pengaruh penerapan green accounting, dan kinerja
TRANSCRIPT
PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
Gine Das Prena1*
1Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan Nasional, Bali *Penulis Korespondensi: [email protected]
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the effect of green accounting implementation and envi-
ronmental performance to financial performance of manufacturing companies in Indonesia Stock
Exchange. Data collection techniques in this study used secondary data from annual report of
companies and PROPER decision letter in 2016-2018. The sample in this study were 44 manufac-
turing companies in Indonesia Stock Exchange in 2016-2018. Data were analyzed using multiple
linear regression analysis techniques with SPSS software for windows. The results of this study
show that green accounting implementation had a not significant effect on financial performance
and environmental performance has a positive and significant effect on financial performance.
Keywords: Green Accounting Implementation, Environmental Performance, Financial Performance
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh penerapan green
accounting dan kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan data sekunder
yang berasal dari laporan tahunan perusahaan dan surat keputusan PROPER tahun 2016-
2018. Sampel dalam penelitian ini adalah 44 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia
tahun 2016-2018. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan
bantuan software SPSS for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan
akuntansi hijua berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia dan kinerja lingkungan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Kata kunci: Implementasi Akuntansi Hijau, Kinerja Lingkungan, Kinerja Keuangan.
Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif
Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 Jurusan Akuntansi FEB Universitas Tadulako
496
Pengaruh Penerapan Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Gine Das Prena
A. PENDAHULUAN Industri manufaktur Indonesia saat ini merupakan yang terbesar di negara
ASEAN dengan tingkat kontribusi mencapai 20,27% dengan nilai Manufacturing Value
Added (MVA) paling atas yaitu 4,5% dan menduduki peringkat ke-9 dari seluruh
negara di dunia (Badan Koordinasi Penanaman Modal, 2019). Secara ekonomi, indus-
tri manufaktur di Indonesia yang berkembang begitu pesat memang memberikan
dampak yang positif seperti menjadi penghasil pajak serta bea cukai terbesar,
menambah tenaga kerja, penghasil devisa terbesar, dan mampu meningkatkan nilai
tambah dari bahan baku.
Industri manufaktur merupakan jenis usaha yang paling kompleks kegiatannya
jika dibandingkan dengan usaha lainnya. Manufaktur mengalami proses yaitu men-
golah bahan baku menjadi suatu barang siap pakai. Proses ini akan menimbulkan
pencemaran lingkungan yang cukup serius jika perusahaan tidak megolah limbah si-
sa pabriknya dengan baik. Ketika perusahaan memberikan suatu dampak negatif ter-
hadap lingkungan sekitar, maka para pelaku usaha harus mengubah pola pikir mere-
ka dengan tidak hanya berpaku pada besaran laba tiap tahun tetapi juga mulai mem-
perhatikan lingkungan sekitar perusahaan yang terkena dampak langsung oleh ak-
tivitas perusahaan.
Tuntutan terhadap perusahaan manufaktur untuk bertanggung jawab terhadap
lingkungan membuat perusahaan harus meningkatkan kinerja lingkungannya se-
bagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan. Dalam kaitannya
dengan masalah lingkungan, bidang akuntansi juga ikut berperan yaitu melalui
pengungkapan yang secara sukarela dilakukan dalam laporan keuangan yang berisi
mengenai biaya lingkungan atau dikenal dengan istilah green accounting.
Melalui aktivitas-aktivitas perusahaan terkait lingkungan untuk meningkatkan
kinerja lingkungan serta pencatatan biaya-biaya serta aktivitas lingkungan melalui
penerapan green accounting diharapkan agar meningkatkan citra perusahaan dihada-
pan stakeholder dan mampu menambah nilai perusahaan serta berdampak kepada
kinerja keuangan perusahaan. Kinerja lingkungan akan dilihat dari penilaian PROP-
ER yang merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Penelitian ini menguji pengaruh green accounting dan kinerja lingkungan ter-
hadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indo-
nesia tahun 2016-2018. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
suatu perubahan yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan baik
meningkat atau melemah ketika menerapkan green accounting serta melakukan ak-
tivitas yang berkaitan dengan kinerja lingkungan dan juga untuk menguji kembali
penelitian sebelumnya yang masih menunjukkan adanya variable gap antar penelitian
terdahulu.
