pedoman audit medis editan
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
1/37
PEDOMAN AUDIT MEDIS
RSCM KIRANA
2015
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
2/37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu faktor kunci dalam pengembangan pelayanan rumah sakit adalah
bagaimana meningkatkan mutu pelayanan medik. Karena mutu pelayanan medik
merupakan indikator penting, baik buruknya pelayanan di rumah sakit. Di sisi lain
mutu sangat terkait dengan safety (keselamatan), karena itu upaya pencegahan
medical error sangatlah penting.
Di Iuar negeri, masalah medical error merupakan masalah yang serius, karena
semakin banyaknya data terkait dengan medical error. Di Amerika Serikat 1
diantara !! orang menghadapi resiko medical error di rumah sakit, apabila
dibandingkan dengan resiko naik pesa"at terbang yang hanya 1 per .!!!.!!! maka
resiko mendapatkan medical error di rumah sakit lebih tinggi. Institute of #edicine
(I$#) pada tahun 1%%%, melaporkan bah"a diperkirakan per tahun &&.!!! ' %.!!!
pasien ra"at inap meninggal karena medical error. Apabila dibandingkan dengan
angka kematian karena AIDS yang 1.*!! setiap tahun atau dibandingkan dengan
+.!!! orang setiap tahun terbunuh dengan senata maka perkiraan medical error
tersebut sangatlah mengeutkan. Studi di -e" ork, /olorado, 0tah dan Australia
menelaskan bah"a pelayanan yang tidak menyenangkan karena mismanaemen
rumah sakit untuk pasien ra"at inap sekitar +,2 ' 1!,3.
4.A. #c5lynn, 1%% (President's Advisory Commission on Consumer Protection and
Quality in Health Care Industry) melaporkan terkait dengan overuse pelayanan
dan under use pelayanan. Over use pelayanan teradi pada /A65 dimana 1& 3 tidak
sesuai dengan prosedur, di Inggris angka tersebut 1 3 dan di /anada % 3. Sedangkan
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
3/37
URTI +! 2! 3 pemberian resep antibiotik tidak sesuai untuk infeksi 7irus dan
untuk ! " A I # " & $
mendapatkan resep yang tidak diperlukan.
-amun di sisi lain, under use pelayanan uga teradi. 8anya 2 3 anak yang
mendapat imunisasi lengkap dan hanya 1 3 pasien D# yang diperiksa H % A
I C . 9asien C A # yang perlu dilakukan inter7ensi hanya & 1 3 yang
dilaksanakan. &edical error paling sering teradi adalah kesalahan obat yaitu & per
1.!!!, terbanyak pada obat antibiotik, obat kardio7askuler, obat
gastrointestinal dan narkotik.
&edical error sering berakhir dengan tuntutan pasien. :aporan dari -8S di Inggris
pada tahun 1%%, dana yg terkait dengan tuntutan pasien berumlah +! uta 9ound;th
(
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
4/37
+. 0ntuk melakukan perbaikanperbaikan pelayanan medis sesuai kebutuhan
pasien dan standar pelayanan medis
1.(. Lan"a$an Hk%
K4#4-K4S &%;#4-K4S ;SK;I>;!!* tentang 9edoman Audit #edis di
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
5/37
umum, etika kedokteran, hukum dan agama, sesuai tingkat;enang pelayanan
kesehatan, serta kondisi dan situasi setempat.
Dengan ditetapkannya 0ndang0ndang -omor % =ahun !!& tentang 9raktik
Kedokteran, seorang dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis
dalam melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran gigi "aib memberikan
pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien. Karena itu setiap dokter, dokter
spesialis, dokter gigi dan dokter g igi spesialis dalam melaksanakan praktik
kedokteran atau kedokteran gigi "aib menyelenggarakan kendali mutu dan kendali
biaya, dimana dalam rangka pelaksanaan kegiatan tersebut dapat diselenggarakan
audit medis. 9engertian audit medis adalah upaya e7aluasi secara professional
terhadap mutu pelayanan medis yang diberikan kepada pasien dengan
menggunakan rekam medisnya yang dilaksanakan oleh profesi medis.
6erdasarkan hal tersebut, maka audit medis sangatlah penting untuk meningkatkan
mutu pelayanan medis. Audit medis terdiri dari audit internal dan eksternal. Audit
yang dilakukan oleh rumah sakit dalam pedoman ini adalah audit internal yang
merupakan kegiatan yang sistemik dan dilakukan oleh peer yang terdiri dari
kegiatan re7ie", sur7eillance dan assessment terhadap pelayanan medis.
Selain pengertian audit medis tersebut diatas, di rumah sakit khususnya rumah sakit
pendidikan, komite medis dan kelompok staf medis sering menyelenggarakan
kegiatan pembahasan kasus.
9embahasan kasus tersebut antara lain meliputi kasus kematian atau yang lebih dikenal
dengan istilah death case kasus sulit, kasus langka, kasus kesakitan, kasus yang
sedang dalam tuntutan pasien atau sedang dalam proses pengadilan dan lain
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
6/37
sebagainya. Kasus yang dibahas pada pembahasan kasus tersebut adalah kasus
perorangan;perpasien dan dilakukan secara kualitatif. ?alaupun pembahasan kasus
pada umumnya hanya meliputi re7ie" dan assessment, kurang;tidak ada
sur7eillancenya.
