pengaruh jumlah pelat baja claw nailplate …/pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ......

62
PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE DAN PEREKAT TERHADAP KUAT LENTUR BALOK KAYU PADA SAMBUNGAN JARI TEGAK (FINGER BUTT JOINT) The Influence of Claw Nailplate and Adhesive Amounts on Timber Beam Elastic Strength of Finger Butt Joint SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana teknik pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : Disusun oleh : WAHYU JOKO TRIYANTO I 1106530 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: vonhu

Post on 02-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE DAN

PEREKAT TERHADAP KUAT LENTUR BALOK KAYU

PADA SAMBUNGAN JARI TEGAK (FINGER BUTT JOINT)

The Influence of Claw Nailplate and Adhesive Amounts on Timber Beam Elastic

Strength of Finger Butt Joint

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana teknik pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh :

Disusun oleh :

WAHYU JOKO TRIYANTO I 1106530

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE DAN

PEREKAT TERHADAP KUAT LENTUR BALOK KAYU

PADA SAMBUNGAN JARI TEGAK ( FINGER BUTT JOINT )

The Influence Amount of Steel Plate is Claw Nailplate and Glue Toward Limber Strength of Log Wood at Extension Finger Butt Joint

Disusun Oleh :

WAHYU JOKO TRIYANTO I 1106530

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pendadaran Jurusan

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Persetujuan Dosen Pembimbing 1

Dosen pembimbing

Purnawan Gunawan, ST., MT. NIP. 19731209 199802 1 001

Persetujuan Dosen Pembimbing 2

Dosen pembimbing

Ir. Budi Utomo, MT NIP. 19600629 198702 1 002

Page 3: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE DAN

PEREKAT TERHADAP KUAT LENTUR BALOK KAYU PADA

SAMBUNGAN JARI TEGAK( FINGER BUTT JOINT )

The Influence Amount of Steel Plate is Claw Nailplate and Glue Toward Limber Strength of Log Wood at Extension Finger Butt Joint

SKRIPSI

Disusun Oleh :

WAHYU JOKO TRIYANTO I 1106530

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pendadaran Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret pada hari : Kamis 8 April 2010

1. Purnawan Gunawan, ST., MT __________________

NIP. 19731209 199802 1 001

2. Ir. Budi Utomo, MT. __________________ NIP. 19600629 198702 1 002

3. Achmad Basuki, ST.,MT. __________________ NIP. 19700909 199802 1 001

4. Agus Setiya Budi, ST.,MT __________________ NIP. 19700909 199802 1 001

Disahkan,

Ketua Program S1 Non Reguler Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS

Ir. Agus Sumarsono, MT.

NIP. 19570814 198601 1 001

Mengetahui, Disahkan, a.n. Dekan Fakultas Teknik UNS Ketua Jurusan Teknik Sipil Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS Ir. Noegroho Djarwanti, MT. Ir. Bambang Santosa, MT. NIP. 19561112 198403 2 007 NIP. 19590823 198601 1 001

Page 4: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

ABSTRAK

Wahyu Joko Triyanto 2010. “PENGARUH JUMLAH CLAW NAIL PLATE DAN PEREKAT TERHADAP KUAT LENTUR BALOK KAYU PADA SAMBUNGAN JARI TEGAK ( FINGER BUTT JOINT )”. Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam dunia kontruksi perumahan bentang kayu yang cukup panjang sangat penting sekali terutama dalam pekerjaan kuda – kuda, gording, atap, lisplang, bekisting. Pada umumnya bentang kayu yang panjang memiliki satu, dua bahkan lebih sambungan, padahal sambungan itu sendiri merupakan titik terlemah dari sambungan kayu. Dengan cara menyambung beberapa kayu menjadi satu kesatuan bentang yang utuh dan panjang sesuai dengan bentang kayu yang direncanakan sehingga masalah bentang kayu dapat teratasi, oleh karena itu pemilihan macam sambungan harus sesuai dengan penggunaanya sehingga mudah dikerjakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat mekanik sambungan jari tegak (finger butt joint) kayu yang meliputi kuat lentur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Dalam Penelitian ini dilakukan uji pendahuluan untuk mengetahui sifat fisik dan mekanika kayu kruing. Uji pendahuluan meliputi uji : kadar air, uji lentur dan uji geser. Kemudian dari hasil uji pendahuluan dapat digunakan untuk menentukan panjang kritis (Lcr) benda uji. Jumlah benda uji kuat lentur adalah 12 buah balok kayu dengan tiga variasi, masing-masing variasi dibuat 3 balok uji yaitu balok tanpa sambungan dan sambungan jari tegak (finger butt joint) 1 ; 2 dan 3. Pengujian dilakukan dengan memberikan beban statik pada jarak sepertiga bentang, pembebanan dihentikan apabila balok telah mengalami kerusakan. Hasil pengujian kayu kruing diperoleh nilai kadar air 13,54 %, berat jenis 0,69 gr/cm3, kuat geser sejajar serat 65,23 kg/cm2, kuat lentur 1142,6 kg/cm2. Hasil pengujian kuat lentur kayu tanpa sambungan dan kuat lentur dengan sambungan jari tegak (finger butt joint)1 ; 2 dan 3 adalah berturut turut sebagai berikut : 720,196 kg/cm2 ; 145,660 kg/cm2 ; 192,530 kg/cm2 ; 255,154 kg/cm2. Hasil dari analisis modulus elastisitas kayu tanpa sambungan dan modulus elastisitas dengan sambungan jari tegak (finger butt joint) 1 ; 2 dan 3 adalah berturut turut sebagai berikut : 132681,276 kg/cm2 ; 81147386 kg/cm2 ; 87325,429 kg/cm2 ; 102760,709 kg/cm2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sambungan jari tegak (finger butt joint) 3 menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan sambungan jari tegak (finger butt joint) 1 dan sambungan jari tegak (finger butt joint) 2. Hal ini disebabkan sambungan jari tegak (finger butt joint) 3 menggunakan jumlah pryda claw nailplate lebih banyak sehingga mempunyai nilai kuat lentur yang lebih besar dibandingkan sambungan jari tegak (finger butt joint) 1 dan sambungan jari tegak (finger butt joint) 2. Kata kunci : kuat lentur, sambungan jari tegak (finger butt joint), modulus elastisitas

Page 5: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di negara kita Indonesia penggunaan kayu pada bangunan konstruksi banyak

digunakan antara lain untuk pekerjaan kusen, pintu, jendela, kuda – kuda, gording,

atap, stager, bekesting, plafon. Karena di negara kita kayu mudah didapat, maka

dari itu menyebabkan tereksplorasinya hutan secara besar – besaran yang

berdampak terhadap keseimbangan ekosistem alam, hutan mejadi gundul, yang

menyebabkan banjir dan tanah longsor pada musim hujan .

Kebutuhan kayu untuk konstrusi perumahan tetap besar bahkan semakin

berkebang pesat, karena kayu merupakan salah satu bahan konstruksi yang

mempunyai berat jenis ringan dan dapat dikerjakan menggunakan alat yang

sederhana, sehingga tiap pekerjaan konstrusi rumahan tidak terlepas penggunaan

bahan baku kayu.

Semakin berkembangnya pemakaian kayu, sehingga menyebabkan harga kayu

semakin mahal terutama kayu yang berdimesi besar dan panjang, sedangkan

panjang kayu yang tersedia dipasaran sangatlah terbatas. Sehingga timbul

pemikiran untuk nengatasi masalah panjang bentang tersebut menggunakan

sambungan.

Dalam dunia kontruksi perumahan bentang kayu yang cukup panjang sangat

penting sekali terutama dalam pekerjaan kuda – kuda, gording, atap, lisplang,

bekisting. Pada umumnya bentang kayu yang panjang memiliki satu, dua bahkan

lebih sambungan, padahal sambungan itu sendiri merupakan titik terlemah dari

sambungan kayu. Dengan cara menyambung beberapa kayu menjadi satu kesatuan

bentang yang utuh dan panjang sesuai dengan bentang kayu yang direncanakan

sehingga masalah bentang kayu dapat teratasi, oleh karena itu pemilihan macam

sambungan harus sesuai dengan penggunaanya sehingga mudah dikerjakan

Page 6: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Dengan adanya sambungan tersebut nasalah panjang bentang pada konstruksi kayu

dapat reratasi dari segi ekonomisnya sangatlah menguntungkan. Dalam menyusun

sambungan konstruksi kayu umumnya terdiri dari dua batang kayu atau lebih yang

masing - masing saling disambungkan hingga kokoh. Sambungan adalah dua

batang kayu atau lebih yang saling disambungkan satu sama lain, sehingga

menjadi batang kayu yang panjang. Jenis sambungan yang sering digunakan dalam

pekerjaan tersebut antara lain: sambungan jari tegak (butt Joint), sambungan

miring (Scraf Joint), sambungan jari (Finger Joint). Dalam penelitian ini hanya

meninjau untuk jenis sambungan jari tegak (Finger Butt Joint)

Sambungan pada konstruksi bangunan, baik itu beton, baja ataupun kayu

merupakan hal penting yang harus diperhatikan pada konstrusi tersebut. Oleh

karena itu dalam penelitian ini diharap dapat diketahui kuat lentur dari kekuatan

sambungan jari tegak (Finger Butt Joint) dengan perbandingan panjang arah

horisontal karena sambungan tersebut sangat mudah dikerjakan dan biasa dipakai

dalam pekerjaan konstruksi kayu, sehingga baik untuk diteliti.

1.2 Rumusan Masalah

Kebutuan akan kayu dengan bentang yang panjang memerlukan akan sambungan

dengan kekuatan yang tinggi maka perlu dilakukan penelitian terhadap jenis

sambungan yang digunakan sehingga memperoleh kekuatan yang diinginkan.

Dalam penelitian ini dipilih sambungan jari tegak (finger butt joint) mengunakan

alat sambung pryda jenis Claw naillplate dan perekat penol epoxy untuk

mengetahui seberapa besar kuat lentur yang dihasilkan.

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bahan yang digunakan adalah kayu kalimantan jenis Kruing.

b. Alat sambung yang digunakan adalah plat Pryda jenis Claw Naillplate dengan

tipe 6C2 dengan panjang 15,42 cm dan lebar 5,14 cm tebal 0,1 cm dan perekat

penol epoxy

Page 7: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

c. Jenis sambungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sambungan jari

tegak (finger butt joint) dengan perbandingan : 1 : 8 dari lebar kayu.

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitihan mengetahui sifat mekanik pelat baja yang dapat

menghasilkan kuat lentur maksimum pada sambugan jari tegak (Finger Butt Joint)

mengunakan pelat baja claw nailplate dengan penambahan perekat Penol Epoxy.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis:

Dapat mengetahui pengaruh sifat mekanik kayu meranti berupa kuat lentur

dengan menggunakan sambungan jari tegak (Finger Butt Joint) mengunakan

alat sambung plat claw nailplate, dengan penambahaan perekat Penol Epoxy.

b. Manfaat Praktis:

Memberi alternatif pertimbangan pengunaan alat sambung pelat baja claw

nailplate dari sambungan jari tegak (Finger butt joint), kususnya dalam

penyediaan bentang yang ada.

