pengembangan media motion graphic animation...
TRANSCRIPT
Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018
1
PENGEMBANGAN MEDIA MOTION GRAPHIC ANIMATION UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN MENGENAI PENDIDIKAN SENI
Rizki Gunawan Setiabudi
Mahasiswa S2 Keguruan Seni Rupa, Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Abstrack
Motion graphic or motion graphic is a term used to describe various professional graphic design solutions in creating
a dynamic and effective communication design. Motion Graphic part of digital recording or animation that creates
the illusion of motion or rotation, and is usually combined with audio for use in multimedia projects. Art education
as a form to shape attitudes and personalities that have mental functions which include fantasy, sensitivity, creativity
and expression. Cultural arts education consists of fine arts education, music education, dance education and drama
arts education.
Keywoard : Motion graphic, Art Education.
Abstrak
Motion graphic atau motion grafis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai solusi desain
grafis profesional dalam menciptakan suatu desain komunikasi yang dinamis dan efektif. Motion Graphic bagian
dari digital rekaman atau animasi yang menciptakan ilusi dari gerak atau rotasi, dan biasanya dikombinasikan
dengan audio yang untuk digunakan dalam multimedia proyek. Pendidikan seni sebagai bentuk untuk membentuk
sikap dan kepribadian yang mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang meliputi fantasi, sensitivitas, kreativitas dan
ekspresi. Pendidikan seni budaya terdiri dari pendidikan seni rupa, pendidikan seni musik, pendidikan seni tari dan
pendidikan seni drama.
Kata kunci : Grafik gerak, Pendidikan Seni.
Motion graphic atau motion grafis
adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan berbagai solusi desain grafis
profesional dalam menciptakan suatu desain
komunikasi yang dinamis dan efektif. Dunia
perdagangan, informasi dan hiburan adalah
suatu tantangan, ketika audience memutuskan
kesuksesan suatu tayangan. Maka dari itulah
diperlukan strategi, kreativitas, dan
keterampilan dari seorang broadcaster dan
animator dalam seni motion graphic (Curran,
2002).
Pendidikan seni adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau
latihan agar mampu menguasai kemampuan
berkesenian sesuai dengan peran yang harus
di mainkan. Pendidikan seni sebagai bentuk
untuk membentuk sikap dan kepribadian yang
mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang meliputi
fantasi, sensitivitas, kreativitas dan ekspresi.
Pendidikan seni budaya terdiri dari
pendidikan seni rupa, pendidikan seni musik,
pendidikan seni tari dan pendidikan seni
drama. Pengertian dan konsep pendidikan
seni ini juga masih ada yang belum mengerti
dalam dunia pendidikan banyak pengajar atau
pendidik khususnya pendidik non seni budaya
yang belum mengerti mengenai apa isi dan
konsep pendidikan seni. Berdasarkan
observasi dan wawancara pada salah satu
sekolah Islam hampir 90% guru yang
mengajar seni budaya tidak berijazah
pendidikan seni. Sehingga pemahaman
mereka terhadap isi dan konsep mengenai
pendidikan seni menjadi berkurang. Maka di
butuhkanlah media penyampaian yang mudah
dimengerti serta menarik mengenai
pendidikan seni yang dapat membantu
meningkatkan pemahaman mereka terhadap
pengertian dan konsep pendidikan seni.
Dalam artikel ini penulis memilih
media motion graphic animation sebagai
Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018
2
media informasi mengenai pendidikan seni
kepada guru. Agar pemahaman mengenai
pendidikan seni dapat di pahami secara luas
dan juga dapat mengerti pengertian serta
konsep dari pendidikan seni.
Hasil dan Pembahasan
Pada zaman dahulu kala, proses
pembuatan Motion Graphics dikerjakan
dengan cara menyusun gambar secara
berurutan hingga menjadi satu kesatuan.
Gambar-gambar yang disusun tersebut, telah
dimanipulasi sedemikian rupa sehingga
ketika tersesusun menjadi satu kesatuan,
gambar-gambar tersebut menampakan ilusi
pergerakan. Kini seiring berkembangnya
teknologi, maka diciptakanlah beberapa
perangkat lunak komputer yang mampu
mengolah karya Motion Graphics secara
digital. Seorang Motion Graphics Designer
tidak lagi menggunakan metode kerja
menyusun gambar demi gambar untuk
menciptakan karyanya. Karena tidak ada
definisi yang diterima secara universal grafis
gerak, awal resmi bentuk seni
diperdebatkan. Banyak orang berpendapat
bahwa motion graphic merupakan bagian dari
animasi. Sebenarnya motion graphic dan
animasi merupakan dua hal yang berbeda.
