penggunaan biped pada perancangan film animasi 3d...

12
PENGGUNAAN BIPED PADA PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D “IT’S JUST A TOON” DENGAN MENGGUNAKAN 3D STUDIO MAX 2009 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Zulfidar 07.11.1692 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Upload: hadien

Post on 04-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGGUNAAN BIPED PADA PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D “IT’S

JUST A TOON” DENGAN MENGGUNAKAN 3D STUDIO MAX 2009

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Zulfidar

07.11.1692

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2011

USING BIPED IN DESIGN 3D ANIMATION MOVIE “IT’S JUST A TOON”

USING 3D STUDIO MAX 2009 PENGGUNAAN BIPED PADA PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D “IT’S JUST

A TOON” DENGAN MENGGUNAKAN 3D STUDIO MAX 2009

Zulfidar Jurusan Teknik

Informatika STMIK AMIKOM

YOGYAKARTA

ABSTRACT

As one entertainment medium, film has its own charm. Similarly, the animated film either

2D or 3D. Animated films are expected to provide an interesting spectacle in terms of story and also the movement of every character on the animated film.

“It Just A Toon” is a 3D animation project inspired from the animated film "Bernard Bear". Bernad B that uses the concept of movement rather than dialogue to tell stories. This concept is used by the author in the making of animated film "It Just A Toon" minimization dialogue as a medium for delivering messages. Based on this, the question arises: How to make a cartoon film "It's just A Toon" to produce living movement or not stiff by utilizing features of the existing biped in 3D Studio Max 2009.In this thesis the author tries to analyze a subject is reviewed in terms of workmanship using the biped.

From the thesis which the authors has made, the authors conclude that the core of the biped motion is the movement of each bip that exist in biped.

Keywords: Entertainment, Animating, 3D Software.3D Studio Max, Biped

1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia hiburan semakin pesat dewasa ini. Berbagai macam hiburan

disajikan dengan menarik untuk para penikmat televisi . Dari berbagai jenis hiburan yang telah

disediakan oleh berbagai stasiun televisi bentuk hiburan yang paling diminati adalah hiburan

film. Sasaran pasar film sangat luas mulai dari anak-anak hingga dewasa. Berbagai jenis film

telah bermunculan di televisi. untuk mengemas sajian ini agar semakin menarik salah satu

diantaranya adalah animasi.

Secara umum animasi dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu animasi 2D dan 3D. Pada

animasi 2D, figur animasi dibuat dengan cara digambar dan diedit di komputer dengan

menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi

karena dilakukan dengan cara menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek

percahayaan, air dan api, dan sebagainya. Hal yang paling menonjol dari kedua animasi ini

adalah koordinat. Pada animasi 2D hanya dibagi atas koordinat X dan Y sementara 3D memiliki

koordinat X,Y,dan Z.

Seiring perkembangan teknologi pengerjaan animasi yang hijrah ke media komputer,

animasi 3D lebih banyak peminatnya. Banyak studio animasi yang mengerjakan proyek animasi

3D salah satunya pemenang ICT 2009 dengan karyanya Hebring 2,Motion Studio Bandung. Walt

Disney, yang populer dengan kartu 2D-nya pun mulai merambah 3D seperti Nine, Toy Story dan

lainnya. Dengan 3D semua proses dari Modelling sampai Rendering semua dapat dilakukan di

computer dengan menggunakan software khusus, sangat berbeda dengan animasi 2D yang

mesti digambar terlebih dahulu baru di edit. Salah satu software yang dipakai dalam pembuatan

animasi 3D adalah 3D Studio Max. Software 3D Studio Max ini setiap tahunnya terus

berkembang dengan menambahkan fitur-fitur baru. Fitur itu seperti biped dengan menggunakan

biped animator dapat menggerakkan modelnya dengan gampang sehingga gerakan yang

dihasilkan pun terlihat halus dan tidak kaku.

Melalui penulisan ini, saya tertarik untuk menampilkan rancangan pembuatan film

animasi kartun yang berjudul It’s Just A Toon. Film ini bertema action dan mengambil konsep

dari film animasi Bernard Bear sang beruang kutub yang terkenal dengan tinggkah laku lucunya.

