paper ta.pdf
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
1/349
i
PROGRAM DRAMA TELEVISI
“DESERSI”
TUGAS AKHIRDiajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program Diploma Tiga
(D.III)
Diah Ayu Triasmadi 42090583
Farid Irawan 42090536
Retna Permata Sari 42090585
Eko Hariansyah Maulana 42090567
Putra Dwi Laksana 42090557
Dwi Setyorini 42090580
Wahyu Seno Aji 42090713
Jurusan Penyiaran
Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
Jakarta
2012
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
2/349
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Diah Ayu Triasmadi
NIM : 42090583
Perguruan Tinggi : AKOM Bina Sarana InformatikaAlamat Kampus : Jl. Salemba Tengah No 45, Jakarta Pusat
Alamat Rumah : Apartemen Gading Icon, Rosewood A, 03/02 Pulogadung
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul:
“Desersi”, adalah asli (orsinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum pernahditerbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksanaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya
memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa tugas
akhir yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu,saya bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari
Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika dicabut/dibatalkan.
Dibuat di : JakartaPada tanggal : 27 Juni 2012Yang menyatakan,
Diah Ayu Triasmadi
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
3/349
iii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Diah Ayu Triasmadi
NIM : 42090583Perguruan Tinggi : AKOM Bina Sarana Informatika
Program Studi : Penyiaran
Alamat Kampus : Jl. Salemba Tengah No 45, Jakarta Pusat
Alamat Rumah : Apartemen Gading Icon, Rosewood A, 03/02 Pulogadung
Dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Akademi Komunikasi
Bina Sarana Informatika, Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive Royalti-Free Right) atas karya drama televisi kami yang berjudul: “Desersi”.
Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini pihak Akademi Komunikasi Bina
Sarana Informatika berhak menyimpan, mengalih-media atau format -kan,mengelolanya dalam pangkalan data (database), mendistribusikannya dan
menampilkan atau mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari kami selama tetapmencantumkan nama kami sebagai penulis/pencipta karya ilmiah tersebut.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Akademi
Komunikasi Bina Sarana Informatika, segala bentuk tuntutan hukum yang timbulatas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Dwi Setyorini Pada Tanggal : 27 Juni 2012Yang menyatakan,
Putra Dwi Laksana Diah Ayu Triasmadi
Eko Hariansyah Maulana Farid Irawan
Wahyu Seno Aji Retna Permata Sari
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
4/349
iv
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini telah disetujui dan disahkan serta diizinkan untuk dipresentasikan
pada ujian lisan tugas akhir periode I 2011/2012
DOSEN PEMBIMBING 1 DOSEN PEMBIMBING 2
Tugas Akhir Tugas Akhir
Supriyadi, M.Kom Adityo Fajar, A.Md
KETUA JURUSAN
Penyiaran
Anisti, S.Sos
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
5/349
v
PENGUJI TUGAS AKHIR
Tugas akhir ini telah dipresentasikan pada tanggal
PENGUJI 1 PENGUJI 2
( ) ( )
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
6/349
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik. Adapun judul tugas akhir yang penulis ambil adalah Program Drama Televisi
“Desersi”.
Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
Program Diploma Tiga (D.III) Akademi Penyiaran Bina Sarana Infomatika. Penulis
menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penulisan tugas
akhir ini tidak akan lancar. Oleh karena itu izinkanlah penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Bapak Direktur AKOM BSI.
2. Ibu Anisti, S.Sos selaku Ketua Jurusan Penyiaran AKOM BSI.
3. Bapak Supriyadi, S.Kom selaku dosen pembimbing tugas akhir.
4. Bapak Adityo Fajar selaku asisten pembimbing tugas akhir.
5. Staff / karyawan / dosen di lingkungan Akademi BSI.
6. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual.
7. Rekan-rekan mahasiswa kelas 6A.
Serta semua pihak yang telah membantu terwujudnya penulisan ini. Penulis
menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu
penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penulisan dimasa yang akan datang.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
7/349
vii
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta, 3 Juli 2010
Penulis
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
8/349
viii
ABSTRAKSI
Diah Ayu Triasmadi (42090583) sebagai Produser, Farid Irawan (42090536)
sebagai Sutradara, Retna Permata Sari (42090585) sebagai Penulis Naskah, Eko
Hariansyah Maulana (42090567) sebagai Penata Kamera, Putra Dwi Laksana(42090557) sebagai Editor, Dwi Setyorini (42090580) sebagai Penata Suara,
Wahyu Seno Aji (42090713) sebagai Penata Artistik, Program Drama Televisi
“Desersi”.
Drama Televisi merupakan karya audio visual drama yang menggunakan
televisi sebagai media penayangannya. Sebuah format acara televisi yang diproduksi
dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yangdirekayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi kisah
kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan.
Adegan tersebut akan menggabungkan antara realitas kenyataan hidup dengan fiksiatau imajinasi khayalan para kreatornya.
Drama Televisi ”Desersi” ini merupakan Drama Action. Bercerita tentang perjuangan seorang aparat satuan khusus,Nicholas, menguak kematian sang adik.
Sang adik, Reno, bekerja di tempat yang sama namun di divisi yang berbeda. Kasus
kematian Reno saat penyergapan penyelundupan narkoba berada dalam tanggung jawab Hans, atasan dan kawan Nicholas. Setelah dua minggu berlalu kasus ini tak
kunjung menemukan kejelasan. Keinginannya mengetahui dalang pembunuhan sang
adik terhalang aturan prosedural, menyebabkan Nicholas mengundurkan diri. Hingga
pada akhirnya ia menemukan jawaban bahwa Hans adalah otak dari semuanya.
Sebagai pembuat drama televisi, kami memiliki tujuan dan harapan dapat
memberikan suatu pemikiran bagi masyarakat akan arti penting sebuah keadilan,
tanggung jawab dan kepercayaan. Melalui drama televisi ”Desersi”, kami inginmenyampaikan sebuah pesan moral pada masyarakat bahwa keadilan harus tetap
ditegakkan meskipun telah tertutup oleh uang dan kekuasaan.
Kata kunci : Drama Televisi, Desersi.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
9/349
ix
ABSTRACT
Diah Ayu Triasmadi (42090583) as a Produser, Farid Irawan (42090536) as a
Director, Retna Permata Sari (42090585) as a Scriptwriter, Eko Hariansyah
Maulana (42090567) as a Cameraman, Putra Dwi Laksana (42090557) as anEditor, Dwi Setyorini (42090580) as a Soundman, Wahyu Seno Aji (42090713) as
an Art Director, Television Drama Program "Desertion".
Television drama is an audio visual work that uses television as a medium of
broadcast. Kind of television program which make, create through creative
imagination from drama stories or fictional engineering-work and was remade. The
format used is the interpretation of the story of life realized in a sequence of stories ina number of scenes. The scene will combine reality with fiction or real life fantasy of
the creator's imagination.
Television drama "Desertion" is a Drama Action. Tells of the struggles of a
special forces unit, Nicholas, reveals the death of his brother. His brother, Reno,
works in the same place but in different divisions. Reno when the ambush deaths ofdrug trafficking is responsible for Hans, boss and Nicolas‟ friend.After two weeks,
this case never found clarity. His will in revealing the murder of his brother was
blocked by procedural rules, causing Nicholas to resign. At last he found that Hans isthe mastermind of it all.
As the creator of the television drama, we have goals and expectations can
provide a rational among society for the importance of justice, responsibility andtrust. Through the television drama "Desertion", we want to convey a moral message
to the public that justice must still be upheld even been covered by money and power.
Keywords: Television Drama, Desertion.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
10/349
x
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul Tugas Akhir.............................................................................................i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir................................................................... ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ........................................... iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir .................................................... iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir ................................................................................. v
Kata Pengantar .......................................................................................................... vii
Abstraksi .................................................................................................................... ix
Abstract…………………………………………………………………………….. . x
Daftar Isi..................................................................................................................... xi
Daftar Gambar………………………………………………………………………
Daftar Tabel…………………………………………………………………………
Daftar Lampiran ........................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN…...................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2. Maksud dan Tujuan....................................................................................3
1.3. Metode Pembuatan.....................................................................................5
1.4. Ruang Lingkup...........................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN…......................................................................................9
