USD40 per MT.

b. Amount of debt repayments made by Polytama to Pertamina amounted USD40 per MT.

c. Penambahan sistem pembayaran dengan cara melakukan pendebitan rekening Polytama secara otomatis atau Autocollection setelah penagihan dilakukan.

c. Payment system addition by debiting Polytama account automatically or Autocollection after invoicing been billed.

b. Perjanjian Pasokan Hidrogen b. Hydrogen Supply Agreement

Pada tanggal 24 April 2019, Polytama menandatangani perjanjian Pasokan Hidrogen Distribution Agreement/LGL/649 dengan PT Aneka Gas Industri Tbk, menyatakan bahwa PT Aneka Gas Industri Tbk akan memasok hidrogen dan meminjamkan peralatan untuk pemakaian Polytama tanpa membebankan biaya sewa atas peralatan tersebut. Kedua belah pihak sepakat bahwa harga untuk pasokan hidrogen adalah sebesar Rp5.850/m3. Perjanjian ini berlaku hingga 30 Juni 2023.

On April 24 2019, Polytama signed Hygrogen Supply Agreement Distribution Agreement/LGL/649 with PT Aneka Gas Industri Tbk, stated that PT Aneka Gas Industri Tbk will supply hydrogen and lend equipment for the Polytama use without charging rental costs of the equipment. Both Parties agreed that price for hydrogen supplied amounted Rp5,850/cbm. This agreement is valid until June 30, 2023.

c. Perjanjian Pasokan Nitrogen c. Nitrogen Supply Agreement

Pada tanggal 3 Februari 2000, Polytama melakukan perjanjian penyediaan nitrogen dengan Samator, untuk pembelian harian sebesar 10.800 m3 nitrogen dari Samator, dalam jangka waktu 10 tahun, dimana jangka waktu tersebut dapat diperpanjang dengan perjanjian tertulis antar pihak. Harga pembelian nitrogen ditentukan dan disetujui oleh Polytama dan Samator secara bulanan dengan rumus yang disetujui. Pembayaran harus dilakukan dalam jangka waktu 30 hari setelah penerimaan faktur pembelian. Jika Polytama gagal membayar faktur dalam jangka waktu 30 hari sampai dengan 60 hari atau lebih dari 60 hari, Polytama akan dikenakan penalti sebesar 0,04% dan 0,05%, berdasarkan nilai dari faktur pembeliannya. Melalui perjanjian ini, Polytama akan membeli nitrogen hanya dari Samator. Jika Samator gagal menyediakan hidrogen pada kuantitas yang sudah dijanjikan, Samator harus menyediakan nitrogen dari penyedia yang lain atas nama Polytama, dan

On February 3, 2000, Polytama entered into a nitrogen supply agreement with Samator, for the daily purchase of 10,800 cbm of nitrogen from Samator, for a ten year, which year can be extended by written agreement by both parties. The nitrogen purchase price is to be set and mutually agreed by Polytama and Samator on a monthly basis with an agreed formula. Payment should be made within 30 days after the receipt of invoices. If Polytama fails to pay invoices within 30 days to 60 days or over 60 days, Polytama will be subject to a daily penalty of 0.04% and 0.05%, respectively of the invoice amounts. Under this agreement, Polytama will purchase nitrogen only from Samator. Should Samator fail to supply nitrogen at the agreed quantity, Samator should source nitrogen from other suppliers on behalf of Polytama, and bear the difference between the monthly agreed purchase price and the other suppliers’ purchase



menanggung nilai selisih dari harga beli tahunan yang sudah disetujui dengan harga beli penyedia yang lain ditambah dengan tambahan biaya pengiriman. Perjanjian ini diperpanjang sampai dengan 1 April 2020.

price plus any additional delivery costs. This agreement was extended until April 1, 2020.

d. Perjanjian Offtake dengan PT Citra

Senantiasa Abadi (“CSA”) d. Offtake Agreement with PT Citra

Senantiasa Abadi (“CSA”) Pada tanggal 22 Mei 2007, Polytama melakukan perjanjian pembelian propylene dengan CSA, untuk membiayai pembelian propylene dari Pertamina. CSA setuju untuk menyediakan pembiayaan untuk seluruh faktur yang terutang kepada Pertamina dan menerbitkan bank garansi yang dapat diterima oleh Pertamina sesuai dengan Perjanjian Penyediaan Propylene (Catatan 28.a). Sebagai gantinya, Polytama setuju untuk menjual produksi harian dari polypropylene dari pabrik Perusahaan kepada CSA. Perjanjian ini akan dilanjutkan sampai kedua belah pihak setuju untuk mengakhirinya dan disetujui oleh Bank Danamon selaku kreditur CSA. Pada tanggal 3 September 2013, CSA melakukan perjanjian pengalihan piutang lanjutan (“CSA Cessie”) dengan Pure Summer Investment Ltd, British Virgin Islands (“Pure Summer”).

On May 22, 2007, Polytama entered into a propylene offtake agreement with CSA, to finance propylene purchases from Pertamina. CSA agreed to provide the financing for all invoices payable to Pertamina and issued a bank guarantee acceptable to Pertamina in accordance with the Propylene Supply Agreement (Note 28.a). In return, Polytama agreed to sell the daily production of polypropylene from the Company’s plant to CSA. The agreement will continue in effect until both parties agree to the termination thereof and approved by Bank Danamon as CSA’s creditor. On September 3, 2013, CSA has entered into a subsequent receivables transfer agreement (“CSA Cessie”) with Pure Summer Investment Ltd, British Virgin Islands (“Pure Summer”).

Jumlah terutang oleh Polytama kepada Pure Summer

Amount owed by Polytama to Pure Summer

Pada tanggal 3 September 2013, CSA melakukan perjanjian pengalihan piutang lanjutan (“CSA Cessie”) dengan Pure Summer termasuk pengalihan piutang dari Polytama ke Pure Summer. Seluruh piutang yang muncul dari Perjanjian Pembelian Polypropyelene tertanggal 22 Mei 2007 antara CSA dengan Polytama dan transaksi-transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca antar pihak, bersama dengan seluruh bunga, penalti dan biaya yang berkaitan dengan saldo piutang, dan hak dan bunga lain dari CSA yang berkaitan dengan Perjanjian Pembelian tersebut, telah ditransfer dan ditetapkan kepada Pure Summer oleh CSA.

On September 3, 2013, CSA entered into a subsequent receivables transfer agreement (“CSA Cessie”) with Pure Summer involving the transfer of its receivables due from Polytama to Pure Summer. All receivables arising from the Polypropyelene Offtake Agreement dated May 22, 2007 between CSA and Polytama and any subsequent transactions between such parties, together with all the interest, penalties and charges associated with the outstanding receivables, and others rights and interests of CSA associated with the Offtake Agreement, have been transferred and assigned to Pure Summer by CSA.

Terkait dengan pengalihan piutang CSA kepada Pure Summer tersebut, maka sebagai kelanjutannya telah ditanda tangani Perjanjian Pinjaman antara Pure Summer sebagai kreditur dengan Polytama pada tanggal 29 Juni 2016 dengan pokok pinjaman sebesar USD7,713,087 dan akan dibayar dengan mencicil sebanyak 48 kali dengan tingkat suku bunga 5% per tahun dan akan lunas pada bulan Juni 2021.

