pelatihan penyusunan harga pokok penjualan umkm …
TRANSCRIPT
PELATIHAN PENYUSUNAN HARGA POKOK PENJUALAN UMKM
(KASUS PADA NUNI COOKIES)
Indah Rahayu Lestari1, Rinny Meidiyustiani2 1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Budi Luhur
[email protected], [email protected]
ABSTRACT
The understanding of small and medium businesses regarding the need to calculate the Cost of Sales
in running their business is still very small. Business people are usually still having trouble
determining the right way to determine the price, especially if the type of product or service offered
has been circulating in the market. That is why most of the business people still use trial and error
strategies or rely on their instincts in determining prices that are suitable for their products. The
purpose of this service activity is to provide skills in compiling the cost of goods sold for MSMEs, in
this case given to Nuni Cookies, one of the MSMEs in Tangerang City. Based on the problems faced
by partners, the solutions offered are by training and mentoring to partners on partner businesses,
namely the baking and bread manufacturing industry. Based on the solutions offered are (1) providing
information about the costs needed to control production costs, (2) partners can calculate the cost of
production (3) partners can determine the standard selling price according to the actual cost of goods
sold. The method of production cost applied to partners is in the form of a full costing calculation
method, where the determination of the cost of all production costs is calculated, by not distinguishing
between variable production costs and fixed production costs, because they will be included in the
cost of production.
Keyword : Cost of Production, Cost of Goods Sold, MSMEs
ABSTRAK
Pemahaman dari pelaku usaha kecil dan menengah mengenai perlunya perhitungan Harga Pokok
Penjualan dalam menjalankan usahanya masih sangat kecil. Pelaku usaha biasanya masih kesulitan
menentukan cara yang tepat untuk menentukan harga, apalagi bila jenis produk atau jasa yang
ditawarkan sudah banyak beredar di pasaran. Itulah sebabnya kebanyakan dari para pelaku usaha
tersebut masih menggunakan strategi coba-coba atau mengandalkan insting mereka dalam
menentukan harga yang sesuai dengan produk mereka tersebut. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk
memberikan keterampilan menyusun harga pokok penjualan pada UMKM, dalalm hal ini diberikan
kepada Nuni Cookies, salah satu UMKM di Kota Tangerang. Berdasarkan permasalahan yang
dihadapi oleh mitra, maka solusi yang ditawarkan adalah dengan pelatihan dan pendampingan pada
mitra terhadap usaha mitra, yaitu industri pembuatan kue dan roti. Berdasarkan solusi yang
ditawarkan tersebut adalah (1) memberikan informasi mengenai biaya yang diperlukan untuk
pengendalian biaya produksi, (2) mitra dapat menghitung harga pokok produksi (3) mitra dapat
menentukan harga jual standar sesuai dengan harga pokok penjualan yang sebenarnya. Metode harga
pokok produksi yang diterapkan pada mitra berupa metode perhitungan full costing, dimana
penentuan harga pokok semua biaya produksi diperhitungkan, dengan tidak membedakan antara biaya
produksi variabel dan biaya produksi tetap, karena akan dimasukkan ke dalam harga pokok produksi.
Kata Kunci : Harga Pokok Penjualan, UMKM
A. Pendahuluan
Semakin banyaknya
pelaku usaha baru kecil dan
menengah baru, seringkali
banyak yang menemui kendala
yang tidak diprediksikan
sebelumnya. Misalnya setelah
berapa lama menjalankan usaha
Hal 478
ternyata tidak bisa mengetahui
apakah usaha tersebut
menguntungkan atau tidak. Hal
ini disebabkan kurangnya
kesadaran dan pemahaman dari
pelaku usaha mengenai
pentingnya Perhitungan Harga
Pokok Produksi. Sebagian dari
pelaku usaha hanya merasa
perlu mengetahui bahwa hasil
yang mereka terima lebih besar
daripada modal yang sudah
dikeluarkan, maka mereka sudah
mendapatkan keuntungan atas
usaha mereka. Harga pokok
produksi memiliki kaitan erat
dengan elemen penting untuk
menilai keberhasilan suatu
usaha. Dalam harga pokok
produksi menunjukkan harga
pokok produk yang diproduksi
dalam suatu periode akuntansi.
