penggunaan jerami padi untuk beton ringan...

10
Arsitron Vol. 3 No. 1 Juni 2012 Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur 14 AbstractOne of the problems in the field today which need to be addressed is the issue needs a brick wall as housing materials, as known to the housing needs of the community will never recede even always increase from year to year so the impact on the environmental damage caused. To prevent damage to land caused by taking excessive soil used for brick making is necessary to look for other alternative materials. One of the alternatives offered are agricultural waste is rice straw (after post-harvest rice stalks) as a light weight concrete mix materials. The use of straw material for light weight concrete mix materials to create buildings that are environmentally friendly (eco-architecture) with a touch of new technology as it also because of its light weight is expected to be more secure and is suitable for housing in earthquake prone areas. Method for making bricks with straw this is by way of making hayspun by compressed/compressed on a press machine brick after being fed a mixture of adhesive with a certain time, then cut to the desired size and then pressing the second with straw was spun coated with mortar on the brick mold. From the specific gravity test results obtained with straw bricks are lighter weight than the usual type of brick that is 17.3%. And compressive strength of concrete blocks with a compressive strength of straw has a low quality when compared to common brick, this was due to many factors, among others: thick spaced mortar too thin, between spun straw with mortar not a bond together and need to fas value ie a mixture of water and cement. KeyWordslightweight concrete, batajer, renewable material. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah alah satu masalah dilapangan saat ini yang perlu diatasi adalah masalah kebutuhan batu bata sebagai bahan dinding perumahan dan efek kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Sebagai- mana diketahui, kebutuhan masyarakat akan perumahan tidak pernah surut bahkan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat terlihat dari kenyataan bahwa perumahan yang dibuat selalu laku terjual. Adapun salah satu permasalahan utama dalam menyediakan rumah di Indonesia adalah tingginya biaya konstruksi bangunan dan lahan. Selama ini berbagai penelitian sudah dilakukan tetapi masih belum ditemukan alternatif teknik konstruksi yang efesien serta penyediaan bahan bangunan dalam jumlah besar dan ekonomis. Untuk mencegah kerusakan lahan akibat pengambilan tanah yang berlebihan yang digunakan untuk pembuatan batu bata maka perlu dicari alternatif bahan lain. Salah satu bahan alternatif yang ditawarkan adalah limbah pertanaman padi yaitu jerami (batangnya padi setelah pasca panen) sebagai bahan campuran beton ringan). B. Perumusan Masalah Pertanaman padi tidak hanya menghasilkan gabah tetapi juga jerami. Dari satu hektar pertanaman padi dihasilkan rerata 6 ton jerami/pada musim tanam. Bila pengusahaan padi dilakukan 3 kali per tahun, berarti jumlah gabah maupun jerami yang dihasilkan menjadi tiga kali lipat. Ketersediaan jerami sebanyak ini biasanya hanya digunakan untuk pakan S PENGGUNAAN JERAMI PADI UNTUK BETON RINGAN (BATAJER) Budi Siswanto, Sri Sumarni Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, FKIP, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A 57111 E-mail : [email protected]

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN JERAMI PADI UNTUK BETON RINGAN (BATAJER)ft.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/030105-014023-BudiS... · dibandingkan dengan batu bata atau batako pada umumnya

Arsitron Vol. 3 No. 1 Juni 2012 Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur14

Abstract— One of the problems in the field today which need to be addressed is the issue needsa brick wall as housing materials, as known to the housing needs of the community will neverrecede even always increase from year to year so the impact on the environmental damagecaused. To prevent damage to land caused by taking excessive soil used for brick making isnecessary to look for other alternative materials. One of the alternatives offered are agriculturalwaste is rice straw (after post-harvest rice stalks) as a light weight concrete mix materials. Theuse of straw material for light weight concrete mix materials to create buildings that areenvironmentally friendly (eco-architecture) with a touch of new technology as it also because ofits light weight is expected to be more secure and is suitable for housing in earthquake proneareas.