Page 8: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

BAB 2

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Pembangunan penyediaan fasilitas sarana fisik di Indonesia mengalami

peningkatan yang mengakibatkan semakin bertambahnya kebutuhan kegunaan

kayu sebagai bahan bangunan. Apabila ditinjau dari segi arsitektur bangunan kayu

mempunyai nilai estetika yang tinggi, dan ditinjau dari segi struktur bangunan

kayu lebih aman terhadap bahaya gempa. Disamping itu kayu sebagai bahan yang

dapat diremajakan, kayu juga menjadi bahan banguan yang relatif ekonomis.

Kayu merupakan hasil hutan dan salah satu sumber kekayaan alam bangsa

Indonesia, kayu merupakan bahan mentah dari alam yang mudah diproses untuk

digunakan sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang

tidak terdapat pada bahan-bahan lain, diantaranya memiliki kekuatan tarik dan

kekuatan tekan yang hampir seimbang, kayu mudah dibentuk dan dapat diperoleh

dimana saja (Dumanauw, 1993).

Menurut Benny Puspantoro (2002), Kayu sebagai bahan bangunan mempunyai

sifat yang menguntungkan dan merugikan. Sifat yang menguntungkan dari kayu

adalah :

a. Mudah didapat dan relatif murah harganya dibandingkan dengan harga bahan

bangunan lain seperti beton, dan baja.

b. Mudah dikerjakan tanpa alat-alat berat khusus, misalnya mudah dipotong,

dihaluskan, diukir ataupun disambung sabagai suatu konstruksi.

c. Bentuknya indah alami sehingga sering diekspose serat-seratnya sebagai hiasan

ruang.

d. Isolasi panas, sehingga rumah yang banyak menggunakan bahan kayu akan

terasa sejuk nyaman.

e. Tahan zat kimia, seperti asam atau garam dapur.

f. Ringan, mengurangi berat sendiri dari bangunan, sehingga dapat menghemat

ukuran pondasinya.

g. Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-

kuda atap, langit-langit, pintu jendela, tiang atau dinding, selain itu dapat juga

Page 9: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

untuk alat bantu kerja sementara seperti bekesting untuk cor beton, bouwplank,

tangga kerja dan lain sebagainya.

Sifat yang merugikan dari kayu yaitu:

a. Mudah terbakar dan menimbulkan api, sehingga rumah yang banyak memakai

bahan kayu kalau terbakar sulit dipadamkan karena api mudah menjalar dari

satu tempat ke tempat lainnya melalui bahan kayu ini.

b. Kekuatan dan keawetan kayu sangat tergantung dari jenis dan umur pohonnya,

sedang kayu yang ada diperdagangan sulit ditaksir umurnya.

c. Cepat rusak oleh pengaruh alam, hujan/air menyebabkan kayu cepat lapuk,

panas matahari menyebabkan kayu retak-retak.

d. Dapat dimakan serangga-serangga kecil sepertai rayap, bubuk dan kumbang.

Dapat berubah bentuknya, menyusut atau memuai, tergantung kadar air yang

dikandungnya. Bila kandungan airnya banyak kayu akan memuai, sebaliknya

kalau kering kayu akan menyusut (Puspantoro, 1992).

2.1.1 Sifat Fisik Kayu

a. Higroskopis

Kayu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai

akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya. Makin

lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai

tercapai keseimbangan dengan udara disekitarnya, Pada kondisi

kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut

kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).

b. Arah Serat

Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang

pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu,

serat berombak, dan serat diagonal (serat miring). Semua kayu bersifat

anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji

menurut arah seratnya.

c. Berat dan Berat Jenis

Page 10: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air

dan zat ekstraktif didalamnya. Berat jenis kayu berbanding lurus dengan

BJ-nya, yang berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ

1,28 (kayu nani), semakin tinggi BJ-nya, kayu semakin berat dan semakin

kuat pula. Berdasarkan berat jenisnya, jenis kayu dapat digolongkan ke

dalam kelas-kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Hubungan antara berat jenis kayu dengan kelas berat kayu Kelas Berat Kayu Berat Jenis

Sangat berat

Berat

Agak berat

Ringan

Lebih besar dari 0,90

0,75 - 0,90

0,60 - 0,75

Lebih kecil dari 0,60

(Sumber : Dumanauw, 1993:18)

d. Keawetan

Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari luar seperti

jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat

ekstraktif yang terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu

teras yang merupakan unsur racun bagi hewan perusak kayu.

e. Warna

Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna

dalam kayu yang berbeda-beda.

f. Tekstur

Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan

susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan

hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat). Berdasarkan

teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh:

giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll), dan

kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).

2.1.2 Sifat Mekanik Kayu

Sifat-sifat mekanik atau kekuatan kayu ialah kemampuan kayu untuk menahan

Page 11: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

muatan dari luar. Maksud muatan dari luar ialah gaya-gaya diluar benda yang

mempunyai kecenderungan untuk mengubah bentuk dan besarnya benda

(Dumanauw, 2001).

Dalam Wiryomartono (1976), karena kayu bersifat anisotrop maka sifat

mekaniknya ke berbagai arah serat berbeda, antara lain disebutkan :

a. Kayu lebih kuat mendukung gaya tarik sejajar serat daripada tarik menurut

arah tegak lurus serat ( Ft // > Ft ^ ).

b. Kayu lebih kuat mendukung gaya desak sejajar serat daripada desak menurut

arah tegak lurus serat (Fc // > Fc ^ ).

c. Kayu lebih kuat mendukung gaya tarik daripada gaya desak pada arah sejajar

serat (Ft // > Fc // ).

d. Kayu lebih kuat mendukung gaya geser tegak lurus arah serat daripada geser

searah arah serat ( Fv ^ > Fv // ).

e. Kayu mempunyai dukungan lentur yang lebih besar daripada dukungan desak.

2.1.3 Macam Penggunaan Kayu

Pengunaan kayu harus sesuai dengan sifat kayu tersebut dan memenuhi

persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-jenis kayu dan persyaratan untuk tujuan

pemakaian tertentu antara lain dapat dikemukan sebagai berikut :

a. Industri Kertas

Persyaratan teknis : lunak, mudah dikerjakan.

Jenis kayu : bambu, cemara, firs, pinus dan tumbuhan berdaun jarum lainnya.

b. Veneer biasa

Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan

beratnya sedang.

Jenis kayu : kruing merah, kruing putih, nyatoh, ramin, agathis, benuang.

c. Bangunan (Konstruksi)

Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai keawetan

alam yang tinggi.

Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur, kempas,

keruing, lara, rasamala.

Page 12: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

d. Mebel

Persyaratan teknis : berat sedang,dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan,

mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem dan dikerat.

Jenis kayu : jati, eboni, mahoni, rengas, ramin, meranti, sonokeling.

e. Lantai

Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan

cukup kuat.

Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin, bungur, jati,

kuku.

f. Bahan Bakar ( Arang )

Persyaratan teknis : Berat jenis tinggi.

Jenis Kayu : bakau, kesambi, walikukun, cemara, gelam, gofasa, johar, puspa.

2.1.4 Alat Sambung

Pengertian alat sambung adalah suatu bahan yang digunakan untuk menyatukan

dua permukaan kayu, dengan mengikat permukaan batang kayu menggunakan

berbagai jenis alat sambung. Berdasarakan jenisnya alat sambung dapat

digolongkan sebagai berikut :

a. Perekat, beberapa contoh perekat yaitu :

1). Perekat Termoplastis, yaitu : Cellulose Adhesive, Acrylie Resin Adhesive,

Polyvinyl Adhesive.

2). Perekat Termosetting, yaitu Urea Formaldehyde Resin, Phenolic Resin,

Resorsiol Resin.

3). Perekat yang diperoleh dari hasil exploitasi/pengolahan sumber daya alam,

contoh perekat alam seperti : glutin dan gassein.

4). Perekat sintesis terdiri dari :

a). VA-resinoid dispersion atau lem putih.

b). Perekat kondensasi, terdiri dari cairan dan zat pengeras.

5). Fenol Epoxy, penol epoxy terdiri dari dua macam komponen yaitu komponen

perekat (resin) dan komponen pengeras (hardener).

Page 13: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

b. Sambungan baut

Baut sering digunakan sebagai penyambung karena mudah didapat, mudah

dalam pelaksanaanya, tersedia banyak ukuran, dan dapat dibongkar pasang.

c. Sambungan paku

Penggunaan paku sebagai alat sambung cukup efektif karena :

1). Perlemahan kekuatan lentur yang diakibatkan sambungan paku relatif kecil.

2). Ekonomis karena harga paku relatif murah.

3). Efisien dalam pergerjaan, karena mudah didapat, dan tidak perlu tenaga ahli

dalam pemasanganya.

d. Sambungan pasak

Beberapa jenis pasak adalah :

1). Pasak kayu

Salah satu jenis pasak kayu adalah pasak kubler, keuntungan pasak kubler

adalah pasak dapat memindahkan gaya yang lebih besar, dan deformasi

sambungan relatif kecil.

2). Pasak cincin bergigi

e. Sambungan Gigi

Bila pada kuda-kuda konvensional umum dipakai sambungan gigi, maka pada

kuda-kuda konstruksi saat ini menggunakan paku atau pelat baja penyambung

(pelat konektor) yang lain. Banyak ragam pelat paku dan sejenisnya seperti

”gang nail” oleh J. Celvit Juriet pada tahun 1955, dan dipatenkan pertama kali

pada tahun 1959. Dipasaran saat ini beredar pelat baja konektor yang diproduksi

oleh Pryda Australia yaitu Pryda Nailplate, yang merupakan pelat baja galvanis

berpaku dan bergerigi. Ada dua jenis pelat baja Pryda yaitu Knuckle Nailplate

yang pemasanganya cukup dipaku, dan Claw Nailplate pemasanganya dengan

cara memberikan tekanan pada pelat baja tersebut hingga gerigi terbenam

secara merata pada kedua permukaan kayu yang disambung, dengan

menggunakan peralatan khusus (Suhardjono, 1994).

2.1.5 Pengertian Sambungan Jari Tegak (finger Butt joint)

Sambungan jari tegak (finger butt joint) merupakan salah satu jenis sambungan

yang digunakan untuk menyatukan dua atau lebih batang balok kayu, agar

Page 14: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

diperoleh batang balok kayu yang sesuai dengan panjang bentang yang

direncanakan.

Menurut Tyas Nugroho (2008). Dari hasil pengujian kuat lentur sambungan jari

tegak (finger butt joint) 1:2, 1:4, 1:8 berturut-turut sebagai berikut: 115,541

kg/cm2; 151,014 kg/cm2; 282,791 kg/cm2. dan besarnya modulus elastisitas

berturut-turut sebagai berikut: 78122,62 kg/cm2 ;79257,39 kg/cm2; 80333,91

kg/cm2. Berdasarkan hasil pengujian disimpulkan bahwa sambungan jari tegak 1:8

menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan sambungan jari tegak 1:2,

sambungan jari tegak 1:4.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu maka dalam penelitian ini menggunakan

sambungan jari tegak (finger butt joint) dengan panjang kemiringan 1:8, dan akan

dicari jumlah pelat pryda claw nailplate yang efektif yang dapat menghasilkan

kuat lentur maksimum.

