penerimaan diri penyandang disabilitas fisik non …

157
PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON GENETIK PADA REMAJA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Erma Nurani 149114148 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 05-Jun-2022

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK

NON GENETIK PADA REMAJA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Erma Nurani

149114148

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

iv

HALAMAN MOTTO

“BE PROUD OF YOURSELF FOR HOW HARD YOU ARE TRYING”

“Tidak penting apa yang orang lain pikirkan tentang hidupmu. Yangpenting adalah apa yang kamu pikirkan dan apa yang kamu perbuat

dengan hidupmu”

– Bethenny Frankel

“Berbuat baiklah sebanyak-banyaknya tanpa perlu memikirkan tentang pamrih dantanpa mengharapkan imbalan” - Princess Diana

Stroms make trees, take deeper roots.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur dan terimakasih saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segalaberkat dan karunia-Nya dalam setiap proses dalam kehidupanku.

Dengan penuh rasa syukur dan bangga, skrispsi ini saya persembahkan untuk Bapakdan Ibu yang selalu sabar dalam mendidik , memberi semangat dan mendukung

setiap pilihanku.

Untuk kakak dan adikku, terimakasih atas semua perhatian dan doa yang telahdiberikan.

Untuk teman-teman penyandang disabilitas dalam usia remajaSemoga karya ini dapat bermanfaat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

vii

PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK

NON GENETIK PADA REMAJA

Studi Mahasiswa Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Erma Nurani

ABSTRAK

Penampilan fisik merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian saat usia remaja. Namun tidaksemua orang beruntung memiliki kondisi fisik yang sempurna dalam hidupnya karena kecelakaan ataupenyakit sehingga mengalami disabilitas fisik. Disabilitas merupakan adanya disfungsi atauberkurangnya suatu fungsi karena adanya kelainan/kehilangan dari bagian tubuh atau organ seseorang.Disfungsi ini membuat proses perkembangan orang yang mengalaminya berbeda dengan orang dengankondisi fisik normal. Bagi remaja keadaan ini menjadi tantangan tersendiri bagi perkembangan yangmempengaruhi penerimaan diri secara utuh. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaranpsikologis mengenai penerimaan diri pada penyandang disabilitas fisik non genetik pada remaja.Responden penelitian ini adalah tiga orang remaja penyandang disabilitas non genetik. Pengumpulandata dilakukan dengan metode wawancara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodekualitatif Analisis Isi Kualitatif (AIK) deduktif deskriptif. Uji kredibilitas yang digunakan dalampenelitian ini adalah member checking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua informan cenderungmampu menerima diri, sedangkan satu informan lainnya cenderung tidak mampu menerima diri.Proses penerimaan diri banyak dipengaruhi oleh faktor dukungan sosial, yaitu keluarga dan temansekolah. Selain itu, dalam penelitian ini tindakan bully saat sekolah membuat remaja trauma dan sangatmempengaruhi penerimaan diri seseorang.

Kata Kunci : peneriman diri, diabilitas fisik non genetik, remaja

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

viii

SELF ACCEPTANCE WITH NON-GENETIC PHYSICAL DISABILITYIN TEENAGERS

A Study by A Psychology College Student

Sanata Dharma University

Erma Nurani

ABSTRACT

The physical appearance is one thing that gets attention from the teenagers. However, not everyone islucky to have a good physical condition in this life. Some of them have bad experiences such asaccident or disease that can cause physical disabilities. Disability is the dysfunction or the functionreduced because of the disorder/losing part of the body or organ. This dysfunction makes the differentdevelopment process from people with normal physical condition. In teenagers, this is such achallenges condition in the development process that affects the complete self-acceptance. Thisresearch aimed to give the psychological illustration about the self-acceptance on the teenagers withnon-genetic physical disabilities. The respondents of the research were three teenagers with nongenetic disabilities. The data collection was done by interviewing method. This research was done byusing qualitative method Qualitative Content Analysis (AIK) deductive descriptive. Credibility testused in this research was member checking. The result showed that two interviewees tend to be able toaccept themselves. On the contrary, another interviewee tends not to be able to accept them. The self-acceptance process is more influenced by social support factors like family and friends in the school.Besides, in this research, bullying at the school make the teenagers get the trauma and it reallyinfluences someone’s self-acceptance.

Keywords: self-acceptance,non-genetic physical disabilities, teenagers

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sebesar-besarnya kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

berkat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerimaan Diri Penyandang Disabilitas

Nongenetik pada Remaja. Selama proses penyelesaian penulis banyak menemui

hambatan dan kesulitan, namun dengan usaha dan dukungan penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini. Penelitian ini penulis ajukan pada Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna

memperolah gelar Sarjana Psikologi.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berjalan dengan lancar

tanpa bantuan dari berbagai pihak yang turut berkontribusi meluangkan waktu serta

tenaga dalam proses pembuatan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini,

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang paling dalam kepada :

1. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi., Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi,

Universitas Sanata Dharma, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

saya yang selalu siap sedia membantu saya. Terimakasih banyak bu atas

kesabarannya membimbing saya yang terkadang susah sekali membagi

waktu dalam mengerjakan skripsi karena suatu pekerjaan tertentu. Selalu

bersedia jika saya ingin meminta waktu demi penyelesaian skripsi. Sekali

lagi terimakasih banyak bu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

xi

2. Ibu Dr. Tjipto Susana, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing saya selama menjalani perkuliahan ini. Seorang dosen yang

membuat ilmu psikologi semakin asik. Im Big fans. hehe

3. Ibu Monica E. Madyaningrum, M.App., Ph. D., selaku Ketua Program

Studi Psikologi, Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si., selaku Wakil Dekan Fakultas

Psikologi, Universitas Sanata Dharma.

5. Kepada pihak PSIBK Sanata Dharma yang telah banyak membantu serta

sangat kooperatif disaat saya kesulitan menemukan informan. Dalam

penulisan skripsi ini jujur saya sempat putus asa karena sangat kesulitan

menemukan informan yang benar-benar bersedia untuk saya wawancara.

Saya memahami bahwa topik yang saya ambil memang “sensitive” dan

tidak mudah bagi mereka untuk terbuka dengan masa lalu yang mungkin

sangat berat mereka lalui. Terimakasih sekali Joste dan teman-teman!

6. Teruntuk semua dosen dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma membantuku berproses menjadi individu yang lebih disiplin dan

pantang menyerah.

7. Kepada semua informan saya. Dari lubuk hati yang paling dalam saya

mengucapkan matur suwun sanget atas ketersediaan dan kepercayaannya

kepada saya. Saya paham sekali untuk terbuka dengan orang lain apalagi

menyangkut kejadian sulit dimasa lalu sangat tidak mudah. Kalian juga

sangat kooperatif dan baik banget. Terharu sekali! Makasih ya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

xii

8. Bapak, ibu dan adikku Anggi yang kadang cerewet minta ampun tapi saat

mbaknya lagi buat skripsi takut banget ganggu dan selalu mendukung.

Bapak dan ibu yang suka sedih kadang anaknya jadi jarang pulang demi

menyelesaikan skripsi dan kerjaan. Maaf yaa. Tapi rani berusaha

memberikan yang terbaik buat kalian. Karena didikan dan dukungan

secara sosial maupun finansial yang diberikan kepadaku hingga saat ini

sungguhlah luar biasa. Loveeee. Sehat selalu yaa!!

9. Hei Yohana Rianthi as my 24/7! Terimakasih atas semuanya waktunya,

tenaganya, pikirannya. Yang selalu bisa membuat “mood” ku membaik

dalam kondisi seburuk apapun. Membuat ku lebih semangat mengerjakan

apapun termasuk skripsi dan kerjaan lainnya. Semangat dan dukungan

dari hati ke hati sangat fundamental bagi saya dalam menjalani kehidupan

sehari-hari hahaha and you always did it!! Makasih zeyeng.

10. Teruntuk Melani Elsera kuuu. Temanku sejak TK yang tahu semuanya

tentangku hingga ke akar. Makasih sekali atas semua dukungan, selalu

mendengarkan keluh kesahku sepanjang hari bahkan saat down dan tidak

ingin melakukan apa-apa. Kamu adalah salah satu orang yang paling

berpengaruh dalam hidupku. Skripsi ini saya persembahkan juga

untukmu!

11. Kak Evita Oktavia, seorang kakak yang sangat sangat sabar dan baik hati.

Paling ga banyak ngeluh kalo direpoti. Huu sayang. Ku sadar kadang aku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

xiii

sedikit bandel dan lalai mengerjakan skripsi tapi anda selalu menanyakan

“hayo sampe mana skripsinya?! Kerjain ranii ayo harus bisa bagi waktu”

hahaha. Jadi semangat lagi.

12. Teruntuk Ardenta Monik Yustisia, Ita Veronina, Annora Bara putri dan

semua teman bimbingan Dito”s Army yang saling mendukung satu sama

lain, yang selalu bersedia bertukar pikiran dan pendapat untuk kesuksesan

skripsi bersama . Kalian luar biasa. Terutama Dentaa yang selau ada dan

sangat fast respon jika aku butuh bantuan meskipun saya tahu anda sibuk

bekerja di ibukota. I love u so much!

13. Semua my close friend ku Dyas Eny, Deo Gracia Ukru, Clara Christania

Agha Sariri, Frederica Wulandari, Discha Amelia, Gita Pepantri, Maria

Rias Kurniati dan Yuventa Indry Novitasari. Jarang bertemu tapi selalu

saling kasih kabar dan mendukung terutama masalah skripsi. Sayang

sekali sama kalian.

14. Untuk Gavrilla Albertina Tarigan. Adikku tersayang meskipun beda ibu.

Hehe. Makasih banyak udah mau direpoti ini itu, khususnya bantuan dan

kerjasamanya mengenai beberapa kalimat bahasa inggris. Hahaha. kamu

lebih paham dan jago. Sukses untukmu graceee!.

15. Semua sahabat-sahabatku kelas E yang sudah seperti keluarga kedua

disini. Terimakasih atas dinamikanya yang berjalan kurang lebih 4 tahun.

Tempat ku berproses dan belajar menjadi individu yang lebih baik. See

you on top semua!!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

xiv

16. Teruntuk diriku sendiri. “IM PROUD OF YOU” !!

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berkontribusi bagi perkembangan ilmu,

terutama ilmu psikologi. Penulis menyadari skripsi ini memiliki banyak kekurangan,

oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang dapat membuat skripsi ini

menjadi karya yang lebih baik.

Yogyakarta, 12 Mei 2019

Penulis

Erma Nurani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………............... iHALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ………………. iiHALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ………………………………. iiiHALAMAN MOTTO ……………………………………….................... ivHALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………... vPERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………… viABSTRAK ……………………………………………………………….. viiABSTRACT ……………………………………………………………… viiiLEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASIUNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK …………………………... ixKATA PENGANTAR ………………………………………………….. xDAFTAR ISI …………………………………………………………… xvDAFTAR TABEL ……………………………………………………... xviiDAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. xviii

BAB I—PENDAHULUAN …………………………………………..... 1A. LATAR BELAKANG …………………………………………..... 1B. PERTANYAAN PENELITIAN ……………………………….... 11C. TUJUAN PENELITIAN ………………………………………… 12D. MANFAAT PENELITIAN ………………………………………. 12

BAB II—TINJAUAN PUSTAKA …………………………………... 14A. PENERIMAAN DIRI ………………………………….. 14

1. Pengertian Penerimaan Diri ………………………………….. 112. Aspek Penerimaan Diri ………………………………….. 163. Ciri-ciri Individu yang Menerima Diri ……………………….. 184. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penerimaan Diri …………. 19

B. DISABILITAS …………………………………………………… 211. Pengertian Disabilitas ………………………………….. 212. Disabilitas Fisik Nongenetik ………………………………….. 22

C. REMAJA ………………………………………………………… 241. Pengertian Remaja

D. KERANGKA BERPIKIR……………………………………………………………………………………

2425

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

xvi

BAB III—METODOLOGI PENELITIAN ………………………....... 31A. FOKUS PENELITIAN ………………………………………....... 31B. JENIS DAN DESAIN PENELITIAN …………………………….. 31C. INFORMAN PENELITIAN ……………………………………… 32D. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA …………………………. 33E. ALAT PENGUMPULAN DATA ……………………………….. 34F. PROSEDUR PENGAMBILAN DATA …………………………. 41G. METODE ANALISIS DATA …………………………………..... 41H. KREDIBILITAS PENELITIAN …………………………………. 43

BAB IV—HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………...... 44A. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN …………… 44B. GAMBARAN INFORMAN ……………………………………… 46

1. Data Informan ………………………………………………… 462. Latar Belakang Informan ……………………………………… 47

C. HASIL PENELITIAN ……………………………………………. 53I. Gambaran Penerimaan Diri tiap Informan ……………………….. 53

1. Informan 1 ……………………………………………………... 532. Informan 2 ……………………………………………………... 613. Informan 3 ……………………………………………………... 67

II. Rangkuman Hasil Penelitian Penerimaan Diri ……………………. 72D. DINAMIKA PENERIMAAN DIRI

TIAP INFORMAN ……………………………... 761. Informan 1 ……………………………………………………... 762. Informan 2 ……………………………………………………... 823. Informan 3 …………………………………………………….. 87

E. PEMBAHASAN ………………………………………………….. 93

BAB V—KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………… 101A. KESIMPULAN ………………………………………………….. 101B. KETERBATASAN PENELITIAN ……………………………… 102C. SARAN ………………………………………………………….. 102

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 104LAMPIRAN ……………………………………………………………... xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pedoman Wawancara Penggalian Informasi

Penerimaan Diri …………………... 34

Tabel 2. Pedoman Penilaian Jawaban …………………………………... 38

Tabel 3. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………….. 46

Tabel 4. Data Informan ………………………………………………… 46

Tabel 5. Ringkasan Hasil Kecenderungan

Peneriman Diri ……………………………….. 72

Tabel 6. Ringkasan Hasil Kecenderungan Tidak

Menerima Diri ……………………….. 74

Tabel Koding Informan 1 ……………………………………………….. 117

Tabel Koding Informan 2 ……………………………………………….. 127

Tabel Koding Informan 3 ……………………………………………….. 136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

xviii

DAFTAR GAMBAR

Skema 1. Skema Kerangka Berpikir ……………………………………….. 29

Skema 2. Dinamika Penerimaan Diri Informan 1 …………………………. 81

Skema 3. Dinamika Penerimaan Diri Informan 2 …………………………. 86

Skema 4. Dinamika Penerimaan Diri Informan 3. …………………………. 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap individu berharap memiliki kondisi tubuh yang lengkap dan sehat.

Jika mengalami keterbatasan atau memiliki kondisi fisik yang kurang sempurna

maka hal tersebut dapat memengaruhi individu dalam beraktivitas. Pada

kenyataannya tidak semua orang beruntung karena memiliki kondisi normal

dengan tubuh yang lengkap dan sehat. Keadaannya tentu berbeda dengan

individu yang memiliki kondisi fisik normal pada umumnya. Perbedaan tersebut

terutama terdapat dalam tingkat kemampuan yang dipengaruhi berat atau

ringannya keterbatasan fisik yang ada (Tentama,2011). Pada tahun 2016, di

Indonesia, penyandang disabilitas menurut Kepala Tim Riset LPEM FEB

Universitas Indonesia sebesar 6,41%-18,75%.

Individu dengan disabilitas fisik mempunyai pengalaman masing-masing

mengenai disabilitas fisik yang menimpa mereka. Ada yang terjadi dalam masa

pertumbuhan karena penyakit, akibat kecelakaan lalu lintas atau karena

kecelakaan kerja. Hal tersebut dapat menyebabkan individu mengalami cacat

fisik atau disabilitas nongenetik (penyandang disabilitas tidak dari lahir).

Disabilitas fisik antara lain yaitu tunarungu dan tuna daksa. Semua kelainan

nongenetik tersebut tidak dialami oleh individu dari sejak lahir, melainkan karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

2

adanya kecelakaan ataupun menderita penyakit tertentu. Ini merupakan proses

dan permasalahan baru bagi individu dalam menjalani kehidupan karena harus

menyesuaikan dengn kondisi tubuh baru. Kekurangan salah satu bagian tubuh

dapat memengaruhi secara keseluruhan dari segi kemampuan motorik dan

keadaan psikis individu (Feist & Feist, 2006).

Menurut Wardani (2013) individu dengan tuna rungu sangat kesulitan

dalam komunikasi karena memiliki kosakata yang terbatas. Mereka juga kurang

menguasai irama dan gaya bahasa. Maka dari itu pelajaran bahasa (seperti bahasa

isyarat) harus diberikan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya karena

akan membantu mereka dalam bersosialisasi. Keterbatasan kemampuan

berkomunikasi membuat mereka memiliki perkembangan kecerdasan yang

berbeda dengan individu normal. Tuna rungu pada umumnya memiliki prestasi

yang lebih rendah dari anak mendengar diusianya (Wardani dkk, 2013). Dalam

lingkungan sosial, ketunarunguan dapat menyebabkan perasaan terasing dalam

pergaulan sehari-hari. Kekurangan pemahaman terhadap lisan dan tulisan sering

kali menyebabkan anak tuna rungu menafsirkan segala sesuatu negative atau

salah. Keadaan seperti itu menyebabkan anak tunarungu memiliki kecenderungan

untuk bersikap yang mengarah pada kesulitan dalam penyesuaian diri. Namun,

apabila keluarga memberikan perhatian dan dukungan yang penuh serta

melaksanakan intervensi dini, anak tunarungu dapat lebih menyesuaikan diri

dengan lingkungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

3

Karakteristik tunadaksa yang mengalami kelainan pada sistem otot dan

rangka pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan normal, dalam artian dapat

mengikuti pelajaran sama dengan anak normal (Astati,2009). Hambatan utama

dari tunadaksa dalam belajar adalah adanya gangguan motorik. Namun secara

akademis dapat mengikuti pelajaran yang sama dengan individu normal. Menurut

Pratiwi (2014) penyandang tuna daksa bermula dari konsep diri individu yang

meras dirinya cacat, tidak berguna dan menjadi beban orang lain. Mereka akan

merasa berbeda dengan orang lain karena bentuk fisiknya. Kehadiran individu

tunadaksa (cacat) yang tidak diterima oleh orangtua dan disingkirkan dari

masyarakat akan merusak perkembangan pribadi seseorang (Pratiwi,2014).

Kegiatan jasmani yang tidak dapat dilakukan oleh penyandang tunadaksa akan

mengakibatkan timbulnya masalah emosi seperti mudah tersinggung, marah,

rendah diri, pemalu, menyendiri hingga frustasi.

Hambatan yang dialami akibat kondisi fisik membuat para penyandang

disabilitas menjadi malu akan keadaan fisik yang dimiliki, menutup diri, enggan

berbaur dengan dunia luar dan merasa rendah diri (Whawha, dalam Indra &

Widiasavitri 2015). Feist dan Feist (2006) mengungkapkan bahwa kekurangan

yang terdapat pada salah satu bagian tubuh individu dapat memengaruhi individu

secara keseluruhan, termasuk memengaruhi psikologis seseorang dalam

menerima keadaan dirinya seutuhnya. Bentuk tubuh dapat memengaruhi

kuantitas dan kualitas perilaku seseorang, termasuk proses kematangan individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

4

dalam menerima diri secara utuh sehingga mampu menjalani kehidupan dengan

baik.

Disabilitas fisik banyak mengalami berbagai masalah dalam kehidupan

sehari-hari, terutama mengenai sikap mereka terhadap kondisi fisiknya. Dalam

hal ini peneliti memiliki pengalaman yang berbeda mengenai sikap penerimaan

diri para penyandang disabilitas fisik. Disalah satu lembaga dimana peneliti

pernah bekerja peneliti menemukan bahwa penyandang disabilitas fisik seperti

tunadaksa dan tunarungu mampu berdinamika dengan baik. Mereka mampu

beraktivitas bersama, baik itu dengan teman sesama disabiliitas maupun teman

normal lain. Ketika berinteraksi dengan mereka, peneliti merasa bahwa mereka

mampu terbuka dan cukup kooperatif.

Hal ini sangat menarik bagi peneliti karena melihat bahwa mereka

mampu berproses dengan baik meskipun kondisi fisik cacat ditengah lingkungan

yang beragam. Penyandang disabilitas disana ramah dan jarang terlihat murung.

Mereka mampu mengikuti setiap kegiatan yang diadakan oleh lembaga dengan

tenang dan baik. Peneliti melihat juga bahwa mereka memiliki rasa

keingintahuan yang tinggi terhadap suatu hal yang baru. Oleh karena itu para

pendamping harus cukup sabar dalam mengajari dan membimbing para

penyandang disabilitas disana. Lembaga tersebut sering diundang ke acara sosial

dan mengadakan kegiatan bersama dengan masyarakat. Hal tersebut

menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki kepedulian dan mendukung

perkembangan para penyandang disabilitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

5

Penjelasan diatas menunjukkan adanya perbedaan dinamika dan

pemrosesan informasi penyandang disabilitas fisik terutama pada tunarungu dan

tuna antara teori dan hasil pengamatan langsung. Terlihat bahwa penyandang

disabilitas yang ada disuatu lembaga tersebut lebih terbuka dan mampu

menerima keadaan fisiknya yang berbeda atau cacat. Namun disisi lain,

karakteristik mereka menurut suatu teori cenderung memiliki perasaan rendah

diri dan kurang mampu untuk bersosialisasi.

Dari uraian tersebut nampak bahwa salah satu permasalahan penting pada

para penyandang disabilitas adalah kesulitan menerima keadaan diri.

Penerimaan diri (self acceptance) adalah kemampuan individu untuk menerima

karakteristik dirinya baik itu kelemahan atau kelebihan dan mampu membuka

diri dengan mengungkapkan pikiran, perasaan dan reaksi terhadap orang lain

untuk memperoleh kebahagiaan tanpa bergantung pendapat orang lain

(Hurlock,1974;Jersild,2009;Reber&Reber,2010;Saraswati,2009;Supratiknya,199

5;Surbakti,2001). Aspek penerimaan diri meliputi persepsi terhadap diri sendiri

(sikap terhadap penampilan), sikap terhadap kelemahan dan kekuatan diri sendiri,

respon atas penolakan dan kritikan, moral, keyakinan akan kemampuan diri

sendiri dan spontanitas menikmati hidup (Jersild,1974). Keberanian menerima

apa adanya merupakan salah satu kualitas karakter diri yang terpenting dalam

hidup. Keberanian menerima diri adalah keberanian menerima fakta mengenai

realita yang selalu hadir dalam kehidupan, termasuk menerima kelebihan dan

kelemahan diri (Nofrans, Triantoro & Michael, 2015). Individu yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

6

perasaan positif terhadap dirinya sendiri, seperti bahagia dengan keadaannya

akan memiliki kesehatan psikologis yang baik (Supratiknya,1995).

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ada hubungan positif

antara kematangan emosi dan penerimaan diri. Individu dengan penerimaan diri

yang baik akan membantu proses kematangan emosi dalam diri (Nuryoto & Sari,

2002). Latar belakang seseorang dapat menerima dirinya tidak hanya terjadi

begitu saja, terdapat faktor yang memengaruhi serta mendorong seseorang

mampu melakukan penerimaan diri. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain yaitu daya juang (Mitra

2014), pemahaman terhadap diri sendiri (Rizkiana,2009) dan kematangan emosi

(Sari dan Nuryoto, 2002). Faktor internal lain berupa mindfulness (Thompson

dan Waltz 2008) dan Subjective well-being (Wijayanti, 2015) terbukti dapat

memengaruhi seseorang dalam menerima dirinya dengan segala kondisi yang

ada. Faktor eksternal yang mempengaruhi penerimaan diri seseorang yaitu antara

lain dukungan keluarga serta pola asuh demokratis (Rizkiana, 2009), dukungan

sosial terhadap penerimaan diri (Juwita & Reza 2013, Uraningsih & Djalali 2016,

Yuniawati & Ani 2015) dan pelatihan pengenalan diri (Handayani, dkk 1998).

Faktor eksternal lain berupa perlakuan orang tua (Syahniar, dkk 2013), peer

attachment (Sakti dan Noviana 2015), dan konformitas (Meilinda, 2013).

Penampilan serta kualitas secara fisik menjadi salah satu aspek yang

cukup berpengaruh dalam penerimaan diri seseorang. Hasil penelitian Ridha

(2012) menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara body image dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

7

penerimaan diri. Individu yang memiliki body image yang baik secara

penampilan fisik akan lebih memiliki penerimaan diri yang positif. Selain itu

berdasarkan hasil survey peneliti secara nonformal pada bulan Mei 2018 kepada

7 orang remaja menunjukkan bahwa bentuk tubuh merupakan hal yang penting

dalam penilaian terhadap seseorang. Penampilan fisik merupakan salah satu daya

tarik bagi individu. Apabila ada perubahan atau kehilangan pada anggota tubuh

mereka dan merubah bentuk tubuh, ini akan menjadi gejolak tersendiri bagi

individu tersebut dalam menjalani kehidupan. Hasil penelitian lain

(Tentama,2011) menunjukkan bahwa penyandang disabilitas yang mengalami

cacat akibat kecelakaan dalam hidupnya memerlukan waktu yang cukup lama

untuk mampu menerima dirinya dan memiliki tingkat inferioritas yang lebih

tinggi daripada penyandang cacat tubuh bawaan lahir.

Disisi lain, individu yang memiliki keterbatasan fisik yang mampu

menerima diri akan mempunyai pemikiran yang positif. Pemikiran positif

terhadap diri sendiri membuat individu penyandang disabilitas mampu

memusatkan perhatian pada hal-hal positif dari berbagai permasalahan yang

dihadapi. Apabila para penyandang disabilitas fisik kurang dapat menerima

dirinya dan merespon secara negatif terhadap berbagai permasalahan, maka akan

berpotensi memunculkan tekanan dan beban untuk dirinya sendiri. Kartono

(1990) menyatakan bahwa gangguan fungsi motorik sering memberikan

pengaruh negatif yang akan menghambat perkembangan kepribadian dan potensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

8

seseorang untuk melakukan adaptasi terhadap lingkungannya dan seringkali

mengakibatkan rendah diri.

Penelitian sebelumnya mengenai penerimaan diri pada penyandang

disabilitas dari Tentama (2011) menunjukkan bahwa penyandang disabilitas yang

mengalami cacat akibat kecelakaan dalam hidupnya memerlukan waktu yang

cukup lama untuk mampu menerima dirinya dan memiliki tingkat inferioritas

yang lebih tinggi daripada penyandang cacat tubuh bawaan lahir. Penelitian lain

dilakukan oleh Wijayanti (2015) yang menunjukkan hasil bahwa informan

memiliki subjective well –being dan penerimaan diri yang berbeda-beda dalam

menghadapi anak dengan gangguan perkembangan down syndrome. Penelitian

yang dilakukan oleh Rizkiana (2009) menunjukkan hasil bahwa seseorang yang

mampu menerima diri akan dapat mengenali kekurangan dan kelebihan serta

adanya harapan yang realistis terhadap keadaan diri dan tidak merasa rendah diri

dengan penyakit yang dialami.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut tampak bahwa dengan

penerimaan diri seseorang akan mengenali dirinya secara utuh. Penerimaan diri

membantu proses kematangan emosi sehingga membuat individu memahami

kekurangan dan kelebihan serta adanya harapan yang realistis terhadap diri

sendiri. Namun dalam hal ini penampilan secara fisik cukup banyak

mempengaruhi seseorang dalam menerima diri karena penampilan fisik

merupakan daya tarik seseorang. Uraian di atas menunjukkan bahwa penerimaan

diri merupakan salah satu faktor penting dalam kualitas karakter hidup manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

9

Pada penelitian-penelitan sebelumnya lebih banyak melihat penerimaan

diri yang dihubungkan dengan salah satu faktor penyebab. Penelitian sebelumnya

ingin membuktikan pengaruh faktor tersebut terhadap penerimaan diri. Seperti

contoh penelitian yang dilakukan oleh Ridha (2012) mengenai adanya body

image dan penerimaan diri. Selain itu mengenai pengaruh dukungan sosial

terhadap penerimaan diri (Juwita & Reza 2013, Uraningsih & Djalali 2016,

Yuniawati & Ani 2015) yang juga banyak diteliti karena memberi kontribusi

dalam penerimaan diri seseorang. Penelitian lain yang dilakukan Wijayanti

(2015) mengenai penerimaan diri namun menggunakan informan disabilitas

genetik yaitu subjective well –being dan penerimaan diri dalam menghadapi anak

dengan gangguan perkembangan down syndrome. Beberapa penelitian

sebelumnya lebih menekankan pada penerimaan diri yang dipengaruhi oleh

aspek secara sosial seperti konformitas, dukungan sosial peer-attachment dan

lain-lain.

Pada penelitian ini peneliti ingin melihat penerimaan diri pada

penyandang disabilitas fisik non genetik pada remaja. Peneliti merasa bahwa

pengalaman pengamatannya saat bekerja di sebuah lembaga disabilitas menjadi

alasan utama melakukan penelitian ini. Karakteristik individu penyandang

disabilitas fisik yang ditemukan dilapangan berbeda dengan penjelasan

karakteristik dalam suatu teori. Hal ini sangat menarik bagi peneliti untuk

mengetahui proses individu penyandang disabilitas dapat terbuka dengan orang

lain dan menerima keadaan dirinya yang cacat. Peneliti juga melihat bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

10

belum banyak penelitian penerimaan diri dengan sasaran informan disabilitas

fisik non genetik, melainkan mengenai penyakit tertentu. Seperti penelitian

Gamayanti dan Permatasari (2016), Hasan dan Lilik (2013), Novianty dan Erlina

(2014), Ulfa (2009), Sari dan Reza (2013. Kemudian penelitian mengenai

penerimaan diri dengan subjek dewasa dan lanjut usia seperti Uraningsih dan

Djalali (2016), Marni dan Yuniawati (2015), serta penelitian Wijayanti (2015).

Dalam usia yang masih produktif, sebenarnya banyak potensi yang

dimiliki oleh para remaja penyandang disabilitas. Peneliti lebih berfokus pada

remaja dikarenakan hampir semua ahli dari berbagai sudut pandang beranggapan

bahwa masa remaja merupakan masa penyempurnaan dari perkembangan pada

tahap-tahap sebelumnya. Masa remaja merupakan proses mencari jati diri dan

sulit mengendalikan ego. Secara psikologik isi kesadaran masih saling

bertentangan dan saling tidak berhubungan sehingga mengurangi kapasitas kerja

(Sarwono,1989). Selain proses mencari jati diri dan pengendalian ego, individu

dihadapkan kondisi fisik yang berbeda dengan remaja lain. Tahapan ini menjadi

tantangan tersendiri bagi individu penyandang disabilitas fisik dalam proses

perkembangan pribadi dan sosialnya.

Keadaan keterbatasan fisik yang dialami remaja menjadi tantangan dalam

berproses untuk menerima dirinya kembali secara utuh. Terdapat perbedaan

kondisi fisik yang dirasakan oleh remaja disabilitas fisik nongentik dengan

remaja normal pada umumnya. Para penyandang disabilitas fisik dihadapkan

dengan kenyataan bahwa kondisi yang dialami saat ini akan terjadi seumur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

11

hidup. Mereka juga tumbuh dan berkembang bersama di lingkungan dengan

remaja yang memiliki kondisi yang lebih beruntung. Perbedaan kondisi ini dapat

memberikan gejolak tersendiri dan berpengaruh bagi proses penerimaan dirinya.

Hal ini juga dapat berpengaruh pada cara individu tersebut memaksimalkan dan

memahami potensi yang dimiliki. Penelitian yang akan dilakukan ini akan

melihat gambaran penerimaan diri penyandang disabilitas fisik non genetik pada

remaja.

Penerimaan diri pada penyandang disabilitas fisik non genetik merupakan

fenomena yang berkaitan erat dengan ilmu psikologi. Ilmu psikologi akan dapat

dimanfaatkan untuk membantu dan memahami para penyandang disabilitas fisik

non genetik pada remaja dalam proses mereka untuk menerima dirinya meski

dengan kondisi fisik yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat

gambaran penerimaan diri penyandang disabilitas fisik non genetik pada remaja.