Method for making bricks with straw this is by way of making hayspun bycompressed/compressed on a press machine brick after being fed a mixture of adhesive with acertain time, then cut to the desired size and then pressing the second with straw was spun coatedwith mortar on the brick mold.

From the specific gravity test results obtained with straw bricks are lighter weight than theusual type of brick that is 17.3%. And compressive strength of concrete blocks with acompressive strength of straw has a low quality when compared to common brick, this was dueto many factors, among others: thick spaced mortar too thin, between spun straw with mortarnot a bond together and need to fas value ie a mixture of water and cement.

KeyWords—lightweight concrete, batajer, renewable material.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalahalah satu masalah dilapangan saat iniyang perlu diatasi adalah masalahkebutuhan batu bata sebagai bahan

dinding perumahan dan efek kerusakanlingkungan yang ditimbulkan. Sebagai-mana diketahui, kebutuhan masyarakatakan perumahan tidak pernah surutbahkan selalu meningkat dari tahun ketahun. Hal ini dapat terlihat darikenyataan bahwa perumahan yang dibuatselalu laku terjual.

Adapun salah satu permasalahanutama dalam menyediakan rumah diIndonesia adalah tingginya biayakonstruksi bangunan dan lahan. Selamaini berbagai penelitian sudah dilakukantetapi masih belum ditemukan alternatifteknik konstruksi yang efesien serta

penyediaan bahan bangunan dalamjumlah besar dan ekonomis.

Untuk mencegah kerusakan lahanakibat pengambilan tanah yang berlebihanyang digunakan untuk pembuatan batubata maka perlu dicari alternatif bahanlain. Salah satu bahan alternatif yangditawarkan adalah limbah pertanamanpadi yaitu jerami (batangnya padi setelahpasca panen) sebagai bahan campuranbeton ringan).B. Perumusan Masalah

Pertanaman padi tidak hanyamenghasilkan gabah tetapi juga jerami.Dari satu hektar pertanaman padidihasilkan rerata 6 ton jerami/pada musimtanam. Bila pengusahaan padi dilakukan 3kali per tahun, berarti jumlah gabahmaupun jerami yang dihasilkan menjaditiga kali lipat.

Ketersediaan jerami sebanyak inibiasanya hanya digunakan untuk pakan

S

PENGGUNAAN JERAMI PADI UNTUK BETON RINGAN(BATAJER)

Budi Siswanto, Sri Sumarni

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, FKIP, Universitas Sebelas MaretJl. Ir. Sutami 36 A 57111

E-mail : [email protected]

Page 2: PENGGUNAAN JERAMI PADI UNTUK BETON RINGAN (BATAJER)ft.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/030105-014023-BudiS... · dibandingkan dengan batu bata atau batako pada umumnya

Penggunaan Jerami Padi Untuk Beton Ringan (Batajer) 15

ternak seperti sapi atau kerbau. Dibeberapa daerah di Jawa Tengah,Yogyakarta dan Jawa Timur, para petanimemanfaatkan dan menyimpan jeramiuntuk pakan ternak, baik sapi maupunkerbau. Sebagian juga diolah untuk pupukfermentasi, tetapi hal ini jarang sekalidilakukan di masa-masa sekarang. Biasa-nya tumpukan jerami yang melimpah ruahjumlahnya oleh para petani hanya dibakarsaja, karena mengingat lokasi persawahanharus segera dipersiapkan untuk segeradiolah kembali.

Jerami juga merupakan salah satutanaman yang mengandung serat dantelah digunakan untuk produksi pulp dankertas. Begitu juga pemanfaatan jeramisebagai bahan bangunan, semisaldigunakan sebagai bahan penutup atappada tempat peristirahatan dan cottage.

