pengaruh return on asset (roa), return on equity (roe...
TRANSCRIPT
PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), BOOK
VALUE (BV), OPERATING PROFIT MARGIN (OPM) DAN DEBT TO EQUITY RATIO
(DER) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR PERKEBUNAN YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011 - 2015
Herry Setiawan, Inge Lengga Sari Munthe, Asmaul Husna
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang, Kepulauan Riau
Gmail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh rasio profitabilitas yang
meliputi ROA, ROE, OPM, BV dan Rasio Hutang yaitu DER baik secara parsial dan secara
simultan terhadap harga saham perusahaan sektor perkebunan yang terdaftar dibursa efek
indonesia. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode purposive
sampling. Sampel yang digunakan adalah 6 perusahaan dari 10 perusahaan perkebunan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2015 sehingga total data yang diolah
adalah 30 sampel data. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda
dengan terlebih dahulu melalui uji asumsi klasik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
secara parsial ROA dan BV yang berpengaruh dan signifikan terhadap harga saham sedangkan
secara simultan rasio ROA, ROE, OPM, BV dan DER berpengaruh signifikan terhadap harga
saham.
Kata Kunci: ROA, ROE, OPM, BV, dan Harga Saham.
ABSTRACT
This study was conducted with the aim to examine the effect of profitability ratios which
include ROA, ROE, OPM, BV and Debt Ratio both partially and simultaneously to stock price of
plantation sector companies listed on Indonesia Stock Exchange. Sampling in this research by
using purposive sampling method. The samples used are 6 companies from 10 plantation
companies listed on Indonesia Stock Exchange during 2011-2015 period so that the total data
processed is 30 sample data. The analytical tool used is multiple linear regression analysis by
first through the classical assumption test. The results of this study indicated that ROA and ROE
partially and significantly influence the stock price while simultaneously ROA, ROE, OPM, BV
and DER have significant effect on stock prices.
Keywords: ROA, ROE, OPM, BV, and Stock Price.
PENDAHULUAN
Di Indonesia, pasar modal telah menjadi bagian penting dalam pembangunan negara.
Pasar modal juga menjadi tonggak pendanaan dalam dunia usaha. Hadirnya pasar modal sangat
membantu perusahaan-perusahaan dapat mengembangkan usahanya. Selain itu, pasar modal
merupakan tempat untuk para investor melakukan investasi agar memperoleh keuntungan dan
tempat bagi perusahaan memperoleh dana. Sebelum melakukan investasi, para investor harus
mengetahui dan memilih saham-saham yang dapat memberikan keuntungan baginya. Para
investor juga membutuhkan informasi laporan keuangan perusahaan untuk membantu proses
kegiatan investasinya. Menurut Sunariyah (dalam Hasanah, 2010), analisis investasi saham
merupakan hal yang mendasar untuk diketahui para pemodal, mengingat tanpa analisis yang baik
dan rasional para pemodal akan mengalami kerugian. Keputusan membeli saham terjadi bila
nilai perkiraan suatu saham di bawah harga pasar.
Sebaliknya keputusan menjual saham terjadi bila nilai perkiraan suatu saham di atas
harga pasar. Selain itu, ada informasi-informasi lain yang diperlukan adalah variable yang
mempengaruhi terjadinya pergerakan fluktuasi harga saham dan volume transaksinya. Hal
tersebut dapat membantu investor untuk memilih perusahaan yang tepat dalam menanamkan
modalnya. Harga saham mencerminkan nilai suatu perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki
nilai yang baik maka akan diminati banyak investor. Menurut Widiatmojo (2009), harga saham
sebagai indikator nilai perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa variable fundamental dan
teknikal, dimana variabel-variabel tersebut secara bersama-sama akan membentuk kekuatan
pasar yang berpengaruh terhadap harga saham.
Untuk menganalisis kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi
dalam lima kelompok yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas
dan rasio investasi. Dengan analisis tersebut para investor mencoba memperkirakan harga saham
di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor fundamental yang
mempengaruhi harga saham dan menerapkan hubungan antar faktor tersebut sehingga diperoleh
taksiran harga saham. Faktor fundamental/rasio yang sering digunakan dalam memprediksi harga
saham biasanya dari faktor internal atau faktor mikro perusahaan perusahaan, dalam penelitian
ini, penulis memilih beberapa rasio yang akan di uji hubungannya, dan sejauh mana dapat
mempengaruhi harga saham, diantaranya yaitu ROA, ROE, Book Value, OPM dan DER.
