pembuatan film animasi “little girl”...

18
PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASIS ANIMASI 2 DIMENSI MENGGUNAKAN ADOBE AFTER EFFECT 7.0 Naskah Publikasi Disusun oleh ROY ANTHONY LATUPEIRISSA 06.11.1251 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010

Upload: hanga

Post on 29-Aug-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASIS

ANIMASI 2 DIMENSI MENGGUNAKAN

ADOBE AFTER EFFECT 7.0

Naskah Publikasi

Disusun oleh

ROY ANTHONY LATUPEIRISSA

06.11.1251

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2010

Page 2: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal
Page 3: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

MAKING OF ANIMATION MOVIE “LITTLE GIRL” BASED ON

2 DIMENSIONAL ANIMATION USING

ADOBE AFTER EFFECT 7.0

PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASIS

ANIMASI 2 DIMENSI MENGGUNAKAN

ADOBE AFTER EFFECT 7.0

Roy Anthony Latupeirissa

Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Development by years make the world of animation reached its prime when the

movie's spectacular high-level animated penetrate Hollywood, this proves that animation has

now become not only the consumption of children only, but can be enjoyed by all people.

The development of computer software is now more advanced. With the software

After Effects which is released by Adobe to give effect - special effects in movies that do not

need to correct - properly done so that the making of the film so much more secure and can

further cut production’s costs, for example when there are scenes in a film to capture the

exploding building scene images are not absolutely necessary - the building really blow up,

simply add effects using Adobe After Effects explosion. To use Adobe After Effects on an

animated film also has begun to develop. Scenes that can be difficult to draw manually if

using software and the results would be better. Based on this background, there is an

interesting question: How to make 2D animation using Adobe After Effects that can be

enjoyed by all people?

In this thesis, the author tries to create two-dimensional animation using Adobe After

Effects 7.0 through the process of Pre-Production, Production, and Post Production.

Expected to help advance the animation in Indonesia.

Keywords: two-dimensional animation, Pre-Production, Production, Post Production

Page 4: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

1. Pendahuluan

Perkembangan dari tahun ke tahun membuat dunia animasi mencapai jayanya

saat film animasi tingkat tinggi yang spektakuler mampu menembus hollywood, bahkan

beberapa judul animasi seperti Finding Nemo dan Spirited Away mampu meraih

penghargaan bergengsi bidang perfilman Academy Awards (sumber:

www.kapanlagi.com, www.imdb.com), hal ini membuktikan bahwa sekarang animasi

sudah bukan hanya menjadi konsumsi anak – anak saja, tetapi dapat dinikmati oleh

semua kalangan.

Sayangnya di Indonesia film animasi masih dipandang sebelah mata.

Kebanyakan orang masih menganggap animasi sebagai tontonan anak – anak. Hal ini

terbukti dari rating yang diberikan oleh TV lokal terhadap film animasi yang ditayangkan

hanya untuk anak – anak.

Perkembangan software komputer pun saat ini sudah semakin maju. Dengan

adanya software After Effect yang dikeluarkan oleh Adobe dapat memberikan efek –

efek khusus pada film yang tidak perlu benar – benar dilakukan sehingga pembuatan

film jadi lebih aman dan biaya produksi dapat lebih dipangkas, sebagai contoh bila pada

suatu film ada adegan gedung meledak maka untuk pengambilan gambar adegan

tersebut tidak perlu benar – benar meledakkan gedung, cukup menambah efek ledakan

menggunakan Adobe After Effect. Untuk penggunaan Adobe After Effect pada film

animasi pun sudah mulai berkembang. Efek – efek dalam suatu adegan yang sulit untuk

digambar manual dapat menggunakan software tersebut dan hasilnya tentu akan lebih

bagus.

