model sistem dinamik untuk peningkatan kinerja …iii tugas akhir – ks141501 model sistem dinamik...
TRANSCRIPT
-
i
TUGAS AKHIR – KS141501
MODEL SISTEM DINAMIK UNTUK PENINGKATAN
KINERJA UMKM MELALUI PEMANFAATAN
E-COMMERCE (STUDI KASUS: UMKM KERAJINAN
DI KABUPATEN LAMONGAN)
DYNAMIC SYSTEM MODEL FOR IMPROVED PERFORMANCE OF SMALL MEDIUM ENTERPRISE THROUGH THE USE OF E-COMMERCE (CASE STUDY: CRAFT BUSINESS IN LAMONGAN)
AGUNG FIRDAMANSYAH NRP 5213 100 054
Dosen Pembimbing Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D. DEPARTMEN SISTEM INFORMASI Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2017
-
iii
TUGAS AKHIR – KS141501
MODEL SISTEM DINAMIK UNTUK PENINGKATAN
KINERJA UMKM MELALUI PEMANFAATAN
E-COMMERCE (STUDI KASUS: UMKM KERAJINAN
DI KABUPATEN LAMONGAN)
AGUNG FIRDAMANSYAH
NRP 5213 100 054
Dosen Pembimbing
Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D.
JURUSAN SISTEM INFORMASI
Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2017
-
v
UNDERGRADUATE THESES – KS141501
DYNAMIC SYSTEM MODEL FOR IMPROVED PERFORMANCE OF SMALL MEDIUM ENTERPRISE THROUGH THE USE OF E-COMMERCE (CASE STUDY: CRAFT BUSINESS IN LAMONGAN)
AGUNG FIRDAMANSYAH
NRP 5213 100 054
Supervisor
Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D.
INFORMATION SYSTEMS DEPARTMENT
Information Technology Faculty
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2017
-
ii
LEMBAR PENGESAHAN
MODEL SISTEM DINAMIK UNTUK PENINGKATAN
KINERJA UMKM MELALUI PEMANFAATAN
E-COMMERCE (STUDI KASUS: UMKM KERAJINAN
DI KABUPATEN LAMONGAN)
TUGAS AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
pada
Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Oleh:
AGUNG FIRDAMANSYAH
NRP. 5213100054
Surabaya, Juli 2017
KETUA
JURUSAN SISTEM INFORMASI
Dr. Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom
NIP. 196503101991021001
-
LEMBAR PERSETUJUAN
MODEL SISTEM DINAMIK UNTUK PENINGKATAN
KINERJA UMKM MELALUI PEMANFAATAN
E-COMMERCE (STUDI KASUS: UMKM KERAJINAN
DI KABUPATEN LAMONGAN)
TUGAS AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
pada
Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Oleh:
AGUNG FIRDAMANSYAH
NRP. 5213100054
Disetujui Tim Penguji : Tanggal Ujian: Juli 2017
Periode Wisuda : September 2017
Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D. (Pembimbing I)
Arif Wibisono, S.Kom., M.Sc. (Penguji I)
Rully Agus Hendrawan, S.Kom., M.Eng. (Penguji II)
-
x
-
v
MODEL SISTEM DINAMIK UNTUK PENINGKATAN
KINERJA UMKM MELALUI PEMANFAATAN
E-COMMERCE (STUDI KASUS: UMKM KERAJINAN DI
KABUPATEN LAMONGAN)
Nama Mahasiswa : Agung Firdamansyah
NRP : 5213100054
Jurusan : Sistem Informasi FTIF-ITS
Pembimbing I : Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D.
ABSTRAK
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah
satu tulang punggung ekonomi Indonesia. Hingga kini, jumlah
UMKM di Indonesia mencapai kurang lebih sekitar 56, 5 juta unit.
Namun sayangnya masih banyak potensi usaha lokal daerah yang
masih kesulitan dalam melakukan pemasaran produk, padahal
kualitas produk sudah mampu menjangkau ke nagara lain untuk ekspor.
Di daerah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, jumlah UMKM
meningkat sekitar 97,27% pada tahun 2013. Sesuai data yang ada,
jumlah UMKM sebanyak 50.112 unit. Salah satu potensi usaha yang
ada di Lamongan adalah berbagai macam usaha kerajinan mulai
dari kerajinan daur ulang, gerabah, kain tenun, dan berbagai
macam kerajinan di tiap daerahnya. Dengan berbagai macam
potensi kerajinan yang dimiliki sehingga mampu memberikan
peluang bagi masayarakat Lamongan untuk membuka dan
menjalankan berbagai macam usahanya sendiri. Namun sayangnya
masih banyak masyarakat yang tidak tahu cara membangun suatu
produk menjadi dikenal dan punya potensi pasar yang luas dengan
pemanfaatan teknologi informasi khususnya e-commerce yang
perkembangannya semakin cepat di era sekarang ini.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja UMKM
di Kabupaten Lamongan, mengidentifikasi variabel-variabel yang
-
vi
mempengaruhi keberhasilan pemanfaatan e-commerce untuk
meningkatkan kinerja UMKM, dan memberikan rekomendasi dalam
pengambilan kebijakan untuk peningkatan kinerja UMKM kerajinan
di Lamongan. Metode digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan simulasi sistem dinamik. Analisis akan dilakukan
dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal, dan juga
aspek yang mempengaruhi kinerja dari UMKM
Penelitian ini menggunakan 4 faktor penilaian untuk
mengukur kesuksesan penggunaan E-commerce, yaitu Internal
Driver, External Driver, Internal Obstacle, dan External Obstacle,
yang masing-masing memili variable penilaian. Skenario terbaik
adalah dengan penurunan faktor penghambat untuk meningkatkan
tingkat kesuksesan e-commerce dan juga meningkatkan nilai
produksi UMKM kerajinan di Lamongan. Hasil dari skenario ini
mampu meningkatkan rata-rata nilai produksi UMKM kerajinan
dari Rp. 360.288.966.667 meningkat menjadi Rp. Rp.
367.292.600.000.
Kata kunci : simulasi, sistem dinamik, umkm, e-commerce, usaha
kerajinan
-
vii
DYNAMIC SYSTEM MODEL FOR IMPROVED
PERFORMANCE OF SMALL MEDIUM ENTERPRISE
THROUGH THE USE OF E-COMMERCE (CASE STUDY:
CRAFT BUSINESS IN LAMONGAN)
Name : Agung Firdamansyah
NRP : 5213100054
Departement : Sistem Informasi FTIF-ITS
Supervisor : Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D.
ABSTRACT
Small and Medium Enterprises (SMEs) is one of the
backbone of Indonesian economy. Until now, the number of SMEs in
Indonesia reached approximately 56,5 million units. But
unfortunately, there are still many potential local businesses that are
still problematic in marketing the product, of course the product has
been able to other country for export. In Lamongan District, East
Java, the number of SMEs increased by 97.27% in 2013. According
to existing data, the number of SMEs reached 50.112 units. One of
the existing business potential in Lamongan is various kinds of
handicraft business ranging from recycling craft, pottery, woven
fabric, and various kinds of handicrafts in each region. With a wide
range of potential handicrafts owned so as to provide opportunities
for people Lamongan to open and run various kinds of own business.
But unfortunately there are still many people who do not know how
to build a product into a known and have a broad market potential
by utilizing information technology, especially e-commerce that the
development of faster in this era.
This study aims to improve the performance of SMEs in
Lamongan District, The rise of variables that drive e-commerce
success to improve the performance of SMEs, and provide
recommendations in improving the performance of SMEs handicrafts
-
viii
in Lamongan. The method used in this research is to use dynamic
model. The analysis will be done by internal and external factors, as
well as the developing aspects of SMEs performance.
This study uses four assessment factors to measure the
success of E-commerce usage, namely Internal Driver, External
Driver, Internal Obstacle, and External Obstacle, each of which has
an assessment variable. The best scenario is with the decrease
obstacle factors to improve the success rate of e-commerce and also
increase the production of SMEs handicrafts in Lamongan. The
results of this scenario can increase the average production value of
SMEs handicraft from Rp. 360.288.966.667 increased to Rp.
367.292.600.000.
Keywords :simulation, dynamic system, SMEs, e-commerce, craft
business
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi
kekuatan dan hikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul “Model Sistem Dinamik Untuk
Peningkatan Kinerja UMKM Melalui Pemanfaatan E-
Commerce (Studi Kasus: UMKM Kerajinan Di Kabupaten
Lamongan)”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir akademik sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan pada Departemen Sistem Informasi,
Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat selesai
dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itupada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-
Nya selama penulis mengerjakan Tugas Akhir.
2. Bapak Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom. selaku Ketua Jurusan Sistem
Informasi ITS Surabaya.
3. Ibu Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D. selaku dosen pembimbing
Tugas Akhir penulis yang telah memberikan banyak
pengetahuan dan pemahaman baru bagi penulis.
4. Bapak Bekti Cahyo Hidayanto, S.Si., M.Kom. selaku dosen wali
penulis yang memberikan motivasi sehingga penulis terus
mengusahakan yang terbaik selama mengerjakan Tugas Akhir.
-
x
5. Bapak tercinta yang telah mengajarkan hal berharga dan menjadi
inspirasi serta motivasi penulis untuk selalu memberikan yang
terbaik dalam Tugas Akhir ini.
6. Ibu tercinta yang selalu menjadi semangat bagi penulis untuk
melakukan yang terbaik.
7. Saudara dan kerabat tercinta yang senantiasa mendoakan
kelancaran serta kesuksesan dalam pengerjaan Tugas Akhir.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi orang yang membaca, bagi
penelitian dan pengembangan aplikasi di masa depan. Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena
kesempurnaan sejatinya hanya milik Allah SWT, maka saran dan
kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi
perbaikan selanjutnya.
