pengaruh metode reward and punishment 4
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
1/123
PENGARUH METODEREWARDAND PUNISHMENT
TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR QURAN-
HADITS DI MAN KANDANGAN KEDIRI
SKRIPSI
Oleh:
Umi Masruroh
03110036
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG
OKTOBER, 2007
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
2/123
2
2
PENGARUH METODEREWARDANDPUNISHMENT
TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR QURAN-
HADITS DI MAN KANDANGAN KEDIRI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Strata Satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Umi Masruroh
03110036
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG
OKTOBER, 2007
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
3/123
3
3
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH METODEREWARD AND PUNISHMENT
TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR QURAN-HADITS
DI MAN KANDANGAN KEDIRI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Universitas Islam Negeri (UIN) Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam menyelesaikan Program Sarjana
Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Umi Masruroh
03110036
Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diujikan
Pada Tanggal 03 Oktober 2007
Oleh Dosen Pembimbing
Drs. H. Suaib H. Muhammad, M.Ag
NIP. 150227505
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Drs. Moh. Padil, M. PdI
NIP. 150267235
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
4/123
4
4
PENGARUH METODEREWARD AND PUNISHMENT
TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR QURAN-HADITS
DI MAN KANDANGAN KEDIRI
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh
Umi Masruroh (03110036)
Telah dipertahankan di depan dewan penguji
pada tanggal 3 Oktober 2007 dengan nilai A
dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam
(S.Pd.I)
Pada tanggal: 03 Oktober 2007
Dewan Penguji
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Drs.H.Suaib H.Muhammad,M.Ag Hj. Rahmawati B. M.A
NIP.150227505 NIP.150318021
Penguji Utama,
Drs. A. Fatah Yasin, M.Ag
NIP.150287892
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang
Prof. Dr. H. M. Djunaidi Ghony
NIP. 150042031
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
5/123
5
5
Drs. H. Suaib H. Muhammad, M. Ag
Dosen Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Malang
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal : Skripsi Umi Masruroh Malang, 25 September 2007
Lamp. : 4 (Empat) Eksemplar
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang
diMalang
Assalamualaikum Wr. Wb.
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di
bawah ini:
Nama : Umi Masruroh
NIM : 03110036
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Metode Reward And Punishment Terhadap
Peningkatan Motivasi Belajar Quran-Hadits Di MAN
Kandangan Kediri
Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
Drs.H.Suaib H.Muhammad,M.Ag
NIP. 150227505
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
6/123
6
6
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan diterbitkan dalam daftar pustaka.
Malang, September 2007
Umi Masruroh
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
7/123
7
7
!"
#
$!%!
#"&'
&((!!!)*#*
*
%++,!-&
*
!
./*#0
!
!%&
&
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
8/123
8
8
MOTTO
Artinya:
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan Barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya pula (Q.S. Zal-Zalah: 7-8)1
1 Departemen Agama RI,Al-Quran Terjemah dan Penjelasan Ayat Ahkam (Jakarta: Pena
Quran, 2002), hlm. 600
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
9/123
9
9
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji syukur segalanya penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena limpahan rahmat, hidayah serta inayahNya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir perkuliahan.
Shalawat serta salam senantiasa kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW, yang telah membimbing kita ke jalan yang benar, yaitu
jalan yang di ridhoi Allah SWT.
Dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini penulis tidak akan terlepas
dari bimbingan dan dukungan dan bantuan dari semua pihak sehingga
terselesaikan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengucapkan ungkapan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak dan Ibunda tercinta yang dengan sabar telah membimbing,mendoakan, mengarahkan, memberi kepercayaan, dan bantuan moril serta
materiil
2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku Rektor UIN Malang3. Bapak Prof. Dr. H. Djunaidi Ghony selaku Dekan Fakultas Tarbiyah4. Bapak Padil M. Pdi selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam5.
Bapak Drs. H. Suaib H. Muhammad M. Ag selaku Dosen Pembimbing
yang telah memberikan bimbingannya hingga skripsi ini selesai
6. Bapak Drs. Djamil Aly selaku Kepala Sekolah MAN Kandangan Kediriyang telah memberi izin dan kerja samanya
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
10/123
10
10
7. Segenap Guru, karyawan serta siswa-siswi MAN Kandangan Kediri yangtelah memberikan bantuannya dalam memberikan data-data penelitian
8. Semua teman-temanku yaitu Tutik Astiani, Nurussobah, Azizah, AnaFaizati, semua teman-temanku yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
terima kasih atas segala bantuannya
9. Semua teman-teman ku di kost wartel A dan Istiqomah apartement10.Semua pihak yang ikut mensukseskan skripsi ini (maaf tidak mungkin
disebutkan satu persatu)
Penulis manyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Semoga skripsi ini memberikan manfaat pada semua pihak. Tujuan saya dengan
karya ini setidaknya memberikan kontribusi bagi para pembaca karya ini, yang
peduli dengan dunia pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan.
Akhirnya hanya Allah SWT berserah diri dan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan semua pihak pada umumnya,
semoga kita semua mendapat Hidayah-Nya. AMIN.
Penulis
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
11/123
11
11
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMANPENGESAHAN. ...................................................................... iv
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING .............................................. v
HALAMAN SURAT PERNYATAAN .........................................................vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
HALAMAN MOTTO ....................................................................................viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
ABSTRAK ...................................................................................................... xvi
BAB I :PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Rumusan Masalah. ........................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8
E. Hipotesis ........................................................................................ 9
E. Ruang Lingkup ............................................................................. 9
F. Sistematika Pembahasan ............................................................... 10
BAB II :KAJIAN PUSTAKA
A. Pembahasan Tentang Reward ...................................................... 13
1. Pengertian Reward ................................................................... 132. Macam-macam Reward ............................................................ 163. Tujuan Reward . ........................................................................ 21
B. Pemabahasan Tentang Punishment .............................................. 23
1. Pengertian Punishment ............................................................. 232. Macam-macam Punishment ..................................................... 30
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
12/123
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
13/123
13
13
B. Pengaruh Metode reward terhadap Peningkatan Motivasi
Belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri ..................... 99
C. Pengaruh Metode Punishment terhadap Peningkatan Motivasi
Belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri ..................... 101
BAB VI :KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 103B. Saran-saran .................................................................................. 104
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
14/123
14
14
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Skor Skala Likert Reward dan Punishment Terhadap
Peningkatan Motivasi Belajar Quran-Hadits .................................... 73
Tabel 3.2 Blue Print Skala Metode Reward dan Punishment
Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Quran-Hadits .................... 74
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Skala Metode Reward dan Punishment
Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Quran-Hadits .................... 77
Tabel 4.1 Keadaan Guru MAN Kandangan Kediri .......................................... 82
Tabel 4.2 Data Siswa MAN Kandangan Kediri................................................ 83
Tabel 4.3 Data Keadaan Siswa Sejak Berdiri Sampai Sekarang ...................... 83
Tabel 4.4 Luas MAN Kandangan Kediri.......................................................... 84
Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Variabel Reward dan
Punishment......................................................................................... 93
Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Variabel Reward ...................... 95
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Variabel Punishment................ 96
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
15/123
15
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Penelitian
Lampiran 2. Struktur Organisasi MAN Kandangan Kediri
Lampiran 3. Denah Lokasi Ruang MAN Kandangan
Lampiran 4. Daftar Sarana Prasarana Kelas MAN Kandangan Kediri
Lampiran 5. Surat Keputusan Kepala MAN Kandangan Tentang Pembagian
Tugas Mengajar
Lampiran 6. Kuesioner yang Belum Valid
Lampiran 7. Kuesioner yang Sudah Valid
Lampiran 8. Hasil Uji Reliabel Reward
Lampiran 9. Hasil Uji Reliabel Punishment
Lampiran 10. Hasil Uji Reliabel Motivasi
Lampiran 11. Hasil Uji Regresi Reward dan Punisment
Lampiran 12. Hasil Uji Regresi Reward
Lampiran 13. Hasil Uji Regresi Punishment
Lampiran 14. Tabel Frekuensi
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
16/123
16
16
ABSTRAK
Masruroh, Umi. Pengaruh Metode Reward and Punishment Terhadap
Peningkatan Motivasi Belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri. Skripsi,Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri
(UIN) Malang. Drs. H. Suaib. H. Muhammad, M.Ag.
Metode pembelajaran merupakan suatu teknik untuk mencapai tujuan.
Dengan adanya metode pembelajaran diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan, namun dalam kenyataannya masih ada
siswa yang tidak fokus pada pelajaran, untuk itu diperlukan metode yang sesuai
dan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Adapun salah satu metode yang
digunakan oleh guru MAN Kandangan Kediri adalah metode reward dan
punishment, dengan menerapkan metode reward dan punishment diharapkan
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena dengan metode reward akan
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dengan diberikanpunishment ini diharapkan dapat menertibkan siswa yang mengganggu dalam
proses belajar mengajar. Kedua metode ini dapat menimbulkan motivasi sehingga
siswa akan antusias dalam belajar Quran-Hadits. Dalam kegiatan belajar
mengajar memang sangat penting diterapkan metode reward dan punishment
sebagai salah satu metode pembelajaran.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh
metode reward dan punishment terhadap peningkatan motivasi belajar Quran-
Hadits di MAN Kandangan Kediri, untuk mengetahui seberapa pengaruh metode
reward dan punishment terhadap peningkatan motivasi belajar Quran-Hadits di
MAN Kandangan Kediri.