2. Dasar Teori

Dalam teknik animasi dikenal juga konsep keyframe. Konsep keyframe masih

merupakan dasar dari semua efek animasi yang dibuat. Jadi untuk melakukan konsep

ini, hanya diperlukan penentuan posisi frame awal dan akhir yang akan di buat, dan

komputer yang akan menyelesaikan frame antaranya.

2.1. Kebutuhan Sumber Daya Manusia

2.1.1. Produser

Seorang produser berlaku sebagai manager yang mengontrol keseluruhan

proyek film dan mengelola budget.

Page 5: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

2.1.2. Sutradara

Seorang sutradara bertanggung jawab terhadap keseluruhan aspek kreatif

pada film, mengontrol keseluruhan isi dan alur plot film, memberikan pengarahan

dan mengatur sinematografi film. Seorang sutradara menjadi subordinate/wakil

dari produser, bahkan pada hal -hal tertentu sutradara kadang merangkap menjadi

produser.

2.1.3. Scriptwriter / Screenwriter

Scriptwriter bertugas membuat naskah cerita film (screenplay) yang

digunakan oleh sutradara untuk membuat visualisasi cerita. Scriptwriter

merencanakan dialog dan menggambarkan suasana.

2.1.4. Storyboard Artist

Storyboard Artist bertugas membuat storyboard dari hasil screenplay yang

digunakan sebagai panduan visual dari cerita. Antara script dan storyboard saling

mendukung. Script sebagai kata-kata dan storyboard sebagai visualnya.

2.1.5. Drawing Artist

Drawing artist bertanggung jawab terhadap pembuatan gambar-gambar

pada setiap frame dari keseluruhan film yang dibuat.

2.1.6. Coloring Artist

Coloring artis bertugas mewarnai gambar-gambar hasil scan dan

menempatkannya dalam frame-frame, yang kemudian siap untuk diedit oleh

editor.

2.1.7. Background Artist

Background artist bertugas sebagai pembuat background. Seorang

background artist harus menguasai pandang ruang tiga dimensi agar dapat

berimajinasi untuk membuat background yang mendukung nuansa sekitar untuk

karakter didalamnya.

2.1.8. Checker dan Scannerman

Checker bertugas sebagai line test, yaitu mengecek garis-garis gambar

yang belum stabil atau inconsistent dan memastikan tidak ada frame yang kurang

dari sebuah animasi kartun. Biasanya line test/checker berfungsi sebagai

scannerman yang bertugas men-scan gambar untuk diolah secara digital.

2.1.9. Editor

Editor bertugas untuk mengedit animasi menjadi tayangan film yang

dikombinasikan dan disinkronkan antara video dan audio. Editor juga bertugas

Page 6: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

untuk memberikan special effect ketika tambahan efek pada adegan film

dibutuhkan.

2.1.10. Sound Editor

Sound Editor bekerja pada saat sebelum produksi maupun pasca produksi.

Sebelum produksi, sound editor bertugas mengambil suara dan juga sebagai

panduan lipsync dalam dope seet bagi animator. Bersama editor, pasca produksi

mengedit dan menyempurnakan suara dubber dan sound effect dalam adegan

film.

2.1.11. Talent

Talent dalam film kartun adalah para pengisi suara yang berperan pada

masing-masing karakter/tokoh dalam cerita film.

2.2. Perangkat Lunak dalam Pembuatan Film Animasi

2.2.1. Adobe After Effects 7.0

Adobe After Effects adalah salah satu software compositing yang populer

dan telah digunakan secara luas dalam pembuatan video, multimedia, film dan

web. After Effects terutama dipakai dalam penambahan efek khusus seperti efek

petir, hujan, salju, ledakan bom, dan efek khusus lainnya. After Effects telah

membantu para praktisi perfilman Hollywood dalam menghasilkan film-film

dengan efek khusus yang spektakuler. Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

adalah beberapa judul film yang telah memanfaatkan potensi After Effects.

