orasi pengukuhan ahli peneliti utama: …

14
Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005 ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: KEANEKARAGAMAN HAYATI (EMAS HIJAU) ALTERNATIF BAGI INDONESIA KELUAR DARI KRISIS MULTIDIMENSI [Biological Diversity (Green Gold), As An Alternative for Indonesia to Escape from Her Multidimension Crisis] EndangSukara Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jl. Jenderal Gatot SubrotoNo. 10, Jakarta PENDAHULUAN Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia terutama bersumber dari dalam negeri kita sendiri. Pemerintah orde baru, terutama sejak era konglomerasi (1987-1994), terlalu mengabaikan berkembangnya kesenjangan. Pertumbuhan ekonomi ternyata hanya sebuah fatamorgana (Mubyarto, 2000). Krisis ekonomi 1997-1998 dan keadaan politik yang tidak menentu, mengakibatkan nilai mata uang rupiah dalam tempo yang amat singkat, menurun drastis. Indonesia pun langsung terpuruk. Kegiatan ekonomi tersendat karena sebagian besarnya sangat tergantung kepada bahan baku impor. Banyak perusahaan yang gulung tikar dan banyak buruh terpaksa di PHK. Jumlah penganggur dan jumlah penduduk miskin meningkat dengan tajam. Krisis ini membawa dampak sosial yang amat memprihatinkan. Harga kebutuhan pokok terus meningkat, sementara itu daya beli masyarakat terus menurun. Banyak keluarga terpaksa mengurangi makan sehari-hari. Masalah rawan pangan dan gizi terjadi di mana-mana. Untuk mempertahankan hidup, orang bergegas untuk berupaya sekalipun harus melanggar aturan. Keamanan dan ketertiban umum semakin terganggu. Kondisi yang demikian buruk ini belum mampu diselesaikan secara tuntas hingga sekarang. Dari pengalaman bangsa, ada satu hal yang selama ini mungkin luput dari perhatian kita yaitu bahwa pembangunan yang dilakukan selama ini hanya berorientasi pada pembangunan ekonomi semata dan mengabaikan masalah sosial dan lingkungan. Pembangunan dilakukan melalui kegiatan ekstraktif yang brutal termasuk pembabatan hutan yang mengakibatkan kerusakan ekosistem dan kepunahan sumber daya alam hayati (SD AH). 0 Dalam kaitan dengan SDAH, Indonesia yang mendapat julukan sebagai "mega diversity country," mempunyai posisi strategis karena dapat memanfaatkan kekayaan dan keanekaragaman SDAH ini dalam penentuan posisi tawar bangsa dalam pergaulan dunia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang genomik, telah membuka peluang bagi pembangunan ekonomi baru, BIOECONOMY, yang diprediksi merupakan tulang punggung perekonomian dunia di abad 21 ini. SDAH seharusnya mempunyai peran sentral bagi bangsa Indonesia sebagai sarana jalan keluar dari krisis multidimensi. SDAH Indonesia dipastikan mempunyai daya saing tinggi dan dapat ditampilkan ke tatar global karena sebagian besar SDAH kita ini tidak dimiliki bangsa lain (endemik). Berbagai penelitian telah membuktikan, bahwa melalui sentuhan teknologi yang sangat sederhana sekalipun, SDAH ini dapat dikembangkan untuk memberikan sumbangan paling tidak terhadap dua hal penting yaitu pertama keamanan pangan (food security) dan kedua sebagai modal utama perekonomian Indonesia. Peran SDAH di masa mendatang akan semakin strategis bagi bangsa Indonesia karena beberapa hal. Pertama, Indonesia memiliki asset abadi berupa sinar matahari. Kedua, Indonesia juga memiliki aset abadi berupa laut yang luas. Ketiga, Indonesia memiliki tanah volkanik yang amat subur dan keempat, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat luar biasa. Untuk mendapatkan manfaat dari seluruh aset yang kita miliki bagi pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup, salah satu syaratnya adalah bahwa pengelolaan SDAH harus dipersandingkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta Vll

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: …

Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005

ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA:

KEANEKARAGAMAN HAYATI (EMAS HIJAU)ALTERNATIF BAGI INDONESIA KELUAR DARI KRISIS MULTIDIMENSI

[Biological Diversity (Green Gold), As An Alternative for Indonesia to Escapefrom Her Multidimension Crisis]

EndangSukaraLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),

Jl. Jenderal Gatot SubrotoNo. 10, Jakarta

PENDAHULUAN

Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesiaterutama bersumber dari dalam negeri kita sendiri.Pemerintah orde baru, terutama sejak era konglomerasi(1987-1994), terlalu mengabaikan berkembangnyakesenjangan. Pertumbuhan ekonomi ternyata hanyasebuah fatamorgana (Mubyarto, 2000). Krisis ekonomi1997-1998 dan keadaan politik yang tidak menentu,mengakibatkan nilai mata uang rupiah dalam tempoyang amat singkat, menurun drastis. Indonesia punlangsung terpuruk. Kegiatan ekonomi tersendat karenasebagian besarnya sangat tergantung kepada bahanbaku impor. Banyak perusahaan yang gulung tikar danbanyak buruh terpaksa di PHK. Jumlah penganggurdan jumlah penduduk miskin meningkat dengan tajam.

Krisis ini membawa dampak sosial yang amatmemprihatinkan. Harga kebutuhan pokok terusmeningkat, sementara itu daya beli masyarakat terusmenurun. Banyak keluarga terpaksa mengurangi makansehari-hari. Masalah rawan pangan dan gizi terjadi dimana-mana. Untuk mempertahankan hidup, orangbergegas untuk berupaya sekalipun harus melanggaraturan. Keamanan dan ketertiban umum semakinterganggu. Kondisi yang demikian buruk ini belummampu diselesaikan secara tuntas hingga sekarang.

Dari pengalaman bangsa, ada satu hal yangselama ini mungkin luput dari perhatian kita yaitu bahwapembangunan yang dilakukan selama ini hanyaberorientasi pada pembangunan ekonomi semata danmengabaikan masalah sosial dan lingkungan.Pembangunan dilakukan melalui kegiatan ekstraktifyang brutal termasuk pembabatan hutan yangmengakibatkan kerusakan ekosistem dan kepunahansumber daya alam hayati (SD AH).

0

Dalam kaitan dengan SDAH, Indonesia yangmendapat julukan sebagai "mega diversity country,"mempunyai posisi strategis karena dapatmemanfaatkan kekayaan dan keanekaragaman SDAHini dalam penentuan posisi tawar bangsa dalampergaulan dunia. Kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi, khususnya di bidang genomik, telahmembuka peluang bagi pembangunan ekonomi baru,BIOECONOMY, yang diprediksi merupakan tulangpunggung perekonomian dunia di abad 21 ini.

SDAH seharusnya mempunyai peran sentralbagi bangsa Indonesia sebagai sarana jalan keluar darikrisis multidimensi. SDAH Indonesia dipastikanmempunyai daya saing tinggi dan dapat ditampilkanke tatar global karena sebagian besar SDAH kita initidak dimiliki bangsa lain (endemik). Berbagai penelitiantelah membuktikan, bahwa melalui sentuhan teknologiyang sangat sederhana sekalipun, SDAH ini dapatdikembangkan untuk memberikan sumbangan palingtidak terhadap dua hal penting yaitu pertama keamananpangan (food security) dan kedua sebagai modal utamaperekonomian Indonesia.

Peran SDAH di masa mendatang akan semakinstrategis bagi bangsa Indonesia karena beberapa hal.Pertama, Indonesia memiliki asset abadi berupa sinarmatahari. Kedua, Indonesia juga memiliki aset abadiberupa laut yang luas. Ketiga, Indonesia memiliki tanahvolkanik yang amat subur dan keempat, Indonesiamemiliki keanekaragaman hayati yang sangat luar biasa.Untuk mendapatkan manfaat dari seluruh aset yangkita miliki bagi pembangunan ekonomi, sosial danlingkungan hidup, salah satu syaratnya adalah bahwapengelolaan SDAH harus dipersandingkan dengankemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

Vll

Page 2: ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: …

Sukara - Pidato Pengukuhan APU: Keanekaragaman Hayati (Emas Hijau) Indonesia dan Krisis Multidimensi

didedikasikan untuk mengantarkan rakyat Indonesiamenikmati manfaat yang sebesar-besarnya dari SDAHyang mereka miliki secara adil.