Penelitian ini menggunakan Korelasi Product Moment serta dengan
menggunakan metode dokumentasi, kuesioner, dan observasi. Adapun metode
analisis yang digunakan adalah analisis statistik dengan taraf signifikan 0,05 dan
apakah ada pengaruh yang signifikan metode reward dan punishment terhadap
peningkatan motivasi belajar Quran-Hadits, dan untuk memperkuat analisis ini
digunakan analisis deskriptif yang digunakan untuk menganalisis hasil
pengamatan mengenai pengaruh metode reward dan punishment,
Hasil penelitian dari analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian
mengenai pengaruh metode reward dan punishment terhadap peningkatan
motivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri mempunyai pengaruh
yang signifikan untuk meningkatkan motivasi belajar Quran-Hadits yaitu sebesar
42%.
Kata kunci: Metode Reward dan Punishment, Motivasi belajar, Quran-Hadits
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
17/123
17
17
DEPARTEMEN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG
FAKULTAS TARBIYAHJl. Gajayana NO. 50 Malang Telp. (0341) 551354 Fax. (0341) 572533
BUKTI KONSULTASI
Nama : Umi Masruroh
NIM : 03110036
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Pembimbing : Drs. H. Suaib H. Muhammad, M. Ag
Judul : Pengaruh MetodeRewardand PunishmentTerhadap Peningkatan
Motivasi Belajar Quran-Hadits Di MAN Kandangan Kediri
No Tanggal Hal Yang Dikonsultasikan Tanda Tangan
1 15-03-2007 Konsultasi Judul
2 19-04-2007 Konsultasi Judul
3 30-05-2007 Konsultasi Bab I
4 30-06-2007 Konsultasi Bab II
5 21-07-2007 Konsultasi Bab III + Angket
6 25-08-2007 Konsultasi Bab IV, V
7 13-09-2007 Konsultasi Bab V, VI
8 20-09-2007 Konsultasi Keseluruhan
9 25-09-2007 ACC Bab I, II, II, IV, V, dan VI
Malang, 25 September 2007
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah
Prof. Dr.HM. Djunaidi Ghony
NIP. 150042031
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
18/123
18
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keyakinan bahwa pendidikan merupakan faktor yang penting untuk
kehidupan manusia memang ada sejak dulu sampai sekarang ini dapat dilihat
dari sebuah ayat Al-Quran yang menggambarkan tingginya kedudukan orang
yang mempunyai ilmu pengetahuan, ayat ini bisa menjadi motivasi untuk terus
mencari ilmu, adapun ayat itu adalah surat Al-Mujadalah: 112
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...(Al-
Mujadalah: 11)
Dari ayat di atas kita dapat mengambil sebuah hikmah betapa pentingnya
pendidikan bagi manusia hingga Allah SWT akan meninggikan derajat bagi
orang-orang yang berilmu. Pendidikan dan manusia memang tidak dapat
dipisahkan dalam menjalani kehidupan, baik keluarga, masyarakat maupun
bangsa dan negara, ini sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang
RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
2 Departemen Agama RI,Al-Quran Terjemah dan Penjelasan Ayat Ahkam (Jakarta: Pena
Quran, 2002), hlm. 544
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
19/123
19
19
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.3
Pendapat di atas mengingatkan kita pada pentingnya pendidikan,
pendidikan mempunyai peran untuk meningkatkan sumber daya manusia,
maka masyarakat dengan segala kesadarannya untuk menyekolahkan putra
dan putrinya. Hal ini dapat dilihat pada setiap ajaran baru, dalam setiap
tahunnya jumlah siswa semakin meningkat dan ini tidak menutup
kemungkinan timbul berbagai masalah yang dihadapi oleh para guru, dimana
jika kita melihat pendidikan sekarang ini yang berhubungan dengan tingkah
laku siswa, terjadi banyak penyimpangan dan tidak sesuai dengan harapan
yang diinginkan. Ini terbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang
tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Misalnya: perkelahian antar
siswa, terlambat, melalaikan tugas, membolos, berisik di kelas, saling kirim
surat disaat pelajaran, membantah perintah dan sebagainya.
Penyimpangan lain dari siswa dalam kegiatan belajar mengajar yaitu
sering tidak fokus dan tidak memperhatikan pada pelajaran yang disampaikan
oleh guru yang di depan, dengan keadaan yang demikian seorang guru harus
bisa menguasai kelas dan mengkondisikan siswa yang perhatiannya mulai
terpecah, sebagai seorang guru haruslah mampu memberikan motivasi bagi
siswa, bagaimana caranya bahwa belajar itu tidak membosankan melainkan
menyenangkan, ini merupakan tantangan bagi guru, seorang guru harus tahu
3Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional (Bandung: Citra Umbara, 2003), hlm. 3
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
20/123
20
20
cara yang tepat untuk membuat suasana belajar yang menarik terutama pada
mata pelajaran Quran-Hadits, sering kali siswa malas belajar Quran-Hadits
itu dikarenakan merasa jenuh, suasana belajar yang tidak nyaman dan
membosankan, karena dalam kegiatan belajar mengajar hanya menggunakan
metode ceramah dan hafalan saja, apalagi dalam proses belajar mengajar di
MAN Kandangan Kediri menerapkan sistem full day school, sehingga
seharian siswa akan berada di sekolah untuk belajar.
Sebagai seorang guru dalam menghadapi fenomena semacam ini
haruslah bijak dalam mengambil tindakan, karena sekecil apapun tindakan
guru nantinya akan menimbulkan dampak positif maupun negatif pada siswa.
Harus dipikirkan bagaimana membentuk kepribadian siswa menjadi baik
sesuai dengan tujuan pendidikan dan terbentuknya kepribadian siswa.
Untuk mengatasi masalah tersebut serta mampu memberi motivasi
belajar bagi siswa agar proses pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan
berhasil, maka diadakan upaya pencegahan dalam berbagai macam seperti
peraturan-peraturan tata tertib, peraturan itu harus ditaati dan dilaksanakan
oleh siswa demi meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa, namun ada
cara lain yang bisa diterapkan yaitu dengan memberi motivasi belajar Quran-
Hadits dengan memberikan reward (ganjaran) dan punishment (hukuman),
reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) adalah sebagai salah satu alat
pendidikan untuk mempergiat usaha siswa untuk memperbaiki atau
mempertinggi prestasi yang telah dicapai.
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
21/123
21
21
Reward (ganjaran) adalah hadiah, pembalas jasa, alat pendidikan yang
diberikan kepada siswa yang telah mencapi prestasi baik.4
Sedangkan pendapat yang lain tentang reward (ganjaran) adalah sebagai
alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang karena
perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan.5
Reward (ganjaran) merupakan hal yang menggembirakan bagi anak, dan
dapat menjadi pendorong atau motivasi bagi belajarnya murid.6
Reward (ganjaran) yaitu segala yang diberikan guru berupa penghargaan
yang menyenangkan perasaan yang diberikan kepada siswa atas dasar hasil
baik yang telah dicapai dalam proses pendidikan dengan tujuan memberikan
motivasi kepada siswa, agar dapat melakukan perbuatan terpuji dan berusaha
untuk meningkatkannya. Dalam agama Islam metode reward (ganjaran)
terbukti dengan adanya pahala, Allah SWT akan melipat gandakan pahala
bagi siapa saja yang berbuat kebaikan termasuk dalam hal memberi reward
(ganjaran), ini dikarenakan kita telah berbuat baik pada orang lain (siswa)
yaitu dengan memberi hadiah yang dapat menyenangkan hati siswa.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa reward (ganjaran)
merupakan alat pendidikan represif yang menyenangkan, reward (ganjaran)
juga dapat menjadi pendorong atau motivasi bagi siswa untuk belajar lebih
baik lagi.
4 M. Sastra Pradja, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum (Surabaya: Usaha Nasional, 1978),
hlm. 1695
M. Ngalim Purwanto,Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), hlm.1826 Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1973),
hlm. 147
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
22/123
22
22
Reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) adalah alat pendidikan
yang represif. Namun kedua-duanya mempunyai prinsip yang bertentangan.
Mengenai pengertian tantang punishment (hukuman) adalah sebagai berikut
punishment (hukuman) adalah tindakan yang dijatuhkan kepada anak didik
secara sadar dan sengaja, sehingga menimbulkan nestapa. Dalam mana bahwa
dengan adanya nestapa itu, anak didik akan menjadi sadar akan perbuatannya
dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya7
Punishment (hukuman) adalah usaha edukatif untuk memperbaiki dan
mengarahkan siswa ke arah yang benar, bukan praktik hukuman dan siksaan
yang memasung kreativitas.8
Dari pengertian di atas, punishment (hukuman) yang diberikan bukan
untuk balas dendam kapada siswa melainkan untuk memperbaiki tingkah laku
siswa yang kurang baik ke arah yang lebih baik dan dapat memberikan
motivasi belajar siswa.
Setelah memperhatikan pengertian di atas punishment (hukuman)
merupakan imbalan dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik atau
mengganggu jalannya proses pendidikan. Dapat dikatakan juga bahwa
punishment (hukuman) adalah penilaian terhadap belajarnya murid yang
bersifat negatif, sedang reward (ganjaran) adalah penilaian yang bersifat
positif.
Dengan demikian, reward (ganjaran) dan punisment (hukuman), di
samping berfungsi sebagai alat-alat pendidikan, maka sekaligus berfungsi
7Mahfudh Shalahuddin, dkk.Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya: Bina Ilmu,1987), hlm.
85-868
Malik Fadjar,Holistika Pemikiran Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), hlm. 202
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
23/123
23
23
sebagai motivasi bagi belajar murid. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi
orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
guna mencapai sesuatu tujuan.9
Sedang menurut Tadjab motivasi belajar adalah "keseluruhan daya
penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar demi mencapai tujuan tertentu10
Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-
siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku.11
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Dengan adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan
hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan
terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan dapat
melahirkan prestasi yang baik.12
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa reward (ganjaran) dan
punishment (hukuman) disamping sebagai alat pendidikan juga sebagai
motivasi bagi siswa dalam mencapai prestasi belajar siswa setinggi-tingginya.