Adobe After Effects awalnya di desain oleh CoSA (Company of Sciene and

Art) sebagai software untuk motion graphics pada desktop. Setelah diakui oleh

Aldus dan kemudian oleh Adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini

dengan adobe premier, photoshop dan illustrator. Karena itu, pada saat ini Adobe

After Effects merupakan salah satu software animasi terbaik, yang menyediakan

semua yang dibutuhkan oleh para amatir dan profesional untuk motion

graphics/animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari

animasi multimedia.

Adobe After Effects mampu menangani file digital video, animation, still-

image, dan sound dari berbagai bentuk format umum, diantaranya adalah AVI,

Quick Time, PSD, JPG, WAV dan lain-lain.

Mengenal area kerja Adobe After Effects 7 terdiri dari beberapa bagian,

antara lain :

Page 7: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

Menu Bar

Menu bar adalah barisan menu berisi kumpulan perintah yang

digunakan pada Adobe After Effects. menu bar terdiri dari beberapa

submenu yang dilengkapi dengan shortcut.

Toolbox

Kumpulan beberapa tool yang berfungsi untuk seleksi, rotasi, masking,

zoom, pan, anchor point, dan lain-lain.

Jendela Project

Jendela ini berfungsi sebagai tempat untuk menempatkan dan

mengatur clip-clip video, image, dan suara yang akan dibuat animasi

geraknya.

Jendela Composition

Jendela yang menampilkan hasil pembuatan video (animasi gerak)

yang sedang dilakukan.

Jendela Timeline

Jendela yang digunakan untuk mengerjakan proses pembuatan

animasi gerak dengan menyusun clip (layer), memberi efek, memotong layer,

dan lain-lain.

Panels

Bagian dari Adobe After Effects berupa jendela dan berfungsi

mengontrol atau memodifikasi berbagai atribut pada objek atau animasi

secara cepat. Secara default, panel memiliki 5 bagian, antara lain:

o Info, berisi info warna (RGB) dan info posisi objek (XY).

o Audio, berfungsi untuk mengatur volume suara.

o Effect Controls, berfungsi untuk mengatur efects yang digunakan.

o Time Controls, tombol yang berfungsi untuk menjalankan animasi.

o Effects dan Presets, penels yang menampilkan animation presets dan

efek-efek yang ada di Adobe After Effects secara cepat.

2.2.2. Adobe Premiere Pro 2.0

Adobe Premiere merupakan perangkat lunak Editing video professional

karena mempunyai bebrapa fasilitas antara lain real preview, title designer,

peralatan rekayasa suara yang powerfull, pengolah audio dan lain sebagainya.

Fasilitas real preview memungkinkan untuk melihat efek – efek, title, dan transisi

dalam konteks video tanpa harus melakukan render terlebih dahulu. Fasilitas title

Page 8: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

designer dengan efek tipografi yang canggihdan peralatan gambar untuk urutan

title berkualitas broadcast.

Adobe Premiere memiliki sangat fleksibel dengan perangkat kamera video

yang ada. Selain itu pilihan ekspor file lebih bervariasi antara lain AVI, MPEG,

VCD, DVD dan lain sebagainya. Adapun area kerja Adobe Premiere Pro adalah

sebagai berikut :

Project Window

Merupakan tempat penyimpanan sementara file – file yang di

importkan. Jika ingin menghapus file tersebut, disediakan tempat sampah di

bagian bawahnya.

Timeline Window

Jendela timeline digunakan untuk menempatkan file dari jendela

project yang akan di edit. Di jendela inilah yang bisa melakukan pengeditan

baik itu memotong, memperpanjang durasi, menghapus sebagian isi file dan

lain sebagainya. Timeline terdiri dari video dan sound.

Monitor

Untuk melihat hasil dari proses Editing. Pada jendela ini, terdapat time

control yang digunakan untuk melihat video yang ingin dilihat.

Palette

Jendela ini digunakan untuk pengaturan efek, navigasi, history, transisi

dan lain sebagainya.