Alasan lain penggunaan bahanjerami untuk bahan campuran betonringan adalah menciptakan bangunanyang ramah lingkungan (eco-architecture)dengan sentuhan teknologi baru. Perludiingat fakta menunjukkan bahwabangunan adalah pengguna energiterbesar mulai dari konstruksi, bahanbangunan, operasional bangunan danperawatan bangunan hingga bangunandihancurkan. Apabila dilakukan lifecycleanalysis sebuah bangunan akan terlihatberbagai dampaknya terhadap lingkungandan dapat disimpulkan biaya keseluruhandari arsitektur yang tidak berkelanjutanadalah jauh lebih tinggi dari yangsustainable. Sehingga dengan meyakinieco-architecture ini akan menghematbiaya dalam jangka panjang.

Jerami mempunyai berat satuanyang sangat ringan sehingga apabiladigunakan untuk campuran beton ringandalam bentuk batako tentunya akan sangatmenghasilkan bata yang lebih ringandibandingkan dengan batu bata ataubatako pada umumnya.

Karena beratnya ringan, maka hal iniakan mempunyai keuntungan antara lain :1) Lebih mudah dalam pengangkutan dan

pemasangan.

2) Dapat lebih menghemat biayakomponen struktur seperti pondasi,kolom dan balok.

3) Karena jerami ini termasuk materialyang suhunya lebih tinggi (hangat)maka cocok bila digunakan untukdaerah dingin dan juga untuk penyekatruangan yang kedap suara.

Karena berat struktur berkurangmaka beban gempa yang bekerja jugaakan lebih kecil sehingga diharapkan akanlebih aman dan sangat cocok untukperumahan di daerah rawan gempa.Pintalan jerami dapat dilihat sepertiGambar 1.

Gambar 1. Pintalan jerami untuk bahanbangunan.

C. Tujuan PenelitianTujuan utama dari penelitian ini

adalah untuk mengkaji pembuatan dansifat mekanika dari BATAJER sebelumdigunakan dilapangan sebagai bahandinding.

Kajian yang dilakukan adalahsebagai berikut.1) Perbandingan campuran air, semen,

pasir dan jerami yang paling sesuaiuntuk pembuatan BATAJER.

2) Sifat mekanik bahan BATAJERdengan berbagai campuran tersebut diatas yang meliputi berat jenis dan kuattekan.

D. Manfaat PenelitianDari penelitian ini diharapkan

muncul bentuk material beton ringan baru.Sehingga berangkat dari pemikiran inibisa ditarik serangkaian nilai penting yangmendekripsikan kontribusi penelitianyaitu:

Page 3: PENGGUNAAN JERAMI PADI UNTUK BETON RINGAN (BATAJER)ft.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/030105-014023-BudiS... · dibandingkan dengan batu bata atau batako pada umumnya

Arsitron Vol. 3 No. 1 Juni 2012 Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur16

1) Peluang pemanfaatan bahan jeramisebagai bahan campuran penyusunbeton ringan BATAJER.

2) Penelitian ini dapat menjadi stimulantyang baik bagi peneliti untuk lebihgiat berkarya secara kreatif danbermanfaat bagi kemajuan bangsa.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Untuk mengurangi kerusakanlingkung-an pada areal persawahan yangsubur akibat pengambilan tanah yangberlebihan untuk pembuatan batu bata dikecamatan Plered Bantul, Fakultas TeknikUGM telah melakukan suatu diversifikasibahan untuk pembuatan batu bata danbatako [Anonim, 2001]. Batu bata yangdibuat dari bahan alternatif ini disebutBATAGAMA sebagai pengganti bata danbatako.