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat diketahui cara atau

tindakan yang tepat untuk dilakukan dalam menanggapi fenomena ini.

B. PERTANYAAN PENELITIAN

Perbedaan kondisi tubuh remaja disabilitas remaja dengan kondisi fisik

normal memberikan pengaruh bagi proses penerimaan diri terhadap kondisi yang

dialaminya. Selain itu hal ini juga berpengaruh terhadap cara individu tersebut

memaksimalkan dan memahami potensi yang dimiliki dalam usia remaja.

Berdasarkan paparan tersebut dapat dirumuskan sebuah pertanyaan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

12

yaitu bagaimana gambaran penerimaan diri pada penyandang disabilitas fisik

nongenetik pada remaja?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk memberikan

gambaran psikologis mengenai penerimaan diri pada penyandang disabilitas fisik

non genetik pada remaja.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi berupa pengalaman

individu dan kontribusi bagi ilmu psikologi khususnya pada bidang psikologi

perkembangan mengenai penerimaan diri pada individu penyandang

disabilitas fisik non genetik.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu individu terlebih pada remaja yang

mengalami disabilitas fisik non genetik untuk belajar dari pengalaman orang

lain mengenai proses peneriman diri. Diharapkan keterbatasan fisik yang

dialami sekarang diharapkan tidak mengganggu motivasi dan potensi yang

dimiliki dari seorang individu. Selain itu, penelitian ini diharapkan membantu

memberikan pengetahuan lebih mengenai penerimaan diri bagi para keluarga

atau komunitas pada remaja yang menjadi informan. Hal tersebut diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

13

mampu memberi dukungan sosial dan bersikap dengan bijaksana dalam

mendukung proses peneriman diri penyandang disabilitas non genetik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENERIMAAN DIRI

1. Pengertian Penerimaan Diri

Menurut Hurlock (1974) penerimaan diri adalah derajat dimana

seseorang telah mempertimbangkan karakteristik personalnya, merasa

mampu serta bersedia hidup dengan karakteristiknya tersebut. Individu

yang dapat menerima dirinya diartikan sebagai individu yang

tidak bermasalah dengan dirinya sendiri, yang tidak memiliki beban

perasaan terhadap diri sendiri sehingga lebih banyak memiliki

kesempatan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Supratiknya (1995)

menyatakan bahwa menerima diri adalah memiliki penghargaan yang

tinggi terhadap diri sendiri, atau bersikap tidak sinis terhadap diri sendiri,

penerimaan diri berkaitan dengan kerelaan membuka diri atau

mengungkapkan pikiran, perasaan dan reaksi terhadap orang lain.

Penjelasan tersebut didukung oleh pendapat Saraswati (2009)

yang memaparkan bahwa penerimaan diri adalah mereka yang menerima

semua segi keberadaan mereka, termasuk kelemahan-kelemahan, dengan

tidak menyerah secara pasif dengan kelemahan tersebut. Jersild (dalam

Oktaviani,2009) menjelaskan bahwa individu yang menerima diri adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

15

yakin akan standar-standar dan pengakuan terhadap dirinya tanpa terpaku

pendapat orang lain,memiliki perhitungan akan keterbatasan dirinya serta

tidak melihat dirinya sendiri secara irasional.

Penjelasan lain ditambahkan oleh Reber dan Reber (2010) yang

mengatakan bahwa Self Acceptance (penerimaan diri) adalah sikap

seseorang menerima dirinya. Pendapat tersebut juga didukung oleh

Surbakti (2010) bahwa penerimaan diri adalah kemampuan dan kemauan

untuk dapat memahami diri sendiri agar memperoleh kebahagiaan dalam

hidup.

Berdasarkan berbagai definisi yang telah diuraikan peneliti

mencoba menyimpulkan bahwa penerimaan diri adalah kemampuan

individu untuk menerima karakteristik dirinya baik itu kelemahan atau

kelebihan dan mampu membuka diri dengan mengungkapkan pikiran,

perasaan dan reaksi terhadap orang lain untuk memperoleh kebahagiaan

tanpa bergantung dengan pendapat orang lain. Oleh karena itu individu

tersebut dapat memperoleh kebahagiaan dalam hidup dengan memiliki

kebebasan untuk menyadari sifat dari perasaan-perasaan.

(Hurlock,1974; Jersild,2009; Reber&Reber,2010 ;Saraswati,2009;

Supratiknya,1995 ;Surbakti,2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

16

2. Aspek Penerimaan Diri

Jersild (1958) mengemukakan aspek-aspek penerimaan diri yaitu

sebagai berikut :

2.1 Persepsi mengenai diri dan sikap terhadap penampilan

Individu yang memiliki penerimaan diri berpikir lebih realistik

tentang penampilan dan dalam pandangan orang lain. Ini bukan berarti

individu tersebut mempunyai gambaran sempurna tentang dirinya,

melainkan individu tersebut dapat melakukan sesuatu dan berbicara

dengan baik mengenai dirinya yang sebenarnya.

2.2 Sikap terhadap kelemahan dan kekuatan diri sendiri

Individu yang memiliki penerimaan diri memandang kelemahan

dan kekuatan dalam dirinya lebih baik daripada individu yang tidak

memiliki penerimaan diri. Individu akan menggunakan bakat yang

dimilikinya dengan lebih leluasa.

2.3 Respon atas penolakan dan kritikan

Individu yang memiliki penerimaan diri mempunyai kemampuan

untuk menerima kritikan bahkan dapat mengambil hikmah dari kritikan.

Individu yang tidak memiliki penerimaan diri justru menganggap kritikan

sebagai wujud penolakan terhadapnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

17

2.4 Moral

Individu dengan penerimaan diri memiliki kejujuran untuk

menerima dirinya apa adanya, dan tidak hidup dalam kepura-puraan.

Terbuka mengakui dirinya sebagai individu yang jika tertimpa masalah,

merasa cemas, ragu, dan bimbang tanpa harus menipu diri dan orang lain.

Menipu diri mereka sendiri dan hidup dalam kepura-puraan adalah

sebuah pengamalan nilai yang salah dan dapat menimbulkan

permasalahan dalam hubungan sosial.

Menurut Shaffer dalam Asri Budiningsih (2004) moral dapat

diartikan sebagai norma dan pranata yang mampu mengatur perilaku

individu dalam menjalani suatu hubungan dengan masyarakat. Individu

juga berani mengungkapkan perasaan, pemikiran dan reaksi kita kepada

orang lain secara sukarela. Moral dalam hal ini menjelaskan bahwa

mereka sadar atas apa yang mereka rasakan dan mampu mengungkapkan

sebagai bentuk nilai bahwa mampu menerima apapun yang merasa

rasakan.

2.5 Keyakinan akan kemampuan diri

Individu mampu bertindak berdasarkan pemikiran diri sendiri dan

meyakini hal tersebut adalah keputusan terbaik Hal tersebut merupakan

arahan agar dapat menerima dirinya serta membangun kekuatan untuk

menghadapi kelemahan dan keterbatasaannya. Seseorang individu akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

18

lebih baik jika ia dapat menggunakan kemampuannya dalam

perkembangan hidupnya.

2.6 Spontanitas menikmati hidup

Individu dengan penerimaan diri mempunyai lebih banyak

keleluasaan untuk menikmati hal-hal dalam hidupnya. Selain itu, individu

tersebut juga leluasa untuk menolak atau menghindari sesuatu yang tidak

ingin dilakukannya.

Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut peneliti mengambil aspek

menurut Jersild (1958) untuk digunakan dalam penelitian, yaitu meliputi

aspek persepsi mengenai diri dan sikap terhadap penampilan, Sikap terhadap

kelemahan dan kekuatan diri sendiri, respon atas penolakan dan kritikan,

moral dan keyakinan akan kemampuan diri dan spontanitas menikmati hidup.

3. Ciri-Ciri Individu yang Menerima Diri

Jersild (dalam Hurlock, 1974) menyebutkan ciri-ciri individu yang

menerima diri adalah sebagai berikut :

a. Orang yang menerima dirinya memiliki harapan yang realistis terhadap

keadaannya dan menghargai dirinya sendiri. Artinya orang tersebut

mempunyai harapan yang sesuai dengan kemampuannya.

b. Yakin akan standar-standar dan pengetahuan terhadap dirinya tanpa

terpaku pada pendapat orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

19

c. Memiliki perhitungan akan keterbatasan dirinya dan tidak melihat pada

dirinya sendiri secara irasional. Artinya orang tersebut memahami

mengenai keterbatasannya namun tidak mengeneralisir bahwa dirinya

tidak berguna.

d. Menyadari aset diri yang dimilikinya dan merasa bebas untuk menarik

atau melakukan keinginannya.

e. Menyadari kekurangan tanpa menyalahkan diri sendiri. Orang yang

menerima dirinya mengetahui apa saja yang menjadi kekurangan yang

ada dalam dirinya.

f. Memiliki spontanitas dan rasa tanggung jawab dalam diri

g. Tidak melihat diri sebagai individu yang dikuasai rasa marah dan takut

atau menjadi tidak berarti

h. Tidak merasa iri akan kepuasan-kepuasan yang belum mereka raih.

4. Faktor-faktor yang memengaruhi Penerimaan Diri

Menurut Hurlock (1974) ada beberapa faktor yang dapat

penerimaan diri yaitu :

4.1 Harapan yang realistis

Individu menentukan sendiri harapannya disesuaikan pemahaman

dengan kemampuannya, dan bukan diarahkan oleh orang lain.

Dalam mencapai tujuannya dengan memiliki harapan yang realistik,

maka akan semakin besar kesempatan tercapainya harapan itu, dan hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

20

ini akan menimbulkan kepuasan diri yang merupakan hal penting dalam

penerimaan diri.

4.2 Tidak adanya hambatan dari lingkungan (absence of environment

obstacles).

Ketidakmampuan dalam mencapai tujuan yang realistis, dapat

terjadi karena hambatan dari lingkungan yang tidak mampu dikontrol

oleh seseorang seperti diskriminasi ras, jenis kelamin, atau agama.

Apabila hambatan-hambatan itu dapat dihilangkan dan keluarga, peer

atau orang-orang yang berada disekelilingnya memberikan motivasi

dalam mencapai tujuan, maka seseorang akan mampu memperoleh

kepuasan terhadap pencapaiannya.

4.3 Pengaruh keberhasilan.

Pengalaman gagal dapat menyebabkan penolakan diri, sedangkan

meraih kesuksesan akan menghasilkan penerimaan diri.

4.4 Pola asuh

Penyesuaian terhadap hidup, terbentuk pada masa kanak-kanak.

Pelatihan yang baik di rumah maupun sekolah pada masa kanak-kanak

sangatlah penting agar mereka menerima karakter diri masing-masing dan

mengambangkan bakat yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

21

4.5 Emosi

Tanpa adanya stress atau tekanan emosional yang berat membuat

seseorang bekerja optimal dan lebih berorientasi pada lingkungan

daripada berorientasi diri sehingga membuat lebih tenang dan bahagia.

B. DISABILITAS

1. Pengertian Disabilitas

Pada dasarnya, istilah difabel atau disabilitas kepanjangan dari

di differently abled people atau orang yang memiliki kemampuan

berbeda sudah dikenal sejak tahun 1998. Untuk kondisi di Indonesia,

difabel disebutkan dalam PP. Nomor 72 tahun 1991 adalah mereka

yang memiliki jenis kelainan fisik atau mental dan atau kelainan

perilaku. kelainan fisik meliputi tunanetra,tunarungu, dan tunadaksa.

Sementara kelainan mental meliputi tunagrahita ringan dan tunagrahita

sedang, sedangkan kelainan perilaku meliputi tunalaras.

Cacat fisik atau difabel menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) adalah suatu kekurangan yang menyebabkan nilai

atau mutu kurang baik atau kurang sempurna / tidak sempurna akibat

kecelakaan atau lainnya yang menyebabkan keterbatasan pada dirinya,

terutama terlihat secara fisik.

Menurut Mangunsong (1998) disabilitas adalah adanya

disfungsi atau berkurangnya suatu fungsi yang secara objektif dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

22

diukur/dilihat, karena adanya kehilangan/kelainan dari bagian

tubuh/organ seseorang. Misalnya tidak ada tangan, kelumpuhan pada

bagian tertentu dari tubuh. Kecacatan atau disabilitas ini bisa

selamanya pada diri seseorang, yang dapat menghasilkan.

Di dalam Undang-undang No.4 tahun 1997 tentang

Penyandang Cacat, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan

penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mempunyai kelainan

fisik dan atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan

rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan secara selayaknya.

Berdasarkan paparan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

disabilitas adalah setiap individu yang mempunyai kekurangan dan

kelainan fisik atau mental atau bahkan keduanya yang secara objektif

dapat diukur dan dilihat. Keadaan tersebut dapat menjadi menghambat

atau menjadi rintangan bagi mereka untuk dapat melakukan kegiatan

sebagaimana mestinya.

2. Disabilitas Fisik Nongenetik

Penyandang disabilitas nongenetik menurut PP. Nomor 72

tahun 1991 adalah mereka yang memiliki jenis kelainan fisik atau

mental dan atau kelainan perilaku namun tidak dialami sejak lahir,

melainkan terjadi karena adanya sebuah kecelakaan ataupun menderita

penyakit tertentu. Kelainan fisik meliputi tunanetra, tunarungu, dan

tuna daksa. Sementara kelainan mental meliputi tunagrahita ringan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

23

tunagrahita sedang, Sedangkan kelainan perilaku meliputi tunalaras.

Ini merupakan proses dan juga masalah baru bagi individu tersebut

dalam menjalani kehidupan karena berkaitan dengan perubahan

kondisi dan fungsi tubuh manusia.

Nongenetik dapat diartikan juga faktor eksternal

(Soemantri,2006), sehingga dalam hal ini disabilitas nongenetik

merupakan seseorang yang mengalami disabilitas akibat faktor dari

luar dan tidak sejak lahir atau dalam kandungan. Misalnya kecelakaan,

terkena penyakit, pengaruh alat medis, kurang gizi dan terkena racun

atau virus.

Berikut ini adalah penjelasan beberapa jenis kelainan fisik :

2.1 Tunanetra

Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) mendefinisikan

ketunanetraan adalah mereka yang tidak memiliki penglihatan sama

sekali (buta total) hingga mereka yang masih memiliki sisa

penglihatan, tetapi tidak mampu menggunakan penglihatannya untuk

membaca tulisan biasa berukuran 12 point dalam keadaan cahaya

normal meskipun dibantu dengan kacamata (http://pertuni.idp-

europe.org).

Hal ini berarti seorang tunanetra mungkin tidak mempunyai

penglihatan sama sekali meskipun hanya untuk membedakan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

24

terang dan gelap. Orang dengan kondisi penglihatan seperti ini kita

katakana sebagai buta total.

2.2 Tunarungu

Halahan dan Kauffman (1991 : 266) mengemukakan bahwa

orang yang tuli (tuna rungu) adalah orang yang mengalami

ketidakmampuan mendengar sehingga mengalami hambatan dalam

memproses informasi bahasa melalui pendengarannya dengan atau

tanpa menggunakan alat bantu dengar (hearing aid).

2.3 Tunadaksa

Secara umum gambaran seseorang yang diidentifikasikan

mengalami ketunadaksan adalah mereka yang mengalami kelainan

atau kecacatan pada sistem otot, tulang dan persendian karena

kecelakaan, atau kerusakan otak yang dapat mengakibatkan gangguan

gerak, kecerdasan, komunikasi, persepsi, koordinasi, perilaku, dan

adaptasi sehingga mereka memerlukan layanan informasi secara

khusus.

C. REMAJA

1. Pengertian Remaja

Menurut Hall (Sarwono,2011), masa remaja merupakan masa “sturm and

drang” (topan dan badai), masa penuh emosi dan adakalanya emosinya meledak-

ledak, yang muncul karena adanya pertentangan nilai-nilai. Emosi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

25

menggebu-gebu ini ada kalanya menyulitkan, baik bagi si remaja maupun bagi

orangtua/ orang dewasa disekitarnya. Namun emosi yang menggebu-gebu ini

juga bermanfaat bagi remaja dalam upayanya menemukan identitas diri. Reaksi

orang-orang disekitarnya akan menjadi pengalaman belajar bagi si remaja untuk

menentukan tindakan yang nanti akan dilakukan. Rentang usia remaja menurut

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) adalah 10-24 tahun

dan belum menikah. Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan

dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual.

D. KERANGKA BERPIKIR

Feist dan Feist (2006) mengungkapkan bahwa kekurangan yang terdapat

pada salah satu bagian tubuh individu dapat memengaruhi individu secara

keseluruhan, termasuk memengaruhi proses seseorang dalam menerima keadaan

diri. Oleh karena itu, bentuk tubuh dapat memengaruhi kuantitas dan kualitas

perilaku seseorang, termasuk proses kematangan individu dalam menerima diri

secara utuh sehingga mampu menjalani kehidupan dengan baik. Penerimaan diri

(self acceptance) adalah kemampuan individu untuk menerima karakteristik

dirinya baik itu kelemahan atau kelebihan dan mampu membuka diri dengan

mengungkapkan pikiran, perasaan dan reaksi terhadap orang lain untuk

memperoleh kebahagiaan tanpa bergantung pendapat orang lain (Hurlock,1974;

Jersild,2009; Reber&Reber,2010 ;Saraswati,2009; Supratiknya,1995

;Surbakti,2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

26

Penampilan serta kualitas secara fisik menjadi salah satu aspek yang

cukup berpengaruh dalam penerimaan diri seseorang. Hal ini juga akan

mempengaruhi perkembangan secara psikis seorang remaja. Terdapat beberapa

ahli yang meninjau bahwa masa remaja merupakan masa penyempurnaan dari

perkembangan pada tahap-tahap sebelumnya (Sarwono,1989). Masa remaja

merupakan proses mencari jati diri dan sulit mengendalikan ego. Selain proses

mencari jati diri dan pengendalian ego, individu dihadapkan kondisi fisik yang

berbeda dengan remaja lain yang memiliki kondisi fisik yang normal. Tahapan

ini menjadi tantangan tersendiri bagi individu penyandang disabilitas fisik dalam

proses perkembangan pribadi dan sosialnya. Pada penelitian lain (Ridha, 2012)

menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara body image dengan penerimaan

diri. Individu yang memiliki body image yang baik secara penampilan fisik maka

semakin baik pula individu bisa menerima dengan penerimaan diri yang positif.

Keterbatasan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas nongenetik tentu

memengaruhi proses penerimaan diri. Dalam hal ini seseorang sebelumnya

pernah mengalami kehidupan secara normal tanpa cacat. Namun tiba-tiba

mengalami kecelakaan atau terkena penyakit tertentu sehingga membuat kondisi

nya berubah dan mengalami disabilitas. Hal ini mengubah hidup seseorang dan

membutuhkan proses adaptasi untuk terbiasa dengan keadaan fisiknya. Proses

penerimaan diri merupakan salah satu hal yang penting untuk seseorang agar

mampu beradaptasi dengan keadaan disabilitas yang dialami. Namun proses

penerimaan diri seseorang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor (Hurlock,1974)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

27

yaitu antara lain harapan yang realistis, artinya individu mampu menentukan

sendiri harapannya dan tidak dikendalikan oleh lingkungan. Kedua tidak

hambatan dari lingkungan, artinya individu mampu mengontrol tekanan ataupun

diskriminasi dari lingkungan. Lingkungan individu tersebut mampu memberi

motivasi untuk mencapai tujuannya. Ketiga yaitu pengaruh keberhasilan. Dalam

hal ini pengalaman gagal dalam mencapai sebuah tujuan berpengaruh terhadap

sikap seseorang. Seseorang yang mampu menerima diri akan menerima

kegagalan bukan menimbulkan penolakan diri. Keempat yaitu pola asuh.

Pengaruh pola asuh orangtua saat masa kanak-kanak sangat mempengaruhi sikap

individu dalam mengenal dan menerima diri. Proses menerima karakter diri

penting agar remaja mampu mengembangkan bakat yang dimiliki. Kelima yaitu

emosi. Adanya stress karena keadaan fisik yang berbeda dengan remaja normal

lain dapat membuat remaja mengalami tekanan emosional yang berat. Maka dari

itu kematangan emosi mempengaruhi seseorang dalam penerimaan diri (Sari dan

Nuryoto, 2002).

Mengacu pada beberapa hasil penelitian dan teori yang telah dijelaskan,

peneliti ingin melihat gambaran penerimaan diri penyandang disabilitas fisik

nongenetik pada remaja. Seperti yang telah dikemukakan bahwa masa remaja

adalah masa penyempurnaan dari perkembangan sebelumnya. Selain proses

pencarian jati diri dan gejolak ego, individu juga dihadapkan kondisi fisik yang

berbeda dengan remaja lain yang memiliki kondisi fisik yang normal. Hasil

penelitian lain (Tentama,2011) menunjukkan bahwa penyandang disabilitas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

28

mengalami cacat akibat kecelakaan dalam hidupnya memerlukan waktu yang

cukup lama untuk mampu menerima dirinya dan memiliki tingkat inferioritas

yang lebih tinggi daripada penyandang cacat tubuh bawaan lahir. Meskipun

dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki, dengan adanya penerimaan diri, para

penyandang disabilitas nongenetik akan mampu mengembangkan kemampuan

yang dimilikinya dengan lebih maksimal. Selain itu, penerimaan diri juga dapat

memengaruhi kesehatan psikologis individu. Diketahui bahwa individu yang

memiliki perasaan yang positif terhadap diri sendiri bagaimanapun keadaan

fisiknya akan memiliki kesehatan psikologis yang baik (Supratiknya,1995).

Apabila para penyandang disabilitas nongenetik kurang dapat menerima

diri dan merespon secara negatif akan memunculkan tekanan-tekanan atau beban

dalam dirinya. Kartono (1990) mengungkapkan bahwa gangguan fungsi motorik

sering memberikan pengaruh yang negatif yang akan menghambat

perkembangan kepribadian dan menghambat potensinya untuk melakukan

adaptasi terhadap lingkungannya dan seringkali mengakibatkan rendah diri. Lalu

terdapat pula pengaruh yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara

kematangan emosi dan penerimaan diri. Individu dengan penerimaan diri akan

membantu proses kematangan emosi dalam diri individu tersebut (Sari dan

Nuryoto, 2002). Keberanian menerima diri dengan apa adanya merupakan salah

satu kualitas karakter diri yang terpenting dalam hidup. Keberanian menerima

diri apa adanya ialah mampu menerima fakta mengenai realita yang selalu hadir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

29

dalam kehidupan, termasuk menerima keterbatsan fisik yang terjadi dalam diri

dimana sangat berbeda dengan sebelumnya

Skema 1.

Skema Kerangka Berpikir.

Kehidupan Normal(Tanpa keterbatasan Fisik)

Mengalami kecelakaan atau terkenapenyakit tertentu

MENGALAMI DISABILITAS NONGENETIK

Keadaan disabilitas yang dialami akanmempengaruhi :

Persepsi mengenai diri dan sikap terhadappenampilan.

Sikap terhadap kelemahan dan kekuatan dirisendiri

Respon atas penolakan dan kritikan Moral Keyakinan akan kemampuan diri Spontanitas menikmati hidup

Proses dimana usia remaja dengan problematika mencari jati diri dandisisi lain mengalami keterbatasan fisik. Tumbuh dan berkembang

dengan kondisi fisik yang berbeda dengan yang remaja normal lainnya.

Penerimaan Diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

30

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut dapat dirumuskan sebuah pertanyaan

penelitian yaitu bagaimana gambaran penerimaan diri pada penyandang disabilitas

fisik nongenetik pada remaja ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada eksplorasi gambaran penerimaan diri remaja

penyandang disabilitas fisik nongenetik. Gambaran penerimaan diri akan ditinjau

dari aspek-aspek yang penerimaan diri remaja penyandang disabilitas fisik

nongentik.

B. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi gambaran penerimaan diri

penyandang disabilitas fisik nongenetik pada remaja. Maka dari itu diperlukan

penggalian data secara mendalam dan menyeluruh untuk mendapat informasi

terkait pengalaman remaja penyandang disabilitas fisik nongenetik. Oleh karena

itu, dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Cresswell (2008) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai suatu

desain atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala

sentral. Untuk mengerti gejala sentral tersebut peneliti mewawancarai informan

penelitian atau partisipan dengan mengajukan pertanyaan yang umum dan

sedikit luas (pertanyaan terbuka). Secara umum penelitian kualitatif lebih

mengandalkan data berupa ungkapan informan peneliti untuk mengeksplorasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

32

fenomena atau permasalahan pokok yang terdapat dalam sebuah penelitian

(Supratiknya,2015).

Peneliti menggunakan desain analisis isi kualitatif yaitu AIK. Menurut

Hsieh dan Shannon (dalam Supratiknya,2014) AIK adalah metode penelitian

untuk menafsirkan secara subjektif isi data berupa teks melalui proses klasifikasi

sistematis berupa pengodean dan pengidentifikasian berbagai macam tema atau

pola. Dengan menggunakan AIK, data yang terkumpul akan diklasifikan dalam

beberapa kategori yang memiliki keserupaan makna (Elo & Kyngas, dalam

Supratiknya, 2014). Tujuan klasifikasi dilakukan adalah untuk memperoleh

sebuah deskripsi yang padat dan kaya dari sebuah fenomena yang diteliti.

C. Informan Penelitian

Dalam penelitian ini informan dipilih berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan yakni remaja penyandang disabilitas fisik nongenetik dengan rentang

usia 10-24 tahun dan belum menikah. Penyandang disabilitas fisik nongenetik

yang dimaksud adalah orang yang mengalami disabilitas fisik (cacat) karena

kecelakaan, akibat suatu penyakit ataupun malpraktek bukan karena genetik atau

dari lahir. Peneliti menetapkan batasan usia remaja dikarenakan masa remaja

menurut Hall (Sarwono,2011), masa remaja merupakan masa “sturm and drang”

(topan dan badai), masa penuh emosi dan adakalanya emosinya meledak-ledak,

yang muncul karena adanya pertentangan nilai-nilai. Emosi tidak stabil ini ada

kalanya menyulitkan para remaja dalam bersosialisasi. Disabilitas fisik (cacat)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

33

yang dimiliki remaja tersebut dapat menjadi tantangan tersendiri dalam masa

perkembangan sosial-emosi mereka, terutama mengenai proses menerima diri

dengan kondisi fisik yang berbeda. .

Peneliti mencari informan dengan menghubungi beberapa teman yang

diketahui memiliki kenalan atau kerabat dengan disabilitas fisik non genetik.

Selain itu, peneliti juga mengunjungi sebuah layanan masyarakat yaitu PSIBK

(Pusat Studi Individu Berkebutuhan Khusus) yang ada di salah satu perguruan

tinggi swasta. Peneliti berusaha menemui beberapa pengurus organisasi dan

meminta melakukan kerjasama. Peneliti menjelaskan kepada pihak pengurus

organisasi tersebut karena membutuhkan beberapa informan yang bersedia.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode wawancara. Sugiyono (2013), menjelaskan ada 3 jenis wawancara dalam

penelitian yaitu wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur dan

wawancara tak terstruktur. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

wawancara semi terstruktur. Teknik wawancara semi terstruktur merupakan

gabungan dari teknik wawancara tak struktur dan wawancara terstruktur. Dalam

wawancara semi terstruktur, peneliti menyiapkan beberapa pertanyaan yang

sesuai dengan aspek yang diteliti, namun tidak menutup kemungkinan untuk

dapat melakukan improvisasi pertanyaan dalam pelaksanaan di lapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

34

Pertanyaan yang diajukan bersifat sangat terbuka, jawaban informan bersifat

meluas dan bervariasi.

E. Alat Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian, peneliti menggunakan panduan

pertanyaan wawancara untuk mengarahkan peneliti dalam mengajukan

pertanyaan. Pertanyaan yang telah disusun menjadi pedoman secara umum bagi

peneliti yang kemudian dapat diimprovisasi atau dikembangkan untuk mendapat

informasi tertentu. Tabel.1 berikut ini adalah pedoman wawancara yang

digunakan dalam penelitian yang merujuk pada aspek-aspek penerimaan diri dari

Jersild (1958). Pedoman ini akan memudahkan peneliti dalam menggali.

informasi mengenai penerimaan diri setiap informan. Peneliti belum menemukan

teori yang menjabarkan indikator penerimaan diri yang baku. Oleh karena itu

indikator dari pedoman wawancara ini disusun oleh peneliti berdasarkan

penjelasan dari setiap aspek. Peneliti juga berdiskusi bersama dosen pembimbing

untuk menilai relevansi setiap indikator.

Aspek Indikator Pertanyaan

Persepsi terhadapdiri.Berpikir lebihrealistik tentangpenampilan dandalam pandanganorang lain

a. Berfikir lebihrealistik

b. Berbicara apaadanya sesuaikeadaan fisik dirisendiri

1. Bagaimana sikap anda jikaapa yang diharapkan tidaksesuai dengan kenyataan?

2. Dari 1-10, berapa andamenilai penampilan anda?Mengapa?

Tabel.1Pedoman Wawancara Penggalian Informasi Penerimaan Diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

35

c. Percaya diri

d. Mampuberadaptasidenganlingkungan

3. Coba ceritakan pengalamananda saat anda melakukansuatu kegiatan bersamadengan orang lain.

4. Dari 1-10, berapa andamenilai kemampuanbersosialisasi anda?Mengapa?

5. Apa suka dan duka bagi andamelakukan suatu kegiatanbersama dengan orang lain?

6. Bagaimana cara atau usahaanda agar mampu berbaurdengan orang laindilingkungan yang baru?

Sikap dalammemandangkelemahan dankekuatan diri.

a. Mampumenyatakankekurangan dankelebihan daridirinya

b. Kelemahan dankelebihan tersebutbermakna dalamhidup

c. Optimis terhadapkemampuan yangdimiliki

d. Semangat dalammengembangkanbakat

1. Apa kelebihan dankekurangan yang anda miliki?

2. Dari 1-10, seberapa anda puasdengan kelebihan anda ?Mengapa?

3. Dari 1-10, seberapa andamenerima kekurangan anda ?Mengapa?

4. Bagaimana cara anda untukmenyalurkan hobi tersebut?

5. Bagaimana anda mengatasihambatan baik darilingkungan atau pribadi dalammengembangkan bakat dankemampuan tersebut?

6. Bagaimana sikap anda jikahambatan tersebut sulit untukdiatasi oleh diri anda?

Respon ataspenolakan dankritikan

a. Menerimakritikan dariorang lain danmengoreksi

1. Coba ceritakan pengalamananda dikritik oleh orang lain?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

36

kesalahanb. Tidak membalas

ketika ada oranglain yangmengejekkondisi fisik

c. Mampumengambilpelajaran darisebuahpengalaman

d. Mengutarakanpendapat sesuaidengan yangdiyakini

2. Menurut anda dari 1-10,seberapa penting penampilanfisik? Mengapa?

3. Bagaimana jika ada orang lainyang berusaha menjatuhkandengan mencari kekurangandalam diri anda?

4. Ceritakan sebuah pengalamanyang berkesan selamabersosialisasi dengan teman-teman difabel lain? Mengapahal tersebut berkesan bagianda ?