Sedangkan pengertian audit secara umum meliputi re7ie", assessment dan
sur7eillance, namun mengingat pembahasan kasus adalah merupakan upaya
e7aluasi secara profesional terhadap mutu pelayanan medis yang diberikan
kepada pasien, maka pembahasan kasus adalah merupakan bentuk audit medis yang
sederhana atau tingkat a"al.
Dalam menalankan profesinya di rumah sakit, tenaga medis yaitu dokter, dokter
spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis dikelompokkan sesuai dengan
keahliannya atau cara lain dengan pertimbangan khusus kedalam kelompok staf medis
Kelompok staf medis ini mempunyai fungsi sebagai pelaksana pelayanan medis,
pendidikan, pelatihan serta penelitian dan pengembangan pelayanan medis.
Sedangkan sebagai pengarah (steering) dalam pemberian pelayanan medis adalah
Komite #edis. Komite #edis merupakan "adah profesional medis yang
keanggotaannya terdiri dari Ketua Kelompok Staf #edis. @ungsi dan "e"enang
Komite #edis adalah menegakkan etika dan atau disiplin profesi medis, dan mutu
pelayanan medis berbasis bukti. Karena itu konsep dan filosofi Komite #edis adalah
perpduan antara ketiga komponen yang terdiri dari 4tika, Disiplin 9rofesi, #utu
9rofesi dan 47idencebased #edicine
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
7/37
Staf medis sebagai pelaksana pelayanan medis merupakan profesi mandiri, karena
setiap tenaga medis memiliki kebebasan profesi dalam mengambil keputusan
klinis pada pasien sesuai dengan asas otonomi dalam konsep profesionalisme.
Dalam memutuskan tindakan medis maupun pemberian terapi kepada pasien harus
dilakukan atas kebebasan dan kemandirian profesi dan tidak boleh atas pengaruh atau
tekanan pihak lain. -amun perlu disadari, kebebasan profesi bukan diartikan
kebebasan yang penuh karena tetap terikat dengan etika disiplin profesi, mutu
profesi dan pelayanan medis berbasis bukti.
9engembangan upaya peningkatn mutu pelayanan pada saat ini mengarah
kepada atient safety yaitu keselamatan dan keamanan pasien. Karena itu,
penerapan atient safety sangat penting untuk meningkatkan mutu rumah sakit
dalam rangka globalisasi. Dalam orld Health Assem%ly pada tanggal 1 anuari
anuari !!, HO *+cecutive ,oard yang terdiri dari + "akil dari 1%1 negara
anggota telah mengeluarkan suatu resolusi yang disponsori oleh , pemerintah
Inggris, 6elgia, Italia dan epang untuk membentuk program atient safety yang
terdiri dari & aspek utama yakni B
1. 9enetapan norma, standar dan pedoman global mengenai pengertian,
pengaturan dan pelaporan dalam melaksanakan kegiatan pencegahan dan
penerapan aturan untuk menurunkan resiko
2. #erencanakan kebiakan upaya peningkatan pelayanan pasien berbasis bukti
dengan standar global, yang menitikberatkan terutama dalam aspek produk yang
aman dan praktek klinis yang aman sesuai dengan pedoman, medical product dan
medical de7ices yang aman digunakan serta mengkreasi budaya keselamatan dan
keamanan dalam pelayanan kesehatan dan organisasi pendidikan
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
8/37
(. #engembangkan mekanisme melalui akreditasi untuk mengakui karateristik
pro7ider pelayanan kesehatan bah"a telah mele"ati benchmark untuk unggulan
dalam keselamatan dan keamanan pasien secara internasional (atient safety
internationally)
,. #endorong penelitian terkait dengan atient safety
Keempat aspek diatas sangat erat kaitannya dengan globalisasi bidang kesehatan yang
menitikberatkan akan CmutuC. Dengan adanya program keselamatan dan kemanan
pasien (atient safety) tersebut, diharapkan rumah sakit bertanggung a"ab untuk
meningkatkan mutu pelayanan dengan standar yang tinggi sesuai dengan kondisi
rumah sakit sehingga ter"uudnya pelayanan medik prima di rumah sakit.
Aspek mutu pelayanan medis dirumah sakit berkaitan erat dengan masalah
medikolegal. Di masa lalu rumah sakit sering dianggap sebagai lembaga sosial yang
kebal hukum berdasarkan doctrin of charita%le immunity sebab menghukum
rumah sakit untuk membayar ganti rugi sama artinya dengan mengurangi asetnya,
yang pada gilirannya akan mengurangi kemampuannya untuk menolong
masyarakat. -amun dengan teradinya perubahan paradigma perumahsakitan di
dunia, dimana rumah sakit merupakan institusi yang padat modal, padat teknologi
dan padat tenaga sehingga pengelolaan rumah sakit tidak bisa sematamata
sebagai unit sosial. #aka seak saat itu rumah sakit mulai diadikan sebagai subyek
hukum dan sebagai target gugatan atas perilakunya yang dinilai merugikan.