Satyarno dkk (2004), telahmelakukan penelitian penggunaanswtyrofoam untuk membuat beton ringanyang menggunakan semen biasa atausemen Tipe I. Hasil penelitian yangdidapat menunjukkan bahwa betondengan campuran Styrofoam ini dapatmempunyai berat jenis jauh lebih kecildibandingkan dengan beton normal. Jikabeton normal mempunyai berat jenissekitar 2400 kg/m3, maka beton dengancampuran Styrofoam dapat mempunyaiberat jenis hanya sekitar 600 kg/m3.A. Beton Ringan (Lightweight

Concrete)Ada beberapa meetode yang

digunakan untuk mengurangi berat jenisbeton atau membuat beton lebih ringan,antara lain adalah sebagai berikut[Tjokrodimuljo, 1996].1) Dengan membuat gelembung-

gelembung udara dalam adukan semen,sehingga terjadi pori-pori udara didalam betonnya. Salah satu cara yangdapat dilakukan adalah denganmenambah bubuk alumunium kedalamcampuran adukan beton.

2) Dengan menggunakan agregat ringan,misalnya tanah liat bakar, batu apungatau agregat buatan sehingga beton

yang dihasilkan lebih ringan dari padabeton biasa.

3) Dengan cara membuat beton tanpamenggunakan butir-butir agregat halusatau pasir yang disebut beton pasir.

Tabel 1 di bawah ini memperlihat-kan pembagian penggunaan beton ringanberdasarkan berat jenis dan kuat tekanmkinimum yang harus di penuhi.Tabel 2.1 Pembagian beton ringanmenurut penggunaan dan persyaratannya.

Pustaka Jenis betonringan

Beratjenis

(kg/m3)

Kuattekan(MPa)

Dobrowolski,1998

Betondenganberat jenisrendah(Low-DensityConcretes)

240 -800

0,35- 6,9

Beton ringandengankekuatanmenengah(Moderate-strengthlightweightconcrete)

800 -1440

6,9- 17,3

Beton ringanstruktur(Structurallightweightconcrete)

1440- 1900 >

17,3

Neville andBrooks,1987

Beton ringanstruktur(Structurallightweightconcrete)

1400- 1800

>17

Beton ringanuntukpasanganbatu(MasonryConcrete)

500-800

7 -14

Beton ringanpenahanpanas(InsulatingConcrete)

< 800 0.7 -7

Secara garis besar kalau diringkaspembagian penggunaan beton ringandapat dibagi tiga, yaitu:1) Untuk nonstruktur dengan erat jenis

antara 240 kg/m3 sampai 800 kg/m3

Page 4: PENGGUNAAN JERAMI PADI UNTUK BETON RINGAN (BATAJER)ft.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/030105-014023-BudiS... · dibandingkan dengan batu bata atau batako pada umumnya

Penggunaan Jerami Padi Untuk Beton Ringan (Batajer) 17

dan kuat tekan antara 0,35 MPasampai 7 MPa, yang umumnyadigunakan seperti untuk dindingpemisah atau dinding isolasi.

2) Untuk struktur ringan dengan beratjenis antara 800 kg/m3 sampai 1400kg/m3 dan kuat tekan antara 7 MPasampai 17 MPa, yang umumnyadigunakan seperti untuk dinding yangjuga memikul beban.

3) Untuk struktur dengan berat jenisantara 1400 kg/m3 sampai 1800kg/m3 dan kuat tekan lebih dari 17MPa yang dapat digunakansebagaimana beton normal.

B. JeramiJerami padi merupakan salah satu

limbah pertanian yang cukup besarjumlahnya dan belum sepenuhnyadimanfaatkan. Produksi jerami padibervariasi yaitu dapat mencapai 12 – 15ton pr hektar sekali panen, atau 4 – 5 tonbahan kering tergantung pada lokasi danjenis varietas tanaman yang digunakan.

