model transformasi media melalui digitalisasi: studi kasus

13
e-ISSN 2442-5168 Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2016 RECORD AND LIBRARY JOURNAL 212 Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus Alih Media Kartografi di Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Media Transformation Model by Digitization: Case Study of Cartography Material At Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Albertus Pramukti Narendra 1 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Abstrak Pesatnya pertumbuhan informasi ditopang oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya informasi yang tersaji secara digital. Disisi lain informasi yang belum tercipta secara digital tetapi memiliki nilai guna jangka panjang perlu untuk ditangani agar nilai informasinya terus bertahan melalui proses alih media. Lembaga perpustakaan dan kearsipan sebagai instansi yang mengelola berbagai dokumen untuk diakses masyarakat yang membutuhkan perlu melakukan kegiatan pelestarian dokumen agar dapat dimanfaatkan untuk generasi selanjutnya. Badan arsip dan perpustakaaan Provinsi Jawa Tengah sebagai lembaga pengelola informasi telah melaksanakan proses pelestarian berbagai dokumen antara lain dokumen kartografi. Penelitian studi kasus ini memfokuskan pada model transformasi dokumen kartografi yang nilai informasinya perlu dipertahankan dalam jangka yang panjang dengan proses scanning di lembaga tersebut. Dari penelitian ini diketahui proses kegiatan, sarana, spesifikasiteknis, alataplikasi kegiatan transformasi media tersebut dan proses penyimpanan dokumen hasil kegiatan alih media digital agar tetap lestari nilai informasinya. Kata kunci: alih media, transformasi, kartografi. Abstract The rapid growth of information is supported by the development of information and communication technologies, especially digital information. On the other hand, the information that hasn’t been digitalized but has long-term benefit values in order to persist through the media transfer processes. The library and archive institution playing the role to manage the various documents so that people can access them needs to preserve the documents in order to give benefits for the future generation. The library and archive institution of Central Java as the institution managing the information has preserved various documents such as cartography documents. This case study research focused on the transformation model of cartography documents in which its contents should be preserved through scanning processes. The results showed that the processes, facilities, technical specification, application tool of the media transformation activities, and storage process of the preserved documents were to preserve the information values within. 1 Korespondensi: Albertus Pramukti Narendra, Afiliasi: Progdi Ilmu Perpustakaan Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga; Alamat: Gedung FTI Jl. Diponegoro 52-60; Telp.: 085225375555; Email : [email protected]

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus

e-ISSN 2442-5168 Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2016

RECORD AND LIBRARY JOURNAL

212

Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus Alih Media

Kartografi di Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah

Media Transformation Model by Digitization: Case Study of Cartography Material

At Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah

Albertus Pramukti Narendra1

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Abstrak

Pesatnya pertumbuhan informasi ditopang oleh perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi khususnya informasi yang tersaji secara digital. Disisi lain informasi yang

belum tercipta secara digital tetapi memiliki nilai guna jangka panjang perlu untuk ditangani

agar nilai informasinya terus bertahan melalui proses alih media. Lembaga perpustakaan

dan kearsipan sebagai instansi yang mengelola berbagai dokumen untuk diakses masyarakat

yang membutuhkan perlu melakukan kegiatan pelestarian dokumen agar dapat dimanfaatkan

untuk generasi selanjutnya. Badan arsip dan perpustakaaan Provinsi Jawa Tengah sebagai

lembaga pengelola informasi telah melaksanakan proses pelestarian berbagai dokumen

antara lain dokumen kartografi. Penelitian studi kasus ini memfokuskan pada model

transformasi dokumen kartografi yang nilai informasinya perlu dipertahankan dalam jangka

yang panjang dengan proses scanning di lembaga tersebut. Dari penelitian ini diketahui

proses kegiatan, sarana, spesifikasiteknis, alataplikasi kegiatan transformasi media tersebut

dan proses penyimpanan dokumen hasil kegiatan alih media digital agar tetap lestari nilai

informasinya.

Kata kunci: alih media, transformasi, kartografi.

