pengaruh economic value added, current ratio, debt to

6
JURNAL ILMIAH CORE IT Vol. 8 No. 4 e-ISSN: 2548-3528 p-ISSN: 2339-1766IJCCS, Vol.x, No.x, JSSN: 1978-1520 26 Pengaruh Economic Value Added, Current Ratio, Debt to Equity Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019 Tan Kim Hek, Devia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBBI e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Economic Value Added, Current Ratio dan Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2019 baik secara parsial maupun simultan. Data yang ada dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia dari tahun 2017 sampai 2019.Sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan criteria purposive sampling, Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 45 perusahaan dengan periode pengamatan selama 3 tahun. Maka jumlah pengamatan sebanyak 135 sampel Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa economic value added secara parsial berpengaruh terhadap return saham sedangkan current ratio dan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur pada tahun 2017-2019. Secara simultan Economic Value Added, Current Ratio danDebt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2019. Keywords: Economic Value Added, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return Saham 1. PENDAHULUAN Salah Return saham adalah suatu tingkat pengembalian saham yang diharapkan atas investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok saham melalui suatu portofolio. Return saham yang tinggi merupakan salah satu daya tarik bagi investor untuk menanamkan dananya di pasar modal. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat maka harga saham juga meningkat. Semakin tinggi return yang diperoleh maka semakin baik bagi pemilik perusahaan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai return saham antara lain Economic Value Added, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio. Economic Value Added (EVA) merupakan alat yang berguna untuk memilih investasi keuangan yang paling menjanjikan dan sekaligus sebagai alat yang cocok untuk mengendalikan operasi perusahaan, jika operasi perusahaan dapat dikendalikan maka secara langsung akan dapat mempengaruhi nilai saham. Pengukuran kinerja dan prestasi dengan menggunakan EVA timbul akibat antisipasi kelemahan pengukuran kinerja akuntansi tradisional. Oleh sebab itu EVA harus selalu dimiliki perusahaan untuk menjaga dan memberikan modal kepada perusahan di saat perusahaan membutuhkannya. Faktor lain yang mempengaruhi return saham adalah Current Ratio (CR), yaitu sebagai jaminan bagi pihak kreditor untuk memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki Current Ratio yang tinggi dikarenakan asset lancar yang dimiliki melebihi kewajiban lancar sehingga setiap saat perusahaan dapat memenuhi pembayaran-pembayaran yang diperlukan untuk kelancaran jalannya perusahaan. Dengan tingginya aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan kewajiban lancarnya, maka perusahaan tersebut dimungkinkan dapat mengelola aset tersebut secara produktif sehingga diharapkan akan memperbaiki kinerja perusahaan tersebut dan meningkatkan nilai

Upload: others

Post on 06-Feb-2022

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Economic Value Added, Current Ratio, Debt to

JURNAL ILMIAH CORE IT Vol. 8 No. 4 e-ISSN: 2548-3528 p-ISSN: 2339-1766IJCCS, Vol.x, No.x, JSSN: 1978-1520

26

Pengaruh Economic Value Added, Current Ratio, Debt to Equity Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019

Tan Kim Hek, Devia

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBBI e-mail: [email protected]

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Economic Value Added, Current Ratio dan

Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2019 baik secara parsial maupun simultan. Data yang ada dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia dari tahun 2017 sampai 2019.Sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan criteria purposive sampling, Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 45 perusahaan dengan periode pengamatan selama 3 tahun. Maka jumlah pengamatan sebanyak 135 sampel Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa economic value added secara parsial berpengaruh terhadap return saham sedangkan current ratio dan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur pada tahun 2017-2019. Secara simultan Economic Value Added, Current Ratio danDebt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2019.

Keywords: Economic Value Added, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return Saham 1. PENDAHULUAN

Salah Return saham adalah suatu tingkat pengembalian saham yang diharapkan atas investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok saham melalui suatu portofolio. Return saham yang tinggi merupakan salah satu daya tarik bagi investor untuk menanamkan dananya di pasar modal. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat maka harga saham juga meningkat. Semakin tinggi return yang diperoleh maka semakin baik bagi pemilik perusahaan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai return saham antara lain Economic Value Added, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio.