Related to the transfer of CSA’s receivables to Pure Summer, subsequently Loan Agreement between Pure Summer as a creditor with Polytama has been signed on June 29, 2016 with a principal of USD7,713,087 and will be paid in installments of 48 times with interest rate of 5% per annum and will be fully settled in June 2021.



e. Perjanjian Jasa Loading dengan PT Karyatara Cemara Indah

e. Loading Service Agreement with PT Karyatara Cemara Indah

Pada tanggal 14 Oktober 2014, Polytama menandatangani perjanjian kerjasama terkait jasa pelayanan bongkar muat/terminal gas dengan PT Ekanuri (“Ekanuri”). Berdasarkan perjanjian tersebut, Ekanuri akan menyediakan jasa loading di area terminal Pelindo. Ekanuri menyetujui pembangunan pelabuhan khusus untuk propylene di area terminal Pelindo. Minimum thru put dinyatakan dalam perjanjian adalah sebesar 10,000 MT per bulan dengan tarif sebesar USD15 per MT. Perjanjian ini berlaku selama lima tahun.

On October 14, 2014, Polytama signed cooperation agreement regarding stevedoring/gas terminal service with PT Ekanuri (“Ekanuri”). Based on the agreement, Ekanuri will provide loading service in the Pelindo terminal area. Ekanuri agreed to build a special port for propylene in Pelindo’s terminal area. Minimum thru put stated on the agreement amounted 10,000 MT per month with USD15 tariff per MT. The agreement is valid for five years.

Pada tanggal 5 Januari 2015, berdasarkan Adendum II atas perjanjian kerjasama terkait jasa pelayanan bongkar muat/terminal gas, menyatakan bahwa terdapat perubahan tarif thru put menjadi USD16,5 per MT.

On January 5, 2015, based on Addendum II of cooperation agreement regarding stevedoring/ gas terminal service, stated that thru put tariff changed amounted USD16.5 per MT.

Pada tanggal 12 Oktober 2016 PT Ekanuri mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya kepada PT Karyatara Cemara Indah melalui Novasi Perjanjian Kerjasama tentang Jasa Loading. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 30 November 2020.

On the October 12, 2016, PT Ekanuri transferred all of its rights and obligations to PT Karyatara Cemara Indah through a partnership agreement in loading services. This arrangement is valid until November 30, 2020.

Pada tanggal 25 Maret 2019, berdasarkan Addendum III tentang perhitungan dan pembayaran thru put, menyatakan bahwa minimum penyaluran LPG adalah sebesar 13.000 MT per bulan dengan rata-rata harian sebesar 500 MT (asumsi operasi selama 26 hari dalam 1 bulan). Tarif thru put ditetapkan secara berjenjang menjadi 3 kelompok: 1. Kelompok 1: tarif sebesar Rp223/kg/hari

untuk thru put 0-599.999kg; 2. Kelompok 2: tarif sebesar Rp210/kg/hari

untuk thru put 600.000-699.999kg;

3. Kelompok 3: tarif sebesar Rp196/kg/hari untuk thru put 700.000-799,999kg.

On March 25, 2019, based on Addendum III regarding thru put calculation and payment, stated that minimum LPG distribution amounted to 13,000 MT per month with daily average of 500 MT (assuming operations for 26 days in 1 month). Thru put tariff are set in stages to 3 group: 1. Group 1: tariff amounted Rp223/kg/day

for thru put 0-599,999kg; 2. Group 2: tariff amounted Rp210/kg/day

for thru put 600,000-699,999kg;

3. Group 3: tariff amounted Rp196/kg/day for thru put 700,000-799,999kg;

f. Perjanjian Jasa Pelayanan Pengangkutan

Darat Propylene (C3) dengan PT Sentra Bintang Energy

f. Propylene (C3) Land Transportation Service Agreement with PT Sentra Bintang Energy

Pada tanggal 3 November 2014, Polytama melakukan Perjanjian Jasa Pelayanan Pengangkutan Darat Propylene (C3) dengan PT Sentra Bintang Energy. Berdasarkan perjanjian ini, PT Sentra Bintang Energy menyetujui untuk menyediakan fasilitas transportasi (truk dan tangki) pengangkutan

On November 3, 2014, Polytama entered into Propylene (C3) Land Transportation Service Agreement with PT Sentra Bintang Energy. Based on the agreement, PT Sentra Bintang Energy will provide transportation services (trucks and tank) of propylene from loading



darat propylene (C3) dari fasilitas terminal bongkar muat propylene (C3) di PT Pelindo 2 Cirebon.

and unloading terminal in PT Pelindo 2 Cirebon.

Para pihak sepakat menetapkan minimum THRU-PUT sebesar 10.000 MT per bulan dengan kapasitas pengangkutan minimum 400 MT per hari (8 skid tank). Tarif THRU-PUT sebesar Rp1.800 per kilometer per MT dan tarif tersebut belum termasuk pajak dengan harga solar saat ini yaitu Rp5.500. Apabila terjadi kenaikan harga BBM, maka akan ada kenaikan ongkos pengangkutan yang akan disepakati oleh kedua belah pihak.

The parties agreed to set a minimum of THRU-PUT of 10,000 MT per month with minimum transportation capacity of 400 MT per day (8 skid tanks). The THRU-PUT tariff is Rp1,800 per kilometer per MT and the tariff does not include tax at current price solar of Rp 5,500. If there is an increase in fuel prices, there will be increase in freight costs to be agreed by both parties.

Berdasarkan addendum perjanjian pada tanggal 12 Oktober 2016, Polytama dan PT Sentra Bintang Energy sepakat untuk menetapkan minimum THRU-PUT sebesar 10.000 MT per bulan dengan kapasitas pengangkutan minimum 600 MT per hari (12 skid tank) dan memperpanjang jangka waktu perjanjian untuk 5 tahun sejak perjanjian ini ditandatangani.

Based on amended agreement dated on October 12, 2016, Polytama and PT Sentra Bintang Energy agreed to set minimum of THRU-PUT of 10,000 MT per month with minimum transportation capacity of 600 MT per day (12 skid tanks) and extend the agreement for 5 years since this agreement is signed.

g. Perjanjian Kerjasama Penyediaan Supply

Point LPG di Cirebon sebagai Fasilitas Penyaluran Sementara dengan PT Pertamina Patra Niaga

g. Mutual Agreement in Provision of LPG Supply Point in Cirebon as a Temporary Distribution Facility with PT Pertamina Patra Niaga

Pada tanggal 16 Oktober 2018, Perusahaan melakukan Perjanjian Penyedia Sewa Fasilitas dan Sarana Supply Point LPG dengan PT Pertamina Patra Niaga untuk menerima dan menyalurkan LPG untuk kepentingan Perusahaan di Dermaga Cirebon milik Pelindo II Cirebon.

On October 16, 2018, the Company entered into an agreement for facility hire provider and LPG supply point infrastructure and facility with PT Pertamina Patra Niaga, to receive and distribute the LPG for the interest of the company at the Cirebon dock of Pelindo II Cirebon.