Pemahaman dari pelaku
usaha kecil dan menengah
mengenai perlunya perhitungan
Harga Pokok Produksi dalam
menjalankan usahanya masih
sangat kecil. Para pelaku usaha
biasanya masih kesulitan
menentukan cara yang tepat
untuk menentukan harga,
apalagi bila jenis produk atau
jasa yang ditawarkan sudah
banyak beredar di pasaran.
Itulah sebabnya kebanyakan dari
para pelaku usaha tersebut
masih menggunakan strategi
coba-coba atau mengandalkan
insting mereka dalam
menentukan harga yang sesuai
dengan produk mereka tersebut.
Dari hal tersebut
sebaiknya pelaku usaha baru
lebih dapat memahami
pentingnya Harga Pokok
Penjualan (HPP). Pentingnya
dalam memahami HPP sangat
diperlukan bagi pelaku usaha
kecil dan menengah. Hal ini
penting karena para pelaku
usaha tersebut memerlukan
acuan untuk menetapkan harga,
angka yang ada dalam
perhitungan HPP sangat
berharga bagi para pelaku usaha
untuk proses penentuan harga
tersebut.
Mitra kegiatan pengabdian
adalah UMKM di Kota
Tangerang, dalam hal ini adalah
Nuni Cookies. Usaha rumahan
yang memproduksi kue kering
dan roti. Kapasitas produksi bila
sedang ramai bisa mencapai
Hal 479
1.500 lusin toples dengan
karyawan musiman mencapai 20
sampai 30 karyawan. Sedangkan
hari biasa hanya mempekerjakan
karyawan 5 sampai 6 karyawan.
Dengan semakin
berkembangnya usaha tersebut,
pendapatan dari Nuni Cookies
semakin meningkat. Namun
dengan semakin meningkatnya
usaha tersebut, Nuni Cookies
membutuhkan perhitungan yang
tepat mengenai Harga Pokok
Penjulan atas produknya.
Mengingat biaya yang
dikeluarkan untuk produksi
semakin bervariasi dan Aktiva
yang dimiliki juga semakin
banyak. Nuni Cookies menjadi
kesulitan untuk menentukan
Harga Pokok Penjualan dan
mengetahui pendapatan bersih
atas usaha yang dijalankan.
Selama ini hanya berdasarkan
kira-kira saja.
Gambar 1. Bersama pemilik
Nuni Cookies
B. Kajian Pustaka
Harga pokok produksi
adalah biaya atas barang yang
dibeli untuk diproses menjadi
barang jadi (Horngren, Datar,
Foster : 2006). Dalam
menghitunng harga pokok
produksi mencakup biaya
persediaan awal barang dalam
proses dan biaya yang
dikeluarkan selama periode
berjalan. Perlu diperhatikan juga
biaya produksi yang dikeluarkan
selama periode berjalan, karena
itu juga dianggap sebagai biaya
persediaan akhir barang dalam
proses.
Tujuan menghitung harga
pokok produksi adalah untuk
mengetahui besarnya biaya
produksi yang dikeluarkan
untuk memproduksi suatu
barang. Biaya produksi pada
umumnya meliputi biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead
pabrik.
Untuk mengetahui laba
atau rugi periodik usaha, dapat
Hal 480
dihitung dengan mengurangkan
jumlah pendapatan dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan.
Dengan melakukan perhitungan
harga pokok produksi, maka
manfaat yang didapat adalah: (1)
Dapat mementukan harga jual
produk, (2) menentukan harga
pokok persediaan produk jadi
dan produk dalam proses yang
nantinya disajikan di laporan
posisi keuangan, (3) memantau
realisasi biaya produksi, (4)
menghitung laba rugi usaha
secara periodik.
