modul jartel_2012hfxuwy.pdf

72
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Upload: diliyanzah-asri

Post on 26-Oct-2015

350 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

yoyoyii

TRANSCRIPT

Page 1: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Page 2: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

PERATURAN PRAKTIKUM JARINGAN TELEKOMUNIKASI

LABORATORIUM TEKNIK SWITCHING JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

1. Kelengkapan Praktikum § Kelengkapan praktikum dalam Praktikum Jaringan Telekomunikasi adalah meliputi: modul

praktikum, kartu praktikum berfoto, tugas pendahuluan (optional) dan jurnal. § Jika salah satu diatas tidak lengkap, maka praktikan dianggap gagal dalam praktikum

modul yang bersangkutan. § Jika salah satu dari seluruh modul praktikum yang dipraktikumkan gagal, maka dianggap

tidak lulus untuk mata praktikum Jaringan Telekomunikasi.

2. Kehadiran Praktikan § Praktikan harus hadir pada waktu yang telah ditentukan/ditetapkan § Jika ada praktikan yang terlambat :

T < 20 menit : praktikan dapat mengikuti praktikum seperti biasa walaupun TA sudah berlalu atau sedang dikerjakan. T > 20 menit : praktikan dipersilahkan pulang dan selanjutnya dinyatakan gugur untuk modul yang bersangkutan Keterangan : T = waktu kedatangan praktikan

§ Jika praktikan tidak melengkapi : modul praktikum, kartu praktikum berfoto, maka praktikan diberi waktu untuk melengkapinya. Dan ketentuan waktunya sesuai dengan ketentuan sebelumnya (Jika praktikan yang terlambat.)

3. Selama Praktikum Berlangsung.

§ Praktikan wajib membawa : o Modul praktikum o Kartu praktikum berfoto

§ Praktikan dapat memulai praktikum setelah diizinkan asisten jaga § Praktikan yang dipulangkan dan tidak mengikuti salah satu modul praktikum dianggap

gagal § Praktikan wajib berpakaian rapi dan sopan berseragam ITTelkom § Selama praktikum praktikan dilarang :

Ø Meninggalkan ruang tanpa seizin asisten jaga Ø Berbuat atau berbicara yang tidak ada hubungannya dengan praktikum Ø Merokok dan makan (air minum boleh) Ø Berlaku tidak sopan terhadap sesama praktikan dan pada asisten Ø Mengutak-atik peralatan peraktikum di luar izin praktikum

Page 3: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

4. Tugas Pendahuluan § Sifat : optional, ditulis tangan rapi di buku praktikum ( format ditentukan ) § Soal TP wajib dikerjakan semua, jika tidak maka nilai TP sama dengan NOL § Jika tidak mengerjakan TP maka tetap diperbolehkan mengikuti praktikum dengan

konsekuensi nilai TP NOL . § Keterlambatan pengumpulan TP :

§ < 10 menit : discount 25 % § 10 menit < t < 20 menit : discount 50 % § > 20 menit : discount 100 %

5. Tugas Tambahan

Tugas tambahan dapat dilakukan oleh asisten praktikum bersangkutan jika dirasa perlu. 6. Tes Awal

Tes awal dilakukan sebelum praktikum dimulai, waktu pengerjaan maksimal 20 menit. 7. Jurnal Praktikum.

§ Pengumpulan jurnal praktikum maksimum 1 jam setelah praktikum selesai sesuai shift praktikum yang bersangkutan

§ Isi jurnal dalam satu group tidak boleh sama, apabila sama maka nilai akan dibagi sama banyak.

§ Asisten berhak untuk mengembalikan jurnal praktikum dan memberikan tugas tambahan jika jurnal praktikum dianggap kurang mencukupi.

8. Bobot nilai § Tugas Pendahuluan : 20 % § Test Awal : 20 % § Praktikum : 35 % § Jurnal : 25 %

Total : 100 %

9. Pertukaran Jadwal Pertukaran jadwal harus dilakukan selambat-lambatnya sehari sebelum praktikum dan mengisi formulir tukar jadwal yang ditandatangani asisten Lab. dan berstempel laboratorium Teknik Switching.

10. Syarat Kelulusan Syarat kelulusan praktikum ini yaitu dengan mengikuti semua modul praktikum, indeks (A s/d E) ditentukan oleh jurusan.

11. Praktikum Susulan

Dalam Praktikum Jaringan Telekomunikasi dimungkinkan tidak mengadakan praktikum susulan dengan alasan apapun

Page 4: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

12. Lain-lain § Jika praktikan tidak dapat hadir pada saat praktikum karena alasan yang berada diluar

kuasa praktikan (misal : sakit) dan dapat dibuktikan dengan bukti yang sah dan kuat, maka praktikan tersebut dipertimbangkan untuk mengikuti praktikum dengan jadwal yang akan ditentukan kemudian oleh asisten jaga

§ Tidak ada susup-menyusup apapun alasannya, bila praktikan diketahui menyusup maka dinyatakan gugur pada modul yang bersangkutan.

§ Hal-hal lain yang dirasa perlu dan belum tercantum dalam peraturan praktikum ini akan ditentukan, ditetapkan, dan diumumkan kemudian.

Terima Kasih, Somoga praktikum ini berjalan lancar dan berguna bagi kita semua. Amin. A/N Seluruh Asisten Laboratorium Teknik Switching

Penanggung Jawab Lab. T. Switching

Iman Heidi Santoso, S. T. MT.

Menyetujui, Koordinator Asisten Lab. T. Switching

Zaki Akira A.Madjid

111080228

Ka. Lab Jaringan & Multimedia

DR. Ir Rendy Munadi, MT.

Page 5: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

STRUKTUR LABORATORIUM TEKNIK SWITCHING

Koordinator Lab Jaringan dan Multimedia : Dr. Ir. Rendy Munadi, MT. Penanggung Jawab Lab Teknik Switching : Iman Heidi, ST. MT Koordinator Asisten Lab Teknik Switching : Zaki Akira A. Madjid (111080228) Koordinator Asisten Praktikum : Reza Arlan (111090121) Administrasi Lab Teknik Switching : Irma Nurlita Dewi (111090125) Bendahara Lab Teknik Switching : Ellen Safitri (111090168) Koordinator Div Praktikum : Firza Ismail (111090062) Div Praktikum Afrah M. Sholihah (111090233) Fathia Amany (111090033) Koordinator Divisi Riset : Fahman Syafik (111080072) Div Riset Imam Rizky (111080265) Bagus Aditya (111081012) Arsyadani Robby (111080009) Abdul Hakim (111080292) Ashari Fahrul (111081134) Yanda M. Ramadhita (111081002) Reisa Adila P (111081050) Priska Apnitami (111081022) Ardhika Hadisaputra (111081030) Arifky Tri Putra (111080178) Tomy Sekar Mehta (111081045)

Page 6: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Kamarudin Ahmadi (111080290) Dedy Permana (111080193)

Alfian Abdul Ghaffar (111090246)

Insan Laksana P. (111090216) Rosi Dayu Hikmat (111090120) Erlangga Ervansyah (111090137)

Ceisar Maulana Shabirin (111091015) Koordinator Div O&M : Fahmi Khoirul Ichsan (111091013) Hadi Wibowo (111090094)

Tri Mujiyanto (111092010)

Page 7: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

DAFTAR ISI

MODUL 0 PENGENALAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI

DAN PENGENALAN LINUX UBUNTU 1

A. Ubuntu ............................................................................. 1

MODUL I DASAR INTEGRASI VoIP based on SIP 11

A. Tujuan Praktikum .................................................................. 23

B. Alat-alat Praktikum ....................................................... 23

C. Dasar Teori ....................................................... 23

a. Latar Belkang ....................................................... 11

b. Pengenalan VoIP ....................................................... 12

c. SIP ....................................................... 13

d. Hardware dan Software ............................................... 20

e. Topologi Jaringan Praktikum .................................. 21

D. Langkah-Langkah Praktikum .................................. 22

MODUL II MINIATUR NGN (Next Generation Network) 28

A. Tujuan Praktikum ................................................................. 28

B. Alat-alat Praktikum ....................................................... 28

C. Dasar Teori ....................................................... 28

a. Next Generation Network (NGN) ........................ 28

b. Konsep Dasar Softswitch .................................. 31

c. Arsitektur Softswitch ........................ 32

d. Protocol-Protocol pada Softswitch ........................ 34

e. Miniatur NGN ……………....................... 36

Page 8: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

f. Mendaftakan USER pada TRIXBOX …………….. 36

D. Langkah-Langkah Praktikum …….................................... 41

MODUL III INTERKONEKSI (Trunking Asterisk dan Miniatur NGN) 42

A. Tujuan Praktikum ....................................................... 42

B. Alat-alat Praktikum ....................................................... 42

C. Latar Belakang Praktikum ....................................................... 42

D. Langkah-Langkah Praktikum .................................................. 44

MODUL IV ANALISA QUALITY of SERVICE (QoS) PADA

JARINGAN VoIP Wireless LAN dan Wired LAN 48

A. Tujuan Praktikum ........................................................ 48

B. Alat-alat Praktikum ........................................................ 48

C. Dasar Teori ………........................................... 49

a. Latar Belakang …………………………………… 49

b. Hardware dan Software …………………………… 50

c. Coder Decoder …………………………………… 54

D. Langkah-Langkah Praktikum ........................................... 54

Page 9: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

MODUL 0

PENGENALAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI

DAN PENGENALAN LINUX UBUNTU

I. UBUNTU

Pengenalan Ubuntu

Ubuntu merupakan salah satu distro Linux. Linux sendiri adalah jenis Operating System

(OS) yang bersifat “free”. “Free” disini bukan hanya berarti ‘gratis’ tapi lebih ke ‘bebas’

dalam pengembangannya ‘source code’. Berbeda dengan Windows (OS yang sering kita pakai)

yang dalam pendistribusiannya harus membayar. Source code Linux tersedia bagi semua orang

sehingga setiap orang dapat terlibat langsung dalam pengembangannya. Ada banyak jenis

distro Linux yang ada saat ini, dan di dalam Praktikum Jaringan Telekomunikasi saat ini kita

akan menggunakan Ubuntu 8.10.

Ubuntu memiliki banyak kelebihan dibanding dengan distro Linux lainnya, yaitu cukup

stabil dan juga User-friendly sehingga lebih gampang dalam penggunaannya terutama untuk

para pemula. Untuk proses instalasi program-program yang ada di Ubuntu juga cukup mudah

di bandingkan dengan distro lain. Kebanyakan distro lain memerlukan media internet untuk

mendapatkan repository nya. Sehingga akan menyulitkan bagi pengguna yang tidak punya

koneksi internet. Sedangkan pada ubuntu repository nya bisa didapatkan dalam bentuk CD /

DVD tanpa harus koneksi internet.

Instalasi Ubuntu 8.10

Proses instalasi base system Ubuntu sangat mudah, karena tidak menawarkan banyak

pilihan, cukup mengikuti langkah satu dua tiga, dan Ubuntu telah terinstall di PC anda!