Michael Sega Gumelar dalam bukunya yang
berjudul Academic Writing menyatakan
bahwa banyak orang yang salah dalam
memproduksi animasi sehingga
menghasilkan motion graphic namun,
sejatinya motion graphic bukanlah animasi.
Animasi dibuat berdasarkan prinsip - prinsip
gerak yang ada di alam atau prinsip fisika.
Implementasi hukum fisikalah yang
membedakan antara animasi dengan motion
graphic . Motion graphic pada umumnya
merupakan gabungan dari potongan –
potongan desain atau animasi berbasis media
visual yang Seperti 2D, 3D, video, film,
tipografi, ilustrasi, fotografi, dan musik
(Krishna, 2010). Motion graphic atau motion
grafis adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan berbagai solusi desain grafis
profesional dalam menciptakan suatu desain
komunikasi yang dinamis dan efektif. Dunia
perdagangan, informasi dan hiburan adalah
suatu tantangan, ketika audience memutuskan
kesuksesan suatu tayangan. Maka dari itulah
diperlukan strategi, kreativitas, dan
keterampilan dari seorang broadcaster dan
animator dalam seni motion graphic .
(Curran, 2002)
Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018
3
Gambar 1 contoh motion graphic
Gambar di atas adalah contoh
motion graphic animation. Dalam gambar
diatas dapat di lihat Motion Graphics
merupakan percabangan dari Seni Desain
Graphics yang merupakan penggabungan
dari, Ilustrasi, Tipografi, Fotografi dan
Videografi dengan menggunakan teknik
Animasi. Motion Graphics terdiri dari dua
kata, Motion yang berarti Gerak dan
Graphics atau yang sering kita kenal
dengan istilah Grafis. Dari asal muasal
pengertian dua kata tersebut, bisa dikatakan
bahwa Motion Graphics, juga dapat disebut
dengan istilah Grafis Gerak.
Langkah awal dalam pembuatan
media motion graphic ini adalah
menentukan konsep merumuskan tujuan
utama pembuatan media motion graphic,
tahap kedua adalah pembuatan storyline.
Storyline adalah Sebuah naskah cerita
dalam bentuk teks, setelah pembuatan
storyline maka pada tahap selanjutnya
adalah proses pembuatan storyboard.
Storyboard merupakan sebuah skets yang
berisi detail tiap- tiap scene mulai dari
script, dialog, posisi kamera, gerakan
kamera, durasi dan segala macam gerak
gerik yang ada dalam sebuah scene.
Dibawah ini adalah contoh storyboard:
Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018
4
K
Gambar 2 contoh alur motion graphic animation
Gambar 2.4 contoh storyboard
Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018
5
Setelah proses storyboard langkah
selanjutnya yaitu proses pembuatan produk
dengan menggunakan aplikasi komputer
yang bernama adobe ilustrator dan adobe
after effect. Berikut adalah spesifikasi motion
graphic tradisi tari kethek ogleng yang
rencananya akan di buat oleh penulis.
Nama
Produk Bentuk
Produk Karakter Produk yang
direncanakan Spesifikasi Produk yang
diharapkan
Media
Motion
Graphic
Media
Animasi
Motion
Graphic
1. Fungsi utama sebagai
mediauntuk meningkatkan
pemahaman mengenai
pendidikan seni yang
mudah di pahami oleh
pendidik seni budaya yang
pemahaman mengenai
pendidikan seninya masih
minim.
1. Type produk : media animasi
3D
2. Durasi : 5 menit
3. Isi Produk : Penjelasan
mengenai Pendidikan Seni
meliputi konsep pendidikan
seni, pendidikan seni rupa,
pendidikan seni musik,
pendidikan seni tari dan
pendidikan seni drama.
4. Gaya pemaparan : penjelasan
gambar dan tulisan bergerak
dan adanya narator suara
menggunakan aplikasi adobe
audition.
5. Bahasa : Indonesia
6. Visualisasi : full color
7. Menggunakan aplikasi adobe
ilustrator, adobe after effect
dan blender.
8. Unsur yang di tampilkan :
visual dan audio. 2. Dikembangkan untuk
meningkatkan pemahaman
mengenai pendidikan seni
yang mudah di pahami
bagi pendidik seni budaya
3. Berisi media berupa
animasi yang
menciptakan ilusi dari ger
akatau rotasi, dan
dikombinasikan
dengan audio yang
menjelaskan mengenai
pendidikan seni. 4. Media yang dibuat berupa
media animasi motion
graphic yang menjadi media
pemahaman mengenai
pendidikan seni.
Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018
64
Pendidikan merupakan sebuah usaha
sadar untuk mengubah sikap dan
mengembangkan potensi peserta didik.
Pendidikan secara umum berfungsi untuk
mengembangkan kememampuan individu
menemukan pemenuhan dirinya dalam
hidup, untuk mentransmisikan warisan
budaya, memperluas kesadaran sosial dan
sebagai jalan untuk menambah pengetahuan
(Wilson, 1984). Pendidikan merupakan daya
upaya untuk memajukan pertumbuhan budi
pekerti(kekuatan batik karakter),dan pikiran
(intelek).
Seni adalah respon dari jiwa kreatif
manusia terhadap panggilan yang nyata
(Tagore, 1961). Dari segi manfaat seni,
Tagore berpendapat seni dapat menimbulkan
timbulnya kerangka berpikir, daya pikat,
kesenangan atau kebahagiaan, rasa empati ,
dan pertumbuhan kognitif.
Dengan memadukan kedua pengertian
‘pendidikan’ dan ‘seni’ tersebut, maka
pengertian pendidikan seni adalah usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan/atau latihan agar mampu menguasai
kemampuan berkesenian sesuai dengan peran
yang harus di mainkan. Pendidikan seni
sebagai bentuk untuk membentuk sikap dan
kepribadian yang mempunyai fungsi-fungsi
jiwa yang meliputi fantasi, sensitivitas,
kreativitas dan ekspresi. Seseorang dapat
berfantasi terhadap hasil karyanya, melalui
perasaan anak menuangkan ide gagasannya
kedalam hasil karya menjadikan timbulnya
sifat sensitivitas, menjadikan memiliki
kreativitas yang baik, dan mengekspresikan
hasil karya seni (Prasad, 1998). penglihatan
pada gambar yang indah, lagu pengantar tidur
yang merdu, pancaran senyuman indah,
nuansa tangan yang penuh kasih sayang,
muncul respons spontan dari seorang anak.
Perjalanan eksplorasi dimulai melalui
kejadian reguler ini dan ini merupakan awal
pembelajaran dalam seni visual dan
pertunjukan (Pritchard M, 2014). Pendidikan
seni merupakan bagian dari peradaban.
Pendidikan seni telah ada sebelum manusia
mengenal peradaban modern, yang tujuannya
selalu mengalami perubahan. Di awal
kehadirannya sampai pertengahan abad ke-
20, ‘pendidikan seni’ difungsikan untuk
‘penularan’ bakat seni kepada para generasi,
yang tujuannya untuk menghasilkan seorang
yang ahli dalam bidang seni. Sistem
pendidikan seni di awal sejarahnya ini,
prosesnya banyak berbasis pada sistem
aprentisip, sanggar, atau studio kemudian
bergeser ke sistem akademik pendidikan
(Tanner, J. 1994).
Berikut adalah penjelasan seputar
pengertian pendidikan seni dan tujuannya.
Pendidikan seni merupakan pemahaman
estetika (keindahan) dan pengungkapan
kembali estetika dalam sebuah karya seni.
Memahami estetika merupakan peristiwa
memasukkan estetika melalui pengindraan
rasa dan pikir untuk mengobyektifikasikan.
Belajar seni atau estetika melalui metode
kontruktivisme adalah peserta didik akan
mendapatkan objek keindahan melalui
pengalaman langsung, anak akan mengamati
sebuah karya seni, dan akhirnya dapat
mencontoh atau menirukan sehingga
merasakan dan mengalami indahnya proses,
bentuk dan hasilnya. Keindahan ini bisa
dirasakan tapi sulit dikatakan, dengan bahasa
kata melainkan bahasa simbol, jadi
keindahan adalah sebuah simbol-simbol
objektifikasi. Pendidikan seni terbentuk dari
kata pendidikan dan seni. Hal ini membawa
implikasi bahwa proses pendidikan seni tidak
hanya difungsikan untuk melatih siswa agar
mampu menguasai proses dan teknik
berkarya seni saja, namun melalui proses ini
juga difungsikan sebagai alat pendidikan
dalam mengembangkan siswa agar lebih
optimal. Oleh karena itu, subtansi materi
yang dipelajari dari pendidikan seni
mencakup bidang konsepsi, kreasi dan
Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018
65
apresiasi. Pembelajaran konsepsi dilakukan
untuk membekali siswa mengetahui materi
ilmu seni, kegiatan berolah seni dilakukan
untuk memberikan pengalaman dan
kemahiran mencipta seni, dan berapresiasi
seni dilakukan untuk memberi pengalaman
dalam proses menghargai karya seni.
Pendidikan seni budaya terdiri dari
pendidikan seni rupa, pendidikan seni musik,
pendidikan seni tari dan pendidikan seni
drama. Pendidikan seni memiliki dua konsep
yaitu konsep penularan seni atau education in
art yang dikemukakan oleh eisner, dan
pemfungsian seni atau aducation through art
yang di kemukakan oleh Herbert Read.
Pendidikan seni yang ada di sekolah lebih
sering menuju pada konsep kedua yaitu
pendidikan seni untuk aktualisasi diri,
pengembangan kreativitas, kreativitas
estetik, serta pendidikan karakter. Dalam
pendidikan seni di sekolah, konsep
pendidikan seni diarahkan pada
pembentukan sikap, sehingga terjadi
keseimbangan intelektual dan sensibilitas,
rasional dan irasional, akal pikiran dan
kepekaan emosi. Konsep ini mulai
dikembangkan oleh Plato dalam “ Art should
be The Basis of Education “. Konsep ini
menempatkan seni sebagai materi, alat atau
media dan metode yang digunakan dalam
mencapai tujuan pendidikan.
Pendidikan seni terdiri dari
pendidikan seni rupa, pendidikan seni musik,
pendidikan seni tari dan pendidikan seni
drama/pertunjukan. Berikut adalah
penjelasannya:
a. Pendidikan Seni Rupa.
Seni rupa adalah cabang yang
membentuk karya seni dengan media yang
bisa di tangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan. Seni rupa terdiri dari seni rupa murni
dan seni rupa terapan. Berikut adalah
penjelasannya :
a) Seni rupa murni merupakan hasil
karya seni yang dibuat oleh seorang seniman
fungsinya melainkan semata-mata hanya
untuk dinikmati keindahannya. Kebanyakan
seni rupa yang dapat ditemui merupakan
hasil yang memberikan arti simbolik. fungsi
dari hasil karya tersebut hanya sebagai
lukisan keindahannya saja tanpa bisa dipakai
untuk kegiatan sehari-hari. Contoh dari seni
rupa murni adalah lukisan, patung, grafiti,
kaligrafi, relief, seni Koreografi dan seni
fotografi.
b) Seni rupa terapan merupakan salah
satu jenis seni rupa yang hasil
karyanya sengaja dibuat untuk membantu
kegiatan manusia. dalam seni rupa terapan
tinggi atau rendahnya nilai estetika sejatinya
tidak terlalu menjadi bahan pertimbangan.
seni rupa terapan bisa ditemukan semua
benda yang kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari, karena nilai guna fokus utama.
seniman yang membuat hasil seni karya seni
rupa terapan harus mempertimbangkan sisi
keamanan, kenyamanan. nilai guna serta
tentunya nilai estetika. Contoh dari seni rupa
terapan meliputi desain grafis, desain
arsitektur, desain pakaian, desain produk,
kriya kayu, kriya bambu, kriya logam, kriya
rotan, ukiran, batik, guci dari tanah liat,
anyaman, keramik, kerajinan furniture,
kerajinan tangan (handycraft) dan seni
tembikar
Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya
merupakan istilah yang relatif baru
digunakan dalam dunia persekolahan. Pada
mulanya digunakan istilah menggambar.
Penggunaan istilah pengajaran menggambar
ini berlangsung cukup lama hingga kemudian
diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa.
Materi pelajaran yang diberikan tidak hanya
menggambar tetapi juga beragam bidang seni
rupa yang lain seperti mematung, mencetak,
menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan
pengajaran menggambar di sekolah adalah
untuk menjadikan anak pintar menggambar
melalui latihan koordinasi mata dan tangan.
Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018
66
Beberapa dasar untuk belajar seni
adalah melalui eksplorasi dan pemahaman
dari lingkungan sekitar
1. Garis - Ada berbagai jenis garis - tebal,
tipis, patah dan lurus.
Setiap garis menggambarkan karakter yang
berbeda.
a) Garis horisontal menunjukkan
keluasan. Misalnya: Jalan, jalur kereta api.
b) Garis vertikal melambangkan
kekuatan atau kebesaran. Misalnya:
Bangunan (tinggi).
c) Garis diagonal menunjukkan
gerakan. Misalnya: Pegunungan, gerakan
menari
d) Garis melengkung memberi daya
tarik estetis. Misalnya: Bunga, awan
e) Garis yang menunjukkan gelombang
menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Misalnya: Gelombang air.
f) Garis Zigzag memberikan kita
informasi. Misalnya: Gelombang satelit
atau speaker nyaring.
2. Bentuk - Ini mendefinisikan area, karakter
dan watak yang bervariasi. Bisa geometris
atau organik.
a) Geometri - persegi, lingkaran, segitiga, dll.
b) Organik - bentuk yang berasal dari alam
seperti bunga, dll.
Karena hal-hal alamiah memiliki bentuk
yang bervariasi, konsep ini membantu anak-
anak untuk berkoordinasi.
3. Wujud - adalah bentuk yang memiliki
ketebalan tiga dimensi atau kedalaman. Hal
ini dapat diciptakan dengan menggabungkan
dua atau lebih bentuk. Hal ini diperkuat oleh
nada, tekstur dan warna. Misalnya: Wujud
pohon, bangunan, mobil, dll.
4. Warna - Hal ini terlihat dari cara cahaya
memantul dari permukaan. Ada banyak
warna di sekitar. Misalnya.
a) Warna primer - Merah, Kuning dan Biru
b) Warna sekunder - bila primer
digabungkan. Misalnya: Merah + Kuning =
Oranye.
c) Warna hangat - Merah, Kuning dan Oranye
d) Warna sejuk - Ungu, Hijau dan Biru
5. Ruang - area dimana bentuk seni dibuat
adalah ruang.
6. Tekstur - nuansa benda disebut tekstur.
Ada dua jenis - tekstur nyata dan tersirat.
a) Tekstur nyata adalah tekstur yang
bisa anda rasakan bahkan setelah menutup
satu mata.
b) Tekstur tersirat adalah salah satu yang
nampaknya memiliki tekstur namun tidak
dapat dirasakan dengan mata tertutup.
Misalnya: Pohon di atas kertas
cetak nampaknya memiliki tekstur,
tapi ketika seseorang menyentuhnya, itu
tidak memiliki tekstur, yaitu mulus.. Tapi
seseorang bisa merasakan tekstur pohon
alami dengan sentuhan.
7. Nilai - terang dan gelapnya warna adalah
nilainya.
Seperti kita ketahui, seni rupa adalah tentang
mengkomunikasikan ide, konsep, perasaan,
emosi, dan lain-lain. Untuk berkomunikasi
secara efektif, guru harus menyadari dasar-
dasar seni rupa. Guru tidak perlu
mengajarkan dasar-dasarnya kepada anak-
anak tapi guru, sebagai fasilitator atau mentor
harus tahu tentang dasar-dasar ini.
Prinsip dasar seni rupa adalah sebagai
berikut:
1. Perspektif - teknik yang mewakili
dunia tiga dimensi pada permukaan dua
dimensi. Ini menciptakan ilusi ruang dan
Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018
67
kedalaman pada permukaan yang datar.Hal
ini ditunjukkan dengan membuat benda jauh
lebih kecil dan pudar dalam warna daripada
benda yang lebih dekat yang lebih terang dan
lebih besar. Biasanya konsep ini dijelaskan
kepada anak kecil di tingkat dasar yang lebih
tinggi.
2. Keseimbangan - adalah cara untuk
membandingkan sisi kiri dan kanan suatu
komposisi. Ada dua jenis:
a) Simetris - bila kedua sisi serupa
dengan bobot visual, maka keseimbangan
simetris.
b) Asimetris - bila kedua sisi tidak
tercermin/ terefleksi, maka keseimbangan
asimetris.
3. Harmoni - adalah suatu cara dimana
efek digabungkan untuk menghasilkan
gambaran keseluruhan yang menarik.
4. Irama - ketika karya seni yang
dihasilkan sedemikian rupa sehingga garis
bergerak dalam arus tanpa putus.
Dengan demikian dapat dikatakan seni
dapat digunakan sebagai alat pendidikan.
Pendidikan Seni Rupa adalah
mengembangkan keterampilan menggambar,
menanamkan kesadaran budaya lokal,
mengembangkan kemampuan apreasiasi seni
rupa, menyediakan kesempatan
mengaktualisasikan diri, mengembangkan
penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan
mempromosikan gagasan multikultural.
b. Pendidikan Seni Musik.
Musik adalah salah satu ilmu atau
bidang seni yang berupa suara/ bunyi/ nada
yang terkombinasi dalam urutan yang
mempunyai kesatuan irama, melodi, harmoni
yang dapat menggambarkan perasaan
penciptanya terutama dalam aspek emosional
(Alexander, C. 2012).
Pendidikan seni musik bertujuan untuk
memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk berekspresi, berapresiasi, berkreasi,
membentuk harmoni, dan menciptakan
keindahan. Dengan demikian, mereka dapat
membekali diri dengan pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang dapat
mereka gunakan untuk membantu
memecahkan permasalah hidup sehari-hari.
Pendidikan seni musik juga dapat
mengembangkan kepribadiannya.
c. Pendidikan Seni Tari
Tari merupakan alat ekspresi atau
sarana komunikasi seorang seniman kepada
orang lain seperti penonton/penikmat (Alter,
J. 1992). Sebagai alat ekspresi, tari mampu
menciptakan untaian gerak yang dapat
membuat penikmatnya peka terhadap sesuatu
yang ada dan terjadi di sekitarnya. Menurut
manfaatnya tari dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Sebagai hiburan, sifatnya penikmat
saja/menghibur saja dan tidak perlu ada
persiapan. Hiburan dapat berupa tarian,
musik, lawakan.
2. Sebagai komunikasi yaitu melalui
gerak-ruang-waktu yang ada padanya yang
membawa misi/pesan-pesan sebuah tarian
tertentu untuk bisa dipahami oleh
penikmatnya. Yang dimaksudkan ruang dan
waktu adalah ruang gerak.
a. Tari
Tari adalah ekspresi tubuh, pikiran dan
jiwa. Koordinasi bagian tubuh dengan
ekspresi wajah bersamaan dengan Musik bisa
disebut tari. India adalah negara dengan
beragam budaya dan ada tarian di setiap
wilayah yang diwarisi. Aspek penting dalam
tarian adalah gerakan tubuh, ekspresi wajah,
musik, alat musik, sastra, manajemen ruang,
koordinasi kelompok dan solo, makeup,
kostum dll.
1. Solo:
Tarian Solo dilakukan oleh seorang individu
2. Duet:
Hal ini dilakukan oleh dua pemain.
Umumnya dilakukan pada kedua jenis
Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018
68
kelamin dengan karakteristik atau identitas
masing-masing pada saat bersamaan.
- Jenis tarian
1. Tari Rakyat
Tarian rakyat berevolusi dari kehidupan
orang biasa dan dilakukan bersamaan. Tarian
ini dilakukan pada kesempatan festival,
mengikuti ritual dan adat istiadat, upacara
keagamaan, perayaan kegembiraan, musim
dll.
2. Tari Klasik
Bentuk tarian yang memiliki dasar kerja yang
maju, kreatif dan solid disebut klasik. Ini
memiliki gaya yang spesifik dan
keterampilan yang harus dipelajari. Bentuk
klasik tarian dilakukan di kuil-kuil dan juga
di istana kerajaan. Tarian di pura memiliki
tujuan keagamaan sedangkan di panggung
digunakan semata-mata untuk hiburan.
Tujuan seni tari adalah :
a) Sebagai Bentuk Mengutarakan Gerak
dan Ekspresi
• untuk mengeksplorasi berbagai ekspresi
pergerakan
• meningkatkan teknik dalam berekspresi
melalui seni gerak, dan
• kemampuan untuk mengulangi gerakan.
b) Ide dan Inspirasi
Ide ekspresi melalui tarian berasal dari
lingkungan, terekspos dalam berbagai bentuk
dan pengalaman pribadi.
d. Pendidikan Seni Pertunjukan.
Seni drama atau seni pertunjukan
merupakan bentuk seni yang cukup kompleks
karena merupakan gabungan antara berbagai
bidang seni (Bucholz, R dan Ward, J. 2012).
Contohnya pada sebuah pertunjukan teater
biasanya terdiri atas seni musik, dialog,
kostum, panggung, pencahayaan, dan tata
rias. Dalam seni pertunjukan sangat
menonjolkan manusia sebagai aktor atau
aktrisnya. Fungsi pendidikan dalam seni
pertunjukan sebagai nilai edukasi yang
tertanam diantaranya seperti nilai sosial,
kerjasama, disiplin dan pembelajaran.
Semua ritual dan festival di negara kita
memiliki unsur Musik, Tari dan Drama.
Memainkan peran yang beragam dalam
hidup kita mengekspresikan diri kita sesuai
dengan karakter tertentu seperti ibu, anak,
istri, suami, paman, kakek, bibi, dll. Saat kita
menyesuaikan ungkapan ini, kita
menciptakan elemen dasar Musik, Tari,
Drama, Wayang, Puisi dll. Ini meningkatkan
pemahaman, pengetahuan, keterbukaan dan
mengembangkan jalan baru,
mempromosikan pembelajaran keterampilan
dan merangsang minat dan kreativitas. Ini
memberi banyak kesempatan untuk
memuaskan rasa ingin tahu, ketertarikan
dengan memanjakan diri dalam beragam
peran dengan mengekspresikannya melalui
media seni seperti lagu, tarian, drama,
wayang dll. Seniman menggunakan tubuh,
wajah dan kehadiran mereka sendiri sebagai
medium. Hal tersebut adalah sesuatu yang
dilakukan, dilihat dan didengar. Seniman
yang berpartisipasi dalam pentas seni di
depan audiens disebut Performer. Mereka
termasuk aktor, komedian, penari, pesulap,
musisi, penyanyi, dalang dll. Aspek penting
yang harus dipahami seorang guru adalah
bahwa pertunjukan tidak harus selalu melalui
pembelajaran yang sangat formal.
a. Elemen-elemen dalam seni pertunjukan
Dasar-dasar semua seni pertunjukan adalah
Mendengarkan, Melihat, Mengisi, Meniru,
Menjelajahi, Mengekspresikan, Melakukan
Pertunjukan dll.
• Ekspresi - Semua makhluk hidup
memiliki motor indrawi yang membantu kita
untuk mendengarkan, melihat, mencium,
menyentuh dan merasakan. Bila kita benar-
benar melakukan aktivitas di atas yang
spontan terhadap manusia, kita memberikan
beragam ungkapan. Ekspresi ini membantu
Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018
69
orang lain memahami pikiran kita. Demikian
pula setiap kali kita menata pertunjukan kita
melalui berbagai bentuk seni, ekspresi
memainkan peran utama. Lihatlah seorang
ayah dengan hadiah tersembunyi di telapak
tangannya dan sang putri yang penuh harapan
menunggu dalam ketegangan, Anda akan
menemukan unsur ekspresi dan sekaligus
drama di dalamnya. Ketika seorang anak
melihat bunga yang indah atau mencium bau
mawar atau secara tiba-tiba menyaksikan
terbangnya burung di langit, ungkapan-
ungkapan itu spontan dan siapa saja dapat
memahami perasaan itu dengan benar.
Semua seni pertunjukan terbaik
dimanifestasikan ketika unsur ekspresi
mengumpulkan kekuatan.
• Mendengarkan - Ada beragam suara
di lingkungan dan lingkungan kita seperti
kicauan burung, air yang mengalir, suara
binatang, deru hujan deras, gemuruh daun,
angin lembut lembut, suara langkah kaki,
pola suara manusia yang berbeda, dll juga
manusia menggunakan pola suara yang
berbeda untuk mengkomunikasikan banyak
keadaan seperti kelahiran anak, kematian
dalam keluarga, perayaan berbagai jenis dll.
Maka saat seseorang mendengarkan pola
suara menyampaikan situasi. Jadi
mendengarkan adalah latihan yang penting
dan penting.
• Mengamati - Mari kita lihat di
sekitar – mata kita akan menyaksikan banyak
hal, tapi apakah kita benar-benar melihat
semua atau mata kita hanya memilih
beberapa hal yang menarik perhatian kita dan
sisanya diabaikan. Misalkan kita harus
membuat presentasi tarian, teater atau music.
Penelitian pengembangan ini
menggunakan teori elaborasi, yaitu
pembelajaran yang menambahkan ide
tambahan. Teori ini menggambarkan
penggunaan rangkaian dari bagian yang
sederhana menuju rangkaian yang lebih
kompleks. Pembelajaran elaborasi adalah
pembelajaran yang menambahkan ide
tambahan berdasarkan apa yang seseorang
sudah ketahui sebelumnya (Ormrod, 2006).
Elaborasi adalah mengasosiasikan item agar
dapat diingat dengan sesuatu yang lain,
seperti frase, adegan , pemandangan, tempat,
atau cerita (Papalia, 2004). Pembelajaran ini
efektif digunakan apabila ide yang
ditambahkan sesuai dengan penyimpulan.
Implikasi dari strategi belajar ini adalah
mendorong siswa untuk menyelami
informasi itu sendiri, misalnya untuk menarik
kesimpulan dan berspekulasi tentang
implikasi yang mungkin. Anak-anak
menggunakan prior knowledge-nya sehingga
ide baru dapat meluas, dengan demikian
dapat menyimpan informasi lebih banyak
daripada yang disajikan sebenarnya.
Elaborasi jelas membantu siswa belajar dan
mengingat materi dalam kelas lebih efektif
daripada jika tidak. Anak-anak mulai
mengelaborasi pengalamannya sejak awal
masa preschool (Fivush, Haden, & Adam,
1995 dalam Ormrod, 2006).
Menurut Borg and Gall (1983:772)
model penelitian dan pengembangan di sebut
juga dengan istilah Research and
Development (R&D), yang mempunyai
pengertian suatu proses atau langkah-langkah
untuk mengembangkan suatu produk baru
atau menyempurnakan produk yang sudah
ada dan dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Pranata (2013) menyatakan
bahwa penelitihan pengembangan adalah
mengumpulkan dan menganalisis data untuk
menerapkan teori bagi pengembangan
produk guna pemecahan masalah praktis
dilapangan. Model penelitihan dan
pengembangan memiliki tahapan-tahapan
yang sangat ketat dan sistimatis, agar produk
yang dihasilkan benar-benar
efektif,efisien,teruji kevalitannya dan
sebagainya. Sesuai dengan pernyataan
Seminar Antar Bangsa : Seni Budaya dan Desain – STANSA 2018
70
Pranata (2013) bahwa model penelitihan dan
pengembangan merupakan kerangka
kegiatan berbasis ilmiah yang
memnggambarkan proses yang sistematis
dan ketat untuk mengembangkan sesuatu
produk.Penelitihan dan pengembangan dari
penulisan proposal tesis ini menggunakan
model 5D yang telah dikembangakan oleh
Pranata (2013) dengan mengikuti langkah-
langkah antara lain; Define, Data, Design,
Develop, dan Disseminate. Model 5D ini
sengaja dipilih oleh peneliti dengan alasan
karena langkah-langkah yang di tampilkan
sangat rinci dan jelas serta sesuai dengan
karakteristik pembuatan produk yang
dilakukan peneliti.
Kesimpulan
Pendidikan seni adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau
latihan agar mampu menguasai kemampuan
berkesenian sesuai dengan peran yang harus
di mainkan. Pendidikan seni sebagai bentuk
untuk membentuk sikap dan kepribadian
yang mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang
meliputi fantasi, sensitivitas, kreativitas dan
ekspresi. Pendidikan seni budaya terdiri dari
pendidikan seni rupa, pendidikan seni musik,
pendidikan seni tari dan pendidikan seni
drama. Pengertian dan konsep pendidikan
seni ini juga masih ada yang belum mengerti
dalam dunia pendidikan banyak pengajar
atau pendidik khususnya pendidik non seni
budaya yang belum mengerti mengenai apa
isi dan konsep pendidikan seni. Maka
dibutuhkan media yang menarik dan mudah
dimengerti untuk membantu pendidik agar
lebih paham mengenai pendidikan seni.
Media tersebut adalah media motion graphic
animation.
Daftar Pustaka
Asyar, Rayanda. (2012). Kreatif Mengembangkan
Media Pembelajaran. Gaung Persada (GP)
Press Jakarta.
Baran, Stanley J. dan Dennis K. D. (2010). Teori
Media Komunikasi Dasar. Jakarta: Salemba
Humanika
Betancourt, M. 2013. The History of Motion
Graphics: From Avant-Garde in the United
States. U.S.A : Wildside
Bellantoni, J dan Woolman, M. 2001. Type in
Motion: Innovation in Digital Graphics.
London: Thames & Hudson
Bogart, M. (2000). Animation as Art Work.
Prospects, 25, 425-484.
doi:10.1017/S0361233300000727
Borg, W. R. & Gall, M. D. (2003). Educational
Research, An Introduction (7th ed.). New
York. Longman, Inc.
Curran James. 2002. Media and Power. London.
Taylor and Francis Group.
Holt, Claire. 2000. Melacak Jejak Seni di Indonesia.
Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia
(MSPI)
Krishna, P., Machda, F. & Syukri, J. (2010). Sejarah
Motion graphic . History of Motion
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber
Pembelajaran.Jakarta:Pretasi Pustakaraya
Pranata, Moejadi. 2013. Research Metodologi (2).
Makalah disajikan dalam Seminar dan Loka
karya Metodologi Penelitihan Prodi
Pendidikan Seni Rupa dan Desain Grafis
Fakultas Bahasa dan seni UNESA.Pacet 31
Januari 2 Pebuari 2013
Pranata, Moeljadi. 2009. Desain Pesan Multimedia
Pembelajaran. Media Utama : Jakarta
Prasad, Devi. 1998. Art as the Basis of Education.
Understanding Art and Art Education
Journal. NBT. New Delhi