2. Landasan Teori

2.1 Animasi

Menurut Ibiz Fernandes dalam bukunya Macromedia Flash Animation & Cartooning: A

creative Guide, animasi definisikan sebagai berikut :

“Animation is the process of recording and playing back a sequence of stills to achieve the illusion

of continues motion” (Ibiz Fernandez McGraw- Hill/Osborn, California, 2002).

Yang artinya kurang lebih adalah : “Animasi adalah sebuah proses merekam dan

memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan.”

Berdasarkan arti harfiah, Animasi adalah menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan

sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri.. [1]

2.2 Jenis Animasi

Secara umum, animasi dapat dibagikan menjadi tiga kategori, yaitu traditional animation

(2D Animation), stop motion animation, computer graphics animation (3D Animation).[2]

1. Traditional Animation (2D Animation)

Animasi tradisional adalah kategori animasi yang sudah berumur sangat tua.

Traditional Animation sering disebut dengan cell animation karena teknik pengerjaanya

dilakukan pada media kertas celluloid transparent yang secara sekilas terlihat sama

dengan kertas transparansi untuk OHP. Celluloid transparent adalah kertas yang tembus

pandang sehingga animator dapat dengan mudah membuat gambar yang saling

berurutan satu sama lain dan dapat menciptakan animasi yang tampak halus dan mulus

pergerakannya.

Animasi tradisional banyak menghasilkan film-film kartun untuk televise nmaupun

bioskop. Beberapa film kartun produksi Disney yang menggunakan jenis animasi ini

adalah “”, “Cinderela”, “Alladin”, “Bambi”, dan lainnya.

2. Stop Motion Animation

Stop motion animasi adalah animasi yang menggunakan media

perekam,misalnya kamera, untuk menagkap pergerakan objek yang digerakkan sedikit

demi sedikit. Proses gerak objek dan rekam pose akan terjadi berulang kali. Hasilnya,

ketika kamera memutar pose-pose objek secara cepat terciptalah ilusi pergerakan

animasi.

[1]

Ibiz Fernandes, Macromedia Flash Animation & Cartooning: A creative Guide, Mcgraw-hill Companies,

2001, hal.20 [2]

Aditya, Trik Dahsyat menjadi Animator 3D Andal, Andi Publisher, 2009, hal. 10-13

Animasi ini sering disebut juga dengan clay animation karena dalam

perkembangannya, jenis animasi ini umumnya menggunakan media clay atau bahan

yang berupa tanah liat sebagai objek animasinya.

Film ”Wallace and Gronit” dan ”Chicken Run” karya Nick Parks serta ”Corpse

Bridge” dan ”Nightmare Before Christmas” karya Tim Burton adalah beberapa contoh

stop motion animation.

3. Computer Graphics Animation (3D Animation)

Computer graphic animation adalah jenis animasi yang keseluruhan prosesnya

dikerjakan dengan media komputer. Animasi ini dapat berupa animasi 2 dimensi (2D)

dan 3 dimensi (3D). Namun dalam perkembangannya, computer graphic animation ini

telah berevolusi dengan sangat cepat melalui pendekatan 3D yang sangat revolusioner

dan bahkan mampu mendekati bentuk objek aslinya (hyper reality) sehingga pada

akhirnya, animasi jenis ini di identikkan dengan animasi 3D (3D animation).

Dengan bantuan computer, maka seluruh pengerjaan animasi mulai dari tahap

pemodelan hingga hasil akhir (rendering), tidak lagi dikerjakan dengan sketsa tangan

manual sehingga keseluruhan proses pembuatan animasi menjadi lebih mudah dan

cepat. Contoh film-film yang menggunakan jenis animasi ini adalah “Toy Story”. “Shrek”,

“Final Fantasy : Advent Children”, “Madagascar”, “X-Men” dan lainnya.

2.3 Animasi 3D

Animasi 3D adalah animasi yang berwujud 3 Dimensi. Meskipun bukan dalam wujud

yang sebenarnya, yaitu bukan sebuah objek 3D yang dapat anda sentuh dan rasakan wujud

fisiknya, namun dalam wujud 3D dalam layar kaca. Tidak seperti animasi 2D yang hanya memiliki

dimensi panjang (X) dan lebar (Y), animasi 3D selain memiliki kedua dimensi tersebut juga

memiliki dimensi kedalaman (Z).

