minyaklemakumum

Upload: andrew-wangsa

Post on 06-Jul-2015

202 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1 TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINYAK DAN LEMAK TK5042 2 3 Buku-buku acuan Introduction to Fats and Oils Technology, Richard D. OBrien, Walter E. Farr, Peter J.Wan World Oilseeds (Chemistry, Technology, and Utilization), D.K. Salunkhe, J.K. Chaven, dkk.. Handbook of Oilseeds, Oils, Fats & Derivatives, SBP Consultants and Engineers.4 5 6 Triglycerides C-O-C-H H2C-O-C- O O H3C-C-C-C-C-C-C-C-C=C-C-C-C-C-C-C-C- H H HHH H HHHHH H H HH HH H H H H H H H H H HH H H H3C-C-C-C-C-C=C-C-C=C-C-C-C-C-C-C-C- H H HHH H HHH HH HH H H H H H H H H H H H HH H H C-O-C-H Oleic acid Palmitic acid Linoleic acid 7 Lemak dan minyak-lemak bahan yang diperoleh da-ri tumbuhan ( nabati) atau binatang ( hewani) dan terutama terdiri atas trigliserida-trigliserida asam-asam lemak (= triester gliserol dgn asam-asam lemak). Asam lemak asam karboksilat beratom karbon genap C6 C30. Lipid ester asam lemak berantai panjang dan, biasanya, tak ber-cabang. [istilah Kimia Organik]8 Rumus bangun beberapa asam lemak penting 9 Beberapa asam lemak unik lain Asam-asam lemak unik memiliki wilayah peng-gunaan khusus di dalam bidang sintesis kimia komersial. Di antara asam-asam lemak yang umum (tak unik), asam oleat ada-lah asam paling penting dalam bidang pangan maupun sintesis kimia komersial.10 Karakteristik Asam-Asam Lemak Jenuh [m = 2(n-1) + 1] Nama umumNama sistematikSandiR. molekulMr Tleleh, oC A. kaproatA. heksanoatC6:0C6H12O2 116,16 -3,4 A. kaprilatA. oktanoatC8:0C8H16O2 144,2116,7 A. kapratA. dekanoatC10:0C10H20O2 172,2731,6 A. lauratA. dodekanoatC12:0C12H24O2 200,3244,2 A. miristatA. tetradekanoatC14:0C14H28O2 228,3853,9 A. palmitatA. heksadekanoatC16:0C16H32O2 256,3863,1 A. stearatA. oktadekanoatC18:0C18H36O2 284,4869,6 A. arakhidatA. eikosanoatC20:0C20H40O2 312,5475,3 A. behenatA. dokosanoatC22:0C22H44O2 340,5979,9 A. lignoseratA. tetrakosanoatC24:0C24H48O2 368,6584,2 A. serotatA. heksakosanoatC26:0C26H52O2 396,7087,7 11 Atribut Penting Beberapa Asam Lemak Tak JenuhNama umumNama sistematikSandiTleleh, oC Palmitoleatcis-9-HeksadekenoatC16:10,5 Oleatcis-9-OktadekenoatC18:1(9c)16,3 Elaidattrans-9-OktadekenoatC18:1(9t)45,0 Linoleatcis,cis-9,12-OktadekenoatC18:2(1c,12c)-5,0 Linolenat cis,cis,cis-9,12,15-Oktadekatrienoat C18:3(9c,12c,15c)-11 Gadoleatcis-9-EikosenoatC20:1(9c)24,3 Arakhidonat5,8,11,14-EikosatetraenoatC20:4(5,8,11,14)-49,5 Erusatcis-13-DokosenoatC22:1(13c)34,7 Klupanadonat 4,8,12,15,19-Dokosapentaenoat C22:5(4,8,12,15,19)-78 Risinoleat cis-12-hidroksioktadeka-9-enoat -5,5 Sterkulat 8-(2-n-oktilsikloprop-1-enil)-oktanoat -18,2 12 Pada sekelompok asam lemak berderajat kejenuhan/ke-tak-jenuhan sama, makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik leleh asamnya. Titik leleh asam lemak tak jenuh jauh lebih rendah daripada asam lemak jenuh padanannya. Makin banyak ikatan rangkap dalam rantai karbonnya, makin rendah titih leleh asam lemak. Pada suhu kamar :E Asam-asam lemak jenuh paling lazim (C12:0 C18:0) berwujud padat.E Asam-asam lemak tak jenuh paling umum (oleat, linoleat, linolenat, palmitoleat) berwujud cair. 13 Gugus-gugus asam lemak penentu titik leleh trigliserida Nama trigliserida Tleleh (oC) bentuk Nama trigliserida Tleleh (oC) bentuk o||o|| Trilaurin15,035,046,51,2-Dipalmitoolein~18~3134,5 Tripalmitin45,056,065,51,3-Dipalmitoolein26,533,538,0 Tristearin54,565,073,01,2-Distearoolein~30~40? Triolein-32-125,51,3-Distearoolein37,041,544,0 1-Laurodipalmitin45,049,554,01-Palmitodiolein??