operability study of fsru during offloading cycle with side-by-side operation scheme due to weather...
DESCRIPTION
Siklus offloading merupakan salah satu proses yang penting untuk diketahui tingkat operabilitasnya. Operabilitas tersebut pada dasarnya adalah offloading availability, yakni kemampuan sistem untuk melaksanakan operasi offloading sampai dengan batasan kriteria operasi tertentu. FSRU dengan kapasitas 170.000 m3 dan LNGC dengan kapasitas 135.000 m3 akan dioperasikan di Labuhan Maringgai, Lampung. Kriteria yang diterapkan dalam operasi meliputi kemampuan LNGC dalam mendekati FSRU, kemampuan tali tambat, kemampuan fender, gerakan relatif LNGC terhadap FSRU pada midship yang berpengaruh pada sistem transfer LNG, serta kemampuan LNGC dalam menjauhi FSRU. Skema offloading yang dikaji adalah side-by-side. Pengaruh cuaca yang dipertimbangkan dalam pemodelan beban pada kajian ini adalah angin, arus, gelombang akibat angin, dan swell. Pemodelan numeris dengan simulasi time response atau time domain digunakan untuk mengetahui respon sistem tambat serta pola gerak FSRU dan LNGC akibat pengaruh cuaca terhadap waktu. Berdasarkan korelasi antara kriteria operabilitas offloading dengan skema side-by-side dan data distribusi gelombang dan data lingkungan yang lain, maka dapat disimpulkan bahwa operabilitas sistem yang dioperasikan dapat mencapai 100%.TRANSCRIPT
LEMBAR PENGESAHAN
Tesis disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Mlrgister Teknik (M.T.)
di Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Disetuiui Oleh:
Oleh: Anggoronsdhi Diiniswara
41 1 i201002 . .
Tanggal Ujian Periode Wisuda
: 17 Juli 2013 : 107 (21 - 22 September 2013)
2. Prof. Dr. Ir. D&M. Rosvid
NIP. 1958120 987021 1 ' Pt v 4. D$EIIE. Rudi W. P d h t o . ST, MT. Id'. 19710508199703 1001
(Pembimbiig II)
iii
KAJIAN OPERABILITAS FSRU SAAT SIKLUSOFFLOADING DENGAN SKEMA SIDE-BY-SIDE
AKIBAT PENGARUH CUACA
Nama Mahasiswa : Anggoronadhi Dianiswara
NRP : 4111201002
Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Eko B. Djatmiko, M.Sc, Ph.D.
Prof. Dr. Ir. Daniel M. Rosyid
ABSTRAK
Siklus offloading merupakan salah satu proses yang penting untuk diketahui
tingkat operabilitasnya. Operabilitas tersebut pada dasarnya adalah offloading
availability, yakni kemampuan sistem untuk melaksanakan operasi offloading
sampai dengan batasan kriteria operasi tertentu. FSRU dengan kapasitas 170.000
m3 dan LNGC dengan kapasitas 135.000 m3 akan dioperasikan di Labuhan
Maringgai, Lampung. Kriteria yang diterapkan dalam operasi meliputi
kemampuan LNGC dalam mendekati FSRU, kemampuan tali tambat, kemampuan
fender, gerakan relatif LNGC terhadap FSRU pada midship yang berpengaruh
pada sistem transfer LNG, serta kemampuan LNGC dalam menjauhi FSRU.
Skema offloading yang dikaji adalah side-by-side. Pengaruh cuaca yang
dipertimbangkan dalam pemodelan beban pada kajian ini adalah angin, arus,
gelombang akibat angin, dan swell. Pemodelan numeris dengan simulasi time
response atau time domain digunakan untuk mengetahui respon sistem tambat
serta pola gerak FSRU dan LNGC akibat pengaruh cuaca terhadap waktu.
Berdasarkan korelasi antara kriteria operabilitas offloading dengan skema side-by-
side dan data distribusi gelombang dan data lingkungan yang lain, maka dapat
disimpulkan bahwa operabilitas sistem yang dioperasikan dapat mencapai 100%.
Kata kunci: FSRU, offloading, operabilitas, side-by-side
v
OPERABILITY STUDY OF FSRU DURINGOFFLOADING CYCLE WITH SIDE-BY-SIDEOPERATION SCHEME DUE TO WEATHER
EFFECTS
Name : Anggoronadhi Dianiswara
ID Number : 4111201002
Supervisors : Prof. Ir. Eko B. Djatmiko, M.Sc, Ph.D.
Prof. Dr. Ir. Daniel M. Rosyid
ABSTRACT
Offloading cycle is an important process that should be quantified by its level of
operability. This operability is basically the offloading availability, that is system
ability to perform the offloading operations up to a certain the operation criterias
is violated. An FSRU having 170,000 m3 storage capacity and an LNGC with
135,000 m3 storage capacity will be operated at Labuhan Maringgai, Lampung.
The criteria that will be considered for this particular system include: approach
and berthing capability, mooring system capacity and relative motion during
offloading, and also the competence to depart and sail away capacity. A Side-by-
side operation scheme is choosen in this study. Wind load, wave load, swell load,
and current load are considered to represent the environmental effects. Numerical
model with time domain simulation is used to perform the analysis on the
mooring system and the vessel motion due to environmental effects based on the
elapsed time. Based on the correlation between operability criteria for the side-by-
side scheme, wave distribution data, and the other environmental data, it can be
concluded that the operability of the system which is operated may achieve up to
the level of 100%
Keywords: FSRU, offloading, operability, side-by-side
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Tuhan-mu adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu
mencari sebahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Penyayang terhadapmu. (Q.S. Al Israa’ : 66)
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tesis ini dengan dengan baik dan lancar. Tesis ini berjudul
“Kajian Operabilitas FSRU saat Siklus Offloading dengan Skema Side-By-
Side akibat Pengaruh Cuaca”.
Tesis disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister
Teknik (M.T) di Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK),
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu saran dan kritik sangat diharapkan sebagai bahan penyempurnaan
laporan selanjutnya. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi
perkembangan teknologi di bidang rekayasa kelautan, bagi pembaca umumnya
dan penulis pada khususnya.
Dalam pengerjaan Tesis ini penulis tidak terlepas akan naungan Sang Pencipta
Allah SWT, Tuhan Semesta Alam serta Rasulullah, Muhammad SAW. Penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga penulis khususnya Drs. Muhajir
Nadhiputro M.Si., Dian Rahmawati S.Pd., Drs. Djoko Mursito SU., Endang
Tularsih S.Si., sebagai orang tua yang selalu memberi dukungan dalam berbagai
hal. Kepada Dewi Arimbi S.T., sebagai istri yang penulis cintai, penulis
sampaikan terima kasih atas segala do’a, curahan kasih sayang, perhatian,
dukungan, kepercayaan, dan kesabaran yang telah diberikan selama ini. Kepada
adik penulis, Dwiyan Agusta, penulis sampaikan terima kasih atas segala jasanya
viii
dalam melaksanakan tanggung jawab penulis sebagai seorang anak ketika penulis
menghabiskan waktu untuk menyelesaikan Tesis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang kepada Prof. Ir. Eko B. Djatmiko,
M.Sc, Ph.D. dan Prof. Dr. Ir. Daniel M. Rosyid selaku pembimbing pertama dan
kedua atas waktu, bimbingan dan arahan yang telah diberikan kepada penulis.
Kepada Ir. Wisnu W., SE, M.Sc, Ph.D., Ir. Handayanu, M.Sc, Ph.D., dan Dr. Eng.
Rudi W. Prastianto, ST., MT. sebagai Dosen Penguji, penulis sampaikan terima
kasih atas saran dan bimbingan yang diberikan. Semoga Allah membalas dengan
balasan pahala yang setimpal.
Tesis ini tidak akan selesai dengan lancar tanpa adanya dukungan serta waktu dari
Ir. Murdjito M.Sc., Eng., Mainas Ziyan Aghnia, serta Taufiq Aulia Azhar untuk
berdiskusi mengenai pengembangan teknologi FSRU, dan semua teman-teman
penulis yang tidak bisa disebutkan semuanya. Terima kasih banyak, semoga Allah
membalas dengan segala kebaikan dunia dan akhirat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Surabaya, 1 Agustus 2013
Anggoronadhi Dianiswara
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. i
ABSTRAK......................................................................................................................... iii
ABSTRACT........................................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ......................................................................................................vii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1
1.2 PERUMUSAN MASALAH ............................................................................... 9
1.3 TUJUAN TESIS ................................................................................................. 9
1.4 MANFAAT TESIS ........................................................................................... 10
1.5 BATASAN MASALAH................................................................................... 10
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN......................................................................... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI....................................................... 13
2.1 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 13
2.1.1 FLNG (Floating Liqefied Natural Gas) .................................................... 13
2.1.2 LNGC (Liqufied Natural Gas Carrier)..................................................... 14
2.1.3 FSRU (Floating Storage Regasification Unit).......................................... 14
2.1.4 Sistem Tambat........................................................................................... 15
2.1.5 Definisi Operabilitas ................................................................................. 17
2.1.6 Kriteria Operabilitas.................................................................................. 18
2.2 DASAR TEORI ................................................................................................ 19
2.2.1 Persamaan Operabilitas............................................................................. 19
x
2.2.2 Angin.........................................................................................................19
2.2.3 Gelombang akibat Angin dan Spektrum Gelombang................................21
2.2.4 Swell ..........................................................................................................22
2.2.5 Arus ...........................................................................................................23
2.2.6 Gerakan untuk Dua Bangunan Apung.......................................................23
2.2.7 Gerakan Relatif .........................................................................................24
2.2.8 Gaya Tali Tambat dan Gaya pada Fender.................................................24
2.2.9 Simulasi Time Domain ..............................................................................25
BAB III METODA PENELITIAN ...................................................................................27
3.1 METODOLOGI DAN PROSEDUR.................................................................27
3.2 DATA BANGUNAN APUNG .........................................................................29
3.3 DATA LINGKUNGAN DAN CUACA ...........................................................31
3.4 PEMODELAN GEOMETRI.............................................................................34
3.5 PEMODELAN KASUS ....................................................................................36
3.6 PEMODELAN SISTEM TAMBAT .................................................................36
3.6.1 Pemodelan Tower Yoke .............................................................................36
3.6.2 Pemodelan Tali tambat ..............................................................................36
3.6.3 Pemodelan Fender .....................................................................................37
3.7 PEMODELAN BEBAN....................................................................................38
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................................41
4.1 RESPONSE AMPLITUDE OPERATOR (RAO).............................................41
4.2 GERAKAN FSRU DAN LNGC (APPROACH/ BERTHING)........................45
4.3 GERAKAN RELATIF ANTARA FSRU – LNGC (OFFLOADING) .............47
4.3.1 Longitudinal ..............................................................................................47
4.3.2 Transversal ................................................................................................48
4.3.3 Vertikal......................................................................................................49
4.4 GAYA TALI TAMBAT ...................................................................................49
xi
4.5 GAYA FENDER............................................................................................... 51
4.6 GERAKAN FSRU DAN LNGC (DEPART/ SAIL AWAY) ........................... 52
4.7 OPERABILITAS .............................................................................................. 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................ 57
5.1 KESIMPULAN................................................................................................. 57
5.2 SARAN............................................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 61
LAMPIRAN A HIDROSTATIS....................................................................................... 65
LAMPIRAN B FREKUENSI DAN PERIODE NATURAL............................................ 69
LAMPIRAN C RESPONSE AMPLITUDE OPERATOR ................................................. 79
LAMPIRAN D RESPON GERAKAN FASE APPROACH/ BERTHING DAN DEPART/
SAIL AWAY ....................................................................................................................... 85
LAMPIRAN E RESPON GERAKAN FASE OFFLOADING......................................... 95
LAMPIRAN F DIAGRAM ALIR PEMODELAN NUMERIS...................................... 105
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Negara pengekspor LNG (Coordinating Ministry For Economic Affairs,
2011). .................................................................................................................................. 3
Gambar 1. 2 Produksi gas dan impor di Asia Pasifik (Kumar, S. 2011b)........................... 3
Gambar 1. 3 Skema terminal gas (de Pee, 2005) ................................................................ 3
Gambar 1. 4 Rantai suplai LNG dan siklus offloading ....................................................... 5
Gambar 2. 1 Abadi FLNG Project (www.hyperboreanvibrations.blogspot.com) ........ 13
Gambar 2. 2 LNGC tipe moss spherical tanks (atas) dan tipe membrane gas transport
(bawah). (Vanem, 2008) ................................................................................................... 14
Gambar 2. 3 Hoegh LNG FSRU dengan Tower Yoke Mooring System. (World Maritime
News, 2012)....................................................................................................................... 14
Gambar 2. 4 Turret Mooring System (www.offshoremoorings.org)................................. 15
Gambar 2. 5 Tower Yoke Mooring System (Liu, 2007)..................................................... 16
Gambar 2. 6 Tali tambat (www.pikasoma.lt)................................................................... 16
Gambar 2. 7 Fairlead atau bollard (www.ecplaza.com) .................................................. 16
Gambar 2. 8 Pneumatic fender (www.bikudo.com) ......................................................... 17
Gambar 2. 9 Pembentukan Gelombang akibat angin dan swell........................................ 23
Gambar 2. 10 Sistem koordinat (Kim, 2003).................................................................... 24
Gambar 3. 1 Diagram alir penyelesaian............................................................................ 28
Gambar 3. 2 Body plan FSRU 170.000 m³ ....................................................................... 29
Gambar 3. 3 Body plan LNGC 135.000 m³ ...................................................................... 30
Gambar 3. 4 Peta Lokasi FSRU (Perusahaan Gas Negara, 2012)..................................... 31
Gambar 3. 5 Model FSRU 170000 m3 .............................................................................. 35
Gambar 3. 6 Model LNGC 135000 m3 ............................................................................. 35
Gambar 3. 7 Konfigurasi sistem tambat............................................................................ 35
Gambar 3. 8 Pemodelan tower yoke.................................................................................. 36
Gambar 3. 9 Grafik perpanjangan aksial vs gaya tarik tali tambat (Hong, 2009)............. 37
Gambar 3. 10 Grafik defleksi fender Vs gaya reaksi (Hong, 2009).................................. 38
Gambar 4. 1 Amplitudo respon FSRU dan LNGC pada heading 180° (tanpa interaksi
antara FSRU dengan LNGC) ............................................................................................ 42
Gambar 4. 2 Amplitudo respon FSRU dan LNGC pada heading 180° (FSRU dengan
LNGC saling berinteraksi). ............................................................................................... 44
xiv
Gambar 4. 3 Double amplitude roll ..................................................................................45
Gambar 4. 4 Double amplitude pitch ................................................................................45
Gambar 4. 5 Kecepatan vertikal ........................................................................................45
Gambar 4. 6 Gerakan relatif longitudinal pada kondisi pembebanan 1 ............................47
Gambar 4. 7 Gerakan relatif longitudinal pada kondisi pembebanan 2 ............................47
Gambar 4. 8 Gerakan relatif transversal pada kondisi pembebanan 1. .............................48
Gambar 4. 9 Gerakan relatif transversal pada kondisi pembebanan 2. .............................48
Gambar 4. 10 Gerakan relatif vertikal pada kondisi pembebanan 1. ................................49
Gambar 4. 11 Gaya tarik tali tambat pada kondisi pembebanan 1 ....................................50
Gambar 4. 12 Gaya tarik tali tambat pada kondisi pembebanan 2 ....................................50
Gambar 4. 13 Gaya fender pada kondisi pembebanan 1 ...................................................51
Gambar 4. 14 Gaya fender pada kondisi pembebanan 2 ...................................................51
Gambar 4. 15 Double amplitude roll ................................................................................52
Gambar 4. 16 Double amplitude pitch ..............................................................................52
Gambar 4. 17 Kecepatan vertikal ......................................................................................53
Gambar 4. 18 Korelasi antara distribusi gelombang dengan kondisi pembebanan...........54
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Perbandingan teknis FSRU dengan GBS........................................................... 4
Tabel 1. 2 Estimasi Waktu Siklus Offloading ..................................................................... 7
Tabel 2. 1 Tabel Kriteria Operabilitas FSRU saat Saat Siklus Offloading ....................... 18
Tabel 3. 1 Data geometri FSRU........................................................................................ 29
Tabel 3. 2 Principal Dimensions LNGC 135.000 m³ ....................................................... 30
Tabel 3. 3 Distribusi Kecepatan Angin............................................................................. 31
Tabel 3. 4 Distribusi Tinggi Gelombang .......................................................................... 32
Tabel 3. 5 Distribusi Tinggi Gelombang Signifikan dan Periode Puncak ........................ 32
Tabel 3. 6 Distribusi Tinggi Swell .................................................................................... 33
Tabel 3. 7 Distribusi Tinggi Gelombang Swell Signifikan dan Periode Puncak............... 33
Tabel 3. 8 Distribusi Kecepatan Arus akibat Pasang Surut + Angin ................................ 34
Tabel 3. 9 Tabel pre-tension ............................................................................................. 37
Tabel 3. 10 Kondisi Pembebanan ..................................................................................... 38
Tabel 4. 1 Statistik gaya tarik tali tambat pada kondisi pembebanan 1 ............................ 50
Tabel 4. 2 Statistik gaya fender pada kondisi pembebanan 1 ........................................... 52
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini, terdapat enam Sub-bab, yaitu: latar belakang, perumusan
masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tesis ini, manfaat yang
diperoleh, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan. Uraian latar
belakang pada Sub-bab 1.1 mendasari dilakukannya kajian ini, baik dari sudut
pandang global maupun tingkat regional, sehingga pada Sub-bab 1.2 dapat
dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dikaji. Sub-bab 1.3 dan 1.4
menyampaikan tentang tujuan dan manfaat dilakukannya kajian ini. Namun,
dalam melakukan kajian ini terdapat beberapa batasan untuk memfokuskan arah
kajian agar tidak meluas, yaitu terdapat pada Sub-bab 1.5. Selanjutnya, Sub-bab
1.6 mendeskripsikan sistematika penulisan kajian.
1.1 LATAR BELAKANG
Pertumbuhan populasi dan perkembangan ekonomi merupakan penyebab
utama dalam peningkatan kebutuhan energi. Dalam kurun waktu 2010-2040,
kebutuhan energi dunia diperkirakan terus meningkat dengan nilai rata-rata
peningkatan 1% per tahun (Outlook for Energy, 2013). Hal ini menyebabkan
cadangan energi konvensional yang berupa minyak semakin menipis dan beranjak
ditinggalkan. Dewasa ini para pelaku sektor industri, bisnis, transportasi, dan
pelaku kebijakan suatu negara mencoba beralih pada bahan bakar gas alam.
Peningkatan permintaan dunia terhadap bahan bakar gas alam atau natural gas
pada kurun waktu 2010-2040 mencapai 1.7% per tahun, jauh di atas nilai
permintaan minyak yang hanya berada pada angka 0.8% (Outlook for Energy,
2013). Dengan kata lain, bahan bakar gas alam akan menjadi harapan baru yang
menjanjikan dan lebih ramah lingkungan, sebelum digunakannya energi dengan
sumber daya alam yang terbarukan.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil dan pengekspor gas alam
terbesar. Pada tahun 2005, Indonesia adalah negara yang menempati posisi
2
puncak dalam pengekspor gas alam. Sedangkan pada tahun 2007, Indonesia turun
menjadi negara ketiga terbesar dalam pengekspor gas alam, seperti dijelaskan
pada Gambar 1.1. Selain itu, produksi gas alam di Indonesia semakin meningkat
secara signifikan sampai tahun 2030, hal ini bisa disampaikan pada Gambar 1.2.
Gambar 1.3 menjelaskan bahwa, energi yang berasal dari fosil, dalam hal
ini adalah gas, membutuhkan beberapa jenis alat transportasi untuk
pendistribusiannya. Dari segmen lepas pantai, terdapat dua jenis bangunan yang
mampu mengakomodasi kegiatan pensitribusian ini, yaitu: bangunan laut terapung
(floating) dan Struktur berbasis gravitasi (Gravity Based Structure atau GBS).
Pada bangunan laut terapung, pengelompokan jenis bangunan apung didasarkan
pada tujuan bangunan apung tersebut diciptakan. Terdapat tiga jenis yang umum
dipahami dalam transportasi gas, yaitu: LNG carrier (LNGC), terminal ekspor
(FLNG), dan terminal impor (FSRU). Kemudian dalam operasi offloading pada
FSRU, terdapat dua bentuk skema penambatan, yaitu: tandem dan side by side.
Indonesia memiliki ladang gas dengan hasil yang tidak sedikit. Bahkan,
seperti dijelaskan sebelumnya, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor
gas terbesar. Sebagai contoh, ladang gas di Tangguh, IDD, Jangkrik, Masela, dan
Natuna. Namun pada kenyataanya berbeda dengan pemenuhan kebutuhan gas
domestik. Indonesia belum mempunyai sarana yang memadai. Seperti diketahui,
saat ini Indonesia hanya memiliki terminal natural gas impor LNG Plant Arun di
Aceh (onshore terminal) dan FSRU Nusantara yang berada di Jakarta.
Dalam salah satu cara pengadaannya, bahan bakar gas alam atau natural
gas diubah menjadi LNG (Liquefied Natural Gas). Pengubahan fase gas menjadi
cair dilakukan untuk memudahkan dalam proses pemindahan atau transportasi
fluida ini, karena tidak memerlukan wadah bervolume besar untuk
menampungnya. LNG memiliki suhu sekitar -160 derajat celcius (Aronsson,
2012). Sedangkan perbandingan volume LNG dengan natural gas adalah 1:600
(Kumar, 2011a).
3
Gambar 1. 1 Negara pengekspor LNG
(Coordinating Ministry For Economic
Affairs, 2011).
Gambar 1. 2 Produksi gas dan impor di
Asia Pasifik (Kumar, S. 2011b).
Fossil Energy
Gas CoalOil
OffshoreOnshore
Floating GravityBased
ConvertedLNGC
Export Import
FSRUFLNG
Tandem Side by side
GBS
Exposedterminal
Conventionalterminal
Gambar 1. 3 Skema terminal gas (de Pee, 2005)
Dibandingkan dengan Gravity Based Structure (GBS), FSRU memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan seperti disajikan pada Tabel 1.1. Namun,
dapat disampaikan bahwa FSRU hampir selalu lebih unggul daripada GBS. FSRU
hanya kalah unggul dari GBS ketika proses send-out pada fase operasional.
Namun secara keseluruhan, FSRU bisa dikatakan jauh lebih unggul dibandingkan
GBS.
4
Tabel 1. 1 Perbandingan teknis FSRU dengan GBS
GBS FSRUFase Desain
Izin ○ ○Pemilihan lokasi -- +
Fase KonstruksiLokasi Konstruksi ○ +Fabrikasi ○ ○Transportasi -- +Integrasi bangunan atas ○ ○Persiapan lokasi -- ○Instalasi -- +Jadwal ○ +Peningkatan biaya -- ○
Fase OperasionalSandar dan penambatan ○ +Transfer LNG ○ ○Tempat penyimapanan (storage) + +Proses penguapan (vaporization) + +Send-out + ○Pemeliharaan ○ ○Satabilitas + +Keamanan
Fase masa depanPengembangan dan penggunaan kembali ○ ○Penonaktifan -- +
○ = Sedang+ = Baik-- = KurangSumber: (Wijngaarden, 2004)
Jika dibandingkan dengan onshore terminal, FSRU memiliki beberapa
kelebihan (Scarpa, 2000), yaitu:
Tidak dipengaruhi oleh kondisi tanah dan aktivitas gempa.
Tidak berisiko dan tidak menimbulkan pandangan negatif dari
penduduk karena aktivitas yang dikhawatirkan menimbulkan
dampak lingkungan yang tidak baik.
Relatif lebih mudah untuk direlokasi.
5
Proses pengadaan bahan bakar gas alam bermula dari sumur migas. Dalam
hal ini, sumur migas yang dieksploitasi adalah sumur migas yang berada di laut
lepas. Awal mulanya gas alam yang diperoleh dari sumur migas berjenis crude
gas, setelah itu diproses sedemikian rupa hingga menjadi natural gas bersih yang
siap diubah menjadi LNG. Proses ini dilakukan di suatu terminal penampungan,
dalam hal ini berupa FLNG (Floating Liquefied Natural Gas). Bangunan apung ini
bisa juga disebut terminal ekspor. Kemudian, LNG yang memiliki tekanan tinggi
ini dipindahkan ke kapal LNGC (Liquefied Natural Gas Carrier) sebagai alat
transportasi menuju terminal impor, dalam hal ini berupa bangunan apung yang
bisa juga disebut FSRU (Floating Storage Regasification Unit). Terminal ini
berfungsi sebagai tempat regasifikasi dan wadah penampung natural gas yang
nantinya akan didistribusikan menggunakan pipeline. Gambar 1.4 berikut
menggambarkan rantai suplai LNG dari ladang gas sampai didistribusikan ke
pasar atau konsumen
Gambar 1. 4 Rantai suplai LNG dan siklus offloading
Ada beberapa proses dalam pengadaan bahan bakar gas alam yang siap
konsumsi. Salah satunya adalah proses pemindahan LNG dari LNGC ke FSRU
(siklus offloading). Siklus offloading mempunyai beberapa batasan operasi, yaitu:
pilot boarding, tugs connecting, berthing, mooring, offloading, dan unberthing.
Oleh sebab itu, perancang dituntut untuk mempersiapkan analisis operabilitas agar
Sumur NaturalGas
TerminalEkspor -
LiquefactionLNG Carrier -
ShippingTerminalImpor -
RegasificationKonsumen
6
proses offloading berjalan optimal dan menguntungkan. Beberapa kriteria
operabilitas terminal impor LNG (Wijngaarden, 2004), antara lain:
Kemampuan sandar LNGC dan proses offloading yang sangat dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan
Proses Regasifikasi yang bergantung pada kondisi lingkungan
(temperature laut dan gerakan bangunan apung)
Redundancy of systems (kemampuan dalam perawatan dan perbaikan
tanpa mengurangi performa)
Siklus offloading dapat dibagi menjadi 3 fase, dan tiap fase terdiri dari
beberapa operasi (Poldervaart, 2006), yaitu:
Apporoach/ berthing
Initial approach adalah prosedur awal ketika posisi LNGC mendekati
FSRU dengan jarak yang jauh. Operasi ini berakhir ketika posisi LNGC
sudah dalam posisi sejajar dengan FSRU pada radius 100 – 150 m.
Hold station adalah posisi yang menjelaskan bahwa LNGC berada sejajar
dengan FSRU dengan jarak 100 – 150 m dan tetap berada diposisi tersebut
hanya dengan bantuan tug boat.
Parallel berthing adalah posisi ketika LNGC bergerak mendekati FSRU
secara perlahan dengan bantuan tug boat.
Fender kissing adalah saat pertama kali terjadinya tumbukan pada fender.
Mooring adalah saat pengikatan dan pemberian pre-tension pada tali
tambat.
Loading arm connection adalah kegiatan menyambungkan loading arm
pada FSRU ke manifold pada LNGC.
Offloading
Proses ini berlangsung ketika tali tambat dan fender bekerja optimal dan
dipastikan bahwa loading arm berada pada operating envelope.
7
Depart/ Sail away
Disconnection adalah operasi ketika loading arm dilepaskan dari manifold.
Unmooring adalah kegiatan saat tali tambat dilepaskan.
Sail away adalah proses menjauhnya LNGC dari FSRU dengan bantuan
tug boat maupun dengan menggunakan sistem penggerak LNGC.
Waktu yang dibutuhkan pada siklus offloading dapat diestimasikan dengan
menentukan kemampuan transfer LNG dari LNGC. Dalam kajian ini, ditentukan
kemampuan transfernya adalah 10.000 m3/ jam. Tabel 1.2 akan menyajikan
estimasi waktu pada tiap-tiap operasi.
Tabel 1. 2 Estimasi Waktu Siklus Offloading
FASE KETERANGAN WAKTU
Approach/Berthing
Posisi paralel antara LNGC dan FSRU
3 jamLNGC mendekati FSRU dengan bantuan tug boatFSRU dan LNGC menyentuh fender, pemasangan talitambat dan loading arm
OffloadingTali tambat dalam batas aman
13,5 jamFender dalam batas amanGerakan FSRU dan LNGC tidak berlebihan
Depart/ Sailaway
Pelepasan sistem transfer LNG2 jamPelepasan sistem tambat
LNGC menjauhi FSRUTotal 18,5 jam
Sumber: (Kim, 2012)
Pada tesis ini, skema yang diteliti adalah skema side by side. Mooring
dengan skema Side by side pada dua buah bangunan apung menunjukkan
ketidaklayakan jika kondisi lingkungan yang terjadi sangat ganas (Van der Valk,
2005). Meskipun demikian, kondisi perairan yang cukup tenang memungkinkan
skema side by side untuk dilakukan karena sesuai dengan peralatan dan beberapa
prosedur yang disetujui, yaitu:
Dapat menggunakan marine loading arm yang umum digunakan.
Tali tambat dan fender yang umum digunakan juga bisa dipakai.
Loading arm mempunyai akses langsung pada manifold yang
berada pada midship.
8
Ada beberapa tujuan pokok dalam analisis mooring pada skema side by
side, yaitu: untuk menentukan gaya tarik tali tambat, gaya yang terjadi pada
fender antara LNGC dengan FSRU, dan gerakan relatif dari titik tertentu pada
bangunan apung yang ditinjau. Kemudian dari beberapa analisis tersebut,
didapatkan hasil yang nantinya akan digunakan sebagai input desain pada sistem
transfer LNG (hoses atau loading arm), bollard atau fairlead, dimensi fender dan
posisi penempatannya (DNV, 2011).
Segala bentuk kegiatan di laut selalu dipengaruhi oleh cuaca. Cuaca adalah
kondisi lingkungan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, misal: kecepatan
angin, kecepatan arus, tinggi gelombang, temperatur, kelembaban). Namun, faktor
yang paling berpengaruh pada kajian ini adalah angin, arus, dan gelombang akibat
angin, dan swell.
Prosedur umum yang diterapkan untuk melakukan evaluasi operabilitas
adalah dengan mengkorelasikan hasil prediksi respon gerakan di laut riil dengan
sistem batas operasional. Operabilitas dicapai jika batasan kriteria tidak
terlampaui oleh salah satu elemen karakteristik respon di laut. Sebaliknya,
keadaan di mana satu atau beberapa batasan yang ditetapkan dalam kriteria telah
dilmpaui, berarti telah terjadi kegagalan, sehingga bangunan laut harus
menghentikan operasi atau diistilahkan sebagai down time (Djatmiko, 2012).
Operabilitas adalah offloading availability atau kemungkinan yang terjadi
pada momen yang berubah-ubah, saat waktu tertentu, dalam rangka kesanggupan
untuk melakukan siklus offloading (approach, menyandarkan kapal, melakukan
operasi offloading secara tuntas, dan melakukan sail away secara aman).
Sedangkan downtime adalah kemungkinan waktu jeda selama offloading tidak
sukses dilakukan (Poldervaart, 2006).
Dalam kajian ini akan dilakukan pemodelan dua buah bangunan apung,
yaitu FSRU dan LNGC. FSRU dengan kapasitas storage 17.000 m3 akan
dimodelkan sebagai FSRU yang ditambatkan dengan sistem tambat Tower
Mooring. Selanjutnya, LNGC dengan kapasitas storage 135.000 m3 akan
melakukan kegiatan siklus offloading dengan skema side-by-side pada perairan
9
dengan kedalaman 23 m. Skema side-by-side akan ditunjang dengan delapan tali
tambat, yaitu: tiga breast line pada haluan kapal, dua spring line pada midship,
dan tiga breast line pada buritan kapal. Selain itu, enam fender akan diposisikan
pada gap antara FSRU dengan LNGC untuk meredam tumbukan yang terjadi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada tesis ini akan dilakukan
kajian operabilitas FSRU saat siklus offloading dengan skema side-by-side akibat
pengaruh cuaca. Operabilitas yang dikaji ditinjau dari kemampuan sistem tambat
(tali tambat dan fender) dan gerakan relatif bangunan apung pada daerah tertentu,
dalam hal ini adalah Labuhan Maringgai, Lampung.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang menjadi bahan kajian tesis ini adalah:
1. Bagamimana gerakan dan gerakan relatif bangunan apung yang terjadi?
2. Berapakah gaya tali tambat antara FSRU dan LNGC?
3. Berapakah gaya yang bekerja pada fender?
4. Bagaimana operabilitas pada siklus offloading?
1.3 TUJUAN TESIS
Berdasarkan perumusan masalah yang dihadapi, maka tesis ini bertujuan untuk:
1. Menjelaskan gerakan dan gerakan relatif bangunan apung yang terjadi.
2. Mengetahui gaya tali tambat antara FSRU dan LNGC.
3. Mengetahui gaya yang bekerja pada fender.
4. Menjelaskan operabilitas saat offloading.
10
1.4 MANFAAT TESIS
Perancang dapat mempersiapkan konsep offloading pada FSRU secara
optimal dan dapat mengantisipasi perubahan kondisi cuaca, agar proses offloading
sesuai dengan jadwal, sehingga tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, pelaku kebijakan diharapkan mulai mengembangkan receiving terminal
atau terminal impor untuk memfasilitasi kebutuhan energi domestik, dalam hal ini
berupa gas alam.
1.5 BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam tesis ini adalah:
1. Struktur yang dikaji adalah bangunan apung yang berfungsi sebagai
terminal impor LNG (FSRU) dengan kapasitas storage 170.000 m3 dan
pengangkut LNG (LNGC) dengan kapasitas storage 135.000 m3.
2. Lokasi offloading berada di sekitar perairan Lampung dengan kedalaman
23 m.
3. Sistem tambat FSRU menggunakan tower yoke mooring system.
4. Proses offloading dilakukan dengan skema side by side.
5. FSRU bersifat weathervaning.
6. Tug boat sebagai pembantu LNGC dalam proses penambatan diasumsikan
sangat optimal dan andal.
7. Faktor cuaca yang berpengaruh pada kajian ini adalah angin, gelombang
akibat angin, swell, dan arus.
8. Waktu simulasi adalah 3600 detik.
9. Operasi offloading diasumsikan sebagai kegiatan yang harus selesai pada 1
kali operasi dari awal dimulainya operasi. Operasi offloading tidak dapat
ditunda maupun dihentikan sementara.
11
10. Faktor penyebab operabilitas hanya disebabkan oleh kondisi cuaca dan
lingkungan, bukan karena keterlambatan armada, maintenance maupun
faktor penghambat yang lain.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan tesis ini dimulai dengan pendahuluan pada
bab satu yang menjelaskan tentang latar belakang kajian yang akan dilakukan,
perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tesis ini, manfaat
yang diperoleh, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan.
Dasar teori dan tinjauan pustaka yang menjadi sumber referensi dalam
tesis ini dijelaskan pada bab dua. Secara rinci bab ini berisikan tinjauan pustaka
yang menjadi acuan dari kajian tesis dan dasar-dasar teori yang digunakan.
Bab tiga pada penulisan laporan tesis ini menerangkan tentang metodologi
kajian yang digunakan. Penjelasan pemodelan yang dilakukan dalam kajian tesis
ini juga dicantumkan dalam bab ini.
Seluruh hasil analisis kajian pada tesis ini akan dibahas dan diterangkan
pada bab empat. Bab ini akan membahas pengolahan data hasil dari output
pemodelan hingga menghasilkan kesimpulan yang menjadi tujuan dari tesis.
Dimana kesimpulan beserta saran yang diperlukan untuk kajian lebih lanjut dari
tesis akan diterangkan pada bab lima.
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Pada bab ini terdapat dua Sub-bab yang menjadi pokok utama kajian,
yaitu: tinjauan pustaka dan dasar teori. Tinjauan pustaka berada pada Sub-bab 2.1.
Sub-bab ini menyajikan beberapa penjelasan penting tentang objek, sistem, serta
kriteria batas yang digunakan. Kemudian pada Sub-bab 2.2 dijelaskan beberapa
persamaan dan teori-teori yang digunakan dalam kajian ini.
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 FLNG (Floating Liqefied Natural Gas)
FLNG atau Floating Liquefied Natural Gas berfungsi sebagai terminal
ekspor. Bangungan ini dikategorikan sebagai bangunan laut yang bertugas untuk
mengubah fase gas menjadi face cair pada natural gas. Berawal dari sumur gas
yang ditransfer menggunakan manifold dan flow lines. Flow lines dipasang pada
turret mooring system. Diperkirakan pada tahun 2017, FLNG pertama dan
terbesar akan beroperasi di Abadi Gas Field, seperti digambarkan pada Gambar
2.1.
Gambar 2. 1 Abadi FLNG Project (www.hyperboreanvibrations.blogspot.com)
14
2.1.2 LNGC (Liqufied Natural Gas Carrier)
LNGC adalah singkatan dari Liqufied Natural Gas Carrier. Sampai saat
ini kapasitas storage LNGC bervariasi, hingga mencapai kapasitas storage
250.000 m3. Pada umumnya tipe storage pada LNGC ada dua, yaitu: moss
spherical tanks dan membrane gaz transport, seperti digambarkan pada Gambar
2.2. Bentuk storage LNGC berpengaruh pada reaksi LNGC akibat gaya angin.
Gambar 2. 2 LNGC tipe moss spherical tanks (atas) dan tipe membrane gas transport (bawah).(Vanem, 2008)
2.1.3 FSRU (Floating Storage Regasification Unit)
Sama seperti FLNG, FSRU adalah bangunan laut yang berfungsi sebagai
terminal, namun dikategorikan sebagai terminal impor. FSRU atau Floating
Storage Regasification Unit, seperti pada Gambar 2.3, berfungsi sebagai tempat
regasifikasi LNG menjadi gas alam serta sebagai penampung gas alam tersebut.
Gambar 2. 3 Hoegh LNG FSRU dengan Tower Yoke Mooring System. (World Maritime News,2012)
15
2.1.4 Sistem Tambat
Sistem penambatan pada FSRU dapat dikategorikan menjadi dua jenis,
yaitu: weathervaning dan non-weathervaning. Weathervaning adalah respon
bangunan apung yang bebas berputar terhadap beban lingkungan. Turret mooring
system dan tower yoke mooring system termasuk dalam sistem tambat
weathervaning, sedangakan jetty mooring system dan spread mooring termasuk
dalam sistem tambat non-weathervaning. Pada spread mooring system, skema
tandem menjadi lebih baik karena osilasi stern lebih tereduksi dengan baik.
Turret Mooring System
Turret mooring system, seperti digambarkan pada Gambar 2.4,
menggungakan sembilan sampai 12 tali tambat yang berfungsi sebagai penstabil
bangunan apung serta sistem riser yang berfungsi sebagai media penyalur natural
gas ke onshore. Kedalaman minimum untuk turret mooring system adalah 50 m.
Namun pada perairan yang lebih tenang, kedalaman 35 m masih mampu
beroperasi dengan baik (de Pee, 2005).
Gambar 2. 4 Turret Mooring System (www.offshoremoorings.org)
Tower Yoke Mooring System
Sistem tambat Tower yoke, seperti digambarkan pada Gambar 2.5, terdiri
dari tower yang dipancangkan ke dasar laut dan rangkaian penghubung atau yoke
yang berfungsi sebagai penghubung antara tower dengan bangunan apung (Liu,
2007). Kedalaman yang cocok untuk sistem ini berkisar dari 18 sampai 40 m (de
16
Pee, 2005). Pipeline penyalur natural gas dari terminal menuju onshore diikatkan
pada kaki tower, sehingga menjaga pipeline dari gerakan yang tidak diinginkan.
Gambar 2. 5 Tower Yoke Mooring System (Liu, 2007)
Dalam sistem penembatan LNGC ke FSRU digunakan beberapa
perangkat, antara lain: tali tambat, winch, fairlead/ bollard, dan Quick release
Hook (QRH). Tali tambat, seperti digambarkan pada Gambar 2.6, digunakan
untuk menjaga dua bangunan apung tertambat dengan aman pada posisi yang
bersebelahan atau side by side saat offloading. Dalam hal ini, dua bangunan apung
tersebut adalah FSRU dan LNGC. Awal mulanya tali tambat dipasangkan pada
winch LNGC yang kemudian tersambung pada fairlead/ bollard LNGC, seperti
digambarkan pada Gambar 2.7. Kemudian tali tambat tersebut terhubung pada
fairlead/ bollard FSRU yang pada akhirnya terkoneksi pada Quick release Hook
(QRH) FSRU.
Gambar 2. 6 Tali tambat(www.pikasoma.lt)
Gambar 2. 7 Fairlead atau bollard(www.ecplaza.com)
17
Selain itu, dalam penambatan digunakan perangkat pendukung yang
disebut fender. Fender berfungsi sebagai penyerap energi tumbukan antar
bangunan apung. Tujuan dari pemasangan fender adalah untuk mencegah
terjadinya cacat pada bangunan apung ketika terjadi tumbukan. Dalam pemilihan
fender, perancang harus menganalisis nilai energi yang akan diserap oleh fender.
Fender yang cocok untuk skema side by side adalah tipe soft fender, seperti
floating pneumatic fender, seperti digambarkan pada Gambar 2.8.
Gambar 2. 8 Pneumatic fender (www.bikudo.com)
2.1.5 Definisi Operabilitas
Operabilitas adalah offloading availability, yakni kemampuan sistem
untuk melaksanakan operasi offloading sampai dengan batasan kriteria operasi
tertentu.
Pada umumnya, offloading availability berkisar di atas 95%. Nilai tersebut
berbeda-beda bergantung pada lokasi dan skema yang dikaji. Berikut adalah
offloading availability dengan skema side-by-side seperti yang disampaikan oleh
Poldevaart (2006):
Pantai Timurlaut Amerika Serikat 96%
Pantai Barat Amerika Serikat 95%
Teluk Meksiko 97%
Laut Tengah (Mediterranean) 98%
Pantai Barat-daya India 96%
Afrika Barat 97%
18
2.1.6 Kriteria Operabilitas
Berdasarkan sejumlah penelitian yang telah dilakukan oleh Olson (1977),
Hong (2009), (Jeong 2010), serta (Kim 2012), baik secara numeris maupun tes
model, dihasilkan batasan-batasan operasi seperti pada Tabel 2.1.
Tabel 2. 1 Tabel Kriteria Operabilitas FSRU saat Saat Siklus Offloading
FASE KETERANGAN KRITERIAOPERABILITAS
Approach/Berthing
Posisi paralel antara LNGC dan FSRU
(Ols
on, 1
977)
Double amplitude roll:12,8°
LNGC mendekati FSRU denganbantuan tug boat
Double amplitude pitch: 6°
FSRU dan LNGC menyentuh fender,pemasangan tali tambat dan loading arm
Kecepatan vertikal dideck:2.13 m/s
Offloading
Tali tambat dalam batas aman (OCIMF,1997) & (Hong, 2009)
nylon: 40% dari BreakingStrengthchain: 55% dari BreakingStrengthBeban maksimal yangdiperbolehkan 1354 kN
Fender 4,5 m dalam batas aman (Jeong,2010) & (Hong, 2009)
Beban maksimal yangdeperbolehkan 2492 kN
Gerakan relatif maksimum antara FSRUdengan LNGC pada posisi loading armdan manifold dalam batas aman
(Hon
g, 2
009) Longitudinal: ± 2 m
Transversal: ± 2,5 m
Vertikal: ± 2 m
(Kim
, 201
2) Longitudinal: ± 4 m
Transversal: ± 2 m
Vertikal: ± 2 m
Depart/Sail away
Pelepasan sistem transfer LNG
(Ols
on, 1
977)
Double amplitude roll:12,8°
Pelepasan sistem tambat Double amplitude pitch: 6°
LNGC menjauhi FSRU Kecepatan vertikal dideck:2.13 m/s
Pada fase approach atau berthing dan depart atau sail away digunakan
kriteria yang dikemukakan oleh Olson (1977) ketika helikopter akan melakukan
operasinya pada sebuah bangunan apung sebagai operasi yang aman. Sedangkan
19
ketika fase offloading digunakan kriteria yang disampaikan oleh Hong (2009),
(Jeong 2010), serta (Kim 2012). Pada fase offloading terdapat tiga elemen
penting untuk analisis operabilitas, yaitu: gaya tali tambat, gaya pada fender, serta
gerakan relatif LNGC terhadap FSRU. Kriteria operabilitas tali tambat
disampaikan oleh Hong (2009) yang mengacu pada OCIMF (1997). Kemudian,
kriteria operabilitas fender disampaikan oleh Hong (2009) dan Jeong (2010). Lalu,
kriteria operabilitas gerakan relatif LNGC terhadap FSRU disampaikan oleh Hong
(2009) dan Kim (2012).
Pada Tabel 2.1 terdapat perbedaan kriteria operabilitas pada fase
offloading untuk gerakan relatif. Hal ini dapat disebabkan karena perbedaan
desain dan karakter dari loading arm yang digunakan.
2.2 DASAR TEORI
2.2.1 Persamaan Operabilitas
Operabilitas adalah offloading availability, yakni kemampuan sistem
untuk melaksanakan operasi offloading sampai dengan batasan kriteria operasi
tertentu.
Persamaan operabilitas dapat disampaikan seperti persamaan berikut
(Djatmiko, 2012): = + 100% (2.1)= 100% − (2.2)Dimana:
= Banyaknya kejadian di bawah syarat batas.
= Banyaknya kejadian yang melebihi syarat batas.
2.2.2 Angin
Metode pemodelan beban angin pada bangunan apung terdiri dari dua
metode (API, 2005), yaitu:
Angin yang arah dan kecepatannya konstan digunakan kecepatan rata-rata
dalam satu menit.
20
Angin yang berfluktuasi dimodelkan sebagai komponen yang stabil
berdasarkan kecepatan rata-rata dalam satu jam ditambah spektrum angin
kencang (gust).
Beberapa spektrum angin telah dikembangkan, seperti: Ochi, Davenport,
Harris, API, dan NPD. Saat ini hanya spektrum API dan NPD yang digunakan
oleh industri kelautan. Namun, spektrum API lebih sedikit memiliki database
empiris daripada spektrum NPD.
Spektrum NPD
Profil angin, faktor hembusan, dan spektrum Norwegian Petroleum
Directorate (NPD) didefinisikan oleh sebuah parameter. Parameter tersebut
adalah kecepatan angin rata-rata dalam satu jam yang berada 10 m di atas
permukaan laut, U0 (m/s) (API, 2005).
Profil Angin dan Faktor Hembusan
Kecepatan angin maksimum dalam satu jam, rata-rata selama t-detik
(t<3600) pada ketinggian m di atas permukaan laut adalah:( , ) = ( ) 1 − 0,41 ( ) ln (2.3)Dimana:( , ) = kecepatan angin rata-rata maksimum dalam satu jam saat t detik pada
ketinggian z di atas permukaan laut [m/s]
= 3600 [s]
= elevasi di atas permukaan laut [m]
= periode waktu saat kecepatan angin rata-rata.
Kecepatan angin rata-rata dalam satu jam ( ) pada ketinggian adalah sebagai
berikut: ( ) = 1 + 10 (2.4)Dengan = 0,0573 1 + 0,15 (2.5)
21
Dan faktor intensitas turbulensi adalah sebagai berikut:( ) = 0,06[1 + 0,043 ] 10 , (2.6)Dimana
( ) = Kecepatan angin rata-rata dalam satu jam pada elevasi di atas
permukaan laut [m/s]
= Kecepatan angin rata-rata dalam satu jam pada elevasi 10 m di atas
permukaan laut [m/s]
Spektrum Angin
Spektrum angin NPD menjelaskan tentang densitas energi dari fluktuasi
kecepatan angin longitudinal pada sebuah titik.
( ) = 320 10 10 ,1 + , , (2.7)
Dimana:( ) = spektrum densitas energi pada frekuensi [(m/s)2/Hz]
= frekuensi [Hz]
Dan
= 172 1010 (2.8)2.2.3 Gelombang akibat Angin dan Spektrum Gelombang
Gelombang irregular dapat dijelaskan oleh spektrum gelombang, yaitu
fungsi densitas spektrum dari perubahan vertikal muka air laut. Salah satu
spektrum yang dapat menggambarkan gelombang irregular adalah spektrum
JONSWAP.
22
Spektrum JONSWAP, ( ), adalah modifikasi dari spektrum Pierson-
Moskowitz dengan daerah pembentukan (fetch) terbatas (DNV, 2010).
Persamaanya adalah:
( ) = ( ) , (2.9)Dimana( ) = Spektrum Pierson-Moskowitz
= parameter bentuk puncak
= Parameter lebar spektrum= ≤= >= 1 − 0,287 ln( ) adalah faktor penormal
Nilai rata-rata untuk data eksperimen JONSWAP adalah:
= 3,3
= 0,07
= 0,09
Harga parameter bentuk puncak bervariasi, antara 1 sampai 7. Pada Laut
Utara digunakan harga 3,3. Sedangkan untuk Perairan Indonesia, dengan daerah
pembentukan (fetch) terbatas, harga yang dipakai berkisar antara 2 sampai 2,5
(Djatmiko, 2012). Hal ini dilakukan untuk mengurangi dominasi energi yang
dikontribusikan oleh frekuensi gelombang tertentu saja.
2.2.4 Swell
Swell adalah gelombang yang berada di luar daerah pembentukan
gelombang akibat angin (fetch). Pada umumnya, swell diakibatkan oleh badai
tropis atau kejadian alam (contoh: tsunami). Bentuk swell lebih stabil, akibat
lokasinya yang jauh dari fetch. Penggambaran swell disajaikan seperti Gambar
2.9.
23
Gambar 2. 9 Pembentukan Gelombang akibat angin dan swell
2.2.5 Arus
Pada bangunan apung yang tertambat, lazimnya gaya arus mempengaruhi
gerakan surge, sway, dan yaw dengan koefisien arus global, seperti dijelaskan
pada fungsi berikut pada heading
, , ( , ) = , , ( ) (2.10)Koefisien dapat diestimasikan berdasarkan pada kajian-kajian yang sudah
dilakukan (DNV, 2010). Sebagai contoh, untuk bangunan Very Large Crude
Carriers (VLCCs), koefisien yang baik telah dipublikasikan oleh OCIMF (1994).
2.2.6 Gerakan untuk Dua Bangunan Apung
Dengan asumsi bahwa respon-respon adalah linear dan harmonis, 12
persamaan gerakan untuk dua bangunan apung dapat dituliskan sebagai berikut,
dimana moda gerakan 1 sampai 6 adalah moda gerakan bangunan apung A dan
moda gerakan 7 sampai 12 adalah moda gerakan untuk bangunan B (Kim, 2003):
− + − + = = 1,2, … ,12 (2.11)Dimana:
= Bentuk umum matriks massa untuk bangunan apung A dan B.
= Matriks gaya pengembali untuk bangunan apung A dan B.
= Amplitudo kompleks dari gerak respon 6 derajat kebebasan pada tiap
bangunan apung.
= Amplitudo kompleks dari eksitasi gaya gelombang pada bangunan
apung A dan B
24
2.2.7 Gerakan Relatif
Gerakan relatif arah longitudinal, lateral, dan vertikal antara bangunan
apung A dan B pada posisi tertentu dapat dituliskan menjadi tiga komponen (Kim,
2003), yaitu: = 1 [( + − ) − ( + − )] (2.12)= 1 [( + − ) − ( + − )] (2.13)= 1 [( − + ) − ( − + )] (2.14)
Dimana ( , , )dan ( , , ) adalah posisi koordinat terhadap titik acuan
pada masing-masing banguan apung dan adalah amplitudo gelombang.
Gambar 2. 10 Sistem koordinat (Kim, 2003)
2.2.8 Gaya Tali Tambat dan Gaya pada Fender
Pada kajian ini, pemodelan tali tambat dan fender menggunakan
komponen dengan karakteristik sebagai spring linear. Gaya yang terjadi, ,
bergantung pada kekakuan (stiffness) yang dinotasikan sebagai dan panjang
25
regangan yang dinotasikan sebagai ∆ . Regangan terjadi akibat beban, dalam hal
ini adalah akibat gerakan bangunan apung. Persamaan yang dipakai mengacu pada
Hukun Hooke, yaitu: = ∆ (2.15)2.2.9 Simulasi Time Domain
Respon linear bangunan apung akibat gelombang dapat digambarkan
dengan frekuensi domain. Namun, sebagai langkah pendekatan untuk mengkaji
skema side-by-side yang mempunyai respon non-linear akibat gaya tali tambat
dan fender sebagai salah satu contohnya, simulasi frekuensi domain dirasa kurang
representatif (Naciri, 2007). Oleh karena itu dibutuhkan simulasi time domain.
Teori respon impulse dikembangkan oleh Cummins (1962) dan Ogilvie (1964)
dapat digunakan untuk menjelaskan gaya reaktif fluida pada simulasi time domain
(Van Oortmerssen, 1973 dan 1981). Persamaannya adalah:
+ ̈ + ( − ) ̇ ( ) + = ( ) (2.16)= 1,2, … ,12
Dimana:
= gerakan pada moda j( ) = gaya eksternal (first order wave forces, second order wave forces,gaya
angin, gaya arus, gaya pengembali dari tali tambat dan fender)
= Matriks massa untuk bangunan apung A dan B.
= Matriks massa tambah untuk bangunan apung A dan B.
= Fungsi matriks redaman atau hambatan (retardation)
= Matriks pengembali hidrostatis
27
BAB III
METODA PENELITIAN
Pada bab tiga ini akan dijelaskan metodologi dan prosedur dalam
penyelesaian kajian, data-data spesifik yang diacu, serta pemodelan numeris yang
dilakukan. Metodologi dan prosedur akan disajikan pada Sub-bab 3.1. Sub-bab ini
menjelaskan langkah-langkah penting untuk mendapatkan hasil yang baik dan
tepat. Kemudian data-data spesifik bangunan apung dan data-data spesifik
lingkungan serta cuaca akan disampaikan pada Sub-bab 3.2 dan 3.3. Sedangkan
untuk pemodelan numeris akan disajikan pada Sub-bab 3.4 hingga 3.6.
3.1 METODOLOGI DAN PROSEDUR
Metoda yang dipakai dalam tesis ini adalah pemodelandengan menggunakan
metoda numerik. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
1. Mengumpulkan data-data lingkungan dan data-data fisik FSRU dan
LNGC.
2. Setelah memiliki data yang dibutuhkan, kemudian dilakukan pemodelan
geometri FSRU dan LNGC serta sistem tambatnya.
3. Model divalidasi dengan data, sehingga didapatkan model yang
representatif.
4. Setelah model selesai, dilakukan pembebanan sesuai dengan batasan
masalah.
5. Dilakukan analisis untuk mengetahui perilaku gerakan bangunan apung
dan gerakan relatif bangunan apung.
6. Dilakukan analisis untuk mengetahui gaya pada sistem tambat antara
FSRU dan LNGC.
7. Dilakukan analisis untuk mendapatkan nilai gaya pada fender.
28
8. Dikorelasikan distribusi cuaca dengan respon objek yang dikaji.
9. Didapatkan operabilitas
10. Disimpulkan hasil yang didapatkan dari analisis yang sudah dilakukan.
Gambar 3. 1 Diagram alir penyelesaian
29
3.2 DATA BANGUNAN APUNG
FSRU yang digunakan dalam tesis ini memiliki dimensi seperti pada Tabel
3.1 dan body plan seperti digambarkan pada Gambar 3.2 berikut:
Tabel 3. 1 Data geometri FSRU
Length overall 294 mBreadth moulded 46 mDraft (full) 11,6 mDraft (ballast) 10,5 mDepth 26 mDisplacement (full) 127191,76 m3
Displacement (ballast) 113931,03 m3
KG 0,06 LKxx, 0,36 BKyy, Kzz 0,25 L
Gambar 3. 2 Body plan FSRU 170.000 m³
30
LNGC yang digunakan dalam tesis ini memiliki kapasitas storage 135.000
m3 dengan dimensi seperti pada Tabel 3.2 dan body plan seperti digambarkan
pada Gambar 3.3 berikut:
Tabel 3. 2 Principal Dimensions LNGC 135.000 m³
Length Between Perpendiculars 274 mBreadth 44.2 mDraft (full) 11 mDraft (ballast) 9,5 mDepth 25 mDisplacement (full) 99716,22 m3
Displacement (ballast) 84685,91 m3
Cog above baseline 16,30 mKyy, kzz 70 mkxx 15,15 m
Sumber: (Naciri, 2007)
Gambar 3. 3 Body plan LNGC 135.000 m³
31
3.3 DATA LINGKUNGAN DAN CUACA
FSRU akan dioperasikan di Labuhan Maringgai, Lampung, Indonesia
dengan kedalaman 23 m, seperti digambarkan pada Gambar 3.4. Berikut adalah
data cuaca Labuhan Maringgai:
Gambar 3. 4 Peta Lokasi FSRU (Perusahaan Gas Negara, 2012)
Data angin, gelombang, swell dan arus selama 8 tahun disajikan pada
Tabel 3.3 sampai 3.8 berikut:
Tabel 3. 3 Distribusi Kecepatan Angin
Kecepatan Angin (m/s)<3 3,0-6,0 6,0-9,0 9,0-12,0 >12,0 TOT
AR
AH
AN
GIN
(DER
AJA
T)
0 1,67 1,96 0,39 0,21 0,01 4,2445 4,24 5,92 1,47 0,21 0,01 11,8590 4,94 9,45 3,26 0,46 0,02 18,13135 3,53 4,89 1,27 0,21 0,02 9,91180 2,57 2,93 1,21 0,61 0,05 7,37225 3,18 6,04 5,19 5,05 0,60 20,05270 1,87 2,90 1,46 0,64 0,07 6,94315 1,91 3,65 2,41 0,89 0,03 8,89
Unrecorded 12,62TOT 100
Sumber: (Perusahaan Gas Negara, 2012)
32
Tabel 3. 4 Distribusi Tinggi Gelombang
Hs (m)0,00-0,25
0,25-0,50
0,50-0,75
0,75-1,00
1,00-1,25
1,25-1,50
1,50-1,75 TOT
AR
AH
GEL
OM
BA
NG
(DER
AJA
T)
0 1,65 1,05 0,29 0,03 0,0122,5 0,53 0,1745 0,37 0,15 0,01
67,5 0,60 0,89 0,46 0,11 0,0190 2,72 19.28 19,09 6,06 1,19 0,16
112,5 1,47 2,10 0,71 0,27 0,06135 0,74 0,53 0,04
157,5 0,66 0,39 0,05180 0,91 0,52 0,09 0,01
202,5 1,22 0,58 0,01225 2,69 4,30 0,10
247,5 4,02 6,71 0,12270 3,48 2,06 0,04
292,5 3,54 1,71 0,02315 2,32 2,11 0,03
337,5 0,96 0,61 0,01TOT 27,88 43,15 21,05 6,49 1,27 0,16 100
Sumber: (Perusahaan Gas Negara, 2012)
Tabel 3. 5 Distribusi Tinggi Gelombang Signifikan dan Periode Puncak
Hs (m)0,00-0,25
0,25-0,50
0,50-0,75
0,75-1,00
1,00-1,25
1,25-1,50
1,50-1,75 TOT
Tp (d
etik
)
0-2,5 20,91 18,052,5-5,0 5,64 15,73 8,69 2,35 0,185,0-7,5 0,96 9,32 12,36 4,14 1,09 0,167,7-10,0 0,60 0,0110,0-12,5 0,0312,5-15,0 0,23 0,0215,0-17,5 0,05 0,0217,5-20,0 0,04
TOT 27,88 43,15 21,05 6,49 1,27 0,16 100Sumber: (Perusahaan Gas Negara, 2012)
33
Tabel 3. 6 Distribusi Tinggi Swell
Hs (m)0,00-0,03
0,03-0,06
0,06-0,09
0,09-0,12
0,12-0,15
0,15-0,18 TOT
AR
AH
SWEL
L(D
ERA
JAT)
022,545
67,590
112,5135
157,5 30,47 27,82 8,18 2,45 0,25 0,03 69,21180 12,39 14,90 3,03 0,46 0,02 30,79
202,5225
247,5270
292,5315
337,5TOT 42,86 42,72 11,21 2,91 0,27 0,03 100
Sumber: (Perusahaan Gas Negara, 2012)
Tabel 3. 7 Distribusi Tinggi Gelombang Swell Signifikan dan Periode Puncak
Hs (m)0,00-0,03
0,03-0,06
0,06-0,09
0,09-0,12
0,12-0,15
0,15-0,18 TOT
Tp (d
etik
)
1,54,5 0,04 0,01 0,057,5 5,02 0,57 0,12 5,7110,5 5,82 6,67 2,63 0,53 0,02 15,6613,5 21,92 28,70 6,80 1,77 0,23 0,03 59,4316,5 9,19 6,53 1,63 0,56 0,03 17,9319,5 0,81 0,25 0,04 0,04 1,1522,5 0,06 0,06TOT 42,86 42,72 11,21 2,91 0,27 0,03 100
Sumber: (Perusahaan Gas Negara, 2012)
34
Tabel 3. 8 Distribusi Kecepatan Arus akibat Pasang Surut + Angin
KECEPATAN ARUS (m/s)0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 TOT
AR
AH
AR
US
(DER
AJA
T)
0 4,36 6,11 3,84 2,58 1,19 0,26 0,01 18,3522,5 2,88 5,27 5,55 4,25 2,72 1,78 0,74 0,12 23,3145 0,87 0,07 0,94
67,5 0,36 0,3690 0,12 0,12
112,5 0,18 0,18135 0,31 0,31
157,5 0,59 0,01 0,6180 2,33 2,67 2,02 0,81 0,11 7,94
202,5 5,61 9,99 10,1 7,79 4,45 1,6 0,14 39,68225 2,03 0,79 0,02 2,84
247,5 1,13 0,05 1,18270 0,67 0,67
292,5 0,66 0,66315 0,87 0,87
337,5 1,8 0,18 0,02 1,99TOT 24,77 25,14 21,55 15,43 8,46 3,64 0,88 0,12 100
Sumber: (Perusahaan Gas Negara, 2012)
3.4 PEMODELAN GEOMETRI
Pada pemodelan geometri, yang dilakukan adalah melakukan surface
model, yaitu pemodelan kulit struktur bangunan apung tanpa ketebalan, dengan
kata lain ketebalannya adalah 0. Perilaku surface model ini adalah solid sempurna,
jadi model tidak akan berubah bentuk saat analisis dilakukan.
Sistem koordinat global digambarkan pada Gambar 3.5 dan 3.6. Sumbu X
mewakili gerakan surge (translasi) dan roll (rotasi). Sedangkan sumbu Y
mewakili gerakan sway (translasi) dan pitch (rotasi). Selanjutnya, sumbu Z
mewakili gerakan heave (translasi) dan yaw (rotasi).
35
Gambar 3. 5 Model FSRU 170000 m3 Gambar 3. 6 Model LNGC 135000 m3
Konsep dasar pemodelan bangunan apung ini adalah membagi model
menjadi beberapa elemen atau panel. Pemodelan ini menerapkan metode elemen
hingga sebagai aplikasi pemodelannya. Pendekatan dengan metode ini
mengkalkulasi sebuah sistem struktur menjadi lebih presisi dan akurat.
Ukuran maksimal elemen pada model adalah 5 m. Penentuan ukuran
maksimal elemen didasarkan pada kemampuan perangkat analisis yang digunakan
dan efisiensi waktu yang dibutuhkan untuk analisis. Semakin baik perangkat yang
digunakan, semakin baik pula pemodelan yang dilakukan serta semakin efisien
waktu yang digunakan.
Konfigurasi tali tambat dan fender akan digambarkan pada Gambar 3.7.
Terdapat 6 buah breast line (3 pada posisi bow dan 3 buah pada posisi stern), dan
2 buah spring line. Selain itu terdapat 6 buah fender, yang berada di antara FSRU
dan LNGC untuk meredam energi tumbukan ketika operasi berlangsung.
Gambar 3. 7 Konfigurasi sistem tambat
36
3.5 PEMODELAN KASUS
Dalam kajian siklus offloading ini, terdapat tiga fase, yaitu: approach atau
berthing, offloading, dan depart atau sail away. Pada fase approach atau berthing
FSRU dalam keadaan tidak bermuatan penuh, sehingga displacement yang
dipakai dalam pemodelan adalah displacement saat ballast. Sedangkan LNGC
dalam muatan penuh, oleh karena itu dimodelkan dengan displacement saat full.
Kemudian pada fase offloading dan depart atau sail away, FSRU berada pada
kondisi bermuatan penuh. Sedangkan LNGC berada pada kondisi ballast.
3.6 PEMODELAN SISTEM TAMBAT
3.6.1 Pemodelan Tower Yoke
Pada kajian ini, pemodelan tower yoke dilakukan dengan
menyederhanakan sambungan-sambungan kompleks menjadi sebuah model joint,
seperti digambarkan pada Gambar 3.8. Joint ini mampu mengakomodasi 3
gerakan rotasional, yaitu: roll, pitch, dan yaw. Sedangkan gerakan
translasionalnya terbatas.
Gambar 3. 8 Pemodelan tower yoke
3.6.2 Pemodelan Tali tambat
Konfigurasi tali tambat pada saat operasi offloading terdiri dari: 3 breast
line pada buritan,2 spring line pada bagian tengah, dan 3 breast line pada bagian
haluan. Tali tambat dimodelkan dengan linear spring yang mempunyai konstanta
kekakuan konstan (Hong, 2009). Penentuan konstanta kekakuan tali tambat
dilakukan dengan meninjau Gambar 3.6 berikut. Kemudian ditentukan pre-tension
pada tiap-tiap tali tambat, seperti Tabel 3.9.
37
Gambar 3. 9 Grafik perpanjangan aksial vs gaya tarik tali tambat (Hong, 2009)
Tabel 3. 9 Tabel pre-tension
NoStiffness Panjang
akhirPre-
tensionPanjang
awalN/m m N m
1
572250
39.825 200000 39.4762 32.678 355000 32.0573 26.742 600000 25.6944 73.809 750000 72.4985 52.916 750000 51.6066 27.017 455000 26.2227 26.532 245000 26.1048 28.698 110000 28.506
3.6.3 Pemodelan Fender
Pemodelan fender pada kajian ini tidak jauh berbeda dengan pemodelan
tali tambat, yaitu dengan sifat linear spring yang mempunyai konstanta kekakuan
tetap. Ukuran diameter fender yang digunakan adalah 4,5 m. Sebanyak 6 buah
pneumatic fender dimodelkan untuk meredam tumbukan yang akan terjadi selama
operasi offloading (Hong, 2009). Konstanta kekakuan fender dilakukan dengan
menelaah Gambar 3.6 berikut.
38
Gambar 3. 10 Grafik defleksi fender Vs gaya reaksi (Hong, 2009)
3.7 PEMODELAN BEBAN
Data lingkungan yang dipakai merupakan data distribusi, sehingga perlu
dilakukan pengklasifikasian data. Pengklasifikasian data dilakukan untuk
memudahkan dalam pemodelan beban. Pada kajian ini, beban lingkungan
diklasifikasikan menjadi 4 kondisi. Kondisi-kondisi pembebanan tersebut
diklasifikasikan berdasarkan nilai maksimum beban serta frekuensi kejadiannya.
Pengondisian beban ini dilakukan untuk menganalisis operabilitas
offloading (Jeong, 2010). Tinggi gelombang signifikan berturut-turut menurun
sampai kondisi pembebanan ketiga. Sedangkan nilai yang lainnya tetap. Kondisi
pembebanan ditabelkan pada Tabel 3.10.
Tabel 3. 10 Kondisi Pembebanan
Kondisi Pembebanan Kondisi 1 Kondisi 2 Kondisi 3 Kondisi 4
Gelombang(JONSWAP)
Hs (m) 1,75 1,5 1,25 1Tp (detik) 7,5γ 2,2μ (°) 180
SwellH (m) 0,18T (detik) 13,5μ (°) 112,5
39
AnginVw (m/detik) 15μ (°) 180
ArusVc (m/detik) 0,7μ (°) 180
Sudut (μ) merupakan arah datang beban. Sudut 180° adalah pembebanan
head-sea. Hal ini tentu berbeda dengan data lingkungan yang terdapat dalam data
distribusi cuaca, dimana nilai 180° mendefinisikan arah selatan. Oleh sebab itu,
perlu disamakan cara pandangnya, bahwa bangunan apung menghadap ke barat
(arah 90° mata angin sebenarnya). Langkah ini dilakukan karena beban dominan
datang dari arah barat.
41
BAB IVPEMBAHASAN
Hasil kajian akan dibahas pada bab ini sebagai jawaban dari perumusan
masalah yang terdapat pada Sub-bab 1.2. Selain itu terdapat pembahasan tentang
Response Amplitude Operator, Sub-bab 4.1., yang tidak dirumuskan pada Sub-
bab 1.2 karena merupakan ulasan wajib ketika dilakukan analisis hidrodinamis.
Sub-bab 4.2 akan menjelaskan gerakan bangunan apung saat operasi approach
atau berthing serta depart atau sail away. Kemudian gerakan relatif bangunan
apung akan dijelaskan pada Sub-bab 4.3. Selain itu, gaya tali tambat dan gaya
total pada fender akan dibahas pada Sub-bab 4.4 dan 4.5 secara berturut-turut.
4.1 RESPONSE AMPLITUDE OPERATOR (RAO)
Amplitudo respon atau Response Amplitude Operator (RAO) umumnya
digambarkan sebagai grafik fungsi antara respon gerakan suatu bangunan apung
akibat eksitasi yang terjadi. Setiap arah eksitasi mengakibatkan respon gerakan
yang berbeda. Pada Gambar 4.1 disajikan RAO dengan sumbu absis mewakili
frekuensi gelombang dan sumbu ordinat mewakili amplitudo respon.
Variasi frekuensi gelombang yang telah dilakukan dalam kajian ini berada
pada range 0,209 rad/detik sampai 1,396 rad/detik, dengan kata lain berkisar
antara gelombang dengan periode 30 detik sampai 4,5 detik. Penggambaran grafik
pada sumbu absis dimulai dari gelombang frekuensi rendah, atau dengan kata lain
dimulai dari gelombang periode lambat.
Respon gerakan 6 DOF pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa heading
180° menyebabkan respon gerakan surge, heave, dan pitch lebih dominan.
Sedangkan amplitudo respon gerakan pada sway, roll, dan yaw menggambarkan
pola gerak yang tidak teratur, namun nilai amplitudo responnya cenderung kecil,
sehingga dapat dikatakan tidak berpengaruh.
42
Gambar 4. 1 Amplitudo respon FSRU dan LNGC pada heading 180° (tanpa interaksiantara FSRU dengan LNGC)
Respon gerakan surge, heave, dan pitch pada FSRU dan LNGC
menggambarkan amplitudo respon yang relatif besar ketika gelombang dengan
frekuensi rendah. Kemudian berangsur menurun hingga pada gelombang dengan
frekuensi 0,4 rad/detik. Daerah ini merupakan daerah sub-kritis dan gerakan akan
didominasi oleh faktor kekakuan.
Lalu terjadi kenaikan spontan pada frekuensi gelombang 0,5 rad/detik
untuk gerakan heave dan 0,55 rad/detik untuk gerakan pitch. Fenomena tersebut
43
terjadi karena saat itu terjadi resonansi antara frekuensi gelombang dengan
frekuensi natural, sehingga mengakibatkan magnifasi amplitudo respon gerakan.
Daerah ini merupakan daerah kritis dan gerakan akan didominasi oleh faktor
redaman.
Setelah itu cenderung landai pada frekuensi gelombang tinggi, seolah-olah
bangunan apung berada pada permukaan datar. Dengan kata lain, bangunan apung
berada pada kondisi platforming (Djatmiko, 2012). Daerah ini merupakan daerah
super kritis dan gerakan akan didominasi oleh faktor massa.
Berdasarkan Persamaan 2.11, dijelaskan bahwa amplitudo respon gerakan
bangunan apung dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu: gaya eksitasi, massa, redaman
(damping), serta kekakuan (stiffness). Sedangkan massa dapat didetailkan menjadi
massa struktur dan massa tambah (added mass). Massa tambah dan redaman
merupakan komponen gaya radiasi yang terjadi karena gerakan bangunan apung
(hidrodinamis). Sedangkan kekakuan merupakan komponen dari hidrostatis.
Grafik-grafik pada Gambar 4.2 menggambarkan pola gerak 2 buah
bangunan apung (FSRU dan LNGC) yang saling berinteraksi, dalam hal ini skema
side-by-side. Interaksi antara dua bangunan apung ini menimbulkan fenomena
trapped wave pada gap antara FSRU dan LNGC, sehingga terjadi perbedaan pola
gerakan yang cukup signifikan antara grafik-grafik pada Gambar 4.1 dengan
Gambar 4.2. Hal ini disebabkan karena grafik-grafik pada Gambar 4.1 tidak
menggambarkan pola gerak FSRU dan LNGC yang saling berinteraksi (Kim,
2003). Fenomena trapped wave dapat disimpulkan karena gerakan sway, roll dan
yaw kedua bangunan apung pada grafik-grafik pada Gambar 4.2 menunjukkan
gerakan yang relatif besar dibandingkan grafik-grafik pada Gambar 4.1.
Fenomena gelombang ini berpengaruh signifikan terhadap perilaku dua buah
bangunan apung yang beroperasi dengan skema side by side.
Puncak respon gerakan sway berada pada gelombang dengan frekuensi 1
rad/ detik. Hal ini disebabkan oleh standing wave antara FSRU dan LNGC. Hal
yang sama juga diperlihatkan pada gerakan heave, pitch, roll, dan yaw. Amplitudo
gerakan-gerakan tersebut ada kenaikan pada gelombang dengan frekuensi 1
44
rad/detik. Fenomena kenaikan kurva pada grafik RAO saat frekuensi gelombang 1
rad/ detik disebabkan karena adanya resonansi antara frekuensi gelombang dengan
frekuensi natural, sehingga terjadi magnifasi amplitudi respon gerakan.
Gambar 4. 2 Amplitudo respon FSRU dan LNGC pada heading 180° (FSRU denganLNGC saling berinteraksi).
45
4.2 GERAKAN FSRU DAN LNGC (APPROACH/ BERTHING)
Gambar 4. 3 Double amplitude roll
Gambar 4. 4 Double amplitude pitch
Gambar 4. 5 Kecepatan vertikal
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0 100 200 300 400 500 600
Roll
(der
ajat
)
Waktu (detik)
Double Amplitude Roll
FSRU
LNGC
-0.04
-0.02
0
0.02
0.04
0 100 200 300 400 500 600
Pitc
h(d
eraj
at)
Waktu (detik)
Double Amplitude Pitch
FSRU
LNGC
-0.05
-0.03
-0.01
0.01
0.03
0.05
0 100 200 300 400 500 600
Kec
epat
an(m
/s)
Waktu (detik)
Kecepatan Vertikal
FSRU
LNGC
46
Pada sub-bab ini, penjelasan akan disampaikan mengenai tiga kriteria
batas, yaitu gerakan roll, pitch, dan kecepatan vertikal yang terjadi ketika fase
approach atau berthing. Fase ini adalah fase sebelum operasi offloading. Saat fase
ini, FSRU dimodelkan pada kondisi ballast, sedangkan LNGC pada kondisi
muatan penuh. Nilai negatif (-) yang terjadi merupakan penggambaran vektor
sesuai penjelasan sub-bab 3.4.
Kriteria operabilitas yang digunakan sesuai sub-bab 2.1.2, bahwa fase
approach atau berthing harus memenuhi tiga kriteria, yaitu: double amplitude roll
maksimum adalah 12,8°, double amplitude pitch maksimum adalah 6°, dan
kecepatan vertikal pada deck adalah 2,3 m/s.
Seperti digambarkan pada Gambar 4.3, double amplitude roll maksimum
FSRU pada operasi approach atau berthing menunjukkan nilai 0,37°. Sedangkan
double amplitude roll maksimum LNGC pada operasi approach atau berthing
menunjukkan nilai 0,50°.
Digambarkan pada Gambar 4.4, bahwa double amplitude pitch maksimum
FSRU pada operasi approach atau berthing adalah 0,03°. Sama halnya dengan
double amplitude pitch maksimum pada FSRU, pada operasi approach atau
berthing, double amplitude pitch maksimum LNGC adalah 0,03°.
Simpangan kecepatan maksimum vertikal pada FSRU 0,05 m/s. Sedangkan
kecepatan maksimum vertikal LNGC 0,04 m/s, seperti diilustrasikan pada Gambar
4.5.
Dari penjelasan di atas, dapat disampaikan bahwa dengan kondisi
pembebanan 1, ketiga kriteria yang disyaratkan memenuhi kriteria operabilitas.
Oleh karena itu, pada kondisi pembebanan 2, 3 dan 4 kriteria operabilitas
dipastikan terpenuhi.
47
4.3 GERAKAN RELATIF ANTARA FSRU – LNGC (OFFLOADING)
4.3.1 Longitudinal
Grafik pada Gambar 4.6 berikut menggambarkan pola gerakan relatif
longitudinal antara FSRU dan LNGC pada kondisi pembebanan 1. Sedangkan
Gambar 4.7 merupakan penggambaran dari pola gerakan relatif longitudinal pada
kondisi pembebanan 2.
Pada kondisi pembebanan 1, gerakan relatif longitudinal maksimum
adalah 6,15 m. Menurut Hong (2009), kriteria gerakan relatif pada gerakan
longitudinal adalah ±2 m atau dengan kata lain jarak total yang diijinkan adalah 4
m, sehingga dapat disampaikan bahwa pada kondisi pembebanan 1, kriteria
gerakan relatif longitudinal telah dilanggar.
Pada kondisi pembebanan 2, gerakan relatif longitudinal maksimum
adalah 3,68 m. Menurut Hong (2009), kriteria gerakan relatif pada gerakan
longitudinal adalah ±2 m atau dengan kata lain jarak total yang diijinkan adalah 4
m, sehingga dapat disampaikan bahwa pada kondisi pembebanan 2 gerakan
relatif longitudinal masih dalam batas aman.
Gambar 4. 6 Gerakan relatif longitudinal pada kondisi pembebanan 1
Gambar 4. 7 Gerakan relatif longitudinal pada kondisi pembebanan 2
-2
0
2
4
6
0 600 1200 1800 2400 3000 3600Ger
akan
Rel
atif
(m)
Waktu (detik)
-2
-1
0
1
2
0 600 1200 1800 2400 3000 3600
Ger
akan
Rel
atif
(m)
Waktu (detik)
48
4.3.2 Transversal
Grafik pada Gambar 4.8 menggambarkan pola gerakan relatif transversal
antara FSRU dan LNGC pada kondisi pembebanan 1. Sedangkan Gambar 4.9
merupakan penggambaran dari pola gerakan relatif transversal pada kondisi
pembebanan 2.
Pada kondisi pembebanan 1, gerakan relatif transversal maksimum adalah
5,71 m. Menurut Hong (2009), kriteria gerakan relatif transversal adalah ±2,5 m
atau dengan kata lain jarak total yang diijinkan adalah 5 m, sehingga dapat
disampaikan bahwa pada kondisi pembebanan 1, kriteria gerakan relatif
longitudinal telah dilanggar.
Pada kondisi pembebanan 2, gerakan relatif transversal maksimum adalah
3,94 m. Menurut Hong (2009), kriteria gerakan relatif transversal adalah ±2,5 m
atau dengan kata lain jarak total yang diijinkan adalah 5 m, sehingga dapat
disampaikan bahwa pada kondisi pembebanan 2 gerakan relatif longitudinal
masih dalam batas aman.
Gambar 4. 8 Gerakan relatif transversal pada kondisi pembebanan 1.
Gambar 4. 9 Gerakan relatif transversal pada kondisi pembebanan 2.
-4
-2
0
2
4
0 600 1200 1800 2400 3000 3600
Ger
akan
Rel
atif
(m)
Waktu (detik)
-4
-2
0
2
0 600 1200 1800 2400 3000 3600
Ger
akan
Rel
atif
(m)
Waktu (detik)
49
4.3.3 Vertikal
Grafik pada Gambar 4.10 menggambarkan pola gerakan relatif vertikal
antara FSRU dan LNGC pada kondisi pembebanan 1. Grafik pada kondisi
pembebanan 2, 3 dan 4 tidak disajikan karena dapat dipastikan tidak melebihi
gerakan relatif akibat kondisi pembebanan 1.
Gerakan relatif vertikal maksimum adalah 1,54 m. Kriteria gerakan relatif
vertikal pada gerakan ini adalah ±2 m atau dengan kata lain jarak total yang
diijinkan adalah 4 m, sehingga dapat disampaikan bahwa pada kondisi
pembebanan 1 gerakan relatif longitudinal masih dalam batas aman.
Gambar 4. 10 Gerakan relatif vertikal pada kondisi pembebanan 1.
4.4 GAYA TALI TAMBAT
Grafik pada Gambar 4.11 menggambarkan gaya tarik tali tambat antara
FSRU dan LNGC pada kondisi pembebanan 1. Sedangkan Gambar 4.12
merupakan penggambaran dari gaya tarik tali tambat antara FSRU dan LNGC
pada kondisi pembebanan 2. Grafik yang disajikan merupakan grafik dari gaya
tarik tali tambat pada tali tambat yang menunjukkan gaya tarik maksimum.
Breast line pada haluan dinotasikan dengan nomor urut 1 sampai 3, spring
line pada tengah kapal dinotasikan dengan nomor urut 4 dan 5, sedangkan breast
line pada buritan dinotasikan dengan nomor urut 6 sampai 8.
Telah dijelaskan pada sub-bab 2.1.2, bahwa kriteria gaya tarik tali tambat
adalah 1354 kN (Hong, 2009). Pada kondisi pembebanan 1, gaya tarik tali tambat
-1
-0.5
0
0.5
1
0 600 1200 1800 2400 3000 3600
Ger
akan
Rel
atif
(m)
Waktu (detik)
50
maksimal adalah 2444 kN, sedangkan gaya tarik tali tambat maksimal pada
kondisi pembebanan 2 adalah 1292,1 kN. Maka, kriteria gaya tarik tali tambat
terpenuhi pada kondisi pembebanan 2.
Gambar 4. 11 Gaya tarik tali tambat pada kondisi pembebanan 1
Gambar 4. 12 Gaya tarik tali tambat pada kondisi pembebanan 2
Tabel 4. 1 Statistik gaya tarik tali tambat pada kondisi pembebanan 1
Namun, jika dikaitkan dengan statistik gaya tarik tali tambat, seperti pada
Tabel 4.1, maka dapat dijelaskan bahwa gaya tarik tali tambat rata-rata dan gaya
tarik tali tambat signifikan masih dalam kategori aman. Sedangkan gaya tarik tali
tambat 1/10 (F 1/10), kriteria batas operasinya terlampaui pada tali tambat ke-3.
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
0 600 1200 1800 2400 3000 3600
Gay
a Ta
rik
(N)
Waktu (detik)
8
0200000400000600000800000
100000012000001400000
0 600 1200 1800 2400 3000 3600
Gay
a Ta
rik
(N)
Waktu (detik)
3
1 2 3 4 5 6 7 8F Maksimum (N) 2380158 2355864 2259494 1377474 1448838 2068075 2288927 2444660F Rata-rata (N) 209823.6 273590.9 426389.2 650598.6 792071.8 357109.8 265083.2 231403.9Standar Deviasi 393211.1 418673.3 439247.5 206235.9 172072.7 413252.5 420240.5 425904.2
F1/3 (N) 619438.3 745930.1 935112.1 859163.2 978343.1 842957.9 738697.4 681777.2F1/10 (N) 1210945 1292199 1383992 1016774 1127794 1289192 1299309 1319930
51
4.5 GAYA FENDER
Grafik pada Gambar 4.13 menggambarkan gaya fender antara FSRU dan
LNGC pada kondisi pembebanan 1. Sedangkan Gambar 4.14 merupakan
penggambaran dari gaya fender antara FSRU dan LNGC pada kondisi
pembebanan 2. Grafik yang disajikan merupakan grafik dari gaya fender pada
fender yang menunjukkan gaya maksimum.
Terdapat enam fender yang terpasang pada operasi ini. Dimulai dengan
fender 1 pada posisi haluan kapal dan seterusnya sampai fender 6 pada posisi
buritan kapal. Pada sub-bab 2.1.2 dijelaskan bahwa kriteria gaya fender adalah
2492 kN (Jeong, 2010 dan Hong, 2009). Pada kondisi pembebanan 1, gaya fender
maksimum adalah 2518 kN, sedangkan gaya fender maksimum pada kondisi
pembebanan 2 adalah 1502,167 kN . Maka, kriteria gaya fender terpenuhi pada
kondisi pembebanan 2.
Gambar 4. 13 Gaya fender pada kondisi pembebanan 1
Gambar 4. 14 Gaya fender pada kondisi pembebanan 2
0500000
10000001500000200000025000003000000
0 600 1200 1800 2400 3000 3600
Gay
aFe
nder
(N)
Waktu (detik)
2
0
500000
1000000
1500000
2000000
0 600 1200 1800 2400 3000 3600
Gay
aFe
nder
(N)
Waktu (detik)
4
52
Tabel 4. 2 Statistik gaya fender pada kondisi pembebanan 1
Namun, jika dikaitkan dengan statistik gaya fender, seperti pada Tabel 4.2,
maka dapat dijelaskan bahwa gaya fender rata-rata, gaya fender signifikan, dan
gaya fender 1/10 (F 1/10) masih dalam kategori aman karen kriteria batas
operasinya belum terlampaui pada semua fender.
4.6 GERAKAN FSRU DAN LNGC (DEPART/ SAIL AWAY)
Gambar 4. 15 Double amplitude roll
Gambar 4. 16 Double amplitude pitch
1 2 3 4 5 6F Maksimum (N) 2192905.3 2518610.8 2107180.3 2227461.3 2053124.6 1277199.3F Rata-rata (N) 62862.2 277708.7 306090.1 298454.5 126619.0 22232.9Standar Deviasi 230667.8 427460.0 414911.4 427169.3 326855.2 125646.1
F1/3 (N) 188638.9 758801.7 789888.3 791062.1 379962.6 66717.4F1/10 (N) 619657.8 1322253.4 1289613.6 1319201.2 992836.6 222391.2
-0.8-0.6-0.4-0.2
00.20.40.6
0 100 200 300 400 500 600
Roll
(der
ajat
)
Waktu (detik)
Double Amplitude Roll
FSRU
LNGC
-0.08-0.06-0.04-0.02
00.020.040.060.08
0 100 200 300 400 500 600
Pitc
h(d
eraj
at)
Waktu (detik)
Double Amplitude Pitch
FSRU
LNGC
53
Gambar 4. 17 Kecepatan vertikal
Pada sub-bab ini, penjelasan akan disampaikan mengenai tiga kriteria
batas, yaitu gerakan roll, pitch, dan kecepatan vertikal yang terjadi ketika fase
depart atau sail away. Fase ini adalah fase setelah operasi offloading. Saat fase
ini, FSRU dimodelkan pada kondisi muatan penuh, sedangkan LNGC pada
kondisi ballast. Nilai negatif (-) yang terjadi merupakan penggambaran vektor
sesuai penjelasan sub-bab 3.4.
Kriteria operabilitas yang digunakan sesuai sub-bab 2.1.2, bahwa fase
approach atau berthing harus memenuhi tiga kriteria, yaitu: double amplitude roll
maksimum adalah 12,8°, double amplitude pitch maksimum adalah 6°, dan
kecepatan vertikal pada deck adalah 2,3 m/s.
Seperti digambarkan pada Gambar 4.15, double amplitude roll maksimum
FSRU pada operasi depart atau sail away menunjukkan nilai 0,41°. Sedangkan
double amplitude roll maksimum LNGC pada operasi approach atau berthing
menunjukkan nilai 0,74°.
Digambarkan pada Gambar 4.16, bahwa double amplitude pitch
maksimum FSRU pada operasi approach atau berthing adalah 0,04. Sedangkan
double amplitude pitch maksimum LNGC pada operasi approach atau berthing
adalah 0,07.
-0.1
-0.05
0
0.05
0.1
0 100 200 300 400 500 600
Kec
epat
an(m
/s)
Waktu (detik)
Kecepatan Vertikal
FSRU
LNGC
54
Simpangan kecepatan maksimum vertikal pada FSRU 0,05 m/s. Sedangkan
kecepatan maksimum vertikal LNGC 0,08 m/s, seperti diilustrasikan pada Gambar
4.17.
Dari penjelasan di atas, dapat disampaikan bahwa dengan kondisi
pembebanan 1, ketiga kriteria yang disyaratkan memenuhi kriteria operabilitas.
Oleh karena itu, pada kondisi pembebanan 2 dan 3 kriteria operabilitas dipastikan
terpenuhi.
4.7 OPERABILITAS
Operabilitas adalah offloading availability, yakni kemampuan sistem
untuk melaksanakan operasi offloading sampai dengan batasan kriteria operasi
tertentu.
Pembahasan kali ini akan menitik beratkan pada hubungan kondisi
pembebanan pada pemodelan beban dengan faktor yang mempengaruhi
operabilitas, yaitu: gaya tarik tali tambat, gaya fender, dan gerakan relatif.
Telah dijelaskan pada sub-bab 4.2 sampai 4.6, bahwa pada fase approach
atau berthing dan fase depart atau sail away kondisi pembebanan yang
operabilitasnya terpenuhi adalah kondisi pembebanan 1 dengan tinggi gelombang
signifikan 1,75 m. Namun pada fase offloading, offloading hanya mungkin
dilakukan pada kondisi pembebanan 2, dengan tinggi gelombang 1,5 m.
Selanjutnya, dalam menentukan nilai operabilitas, kondisi pembebanan
dikorelasikan dengan distribusi beban yang ada.
Gambar 4. 18 Korelasi antara distribusi gelombang dengan kondisi pembebanan
55
Dapat dibaca pada sub-bab 4.2 sampai 4.6, bahwa syarat batas offloading
availability adalah 1,5 m. Kemudian jika dikaitkan dengan persamaan operabilitas
2.1 dan 2.2, maka dapat disampaikan seperti Gambar 4.14. Distribusi gelombang
sampai dengan tinggi gelombang signifikan 1,5 m adalah 100 kejadian, sehingga
operabilitas FSRU saat siklus offloading dengan skema side-by-side akibat
pengaruh cuaca adalah 100%.
57
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan disampaikan kesimpulan dari kajian yang dilakukan.
Kesimpulan disampaikan untuk menjadi jawaban spesifik pada pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan pada rumusan masalah. Kesimpulan berada di Sub-
bab 5.1. Selain itu, saran akan disampaikan pada Sub-bab 5.2. Saran pada kajian
ini disampaikan sebagai penyempurna untuk analisis yang lebih baik pada
penelitian selanjutnya.
5.1 KESIMPULAN
Dari kajian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pada fase approach/ berthing, FSRU dan LNGC mampu beroperasi
dengan baik ketika dilakukan kondisi pembebanan 1. Amplitudo respon
gerakan roll maksimum yang terjadi pada FSRU adalah 0,37°. Sedangkan
amplitudo respon gerakan maksimum LNGC pada operasi approach atau
berthing menunjukkan nilai 0,50°. Amplitudo respon gerakan pitch
maksimum FSRU dan LNGC pada operasi approach atau berthing
bernilai sama, yaitu: adalah 0,03°. Selain itu, simpangan kecepatan
maksimum vertikal pada FSRU 0,05 m/s. Sedangkan kecepatan maksimum
vertikal LNGC 0,04 m/s. Lalu, pada fase offloading diketahui bahwa
gerakan relatif bangunan apung pada kondisi pembebanan 1 telah
melanggar kriteria gerakan relatif. Namun, pada kondisi pembebanan 2,
gerakan relatif LNGC terhadap FSRU berada dalam batas aman kriteria
gerakan relatif. Gerakan relatif longitudinal maksimal pada kondisi
pembebanan 2 adalah 3,68, transversal mencapai 3,94 m, dan vertikal
sejauh 1,54 m. Kemudian pada fase depart/ sail away, kriteria tidak
dilanggar ketika dilakukan kondisi pembebanan 1. Amplitudo respon
gerakan roll maksimum yang terjadi pada FSRU adalah 0,41. Sedangkan
amplitudo respon gerakan maksimum LNGC pada operasi depart atau sail
away menunjukkan nilai 0,74°. Amplitudo respon gerakan pitch
58
maksimum FSRU pada operasi depart atau sail away adalah 0,04°.
Sedangkan double amplitude pitch maksimum LNGC pada operasi depart
atau sail away adalah 0,07°. Selain itu, simpangan kecepatan maksimum
vertikal pada FSRU 0,05 m/s. Sedangkan kecepatan maksimum vertikal
LNGC 0,08 m/s. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa ketika fase
depart/ sail away tidak akan mendapatkan gangguan yang berarti.
2. Gaya tarik tali tambat pada kondisi pembebanan 1 telah melanggar kriteria
gaya tarik, namun pada kondisi pembebanan 2, gaya tarik tali tambat tidak
melampaui kriteria gaya tarik tali tambat. Pada kondisi pembebanan 2,
gaya tarik tali tambat maksimum berada pada tali tambat 3 dengan gaya
tarik tali tambat 1292,1 kN, yaitu breast line yang berada pada haluan
kapal. Hal ini dikarenakan pada posisi haluan, gerakan kedua kapal
cenderung menjauh akibat standing wave yang terjadi.
3. Pada kondisi pembebanan 1, gaya total pada fender maksimal telah
melanggar kriteria yang diberikan. Namun pada kondisi pembebanan 2
gaya fender maksimum masih berada dalam batas aman kriteria yang
diberikan. Gaya fender maksimum terdapat pada fender 4 yang berada di
sekitar midship kapal dengan gaya fender sebesar 1502,167 kN.
4. Operabilitas pada siklus offloading melingkupi fase approach/ berthing,
offloading dan depart/ sail away. Fase approach/ berthing dan depart/ sail
away serta offloading, mampu dilakukan secara baik pada kondisi
pembebanan 2, 3 dan 4. Jika dikorelasikan dengan distribusi gelombang
serta persamaan operabilitas, maka dapat disimpulkan bahwa operabilitas
sistem di Labuhan Maringgai adalah 100%. Dengan penjelasan, bahwa
syarat batas yang dijadikan acuan adalah kondisi pembebanan 2.
59
5.2 SARAN
Beberapa saran yang mampu disampaikan antara lain:
1. Kinerja tug boat perlu dikaitkan dengan sistem pada siklus offloading.
2. Kinerja tower yoke mooring system perlu dikaji untuk kesempurnaan
integritas sistem tambat .
3. Optimalisasi konfigurasi tali tambat serta pre-tension dimungkinkan untuk
dilakukan analisis lebih mendalam.
4. Optimalisasi konfigurasi fender dimungkinkan untuk dilakukan analisis
lebih mendalam.
5. Operabilitas sistem tambat akibat sudut tali tambat pada saat initial
position perlu dikaji lebih mendalam.
6. Kriteria batas operasi untuk tali tambat dan fender perlu dibuat untuk
mengakomodasi nilai-nilai statistik yang lainnya.
61
DAFTAR PUSTAKA
API (2005), Design and Analysis of Stationkeeping Systems for Floating
Structures, Recommended Practice 2SK Third Edition, American Petroleum
Institute, Washington, D.C.
Aronsson, E. (2012), FLNG Compared to LNG Carriers – Requirements and
Recommendations for LNG Production Facilities and re-gas units, Tesis
M.Sc., Chalmers University of Technology, Sweden.
Bikudo Manufacturer Directory, (2013), Marine Rubber Fender,
http://www.bikudo.com/product_search/details/278369/marine_rubber_fend
er.html, diakses pada tanggal 20 februari 2013.
Cho, SK, Sung, HG, Hong, SY, and Hong, SW, (2012). Experimental Study on
the Side-by-Side Offloading Operation of FSRU and LNGC, 22nd ISOPE
Conference, Rhodes, Greece.
Coordinating Ministry For Economic Affairs (2011), Acceleration and expansion
of Indonesia Economic Development 2011-2025, Coordinating Ministry For
Economic Affairs, Jakarta.
Cummins, W.E., (1962), The Impulse Response Function and Ship Motions,
DTMB Report 1661, Washington D.C.
de Pee, A., (2005), Operability of a Floating LNG Terminal, TU Delft, Shell
Global Solutions.
Djatmiko, E.B., (2012), Perilaku dan Operabilitas Bangunan Laut di atas
Gelombang Acak, ITS Press, Surabaya.
DNV (2010), Environmental Conditions and Environmental Loads, Det Norske
Veritas, Norway.
DNV (2011), Floating Liquefied Gas Terminals, Offshore Technical Guidance
OTG-02, Det Norske Veritas, Norway.
62
Ecplaza Global, (2011), Bollard/ Fairlead/ Panama Chock,
http://www.ecplaza.net/trade-leads-seller/bollard-fairlead-panama-chock--
4129071.html, diakses pada tanggal 20 februari 2013.
Hong, P.Y. (2009), An Experimental and Numerical Study on the Motion
Characteristics of Side-by-Side Moored LNG-FPSO and LNG carrier, 19th
ISOPE Conference, Osaka, Japan.
Hyperborean Vibrations, (2011), Take a Look at the World’s Biggest Ship,
http://hyperboreanvibrations.blogspot.com/2011/07/take-look-on-worlds-
biggest-ship-shells.html, diakses pada tanggal 20 februari 2013.
Jeong, H. (2010), Offloading Operability Analysis of Side-by-Side Moored LNG
FPSO, 19th ISOPE Pacific/Asia Offshore Mechanics Symposium, Busan,
Korea.
Kim, M.S. (2003), Relative Motions between LNG-FPSO and Side-by-Side
positioned LNG Carrier in Waves, HSC-05.
Kim, M.S. (2012), Improvement Method on Offloading Operability of Side-by-
side Moored FLNG, 22nd ISOPE Conference, Rhodes, Greece.
Kumar, S. (2011a), LNG: An eco-friendly cryogenic fuel for sustainable
development, Applied Energy, Vol. 88, hal. 4264-4273.
Kumar, S. (2011b), Current status and future project of LNG demand and
supplies: A global prospective, Energy Policy, Vol. 39, hal. 4097-4104.
Liu, Y.H., (2007), The Exact Solution of Tower-Yoke Mooring System, ISOPE
Naciri, M. (2007), Time Domain Simulations od Side-by-Side Moored Vessels
Lessons Learnt From Benchmark Test, 26th International Conference
OMAE, San Diego, California, USA.
OCIMF (1994), Prediction of Wind and Current Loads on VLCCs, 2nd Edition,
Oil Companies International Marine Forum.
63
OCIMF (1997), Mooring Equipment Guidelines, 2nd Edition, Oil Companies
International Marine Forum.
Offshore and Dredging Engineering Group, (2013), Internal Turret,
http://www.offshoremoorings.org/Moorings/2009/Group02_Prabhakar/Offs
horeMooringsWEBSITE25sept2009/Internal_Turret.htm, diakses pada
tanggal 20 februari 2013.
Ogilvie, T.F., (1964), Recent Progress toward the Understanding and Prediction
of Ship Motions, Fifth Symposium on Naval Hydrodynamics, Bergen.
Olson, S.R. (1977), A Methodology for Quantifying the Operational Effects of
Ship Seakeeping Characteristics, Center for Naval Analyses, Virginia.
Oortmerssen, G van, (1973), The Motions of a Moored Ship in Waves, NSMB
Publication No. 510.
Oortmerssen, G van, (1981), Some Hydrodynamical Aspects of Multi-Body
Systems, Int. Symposium on Hydrodynamics in Ocean Engineering.
Outlook for Energy, 2013. A view to 2040.<www.exxonmobil.com>.
Perusahaan Gas Negara (2012), Labuhan Maringgai LNG Floating Storage and
Regasification Facilities Project, LNGC-PGN-1800-SY-SI-00 Rev.2.
Pikasoma Ship Supply, (2013), Mooring Ropes and Tails,
http://www.pikasoma.lt/en/mooring_ropes__tails, diakses pada tanggal 15
Juli 2013.
Poldervaart, L. (2006), Offshore LNG Transfer: A Worldwide Review of
Offloading Availability, Offshore Technology Conference 18026.
Scarpa, G. (2000), LNG Receiving Terminal: The floating alternative,
FINCANTIERI, Italy.
Van der Valk. (2005), Mooring of LNG Carriers to a Weathervaning Floater –
Side-by-Side or Stern-to-Bow, Offshore Technology Conference 17154.
64
Vanem, E. (2008), Analysing the Risk of LNG Carrier Operation, Reliability
Engineering and System Safety, Vol. 93, hal 1328-1344.
Wijngaarden, W.V. (2004), Offshore LNG Terminals: Sunk or Floated?, Offshore
Technology Conference 16077.
World Maritim News, (2012), SOFEC Secures Mooring Contract for Lampung
FSRU (Indonesia), http://www.worldmaritimenews.com/archives/71322,
diakses pada tanggal 20 februari 2013.
65
LAMPIRAN AHIDROSTATIS
67
FSRU FULL & LNGC BALLAST
68
FSRU BALLAST & LNGC FULL
69
LAMPIRAN BFREKUENSI DAN PERIODE NATURAL
71
1. NON-INTERACTION
* * N A T U R A L F R E Q U E N C I E S / P E R I O D S F O R S T R U C T U R E L N G C * *- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
N.B. THESE NATURAL FREQUENCIES DO *NOT* INCLUDE STIFFNESS DUE TO MOORING LINES.
FREQUENCY FREQUENCY UNDAMPED NATURAL FREQUENCIES(RADIANS/SECOND)
NUMBER (RAD/S) SURGE(X) SWAY(Y) HEAVE(Z) ROLL(RX) PITCH(RY) YAW(RZ)--------------------------------------------------------------------------------------------
1 0.209 0.000 0.000 0.499 0.442 0.444 0.0002 0.283 0.000 0.000 0.583 0.444 0.498 0.0003 0.357 0.000 0.000 0.629 0.446 0.562 0.0004 0.431 0.000 0.000 0.648 0.449 0.617 0.0005 0.505 0.000 0.000 0.636 0.451 0.670 0.0006 0.578 0.000 0.000 0.641 0.452 0.683 0.0007 0.652 0.000 0.000 0.642 0.452 0.690 0.0008 0.726 0.000 0.000 0.641 0.453 0.696 0.0009 0.800 0.000 0.000 0.637 0.452 0.698 0.000
10 0.874 0.000 0.000 0.632 0.452 0.698 0.00011 0.947 0.000 0.000 0.627 0.452 0.696 0.00012 1.021 0.000 0.000 0.623 0.451 0.695 0.00013 1.095 0.000 0.000 0.948 0.451 0.712 0.00014 1.169 0.000 0.000 0.612 0.452 0.677 0.00015 1.243 0.000 0.000 0.588 0.454 0.674 0.00016 1.316 0.000 0.000 0.583 0.447 0.670 0.00017 1.396 0.000 0.000 0.578 0.452 0.662 0.000
72
PERIOD PERIOD UNDAMPED NATURAL PERIOD(SECONDS)
NUMBER (SECONDS) SURGE(X) SWAY(Y) HEAVE(Z) ROLL(RX) PITCH(RY) YAW(RZ)--------------------------------------------------------------------------------------------
1 30.00 0.00 0.00 12.60 14.21 14.15 0.002 22.18 0.00 0.00 10.77 14.15 12.60 0.003 17.60 0.00 0.00 9.99 14.07 11.19 0.004 14.58 0.00 0.00 9.70 14.00 10.18 0.005 12.45 0.00 0.00 9.88 13.94 9.38 0.006 10.86 0.00 0.00 9.81 13.91 9.21 0.007 9.63 0.00 0.00 9.78 13.89 9.11 0.008 8.65 0.00 0.00 9.80 13.88 9.03 0.009 7.86 0.00 0.00 9.86 13.89 9.00 0.00
10 7.19 0.00 0.00 9.93 13.90 9.00 0.0011 6.63 0.00 0.00 10.02 13.91 9.02 0.0012 6.15 0.00 0.00 10.08 13.92 9.04 0.0013 5.74 0.00 0.00 6.63 13.92 8.83 0.0014 5.38 0.00 0.00 10.27 13.91 9.28 0.0015 5.06 0.00 0.00 10.68 13.84 9.32 0.0016 4.77 0.00 0.00 10.78 14.06 9.38 0.0017 4.50 0.00 0.00 10.87 13.91 9.49 0.00
73
* * N A T U R A L F R E Q U E N C I E S / P E R I O D S F O R S T R U C T U R E F S R U * *- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
N.B. THESE NATURAL FREQUENCIES DO *NOT* INCLUDE STIFFNESS DUE TO MOORING LINES.
FREQUENCY FREQUENCY UNDAMPED NATURAL FREQUENCIES(RADIANS/SECOND)
NUMBER (RAD/S) SURGE(X) SWAY(Y) HEAVE(Z) ROLL(RX) PITCH(RY) YAW(RZ)--------------------------------------------------------------------------------------------
1 0.209 0.000 0.000 0.481 0.322 0.414 0.0002 0.283 0.000 0.000 0.551 0.323 0.474 0.0003 0.357 0.000 0.000 0.576 0.323 0.539 0.0004 0.431 0.000 0.000 0.567 0.323 0.603 0.0005 0.505 0.000 0.000 0.572 0.323 0.620 0.0006 0.578 0.000 0.000 0.574 0.323 0.626 0.0007 0.652 0.000 0.000 0.573 0.323 0.632 0.0008 0.726 0.000 0.000 0.570 0.323 0.634 0.0009 0.800 0.000 0.000 0.566 0.323 0.633 0.000
10 0.874 0.000 0.000 0.561 0.323 0.631 0.00011 0.947 0.000 0.000 0.557 0.323 0.629 0.00012 1.021 0.000 0.000 0.548 0.323 0.674 0.00013 1.095 0.000 0.000 0.530 0.323 0.609 0.00014 1.169 0.000 0.000 0.526 0.324 0.604 0.00015 1.243 0.000 0.000 0.521 0.320 0.599 0.00016 1.316 0.000 0.000 0.516 0.323 0.596 0.00017 1.396 0.000 0.000 0.513 0.323 0.592 0.000
74
PERIOD PERIOD UNDAMPED NATURAL PERIOD(SECONDS)
NUMBER (SECONDS) SURGE(X) SWAY(Y) HEAVE(Z) ROLL(RX) PITCH(RY) YAW(RZ)--------------------------------------------------------------------------------------------
1 30.00 0.00 0.00 13.07 19.51 15.16 0.002 22.18 0.00 0.00 11.41 19.48 13.25 0.003 17.60 0.00 0.00 10.92 19.44 11.66 0.004 14.58 0.00 0.00 11.08 19.43 10.42 0.005 12.45 0.00 0.00 10.99 19.42 10.14 0.006 10.86 0.00 0.00 10.95 19.43 10.04 0.007 9.63 0.00 0.00 10.97 19.44 9.94 0.008 8.65 0.00 0.00 11.03 19.45 9.90 0.009 7.86 0.00 0.00 11.11 19.46 9.93 0.00
10 7.19 0.00 0.00 11.21 19.48 9.96 0.0011 6.63 0.00 0.00 11.28 19.48 10.00 0.0012 6.15 0.00 0.00 11.46 19.47 9.33 0.0013 5.74 0.00 0.00 11.86 19.46 10.32 0.0014 5.38 0.00 0.00 11.95 19.41 10.41 0.0015 5.06 0.00 0.00 12.06 19.64 10.49 0.0016 4.77 0.00 0.00 12.17 19.47 10.54 0.0017 4.50 0.00 0.00 12.25 19.43 10.61 0.00
75
2. INTERACTION
* * N A T U R A L F R E Q U E N C I E S / P E R I O D S F O R S T R U C T U R E L N G C * *- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
N.B. THESE NATURAL FREQUENCIES DO *NOT* INCLUDE STIFFNESS DUE TO MOORING LINES.
FREQUENCY FREQUENCY UNDAMPED NATURAL FREQUENCIES(RADIANS/SECOND)
NUMBER (RAD/S) SURGE(X) SWAY(Y) HEAVE(Z) ROLL(RX) PITCH(RY) YAW(RZ)--------------------------------------------------------------------------------------------
1 0.209 0.000 0.000 0.394 0.444 0.423 0.0002 0.283 0.000 0.000 0.425 0.460 0.452 0.0003 0.357 0.000 0.000 0.476 0.430 0.493 0.0004 0.431 0.000 0.000 0.488 0.429 0.523 0.0005 0.505 0.000 0.000 0.491 0.425 0.541 0.0006 0.578 0.000 0.000 0.488 0.415 0.549 0.0007 0.652 0.000 0.000 0.398 0.486 0.556 0.0008 0.726 0.000 0.000 0.858 0.434 0.629 0.0009 0.800 0.000 0.000 0.000 0.461 0.000 0.000
10 0.874 0.000 0.000 0.965 0.451 1.113 0.00011 0.947 0.000 0.000 0.731 0.452 0.816 0.00012 1.021 0.000 0.000 0.657 0.450 0.753 0.00013 1.095 0.000 0.000 0.985 0.450 0.724 0.00014 1.169 0.000 0.000 0.611 0.450 0.685 0.00015 1.243 0.000 0.000 0.585 0.453 0.675 0.00016 1.316 0.000 0.000 0.573 0.445 0.654 0.00017 1.396 0.000 0.000 0.563 0.450 0.651 0.000
76
PERIOD PERIOD UNDAMPED NATURAL PERIOD(SECONDS)
NUMBER (SECONDS) SURGE(X) SWAY(Y) HEAVE(Z) ROLL(RX) PITCH(RY) YAW(RZ)--------------------------------------------------------------------------------------------
1 30.00 0.00 0.00 15.95 14.15 14.85 0.002 22.18 0.00 0.00 14.77 13.65 13.91 0.003 17.60 0.00 0.00 13.19 14.60 12.74 0.004 14.58 0.00 0.00 12.86 14.64 12.01 0.005 12.45 0.00 0.00 12.80 14.79 11.60 0.006 10.86 0.00 0.00 12.89 15.13 11.45 0.007 9.63 0.00 0.00 15.78 12.93 11.30 0.008 8.65 0.00 0.00 7.32 14.48 10.00 0.009 7.86 0.00 0.00 0.00 13.63 0.00 0.00
10 7.19 0.00 0.00 6.51 13.92 5.64 0.0011 6.63 0.00 0.00 8.59 13.91 7.70 0.0012 6.15 0.00 0.00 9.57 13.96 8.34 0.0013 5.74 0.00 0.00 6.38 13.97 8.67 0.0014 5.38 0.00 0.00 10.29 13.95 9.18 0.0015 5.06 0.00 0.00 10.74 13.88 9.30 0.0016 4.77 0.00 0.00 10.97 14.13 9.60 0.0017 4.50 0.00 0.00 11.17 13.96 9.65 0.00
77
* * N A T U R A L F R E Q U E N C I E S / P E R I O D S F O R S T R U C T U R E F S R U * *- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
N.B. THESE NATURAL FREQUENCIES DO *NOT* INCLUDE STIFFNESS DUE TO MOORING LINES.
FREQUENCY FREQUENCY UNDAMPED NATURAL FREQUENCIES(RADIANS/SECOND)
NUMBER (RAD/S) SURGE(X) SWAY(Y) HEAVE(Z) ROLL(RX) PITCH(RY) YAW(RZ)--------------------------------------------------------------------------------------------
1 0.209 0.000 0.000 0.390 0.322 0.407 0.0002 0.283 0.000 0.000 0.426 0.322 0.448 0.0003 0.357 0.000 0.000 0.443 0.322 0.485 0.0004 0.431 0.000 0.000 0.447 0.322 0.512 0.0005 0.505 0.000 0.000 0.443 0.322 0.525 0.0006 0.578 0.000 0.000 0.432 0.322 0.529 0.0007 0.652 0.000 0.000 0.417 0.322 0.539 0.0008 0.726 0.000 0.000 0.695 0.322 0.594 0.0009 0.800 0.000 0.000 0.000 0.322 1.151 0.000
10 0.874 0.000 0.000 0.704 0.322 0.769 0.00011 0.947 0.000 0.000 0.607 0.322 0.676 0.00012 1.021 0.000 0.000 0.516 0.322 0.678 0.00013 1.095 0.000 0.000 0.539 0.325 0.618 0.00014 1.169 0.000 0.000 0.526 0.324 0.603 0.00015 1.243 0.000 0.000 0.516 0.319 0.596 0.00016 1.316 0.000 0.000 0.509 0.322 0.593 0.00017 1.396 0.000 0.000 0.503 0.323 0.588 0.000
78
PERIOD PERIOD UNDAMPED NATURAL PERIOD(SECONDS)
NUMBER (SECONDS) SURGE(X) SWAY(Y) HEAVE(Z) ROLL(RX) PITCH(RY) YAW(RZ)--------------------------------------------------------------------------------------------
1 30.00 0.00 0.00 16.09 19.53 15.43 0.002 22.18 0.00 0.00 14.73 19.51 14.01 0.003 17.60 0.00 0.00 14.17 19.50 12.95 0.004 14.58 0.00 0.00 14.06 19.50 12.27 0.005 12.45 0.00 0.00 14.20 19.51 11.98 0.006 10.86 0.00 0.00 14.55 19.51 11.87 0.007 9.63 0.00 0.00 15.07 19.51 11.65 0.008 8.65 0.00 0.00 9.04 19.50 10.57 0.009 7.86 0.00 0.00 0.00 19.50 5.46 0.00
10 7.19 0.00 0.00 8.92 19.48 8.17 0.0011 6.63 0.00 0.00 10.35 19.49 9.30 0.0012 6.15 0.00 0.00 12.17 19.51 9.27 0.0013 5.74 0.00 0.00 11.66 19.34 10.17 0.0014 5.38 0.00 0.00 11.95 19.42 10.42 0.0015 5.06 0.00 0.00 12.17 19.71 10.54 0.0016 4.77 0.00 0.00 12.35 19.54 10.60 0.0017 4.50 0.00 0.00 12.50 19.48 10.69 0.00
79
LAMPIRAN CRESPONSE AMPLITUDE OPERATOR
81
1. NON-INTERACTION
R.A.O.S-VARIATION WITH WAVE PERIOD/FREQUENCY (LNGC)---------------------------------------------------
PERIOD FREQ DIRECTION X Y Z RX RY RZ------ ----- --------- -----------------------------------------------------------------------------------------------------------(SECS)(RAD/S)(DEGREES) AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
30.00 0.209 180.00 1.9697 -90.04 0.0000 133.51 0.6252 0.05 0.0001 -10.57 0.6239 94.41 0.0001 -178.3622.18 0.283 0.8795 -89.34 0.0000 83.70 0.3610 -6.49 0.0001 -30.30 0.6519 96.96 0.0000 154.0617.60 0.357 0.2519 -91.94 0.0000 51.14 0.1569 -39.02 0.0002 -60.45 0.5247 98.04 0.0000 76.5214.58 0.431 0.0471 117.38 0.0000 0.39 0.1390 -111.10 0.0007 -101.77 0.3022 89.34 0.0000 5.8112.45 0.505 0.1194 89.79 0.0000 10.18 0.1833 -139.71 0.0003 4.01 0.1358 39.41 0.0000 -26.4310.86 0.578 0.0870 71.19 0.0000 -82.47 0.1538 -157.16 0.0002 -30.77 0.1831 -22.12 0.0000 -58.539.63 0.652 0.0359 13.13 0.0000 -136.57 0.0948 164.76 0.0001 -65.40 0.1872 -38.89 0.0000 -110.198.65 0.726 0.0349 -70.10 0.0000 -169.90 0.0814 114.52 0.0000 -127.10 0.0987 -72.38 0.0000 176.347.86 0.800 0.0294 -135.29 0.0000 111.64 0.0527 78.27 0.0000 141.96 0.0775 -139.91 0.0000 109.497.19 0.874 0.0236 151.33 0.0000 9.61 0.0259 5.03 0.0000 60.19 0.0499 173.36 0.0000 46.196.63 0.947 0.0159 63.89 0.0000 -51.19 0.0184 -70.38 0.0000 -12.15 0.0277 89.48 0.0000 -59.576.15 1.021 0.0129 -31.91 0.0000 -159.12 0.0104 -155.52 0.0000 -125.82 0.0179 7.45 0.0000 -127.795.74 1.095 0.0078 -146.31 0.0000 90.06 0.0211 50.18 0.0001 -164.12 0.0129 -84.96 0.0000 141.845.38 1.169 0.0058 95.01 0.0000 -56.22 0.0010 29.71 0.0001 10.92 0.0058 162.90 0.0000 25.325.06 1.243 0.0041 -50.06 0.0000 -78.45 0.0022 -107.84 0.0000 -86.80 0.0024 57.67 0.0000 -117.594.77 1.316 0.0025 145.56 0.0000 -29.62 0.0011 147.96 0.0000 -133.41 0.0049 -24.14 0.0000 -68.934.50 1.396 0.0024 -18.54 0.0000 -88.71 0.0008 35.26 0.0000 44.62 0.0018 170.80 0.0000 138.77
82
R.A.O.S-VARIATION WITH WAVE PERIOD/FREQUENCY (FSRU)---------------------------------------------------
PERIOD FREQ DIRECTION X Y Z RX RY RZ------ ----- --------- -----------------------------------------------------------------------------------------------------------(SECS)(RAD/S)(DEGREES) AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
30.00 0.209 -180.00 1.6166 -89.98 0.0000 152.43 0.5314 0.53 0.0001 168.23 0.5854 95.31 0.0000 -129.2922.18 0.283 0.5058 -88.91 0.0000 149.56 0.2354 -13.16 0.0004 145.79 0.5585 98.97 0.0000 -78.6517.60 0.357 0.0382 113.48 0.0000 11.16 0.1124 -92.68 0.0006 -55.02 0.3690 98.85 0.0000 -36.2914.58 0.431 0.1883 89.44 0.0000 -83.38 0.1953 -137.79 0.0002 -78.81 0.1430 73.18 0.0000 -28.8412.45 0.505 0.1500 73.85 0.0000 -106.54 0.1923 -149.18 0.0001 -117.08 0.1390 -18.63 0.0000 -56.5210.86 0.578 0.0589 25.81 0.0000 -130.70 0.1045 -176.99 0.0001 -153.48 0.1955 -36.37 0.0000 177.579.63 0.652 0.0611 -66.14 0.0000 168.01 0.0843 120.22 0.0001 165.35 0.1069 -52.67 0.0000 159.068.65 0.726 0.0548 -119.20 0.0000 91.18 0.0620 89.51 0.0001 96.22 0.0676 -135.61 0.0000 119.187.86 0.800 0.0393 166.10 0.0000 45.09 0.0242 10.19 0.0001 41.10 0.0554 -173.52 0.0000 38.807.19 0.874 0.0327 80.32 0.0000 -22.61 0.0229 -63.30 0.0000 -23.23 0.0228 93.36 0.0000 -35.556.63 0.947 0.0254 -11.14 0.0000 -137.35 0.0101 -164.00 0.0000 -121.31 0.0205 19.50 0.0000 -111.306.15 1.021 0.0195 -121.24 0.0000 -109.76 0.0054 66.85 0.0000 132.47 0.0131 -97.54 0.0000 131.065.74 1.095 0.0150 124.55 0.0000 10.95 0.0051 -21.81 0.0000 55.46 0.0061 164.05 0.0000 73.405.38 1.169 0.0121 -5.09 0.0000 141.47 0.0031 -137.50 0.0000 -125.45 0.0056 39.61 0.0000 -132.405.06 1.243 0.0088 -146.54 0.0000 -102.32 0.0020 86.39 0.0000 128.23 0.0031 -81.82 0.0000 72.004.77 1.316 0.0069 67.12 0.0000 -42.63 0.0022 -52.98 0.0000 -41.39 0.0026 126.56 0.0000 -49.514.50 1.396 0.0049 -104.86 0.0000 158.33 0.0012 148.84 0.0000 134.41 0.0018 -23.59 0.0000 81.52
83
2. INTERACTION
R.A.O.S-VARIATION WITH WAVE PERIOD/FREQUENCY (LNGC)---------------------------------------------------
PERIOD FREQ DIRECTION X Y Z RX RY RZ------ ----- --------- -----------------------------------------------------------------------------------------------------------(SECS)(RAD/S)(DEGREES) AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
30.00 0.209 180.00 2.0049 -88.93 0.0609 9.60 0.6366 2.10 0.0319 6.71 0.6425 95.75 0.0616 -71.4722.18 0.283 0.8695 -85.98 0.0350 -117.90 0.3776 -8.85 0.0490 -135.77 0.6634 100.25 0.0575 -47.5417.60 0.357 0.2301 -90.86 0.0961 -123.34 0.2238 -41.44 0.3165 -141.02 0.5079 99.45 0.0319 7.0014.58 0.431 0.0404 137.49 0.1515 -106.95 0.1896 -84.30 2.4601 -128.22 0.3199 81.73 0.0437 93.4412.45 0.505 0.0821 84.56 0.0755 -129.63 0.1930 -107.34 0.8406 23.33 0.2270 45.05 0.0552 146.6010.86 0.578 0.0676 40.95 0.0555 -137.18 0.1420 -126.84 0.2650 -0.96 0.1991 8.71 0.0486 166.089.63 0.652 0.0590 -20.29 0.0329 -158.91 0.0765 -168.00 0.1649 -54.26 0.1585 -19.32 0.0266 -176.118.65 0.726 0.0594 -72.99 0.0217 174.33 0.0616 134.07 0.1505 -80.67 0.0908 -62.55 0.0124 -124.757.86 0.800 0.0487 -124.77 0.0119 144.43 0.0406 92.70 0.0708 -82.39 0.0656 -127.34 0.0163 -81.687.19 0.874 0.0380 179.74 0.0243 117.28 0.0236 -21.69 0.0536 118.03 0.0373 178.76 0.0189 -25.946.63 0.947 0.0177 88.75 0.0114 104.66 0.0308 -64.54 0.0411 -179.52 0.0972 75.11 0.0664 75.666.15 1.021 0.0170 -14.40 0.1525 143.17 0.1246 -34.12 0.0918 -24.46 0.0914 -0.86 0.0536 6.795.74 1.095 0.0055 -172.78 0.0307 -1.84 0.0138 115.82 0.0217 126.34 0.0107 -177.58 0.0056 94.735.38 1.169 0.0014 124.02 0.0037 -56.28 0.0038 4.11 0.0216 -88.80 0.0041 -143.58 0.0031 -138.295.06 1.243 0.0018 -51.82 0.0062 136.57 0.0025 -59.60 0.0163 96.98 0.0035 94.00 0.0022 155.664.77 1.316 0.0026 148.48 0.0030 -48.80 0.0021 113.57 0.0027 -21.84 0.0022 -113.29 0.0040 46.304.50 1.396 0.0034 -31.27 0.0018 -89.34 0.0018 -34.58 0.0044 -102.15 0.0007 -151.20 0.0053 -102.79
84
R.A.O.S-VARIATION WITH WAVE PERIOD/FREQUENCY (FSRU)---------------------------------------------------
PERIOD FREQ DIRECTION X Y Z RX RY RZ------ ----- --------- -----------------------------------------------------------------------------------------------------------(SECS)(RAD/S)(DEGREES) AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE AMP PHASE----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
30.00 0.209 180.00 1.6179 -89.56 0.0242 -165.45 0.5360 1.75 0.0288 179.74 0.5922 95.97 0.0236 109.4722.18 0.283 0.4915 -87.29 0.0131 65.34 0.2453 -14.13 0.0519 99.73 0.5629 100.68 0.0249 130.8217.60 0.357 0.0483 109.18 0.0395 61.58 0.1339 -78.35 0.2181 -121.90 0.3634 100.14 0.0162 171.2814.58 0.431 0.1815 88.44 0.0732 66.59 0.1759 -110.62 0.1822 -124.73 0.1556 71.53 0.0122 -91.5412.45 0.505 0.1398 63.42 0.0472 130.64 0.1467 -158.26 0.0291 -61.90 0.1306 -2.35 0.0216 -8.4410.86 0.578 0.0865 9.66 0.0335 152.51 0.1175 164.55 0.0063 98.52 0.1445 -34.14 0.0275 39.599.63 0.652 0.0753 -51.47 0.0164 159.49 0.1032 127.76 0.0183 129.55 0.1018 -74.04 0.0304 81.828.65 0.726 0.0579 -108.60 0.0152 106.58 0.0731 97.28 0.0080 -151.68 0.0828 -128.08 0.0268 99.877.86 0.800 0.0389 178.53 0.0185 105.98 0.0243 66.98 0.0292 -61.58 0.0638 -171.63 0.0212 86.327.19 0.874 0.0239 98.56 0.0077 -65.86 0.0247 -87.02 0.0446 -13.94 0.0165 144.51 0.0146 91.766.63 0.947 0.0246 -13.14 0.0086 -49.02 0.0065 -83.24 0.0190 145.11 0.0519 46.30 0.0473 -109.506.15 1.021 0.0171 -125.25 0.1342 -53.60 0.0854 -32.05 0.0762 -64.28 0.0193 -24.95 0.0404 177.545.74 1.095 0.0139 117.05 0.0273 158.70 0.0048 -158.41 0.0225 136.20 0.0056 137.61 0.0109 -113.045.38 1.169 0.0145 -5.16 0.0065 153.71 0.0053 -163.10 0.0057 -150.46 0.0082 -2.84 0.0089 100.425.06 1.243 0.0112 -146.34 0.0067 20.64 0.0049 70.43 0.0049 49.73 0.0051 -128.29 0.0032 -12.104.77 1.316 0.0076 66.83 0.0044 -113.35 0.0015 -78.72 0.0022 -134.85 0.0032 124.43 0.0033 -106.584.50 1.396 0.0059 -99.26 0.0026 121.40 0.0014 136.95 0.0014 140.81 0.0023 -43.85 0.0029 132.77
85
LAMPIRAN DRESPON GERAKAN FASE APPROACH/
BERTHING DAN DEPART/ SAIL AWAY
87
APPROACH ATAU BERTHING DEPART ATAU SAIL AWAY
WaktuFSRU LNGC
WaktuFSRU LNGC
Roll Pitch KecepatanVertikal Roll Pitch Kecepatan
Vertikal Roll Pitch KecepatanVertikal Roll Pitch Kecepatan
Vertikal
(detik) (derajat) (derajat) (m/s) (derajat) (derajat) (m/s) (detik) (derajat) (derajat) (m/s) (derajat) (derajat) (m/s)0 0.06 0.00 0.00 -0.07 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.001 0.06 0.00 0.00 -0.06 0.00 0.00 1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.002 0.05 0.00 0.00 -0.05 0.00 0.00 2 0.00 0.00 0.00 -0.02 0.00 -0.013 0.06 0.00 0.00 -0.06 0.00 0.00 3 0.00 0.00 0.00 -0.05 -0.01 -0.014 0.07 0.01 0.00 -0.08 0.01 0.01 4 0.01 0.00 0.01 -0.09 -0.01 -0.015 0.08 0.01 0.00 -0.10 0.01 0.01 5 0.04 0.01 0.01 -0.13 -0.01 0.016 0.08 0.01 0.00 -0.11 0.01 0.00 6 0.07 0.01 0.01 -0.12 0.00 0.027 0.06 0.01 0.00 -0.09 0.01 0.00 7 0.09 0.01 0.00 -0.08 0.00 0.028 0.04 0.00 -0.01 -0.06 0.01 -0.01 8 0.09 0.01 -0.01 -0.01 0.01 0.019 0.02 0.00 0.00 -0.03 0.00 0.00 9 0.09 0.00 -0.02 0.03 0.01 0.00
10 0.01 0.00 0.00 -0.01 0.00 0.00 10 0.10 0.00 -0.02 0.02 0.01 -0.0111 0.02 0.00 0.00 -0.02 0.00 0.00 11 0.12 -0.01 -0.01 -0.04 0.01 0.0012 0.03 0.00 0.00 -0.05 0.00 0.00 12 0.14 -0.01 0.00 -0.11 0.01 0.0013 0.04 0.00 0.00 -0.10 0.00 0.00 13 0.14 -0.01 0.01 -0.16 0.01 0.0014 0.05 0.00 0.00 -0.15 0.00 0.00 14 0.12 0.00 0.01 -0.16 0.01 -0.0115 0.05 0.00 0.01 -0.15 0.00 0.00 15 0.09 0.00 0.01 -0.13 0.00 -0.0116 0.04 0.01 0.01 -0.11 0.00 0.00 16 0.05 0.00 0.01 -0.10 0.00 -0.0117 0.01 0.01 0.01 -0.04 0.00 0.00 17 0.04 0.00 0.01 -0.09 -0.01 0.0018 0.00 0.01 0.00 0.01 0.00 0.00 18 0.06 0.01 0.01 -0.09 0.00 0.0119 0.01 0.01 -0.01 0.01 0.00 0.00 19 0.08 0.01 0.01 -0.10 0.00 0.00
88
20 0.06 0.01 -0.01 -0.04 0.00 0.00 20 0.09 0.01 -0.01 -0.12 0.00 0.0021 0.11 0.00 -0.01 -0.13 0.01 0.01 21 0.10 0.01 -0.01 -0.14 0.00 0.0022 0.15 0.00 -0.01 -0.18 0.01 0.01 22 0.11 0.00 -0.01 -0.15 0.00 0.0023 0.12 -0.01 -0.01 -0.16 0.01 0.00 23 0.11 0.00 -0.01 -0.10 0.00 0.0124 0.03 -0.01 0.00 -0.06 0.01 -0.01 24 0.08 0.00 0.00 -0.02 0.01 0.0125 -0.07 -0.01 0.00 0.06 0.00 -0.02 25 0.03 0.00 -0.01 0.03 0.01 0.0026 -0.14 0.00 0.01 0.14 0.00 -0.02 26 -0.01 -0.01 -0.01 0.02 0.00 -0.0127 -0.13 0.00 0.02 0.11 -0.01 0.00 27 -0.01 -0.01 0.00 -0.07 0.00 -0.0128 -0.04 0.01 0.02 0.00 -0.01 0.01 28 0.04 -0.01 0.01 -0.16 0.00 0.0129 0.07 0.02 0.01 -0.13 0.00 0.02 29 0.13 0.00 0.01 -0.20 0.01 0.0330 0.14 0.02 -0.01 -0.21 0.00 0.01 30 0.20 0.00 0.01 -0.16 0.02 0.0331 0.15 0.01 -0.03 -0.19 0.01 0.00 31 0.22 0.00 0.00 -0.08 0.03 0.0032 0.12 0.00 -0.03 -0.11 0.00 -0.01 32 0.19 0.00 -0.01 -0.02 0.02 -0.0333 0.09 -0.01 -0.01 -0.02 0.00 -0.01 33 0.14 0.00 0.00 -0.02 0.00 -0.0434 0.09 -0.01 0.01 0.01 0.00 0.00 34 0.09 0.00 0.01 -0.05 -0.01 -0.0235 0.12 0.00 0.02 -0.03 0.00 0.00 35 0.07 0.01 0.02 -0.11 -0.02 0.0036 0.15 0.01 0.02 -0.10 0.00 0.00 36 0.07 0.02 0.01 -0.15 -0.02 0.0037 0.16 0.01 0.00 -0.15 0.00 0.00 37 0.08 0.02 -0.01 -0.16 -0.02 0.0038 0.14 0.01 -0.02 -0.15 0.00 -0.01 38 0.10 0.01 -0.02 -0.16 -0.02 0.0039 0.10 0.00 -0.02 -0.11 -0.01 0.00 39 0.11 0.00 -0.02 -0.17 -0.01 0.0240 0.05 -0.01 -0.01 -0.06 0.00 0.01 40 0.13 0.00 -0.01 -0.15 0.00 0.0441 0.01 -0.01 0.01 -0.04 0.00 0.02 41 0.15 -0.01 0.00 -0.09 0.02 0.0442 0.00 0.00 0.02 -0.04 0.01 0.02 42 0.15 -0.01 -0.01 -0.01 0.03 0.0243 0.01 0.01 0.01 -0.05 0.01 0.00 43 0.16 -0.01 -0.01 0.02 0.03 -0.0244 0.03 0.01 0.00 -0.07 0.01 -0.01 44 0.17 -0.01 0.00 -0.03 0.02 -0.03
89
45 0.04 0.01 -0.01 -0.07 0.01 -0.02 45 0.20 -0.01 0.01 -0.12 0.00 -0.0246 0.04 0.00 -0.01 -0.06 0.00 -0.01 46 0.22 0.00 0.02 -0.17 0.00 0.0047 0.02 0.00 -0.01 -0.04 0.00 0.00 47 0.21 0.01 0.02 -0.15 0.00 0.0148 0.00 -0.01 0.00 -0.01 0.00 0.01 48 0.15 0.01 0.00 -0.09 0.00 -0.0149 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.01 49 0.07 0.01 -0.01 -0.07 0.00 -0.0350 0.01 0.00 0.01 -0.02 0.00 0.00 50 0.00 0.00 -0.01 -0.14 -0.02 -0.0351 0.04 0.01 0.01 -0.06 0.00 -0.01 51 -0.02 0.00 0.00 -0.23 -0.03 0.0052 0.06 0.01 0.01 -0.10 0.00 -0.01 52 -0.01 0.01 0.02 -0.27 -0.02 0.0453 0.08 0.01 0.01 -0.13 -0.01 0.00 53 0.00 0.01 0.02 -0.22 0.00 0.0554 0.07 0.02 0.00 -0.13 -0.01 0.01 54 0.00 0.02 0.00 -0.09 0.02 0.0355 0.07 0.02 -0.01 -0.08 0.00 0.02 55 0.01 0.02 -0.02 0.02 0.02 0.0056 0.07 0.01 -0.02 -0.01 0.01 0.02 56 0.05 0.01 -0.02 0.06 0.02 -0.0157 0.08 0.00 -0.02 0.04 0.01 0.01 57 0.11 0.00 -0.01 0.05 0.01 0.0058 0.10 -0.01 -0.02 0.04 0.02 0.00 58 0.17 0.00 -0.01 0.01 0.01 0.0159 0.12 -0.01 -0.02 0.01 0.01 -0.01 59 0.18 -0.01 -0.01 0.00 0.02 -0.0160 0.11 -0.02 -0.01 -0.03 0.01 -0.01 60 0.14 -0.01 -0.02 -0.02 0.01 -0.03… … … … … … … … … … … … … …
501 -0.13 0.01 0.02 0.04 0.00 -0.02 501 0.02 -0.02 0.01 -0.11 -0.01 0.00502 -0.10 0.02 0.01 0.04 -0.01 -0.02 502 0.02 -0.01 0.02 -0.17 0.00 0.02503 -0.05 0.02 0.00 0.03 -0.02 0.00 503 0.03 0.00 0.02 -0.19 0.00 0.02504 0.02 0.02 -0.01 0.02 -0.01 0.02 504 0.04 0.01 0.02 -0.16 0.01 0.01505 0.09 0.02 -0.01 -0.02 0.00 0.03 505 0.06 0.01 0.01 -0.09 0.02 0.01506 0.14 0.01 -0.01 -0.06 0.01 0.03 506 0.07 0.02 0.00 -0.03 0.02 0.00507 0.15 0.01 -0.02 -0.06 0.02 0.02 507 0.08 0.02 0.00 0.02 0.02 -0.01508 0.10 0.00 -0.02 -0.02 0.03 0.00 508 0.06 0.02 -0.01 0.01 0.01 -0.02
90
509 0.02 -0.01 -0.02 0.06 0.02 -0.02 509 0.03 0.01 -0.01 -0.05 0.00 -0.03510 -0.05 -0.01 0.00 0.13 0.01 -0.02 510 0.00 0.01 -0.01 -0.14 -0.01 -0.03511 -0.08 -0.01 0.02 0.15 0.01 -0.02 511 -0.01 0.00 -0.01 -0.22 -0.03 -0.02512 -0.06 0.00 0.03 0.11 0.00 -0.01 512 0.01 0.00 -0.01 -0.26 -0.03 0.00513 -0.02 0.01 0.02 0.02 0.00 0.00 513 0.06 -0.01 -0.01 -0.26 -0.02 0.03514 0.02 0.02 0.01 -0.04 0.00 0.00 514 0.13 -0.01 -0.01 -0.23 -0.01 0.04515 0.02 0.02 -0.01 -0.03 0.00 0.00 515 0.20 -0.01 0.00 -0.16 0.01 0.04516 -0.01 0.01 -0.02 0.05 0.00 0.00 516 0.24 -0.01 0.00 -0.09 0.02 0.02517 -0.07 0.00 -0.02 0.15 0.00 0.00 517 0.23 -0.01 0.00 -0.02 0.03 0.01518 -0.10 -0.01 -0.01 0.20 0.00 0.00 518 0.20 -0.01 0.01 0.04 0.03 -0.01519 -0.08 0.00 0.01 0.16 0.00 0.00 519 0.14 -0.01 0.01 0.06 0.03 -0.02520 -0.01 0.00 0.02 0.04 0.00 -0.01 520 0.09 0.00 0.02 0.03 0.02 -0.03521 0.07 0.01 0.01 -0.07 0.00 -0.01 521 0.05 0.01 0.02 -0.06 0.00 -0.03522 0.11 0.01 0.00 -0.11 -0.01 0.00 522 0.04 0.01 0.02 -0.17 -0.01 -0.02523 0.09 0.01 -0.01 -0.05 -0.01 0.00 523 0.06 0.02 0.01 -0.26 -0.02 -0.01524 0.03 0.00 -0.02 0.05 -0.01 0.00 524 0.08 0.02 0.00 -0.28 -0.02 0.00525 -0.03 0.00 -0.01 0.14 0.00 0.01 525 0.08 0.02 -0.01 -0.22 -0.01 0.01526 -0.05 0.00 0.00 0.14 0.00 0.01 526 0.07 0.01 -0.02 -0.13 -0.01 0.01527 -0.01 0.00 0.01 0.06 0.01 0.01 527 0.05 0.00 -0.02 -0.05 0.00 0.01528 0.03 0.00 0.01 -0.04 0.01 0.00 528 0.05 -0.01 -0.02 -0.03 0.00 0.00529 0.06 0.01 0.01 -0.10 0.01 -0.01 529 0.06 -0.01 -0.01 -0.08 0.00 0.00530 0.04 0.01 -0.01 -0.08 0.00 -0.01 530 0.10 -0.01 0.00 -0.15 0.00 0.01531 -0.02 0.00 -0.01 0.00 0.00 -0.01 531 0.14 -0.01 0.01 -0.18 0.01 0.01532 -0.08 0.00 -0.01 0.09 0.00 0.00 532 0.17 -0.01 0.01 -0.13 0.01 0.01533 -0.10 -0.01 0.00 0.12 0.00 0.01 533 0.15 -0.01 0.00 -0.03 0.02 0.01
91
534 -0.07 0.00 0.01 0.08 0.00 0.01 534 0.11 0.00 0.00 0.05 0.02 -0.01535 -0.02 0.00 0.01 0.00 0.01 0.01 535 0.07 0.00 0.00 0.06 0.01 -0.02536 0.03 0.01 0.01 -0.07 0.01 0.00 536 0.05 0.00 0.01 0.00 0.01 -0.02537 0.06 0.01 0.00 -0.09 0.01 -0.01 537 0.04 0.01 0.02 -0.11 0.00 -0.01538 0.06 0.01 -0.01 -0.06 0.00 -0.01 538 0.05 0.01 0.01 -0.21 0.00 0.00539 0.05 0.01 -0.01 -0.02 0.00 0.00 539 0.07 0.02 0.00 -0.23 0.00 0.00540 0.04 0.00 0.00 0.02 0.00 0.01 540 0.07 0.02 -0.01 -0.19 0.00 0.00541 0.03 0.00 0.00 0.04 0.01 0.01 541 0.07 0.01 -0.01 -0.12 0.00 -0.01542 0.02 0.00 0.00 0.04 0.01 0.01 542 0.06 0.01 -0.01 -0.07 -0.01 0.00543 0.01 0.00 -0.01 0.04 0.01 -0.01 543 0.04 0.00 -0.01 -0.05 -0.01 0.00544 -0.02 0.00 -0.01 0.04 0.01 -0.02 544 0.04 0.00 -0.01 -0.06 -0.01 0.01545 -0.04 -0.01 0.00 0.04 0.00 -0.02 545 0.05 0.00 -0.01 -0.08 0.00 0.00546 -0.05 0.00 0.01 0.03 0.00 0.00 546 0.06 -0.01 -0.01 -0.11 0.00 0.00547 -0.04 0.00 0.02 0.03 0.00 0.01 547 0.08 -0.01 0.00 -0.13 0.00 0.01548 -0.01 0.01 0.02 0.02 0.00 0.01 548 0.11 -0.01 0.01 -0.13 0.00 0.02549 0.01 0.01 0.01 0.00 0.01 0.01 549 0.13 0.00 0.02 -0.10 0.01 0.03550 0.03 0.01 -0.01 -0.01 0.01 0.00 550 0.15 0.00 0.02 -0.04 0.02 0.02551 0.04 0.01 -0.01 0.00 0.00 -0.01 551 0.14 0.01 0.01 0.01 0.03 0.00552 0.03 0.00 -0.01 0.02 0.00 0.00 552 0.12 0.01 0.00 0.02 0.02 -0.02553 0.02 0.00 -0.01 0.05 0.00 0.00 553 0.11 0.01 -0.01 -0.02 0.01 -0.03554 0.01 0.00 0.00 0.06 0.00 0.01 554 0.10 0.01 0.00 -0.09 0.00 -0.03555 0.01 0.00 0.00 0.05 0.01 0.00 555 0.09 0.01 0.00 -0.15 -0.01 -0.02556 0.02 0.00 0.00 0.01 0.01 0.00 556 0.07 0.01 0.00 -0.18 -0.02 -0.01557 0.03 0.00 0.00 -0.02 0.01 -0.01 557 0.07 0.00 -0.01 -0.22 -0.02 0.00558 0.02 0.00 -0.01 -0.03 0.00 -0.01 558 0.08 0.00 -0.01 -0.25 -0.02 0.00
92
559 -0.01 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 559 0.12 0.00 -0.01 -0.25 -0.02 0.01560 -0.06 0.00 0.00 0.07 0.00 0.00 560 0.15 -0.01 0.00 -0.21 -0.01 0.03561 -0.10 0.00 0.00 0.12 0.00 0.00 561 0.16 -0.01 0.00 -0.11 0.01 0.03562 -0.10 0.00 0.01 0.13 0.00 0.00 562 0.14 -0.01 0.00 -0.01 0.02 0.02563 -0.05 0.00 0.01 0.08 0.00 0.00 563 0.11 -0.01 0.00 0.05 0.02 0.00564 0.03 0.01 0.01 -0.02 0.00 0.00 564 0.08 -0.01 0.00 0.04 0.02 -0.02565 0.11 0.01 0.01 -0.12 0.00 0.00 565 0.07 0.00 0.01 -0.05 0.01 -0.01566 0.15 0.02 0.01 -0.16 0.00 0.01 566 0.10 0.00 0.02 -0.16 0.01 0.00567 0.14 0.02 0.00 -0.11 0.00 0.01 567 0.14 0.01 0.03 -0.22 0.01 0.01568 0.09 0.01 -0.01 0.00 0.01 0.01 568 0.19 0.02 0.02 -0.21 0.02 0.01569 0.03 0.01 -0.02 0.11 0.01 0.00 569 0.20 0.02 0.00 -0.14 0.02 -0.01570 -0.02 0.00 -0.02 0.16 0.01 0.00 570 0.19 0.02 -0.02 -0.06 0.01 -0.03571 -0.03 -0.01 -0.01 0.14 0.01 0.00 571 0.15 0.01 -0.03 -0.04 -0.01 -0.03572 -0.04 -0.01 0.00 0.08 0.01 0.00 572 0.12 0.00 -0.03 -0.08 -0.02 -0.02573 -0.04 -0.01 0.00 0.01 0.01 -0.01 573 0.10 -0.01 -0.02 -0.17 -0.03 -0.01574 -0.05 -0.01 0.00 -0.02 0.00 -0.01 574 0.10 -0.02 -0.02 -0.26 -0.03 0.01575 -0.06 -0.01 0.01 -0.01 0.00 -0.01 575 0.12 -0.02 -0.01 -0.33 -0.02 0.02576 -0.08 0.00 0.01 0.03 -0.01 -0.01 576 0.15 -0.02 0.00 -0.36 -0.01 0.03577 -0.08 0.00 0.01 0.07 -0.01 0.00 577 0.16 -0.02 0.01 -0.31 0.00 0.04578 -0.08 0.01 0.02 0.09 -0.01 0.00 578 0.16 -0.02 0.02 -0.18 0.02 0.04579 -0.06 0.01 0.02 0.07 -0.01 0.01 579 0.14 -0.01 0.02 -0.03 0.03 0.03580 0.00 0.02 0.01 0.03 0.00 0.01 580 0.09 0.00 0.02 0.10 0.04 0.00581 0.08 0.02 0.00 -0.03 0.00 0.01 581 0.05 0.01 0.02 0.14 0.03 -0.02582 0.16 0.02 -0.01 -0.08 0.01 0.01 582 0.04 0.02 0.01 0.07 0.02 -0.03583 0.19 0.01 -0.02 -0.10 0.01 0.01 583 0.05 0.02 0.01 -0.07 0.01 -0.03
93
584 0.17 0.01 -0.02 -0.06 0.01 0.01 584 0.08 0.03 0.01 -0.21 -0.01 -0.02585 0.08 0.00 -0.02 0.01 0.01 0.00 585 0.09 0.03 0.00 -0.29 -0.01 -0.01586 -0.02 -0.01 -0.01 0.10 0.02 0.00 586 0.08 0.02 -0.02 -0.27 -0.01 -0.01587 -0.10 -0.01 -0.01 0.15 0.01 -0.01 587 0.06 0.01 -0.03 -0.20 -0.02 -0.01588 -0.12 -0.01 0.00 0.13 0.01 -0.01 588 0.02 0.00 -0.04 -0.12 -0.02 -0.01589 -0.09 -0.01 0.00 0.05 0.00 -0.02 589 -0.01 -0.02 -0.04 -0.10 -0.03 0.00590 -0.03 -0.01 0.01 -0.03 0.00 -0.02 590 -0.02 -0.03 -0.02 -0.13 -0.03 0.02591 0.02 -0.01 0.01 -0.07 -0.01 -0.01 591 0.01 -0.03 0.00 -0.19 -0.01 0.04592 0.05 0.00 0.01 -0.05 -0.02 -0.01 592 0.07 -0.03 0.01 -0.22 0.01 0.05593 0.07 0.00 0.01 -0.01 -0.02 0.00 593 0.13 -0.02 0.02 -0.19 0.03 0.04594 0.11 0.00 0.01 0.01 -0.01 0.01 594 0.17 -0.02 0.02 -0.10 0.04 0.01595 0.17 0.01 0.01 -0.01 -0.01 0.02 595 0.18 -0.01 0.02 0.00 0.04 -0.01596 0.26 0.01 0.00 -0.07 0.00 0.01 596 0.16 0.00 0.03 0.06 0.04 -0.02597 0.33 0.01 -0.01 -0.15 0.01 0.01 597 0.12 0.01 0.03 0.06 0.03 -0.03598 0.35 0.00 -0.01 -0.18 0.01 0.00 598 0.07 0.03 0.03 0.00 0.01 -0.03599 0.29 0.00 -0.01 -0.14 0.00 -0.01 599 0.02 0.04 0.01 -0.10 0.00 -0.04600 0.19 -0.01 -0.01 -0.03 0.00 -0.01 600 0.00 0.04 0.00 -0.19 -0.02 -0.04
95
LAMPIRAN ERESPON GERAKAN FASE OFFLOADING
97
WaktuFSRU LNGC Gaya
TaliTambat
Gayapada
FenderSurge Sway Heave Roll Pitch Yaw Surge Sway Heave Roll Pitch Yaw
(detik) (meter) (meter) (meter) (derajat) (derajat) (derajat) (meter) (meter) (meter) (derajat) (derajat) (derajat) (N) (N)0 18.55 35.49 6.04 0.04 0.00 -4.24 16.48 -13.82 5.29 0.19 -0.03 -4.19 268897.1 108669.71 18.55 35.49 6.04 0.04 0.00 -4.24 16.47 -13.83 5.30 0.23 -0.03 -4.20 288568.8 109340.72 18.55 35.48 6.04 0.02 0.00 -4.24 16.45 -13.84 5.32 0.21 -0.04 -4.21 304669.3 104484.33 18.55 35.47 6.04 0.01 0.00 -4.23 16.43 -13.85 5.32 0.13 -0.04 -4.22 320635.4 98886.834 18.55 35.46 6.05 0.00 0.00 -4.23 16.40 -13.87 5.33 0.02 -0.04 -4.23 340566.9 91982.465 18.55 35.45 6.05 0.01 0.00 -4.22 16.38 -13.89 5.33 -0.11 -0.04 -4.25 363270.8 80417.066 18.55 35.44 6.05 0.03 0.01 -4.22 16.36 -13.92 5.33 -0.22 -0.01 -4.26 381686.3 62781.47 18.55 35.43 6.06 0.05 0.01 -4.21 16.35 -13.95 5.34 -0.30 0.02 -4.26 387955.7 42763.298 18.55 35.43 6.05 0.07 0.00 -4.21 16.35 -13.96 5.32 -0.34 0.05 -4.25 379209.7 28551.99 18.55 35.43 6.04 0.06 0.00 -4.21 16.35 -13.96 5.30 -0.34 0.08 -4.23 360497.4 27301.56
10 18.55 35.43 6.02 0.05 -0.01 -4.21 16.35 -13.94 5.27 -0.29 0.08 -4.22 343019.5 38487.311 18.55 35.43 6.01 0.03 -0.01 -4.21 16.37 -13.93 5.25 -0.19 0.07 -4.21 337809.9 53335.5712 18.55 35.43 6.01 0.00 -0.01 -4.22 16.39 -13.93 5.24 -0.07 0.03 -4.22 347632.1 63233.9113 18.55 35.43 6.01 -0.01 -0.01 -4.22 16.41 -13.94 5.26 0.06 -0.02 -4.23 363714 69326.6314 18.55 35.42 6.03 -0.03 -0.01 -4.22 16.43 -13.95 5.28 0.17 -0.05 -4.23 371272.5 80296.615 18.55 35.40 6.04 -0.05 0.00 -4.21 16.46 -13.95 5.30 0.22 -0.08 -4.22 360055.3 100325.416 18.54 35.38 6.05 -0.05 0.01 -4.20 16.48 -13.94 5.31 0.21 -0.08 -4.20 330276.5 122237.417 18.54 35.36 6.07 -0.04 0.01 -4.19 16.50 -13.93 5.32 0.15 -0.05 -4.17 290468 13428518 18.54 35.35 6.07 -0.01 0.01 -4.18 16.52 -13.93 5.32 0.06 -0.02 -4.15 251618.9 132402.819 18.54 35.34 6.08 0.03 0.01 -4.18 16.53 -13.93 5.33 -0.06 0.01 -4.13 222604.1 123174.320 18.54 35.34 6.07 0.07 0.01 -4.18 16.54 -13.92 5.33 -0.18 0.03 -4.13 207025.4 114609.3
98
21 18.54 35.34 6.05 0.10 0.01 -4.17 16.53 -13.92 5.32 -0.30 0.03 -4.13 200965.5 107056.722 18.54 35.35 6.04 0.12 0.00 -4.18 16.53 -13.92 5.31 -0.37 0.02 -4.13 194716.8 95711.7723 18.54 35.36 6.03 0.12 -0.01 -4.18 16.54 -13.92 5.30 -0.36 0.02 -4.11 179501.6 81187.9324 18.54 35.36 6.02 0.11 -0.01 -4.18 16.57 -13.93 5.28 -0.27 0.04 -4.08 153837.6 75047.8725 18.54 35.35 6.02 0.07 -0.01 -4.18 16.60 -13.92 5.27 -0.14 0.05 -4.06 123878.7 92968.5626 18.54 35.32 6.02 0.03 -0.01 -4.17 16.62 -13.90 5.27 -0.01 0.03 -4.04 98562.85 138786.727 18.54 35.29 6.02 0.01 -0.01 -4.16 16.64 -13.87 5.26 0.08 0.01 -4.03 84325.58 19532828 18.54 35.26 6.02 0.02 -0.01 -4.15 16.65 -13.85 5.27 0.14 -0.02 -4.03 82357.64 234611.629 18.54 35.25 6.02 0.05 -0.01 -4.14 16.66 -13.85 5.30 0.17 -0.04 -4.04 88138.13 240235.530 18.54 35.26 6.03 0.10 0.00 -4.14 16.66 -13.87 5.33 0.17 -0.03 -4.04 93573.69 221099.431 18.54 35.27 6.04 0.12 0.00 -4.14 16.67 -13.88 5.34 0.12 -0.02 -4.03 92530.24 202160.632 18.54 35.26 6.05 0.12 0.00 -4.14 16.66 -13.88 5.33 0.02 -0.02 -4.04 85884.22 200562.633 18.53 35.25 6.06 0.10 0.01 -4.14 16.65 -13.87 5.31 -0.11 -0.02 -4.04 80327.49 211013.834 18.53 35.23 6.07 0.08 0.01 -4.13 16.64 -13.87 5.29 -0.23 -0.02 -4.04 81827.18 215070.835 18.53 35.22 6.09 0.07 0.02 -4.13 16.62 -13.90 5.28 -0.32 0.00 -4.05 91052.38 20298136 18.53 35.22 6.09 0.08 0.02 -4.13 16.60 -13.93 5.29 -0.34 0.02 -4.05 105505.8 18303437 18.53 35.21 6.08 0.10 0.02 -4.12 16.59 -13.96 5.29 -0.32 0.04 -4.05 124438.6 169974.838 18.53 35.20 6.06 0.12 0.01 -4.12 16.58 -13.98 5.29 -0.26 0.04 -4.06 149286.1 167126.239 18.53 35.20 6.03 0.12 -0.01 -4.12 16.57 -13.99 5.29 -0.19 0.03 -4.07 179481.9 162473.440 18.53 35.21 6.00 0.11 -0.02 -4.12 16.56 -14.02 5.30 -0.09 0.01 -4.08 210058.6 142651.841 18.54 35.23 5.99 0.09 -0.02 -4.13 16.54 -14.05 5.32 0.02 0.01 -4.08 235492.3 108917.642 18.54 35.25 5.99 0.07 -0.02 -4.14 16.54 -14.08 5.33 0.11 0.01 -4.07 256205.3 76810.2443 18.54 35.26 5.99 0.05 -0.02 -4.14 16.53 -14.11 5.32 0.17 0.01 -4.08 279147.2 58451.7544 18.54 35.25 6.00 0.05 -0.02 -4.14 16.52 -14.14 5.30 0.16 -0.02 -4.10 310084.1 46266.6145 18.54 35.25 6.01 0.05 -0.01 -4.14 16.51 -14.19 5.28 0.10 -0.04 -4.11 344879.3 17785
99
46 18.54 35.26 6.03 0.06 0.00 -4.14 16.50 -14.25 5.28 0.03 -0.04 -4.12 370250.9 047 18.54 35.28 6.05 0.05 0.00 -4.15 16.50 -14.31 5.28 -0.05 -0.02 -4.10 375966.9 048 18.54 35.30 6.07 0.01 0.01 -4.16 16.49 -14.35 5.28 -0.13 0.01 -4.07 366834.5 049 18.54 35.31 6.07 -0.04 0.01 -4.17 16.47 -14.36 5.27 -0.23 0.03 -4.06 361762.4 050 18.54 35.30 6.07 -0.08 0.01 -4.17 16.45 -14.36 5.26 -0.31 0.01 -4.08 378606.1 051 18.54 35.28 6.07 -0.09 0.01 -4.16 16.43 -14.38 5.27 -0.35 -0.02 -4.11 418736.6 052 18.53 35.27 6.08 -0.08 0.02 -4.16 16.41 -14.41 5.31 -0.30 -0.03 -4.13 465611.3 053 18.53 35.27 6.09 -0.04 0.02 -4.15 16.40 -14.46 5.35 -0.19 -0.01 -4.14 497633.1 054 18.53 35.26 6.09 0.00 0.02 -4.15 16.39 -14.49 5.38 -0.06 0.02 -4.12 505010.4 055 18.53 35.25 6.07 0.04 0.01 -4.14 16.39 -14.49 5.37 0.04 0.05 -4.10 495970.8 056 18.53 35.23 6.04 0.09 0.00 -4.13 16.38 -14.47 5.34 0.10 0.04 -4.08 486301.4 057 18.54 35.23 6.01 0.13 -0.01 -4.13 16.38 -14.46 5.31 0.13 0.02 -4.08 482834.8 058 18.54 35.25 5.99 0.16 -0.02 -4.13 16.39 -14.46 5.28 0.14 0.01 -4.08 477003.1 059 18.54 35.26 5.98 0.15 -0.02 -4.14 16.41 -14.45 5.26 0.10 0.00 -4.07 454414.8 060 18.54 35.26 5.97 0.11 -0.03 -4.14 16.44 -14.43 5.24 0.01 0.00 -4.05 410999.1 0… … … … … … … … … … … … … … …
3501 18.63 36.21 5.68 -0.28 -0.15 -4.55 16.79 -12.98 5.23 -1.22 -0.09 -3.94 0 03502 18.63 36.21 5.67 -0.63 -0.15 -4.57 16.73 -13.09 5.25 -0.99 -0.06 -4.02 0 03503 18.63 36.21 5.73 -0.86 -0.13 -4.59 16.66 -13.19 5.29 -0.58 -0.03 -4.13 0 03504 18.62 36.21 5.84 -0.96 -0.08 -4.59 16.58 -13.29 5.34 -0.04 0.04 -4.25 5314.418 03505 18.61 36.20 5.99 -0.96 -0.02 -4.59 16.52 -13.37 5.36 0.52 0.12 -4.36 191833.1 03506 18.60 36.19 6.14 -0.88 0.04 -4.58 16.48 -13.43 5.35 0.94 0.20 -4.47 344584.7 03507 18.59 36.16 6.27 -0.74 0.09 -4.56 16.44 -13.48 5.31 1.08 0.24 -4.56 465646.2 8532.813508 18.58 36.14 6.36 -0.55 0.13 -4.54 16.41 -13.53 5.28 0.87 0.21 -4.65 571268.8 03509 18.58 36.13 6.41 -0.31 0.15 -4.52 16.37 -13.61 5.26 0.38 0.11 -4.75 679551.3 0
100
3510 18.58 36.12 6.40 -0.01 0.15 -4.50 16.34 -13.70 5.28 -0.27 -0.02 -4.86 798573.9 03511 18.58 36.12 6.34 0.31 0.12 -4.48 16.30 -13.80 5.31 -0.89 -0.15 -4.97 920804.4 03512 18.59 36.13 6.24 0.61 0.08 -4.46 16.28 -13.89 5.33 -1.32 -0.24 -5.06 1027282 03513 18.60 36.15 6.10 0.86 0.02 -4.46 16.24 -13.94 5.34 -1.45 -0.26 -5.10 1099373 03514 18.61 36.18 5.94 1.01 -0.04 -4.46 16.20 -13.96 5.34 -1.25 -0.22 -5.09 1129434 03515 18.62 36.22 5.80 1.03 -0.10 -4.47 16.15 -13.94 5.32 -0.80 -0.13 -5.04 1123038 03516 18.63 36.24 5.69 0.94 -0.14 -4.49 16.09 -13.88 5.30 -0.24 -0.02 -4.98 1093275 03517 18.64 36.24 5.64 0.73 -0.16 -4.50 16.05 -13.81 5.26 0.29 0.08 -4.92 1051947 03518 18.63 36.23 5.65 0.47 -0.16 -4.51 16.02 -13.74 5.23 0.69 0.15 -4.86 1001558 03519 18.63 36.20 5.73 0.18 -0.12 -4.52 16.01 -13.70 5.23 0.89 0.20 -4.80 932391.6 03520 18.61 36.16 5.86 -0.11 -0.07 -4.52 16.04 -13.68 5.25 0.90 0.21 -4.70 827483.9 03521 18.60 36.13 6.02 -0.38 -0.01 -4.52 16.08 -13.67 5.30 0.72 0.19 -4.56 675258.4 03522 18.59 36.10 6.17 -0.63 0.05 -4.53 16.13 -13.64 5.34 0.40 0.13 -4.40 480934.6 03523 18.58 36.07 6.30 -0.81 0.10 -4.52 16.19 -13.58 5.37 -0.01 0.06 -4.23 266026.5 03524 18.57 36.04 6.39 -0.91 0.14 -4.52 16.26 -13.49 5.37 -0.44 -0.01 -4.08 55532.33 03525 18.57 36.02 6.42 -0.88 0.15 -4.51 16.34 -13.40 5.35 -0.82 -0.08 -3.97 0 03526 18.57 36.01 6.41 -0.74 0.15 -4.49 16.41 -13.31 5.32 -1.10 -0.13 -3.88 0 03527 18.57 36.00 6.34 -0.50 0.12 -4.48 16.46 -13.25 5.29 -1.21 -0.16 -3.81 0 03528 18.58 36.00 6.22 -0.18 0.07 -4.46 16.47 -13.19 5.28 -1.15 -0.19 -3.75 0 03529 18.59 35.99 6.07 0.19 0.01 -4.43 16.45 -13.12 5.26 -0.94 -0.19 -3.70 0 03530 18.60 35.97 5.91 0.55 -0.05 -4.40 16.40 -13.04 5.26 -0.67 -0.16 -3.66 0 9092.1553531 18.60 35.95 5.78 0.88 -0.10 -4.38 16.34 -12.94 5.27 -0.39 -0.09 -3.63 0 90688.683532 18.61 35.92 5.69 1.15 -0.14 -4.35 16.28 -12.82 5.28 -0.13 0.01 -3.62 0 200632.63533 18.61 35.88 5.66 1.33 -0.16 -4.32 16.24 -12.70 5.29 0.09 0.11 -3.64 0 337839.53534 18.60 35.82 5.68 1.40 -0.15 -4.29 16.21 -12.58 5.29 0.28 0.19 -3.67 0 489277.9
101
3535 18.59 35.76 5.75 1.35 -0.12 -4.27 16.19 -12.49 5.29 0.43 0.22 -3.72 0 630817.33536 18.58 35.70 5.86 1.19 -0.07 -4.25 16.20 -12.44 5.30 0.49 0.21 -3.76 0 749056.83537 18.57 35.64 6.01 0.93 -0.01 -4.25 16.22 -12.42 5.31 0.44 0.17 -3.80 0 828321.83538 18.55 35.59 6.17 0.62 0.05 -4.24 16.27 -12.44 5.32 0.27 0.11 -3.84 0 881325.63539 18.54 35.54 6.31 0.30 0.11 -4.24 16.33 -12.48 5.32 0.00 0.03 -3.90 0 918855.13540 18.53 35.50 6.40 -0.01 0.15 -4.24 16.39 -12.53 5.31 -0.35 -0.07 -3.97 0 937698.63541 18.53 35.47 6.44 -0.25 0.16 -4.25 16.44 -12.61 5.29 -0.68 -0.16 -4.05 0 923182.13542 18.53 35.48 6.41 -0.41 0.15 -4.26 16.46 -12.71 5.28 -0.91 -0.21 -4.12 0 863842.33543 18.54 35.52 6.32 -0.50 0.11 -4.28 16.47 -12.83 5.27 -0.93 -0.22 -4.18 0 761824.63544 18.55 35.58 6.19 -0.51 0.06 -4.31 16.45 -12.96 5.27 -0.74 -0.17 -4.23 0 636342.43545 18.57 35.66 6.02 -0.46 -0.01 -4.34 16.43 -13.10 5.25 -0.41 -0.09 -4.30 18333.6 507379.53546 18.58 35.74 5.86 -0.37 -0.07 -4.36 16.39 -13.24 5.24 -0.06 -0.01 -4.38 181436.8 374425.43547 18.60 35.82 5.73 -0.22 -0.12 -4.39 16.34 -13.39 5.25 0.24 0.06 -4.47 361236.3 230582.43548 18.61 35.90 5.66 -0.03 -0.15 -4.41 16.30 -13.56 5.27 0.44 0.11 -4.56 537458 69771.193549 18.61 35.98 5.64 0.17 -0.16 -4.43 16.27 -13.74 5.31 0.53 0.15 -4.62 685386.3 03550 18.62 36.03 5.69 0.37 -0.14 -4.44 16.27 -13.91 5.33 0.47 0.18 -4.66 788551.9 03551 18.61 36.08 5.79 0.54 -0.10 -4.45 16.29 -14.06 5.34 0.23 0.18 -4.68 846975.5 03552 18.61 36.11 5.92 0.67 -0.05 -4.45 16.34 -14.20 5.34 -0.17 0.14 -4.68 875155.4 03553 18.60 36.14 6.07 0.73 0.01 -4.46 16.39 -14.34 5.34 -0.64 0.06 -4.69 891228.6 03554 18.59 36.17 6.22 0.74 0.07 -4.47 16.44 -14.47 5.34 -1.08 -0.04 -4.69 905577.2 03555 18.59 36.21 6.35 0.68 0.12 -4.49 16.49 -14.58 5.35 -1.34 -0.13 -4.68 918053.9 03556 18.59 36.24 6.42 0.56 0.15 -4.51 16.52 -14.67 5.35 -1.37 -0.19 -4.65 924329.9 03557 18.59 36.26 6.43 0.39 0.16 -4.53 16.53 -14.73 5.32 -1.14 -0.20 -4.61 922896.8 03558 18.59 36.28 6.38 0.18 0.14 -4.55 16.54 -14.76 5.28 -0.73 -0.17 -4.56 915169 03559 18.60 36.29 6.28 -0.04 0.10 -4.57 16.53 -14.76 5.25 -0.22 -0.11 -4.51 901842.1 0
102
3560 18.61 36.30 6.14 -0.25 0.04 -4.59 16.49 -14.73 5.23 0.26 -0.03 -4.46 882145.3 03561 18.62 36.30 5.99 -0.41 -0.02 -4.59 16.44 -14.68 5.23 0.60 0.06 -4.41 856652.6 03562 18.63 36.28 5.84 -0.50 -0.08 -4.59 16.36 -14.60 5.25 0.76 0.12 -4.38 827749.1 03563 18.63 36.24 5.73 -0.50 -0.13 -4.57 16.28 -14.51 5.28 0.72 0.16 -4.36 796002.4 03564 18.63 36.18 5.67 -0.41 -0.15 -4.55 16.21 -14.40 5.32 0.50 0.17 -4.36 757026.7 03565 18.62 36.12 5.66 -0.26 -0.15 -4.51 16.15 -14.28 5.35 0.17 0.16 -4.35 702847.8 03566 18.61 36.04 5.72 -0.10 -0.13 -4.47 16.12 -14.15 5.37 -0.21 0.13 -4.35 627504.1 03567 18.60 35.95 5.84 0.06 -0.08 -4.42 16.11 -14.00 5.37 -0.57 0.09 -4.33 532817 03568 18.58 35.84 5.98 0.19 -0.02 -4.37 16.10 -13.82 5.35 -0.83 0.03 -4.30 430497.3 03569 18.56 35.72 6.13 0.30 0.04 -4.32 16.10 -13.64 5.32 -0.95 -0.05 -4.29 338235.6 03570 18.55 35.59 6.26 0.39 0.09 -4.26 16.09 -13.46 5.29 -0.89 -0.13 -4.28 272088.6 196723.23571 18.53 35.48 6.37 0.49 0.13 -4.21 16.08 -13.29 5.27 -0.69 -0.19 -4.29 237195 424947.33572 18.52 35.38 6.42 0.58 0.15 -4.16 16.06 -13.15 5.27 -0.41 -0.22 -4.30 224325.4 633191.83573 18.52 35.29 6.41 0.65 0.15 -4.12 16.03 -13.02 5.28 -0.14 -0.21 -4.32 215480 813390.13574 18.52 35.23 6.34 0.71 0.12 -4.09 15.98 -12.90 5.29 0.05 -0.16 -4.32 194818.3 963919.43575 18.52 35.19 6.22 0.73 0.07 -4.08 15.93 -12.78 5.30 0.15 -0.08 -4.31 157153.5 10865213576 18.53 35.16 6.07 0.73 0.01 -4.07 15.89 -12.67 5.29 0.15 0.03 -4.30 108142.8 11837183577 18.54 35.15 5.92 0.68 -0.05 -4.06 15.87 -12.58 5.28 0.07 0.13 -4.29 58073.29 12560013578 18.54 35.14 5.79 0.60 -0.10 -4.06 15.88 -12.52 5.26 -0.08 0.20 -4.30 14554.89 13008313579 18.55 35.13 5.69 0.49 -0.14 -4.07 15.92 -12.50 5.25 -0.25 0.24 -4.31 0 13300963580 18.55 35.13 5.66 0.36 -0.16 -4.07 15.99 -12.51 5.24 -0.44 0.24 -4.32 0 13224253581 18.55 35.13 5.68 0.23 -0.15 -4.08 16.07 -12.57 5.24 -0.60 0.18 -4.32 0 12811363582 18.55 35.15 5.75 0.10 -0.12 -4.10 16.15 -12.65 5.27 -0.71 0.08 -4.32 0 12109463583 18.54 35.16 5.87 -0.01 -0.07 -4.11 16.22 -12.76 5.31 -0.73 -0.03 -4.30 0 11236203584 18.53 35.19 6.02 -0.09 -0.01 -4.12 16.30 -12.87 5.34 -0.66 -0.13 -4.30 0 1032005
103
3585 18.52 35.22 6.18 -0.12 0.05 -4.14 16.38 -12.99 5.36 -0.50 -0.20 -4.30 11020.68 939806.23586 18.52 35.25 6.31 -0.10 0.11 -4.15 16.44 -13.12 5.36 -0.28 -0.23 -4.31 70371.01 836003.93587 18.52 35.30 6.40 -0.05 0.15 -4.17 16.49 -13.27 5.35 -0.02 -0.21 -4.32 144382.1 700845.13588 18.52 35.37 6.44 0.04 0.16 -4.19 16.51 -13.45 5.33 0.23 -0.16 -4.32 227781 519090.83589 18.53 35.47 6.41 0.13 0.15 -4.22 16.50 -13.66 5.31 0.43 -0.07 -4.31 313975.2 295517.93590 18.54 35.58 6.32 0.21 0.11 -4.26 16.48 -13.86 5.29 0.54 0.01 -4.30 396972.4 48057.253591 18.56 35.70 6.18 0.25 0.05 -4.31 16.46 -14.06 5.26 0.51 0.09 -4.28 471707.2 03592 18.58 35.82 6.01 0.26 -0.01 -4.36 16.45 -14.24 5.24 0.34 0.15 -4.28 533897.5 03593 18.60 35.94 5.85 0.24 -0.08 -4.41 16.46 -14.41 5.23 0.05 0.18 -4.28 580300.8 03594 18.61 36.04 5.72 0.22 -0.13 -4.45 16.48 -14.55 5.23 -0.31 0.19 -4.28 611569.6 03595 18.62 36.11 5.65 0.19 -0.16 -4.48 16.51 -14.69 5.25 -0.68 0.16 -4.28 634863.9 03596 18.63 36.15 5.63 0.18 -0.16 -4.50 16.54 -14.80 5.27 -0.98 0.10 -4.29 662574.4 03597 18.63 36.16 5.69 0.20 -0.14 -4.50 16.55 -14.89 5.31 -1.17 0.03 -4.31 707465.9 03598 18.62 36.14 5.80 0.25 -0.10 -4.49 16.56 -14.96 5.35 -1.18 -0.05 -4.35 776806.5 03599 18.60 36.11 5.95 0.33 -0.04 -4.47 16.56 -15.00 5.39 -1.01 -0.12 -4.41 868285.6 03600 18.59 36.06 6.12 0.42 0.03 -4.45 16.55 -15.02 5.41 -0.69 -0.15 -4.48 969869.7 0
105
LAMPIRAN FDIAGRAM ALIR PEMODELAN NUMERIS
107
BIODATA PENULIS
Anggoronadhi Dianiswara, ST., adalah mahasiswa Program
Pascasarjana Teknologi Kelautan, Program Studi Teknik
Perancangan Bangunan Laut, Fakultas Teknologi Kelautan. Lahir di
Surabaya, 4 Oktober 1988, menyelesaikan pendidikan sarjananya
pada tahun 2011 di Fakultas Teknologi Kelautan – ITS. Pada tahun
2013, penulis menyelesaikan tesis sebagai syarat memperoleh gelar
Magister Teknik (M.T.) di Fakultas Teknologi Kelautan – ITS.
Sebagai mahasiswa pascasarjana, penulis juga aktif melaksanakan
kegiatan pengabdian masyarakat khususnya konsultasi dan studi dalam lingkup inovasi teknologi
kelautan bagi industri dan masyarakat luas. Hal ini meliputi perancangan dan pengkajian
kegiatan fabrikasi maupun konstruksi bangunan lepas pantai. Beberapa kegiatan fabrikasi dan
konstruksi yang telah dilakukan adalah konversi FSO Lentera Bangsa, Wortel WHP Jacket
Platform, Oyong WHP Jacket Platform, Maleo Compression System Development Project,
Banuwati-K Gas Compressor Jacket Platform.
Penulis juga menguasai beberapa program yang berkaitan dengan teknologi kelautan di bidang
lepas pantai, antara lain: ANSYS Multiphysiscs sebagai program dengan metode elemen hingga,
ANSYS AQWA sebagai program hidrodinamis, Maxsurf sebagai program pemodelan bangunan
lepas pantai terapung, dan SACS sebagai program analisis struktur bangunan lepas pantai
terpancang.