5. Bagaimana pendapat andaterhadap seseorang yangmenganggap bahwapenampilan adalah halutama ?

Moral dalammenerima diriuntuk terbuka danberani

a. Berani terbukatentang kejadianyang menimpa

b. Mampumengungkapkanperasaan danpemikiran

c. Mengungkapkancita-cita yangdiinginkan

d. Memahamitentang keadaanfisiknya

1. Apa pengalaman terburukyang pernah anda alami?Bagaimana hal tersebut bisaterjadi?

2. Bagaimana perasaan saatmelakukan aktivitastersebut ?

3. Apa cita-cita anda ?Mengapa memilih cita-citatersebut?

4. Apa harapan terbesar darikondisi yang dialami saatini?

5. Mengapa harapan tersebutdapat muncul dalam dirianda?

Keyakinan akankemampuan diri.

a. Mampumemutuskanatau menentukan

1. Apa keputusan tersulit yangpernah anda ambil? Mengapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

37

keputusantertentu

b. Tidak mudahmenyerah dalamkondisi tertekan

c. Mampu bangkitdariketerpurukan

d. Memilikipandangan masadepan dengankeadaan fisikyang dimiliki

2. Coba ceritakan pada saatkondisi anda sangat tertekandan down.

3. Bagaimana cara andamengatasi kondisi yangdown?

4. Apa harapan terbesar andadimasa yang akan datangdengan segala kondisi saatini?

5. Permasalahan apa saja yangdialami dalam diri anda untukmewujudkan harapantersebut?

Spontanitasmenikmati hidup

a. Menyadari hobiatau bakat yangdimiliki

b. Mampuberaktivitasdiluar bersamamasyarakat

c. Mempunyaiprinsip hidupdan mampumenjelaskannya

d. Memiliki cara-cara tertentuuntukmenyalurkanhobi atau bakat

1. Apa hobi yang anda gemaridan mengapa andamenyukai hobi tersebut?

2. Coba ceritakan, sejak kapananda tertarik dengan hobianda tersebut

3. Apa prinsip hidup anda danapa alasan andamenentukan motto hiduptersebut?

4. Bagaimana cara anda untukmenyalurkan hobi tersebut?

Tabel.2 berikut ini adalah pedoman penilaian jawaban yang digunakan

oleh peneliti untuk mengetahui tingkat penerimaan diri setiap informan

berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

38

Tujuan Definisi AspekPenilaian

PenerimaanDiri Tinggi

PenerimaanDiri Rendah

Mengetahuidinamikapenerimaandiri padapenyandangdisabilitasfisiknongenetik

Penerimaan diriadalahkemampuanindividu untukmenerima danhidup bersamadengankarakteristikyang dimilikibaik itukelemahanataupunkelebihan.

Persepsi terhadapdiri. Hal inimengenai diri dansikap terhadappenampilan. Berpikirlebih realistic danmampu berbicaramengenai dirinyayang sebenarnya.

- Berfikir lebihrealistik

- Berbicara apaadanya sesuaikeadaan dirisendiri

- Percaya diriterhadappenampilannya.

- Mampuberadaptasidenganlingkungan

- Berfikirkurangrealistik

- Berbicaranamun kurangsesuai dengankeadaan dirisendiri

- Malu terhadappenampilannya.

- Tidak mampuberadaptasidenganlingkungan

Sikap dalammemandangkelemahan dankekuatan diri. L ebihleluasadalammengembangkanbakat

- Mampumenyatakankekurangandan kelebihandari dirinya

- Optimisterhadapkemampuanyang dimiliki

- Semangatdalammengembangkan bakat

- Kurangmampumenyatakankekurangandan kelebihandari dirinya

- Pesimisterhadapkemampuanyang dimiliki

- Kurangsemangatdalammengembangkan bakat

Respon terhadaplingkungan.Menerima penolakandan kritikan denganbaik.

- Menerimakritikan dariorang lain

- Tidak dendamjika ada oranglain yangmengejekkondisi fisik

- Mampumengambilpelajaran darisebuahpengalaman

- Membantahkritikan dariorang lain

- Dendam jikaada orang lainyangmengejekkondisi fisik

- Kurangmampumengambilpelajaran darisebuah

Tabel.2Pedoman Penilaian Jawaban

Tabel.2Pedoman Penilaian Jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

39

- Mengutarakanpendapatsesuai denganapa yangdiyakini

pengalaman- Mengutarakan

pendapatnamun tidaksesuai denganapa yangdiyakini

Moral dalammenerima diri untukterbuka dan beranimengungkapkanperasaan, pemikirandan reaksi terhadaporang lain.

- Beraniberceritatentangkejadian yangmenimpanya

- Mampuberaktivitasdiluar bersamamasyarakat

- Mampumengungkapkan perasaandan pemikiran

- Mengungkapkan cita-citayangdiinginkan

- Memahamitentangkeadaanfisiknya

- Takutberceritatentangkejadian yangmenimpanya

- Kurangmampuberaktivitasdiluar bersamamasyarakat

- Malu untukmengungkapkan perasaandan pemikiran

- Malu untukmengungkapkan cita-citayangdiinginkan

- Kurangmemahamitentangkeadaanfisiknya

Individu denganpenerimaan dirimempunyai lebihbanyak keleluasaanuntuk menikmati hal-hal dalam hidupnya.Selain itu, individutersebut juga leluasauntuk menolak ataumenghindari sesuatuyang tidak ingindilakukannya.

- Menyadarihobi ataubakat yangdimiliki

- Mampuberaktivitasdiluar bersamamasyarakat

- Mempunyaiprinsip hidupdan mampumenjelaskan

- Tidak pekaterhadap hobiatau bakatdalam diri

- Kurangmampuberaktivitasdiluar bersamamasyarakat

- Tidakmempunyaiprinsip hidupsehingga sulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

40

- Memilikicara-caratertentu untukmenyalurkanhobi ataubakat

untukmenjelaskannya

- Kurangnyaantusiasmedalammenyalurkanhobi ataubakat

Mengetahuimasalahterberat yangdialami olehpenyandangdisabilitasfisiknongenetikdalampenerimaandiri

Keyakinan akankemampuan diri.Individu mampubertindakberdasarkanpemikiran diri sendiridan meyakini haltersebut adalahkeputusan terbaikmembangunkekuatan untukmenghadapikelemahan danketerbatasaannya.

- Mampumemutuskankeputusan

- Tidak mudahmenyerahdalam kondisitertekan

- Mampubangkit dariketerpurukan

- Memilikipandanganmasa depandengankeadaan fisikyang dimiliki

- Kurangmampu dalammenentukankeputusan

- Mudahmenyerahdalam kondisitertekan

- Sulit bangkitdariketerpurukan

- Kurangmemandangmasa depankarena melihatkeadaan fisikyang dimiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

41

F. Prosedur Pengambilan Data

Berikut adalah prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti :

1. Peneliti menyiapkan pedoman wawancara

2. Peneliti mencari informan yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian

3. Peneliti menjelaskan hal yang berkaitan dengan penelitian kepada

informan, melakukan rapport, serta menentukan tanggal dan tempat

bersama informan untuk melakukan wawancara dan meminta

persetujuan informan yang dibuktikan dalam pengisian informed

consent.

4. Peneliti melakukan pengambilan data dengan bantuan alat perekam dan

pedoman wawancara yang telah disusun.

5. Peneliti melakukan verbatim dan rekaman wawancara dengan informan

6. Peneliti melakukan koding dan interpretasi untuk menganalisis data

terhadap hasil wawancara untuk mendapatkan hasil penelitian.

G. Metode Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan deduktif

dengan Analisis Isi Terarah. Pendekatan ini bertujuan untuk menguji kembali

data yang sudah ada dalam sebuah konteks baru, termasuk menguji kembali

kategori-kategori, konsep-konsep, model-model atau hipotesis-hipotesis yang

sudah pernah diperoleh dalam sebuah konteks baru (1988, dalam Elo & Kyngas,

2008). Hsieh dan Shannon (2005) menjelaskan bahwa penggunaan kedua teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

42

hasil penelitian terdahulu untuk menyusun skema awal pengodean sebagai

deductive category application atau penerapan kategori secara deduktif.

Pelaksanaan analisis isi terarah berbasis penerapan kategori secara deduktif ini

akan mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

1) Peneliti membaca kembali data secara keseluruhan sehingga memperoleh

kesan tentang data secara keseluruhan untuk menyusun matriks

kategorisasi. Matriks kategorisasi mengarah pada hasil data yang

mengarah pada kategori-kategori yang sudah ditentukan sebelumnya

(Hsieh & Shannon,2005).

2) Peneliti menentukan kode dari semua bagian dari teks yang sudah

ditandai dengan menggunakan kode-kode yang sudah ditentukan dalam

matriks kode.

3) Peneliti memilah aneka kode yang telah dibuat dan diklasifikasikan

kedalam sejumlah kategori yang telah ditentukan. Tujuan

pengelompokkan ini adalah mereduksi jumlah kode, sehingga diperoleh

kategori atau himpunan kode yang bermakna (Elo dan Kyngas,2008).

4) Peneliti mengidentifikasikan hubungan antar kategori dan

merumuskannya kedalam tema.

5) Peneliti membuat interpretasi atau makna dari keseluruhan temuan yang

diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

43

H. Kredibilitas Penelitian

Penelitian kualitatif memerlukan uji kredibilitas untuk keakuratan

hasil-hasil data yang diperoleh dari sudut pandang peneliti, partisipan dan

pembaca (Supratiknya,2015). Pada penelitian ini, peneliti berusaha

membangun kepercayaan dengan cara melakukan rapport terlebih dahulu

sehingga informan mampu terbuka. Untuk menghindari adanya bias, peneliti

tidak memilih informan yang sudah dikenal sebelumnya oleh peneliti. Peneliti

menguji kebenaran informasi yang didapat melalui metode member checking.

Proses member checking dilakukan setelah peneliti membaca keseluruhan

hasil wawancara. Kemudian peneliti menghubungi kembali setiap informan

dan menentukan tempat dan jadwal untuk melakukan member checking.

Proses member checking berlangsung kurang lebih satu jam. Peneliti

membacakan kembali hasil data yang diperoleh kepada informan. Jika

terdapat hasil wawancara yang kurang sesuai atau lengkap, peneliti segera

mengoreksi dan menambahkan pada hasil data. Metode ini mengkonfirmasi

atau memastikan keakuratan sejauh mana informasi yang peneliti dapatkan

sesuai dengan informasi yang diberikan informan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

44

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan wawancara penelitian dilakukan pada bulan Juni 2018. Dalam

persiapan penelitian ini, peneliti telah menyusun panduan wawancara. Pencarian

informan dilakukan bersamaan dengan proses penyusunan panduan wawancara.

Peneliti menghubungi beberapa teman yang aktif dalam kegiatan atau organisasi

tentang disabilitas. Dalam pencarian informan, peneliti cukup kesulitan sehingga

memerlukan proses yang cukup lama. Selain minimnya informan yang sesuai dengan

kriteria, peneliti juga kesulitan untuk menemukan informan yang bersedia

berpartisipasi mengikuti penelitian. Hal ini cukup menjadi kendala sehingga peneliti

memutuskan untuk meminta bantuan kepada Pusat Studi Individu Berkebutuhan

Khusus (PSIBK) disalah satu perguruan tinggi swasta. Pihak PSIBK membantu

mencari informan yang sesuai dengan kriteria. Peneliti pun berhasil mendapatkan

informan yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian yang akan dilakukan. Setelah

berkonsultasi dengan dosen pembimbing, peneliti mulai menentukan jadwal untuk

melakukan wawancara dengan masing-masing informan.

Pengambilan data dilakukan dengan proses wawancara. Wawancara dilakukan

setelah melakukan rapport dan pengesahan informed consent oleh masing-masing

informan. Rapport dilakukan untuk membangun kedekatan dan kepercayaan informan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

45

101

pada peneliti agar nyaman dan mampu terbuka saat proses wawancara. Jadwal

pelaksanaan pengambilan data merupakan kesepakatan bersama antara informan dan

peneliti.

Pada informan 1 (DA), peneliti melakukan pertemuan pada tanggal 5 Juni

2018 dan bertempat di perpustakaan kampus. Peneliti tidak melakukan pertemuan

perkenalan terlebih dahulu, sehingga pertemuan pertama sekaligus pengambilan data.

Peneliti mengawali proses wawancara dengan meminta informan mengisi informend

consent. Wawancara dimulai pada pukul 11.30 sampai dengan pukul 13.05 WIB.

Pertemuan selanjutnya pada tanggal 25 Agustus 2018 dengan informan 1 (DA)

merupakan pertemuan untuk proses member checking.

Proses wawancara selanjutnya dengan informan 2 (GA) dilaksanakan pada

tanggal 25 Juni 2018. Sama seperti informan 1, pelaksanaan wawancara langsung

pada pertemuan pertama tanpa ada pertemuan perkenalan terlebih dahulu.

Wawancara bertempat di perpustakaan kampus dan dimulai pada pukul 12.15 WIB

sampai dengan pukul 13.50 WIB. Pertemuan selanjutnya dengan informan 2

merupakan pertemuan untuk proses member checking. Proses member checking

tersebut dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2018.

Peneliti kemudian melanjutkan proses wawancara dengan informan 3 (RA).

Wawancara informan III (RA) dilaksanakan pada pukul 12.00 WIB sampai dengan

pukul 13.15 WIB. Pelaksanaan wawancara pada tanggal 26 Juni 2018 bertempat di

perpustakaan kampus. Pada pertemuan pertama dengan informan 3, peneliti

melakukan perkenalan sekaligus wawancara di hari yang sama. Setelah pertemuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

46

untuk proses pengambilan data, peneliti melakukan pertemuan berikutnya dengan

informan 3 untuk proses member checking pada tanggal 29 Agustus 2018.

Adapun proses pelaksanaan penelitian terangkum pada tabel 3.

Tabel 3.Pelaksanaan Penelitian

B. Gambaran Informan

1. Data Informan

Berikut ini merupakan data umum ketiga informan :

Tabel 4.Data Informan.

Kegiatan Informan 1 Informan 2 Informan 3Pengisian

Informed Consentdan Wawancara

Selasa, 05 Juni2018 diYogyakarta

Senin, 25 Juni2018 diYogyakarta

Selasa, 26 Juni2018 diYogyakarta

Member checking Sabtu, 25Agustus 2018 diYogyakarta

Senin, 27 Agustus2018 diYogyakarta

Rabu, 29Agustus 2018 diYogyakarta

Keterangan Informan 1 Informan 2 Informan 3Nama Inisial DA GA RAUsia 23 tahun 22 tahun 19 tahunPendidikan SMA SMA SMAPekerjaan Mahasiswa Mahasiswa MahasiswaAgama Islam Islam KatolikSuku Jawa Jawa JawaUrutan Kelahiran Anak kedua dari

tiga bersaudaraAnak kedua daridua bersaudara

Anak Tunggal

Jenis Disabilitas Tuna Rungu Tuna Daksa Tuna Daksa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

47

2. Latar Belakang Informan

2.1 Informan 1 (DA)

DA merupakan seorang remaja disabilitas fisik tunarungu yang berusia 23

tahun. DA saat ini menjadi mahasiswa aktif jurusan Sosiologi di salah satu

perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Saat ini DA tinggal bersama kedua orang

tuanya di Yogyakarta. DA anak kedua dari tiga bersaudara. DA mempunyai hobi

diskusi dan sharing dengan teman-teman untuk menambah wawasan. Maka dari

itu DA sangat menyukai kegiatan-kegiatan sosial dan tergabung dalam organisasi

kampus.

Saat ini DA aktif dalam kegiatan komunitas tuli dan mengajar bahasa

isyarat. DA sangat peduli terhadap teman-teman tuli yang lain, terutama pada

anak-anak tuli sehingga ia mendedikasikan dirinya sebagai pengajar. DA

berharap mereka mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa

isyarat. Komunitas tuli yang ia ikuti saat ini baginya sudah seperti keluarga

sendiri. DA sempat bersekolah di sekolah umum saat TK. Namun ia tidak bisa

beradaptasi dengan lingkungan sehingga melanjutkan sekolah di SLB khusus

tuli. Namun tidak lama kemudian, DA pindah sekolah lagi didaerah Wonosobo

karena menurut DA sekolahnya lebih bagus dan lebih mampu terbuka menerima

siswa dengan keterbatasan fisik.

Disabiltas fisik yang dialami saat ini sudah terjadi sejak DA balita. Saat itu

DA sedang digendong oleh kakaknya, tiba-tiba DA terjatuh karena kakaknya

tidak kuat menggendong. Kepala DA terbentur lantai dan ia langsung menangis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

48

Orangtua DA langsung memarahi kelalaian kakaknya. Seiring bertambahnya

usia, kemampuan pendengaran DA semakin menurun. DA tidak seperti anak

balita pada umumnya yang aktif dan responsif. DA seringkali tidak mampu

merespon stimulus yang diberikan oleh orangtua terutama secara verbal. DA

hanya mampu merespon ketika mendengar suara yang sangat keras seperti suara

pukulan meja atau membanting pintu.

Kondisi DA semakin memburuk akhirnya keluarga membawa DA ke

dokter. Setelah diperiksa oleh dokter ternyata DA mengalami tuli. Terjadi

kerusakan yang berakibat fatal dibagian pendengaran akibat terjatuh. Mendengar

kondisi DA tersebut keluarga merasa sangat merasa terpukul hingga menangis.

Kedua orangtua DA saat itu sangat panik dan bingung untuk memberikan

pengasuhan yang tepat bagi seorang anak yang tuli. Pada akhirnya orang tua

mulai terbiasa dan mulai mengajarkan bahasa isyarat dengan kemampuan yang

terbatas kepada DA.

2.2 Informan 2 (GA)

GA merupakan seorang disabilitas fisik tuna daksa yang saat ini berumur

22 tahun. Saat ini GA kuliah di salah satu universitas swasta di Yogyakarta

jurusan informatika. GA adalah anak kedua dari 2 bersaudara. GA hanya tinggal

bersama ibu dan kakaknya. Ayah GA telah meninggal karena sakit, sehingga

ibunya yang menjadi tulang punggung keluarga. Aktivitas sehari-hari GA adalah

kuliah dan mengerjakan banyak tugas dari dosen, namun sering pergi keluar kota

karena magang untuk penyelesaian tugas kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

49

Disabilitas fisik yang terjadi saat ini merupakan kejadian yang cukup

rumit bagi GA dan pengalaman paling buruk. Saat masih kecil, ayahnya

membangun rumah dipinggir desa. Konon katanya daerah tersebut terkenal

angker namun orangtua GA tidak mempercayai hal-hal tersebut. Pada saat itu,

ayah GA ingin membuka usaha perternakan ayam, oleh karena itu membangun

rumah dipinggir desa agar tidak menimbulkan bau yang tidak enak. Kejadiannya

sekitar jam 18.00 WIB, saat itu GA ingin menyusul ibunya ke dapur, namun ia

tiba-tiba terjatuh dan langsung menangis histeris. Setelah dilihat, seperti ada

bekas dua lubang gigitan di kaki. Diduga itu adalah gigitan ular. Orangtua GA

panik dan langsung membawanya ke rumah sakit terdekat.

Namun ketika dibawa ke rumah sakit, tidak mendapat penanganan yang

baik. penanganan medis hanya dinfus tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Bisa ular

menyatu dengan cairan infus, akibatnya semua badan GA menjadi membengkak

dan terasa panas terutama dibagian kaki. Semakin lama keadaan GA semakin

memburuk terutama bentuk dari kaki. Tindakan dokter hanya menggunting

bagian kaki GA yang mulai membusuk. Penanganan dokter tersebutlah yang

membuat bentuk kaki GA menjadi tidak normal dan akhirnya susah untuk

berjalan. Pihak keluarga masih merasa bahwa kondisi fisik GA saat ini

diakibatkan malpraktek yang dilakukan oleh dokter. Saat kondisi GA yang

semakin memburuk bahkan pernah tidak sadarkan diri, pihak keluarga bertemu

dengan seorang suster di rumah sakit tersebut. Suster menyarankan untuk

mencoba pengobatan alternatif. Akhirnya GA keluar dari rumah sakit tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

50

dalam keadaan yang tidak sadar dan dibawa ke pengobatan alternatif tersebut.

Pengobatan tersebut memang jauh berbeda dengan pengobatan medis dan

bersifat magis karena menggunakan keris untuk mengeluarkan bisa ular.

Keadaan GA sangat membaik setelah melakukan pengobatan alternatif dan

badannya sudah tidak membengkak atau panas. Namun keadaan fisiknya tidak

bisa kembali seperti sebelumnya karena banyak bagian yang hilang akibat

penanganan medis. Pengalaman tersebut sangat memukul batin GA dan keluarga.

GA berusaha membiasakan dirinya dengan keadaan fisik yang berbeda dengan

yang lain. Tidak jarang GA mendapat ejekan dari teman-teman sekolah.

. GA sering pindah sekolah saat kecil karena ikut orangtua bekerja.

Ketika SD GA bersekolah di Sragen, namun saat SMP hingga SMA pada tahun

GA dan keluarga pindah ke Papua untuk mencoba peruntungan usaha disana. GA

mengakui bahwa masa SMP adalah masa terberat dalam hidupnya. Selama 3

tahun bersekolah di Papua, GA selalu di bully oleh teman-temannya, baik itu

secara fisik maupun verbal. GA hanya memiliki teman sekitar 4 atau 5 orang

selama SMP. Meskipun demikian, ia tidak pernah menceritakan kejadian apapun

kepada ibunya karena ia merasa khawatir dan takut ibunya kepikiran. GA juga

berpikir bahwa ia sebagai anak laki-laki tidak seharusnya mengadu kepada

ibunya, maka dari itu ia hanya memendam setiap masalah yang ada hingga

sekarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

51

2.3 Informan 3 (RA)

RA merupakan seorang tuna daksa yang berusia 19 tahun. RA berkuliah

di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta dan mengambil jurusan

teknik informatika. Saat ini RA mempunyai kesibukkan kuliah. RA merupakan

anak tunggal maka dari itu ia senang jika berkumpul dan bermain bersama

temannya karena tidak merasa kesepian. Kegiatan yang sering dilakukan bersama

temannya adalah bermain game Dota. Ayah RA adalah seorang pengajar dan

ibunya adalah seorang wirausaha kos-kosan. Dengan keterbatasan fisik yang

dialami, RA banyak mendapat dukungan dari teman-teman saat SMA. RA

seringkali digendong oleh teman-teman karena ia kesulitan berjalan. Bahkan

teman-teman RA memaksa saat RA menolak untuk diberi pertolongan. RA juga

sering menerima ejekan dari sebagian teman karena keterbatasan fisik yang

dimiliki namun ia hanya diam dan tidak merespon. Tak jarang teman-teman RA

membela karena khawatir dengan keadaan RA.

Saat awal masuk kuliah RA sering hanya duduk sendiri, tidak ada yang

mencoba untuk mendekat atau mengajak RA berkenalan. Pada akhirnya RA

memberanikan diri untuk memulai berkenalan. RA merasa bahwa dirinya

mempunyai kelebihan yaitu pintar dan cepat dalam mempelajari suatu hal. Hal

ini dibuktikan saat RA masuk ranking 10 besar UN. Selain itu juga, RA juga

sangat senang membantu teman-teman jika mereka kesulitan belajar dalam

perkuliahan. Maka dari itu, RA dan teman-teman sering kerja kelompok dirumah

RA karena bisa saling koordinasi satu sama lain. Disabilits fisik yang dialami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

52

saat ini terjadi saat RA duduk di bangku TK. Saat disekolah RA sedang berlari

dan tidak sengaja menyenggol kursi dan akhirnya terjatuh. Bokong RA terjatuh

dengan sangat keras ke lantai. RA saat itu hanya merasakan nyeri dibagian

pinggul namun tidak ada perubahan fisik yang terjadi, sehingga ia langsung

berdiri dan meneruskan berlari. Pada awal-awal kejadian, kondisi RA masih

baik-baik saja belum terlihat perbedaan fisik. Namun semakin bertumbuh dewasa

hingga duduk dibangku SD, RA sering merasa cepat letih padahal ia hanya

berjalan sebentar.

Hal tersebut terus RA rasakan hingga pada akhirnya pada saat RA kelas 6

SD, keluarga membawa RA untuk rontgen, namun hasil rontgen menyatakan

bahwa RA baik-baik saja dan tidak mengidap sakit tertentu. Namun RA

merasakan ada yang salah dalam bentuk fisiknya, maka dari itu keluarga

mencoba membawa RA ke terapis, namun belum menunjukkan hasil yang

maksimal. Keadaan fisik RA semakin hari semakin parah dan mengalami

kelainan bentuk tubuh dan otot. Hal tersebut menyebabkan RA sulit untuk

berjalan. Pihak keluarga telah mencari berbagai macam pengobatan alternative

namun tidak bisa mengembalikan bentuk tubuh RA seperti semula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

53

C. Hasil Penelitian

Dalam penelitian yang telah dilakukan, peneliti mencoba mengetahui

pengalaman mengenai penerimaan diri penyandang disabilitas fisik. Hasil

wawancara dalam penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa 1 dari 3

informan menunjukkan kecenderungan tidak menerima diri. Kecenderungan

tidak menerima diri itu muncul karena karena ia merasa keadaan fisiknya aneh

dan sangat berbeda dengan orang lain. Menurutnya penampilan fisik adalah hal

yang utama sehingga seringkali berpikir bahwa orang lain akan menolak karena

ia memiliki keterbatasan fisik. Selain itu kurang mampu berpikir lebih realistik

tentang penampilan dan kurang dapat berbicara yang baik mengenai dirinya

sendiri. Seringkali merasa kurang yakin atas kemampuan yang dimiliki karena

takut tidak bertahan hidup dan kaki diamputasi. Akan tetapi, ketiga informan

memiliki pola atau memenuhi aspek yang sama bahwa mereka memiliki

spontanitas dalam menjalani hidup. Dimana dalam hal ini mereka memiliki

keleluasaan untuk menikmati hal hal yang ada dalam hidup. Seperti menjalani

dan menikmati hobi-hobi mereka dan mampu menyalurkan atau bahkan

mengembangkan bakat dan hobi yang dimiliki.

I. Gambaran Penerimaan Diri tiap Informan

1. Informan I (DA)

a. Kecenderungan mampu menerima diri

Hasil wawancara DA menunjukkan bahwa adanya kecenderungan

mampu menerima diri. Meskipun DA mengalami keterbatasan fisik, ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

54

bangga terhadap dirinya. DA bangga menjadi seorang tuli yang apa adanya

dan ingin membantu teman-teman tuli yang lain. Kemampuan bahasa isyarat

yang dimiliki ia bagi terhadap teman-teman yang lain melalui sebuah

komunitas. Komunitas tersebut telah DA anggap sebagai sebuah keluarga.

DA merasa senang karena mampu mengatasi hambatan komunikasi dalam

komunitas tuli.

”..paling berkesan itu adalah masuk komunitas tuli.Sesama tuli. Itu yang utama. Karena sesama tuli ituseperti keluarga sendiri” (I1/DA/ PD/17-18)“lancar berkomunikasi aja dan mampu mengatasihambatan komunikasi dengan teman-teman. Terusmerasa senang dan bahagia sih” (IA/DA/PD/6-8)“Ya karena saya bangga jadi tuli. berani menunjukkan. Yasaya asli orang seperti ini” (I1/DA/PD/107-108)

DA mampu menyadari kekurangan yang dimiliki yaitu tidak bisa

mendengar. Namun ia termotivasi oleh kekurangannya dan berguna bagi

orang lain, yaitu menjadi pengajar bahasa isyarat. Selain itu DA juga mampu

menyadari kelebihan lain yang ia dimiliki yaitu berpantomim. Dalam setiap

proses yang dijalani oleh DA, terdapat beberapa orang yang ingin

menjatuhkan karena pencapaian yang diraih oleh DA. Beberapa orang

berusaha ingin menjatuhkan melalui keterbatasan fisik DA. Namun DA

mengaku bahwa ia tidak takut dan memiliki mental yang kuat untuk

menghadapi orang-orang seperti itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

55

“..mengajar bahasa isyarat.. Mengajarnya di USD dan diPUSBISINDO Yogyakarta” (I1/DA/SKK/4-5)“mmmm kekurangan aku ga bisa dengar..” (I1/DA/SKK/9)“Kalo kelebihan punya bakat pantomime. Tuli juga sebuahkelebihan..” (I1/DA/SKK/100-101)“Karena kekurangan itu menjadi motivasi buat saya”(I1/DA/SKK/129)“Ya it’s oke.. saya bermental kuat. Istilahnya kaya 1melawan 100 orang. 1 negatif dan 100 yang positif jadi kekkecil gitu. Yang terpenting adalah saya melakukanperbuatan yang terbaik” (I1/DA/RPK/94-96)

DA menganggap keterbatasan fisik yang dialami saat ini merupakan

ujian dari Tuhan. Jika tidak diberi ujian, maka ia akan sombong dan akan

tidak berusaha untuk berjuang untuk hidup lebih baik. DA mengatakan

bahwa ia hidup ada tujuan dengan keterbatasan yang dimiliki, yaitu berubah

menjadi orang yang lebih bermanfaat.

“..itu namanya udah Tuhan memberi aku ujian. Kalomisalnya aku tidak menjadi orang tuli, aku pasti akansombong. Karena kaya Tuhan menjadikan ku tuli berartiharus berusaha. Ada perjuangannya. Ada tujuannya, untukberubah menjadi orang yang bermanfaat” (I1/DA/SKK/154-157)

Meskipun harapan DA untuk menjadi orang yang lebih bermanfaat

sering terkendala, ia berusaha realistis. DA berusaha kembali dengan

mempertimbangkan keterbatasan yang dialami. Seperti saat ia berkeinginan

untuk menjadi seorang pemain basket dan menjadi artis, namun kondisi tuli

yang dialami sulit baginya untuk mewujudkan hal tersebut. Oleh karena itu,

DA mengganti harapan lain yang sesuai, yaitu mengabdi kepada masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

56

“Ya berusaha lagi…Dulu pengen banget maen basket.. tapiliat kondisi kurang mendukung ya sudah. Udah berusahaberapa kali gitu trus yaudah ganti harapan lain”(I1/DA/PD/177-180)“Sebelumnya dulu itu cita-citaku ingin jadi pebasketterkenal. Jadi artis, tinggi banget emang khayalanku haha.Tapi berubah dan sadar dan ingin mengabdi kemasyarakat…ingin mengabdi kemasyarakat”(I1/DA/MMD/184-186).

DA lebih menyukai kegiatan yang dilakukan bersama-sama karena

bisa membuka wawasan dan sosialisasi bersama teman-teman. Teman-teman

yang positif juga mampu memberi semangat dan mampu membantu DA

untuk mengatasi hambatan yang dialami.

“Bersama. Karena bersama lebih seru karena bisa membukawawasan dan bisa sosialisasi sama teman-teman”(I1/DA/RPK/14-15)“Cari teman yang positif…Mereka juga ngobrolnya positif,itu bisa jadi buat semangat lagi” (I1/DA/KD/175-177)

Dalam kehidupan sosial yang dijalani, DA juga banyak menerima

kritikan dari orang lain. Meskipun awalnya sedikit tertutup dan sulit

menerima kritikan, namun pada akhirnya DA mampu menerima. Kritikan

yang diterima ternyata penting untuk membangun karakter DA dan menjadi

pelajaran untuk kedepan.

“Banyak teman-teman yang mengkritik… Jadi saya bisamenerima kritik tersebut. sebenarnya saya tertutup gitu. Gamau menerima kritik apapun. Tapi lama-lamaaa belajarmenerima karena itu penting buat bangun karakter saya”(I1/DA/RPK/80-84)“Misal tata kalimatnya salah itu di kritik karena aku ga

paham soalnya. Yaudah aku terima demi perbaikankedepannya” (I1/DA/RPK/92-94).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

57

Awal mula DA mengalami tuli atau keterbatasan fisik saat ini

mampu ia ungkapkan. DA mampu terbuka akan pengalaman yang

menimpanya sewaktu balita. DA mengatakan bahwa ia jatuh ketika

digendong, sehingga menyebabkan dirinya mengalami tuli seumur hidup.

Menjadi seorang tuli tidak menjadi penghambat bagi DA karena menurutnya

penampilan bukan menjadi hal yang utama. Menurut DA orang yang

menganggap penampilan adalah hal yang utama tidak bisa menerima

kekurangan dan kritikan dan menganggap diri paling sempurna.

“Aku jatuh. Jatuh waktu masih balita. Umur sekitar 1 tahun.Karena kakak kan gendong nah tapi kek merasa berat.Akhirnya jatuh kena kepalanya ini kan..” (I1/DA/MMD/136-138).“Salah. Sebab ga ada menerima kekurangan, ga bisamenerima kritikan.. “Aku yang sempurna” kek berfokus padadiri sendiri gitu lo. Orang lain diabaikan..” (I1/DA/RPK/84-86).