Tools

Kumpulan beberapa tool yang berfungsi untuk seleksi, memotong,

zoom, pengaturan durasi, dan lain-lain.

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1. Ide

Ide cerita pada film animasi ini terinspirasi dari kejadian yang tidak jarang

terjadi akhir – akhir ini, tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan nasib

yang dialami oleh anak yang melarikan diri dari ayahnya yang bertindak tidak

berperi kemanusiaan padanya. Hingga pada akhirnya ia bertemu seseorang yang

dapat melindunginya seperti sebuah keluarga yang ia inginkan.

Page 9: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

3.2. Tema

Setelah semua ide terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah

menentukan tema pada sebuah cerita. Tema adalah makna yang dikandung oleh

sebuah cerita. Tema pada sebuah film biasanya mengerucut pada satu kata. Disini

penulis mengambil tema pokok “pengorbanan” pada film animasi berjudul Little Girl.

3.3. Logline

Sebelum menyusun cerita, diperlukan inti cerita yang biasa disebut logline.

Logline adalah plot yang dituangkan dalam sedikit mungkin kata-kata yang

digunakan dalam menyusun cerita. Cara mudah menulis logline adalah sangat

seringnya cerita dimulai dengan dua kata ”Bagaimana Jika?” dan untuk

membangun cerita ditambahkan dua kata lagi yaitu ”Dan Kemudian”.

Adapun logline dari film animasi Little Girl yaitu “Bagaimana jika orang yang

disayangi berada dalam bahaya dan kemudian berusaha untuk melindunginya.

3.4. Sinopsis

Setelah logline ditemukan, langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis.

Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. Adapun 7

pertanyaan yang penulis isikan dalam pembuatan film kartun Little Girl, yaitu

sebagai berikut :

1. Siapakah tokoh utama?

Jawab : Gadis kecil.

2. Apa yang diinginkan atau didambakan tokoh utama ?

Jawab : Melindungi musisi muda yang sudah seperti kakaknya sendiri.

3. Siapa/apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan apa yang

diinginkannya? (siapa atau apa yang terlihat antagonis)

Jawab : Mimpi buruk yang menunjukkan bahwa musisi muda akan mengalami

musibah.

4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita -

citakan dengan cara yang luar biasa, menarik dan unik?

Jawab : Rela mati demi melindungi musisi muda.

5. Apa yang ingin anda sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti ini?

Jawab : Kita harus melindungi orang yang kita sayangi dengan segenap hati

dan jiwa.

6. Bagaimana anda mengisahkan cerita anda?

Page 10: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

Jawab : Dengan sudut pandang orang pertama, ada flashback, tanpa narasi,

tanpa dialog, dan mengandalkan musik untuk membangun cerita.

7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lain mengalami perubahan

dalam cerita ini?

Jawab : Gadis kecil yang awalnya kesepian akhirnya bertemu musisi muda

yang disayanginya seperti seorang kakak. Musisi muda yang meninggalkan

gadis kecil demi mengejar cita – cita akhirnya menyadari betapa gadis kecil

sangat mencintainya.

3.5. Diagram Scene

Seperti standar film Hollywood, sebuah cerita didasarkan pada diagram

scene yang secara umum terdiri dari 3 (tiga) babak, yaitu awal (25%), Tengah

(50%) dan Akhir cerita (25%).

Babak 1

Secara umum, setiap babak memiliki kandungan isi cerita sesuai fungsinya, yaitu pada

babak awal atau action 1 yang menceritakan :

Pengenalan tokoh

Setting

Pengenalan Masalah

Resiko-resiko yang mulai ditetapkan

Pada area titik balik 1 diungkapkan tentang perubahan protagonis atau penemuan

masalah baru.

Pemutarbalikan keadaan atau pemunculan antagonis

Merupakan 25% dari cerita keseluruhan.