2.1. Landasan Teori……...................................................................................9
A. Komunikasi……………………………………………………..
B. Televisi……………………………………………………...….
C. Format Acara Televisi………………………………………….
D. Film…………………………………………………………….
E. Drama…………………………………………………………..
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
11/349
xi
F. Drama Action…………………………………………………..
2.2. Analisa (Perancangan/pembuatan).................................................... 10
A. Proses Kerja Produser………………………………………….
1. Pra Produksi…………………………………………………
2. Produksi…………………………………………………….
3. Pasca Produksi………………………………………………
4. Peran dan Tanggung Jawab………………………………..
5. Proses Penciptaan Karya……………………………………
6. Kendala Produksi ( Solusi Produksi )………………………
Lampiran Lembar Kerja Produser
B. Proses Kerja Sutradara………………………………………..
1. Pra Produksi…………………………………………………
2. Produksi…………………………………………………….
3. Pasca Produksi………………………………………………
4. Peran dan Tanggung Jawab………………………………..
5. Proses Penciptaan Karya……………………………………
6. Kendala Produksi ( Solusi Produksi )………………………
Lampiran Lembar Kerja Produser
C. Proses Kerja Penulis Naskah…………………………………….
1. Pra Produksi…………………………………………………
2. Produksi…………………………………………………….
3. Pasca Produksi………………………………………………
4. Peran dan Tanggung Jawab………………………………..
5. Proses Penciptaan Karya……………………………………
6. Kendala Produksi ( Solusi Produksi )………………………
Lampiran Lembar Kerja Penulis Naskah
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
12/349
xii
D. Proses Kerja Kamera/Lighting…………………………………..
1. Pra Produksi…………………………………………………
2. Produksi…………………………………………………….
3. Pasca Produksi………………………………………………
4. Peran dan Tanggung Jawab………………………………..
5. Proses Penciptaan Karya……………………………………
6. Kendala Produksi ( Solusi Produksi )………………………
Lampiran Lembar Kerja Kamera/Lighting
E. Proses Kerja Lighting………………………………………….
1. Pra Produksi………………………………………………. 2. Produksi……………………………………………………
3. Pasca Produksi…………………………………………….
4. Peran dan Tanggung Jawab………………………………
5. Proses Penciptaan Karya………………………………….
6. Kendala Produksi ( Solusi Produksi )…………………….
Lampiran Lembar Kerja Lighting
F. Proses Kerja Editor……………………………………………..
1. Pra Produksi…………………………………………………
2. Produksi…………………………………………………….
3. Pasca Produksi………………………………………………
4. Peran dan Tanggung Jawab………………………………..
5. Proses Penciptaan Karya……………………………………
6. Kendala Produksi ( Solusi Produksi )………………………
Lampiran Lembar Kerja Editor
G. Proses Kerja Penata Suara………………………………………
1. Pra Produksi…………………………………………………
2. Produksi…………………………………………………….
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
13/349
xiii
3. Pasca Produksi………………………………………………
4. Peran dan Tanggung Jawab………………………………..
5. Proses Penciptaan Karya……………………………………
6. Kendala Produksi ( Solusi Produksi )………………………
Lampiran Lembar Kerja Penata Suara
H. Proses Kerja Penata Artistik……………………………………
1. Pra Produksi…………………………………………………
2. Produksi…………………………………………………….
3. Pasca Produksi………………………………………………
4. Peran dan Tanggung Jawab……………………………….. 5. Proses Penciptaan Karya……………………………………
6. Kendala Produksi ( Solusi Produksi )………………………
Lampiran Lembar Kerja Penata Artistik
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 80
3.1. Kesimpulan.............................................................................................. 80
3.2. Saran-saran ............................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
SURAT KETERANGAN PKL/RISET
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
14/349
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar II.1 Storyboard ………………………………………………….
2. Gambar II.2 Floor Plan Penata Cahaya …………………………………..
3. Gambar II.3 Floor Plan Penata Artistik…………………………………....
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
15/349
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel II.1 Working Schedule ……………………………………………….
2. Tabel II.2 Breakdown Budget ……………………………………………...
3. Tabel II.3 Shooting Schedule ………………………………………………
4. Tabel II.4 Casting Sheet ……………………………………………………
5. Tabel II.5 Daily Production Report ………………………………………...
6. Tabel II.6 Equipment List ………………………………………………….
7. Tabel II.7 Casting List ………………………………………………………
8. Tabel II.8 Director Treatment ……………………………………………… 9. Ta bel II.9 Script Breakdown Sheet …………………………………………
10. Tabel II.10 Camera Report ………………………………………………….
11. Tabel II.11 Lighting Sheet ………………………………………………….
12. Tabel II.12 Laporan Editing ………………………………………………..
13. Tabel II.13 Logging Picture ………………………………………………..
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
16/349
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A.1. Laporan Pengeluaran ( Kwitansi )……………………………………….
A.2. Release Form Talent…………………………………………………….
A.3. Surat Perjanjian Lokasi………………………………………………….
A.4. Surat Izin Penggunaan Lagu……………………………………………
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
17/349
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Drama televisi saat ini menjadi hiburan yang sangat digemari oleh
masyarakat. Namun fenomena ini seperti memiliki dua sisi yang bertolak belakang.
Di sisi pertama bisa disebut ini merupakan kemajuan dalam pertelevisian Indonesia,
yang ditandai dengan banyaknya kemunculan drama televisi ( sinetron, FTV atau
sitkom ). Namun di sisi lain kuantitas yang memuncak tidak disertai dengan kualitas
yang baik.
Pihak televisi swasta banyak yang mengesampingkan nilai edukasi. Mereka
menuhankan pasar, memarakkan budaya konsumtif dan kurang mencerdaskan
masyarakat. Drama televisi dewasa ini cenderung membuai masyarakat dengan
menjual mimpi-mimpi yang berlebihan, kemewahan yang mencolok. Tak cukup
dengan ironi tersebut, drama televisi pun tak jarang diwarnai dengan kata-kata kasar,
perangai licik dan masalah yang tak jauh dari perebutan harta dan kekuasaan.
Memang tak semua drama televisi meracuni masyarakat dengan mimpi yang
terlampau manis dan tinggi, ada juga drama yang tetap mempedulikan pesan positif.
Pasar memang tujuan utama para produsen, tapi bukan berarti mereka tidak
mengindahkan salah satu unsur terpenting dalam suatu karya. Karya yang
dipasarkan harus memiliki prinsip mencerdaskan penonton, harus ada pesan moral
yang dapat dipetik, yang membuat masyarakat memiliki pandangan menggugah
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
18/349
2
tentang kebaikan. Televisi swasta komersial seharusnya tetap menghormati nilai-
nilai agama dan budaya masyarakat. Jangan sampai karena alasan pasar, televisi
swasta komersial tidak bertanggung jawab pada masyarakat.
Menurut Naratama (2006:65), drama adalah ”sebuah format acara televisi
yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama
atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang”. Sedangkan drama televisi merupakan
karya audio visual drama yang menggunakan televisi sebagai media penayangannya.
Pada kesempatan kali ini, penulis memilih Program Drama Televisi dengan
Genre Action. Sebuah genre yang bisa dibilang jarang diangkat dalam dunia
perfilman. Jika dibandingkan dengan genre lain seperti Horor, Romance maupun
Suspense akan terlihat dengan sangat jelas perbedaan dari segi kuantitas. Padahal
film action memiliki tantangan yang cukup besar, tentang bagaimana kita tetap dapat
menyampaikan suatu pesan dengan cerita yang heroik. Menyampaikan pesan dengan
cara yang mungkin dapat kita sebut lebih ”garang” dibanding cara penyampaian
pesan dalam genre film lainnya.
Adapun tema yang penulis angkat adalah tentang seorang aparat satuan
khusus yang terperangkap di situasi tidak tepat dalam upaya mengungkap kematian
sang adik. Alasan memilih tema diatas adalah penulis ingin menunjukkan pada
penonton bahwa keadilan harus tetap ditegakkan meskipun telah tertutupi oleh uang
dan kekuasaan. Keadilan adalah harga mati yang harus tetap diperjuangkan.
Untuk judul penulis memilih “Desersi”. Satu kata simpel yang menurut penulis
memiliki karakter yang kuat dan cocok untuk dijadikan judul film action. Sedangkan
arti dari kata desersi adalah persekongkolan, pengunduran diri, pengkhianatan.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
19/349
3
Persekongkolan disini ditujukan pada karakter Hans yang bersekongkol dengan
Daniel, sang pengedar narkotika. Sedangkan pengunduran diri menitikberatkan pada
Nicholas. Ia memilih untuk mengundurkan diri demi menguak siapa yang
membunuh adiknya.
1.2. Maksud dan Tujuan
A. MAKSUD
Maksud dari pembuatan karya ini adalah menerapkan ilmu yang didapatkan
selama perkuliahan dan menjadikannya menjadi sebuah karya akhir. Sedangkan
maksud dibuatnya film ini selain untuk menghibur para pecinta film action
khususnya, juga untuk menambah deretan koleksi atau memberikan pilihan
tambahan dalam genre action yang sekarang ini masih jarang dilirik oleh para
produsen film.
B. TUJUAN
Sedangkan tujuannya terbagi menjadi 3, diantaranya :
1. Tujuan Akademis
Tujuan secara akademis adalah sebagai syarat kelulusan untuk tugas akhir
dan memberi pengalaman proses produksi.
2. Tujuan Praktisi
Mengaplikasikan ilmu yang kami dapat selama kuliah dan
menuangkannya dalam sebuah karya.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
20/349
4
3. Tujuan Umum
Memberikan pesan moral pada masyarakat untuk tetap menegakkan keadilan
meskipun telah tertutup oleh uang dan kekuasaan. Selain itu juga memberikan
referensi salah satu media hiburan masyarakat.
1.3. Metode Pembuatan
A. Studi Pustaka
Penulis termotivasi untuk membuat film dengan baik dari buku Dongeng
sebuah Produksi Film oleh Tino Saroengallo. Dari segi naskah, penulis menggunakan
buku Penulisan Naskah Televisi Program Acara Televisi Format Acara Televisi
Drama oleh Anton Mabruri KN. Selain itu penulis juga menggunakan buku
Manajemen Produksi Program Acara Televisi Format Acara Televisi Drama oleh
Anton Mabruri KN.
B. Dokumentasi Audio Visual
Penulis terinspirasi oleh film “The Negotiator” yang disutradarai oleh F.Gary
Gray karena memiliki alur cerita yang tidak mudah ditebak, penonton dibuat
memiliki pandangan yang terbalik dan baru akan mengerti keseluruhan cerita di
akhir film. Untuk inspirasi drama televisi penulis memilih Catatan Seorang Jurnalis
yang ditayangkan di TV One. Drama televisi ini berani tampil beda dengan
mengangkat kisah nyata tentang kriminalitas.
1.4. Ruang Lingkup
Dalam drama televisi action ini, penulis membidik kelas menengah atas
sebagai target audiens dan tentu saja para pencinta film action. Penulis memilih
kelas menengah atas dengan alasan alur cerita yang penulis miliki berbeda dengan
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
21/349
5
drama televisi yang banyak beredar di pasaran. Dari segi usia film ini ditujukan
untuk kalangan dewasa. Anak-anak tidak dianjurkan menonton film ini dengan
alasan adanya adegan perkelahian dan penggunaan senjata api. Alur twist membuat
film ini berbeda. Alur yang menggiring penonton ke arah yang berlainan di awal
cerita lalu membalikkan semuanya di akhir cerita akan membuat cerita tak mudah
ditebak. Kelebihan lain dari karya ini adalah mengangkat cerita yang penuh dengan
strategi dan taktik, bukan sekadar cerita action yang melulu soal perkelahian karena
beda pendapat, perseteruan antar kelompok atau hal-hal yang lebih menonjolkan otot
dibanding kecerdasan otak. Tentu saja film ini memiliki pesan yang ingin
disampaikan dan diterima dengan baik oleh para penonton. Pesan moralnya adalah
keadilan harus tetap ditegakkan meskipun telah tertutup oleh kekuasaan dan uang.
Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki, Penulis berharap film ini akan
menjadi sajian yang berkualitas dan menarik untuk dinikmati.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
22/349
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
A. Komunikasi
Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sosial.