Para pihak bersepakat bahwa sarana dan fasilitas penerimaan LPG dari kapal disediakan dengan melaksanakan penambahan sarfas di dermaga sehingga mampu disandari kapal LPG dengan kapasitas 1.700 MT sampai dengan 2.500 MT dan dilengkapi dengan flexible hose dan jalur pipa yang mampu menyalurkan LPG dengan tarif minimal 35 MT/jam per loading bay.

Both parties agreed that the infrastructure and LPG facility is provided by addition of extra equipment on the pier so that it can be docked by a vessel with 1,700 MT to 2,500 MT capacity and equipped with flexible hose and pipelines which can run the LPG with minimum tariff of 35 MT/hour each loading bay.

Pada tanggal 27 Februari 2019, berdasarkan Addendum I tentang perhitungan dan fee thru put, menyatakan bahwa minimum penyaluran LPG adalah sebesar 13.000 MT per bulan. Tarif thru put ditetapkan secara berjenjang menjadi 3 kelompok: 1. Kelompok 1: tarif sebesar Rp228/kg/hari

untuk thru put 0-599.999kg;

On February 27, 2019, based on Addendum I regarding thru put calculation and fee, stated that minimum LPG distribution amounted to 13,000 MT per month. Thru put tariff are set in stages to 3 group: 1. Group 1: tariff amounted Rp228/kg/day

for thru put 0-599,999kg;



2. Kelompok 2: tarif sebesar Rp215/kg/hari untuk thru put 600.000-699.999kg;

3. Kelompok 3: tarif sebesar Rp201/kg/hari untuk thru put 700.000-799,999kg.



h. Perjanjian Jual Beli Gas dengan PT Pertagas Niaga

h. Sale and Purchase of Gas Agreement with PT Pertagas Niaga

Berdasarkan perjanjian No.162/ PN0000/2017-SO tanggal 21 November 2017, PT Pertagas Niaga setuju untuk menyalurkan gas kepada Perusahaan dengan harga USD9,10/MMBTU, dengan harga eskalasi 3% setiap tahun kalender. Jangka waktu penyaluran gas adalah 3 tahun.

Based on agreement No.162/PN0000/2017-SO dated on November 21, 2017, PT Pertagas Niaga agreed to distribute gas to the Company with price of USD9.10/MMBTU, with escalation price of 3% every calendar year. The time period for gas distribution is 3 years.

Berdasarkan Amandemen Perjanjian Jual Beli Gas dengan PT Pertagas Niaga No.083/PN0000/2018-SO, menyatakan bahwa Perusahaan dan PT Pertagas Niaga menyepakati perubahan harga menjadi USD8,90/MMBTU (sudah termasuk nilai investasi sebesar USD0,2/MMBTU untuk volume gas yang disalurkan). Nilai investasi tersebut merupakan biaya yang dikerluarkan oleh Perusahaan untuk melakukan pembagunan fasilitas dan jaringan pipa distribusi sesuai dengan Berita Acara Mechanical Completion, dengan harga eskalasi 3% setiap tahun kaleder. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tahun 2023.

Based on Amendment of Sale and Purchase of Gas with PT Pertagas Niaga No.083/PN0000/2018-SO, stated that the Company and PT Pertagas Niaga agreed price changed to USD8.90/MMBTU (includes an investment value amounted USD0.2/MMBTU for the volume of gas supplied). The investment value is the cost spent by the Company to develop facilities and distribution pipelines in accordance with the Minutes of Mechanical Completion, with escalation price of 3% every calendar year. This agreement is valid until year 2023.

Pada 11 Juli 2018, berdasarkan Perjanjian Novasi dan Amandemen II atas Perjanjian Jual Beli Gas dengan PT Pertagas Niaga, menyatakan bahwa Perusahaan dan PT Pertagas Niaga sepakat untuk melakukan novasi atau pengalihan hak dan kewajiban PT Pertagas Niaga kepada Pertamina Gas yang berlaku efektif sejak 2 Juli 2018.

On July 11, 2018, based on The Novation and Amendment II of Sale and Purchase of Gas Agreement with PT Pertagas Niaga, stated that the Company and PT Pertagas Niaga agreed to do innovation or transfer PT Pertagas Niaga’s rights and obligations to PT Pertamina Gas which has been effective since July 2, 2018.

i. Perjanjian Sewa Guna Usaha dengan PT Koexim Mandiri Finance

i. Lease Agreement with PT Koexim Mandiri Finance

Berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha No.LS-PP18021382 tanggal 6 Februari 2018, PT Koexim Mandiri Finance setuju untuk memberikan fasilitas sewa guna usaha kepada Polytama atas Fire Truck Ziegler dengan nilai bersih pembiayaan sebesar Rp1.200. Fasilitas dibayar secara bulanan dalam jangka waktu 36 bulan. Pembayaran cicilan pokok bulanan dibayarkan bersama dengan bunga sebesar 3 bulan LIBOR + 3.5% per tahun (floating rate) dan akan disesuaikan setiap tiga bulan sekali.

Based on the Lease Agreement No.LS-PP18021382 dated February 6, 2018, PT Koexim Mandiri Finance agreed to provide leasing facilities to Polytama for Ziegler Fire Truck with a net financing value of Rp1,200. The facility paid monthly for 36 months period. The monthly principal payment is paid along with interest of 3 months LIBOR + 3.5% per year (floating rate) and will be adjusted every three months.



j. Perjanjian Perjanjian Sewa Menyewa Alat Produksi Proyek Extruder dengan PT Tuban Propilena Nusantara

j. Lease Agreement of Extruder Project Production with PT Tuban Propilena Nusantara

Pada tanggal 19 Desember 2019, Perusahaan menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa No.006/TPN-PP/XII-19 dengan PT Tuban Propilena Nusantara (“TPN”), dimana TPN bersedia menyewakan mesin Extruder dan peralatan pendukung untuk peningkatan kapasitas produksi Perusahaan dari 240.000 MT per tahun ke 300.000 MT per tahun dengan nilai sewa sebesar USD115,000 per bulan selama 10 tahun. Nilai aset produksi Extruder dan peralatan pendukung yang disewa Perusahaan sebesar USD8,000,000.

On December 19, 2019, the Company signed Lease Agreement No.006/TPN-PP/XII-19 with PT Tuban Propilena Nusantara (“TPN”), wherein TPN has agreed to lease Extruder machine and other equipment to increase the Company’s production capacity from 240,000 MT per annum to 300,000 MT per annum with value of lease asset amounted to USD115,000 per month for 10 years. The value of Extruder asset production and other equipment leased by the Company amounted USD8,000,000.

29. Manajemen Risiko Keuangan 29. Financial Risks Management

Manajemen risiko Grup adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh personil Grup sebagai salah satu dasar dalam penentuan strategi, dirancang untuk mengidentifikasi peristiwa atau keadaan yang berpotensi negatif terhadap pencapaian tujuan korporasi dan mengelola risiko tersebut agar masuk dalam risk appetite (risiko yang dapat diterima) Grup untuk menjamin secara rasional pencapaian tujuan Grup.

Group risk management is a process that is carried out by the personnel of the Group as a basis in determining the strategy, designed to identify potential events or circumstances that negatively affect the achievement of corporate goals and manage these risks in order to enter in risk appetite by the Group to ensure the achievement of Group’s goals rationally.

Dalam melaksanakan manajemen risiko, Grup melakukan identifikasi, penilaian, respon, pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan atas risiko Grup.