Untuk itu diperlukan adanya pemberian reward (ganjaran) dan punishment
(hukuman) di sekolah-sekolah.
MAN Kandangan Kediri adalah salah satu lembaga pendidikan formal
yang bersifat responsif untuk menerima pembaharuan, MAN Kandangan
Kediri letaknya memang strategis sehingga memudahkan peneliti untuk
9 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), hlm. 7010
Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan (Surabaya: Karya Abditama, 1994), hlm. 10211
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan (Jakarta:
Bumi Aksara, 2007), hlm. 2312
Sardiman,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar(Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm. 85
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
24/123
24
24
mengambil data, selain dari itu MAN Kandangan Kediri dalam proses belajar
mengajar menerapkan sistem full day school, sehingga siswa seharian berada
di sekolah untuk belajar, maka secara tidak langsung siswa akan merasa jenuh
dan bosan dalam kegiatan belajar yang menggunakan metode ceramah saja,
sedangkan pada matapelajaran Quran-Hadits guru Quran-Hadits
menggunakan metode reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) dalam
kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa tidak akan merasa bosan dalam
kegiatan belajar mengajar yang menggunakan sistem full day school, dengan
menggunakan sistem full day school ini siswa akan merasa jenuh dalam
kegiatan belajar mengajar karena sejak pagi sampai sore siswa berada di
sekolah untuk belajar apalagi dalam kegiatan belajar mengajar hanya
menggunakan metode ceramah saja, dengan mengunakan metode reward
(ganjaran) dan punishment (hukuman) sehingga kegiatan belajar menjadi lebih
menyenangkan, terkendali, dan bervariasi, mengingat sangat pentingnya
pemberian metode reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) di sekolah,
maka untuk itu penulis bermaksud melakukan penelitian sejauhmana pengaruh
metode reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) terhadap peningkatan
motivasi belajar Quran-Hadits. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk
membahas masalah tersebut dalam judul: PENGARUH METODEREWARD
AND PUNISHMENTTERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR
QURAN-HADITS DI MAN KANDANGAN KEDIRI
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
25/123
25
25
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah pengaruh metode reward and punishment terhadap peningkatanmotivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri?
2. Seberapa besar pengaruh metode reward terhadap peningkatan motivasibelajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri?
3. Seberapa besar pengaruh metode punishment terhadap peningkatanmotivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan
1. Mengetahui pengaruh metode reward (ganjaran) dan punishment(hukuman) terhadap peningkatan motivasi belajar Quran-Hadits di MAN
Kandangan Kediri
2. Mengetahui tingkat pengaruh metode reward (ganjaran) terhadappeningkatan motivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri
3. Mengetahui tingkat pengaruh metode punishment (hukuman) terhadappeningkatan motivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberikan kontribusi
kepada semua pihak antara lain:
1) Lembaga
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
26/123
26
26
a) Memberikan sebuah terobosan baru dalam belajar
b) Memberikan semangat belajar bagi siswa
c) Sebagai sebuah perbandingan dengan penggunaan metode baru
d) Sebuah terobosan baru dalam pengelolaan kelas
2) Pengembangan Ilmu Pengetahuana) Sebagai tambahan wawasan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar
banyak metode yang diterapkan dan mampu menciptakan semangat
belajar yang baru
b) Sebagai tambahan wawasan dalam mengelola sekolah bahwa sekolah
juga harus mengikuti perkembangan ilmu dan selalu terjadi perubahan
3) Penulis
a) Memberikan pengalaman yang baru tentang metode pembelajaran
b) Memberikan wawasan dalam mengelola kelas
c) Sabagai tambahan dalam wawasan berpikir
D. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hipotesis alternatif
Terdapat pengaruh metode reward dan punishment terhadap peningkatan
motivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri
E. Ruang Lingkup
Untuk membatasi dari pembahasan pada penelitian ini maka ruang
lingkup dari penelitian ini adalah berkisar pada pengaruh metode reward dan
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
27/123
27
27
punishment terhadap peningkatan motivasi belajar Quran-Hadits di MAN
Kandangan Kediri seperti yang dirumuskan dalam rumusan masalah yaitu:
1) Adakah pengaruh metode reward dan punishment terhadap peningkatan
motivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri
2) Seberapa besar pengaruh metode reward terhadap peningkatan motivasi
belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri
3) Seberapa besar pengaruh metode punishment terhadap peningkatan
motivasi belajar Quran-Hadits di MAN Kandangan Kediri
F. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan gambaran mengenai isi laporan penelitian ini maka
sistematika pembahasannya disusun sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan, dimaksudkan untuk memberikan gambaran
terhadap skripsi ini agar pembaca mengerti apa yang dimaksud dalam
pembahasan selanjutnya. Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah
yang berfungsi untuk memberi gambaran tentang masalah yang akan diteliti,
rumusan masalah yang menjadi pertanyaan yang harus dijawab dalam
penelitian ini, tujuan dan kegunaan penelitian dimaksudkan agar hasil yang
diharapkan sesuai dengan penulisan skripsi ini sehingga penulisan dapat
mengarah pada sasaran yang dikehendaki, ruang lingkup dan batasan
penelitian ini adalah untuk mempermudah peneliti dalam penelitian sehingga
penelitian ini fokus pada apa yang akan diteliti, dan yang terakhir adalah
sistematika pembahasan yaitu menggambarkan secara garis besar susunan
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
28/123
28
28
penulisan dari skripsi ini untuk memberi kemudahan bagi pembaca yang ingin
mengambil manfaat dari skripsi ini.
Bab II. Akan menguraikan kajian pustaka yang menjadi landasan dalam
penulisan dan penelitian skripsi yang berisi pembahasan tentang reward
(ganjaran); pengertian reward (ganjaran), macam-macam reward (ganjaran),
tujuan reward (ganjaran), pembahasan tentang punishment (hukuman);
pengertian punishment (hukuman), macam-macam punishment (hukuman),
tujuan punishment (hukuman), dan pembahasan tentang motivasi; pengertian
motivasi belajar, macam-macam motivasi belajar, fungsi motivasi, faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar, serta pembahasan tentang pengertian Quran-
Hadits, fungsi Quran-Hadits, dan tujuan Quran-Hadits, pengaruh metode
reward dan punishment terhadap peningkatan motivasi belajar Quran-Hadits,
dengan pokok bahasan ini agar bisa memberikan dukungan yang mantap
sehingga mencerminkan konsep ideal sebagai landasan teori yang kuat. Hal ini
dimaksudkan agar dapat menyumbang kerangka pemikiran dalam pembahasan
berikutnya.
Bab III. Menguraikan metode penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang berisi tentang lokasi penelitian, jenis penelitian, data
dan sumber data, populasi dan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan
data, dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode dokumentasi,
angket, dan observasi, dan yang terakhir analisis data adalah sebagai cara
untuk menganalisa data yang telah penulis dapatkan dari obyek penelitian,
serta validitas dan reabilitas.
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
29/123
29
29
Bab IV. Membahas hasil penelitian berisi tentang latar belakang obyek
penelitian yang meliputi; sejarah berdirinya MAN Kandangan Kediri, serta
deskripsi data meliputi data responden, deskripsi data hasil penelitian yang
menggambarkan tentang data yang akan diolah dengan menggunakan statistik.
Bab V. Pembahasan hasil penelitian berisi tentang pembahasan
mengenai adakah pengaruh metode reward (ganjaran) dan punishment
(hukuman) terhadap peningkatan motivasi belajar Quran-Hadits, seberapa
besar pengaruh metode reward (ganjaran) terhadap peningkatan motivasi
belajar Quran-Hadits, seberapa besar pengaruh metode punishment
(hukuman) terhadap peningkatan motivasi belajar Quran-Hadits, serta
interpretasi data merupakan penafsiran mengenai kesesuaian antara teori
dengan kondisi lapangan, apakah antara dasar pemikiran dengan hasil
pemikiran ada kesesuaian, sehingga membantu pembaca skripsi mengetahui
sejauh mana hasil-hasil tersebut dapat diterapkan di dalam praktek.
Bab VI. Penutup berisi tentang kesimpulan dari apa yang telah diuraikan
pada bab di atas serta sebagai informasi yang telah teruji kebenaran penelitian
yang dilakukan setelah itu adalah saran yang relevan untuk membangun bagi
obyek penelitian yang bersumber atau merujuk pada materi yang ada.
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
30/123
30
30
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembahasan Tentang Reward
1. Pengertian Reward (Ganjaran)
Metode reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) merupakan
suatu bentuk teori penguatan positif yang bersumber dari teori
Behavioristik. Menurut teori Behavioristik belajar adalah perubahan
tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan
respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang
dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan
cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.13
Ganjaran menurut bahasa, berasal dari bahasa Inggris rewardyang
berarti penghargaan atau hadiah14
Sedangkan reward (ganjaran) menurut istilah ada beberapa pendapat
yang akan dikemukakan sebagai berikut, diantaranya adalah:
Menurut M. Ngalim Purwanto reward (ganjaran) ialah alat untuk
mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan
atau pekerjaannya mendapat penghargaan15
Menurut Amir Daien Indrakusuma reward (ganjaran) adalah
penilaian yang bersifat positif terhadap belajarnya siswa16
13 Asri Budiningsih,Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 2014 John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1996),
hlm. 48515
M. Ngalim Purwanto,Ilmu Pendidikan Teoretis Dan Praktis (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), hlm. 18216 Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1973),
hlm. 159
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
31/123
31
31
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa reward
(ganjaran) adalah segala sesuatu yang berupa penghargaan yang
menyenangkan perasaan yang diberikan kepada siswa karena mendapat
hasil baik dalam proses pendidikannya dengan tujuan agar senantiasa
melakukan pekerjaan yang baik dan terpuji.