DA mempunyai cita-cita untuk mengabdi kepada masyarakat

terutama untuk komunitas tuli. DA sedih melihat anak-anak tuli saat ini

sering merasa tertekan atas peraturan-peraturan guru yang memaksakan

mereka untuk bahasa verbal. Jika melihat perlakuan orang lain yang

membandingkan-bandingkan anak tuli, DA merasa kasihan.

“Trus aku berpikir.. dan berpikir, akhirnya masuk komunitastuli. akhirnya sadar. Aku merasa ingin memperjuangkananggota-anggota tuli” (I1/DA/MMD/192-193)”..Tapi sebenarnya bingung seperti merasa tertekan gitu.Jadi kek seperti guru tu otoriter, harus mengikuti aturan. Najadi seperti murid-murid tuli tu harus mengikuti peraturan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

58

peraturan guru, yaitu menggunakan bahasa verbal dan itusulit untuk mengeskpresikan dirii” (I1/DA/MMD/33-36).“Na itu membuat ku merasa aduhh kasian, duh saya salah..merasa ga enak juga. Jadi sebenernya untuk tuli itu lebihpenting menggunakan bahasa isyarat“(I1/DA/MMD/50-52).

DA juga belum mampu mengontrol emosi dengan baik dan merasa

dirinya bukan seorang yang sempurna. Meskipun demikian, DA melihat

bahwa kondisinya saat ini lebih beruntung dari teman-teman tuli yang lain.

“..aku mudah emosii tapi belum bisa berubah. Menilai dirisendiri belum sempurna. Saya harus bisa mengontrol emosisaya” (I1/DA/MMD/168-170).“Na itu sangat beruntung daripada kondisi yang lain. Kalokondisi yang lain itu misalnya kek dia dipaksa menggunakanbahasa oral, bahasa verbal tapi keluarga juga gamendukung. Jadi kek trus dipaksa menggunakan bahasa verbal.Gitu. Kalo aku suara bagus. Jujur. Oral saya bagus”(I1/DA/MMD/42-45).

Keputusan tersulit yang pernah diambil adalah ketika memutuskan

untuk memilih jurusan dalam perkuliahan. DA ingin kuliah di jurusan

Psikologi. Saat tes DA tidak lolos seleksi, akhirnya dia mampu memutuskan

untuk mengambil jurusan Sosiologi. Dalam menentukan keputusan tertentu

atau mendapat hambatan tertentu, DA memerlukan kritik dari teman untuk

membantu ia dalam berpikir.

“Ga. Aku butuh orang yang membantu, butuh ada orang yangmengkritik. Misal kaya cinta aku diberi tahu oleh temanku kalocinta jangan agresif, sabar pelan-pelan untuk suka sama ceweknyagitukan. Membantuku dalam berpikir.” (I1/DA/KD/130-133).“..sebelum ambil jurusan Sosiologi, aku sempat daftar diPsikologi. Tapi ga lulus. Yaudah. Aku pulang deh. Itu suliiitbanget bagi aku nentuin jurusan lain. Karena tujuankuambil Psikologi itu ingin melihat karakter tuli seperti apa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

59

Tapi ga lolosss.. Ya akhirnya pindah ke sosiologi..”(I1/DA/KD/194-198).

DA mempunyai harapan-harapan dalam hidupnya baik itu untuk

komunitas ataupun harapan secara pribadi. Untuk komunitas yaitu berharap

pemerintah lebih memperhatikan orang-orang tuli serta adanya akses dan

penerjemah, sedangkan harapan pribadi DA yaitu ingin menjadi seorang

yang lebih baik karena ia merasa mudah emosi.

“Merubah kondisi tuli kearah yang lebih baik. misalnya kekpemerintah memperhatikan tuli, mau menyediakanakses,penerjemah,tuli butuh apa gitu” (I1/DA/KD/162-164).“..menjadi seseorang yang benar. Sekarang aku salah si.Ehhe Aku merasa aku masih banyak negatifnya.. . Jujur akumudah emosi. Banyak si yang mengkritik aku mudah emosiitapi belum bisa berubah. Menilai diri sendiri belumsempurna. Saya harus bisa mengontrol emosi saya”(I1/DA/KD/165-170).

Hal yang menjadi hobi DA adalah diskusi ilmu dan bertukar pikiran

sejak memasuki perkuliahan. Hal ini dikarenakan ada hubungannya dengan

matakuliah yang DA jalani. DA mempunyai cara untuk menyalurkan

hobinya tersebut yaitu dengan masuk dalam komunitas, kelas bahasa isyarat

dan organisasi. Salah satu pengalaman berkesan DA adalah saat masuk

dalam sebuah komunitas tuli dan aktif berbicara menggunakan bahasa

isyarat.

”.. oh ini aku suka diskusi ilmu, bertukar pikiran, ini kejadiansejak masuk kuliah si.. karena ada hubungannya denganSosiologi.” (I1/DA/SMH/180-182).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

60

“Masuk kelas Bahasa isyarat, bergabung di PUSBISINDO,bergabung di DAC, ya komunitas dan organisasi sih”(I1/DA/SMH/183-184)“Pengalaman yang paling berkesan itu adalah masukkomunitas tuli. Sesama tuli. Itu yang utama. Karena sesamatuli itu seperti keluarga sendiri… Tapi yang utama yangpaling berkesan adalah ke teman-teman tuli karena salingberkomunikasi pake bahasa isyarat” (I1/DA/SMH/17-23).

Selama proses sosialisasi, DA mampu merasakan suka dan duka

yang dialami bersama teman-teman. DA menyatakan bahwa ia lebih mampu

untuk bersosialisasi dengan tuli dewasa daripada anak-anak. Selain itu, DA

mempunyai suatu prinsip dalam hidup yaitu “Menjadi dewasa bukan soal

menemukan jati diri, menjadi dewasa adalah soal membentuk karakter diri”.

DA memilih prinsip hidup tersebut karena terdapat sebuah pengalaman saat

pacar DA meminta untuk putus karena DA tidak bisa menjaga perasaan

pacarnya dan ingin memperbaiki karakter dirinya.

“Karena sosialisasi antara kedua ini, yang kecil sama yangbesar itu berbeda gitu. Kalo yang lebih besar tu lebihnyambung karena membahas masalah advokasi kedepannyaseperti apa” (I1/DA/SMH/64-67).“Dukanya aksesnya ga ada, banyak sekali hambatan, sepertikomunikasi dan juru bahasa minim, kalo sukanya kayamenambah teman-teman tuli yang baru” (I1/DA/SMH/77-79).“Ohh.. ada-ada.. bentar.. (membuka hp nya) nah ini“Menjadi dewasa bukan soal menemukan jati diri, menjadidewasa adalah soal membentuk karakterdiri“(I1/DA/SMH/199-201).“Aku ga bisa menjaga perasaan dia. Akhirnya aku menyesal.Selama SMK ini aku ga pernah pacaran. Jomblo terus.Ahirnya aku sadar dan menemukan, berarti aku harusmemperbaiki karakterku, trus aku menemukan mottotersebut”. (I1/DA/SMH/204-206).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

61

2. Informan II (GA)

a. Kecenderungan tidak mampu menerima diri

Hasil wawancara dalam penelitian menunjukkan bahwa GA

menunjukkan adanya kecenderungan tidak mampu menerima diri. Hal ini

ditunjukkan dengan pemikiran negatif GA yang berpikir bahwa orang lain

menolak karena bentuk fisiknya. GA juga menganggap bahwa dirinya aneh

dan tidak seperti orang normal. Oleh karena itu GA belum berani

menunjukkan diri karena merasa beda dengan yang lain.

“Aku merasa semakin down aja dengernya. Hehe mungkinmereka ga menerima secara fisik atau apa” (I2/GA/PD/36-37)“Aku belum punya keberanian buat nunjukkin “INI AKU”gitu. Dipengaruhi adanya “perbedaan” dengan yang lainmungkin hehe” (I2/GA/PD/37-39)“ya meskipun aku beda, aneh gini, jalannya ga kaya orangnormal saya nganggepnya itu karena udah lama kan.. yabiasa aja” (I2/GA/PD/113-114)

Keterbatasan fisik yang dialami GA membuat ia merasa malu karena

tidak leluasa untuk ganti-ganti sepatu saat jalan-jalan. GA merasa bahwa

bentuk kaki sangat mengurangi penampilan.

“Itu si jadi problem. Kadang aku mau jalan-jalan, jugaganti-ganti gitu sepatunya, tapi susah dan akhirnya jarangganti. Jadi ga pede.” (I2/GA/PD/110-112)“bentuk kaki ini sangat mengurangi penampilan. Hmmmeskipun aku gapapa. Tapi bagi orang lain kan kurangbanget” (I2/GA/PD/154-155)

Suatu hal yang diharapkan namun tidak sesuai dengan realitas akan

membuat GA merasa pupus dan membutuhkan waktu untuk sendiri. Selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

62

itu, GA merasa sangat down dan berpikir bahwa semua aktivitas sudah

berakhir. Tidak ada hal yang bisa dilakukan. Hanya bisa duduk dikursi roda.

“.. susah kak. Pupus gitu. ya pasrah..” (I2/GA/PD/116-118)“..butuh waktu sih tapi berhari-hari. Butuh waktu sendiri”(I2/GA/PD/118)“Ya sedih banget down. Ga bisa ngapa- ngapain lagi. Down..Down banget pasti. Ngerasa bahwa aktivitasmu sudahberakhir semua. Cuma bisa dikursi roda” (I2/GA/PD/119-122)

GA memberikan respon negatif mengenai kemampuannya. Ia

berpikir sangat lama dan ragu untuk menilai kemampuan sosilisasi sendiri.

pada akhirnya hanya menilai kemampuan sosialisasi standar. Selain itu, ia

menilai pendapat orang lain itu sangat penting. GA juga merasa bahwa

dirinya aneh jika dilihat oleh orang lain. namun terlepas dari itu semua, GA

tidak memilih dalam berteman dan mampu berteman dengan siapa saja.

“Hmm (lama mikirnya) ee ragu kaak.. Mm 7 kak, ya 7 itumenurutku nilainya standar” (I2/GA/PD/123-125)“..tapi iya duh bingung hehe. Penting sih..” (I2/GA/PD/156-157)“biasanya cerita sama teman dekat. Sharing. Aku punyatemen deket banget cewek si tapi dia ke cowok an. Hehe. Gapeduli si aku dia mau gimana kak..” (I2/GA/PD/184-186)

GA merasa bahwa ia tidak memiliki kelebihan dalam dirinya. Ia

bingung dengan kelebihan yang dimiliki. GA juga seorang yang individual

dan sangat perfeksionis. Ia ingin menjadi paling baik diantara yang lain,

sehingga ia merasa hal tersebut hanya membuang-buang waktu. Selain itu

dia merasa lebih senang individual karena melihat keterbatasan fisik yang

dimiliki. Namun GA mampu menerima dan mengatasi kekurangan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

63

tersebut dengan cara mengurangi sisi egois, seperti mulai berani sharing

dengan teman-teman.

“Kelebihan kayaknya ga punya deh. Hahaha. Iya ga ada.hehe aku bingung kak. Ga adaa” (I2/GA/SKK/167-168)“Hmm kekurangan ku itu, kadang terlalu perfeksionis, itumalah jadi kekuranganku. Kalo misal ada kerjaan pengennyagini, pengennya paling baik. Tapi akhirnya nanti buang-buang waktu, trus gajadi akhirnya. Sering aku kayak gitu.Trus kekuranganku lagi melihat fisik seperti ini aku ituindividual. Padahal kan didunia kerja kan kita butuhkerjasama. Aku kadang melupakan itu” (I2/GA/SKK/173-178)“Karena aku bisa ngatasi kekuranganku…Yaa.. mengurangisisi egois. Banyakin sharing. Mulai membagi pekerjaankedalam tim gitu. Jadi ga individual gitu.” (I2/GA/SKK/179-182)

GA sering dikritik oleh teman-teman karena kesalahan pekerjaan

yang kurang maksimal. Namun ia berusaha untuk memperbaiki agar semua

menjadi semakin membaik. Dalam permasalahan pribadi yang dialami, GA

tidak pernah menceritakan apapun ke orang tua. Menurutnya seorang laki-

laki tidak boleh mengadu permasalahannya ke orang tua dan hanya

dipendam .

“Dikritik karena kesalahan pasti pernah ya, misal salahtugas apa gitu, salah upload apa, aku telat, atau misal wakturekaman lama, dikritik biasa si, bukan karena fisik atau apatapi memang aku kurang maksimal” (I2/GA/RPK/140-143)“Lebih ke tugas si. Yaudah aku berusaha memperbaiki”(I2/GA/RPK/143)“Ga pernah. Ga. Karena hehe apa ya saya ini ga terbukasama orang tua. Ga ingin mereke kepikiran. Sedih soalnya.Jadi kalo ditanya misal gini, “Gimana sekolahnya? Lancarkan? Ada yang ngejek ga? Nakalin kamu?”. Aku bilang ajaga ada. Padahal banyak. Hehe.”. (I2/GA/MMD/56-60)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

64

“Aku lebih apa ya.. lebih ke mencoba ngatasi sendiri. Kayakada kan mungkin orang ngelapor ke orang tua. Saya jugacowok kan cowok ga mungkin gitu. Jadi lebih dipendam.Pernah aku ditendang dikepala gitu sama temen-temen. Tapiaku diem aja. Hehe. Sebenernya sih masalah sepele,trussalah paham tapi aku yang sering kena, ditendang dan lain-lain.” (I2/GA/RPK/61-65)

Dalam lingkungan sosialisasi, GA merasa down jika tidak diterima

karena adanya perbedaan fisik. Menurut GA zaman sekarang selalu

didahului dan diukur hanya dari penampilan saja. Meskipun demikian, GA

terus belajar terbiasa meskipun sangat sulit dan sering was-was melihat

kondisi fisiknya.

“Aku merasa semakin down aja dengernya. Hehe mungkinmereka ga menerima secara fisik atau apa” (I2/GA/PD/36-37)“Sampai sekarang ini sebenernya sering was-was. Jadisaya takut saya ga bertahan, akhirnya diamputasi atau apagitu kak” (I2/GA/MMD/102-105)“Aku mau bilang itu wajar sih, ya zaman sekarang kan.Semua didahului dan diukur dari penampilan. Ya gitudeeh.” (I2/GA/RPK/158-160)“ee aku hmm.. selama sekolah sih belajar terbiasameskipun sulit.. hehe jadikan kak setelah kejadian itu, kakikanan kan ga bisa pake sandal atau sepatu. Jadi akukesekolah cuma pake sebelah kiri doang. Lucunya seringditanya-tanya kenapa cuma pake sepatu sebelah. Ya akujawab aja ketinggalan. Hahaha” (I2/GA/MMD/93-97)

GA memiliki sikap yang sangat tertutup dengan orang tua karena

takut mereka kepikiran dan sedih. Selama SMP ia menjadi korban Bullying

dan tidak pernah menceritakan ke orang tuanya. Setiap ada permasalahan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

65

GA selalu memendam masalah tersebut. Ia merasa bahwa dahulu hidupnya

hanya menyusahkan orang tua.

“Diem aja ga berani. Ga pernah bilang ke orang tua juga.Sedih aja, takut mereka sedih juga. Aku orangnya tertutup.Aku cuma punya temen 4 atau 5 orang gitu selama SMP”(I2/GA/MMD/46-48)“Ngata-ngatain. Kaki tempang. Kaki miring gitu-gitu.Karena mungkin sekolah negeri juga ya jadi tambah gitudeh. Hehe. Selama SMP aku di bully.” (I2/GA/MMD/49-51)“aku pikir dulu aku tu banyak nyusahin orang tua.Ditambah ayah meninggal. Ga pengen nyusahin lagi Cukupbiaya hidup aja.” (I2/GA/MMD/212-214)“Saya juga cowok kan cowok ga mungkin gitu. Jadi lebihdipendam..aku diem aja” (I2/GA/RPK/62-63)

Cita-cita GA adalah menjadi seorang Web Developer karena sesuai

dengan jurusan kuliah yang diambil dan bisa menyesuaikan dengan keadaan

fisiknya saat ini. Dalam hal pekerjaan, GA merasa sangat tertekan jika

belum menyelesaikan satu pekerjaan tertentu. Selain itu, GA juga merasa

kurang antusias (malas-malasan) jika ada kegiatan yang bersifat kelompok

karena GA menyukai aktivitas yang bersifat individual.

“jadi Web Developer.. sesuai sama kuliah juga. Trus alasanlain karena aku merasa aku bisa si kak dengan keadaankuyang kaya gini ga ngayal terlalu tinggi” (I2/GA/MMD/189-192)“kalo ngikutin suatu kegiatan tu kalo kerjaanku belumselesai total merasa tertekan banget. Kepikiran. Kecualikalo udah selesai semua. (I2/GA/MMD/14-16)“Sendiri sih, karena lebih cepet, kalo sama-sama tu lebihlama. Jadi kan di prodi kami itu kan banyak project ya. Jadipernah ada project tentang hmm buat website jual beli kuekalo ga salah. Na kami satu kelompok ada 3 orang. Hmmawalnya itu kan dibagi, kamu ini, kamu tugas itu gitu gitu.Tapi kalo dibagi gitu kan sering anggap sepele. Sering lupasama tugasnya”. (I2/GA/MMD/21-25).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

66

Keputusan tersulit yang pernah diambil oleh GA adalah ketika ingin

melanjutkan kuliah atau tidak. Faktor ekonomi keluarga yang membuat ia

sangat sulit untuk meneruskan kuliah.

“Paling berat itu memutuskan kuliah atau ga si kak, akuberat karena sisi ekonomi keluarga. Waktu udah lulussekolah. Ada musibah lagi kan, ayahku meninggal. Jadiekonomi susah. Kasian mama kerja sendiri” (I2/GA/KD/193-196)

GA selalu mempertimbangkan keterbatasan fisiknya yang tidak

memungkinkan untuk bercita-cita terlalu tinggi. Melihat keterbatasan itu

pula, ia sering takut tidak bertahan hidup sehingga mengharuskan di

amputasi. Jika sesuatu yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan, maka

GA akan merasa pupus dan lebih banyak membutuhkan waktu sendiri.

“Trus alasan lain karena aku merasa aku bisa si kakdengan keadaanku yang kaya gini, ga ngayal terlalu tinggi”(I2/GA/KD/190-192)“Jadi saya takut saya ga bertahan, akhirnya diamputasiatau apa gitu kak” (I2/GA/KD/104-105)“Pupus gitu. ya pasrah. Butuh waktu sih tapi berhari-hari.Butuh waktu sendiri” (I2/GA/PD/117-118)

GA menyukai musik dan ia mengoleksi cd dari band-band yang

disukai. Dalam menjalani kehidupan, GA mempunyai prinsip hidup yaitu

menginginkan semua usaha belajar dari sendiri terlebih dahulu tanpa bantuan

orang lain. Dari hal tersebut GA belajar untuk mandiri dan tidak cepat panik.

“musik bisa ngilangin stress si kak. Misal lagi nonton konserkan. Kita bisa berbaur. Nyanyi sama-sama. Enak aja.Loncat-loncat. Trus suka cari tau band-band mereka. Sukangoleksi cd mereka juga aku. Hehe” (I2/GA/SMH/170-172)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

67

“.. aku pengen semuanya tu belajar sendiri dulu. Ga maunebeng sama orang lain. Misal pas aku kuliah ini.Sebenarnya banyak sodara di Jogja tapi, tapi aku berusahanyari sendiri dulu.” (I2/GA/KD/200-202)“Bukan aku gimana-gimana ya tapi aku lebih mandiri, gapanikan dan bergantung pada orang lain. Pernah waktu dipasar Tajem tu, aku hampir ditabrak mobil. Karena mungkinaku yang salah, ngebut. Trus mobil itu ngerem mendadak,dibelakangnya ada motor. Trus motornya nabrak mobil. Akungerasa aku yang salah. Nah disitu aku pertama kali kan dikota orang mendapat musibah. Bapak-bapak jatuh karenaaku. Dia luka-luka. Itu semua bisa aku urus sendiri tanpanelpon mama atau panik gitu.” (I2/GA/SMH/203-210)

3. Informan III (RA)

a. Kecenderungan mampu menerima diri

Hasil wawancara dalam penelitian menunjukkan bahwa RA

menunjukkan kecenderungan mampu menerima diri. Hal ini ditunjukkan

dengan RA yang berusaha berani untuk mulai berkenalan dengan orang baru.

Hal itu membuat ia cepat berkenalan dan tidak terlalu susah berada

dilingkungan baru.

“Aku duduk aja sendiri.. trus aku memberanikan kenalan,aku berusaha untuk enjoy . Kenal ada 5- 6 orang.. hinggasekarang kita bareng terus. Aku ga terlalu susah si kakberada dilingkungan baru, welcome aja. Hehe.”(I3/RA/PD/33-35)“Tapi apa ya.. yang paling realistis yo moga aja lancarhidupku, ga pengen susah susah. Yaa karena aku anak satu-satunya”. (I3/RA/PD/90-91)“merasa kalo penting banget situasi lingkungan bagi aku.Kalo ga bisa adaptasi nilaiku hancur dan aku berantakan.Aku sangat tergantung lingkungan kak. Susah kalo sendiri.”(I3/RA/PD/45-47)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

68

RA merasa bahwa fisiknya aneh dan menjadi bahan ejekan teman

teman. Namun disisi lain, RA mempunyai harapan semoga hidupnya dapat

berjalan lancar meskipun keadaan fisik kurang sempurna. RA merasa bahwa

situasi lingkungan sangat mempengaruhi dirinya, terutama dalam nilai

akademik.

“Tapi apa ya.. yang paling realistis yo moga aja lancarhidupku, ga pengen susah susah. Yaa karena aku anak satu-satunya. Ga pengen buat orang tua kecewa. Dulu pernahsempat kepikiran kalo orang tua ga ada, aku nanti gimanagitu, aku paling takut itu”. (I3/RA/PD/88-91)“merasa kalo penting banget situasi lingkungan bagi aku.Kalo ga bisa adaptasi nilaiku hancur dan aku berantakan”(I3/RA/PD/45-46)“aku pengen cepet-cepet menjauh aja dari mereka. nyebelinsoalnya. Pasti mereka mau ganggu karena fisikku aneh.Kalo lagi jalan ketemu mereka pasti aku muter agak jauh.Menghindar.” (I3/RA/PD/153-155)

Kelebihan yang dimiliki RA yaitu ia merasa pintar dan cepat tanggap

dari kecil. Ia bersyukur dan menerima karena tidak semua orang memiliki

kelebihan sepertia dia. Untuk itu RA bersikap pantang menyerah untuk

mengejar impian.

“Ya kelebihan ku pintar, aku merasa cepet nangkep kalodiajarin apa-apa dari dulu dibanding yang lain. Dari kecilhehe. Kan ga semua bisa gitu” (I3/RA/SKK/134-136)“Pokoknya ada kata tidak menyerah, kejarlah apa yangmenjadi cita-citamu. Hal itu membantu keseharianku sihkaa, apa-apa mikir ke prinsip itu” (I3/RA/SKK/162-164)

Kekurangan RA adalah tidak suka membaca. RA mampu menerima

kekurangan dan mengatasi kekurangan tersebut dengan berusaha membaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

69

Namun dalam hal lain, RA merasa bahwa jika harapan tidak sesuai dengan

kenyataan maka ia akan tidak dapat berpikir hingga menimbulkan stress.

“Kekurangan ku tu.. hmm aku ga seneng baca buku darikecil. Hahaha” (I3/RA/SKK/136-137)“Hmm.. kalo aku belum nemu e caranya, paling bacasedikit kalo ujian” (I3/RA/SKK/142-143)“Hmm Stres. Ga bisa mikir. Ya kan pinginnya itu tapi kokga gini. Stres lah intinya. (sedikit marah)”(I3/RA/SKK/102-103)

RA merasa bahwa penampilan fisik seseorang tidak penting karena

yang utama adalah kualitas yang dimiliki. Sering bersama dengan teman-

teman membuat RA menjadi lebih aktif.

“Wahh gimana ya, ya yang penting tu kan dilihat darikualitas dulu. Aku sewaktu SMA kan UN masuk ranking 10besar. Temen-temen pada ga tau kok, “Kok bisa sih kamu?Kok bisa yan?bentukanmu bisa juga ya dapet juara”, gitu-gitu. ya aku bingung kan jawab apa. Ya aku ngebuktiin itu”(I3/RA/RPK/128-132)“Ya mungkin nek aku dulu tu, sering ga banyak ngomong.Sekarang sering sama temen-temen jadi aktif, seringngomong. Sering mendem sesuatu. Trus tiba-tiba samatemen jadi keluar semua. Hehe” (I3/RA/RPK/111-114)

RA juga pernah mendapat ejekan dan pernah tidak mendapat

kelompok belajar karena keterbatasan fisiknya, namun ia tidak pernah

membalas. RA juga pernah menerima kritikan ketika ribut didalam kelas,

namun ia mampu menerima kritikan tersebut.

“aku tu dikritik ya paling gara-gara terlalu ribut, karenadikelas aku tu jarang banget fokus ke gurunya. Hehe. terusaku diem. Aku lebih seneng ngobrol sama temen daripadaguru atau dosen.” (I3/RA/RPK/119-122)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

70

“Semua pada berkelompok, aku sendiri yg belum. Karenamungkin mereka tau kali aku ga bisa maen”(I3/RA/RPK/51-52)

RA mengakui bahwa keterbatasan fisik yang dialami adalah

pengalaman terburuk. Hal ini terjadi karena RA terjatuh ketika berlari saat

duduk di bangku TK. Keterbatasan fisik saat ini cukup banyak menghambat

kegiatan RA.

“hm iya..Soalnya dulu itu kata temen-temenku kaloolahraga aku cepet, lari cepet, kok ya jadi gini heheberubah” (I3/RA/MMD/84-86)“Kejadiannya di sekolah, aku kan lagi lari terus nyenggolkursi, nah trus aku jatuh, yang jatuh itu pantat dulu,bokongku.. Semakin kesini semakin sering capek. Trus akudi rontgen ga ada apa-apa. Jadi aku ikut terapi-terapi, tapiga ada hasilnya kak. Makin lama bentuk badanku sepertiini. Semenjak SMP si kak kaya gini. Mungkin katanya tusyaraf kejepit atau gimana, jadi tulangnya yangbermasalah” (I3/RA/MMD/65-74)“hmm ya fisik ni sih kak, aku kan cuma bisa ngetik pakesatu jari. Yang lain kan bisa pakae 10 jari. Jadi aku seringketinggalan. Kondisi ini banyak menghambatku. Huuh”(I3/RA/MMD/59-62)

RA merasa senang karena mempunyai banyak teman yang banyak

membantu. Ia mempunyai cita-cita yaitu ingin bekerja yang berhubungan

dengan computer.

“Malah mereka yang ngajakin. Hahaha. Jadi kan satucontoh pas buat tugas kuliah. Mereka pada nyariin aku”(I3/RA/MMD/59-62)“Tapi aku ingin bekerja yang berhubungan dengankomputer si” (I3/RA/SMH/151-152)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

71

Saat disekolah, RA berusaha untuk pintar meskipun kondisi fisik

kurang sempurna. Disisi lain RA terkadang juga merasa sedih melihat

keterbatasan fisik karena menjadi tumpuan keluarga.

“ya aku kan anak tunggal, tumpuan keluarga, tapi kokkondisinya kaya gini. Nanti gimana gitu.. makanya aku takpinter-pinterin ini sekolah. Biar besok bisa cari apa-apagampang. Aku ngeliat kan orang kaya aku tu cumadipinggir jalan minta-minta. Aku ga mau kaya gitu.”(I3/RA/KD/75-79)

RA lebih menyukai kegiatan yang dilakukan bersama agar saling

berkoordinasi. Maka dari itu ia sering bermain game Dota bersama teman-

teman. RA mempunyai hobi mengoperasikan komputer karena sesuai

dengan cita-citanya

“aku kalo maen game sama temen-temen SMP, SMA. Jadikita tu kan punya group” (I3/RA/SMH/7-8)“? Ya kan bisa koordinasi kalo saya. Kalo saya ngerjain

sendiri pas tugas tu, aku sering bingung sendiri og. Hehe.Pasti tanya dan ajak teman. Ngerjain bareng akhirnya danlebih cepet.” (I3/RA/SMH/12-14)“Ya yang berhubungan dengan komputer. Ya tak utek-uteksendiri, hobinya otak atik computer” (I3/RA/SMH/54-55)

Ia mempunyai sikap yang pantang menyerah untuk mewujudkan cita-

cita. Hal ini sesuai dengan prinsip hidup RA yang selalu pantang menyerah

untuk menggapai cita-cita. Prinsip hidup tersebut juga berpengaruh terhadap

kehidupan sehari-hari RA.

“pokoknya ada kata tidak menyerah, kejarlah apa yangmenjadi cita-citamu. Hal itu membantu keseharianku sihkaa, apa-apa mikir ke prinsip itu” (I3/RA/SMH/162-164)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

72

II. Rangkuman Hasil Penelitian Penerimaan Diri

Informan 1 dan 3 menunjukkan adanya kecenderungan mampu menerima diri

yang hasilnya terangkum dalam tabel 5.

Tabel 5.Ringkasan Hasil Kecenderungan Penerimaan diri pada Penyandang Disabilitas FisikNon genetik.(pada Informan 1 dan Informan 3)

Aspek Penerimaan Diri Kata KunciPersepsi terhadap diri.Berpikir lebih realistik tentangpenampilan dan dapat melakukansesuatu serta berbicara yang baikmengenai diri

Berharap hidup diberi kelancaranMengganti dengan harapan baruBerani berkenalanBangga menjadi orang tuli yang apaadanyaMemiliki mental yang kuat

Sikap dalam memandang kelemahan dankekuatan diri.

Mampu mengatakan kekurangan yangdimilikiMampu mengatakan kelebihan yangdimilikiMenerima kekurangan yang dimilikiAda usaha untuk mengatasi kekuranganMenganggap kekurangan merupakanujian dari Tuhan

Respon atas penolakan dan kritikan.Individu berusaha melakukan koreksidiri dan berusaha belajar daripengalaman

Mampu menerima kritikanKritikan mampu membawa perubahandalam hidup untuk lebih baikPenampilan fisik bukan hal utamaLebih menyukai kegiatan yangdilakukan secara bersama-samaTidak membalas ketika ada yangmengejek atau menggangguMendapat dukungan keluarga

Moral dalam menerima diri untukterbuka, berani dan tidak menyukaikepura-puraan

Keterbukaan akan pengalamanSenang mendapat dukungan oleh teman-temanMerasa senang karena mampu mengatasihambatanMerasa kondisinya dirinya lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

73

beruntung dari teman tuli yang lainBerusaha mewujudkan cita-cita

Keyakinan akan kemampuan diri.Membangun kekuatan dan menggunakankemampuan dalam perkembanganhidupnya

Mampu memutuskan keputusan tersulitBelajar agar pintar di sekolahMerasa masih banyak sikap negatifnamun berusaha untuk memperbaikiMempunyai rasa tanggung jawabterhadap keluarga

Spontanitas menikmati hidup. Individulebih memiliki keleluasaan untukmenikmati hal-hal dalam hidupnya

Mempunyai hobi tertentuMempunyai cara tertentu untukmenyalurkan hobiMampu mengutarakan prinsip hidupMengutarakan suka dan duka dalambersosialisasiPrinsip hidup berpengaruh terhadapkehidupan sehari-hari

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa aspek penerimaan diri

yang paling tampak dari informan 1 dan informan 3 adalah pada aspek respon atas

penolakan dan kritikan. Individu berusaha melakukan koreksi diri dan berusaha

belajar dari pengalaman. Mereka menganggap kritikan bukan sebagai wujud

penolakan dari lingkungan, melainkan membawa perubahan hidup kearah yang lebih

baik. Informan 1 dan Informan 3 merasa bahwa penampilan fisik bagi mereka

bukanlah hal yang utama. Mereka menganggap bahwa hal yang terpenting adalah

kualitas yang dimiliki seseorang dan bukan hanya dilihat dari segi fisik.