~18 2-Laurodipalmitin47,050,053,51,2-Dioleolinolein??~15 2-Palmitodistearin56,064,068,51-Lauro-2-miristo-3-stearin27,545,549,5 1,2-Dipalmitostearin??~632-Palmito-3-stearo-1-olein??~31 1,2-Dilauroolein-104,816,01-Palmito-3-stearo-2-olein18,233,038,0 o, |, | bentuk-betuk kristal (polimorfik) trigliserida. | paling stabil, o paling labil (diperoleh via pendinginan cepat lelehan trigliserida), | berkestabilan sedang (diperoleh via pengerasan bentuk o).14 Reaksi-Reaksi Penting Trigliserida Untuk mengubah rentang dan titik-tengah temperatur pelelehan lemak; misal dalam pembuatan lemak coke-lat tiruan (cocoa butter substitute). ^ Interesterifikasi. reaksi redistribusi gugus-gugus asam di dalam suatu campuran trigliserida (atau minyak atau lemak). 15 ^ Hidrogenasi (penjenuhan ikatan rangkap). ^ Hidrolisis. 16 ^ Alkoholisis (misalnya : gliserolisis dan metanolisis). Ester-ester metil asam lemak bertitik didih < asam-asam lemaknya, sehingga lebih mudah dipisahkan dengan cara distilasi.Monogliserida agen pengemulsi yang unggul !. Gliserolisis : Metanolisis : 17 Komposisi asam-asam lemak (%-b) beberapa minyak/lemak nabati Asam lemakKelapaD. sawitCokelatSawitJarakKapasJagungKedele Kaproat0 1 tapak Kaprilat5 103 6Kaprat5 103 5Laurat43 5340 52 tapak0 1Miristat15 2114 18 tapak0 2 0 2 tapak Palmitat7 116 1023 30 30 48 2 3 17 29 8 19 7 12Stearat2 41 432 37 3 6 2 9 1 4 0 4 2 6Arakhidat1 tapak7 191 6C22:11 64 10C22:>1~2~0,5~0,50,5 1 10 145 7I.V., (g I2/100g)25 3332 48 31 47 ?160 190110 135 S.V, mg KOH/g218-235193 202 191-205?~191185 20519 I.V. Iodine Value Angka iodium (A.I.) banyak iodium (dlm gram) yang diabsorpsi oleh 100 gram minyak/lemak; ukuran kandungan ikatan rangkap di dalam minyak/lemak. S.V. Saponification Value Angka penyabunan (A.P.) ba-nyak KOH (dlm miligram) yang dibutuhkan utk menyabunkan satu gram minyak/lemak; ukuran berat molekul rata-rata selu-ruh asam-asam lemak yang ada di dalam minyak/lemak. Beberapa parameter penciri lainnya : Angka asam A.V. Acid Value FFA Free Fatty Acid ukuran banyaknya asam lemak bebas yang terdapat di dalam minyak/lemak (terbentuk via deteriorasi hidrolitik bahan mentah maupun produk). Diukur via titrasi dengan larutan NaOH. Angka peroksida (peroxide value) indikator perusakan minyak /lemak. Peroksida terbentuk karena oksidasi ikatan rangkap dlm rantai asam lemak tak jenuh. 20 Bahan tak tersabunkan (non-saponifiable matters) ukuran ba-nyaknya komponen tak larut dalam air setelah minyak/lemak disabunkan. ukuran kadar komponen minor non-fosfolipid di dalam minyak/lemak (sterol, hidrokarbon, alkohol lemak). Angka-angka Reichert, Polenske, dan Kirschner ukuran ba-nyaknya asam lemak teruapkan-kukus (steam-volatile fatty acids) yang dapat diperoleh setelah semua gliseridanya dihidrolisis. Utk memeriksa pemalsuan mentega, minyak kelapa, minyak daging sawit, dan minyak babassu. Kirschner C4:0; Reichert C4:0 dan C6:0; Polenske C8:0, C10:0, dan C12:0. Massa jenis. Minyak/lemak lebih ringan dari air (p < 1 g/ml). Contoh-contoh : M. kelapa 0,919 0,937; M. daging sawit 0,925 0,935; M. sawit 0,921 0,947. Massa jenis (p) | jika Mr atau derajat kejenuhan |. Oksidasi cenderung memperbesar p, sedang kehadiran asam lemak bebas cenderung menurunkannya. Indeks bias. Umumnya ada dlm rentang 1,44 1,48 (20 oC). Membesar jika rantai lebih panjang, ikatan rangkap lebih banyak, atau derajat konyugasi lebih besar. 