2.1.6 Pryda Claw Nailplate

Pryda Australia merupakan pabrik industri dibidang konstruksi atap bangunan

yang berasal dari Australia. Pryda telah mengembangkan teknologi rangka atap

baja ringan dan penggunaan pelat baja galvanis bergigi runcing yang disebut

Pryda Claw Nailplate sebagai alat sambung balok kayu.

Dalam Pryda Training Manual (2008). Ukuran claw nailplate untuk sambungan

batang kayu lurus tersedia dalam 30 ukuran, yang disajikan dalam bentuk kode

angka dan huruf. Misalnya 4C3 ; 4 (empat) menyatakan panjang 4 inch ; C

merupakan kode dari claw nailplate ; dan 3 (tiga) menyatakan lebar 3 inch.

Dalam penelitian ini digunakan claw nailplate 6C2 disesuaikan dengan dimensi

kayu yang digunakan yaitu ; 6 cm x 10 cm.

Keunggulan dari pelat ini adalah :

a. Penyebaran beban lebih merata karena luasnya menyamai muka kayu.

b. Lebih awet dan tidak memerlukan perawatan karena terbuat dari baja.

c. Perlemahan akibat alat sambung relatif kecil, karena mengunakan gigi-gigi

kecil seperti paku.

d. Konstruksi lebih kaku, dan berkekuatan tinggi karena terbuat dari baja.

Page 15: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Kriteria Perencanaan Balok

Berdasarkan teori mekanika untuk tegangan geser balok tampang segi empat yang

dibebani gaya tranversal statik akan timbul tegangan dan regangan internal.

Sebagai bentuk perilaku perlawanan balok (Timoshenko dan Gere,1996).

Untuk mencari besarnya kuat lentur perlu diperhatikan momen yang terjadi pada

saat pembebanan. Gambar 2.1 berikut menggambarkan momen yang terjadi pada

saat pembebanan.

1/3 L 1/3 L

p/2 p/2

Mmax = 1/6 pl

1/3 L

BMD

SFD

Gambar 2.1 Kondisi Pembebanan

Sedangkan pada Gambar 2.2 berikut menggambarkan distribusi tegangan.

Gambar 2.2 Distribusi tegangan

Page 16: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Perhitungan kesetimbangan statis balok bertumpu sederhana untuk kondisi

pembebanan seperti pada Gambar 2.1 menggunakan Persamaan 2.1-2.6.

RA = DA = 1/2P dan RB = DB 1/2P ……………………………….…………..(2.1)

Mmaks = 1/6.P.L .……………………………………………………………....(2.2)

Hubungan tegangan-regangan terhadap perilaku balok yang dibebani beban

dengan arah tranversal sumbu longitudinal diperoleh :

IyM .

=s ……………………………………………………………………...(2.3)

yI

LP.

6/1.s

= …...………………………………………………………..…..(2.4)

yLI

P.6/1

.s= ……………………………………………………………….…..(2.5)

Tegangan geser dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut :

bIQV..

=t ……………………………………………………………….………(2.6)

dengan :

V = gaya geser

σ = tegangan normal akibat lentur (Mpa)

M = momen lentur (Nmm)

Y = jarak titik tinjau dalam penampang terhadap garis netral tampang (mm)

I = momen inersia penampang (1/12 bh3) (mm4)

τ = tegangan geser akibat lentur (Mpa)

Q = momen pertama pada kedalaman yang ditinjau terhadap garis netral (mm3)

= b . ½ h . ½ y = b ½ h . ¼ h = 1/8 b h2

b = lebar balok (mm)

2.2.2 Panjang Kritis Balok

Pada kondisi pembebanan terpusat dengan jarak 1/3 dari jarak tumpuan maka

perhitungan panjang kritis balok terjadi kegagalan lentur dan geser secara

bersamaan ditentukan dengan Persamaan 2.7.

ts.8..6 h

Lcr = ……………………………...........…………………………….....(2.7)

dengan Lcr = panjang kritis balok terjadi lentur dan geser (mm), σ = tegangan

lentur (Mpa), h = tinggi balok (mm), dan τ = tegangan geser (Mpa).

Page 17: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

2.2.3 Kadar Air

Kadar air kayu merupakan kandungan banyaknya air didalam kayu, yang

dinyatakan sebagai persentase dari berat kayu kering oven. Kadar air berdasarkan

Tata cara Perencanaan Stuktur Kayu Untuk Bangunan Gedung dihitung

menggunakan Persamaan 2.18.

( )%100x

W

WWm

d

do -= ...................……………………………....……........ ...(2.8)

dengan : m = kadar air benda uji (%)

oW = berat benda uji sebelum dikeringkan (gram)

dW = berat benda uji setelah dikeringkan (gram)

2.2.4 Kerapatan

Kerapatan adalah perbandingan berat kadar air awal dengan volume. Berdasarkan

Tata cara Perencanaan Stuktur Kayu Untuk Bangunan Gedung dihitung

menggunakan Persamaan 2.9.

wr = w

w

V

m...................…................…………………………………...............(2.9)

dengan:

wr = kerapatan pada benda uji pada kadar air w (g/cm³)

m w = massa benda uji pada kadar air w (g)

V w = volume benda uji pada kadar air w (cm³)

2.2.5 Berat Jenis

Berat jenis kayu adalah perbandingan berat kayu terhadap volume air yang sama

dengan volume kayu tersebut dengan menggunakan berat kayu kering sebagai

dasar. Setiap jenis kayu mempuyai berat yang berbeda, berkisar antara 0,2-1,28.

Berdasarkan Tata cara Perencanaan Stuktur Kayu Untuk Bangunan Gedung

dihitung menggunakan Persamaan 2.10.

Page 18: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Gm = ( )[ ]100/11000 mp+

............…………………………………...…...........(2.10)

dengan :

Gm = berat jenis

p = kerapatasn kayu

m = kadar air

2.2.6 Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas merupakan sifat elastis kayu yang penting sebagai ukuran

ketahanan terhadap perpanjangan apabila kayu mengalami tarikan, atau

pemndekan apabila kayu mengalami tekanan selama pembebanan berlangsung

dengan kecepatan pembebanan konstan. Dalam hal ini yang menjadi tolak ukur

adalah besaran modulus elastisitas. Nilai modulus elastisitas (MOE) dapat dihitung

dengan Persamaan 2.11.

IELP

MOE..48

. 3

= …………………………………...........……………..…….(2.11)

dengan :

MOE = modulus elastisitas (Mpa)

P = beban maksimum (N)

L = panjang balok (mm)

δ = lendutan balok (mm)

I = momen inersia (mm4)

Untuk mencari modulus elastisitas berdasarkan defleksi maksimum, sehingga

modulus elastisitas dapat dicari menggunakan Persamaan 2.12.

Modulus Elastisitas (E) dd ..384

..5)43(

..24..2/1 4

22

t

ss

t I

LqaL

IaP

+-= (kg/cm2) .........(2.12)

dengan: P = beban maksimum (kg)

Ls = jarak tumpuan (cm)

q = berat sendiri sampel (kg/m)

It = momen inersia total penampang (cm4)

δ = defleksi balok (cm)

Page 19: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Perhitungan modulus elastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan rumus

empiris. Perhitungan modulus elastisitas lentur (Ew) dilakukan dengan Persamaan

2.13-2.16 yaitu rumus estimasi kuat acuan :

7.016500GEw = MPa........................................................................................(2.13)

dimana :

G = berat jenis pada kadar air 15 % = ( )b

b

G

G

33,11-.......................................(2.14)

Gb = berat jenis dasar = ( )m

m

aG

G

265,011+......................................................(2.15)

( )30

30 ma

-= .....................................................................................................(2.16)

2.2.7 Lendutan Balok

Pembebanan lateral pada balok mengakibatkan terjadinya lendutan. Besarnya

lendutan maksimum yang terjadi akibat pembebanan terpusat dengan jarak 1/3 dari

jarak tumpuan, ditinjau dalam persamaan 2.17.

)43.(..24

. 22 aLIE

aPmak -=d ………………………………………..…………(2.17)

dengan :

δmak = lendutan maksimum (mm)

P = beban pada balok (N)

a = jarak beban terhadap tumpuan (mm)

L = panjan balok (mm)

E = modulus elastisitas balok (Mpa)

I = momen inersia (mm4)

2.2.8 Kuat Lentur

Kuat lentur adalah kekuatan untuk menahan beban mati maupun hidup selama

beban pukulan yang harus dipikul oleh kayu tersebut. (Dumanauw, 1990).

Kuat lentur (MOR) ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.18-2.19.

untuk kondisi pembebanan terpusat ditengah bentang :

2..2

..3

tb

LPMOR mak= ..................…………………………………………............(2.18)

untuk kondisi pembebanan terpusat dengan jarak 1/3 dari jarak tumpuan :

Page 20: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

2...3

hbap

MOR = .......................……………………………………..........…......(2.19)

dengan :

MOR = kuat lentur benda uji (MPa)

Pmak = beban maksimum yang bekerja pada benda uji (N)

L = panjang benda uji (mm)

b = lebar benda uji (mm)

t = tebal benda uji (mm).

a = jarak tumpuan terhadap baban (mm)

h = tinggi balok (mm)

Untuk mencari besarnya kuat lentur perlu diperhatikan momen yang terjadi pada

saat pembebanan. Gambar 2.3 berikut menggambarkan bidang geser dan bidang

momen yang terjadi pada saat pembebanan.

1/3 L 1/3 L

p/2 p/2

Mmax = 1/6 pl

1/3 L

BMD

SFD

Gambar 2.3 Diagram Bidang Geser dan Bidang Momen

Dari Gambar 2.3 terlihat bahwa momen mencapai maksimum pada tengah

bentang, kuat lentur yang dicari merupakan kuat lentur yang terjadi pada momen

maksimum, sehingga digunakan Persamaan 2.20.

Kuat Lentur ( Fb )t

s

t I

yaPLq

IyM

÷øö

çèæ +

==..2/1..

81

.2

( kg/cm2 ) ......................(2.20)

dengan:

P = beban maksimum (kg)

M = momen maksimum (kg.cm)

Page 21: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Ls = jarak tumpuan (cm)

It = momen inersia total penampang (cm4)

q = berat sendiri sampel (kg/cm)

y = ordinat titik berat (cm)

2.2.9 Balok Komposit

Balok komposit adalah balok yang terdiri atas lebih dari satu bahan. Sebagai

contoh, balok sandwich yang terdiri atas dua muka tipis dari bahan berkekuatan

relatif tinggi yang dipisahkan oleh sebuah inti tebal dari bahan berkekuatan relatif

rendah. Karena pada bagian muka mempunyai jarak terbesar dari sumbu netral (

dimana tegangan lentur terbesar ), maka bagian tersebut berfungsi seperti flens

pada balok I. Inti berfungsi sebagai pengisi dan memberikan dukungan pada muka

serta menstabilkan terhadap kerut atau tekuk.