Page 10: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom

Langkah pertama adalah memilih bahasa yang akan digunakan dalam proses penginstalan

Setelah memilih bahasa maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

untuk melakukan penginstalan Ubuntu 8.10

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)

Langkah pertama adalah memilih bahasa yang akan digunakan dalam proses penginstalan

Setelah memilih bahasa maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Pilih

untuk melakukan penginstalan Ubuntu 8.10

Langkah pertama adalah memilih bahasa yang akan digunakan dalam proses penginstalan

Pilih Install Ubuntu

Page 11: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom

Setelah itu pilih bahasa yang akan digunakan (default English)

Kemudian pilih zona waktu (Indonesia, Jakarta)

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)

Setelah itu pilih bahasa yang akan digunakan (default English)

Kemudian pilih zona waktu (Indonesia, Jakarta)

Page 12: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom

Pilih keyboard layout yang digunakan (default english)

Sekarang adalah tahap mempartisi harddisk. Ada 2 pilihan; Pertama,

menggunakan seluruh harddisk, sehingga seluruh data yang ada akan dihapus, atau kedua,

Manual, dengan gunakan partisi harddisk tertentu yang diinginkan. Selanjutnya anda cu

membuat partisi baru, yaitu minimal 5 GB dan juga partisi swap (biasanya partisi swap

disesuaikan dengan kapasitas RAM)

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)

Pilih keyboard layout yang digunakan (default english)

adalah tahap mempartisi harddisk. Ada 2 pilihan; Pertama, Guided

menggunakan seluruh harddisk, sehingga seluruh data yang ada akan dihapus, atau kedua,

gunakan partisi harddisk tertentu yang diinginkan. Selanjutnya anda cu

membuat partisi baru, yaitu minimal 5 GB dan juga partisi swap (biasanya partisi swap

disesuaikan dengan kapasitas RAM)

Guided – use entire disk,

menggunakan seluruh harddisk, sehingga seluruh data yang ada akan dihapus, atau kedua,

gunakan partisi harddisk tertentu yang diinginkan. Selanjutnya anda cukup

membuat partisi baru, yaitu minimal 5 GB dan juga partisi swap (biasanya partisi swap

Page 13: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom

Ketik nama user anda (boleh asli boleh samaran), kemudian masukkan nama yang ingin anda

gunakan untuk login, dan isikan password. selanjutnya klik forward.

Tampilan selanjutnya adalah jendela informasi setting instalasi.

untuk memulai proses instalasi

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)

user anda (boleh asli boleh samaran), kemudian masukkan nama yang ingin anda

gunakan untuk login, dan isikan password. selanjutnya klik forward.

Tampilan selanjutnya adalah jendela informasi setting instalasi. Selanjutnya klik install

es instalasi

user anda (boleh asli boleh samaran), kemudian masukkan nama yang ingin anda

Selanjutnya klik install

Page 14: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom

Selanjutnya harddisk akan dipartisi ulang dan system Ubuntu akan di install ke harddisk.

Proses ini akan memakan waktu beberapa menit (30

Setelah proses instalasi selesai kita harus melakukan reboot agar sistem dapat digunakan. klik

restart now

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)

Selanjutnya harddisk akan dipartisi ulang dan system Ubuntu akan di install ke harddisk.

Proses ini akan memakan waktu beberapa menit (30 – 45 menit)

Setelah proses instalasi selesai kita harus melakukan reboot agar sistem dapat digunakan. klik

Selanjutnya harddisk akan dipartisi ulang dan system Ubuntu akan di install ke harddisk.

Setelah proses instalasi selesai kita harus melakukan reboot agar sistem dapat digunakan. klik

Page 15: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom

Kemudian anda akan melihat tulisan berwarna orange pada bagian layar paling bawah, CD

Rom akan mengeluarkan CD Ubuntu, kemudian tekan

Selanjutnya boot ulang dan masuki sistem Ubuntu baru pada PC anda. System Ubuntu anda

telah mulai. Login ke desktop anda menggunakan username dan password yang telah dibuat

sebelumnya

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)

Kemudian anda akan melihat tulisan berwarna orange pada bagian layar paling bawah, CD

Rom akan mengeluarkan CD Ubuntu, kemudian tekan enter agar PC melakukan restart.

Selanjutnya boot ulang dan masuki sistem Ubuntu baru pada PC anda. System Ubuntu anda

telah mulai. Login ke desktop anda menggunakan username dan password yang telah dibuat

Kemudian anda akan melihat tulisan berwarna orange pada bagian layar paling bawah, CD-

PC melakukan restart.

Selanjutnya boot ulang dan masuki sistem Ubuntu baru pada PC anda. System Ubuntu anda

telah mulai. Login ke desktop anda menggunakan username dan password yang telah dibuat

Page 16: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom

Ini adalah tampilan dekstop standar Ubuntu 8.

kustomisasi

Perintah dasar Linux

Perintah

Ls

ls –r

ls –a

cd [directory]

cp [source] [destination]

rm [files]

mv [source] [destination]

mkdir [directory]

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)

Ini adalah tampilan dekstop standar Ubuntu 8.10 anda, silahkan memulai dan melakukan

Keterangan

untuk menampilkan isi direktori

menampilkan direktori dan isinya

menampilkan file dan file yang tersembunyi

perintah yang digunakan untuk pindah direktori.

Menggunakan cd tanpa nama direktori akan

menghantarkan anda ke home direktori.

akan menghantarkan anda ke direktori sebelumnya

Mengopi suatu file dari source ke destination

Menghapus file

Perintah untuk mengganti nama file dan memindahkan

file

Membuat direktori baru

10 anda, silahkan memulai dan melakukan

menampilkan file dan file yang tersembunyi

perintah yang digunakan untuk pindah direktori.

tanpa nama direktori akan

menghantarkan anda ke home direktori. Dan cd -

akan menghantarkan anda ke direktori sebelumnya

destination

Perintah untuk mengganti nama file dan memindahkan

Page 17: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

tar –zxvf [filename.tar.gz] Untuk mengekstrak file dengan format .tar.gz

tar –jxvf [filename.tar.bz2] Untuk mengekstrak file dengan format .tar.bz2

gunzip [filename.zip] Mengekstrak file dengan format .zip

gzip [filename.zip] Mengkompres file dengan format .zip

locate [filename] Mencari file dengan string filename

Setting VPN

§ Pertama-tama kita harus menginstall pptpconfig.

§ Caranya adalah masuk ke folder yang terdapat installer pptpconfig. Jika installer

pptpconfig terdapat di Desktop maka perintahnya pada terminal adalah

cd Desktop

§ Jika installer pptpconfig masih dalam bentuk kompresan, maka harus diekstrak terlebih

dahulu.

tar –zxvf pptpconfig.tar.gz

§ Setelah diekstrak, masuk ke folder hasil ekstrakan

cd pptpconfig

§ Untuk melihat isi folder pptpconfig ketik ls

§ Untuk menginstall, ketik

pptpconfig dpkg -i *.deb

§ Setelah itu akan muncul tabel seperti dibawah ini

Page 18: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Isi

Name : IT Telkom (Bebas)

Server : 10.14.203.5

Domain : (dikosongkan)

Username : 111060178

Password : ********

Klik Add, Lalu klik Start

§ Jika berhasil akan muncul tulisan seperti ini

§ Anda sudah bisa melakukan koneksi internet dengan VPN. Selamat mencoba!

Page 19: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

MODUL I

DASAR INTEGRASI VoIP based on SIP

A. TUJUAN PRAKTIKUM

§ Mengenal teknologi VoIP

§ Memahami konsep dasar SIP

§ Mengetahui arsitektur dan cara kerja SIP

§ Mengetahui aplikasi dari SIP dalam packet network

§ Memahami bagaimana melakukan setting di sisi server dan di sisi user

§ Mempraktekkan secara langsung peng-konfigurasian jaringan SIP pada saat praktikum.

B. ALAT – ALAT PRAKTIKUM

§ Computer server (asterisk server) dan client

§ Software asterisk 1.4.2

§ Software Ekiga 2.012

§ IP phone

§ Headset / earphone

C. LATAR BELAKANG

Jaringan telepon analog (PSTN) zaman sekarang menggunakan teknologi TDM (Time

Division Multiplexing). Multiplexing adalah teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk

dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Time-Division Multiplexing

merupakan metode multiplexing dengan cara memberi alokasi waktu pada masing-masing

transmisi secara bergiliran. Salah satu permasalahan utama dari TDM adalah bandwidth yang

dialokasikan ke sejumlah koneksi hanya dialokasikan ke koneksi tersebut, baik yang sedang

digunakan maupun tidak. Jadi kita tetap membayar untuk kapasitas yang tidak digunakan.

Selain itu bertambahnya kebutuhan manusia memicu kemajuan teknologi yang begitu

pesat. Begitu juga teknologi komunikasi. Saat ini komunikasi jarak jauh tidak cukup hanya

komunikasi suara. Namun sudah dibutuhkan komunikasi suara dan video. Oleh karna itu

teknologi TDM (Time Division Multiplexing) yang dipakai pada jaringan PSTN sekarang sudah

tidak cocok untuk digunakan.

Page 20: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

IP

PC PC

Untuk memenuhi kebutuhan trersebut, muncul sebuah teknologi berbasis Internet

Protokol (IP) seperti VoIP yang memungkinkan komunikasi suara dan video maupun data. Dan

karena berbasis IP, tentu saja kanal dipakai untuk bersama, sehingga tidak ada kanal ‘nganggur’.

Selain itu teknologi VoIP tentu saja jauh lebih murah dan efisien, karena menggunakan jaringan

Internet yang sudah terbangun dan mengglobal seperti sekarang.

D. DASAR TEORI

1. Pengenalan VOIP

Voice over IP (VoIP) adalah teknologi yang memungkinkan komunikasi suara,video dan

data menggunakan jaringan berbasis IP ( internet protkol ) untuk dijalankan di atas infrastuktur

packet network. Suara kita berbentuk analog agar dapat dilewatkan pada jalur packet switch

dengan baik maka harus dikonversikan ke bentuk digital melalui proses coder-decoder.

Yang membedakan antara teknologi VoIP dan teknologi PSTN adalah informasi suara yang

dilewatkan dalam bentuk paket. VoIP yang diimplementasikan di kehidupan nyata adalah

sebagai berikut:

a. Dari PC ke PC melewati jaringan internet

Gambar 2.1 Hubungan PC ke PC

b. Dari PC ke Phone dan sebaliknya

Hubungan ini memerlukan sebuah gateway yang berfungsi untuk melakukan

penyesuaian standard antar media termasuk penyesuaian kanal kontrol dan kontrol

pensinyalan antar media. Gateway ini bisa berupa PC atau router.

Page 21: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Phone NetworkIP

PCGateway

Phone Network Phone Network

IP

GatewayGateway

Gambar 2.2 Hubungan dari PC ke Phone

c. Dari Phone ke Phone melewati jaringan internet

Gambar 2.3 Hubungan antar phone dengan menggunakan jaringan internet

Pada hubungan ini, protokol yang sama digunakan antar interface masing-masing terminal,

namun pada link digunakan protokol yang berbeda, sehingga keberadaan gateway tetap

dibutuhkan.

2. Pengenalan SIP (SESSION INITIATION PROTOCOL)

2.1. Pengertian SIP

Session Initiation Protokol (SIP) merupakan salah satu protokol sesi multimedia. SIP

berbasis text seperti HTTP dan SMTP. SIP adalah protokol untuk pensinyalan, bekerja

pada application layer, yang mampu membuat, memodifikasi dan mengakhiri sesi

multimedia. contohnya seperti internet telephony.

Page 22: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Gambar 4, SIP Network Architecture

Protokol sejenis SIP, adalah H.323. sama seperti SIP, bedanya adalah H.323 berbasis biner.

Bahasa mesin yang tidak bisa dimengerti manusia dengan mudah. H.323 juga hanya support

TCP (protokol transport), sedangkan SIP support TCP dan UDP.

2.2. Protokol yang Terlibat dalam SIP

SIP menggabungkan beberapa macam protokol baik itu dari standar yang dikeluarkan

oleh IETF sendiri maupun oleh ITU-T, antara lain :

• IETF Session Description Protocol (SDP) yang mendeskripsikan karetistik dari

sebuah sesi multimedia, misal : berapa bandwidth yang dibutuhkan, tipe layanan

apa yang digunakan (voice or video), codec, dsb.

• IETF Session Announcement Protocol (SAP), protocol yang dirancang untuk

layanan multicast, sehingga dipakai untuk conference, bukan peer to peer. setiap

periode waktu tertentu, SAP akan mengirimkan (broadcast) parameter dari suatu

sesi conference tersebut.

• IETF Real-Time Transport Protocol (RTP) and Real-Time Control Protocol

(RTCP), menyediakan informasi tentang manajemen transport dan session. RTP

adalah protokol di dalam jaringan IP yang membawa paket voice atau video yang

telah dikodekan secara digital antar terminal akhir. RTCP mengatur sesi secara

periodik mentransmit paket yang berisi feedback atas kualitas dari distribusi data.

• RSVP berfungsi untuk ’memesan’ bandwidth.

Page 23: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Demikian juga dengan Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram

Protocol (UDP) juga digunakan dalam mendukung protokol ini. Sebagaimana dijelaskan

pada gambar di bawah ini:

Dan yang harus diperhatikan (selain protocol) dalam pengiriman paket

multimedia adalah algoritma pengkodean. Algoritma pengkodean yang direkomendasikan

oleh ITU-T adalah seperti G.723.1, G711, G.728, dan G.729 (audio) atau H.261, H.263

untuk video.

2.3 Komponen SIP

2.3.1 User Agent.

User Agent merupakan end system yang memulai, menerima dan menutup sesi

komunikasi. User agent dapat berupa software (softphone) ataupun hardware (IP

Phone).

User agent terdiri atas dua bagian yaitu :

1) User agent client (UAC)

Komponen yang memulai sesi komunikasi

2) User agent server (UAS)

Page 24: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Komponen yang menerima dan menanggapi sesi komunikasi.

Format messages pada SIP didefinisikan menjadi dua, yaitu :

a. SIP Request

• INVITE : Mengundang user agent lain untuk bergabung dalam sesi

komunikasi.

• ACK : Konfirmasi bahwa user agent telah menerima pesan terakhir dari

serangkaian pada pesan INVITE.

• BYE : Terminasi sesi.

• CANCEL : Membatalkan INVITE.

• REGISTER : Registrasi di registrar server.

• OPTION : Meminta informasi kemampuan server.

• INFO : Digunakan membawa informasi lainnya seperti informasi inline

DTMF.

b. SIP Responen

• 1xx : informasional message

Request telah diterima dan sedang melanjutkan proses

• 2xx : successful respone

Tindakan sukses diterima dipahami dan disetujui

• 3xx : Redirectional respone

Tindakan lebih lanjut untuk memproses permintaan ini

• 4xx : Request failure respone

Request berisi syntax yang salah sehingga tidak bisa diproses

• 5xx : server failure respone

Server gagal untuk memproses suatu permintaan yang sah

• 6xx : Global failure respone

Permintaan tidak dapat dipenuhi oleh server manapun

2.3.2 Network Server

Merupakan se’perangkat’ jaringan, yang melayani proses panggilan.

Page 25: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Network server terdiri dari :

1) Proxy Server

§ Komponen penengah antar user agent, bertindak sebagai server dan client

yang menerima request message dari user agent dan menyampaikan pada

user agent lainnya.

§ Request dapat dilayani sendiri atau disampaikan (forward) pada proxy lain

atau server lain.

§ Menerjemahkan dan atau menulis ulang request message sebelum

menyampaikan pada user agent tujuan atau proxy lain.

§ Proxy server menyimpan state sesi komunikasi antara UAC dan UAS.

2) Redirect Server

§ Menyediakan informasi mengenai tujuan berikutnya dari users

§ Redirect server tidak menyimpan state sesi komunikasi antara UAC dan

UAS setelah pemetaan disampaikan pada UAC.

§ Tidak seperti proxy server, redirect server tidak dapat memulai inisiasi

request message.

§ Tidak seperti UAS, redirect server tidak dapat menerima dan menutup sesi

komunikasi.

3) Registrar Server

§ Komponen yang menerima request message REGISTER. (mendaftarkan)

§ Registrar dapat menambahkan fungsi otentikasi user untuk validasi.

4) Location Server

§ Menyediakan servis untuk database abstrak yang berfungsi

mentranslasikan alamat dengan data/keterangan yang ada pada domain

jaringan

Page 26: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

2.4 Komunikasi dalam SIP

Pembangunan suatu komunikasi multimedia dengan SIP dilakukan melalui beberapa

tahap :

§ User location :menentukan lokasi pengguna yang akan berkomunikasi

§ User availability :menentukan keinginan pihak yang

dipanggil untuk terlibat dalam komunikasi

§ User capability :menentukan media atau parameter

yang berhubungan dengan media yang akan digunakan

dalam berkomunikasi

§ Session set up :“ringing” pembentukan pihak pemanggil

dengan pihak yang dipanggil

§ Session management : meliputi transfer, modifikasi dan pemutusan sesi.

Dalam system telephony, secara umum telephone mempunyai alamat secara

numerik. Di dalam SIP di user mempunyai SIP URI (Uniform Resource Identifier) sebagai

identitas yang digunakan SIP protocol.

Diagram dibawah menggambarkan dialog SIP yang melibatkan 2 partisipan dan

SIP Proxy server. Dalam kasus ini message dalam SIP telah disederhanakan untuk

memudahkan melihat aliran traffic.Secara umum cara kerja internet telepony dapat

digambarkan seperti tampak pada gambar berikut:

Page 27: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Langkah demi langkah standar / prosedur interaksi internet telephony yang normal,

adalah:

1. Pemanggil akan mengirimkan sinyal INVITE ke proxy server.

2. Proxy server akan menanyakan ke directory servis di mana URL sebenarnya dari

tujuan. Directory servis dapat berupa SQL, LDAP dll.

3. Directory servis akan memberikan jawaban kepada proxy server akan lokasi

sebetulnya dari tujuan.

4. Proxy server akan meneruskan message INVITE ke tujuan.

5. Bell akan berbunyi di komputer tujuan.

6. Jika tujuan ternyata bersedia menerima, maka tujuan akan mengirimkan message OK

ke proxy server.

7. Proxy server akan meneruskan message OK ke pemanggil.

8. Telepon pemanggil akan memberikan message acknowledge (ACK) ke proxy server.

9. Proxy server akan meneruskannya ke mesin tujuan yang benar.

Setelah proses pembentukan sambungan ini terbentuk maka hubungan komunikasi suara

akan terjadi.

3. Hardware

A. PC Multimedia

Spesifikasi komputer yang digunakan rata – rata adalah Pentium 4 dan

mendukung multimedia dilengkapi dengan headphone dan microphone sebagai alat

komunikasi suara pada jaringan IP. Komputer digunakan untuk menjalankan software

aplikasi jaringan SIP baik server maupun softphonenya.

B. IP Phone

IP Phone merupakan pesawat telepon IP yang dirancang khusus berbasis IP dimana

terdapat software (SIP) di dalamnya yang melakukan fungsi codec, paketisasi dll. IP

Phone mempunyai kapabilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang

memungkinkan digunakan dimanapun secara plug and play. Tetapi sebagai opsi, fitur ini

dapat dinonaktifkan sehingga hanya bisa digunakan di tempatnya saja Terminal ini

didubungkan langsung ke LAN dengan interface RJ 45.

Page 28: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

C. Soft Phone

Merupakan PC yang dilengkapi sound card, headset dan mikropon serta diinstalasi

software khusus (seperti IP Phone) untuk memungkinkan Internet Telephony.

4. Software

Sebagian software yang digunakan adalah software open source yang dapat

didownload dari internet dan dijalankan pada system operasi linux. Berikut ini perangkat

lunak yang digunakan :

a. SIP Server ( asterisk )

Software SIP server banyak macamnya dan bersifat freeware sehingga dapat

didownload dari internet secara gratis. Software untuk SIP server antara lain:

§ Asterisk (http://www.asterisk.org)

§ Ondo Brekeke (http://www.brekeke.com)

§ Partysip (http://www.partysip.org)

§ SER, SIP Express Router (http://iptel.org/ser)

§ Siproxd (httpd://siproxd.sourceforge.net)

Pada praktikum ini akan digunakan software adalah asterisk.

b. User agent (Endpoint SIP)

Dalam praktikum ini endpoint SIP yang akan digunakan adalah Ekiga. Ekiga

merupakan softphone yang bekerja pada system operasi linux. Selain itu ada juga

software yang lain seperti SJ-Phone, K-phone, dsb.

Page 29: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

TOPOLOGI JARINGAN PRAKTIKUM

E. PRAKTIKUM

1. Langkah praktikum

MEN-SETTING SERVER

Misal akan dibuat user sip di dalam CRX 101 dengan nama 7005 dan dengan nomor

extensi 7005. Pendaftran ada 2, yaitu pada server dan pada user. Pendaftaran pada server

yang harus dilakukan adalah:

cd /etc/asterisk masuk ke dalam direktori asterisk, secara default

konfigurasi asterisk yang teristall terdapat di /etc

nano sip.conf mengedit modul sip atau mendaftarkan user sip

[global] disini akan mengeset variable global, biasanya

digunakan variable yang akan di gunakan oleh

pengguna sip

Page 30: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Bindaddr=10.14.200.248 ip server yang akan dicari oleh user sip ketika

autentikasi

Port=5060 port defaul sip

Disallow=all tidak mengizinkan keduanya digunakan secara bersama-

sama

Allow=gsm artinya mengizinkan codec gsm sebagai codec untuk

komunikasi suara

Allow=ulaw mengizinkan codec g711 ulaw (seperti pada PSTN untuk

komunikasi suara

:start user sip daftarkan user sip pada line pendaftaran sip

[7005] mendaftarkan 7005 sebagai user

Username=7005

7005 sebagai nomor user

Type=friend agar dapat berkomunikasi 2 arah maka user type yang

dipakai adalah friend

Context=praktikum praktikum adalah context untuk user sip di

extensions.conf

Secret=7005 password untuk autentikasi

Host=dynamic untuk type friend digunakan host dynamic, artinya user

sip dapat diakses pada banyak ip tidak terbatas apada

satu ip

Proses di atas adalah untuk mendaftarkan user sip, setelah user terdaftar pada sip.conf

selajutnya kita memberikan extensi atau nomor voip untuk user tersebut. Pemberian nomor

dilakukan di extensions.conf, dengan format pendaftaran sebagai berikut:

Exten => nomor,prioritas, dial (protocol/user, timeregister, timeregister out)

#nano extensions.conf

Context=praktikum

Page 31: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Exten => 7005,1,dial(SIP/7005,30,tr) ” user diberi nomor 7005

dengan prioritas 1 ketika dial

7005 maka server akan

memanggil user SIP 7005”

Exten => 7005,2,Hangup ” prioritas 2 ketika tidak ada dial atau

komunikasi sudah selesai maka user

7005 akan hungup”

Apabila client kita banyak, maka akan terasa sangat merepotkan copy paste command

diatas sejumlah client. maka dari itu, cara untuk medaftarkan client dalam jumlah banyak

adalah :

Contoh : mendaftarkan client 8001 - 8009

exten => _800X,1,dial(SIP/800X,30,tr) exten => _800X,2,Hangup Mendaftarkan client 8001-8099

exten => _80XX,1,dial(SIP/800X,30,tr) exten => _80XX,2,Hangup

Dengan hal seperti di atas, maka user sip sudah dapat digunakan.

Setelah mendaftarkan di server maka selanjutnya adalah pendaftaran pada sisi user atau PC

masing-masing.

Pada user, buka softphone Ekiga. Daftarkan user pada line berikut:

Username=7005

User=7005

Password=7005

Autentikasi=7005

Ø Konfigurasi RBT (Ring Back Tone)

Page 32: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Fitur ini membuat user dapat mendengarkan music saat menghubungi suatu

nomor yang telah didaftarkan fitur RBT tersebut. Sama seperti mp3 streaming,

konfigurasi utama fitur ini ada di file musiconhold.conf.

Misal kita ingin mendaftarkan nomor 7005 agar memiliki fitur ini. Pertama-tama

daftarkan nomor tersebut pada direktori sip.conf seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya. Lalu lakukan konfigurasi dial plan pada direktori extensions.conf

dengan cara konfigurasi sebagai berikut

#nano /etc/asterisk/extensions.conf exten => 7005,1,dial(SIP/7005,30,m(streaming class name)) exten => 7005,2,hangup

Dari konfigurasi di atas terlihat bahwa ketika nomor 7005 di-dial, maka server

langsung memberikan ringing berupa file music pada file muciconhold.conf, dan

memainkan musiconhold sesuai kelas yang diisikan sebelum pelanggan yang

memiliki nomor 7005 tersebut mengangkat.

Ø Konfigurasi di sisi server

Agar dapat melakukan hubungan komunikasi maka seluruh nomor yang akan

dipasang pada sisi client/user harus didaftarkan terlebih dahulu pada server asterisk.

Misal Ekiga (SIP phones) dengan nomor 7005, Daftarkan pada server dan berikan

password yang sesuai. Selain itu daftarkan juga gateway yang terhubung pada

jaringan tersebut.

Ø Konfigurasi endpoint SIP (User Agent)

• Konfigurasi softphone Ekiga

Tujuan dari mengkonfigurasi Ekiga ini adalah agar bisa terdaftar pada SIP proxy

server. Untuk mengkonfigurasi Ekiga langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Buka aplikasi Ekiga pada internet, click tombol kanan mouse, hingga muncul

menu

seperti dibawah ini.

Page 33: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Pilih edit kemudian account.

2. Setelah itu akan muncul menu seperti di bawah ini:

3. Click tombol Add, maka akan muncul menu dibawah ini. pilih Default, pada field-

field ini, isi hal-hal berikut:

Enabled: Yes

Page 34: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

4. Isi Account Name dengan nama anda.

Account Name: [nama user]

5. Isi Registrar dengan nomor SIP anda.

Registrar: [nama konteks user, [user] di sip.conf]

6. Isikan field password, dengan password yang anda daftarkan saat

registrasi.

Password: [password user di sip.conf]

7. Isikan field Authorization user name dengan nomor SIP anda. Sama dengan

username.

8. Isikan Regustrasion Time out, dengan lamanya waktu registrasi.

Konfigurasi IP Phone

Konfigurasi melalui Web Browser:

1. Buka Web Browser Anda

2. Masukkan IP address IP Phone, diikuti portnya (contoh:

10.14.200.16:9999)

3. Masukkan username & password IP Phone

4. Pilih menu SIP setting untuk men-setting IP address server. Masukkan IP

Address server pada kolom DNS IP Address dan kolom router

Page 35: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

5. Pilih menu SIP Acount Setting untuk mendaftarkan nomor pada IP

Phone. Isi kolom-kolom sesuai dengan nomor yang didaftarkan

6. Pilih menu Restart System untuk me-restart sistem agar perubahan setting

dapat disimpan. IP Phone siap digunakan

Konfigurasi langsung pada IP Phone:

1. Tekan menu

2. Kemudian masukan name : 7005 (misal)

3. Kemudian pilih DHCP, jika memilih “enable” maka IP adreess, subnet

mask dan IP router : auto ,

jika memilih “disable” maka masukan IP adreess IP Phone misal

10.14.200.34 kemudian masukan subnet mask 255.255.255.0 kemudian

masukan IP router misal 10.14.200.21.

4. Kemudian masukan DNS Server misal 10.14.200.78

5. Kemudian UPDATE change tekan yes

Page 36: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

MODUL II

MINIATUR NGN

(Next Generation Network)

A. TUJUAN PRAKTIKUM

• Memahami Konsep NGN (Next Generation Network)

• Mengenal Konsep dasar Softswitch

• Mengetahui cara kerja Softswitch

• Memahami konfigurasi softswitch & Trixbox serta cara pendaftaran clientnya

• Mempraktekkan secara langsung pengkonfigurasian jaringan softswitch pada praktikum.

B. PERALATAN PRAKTIKUM

• Komputer clients

• Software Ekiga

• Telepon analog

• GSM Gateway

• TRG-CRX 101 sebagai perangkat softswitch.

A. DASAR TEORI

I. Next Generation Network (NGN)

a.Pengertian NGN

Definisi Next Generation Network (NGN) sebenarnya belum disepakati secara luas.

Seringkali definisi NGN sangat kompleks dan setiap badan standar telekomunikasi

memiliki definisi masing-masing.

Definisi Next Generation Network berdasarkan ITUT:

Page 37: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Next Generation Network (NGN) adalah jaringan packed-based yang mampu

menyediakan berbagai layanan, terutama layanan telekomunikasi dan mampu untuk

digunakan pada multiple broadband, teknologi transport dengan mekanisme pemeliharaan

QoS dan dalam fungsi service-related adalah independent.

NGN menawarkan akses tak terbatas bagi user dari berbagai penyedia layanan yang

berbeda. NGN juga mendukung mobilitas secara menyeluruh dengan memberikan layanan

yang konsisten dan tersedia dimana-mana bagi user. NGN memungkinkan dalam suatu

jaringan membawa berbagai tipe informasi dan layanan (suara, data, dan berbagai jenis

media seperti video) yang dikemas menjadi paket-paket seperti dalam teknolgi internet.

NGN umumnya dibangun mengelilingi protokol internet.

1.2 Faktor pendorong munculnya NGN

Dengan terjadinya konvergensi layanan broadband internet, pengguna lebih

menginginkan layanan yang bersifat fleksibel dan dalam bentuk multimedia. Layanan yang

diinginkan oleh pengguna ini tidak dapat dipenuhi secara baik oleh jaringan PSTN.

Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini berbasis IP, teknologi digital, peningkatan

kemampuan memori computer, dan teknologi serat optic berkembang sangat cepat.

Teknologi-teknologi tersebut berkombinasi sehingga dapat menyalurkan trafik multimedia

dalam jumlah besar. Teknologi-teknologi tersebut juga telah sampai pada skala ekonomi

yang rasional untuk membangun jaringan NGN.

Sejak berkembangnya teknologi VoIP,layanan komunikasi suara tidak hanya dapat di

lewatkan oleh jaringan circuit,tetapi juga dapat di lewatkan oleh jaringan paket berbasis

IP(Internet Protokol).Dengan teknik paket voice,suara yang berbentuk sinyal analog di

konversi menjadi bentuk digital,kemudian di kompres,dan dibagi menjadi beberapa paket

untuk di kirim melalui jaringan paket.

Page 38: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

1.3 Perbandingan NGN (packet switch) dengan teknologi berbasis circuit switch

Layanan komunikasi suara yang berbasis circuit switched memang mendukung real-

time service karena setiap call (panggilan) akan menduduki kanal tersendiri (dedicated),

namun kelemahannya juga banyak, yaitu kanal yang idle (tidak aktif karena tidak di

duduki) harus tetap bekerja sehingga tidak efisien, belum lagi biaya pembangunan dan

pengembangan infrastruktur jaringan yang relative mahal serta aplikasi layanannya yang

terbatas.

Sementara itu, layanan komunikasi data yang menggunakan jaringan paket,dimana

pada jaringan ini informasi di pecah menjadi beberapa bagian yang disebut paket.Pada

proses pengiriman ,digunakan kanal bersama yaitu kanal yang yang kosong dan paling

cepat sampai jadi tidak ada kanal yang tidak bekerja,selain proses pengiriman menjadi

lebih cepat pemakaian kanal juga menjadi efisien.

Konvergensi antara jaringan circuit dengan jaringan paket (termasuk jaringan GSM

didalamnya),akan menjadi kebutuhan vital dimasa kini dan masa yang akan datang,dimana

komunikasi tidak hanya melibatkan suara,tetapi juga data,image(gambar) bahkan juga

video.

Berbagai perangkat yang ada di jaringan circuit yang kita kenal dengan layanan

telepon tetap (PSTN) harus dapat berkomunikasi dengan perangkat-perangkat yang ada di

jaringan paket (IP). Masa pergantian dari jaringan circuit menuju infrastruktur paket akan

memerlukan waktu yang lama serta biaya yang besar, tetapi hal tersebut pasti akan terjadi,

menuju jaringan masa depan (NGN).

Dengan fakta dan aspek teknis tersebut,dapat di tarik kesimpulan bahwa NGN akan

berbasis paket. Proses migrasi dari jaringan yang ada (PSTN) ke NGN memerlukan biaya

yang sangat besar sehingga diambil solusi yaitu dengan migrasi secara bertahap dimana

dalam prosesnya,jaringan circuit tetap akan bisa berfungsi dan berhubungan dengan

jaringan packet secara simultan.

Page 39: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

II. Konsep Dasar Softswitch

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa diperlukan jaringan telekomunikasi

yang bersifat Global untuk mewujudkan NGN.Untuk mendukung solusi tersebut digunakan

alat yang di sebut Softswitch,yang dapat menghubungkan antara jaringan circuit dengan

jaringan paket termasuk di dalamnya jaringan PSTN,IP,GSM, TV kabel,dll.

Softswitch merupakan teknologi komunikasi yang diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan layanan suara, data, dan multimedia secara terpadu. Selain itu softswitch juga

diharapkan mampu memenuhi kebutuhan PSTN dalam bermigrasi menuju jaringan data.

Sebagai konsep yang baru, softswitch juga diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih

baik bagi berbagai permasalahan yang timbul pada PSTN, baik secara teknis maupun non

teknis.

Softswitch merupakan istilah yang generik, maka muncullah beberapa pengertian yang

didefinisikan oleh beberapa vendor atau badan standarisasi. Definisi softswitch menurut ISC

( International Softswitch Concortium ) adalah suatu perangkat yang memiliki kemampuan

paling tidak sebagai berikut:

1. Mengontrol layanan koneksi bagi suatu media gateway, dan/atau native IP

endpoints.dimana fungsi ini dilakukan oleh MGC(Media Gateway Controller)

2. Memilih proses yang dapat diterapkan pada suatu panggilan

3. Routing untuk panggilan dalam jaringan

4. Mentransfer kontrol panggilan ke elemen jaringan lain

5. Antarmuka untuk mendukung fungsi manajemen seperti penyediaan layanan, fault,

billing, dan lain-lain.

Keuntungan dan peluang yang bisa diperoleh dengan implementasi Softswitch, antara lain :

1. Konstruksi : jaringan dapat dibangun dengan biaya minimal

2. Operasi dan Pemeliharaan : biaya operasi dan pemeliharaan jaringan terpadu akan

lebih ekonomis dan mudah dibanding dengan jaringan yang terpisah

Page 40: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

3. Layanan : jaringan bisa memberikan layanan nilai tambah yang dapat meningkatkan

daya saing perusahaan

4. Customer : jaringan bisa memberikan layanan yang lebih personal yang mendukung

upaya pemeliharaan dan penambahan pelanggan.

III. Arsitektur Softswitch

Arsitektur jaringan telekomunikasi di masa yang akan datang dibedakan menjadi dua

bagian jika dibandingkan dengan jaringan existing PSTN. Pertama adalah bahwa transport

dan teknik switching dilakukan dalam bentuk paket. Hal ini biasa dilakukan dalam bentuk

Voice Over IP (VoIP). Kedua, voice service akan disediakan oleh software yang terpisah dari

system switching sehingga dapat dikembangkan fitur-fitur sebagai nilai tambah dalam

bertelekomunikasi. Melihat hal tersebut, maka harus disiapkan apa-apa saja yang diperlukan

dalam mengintegrasikan kedua network tersebut. Salah satu bagian yang harus disiapkan

adalah node-node pensinyalan atau titik interkoneksi system pensinyalan yang saling

menghubungkan kedua network itu agar kedua network dapat berkomunikasi.

Elemen-elemen jaringan penting yang mendukung jaringan berbasis softswitch, yaitu

softswitch dan signalling gateway (SG) untuk layer Call Control & Signaling Plane, media

gateway (MG) untuk layer transport plane, dan application server (AS), dan OSS/NMS untuk

layer Management Plane.Definisi dan fungsi dasar dari masing-masing elemen jaringan

tersebut adalah:

1. Media Gateway Controller (MGC) atau Call Agent

MGC atau Call Agent adalah elemen utama softswitch, berfungsi untuk mengontrol

semua sesi layanan dan komunikasi, mengatur interaksi elemen-elemen jaringan yang lain,

dan menjembatani jaringan dengan karakteristik yang berbeda, yakni termasuk PSTN, SS7,

dan jaringan IP. Antara MGC saling berhubungan dengan protocol SIP-T.

2. Signalling Gateway (SG)

Page 41: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Signalling gateway (SG) menciptakan suatu jembatan antara jaringan SS7 dengan

jaringan IP dibawah kendali dari MGC.SG hanya menangani pensinyalan SS7,sedangkan

MGC menangani sirkuit suara yang telah dibangun oleh mekanisme pensinyalan SS7.

3. Media Gateway (MG)

Media gateway berfungsi sebagai elemen transport untuk merutekan trafik dalam

jaringan softswitch dan juga mengirim atau menerima trafik dari jaringan lain yang berbeda,

seperti PSTN,PLMN, VoIP H.323, dan jaringan akses pelanggan. Media gateway terbagi

menjadi trunk gateway dan access gateway

• Trunk gateway adalah mediagateway yang menjalankan fungsi media bagi softswitch

class 4, yaitu merutekan trafik dari jaringan PSTN/PLMN (jaringan mobile).Trunk

gateway akan melakukan proses konversi terhadap format transmisi jaringan terhubung

yang berbeda beda, baik format sinyalt rafik maupun signalling atau protokolnya.

• Access gateway adalah media gateway yang menjalankan fungsi media bagi softswitch

class 5 untuk menghubungkan softswitch dengan jaringan korporasi atau terminal

pelanggan (CPE).

Antara MG dengan MGC saling berhubungan dengan protocol Megaco atau

MGCP(Media Gateway Control Protokol).

4. Media Server

Media server melaksanakan fungsinya yakni, untuk memperkaya softswitch dengan

kemampuan media. Jika diperlukan, ini akan mendukung digital signal processing (DSP).

Misalnya yakni untuk menanggapi respon suara, tugas itu akan dilakukan oleh media server.

Media Video juga akan dilayani oleh suatu Media Server manakala bisa diterapkan.Media

akses adalah media yang digunakan oleh jaringan softswitch untuk menjangkau pelanggan.

Media akses dapat menggunakan cable modem, leasedcircuit, v.52, DSL, HFC, dan radio

akses.

Page 42: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

5. Application server

Application server adalah elemen jaringan yang menyediakan aplikasi tambahan di luar

fitur teleponi yang membutuhkan server tersendiri, misalnya voice mail, prepaid call, fixed

sms, voice VPN ,dll.

6. Feature Server

Adalah elemen jaringan softswitch yang berfungsi menyediakan fitur-fitur untuk layanan

teleponi. Feature Server menyediakan semua feature dan layanan seperti tagihan, multy party

conference, dll.

7. Operating support system (OSS)

Adalah elemen jaringan yang berfungsi untuk mendukung operasi dan pemeliharaan

jaringan, seperti managemen jaringan, provisioning, billing, monitoring,statistik, dll.

IV. Protokol-Protokol pada Softswitch

§ Interface untuk jaringan data/IP: Fast Ethernet (2 port)

§ Protokol untuk ke jaringan VoIP: H.323 (Versi 2)

§ Protokol untuk antar Softswitch (digunakan antar MGC) : SIP-T

§ Protokol untuk Media Gateway dengan MGC : MGCP atau H.248 (MEGACO)

§ Protokol untuk Signaling Gateway : SIGTRAN

§ Protokol untuk Application/Feature/Media Server dan perangkat SIP-phone: SIP

Bagian yang paling kompleks dalam suatu sentral lokal adalah bagian software yang

mengatur call processing. Software ini bertugas untuk melakukan penentuan call-routing dan

pengimplementasian call processing logic (pensinyalan) untuk bebagai macam fitur. Switch

yang ada sekarang menjalankan software ini berdasarkan proprietary processor (di produksi

khusus untuk keperluan switching oleh vendor tertentu) yang terintegrasi dengan hardware

circuit switching-nya.

Page 43: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Ketidakmampuan dari sentral lokal untuk secara langsung menangani packet voice

traffic, merupakan suatu hambatan untuk migrasi ke jaringan NGN. Pada masa akan datang,

komunikasi telepon lokal akan bekerja pada packet based infrastructure. Tetapi untuk

beberapa tahun mendatang, migrasi ke end-to-end packet voice harus dapat ditangani oleh

hybrid network yang digunakan untuk menangani packet voice dan circuit voice.

Pada praktikum kali ini ,akan dibuat sebuah jaringan yang terdiri dari basis yang berbeda

yaitu SIP ,H.323, maupun jaringan PSTN. SIP merupakan protokol VoIP yang sudah di

praktikumkan pada modul sebelumnya, sedangkan H.323 merupakan protokol yang sudah

muncul sebelum SIP.Tentu saja secara umum SIP memiliki fitur yang lebih banyak.

Oleh karena itu,suatu trunk softswitch dituntut mampu mengakomodasi komunikasi baik

SIP maupun H.323 sehingga jaringan yang berbeda protokol mampu melakukan komunikasi

Konfigurasi jaringan Softswitch secara umum.

Page 44: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

V. Miniatur NGN

Di kehidupan nyata, softswitch merupakan suatu teknologi yang mengintegrasikan

seluruh elemen-elemen penyusunya, namun pada praktikum kali ini kita merepresentasikan

softswitch dengan TRG CRX 101 sebagai miniatur NGN-nya.

Pada TRG CRX 101, Trunk softswitch terdiri dari modul-modul hardware untuk interface

ke jaringan PSTN. Untuk interface ke PSTN, trunk Softswitch (TRG-CRX 101) yang

digunakan di Laboratorium Tekhnik Switching ini memiliki 2 modul, yaitu card FXS dan

card FXO.

Terdapat 4 port FXO yang digunakan sebagai interface trunking ke sentral PSTN dengan

pensinyalan R2, untuk interface ini trunk softswitch dihubungkan dengan trunk network ke

jaringan PSTN. Dan ada 8 prt FXS merupakan card interface ke PSTN yang menggunakan

acces network ke jaringan PSTN. Dengan adanya card-card tersebut,komunikasi dengan

PSTN dapat di lakukan.

Konfigurasi jaringan Praktikum.

VI. Mendaftarkan user menggunakan TRIXBOX

Kali ini kita akan menggunakan Trixbox (sebelumnya pada VoIP menggunakan

asterisk@home ) yaitu platform aplikasi telephony yang menggunakan Asterisk Open Source

Page 45: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom

PBX software sebagai basis. Trixbox menggantikan Asterisk@home yang dilengkapi dengan

Linux OS ( CentOS ), Asterisk PBX software, web gui, dan banyak add

bermanfaat untuk sebuah PBX.

KONFIGURASI TRIXBOX

Ø Masuk ke trixbox :

Ø Klik switch untuk masuk ke menu administrasi

Ø

Setelah masuk halaman admin:

Ø Klik menu PBX→PBX Setting

Ø Klik menu Tools

Ø Masuk menu Extensions,

Generik SIP Device

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)

PBX software sebagai basis. Trixbox menggantikan Asterisk@home yang dilengkapi dengan

Linux OS ( CentOS ), Asterisk PBX software, web gui, dan banyak add

k sebuah PBX.

KONFIGURASI TRIXBOX

Masuk ke trixbox : http://10.14.200.248

Klik switch untuk masuk ke menu administrasi

Setelah masuk halaman admin:

→PBX Setting

Masuk menu Extensions, kemudian pada menu Add an Extensions klik menu

Generik SIP Device →Submit

PBX software sebagai basis. Trixbox menggantikan Asterisk@home yang dilengkapi dengan

Linux OS ( CentOS ), Asterisk PBX software, web gui, dan banyak add-ons lain yang

kemudian pada menu Add an Extensions klik menu

Page 46: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)Institut Teknologi Telkom

Ø Add SIP Extensions digunakan untuk membuat atau menambah client fxs

Ø Isi extension number : 80xx

Ø Isi display name :80xx

Ø Isi secret :80xx

Ø Isi channel yg digunakan

Ø Kemudian klik Subm

Ø Klik Apply configuration Change

Client sudah terdaftar.

Untuk komunikasi dengan jaringan di luar

Ø Masuk menu Extensions, kemudian pada menu Add an Extensions klik menu

Generik ZAP Device

Ø Isi extension number

Ø Isi display name :10xx

Ø Isi secret :10xx

Ø Isi channel yg digunakan

Ø Kemudian klik Submit

Ø Klik Apply configuration Change

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207)

Add SIP Extensions digunakan untuk membuat atau menambah client fxs

Isi extension number : 80xx

Isi display name :80xx

Isi channel yg digunakan

Kemudian klik Submit

Klik Apply configuration Change→Continue with Reload

Client sudah terdaftar.

Untuk komunikasi dengan jaringan di luar, kofigurasinya :

Masuk menu Extensions, kemudian pada menu Add an Extensions klik menu

Generik ZAP Device →Submit

Isi extension number : 10xx

Isi display name :10xx

Isi channel yg digunakan

Kemudian klik Submit

Klik Apply configuration Change→Continue with Reload

Add SIP Extensions digunakan untuk membuat atau menambah client fxs

Masuk menu Extensions, kemudian pada menu Add an Extensions klik menu

Page 47: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

KONFIGURASI GSM GATEWAY

Ø Masuk ke aplikasi GSM Gateway http://10.14.200.130/

Ø Masukkan username & password

Ø Klik menu GSM Setup à GSM Parameter

Rubah parameter GSM Receive Gain = -8dB & GSM transmit Gain = -33dB lalu “Apply”

Page 48: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Ø Klik menu GSM Dialplan

Isi kolom Phone Number = ” 08x” & length = ”12” lalu “Apply”

Ø Kembali ke Main Menu à Advance Setup à Voip Basic

Isi kolom FXS à “number=1112” , “account=1112” , “password=1112”

Isi kolom GSM à “number=1111” , “account=1111” , “password=1111” \

Klik Submit

Ø Kembali ke Main Menu à System Administration à Save configuration

Ø Reboot

Page 49: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Langkah-langkah Praktikum

1. Komunikasi antar user di dalam lab\

a. Masuk ke aplikasi Trixbox untuk mendaftarkan nomor VoIP

b. Daftarkan nomor masing-masing mengikuti perintah yang ada pada pilihan

c. Tentukan jenis hubungan yang akan digunakan, based on SIP ataun yang lain

d. Masuk aplikasi softphone (Ekiga/Eyebeam), lakukan regitering

e. Lakukan komunikasi antar user based on SIP

2. Komunikasi user dengan dengan jaringan PLMN melalui GSM Gateway

a. Masuk ke aplikasi Trixbox untuk mendaftarkan nomor VoIP (user & GSM

Gateway)

b. Daftarkan nomor masing-masing mengikuti perintah yang ada pada pilihan

c. Tentukan jenis hubungan yang akan digunakan, based on SIP atau yang lain

d. Masuk ke aplikasi GSM Gateway unutk mendaftarkan nomor VoIP

e. Masuk aplikasi softphone (Ekiga/Eyebeam), lakukan regitering

f. Lakukan komunikasi antar user based on SIP dengan jaringan PLMN

3. Komunikasi user dengan jaringan luar (PSTN,PLMN) melalui IP PBX

a. Masuk ke aplikasi Trixbox untuk mendaftarkan nomor VoIP (user & GSM

Gateway)

b. Lakukan konfigurasi untuk komunikasi dengan jaringan luar

c. Masuk aplikasi softphone (Ekiga/Eyebeam), lakukan regitering

d. Lakukan komunikasi user based on SIP dengan jaringan luar (PSTN,PLMN)

Page 50: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Modul 3

Analisa Quality of Service (QoS)

Pada Jaringan VoIP Wireless LAN dan Wired LAN

A. TUJUAN PRAKTIKUM

• Memahami latar belakang dibutuhkannya QoS pada VoIP

• Mengetahui parameter-parameter QoS pada VoIP

• Memahami pengaruh parameter QoS pada VoIP

• Mengetahui kualitas dari jaringan wireless LAN jika digunakan sebagai media untuk komunikasi

VoIP

• Mengetahui perbedaan QoS antara komunikasi voice dengan komunikasi voice dan video

• Mengetahui cara pengukuran QoS dengan menggunakan Wireshark

• Mengetahui jitter, packet loss, delay dan throughput yang didapat saat simulasi VoIP pada jaringan

wired dan wireless LAN

• Mengetahui cara menghitung MOS jika packet loss dan delay telah diketahui

B. ALAT-ALAT PRAKTIKUM • 10 unit PC yang terhubung ke LAN

• 10 unit Head Phone

• 10 unit webcam

• Software OPENSIPS

• Software Ekiga (Softphone)

• Software Wireshark

• 1 unit D-Link Switch 16 port

• 1 unit D-Link Access Point

• 8 unit Wireless Adaptor

C. DASAR TEORI 1. Latar Belakang

Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi yang memungkinkan komunikasi suara,

video dan data berbasis packet network melalui jaringan IP. Sinyal suara yang ditransmisikan pada VoIP, agar

dapat dilewatkan ke jaringan berbasis paket sebelumnya harus diubah terlebih dahulu ke bentuk digital

melalui proses coder-decoder.

Page 51: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Teknologi VoIP tumbuh dengan pesat dikarenakan dengan menggunakan VoIP, komunikasi dapat

dilakukan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan menggunakan telepon PSTN biasa. Namun,

dalam perkembangannya, VoIP mengalami kendala untuk menyetarakan kualitasnya dengan kualitas jaringan

PSTN. Hal ini dikarenakan VoIP memanfaatkan jaringan IP, dimana kondisi jaringan IP berbeda dengan

jaringan PSTN biasa, dimana pada jaringan PSTN biasa, satu kanal hanya dikhususkan untuk satu

pembicaraan telepon, jadi tidak ada perebutan bandwidth disana sehingga kualitas suara yang dihasilkan pun

terjaga. Namun, kondisi sebaliknya terjadi pada jaringan IP, dimana terjadi perebutan bandwidth dalam

jaringannya. Oleh karena itu, terdapat dua masalah utama yang dihadapi dalam pengembangan VoIP, yaitu :

o Internet merupakan jaringan berbasis packet

Oleh karena itu untuk sampai ke tujuan, informasi tidak dikirim melalui jalur yang sama, sehingga

menyebabkan masalah seperti packet loss dan jitter.

o Komunikasi VoIP harus real time

Yang berarti bahwa masalah seperti echo, packet loss dan latency harus ditemukan solusinya.

Untuk itu dalam pengembangan VoIP diperlukan adanya Quality of Service (QoS) untuk menjaga

kualitas dan performansi dari komunikasi VoIP itu sendiri.

2. Quality of Service (QoS)

Quality of Service merupakan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan

layanan yang berbeda-beda, sesuai dengan platform teknologi yang digunakan. Secara sederhana, Quality of

Service (QoS) pada VoIP dapat dikatakan sebagai kualitas pengangkutan paket voice dimana distorsi yang

dihasilkan kecil, sehingga bentuk sinyal informasi yang diterima sama seperti sinyal suara asli. Quality of

Service (QoS) tidak diperoleh langsung, melainkan diperoleh dengan cara mengimplementasikannya ke

jaringan yang bersangkutan.

Komunikasi VoIP harus real time, sehingga tidak dapat mentolerir adanya delay (dalam batasan

tertentu) dan packet loss. Namun dalam kenyataannya, delay pada jaringan internet sangat besar, bahkan

melebihi delay pada seluler. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi delay, beberapa

diantaranya adalah dengan menggunakan perangkat keras dengan delay rendah, dengan mengoptimalkan

penggunaan banwidth, dengan mengatur metode antrian yang dipakai, atau dengan menggunakan protokol-

protokol manajemen untuk mengatur paket-paket data yang dilewatkan. Dengan kata lain, yaitu dengan

mengatur Quality of Service (QoS) pada jaringan VoIP.

Untuk keperluan VoIP, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu infrastruktur jaringan

internet, yaitu:

o Jaringan harus mempunyai policy pengaturan trafik yang jelas

o Bandwidth jaringan harus memenuhi standar minimal aplikasi

o Terdapat urutan prioritas paket data pada jaringan tersebut

Page 52: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Tanpa ketiga hal tersebut, Quality of Service (QoS) jaringan tidak dapat terjamin sehingga akan

berakibat menurunnya kualitas paket data yang diterima.

Kualitas paket data pada jaringan VoIP, ditunjukkan dengan parameter-parameter Quality of Service

(QoS), yaitu :

2.1 Delay

Secara teknis, delay merupakan banyaknya waktu yang diperlukan sebuah paket untuk melakukan

perjalanan dari sumber ke tujuan. Bersama dengan bandwidth, delay mendefinisikan kecepatan dan kapasitas

dalam jaringan. Delay merupakan masalah biasa dalam slow speed links.

Berdasarkan cara pengcapture-annya, delay dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

• End to End Delay/One Way Delay

• Interarrival Delay

Berdasarkan sumbernya, delay dapat dibedakan menjadi :

§ Coder (processing) Delay

Delay yang disebabkan oleh standar codec yang digunakan, contohnya coder delay untuk standar codec

G.729 adalah 10 ms

§ Packetization Delay

Delay yang disebabkan oleh pengakumulasian bit voice sample ke frame, seperti contohnya standar G.729

untuk payload 20 bytes memakan waktu 20 ms

§ Serialization Delay

Delay ini terjadi karena adanya waktu yang dibutuhkan untuk pentransmisian paket IP dari sisi originating

(pengirim)

§ Propagation Delay

Delay ini terjadi karena perambatan atau perjalanan paket IP di media transmisi ke alamat tujuannya. Seperti

contohnya delay propagasi di dalam kabel akan memakan waktu 4-6 µs per kilometernya

§ Component Delay

Delay ini disebabkan oleh banyaknya komponen yang digunakan di dalam sistem transmisi.

Delay juga dapat dibedakan berdasarkan nilainya, yaitu:

• Fix Time Delay

Merupakan jenis delay, dimana waktu yang dibutuhkan suatu paket untuk sampai ke penerima adalah konstan

• Variable Time Delay

Merupakan jenis delay, dimana waktu yang dibutuhkan suatu paket untuk sampai ke penerima adalah tidak

konstan ( berubah).

Page 53: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Besarnya delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU-T untuk informasi suara (voice) adalah

sebesar 150 ms, sedangkan delay maksimum untuk informasi suara yang masih dapat diterima pengguna adalah

sebesar 250 ms.

2.2 Jitter

Jitter dapat didefinisikan sebagai variasi kedatangan paket di sisi penerima (delay). Jitter merupakan

masalah khas dari connectionless network atau packet switched network serta slow speed links.

Komunikasi real time, contohnya seperti VoIP, biasanya memiliki masalah kualitas dari efek ini.

Diharapkan bahwa peningkatan Quality of Service (QoS) dengan mekanisme priority buffer, bandwidth

reservation (RSVP, MPLS dll) dan high speed connections (100Mb Ethernet, E3/T3, SDH) dapat mereduksi

masalah jitter di masa yang akan datang.

Besarnya jitter diantara titik awal dan akhir komunikasi seharusnya kurang dari 150 ms. Sedangkan,

besar jitter untuk wireless kurang dari 5 ms (ITU G.107).

2.3 Packet Loss

Packet Loss merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai tempat tujuan saat pengiriman paket.

Protocol UDP mendasari komunikasi real time, dimana protocol ini bersifat connectionless. Jika paket gagal

dikirim maka paket tersebut tidak akan dikirim kembali, atau dengan kata lain paket tersebut hilang. Dan akan

menjadi masalah jika packet loss yang terjadi sangatlah besar.

Paket loss untuk aplikasi voice dan multimedia dapat ditoleransi sampai dengan 20% (standar ITU

G.107) untuk single access point. Beberapa penyebab terjadinya packet loss, diantaranya adalah :

• Congestion yang disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan

• Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer

• Memory yang terbatas pada node

• Policing, atau control terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah trafik

yang mengalir sesuai dengan besarnya bandwidth. Jika besarnya trafik yang

mengalir di dalam jaringan melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada maka

policing control akan membuang kelebihan trafik yang ada.

Untuk menghindari masalah packet loss antara lain dengan tidak mengirimkan silence packet

(terutama dalam network dengan kecepatan rendah atau congesty), teknik redudancy (packet n diberi tambahan

header, yaitu packet (n+1) dengan sistem audio yang resolusinya lebih rendah daripada packet n sebagai

informasi redundant), teknik interleaving (merupakan metoda pengaturan data dimana packet akan dipecah

menjadi beberapa bagian packet dan kemudian diatur ulang sedemikian rupa sehingga bagian packet yang

berdekatan akan terpisah).

Page 54: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Packet Loss = Jumlah paket yang hilang x 100 % Jumlah paket yang dikirim

2.4 Throughput

Throughput dalam jaringan telekomunikasi merupakan rata-rata pengiriman sukses dalam sutu

pengiriman (satuan bps). Sedangkan, sistem throughput atau jumlah throughput merupakan jumlah rata-rata

packet data yang sukses dikirimkan oleh semua terminal pada sebuah jaringan.

Pada umumnya throughput maksimum sering dikenal sebagai throughput. Throughput maksimum dari

sebuah titik atau jaringan komunikasi menandakan kapasitas dari jaringannya.

Secara matematis throughput dapat ditunjukkan dengan persamaan berikut ini:

Throughput = Jumlah data yang sukses diterima

Jumlah total waktu pengiriman paket

3. CODER DECODER (CODEC) Pada transmisi suara, bentuk informasinya masih berupa bentuk analog, sedangkan bentuk informasi

pada jaringan data sudah berupa bentuk digital. Proses untuk mensampling gelombang analog ke informasi

digital dilakukan oleh encoder decoder (CODEC). Prosesnya sungguh kompleks. Proses konversinya

menggunakan PCM, ADPCM, ACELP dan metode yang lainnya.

Sebagai tambahan CODEC mengurutkan data dan dapat mencegah echo. Echo adalah suara yang

didengar memantul saat komunikasi berlangsung. Kompresi dari gelombang dapat menghemat bandwidth hal ini

karena penggunaan codec bertujuan untuk mencegah pengiriman packet ketika tidak ada suara dalam percakapan.

Algoritma pengkodean yang direkomendasikan, seperti G.711, G.723.1, G.728 dan G.729 untuk audio, atau

H.261 untuk video.

Istilah-istilah dalam codec diantaranya :

• Bitrate : kecepatan dimana bit dikirimkan lewat jalur komunikasi normalnya kilo bit per second (kbps)

• Sampling rate : jumlah sample yang diambil tiap detik dalam proses mengubah sinyal analog ke digital

• Frame size : waktu diantara pengiriman packet

D. PENENTUAN KUALITAS VOIP Metode yang digunakan untuk menentukan kualitas layanan suara dalam jaringan IP pada praktikum kali ini

adalah :

Mean Opinion Score (MOS)

Page 55: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menentukan kualitas suara dalam jaringan IP

berdasar kepada standart ITU-T P.800. Metode ini bersifat subjektif, karena berdasarkan pendapat orang-

perorangan. Untuk menentukan nilai MOS terdapat dua cara pengetesan yaitu, conversation opinion test dan

listening test. Rekomendasi nilai ITU-T P.800 untuk nilai MOS adalah sebagai berikut :

Nilai MOS Opini

5 sangat baik

4 baik

3 cukup baik

2 tidak baik

1 buruk

Tabel 2.3 Rekomendasi ITU-T P.800 untuk nilai kualitas berdasarkan MOS

Metode MOS dirasakan kurang efektif untuk mengestimasi kualitas layanan suara untuk VoIP, hal ini

dikarenakan :

1. Tidak tedapatnya nilai yang pasti terhadap parameter yang mempengaruhi kualitas layanan suara

dalam VoIP.

2. Setiap orang memiliki standar yang berbeda-beda terhadap suara yang mereka dengar hanya dengan

melalui percakapan.

3. Dibutuhkan pendapat banyak orang untuk mengestimasi nilai MOS tersebut.

Estimasi MOS dengan Metode E-Model (ITU-T G.107)

Di dalam jaringan VoIP, tingkat penurunan kualitas yang diakibatkan oleh transmisi data memegang

peranan penting terhadap kualitas suara yang dihasilkan, hal yang menjadi penyebab penurunan kualitas suara ini

diantaranya adalah delay, packet loss dan echo. Pendekatan matematis yang digunakan untuk menentukan

kualitas suara berdasarkan penyebab menurunnya kualitas suara dalam jaringan VoIP dimodelkan dengan E-

Model yang distandardkan kepada ITU-T G.107 .

Nilai akhir estimasi E-Model disebut dengan R faktor. R faktor didefinisikan sebagai faktor kualitas

transmisi yang dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti signal to noise ratio dan echo perangkat, codec dan

kompresi, packet loss, dan delay. R Faktor ini didefinisikan sebagai berikut :

Dengan :

Id = Faktor penurunan kualitas yang disebabkan oleh pengaruh one way delay

Ief = Faktor penurunan kualitas yang disebabkan oleh teknik kompresi dan

packetloss yang terjadi

R = 94,2 - Id - Ief

Page 56: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Nilai Id ditentukan dari persamaan berikut ini :

Nilai Ief tergantung pada metoda kompresi yang digunakan. Untuk teknik kompresi sesuai dengan

rekomendasi G.107 nilai Ief sesuai dengan persamaan berikut ini

Maka secara umum persamaan nilai estimasi R Faktor menjadi :

Dengan :

R = faktor kualitas transmisi

d = one way delay (milli second)

H = fungsi tangga ; dengan ketentuan

H(x) = 0 jika x < 0, lainnya

H(x) = 1 untuk x >= 0

e = persentasi besarnya paket loss yang terjadi (dalam bentuk desimal)

Nilai R faktor mengacu kepada standar MOS , hubungannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Untuk mengubah estimasi dari nilai R kedalam MOS (ITU – P.800) terdapat ketentuan sebagai berikut :

Gambar Korelasi antara E-

Model (ITU G.107) dengan MOS (ITU

P.800)

• Untuk R < 0 : MOS = 1

Kondisi ini menerangkan bila delay total yang dihasilkan sangat besar dan hal tersebut membuat

buruk pada kualitas VoIP dan tidak diperkenankan untuk diaplikasikan bahkan mulai R<50.

2,6

3,6

4,0

4,3

Tingkat Kepuasan

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Buruk / tidakdiperkenankan

Kurang Baik

Buruk / berkualitasrendah

0

50

60

70

80

90

100

1,0

4,494

R faktor MOS

Nila i MaksimumITU - T G .107

3,1

Id = 0.024 d + 0.11(d – 177.3) H(d – 177.3)

Ief = 7 + 30 ln (1 + 15 e)

R = 94,2 – [0.024 d + 0.11(d – 177.3) H(d – 177.3)] – [7 + 30 ln (1 + 15 e)]

Page 57: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

• Untuk R > 100 : MOS = 4.5

Persamaan ini untuk menerangkan kualitas yang paling bagus dari VoIP itu sendiri karena pada

prinsipnya nilai R maksimum hanya 94.2. Untuk realitasnya yang dipakai adalah untuk persamaan

seperti di bawah ini.

• Untuk 0 < R < 100 : MOS = 1 + 0.035 R + 7x10-6 R(R-60)(100-R)

E. HARDWARE DAN SOFTWARE

1. Hardware

Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah:

• PC (Personal Computer)

PC disini digunakan untuk men-setting ekiga softphone yang merupakan endpoint dari SIP.

• Headphone dan Webcam

Headphone digunakan untuk komunikasi Voice dan Voice + Video

• Acces Point dan Switch

Kedua alat ini berfungsi sebagai jembatan penghubung antar computer pada Local Area Network

(LAN). Switch untuk jaringan wired sedangkan access point untuk jaringan wireless.

• Wireless Adapter

Alat yang digunakan untuk menangkap sinyal dari acces point pada jaringan wireless yang dipasang

disetiap PC

2. Software

Software yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :

• OpenSIPS

Software openSIPS merupakan satu dari sekian banyak software SIP server yang digunakan sebagai

server dalam jaringan VoIP based on SIP (Session Initation Protocol)

• Ekiga

Ekiga merupakan softphone yang digunakan sebagai endpoint (terminal) SIP pada sistem operasi linux

• Wireshark

Wireshark merupakan network protocol analyzer yang berfungsi untuk meng-capture paket data dan

mengawasi protokol-protokol yang bekerja pada jaringan data. Dalam praktikum kali ini software

wireshark digunakan untuk menghitung delay, jitter, packetloss, dan throghput.

F. LANGKAH PRAKTIKUM

1. Topologi Wireless LAN

Page 58: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

1.1 Konfigurasi Access Point (Wireless)

Hubungkan Acces Point dengan komputer dengan IP computer disesuaikan dengan IP

Acces Point (harus pada jaringan yang sama)

1. Set alamat IP Acces Point misal dengan IP 10.14.200.50

2. Tentukan gateway router yang terhubung dengan Acces Point

3. Set DHCP Server Control menjadi Enable dan tentukan pula alamat IP

Assigned fromnya misal 10.14.200.60

4. Setelah selesai hubungkan Acces Point dengan Switch yang terhubung Router

5. Pasangkan Wireless Adapter di masing-masing computer yang nantinya akan

terhubung dengan jaringan wireless yang telah kita setting.

1.2 Konfigurasi Ekiga (Softphone)

1. Buka Aplikasi Ekiga dengan klik Applications → Internet → Ekiga Softphone

Page 59: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

2. Pada aplikasi Ekiga Softphone, pilih Edit → Acconts untuk mendaftarkan ke

SIP server sampai muncul menu seperti di bawah ini

3. Pilih menu Preferences kemudian isikan pada menu :Personal data dengan

nama account.

4. SIP setting isi dengan alamat IP SIP server pada outbond proxy

Page 60: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

5. Pilih menu add kemudian isikan pada masing-masing kolom

Account name : [nama account yang akan digunakan/ditampilkan di daftar

account]

Registrar : [alamat IP SIP server]

User : [nama account yang telah didaftarkan di sip.conf]

Password : [password account di sip.conf]

Jangan lupa di beri cek list pada account yang akan digunakan sampai account

tersebut teregistrasi

Page 61: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

1.3 Konfigurasi WireShark

Setelah mengaktifkan Ekiga Softphone, aktifkan juga aplikasi Wireshark dengan cara :

1. klik Applications → Internet → Wireshark

Catatan :

Untuk mengaktifkan Ekiga harus pada user Root

2. Pilih menu Capture → Options. Ubah pilihan Interfacenya sesuai yang

digunakan.

3. Lakukan komunikasi dengan user lain. Setelah terhubung, Capture Paket yang

dikirim dapat dilakukan dengan menekan tombol Start. Tunggu beberapa detik

kemudian tekan tombol Stop.

Page 62: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

4. Filter Paket yang akan diamati

Ketik pada bagian Filter ip.dst==10.14.200.29 and UDP. Setelah didapat

hasilnya kemudian klik kanan pada salah satu baris, pilih decode as RTP

5. Kemudian pilih menu Statistics → RTP → Stream Analysis . . .

Page 63: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

6. Hitung rata-rata delay pengiriman paket satu arah (one way delay), jitter dan

packet loss

7. Kemudian simpan data dengan memilih Save as CSV… dalam format .CSV.

Data ini yang akan diolah di OpenOffice Spreadsheet untuk mendapatkan delay

dan MOS.

Page 64: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

8. Hitung throughput data dengan klik Statistics → Conversation List → UDP

(IPv4 &IPv6)

9. Hitung troughput rata-rata dengan klik Statistics → Summary

Page 65: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

10. Hitung MOS (Mean Opinion Score)

1.4 Topologi Wired LAN

Ulangi semua langkah diatas kecuali langkah a, dengan cara mengganti wireless

adapter dengan memasang kabel LAN ke computer masing-masing. Kemudian cari one

way delay, jitter, packet loss dan MOS. Bandingkan dengan Topologi Wireless LAN.

Page 66: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

MODUL IV

INTERKONEKSI

(TRUNKING ASTERISK-MINIATUR NGN) dan PERHITUNGAN QoS-nya

A.TUJUAN PRAKTIKUM

1. Dapat membangun hubungan antara VoIP dengan miniatur NGN.

2. Dapat menganalisa performasi simulasi aplikasi VoIP

3. Memahami integrasi antara circuit switch dan packet switch serta dapat

mengimplementasikannya.

4. Memahami konfigurasi dan arsitektur yang terdapat dalam jaringan interkoneksi

B.PERALATAN PRATIKUM

1. Beberapa PC (computer server dan client) yang terhubung ke jaringan.

2. TRG-CRX 101 sebagai trunk gateway yang berupa FXS dan FXO.

3. Beberapa telepon analog.

4. GSM Gateway

5. Softphone ekiga atau X-Lite

6. Software asterisk

7. Software wireshark

8. 2 unit web cam

9. Headset / earphone

10. OpenSIPS server

C.LATAR BELAKANG PRAKTIKUM

INTERKONEKSI

Interkoneksi adalah hubungan suatu teknologi dengan teknologi lainnya yang di dalamnya

terdapat proses komunikasi antar server. Dari praktikum yang lalu, telah dipelajari tentang

beberapa teknologi yang secara langsung dapat terhubung antara satu dengan yang lain.

Page 67: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Pada modul sebelumnya telah dibahas tentang Voice over Internet Protocol (VoIP) yaitu

teknologi yang memungkinkan komunikasi suara dan data menggunakan jaringan berbasis IP

untuk dijalankan di atas infrastruktur jaringan packet network, yang menggunakan protokol SIP

untuk aplikasi Internet protocol Telephony dan voice over IP. Di modul sebelumnya juga

dibahas tentang miniatur NGN menggunakan teknologi softswitch, dimana softswitch

dikembangkan secara terpisah yaitu Media Gateway (hardware) dan Media Gateway Controller

(software). Antara MGC dan MG dihubungkan dengan MGCP (Media Gateway Control

Protocol). Selain itu, kita juga membahas tentang Quality of Service (QoS) yaitu kemampuan

suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik data tertentu pada

berbagai jenis platform teknologi.

Praktikum ini akan menginterkoneksi fungsi-fungsi dari beberapa teknologi yang telah

dipraktikumkan sebelumnya. Interkoneksi yang akan dilaksanakan pada modul terakhir ini

adalah menghubungkan beberapa teknologi yaitu mengintegrasi komputer dan telepon yang

melewatkan suara menggunakan jaringan berbasis IP untuk dijalankan diatas infrastrukutr

jaringan packet melalui SIP server (asterisk). Selanjutnya asterisk tersebut dihubungkan

(trunking*) dengan perangkat miniatur NGN. Setelah terjadi koneksi antar user / client, maka

akan dianalisa performasi simulasi jaringan tersebut dengan menggunakan software wireshark

sehingga akan didapatkan nilai parameter, yaitu throughput, delay, packet loss, dan jitter.

Sebuah interkoneksi yang berhasil dapat dilihat dengan beberapa parameter seperti: * trunking adalah sebuah konsep dimana sistem komunikasi dapat menyediakan akses jaringan untuk banyak klien dengan

berbagi satu set garis atau frekuensi, bukan memberikan mereka secara individu.

PARAMETER INTERKONEKSI

• MODUL1

1. Antar SIP user asterisk dapat berkomunikasi dengan softphone (Ekiga, Xlite, dll.)

• MODUL2

1. Antar user pada miniatur NGN dapat berkomunikasi dengan softphone (ekiga dl.)

2. User (softphone) dapat berkomunikasi dengan user lain (telepon analog) tapi masih

dalam satu jaringan miniatur NGN.

Page 68: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

• MODUL3

1. Dapat menganalisa performasi jaringan dari paremeter: throughput, packet loss, delay,

jitter.

• MODUL4

1. Interkoneksi antar asterisk dengan miniatur NGN (user pada asterisk dapat

berkomunikasi dengan user miniatur NGN) dan juga dapat menganalisa performansi

dari jaringan yang sedang di interkoneksikan.

TOPOLOGI JARINGAN PRAKTIKUM

Page 69: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

D.LANGKAH LANGKAH PRAKTIKUM

Ø Mensetting Server asterisk

#nano /etc/asterisk/sip.conf “mengedit modul sip.conf dan untuk mendaftarkan user SIP” [global] ”disini akan mengeset variable global, biasanya

digunakan variabel yang akan di gunakan oleh pengguna

sip”

Bindaddr=0.0.0.0 ”ip server yang akan dicari oleh user SIP ketika

autentikasi”

Port=5060 ”port default SIP”

Disallow=all ”tidak mengizinkan dua codec digunakan secara bersama-

sama”

Allow=gsm ”artinya mengizinkan codec GSM sebagai codec untuk

komunikasi suara”

Allow=ulaw ”mengizinkan codec g711 ulaw (seperti pada PSTN untuk

komunikasi suara”

allowguest=yes ”mengizinkan menerima panggilan dari server lain”

allowexternaldomains ”mengizinkan menerima panggilan dari domain lain”

videosupport=yes ”mengaktifkan fitur video call”

;start user sip ”daftarkan user sip pada line pendaftaran SIP”

[7005] ” mendaftarkan 7005 sebagai user”

Username=7005

Type=friend ”agar dapat berkomunikasi 2 arah maka user type yang

dipakai adalah friend”

Context=praktikum ”praktikum adalah context untuk user SIP di

extensions.conf”

Secret=7005 ”password untuk autentikasi”

Host=dynamic ”untuk type friend digunakan host dynamic, artinya user sip

dapat diakses pada banyak ip tidak terbatas pada satu ip”

Page 70: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

Selajutnya kita memberikan extensi atau nomor voip untuk user tersebut. Pemberian

nomor dilakukan di extensions.conf, dengan format pendaftaran sebagai berikut:

Exten => nomor,prioritas, dial (protocol/user, timeregister, timeregister out)

#nano /etc/asterisk/extensions.conf

[praktikum] ”context dari extensions.conf”

Exten => 7005,1,dial(SIP/7005,30,tr) ” user diberi nomor 7005 dengan prioritas 1

ketika dial 7005 maka server akan

memanggil user SIP 7005 dan jika tidak ada

jawaban setelah 30 sekon akan time request”

Exten => 7005,2,Hangup ” prioritas 2 ketika tidak ada dial atau

komunikasi sudah selesai maka user 7005

akan hungup”

;trunking ”extension agar user dari server lain bisa

dikoneksikan dari server asterik”

exten => _3XXXX,1,Dial(SIP/${EXTEN:1}@10.14.200.248,30,tr)

” meggunakan prefix 3 untuk mendial user sebagai prioritas pertama dengan

nomer XXXX yang ada di server lain(10.14.200.248), EXTEN:1 berarti

server akan menghilangkan angka didepan sebanyak satu angka setelah 30

sekon tidak ada jawaban akan time request”

exten =>_3XXXX,2,Hangup ” prioritas 2 ketika tidak ada dial atau

komunikasi sudah selesai maka user

XXXX akan hungup”

Ø Mendaftarkan dan mensetting user ke TRG-CRX101 (Softswitch)

1. Mendaftarkan user & GSM Gateway (seperti parktikum modul sebelumnya).

2. Mensetting extension.conf pada TRG-CRX101 agar bisa berkomunikasi dengan user

pada server lain.

Page 71: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

3. Ketik 10.14.200.248 pada web browser => switch => username maint, password

*****.

4. Pada tool bar, PBX => config file editor => extensions.conf => from internal

ketik:

exten => _4XXXX,1,Dial(SIP/${EXTEN:1}@10.14.200.21,30,tr)

”menggunakan prefix 4 untuk mendial user sebagai prioritas pertama

dengan nomer XXXX yang ada di server lain (10.14.200.21), EXTEN:1

berarti server akan menghilangkan angka didepan sebanyak satu angka

setelah 30 sekon tidak ada jawaban akan time request”

exten => _4XXXX,2,Hangup ”prioritas 2 ketika tidak ada dial atau

komunikasi sudah selesai maka user XXXX

akan hungup”

exten => _8X.,1,dial(SIP/${EXTEN:1}@10.14.200.130,30,tr)

”menggunakan prefix 8 untuk mendial user sebagai prioritas pertama. Tanda

titik (.) di belakang X berarti user dapat mendial nomor berapa pun di

belakang prefix 8 yang ada di server lain (10.14.200.130), EXTEN:1 berarti

server akan menghilangkan angka didepan sebanyak satu angka setelah 30

sekon tidak ada jawaban akan time request”

Exten => _8X.,2, Hangup ”prioritas 2 ketika tidak ada dial atau

komunikasi sudah selesai maka user X..

akan hungup”

5. Buat accounts pada ekiga/X-lite/eyebeam ( seperti modul sebelumnya).

6. Lakukan komunikasi antar user asterisk.

7. Lakukan komunikasi antar user miniatur NGN.

8. Lakukan komuikasi antar user asterisk dengan user miniatur NGN.

9. Lakukan komunikasi user dengan dengan jaringan PLMN melalui GSM Gateway.

10. Lakukan analisa saat terjadi komunikasi antar user asterisk dengan software

wireshark.

Page 72: Modul jartel_2012hfxuwy.pdf

Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Laboratorium Teknik Switching (E207) Institut Teknologi Telkom

11. Lakukan analisa saat terjadi komunikasi antar user miniatur NGN dengan software

wireshark.