newsletter 5 fix1 - personal.its.ac.idpersonal.its.ac.id/files/pub/2595-vanany-ie-132230426... ·...
TRANSCRIPT
Edisi Januari-April 2009
Research in Brief
LSCM Event
L S C M
NEWSLETTER
Guest Profile:
Adam H. Yusuf
U
I
B
TI
D
I
ON
S
R
TT
I
Kunjungan ke PT. ECCOKunjungan ke PT. ECCO
Launching Swing ClubLaunching Swing Club
Half Day Workshop and
Soft-Launching of ConsLoad
Half Day Workshop and
Soft-Launching of ConsLoad
Penentuan Kebijakan Pembelian Returnable Package Barudalam Reverse Logistic dengan Mempertimbangkan Rotation Time
Penentuan Kebijakan Pembelian Returnable Package Barudalam Reverse Logistic dengan Mempertimbangkan Rotation Time
Penyelesaian Petrol Station Replenishment Problem dengan Time WindowsPenyelesaian Petrol Station Replenishment Problem dengan Time Windows
Pembaca yang terhormat,
Newsletter persembahan dari Laboratorium Logistics & SupplyChain Management (LSCM) Jurusan Teknik Industri kali ini akanmengetengahkan isu-isu terbaru mengenai penelitian-penelitian di bidangSCM dan logistik serta yang diselenggarakan oleh Lab LSCMselama empat bulan terakhir ini. Topik yang kami angkat kali ini adalahmengenai ” ”.
Untuk ke depannya, kami sangat mengharapkan saran dan kritikyang membangun dari para pembaca sekalian untuk memperbaikikualitas ini. Selain itu, kami juga mengharapkan partisipasipembaca sekalian untuk memberikan sumbangsih melalui karya tulisataupun informasi mengenai isu-isu terbaru seputar Logistik dan SCM,sehingga dapat memperkaya dari ini ke depannya.
Selamat menikmati sajian ini, dan mudah-mudahandapat menjadi media untuk kita semua.
Redaksi
event-event
Sustainable Supply Chain Management
newsletter
content newsletter
newslettersharing knowledge
DEWAN REDAKSI
Penanggung Jawab :
Pimpinan Redaksi :
Wakil Pimpinan Redaksi :
Redaktur Pelaksana :
Pelaksana Teknis :
Penyunting & Tata Letak :
Alamat Redaksi :
Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT
Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D
Dr.Eng.,Ir. Ahmad Rusdiansyah M.Eng.
Aprilia Ekawati Utami, STReina Angkiriwang, ST
Widha Kusuma N, STIrwan Setyawan, ST
Arief Syaiful, STNicko Rizaldy Imron, STNadya Ramadhani, ST
Agung Puguh RAnita Puspa
Hendriyono RachmanSandi Paulus, ST
Gedung Teknik Industri - ITSSukolilo, SurabayaTelp : 031-5939361
(Ketua Jurusan Teknik Industri ITS)
e-mail : [email protected]
Kritik &
Saran
yth., Lab Logistics & SCM adminSaya ingin menanyakan, benefit apa yangdapat saya dapatkan dengan mendaftarkeanggotaan di lab AndaBernardo******[email protected]
Setelah menjadi member dari Lab L&SCM,akan memperoleh benefit seperti:1. Dapat newsletter secara berkala2. Informasi-informasi untuk kegiatan
tertentu seperti gathering, seminar, danpelatihan
Newsletter ini sangat bermanfaatbagi saya. Apakah saya bisamendapat edisi pertama darinewsletter ini dan Newsletterini terbit tiap berapa bulanIll_*****@yahoo.com
Kami dapat mengirimkan newsletteredisi lama apabila ada permintaandari masing-masing pembaca.Untuk diketahui newsletter ini terbit4 bulan sekali
SALAM REDAKSI
Edisi Keempat, September 2008
Redaksional
Daftar Isi
LSCM
2
Edisi Keempat, September 2008
Research in Brief :
Guest Article :
Supply Chain Risk Management
In - brief review
LSCM Event :
Operations and Supply Chain Management
Practice conference 2008
LSCM News:
Pengukuhan Prof. Nyoman Pujawan
Kuliah Tamu Supply Chain Management bersama Prof. Wisner
Perjalanan Bersama Prof. Wisner
Berita Penelitian LSCM
Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa
LSCM Publications
Sustainable Supply Chain Management
Foreword3
Sebuah konsep dasar
Mendesain Green Supply Chain5
Pendekatan Simulasi Untuk Implementasi Lean Operations
Distribution center produk jadi di PT. X23
7
10
19
20
20
22
26
27
Technowork 2008
Technopreneurship Workshop 2008 12
In - House Training PT. Badak NGL
Batch #1 dan Batch #2 13
Study Tour Manajemen Logistik
PT. Terminal Petikemas Surabaya 15Seminar Intelligence Transportation System
Intelegensi pada sistem transportasi 17
Certification for Supply Chain Professionals
Study Club 18
Edisi kelima, Januari 2009
L S C M
NEWSLETTER
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM),terutama jenis premium, hingga Selasa sore (06-01-2009) masih banyak dijumpai di beberapa daerah diJawa Timur, kendati Pertamina telah memberikankemudahan pembayaran terhadap sejumlahpengelola Stasiun Pengisian Bahan BakarUmum/SPBU (www.antara.co.id).
Permasalahan diatas seringkali terjadi diIndonesia, dengan review jurnal ini penulisberharap dapat memberikan sedikit kontribusidalam penyelesaian permasalahan tersebut. Jurnalini memiliki tujuan bagaimana mengoptimalkanpengiriman BBM dan meningkatkan pendapatandengan cara menentukan kuantitas, rutepengiriman, dan penjadwalan armada truk yangefektif. Jurnal ini merupakan aplikasi terhadappermasalahan riil yang terjadi di Amerika Utara,dengan formula matematis dan metode heuristikuntuk memecahkan permasalahan tersebutdidapatkan penurunan total jarak sebesar 20% darikeadaan sebelumnya.
Formulasi yang digunakan pada jurnal ini adalahsebagai berikut :Ø = biaya pengiriman per jam.Ø' = biaya pengiriman per jam.= waktu awal keberangkatan truk untuk rute r.= waktu kedatangan truk untuk rute r.= durasi waktu minimum untuk rute r (termasukwaktu tunggu jika ada).a = bernilai 1 apabila stasiun s dilalui rute r.= keuntungan yang didapat oleh truk k pada rute r.
Parameter ini bernilai - apabila truk k tidak dapatberoperasi.x = bernilai 1 hanya bila rute r sesuai dengankunjungan v oleh truk k.d = waktu keberangkatan truk k pada kunjungan v.
Sedangkan asumsi yang digunakan pada jurnal iniadalah sebagai berikut:1. Hanya satu hari kerja yang diperhatikan.2. Kapasitas armada truknya heterogen dan terbatas.3. Masing-masing stasiun hanya boleh dikunjungisatu kali.4. Kunjungan lebih dari satu dapat dibebankan padatruk yang sama.5. Masing-masing stasiun mempunyai
6. Waktu tunggu ( ) antar stasiundiperbolehkan.7. Waktu kerja dan terbatas.8. Biaya pengiriman dan diketahuidan konstan.9. Hanya waktu kerja efektif yang diperhitungkan.10.Pembayaran disesuaikan dengan jumlah kapasitaspengiriman.11.Waktu pengiriman, waktu pelayanan dan waktu
diketahui.
Metode heuristik yang digunakan untuk
regularovertime
timewindows.
waiting time
regular overtimeregular overtime
loading
sr
rkv
kv
∞
Disadur oleh :Agung Puguh RahardjoAsisten Lab Logistics & Supply Chain Management
Cornillier, F. dkk. 2007.The petrol station replenishment problem with time windows.Computer & Operation Research 36 (2009) 919-935.
Penyelesaiandengan
Petrol Station Replenishment ProblemTime Windows
Research in Brief
menyelesaikan kasus diatas terdiri atas dua fase,yaitu dengan menggunakanmetode dan minimum
arc preselectionnearest neighbour spanning
trees.feasible,
route preselectionbranch
and bound.
Fase ini bertujuan untuk mengurangi jumlahrute sehingga didapatkan rute yangsedangkan fase kedua adalahdengan menggunakan metode algoritma
Fase ini bertujuan untuk mendapatkankandidat rute lokal optimum. Kandidat tersebutakan d igunakan un tuk menye lesa ikanpermasalahan global. Ilustrasi penyelesaianmetode heuristik dapat dilihat pada gambar 1.Gambar a merupakan keadaan awal, gambar b danc merupakan iterasi dalam pencarian rute
opti mum,sedangkan gambar d menunjukkan hasil ruteoptimum yang dapat meminimasi biayapengiriman
Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1, denganmenggunakan beberapa data berikut:
Biaya pengiriman per jam : $ 15
Biaya per jam : $ 30
Biaya variabel pengiriman per kilometer : $ 1.7
Kecepatan rata-rata : 60 km/jam
Waktu : 15 menit
Waktu pengiriman : 30 menit
Jam kerja : 9 jam/hari
Waktu : 3 jam/hari
Tabel 1 Keutungan Dibandingkan dengan Jarak Tempuh
Demikian review dari penulis, mudah-mudahan bermanfaatbagi pembaca. Beberapa percobaan pada penelitian ini dapat
diakses pada
.
Sumber:Cornillier, F. dkk. 2007. The petrol station replenishment
problem with time windows. Computer &Operation Research 36 (2009) 919-935.
http://www.antara.co.id/arc/2009/1/7/kelangkaan-bbm-masih-terjadi-di-jatim-dan-aksi-ambil-untung/
�
�
�
�
�
�
�
�
overtime
loading
maintenance
website :
http://www.fsa.ulaval.ca/personnel/renaudj/Recherche/PSRPTW
Edisi kelima, Januari 2009
L S C M
NEWSLETTER
Research in Brief
Edisi kelima, Januari 2009
L S C M
NEWSLETTER
Biaya material merupakan salah satu biaya yangdipertimbangkan dalam proses produksi suatu perusahaan.Berdasarkan pertimbangan biaya tersebut, banyakperusahaan saat ini yang menaruh perhatian pada aktivitas
. Aktivitas ini sendiri merupakanaktivitas yang berkaitan dengan kegiatan untukmendapatkan kembali material dari produk yang masihdapat dimanfaatkan. Proses daur ulang kertas atau daurulang barang elektronik merupakan contoh aktivitas
yang sering kita jumpai. Aktivitasmerupakan aktivitas yang menguntungkan bagiperusahaan karena memberikan keuntungan dalam biayamaterial dan biaya pembuangan (disposal). Akan tetapi,aktivitas juga memiliki ketidakpastian yangtinggi dari segi waktu, kuantitas, dan kualitas dari material.
PT. X adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang and . Dalam proses distribusiproduknya, PT. X memiliki beberapa level mulai daripabrik hingga retailer. PT. X memiliki produk yangbersifat atau lebih tepatnya perusahaan inimemiliki kemasan produk berupayang memiliki aliran yang berasal darikonsumen ke pabrik. Pada aliranterdapat atau yaitu waktu antara
didistribusikan dari pabrik hinggakembali ke pabrik. Ketidakpastian rentang waktu
menjadi masalah dalam aliran .Selain itu, adanya yang tidak kembalikarena tertahan atau mengalami kerusakan dalam aliran
menambah ketidakpastian dalamperputaran . Masalah ini menyebabkanperusahaan tidak dapat menentukan berapa jumlah
yang kembali ke pabrik tiap periode.
Permasalahan utama yang muncul padaperusahaan adalah bagaimana kebijakan perusahaan dalammenentukan jumlah pembelian barudari . Kelebihan pembelian maupun kekuranganpembelian akan memiliki efek yang sama pada perusahaandalam hal biaya produksi dan yang tidakterpenuhi. Dalam penelitian mengenai kebijakanpembelian baru ini asumsi yang
digunakan adalah yang kembali ke pabrikdapat langsung digunakan dalam proses produksi serta
berapapun jumlahnya. Batasan dalam penelitian iniyaitu penelitian dilakukan pada salah satu di PT X dan
yang dimasukkan dalam perhitungan adalahhingga 90 hari.
Permasalahan tersebut mengandung ketidakpastian,yang tergolong ke dalam permasalahan stokastik. Olehkarena itu, penyelesaian permasalahan ini akan berhubungandengan pengembangan program yang disebut
. Pada permasalahan ini akandidefinisikan terlebih dahulu variabel-variabel yang akandigunakan antara lain:a. EP ( ) yaitu jumlah
yang kembali ke pabrik.b. FP ( ) yaitu jumlah
yang didistribusikan ke distributor oleh pabrik.c. FPSIAP yaitu jumlah akhir
setelah produksi.d. FP yaitu jumlah awal
di gudang yang merupakan sisa pendistribusian.e. merupakan jumlah yang tidak
kembali ke pabrik.f. merupakan selang waktu antara pengiriman
dari pabrik hinggamenuju pabrik.
g. Produksi aktual yang merupakan jumlahyang diproduksi tiap periode.
h. yaitu jumlah cacat yang terjadi di prosesproduksi.
i. Cacat tolakan yaitu jumlahcacat yang dikembalikan oleh distributor.
j. Prosentase pengiriman yang merupakan jumlah relatifpengiriman terhadap
.
Fungsi tujuan pada permasalahan ini adalahmeminimumkan jumlah galon baru (X). Pembelian akandilakukan ketika jumlah EP pada suatu periode kurang dari
recovery recovery
recovery recovery
recovery
water beverage
returnablereturnable package,
reverse logisticsreturnable package,
lead time rotation timereturnable package
rotationtime returnable package
product return
reverse logisticsreturnable package
returnable package
returnable packagesupplier
service level
returnable package ,
returnable package
supplier selalu dapat memenuhi permintaan returnablepackage
plantrotation time
stochasticconstraint programming ,
empty returnable package emptypackage
full returnable package returnablepackage
inventory full returnablepackageInventory inventory full returnablepackageLosses returnable package
Rotation timefull returnable package emptyreturnable package
full returnablepackageReject rate
empty returnable package
full returnable package emptyreturnable package
Penentuan Kebijakan Pembelian Baru dalamdengan Mempertimbangkan
Returnable PackageReverse Logistics Stochastic Rotation Time
Disadur oleh :Asisten Lab Logistics & Supply Chain Management
Rahmawati, N. 2008Penentuan Kebijakan Pembelian Baru dalamdengan MempertimbangkanTugas Akhir Mahasiswa S1 Teknik IndustriInstitut teknologi Sepuluh Nopember
Returnable Package Reverse LogisticsStochastic Rotation Time
Sudiana Wirasambada
Research in Brief
Edisi kelima, Januari 2009
L S C M
NEWSLETTER
periode berikutnya ditambahkan dengansebesar 33000. Hal tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
anticipation stock
Konstrain yang digunakan dalam formulasi ini antara lain:1. Konstrain galon kosong (EP) yang datang tiap periode.Konstrain ini dipengaruhi faktor stokastik, yaitu peluang
sebesar n hari.
2. Konstrain galon isi (FP) yang dikirim tiap periode.Konstrain ini tergantung jumlah EP yang dikirimkandistributor dengan mempertimbangkan FP.
rotation time
3. Konstrain jumlah total FP (FPSIAP) dipabrik tiap periode.
4. Konstrain FPtiap periode di gudang.
Nilai harus sehingga jika jumlah EP sudahmelebihi kebutuhan tiap periode, maka tidak dilakukanpembelian. Jika digambarkan dalam ,formulasi perhitungan tersebut ditunjukkan pada Gambar1.
Pengujian terhadap dilakukandengan menggunakan simulasi monte carlo untukmelakukan model perhitungan penentuan jumlahpembelian baru. Hasil perhitungansimulasi EP dan FP kemudian dibandingkan dengan sistemsebenarnya. Hasil dari perbandingan tersebut dapat dilihatdari Gambar 1.
Dari Grafik 1 dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungantidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap sistemsebenarnya.
Langkah berikutnya yang dilakukan adalah melihatsensitivitas perhitungan untuk mengetahui perubahan-perubahan jumlah kedatangan EP jika dilakukan perubahanpada tiga parameternya yaitu jumlah produksi, nilai %pengiriman ( ) dan e untuk perputaranEP. Berdasarkan analisa sensitivitas ini, dapat dilihatperforma dari stabilitas kedatangan EP, kondisi digudang, dan jumlah pembelian baru dari
.
Dari hasil analisa sensitivitas didapatkan bahwapenurunan rata-rata memberikan performalebih baik pada stabilitas kedatangan dan prosentasepengiriman. Hal tersebut memberikan performa yang baikpula terhadap pembelian yang baru.Penurunan rata-rata menjadi 30 hari sertaprosentase pengiriman sebesar 4% dan 5% memberikankombinasi yang bagus untuk meningkatkan performa.Dengan kombinasi 30 hari dan prosentasepengiriman sebesar 4% didapatkan rata-rataterkecil. Sedangkan, kombinasi 30 hari denganprosentase pengiriman 5% memberika nilai standar deviasikedatangan dan jumlah pembelian baru yang terkecil. Olehkarena itu dapat disimpulkan bahwa perubahan pada nilairata-rata dan prosentase pengiriman akanmemberi pengaruh positif bagi performa sistem.
inventory
inventory
influence diagram
rotation time
returnable package
allowance rotation tim
inventoryreturnable package
supplier
rotation time
returnable packagerotation time
rotation time, inventory
rotation time
,rotation time
tX 0�
Research in Brief
Edisi kelima, Januari 2009
L S C M
NEWSLETTER
PT ECCO merupakan perusahaan penghasilsepatu dengan kantor pusat yang berada di Denmark,dengan unit produksi yang tersebar di beberapa negara,antara lain Portugal, Indonesia, Thailand, Slovakia, danChina. Kantor pusat perusahaan yang memiliki slogan" " ini berfungsi dalam halperencanaan yang meliputi R&D, dan
. Pangsa pasar utama produk sepatu PT ECCOini antara lain Eropa, (US), Rusia, China,Kanada, dan Jepang.
PT ECCO Indonesia berdiri pada tahun 1990,didirikan berdasarkan kesepakatan antara Toosbuy danSantoso. Pada tahun 1996, 95 % saham PT ECCOIndonesia diambil alih oleh PT ECCO pusat dan pada tahun
2002, 100% saham dimiliki oleh PT ECCO pusat. PTECCO Indonesia memproduksi sepatu kulit dengankategori dan . Kapasitas produksi
sebanyak 6,5 juta pasang per tahun dengan jamkerja 2 / 6 hari / minggu. Kapasitas produksi tersebutdapat mencukupi 40% kebutuhan untuk grupECCO. Kapasitas produksi sebesar 3,9 jutapasang sepatu/tahun dengan jam kerja 3 /6hari/minggu dan 4 buah mesin injeksi . PT ECCOIndonesia dibangun diatas tanah seluas 118.500 m2 denganjumlah karyawan sebanyak 5.180 orang, sebesarEUR 91.000.000 per tahun dan total aset EUR 50.000.000.
designed to move yousupply chain, sales
marketingUnited State
upper shoe finish shoeupper shoe
shiftsupper shoe
finish shoeshifts
sole
turnover
Pemetaan Proses Supply ChainGambaran proses yang terdapat pada
PT. ECCO secara umum tampak pada Gambar 1. Pesananyang didapat oleh PT. ECCO Indonesia berasal dari
(HQ) atau kantor pusat yang terletak di Denmark.Pesanan ini berupa model sepatu yang harus dibuat, warna,ukuran, beserta kuantitas masing-masing. Spesifikasi
sepatu yang dibuat harus sama seperti yang diminta oleh HQ., untuk menyediakan bahan bakunya PT. ECCO
Indonesia diberi kewenangan untuk memilih sendiripemasoknya.
Proses distribusi produk pada PT ECCO Indonesiadiatur oleh departemen(PDC). Produk yang masuk harus di-terlebih dahulu sebelum disimpan di rak sesuai dengan kodeyang tercantum. Ketika datang, produk sepatu yang adadi dalam rak akan dipindahkan ke tempat khusus untuk dicekapakah sesuai dengan , selanjutnya dilakukanproses untuk kedua kalinya. Prosesketika produk masuk dan keluar dilakukan untuk memonitor
produk. Gambaran aliran proses yang terdapat didepartemen PDC dapat dilihat secara jelas pada gambardenah berikut:
supply chain
HeadQuarter
Production and Distribution Centrefinish shoe scanning
order
requirementscanning scanning
turn over
Proses Distribusi
Akan tetapi ,
PT. ECCO Indonesia:Supply Chain and Distribution
Ditulis oleh :Agung Puguh Raharjo, dkk.Asisten Lab Logistics & Supply Chain Management
Edisi kelima, Januari 2009
L S C M
NEWSLETTER
Keterangan:1. Ruang pengecekan produk masuk serta penginputan
data produk masuk dengan cara2. Rak penyimpanan produk3. Ruang untuk penempatan produk yang akan dikirim4. Ruang untuk memberikan sebelum produk
dikirim serta penginputan data produk keluar dengancara
Produk yang telah di akan dikirim ke beberapanegara melalui jalur distribusi pengiriman yangdiilustrasikan pada Gambar 4.
Proses produksi yang dilakukan oleh PT ECCOmerupakan sebuah kesatuan bisnis inti, dimana komponen-komponen tersebut saling terkait satu sama lainnya,sehingga apabila ada salah satu komponen yang tergangguakan menyebabkan komponen yang lain akan terganggupula. Seperti keberadaan industri lainnya, PT ECCO
Indonesia juga mempunyai sebuah bagan bisnis inti atauyang lebih dikenal dengan CIMOSA seperti yangdiilustrasikan pada Gambar 5.
scanning barcode
packaging
scanning barcodepackage
Bisnis Inti Dan Pendukung Dari Supply Chain(CIMOSA)
Pada perusahaan penyedia layanan jasa kurirdalam kota, meminta pelayanan jemput ( )dan antar ( ). Saat ini isu yang berkembang padapenyedia jasa adalah isu dinamis yangmemiliki arti bahwa permintaan mengenai dan
dengan tertentu tidak hanya dapatterjadi sebelum kendaraan berjalan ( ) namun jugadapat terjadi setelah kendaraan sudah memulai rutenya (
). Permintaan yang bersifat dinamis menyebabkanpenjadwalan rute kendaraan akan menjadi dinamis pula.Penjadwalan rute bisa saja berubah akibat adanyapermintaan baru. Permasalahan ini dikenal sebagai
Penelitian ini mencoba untuk mengembangkanalgoritma heuristik untuk penyelesaian permasalahandinamis pada dengan dua tahap algoritmayaitu dan . Selanjutnyapada algoritma yang dikembangkan ini dilakukanpercobaan numerik untuk mengetahui keefektifannya.
Permasalahan jasa dapat dinotasikan sebagaiberikut :P : Himpunan lokasiP : Himpunan lokasiP : Himpunan lokasi pemberhentian dimana P= P P0 : Lokasi depotPo : Po = P{0}C : Kapasitas maksimum kendaraanCi : Kapasitas yang akan diangkut di lokasi i P
: Kapasitas kumulatif kendaraan ke : pada i P
l : pada i P
e :
l :
s : Service Time pada i P
M : Himpunan kendaraank : Indeks kendaraan dimana k Mn : Jumlahn+I : Notasi pasangan lokasi dari lokasipada iA : pada lokasi iP
S : Pelanggaran terhadap
T : dari k M
T : pada depot
T : kumulatif hingga I P
D : pada lokasi i P
: merupakan bilangan binari 0 dan 1. 1 menunjukkanadanya aliran dari node i ke j oleh kendaraan k dan 0sebaliknya.
Pada penelitian ini fungsi merupakantotal dari setiap rute yang ada dan
adalah total pelanggaran yang dilakukanterhadap . Adapun total pelanggaranterhadap (STW) dapat dihitung sebagai berikut:
Berdasarkan penjelasan diatas, maka fungsi objektif dapatdisusun sebagai berikut:
persamaan tersebut adalah sebagaiberikut:
A = D + t i Po, j P
Dj = Max (A ,e ) + s i P, j P
Aj ≤ lj j P
customer pick updelivery
City-Courierpick-up
delivery time windowoffline
online
Dynamic Pickup and Delivery Problem with TimeWindows(DPDPTW).
City-CourierTabu search Insertion Heuristic ,
City-Courier
Pick UpDelivery
Early Time Windows
Latest Time Windows
Depot Early start time
Depot Latest end time
requestsdelivery pick up
requestArrival time
time windows
Total Travel Time
Maximum route
Total Travel Time
Departure Time
operational costtravel time customer
satisfactionlatest time windows
time windows
Constraint-constraint
a. Time Windows Constraint
b. Multicomodity Constraint
Permasalahan Statis
+ -
k
+
-
-
-
-
-
i
i
o
o
i
i
TW
k
o
i
i
j i ij
j j j
L S C M
NEWSLETTER
PENGEMBANGAN ALGORITMA HEURISTIK :Penyelesaian
Untuk Penyedia JasaDynamic Pick Up and Delivery Problem
WIth Time Windows (DPUDPTW) City Courier
� �
� �
�
Di oleh :sarikan
Asisten Lab Logistics & Supply Chain ManagementRatih Ardiasari, ST.
Edisi kelima, Januari 2009
L S C M
NEWSLETTER
c. Route and Schedule Comptability
d. Pairing Constraint
e. Precedence Constraintf. Route and CapacityComptability
f. Capacity Constraint
g. Maximum Route
realtime information
Offline RequestOnline Request .
insertion heuristic TourConstruction improvement
Tabu Searchrequest
Initial Solutioninsertion
heuristic Tour Constructioninsertionpick upfeasible
insertion pick up feasibleCapacity Constraint Maximum Route.
delivery feasibleinsertion
delivery feasible
Precedence Constraint, deliverynode Pick up
Time windows constraint Maximum Route
Improvementimprovement meta-
heuristic Tabu SearchTabu Search
Solution spaceNeighborhood Tabu List TabuTenure Stopping Criterion.
Kedinamisan pada DPDPTW City-Courier dan Timeslot.
degree ofdynamism city courier
Time slotupdate route
online request
Pertimbangan-pertimbangan akibat adanya Time slottime slot
City Courier
time slot-timeslot
request
reques tmaximum
route ,
Membangun Algoritma Heuristik untuk penyelesaianDynamic Pick up and Delivery with Time windows
city courier
time slottime slot
timeslot
request
time slot.
Permasalahan Dinamis
PengembanganAlgoritma
Pada kasus DPDPTW penjadwalan dan penentuanrute kendaraan bersifat dinamis dan berdasarkan pada
sehingga ketika ada informasi baru,penentuan rute yang baru harus dilakukan.
Dalam pengembangan Algoritma ini dibedakanmenjadi dua tahap yaitu (permasalahanstatis) dan (permasalahan dinamis)Pengembangan dimulai dari permasalahan statis denganmenggunakan teknik untuk
dan kemudian dilakukandengan menggunakan . Sedangkan pada tahapdinamis, jika terdapat baru maka dilakukan updateterhadap rute.
1. Algoritma Permasalahan StatisTahap
Pada tahap initial solution ini digunakanuntuk . Adapun prosedurdilakukan dengan cara menginsertkan lokasi
terlebih dahulu hingga didapatkan lokasi yangdengan biaya yang minimum. Adapun syarat
bahwa lokasi dikatakan yaknimemenuhi dan
Tahap selanjutnya adalah menginsertkan lokasihingga didapatkan lokasi yang dengan
biaya yang minimum. Adapun syarat bahwalokasi dikatakan apabila memenuhi
dimana lokasi hanyadapat ditempatkan pada lokasi setelah nya,
, dan
1. TahapPada tahap ini digunakan metode
. Adapun hal-hal yang perludiperhatikan dalam membangun algoritmaini adalah , membangun Struktur
, mendefinisikan danserta
2. Algoritma Permasalahan Dinamis
Penelitian ini mencoba untuk memperkecildari permasalahan . Ide dasar yang
diterapkan adalah dengan cara membagi periode rutemenjadi beberapa slot waktu. ini digunakansebagai tanda kapan harus dilakukannyaakibat adanya permintaan baru ( ).
Setelah penjelasan mengenai , makaselanjutnya dapat dibangun algoritma permasalahandinamis untuk - . Hal-hal yang harusdipertimbangkan adalah sebagai berikut:1. Permintaan yang sudah dilayani pada
sebelumnya.2. Posisi kendaraan harus dicermati. Posisi kendaraan ini
akan menentukan dimana saja baru dapatdimasukkan kedalam rute.
3 . J ika me leb ih i ba t a s maks imumdiperbolehkannya kendaraan beroperasi (
) maka harus ada kendaraan baru yangmenangani permintaan baru tersebut.
Adapun langkah-langkah pengembangan algoritmauntuk permasalahan ini adalah sebagaiberikut :1. Tentukan periode2. Identifikasi . Bila ada permintaan baru maka
kumpulkan permintaanpermintaan baru tersebutuntuk kemudian di tugaskan kedalam rute pada
berikutnya. Rute yang dimaksud dapat beruparute yang sudah ada sebelumnya, maupun rute yangbenar-benar baru dibuat karena rute yang sudah adasebelumnya tidak dapat melayani yang baru.Bila tidak ada permintaan baru maka lanjutkan ruteyang sebelumnya hingga bertemu waktuberikutnya
3. Penugasan permintaan baru dilakukan denganmenggunakan prosedur yang telahdijelaskan pada sub bab sebelumnya denganmemperhatikan posisiposisi yang mungkin untukdilakukan .
insertion heuristic
insertion
Edisi kelima, Januari 2009
L S C M
NEWSLETTER
4. Lakukan dengan menggunakanterhadap rute-rute yang telah dibentuk.
Dalam membangun solusipada permasalahan dinamis berbeda
dengan permasalahan statis. Padapermasalahan dinamis atau pertukaran
harus memperhatikan posisi pasangandan . Hal ini dikarenakan
adanya kemungkinan pasangan terpisah satusama lain karena adanya perbedaan kedudukanpada .
improvement tabusearch
neighborhood tabusearch
tabu searchswapping
requestnode pick up delivery
node
time slot Untuk permintaan-permintaanyang masuk dalam kategori in, pada saatmembangun struktur tidakdilakukan .
Data set yang digunakan pada penelitan ini adalahSolomon's VRP data yang selanjutnyadimodifikasi oleh Pankratz untuk permasalahan DPDPTW.Problem ini bisa dilihat dan daria l a m a t / f t p -dir/pub/fachb/wiwi/winf/forschng/dpdptw Adapun hasilpercobaannya dapat dilihat dalam bentuk grafik pada
ambar 1 dan 2.
Dari gambar 1 dapat dilihat semakin tinggi DOD semakintinggi pula . Dari gambar 2 dapat dilihatbahwa didapatkan grafik yang tidak beraturan sehinggadapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
dan .
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :1. Telah dilakukan pengembangan algoritma heuristik untuk
untuk penyedia jasa2. Telah dilakukan pengembangan algoritma heuristik yangmampu melakukan penugasan kendaraan terhadapbaru dan juga meminimasi akibat adanya tambahan
baru3. Terdapat hubungan berbanding lurus antara banyaknya
dengan .4. Tidak ada hubungan antara banyaknya dan
neighborhoodswapping
benchmark
instance didownloadd i r e c t o r y :
.
G
computational time
total cost time slot
Dynamic Pick Up and Delivery Problem with Time WindowsCity-Courier
requestcost
request
time slot computational timetime slot total
cost
Percobaan Numerik
Kesimpulan
Edisi kelima, Januari 2009
Edisi kelima, Januari 2009
Pada tanggal 13 November 2008 lalulaboratorium LSCM mengadakankegiatan Swing ( ) Club yangmerupakan salah satu program kerja divisi
. Adapun tujuan dari acara ini adalahsebagai wadah bagi para mahasiswa yang inginbelajar menulis jurnal atau karya ilmiah yangberkaitan dengan dari Lab LSCMyaitu seputar isu logistik dan
SWING ini ugasekaligus sebagai ajang daribeberapa dosen lab LSCM yang
dalam penulisan jurnal berstandarInternasional yaitu Prof. I Nyoman Pujawan dan Dr.Ahmad Rusdiansyah. Sesuai denganlab LSCM, arah penulisan nantinya akan dibagi kedalam 3 utama, yaitu SCM, TDL( ), danTeknologi Informasi untuk SCM. Acara ini disambutcukup baik oleh para mahasiswa Teknik Industri ITS.Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta yang ikut,yaitu sekitar 35 mahasiswa, yang terdiri darimahasiswa S1 dan S2.
Pertama, acara dibuka oleh Prof. I NyomanPujawan selaku Kepala Lab LSCM. Beliau jugamemberikan materi dan memberi contoh tentangpenulisan jurnal yang benar. Selain itu, beliau jugamemberikan beberapa contoh kesalahan yang seringdilakukan dalam penulisan jurnal. Selanjutnya, Dr.Ahmad Rusdiansyah memberikan untuk
mendapatkan ide topik penelitian. Pada hari itu, pesertadiberi gambaran mengenai program SWING dan tujuandari program ini, serta dosen-dosen yang akan menjadipembimbing dalam pembuatan karya tulisan tersebut.
Pada pertemuan kedua, para asisten lab LSCMmembagi peserta menjadi beberapa kelompok dengantopik yang sama. Setelah dibagi menjadi beberapakelompok, tugas dari para peserta adalah membuattulisan sesuai dengan topik yang dipilih. Saat ini parapeserta sudah mulai mencari judul untuk jurnal yangakan ditulis. Untuk selanjutnya, program ini akandilakukan secara rutin setiap 2 minggu sekali. Tiapminggunya, para peserta diminta memberikan
dari tulisan yang sudah dikerjakan untuk direviewpara asisten lab LSCM. Karya tulis yang telah dibuatpada akhirnya akan dilombakan untuk dipilih sebagaikarya tulis terbaik.
Berdasarkan respon dari peserta, program iniakan sangat menarik untuk diikuti. Selain menambahpengetahuan tentang penulisan jurnal atau karya ilmiahyang benar, mahasiswa juga dapat menambahpengetahuan tentang ilmu yang ada di bidang logistikdan . Hal ini sejalan dengansalah satu misi lab LSCM, yaitu menghasilkanpenelitian-penelitian yang berkualitas tinggi danmemiliki kontribusi terhadap ilmu pengetahuan maupundunia praktis.
,soft launching
Student Writing ,Knowledge
Development
core competence ,supply chain
management. Soft launching jknowledge sharing
peer group well-experienced
,core competence
streamTransportation, Distribution & Logistics
guideline
progressreport
Supply Chain Management
L S C M
NEWSLETTER
Soft Launching :SWING Club
Ditulis oleh :Paramitha SetyaningrumAsisten Lab Logistics & Supply Chain Management
Di tahun kedua ini echnowork hadir lagi di awaltahun 2009 tepatnya 4 ebruari 2009 mengusungtema Ubiquitous : Tecnology,Social Network, andbusiness opportunity . Acara echnowork 2.1 yangdisponsori oleh Telkom diadakan di gedung rektora
lantai 3 cara di buka oleh direktur program pascasarjana Prof. Soeparno dan Ir. Arief Rahman Mscsebagai Ketua Panitia Technowork 2.1. cara
dihadiri sekitar 160 peserta dari mahasiswa ITS,mahasiswa luar ITS masyarakat umum dan praktisi.
juga dimeriahkan dengan mini techno expo
Dr. M.Zalfany Urfianto dari NXP Semiconductors, Eindhoven,The Netherlands. Beliau berbicara tentang PerkembanganTeknologi Ubiquitous ( ) & Peluang Bisnis.“Perkembangan teknologi dapat membantu meningkatkankualitas hidup manusia” menurut doktor lulusan TokyoInstitute of Technology, Tokyo, Jepang. Beliau jugamenambahkan melalui ubiquitous, teknologi bisa menjadipeluang bisnis. Tak lupa beliau juga memutarkan film
yang dibintangi Tom Cruise berkisahtentang masa depan yang serba maju, segala sesuatu dihubungkan oleh komputer, mengilustrasikan seperti apateknologi Ubiquitous jika sudah diterapkan seluruhnya.
Pembicara kedua, penggiat Citizen Journalism,
Lily Yulianti Farid, membagi pengalamannya selama
menjadi wartawan dan keterlibatannya di dunia maya.
Dengan sub tema “Posisi Warga di Tengah Revolusi
Teknologi Informasi”, beliau menuturkan bahwa “Saat ini
setiap orang bisa menjadi jurnalis dengan mudah. Hanya
butuh perangkat, entah kamera, video, ataupun tulisan. Era
seperti inilah yang bisa dinamakan ubiquitous”.
Selanjutnya, di sela-sela acara diadakan
5 konsentrasi baru program pasca sarjana Teknik
Industri ITS oleh ketua program studi pasca sarjana, Dr.
Ahmad Rusdiansyah.Lima konsentrasi baru itu antara lain :
t,
. Setelah makan siang bersama
acara dilanjutkan degan menampilkan pembicara ketiga,
yaitu Ir Tusli Komara Djaja MBA,
Telkom Jatim. Beliau berbicara mengenai perkembangan
teknologi di masa mendatang. Oleh karena itu, Telkom saat
ini menyiapkan teknologi bernama Insync.
"Teknologi tersebut bernama Insync 2014 Teknologi
tersebut merupakan konvergensi dari TIME, yaitu
, dan .
Pembicara keempat ialah Romi Satrio Wahono,
d o k t o r l u l u s a n
Saitama university,
Jepang. Dengan gaya
bahasa yang khas dan
b e r s e m a n g a t
membuat peserta
yang sudah lemas
menjadi semangat
dan ter inspiras i .
Menurut be l iau ,
salah satu media
ubiquitous adalah
blog yang dapat digunakan sebagai sarana dan bisa
menghasilkan penghasilan asalkan kita mau bekerja keras
dan kreatif. Akhirnya acara Technowork ubiquitous 2.1 ini
selesai pada pukul 16.45 dan semua peserta pulang dengan
puas dan terinspirasi oleh para pembicara.Acara Technowork
ini rencananya akan hadir lebih dari satu kali dalam setahun.
Sampai jumpa di acara Technowork selanjutnya...
Computing
,
minority report ,
soft
launching
quality and manufacturing management, industrial
ergonomics and safety, industrial system optimization,
strategic performance managemen serta logistics and
supply chain management ,
manager access planning,
roadmap
.
telecommunication, internet, multimedia edutainment
branding
,
T, F , dengan
”” T
ini tITS . A ini
ITS,Selain itu, a
yang olehserta
ini yangmenampilkan hasil karya para technopreneur danpenelitian aplikatif dari kampus ITS.
Topik pertama acara ini dibuka oleh
L S C M
NEWSLETTER
Technowork 2.1 Ubiquitos:Technology, Social Network, and Business Opportunity
Penulis:
Mahasiswa S2 Teknik Industri ITSWahyu Budi Leksono, ST
Edisi kelima, Januari 2009
Pada tanggal 9 November 2008, Lab LSCMmengadakan acara sharing session about journalistikdengan mengundang jurnalist dari Deteksi Jawa Pos,Nadia Aulia, mahasiswi TI ITS 2008. Acara ini padadasarnya didedikasikan untuk asisten lab LSCM,tetapi juga terbuka untuk umum, terutama untuk para
lab LSCM.
Tujuan dari pelatihan ini adalah sebagai mediapembelajaran bagi mahasiswa TI ITS pada umumnya,dan asisten lab LSCM pada khususnya, dalammembuat berita/ artikel untuk , misalnyauntuk Nwsletter LSCM yang diterbitkan setiap 4bulan sekali ini. Nadia memberikan penjelasantentang bagaimana caranya agar sebuah tulisanmenarik dan menyenangkan untuk dibaca. MenurutNadia, agar tulisan enak dibaca, antar kalimat harusberhubungan agar tidak membingungkan. Pembacaakan lebih senang membaca berita/ artikel yang jalanceritanya mengalir sehingga mereka lebih mudahmemahaminya. Selain itu, dalam pembuatan judul,harus menggunakan kata yang provokatif, singkat,dan jelas. Awalnya, Nadia memberikan penjelasantentang klasifikasi dan jenis berita, yaitu :1. Klasifikasi berita
terdiri dari berita politik dankebijakan pemerintah
contohnya adalah tokoh danperistiwa
2. Jenis berita. Bersifat informatif, berita up-
date, dan biasanya dibutuhkan oleh khalayakramai, contohnya adalah berita mengenaikenaikan BBM.b. Komprehensif. Berita yang diliput melihat
dari seluruh aspek yang ada.. Berita diulas secara mendalam
dan sifat berita tidak terlalu penting.d. Intrepretatif. Berita membahas tentang
asal usul suatu peristiwa dan dindang darisegi ilmiah.
. Sifatnya hanya untuk
pelengkap. Isi berita mengenai hal-hal kecilyang mendukung rubrik.
Ada beberapa hal penting yang harusdiperhatikan dalam proses pembuatan artikel berita,yaitu :
1. Penentuan tema dan sudut pandang berita.2. Berita yang ditulis menggunakan data dan fakta
yang valid.3. Artikel tersebut harus bisa mendapatkan
gambaran yang jelas mengenai acara yangsedang diliput.
4. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yangmudah dipahami.
5. Paragraf 1 dan 2 sudah bisa menggambarkankeseluruhan artikel tersebut.
6. Suatu artikel/ berita akan lebih baik jikadipasang foto dari tersebut/ orang yangdiliput.
7. Sebelum berita disebarkan ke khalayak umumharus melalui proses yang dilakukan olehorang lain (bukan penulis).
8. Judul berita menggunakan bahsa yang singkat(3-5 kata), jelas, provokatif, formal, danrepresentatif.
9. Jalan cerita berita harus mengalir agar tidakmembingungkan para pembaca. Untuk dapatmembuat berita dengan jalan cerita mengalirharus memperhatikan beberapa hal sebagaiberikut :
a. Awalnya membuat yaitupenting yang akan ditulis dalam berita.b. Point-point tersebut dikembangkan menjadi
sebuah paragraf.c. Point-point tersebut harus memuat 5 W + 1
H.d. Pada awal paragraf diberi pengantar/
ilustrasi untuk menggambarkan keseluruhanberita.
member
publishing
a. Hard news
b. Soft news,
a. Straight news
c. Deep news
e. Feature story
event
editing
outline, point-point
L S C M
NEWSLETTER
Sharing Session:Jurnalistik
Ditulis oleh :Paramitha SetyaningrumAsisten Lab Logistics & Supply Chain Management
Edisi kelima, Januari 2009
1. Pengantar
Banyak pakar meyakini bahwatelah menjadi salah satu area penting
didalam meningkatkan kinerja dan mencapaikeunggulan bersaing perusahaan diantaranya dari Lee(2002). Upaya mengelola agar menjadilebih efektif semakin meningkat seiring denganmeningkatnya tingkat kompetisi, pengaruh globalisasi,dan pola dari perusahaan. Teknologiinformasi adalah salah satu teknologi penting yangsering digunakan perusahaan untuk mendorongterjadinya pengelolaan agar menjadi lebihefektif.
Banyak tipe teknologi informasi yang telahdiaplikasikan untuk mengefektifkan pengelolaan
seperti EDI, ERP dan VMI. Pada tahun1980-an, teknologi EDI ( )telah digunakan perusahaan untuk mengefektifkanpengelolaan antara perusahaan denganpemasoknya ( ). Tahun 1990-an, sistem VMI( ) dan ERP (
) menjadi pilihan perusahaandidalam mengelola . Pengaplikasian VMImemungkinkan tereduksinya persediaan perusahaan.Manfaat lainnya, perusahaan juga dapat membagiresiko dengan pemasoknya bila terjadi kejadian yangtidak diinginkan dan diluar kendali dari perusahaan danpemasoknya. ERP adalah teknologi informasiperusahaan yang terintegrasi antara level pengambilankeputusan dengan lantai produksi. ERP diaplikasikanuntuk mengkoordinasikan seluruh sumber daya (bahanbaku, manusia, dan informasi) dan aktivitas produksiuntuk pemenuhan permintaan agar lebih tepat waktudan tepat produk.
Tahun 2000-an, Teknologi RFID diyakini () menjadi salah satu teknologi
informasi penting dan berpotensi mengefektifkanpengelolaan . Teknologi RFID adalahteknologi informasi yang berfungsi melakukanidentifikasi otomatis dengan menggunakan gelombang
radio untuk mengidentifikasi dan menelusuri secaraotomatis objek fisik maupun objek hidup seperti manusiadan hewan (Auto_ID Center, 2002). Dengan banyaknyakelebihan dari teknologi RFID dibanding denganteknologi diyakini bahwa teknologi ini memilikipotensial besar didalam mendukung pengelolaan
yang lebih efektif. Beberapa kelebihandiantaranya: tanpa perlu disentuh ( ), tanpaperlu dibidik ( ), dan dapat membaca secaraserentak ( ).
Ada dua pemicu utama yang menstimulus aplikasiteknologi RFID untuk , yaitu: (1) adanyamandat dari konsumen dan (2) inisiatif internalperusahaan sendiri. Untuk mandat dari konsumen, Wal-Mart adalah perusahaan retailer terbesar yangmemandatkan kepada 100 suplier terbesarnya untukmenggunakan teknologi RFID tahun 2003 (RFIDJournal, 2003) yang diikuti oleh retailer besar lainnyaseperti Metro dan Tesco di Eropa (RFID Journal, 2005).Wal-Mart berupaya mengulang kesuksesan penggunaanteknologi pada teknologi RFID. Faktanya,Adanya dorongan dari Wal-Mart berhasil meningkatkanpenggunaan teknologi hingga mencapai 30%pada tahun 1984 dari sebelumnya hanya 1% penggunatoko bahan makanan ( ) pada tahun 1970-andiAmerika (Bear, Stearns Co. Inc, 2003).
Adanya keyakinan bahwa aplikasi teknologi RFIDakan mampu meningkatkan proses operasi manufaktur,proses dan faktor lainnya seperti anti-pencurian dan pemalsuan ( / )menjadi pemicu internal perusahaan mengaplikasikanteknologi RFID. Hasil survey dari Bearingpoint padatahun 2005 menunjukkan bahwa hampir setengahnya(43%) dari industri kesehatan Amerika Serikat (termasukindustri farmasi dan peralatan kesehatan) yang menjadiresponden terdorong mengaplikasikan teknologi RFIDuntuk meningkatkan daya saing dan kinerja perusahaan.Hanya 28% dari responden yang terdorong karenaadanya mandat dari konsumen atau pemerintah. Inimenunjukkan bahwa pemicu internal lebih besardibanding pemicu eksternal berupa mandat dalam
supply chainmanagement
supply chain
outsourcing
supply chain
supply chainelectronic data interchange
supply chainsupplier
vendor managed inventory enterpriseresource planning
supply chain
radiofrequency identification
supply chain
barcodesupply
chainunless-tough
non-line-sightread simultaneously
supply chain
barcode
barcode
grocery stores
supply chainanti-theft anti-counterfeit
L S C M
NEWSLETTER
Aplikasi Teknologi RFID untuk di Indonesia:Supply ChainStudi awal
Iwan VananyRFID Technology for Logistics and SCM
Research Group Logistics and Supply ChainManagement Laboratory
Institute of Technology Sepuluh NopemberSurabaya
Email: [email protected]
Edisi kelima, Januari 2009
dalam konteks industri kesehatan diAmerika Serikat.
Fenomena kearah peningkatan pemakaianteknologi RFID semakin nyata terlihat bila merujukpada hasil laporan IDTechEx 2007 dan 2008. Terjadipeningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2006dengan nilai 1,484 milyar US dollar dan denganjumlah RFID tags sebanyak 1,226 milyar RFIDmenjadi sebesar 4,93 milyar US dollar pada tahun2007. Bahkan hasil prediksi pasar teknologi RFID dariIDTechEx juga menunjukkan kenaikan yangsignifikan hingga 27, 88 milyar US dolarAmerika padatahun 2017. Akan tetapi hasil prediksi ini perludicermati karena estimasi sering tergantung pada siapayang mempunyai kepentingan perlu menjadiperhatian. Apakah kenaikan tersebut juga terjadi padaaplikasi untuk juga perlu diteliti secaraseksama.Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinyapeningkatan penggunaan teknologi RFID yaitu: (1)turunnya biaya produksi industri semikonduktor dan(2) semakin matangnya teknologi RFID dan adanyastandarisasi dari teknologi RFID.
tags
supply chain
Untuk faktor turunnya biaya produksi industrisemikonduktor, Bratten (2006) melaporkan bahwaharga RFID telah turun drastis melebihi 70% danRFID juga jatuh mendekati 40% dari tahun 2004ke 2006. Semakin banyak jumlah paten yang berkaitandengan teknologi RFID mengindikasikan semakin“ -nya teknologi RFID. Hampir sekitar 1.500paten dari teknologi RFID sejak tahun 1997 sampaitahun 2005 telah berhasil dikeluarkan (Read, 2005).Standarisasi teknologi RFID yang dibuat dan dicetuskanoleh EPCglobal ternyata telah diakui dan digunakanoleh ISO pada tahun 2006 sehingga issue standarisasiyang bersifat global dan ketidaksesuaian dari perangkatkeras dari teknologi RFID telah berhasil diselesaikan(Tajima, 2007).
Artikel ini lebih difokuskan membahas bagaimanak o n d i s i a p l i k a s i t e k n o l o g i R F I D d iIndonesiaDiharapkan dengan adanya studi inisiasi ini,beberapa isu yang mungkin perlu diantisipasi dandirumuskan agar aplikasi teknologi RFID untuk
di Indonesia dapat berjalan dengan baik.
Metode riset yang digunakan studi awal ini adalahdidasarkan dari penelurusan artikel yang relevandengan aplikasi teknologi RFID untuk diIndonesia. Sumber artikel lebih difokuskan pada artikeldi jurnal internasional online dan internet. Kata kunciyang digunakan adalah “RFID, danIndonesia”. Database jurnal internasional online yangdigunakan adalah sciencedirect dan proquest. Database
ini dipilih karena topik RFID dan kerapmenjadi topik isu dibeberapa jurnal dikedua databasetersebut. Hasilnya ternyata tidak satupun artikel yangdidapat. Upaya dengan mengeliminasi kata kunci menjadiRFID dan Indonesia, ternyata juga tidak ditemukan artikelyang relevan dengan topik teknologi RFID untuk
di Indonesia. Beberapa artikel yang terjaring (25artikel pada sciencedirect dan tidak ada pada proquestdatabase) disebabkan karena penulisnya pernahmenempuh pendidikan di Indonesia dan mengutip kata“Indonesia” tanpa adanya relevansi dengan teknologiRFID, atau logistik.
Oleh karena itu, ditetapkan untuk menggunakanartikel di internet sebagai dasar untuk mengetahui kondisiaplikasi teknologi untu di Indonesia. Mesinpelacak google digunakan karena memiliki fasilitasadvanced search dan juga jangkauan relatif yang luas.Hasil dari pencarian menunjukkan bahwa ada 399 artikeldengan kata kunci RFID dan Indonesiatertanggal 3 februari 2009. Banyaknya artikel disebabkaninfomasi seminar, perusahaan yang memiliki cabang diIndonesia, dan artikel RFID yang tidakmembahas dalam konteks di Indonesia juga terjaringdidalamnya. Dengan mengidentifikasi lebih detail artikelyang ada, beberapa artikel yang dianggap relevan akandidiskripsikan pada sub bahasan ke tiga dibawah ini.
Upaya untuk memperkenalkan teknologi RFID diIndonesia, sebenarnya sudah dilakukan oleh METI(Minister of Economy, Trade and Industry) daripemerintah Jepang dan juga untuk 10 negara ASEANlainnya. Metode yang dilakukan adalah metode survei dandilanjutkan dengan menyelenggarakan seminar dari tahun2004 sampai 2005. Spesifik isu aplikasi teknologi RFIDuntuk kepentingan belum diidentifikasi lebihmendalam. Akan tetapi, studi ini telah mengidentifikasiteknologi EDI dan -- sebagai teknologisebelumnya untuk -- yang diaplikasikan diperusahaan manufaktur.
Hasil survei teknologi EDI menunjukkan bahwateknologi EDI di Indonesia dikatagorikan masih tarafmedium sama dengan negara Thailand, sedangkanSingapura dan Malaysia bertaraf tinggi. Aplikasiteknologi di Indonesia telah dilakukan sekitar1990-an diawali dengan didirikannya EAN (
) Indonesia yang berdiri tahun 1992.Alasanutama perusahaan di Indonesia mengadopsi teknologi
lebih didorong karena adanya faktor eksternalyaitu permintaan dari konsumennya . Konsekuensi inimungkin berdampak pada penggunaan teknologiyang hanya ditujukan untuk memudahkan input data
tagsreader
mature
supplychain
supply chain
supply chain
supply chain
supplychain
supply chain
supply chain
supply chain
supply chain
supply chain
barcodesupply chain
barcodeEuropean
article number
barcode
barcode
2. Metode riset
3. Bagaimana kondisi aplikasi teknologi RFID diIndonesia?
L S C M
NEWSLETTER
Edisi kelima, Januari 2009
untuk industri retailer sebagai konsumen besar dariperusahaan manufaktur. Sedikit sekali perusahaan yangmenggunakannya untuk kepentingan manajemenpersediaan, logistik dan . Faktorpenghambatnya kemungkinan disebabkan karenakelemahan dari teknologi sendiri yaitu caramembacanya yang perlu disentuh ( ), perludibidik ( ), dan tidak dapat membaca secaraserentak ( ).
Nilaipertumbuhan pasar Singapura diperkirakan tahun 2006sebesar 3 milyar US Dollar dan diperkirakan akan naik10 milyar US dollar tahun 2010. Sedangkan pasar untuk
dan retailer diperkirakan pada tahun 2008berkisar 1,3 milyar US dollar dan diperkirakanmeningkat tajam menjadi 11 milyar US dollar padatahun 2010. Bila dilihat dari prediksi pasarmenunjukkan pertumbuhan pasar di Indonesia relatifrendah yaitu hanya berkisar 8% dari tahun 2006 sampai5 tahun kedepan bila dibandingkan dengan negara diASEAN seperti Singapura (15%), Malaysia (20%),Philipina 10 % dan Thailand (14%) (Pornwasin, 2006).Berdasarkan hasil laporan Daimler Chrysler tahun2007, Daimler Chrysler telah mengaplikasikanteknologi RFID untuk pabriknya di seluruh dunia,pabriknya yang berada di Indonesia direncanakand a l a m w a k t u l e b i h d a r i 3 t a h u n a k a nmengimplementasikan teknologi RFID. Bila aplikasiteknologi RFID untuk terjadi padaDaimler Chrysler, ini menunjukkan bahwaperkembangan aplikasi teknologi RFID untuk
di Indonesia mungkin akan berkembang ditahunmendatang (Iliev et al, 2007).
Rendahnya artikel pada jurnal internasionalaplikasi teknologi RFID untuk diIndonesia, menunjukkan bahwa topik ini masih belumdiperhatikan oleh kalangan akademisi maupun praktisi.Belum banyaknya perusahaan di Indonesiamengaplikasikan teknologi RFID dalam konteks
menjadi salah satu penyebab disampingdiperlukannya perangkat keras yang memerlukan biayayang cukup besar untuk mengimplementasikannya.Akan tetapi bila dilihat dari phenomena di DaimlerChrysler sebagai perusahaan multinasional yangberorientasi , ini memperlihatkanbahwa faktor pendorong aplikasi teknologi RFID untuksupply chain di Indonesia mungkin juga disebabkan
dari perusahaan-perusahaan multinasional yangberorientasi pada global .
Kwon dan Zmud (1987) membagi tahapan prosesimplementasi teknologi informasi menjadi 5 tahap yaitu(1) tahap inisiasi ( ), (2) tahap pengadopsian( ), (3) tahap adaptasi ( ) (4) tahappenerimaan ( ), (5) tahap rutinitas( ) dan (6) tahap infusi/pengembangan( ). Bila merujuk pada kondisi aplikasi teknologiRFID untuk di Indonesia pada sub bab 3 danmerujuk pada tahapan dari Kwon dan Zmud (1987)menunjukkan bahwa sebagian besar dari perusahaanIndonesia yang mengaplikasikan ada padatahap inisiasi dalam proses implementasi teknologi RFIDuntuk . Beberapa perusahaan dimana paraeksekutif dan manajernya telah memiliki kesadaran( ) terhadap teknologi ini cenderung beradapada tahap pengadopsian.
Pada tahap inisiasi, faktor tidak valid dan lengkapnyainformasi bisa menjadi penghambat. Ada persepsi yangcenderung pesimis dan cenderung ataumemiliki ekspektasi yang berlebih terhadap teknologiRFID pada persepsi sebagian para manajer. Oleh karenaitu, penting bagi para manajer mengetahui bagaimanakondisi real sebenarnya. Hardgrave dan Miller (2006)telah berhasil mengindentifikasi mitos-mitos yangberkembang dan mengungkapkan realitas yangsebenarnya.
Contoh yang pesimis, pembiayaan teknologi RFIDdiestimasikan memerlukan biaya yang besar seperti salahsatu pemasok Wal-Mart perlu mengeluarkan dana hingga23 juta US dollar per tahun. Realitas yang sebenarnyaadalah biaya teknologi ini sangat tergantung dengan ruanglingkup implementasi dan kenyataannya akhir-akhir initelah terjadi penurunan harga teknologi RFID sehinggapemasok yang ada kemungkinan lebih sedikitmengeluarkan biaya dibanding apa yang telahdiestimasikan. Sedangkan contoh yang ,teknologi RFID dianggap sebagai obat mujarab( ) untuk membuat rantai pasok yang sempurna.Realitasnya, teknologi ini dapat meningkatkan kinerja
yaitu salah satunya dengan efektifitas daripeningkatan proses. Bagaimanapun juga teknologi RFIDbukanlah obat mujarab untuk menciptakanyang sempurna.
Berdasarkan beberapa phenomena seperti nilai pasar,prediksi pasar dan beberapa hasil pengelompokan negaraberdasarkan kemungkinan kedepannya mengaplikasikanteknologi RFID menunjukkan bahwa aplikasi teknologiRFID untuk di Indonesia relatif rendahdibanding dengan tiga negara ASEAN seperti Singapura,Malaysia dan Thailand. Ini menunjukkan bahwa adanya
supply chain
barcodeon-tough
line-sightread non simultaneously
supply chain
supply chain
supplychain
supply chain
supplychain
global supply chain
supply chain
initiationadoption adaptation
acceptanceroutinizationinfusion
supply chain
supply chain
supply chain
awareness
over estimate
over estimate
panacea
supply chain
supply chain
supply chain
Berdasarkan hasil prediksi Frost dan Sullivanyang dikutip oleh Pornwasin (2006), pasarteknologi RFID untuk Singapura tentunya menjadipasar terbesar dibanding negara ASEAN lainnyakarena negara ini merupakan negara penghubungperdagangan dengan negara-negara ASEAN.
4. Diskusi dan Kesimpulan
L S C M
NEWSLETTER
Edisi kelima, Januari 2009
faktor penghambat ( ) yang menghalangiaplikasi teknologi RFID untuk diIndonesia. Banyak para pakar akademisi telah berhasilmerumuskan beberapa faktor penghambat yang umumdari pengadopsian teknologi RFID untuk .Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya identifikasifaktor-faktor penghambat utama apa yang menghalangiaplikasi teknologi RFID untuk diIndonesia. Beberapa faktor penghambat yang mungkinbisa menjadi pertimbangan adalah (1) masih populer-nya teknologi , (2) rendahnya
(ROI) yang diperoleh dan (3) isu privasi.
Proses justifikasi investasi teknologi RFID untukmerupakan isu penting pada tahap
pengadopsian. Tidak cukup representatifnya teknikROI untuk mengeksplorasi manfaat yang bersifat
menyebabkan para praktisi perlumenggunakan teknik yang lebih komprehensif.Beberapa teknik darimungkin menjadi pertimbangan untuk digunakan.
Auto-ID_Center. (2002). Technology Guide, Auto-IDCenter.
Iliev, S., Vinci, G., & Luy, J.-F. (2007). RFID SystemRead Range in Automotive Assembly Lines[Electronic Version], from
Bear, Stearns Co. Inc (2003). Supply-chain technology:track(ing) to the future. Equity Research Report.[Electronic Version], from URL/
.Kwon, T. H., & Zmud, R. W. (1987). Unifying the
fragmented models of information systemsimplementation. In
(pp. 227-251): John Wiley & Sons,Inc.
Lee, H. L. (2002). Aligning Supply Chain Strategies withProduct Uncertainties.
(3 (Spring)), 105-119.METI. (2006). Surveys on adaptability of IC tags (RFID) in
ASEAN countries [Electronic Version], from
Pornwasin, A. (2006). Optimistic forecast for expansion ofRFID [Electronic Version],
Read, R. (2005). RFID monthly: an overview of RFIDindustry developments
, from URL:/
.RFID_Journal. (2003). Wal-Mart draws line in the sand.
.
barriersupply chain
supply chain
supply chain
barcode return oninvestment
supply chain
intangible
comprehensive approach
Critical issues in informationsystems research
California Management Review,44
. R.W. Baird Co. US EquityResearch, October
RFID Journal
Referensi
http://www.cst.com/Content/Documents/Events/UG
M2007/07-Iliev.pdf
www.bearstearns.com/bscportal/pdfs/research/supplychain/technology_rfid.pdfS
http://www.ecom.jp/results/h17seika/14_Surveys_on_Adaptability_of_IC_Tags_(RFID)in_ASEAN_Countries.pdf
http://www.rwbaird.com/docs/RFID_Monthly_October_2005.pdfS
L S C M
NEWSLETTER
Tentang Penulis
Iwan Vanany adalah staff pengajar dan anggota dari Lab logistic and SupplyChain Management (LSCM) pada Jurusan Teknik Industri ITS. Sekarangsedang melakukan tugas belajar untuk PhD di Manufacturingand Industrial Engineering Department pada Universiti TeknologiMalaysia (UTM). Area penelitian yang diminati adalah aplikasi teknologiRFID, dan .Beberapa artikel telah berhasil dipublikasikan didalam jurnal dan seminarnasional maupun internasional.
programme
Supply Chain Management Performance Management
Edisi kelima, Januari 2009
ITS kembali membuktikan kiprahnya di duniaInternasional. Hal ini dibuktikan dengan dipercayanyaITS, khususnya jurusan Teknik Industri ITS sebagai salahsatu panitia penyelenggara kegiatan yang bertarafInternasional. Kegiatan ini merupakan suatu konferensiInternasional yang bertajuk “Asia Pacific IndustrialEngineering and Management System” (APIEMS). Padakonferensi APIEMS sebelumnya yang dilangsungkan diTaiwan, Indonesia mendapat suatu kehormatan danditunjuk sebagai tuan rumah untuk mengadakan konferensiAPIEMS ke-9.
APIEMS merupakan suatu kegiatan konferensiyang secara rutin diadakan setiap satu tahun sekali sejaktahun 1998. Sebelumnya konferensi yang sama telahdiselenggarakan di berbagai negara seperti Jepang, Korea,Taiwan, Hong Kong, Australia, Filipina, dan Thailand.Kegiatan seperti ini adalah merupakan ajang untukhasil-hasil penelitian, memperoleh masukan ataspenelitian yang sedang dilakukan, dan untuk menjalinkerjasama riset maupun pendidikan.
Perjuangan Indonesia untuk menjadi tuan rumahAPIEMS sebenarnya sudah dimulai sejak konferensiAPIEMS ke-7 di Bangkok tahun 2006. Pada konferensi
yang ke-7 tersebut, jurusan Teknik Industri ITS telahmengajukan diri sebagai tuan rumah untuk konferensi yangke-9. APIEMS kemudian menyetujui bahwa Indonesiaakan ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraankonferensi APIEMS ke-9, pada saat berlangsungnyakonferensi yang ke-8 di Taiwan tahun 2007 lalu. Namun,APIEMS juga meminta agar ITS tidak sendirian menjadituan rumah untuk konferensi yang ke-9 ini, sehingga ITS
bekerja sama dengan ITB untuk dapat merealisasikan danmenyelenggarakan kegiatan yang bertaraf Internasionalini.
Pada kegiatan ini, Prof. I Nyoman Pujawan,kepalaLaboratorium Logistics and Supply Chain Management ITS,dipercaya sebagai salah satu dalamkonferensi akbar ini selain Prof. Abdul Hakim Halim dariITB.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, tepatnyasejak tanggal 3 - 5 Desember 2008 di Nusa Dua Beach Hotel,Bali. Konferensi internasional ini dihadiri oleh sekitar 380peserta akademisi yang berasal dari berbagai negara dibelahan dunia, yaitu Denmark, Firlandia, Jerman, Norwegia,Spanyol, Swedia, Australia, India, Iran, Philipina, Vietnam,Thailand, Jepang, China, Hong Kong, Taiwan, Korea,Malaysia dan Indonesia, sebagai tuan rumah. Meskipunkegiatan baru akan berlangsung pada tanggal 3 Desember2008, namun proses registrasi ulang peserta telah dimulaisatu hari sebelum acara berlangsung. Hal ini dilakukan untukmengantisipasi jumlah peserta yang cukup banyak.
Konferensi APIEMS ke-9 dibuka oleh Prof. Tsong-Ming Lin, Presiden APIEMS yang juga kebetulan menjadiPresiden dari National Yunlin University of Science andTechnology, Taiwan. Dalam konferensi ini, terdapat hampir360 buah makalah yang dipresentasikan secara pararel dalam8 ruang yang terpisah. Makalah tersebut membahas berbagaiperkembangan dan inovasi di bidang Teknik Industri, sepertipermasalahan sistem produksi, logistik atau ,perancangan produk, ergonomi, teknik optimasi, dan otomasiindustri.
sharing
conference chairman,
supply chain
L S C M
NEWSLETTER
Asia Pacific Industrial Engineering and Management System :APIEMS 2008
Penulis:
Asisten Lab Logistics & Supply Chain ManagementReina Angkiriwang, ST., MT.
Edisi kelima, Januari 2009
perancangan produk, ergonomi, teknik optimasi, dan
otomasi industri. Konferensi makin istimewa denganhadirnya Prof. Suresh P. Sethi dari School ofManagement, University of Texas, Dallas, Amerikasebagai . Prof. Suresh P. Sethi adalahakademisi terkemuka yang telah menulis 5 buku dan300 makalah di jurnal internasional. Ia juga menjadianggota kehormatan di berbagai organisasi profesi didunia.
Di samping itu, pada setiap acara konferensiAPIEMS, diadakan juga pertemuan untuk para
yang merupakan perwakilan dari setiapnegara. Mereka mendiskusikan berbagai hal tentangorganisasi, kepengurusan, dan pemilihan tempatkonferensi berikutnya. Pada kegiatan APIEMS ke-9kali ini, pertemuan tersebut dilaksanakan pada haripertama kegiatan berlangsung.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Bali ini,terdapat beberapa yang membantusehingga kegiatan ini dapat terlaksana, diantaranyaadalah ILOG, MINITAB, Semen Gresik dan Telkom.Selain itu, perwakilan dari pihak ILOG jugamemberikan suatu presentasi yang cukup menarikkepada peserta konferensi.
Selain mendengarkan presentasi daripemakalah yang berasal dari berbagai negara yangberbeda, konferensi ini juga dimeriahkan oleh acaragala yang diadakan pada malam keduakegiatan ini berlangsung. Gala ini bertujuan
untuk lebih mengakrabkan pada peserta dari berbagainegara yang berbeda, sekaligus sebagai ajang
. Acara gala juga dimeriahkan olehbeberapa tarian tradisional yang berasal dari Bali. Tariantersebut ternyata bukan hanya menarik minat pesertayang berasal dari luar negeri saja, namun juga menarikminat peserta yang berasal dari Indonesia sendiri.
Pada akhir dari kegiatan ini, Prof. I NyomanPujawan dan Prof. Abdul Hakim Halim sebagai
mengaku senang dengansuksesnya konferensi APIEMS ke-9. Tidak hanya bagi
, kebanggaan juga dirasakan olehpanitia yang sebagian besar merupakan asisten labLSCM ITS dan mahasiswa ITB, karena telah berhasilmenyelenggarakan koneferensi internasional ini dengansukses. Konferensi ini juga dnilai telah membantumeningkatkan minat wisatawan terhadap pariwisataIndonesia yang agak lesu saat ini. Hal ini didukungdengan kegiatan tur yang diadakan oleh panitia padahari terakhir konferensi kepada perserta yang berminatuntuk mengunjungi beberapa tempat pariwisata yangberada di Bali, seperti Tanah Lot, Bedugul dan AlasKedaton.
keynote speech
BoardMembers
sponsorship
DinnerDinner
networking dinner
conference chairmen
conferece chairmen
L S C M
NEWSLETTER
Edisi kelima, Januari 2009
The optimal supply chain performance can beachieved if the firms are coordinated by supply chaincontract agreement as each firm's objectives becomealigned with the supply chain’s objective. Supply chaincontracts provide protection by ensuring that promises orobligations to perform particular actions are met (Coltmanet al., 2007). In more distinct pronouncement, supply chaincontracts are intended to manage the relationship of supplychain partners so that the supply chain processes can bewell-coordinated. However, developing relationship withdifferent business partners is not an easy job.
In terms of supply chain coordination, the firmsnow should be more agile to adjust and to rebuild plan inreal time and to be aware of unexpected event that probablyoccurred (Christoper and Lee, 2006). In line with thatproblem, supply chain contracts will be a goodrepresentation of the “rules of engagement” for howpartners will share the benefits and the risks from uncertainsupply or demand (Jensen and Meckling, 2001). Moreover,different strategy options for supply chain contractsportfolio will foster the company to gain market and priceposition, to ensure the accomplishment of the requiredcustomer service level, to prevent stockout orunavailability of resources (Marquez and Blanchar, 2004)and finally to be the winner of a tight business competition.This research will focus on the supply chain contract as adynamic process of cooperative inter-organizationrelationships in pharmaceutical industry, from thedistributor's perspective. From this point of view, thesupplier is manufacturer and the customer is retailer. Thisresearch will also addresses the management of contractsfrom Third Party Warehousing (3PW) and Third PartyLogistics (3PL) that provide contract of warehousing andtransportation service respectively. Previous researchesabout supply chain contract mainly discuss about modelingsupply chain contracts with analytical approach (Long etal., 2005; Ozer et al., 2006; Bollapragada et al., 2007;Kebing et al., 2007; Mathur and Shah, 2008). Whereas,from the point of view of industrial practitioners, especiallywho always deal with analyzing portfolio contracts, it isfelt that such analytical model are too rigid and lack of therequired flexibility (Liston et al., 2007) to cope with the
complexity of the supply chain contract system. Hence, thisresearch will use simulation approach to overcome thatlimitation.
Furthermore, the system dynamics modeling isimplemented to meet the objective for determining thepolicies that the supply chain contract should take. In terms of
model development, a model that provides an interface withstandardised input template would be advantageous in orderto provide a user friendly interface. Hence, this research willalso provide an example of input analyzer interface extendedfrom system dynamics model to enable industrialpractitioners for implementing the supply chain contractmodel more easily. This research has some boundaries inorder to simplify the problem. First of all, the structuredsystem of portfolio contract is viewed from the distributor'sperspective. Secondly, the supply chain contract areaddressed to portfolio contract with manufacturers, retailers,
L S C M
NEWSLETTER
Modeling Supply Chain Contracts in Pharmaceutical IndustrySystem Dinamics Approach
Aprilia Ekawati Utami, ST., MT.The assistant of Logistics & Supply Chain Management Laboratory
Thesis for Master Degree of Industrial EngineeringSupply Chain Management ConcentrationSepuluh Nopember Institute of TechnologyAdvisors : Prof. I Nyoman Pujawan ; Maria Anityasari, [email protected]*
1 2
Edisi kelima, Januari 2009
(warehousing). Then, the risks that will be considered inthe model are particularly related with price and demand.
Fundamentally, the essence of this research issystem dynamics modeling of pharmaceutical supply chaincontracts as described in Figure 1. In the system dynamicsmodeling stage, the initial Structured Contract model withconsidering risks is built as a baseline model for developingalternative scenario of supply chain contract strategies. Thealternative strategies developed for pharmaceutical supply
chain contract model are Structured Contract (S Contract)with coordination, S-Buyback Contract with Coordination,Flexibility Contract (F Contract) with coordination andalso Short Term Contract (ST Contract) with coordination.
The last type of supply chain contract, namely ST contractwith coordination is not explained in more detail in thesystem dynamics modeling because this model is similarwith S Contract with coordination model. The difference ison the time frame of contract period. S Contract isdedicated for long term contract period, whereas STContract is purposed for short term period of contract. STContract with coordination model will be explained inmore detail in the input analyzer interface modeling. STContract with coordination model will be translated intoinput analyzer interface, as an example for developing auser friendly interface of supply chain contract modelconverted from system dynamics model.
Based on simulation result of all supply chaincontract models tested towards a case study, S Contract
with coordination and S-Buyback Contract with coordinationprovide a better contract decision than another contractmodels. System dynamics model of S-Buyback Contract withcoordination which depicts the relationship among variablesare presented in Figure 2. However, the result can be differentfor another case studies. For instance, F Contract in this casestudy, provides the lowest value of expected supply chainprofit. In another situations, especially when the agreementallows the company to revise the contract agreement every
single period, it will be an advantage for all parties toimplement this F Contract because the value of contractparameters can be adjusted in the range of flexibility value,related to the real situation.
Furthermore, the alternative strategies ofpharmaceutical supply chain contract will be formulatedbased on product category and inventory turn over of theproducts. Basically, the alternative strategies forpharmaceutical supply chain contract proposed in thisresearch are similar with contract strategy defined byMarquez (2005). Compared to the contract strategy proposedby Marquez (2005), this research provide a morecomprehensive options of pharmaceutical supply chaincontract strategies which comprise product types accordingto the inventory turn over and the category of product. Inaddition, the trade-offs for implementing each contractstrategy are also observed. The more detail explanation aboutall contract strategies formulated in this research aresummarized in Table 1.
L S C M
NEWSLETTER
Figure 2. System Dynamics Model of S-Buyback Contract
Edisi kelima, Januari 2009
Furthermore, as a part of system dynamics modeldevelopment, an input analyzer interface will be built foran example of supply chain contract model. Thedevelopment of input analyzer interface is intended toprovide a user friendly interface of supply chain contractmodel so that it can be applied by users easily, especiallyfor industrial practitioners. In this research, input analyzeris built based on ST Contract with coordination model as anexample. Visual Basic Application (VBA) software will beused to develop a user friendly interface of this inputanalyzer. The sequential step of developing an inputanalyzer interface is depicted in Figure 3.
In terms of input analyzer interface modeling, adatabase management system which consists of allinformations regarding input analyzer interface (for exampledata for parameter, formulations and detail explanation aboutparameters and variables included in the input analyzerprogram) is developed in a well-known software, namelyMicrosoft Excel. Furthermore, dialog management system isalso developed in order to provide a user friendly interface ofinput analyzer program.
instance
e,
The feature of dialog managementsystem consists of user form for each supply chain side (5 userforms) and also completed with message box as an alert
Furthermore, as a part of system dynamics modeldevelopment, an input analyzer interface will be built for anexample of supply chain contract model. The development of
input analyzer interface is intended to provide a user friendlyinterface of supply chain contract model so that it can beapplied by users easily, especially for industrial practitioners.In this research, input analyzer interface is built based on STContract with coordination model as an example. VisualBasic Application (VBA) software will be used to develop auser friendly interface of this input analyzer. The sequentialstep of developing an input analyzer interface is depicted inFigure 3.
In terms of input analyzer interface modeling, adatabase management system which consists of allinformations regarding input analyzer interface (fordata for parameter, formulations and detail explanation aboutparameters and variables included in the input analyzerprogram) is developed in a well-known software, namelyMicrosoft Excel. Furthermor dialog management system isalso developed in order to provide a user friendly interface ofinput analyzer program.
L S C M
NEWSLETTER
Edisi kelima, Januari 2009
system. Figure 3 and 4 depict the example of this dialogm a n a g e m e n tsystem.
Managerialimplications of thisresearch have to dowith the design ofbetter supply chaincontract policies inordertoachieveawin-windealforallsupplychain parties inp h a r m a c e u t i c a lindustry.Eachtypeofp r o p o s e dp h a r m a c e u t i c a lsupplychaincontractwillpursueadifferentobjective and willhave some differenttradeoffimplicationst h a t s h o u l d b eacknowledged.Furthermore,itwill leadtotheconsiderationof certain types of policy for each contract strategy. Thefundamental consideration of the proposed supply chaincontractmodelinthisresearchareasfollows:
Modeling supply chain contract are intended to selectandtoimplementaconvenientdealsforeachparties throughanappropriatecontractstrategy.
Specifically,theproposedsupplychaincontractmodelscouldsimulatethetradeoffsinthevariouscontractstructures.Inthissense,itisveryhelpfultounderstandtheimplicationsofthe different contract parameters with considering riskassociatedwithpriceanddemandasaconsequenceofmarketconditionsthatmaychange.
�
�
� The proposed supply chain contract models are alsosuitable to simulate the combined impact of a portfolio aswhole, in the context of relationship with all partners inpharmaceuticalsupplychain.Forinstance,therelationshipof
distributor as a point of view with its supplier, retailer and alsowith the outsourcingcompanies(3PLand3PW).
Furthermore, all supplyc h a i n p a r t i e s i npharmaceutical industryshoulddocoordinationwitho t h e r f u n c t i o n s i npharmaceutical business,suchasofficialinstitutionofhealth and organizationsrelated to pharmaceuticalindustry. All organizationshave policies regardingpharmaceutical businessthat should be followed byall supply chain parties indoing their supply chainprocesses. On the otherhand, there are some globalissues in pharmaceuticali n d u s t r y , s u c h a s
pharmaceuticalcounterfeitingandpatentlinkagethatshouldbeconsideredbycompany'smanagementsoallthatproblemswillnot disrupt the whole supply chain process. Hence, concernedwithsupplychaincontract,allpartiesinpharmaceuticalsupplychain should consider all that issues and regulations in order todesign the more effective and equitable supply chain contractportfolio.
Edisi kelima, Januari 2009
Transportasi memegang peranan yang pentingdalam keberhasilan sebuah rantai pasok atauperusahaan. Selain itu transportasi juga memegangperanan penting dalam perkembangan .Peranan transportasi dalam dan
secara rinci dibahas dalam bertajuk“
” yang digelar secara khusus oleh LaboratoriumLogistics & Supply Chain Management Jurusan TeknikIndustri ITS. Acara ini berlangsung pada tanggal 17Desember 2009 dan diselenggarakan di Gedung PascaSarjana ITS. ini menghadirkan tiga orangpembicara diantaranya adalah Prof. I Nyoman Pujawan,Dr. Sri Gunani Partiwi dan Dr.Ahmad Rusdiansyah.
Workshop ini dibuka secara langsung oleh dekanFakultas Teknologi Industri ITS, Prof. Sulistijon dandihadiri oleh perwakilan SENADA USAID, sebuah
organis a s i
yang bergerak dalam bidang bisnis di Indonesiam e l a l u i k e r j a s a m a d e n g a n p i h a k s w a s t a
maupun pemerintah. Pada tersebut, Prof. INyoman Pujawan menjelaskan bahwa transportasiberperanan penting dalam menentukan seberapa besar
perusahaan terhadap Prof
Nyoman Pujawan memberikan contoh sebuah perusahaanterkemuka di dunia, Zara, sebagai perusahaan yang
berhasil mengelola transportasi produknya. Zara berhasilmendistribusikan produk-produknya ke seluruh nyayang tersebar di berbagai negara setiap 2 minggu sekali.Produk-produk yang didistribusikan oleh Zara keritel-ritelnya yang tersebar di berbagai Negara merupakanproduk-produk yang Prof NyomanPujawan menuturkan bahwa keberhasilan transportasiditentukan tiga kunci utama yaitu konsolidasi,
dan koordinasi. Dewasa ini telah terjadiperkembangany a n g c u k u psignifikan padas t r a t e g itransportasi. Jikad u l u s i s t e mt r a n s p o r t a s iberorientasi padaminimasi biayadengan sistempe rgudanganmaka saat inis i s t e mtransportasi lebih berorientasi pada sistem distribusi yangmemaksimalkan dengan cara melakukandistribusi langsung ke ritel-ritel.
Selain itu, Perkembangan diIndonesia juga tidak terlepas dari peranan transportasi dalammendukung sistem distribusi produk antar pelaku bisnisdalam sebuah kluster industri. Dr. Sri Gunani menjelaskansecara umum kluster industri dapat diartikan sebagaikelompok yang terdiri dari beberapa industri terkait baiksecara horisontal maupun vertikal dan institusi pendukunglainnya yang saling berinteraksi untuk menciptakan nilaitambah baik secara individu maupun bersama-sama dalamrangka meningkatkan daya saing baik ditingkat nasionalmaupun global. Pelaku bisnis yang tergabung dalam sebuahkluster industri tidak selalu berada dalam satu lokasi yangberdekatan sehingga transportasi sangat mendukungkeberlangsungan serta keberhasilan sebuah kluster industri.Melalui sistem transportasi yang kuat, proses pengirimanbarang antar pelaku bisnis dapat berjalan lancar. Salah satu
supply chain
,
industrial cluster
supply chain industrial
cluster workshop
Workshop
supporting
workshop
service level fullfill order. .
fashion
outlet
fashion
fashion up to date.
information
sharing
,
service level
industrial cluster
Half Day Workshop on Transportation, Supply Chain
and Industrial Cluster & Soft-launching of Consload
Software
L S C M
NEWSLETTER
Half Day WorkshopTransportations, Supply Chain and Industrial Clusters
& Soft-launching of Consload Software
Penulis:
Asisten Lab Logistics & Supply Chain ManagementAnita Puspa, ST.
Edisi kelima, Januari 2009
kluster industriyang berhasil diIndonesia adalahkluster industribaja. Menurut Dr.S r i G u n a n i ,kluster industribaja di Indonesiat e r d i r i a t a sbeberapab a h a n b a k u(pertambanganb a t u b a r a ,
pertambangan pasir besi dan pertambangan bijih logam),pelaku inti (industri billet bloom/slab, industri bajalembaran, industri pengecoran logam, industri pipa bajadan lain-lain), kontraktor, (industri migas dan industrinon migas).
aa
a
a
. Salah satu klaster industri yang berhasil diIndonesia adalah kluster industri baja. Menurut Dr. SriGunani, klaster industri baja di Indonesia terdiri atasbeberapa bahan baku (pertambangan batu bara,pertambangan pasir besi dan pertambangan bijih logam),pelaku inti (industri billet bloom/slab, industri bajalembaran, industri pengecoran logam, industri pipa bajadan lain-lain), kontraktor, (industri migas dan industrinon migas).
Dalam ini, Dr. Ahmad Rusdiansyahbeserta timnya melakukan Consload.
ini dirancang untuk mengatasi masalah dalamtransportasi barang terutama dengan menggunakan truk.Melalui ini perusahaan mampu melakukankonsolidasi pengiriman barang dengan tujuan yangberaneka ragam dan jenis produk yang bervariasi.Keunggulan ini antara lain mampumenggabungkan dua fungsi konsolidasi dansekaligus. Tujuan dari fungsi konsolidasi adalahm e m i n i m u m k a n b i a y a t r a n s p o r t a s i d e n g a nmemperhatikan rute perjalanan, ketersediaan
truk, kapasitas dan kelas rute. Sementara itu tujuan dari fungsiadalah mengoptimalkan penempatan barang dalam
kendaraan untuk mempermudah proses
Acara ini dihadiri oleh para praktisi dari berbagaiperusahaan nasional dan multinasional serta para akademisiyang berasal dari beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur.Acara yang berlangsung sekitar lima jam ini berlangsungdengan lancar dan mendapat sambutan yang positif dari parapeserta. Beberapa peserta terlihat sangat antusiasmengajukan pertanyaan kepada narasumber saat sesi tanyajawab berlangsung. Pertanyaan yang diajukan merupakanpermasalahan seputar transportasi dan
yang terjadi pada kondisi riil di lapangan.
supplier
user
supplier
user
workshop
launching software
Software
software ,
software
loading
due date,
loading
unloading..
supply chain
management
Dalam sebuah kl ster industri. Dr. Sri Gunani menjelaskansecara umum kl ster industri dapat diartikan sebagaikelompok yang terdiri dari beberapa industri terkait baiksecara horisontal maupun vertikal dan institusi pendukunglainnya yang saling berinteraksi untuk menciptakan nilaitambah baik secara individu maupun bersama-sama dalamrangka meningkatkan daya saing baik ditingkat nasionalmaupun global. Pelaku bisnis yang tergabung dalamsebuah kl ster industri tidak selalu berada dalam satulokasi yang berdekatan sehingga transportasi sangatmendukung keberlangsungan serta keberhasilan sebuahkl ster industri. Melalui sistem transportasi yang kuat,proses pengiriman barang antar pelaku bisnis dapatberjalan lancar
Edisi kelima, Januari 2009
Saat ini beliau memegang jabatan sebagaiOperation Manager di PT ECCO Indonesia. Beliaululusan dari Politeknik Elektronika Malang.Namun pria kelahiran Jember, 22 Februari 1969 inimengaku pada akhirnya lebih senang bergelut dibidang logistik dibandingkan bidang teknikelektronika. Setelah lulus dari pendidikannya,tahun 1991, beliau bekerja di perusahaankontraktor selama 1 tahun. Sempat mengambilkuliah S1 Manajemen di salah satu perguruan tinggiswasta terkenal di Surabaya, namun tidakdilanjutkan karena kesibukan. Melihat hasilpekerjaan yang memuaskan, beliau akhirnya
direkrut oleh PT ECCO Indonesia pada tahun 1992. PT ECCO berdiri pada tahun 1991, jadi bolehdibilang beliau sangat mengetahui kondisi perusahaan ini.
Pada awalnya, beliau ditempatkan di bagian administrasi sebagai staf and. Pada tahun keempat, beliau diangkat menjadi selama dua tahun
kemudian diserahi tugas sebagai . Dua tahun berikutnya beliaumenjabat sebagai yang kemudian mendapat tambah tugas lagi untukmembawahi bagian (Exim). Mulai tahun 2002 manajemen PT ECCOIndonesia mempercayai beliau sebagai sampai tahun2006 dan kemudian mengemban tugas sebagai sampai sekarang.
Beliau adalah tipe pekerja yang berdedikasi tinggi untuk kemajuan perusahaan dan turutberkembang seiring dengan berkembangnya PT. ECCO Indonesia mulai dari awal berdirinyaperusahaan yang hanya berkapasitas 6 sepatu serta minimnya sistem hingga sekarangPada saat ini perusahaan telah memiliki kemampun produksi dengan kapasitas 41 linesepatu dan 4 mesin injeksi sepatu jadi serta telah menggunakan sistem ERP ber basis SAP .Selaku , beliau merupakan wakil dari dengan fokus area
(PDC), , dan .
Harapan pria yang hobi olah raga santai ini pada generasi muda adalah terus belajarwalaupun sudah sampai di dunia kerja, karena dengan proses itulah bisa memberikan kontribusipositif bagi perusahaan. Selain itu, kemampuan untuk bekerja dalam tim adalah hal yang sanagtpenting disamping terus mengeksplorasi kemampuan diri, termasuk belajar bahasa asing karenasudah menjadi kebutuhan yang standard untuk masuk ke dunia kerja.
Sedangkan untuk pihak institut,TI ITS khususnya, bapak dari 2 putra ini berharap kerjasama perusahaan-institut bisa terus berjalan. Saling bertukar informasi yang bermanfaat bagidunia akademisi dan praktisi adalah salah satu cara yang paling efektif. Beliau sangat terbukauntuk membantu mahasiswa
purchasingplanning Planning Coordinator
Assistant Planning ManagerPlanning Manager
Export and Import ,Assistant Manager Operation Manager
Operational Manager
,line upper , .
, upper, system
Operation Manager Operational DirectorProduction Distribution Center Export & Import Warehouse Purchasing
yang bermaksud mengadakan penelitian untuk kerja praktek, tugasakhir , atau tesis di perusahaan ini.
L S C M
NEWSLETTER
Adam H Yusuf
Ditulis oleh :Paramitha SetyaningrumAsisten Lab Logistics & Supply Chain Management