Modulus elastisitas bahan yang jauh lebih besar E2 > E1 ( sehingga n>1 ) akan

mempengaruhi momen inersia penampang. Hal ini mengakibatkan penampang

pada balok mengalami transformasi yang mana tegangan pada bahan sebanding

dengan modulus elastisitasnya, dan dapat diasumsikan bahwa tegangan normal di

inti dapat diabaikan sehingga bahan dapat beraksi sebagai kesatuan utuh untuk

menahan semua tegangan lentur.

Perhitungan tegangan tertransformasi pada balok komposit dapat menggunakan

Persamaan 2.21 sebagai berikut:

nI

yM

T

..

=s .......................................................................................................(2.21)

dengan:

σ = tegangan lentur (MPa)

M = momen lentur (Nmm)

y = jarak titik tinjau dalam penampang terhadap garis netral tampang (mm)

IT = momen inersia tertransformasi (mm4)

Page 22: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

n = rasio modulus elastisitas bahan )(1

2

E

E

Page 23: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Tinjauan Umum

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan alternatif efektif dalam penempatan

dan penggunaan jumlah alat sambung pelat baja Pryda Claw Nailplate,

menggunakan sambungan jari tegak ( finger Butt joint ) yang diujikan untuk

mendapatkan kuat lentur maksimal, dan untuk mengetahui sifat kuat lentur

sambungan jari tegak ( finger Butt joint ) menggunakan alat sambung pelat baja

dari Pryda Australia jenis claw nail plate dengan penambahan Penol Epoxy

sebagai perekat.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Metode

eksperimental laboratorium merupakan penelitian yang berusaha untuk mencari

pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi terkontrol

secara ketat dan dilakukan di laboratorium dengan urutan kegiatan yang sistematis

dalam memperoleh data, sampai data tersebut berguna sebagai dasar pembuatan

keputusan/kesimpulan.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu Variabel Terikat dan Variabel

bebas. Variabel terikat dari penelitian ini adalah nilai kuat lentur dari balok,

sedangkan Variabel bebasnya adalah varasi penempatan dan jumlah pelat baja

pada sambungan jari tegak (finger Butt joint)

3.2. Bahan Penelitian

3.2.1. kayu

Kayu yang digunakan untuk penelitian adalah kayu kruing. Kayu kruing ini

mudah didapat dipasaran dengan harga yang terjangkau dan permukaan

kayunya memiliki karakteristik halus. Kayu kruing yang digunakan sebagai

sampel penelitian berukuran 6/10 x 220 cm, dengan jarak antar tumpuan 200

cm.

3.2.2. Perekat

Bahan perekat yang digunakan jenis perekat Termosetting yang dapat mengeras

pada suhu kamar, yaitu : Penol epoxy.

Page 24: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Penol Epoxy terdiri dari dua macam komponen yaitu komponen perekat (resin)

dan komponen pengeras (hardener). Komponen resin adalah cairan bening tidak

berbau, lebih cair dibandingkan dengan komponen hardener. komponen hardener

adalah cairan berwarna kuning transparan liat.

3.2.3. Pelat Sambung

Pelat sambung yang digunakan adalah pelat baja yang diproduksi oleh Pryda

Australia jenis Claw Nail Plates yang terbuat dari pelat baja bergerigi. Gerigi pada

pelat ini berfungsi sebagai pengikat batang kayu, sehingga kayu dapat tersambung

dan terikat kuat satu dengan yang lainya, sehingga mampu menahan gaya tarik dan

gaya tekan.

3.3. Peralatan Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian dibedakan menjadi dua kelompok,

yaitu: Peralatan Pembuatan benda uji dan peralatan pengujian sifat fisika dan

mekanika balok.

3.3.1. Peralatan Pembuatan Benda Uji

a. Mesin gergaji (circular panel saw), untuk membelah dan memotong bahan

baku sesuai dengan ukuran yang direncanakan.

b. Meteran, digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi bahan baku.

c. Alat untuk pembuatan benda uji pendahuluan dan balok kayu dengan

sambungan jari tegak (finger butt joint) adalah : jangka sorong, penggaris siku,

spidol, pahat, palu, ketam. dan kikir.

d. Gergaji, digunakan untuk pembuatan benda uji pendahuluan dan balok kayu

dengan sambungan jari tegak (finger butt joint).

Peralatan pembuatan benda uji dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Page 25: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Gambar 3.1 Palu, penggaris siku, pahat, kikir, gergaji

3.3.2 Peralatan Pengujian Sifat Fisika dan Mekanika Balok a. Jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm, digunakan untuk mengukur dimensi

kayu benda uji.

b. Timbangan Digital

Digunakan untuk pengukuran berat benda uji dalam pengukuran kerapatan dan

kadar air benda uji pendahuluan dengan ketelitian sampai 1 gram, Timbangan

elektrik dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Timbangan Elektrik

c. Oven

Untuk mengeringkan kayu pada uji pendahuluan digunakan oven dengan

kapasitas 200οC. Pengeringan benda uji dengan oven dihentikan setelah berat

kering benda uji telah stabil. Oven dapat dilihat pada Gambar 3.3

Page 26: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

.

Gambar 3.3 Oven kapasitas 200 οC

d. Universal Testing Machine (UTM)

Digunakan untuk mengetahui sifat mekanika kayu dengan menguji kuat geser

kayu, alat ini menggunakan sistim hidrolis untuk memberikan gaya tekan pada

benda uji. Universal testing machine (UTM) dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Universal Testing Machine (UTM)

3.3.3 Peralatan Untuk Pengujian Balok Sambungan a. Hidraulic Jack dan Loading Frame

Alat ini digunakan untuk menguji kuat lentur benda uji kayu. Hidraulik jack

merupakan alat yang memberi beban pada benda uji, dengan kapasitas beban

maksimal yang mampu dihasilkan hidraulic jack adalah 25 ton. Loading frame

berupa portal segi empat yang terbuat dari baja dengan balok portal yang dapat

diatur ketinggiannya. Hidraulic jack dan loading frame dapat dilihat pada

Gambar 3.5.

Page 27: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Gambar 3.5 Hidraulic Jack dan Loading Frame

b. Hidraulic Pump

Alat ini digunakan untuk memompa hidraulic jack agar menekan benda uji,

dengan cara menggerakan tuas tangkai hidraulic pump keatas dan kebawah,

hidraulic pump dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6 Hydraulic Pump

c. Load Cell

Alat ini digunakan untuk mengetahui interval pertambahan beban pada

pengujian kapasitas kuat lentur kayu kruing. Kapasitas alat ini adalah 20 ton

dan 50 ton. Load cell dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Page 28: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Gambar 3.7 Load Cell

d. Dial Gauge

Alat ini digunakan untuk mengukur besarnya lendutan yang terjadi. Dial gauge

yang dipakai merek Mitutoyo dengan kapasitas maksimal 20 mm dengan

ketelitian 0,01 mm. Dial gauge dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8 Dial Gauge

e. Tranducer

Alat ini digunakan untuk membaca secara digital data interval pertambahan

beban secara bertahap dengan penambahan beban 50 kg. Tranducer dapat

dilihat pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Tranducer

f. Jangka Sorong

Digunakan untuk mengukur dimensi batang kayu dengan ketelitian 0,05 mm,.

jangka sorong dapat dilihat pada Gambar 3.10.

Page 29: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Gambar 3.10 Jangka Sorong ketelitian 0,05 mm

3.4. Benda Uji

3.4.1. Benda Uji Pendahuluan

Ukuran dan bentuk benda uji untuk pengujian sifat fisika dan mekanika kayu

mengikuti standar ISO (Internasional Standard Organization), meliputi benda uji

kerapatan dan kadar air, kuat tekan sejajar serat dan kuat tekan tegak lurus serat,

kuat geser sejajar serat, kuat lentur (MOR) dan Modulus elastisitas (MOE). setiap

pengujian dilakukan perulangan sebanyak 3 kali sehingga jumlah total pengujian

beban adalah 9 spesimen, seperti terlihat dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Benda Uji Pendahuluan

No Jenis Pengujian Jumlah

1 Kerapatan dan Kadar air 3

2 Kuat Tekan Sejajar Serat 3

3 Kuat Geser 3

4 Kuat Lentur (MOR) dan Modulus Elastisitas (MOE) 3

Jumlah 12

Page 30: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

3.4.2. Benda Uji Balok Kayu

Benda uji balok kayu dibuat sebanyak 12 buah dengan empat macam variasi dan

masing-masing variasi dibuat 3 buah balok uji., yaitu: balok tanpa sambungan

(BTS), dan balok dengan sambungan jari tegak (finger butt joint) kemiringan 1:8,

variasi 1 (FBJ 1), variasi 2 (FBJ 2), variasi 3 (FBJ 3).Benda uji dapat dilihat pada

gambar 3.11.

Variasi 2. Sambungan Jari menggunakan pelat claw nailplate pada samping, dan sisi bawah batang kayu

Variasi I. Sambungan Jari menggunakan pelat claw nailplate pada samping batang kayu

Variasi 3. Sambungan Jari menggunakan pelat claw nailplate pada samping, sisi bawah dan sisi atas batang kayu

Profil Sambungan Jari tegak ( finger butt joint )

Pelat claw nailplateTipe 6C2 (15,42cm x 5,14cm )

Gambar 3.9 Benda Uji

Page 31: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Dalam penelitian ini perlu pembanding, pembanding tersebut adalah balok tanpa

sambungan, hal ini perlu untuk mengetahui perbedaan kuat lentur antara balok

sambungan dengan tanpa sambungan. penamaan-penamaan atau kode balok sudah

disebutkan diatas. Unuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Jumlah benda uji balok

Jenis Balok Kode

Benda Uji

Dimensi

cm

Jumlah Benda

Uji

Balok tanpa sambungan BTS 6 x 10 3

Balok Variasi 1 FBJ 1 6 x 10 3

Balok Variasi 2 FBJ 2 6 x 10 3

Balok Variasi 3 FBJ 3 6 x 10 3

Keterangan :

1. BT : Balok Tanpa Sambungan

2. FBJ 1 : Variasi 1 yaitu sambungan jari tegak (finger butt joint) dengan

perbandingan 1:8 dengan penambahan pryda claw nailplate tipe

6C2 pada kedua sisi tinggi batang kayu.

3. FBJ 2 : Variasi 2 yaitu sambungan jari tegak (finger butt joint) dengan

perbandingan 1:8 dengan penambahan pryda claw nailplate tipe 6C2

pada kedua sisi tinggi kayu, dan satu sisi lebar batang kayu.

4. FBJ 3 : Variasi 3 yaitu sambungan jari tegak (finger butt joint ) dengan

perbandingan 1:8 dengan penambahan pryda claw nailplate tipe 6C2

pada kedua sisi tinggi kayu, dan kedua sisi lebar batang kayu.