5ugatan tersebut uga teradi pada pelayanan medis. 6eberapa dokter telah digugat
karena pelayanan yang diberikan tidak memuaskan pasien, karena itu dalam
memberikan pelayanan medis, tenaga medis diharapkan dapat B
1. #emberikan pelayanan medik dengan standar yang tinggi
2. #empunyai sistem dan proses untuk melakukan monitoring dan meningkatkan
pelayanan meliputi Ba. Konsultasi yang melibatkan pasien
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
9/37
-. #anaemen resiko klinis
. Audit medis
".
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
10/37
6erdasarkan hal tersebut diatas maka audit medis adalah merupakan salah satu sistem
dan proses untuk melakukan monitoring dan peningkatan mutu pelayanan medis.
Selain audit medis di rumah sakit uga ada kegiatan audit rekam medis.
?alaupun ada persamaan berkas yang diaudit yaitu berkas rekam medis, namun
ada perbedaan prinsip antara audit medis dengan audit rekam medis. Audit rekam
medis dilakukan oleh sub komite rekam medis dan atau penanggung a"ab
unit kera rekam medis. Audit rekam medis tersebut, terkait dengan kelengkapan
pengisian rekam medis sedangkan audit medis dilakukan oleh staf medis dengan
melihat diagnose dan pengobatan yang terdokumentasi dalam rekam medis tersebut
telah sesuai dengan standar atau belum. Karena itu audit rekam medis bukan merupakan
audit medis
2.2. Tatalak$ana A"#t Me"#$
2.2.1. Pelak$ana A"#t Me"#$
Dalam pelaksanaan audit ada yang disebut auditor, kiien dan auditee.
Auditor adalah orang yang melakukan audit. Suatu audit dapat dilaksanakan oleh
satu auditor atau lebih. 8al tersebut tergantung dengan ruang Iingkup audit,
ukuran organisasi yang diaudit dan permintaan klien. Seorang auditor harus
mempunyai ketrampilan yang cukup untuk melaksanakan suatu audit.
Klien adalah orang, departemen atau kelompok yang meminta audit atau dengan
kata lain klien adalah pelanggan auditor. Audit dimulai berdasarkan suatu
permintaan dari klien atau pelanggan 9eminta harus yang mempunyai ke"enangan
untuk hal tersebut dan harus menretahui untuk apa audit diminta.
Auditee dapat berupa orang, fungsi atau area yang akan di audit. Auditee
mempunyai beberapa tanggung a"ab untuk memudahkan pelaksanaan audit, yaitu
bekera sama dan membantu dalam suatu audit, memberikan fasilitas yang
memadai dan peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan audit, mengkai
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
11/37
rekomendasi dan kesimpulan audit, dan menerapkan setiap tindakan korektif yang
diperlukan.
9engertian auditor, klien dan auditee sulit untuk diterapkan secara tepat dalam
pelayanan medis di rumah sakit. Audit medis adalah merupakan peer re7ie", peer
sur7eilllance dan peer assessment. Karena itu istilah auditor, klien dan auditee
sebaiknya tidak dipergunakan dalam pelaksanaan audit medis.
Direktur rumah sakit harus membentuk tim pelaksana audit medis berikut uraian
tugasnya. =im pelaksana tersebut dapat merupakan tim ataupun panitia yang
dibentuk di ba"ah Komite #edis atau panitia yang dibentuk khusus untuk itu. adi
pelaksanaan audit medis dapat dilakukan oleh Komite #edis, Sub Komite (9anitia)
9eningkatan #utu #edis atau Sub Komite (9anitia) Audit #edis.
#engingat audit medis sangat terkait dengan berkas rekam medis, maka
pelaksana audit medis "aib melibatkan bagian rekam medis khususnya dalam hal
pengumpulan berkas rekam medis. Selain itu, audit medis merupakan eer revie2
maka pelaksana audit medis "aib melibatkan kelompok staf medis dalam
melakukan audit medis yaitu mulai dari pemilihan topik, penyusunan standar dan
kriteria serta analisa hasil audit medis. Apabila diperlukan, pelaksana audit
medis dapat mengundang konsultan tamu atau organisasi profesi terkait untuk
melakukan analisa basil audit medis dan memberikan rekomendasi khusus.
2.(. Langka'langka' er$#aan elak$anaan a"#t %e"#$Di masa lalu, audit identik dengan mencaricari kesalahan. 6udaya
menyalahkan dan budaya mengkritik adalah merupakan gaya audit dimasa lalu. -amun
dalam perspektif baru audit merupakan re7ie", sur7eillance dan assessment
secara sistematis dan independen untuk menentukan apakah kegiatan penerapan
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
12/37
standar sudah dilaksanakan atau belum. Dan bila belum dilaksanakan dicari akar
permasalahan sehingga bisa dilakukan upaya perbaikan.
Apabila dari hasil audit ditemukan kesalahan atau tidak dipatuhinya standar maka
perlu dilakukan pembinaan dan dicari solusi pemecahan permasalahannya.
?alaupun telah ada perubahan pengertian dan tuuan audit, namun kesan
mencaricari kesalahan kadangkadang masih dirasakan. $leh karena itu
sebelum melakukan audit medis, rumah sakit perlu melakukan IangkahIangkah
persiapan audit medis sebagai berikut B
a.
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
13/37
".
