model sistem dinamik untuk peningkatan kinerja …iii tugas akhir – ks141501 model sistem dinamik...

147
TUGAS AKHIR – KS141501 MODEL SISTEM DINAMIK UNTUK PENINGKATAN KINERJA UMKM MELALUI PEMANFAATAN E-COMMERCE (STUDI KASUS: UMKM KERAJINAN DI KABUPATEN LAMONGAN) DYNAMIC SYSTEM MODEL FOR IMPROVED PERFORMANCE OF SMALL MEDIUM ENTERPRISE THROUGH THE USE OF E-COMMERCE (CASE STUDY: CRAFT BUSINESS IN LAMONGAN) AGUNG FIRDAMANSYAH NRP 5213 100 054 Dosen Pembimbing Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D. DEPARTMEN SISTEM INFORMASI Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017

Upload: others

Post on 05-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    TUGAS AKHIR – KS141501

    MODEL SISTEM DINAMIK UNTUK PENINGKATAN

    KINERJA UMKM MELALUI PEMANFAATAN

    E-COMMERCE (STUDI KASUS: UMKM KERAJINAN

    DI KABUPATEN LAMONGAN)

    DYNAMIC SYSTEM MODEL FOR IMPROVED PERFORMANCE OF SMALL MEDIUM ENTERPRISE THROUGH THE USE OF E-COMMERCE (CASE STUDY: CRAFT BUSINESS IN LAMONGAN)

    AGUNG FIRDAMANSYAH NRP 5213 100 054

    Dosen Pembimbing Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D. DEPARTMEN SISTEM INFORMASI Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya 2017

  • iii

    TUGAS AKHIR – KS141501

    MODEL SISTEM DINAMIK UNTUK PENINGKATAN

    KINERJA UMKM MELALUI PEMANFAATAN

    E-COMMERCE (STUDI KASUS: UMKM KERAJINAN

    DI KABUPATEN LAMONGAN)

    AGUNG FIRDAMANSYAH

    NRP 5213 100 054

    Dosen Pembimbing

    Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D.

    JURUSAN SISTEM INFORMASI

    Fakultas Teknologi Informasi

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya 2017

  • v

    UNDERGRADUATE THESES – KS141501

    DYNAMIC SYSTEM MODEL FOR IMPROVED PERFORMANCE OF SMALL MEDIUM ENTERPRISE THROUGH THE USE OF E-COMMERCE (CASE STUDY: CRAFT BUSINESS IN LAMONGAN)

    AGUNG FIRDAMANSYAH

    NRP 5213 100 054

    Supervisor

    Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D.

    INFORMATION SYSTEMS DEPARTMENT

    Information Technology Faculty

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya 2017

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    MODEL SISTEM DINAMIK UNTUK PENINGKATAN

    KINERJA UMKM MELALUI PEMANFAATAN

    E-COMMERCE (STUDI KASUS: UMKM KERAJINAN

    DI KABUPATEN LAMONGAN)

    TUGAS AKHIR

    Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

    pada

    Jurusan Sistem Informasi

    Fakultas Teknologi Informasi

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Oleh:

    AGUNG FIRDAMANSYAH

    NRP. 5213100054

    Surabaya, Juli 2017

    KETUA

    JURUSAN SISTEM INFORMASI

    Dr. Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom

    NIP. 196503101991021001

  • LEMBAR PERSETUJUAN

    MODEL SISTEM DINAMIK UNTUK PENINGKATAN

    KINERJA UMKM MELALUI PEMANFAATAN

    E-COMMERCE (STUDI KASUS: UMKM KERAJINAN

    DI KABUPATEN LAMONGAN)

    TUGAS AKHIR

    Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

    pada

    Jurusan Sistem Informasi

    Fakultas Teknologi Informasi

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Oleh:

    AGUNG FIRDAMANSYAH

    NRP. 5213100054

    Disetujui Tim Penguji : Tanggal Ujian: Juli 2017

    Periode Wisuda : September 2017

    Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D. (Pembimbing I)

    Arif Wibisono, S.Kom., M.Sc. (Penguji I)

    Rully Agus Hendrawan, S.Kom., M.Eng. (Penguji II)

  • x

  • v

    MODEL SISTEM DINAMIK UNTUK PENINGKATAN

    KINERJA UMKM MELALUI PEMANFAATAN

    E-COMMERCE (STUDI KASUS: UMKM KERAJINAN DI

    KABUPATEN LAMONGAN)

    Nama Mahasiswa : Agung Firdamansyah

    NRP : 5213100054

    Jurusan : Sistem Informasi FTIF-ITS

    Pembimbing I : Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D.

    ABSTRAK

    Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah

    satu tulang punggung ekonomi Indonesia. Hingga kini, jumlah

    UMKM di Indonesia mencapai kurang lebih sekitar 56, 5 juta unit.

    Namun sayangnya masih banyak potensi usaha lokal daerah yang

    masih kesulitan dalam melakukan pemasaran produk, padahal

    kualitas produk sudah mampu menjangkau ke nagara lain untuk ekspor.

    Di daerah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, jumlah UMKM

    meningkat sekitar 97,27% pada tahun 2013. Sesuai data yang ada,

    jumlah UMKM sebanyak 50.112 unit. Salah satu potensi usaha yang

    ada di Lamongan adalah berbagai macam usaha kerajinan mulai

    dari kerajinan daur ulang, gerabah, kain tenun, dan berbagai

    macam kerajinan di tiap daerahnya. Dengan berbagai macam

    potensi kerajinan yang dimiliki sehingga mampu memberikan

    peluang bagi masayarakat Lamongan untuk membuka dan

    menjalankan berbagai macam usahanya sendiri. Namun sayangnya

    masih banyak masyarakat yang tidak tahu cara membangun suatu

    produk menjadi dikenal dan punya potensi pasar yang luas dengan

    pemanfaatan teknologi informasi khususnya e-commerce yang

    perkembangannya semakin cepat di era sekarang ini.

    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja UMKM

    di Kabupaten Lamongan, mengidentifikasi variabel-variabel yang

  • vi

    mempengaruhi keberhasilan pemanfaatan e-commerce untuk

    meningkatkan kinerja UMKM, dan memberikan rekomendasi dalam

    pengambilan kebijakan untuk peningkatan kinerja UMKM kerajinan

    di Lamongan. Metode digunakan dalam penelitian ini adalah

    menggunakan simulasi sistem dinamik. Analisis akan dilakukan

    dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal, dan juga

    aspek yang mempengaruhi kinerja dari UMKM

    Penelitian ini menggunakan 4 faktor penilaian untuk

    mengukur kesuksesan penggunaan E-commerce, yaitu Internal

    Driver, External Driver, Internal Obstacle, dan External Obstacle,

    yang masing-masing memili variable penilaian. Skenario terbaik

    adalah dengan penurunan faktor penghambat untuk meningkatkan

    tingkat kesuksesan e-commerce dan juga meningkatkan nilai

    produksi UMKM kerajinan di Lamongan. Hasil dari skenario ini

    mampu meningkatkan rata-rata nilai produksi UMKM kerajinan

    dari Rp. 360.288.966.667 meningkat menjadi Rp. Rp.

    367.292.600.000.

    Kata kunci : simulasi, sistem dinamik, umkm, e-commerce, usaha

    kerajinan

  • vii

    DYNAMIC SYSTEM MODEL FOR IMPROVED

    PERFORMANCE OF SMALL MEDIUM ENTERPRISE

    THROUGH THE USE OF E-COMMERCE (CASE STUDY:

    CRAFT BUSINESS IN LAMONGAN)

    Name : Agung Firdamansyah

    NRP : 5213100054

    Departement : Sistem Informasi FTIF-ITS

    Supervisor : Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D.

    ABSTRACT

    Small and Medium Enterprises (SMEs) is one of the

    backbone of Indonesian economy. Until now, the number of SMEs in

    Indonesia reached approximately 56,5 million units. But

    unfortunately, there are still many potential local businesses that are

    still problematic in marketing the product, of course the product has

    been able to other country for export. In Lamongan District, East

    Java, the number of SMEs increased by 97.27% in 2013. According

    to existing data, the number of SMEs reached 50.112 units. One of

    the existing business potential in Lamongan is various kinds of

    handicraft business ranging from recycling craft, pottery, woven

    fabric, and various kinds of handicrafts in each region. With a wide

    range of potential handicrafts owned so as to provide opportunities

    for people Lamongan to open and run various kinds of own business.

    But unfortunately there are still many people who do not know how

    to build a product into a known and have a broad market potential

    by utilizing information technology, especially e-commerce that the

    development of faster in this era.

    This study aims to improve the performance of SMEs in

    Lamongan District, The rise of variables that drive e-commerce

    success to improve the performance of SMEs, and provide

    recommendations in improving the performance of SMEs handicrafts

  • viii

    in Lamongan. The method used in this research is to use dynamic

    model. The analysis will be done by internal and external factors, as

    well as the developing aspects of SMEs performance.

    This study uses four assessment factors to measure the

    success of E-commerce usage, namely Internal Driver, External

    Driver, Internal Obstacle, and External Obstacle, each of which has

    an assessment variable. The best scenario is with the decrease

    obstacle factors to improve the success rate of e-commerce and also

    increase the production of SMEs handicrafts in Lamongan. The

    results of this scenario can increase the average production value of

    SMEs handicraft from Rp. 360.288.966.667 increased to Rp.

    367.292.600.000.

    Keywords :simulation, dynamic system, SMEs, e-commerce, craft

    business

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi

    kekuatan dan hikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan

    penulisan skripsi yang berjudul “Model Sistem Dinamik Untuk

    Peningkatan Kinerja UMKM Melalui Pemanfaatan E-

    Commerce (Studi Kasus: UMKM Kerajinan Di Kabupaten

    Lamongan)”.

    Skripsi ini merupakan tugas akhir akademik sebagai salah satu syarat

    untuk menyelesaikan pendidikan pada Departemen Sistem Informasi,

    Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

    Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak

    lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat selesai

    dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itupada kesempatan ini

    penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Allah SWT yang senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-

    Nya selama penulis mengerjakan Tugas Akhir.

    2. Bapak Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom. selaku Ketua Jurusan Sistem

    Informasi ITS Surabaya.

    3. Ibu Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D. selaku dosen pembimbing

    Tugas Akhir penulis yang telah memberikan banyak

    pengetahuan dan pemahaman baru bagi penulis.

    4. Bapak Bekti Cahyo Hidayanto, S.Si., M.Kom. selaku dosen wali

    penulis yang memberikan motivasi sehingga penulis terus

    mengusahakan yang terbaik selama mengerjakan Tugas Akhir.

  • x

    5. Bapak tercinta yang telah mengajarkan hal berharga dan menjadi

    inspirasi serta motivasi penulis untuk selalu memberikan yang

    terbaik dalam Tugas Akhir ini.

    6. Ibu tercinta yang selalu menjadi semangat bagi penulis untuk

    melakukan yang terbaik.

    7. Saudara dan kerabat tercinta yang senantiasa mendoakan

    kelancaran serta kesuksesan dalam pengerjaan Tugas Akhir.

    Semoga tulisan ini bermanfaat bagi orang yang membaca, bagi

    penelitian dan pengembangan aplikasi di masa depan. Penulis

    menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena

    kesempurnaan sejatinya hanya milik Allah SWT, maka saran dan

    kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi

    perbaikan selanjutnya.

    Surabaya, 07 Juli 2017

    Penulis

  • xi

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN .............................................................. iii

    LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................. iv

    ABSTRAK ......................................................................................... v

    ABSTRACT ..................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ....................................................................... ix

    DAFTAR ISI ..................................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xiii

    DAFTAR TABEL ............................................................................ xv

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

    1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 5

    1.3 Batasan Masalah .................................................................... 5

    1.4 Tujuan Tugas Akhir ............................................................... 5

    1.5 Manfaat Tugas Akhir ............................................................. 6

    1.6 Relevansi ............................................................................... 6

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 9

    2.1 UMKM Kerajinan di Kabupaten Lamongan ......................... 9

    2.2 Studi Sebelumnya ................................................................ 12

    2.3 Dasar Teori .......................................................................... 18

    2.3.1 UMKM ......................................................................... 18

    2.3.2 E-commerce ................................................................. 19

    2.3.3 Permodelan Sistem dan Simulasi ................................. 22

    2.3.4 Model Simulasi ............................................................ 23

    2.3.5 Simulasi Sistem Dinamik ............................................. 24

    2.3.6 Causal Loop Diagram .................................................. 27

    2.3.7 Stock Flow Diagram .................................................... 29

    2.3.8 Verifikasi dan Validasi................................................. 30

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................... 33

    3.1 Tahapan Pelaksanaan ........................................................... 34

    3.1.1 Studi Literatur .............................................................. 34

    3.1.2 Pengumpulan Data ....................................................... 34

    3.1.3 Pendefinisian Sistem .................................................... 35

  • xii

    3.1.4 Pembuatan Causal Loop Diagram ............................... 35

    3.1.5 Pembuatan Stock Flow Diagram.................................. 36

    3.1.6 Verifikasi dan Validasi................................................. 37

    3.1.7 Pembuatan Skenario ..................................................... 38

    3.1.8 Analisis Hasil ............................................................... 38

    3.1.9 Pembuatan Laporan Tugas Akhir ................................ 38

    BAB IV PERANCANGAN ............................................................. 41

    4.1 Kebutuhan Data ................................................................... 41

    4.2 Pengolahan Data .................................................................. 42

    4.3 Model Diagram Kausatik ..................................................... 42

    4.4 Pemodelan Sistem ................................................................ 53

    4.4.1 Sub Model E-commerce Success Level ....................... 55

    4.4.2 Sub Model SMEs Opprtunity ....................................... 57

    4.4.3 Sub Model E-commerce Market ................................. 59

    4.4.4 Sub Model E-commerce Transaction ........................... 61

    4.4.5 Sub Model Production Value ....................................... 63

    4.5 Verifikasi dan Validasi Model ............................................. 64

    4.5.1 Verifikasi Basemodel Result ........................................ 64

    4.5.2 Validasi Basemodel ..................................................... 70

    BAB V PEMBUATAN SKENARIO DAN ANALISIS HASIL ..... 75

    5.1 Pengembangan Skenario ...................................................... 75

    5.1.1 Skenario Peningkatan Faktor Pendorong ..................... 76

    5.1.2 Skenario Penurunan Faktor Penghambat ..................... 82

    5.2 Hasil Analisis Skenario........................................................ 89

    5.2.1 Perbandingan Skenario pada E-commerce Success

    Level ..................................................................................... 89

    5.2.2 Perbandingan Skenario pada SMEs Opportunity ......... 92

    5.2.3 Perbandingan Skenario pada Production Value ........... 94

    BAB VI PENUTUP .......................................................................... 99

    6.1 Kesimpulan .......................................................................... 99

    6.2 Saran .................................................................................. 101

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 102

    Lampiran A. Data Kuisioner .......................................................... 107

    Lampiran B. Data Uji Reliabilitas dan Validitas ............................ 117

    Lampiran C. Data Input dari Literatur ............................................ 121

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1. Kerangka kerja riset Laboratorium Sistem Enterprise ... 7

    Gambar 2.1 Contoh Hasil Karya Usaha Kerajinan Lamongan ......... 11

    Gambar 2.2 Klasifikasi Sistem ......................................................... 23

    Gambar 2.3 Tahap Pengembangan Model Sistem Dinamik ............. 26

    Gambar 2.4. Contoh Causal Loop Diagram ..................................... 28

    Gambar 3.1 Metodologi Penelitian Tugas Akhir .............................. 33

    Gambar 3.2 Causal Loop Diagram Penelitian .................................. 36

    Gambar 4.1 Causal Loop Diagram ................................................... 43

    Gambar 4.2 Stock Flow Diagram ..................................................... 54

    Gambar 4.3 Sub Model E-commerce Success Level........................ 55

    Gambar 4.4 Sub Model SMEs Opportunity ................................... 57

    Gambar 4.5 Sub Model E-commerce Market ................................. 59

    Gambar 4.6 Sub Model E-commerce Transaction ......................... 61

    Gambar 4.7 Sub Model Production Value ...................................... 63

    Gambar 4.8 Verifikasi Model ......................................................... 65

    Gambar 4.9 Grafik Basemodel Ecommerce Success Level ........... 65

    Gambar 4.10 Grafik Basemodel SMEs Opportunity ...................... 66

    Gambar 4.11 Grafik Sub Model Ecommerce Market ....................... 67

    Gambar 4.12 Grafik Sub Model Ecommerce Transaction ............... 68

    Gambar 4.13 Grafik Sub Model Production value ........................... 69

    Gambar 4.15 Grafik Validasi E-commerce Transaction .................. 73

    Gambar 5.1 Grafik perbandingan skenario peningkatan faktor

    pendorong pada sub-sistem Ecommerce Success Level ................. 80

    Gambar 5.2 Grafik perbandingan skenario peningkatan faktor

    pendorong internal pada sub sistem SMEs Opportunity .................. 81

    Gambar 5.3 Grafik perbandingan skenario peningkatan faktor

    pendorong internal pada sub sistem Production Value ..................... 82

    Gambar 5.4 Grafik perbandingan skenario penurunan faktor

    penghambat pada sub-sistem Ecommerce Success Level ................ 86

    Gambar 5.5 Grafik perbandingan skenario penurunan faktor

    penghambat pada sub sitem SMEs Opportunity ............................... 87

    Gambar 5.6 Grafik perbandingan skenario penurunan faktor

    penghambat pada sub sistem Production Value ............................... 88

    file:///F:/%5bTUGAS%20AKHIR%20REVISI%5d%20S1-5213100054%20Agung%20Firdamansyah.docx%23_Toc488638299file:///F:/%5bTUGAS%20AKHIR%20REVISI%5d%20S1-5213100054%20Agung%20Firdamansyah.docx%23_Toc488638301file:///F:/%5bTUGAS%20AKHIR%20REVISI%5d%20S1-5213100054%20Agung%20Firdamansyah.docx%23_Toc488638305file:///F:/%5bTUGAS%20AKHIR%20REVISI%5d%20S1-5213100054%20Agung%20Firdamansyah.docx%23_Toc488638306file:///F:/%5bTUGAS%20AKHIR%20REVISI%5d%20S1-5213100054%20Agung%20Firdamansyah.docx%23_Toc488638318

  • xiv

    Gambar 5.7 Grafik perbandingan skenario pada sub sistem

    Ecommerce Success Level ............................................................... 89

    Gambar 5.8 Grafik perbandingan skenario pada sub sistem SMEs

    Opportunity....................................................................................... 92

    Gambar 5.9 Grafik perbandingan skenario pada sub sistem

    Production Value .............................................................................. 94

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Data Nilai Produksi Industri Kerajinan Kabupaten

    Lamongan ........................................................................................... 9

    Tabel 2.2 Studi Sebelumnya Terkait Penelitian yang Dilakukan ..... 12

    Tabel 2.3 Kriteria UMKM ................................................................ 19

    Tabel 2.4 Faktor Kesuksesan E-commerce ...................................... 20

    Tabel 2.5. Variabel pada Sistem Dinamik ........................................ 26

    Tabel 3.1 Jadwal pengerjaan tugas akhir .......................................... 39

    Tabel 4.1 Data hasil kuisioner .......................................................... 45

    Tabel 4.2 Data jumlah konsumen pengguna e-commerce ................ 47

    Tabel 4.3 Data Market Share Index .................................................. 48

    Tabel 4.4 Data nilai transaksi e-commerce di Indonesia .................. 49

    Tabel 4.5 Alasan pelanggan tidak berbelanja online ........................ 50

    Tabel 4.6 Nilai produksi usaha kerajinan Lamongan ....................... 52

    Tabel 4.7 Kontribusi Lamongan pada perekonomian Indonesia ...... 53

    Tabel 4.8 Rata-rata pertumbuhan usaha kerajinan Lamongan ......... 53

    Tabel 4.9 Sub Model E-commerce Success Level ......................... 56

    Tabel 4.10 Sub Model SMEs Opportunity ..................................... 58

    Tabel 4.11 Sub-Model SMEs Opportunity ..................................... 60

    Tabel 4.12 Sub Model E-commerce Transaction ........................... 62

    Tabel 4.13 Sub Model Production Value ....................................... 64

    Tabel 4.14 Validasi E-commerce Transaction................................ 71

    Tabel 4.15 Validasi Production Value ............................................ 72

    Tabel 5.1 Upaya Peningkatan Faktor Pendorong ............................. 76

    Tabel 5.2 Persamaan skenario peningkatan faktor pendorong ......... 79

    Tabel 5.3 Upaya penurunan faktor penghambat ............................... 83

    Tabel 5.4 Persamaan skenario penurunan faktor penghambat ......... 85

    Tabel 5.5 Perbandingan hasil simulasi Ecommerce Success Level.. 90

    Tabel 5.6 Perbandingan hasil simulasi pada SMEs Opportunity...... 92

    Tabel 5.7 Perbandingan hasil simulasi pada Production Value ........ 95

    Tabel 5.8 Hasil skenario peningkatan faktor pendorong internal ..... 97

  • xvi

    Halaman ini sengaja dikosongkan

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Bagian ini menjelaskan beberapa hal dasar mengenai penelitian ini

    yang meliputi: latar belakang, tujuan, manfaat, batasan

    permasalahan, serta relevansi tugas akhir. Penjelasan tentang hal-hal

    tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran umum mengenai

    permasalahan sehingga dapat dipahami dengan baik.

    1.1 Latar Belakang

    Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu

    tulang punggung ekonomi Indonesia. Hingga kini, jumlah UMKM di

    Indonesia mencapai kurang lebih sekitar 56, 5 juta unit. UMKM di

    Indonesia memiliki peranan penting bagi perekonomian di Indonesia,

    hal ini dikarenakan UMKM menyumbang 60 % dari PDB dan

    menampung 97% tenaga kerja [1]. Maka dari itu, bila tidak

    diperhatikan dengan serius maka pertumbuhan ekonomi nasional

    akan rapuh. Berdasarkan data BPS pada tahun 2010, sebanyak

    hampir 78% UMKM mengalami kesulitan usaha untuk memperoleh

    bahan baku, pemasaran, dan permodalan [1]. Aturan mengenai

    UMKM oleh Pemerintah sendiri terdapat pada Undang – Undang

    tahun No. 20 tahun 2008. Meskipun dalam Bab II Pasal 4 dan Pasal 5

    telah diatur prinsip serta pemberdayaan UMKM dimana Pemerintah

    turut berupaya untuk meningkatkan daya saing UMKM serta

    membantu meningkatkan daya saing UMKM [2]. Namun sayangnya

    masih banyak potensi usaha lokal daerah yang masih kesulitan dalam

  • 2

    melakukan pemasaran produk, padahal kualitas produk sudah

    mampu menjangkau ke nagara lain untuk ekspor [3].

    Di daerah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, jumlah UMKM

    meningkat sekitar 97,27% pada tahun 2013. Plt Kepala Dinas

    Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan Setyo

    Basuki, mengatakan sesuai data yang ada, jumlah UMK mencapai

    48.795 unit dan UMKM sebanyak 50.112 unit [4]. Salah satu potensi

    usaha yang ada di Lamongan adalah berbagai macam usaha

    kerajinan mulai dari kerajinan daur ulang, gerabah, kain tenun, dan

    berbagai macam kerajinan di tiap daerahnya. Dengan berbagai

    macam potensi kerajinan yang dimiliki sehingga mampu

    memberikan peluang bagi masayarakat Lamongan untuk membuka

    dan menjalankan berbagai macam usahanya sendiri. Namun dari

    banyaknya potensi usaha kerajinan yang ada di Lamongan masih

    banyak juga mengalami kendala dalam hal pemasaran untuk

    mengenalkan produknya ke pasar yang lebih luas [5].

    Masyarakat Lamongan memiliki kreatifitas yang beragam, hal itu

    sangat berpotensi membangun UMKM yang memiliki daya saing

    tinggi. Dalam hal ini peran UMKM dapat mendorong pemerataan

    pembangunan ekonomi yang merupakan salah satu pilar utama

    Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA [6]. Dengan demikian hal

    penting yang perlu diperhatikan yaitu kesiapan pelaku usaha untuk

    menghadapi persaingan dalam MEA terutama dalam hal mempelajari

    teknologi karena dapat memberikan solusi untuk memajukan

    UMKM tersebut. Namun sayangnya masih banyak masyarakat yang

  • 3

    tidak tahu cara membangun suatu produk menjadi dikenal dan punya

    potensi pasar yang luas dengan pemanfaatan teknologi internet.

    Dalam menghadapi MEA, diperlukan sesuatu yang dapat secara

    efektif mengelola UMKM, dalam hal ini yaitu e-commerce. Menurut

    David Baum (1999), e-commerce adalah satu set dinamis teknologi,

    aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan,

    konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan

    perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara

    elektronik. E-commerce biasa juga disebut Ecom, atau Emmerce

    yang berarti pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan

    transmisi Electronic Data Intercharge (EDI) [7]. Dengan besarnya

    jumlah penggunaan internet di Indonesia memiliki kesempatan besar

    untuk mengembangkan e-commerce. Pertumbuhan pasar online atau

    yang lebih dikenal sebagai e-commerce di Indonesia memiliki

    potensi yang sangat besar untuk bekembang. Saat ini pengguna

    internet di indonesia berjumlah sekitar 88 juta atau kurang lebih 30%

    dari total jumlah penduduk [8]. Berdasarkan data yang dirilis oleh

    BMI research, pada tahun 2014 saja, jumlah pengguna situs e-

    commerce sudah mencapai sekitar 24% dari jumlah pengguna

    internet di Indonesia, dan jumlah ini naik menjadi dua kali lipat di

    tahun berikutnya. Besarnya potensi yang ditawarkan e-commerce

    tidak sampai disitu, menurut Rudiantara sebagai Menkominfo, pada

    tahun 2016 diperkirakan nilai transaksi yang didapat dari e-

    commerce bisa mencapai US$ 4,89 miliar atau Rp, 68 triliun. Nilai

    penjualan ini naik dari tahun 2015 yang bernilai US$ 3,56 miliar.

  • 4

    Beliau juga menegaskan bahwa Indonesia bersama India dan Cina

    akan menjadi raksasa lini e-commerce di Asia Pasifik [9].

    Pada penelitian yang dilakukan oleh Umi Nur Fadila (2014) tentang

    analisis faktor kesuksesan e-commerce pada UMKM di Jawa Timur

    telah menganalisa bahwa ada beberapa faktor yang mendukung

    tercapainya keberhasilan e-commerce, diantaranya adalah faktor

    pendorong dan penghambat baik dari internal maupun eksternal.

    Penelitian tersebut menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan

    kesuksesan e-commerce pada UMKM. Dari penelitian tersebut dapat

    dibuktikan bahwa e-commerce dapat membantu UMKM jika

    memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesannya

    [10].

    Penelitian yang dilakukan oleh Christian Robert Oktavianus (2013)

    membahas analisis dampak penggunaan e-commerce pada aspek

    pemasaran dan operasi terhadap kinerja UMKM di Indonesia. Hasil

    penelitian ini menunjukkan bahwa aspek operasi dan pemasaran

    memberi pengaruh yang signifikan pada kinerja UMKM yang

    menggunakan e-commerce. Dari penelitian tersebut dapat diketahui

    bahwa peranan e-commerce sangat berpengaruh terhadap

    peningkatan kinerja UMKM apabila mampu digunakan dan

    dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku usaha [11].

    Usulan tugas akhir “Model Sistem Dinamik Untuk

    Peningkatan Kinerja UMKM Melalui Pemanfaatan E-commerce

    (Studi Kasus UMKM Kerajinan Di Kabupaten Lamongan)”

    diharapkan mampu memberikan skenario terbaik dari pengembangan

    model sistem dinamik, demi mewujudkan sistem pemasaran yang

  • 5

    lebih baik bagi pelaku usaha kerajinan di Lamongan sehingga

    mampu meningkatkan pemasaran UMKM serta meluaskan pasar

    produk dengan pemanfaatan e-commerce.

    1.2 Rumusan Masalah

    Rumusan masalah yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah

    1. Apa saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemanfaatan e-

    commerce?

    2. Bagaimana meningkatkan kinerja UMKM kerajinan di Lamongan

    melalui pemanfaatan e-commerce?

    1.3 Batasan Masalah

    Batasan masalah pada penelitian ini adalah :

    1. Penelitian berfokus pada usaha di bidang kerajinan.

    2. Wilayah yang menjadi objek penelitian adalah Kabupaten

    Lamongan.

    1.4 Tujuan Tugas Akhir

    Tujuan pengerjaan tugas akhir ini adalah :

    1. Mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi

    keberhasilan pemanfaatan e-commerce untuk meningkatkan

    kinerja UMKM.

    2. Mengembangkan skenario dan pengambilan kebijakan untuk

    peningkatan kinerja UMKM kerajinan di Lamongan melalui

    pemanfaatan e-commerce.

  • 6

    1.5 Manfaat Tugas Akhir

    Tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa :

    Bagi akademis

    1. Sebagai literatur tentang model sistem dinamik untuk membantu

    dalam pendukung keputusan.

    2. Menjadi acuan penelitian sistem dinamik untuk penerapan di

    bidang lainnya.

    Bagi pemerintah

    1. Menjadi alternative solusi bagi UMKM dalam menggunakan e-

    commerce melalui skenario yang telah dibuat.

    2. Menjadi bahan analisis dinas kabupaten terkait dalam

    meningkatkan kinerja UMKM daerah melalui pemanfaatan e-

    commerce.

    3. Membantu pengambilan kebijakan untuk pengembangan

    UMKM di Kabupaten Lamongan.

    1.6 Relevansi

    Penyusunan tugas akhir ini mempunyai relevansi sesuai dengan

    Penelitian Laboratorium Sistem Enterprise Sistem Informasi Institut

    Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Salah satu bentuk tugas

    akhir yang ditawarkan adalah model simulasi sistem dinamik

    sehingga penelitan ini relevan dengan bentuk tugas akhir pada

    laboratorium Sistem Enterprise di Jurusan Sistem Informasi ITS

    berdasarkan kerangka kerja riset pada gambar 1.1. Selain itu,

  • 7

    terdapat beberapa mata kuliah yang terkait dengan penelitian tugas

    akhir ini adalah Simulasi Sistem dan Sistem Pendukung Keputusan.

    Gambar 1.1. Kerangka kerja riset Laboratorium Sistem Enterprise

  • 8

    Halaman ini sengaja dikosongkan

  • 9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pada bab ini menjelaskan berbagai referensi terkait yang

    berhubungan dengan penelitian ini. Penjelasan mengenai studi

    sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini dan berbagai teori

    pendukung.

    2.1 UMKM Kerajinan di Kabupaten Lamongan

    Bagian ini menjelaskan mengenai kondisi industri kerajinan di

    Kabupaten Lamongan pada tahun 2015. Tabel 2.1 berikut ini

    merupakan informasi nilai produksi industri kerajinan pada

    Kabupaten Lamongan berdasarkan data BPS [12].

    Tabel 2.1 Data Nilai Produksi Industri Kerajinan Kabupaten Lamongan

    Tahun Nilai Produksi (Rp)

    2001 267518463751

    2002 268862235566

    2003 270212757280

    2004 271570062799

    2005 272934186199

    2006 274305161725

    2007 275683023798

    2008 277067807009

    2009 278459546124

    2010 279858276082

    2011 281264032000

  • 10

    Tahun Nilai Produksi (Rp)

    2012 281615032000

    2013 286340212000

    2014 285471794000

    2015 285471794000

    Terletak di bagian utara Provinsi Jawa Timur, Lamongan terbilang

    cukup strategis yakni di wilayah perlintasan jalur pantai utara

    (Pantura), membuat perekonomian di Kabupaten Lamongan berjalan

    lancar. Lamongan memiliki berbagai macam potensi usaha kerajinan

    seperti pada Gambar 2.1 yang kualitasnya sudah mampu bersaing di

    pasar global diantaranya adalah :

    1. Kerajinan daur ulang bahan alami

    Produsen tas dan alas kaki di Lamongan mulai berinovasi

    memanfaatkan bahan baku dari alam seperti eceng gondok kering,

    daun pandan kering, pelepah pisang, batok kelapa, sapu lidi, rotan,

    mendong, hingga karung goni bekas yang sudah tidak terpakai

    menjadi produk kreatif yang sangat cantik. Potensi alam yang

    didapatkan dari daerah Lamongan dan sekitarnya ini banyak

    diproduksi menjadi aneka macam tas wanita, dompet, sepatu, serta

    sandal dengan model yang beragam.

    2. Tikar gulung Lamongan

    Lamongan juga dikenal sebagai sentra tikar gulung terbesar di

    Indonesia. Kreasi tikar gulung ini dibuat dengan cara ditenun

    menggunakan bahan tali rafia dengan benang polipropilena dan

  • 11

    benang klasik, serta diinovasikan menjadi produk alas duduk yang

    multifungsi (bisa digulung ketika dibawa). Tidaklah heran bila kreasi

    tikar gulung ini berhasil menarik perhatian konsumen lokal, nasional,

    bahkan hingga internasional.

    3. Kerajinan gerabah

    Dengan mempertahankan bahan baku serta bentuk yang masih

    tradisional, para pengrajin mulai menciptakan motif modern untuk

    meningkatkan nilai seni yang dihasilkan. Biasanya, pembuatan

    gerabah Kaliotik dilakukan menggunakan cetakan, kemudian

    dikeringkan, dan dibakar. Harga jual yang ditawarkan para pengrajin

    berkisar Rp 4.000,00 hingga Rp 500.000,00 per pcs, tergantung

    ukuran dan bentuknya.

    4. Kerajinan kain tenun ikat

    Beberapa sentra kerajinan tenun yang bisa dijumpai di Lamongan

    terdapat di Kecamatan Meduran, Lamongan (kota), atau lebih

    tepatnya di Desa Parengan. Kain tenun ikat Lamongan ini memiliki

    ciri khas khusus yaitu lebih cenderung menggunakan warna-warna

    soft dan natural, seperti misalnya biru, merah, hitam, dan putih.

    Sedangkan motif yang sering dibuat biasanya berbentuk gunung

    (segitiga) sebagai salah satu lambang bahwa Lamongan memiliki

    banyak bukit [13].

    Gambar 2.1 Contoh Hasil Karya Usaha Kerajinan Lamongan

  • 12

    2.2 Studi Sebelumnya

    Dalam penelitian ini, digunakan referensi penelitian sebelumnya

    sebagai referensi dalam melakukan proses penelitian, Tabel 2.1

    berikut ini adalah penelitian yang menjadi referensi dan

    hubungannya dengan tugas akhir ini.

    Tabel 2.2 Studi Sebelumnya Terkait Penelitian yang Dilakukan

    Judul Penelitian Analisis Faktor Kesuksesan E-

    commerce pada UMKM (Usaha Mikro

    Kecil Menengah) di Jawa Timur

    Penulis, Tahun Umi Nur Fadila, Hanim Maria Astuti,

    2014

    Deskripsi Umum

    Penelitian

    Penelitian bertujuan untuk mengetahui

    faktor yang menjadi penyebab

    kesuksesan e-commerce. Penelitian ini

    mengkategorikan kesuksesan e-

    commerce berdasarkan 4 faktor yaitu

    faktor pendorong internal (Internal

    Drivers), faktor pendorong eksternal

    (External Drivers), faktor penghambat

    internal (Internal Obstacle), faktor

    penghambat eksternal (External

    Obsacle). Hasil penelitian ini

    menghasilkan rekomendasi untuk

    meningkatkan kesuksesan e-commerce

    pada UMKM di Jawa Timur [10].

  • 13

    Keterkaitan Penelitian Pembuatan model causal loop diagram

    untuk menentukan faktor-faktor

    penyebab kesuksesan e-commerce

    untuk meningkatkan kinerja UMKM.

    Lalu dilakukan studi melalui skenario

    struktur dan parameter kemudian

    dilakukan verifikasi dan validasi

    model yang dibuat.

    Judul Penelitian Alternatif Skenario Kebijakan

    Peningkatan Daya Saing UKM Mebel

    dengan Pendekatan Sistem Dinamik

    Penulis, Tahun Retnari Dian Mudiastuti, Taufik Nur,

    2014

    Deskripsi Umum

    Penelitian

    Pada penelitian ini disimulasikankan

    berbagai alternatif skenario kebijakan

    peningkatan daya saing UKM mebel

    dengan menggunakan pendekatan

    sistem dinamik. Tujuan penelitian ini

    adalah tercapaianya peningkatan daya

    saing UKM. Indikator daya saing

    adalah meningkatnya pendapatan dan

    kapasitas produksi. Untuk

    meningkatkan daya saing maka

    diterapkan berbagai alternatif skenario

  • 14

    kebijakan, yaitu investasi teknologi

    dan peningkatan kemampuan tenaga

    kerja menjadi tenaga ahli. Hasil dari

    berbagai skenario dari kebijakan

    investasi teknologi adalah terjadi

    peningkatan dan penurunan

    pendapatan UKM dibandingkan

    dengan kondisi tanpa skenario [14].

    Keterkaitan Penelitian Menemukan keterkaitan faktor yang

    mempengaruhi daya saing UMKM,

    dimana indikator daya saing adalah

    meningkatnya pendapatan dan

    kapasitas produksi. Penelitian ini juga

    sebagai referensi bagaimana

    menggunakan sistem dinamik untuk

    peningkatan kualitas UMKM.

    Judul Penelitian Analisis Dampak Penggunaan E-

    commerce Pada Aspek Pemasaran dan

    Operasi terhadap Kinerja Usaha Mikro

    Kecil Menengah Di Indonesia

    Penulis, Tahun Christian Robert Oktavianus, 2013

    Deskripsi Umum

    Penelitian

    Penelitian ini menguji pengaruh antara

    aspek pemasaran dan aspek operasi

    terhadap kinerja usaha pada UMKM di

  • 15

    Indonesia. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa aspek operasi dan

    aspek pemasaran memberi pengaruh

    yang sangat signifikan pada kinerja

    UMKM yang menggunakan e-

    commerce [11].

    Keterkaitan Penelitian Menemukan keterkaitan aspek yang

    dapat mempengaruhi kinerja usaha

    pada UMKM yaitu aspek pemasaran

    dan aspek operasi, serta dengan

    menggunakan e-commerce, kinerja

    usaha menjadi semakin meningkat. Hal

    ini menjadi pertimbangan referensi

    dalam pembuatan model.

    Judul Penelitian Simulasi Sistem Dinamik terhadap

    Analisis Faktor Pertumbuhan UKM

    Sektor Pertanian dan Pengaruhnya

    terhadap PDRB Jawa Timur

    Penulis, Tahun Umi Salama, Erma Suryani, 2012

    Deskripsi Umum

    Penelitian

    Penelitian membahas mengenai

    simulasi sistem dinamik terhadap

    faktor-faktor yang mempengaruhi

    pertumbuhan industri UKM pada

    sektor pertanian di Jawa Timur dan

  • 16

    pengaruhnya terhadap PDRB Jawa

    Timur. Dari hasil simulasi diketahui

    bahwa pertumbuhan UKM sektor

    pertanian di Jawa Timur sangat

    dipengaruhi oleh luas area pertanian

    dan jumlah kredit untuk UKM,

    pertumbuhan UKM sektor pertanian

    berpengaruh secara positif terhadap

    pertumbuhan nilai PDRB Jawa Timur

    [15].

    Keterkaitan Penelitian Mengetahui implementasi simulasi

    sistem dinamik dalam menganalisa

    suatu faktor terhadap pengaruhnya

    bagi suatu variabel lain. Sehingga dari

    model tersebut terdapat indikator yang

    mendukung kesuksesan pertumbuhan

    suatu daerah. Dari penelitian tersebut

    juga digunakan sebagai referensi

    dalam melakukan simulasi sistem

    dinamik untuk analisa faktor

    pertumbuhan UKM.

    Judul Penelitian Analisa Harga dan Pemasaran untuk

    Meningkatkan Profitabilitas UKM

    Kerajinan Kulit dengan Sistem

  • 17

    Dinamik (Studi Kasus : Dwi Jaya

    Abadi Tanggulangin Sidoarjo)

    Penulis, Tahun Kurnia Sari D. S, Erma Suryani, 2012

    Deskripsi Umum

    Penelitian

    Dalam penelitian ini digunakan UKM

    kerajinan kulit Dwi Jaya Abadi sebagai

    studi kasus. Solusi yang digunakan

    untuk menyelasaikan permasalahan

    tersebut adalah melalui pendekatan

    simulasi sistem dinamik. Sistem ini

    digambarkan sebagai suatu model

    sistem dimana peristiwa masukan,

    keluaran dan keadaan yang terjadi

    terus menerus. Dengan adanya analisis

    harga dan pasar ini dapat membantu

    UKM dalam melakukan pemasaran.

    Selain itu, dengan sistem ini

    pemasaran dapat berjalan lebih efektif

    dan efisien. Simulasi kontinu dinamik

    digunakan karena permintaan

    pelanggan dan keadaan pasar yang

    bersifat kontinu dan fluktuatif. Sistem

    ini dapat meramalkan profit UKM

    dalam sudut pandang strategi harga

    dan pemasaran di masa mendatang.

    [16]

  • 18

    Keterkaitan Penelitian Keterkaitan faktor yang dapat

    mempengaruhi meningkatnya

    profitabilitas UMKM yaitu harga dan

    pemasaran. Penelitian ini juga menjadi

    salah satu referensi dalam pembuatan

    model sistem dinamik.

    2.3 Dasar Teori

    2.3.1 UMKM

    Berdasarkan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

    Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pengertian UMKM

    adalah sebagai berikut [2] :

    1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan

    dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha

    Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

    2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

    yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

    merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

    dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

    langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi

    kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

    ini.

    3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

    sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha

    yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

    yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

  • 19

    tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah

    kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur

    dalam Undang Undang ini.

    Berikut adalah kriteria UMKM berdasarkan Undang-Undang Nomor

    20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

    [2] :

    Tabel 2.3 Kriteria UMKM

    No Uraian Kriteria

    Aset Omzet

    1 Usaha Mikro Max 50 Juta Max 300 Juta

    2 Usaha Kecil > 50 Juta – 500 Juta > 300 Juta – 2,5

    Miliar

    3 Usaha Menengah >500 Juta – 10

    Miliar

    >2,5 – 50 Miliar

    Berdasarkan Tabel 2.3 dapat disimpulkan bahwa usaha yang

    tergolong UMKM memiliki omzet dengan rentang 0 – 50 Miliar

    Rupiah dan memiliki nilai asset dengan rentang 0 – 10 Miliar

    Rupiah.

    2.3.2 E-commerce

    Electronic Commerce (e-commerce) merupakan proses jual beli

    barang atau jasa melalui media internet (online) [17].

    Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai

    aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan

    https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasihttps://id.wikipedia.org/wiki/E-bisnis

  • 20

    dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik,

    SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-

    marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan

    transaksi online (online transaction processing), pertukaran data

    elektronik (electronic data interchange /EDI), dan lain-lain [18].

    Penilitian sebelumnya oleh Quaddus & Achjari (2005) telah

    menganalisis kesuksesan e-commerce berdasarkan faktor pendorong

    dan faktor penghambat. Dalam penelitian tersebut menyatakan,

    bahwa kesuksesan atau kegagalan e-commerce sebagian besar

    ditentukan oleh bagaimana perusahaan dapat meminimalisir faktor

    penghambat dan memaksimalkan faktor pendorong kesuksesan.

    Faktor – faktor tersebut dikelompokkan menjadi 4 faktor yaitu

    internal drivers, external drivers, internal obstacles dan external

    obstacles. Faktor – faktor tersebut dijelaskan pada Tabel 2.4 berikut

    [19] :

    Tabel 2.4 Faktor Kesuksesan E-commerce

    Faktor Indikator Keterangan

    Internal

    Driver

    Cost Leadership

    Manfaat untuk pihak

    internal terkait dengan

    efisiensi biaya pengeluaran

    Reputation

    Manfaat untuk pihak

    internal terkait dengan

    peningkatan reputasi

    Market

    Manfaat untuk pihak

    internal terkait dengan posisi

    dalam market

    https://id.wikipedia.org/wiki/Pertukaran_data_elektronikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pertukaran_data_elektronik

  • 21

    Faktor Indikator Keterangan

    Business Entry

    Manfaat untuk pihak

    internal terkait dengan

    kemudahan dalam berbisnis

    online

    External

    Driver

    Product Pricing

    Manfaat yang dapat

    diberikan kepada pihak

    eksternal terkait dengan

    harga produk

    Time Spent

    Manfaat yang dapat

    diberikan kepada pihak

    eksternal terkait dengan

    waktu

    Convenience

    Manfaat yang dapat

    diberikan kepada pihak

    eksternal terkait dengan

    kenyamanan transaksi online

    External

    Relation

    Manfaat yang dapat

    diberikan kepada pihak

    eksternal terkait dengan

    waktu

    Internal

    Obstacle

    Finance

    Hambatan untuk pihak

    internal terkait dengan

    kebutuhan finansial

    Risks

    Hambatan untuk pihak

    internal terkait dengan

    resiko berbisnis online

    Expertise

    Hambatan untuk pihak

    internal terkait dengan

    kebutuhan keahlian

    berbisnis online

  • 22

    Faktor Indikator Keterangan

    External

    Obstacle

    Costumer

    Expense

    Hambatan kepada pihak

    eksternal terkait dengan

    beban yang harus

    ditanggung oleh pelanggan

    Delivery Time

    Hambatan kepada pihak

    eksternal terkait dengan

    waktu pengiriman

    Transaction

    Risks

    Hambatan/ancaman kepada

    pihak eksternal terkait

    dengan resiko transaksi

    Access

    Hambatan kepada pihak

    eksternal terkait dengan

    kebutuhan terhadap akses

    toko online

    2.3.3 Permodelan Sistem dan Simulasi

    Simulasi sebagai cara untuk menghasilkan kondisi dari situasi

    dengan model untuk studi menguji atau training, dan lain-lain.

    Khosnevis, 1994, mendefinisikan simulasi sebagai pendekatan

    eksperimen. Simulasi juga merupakan kumpulan metode dan aplikasi

    yang digunakan untuk meniru perilaku suatu sistem, kadang

    dilakukan menggunakan komputer dengan software yang sesuai [20].

    Bereksperimen dengan sistem nyata tidak selalu bisa dilakukan

    karena beberapa alasan. Misalnya, resiko yang terlalu besar jika

    eksperimen dilakukan secara langsung terhadap sistem nyata.

    membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk itu, dibutuhkan

    metode lain dalam bereksperimen yaitu permodelan matematis atau

  • 23

    fisik. Pemodelan matematis bisa diselesaikan dengan dua cara, yang

    pertama adalah dengan metode analitis dan yang kedua adalah

    dengan simulasi. Penyelesaian model matematika dengan metode

    analitis hanya bisa dilakukan jika hubungan yang membentuk model

    tersebut cukup sederhana, sehingga bisa diselesaikan dengan cara

    matematis seperti kalkulus atau aljabar.

    Sementara itu, sebagian besar sistem di dunia nyata terlaiu rumit

    untuk bisa diselesaikan dengan hanya metode analitis. Maka

    dilakukanlah simulasi untuk memecahkan suatu solusi. Simulasi

    adalah program komputer yang berfungsi untuk menirukan perilaku

    sistem nyata tertentu [20]. Gambar 2.2 memberikan gambaran dari

    cara mempelajari sistem.

    Gambar 2.2 Klasifikasi Sistem

    2.3.4 Model Simulasi

    Terdapat 3 dimensi model simulasi yaitu [21] :

  • 24

    1. Kontinu dan diskret

    Model diskret merupakan status sistem berubah pada titik waktu

    tertentu sedangkan model kontinu adalah perubahan variabel sistem

    berlangsung secara berkelanjutan seiring dengan perubahan waktu.

    2. Deterministik dan stokastik

    Model deterministik tidak mengandung variabel yang bersifat

    random, sedangkan model stokastik mengandung beberapa input

    yang bersifat random. Model bisa mempunyai deterministik dan

    random variabel dalam komponen yang berbeda.

    3. Statistik dan dinamik

    Statistik model tidak terpengaruh oleh perubahan waktu, dinamik

    model dipengaruhi oleh perubahan waktu.

    2.3.5 Simulasi Sistem Dinamik

    Simulasi sistem dinamik merupakan simulasi kontinu yang

    dikembangkan oleh Jay Forrester (MIT) tahun 1960-an, berfokus

    pada struktur dan perilaku sistem yg terdiri dari interaksi antar

    variabel dan loop feedback. Hubungan dan interaksi antar variabel

    dinyatakan dalam diagram kausatik. Karakteristik model sistem

    dinamik antara lain adalah:

    - Dinamika sistem yang kompleks

    - Perubahan perilaku sistem terhadap waktu

    - Adanya sistem umpan balik tertutup

    - Adanya umpan balik ini menggambarkan informasi baru tentang

    keadaan sistem, yang kemudian akan menghasilkan keputusan

    selanjutnya.

  • 25

    Sistem dinamik merupakan metode yang jauh lebih baik jika

    dibandingkan dengan metode konvensional lainnya, dimana

    metode-metode lain memiliki beberapa kelemahan seperti tidak

    adanya aspek diskontinuitas dari lingkungan eksternal, hubungan

    sebab akibat antara parameter yang berbeda tidak selalu benar dan

    bahkan bisa menimbulkan hubungan yang palsu antara variabel.

    Selain itu, metode konvensional yang mengandalkan data historis

    tidak akan bisa memprediksi perubahan besar secara akurat.

    Berbeda dengan sistem konvensional, sistem dinamik memiliki

    kontribusi dalam simulasi. Beberapa keuntungan dalam

    menggunakan sistem dinamik adalah:

    - Tersedianya kerangka kerja bagi aspek kausalitas, nonlinearitas,

    dinamika dan perilaku endogen dari sistem

    - Menciptakan pengalaman eksperimental bagi para pengambil

    kebijakan berdasarkan perilaku faktor-faktor pendukung sistem

    - Adanya kemudahan untuk mengatur skenario simulasi sesuai

    dengan yang dikehendaki

    - Tersedianya sumber informasi dari yang sifatnya mental,

    tertulis, maupun numerik sehingga model yang dihasilkan lebih

    berisi dan representatif.

    - Menghasilkan struktur model dari input-input manajerial

    mensimulasikannya lewat prosedur komputasi yang kuantitatif.

    Sistem dinamik adalah metodologi untuk memahami suatu

    masalah yang kompleks. Metodologi ini dititikberatkan pada

    kebijakan dan bagaimana kebijakan tersebut menentukan tingkah

    laku masalah-masalah yang dapat dimodelkan oleh sistem

  • 26

    dinamik. Gamber 2.3 berikut adalah tahapan pengembangan

    dengan model sistem dinamik :

    Tabel 2.5 berikut ini adalah menjelaskan variabel yang digunakan

    dalam model sistem dinamik :

    Tabel 2.5. Variabel pada Sistem Dinamik

    Variabel Simbol Keterangan

    Level

    Merupakan variabel yang

    menyatakan akumulasi dari

    sejumlah benda (nouns) seperti

    orang, uang, inventori, dan

    lainlain, terhadap waktu. level

    dipengaruhi oleh variabel rate

    Pemahaman

    Identifikasi Masalah

    Konseptualisasi Sistem

    Formulasi Model

    Simulasi

    Analisis Kebijakan

    Implementasi Kebijakan

    Gambar 2.3 Tahap Pengembangan Model Sistem Dinamik

  • 27

    Rate

    Merupakan suatu aktivitas,

    pergerakan (movement), atau

    aliran yang berkontribusi terhadap

    perubahan per satuan waktu

    dalam suatu variabel level. rate

    merupakan satu-satunya variabel

    yang mempengaruhi variabel level

    Auxillary

    Merupakan variabel bantu yang

    berisi formulasi yang dapat

    menjadi masukan pada rate.

    variabel ini sering digunakan

    untuk formulasi yang kompleks.

    2.3.6 Causal Loop Diagram

    Causal loop diagram menyediakan bahasa untuk mengartikulasikan

    pemahaman tentang suatu dinamika, sifat saling keterkaitan pada

    dunia. Bisa menganggaphal itu sebagai kalimat yang dibangun

    dengan menghubungkan variabel kunci bersama-sama dan

    menunjukkan hubungan kausal antar variabel. Dengan merangkai

    bersama beberapa skenario dapat membuat sebuah cerita yang

    koheren tentang masalah atau isu tertentu.

    Model Causal Loop Diagram (CLD) menggunakan pendekatan

    dalam pemecahan masalah dengan melihat kompleksitas dari sistem

    yang digambarkan dengan sebuah diagram berupa garis lengkung

    yang berujung panah yang menghubungkan satu faktor dengan faktor

    lainnya. Pada setiap panah yang ada di dalam Causal Loop Diagram

  • 28

    (CLD) terdapat tanda (+) dan (-). Tanda ini menunjukan hubungan

    keterkaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya. Tanda (+)

    menunjukkan hubungan yang saling menguatkan, yaitu bahwa

    apabila faktor yang menjadi sebab atau faktor yang mempengaruhi

    meningkat, maka faktor akibat atau faktor yang dipengaruhi akan

    ikut meningkat.

    Gambar 2.4. Contoh Causal Loop Diagram

    Gambar 2.4 diatas menunjukan bahwa apabila pemeliharaan

    kebersihan transportasi umum harus selalu dilakukan. Karena proses

    pemeliharaan adalah proses yang bersifat terus menerus dan tidak

    bisa dilakukan hanya sekali. Ketika pemeliharaan telah dilakukan

    maka kebersihan akan meningkat, namun dengan seiring berjalannya

    waktu, kebersihan akan menurun kembali dan harus dilakukan proses

    pemeliharaan kembali agar kebersihan transportasi umum tetap

    terjaga [22].

    Diadaptasi dari Sherwood pada tahun 2002, terdapat beberapa hal

    yang diperhatikan dalam pembuatan Causal Loop Digram (CLD),

    yaitu :

    1. Ketahui batasan permasalahan;

  • 29

    2. Memulai dari suatu hal yang menarik;

    3. Ketahui faktor yang menjadi penyebab dan faktor yang menjadi

    akibat;

    4. Gunakan kata benda bukan kata kerja;

    5. Jangan menggunakan kata meningkat atau menurun;

    6. Jangan ragu untuk memasukan kata yang tidak biasa;

    7. Gunakan tanda (+) dan (-) pada setiap hubungan keterkaitan;

    8. Diagram yang baik adalah diagram yang menggambarkan keadaan

    sebenarnya;

    9. Senangilah diagram yang dibuat;

    10. Tidak ada diagram yang benar-benar selesai.

    2.3.7 Stock Flow Diagram

    Stock (Level) dan Flow (Rate) digunakan dalam merepresentasikan

    aktivitas pada suatu lingkar umpan-balik. Diagram ini menggunakan

    dua jenis variabel yang disebut sebagai stock (level) dan flow (rate).

    Level menyatakan kondisi sistem pada setiap saat. Dalam

    kerekayasaan level sistem lebih dikenal sebagai state variable

    system. Level merupakan akumulasi di dalam sistem. Persamaan

    suatu variabel rate merupakan suatu struktur kebijaksanaan yang

    menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu keputusan dibuat

    berdasarkan kepada informasi yang tersedia di dalam sistem. Rate

    inilah satu-satunya variabel dalam model yang dapat mempengaruhi

    level. Stock and flow diagram atau diagram alir ini merupakan

    penjabaran lebih rinci dari sistem yang sebelumnya yang ditunjukkan

    oleh causal loop diagram karena pada diagram ini memperhatikan

  • 30

    pengaruh waktu terhadap keterkaitan antar variabel, sehingga

    nantinya setiap variabel mampu menunjukkan hasil akumulasi untuk

    variabel level, dan variabel yang merupakan laju aktivitas sistem tiap

    periode waktu disebut dengan rate. [23]

    2.3.8 Verifikasi dan Validasi

    a. Verifikasi adalah sebuah proses menentukan apakah model

    simulasi merefleksikan model konseptual dengan tepat atau tidak.

    Menurut Law dan Kelton (1991) Verifikasi adalah pemerikasaan

    model simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi) ke dalam

    bahasa pemrograman secara benar.

    b. Validasi; verifikasi terhadap model dilakukan untuk mengetahui

    apakah tidak ada kesalahan di dalam model. Sementara validasi

    dilakukan untuk mengetahui apakah model telah sesuai dengan

    sistem nyata. [23]

    Pada tugas akhir ini, cara yang akan digunakan untuk melakukan

    validasi adalah melalui behaviour validity test, yaitu fungsi yang

    digunakan untuk memeriksa apakah model yang dibangun mampu

    menghasilkan tingkah laku (behaviour) output yang diterima.

    Terdapat dua cara pengujian dalam validasi behavior adalah sebagai

    berikut:

    - Perbandingan rata-rata (mean comparison)

  • 31

    Keterangan :

    S = Nilai rata-rata hasil simulasi

    A = Nilai rata-rata data

    Model dianggpa valid bila E1 ≤ 5%

    - Perbandingan variasi amplitude (% error variance)

    Keterangan :

    Ss = Standard deviasi model

    Sa = Standard deviasi data

    Model dainggap valid bila E2 ≤ 30%

  • 32

    Halaman ini sengaja dikosongkan

  • 33

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    Pada bagian ini diuraikan metode yang digunakan dalam pengerjaan

    tugas akhir ini. Metode ini digunakan sebagai panduan agar tahapan

    pengerjaan tugas akhir berjalan terarah dan sistematis.

    Gambar 3.1 Metodologi Penelitian Tugas Akhir

  • 34

    3.1 Tahapan Pelaksanaan

    3.1.1 Studi Literatur

    Pada tahap ini dilakukan pemahaman teori-teori yang mendukung

    penelitian maupun informasi lain yang menunjang penelitian

    mengenai studi-studi yang pernah dilakukan sebelumnya terkait

    simulasi sistem dinamik dan juga pemanfaatan e-commerce bagi

    UMKM, pemahaman mengenai definisi Usaha Mikro Kecil dan

    Menengah, e-commerce, simulasi sistem dinamik dan lain-lain. Teori

    dan informasi tersebut dicari dari berbagai sumber yang layak dan

    dapat dipercaya.

    3.1.2 Pengumpulan Data

    Tahap ini memiliki tujuan dalam pengumpulan data terkait dengan

    permasalahan yang dibahas. Data variabel yang dibutuhkan dalam

    melakukan permodelan dan juga data terkait usaha kerajinan di

    Kabupaten Lamongan. Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai

    sumber yaitu, dari referensi dan sumber terpercaya, mempelajari dari

    hasil penelitian sebelumnya, wawancara dengan dinas terkait di

    Kabupaten Lamongan, wawancara dengan pelaku usaha kerajinan di

    Kabupaten Lamongan.

    Data-data dalam memenuhi variabel yang terdapat dalam model

    didapatkan dari berbagai sumber diantaranya dokumen Lamongan

    Dalam Angka 2016 dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan,

    wawancara langsung dengan pelaku usaha kerajinan di Lamongan

    dengan menyertakan lembar survei untuk menghimpun data dari

    pelaku usaha.

  • 35

    3.1.3 Pendefinisian Sistem

    Sebelum bisa melakukan pemodelan dan simulasi terhadap sistem,

    terlebih dahulu harus dilakukan pendefinisian terhadap sistem. Hal

    ini dilakukan agar bisa diidentifikasi variabel-variabel apa saja yang

    berpengaruh di datam sistem tersebut dan mengetahui batasan-

    batasan dari sistem.

    3.1.4 Pembuatan Causal Loop Diagram

    Pembuatan model kausatik bertujuan untuk memahami hubungan

    sebab akibat antara variabel-variabel sistem yang sebelumnya telah

    dlidentifikasi. Setelah dibuat Causal Loop ini nantinya akan

    dilakukan pengecekan, apakah model konseptual ini cocok dengan

    model simulasi yang sesuai dengan keadaan nyata atau tidak. Bila

    belum dilakukan atau telah sesuai maka akan dilakukan lagi studi

    literatur dan juga observasi. Pembuatan model kausatik berdasarkan

    faktor kesuksesan e-commerce dan aspek pendukung peningkatan

    UMKM yang berasal dari referensi yang telah dikaji pada penelitian

    ini.

    Faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan e-commerce

    berdasarkan referensi yang didapata adalah faktor pendorong internal

    / Internal Drivers (Business Entry, Market, Reputation. Cost

    Leadership), faktor penghambat internal / Internal Obstacle

    (Finance, Risk, Expertise), faktor pendorng eksternal / External

    Drivers (Product Pricing, Time Spent, Convenience, External

    Relation), dan faktor penghambat eksternal / External Obstacle

    (Transaction Risk, Access, Delivery Time, Customer Expense).

  • 36

    Kinerja suatu UMKM dapat dilihat apabila mampu memberikan nilai

    investasi dan nilai produksi yang tinggi sehingga mampu menunjang

    kinerja dan daya saing UMKM.

    Gambar 3.2 Causal Loop Diagram Penelitian

    Model sistem dinamik yang telah dibuat nanti akan dilakukan

    simulasi dengan interval time adalah tahunan, hal ini dilakukna

    mengingan bahwa data nilai produksi dan nilai investasi yang

    menjadi indikator peningkatan kinerja UMKM didapatkan dari data

    Lamongan Dalam Angka dimana dokumen ini diterbitkan oleh

    Badan Pusat Statistika Lamongan secara tahunan. Dengan

    mempertimbangkan hal ini maka simulasi akan dijanlankan dengan

    interval time yaitu tahunan.

    3.1.5 Pembuatan Stock Flow Diagram

    Setelah diketahui hubungan antara variabel, selanjutnya adalah

    membuat stock flow diagram yang merepresentasikan hubungan

  • 37

    antara variabel-variabel yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Stock

    flow diagram ini dibuat agar simulasi terhadap sistem bisa dilakukan

    di komputer. Stock flow diagram sebagai konsep sentral dalam teori

    sistem dinamik. Stock adalah akumulasi atas pengumpulan dan

    karakteristik keadaan sistem dan pembangkit informasi di mana aksi

    keputusan didasarkan padanya. Stock digabungkan dengan rate atau

    flow sebagai aliran informasi, sehingga stock menjadi sumber

    ketidakseimbangan dinamis dalam sistem.

    3.1.6 Verifikasi dan Validasi

    Setelah Stock Flow Diagram terbuat, dilakukan tahap verifikasi

    untuk memastikan model telah dibuat dengan benar dan proses

    validasi untuk memastikan model telah dibuat menyerupai sistem

    nyata. Validasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara hasil

    simulasi dengan gejala atau proses yang ditirukan. Model dapat

    dinyatakan baik jika kesalahan atau simpangan hasil simulasi

    terhadap gejala atau proses yang terjadi di dunia nyata relatif kecil

    (

  • 38

    3.1.7 Pembuatan Skenario

    Jika model telah dinyatakan valid dan terverifikasi dan simulasi telah

    dilakukan, pembuatan skenario ditujukan untuk mengetahui kinerja

    sistem dalam berbagai kondisi sesuai dengan yang diinginkan.

    Skenario model yang akan dilakukan pada simulasi ini bertujuan

    untuk meningkatkan kinerja UMKM melalui pemanfaatan e-

    commerce dengan studi kasus usaha di bidang kerajinan di kabupaten

    Lamongan.

    Skenario terbaik yang diharapkan adalah pihak UMKM mampu

    memberikan skenario terbaik dari pengembangan model sistem

    dinamik yaitu mampu memberikan tingkat kesuksesan e-commerce

    dan nilai produksi yang tinggi.

    3.1.8 Analisis Hasil

    Pada tahap ini akan dilakukan analisa hasil simulasi yang telah

    dilakukan, serta meneliti kembali kemungkinan adanya kesalahan

    dalam kegiatan simulasi yang dilakukan. Simulasi dilakukan dengan

    menggunakan software Vensim yang mendukung untuk simulasi

    dinamik.

    3.1.9 Pembuatan Laporan Tugas Akhir

    Semua kegiatan pembuatan tugas akhir ini nantinya akan

    didokumentasikan dan digunakan sebagai syarat kelulusan tugas

    akhir dan disusun sesuai format yang telah ditentukan.

  • 39

    3.2 Jadwal Kegiatan

    Tabel 3.1 berikut ini merupaka jadwal pengerjaan tugas akhir ini.

    Tabel 3.1 Jadwal pengerjaan tugas akhir

    No. Kegiatan Februari Maret April Mei

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Studi Literatur

    2 Pengumpulan

    Data

    3 Pendefinisian

    Sistem

    4 Pembuatan

    Causal Loop

    Diagram

    5 Pembuatan

    Stock Flow

    Diagram

    6 Verifikasi dan

    Validasi

    7 Pembuatan

    Skenario

    8 Analisis Hasil

    9 Pembuatan

    Laporan

    Tugas Akhir

  • 40

    Halaman ini sengaja dikosongkan

  • 41

    BAB IV

    PERANCANGAN

    Dalam bab ini akan membahas mengenai perancangan

    pengembangan model sistem untuk menyelesaikan permasalahn pada

    tugas akhir ini. Perancangan ini meliputi kebutuhan data,

    perancangan gambaran model sistem dinamik, pengimplementasian

    sistem serta hasil analisis yang sesuai dengan tujuan akhir.

    4.1 Kebutuhan Data

    Kebutuhan data yang digunakan dalam pengolahan tugas akhir ini

    merupakan data-data yang diperoleh melalui observasi kepada pihak

    UMKM Kerajinan di Lamongan yang telah menggunkan E-

    commerce. Observasi yang dilakukan dengan melakukan survey

    terhadap pelaku usaha terkait bagaimana e-commerce mendukung

    aktivitas usahanya.

    Data sekunder juga digunakan dari publikasi yang dikeluarkan oleh

    Badan Pusat Statistik yaitu dokumen Lamongan Dalam Angka,

    Statistik Indonesia, dan juga data e-commerce di Indonesia,

    diantaranya sebagai berikut :

    1. Data kesuksesan penggunaan e-commerce pada UMKM.

    2. Data nilai produksi usaha kerajinan di Kabupaten Lamongan.

    3. Data jumlah pelaku usaha kerajinan di Kabupaten Lamongan.

    4. Data nilai transaksi e-commerce di Indonesia.

    5. Data terkait pasar e-commerce di Indonesia

  • 42

    4.2 Pengolahan Data

    Pada tahap ini dilakukan proses pengolahan data yang mana

    didapatkan dari hasil survey dan juga analisa faktor dari data data

    yang dibutuhkan. Proses pengolahan data ini bertujuan untuk

    merumuskan hubungan antar masing-masing variabel yang dapat

    mempengaruhi kesuksesan penggunaan e-commerce pada UMKM.

    Hubungan ini akan memberikan gambaran mengenai kondisi

    existing penggunan e-commerce pada usaha kerajinan di Kabupaten

    Lamongan.

    Beberapa tahapan dalam mengembangkan model dalam tugas akhir

    ini antara lain sebagai berikut :

    1. Model Diagram Kausatik (Casual Loop Diagram)

    2. Model Diaram Flow (Flow Diagram)

    3. Verifikasi Model

    4. Validasi Model

    5. Rancangan Skenario

    4.3 Model Diagram Kausatik

    Pada tahap awal pembuatan simulasi sistem dinamik adalah

    merumuskan model sesuai dengan kondisi eksisting kesuksesan e-

    commerce usaha kerajinan di Lamongan terhadap pasar e-commerce

    di Indonesia. Pembuatan Causal Loop Diagram (CLD) dengan

    melakukan identifikasi dan mengubungkan variabel yang

    berpengaruh terhadap kesuksesan e-commerce di Lamongan.

    Gambar 4.1 berikut ini adalah gambaran diagram kausatik dari

    penelitian.

  • 43

    Ga

    mb

    ar

    4.1

    Cau

    sal

    Lo

    op

    Dia

    gra

    m

  • 44

    Dengan adanya Gambar yang merupakan Cusal Loop Diagram,

    dapat terlihat hubungan serta pengaruh antara variabel dengan

    perilaku sistem. Berikut ini adalah penjelasan dari Causal Loop

    Diagram tersebut :

    1) E-commerce Success Level

    Merupakan salah satu variabel yang menjelaskan tentang tingkatan

    kesuksesan penggunaan penggunaan e-commerce pada UMKM

    kerajinan di Lamongan. Ada 4 faktor yang mempengaruhi

    kesuksesan e-commerce yaitu faktor pendorong internal dan

    eksternal, serta faktor penghambat internal dan eksternal. Faktor

    yang dapat mempengaruhi kesuksesan e-commerce berdasarkan

    referensi yang didapat adalah faktor pendorong internal / Internal

    Drivers (Business Entry, Market, Reputation. Cost Leadership),

    faktor penghambat internal / Internal Obstacle (Finance, Risk,

    Expertise), faktor pendorng eksternal / External Drivers (Product

    Pricing, Time Spent, Convenience, External Relation), dan faktor

    penghambat eksternal / External Obstacle (Transaction Risk, Access,

    Delivery Time, Customer Expense).

    Data yang didapatkan dengan menyebarkan kuisioner kepada

    pelaku UMKM kerajinan yang menerapakan e-commerce dalam

    proses bisnisnya. Terdapat 31 responden yang telah mengisi

    kuisioner dan data yang didapatkan telah valid dan reliabel untuk

    digunakan dalam penelitian. Berikut ini adalah data dari kuisioner

    terkait tingkat kesuksesan e-commerce pada usaha kerajinan di

    Lamongan. Tabel 4.1 berikut merupakan hasil rekap dari kuisioner

  • 45

    yang telah disebarkan kepada responden dan telah diolah untuk

    kebutuhan input data dalam model sistem dinamik.

    Tabel 4.1 Data hasil kuisioner

    Variabel Min.

    Value

    Max.

    Value Mean Stdev

    Internal Driver

    Cost

    Leadership 1 5 0.953 3.548

    Reputation 2 5 0.805 3.516

    Market 2 5 0.663 3.774

    Business

    Entry 2 5 0.812 3.355

    External Driver

    Product

    Pricing 2 5 0.714 3.419

    Time Spent 2 5 0.772 3.726

    Convenience 2 5 0.694 3.758

    External

    Relation 2 5 0.825 3.516

    External Obstacle

    Finance 1 4 0.832 2.645

    Risk 1 4 0.870 2.887

    Expertise 2 5 0.789 3.000

    Internal Obstacle

    Customer

    Expense 2 5 0.770 3.113

    Delivery

    Time 2 5 0.789 3.032

    Transaction

    Risk 2 5 0.662 3.613

    Access 1 4 0.827 2.806

  • 46

    2) SMEs Opportunity

    Merupakan salah satu variabel yang menjelaskan tentang peluang

    usaha kerajinan Lamongan di pasar e-commerce Indonesia. Variabel

    ini sendiri dipengaruhi oleh tingkat kesuksesan e-commerce di

    Lamongan dan juga seberapa besar Market Share Index e-commerce

    di Indonesia. Dengan mengetahui nilai SMEs Opportunity dapat

    memperkirakan bagaimana peluang pasar usaha kerajinan Lamongan

    ke depannya.

    3) E-commerce Market

    Merupakan salah satu variabel yang menjelaskan bagaimana potensi

    pasar e-commerce yang ada di Indonesia saat ini. Potensi pasar e-

    commerce yang besar dapat mempengaruhi transaksi e-commerce

    dan peluang UMKM menjadi lebih besar pula. Variabel ini

    dipengaruhi oleh beberapa variabel sebagai berikut :

    a. Market Potential

    Potensi pasar menggambarkan seberapa besar jumlah potensi rupiah

    yang bisa didapatkan dari pasar e-commerce di Indonesia. Potential

    Market didapatkan dari hasil kali jumlah konsumen, rata-rata harga

    penjualan, market share, rata-rata konsumsi per tahun.

    Market Potential = number of consumer x average selling price x

    market share x annual consumption

    Pada Tabel 4.2 menampilkan data historis terkait tentang jumlah

    konsumen pengguna e-commerce. Untuk data terkait rata-rata harga

    penjualan, market share, dan annual consumption dilampirakan pada

    Lampiran C.

  • 47

    Tabel 4.2 Data jumlah konsumen pengguna e-commerce [24]

    Tahun Nilai Produksi (Rp)

    2001 108113

    2002 147781

    2003 202003

    2004 276120

    2005 377432

    2006 515915

    2007 705209

    2008 963958

    2009 1317644

    2010 1801101

    2011 2461943

    2012 3365254

    2013 4600000

    2014 5900000

    2015 7400000

    Min. Value 108113

    Max. Value 7400000

    Mean 2009500

    Stdev 2306990

  • 48

    b. Market Share Index

    Market Share Index menggambarkan sebarapa besar indeks pasar e-

    commerce yang ada di Indonesia. Market share index didapatkan dari

    hasil kali persentase kesiapan konsumen, persentasi konsumen yang

    menggunakan e-commerce, dan persentase kepuasan pengguna e-

    commerce.

    Market Share Index = Intention to Buy x Consumer Readiness x

    Consumer Satisfaction

    Tabel 4.3 Data Market Share Index [25]

    Variabel Nilai

    Pengguna

    e-commerce 63.5%

    Kesiapan konsumen 98.6%

    Kepuasan konsumen 39% - 83%

    4) E-commerce Transaction

    Merupakan salah satu variabel yang menjelaskan tentang jumlah

    transaksi e-commerce yang ada di Indonesia tiap tahunnya. Variabel

    ini dapat mempengaruhi sejauh mana nilai produksi yang didapatkan

    oleh UMKM nantinya. Variabel ini dipengaruhi oleh beberapa

    variabel sebagai berikut :

    a. E-commerce Market

    E-commerce Market merupakan variabel menunjukkan seberapa

    besar jumlah potensi e-commerce yang ada di Indonesia. Semakin

    tinggi nilai Ecommerce market akan semakin tinggi pula jumlah

    transaksi e-commerce.

  • 49

    b. Offline Shopper

    Offline shopper merupakan variabel persentase konsumer yang lebih

    memilih untuk berbelanja offline. Semakin tinggi jumlah offline

    shopper akan menurunkan nilai transaksi e-commerce. Konsumen

    yang tidak berbelanja online ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

    diantaranya :

    - Prefer Offline (Lebih senang berbelanja offline)

    - Untrusted (Tidak percaya dengan Online Shop)

    - Experience of Goods (Tidak dapat mencoba barang)

    - Complicate Transaction (Transaksi yang memusingkan)

    - Fear of Fraud (Takut kena penipuan)

    - Unsuitable Item (Takut barang tidak sesuai dengan pesanan)

    Pada Tabel 4.4 menampilkan data nilai transaksi e-commerce di

    Indonesia yang telah dikonversikan ke dalam kurs rupiah sesuai

    dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar tiap tahunnya.

    Tabel 4.4 Data nilai transaksi e-commerce di Indonesia [24]

    Year

    Ecommerce

    Transaction

    (dollar)

    Kurs dollar

    rupiah

    Ecommerce

    Transaction (Rp)

    2001 3414726 10265 35052158216

    2002 5756814 9260 53308098017

    2003 9705292 8570 83174349719

    2004 16361947 8985 147012094449

    2005 27584262 9705 267705266166

    2006 46503728 9200 427834293949

    2007 78399656 9125 715396861417

  • 50

    Year

    Ecommerce

    Transaction

    (dollar)

    Kurs dollar

    rupiah

    Ecommerce

    Transaction (Rp)

    2008 132172331 9666 1277577749488

    2009 222826552 9447 2105042435996

    2010 375658596 9036 3394451075062

    2011 633314924 9113 5771398905983

    2012 1067692308 9718 10375833846154

    2013 1800000000 12250 22050000000000

    2014 2600000000 12550 32630000000000

    2015 3560000000 13500 48060000000000

    Minimal Value 35052158216

    Maximal Value 48060000000000

    Mean 8.49292e+012

    Standard Deviation 1.44867e+013

    Tabel 4.5 menggambarkan hasil survei terkait persentase alasan

    kenapa pelanggan tidak berbelanja online yang mempengaruhi nilai

    transaksi e-commerce di Indonesia.

    Tabel 4.5 Alasan pelanggan tidak berbelanja online [25]

    Alasan Berbelanja Offline Presentase

    Lebih Senang Berbelanja Offline (Prefer

    Offline)

    39%

    Tidak Percaya Online Shop (Untrusted) 27%

    Tidak dapat Mencoba Barang (Experience of 22%

  • 51

    Goods)

    Transaksi yang Memusingkan (Complicated

    Transaction)

    8%

    Takut Kena Penipuan (Fear of Fraud) 3%

    Takut Barang Tidak Sesuai (Unsuitable Item) 1%

    5) Production Value

    Merupakan salah satu variabel yang menjelaskan tentang jumlah

    nilai produksi dari UMKM kerajinan di Lamongan. Variabel ini

    dipengaruhi oleh beberapa variabel berikut :

    a. SMEs Opportunity

    SMEs Opportunity merupakan variabel yang menunjukkan peluang

    pasar usaha kerajinan Lamongan pada e-commerce. Semakin tinggi

    nilai SMEs Opportunity akan meningkatkan nilai produksi usaha

    kerajinan pula.

    b. E-commerce Transaction

    Ecommerce Transaction merupakan variabel jumlah transaksi e-

    commerce yang ada di Indonesia. Semakin tinggi jumlah nilai

    transaksi e-commerce akan semakin tinggi pula nilai produksi yang

    akan didapatkan.

    c. Local Market

    Local Market merupakan besaran nilai transaksi e-commerce di

    Indonesia dikalikan dengan seberapa besar persentase kontribusi

    Lamongan terhadap Indonesia. Nilai kontribusi tersebut menjadi

  • 52

    acuan estimasi besarnya nilai transaksi e-commerce di Indonesia

    yang masuk ke Lamongan.

    d. Average manufacturing growth

    Rata-rata pertumbuhan pelaku usaha juga mempengaruhi besaran

    tingkat nilai produksi. Semakin tinggi nilai pertumbuhan pelaku

    usaha juga meningkatkan nilai produksinya. Tabel 4.6 berikut

    menampilkan data nilai produksi usaha kerajinan di Lamongan.

    Tabel 4.6 Nilai produksi usaha kerajinan Lamongan [12]

    Tahun Nilai Produksi skala

    Lamongan

    2001 267518463751

    2002 268862235566

    2003 270212757280

    2004 271570062799

    2005 272934186199

    2006 274305161725

    2007 275683023798

    2008 277067807009

    2009 278459546124

    2010 279858276082

    2011 281264032000

    2012 281615032000

    2013 286340212000

    2014 285471794000

    2015 285471794000

  • 53

    Tabel 4.7 Kontribusi Lamongan pada perekonomian Indonesia [12]

    Tahun

    Nilai Produksi

    skala

    Lamongan

    Nilai Produksi skala

    Indonesia

    Kontribusi

    Daerah

    2010 279858276082 15619281000000 0.018

    2011 281264032000 5625280640000 0.050

    2012 281615032000 27489577000000 0.010

    2013 286340212000 50874945000000 0.006

    2014 285471794000 33069671000000 0.009

    2015 285471794000 27965785000000 0.010

    Tabel 4.8 Rata-rata pertumbuhan usaha kerajinan Lamongan [12]

    Tahun Jumlah Pertumbuhan Rata-rata

    pertumbuhan

    2011 12802

    0.04

    2012 13371 0.0444

    2013 13889 0.0387

    2014 14413 0.0377

    2015 14950 0.0373

    Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 masing- masing menampilkan data terkait

    untuk kebutuhan variabel Local Market dan Average Manufacturing

    Growth.

    4.4 Pemodelan Sistem

    Setelah didapatkan hubungan antar variabel, selanjutnya dilakukan

    pembuatan model dengan menggunakan aplikasi Vensim

    berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Model

    tersebut nantinya akan disesuaikan dengan rumusan yang diperoleh

    dari pengolahan data yang dihasilkan dari formulasi. Gambar 4.2

    dibawah ini merupakan gambar stock flow diagram penelitian :

  • 54

    Ga

    mb

    ar

    4.2

    Sto

    ck F

    low

    Dia

    gra

    m

  • 55

    4.4.1 Sub Model E-commerce Success Level

    Gambar 4.3 Sub Model E-commerce Success Level

    Gambar 4.3 merupakan sub model E-commerce Success Level

    mendeskripsikan mengenai tingkat kesuksesan e-commerce pada

    usaha kerajinan di Lamongan. Nilai Ecommerce Success Level

    dipengaruhi oleh Rate of increase ecommerce success level dan Rate

    of decrease ecommerce success level. Nilai Rate of increase

    ecommerce success level berasal dari rata-rata penjumlahan Internal

    Driver (Faktor Pendorong Internal) dan External Driver (Faktor

    Pmdorong Eksternal), sedangkan nilai Rate of decrease ecommerce

    success level dari rata-rata penjumlahan Internal Obstacle (Faktor

  • 56

    Penghambat Internal) dan External Obstacle (Faktor Penghambat

    Eksternal) dimana setiap faktor memiliki masing-masing variabel

    penilaian.

    Tiap variabel penilaian dilakukan survey kuisioner terhadap pelaku

    usaha kerajinan di Lamongan yang telah menggunakan ecommerce

    yang telah dikonversikan dari nilai skala kedalam bentuk persentase.

    Pada sub model ini nantinya akan menjadi penilaian tingkat

    kesuksesan penggunanaan e-commerce pada usaha kerajinan di

    Lamongan. Tabel 4.9 menampilkan persamaaan yang digunakan

    pada sub-model E-commerce Success Level ini.

    Tabel 4.9 Sub Model E-commerce Success Level

    VARIABEL PERSAMAAN

    E-commerce

    Succcess Level

    (((Rate of increase ecommerce success

    level+Rate of decrease ecommerce success

    level)/2)/5)*100

    Rate of increase

    ecommerce

    succes level

    (Internal driver+External driver)/2

    Rate of decrease

    ecommerce

    succes level

    (5-((Internal obstacle+External obstacle)/2))

    Internal Driver (Business entry+Cost

    leadership+Market+Reputation)/4

    External Driver (Convenience+External relation+Product

    pricing+Time spent)/4

    Internal Obstacle (Expertise+Finance+Risk)/3

    External Obstacle (Access+Customer eExpense+Delivery

    time+Transaction risk)/4

  • 57

    VARIABEL PERSAMAAN

    Business Entry RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.35 , 0.81 , 1 )

    Cost Leadership RANDOM NORMAL( 1 , 5 , 3.55 , 0.95 , 1 )

    Reputation RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.52 , 0.8 , 1 )

    Market RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.77 , 0.66 , 1 )

    Convenience RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.76 , 0.69 , 1 )

    External Relation RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.52 , 0.82 , 1 )

    Time Spent RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.73 , 0.77 , 1 )

    Product Pricing RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.42 , 0.71 , 1 )

    Finance RANDOM NORMAL(1, 4 , 2.65 , 0.83 , 1 )

    Expertise RANDOM NORMAL(2, 5 , 3 , 0.79 , 1 )

    Risk RANDOM NORMAL(1, 4 , 2.89 , 0.87 , 1 )

    Transaction Risk RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.61 , 0.66 , 1 )

    Customer

    Expense

    RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.11 , 0.77 , 1 )

    Delivery Time RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.03 , 0.79 , 1 )

    Access RANDOM NORMAL(1, 4 , 2.81 , 0.83 , 1 )

    4.4.2 Sub Model SMEs Opprtunity

    Gambar 4.4 Sub Model SMEs Opportunity

  • 58

    Gambar 4.4 merupakan sub model SMEs Opportunity

    mendeskripsikan mengenai tingkat peluang usaha kerajinan

    Lamongan pada pasar e-commerce Indonesia yang dipengaruhi oleh

    Rate of increase SMEs Oppoertunity . Laju peningkatan peluang

    UMKM diukur beberapa faktor namun dalam Tugas Akhir ini hanya

    berfokus pada faktor kesuksesan penggunaan ec-mmerce dan

    seberapa besar Merket share index e-commerce di Indonesia.

    Pada sub-model ini nantinya akan menjadi salah satu penilaian

    bagaimana peluang pasar usaha kerajinan di pasar e-commerce

    Indonesia, sehingga dapat diperkirakan seberapa besar persentase

    kemungkinan calon konsumen kerajinan Lamongan. Tabel 4.10

    menampilkan persamaan yang digunakan sub-model SMEs

    Opportunity sebagai berikut ini.

    Tabel 4.10 Sub Model SMEs Opportunity

    VARIABEL PERSAMAAN

    SMEs Opportunity Rate of increase SMEs opportunity*100

    Rate of increase

    SMEs Opportunity

    (Ecommerce Success Level*Market share

    index)/100

    E-commerce

    Success Level

    (((Rate of increase ecommerce success

    level+Rate of decrease ecommerce success

    level)/2)/5)*100

    Market Share Index Consumen readiness*Intent to

    buy*Consumen satisfaction

  • 59

    4.4.3 Sub Model E-commerce Market

    Gambar 4.5 Sub Model E-commerce Market

    Gambar 4.5 merupakan sub model E-commerce Market yang

    mendeskripsikan mengenai seberapa besar nilai pasar e-commerce

    Indonesia. Nilai Ecommerce Market dipengaruhi oleh Potential

    market dan Market share index Indonesia.

    Pada sub-model ini nantinya dapat digunakan untuk mengetahui

    sejauh mana pertumbuhan nilai pasar e-commerce Indonesia yang

    dapat mempengaruhi perkembangan e-commerce usaha lokal. Tabel

    4.11 menampilkan persamaan yang digunakan pada sub-model ini

    adalah sebagai berikut :

  • 60

    Tabel 4.11 Sub-Model SMEs Opportunity

    VARIABEL PERSAMAAN

    Ecommerce Market Market potential*Market share index

    Market Potential Number of consumen*Market

    share*Average selling price*Annual

    consumption

    Market Share Index Consumen readiness*Intent to

    buy*Consumen satisfaction

    Annual consumption IF THEN ELSE (Time

  • 61

    4.4.4 Sub Model E-commerce Transaction

    Gambar 4.6 Sub Model E-commerce Transaction

    Gambar 4.6 merupakan sub model E-commerce Transaction

    mendeskripsikan mengenai jumlah nilai transaksi e-commerce

    Indonesia. Nilai transaksi e-commerce dipengaruhi oleh Rate of

    increase ecommerce transaction dan Rate of decrease ecommerce

    transaction. Laju peningkatan transaksi e-commerce dipengaruhi oleh

    E-commerce Market dan Ecommerce Transaction sedangkan laju

    penurunan transaksi e-commerce dipengaruhi oleh jumlah konsumen

    yang beralasan masih belum mau menggunakan e-commerce (Offline

    Shopper).

    Pada sub-model ini nantinya akan menjadi salah satu pengukuran

    potensi e-commerce di Indonesia dalam mempengaruhi tingkat nilai

  • 62

    produksi usaha lokal di daerah yang menggunakan e-commerce.

    Tabel 4.12 menampilkan persamaan yang digunakan adalah sebagai

    berikut :

    Tabel 4.12 Sub Model E-commerce Transaction

    VARIABEL PERSAMAAN

    Number of ecommerce

    transaction

    Rate of increase Ecommerce

    transaction-Rate of decrease

    Ecommerce transaction

    Rate of increase

    ecommerce transaction

    Ecommerce Transaction+Ecommerce

    Market

    Rate of decrease

    ecommerce transaction

    Experience of goods+Fear of

    fraud+Prefer offline+Transaction

    complicated+Unsuitable

    item+Untrusted

    Ecommerce transaction RANDOM NORMAL(3.35052e+011,

    4.806e+013 , 8.49292e+012 ,

    1.44867e+013 , 1 )

    Prefer offline (Offline shopper*(39/100))

    Untrusted (Offline shopper*(27/100))

    Experience of goods (Offline shopper*(22/100))

    Fear of fraud (Offline shopper*(3/100))

    Tra