Surabaya, 07 Juli 2017
Penulis
-
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................. iv
ABSTRAK ......................................................................................... v
ABSTRACT ..................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 5
1.3 Batasan Masalah .................................................................... 5
1.4 Tujuan Tugas Akhir ............................................................... 5
1.5 Manfaat Tugas Akhir ............................................................. 6
1.6 Relevansi ............................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 9
2.1 UMKM Kerajinan di Kabupaten Lamongan ......................... 9
2.2 Studi Sebelumnya ................................................................ 12
2.3 Dasar Teori .......................................................................... 18
2.3.1 UMKM ......................................................................... 18
2.3.2 E-commerce ................................................................. 19
2.3.3 Permodelan Sistem dan Simulasi ................................. 22
2.3.4 Model Simulasi ............................................................ 23
2.3.5 Simulasi Sistem Dinamik ............................................. 24
2.3.6 Causal Loop Diagram .................................................. 27
2.3.7 Stock Flow Diagram .................................................... 29
2.3.8 Verifikasi dan Validasi................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................... 33
3.1 Tahapan Pelaksanaan ........................................................... 34
3.1.1 Studi Literatur .............................................................. 34
3.1.2 Pengumpulan Data ....................................................... 34
3.1.3 Pendefinisian Sistem .................................................... 35
-
xii
3.1.4 Pembuatan Causal Loop Diagram ............................... 35
3.1.5 Pembuatan Stock Flow Diagram.................................. 36
3.1.6 Verifikasi dan Validasi................................................. 37
3.1.7 Pembuatan Skenario ..................................................... 38
3.1.8 Analisis Hasil ............................................................... 38
3.1.9 Pembuatan Laporan Tugas Akhir ................................ 38
BAB IV PERANCANGAN ............................................................. 41
4.1 Kebutuhan Data ................................................................... 41
4.2 Pengolahan Data .................................................................. 42
4.3 Model Diagram Kausatik ..................................................... 42
4.4 Pemodelan Sistem ................................................................ 53
4.4.1 Sub Model E-commerce Success Level ....................... 55
4.4.2 Sub Model SMEs Opprtunity ....................................... 57
4.4.3 Sub Model E-commerce Market ................................. 59
4.4.4 Sub Model E-commerce Transaction ........................... 61
4.4.5 Sub Model Production Value ....................................... 63
4.5 Verifikasi dan Validasi Model ............................................. 64
4.5.1 Verifikasi Basemodel Result ........................................ 64
4.5.2 Validasi Basemodel ..................................................... 70
BAB V PEMBUATAN SKENARIO DAN ANALISIS HASIL ..... 75
5.1 Pengembangan Skenario ...................................................... 75
5.1.1 Skenario Peningkatan Faktor Pendorong ..................... 76
5.1.2 Skenario Penurunan Faktor Penghambat ..................... 82
5.2 Hasil Analisis Skenario........................................................ 89
5.2.1 Perbandingan Skenario pada E-commerce Success
Level ..................................................................................... 89
5.2.2 Perbandingan Skenario pada SMEs Opportunity ......... 92
5.2.3 Perbandingan Skenario pada Production Value ........... 94
BAB VI PENUTUP .......................................................................... 99
6.1 Kesimpulan .......................................................................... 99
6.2 Saran .................................................................................. 101
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 102
Lampiran A. Data Kuisioner .......................................................... 107
Lampiran B. Data Uji Reliabilitas dan Validitas ............................ 117
Lampiran C. Data Input dari Literatur ............................................ 121
-
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Kerangka kerja riset Laboratorium Sistem Enterprise ... 7
Gambar 2.1 Contoh Hasil Karya Usaha Kerajinan Lamongan ......... 11
Gambar 2.2 Klasifikasi Sistem ......................................................... 23
Gambar 2.3 Tahap Pengembangan Model Sistem Dinamik ............. 26
Gambar 2.4. Contoh Causal Loop Diagram ..................................... 28
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian Tugas Akhir .............................. 33
Gambar 3.2 Causal Loop Diagram Penelitian .................................. 36
Gambar 4.1 Causal Loop Diagram ................................................... 43
Gambar 4.2 Stock Flow Diagram ..................................................... 54
Gambar 4.3 Sub Model E-commerce Success Level........................ 55
Gambar 4.4 Sub Model SMEs Opportunity ................................... 57
Gambar 4.5 Sub Model E-commerce Market ................................. 59
Gambar 4.6 Sub Model E-commerce Transaction ......................... 61
Gambar 4.7 Sub Model Production Value ...................................... 63
Gambar 4.8 Verifikasi Model ......................................................... 65
Gambar 4.9 Grafik Basemodel Ecommerce Success Level ........... 65
Gambar 4.10 Grafik Basemodel SMEs Opportunity ...................... 66
Gambar 4.11 Grafik Sub Model Ecommerce Market ....................... 67
Gambar 4.12 Grafik Sub Model Ecommerce Transaction ............... 68
Gambar 4.13 Grafik Sub Model Production value ........................... 69
Gambar 4.15 Grafik Validasi E-commerce Transaction .................. 73
Gambar 5.1 Grafik perbandingan skenario peningkatan faktor
pendorong pada sub-sistem Ecommerce Success Level ................. 80
Gambar 5.2 Grafik perbandingan skenario peningkatan faktor
pendorong internal pada sub sistem SMEs Opportunity .................. 81
Gambar 5.3 Grafik perbandingan skenario peningkatan faktor
pendorong internal pada sub sistem Production Value ..................... 82
Gambar 5.4 Grafik perbandingan skenario penurunan faktor
penghambat pada sub-sistem Ecommerce Success Level ................ 86
Gambar 5.5 Grafik perbandingan skenario penurunan faktor
penghambat pada sub sitem SMEs Opportunity ............................... 87
Gambar 5.6 Grafik perbandingan skenario penurunan faktor
penghambat pada sub sistem Production Value ............................... 88
file:///F:/%5bTUGAS%20AKHIR%20REVISI%5d%20S1-5213100054%20Agung%20Firdamansyah.docx%23_Toc488638299file:///F:/%5bTUGAS%20AKHIR%20REVISI%5d%20S1-5213100054%20Agung%20Firdamansyah.docx%23_Toc488638301file:///F:/%5bTUGAS%20AKHIR%20REVISI%5d%20S1-5213100054%20Agung%20Firdamansyah.docx%23_Toc488638305file:///F:/%5bTUGAS%20AKHIR%20REVISI%5d%20S1-5213100054%20Agung%20Firdamansyah.docx%23_Toc488638306file:///F:/%5bTUGAS%20AKHIR%20REVISI%5d%20S1-5213100054%20Agung%20Firdamansyah.docx%23_Toc488638318
-
xiv
Gambar 5.7 Grafik perbandingan skenario pada sub sistem
Ecommerce Success Level ............................................................... 89
Gambar 5.8 Grafik perbandingan skenario pada sub sistem SMEs
Opportunity....................................................................................... 92
Gambar 5.9 Grafik perbandingan skenario pada sub sistem
Production Value .............................................................................. 94
-
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Nilai Produksi Industri Kerajinan Kabupaten
Lamongan ........................................................................................... 9
Tabel 2.2 Studi Sebelumnya Terkait Penelitian yang Dilakukan ..... 12
Tabel 2.3 Kriteria UMKM ................................................................ 19
Tabel 2.4 Faktor Kesuksesan E-commerce ...................................... 20
Tabel 2.5. Variabel pada Sistem Dinamik ........................................ 26
Tabel 3.1 Jadwal pengerjaan tugas akhir .......................................... 39
Tabel 4.1 Data hasil kuisioner .......................................................... 45
Tabel 4.2 Data jumlah konsumen pengguna e-commerce ................ 47
Tabel 4.3 Data Market Share Index .................................................. 48
Tabel 4.4 Data nilai transaksi e-commerce di Indonesia .................. 49
Tabel 4.5 Alasan pelanggan tidak berbelanja online ........................ 50
Tabel 4.6 Nilai produksi usaha kerajinan Lamongan ....................... 52
Tabel 4.7 Kontribusi Lamongan pada perekonomian Indonesia ...... 53
Tabel 4.8 Rata-rata pertumbuhan usaha kerajinan Lamongan ......... 53
Tabel 4.9 Sub Model E-commerce Success Level ......................... 56
Tabel 4.10 Sub Model SMEs Opportunity ..................................... 58
Tabel 4.11 Sub-Model SMEs Opportunity ..................................... 60
Tabel 4.12 Sub Model E-commerce Transaction ........................... 62
Tabel 4.13 Sub Model Production Value ....................................... 64
Tabel 4.14 Validasi E-commerce Transaction................................ 71
Tabel 4.15 Validasi Production Value ............................................ 72
Tabel 5.1 Upaya Peningkatan Faktor Pendorong ............................. 76
Tabel 5.2 Persamaan skenario peningkatan faktor pendorong ......... 79
Tabel 5.3 Upaya penurunan faktor penghambat ............................... 83
Tabel 5.4 Persamaan skenario penurunan faktor penghambat ......... 85
Tabel 5.5 Perbandingan hasil simulasi Ecommerce Success Level.. 90
Tabel 5.6 Perbandingan hasil simulasi pada SMEs Opportunity...... 92
Tabel 5.7 Perbandingan hasil simulasi pada Production Value ........ 95
Tabel 5.8 Hasil skenario peningkatan faktor pendorong internal ..... 97
-
xvi
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan beberapa hal dasar mengenai penelitian ini
yang meliputi: latar belakang, tujuan, manfaat, batasan
permasalahan, serta relevansi tugas akhir. Penjelasan tentang hal-hal
tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran umum mengenai
permasalahan sehingga dapat dipahami dengan baik.
1.1 Latar Belakang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu
tulang punggung ekonomi Indonesia. Hingga kini, jumlah UMKM di
Indonesia mencapai kurang lebih sekitar 56, 5 juta unit. UMKM di
Indonesia memiliki peranan penting bagi perekonomian di Indonesia,
hal ini dikarenakan UMKM menyumbang 60 % dari PDB dan
menampung 97% tenaga kerja [1]. Maka dari itu, bila tidak
diperhatikan dengan serius maka pertumbuhan ekonomi nasional
akan rapuh. Berdasarkan data BPS pada tahun 2010, sebanyak
hampir 78% UMKM mengalami kesulitan usaha untuk memperoleh
bahan baku, pemasaran, dan permodalan [1]. Aturan mengenai
UMKM oleh Pemerintah sendiri terdapat pada Undang – Undang
tahun No. 20 tahun 2008. Meskipun dalam Bab II Pasal 4 dan Pasal 5
telah diatur prinsip serta pemberdayaan UMKM dimana Pemerintah
turut berupaya untuk meningkatkan daya saing UMKM serta
membantu meningkatkan daya saing UMKM [2]. Namun sayangnya
masih banyak potensi usaha lokal daerah yang masih kesulitan dalam
-
2
melakukan pemasaran produk, padahal kualitas produk sudah
mampu menjangkau ke nagara lain untuk ekspor [3].