Berbagai upaya dapat dilakukanuntuk meningkatkan kualitas pemanfaatanjerami padi, baik dengan cara fisika,kimia maupun biologi. Dengan cara fisikmisalnya, memerlukan investasi yangmahal, secara kimiawi meninggalkanresidu yang mempunyai efek buruksedangkan dengan cara biologismemerlukan peralatan yang mahal danhasilnya kurang disukai ternak (bauammonia yang menyengat).C. Semen

Semen Portland adalah semenhidrolis yang dihasilkan dengan caramenghaluskan klinker yang terutamaterdiri dari silikat-silikat kalsium yangbersifat hidrolis dengan gips sebagaibahan tambahan (PUBI-1982).Kandungan silikat dan alumunium padasemen merupakan unsur utamapembentuk semen yang apabila bereaksidengan air akan menjadi media perekat.Media perekat ini kemudian akanmemadat dan membentuk massa yangkeras. Proses hidrasi terjadi apabila semenbersentuhan dengan air. Proses iniberlangsung dalam 2 arah yakni keluar

dan kedalam. Jadi fungsi semen secaraumum adalah untuk merekatkan butir-butir agregat agar terjadi suatu massayang kompak/padat, walaupun semenhanya kira-kira mengisi 10% - 30% darivolume beton.D. Batajer

Berdasarkan penelitian dari Satyarnodkk, 2004 tentang BATAFOAM, makapengembangan pnelitian dilakukan padaBATAJER dengan menggunakancampuran air, semen, pasir, dan jerami.Berat satuan dari masing-masing bahantersebut adalah sekitar 3250 kg/m3, 1600kg/m3, 1000 kg/m3, dan 25 kg/m3. Pasirmempunyai berat jenis, kekuatan danmodulus elastisitas yang besar, sedangkanjerami mempunyai berat jenis, kekuatandan modulus elastisitas yang kecil.Kombinasi campuran kedua bahan inisebagai campuran beton akan menentukanberat jenis, kuat tekan dan moduluselastisitas BATAJER.

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu di WorkshopPertukangan Beton Program StudiPendidikan Teknik Bangunan UNS danLaboratorium Bahan dan StrukturFakultas Teknik UNS.1) Peralatan

Peralatan utama yang digunakan da-lam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Cetakan batako ukuran 100 x 200x 400 mm

b. Timbanganc. Gelas ukurd. Compression Testing Machine

(UTM)

Gambar 2. Cetakan Batako

Page 5: PENGGUNAAN JERAMI PADI UNTUK BETON RINGAN (BATAJER)ft.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/030105-014023-BudiS... · dibandingkan dengan batu bata atau batako pada umumnya

Arsitron Vol. 3 No. 1 Juni 2012 Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur18

Gambar 3. Timbangan Digital 25 kg

Gambar 4 Gelas Ukur

Gambar 5. CompressionTesting Machine(UTM)

e. Alat Pres Jeramif. Concrete Mixer digunakan untuk

mencampur mortar yaitu daribahan semen, pasir dan air.

g. Peralatan pendukung lain sepertijangaka sorong, sendok spesi,ember, cawan, sekop, cangkul dantongkat besi.

Gambar 6. Concrete Mixer

2) BahanBahan-bahan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:a. Airb. Semenc. Jeramid. Agregat halus (pasir)e. Perekat/lem kayu

Gambar 7. Bahan dasar penelitian3) Tahap Pelaksanaan

a. Tahap persiapan penelitiani. Pemeriksaan air dan semen

secara visual.ii. Pemeriksaan pasir meliputi

pemeriksaan kadar air, beratjenis, berat satuan, kandunganzat organic, kandungan lumpurdan gradasi pasir.

iii. Pemeriksaan bahan jramimeliputi pengeringan,pemotongan sesuai dimensi danpemeriksaan berat jenis.

b. Tahap perencanaan campuranadukan beton

i. Dalam perencanaan digunakanagregat untuk spesi antara;semen:pasir:air = 2 : 7 : 0,5

ii. Dalam menghitung kebutuhanbahan ini digunakan rumusprbandingan volume, dengandiketahui terlebih dahulu beratjenis masing-masing agregat,yaitu:

Berat jenis semen (PC) = 3,25Berat jenis pasir (Ps) = 2,3Berat jenis air = 1Persamaan yang digunakan adalah:

Page 6: PENGGUNAAN JERAMI PADI UNTUK BETON RINGAN (BATAJER)ft.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/030105-014023-BudiS... · dibandingkan dengan batu bata atau batako pada umumnya

Penggunaan Jerami Padi Untuk Beton Ringan (Batajer) 19

…(1)dimana:x = nilai perbandingan antara agregatPC = semenPs = pasirW = airbj = berat jenisPerbandingan volume dalam 1m3:

s = 0,23932

s = 239,32 kgSehingga berat dalam 1 m3 beton mortar:

c. Tahap pelaksanaanDalam pemintalan dan pengepresan

jerami langkah-langkah yang harusdilakukan adalah:

i. Penyediaan jerami yang sudahdipilih kualitasnya.

ii. Jerami dipres dahulu sebentarkarena bentuk jerami yangterdapat lubang didalamnya,supaya jerami tidakmengembang dan hasilnya padat.

iii. Jerami dicetak dengan alatcetakan batako setiap lapis perlapis, dalam satu lapis 10 mm,kemudian permukaan jeramidiolesi perekat/lem kayu,seetelah itu ditambahkan jeramilapis berikutnya setebal 10mm dan diberi perekat, inidilakukan berlapis-lapis hinggajerami memenuhi cetakan batako.

iv. Kemudian dipress hingga kira-kira kekuatannya maksimal,kemudian didiamkan beberapamenit.

v. Langkah nomer 2 dilakukan lagidan diteruskan langkah nomer 3,dilakukan hingga cetakan batakobenar-benar penuh.

vi. Pengepressan didiamkan selamasatu hari supaya hasil cetakantidak mengembang.

vii. Kemudian dirapikan dandipotong sesuai ukuran/bentukyang diijinkan.

Bahan-bahan disiapkan terlebihdahulu, kemudian dimasukkan kedalammix concrete (mesin aadukan beton)selama beberapa menit hinggacampurannya menyatu.

d. Tahap pembuatan benda uji batakoSetelah bahan mortar jadi untuk

bahan membuat sampel batako, segeradimasukkan ke dalam cetakan batakodengan pengisian 1/3 dari volumekemudian dipadatkan, dan dilakukanhingga cetakan penuh.

Gambar 8 Pemilahan Jerami

Page 7: PENGGUNAAN JERAMI PADI UNTUK BETON RINGAN (BATAJER)ft.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/030105-014023-BudiS... · dibandingkan dengan batu bata atau batako pada umumnya

Arsitron Vol. 3 No. 1 Juni 2012 Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur20

Gambar 10. Proses adukan mortar

Sedangkan untuk batako denganpenambahan pintalan jerami, mortardimasukkan ke dalam cetakan dandipadatkaan hingga mengisi cetakan50 mm (pemadatan pertama), kemudianpintalan jerami dimasukkan dan diberimortar, dipadatkan hingga setinggipintalan jerami tersebut pemadatan kedua,terakhir mortar diisi penuh dandipadatkan hingga voleme batako(pemadatan ketiga).

Gambar 11. Proses pembuatan batako

e. Perawatan benda ujiDengan diangin-anginkan saja pada

udara yang tidak panas dan tidak lembab.f. Pengujian kuat lentur batako

Pengujian kuat tekan batakodilakukan pada umur 14 hari, hal ini nilaikuat tekan dikonfersikan dengan betonumur 28 hari, yaitu dengan dibagi 80%.

