pengendalian simulator automatic main failure...
TRANSCRIPT
PENGENDALIAN SIMULATOR AUTOMATIC MAIN FAILURE
DENGAN MONITORING HUMAN MACHINE INTERFACE BERBASIS
PLC UNTUK PRAKTIKUM DASAR SCADA DAN DCS
Kartono Wijayanto1)
, Sarjono Wahyu Jadmiko2)
, Sofian Yahya3)
1,2,3)
Teknik Otomasi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung, Bandung
Geger Kalong Hilir.Ds Ciwaruga – Bandung
email: [email protected], [email protected], [email protected] 1,2,3)
Abstrak
PLC (Programmable Logic Controller) merupakan salah satu peralatan kendali berbasis
mikrokontroler dan mempunyai memori sehingga mempermudah dalam berbagai pekerjaan pengendalian
khususnya di dunia industri. Salah satu aplikasinya yaitu digunakan untuk mengendalikan sistem catu daya
cadangan (AMF, Automatic Main Failure) sehingga terhindar dari hilangnya pasokan daya karena gangguan
pada jaringan listrik utamanya (main supply). Pada penelitian ini akan direalisasikan sebuah Simulator AMF
yang merupakan sarana penunjang praktikum SCADA (Supervisory Control And Data Acquasition) dan DCS
(Distributed Control System) di Laboratorium Otomasi Sistem Tenaga Listrik untuk Program Studi D4 Teknik
Otomasi Industri. Sebagai pengendali simulator digunakan beberapa PLC yang terhubung dalam satu jaringan
LAN dan perangkat lunak PC Based HMI sebagai sarana untuk mendapatkan manfaat yang lebih dari PLC
diantaranya yaitu dapat memonitor proses kerja AMF secara real time, tersedianya alarm history, security dan
summary sehingga kita dapat mengetahui alarm apa saja yang aktif dan bisa mendapatkan alasan kenapa suatu
sistem shutdown. PLC yang digunakan pada masing-masing simulator adalah PLC Omron CP1L dan software
HMI menggunakan Wonderware In Touch. Berdasarkan hasil pengujian, 2 (dua) simulator AMF dapat
dikendalikan dan dioperasikan dalam satu jaringan yang terintegrasi dengan HMI berfungsi dengan baik dan
juga meningkatkan kinerja operasi simulator dan pemahaman dalam proses pembelajaran sistem SCADA dan
DCS yang sesuai dengan operasi di industri.
Kata kunci : AMF, PLC, RTU/MTU, HMI
1. Pendahuluan
Kemajuan teknologi mempunyai dampak yang sangat signifikan dalam berbagai bidang sehingga banyak
mempengaruhi sistem kinerja suatu peralatan di sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan suatu
kinerja yang lebih baik. Peralatan dimaksud adalah PLC (Programmable Logic Controller) yang digunakan
untuk mengendalikan suatu simulator dengan yang dikombinasikan dengan system monitoring HMI (Human
Machine Interface) yang merupakan program lunak untuk memonitoring dan mengontrol suatu plant dari
berbagai tempat melalui perangkat computer. Salah satu software HMI yaitu Wonderware In Touch HMI.
Simulator yang digunakan dalam penelitian ini adalah Automatic Main Failure (AMF). AMF adalah cara
kerja otomatisasi sistem catu daya listrik cadangan apabila terjadi gangguan pada sumber listrik utamanya.
Simulator ini sebenarnya sudah ada di Laboratorium Otomasi Sistem Tenaga Listrik akan tetapi dengan
perkembangan teknologi, maka simulator tersebut akan dimodifikasi dengan menambahkan beberapa
parameter input analog (tegangan dan temperatur) dan dilengkapi dengan monitoring secara visual
menggunakan Wonderware In Touch HMI.
Dengan adanya modul ini mahasiswa khususnya mahasiswa teknik elektro atau teknik informasi memahami
sistem SCADA dan DCS, Pemrograman PLC dan SCADA pada Sistem Otomasi Tenaga Listrik dengan
lebih baik, sehingga dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan di bidang Kendali dan Sistem
SCADA/DCS.