Peranan reward (ganjaran) dalam proses pengajaran cukup penting
terutama sebagai faktor eksternal dalam mempengaruhi dan mengarahkan
perilaku siswa. Hal ini berdasarkan atas berbagai pertimbangan logis,
diantaranya reward (ganjaran) biasanya dapat menimbulkan motivasi
belajar siswa, dan reward (ganjaran) juga memiliki pengaruh positif dalam
kehidupan siswa.
Manusia selalu mempunyai cita-cita, harapan dan keinginan. Inilah
yang dimanfaatkan oleh metode reward (ganjaran). Maka dengan metode
ini, seseorang mengerjakan perbuatan baik atau mencapai suatu prestasi
yang tertentu diberikan suatu reward (ganjaran) yang menarik sebagai
imbalan. Dengan demikian dengan melakukan sesuatu perbuatan atau
mencapai suatu prestasi.17
Reward (ganjaran) merupakan alat pendidikan yang mudah
dilaksanakan dan sangat menyenangkan para siswa, untuk itu reward
(ganjaran) dalam suatu proses pendidikan sangat dibutuhkan
keberadaannya demi meningkatkan motivasi belajar siswa.
17 Mahfudh Shalahuddin, dkk.Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya: Bina Ilmu, 1987),
hlm. 81
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
32/123
32
32
Maksud dari pendidik memberi reward (ganjaran) kepada siswa
adalah supaya siswa menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki
atau mempertinggi prestasi yang telah dicapainya, dengan kata lain siswa
menjadi lebih keras kemauannya untuk belajar lebih baik.18
Dalam agama Islam juga mengenal metode reward (ganjaran), ini
terbukti dengan adanya pahala. Pahala adalah bentuk penghargaan yang
diberikan Allah SWT kepada umat Nya yang beriman dan mengerjakan
amal-amal saleh seperti; sholat, puasa, membaca al-Quran dan perbuatan-
perbuatan lain yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam al-Quran juga dijelaskan bahwa kita dianjurkan untuk
berbuat kebaikan, yaitu dalam Q.S. al-Baqarah ayat 26119
!"#!$!%& !"'()*
Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 261)
Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa metode reward (ganjaran)
mendidik kita untuk berbudi luhur, maka diharapkan agar manusia selalu
18M. Ngalim Purwanto, loc. cit.
19 Departemen Agama RI,Al-Quran Terjemah dan Penjelasan Ayat Ahkam (Jakarta: Pena
Quran, 2002), hlm. 45
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
33/123
33
33
berbuat baik dalam upaya mencapai prestasi-prestasi tertentu dalam hidup
dan kehidupan di dunia.
Dari ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian
reward (ganjaran) dalam konteks pendidikan dapat diberikan bagi siapa
saja yang berprestasi, dengan adanya reward (ganjaran) itu siswa akan
lebih giat belajar karena dengan adanya reward (ganjaran) itu siswa
menjadi termotivasi untuk selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik,
untuk itulah pentingnya metode reward (ganjaran) di terapkan di sekolah.
2. Macam-macam Reward (Ganjaran)
Reward (ganjaran) adalah penilaian yang bersifat positif terhadap
belajarnya murid. Reward (ganjaran) yang diberikan kepada siswa
bentuknya bermacam-macam, secara garis besar reward (ganjaran) dapat
dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a. Pujian
Pujian adalah satu bentuk reward (ganjaran) yang paling mudah
dilakukan. Pujian dapat berupa kata-kata seperti: baik, bagus, bagus
sekali dan sebagainya, tetapi dapat juga berupa kata-kata yang bersifat
sugesti. Misalnya: Nah, lain kali akan lebih baik lagi. Kiranya kau
sekarang telah lebih rajin belajar dan sebagainya. Disamping yang
berupa kata-kata, pujian dapat pula berupa isyarat-isyarat atau pertanda-
pertanda. Misalnya dengan menunjukkan ibu jari (jempol), dengan
menepuk bahu anak, dengan tepuk tangan dan sebagainya.
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
34/123
34
34
b. Penghormatan
Reward (ganjaran) yang berupa penghormatan ini dapat berbentuk
dua macam pula.
Pertama berbentuk semacam penobatan. Yaitu anak yang mendapat
penghormatan diumumkan dan ditampilkan dihadapan teman-temannya.
Dapat juga dihadapan teman-temannya sekelas, teman-teman sekolah,
atau mungkin juga dihadapan para teman dan orang tua murid. Misalnya
saja pada malam perpisahan yang diadakan pada akhir tahun, kemudian
ditampilkan murid-murid yang telah berhasil menjadi bintang-bintang
kelas. Penobatan dan penampilan bintang-bintang pelajar untuk suatu
kota atau daerah, biasanya dilakukan di muka umum. Misalnya pada
rangkaian upacara hari proklamasi kemerdekaan.
Kedua, penghormatan yang berbentuk pemberian kekuasaan untuk
melakukan sesuatu. Misalnya, kepada anak yang berhasil menyelesaikan
suatu soal yang sulit, disuruh mengerjakannya di papan tulis untuk
dicontoh teman-temannya.
c. Hadiah
Yang dimaksud dengan hadiah di sini ialah reward (ganjaran) yang
berbentuk pemberian yang berupa barang. Reward (ganjaran) yang
berupa pemberian barang ini disebut juga reward (ganjaran) materiil,
yaitu hadiah yang berupa barang ini dapat terdiri dari alat-alat keperluan
sekolah, seperti pensil, penggaris, buku dan lain sebagianya.
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
35/123
35
35
d. Tanda Penghargaan
Jika hadiah adalah reward (ganjaran) yang berupa barang, maka
tanda penghargaan adalah kebalikannya. Tanda penghargaan tidak
dinilai dari segi harga dan kegunaan barang-barang tersebut, seperti
halnya pada hadiah. Melainkan, tanda pengahargaan dinilai dari segi
kesan atau nilai kenangnya. Oleh karena itu reward (ganjaran) atau
tanda penghargaan ini disebut juga reward (ganjaran) simbolis. Reward
(ganjaran) simbolis ini dapat berupa surat-surat tanda jasa, sertifikat-
sertifikat.20
Dari keempat macam reward (ganjaran) tersebut di atas, dalam
penerapannya seorang guru dapat memilih bentuk macam-macam
reward (ganjaran) yang cocok dengan siswa dan disesuaikan dengan
situasi dan kondisi, baik situasi dan kondisi siswa atau situasi dan
kondisi keuangan, bila hal itu menyangkut masalah keuangan.
Dalam memberikan reward (ganjaran) seorang guru hendaknya
dapat mengetahui siapa yang berhak mendapatkan reward (ganjaran),
seorang guru harus selalu ingat akan maksud reward (ganjaran) dari
pemberian reward (ganjaran) itu. Seorang siswa yang pada suatu ketika
menunjukkan hasil lebih baik dari pada biasanya, mungkin sangat baik
diberi reward (ganjaran). Dalam hal ini seorang guru hendaklah
bijaksana, jangan sampai reward (ganjaran) menimbulkan iri hati pada
20Amir Daien Indrakusuma, op .cit., hlm. 159-161
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
36/123
36
36
siswa yang lain yang merasa dirinya lebih pandai, tetapi tidak mendapat
reward (ganjaran).
Kalau kita perhatikan apa yang telah diuraikan tentang maksud
reward (ganjaran), serta macam-macam reward (ganjaran) yang baik
diberikan kepada siswa, ternyata bukanlah soal yang mudah. Ada
beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru sebelum
memberikan reward (ganjaran) pada siswa yaitu:
a. untuk memberi reward (ganjaran) yang pedagogis perlu sekali guru
mengenal betul-betul siswanya dan tahu menghargai dengan tepat.
Reward (ganjaran) dan penghargaan yang salah dan tidak tepat dapat
membawa akibat yang tidak diinginkan.
b. Reward (ganjaran) yang diberikan kepada seorang siswa janganlah
hendaknya menimbulkan rasa cemburu atau iri hati bagi siswa lain
yang merasa pekerjaannya juga lebih baik, tetapi tidak mendapat
reward (ganjaran).
c. Memberi reward (ganjaran) hendaklah hemat. Terlalu kerap atau
terus-menerus memberi reward (ganjaran) dan penghargaan akan
menjadi hilang arti reward (ganjaran) itu sebagai alat pendidikan.
d. Janganlah memberi reward (ganjaran) dengan menjanjikan lebih
dahulu sebelum siswa menunjukkan prestasi kerjanya apalagi bagi
reward (ganjaran) yang diberikan kepada seluruh kelas. Reward
(ganjaran) yang telah dijanjikan lebih dahulu hanyalah akan membuat
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
37/123
37
37
siswa terburu-buru dalam bekerja dan akan membawa kesukaran-
kesukaran bagi beberapa siswa yang kurang pandai.
e. Pendidik harus berhati-hati memberikan reward (ganjaran), jangan
sampai reward (ganjaran) yang diberikan pada siswa diterima sebagai
upah dari jerih payah yang telah dilakukannya.21
Ada beberapa pendapat para ahli pendidikan terhadap reward
(ganjaran) sebagai alat pendidikan berbeda-beda. Sebagian menyetujui
dan menganggap penting reward (ganjaran) itu dipakai sebagai alat
untuk membentuk kata hati siswa. Sebaliknya ada pula ahli-ahli
pendidikan yang tidak suka sama sekali menggunakan reward
(ganjaran). Mereka berpendapat bahwa reward (ganjaran) itu dapat
menimbulkan persaingan yang tidak sehat pada siswa. Menurut pendapat
mereka, seorang guru hendaklah mendidik siswa supaya mengerjakan
dan berbuat yang baik dengan tidak mengharapkan pujian atau reward
(ganjaran), tetapi semata-mata karena pekerjaan atau perbuatan itu
memang kewajibannya.