Gambar 12. Proses pengujian kuat tekanbatako

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Parameter Penelitian

Dalam penelitian ini beton ringandibuat dari campuran semen dan jeramitanpa agregat kasar. Variasi yangdigunakan adalah sebagai berikut:1) Tiga buah sampel benda uji batako

(B1, B2, B3) dengan ukuran panjang :

Gambar 9. Proses Pemintalan Jerami

Page 8: PENGGUNAAN JERAMI PADI UNTUK BETON RINGAN (BATAJER)ft.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/030105-014023-BudiS... · dibandingkan dengan batu bata atau batako pada umumnya

Penggunaan Jerami Padi Untuk Beton Ringan (Batajer) 21

lebar : tinggi = 390 mm : 100 mm :210 mm, dari bahan : semen, pasir,dan air dengan perbandingan sesuaiperhitungan di atas.

2) Tiga buah sampel benda uji batako(BTJ1, BTJ2, BTJ3) dengan bahan :mortar (semen, pasir dan air) ditambahpintalan jerami dengan ukuran 300mm : 50 mm : 100 mm.

Gambar 13. Sampel BatakoB. Analisis Data

Dalam penelitian ini metode yangdigunakan adalah metode eksperimenlaboratorium. Data yang didapat daripengujian kemudian dianalisis denganmenggunakan rumus-rumus sebagaiberikut.1. Berat jenis.Dengan persamaan

bj = …(2)

Dimana : bj = berat jenis W = berat benda uji V = volume benda uji

Dari hasil pengujian didapat beratjenis batako dengan jerami lebih ringandari pada jenis batako biasa yaitu 17,3%.Tabel 1. Hasil analisis berat jenis batakodan batajer

Dimensi silinderJenis

Beratkg P

mmL

mmT

mm

Volmm3

Beratjeniskg/m3

B1

16064 390 100 210 8190000

1961,416

B2

17000 390 100 210 819000

2075,702

0B3

15768 390 100 210 8190000

1925,275

Rata-rata berat jenis 1987,464

Dimensi silinderJanisbatako

Beratbatako(kg)

Panjang(mm)

Lebar(mm)

Tinggi(mm)

Volume(mm3

)

Beratjeniskg/m3

BTJ1

14386

390 100

210

8190000

1756,532

BTJ2

13709

390 100

210

8190000

1673,871

BTJ3

12281

390 100

210

8190000

1499,512

Rata-rata berat jenis 1643,300

2. Kuat tekanBerhubung alat tekan landasnya

berupa silinder sementara bahan ujibatako berbentuk segiempat, maka luaspenampang dihitung seperti berikut:Dengan persamaan:

… (3)

Dimana : = kuat tekanP = bebanA = luas penampang

Berdasarkan tampang tersebutdidapat luas bersih: 21611,97 mm2.Pengujian kuat tekan dilakukan umur 14hari maka hasil nilai kuat tekandikonversikan ke beton umur 28 harisebagai standart pengujian kuat tekanyaitu dengan membagi 80%, maka hasilkuat tekan batako sebagai berikut:Tabel 4.2. Hasil analisis kuat tekan batakobiasa dan batajer

Jenis

P (N) A (mm2) σ(MPa)

B1 165000 21611,97 9,543320B2 125000 21611,97 7,229788B3 90000 21611,97 5,205447

Rata-rata kuat tekan 7,326BTJ1

50000 21611,97 2,891915

Page 9: PENGGUNAAN JERAMI PADI UNTUK BETON RINGAN (BATAJER)ft.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/030105-014023-BudiS... · dibandingkan dengan batu bata atau batako pada umumnya

Arsitron Vol. 3 No. 1 Juni 2012 Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur22

BTJ2

25000 21611,97 1,445958

Rata-rata kuat tekan 2,169

Gambar 14. Proses uji tekan batakoDari hasil pengujian didapat kuat

tekan batako dengan jerami padimempunyai kualitas kekuatan tekanrendah, hal ini disebabkan karena banyakfaktor, antara lain: tebal spasi mortarnyaterlalu tipis, antara pintalan jerami denganmortar belum mempunyai ikatan yangsolid/menyatu, dan perlu variasi nilai fasyaitu campuran antara air dan semen.