Abstract

The rapid growth of information is supported by the development of information and

communication technologies, especially digital information. On the other hand, the

information that hasn’t been digitalized but has long-term benefit values in order to persist

through the media transfer processes. The library and archive institution playing the role to

manage the various documents so that people can access them needs to preserve the

documents in order to give benefits for the future generation. The library and archive

institution of Central Java as the institution managing the information has preserved various

documents such as cartography documents. This case study research focused on the

transformation model of cartography documents in which its contents should be preserved

through scanning processes. The results showed that the processes, facilities, technical

specification, application tool of the media transformation activities, and storage process

of the preserved documents were to preserve the information values within.

1 Korespondensi: Albertus Pramukti Narendra, Afiliasi: Progdi Ilmu Perpustakaan – Fakultas

Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga; Alamat: Gedung FTI Jl.

Diponegoro 52-60; Telp.: 085225375555; Email : [email protected]

Page 2: Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus

e-ISSN 2442-5168 Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2016

RECORD AND LIBRARY JOURNAL

213

Keywords: media transfer, transformation, cartography

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memunculkan fenomena baru

yaitu hadirnya era digital ditengah masyarakat. Era ini ditandai dengan kehadiran teknologi

komputer, komunikasi dan multimedia. Perkembangan ketiga teknologi ini Perkembangan

ketiga teknologi telah merubah cara informasi atau pesan disampaikan dalam proses

komunikasi tidak lagi hanya berupa teks, angka, gambar saja, melainkan dapat berupa suara,

atau bahkan berupa gambar yang bergerak (film, video) tak ubahnya menikmati siaran

langsung seperti melalui stasiun radio atau siaran televisi. Bahkan dengan perkembangan

teknologi yang mampu memampatkan ukuran data atau informasi untuk kemudian diurai

kembali setelah sampai di tujuan, membuat transfer informasi dan data dapat menjadi lebih

cepat. Selain mempercepat proses dalam aktivitas sehari-hari, format data digital juga

mempermudah aktivitas pelayanan kepada masyarakat. Elvina, Irma. Mengapa koleksi

digital harus dipreservasi?

Lembaga pengelola informasi seperti lembaga perpustakaan dan lembaga kearsipan

menjalankan amanat Undang Undang sebagai lembaga yang mempunyai peran

penyedia informasi bagi masyarakat. Perpustakaan dan Kearsipan tidak hanya menyediakan

koleksi terbaru namun juga harus melestarikan koleksi lama yang masih mengandung nilai

informasi yang berguna sebagai sumber referensi/rujukan bagi masyarakat yang

membutuhkan.

Agar dokumen di lembaga informasi tersebut dapat bertahan dalam waktu yang

cukup panjang maka salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan proses alih

media sebagai salah satu upaya pemeliharaan (preservasi) sumber informasi dan bahan

pustaka.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa preservasi berarti pengawetan;

pemeliharaan; penjagaan; perlindungan. Dengan demikian preservasi arsip dapat dikatakan

sebagai perlindungan atau pemeliharaan dokumen (terutama kertas) dengan metode yang

dapat memperpanjang nilai guna informasi yang tertulis di dalam dokumen tersebut.

Langkah konkret dari pemeliharaan tesebut salah satu nya dengandilakukakannya alih

media. Alih media merupakan proses pengelolaan dokumen dari bentuk fisik (baca: kertas)

menjadi bentuk elektronik untuk kemudian dapat dikelola menggunakan teknologi

informasi.

Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah sebagai lembaga negara di

tingkat provinsi juga melakukan fungsi melestarikan berbagai informasi penting yang

tetap dibutuhkan dalam jangka waktu yang panjang. Upaya preservasi yang dilakukan oleh

Badan Arsip dan Perpustakaan Jawa Tengah dikelompokkan dalam beberapa golongan

yaitu: Dokumen video, Dokumen kartografi, Dokumen textual, Dokumen pita suara,

Dokumen foto Penelitian ini akan lebih memfokuskan kepada bagaimana upaya yang

dilakukan oleh Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dalam pelestarian

koleksi berupa dokumen kartografi dan kemudian dialihmediakan dengan cara digitalisasi.

Dan selanjutnya penelitian ini juga akan menggali informasi mengenai bagaimana tindak

lanjut penanganan dokumen kartografi yang telah dialihmediakan.