Sedangkan pendapat yang terakhir adalah terletak diantara
keduanya, sebagai seorang pendidik hendaknya menginsafi bahwa yang
dididik adalah siswa yang masih lemah kemauannya dan belum
mempunyai kata hati seperti orang dewasa. Dari mereka belumlah dapat
dituntut supaya mereka mengerjakan yang baik dan meninggalkan yang
buruk atas kemauan dan keinsafannya sendiri. Perasaan kewajiban
21 M. Ngalim Purwanto,Ilmu Pendidikan Teoretis Dan Praktis (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), hlm. 184
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
38/123
38
38
mereka masih belum sempurna, bahkan pada siswa yang masih kecil
boleh dikatakan belum ada. Untuk itu, maka pujian dan reward
(ganjaran) sangat diperlukan pula dan berguna bagi pembentukan kata
hati dan kemauan.22
Setelah mengetahui beberapa pendapat para ahli pendidikan di atas
dapatlah disimpulkan, reward (ganjaran) juga sangat penting tapi ada
juga dampak negatifnya, untuk itu seorang guru harus memberitahu
kepada siswa bahwa berbuat baik bukan karena mengaharap suatu pujian
atau reward (ganjaran), maka seorang guru harus selalu ingat akan
syarat-syarat reward (ganjaran) seperti yang diuraikan di atas.
Reward (ganjaran) adalah alat yang mendidik, maka dari itu reward
(ganjaran) tidak boleh berubah sifatnya menjadi upah. Upah adalah
sesuatu yang mempunyai nilai sebagai ganti rugi dari suatu pekerjaan
atau suatu jasa. Upah adalah sebagai pembayar suatu tenaga, pikiran,
atau pekerjaan yang telah dilakukan seseorang. Sedangkan reward
(ganjaran) sebagai alat pendidikan tidaklah demikian, untuk itu seorang
guru harus selalu ingat maksud dari pemberian reward (ganjaran) itu.23
3. Tujuan Reward (Ganjaran)
Mengenai masalah reward (ganjaran), perlu peneliti bahas tentang
tujuan yang harus dicapai dalam pemberian reward (ganjaran). Hal ini
dimaksudkan, agar dalam berbuat sesuatu bukan karena perbuatan semata-
22 M. Ngalim Purwanto, op. cit. hlm. 184 -18523
Ibid. hlm. 182
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
39/123
39
39
mata, namun ada sesuatu yang harus dicapai dengan perbuatannya, karena
dengan adanya tujuan akan memberi arah dalam melangkah.
Tujuan yang harus dicapai dalam pemberian reward (ganjaran)
adalah untuk lebih mengembangkan motivasi yang bersifat intrinsik dari
motivasi ektrinsik, dalam artian siswa melakukan suatu perbuatan, maka
perbuatan itu timbul dari kesadaran siswa itu sendiri. Dan dengan reward
(ganjaran) itu, juga diharapkan dapat membangun suatu hubungan yang
positif antara guru dan siswa, karena reward (ganjaran) itu adalah bagian
dari pada penjelmaan dari rasa cinta kasih sayang seorang guru kepada
siswa.
Jadi, maksud dari reward (ganjaran) itu yang terpenting bukanlah
hasil yang dicapai seorang siswa, tetapi dengan hasil yang dicapai siswa,
guru bertujuan membentuk kata hati dan kemauan yang lebih baik dan
lebih keras pada siswa.
Seperti halnya telah disinggung di atas, bahwa reward (ganjaran)
disamping merupakan alat pendidikan represif yang menyenangkan,
reward (ganjaran) juga dapat menjadi pendorong atau motivasi bagi siswa
untuk belajar lebih baik lagi.
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
40/123
40
40
B. Pembahasan Tentang Punishment
1. Pengertian Punishment (Hukuman)
Hukuman menurut bahasa berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata
Punishment yang berarti Law (hukuman) atau siksaan.24
Sedangkan
menurut istilah ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli
pendidikan tentang punishment (hukuman), diantaranya adalah sebagai
berikut:
Menurut Malik Fadjar punishment (hukuman) adalah usaha edukatif
untuk memperbaiki dan mengarahkan siswa ke arah yang benar, bukanpraktik hukuman dan siksaan yang memasung kreativitas
25
Menurut Roestiyah punishment (hukuman) adalah suatu
perbuatan yang tidak menyenangkan dari orang yang lebih tinggi
kedudukannya untuk pelanggaran dan kejahatan, bermaksud memperbaiki
kesalahan anak26
Menurut M. Ngalim Purwanto punishment (hukuman) adalah
penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh
seseorang (orang tua, guru, dan sebagainya) sesudah terjadi suatu
pelanggaran, kejahatan atau kesalahan27
Menurut Amir Daien punishment (hukuman) adalah tindakan yang
dijatuhkan kepada anak secara sadar dan disengaja sehingga menimbulkan
nestapa. Dan dengan adanya nestapa itu anak akan menjadi sadar akan
perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya28
24 John M. Echole dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1996),
hlm. 45625
Malik Fadjar,Holistika Pemikiran Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), hlm. 20226
Y. Roestiyah,Didaktik Metodik(Jakarta: Rineka Cipta, 1978), hlm. 6327 M. Ngalim Purwanto. op. cit., hlm. 18628
Amir Daien Indrakusuma, op. cit., hlm. 147
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
41/123
41
41
Menurut Ahmadi dan Uhbiyati dalam bukunya yang berjudul Ilmu
Pendidikan
Punishment (hukuman) adalah suatu perbuatan, di mana kita secara
sadar dan sengaja menjatuhkan nestapa kepada orang lain, yang baik
dari segi kejasmanian maupun dari segi kerohanian orang lain itu
mempunyai kelemahan bila dibandingkan dengan diri kita, dan oleh
karena itu maka kita mempunyai tanggung jawab untuk
membimbingnya dan melindunginya29
Dari beberapa pendapat di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan,
bahwa punishment (hukuman) adalah suatu perbuatan yang kurang
menyenangkan, yang berupa penderitaan yang diberikan kepada siswa
secara sadar dan sengaja, sehingga sadar hatinya untuk tidak mengulangi
lagi.
Punishment (hukuman) diberikan bukan sebagai bentuk siksaan baik
fisik maupun rohani, melainkan sebagai usaha mengembalikan siswa ke
arah yang baik dan memotivasinya menjadi pribadi yang imajinatif, kreatif
dan produktif.30
Punishment (hukuman) sebagai alat pendidikan, meskipun
mengakibatkan penderitaan bagi si siswa yang terhukum, namun dapat
juga menjadi alat motivasi, alat pendorong untuk mempergiat aktivitas
belajar siswa (meningkatkan motivasi belajar siswa). Ia berusaha untuk
dapat selalu memenuhi tugas-tugas belajarnya, agar terhindar dari bahaya
hukuman.31
Dengan adanya punishment (hukuman) itu diharapkan supaya
29Abu Ahmadi dan Abu Uhbiyati,Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 150
30 Malik Fadjar, op. cit., hlm. 20331
Abu Ahmadi dan Uhbiyati, op. cit. hlm. 156
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
42/123
42
42
siswa dapat menyadari kesalahan yang diperbuatnya, sehingga siswa jadi
berhati-hati dalam mengambil tindakan.
Dalam memberikan punishment (hukuman) guru tidak boleh
bertindak sewenang-wenang, punishment (hukuman) yang diberikan itu
harus bersifat pedagogis dan bukan karena balas dendam.
Punishment (hukuman) bisa dikatakan berhasil apabila dapat
menimbulkan perasaan penyesalan akan perbuatan yang telah
dilakukannya. Di samping itu punishment (hukuman) juga mempunyai
dampak sebagai berikut:
a. Menimbulkan perasaan dendam pada si terhukum. Ini adalah akibat dari
hukuman sewenang-wenang dan tanpa tanggung jawab.
b.Menyebabkan siswa menjadi lebih pandai menyembunyikan
pelanggaran.
c. Dapat memperbaiki tingkah laku si pelanggar.
d. Mengakibatkan si pelanggar menjadi kehilangan perasaan salah, oleh
karena kesalahannya dianggap telah dibayar dengan punishment
(hukuman) yang telah dideritanya.
e. Akibat yang lain adalah memperkuat kemauan si pelanggar untuk
menjalankan kebaikan.32
Setelah mengetahui tentang akibat dari punishment (hukuman)
sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan yang ingin dicapai dengan adanya
punishment (hukuman) adalah agar siswa yang melakukan pelanggaran
32M. Ngalim Purwanto, op. cit., hlm. 189
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
43/123
43
43
dapat memperbaiki perbuatannya dan tingkah lakunya yang tidak baik dan
diharapkan untuk tidak mengulangi pelanggaran yang pernah dilakukan.
Punishment (hukuman) merupakan alat pendidikan yang tidak
menyenangkan, bersifat negatif, namun demikian dapat juga menjadi
motivasi, alat pendorong untuk mempergiat belajarnya siswa. Siswa yang
pernah mendapat punishment (hukuman) karena tidak mengerjakan tugas,
maka ia akan berusaha untuk tidak memperoleh punishment (hukuman)
lagi. Ia berusaha untuk dapat selalu memenuhi tugas-tugas belajarnya agar
terhindar dari bahaya punishment (hukuman). Hal ini berarti bahwa ia
didorong untuk selalu belajar.33
Metode punishment (hukuman) dalam Islam juga dianjurkan, karena
dengan adanya punishment (hukuman) itu, manusia akan berusaha untuk
tidak mendapat punishment (hukuman), dalam agama Islam dikenal
dengan dosa, berikut ayat yang menjelaskan tentang punishment
(hukuman), yaitu QS. Al-Baqarah ayat 17934
#$%'&+!$",-'(#*.