3.5 Tahapan Metodologi Penelitian

Page 32: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Tahapan metodologi penelitian merupakan susunan urutan kegiatan yang

dilaksanakan secara sistematis, logis dengan mempergunakan alat bantu ilmiah

yang bertujuan untuk memperoleh kebenaran suatau objek permasalahan.

Secara garis besar pelaksanaan penelitian dengan tahap-tahap sebagai berikut :

a. Tahap I : Tahap persiapan awal.

b. Tahap II : Tahap pemilihan bahan dan peralatan.

c. Tahap III : Tahap uji pendahuluan

d. Tahap IV : Tahap pemeriksaan kadar air sebelum pengujian

e. Tahap V : Tahap pembuatan benda uji kayu kruing

f. Tahap VI : Tahap pengujian.

g. Tahap VII : Tahap analisis pengujian.

3.5.1 Tahap Persiapan Awal

Tahap persiapan merupakan tahap untuk mempersiapkan segala sesuatu yang

terkait dengan masalah penelitian yang akan dilakukan, baik yang menyangkut

peralatan maupun bahan penelitian. Peralatan yang akan digunakan sebelumnya

diperiksa terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan alat dalam pelaksanaan

penelitian.

3.5.1.1 Tahap Pemilihan Bahan dan Peralatan

Bahan utama penelitian ini adalah kayu kruing dengan batang yang lurus,

berdimensi 6cm x 10 cm x 220 cm, tidak mempunyai cacat fisik dan tidak

mempunyai mata kayu dengan ukuran yang disyaratkan.

Peralatan yang digunakan adalah gergaji, serut kayu, mistar siku, palu, serta pensil

atau spidol.

3.5.2 Tahap Uji Pendahuluan

Tujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan panjang benda uji kayu Lcr.

Tahap uji pendahuluan meliputi :

3.5.2.1 Tahap Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Jenis Sebelum Pengujian

Page 33: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Kayu kruing yang telah dipilih kemudian dikeringkan dengan cara diangin-

anginkan selama kurang lebih dua minggu agar diperoleh kayu kruing yang kering

udara.

a. Pengujian Kadar Air

Banyaknya kandungan air pada kayu bervariasi tergantung dari suhu dan

kelembaban udara disekitarnya dan tergantung dari jenis kayu. Kadar air

besarnya bervariasi menurut jenis kayu dan perbedaan umur kayu. Kayu dari

mulai ditebang sampai siap dibuat produk akan mengalami penurunan kadar air.

Kayu kruing yang telah mencapai kering udara diperiksa kadar airnya di

Laboratorium Bahan Struktur Fakultas Teknik UNS agar memenuhi syarat

kadar lengas antara 12 % - 18 % atau rata-rata 15 %. Setelah kayu kruing

tersebut memenuhi syarat maka kayu kruing dapat dibuat benda uji.

Untuk mengetahui kadar air dan berat jenis kayu sebelum pengujian dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Masing-masing benda uji dipotong dengan ukuran panjang, lebar, dan tebal

kira-kira 2,5 cm x 2,5 cm x 2,5 cm.

2) Potongan kayu terebut kemudian dihitung volumenya dan ditimbang

sehingga didapatkan berat awal (Wo).

3) Kayu dikeringkan dalam oven selama 24 jam dengan suhu 105 oC.

4) Setelah 24 jam potongan kayu diambil dan ditimbang beratnya, didapat

berat kayu setelah kering oven (Wd).

Pengujian kadar air kayu dilakukan dengan menggunakan oven, jangka sorong dan

timbangan. Benda uji kadar air dapat dilihat pada Gambar 3.12.

2 0 m m20m

m

2 0 ± 5 m m

Page 34: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Gambar 3.12 Benda Uji Kadar Air Kayu Kruing

b. Tegangan Lentur

Pengujian kuat lentur kayu dilakukan dengan menggunakan alat uji lentur.

Benda uji kuat lentur dapat dilihat pada Gambar 3.13.

1 3 5 m m 1 3 5 m m

P

Gambar 3.13 Benda Uji Kuat Lentur

c. Tegangan Geser

Pengujian kuat geser kayu dilakukan dengan menggunakan alat UTM

(Universal Testing Machine). Benda uji geser kayu dapat dilihat pada Gambar

3.14.

20-25 mm

20-25 mm

20-2

5 mm

Gambar 3.14 Benda Uji Kuat Geser Kayu

3.5.3 Tahap Pembuatan Benda Uji Kayu Kruing

Kayu kruing dipotong menggunakan gergaji dengan ukuran 6 x 10 x 220 cm.

Dengan menggunakan pensil permukaan kayu kruing digambar sambungan jari

tegak (finger butt joint) dengan perbandingan panjang sambungan 1 : 8, jadi

panjang sambungan 8 b = 10 cm, sebanyak 9 buah sampel. Untuk lebih jelasnya

Page 35: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

gambar sambungan jari tegak (finger butt joint) perbandingan 1 : 8, dapat dilihat

pada Gambar 3.15.

Sambungan jari tegak (finger butt joint) dengan perbandingan panjang sambungan 1 : 8.

Kemudian kayu digergaji sesuai dengan garis lukisan yang telah diukur.

Permukaan kayu pada sambungan kemudian diserut supaya memudahkan pada

waktu penyambungan. Setelah permukaan kayu pada sambungan digergaji dan

diserut, kemudian permukaan kayu yang akan disambung dilapisi menggunakan

penol epoxy dan diikat sementara menggunakan strapless kayu.

Setelah distreplus kemudian batang kayu diletakan pada mesin tekan dengan posisi

pelat pryda claw nailplates berada diatas permukaan kayu dan ditekan

menggunakan mesin tekan sampai semua mata gerigi terbenam rata pada

permukaan kayu. Untuk mengetahui model benda uji dapat dilihat pada Gambar

3.16.

Gambar. 3.15

Page 36: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Gambar 3.16 Sambungan jari tegak (finger butt joint) 1:8, menggunakan pryda claw nailplate dan perekat penol epoxy.

3.5.4 Tahap Pengujian Kuat Lentur dan Modulus Elastisitas

Beban dari luar mengakibatkan balok mengalami deformasi dan regangan

sehingga menimbulkan retak lentur di sepanjang bentang balok. Pada pengujian

lentur kayu ini pemberian beban dilakukan secara bertahap menggunakan alat

loading frame.

Alur pengujian kuat lentur dan modulus elastisitas adalah sebagai berikut :

a. Setting alat, meliputi :

1) Menyiapkan alat-alat pengujian yang terdiri atas dial gauge, load cell,

transducer dan hidraulic jack.

2) Memasang benda uji kayu pada loading frame.

3) Memasang alat-alat pengujian dengan langkah sebagai berikut :

a) Memasang hidraulic jack pada loading frame, dipastikan stabil dan

tidak bergoyang.

b) Memasang load cell diantara kayu dan hidraulic jack, dipastikan

kedudukan alat stabil dengan 2 titik pembebanan pada jarak sepertiga

bentang bebas.

c) Memasang transducer yang sudah terpasang dengan trafo step-down

dan dihubungkan dengan load cell.

d) Memasang 2 buah dial gauge di tengah balok.

Pengujian balok dilakukan pada tumpuan sederhana sendi-rol dengan 2 titik

pembebanan pada jarak sepertiga bentang bebas. Diatas balok dipasang 2 buah

dial gauge pada tengah bentang kanan dan kiri. Pengujian balok dimulai dengan

memberikan beban awal dari 0 - 10 % perkiraan beban maksimum yang dapat

dicapai masing-masing balok, kemudian diturunkan kembali perlahan-lahan

keposisi 0 hal ini dilakukan untuk mengontrol apakah pembacaan dial gauge,

posisi tumpuan dan benda uji balok serta komponen pembebanan berfungsi dengan

baik. Alat pengujian balok dapat dilihat pada Gambar 3.17.

Page 37: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

107

9

2

5

3

4

1

68

Gambar 3.17 Alat Pengujian Balok

Keterangan :

1. Loading Frame 6. Balok kayu

2. Load cell 7. Perata beban

3. Tranducer 8. Penyalur beban

4. Hydraulic jack 9. Perletakan rol

5. Dial gauge 10.Perletakan sendi

b. Pengujian Kuat Lentur

Langkah pengujian adalah sebagai berikut:

1) Pembebanan benda uji dilakukan secara perlahan-lahan dengan hidraulic

pump. Pembacaan tahap pembebanan menggunakan transduser indikator

sebesar 50 kg secara teratur.

2) Pencatatan lendutan yang terjadi dengan membaca dial gauge pada tiap

penambahan beban.

3) Pencatatan beban maksimum yang mampu ditahan benda uji hingga benda

uji mengalami keruntuhan dan tidak mampu menahan beban lagi.

Secara sederhana pembebanan pada pengujian lentur dapat dijelaskan pada

Gambar 3.18.

Page 38: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

-

1/2P

+

1/3L

L

1/3L

1/2P

1/3L

+ SFD

1/3L

M max

+

1/3L

L

1/2P

1/3L

1/2P

BMD

Gambar 3.18 Diagram Bidang Momen dan Bidang Geser

Rumus-rumus yang digunakan :

Kuat Lentur ( Fb )t

s

t I

yaPLq

IyM

÷øö

çèæ +

==..2/1..

81

.2

( kg/cm2 ) ......................(2.20)

dengan :

P = beban maksimum (kg) M = momen maksimum (kg.cm)

Ls = jarak tumpuan (cm) It = momen inersia total penampang (cm4)

q = berat sendiri sampel (kg/cm) y = ordinat titik berat (cm)

Modulus Elastisitas (E) dd ..384

..5)43(

..24..2/1 4

22

t

ss

t I

LqaL

IaP

+-= (kg/cm2) ..........(2.12)

dengan : P = beban maksimum (kg)

Ls = jarak tumpuan (cm)

q = berat sendiri sampel (kg/m)

It = momen inersia total penampang (cm4)

δ = defleksi balok (cm)

Page 39: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Tidak

3.3.5 Tahap Analisis Hasil Penelitian

Analisis data pengujian kuat lentur balok adalah beban dari luar yang

menyebabkan terjadinya deformasi, tegangan penampang, retak atau keruntuhan,

dan jenis kerusakan yang terjadi pada setiap benda uji dan pola keruntuhannya

sehigga dapat ditentukan jumlah penggunaan pelat pryda clawnailplate yang

paling efektif.

Data tersebut kemudian dianalisis dengan metode yang sesuai guna menentukan:

a. Kuat lentur yang paling tinggi antara balok yang menggunakan pelat pryda

claw nailplate.

b. Kuat lentur yang paling tinggi antara sambungan jari tegak (finger butt joint)

dengan perbedaan perletakan dan jumlah pelat baja claw nailplate.

3.6 Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan ringkasan dari proses dilaksanakanya penelitian.

Dengan adanya kerangka pikir, penelitian yang dilakukan akan berjalan sesuai

dengan tahapan yang direncanakan. Penjelasan kerangka pikir dapat dilihat pada

tahapan-tahapan penelitian diatas. Secara garis besar bagan kerangka pikir tahapan

metode penelitian dapat dilihat dalam Gambar 3.19.

