naskah publikasi

21
Differences Of Schoolchildren Interest In Using Conventional Toothbrush With Light Up timer Toothbrush in Age 4-5 Years PERBEDAAN MINAT ANAK TERHADAP PENGGUNAAN SIKAT GIGI KONVENSIONAL DENGAN SIKAT GIGI BERLAMPU SEBAGAI PENGUKUR WAKTU (Light Up Timer Toothbrush) PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Rahmi Fitri Azizah 1 , Laelia Dwi Anggraini 2 1 Mahasiswa prodi pendidikan dokter gigi FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2 Dosen prodi pendidikan dokter gigi FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Abstract The interest is a high tendency toward something and relative characteristic of someone as human being. The Interest has a big influence toward someone’s activity, because someone will do something that he/her interested in. On the contrary, without interest someone will never do something. The purpose of this research is to know “Differences Of Children Interest In Using Conventional Toothbrush With Light Up timer Toothbrush in Age 4-5 Years”. In explore that, the writer used Quasi Experimental as a research method. From 32 schoolchildren (age 4-5) at TK Budi Mulia Dua, the researcher has taken 19 cooperative children as sample for this research. In the first visit, 19 schoolchildren brush their teeth with conventional toothbrush and they were filled the questioner paper before and after brushing their teeth. In the second visit, they used Light Up Timer Toothbrush and filled the questioner paper before and after brushing their teeth. After that, the data (1 st week and 2 nd week) analyzed with Paired t-test and Mann Whitney. Paired t-test showed there is no significant difference (p<0,05) from the questioner score before and after tooth brushing. Mann Whitney showed the significant result (p<0,05), that there is a difference interest of children in using Light Up Timer Toothbrush. This is opposite with the hypothesis because the schoolchildren more interest in using conventional toothbrush rather than Light Up Timer Toothbrush. Keywords: Schoolchildren (age 4-5), Interest, Conventional Toothbrush, Light Up Timer Toothbrush Intisari Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu hal. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat individu akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbedaan minat terhadap penggunaan sikat gigi konvensional dengan sikat gigi berlampu sebagai pengukur waktu (Light Up Timer Toothbrush) pada anak usia 4-5 tahun di TK Budi Mulia Dua Taman Siswa Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental. Sampel diambil dari seluruh 1

Upload: rahmi-fitri-azizah

Post on 15-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PUBLIKASI

Differences Of Schoolchildren Interest In Using Conventional Toothbrush With Light Up timer Toothbrush in Age 4-5 Years

PERBEDAAN MINAT ANAK TERHADAP PENGGUNAAN SIKAT GIGI KONVENSIONAL DENGAN SIKAT GIGI

BERLAMPU SEBAGAI PENGUKUR WAKTU (Light Up Timer Toothbrush) PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Rahmi Fitri Azizah1, Laelia Dwi Anggraini2

1Mahasiswa prodi pendidikan dokter gigi FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2Dosen prodi pendidikan dokter gigi FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Abstract

The interest is a high tendency toward something and relative characteristic of someone as human being. The Interest has a big influence toward someone’s activity, because someone will do something that he/her interested in. On the contrary, without interest someone will never do something. The purpose of this research is to know “Differences Of Children Interest In Using Conventional Toothbrush With Light Up timer Toothbrush in Age 4-5 Years”. In explore that, the writer used Quasi Experimental as a research method. From 32 schoolchildren (age 4-5) at TK Budi Mulia Dua, the researcher has taken 19 cooperative children as sample for this research. In the first visit, 19 schoolchildren brush their teeth with conventional toothbrush and they were filled the questioner paper before and after brushing their teeth. In the second visit, they used Light Up Timer Toothbrush and filled the questioner paper before and after brushing their teeth. After that, the data (1st week and 2nd week) analyzed with Paired t-test and Mann Whitney. Paired t-test showed there is no significant difference (p<0,05) from the questioner score before and after tooth brushing. Mann Whitney showed the significant result (p<0,05), that there is a difference interest of children in using Light Up Timer Toothbrush. This is opposite with the hypothesis because the schoolchildren more interest in using conventional toothbrush rather than Light Up Timer Toothbrush.