Di dalam penelitian ini peneliti secara khusus ingin mendapatkan informasi terkait

dengan kegiatan transformasi media khususnya kegiatan alih media digital dokumen

kartografi sebagai salah satu dokumen penting dan memiliki nilai guna jangka

panjang. penelitian ini juga ingin mendapatkan wawasan yang lebih nyata terkait dengan

Page 3: Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus

e-ISSN 2442-5168 Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2016

RECORD AND LIBRARY JOURNAL

214

teori alih media yang ada dalam literatur dan wujud implementasi yang ada di dalam

pelaksanaan di berbagai lembaga pengelola informasi. Hal ini penting mengingat peran

Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah sebagai lembaga yang melestarikan

informasi dan pengetahuan khasanah budaya bangsa khususnya di Jawa Tengah.

Data yang diperoleh di kantor Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa

Tengah mengungkapkan khasanah koleksi yang dimiliki dan target proses alih media

dalam tahun 2016 sebagai berikut :

Tabel 1. Target Digitalisasi Badan Arsip dan Perpustakaan Prov Jawa Tengah

No Jenis Dokumen Jumlah Target

1 Tekstual 20.000 lembar

2 Foto 5000 lembar

3 Kaset suara 100 kaset

4 Video 100 judul

5 Kartografi 225 lembar

6 Kearsitekturan 225 lembar

Tujuan penelitian ini antara lain untuk memberikan wawasan kepada masyarakat

akademis maupun pada umumnya mengenai upaya yang dilakukan oleh lembaga pemerintah

yang bertugas sebagai pengelola informasi seperti lembaga Kearsipan dan Perpustakaan baik

ditingkat nasional maupun provinsi serta kabupaten dalam rangka melestarikann nilai

informasi yang terkandung didalam sebuah dokumen agar informasi tersebut dapat terus

dimanfaatkan oleh generasi selanjutnya di masa mendatang dan tetap mampu dijadikan

sumber referensi bagi kegiatan penelitian selanjutnya.

Manfaat dari penelitian ini antara lain (1) bagi peneliti memberikan pengalaman yang

berguna terkait dengan teori-teori transformasi media khususnya alih media dengan cara

digitalisasi dengan implementasi di dalam lembaga informasi khususnya Badan Arsip dan

Perpustakaan Provins Jawa Tengah. (2) penelitian ini juga ingin mendapatkan wawasan

pengetahuan terkait dengan proses alih media khususnya kartografi dan tindak lanjut

penanganan setelah dokumen tersebut beralih menjadi media dalam bentuk digital. (3) bagi

masyarakat karya ilmiah ini menjadi salah satu bahan informasi terkait dengan tugas dan

fungsi Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dalam melestarikan khasanah

budaya bangsa agar tetap dapat digunakan oleh generasi dimasa mendatang. (4) memberikan

pengetahuan kepada masyarakat mengenai berbagai macam koleksi yang dimiliki dan

dilestarikan oleh Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah.

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, Bogdan dan Taylor dalam Ambo Upe dan

Damsid (2010: 107) mendefinisikan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati. Jenis penelitian ini adalah Case study 7 atau studi

kasus. Studi Kasus merupakan jenis penelitian dengan fokus penelaahan pada suatu kasus,

baik individu maupun kelompok, yang dilakukan secara intensif, mendalam, dan

komprehensif.

Secara lebih khusus penelitian ini memfokuskan pada kegiatan proses alih media

dokumen kartografi dan pemeliharaan dokumen hasil alih media khususnya dokumen

kartografi di Kantor Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. Teknik

Page 4: Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus

e-ISSN 2442-5168 Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2016

RECORD AND LIBRARY JOURNAL

215

pengumpulan data dengan melakukan wawancara, dan studi pustaka terkait dengan topik

penelitian. Wawancara dilakukan dengan para informan atau nara sumber yang secara

langsung menangani proses alih media kartografi dan penyimpanan dokumen hasil alih

media tersebut.

Hasil

Pengertian alih media sebagaimana diatur pada PP. Nomor 88 Tahun 1999 Tentang

Tata Cara Pengalihan Dokumen Perusahaan ke dalam mikrofilm atau media lainnya adalah

alih media ke microfilm dan media lain yang buka kertas dengan keamanan tinggi seperti

misalnya CD Rom dan Worm. Pengalihmediaan merupakan kegiatan pemindahan informasi

dari bentuk tekstual ke elektronik, tanpa mengurangi isi informasinya, dengan catatan media

baru yang digunakan menjamin bahwa hasilnya lebih efisien dan efektif (Sulistyo-Basuki,

1991). Alih media atau alih bentuk merupakan salah satu model usaha pelesteraian yang

dilakukan dengan merubah bentuk atau media informasi dari bentuk kertas (tercetak) ke

dalam bentuk lain seperti bentuk mikro atau video disk atau bentuk pita magnetik lainnya.