Babak 2

Babak 2 memiliki kandungan isi yaitu :

Konfrontasi

Babak penuh petualangan

Merupakan babak terpanjang dalam cerita film, yaitu 50% dari cerita keseluruhan.

Area awal di babak 2 ini diisi dengan mempertajam konflik, misalnya menyangkut

hal hubungan protagonis dengan lingkungan/kenyataan, eksistensi antagonis dan

tokoh antagonis yang semakin lama semakin menguasai keadaan.

Page 11: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

Babak 3

Babak ini merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Babak inilah yang

merupakan klimaks yang meluncur dengan cepat, kemudian diakhiri dengan ending

yang mengagumkan menuju ketenangan (cooling down). Babak ini merupakan 25%

dari keseluruhan cerita.

Pada saat akan menuju klimaks, usaha protagonis terlihat menuju keberhasilan

dengan perjuangan yang hebat. Suasana yang paling menegangkan ada dalam

keseluruhan cerita hingga pada puncak/klimak, kemudian dengan cepat diakhiri

dengan kemenangan dengan cara yang luar biasa. Dan pada akhirnya protagonis telah

menemukan apa yang diinginkan. Keluar dengan cepat dari kehidupan asing yang

mengganggunya dan menemukan kehidupan yang baru atas kemenangannya.

Adapun tahap-tahap cerita secara ringkas, yaitu sebagai berikut :

Babak 1 : 16 Adegan

Babak 2 : 27 Adegan

Babak 3 : 13 Adegan

Total Adegan keseluruhan adalah 56 adegan pokok

Setelah menyelesaikan Diagram Scene, langkah selanjutnya adalah

mengembangkan karakter tokoh-tokoh yang ada dalam film.

3.6. Character Development

Sebuah cerita dipandu dan dimainkan oleh karakter/tokoh. Bentuk

tidaklah menjadi masalah, yang paling penting karakter yang dibuat harus baku

karena tanpa karakter seorang animator tidak akan bisa menceritakan sebuah

kisah/cerita. Pembuatan bentuk karakter harus sesuai dengan sifat dan peran tokoh

dari sebuah film animasi kartun.

3.7 Membuat Storyboard

Script merupakan kata-katanya (cerita) dan Storyboard merupakan rancangan

visualnya. Storyboard memberikan kehidupan (nyawa) bagi script mengenai

bagaimana sebuah cerita akan berjalan dan mudah dipahami. Storyboard akan

memperlihatkan setiap adegan atau scene dalam beberapa angel kamera kepada

semua orang (pekerja film). Pembuatan gambar pada storyboard yang tidak terlalu

bagus tidak menjadi masalah, yang paling penting adalah memperlihatkan action atau

adegan dalam setiap pengambilan gambar.

Page 12: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

Dari storyboard dapat diceritakan, pada adegan atau cut pertama adalah

adegan munculnya bayangan seseorang yang mendekati gadis kecil. Dengan

perkiraan adegan ini menghabiskan waktu 3 detik mungkin bisa lebih, sesuai

keinginan sutradara. Tetapi biasanya storyboard artist harus mengerti maksud

sutradara dan dapat menggambarkan maksud sutradara dengan jelas. Sehingga

meringankan tugas pekerja di proses selanjutnya. Kolom untuk dialog pada

storyboard tersebut kosong karena animasi ini tanpa dialog. Begitu seterusnya

sampai di adegan terakhir.

3.8 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan

dalam pembuatan animasi Little Girl. Meliputi kebutuhan hardware, software, dan

brainware.

3.8.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras adalah alat yang digunakan untuk mengolah data

dan penyajian laporan.

1.6.1 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam sistem ini adalah

perangkat lunak yang digunakan untuk pengolah film.

1.6.2 Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Brainware)

Aspek ini meliputi individu atau organisasi yang akan terlibat

langsung dalam pembuatan film. Manusia sebagai pencipta dan pengguna

sistem, sehingga sistem ini bisa digunakan sesuai dengan fungsi dan

kegunaanya. Oleh karena itu tanpa adanya sumber daya manusia yang

berkualitas maka ketersediaan software dan hardware tidak akan berarti.