Artinya: Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup
bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa (QS. Al-
Baqarah: 179)
Dari ayat di atas kita dapat mengetahui bahwa dengan adanya
punishment (hukuman), maka terpeliharalah kehidupan manusia. Sebab
33Amir Daien Indrakusuma, op. cit., hlm. 165
34 Departemen Agama RI,Al-Quran Terjemah dan Penjelasan Ayat Ahkam (Jakarta: Pena
Quran, 2002), hlm. 28
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
44/123
44
44
orang akan lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Dalam dunia
pendidikan juga menerapkan punishment (hukuman) tidak lain hanyalah
untuk memperbaiki tingkah laku siswa untuk menjadi lebih baik.
Punishment (hukuman) di sini sebagai alat pendidikan untuk memperbaiki
pelanggaran yang dilakukan siswa bukan untuk balas dendam.
Supaya punishment (hukuman) bisa menjadi alat pendidikan, maka
seorang guru sebelum memberikan punishment (hukuman) pada siswa
yang melakukan pelanggaran sebaiknya guru memperhatikan syarat-syarat
punishment (hukuman) yang bersifat pedagogis sebagai berikut:
a. Tiap-tiap punishment (hukuman) handaknya dapat dipertanggung
jawabkan. Ini berarti punishment (hukuman) itu tidak boleh sewenang-
wenang.
b. Punishment (hukuman) itu sedapat-dapatnya bersifat memperbaiki.
c. Punishment (hukuman) tidak boleh bersifat ancaman atau pembalasan
dendam yang bersifat perorangan
d. Jangan menghukum pada waktu kita sedang marah
e. Tiap-tiap punishment (hukuman) harus diberikan dengan sadar dan
sudah diperhitungkan atau dipertimbangkan terlebih dahulu.
f. Bagi si terhukum (siswa), punishment (hukuman) itu hendaklah dapat
dirasakan sendiri sebagai kedukaan atau penderitaan yang sebenarnya.
g. Jangan melakukan punishment (hukuman) badan sebab pada hakikatnya
punishment (hukuman) badan itu dilarang oleh Negara.
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
45/123
45
45
h. Punishment (hukuman) tidak boleh merusakkan hubungan baik antara si
pendidik dan siswa
i. Adanya kesanggupan memberikan maaf dari si pendidik, sesudah
menjatuhkan punishment (hukuman) dan setelah siswa itu menginsafi
kesalahannya.35
Di samping persyaratan di atas, ada juga pendapat yang
mengemukakan tentang syarat-syarat yang diperhatikan dalam
memberikan punishment (hukuman), yaitu:
a. Pemberian punishment (hukuman) harus tetap dalam jalinan cinta kasih
sayang. Kita memberikan punishment (hukuman) kepada siswa, bukan
karena kita ingin menyakiti hati siswa, bukan karena ingin
melampiaskan rasa dendam, dan sebagainya. Kita menghukum siswa
demi kebaikan, demi kepentingan siswa, demi masa depan dari siswa.
Oleh karena itu, sehabis punishment (hukuman) dilaksanakan, maka
tidak boleh berakibat putusnya hubungan cinta kasih sayang tersebut.
b. Pemberian punishment (hukuman) harus didasarkan kepada alasan
keharusan. Artinya sudah tidak ada alat pendidikan yang lain yang
bisa dipergunakan. Seperti halnya di muka telah dijelaskan, bahwa
punishment (hukuman) merupakan tindakan terakhir kita laksanakan,
setelah dipergunakan alat-alat pendidikan lain tetapi tidak memberikan
hasil. Dalam hal ini kiranya patut diperingatkan bahwa kita hendaknya
jangan terlalu terbiasa dengan punishment (hukuman). Kita tidak boleh
35M. Ngalim Purwanto, op. cit. hlm. 191-192
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
46/123
46
46
terlalu murah dengan punishment (hukuman). Punishment (hukuman)
kita berikan kalau memang hal itu betul-betul diperlukan, dan harus kita
berikan secara bijaksana.
c. Pemberian punishment (hukuman) harus menimbulkan kesan pada hati
siswa. Dengan adanya kesan itu, siswa akan selalu mengingat pada
peristiwa tersebut. Dan kesan itu akan selalu mendorong siswa kepada
kesadaran dan keinsyafan. Tetapi sebaliknya, punishment (hukuman)
tersebut tidak boleh menimbulkan kesan yang negatif pada siswa.
Misalnya saja menyebabkan rasa putus asa pada siswa, rasa rendah diri,
dan sebagainya. Juga punishment (hukuman) tidak boleh berakibat siswa
memutuskan hubungan ikatan batin dengan gurunya. Artinya sudah tidak
mau menerima anjuran-anjuran, saran-saran yang diberikan oleh
gurunya.
d. Pemberian punishment (hukuman) harus menimbulkan keinsyafan dan
penyesalan pada siswa. Inilah yang merupakan hakekat dari tujuan
pemberian punishment (hukuman). Dengan adanya punishment
(hukuman) siswa harus merasa insyaf dan menyesali perbutannya yang
salah itu. Dan dengan keinsyafan ini siswa berjanji di dalam hatinya
sendiri untuk tidak mengulangi lagi.
e. Pada akhirnya, pemberian punishment (hukuman) harus diikuti dengan
pemberian ampun dan disertai dengan harapan serta kepercayaan.
Setelah siswa selesai menjalani hukumannya, maka guru sudah tidak lagi
menaruh atau mempunyai rasa ini dan itu terhadap siswa tersebut.
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
47/123
47
47
Dengan begitu guru dapat menunaikan tugas kembali dengan perasaan
yang lega, yang bebas, dan penuh dengan gairah dan kegembiraan. Di
samping itu, kepada siswa harus diberikan kepercayaan kembali serta
harapan bahwa siswa itu pun akan sanggup dan mampu berbuat baik
seperti teman-temannya yang lain.36
2. Macam-macam Punishment (hukuman)
Pada bagian ini peneliti akan membahas tentang macam-macam
punishment (hukuman) yang diberikan, disini ada beberapa pendapat
mengenai macam-macam punishment (hukuman) adalah sebagai berikut:
a. Punishment (hukuman) preventif, yaitu punishment (hukuman) yangdilakukan dengan maksud agar tidak atau jangan terjadi pelanggaran.
Punishment (hukuman) ini bermaksud untuk mencegah jangan sampai
terjadi pelanggaran sehingga hal itu dilakukannya sebelum
pelanggaran dilakukan.37
Adapun pendapat lain mengenai pengertian punishment
(hukuman) prefentif adalah hukuman yang bersifat pencegahan.
Tujuan dari hukuman prefentif ini adalah untuk menjaga agar hal-hal
yang dapat menghambat atau menggaggu kelancaran dari proses
pendidikan bisa dihindarkan.
36Amir Daien Indrakusuma, op. cit., hlm. 155-156
37 M. Ngalim Purwanto,Ilmu Pendidikan Teoretis Dan Praktis (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), hlm. 189
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
48/123
48
48
Yang termasuk dalam punishment (hukuman) prefentif adalah
sebagai berikut:
1) Tata TertibTata tertib ialah sederetan peraturan-peraturan yang harus
ditaati dalam suatu situasi atau dalam suatu tata kehidupan, misalnya
saja, tata tertib di dalam kelas, tata tertib ujian sekolah, tata tertib
kehidupan keluarga, dan sebagainya.
2) Anjuran dan PerintahAnjuran adalah suatu saran atau ajakan untuk berbuat atau
melakukan sesuatu yang berguna. Misalnya, anjuran untuk belajar
setiap hari, anjuran untuk selalu menepati waktu, anjuran untuk
berhemat, dan sebagainya.
3) LaranganLarangan sebenarnya sama saja dengan perintah. Kalau
perintah merupakan suatu keharusan untuk berbuat sesuatu yang
bermanfaat, maka larangan merupakan suatu keharusan untuk tidak
melakukan sesuatu yang merugikan. Misalnya larangan untuk
bercakap-cakap di dalam kelas, larangan untuk berkawan dengan
anak-anak malas.
4)
Paksaan
Paksaan ialah suatu perintah dengan kekerasan terhadap
siswa untuk melakukan sesuatu. Paksaan dilakukan dengan tujuan,
agar jalannya proses pendidikan tidak terganggu dan terhambat.
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
49/123
49
49
5) DisiplinDisiplin berarti adanya kesediaan untuk mematuhi
peraturan-peraturan dan larangan-larangan. Kepatuhan di sini bukan
hanya patuh karena adanya tekanan-tekanan dari luar, melainkan
kepatuhan yang didasari oleh adanya kesadaran tentang nilai dan
pentingnya peraturan-peraturan dan larangan tersebut.38
b. Punishment (hukuman) represif, yaitu punishment (hukuman) yangdilakukan oleh karena adanya pelanggaran, oleh adanya dosa yang
telah diperbuat. Jadi, punishment (hukuman) ini dilakukan setelah
terjadi pelanggaran atau kesalahan.39
Pendapat lain mengenai punishment (hukuman) represif ialah
untuk menyadarkan anak, kembali kepada hal-hal yang benar, yang
baik yang tertib. Punishment (hukuman) represif diadakan bila terjadi
sesuatu perbuatan yang dianggap bertentangan dengan peraturan-
peraturan, atau sesuatu perbuatan yang dianggap melanggar peraturan.