Keywords: Schoolchildren (age 4-5), Interest, Conventional Toothbrush, Light Up Timer Toothbrush

Intisari

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu hal. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap  kegiatan seseorang sebab dengan minat individu akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbedaan minat terhadap penggunaan sikat gigi konvensional dengan sikat gigi berlampu sebagai pengukur waktu (Light Up Timer Toothbrush) pada anak usia 4-5 tahun di TK Budi Mulia Dua Taman Siswa Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental. Sampel diambil dari seluruh jumlah siswa TK Budi Mulia Dua yang berumur 4-5 tahun sebanyak 32 anak kemudian dipilih anak yang kooperatif dalam penelitian. Dari 32 anak yang terdapat 19 anak yang kooperatif. Kunjungan pertama anak-anak menyikat gigi dengan sikat gigi konvensional. Kuesioner diisi sebelum dan setelah menyikat gigi. Kunjungan kedua anak-anak menyikat gigi dengan sikat gigi berlampu sebagai pengukur waktu (Light Up Timer Toothbrush). Kuesioner diisi sebelum dan setelah menyikat gigi. Data dianalisis menggunakan Uji Paired t-test dan Mann Whitney. Uji Paired t-test menunjukkan hasil tidak adanya perbedaan signifikan (p<0,05) jumlah skor kuesioner sebelum dan setelah menyikat gigi. Uji Mann Whitney menunjukkan hasil yang signifikan (p<0,05), yang terdapat perbedaan minat anak terhadap penggunaan sikat gigi konvensional dan sikat gigi berlampu sebagai pengukur waktu (Light Up Timer Toothbrush). Hal ini bertolak belakang dengan hipotesa karena anak-anak lebih berminat menggunakan sikat gigi konvensional dibandingkan dengan sikat gigi berlampu sebagai pengukur waktu (Light Up Timer Toothbrush).

Kata kunci: Anak usia 4-5 tahun, minat, sikat gigi konvensional, sikat gigi berlampu sebagai pengukur waktu (Light Up Timer Toothbrush).

1

Page 2: NASKAH PUBLIKASI

Pendahuluan

Masalah utama kesehatan

gigi dan mulut yang paling banyak

dijumpai adalah karies gigi dan

penyakit periodontal. Negara

Indonesia dengan 89% anak dibawah

umur 12 tahun menderita penyakit

gigi dan mulut. Kondisi itu akan

berpengaruh pada derajat kesehatan

mereka, proses tumbuh kembang

bahkan masa depan mereka. Penyakit

gigi dan mulut akan sangat

berpengaruh pada proses tumbuh

kembang anak. Anak-anak akan

rawan kekurangan gizi. Rasa sakit

pada gigi dan mulut jelas

menurunkan selera makan mereka.

Dampak lainnya, kemampuan belajar

mereka dapat turun sehingga jelas

akan berpengaruh pada prestasi

belajar. Anak akan enggan

beraktivitas fisik1.

Pada umumnya keadaan

kebersihan mulut anak lebih buruk.

Anak lebih banyak mengkonsumsi

makanan dan minuman manis yang

menyebabkan karies dibanding orang

dewasa. Anak-anak umumnya

senang gula-gula, apabila anak

terlalu banyak makan gula-gula dan

jarang membersihkannya, maka gigi-

giginya banyak yang mengalami

karies2.

Menyikat gigi adalah cara

yang umum dianjurkan untuk

membersihkan deposit lunak pada

permukaan gigi dan gusi sehingga

penumpukan plak dapat dihindari.

Waktu rata-rata pada populasi umum

menyikat gigi adalah 45 detik.

Menurut Creeth menyikat gigi dalam

waktu 120 detik dapat

menghilangkan plak 26% lebih

banyak dibandingkan menyikat gigi

dengan waktu 45 detik. Pengaruh

2

Page 3: NASKAH PUBLIKASI

besar dalam menghilangkan plak

pada gigi terdapat pada teknik dan

waktu menyikat gigi3.

Menyikat gigi sebagai salah

satu kebiasaan mulai dapat diajarkan

pada awal masa kanak-kanak karena

kemampuan kognitif maupun

motorik anak mengalami

perkembangan. Rasa ingin tahu dan

sikap antusias yang kuat terhadap

segala sesuatu yang baru merupakan

ciri yang menonjol pada anak usia 4-

5 tahun4.