Pemilihan kayu: o Batang lurus, tidak cacat fisik dan

tidak ada mata kayu o Jenis kayu

Uji Pendahuluan: o Kadar air o Uji lentur o Uji geser

Mulai

Page 40: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Ya

Gambar 3.19 Bagan alur kerangka pikir penelitian

Pembuatan benda uji o Menentukan panjang balok

Lcr

pengujian

pembahasan

Analisis data

Selesai

Page 41: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan Data Pengujian

Berdasarkan penelitian di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret Surakarta, diperoleh data hasil pengujian benda uji. Yang kemudian di

analisis dengan ketentuan dalam SNI Kayu 2002 tentang Tata Cara Perencanaan

Struktur Kayu. Sehingga di dapat hasil perhitungan sebagai berikut:

a. Hasil Perhitungan Data Pengujian Kadar Air Kayu Kruing.

b. Hasil Perhitungan Data Pengujian Berat Jenis Kayu Kruing.

c. Hasil Perhitungan Data Pengujian Kuat Lentur dan Kuat Geser Uji

Pendahuluan.

d. Hasil Perhitungan Data Pengujian Modulus Elastisitas dan Kuat Lentur Balok

Kayu Kruing Tanpa Sambungan (BTS), Balok Sambungan Jari Tegak (finger

butt joint) dengan pemasangan pryda claw nailplate pada kedua sisi tinggi kayu

(FBJ-1), Balok Sambungan Jari Tegak (finger butt joint) dengan pemasangan

pryda claw nailplate pada kedua sisi tinggi kayu dan satu sisi lebar (FBJ-2),

Balok Sambungan Jari Tegak (finger butt joint) dengan pemasangan pryda claw

nailplate pada kedua sisi tinggi kayu dan kedua sisi lebar (FBJ-3).

4.1.1 Perhitungan Data Pengujian Kadar Air

Dari Uji pendahuluan di Laboratorium Bahan Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret Surakarta, diperoleh data kadar air kayu kruing. Nilai kadar air yang didapat

merupakan nilai kadar air dari 3 (tiga) buah benda uji. Nilai kadar air kayu kruing

dianggap dapat mewakili seluruh balok kayu meranti yang akan dibuat sambungan

pada penelitian ini. Kadar air kayu kruing dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah

ini.

Perhitungan kadar air kayu kruing menggunakan Persamaan (2.8), di bawah ini

contoh perhitungan benda uji ke-1 kayu kruing.

Diketahui data : l (panjang) = 2,4 cm

t (tebal) = 2,4 cm

b (lebar) = 3,6 cm

Page 42: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Berat awal (Wo) = 18 gram

Berat setelah dioven (Wd) = 16 gram

Kadar air = ( )

%100xW

WWm

d

do -= . ..................………………....…….......(2.8)

( )

%5,12%10016

1618=

-= xm

Data perhitungan kadar air kayu kruing tercantum pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Kadar Air Kayu Kruing.

Dimensi No

Sampel l

(cm) t

(cm) b

(cm)

Berat Awal/Wo

(gram)

Berat Setelah

Dioven/Wd (gram)

Kadar Air (%)

Kadar Air

Rata-rata (%)

1 2,4 2,4 3,6 18,00 16,00 12,50 2 2,5 2,5 3,6 18,00 16,00 12,50 3 2,6 2,7 3,8 18,50 16,00 15,62

13,54

4.1.2 Perhitungan Data Pengujian Berat Jenis

Dari hasil pengujian di Laboratorium Bahan Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret Surakarta, diperoleh data berat jenis kayu kruing. Nilai berat jenis kayu

kruing yang didapat merupakan nilai berat jenis dari 3 (tiga) buah benda uji, nilai

berat jenis kayu kruing dianggap dapat mewakili seluruh balok kayu kruing yang

akan dibuat sambungan pada penelitian ini. Berat jenis kayu kruing dapat dilihat

pada Tabel 4.2. di bawah ini.

Perhitungan berat jenis kayu kruing menggunakan Persamaan (2.10), di bawah ini

contoh perhitungan benda uji ke-1 kayu kruing merah.

Diketahui data : l (panjang) = 2,4 cm

t (tebal) = 2,4 cm

b (lebar) = 3,6 cm

Kadar air (m) = 13,54 %

Volume = l x t x b = 20,73 cm3

36

3

kg/m 868,051073,20

1018=== -

-

xx

VWor

Page 43: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Berat jenis (Gm) = [ ])100/1(1000 m+r

………………………...…...........(2.10)

( )[ ]3

, gram/cm 77,0100/54,1311000

05,868=

+=mG

Data perhitungan berat jenis kayu kruing tercantum pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Berat Jenis Kayu Kruing.

Dimensi No

Sampel l

(cm) t

(cm) b

(cm)

Volume (cm3)

Berat Awal

(gram)

Kadar Air (%)

Berat Jenis

(gr/cm3)

Berat Jenis Rata-rata (gr/cm3)

1 2,4 2,4 3,6 20,74 18,00 12,50 0,77 2 2,5 2,5 3,6 22,50 18,00 12,50 0,71 3 2,6 2,7 3,8 26,68 18,50 15,62 0,60

0,69

4.1.3 Perhitungan Data Pengujian Kuat Lentur dan Kuat Geser Pada Uji

Pendahuluan

Untuk menentukan panjang balok dan jarak tumpuan pada pengujian kuat lentur

terlebih dahulu dilakukan pengujian pendahuluan. Uji pendahuluan yang dilakukan

meliputi uji kuat lentur dan uji geser sejajar serat. Dari hasil pengujian di

Laboratorium Bahan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta,

didapat data kuat geser dan kuat lentur kayu kruing. Data kuat geser kayu kruing

dapat dilihat pada Tabel 4.3., dan data kuat lentur kayu kruing dapat dilihat pada

Tabel 4.4.

a. Berikut ini contoh perhitungan kuat geser benda uji pendahuluan ke -1 kayu

kruing.

Diketahui data : t (tebal) = 28 mm

b (lebar) = 24 mm

A (luas) = 672 mm²

P (beban) = 3400 N

t = 672

3400=

AP

= 5,06 MPa

Data perhitungan kuat geser kayu kruing dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Kuat Geser Kayu Kruing.

Ukuran

Page 44: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

penampang Kuat geser No Sampel

Kode benda uji Lebar

(mm) Tebal (mm)

Luas

(mm²)

Beban maksimum

(N) Hasil (MPa)

Rata-rata (MPa)

1 MBK GS-1 24 28 672 3400 5,06 2 MBK GS-2 24 26,8 643,2 1800 2,79 3 MBK GS-3 24 27 648 7600 11,73

6,52

Keterangan benda uji MBK GS – x :

M : Uji Mekanik

BK : Balok Kayu

GS : Geser Sejajar Serat

x : Benda Uji ke -

b. Berikut ini contoh perhitungan kuat lentur benda uji pendahuluan ke -1 kayu

kruing.

Diketahui data : t (tebal) = 21 mm

b (lebar) = 19 mm

l (panjang) = 270 mm

P (beban) = 2000 N

s = 22 2119227020003

..2..3

xxxx

hbLP= = 96,67 MPa ……………………............(2.19)

Selanjutnya data perhitungan kuat lentur kruing dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Kuat Lentur Kayu Kruing.

Ukuran penampang

MOR = 2..2

..3hbLP

No Sampel

Kode

benda uji Lebar (mm)

Tebal (mm)

Panjang (mm)

Beban

maksimum (N)

Hasil (MPa)

Rata-rata (MPa)

1 MBK LT -1 19 21 270 2000 96,67 2 MBK LT -2 19,5 20 270 2300 108,32 3 MBK LT -3 20 21 270 3000 137,80

114,26

Keterangan benda uji MBK LT-x

M : Uji Mekanik

BK : Balok Kayu

LT : Lentur

x : Benda Uji ke –

c. Perhitungan Panjang Kritis Balok (Lcr)

Page 45: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Balok kayu kruing yang digunakan untuk pengujian kuat lentur berukuran 6 cm

x 10 cm, perhitungan panjang kritis balok menggunakan Persamaan (2.7), maka

panjang kritis balok tersebut adalah :

Lcr = ts.8..6 h

…..………...........…………………………….....(2.7)

= 52,68

10026,1146x

xx

= 1313,73 mm

4.1.4 Perhitungan Data Pengujian Kuat Lentur

Dari pengujian di Laboratorium Struktur Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret Surakarta, diperoleh data-data berupa beban maksimum dan

defleksi/lendutan yang diterima oleh balok kayu kruing, yang digunakan untuk

menghitung nilai kuat lentur dari balok kayu kruing tersebut. Data hasil

perhitungan kuat lentur kayu kruing dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Perhitungan kuat lentur kayu kruing menggunakan Persamaan (2.20), berikut ini

contoh perhitungan benda uji ke-1.

Diketahui data : p (panjang balok) = 221,40 cm

h (tinggi balok) = 9,80 cm

b (lebar balok) = 5,80 cm

Ls (jarak tumpu) = 200,00 cm

y (ordinat titik berat) = 4,90 cm

Pmax (beban maksimum) = 1450 kg

A (jarak P ke tumpuan) = 66,67 cm

q (berat sendiri) = 0,06 kg/cm

It (momen inersia) = 380,980,5121

xx

= 454,90 cm4

Page 46: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Kuat Lentur ( Fb ) t

s

t I

aP

qLy

IyM

÷øö

çèæ +

== 28

1.

2

( kg/cm2 ) …......................(2.20)

90,454

90,467,662

145020006,0

81 2 xxxx ÷

øö

çèæ +

=

2/99,523 cmkg= Data hasil perhitungan kuat lentur kayu kruing tercantum pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Kuat Lentur Balok Kayu Tanpa Sambungan Dan Sambungan Jari.

No

Kode

Sampel

h

(cm)

b

(cm)

Ls

(cm)

Pmax

(kg)

q

(kg/cm)

Kuat

Lentur

(kg/cm2)

Kuat lentur

rata-rata

kg/cm2

1 BTS -I 9,80 5,80 200 1450 0,06 524,01

2 BTS -II 10,00 5,80 200 2200 0,07 762,27

3 BTS -III 9,50 5,60 200 2200 0,06 874,32

720,198

4 FBJ 1.1 9,85 5,90 200 450 0,06 160,60

5 FBJ 1.2 9,60 6,10 200 300 0,06 109,84

6 FBJ 1.3 9,90 6,20 200 500 0,06 166,54

145,660

7 FBJ 2.1 10,10 6,10 200 600 0,06 195,88

8 FBJ 2.2 10,10 6,10 200 600 0,06 195,94

9 FBJ 2.3 10,10 5,90 200 550 0,06 185,77

192,530

10 FBJ 3.1 10,10 6,00 200 700 0,06 231,79

11 FBJ 3.2 10,00 6,00 200 750 0,06 253,13

12 FBJ 3.3 9,90 5,90 200 800 0,07 280,54

255,154

Dari data Tabel 4.5 perhitungan kuat lentur diatas, diperoleh kuat lentur rata-rata

dari masing-masing benda uji. Kuat lentur rata-rata ini kemudian dibuat grafik

perubahan kuat lentur, agar dapat diketahui perbedaan perubahan kuat lentur yang

terjadi antara balok tanpa sambungan dengan ketiga jenis Sambungan Jari Tegak

Page 47: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

(finger butt joint) yang telah dipasang pryda claw nailplate dan penol epoxy.