Economic Value Added (EVA) merupakan alat yang berguna untuk memilih investasi keuangan yang paling menjanjikan dan sekaligus sebagai alat yang cocok untuk mengendalikan operasi perusahaan, jika operasi perusahaan dapat dikendalikan maka secara langsung akan dapat mempengaruhi nilai saham. Pengukuran kinerja dan prestasi dengan menggunakan EVA timbul akibat antisipasi kelemahan pengukuran kinerja akuntansi tradisional. Oleh sebab itu EVA harus selalu dimiliki perusahaan untuk menjaga dan memberikan modal kepada perusahan di saat perusahaan membutuhkannya.

Faktor lain yang mempengaruhi return saham adalah Current Ratio (CR), yaitu sebagai jaminan bagi pihak kreditor untuk memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki Current Ratio yang tinggi dikarenakan asset lancar yang dimiliki melebihi kewajiban lancar sehingga setiap saat perusahaan dapat memenuhi pembayaran-pembayaran yang diperlukan untuk kelancaran jalannya perusahaan. Dengan tingginya aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan kewajiban lancarnya, maka perusahaan tersebut dimungkinkan dapat mengelola aset tersebut secara produktif sehingga diharapkan akan memperbaiki kinerja perusahaan tersebut dan meningkatkan nilai

Page 2: Pengaruh Economic Value Added, Current Ratio, Debt to

Pengaruh Economic Value Added, Current Ratio, Debt to Equity Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2017-2019

27

return saham kepada para investor. Selain Economic Value Added dan Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER) juga dapat menjadi

faktor yang mempengaruhi nilai return saham. Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang ditunjukkan pada berapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Debt to Equity Ratio yang tinggi menunjukkan semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar sehingga semakin memperbesar resiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi hutangnya. Hal inilah yang membawa dampak pada menurunnya return saham.

Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaan - perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat fenomena menarik pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI, yaitu setiap satu tahun sekali tepatnya setiap awal bulan februari terjadi pergantian nilai saham dari 187 perusahaan yang sudah masuk di index Manufaktur, pergantian nilai saham ini dipengaruhi oleh besar atau kecilnya nilai return saham yang mampu diberikan perusahaan kepada investor. Di sisi lain, besar atau kecilnya return saham yang dapat diberikan perusahaan kepada investor tergantung dari kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya yang dapat dinilai dari beberapa faktor diantaranya yaitu EVA, CR dan DER.

Penelitian ini berpedoman berdasarkan dari hasil beberapa penelitian terdahulu yaitu adanya hubungan antara current ratio, return on equity, debt to equity ratio dan earning per share terhadap return saham. Selain itu, penelitian ini juga berpedoman pada pergerakan harga saham dan return saham perusahaan Manufaktur Periode 2017-2019, dimana diketahui adanya peningkatan harga saham tetapi tidak diikuti dengan peningkatan return saham. Sebaliknya penurunan harga saham tetapi return saham tidak mengalami penurunan.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan data berjenis kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu Laporan Keuangan dari Bursa Efek Indonesia yang diambil dari situs (www.idx.co.id). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Manufaktur yang Go Public yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 187. Sampel yang dipilih adalah perusahaan Manufaktur yang aktif periode tahun 2017-2019, dengan menggunakan teknik Purposive Sampling yang menghasilkan sampel sebanyak 52 perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia dengan 3 tahun pengamatan, sehingga sampel yang diperoleh 156 data laporan keuangan. Teknik analisa yang digunakan terdiri dari analisis regresi linier berganda, uji parsial,uji simultan, uji determinasi dimana terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pengujian Asumsi Klasik 3.1.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang didapatkan berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji diperoleh nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,2 yang berarti dati terdistribusi normal. 3.1.2. Uji Multikolinearitas

Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen yang digunakan, dapat diketahui melalui variance inflation factor (VIF). Hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF dari empat variabel independen yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 3: Pengaruh Economic Value Added, Current Ratio, Debt to

28

Tabel 1. Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF 1 (Constant)

EVA .783 1.277 CR .462 2.163 DER .406 2.461

Hasil dari uji VIF pada tabel 1 menunjukkan bahwa ketiga variabel independen tidak terjadi

multikolinearitas karena nilai VIF < 10 dan Toleransi > 0,1.