Sedangkan aspek yang cenderung kurang menunjukkan penerimaan diri pada

informan 1 dan informan 3 adalah aspek keyakinan akan kemampuan diri. Mereka

cukup mampu bertindak berdasarkan pemikiran sendiri dan mampu menentukan

sebuah keputusan sulit. Mereka menyadari bahwa masih banyak memiliki sisi negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

74

dan terkadang hal tersebut menjadi tekanan bagi mereka dalam membangun kekuatan

dan keyakinan diri. Namun mereka selalu berusaha memperbaiki diri karena merasa

mempunyai tanggung jawab besar terhadap keluarga.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa pada informan 2 menunjukkan adanya

kecenderungan tidak menerima diri yang terangkum dalam tabel 6.

Tabel 6.Ringkasan Hasil Kecenderungan Tidak Menerima Diri pada Penyandang DisabilitasFisik Non genetik(pada Informan 2)

Aspek Penerimaan Diri Kata Kunci

Persepsi terhadap diri.Berpikir lebih realistik tentang penampilandan dapat melakukan sesuatu serta berbicarayang baik mengenai diri.

Berpikir bahwa orang lain menolakkarena bentuk fisiknyaBelum berani menunjukkan diri karenamerasa beda dengan yang lainTidak bisa ganti-ganti sepatu jadi maluMenganggap bahwa dirinya aneh dantidak seperti orang normalMerasa pupus dan membutuhkanwaktu sendiriDown dan merasa bahwa semuaaktivitas sudah berakhirRagu menilai kemampuan sendiriBentuk kaki sangat mengurangipenampilanMenilai pendapat orang pentingMenganggap dirinya aneh jika dilihatorang lain

Sikap dalam memandang kelemahan dankekuatan diri.

Mengatakan bahwa tidak memilikikelebihanRagu menilai untuk kemampuansosialisasi sendiri

Respon atas penolakan dan kritikan.Individu berusaha melakukan koreksi diridan berusaha belajar dari pengalaman

Mengganggap bahwa laki-laki tidakboleh mengadu ke orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

75

Selalu didahului dan diukur daripenampilan saja

Moral dalam menerima diri untuk terbuka,berani dan tidak menyukai kepura-puraan

Sangat tertekan jika belummenyelesaikan satu pekerjaanMempunyai sikap tertutupBerpikir bahwa dahulu hidupnyahanya menyusahkan orang tuaTidak antusias terhadap kegiatankelompokDown karena merasa tidak diterimakarena perbedaan fisikTertutup dengan orang tua karenatakut mereka kepikiranSelalu memendam masalahSering merasa was-was melihatkondisi fisik

Keyakinan akan kemampuan diri.Membangun kekuatan dan menggunakankemampuan dalam perkembangan hidupnya

Takut tidak bertahan hidup dandiamputasiMerasa pupus dan membutuhkanwaktu sendiri

Spontanitas menikmati hidup. Individu lebihmemiliki keleluasaan untuk menikmati hal-hal dalam hidupnya

-

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa aspek yang paling tampak

menunjukkan informan 2 cenderung tidak menerima diri adalah aspek persepsi

terhadap diri dan sikap terhadap penampilan. Ia sering merasa bahwa bentuk fisiknya

aneh dan berpikir orang lain menolaknya karena bentuk fisiknya yang berbeda.

Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan akan merasa sangat down dan tidak

berguna. Informan 2 ragu dalam menilai kemampuan sendiri bahkan merasa bahwa

dirinya tidak memiliki kelebihan apapun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

76

Disisi lain informan 2 cukup menunjukkan aspek penerimaan diri mengenai

spontanitas menikmati hidup. Individu lebih memiliki keleluasaan untuk menikmati

hal-hal dalam hidupnya. Meskipun ia memiliki keterbatasan fisik, namun ia memiliki

hobi bermain alat musik yaitu gitar dan bass. Menjalani hobi bermusik dan masuk

dalam salah satu kelompok seni di kampus merupakan wujud ia cukup menikmati

hidup. Informan 2 juga mempunyai selalu berusaha mandiri dalam melakukan sesuatu

sebagai bentuk keleluasaan nya dia untuk bertindak sesuai dengan yang diinginkan.

D. Dinamika Penerimaan Diri tiap Informan

1. Informan 1 (DA)

DA merupakan remaja yang mengalami disabilitas non genetik saat masih

berusia balita. DA mampu menceritakan kejadian yang menimpanya saat itu

secara menyeluruh dan terlihat santai. Kejadian bermula saat DA sedang

digendong oleh kakaknya, tiba-tiba DA terjatuh ke lantai dikarenakan kakaknya

tidak kuat dan capek menggendong. Kepala DA terbentur cukup keras kelantai dan

saat itu DA langsung menangis. Keadaan tersebut membuat keluarga sangat panik,

namun belum terlihat sesuatu yang parah menimpa DA. Namun setelah satu tahun

kemudian baru terlihat ada sesuatu yang terjadi pada DA. Ia tidak dapat merespon

ketika mendengar suara bahkan ketika ayahnya memukul meja dengan keras. Hal

tersebut membuat keluarga khawatir dan memutuskan untuk membawa DA ke

dokter. Hasil pemeriksaan oleh dokter menyatakan bahwa DA mengalami tuli

permanen. Saat itu DA menceritakan bahwa keluarganya menangis dan merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

77

terpukul. Setelah ia menceritakan kejadian tersebut DA mengaku bahwa ini bukan

termasuk pengalaman terburuk dan ia menerima semua hal yang terjadi pada

dirinya. Bagi DA ini merupakan ujian dari Tuhan agar tidak menjadi orang yang

sombong. Harus lebih berusaha dan mempunyai tujuan agar berguna di masa

depan.

Semakin dewasa di tahun-tahun awal DA mengalami tuli permanen, DA

merasa bahwa keluarganya kebingungan untuk memberikan penanganan atau

perawatan yang tepat untuk DA. Meskipun demikian, DA melihat bahwa

keluarganya sangat berjuang untuk memberi penanganan terbaik bagi DA. Orang

tua meyakini DA sejak dini bahwa dirinya pasti berguna dan berharga dimasa

depan. DA merasa kuat karena orang tuanya adalah orang pertama yang berusaha

mengajarkannya bahasa isyarat dan selalu membimbingnya untuk menjadi anak

yang mandiri. Dengan perlakuan orangtua yang sangat mendukung dengan

memberikan penanganan terbaik menjadikan DA merasa percaya diri dan terbiasa

dengan keadaannya. DA mengasah kemampuan yang dimiliki DA dibalik

kekurangan yang terlihat. Peran orang tua selalu berarti dalam hidup DA. Setiap

perlakuan orangtua saat ia masih kecil selalu diingat. Seperti saat pertama kali

ayahnya mengajarkan gesture. Lalu diikuti oleh ibunya yang selalu berjuang agar

DA mampu berkomunikasi dengan baik dan dimengerti oleh orang lain. Dengan

kondisi keluarga seperti itu DA merasa sangat beruntung memiliki keluarga. DA

merasa bersyukur kondisinya lebih baik diantara anak tuli lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

78

Saat bersekolah DA masuk disekolah umum, namun ia merasa kurang

nyaman untuk seorang penyandang disabilitas seperti dirinya. Dia memahami

keadaan dirinya yang sulit beradaptasi sehingga ia berdiskusi dengan orang tua

dan akhirnya bersekolah di SLB khusus tuli. Namun selama dia bersekolah disana

DA merasa bahwa sistem pendidikan dalam sekolah tersebut kurang dapat ia ikuti.

DA menilai bahwa sistem pendidikan kurang bagus akhirnya pindah ke Don

Bosco, namun setelah itu DA pindah ke SMK yang merupakan sekolah umum DA

cukup kritis dalam memahami pendidikan yang diterimanya. Ia ingin merasa

nyaman dalam belajar karena kondisinya yang berbeda dengan orang normal pada

umumnya.

Dalam perkuliahan DA aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan peduli

terhadap anak-anak tuli. DA sangat menyukai kegiatan bersama-sama daripada

kegiatan individual. DA merasa kasihan melihat kondisi anak tuli saat ini yang

menurutnya tertekan dengan aturan sekolah umum. DA tergabung di salah satu

organisasi universitas, komunitas tuli dan mengajar bahasa tuli sebagai aktivitas

diluar kampus. Masuk dalam komunitas tuli merupakan pengalaman yang paling

berkesan bagi DA dan sudah seperti keluarga sendiri. Hal tersebut dikarenakan DA

mampu berkomunikasi, berkumpul dan berinteraksi menggunakan bahasa isyarat.

Tergabung dalam komunitas juga membuat banyak perubahan dalam hidup DA

melalui komunikasi dengan sesama tuli. Sebelum masuk komunitas dan lancar

bebahasa isyarat, DA seperti tidak mempunyai tujuan hidup. DA sempat beberapa

kali pindah sekolah karena merasa lingungan tidak nyaman dan akhirnya masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

79

dalam komunitas tuli. Proses saat berada didalam komunitas benar-benar sulit dari

yang tidak biasa menggunaan bahasa isyarat hingga sekarang menjadi pengajar

disana. DA sangat susah beradaptasi namun teman-teman komunitas terus

membantu dan akhirnya DA merasa benar-benar nyaman dengan keadaannya

sendiri.

DA mempunyai harapan yang besar terhadap anak-anak tuli kedepan untuk

menjadi lebih baik.. Sehingga ia mendedikasikan dirinya untuk membantu anak

tuli lainnya. Hal ini juga menjadi landasan bagi DA dalam menentukan keputusan

jurusan perkuliahan. Keputusan mengambil jurusan perkuliahan adalah keputusan

tersulit bagi DA. Awalnya ia ingin mengambil Psikologi karena berharap dirinya

mampu memahami karakter diri sebagai orang penyandang disabilitas. Namun

tidak lolos dan memutuskan mengambil sosiologi karena ingin memperjuangan

anak-anak dalam komunitas tuli untuk berhasil meskipun memiliki keterbatasan.

DA berharap mampu mengubah kondisi teman tuli kearah yang lebih baik, seperti

teman tuli lebih diperhatikan pemerintah, penyediaan akses, penerjemah, dan lain-

lain. Bagi DA penampilan fisik yang bagus dan lengkap bukanlah hal yang utama.

Jika seseorang berpiir demikian, maka orang tersebut menganggap dirinya

sempurna. Bagi DA sebagai manusia juga harus mampu menerima kekurangan

dan juga kritikan perbaikan diri kedepan.

Hingga saat ini meskipun mengalami disabilitas, namun DA menganggap

menjadi seorang yang mampu berbahasa isyarat merupakan kelebihan dirinya. DA

bangga menjadi orang tuli dan hal tersebut selalu memotivasinya untuk lebih baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

80

meskipun ada orang lain yang terkadang ingin menjatuhkan DA. Terdapat prinsip

hidup yang selalu DA pegang dalam menjalani kehidupan. Prinsip hidupnya

adalah “Menjadi dewasa bukan soal menemukan jati diri, menjadi dewasa adalah

soal membentuk karakter diri”. DA sadar dan menerima kekurangannya yang

emosi karena terkadang terlalu ambisius oleh sesuatu hal untuk digapai . Maka

dari itu ia memiliki usaha untuk menjadi seorang yang terus memperbaiki diri dan

membentu karakter menjadi pribadi yang baik meskipun memiliki keterbatasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

81

Skema 2. Dinamika penerimaan diri Informan I (DA)

1. DA mengalami tulikarena terjatuh saatbalita

5. Didikan keluargamengajarkan DAuntuk semangat,berusaha dan selaluterbukaAdanya dukungansosial (Uraningsih &Djalali 2016)

4. Orang tuaselalumeyakinkanDA bahwa iasangat berhargadan berguna dimasa depan

3. DA terharu bahwakeluarga sangatberjuang memberipenangananterbaikPola asuh(Hurlock,1974)

2. DA sangatmengalamikesulitan dalamberkomunikasi.Hambatan darilingkungan(Hurlock,1974)

6. Sering pindah sekolahkarena DA merasabelum menemukansekolah yangkooperatif untukseorang tulisepertinya.Hambatan darilingkungan(Hurlock,1974)

8. Masuk dalamkomunitas tulimembantu DAuntuk kembalimenata hidupnya, mulai kembalimenerimakeadaandisabilitasnya danbelajarmengontrolemosi denganbaik.9. DA mampu mengembangkan

bakatnya menjadi pengajarbahasa isyarat dan membantuteman-teman tuli lainnya.Menyadari asset diri yangdimiliki dan menggunakannyauntuk membatu orang lain.Jersild (dalam Hurlock,1974).

Keadaan tuli yangdialami membentukDA menjadiambisius dan sulitmengontrol emosi.Tekanan emosional(Hurlock,1974)

7. Saat masa sekolah DAsering merasa tidakmemiliki tujuan hidup atauharapan, putus asa dengankeadaan diri yang tuli.Pengaruh keberhasilan;Pengalaman gagalmengenai kondisi fisikmenyebabkan adanyapenolakan diri.(Hurlock,1974)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

82

2. Informan 2 (GA)

Disabilitas fisik yang dialami oleh GA hingga saat ini terjadi saat ia masih

kecil. GA mampu bercerita mengenai penyebab disabilitas, namun ia sering

terlihat menunduk ketika menjelaskan kronologis kejadian tersebut. GA mengakui

bahwa kejadian yang menimpanya ini adalah pengalaman terburuk selama ia

hidup. Kejadian ini bermula saat GA ingin menyusul ibunya ke dapur. Namun saat

berjalan tiba-tiba ia terjatuh dan menangis histeris. Setelah dilihat ternyata

berdarah dan terlihat ada bekas 2 gigitan dikaki. Diduga itu adalah gigitan ular.

Orang tua GA panik dan langsung membawa ke rumah sakit terdekat. GA hanya

diinfus dan tidak mendapat penanganan yang baik dari pihak rumah sakit. Bisa

ular yang menyatu dengan cairan infus membuat seluruh badan GA membengkak

dan kaki semakin membusuk. Tindakan dokter hanya menggunting bagian kaki

GA yang membusuk sehingga bentuk kaki GA menjadi berbeda. GA susah

berjalan karena memiliki bentuk kaki yang tidak normal dan sulit menjaga

keseimbangan tubuhnya. Hal tersebut yang membuat GA mengalami disabilitas

fisik hingga saat ini.

Menjalani sekolah dengan keadaan disabilitas fisik ternyata menjadi

tantangan yang cukup berat yang harus dilalui GA. Saat SD GA bersekolah di

Sragen. GA cukup mampu beradaptasi dengan lingkungan karena teman-teman

saat itu tidak mementingkan keadaan fisik. Namun saat SMP keadaan berubah

dikarenakan usaha keluarga GA bangkrut dan mereka pindah ke Papua. Selama

bersekolah disana GA selalu mengalami tindakan bully oleh teman-teman karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

83

kondisi fisiknya tidak seperti orang normal. GA mendapat perlakuan bully baik

secara verbal dan nonverbal, seperti ditendang dan teman-temannya selalu berkata

kasar yang sifatnya mengejek. Selain itu GA pernah mengalami penolakan oleh

teman-teman karena melihat disabilitas fisik yang dialami oleh GA. Hal tersebut

membuat GA merasa sangat tertekan dan tertutup. GA merasa dirinya tidak

diterima oleh lingkungan dan sering merasa rendah diri. Orangtua tidak

mengetahui apapun tentang keadaan disekolah karena GA tidak pernah bercerita

dan selalu tertutup. Semua permasalahannya GA pendam sendiri hingga saat ini

karena takut membuat orang tua khawatir. Selain itu juga menurut GA bahwa anak

laki-laki tidak seharusnya mengadu kepada orangtua.

Meskipun menjalani masa SMA dengan baik dan tanpa bully,

pengalaman saat SMP sangat mempengaruhi keadaan GA. Ia semakin tertutup

dengan orangtua dan lingkungan. Pengalaman tersebut memberikan dampak pada

GA bahwa penampilan fisik adalah hal yang utama. Baginya semua hal didahului

dan diukur hanya dari penampilan saja. GA sering mengganggap bahwa keadaan

fisiknya saat ini aneh dan tidak menarik. Dengan keadaan disabilitas serta

pengalaman buruk saat sekolah membuat GA merasa tidak memiliki kelebihan

dalam dirinya. GA sering merasa rendah diri karena menurutnya pendapat dan

penilaian orang lain itu penting. Hal ini membuat GA sangat bergantung kepada

lingkungan.

Saat memasuki kuliah GA merasa beruntung karena teman-temannya

mampu mendukung dan menerima GA meskipun dengan kondisi disabilitas. GA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

84

mulai memberanikan diri masuk dalam organisasi kemahasiswaan dan belajar

untuk bersosialisasi untuk mengurangi sifat individualnya. Selama berdinamika

dengan teman-teman kampus GA sering menerima kritikan namun lebih kepada

pekerjaan bukan mengenai keadaan fisiknya saat ini. GA menerima setiap kritikan

yang ada terutama dalam tugas kuliah atau pekerjaan. Maka dari itu ia sering

berambisi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan sempurna karena GA

tidak ingin merasa dikasihani dan dipandang sebelah mata. GA merasa senang

bahwa teman-temannya saat ini mampu menerima GA bahkan banyak mengajari

hal-hal yang baru selama di perkuliahan. Berdinamika dengan mereka membuat

GA sedikit lupa dengan keadaan dan tekanan yang dialami, terlebih saat ayahnya

meninggal dunia. Hal tersebut menjadi permasalahan baru bagi GA karena ia harus

membantu ibunya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

Namun GA masih merasa bahwa keadaan fisiknya saat ini tidak diterima

orang lain. Pada saat ia berjalan keluar atau makan disuatu tempat, GA merasa

pandangan orang lain terkesan aneh melihat kondisi fisik GA. GA kembali down

dan merasa semakin rendah diri. Kejadian tersebut membuat GA kembali merasa

down dan rendah diri padahal GA telah berusaha untuk mulai terbuka dan

percaya diri terhadap fisiknya.

Pengalaman-pengalaman tersebut membuat GA lebih nyaman dengan

kegiatan yang bersifat individual daripada kegiatan yang dilakukan bersama. GA

merasa bahwa kegiatan bersama dapat memperlambat pekerjaan dan ia ingin

membuktikan kemampuannya sendiri. Maka dari itu GA mempunyai prinsip

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

85

untuk semua belajar dari diri sendiri dulu dan sebisa mungkin tidak merepotkan

orang lain terutama ibunya. GA merasa mempunyai tanggung jawab besar

terhadap keluarganya terutama masalah ekonomi karena ayahnya telah

meninggal. Namun disisi lain GA masih merasa terhambat dengan keadaan

fisiknya saat ini.

GA ingin setiap pekerjaan dikerjaan secara baik dan benar, sehingga

terkadang hal tersebut membuat GA menghabiskan banyak waktu karena ingin

mendapat hasil yang paling baik. Kondisi ini membuat GA sering merasa

tertekan karena ia merasa terlalu berambisi untuk perfeksionis. Ambisi dan

keadaan disabilitas fisik saat ini diakui sebagai kekurangan dalam diri GA. Maka

jika GA memiliki harapan namun tidak sesuai dengan kenyataan ia akan sangat

merasa pupus dan down. GA masih sangat berharap bahwa kondisi fisiknya saat

ini dapat kembali seperti orang normal pada umumnya. GA masih belum bisa

menerima kondisi fisiknya dan selalu khawatir jika suatu saat kakinya

diamputasi. Hal tersebut selalu ia bayangkan dan merasa bahwa hidupnya nanti

akan hanya dikursi roda tanpa bisa berbuat apa-apa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

86

Skema 3. Dinamika penerimaan diri Informan II (GA)

1. Mengalami TunaDaksa karenagigitan ular di kakidan tidakmendapatpenanganan baikdari dokter

6. Meskipun masihsering merasa anehdengan kondisi fisiknamun GA selaluberusaha kuat agarmembantu ibunyamemenuhi kebutuhanekonomi keluarga.Mulai memilikispontanitas dan rasatanggung jawab.Jersild (dalamHurlock,1974)

3. Selama sekolah banyak menerima penolakan dari teman-teman, sehingga membuatGA :- Merasa tertekan dan tertutup dengan lingkungan bahkan dengan orangtua.- Semakin hari rasa rendah diri semakin tinggi karena merasa fisiknya aneh dan

tidak menarik- Berpikir bahwa penampilan fisk adalah yang utama- Merasa tidak memiliki kelebihan apapun dalam diri.- Merasa bahwa diri sepenuhnya tergantung pada lingkungan.

Hal ini membuat GA tidak yakin akan standar-standar pengetahuan akan dirinya ,terpaku terhadap pendapat orang lain dan menyalahkan diri sendiri. Jersild(dalam Hurlock,1974)

2. Selama tinggal di Papua mendapat bully dariteman-teman sekolah secara verbal dan nonverbalkarena disabilitas yang dialami dan menimbulkantrauma berat.Hambatan dari lingkungan (Hurlock, 1974)berupa bully secara verbal dan nonverbal .

5. Dinamika bersamateman kampusmembuat GAmampu terbukadan kembalisemangatmenjalani hidup

4. Teman-teman saatkuliah sangatmendukung danmenerima GAdengan segalakondisinya.Masuk kuliahmendapatdukungan sosialdari teman-teman(Juwita & Reza2013, Uraningsih& Djalali 2016,Yuniawati & Ani2015)

7. Hingga saat ini GA masihsering memikirkankemungkinan terburuk dalamhidupnya sehingga khawatirdalam menjalani kehidupansehari-hari.Masih merasa khawatir dantidak optimis terhadapkeyakinan akan kemampuandiri. (Jersild, 1958)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

87

3. Informan 3 (RA)

RA mengalami disabilitas fisik sejak duduk dibangku TK. Saat itu ia dan

terjatuh ke lantai. Bokong RA terbentur ke lantai dengan cukup keras. Namun RA

saat itu tidak merasakan apa-apa, hanya merasakan sedikit nyeri didaerah pinggul.

RA langsung berdiri kembali dan melanjutkan bermain bersama teman. Pada

bulan-bulan awal kejadian RA tidak merasakan hal aneh yang terjadi pada

fisiknya. RA masih mampu menjalani aktivitasnya seperti biasa. Namun ketika

memasuki SD, RA sering merasa cepat letih padahal ia hanya berjalan sebentar.

Keluarga pada saat itu tidak berpikir akan terjadi hal yang serius pada RA.

Semakin hari hingga RA duduk dibangku kelas 6 SD, kondisi RA

semakin parah dan ia terus mengeluh kepada keluarga tentang fisiknya. Pihak

keluarga mulai khawatir dengan keadaan RA, akhirnya RA dibawa ke dokter dan

melakukan rontgen. Hasil rontgen menyatakan bahwa keadaan RA baik-baik saja.

RA saat itu merasa bingung dan tertekan karena ia yakin bahwa ada sesuatu yang

salah pada fisiknya. Maka dari itu pihak keluarga mencoba membawa RA ke

terapis namun belum juga menunjukkan hasil yang maksimal. Keadaan fisik RA

semakin hari semakin parah dan mengalami kelainan bentuk tubuh dan otot. Hal

tersebut menyebabkan RA sulit untuk berjalan. Pihak keluarga telah mencari

berbagai macam pengobatan alternative namun tidak bisa mengembalikan bentuk

tubuh RA seperti semula.

Pada tahun awal kejadian pihak keluarga masih merasa sangat sedih

melihat kondisi fisik RA yang semakin memburuk. Namun sosok ayah selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

88

memberi semangat pada RA untuk menerima keadaan. Hal itu ditunjukkan dengan

menyarankan RA untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tertentu agar terbiasa dengan

keadaan. Orangtua RA selalu setia mengantar dan menemani RA dalam

berkegiatan. Melihat kegigihan orangtua tersebut RA menjadi semangat menjalani

hidup dan percaya terhadap kemampuan yang dimiliki. RA mengatakan bahwa

disabilitas fisik yang dialaminya ini adalah pengalaman terburuknya. Namun

dalam hal ini orang tua berperan penting bagi RA dalam menjalani kehidupan

sehari-hari dan terbiasa dengan keadaan disabilitas fisik.

RA melewati masa SD dengan lingkungan pertemanan yang cukup baik.

Artinya teman-teman saat itu mampu menerima keadaan disabilitas fisik RA.

Namun pada saat SMP RA sering mengalami penolakan oleh teman-teman.

Kejadian yang paling membuat RA merasa sangat sedih adalah ketika teman-

temannya tidak ada yang bersedia untuk menerima RA masuk kedalam kelompok

kesenian. RA saat itu hanya terdiam. Ia merasa bahwa keadaan disabilitas yang

dialami menjadi alasan teman-teman menjauhinya. Kepercayaan diri RA mulai

menurun dan merasa bahwa lingkungan memberi pengaruh besar terhadap dirinya.

Jika RA tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan terutama lingungan sekolah

maka nilai nya akan buruk. RA merasa bahwa lingkungan sangat mempengaruhi

keadaan dirinya.

Pada masa SMA, RA merasa lingkungan sekolah semakin membaik. RA

mulai merasa senang dan terbuka dengan teman-teman karena mereka juga

menerima RA dengan baik. RA mempunyai teman dekat saat SMA sekitar 5-6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

89

orang bahkan mereka membuat group untuk bermain game. Hal ini bagi RA

merupakan pencapaian yang besar dalam bersosialisasi karena ia merasa memiliki

teman-teman yang tulus. RA merasa senang karena menemukan kelompok

bermain yng mempunyai minat yang sama yaitu dibidang komputer. RA dari kecil

memang sudah tertarik mengoperasikan computer dan hal tersebut didukung dan

diberi fasilitas oleh ayahnya. RA mulai mengasah kemampuannya meskipun

sering merasa tertekan dengan disabilitas fisik yang dialami.

Tak jarang teman-teman dekat RA tersebut sering belajar bersama

dirumah RA. Hal ini membuat RA merasa bangga terhadap kemampuannya dan

senang membantu teman-temannya yang kesulitan dalam belajar. Dengan

bersosialisasi bersama teman, RA merasa hidup seperti orang normal dan lupa

bahwa RA adalah seorang penyandang disabilitas fisik. Mereka mampu membuat

RA terbuka, sharing, dan menjadi lebih aktif. RA semakin menyadari bahwa

dibalik kekurangan secara fisik ia juga mempunyai kemampuan lain yaitu cukup

pintar dan tanggap dalam memahami sesuatu. Hal ini membuat RA berpikir bahwa

penampilan ternyata bukan menjadi hal yang utama, namun yang utama adaah

kualitas yang dimiliki seseorang. RA membuktikan hal tersebut hingga RA

mendapat nilai UN terbaik dan masuk 10 besar. Semua teman-teman RA terkejut

karena mereka tidak menyangka bahwa seorang dengan disabilitas dapat menjadi

juara.

Saat masuk kuliah RA berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan

karena belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya saat sekolah. Namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

90

hingga saat ini RA masih sulit untuk menerima atau mengatasi diri jika harapan-

harapan besarnya tidak sesuai dengan kenyataan. Hal tersebut membuat RA setres

dan susah untuk berpikir kembali. Selain itu seiring bertambahnya usia,

penampilan RA secara fisik semakin menjadi perhatian orang lain. RA merasa

risih dan malu jika setiap kali keluar rumah atau sedang makan di tempat tertentu,

ia selalu dilihat orang-orang dengan tatapan aneh. Hal ini kadang membuat RA

tertekan dan malu untuk keluar rumah. Kejadian ini membuat RA mempunyai

trauma dengan anak-anak kecil karena mereka sering mengganggu RA karena

memiliki bentuk fisik yang tidak normal. RA bercerita bahwa ia pernah diejek

bahkan di kejar oleh anak-anak kecil ketika sedang berjalan. Kondisi seperti ini

membuat rasa rendah diri dan menyalahan diri sendiri mulai kembali muncul. RA

sulit untuk menerima keadaan fisiknya yang berbeda.

RA mempunyai suatu prinsip dalam hidup bahwa ia harus pantang

menyerah dalam mengejar cita-cita yang dinginkan. Harapan terbesar RA dalam

hidup saat ini adalah ingin bekerja yang berhubungan dengan pengoperasian

komputer. RA memahami keadaan dirinya, menurutnya pekerjaan tersebut

memungkinkan dirinya memaksimalkan kemampuan karena tidak terlalu

mementingkan kondisi fisik. Prinsip tersebut selalu menjadi pedoman ketika ia

mulai merasa rendah diri dan merasa diremehkan oleh lingkungan sekitar. Selain

itu RA juga ingin membahagiakan kedua orang tua dengan bekerja dan membantu

perekonomian keluarga, terlebih RA adalah anak tunggal. RA merasa kasihan

dengan orang tua yang berjuang sangat keras demi kebaikan dan masa depan RA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

91

RA melihat bahwa banyak orang dengan penyandang disabilitas fisik tidak mampu

memaksimalkan kemampuan yang dimiliki sehingga terkesan menyusahkan

orang-orang terdekat. Oleh karena itu ingin membuktian bahwa disabilitas fisik

bukan menjadi penghalang untuk mengejar cita-cita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

92

Skema 4. Dinamika penerimaan diri Informan III (RA)

.

1. Tuna daksayang dialamiRA terjadikarenaterjatuh saatbermain.

2. RA merasa takut dengankeadaan fisiknya namunkeluarga selalumenguatkan.Pola asuh (Hurlock,1974) dan Dukungansosial ( Juwita & Reza2013)

5. Masa SMP seringmengalami penolakankarena disabilitas yangdialami.- Sering menyalahkan

keadaan diri sehinggakepercayaan dirimenurun.- Lingkungan sangat

mempengaruhikeadaan diri terutamaprestasi akademik.Menyadari kekurangannamun menyalahkandiri sendiri. Jersild(dalam Hurlock, 1974)

4. Kegigihanorangtuamembuat RAsemakinpercaya dirimenghadapikondisi fisiknya

3. Ayah RA selalu memberisemangat agar RA tidakterpaku dengankekurangan fisiknya.

6. Namun saat kuliahsering merasamemiliki kondisifisik yang anehatau tidak normal.Anak kecil seringmengejeknyakarena tidakmempunyai tubuhyang normal. Haltersebut membuatRA trauma.Persepsi mengenaidiri dan sikapterhadappenampilan(Jersild, 1958)

7. RA berusaha menghadapi hal itukarena ia merasa mempunyaikelebihan bahwa dirinya cerdasdalam hal akademik.Keyakinan akan kemampuan diri(Jersild,1958)

8. Kelebihan tersebutdijadikan landasanuntuk terus berjuangdan membuktikankepada orang lainbahwa ia akan suksesdan dapatmembahagiakankedua orangtua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

93

E. Pembahasan

1. Dinamika penerimaan diri keseluruhan informan

1) Disabilitas fisik terjadi saat balita

Disabilitas fisik yang dialami oleh ketiga informan tejadi sejak balita.

Dua diantaranya yaitu informan DA dan RA karena terjatuh dan informan GA

terjadi karena adanya dugaan malpraktek yang dilakukan oleh dokter saat GA

terkena gigitan ular dikakinya. Kejadian tersebut mengakibatkan DA mengalami

tuli permanen, GA dan RA menjadi tuna daksa karena mengalami kelainan otot

dan amputasi kecil pada kakinya. Keadaan disabilitas fisik ini tentu akan

mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan informan. Menurut Feist

and Feist (2006) kekurangan salah satu bagian tubuh dapat mempengaruhi secara

keseluruhan baik segi motorik atau psikis individu. Disabilitas yang dialami

dapat mempengaruhi psikis individu seperti dalam hal penerimaan diri.

2) Keluarga mencari penanganan dan memberikan dukungan untuk berjuang di

masa-masa awal yang sulit saat mengalami disabilitas

Selama masa awal mengalami disabilitas fisik, informan merasa sangat

susah untuk berkomunikasi dan sering merasa khawatir dan takut terhadap

keadaan fisik. Hambatan komunikasi dan perasaan khawatir menunjukkan

adanya hambatan dari lingkungan yang merupakan salah satu faktor seseorang

untuk menerima diri (Hurlock, 1974). Khawatir dan takut yang belebihan

terhadap keadaan dsiabilitasnya dapat menghambat informan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Tekanan emosional dan stress di masa pertumbuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

94

(Hurlock,1974) juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi informan

untuk menerima diri kembali. Disabiliats fisik yang dialami membuat informan

merasa takut dan tidak tenang menjalani kehidupan sehari-hari. Keluarga dari

setiap informan pun merasa khawatir dan sangat sedih melihat keadaan anak-

anak mereka. Namun setiap keluarga selalu memberikan semangat dan mencari

penanganan terbaik untuk informan, seperti mencari pengobatan yang efektif,

terapi dan membantu mencari kegiatan agar tetap menjadi anak yang aktif.