Di daerah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, jumlah UMKM
meningkat sekitar 97,27% pada tahun 2013. Plt Kepala Dinas
Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan Setyo
Basuki, mengatakan sesuai data yang ada, jumlah UMK mencapai
48.795 unit dan UMKM sebanyak 50.112 unit [4]. Salah satu potensi
usaha yang ada di Lamongan adalah berbagai macam usaha
kerajinan mulai dari kerajinan daur ulang, gerabah, kain tenun, dan
berbagai macam kerajinan di tiap daerahnya. Dengan berbagai
macam potensi kerajinan yang dimiliki sehingga mampu
memberikan peluang bagi masayarakat Lamongan untuk membuka
dan menjalankan berbagai macam usahanya sendiri. Namun dari
banyaknya potensi usaha kerajinan yang ada di Lamongan masih
banyak juga mengalami kendala dalam hal pemasaran untuk
mengenalkan produknya ke pasar yang lebih luas [5].
Masyarakat Lamongan memiliki kreatifitas yang beragam, hal itu
sangat berpotensi membangun UMKM yang memiliki daya saing
tinggi. Dalam hal ini peran UMKM dapat mendorong pemerataan
pembangunan ekonomi yang merupakan salah satu pilar utama
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA [6]. Dengan demikian hal
penting yang perlu diperhatikan yaitu kesiapan pelaku usaha untuk
menghadapi persaingan dalam MEA terutama dalam hal mempelajari
teknologi karena dapat memberikan solusi untuk memajukan
UMKM tersebut. Namun sayangnya masih banyak masyarakat yang
-
3
tidak tahu cara membangun suatu produk menjadi dikenal dan punya
potensi pasar yang luas dengan pemanfaatan teknologi internet.
Dalam menghadapi MEA, diperlukan sesuatu yang dapat secara
efektif mengelola UMKM, dalam hal ini yaitu e-commerce. Menurut
David Baum (1999), e-commerce adalah satu set dinamis teknologi,
aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan,
konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan
perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara
elektronik. E-commerce biasa juga disebut Ecom, atau Emmerce
yang berarti pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan
transmisi Electronic Data Intercharge (EDI) [7]. Dengan besarnya
jumlah penggunaan internet di Indonesia memiliki kesempatan besar
untuk mengembangkan e-commerce. Pertumbuhan pasar online atau
yang lebih dikenal sebagai e-commerce di Indonesia memiliki
potensi yang sangat besar untuk bekembang. Saat ini pengguna
internet di indonesia berjumlah sekitar 88 juta atau kurang lebih 30%
dari total jumlah penduduk [8]. Berdasarkan data yang dirilis oleh
BMI research, pada tahun 2014 saja, jumlah pengguna situs e-
commerce sudah mencapai sekitar 24% dari jumlah pengguna
internet di Indonesia, dan jumlah ini naik menjadi dua kali lipat di
tahun berikutnya. Besarnya potensi yang ditawarkan e-commerce
tidak sampai disitu, menurut Rudiantara sebagai Menkominfo, pada
tahun 2016 diperkirakan nilai transaksi yang didapat dari e-
commerce bisa mencapai US$ 4,89 miliar atau Rp, 68 triliun. Nilai
penjualan ini naik dari tahun 2015 yang bernilai US$ 3,56 miliar.
-
4
Beliau juga menegaskan bahwa Indonesia bersama India dan Cina
akan menjadi raksasa lini e-commerce di Asia Pasifik [9].
Pada penelitian yang dilakukan oleh Umi Nur Fadila (2014) tentang
analisis faktor kesuksesan e-commerce pada UMKM di Jawa Timur
telah menganalisa bahwa ada beberapa faktor yang mendukung
tercapainya keberhasilan e-commerce, diantaranya adalah faktor
pendorong dan penghambat baik dari internal maupun eksternal.
Penelitian tersebut menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan
kesuksesan e-commerce pada UMKM. Dari penelitian tersebut dapat
dibuktikan bahwa e-commerce dapat membantu UMKM jika
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesannya
[10].
Penelitian yang dilakukan oleh Christian Robert Oktavianus (2013)
membahas analisis dampak penggunaan e-commerce pada aspek
pemasaran dan operasi terhadap kinerja UMKM di Indonesia. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa aspek operasi dan pemasaran
memberi pengaruh yang signifikan pada kinerja UMKM yang
menggunakan e-commerce. Dari penelitian tersebut dapat diketahui
bahwa peranan e-commerce sangat berpengaruh terhadap
peningkatan kinerja UMKM apabila mampu digunakan dan
dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku usaha [11].
Usulan tugas akhir “Model Sistem Dinamik Untuk
Peningkatan Kinerja UMKM Melalui Pemanfaatan E-commerce
(Studi Kasus UMKM Kerajinan Di Kabupaten Lamongan)”
diharapkan mampu memberikan skenario terbaik dari pengembangan
model sistem dinamik, demi mewujudkan sistem pemasaran yang
-
5
lebih baik bagi pelaku usaha kerajinan di Lamongan sehingga
mampu meningkatkan pemasaran UMKM serta meluaskan pasar
produk dengan pemanfaatan e-commerce.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemanfaatan e-
commerce?
2. Bagaimana meningkatkan kinerja UMKM kerajinan di Lamongan
melalui pemanfaatan e-commerce?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Penelitian berfokus pada usaha di bidang kerajinan.
2. Wilayah yang menjadi objek penelitian adalah Kabupaten
Lamongan.
1.4 Tujuan Tugas Akhir
Tujuan pengerjaan tugas akhir ini adalah :
1. Mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi
keberhasilan pemanfaatan e-commerce untuk meningkatkan
kinerja UMKM.
2. Mengembangkan skenario dan pengambilan kebijakan untuk
peningkatan kinerja UMKM kerajinan di Lamongan melalui
pemanfaatan e-commerce.
-
6
1.5 Manfaat Tugas Akhir
Tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa :
Bagi akademis
1. Sebagai literatur tentang model sistem dinamik untuk membantu
dalam pendukung keputusan.
2. Menjadi acuan penelitian sistem dinamik untuk penerapan di
bidang lainnya.
Bagi pemerintah
1. Menjadi alternative solusi bagi UMKM dalam menggunakan e-
commerce melalui skenario yang telah dibuat.
2. Menjadi bahan analisis dinas kabupaten terkait dalam
meningkatkan kinerja UMKM daerah melalui pemanfaatan e-
commerce.
3. Membantu pengambilan kebijakan untuk pengembangan
UMKM di Kabupaten Lamongan.
1.6 Relevansi
Penyusunan tugas akhir ini mempunyai relevansi sesuai dengan
Penelitian Laboratorium Sistem Enterprise Sistem Informasi Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Salah satu bentuk tugas
akhir yang ditawarkan adalah model simulasi sistem dinamik
sehingga penelitan ini relevan dengan bentuk tugas akhir pada
laboratorium Sistem Enterprise di Jurusan Sistem Informasi ITS
berdasarkan kerangka kerja riset pada gambar 1.1. Selain itu,
-
7
terdapat beberapa mata kuliah yang terkait dengan penelitian tugas
akhir ini adalah Simulasi Sistem dan Sistem Pendukung Keputusan.
Gambar 1.1. Kerangka kerja riset Laboratorium Sistem Enterprise
-
8
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan berbagai referensi terkait yang
berhubungan dengan penelitian ini. Penjelasan mengenai studi
sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini dan berbagai teori
pendukung.
2.1 UMKM Kerajinan di Kabupaten Lamongan
Bagian ini menjelaskan mengenai kondisi industri kerajinan di
Kabupaten Lamongan pada tahun 2015. Tabel 2.1 berikut ini
merupakan informasi nilai produksi industri kerajinan pada
Kabupaten Lamongan berdasarkan data BPS [12].
Tabel 2.1 Data Nilai Produksi Industri Kerajinan Kabupaten Lamongan
Tahun Nilai Produksi (Rp)
2001 267518463751
2002 268862235566
2003 270212757280
2004 271570062799
2005 272934186199
2006 274305161725
2007 275683023798
2008 277067807009
2009 278459546124
2010 279858276082
2011 281264032000
-
10
Tahun Nilai Produksi (Rp)
2012 281615032000
2013 286340212000
2014 285471794000
2015 285471794000
Terletak di bagian utara Provinsi Jawa Timur, Lamongan terbilang
cukup strategis yakni di wilayah perlintasan jalur pantai utara
(Pantura), membuat perekonomian di Kabupaten Lamongan berjalan
lancar. Lamongan memiliki berbagai macam potensi usaha kerajinan
seperti pada Gambar 2.1 yang kualitasnya sudah mampu bersaing di
pasar global diantaranya adalah :
1. Kerajinan daur ulang bahan alami
Produsen tas dan alas kaki di Lamongan mulai berinovasi
memanfaatkan bahan baku dari alam seperti eceng gondok kering,
daun pandan kering, pelepah pisang, batok kelapa, sapu lidi, rotan,
mendong, hingga karung goni bekas yang sudah tidak terpakai
menjadi produk kreatif yang sangat cantik. Potensi alam yang
didapatkan dari daerah Lamongan dan sekitarnya ini banyak
diproduksi menjadi aneka macam tas wanita, dompet, sepatu, serta
sandal dengan model yang beragam.
2. Tikar gulung Lamongan
Lamongan juga dikenal sebagai sentra tikar gulung terbesar di
Indonesia. Kreasi tikar gulung ini dibuat dengan cara ditenun
menggunakan bahan tali rafia dengan benang polipropilena dan
-
11
benang klasik, serta diinovasikan menjadi produk alas duduk yang
multifungsi (bisa digulung ketika dibawa). Tidaklah heran bila kreasi
tikar gulung ini berhasil menarik perhatian konsumen lokal, nasional,
bahkan hingga internasional.
3. Kerajinan gerabah
Dengan mempertahankan bahan baku serta bentuk yang masih
tradisional, para pengrajin mulai menciptakan motif modern untuk
meningkatkan nilai seni yang dihasilkan. Biasanya, pembuatan
gerabah Kaliotik dilakukan menggunakan cetakan, kemudian
dikeringkan, dan dibakar. Harga jual yang ditawarkan para pengrajin
berkisar Rp 4.000,00 hingga Rp 500.000,00 per pcs, tergantung
ukuran dan bentuknya.