3.1.3. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser dan grafik Scatterplot. Berikut

hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan uji Glejser. Tabel 2. Hasil Uji Glejser

Hasil Uji Glejser pada tabel 2 menunjukkan tingkat signifikansi variabel EVA, DER dan CR > 0,05 sehingga disimpulkan data tidak mengalami heterokedastisitas. Berikut hasil uji heterokedastisitas dengan grafik Scatterplot.

Gambar 2. Grafik Hasil Uji Scatterplot

Dari grafik Scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol (0) pada sumbu Y, tidak berkumpul di satu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas.

3.1.4. Uji Autokorelasi

Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson (Uji DW).Hasil uji autokorelasi dengan Durbin-Watson dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Page 4: Pengaruh Economic Value Added, Current Ratio, Debt to

Pengaruh Economic Value Added, Current Ratio, Debt to Equity Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2017-2019

29

Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi menghasilkan nilai Durbin Watson sebesar 2,099 dengan nilai dU dan 4-dU

sebesar (1,7645 < 2,099 < 2,2355) sehingga disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

3.2. Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda

Hasil pengujian hipotesis digunakan untuk menganalisis pengaruh EVA, CR dan DER terhadap Return Saham. Hasil Pengujian pada model regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Regresi Berganda dan Uji Parsial

Model Unstandardized Coefficients

B Std. Error thitung Sig. 1 (Constant) 2.632 3.188 .826 .413

EVA -.247 .116 -2.123 .039 CR .014 .342 .041 .967 DER .312 .254 1.225 .226

Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda di atas, maka model persamaan regresi dalam penelitian adalah sebagai berikut.

Y = 2,632 – 0,247 EVA+ 0,14 CR + 0,312 DER+ e 3.3. Hasil Uji Hipotesis 3.3.1. Uji Parsial

Uji Statistik t digunakan untuk menunjukkan apakah variabel independen (Economic Value Added, Current Ratio dan Debt to Equity Ratio) secara parsial berpengaruhterhadap Return Saham. Hasil pengujian dapat dilihat dari hasil uji hipotesis pada tabel 4.

Koefisen-koefisien persamaan regresi linear berganda dapat diartikan dalam kalimat di bawah ini. a. Variabel Economic Value Added (EVA) memiliki nilai thitung sebesar 2,123 dengan tanda negatif dan

ttabel sebesar 1,97824 sehingga thitung >ttabel (2,123 > 1,97824) dengan taraf signifikan (0,39 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Economic Value Added (EVA) berpengaruh terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur pada tahun 2017-2019.

b. Variabel Current Ratio (CR) memiliki nilai thitung sebesar 0,41 dengan tanda positif dan ttabel sebesar 1,97824 sehingga thitung >ttabel (0,41 < 1,97824) dengan taraf signifikan (0,967 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Current Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur pada tahun 2017-2019.

c. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai thitung sebesar 1,225 dengan tanda positif dan ttabel sebesar 1,97824 sehingga thitung >ttabel (1,225 > 1,97824) dengan taraf signifikan (0,226 > 0,05) mak dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur pada tahun 2017-2019,

Page 5: Pengaruh Economic Value Added, Current Ratio, Debt to

30

3.3.2. Uji Simultan

Hasil Uji Statistik F digunakan untuk menunjukkan semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Tabel 5. Hasil Uji Statistik F

Model Fhitung Ftabel Sig. 1 (Constant) 3.695 2,7 .011b

EVA CR DER

Hasil Uji F dapat dilihat pada tabel 5 dimana nilai Fhitung (3,695) dengan taraf signifikan sebesar 0,011 < 0,05 yang berarti secara simultan Economic Value Added, Current Ratio dan Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Return Saham. 3.3.3. Uji Koefisien Determinasi Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh antara variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.Koefisien ini menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 6. Hasil Analisis Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

1 .309a .096 .039

Berdasarkan tabel 6 nilai koefiesien korelasi mempunyai niai sebesar (R) = 0,309 dan Adjusted R Square memiliki nilai 0,039 artinya Economic Value Added, Current Ratio dan Debt to Equity Ratiomempengaruhi Return Saham sebesar 3,9% sedangkan 92,1% dijelaskan oleh faktor variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