Dikemukakan oleh Revi Kuswara dan Teguh Purwanto (2012: 6) bahwa Hal yang

umum dalam penerapan teknologi digital dalam perpustakaan dan kearsipan adalah

membuat salinan digital yang dapat digunakan sebagai referensi untuk menggantikan dan

mengakses dari pada sumber aslinya. Tujuan dari upaya preservasi karena adanya

keterbatasan terhadap akses terhadap sumber aslinya. Sebagai contoh file digital koleksi

gambar dan foto disediakan untuk kebutuhan studi dapat dilakukan tanpa harus mengakses

sumber gambar aslinya. Sehingga peminjaman sumber asli dokumen dapa dihentikan untuk

menghindari kerusakan atau kehilangan. Upaya preservasi ini dapat memotivasi setiap

perpustakaan dan lembaga kearsipan untuk melakukan uji coba terhadap kemampuan dari

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Gambar 1. Sumber – Teknologi – Kebutuhan

Hubungan ini menjelaskan antara kualitas, biaya dan akses

Pentingnya Preservasi

Reproduksi Dokumen yang merupakan perawatan dokumen dengan cara melakukan

penciptaan ulang arsip dalam bentuk media lain. Reproduksi dokumen yang dilakukan

adalah digitalisasi dengan cara scanning dokumen. Digitalisasi adalah pemindaian

dokumen dari bentuk hard file ke dalam bentuk soft file dengan menggunakan sistem

operasi komputer. Fungsi dari digitalisasi ini adalah sebagai back up data untuk pencarian

Page 5: Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus

e-ISSN 2442-5168 Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2016

RECORD AND LIBRARY JOURNAL

216

dokumen melalui komputer tanpa harus mencari dokumen fisik dan memudahkan

pencarian kembali jika terjadi kerusakan atau kehilangan fisik dokumen yang asli

Kegiatan alih media akan sangat membantu dalam rangka penyelamatan informasi

arsip dari berbagai hal antara lain: a). Kerusakan fisik dokumen sehingga merusak informasi

di dalam air; b). Kerusakan akibat bencana baik karena kesalahan manusia maupun alam; c).

Kehilangan dokumen karena tercuri, tergandakan, hilang dan sebagainya yang bersifat

meniadakan dokumen itu sendiri; d). Mengatur dokumen menjadi lebih ringkas dalam

bentuk digital sehingga tidak memakan tempat untuk menyimpan dan mudah ditemukan bila

dicari

Dari berbagai pendapat tersebut maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa proses

alih media merupakan upaya yang memiliki peranan penting untuk mempertahankan

keberadaan dan nilai guna dokumen untuk dipertahankan dalam jangka waktu yang lama

dan dapat dimanfaatkan oleh generasi dimasa yang akan datang dengan tanpa mengurangi

nilai informasi yang terkandung di dalam fisik dokumen yang mungkin dalam jangka waktu

yang lama akan mengalami kerusakan fisik

Alih Media Kartografi

Alih media dokumen merupakan salah satu upaya dalam rangka penyelamatan

informasi yang terkandung dalam sebuah dokumen. Selain itu alih media dokumen juga

merupakan bentuk penyesuaian dengan perkembangan Tehnologi Informasi. Dokumen harus

dapat meyesuaikan dengan perkembangan jaman dan teknologi sehingga keberadaan

dokumen dapat memberikan manfaat yang tidak habisnya baik untuk pencipta

maupun seseiorang yang membutuhkan dokumen tersebut.

Menurut ICA (International Cartograph), Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan

dan teknologi dalam pembuatan peta bersamaan dengan studi pembelajarannya sebagai

dokumen ilmiah dan seni. Kartografi adalah ilmu dan teknik pembuatan peta (Pendit, 2009).

Sedangkan menurut Rystedt B. (dalam Yulia, 2009) Kartografi adalah disiplin ilmu yang

menyatukan (dealing) antara peta dan pemetaan. Kartografi menyatukan (deals)

tampilan/representasi dari dua fenomena geografi, yaitu fenomena geografi nyata dan

virtual. Basis data geografi dan realita virtual adalah hasil dari proses pemetaan, yang

merupakan transformasi dari realita ke sebuah tampilan/representasi digital.(Secara umum)

Kartografi adalah ilmu yang mempelajari tentang perpetaan. Koleksi kartografi di kantor

Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah cukup variatif meliputi peta,

gambar arsitektur, gambar struktur bangunan, dan dokumen dari berbagai lembaga yang

terkait dengan desain dan struktur bangunan dengan berbagai desain.

Cara Pengaplikasian Alih Media Bahan Kartografi di Badan Arsip dan

Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan Alat Scan Plotter M 40

dan Printer IPF 825

Proses alih media memerlukan penanganan yang khusus, harus melalui tahapan-

tahapan alih media. Tahapan-tahapan ini tersebut meliputi Tahap Pra Alih Media, Tahap

Pelaksanaan Alih Media, dan tahap Pasca Alih Media. Demikian juga halnya proses

alih media bahan kartografi di Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah yang

dilakukan oleh Bidang Pelestarian dan Preservasi yang terdiri dari Subidang Pelestarian dan

sub bidang preservasi. 1). Tahap Pra Alih Media: Tahap pra alih media biasanya

dilakukan persiapan antara lain: a. Mempersiapkan daftar koleksi kartografi yang akan

dialihmediakan; b. Memilih koleksi yang diprioritaskan atau yang diutamakan; c. Memilih

Page 6: Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus

e-ISSN 2442-5168 Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2016

RECORD AND LIBRARY JOURNAL

217

sumber daya manusia yang ahli di bidang alih media; d. Diperlukan perlatan yang lebih baik

khususnya pada komputer dengan spesifikasi yang tinggi, antara lain: 1) Prosesor i3 RAM

2 GB; 2) Hardisk 500 GB; 3) Aplikasi Smart works MFP Original; 4) CD-ROM yang

berkualitas; 5) Printer IPF 825 bw/colour dengan kelebaran hingga memuat kertas A0.

Gambar 2. Aplikasi Smart works MFP Original

Persiapan Infrastuktur: 1) Pemeriksaan kesiapan alat yang akan digunakan dan

memeriksa kebersihannya. 2) Menyiapkan tempat bersih dan tidak banyak kertas berserakan

agar kegiatan dapat dilakukan dengan nyaman. 3) Pengecekan instalasi listrik sebagai sarana

kegiatan alih media yang penting. 4) Menyiapkan tempat penyimpanan hasil alih media

yaitu di CD dan DVD

2). Tahap Pelaksanaan Alih Media Kartografi: Tahap ini merupakan pokok dari

kegiatan alih media kartografi dengan kegiatan sebagai berikut: a. Menerima koleksi

kartografi yang masih terbungkus dari depo penyimpnan dengan diberi kode arsip dan

disertai dengan lembar pengantar; b. Mempersiapkan dan menyalakan mesin / alat scan; c)

Membuka program / software Aplikasi Smart works MFP Original; d) Melakukan kegiatan

scan materi kartografi yaitu merekam dkomputer dengan software Aplikasi Smart

works MFP Original dan mesin pemindai Plotter M 40; e) Menyimpan dokumen digital

hasil scan ke dalam folder yang disiapkan di dalam harddisk komputer sesuai dengan asal

sumber dokumen dan tahun pengolahan; f). File hasil digitalisasi diBurning ke dalam

Compact Disc (CD) dengan menggunakan software Nero sesuai dengan tahun pengolahan

dan asal dokumen.

3). Tahap Pasca Pelaksanaan Alih Media: Setalah proses pelaksanaan alih media

selesai dilakukan , tahap selanjutnya adalah sebagai berikut: a. Lokasi, hasil alih media yang

sudah menjadi digital dan disimpan di dalam CD ditempatkan pada ruang Cold

storage dengan suhu 16 derajad; b. Sistem/cara layanan, sistem layanan dengan

menggunakan sistem tertutup dengan mengajukan permohonan ijin kepada bagian layanan

masyarakat; c. Pemusnahan, pemusnahan tidak dilakukan, kaset audio analog masih tetap

disimpan di rak koleksi.