Dukungan keluarga yang diberikan dapat mengurangi rasa cemas dan khawatir

informan. Adanya faktor pola asuh yang tepat membuat setiap informan belajar

untuk menerima keadaan fisiknya (Hurlock,1974). Pengasuhan yang baik

membutuhkan lebih dari sekedar kecerdasan, pengasuhan yang baik melibatkan

emosi. Bagi orang tua kecerdasan emosional berarti menyadari perasaan anak,

mampu berempati, menenangkan dan membimbing mereka (Gottman & De

Claire, 2004:3). Hasil penelitian lain oleh Syahniar,dkk (2013) menunjukkan

bahwa perlakuan orang tua dapat mempengaruhi penerimaan diri seseorang.

3) Pengaruh dukungan keluarga membuat Informan kembali bersemangat dan

berjuang menerima disabilitas

Dukungan dan penanganan yang diberikan keluarga sangat

mempengaruhi informan dalam menyikapi keadaan disabilitas fisiknya

menjelang masuk aktivitas bersekolah. Informan merasa bangga, cukup percaya

diri. serta memiliki daya juang untuk mengatasi kekurangan dalam diri. Hal ini

ditunjukkan oleh DA yang berusaha belajar terbuka untuk bersosialisasi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

95

orang lain. Orangtua selalu meyakinkan informan bahwa ia akan berguna dan

berharga di masa depan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang

mengatakan bahwa daya juang (Mitra,2014) dan faktor dukungan sosial

(Uraningsih&Djalali,2016) merupakan faktor yang dapat mempengaruhi

penerimaan diri terhadap individu.

4) Masa sekolah menjadi masa yang paling sulit bagi Informan sebagai penyandang

disabilitas untuk menerima diri

Dukungan orangtua dirumah memang sangat mempengaruhi informan

untuk kembali bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Namun

setiap informan menemui tantangan dan kesulitan baru saat masuk sekolah dan

hal ini merupakan faktor eksternal yang dapat memengaruhi penerimaan diri

seseorang (Hurlock,1974). DA sangat kesulitan mencari sekolah yang sesuai

dengan kebutuhannya. Ia merasa bahwa sulit mencari sekolah yang cukup

kooperatif dengan kondisi tulinya. Meskipun memiliki disabilitas, mereka lebih

sensitif, peka dan memahami mengenai apa yang mereka butuhkan. Hal ini

ditunjukka oleh DA yang merasa bahwa sistem pendidikan yang ada disalah satu

sekolah kurang bagus untuk anak dengan disabilitas fisik sepertinya, sehingga ia

keluar dan menjelaskan hal tersebut kepada orangtuanya. Tindakan DA

menunjukkan usaha seseorang berjuang untuk menerima diri dengan memiliki

spontanitas dan rasa tanggung jawab dalam dirinya (Jersild, dalam Hurlock

1974).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

96

RA juga sering mendapat penolakan dari lingkungan sekolah sehingga

membuatnya menjadi sering menyalahkan diri sendiri. Meskipun tuna daksa

RA adalah seorang yang pintar dalam bidang akademik. Namun pengalaman

penolakan dari teman-teman karena disabilitas yang dialami membuat prestasi

akademiknya menurun karena terpengaruh oleh lingkungan. Kondisi sekolah

merupakan suatu faktor berupa hambatan dari lingkungan yang dapat

memengaruhi mereka untuk menerima diri (Hurlock,1974).

Kesulitan lainnya dirasakan oleh GA yang seorang tuna daksa yang

bersekolah di Papua. Selama duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama

mendapat tindakan bully baik secara verbal dan nonverbal dari teman-teman..

Semakin hari semakin merasa rendah diri dan menganggap bahwa penampilan

fisik lengkap adalah hal yang utama. Hal ini menunjukkan bahwa GA tidak

yakin akan standar-standar pengetahuan dirinya (Hurlock,1974). Hal tersebut

menimbulkan trauma berat sehingga merasa tertekan dan tertutup dengan

lingkungan bahkan orangtuanya.. Menurut Pratiwi (2014) penyandang tuna

daksa bermula dari konsep diri individu yang meras dirinya cacat, tidak

berguna dan menjadi beban orang lain. GA menjelaskan bahwa ia sangat sulit

melewati masa itu sebagai penyandang disabilitas tuna daksa.

Ketiga informan mengalami perubahan sikap dan sifat yang cukup

signifikan saat mereka mulai masuk dalam kegiatan sekolah. Mereka

mengalami berbagai macam hambatan terutama mengenai kehidupan sosial

mereka bersama teman disekolah. Hal tersebut membuat usaha penerimaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

97

diri yang telah dibangun dari lingkungan keluarga menurun. Informan banyak

mendapat tekanan baru di lingkungan sekolah yang memengaruhi penerimaan

diri mereka.

5) Lingkungan perkuliahan membuat informan belajar menerima diri kembali

dan memberikan semangat baru untuk menjalani hidup

Masa sekolah merupakan masa yang cukup sulit untuk dijalani bagi

semua informan. Adanya tekanan, penolakan bahkan bullying dari teman-

teman sekolah yang menimbulkan trauma tersendiri dan semakin sulit

menerima diri. Hal ini menunjukkan adanya perasaan pengalaman gagal

mengenai kekurangan fisik sehingga menyebabkan penolakan diri

(Hurlock,1974). Perbedaan bentuk fisik dari informan penyandang disabilitas

waktu itu membuat mereka juga dipandang berbeda dilingkungan sekolah.

Bagi DA masa sekolah membuat ia sulit mengontrol emosi dan terlalu

ambisius akan sesuatu. Kegiatan jasmani yang tidak dapat dilakukan oleh

penyandang disabilitas fisik akan mengakibatkan timbulnya masalah emosi

seperti mudah tersinggung, marah, rendah diri, pemalu, menyendiri hingga

frustasi (Pratiwi,2014).

Saat mulai memasuki perkuliahan informan merasa bahwa teman-teman

lebih peduli dan mengesampingkan perbedaan fisik. Teman-teman banyak

memberi dukungan dan mampu menerima keadaan disabilitas. Dinamika

bersama teman-teman kampus membuat informan mampu terbuka dan

kembali semangat menjalani hidup. Hal ini sesuai dengan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

98

sebelumnya yang menjelaskan bahwa faktor dukungan sosial membantu

seseorang tersebut untuk menerima diri (Juwita & Reza,2013). DA merasa

bahwa ia kembali mampu untuk menata hidup, memiliki tujuan dan menerima

dirinya sebagai seorang yang tuli yaitu saat masuk dan berproses dalam

sebuah komunitas untuk orang-orang Tuli saat kuliah. Bahkan DA bangga

menjadi seorang yang Tuli dan mampu mengembangkan bakatnya menjadi

pengajar bahasa isyarat untuk membantu teman teman tuli yang lain. Hal ini

menunjukkan bahwa DA sudah pada tahap mampu menyadari asset diri

sebagai kekuatan dalam dirinya dalam proses menerima diri dan

menggunakannya untuk membantu orang lain (Hurlock,1974).

Bagi RA masuk dalam masa perkuliahan membuat ia merasa lebih

mampu untuk menghadapi tekanan yang diberikan oleh lingkungan. Meskipun

RA masih sering berpikir memiliki kondisi yang aneh karena diejek oleh anak

kecil. Kekuatan terbesar RA untuk kembali menerima diri adalah ia selalu

merasa memiliki kemampuan baik dalam bidang akademik. RA adalah orang

yang pintar dan cerdas saat sekolah. Kelebihannya tersebut menjadikan ia

untuk terus berjuang dan percaya bahwa ia akan sukses di masa depan. Ini ciri

dari seorang yang mampu menerima diri karena RA menunjukkan bahwa ia

yakin dengan kemampuan yang dimiliki meskipun ia seorang tuna daksa

(Jersild,1958).

Namun hal yang berbeda dirasakan oleh GA yang masih selalu berpikir

bawa dirinya aneh dan selalu memikirkan kemungkinan terburuk. Dinamika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

99

bersama teman-teman kampus memang membuat GA kembali semangat

menjalani hidup namun tidak dapat sepenuhnya menyembuhkan trauma saat

mendapat perilaku bullying saat masa sekolah. GA hanya berusaha fokus

untuk membantu ibunya dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Akan tetapi

pada akhirnya GA tetap masih sering khawatir, cemas dan selalu memikirkan

kemungkinan terburuk yang akan terjadi dalam menjalani kehidupan. Hal ini

menunjukkan bahwa GA masih belum menemukan kekuatan yang mampu

mengubahnya untuk berani kembali menerima diri. GA terlalu takut dan

kurang percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki. Hal ini menunjukkan

bahwa GA kurang memenuhi aspek penerimaan diri karena tidak optimis

kemampuan dirinya (Jersild, 1958).

Berdasarkan pengalaman setiap informan dalam proses penerimaan diri,

kekuatan terbesar untuk setiap informan penyandang disabilitas fisik untuk mampu

bangkit dan semangat kembali untuk menerima diri adalah mereka menyadari potensi

yang ada dalam diri mereka. Tidak terpaku terhadap hal yang menjadi kekurangan

diri karena hal itu akan mempersulit atau menambah beban mental dari seorang

penyandang disabilitas yang mengakibatkan rasa khawatir dan cemas yang berlebihan

terhadap disabilitas fiik yang dialami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

100

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tiga informan, dua

diantaranya cenderung mampu menerima diri sedangkan satu informan cenderung

tidak menerima diri. Penerimaan diri dapat dilihat melalui enam aspek, yaitu persepsi

terhadap diri, sikap memandang kelemahan dan kelebihan diri, respon terhadap

penolakan dan kritikan, moral dalam menerima diri untuk terbuka, keyakinan akan

kemampuan diri, spontanitas menikmati hidup. Aspek yang paling tampak dari

informan yang cenderung mampu menerima diri adalah respon atas penolakan dan

kritikan. Sedangkan aspek yang paling tampak dari informan yang cenderung tidak

menerima diri adalah aspek keyakinan akan kemampuan diri. Pada penelitian ini

disabilitas fisik non genetik pada remaja terjadi saat masa kecil, yaitu dikarenakan

kelalaian dan malpraktek. Proses penerimaan diri ketiga informan disabilitas fisik non

genetik banyak dipengaruhi oleh dukungan sosial yaitu keluarga dan teman-teman.

Ketiga informan mempunyai pola dinamika penerimaan diri yang hampir

sama. Saat awal mengalami disabilitas fisik keluarga selalu memberikan dukungan

dan penanganan terbaik untuk informan agar tidak patah semangat dengan

keadaannya. Hal tersebut menjadi landasan atau kekuatan awal bagi setiap informan

bangkit dan berusaha menerima diri. Namun hal tersebut berubah saat informan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

101

memasuki masa sekolah karena sering menerima penolakan sehingga membuat

mereka menjadi orang yang tertutup dan putus asa. Saat masuk perkuliahan teman-

teman memberikan warna baru bagi informan dan membuat mereka bangkit kembali

dan menemukan tujuan hidup. DA bersyukur menjadi orang Tuli dan ia mampu

menerima dirinya serta membantu teman tuli lain dengan mengajar bahasa isyarat.

RA mampu bangkit dari masa sulit waktu sekolah ia merasa bahwa ia mempunyai

bakat dalam bidang akademis dan terus berjuang mengejar cita-cita. Namun berbeda

dengan GA yang tetap merasa bahwa dirinya tidak memiliki kekuatan dan selalu

dibayangi rasa cemas akan kondisi disabilitas fisiknya. Hal ini membuat dirinya

belum mampu untuk menerima diri dengan kondisi disabilitasnya.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tindakan bully semasa sekolah baik

itu secara fisik maupun verbal terhadap penyandang disabilitas fisik berpengaruh

terhadap penerimaan diri seseorang. Hal tersebut membuat informan enggan untuk

terbuka dengan orang lain termasuk keluarga dan selalu menganggap bentuk fisik

sendiri aneh. Salah satu informan merasa bahwa penampilan fisik adalah hal yang

utama dan segala-galanya karena penting untuk membuat orang lain tertarik. Berbeda

dengan dua informan lain yang merasa bahwa kondisi fisik bukan segalanya apalagi

hal yang utama. Namun kualitas yang dimiliki seseorang yang menjadi poin penting.

Disabilitas fisik yang dialami dianggap sebagai ujian dari Tuhan untuk menjadi lebih

kuat dan tidak merasa sombong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

102

B. Keterbatasan Penelitian

1. Jumlah informan yang berpartisipasi dalam penelitian ini dianggap masih

sedikit karena kesulitan mencari informan yang bersedia dan mampu mengikuti

wawancara. Oleh karena itu perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan

informan yang jumlahnya lebih banyak agar data yang diperoleh lebih kaya.

2. Semua informan dalam penelitian ini mengalami disabilitas fisik ketika masih

balita sehingga proses pengalaman mengenai proses penerimaan diri terjadi

sudah cukup lama. Hal tersebut membuat informan cukup kesulitan untuk

mengingat dan kurang mampu memaparkan setiap kejadian.

C. Saran

1. Bagi keluarga remaja penyandang disabilitas fisik non genetik

Hasil penelitian ini diharapkan mampu mengajak pihak keluarga untuk selalu

memberi dukungan kepada anak terutama yang mengalami disabilitas fisik.

Dalam penelitian ini, remaja disabilitas fisik cenderung lebih sensitif dan

tertutup, namun mereka sangat mementingkan kebahagiaan keluarga. Maka dari

itu, dukungan dari kedua orangtua dapat menjadi langkah awal untuk menanam

percaya diri dan membantu mengendalikan emosi. Peneliti juga berharap setiap

orangtua yang memiliki anak dengan disabilitas benar-benar mengetahui

sekolah yang sesuai dengan kondisi anak dan tidak memaksakan anak disekolah

formal. Hal ini dapat menimbulkan masalah baru bagi perkembangan sosial

anak penyandang disabilitas. Sangat baik jika dilakukan asesmen terlebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

103

dahulu kepada anak dari pihak sekolah agar benar-benar mengerti kebutuhan

anak tersebut.

2. Bagi remaja penyandang disabilitas fisik non genetik

Hasil penelitian ini diharapkan mampu mengingatkan pentingnya sikap

keterbukaan dengan orang-orang terdekat seperti keluarga. Sikap terbuka

membantu keluarga dalam memahami dan mampu membantu remaja

penyandang disabilitas fisik dalam perkembangan sosial mereka.

3. Bagi penelitian selanjutnya

Pada penelitian selanjutnya diharapkan lebih eksplorasi secara mendalam

pengalaman mengenai penerimaan diri penyandang disabilitas fisik yaitu

dengan melakukan wawancara dengan orang-orang terdekat informan. Selain

itu penelitian selanjutnya diharapkan mampu menentukan batas umur saat

mengalami kejadian yang menyebabkan disabilitas fisik dan jenis kelamin

informan. Hal ini memungkinkan peneliti mampu mendapat informasi lebih

banyak lagi mengenai dinamika informan dalam proses penerimaan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

104

DAFTAR PUSTAKA

Astati. 2009. Modul 7. Karakteristik dan pendidikan anak Tundaksa dan Tunalaras.Bandung : UPI.

Bernard, M.E. 2013.The Strength of Self-Acceptance. Australia : Springer Scienceand Business Media.

Cho,E., Lee, D., Lee, J., Bae, B., Jeong, S. 2014. Meaning in life and schooladjustment: Testing the mediating effects of problem-focused coping andself-acceptance. Journal of Social Behavior and Science : Procedia, Vol.12,No. 114, pp 777-781 DOI 10.1016/j.sbspro.2013.12.784. Diakses padatanggal 07-09-2017.

Davies,M.F. 2007. Irrational beliefs and unconditional self-acceptance.II.Experimental evidence for a causal link between two key features of REBT.Journal of Rational-Emotive & Cognitive-Behavior Therapy, pp 1-13 DOI10.1007/S10942-007-0060-7.

Daymon,Christine & immy Holloway. 2002. Metode-Metode Riset Kualitatif. dalamPublic Relations & Marketing Communications. Bentang : Yogyakarta

Flett,G.L.,Davis,R.A.,Besser A. 2003. Dimensions of perfectionism, unconditionalself-acceptance and depression. Journal of Rational-Emotive & Cognitive-Behavior Therapy, Vol. 21, No. 2, pp 119-138.

Groth-marnath, G. 2010. Handbook of Psychology Assessment. Penerjemah : HellyPrajitno Soetjipto dan Sri Mulyani Soetjipto. Yogyakarta : Pustaka belajar.

Handayani, M., Ratnawati, S., Helmi, A., 1998. Efektivitas pelatihan pengenalan diriterhadap peningkatan penerimaan diri dan harga diri. Jurnal PsikologiUniversitas Gadjah Mada, 2, hlm 47-55.

Hartati, J., Erlamsyah., Syahniar. 2013. Hubungan antara perlakuan orang tua denganpenerimaan diri siswa. Jurnal Ilmiah Konseling : Konselor, Vol. 2, No. 1,hlm 338-346 .

Hasan, A., Lilik, S., Agustin, R. 2013. Hubungan antara penerimaan diri dandukungan emosi dengan optimisme pada penderita diabetes mellitus anggotaaktif PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia) cabang surakarta. JurnalPsikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, 2, hlm 60-74.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

105

Herlina. 2013. Bibliotherapy : Mengatasi Masalah Anak dan Remaja melalui Buku.Bandung : Pustaka Cendikia Utama.

Hjelle, L. A & Zeigler, D. J. 1992. Personality Theories : Basic Assumptions,Research and Application. Tokyo : MC Graw Hill.

Hurlock, E.B. (2004). Psikologi Perkembangan:Suatu Pendekatan SepanjangRentang Kehidupan.Cetakan Ke-5.Jakarta : Erlangga.

Jersild, A. T. (1958). The Psychology of Adolescence. New York : MC MillanCompany

Marni, A., & Yuniawati, Rudy. 2015. Hubungan antara dukungan sosial denganpenerimaan diri pada lansia di panti rapih wredha Budhi DharmaYogyakarta. Jurnal Fakultas Psikologi : Empathy,Vol. 3, No. 1, hlm 1-7ISSN 2303-114X.

Meilinda, E. 2013. Hubungan antara penerimaan diri dan konformitas terhadapintensi merokok pada remaja di SMK Istiqomah Muhammadiyah 4Samarinda. Journal Psikologi Fisip Unmul, Vol. 1, No.1, hlm. 9-22 ISSN0000-0000.

Mohr, J., & Fassinger, R. 2003. Self-acceptance and self-disclosure of sexualorientation in lesbian, gay and bisexual adults : An attachment perspective.Journal of Counseling Psychology : American Psychology Association, Vol.50, No. 4, pp 482-495 DOI 10.103/0022-0167.50.4.482

Moleong, L.J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : RemajaRosdakarya.

Noviana, S., & Sakti, H. 2015. Hubungan antara peer attacment dengan penerimaandiri pada siswa-siswi. Jurnal Empati Universitas Diponegoro, Vol. 4, No.2,hlm 114-120. Diakses pada tanggal 15-09-2017.

Novianty, Mitra Erlina. 2014. Penerimaan diri dan daya juang pada wanita penderitasysthematic lupus erythematosus (SLE). eJournal Psikologi Fisip Unmul,Vol. 2, No. 2, hlm 171-181 ISSN 0000-0000.

Patton,M.Q .2006. Metode Evaluasi Kualitatif. Penerjemah : Budi Puspo Priyadi.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

106

Permatasari,V., & Gamayanti,W. 2016. Gambaran penerimaan diri (Self-Acceptance)pada orang yang mengalami Skizofrenia. Jurnal Ilmiah Psikologi :Psympathic, Vol. 3, No. 139-152.

Raco,JR. 2010. Metode penelitian kualitatif : Jenis, Kararakterisik danKeunggulannya. Grasindo : Jakarta. Diakses darihttps:/books.google.co.id/books pada 3 Maret 2018. Pada 3 Maret 2018

Reber, E.S & Reber, A.S. 2010. Kamus Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Resty, G. 2016. Pengaruh penerimaan diri terhadap harga diri remaja di panti asuhanyatim Putri Aisyayah Yogyakarta. Jurnal Bimbingan dan Konseling, Vol. 1,No. 5, hlm 1-14.

Ridha,M. 2012 .Hubungan antara body image dengan penerimaan diri padamahasiswa Aceh di Yogyakarta. Fakultas Psikologi Universitas AhmadDahlan : Emphaty, Vol. 1, No.1, hlm 111-121.

Rizkiana, Ulfa. 2009. Penerimaan diri pada remaja penderita leukimia. EjournalGunadarma, Vol. 2, hlm 1-8.

Sari, D., & Reza, M. 2013. Hubungan antara dukungan sosial dengan penerimaan diripada remaja penderita HIV di surabaya. Universitas Negeri Surabaya, Vol.2, No.3, hlm 1-7..

Sari, P., & Nuryoto, S. 2002. Penerimaan diri pada lanjut usia ditinjau darikematangan emosi. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, No.2, hlm73-88 ISSN 0215-884.

Supratiknya, A. 1995. Komunikasi antar Pribadi : Tinjauan Psikologi. Yogyakarta :Kanisius.

Supratiknya, A. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif dalamPsikologi. Yogyakarta : Kanisius.

Surbakti, B. E. 210. Gangguan Kebahagiaan Anda dan Solusinya. Jakarta : PT ElexMedia Komputindo.

Susilawati, Desy. 2016. “Indonesia Memiliki 12 Persen Penyandang Disabilitasdiakses darihttps://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/12/16/oi9ruf384-indonesia-miliki-12-persen-penyandang-disabilitas pada 05 april 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

107

Thompson, B., & Waltz, J. 2008. Mindfulness, self esteem and unconditional self-acceptance. Journal of Rational Emotive and Cognitive-Behavior Therapy :Springer Science and Business Media, Vol.26, No. 2, pp 1-9 DOI10.1007/s10942-007-0059-0.

Uraningsih, Fitrie., & Djalali, M. 2016. Penerimaan diri, dukungan sosial dankebahagiaan pada lanjut usia. Jurnal Psikologi Indonesia : Persona, Vol. 5,No.5, hlm 15-27 DOI 10.30996.

Virlia, S., & Wijaya, Ac. 2015. Penerimaan diri pada penyandang tuna daksa.psychology forum UMM : Seminar Psikologi dan Kemanusiaan. ISBN :978-979-796-324-8.

Widyarini, M. M. 2009. Kunci Pengembangan Diri. Jakarta: PT Gramedia.

Wijayanti, D. 2015. Subjective well-being dan penerimaan diri ibu yang memilikianak Down Syndrome. Journal Psikologi Fisip Unmul, Vol. 4, No. 1, hlm120-130 ISSN 0000-0000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

108

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

109

INFORMED CONSENTSURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap :

Tempat, tanggal lahir :

Pekerjaan :

Saya yang tersebut di atas menyatakan SETUJU dan BERSEDIA untuk terlibat

sebagai INFORMAN dalam proses wawancara untuk penelitian tugas akhir yang

akan dilakukan oleh:

Nama : Erma Nurani

Asal Institusi : Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma

Dalam kegiatan ini, saya telah menyadari, memahami, dan menerima bahwa:

1. Informan bersedia terlibat penuh dan aktif selama proses wawancara dan

pengecekan informasi berlangsung.

2. Informan bersedia untuk memberikan informasi yang sejujur-jujurnya

berkaitan dalam proses yang berlangsung.

3. Identitas dan informasi yang informan berikan akan DIRAHASIAKAN dan

tidak akan disampaikan secara terbuka kepada umum.

Dalam mengisi lembar ini, informan TIDAK MENERIMA PAKSAAN dari pihak

manapun sehingga informan bersedia untuk mengikuti proses wawancara ini dari

awal hingga selesai.

Yogyakarta, ...........................................

(………………………………………)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

110

No Respon123456789

101112131415161718192021222321222324252627282930313233

Kabarnya hari ini gimana ? Baik tapi lagi badmood dikit , karena capek ..banyak kuliah dan tugas ngantuk juga. Duh Semangat ya. Semoga gabadmood lagi deh hehe. Kesibukanmu akhir-akhir ini apa saja Davi ?Kuliah, kerjain tugas dan mengajar bahasa isyarat. Mengajar dimana?Mengajarnya di USD dan di PUSBISINDO Yogyakarta. Eee mbak.. sebentaraku permisi ke belakang ya.. Oh yaa.. Kok mau mengikuti kegiatan ituatau mau melakukan hal itu? yaa supaya bisa lancar berkomunikasi aja danmampu mengatasi hambatan komunikasi dengan teman-teman. Terus merasasenang dan bahagia sih. Karena jika waktu mengajar, teman-teman dengaratau muridnya ada kesulitan, saling membantu. Muridnya-muridnyakebanyakan anak kuliah atau? Sebagian besar mahasiswa, dosen, guru,mahasiswa kedokteran dan pengangguran. Kamu tu lebih suka kegiatanyang dilakukan sama-sama atau sendiri dan kenapa? Kedua2duanya,contohnya individual maen game kalo yang bersama seperti mengajar isyarat,kegiatan organisasi gitu gitu . Lebih sering yang mana? Bersama. Karenabersama lebih seru karena bisa membuka wawasan dan bisa sosialisasi samateman-teman. Ee.. oke.. coba e boleh tau ga apasih pengalaman yangberkesan dalam hidupmu? Pengalaman yang paling berkesan itu adalahmasuk komunitas tuli. Sesama tuli. Itu yang utama. Karena sesama tuli ituseperti keluarga sendiri. Karena kan tuli itu minoritas jadi bisa bekerja sama.Terus yang kedua, kalo misal interaksi sama difabel lain itu hmm.. oke okeajaa. Kalo misal difabel yang itu bisa isyarat ya mungkin bisa jadipengalaman yang berkesan, tapi kalo misal ga bisa ya biasa aja. Tapi yangutama yang paling berkesan adalah ke teman-teman tuli karena salingberkomunikasi pake bahasa isyarat. Selama melakukan kegiatan tersebut..pasti ada perasaan yang gimanaa gitu.. yaa campur aduk sih.. ada yangsenang.. ada yang sedih ada yang marah.. kaya pada umumnya aja. Jadisebenernya rasanya itu lebih berat, karena masalah utamanya itu adalah gaada akses, belum ada akses. Nah juru bahasa tu kan minim. Masih sangatminim. Jadi kaya temen-temen tuli tu masih memperjuangkan hal-hal tersebutuntuk kedepannya.. ee ada penerjemah untuk generasi tuli berikutnya. Lebihbaik aksesnya daripada generasi yang sekarang. Ok.hmm..Pandanganmumengenai anak-anak tuli disana gimana sekarang ? eee.. Maksudnyaapakah masih ada yang malu atau ya gimana menurutmu? Buanyaak.Banyak anak-anak tuli yang disekolah itu diajarkan bahasa verbal dan itu sulitexplore diri, mengekspresikan diri sendiri. Sulit. Karena bahasa verbal kaya

TABEL VERBATIMInforman 1, DA, 23 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

111

343536373839404142434445464748495051525354555657585960616263646566676869707172737475

seperti ini misal (Dipraktekkan oleh penerjemah) “Seelamaat Soree” kaya ginijadi hanya gerak bibir. Harus buka lebar-lebar , besar dan guru-guru memaksa“Ayo ayo harus mengeluarkan suara!” gitu gitu. Tapi sebenarnya bingungseperti merasa tertekan gitu. Jadi kek seperti guru tu otoriter, harus mengikutiaturan. Na jadi seperti murid-murid tuli tu harus mengikuti peraturan-peraturan guru, yaitu menggunakan bahasa verbal dan itu sulit untukmengeskpresikan dirii. Apakah kamu pernah berada pada kondisi sepertiitu? Ya pernah. Waktu kecil. Orang tuli Menggunakan bahasa verbal dan itusuuuulit banget untuk mengeskpresikan diri sendiri. Tapi untungnya keluargasaya mendukung. Ee misalnya “Kamu ga bisa oral ya.. ee gimana nihkomunikasinya??” ee akhirnya papa saya yang pertama kali menggunakangesture. Mama saya juga menggunakan gesture. Na itu, sampe akhirnya akupaham apa yang mereka sampaikan. Na itu sangat beruntung daripada kondisiyang lain. Kalo kondisi yang lain itu misalnya kek dia dipaksa menggunakanbahasa oral, bahasa verbal tapi keluarga juga ga mendukung. Jadi kek trusdipaksa menggunakan bahasa verbal. Gitu. Kalo aku suara bagus. Jujur. Oralsaya bagus. Kalo misal ketemu anak tuli yang punya ibunya dengar nah kanngobrol dengan anaknya yang tuli kan pake bahasa isyarat, nah kalo ngobrolsama ibunya kan pake bahasa verbal karena ibunya ga bisa pake bahasaisyarat. Efeknya seperti “menampar” anak tersebut karena membandingkandengan saya, “Loh Davi bisa bahasa verbal jelas dan bagus ko kamu gabisa”. Na itu membuat ku merasa aduhh kasian, duh saya salah ..merasa gaenak juga. Jadi sebenernya untuk tuli itu lebih penting menggunakan bahasaisyarat. Ini ada buktinya.. (Davi menunjukkan sebuah video anak-anak tulisedang belajar) Ini pada tuli semua ? iya. Guru juga tuli. TK? Iya. Daricerita kamu tadi berarti peran keluarga dan komunitas juga berperancukup besar ya ? Yang utama si pendidikan. Karena menurut saya,banyakkeluarga dengar yang mempunyai keluarga tuli dan ga paham. Kan pastibiasanya tiba-tiba langsung dilimpahkan ke pendidikan sejak kecil. Hmm..begitu.. Ngomong-ngomong kamu anak keberapa? Anak ke dua dari tigabersaudara. Dari cerita mu tadi kan kamu cukup banyak bersosialisasidengan anak-anak tuli yang lain.. biasanya bersosialisasi bersama tulidewasa sih. Okee … jadi kek membahas untuk kedepannya advokasi kek gitugimana, karena saya kan ambil jurusan sosiologi. Kalo misal aku tanya dari1-10 nih, kamu menilai kemampuan sosialisasimu berapa? Trus kenapa?Hmm.. Mungkinn 7 8, ya sekitar itu deh. Karena kurang pendekatan dengananak-anak, ee kurang advokasi sama guru. Kalo sama tuli dewasa 8 , kalosama anak-anak 7. Karena sosialisasi antara kedua ini, yang kecil sama yangbesar itu berbeda gitu. Kalo yang lebih besar tu lebih nyambung karenamembahas masalah advokasi kedepannya seperti apa. Okee .. dari itusosialisai tadi apakah menimbulkan perubahan dalam hidupmu ga? Yaada. Tapi ya apa namanya yang banyak berefek itu yang dewasa tuli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