B. TELAAH PUSTAKA
B.1 Teori Stakeholder
Teori stakeholder pertama kali dicetuskan oleh R. Edward Freeman yang menya-
takan bahwa “stakeholder theory is a theory of organizational management and busi-
ness ethics that addresses morals and value in managing an organization”. Teori stake-
holder menyatakan bahwa suskses atau tidaknya suatu perusahaan ditentukan oleh
Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 (Hal. 495-507)
497
para stakeholder. Suatu pengungkapan sosial dianggap sebagai wujud komunikasi
antara manajemen dengan stakeholder (Indrawati, 2009). Stakeholder dapat
dibedakan menjadi dua yaitu stakeholder internal yang terdiri dari pemilik, karyawan
dan manajemen, serta stakeholder eksternal yang terdiri dari masyarakat, ling-
kungan, serta pemerintah (Hernadi, 2012).
B.2 Teori Legitimasi.
Teori legitimasi pertama kali dicetuskan oleh Lindbolm yang menyatakan bahwa
legitimasi adalah suatu kondisi dimana sistem nilai sebuah entitas sama dengan sis-
tem nilai dari sistem sosial masyarakat dimana suatu entitas menjadi bagian dari
masyarakat. Teori legitimasi secara sederhana menyatakan bahwa aktivitas bisnis di-
batasi oleh kontrak sosial yang menyebutkan bahwa perusahaan setuju untuk
menunjukkan berbagai aktivitas sosial perusahaan agar perusahaan yang pada
akhirnya akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan (Reverte, 2009). Teori legit-
imasi erat kaitannya dengan wilayah sosial dan akuntansi lingkungan dan mem-
berikan sudut pandang mengenai pengakuan secara sukarela oleh masyarakat
mengenai suatu perusahaan.
B.3 Green Accounting
Lako (2011) mendefinisikan bahwa “green accounting/akuntansi lingkungan se-
bagai paradigma baru akuntansi yang menyarankan bahwa fokus dari proses
akuntansi tidak hanya pada transaksi atau aktivitas keuangan (financial/profit), tetapi
juga pada transaksi transaksi atau peristiwa sosial dan lingkungan”. Green accounting
dapat dikatakan sebagai suatu sistem pencatatan yang tidak hanya terfokus
mengenai pencatatan keuangan tetapi juga mengenai pencatatan aktivitas dan biaya
lingkungan. Green accounting merupakan penggabungan pencatatan antara aktivitas
keuangan dengan aktivitas lingkungan. Ada lima sifat dasar green accounting
menurut Fasua (2011) yaitu :
1. Relevan
Green accounting wajib memberikan suatu informasi valid mengenai manfaat biaya
pelestarian yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dari stakeholder.
2. Andal
Green accounting wajib menghapus data yang bersifat tidak akurat sehingga dapat
mempengaruhi dalam membangun kepercayaan dan keandalan stakeholder.
3. Mudah dipahami
Green accounting wajib memuat informasi yang mudah dipahami dan
menghilangkan setiap kemungkinan timbulnya penilaian yang keliru mengenai
perlindungan lingkungan perusahaan.
4. Dapat dibandingkan
Green accounting menyediakan informasi yang dapat dibandingkan baik dalam
periode waktu tahun ke tahun ataupun dibandingkan antar perusahaan.
5. Dapat dibuktikan
Data green accounting wajib diverifikasi dengan sudut pandang yang objektif.
498
Pengaruh Penerapan Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Gine Das Prena
Green accounting dalam penelitian ini diukur menggunakan variable dummy yang
memperhatikan tiga jenis biaya yang diungkapkan dalam perusahaan yaitu biaya
operasional lingkungan, biaya daur ulang produk, dan biaya pengembangan dan
penelitian lingkungan. Jenis biaya ini dikutip berdasarkan penelitian terdahulu dari
Amelia (2013).