In carrying out the risk management, the Group made the identification, assessment, response, control, information and communication and monitoring of the Group's risk.

Risiko keuangan utama yang harus dikelola adalah risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar yang terdiri dari risiko suku bunga dan risiko mata uang asing.

The main financial risks that must be managed are credit risk, liquidity risk, and market risk which includes interest rate risk and exchange rate risk.

i. Risiko Kredit i. Credit Risk

Risiko kredit adalah kerugian yang timbul dari kegagalan pelanggan memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut (rincian umur piutang usaha). Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 piutang usaha Grup tidak terkonsentrasi pada pelanggan tertentu.

Credit risk is the loss arising from failure to fulfill contractual obligations of their customers. The Group's financial instruments that have the potential credit risk consist of cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables. Total maximum exposure to credit risk is equal to the carrying value of these accounts (details of the age of accounts receivable). As of December 31, 2019 and 2018 the Group's accounts receivable are not concentrated on a particular customer.



Grup mengelola risiko kredit dengan cara melakukan seleksi pelanggan, bank dan institusi keuangan, serta penetapan kebijakan cara pembayaran penjualan dan pengalihan risiko dengan penutupan asuransi, mengusahakan penyandang dana untuk pelanggan.

The Group manages credit risk by performing a selection of customers, banks and financial institutions as well as policy-setting sales of payment and the transfer of risk by insurance coverage, seek funding for the customers.

Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Grup atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan:

The following table presents the Group's maximum exposure to credit risk of financial instruments on the statements of financial position:

Nilai Exposure Nilai ExposureTercatat/ Maksimum/ Tercatat/ Maksimum/Carrying Maximum Carrying Maximum

Value Exposure Value ExposureAset Keuangan Financal AssetsKas dan Setara Kas 1,307,773 1,307,773 302,641 302,641 Cash and Cash EquivalentsKas yang DibatasiPenggunaannya 136,542 136,542 133,838 133,838 Restricted Cash

Piutang Usaha Trade ReceivablesPihak Berelasi 16,261 16,261 34,316 34,316 Related PartyPihak Ketiga 42,192 42,192 33,677 33,677 Third Parties

Aset Lancar Lainnya 49,810 49,810 83,696 83,696 Other Curent AssetInvestasi pada Entitas Asosiasi 1,498,399 1,498,399 601,207 601,207 Investment in AssociatesInvestasi dalam Surat Utang Investment inJangka Panjang 293,310 293,310 351,507 351,507 Long-Term Notes

Aset Tidak Other Non-CurrentLancar Lainnya 53,922 53,922 12,953 12,953 Assets

Total 3,398,209 3,398,209 1,553,835 1,553,835 Total

2019 2018

Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan rekening bank dan piutang dengan memonitor reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak.

The Group manages credit risk associated with bank accounts and receivables by monitoring the reputation, credit rating, and limiting the aggregate risk of each party to the contract.

Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.

Credit quality of financial assets that is either not yet due or impaired can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or with reference to historical information about the debtor default rates.

Aset keuangan yang belum jatuh tempo yang terindikasi risiko kredit terutama dari kas dan setara kas dan piutang usaha.

Financial assets which are not yet due, as indicated credit risk primarily of cash and cash equivalents and accounts receivable.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang signifikan atas penempatan dana di bank, karena penempatan dana hanya ditempatkan pada bank-bank yang berpredikat baik.

Management believes that there is no significant credit risk on placement of funds in the bank, because of the placement of funds is only placed on banks that are predicated as good.

Manajemen berpendapat bahwa piutang usaha yang belum jatuh tempo tidak memiliki risiko kredit yang signifikan, karena piutang

Management believes that these receivables are not yet due do not have a significant credit risk, due to accounts receivable from sale of



usaha atas penjualan unit properti, dijamin dengan properti yang sama, dimana jumlah eksposur risikonya lebih rendah dari nilai jaminannya, sedangkan piutang usaha non-properti berasal dari pelanggan-pelanggan yang memiliki rekam jejak yang baik.

property, secured by the same property, where the amount of exposure to risk is lower than the value of collateral, while trade receivables non-property comes from customers who have a good track record.

ii. Risiko Suku Bunga ii. Interest Rate Risk

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan liabilitas keuangan Grup adalah sebagai berikut:

Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the Group’s financial liabilities as follows:

Suku Bunga/ Tiga Bulan/ Satu Tahun/ Diatas Satu Tahun/ Jumlah/Interest Rate Three Months One Year More than One Year Total

Liabilitas Keuangan Financial LiabilitiesTanpa Dikenakan Bunga -- 36,616 -- 9,667 46,283 Non-interest BearingInstrumen dengan Tingkat Fixed Interest Rate

Suku Bunga Tetap 1.00% - 12.00% 250,000 53,127 811,644 1,114,771 InstrumentInstrumen dengan Tingkat Floating Interest Rate

Suku Bunga Mengambang 1.50% - 2.00% -- 149,350 -- 149,350 Instrument

Jumlah Liabilitas Keuangan 286,616 202,477 821,311 1,310,404 Total Financial Liabilities

2019

Suku Bunga/ Tiga Bulan/ Satu Tahun/ Diatas Satu Tahun/ Jumlah/Interest Rate Three M onths One Year M ore than One Year Total

Liabilitas Keuangan Financial LiabilitiesTanpa Dikenakan Bunga -- 63,176 -- 9,667 72,843 Non-interest BearingInstrumen dengan Tingkat Fixed Interest RateSuku Bunga Tetap 1.00% - 9.00% 180,000 194,544 4,546,199 4,920,743 Instrument

Instrumen dengan Tingkat Floating Interest RateSuku Bunga Mengambang 1.50% - 2.00% -- 17,377 754,110 771,487 Instrument

Jumlah Liabilitas Keuangan 243,176 211,921 5,309,976 5,765,073 Total Financial Liabilities

2018

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dari laba untuk tahun berjalan Grup:

The following table demonstrates the sensitivity to possible changes in interest rates, with all other variables held constant, of the Group's earnings for the current year:

Perubahan Dampak Perubahan DampakBasis Poin/ terhadap Basis Poin/ terhadapChanges Laba Rugi Changes Laba Rugiin Basis Tahun Berjalan/ in Basis Tahun Berjalan/

Point Impact to Point Impact toCurrent Year Current YearProfit or Loss Profit or Loss

Rp RpSuku Bunga mengambang +-100 ±20.239 +-100 ±26.986 Floating Interest Rates

iii. Risiko Likuiditas iii. Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo.

Liquidity risk is the risk that the Group could not meet liabilities when due.

Eksposur risiko likuiditas berupa kesulitan Grup dalam memenuhi liabilitas keuangan yang harus dibayar dengan kas atau aset keuangan lainnya. Grup diharapkan dapat membayar seluruh liabilitasnya sesuai dengan

Liquidity risk exposures include difficulty in meeting the Group's financial liabilities that must be paid with cash or other financial assets. The Group is expected to pay all of its liabilities in accordance to contractual maturity.



jatuh tempo kontraktual. Agar dapat memenuhi liabilitas tersebut, Grup harus menghasilkan arus kas masuk yang cukup.

In order to meet these obligations, the Group must generate sufficient cash inflows.

Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Grup untuk operasi normal dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.