1.7 Analisis Biaya-Manfaat

Analisis ini digunakan untuk menentukan apakah animasi Little Girl layak

atau tidak. Biaya terdiri dari dua kategori, yaitu biaya untuk pengembangan sistem

multimedia dan biaya operasional (perawatan) suatu sistem mult imedia.

Manfaat terdiri dari manfaat berwujud dan manfaat tak berwujud. Manfaat

berwujud adalah manfaat yang mudah dikuantitaskan (dalam rupiah), sedangkan

manfaat tak berwujud sulit untuk dikuantitaskan.

Page 13: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

1.7.1 Analisis Biaya

1. Biaya pengembangan sistem multimedia terdiri dari: biaya personal yaitu

biaya gaji untuk orang yang bekerja dalam proyek pembuatan film, biaya

pengadaan, biaya penggunaan komputer, dan biaya bahan mentah (cd,

dvd, dan tempat beserta sampulnya).

2. Biaya operasional sistem multimedia terdiri dari: biaya tetap yaitu

pembayaran lisensi perangkat lunak.

1.7.2 Analisis Manfaat

1. Manfaat berwujud terdiri dari: peningkatan penjualan cd dan dvd.

2. Manfaat tak berwujud terdiri dari: peningkatan citra perusahaan

diasumsikan dengan penjualan pada tahun pertama maka nama

perusahaan terangkat dan terjadi peningkatan kepercayaaan diri dari

pelanggan maupun insvestor. Hal ini menyebabkan peningkatan dalam

proyek pembuatan animasi.

1.7.3 Perhitungan Analisis Biaya-Manfaat

Rincian biaya dan manfaat proyek pengembangan sistem

multimedia.

1.7.3.1 Metode Periode Pengembalian (Payback Periode)

Metode Periode Pengembalian (Payback Periode) merupakan

metode yang digunakan untuk menilai proyek investasi dengan dasar

lamanya investasi dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk yang

tidak memperhitungkan faktor bunga. Disamping itu, metode ini juga

berfungsi untuk mengukur seberapa cepat investasi kembali. Karena itu

satuan yang dihasilkan bukan persentase, tapi berupa satuan waktu

seperti tahun, bulan dan hari. Adapun perhitungan dengan metode ini

adalah sebagai berikut:

Payback Periode = 1 Tahun + Investasi x 12 Bulan

Proceed

Payback Periode = 1 Tahun + Rp 52.076.545 x 12 Bulan

Rp 32.860.000

= 1 Tahun + 7 Bulan

= 1 Tahun 7 Bulan

Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa proyek animasi ini

akan mencapai titik impas (Break Even Point) pada waktu 1 Tahun 7

Page 14: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

Bulan yang berarti bahwa pada tahun ke-2 perusahaan mulai

mengambil keuntungannya dari proyek film tersebut. Jadi proyek

animasi Little Girl layak diterima sebab kurang dari ukuran Maksimal

Payback Periode.

1.7.3.2 Metode Pengembalian Investasi (Return On Investment

= ROI)

Metode ini digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang

dihasilkan proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Rumus

dari Perhitungan Analisis Return On Investment adalah sebagai berikut:

Total Biaya = Rp 52.076.545 + Rp. 5.640.000 + Rp. 4.876.000

= Rp 62.592.545

Total Manfaat = Rp 38.500.000 + Rp 63.000.000

= Rp 101.500.000

ROI = Total Manfaat - Total Biaya x 100 %

Total Biaya

ROI = Rp. 101.500.000 - Rp 62.592.545 x 100 %

Rp 62.592.545

= 62 %

Hasil ROI > 0, berarti proyek animasi Little Girl layak diterima

dan akan memberikan keuntungan pada tahun ke-2 sebesar 62 % dari

biaya pengadaannya.