B.4 Kinerja Lingkungan
Kinerja lingkungan adalah bagaimana kinerja suatu perusahaan untuk ikut ber-
kontribusi dalam melestarikan lingkungan. Kinerja lingkungan dilakukan dalam ben-
tuk peringkat oleh suatu lembaga yaitu Kementerian Lingkungan Hidup yang dinilai
melalui peringkat PROPER (Rahmawati & Subardjo, 2017). Kinerja lingkungan ini
dipandang sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan yang
juga terkait dengan stakeholder. Kinerja lingkungan sendiri didukung oleh konsep
efisiensi yang menyatakan bahwa organisasi dapat memproduksi barang dan jasa
yang lebih ramah lingkungan. Kinerja lingkungan dalam penelitian ini diukur
menggunakan skor penilaian PROPER yang telah ditetapkan oleh Kementerian Ling-
kungan Hidup Republik Indonesia. Skor penilaian PROPER yaitu dengan memberikan
skor 5 untuk perusahaan yang memperoleh peringkat emas, 4 untuk peringkat hijau,
3 untuk peringkat biru, 2 untuk peringkat merah, dan 1 untuk peringkat hitam.
B. 5 Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan suatu aktivitas analisis yang dilakukan untuk
melihat bagaimana perusahaan telah melakukan aturan-aturan pelaksanaan keu-
angan secara baik dan benar (Fahmi, 2011). Kinerja keuangan suatu perusahaan
dapat diukur menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan suatu alat
analisis keuangan yang paling sering digunakan untuk mengukur kinerja keuangan
(Pujiasih, 2013). Jenis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio prof-
itabilitas, rasio solvabilitas, rasio leverage, rasio pertumbuhan, dan penilaian pasar
(Pujiasih, 2013). Kinerja keuangan dilakukan untuk mengukur kemampuan suatu
perusahaan/organisasi dalam suatu periode yang mencerminkan tingkat keberhasi-
lan pelaksanaan kegiatannya (Kurniawati, 2012). Pada penelitian ini kinerja keuangan
diukur menggunakan Return on Asset (ROA) yang merupakan salah satu jenis rasio
profitabilitas.
B.6 Hubungan Variabel Penerapan Green Accounting terhadap Kinerja Keuangan
Green accounting merupakan akuntansi yang di dalamnya mengukur, menilai,
mengukur, mengungkapkan, dan mengidentifikasi biaya-biaya terkait dengan aktivi-
tas perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan (Aniela, 2012). Penelitian yang
dilakukan oleh De Beer dan Friend (2005) membuktikan bahwa pengungkapan atas
semua biaya lingkungan, baik internal maupun eksternal, dan pengalokasian biaya-
biaya ini berdasarkan tipe biaya dan pemicu biaya dalam sebuah akuntansi ling-
kungan yang terstruktur akan memberikan kontribusi baik pada kinerja lingkungan
(Aniela, 2012). Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa green ac-
counting memuat segala pencatatan akuntansi yang erat kaitannya dengan ling-
kungan. Menurut penelitian terdahulu dari Maya et al. (2018) yang menyatakan bah-
wa penerapan green accounting berpengaruh positif terhadap harga saham. Penelitian
Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 (Hal. 495-507)
499
lain yang juga membahas mengenai green accounting penelitian dari Husna (2015)
menyatakan bahwa pengungkapan akuntansi lingkungan berpengaruh positif ter-
hadap kinerja keuangan. Berdasarkan penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa
ketika perusahaan menerapkan green accounting maka pencatatan dari alokasi biaya-
biaya aktivitas lingkungan akan tercatat dengan baik dan akan memberikan informasi
kepada stakeholder terkait kondisi keuangan perusahaan yang dapat dijadikan tolok
ukur dalam pengambilan keputusan. Jadi semakin baik penerapan green accounting
semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka
peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Penerapan green accounting berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
B.7 Hubungan Variabel Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan
Kinerja lingkungan adalah sejauh mana kinerja perusahaan berkontribusi dalam
melestarikan lingkungan. Kinerja Lingkungan dibuat dalam bentuk peringkat oleh
suatu lembaga yaitu Kementerian Lingkungan Hidup (Rahmawati & Subardjo, 2017).