Page 7: Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus

e-ISSN 2442-5168 Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2016

RECORD AND LIBRARY JOURNAL

218

Gambar 3. Dokumen Kartografi terpilih yang siap untuk dialih media

Di dalam proses ini nampak bahwa dokumen yang diterima dari sumber depo

penyimpanan masih terbungkus dengan dilengkapi dengan kode dokumen. Selanjutnya

sebelum dilakukan proses digitalisasi dokumen ini dibersihkan agar tidak ada debu yang

menempel dan agar hasilnya juga lebih maksimal.

Gambar 4. Seperangkat komputer dan mesin scan Plotter M 40

Seperangkat alat ini merupakan mesin scan dan dihubungkan dengan komputer. Alat

scan sendiri mampu mengerjakan dokumen seukuran lebar kertas A0 dan dilengkapi dengan

printer dan kertas untuk melakukan pencetakan

Page 8: Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus

e-ISSN 2442-5168 Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2016

RECORD AND LIBRARY JOURNAL

219

Gambar 5. Aplikasi Aplikasi Smart works MFP Original

Aplikasi ini merupakan aplikasi yang menyertai mesin scan dan kondisinya asli.

Aplikasi ini mampu mengerjakan pekerjaan sebagai berikut: Mengcopy dokumen,

Digitalisasi / scanning dan Pencetakan dokumen hingga ukuran A0. Penggunaan alat ini juga

cukup menekan tombol aplikasi yang hendak dioperasikan dan staf pelaksana mengawasi

jalannya alat tersebut secara dekat.

Gambar 6. Pengatur tingkat kerapatan dpi dari dokumen yang akan discan umumnya

menggunakan 300 dpi

Di dalam gambar foto diatas peneliti dapat jelaskan bahwa dokumen kartografi yang

telah terpilih dilakukan proses alih media oleh staf yang sudah terlatih dan dengan dukungan

mesin scan serta aplikasi yang tersedia. Secara teknis mesin scan mampu melakukan

scanning hingga dokumen seukuran A0 dan tingkat kerapatan / ketajaman hingga 600 dpi.

Page 9: Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus

e-ISSN 2442-5168 Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2016

RECORD AND LIBRARY JOURNAL

220

Gambar 7. Penyimpanan di dalam folder hard disk

Setelah proses digitalisasi selesai tahap selanjutnya adalah menyimpan file hasil

digitalisasi ke dalam folder di dalam hard disk dan ekstensi pada umumnya Pdf.

Gambar 8. File Hasil Digitalisasi

Setelah dokumen kartografi lengkap seperti ketika masih dalam bentuk fisik proses

selanjutnya adalah memindahkan file dari hard disk ke dalam CD dengan proses burning /

copy ke dalam CD sesuai dengan asal perolehan bahan atau instansinya dan tahun

pengolahannya.

Page 10: Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus

e-ISSN 2442-5168 Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2016

RECORD AND LIBRARY JOURNAL

221

Gambar 9. Ruang Penyimpanan dengan suhu bertemperatur 16 derajat Celsius

Setelah dokumen digital tersimpan di dalam CD dan diberi kemasan sesuai dengan

asal instansi dan tahun pengolahan maka langkah selanjutnya adalah penyimpanan dokumen

tersebut di ruang cold storage dengan suhu udara 16 derajat celcius. Di dalam ruangan ini

semua dokumen digital disimpan dan digunakan ketika ada permintaan dari para peneliti

yang membutuhkan informasi sesuai dengan kebutuhan obyek penelitian.

Gambar 10. Peta Lokasi Penyimpanan Khasanah Koleksi

Gambar tersebut memberikan informasi mengenai pemetaan lokasi penyimpanan

dokumen digital milik Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dimana terdapat

dua blok dan masing masing blok terdapat almari dengan diberi nomor dan khasanah

dokumen yang disimpan di dalam masing masing almari.