2.4 Jenis Animasi 3D

Jenis animasi 3D dapat dibagi dalam tiga kategori utama, yaitu animasi 3D penuh,

animasi 3D dan 2D, serta animasi 3D dan live shoot. [3]

1. Animasi 3D Penuh

Jenis ini menggunakan animasi objek 3D secara penuh. Seluruh tampilan 3D

maupun proses pembuatannya menggunakan teknik animasi 3D. Contohnya pada

film animasi “Toy Story”, “Shrek”, “Antz”, “The Cars”, “Robots”, “Final Fantasy VII:

Advent Children” dan lainnya.

2. Animasi 3D dan 2D

Jenis animasi ini merupakan penggabungan antara animasi 3D dengan

animasi 2D. biasanya tokoh atau karakter animasinya berupa animasi 2D dengan

latar belakang maupun peralatan, serta propertinya menggunakan animasi 3D. Ini

dilakukan untuk mempermudah proses pembuatan animasi karena pembuatan

karakter 3D memiliki tingkat kerumitan yang lebih tinggi dan proses yang lebih

mendetail dibandingkan dengan karakter 2D. Contohnya adalah film animasi

“Brother Bear”, “Spirit”, dan lainnya.

3. Animasi 3D dan Live Shoot

Jenis animasi ini menggabungkan antara animasi 3D dengan syuting

langsung atau live shoot. Animasi jenis ini banyak diterapkan pada film-film

Hollywood, misalnya film “Jurasic Park”, “The Matrix”, “Lord of The Ring”,

“Kingkong”, “Narnia”, dan lainnya. Teknik ini digunakan untuk membuat film dengan

adegan yang rumit, yang tidak mungkin dan bahkan yang mustahil dilakukan dalam

kondisi nyata. Dengan teknik ini biaya produksi juga dapat dihemat dan proses

produksi juga tidak memakan waktu yang lama.

2.5 Software Animasi 3D

Pada jaman sekarang sudah banyak animasi 3D yang dapat dijumpai di pasaran ada

yang berbayar ada juga yang gratis. Setiap software memiliki kelebihan dan kekurangan masing-

masing dan semuanya bergantung kepada animator untuk memilih software apa yang sesuai

dengan karakter dan kecocokan animator sebagai sang creator dan eksekutornya. Salah satu

software animasi 3D yang berbayar adalah 3ds Max dan Maya dari Autodesk, Softimage 3D,

Vray, Poser dan lainnya. Software animasi 3D yang gratis yaitu Blender 3D, 3D Sunxi, 3D

Canvas, AC3D, Anim8or, dan lainnya.

2.6 3D Studio Max dan Keunggulannya

Software 3D Studio Max adalah salah satu diantara software animasi 3D, software ini

dikeluarkan oleh Autodesk yang dulunya dikenal dengan nama Discreet.3D Studio Max adalah

software yang paling sering sekali digunakan dalam pembuatan 3D. Fitur-fitur dalam 3Ds Max

terus berkembang setiap versinya sehingga para animator bisa bebas mengeksplorasi ide

kreatifitas dalam berkarya.

[3]

Aditya, Trik Dahsyat menjadi Animator 3D Andal, Andi Publisher, 2009,hal. 16-18

Berikut adalah beberapa fitur yang bisa kita peroleh dari sofware 3ds max adalah: [4]

1. Fitur untuk membuat model organic dan unorganic

Model organic dapat berupa karakter model makhluk hidup nyata seperti manusia,

hewan.Dan model makhluk hidup yang tidak nyata (khayalan) seperti monster, peri, dan

lain-lain. Model unorganic dapat berupa model objek-objek benda mati seperti mesin,

bangunan, mobil, sepeda motor, furniture, dan lain-lain.

Pada 3ds max teknik yang digunakan untuk membuat model organic umumnya

dengan menggunakan teknik Polygonal modeling dan NURBS modeling sedangkan

Model unorganic umumnya dibuat dengan menggunakan teknik Compound modeling dan

Spline modeling.

2. Fitur untuk memberikan rangka

Dengan ini kita dapat menggerakkan objek karakter 3d yang telah kita buat, sehingga

karakter 3d tersebut dapat bergerak seperti layaknya manusia. Ada 2 cara yang dapat

dilakukan untuk menganimasikan karakter 3d yang kita buat, yaitu dengan Bone dan

Biped.

3. Fitur membuat texture

Objek 3d yang dibuat dapat diberikan texture yang realistic sehingga terlihat seperti

nyata.

4. Fitur membuat efek

3Ds Max memberikan fitur yang dapat digunakan untuk membuat efek seperti efek

api, ledakan, sinar, cahaya, motion blur, kabut dan lainnya. Dengan efek tersebut animasi

yang kita buat akan tampak lebih realistic.

5. Fitur untuk membuat objek bulu

Objek-objek ini memerlukan fitur aplikasi khusus yaitu fitur Hair and Fur. Dengan

adanya opsi ini kita akan mudah untuk membuat beragam jenis dan style rambut, bulu

ataupun rumput.

[4]

Aditya S.T, Keunggulan dan Feature 3D Animation Dengan 3ds Max,

“http://www.ilmugrafis.com/3dmax-studio.php?page=keunggulan-dan-feature-3d-animation-dengan-

3dsmax” , 2008.

3 Analisis

3.1 Unsur Pembangun Cerita

3.1.1 Ide Pokok

Ide pokok merupakan sesuatu yang wajib dijadikan sebagai patokan awal dalam

memproduksi sebuah film, terlebih memproduksi film kartun. Ide merupakan hal yang mendasar

untuk mengembangkan sebuah karya film kartun.

3.1.2 Tema

Tema merupakan langkah selanjutnya setelah ide terkumpul. Tema pada sebuah film

biasanya mengerucut pada satu kata.

3.1.3 Logline

Logline merupakan sebuah plot atau alur cerita yang dituangkan dalam sedikit mungkin

kata-kata yang digunakan. Biasanya logline diawali dengan kata “Bagaimana Jika” dan untuk

membangun cerita ditambahkan kata “Dan Kemudian”.

3.1.4 Sinopsis

Setelah logline ditentukan, kemudian langkah selanjutnya adalah menulis sinopsis.

Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan atau cerita kasar dari sebuah cerita film.

3.1.5 Diagram Scene

Diagram scene merupakan sebuah diagram yang menggambarkan keseluruhan alur dari

mulai awal sampai akhir cerita. Secara umum, diagram scene terdiri dari 3 babak, yaitu awal

(25%), tengah (50%), akhir (25%).

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Produksi 4.1.1 Modelling

Proses ini adalah proses pembuatan model objek dalam bentuk 3D di computer. Pada

pembuatan film ini saya melakukan modeling character dengan menggunakan teknik polygonal

modeling

4.1.2 Texturing

Proses ini adalah proses pembuatan dan pemberian warna dan material (texture) pada

objek yang telah dimodelkan sebelumnya sehingga akan tampak suatu kesan yang nyata.

Pemberian material atau texture pada objek 3D akan mendefinisikan rupa dan jenis bahan dari

objek 3D. Texture dapat berupa foto atau gambar yang dibuat dengan aplikasi software 3ds Max,

Maya, atau dengan bantuan software digital imaging, seperti Photoshop, Gimp dan lainnya.

4.1.3 Lightning

Lightning adalah proses pembuatan dan pemberian cahaya pada model sehingga

diperoleh kesan visual yang realistis karena terdapat kesan kedalaman ruang dan pembayangan

objek.

4.1.4 Environment Effect

Proses ini adalah proses pembuatan panorama lingkungan pada objek model yang akan

semakin kesan realistis. Environment mencakup background pemandangan atau langit,

lingkungan di sekitar model, seperti jalan, taman, kolam, dan lainnya. Juga mencakup pembuatan

efek-efek 3D yang diperlukan seperti efek api, air, asap, dan lainnya.

4.1.5 Animation

Proses ini adalah proses pembuatan animasi untuk model. Animasi dapat berupa

gerakan, baik gerakan objek/model atau gerakan kamera untuk menciptakan animasi. Untuk

pergerakan karakter pada pembuatan film ini, karakter digerakkan dengan menggunakan biped

4.1.6 Rendering

Proses ini adalah proses pengkalkulasikan pada model 3D yang telah diberi texture,

lightning, environment effect, dan animation. Dengan demikian, hasil animasi yang didapatkan

menjadi tampak sangat nyata dan menarik.

4.2 Pasca Produksi

4.2.1 Editing Animasi dan Voice

Proses pengeditan pada hasil animasi yang telah dibuat dan juga pengeditan suara.

Dalam proses ini, klip animasi atau suara yang tidak diperlukan akan dibuang.

4.2.2 Compositing dan Visual effect

Proses compositing pada elemen-elemen animasi serta pembuatan visual effect yang

dibutuhkan, misalnya pembuatan judul atau flying logo, atau penambahan efek-efek visual yang

memperindah tampilan animasi, seperti pemberian efek, cahaya, sinar, ledakan, dan lainnya.

4.2.3 Menambahkan Sound dan Audio

Proses pemberian audio sebagai pendukung visual animasi. Proses ini biasanya

dilakukan dalam sebuah ruangan dengan berbagai peralatan yang menghasilkan bunyi-bunyian

sesuai dengan adegan yang dibutuhkan dalam animasi.

4.2.4 Preview dan Final

Pada pembuatan film kartun, proses ini merupakan proses terakhir sebelum proses

konfersi ke dalam bentuk VCD atau DVD. Pada Adobe Premier Pro ini proses rendering

dilakukan dengan mengeksport video ke dalam bentuk file movie. Bisa .avi, atau pun .mpeg.

pada film kartun ini movie akan dieksport ke dalam bentuk .mpeg.

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dari

penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Pengerjaan film animasi pada 3d studio max terbagi atas 6 tahapan, Modeling, texturing,

lightning, environment effect, animating dan rendering. Dalam bagian penganimasian

character digunakan biped, biped dalam penganimasian character akan mengikat objek

yang dipasangi kerangka atau pertulangan. Inti dari pergerakan biped adalah pergerakan

tiap bagian bip seperti bip kaki, tangan dan lain-lain. Misalnya pada animasi tangan, gerakan

yang dilakukan tidak hanya pada lengan atas yang tetapi bagian lengan bawah dan telapak

tangan juga digerakan menyesuaikan pergerakan bip pada lengan atas. Dengan pengaturan

gerakan bip secara terpisah maka animasi tangan tampak lebih halus tidak sekaku gerakan

tangan yang digerakan dengan menggunakan satu bip untuk satu tangan.

2. Bedasarkan survey yang dilakukan terhadap 12 koresponden , gerakan character pada film

“It’s Just A Toon” gerakan kaku terdapat pada saat alien menembak dimana pergerakan kaki

dari alien tidak terjadi pergerakan sehingga tampak kaku

5.2 Saran

Berkaitan dengan banyaknya kendala dan kekurangan saat penulis mengerjakan animasi

kartun It’s Just A Toon’ ini, maka penulis mengusulkan solusi, sebagai berikut :

Kesalahan pemasangan biped pada alien membuat animator bekerja lebih untuk

memperbaikinya. 3d studio max dengan salah satu fitur yang terdapat pada modifier physique

memiliki envolepe dan pada envolepe terdapat radius scale yang digunakan untuk mengatur

batasan radius (strength) biped yang bertujuan agar radius biped tidak berlebihan sehingga saat

biped digerakkan tidak ada bagian dari objek yang tertinggal.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, 2008, Keunggulan dan Feature 3D Animation Dengan 3ds Max, “http://www.ilmugrafis.com/3dmax-studio.php?page=keunggulan- dan-feature-3d- animation-dengan-3dsmax”.

______, 2009, Trik Dahsyat menjadi Animator 3D Andal. Andi Publisher : Yogyakarta

Fernandes, Ibiz (2001), Macromedia Flash Animation & Cartooning: A creative Guide. Mcgraw-hill Companies.

Suyanto, M. & Aryanto Yuniawan. (2006). Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Andi Offsite: Yogyakarta.