Kinerja lingkungan perusahaan perlu dijaga agar selalu baik. Hal ini dilakukan untuk
menghindari tuntutan dari masyarakat ataupun stakeholder sehingga keberlanjutan
perusahaan akan tetap berlangsung (Meiyana, 2018). Kinerja lingkungan ini dilihat
sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Kinerja lingkungan dinilai melalui
PROPER. Penelitian Ikhsan dan Muharam (2016) menyatakan bahwa kinerja ling-
kungan mempengaruhi ROA dan Tobin’s q. Penelitian Camilia (2016) juga menya-
takan kinerja lingkungan memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan. Hasil
penelitian tersebut bisa disimpulkan bahwa semakin baik kinerja lingkungan perus-
ahaan maka akan meninggalkan citra baik pada perusahaan tersebut dan akan
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang semakin baik pula. Berdasarkan
ulasan tersebut maka peneliti menarik hipotesis yaitu sebagai berikut :
H2: Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
C. METODE PENELITIAN
C.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan manufaktur yang tedaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018 yang berjumlah 173 perusahaan. Jumlah pe-
rusahaan yang telah memenuhi kriteria sampel penelitian yaitu 44 perusahaan
dengan periode tiga tahun maka jumlah data penelitian ini yaitu 132 data. Pada
penelitian ini terdapat 22 data outlier yang harus dikeluarkan jadi dalam penelitian ini
menggunakan 110 data.
C.2 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data kuantitatif ini diperoleh dari an-
nual report dan sustainability report perusahaan manufaktur pada tahun 2016-2018.
500
Pengaruh Penerapan Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Gine Das Prena
C.3 Sumber Data
Menurut sumbernya, data sekunder digunakan dalam penelitian ini yaitu di-
peroleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia dalam bentuk annual report dan sus-
tainability report perusahaan manufaktur tahun 2016-2018.
C.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik yaitu dengan
metode dokumentasi yang mengumpulkan data yang diteliti dari berbagai dokumen
yang berguna untuk dianalisis.
C.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu : 1) Statistik deskriptif, 2) Uji
asumsi klasik, 3) Analisis regresi linier berganda, dan 4) Uji kelayakan model.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
D.1 Statistik Deskriptif
Tabel 1.
Statistik Deskriptif
Berdasarkan tabel statistik deskriptif di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel green accounting pada tabel menunjukkan nilai minimum sebesar 0,00
dan nilai maksimum sebesar 1 dengan nilai rata-rata 0,6000 dan standar deviasi
sebesar 0,49214 dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil dari rata-rata yang
menunjukkan bahwa penerapan green accounting memiliki fluktuasi yang kecil.
2. Variabel kinerja lingkungan pada tabel menunjukkan nilai minimum 2,00 dan
nilai maksimum 4,00 dengan rata-rata sebesar 2,9727 dan standar deviasi
0,45854 dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil dari rata-rata yang menun-
jukkan bahwa kinerja lingkungan memiliki fluktuasi yang kecil.
3. Variabel kinerja keuangan memiliki rata-rata sebesar 0,0450 dengan standar de-
viasi 0,04184 dimana nilai standar deviasi lebih kecil dari rata-rata menunjukkan
bahwa kinerja keuangan memiliki fluktuasi yang kecil. Kinerja keuangan teren-
dah sebesar -0,07 sedangkan nilai tertinggi sebesar 0,16.
Descriptive Statistics
N Mini- Maxi- Mean Std. Devia-
x1 110 .00 1.00 .6000 .49214
x2 110 2.00 4.00 2.9727 .45854
Y 110 -.07 .16 .0450 .04184
Valid N (listwise) 110
Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 (Hal. 495-507)
501
D.2. Hasil Uji Normalitas
Tabel 2.
Hasil Uji Normalita
Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel di atas diperoleh Asymp
Sig. 0,183. Kesimpulannya adalah bahwa nilai Asymp yang lebih besar dari 0,05, be-
rarti persamaan regresi dalam penelitian ini memenuhi uji normalitas. Hal ini
menunjukkan bahwa data sudah berdistribusi normal atau nilai residual terdistri-
busi secara normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa data residual terdistribusi
normal dan model regresi layak untuk dipakai dalam penelitian ini.