Adapun yang termasuk dalam punishment (hukuman) represif adalah
sebagai berikut:
1) Pemberitahuan,
Yang dimaksud pemberitahuan di sini ialah pemberitahuan
kepada siswa yang telah melakukan sesuatu yang dapat mengganggu
atau menghambat jalannya proses pendidikan. Misalnya siswa yang
bercakap-cakap di dalam kelas pada waktu pelajaran. Mungkin sekali
38 Amir Daien Indrakusuma, op. cit., hlm. 140-14239
M. Ngalim Purwanto, loc., cit.
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
50/123
50
50
siswa itu belum tahu bahwa di dalam kelas bila ada pelajaran
dilarang bercakap-cakap dengan siswa yang lain. Oleh karena itu kita
harus memberitahu lebih dulu kepada siswa bahwa hal itu tidak
diperbolehkan.
2) Teguran
Jika pemberitahuan itu diberikan kepada siswa yang
mungkin belum mengetahui tentang suatu hal, maka teguran itu
berlaku bagi siswa yang telah mengetahui.
3) Peringatan
Peringatan diberikan kepada siswa yang telah beberapa
kali melakukan pelanggaran, dan telah diberikan teguran atas
pelanggarannya.
4) Hukuman
Hukuman adalah yang paling akhir diambil apabila teguran
dan peringatan belum mampu untuk mencegah siswa melakukan
pelanggaran-pelanggaran.
5) Ganjaran
Ganjaran adalah alat pendidikan yang sangat
menyenangkan. Ganjaran diberikan kepada siswa yang menunjukkan
hasil baik pada pendidikannya.
40
40Amir Daien Indrakusuma, op. cit., hlm. 144-146
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
51/123
51
51
Pendapat lain tentang macam-macam punishment (hukuman) adalah
pendapat Wiliam Stern membedakan tiga macam punishment (hukuman)
yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak-anak yang menerima
punishment (hukuman).
a. Punishment (hukuman) AsosiatifUmumnya, orang mengasosiasikan antara punishment (hukuman)
dan kejahatan atau pelanggaran, antara penderitaan yang diakibatkan
oleh punishment (hukuman) dengan perbuatan pelanggaran yang
dilakukan. Untuk menyingkirkan perasaan tidak enak (hukum) itu,
biasanya orang atau anak menjahui perbuatan yang tidak baik atau
yang dilarang.
b. Punishment (hukuman) LogisPunishment (hukuman) ini dipergunakan terhadap anak-anak
yang telah agak besar. Dengan punishment (hukuman) ini, anak
mengerti bahwa punishment (hukuman) itu adalah akibat yang logis
dari pekerjaan atau perbuatannya yang tidak baik.
c. Punishment (hukuman) NormatifPunishment (hukuman) normatif adalah punishment (hukuman)
yang bermaksud memperbaiki moral anak-anak. Punishment
(hukuman) ini dilakukan terhadap pelanggaran-pelanggaran mengenai
norma-norma etika, seperti berdusta, menipu, dan mencuri. Jadi,
punishment (hukuman) normatif sangat erat hubungannya dengan
pembentukan watak anak-anak. Dengan hubungan ini, pendidik
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
52/123
52
52
berusaha mempengaruhi kata hati anak, menginsafkan anak terhadap
perbuatannya yang salah, dan memperkuat kemauannya untuk selalu
berbuat baik dan menghindari kejahatan.
Di samping pembagian seperti tersebut di atas, punishment
(hukuman) itu dapat dibedakan seperti berikut ini:
a. Punishment (hukuman) Alam
Yang menganjurkan punishment (hukuman) ini ialah J.J.
Rousseau. Menurut Rousseau, anak-anak ketika dilahirkan adalah suci,
bersih dari segala noda dan kejahatan. Adapun yang menyebabkan
rusaknya anak itu ialah masyarakat manusia itu sendiri. Maka dari itu,
Rousseau menganjurkan supaya anak-anak dididik menurut alamnya.
Demikian pula mengenai punishment (hukuman) Rousseau
menganjurkan hukum alam. Biarlah alam yang menghukum anak
itu.
Tetapi, ditinjau secara pedagogis, punishment (hukuman) alam
itu tidak mendidik. Dengan punishment (hukuman) alam saja anak
tidak dapat mengetahui norma-norma etika-mana yang baik dan mana
yang buruk, mana yang boleh dan harus diperbuat dan yang tidak.
Anak tidak dapat berkembang sendiri ke arah yang sesuai dengan cita-
cita dan tujuan pendidikan yang sebenarnya. Lagi pula, punishment
(hukuman) alam itu sangat membahayakan anak, bahkan kadang-
kadang membinasakannya.
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
53/123
53
53
b. Punishment (hukuman) yang disengaja
Punishment (hukuman) ini sebagai lawan dari punishment
(hukuman) alam. Punishment (hukuman) macam ini dilakukan dengan
sengaja dan bertujuan. Sebagai contoh ialah punishment (hukuman)
yang dilakukan oleh si pendidik terhadap siswanya, punishment
(hukuman) yang dijatuhkan oleh seorang hakim kepada si terdakwa
atau pelanggar.41
Bila ditinjau dari segi cara memberikan punishment (hukuman) maka
punishment (hukuman) dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a. Punishment (hukuman) dengan isyarat
Punishment (hukuman) semacam ini dijatuhkan kepada sesama
atau siswa dengan cara memberi isyarat melalui mimik dan juga
pantomimik, misalnya dengan mata, raut muka dan bahkan ganjaran
anggota tubuh. Punishment (hukuman) isyarat ini biasanya digunakan
terhadap pelanggaran-pelanggaran ringan yang sifatnya preventif
terhadap perbuatan atau tingkah laku siswa atau anak didik, namun
dengan isyarat ini merupakan manifestasi bahwa perbuatan yang
dikehendaki dan tidak berkenan di hati orang lain, atau dengan kata
lain tingkah lakunya salah.
41M. Ngalim Purwanto, op. cit., hlm. 189-191
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
54/123
54
54
b. Punishment (hukuman) dengan perkataan
Punishment (hukuman) dengan perkataan dimaksudkan sebagai
punishment (hukuman) yang dijatuhkan kepada siswa dengan melalui
perkataan misalnya:
1) Memberi nasehat dan kata-kata yang mempunyai sifat kontruktif.
Dalam hal ini, siswa yang melakukan pelanggaran diberi tahu, di
samping juga diberi peringatan atau dituangkan benih-benih
kesadaran agar siswa tidak mengulangi lagi perbuatannya yang
keliru.
2) Teguran dan peringatan, hal ini diberikan kepada siswa yang masih
baru satu atau dua kali melakukan kesalahan atau pelanggaran. Bagi
siswa yang masih baru satu atau dua kali melakukan pelanggaran
tersebut, hendaknya hanya diberikan teguran saja. Namun jika dilain
waktu siswa melanggar lagi secara berulang-ulang maka siswa
tersebut diberi peringatan.
3) Ancaman, maksudnya adalah punishment (hukuman) berupa
ultimatum yang menimbulkan kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi dengan maksud agar siswa merasa takut dan berhenti dari
perbuatannya yang salah. Ancaman ini merupakan punishment
(hukuman) yang bersifat preventif atau pencegahan sebelum siswa
tersebut melakukan kesalahan.
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
55/123
55
55
c. Punishment (hukuman) dengan perbuatan
Punishment (hukuman) ini diberikan kepada siswa dengan
memberikan tugas-tugas terhadap siswa yang bersalah. Misalnya
dengan memberi pekerjaan rumah yang jumlahnya tidak sedikit,
termasuk memindahkan tempat duduk, atau bahkan dikeluarkan dari
kelas. Namun hal ini juga guru harus mempertimbangkan bila yang
dikeluarkan tersebut memang siswa yang bandel maka baginya hal ini
membuatnya merasa senang.
d. Punishment (hukuman) badan
Yang dimaksud dengan punishment (hukuman) badan ini adalah
punishment (hukuman) yang dijatuhkan dengan cara menyakiti badan
siswa baik dengan alat atau tidak, misalnya memukul, mencubit, dan
lain sebagainya.42
Dari macam-macam punishment (hukuman) yang telah
disebutkan di atas dimaksudkan untuk memperbaiki perbuatan siswa
yang salah menjadi baik.
Menurut M. Athiyah al-Abrasyi maksud memberikan punishment
(hukuman) dalam pendidikan adalah punishment (hukuman) sebagai
tuntunan dan perbaikan, bukan sebagai hardikan atau balas dendam.43
Punishment (hukuman) badan yang membahayakan bagi siswa
tidak sepantasnya diberikan dalam dunia pendidikan, karena
punishment (hukuman) semacam ini tidak mendorong siswa untuk
42Abu Ahmadi, Pengantar Metodik Dedaktik(Bandung: Armico, 1987), hlm. 73
43 M. Athiyah al-Abrasyi,Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan Bintang,
1993), hlm. 153
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
56/123
56
56
berbuat sesuai dengan kesadarannya. Sehingga siswa trauma maka
siswa tidak akan mau untuk belajar bahkan akan minta berhenti dari
sekolah.