Gambar 15. Tampak atas penampangbatako untuk sampel uji tekan.

3. Model kerusakana. Batako tanpa jerami

Dari Gambar 16. terlihat tipekerusakan setelah pengujian kuat tekanbatako hanya mengalami retak-retak,sehingga menunjukkan perilaku lelehlebih dulu sebelum mencapai bebanmaksimum.

b. Batako dengan pintalan jerami

padi

Dari gambar 4.5. terlihat tipekerusakan retak besar hingga pecah danterlihat bahwa lekatan antara jerami danmortar memisah dengan sendirinya, halini menunjukkan bahwa campuran antara

jerami sebagai bahan tambahan (yangorganik) kurang bagus bila dicampurdengan mortar. Sehingga perlu kajiankhusus seperti penambahan zat kimia lainyang dapat menyatukan antara pintalanjerami dengan mortar.

Gambar 16. Tipe kerusakan batako murni

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berat jenis batako dengan pintalanjerami lebih ringan 17,3% daripadabatako biasa.

2. Kuat tekan untuk batako biaasadidapat sekitar 732,6 MPa, sedangkankuat tekan batako dengan jerami 2,169MPa.

B. Saran

1. Perlu dilakukan pengujian denganvariasi perbandingan campuran, yaitudengan mengurangi semen danmenambah air.

2. Proses pengempaan jerami perlupemadatan lagi.

3. Perlu kajian khusus terhadap jeramimengingat jerami adalah bahanorganik, mengenai proses pengawetandan perekatan.

4. Perlu penambahan zat aditif supayacampuran mortar dan pintalan jeramiitu menyatu.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim, 2003. Metode, Tata Caradan Spesifikasi (Pd T 17-1999-03),Departemen Permukiman dan

Page 10: PENGGUNAAN JERAMI PADI UNTUK BETON RINGAN (BATAJER)ft.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/030105-014023-BudiS... · dibandingkan dengan batu bata atau batako pada umumnya

Penggunaan Jerami Padi Untuk Beton Ringan (Batajer) 23

Prasarana Wilayah Badan Penelitiandan Pengembangan, Jakarta.

[2] Gambhir, 2004. ConcreteTechnology, Third Edition,McGraw-hill, New Delhi.

[3] Neville, A.M. and Brooks, J.J, 1987.Concrete Technology, First Edition,Longman Scientific dan Technical,England.

[4] PUBI, 1982. Persyaratan UmumBahan Bangunan di Indonesia, PusatPenelitian dan PengembanganPermukiman, Departemen PekerjaanUmum, Bandung.

[5] Satyarno, I., Sambodo, A.I.,Andriyani, F., Napitupulu, B.A.,Sianturi., M.M, 2004. PenggunaanStyrofoam untuk Beton RinganDengan Kandungan Semen: 300kg/m3, Semen: 350 kg/m3, Semen:400 kg/m3, Semen 450 kg/m3,laporan Penelitian QUE Project,Jurusan Teknik Sipil FakultasTeknik UGM.

[6] Tjokrodimuljo, K., 1996. TeknologiBeton, Nafiri, Yogyakarta.

[7] Tjokrodimuljo, K., 2004. TeknologiBeton, Buku ajar, jurusan TeknikSipil Fakultas Teknik UGM,Yogyakarta.

[8] Widiasmoro, Tjokrodimuljo, K.,Fatimah, S., 1993. Study onPetrology, Potency, And Applicationof Pumice Conglomerate inPiyungan, Yogyakarta For BasicRaw Material For Light Brick Andlight Tile, Kumpulan Sari MakalahPertemuan ilmiah Tahun XXIIIkatan Ahli Geologi IndonesiaBandung.

[9] http://www.alambina.net/?phpzap=news&part=detail&id_news=21&lang=id

[10] http://www.bshf.org/en/?topselected=World%20Habitat%20Awards