Perubahan kuat lentur balok kayu dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Grafik kuat lentur balok tanpa sambungan dan balok Sambungan Jari Tegak (finger butt joint) menggunakan pryda claw nailplate dan penol epoxy.

Dari grafik diatas kemudian dianalisa berapa persentase perubahan kekuatan lentur

yang terjadi antara balok tanpa sambungan dan ketiga jenis Sambungan Jari Tegak

(finger butt joint) menggunakan pryda claw nailplate dan penol epoxy. Persentase

perubahan kekuatan dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Perubahan Kuat Lentur balok kayu tanpa sambungan dan balok kayu

sambungan jari tegak (finger butt joint).

No Kode Sampel

Kekuatan Lentur Rata-rata (kg/cm2)

Perubahan Kuat Lentur (%)

1 BTS 720,19 0

Page 48: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

2 FBJ 1 145,66 79,774 3 FBJ 2 192,53 73,266 4 FBJ 3 255,154 64,571

4.1.5 Perhitungan Data Pengujian Modulus Elastisitas

4.1.5.1 Perhitungan Modulus Elastisitas Berdasarkan Pengujian

Dari pengujian di Laboratorium Struktur Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret Surakarta, diperoleh data-data berupa beban bertahap dan defleksi/lendutan

yang diderita oleh balok kayu kruing. Kemudian dari data tersebut dan dengan

data-data lain dapat dihitung nilai modulus elastisitas dari balok kayu kruing

tersebut.

Perhitungan modulus elastisitas kayu kruing menggunakan Persamaan (2.12), di

bawah ini contoh perhitungan modulus elastisitas Balok Tanpa Sambungan.

Diketahui data : l (panjang balok) = 221,40 cm

h (tinggi balok) = 9,80 cm

b (lebar balok) = 5,80 cm

Ls (jarak tumpuan) = 200,00 cm

y (ordinat titik berat) = 4,90 cm

a (jarak P ke tumpuan) = 66,67 cm

q (berat sendiri) = 0,06 kg/cm

P (proporsional) = 1250 kg

It (Momen inersia) = 380,1180,5121

xx = 454,91 cm4

Untuk menghitung nilai modulus elastisitas digunakan beban proposional dan

lendutan proposional.

Modulus Elastisitas (E) ( )dd t

ss

t I

qLaL

I

ap

384

543

24

.2

422 +-

÷øö

çèæ

= (kg/cm2) .........(2.12)

42,491,45438420006,05

)67,6642003(42,491,45424

67,662

12504

22

xxxx

xxxxx

x+-=

2/101770,54 cmkg=

Page 49: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Untuk data perhitungan modulus elastisitas kayu kruing tercantum pada Tabel 4.7,

sebagai berikut :

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Modulus Elastisitas Kayu Kruing.

h

b

Ls

q

P

Prop.

d

prop.

E

E

rata-rata

No

Kode

Sampel (cm) (cm) (cm) (kg/cm) (kg) (mm) (kg/cm 2 ) (kg/cm 2 )

1 BTS-I 9,80 5,80 200 0,06 1250 3,86 101771,88

2 BTS-II 10,00 5,80 200 0,07 1800 3,85 138047,67

3 BTS-III 9,50 5,60 200 0,06 1500 3,38 158224,28

132681,276

4 FBJ 1.1 9,85 5,90 200 0,06 250 0,65 121160,31

5 FBJ 1.2 9,60 6,10 200 0,06 200 1,10 59767,33

6 FBJ 1.3 9,90 6,20 200 0,06 300 1,40 62514,51

81147,386

7 FBJ 2.1 10,10 6,10 200 0,06 300 1,24 67682,23

8 FBJ 2.2 10,10 6,10 200 0,06 400 1,11 100389,48

9 FBJ 2.3 10,10 5,90 200 0,06 250 0,77 93904,58

87325,429

10 FBJ 3.1 10,10 6,00 200 0,06 350 1,01 97706,76

11 FBJ 3.2 10,00 6,00 200 0,06 350 0,99 102753,77

12 FBJ 3.3 9,90 5,90 200 0,07 350 1,00 107821,60

102760,709

Beban proporsional maupun lendutan proporsional dapat dicari menggunakan

grafik hubungan beban dan lendutan. Pada grafik tersebut kemudian dibuat garis

linear, sehingga beban dan lendutan proposional dapat dibaca. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Page 50: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Beban dan Lendutan Proporsional pada Balok

Tanpa Sambungan (BTS-1).

Data pembacaan beban dan lendutan pada balok tanpa sambungan sampel-1 (BTS-

1), dapat dilihat pada Tabel 4.8

Page 51: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Tabel 4.8 Data pembacaan beban dan lendutan balok tanpa sambungan sampel-1 (BTS-1).

Lendutan (mm) Keterangan NO

Beban

Dial kiri

Dial Kanan

Rata Defleksi

(kg) ( N ) (mm) (mm) (mm) 1 0 0 0 0 0

2 50 500 0,65 0,72 0,685

3 100 1000 1,31 1,66 1,485

4 150 1500 2,18 2,90 2,540

5 200 2000 3,83 4,74 4,285

6 250 2500 4,37 5,44 4,905

7 300 3000 5,05 6,34 5,695

8 350 3500 6,07 7,71 6,890

9 400 4000 6,94 8,74 7,840

10 450 4500 10,48 11,25 10,865

11 500 5000 12,04 12,97 12,505

12 550 5500 13,16 14,30 13,730

13 600 6000 14,52 15,91 15,215

14 650 6500 15,82 17,43 16,625

15 700 7000 17,20 19,04 18,120

16 750 7500 19,63 21,79 20,710

17 800 8000 20,95 23,28 22,115

18 850 8500 22,47 24,97 23,720

19 900 9000 23,92 26,42 25,170

20 950 9500 26,16 28,76 27,460

21 1000 10000 27,44 30,28 28,860

22 1050 10500 29,44 32,28 30,860

23 1100 11000 31,80 35,07 33,435

24 1150 11500 33,06 36,54 34,800

25 1200 12000 34,56 38,24 36,400

26 1250 12500 36,65 40,58 38,615 Batas Proporsional 27 1300 13000 39,51 43,81 41,660

28 1350 13500 42,03 46,46 44,245

29 1400 14000 45,02 49,84 47,430

30 1450 14500 47,62 52,79 50,205

Setelah menghitung modulus elastisitas rata-rata dari masing-masing benda uji,

kemudian dibuat grafik perubahan modulus elastisitas. Grafik perubahan modulus

elastisitas digunakan untuk melihat perbedaan perubahan modulus elastisitas yang

terjadi antara balok tanpa sambungan dengan ketiga jenis Sambungan Jari Tegak

(finger butt joint) menggunakan pryda claw nailplate dan penol epoxy. Modulus

Elastisitas balok kayu tanpa sambungan dan Sambungan Jari Tegak (finger butt

joint) menggunakan pryda claw nailplate dan penol epoxy dapat dilihat pada

Grafik 4.3.

Page 52: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Gambar 4.3 Grafik modulus elastisitas balok kayu tanpa sambungan dan

balok kayu Sambungan Jari Tegak (finger butt joint) yang telah dipasang pryda claw nailplate dan penol epoxy.

Dari grafik diatas kemudian dianalisa berapa persen perubahan kekuatan yang

terjadi antara balok tanpa sambungan dan ketiga jenis sambungan jari tegak (finger

butt joint). Persentase perubahan kekuatan yang terjadi dapat dilihat pada Tabel

4.9.

Tabel 4.9 Perubahan Modulus Elastisitas balok kayu tanpa sambungan dan Sambungan Jari Tegak ( finger butt joint ).

No Kode Sampel Modulus Elastisitas

Rata-rata (kg/cm2)

Perubahan Modulus

Elastisitas (%)

1 BTS 132681,276 0

2 FBJ 1 81147,38 38,84

3 FBJ 2 87325,429 34,184

4 FBJ 3 102760,709 22,55

Page 53: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

4.1.5.2 Perhitungan Modulus Elastisitas dengan Rumus Estimasi Kuat Acuan

Perhitungan modulus elastisitas lentur (Ew) dilakukan dengan rumus estimasi kuat

acuan:

7.016000GEw = MPa...................................................................................(2.13)

Dimana :

G = berat jenis pada kadar air 15 % = ( )b

b

G

G

33,11-..................................(2.14)

Gb = berat jenis dasar = ( )m

m

aG

G

265,011+..................................................(2.15)

( )30

30 ma

-= ................................................................................................(2.16)

Dari hasil pengujian diperoleh data:

m = 13,54 %

Gm = 0,69 gr/cm3 = 6900000 kg/m3

27.07,0 kg/cm 6 123399,7 MPa 976,1233969,01600016000

69,063,0133,01

63,0133,01

63,069,055,0265,01

69,0265,01

55,030

13,543030

30

====

=-

=-

=

=+

=+

=

=-

=-

=

xGE

xGG

G

xxaGG

G

ma

w

b

b

m

mb

Jadi berdasarkan rumus estimasi kuat acuan didapat nilai modulus elastisitas lentur

:

Ew = 2kg/cm 6 123399,7

Page 54: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

5,9 cm 0,1 cm 5,9 cm

4.1.5.3 Perhitungan Momen Inersia Tertransformasi Akibat Komposit

Sambungan jari tegak (finger butt joint) 1-1

Diketahui data :

Es ( plat ) = 200000 Mpa

Ew ( kayu ) = 13000 Mpa

)(EwEs

n = = 38,1513000200000

=

n (5,14) = 15,38 x 0,01 = 1,54 cm

h2 = h1 = ½ x 9,85 = 4,9 cm

IT = Iw + Is

= 23 )0)(85,99,5()85,99,5(121

xx + + ( 23 )0)(14,554,1()14,554,1(121

xx + ) x 2

= 510,89 cm4

9,85 cm

y

0 z

1,54 cm

5,14 cm

h1

h2

z 9.85 cm

Page 55: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

xnI

aP

qLyxn

IyM

T

s

T

÷øö

çèæ +

== 281

.2

s

89,510

95,467,662

25020006,0

81 2 xxxx ÷

øö

çèæ +

= x 1,54

= 178,56 cm4

5,14 cm

Sambungan jari tegak (finger butt joint) 2-1

Diketahui data :

Es ( plat ) = 200000 Mpa

Ew ( kayu ) = 13000 Mpa

)(EwEs

n = = 38,1513000200000

=

n (5,14) = 15,38 x 5,14 = 74,05 cm

{ }cm

xxx

xxxx

A

Ayh 29,6

)1,004,74()14,554,1(2)1,101,6(

)1,005,74(85,9()14,554,1(9,42)1,101,6(1,1021

1

111 =

++

++==

åå

h2 = h – h1 = 9,9 – 6,29 = 3,61 cm

IT = Iw + Is

= 23 )1,1021

29,6)(1,101,6()1,101,6(121

xxx -+ +2

23 )1,1021

29,6)(14,554,1()14,554,1(121

xxx -+

+ 23 )1,021

55,4)(1,005,74()1,005,74(121

xxx -+

= 555,58 cm4

6,1 cm 0,1 cm

10,1 cm

0,1 cm

z

y

O,1

h1

h2 z

0,1 cm

y

10,1 cm

74,05 cm

0

6,1 cm

0,1 cm

1,54 cm

5,14 cm

Page 56: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

74,05 cm0,1 cm

6 cm

9,8 cm

y

z o

0,1 cm

h1

h2

5,14 cm0,1 cm

6 cm

9,8 cm

y

z o

0,1 cm 0,1 cm

1,54cm

5,14cm

0,1 cm

xnI

aP

qLyxn

IyM

T

s

T

÷øö

çèæ +

== 281

.2

s

58,555

45,467,662

300200057,0

81 2 xxxx ÷

øö

çèæ +

= x74,05

= 6785,93 cm4

Sambungan jari tegak (finger butt joint) 3.1

Diketahui data :

Es ( plat ) = 200000 Mpa

Ew ( kayu ) = 13000 Mpa

)(EwEs

n = = 38,1513000200000

=

n (5,14) = 15,38 x 5,14 = 74,05 cm

h2 = h1 = ½ x 10,3 = 5,15 cm

IT = Iw + Is

= 23 )0)(1,106()1,106(121

xx + + ( 23 )0)(14,554,1()14,554,1(121

xx + ) x 2

(+ 23 )95,4)(1,005,74()1,005,74(121

xx + ) x 2

= 989,33 cm4

T

s

T I

aP

qLyxn

IyM

÷øö

çèæ +

== 281

.2

s x n

33,989

05,567,662

30020006,0

81 2 xxxx ÷

øö

çèæ +

= x 74,05

2/45,4523 cmkg=

10,1 cm 10,1 cm

Page 57: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Dari hasil perhitungan diperoleh inersia rata-rata tertransformasi sambungan

miring variasi 1, 2, 3 berturut turut sebagai berikut 515,66 cm4 : 565,89 cm4:

1000,56 cm4,

4.2 Pembahasan

4.2.1 Kadar Air

Kandungan kadar air yang ada dalam kayu bervariasi tergantung jenis kayu,

perbedaan umur, suhu, dan kelembaban udara disekitarnya. Kadar air kering udara

di Indonesia berkisar antara 12 % sampai 18 %, atau rata-rata 15%. Berat air pada

kayu adalah perbedaan antara berat kayu sebelum dikeringkan (berat basah/berat

awal = Wb) dikurangi berat kayu sesudah dikeringkan dengan tanur/oven (berat

akhir = Wo).

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai kadar air rata-rata kayu kruing adalah

13,54%. Sehingga dalam pengujian ini, kondisi kayu yang digunakan dan telah

memenuhi syarat kering udara.

4.2.2 Berat Jenis

Kayu memiliki berat jenis (BJ) yang bebeda-beda, berkisar antara minimum 0,20

gr/cm3 (kayu balsa) hingga 1,28 gr/cm3 (kayu nani). Faktor yang mempengaruhi

berat jenis kayu antara lain tempat tumbuh dan iklim, letak geografis dan spesies

serta letak bagian kayu. Makin besar berat jenis kayu umumnya makin kuat pula

kayunya dan semakin kecil berat jenis kayu, akan berkurang pula kekuatannya.

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai berat jenis rata-rata kayu kruing adalah

0,69 gr/cm3. Sehingga kayu kruing termasuk kayu dengan berat sedang (0,6-0,75).

4.2.3 Kuat Lentur

Page 58: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai kuat lentur rata-rata balok

kayu kruing tanpa sambungan adalah 720,19 kg/cm2, sedangkan balok kayu

sambungan jari tegak (fingert butt joint) menggunakan pryda claw nailplate dan

penol epoxy 1 ; 2 dan 3 adalah berturut-turut sebagai berikut : 145.66kg/cm2;

192.53 kg/cm2; 255.154 kg/cm2.

Kayu utuh memiliki kuat kentur yang paling tinggi daripada ketiga jenis

sambungan jari tersebut. Hal ini disebabkan karena serat-serat kayu pada kayu

kruing masih utuh baik sehingga mampu menahan gaya momen lentur yang

terjadi. Berbeda dengan yang terjadi pada ketiga jenis sambungan jari tersebut,

serat kayu banyak yang terpotong dan rusak pada proses penyambungan kayu.

Berdasarkan hasil kuat lentur dari Sambungan Jari Tegak (finger butt joint) 1,

Sambungan Jari Tegak (finger butt joint) 2, dan Sambungan Jari Tegak (finger butt

joint) 3, nilai kuat lentur mengalami peningkatan. Meningkatnya kuat lentur

dipengaruhi oleh jumlah Pryda Claw Nailplate dan Penol Epoxy pada sambungan,

sehingga mengakibatkan semakin besar nilai kuat lentur yang diperoleh.

Pada penelitian yang sudah dilakukan pada Sambungan Jari Tegak (finger butt

joint) menggunakan perekat penol epoxy menghasilkan kuat lentur maksimal pada

perbandingan 1:8 dengan nilai 146.888 kg/cm2, sedangkan pada penelitian ini

menghasilkan kuat lentur maksimal 255.154 kg/cm2, jadi penambahan alat

sambung pryda claw nailplate dapat meningkatkan kuat lentur kayu yang cukup

signifikan.

4.2.4 Modulus Elastisitas

Dari perhitungan modulus elastisitas berdasarkan pengujian di Laboratorium

Struktur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, menunjukkan

bahwa modulus elastisitas balok tanpa sambungan lebih besar dari pada modulus

elastisitas balok sambungan dengan ketiga jenis sambungan jari tegak (finger butt

joint).

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai modulus elastisitas rata-rata kayu

kruing utuh adalah 132680,83 kg/cm2, nilai ini mendekati perhitungan modulus

elastisitas dengan rumus estimasi kuat acuan dengan nilai adalah Ew =

2kg/cm 6 123399,7

Page 59: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Berdasarkan Tabel 4.5. dapat dilihat hasil modulus elastisitas dari Sambungan Jari

Tegak (finger butt joint) 1, Sambungan Jari Tegak (finger butt joint) 2, dan

Sambungan Jari Tegak (finger butt joint) 3, mengalami peningkatan.

Meningkatnya modulus elastisitas dipengaruhi oleh jumlah pryda clawnailplate

yang digunakan.

Page 60: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan

yaitu sebagai berikut:

1. Karakteristik sifat mekanik kayu kruing utuh / tanpa sambungan adalah

sebagai berikut:

a. Kayu kruing yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai kadar air

13,54 %. Pada umumnya kayu di Indonesia mempunyai kadar air antara 12

% sampai 18 % atau rata-rata 15 %.

b. Dari hasil penelitian di labotatorium kayu kruing yang digunakan

mempunyai berat jenis rata-rata 0,69 gr/cm3

c. Besarnya nilai modulus elastisitas kayu kruing berdasarkan pengujian di

laboratorium yaitu 132686,83 kg/cm2.

d. Besarnya modulus elastisitas kayu kruing berdasarkan rumus estimasi

adalah Ew = 123399,76 kg/cm2.

e. Kayu kruing utuh / tanpa sambungan mempunyai nilai kuat lentur yaitu

720,19 kg/cm2.

2. Karakteristik sifat mekanik kayu kruing setelah dipasang pryda claw naillplate

dengan mengunakan sambungan finger butt joint 1, balok sambungan finger

butt joint 2, balok sambungan finger butt joint 3, adalah sebagai berikut:

a. Kapasitas lentur sambungan (fingerbutt joint ) 1 adalah 145,66 kg/cm2

b. Kapasitas lentur sambungan (fingerbutt joint ) 2 adalah 192,53 kg/cm2

c. Kapasitas lentur sambungan (fingerbutt joint ) 3 adalah 255,154 kg/cm2

d. Berdasar hasil pengujian dapat disimpulkan sambungan jari tegak (finger

butt joint) 3 mempunyai kuat lentur terbesar dibandingkan sambungan jari

tegak (finger butt joint) yang 1 dan 2. Hal ini disebabkan karena pada

sambungan jari tegak (finger butt joint) 3, mengunakan sambungan pyrda

claw naillplate lebih banyak dibandingkan yang lain nya sehinga lebih kuat

menahan gaya geser dari luar.

5.2 Saran

Page 61: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

Beberapa saran yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian yang telah

dilakukan yang mungkin dapat bermanfaat, antara lain:

1. Dial Gauge yang dipakai dalam penelitian ini hanya dua yaitu diletakkan

ditengah bentang, sehingga hanya tengah bentang yang dapat diukur

defleksinya. Untuk itu dalam penelitian selanjutnya dial gauge yang dipakai

sebaiknya lebih dari dua agar tinjauan defleksinya pada titik-titik benda uji

lebih banyak.

2. Dalam penggunaan perekat sebagai alat sambung, sebaiknya perekat betul-

betul dioleskan secara merata pada bagian yang akan direkatkan agar

memperoleh hasil yang diharapkan.

3. Dalam pembuatan benda uji perlu diperhatikan ketelitian dan keahlian pekerja,

karena bentuk dan ketepatan benda uji mempengaruhi keberhasilan dari

penelitian.

4. Pada sambungan jari tegak (finger butt joint) perlu dikembangkan variasi

penempatan pryda claw nailplate, agar diperoleh kuat lentur yang lebih tinggi

sehingga bisa mendekati kuat lentur dari kayu utuh.

Page 62: PENGARUH JUMLAH PELAT BAJA CLAW NAILPLATE …/Pengaruh... · dalam pekerjaan konstruksi kayu, ... Serba guna, artinya dapat dipakai sebagai konstruksi bangunan, seperti kuda-kuda

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional (BSN), 2002. Tata Cara Perencanaan Konstruksi

Kayu. SNI. Jakarta.

Dumanauw J.F, 1990. Mengenal Kayu, Pendidikan Industri Kayu Atas. Semarang.

Departemen pkerjaan umum, 1987 Tata cara perencanaan pembebanan untuk

rumah dan gedung SNI 1727 – 1989F. Jakarta.

Gere J.M dan Timoshenko S, 1996. Mekanika Bahan. Edisi kedua. Erlangga.

Jakarta.

http://www.dephut.go.id, 2005. Jenis-jenis kayu dan pengunaannya.

Departemen kehutanan Republik Indonesia.

Pryda Product Training Manual [Online]. Tersedia di email :

[email protected] [2008, Juli].

Puspantoro,B. 1992. Sambungan Kayu Pintu dan Jendela, Penerbit Andi Offset

Yogyakarta.

Sinaga, M. 1994. Buletin Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen

Kehutanan Badan Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan Kupang.

Wiryomartono,S. 1976. Konstruksi Kayu Jilid I. Fakultas Teknik Universitas

Gajah Mada. Yogyakarta.