Untuk meningkatkan minat

anak dalam menyikat gigi dan sesuai

dengan waktu yang efektif (2 menit).

Sebaiknya anak diberi alat

pendukung yang menarik. Jenis sikat

gigi yang menarik minat anak di

Amerika salah satunya adalah sikat

gigi berlampu sebagai pengukur

waktu (Light Up Timer Toothbrush).

Sikat gigi berlampu sebagai

pengukur waktu (Light Up Timer

Toothbrush) dilengkapi dengan nyala

lampu berkedip yang menandakan

durasi waktu 60 detik pada bagian

pemegang sikat. Cahaya dapat

diaktifkan dengan menekan sebuah

tombol yang memungkinkan anak-

anak untuk belajar dan menyikat gigi

mereka sendiri pada usia dini5. Sikat

gigi ini belum berkembang di

indonesia. Oleh karena itu, perlu

dilakukan penelitian untuk

mengetahui perbedaan minat anak

terhadap penggunaan sikat gigi

konvensional dengan sikat gigi

berlampu sebagai pengukur waktu

(Light Up Timer Toothbrush).

Bahan dan Cara

Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah quasi experimental. Sampel

diambil dari seluruh jumlah siswa

TK Budi Mulia Dua yang berumur 4-

3

Page 4: NASKAH PUBLIKASI

5 tahun sebanyak 32 anak kemudian

dipilih anak yang sesuai dengan

kriteria inklusi dan eksklusi pada

penelitian. Dari 32 anak, terdapat 19

anak yang kooperatif. Minggu

pertama (Kamis, 19 September 2013)

anak-anak menyikat gigi dengan

sikat gigi konvensional. Kuesioner

diisi sebelum dan setelah menyikat

gigi. Minggu kedua (jumat, 27

September) anak-anak menyikat gigi

dengan sikat gigi berlampu sebagai

pengukur waktu (Light Up Timer

Toothbrush). Kuesioner diisi

sebelum dan setelah menyikat gigi.

Data dianalisis menggunakan Uji

Paired t-test dan Mann Whitney t-

test.

Kriteria Inklusi pada

penelitian ini adalah siswa TK Budi

Mulia Dua Taman Siswa yang

berusia 4-5 tahun, jenis kelamin laki-

laki dan perempuan, anak yang

kooperatif dan bersedia mengikuti

penelitian. Adapun kriteria

eksklusinya adalah anak yang tidak

kooperatif, anak yang tidak masuk

sekolah, anak yang sedang sakit atau

kurang sehat.

Variabel pengaruh pada

penelitian ini adalah penggunaan

sikat gigi konvensional dan sikat gigi

berlampu sebagai pengukur waktu

(Light Up Timer Toothbrush

sedangkan variabel terpengaruhnya

adalah minat anak. Variabel

terkendali adalah anak usia 4 tahun 1

bulan sampai 5 tahun 6 bulan, teknik

menyikat gigi, jenis sikat gigi,

ukuran sikat gigi, warna sikat gigi,

bentuk sikat gigi dan waktu menyikat

gigi sedangkan variabel tidak

terkendali adalah suku bangsa, kultur

sosial penduduk, kesadaran, sikap

dan perilaku individu.

4

Page 5: NASKAH PUBLIKASI

Alat yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sikat gigi

konvensional, sikat gigi berlampu

sebagai pengukur waktu (Light Up

Timer Toothbrush), gelas kumur,

informed Consent, alat ukur minat

(Kuesioner) dan bolpoin/pensil

sedangkan bahan yang digunakan

untuk penelitian adalah pasta gigi.

Penelitian ini dilakukan TK

Budi Mulia Dua Taman Siswa

Yogyakarta. Seluruh anak TK Budi

Mulia Dua yang berumur 4-5 tahun

dijadikan sampel untuk penelitian

yaitu sebnyak 32 orang, namun yang

sesuai dengan kriteria inklusi dan

ekslusi hanya 19 anak. Metode

penelitian menggunakan quasi

eksperimental atau satu orang

mendapat dua perlakuan.