The Group manages liquidity risk by maintaining cash and cash equivalents sufficient to meet the Group's commitments for normal operation and regularly evaluate cash flow projections and actual cash flows, as well as the schedule of maturity dates of financial assets and liabilities.

Tabel berikut merangkum liabilitas keuangan Grup per 31 Desember 2019 dan 2018 pada saat jatuh tempo berdasarkan kontrak pembayaran yang tidak didiskontokan:

The following table summarizes the Group's financial liabilities as of December 31, 2019 and 2018 at the maturity date based on contractual undiscounted payments:

Tidak ditentukan/ < 1 Tahun/ > 1 - 5 tahun/ Nilai Tercatat/Not determined < 1 Year > 1 - 5 Years Carrying Value

Liabilitas LiabilitiesUtang Usaha Trade Payables

Pihak Berelasi 7,316 -- -- 7,316 Related PartyPihak Ketiga 46,425 -- -- 46,425 Third Parties

Pinjaman Jangka Pendek 270,000 -- -- 270,000 Short Term LoansUtang Lain-lain dan Other Payables and

Beban Akrual 124,510 -- -- 124,510 Accrued ExpensesLiabilitas Jangka

Panjang Jatuh Tempo Non Current Liabilities -dalam Satu Tahun Current Portion

Utang Bank -- -- -- -- Working Capital LoansUtang Lain-lain -- 27,202 -- 27,202 Long Term Loans

Utang Obligasi -- 811,644 -- 811,644 Bonds PayableLiabilitas Jangka Panjang Setelah


Utang Bank -- -- -- -- Bank LoanUtang Lain-lain -- -- 13,640 13,640 Other Payables

Pinjaman Pemegang Saham 9,667 -- -- 9,667 Shareholder Loan

Jumlah 457,918 838,846 13,640 1,310,404 Total

2019

Tidak ditentukan/ < 1 Tahun/ > 1 - 5 tahun/ Nilai Tercatat/Not determined < 1 Year > 1 - 5 Years Carrying Value

Liabilitas LiabilitiesUtang Usaha Trade Payables

Pihak Berelasi 7,053 -- -- 7,053 Related PartyPihak Ketiga 56,123 -- -- 56,123 Third Parties

Pinjaman Jangka Pendek 180,000 -- -- 180,000 Short Term LoansUtang Lain-lain dan Other Payables and

Beban Akrual 137,765 -- -- 137,765 Accrued ExpensesLiabilitas Jangka


Utang Bank -- 17,377 -- 17,377 Working Capital LoansUtang Lain-lain -- 1,056,269 -- 194,544 Long Term Loans

Utang Obligasi -- 3,352,165 -- 3,352,165 Bonds PayableLiabilitas Jangka Panjang Setelah


Utang Bank -- -- 782,351 782,351 Bank LoanUtang Lain-lain -- -- 1,056,269 1,056,269 Other Payables

Pinjaman Pemegang Saham 9,667 -- 9,667 9,667 Shareholder Loan

Jumlah 390,608 4,425,811 1,848,287 5,793,314 Total

2018



iv. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing iv. Foreign Exchange Rate Risk Risiko nilai tukar mata uang asing didefinisikan sebagai penurunan nilai aset/pendapatan atau peningkatan nilai liabilitas/pengeluaran yang disebabkan fluktuasi nilai tukar mata uang asing tersebut.

The risk of foreign currency exchange rate is defined as the decrease in the value of assets/ income or an increase in the value of liabilities/ expenses due to fluctuations in foreign currency exchange rates.

Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan tercatat pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 berdasarkan jenis mata uang:

The following table summarizes the financial assets and liabilities recorded at December 31, 2019 and 2018 by currencies:

Mata Uang Asing/ Setara Rupiah/ Mata Uang Asing/ Setara Rupiah/Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in

Currencies Rupiah Currencies RupiahAset/ AssetsKas dan Setara Kas/ Cash andCash EquivalentsDolar Amerika Serikat/ US Dollar 4,112,366 57,166 15,502,362 210,026 Dolar Singapura/ Singapore Dollar 94 1 -- -- Baht Thailand/ Thailand Baht -- -- 148 2

Aset Lancar Lainnya/ Other Current AssetsDolar Amerika Serikat/ US Dollar -- -- 3,893,416 52,748

Jumlah Aset/ Total Assets 57,167 262,776

Liabilitas/ LiabilitiesUtang Usaha/ Trade PayablesDolar Amerika Serikat/ US Dollar 1,079,994 15,013 2,020,963 27,380Euro/Euro (EUR) 36,292 601 13,788 223

Jumlah Liabilitas/ Total Liabilities 15,614 27,603Jumlah Aset - Bersih/ Total Assets - Net 41,553 235,173

20182019

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat pada denominasi aset dan liabilitas Grup dalam Rupiah dengan semua variabel lainnya dianggap tetap pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in currency exchange rates on the US Dollar denominated assets and liabilities of the Group in Rupiah with all other variables held constant as of December 31, 2019 and December 31, 2018:

2019 2018Dampak Terhadap Laba Effect on ProfitSebelum Pajak: Before Tax:Perubahan Tingkat Change in ExchangePertukaran Terhadap: Rate Against:USD (+1%) 571.66 2,100.26 USD (+1%)SGD (+1%) 0.01 0.01 SGD (+1%)THB (+1%) -- 0.02 THB (+1%)

Perubahan Tingkat Change in ExchangePertukaran Terhadap: Rate Against:USD (-1%) (571.66) (2,100.26) USD (-1%)SGD (-1%) (0.01) (0.01) SGD (-1%)THB (+1%) -- (0.02) THB (+1%)



Nilai Wajar Fair Value Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

The fair value of financial assets and liabilities and their carrying amounts are as follows:

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/Carrying Fair Value Carrying Fair Value

Value Value Value Value

Aset Keuangan Financal AssetsKas dan Setara Kas 1,307,773 1,307,773 302,641 302,641 Cash and Cash EquivalentsKas yang Dibatasi

Penggunaannya 136,542 136,542 133,838 133,838 Restricted CashPiutang Usaha Trade Receivables

Pihak Berelasi 16,261 16,261 34,316 34,316 Related PartyPihak Ketiga 42,192 42,192 33,677 33,677 Third Parties

Aset Lancar Lainnya 49,810 49,810 83,696 83,696 Other Curent AssetInvestasi pada Entitas Asosiasi -- -- -- -- Investment in AssociatesInvestasi dalam Surat Utang Investment in

Jangka Panjang 293,310 293,310 351,507 351,507 Long-Term Notes

Total 1,845,888 1,845,888 939,675 939,675 Total

Liabilitas Keuangan Financial LiabilitiesUtang Usaha Trade Payables

Pihak Berelasi 7,316 7,316 7,053 7,053 Related PartyPihak Ketiga 46,425 46,425 56,123 56,123 Third Parties

Pinjaman Jangka Pendek 270,000 270,000 180,000 180,000 Short Term LoansUtang Lain-lain dan Other Payables and

Beban Akrual 124,510 124,510 137,765 137,765 Accrued ExpensesLiabilitas Jangka


Utang Bank -- -- 17,377 17,377 Working Capital LoansUtang Lain-lain 27,202 27,202 194,544 194,544 Long Term Loans

Utang Obligasi 811,644 811,644 3,352,165 3,352,165 Bonds PayableLiabilitas Jangka Panjang Setelah


Utang Bank -- -- 782,351 782,351 Bank LoanUtang Lain-lain 13,640 13,640 1,056,269 1,056,269 Other Payables

Pinjaman Pemegang Saham 9,667 9,667 9,667 9,667 Shareholder Loan

Total 1,310,404 1,310,404 5,793,314 5,793,314 Total

20182019

Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan liabilitas keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.