Suatu pengalaman yang bias kita catat selamaterjadinya krisis perekonomian yang melanda bangsaini adalah bahwa perekonomian yang berbasis SDAHlokal (agribisnis) ternyata mempunyai keunggulankarena sama sekali tidak terpengaruh denganmerosotnya nilai mata uang rupiah. Kenyataannya,sektor ini pulalah yang sampai saat ini mampu bertahandari badai krisis (Saragih, 2000).

SDAH bahkan menjadi semakin menarik ketikamendapat pengakuan masyarakat dan dunia bahwaSDAH (flora, fauna dan jasad renik) mempunyai potensiyang luar biasa sebagai bahan baku obat-obatan(tradisional maupun moderen). Melalui lompatankemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan biologimoderen (bioteknologi), terbukti pula, bahwa SDAHdiidentikkan sebagai pustaka kimia yang sangatpotensial dalam upaya pencarian obat-obatan baru(bioprospecting). SDAH juga diidentikkan sebagaipustaka gen yang amat dibutuhkan untukpengembangan industri dan pembaharuan di bidangpertanian dan kesehatan. Berbagai penemuan dalambidang ini telah mampu meningkatkan nilai ekonomiSDAH dan bahkan telah melahirkan bisnis baru, bio-

economy, yang bernilai multi miliar dolar.

Bagi Indonesia, sebagai pemilik SDAH adalahmenjadi prasyarat bahwa SDAH ini harus dijaga,dipelihara, dikaji dan dimanfaatkan untuk melaksanakanpembangunan ekonomi, social dan lingkungan hidupyang dapat menjamin terlaksananya pembangunanberkesinambungan di negeri ini.

ASAL MULAMASALAHGejala-gejala ke arah terjadinya krisis

multidimensi yang dihadapi bangsa ini sebenamya sudahterjadi sejak awal masa orde baru. Indonesia terprovokasi.Indonesia membangun dengan uang pinjaman. Prosespembangunan tidak pernah dievaluasi dan dikritisi dengancermat karena tertutup oleh provokasi keberhasilanpembangunan semu. Arah pembangunan tidak pernahdiluraskan sekahpun ternyata banyak dampak negatifhya,termasuk khususnya, kerusakan lingkungan dankerusakan SDAH.

Di sektor pertanian, revolusi hijau di Asiamampu melipatgandakan produksi padi. Namun yangmenikmati hanya mereka yang mempunyai lahan, modaldan akses (Ali, 2000). Sebagian besar petaniterpinggirkan (Radi, 1999). Budaya mereka juga ikuttermarjinalisasi oleh pembangunan. Dalam banyakkasus, semakin besar upaya pembangunan di sektorpertanian, semakin besar pula dampak negatifnya bagikesejahteraan petani (Strahm, 1999). Dukungannegara(kekuasaan), lembaga internasional (World Bank danIMF), dan dukungan pasar selama ini lebih berpihakpada sistem monokultur, homogen, uniform,mengutamakan komoditas yang menjadi kepentinganbeberapa gelintir manusia. Penggunaan varitas baruyang responsif terhadap pupuk dan pestisida jugamenjadi ladang usaha mereka. Dengan kata lain, sistemyang diciptakan lebih berpihak kepada para konglomeratdan memberikan keuntungan kepada produsen benih,pupuk dan pestisida yang tidak lain adalah perusahaanraksasa negara maju. Sebaliknya, kegiatan ini secaranyata telah memberikan kontribusi terhadap kerusakanalampengkerdilan sistem dan budaya tradisional yangdikembangkan berdasarkan kearifan masyarakat tanisecara turun menurun selama berabad-abad (Ali, 2000).

Ketika Indonesia mengundangkan UU PokokKehutanan(UUNo. 5 tahun 1967), maka dimungkinkanbagi seseorang untuk dapat mengeksploitasi danmengekstraksi sumber daya alam hutan melaluimekanisme pemberian Hak Pengusahaan Hutan (HPH).Struktur pemilikan HPH menyebabkan mudahdiabaikannya segala bentuk peraturan pemerintah danterutama hak-hak masyarakat lokal untuk mendapatkanakses dan manfaat ekonomi hutan (Kartodihardjo,1999). UU Pokok Agraria/UU No. 5 tahun 1960 yangmasih memperhatikan hak-hak rakyat, tersisihkan.Kemudian, dengan diundangkannya UU No 11 tahun1967 dan UU No. 66 dan 67 tahun 1968 tentang PMAdan PMDN telah memungkinkan terj adinya aliran modalkepada para konglomerat dan pemegang kekuasaan.Proses ini telah memacu proses eksploitasi danekstraksi sumber daya alam hutan melalui HPH.Keadaan juga diperburuk ketika pemerintah ikutmeminjam utang dari badan-badan keuanganinternasional seperti World Bank yang sebagian dipakaiuntuk memfasilitasi proses eksploitasi dan ekstraksi

vm

Page 3: ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: …

Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005

sumber daya alam hutan tersebut. Hanya dalam masa30-an tahun, melalui kebijakan-kebijakan pemerintahseperti tersebut di atas telah berdampak padamewabahnya proses pencukuran dan penggundulanjutaan hektar lahan hutan (Wiradi, 2000). Menurutcatatan Kartodihardjo (1999), sampai dengan tahun1998 dengan hanya 34 grup perusahaan pemegangHPH, jumlah areal hutan yang diekspolitasi mencapai25 juta ha. Proses ini juga diperparah dengan adanyaperluasan areal perkebunan besar dan perluasanwilayah pertanian di desa transmigrasi (UU No. 3 tahun1972). Prediksi Bank Dunia bahwa hutan dataran rendahSumatera akan hilang tahun 2005 sangatlah beralasan(lihat Gambar di bawah ini).

~3r» • * *

forest* in Symalr

Sementara itu, program reboisasi sangat sedikithasilnya, dana untuk reboisasi tidak sampai padasasaran bahkan dipakai untuk keperluan lain yang tidak

ada hubungannya dengan masalah pemeliharaansumber daya alam hutan. Akibatnya, jutaan hektarhutan betul-betul gundul, kekayaan flora dan faunayang ada di dalamnya hilang untuk selama-lamanya.Hutan menjadi padang ilalang dan lahan marjinal.Masyarakat lokal semakin terdesak dan semakinkehilangan hak dan kehilangan kemampuannya untukberusaha. Hak-Hak ulayat masyarakat adat akan hutanjuga tercabik-cabik. Kondisi lingkungan hutan di negerikita menjadi semakin parah oleh penebangan liarolehpenduduk dan kebakaran hutan.

Kejadian serupa juga terjadi dalam sektorkelautan. Kebijaksanaan yang dibuat dan diterapkanterlalu sentralistis dengan format Keppres atau SKMenteri. Dengan dikeluarkannya Inpres No. 15 tahun1970, saluran publik untuk mengakses danmempengaruhi kebijakan tersumbat. Selama lebih dari30 tahun, kebijakan pemerintah telah terpovokasi olehmasyarakat di Atlantik Utara yang mempercayai bahwalaut adalah milik semua orang. Dengan konsep ini,Pemerintah Indonesia telah membuka kesempatankepada semua pihak untuk melakukan penangkapanikan. Penangkapan ikan oleh orang yang bukanakhlinya, telah melecehkan tata cara penangkapan ikantradisional yang dikenal arief dan bijaksana. Suatupengingkaran terhadap tradisi nelayan, tradisimasyarakat adat, hak ulayat laut dan wilayah tradisipenangkapan ikan. Dengan modal besar dan ditujukanhanya untuk mengeruk keuntungan sesaat, praktekpenangkapan ikan yang tidak ramah lingkunganmenggunakan bom dan racun banyak terjadi. Nelayansejati yang kehilangan hak ulayatnya, terdesak danjatuh miskin. Kesenjangan terjadi. Konflik antaranelayan tradisional dan nelayan pukat harimau sulitdihindarkan. Akibatnya kerusakan lingkungan lautterjadi dan sangat memprihatinkan. Konvensi PBBtahun 1982 tentang hukum laut dan Code of Conduct

for Responsible Fisheries FAO tahun 1995 tidak diikutilagi. Keadaan ini semua telah memperparah kondisilingkungan laut Indonesia (Saad, 2000).