112

767778798081828384858687888990919293949596979899

100101102103104105106107108109110111112113114115116117

Sosialisasi ke mereka banyak merubah hidup saya. Jadi sebelumnya ketikaaku belum sadar bahasa isyarat, jadi tujuan hidupku tu belak-belok, kacaugitu gak lurus. Trus akhirnya aku pindah ke Jogja. SMK di Jogja. Pindah kesekolah umum. Disitu aku masuk ke komunitas tuli dan itu prosesnya bener-bener sulit, kan karena aku menggunakan bahasa verbal dan yang lainnyamenggunakan bahasa isyarat. Sangat susah untuk beradaptasi. Nah akhirnyaaku deluan yang berusaha untuk menyesuaikan dengan mereka. Beradaptasi.Eee.. terkait bersosialisasi bersama teman-teman tadi.. apa sih sukadukamu bermain atau belajar sama mereka itu apa? Dukanya aksesnyaga ada, banyak sekali hambatan, seperti komunikasi dan juru bahasa minim,kalo sukanya kaya menambah teman-teman tuli yang baru. Baik.. selamaberdinamika itu apakah kamu pernah mendapat kritikan? Tentang apa? Pernah. Banyak teman-teman yang mengkritik. Jadi lebih banyak yangmengkritik itu temen-temen daripada keluarga. Jadi saya bisa menerima kritiktersebut. sebenarnya saya tertutup gitu. Ga mau menerima kritik apapun. Tapilama-lamaaa belajar menerima karena itu penting buat bangun karakter saya.Teman-teman itu mengkritiknya dan aku menerima karena alasannya karenamereka menggunakan bahasa isyarat jadi jelas apa masalahnya, kurangnyadimana, kritiknya gimana. Jelas gitu. Sejak kapan kamu merasa..”Okeysaya mulai menerima kritikan nih untuk berubah..?” SMK kelas 2. Ya pasmasuk kedalam organisasi itu. Organisasi GERKATIN. GerakanKesejahteraan untuk Tuli Indonesia. Tapi ee ketuaaanyaa GERKATINmengajarkan semua pengurusnya untuk bisa menerima semua kritikan. Jadiseperti DPRD butuh kritikan. Bawahannya menerima karena diawali olehketuanya. Biasanya mereka suka mengkritik dalam hal apa sih? Dalamberbahasa. Bahasa indonesianya kurang. Misal tata kalimatnya salah itu dikritik karena aku ga paham soalnya. Yaudah aku terima demi perbaikankedepannya. Jadi ada cerita negatif ni, jadi sebenarnya dulu aku lebih banyakga nerima kritikan, mmm misalnya.. mm organiasi ini kan khususkepemudaan. Tapi seperti ga boleh masuk yang lain gitu. Terlalu otoriter.Selalu ngomongin ini hak hak dan hak. Jadikan sebenarnya kritikan untukmerubah. Dulu itu kalo aku dikritik aku ga bisa nerima karena berpikir.. “opokamu lebih muda og dari aku” gitu gitu. Kritik membawa perubahan si bagiaku dan perlahan menyadari. Seberapa besar si kritik itu membawaperubahan bagi dirimu? 80 sampe 90% membawa perubahan. Aku lanjutyaaa.. mm kalo aku tanya dari 1-10.. Seberapa penting penampilan fisikmenurutmu?Mengapa? ga terlalu Penting. 7. Karena misal seperti semuanyanormal atau bisa mendengar semua.. kaya belum sadar kaya ga ada mmm..seperti berbaur.. kalo misal jadi daksa sama-sama bisa merasakan adanyahambatan, bisa berbaur kerjasama. Trus menurutmu gimana kalo adaseseorang yang menganggap penampilan adalah hal yang utama? Salah.Sebab ga ada menerima kekurangan, ga bisa menerima kritikan kek “halahh..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

113

118119120121122123124125126127128129130131132133134135136137138139140141142143144145146147148149150151152153154155156157158159

kamu ni apaa” , “Aku yang sempurna” kek berfokus pada diri sendiri gitu lo.Orang lain diabaikan. Misalnya kek budaya jawa itu duduknya harus sopangitu. Na jadikan harus menyesuaikan dengan budayanya. Halus gitu..makannya halus… sama kaya apa tadi namanya penampilan fisik itu pentingdan berpikir harus sempurna itu ga kan bisa menerima kekurangan. Terkaitdengan kritikan tadi .. gimana jika ada seseorang atau siapapun itu yangberusaha menjatuhkan kamu dengan mencari kekurangan kamu apa?Na kalo misalnya yang dikritik adalah sikap saya yang kurang , saya akanberusaha memperbaiki diri sendiri. Kek itu tu seperti e bermental kuat. Tapikalo orang lain ingin menjatuhkan saya karena segi kekurangan fisik gitu. Yait’s oke.. saya bermental kuat. Istilahnya kaya 1 melawan 100 orang. 1 negatifdan 100 yang positif jadi kek kecil gitu. Yang terpenting adalah sayamelakukan perbuatan yang terbaik. Setiap orang kan pasti punyakelemahan dan kelebihan.. kalo kelebihan dan kekuranganmu apa?Sejak kapan kamu menyadari hal tersebut? Kelebihan.. mmmmkekurangan aku ga bisa dengar.. ga ada cinta, ga ada hubungan cintamaksudnyaa. Hehe. Menyadari mulai SMK mungkin. Kalo kelebihan punyabakat pantomime. Tuli juga kelebihan. Yang kedua bisa menghibur orang lain.aku sadar sejak SMK e gak gak sejak SMP, sadar mempunyai bakatpantomime itu sejak SMP. Belajar sendiri? Sendiriii. Otodidak? Iya iyaotodidak. Ga ada yang ngajarin. Liat Youtube gitu. Tapi sekarang e semakinmenurun karena fikirannnya fokus ke hal politik. Hmm ok.. kalo aku tanyalagi nih dari 1 sampai 10, seberapa kamu bangga mempunyai kelebihanitu.. dan mengapa? 10. Bangga dengan tuli dan bisa Bahasa isyarat. Hehe.Kenapa? Ya karena saya bangga jadi tuli. berani menunjukkan. Ya saya asliorang seperti ini. Orang-orang kaya melihat “waaah..” gitu kan. Wah kayaorang tuli istimewa, jadi mudah diingat oleh orang lain. Kalo keluarga besarkan kalo anak dengar yang lain sering lupa.. berusaha dulu mengigat namabeda sama aku, aku langsung diingat karena tuli. Nah sekarang kalo yangkekurangan bagaimana? Dari 1-10? 7. Ee mmm ga bisa jelasin kenapaa..hmm pasti ada alasannya itu hehe. Apa deh yang terlintas dalampiikiranmu mengenai kekuranganmu ? Ga bisa. Sulit.. ee CINTA eheheuhuhu. Ya jadi aku kek ngejar ceweek gitu kan. Ceweknya ga tuli. kuliah diUGM. Cewek ini seperti.. kaya.. ga gak mau sama tuli. Ga mau tuli gitu lah.Aku merasa kek hinaaa banget. Kenapa sih cewek ini. Hmm ternyata karenaaku terlalu agresif. Nah akhirnya aku berusaha untuk berubah tapi ee kan akudah bilang. Cinta itu sulit,rumit. Cinta itu sulit dan rumit. Aku pernahmengejar cewek tuli ni kan sesama tuli nih. Cewek ini tu ga mau. Ternyatacewek ini sedang mencari cowok lain yang lebih santai.. yang lebih sukafleksibel.. aku merasa salah lagi karena terlalu agresif. Menyalahkan dirisendiri tentang masalah cinta ya kek gitu.. trus pas ngajar bahasa isyarat adacewek cantiik banget… trus coba pendekatan ternyata.. halah sama aja.. aku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

114

160161162163164165166167168169170171172173174175176177178179180181182183184185186187188189190191192193194195196197198199200201

inget nanti dibilang agresif lagi trus yaudahlah ga usah ngejar. Jadi antara 1sampai 10 seberapa km bisa menerima kekuranganmu? Ee.. 10.Maksudnya belum bisa. Karena cinta itu membuat aku lemah sepertisuperman.. seperti dia yang sangat kuat melawan batman.. wuuuu… trus tapikalo ada cewek.. heh jadi lemah. Apakah kekurangan-kekurangan mutersebut menjadi hambatan dalam hidupmu ga? Ee ya gaa juga sih.Karena kekurangan itu menjadi motivasi buat saya. Setiap ada hambatankamu mampu melewatinya sendiri? Ga. Aku butuh orang yang membantu,butuh ada orang yang mengkritik. Misal kaya cinta aku diberi tahu olehtemanku kalo cinta jangan agresif, sabar pelan-pelan untuk suka samaceweknya gitukan. Membantuku dalam berpikir. Dalam ilmu sosiologi,makhluk sosial itu butuh kerjasama dan interaksi dengan makhluk sosial yanglain. Baik.. oke lanjut ya.. terkait dengan kondisimu saat ini. Apa si yangmenyebabkan kamu tuli? Bisa tolong diceritakan? Aku jatuh. Jatuhwaktu masih balita. Umur sekitar 1 tahun. Karena kakak kan gendong nah tapikek merasa berat. Akhirnya jatuh kena kepalanya ini kan. Terus orang tuamemarahi kakak . Akhirnya kakak ku diem aja. Terus ketika umurku sekitar2 tahun bapak manggil “ Heeh Davi..” terus tepuk-tepuk tangan gitu. Tapiaku ga ngeliat dan respon. Tetep nontoonn aja. Terus coba memanggilku pakehal yang keras lagi. Memukul meja dengan keras. Trus pintu ditutup dengansangat keraas. Baru merespon. Terus aku dibawa kedokter dan dokter bilangtuli. Trus keluarga pada nangis semua. Orang tua kaya bingung duh gimanamemberikan yang sesuai bagi anak tuli bagaimana. Orang tua sangatkebingungan. Tapi sekarang orang tua udah yang tenang.. merasa bahwa akubermanfaat, bisaa berguna untuk masa depan. Trus orangtua bilang “Kenapakamu ambil sosiologi? Sosiologi itu berat”, aku bilang “ya gapapa, karenaitu untuk rakyat” gitu. Trus mereka diem. Solusi pertama keluarga apasetelah mengetahui kamu tuli?? Mmm.. solusi apa ya.. mm yang pertamatu kaya ga tau tuli akhirnya dimasukkan ke sekolah umum. TK ny disekolahumum namun aku ga bisa menyesuaikan, ga bisa beradaptasi. Akhirnyapindah d SLB khusus tuli. Dulu di SLB Solo tapi kok kaya pendidikannyakurang bagus. Akhirnya pindah disekolah Don Bosco, Wonosobo. Adaasramanya, jadi jauh dari orang tua. Apakah kejadian tersebut termasukdalam salah satu pengalaman terburuk? Engga. mmm karena itu namanyaudah Tuhan memberi aku ujian. Kalo misalnya aku tidak menjadi orang tuli,aku pasti akan sombong. Karena kaya Tuhan menjadikan ku tuli berarti harusberusaha. Ada perjuangannya. Ada tujuannya, untuk berubah menjadi orangyang bermanfaat. Apakah kamu mempunyai pengalaman terburuk, 1moment terburuk yang pernah dirasakan? Cinta. Kenapa? Kan aku udahbilang tadi. Aku orangnya agresif. Yang kedua itu pas mau persentasi tapigada juru Bahasa. Semua kacau. Padahal aku mau persentasi. Tapi akumampu melewatinya. Apa harapan terbesarmu dari kondisi saat ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

115

202203204205206207208209210211212213214215216217218219220221222223224225226227228229230231232233234235236237238239240241242243

Merubah kondisi tuli kearah yang lebih baik. misalnya kek pemerintahmemperhatikan tuli, mau menyediakan akses,penerjemah,tuli butuh apa gitu.Kalo harapan bagi dirimu sendiri apa? Ya itu, menjadi seseorang yangbenar. Sekarang aku salah si. Ehhe Aku merasa aku masih banyak negatifnya,tapi ga tau harus melakukan apa…. Hmmm Hahahaha. Hal negative apayang kamu maksud sehingga kamu menyatakan dirimu salah ? Karenakarakter saya butuh berubah. Jujur aku mudah emosi. Banyak si yangmengkritik aku mudah emosii tapi belum bisa berubah. Menilai diri sendiribelum sempurna. Saya harus bisa mengontrol emosi saya. Harus cari carauntuk memperbaiki karakter saya. Masalah-masalah apa aja sih yangmenjadi hambatanmu dalam mewujudkan impian? Ee diungkit-ungkit.Misal ni aku udah berusahaaa berubah.. berharaaap.. eh tau-tau orang lain adayang bilang.. “heh si davi orangnya mudah emosi” jadi aku down lagi. Itu sijadi hambatan. Mengatasi hal tersebut gimana dong? Cari teman yangpositif. Teman yang bilang “ayo gapapa, bisa kok kamu berubah”. Merekajuga ngobrolnya positif, itu bisa jadi buat semangat lagi. Gimana sikapmukalo harapanmu tersebut tidak bisa jadi kenyataan? Ya berusaha lagi.Tapi pernah macet juga si. Dulu pengen banget maen basket.. tapi liat kondisikurang mendukung ya sudah. Udah berusaha berapa kali gitu trus yaudahganti harapan lain. Hobimu apasih ? hmmm. Apa ya sulit sih.. oh ini akusuka diskusi ilmu, bertukar pikiran, ini kejadian sejak masuk kuliah si.. karenaada hubungannya dengan Sosiologi. Ada cara tertentu ga untukmenyalurkan hobimu ? Masuk kelas Bahasa isyarat, bergabung diPUSBISINDO, bergabung di DAC, ya komunitas dan organisasi sih. Cita-citamu apa? Sebelumnya dulu itu cita-citaku ingin jadi pebasket terkenal.Jadi artis, tinggi banget emang khayalanku haha. Tapi berubah dan sadar daningin mengabdi ke masyarakat. Na itu atmajaya mengajarkan humanis, itumembuatkan ingin mengabdi kemasyarakat. Pernah kesulitan dalammemutuskan cita-cita? Pernah. Dulu sebelumnya kan aku komunikasi pakebahasa oral, bahasa verbal, nah itu sulit untuk memutuskan cita-cita. Jadisebenarnya dulu itu cita-cita aku jadi tentara. Trus ee ada persyaratan tuli kanga bole. Trus jadi polisi,ternyata kan ga bole juga. Akhirnya cita-cita berubahmenjadi pegawai kantoran saja lah. Trus aku berpikir.. dan berpikir, akhirnyamasuk komunitas tuli. akhirnya sadar. Aku merasa ingin memperjuangkananggota-anggota tuli. Keputusan tersulit yang pernah diambil apa selainitu? Dulu sebelum ambil jurusan Sosiologi, aku sempat daftar di SanataDharma jurusan Psikologi. Tapi ga lulus. Yaudah. Aku pulang deh. Itu suliiitbanget bagi aku nentuin jurusan lain. Karena tujuanku ambil Psikologi ituingin melihat karakter tuli seperti apa. Tapi ga lolosss.. Ya akhirnya pindah kesosiologi. Trus cita-cita berubah untuk mengabdi ke masyarakat atau tuli.Kamu punya prinsip hidup kah? Kalo ada apa? Ohh.. ada-ada.. bentar..(membuka hp nya) nah ini “Menjadi dewasa bukan soal menemukan jati diri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

116

244245246247248249250

menjadi dewasa adalah soal membentuk karakter diri “ . Makanya aku taro disampul facebook. Hehe.. Kenapa milih motto hidup itu? Cerita ya.. pacarkusebelumnya minta putus karena cewek ini salah paham, ya mungkin aku jugaada salah. Aku ga bisa menjaga perasaan dia. Akhirnya aku menyesal. SelamaSMK ini aku ga pernah pacaran. Jomblo terus. Ahirnya aku sadar danmenemukan, berarti aku harus memperbaiki karakterku, trus aku menemukanmotto tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

117

TABEL KODING

Informan I, DA, 23 tahun

Kode Sub Kategori Kategori TemaBerusaha danmengganti harapanbaru (221)

Pemikiranrealistik

Persepsi terhadapdiri.Berpikir lebihrealistik tentangpenampilan dandapat melakukansesuatu sertaberbicara yangbaik mengenai diri(PD) Kecenderungan

menerima diri

Komunitas tulisudah sepertikeluarga (20)

Relasi sosial

Kekurangannyatidak bisamendengar dan tidakmempunyai pacar(133)

Kekurangan diri

Bangga menjadiorang tuli yang apaadanya (142)

Perasaan positif

Memiliki mentalyang kuat jika adaorang lain yangmencobamenjatuhkan (128)

Respon positif(mempunyaimental kuat)

Kekurangannyatidak bisamendengar dan tidakmempunyai pacar(133)

MenyebutkanKekurangan diri

Sikap dalammemandangkelemahan dankekuatan diri.(SKK)

Kelebihanmempunyai bakatpantomime danmenjadi seorangyang tuli (135)

Menyebutkankelebihan diri

Merasa rumit dansulit mendapatkancinta (132)

Permasalahanpribadi

Merasa hina ditolakjika wanita (152)

Respon negatif

Disabilitas fisikmerupakan ujiandari Tuhan (194)

Respon positif(Kesabaran)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

118

Kuliah dan mengajarBahasa isyarat (4)

Aktivitas

Mencari teman yangpositif untukmengatasi hambatan(167)

Penyelesaianmasalah

Menerima kritikandari orang lain (89)

Penerimaankritikan

Respon ataspenolakan dankritikan. Individuberusahamelakukan koreksidiri dan berusahabelajar daripengalaman(RPK)

Mulai belajarmenerima kritikankarena pentinguntuk membangunkarakter (91)

Pengaruhkritikan

Kelas 2 SMA mulaimampu menerimakritikan karenabelajar dari ketuaorganisasi (95)

PenerimaanKritikan

Menerima kritikandemi perubahanperbaikan kedepanyang lebih baik(108)

PengaruhKritikan

Penampilan fisikbukan hal utama(116)

Penampilanfisik

Kegiatan bersamalebih membukawawasan dan bisabersosialisasi (16)

Kegiatanbersama

Mendapat dukungandari keluarga untukbelajar bahasaisyarat (48)

Dukungankeluarga

Merasa pengalamancinta adalah momentterburuk (198)

Keterbukaanakanpengalaman

Moral dalammenerima diriuntuk terbuka,berani dan tidakmenyukai kepura-puraan (MMD)

Jatuh karenadigendong saatbalita sehinggamenyebabkan tuli

Keterbukaanakanpengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

119

permanen (173)Merasa senangkarena mampumengatasi hambatankomunikasi (8)

Perasaan positif

Merasa terbebanikarena tidak adaakses dalamkomunitas (25)

Hambatan sosial

Belum mampuuntuk mengontrolemosi dan menilaidiri belum sempurna(209)

Hambatandalam diri

Hal yang seringdiungkit menjadihambatan untukmewujudkan impian(212)

Hambatan darieksternal

Melihat anak-anaktuli merasa tertekanatas peraturan guru(37)

Perasaan positif(Kepekaan)

Merasa kondisinyadirinya lebihberuntung dariteman tuli yang lain(46)

Perasaan positif(Rasabersyukur)

Merasa kasihan jikaanak tuli seringdibandingkan (53)

Perasaan positif(Kepedulian)

Mempunyai cita-citauntuk mengabdikepada masyarakat(228)

Cita-cita

Keputusan tersulitsaat memutuskanpindah jurusan dariPsikologi keSosiologi (237)

Keputusantersulit

Keyakinan akankemampuan diri.Membangunkekuatan danmenggunakankemampuan dalamperkembangan

Memerlukan kritikteman untuk

Dukungan sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

120

mengatasi hambatan(168)

hidupnya(KD)

Menjadi seorangyang lebih baikkarena merasa masihbanyak hal negativeyang dimiliki (205)

Harapan pribadi

Harapan untukkomunitas yaituadanya akses danpenerjemah (203)

Harapan pribadi

Menyalurkan hobidengan masukdalam organisasi(224)

Hobi Spontanitasmenikmati hidup.Individu lebihmemilikikeleluasaan untukmenikmati hal-haldalam hidupnya.(SMH)

Menyukai diskusiilmu dan bertukarpikiran (222)

Hobi

Berbicaramenggunakanbahasa isyarat dikomunitas tuli (21)

Pengalamanberkesan

Lebih mampusosialisasi dengantuli dewasa daripadaanak-anak (72)

Kemampuansosialisasi

Bersosialisasidengan dewasa tulibanyak merubahhidup (75)

Pengaruhlingkungan

Suka dan dukadalam bersosialisasi(76)

Kemampuansosialiasi

Menjadi dewasabukan soalmenemukan jati diri,menjadi dewasaadalah soalmembentuk karakterdiri (243)

Prinsip hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

121

No Respon123456789

10111213141516171819202122232425262728293031323334353637

Halo selamat siang. Siang mbak. Gimana kabarnya hari ini? Sehat eh baik.Habis liburan seminggu di Sragen. Mudik lebaran. Ohh.. hmm.. Jangantegang ya, hehe santai aja kita ngobrolnya.. Iyaa. Kesibukkan akhir-akhirini apa aja? Ya kegiatan diperkuliahan… tugas-tugas.. ya diluar itu ya gak adasih. Ga ada kegiatan lain. Tapi untuk saat ini sibuk magang. Magang dimana?Di Solo. Tempatnya itu kayk caffe tapi magangnya kami kan buat sistem. Jadibuat sistemnya caffe gitu. Jadi bukan magang pelayan gitu. Satu tim 2 orang.Buat website. Aplikasi gitu gitu. Sejauh ini.. ee so far so good aja? Apa adakendala lain selama magang? Baru 4 hari si kak. Jadi belum kerasa gitu kayaapa. Kan kegiatanmu ada kuliah dan magang,.. bisa diikuti semua gitu ya?Hmm bisa.. apa yaa cari pengalaman juga sih, cari pengetahuan lebih, samangisi waktu mungkin, kan masih muda tho daripada bingung mau ngapain.Mmm.. yang dirasain sih banyak tertekannya Lha kok gitu? mau belajar sikak, ya sebenernya aku ni orangnya gimana ya ga bisa tenang, jadi kalongikutin suatu kegiatan tu kalo kerjaanku belum selesai total merasa tertekanbanget. Kepikiran. Kecuali kalo udah selesai semua. Bisa dibawa santai.Kamu ga ada ikut organisasi gitu sekarang ini ? Ikut tapi semester 1 sampe5, UKM sexen, semester 6 udah ga lagi karena ganti pengurus. Di sexen itubisa melakukan banyak hal gitu. Bisa musik atau apa tergantung acara. Diajaribanyak hal. Kamu tu seneng aktivitas atau kegiatan yang dilakukan sendiriatau sama-sama? Sendiri sih, karena lebih cepet, kalo sama-sama tu lebihlama. Jadi kan di prodi kami itu kan banyak project ya. Jadi pernah ada projecttentang hmm buat website jual beli kue kalo ga salah. Na kami satu kelompokada 3 orang. Hmm awalnya itu kan dibagi, kamu ini, kamu tugas itu gitu gitu.Tapi kalo dibagi gitu kan sering anggap sepele. Sering lupa sama tugasnya. Eeada ga.. selama kamu berkegiatan, mereka liat secara fisik? eee (mikirlama) waktu SMP kalo ga salah itu kan ada mapel Tata Boga. Naa dikelas ituterbagi jadi beberapa kelompok kalo ga salah 5 sampe 6 orang. Semuanya tuudah punya kelompok, sisa aku sama temanku, berdua doang. Lho kok kamuga dapet kelompok? Karena apa ya aku tu kan kak orangnya tertutup. Kaloada kelompok gitu jadi males-malesan gitu. Nungguu aja. Na ada kelompokyang kurang anggota kan. Kelompok ini lebih milih temanku daripada aku.Trus kelompok itu ditanya sama guruku, “Kamu kok milih dia daripadaGalih?” . Trus dijawab sama sama kelompok itu, “mm Nggak ah. Galih kayagitu, tertutup juga anaknya. Paling kalo diajak kerjaa kelompok kerumah pastiga dateng”. Aku merasa semakin down aja dengernya. Hehe mungkin merekaga menerima secara fisik atau apa. Aku belum punya keberanian buat

TABEL VERBATIMInforman 2, GA, 22 tahun.

Informan III , GA, tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

122

383940414243444546474849505152535455565758596061626364656667686970717273747576787980

nunjukkin “INI AKU” gitu. Dipengaruhi adanya “perbedaan” dengan yang lainmungkin hehe. SMP dan SMA tu kan ga disini. Tapi pindah di Papua. Wowjauh banget. Hehe iya karena orang tua kerja disana. Masalah mulai muncul yaSMP itu. Pindah kesana. Murid baru. SMP negeri kan ya gitulah. Hmm orang-orangnya tu kasarannya tu liar gitu. Banyak banget kejadian. Bullying pernah.Itu parah banget aku. Apa? Bullying? Hehe iya pernah, di palak sering banget.Ya karena murid baru kali ya. Ya ada yang ga suka. Kek “Sapa kamu! Muridbaru, sana balik ke asalmu!” . Ya orang-orang sana kan kek gitu. Kamumengatasinya gimana? Diem aja ga berani. Ga pernah bilang ke orang tuajuga. Sedih aja, takut mereka sedih juga. Aku orangnya tertutup. Aku cumapunya temen 4 atau 5 orang gitu selama SMP. Apa mereka suka bullyngmasalah fisik juga? Iya. Ngata-ngatain. Kaki tempang. Kaki miring gitu-gitu.Karena mungkin sekolah negeri juga ya jadi tambah gitu deh. Hehe. SelamaSMP aku di bully. Jadi kamu di Papua itu sampe kapan? Jadi aku SMPsampe SMA di Papua. Tapi SD nya di Sragen. Pas SMA gimana? SMA akuberuntung banget aku masuk ke sekolah swasta sih. Sekolah Don Boscho. Yajadi apa ya suasananya beda tu lo kaya disini. Cukup humanis lah hehe. Setiapketemu orang baru sih pasti selalu ditanya kakiku ini kenapa. Tapi.. padaakhirnya kamu cerita ga e ke orang tuamu tentang semua ini? Ga pernah.Ga. Karena hehe apa ya saya ini ga terbuka sama orang tua. Ga ingin merekekepikiran. Sedih soalnya. Jadi kalo ditanya misal gini, “Gimana sekolahnya?Lancar kan? Ada yang ngejek ga? Nakalin kamu?”. Aku bilang aja ga ada.Padahal banyak. Hehe. Kamu berapa saudara sih? 2. Aku no 2. Ada kakakaku cewek. Aku lebih apa ya.. lebih ke mencoba ngatasi sendiri. Kayak ada kanmungkin orang ngelapor ke orang tua. Saya juga cowok kan cowok ga mungkingitu. Jadi lebih dipendam. Pernah aku ditendang dikepala gitu sama temen-temen. Tapi aku diem aja. Hehe. Sebenernya sih masalah sepele,trus salahpaham tapi aku yang sering kena, ditendang dan lain-lain. Sampe sekarangkamu masih tertutup sama orang tua? Hmm iya. Kalo sama orang tua tukesulitan yang saya alami tu ga pernah saya ceritain sama sekali sih. Semuahal itu termasuk pengalaman terburukmukah? Hmm..belum si kak. Kalobukan, apa pengalaman terburuk yang pernah kamu alami, bisa tolongceritakan? ee…yaa.. ya fisik ini sih. Paling buruk si. Ee jadi ceritanya panjangbanget si kak. Kadang kalo ada orang lain nanya, “Kakimu kenapa si?”, akubilang aja, “oh dari ini dari lahir”. Padahal si gak dari lahir. Hehe males ajaceritainnya. Sekitar umur 2,5 tahun, sekitar tahun 98-99. Ayah saya bangunrumah dipinggir desa. Perkebunan gitu. Kata orang-orang memang daerahkebun itu angker. Cuma bapak saya tidak terlalu percaya itu. Toh juga inginusaha peternakan ayam, jadi ga bisa bangun rumah ditengah desa nanti malahbau. Kejadiannya itu jam 6 sore maghrib, lagi nonton tv trus mau ke dapurkarena pengen ke mamaku. Trus aku tiba-tiba aja jatuh dan nangis, trus dilihatkaya ada bekas gigitan 2 lobang gitu di kaki. Seperti gigitan ular. Karena panik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

123

81828384858687888990919293949596979899

100101102103104105106107108109110111112113114115116117118119120121122

yaudah langsung dibawa kerumah sakit aja. Trus cuma diinfus tapi tidak diberipenanganan khusus oleh dokter cuma digitui aja. Sementara bisa ular udahmasuk keseluruh tubuh dan aku merasakan itu kak, panas banget. Badan kuudah bengkak-bengkak semua. Kaki udah mulai membusuk. Penanganandokter ya cuma menggunting bagian yang busuk gitu aja terus kak, jadi lama2kaki aku bentuknya aneh. Ini gara-gara malpraktek juga sih. Akhirnya bisa ularini keluar lewat pengobatan alternatif. Pake keris gitu ka ditempel di tanganterus keluar asap. Kulit kepalaku ada yang pitak ini kak. (diperlihatkan) karenareaksi panasnya bisa ular tu tadi. Sampe sekarang bentuk kaki aku aneh garaguntingan dokter dulu itu. waw… bersyukur pada Tuhan .. hhe iya kak,banyak kesulitan si setelah itu, banyak proses bisa sampe jalan lagi, meskipunga normal gini. Gimana kamu mulai merasa terbiasa untuk menjalanikeadaan seperti ini? ee aku hmm.. selama sekolah sih belajar terbiasameskipun sulit.. hehe jadikan kak setelah kejadian itu, kaki kanan kan ga bisapake sandal atau sepatu. Jadi aku kesekolah cuma pake sebelah kiri doang.Lucunya sering ditanya-tanya kenapa cuma pake sepatu sebelah. Ya aku jawabaja ketinggalan. Hahaha. Trus itu kan kita pindah ke Papua, untuk memperbaikiusaha orang tua yang bangkrut, mana itukan tahun 98. Ee.. Setelah 2 tahun,kaki saya dioperasi lagi di Solo. Nah setelah operasi itu baru bisa pake sandaldan sepatu. Ya mendingan lah daripada dulu nyeker kemana-mana. Oh.. darikondisimu saat ini harapan terbesarmu apa? Harapan.. mm harapannya sihtentang fisik. Karena sampai sekarang ini sebenernya sering was-was , mikirkaki ni kalo buat jalan ga kaya kecil dulu, karena mungkin berat saya nambah,jadi kadang rasanya sakit nyeri. Jadi saya takut saya ga bertahan, akhirnyadiamputasi atau apa gitu kak, harapannya jadi pokoknya bertahan sampe bisamembalas semua yang orang tua udah lakuin. Misal dapet pekerjaan. Ganyusahin. Hmm.. ada masalah atau hambatan ga sih selama inginmewujudkan harapan itu? Apa aja? Masalah nya itu sebenernya kalo udahkeluar dari rumah itu. Alas kaki seperti sepatu atau sandal tu susaah betul,karena ga sembarangan kan, yang nyaman dan sesuai juga sama kaki aku. Itu sijadi problem. Kadang aku mau jalan-jalan, juga ganti-ganti gitu sepatunya, tapisusah dan akhirnya jarang ganti. Jadi ga pede. Hmm… eee trus kalo sekarang siya.. apa yaa.. ya meskipun aku beda, aneh gini, jalannya ga kaya orang normalsaya nganggepnya itu karena udah lama kan.. ya biasa aja, jalani aja.. jadi gaada hambatan khusus untuk saat ini kak. Ya sama kayak orang normal lain.Gimana kalo harapanmu tidak sesuai dengan kenyataan? Ee.. hmm hehe..apa yaa.. susah kak. Pupus gitu. ya pasrah. Hehe. Ya biasanya nyoba2 lagi sih.Butuh waktu sih tapi berhari-hari. Butuh waktu sendiri. Harapanku terbesarkan ya pengen kaki ini masih bisa bertahan, masih bisa menopang. Ya sedihbanget down. Ga bisa ngapa- ngapain lagi. Down. Kan pengen bekerja. Bantuorang tua juga. Kalo itu ga bisa aku ga tau kak. Down banget pasti. Ngerasabahwa aktivitasmu sudah berakhir semua. Cuma bisa dikursi roda Kalo aku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