D.3. Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 3.
Hasil Uji Multikolinieritas
Tabel di atas menunjukkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak
ditemukan multikolineritas. Hal ini dikarenakan nilai tolerance dan VIF dari green
accounting dan kinerja lingkungan sudah menunjukkan hasil yaitu nilai tolerance >
0,10 dan nilai VIF < 10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandard-ized Residu-
N 110
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Devia-
tion
.03979980
Most Extreme Differences Absolute .074
Positive .074
Negative -.049
Test Statistic .074
Asymp. Sig. (2-tailed) .183c
No. Variabel Nilai Toleransi Nilai VIF
1 Green Accounting 0,924 1,083
2 Kinerja Lingkungan 0,924 1,083
502
Pengaruh Penerapan Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Gine Das Prena
D.4. Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 4.
Hasil Uji Autokorelasi
Model regresi dalam penelitian ini dikatakan bebas dari autokorelasi yaitu apabi-
la nilai du < dw < 4-du. Berdasarkan tabel di atas bahwa nilai DW sebesar 1,926 ter-
letak diantara nilai du dan (4-du) sebesar 1,7262 dan 2,274 (du < DW < 4-du) maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model regresi yang
digunakan.
D.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 1.
Grafik Scatterplot
Data dalam suatu penelitian dikatakan bebas dari heteroskedastisitas apabila titik-
titik dalam scatterplot menyebar diantara angka 0 pada sumbu Y. Berdasarkan gambar
di atas terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik tersebut menyebar di
atas serta di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam
penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
Model Summaryb
Model R R Adjusted R Std. Error of Durbin-
1 .309a .095 .078 .04017 1.926
Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 (Hal. 495-507)
503
D.6. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Tabel 5.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil regresi di atas, persamaan regresi yang dapat diperoleh adalah
sebagai berikut :
Ŷ= -0,033 + 0,008 X1 + 0,025 X2 + ε (1)
1) Nilai konstanta sebesar -0,033 mempunyai arti bahwa jika semua variabel bebas
Green Accounting (X1) dan Kinerja Lingkungan (X2), naik satu satuan
mengakibatkan nilai dari Kinerja Keuangan (Y) pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia turun sebesar 0,033 satuan.
2) Nilai koefisien regresi Green Accounting (X1) sebesar 0,008 berarti bila Green Ac-
counting meningkat sebesar satu persen menyebabkan Kinerja Keuangan (Y) pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan meningkat
sebesar 0,008 satuan dengan asumsi faktor lainnya konstan.
3) Nilai koefisien regresi Kinerja Lingkungan (X2) sebesar 0,025 berarti bila Kinerja
Lingkungan meningkat sebesar satu persen menyebabkan Kinerja Keuangan (Y)
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan
meningkat sebesar 0,025 satuan dengan asumsi faktor lainnya konstan.
D.7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 6.
Hasil Uji ANOVA
Berdasarkan tabeL di atas dapat dilihat bahwa nilai koefesien determinasi pada
kolom Adjusted R Square sebesar 0,078 atau sebesar 7,8 persen. Hal ini menunjuk-
kan besarnya pengaruh variabel Green Accounting dan Kinerja Lingkungan terhadap
Kinerja Keuangan adalah sebesar 7,8 persen dan besarnya variabel lain yang
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.033 .025 -1.301 .196
x1 .008 .008 .092 .966 .336
x2 .025 .009 .270 2.821 .006
Model Summaryb
Model R R Adjusted R Std. Error of the Estimate
1 .309a .095 .078 .04017
504
Pengaruh Penerapan Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Gine Das Prena
mempengaruhi Kinerja Keuangan dil uar model regresi adalah sebesar 92,2 persen.
D.8. Hasil Uji F
Tabel 7.
Hasil Uji ANOVA
Hasil uji hipotesis simultan menunjukkan nilai F hitung sebesar 5,628 dengan
signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari =0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Kinerja Keuangan. Nilai signif-
ikansi yang lebih kecil dari =0,05 menunjukkan bahwa Green Accounting dan Kinerja Lingkungan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keu-angan.
D.9. Hasil Uji t
Tabel 8.
Hasil Uji t
Hasil uji parsial dapat dilihat pada tabel di atas dimana ditemukan nilai signifikansi
variabel Green Accounting sebesar 0,336 lebih besar dari =0,05, maka dapat disim-
pulkan bahwa Green Accounting tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
Kinerja Keuangan. Variabel Kinerja lingkungan sebesar 0,006 lebih kecil dari =0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa Kinerja Lingkungan berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap Kinerja Keuangan.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .018 2 .009 5.628 .005b
Residual .173 107 .002
Total .191 109
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.033 .025 -1.301 .196
x1 .008 .008 .092 .966 .336
x2 .025 .009 .270 2.821 .006
Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 (Hal. 495-507)
505
D.10. Pembahasan
D.10.1. Pengaruh Penerapan Green Accounting terhadap Kinerja Keuangan
Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi variabel Green Accounting sebesar
0,336 lebih besar dari =0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Green Accounting tid-
ak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja Keuangan, maka hipotesis
ditolak. Hipotesis penelitian ditolak bisa disebabkan karena keyakinan konsumen be-
lum dapat diperoleh melalui pembebanan biaya lingkungan pada produk dan
operasional perusahaan sehingga tidak mempengaruhi tingkat penjualan dan
mempengaruhi tingkat laba perusahaan. Dengan demikian perusahaan dalam men-
erapkan green accounting dalam jangka pendek belum memberikan keuntungan yang
signifikan. Selama ini penerapan green accounting diyakini hanya berdampak pada
pelaporan yang berkaitan dengan sustainability report dan belum memberikan
pengaruh yang signifikan bagi penilaian continuitas kinerja keuangan. Stakeholder
masih menggangap unsur fundamental menjadi faktor penentu pembuatan kepu-
tusan sebab sampai saat ini masyarakat belum memahami bahwa green accounting
bukan sekedar biaya melainkan sebagai investasi bagi sustainability perusahaan.
Hasil dari penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu dari Mike dan
Mukhzardfa (2018) serta penelitian Desi (2017) yang menyatakan bahwa green ac-
counting tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian ini
bertolak belakang dengan penelitian Zahra (2015) yang menyatakan bahwa
pengungkapan akuntansi lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
keuangan. Penelitian ini juga bertolak belakang dengan teori legitimasi yang menya-
takan bahwa terdapat kontrak sosial yang terjalin diantara suatu perusahaan dengan
lingkungan sosial sekitarnya. Namun, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
suatu pencatatan dari biaya lingkungan belum dapat memberikan keyakinan pada
konsumen/masyarakat sehingga diterapkan atau tidaknya green accounting belum
dapat mempengaruhi tingkat penjualan.
D.10.2 Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan
Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi variabel Kinerja lingkungan sebe-
sar 0,006 lebih kecil dari =0,05, maka dapat dinyatakan bahwa Kinerja Lingkungan
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja Keuangan maka hipotesis
diterima. Hipotesis penelitian diterima dapat didasarkan pada pemahaman bahwa
dengan adanya program PROPER yang diadakan oleh pemerintah Republik Indonesia
melalui Kementrian Lingkungan Hidup dapat mendorong perusahaan untuk memper-
hatikan lingkungan. Maka perusahaan yang telah mengikuti PROPER akan
mendapatkan nilai yang positif dari para stakeholder walaupun peringkat yang di-
peroleh kebanyakan perusahaan adalah bukan peringkat Emas, melainkan dalam
penelitian ini banyak perusahaan yang mendapat peringkat Biru. Berdasarkan
penilaian Kinerja Lingkungan ini dapat menunjukkan mana saja perusahaan-
perusahaan yang telah peduli atau memperhatikan lingkungan. Perusahaan yang te-
lah mengikuti PROPER akan mendapatkan kepercayaan dan anggapan yang postif
506
Pengaruh Penerapan Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Gine Das Prena
dari masyakat sehingga berdampak pada kinerja finansial perusahaan yang diproksi-
kan oleh Return on Asset.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul dan Har-
jum (2016) yang menyatakan bahwa Kinerja lingkungan mempengaruhi ROA dan
Tobin’s q, serta penelitian yang dilakukan oleh Camilia (2016) yang hasil penelitiann-
ya menyatakan bahwa kinerja lingkungan memiliki pengaruh terhadap kinerja keu-
angan. Hasil tersebut sejalan dengan teori stakeholder karena dengan memperhatikan
kinerja lingkungannya yang dalam penelitian ini diukur menggunakan penilaian
PROPER maka perusahaan akan memberikan good news kepada para stakeholder
yang dapat meningkatkan nilai perusahaan karena perusahaan dinilai memiliki
kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini akan berpengaruh kedepannya terhadap
kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Mei-
yana (2018) yang menyatakan bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan.
E. PENUTUP
E.1 Simpulan
1. Hasil penelitian menemukan bahwa Green Accounting tidak berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap Kinerja Keuangan. Hal ini bisa disebabkan karena penera-
pan green accounting hanya berdampak pada pelaporan yang berkaitan dengan
sustainability report dan belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
continuitas kinerja keuangan.
2. Hasil penelitian menemukan bahwa Kinerja Lingkungan berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap Kinerja Keuangan. Hal ini dapat didasarkan pada pema-
haman bahwa perusahaan yang telah mengikuti PROPER akan mendapatkan ke-
percayaan dan anggapan yang postif dari masyakat sehingga berdampak pada
kinerja finansial perusahaan yang diproksikan oleh Return on Asset.
E.2 Saran
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel perusahaan dari
sektor industri yang berbeda untuk melihat pengaruh penerapan Green Accounting
dan Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan rentang waktu penelitian yang lebih
panjang dan peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan variabel lain yang
sesuai dan relevan untuk menguji Kinerja Keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Aniela, Yoshi. 2012. Peran Akuntansi Lingkungan Dalam Meningkatkan Kinerja Ling-
kungan Dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntan-
si. Vol. 1, No. 1, Hal. 137-149.
Aulia, F. Z. (2015). Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Kinerja Lingkungan, Dan Li-
Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 (Hal. 495-507)
507
putan Media Terhadap Environmental Disclosure. Accounting Analysis Journal, 4
(3).
Aziz, A., Ikhsan, N., & Muharam, H. (2016). Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap
Kinerja Keuangan : Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Kementerian Ling-
kungan Hidup dan Listing di BEI. 5, 1–11.
Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id diakses pada 26 September 2019
Camilia, I. (2016). Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Biaya Lingkungan Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur.
Fauzi, N., & Chandra, N. (2016). Green Accounting dan Efektifitas Peraturan
Pemerintah No 47 tahun 2012 pada Perusahaan di Indonesia. (47), 15–16.
Ghozali, I. (2016) Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm SPSS 23. (P. Har-
to, Ed) (Ke-8). Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Husna, Z. (2015). Pengaruh pengungkapan akuntansi lingkungan terhadap kinerja keu-
angan.
Maya, M., Mukhzardfa, & Diah, E. (2018). Analisis Pengaruh Penerapan Green Ac-
counting Terhadap Kinerja Perusahaan.
Meiyana, A. (2018). Pengaruh Kinerja Lingkungan, Biaya Lingkungan, dan Ukuran Pe-
rusahaan terhadap Kinerja Keuangan dengan Corporate Social Responsibility se-
bagai Variabel Intervening.
Ningsih, W. F., & Rachmawati, R. (2017). Implementasi Green Accounting dalam
Meningkatkan Kinerja Perusahaan. 4(2), 149–158.
Pujiasih. (2013). Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Dengan
Corporate Social Responsibility ( CSR ) Sebagai Variabel Intervening ( Studi Empiris
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) Ta-
hun 2009-2011 ).
Rahmawati, M. I., & Subardjo, A. (2017). Pengaruh Pengungkapan Lingkungan dan
Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Ekonomi yang dimoderasi Good Corporate
Governance. 22(2), 200–226.
Sugiyono. (2016a). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Ke-24). Ban-
dung: Alfabeta