Ada 2 tahapan dalam

penelitian ini yaitu tahap persiapan

dan tahap pelaksanaan. Tahap

persiapan meliputi pembuatan

proposal karya tulis ilmiah, engurus

surat ijin penelitian ke TK Budi

Mulia Dua Taman Siswa, melakukan

uji validitas dan realibilitas kuesioner

yang akan digunakan, melaksanakan

pelatihan kepada enumerator atau

petugas pengumpul data tentang cara

pengambilan data, menyamakan

persepsi dengan enumerator,

menyiapkan alat dan bahan

penelitian, memilih subyek yang

sesuai kriteria dan meminta

persetujuan tindakan medis

(Informed Consent) kepada guru

pendamping dan orang tua. Tahap

pelaksanaan dilakukan dalam 2

kunjungan, pada kunjungan pertama

peneliti melakukan perkenalan dan

penjelasan kepada guru serta subyek

mengenai jalannya penelitian, siswa

diberikan edukasi mengenai teknik,

frekuensi dan durasi menyikat gigi,

5

Page 6: NASKAH PUBLIKASI

peneliti membagikan sikat gigi

konvensional dengan jenis, ukuran,

warna dan bentuk sikat gigi yang

hampir menyerupai sikat gigi

berlampu sebagai pengukur waktu

(Light Up Timer Toothbrush), siswa

mengisi kuesioner sebelum menyikat

gigi, siswa menyikat gigi bersama

sesuai dengan waktu yang di

inginkan (waktu tidak ditentukan)

dan siswa mengisi kuesioner sesudah

menyikat gigi.

Kunjungan kedua

dilaksanakan 7 hari setelah para

siswa menyikat gigi dengan

menggunakan sikat gigi

konvensional. Kunjungan kedua

peneliti mengingatkan kembali

mengenai teknik, frekuensi dan

durasi menyikat gigi, siswa mengisi

kuesioner sebelum menyikat gigi,

peneliti membagikan sikat gigi

berlampu sebagai pengukur waktu

(Light Up Timer Toothbrush) dengan

ukuran, warna dan bentuk yang

sama, siswa mengisi kuesioner

sesudah menyikat gigi, mengecek

seluruh kelengkapan form kuesioner

dan melakukan pengolahan dan

analisis data.

Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini untuk menguji

normalitas menggunakan uji

Shapiro-Wilk, sedangkan untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan

skor plak sebelum dan setelah

dilakukan penyuluhan dapat

menggunakan uji parametrik Paired

t-test jika sebaran data normal,

apabila sebaran data tidak normal

maka dapat menggunakan uji

Wilcoxon. Analisis data dilanjutkan

dengan menggunakan uji

Independent Sample t-test untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan

6

Page 7: NASKAH PUBLIKASI

minat anak terhadap penggunaan

sikat gigi konvensional dan sikat gigi

berlampu sebagai pengukur

waktu (Light Up Timer Toothbrush)

jika sebaran data normal, apabila

sebaran tidak normal maka dapat

menggunakan uji Mann Whitney.

Hasil penelitian

Hasil penelitian didapatkan

dengan mengetahui jumlah skor

kuesioner minat. Analisis data yang

digunakan utuk mengetahui adanya

perbedaan skor minat sebelum dan

sesudah menyikat gigi menggunakan

parametrik Paired t-test. Sebelum

dilakukan analisis data perlu

dilakukan syarat wajib yaitu uji

normalitas pada data yang telah

diperoleh.

Uji normalitas diambil dari

tabel Shapiro-Wilk karena jumlah

sample kurang dari 50.

Tabel 1. Uji Normalitas Nilai Skor Kuesioner

pada Penggunaan Sikat Gigi Konvensional dan

Sikat Gigi Berlampu Sebagai Pengukur Waktu

(Light Up Timer Toothbrush)

Hasil uji normalitas

menunjukkan bahwa nilai sig>0,05

yang berarti data berdistribusi normal

sehingga memenuhi syarat untuk

dilakukan uji parametrik Paired t-

test. Hasil uji parametrik Paired t-

test dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

Tabel 2. Hasil Uji Pengaruh Minat Sebelum dan

Sesudah Sikat Gigi Konvensional dan Sikat Gigi

Berlampu Sebagai Pengukur Waktu (Light Up

Timer Toothbrush)

7

VariabelSikat Gigi

KonvensionalSikat Gigi Light Up Timer Toothbrush

P Keterangan P Keterangan

Pre test 0.066 Normal 0,155 Normal

Post test 0.062 Normal 0,09 Normal

VariabelSikat Gigi

Konvensional

Sikat Gigi Light Up

Timer Toothbrush

Uji Sig. Uji Sig.Pre Test Paired

t-test0.091

Paired t-test

0,130Post Test

Page 8: NASKAH PUBLIKASI

Untuk mengetahui apakah

ada pengaruh pada minat anak antara

sebelum dan sesudah menggunakan

sikat gigi konvensional maka

dilakukan uji Paired t-test dengan

hasil menunjukan pada data pre test

dan post test memiliki nilai

signifikansi 0,091 ( P > 0,05) artinya

tidak ada perbedaan nilai yang

bermakna antara pre test dan post

test. Sedangkan pada sikat gigi

berlampu sebagai pengukur waktu

(Light Up Timer Toothbrush) hasil

menunjukan pada data pre test dan

post test memiliki nilai signifikansi

0,130 ( P > 0,05) artinya tidak ada

perbedaan nilai yang bermakna

antara pre test dan post test.

Uji selanjutnya setelah uji

parametrik Paired t-test dapat

menggunakan uji Independent

Sample t-test jika sebaran data

normal atau uji Mann Whitney jika

sebaran data tidak normal untuk

mengetahui perbedaan minat anak

terhadap sikat gigi konvensional dan

sikat gigi berlampu sebagai pengukur

waktu (Light Up Timer Toothbrush).

Sebelumnya dilakukan uji normalitas

terlebih dahulu.

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Pada Skor

Kuesioner Perbedaan Minat antara Penggunaan

Sikat Gigi Konvensional dan Sikat Gigi Berlampu

Sebagai Pengukur Waktu (Light Up Timer

Toothbrush)

Variabel Jumlah

Sampel

Nilai p Keterangan

Perbedaan minat sikat

gigi konvensional dan sikat gigi Light Up Timer

Toothbrush

19 0,000 Tidak normal

Hasil uji normalitas

menunjukkan bahwa nilai

signifikansinya adalah 0,000

(p<0,05) data terdistribusi tidak

8

Page 9: NASKAH PUBLIKASI

normal sehingga uji yang harus

dilakukan adalah uji Mann-Whitney

Test.

Tabel 4. Hasil Uji Perbandingan Selisih Skor

Kuesioner Minat antara Penggunaan Sikat Gigi

Konvensional dan Sikat Gigi Berlampu Sebagai

Pengukur Waktu (Light Up Timer

Toothbrush)

Variabel Jumlah

Sampel

Nilai p

Keterangan

Perbedaan minat sikat

gigi konvensional dan sikat gigi Light Up Timer

Toothbrush

19 0,040

Terdapat perbedaan bermakna

Berdasarkan tabel uji diatas

didapatkan nilai signifikansi p =

0,040 (p <0,05) artinya terdapat

perbedaan nilai yang bermakna pada

minat anak dalam penggunaan sikat

gigi konvensional dan sikat gigi

berlampu sebagai pengukur waktu

(Light Up Timer Toothbrush).

Tabel 5. Nilai Mean Rank Selisih Skor Kuesioner

Minat antara Penggunaan Sikat Gigi

Konvensional dan Sikat Gigi Berlampu Sebagai

Pengukur Waktu (Light Up Timer Toothbrush)

Berdasarkan tabel uji diatas

bertujuan untuk melihat minat anak

dalam penggunaan sikat gigi bisa

dilihat dari nilai mean. Terlihat nilai

mean rank pada sikat gigi

konvensional adalah 23,05

sedangkan mean rank pada sikat gigi

berlampu sebagai pengukur waktu

(Light Up Timer Toothbrush) adalah

15,95. Artinya sikat gigi

konvensional lebih diminati daripada

9

Variabel Jumlah siswa

Nilai Mean Rank

Keterangan

Sikat gigi konvensional

19 23,05Sikat gigi

konvensional > Sikat gigi Light

Up Timer Toothbrush

Sikat gigi Light Up

Timer Toothbrush

19 15,95

Page 10: NASKAH PUBLIKASI

sikat gigi berlampu sebagai pengukur

waktu (Light Up Timer Toothbrush).

Diskusi

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan nilai yang

bermakna pada minat anak dalam

penggunaan sikat gigi konvensional

dan sikat gigi berlampu sebagai

pengukur waktu (Light Up Timer

Toothbrush). Terbukti ada perbedaan

minat anak dalam penggunaan sikat

gigi. Anak lebih berminat

menggunakan sikat gigi

konvensional daripada menggunakan

sikat gigi berlampu sebagai pengukur

waktu (Light Up Timer Toothbrush)

karena nilai mean rank sikat gigi

konvensional 23,05 sedangkan mean

rank sikat gigi berlampu sebagai

pengukur waktu (Light Up Timer

Toothbrush) adalah 15,95.

Menurut Hurlock6 minat tidak

bersifat permanen, tetapi minat

bersifat sementara atau dapat

berubah-ubah. Perubahan ini terlihat

pada perubahan nilai pre test dan

post test yang tidak konstan pada

setiap anak. Jumlah skor kuesioner

anak sebagian terjadi peningkatan

dan penurunan. Hal ini bertentangan

dengan pendapat Herijulianti bahwa

minat merupakan kecenderungan

yang sifatnya tetap atau konstan

dalam memperhatikan dan

mengulang suatu kegiatan7.

Hal ini bisa terjadi karena

waktu penggunaan sikat gigi yang

dianggap lama oleh anak-anak yaitu

2 menit. Anak-anak lebih suka

menyikat gigi dengan waktu singkat

daripada berlama-lama. Ketika

seseorang menilai bahwa sesuatu

akan bermanfaat, maka akan menjadi

berminat sehingga akan

10

Page 11: NASKAH PUBLIKASI

mendatangkan kepuasan. Ketika

kepuasan menurun maka minatnya

juga akan menurun. Penurunan minat

ini terjadi karena anak-anak mudah

merasa bosan dan tidak menyukai

sesuatu yang menyita waktunya

terlalu lama6. Hal ini bertentangan

pula dengan pendapat Syaodih

bahwa rasa ingin tahu dan sikap

antusias yang kuat terhadap segala

sesuatu yang baru merupakan ciri

yang menonjol pada anak usia 4-5

tahun4.

Perilaku anak tidak dapat

dipaksakan oleh orang-orang

disekitarnya. Untuk mengubah

perilaku dibutuhkan waktu dalam

proses, perilaku tidak dapat berubah

begitu saja. Dalam perubahan

tersebut terdapat tahap-tahap atau

proses perubahan perilaku8. Oleh

karena itu, anak dibiarkan untuk

menyikat gigi sesuai dengan

keinginannya namun diberikan batas

waktu maksimal selama 2 menit. Jika

dipaksa, anak bisa saja menangis

atau akan memberikan trauma psikis

karena paksaan yang diberikan

sehingga minat anak dapat berubah.

Riyanti berpendapat bahwa

peran serta orang tua sangat

diperlukan di dalam membimbing,

memberikan pengertian,

mengingatkan dan menyediakan

fasilitas kepada anak agar anak dapat

memelihara kebersihan gigi dan

mulutnya9. Disinilah peran orangtua

dibutuhkan dalam proses perubahan

perilaku anak untuk menyikat gigi

dengan waktu yang efektif (2 menit).

Sebelum kebiasaan ini ditanamkan

pada anak, ibu atau ayah harus

melakukannya terlebih dahulu.

Melakukan kebiasaan menyikat gigi

selama 2 menit setelah makan dan

sebelum tidur. Anak umur 4-5 tahun

11

Page 12: NASKAH PUBLIKASI

sangat suka meniru apa yang

dilakukan orang terdekatnya. Jika

sesuatu yang dilakukan orang

terdekatnya adalah hal positif maka

anak akan ikut meniru begitu juga

sebaliknya. Pada penelitian ini pesan

disampaikan ke orangtua melalui

guru disekolah. Dokter gigi di UKGS

TK Budi Mulia Dua juga mempunyai

peran penting untuk memberikan

pengetehuan tentang menjaga

kesehatan gigi dan mulut anak. Dari

orangtua tersebut pesan akan

tersampaikan pada anak ketika

berada dirumah.

Perubahan perilaku memiliki

ciri-ciri intensional, terjadi latihan

yang dilakukan dengan sengaja dan

sadar, perubahan positif sehingga

sesuai dengan yang diharapkan,

efektif dapat membawa pengaruh dan

makna, mempunyai arah dan tujuan,

serta mencakup seluruh aspek

perilaku yaitu pengetahuan, sikap,

maupun keterampilan10. Pada

penelitian ini bertolak belakang

dengan hipotesis yaitu terdapat

perbedaan minat pada penggunaan

sikat gigi konvensional dan sikat gigi

berlampu sebagai pengukur waktu

(Light Up Timer Toothbrush), yang

artinya anak-anak lebih berminat

menggunakan sikat gigi

konvensional dibandingkan dengan

sikat gigi berlampu sebagai pengukur

waktu (Light Up Timer Toothbrush).

Penelitian ini mengharapkan adanya

perubahan perilaku anak yang biasa

menyikat gigi terburu-buru (kurang

dari 2 menit) menjadi 2 menit.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa Penelitian ini

bertolak belakang dengan hipotesis.

Anak-anak umur 4-5 tahun lebih

12

Page 13: NASKAH PUBLIKASI

berminat menggunakan sikat gigi

konvensional dibandingkan dengan

sikat gigi berlampu sebagai pengukur

waktu (Light Up Timer Toothbrush).

Hal ini dapat terjadi karena anak-

anak tidak suka dengan waktu

menyikat gigi yang terlalu lama yaitu

2 menit.

Saran

Pada penelitian ini sebaiknya

dipilihkan Taman Kanak-Kanak

yang berbeda tempat, perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut

dengan menambah jumlah sampel,

perlu dilakukan bimbingan orangtua

saat menggunakan sikat gigi

berlampu sebagai pengukur waktu

(Light Up Timer Toothbrush), untuk

anak-anak sebaiknya penelitian

dimulai dengan waktu 1 menit

terlebih dahulu dan dilanjutkan

menjadi 2 meni dan saran untuk

sekolah sebaiknya waktu yang

diberikan untuk penelitian tidak

terlalu singkat sehingga

menimbulkan efek yang tergesa-gesa

dan penelitian tidak berjalan sesuai

dengan rencana

Daftar Pustaka

1. Zatnika, Iis. 2010. 89% Anak Derita

Penyakit Gigi dan Mulut. Available from :

http://www.pdgi-online.com (Akses tgl 23

Maret 2013)

2. Machfoedz, I., Yetti, A.Z. 2005. Menjaga

Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-Anak dan

Ibu Hamil, Yogyakarta: Fitramaya

3. Creeth, J. E., Gallagher, A., Sowinski, J.,

Bowman, J., Barret, K., Lowe, S.,et al. 2009.

The Effect of Brushing Time and Dentifrice

on Dental Plaque Removal in Vivo. The

Jurnal of Dental Hygiene: 38 (3)

4. Syaodih, E. 2004. Bimbingan di Taman

Kanak-kanak. Jakarta: Dikti Depdiknas

5. Susie, B. 2010. FireFly Light Up Timer

Toothbrush {Review}. Available from:

http://www.susiebhomemaker.com/2010/11/

firefly-lightup-timer-toothbrush-review/

(Akses tgl 28 Maret 2013)

6. Hurlock, E.B. 1993.Psikologi perkembangan

(Edisi Lima). Jakarta: PT. Erlangga

7. Herijulianti, E., Indriani, T.S., Artini, S.

2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta:

EGC: 40-41

8. Notoatmodjo, Soekidjo, Prof, Dr. 2003. Ilmu

Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip

Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta, hal. 103,

116-117

9. Riyanti, E. 2006. Pengenalan dan

Perawatan Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini.

13

Page 14: NASKAH PUBLIKASI

Seminar Sehari Kesehatan-Psikologi Anak.

Bandung

10. Soekidjo, N. 2003. Ilmu Kesehatan

Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar). Edisi

ke-2. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2003.

14