2. Tinjauan Pustaka
Masalah utama yang akan dibahas adalah pemanfaatan PLC sebagai RTU dan MTU dengan dilengkapi
Wonderware In Touch sebagai perangkat lunak untuk monitoring dan supervisi beberapa simulator plant
AMF. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh A. Selwin Mich Priyadharson, dkk (1) telah
menyimpulkan bahwa penggunaan PLC-HMI dan Ethernet sebagai model prototipe mimic yang memantau 231
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x
MulaiMulai
Penyusunan
deskripsi
kerja
Penyusunan
deskripsi
kerja
Pembuatan
daftar I / O
Pembuatan
daftar I / O
Program
Komunikasi
PLC
Program
Komunikasi
PLC
Program
PLC
Program
PLC
sudah
benar ?
sudah
benar ? PerbaikiPerbaiki
sudah
benar ?
sudah
benar ? PerbaikiPerbaiki
AA
AA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
Program
Wonderware
InTouch HMI
Program
Wonderware
InTouch HMI
Membuat
Tagname
Dictionary
Membuat
Tagname
Dictionary
sudah
benar ?
sudah
benar ? PerbaikiPerbaiki
sudah
benar ?
sudah
benar ? PerbaikiPerbaiki
YA
YA
TIDAK
TIDAK
Penggabungan
PLC dengan HMI
Penggabungan
PLC dengan HMI
sudah
benar ?
sudah
benar ? PerbaikiPerbaiki
BB
YA
TIDAK
dan mengendalikan parameter Industri petrokimia seperti temperatur, tekanan dan level telah berhasil. Sistem
PLC-HMI dan Ethernet terbukti mengurangi penggunaan kabel besar yang diganti menjadi satu kabel
Ethernet. Kebocoran variabel proses di jalur pipa atau jenis kesalahan lain dapat diidentifikasi secara online
menggunakan HMI dan dapat dikendalikan dengan memberikan perubahan di HMI. Sistem PLC-HMI
berbasis Ethernet ini digunakan untuk mengirim dan menerima data yang tepat antara plant dan ruang kontrol
pusat yang akan meningkatkan keakuratan pengiriman dan penerimaan data yang berujung meningkatkan
efisiensi plant dengan menurunkan waktu mati dan settling time system. Dr. Hamdy Ashour [2] dalam
penelitiannya mengenai pengendalian ATS (Auto Transfer Switch) telah berhasil dengan baik untuk
menyederhanakan system dan efektif digunakan untuk berbagai keperluan seperti pendidikan, komersial dan
industri dan digunakan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang teknologi dan aplikasinya.
Idhana S. [3] dalam penelitian pengendalian ATS dengan PLC dan Monitoring menyatakan jika terjadi
gangguan pada supali utama dalam waktu 3 detik output PLC melakukan starting genset. ATS akan
membuka switch daya ke beban dalam waktu 6 detik, ketika output sensor frekuensi dan output sensor
tegangan berada dan sesuai dengan batas range yang ditetapkan dan waktu yang di butuhkan genset untuk
mensuplai beban sesuai dengan setting point yang diberikan dan ketika PLN hidup kembali, output PLC akan
menyambungkan catu daya PLN kembali, dan output relay lainnya akkan memutus catu daya genset dengan
delay 3 detik, setelah itu Output relay PLC akan melakukan shutdown genset. Jika pembacaan sensor suhu
mencapai 60o Celcius atau pada tegangan 2,94 Volt, maka Id aktif sehingga alarm on.
3. Metoda Penelitian Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan, beberapa tahapan penelitian dilakukan adalah :
Perancangan Sistem
Diagram alir perancangan Pengendalian Simulator AMF dengan Monitoring HMI berbasis PLC CP1L
diperlihatkan pada gambar 1 dan 2. Gambar 1 menjelaskan urutan kerja dari sistem AMF dan dimonitor dan
disupervisi menggunakan HMI Wonderware InTouch. Kerja dari sistem AMF yang terdiri dari Device (PLC)
sebagai MTU dan RTU akan menjembatani antara plant dengan Wonderware InTouch HMI. Gambar 2
memperlihatkan struktur topologi hardware dari pengendalian sistem dimana sebagai Master digunakan PLC
CP1L demikian juga dengan RTU digunakan tipe PLC yang sama. Komunikasi antara Master dan RTU
digunakan sisten LAN dengan jaringan Ethernet sementara antara Master dengan PC HMI dihubungkan
melalui komunikasi serial.
232
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x
Perakitan
Kontrol
Hardware
Plant
Perakitan
Kontrol
Hardware
Plant
Membuat
Rancangan
Kontrol
Hardware
Plant
Membuat
Rancangan
Kontrol
Hardware
Plant
sudah
benar ?
sudah
benar ? PerbaikiPerbaiki
sudah
benar ?
sudah
benar ? PerbaikiPerbaiki
CC
YA
YA
TIDAK
TIDAK
Melakukan
Pengujian
dan Analisis
Melakukan
Pengujian
dan Analisis
sudah
benar ?
sudah
benar ? PerbaikiPerbaiki
YA
TIDAK
BB
Penggabungan
Semua Sistem
Hardware dan
Software
Penggabungan
Semua Sistem
Hardware dan
Software
sudah
benar ?
sudah
benar ? PerbaikiPerbaiki
CC
YA
TIDAK
Running
Sistem
Running
Sistem
SelesaiSelesai
\
Gambar 1. Diagram Alir System
Gambar 2. Topologi Pengendalian system
Simulator AMF
Simulator AMF yang diperlihatkan pada gambar 3 dapat melakukan simulasi fungsi proses otomatisasi
operasi suatu genset ketika catu daya listrik utama (PLN) mengalami gangguan.
233
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x
Gambar 3. Simulator AMF
Terdapat dua moda operasi/kerja, pertama moda stand alone dan kedua adalah remote atau tersambung ke
jaringan sistem SCADA dimana pada kedua mode tersebut simulator dapat dioperasikan secara manual dan
otomatik.
Pada Operasi manual Genset dapat di hidupkan dan dimatikan melalui tombol start stop, semua besaran
tegangan, baterai, kondisi/level bahan bakar dll semua dapat diawasi oleh operator melalui lampu-lampu
indikator terkait. Pada operasi manual ini besaran tegangan dan temperatur serta status baterai, bahan bakar,
dll dapat dimonitor dari HMI. Pada dioperasikan secara otomatis, ketika sumber utama (PLN) mati dan jika
syarat-syarat dipenuhi (misal baterei ok, bahan bakar ok, dll) maka genset akan starting otomatis dan ketika
genset nyala, sakelar jala-jala dionkan dan generator mencatu arus ke beban.
Pada operasi stand alone, variabel tegangan dan temperatur dapat dimonitor melalui layar HMI dan fungsi
operasi kendalinya disable. Sedangkan pada mode operasi remote maka fungsi operasi monitoring dan
kendali dapat dilakukan melalui layar monitor HMI.
PLC sebagai RTU dan MTU
Sebagai peralatan kendali, PLC dapat difungsikan sebagai unit RTU (PLC langsung mengendalikan
Simulator AMF). Antar PLC dapat berkomunikasi dengan PLC lain (MTU) melalui komunikasi serial RS
485 atau lainnya. Sebagai MTU, PLC berfungsi sebagai master sehingga tugasnya adalah mengkoordinasi
dan mengkomunikasikan data dari RTU ke PC Wonderware melalui OPC server. Gambar 4 menunjukan
PLC sebagai RTU dan gambar 5 menunjukan konfigurasi PLC sebagai RTU dan MTU.
Gambar 4. PLC sebagai RTU
234
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x
Gambar 5. Konfigurasi PLC sebagai MTU dan RTU
Diagram Alir Pengendalian
Perancangan sistem dilakukan dengan memastikan bahwa proses operasi, proses informasi dapat tercermin
baik di sisi fisikal maupun logikal. Gambar 6 merupakan diagram alir keseluruhan sistem AMF
STARTSTART
AUTO/ MANUALAUTO/ MANUAL BBAA
AUTO MAN
PEMILIHAN MODE
OPERASI
PEMILIHAN MODE
OPERASI
AA
CEK SUPPLY
PLN
CEK SUPPLY
PLN
PLN ON?PLN ON?
K1 ONK1 ON
DD
FINISHFINISH
TIDAK
YAEksekusi
Langsung dari
Plant
Eksekusi dari
Wonderware
InTouch HMI
PEMILIHAN SAKELAR
POSISI
PEMILIHAN SAKELAR
POSISI
OPERASI
LOKAL ?
OPERASI
LOKAL ?
YaTidak
B
CEK SUPPLY
PLN
PLN ON?
START K1
E
FINISH
TIDAK
YA
K1 ON
D
OTOMATIS
START
GENSET
ENGINE NYALA? F
FINISH
TIDAK
YA
K2 ON
START GENSET
UNIT 1 5 detik
K1 OFF
Wonder
ware
235
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x
E
START K2
FINISH
TEKAN BUTTON
START
GENSET ON
ENGINE
NYALA?
F
YA
TIDAK
OFF K1
ENGINE START
K2 ON
F
INDIKASI
GANGGUAN
UNIT I
LIHAT LAMPU
INDIKATOR
GANGGUAN
LOW
OIL
OVER
HEAT
ALARM ON
MATIKAN
GENSET
TEKAN TOMBOL
RESET
LAKUKAN
PERBAIKAN
FINISH
LOW
FUELENGINE
FAULT
G
LOW
BAT
OVER
VOLT
MAIN
FAULT
Gambar 6. Diagram Alir RTU & MTU
Perancangan Tampilan HMI
Dalam membuat rancangan display pada Graphics Builder, perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan
variabel yang akan ditampilkan seperti :
- Indikator/monitoring : Low Oil, Low Bat, Generator on, K1, K2, Mains, Load, Auto, Manual, dan
Start/Stop genset serta penunjukan voltmeter analog.
- Kontrol/Supervisory : Auto /Manual, Start /Stop genset, K1 dan K2
Gambar 6 berikut adalah rancangan tampilan HMI dengan perangkat lunak Wonderware:
Gambar 7. Rancangan Tampilan HMI
Pembuatan program dan Pengujian AMF
Program dibuat berdasarkan diagram alir seperti diperlihatkan pada listing program pada gambar 8 :
236
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x
Gambar 8 Listing Program
Perancangan dan Pengujian Komunikasi Antar PLC melalui RS 485 dan Internet
Perancangan sistem H/W PLC terdiri dari komunikasi antar PLC (RTU dan MTU) dan antara PLC dengan
Wonderware melalui OPC Server. Komunikasi antara CP1L sebagai master (MTU) dan CP1L sebagai slave
(RTU) dibangun melalui area memori CIO mengikuti format yang ditunjukan pada gambar 9. I/O pada
Simulator AMF1 yang akan dikomunikasikan dengan MTU dialamatkan pada area data Word (16 bit) 3111 –
3112 dan I/O pada Simulator AMF (2) dialamatkan pada area data Word CIO (16 bit) 3121 – 3122. Pada
MTU dibuat program yang berisi pengalamatan I/O untuk simulator AMF1 atau AMF2 melalui memori area
CIO 3100 – 3101 dan untuk AMF 2 melalui memori area CIO 3102 – 3103.
Gambar 9. Struktur/memori mapping komunikasi RTU MTU.
Implementasi HMI
HMI diimplementasikan dengan langkah utama adalah membuat tabel untuk komunikasi antara I/O PLC,
komunikasi address, NameTag dan simbol untuk OPC server seperti diperlihatkan pada tabel 1. Pada PLC
MTU alamat I/O bentuk simbolik dikomunikasikan dengan PC In Touch Wonderware melalui OPC server.
Masing-masing komponen diberi identitas dan dimasukan dalam Tag_name (nama tag_name, jenis data,
nama akses dan alamat simbolik.
Tabel 1 : Daftar I/O untuk Server OPC RTU 1 INPUT RTU 1
No Simbolik Alamat
Input
Value Set m.
PLC
Kontrol Simbolik” Control Simbolik”’
1 ENGSTA 0.00 BOOLEAN 3111.00 220.00 i11 221.00 Ci11
3100.00 Ci1o1
2 ENGSTO 0.01 BOOLEAN 3111,01 220,01 i12 221,01 Ci12
3100.01 Ci1o2
3 GENEON 0.02 BOOLEAN 3111,02 220,02 i13 221,02 Ci13
3100.02 Ci1o3
4 AUTMAN 0.03 BOOLEAN 3111,03 220,03 i14 221,03 Ci14
3100.03 Ci1o4
5 FUELOW 0.04 BOOLEAN 3111,04 220,04 i15 221,04 Ci15
3100.04 Ci1o5
6 BATLOW 0.05 BOOLEAN 3111,05 220,05 i16 221,05 Ci16
3100.05 Ci1o6
7 OVEVLT 0.06 BOOLEAN 3111,06 220,06 i17 221,06 Ci17
3100.06 Ci1o7 237
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x
8 OILLOW 0.07 BOOLEAN 3111,07 220,07 i18 221,07 Ci18
3100.07 Ci1o8
9 MAINOO 0.08 BOOLEAN 3111,08 220,08 i19 221,08 Ci29
3100.08 Ci1o9
10 ALMRST 0.09 BOOLEAN 3111,09 220,09 i20 221,09 Ci210
3100.09 Ci3010
11 TEMPGN 2 ANALOG 3113 D2 AN1
12 TEGGN1 1 ANALOG 3114 D1 AN2
Gambar 10. Setup testing sistem SCADA
4. Kesimpulan
Dari keseluruhan perancangan HW/SW dan pengujian Simulator AMF diperoleh bahwasanya
1. Simulator dapat digunakan sesuai dengan fungsi yang telah direncanakan, meliputi :
- Simulasi Switchgear tegangan rendah
- Simulasi kerja Genset untuk catu daya cadangan
- Simulasi panel kendali AMF dan Alarm-alarmnya
2. Rangkaian sensor tegangan yang diumpankan ke modul MAD 01 dengan rentang pengukuran dari 0
sampai 220 volt ac .
3. Rangkaian sensor temperatur telah menunjukan hasil yang linear sesuai dengan spesifikasi sensor LM 35
Z dan dapat digunakan mengukur temperatur Generator dengan rentang 0 – 125 derajad celcius.
4. Komunikasi data serial menggunakan RS 485 untuk hubungan antar PLC (RTU dan MTU) telah berhasil
mengkomunikasikan data dari Simulator AMF RTU-MTU dalam fungsi supervisory dan kontrol (dua
arah).
5. Komunikasi data menggunakan Internet dan modul OPC server telah berhasil menghubungkan perintah
kendali dan monitoring dari MTU ke PC HMI.
6. Pengendalian dua simulator AMF secara remote menggunakan sistem SCADA Wonderware In Tough
dengan RTU dan MTU menggunakan PLC CP1L telah berhasil dilakukan dan berhasil dengan baik.
Daftar Pustaka
[1] A. Selwin Mich Priyadharson, S. Vinson Joshua and C. Thilip Kumar, “PLC – HMI and Ethernet based
Monitoring andControl of MIMO System in a Petrochemical Industry”,
Indian Journal of Science and Technology, Vol 8(27), DOI, October 2015
[2] Hamdy Ashour,” Automatic Transfer Switch (ATS) Using Programmable Logic Controller (PLC)”,
Arab Academy for Science & Technology, Department of Electrical & Computer Control Engineering,
P.O. 1029 Miami, Alexandria, Egypt.
[3] Indhana Sudiharto, ST, MT, dkk, “Rancang Bangun Sistem Automatic Transfer Switch (ATS) dan
Automatic Main Failure (AMF) PLN - GENSET Berbasis PLC Dilengkapi Dengan Monitoring”,
www.pens.ac.id,
[4] John W. W. 1999. “Programmable Logic Controller, Fourth Edition”, New Jersey : Prentice Hall..
[5] Stouffer, Keith. Falco, Joe. Kent, Karen. 2006, “Guide to Supervisory Control and Data Acquisition
SCADA) and Industrial Control Systems Security”. Gaithersburg: National Institute of Standards and
Technology
[6] Wonderware® FactorySuite™ InTouch™ User’s Guide. USA : Invensys System Inc., Revised March
2004, p.221
[7] ______, “Automation & Control Volume3 – Programming. Canada: City of London Enviromental
Services”, November 2002, p-3.
[8] ______, “Sysmac CP1L Unit Operatioan Manual”, Omron
238
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x