3.4. Pembahasan Hasil Penelitian 3.4.1. Pengaruh Economic Value Added terhadap Return Saham

Dari hasil pengujian pada H1 yang dilakukan secara parsial diketahui bahwa variabel Economic Value Added berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian (Nia, 2019), yang menyatakan bahwa Economic Value Added berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Jadi, Economic Value Added yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat modalnya.Hal ini sejalan dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.Sebaliknya Economic Value Added yang negatif menunjukan bahwa nilai perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal saham perusahaan tersebut. Jika kinerja manajemen baik/efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan), maka akan tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan. Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan (Janitra, 2015) yang menyatakan bahwa Economic Value Addedbukan merupakan tolak ukur dalam menentukan return saham perusahaan.

3.4.2. Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham Dari hasil pengujian pada H2 yang dilakukan secara parsial diketahui bahwa variabel Current Ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian (Novita, 2019), yang menyatakan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh secara

Page 6: Pengaruh Economic Value Added, Current Ratio, Debt to

Pengaruh Economic Value Added, Current Ratio, Debt to Equity Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2017-2019

31

signifikan terhadap return saham.Current Ratio yang tinggi tidak mempengaruhi minta investor dalam menanamkan modalnya karena dengan tingginya Current Ratio berarti pengelolaan aktiva lancar kurang berjalan dengan baik sehingga banyak aktiva lancar yang menganggur dan tidak dioptimalkan oleh perusahaan sehingga mengakibatkan menurunnya minta investor untuk menanamkan modalnya. Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan (Nugroho, 2017) yang menyatakan bahwa Current Ratioberpengaruh terhadap Return Saham.Return saham bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka semakin besar likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar return saham. 3.4.3. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham

Dari hasil pengujian pada H3 yang dilakukan secara parsial diketahui bahwa variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian (Novita, 2019), yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.Semakin tinggi DER mencerminkan resiko perusahaan relatif tinggi karena perusahaan dalam operasionalnya relatif tergantung terhadap hutang dan perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar bunga hutang.Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Nugroho, 2017) yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Return Saham.Debt to Equity Ratio akan menambah nilai ekuitas perusahaan sehingga kinerja perusahaan akan meningkat.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F, diperoleh hasil secara parsial Economic Value Added berpengaruh terhadap Return Saham dengan signikasi sebesar 0,039 pada perusahaan manufaktur tahun 2017-2019, sedangkan Current Ratio dan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh. Secara simultan Economic Value Added, Current Ratio dan Debt to Equity Ratio sebesar 0,011 berpengaruh terhadap Return Saham pada pada perusahaan manufaktur tahun 2017-2019. DAFTAR PUSTAKA [1] Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta. [2] Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Jakarta : Penerbit Universitas Diponegoro. [3] Ghozali, Imam. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. 23. Semarang :Badan Penerbit Universitas Diponegoro. [4] Gibson, Charles H. 2008. Financial Reporting & Analysis: Using Financial Accounting.

Information.11 ed. South-Western College Pub.Haddad, Muliaman D. [5] Janitra dan Kesuma. 2015. Pengaruh EPS, ROI dan EVA Terhadap Return Saham Perusahaan

Otomotif Di BEI. E-JurnalManajemenUnud. Vol. 4 No. 7 , 2015 : 1831-1844. Universitas Udayana, Bali,Indonesia.

[6] Nia. 2019.Pengaruh Economic Value Added, Debt To Equity Ratio, Return Of Asset, dan Current Ratio Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sector Pertambangan Yang Terdaftar di BEI.

[7] Noor, Juliansyah. 2017. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

[8] Novita, Spriantikasari. 2019. Pengaruh Return on Assets, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Earning per Share dan Nilai Tukar Terhadap Return Saham. Jurnal JRAMB Prodi Akuntansi UMB Yogyakarta,5(1).

[9] Nugroho. 2017. Analisis Pengaruh Current Ratio, Return On Equity, Debt To Equity Ratio Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI.

[10] Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.