Dalam pemberian punishment (hukuman) badan harus memenuhi
beberapa syarat yaitu:
a. Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukulb. Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali. Yang dimaksud dengan
pukulan di sini ialah lidi atau tongkat kecil bukan tongkat besar.
c. Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertobat dari apayang telah dia lakukan dan memperbaiki kesalahan tanpa perlu
menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia
malu).44
Bila kita ingin sukses di dalam pengajaran, kita harus memikirkan
setiap murid dan memberikan punishment (hukuman) yang sesuai
setelah kita timbang-timbang kesalahannya dan setelah mengetahui latar
belakangnya. Bila seorang siswa bersalah mengakui kesalahannya dan
merasakan betapa kasih sayang guru terhadapnya, maka ia akan sendiri
akan datang kepada guru minta dijatuhi punishment (hukuman) karena
merasa akan ada keadilan, mengharap dikasihani, serta ketetapan hati
buat tobat dan tidak lagi akan kembali kepada kesalahan yang sama.
Dengan jalan demikian akan sampailah kita kepada maksud utama dari
punishment (hukuman) sekolahan yaitu perbaikan.
44Ibid., hlm. 153
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
57/123
57
57
3. Tujuan Punishment (hukuman)
Tujuan merupakan salah satu faktor yang harus ada dalam setiap
aktifitas, karena aktifitas yang tanpa tujuan tidak mempunyai arti apa-apa,
dan akan menimbulkan kerugian serta kesia-siaan. Sehubungan dengan
punishment (hukuman) yang dijatuhkan kepada siswa, maka tujuan yang
ingin dicapai sesekali bukanlah untuk menyakiti atau untuk menjaga
kehormatan guru atau sebaliknya agar guru itu ditaati oleh siswa, akan
tetapi tujuan punishment (hukuman) yang sebenarnya adalah agar siswa
yang melanggar merasa jera dan tidak akan mengulangi lagi.
Tujuan pemberian punishment (hukuman) ada dua macam, yaitu
tujuan dalam jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan dalam
jangka pendek adalah untuk menghentikan tingkah laku yang salah,
sedangkan tujuan dalam jangka panjang adalah untuk mengajar dan
mendorong siswa agar dapat menghentikan sendiri tingkah lakunya yang
salah.45
Maksud guru memberi punishment (hukuman) itu bermacam-
macam, hal ini sangat erat hubungannya dengan pendapat orang tentang
teori-teori punishment (hukuman), maka tujuan pemberian punishment
(hukuman) berbeda-beda sesuai dengan teori punishment (hukuman) yang
ada.
45 Charles Schaefer,Bagaimana Mendidik Dan Mendisplinkan Anak(Jakarta: Kesain Blanc,
1986), hlm. 91
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
58/123
58
58
a. Teori pembalasan
Teori inilah yang tertua. Menurut teori ini, punishment (hukuman)
diadakan sebagai pembalasan dendam terhadap kelainan dan
pelanggaran yang telah dilakukan seseorang. Tentu saja teori ini tidak
boleh dipakai dalam pendidikan di sekolah.
b. Teori perbaikan
Menurut teori ini, punishment (hukuman) diadakan untuk membasmi
kejahatan. Maksud dari punishment (hukuman) ini adalah untuk
memperbaiki si pelanggar agar jangan berbuat kesalahan lagi.
c. Teori perlindungan
Menurut teori ini punishment (hukuman) diadakan untuk melindungi
masyarakat dari perbuatan-perbuatan yang tidak wajar. Dengan adanya
punishment (hukuman) ini, masyarakat dapat dilindungi dari kejahatan-
kejahatan yang telah dilakukan oleh pelanggar.
d. Teori ganti rugi
Menurut teori ini, punishment (hukuman) diadakan untuk mengganti
kerugian-kerugian yang telah diderita akibat dari kejahatan-kejahatan
atau pelanggaran itu. Punishment (hukuman) ini banyak dilakukan dalam
masyarakat atau pemerintah.
e. Teori menakut-nakuti
Menurut teori ini, punishment (hukuman) diadakan untuk
menimbulkan perasaan takut kepada si pelanggar akan akibat
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
59/123
59
59
perbuatannya yang melanggar itu sehingga ia akan takut melakukan
perbuatan itu dan mau meninggalkannya.46
Dari uraian di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa setiap teori-
teori itu belum lengkap karena masing-masing hanya mencakup satu aspek
saja. Tiap-tiap teori tadi saling membutuhkan kelengkapan dari teori yang
lain. Untuk itu pemberian punishment (hukuman) pada siswa hanya
bersifat untuk memperbaiki tabiat dan tingkah laku siswa, untuk mendidik
kearah kebaikan.
Setelah mengetahui tujuan dari punishment (hukuman) dalam
pendidikan di atas maka kita harus mengetahui punishment (hukuman)
yang cocok untuk diterapkan dalam dunia pendidikan, tokoh-tokoh teori
behavioristik dalam menanggapi punishment (hukuman) mereka tidak
menganjurkan digunakannya punishment (hukuman) dalam kegiatan
belajar, berikut alasan Skinner mengapa tidak setuju dengan metode
punishment (hukuman);
a. Pengaruh punishment (hukuman) terhadap perubahan tingkah laku
sangat bersifat sementara
b. Dampak psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi (menjadi
bagian dari jiwa si terhukum) bila punishment (hukuman) berlangsung
lama
c. Punishment (hukuman) mendorong si terhukum mencari cara lain
(meskipun salah dan buruk) agar ia terbebas dari punishment (hukuman).
46M. Ngalim Purwanto, op. cit.hlm. 187-189
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
60/123
60
60
Dengan kata lain, punishment (hukuman) dapat mendorong si terhukum
melakukan hal-hal lain yang kadangkala lebih buruk dari pada kesalahan
yang diperbuatnya.47
C. Pembahasan Tentang Motivasi Belajar
1. Pengertian motivasi belajar
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Namun, sebelum kita lebih jauh membahas tentang motivasi belajar maka
perlulah dibedakan dahulu antara pengertian motivasi dan pengertian
belajar.
Sebelum sampai pada motivasi, maka penulis akan menjelaskan kata
motif terlebih dahulu, karena kata motif muncul terlebih dahulu
sebelum kata motivasi.
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motif adalah daya penggerak dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan
tertentu. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat
dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku
yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
48
Kedua hal tersebut
merupakan daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu.
47Asri Budiningsih,Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 26
48 Hamzah, Teori Motivasi Dan Pengukuran Analisis Di Bidang Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), hlm. 3
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
61/123
61
61
Setelah mengetahui pengertian dari motif dan motivasi, berikut ada
beberapa pendapat mengenai pengertian motivasi.
Tajdab mengemukakan motivasi adalah motif yang sudah menjadi
aktif pada saat-saat tertentu.49
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan
sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakkan perasaan tidak suka itu.50
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan yang dimaksud
dengan motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang
untuk melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan istilah belajar menurut Hintzman adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia dan hewan)
disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku
organisme tersebut51
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan
tingkah laku yang relatif menetap yang terjadi sebagai hasil dari
pengalaman atau tingkah laku.52
Selain penafsiran di atas ada pendapat lain tentang belajar yang
menyatakan bahwa, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi dengan lingkungan. Dalam interaksi ini terjadi
serangkaian pengalaman-pengalaman belajar.
53
49 Tadjab,Ilmu Jiwa Pendidikan (Surabaya: Karya Abditama, 1994), hlm. 10150 Sardiman,Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar(Jakarta: Rajagrafindo, 2007), hlm. 7551
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), hlm. 9052 Muhaimin dkk, Strategi Belajar Mengajar(Surabaya: Citra Media, 1996), hlm. 4353
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar(Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 28
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
62/123
62
62
Dengan penjelasan tentang pengertian motivasi dan belajar tersebut
di atas maka dapatlah dikemukakan pengertian motivasi belajar sebagai
berikut:
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi
mencapai suatu tujuan.54
Menurut Amir Daien Indrakusuma motivasi belajar adalah
kekuatan-kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongankepada kegiatan belajar murid
55
Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-
siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku.56
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya
penggerak dari dalam individu untuk melakukan aktivitas tertentu dalam
mencapai tujuan. Motivasi dipandang dari segi proses, berarti motivasi
dapat dirangsang oleh faktor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri
siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat mencapai
tujuan yang di kehendaki. Motivasi dipandang dari segi tujuan, berarti
motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seorang
mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi
untuk mencapainya.
54 Tadjab, op. cit., hlm. 10255
Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1973),
hlm. 16256 Hamzah, Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), hlm. 23
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
63/123
63
63
2. Macam-macam Motivasi Belajar
Berbicara mengenai macam-macam motivasi belajar di sekolah dapat
dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu:
a. Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
1) Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu rangsangan dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu57
Sedangkan menurut Oemar Hamalik motivasi intrinsik adalah hal
dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat
mendorongnya melakukan tindakan belajar.58
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik
adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang dan tidak
memerlukan rangsangan dari luar karena memang sudah ada dalam
dalam diri setiap individu.
Menurut Amir Daien Indrakusuma dalam bukunya Pengantar
Ilmu Pendidikan disebutkan ada hal-hal yang dapat menimbulkan
motivasi intrinsik adalah sebagai berikut:
a) Adanya kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan, maka hal ini menjadi pendorong
bagi siswa untuk berbuat dan berusaha. Misalnya saja anak ingin
mengetahui isi cerita dari buku komik. Keinginan untuk
57 Sardiman, op. cit., hlm. 8958
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar(Jakarta: Rajagrafindo, 2006), hlm. 152
-
8/3/2019 Pengaruh Metode Reward and Punishment 4
64/123
64
64
mengetahui isinya ini dapat menjadi pendorong yang kuat bagi
siswa untuk belajar membaca karena apabila ia telah dapat
membaca maka ia akan mengerti, maka ini dapat berarti bahwa
kebutuhannya ingin mengetahui isi cerita dari buku komik itu telah
bisa dipenuhi.
b) Adanya pengetahuan tentang kemajuannya sendiri.
Dengan siswa mengetahui hasil-hasil atau prestasinya
sendiri, dengan siswa mengetahui apakah di