1.7.3.3 Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)

Metode ini memperhatikan nilai waktu terhadap uang

menggunakan suku bunga diskonto yang akan memperbaharui arus dari

uangnya. Dengan metode ini, proyeksi nilai waktu dari uang akan diukur

dengan faktor pembanding nilai bunga diskonto yang berlaku sehingga

mempengaruhi total keuntungan. Net Present Value dapat dihitung dari

selisih nilai proyek pada awal tahun dengan total keuntungan dari tiap

tahun yang dinilai uangkan ke tahun awal dengan tingkat bunga diskonto

tertentu. Perhitungan Analisis Net Present Value sebagai berikut:

NPV = - NI ni

oceedn

i

oceed

i

oceed

i

oceed

)1(

Pr

)1(

3Pr

)1(

2Pr

)1(

1Pr321

Keterangan:

NPV : Net Present Value

Page 15: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

NI : Nilai proyek

i : Tingkat bunga diskonto diperhitungkan

n : Umur proyek

Apabila diaplikasikan pada penerapan sistem baru ini, maka

perhitungan nilai dengan tingkat bunga diskonto sebesar 8,04 %

pertahun adalah sebagai berikut.

(Sumber: www.bi.go.id bulan Mei 2010)

NPV = - Rp 52.076.545 + Rp 32.860.000 + Rp 58.124.000

(1 + 8,04 %)1

(1 + 8,04 %)2

NPV = - Rp 52.076.545 + Rp 32.860.000 + Rp 58.124.000

1,0804 1.16726416

NPV = - Rp 52.076.545 + (Rp 30.414.661 + Rp 49.795.069)

NPV = - Rp 52.076.545 + Rp 80.209.730

NPV = Rp 28.133.185

Dari hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem

ini layak karena memiliki nilai NPV > 0.

Hasil analisis perhitungan ketiga metode diatas dirangkum

dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.4 Hasil Analisis

Metode Hasil Syarat Keputusa

n Analysis Payback

Periode

1 Tahun 7 Bulan < 3 Tahun Layak

Return On Investment 62 % ROI > 0 Layak

Net Present Value Rp 28.133.185,00 NPV > 0 Layak

4. PEMBAHASAN

4.1. Identifikasi Masalah

1. Masalah yang Dihadapi

Bagaimana langkah-langkah dalam membuat film animasi 2 dimensi

sederhana secara bertahap yaitu melalui proses pra produksi, produksi dan

pasca produksi, dengan meminimalkan jumlah frame yang digunakan dan

memanfaatkan efek – efek pada Adobe After Effect.

Page 16: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

2. Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi hal tersebut penulis mencoba membuat animasi Little Girl

dimulai dengan beberapa langkah-langkah yang praktis dalam upaya membuat

film kartun yang sederhana, menarik sehingga dapat dinikmati oleh semua

kalangan umur dan menggunakan gabungan unlimited cut dan limited cut

animation.

4.2. Merancang Konsep

Film animasi ini mempunyai konsep penyusunan langkah dalam proses

produksinya yaitu untuk memberikan alternatif cara dalam menyajikan sebuah

cerita yang dapat dinikmati semua kalangan terutama umur 13 tahun keatas yang

sudah mampu memahami dan mendalami makna suatu cerita dan mengambil

hikmah yang tersirat di dalamnya. Selain itu film animasi ini ini meningkatkan

efektifitas waktu dalam pembuatannya yaitu dengan mengurangi waktu pencarian

artis yang digunakan karena film animasi ini merupakan film bisu yang tidak

membutuhkan pengisi suara.