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
14/37
6agaimana menamin bah"a audit dapat mengukur pelayanan medis. Karena itu
pemilihan topik yang akan di audit harus elas sehingga keluaran dari audit uga
elas
6agaimana menetapkan strategi untuk pengumpulan data dan dari mans saa data
tersebut dikumpulkan
6agaimana menetapkan sampel dari pasien yang Iayak
6agaimana data yang dikumpulkan di analisa dan di presentasikan
Susun perkiraan "aktu audit, "aktu mulai dilakukan audit sampai audit tersebut
selesai
-. Peng%lan Data
0ntuk melakukan pengumpulan data, pada tahap pertama perlu rnelakukan ui
coba atau (ilot study. =uuannya adalah untuk mengetahui apakah data yang
dikumpulkan mudah untuk dinilai dan mudah dikumpulkan
Dalam melakukan pengumpulan data dapat dengan menggunakan computer
Kumpulkan data yang dibutuhkan atau diperlukan saa
#enamin untuk kerahasiaan
. Ha$#l a"#t re$lt3
Apakah mutu pelayanan yang diukur, hasilnya telah memenuhi standar 9erlu ada kesepakatan bagaimana mengubah praktik tenaga medis agar dapat
mencapai mutu pelayanan terbaik
". Rea"#t $e4n" a"#t +le3
9eningkatan mutu pelayanan yang bagaimana yang ingin dicapai pada audit ke dua
2.5. Tata lak$ana a"#t %e"#$9elaksanaan audit harus secara terbuka, transparan, tidak kontrontasional, tidak
menghakimi, fr iendly dan konfidensial. Setelah audit dilakukan perlu didukung
dengan umpan balik antara lain berbentuk presentasi. 9erlu selalu ditekankan
bah"a audit bukan untuk seseorang atau nama, bukan untuk menyalahkan atau
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
15/37
membuat malu tetapi untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien. #engingat,
tidak seorangpun senang untuk dikritik, maka sub komite peningkatan mutu
profesi;=im pelaksana audit medis merupakan orang yang penting dalam
mensukseskan kegiatan audit medis. 9erlu ditekankan pula bah"a tuuan audit
medis bukan merupakan suatu upaya meniberikan sanksi atau hukuman. 0paya ini
sungguhsungguh merupakan suatu cara dan alat e7aluasi pelayanan medis, untuk
menamin pasien dan masyarakat pengguna, bah"a mutu pelayanan yang tinggi
perlu ditegakkan sebagai sasaran yang harus dibina secara terus menerus
Dalam hal melaksanakan audit medis, kehadiran konsultan tamu kadangkadang
sangat berguna untuk melaksanakan dan membantu kegiatan kegiatan analisa
dasar dan membuat rekomendasi khusus. ?alaupun tanggung a"ab terbesar,
pelaksanaan audit medis tetap pada pelaksana audit dengan peran kelompok staf
medis terkait
Keadaan ini mirip dengan kegiatan audit keuangan yang dilakukan orang Iuar,
dimana seorang auditor medis sebagai konsultan, akan bebas melakukan e7aluasi
secara obektif pada semua faktor yang berhubungan dengan mutu pelayanan yang
sedang dilaksanakan. Konsultan ini, dapat membantu menyusun suatu program
mengenai pencatatan dan pelaporan, serta mengembangkan metodologi untuk
menilai secara terus menerus, akurat, dan efektif tentang aspek umum maupun
khusus dari kegiatankegiatan para profesi, perseorangan ataupun secara
berkelompok
0paya ini akan menamin mutu pelayanan agar tetap tinggi dan efisien, khususnya di
bidang klinis, yang pada akhirnya akan berperan sebagai suatu nilai tambah bagi
pelaksanaan upaya pelayanan medis.
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
16/37
0ntuk melaksanakan e7aluasi pada proses audit diperlukan standar, namun banyak
faktor yang mempengaruhi penetapan standar, diantaranya adalah beberapa
faktor yang berhubungan dan dapat diukur secara tepat. #aka hasil e7aluasi dan
interpretasi dari semua aspek hasil audit memerlukan pertimbangan yang sangat
biaksana dengan kesadaran akan adanya kaitan dari satu aspek ke aspek lainnya.
Selain itu, "alaupun perhitungan statistik merupakan bagian dari audit medis, namun
harus ditekankan bah"a statistik hanya merupakan suatu bagian saa dan pada
dasarnya hanya berperan sebagai titik tolak dari semua upaya audit medis untuk
keperluan dokumentasi. ang paling penting dari audit medis ini ialah interpretasi
secara profesional tentang faktafakta yang diketemukan yang mempengaruhi standar
pelayanan medis. Apabila didapatkan keadaan yang ternyata berbeda dengan, yang
normal maka keadaan ini perlu diperhatikan dan dielaskan. Karena itu, rekam medis
haruslah merupakan bahan utama dalam upaya e7aluasi terus menerus ini, agar dapat
dibandingkan dengan pencapaian rumah sakit lain ataupun dengan pencapaian upaya
sendiri di masa lalu mengorganisasi pelaksanaan audit medis tersebut, namun untuk
melaksanakan audit diperlukan kesediaan dokter untuk melaksanakan program audit.