Perusahaan biasa mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan rasio ROA dan
ROE, yang merupakan rasio keuangan. ROA berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut,
sedangkan ROE mengukur sejauh mana kemampuan laba atas modal sendiri yang dimilki
perusahaan. Laba yang diperoleh dari hasil usaha operasi perusahaan akan mempengaruhi minat
para investor untuk menginvestasikan dananya ke perusahaan yang dianggap dapat memberikan
keuntungan dan memberikan keamanan atas dana tersebut. Semakin banyak investor yang ingin
menginvestasikan dananya, maka dengan sendirinya akan meningkatkan nilai perusahaan atau
harga saham.
Rasio OPM digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan secara murni dari operasi perusahaan, semakin tinggi keuntungan yang didapat
perusahaan mencerminkan keadaan perusahaan yang semakin baik. Kemampuan perusahaan
dalam memperoleh atau meningkatkan keuntungan akan berdampak pada nilai perusahaan
tersebut. Semakin baik nilai perusahaan maka akan semakin diincar oleh para investor, dengan
sendirinya akan menaikan harga saham dipasaran.
Book Value (BV) adalah merupakan rasio pasar, yang merupakan rasio antara harga
saham terhadap nilai bukunya. Semakin tinggi nilai BV, maka semakin tinggi pula perusahaan
itu dinilai oleh investor dibandingkan dengan dana yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut
(Ang dalam Putri, 2012). Dengan demikian kenaikan nilai BV akan berpengaruh positif terhadap
harga saham.
Rasio lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi return saham adalah Debt to Equity
Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio solvabilitas yang mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa
bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Memberikan pinjaman kepada
debitor yang memiliki tingkat debt to equity ratio yang tinggi akan menimbulkan konsekuensi
bagi keditor untuk menanggung resiko yang lebih besar pada saat debitor mengalami kegagalan
keuangan. Hal ini tentu saja sangat tidak menguntungkan bagi kreditor. Sebaliknya, apabila
kreditor memberikan pinjaman kepada debitor yang memiliki tingkat debt to equity ratio yang
rendah (yang berarti tingginya tingkat pendanaan debitor yang berasal dari modal pemilik) maka
hal ini dapat mengurangi resiko kreditor, (Hery, 2016). Hal ini akan berdampak pada naik atau
menurunnya harga saham di bursa, naik turunnya harga saham dipasaran dipengaruhi oleh
tingkat kemampuan perusahaan dalam mendanai operasi perusahaan serta kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya.
Penelitian tentang harga saham telah banyak diteliti oleh peneliti sebelumnya dengan
berbagai faktor-faktor yang dianggap berhubungan dan dapat mempengaruhi naik turunnya harga
saham. Faktor yang mempengaruhi harga saham menurut Weston dan Brigham (1993) adalah
proyeksi laba, tingkat risiko dari proyeksi laba, proporsi hutang perusahaan terhadap ekuitas,
serta kebijakan pembagian dividen. Faktor lain yang dapat mempengaruhi pergerakan harga
saham adalah keadaan eksternal seperti kegiatan perekonomian pada umumnya, pajak, keadaan
bursa saham.
Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian tentang perusahaan Agroindustri
atau sektor perkebunan karena sektor perkebunan merupakan hasil pertanian yang mampu
memberikan sumbangan yang sangat nyata bagi pembangunan dikebanyakan negara
berkembang. Dalam kerangka pembangunan pertanian, merupakan penggerak utama
perkembangan sektor pertanian, terlebih dalam masa yang akan datang posisi pertanian
merupakan sektor andalan dalam pembangunan nasional sehingga peranan Agroindustri akan
semakin besar.
Berdasarkan latar belakang dan berbagai alasan yang telah dijelaskan diatas, maka
penulis tertarik, dan ingin meneliti tentang Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On
Equity (ROE), Book Value (BV), Operating Profit Margin (OPM) dan Debt to Equity Ratio
(DER) terhadap Harga Saham pada Perusahaan sektor Perkebunan yang terdaftar di BEI
Periode 2011-2015.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Harga Saham
Menurut Fahmi (2015), Saham merupakan salah satu bentuk efek atau surat berharga
yang diperdagangkan di pasar modal (bursa). Laba bersih per saham adalah laba bersih setelah
bunga pajak di bagi dengan jumlah lembar saham yang beredar. Menurut Dominic, harga saham
adalah pembagian antara modal perusahaan dan jumlah saham yang diterbitkan. Harga saham
dipasaran sangat dipengaruhi oleh keadaan financial sebuah perusahaan dan dipengaruhi oleh
faktor manajemen keuangan tersebut.
Return On Assets (ROA)
Return on assets merupakan rasio yang menunjukan seberapa besar kontribusi asset
dalam memperoleh laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa
besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total
asset (Fahmi, 2015).
Return On Equity (ROE)
Return on Equity adalah hasil pengembalian atas ekuitas yang merupakan rasio yang
dapat menunjukan seberapa besar kontrisbusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Dengan
kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas. Rasio ini dihitung dengan
membagi laba bersih terhadap ekuitas (Harmono 2015).
Book Value
Book Value atau nilai buku adalah aset/kekayaan bersih yang dimiliki perusahaan. Cara
menghitung nilai buku perusahaan adalah total aset perusahaan dikurangi seluruh utangnya.
Dengan kata lain, nilai buku adalah nilai bila perusahaan tersebut dijual oleh pemegang saham
dengan mengandaikan seluruh utang telah dilunasi.
Operating Profit Margin
Marjin laba operasional merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya
persentase laba operasional atas penjualan bersih. Rasio ini dihitung dengan membagikan laba
operasional dengan penjualan bersih. Laba operasional sendiri dihitung sebagai hasil
pengurangan antara laba kotor dengan beban operasional. Beban operasional disini terdiri dari
beban penjualan maupun beban umum dan administrasi (Hery, 2016).
Debt to Equity Ratio
Untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal biasa digunakan DER (Debt to
Equity Ratio). Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara total hutang dengan total modal. Rasio
ini berguna untuk mengetahui besarnya perbandingan antara jumlah dana yang disediakan oleh
kreditor dengan jumlah dana yang berasal dari pemilik perusahaan (Fahmi, 2015).
Kerangka Pemikiran
Variabel Independen Variabel Dependen
Return On Assets
(ROA)
Return On Equity
H1
H2
H3
H4
H5
H6
METODOLOGI PENELITIAN Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Dependen
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang diakibatkan atau dipengaruhi
oleh variabel bebas (independent variable). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
adalah Harga Saham. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham
pada saat penutupan akhir tahun per 31 Desember dengan periode tahun 2011-2015 sesuai
dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Variabel Independen
Variabel Bebas (independent variable) adalah variabel yang dapat mempengaruhi
variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel yang lain, yang pada umumnya berada
dalam urutan tata waktu yang terjadi lebih dulu ( Martono, 2010). Adapun variabel bebas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Return On Assets (ROA)
Menurut Fahmi (2015), Return of Total Asset rasio ini mengukur sejauh mana
kemampuan investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan
sesuai dengan yang diharapkan.
𝑅𝑂𝐴 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Return On Equity (ROA) Menurut Fahmi (2015) Rasio return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas
equity. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang
dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas.
𝑅𝑂𝐸 =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝑇)
𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟𝑠′𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Book Value (BV)
Book Value atau harga buku didefinisikan sebagai modal bersih suatu perusahaan dibagi
dengan jumlah saham yang diedarkannya.
𝐵𝑉 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Operating Profit Margin (OPM)
Menurut (Munawir, 2007) Operating Profit Margin yaitu besarnya keuntungan operasi
yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih. Operating Profit Margin ini
mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan
penjualannya.
𝑂𝑃𝑀 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Debt to Equity Ratio (DER)
Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim dalam Fahmi (2015) mendefenisikan debt to
equity ratio sebagai ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk
memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor.
𝐷𝐸𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
Populasi dan Sampel
Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan sektor perkebunan yang terdaftar di bursa efek Indonesia dari tahun 2011-2015
dengan jumlah populasi 10 perusahaan.
Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut atau dianggap mewakili bagian populasi. Teknik pengembilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel dimana
elemen-elemen yang dimasukan dilakukan dengan sengaja karena sampel tersebut representatif
memenuhi kriteria-kriteria yang ditentukan dalam melakukan pengujian. Adapun kriteria dalam
pengambilan sampel ini adalah:
1. Perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015
2. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan audited dan laporan tahunan
yang lengkap secara berturut-turut selama 2011-2015
3. Mencantumkan harga saham lengkap periode Januari 2011 sampai Desember 2015.
4. Perusahaan yang memperoleh laba selama periode penelitian
Dari kriteria di atas maka perusahaan yang memenuhi persyaratan sebagai sampel dalam
penelitian ini adalah 6 perusahaan selama periode 2011-2015, dengan data penelitian sebanyak
30 data.
No Kriteria Jumlah
1 Perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2011-2015
(10)
2
Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan
keuangan audited dan laporan tahunan yang lengkap
secara berturut-turut selama 2011-2015
(2)
3
Perusahaan yang tidak mencantumkan harga
saham lengkap periode Januari 2011 sampai Desember
2015.
(0)
4 Perusahaan yang tidak memperoleh laba selama
periode penelitian
(2)
JUMLAH 6
Jumlah Data selama 5 Tahun 30
Metode Analisis Data
Statistik Deskriptif
Statistik memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang di lihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, nilai maximum dan minimum.
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji
multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel bebas yaitu: ROA (X1), ROE (X2), PBV (X3), OPM (X4) dan DER (X5) terhadap
Harga Saham (Y) di Perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015.
Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini akan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t (parsial)
dan uji f (simultan) serta uji koefisien determinasi (R2).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif
Tabel 1
Statistik Deskriptif
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Tabel 2
Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation 1606.93200909
Most Extreme Differences Absolute .174 Positive .160 Negative -.174
Kolmogorov-Smirnov Z .954 Asymp. Sig. (2-tailed) .323
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dalam pengujian one sample Kolmogrov Smirnov Test, suatu variabel dikatakan
terdistribusi dengan normal jika hasil signifikansi diatas 5% atau nilai sig > 0,05.
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
ROA 30 .01 .25 .0830 .06577 ROE 30 .02 .30 .1300 .08192 BV 30 300.56 7517.08 1802.0747 2227.63887 OPM 30 .03 .43 .1990 .09495 DER 30 .16 2.46 .8813 .64378 H_SAHAM 30 220.00 25100.00 4541.1667 7793.73321
Valid N (listwise) 30
Uji Multikolonieritas
Tabel 3
Uji Multikolonieritas Coefficientsa
Dari hasil tabel di atas, besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa setiap
variabel memiliki nilai tolerance lebih dari 0.10 atau tolerance ≥ 0.10, yang menandakan bahwa
tidak terjadi multikolonieritas. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh hasil VIF setiap variabel
yang memiliki nilai dibawah 10 atau VIF ≤ 10.
Uji Autokorelasi
Tabel 4
Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .979a .957 .949 1766.40742 1.782
a. Predictors: (Constant), DER, BV, ROE, OPM, ROA b. Dependent Variable: H_SAHAM
Pada tabel di atas, terlihat angka DW sebesar 1,782. Hal ini menandakan model regresi
linier di atas tidak terdapat masalah autokorelasi karena nilai DW berada diantara -2 sampai +2
atau -2 < 1.782 < +2.
Uji Heteroskedastisitas
Gambar 1
Uji Heteroskedastisitas
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -3082.260 1636.980 ROA 43403.263 21263.651 .366 .550 1.876
ROE -6785.857 13860.686 -.071 .835 1.210
BV 3.150 .165 .900 .795 1.258
OPM -8673.777 6227.288 -.106 .308 3.250
DER 1081.282 935.556 .089 .297 3.372
Dependent Variable: H_SAHAMa
Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah
pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Untuk uji heteroskedastisitas selain
dapat dilihat dengan melihat grafik scatterplot, uji heteroskedastisitas juga dapat dilihat dengan
uji glejser seperti yang ditunjukan pada tabel dibawah ini :
Tabel 5
Uji Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -1453.822 894.668 -1.625 .117
ROA 918.505 11621.341 .052 .079 .938
ROE -4967.681 7575.357 -.347 -.656 .518
BV .294 .090 .560 .961 .303
OPM 9230.601 3403.434 .748 2.712 .012
DER 837.242 511.315 .460 1.637 .115
Dependent Variable: RES2a
Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat dari nilai Sig. dan alpha =5%. Terlihat bahwa nilai
sig>alpha untuk semua variabel independen, yang artinya tidak satupun variabel independen
yang signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen. Jadi dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
Pengujian Hipotesis
Uji Koefisien Determinasi
Tabel 6
Uji Koefisien Determinasi
Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted R Square adalah 0,949, hal
ini berarti 94,9% variabel Harga Saham dapat dijelaskan oleh variasi dari ke lima variabel
independen DER, BV, ROE, OPM dan ROA. Sedangkan sisanya 5,1% dijelaskan oleh sebab
yang lain diluar model. Standar Error of estimate (SEE) sebesar 1.766,41. Menurut Ghozali
(2013), semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi
variabel dependen.
Uji t (Parsial)
Tabel 7
Uji t (Parsial) Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Hitung
t_tabel Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -3082.260 1636.980 -1.883 .072
ROA 43403.263 21263.651 .366 2.041 1.6973 .052
ROE -6785.857 13860.686 -.071 -.490 1.6973 .629
BV 3.150 .165 .900 19.076 1.6973 .000
OPM -8673.777 6227.288 -.106 -1.393 1.6973 .176
DER 1081.282 935.556 .089 1.156 1.6973 .259
a. Dependent Variable: H_SAHAM
Berdasarkan tabel di atas diketahui secara parsial ada 2 variabel independen yang
berpengaruh secara parsial terhadap harga saham dan dampak yang signifikan terhadap harga
saham. Hal ini ditunjukkan oleh perbandingan antara t hitung dan t tabel serta tingkat signifikan
tiap variabel independen. Dari hasil pengujian diketahui thitung dari variabel ROA sebesar 2.041
lebih besar dari t_tabel sebesar 1.6973 (thitung > ttabel) dan sig. 0.052 (sig. ≥ 0.05). Hal ini
menunjukkan bahwa return of total asset (ROA) berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham perusahaan sektor perkebunan.
Dari hasil pengujian diketahui thitung dari variabel ROE sebesar -0.490 lebih kecil dari
ttabel sebesar 1.69726 (thitung < ttabel) dan sig. 0.629 (sig. > 0.05). Nilai ini menunjukkan
bahwa ROE tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham perusahaan perkebunan.
Dari hasil pengujian diketahui thitung dari variabel BV sebesar 19,076 lebih besa dari
ttabel sebesar 1.69726 (thitung > ttabel) dan sig. 0.000 (sig. < 0.05). Nilai ini menunjukkan
bahwa book value memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perkebunan.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .979a .957 .949 1766.40742
a. Predictors: (Constant), DER, BV, ROE, OPM, ROA
Dari hasil pengujian diketahui thitung dari variabel OPM sebesar -1,393 lebih besar dari
ttabel sebesar 1.69726 (thitung > ttabel) dan sig. 0.176 (sig. < 0.05). Nilai ini menunjukkan
bahwa operating profit margin tidak memiliki pengaruh positif terhadap harga saham perusahaan
perkebunan.
Dari hasil pengujian diketahui thitung dari variabel DER sebesar 1,156 lebih kecil dari
ttabel sebesar 1.69726 (thitung < ttabel) dan sig. 0.259 (sig. > 0.05). Nilai ini menunjukkan
bahwa Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham perusahaan
perkebunan.
Uji F (Simultan)
Tabel 7
Uji F (Simultan) ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 1686641358.193 5 337328271.639 108.111 .000b
Residual 74884683.973 24 3120195.166
Total 1761526042.167 29 a. Dependent Variable: H_SAHAM b. Predictors: (Constant), DER, BV, ROE, OPM, ROA
Dari hasil pengujian tersebut diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 108,111 dan
F-tabel adalah sebesar 2,55, dengan kata lain variabel dependen dan variabel independen
berpengaruh secara simultan, yaitu nilai F-hitung > F-tabel, dengan taraf signifikansi sebesar
0.000 lebih kecil dari 0.05 (sig. < 0.05). Nilai signifikansi dibawah 0.05 ini menunjukkan bahwa
secara simultan atau secara serempak variabel independen yang meliputi ROA, ROE, BV, OPM,
dan DER memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan perkebunan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil tersebut maka H6 diterima.
Pembahasan
Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Harga Saham
Dalam penelitian ini perbandingan laba bersih terhadap total aset perusahaan t memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan tersebut yang artinya, nilai ROA
yang tinggi dapat menjadi tolak ukur investor untuk membeli saham perusahaan tertentu dan
sama halnya jika nilai ROA rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, diataranya Yanti dan Fitri (2013), yang menunjukan
bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham, yang dibuktikan dengan semakin
baik suatu perusahaan dalam mengelola assetnya dalam memperoleh laba, maka harga saham
perusahaan tersebut akan semakin naik. Namun hal ini tidak konsisten dengan beberapa
penelitian terdahulu yang menguji pengaruh return of total asset terhadap harga saham antara
lain penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Sabrina (2013), yang menyatakan bahwa return
on asset tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham Hasil uji parsial terhadap variabel return on equity (ROE) dalam penelitian ini,
menyatakan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap naik ataupun turunnya harga saham pada
perusahaan perkebunan. Dimana hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh Amanda dan Pratomo (2013) yang mengatakan bahwa ROE sangat
mepengaruhi harga saham pada sebuah perusahaan, yang diartikan bahwa semakin mampu
perusahaan memberikan keuntungan bagi pemegang saham maka semakin besar saham tersebut
diinginkan untuk dibeli. Hal ini menyebabkan permintaan akan saham tersebut meningkat dan
selanjutnya akan menyebabkan harga saham tersebut naik. Sementara dalam penelitian ini
perbandingan laba bersih terhadap modal saham perusahaan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham perusahaan tersebut artinya, nilai ROE yang tinggi tidak
menjadi tolak ukur investor untuk membeli saham perusahaan tertentu dan sama halnya jika nilai
ROE rendah. Hasil ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lestari dan
Sabrina (2013), yang menyatakan bahwa return on equity tidak berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan.
Pengaruh Book Value (BV) terhadap Harga Saham
Hasil penelitian yang telah dilakukan Yanti dan Safitri (2013), menyatakan bahwa nilai
dari harga saham sangat dipengaruhi oleh nilai book value (BV), nilai harga dari harga saham
sangat dipengaruhi oleh nilai buku yang sudah ada pada lembar saham tersebut. Nilai buku yang
rendah akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk saham. Jadi
semakin banyak atau semakin tinggi minat investor untuk membeli atau menginvestasikan
dananya kesebuah perusahaan, maka dengan sendirinya harga saham tersebut juga akan naik. Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian ini yang menghasilkan bahwa nilai buku (book value)
berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini disebabkan minat investor membeli atau
menginvestasikan dananya dikarenakan nilai buku (book value) yang rendah.
Pengaruh Operating Profit Margin (OPM) terhadap Harga Saham
Menurut Lestari dan Sabrina (2013), perbandingan laba operasi terhadap penjualan
perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan tersebut
artinya, nilai OPM menjadi tolak ukur investor untuk membeli saham perusahaan tertentu.
Semakin tinggi nilai OPM suatu perusahaan maka semakin tinggi pula permintaan investor akan
saham perusahaan tersebut dan sebaliknya jika nilai OPM perusahaan rendah maka semakin
rendah minat investor untuk membeli saham tersebut. Penelitian ini memiliki hasil yang
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Sabrina yang menyatakan
bahwa operating profit margin memiliki pengaruh terhadap harga saham. Namun hal ini
konsisten dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Yanti dan Safitri (2013) yang
mengatakan OPM tidak berpengaruh terhadap naik turunnya harga saham.
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham
Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio Hutang dan total aset tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap harga saham perusahaan tersebut artinya, nilai DER yang tinggi tidak
menjadi tolak ukur investor untuk tidak membeli saham perusahaan tertentu dan sama halnya
jika nilai DER rendah. Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Fitri (2016), yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis statistic desktiptif-komparatif
dan analisis regresi berganda dengan lima variabel independen (ROA, ROE, BV, OPM dan
DER) dan satu variabel dependen yakni Harga Saham menunjukkan bahwa:
1. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Return On Assets (ROA) berpengaruh
terhadap harga saham Perusahaan Perkebunan yang tedaftar di BEI periode 2011-2015
2. Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
Perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015
3. Hasil analisis uji parsila juga didapat bahwa Book Value (BV) berpengaruh terhadap
harga saham pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015
4. Operating Profit Margin (OPM) berpegaruh terhadap harga saham pada Perusahaan
Perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015
5. Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap harga saham pada Perusahaan
Perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015
6. Dari hasil analisis uji simultan (uji F) didapatkan hasil bahwa semua variabel independen
yang terdiri dari Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Book Value,
Operating Profit Margin (OPM), Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh secara simultan
terhadap harga saham pada Perusahaan Perkebunan yang terdaftar di BEI Periode 2011-
2015
Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran untuk
peneliti selanjutnya agar mendapatkan hasil yang lebih terperinci dan lebih baik lagi, diantaranya
:
1. Penelitian mengenai harga saham ini hanya terbatas pada informasi-informasi internal
masing-masing sektor perkebunan. Oleh karena itu, disarankan agar penelitian
selanjutnya juga menggunakan sampel dengan karakteristik yang beragam dan jumlah
sampel yang lebih banyak, periode pengamatan yang lebih lama serta
mempertimbangkan variabel internal lainnya dan faktor eksternal lainnya pula.
2. Bagi investor disarankan mempertimbangkan faktor eksternal perusahaan disamping
faktor fundamental seperti kondisi ekonomi baik secara nasional maupun global, kondisi
politik dan hukum agar keputusan investasi pada suatu perusahaan lebih tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Amanda dan Pratomo . 2013. Analisis Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga
Saham Perbankan yang Terdaftar Pada Indeks LQ 45. Jurnal Ekonomi dan Keuangan
Vol. 1, No. 3, Februari 2013.
Astuti, Dewi, 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan, Cetakan Pertama, Ghalia. Indonesia,
Jakarta
Athanasius, Thomas. (2012). Berinvestasi Saham. Jakarta: PT. Elex Media. Komputindo.
Brigham, E.F dan J.F Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan . Edisi 10. Penerbit
Salemba Empat. Jakarta
Darsono dan Ashari, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan,. Andi,
Yogyakarta.
Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan kelima. Alfabeta. Bandung.
Fitri , Nindy Cristasari. 2016. Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Debt
to Equity Ratio (DER) dan Price Book Value (PBV) Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014. Artikel Skripsi.
Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS. 21. Edisi 7,
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Harahap, Sofyan Syafri. 2002. ”Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan”, Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Harmono, 2015. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus,
dan Riset Bisnis. Cetakan keempaat. Bumi Aksara. Jakarta.
Hery, 2016. Analisis Laporan Keuangan Integated And Comprehensive Edition. Grasindo,
Jakarta.
Lestari dan Sabrina. 2013. Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada
Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. Jurnal
Politeknik Negeri Batam.
Lubis, Ade Fatma. 2008. Pasar Modal. Lemabaga Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta
Meythi dan Mathilda. 2012. Pengaruh Price Earnings Ratio dan Price to Book Value terhadap
Return Saham Indeks LQ 45 (Perioda 2007-2009). Jurnal Akuntansi Vol.4 No.1 Mei
2012: 1-21. Bandung.
Munawir S, (2007): Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:Penerbit UPP-AMP YKPN.
Prihadi, Toto, (2012): Analisis Laporan Keuangan Lanjutan Proyeksi dan Valuasi. Jakarta:
PPM.
Putri, Anggun Amelia Bahar. 2012. Analisis Pengaruh ROA, EPS, NPM, DER dan PBV
Terhadap Return Saham (Studi kasus pada industri Real Estate and Property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009). Skripsi. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Purwanto dan Haryanto. 2004. Pengaruh Perkembangan Informasi Rasio Laporan Keuangan
Terhadap Fluktuasi Harga Saham Dan Tingkat Keuntungan Saham. (Skripsi).
Universitas Diponegoro. Semarang.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta.
Wardjono. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price to Book Value dan
Implikasinya pada Return Saham. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 2. No. 1.
Weston, J. Fred and Brigham, Eugene F., 1993, Managemen Keuangan (Managerial Finance),
edisi 7 Jilid 1, Erlangga.
Widoatmodjo, Sawidji. (2009). Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Widjaja, Tunggal, 2010. Pokok-Pokok Analisis Laporan, Keuangan,. Harvarindo.
Yanti dan Safitri. 2013. Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham LQ45 di
BEI selama periode tahun 2009-2011. Skripsi. STIE MDP.