Akhirnya, sekitar 52,38% terumbu karang diIndonesia Bagian Barat rusak dan tidak kurang dari47,78% terumbu karang di Indonesia Bagian Timur jugarusak berat. Kerusakan lingkungan laut ini jugadiperburuk oleh beragam pencemar (mulai dari limbah

IX

Page 4: ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: …

Sukara - Pidato Pengukuhan APU: Keanekaragaman Hayati (Emas Hijau) Indonesia dan Krisis Multidimensi

rumah tangga, limbah dari sektor pertanian dan pabrik/industri) serta lumpur yang diangkut oleh sungai-sungai yang secara terus menerus, non-stop, 24 jamsehari, sepanjang tahun. Lingkungan pesisir laut sudahtidak mampu lagi memberikan dukungan penuhterhadap kehidupan bebagai flora dan fauna laut.Kualitas flora dan fauna laut diduga menurun karenaada kekhawatirkan tercemar dan bisa berbahaya biladikonsumsi.

MENCARIJALANKELUAR

AgribisnisSaat ini, segala upaya pemerintah untuk

memulihkan perekonomian terbentur pada masalahketidakpercayaan baik dari masyarakat maupun daripihak luar negeri. Bagaimana masyarakat akan percayajika solusi yang ditawarkan adalah dengan jalanmenambah utang, padahal penyebab krisis adalahutang itu sendiri yang jumlahnya sangat besar. Untukitu pula diperlukan suatu perubahan paradigma dariindustri yang menggantungkan diri pada bahan bakuimpor ke industri berbasis sumber daya alam lokal baikuntuk keperluan sendiri ataupun untuk tujuan ekspor.Untuk itu, pembangunan pengetahuan (knowledge)

yang tepat adalah mutlak diperlukan untuk mengubahmasyarakat dari yang berciri unskilled dan natural

resources based menjadi skilled labour danknowledge insentive dengan dukungan lembaga risetyang tangguh.

Pemulihan ekonomi melalui sektor agribisnisdomestik tidak perlu menambah utang atau menunggurupiah menguat sebagai prasyarat pemulihan ekonomi(Saragih, 2000). Melalui agribisnis domestik yangdidukung oleh kebijakan makro yang bersahabat untukusaha ini, pemulihan ekonomi akan cepat terwujud (SriSultan HB X, 2000). Disamping itu, keamanan panganyang diikuti dengan keamanan dan ketertiban umumjuga dapat sekaligus dicapai Masyarakat kembalimenjadi produktif, kepercayaan pihak luar negeri pulih,rupiah menguat, dan pembayaran kembali utang dapatdipenuhi.

Agribisnis yang dimaksudkan di sini adalahagribisnis dengan paradigma baru, pengembangandarat dan laut secara terintegrasi (land-ocean

integrated based development) yang disertai

pengembangan ekonomi on-farm (produksi danpengumpulan) dan off farm (penyimpanan, distribusi,pengolahan dan pemasaran) yang seimbang, simultanserta terkoordinasi dalam satu sistem yang terintegrasi.Pengintegrasian harus diwujudkan dalam organisasidan program-program dalam semua skim yakni: skimproduksi, skim organisasi, skim pemasaran dan skimkredit. Pendekatan ini merupakan syarat bagipemberdayaan ekonomi petani, agar terbuka peluangbagi petani untuk mengendalikan harga, maka gudangharus dibangun di sentra produksi dan tidak dibangundi pelabuhan seperti sakarang ini. Upaya keras jugaharus didedikasikan pada usaha peningkatan nilaitambah yang lebih besar pada off-farm denganmelibatkan petani guna meningkatkan kesejahteraannyasendiri. Pengembangan agribisnis bukan hanya urusanDepartemen Pertanian melainkan harus menjaditanggungjawab semua pihak.

Kebijakan pembangunan agribisnis di masadepan harus mendorong, memotivasi, membantu danmemberikan fasilitas kepada petani dan nelayan sebagaipelaksana utama dan subyek pembangunan agribisnissecara mandiri, agar mampu mengambil keputusan dilapangan. Kebijakan pembangunan harus berpusatpada petani dan nelayan dan untuk kepentingan petanidan nelayan. Moderenisasi agribisnis harus berakarpada kearifan tradisional. Keragaman hayati hendaknyamenjadi nilai sentral dari pembangunan agribisnis masadepan. Pemberian hak otonomi kepada daerah-daerahsesuai dengan sifat tanah dan laut, kebutuhan setempatdan kebiasaan lokal dalam mengembangkan sistemyasendiri. Strategi pembangunan pedesaan di masa depanadalah desentralisasi, agar kebijakan pembangunanwilayah sesuai potensi setempat serta mengapresiasikemampuan masyarakat lokal dalam mengelola sumberdaya sosial, ekonomi dan lingkungan. Intervensipemerintah harus sangat selektif misalnya ketika terjadikegagalan pasar, bantuan kepada petani dan nelayanmelalui pengembangan teknologi, akses informasi danmodal, pengembangan sumber daya manusia (SDM)(mengubah keunggulan komparatif dan bertumpu padatenaga kerja tak terdidik dan sumber daya alam atauresources insentive dan skilled labour and capitalinsentive menjadi skilled labour and knowledgeinsentive), membantu transformasi agribisnis moderen

Page 5: ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: …

Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005

yang digerakkan oleh ilmu pengetahuan (knowledge)termasuk bioteknologi, dan profesionalisme/vokasionalisme kelembagaan termasuk pembangunanterminal agribisnis yang berfungsi sortasi kualitas dangrading, handling, serta pengemasan komoditas.

Langkah pertama yang tidak bisa ditunggu-tunggu adalahpembenahandalambidangpangan. Hasilanalisis UNICEF memperlihatkan, bahwa mutu gizi yangdikonsumsi Balita Indonesia merupakan yang palingrendah di Asia Tenggara. Padahal, perkembangankecerdasan anak begantung pada mutu gizi sewaktuBalita. Jika keadaan ini terus berlangsung, bukan tidakmungkin nantinya sumber daya manusia Indonesiaterendah juga di Asia Tenggara. Persaingan antarnegara menjadi semakin keras menjelang terbukanyapasar bebas. Memenangkan persaingan mutu sumberdaya manusia merupakan kuncinya sehingga peranpangan dalam pembangunan manusia Indonesia tidakdapat dinomorduakan (Sastrapradja, 1998). Bilakecukupan pangan telah terpenuhi, produktivitasnasional meningkat. Peningkatan ini akan diikuti olehpeningkatan pendapatan dan peningkatankesejahteraan masyarakat. Beban pengluaran negaradengan sendirinya dapat dikurangi.

Dalam bidang pangan, sungguh ironis. Indo-nesia sebagai negara agraris dan berumur lebih darisetengah abad belummemiliki konsep dasar divesifikasipangan. Diversifikasi pangan hanya tinggal slogan.Ketergantungan kepada konsumsi beras kian mencekikdan negara kembali jatuh menjadi pengimpor beras.Sementara itu tingkat konsumsi beras sampai saat initerns meningkat. Kebijakan pemerintah yang terlalufokus pada beras merupakan grand design yang kelirudi masa orde baru. Budaya pangan tradisional yangsudah berlangsung beratus-ratus tahun tergeser olehpangan beras. Dari segi politik kenegaraan,menyandarkan pangan dari beras, amat berbahaya.Manakala persediaan beras berkurang dan masyarakatmanganggap bahwa pangan tidak tersedia dalamjumlah cukup, malapetaka bisa datang setiap saat.Untuk itu diperlukan paradigma baru: "mengurangikonsumsi beras, mengakhiri kebijakan menggenjotproduksi beras, mendorong kebijakan diversifikasipangan" (Khudori, 2000). Pemerintah harus mendoronglembaga riset untuk membuat pangan non-beras dan

menciptakan iklim investasi untuk mengembangkanteknologi budaya dan pengolahan pangan non-berasmenjadi menarik, bergengsi, mudah didapat, mudahdisajikan, mudah diangkut, dan punya daya simpanlama.

Potensi SDAH lokal sangat besar dan belumbanyak digarap. Pangan lokal seperti talas dan umbi-umbian serta sagu dan berbagai jenis buah-buahan,hewan lokal seperti rusa dan sumber daya ikan baikdarat maupun laut belum sungguh-sunguh digarap dandan bahkan semakin tersisih. Produk buah-buahanimpor merajalela. Buah-buahan lokal terdesak dansemakin tidak mampu bersaing di pasar bebas.

Di bidang marina, potensi laut belum banyakdiketahui. Potensi yang baru diketahui adalah bahwakita mempunyai potensi lestari ikan (ikan yang sudahdikenal di pasaran dunia) yang masih cukup besar,sekitar 6,2 juta ton per tahun. Sekalipun kondisilingkungan laut kita rusak berat, produksi ikanbudidaya (laut, tambak, kolam, keramba dan sawah)mengalami peningkatan dari 640,000 ton pada tahun1998 menjadi 996,000 ton pada tahun 1999 (Soesilo,2000). Bila saja daerah hulu sungai kembali ditata. Bilasaja erosi dapat ditanggulangi dengan menghijaukandaerah hulu melalui penanaman buah-buahan tropisdan rerumputan. Bila saja masyarakat sadar danmengembalikan fungsi sungai sesuai dengan kodratnyadengan tidak membuang limbah industri dan limbahrumah tangga ke sungai. Maka air sungai menj adi j ernihdan mampu mendukung kehidupan flora dan faunasungai yang memberikan mata pencaharian bagimasyarakat di sepanjangbantarannya. Lingkungan lautjuga menjadi bersih dan memberikan dukungan bagiflora dan fauna laut berkembang biak dan hidup layakdan memberikan penghasilan yang cukup bagi nelayan.Pada akhirnya, kebutuhan pangan terjamin. Industripeternakan dan industri buah-buahan di hulu lancar.Industri perikanan dan industri pariwisata jugamengalami pertumbuhan. Maka diharapkan petani,nelayan dan masyarkat umum dapat menjalanihidupnya dengan lebih tenang dan serbaberkecukupan.

Di sektor agribisnis ini, peranan jasad reniksangat strategis. Di hulu, berbagai jenis jasad renikseperti virus dan Agrobacterium telah banyak dipakai

Page 6: ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: …

Sukara - Pidato Pengukuhan APU: Keanekaragaman Hayati (Emas Hijau) Indonesia dan Krisis Multidimensi

untuk kegiatan rekayasa genetika dalam upaya untukmerakit berbagai jenis benih unggul. Berbagai jenisjasad renik juga merupakan sumber genpotensial yangdapat diambil dan diinkorporasikanke dalam berbagaijenis komoditas pertanian untuk meningkatkankualitasnya. Jasad renik juga sangat strategis untukmemacu kegiatan di tingkat on-farmbaik sebagai bio-fertilizer, biopestisida, danbio-fumigan dll. Peran jasadrenik pada masa penyimpanan dan terutama dalamupaya untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertaniansangat menonjol. Jasad renik ini pula dapatdipergunakan untuk membangun berbagai jenisindustri lain yang mampu mengolah bahan baku darisector pertanian (agribisnis) menjadi berbagai produklain untuk keperluan berbagai jenis industri sandang,papan dan industri lainnya.

Apabila seluruh kegiatan ini dijadikan programnasional, sesungguhnya Indonesia dapatmenggunakannya sebagai bahan negosiasi dengannegara donor dalam kerangka DEBT PROVERTYSWAFT sehingga anggaran yang dipergunakan dapatdipergunakan sebagai alas an untuk mengurangihutang luar negeri bangsa Indonesia.

Agromedicine dan perkembangannya di duniaDalam bidang kesehatan, Dhomiri (2000)

memaparkan, bahwa sampai saat ini sekitar 90 sampaidengan 95% bahan baku obat farmasetik (ethical drags)yang diproduksi oleh lebih dari 225 buah perusahaandi Indonesia masih impor. Dengan berlakunyapersetujuan Trade Related Intellectual Property Rights(TRIPs) sejak Januari 2000, harga obat menjadi makinmahal karena industri farmasi Indonesia haras membelibahan baku dari produsen aslinya yang memiliki paten.Kesehatan pun menjadi mahal dan sekaligus suatukemewahan.

Sementara itu, saat ini terdapat lebih dari 600perusahaan jamu skala rumah tangga informal sampaipabrik besar formal seperti Nyonya Meneer, AirMancur, Sido Muncul, Simona, Leo, Borobudur,Deltomex, Berial, Akar Sari, Mustika Ratu, dan JamuJago. PT Indofarma membangun pusat ekstraksi senilai12 miliar rupiah dan berhasil mengembangkan obattradisional misalnya Prolipid dan Biovision. Hanyadalam waktu 1 tahun kedua produk ini telah mempunyai

omzet 4 miliar rupiah. PT Nyonya Meneer telah pulaberhasil mengekspor produk obat rematik ke Malay-sia, Korea dan Hong Kong. Volume perdagangan obattradisional meningkat terus dari sekitar 686 pada tahun1996 menjadi 990 ton pada tahun 1999. Namun demikian,nilai perdagangan obat tradisional masih jauh tertinggalbila dibandingkan dengan Cina. Ekspor produk jamuIndonesia saat ini hanya 5 juta dolar AS sedangkanekspor bahan baku termasuk ekspor ke Cina, Thailand,Malaysia dan India adalah sekitar 20 juta dolar AS.Sementara itu nilai perdagangan obat tradisional Cinamencapai 3 miliar dolar AS disusul oleh Korea dengannilai perdagangan sekitar 2 miliar dolar AS.

Sekalipun Indonesia bisa menjadi surga bagiobat tradisonal, pengembangannya masih jauh dariharapan. Sementara itu perlombaan pencarian obat baruseiring dengan munculnya penyakit-penyakit barusemakin marak dilakukan. Berbagai hasil kajian,tanaman dan tumbuhan di wilayah tropis, khususnyaIndonesia, menjadi incaran. Kegiatan "bioprospecting"terhadap tanaman dan tumbuhan asli Indonesiasemakin kencang dan bahkan menjadi bidang bisnisyang diprediksi akan meledak sekeras ledakan bisnisdotcom. Hal ini terjadi ketika bioteknologi turutmempengaruhinya (Prawito, 2000). Keinginan untukterjun memasuki ventura bioteknologi, lebih karenaadanya harapan bahwa dengan telah lengkapnyapemetaan gen manusia maka pengetahuan tentangmekanisme sesuatu penyakit manusia dapat dipelajari.Pengetahuan ini dapat dijadikan sebagai pusatpengembangan obat-obat baru dunia. Pengetahuan initelah menghasilkan berbagai metoda penapisan(screening) terhadap SDAH terhadap kemungkinannyaditemukan obat baru. Korea Selatan pada tahun inimenambah dana riset sebesar 43% dibandingkandengan tahun sebelumnya. Sekalipun demikian, danayang dialokasikan untuk riset dalam bidangbioteknologi di Korea Selatan ini jauh lebih kecildibandingkan dengan AS yang mengalokasikan 18miliar dolar. Sementara itu Jepang mengalokasikan dana4,6 miliar dolar untuk tujuan yang sama. Sejak tahunlalu, Tokyo telah mencanangkan 18 miliar dolar untuklitbang selama lima tahun dengan ambisi untukmengubah bioteknologi menjadi bisnis senilai 234 miliarpada tahun 2010. Singapura juga mengikutijejak Jepang

Xll0

0

Page 7: ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: …

Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005

dengan mengalokasikan dana riset sebesar 570 jutadolar. Singapura berambisi bukan saja sebagai pusatregional percobaan klinis, melainkan ingin menjadirumah bagi 15 perusahaan biosience kelas dunia padatahun 2010. Negeri pulau itu, Juli lalu, juga telahmeluncurkan sebuah program gen Singapura yangambisius, yakni untuk mempelajari pembuatan genetikadari berbagai orang Asia dengan proyek sebesar 34juta dolar yang dimaksudkan sebagai landasan untukmengembangkan obat-obat baru dan perawatantertentu. Taipei menyiapkan 900 juta dolar untuklitbang dan modal ventura. Pusat Riset, BiomedicalEngineering Center, di Hsinchu yang baru berdirisetahun telah mempatenkan 120 produk dan telahmelisensi ke berbagai perusahaan.

Beberapa perusahaan di kawasan Asia kinitengah bersemangat menekuni usaha berkaitandengan bioteknologi. Takeda Chemical Industriesmengembangkan obat-obat baru secara genetiksejak 1995. Takeda menyatakan bahwa informasipengembangan obat-obatannya bisa diperpendeksampai 5 tahun. Kini Takeda memproduksi obat untukpenanganan kanker prostat dengan nilai omzetsebesar 8,6 miliar dolar dengan laba 1,1 miliar.Sementara itu Kyowa Hokko Kogyo melakukankegiatan penemuan untuk penanganan kanker, obatalergi dan hipertensi dan bulan Oktober lalumeluncurkan mikroba pengurai polutan. Perusahaanini memegang 450 paten di Jepang, omzetnya 3,5miliar dengan laba 106 juta dolar sedangkan biayauntuk litbang sebesar 244 juta dolar. Medical &Biological Laboratories, Shenzhen KexingBioproducts, Shenyang Sunshine Pharmaceuticalmasing-masing meraih laba 4,4; 7,2 dan 1,2 juta dolar.

Kebanyakan obat-obatan baru kini akanmuncul dari sains genom. Mengawinkan teknologidengan obat-obatan tradisional merupakan satukekuatan yang bisa dibangun di Asia termasukIndonesia. Dan modal dasar pencarian obat baru iniadalah SDAH dan untuk itu pula Indonesia masihmempunyai peluang dengan syarat, kita harus beranimenghentikan proses ekstraksi sumber daya iniapalagi melenyapkannya dari permukaan bumi pertiwiselama-lamanya seperti telah dicontohkan denganproses penggundulan hutan.

Penghentian proses ekstraksi tidak berartimenghentikan kegiatan ekonomi Indonesia. Telahdibuktikan, bahwa bumi pertiwi ini menyimpan hartakarun berupa jasad renik yang tiada taranya. Penelitianterhadap jasad renik (kelompok aktinomisetes danfungi) telah membuktikan, bahwa tanah, serasah danbahkan jaringan tumbuhan yang ada di dalam KebunRaya Bogor, Cibodas dan Bali sungguh sangat luarbiasa. Dalam tempo yang sangat singkat, telah berhasildikumpulkan tidak kurang dari 4000 jenis aktinomisetesdan fungi. Hampir sepertiganya adalah jenis baru. Halini telah memberikan sumbangan besar pada dua hal.Pertama, terhadap dunia ilmu pengetahuan dan kedua,terhadap peluang bisnis baru. Lebih dari 90%antibiotika yang ada dan beredar di pasar dunia saatini berasal dari kelompok aktinomisetes. Sebagianbesar enzim yang dipakai dalam industri dunia saat iniberasal dari fungi. Sudah barang tentu, koleksi yangkini telah kita miliki dapat terus digali potensinya untukmemacu tumbuh berkembangnya industri farmasi diIndonesia dan juga dunia. Penelitian telah jugamembuktikan, bahwa jaringan tumbuhan merupakangudang tempat menyimpan jasad renik (endophytic mi-crobes). Tidak kurang dari 6000 contoh jasad renik telahberhasil dikumpulkan dari jaringan tumbuhan KebunRaya Bogor. Pengambilan sampel jaringan tumbuhandari Kebun Raya ini dilakukan dengan mengambil rant-ing berdiameter kurang dari 1 cmpanjang 1-2 cm sudahbarang tentu tidak merusak koleksi tumbuhan. Halserupa dapat dilakukan terhadap berbagai jenistumbuhan hutan tanpa harus mengorbankan hutannya.

Bagi Indonesia yang memiliki keanekaragaanhayati yang luar biasa seyogyanya dapat dijadikanmomentum untuk menarik investasi dunia. Kegiatanini dapat dikaitkan dengan program dunia DEBTEQUITY SWAFT dalam rangka mengurangi utang luarnegeri kita dan mempercepat pemulihan ekonomi In-donesia.

Dunia M engincar - Emas Hij au HarapanKemajuan dalam bidang bioteknologi dunia

telah membuka cakrawala baru tentang kegunaanSDAH yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan.Diketahuinya cara mengisolasi gen atau senyawa kimiayang berfungsi untuk mengkode sesuatu sifat dari

xiu

Page 8: ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: …

Sukara - Pidato Pengukuhan APU: Keanekaragaman Hayati (Emas Hijau) Indonesia dan Krisis Multidimensi

suatu mahluk hidup dan diketahuinya cara memindah-mindahkan gen tersebut dari satu mahluk ke mahlukhidup yang lain secara bebas dan tanpa batas (rekayasagenetika), telah mendorong perkembangan ilmu biologisecara luar biasa. Pada saat ini gen dapat dipindahkandari suatu tanaman ke tanaman yang lain yang tidaksejenis. Gen dapat pula dipindahkan dari kuman ketamanan atau ke hewan atau sebaliknya. Kejadian initelah membuka peluang berkembangnya bidangpertanian moderen, kesehatan (industri farmasi) danlingkungan. Gen dari bakteri penghasil racun seranggadipindahkan ke dalam tananam jagung, pada akhirnyatanaman jagung mampu menghasilkan racun seranggasendiri dan dapat terhidar dari serangan serangga tanpahams dilakukan penyemprotan insektisida. Akibatnyatanaman jagung meningkat produksinya dan biayaproduksi dapat diturunkan. Studi SDAH di tingkatmolekul juga telah mampu menguak tabir atau rahasia,bahwa setiap mahluk hidup menyimpan potensi yangluar biasa. Setiap helai daun dapat dipandang sebagaipustaka kimia yang tiada tara. Berbagai kemajuan dalambidang biologi molekular terus berjaya. Dan tiba-tibasaja SDAH menjadi sangat berharga, khususnyasebagai sumber gen dan sebagai sumber bahan kimia.Oleh karena itu, ekstrak yang diperoleh dari SDAHsekalipun dalam jumlah yang amat sedikit (mikro-liter)bernilai puluhan atau ratusan dolar, dan bahkanpuluhan ribu dolar. Ekstrak ini diperjual-belikan sebagaibahan baku industri gen dan industri obat moderen.SDAH tiba-tiba menjadi sumber bisnis baru yangmenggiurkan. SDAH berubahmenjadi EMAS HIJAU.

Saat ini SDAH mencuat ke permukaan duniadan banyak dipergunakan dalam berbagai kegiatanekonomi baru, ekonomi yang menggunakan sumberdaya alam ini sebagai basisnya. Ekonomi semacam inidikenal dengan istilah bio-economy. Banyak ilmuwandunia yang memprediksi, bahwa dominasi gelombangperadaban yang akan datang adalah bio-economy,menyusul diakhirinya puncak pencapaian ilmu-ilmufisika pada abad ke 20. Abad ke 21 ini adalah milikbiologi. Peran Lembaga Riset Nasional adalah sangatmenentukan.

;! Industri farmasi dunia juga menaruh minatyang amat besar untuk mengembangkan industrifarmasi berbasis SDAH. Menurut Glaser (1999), pasar

dunia dalam bidang herbal supplement saat inimencapai nilai 15 miliar dolar. Pasar Eropa sebanyak 7miliar dolar, Jepang sebanyak 2,4 miliar dolar, Asiasekitar 2,7 miliar dolar, dan Amerika sendiri mencapai 3miliar dolar. Di Amerika sendiri, pertumbuhan pasarproduk industri farmasi herbal mencapai 15% pertahunnya. Food Drug Administration (FDA) telahmengembangkan 3 jenis sistem pengontrolan yaitupengontrolan terhadap bahan baku (tanaman dantumbuhan), proses manufaktur (menekankanreprodusibilitas proses) dan sistem pengontrolanterhadap produk final termasuk chemical finger printingdan assay biologik (biological assay) untukmengevaluasi zat aktif dan hubungannya dengan markakimia pada efikasi klinis.

Indonesia mempunyai posisi penting dilingkungan dunia dalam gelombang peradaban baruini karena kekayaan SDAHnya (nomor satu di dunia).Bio-economy dapat menjadi lompatan besar bagi In-donesia. "Dapatkah Indonesia mencuri start?" Darihasil diskusi para praktisi teridentifikasi empatkelompok besar yang harus digarap yaitu pangan, ag-riculture, farmasi dan kesehatan. Namun, masih banyakyang harus disiapkan agar tidak keliru arah. Kita harusmengantisipasi dampak, memposisikan diri,menyiapkan infrastruktur, memperkuat danmemberdayakan lembaga riset, serta menyusun strateginasional yang utuh. Indonesia harus mampumenetapkan peraturan perundangan untuk mengelolapemanfaatan SDAH Indonesia.

Indonesia kini mempunyai kesempatan emasuntuk memanfaatkan SDAHnya dalam membangunperekonomian baru yang juga sarat dengan paradigmabaru. SebelumKTTBumi 1992, keanekaragaman hayatidianggap sebagai sumber milik bersama masyarakatdunia. Siapapun diberi cukup kebebasan untukmemanfaatkannya. Negara-negara yang memilikiteknologi tinggi mendapat keuntungan yang sangatmelimpah dari kemampuannya memanfaatkankeanekaragaman hayati. Sebaliknya negara-negaramiskin tetapi kaya keanekaragaman hayati sedikit sekalimendapat keuntungan dari sumber daya yangdimilikinya karena keterbatasan sumber daya manusiadan teknologi. Pada tahun 1992, negara-negaraberkembang, termasuk Indonesia, dapat memperkuat

» V

Page 9: ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: …

Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005

haknya atas kekayaan hayati dari pengetahuan biologiyang dimilikinya melalui Konvensi KeanekaragamanHayati (KKH). Konvensi ini telah merubah banyak hal,antara lain, adanya pengaturan akses masyarakatterhadap materi hayati dan biokimia. Disebutkan jugadalam Konvensi, akses yang diberikan pada suatunegara hams disertai dengan pembagian keuntungan-keuntungan secara adil dan memadai melalui termin-termin yang disepakati bersama. Meskipun demikian,tidak berarti bahwa negara-negara berkembang pemilikSDAH sudah menikmati manfaatnya. Sebab untukmenindak lanjuti pasal-pasal dalam KKH tidaklahmudah. Ini terbukti misalnya banyak negaraberkembang' termasuk Indonesia, belum menyiapkanperangkat hukum yang bisa menjamin keuntunganoptimal bagi negara yang keanekaragaman hayatinyatelah diakui merupakan kedaulatan penuh negara.

Persiapan-persiapan kearah pemanfaatanSDAH bagi Indonesia sangat beralasan karena negarakita adalah negara pemilik keanekaragaman hayatiterbesar di dunia. Berbagai pengobatan tradisionaldengan menggunakan bahan dasar tumbuhan asliIndonesia diakui ampuh. Pembuktian ini telahmembuka mata dunia untuk turut mempelajari SDAHIndonesia. Hal ini harus diantisipasi, karena denganmenggunakan teknologi supra moderen saat ini pihakBarat telah mampu mengembangkan metodapenapisandalam upaya menciptakan obat-obatan baru yangamat dibutuhkan dunia. Melalui teknologi yangdisebut High Throughout Screening (HTS), pihakBarat pada hari ini mampu melakukan penapisanterhadap ekstrak tanaman dengan kecepatan tidakkurang dari 400.000 contoh dalam seharinya.Pemanfaatan SDAH oleh pihak Barat melalui akseskepada SDAH lokal harus menjamin adanyakonfensasi dan keuntungan bagi masyarakat danbangsa Indonesia serta ada jaminan kelestariannyasebagai wujud pertanggungjawaban kepada generasimendatang. Untuk itu pula Indonesia harus mampumenetapkan peraturan perundangan sesuai denganamanat UUD-45 dan KTT BUMI, bahwa bumi dan airdan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasaioleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarkemakmuran rakyat dan bahwa SDAH adalah milikmutlak sesuatu bangsa.

Bio-economy yang merupakan kombinasiteknologi informasi, nanoteknologi, bioteknologi danpengertian baru mengenai sistem alam-kompleks(pengertian sampai pada tingkat jaringan, sel, molekuldari suatu mahluk hidup) menjadi pendorong kemajuanbidang pangan, farmasi, kesehatan dan agriculture saatini dan di masa mendatang bagi Indonesia. Olehkarenanya, kita dituntut untuk mempersiapkan segalasesuatunya lebih baik sedini mungkin (SDM,infrastruktur, rule and regulation). Pengembangannyaharus dilakukan secara holistik. Bila program ini inginberhasil dilaksanakan di Indonesia pada saat kesadaranmasyarakat sudah mulai tampak maka prinsip triple-co harus dipakai {co-ownership, co-determination, co-responsibility). Prinsip ini harus dipahami olehberbagai komponen bangsa (Pemerintah, Masyarakatdan Swasta). Pelaksanaan prinsip ini harus ditempuhsecara demokratis dan transparan serta akuntabel.

Karena bio-economy merupakan hal yangbaru, maka kita harus bersabar. Beberapa faseperubahan harus dilalui. Pada saat ini sebagian darikita mungkin belum menyadari akan peran danpentingnya SDAH yang begitu besar bagi umatmanusia. Pada saat ini pula banyak masyarakat yangbelum mampu dan belum mempunyai keterampilanuntuk memanfaatkannya. Fase ini, unconsciousincompetence, merupakan suatu kenyataan yang harusditerima. Sosialisasi tentang adanya manfaat lain yangluar biasa besarnya dari SDAH pada tingkat gen danmolekul dalam upaya pencarian obat baru atau dalamupaya melacak gen-gen potensial untuk dipergunakandalam industri pertanian, harus dilakukan. Melaluikegiatan ini, diharapkan masyarakat menjadi sadar akanpentingnya SDAH. Masyarakat menjadi sadar pulauntuk turut melestarikan suber daya alam hayatinya.Pada tingkat ini, masyarakat belum mempunyaiketerampilan yang memadai untuk memanfaatkanSDAHnya. Tingkatan conscious incompetence ini jugaharus dilalui. Untuk menjadikan SDAH memberikanmanfaat, kesadaran saja tidak cukup. Kesadaran harusdiikuti dengan kemampuan atau keterampilanpemanfaatannya. Untuk itu perlu disusun strategipengembangan SDM termasuk alih teknologi. Melaluistrategi ini, diharapkan terbentuk masyarakat yangsadar dan mampu mengelola dan memanfaatkan SDAH

xv

Page 10: ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: …

Sukara - Pidato Pengukuhan APU: Keanekaragaman Hayati (Emas Hijau) Indonesia dan Krisis Multidimensi

untuk kesejahteraannya. Masyarakat demikian adalahmasyarakat conscious competence yang amatdibutuhkan di negeri ini. Pada akhirnya diharapkanterbentuk masyarakat yang unconscious competence.

Diakui, bahwa pada tingkat sekarang inisebagian besar masyarakat Indonesia masih belumsadar akan potensi SDAH yang dimilikinya. Initerbukti dengan masih terjadinya proses ekstraksiterhadap SDAH yang berlebihan. Prosespenebangan hutan masih terus berlangsung. Hal iniharus segera dibenahi sehingga SDAH dapat segeradiselamatkan untuk dimanfaatkan secara lebihbertanggung jawab melalui knowledge baseeconomy. Kemajuan ilmu pengetahuan yang jugaberkembang dalam lima tahun terakhir ini adalahtentang adanya SDAH lain yang tidak pernahterpikirkan sebelumnya yaitu jasad renik termasukjasad renik yang terdapat pada jaringan pembuluhtanaman dan tumbuhan. Saya ingin menunjukkansuatu bukti bahwa dalam jaringan pembuluhbelimbing wuluh yang berhasil diperoleh lebih dari

73 jenis mikroba yang mempunyai potensi besardalam pengembangan industri termasuk industrifarmasi seperti ditunjukkan dalam gambar di bawahini.

Indonesia mempunyai sejarah bio-economyyang unik. Proses pembuatan tempe dan berbagaijenis makanan tradisional, sistem stek pada tanamandll., merupakan bio-economy yang sudah berakardan mendarah daging pada jiwa banyak masyarakatIndonesia. Bisakah Indonesia merebut puncakmelalui bio-economyl Tantangannya amat beratsebab di negara maju, bio-economy sudah mulaidiperankan sebagai fundamen ekonomi terdepan.Produk transgenik sudah menjadi makanan sehari-hari. Pemetaan gen mahluk hidup termasuk pemetaangen manusia bukan lagi sesuatu yangmencengangkan dan bahkan manusia mulai dapatmenguak berbagai rahasia kehidupannya. Melaluiaplikasi bioteknologi ini pangan di negara majumelimpah dan sesuai dengan kebutuhan, tingkatkesehatan lebih baik. Bioteknologi dalam abad 21

Case study on the economic valuation of green plant:Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn)

Ethnobotanical use:hypertensive, Iodine

deficiency, anti cancer,vit C deficiency,

cholesterol reducingagent, improve

digestion, small fox,haemorhage, fever,

diabetes, rheumatics,ulcer, cosmetics,

cough, disinfectant,and anti microbial

(against S. albus, S.aureus, S. beta

hemolyticus, dan P.aeruginosa)

icterial Endophyte against Trichophyton rubrum

XVI

Page 11: ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: …

Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005

ini akan mempengaruhi seluruh kehidupan dan tidakada waktu untuk menunggu.

MEMPERKUATPOSISIINIX)NESIADIMA3ADl]NIA

MELALUI SUMBERDAYAALAM HAYATI

Berbagai pihak di dunia ingin menjalinkerjasama dengan Indonesia dalam bidangpemanfaatan SDAH. Hal ini hams dicermati supayadalam pelaksanaannya menguntungkan bagi negaradan bangsa. Perimbangan antara akses kepada SDAHhayati dengan alih teknologi antara negara maju denganpihak Indonesia harus seimbang. Untuk itu pula, kitamemerlukan peraturan perundangan pada tingkatnasional mengacu pada konvensi internasional yangsudah ada. Indonesia juga harus ikut berpartisipasimemperjuangkan kepentingannya dalam forum regionaldan internasional. Ada dua hal penting yang harusditempuh untuk memperkuat posisi Indonesia di matadunia melalui SDAH yaitu kebij akan publik yang handaldi bidang Teknologi Informasi dan Kemampuan Riset.

Dalam bidang teknologi informasi, pihakJepang melalui The Environment Agency's Nature

Conservation Bureau akan membangun The National

Institute for Environmental Studies diTsukuba, IbarakiPrefecture sekitar 50 km dari Tokyo sebagai pusatdatabase of life di wilayah Asia Pasifik. Pusat ini akanberoperasi penuh melalui jaringan komputer yanghandal pada tahun 2005. Melalui pusat ini akanterkumpul tidak kurang dari 1,750,000 informasi floradan fauna dari 12 negara di Asia Pasifik termasuktentunya Indonesia. Melalui mekanisme ini, segalainformasi tentang kekayaan alam hayati Indonesiatermasuk hal-hal yang berhubungan denganpemahaman tentang sifat-sifat biologi tumbuhan, satwadan jasad renik Indonesia menjadi terbuka bagi semuapihak di dunia. Indonesia harus mempunyai sikapantisipatif dan jangan bernasib seperti "ayam mati dilumbung padi." Sangat disadari, bahwa masyarakatIndonesia kebanyakan masih belum menyadaripentingnya masalah ini. Masyarakat Indonesia padaumumnya masih dalam tahap "unconsciousincompetence" dan adalah tugas kita semua untukmenjadikan masyarakat yang "consiuos competence"yang kemudian menjadi masyarakat yang "unsconcioussupercompetence". Sebenarnya, bangsa Indonesia

sudah memiliki segudang informasi tentang SDAHtermasuk tumbuhan dan hewan yang saat ini dikelolaoleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (KebunRaya, Herbarium, Museum Zoologi, Pusat KoleksiMikroba).

Dari beberapa contoh di atas, tampak jelas,bahwa SDAH mempunyai peluang untuk membangunIndonesia baru. Untuk itu Indonesia harus segeramenyiapkan perangkat peraturan dan perundanganyang mampu mempertahankan SDAH dari proseseksploitasi dan ekstraksi yang tidak bertanggungjawab. Pengakuan Konvensi Keaneka Ragaman Hayatidapat dijadikan titik awal baru untuk menampilkanSDAH sebagai modal dasar pembangunan Indonesia.Peran Yudikatif dan aparat penegak hukum menjadisemakin penting. Penanganan pengelolaan SDAHharus dilakukan secara sistemik dan tidak dapatdilakukan secara partial. Pengeloaan dan terutamapemanfaatan SDAH memerlukan SDM yang handaldan sarana prasarana pendukung yang memadai. Jalanmasih panjang

Kesalahan dalam pemanfaatan SDAH (hutan)dan ekosistem di masa lalu telah mengakibatkanmerosotnya kondisi lingkungan. Kondisi lingkunganyang rusak ini menyebabkan turunnya daya dukungterhadap penghuninya sehingga pembangunan tidakdapat berlangsung sebagaimana direncanakan. Banyakhutan yang rusak, banyak SDAH yang hilang. Hilanguntuk selama-lamanya. Daftar SDAH yang terancamkepunahanjuga terus membengkak.

Untuk itu pula, pembangunan ke depanharus menganut prinsip berkelanjutan atausustainable. Prinsip ini harus menjadi kata kunci dalammembangun kembali negeri ini. Pengelolaan sumberdaya alam untuk pembangunan berkelanjutanbertumpu pada dua langkah yang saling berkaitandan saling menunjang yaitu peningkatan mutukehidupan manusia dan kiat mempertahankankemampuan bumi untuk tetap mempunyai vitalitasdan keanekaragamannya. Manusia sebagai pelaku,alam sebagai obyek dan lingkungan, teknologi sebagaiperangkat utama proses peningkatan nilai tambahdengan metrologi sebagai salah satu komponenpenentu produktivitas dan kualitas, harusdiintegrasikan melalui pendekatan sistemik agar

xvn

Page 12: ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: …

Sukara - Pidato Pengukuhan APU: Keanekaragaman Hayati (Etnas Hijau) Indonesia dan Krisis Multidimensi

sustainable used dari sumber daya alam diarahkanuntuk kemakmuran dan kejayaan bangsa(Adisoemarto, 1998).

Pemanfaatan SDAH yang sifatnya ekstraktifharus ditekan dan dihentikan dan dialihkan kepadapemanfaatan SDAH yang lebih ramah dan lebihberkelanjutan. Hal ini amat memungkinkan setelahterjadirevolusi dibidang bioteknologi. Bioteknologi telahmampu memberikan pengertian baru mengenai sistemalam komplek. Pengertian dan pemahaman baru bahwasetiap helai daun tumbuhan, setiap bagian dari tumbuhanlainnya (ranting, akar, buah dlsb) adalah pustaka kimiadan sumber gen yang luar biasa kayanya. Potensi SDAHkhususnya SDAH hutan bahkan semakin menarikdengan munculnya pengertian dan pemahaman baru ini.SDAH khususnya SDAH tropis menjadi amat diminatidunia usaha barat sebagai bahan baku industri farmasi.

Dengan perkembangan baru dalam ilmubiologi moderen (bioteknologi), tidak ada pilihan lainbagi Indonesia kecuali mempertahankan danmenegakkan kaidah kemampuan bumi untuk tetapmempunyai vitalitas. Kita harus memperoleh hasilmaksimum dari pemanfaatan sejumlah sumber dayatertentu. Tetapi kita harus menghindari prosespemanfaatan sumber daya alam hayatai yang merusaklingkungan, menjaga ekosistem tetap mampumenjalankan fungsinya dan menjaga integritaslingkungan dengan tetap mampu melaksanakan prosesregenerasisecarawajar. &

Kerusakan lingkungan amat dipengaruhi olehpola konsumsi, besarnya jumlah penduduk, teknologiproduksi, tata guna tanah serta faktor-faktor lainpenyebab polusi. Berkelanjutanmenyiratkanhidup dari"bunga" (interest) alam dan bukan dari modal alam.Pada kenyataannya, peningkatan jumlah pendudukyang demikian besar, disertai tuntutan pemenuhankebutuhan hidup yang terus meningkat, baik kuantitasmaupun kualitasnya, telah banyak menguras sumberdaya alam yang ada. Kegiatan manusia moderen telahpula menimbulkan dampak lain yang menimbulkankerusakan lingkungan, di antaranya karenapencemaran, sedimentasi, dan penyusutan sumberdaya alam secara drastis. Berkelanjutan berartikemampuan sistem sosio-ekologi bertahan secara utuhuntuk jangka panjang. Sistem ini mempunyai ketahanan

terhadap gangguan. Sistem sosio-ekologi mencakuptiga subsistem, yakni ekonomi, sosial, dan ekologi, sertainteraksi antara ketiga sub-sistem tersebut.

Untuk memperoleh hasil maksimum dariSDAH, kita tidak boleh terlepas dari 4 dasarpemanfaatan yaitu memperoleh hasil maksimum,menghindari proses produksi yang merusaklingkungan, menjaga ekosistem tetap mampumenjalankan fungsinya, dan menjaga integritaslingkungan/mampu melaksanakan prosesregenerasi secara wajar). Kempat dasar pemanfaatanini dapat diwujudkan hanya dengan teknologi yangsesuai dan tepat. Dengan bahan yang sesedikitmungkin akan diperoleh hasil yang sebesar mungkin.Penciptaan dan penerapan teknologi semacam inimerupakan dasar penting dalam pemanfaatan SDAHsecara berkelanjutan tanpa menimbulkan kerusakanpada lingkungan. Teknologi andalan ini akan dapatmenjaga fungsi ekosistem tetap berjalan, dan dengandemikian integritas lingkungan akan tetap dapatdipertahankan. Teknologi semacam ini harusdilandasai dengan ilmu pengetahuan yang cukupmengenai asas pemanfaatan sumber daya alam secaraberkelanjutan. Ilmu pengetahuan yang menjadilandasan teknologi harus cocok dan sesuai denganpotensi/daya dukung sumber daya alam dan harusdapat menjaga kondisi dan kemampuan sumber dayaalam sehingga pengelolaannya dapat dilakukan secaraberkelanjutan. Kriteria yang menjadi patokanpemanfaatan sumber daya alam secara bekelanjutanharus ada. Kriteria ini harus dipakai sebagai dasardalam menetapkan kebijakan. Kebijakan yangmendukung serta kelembagaaan yang siapmengimplementasikan kebijakan ini harus diadakan.Kebijakan yang mendukung pemanfaatan sumberdaya alam, secara nasional telah tersediaperangkatnya, yaitu strategi nasional serta peraturandan perundangan, dan pada taraf global telah tersediapula berbagai konvensi, perjanjian dan persetujuan,baik yang mengikat maupun yang tidak terlalumengikat, yang dapat diacu untuk kepentingannasional. Dengan instrumen legal ini, rambu-rambupemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutantelah dipasang, dengan harapan bahwapemanfaatannya berdasarkan kaidah berkelanjutan.

xvm

Page 13: ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: …

Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005

PENUTUP

Indonesia mengalami pasang surut perubahan

politik pemerintahan dalam berbangsa dan bernegara,

terutama dalam dekade 20 tahun pertama. Sekalipun

demikian, ada satu fenomena yang tidak berubah, yaitu

pemerintahan yang bersifat sentarlistik dan kurang

melibatkan peran serta masyarakat.

Orde baru yang semula sangat meyakini jalan

yang ditempuh, akhimya menghadapi kenyataan pabit

yakni terpuruknya bangsa dalam himpitan permasalahan.

Ada 4 masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia.

Pertama, permasalahan utang luar negeri dan kredit

macet BLBI. Kedua, masalah kerusakan sumber daya

alam yang mengakibatkan menipisnya cadangan sumber

daya alam. Sementara, SDA yang masih terisa sudah

terikat kontrak jangka panjang dengan pihak luar negeri.

Ketiga, ancaman disintegrasi bangsa dan Keempat,

globalisasi.

Kepercayaan diri diperlukan dalam menapaki

gelapnya jalanmenuju cahaya harapan nunjauh di ujung

lorong. Tekad baja dan kerja keras bahkan kesanggupan

menderita untuk waktu yang terukur adalah bentuk

pertanggung jawaban moral generasi masa kini terhadap

generasi yang akan datang. Sebenarnya, bangsa Indo-

nesia memiliki aset abadi berupa sinar matahari dan

laut. Bangsa Indonesia juga memiliki hutan tropis dan

keanekaragaman SDAH yang luarbiasa. Dengan modal

tersebut di atas disertai dengan kemampuan ilmu

pengetahuan dan teknologi, sebetulnya, Indonesia

dapat membangun perekonomian yang maju,

memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya (fungsi

social) serta dengan membangun lingkungan hidup yang

lebih baik dan lebih nyaman. Indonesia dengan modal

dan usaha di atas adalah sangat layak menjadi gudang

sandang, pangan, papan serta obat-obatandunia, tujuan

wisata dunia danparu-paru dunia. Dengan VISI ini, In-

donesia sebenarnya mempunyai peluang untuk segera

keluar dari himpitan krisis sekaligus mengembalikan

hakikat, martabat dan harga diri bangsa dalam pergaulan

dunia (Ranadireksa, 2000).

BAHANPUSTAKA

AH MSS. 2000. Pengetahuan lokal dan Pembangunan

Pertanian Berkelanjutan: Perspektif dari kaum

marjinal. Pidato pada upacaraPenerimaan Jabatan

Guru Besar Tetap. Fakultas Pertanian dan

Kehutanan, UNHAS, Makasar.

Alisyahbana. 2000. Harian Umum Kompas

Rusytam S. 2000. Kertas Kerja Angkatan Diklat SPATI

Angkatan VIII. Lembaga Administrasi Negara,

Jakarta.

Dhomiri A. 2000. Semerbaknya obat tradisional di tengah

krisis. Majalah Teknologi 158,6-10.

Dhomiri A. 2000. Perlu, tidak, perlu uji klinik. Majalah

Teknologi'158, 11.

Dhomiri A. 2000. Jamu, ekstrak, dan fitofarmaka. Majalah

Teknologi iS8, 12-13.

Dhomiri A. 2000. Agar tidak merugikan masyarakat.

Majalah Teknologi 158, 14-16.

Gany RA. 2000. Peningkatan kompetensi sumberdaya

manusia dalam perspektif kemandirian lokal.

Ceramahpada Diklat SPATIAngkatan VIII, LAN,

Jakarta, 11 Oktober 2000.

Glaser V. 1999. Billion-dollar market blossoms as botani-

cals take root. Nature Biotechnology Vol. 17, 17.

IIDS. 1992. Trade and sustainable Development. Survey of

the Issues and a New Research Agenda IIDS. In-

ternational Institute for Sustainble Development.

IUCN. 1991. Strategies for National Sustainable Develop-

ment. IUCN/WWF/UNEP.

Kartodihardjo H. 1999. Redistribusi dan pelestarian

manfaat sumber daya hutan - hambatan struktural

dan maslah implementasi paket IMF. Analisis

CS/528(1),49-6I.

Khudori 2000. Paradigma baru pembangunan pangan.

Kompas, 27 November, 2000.

Mubyarto. 2000. Reformasi ekonomi menuju sistem

ekonomi kerakyatan, dalam Menuju Tata Indo-

nesia Baru. Dalam: Sumardjan S (Ed.). Gramadia

Pustaka Utama, 1-22.

Ranadireksa H. 2000. Gudang pangan, tujuan wisata,

paru paru dunia. PT Permata Artiska Kreasi,

Depok.

Raskin P, M Chadwick, T Jackson and G Leach. 1996.

The Sustainability Transition. Beyond Conven-

tional Development. Series Report No. 1. SEI.

Rizal A. 2000. Redefinisi Pembangunan Kelautan. Harian

Umum Kompas, 14 November.

Saad S. 2000. Legalisasi Pengelolaan Perikanan. Harian

Umum Kompas, 14 November.

xix

00

Page 14: ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA: …

Sukara - Pidato Pengukuhan APU: Keanekaragaman Hayati (Emas Hijau) Indonesia dan Krisis Multidimensi

Saragih B. 2000. Sektor agribisnis jalan keluar dari krisis

ekonomi. Dal am: Menuju Tata Indonesia Barn.

Sumardjan S (Eed.). GramadiaPustaka Utama, 23-

Sastrapradja SD. 1998. Sumber daya hayati untuk

ketahanan pangan Indonesia. Dalam: Sumber Dayar'Si.: ij ' Alam Sebagai Modal dalam Pembangunan

Berkelanjutan. Adisoemarto S (Ed.). LIPI, Jakarta.

Slamet-Loedin. 2000. Teknologi Transgenik Tanaman. Dia-

log Pengkayaan Ilmiah Ke-2 - Kantor Menteri

- '-•• '••> Negara Riset dan Teknologi dan Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia dengan Komisi VIII, Vdan

• '•> ' ; ///DPR - RI. Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI,

Jakarta. - ":

Soesilo I. 2000. Ikan dari tangkap ke budidaya. Majalah

Teknologi 158,71-72.

Sri Sultan HB X. 2000. Pembangunan pertanian yang lestari

berkelanjutan. Surat Kabar Kedaulatan Rakyat,

30Oktober2000.Strahm RH. 1999. Kemiskinan Dunia Ketiga. Pustaka

Cidesindo, Jakarta.

Suwanto A. 2000. Produk transgenik dan kompetensi

• - agribisnis mtemasional. Dialog Pengkayaan Ilmiah

~r"- ''• '"•'• Ke-2 - Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi

dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dengan Komisi VIII, Vdan III DPR - RI. Ruang

Rapat Komisi VIII DPR RI, Jakarta.

Swasono S-E. 2000. Ekonomi rakyat: Antara retorika dan

realita. Ceramah pada Diskusi Panel mengenai

• "Paradigma, Tantangan dan Perspektif

Pembangunan Bidang Ekonomi", Diklat SPATI

Angkatan VIII, LAN, Jakarta, 11 Oktober 2000.

Thohari M. 2000. Teknologi Transgenik Hewan di Indone-

sia. Dialog Pengkayaan Ilmiah Ke-2 - Kantor

Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia dengan Komisi VIII,

Vdan III DPR - RI. Ruang Rapat Komisi VIII

DPR RI, Jakarta.

Tjokroamidjojo B. 2000. Good Governance (Paradigma

Baru Manajemen Pembangunan). Ceramah pada

Diskusi Panel mengenai "Paradigma, Tantangan

dan Perspektif Pembangunan Bidang Ekonomi",

Diklat SPATI Angkatan VIII, LAN, Jakarta, 11

Oktober 2000.

Wiradi G. 2000. Reforma Agraria - Perjalanan yang belum

berakhir. Insist Press, KPA & Pustaka Pelajar,

September 2000, Yogyakarta.