Sikap dan perilaku para dokter adalah merupakan kunci keberhasilan. ika ada dokter ,
yang mengatakan bah"a audit medis membuang "aktu maka sub komite peningkatan
mutu profesi;tim pelaksana audit medis perlu menanyakan mengapa dan
mengetahui bagaimana pandangannya terhadap audit medis, apabila ada
perbedaan pandangan maka perlu diberi penelasan tentang tuuan dan harapan
dilaksanakan audit itu.
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
17/37
BAB III
TATA LAKSANA AUDIT MEDIK
S#kl$ A"#t Me"#$
>I. /ycle repeate
>. Implement change
and plane care
II. Set target standards
I. /hoose topic
I>./ompare III. $bser7e pra performance
"ith target
6erdasarkan hal tersebut diatas maka langkahlangkah pelaksanaan audit medis sebagai
berikut B
1. Pe%#l#'an t4#k +ang akan "#lakkan a"#t
=ahap pertama dari audit medis adalah pemilihan topik yang akan dilakukan
audit. 9emilihan topik tersebut bisa berupa penanggulangan penyakit tertentu di
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
18/37
rumah sakit (misalnya B thypus abdominalis), penggunaan obat tertentu
(misalnyaB penggunaan antibiotik), tentang prosedur atau tindakan tertentu,
tentang infeksi nosokomial di rumah sakit, tentang kematian karena penyakit
tertentu, dan lainlain. 9emilihan topik ini sangat penting, dalam memilih topik
agar memperhatikan umlah kasus atau epidemiologi penyakit yangada di
rumah sakit dan adanya keinginan untuk melakukan perbaikan. Sebagai
contoh di rumah sakit kasus =yphus Abdominalis cukup banyak dengan angka
kematian cukup tinggi
2. Penetaan $tan"ar "an r#ter#a Pe"4%an A"#t Me"#k3Setelah topik dipilih maka perlu ditentukan kriteria atau standar profesi yang
elas, obyektif dan rinci terkait dengan topik tersebut. 9enetapan standar dan
prosedur ini oleh peergroup ( kelompok staf medis terkait).
Ada dua le7el standar dan kriteria yaitu must do yang merupakan absolut
minimum kriteria dan should do yang merupakan tambahan kriteria yang
merupakan hasil penelitian yang berbasis bukti.
=abel 1. 9edoman Audit #edik
Kr#ter#a Stan"ar" Perkeal#anPetn!k Penga%-#lan
Data
(. Penetaan !%la' ka$$ $a%el +ang akan "#a"#t
Dalam mengambil sampel bisa dengan menggunakan metode pengambilan sampel
tetapi bisa uga dengan cara sederhana yaitu menetapkan kasus yang akan di
audit dalam kurun "aktu tertentu, misalnya dari bulan anuari sampai #aret.
#isalnya selama + bulan tersebut ada !! kasus maka !! kasus tersebut yang
akan dilakukan audit.
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
19/37
6ila baru pertama kali melakukan audit bisa diambil sampel minimal yaitu +! rekam
medis
,. Me%-an"#ngkan $tan"arkr#ter#a "engan elak$anaan ela+anan
Sub Komite 9eningkatan #utu 9rofesi;=im 9elaksana audit medis mempelaari
rekam medis untuk mengetahui apakah kriteria atau standar dan prosedur yang telah
ditetapkan tadi telah dilaksanakan atau telah dicapai dalam masalah atau kasus
kasus yang dipelaari. Data tentang kasuskasus yang tidak memenuhi kriteria yang
telah ditetapkan dipisahkan dan dikumpulkan untuk di analisa. #isainya dari !!
kasus ada ! kasus yang tidak memenuhi kriteria atau standar maka ! kasus
tersebut agar dipisahkan dan dikumpulkan
=abel . Instrumen Audit #edik
Kr#ter#a Kr#ter#a 1 Kr#ter#a 2 Kr#ter#a ( Kr#ter#a
,
Kr#ter#a 5 D$t
RM 1
RM 2
RM (
RM ,
RM 5 (0
5. Karakter#$t#k Sa%el A"#t
6isa menceritakan karakteristik pasien umum atau aminan dokter pemeriksa yang
ditampilkan adalah dokter pemeriksa pada kunungan pertama dan selanutnya
=abel +. Karakteristik Sampel Audit
6ar#a-el 6ar#a-el 1 6ar#a-el 2 "$t
RM 1
RM 2
RM (
RM ,
RM 5(0
7. Melakkan anal#$a ka$$ +ang t#"ak $e$a# $tan"ar "an
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
20/37
kr#ter#a
Sub komite peningkatan mutu profesi;tim pelaksana audit medis menyerahkan ke !
kasus tersebut pada eer4rou atau kelompok staf medis untuk dinilai lebih
lanut. Kasuskasus tersebut di analisa dan didiskusikan apa kemungkinan
penyebabnya dan mengapa teradi ketidak sesuaian dengan standar. 8asilnyaB 6isa
adi terdapat (misalnya) 1* kasus yang penyimpangannya terhadap standar adalah
acceta%le karena penyulit atau komplikasi yg tak diduga sebelumnya
(unforeseen). Kelompok ini disebut de7iasi (yang acceta%le). Sisanya yang * kasus
adalah de7iasi yang unacceta%le dan hal ini dikatakan sebagai defisiensi. 0ntuk
melakukan analisa kasus tersebut apabila diperlukan dapat mengundang konsultan
tamu atau pakar dari Iuar, yang biasanya dari rumah sakit pendidikan
=abel &. =ingkat kesesuaian penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pasien EE
terhadap standar
Kr#ter#a Ura#an Kr#ter#a T#ngkat Ke$e$a#an 83
Kr#ter#a 1
Kr#ter#a 2 "$t9
5rafik tingkat kesesuaian diagnosis dan penatalaksanaan pasien terhadap standar
(5rafik dari tabel diatas)
:. Pen+e-a- ket#"ak$e$a#an ter'a"a $tan"ar6erdasarkan hasil diskusi tim adhoc dengan alat bantu berupa akar pohon
masalah atau fish bone diagram diidentifikasi penyebab ketidaksesuaian
terhadap standar penegakan diagnose dan penatalaksanaan pasien
=abel *. 9enyebab ketidaksesuaian terhadap standar
Kr#ter#a Pen+e-a- Ket#"ak$e$a#an
Kr#ter#a 1 #an,#aterial, Alat, #ethode, :ingkunganKr#ter#a 2 * ?hy dari fish bone diagram
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
21/37
Kr#ter#a ( "$t9..
;. T#n"akan K4rekt#/
6erdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, 9eer group melakukan
tindakan korektif terhadap kelima kasus yang defisiensi tersebut.
secara kolegial, dan menghindari %lamin culture. dengan membuat
rekomendasi upaya perbaikannya, caracara pencegahan dan
penanggulangan, mengadakan program pendidikan dan latihan,
penyusunan dan perbaikan prosedur yang ada dan lain sebagainya
=abel .
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
22/37
=abel %.
Kr#ter#a T#ngkat Ke$e$a#an
83 A"#t
T#ngkat Ke$e$a#an
83 Rea"#t
P 6Ale
Kr#ter#a 1
Kr#ter#a 2
Kr#ter#a ( "$t
=erlaksananya langkahlangkah audit medis sebagaimana tersebut diatas sangat
tergantung dengan moti7asi staf medis untuk meningkatkan mutu pelayanan,
karena itu dalam melakukan audit perlu memperhatikan apa yang harus
dilakukan (do's) dan apa yang angan dilakukan (don5ts)
Do’s
#enamin bah"a audit memberikan rekomendasi perubahan
8argai staf bila standar telah dicapainya
?aktu melakukan rapat audit media harus tepat "aktu
Don’ts
angan tidak ada makanan kecil (snack)
angan melebihi "aktu yang ditetapkan
11. Pe%-a'a$an
Dilakukan pembahsan apa yang sesuai atau apa yang tidak sesuai dengan harapan atau
inter7ensi
12. Ke$#%lan "an Saran
6erikan kesimpulan menyeluruh dari tahap a"al sampai akhir kegiatan audit
6erikan uga saran yang terkait dengan pelaksanaan audit (bukan hasil
ketidaksesuaian audit) misalnya terkait dengan pemilihan topic, criteria pengambilan
data , tim dan sebagainya
1(. Da/tar re/eren$#
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
23/37
1,.
BAB I6
MEKANISME RAPAT AUDIT MEDIS
,.1 Mekan#$%e raat a"#t %e"#$
Audit medis seharusnya mendorong, memberi penghargaan dan bermanfaat bagi
pasien, namun mengapa banyak dokter berpikir rapat audit adalah
membosankan, tidak menyenangkan dan pimpinan arang mengubahnya.
Andre2 1i%%ons dan #a/fit #hari2al menelaskan bagaimana membuat audit
menadi nyaman. Kesuksesan program audit dibutuhkan keterlibatan seluruh
kelompok staf medis. Karena itu rapat komite medis yang membahas hasil audit medis
harus dihadiri oleh seluruh kelompok staf medis, minimal kelompok staf medis yang
terkait dengan topik audit medis tersebut. Apabila diperlukan, ad"al rapat dapat di
re7ie" ulang sehingga dapat dipastikan bah"a seluruh kelompok staf medis hadir.
9rogram audit medis biasanya dipublikasi paling lama setiap bulan sekali dalam
rapat komite medis yang khusus membahas hasil audit medis. Karena itu perlu ruangan
yang cukup besar agar supaya semua kelompok staf medis mendapat tempat
duduk. Selain itu ruangan uga perlu dilengkapi dengan peralatan audio 7isual,
misalnya komputer, :/D, o7er head proector dan lain sebagainya.
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
24/37
kemudian dilanutkan dengan presentasi basil audit dan didiskusikan secara bebas
diantara para kelompok staf medis dan dibuatkan kesimpulan dalam notulen rapat.
0ntuk menerapkan perubahan yang efektif maka kesimpulan dalam notulen
rapat harus elas, sederhana dan lengkap. Setiap pertemuan yang membahas audit
medis ditutup dengan melakukan re7ie" dan rencana presentasi yang akan datang.
Sekretaris komite medis menyimpan notulen rapat, daftar hadir, materi setiap
presentasi. Apabila perubahan kebiakan telah disepakati maka sekretaris komite medis
memasukan dalam buku pedoman pelayanan medis.
#ekanisme rapat audit medis sebagaimana diuraikan diatas adalah mekanisme rapat di
tingkat komite medis atau second arty audit. -amun sebenarnya rapat audit medis
uga bisa dilakukan di tingkat kelompok staf medis atau disebut dengan first arty
a. =ingkat Kelompok Staf #edis' First Party Audit
9impinan B Ketua Kelompok Staf #edis
Sekretaris B Sekretaris
9enyai B Komite #edis
Ketua Sub Komite 9eningkatan #utu 9rofesi;
Ketua =im pelaksana audit medis
9eserta B Seluruh anggota kelompok staf medis dan "akil dari penanggung
a"ab pelayanan medis
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
25/37
b. =ingkat Komite #edik ' Second Party Audit
9impinan B Ketua Komite #edis
Sekretaris B Sekretaris Komite #edis
9enyai B Ketua Sub Komite 9eningkatan #utu 9rofesi;
Ketua =im pelaksana audit medis
9eserta B Seluruh kelompok staf medis minimal dari Kelompok Staf #edis terkait
dan "akil dari penanggung a"ab pelayanan medis
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
26/37
,.2. Pe%-a'a$an Ka$$
8arus diakui kemampuan rumah sakit di Indonesia sangat ber7ariasi.
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
27/37
sampai ke tingkat kedua, namun ada pula kasus yang perlu dibahas di tingkat pertama
dan kemudian perlu dilanutkan dengan pembahasan di tingkat kedua.
=etapi ada pula kasus yang langsung dibahas di tingkat kedua tidak melalui
tingkat pertama, karena kasus tersebut elas melibatkan banyak enis spesialisasi.
a. Pe%-a'a$an ka$$ t#ngkat Kel4%4k Sta/ Me"#$ First Party Audit
9impinan B Ketua Sub Komite 9eningkatan #utu 9rofesi;=im 9elaksana Audit
Sekretaris B Anggota kelompok Staf #edis
9enyai B Dokter yang memegang kasus
9eserta B Seluruh anggota kelompok staf medis
?akil dari penanggung a"ab pelayanan medis di rumah sakit
?akil dari anggota Komite #edis
Semua anggota Sub Komite 9eningkatan #utu 9rofesi; =im 9elaksana Audit
8asil B Alternatif 9emecahan #asalah
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
28/37
S#@ B EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE..
=anggal B EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE..
?aktu B 9ukulEEEEEE.. sampai pukulEEEEEEEEE..E..
ang hadir B EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.
Kasus B EEEEEEEE $rang (Daftar hadir terlampir)
Identitas 9asien B EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.
-o.
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
29/37
9enyai B Dokter yang memegang kasus dan ketua kelompok staf medis yang
bersangkutan
9eserta B Seluruh anggota kelompok staf medis
?akil dari penanggung a"ab pelayanan medis di rumah sakit
Semua anggota Sub Komite 9eningkatan #utu 9rofesi; =im 9elaksana Audit
8asil B 9enyelesaian Kasus
9elaksanaan B Dilakukan rutin, paling lama + bulan sekali
/ontoh @ormulir B
2n"
PART@ AUDIT
S#@ B EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE..
=anggal B EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE..
?aktu B 9ukulEEEEEE.. sampai pukulEEEEEEEEE..E..
ang hadir B EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.
Kasus B EEEEEEEE $rang (Daftar hadir terlampir)
Identitas 9asien B EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.
-o.
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
30/37
Kesimpulan B
Saran B
LAPORAN RAPAT AUDIT
=anggal B
I. Identitas Kasus
o Diagnosis Kasus B
o -ama B
o 0mur B
o enis Kelamin B
o -o. . Saran saran
akarta
#engetahui
Ketua Komite #edik -otulis
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
31/37
(EEEEEEEE.) (EEEEEEE..)
Di atas sudah disebutkan bah"a pembahasan kasus dapat dilakukan untuk kasus kematian,
kasus kesakitan, kasus langka, kasus sulit, kasus pengadilan dan lain sebagainya. Kasus
kasus tersebut dapat berasal dari B aaran direksi, komite medis;sub komite peningkatan
mutu profesi medis, ketua kelompok staf medis, tuntutan;komplain dari pasien, pihak
ketiga;asuransi dan lain sebagainya.
Mekan#$%e e%-a'a$an ka$$ "aat "#ra#kan $e-aga# -er#kt &
1. Ketua Komite #edik dan Ketua Sub Komite 9eningkatan #utu 9rofesi #edis;Sub
Komite Audit #edis memilih dan menetapkan kasus berdasarkan data;kasus.
Dalam melakukan pemilihan kasus yang akan di audit diharapkan tidak lebih dari
(dua) hari
2. Ketua Komite #edik menetapkan tanggal pelaksanaan diskusi tingkat Komite dan
surat undangan yang dilaksanakan kurang dari (dua) hari.
(. Ketua Komite #edik menginformasikan secara tertulis kepada Ketua Kelompok
Staf #edis kasus terkait. adual "aktu kurang (dua) hari) untuk membahas
kasus tersebut pada tingkat kelompok staf medis (proses sesuai dengan sistem
kelompok staf medis dan mempersiapkannya untuk pembahasan tingkat Komite
#edik
,. Ketua Kelompok Staf #edis menyerahkan berkas;formulir kepada Ketua Komite
#edik & (empat) hari sebelum diskusi tingkat Komite #edik
Diatas sudah diuraikan bah"a agar audit medis dapat dilaksanakan dengan baik maka
perlu standar dan kriteria dari kasus;topik yang akan di audit tersebut. Kriteria yang
ditetapkan tersebut terdiri dari kriteria "aib (must do kriteria) dan kriteria tambahan
(should do kriterie.). Kriteria "aib adalah merupakan kriteria minimum yang absolute
dibutuhkan untuk menalankan kegiatan sesuai kebutuhan dan harus dipenuhi oleh
setiap dokter. Sedangkan kriteria tambahan adalah merupakan kriteriakriteria dari hasil
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
32/37
riset yang dapat dibuktikan dan panting. /ontoh kriteria sebagai berikut
AN)INA
S%%ar+ 4/ Kr#ter#a
"MUST DO" KRITERIA
• The records sho" that the dianosis of anina is %ased on 6 (a)
characteristic symtoms of anina or (%) suestive symtoms of anina 2ith
ositive investiative findins
• The records sho" that at dianosis the %lood ressure has %een recorded
and the atient e+amined for sins of anaemia and has a cardiac e+amination
• The records shc" that the atient is on daily asirin unless contraindicated
• The records sho" that at least annually there has been an assessment of smo3in
ha%it and advice iven to smo3ers
• The records sho" that at dianosis the atien'ts %lood liids ha7e %een chec3ed
• The records s ho2 t hat at least a nnulaly the %lood ressure has %een chec3ed and
is 2ithin normal limits
• The records sho" that there is an annual assessment of symtoms
“SOUD DO" KRITERIA
• The records sho" that at least annually reular hysical activity has %een
discussed 2ith the atient
• The records sho" that the %ody mass inde+ Is chec3ed at dianosis
• The records sho2 that the atient has had a restin 1 lead 4/5
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
33/37
BAB 6
MONITORIN) DAN E6ALUASI
#onitoring dan e7aluasi di tingkat rumah sakit dilakukan oleh Komite #edik. 0ntuk
melakukan monitoring dan e7aluasi Komite #edik agar mengembangkan indikator mutu
pelayanan yang harus dicapai. Indikator mutu yang dikembangkan dapat berupa
indikator yang sederhana yaitu hanya mengukur input namun d apat pula indikator yang
lengkap yaitu mengukur input, proses dan ouput. Indikator mutu yang terkait dengan
pelaksanaan audit medis, yang dapat dikembangkan oleh Komite #edik antara lain
sebagai berikut B
1. umlah pembahasan kasus per tahun
. umlah pelaksanaan audit medis per tahun
+. 9rosentase rekomendasi dari pembahasan kasus yang sudah dilaksanakan
&. 9rosentase rekomendasi dari hasil audit medis yang sudah dilaksanakan
7. 9rosentase penurunan medical error
47aluasi pelaksanaan audit medis dilakukan paling lama setiap tahun. =uuan e7aluasi dari
pelaksanaan adalah agar proses audit dapat beralan Iebih baik.
Selain di tingkat rumah sakit, monitoring dan e7aluasi pelaksanaan audit medis
dilakukan melalui pelaksanaan akreditasi rumah sakit. 9ada akreditasi rumah sakit untuk
pelayanan medis ada ke"aiban rumah sakit untuk melakukan audit medis. Ketentuan
dari akreditasi rumah sakit adalah rumah sakit harus mempunyai tim audit yang dapat
32
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
34/37
merupakan bagian dari sub komite peningkatan mutu dari Komite #edis. =im ini dibentuk
untuk meneliti dan membahas kasuskasus medik penting. Dalam melaksanakan tugasnya
tim audit dapat mengundang dokter ahli lain yang berasal dari dalam dan luar rumah
sakit (dokter ahli lain tersebut bukan anggota tim audit) yang rele7an dengan kasuskasus
yang diteliti dan dibahas. 0ntuk melaksanakan audit, tim tersebut harus mempunyai,
pedoman audit dan tim tersebut uga harus melaksanakan audit secara teratur yaitu
dalam "aktu satu tahun tim audit harus meneliti dan membahas paling sedikit +
(tiga) kasus penting. 6erdasarkan hal tersebut monitoring dan e7aluasi yang akan
dilakukan melalui program akreditasi rumah sakit meliputi B
1. Keberadaan tim pelaksana audit medis, yang dibuktikan dengan Surat Keputusan
Direktur
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
35/37
re7ie", karena mungkin ada hasil analisa dan rekomendasi, ada yang perlu
ditindaklanuti oleh Direktur
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
36/37
PENUTUP
Audit medis merupakan hal penting yang "aib dilakukan oleh rumah sakit. Dengan
adanya berbagai bentuk audit maka rumah sakit diharapkan dapat memilih sesuai
dengan situasi dan kondisi rumah sakit masing masing. Dengan telah disusunnya
pedoman audit medis diharapkan rumah sakit yang melakukan audit medis mengacu
pedoman ini.
9er"akilan Komite #edik
-
8/17/2019 Pedoman Audit Medis Editan
37/37