Management believes that the book value of financial assets and financial liabilities approaching the fair value of the financial assets and financial liabilities as of December 31, 2019 and 2018 as the impact of discounting is not significant.



30. Informasi Tambahan untuk Arus Kas 30. Additional Information for Cash Flows

Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:

Significant activities that do not affect to the cash flows:

2019 2018

Penambahan Modal melalui (2,618,241) -- Additional of Capital throughKonversi Utang Obligasi Conversion of Bond Obligation

Penyelesaian Utang lain - lain (890,022) -- Settlement Other PayablesMelalui restrukturisasi through restructuring

Penambahan Aset Tetap -- Additional of Fixed AssetsMelalui Utang 589 702 Through Payables

Jumlah (3,507,674) 702 Total

Tabel di bawah ini menunjukkan rekonsiliasi liabilitas yang timbul dari pendanaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, sebagai berikut:

The below table sets out a reconciliation of liabilities arising from financing activities for the period ended December 31, 2019 and 2018, as follows:

Restrukturisasi PergerakanSaldo Awal/ Utang/ Valuta Asing/ Saldo Akhir/Beginning Arus Kas/ Konversi Saham/ Debt Bunga/ Movement of Ending

Balance Cash Flows Shares Convertion Restructuring Interest Foreign Exchange BalanceUtang Obligasi 3,352,165 (25,000) (2,618,241) -- 102,720 -- 811,644 Utang Lain-lain 1,250,813 (319,949) -- (890,022) -- -- 40,842 Pinjaman Jangka Pendek 180,000 90,000 -- -- -- -- 270,000 Utang Bank 799,728 (759,389) -- -- -- (40,339) --Modal Saham 13 3,156,599 2,618,203 -- -- -- 5,774,815

Perubahan Non Kas/Non Cash Movement

2019

Restrukturisasi PergerakanSaldo Awal/ Utang/ Valuta Asing/ Saldo Akhir/Beginning Arus Kas/ Konversi Saham/ Debt Bunga/ Movement of Ending

Balance Cash Flows Shares Convertion Restructuring Interest Foreign Exchange BalanceUtang Obligasi 3,214,828 -- -- -- 137,337 -- 3,352,165 Utang Lain-lain 1,146,826 (90,557) -- -- 194,544 -- 1,250,813 Pinjaman Jangka Pendek 146,285 33,753 -- -- -- (38) 180,000 Utang Bank 748,203 (12,813) -- -- 12,469 34,492 782,351

Non Cash Movement

2018Perubahan Non Kas/

31. Standar Akuntansi Keuangan Baru 31. New Statements of Financial Accounting

Standards DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar baru, amandemen dan penyesuaian standar baru, serta interpretasi standar, namun belum berlaku efektif untuk periode buku 2019. Standar baru, amandemen dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

DSAK-IAI has issued the following new standards, amendments and adjustments of standards and interpretations, but not yet effective for the financial period of 2019. The following are new standards, amendments and improvements of standards effective for period beginning on or after January 1, 2020, with early application permitted are:

PSAK 15 (amandemen 2017): “Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;

PSAK 62 (Amandemen 2017): “Kontrak Asuransi-Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi”;

PSAK 71: “Instrumen Keuangan”;

PSAK 15 (amendment 2017): “Investments in Associate and Joint Ventures: Long Term Interest in Associate and Joint Ventures”;

PSAK 62 (Amendment 2017): “Insurance

Contract”: Applying PSAK 71: “Financial Instruments” with PSAK 62: “Insurance Contracts”;

PSAK 71: “Financial Instruments”;



PSAK 71 (Amandemen 2018): “Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”;

PSAK 72: “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”;

PSAK 73: “Sewa”; ISAK 35: “Penyajian Laporan Keuangan

Entitas Berorientasi Nonlaba”; PSAK 1 (Amendemen 2019): “Penyajian

Laporan Keuangan tentang Judul Laporan Keuangan”;

PSAK 1 (Penyesuaian Tahunan 2019): “Penyajian Laporan Keuangan”;

PPSAK 13: “Pencabutan PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba”;

PSAK 25 (Amandemen 2019): “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”;

PSAK 102 (Revisi 2019): “Akuntansi Murabahah”;

ISAK 101: “Pengakuan Pendapatan Murabahah Tangguh Tanpa Risiko Signifikan Terkait Kepemilikian Persediaan”;

ISAK 102: “Penurunan Nilai Piutang Murabahah”.

PSAK 71 (Amendment 2018): “Financial Instruments: on Prepayment Features with Negative Compensation”;

PSAK 72: “Revenue from Contracts with Customers”;

PSAK 73: “Leases”; PSAK 35: “Presentation of Non-profit oriented

entity Financial Statements”; PSAK 1 (Amendment 2019): “Presentation of

Financial Statements regarding Title of Financial Statements”;

PSAK 1 (Improvement 2019): “Presentation of Financial Statements”;

PPSAK 13: “Revocation of SFAS 45: Nonprofit Entity Financial Reporting”;

PSAK 25 (Amendement 2019): “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”;

PSAK 102 (Revisi 2019): “Akuntansi Murabahah”;

ISAK 101: “Pengakuan Pendapatan Murabahah Tangguh Tanpa Risiko Signifikan Terkait Kepemilikian Persediaan”; and

ISAK 102: “Penurunan Nilai Piutang Murabahah”.

- Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2021, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Standard effective for periods beginning on or after January 1, 2021, with early adoption is permitted are:

PSAK 112: “Akuntansi Wakaf”; dan PSAK 22 (Amandemen 2019): “Kombinasi

Bisnis”

PSAK 112: “Wakaf Accounting”; and PSAK 22 (Amendement 2019): “Business

Combination” -

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru, amandemen standar, dan interpretasi atas standar serta pengaruhnya pada laporan keuangan konsolidasian interim Grup.

As of the issuance date of the consolidated financial statements, the Group are still evaluating the potential impact of these new standards, amendments, and interpretations of standards to Group’s interim consolidated financial statements.

32. Informasi Keuangan Tambahan 32. Supplementary Financial Information

Informasi keuangan Perusahaan (entitas induk) terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk periode Tahun yang Berakhir 31 December 2019 dan 31 Desember 2019 dan 2018, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya (secara kolektif disebut sebagai “Informasi Keuangan Entitas Induk”)

The accompanying financial information of the Company (parent entity), which comprises the statements of financial position as of December 31, 2019 and Desember 31, 2018, and statements of profit or loss and other comprehensive income, statements of changes equity, and statements of cash flows for the Year Ended December 31, 2019 and Desember 31, 2018, and statements of profit or loss and other, and a summary of significant accounting policies and other explanatory



yang disajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian, disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian dari laporan keuangan konsolidasian yang diharuskan menurut Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia. Informasi Keuangan Entitas Induk merupakan tanggung jawab manajemen serta dihasilkan dari dan berkaitan secara langsung dengan catatan akuntansi dan catatan lainnya yang mendasarinya yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian.

information (collectively referred to as the “Parent Entity Financial Information”), which is presented as a supplementary information to the consolidated financial statements, is presented for the purposes of additional analysis and is not a required part of the consolidated financial statements under Indonesian Financial Accounting Standards. The Parent Entity Financial Information is the responsibility of management and was derived from and relates directly to the underlying accounting and other records used to prepare the consolidated financial statements.

33. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 33. Event After the Reporting Period

Perusahaan melakukan penilaian kembali

nilai wajar investasi pada TPPI yang dimiliki Perusahaan, yang dilaksanakan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Toha, Ekky, Heru & Rekan, Penilai Publik Independen dengan laporannya No.00030/2.0014-00/BS/02/0080/1/III/2020 tanggal 30 Maret 2020 (Catatan 10).

The Company performed revaluation on fair value of investment to TPPI that owned by the Company, conducted by Kantor Jasa Penilai Publik Rengganis, Hamid & Rekan, an Independent Public Appraiser, with its report No.0030/2.0014-00/BS/02/0080/1/III/2020 dated on March 30, 2020 (Note 10).

Dimana berdasarkan hasil penilaian tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi perubahaan keadaan yang menyebabkan nilai investasi mengalami penurunan.

Where based on the results of the assessment, management believes that there are no indication of changes condition that might cause an impairment of the investment.

Pada awal tahun 2020, Badan Nasional

Penanggulangan Bencana Republik Indonesia mengumumkan berlakunya “Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona” setelah ditemukannya beberapa orang yang teridentifikasi terpapar virus corona (Covid-19). Kondisi darurat ini, bersamaan dengan situasi perekonomian global yang terdampak pandemi Covid-19, menyebabkan penurunan perekonomian dalam negeri di awal tahun 2020, yang antara lain ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah dan menurunnya harga-harga sekuritas di pasar modal. Manajemen Perusahaan menyatakan bahwa Perusahaan tidak mengalami dampak sigifikan per tanggal posisi keuangan karena tidak signifikannya eksposure kedua hal tersebut. Lebih lanjut, bisnis Perusahaan mengalami penurunan gross margin terhadap kinerja Perusahaan, sehingga Perusahaan mengambil upaya dengan efisiensi pada kebutuhan inti dan penundaan untuk pengadaan Capital Expenditure yang bersifat supporting.

In early 2020, National Agency for Disaster Management of the Republic of Indonesia announced the enactment of “the Specific Emergency Disasters Corona Virus Outbreak Status” after the discovery of several people who were identified as being affected by the corona virus (Covid-19). This emergency condition, together with the global economic situation affected by the Covid-19 pandemic, caused a downturn in the domestic economy in early 2020, which was characterized by a weakening of the rupiah exchange rate and a decline in the prices of securities on the capital market. The Company’s management states that the Company did not experience a significant impact as of the financial position date due to the insignificant exposure of these matters. Furthermore, the Company's business experienced a decrease in gross margin on the Company's performance so that the Company took efforts with efficiency in its core needs and postponed the procurement of Capital Expenditure which was supportive in nature.



Manajemen berkeyakinan bahwa pandemi Covid-19 saat ini memiliki dampak yang tidak material terhadap kinerja usaha Perusahaan meskipun terdapat ketidakpastian signifikan mengenai dampak kondisi ini terhadap kegiatan usaha Perusahaan dimasa mendatang.

The management believes that the pandemic Covid-19 at this time has an immaterial impact on the Company’s business performance however there is significant uncertainty about the impact of the current conditions on the Company’ business in the future.

34. Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan

Konsolidasian 34. Responsibility on the Consolidation

Financial Statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 31 Maret 2020.

Management of the Company is responsible for the preparation and presentation of the financial statements. The consolidated financial statements have been authorized for issuance by the Directors on March 31, 2020.

Lampiran I PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES (ENTITAS INDUK) LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Appendix I PT TUBAN PETROCHEMICAL

INDUSTRIES (PARENT ENTITY) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2019 and 2018 (In Million of Rupiah, Unless Otherwise Stated)


2019 2018ASET ASSETSAset Lancar Current AssetsKas dan Bank 1.196.169 221.186 Cash on Hand and in BanksPiutang Usaha - Pihak Berelasi 16.261 34.316 Trade Receivables - Related PartyPiutang Lainnya - Pihak Berelasi 1.272.433 -- Other Receivables - Related PartyKas yang Dibatasi Penggunaannya 1.456 1.486 Restricted CashPajak Dibayar di Muka 1.120 529 Prepaid TaxesAset Lancar Lainnya 2.666 43.387 Other Current Assets

Jumlah Aset Lancar 2.490.105 300.904 Total Current Assets Aset Tidak Lancar Non-Current AssetsInvestasi pada Entitas Anak 122.611 72.612 Investment in SubsidiaryInvestasi pada Entitas Asosiasi 3.381.563 2.203.440 Investment in AssociatesAset Tetap - Neto 108 101 Fixed Assets - NetAset Pajak Tangguhan 198.914 198.743 Deferred Tax AssetsAset Tidak Lancar Lainnya 342 154.618 Other Non-Current Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 3.703.538 2.629.514 Total Non-Current AssetsJUMLAH ASET 6.193.643 2.930.418 TOTAL ASSETS

LIABILITAS LIABILITIESLiabilitas Jangka Pendek Current LiabilitiesUtang Pajak 371 543 Tax PayablesUtang Lain-lain dan Other Payables andBeban Akrual 8.485 14.423 Accrued Expenses

Utang Obligasi 811.644 3.352.165 Bonds PayableJumlah Liabilitas Jangka Pendek 820.500 3.367.131 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Non-Current LiabilitiesPinjaman Pemegang Saham 9.667 9.667 Shareholder LoanLiabilitas Imbalan Pascakerja 80 115 Post - Employment Benefit Liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 9.747 9.782 Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 830.247 3.376.913 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYModal Saham 5.774.815 13 Share capitalTambahan Modal Disetor 102 102 Additional Paid-in CapitalDefisit (411.521) (446.610) Deficits

JUMLAH EKUITAS TOTAL EQUITY(DEFISIENSI MODAL) 5.363.396 (446.495) (CAPITAL DEFICIENCY)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND EQUITY(DEFISIENSI MODAL) 6.193.643 2.930.418 (CAPITAL DEFICIENCY)

Lampiran II PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES (ENTITAS INDUK) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Appendix II PT TUBAN PETROCHEMICAL

INDUSTRIES (PARENT ENTITY) STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND

OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended

December 31, 2019 and 2018 (In Million of Rupiah, Unless Otherwise Stated)


2019 2018PENDAPATAN 525 36.940 REVENUESBEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLDDAN BEBAN LANGSUNG -- -- AND DIRECT EXPENSES

LABA BRUTO 525 36.940 GROSS PROFITPenghasilan Bunga 27.112 4.126 Interest IncomePenghasilan Lainnya 157.968 812 Other IncomeKeuntungan Selisih Kurs - Neto (13.446) 24.653 Foreign Exchange Gain - NetBeban Umum dan Administrasi (34.376) (37.610) General and Administrative ExpensesLABA USAHA 137.783 28.921 OPERATING PROFIT Beban Keuangan (102.720) (137.337) Financial ChargesLABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 35.063 (108.416) PROFIT (LOSS) BEFORE TAXBeban Pajak 134 1.160 Tax Expense