4. Kerajinan kain tenun ikat
Beberapa sentra kerajinan tenun yang bisa dijumpai di Lamongan
terdapat di Kecamatan Meduran, Lamongan (kota), atau lebih
tepatnya di Desa Parengan. Kain tenun ikat Lamongan ini memiliki
ciri khas khusus yaitu lebih cenderung menggunakan warna-warna
soft dan natural, seperti misalnya biru, merah, hitam, dan putih.
Sedangkan motif yang sering dibuat biasanya berbentuk gunung
(segitiga) sebagai salah satu lambang bahwa Lamongan memiliki
banyak bukit [13].
Gambar 2.1 Contoh Hasil Karya Usaha Kerajinan Lamongan
-
12
2.2 Studi Sebelumnya
Dalam penelitian ini, digunakan referensi penelitian sebelumnya
sebagai referensi dalam melakukan proses penelitian, Tabel 2.1
berikut ini adalah penelitian yang menjadi referensi dan
hubungannya dengan tugas akhir ini.
Tabel 2.2 Studi Sebelumnya Terkait Penelitian yang Dilakukan
Judul Penelitian Analisis Faktor Kesuksesan E-
commerce pada UMKM (Usaha Mikro
Kecil Menengah) di Jawa Timur
Penulis, Tahun Umi Nur Fadila, Hanim Maria Astuti,
2014
Deskripsi Umum
Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui
faktor yang menjadi penyebab
kesuksesan e-commerce. Penelitian ini
mengkategorikan kesuksesan e-
commerce berdasarkan 4 faktor yaitu
faktor pendorong internal (Internal
Drivers), faktor pendorong eksternal
(External Drivers), faktor penghambat
internal (Internal Obstacle), faktor
penghambat eksternal (External
Obsacle). Hasil penelitian ini
menghasilkan rekomendasi untuk
meningkatkan kesuksesan e-commerce
pada UMKM di Jawa Timur [10].
-
13
Keterkaitan Penelitian Pembuatan model causal loop diagram
untuk menentukan faktor-faktor
penyebab kesuksesan e-commerce
untuk meningkatkan kinerja UMKM.
Lalu dilakukan studi melalui skenario
struktur dan parameter kemudian
dilakukan verifikasi dan validasi
model yang dibuat.
Judul Penelitian Alternatif Skenario Kebijakan
Peningkatan Daya Saing UKM Mebel
dengan Pendekatan Sistem Dinamik
Penulis, Tahun Retnari Dian Mudiastuti, Taufik Nur,
2014
Deskripsi Umum
Penelitian
Pada penelitian ini disimulasikankan
berbagai alternatif skenario kebijakan
peningkatan daya saing UKM mebel
dengan menggunakan pendekatan
sistem dinamik. Tujuan penelitian ini
adalah tercapaianya peningkatan daya
saing UKM. Indikator daya saing
adalah meningkatnya pendapatan dan
kapasitas produksi. Untuk
meningkatkan daya saing maka
diterapkan berbagai alternatif skenario
-
14
kebijakan, yaitu investasi teknologi
dan peningkatan kemampuan tenaga
kerja menjadi tenaga ahli. Hasil dari
berbagai skenario dari kebijakan
investasi teknologi adalah terjadi
peningkatan dan penurunan
pendapatan UKM dibandingkan
dengan kondisi tanpa skenario [14].
Keterkaitan Penelitian Menemukan keterkaitan faktor yang
mempengaruhi daya saing UMKM,
dimana indikator daya saing adalah
meningkatnya pendapatan dan
kapasitas produksi. Penelitian ini juga
sebagai referensi bagaimana
menggunakan sistem dinamik untuk
peningkatan kualitas UMKM.
Judul Penelitian Analisis Dampak Penggunaan E-
commerce Pada Aspek Pemasaran dan
Operasi terhadap Kinerja Usaha Mikro
Kecil Menengah Di Indonesia
Penulis, Tahun Christian Robert Oktavianus, 2013
Deskripsi Umum
Penelitian
Penelitian ini menguji pengaruh antara
aspek pemasaran dan aspek operasi
terhadap kinerja usaha pada UMKM di
-
15
Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aspek operasi dan
aspek pemasaran memberi pengaruh
yang sangat signifikan pada kinerja
UMKM yang menggunakan e-
commerce [11].
Keterkaitan Penelitian Menemukan keterkaitan aspek yang
dapat mempengaruhi kinerja usaha
pada UMKM yaitu aspek pemasaran
dan aspek operasi, serta dengan
menggunakan e-commerce, kinerja
usaha menjadi semakin meningkat. Hal
ini menjadi pertimbangan referensi
dalam pembuatan model.
Judul Penelitian Simulasi Sistem Dinamik terhadap
Analisis Faktor Pertumbuhan UKM
Sektor Pertanian dan Pengaruhnya
terhadap PDRB Jawa Timur
Penulis, Tahun Umi Salama, Erma Suryani, 2012
Deskripsi Umum
Penelitian
Penelitian membahas mengenai
simulasi sistem dinamik terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan industri UKM pada
sektor pertanian di Jawa Timur dan
-
16
pengaruhnya terhadap PDRB Jawa
Timur. Dari hasil simulasi diketahui
bahwa pertumbuhan UKM sektor
pertanian di Jawa Timur sangat
dipengaruhi oleh luas area pertanian
dan jumlah kredit untuk UKM,
pertumbuhan UKM sektor pertanian
berpengaruh secara positif terhadap
pertumbuhan nilai PDRB Jawa Timur
[15].
Keterkaitan Penelitian Mengetahui implementasi simulasi
sistem dinamik dalam menganalisa
suatu faktor terhadap pengaruhnya
bagi suatu variabel lain. Sehingga dari
model tersebut terdapat indikator yang
mendukung kesuksesan pertumbuhan
suatu daerah. Dari penelitian tersebut
juga digunakan sebagai referensi
dalam melakukan simulasi sistem
dinamik untuk analisa faktor
pertumbuhan UKM.
Judul Penelitian Analisa Harga dan Pemasaran untuk
Meningkatkan Profitabilitas UKM
Kerajinan Kulit dengan Sistem
-
17
Dinamik (Studi Kasus : Dwi Jaya
Abadi Tanggulangin Sidoarjo)
Penulis, Tahun Kurnia Sari D. S, Erma Suryani, 2012
Deskripsi Umum
Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan UKM
kerajinan kulit Dwi Jaya Abadi sebagai
studi kasus. Solusi yang digunakan
untuk menyelasaikan permasalahan
tersebut adalah melalui pendekatan
simulasi sistem dinamik. Sistem ini
digambarkan sebagai suatu model
sistem dimana peristiwa masukan,
keluaran dan keadaan yang terjadi
terus menerus. Dengan adanya analisis
harga dan pasar ini dapat membantu
UKM dalam melakukan pemasaran.
Selain itu, dengan sistem ini
pemasaran dapat berjalan lebih efektif
dan efisien. Simulasi kontinu dinamik
digunakan karena permintaan
pelanggan dan keadaan pasar yang
bersifat kontinu dan fluktuatif. Sistem
ini dapat meramalkan profit UKM
dalam sudut pandang strategi harga
dan pemasaran di masa mendatang.
[16]
-
18
Keterkaitan Penelitian Keterkaitan faktor yang dapat
mempengaruhi meningkatnya
profitabilitas UMKM yaitu harga dan
pemasaran. Penelitian ini juga menjadi
salah satu referensi dalam pembuatan
model sistem dinamik.
2.3 Dasar Teori
2.3.1 UMKM
Berdasarkan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pengertian UMKM
adalah sebagai berikut [2] :
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
-
19
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam Undang Undang ini.
Berikut adalah kriteria UMKM berdasarkan Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
[2] :
Tabel 2.3 Kriteria UMKM
No Uraian Kriteria
Aset Omzet
1 Usaha Mikro Max 50 Juta Max 300 Juta
2 Usaha Kecil > 50 Juta – 500 Juta > 300 Juta – 2,5
Miliar
3 Usaha Menengah >500 Juta – 10
Miliar
>2,5 – 50 Miliar
Berdasarkan Tabel 2.3 dapat disimpulkan bahwa usaha yang
tergolong UMKM memiliki omzet dengan rentang 0 – 50 Miliar
Rupiah dan memiliki nilai asset dengan rentang 0 – 10 Miliar
Rupiah.
2.3.2 E-commerce
Electronic Commerce (e-commerce) merupakan proses jual beli
barang atau jasa melalui media internet (online) [17].
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai
aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasihttps://id.wikipedia.org/wiki/E-bisnis
-
20
dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik,
SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-
marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan
transaksi online (online transaction processing), pertukaran data
elektronik (electronic data interchange /EDI), dan lain-lain [18].
Penilitian sebelumnya oleh Quaddus & Achjari (2005) telah
menganalisis kesuksesan e-commerce berdasarkan faktor pendorong
dan faktor penghambat. Dalam penelitian tersebut menyatakan,
bahwa kesuksesan atau kegagalan e-commerce sebagian besar
ditentukan oleh bagaimana perusahaan dapat meminimalisir faktor
penghambat dan memaksimalkan faktor pendorong kesuksesan.
Faktor – faktor tersebut dikelompokkan menjadi 4 faktor yaitu
internal drivers, external drivers, internal obstacles dan external
obstacles. Faktor – faktor tersebut dijelaskan pada Tabel 2.4 berikut
[19] :
Tabel 2.4 Faktor Kesuksesan E-commerce
Faktor Indikator Keterangan
Internal
Driver
Cost Leadership
Manfaat untuk pihak
internal terkait dengan
efisiensi biaya pengeluaran
Reputation
Manfaat untuk pihak
internal terkait dengan
peningkatan reputasi
Market
Manfaat untuk pihak
internal terkait dengan posisi
dalam market
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertukaran_data_elektronikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pertukaran_data_elektronik
-
21
Faktor Indikator Keterangan
Business Entry
Manfaat untuk pihak
internal terkait dengan
kemudahan dalam berbisnis
online
External
Driver
Product Pricing
Manfaat yang dapat
diberikan kepada pihak
eksternal terkait dengan
harga produk
Time Spent
Manfaat yang dapat
diberikan kepada pihak
eksternal terkait dengan
waktu
Convenience
Manfaat yang dapat
diberikan kepada pihak
eksternal terkait dengan
kenyamanan transaksi online
External
Relation
Manfaat yang dapat
diberikan kepada pihak
eksternal terkait dengan
waktu
Internal
Obstacle
Finance
Hambatan untuk pihak
internal terkait dengan
kebutuhan finansial
Risks
Hambatan untuk pihak
internal terkait dengan
resiko berbisnis online
Expertise
Hambatan untuk pihak
internal terkait dengan
kebutuhan keahlian
berbisnis online
-
22
Faktor Indikator Keterangan
External
Obstacle
Costumer
Expense
Hambatan kepada pihak
eksternal terkait dengan
beban yang harus
ditanggung oleh pelanggan
Delivery Time
Hambatan kepada pihak
eksternal terkait dengan
waktu pengiriman
Transaction
Risks
Hambatan/ancaman kepada
pihak eksternal terkait
dengan resiko transaksi
Access
Hambatan kepada pihak
eksternal terkait dengan
kebutuhan terhadap akses
toko online
2.3.3 Permodelan Sistem dan Simulasi
Simulasi sebagai cara untuk menghasilkan kondisi dari situasi
dengan model untuk studi menguji atau training, dan lain-lain.