21 Komponen-komponen minor lemak dan minyak-lemak 22 Fosfolipid. Ada dalam semua lemak dan makanan berlemak/bermi-nyak. Rendah pada lemak hewani. Lesitin, sefalin, fosfatida inosi-tol, dan asam fosfatida komponen utama fosfolipid tumbuhan. Hampir sempurna tersingkirkan dlm operasi pemulusan (refining) minyak/lemak mentah. Sterol. Alkohol-alkohol C27 C29. Penyusun utama bahan tak tersa-pbunkan dlm minyak/lemak. Kolesterol : paling dominan dlm lemak hewani, hanya terdapat dlm jumlah tapak pada minyak/lemak nabati. Sterol yg dominan dlm minyak/lemak nabati sitosterol (tak tersiar sbg penggalak marabahaya penyakit jantung koroner !). Sebagian dari sterol tersingkirkan dlm tahap deodorisasi dari operasi pemu-lusan minyak/lemak, tetapi kadar-kadar relatifnya tak berubah. Senyawa-senyawa terpen. Tokoferol. Berfungsi sbg Vitamin E dan zat anti-oksidasi. Hampir nihil dlm lemak hewani, cukup banyak dlm minyak/lemak nabati. Minyak/lemak produk pemulusan mengandung 80 % dari tokoferol semula.23 Karoten. C40H56. Provitamin A jika teroksidasi di dalam tubuh he-wan/manusia, terputus di tengah (dgn gugus OH pd masing-masing atom karbon pemutusan) menjadi dua molekul vitamin A. Minyak sawit banyak mengandung o- dan |-karoten (warna merah). Kadar komponen minor di dalam minyak/lemak mentah (%-b) Minyak/lemakFosfolipidTokoferolSterolKolesterol Kelapa0,0030,05 0,10 0,0005 0,0024 Daging sawit0,08 0,12 0,0009 0,0040 Cokelat0,1 0,0030,17 0,20 0,0059 Sawit0,05 0,10,02 0,12 0,04 0,08 0,0013 0,0019 Kapas0,7 0,9 0,04 0,11 0,27 0,600,0028 0,0108 Jagung1 2 0,10 0,30 0,08 0,220,0018 0,0095Kedelai1,1 3,2 0,09 0,12 0,20 0,400,0020 0,0035Lemak sapi< 0,070,0010,08 0,14 0,0800 0,1400Mentega< 1,40,0030,24 0,50 0,2200 0,4100 24 Tumbuhan Indonesia penghasil minyak-lemak (1) NamaNama LatinSumberKadar, %-b krP / NP Jarak kalikiRicinus communisBiji (seed)45 50NP Jarak pagarJatropha curcasBiji40 60 NP Kacang suukArachis hypogeaBiji35 55P Kapok/randuCeiba pentandraBiji24 40 NP KaretHevea brasiliensisBiji40 50 NP KecipirPsophocarpus tetrag.Biji15 20 P KelapaCocos nuciferaDaging buah60 70 P KelorMoringa oleiferaBiji30 49 P KemiriAleurites moluccanaInti biji (kernel)57 69 NP KusambiSleichera trijugaDaging biji55 70 NP NimbaAzadirachta indicaDaging biji40 50 NP Saga utanAdenanthera pavoninaInti biji14 28 P SawitElais guineensisSabut + Dg buah45-70 + 46-54 P 25 Tumbuhan Indonesia penghasil minyak-lemak (2) NamaNama LatinSumberKadar, %-b krP / NP Akar kepayang Hodgsonia macrocarpa Biji~ 65P AlpukatPersea gratissimaDg buah40 80P CokelatTheobroma cacaoBiji54 58 P Gatep paitSamadera indicaBiji ~ 35 NP KepohSterculia foetidaInti biji45 55 NP KetiauMadhuca mottleyanaInti biji50 57 P NyamplungCallophyllum inophyllumInti biji40 73NP Randu alas/agungBombax