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 35.197 (107.256) PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVELAIN: INCOME:Pengukuran Kembali Program Remeasurement ofImbalan Pasti (144) 125 Defined Benefits Plan

Pajak Penghasilan Terkait 36 (31) Related Income TaxJumlah Penghasilan (Rugi) Total ComprehensiveKomprehensif Lain Setelah Pajak (108) 94 Income (Loss) After Tax

JUMLAH LABA (RUGI) TOTAL COMPREHENSIVEKOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 35.089 (107.162) PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR

Lampiran III

PT TUB

AN PETR

OC

HEM

ICA

L IND

USTR

IES (ENTITA

S IND

UK

) LA

POR

AN

PERU

BA

HA

N EK

UITA

S

Untuk Tahun-tahun yang B

erakhir pada Tanggal 31 D

esember 2019 dan 2018

(Dalam

Jutaan Rupiah, Kecuali D

inyatakan Lain)

Lam

piran III PT TU

BA

N PETR

OC

HEM

ICA

L IND

USTR

IES (PAR

ENT EN

TITY) STA

TEMEN

TS OF C

HA

NG

ES IN EQ

UITY

For the Years E

nded D

ecember 31, 2019 and 2018

(In Million of R

upiah, Unless O

therwise S

tated) A

pril 13, 2020

Paraf/ S

ign:

Tambahan

Modal

Jumlah Ekuitas

Modal

Disetor/

(Defisiensi M

odal)/D

isetor/A

dditionalTotal Equity

Paid inPaid-In

Defisit/

(Capital

Capital

Capital

Deficits

Deficiency)

Saldo B

alance as of31 D

esember 2017

13102

(339.448)(339.333)

Decem

ber 31, 2017

Rugi Tahun B

erjalan--

--(107.256)

(107.256)Loss for the Y

earP

enghasilan Kom

prehensif Lain O

ther Com

prehensive Income

Tahun Berjalan

----

9494

for the Year

Saldo B

alance as of31 D

esember 2018

13102

(446.610)(446.495)

Decem

ber 31, 2018

Modal D

isetor5.774.802

--

--5.774.802

Paid in C

apitalLaba Tahun B

erjalan--

--35.197

35.197P

rofit for the Year

Rugi K

omprehensif Lain

Other C

omprehensive Loss

Tahun Berjalan

----

(108)(108)

for the Year

Saldo B

alance as of31 D

esember 2019

5.774.815102

(411.521)5.363.396

Decem

ber 31, 2019

Lampiran IV PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES (ENTITAS INDUK) LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Appendix IV PT TUBAN PETROCHEMICAL

INDUSTRIES (PARENT ENTITY) STATEMENTS OF CASH FLOWS


(In Million of Rupiah, Unless Otherwise Stated)


2019 2018

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIESPenerimaan dari Pelanggan 17.941 21.440 Collections from CustomersPembayaran kepada Disbursements toPemasok, Karyawan Vendors, Employees and fordan Beban Operasional (39.525) (31.854) Other Operating Expenses

Penerimaan Bunga 13.061 4.143 Interest ReceivedPembayaran Beban Keuangan (10) (7) Payment of Finance Cost

Arus Kas Neto Digunakan untuk Net Cash Flows Provided Used inAktivitas Operasi (8.533) (6.278) Operating Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIESPerolehan Aset Tetap (31) (65) Acquisition of Fixed AssetsHasil Penjualan Aset Tetap Proceeds from Sale of Fixed AssetsPenerimaan Dividen dari Divident Receipt fromEntitas Asosiasi 10.628 26.079 Associates

Penempatan Investasi pada Placement Investment in Entitas Anak (49.999) -- Subsidiary

Penempatan Investasi pada Placement Investment in Entitas Entitas Asosiasi (976.146) -- Associates

Pinjaman diberikan kepada Entitas Anak (194.650) (29.000) Loan granted to SubsidiaryPenerimaan Bunga dari Receipt Interest frompinjaman diberikan kepada Entitas Anak 11.251 -- loan granted to Subsidiary

Arus Kas Neto (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided (Used in)Diperoleh dari fromAktivitas Investasi (1.198.947) (2.986) Investing Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIESPenerimaan dari Penerbitan Saham 3.156.561 -- Payment of Bank LoansPembayaran Utang Bank (944.389) -- Payment of Bank LoansPembayaran Utang Obligasi (25.000) -- Payment of Bonds Payable

Arus Kas Neto Digunakan untuk Net Cash Flows from Used in Aktivitas Pendanaan 2.187.172 -- Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) INKAS DAN SETARA KAS 979.692 (9.264) CASH AND CASH EQUIVALENTS

Kas dan Setara Kas Cash and Cash EquivalentsAwal Tahun 221.186 218.743 at the Beginning of the Year

Dampak Selisih Kurs Mata Uang Asing atas Foreign Exchange Rate onKas dan Setara Kas (4.709) 11.707 Cash and Cash Equivalents

SALDO KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAKHIR TAHUN 1.196.169 221.186 AT END OF THE YEAR

Lampiran V PT TUBAN PETROCHEMICAL INDUSTRIES (ENTITAS INDUK) PENGUNGKAPAN LAINNYA Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2018 and 2017 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Appendix V PT TUBAN PETROCHEMICAL

INDUSTRIES (PARENT ENTITY) OTHER DISCLOSURES


(In Million of Rupiah, Unless Otherwise Stated))

1. Laporan Keuangan Tersendiri 1. Separate Financial Statements Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas terlampir adalah laporan keuangan tersendiri yang merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian.

Statements of financial position, statements of profit or loss and other comprehensive income, statements of changes in equity and the statements of cash flow is attached which is a separate financial statements additional information to consolidated financial statements.

2. Investasi Pada Entitas Anak dan Asosiasi 2. Investments in Subsidiaries and Associates Investasi pada entitas anak dan asosiasi sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan tersendiri dicatat menggunakan metode biaya perolehan.

Investments in subsidiaries and associates as mentioned in the separate financial statements are recorded using the cost method.

3. Daftar Investasi Pada Entitas Anak dan Asosiasi

3. Detail of Investments in Subsidiaries and Associates

Persentase

Kepemilikan/Percentage of

Ownership 2019 2018% Rp Rp

Entitas Anak/ SubsidiaryPT Polytama Propindo (Polytama) 80,00 72.612 72.612PT Tuban Propilena Nusantara 99,98 49.999 --

Entitas Asosiasi/ AssociatesPT Petro Oxo Nusantara (PON) 50,00 97.093 97.093PT Trans-Pacific Petrochemical

Indotama (TPPI) 42,61 3.284.470 2.106.347Jumlah/ Total 3.504.174 2.276.052

Nama Entitas/Entity Name

Nilai Tercatat/ Carrying Value

MILESTONE FOR


PT Tuban Petrochemical IndustriesMid Plaza Building II, 21st floor Kav.10 -11Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, 10220 IndonesiaPhone. (021) 573 9676E-mail. [email protected]

www.tubanpetro.com

Member of Pertamina Group

milestone for new mission - tubanpetro.com

Documents