Pembuatan film animasi kartun ini sendiri memadukan unsur penting yaitu

cerita dan animasi. Banyak sekali cerita berupa pengalaman pribadi, legenda, mitos,

kehidupan sehari hari, pendidikan, petualangan, dan lain sebagainya. Dalam film

animasi Little Girl mengambil cerita dari kehidupan sehari -hari. Sebuah peristiwa

dapat diceritakan atau digambarkan melalui adegan-adegan yang tersusun dan

membentuk sebuah gambaran peristiwa tersebut. Dalam mencari ide cerita tidak

menutup kemungkinan untuk berlatih berimajinasi atau berandai -andai. Dalam

membuat film animasi kartun, tokoh cerita sangat diperlukan sekali sebab

merupakan inti dari semua isi film animasi tersebut.

Setelah semua proses dilalui, proses selanjutnya adalah membuat master

film. Untuk membuat film layar lebar, harus dibuat master dengan pita seluloid.

Untuk distribusi pada media televisi mengunakan kaset Betacam SP atau format

DV Cam. Untuk aplikasi home video mengunakan DVD atau VCD.

5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Langkah-langkah pembuatan film animasi kartun dua dimensi ini melalui

beberapa tahapan penting yaitu tahap pra produksi, produksi dan pasca

produksi.

Page 17: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

2. Pembuatan sebuah film animasi tidak bisa hanya menggunakan satu software

saja, dalam hal ini Adobe After Effect, sehingga harus menggunakan beberapa

software lain untuk mendukung proses produksi.

3. Tidak selamanya semakin banyak frame yang digunakan gerakan yang

dihasilkan dalam menganimasikan film kartun akan semakin menarik. Dengan

memanfaatkan efek sederhana pada Adobe After Effect seperti Position, Scale,

Rotation, dan Opacity membuat sebuah adegan seperti berlari, berjalan,

ataupun terjatuh hanya menggunakan sedikit frame pun adegan tersebut dapat

terlihat menarik. Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pada suatu film

animasi adalah kesabaran dan keahlian animator itu sendiri.

5.2. Saran

1. Ide cerita harusnya bisa lebih luas kalau saja film ini mempunyai sasaran

konsumen yang lebih luas pula.

2. Sebaiknya memperbanyak bahan dan literatur sebagai referensi dalam

pembuatan film animasi ini.

3. Belum berani untuk bereksperimen, mencoba gerakan-gerakan karakter yang

cepat dan berkelanjutan.

4. Harusnya dilakukan dengan kerja tim untuk hasil yang lebih baik lagi dan

menghemat waktu pengerjaan. Karena sangat diperlukan kemampuan orang

lain untuk setiap bagian dalam proses pengerjaan film animasi ini.

Page 18: PEMBUATAN FILM ANIMASI “LITTLE GIRL” BERBASISrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1251.pdf · Dasar Teori Dalam teknik ... Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal

DAFTAR PUSTAKA

H. Whitaker John Hallas, Timing For Animation , Bayumedia, Jatim, 2006.

Hendratman, Hendi, The Magic of Adobe After Effects, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Informatika, Bandung, 2005.

Kevin Peaty and Glenn Kirkpatrick, Flash Cartoon Animation, Friendsof, Birmingham, 2002.

MSV Animation, Modul Film Kartun, Drawing Animator, PT. Mataram Surya Visi, STMIK AMIKOM, 2003.

Mulyanta S., Edi, Lebih kreatif dengan Adobe Photoshop Creative Suite, Andi Offset, Yogyakarta, 2004.

Sofyan F., Amir, Modul Multimedia, STMIK AMIKOM Yogyakarta, Yogyakarta, 2005.

Suyanto M, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset,

Yogyakarta, 2003.

Suyanto M. dan Yuniawan Aryanto, Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Andi Offset,

Yogyakarta, 2006.

/http://www.about.com , 5 Mei 2010.

/http://www.amazon.com , 27 April 2010.

/http://www.bi.go.id , 27 April 2010.

/http://www.google.com , 20 April 2010.

/http://www.wik ipedia.org , 20 April 2010.

/http://www.detik finance.com , 27 April 2010.