malabaricumBiji18 26NP SeminaiMadhuca utilisInti biji50 57 P Siur (-siur)Xanthophyllum lanceatumBiji35 40 P Tengkawang tungkul Shorea stenopteraInti biji45 70 NP Tengk. terindakIsoptera borneensisInti biji45 70NP WijenSesamum orientaleBiji45 55P 26 Tumbuhan Indonesia penghasil minyak-lemak (3) NamaNama LatinSumberKadar, %-b krP / NP BidaroXimenia americanaInti biji49 61NP BintaroCerbera manghas/odollamBiji43 64NP BulanganGmelina asiaticaBiji ? NP Cerakin/KrotonCroton tigliumInti biji50 60 NP KampisHernandia peltataBiji?NP Kemiri cinaAleurites trispermaInti biji? NP Labu merahCucurbita moschataBiji35 38P Mayang batuMadhuca cuneataInti biji 45 55P Nagasari (gede)Mesua ferreaBiji35 50 NP PepayaCarica papayaBiji20 25 P PulasanNephelium mutabileInti biji62 72 P RambutanNephelium lappaceumInti biji37 43P SirsakAnnona muricataInti biji20 30NP 27 Tumbuhan Indonesia penghasil minyak-lemak (4) NamaNama LatinSumberKadar, %-b krP / NP SrikayaAnnona squamosaBiji15 20NP Kenaf Hibiscus cannabinus Biji18 20NP Kopi arab (Okra)Hibiscus esculentusBiji16 22 NP RoselaHibiscus sabdariffaBiji~ 17NP Kayu manisCinnamomum burmanniBiji~ 30 PadiOryza sativaDedak ? NP JagungZea MaysGerm NP TangkalakLitsea sebiferaBiji~ 35 P ?Taractogenos kurziiInti biji48 55 NP ?Vernonia anthelminticaBiji~ 19NP kr kering; P minyak/lemak Pangan (edible fat/oil), NP minyak/lemak Non-Pangan (nonedible fat/oil). + Hanya beberapa dari puluhan tumbuhan ini (mis. : sawit, kelapa, kacang suuk) sudah termanfaatkan sebagai sumber komersial minyak/lemak !.28 Cara pengambilan lemak / minyak-lemak dari biji sumber mayoritas sumber minyak nabati biji / inti-biji+ Ada 2 (dua) metode dasar : Pemerahan atau pengempaan (pressing/expelling/expression) E ekonomis jika kadar minyak > 40 %-b kering. E bungkil ( ampas) perahan masih mengandung 5 10 %-b minyak/lemak. E sederhana; dapat ditangani tenaga kerja (buruh) berpendidikan rendah. 29 Ekstraksi dengan pelarut (solvent extraction)E utk biji/inti-biji berkadar minyak/lemak < 30 %-b, juga utk bungkil kempaan/perahan; E bisa menghasilkan bungkil/ampas yang hanya mengandung < 1 %-b sisa minyak/lemak E butuh tenaga kerja cukup terampil. Pengambilan minyak/lemak dari biji/inti-biji berkadar 30 40 %-b hanya ekonomis dengan kombinasi peme-rahan disusul extraksi (prepressing followed by extraction). Agar pengambilan minyak/lemak efektif, terhadap biji atau inti-biji yang akan diperah/diekstraksi harus dilakukan preparasi !. 30 Ekstraksi dengan pelarut Bergantung kepada keefektifan pemerah, bungkil perahan bisa masih mengandung minyak (s/d 10 %-b). Minyak yang masih tersisa di dalam bungkil perahan dapat diambil sempurna dengan cara ekstraksi dengan pelarut (paling umum : heksan). Bungkil ekstraksi bisa hanya mengandung ~ 0,1 %-b minyak (efektifitas pengambilan minyak > 99 %). Sebelum diekstraksi, bungkil perahan harus dikeripikkan (flaked) lebih dahulu dengan (mesin) rol pengeripik (flaking roll). Ekstraksi dapat dilakukan secara partaian (batch), utk skala s/d 5 ton bungkil perahan per hari, atau sinambung (untuk skala pengolahan besar, sampai ribuan ton bungkil perahan per hari). 31 Operasi-operasi preparasi biji/inti-biji minyak 32 Tiga contoh alat pemerah minyak/lemak 33 Ekstraktor-ekstraktor skala laboratorium 34 Karakteristik pelarut-pelarut ekstraksi minyak