Page 11: Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus

e-ISSN 2442-5168 Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2016

RECORD AND LIBRARY JOURNAL

222

Gambar 11. Manajemen Pengelolaan Dokumen alih media

Di dalam ruang penyimpanan koleksi digital Badan Arsip dan Perpustakaan Jateng

dikelompokkan berdasarkan jenis dokumennya yaitu dokumen: Video; Kartografi (digital);

Textual (alih digital); Pita suara dan Foto.

Model penyimpanan koleksi digital hasil alih media khususnya bahan kartografi adalah

berdasarkan pada asal lembaga/ instansi yang memiliki dokumen tersebut dan juga tahun

pengolahan dokumen tersebut.Atau menggunakan prinsip asal usul atau provenance.

Gambar 12. Mesin penghisap kadar air AC dan Pemadam Api (Kebakaran)

Ruangan cold storage merupakan ruang untuk menyimpan dokumen digital. Di dalam

ruangan ini dilengkapi dengan mesin penghisap embun agar ruangan dengan suhu 16 derajat

tidak ada embun yang akan membuat dokumen digital akan lengket karena ada uap air.

Selain itu diruangan tersebut juga dilengkapi sebuah pemadam api untuk menghindari

kebakaran. Hal ini sesuai dengan standar dari sebuah ruangan penyimpanan dokumen

digital.

Page 12: Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus

e-ISSN 2442-5168 Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2016

RECORD AND LIBRARY JOURNAL

223

Gambar 13. Nara Sumber

Gambar diatas merupakan situasi ruang kerja dan juga para staf pelaksana kegiatan

digitalisasi dan penyimpanan koleksi digital. Ruangan yang disediakan cukup

representatif dan dilengkapi dengan pendingin ruangan. Adapun nama nara sumber yaitu :

Bapak Warto, Bapak Karwo, Bapak Tri Yulianto, Bapak Agus Yudianto (dari Bagian

Preservasi) dan Bapak Teguh dari bagian Pelestarian.

Simpulan

Tujuan pelestarian bahan pustaka digital sebenarnya adalah memastikan informasi

yang tersimpan dalam media digital tersebut tetap dapat diakses oleh siapapun yang

memerlukannya baik di masa kini ataupun di masa yang akan datang. Karena itu ketika akan

melakukan digitalisasi dokumen, hendaknya sudah dipikirkan pula preservasi dokumen yang

akan dilakukan. Indonesia dikenal sebagai bangsa yang senang membuat atau membangun

sesuatu yang bagus dan menarik akan tetapi tidak pandai merawatnya sehingga akhirnya

menjadi rusak. Strategi preservasi dokumen yang dilakukan Badan Arsip dan Perpustakaan

Jawa Tengah adalah dengan cara alih media dari koleksi berbasis tercetak menjadi dokumen

digital yang memiliki tingkat keawetan yang lebih lama. Diharapkan dengan transformasi

dokumen menjadi bentuk digital informasi penting yang terkandung tetap dapat

dimanfaatkan oleh generasi selanjutnya dan tidak merusak dokumen aslinya yang

disebabkan oleh proses dibaca secara manual dalam jangka waktu yang lama.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan

Provinsi Jawa Tengah dan jajarannya khususnya IBu Retno, Bapak Warsono beserta seluruh

staf. Ucapan terima kasih kepada nara sumber yaitu: Bapak Warto, Bapak Karwo,

Bapak Tri Yulianto, Bapak Agus Yudianto (dari Bagian Preservasi) dan Bapak Teguh

dari bagian Pelestarian.

Ucapan terima kasih juga kepada Dekan beserta staf di Fakultas Teknologi

Informasi dan Progdi Ilmu Perpustakaan FTI Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Referensi

Ambo, U dan Damsid. (2010). Asas-asas multiple researches. Yogyakarta: Tiara Wacana

Page 13: Model Transformasi Media melalui Digitalisasi: Studi Kasus

e-ISSN 2442-5168 Volume 2, Nomor 2, Juli - Desember 2016

RECORD AND LIBRARY JOURNAL

224

Kuswara, R., dan Purwanto, P. (2011). Pedoman alih media digital konsep manajemen dan

teknis. Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Pendit, P. L. (2009). Perpustakaan digital kesinambungan dan dinamika. Jakarta: Cita

Karyakarsa

Sulistyo-Basuki. (1991). Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta: Gramedia

Yulia, Y., dan Mustofa. (2009). Pengolahan bahan pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka