motivasi petani mengusahakan tanaman kelapa...
TRANSCRIPT
MOTIVASI PETANI MENGUSAHAKAN TANAMAN
KELAPA SAWIT(Elaeis guineensis Jacq) DI DESA NEGERI
SAKTI KECAMATAN AIR SUGIHAN KABUPATEN
OGAN KOMERING ILIR
Oleh
YULIYANA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PALEMBANG
2019
ii
iii
SUMMARY
YULIYANA.The motivation of farmers to strive for palm oil (Elaeis quineensis
Jacq), in the state Negeri Sakti village of Air Sugihan District Ogan Komering Ilir
(guided by KHAIDIR SOBRI and RAHMAT KURNIAWAN).
This research aims to determine the motivation of farmers in the
cultivation of palm oil and to calculate how much income is obtained by
smallholders. This research was carried out in the state village of the Sakti Air
Sugihan District of Ogan Komering Ilir in April until June 2019. The research
methods used are surveys. The sample withdrawal method used is a simple
random sampling, whereby from 302 smallholders will be taken 10% according to
the number of conditions in the analysis tool used then the number of farmer
samples used in the The research is 30 smallholders. The method of data
collection used in this research is the observation and direct interviews to
respondents using tools such as a list of pre-prepared questions and data obtained
from institutions Related relationship with this research. The data processing
methods used qualitative deskiptif analysis were quantized with Likert
approaches, further to calculate the income used formula of income analysis.
The results showed that the motivation of farmers to strive for oil palm
plantations in the state village is 75.24%, showing the motivation of farmers is at
a high level. The income of farmers to try palm oil in the state village of Sakti Rp
40.452.431,61/lg/th with an average area of 3,40 hectares of land.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang senantiasa membimbing hamba-hamba
Nya.Atas pertolongan dan karunia Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini tepat pada waktu yang telah ditentukan dengan judul ‘‘Motivasi Petani
Mengusahakan Tanaman Kelapa Sawit Di Desa Negeri Sakti Kecamatan Air
Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir’’, sebagai syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pertanian.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada bapak Ir. Khaidir Sobri, M.P selaku pembimbing utama dan
Bapak Rahmat Kurniawan, S.P., M.Si selaku pembimbing pendamping, yang
telah memberikan saran, petunjuk, motivasi dan bimbingan dalam menyelesaikan
penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Akhirnya tidak ada yang sempurna kecuali Allah SWT.Oleh karena itu
penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif dalam
rangka penyempurnaan skripsi ini.
Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Palembang, 28 Juni 2019
Penyusun,
v
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 8
C. Tujuan dan Kegunaan............................................................... 9
BAB II. KERANGKA TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu yang Sejenis ........................................... 10
B. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 16
1. Konsepsi Perkebunan Rakyat ............................................ 16
2. Gambaran Umum Kelapa Sawit........................................ 18
3. Konsepsi Usahatani ........................................................... 26
4. Konsepsi Motivasi ............................................................. 36
5. Konsepsi Kebutuhan Pokok .............................................. 43
6. Konsepsi Kebutuhan Sosial............................................... 44
7. Konsepsi Kebutuhan Aktualisasi Diri ............................... 45
8. Konsepsi Petani Sebelumnya ............................................ 47
9. Konsepsi Pedagang atau Pengumpul ................................ 47
10. Konsepsi Pendapatan ........................................................ 49
C. Model Pendekatan .................................................................... 52
D. Batasam Penelitian dan Operasional Variabel ......................... 53
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu ................................................................... 54
B. Metode Penelitian ..................................................................... 54
C. Metode Penarikan Contoh ....................................................... 55
D. Metode pengumpulan Data ...................................................... 55
E. Metode Pengolahan dan Analisis Data..................................... 56
vi
Halaman
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Daerah Penelitian .......................................... 60
1. Letak dan Batasan Wilayah Administratif ......................... 60
2. Keadaan Geografis dan Topografi ..................................... 60
3. Pemerintahan ...................................................................... 61
4. Penduduk dan Penyebaran ................................................. 61
5. Sarana dan Prasarana .......................................................... 63
6. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat ................................ 65
B. Identitas Petani Contoh ............................................................ 66
1. Umur................................................................................... 66
2. Tingkat Pendidikan ............................................................ 68
3. Jumlah Anggota Keluarga .................................................. 69
4. Pengalaman ........................................................................ 70
5. Luas Lahan ......................................................................... 71
C. Keadaan Umum Usahatani Kelapa Sawit ................................ 72
D. Pemeiharaan Tanaman Kelapa Sawit ....................................... 76
1. Pemangkasan ...................................................................... 76
2. Pengendalian Gulma .......................................................... 77
3. Pemupukan ......................................................................... 77
4. Pemanenan ......................................................................... 78
E. Motivasi Petani Mengusahakan Tanaman Kelapa Sawit ......... 79
1. Hasil Penelitian .................................................................. 79
2. Pembahasan ........................................................................ 81
F. Analisis Pendapatan Petani kelapa Sawit di Desa Negeri Sakti 85
1. Hasil Penelitian .................................................................. 85
2. Pembahasan ........................................................................ 88
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 91
B. Saran ......................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 92
vii
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris, artinya pertanian mempunyai peranan
yang sangat penting dalam pembangunan di Indonesia.Pembangunan merupakan
proses perubahan yang direncanakan dan merupakan rangkaian kegiatan yang
berkesinambungan, berkelanjutan, dan bertahap menuju kearah yang lebih baik.
Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pertanian guna
memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri dalam negeri, meningkatkan
ekspor, meningkatkan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja dan
mendorong pemerataan kesempatan berusaha (Soekartawi dalam Kartikaningsih,
2009).
Dinyatakan oleh Mosher dalam Datika (2017), pembangunan pertanian
merupakan suatu bagian integral dari pembangunan ekonomi dan
masyarakat. Secara umum pembangunan pertanian sendiri bertujuan untuk
meningkatkan produksi pertanian, meningkatkan pendapatan petani, serta
meningkatkan kesejahteraan petani. Widodo dan Pinjung(2016), mengemukakan
bahwa pembangunan pertanian menghasilkan perubahan-perubahan yaitu: 1)
susunan kekuatan dalam masyarakat, 2) dalam produksi, produktivitas, dan
pendapatan,3) dalam alat-alat dan bahan produksi, 4) dalam tujuan ekonominya
dari subsistem ke komersial, dan 5) dalam corak sosial dari tertutup kearah
terbuka. Jadi pembangunan pertanian berkepentingan pada perubahan pertanian
dengan kesejahteraan masyarakat, baik masyarakat pertanian maupun masyarakat
pada umumnya.
Perkebunan dalam konteks keilmuan dimaknai sebagai suatu sistem
pemanfaatan energi sinar matahari dan sumberdaya tanaman dan tanah untuk
menghasilkan biomasa yang dimanfaatkan guna menunjang sistem industri secara
berkelanjutan (Andrianto, 2014).Perkebunan merupakan salah satu subsektor
penting dari sektor pertanian yang memberikan peranan besar bagi perekonomian
nasional, baik sebagai sumber pendapatan, lapangan kerja dan sumber devisa.
Komoditas unggulan perkebunan di setiap daerah di Indonesia berbeda-
2
beda.Perbedaan komoditas unggulan perkebunan setiap daerah dengan wilayah
lainnya akan menentukan mata pencaharian penduduk yang tinggal di daerah
tersebut (Pratiwi, 2017). Pembangunan di bidang perkebunan diarahkan untuk
lebih mempercepat laju pertumbuhan produksi baik dari perkebunan besar, swasta
maupun perkebunan negara. Peranan sektor perkebunan yang demikian besar bagi
peningkatan pendapatan petani dan penyediaan bahan baku untuk industri dalam
negeri (Junaidi, 2016).
Kelapa sawit mempunyai nama latin Elaies guineensis Jacqyang
merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai peran penting bagi
subsektor perkebunan. Pengembangan kelapa sawit antara lain memberi manfaat
dalam peningkatan pendapatan petani dan masyarakat menyediakan bahan
bakuindustri pengolahan yang menciptakan nilai tambah di dalam negeri dan
ekspor CPO (crude palm oil) yang menghasilkan devisa(Putri, 2015). Umur
tanaman kelapa sawit mencapai 25 tahun dan tinggi mencapai 24 m, hidup
dengan baik di daerah tropis (15°LU-15°LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di
ketinggian 1-500 m dpl, kelembaban 80-90%, dan temperatur optimal 24-28oC.
Kecepatan angin 5-6 km/, nilai pH yang optimum adalah 5,0-5,5.Curah hujan,
2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak
kekeringan saat kemarau.Kelapa sawit tumbuh subur pada jenis tanah podzolik,
latosol, hidromorfik kelabu, aluvial atau regosol (Andrianto, 2014).
Prospek pengembangan kelapa sawit perkebunan rakyat sangatditentukan
oleh adanya kebijakan ekonomi yang memihak kepada rakyat, agarmendorong
terwujudnya kesejahteraan rakyat. Pengembangan perkebunan rakyatdiyakini
tidak saja akan meningkatkan kesejahteraan rakyat, bahkan dapatmeningkatkan
devisa negara, penyerapan tenaga kerja baik pada sektor industri hulu yaitu
perkebunan itu sendiri maupun industri hilirnya. Komoditi kelapa sawit berbeda
dengan komoditi perkebunan lain, karena memerlukan pabrik yang dekat dengan
petani, agar buah yang dihasilkan dapat segera dikirim ke pabrik (dalam waktu ±
24 jam) supaya kualitas minyak tidak mengandung asam lemak yang tinggi
(Mubyarto dalam Junaidi, 2016).
3
Di Provinsi Sumatera Selatan, komoditas kelapa sawit diusahakan di setiap
Kabupaten atau Kota yang ada. Adapun berdasarkan luas tanam dan produksi
kelapa sawit di tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Luas Tanam, Produksi dan Produktivitas Kelapa Sawit Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan, 2017.
No. Kabupaten/Kota Luas Tanam
(ha)
Produksi
(ton)
Produktivitas
(ton/ha)
1. Ogan Komering Ulu 1.512 2.628 1,74
2. Ogan Komering Ilir 24.914 334.891 13,44
3. Muara Enim 22.810 100.789 4,42
4. Lahat 8.986 23.000 2,56
5. Musi Rawas 32.080 93.153 2,90
6. Musi Banyuasin 43.023 90.700 2,11
7. Banyuasin 25.665 47.546 1,85
8. Oku Selatan 506 137 0,27
9. Oku Timur 6.992 10.888 1,56
10. Ogan Ilir 4.139 6.744 1,63
11. Empat Lawang 827 673 0,81
12. Pali 8.475 350 0,04
13. Musi Rawas Utara 2.320 37.270 16,06
14. Palembang 114 193 1,69
15. Prabumulih 820 2.100 2,56
16. Pagar Alam - - -
17. Lubuk Linggau 235 88 0,37
Jumlah 183.418 751.150 54,01
Rata-rata 11.463,62 46.946,87 3,37
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, 2018.
Dari Tabel 1 dapat di lihat bahwaKabupaten Musi Banyuasinmerupakan
Kabupaten yang memiliki luas tanam tertinggi pertama dengan luas tanam 43.023
ha, produksi 90.700 ton, produktivitas sebesar 2,11 ton/ha. Kabupaten Musi
Rawas merupakan Kabupaten terluas kedua dengan luas tanam 32.080, produksi
93.153 ton, dan produktivitas 2,90 ton/ha.Kabupaten Banyuasin terluas ketiga
dengan luas tanam 25.665, produksi 47.546, dan produktivitas sebesar 1,56
ton/ha. Kabupaten Ogan Komering Ilir menempati urutan ke empat dimana luas
tanam seluas 24.914 ha, produksi 334.891 ton dengan produktivitas 13,44 ton/ha.
4
Apabila dilihat dari sisi produksi Kabupaten Ogan Komering Ilirmemiliki
produksi tertinggi di Sumatera Selatan pada tahun 2018.
Di Kabupaten Ogan Komering Ilir, komoditas kelapa sawit diusahakan
hampir di seluruh kecamatan. Luas tanam, produksi, dan produktivitas tanaman
kelapa sawit berdasarkan Kecamatan pada tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Luas Tanam, Produksi dan Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit
di Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2017.
No Kecamatan Luas Tanam (ha) Produksi
(ton)
Produktivitas
(ton/ha) TBM
(ha)
TM
(ha)
1. Air Sugihan 890 8.907 159.576 17,91
2. Cengal 52 10 47 4,70
3. Jejawi 79 161 1.458 9,05
4. Kayu Agung 45 275 2.408 8,76
5. Lempuing - 15 121 8,07
6. Lempuing Jaya - 9.288 102.544 11,04
7. Mesuji 87 1.376 16.510 12,00
8. Mesuji Makmur 264 1.719 18.020 10,48
9. Mesuji Raya 265 260 3.098 11,91
10. Pampangan - - - -
11. Pangkalan Lampam 41 10 108 10,80
12. Padamaran 315 216 2.483 11,49
13. Padamaran Timur 239 1.472 15.425 10,48
14. Sirah Pulau Padang - - - -
15. Sungai Menang 50 75 536 7,15
16. Tanjung Lubuk 642 245 1.980 8,08
17. Teluk Gelam 45 846 10.122 11,96
18. Tulung Selapan 134 39 455 11,67
Jumlah 3.148 24.914 334.891 165,55
Rata-rata 196,75 1.557,12 20.930,68 10,34
Sumber : Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Ogan Komering
Ilir, 2018.
Dari Tabel 2 diketahui bahwa Kecamatan Lempuing Jaya, memiliki luas
tanam terluas pertama yaitu luas 9.288 ha, produksi 102.544 ton dan produktivitas
11,04 ton/ha. Kecamatan Air Sugihan merupakan Kecamatan terbesar ke
5
duadengan luas tanam 8.907 ha, produksi 159.576ton produktivitas 17,91 ton/ha.
Kemudian luas tanam tertinggi ke tiga yaitu Kecamatan Mesuji Makmur dengan
luas tanam sebesar 1.719 ha, produksi 18.020 ton dan produktivitas 10,48 ton/ha.
Kecamatan Air Sugihan merupakan Kecamatan yang memiliki produksi terbesar
di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Di Kecamatan Air Sugihan, komoditas kelapa sawit diusahakan hampir di
seluruh desa.Dari 19 desa hanya ada satu desa yang tidak mengusahakan tanaman
kelapa sawit yaitu Desa Sungai Batang.
Tabel 3. Luas Tanam, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit
di Kecamatan Air Sugihan, 2017.
No. Desa Luas Tanam
(ha)
Produksi
(ton)
Produktivitas
(ton/ha)
1. Jadi Mulya 130 1.800 13,85
2. Tirta Mulya 125 3.360 26,88
3. Suka Mulya 100 1.968 19,68
4. Marga Tani 15 792 52,80
5. Bandar Jaya 288 5.160 17,92
6. Mukti Jaya 350 10.224 29,21
7. Srijaya Baru 746 10.368 13,90
8. Nusantara 575 14.952 26,00
9. Kertamukti 770 11.784 15,30
10. Nusa Karta 808 13.152 16,28
11. Banyu Biru 832 10.104 12,14
12. Pangkalan Damai 766 13.224 17,26
13. Negeri Sakti 863 18.864 21,86
14. Rantau Karya 795 12.480 15,70
15. Pangkalan Sakti 845 15.624 18,49
16. Simpang Heran 754 12.504 16,58
17. Rengas Abang 65 1.464 22,52
18. Bukit Batu 80 1.752 21,90
19. Sungai Batang - - -
Jumlah 8.907 159.576 378,27
Rata-rata 494,83 8.865,33 21,01
Sumber :UPTD Perkebunan dan Peternakan Kecamatan Air Sugihan,
2018.
6
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwaKecamatan Air Sugihan memiliki
luas tanam kelapa sawit 890 ha TBM (tanaman belum menghasilkan) dan 8.907
ha TM (tanaman menghasilkan) dengan produksi sebesar 159.576 ton, dan
produktivitas sebesar 21,01 ton/ha. Dari jumlah tersebut, terdapat satu desa yang
memiliki luas tanam kelapa sawit terluas di Kecamatan Air Sugihan yaitu Desa
Negeri Sakti. Dimana Desa Negeri Sakti memiliki luas tanam kelapa sawit
tertinggi pertama yang mencapai 863 ha, produksi 18.864 ton, dan produktivitas
mencapai 21,86 ton/ha. Kemudian luas tanam dan produksi tertinggi kedua berada
di Desa Pangkalan Sakti dengan luas tanam mencapai 845 ha, dan produksi
mencapai 15.624 ton dengan produktivitas 18,49 ton/ha. Selanjutnya luas tanam,
produksi dan produktivitas tertinggi ketiga yaitu Desa Banyu Biru dengan luas
tanam sebesar 766 ha, produksi 13.224 ton dan produktivitas sebesar 17,26 ton/ha.
Dari 18 desa yang berada di Kecamatan Air Sugihan ada beberapa desa
yang memiliki luas tanam kelapa sawit yang masih rendah.Terutama berada di
Desa Jadi Mulya, Tirta Mulya, Suka Mulya, dan Marga Tani.Desa tersebut masih
mengusahakan komoditas padi karena dataran rendah, sehingga masih cocok
untuk ditanami padi.Sedangkan untuk Desa Rengas Abang, dan Bukit Batu
merupakan desa dengan dataran tinggi dan sudah banyak ditanami kelapa
sawit.Tetapi di desa tersebut perkebunan kelapa sawit rakyat masih sedikit dan
dominan dengan perkebunan swasta.Desa Rengas Abang merupakan desa yang
hampir seluruhnya ditanami kelapa sawit dan hampir seluruh perkebunan tersebut
sudah termasuk perkebunan plasma kelapa sawit dan hanya ada sedikit lahan
perkebunan kelapa sawit rakyat.Sedangkan di Desa Bukit Batu merupakan lahan
perkebunan kelapa sawit inti dari pihak swasta dan hanya sedikit lahan
perkebunan kelapa sawit yang masih milik petani rakyat.
Desa Negeri Sakti merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Air Sugihan.Masyarakat di desa tersebut merupakan pendatang, mereka mengikuti
program transmigrasi pada tahun 1980.Desa Negeri Sakti merupakan desa berupa
rawa gambut, dengan berjalannya waktu lahan gambut ini mengalami penipisan.
Pada awal transmigrasi sampai memasuki tahun 2005 petani di Desa Negeri Sakti
masih mengusahakan komoditas padi tadah hujan yang hanya berlangsung satu
7
kali dalam setahun, yakni dari bulan Oktober sampai Maret. Saat mengusahakan
tanaman padi petani sering mengalami gagal panen, akibat serangan hama
penyakit, sumber modal yang terbatas serta kondisi lahan atau tanah yang tidak
cocok lagi untuk ditanami. Seiring berjalannya waktu banyak komoditas lain yang
diusahakan disamping komotidas padi.
Pada tahun 1986 pemerintah mengeluarkan program yang mendorong
masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong dengan menanam pohon
sengon.Pemerintah memberikan bantuan berupa bibit sengon sehingga petani
mulai menerapkan program tersebut. Akan tetapi setelah sengon siap untuk
dipanen petani mengalami kesulitan dalam memasarkan hasilnya, sehingga petani
mulai berpindah ke komoditas lain yaitu mengusahakan tanaman singkong, dan
juga tebu. Bibit yang digunakan merupakan bibit yang berasal dari program
bantuan pemerintah. Setelah tanaman tersebut siap di panen, petanisama halnya
dengan sengon mengalami kesulitan memasarkan hasil yang mengakibatkan
petani tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada tahun 1995 petani kembali mengganti komoditas dengan
mengusahakan tanaman kopi. Pada saat itu pedagang pengepul hanya mau
membeli kopi dalam bentuk beras kopi saja, selain itu kopi hanya dapat dipanen
satu kali dalam satu tahundan dilakukan secara bertahap.Setelah sekian lama
petani merasa tidak ada peningkatan pendapatan serta rendahnya harga beras kopi
pada saat itu sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga yang akan terus
meningkat setiap tahunnya. Akibat dari keadaan ini, karena tidak terbiasa maka
tidak seperti halnya petani yang ada di sentral produksi kopi seperti Kabupaten
Lahat, Pagar Alam, Muara Enim maupun Ogan Komering Ulu Selatan, petani
enggan untuk melanjutkan mengusahakan tanaman kopi. Memasuki tahun 2005
petani mulai mencoba untuk mengusahakan komoditas kelapa sawit, hal ini
berawal dari cerita antar petani diluar Desa Negeri Sakti.Petani tersebut saling
memberikan informasi tentang keadaan di desanya dan menyarankan untuk
mengusahakan tanaman kelapa sawit yang bisa meningkatkan pendapatan.Petani
tersebut mengatakan bahwa pada tanaman kelapa sawit resiko kegagalan
panennya rendah, resiko usahatani yang dihadapi petani kelapa sawit sangat kecil
8
dibandingkan dengan menanam padi.Biaya produksi yang dibutuhkan besar hanya
pada saat awal pelaksanaan budidaya saja dan selanjutnya biaya produksipada
tahap-tahap berikutnya dibutuhkan cukup rendah.Sehingga banyak petani yang
tertarik untuk mulai mengusahakan tanaman kelapa sawit.Saat ini di Desa Negeri
Sakti memiliki luas tanam kelapa sawit terluas di Kecamatan Air Sugihan dan
tingginya minat petani mengusahakan tanaman kelapa sawit tidak terlepas dari
pengalaman para petani dalam mengusahakan berbagai komoditas
pertanian.Rendahnya pendapatandan juga adanya motivasi yang besar dari dalam
diri petani untuk hidup lebih sejahtera yang membuat petani memilih tanaman
kelapa sawit dari pada tanaman lain.
Motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai
tujuan (Reksohadiprojo dan Handokodalam Setiawan, 2017). Motivasi diartikan
sebagai setiap kekuatan yang muncul dari dalam diri individu untuk mencapai
tujuan atau keuntungan tertentu di lingkungan dunia kerja atau di pelataran
kehidupan pada umumnya (Danim, 2004)
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut tentang ‘‘Motivasi Petani Mengusahakan Tanaman
Kelapa Sawit di Desa Negeri Sakti Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan
Komering Ilir’’.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka permasalahan
yang menarik untuk diteliti adalah :
1. Bagaimana tingkat motivasi petani dalam mengusahakan tanaman kelapa
sawit di Desa Negeri SaktiKecamatan Air Sugihan ?
2. Berapa besar pendapatan yang diterima petani dalam mengusahakan tanaman
kelapa sawit di Desa Negeri SaktiKecamatan Air Sugihan?
9
C. Tujuan dan Kegunaan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahuitingkat motivasi petani mengusahakan tanaman kelapa
sawit di Desa Negeri Sakti Kecamatan Air Sugihan.
2. Untuk mengetahui berapa besarpendapatan petani dalam mengusahakan
tanaman kelapa sawit di Desa Negeri Sakti Kecamatan Air Sugihan.
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi pemerintah, yaitu sebagai masukan, gambaran dan pertimbangan
mengenai motivasi petani mengusahakan tanaman kelapa sawit dan
mengetahui pendapatan petani kelapa sawit, sehingga membantu dalam
perumusan kebijakan dan perencanaan pengembangan pertanian yang lebih
berpihak pada petani.
2. Bagi penulis sendiri, yaitu dapat meningkatkan pemahaman mengenai
motivasi petani mengusahakan tanaman kelapa sawit.
3. Bagi peneliti lain, sebagai refrensi bagi peneliti selanjutnya yangakan
melakukan penelitian yang sama di masa mendatang.
92
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, R. dan K. Sobri. 2014. Buku Ajar: Usahatani Agribisnis. Universitas
Muhammadiyah Palembang, Indonesia.
Alma, B. 2009.Kewirausahaan.Alfabeta, Bandung, Indonesia.
Andrianto, T. T. 2014. Pengantar Ilmu Pertanian Agraris Agrobisnis, Agroindustri
dan Agrotek. Global Pustaka Utama, Yogyakarta, Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, 2018.
Badan Pusat Statistik (BPS) Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Ogan
Komering Ilir, 2018.
Bujuri, D. A. 2018. Analisis Kebutuhan Anak Usia Dasar dan Implikasinya
Dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jurnal Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.Vol.04 No. 01.
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perkebunan dan Peternakan Kecamatan
Air Sugihan, 2018.
Danim, S. Motivasi, Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok.Rineka Cipta,
Jakarta, Indonesia.
Datika, W. 2017.Motivasi Petani Membangun Kebun Jeruk Keprok Rimau (RGL)
Studi Kasus Petani Sidarhan di Kelurahan Agung Lawangan Kecamatan
Dempo Utara Kota Pagar Alam.Skripsi Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Palembang.
Dewandini, S.K.R. 2010. Motivasi Petani Dalam Budidaya Tanaman Mendong di
Kecamatan Minggir Kabupaten Seleman. Skripsi Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta. http://efrints.uns.ac.id. Palembang
(Online) diakses 11 November 2018.
Dianingtya, S. 2014. Pengaruh Penghargaan dan Kebutuhan Aktualisasi Diri
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Telkom Kotabaru
Yogyakarta.Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Fahmi. I. 2014. Manajemen Teori Kasus dan Solusi : Motivasi. Alfabeta,
bandung, Indonesia.
Firdaus, M. 2009. Manajemen Agribisnis. Bumi Aksara, Jakarta, Indonesia.
93
Firman, RL, S. 2015. Motivasi Petani Dalam Usahatani Tanaman Gambir
(uncaria gambir roxb) Di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan.Vol. 9 No. 1.
Gupito, R,W. Irham dan Lestari,R,W. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Sorgum di Kabupaten Gunung
Kidul.Jurnal Fakultas Sosial Ekonomi Pertanian. Universitas Gajah Mada.
Vol 24.No. 1.
Hakim, M. 2013.Kelapa Sawit Teknis Agronomis dan Management.Media
Perkebunan, Jakarta, Indonesia.
Hanafi, M. 2010 Pengantar Ekonomi Pertanian.Andi Offisiet, Yogyakarta,
Indonesia.
Haris, M. 2012. Analisis Biaya Produksi Dan Keuntungan Usahatani Jeruk Manis
(Citrus sinensis) di Desa Bakung Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan
Ilir.Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang.
Herdiana, H. 2016. Pengaruh Karakteristik Terhadap Pendapatan Petani Kelapa
Sawit (Elaeis Guineensis) Di Desa Suka Maju Kecamatan Tambusai
Kabupaten Rokan Hulu. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Pasir
Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu.
Hernanto,Fadholi. 1998. Ilmu Usahatani Penebar Swadaya. Jakarta.
Hidayati, N. 2015. Motivasi Petani Kakao Bergabung Dalam Kelompok Tani Di
Kelurahan Kapalo Koto Kecamatan Payakumbuh Selatan (Studi Kasus
Kelompok Tani Tanjung Subur). Skripsi Fakultas Pertanian, Universitas
Riau. Vol. 2 No. 2.
Junaidi. 2016. Analisis Pendapatan Usaha Tani Kelapa Sawit Di Desa Panton
Pange Kecamatan Tripa Makmur Kabupaten Nagan Raya. Skripsi Fakultas
Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat.
Kartikaningsih, A. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Petani Dalam Berusahatani Tebu (Studi Kasus : Petani Tebu Di Wilayah
Kerja Pg Trangkil, Kabupaten Pati). Skripsi Fakultas Ekonomi Dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Mantra Ida, B. 2004. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Mardikanto dan Sri, S. 1982. Pengantar Penyuluh Pertanian Dalam Teori dan
Praktek.Hapsara. Surakarta.
94
Maslow, A. H. 1994. Motivasi dan Kepribadian: Teori Motivasi Dengan Hirearki
Kebutuhan Manusia PT. Pustaka Binaman Pressido. Jakarta.
Masrafit. 2013. Motivasi Petani Dalam Melakukan Usahatani Kelapa Sawit Di
Kecamatan Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan. Skripsi Fakultas
Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam. Banda Aceh.
Mulyana, D. Pace, Wayne R, dan Doff. 2002. Komunikasi Organisasi Strategi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Nisa, N. K. 2015. Motivasi Petani Dalam Menanam Komuditas Pada Daerah
Lumbung Padi di Kabupaten Gresik.Jurnal Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Surabaya Vol. 3 No. 3.
Noermelani, E. Akhbianor dan Parida A. 2015. Strategi Petani Swadaya Kelapa
Sawit Dalam Mengelola Perkebunan Kelapa Sawit Di Desa Sungai
Kupang Jaya Kecamatan Kelumpang Selatan Kabupaten Kotabaru. Jurnal
Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Lambung
Mangkura.Volume 2, No 2, Maret 2015.
Nurseto, T. 2010. Pembelajaran Motivasi Berprestasi Dalam Mata Kuliah
Kewirausahaan Dengan Game Tournament.Jurnal Fakultas Ilmu Sosial
dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Vol. 7 No. 1, April 2010.
Nurullah, 2017. Motivasi Petani Dalam Pengembangan Budidaya Jagung Kuning
(Studi Kasus di Desa Marayoka Kecamatan Bangkala Kabupaten
Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan). Skripsi Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Makasar.
Perdamean, M. 2011. Sukses Membuka Kebun Dan Pabrik Kelapa Sawit. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Perdamean, M. 2017. Kupas Tuntas Agribisnis Kelapa Sawit Mengelola Kebun
Dan Pabrik Kelapa Sawit Secara Efektif Dan Efesien. Penebar Swadaya,
Jakarta Timur.
Pratiwi, N. A. 2017. Deskripsi Usaha Petani Kelapa Sawit Di Desa Batu Liman
Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan.
Primadesi, F. 2010. Motivasi Petani Dalam Budidaya Tanaman Buah Naga
(Hylocereus Sp) di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Skripsi
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.
Putri, Ade, A. 2015 Analisis Kinerja Kemitraan Dan Pendapatan Petani Plasma
Kelapa Sawit PT Hidoli Di Desa Bumi Kencana Kecamatan Sungai Lilim
95
Kabupaten Musi Banyuasin. Skripsi Fakultas Pertanian, Universitas
Sriwijaya.
Rempowatu, E. E, dkk.2018.Analisis Keuntungan Pedagang Pengumpul “kelapa
Kuah” di Desa Tasawen Kecamatan Amurang Barat.Fakultas Sosial
Ekonomi.Unsrat.Vol.14 No. 03.
Restuningsih, Ni Luh Putu, dkk.2016. Motivasi Petani Dalam Berusahatani
Hortikultura di Desa Wisata Candikuning Kecamatan Baturiti Kabupaten
Tabanan.Jurna Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
Saputri, R. D. 2016. Peran Penyuluh Pertanian Lapangan Dengan Tingkat
Perkembangan Kelompok Tani Di Kabupaten Sukaharjo. Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Vol. 4 No.3.
Setiawan, A dan Tetty, W. 2017.Faktor-Faktor Sosial Ekonomi Yang Memotivsi
Petani Melakukan Usahatani Padi Sawah (Oryza Sativa L.)Di Kelurahan
Bukuan Kecamatan Palkaran Kota Samarinda. Fakultas Pertanian
Universitas Mulawarman. Vol. 14 No. 2.
Siregar, H. M. 2017. Efektivitas Pembiayaan Agribisnis Sektor Kelapa Sawit
Dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Kelapa Sawit. Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan.
Sobri, K. dan R. Abubakar. 2012. Buku Ajar : Manajemen Agribisnis. Universitas
Muhammadiyah Palembang, Indonesia.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
Sundari, A. H. A. Yusra dan Nurliza.2015. Peran Penyuluh Pertanian Terhadap
Peningkatan Produksi Usahatani di Kabupaten Pontianak. Jurnal Fakultas
Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak Vol. 4 No. 1 April 2015.
Supomo, B dan Nur, I. 1999.Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen. BPFE, Yogyakarta. Yogyakarta.
Supriadi, W. 2011.Perkebunan Kelapa Sawit Dan Kesejahteraan Masyarakat Di
Kabupaten Sambas. Jurnal Fakultas Ilmu Ekonomi. Universitas
Tanjungpura Pontianak.
Suratiyah, K. 2015. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Indonesia.
Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Indonesia,
96
Tambunan, T. 2003. Perkembangan Sektor Pertanian di Indonesia-Beberapa Isu
Penting. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Thresia, M. W. 2017. Analisis Pendapatan Usahatani Kedelai Di Kecamatan
Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Skripsi Fakultas Pertanian.
Universitas Jambi.
Trimursito, S. 2015. Motivasi Sukadi Membangun Kebun Jambu Biji (Psidium
guajva) di Desa Air Kumbang Bakti Kecamatan Air Kumbang Kabupaten
Banyuasin.Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Palembang.
Widjaja, A, W. 1986. Peranan Motivasi Dalam Kepemimpinan. Akademika
Pressindo. Indonesia.
Widodo, S dan Pinjung, N. 2016. Pembangunan Pertanian. Alfabeta. Bandung.
Indonesia.
Wiweka, D. Dkk. Motivasi Petani Dalam Membudidayakan Tanaman Pepaya
Calina (Carica papaya L) (Kasus Kelompok Tani Pepaya Calina di Desa
Sungalai, Kecamatan Petang, Kabupaten Bandung).Jurnal Fakultas
Pertanian Universitas Udayana Vol. 7 No. 3 Juli 2018.