Gambar 2. Penimbangan bahan
baku
Gambar 3. Proses produksi
C. Metode Pelaksanaan
Pengabdian ini dilakukan
untuk dapat mengatasi kendala-
kendala yang dihadapi oleh
Nuni Cookies. Metode yang
dilakukan dalam kegiatan
pengabdian ini meliputi:
1. Tahap persiapan
Dalam tahapan ini
dilakukan persiapan adminitrasi
sesuai dengan yang dibutuhkan
saat pelatihan, melakukan
koordinasi dengan mitra
UMKM, serta menyiapkan
materi pelatihan.
2. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahapan ini
dilakukan pelatihan untuk
menentukan modal dan
menghitung biaya yang
dikeluarkan dari mulai
pembelian bahan baku hingga
produk siap dijual, melakukan
pelatihan menghitung harga
pokok penjualan dengan
menghitung nilai persediaan dan
biaya yang dikeluarkan,
pelatihan membuat pembukuan
sederhana untuk mentukan
modal dan dan harga jual
produk, pelatihan pembukuan
Hal 481
sederhana untuk menghitung
laba atau rugi periodik.
3. Tahap Evaluasi
Dalam tahap ini dilakukan
evaluasi atas kegiatan yang
sudah dilakukan selama
pelatihan, serta diberikan
koreksi dan hasil atas pelatihan
yang telah dilakukan.
D. Hasil dan Pembahasan
Hasil
Kegitan pengabdian yang
telah dilaksanakan. Dimana
tahapan langkah yang diambil
dalam pengabdian ini adalah: (1)
pembekalan dan pelatihan
perhitungan harga pokok
produksi dan harga pokok
penjualan, (2) pelatihan
perhitungan biaya, modal dan
menentukan harga jual (3)
pelatihana pembukuan
sederhana menghitung laba rugi
periodik. Mitra UMKM juga
mendapatkan pembekalan
tambahan berupa pencatatan
persediaan.
Gambar 4. Hasil produksi
Gambar 5. Produk jadi
Setelah diberikan
pelatihan, mitra UMKM kini
telah memiliki kemampuan serta
keterampilan dalam membuat
pembukuan sederhana untuk
menghitung aliran dana masuk
dan keluar. Melalui pelatihan
pembukuan sederhana, hasil
yang dirasakan oleh mitra
UMKM adalah: (1) mitra telah
mampu menghitung harga
pokok produksi, (2) mitra
mampu menghitung nilai
persediaan dan menentukan
harga pokok penjualan, (3) mitra
mempu membuat pembukuan
Hal 482
sederhana untuk menentukan
modal dan menentukan harga
jual, (4) mitra mampu
menghitung laba rugi periodik
dengan menghitung pendapatan
dikurangi dengan biaya-biaya.
E. Kesimpulan
Melalui kegiatan yang
telah dilakukan, diperoleh
kesimpulan bahwa mitra
UMKM memiliki kemampuan
serta keterampilan dalam
membuat pembukuan sederhana
untuk menghitung aliran dana
masuk dan keluar. Mitra
UMKM mampu mengetahui
laba atau rugi periodik dengan
menghitung pendapatan
dikurangi dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan. Hal ini dapat
dilakukan karena mitra telah
mampu menghitung harga
pokok produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Dunia, Firdaus Ahmad, &
Wasilah. (2009).
Akuntansi Biaya.
Jakarta: Salemba
Empat.
Horngren,, Cahrles, Srikant M
Datar, George Foster.
(2006). Akuntansi
Biaya dengan
Penekanan
Manajerial. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Kholomi dan Yuningsih.
2009. Akuntansi Biaya
untuk Perhitungan
Biaya Pokok Produksi
(Sistem Biaya
Historis). Yogyakarta:
BPFE-UGM.
Hal 483