Zat Mr, g/mol Td,n, oC AHvap, J/g Titik ki-lat, oC. Batas eksplosif dlm udara (%-vol) n-Pentan 72,236,2357 -49 1,4 8,0 n-Heksan 86,269,0334 -23 1,2 7,7 n-Heptan 100,298,4316 -4 1,0 7,0 Dikhlorometan 84,939,8329TMBTMB Eter ( = dietil eter) 74,134,5352 -40 2,3 6,2 Isopropil eter 102,268,4285 -28 1,4 21 Isopropanol 60,182,566711,7 2,5 12,0 Aseton 58,156,1521 -16 2,2 13,0 Mr berat molekul; Td,n titik didih normal;AHvap kalor penguapan pada titik didih normal; TMB tidak mudah terbakar. Aseton dan isopropanol hanya memiliki daya melarutkan minyak/lemak yang besar pada temperatur > 0,9(Td,n); pelarut lainnya berdaya melarutkan besar sekalipun pada Tkamar. 35 Ekstrakstor minyak sederhana untuk operasi partaian (batch) E ekstraktor; U unggun keripik sumber minyak D distilator/penguap pelarut; C kondensor refluks; K kondensor akhir; R reservoir pelarut; mi, mo lubang isi/bongkar;g1, g2 pipa sifon; s pipa penambah pelarut; n buluh pengembun; P pipa penyalur pelarut; a saluran pengambil minyak hasil; v1, v2 keran-keran.36 Untuk Usaha Kecil-Menengah (UKM) : Sistem Ekstraksi Merz Kapasitas harian : - 5 ton keripik biji/inti-biji sumber minyak. Prinsip operasi : Soxhlet. Start : E diisi umpan/keripik sampai g. Pelarut diisikan dari R via r ke E hingga mencapai g; karena efek sifon (Soxhlet) menggerojok ke B. Operasi : ketel B + kondensor k diak-tifkan. Uap pelarut naik via z, meng-embun di k, jatuh ke E & mengeks-trak; jika level sampai g menggerojok lagi ke B, dst. (sampai contoh ekstrak terbukti bebas minyak !). Penuntasan : k distop, K diaktifkan. Uap pelarut terus naik via n, meng-embun di K & kembali ke R. 37 Ekstraktor untuk operasi sinambung (1) Kapasitas operasi : 10 [terkecil] s/d 3000 ton [ter-besar] ton ke-ripik per hari. 38 Ekstraktor untuk operasi sinambung (2) 39 Ekstraktor untuk operasi sinambung (3) Ekstraktor carouselEkstraktor rotocell 40 Ekstraktor untuk operasi sinambung (4) Ekstraktor Crown tersedia pada skala sangat kecil (~ 1 ton keripik per hari); co-cok utk kegiatan pengem-bangan minyak/lemak baru. Kapasitas : 1 1500 ton keripik per hari. 41 Pemulusan (refining) minyak/lemak Minyak/lemak mentah hasil pengempaan atau hasil ekstraksi (setelah dibebaskan dari pelarut)masih mengandung pengotor-pengotor : getah (= fosfolipid = fosfatida), asam lemak bebas ( bau tengik), warna, tapak-tapak (trace) logam, dll. Pemulusan rangkaian operasi utk menyingkirkan pengotor-pengotor ini. Dua metode : O pemulusan fisik, dan O pemulusan kimia. pada prinsipnya hanya berbeda dalam cara penying-kiran asam-asam lemak bebas !. 42 Pemulusan kimia versus pemulusan fisik 43 Bunga rampai produk-produk A. Minyak dan lemak pangan.( oleofood)Dibuat dari minyak/lemak mulus (refined oil/fat = RBD oil/fat = Refined-Bleached-Degummed oil/fat). Minyak goreng dan minyak salad. Kedua minyak tampak jernih dan cemerlang pada tem-peratur kamar; pada suhu lemari es, minyak salad tetap demikian (karena trigliserida jenuhnya sangat sedikit), sedangkan minyak goreng menjadi suram atau bahkan memadat. Margarin ( mentega tiruan). Emulsi lembut fasa akuatik (air) di dalam lemak. 44 Margarin mengandung 80 % lemak; fasa akuatiknya mengandung kasein, susu bubuk, dan garam (mineral-mineral). juga biasa mengandung bubuhan-bubuhan (additives) seperti zat pengemulsi, pigmen, zat penye-dap (pembangkit aroma), serta vitamin A dan D. Shortenings ( aneka lemak untuk roti, kue, per-men/kembang-gula dan coklat) Campuran tak berair dari minyak dan lemak; bersifat plastis seperti mentega tetapi tak berasa maupun beraroma; bisa 100 % minyak dan lemak, bisa juga telah dibubuhi zat/bahan pengemulsi. 45 Mayones (mayonnaise). Emulsi lembut minyak-lemak di dalam fasa akuatik cu-ka buah (vinegar) dengan kuning telur sebagai bahan pengemulsi. Mengandung > 6 % kuning telur dan > 80 % trigliserida (termasuk yang di dalam kuning telur). Jenis cuka buah yang dipakai mempengaruhi aroma produk. Biasa pula dibubuhi gula dan rempah-rempah. B. Produk-produk non-pangan. Bahan-bahan oleokimia. bahan (kimia) yang dibuat dari bahan mentah yang bercikal bakal (fraksi) minyak/lemak nabati/hewani. 46 Pohon industri oleokimia 47 Gliserol, asam-asam lemak dan alkohol-alkohol lemak merupakan bahan-bahan kimia yang memiliki aneka ragam penggunaan. Sabun garam dari asam lemak. Yang disebut sabun oleh masyarakat awam garam natrium atau kalium. Garam-garam lain (misalnya Zn-stearat) memiliki penggunaan dalam industri. Sulfat dari alkohol lauril bahan aktif deterjen. Turunan-turunan bernitrogen dari asam lemak (amida, amina) banyak digunakan sebagai zat aktif permukaan (surfaktan). Triasetin plastisizer utk filter rokok. 48 Dalam asam lemak RCOOH, gugus R gugus alkil, alkenil, alkadienil, atau alkatrienil c hidrokarbon !. Maka, asam-asam lemak dan ester-esternya (terma-suk trigliserida/minyak-lemak) dapat digunakan sebagai bahan bakar. dahulu, untuk obor !. Nilai kalor netto (LHV) berbagai minyak lemak : 37 40 MJ/kg (34,5 36,2 MJ/liter). Minyak diesel : LHV ~ 45 MJ/kg (38 MJ/liter). Ketika mendemonstrasikan mesin temuannya dalam pameran di Paris pada tahun 1900, Rudolf Diesel menggunakan minyak kacang-suuk sbg bahan bakar !. Bahan bakar cair terbarukan 49 Kelemahan : Asam-asam lemak :korosif !. Minyak-lemak :kental (viskositas ~ 10 x solar !). saluran bahan bakar harus dipanaskan !. Terobosan : ester metil/etil asam-asam lemak !. E yang kini populer dengan nama : biodiesel !. E dibuat via metanolisis/etanolisis minyak-lemak. E LHV : 31 34 MJ/liter (80 90 % dari solar). E viskositas sedikit lebih besar dari solar (baik untuk pelumasan silinder !). E bercampur sempurna dengan solar !. tak butuh infrastruktur baru !. 50 Keunggulan lain dari biodiesel : Molekulnya mengandung oksigen (oksigenat/oxyge-nate) kebutuhan udara utk pembakaran sempurna lebih sedikit; emisi CO lebih kecil. Bebas belerang emisi SOx nihil. Dari sumber terbarukan (hayati) emisi karbon dioksida ( gas rumah kaca) nihil (konvensi !). Dua syarat mutu penting bahan bakar mesin diesel : Angka setana (cetane number, CN) : minimal 45. Titik tuang (pour point, PP) : di Indonesia s 18 oC. (di negara dingin :< 0 oC !) 51 -----ooo----- Ester-ester metil/etil asam-asam lemak : Makin kecil angka penyabunan (SV), makin besar angka setana dan makin tinggi titik tuang. Makin besar angka iodium (IV), makin kecil angka setana dan makin rendah titik tuang. Contoh : ester-ester metil asam-asam lemak SV IVCN PP Kelapa 256 10 63