Khosnevis, 1994, mendefinisikan simulasi sebagai pendekatan
eksperimen. Simulasi juga merupakan kumpulan metode dan aplikasi
yang digunakan untuk meniru perilaku suatu sistem, kadang
dilakukan menggunakan komputer dengan software yang sesuai [20].
Bereksperimen dengan sistem nyata tidak selalu bisa dilakukan
karena beberapa alasan. Misalnya, resiko yang terlalu besar jika
eksperimen dilakukan secara langsung terhadap sistem nyata.
membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk itu, dibutuhkan
metode lain dalam bereksperimen yaitu permodelan matematis atau
-
23
fisik. Pemodelan matematis bisa diselesaikan dengan dua cara, yang
pertama adalah dengan metode analitis dan yang kedua adalah
dengan simulasi. Penyelesaian model matematika dengan metode
analitis hanya bisa dilakukan jika hubungan yang membentuk model
tersebut cukup sederhana, sehingga bisa diselesaikan dengan cara
matematis seperti kalkulus atau aljabar.
Sementara itu, sebagian besar sistem di dunia nyata terlaiu rumit
untuk bisa diselesaikan dengan hanya metode analitis. Maka
dilakukanlah simulasi untuk memecahkan suatu solusi. Simulasi
adalah program komputer yang berfungsi untuk menirukan perilaku
sistem nyata tertentu [20]. Gambar 2.2 memberikan gambaran dari
cara mempelajari sistem.
Gambar 2.2 Klasifikasi Sistem
2.3.4 Model Simulasi
Terdapat 3 dimensi model simulasi yaitu [21] :
-
24
1. Kontinu dan diskret
Model diskret merupakan status sistem berubah pada titik waktu
tertentu sedangkan model kontinu adalah perubahan variabel sistem
berlangsung secara berkelanjutan seiring dengan perubahan waktu.
2. Deterministik dan stokastik
Model deterministik tidak mengandung variabel yang bersifat
random, sedangkan model stokastik mengandung beberapa input
yang bersifat random. Model bisa mempunyai deterministik dan
random variabel dalam komponen yang berbeda.
3. Statistik dan dinamik
Statistik model tidak terpengaruh oleh perubahan waktu, dinamik
model dipengaruhi oleh perubahan waktu.
2.3.5 Simulasi Sistem Dinamik
Simulasi sistem dinamik merupakan simulasi kontinu yang
dikembangkan oleh Jay Forrester (MIT) tahun 1960-an, berfokus
pada struktur dan perilaku sistem yg terdiri dari interaksi antar
variabel dan loop feedback. Hubungan dan interaksi antar variabel
dinyatakan dalam diagram kausatik. Karakteristik model sistem
dinamik antara lain adalah:
- Dinamika sistem yang kompleks
- Perubahan perilaku sistem terhadap waktu
- Adanya sistem umpan balik tertutup
- Adanya umpan balik ini menggambarkan informasi baru tentang
keadaan sistem, yang kemudian akan menghasilkan keputusan
selanjutnya.
-
25
Sistem dinamik merupakan metode yang jauh lebih baik jika
dibandingkan dengan metode konvensional lainnya, dimana
metode-metode lain memiliki beberapa kelemahan seperti tidak
adanya aspek diskontinuitas dari lingkungan eksternal, hubungan
sebab akibat antara parameter yang berbeda tidak selalu benar dan
bahkan bisa menimbulkan hubungan yang palsu antara variabel.
Selain itu, metode konvensional yang mengandalkan data historis
tidak akan bisa memprediksi perubahan besar secara akurat.
Berbeda dengan sistem konvensional, sistem dinamik memiliki
kontribusi dalam simulasi. Beberapa keuntungan dalam
menggunakan sistem dinamik adalah:
- Tersedianya kerangka kerja bagi aspek kausalitas, nonlinearitas,
dinamika dan perilaku endogen dari sistem
- Menciptakan pengalaman eksperimental bagi para pengambil
kebijakan berdasarkan perilaku faktor-faktor pendukung sistem
- Adanya kemudahan untuk mengatur skenario simulasi sesuai
dengan yang dikehendaki
- Tersedianya sumber informasi dari yang sifatnya mental,
tertulis, maupun numerik sehingga model yang dihasilkan lebih
berisi dan representatif.
- Menghasilkan struktur model dari input-input manajerial
mensimulasikannya lewat prosedur komputasi yang kuantitatif.
Sistem dinamik adalah metodologi untuk memahami suatu
masalah yang kompleks. Metodologi ini dititikberatkan pada
kebijakan dan bagaimana kebijakan tersebut menentukan tingkah
laku masalah-masalah yang dapat dimodelkan oleh sistem
-
26
dinamik. Gamber 2.3 berikut adalah tahapan pengembangan
dengan model sistem dinamik :
Tabel 2.5 berikut ini adalah menjelaskan variabel yang digunakan
dalam model sistem dinamik :
Tabel 2.5. Variabel pada Sistem Dinamik
Variabel Simbol Keterangan
Level
Merupakan variabel yang
menyatakan akumulasi dari
sejumlah benda (nouns) seperti
orang, uang, inventori, dan
lainlain, terhadap waktu. level
dipengaruhi oleh variabel rate
Pemahaman
Identifikasi Masalah
Konseptualisasi Sistem
Formulasi Model
Simulasi
Analisis Kebijakan
Implementasi Kebijakan
Gambar 2.3 Tahap Pengembangan Model Sistem Dinamik
-
27
Rate
Merupakan suatu aktivitas,
pergerakan (movement), atau
aliran yang berkontribusi terhadap
perubahan per satuan waktu
dalam suatu variabel level. rate
merupakan satu-satunya variabel
yang mempengaruhi variabel level
Auxillary
Merupakan variabel bantu yang
berisi formulasi yang dapat
menjadi masukan pada rate.
variabel ini sering digunakan
untuk formulasi yang kompleks.
2.3.6 Causal Loop Diagram
Causal loop diagram menyediakan bahasa untuk mengartikulasikan
pemahaman tentang suatu dinamika, sifat saling keterkaitan pada
dunia. Bisa menganggaphal itu sebagai kalimat yang dibangun
dengan menghubungkan variabel kunci bersama-sama dan
menunjukkan hubungan kausal antar variabel. Dengan merangkai
bersama beberapa skenario dapat membuat sebuah cerita yang
koheren tentang masalah atau isu tertentu.
Model Causal Loop Diagram (CLD) menggunakan pendekatan
dalam pemecahan masalah dengan melihat kompleksitas dari sistem
yang digambarkan dengan sebuah diagram berupa garis lengkung
yang berujung panah yang menghubungkan satu faktor dengan faktor
lainnya. Pada setiap panah yang ada di dalam Causal Loop Diagram
-
28
(CLD) terdapat tanda (+) dan (-). Tanda ini menunjukan hubungan
keterkaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya. Tanda (+)
menunjukkan hubungan yang saling menguatkan, yaitu bahwa
apabila faktor yang menjadi sebab atau faktor yang mempengaruhi
meningkat, maka faktor akibat atau faktor yang dipengaruhi akan
ikut meningkat.
Gambar 2.4. Contoh Causal Loop Diagram
Gambar 2.4 diatas menunjukan bahwa apabila pemeliharaan
kebersihan transportasi umum harus selalu dilakukan. Karena proses
pemeliharaan adalah proses yang bersifat terus menerus dan tidak
bisa dilakukan hanya sekali. Ketika pemeliharaan telah dilakukan
maka kebersihan akan meningkat, namun dengan seiring berjalannya
waktu, kebersihan akan menurun kembali dan harus dilakukan proses
pemeliharaan kembali agar kebersihan transportasi umum tetap
terjaga [22].
Diadaptasi dari Sherwood pada tahun 2002, terdapat beberapa hal
yang diperhatikan dalam pembuatan Causal Loop Digram (CLD),
yaitu :
1. Ketahui batasan permasalahan;
-
29
2. Memulai dari suatu hal yang menarik;
3. Ketahui faktor yang menjadi penyebab dan faktor yang menjadi
akibat;
4. Gunakan kata benda bukan kata kerja;
5. Jangan menggunakan kata meningkat atau menurun;
6. Jangan ragu untuk memasukan kata yang tidak biasa;
7. Gunakan tanda (+) dan (-) pada setiap hubungan keterkaitan;
8. Diagram yang baik adalah diagram yang menggambarkan keadaan
sebenarnya;
9. Senangilah diagram yang dibuat;
10. Tidak ada diagram yang benar-benar selesai.
2.3.7 Stock Flow Diagram
Stock (Level) dan Flow (Rate) digunakan dalam merepresentasikan
aktivitas pada suatu lingkar umpan-balik. Diagram ini menggunakan
dua jenis variabel yang disebut sebagai stock (level) dan flow (rate).
Level menyatakan kondisi sistem pada setiap saat. Dalam
kerekayasaan level sistem lebih dikenal sebagai state variable
system. Level merupakan akumulasi di dalam sistem. Persamaan
suatu variabel rate merupakan suatu struktur kebijaksanaan yang
menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu keputusan dibuat
berdasarkan kepada informasi yang tersedia di dalam sistem. Rate
inilah satu-satunya variabel dalam model yang dapat mempengaruhi
level. Stock and flow diagram atau diagram alir ini merupakan
penjabaran lebih rinci dari sistem yang sebelumnya yang ditunjukkan
oleh causal loop diagram karena pada diagram ini memperhatikan
-
30
pengaruh waktu terhadap keterkaitan antar variabel, sehingga
nantinya setiap variabel mampu menunjukkan hasil akumulasi untuk
variabel level, dan variabel yang merupakan laju aktivitas sistem tiap
periode waktu disebut dengan rate. [23]
2.3.8 Verifikasi dan Validasi
a. Verifikasi adalah sebuah proses menentukan apakah model
simulasi merefleksikan model konseptual dengan tepat atau tidak.
Menurut Law dan Kelton (1991) Verifikasi adalah pemerikasaan
model simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi) ke dalam
bahasa pemrograman secara benar.
b. Validasi; verifikasi terhadap model dilakukan untuk mengetahui
apakah tidak ada kesalahan di dalam model. Sementara validasi
dilakukan untuk mengetahui apakah model telah sesuai dengan
sistem nyata. [23]
Pada tugas akhir ini, cara yang akan digunakan untuk melakukan
validasi adalah melalui behaviour validity test, yaitu fungsi yang
digunakan untuk memeriksa apakah model yang dibangun mampu
menghasilkan tingkah laku (behaviour) output yang diterima.
Terdapat dua cara pengujian dalam validasi behavior adalah sebagai
berikut:
- Perbandingan rata-rata (mean comparison)
-
31
Keterangan :
S = Nilai rata-rata hasil simulasi
A = Nilai rata-rata data
Model dianggpa valid bila E1 ≤ 5%
- Perbandingan variasi amplitude (% error variance)
Keterangan :
Ss = Standard deviasi model
Sa = Standard deviasi data
Model dainggap valid bila E2 ≤ 30%
-
32
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian ini diuraikan metode yang digunakan dalam pengerjaan
tugas akhir ini. Metode ini digunakan sebagai panduan agar tahapan
pengerjaan tugas akhir berjalan terarah dan sistematis.
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian Tugas Akhir
-
34
3.1 Tahapan Pelaksanaan
3.1.1 Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pemahaman teori-teori yang mendukung
penelitian maupun informasi lain yang menunjang penelitian
mengenai studi-studi yang pernah dilakukan sebelumnya terkait
simulasi sistem dinamik dan juga pemanfaatan e-commerce bagi
UMKM, pemahaman mengenai definisi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah, e-commerce, simulasi sistem dinamik dan lain-lain. Teori
dan informasi tersebut dicari dari berbagai sumber yang layak dan
dapat dipercaya.
3.1.2 Pengumpulan Data
Tahap ini memiliki tujuan dalam pengumpulan data terkait dengan
permasalahan yang dibahas. Data variabel yang dibutuhkan dalam
melakukan permodelan dan juga data terkait usaha kerajinan di
Kabupaten Lamongan. Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai
sumber yaitu, dari referensi dan sumber terpercaya, mempelajari dari
hasil penelitian sebelumnya, wawancara dengan dinas terkait di
Kabupaten Lamongan, wawancara dengan pelaku usaha kerajinan di
Kabupaten Lamongan.
Data-data dalam memenuhi variabel yang terdapat dalam model
didapatkan dari berbagai sumber diantaranya dokumen Lamongan
Dalam Angka 2016 dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan,
wawancara langsung dengan pelaku usaha kerajinan di Lamongan
dengan menyertakan lembar survei untuk menghimpun data dari
pelaku usaha.
-
35
3.1.3 Pendefinisian Sistem
Sebelum bisa melakukan pemodelan dan simulasi terhadap sistem,
terlebih dahulu harus dilakukan pendefinisian terhadap sistem. Hal
ini dilakukan agar bisa diidentifikasi variabel-variabel apa saja yang
berpengaruh di datam sistem tersebut dan mengetahui batasan-
batasan dari sistem.
3.1.4 Pembuatan Causal Loop Diagram
Pembuatan model kausatik bertujuan untuk memahami hubungan
sebab akibat antara variabel-variabel sistem yang sebelumnya telah
dlidentifikasi. Setelah dibuat Causal Loop ini nantinya akan
dilakukan pengecekan, apakah model konseptual ini cocok dengan
model simulasi yang sesuai dengan keadaan nyata atau tidak. Bila
belum dilakukan atau telah sesuai maka akan dilakukan lagi studi
literatur dan juga observasi. Pembuatan model kausatik berdasarkan
faktor kesuksesan e-commerce dan aspek pendukung peningkatan
UMKM yang berasal dari referensi yang telah dikaji pada penelitian
ini.
Faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan e-commerce
berdasarkan referensi yang didapata adalah faktor pendorong internal
/ Internal Drivers (Business Entry, Market, Reputation. Cost
Leadership), faktor penghambat internal / Internal Obstacle
(Finance, Risk, Expertise), faktor pendorng eksternal / External
Drivers (Product Pricing, Time Spent, Convenience, External
Relation), dan faktor penghambat eksternal / External Obstacle
(Transaction Risk, Access, Delivery Time, Customer Expense).
-
36
Kinerja suatu UMKM dapat dilihat apabila mampu memberikan nilai
investasi dan nilai produksi yang tinggi sehingga mampu menunjang
kinerja dan daya saing UMKM.
Gambar 3.2 Causal Loop Diagram Penelitian
Model sistem dinamik yang telah dibuat nanti akan dilakukan
simulasi dengan interval time adalah tahunan, hal ini dilakukna
mengingan bahwa data nilai produksi dan nilai investasi yang
menjadi indikator peningkatan kinerja UMKM didapatkan dari data
Lamongan Dalam Angka dimana dokumen ini diterbitkan oleh
Badan Pusat Statistika Lamongan secara tahunan. Dengan
mempertimbangkan hal ini maka simulasi akan dijanlankan dengan
interval time yaitu tahunan.
3.1.5 Pembuatan Stock Flow Diagram
Setelah diketahui hubungan antara variabel, selanjutnya adalah
membuat stock flow diagram yang merepresentasikan hubungan
-
37
antara variabel-variabel yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Stock
flow diagram ini dibuat agar simulasi terhadap sistem bisa dilakukan
di komputer. Stock flow diagram sebagai konsep sentral dalam teori
sistem dinamik. Stock adalah akumulasi atas pengumpulan dan
karakteristik keadaan sistem dan pembangkit informasi di mana aksi
keputusan didasarkan padanya. Stock digabungkan dengan rate atau
flow sebagai aliran informasi, sehingga stock menjadi sumber
ketidakseimbangan dinamis dalam sistem.
3.1.6 Verifikasi dan Validasi
Setelah Stock Flow Diagram terbuat, dilakukan tahap verifikasi
untuk memastikan model telah dibuat dengan benar dan proses
validasi untuk memastikan model telah dibuat menyerupai sistem
nyata. Validasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara hasil
simulasi dengan gejala atau proses yang ditirukan. Model dapat
dinyatakan baik jika kesalahan atau simpangan hasil simulasi
terhadap gejala atau proses yang terjadi di dunia nyata relatif kecil
(
-
38
3.1.7 Pembuatan Skenario
Jika model telah dinyatakan valid dan terverifikasi dan simulasi telah
dilakukan, pembuatan skenario ditujukan untuk mengetahui kinerja
sistem dalam berbagai kondisi sesuai dengan yang diinginkan.
Skenario model yang akan dilakukan pada simulasi ini bertujuan
untuk meningkatkan kinerja UMKM melalui pemanfaatan e-
commerce dengan studi kasus usaha di bidang kerajinan di kabupaten
Lamongan.
Skenario terbaik yang diharapkan adalah pihak UMKM mampu
memberikan skenario terbaik dari pengembangan model sistem
dinamik yaitu mampu memberikan tingkat kesuksesan e-commerce
dan nilai produksi yang tinggi.
3.1.8 Analisis Hasil
Pada tahap ini akan dilakukan analisa hasil simulasi yang telah
dilakukan, serta meneliti kembali kemungkinan adanya kesalahan
dalam kegiatan simulasi yang dilakukan. Simulasi dilakukan dengan
menggunakan software Vensim yang mendukung untuk simulasi
dinamik.
3.1.9 Pembuatan Laporan Tugas Akhir
Semua kegiatan pembuatan tugas akhir ini nantinya akan
didokumentasikan dan digunakan sebagai syarat kelulusan tugas
akhir dan disusun sesuai format yang telah ditentukan.
-
39
3.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 3.1 berikut ini merupaka jadwal pengerjaan tugas akhir ini.
Tabel 3.1 Jadwal pengerjaan tugas akhir
No. Kegiatan Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
2 Pengumpulan
Data
3 Pendefinisian
Sistem
4 Pembuatan
Causal Loop
Diagram
5 Pembuatan
Stock Flow
Diagram
6 Verifikasi dan
Validasi
7 Pembuatan
Skenario
8 Analisis Hasil
9 Pembuatan
Laporan
Tugas Akhir
-
40
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
41
BAB IV
PERANCANGAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai perancangan
pengembangan model sistem untuk menyelesaikan permasalahn pada
tugas akhir ini. Perancangan ini meliputi kebutuhan data,
perancangan gambaran model sistem dinamik, pengimplementasian
sistem serta hasil analisis yang sesuai dengan tujuan akhir.
4.1 Kebutuhan Data
Kebutuhan data yang digunakan dalam pengolahan tugas akhir ini
merupakan data-data yang diperoleh melalui observasi kepada pihak
UMKM Kerajinan di Lamongan yang telah menggunkan E-
commerce. Observasi yang dilakukan dengan melakukan survey
terhadap pelaku usaha terkait bagaimana e-commerce mendukung
aktivitas usahanya.
Data sekunder juga digunakan dari publikasi yang dikeluarkan oleh
Badan Pusat Statistik yaitu dokumen Lamongan Dalam Angka,
Statistik Indonesia, dan juga data e-commerce di Indonesia,
diantaranya sebagai berikut :
1. Data kesuksesan penggunaan e-commerce pada UMKM.
2. Data nilai produksi usaha kerajinan di Kabupaten Lamongan.
3. Data jumlah pelaku usaha kerajinan di Kabupaten Lamongan.
4. Data nilai transaksi e-commerce di Indonesia.
5. Data terkait pasar e-commerce di Indonesia
-
42
4.2 Pengolahan Data
Pada tahap ini dilakukan proses pengolahan data yang mana
didapatkan dari hasil survey dan juga analisa faktor dari data data
yang dibutuhkan. Proses pengolahan data ini bertujuan untuk
merumuskan hubungan antar masing-masing variabel yang dapat
mempengaruhi kesuksesan penggunaan e-commerce pada UMKM.
Hubungan ini akan memberikan gambaran mengenai kondisi
existing penggunan e-commerce pada usaha kerajinan di Kabupaten
Lamongan.
Beberapa tahapan dalam mengembangkan model dalam tugas akhir
ini antara lain sebagai berikut :
1. Model Diagram Kausatik (Casual Loop Diagram)
2. Model Diaram Flow (Flow Diagram)
3. Verifikasi Model
4. Validasi Model
5. Rancangan Skenario
4.3 Model Diagram Kausatik
Pada tahap awal pembuatan simulasi sistem dinamik adalah
merumuskan model sesuai dengan kondisi eksisting kesuksesan e-
commerce usaha kerajinan di Lamongan terhadap pasar e-commerce
di Indonesia. Pembuatan Causal Loop Diagram (CLD) dengan
melakukan identifikasi dan mengubungkan variabel yang
berpengaruh terhadap kesuksesan e-commerce di Lamongan.
Gambar 4.1 berikut ini adalah gambaran diagram kausatik dari
penelitian.
-
43
Ga
mb
ar
4.1
Cau
sal
Lo
op
Dia
gra
m
-
44
Dengan adanya Gambar yang merupakan Cusal Loop Diagram,
dapat terlihat hubungan serta pengaruh antara variabel dengan
perilaku sistem. Berikut ini adalah penjelasan dari Causal Loop
Diagram tersebut :
1) E-commerce Success Level
Merupakan salah satu variabel yang menjelaskan tentang tingkatan
kesuksesan penggunaan penggunaan e-commerce pada UMKM
kerajinan di Lamongan. Ada 4 faktor yang mempengaruhi
kesuksesan e-commerce yaitu faktor pendorong internal dan
eksternal, serta faktor penghambat internal dan eksternal. Faktor
yang dapat mempengaruhi kesuksesan e-commerce berdasarkan
referensi yang didapat adalah faktor pendorong internal / Internal
Drivers (Business Entry, Market, Reputation. Cost Leadership),
faktor penghambat internal / Internal Obstacle (Finance, Risk,
Expertise), faktor pendorng eksternal / External Drivers (Product
Pricing, Time Spent, Convenience, External Relation), dan faktor
penghambat eksternal / External Obstacle (Transaction Risk, Access,
Delivery Time, Customer Expense).
Data yang didapatkan dengan menyebarkan kuisioner kepada
pelaku UMKM kerajinan yang menerapakan e-commerce dalam
proses bisnisnya. Terdapat 31 responden yang telah mengisi
kuisioner dan data yang didapatkan telah valid dan reliabel untuk
digunakan dalam penelitian. Berikut ini adalah data dari kuisioner
terkait tingkat kesuksesan e-commerce pada usaha kerajinan di
Lamongan. Tabel 4.1 berikut merupakan hasil rekap dari kuisioner
-
45
yang telah disebarkan kepada responden dan telah diolah untuk
kebutuhan input data dalam model sistem dinamik.
Tabel 4.1 Data hasil kuisioner
Variabel Min.
Value
Max.
Value Mean Stdev
Internal Driver
Cost
Leadership 1 5 0.953 3.548
Reputation 2 5 0.805 3.516
Market 2 5 0.663 3.774
Business
Entry 2 5 0.812 3.355
External Driver
Product
Pricing 2 5 0.714 3.419
Time Spent 2 5 0.772 3.726
Convenience 2 5 0.694 3.758
External
Relation 2 5 0.825 3.516
External Obstacle
Finance 1 4 0.832 2.645
Risk 1 4 0.870 2.887
Expertise 2 5 0.789 3.000
Internal Obstacle
Customer
Expense 2 5 0.770 3.113
Delivery
Time 2 5 0.789 3.032
Transaction
Risk 2 5 0.662 3.613
Access 1 4 0.827 2.806
-
46
2) SMEs Opportunity
Merupakan salah satu variabel yang menjelaskan tentang peluang
usaha kerajinan Lamongan di pasar e-commerce Indonesia. Variabel
ini sendiri dipengaruhi oleh tingkat kesuksesan e-commerce di
Lamongan dan juga seberapa besar Market Share Index e-commerce
di Indonesia. Dengan mengetahui nilai SMEs Opportunity dapat
memperkirakan bagaimana peluang pasar usaha kerajinan Lamongan
ke depannya.
3) E-commerce Market
Merupakan salah satu variabel yang menjelaskan bagaimana potensi
pasar e-commerce yang ada di Indonesia saat ini. Potensi pasar e-
commerce yang besar dapat mempengaruhi transaksi e-commerce
dan peluang UMKM menjadi lebih besar pula. Variabel ini
dipengaruhi oleh beberapa variabel sebagai berikut :
a. Market Potential
Potensi pasar menggambarkan seberapa besar jumlah potensi rupiah
yang bisa didapatkan dari pasar e-commerce di Indonesia. Potential
Market didapatkan dari hasil kali jumlah konsumen, rata-rata harga
penjualan, market share, rata-rata konsumsi per tahun.
Market Potential = number of consumer x average selling price x
market share x annual consumption
Pada Tabel 4.2 menampilkan data historis terkait tentang jumlah
konsumen pengguna e-commerce. Untuk data terkait rata-rata harga
penjualan, market share, dan annual consumption dilampirakan pada
Lampiran C.
-
47
Tabel 4.2 Data jumlah konsumen pengguna e-commerce [24]
Tahun Nilai Produksi (Rp)
2001 108113
2002 147781
2003 202003
2004 276120
2005 377432
2006 515915
2007 705209
2008 963958
2009 1317644
2010 1801101
2011 2461943
2012 3365254
2013 4600000
2014 5900000
2015 7400000
Min. Value 108113
Max. Value 7400000
Mean 2009500
Stdev 2306990
-
48
b. Market Share Index
Market Share Index menggambarkan sebarapa besar indeks pasar e-
commerce yang ada di Indonesia. Market share index didapatkan dari
hasil kali persentase kesiapan konsumen, persentasi konsumen yang
menggunakan e-commerce, dan persentase kepuasan pengguna e-
commerce.
Market Share Index = Intention to Buy x Consumer Readiness x
Consumer Satisfaction
Tabel 4.3 Data Market Share Index [25]
Variabel Nilai
Pengguna
e-commerce 63.5%
Kesiapan konsumen 98.6%
Kepuasan konsumen 39% - 83%
4) E-commerce Transaction
Merupakan salah satu variabel yang menjelaskan tentang jumlah
transaksi e-commerce yang ada di Indonesia tiap tahunnya. Variabel
ini dapat mempengaruhi sejauh mana nilai produksi yang didapatkan
oleh UMKM nantinya. Variabel ini dipengaruhi oleh beberapa
variabel sebagai berikut :
a. E-commerce Market
E-commerce Market merupakan variabel menunjukkan seberapa
besar jumlah potensi e-commerce yang ada di Indonesia. Semakin
tinggi nilai Ecommerce market akan semakin tinggi pula jumlah
transaksi e-commerce.
-
49
b. Offline Shopper
Offline shopper merupakan variabel persentase konsumer yang lebih
memilih untuk berbelanja offline. Semakin tinggi jumlah offline
shopper akan menurunkan nilai transaksi e-commerce. Konsumen
yang tidak berbelanja online ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya :
- Prefer Offline (Lebih senang berbelanja offline)
- Untrusted (Tidak percaya dengan Online Shop)
- Experience of Goods (Tidak dapat mencoba barang)
- Complicate Transaction (Transaksi yang memusingkan)
- Fear of Fraud (Takut kena penipuan)
- Unsuitable Item (Takut barang tidak sesuai dengan pesanan)
Pada Tabel 4.4 menampilkan data nilai transaksi e-commerce di
Indonesia yang telah dikonversikan ke dalam kurs rupiah sesuai
dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar tiap tahunnya.
Tabel 4.4 Data nilai transaksi e-commerce di Indonesia [24]
Year
Ecommerce
Transaction
(dollar)
Kurs dollar
rupiah
Ecommerce
Transaction (Rp)
2001 3414726 10265 35052158216
2002 5756814 9260 53308098017
2003 9705292 8570 83174349719
2004 16361947 8985 147012094449
2005 27584262 9705 267705266166
2006 46503728 9200 427834293949
2007 78399656 9125 715396861417
-
50
Year
Ecommerce
Transaction
(dollar)
Kurs dollar
rupiah
Ecommerce
Transaction (Rp)
2008 132172331 9666 1277577749488
2009 222826552 9447 2105042435996
2010 375658596 9036 3394451075062
2011 633314924 9113 5771398905983
2012 1067692308 9718 10375833846154
2013 1800000000 12250 22050000000000
2014 2600000000 12550 32630000000000
2015 3560000000 13500 48060000000000
Minimal Value 35052158216
Maximal Value 48060000000000
Mean 8.49292e+012
Standard Deviation 1.44867e+013
Tabel 4.5 menggambarkan hasil survei terkait persentase alasan
kenapa pelanggan tidak berbelanja online yang mempengaruhi nilai
transaksi e-commerce di Indonesia.
Tabel 4.5 Alasan pelanggan tidak berbelanja online [25]
Alasan Berbelanja Offline Presentase
Lebih Senang Berbelanja Offline (Prefer
Offline)
39%
Tidak Percaya Online Shop (Untrusted) 27%
Tidak dapat Mencoba Barang (Experience of 22%
-
51
Goods)
Transaksi yang Memusingkan (Complicated
Transaction)
8%
Takut Kena Penipuan (Fear of Fraud) 3%
Takut Barang Tidak Sesuai (Unsuitable Item) 1%
5) Production Value
Merupakan salah satu variabel yang menjelaskan tentang jumlah
nilai produksi dari UMKM kerajinan di Lamongan. Variabel ini
dipengaruhi oleh beberapa variabel berikut :
a. SMEs Opportunity
SMEs Opportunity merupakan variabel yang menunjukkan peluang
pasar usaha kerajinan Lamongan pada e-commerce. Semakin tinggi
nilai SMEs Opportunity akan meningkatkan nilai produksi usaha
kerajinan pula.
b. E-commerce Transaction
Ecommerce Transaction merupakan variabel jumlah transaksi e-
commerce yang ada di Indonesia. Semakin tinggi jumlah nilai
transaksi e-commerce akan semakin tinggi pula nilai produksi yang
akan didapatkan.
c. Local Market
Local Market merupakan besaran nilai transaksi e-commerce di
Indonesia dikalikan dengan seberapa besar persentase kontribusi
Lamongan terhadap Indonesia. Nilai kontribusi tersebut menjadi
-
52
acuan estimasi besarnya nilai transaksi e-commerce di Indonesia
yang masuk ke Lamongan.
d. Average manufacturing growth
Rata-rata pertumbuhan pelaku usaha juga mempengaruhi besaran
tingkat nilai produksi. Semakin tinggi nilai pertumbuhan pelaku
usaha juga meningkatkan nilai produksinya. Tabel 4.6 berikut
menampilkan data nilai produksi usaha kerajinan di Lamongan.
Tabel 4.6 Nilai produksi usaha kerajinan Lamongan [12]
Tahun Nilai Produksi skala
Lamongan
2001 267518463751
2002 268862235566
2003 270212757280
2004 271570062799
2005 272934186199
2006 274305161725
2007 275683023798
2008 277067807009
2009 278459546124
2010 279858276082
2011 281264032000
2012 281615032000
2013 286340212000
2014 285471794000
2015 285471794000
-
53
Tabel 4.7 Kontribusi Lamongan pada perekonomian Indonesia [12]
Tahun
Nilai Produksi
skala
Lamongan
Nilai Produksi skala
Indonesia
Kontribusi
Daerah
2010 279858276082 15619281000000 0.018
2011 281264032000 5625280640000 0.050
2012 281615032000 27489577000000 0.010
2013 286340212000 50874945000000 0.006
2014 285471794000 33069671000000 0.009
2015 285471794000 27965785000000 0.010
Tabel 4.8 Rata-rata pertumbuhan usaha kerajinan Lamongan [12]
Tahun Jumlah Pertumbuhan Rata-rata
pertumbuhan
2011 12802
0.04
2012 13371 0.0444
2013 13889 0.0387
2014 14413 0.0377
2015 14950 0.0373
Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 masing- masing menampilkan data terkait
untuk kebutuhan variabel Local Market dan Average Manufacturing
Growth.
4.4 Pemodelan Sistem
Setelah didapatkan hubungan antar variabel, selanjutnya dilakukan
pembuatan model dengan menggunakan aplikasi Vensim
berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Model
tersebut nantinya akan disesuaikan dengan rumusan yang diperoleh
dari pengolahan data yang dihasilkan dari formulasi. Gambar 4.2
dibawah ini merupakan gambar stock flow diagram penelitian :
-
54
Ga
mb
ar
4.2
Sto
ck F
low
Dia
gra
m
-
55
4.4.1 Sub Model E-commerce Success Level
Gambar 4.3 Sub Model E-commerce Success Level
Gambar 4.3 merupakan sub model E-commerce Success Level
mendeskripsikan mengenai tingkat kesuksesan e-commerce pada
usaha kerajinan di Lamongan. Nilai Ecommerce Success Level
dipengaruhi oleh Rate of increase ecommerce success level dan Rate
of decrease ecommerce success level. Nilai Rate of increase
ecommerce success level berasal dari rata-rata penjumlahan Internal
Driver (Faktor Pendorong Internal) dan External Driver (Faktor
Pmdorong Eksternal), sedangkan nilai Rate of decrease ecommerce
success level dari rata-rata penjumlahan Internal Obstacle (Faktor
-
56
Penghambat Internal) dan External Obstacle (Faktor Penghambat
Eksternal) dimana setiap faktor memiliki masing-masing variabel
penilaian.
Tiap variabel penilaian dilakukan survey kuisioner terhadap pelaku
usaha kerajinan di Lamongan yang telah menggunakan ecommerce
yang telah dikonversikan dari nilai skala kedalam bentuk persentase.
Pada sub model ini nantinya akan menjadi penilaian tingkat
kesuksesan penggunanaan e-commerce pada usaha kerajinan di
Lamongan. Tabel 4.9 menampilkan persamaaan yang digunakan
pada sub-model E-commerce Success Level ini.
Tabel 4.9 Sub Model E-commerce Success Level
VARIABEL PERSAMAAN
E-commerce
Succcess Level
(((Rate of increase ecommerce success
level+Rate of decrease ecommerce success
level)/2)/5)*100
Rate of increase
ecommerce
succes level
(Internal driver+External driver)/2
Rate of decrease
ecommerce
succes level
(5-((Internal obstacle+External obstacle)/2))
Internal Driver (Business entry+Cost
leadership+Market+Reputation)/4
External Driver (Convenience+External relation+Product
pricing+Time spent)/4
Internal Obstacle (Expertise+Finance+Risk)/3
External Obstacle (Access+Customer eExpense+Delivery
time+Transaction risk)/4
-
57
VARIABEL PERSAMAAN
Business Entry RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.35 , 0.81 , 1 )
Cost Leadership RANDOM NORMAL( 1 , 5 , 3.55 , 0.95 , 1 )
Reputation RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.52 , 0.8 , 1 )
Market RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.77 , 0.66 , 1 )
Convenience RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.76 , 0.69 , 1 )
External Relation RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.52 , 0.82 , 1 )
Time Spent RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.73 , 0.77 , 1 )
Product Pricing RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.42 , 0.71 , 1 )
Finance RANDOM NORMAL(1, 4 , 2.65 , 0.83 , 1 )
Expertise RANDOM NORMAL(2, 5 , 3 , 0.79 , 1 )
Risk RANDOM NORMAL(1, 4 , 2.89 , 0.87 , 1 )
Transaction Risk RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.61 , 0.66 , 1 )
Customer
Expense
RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.11 , 0.77 , 1 )
Delivery Time RANDOM NORMAL(2, 5 , 3.03 , 0.79 , 1 )
Access RANDOM NORMAL(1, 4 , 2.81 , 0.83 , 1 )
4.4.2 Sub Model SMEs Opprtunity
Gambar 4.4 Sub Model SMEs Opportunity
-
58
Gambar 4.4 merupakan sub model SMEs Opportunity
mendeskripsikan mengenai tingkat peluang usaha kerajinan
Lamongan pada pasar e-commerce Indonesia yang dipengaruhi oleh
Rate of increase SMEs Oppoertunity . Laju peningkatan peluang
UMKM diukur beberapa faktor namun dalam Tugas Akhir ini hanya
berfokus pada faktor kesuksesan penggunaan ec-mmerce dan
seberapa besar Merket share index e-commerce di Indonesia.
Pada sub-model ini nantinya akan menjadi salah satu penilaian
bagaimana peluang pasar usaha kerajinan di pasar e-commerce
Indonesia, sehingga dapat diperkirakan seberapa besar persentase
kemungkinan calon konsumen kerajinan Lamongan. Tabel 4.10
menampilkan persamaan yang digunakan sub-model SMEs
Opportunity sebagai berikut ini.
Tabel 4.10 Sub Model SMEs Opportunity
VARIABEL PERSAMAAN
SMEs Opportunity Rate of increase SMEs opportunity*100
Rate of increase
SMEs Opportunity
(Ecommerce Success Level*Market share
index)/100
E-commerce
Success Level
(((Rate of increase ecommerce success
level+Rate of decrease ecommerce success
level)/2)/5)*100
Market Share Index Consumen readiness*Intent to
buy*Consumen satisfaction
-
59
4.4.3 Sub Model E-commerce Market
Gambar 4.5 Sub Model E-commerce Market
Gambar 4.5 merupakan sub model E-commerce Market yang
mendeskripsikan mengenai seberapa besar nilai pasar e-commerce
Indonesia. Nilai Ecommerce Market dipengaruhi oleh Potential
market dan Market share index Indonesia.
Pada sub-model ini nantinya dapat digunakan untuk mengetahui
sejauh mana pertumbuhan nilai pasar e-commerce Indonesia yang
dapat mempengaruhi perkembangan e-commerce usaha lokal. Tabel
4.11 menampilkan persamaan yang digunakan pada sub-model ini
adalah sebagai berikut :
-
60
Tabel 4.11 Sub-Model SMEs Opportunity
VARIABEL PERSAMAAN
Ecommerce Market Market potential*Market share index
Market Potential Number of consumen*Market
share*Average selling price*Annual
consumption
Market Share Index Consumen readiness*Intent to
buy*Consumen satisfaction
Annual consumption IF THEN ELSE (Time
-
61
4.4.4 Sub Model E-commerce Transaction
Gambar 4.6 Sub Model E-commerce Transaction
Gambar 4.6 merupakan sub model E-commerce Transaction
mendeskripsikan mengenai jumlah nilai transaksi e-commerce
Indonesia. Nilai transaksi e-commerce dipengaruhi oleh Rate of
increase ecommerce transaction dan Rate of decrease ecommerce
transaction. Laju peningkatan transaksi e-commerce dipengaruhi oleh
E-commerce Market dan Ecommerce Transaction sedangkan laju
penurunan transaksi e-commerce dipengaruhi oleh jumlah konsumen
yang beralasan masih belum mau menggunakan e-commerce (Offline
Shopper).
Pada sub-model ini nantinya akan menjadi salah satu pengukuran
potensi e-commerce di Indonesia dalam mempengaruhi tingkat nilai
-
62
produksi usaha lokal di daerah yang menggunakan e-commerce.
Tabel 4.12 menampilkan persamaan yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.12 Sub Model E-commerce Transaction
VARIABEL PERSAMAAN
Number of ecommerce
transaction
Rate of increase Ecommerce
transaction-Rate of decrease
Ecommerce transaction
Rate of increase
ecommerce transaction
Ecommerce Transaction+Ecommerce
Market
Rate of decrease
ecommerce transaction
Experience of goods+Fear of
fraud+Prefer offline+Transaction
complicated+Unsuitable
item+Untrusted
Ecommerce transaction RANDOM NORMAL(3.35052e+011,
4.806e+013 , 8.49292e+012 ,
1.44867e+013 , 1 )
Prefer offline (Offline shopper*(39/100))
Untrusted (Offline shopper*(27/100))
Experience of goods (Offline shopper*(22/100))
Fear of fraud (Offline shopper*(3/100))
Tra