Kehidupan bermasyarakat tak akan berlangsung normal tanpa adanya komunikasi.
Dapat dikatakan jika komunikasi adalah vital item. Menurut Yulia (2010:7) secara
etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin : communication, yang
bersumber dari kata communis ( artinya : „milik bersama atau „berlaku dimana-
mana‟) yang selanjutnya bermakna sama, yaitu „sama dalam memberik an makna (
interpretasi ) mengenai sesuatu hal.‟
Komunikasi sendiri terbagi dalam beberapa jenis, diantaranya komunikasi
intrapersonal, komunikasi interpersonal,dan salah satunya adalah komunikasi massa.
Bicara tentang komunikasi massa tentu yang ada dalam logika kita adalah
komunikasi yang berhubungan dengan sejumlah besar orang dalam sekali
penyampaian informasi. Menurut Onong (2009:225) menjelaskan bahwa
“komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media massa,
jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa (mass media
communication).”
B. Televisi
Saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi dalam komunikasi
massa disebut media massa. Yang termasuk dalam media massa adalah media cetak
dan media elektronik. Media cetak disini berupa koran dan majalah. Sedangkan
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
23/349
7
media elektronik memiliki radio, internet dan televisi. Dibandingkan dengan radio
dan internet, televisi memiliki nilai lebih, yaitu dapat menyajikan informasi dan
hiburan melalui audio dan video yang menarik. Selain itu jangkauan siarnya pun
lebih luas dibanding radio. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut televisi berhasil
merebut perhatian khalayak dengan mudah.
Televisi merupakan sarana penyampaian informasi modern yang paling
dikenal oleh masyarakat dari segala lapisan. Lapisan yang dimaksud disini berasal
dari berbagai macam latar belakang. Mulai dari latar belakang pendidikan yang
berbeda, latar belakang sosial, pekerjaan yang berbeda, hingga selera yang berbeda
dalam menikmati program televisi. Dengan televisi kita bisa mendapatkan banyak
informasi baik politik, sosial , budaya, agama, ekonomi dan lain sebagainya.
Informasi disini tak melulu informasi berupa berita, televisi pun memberikan banyak
hiburan dan edukasi melalui program-program yang mereka miliki. Hampir 90%
penduduk di negara-negara berkembang mngenal dan memanfaatkan televisi sebagai
sarana hiburan, informasi, edukasi dan lain sebagainya. Menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), televisi adalah “alat penangkap siaran bergambar. Televisi
berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti tampak atau
dapat dilihat dari jauh.”
C. Format Acara Televisi
Dalam sebuah stasiun televisi terdapat banyak program yang menjadi bahan
baku produksi. Penayangan sebuah program televisi akan memiliki feedback yang
positif dari para penonton bukan hanya bergantung pada konsep penyutradaraan atau
kreativitas penulisan naskah, melainkan sangat bergantung pada kemampuan
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
24/349
8
profesionalisme dari seluruh kelompok kerja di dunia broadcast dengan seluruh mata
rantai divisinya. Acara yang bagus juga bisa jatuh bila jam tayangnya tidak tepat.
Acara yang bagus juga bisa jatuh bila kualitas gambar buruk. Namun, semuanya
masih bisa diantisipasi jika memiliki kunci yang tepat. Kunci tersebut adalah format
acara televisi. Menurut Naratama (2006:63) mengatakan bahwa “Format Acara
Televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan
menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang kan terbagi dalam berbagai
kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa.
D. Film
Film bukanlah kata yang jarang kita dengar, film sangatlah familiar. Sebelum
membahas lebih jauh, sebaiknya kita telaah dahulu apa pengertian dari film.
Menurut Badar (http://masbadar.com/definisi-film-sinema-gambar-bergerak-motion-
picture/), Film, Sinema, Movie atau Gambar Bergerak, (dalam bahasa inggris
disebut motion picture) adalah serangkaian gambar-gambar yang diproyeksikan pada
sebuah layar agar tercipta ilusi (tipuan) gerak yang hidup. Gambar bergerak, movie,
film atau sinema adalah salah satu bentuk hiburan yang populer, yang menjadikan
manusia melarutkan diri mereka dalam dunia imajinasi untuk waktu tertentu. Meski
demikian, film juga mengajarkan manusia tentang sejarah, ilmu pengetahuan,
tingkah laku manusia dan berbagai macam hal lainnya. Beberapa film
mengkombinasikan hiburan dan pendidikan, agar proses belajar menjadi lebih
mudah dan nyaman. Dalam semua bentuknya, sinema adalah sebuah seni yang indah
sebagaimana bisnis, dan para pembuatnya akan memperoleh kebanggaan tinggi
tersendiri akan hasil kreasi mereka.
http://masbadar.com/definisi-film-sinema-gambar-bergerak-motion-picture/http://masbadar.com/definisi-film-sinema-gambar-bergerak-motion-picture/http://masbadar.com/definisi-film-sinema-gambar-bergerak-motion-picture/http://en.wikipedia.org/wiki/Filmhttp://en.wikipedia.org/wiki/Filmhttp://en.wikipedia.org/wiki/Filmhttp://en.wikipedia.org/wiki/Filmhttp://en.wikipedia.org/wiki/Filmhttp://en.wikipedia.org/wiki/Filmhttp://masbadar.com/definisi-film-sinema-gambar-bergerak-motion-picture/http://masbadar.com/definisi-film-sinema-gambar-bergerak-motion-picture/
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
25/349
9
Tetapi secara umum film adalah media komunikasi yang mampu
mempengaruhi cara pandang individu yang kemudian akan membentuk karakter
suatu bangsa. Fungsi inilah yang ternyata sebagai pranata sosial, mempengaruhi
tatanan sosial. Sayangnya di Indonesia belum banyak film yang mampu memberi
sumbangsih mendidik. Film di negeri ini kebanyakan masih terbatas pada tatanan
menghibur, money oriented , mengesampingkan esensi dari film itu sendiri yang
berperan sebagai sarana penyampaian pesan moral/informasi yang dapat
memberikan pandangan menggugah bagi penontonnya.
Untuk pembagian jenis film ada yang berdasarkan bahan pembuatnya dan ada
pula yang berdasar proses produksinya. Menurut bahan pembuatnya film dibedakan
menjadi jenis film 8 mm, 16 mm, 35 mm, dan 70 mm. Jenis film 8 mm dan 16 mm
banyak digunakan untuk memproduksi film pendidikan dan dokumentasi.
Sedangkan untuk film yang diputar di bioskop menggunakan film jenis 35 mm dan
70 mm.
Sedangkan film berdasarkan proses produksinya, menurut Konfiden dalam
Effendy (2009:3) membagi jenis film menjadi 4 antara lain :
1. Film dokumenter
2. Film cerita pendek ( short films)
3. Film cerita panjang ( feature-length films)
4.
Film-film jenis lain : profil perusahaan, iklan televisi, program televisi, dan
video klip.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
26/349
10
Film ini termasuk dalam dua kategori yaitu film pendek karena durasi kurang
dari 60 menit dan program televisi karena diproduksi untuk konsumsi pemirsa
televisi.
E. Drama
Drama menjadi sorotan yang paling bersinar jika dibandingkan dengan
program televisi lainnya. Hal ini dikarenakan drama memiliki konflik cerita yang
juga terjadi dalam kehidupan nyata masyarakat. Walaupun tidak semua konflik
mewakili potret masalah masyarakat luas. Setidaknya drama memiliki ikatan
emosional yang cukup besar yang membuatnya dekat dengan target audiencenya.
Drama pun memiliki trik tersendiri agar penonton semakin tertarik. Trik tersebut
antara lain dari segi pemain yang secara fisik enak dilihat, baik pemain wanita
maupun pria.
Ada tiga bagian dari format acara televisi yaitu Drama, Non-Drama, dan Berita
Olahraga. Bisa juga dikategorikan menjadi Fiksi, Nonfiksi, dan News Sport .
Menurut Naratama (2006:65) Fiksi (Drama) adalah sebuah format acaratelevisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari
kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang
digunakan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalamsuatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Adegan-adegan tersebut akan
menggabungkan antara realitas kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi
khayalan para kreatornya. Contoh : Drama percintaan (love story), tragedi,
horor, komedi, legenda, aksi (action), dan sebagainya.
F. Drama Action
Dalam drama terdapat banyak jenis/ genre. Antara lain drama romance, komedi,
horor, suspense, legenda dan aksi/action. Untuk drama action di Indonesia masih
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
27/349
11
jarang dilirik oleh para podusen. Kuantitasnya masih kalah jika disejajarkan dengan
genre film lain.
Menurut Santino (http://mubi.com/topics/the-action-film-genre-and-the-definition-of-a-good-action-film), Film Action adalah sebuah genre film
dimana ada satu atau lebih pahlawan yang masuk dalam serangkaian tantangan
yang membutuhkan keterampilan fisik, disertai perkelahian dan pengejaran.Film action cenderung menampilkan karakter cerdas yang berjuang melawan
rintangan yang lur biasa dan mungkin melibatkan situasi yang membahayakan.
Perkembangan cerita dan karakter umumnya menunjukkan adu fisik, kontak
senjata, dan pengejaran menggunakan mobil.
http://mubi.com/topics/the-action-film-genre-and-the-definition-of-a-good-action-filmhttp://mubi.com/topics/the-action-film-genre-and-the-definition-of-a-good-action-filmhttp://mubi.com/topics/the-action-film-genre-and-the-definition-of-a-good-action-filmhttp://mubi.com/topics/the-action-film-genre-and-the-definition-of-a-good-action-film
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
28/349
12
2.2 Analisa ( Perancangan/Pembuatan )
A. Proses Kerja Produser
Dewasa ini industri program televisi sepertinya memiliki kiblat yang berbeda.
Suatu program dinyatakan berhasil jika menduduki rating teratas. Rating seolah
menjadi “Tuhan” yang menjadi acuan keberhasilan suatu program. Padahal jika
ditelusuri lebih dalam rating hanya berdasarkan kuantitas atau seberapa banyak
masyarakat yang menonton suatu program stasiun televisi. Sedangkan orang
menonton suatu program acara tidak selalu bisa dipastikan ia menyukainya. Bisa saja
hanya sekadar menonton televisi. Tak ada patokan yang lebih konkret dalam
penentuan sebuah rating. Rating benar-benar perhitungan kuantitatif bukan kualitatif.
Rating merupakan alasan utama ditayangkannya sebuah program acara. Meski
suatu acara dikatakan jelek, tidak mendidik, namun bagaimanapun itu merupakan
bentuk keinginan masyarakat sendiri. “Ketika acara ini jelek tetapi rating nya tinggi,
meaning apa? Ya enggak tahu ya, orang-orang suka kok. Orang suka enggak tahu
(alasannya) kenapa, kalau dia (pengkritik/penonton) enggak suka, ya enggak suka aja,
demikian menurut Riza Primadi, Direktur Pemberitaan Trans TV.
Pemahaman tentang rating inilah yang menyebabkan banyak program televisi
di Indonesia menjadi mirip satu sama lain. Rating begitu keras memacu sebuah
keinginan untuk meniru, bukan mencipta. Kecenderungan seperti itu tak terhindarkan
karena para pengiklan selalu base on rating. Hal ini jika diperhatikan nampak seperti
sebuah simbiosis mutualisme antara pihak produsen program acara televisi dengan
pihak pengiklan. Rating seolah menjadi penghubung hitam diantara keduanya.
Sebuah program acara dengan rating tinggi akan kebanjiran iklan. Iklan disini
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
29/349
13
berperan sebagai ladang uang untuk pihak produsen program acara televisi. Di sisi
lain pihak pengiklan akan mendapatkan benefit pula, berupa kesempatan untuk
mempromosikan produknya.
Sedangkan penonton menjadi pelaku sekaligus korban dalam kasus ini.
Dikatakan pelaku karena penghitungan rating berdasarkan seberapa banyak orang
yang menonton program A/B. Program acara yang tidak berkualitas seharusnya
secara logika ratingnya buruk. Namun kenyataannya justru sebaliknya, program
seperti sinetron yang banyak menjual mimpi, konflik dangkal yang berkutat tak jauh
dari harta, fitnah dan persaingan malah mendulang untung. Program yang minus
secara kualitas tak akan mendapat rating di puncak jika masyarakat memiliki selera
yang baik. Namun masyarakat pun dapat menjadi korban atas ketidakseimbangan
sistem rating . Mereka yang memiliki selera di atas dari masyarakat kebanyakan
seakan harus menerima menjamurnya program acara yang minim kualitas. Secara
singkat masyarakat hanya memiliki andil pada tahap awal, selebihnya industri atau
pasarlah yang memegang kendali lebih dominan.
Satu hal yang patut dipertanyakan adalah dimana peran sebuah lembaga
sensor di Indonesia. Bagaimana bisa sinetron, bahkan film layar lebar yang tidak
berkualitas dapat beredar. Bukan saja beredar namun justru sekarang hampir sebagian
besar film layar lebar yang terpampang di bioskop merupakan film horor esek-esek
yang menurut penulis jauh dari kata mendidik ataupun berkualitas. Selayakya dengan
adanya lembaga sensor, program yang masyarakat nikmati haruslah berbobot.
Apakah regulasi yang berlaku tentang batas-batas kewajaran dalam sebuah film telah
mati? Sebuah lembaga sensor memiliki peranan besar dalam tatanan mendidik
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
30/349
14
masyarakat melalui film. Jika tugas mereka tak dilakukan dengan baik akan
berdampak pada moral masyarakat. Tapi sayang, kenyataan justru sebaliknya. Film
dengan tema horor plus-plus itu makin marak menghiasi jajaran film layar lebar kita.
Menurut penulis film layar lebar harus berkualitas.
Penulis sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu penyiaran merasa miris. Film
merupakan cerminan suatu bangsa. Apa yang terjadi jika 70% film yang ada masuk
kategori “sampah”? Hal positif apa yang dapat diambil dari film horor esek -esek yang
hanya menonjolkan eksotisme para pemainnya? Apakah lembaga sensor dan para
produsen film itu tak memikirkan dampak dari apa yang mereka lakukan? Sungguh
penulis yakin masyarakat jenuh dengan film yang hanya menjual lekuk tubuh dan
sensualitas. Masyarakat menantikan tindak nyata dari semua pihak yang bergelut
dalam dunia perfilman. Program yang sehat dan berkualitas tentu akan mendatangkan
banyak hal positif bagi semua pihak.
Dengan dasar itulah penulis sebagai produser memiliki pandangan bahwa
rating bukanlah segala-galanya. Tak perlu menghalalkan semua cara demi rating .
Yang terpenting dalam produksi program adalah semua kru yang terlibat diharuskan
melakukan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Utamakan kualitas sebuah program,
maka keberhasilan pun akan kita dapatkan. Berpikirlah secara bijak dalam berkarya.
Pastikan program yang dihasilkan menyampaikan hal positif bagi masyarakat.
Menurut Saroengallo (2008:8) menjelaskan produser adalah “mereka yang
bertanggung jawab dalam mengelola jalannya sebuah produksi sebuah film, mulai
dari persiapan hingga film selesai disunting.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
31/349
15
Sedangkan menurut Widagdo Dan Gora S dalam Mabruri (2011:27)mengemukakan jika “produser adalah orang yang bertugas menjadi fasilitator
dan menyiapkan segala kebutuhan produksi dari tahap awal hingga tahap akhir,
termasuk di dalamnya menyiapkan formulir, dan catatan produksi untuk
kelancaran syuting.
Menurut kutipan di atas produser adalah orang yang mempunyai tanggung
jawab besar dalam sebuah produksi film. Menjadi seorang produser harus dapat
memimpin, mengayomi, mengenal dengan baik karakter para kru dan dapat menjadi
penengah yang bijak ketika terjadi masalah dalam sebuah tim. Keberhasilan dan
kegagalan produksi sebuah film merupakan tanggung jawab seorang produser.
Keberhasilan itu dapat terwujud jika proses pra produksi hingga pasca produksi
dikelola dengan baik oleh produser, tak lepas pula dari kerjasama seluruh kru.
1. Pra Produksi
Pada proses ini, penulis menentukan tim sebagai langkah pertama. Kesamaan visi
misi menjadi hal yang penulis utamakan. Bekerja bersama orang yang memiliki
keinginan yang serupa tentunya akan lebih mudah dan tidak memerlukan tenaga lebih
untuk mengatur ataupun mengarahkan. Kesadaran akan kewajiban yang harus
dilakukan tiap departemen sangat diperlukan demi kelancaran terwujudnya sebuah
film. Setelah tim terbentuk, penulis bersama anggota lain mulai mencari ide cerita.
Ide yang telah didapat dan disetujui oleh semua anggota tim akan diajukan pada
dosen pembimbing untuk memperoleh persetujuan. Saat cerita disetujui, penulis
memastikan ide cerita tersebut dikembangkan oleh penulis naskah. Setelah naskah
terbentuk, bedah naskah per departemen dilakukan. Selain itu penulis mulai membuat
shooting schedule.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
32/349
16
Hasil dari bedah naskah tiap departemen akan menjadi panduan penulis dalam
mempersiapkan segala kebutuhan dan merangkumnya menjadi sebuah rencana
anggaran. Ketika total anggaran telah diketahui, proses pengumpulan dana pun
dimulai. Pencarian lokasi dan casting talent menjadi agenda berikutnya. Hunting
lokasi dilakukan bersama anggota yang lain. Penulis memecah tim menjadi dua atau
tiga kelompok dalam pencarian lokasi. Hal ini dilakukan agar lebih cepat
memperoleh lokasi. Sebagai produser penulis bertugas mengajukan izin lokasi secara
prosedural dan melakukan nego harga.
Casting talent dilakukan penulis yang bertindak sebagai produser bersama
sutradara, penata kamera dan penulis naskah. Tahap berikutnya adalah pemilihan
pemain yang sesuai dengan karakter dalam film. Sebagai persiapan berikutnya,
produser menyewa alat, memesan konsumsi untuk seluruh crew dan pemain selama
produksi hingga hire crew tambahan untuk kelancaran syuting. Sebelum syuting
dilakukan produser memastikan semua persiapan mencapai 100%.
2. Produksi
Dalam proses ini produser bertindak sebagai pengawas, memastikan syuting
berjalan dengan lancar dan berlangsung sesuai jadwal yang telah ditentukan. Selain
itu produser juga berperan sebagai pemimpin ketika terjadi masalah saat syuting
dilakukan. Setelah syuting selesai, produser melakukan pembayaran mulai dari
penyewaan alat, catering, crew tambahan, lokasi hingga para pemain.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
33/349
17
3. Pasca Produksi
Proses pasca produksi dimulai dengan editing. Penulis sebagai produser dalam hal
ini mengawasi proses editing yang dilakukan oleh editor dan didampingi oleh
sutradara. Penulis memastikan hasil editing sesuai dengan standar yang ada, layak
untuk dinikmati dan sudah berbentuk DVD. Selain itu penulis menyelesaikan desain
produksi dan lampiran-lampiran kerja serta mengumpulkan laporan kerja dari tiap
departemen dan menggabungkannya dalam satu desain produksi.
4. Peran dan Tanggung Jawab Produser
Peran seorang produser dalam sebuah produksi film sangat penting seperti yang
diutarakan oleh Effendy dalam Mabruri (2011:27) bahwa “Pada intinya produser
adalah orang yang mengepalai departemen produksi yang bisa jadi penggerak awal
sebuah produk si film.” Tugas dan tanggung jawab produser menurut Mabruri
(2011:30) adalah :
1. Mencari dan mendapatkan ide cerita untuk diproduksi.
2. Membuat proposal produksi berdasarkan ide dan skenario film/program
televisi.
3. Menyusun rancangan produksi.
4. Menyusun rencana pemasaran.
5. Mengupayakan anggaran dana untuk produksi.
6.
Mengawasi pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari semua
departemen.
7. Bertanggung jawab atas kontrak secara hukum dengan berbagai pihak dalam
produksi yang dikelola.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
34/349
18
8. Bertanggung jawab atas seluruh produksi.
5. Proses Penciptaan Karya
a.
Konsep Kreatif
Penulis memilih program drama action dengan alasan masih minimnya
jumlah film dengan genre action yang beredar. Penulis merasa tertantang untuk
membuat sebuah karya yang berbeda. Drama televisi “Desersi” menceritakan
tentang perjuangan seorang kakak yang bertugas sebagai aparat satuan khusus
yang mengundurkan diri demi menguak kasus terbunuhnya sang adik.
Penulis menyebut karya ini berbeda dengan karya action lainnya karena
dikemas dengan alur cerita “twist”. Alur yang memutar balikkan jalan pikiran
penonton masih jarang digunakan dalam perfilman Indonesia. Alur ini sanggup
mengecoh penonton, membuat cerita tak mudah ditebak. Kelebihan pada alur
inilah yang akan penulis tonjolkan.
b. Konsep Produksi
Pada proses ini penulis menyiapkan segala hal yang menjadi kebutuhan tiap
departemen untuk mewujudkan hasil karya yang maksimal. Sebagai produser
penulis menyadari dalam sebuah produksi film membutuhkan banyak orang. Oleh
karena itu penulis memutuskan untuk menambah crew dan melakukan
perangkapan jobdesk . Penulis bertindak sebagai akomodir dan pengawas
berjalannya proses produksi. Selain itu penulis harus mempunyai strategi jika
dalam proses produksi terjadi masalah.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
35/349
19
c. Konsep Teknis
Penulis memilih alat-alat yang berkualitas mulai dari kamera, sound hingga
lighting. Pilihan kamera jatuh pada Sony PMW EX3 dengan alasan sudah HD (
High Definition ), resolusi mencapai 1080,dilengkapi fitur PS ( Progresif Scan )
dapat menembus kualitas gambar 24/25 Frame per second, sehingga jika kamera
bergerak dalam posisi pan atau tilt maka tidak ada komet di belakangnya, ini
sangat membantu jika ingin memperbesar kualitas gambar. Tidak memakai kaset
melainkan memory card. Mudah pula digunakan secara handheld .
Untuk sound penulis menyewa satu paket alat sound yang terdiri dari mixer ,
boom mic, clip on wireless, phantom. Penulis ingin sound terkontrol dengan
sebaik mungkin agar suara yang dihasilkan jernih.
Sedangkan untuk lighting , penulis menggunakan blonde untuk key light . Fill
light menggunkan kinoflo 4 banks, terkadang Arri 300. Untuk back light penulis
memakai red head dan Arri 300.
Untuk editing penulis menyiapkan seperangkat PC dengan RAM 8 Gb untuk
menghindari out of memory pada saat tahap editing.
6. Kendala Produksi
a. 24 Mei 2012
Hari kedua penulis mengalami hambatan, hujan turun sehingga penulis
terpaksa menghentikan syuting di outdoor. Padahal talent untuk penyergap dari
pihak Polisi Udara sudah standby dan mereka tidak bisa pulang terlalu larut
karena paginya harus dinas. Penulis pun harus melakukan syuting kembali di
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
36/349
20
Kota Bunga pada tanggal 7 Juni 2012 setelah menyesuaikan jadwal dengan para
pemain dan kru.
b. 26 Mei 2012
Pada hari ketiga ini penulis mengalami kendala saat pindah lokasi ke gudang
bekas peluru di Pondok Gede. Sampai di lokasi pada pukul 17.00 WIB, penulis
mendapati ada aktifitas bongkar muat barang yang dilakukan oleh pihak yang
menyewa gudang tersebut. Penulis sebagai produser komplain pada penjaga
gudang, karena penulis telah konfirmasi jauh-jauh hari jika pada tanggal 26 Mei
2012 akan melakukan syuting dan telah mendapatkan izin dari pemilik gudang.
Setelah berunding dengan kedua belah pihak, keputusannya adalah penulis dan
tim harus menunggu hingga proses bongkar muat barang selesai. Selama
menunggu proses selesai, para kru dapat mulai set alat agar tidak membuang
waktu percuma.
Untuk memanfaatkan waktu, syuting dilakukan lebih dulu di outdoor gudang.
Meskipun telah mendahulukan syuting di outdoor, waktu syuting tetap kurang
karena banyak detail shot harus diambil yang membutuhkan waktu lebih lama.
Karena itu syuting terpaksa dilakukan sampai pukul 05.00 WIB, molor dari
jadwal dimana seharusnya pukul 00.00 WIB syuting harus selesai.
c. 27 Mei 2012
Hari keempat, lokasi syuting di Rusun Karet Tengsin. Penulis mendapatkan
waktu dari pukul 07.00-22.00 WIB. Jadwal crew call pukul 07.00 WIB. Namun
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
37/349
21
alat baru sampai pukul 11.00 WIB karena lama mencari alamat lokasi. Dengan
keterlambatan alat, maka syuting pun mundur. Penulis bersama kru lain juga
terlambat sampai lokasi dikarenakan paginya baru sampai rumah pukul 05.30
WIB. Sedangkan syuting di rusun dijadwalkan pukul 07.00 WIB. Penulis
memutuskan istirahat selama 3 jam untuk menjaga stamina agar tidak drop.
Penulis sempat mengajukan perpanjangan waktu pada pihak pengelola rusun,
namun nihil hasilnya. Syuting tetap harus selesai pukul 22.00 WIB. Karena
masih ada beberapa adegan yang belum diambil, penulis dan kru akan kembali
melakukan syuting di rusun pada tanggal 9 Juni 2012.
d. 7 Juni 2012
Hari ketujuh syuting kembali hambatan terjadi dari pihak Polisi Udara,
mereka di hari itu ada latihan menembak. Awalnya mereka menjanjikan sampai
lokasi pukul 10.00 WIB namun mereka baru sampai pukul 15.30 WIB. Seluruh
kru bekerja dengan cepat agar tetap selesai syuting pukul 23.00 WIB dan
alhamdulillah syuting selesai tepat waktu. Sepulangnya dari puncak, penulis
melakukan traveling shot tiga mobil beriringan di jalan seputar Jakarta hingga
pukul 03.00 WIB.
e.
9 Juni 2012
Hari kedelapan syuting lokasi di Rusun Karet Tengsin. Penulis mendapatkan
waktu dari pukul 06.00-14.00 WIB. Crew call pukul 06.00 WIB. Kru mulai
loading alat dan barang. Penulis sebagai produser mengecek apakah genset sudah
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
38/349
22
sampai lokasi atau belum. Penulis mendapati jika genset belum datang. Merasa
sedikit janggal, karena biasanya genset selalu datang lebih dulu dari mobil alat,
penulis mencoba menghubungi operator genset namun tak ada jawaban. Sampai
pukul 08.00 WIB penulis mendapatkan kabar jika mobil genset mengalami
kecelakaan di Halim dan tidak bisa mengantarkan genset lain sebagai pengganti.
Agar tidak membuang banyak waktu, pengambilan gambar tetap dilakukan
namun dipilih yang tidak perlu menggunakan lighting terlebih dulu.
Penulis berusaha secepat mungkin untuk mendapatkan genset pengganti.
Akhirnya genset sampai lokasi pukul 09.00 WIB. Dikarenakan musibah
kecelakaan, penulis sebagai produser meminta kebijakan dari pengelola untuk
menambah waktu syuting hingga pukul 16.00 WIB. Awalnya pihak pengelola
bersikeras dan tidak mau tahu akan kendala yang penulis hadapi. Namun setelah
melalui rapat internal, penulis mengantongi izin untuk syuting hingga pukul 16.00
WIB.
Di tengah produksi, kembali terjadi kendala. Kali ini datang dari pemilik unit
yang kami pakai untuk syuting. Pemilik unit merasa tidak ada izin dari pihak
pengelola jika unit miliknya digunakan untuk kegiatan syuting. Kali ini penulis
sebagai produser menghubungi pihak pengelola sebagai penanggung jawab untuk
menyelesaikan masalah ini. Penulis merasa ini bukan lagi ranahnya untuk
berbicara, masalah ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak pengelola.
Penulis sudah mendapatkan izin lokasi syuting dan melakukan kewajibannya
membayar sewa lokasi. Setelah pihak pemilik unit dan pengelola berunding,
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
39/349
23
penulis dan kru harus mengosongkan unit dari alat-alat dan properti. Setelah itu,
syuting dilanjutkan di area koridor hingga selesai.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
40/349
24
LEMBAR KERJA PRODUSER
1. Konsep Program
2.
Working Schedule
3. Breakdown Budget
4. Shooting Schedule
5. Casting Sheet
6. Daily Production Report
7. Equipment List
8. Surat Ikatan Kerja
9. Surat Izin Lokasi
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
41/349
25
KONSEP PROGRAM
Saat ini Industri Perfilman Indonesia tengah bangkit jika dibandingkan pada
era 90-an, dimana pada saat itu banyak film dengan tema khusus untuk orang dewasa
bermunculan menyebabkan lumpuhnya produktifitas para insan perfilman. Ditambah
lagi dengan munculnya film-film Hollywood yang membuat film Indonesia tak lagi
menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Di awal tahun 2000, industri perfilman
Indonesia mulai bangkit dari masa suram dengan munculnya film musikal anak-anak
“Petualangan Sherina”, dan dua tahun berikutnya pada tahun 2002 “Ada Apa Dengan
Cinta” semakin menguatkan pernyataan jika Film Indonesia benar -benar bangun dari
tidur panjangnya.
Kondisi perfilman Indonesia baik itu film layar lebar atau produksi drama
televisi memang tengah berkembang pesat. Namun sayangnya perkembangan dari
segi kuantitas tak dibarengi dengan perkembangan secara kualitas. Memang tak
semua film dan drama televisi memiliki kualitas yang memprihatinkan, banyak pula
film layar lebar yang mendidik dan mencerahkan pandangan masyarakat seperti
“Sang Pencerah” yang disutradarai Hanung Bramantyo. Sang Pencerah
mengungkapkan sosok pahlawan nasional itu dari sisi yang tidak banyak diketahui
publik. Selain mendirikan organisasi Islam Muhammadiyah, lelaki tegas pendirian itu
juga dimunculkan sebagai pembaharu Islam di Indonesia. Laskar Pelangi, besutan
seorang penulis kondang Andrea Hirata yang difilmkan oleh Riri Riza dan berhasil
membuat warna baru pada industri perfilman Indonesia. Itulah segelintir contoh karya
berkualitas dan memiliki prinsip dalam berfilm.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
42/349
26
Namun tak sedikit pula karya yang berhasil masuk dalam jajaran layar lebar
tak memiliki kualitas yang mumpuni. Banyak film horor kamuflase, dengan arti
mencatut filmnya dalam jalur horor namun yang menonjol justru sisi sensualitasnya
dan menjual eksotisme pemainnya. Masyarakat sebenarnya bosan dengan tema-tema
semu yang hanya menjadi balutan agar film tak terkesan “vulgar” dan penonton pun
jengah akan dramatisasi realita yang berlebihan. Kami sebagai mahasiswa di bidang
broadcast mengetahui jika film secara umum tak hanya sebagai hiburan semata,
namun film lebih kepada bagaimana memvisualisasikan pesan, informasi dan
motivasi pada penonton. Film bukan hanya berorientasi pada materi dan konsep pasar
musiman yang cenderung meminimalisir bahkan menghilangkan esensi
sesungguhnya dari film yang mendidik dan mencerahkan pandangan. Film harus
menjadi sarana berbahasa dan berbicara secara visual yang baik. Tak hanya baik dari
segi “bungkus” tapi juga dari harus memberikan hal positif dari segi pesan dan
motivasi yang disampaikan.
Apabila kita amati lebih dalam, film lokal dengan genre action masih sangat
sulit ditemui. Disini kami mencoba menyuguhkan film action dengan ide, tema dan
cerita yang berbeda. Berbeda karena menggunakan alur “twist” yang bertujuan
memutarbalikkan pemikiran penonton dan penonton baru akan mengetahui seluruh
rangkaian film di akhir cerita. Dengan ide “Sebuah kebenaran harus tetap ditegakkan
meski kebenaran tersebut telah dikuasai oleh uang dan kekuasaan”, penulis ingin
masyarakat sadar akan arti sebuah kebenaran, kejujuran.
Mencoba mengangkat sosok seorang anggota pasukan khusus penulis pikir
adalah hal yang menarik dan masih jarang divisualisasikan dalam sebuah film.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
43/349
27
Penulis ingin menunjukkan perjuangan seorang aparat satuan khusus yang
terperangkap di situasi tidak tepat dalam upaya mengungkap kematian sang adik.
Rasa sayang ditambah kesal tak ada perkembangan kasus tewasnya sang adik
membuatnya harus mengundurkan diri agar dapat mengusut siapa otak di balik
semuanya. Nicholas merupakan seorang aparat. Ia memiliki adik bernama Reno yang
juga merupakan anggota pasukan khusus namun di divisi yang berbeda.
Cerita ini dimulai saat Reno tengah berada di sebuah misi penyergapan
terhadap organisasi penyelundupan narkotika berskala besar. Reno dipilih sebagai
pimpinan regu penyergapan. Konflik mulai terjadi saat Reno tewas tertembak saat
tengah membidik tersangka bernama Daniel yang pada akhirnya berhasil kabur.
Nicho sebagai seorang kakak sangat terpukul atas peristiwa tersebut dan berniat
untuk menangkap Daniel. Kasus yang ditangani secara penuh oleh Hans yang
merupakan pimpinan divisi juga kawan dekat Nicho tak juga menemukan jawaban.
Nicho memutuskan untuk keluar dari satuan khusus dan berencana menangkap
sendiri Daniel yang tengah buron. Konflik pun mencapai klimaks saat Daniel
ditemukan tewas saat Nicho tengah berada di tempat persembunyian Daniel. Hal
tersebut menjadikan Nicho sebagai tersangka tunggal atas terbunuhnya Daniel.
Namun, konflik mulai terselesaikan saat Nicho akhirnya menemukan tersangka
sebenarnya dalam penyelidikan yang ia lakukan demi membersihkan nama baiknya.
Potongan – potongan informasi dari barang bukti pun akhirnya menjurus ke satu
nama yang sangat tidak ia duga. Satu nama yang ternyata juga merupakan sutradara
peristiwa tewasnya sang adik saat bertugas.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
44/349
28
Dengan cerita seperti di atas, penulis berharap penonton dapat menerima
pesan yang disampaikan bahwa kebenaran harus tetap ditegakkan dengan segala
konsekuensinya.
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
45/349
1
Shooting ScheduleProduction
Company : BSI Produser : Diah Ayu Triasmadi
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Durasi : 30 Menit Time Broadcast :
No Tahapan Aktifitas
Target Per Minggu
April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
PRA
PRODUKSI
Pembentukan Tim •
2 Penemuan Ide •
3 Pengembangan Gagasan •
4 Penulisan Naskah •
5 Breakdown Naskah •
6 Hunting Lokasi/Recce •
7 Casting Talent •
8 Reading ( Talent ) •
9 Pengumpulan Dana •
10 Final Meeting •
11PRODUKSI
Shooting • 12 Daily Production Report •
13 Evaluasi Produksi •
14
PASCA
PRODUKSI
Capturing •
15 Rough Cut •
16 Offline •
17 Online Editing •
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
46/349
1
No. Item Jumlah Harga/satuan Total Ket.
Pra Produksi
1Print Dokumen ( Dispro,
Naskah )500.000
2 FC Dokumen 309.000
3 Materai 10 7.000 70.000
4Konsumsi Casting &Reading Talent
453.000
5 Recce 356.000
6 Sewa Basecamp 3.550.000Sewa 3
bulan
7 Printer,Tinta & Kertas 982.000
8 Keperluan Basecamp 360.000
9 Syukuran 700.000Sub Total 7.280.000
Produksi (Teknik)
1 Kamera 8.000.000
2 Lighting & Filter 3.400.000
3 Sound 2.700.000
4 Monitor 800.000
5 Genset & Bensin 6.000.000
6 Kabel Perleng 250.000
7 Sandbag 500.0008 Crane 1.200.000
9 Dinky Dolly 2.300.000
10 Steger 720.000
11 C-Stand 15 20.000 600.000Sewa 2
hari
12 Kain Hitam 5 50.000 500.000Sewa 2
hari
Sub Total 26.970.000
Produksi (Artistik)
1Properti, Wardrobe &Make up
3.000.000
2 Fee Hire Ass.Crew 1.400.000
Sub Total 4.400.000
Produksi (Unit)
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
47/349
2
1Akomodasi ( SewaMobil Box,Mobil
Crew,Driver,Bensin )
10.000.000Sewa 8
hari
2Sewa Lokasi Rusun
Karet
4.200.000
3Sewa Lokasi Rick‟s
Billiard3.300.000
4 Sewa Lokasi Gudang 1.300.000
5Sewa Lokasi Makam
Pdk Ranggon200.000
6 Sewa Lokasi Kantor 500.000
7 Sewa Lokasi Rumah 2.550.000
8Konsumsi Talent &
Crew10.260.000
9 P3K 100.000
Sub Total 32.410.000
Produksi (Talent)
1 Fee Main Talent 6.900.000
2 Fee Extras 1.325.000 27 orang
3 Fee CAT 1.035.000
4 Fee Polud 3.350.000
Sub Total 12.610.000
Pasca Produksi
1 Copy Film dan Poster 500.0002 RAM 330.000
3 Dana Cadangan 3.000.000
Sub Total 3.830.000
GRAND
TOTAL87.500.000
Dana Swadaya 7 12.500.000
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
48/349
3
SHOOTING SCHEDULE
Production Company: BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Durasi : 30 Menit Unit Manager :
No Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1.
Rabu, 23 Mei 2012
07.00 Crew & Talent Call
2. 07.00-07.30 Sarapan
3. 07.30-08.30 Setting Alat
4. 08.30-12.30 Pengambilan Gambar
5. 12.30-13.00 Break makan & Sholat
6. 13.00-18.00 Pengambilan Gambar
7. 18.00-18.30 Break makan & sholat
8. 18.30-24.00 Pengambilan Gambar
9. 24.00-05.00 Break Produksi (Tidur)10.
Kamis, 24 Mei 2012
05.00-05.30 Sholat
11. 05.30-06.00 Sarapan
12. 06.00-07.00 Setting Alat
13. 07.00 Talent Call
14. 07.00-13.00 Pengambilan Gambar
15. 13.00-13.30 Break Makan & Sholat
16. 13.30-18.00 Pengambilan Gambar
17. 18.00-18.30 Break Makan & Sholat
18. 18.30-24.00 Pengambilan Gambar
19. 24.00-01.00 Take out all equipment
20. 01.00-03.00 Perjalanan pulang
21.
Sabtu, 26 Mei 2012
04.30-05.00 Loading alat
22. 05.00-06.00 Menuju lokasi
23. 06.00-06.30 Sarapan
24. 06.30-07.00 Setting alat
25. 07.00-12.30 Pengambilan gambar
26. 12.30-13.00 Break makan & sholat
27. 13.00-14.00 Pengambilan gambar
28. 14.00-15.00 Take all equipment
29. 15.00-16.00Perjalanan menuju lokasi
berikutnya30. 16.00-17.30 Loading & setting alat
31. 17.30-18.00 Break sholat
32. 18.00-22.00 Pengambilan gambar
33. 22.00-22.30 Break makan
34. 22.30-01.00 Pengambilan gambar
35. 01.00-02.00 Take out all equipment
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
49/349
4
36. 02.00-03.00 Perjalanan pulang
37.
Minggu, 27 Mei
2012
03.00-07.00 Istirahat
38. 07.00 Crew & Talent Call
39. 07.00-07.30 Sarapan
40. 07.30-08.30 Setting alat41. 08.30-13.00 Pengambilan gambar
42. 13.00-13.30 Break makan & sholat
43. 13.30-18.00 Pengambilan gambar
44. 18.00-18.30 Break makan & sholat
45. 18.30-22.00 Pengambilan gambar
46. 22.00-23.00 Take out all equipment
47. 23.00-24.00 Perjalanan pulang
48.
Senin, 28 Mei 2012
00.00-07.00 Istirahat
49. 07.00-07.30 Sarapan
50. 07.30-08.00 Loading alat
51. 08.00-08.30 Menuju lokasi52. 08.30-09.00 Setting alat
53. 09.00-14.00 Pengambilan gambar
54. 14.00-14.30 Break makan & sholat
55. 14.30-15.30 Take out all equipment
56. 15.30-16.30 Perjalanan pulang
57.
Selasa, 29 Mei 2012
07.00 Crew call
58. 07.00-07.30 Sarapan
59. 07.30-08.30 Setting alat
60. 08.30-13.00 Pengambilan gambar
61. 13.00-13.30 Break makan & sholat
62. 13.30-18.00 Pengambilan gambar
63. 18.00-18.30 Break makan & sholat
64. 18.30-23.00 Pengambilan gambar
65. 23.00-00.00 Take out all equipment
66. 00.00-00.30 Perjalanan pulang
67.
Kamis, 7 Juni 2012
05.30-07.30 Perjalanan menuju lokasi
68. 07.30-08.00 Loading alat
69. 08.00 Crew & talent call
70. 08.00-08.30 Sarapan
71. 08.30-13.00 Pengambilan gambar
72. 13.00-13.30 Break makan & sholat73. 13.30-18.00 Pengambilan gambar
74. 18.00-18.30 Break makan & sholat
75. 18.30-22.00 Pengambilan gambar
76. 22.00-23.00 Take out all equipment
77. 23.00-01.00 Perjalanan menuju jakarta
78. 01.00-03.00 Pengambilan traveling shot
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
50/349
5
79. Sabtu, 9 Juni 2012 05.00-05.30 Loading barang
80. 05.30-06.00 Menuju lokasi
81. 06.00-07.00 Setting alat
82. 07.00 Crew & talent call
83. 07.00-07.30 Sarapan84. 07.30-12.30 Pengambilan gambar
85. 12.30-13.00 Break makan & sholat
86. 13.00-14.00 Pengambilan gambar
87. 14.00-15.00 Take out all equipment
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
51/349
6
CALL SHEET
Production Company : BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : “Desersi” Director : Farid Irawan
Durasi : 30 Menit
No Nama Berperan sebagai No Telpon
1. Marco Nicholas 0878800660xx
2. Menco Hidayat Hans Kristian 0878850268xx
3. Ibnu Daniel 0821228902xx
4. Fatoni Hari Darmanto 087770000xx
5. M.Luqman Ismail Reno 0857274699xx
6. Jhon Saragih Teman Reno 0819324199xx
7. Ferry Penyergap 0813457499xx
8. Anggi Penyergap 081283377xx
9. Lannang Wicaksana Penyergap 0813813420xx10. Anang Penyergap 085674808xx
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
52/349
7
DAILY PRODUCTION REPORT
Production Company : BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Hari & Tanggal : Rabu, 23 Mei 2012 Lokasi : Kota Bunga
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew call 07.00 08.00
1st Camera Roll 08.00 10.00
Wrap 24.00 05.00
Scene 6
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Nicholas Marco Z S DewasaHanduk besar dan
handuk kecil08.00 Inap
Scene 3
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Nicholas Marco Z S Dewasa
Celana training
abu-abu, handuk
kecil, t-shirt
08.00 Inap
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Pagi Dipesan 18 bungkus
Makan Siang Dipesan 18 bungkus
Makan Malam Dipesan 30 bungkus
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
53/349
8
DAILY PRODUCTION REPORT
Production Company : BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Hari & Tanggal : Kamis, 24 Mei 2012 Lokasi : Kota Bunga
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew call 07.00 09.00
1st Camera Roll 08.00 10.00
Wrap 24.00 03.00
Scene 5
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Nicholas Marco Z S Dewasa
T-shirt lengan
panjang, celana
training putih
08.00 Inap
Scene 11
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Nicholas Marco Z S Dewasa
Kemeja abu-abu,
celanja jeans
hitam, sepatu kets, jam tangan hitam.
08.00 Inap
Scene 13
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Nicholas Marco Z S Dewasa
Kemeja abu-abu,celanja jeans hitam,
sepatu kets, jam
tangan hitam.
08.00 Inap
Hans
KristianMenco Dewasa
Kemeja NCU, jeans
hitam, sepatu PDL,emble, jam tangan.
08.00 Inap
Pasukan
Lannang Wicaksana
Ferry SetiawanDidik Kuncoro
Andrian TigorAdi PerdanaAhmad Nasution
Nugroho Karyanto
Nur Adi WijayaEko Nugroho
Dewasa
Kaos raider hitam, topi
hitam, 1 set seragam penyergap
(celana hitam, vest, pelindung siku, pelindung lutut,
sarung tangan, unit
senjata, HT, sarunghandgun, sepatu PDL )
13.00 Inap
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
54/349
9
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Pagi Dipesan 30 bungkus
Makan Siang Dipesan 50 bungkus
Makan Malam Dipesan 40 bungkus
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
55/349
10
DAILY PRODUCTION REPORT
Production Company: BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Hari & Tanggal : Sabtu, 26 Mei 2012 Lokasi :TPU Ranggon
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew call 07.00 08.00
1st Camera Roll 08.00 10.00
Wrap ( 1st Location ) 14.00 14.00
Wrap ( 2n
Location ) 24.00 05.00
Scene 2
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Nicholas Marco Z S Dewasa Kemeja hitam,
jeans hitam, sepatusemi pantopel, jamtangan hitam
08.00 Pulang
Hans Kristian Menco Dewasa Kemeja abu-abu, jeans hitam, jam
tangan
08.00 Pulang
Scene 1 ( Gudang Bekas peluru Pondok Gede )
Peran Pemeran Usia KostumOn
SetPulang
Reno Ismail Luqman Dewasa
Seragam NCU,
vest hitam, topihitam, HT, sepatu
PDL, handgun.
16.00 Pulang
Teman
RenoJhon Saragih Dewasa
Seragam NCU,vest hitam, topi
hitam, HT, sepatu
PDL, handgun.
16.00 Pulang
Hans
KristianMenco Dewasa
Seragam NCU,
vest hitam, sepatu
PDL, jam tangan,HT
08.00 Pulang
Daniel Ibnu Bagus Tua
Kemeja birulengan panjang,
jeans biru dongker,
jam tangan, sepatu pantopel
16.00 Pulang
Extras mafiaAdam
AnugrawanDewasa
Baju casual, sepatu
kets08.00 Pulang
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
56/349
11
Dwi Prabowo
Ivan Febrianto
Idang
PenjagaGudang Eiko Saiya Dewasa
Kaos, jaket hijau
tua, celana jeans pendek, sepatu
kets
08.00 Pulang
Aparat NCU Eko Nugroho
Lannang
WicaksanaAndrian Tigor
Didik Kuncoro
Adi Perdana
Ahmad Nasution Nugroho
Karyanto Nur Adi WijayaAnang
Misbahudin
Priyadi
Dewasa Kaos raider hitam,
topi hitam, 1 set
seragam penyergap
(celana hitam,
vest, pelindung
siku, pelindunglutut, sarung
tangan, unitsenjata, HT,sarung handgun,
sepatu PDL )
17.00 Pulang
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Pagi Dipesan 30 bungkus
Makan Siang Dipesan 30 bungkus
Makan Malam Dipesan 50 bungkus
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
57/349
12
DAILY PRODUCTION REPORT
Production Company: BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Hari & Tanggal : Minggu, 27 Mei 2012 Lokasi : Rusun Karet
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew call 07.00 08.00
1st Camera Roll 08.30 11.00
Wrap 22.00 23.00
Scene 10
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Nicholas Marco Z S Dewasa
Kemeja abu-abu,
jeans hitam, sepatu
kets, jam tangan
11.00 Pulang
DanielIbnu
BagusTua
Kemeja hijaukotak-kotak, jeans,
sepatu pantopel,
11.00 Pulang
Hans Kristian Menco Dewasa
Seragam NCU, vest
hitam, sepatu PDL,
jam tangan
11.00 Pulang
Aparat NCU &Fighter
Anggi
AditKus
Anang
Nur
Dewasa
Kaos raider hitam,
topi hitam, 1 setseragam penyergap
(celana hitam, vest,
pelindung siku, pelindung lutut,
sarung tangan, unit
senjata, HT, sarung
handgun, sepatuPDL )
13.00 Pulang
Extras
Surip
Vika
Tua
Dewasa
Kaos, Jaket, Jeans,Sepatu Kets
Kaos, Rok pendek
pink, flat shoes
11.00 Pulang
Scene 12
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Hans Kristian Menco Dewasa
Seragam NCU,
vest hitam,sepatu PDL, jam
tangan
11.00 Pulang
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
58/349
13
Daniel Ibnu Bagus Tua
Kemeja hijau
kotak-kotak,
jeans, sepatu pantopel,
11.00 Pulang
Tim ForensikMarcos
Fendrik
Tua
Dewasa
Celana bahanhitam, kemeja
putih, rompi
hitam, sarungtangan, masker.
11.00 Pulang
Aparat NCU &
Fighter
AdevKurniadi
Restu
AdrianDanardono
Dedi
Ahmandi
Dewasa
Kaos raiderhitam, topi
hitam, 1 set
seragam
penyergap(celana hitam,
vest, pelindungsiku, pelindunglutut, sarung
tangan, unit
senjata, HT,sarung handgun,
sepatu PDL )
13.00 Pulang
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Pagi Dipesan 40 bungkus
Makan Siang Dipesan 40 bungkus
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
59/349
14
DAILY PRODUCTION REPORT
Production Company : BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Hari & Tanggal : Senin, 28 Mei 2012 Lokasi : Rick’s Billiard
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew call 07.00 08.00
1st Camera Roll 09.00 10.00
Wrap 14.00 14.00
Scene 9
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Nicholas Marco Z S Dewasa
Kemeja kotak
kuning, jeans
hitam, sepatusemi pantopel,
jam tangan
09.00 Pulang
Hans Kristian Menco Dewasa
Kemeja, sweater
abu-abu, jeans
hitam, jamtangan, sepatu
pantopel
09.00 Pulang
WaitresSiti
MaesarohDewasa
Seragam
Billiard, Celana
hitam, flat shoes
09.00 Pulang
Extras UlfaFitri
Dewasa Polo shirt putih, jeans, flat shoes
09.00 Pulang
Pemain billiard
NoverAdam
Umar
Yoga
EncangAjeng
Maulida
Adrian
Kiki Sabda
IvanFadil
DewasaKaos, Jeans,
Sepatu kets09.00 Pulang
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Pagi Dipesan 30 bungkus
Makan Siang Dipesan 30 bungkus
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
60/349
15
DAILY PRODUCTION REPORT
Production Company : BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Hari & Tanggal : Selasa, 29 Mei 2012 Lokasi : Fatmawati
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew call 07.00 08.00
1st Camera Roll 08.30 10.00
Wrap 23.00 22.00
Scene 8
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Nicholas Marco Z S Dewasa
Kemeja hijau tua,
celana bahan hitam,
pantopel, jamtangan, emblem
08.30 Pulang
Hans Kristian Menco Dewasa
Kemeja biru, celana
bahan hitam,
pantopel, jam
tangan, emblem
08.30 Pulang
Hari Darmanto Fatoni Tua
Kemeja putih, dasi
merah, setelan jashitam, pantopel
08.30 Pulang
Scene 4
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Nicholas Marco Z S Dewasa
Kemeja biru, jeanshitam, sepatu
pantopel, jam
tangan, emblem
08.30 Pulang
HansKristian
Menco Dewasa
Kemeja peach,
celana bahan hitam, jam tangan,
pantopel, emblem
08.30 Pulang
Extras
Edo DwiFajar
JuniartyVinda P.Z
Anin
Yuliantina
Eka P.Ery F.
Ajie
Dewasa
Setelan seragamkerja ( pria dan
wanita ) dan kemeja
NCU, sepatu ( pantopel dan high
heels )
08.30 Pulang
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
61/349
16
Jundi Faruq
Agung Jaya
S.Dewi P.
DeddySaputra
TahananM.
ImaduddinDewasa
Kaos oblong,
celana panjang08.30 Pulang
Scene 7
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Nicholas Marco Z S Dewasa
Kemeja hijau tua,
celana bahan hitam, pantopel, jam
tangan, emblem
08.30 Pulang
Hans
KristianMenco Dewasa
Kemeja biru, celana bahan hitam,
pantopel, jam
tangan, emblem
08.30 Pulang
Extras
Edo DwiFajar
Juniarty
Vinda P.Z
AninYuliantina
Eka P.
Ery F.Ajie
Jundi Faruq
Agung Jaya
S.Dewi P.
Deddy
Saputra
Dewasa
Setelan seragam
kerja ( pria danwanita ) dan kemeja
NCU, sepatu ( pantopel dan high
heels )
08.30 Pulang
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Pagi Dipesan 40 bungkus
Makan Siang Dipesan 40 bungkusMakan Malam Dipesan 40 bungkus
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
62/349
17
DAILY PRODUCTION REPORT
Production Company : BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Hari & Tanggal : Kamis, 7 Juni 2012 Lokasi : Kota Bunga
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew call 08.00 09.00
1st Camera Roll 08.30 10.00
Wrap 22.00 22.00
Scene 13
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Nicholas Marco Z S Dewasa
Kemeja abu-abu,
jeans hitam, sepatu
kets, jam tangan
09.00 Pulang
Hans
KristianMenco Dewasa
Seragam NCU, vesthitam, sepatu PDL,
jam tangan
09.00 Pulang
Aparat
NCU
LannangWicaksana
Dewasa
Kaos raider hitam,
topi hitam, 1 set
seragam penyergap
(celana hitam, vest, pelindung siku,
pelindung lutut,
sarung tangan, unit
senjata, HT, sarunghandgun, sepatu
PDL )
15.00 Pulang
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Pagi Dipesan 25 bungkus
Makan Siang Dipesan 30 bungkus
Makan Malam Dipesan 30 bungkus
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
63/349
18
DAILY PRODUCTION REPORT
Production Company : BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid IrawanHari & Tanggal : Sabtu, 9 Juni 2012 Lokasi : Rusun Karet
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew call 07.00 08.00
1st Camera Roll 07.30 09.00
Wrap 15.00 16.00
Scene 10
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Nicholas Marco Z S Dewasa
Kemeja abu-abu,
jeans hitam, sepatukets, jam tangan
08.00 Pulang
Hans Kristian Menco Dewasa
Seragam NCU, vest
hitam, sepatu PDL,
jam tangan
08.00 Pulang
DanielIbnu
BagusTua
Kemeja hijau
kotak-kotak, jeans,
sepatu pantopel,
08.00 Pulang
Aparat NCU
AnggiAdit
Kus
Anang Nur
Dewasa
Kaos raider hitam,topi hitam, 1 set
seragam penyergap
(celana hitam, vest, pelindung siku, pelindung lutut,
sarung tangan, unit
senjata, HT, sarunghandgun, sepatu
PDL )
11.00 Pulang
Scene 12
Peran Pemeran Usia Kostum On Set Pulang
Daniel Ibnu Bagus Tua
Kemeja hijau
kotak-kotak, jeans, sepatu
pantopel,
08.00 Pulang
Tim ForensikMarcosFendrik
TuaDewasa
Celana bahan
hitam, kemeja putih, rompi
hitam, sarung
08.00 Pulang
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
64/349
19
tangan, masker.
Aparat NCU
Adev
Kurniadi Dewasa
Kaos raider
hitam, topi
hitam, 1 set
seragam penyergap
(celana hitam,
vest, pelindungsiku, pelindung
lutut, sarung
tangan, unit
senjata, HT,sarung handgun,
sepatu PDL )
08.00 Pulang
Porsi Catering Dipesan RealisasiMakan Pagi Dipesan 30 bungkus
Makan Siang Dipesan 30 bungkus
Makan Malam Dipesan 30 bungkus
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
65/349
20
EQUIPMENT LIST ( CHECK LIST HARIAN )
Production Company: BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Hari dan Tanggal : Rabu, 23 Mei 2012 Technical Director :
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony EX3 1 Sewa
2Equipment for
CameraDolly Track 1 Sewa
3 Lighting Kinoflo 4 feet 4 bank 2 Sewa
4 Lighting Blonde 5 Sewa
5 Lighting Red Head 2 Sewa
6 Lighting ARRI 300 W 2 Sewa
7 C stand 5 Sewa
8 Headphone Philips 1 Milik Sendiri9 Boom Mic Sennheiser 1 Sewa
10 Monitor LG 1 Sewa
11 Perleng 20 Sewa
12 Sandbag 18 Sewa
13 Alligator Clamp 4
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
66/349
21
EQUIPMENT LIST ( CHECK LIST HARIAN )
Production Company: BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Hari dan Tanggal : Kamis, 24 Mei 2012 Technical Director :
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony EX3 1 Sewa
2Equipment for
CameraDolly Track 1 Sewa
3 Lighting Kinoflo 4 feet 4 bank 2 Sewa
4 Lighting Blonde 5 Sewa
5 Lighting Red Head 2 Sewa
6 Lighting ARRI 300 W 2 Sewa
7 C stand 5 Sewa
8 Headphone Philips 1 Milik Sendiri
9 Boom Mic Sennheiser 1 Sewa
10 Monitor LG 1 Sewa
11 Perleng 20 Sewa
12 Sandbag 18 Sewa
13 Alligator Clamp 4
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
67/349
22
EQUIPMENT LIST ( CHECK LIST HARIAN )
Production Company: BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Hari dan Tanggal : Sabtu, 26 Mei 2012 Technical Director :
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony EX3 1 Sewa
2Equipment for
CameraJib Crane 1 Sewa
3 Lighting Kinoflo 4 feet 4 bank 2 Sewa
4 Lighting Blonde 5 Sewa
5 Lighting Red Head 2 Sewa
6 Lighting ARRI 300 W 2 Sewa
7 C stand 5 Sewa
8 Headphone Philips 1 Milik Sendiri9 Boom Mic Sennheiser 1 Sewa
10 Monitor LG 1 Sewa
11 Perleng 20 Sewa
12 Sandbag 18 Sewa
13 Alligator Clamp 4
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
68/349
23
EQUIPMENT LIST ( CHECK LIST HARIAN )
Production Company: BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Hari dan Tanggal : Minggu, 27 Mei 2012 Technical Director :
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony EX3 1 Sewa
2Equipment for
CameraDolly Track 1 Sewa
3 Lighting Kinoflo 4 feet 4 bank 2 Sewa
4 Lighting Blonde 5 Sewa
5 Lighting Red Head 2 Sewa
6 Lighting ARRI 300 W 2 Sewa
7 C stand 5 Sewa
8 Headphone Philips 1 Milik Sendiri9 Boom Mic Sennheiser 1 Sewa
10 Monitor LG 1 Sewa
11 Perleng 20 Sewa
12 Sandbag 18 Sewa
13 Alligator Clamp 4
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
69/349
24
EQUIPMENT LIST ( CHECK LIST HARIAN )
Production Company: BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Hari dan Tanggal : Senin, 28 Mei 2012 Technical Director :
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony EX3 1 Sewa
2 Lighting Kinoflo 4 feet 4 bank 2 Sewa
3 Lighting Blonde 5 Sewa
4 Lighting Red Head 2 Sewa
5 Lighting ARRI 300 W 2 Sewa
6 C stand 5 Sewa
7 Headphone Philips 1 Milik Sendiri
8 Boom Mic Sennheiser 1 Sewa
9 Monitor LG 1 Sewa10 Perleng 20 Sewa
11 Sandbag 18 Sewa
12 Alligator Clamp 4 Sewa
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
70/349
25
EQUIPMENT LIST ( CHECK LIST HARIAN )
Production Company: BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Hari dan Tanggal : Selasa, 29 Mei 2012 Technical Director :
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony EX3 1 Sewa
2Equipment for
CameraDolly Track 1 Sewa
3 Lighting Kinoflo 4 feet 4 bank 2 Sewa
4 Lighting Blonde 5 Sewa
5 Lighting Red Head 2 Sewa
6 Lighting ARRI 300 W 2 Sewa
7 C stand 5 Sewa
8 Headphone Philips 1 Milik Sendiri9 Boom Mic Sennheiser 1 Sewa
10 Monitor LG 1 Sewa
11 Perleng 20 Sewa
12 Sandbag 18 Sewa
13 Alligator Clamp 4 Sewa
-
8/17/2019 Paper TA.pdf
71/349
26
EQUIPMENT LIST ( CHECK LIST HARIAN )
Production Company: BSI Produser : Diah Ayu
Project Title : Desersi Director : Farid Irawan
Hari dan Tanggal : Kamis, 7 Juni 2012 Technical Director :
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony EX3 1 Sewa
2 Apple Box 1 Sewa
3 Lighting Kinoflo 4 feet 4 bank 2 Sewa
4 Lighting Blonde 3 Sewa
5 Lighting Red Head 2