124

123124125126127128129130131132133134135136137138139140141142143144145146147148149150151152153154155156157158159160161162163164

tanya ni, dari 1-10 berapa si kemampuan sosialisasimu?? Hmm (lamamikirnya) ee ragu kaak.. hhe gapapa sebutin aja ini ga ada salah atau benerk.. Mm 7 kak, ya 7 itu menurutku nilainya standar , ga berlebihan, ga terlalurendah. Trus alasan kedua, karena emang ditempat baru entah kenapa terkadangaku ga terlalu lama untuk dapet temen baru, cepet kenal dengan caraku sendiri,dengan humorku sendiri. Hehe. Jujur ga terlalu susah aku cari temen kak.Perubahan apa yang kamu rasakan selama berbaur atau bersosialisasidengan mereka? Perubahannya.. ee lupa kalo aku mempunyai kekurangansecara fisik ini. Hehe agak lebih PD. Semakin aku bertingkah biasa aja selamabersama mereka, semakin mereka lupa aku tu punya kekurangan gitu lo. Jadikek biasa aja. Ada duka nya ga selama berbaur dengan mereka? Suka dukagitu? Iya. Kalo aku mungkin.. akhir-akhir ini banyak sukanya ya, dukanya dulumungkin Sewaktu proses menjadi seperti ini dukanya banyak. Sekarang yabanyak sukanya. Misalnya pernah pentas di FST, tu kan dinamika samakelompok SIESEN (salah satu organisasi di Universitas) berbulan-bulan,banyak senengnya, mereka welcome aja ga mempermasalahkan tentang kondisiaku. Ga ada dukanya. Selama kamu bersosialisasi atau berkegiatan itu,apakah kamu pernah dikritik? Seperti apa? Dikritik karena kesalahan pastipernah ya, misal salah tugas apa gitu, salah upload apa, aku telat, atau misalwaktu rekaman lama, dikritik biasa si, bukan karena fisik atau apa tapi memangaku kurang maksimal. Lebih ke tugas si. Yaudah aku berusaha memperbaiki.mm.. Orang-orang mulai mengesampingkan kekurangan fisik aku. Mungkingitu si. ee.. Aku ga mau merasa dikasihani oleh orang-orang nanti e kak. Hehe.Aku ga suka. Ngomong-ngomong masalah fisik ni, dari 1-10 seberapapenting sih penampilan fisik menurutmu? Hehe kalo sekarang 8 yamungkin. Kenapa? Ya karena kadang banyak orang ilfeel ketika kamu punyakekurangan. Misal ketika aku ditempat umum, makan misal, ketika duduk akududuk si mereka biasa aja, pas aku jalan dan lihat kakiku, raut wajah merekaudah beda, jadi kaya aku ini aneh banget. Perempuan-perempuan jadi ilfeel kakliat aku.. Jadi fisik menurutku penting. Aku tanya lagi, dari 1-10 berapakamu menilai penampilan mu saat ini ? Aduh, paling gabisa nilai dirisendiri. Hmm berapa ya.. 6, karena bentuk kaki ini sangat mengurangipenampilan. Hmm meskipun aku gapapa. Tapi bagi orang lain kan kurangbanget. Pentingkah bagimu pendapat orang lain..?.. ee gaa sih.. tapi iya duhbingung hehe. Penting sih hehe. Gimana pendapatmu kalo seseorang tumenganggap penampilan adalah yang utama? Keknya aku mau bilang ituwajar sih, ya zaman sekarang kan. Semua didahului dan diukur daripenampilan. Ya gitu deeh.. Gimana dengan kemampuan mereka yangsebenarnya? Ee penting juga. Cuma biasanya kalo aku orang melihat daripenampilan udah gimaana langsung gitu. Ya aku berusaha membuktikandengan kemampuan. Kalo ada orang lain yang berusaha menjatuhkanmudengan mencari-cari kekuranganmu itu gimana? Hmm apa yaa.. mungkin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

125

165166167168169170171172173174175176177178179180181182183184185186187188189190191192193194195196197198199200201202203204205206

aku biasa aja, nanggepinnya santai.. ga terlalu marah. Gapapa dia ngelakuin ituaku nanti bisa membuktikan kebenarannya gitu. Aku ga mau ribet si kak. ee..okey.. kelebihan dan kekuranganmu apa si kalo boleh tau? Kelebihankayaknya ga punya deh. Hahaha. Iya ga ada.. hmm yakin..? hehe akubingung kak. Ga ada. Hobimu apa? Nonton konser musik. Kamu bisa mainmusik kah? Bisa. Gitar sama Bass. Hmm… musik bisa ngilangin stress si kak.Misal lagi nonton konser kan. Kita bisa berbaur. Nyanyi sama-sama. Enak aja.Loncat-loncat. Trus suka cari tau band-band mereka. Suka ngoleksi cd merekajuga aku. Hehe Gimana kalo kekuranganmu? Hmm kekurangan ku itu,kadang terlalu perfeksionis, itu malah jadi kekuranganku. Kalo misal adakerjaan pengennya gini, pengennya paling baik. Tapi akhirnya nanti buang-buang waktu, trus gajadi akhirnya. Sering aku kayak gitu. Trus kekurangankulagi melihat fisik seperti ini aku itu individual. Padahal kan didunia kerja kankita butuh kerjasama. Aku kadang melupakan itu. Kalo dari 1-10, seberapakamu bisa menerima kekuranganmu itu kenapa? Ee 9. Karena aku bisangatasi kekuranganku. Hehe gimana caramu mengatasi kekuranganmu?Yaa.. mengurangi sisi egois. Banyakin sharing. Mulai membagi pekerjaankedalam tim gitu. Jadi ga individual gitu. Hmm… gimana jika adahambatan-hambatan yang sulit kamu atasi? Fikir sendiri dulu kalo sulitbanget ya minta bantuan temen kak. biasanya cerita sama teman dekat. Sharing.Aku punya temen deket banget cewek si tapi dia ke cowok an. Ga milih temansi aku kak,ga terlalu peduli. Yang penting dia bisa minta solusi. Hmmm.. cita-citamu apa kalo boleh tau? Nah itu kak, haaha aku tu paling ga bisa nentuincita-cita. Kadang dari kecil aku asal sebutin aja. Dokter atau apalah. Barukepikiran cita-cita ini pas kuliah. Hmm apa yaa.. ini sih jadi Web Developer,karena ya mungkin tertarik juga sama website kan. Sesuai sama kuliah juga.Trus alasan lain karena aku merasa aku bisa si kak dengan keadaanku yangkaya gini, ga ngayal terlalu tinggi. Apakah itu termasuk keputusan tersulitbagimu? Hmmm… ga si kak. Lalu apa? Paling berat itu memutuskan kuliahatau ga si kak, aku berat karena sisi ekonomi keluarga. Waktu udah lulussekolah. Ada musibah lagi kan, ayahku meninggal. Jadi ekonomi susah. Kasianmama kerja sendiri. Usaha mama apa sekarang? Buka toko kak. Tapi mamamendukung si. Tp tetep kepikiran sampe sekarang. Ohh… maaf tadi aku kiraayahmu masih ada .. baik.. aku tanya lagi ya.. Kamu punya suatu prinsipdalam hidup? Ee.. mm.. aku bingung kak, ga tau. Hehe.. bentar… mmmungkin ini kak.. aku pengen semuanya tu belajar sendiri dulu. Ga mau nebengsama orang lain. Misal pas aku kuliah ini. Sebenarnya banyak sodara di Jogjatapi, tapi aku berusaha nyari sendiri dulu. Gimana prinsip tersebutberpengaruh dalam pengambilan keputusanmu sehari-hari ? hmm..berpengaruh si kak. Bukan aku gimana-gimana ya tapi aku lebih mandiri, gapanikan dan bergantung pada orang lain. Pernah waktu di pasar Tajem tu, akuhampir ditabrak mobil. Karena mungkin aku yang salah, ngebut. Trus mobil itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

126

207208209210211212213214

ngerem mendadak, dibelakangnya ada motor. Trus motornya nabrak mobil.Aku ngerasa aku yang salah. Nah disitu aku pertama kali kan di kota orangmendapat musibah. Bapak-bapak jatuh karena aku. Dia luka-luka. Itu semuabisa aku urus sendiri tanpa nelpon mama atau panik gitu. Aku ambil semuakeputusan sendiri pada saat itu. Ga nyusahin orang tua, atau orang lain. ee…mungkin itu juga ka yang mendorong aku punya prinsip itu, aku pikir dulu akutu banyak nyusahin orang tua. Ditambah ayah meninggal. Ga pengen nyusahinlagi. Cukup biaya hidup aja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

127

TABEL KODING

Informan 2, GA, 22 tahun

Kode Sub Kategori Kategori TemaBerpikir bahwa oranglain menolak karenabentuk fisiknya (37)

Pemikiran negatiftentang diri

Persepsi terhadapdiri.Berpikir lebihrealistik tentangpenampilan dandapat melakukansesuatu sertaberbicara yangbaik mengenaidiri (PD)

Kecenderungantidak menerima

diri

Belum beranimenunjukkan dirikarena merasa bedadengan yang lain (37)

Kurang percayadiri

Tidak bisa ganti-gantisepatu jadi malu (111)

Kurang percayadiri

Menganggap bahwadirinya aneh dan tidakseperti orang normal(113)

Respon negatiftentang diri

Merasa pupus danmembutuhkan waktusendiri (117)

Putus asa

Down dan merasabahwa semua aktivitassudah berakhir (122)

Putus asa

Ragu menilaikemampuan sendiri(124)

Respon negatif

Senang karena temanorganisasi menerimakondisi (138)

Perasaan positif

Bentuk kaki sangatmengurangipenampilan (154)

Hambatan secarafisik

Menilai pendapatorang penting (157)

Ketergantunganterhadaplingkungan

Tidak memilih dalamberteman (185)

Relasi

Menilai kemampuansosilisasi standar(125)

Kemampuansosialisasi

Menganggap dirinya Respon negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

128

aneh jika dilihatorang lain (151)

(menganggap dirianeh)

Mengatakan bahwatidak memilikikelebihan (167)

Respon negative(mengatakanbahwa tidakmemilikikelebihan)

Sikap dalammemandangkelemahan dankekuatan diri.

Mencari pengalamandan pengetahuan (11)

Semangat belajar

Ragu menilai untukkemampuansosialisasi sendiri(124)

Keraguan-raguan

Kekurangannyaterlalu perfeksionisserta individual (174)

Kekurangan diri

Mengatasi kekurangandengan mengurangisisi egois (181)

Penyelesaianmasalah

Dikritik karenakesalahan pekerjaankurang maksimal(141)

Menerima kritikan Respon ataspenolakan dankritikan. Individuberusahamelakukankoreksi diri danberusaha belajardari pengalaman

Berusahamemperbaiki jikamenerima kritikan(144)

Respon terhadapkritikan

Mengganggap bahwalaki-laki tidak bolehmengadu ke orang tua(62)

Asumsi pribadinegative

Zaman sekarangselalu didahului dandiukur daripenampilan saja (159)

Penilaian fisik

UKM memberikanbanyak pelajaran danmampu melakukanbanyak hal (19)

Pengalamanbelajar

Santai menanggapiorang yang inginmenjatuhkan (165)

Respon terhadaptekanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

129

Sangat tertekan jikabelum menyelesaikansatu pekerjaan (15)

Perasaan negatif(tertekan)

Moral dalammenerima diriuntuk terbuka,berani dan tidakmenyukai kepura-puraan

Mempunyai sikaptertutup (30)

Sikap tertutup

Cita-cita inginmenjadi WebDeveloper (189)

Mempunyai cita-cita

Berpikir bahwadahulu hidupnyahanya menyusahkanorang tua (213)

Perasaan negative

Tidak antusias (males-malesan) jika adakegiatan kelompok(31)

Respon negatif(malas)

Down karena merasatidak diterima karenaperbedaan fisik (36)

Perasaan negatif(insecure)

Menjadi korbanbullying oleh temansekolah (42)

Bullying

Tertutup denganorang tua karena takutmereka kepikiran (47)

Sikap tertutup

Selalu memendammasalah (63)

Perasaan negatif

Kondisi fisik menjadipengalaman terburuk(70)

Sikap terbuka

Belajar terbiasadengan kondisi fisikmeskipun sulit (93)

Prosespenyesuaian

Sering merasa was-was melihat kondisifisik (102)

Perasaan negatif(khawatir)

Keputusan tersulitketika inginmelanjutkan kuliahatau tidak karenamasalah ekonomi

Penentuankeputusan

Keyakinan akankemampuan diri.Membangunkekuatan danmenggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

130

(193) kemampuandalamperkembanganhidupnya

Takut tidak bertahanhidup dan diamputasi(105)

Perasaan negatif

Merasa pupus danmembutuhkan waktusendiri (117)

Putus asa

Mempertimbangkankeadaan fisik yangtidak memungkinkanuntuk bercita-citaterlalu tinggi (191)

Realistis

Mampu mengatasisendiri saat tertimpamusibah (210)

Kemandirian

Menginginkan semuausaha belajar dari dirisendiri terlebih dahulu(200)

Prinsip hidup Spontanitasmenikmati hidup.Individu lebihmemilikikeleluasaan untukmenikmati hal-haldalam hidupnya

Suka mengoleksi cdband music yangdisukai (172)

Penyaluran hobi

Sosialisasi menambahkepercayaan diri (131)

Dampak sosialisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

131

No Respon123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Kamu kesibukkannya akhir-akhir ini apa aja? Ya paling main game,liburan, kemaren yo kepantai tho sama anjingku, Chiko. Hehe seneng-seneng.Kalo diperkuliahan gimana? Kamu ada ikut kegiatan? Kegiatan ga si.Kemaren sempet kepikiran mau ikut, tapi ko makin kesini makin banyak tugasjadi ga jadi. Rencananya mau ikut koor gitu. Kalo perkuliahan lancar, yo nekbagiku masih bisalah. Ngomong-ngomong main game , itu sering samasiaapa? Hmm aku kalo maen game sama temen-temen SMP, SMA. Jadi kitatu kan punya group.. Oh maen game apa? Dota. Ehehe. Aku belajar Dota tudari SMA kelas 1. Yaa setiap selo ya maen . sama temen-temen si. Kalosendirian ga pernah. Kamu lebih suka kegiatan yang dilakukan sendiriatau dilakuin sama-sama si sebenarnya? Hmmm .. yaaa kalo aku enaknyasama-sama. Kenapa? Ya kan bisa koordinasi kalo saya. Kalo saya ngerjainsendiri pas tugas tu, aku sering bingung sendiri og. Hehe. Pasti tanya dan ajakteman. Ngerjain bareng akhirnya dan lebih cepet. Temen-temen selalumembantu kalo kamu butuh bantuan gitu? Malah mereka yang ngajakin.Hahaha. Jadi kan satu contoh pas buat tugas kuliah. Mereka pada nyariin akubilang, “Yan kerumahmu yo yan”, hehe gitu-gitu. itu sampe 5-6 orang yangdatang ngerjain sama-sama. Seneng aku. Hmm biasanya kita juga sering makanbareng habis kuliah atau maen. Nyoba makan apa.. kemanaa..atau malahmamaku yang sering masakin buat temen-temenku, trus ajak kerumah.Menurutmu kamu manfaatnya apa si dari kegiatan-kegiatan yang kamulakuin itu? hmm.. yoo.. kalo misal banyak temennya tu ya enak.Seneng.Daripada sendiri kan bosen. Ga ada temen. Tapi untungnya rumahku gapernah sepi. Banyak sodara kadang yang datang. Enak ya.. hehe.. ee kamutergabung dalam suatu komunitas difabel ga? Engga. Dulu pernah diajakintapi ya ga pernah ikut. Ya gimana ya kak, jujur pas waktu SMA kan aku maingame sama temen-temen, pergi-pergi gitu, ya temen-temenku ga ada yangdifabel. Hehe pernah di diajak tapi aku ga mau ikut gabung. Kamu SMAswasta apa negeri dulu? Aku swasta. Di Pangudi Luhur. SMA aku tubanyakan main. Jadi ga tau komunitas ini itu. Ga mau ikut juga ribet. Kankamu tadi bilang lebih suka bersama-sama dari pada sendiri .. Gimanacara kamu untuk berbaur diingkungan baru? hmm piye ya.. aku dulu tu kanpas kuliah ga kenal sama siapa-siapa. Aku duduk aja sendiri.. trus akumemberanikan kenalan, aku berusaha untuk enjoy . Kenal ada 5- 6 orang..hingga sekarang kita bareng terus. Aku ga terlalu susah si kak beradadilingkungan baru, welcome aja. Hehe. Mereka nerima aku, aku menerimamereka. Baiklah.. ee ngomong-ngomong mengenai sekolah.. adapengalaman yang paling berkesan ga? Hmm pas SMA ini, waktu mau ke lab

TABEL VERBATIMInforman 3 , RA, 19 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

132

394041424344454647484950515253545556575859606162636465666768697071727374757677787980

bahasa itu kan jalan dari kelas jauh banget, nah tu pastiii ada aja temen yangnawarin, “yan gendong apa ga?”, misal kalo aku tolak untuk berusaha sendiripasti mereka maksa. Berarti temen-temen banyak bantu juga sewaktusekolah ya.. yap betul. Semua temen-temen kek gitu kah ke kamu? Hmm gajuga sih, ada juga yang jail. Paling 1- 2 orang si, emang nakal banget, bilanggini, “lari yan, larii! Hahahahha”. Aku cuma diem aja. Biarinlah. Trus adatemen-temen si yang marahin dia. Hehe. Bela aku. Dari semua itu aku merasakalo penting banget situasi lingkungan bagi aku. Kalo ga bisa adaptasi nilaikuhancur dan aku berantakan. Aku sangat tergantung lingkungan kak. Susah kalosendiri. Hmm oke.. Kamu punya sodara kandung, berapa? Aku anaktunggal. Oh sendiri brrt.. Lanjut ya.. Kamu pernah ga merasa dalamkeadaan yang sulit banget, merasa down ? Coba ceritakan. Ya pernah waktuSMP pelajaran Seni Budaya disuruh main alat musik. Jujur aku ga bisa mainalat musik sama sekali kan, ya keadaanku kaya gini. Semua pada berkelompok,aku sendiri yg belum. Karena mungkin mereka tau kali aku ga bisa maen. Akupaling ga seneng suruh maen alat musik. Ya aku diem aja.. ikuti perintah guruaja. Ga suka ya.. sukanya apa atau apa hobimu? Ya yang berhubungandengan komputer. Ya tak utek-utek sendiri, hobinya otak atik komputer. Hahha.Well. itu sejak kapan ? sejak TK. TK udah main komputer. Yaudah baliksekolah aku langsung main komputer sendiri gitu. Pernah rusak satu computertrus aku dimarah. Hahha brenti sebentar aku perbaiki lagi, main lagi. Hmm..Hambatan apa saja yang kamu alami selama menyalurkan hobi itu? hmmya fisik ni sih kak, aku kan cuma bisa ngetik pake satu jari. Yang lain kan bisapakae 10 jari. Jadi aku sering ketinggalan. Kondisi ini banyak menghambatku.Huuh. Well..aku lanjut tanya terkait keadaan fisik mu boleh ya..? hu umkak. Bisa tolong ceritakan bagaimana kejadiannya hingga fisik kamuseperti sekarang ini ? Aku persisnya ga inget karena masih kecil, aku cumadenger dari temen-temenku aja kejadiannya, itu waktu TK. Kejadiannya disekolah, aku kan lagi lari terus nyenggol kursi, nah trus aku jatuh, yang jatuhitu pantat dulu, bokongku. Trus aku lanjut lari aja lagi, kaya ga ada apa-apa aja.Perubahan fisik ku ga terjadi secara langsung gitu. Beberapa tahun mulai terasadan keliatan. Soalnya ini tulang tu lo yang kena. SD kelas 6 ko sering merasacapek padahal cuma jalan. Biasanya aku kuat. Semakin kesini semakin seringcapek. Trus aku di rontgen ga ada apa-apa. Jadi aku ikut terapi-terapi, tapi gaada hasilnya kak. Makin lama bentuk badanku seperti ini. Semenjak SMP sikak kaya gini. Mungkin katanya tu syaraf kejepit atau gimana, jadi tulangnyayang bermasalah. Gimana kamu menanggapi keadaanmu? Apa yang adadalam pikiranmu? hmm ya pie yoo .. ya aku kan anak tunggal, tumpuankeluarga, tapi kok kondisinya kaya gini. Nanti gimana gitu.. makanya aku takpinter-pinterin ini sekolah. Biar besok bisa cari apa-apa gampang. Aku ngeliatkan orang kaya aku tu cuma dipinggir jalan minta-minta. Aku ga mau kayagitu. Kalo keluarga bagaimana melihat kondisimu? Hmm gimana ya..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

133

81828384858687888990919293949596979899

100101102103104105106107108109110111112113114115116117118119120121122

seedih tapi ya gimana, panik si engga, kalo bapakku lebih suruh menerimakeadaan gitu. Bapakku tu suruh berusaha ini itu, suruh ngapain, pengen sembuhjuga. Ada operasi juga dulu itu cuma bapakku takut akhirnya ga diambil.Suruh ambil yang terapi aja.. cari info sana sini, nyoba terapi sana sini, tapikok ya.. sama aja. Hehe. Apakah ini termasuk pengalaman terburukmu ?hm iya. Bisa dibilang begitu. Soalnya dulu itu kata temen-temenku kaloolahraga aku cepet, lari cepet, kok ya jadi gini hehe berubah. Dari kondisimusekarang ini, apa harapan terbesar mu dalam hidup ? Yoo.. ee kaloberubah jadi kaya dulu lagi aku ga yakin. Tapi apa ya.. yang paling realistis yomoga aja lancar hidupku, ga pengen susah susah. Yaa karena aku anak satu-satunya. Ga pengen buat orang tua kecewa. Dulu pernah sempat kepikiran kaloorang tua ga ada, aku nanti gimana gitu, aku paling takut itu. Kamu palingdeket sama siapa dirumah? Sama mama si, papa kerja terus pulangnya sorekadang malem. Jadi ketemu pas sarapan sama malem sebelum tidur. Kerja apaorang tuamu? Mama wirausaha. Papa guru. Hmm apa ada hambatan-hambatan lain dalam mewujudkan harapan mu itu? Nek aku kan,pengennya besok kerjanya dibidang komputer itukan, tapi aku bingung, karenakata dosennya tu yang diperlukan market kedepannya tu sistem digital. Aku tupengen belajar mengenai itu tapi aku ga suka cara mengajar dosennya. Susahbanget. Nah hambatannya disitu. Pengen banget belajar itu untuk masa depan,tapi dosennya begitu. Ya aku lagi cari-cari yang lain sih. Mungkin bisa belajarotodidak. Gimana kalo harapan-harapan tersebut tidak sesuai dengankenyataan? Hmm Stres. Ga bisa mikir. Ya kan pinginnya itu tapi kok ga gini.Stres lah intinya.(sedikit marah) Oke.. aku boleh lanjut ? hehe iya kak. Balikke masalah sosialisasi tadi, kalo aku tanya dari 1-10 berapa kamu menilaikemampuan sosialisasimu? Dan alesannya? Mungkin 8. Soalnya gimana ya,aku sama orang baru tu bisa banget cepet kenalnya. Ga perlu waktu lama buatberbaur. Intinya ya aku cukup easy going, buktinya aku sering banget ditanya,“Kenal Ryan ga?”, gitu gitu kak. Ya lumayan aku di kenal banyak orang.Hehe. Temen-temen banyak berpengaruh ya kalo aku tangkep dariceritanya ..Yap betul banget. Apa perubahan yang paling terasa selamaberkegiatan sama temen-temen? Ya mungkin nek aku dulu tu, sering gabanyak ngomong. Sekarang sering sama temen-temen jadi aktif, seringngomong. Sering mendem sesuatu. Trus tiba-tiba sama temen jadi keluarsemua. Hehe . Suka dan duka bagi kamu sendiri berbaur sama temen-temen yang ya secara fisik kebanyakan normal gimana? Sukanya merekamenerima aku kak, kalo rame-rame tu lebih enak, kalo ga ada mereka terasasepi banget aku. Kalo duka apa yaa.. ga ada kayaknya. Kamu pernah dikritikga sama temen-temenmu, atau orang lain? Tentang apa ? kritik… ee seksek aku mikir, hehe. Aku ga tau yaa, aku kaya ngalir aja gitu.. aku tu dikritikya paling gara-gara terlalu ribut, karena dikelas aku tu jarang banget fokus kegurunya. Hehe. terus aku diem. Aku lebih seneng ngobrol sama temen daripada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

134

123124125126127128129130131132133134135136137138139140141142143144145146147148149150151152153154155156157158159160161162163164

guru atau dosen. Hehe Hehe.. duduknya dibelakang gitu2 yaa. Haahaha.Iyaaa. Hahaha. Lha kok tau kak? Biasanya gitu og..hehe Lanjut yaa.. kaloaku tanya dari 1-10 seberapa kamu penting sih penampilan fisikmenurutmu? Wahh.. itu tergantung si.. kalo aku ga penting. Ya 0. Hehe. Kanada temenku BK. Dia lebih parah dari aku, aku ga melihat itu kok. Mauberteman sama dia. Jadi fisik tidak penting. Bagaimana pendapatmu jikaseseorang menganggap penampilan adalah yang utama? Wahh gimana ya,ya yang penting tu kan dilihat dari kualitas dulu. Aku sewaktu SMA kan UNmasuk ranking 10 besar. Temen-temen pada ga tau kok, “Kok bisa sih kamu?Kok bisa yan?bentukanmu bisa juga ya dapet juara”, gitu-gitu. ya aku bingungkan jawab apa. Ya aku ngebuktiin itu heehe. Mungkin mereka terlalu sibukdengan yang lain. Aku yaaa belajar gitu.. hehe Oke baik.. hehe kamumenyadari kekurangan dan kelebihanmu ? Ya kelebihan ku pintar, akumerasa cepet nangkep kalo diajarin apa-apa dari dulu dibanding yang lain. Darikecil hehe. Kan ga semua bisa gitu. Trus aku pemaaf juga hehe. Kekurangan kutu.. hmm aku ga seneng baca buku dari kecil. Hahaha. Aku juga ga jago dalammenjelaskan suatu hal. Tapi ya dari semua itu aku belajar untuk percaya diri.hmm.. Kalo aku tanya dari 1 -10, seberapakah kamu menilaipenampilanmu? 7, Soalnya kadang tu kalo keluar rumah cari makan, aku tudiliatiiin teruss.. aku tu risih e kak. Agak malu. Sampe sekarang masihseperti itu? iyaaa. Gimana cara kamu mengatasi kekuranganmu? Hmm..kalo aku belum nemu e caranya, paling baca sedikit kalo ujian. Hehe. Kalo akutanya dari 1-10, seberapa kamu bangga dengan kelebihan yang kamumiliki? ee aku bingung. Ya aku kan masih belum belajar lagi juga kan. 7 deh.Ya karena kan aku tetep ada error nya nanti. Kalo kekurangan gimana?Seberapa kamu bisa nerima? Yaa bisa. aku 7 si,ya sapa tau suatu saat akubisa rajin baca lagi dan diharuskan untuk membaca. Hehe Ok baik… Kaloboleh tau apa si cita-citamu? Waduh gonta ganti e kak, pertama masinis,dokter manusia, dokter hewan, bapak kan kerja guru, nah dulu kepikiran jadiguru, tapi kok aku ga seneng sama anak-anak. Tapi aku ingin bekerja yangberhubungan dengan komputer si. Kok kamu ga seneng sama anak-anak?Ga tau ya kak, aku pengen cepet-cepet menjauh aja dari mereka. nyebelinsoalnya. Pasti mereka mau ganggu karena fisikku aneh. Kalo lagi jalan ketemumereka pasti aku muter agak jauh. Menghindar. Ee.. apa ya.. trauma mungkinhehe.. Trauma kenapa? Aku pernah digigit anak kecil. Mereka jailin aku. Akuga ada ganggu. Aku lagi jalan ngelewatin anak kecil. Tau-tau ngejar dan gigit.Ganggu gitu. Pernah kesulitan ga dalam memutuskan cita-cita? Sekarangsih masih bingung. Ga tau kedepannya jadi apa. Tapi yang jelas berhubungandengan komputer. Keputusan tersulit yang pernah diambil apa? Ga ada sih.Hmm okee..kamu punya prinsip ga atau motto hidup gitu? hmm ada sihpernah sampe tak tulisin dibuku karena kata-katanya banyak hahaha, pokoknyaada kata tidak menyerah, kejarlah apa yang menjadi cita-citamu. Hal itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

135

165166167168

membantu keseharianku sih kaa, apa-apa mikir ke prinsip itu . Alasan kamumemilih prinsip itu apa ? Ya karena aku liat orang yang disabilitas tu banyakyang menyerah. Dipinggir jalan minta-minta . Duh jangan sampe. Aku ga maukaya gitu. Kasian orangtuaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

136

TABEL KODING

Informan 3, RA, 19 tahun

Kode Sub Kategori Kategori TemaBerharap yangrealitis yaitusemoga hidupnyadiberi kelancaran(89)

Harapan realistis Persepsi terhadapdiri.Berpikir lebihrealistik tentangpenampilan dandapat melakukansesuatu sertaberbicara yangbaik mengenai diri(PD)

KecenderunganMenerima

Diri

Sangat bergantungpada lingkungankarena berpengaruhdalam diri (46)

Ketergantunganpada lingkungan

Cepat berkenalandengan orang baru(107)

Kemampuanbersosialisasi

Mengatakan bahwafisiknya aneh danpasti menjadi bahanejekan (155)

Persepsi negatiftentang diri

Berusaha beraniuntuk memulaiberkenalan (34)

Usaha adaptasi

Cepat berkenalandengan orang baru(35)

Kemampuanbersosialisasi

Kelebihan sejakkecil sudah merasapintar dan cepattanggap (135)

Kelebihan yangdimiliki

Sikap dalammemandangkelemahan dankekuatan diri.(SKK)Kekurangan tidak

suka membaca(138)

Kekurangan yangdimiliki

Tidak semua orangmemiliki kelebihanseperti dia (137)

Asumsi pribadipositif

Berusaha membaca(144)

Usaha dirimengatasikekurangan

Menerimakekurangan yang

Respon positifkekurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

137

dimiliki (148)

Menerimakelebihan yangdimiliki (146)

Respon positifkelebihan

Stress jika harapantidak sesuai dengankenyataan (103)

Respon negatif

Pantang menyerahuntuk mengejarcita-cita (164)

Prinsip hidup

Diam karenadikritik ributdikelas (121)

Menerima kritikan Respon ataspenolakan dankritikan. Individuberusahamelakukan koreksidiri dan berusahabelajar daripengalaman(RPK)

Pernah tidakmendapat kelompokbelajar karenaperbedaan fisik (53)

Tekanan sosial

Tidak membalasketika ada yangmengejek ataumengganggu (44)

Respon positif

Sering bersamateman menjadilebih aktif (113)

Pengaruh sosial

Senang bersamateman karenamerasa ramai (117)

Pengaruh sosial

Kualitas seseoranglebih penting daripenampilan (130)

Kualitas diri lebihpenting

Penampilan fisiktidak penting (126)

Penilaian fisik

Kondisi fisikmenjadipengalamanterburuk (86)

Keterbukaan akanpengalaman

Moral dalammenerima diriuntuk terbuka,berani dan tidakmenyukai kepura-puraan (MMD)

Merasa senangkarena teman-temanselalu membantu(18)

Perasaan positifkarena dukungansosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

138

Merasa nyamanbanyak temandaripada sendiri(23)

Perasaan positifkarena dukungansosial

Senang temanteman banyakmembantu karenamelihat kondisifisik (15)

Senang mendapatdukungan sosial

Cita-cita inginbekerja yangberhubungandengan computer(153)

Mempunyai cita-cita

Kondisi fisikbanyakmenghambatkegiatan (62)

Kendala fisik yangkurang sempurna

Penyebabdisabilitas fisikkarena terjatuh saatTK (67)

Keterbukaan diriuntuk bercerita

Berusaha untukpintar disekolahmeskipun kondisifisik kurangsempurna (78)

Usaha diri Keyakinan akankemampuan diri.Membangunkekuatan danmenggunakankemampuan dalamperkembanganhidupnya (KD)

Merasa sedihmelihat kondisifisik karenamenjadi tumpuankeluarga (77)

Mempunyai rasatanggung jawabterhadap keluarga

Mempunyai hobimengoperasikancomputer (56)

Mempunyai hobitertentu

Spontanitasmenikmati hidup.Individu lebihmemilikikeleluasaan untukmenikmati hal-haldalam hidupnya(SMH)

Lebih suka kegiatanbersama karena bisakoordinasi (12)

Kegiatan bersama

Sering bermaingame Dota denganteman (7)

Kegiatan bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENERIMAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS FISIK NON …

139

Prinsip hidupberpengaruhterhadap kehidupansehari-hari (165)

Memaknai prinsip

Pantang menyerahuntuk mengejarcita-cita (164)

Prinsip hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI