pengenalan ip
DESCRIPTION
Pengenalan IP pada Jaringan Inti NirkabelTRANSCRIPT
Disusun Oleh :
- Rut Ertika
- Muhammad Anwari
- Mohamad Syahral
- Syarifah Muthia Putri
- Nor Kumalasari Caecar Pratiwi
- Varuliantor Dear
- Catur Budi Waluyo- Annisa Dian Kumalasari
Daftar Isi :- Pendahuluan
- The OSI Model and The TCP/IP Protocol Suite
- Rangkaian Protocol TCP/IP
- Network Layer
- IPV4
- Delivery and Forwarding of IP Packet
- Mobile IP
- IPV6 Addressing
Sejarah Internet 1961-1972Prinsip awal paket-switching :
◦ 1961 : Teori antrian dari Kleinrock memperlihatkan kefektifan packet-switching
◦ 1964 : Baran mengembangkan packet-switching utk jar militer
◦ 1967 : ARPAnet didukung oleh Advanced Research Projects
Agency
◦ 1969 : node ARPAnet pertama beroperasi, jar awal dg 4 node
◦ 1972 :
◦ ARPAnet didemonstrasikan
◦ NCP (Network Control Protocol) host-host protocol pertama
◦ e-mail program pertama
◦ ARPAnet mempunyai 15 node
Networking 1972-1980Internetworking, local area network:
◦ 1970 : ALOHAnet satellite network di Hawaii
◦ 1973 : PhD thesis Metcalfe mengusulkan Ethernet
◦ 1974 : Cerf dan Kahn mengembangkan arsitektur utk
interconnecting networks
◦ akhir 70’an:
◦ proprietary architectures: DECnet, SNA, XNS
◦ switching dg panjang packet tetap (cikal bakal ATM)
◦ 1979: ARPAnet mempunyai 200 nodes
Networking 1972-1980Internetworking, local area network:
◦ Vinton G. Cerf & Robert E. Kahn mengusulkan prinsip
internetworking:
◦ Minimalism
◦ Autonomy
◦ Tdk ada perubahan diperlukan utk interconnect networks
◦ Model best effort service
◦ stateless routers
◦ decentralized control
1980-1990Protokol baru, perkembangan jaringan:
◦ 1983 : penggelaran TCP/IP
◦ 1982: protokol e-mail SMTP didefinisikan
◦ 1983: DNS didefinisikan utk translasi name-to-IP-address
◦ 1985: FTP protocol didefinisikan
◦ 1988: TCP congestion control
◦ Jar nasional baru: NSFnet, CSNET, BITnet, Minitel
◦ 100,000 hosts yang terhubung ke jar
1990-anKomersialisasi World Wide Web
◦ 1991: NSF mengijinkan komersialisasi penggunaan NSFnet (ditutup pd 1995)
◦ awal 1990an: WWW
◦ hypertext [Bush 1945, Nelson 1960’s]
◦ HTML, http: Berners-Lee
◦ 1994: Mosaic, later Netscape
◦ akhir 1990an: komersialisasi WWW
◦ akhir 1990’an
◦ ~ 50 juta komputer terhubung ke Internet
◦ ~ 100 juta user
◦ Link backbone 1 Gb/s
2000-saat iniDevices, Services :
◦ Makin banyak devices di Internet
◦ Link Backbone ~ 40Gb/s
◦ Link Access ~ 100Mb/s
◦ Services:
◦ Google, Amazon, YouTube, Flickr, dll.
Protocol dan Standards
◦ Protocol : aturan yang mengatur komunikasi
◦ Sebuah protokol mendefinisikan apa yang
dikomunikasikan , bagaimana komunikasinya , dan kapan itu dikomunikasikan .
◦ Elemen-elemen protokol: syntacs, semantics, timing.
◦ syntacs : mengacu pada struktur dan format data, yaitu urutan yang disajikan
◦ Semantics: mengacu pada arti dari setiap bagian bit.
◦ Timing: mengacu pada dua karakteristik. Kapan data harus dikirim dan bagaimana
kecepatan data kirim
Standard Komunikasi data terbagi dalam 2 kategori :
◦ De facto: standard yang belum disetujui oleh badan
organisasi, tetapi telah digunakan sebagai standard.
◦ De jure: standard yang telah disahkan secara resmi.
Standard Organisasi
◦ International Standards Organization (ISO) 1947
◦ International Telecommunications Union–
Telecommunications Standards Sector (ITU-T) 1970.
dikhususkan untuk penelitian dan pembentukan
standar untuk telekomunikasi pada umumnya,
telepon dan data sistem
pada khususnya.
Standard Organisasi
◦ American National Standards Institute (ANSI).
◦ Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
mengawasi standar internasional untuk komputasi dan
komunikasi.
◦ Electronic Industries Association (EIA).
◦ World Wide Web Consortium (W3C).
◦ Open Mobile Alliance (OMA). Menyediakan standar terpadu
untuk protokol aplikasi.
Forum:
◦ Forum bekerja dengan universitas dan pengguna untuk menguji,
mengevaluasi, dan standarisasi teknologi baru.
◦ Frame Relay Forum dibentuk oleh Digital Equipment
Corporation, Northern Telecom, Cisco, dan StrataCom untuk
mempromosikan penerimaan dan pelaksanaan Frame Relay.
◦ ATM Forum mempromosikan penerimaan dan penggunaan
Asynchronous Transfer Mode (ATM) teknologi.
◦ Universal Plug and Play (UPnP) Forum. forum yang mendukung
dan mempromosikan menyederhanakan pelaksanaan jaringan
dengan menciptakan perangkat jaringan nol-konfigurasi yaitu
perangkat dapat bergabung dengan jaringan tanpa konfigurasi
apapun.
Regulatory Agencies:
◦ Untuk melindungi kepentingan publik dengan mengatur
radio, televisi, dan kawat / kabel komunikasi.
◦ Federal Communications Commission (FCC). memiliki
kewenangan atas antarnegara dan perdagangan internasional
yang berhubungan dengan komunikasi.
INTERNET STANDARDS
◦ Standar Internet adalah spesifikasi yang digunakan dan dianut oleh orang-orang
yang bekerja dengan internet.
◦ Internet draft adalah dokumen kerja (a work in progress) dengan status resmi yang
berumur 6 bulan.
◦ Rekomendasi dari otoritas Internet, draf dapat dipublikasikan sebagai Request for
Comment (RFC).
◦ Setiap RFC diedit, diberi nomor, dan membuat
ketersediaan untuk semua pihak yang berkepentingan.
Administrasi Internet:
◦ ISOC mempromosikan penelitian dan kegiatan.
◦ IAB adalah penasihat teknis untuk ISOC tersebut.
◦ IETF adalah forum kerja kelompok yang bertanggung jawab
untuk masalah-masalah operasional.
◦ IRTF adalah forum kerja kelompok fokus pada topik
penelitian jangka panjang.
◦ ICANN bertanggung jawab untuk manajemen nama domain
dan alamat Internet.
◦ NIC bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan
mendistribusikan informasi tentang protokol TCP / IP.
OSI (Open Systems Interconnection)
◦ ISO (International Standards Organization), 1947
◦ OSI : Suatu model sistem interkoneksi hardware dan software yang membagi task
(proses/tugas) kompleks menjadi subtask (subproses) dalam bentuk layers (lapis-lapis)
◦ OSI model : 7 Layers
◦ Layer yang lebih tinggi menggunakan services (layanan) layer di bawahnya
Physical Layer
Physical Layer : Megirimkan bits antar nodes
Unit komunikasi : bit
Gambar Physical Layer [1]
Data Link Layer
Data Link : Mengirimkan frame antar node
Unit komunikasi : frame
Defines frames into manageable data units, Physical addressing, Flow control,
Error control, Access control
Gambar Datalink Layer [1]
Network Layer
Network Layer : Mengirimkan packet dari original source ke tujuan
Unit komunikasi : packet
Source-to-destination delivery, possibly across multiple networks
Logical addressing
Routing
Gambar Network Layer [1]
Transport Layer
Transport layer : mengirimkan pesan dari satu proses ke yang lainnya
Process-to-process delivery of entire message
Port addressing
Segmentation and reassembly
Connection control: connectionless or connection-oriented
End-to-end flow control
End-to-end error control
Gambar Transport Layer [1]
Session Layer
Session Layer : responsible for dialog control and synchronization
Gambar Session Layer [1]
Presentation Layer
Presentation layer is responsible for translation, compression, and encryption.
Gambar Presentation Layer [1]
Application Layer
Application Layer : menyediakan layanan ke user
User bisa mengakses network layer.
Interface user dapat berupa E-Mail, File transfer and access, Remote log-in, WWW
Gambar Application Layer [1]
Addressing pada TCP/IP : Physical
07:01:02:01:2C:4B
A 6-byte (12 hexadecimal digits) physical address.
Gambar Addressing pada TCP/IP di Layer Physical [1]
Addressing pada TCP/IP : Network
132.24.75.9
An internet address
in IPv4 in decimal
numbers
80
A 16-bit port
address represented
as one single
number.
Gambar Addressing pada TCP/IP di Layer Network [1]
Agenda
Jaringan Backbone
LAN dengan kabel
LAN nirkabel
Point-to-Point WAN
Switched WANs
Perangkat Koneksi
Jaringan Backbones
Internet sebagai rangkaian jaringan backbone
Jaringan-jaringan backbone
terhubung dengan perangkat koneksi
seperti router atau pusat koneksi.
Pengguna merupakan bagian lain
dari jaringan local ISP atau
terhubung melalui jaringan point-to-
point ke jaringan local. Secara
konsep, internet adalah serangkaian
jaringan backbone dari sejumlah
WAN, LAN, point-to-point WAN, dan
perangkat koneksi atau switch.
LAN dengan kabel
Local area network (LAN) adalah jaringan computer yang dirancanguntuk area geografis yang terbatas seperti gedung atau kampus.
Walaupun LAN dapat digunakan sebagai jaringan terisolasi untuk
menghubungkan dalam suatu organisasi untuk keperluan tertentu
untuk berbagi sumber daya, kebanyakan LAN saat ini juga terhubung
dengan WAN atau internet.
Beberapa teknologi LAN di pasaran antara lain adalah Ethernet,
token ring, token bus, FDDI, dan ATM LAN, tetapi kemudian Ethernet
menjadi teknologi yang dominan.
LAN dengan kabel
Standar IEEE
Format Frame
Pengalamatan
Evolusi Ethernet
Standar Ethernet
Ethernet Cepat
Ethernet Gigabit
Ethernet 10-Gigabit
Gambar (a) (b) (c) LAN dengan Kabel [1]
(a)
(b)
(c)
LAN Nirkabel
Komunikasi nirkabel adalah salah satu teknologi yang tumbuh pesat.
Kebutuhan perangkat koneksi tanpa kabel meningkat di mana-mana.
LAN nirkabel dapat ditemui di gedung perkantoran, dan banyak
tempat umum. Pada topik ini akan terkonsentrasi pada dua teknologi
nirkabel untuk LAN; IEEE 802.11 LAN nirkabel, (yang kadang disebut
juga dengan Ethernet nirkabel ), dan Bluetooth, teknologi untuk LAN
nirkabel yang kecil.
Point-to-Point WANs
Tipe jaringan kedua yang kita temui dalam pada internet adalah
point-to-point WAN. point-to-point WAN menghubungkan dua
perangkat remote dengan koneksi yang tersedia pada jaringanpublic seperti jaringan telepon. Bahasan dibatasi pada teknologi
modem yang tradisonal, jaringan DSL, Modem kabel, T-Lines dan
SONET.
Point-to-Point WANs
65K Modems
Teknologi DSL
Modem Kabel
T Lines
SONET
PPP
Gambar Point-to-Point WANs [1]
Switched WANs
Jaringan backbone internet dapat berupa switched WAN. switchedWAN adalah WAN yang mencakup area yang luas (Negara bagian
atau sebuah Negara) dan menyediakan akses ke beberapa titik ke
pengguna. Dalam jaringan, terdapat jaringan mesh point-to-pointyang terhubung dengan switches. Switches, koneksi multiple port,memungkinkan koneksi ke beberapa masukan dan keluaran.
teknologi Switched WAN berbeda dari terknologi LAN dalambanyak hal.
Switched WANs
X25
Frame Relay
ATM
• Digunakan sebagai WAN untuk membawa paket IP
• Dirancang sebelum adanya internet
• Protokol 3 layer (TCP/IP 7 layer) > menyebabkan konflik
• Dirancang ketika media transmisi masih belum bias diandalkan
• Dirancang sebagai pengganti X25
• High data Rates : 1.544 – 44.736 MBps
• Bursty Data (data rates yang dinamis)
• Paket data lebih sedikit untuk media transmisi yang berkembang
A1
C1
A2
B1
C2
B2
C3
A3
A1C1A2B2 B1C3 C2A3
Gambar ATM [1]
Perangkat Koneksi
LAN atau WAN tidak berjalan normal dalam isolasi, keduanya
terkoneksi satu sama lain atau ke Internet. Untuk menghubungkan
LAN dan WAN menggunakan perangkat koneksi. Perangkat koneksi
dapat bekerja pada lapisan berbeda dari model internet. Kita
mendiskusikan 3 jenis perangkat koneksi : repeaters (hubs), bridges
(switches dua layer), dan routers (switches tiga layer).
Perangkat Koneksi
Repeaters
Repeater adalah perangkat yang bekerja hanya pada lapisan fisik,
menerima sinyal dan sebelum sinyal melemah atau rusak, membangkitkan
kembali dan mengulang rangkaian bit asli.
Sent
Maintained
Gambar Repeater [1]
Perangkat Koneksi
Bridges
Bridge bekerja pada kedua lapisan
fisik dan data, sebagai perangkat
lapisan fisik membangkitkan
kembali sinyal yang diterima.
Sebagai perangkat lapisan data link bridge dapat memeriksa
alamat MAC (sumber dan tujuan)
yang tercakup dalam frame
a. Original
Address Port
c. After D sends a frame to B
71:2B:13:45:61:41 1
464:2B:13:45:61:13
Address Port
d. After B sends a frame to A
71:2B:13:45:61:41 1
4
271:2B:13:45:61:42
64:2B:13:45:61:13
Address Port
e. After C sends a frame to D
71:2B:13:45:61:41 1
4
3
271:2B:13:45:61:42
64:2B:13:45:61:12
64:2B:13:45:61:13
Address Port
M MM M
Gambar Bridges [1]
Perangkat Koneksi
Routers
Router adalah perangkat 3 layer,
bekerja pada lapisan fisik, data link dan jaringan.
Pada lapisan fisik membangkitkan
kembali sinyal yang diterima, pada
lapisan data link router memeriksa
alamat lapisan fisik (sumber dan
tujuan) yang terdapat dalam paket,
dan pada lapisan jaringan router
memeriksa alamat lapisan jaringan
(dalam lapisan IP)
Gambar Router [1]
Switching
◦ Circuit Switching
Pada circuit switching message dikirimkan dari source ke destination tanpa membagi message
ke dalam paket.
◦ Packet Switching
Pada packet switching message dari sumber dibagi menjadi beberapa paket sebelum
ditransmisikan dan kemudian paket-paket tersebut disusun kembali di penerima.
Packet Switching Pada Network Layer
◦ Network layer didesain sebagai packet-switched network. Sehingga message pada sumber
dibagi menjadi beberapa paket yang disebut sebagai datagram dan masing-masing
datagram dikirim dari sumber ke penerima.
◦ Datagram yang diterima disusun kembali pada penerima sebelum mendapatkan message
asli yang dikirim.
◦ Packet-Switched network layer pada internet awalnya didesain sebagai layanan
connectionless dan kemudian saat ini cenderung berubah menjadi layanan connection-
oriented.
Connectionless Service
◦ Ketika layanan internet dimulai, network layer akan menyediakan layanan connectionless
dimana protocol pada network layer akan bekerja secara independen, dengan masing-
masing paket tidak memiliki hubungan satu sama lain.
◦ Paket dapat melewati path yang sama atau path yang berbeda untuk menuju penerima.
Gambar Connectionless Service [1]
Connection-Oriented Service
◦ Pada connection-oriented terdapat hubungan antar semua paket dari message.
◦ Sebelum semua datagram message dikirimkan, sebuah virtual connection harus dibentuk
dahulu sebagai path untuk semua datagram.
◦ Setelah connection terbentuk, datagram bisa mengikuti path yang sama.
Gambar Connectionless- Oriented [1]
Teardown Phase◦ Setelah semua paket dikirimkan dari source A ke destination B, kemuadian source A
akan mengirimkan special paket yang disebut teardown paket dan destination B
memberi respon dengan confirmation packet dimana pada tahap tersebut data didalam
tabel akan dihapus.
Beberapa Masalah dalam Network Layer
◦ Error Control
Error Control merupakan mekanisme mendeteksi corrupted, lost atau duplicate datagram.Error control juga meliputi mekanisme untuk mengkoreksi kesalahan setelah terdeteksierror.
◦ Flow Control
Flow control mengatur jumlah data yang dikirimkan oleh sumber sehingga tidakmenyebabkan overwhelming pada destination. Jika upper layer pada komputer sumbermengirimkan data lebih cepat daripada upper layer pada computer destination makareceiver akan mengalami kebanjiran data. Untuk mengotrol flow data maka receiver harusmengirimkan feedback kepada pengirim untuk memberikan informasi tentang kebanjirandata.
◦ Congestion Control
Congestion adalah situasi didalam network layer yang menerima terlalu banyak datagram
pada area tertentu. Congestion bisa terjadi jika datagram yang dikirimkan oleh computer
source di atas kapasitas network atau router. Jika hal ini terjadi, router akan membuang
beberapa datagram.
PENGANTAR
Sebuah IPv4 terdiri dari 32 bit Dengan panjang 32 bit ini maka akan
tersedia sekitar 232 atau 4,294,967,296 alamat IP.
IPv4 bersifat unik dan universal. Unik berarti satu alamat IP hanya
mungkin digunakan oleh 1 perangkat, tidak mungkin 2 perangkat yang
berbeda menggunakan 1 alamat IP yang sama. Sedangkan Universal
berarti alamat IP tersebut harus bisa dimengerti oleh semua perangkat
yang tersambung di internet.
Ada 3 bentuk penulisan yang biasanya digunakan untuk menyatakan
sebuah alamat IP pada IPv4 ini, yaitu:
◦ Notasi Biner (Basis 2) 32 bit IPv4 akan dibagi kedalam 4-Octet / 4-
Byte
◦ Notasi Titik-Desimal (Basis 256) Bit biner sepanjang 32 bit, dibagi
menjadi masing-masing 8 bit kemudian di translasikan terlebih kedalam
bilangan desimal berbasis 256. Sehinggan diperoleh 4 oktet bilangan
desimal, yang antar oktet nya dipisahkan oleh tanda Dot (Titik).
◦ Notasi Heksadesimal (Basis 16) Bit biner sepanjang 32 bit, dibagi
menjadi masing-masing 4 bit, setiap 4 bit tersebut di translasikan
kedalam bilangan heksadesimal. Sehinggan diperoleh deretan bilangan
heksadesimal sebanyak 8 angka atau huruf.
74
Notasi Biner (Basis 2)
0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0
Notasi Titik- Desimal (Basis 256)
0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0
27 26 25 24 23 22 21 20 27 26 25 24 23 22 21 20 27 26 25 24 23 22 21 20 27 26 25 24 23 22 21 20
64+32+16+4+1=117 128+16+4+1=149 16+8+4+1=29 128+64+32+8+2=234
117 . 149 . 29 . 234
Notasi Heksadesimal (Basis 16)
76
0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0
23 22 21 20 23 22 21 20 2322212023222120 23 22 21 20 23 22 21 20 2322212023222120
4+2+1=7 4+1=5 8+1=9 4+1=5 1 4+1=5 8+4+2=14=E 8+2=10=A
0x759515EA 759515EA16
Pengalamatan CLASSFULL
◦ Jenis pengalamatan ini mebagi IP address kedalam kelas-kelas, yaitu kelas A,
B, C, D dan E. Setiap kelas menempati sebagian dari ruang dalam alamat
secara keseluruhan.
Gambar Pengalamatan CLASSFULL [1]
78
00000001 00001011 00001011 11101111 A
11000001 10000011 00011011 11111111 C
10100111 11011011 10001011 01101111 B
11110011 10011011 11111011 00001111 E
Gambar Pengalamatan CLASSFULL [1]
NetID and HostID 2 Tingkal Level Pengalamatan pada IPv4
◦ Masing-masing Alamat IP pada kelas A, B dan C, dibagi kedalam
2 level, yaitu NetworkID (NetID) dan HostID. Setiap bagian baik
NetID maupun HostID panjangnya berbeda-beda, tergantung
kepada kelasnya. Gambar dibawah ini menunjukan panjang byte
dari NetID dan HostID pada setiap kelas.
◦ Contoh 1: Sebuah router menerima paket dengan alamat tujuan
201.24.67.32. Tunjukan bagaimana router mencari alamat
jaringan (Network Address) dari paket tersebut!
◦ Solusi
◦ 201.24.67.32 ialah alamat IP kelas B, kita asumsikan bahwa router
menggunkan alamat SubnetMask default untuk kelas B yaitu
255.255.0.0, maka untuk mencari Network Address dari paket,
router akan melakukan proses AND antara alamat IP dan
SubnetMask:
82
Gambar [1]
Contoh 2 : Diberikan salah satu lamat IP yang terdapat dalam 1 jaringan, yaitu
73.22.17.25. Tentukan alamat pertama dan alamat terakhir dari kelompok alamat IP
dalam jaringan tersebut!
Solusi
Gambar 1 menunjukan konfigurasi jaringan tersebut. Alamat 73.22.17.25 Kelas A
8 BitsNetwork ID 24 BitsHost ID
1. Jumlah seluruh alamat yang mungkin ialah N = 232−n = 224 = 16,777,216.
2. Maka Alamat pertama dari blok tersebut ialah 73.0.0.0/8 (Ubah bit hostID (24 bit
3 oktet terakhir) menjadi bit 0 semua). Dan angka 8 menunjuka nilai N (NetID)
3. Dan alamat terakhir dari blok tersebut ialah 73.255.255.255/8 (Ubah bit hostID
(24 bit 3 oktet terakhir) menjadi bit 1 semua)
Gambar [1]
Contoh 3 : Diberikan salah satu lamat IP yang terdapat dalam 1 jaringan, yaitu
180.8.17.9. Tentukan alamat pertama dan alamat terakhir dari kelompok
alamat IP dalam jaringan tersebut!
Solusi
Gambar 2 menunjukan konfigurasi jaringan tersebut. Alamat 180.8.17.9
Kelas B 16 Bit Network ID 216BitsHost ID
1. Jumlah seluruh alamat yang mungkin ialah N = 232−n = 216 = 65,536.
2. Maka Alamat pertama dari blok tersebut ialah18.8.0.0/16 (Ubah bit hostID
(16 bit, 2 oktet terakhir) menjadi bit 0 semua). Dan angka 16 menunjukan
nilai N (NetID)
3. Dan alamat terakhir dari blok tersebut ialah 18.8.255.255/16 (Ubah bit
hostID (16 bit, 2 oktet terakhir) menjadi bit 1 semua).
Gambar [1]
Contoh 4 : Gambar 3 menunjukan sebuah jaringan menggunakan pengalamatan
kelas B sebelum melakukan subnetting. Kita hanya memiliki 1 jaringan dengan
jumlah host sebanyak 216. Jaringan terhubung ke sebuah router di internet
melalui sebuah koneksi tunggal. Tanda /16 menunjukan jumlah bit NetID pada
kelas B.
Gambar [1]
Contoh 5 : Gambar 4 menunjukkan jaringan yang sama pada Gambar 3 setelah
subnetting. Seluruh jaringan masih terhubung ke internet melalui router yang
sama. Namun, jaringan telah menggunakan router privat untuk membagi jaringan
menjadi empat subnetwork. Keseluruhan Internet masih melihatnya sebagai satu
jaringan; walaupun internal jaringan yang dibuat menjadi empat subnetwork.
Setiap subnetwork sekarang dapat memiliki hampir 214 host. Jaringan ini misalnya
milik kampus universitas dengan empat sekolah (bangunan) yang berbeda.
Setelah subnetting, masing-masing sekolah memiliki subnetwork sendiri, tapi
seluruh kampus masih merupakan satu jaringan untuk Internet. Perhatikan bahwa /
16 dan / 18 menunjukkan panjang netid dan subnetids.
Gambar [1]
Pengalamatan Classless
Dengan pertumbuhan internet, sudah jelas bahwa ruang alamat yang lebih besar
diperlukan sebagai solusi jangka panjang. Semakin besar ruang alamat, maka
panjang alamat IP yang akan meningkat, yang berarti format paket IP perlu diubah.
Meskipun solusi jangka panjang telah dirancang yaitu IPv6, solusi jangka pendek
juga dirancang untuk menggunakan ruang alamat yang sama tetapi untuk
mengubah distribusi alamat untuk memberikan bagian yang adil untuk setiap
organisasi. Solusi jangka pendek masih menggunakan alamat IPv4, tapi itu disebut
pengalamatan classless
89
In classless addressing, the prefix defines the network and the suffix
defines the host.
The prefix length in classless addressing can be 1 to 32.
In classless addressing, we need to know one of the addresses in the block
and the prefix length to define the block.
Gambar [1]
Contoh 6: Salah satu alamat di blok adalah 167.199.170.82/27. Cari jumlah alamat
di jaringan tersebut, alamat pertama, dan alamat terakhir.
Solusi
Alamat diatas memiliki prefik sebanyak 27 bit (N =27). Maka Jaringan tersebut
memili alamat subnet yang terdiri dari 27 bit 1 dan 5 bit 0.
11111111.11111111.11111111.11100000 255.255.255.240
a. Jumlah alamat yang tersedia pada blok tersebut ialah 232 − n = 25 = 32.
b. Gunakan operasi AND untuk menentukan alamat pertWe use the AND operation
to find the 1st addrema didalam blok tersebut (Alamat pertama biasanya
digunakan sebagai network address).
c. Untuk menentukan Last Address, pertama ubahlah SubnetMask menjadi
komplemenya. Kemudian lakukan operasi OR dengan alamat IP yang tersedia.
Contoh 7: Sebuah organisasi diberikan blok alamat dengan alamat awal 14.24.74.0/24.
Organisasi tersebut perlu memiliki 3 subblok alamat untuk digunakan dalam tiga subnet , 3
subblok tersebut masing-masing sebagai berikut:
1 subblok dengan 120 Alamat
1 subblok dengan 60 Alamat
1 subblok dengan 10 Alamat
Solusi
Terdapat 232 − 24 = 256 total alamat pada blok ini.
Alamat Pertama 00001110 00011000 01001010 00000000
Komplemen dari Network Mask 00000000 00000000 00000000 11111111
Alamat Terakhir 00001110 00011000 01001010 11111111
14.24.74.255
a. Untuk subblok pertama kita alokasikan 128 alamat (27). Maka subnetmask ialah 32-
7 = 25. Alamat pertama ialah 14.24.74.0/25; alamat terakhir ialah 14.24.74.127/25.
b. Untuk subblok pertama kita alokasikan 64 alamat (26). Maka subnetmask ialah 32–
6= 26. Alamat pertama pada subblok ini ialah 14.24.74.128/26; dan alamat terakhir
ialah 14.24.74.191/26.
c. Untuk subblok pertama kita alokasikan 16 alamat (24). Maka subnetmask ialah 32–
4= 28. Alamat pertama dari subblok ini ialah 14.24.74.192/28; dan alamat terakhir
ialah 14.24.74.207/28.
d. Jika kita menambahkan semua alamat dalam subblok sebelumnya, hasilnya adalah
208 alamat, yang berarti 48 alamat yang tersisa di cadangan. Alamat pertama
dalam kisaran ini adalah 14.24.74.208. Alamat terakhir adalah 14.24.74.255. (Liat
Ilustrasi pada Gambar 6).
First Address Last Address
1st Subblock 120 Address 128 Address 14.24.74.0 / 25 14.24.74.127 / 25
2nd Subblock 60 Address 64 Address 14.24.74.128 / 26 14.24.74.191 / 26
3rd Subblock 10 Address 16 Address 14.24.74.192 / 16 14.24.74.207 / 28
Gambar [1]
Contoh 8 : Asumsikan sebuah perusahaan memiliki tiga kantor: Pusat, Timur, dan
Barat. Kantor pusat terhubung ke kantor Timur dan Barat melalui jalur WAN privat.
Perusahaan ini diberikan blok 64 alamat dengan alamat awal 70.12.100.128/26.
Manajemen telah memutuskan untuk mengalokasikan 32 alamat untuk kantor pusat
dan membagi sisa alamat antara kantor Timur dan Barat. Jumlah alamat yang
ditugaskan dan panjang prefiks sebagai berikut:
Kantor Pusat 32 Address = 25 N = 32 – 5 = 27 70.12.100.128 / 27 70.12.100.159 / 27
Kantor Timur 16 Address = 24 N = 32 – 4 = 28 70.12.100.160 / 28 70.12.100.175 / 28
Kantor Barat 16 Address = 24 N = 32 – 4 = 28 70.12.100.176 / 28 70.12.100.191/28
◦ Gambar 7 menunjukkan konfigurasi yang dirancang oleh
manajemen. Salah satu alamat ini digunakan untuk router dan
perusahaan telah mencadangkan alamat terakhir di subblock
tersebut. Perusahaan tidak menggunakan alamat untuk point-to-
point koneksi di WAN.
96
Gambar [1]
Contoh 9: Sebuah ISP diberikan blok alamat dimulai dengan 190.100.0.0/16 (65.536
alamat). ISP perlu untuk mendistribusikan alamat ini untuk tiga kelompok
pelanggan sebagai berikut:
Kelompok 1 memiliki 64 pelanggan; masing-masing membutuhkan sekitar 256
alamat.
Kelompok 2 memiliki 128 pelanggan;masing-masing membutuhkan sekitar 128
alamat.
Kelompok 3 memiliki 128 pelanggan; masing-masing membutuhkan sekitar 64
alamat.
Kami merancang subblok dan mencari tahu berapa banyak alamat masih tersedia
setelah alokasi tersebut.
◦ Solusi
◦ Mari kita memecahkan masalah dalam dua langkah. Pada langkah
pertama, alokasikan subblok alamat untuk masing-masing
kelompok. Jumlah alamat dialokasikan untuk masing-masing
kelompok dan panjang prefiks untuk setiap subblok dapat
ditemukan sebagai
98
Kel 1 64 x 256 = 16384 (214) N = 32–14=18 190.100.0.0 / 18 190.100.63.255 / 18
Kel 2 128 x 128 = 16384 (214) N = 32–14=18 190.100.64.0 / 18 190.100.127.255 / 18
Kel 3 128 x 64 = 8192 (213) N = 32–13=19 190.100.128.0 / 19 190.100.159.255/19
Gambar Alamat pertama untuk setiap pelanggan sebagai alamat subnet dan alamat
terakhir sebagai alamat khusus [1]
Membahas tentang “delivery of packets” direct dan
indirect delivery.
Membahas tentang “forwarding of packets” destination-
address–based forwarding dan label-based forwarding.
Membahas tentang “teknik forwarding”
Membahas tentang “routing tables in classful and classless
addressing “.
Pengantar tentang MPLS
Pokok Bahasan
Definisi “DELIVERY”
Proses mengantarkan (delivery) sebuah packet
sesuai dengan tujuan pada sebuah jaringan.
Dua metoda delivery: direct dan indirect
Indirect delivery
Link LinkLink
A B
Indirect delivery Indirect delivery
Gambar Indirect Delivery [1]
Forwarding adalah suatu proses menempatkan
packet sesuai dengan rute dan tujuan dari paket
tersebut.
Saat ini suatu jaringan berkembang cepat, sehingga
“forwarding” memiliki arti lain yakni menempatkan
sebuah packet pada langkah berikutnya yang dapat
berupa tujuan akhir atau pada perangkat
penghubung lainnya.
Definisi “FORWARDING”
Kategori Forwarding
Forwarding berdasarkan Alamat Tujuan / “Destination Address”
Forwarding berdasarkan “label” yang ditempatkan pada paket
Network-specific method
N2 R1
Destination Next Hop
Network-specificrouting table for host S
ABCD
Destination
R1R1R1R1
Next Hop
Host-specificrouting table for host S
Gambar Network-Specific Method [1]
Host-specific routing
R2
Host B
R3
Host A
R1
N1
N2 N3
Routing table for host A
R3
R1
R3......
Destination Next Hop
Host B
N2
N3......
Gambar Host-specific Routing [1]
Default routing
R1
Host AN1
Rest of the Internet
Defaultrouter
R2
N2Routing table for host A
Destination Next Hop
......N2
Default
......R1
R2
Gambar Default Routing [1]
Simplified forwarding module in classful address without subnetting
Gambar Simplified forwarding module in classful address without subnetting [1]
Simplified forwarding module in classful address with subnetting
Gambar Simplified forwarding module in classful address with subnetting [1]
Simplified forwarding module in classless address
Gambar Simplified forwarding module in classless address [1]
MPLS header added to an IP packet
Tahun 80-an, IP berecolusi menjadi “connection oriented protocol”
Switching menggantikan Routing
Multi Protocol Label Switch (MPLS)
Saat sebagai:
“Router” MPLS delivered/forward packet berdasarkan alamat tujuan
“Switch” MPLS delivered/forward packet berdasarkan label
Gambar MPLS [1]
MPLS header made of stack of labels
•20 bit field label digunakan sebagai indeks routing tabel
•Exp 3bit, tujuan eksperimen
•S 1 bit situasi dari subheader, jika 1, maka header berada diakhir stack
•TTL 8 bit, ama seperti TTL pada IP diagram (ch.7)
Gambar Label MPLS Header [1]
Outline
Pengalamatan Host pada perangkat bergerak
Agent dalam komunikasi di dalam IP Mobile
3 tahap komunikasi mobile Host dan Remote Host
Penyebab IP Mobile tidak efisien
Pengalamatan Host pada Mobile
Stationary Host ( pengalamatan tetap) Pengalamatan IP di design untuk alat komunikasi yang bersifat tetap
atau permanen. karena dalam pengalamatan di definisikan bahwa
jaringan menambahkan sesuatu pada user
Mobile Host ( pengalamatan untuk bergerak
) Mobile IP disini mempunyai arti protokol internet yang
mendukung mobilitas dari user (host).
Mobile IP mempunyai tujuan agar sebuah host dapat terus
terkoneksi ke internet dimanapun dia berada.
Dengan adanya mobile IP sebuah node mempunyai dua alamat IP.
Alamat yang satu merupakan alamat permanen yang
mengidentifikasikan node tersebut, alamat yang lain
merepresentasikan lokasi node dalam topologi jaringan.
Pengalamatan untuk komunikasi bergerak
ome address bersifat permanen/ statis
2. One care-of address bersifat dinamis, perubahan dilakukan sesuai
dengan 1 jaringan ke jaringan yang lain.
Gambar Pengalamatan Komunikasi Bergerak [1]
Home Agent merupakan sebuah router yang bertugas meneruskan paket ke mobile
node ketika tidak berada dijaringan asalnya
Home Agent bertindak sebagai bagian dari mobile host ketika jaringan pengatur (
remote host ) mengirimkan paket data ke tujuan ( mobile host).
Home Agent menerima dan mengirim paket data ke jaringan luar ( foreign Agent)
Home Agent menyimpan informasi tentang mobile node yang permanen.
Foreign Agent adalah Router yang di tambahkan pada jaringan Luar ( Foreign
Network untuk mengiklankan alamat sementara dan menyimpan informasi tentang
node jaringan seluler yang mengunjunginya.
Foreign Agent dapat dikatakan sebagai mobile host karena memiliki kesamaan, yaitu
mobile host harus mampu membagi pengalamatan secara sendiri menggunakan
DHCP.
Oleh karena itu, Mobile Host membutuhkan software untuk komunikasi dengan
home agent dan 2 pengalamatan ( pengalamatan lokal dan DHCP ).
Ketika mobile host bertindak sebagai foreign agent, pengalamatan DHCP disebut
colocated care-of address.
1. Home Agent
2. Foreign Agent
Komunikasi di dalam IP Mobile..... (1)
Komunikasi di dalam IP Mobile
Melakukan perubahan pengalamatan yang di butuhkan pada jaringan
Internet di butuhkan 2 Agent yaitu Home Agent dan Foreign Agent.
Home Agent menyimpan informasi tentang mobile node yang permanen.
Foreign Agent mengiklankan alamat sementara dan menyimpan
informasi tentang node jaringan seluler yang mengunjunginya.
Gambar Posisi Home Agent dan Foreign Agent [1]
3 tahap komunikasi mobile Host dan Remote Host
Gambar Tahap Komunikasi Mobile Host dan Remote Host [1]
3 tahap komunikasi mobile Host dan Remote Host
Ada 3 Tahap untuk komunikasi dengan komputer tujuan( remote host )
1. Agent Discovery ( pendahuluan)
Pada tahap ini, ada 2 cara yaitu
a. Mobile host harus menentukan pengalamatan pada home agent, sebelum
meninggalkan home Network.
b. Mobile host harus menentukan juga Foreign Agent setelah mobile host pindah
ke jaringan luar ( Foreign Network ).
Penentuan dalam pengalamatan ada 2 tipe pesan yaitu
Agent pengiklanan (advertisement)
Mobile IP tidak menggunkan tipe paket baru untuk agen promosi, tetapi
menggunakan Router Advertisement packet pada ICMP dan menambahkan pesan
agent advertisement
permintaan ( solicitation )
Mobile IP tidak menggunakan tipe paket baru untuk pengumpulan ( agent
solicitation). Tetapi menggunkan router solicitation packet ( paket peminta) dari
ICMP
3 tahap komunikasi mobile Host dan Remote Host...(1)
2. Registration ( pendaftaran )
Setelah mobile host sudah pindah ke jaringan luar ( foreign Network) dan penentuan
Agent luar ( Foreign Agent), kemudian harus di register.
Ada 4 aspek dalam registration :
1. Mobile Host harus mendaftarkan diri dengan foreign Agent
2. Mobile Host harus mendaftarkan diri dengan home agent. Biasanya ini dilakukan
oleh foreign agent yang bertindak sebagai mobile host
3. Mobile host harus memperbaruhi jika sudah melampaui batas waktu yang di
tetapkan
4. Mobile host harus menghentikan registration ketika sudah berada pada home
Network.
Penyebab IP Mobile tidak efisien
Double Crossing
Double crossing terjadi ketika remote host berkomunikasi mobile host bahwa sudah
dipindahkan ke jaringan yang sama sebagai remote host.
Gambar Double Crossing [1]
Penyebab IP Mobile tidak efisien.....(1)
Triangle RoutingTerjadi ketika remote host berkomunikasi dengan mobile host tanpa penambahan ke
jaringan yang sama, ketika mobile host mengirimkan paket ke remote host,
Ketika remote host mengirimkan paket ke mobile host, paket data pindah dari remote
host ke home agent dan ke mobile host.
Gambar Triangle Routing [1]
Kelebihan Mobile IP:
a. Mobile IP membantu pengguna perangkat nirkabel dimana saja.
b. sebuah alamat IP seluler memungkinkan pengguna untuk terhubung ke internet
tanpa alamat ip biasa statik atau dinamis melalui pengguna alamat ip yang unik
mobile.Sehingga pengguna dapat mengakses internet saat jauh dari modem ataupun
router setup.
KESIMPULAN
a. Mobile Host pada home network melakukan pengalamatan melalui agent discovery.
Sedangkan mobile host pada foreign network melakukan pengalamatan melalui
agent discovery atau agent solicitation
b. Mobile host pada foreign harus melakukan pengalamatan sendiri
c. Mobile komunikasi tidak efektif karena terlalu jauh jarak pada pesan yang harus
dilalui. Contohnya yaitu Double crossing dan Triangle Routing
KESIMPULAN...(1)
Pengalamatan IPv6
◦ Outline:
1. Pendahuluan
2. Tipe Pengalamatan
3. Alokasi Pengalamatan IPV6
4. Autokonfigurasi
5. Renumbering
IPV6 Addresing
Pendahuluan
◦ Apa itu IPv6?
◦ IPv6 adalah internet protokol versi terakhir yang dikembagkan oleh Internet Engineering
Task Force (IETF)
◦ Merupakan solusi dari masalah pengalamatan IPv4 yang semakin kian kritis
Pendahuluan cont.
◦ Kelebihan IPv6?
◦ Kapasitas pengalamatan yang besar
◦ Kempuan Renumbering dan Autokonfigurasi
◦ Tipe pengalamatan Multicast/ Anycast
◦ Keamanan (Ipsec, Source Route)
◦ Flow Labels
◦ Desain performansi yang baik
Pendahuluan cont.
◦ Pengalamatan IPV6 yaitu 128 bit atau 16 bytes (octet)
◦ Notasi:
1. Dotted Decimal
2. Colon Hexadecimal
3. Mixed Representation
4. CIDR
Notasi cont.
1. Dotted decimal
• Kompatibel dengan IPv4
• Jarang digunakan pada IPv6
2. Colon Hexadecimal
• 128 bit dibagi menjadi 8 bagian. Tiap bagian memiliki panjang 2 byte
• Tiap alamat memiliki 32 hexadesimal dijit, tiap 4 dijit dipisahkan dengan tanda colon ( :
)
• Pengalamatan pada IPv6 dapat disingkat jika ada beberapa 0 yang berurutan disebut
“Zero Compression” dengan syarat zero compression dilakukan hanya sekali dalm 1
pengalamatan
contoh:
3. Mixed representation
• Penggabungan 2 notasi yaitu dotted decimal dan colon
hexadecimal. Dimana dari 8 bagian tersebut, 6 bagian
digunakan untuk pengalamatn IPv6 dan 2 bagian yang lain
untuk pengalamatan IPv4
4. CIDR notation
• Pengalamatan IPv6 menggunakan sistem hierarki sehingga
pengalamatan classless dan CIDR digunakan dalam IPv6
Karakteristik Assigned and Reserved
◦ Pengalamatan menggunakan prefiks (00000000) artinya ditandai sebagai
pengalamatan yang telah di reserved
◦ Unspecified Address
Autokonfigurasi
◦ Hal yang menarik dari IPv6 adalah kemampuannya untuk host
melakukan autokonfigurasi dalam pengalamatannya.
◦ Pada IPv4 host dan router dikonfigurasi manual oleh network manager.
◦ Pada IPv6 DHCP protocol masi digunakan untuk mengalokasi alamat
pada IPv6 tapi host dapat mengkonfigurasi alamatnya sendiri
Renumbering
◦ Agar site dapat mengganti service provider, alamat prefiks renumbering
(n) dibikin menggunakan pengalmatan IPv6
◦ Setiap site diberi prefiks oleh service provider, jika site mengganti
service provider makan alamat prefiksnya juga harus diganti.
◦ Router yang terhubung dengan site akan mengeluarkan prefix baru dan
membiarkan site menggunakan prefiks lama secara sementara sebelum
dilakukan pergantian prefiks selama permanen. Jadi dalam masa
transisi site memiliki 2 prefiks.