peran marketing public relations warunk upnormal …digilib.unila.ac.id/56110/3/tesis tanpa bab...

93
PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL BANDUNG DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE (STUDI PADA WARUNK UPNORMAL BANDUNG, JAWA BARAT) (Tesis) Oleh ROSY FEBRIANI DAUD PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 31-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL BANDUNG

DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE

(STUDI PADA WARUNK UPNORMAL BANDUNG, JAWA BARAT)

(Tesis)

Oleh

ROSY FEBRIANI DAUD

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

ABSTRACT

Marketing Public Relations Warunk Upnormal has a role that aims to build a brand image.

Brand image in a culinary company is importan The role of marketing public relations has

become important as the spearhead in maintaining consumers to remain loyal in the midst

of increasingly high competition t. Every culinary company has its own strategies and

efforts in fighting over potential customers. Many culinary companies carry out their

external public relations, such as those carried out by marketing public relations Warunk

Upnormal in Bandung City. This study aims to determine how the role of Marketing Public

Relations Warunk Upnormal in building a Brand Image. The reason the author chose this

theme is because Warunk Upnormal is very different from other Indomie noodle stalls,

Warunk Upnormal with a typical food menu for young people, namely by using the

"Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth market especially

students and students. Warunk Upnormal is different from modern cafes, Warunk

Upnormal positions the same cafe as other Indomie stalls but with different nuances. In this

study researchers used the theory of "The Four - Step Public Relations Process". The focus

of this theory is at the stage of the public relations work program. In this theory, it is

explained how the stages of the work program of public relations must be passed before

finally the activity is successful or fails to reach the goal. The stages of these activities

include: Research and Listening (Research-Listening), Planning and decision-making

(Planning-Decision), Communicating and implementing (Communication-Action), and

Evaluating (Evaluation). The concepts used are role, Public Relations, Marketing Public

Relations and Brand Image. The research method used is a descriptive qualitative research

method. The paradigm used is the postpositivism paradigm. The research subjects were the

Marketing Warunk Upnormal Division of Bandung City head office and the object of the

research was the role of Marketing Public Relations Warunk Upnormal in building a Brand

Image. Data Analysis Method is to use inductive methods. The Informant Selection

Strategy is by using Purposive sampling is a technique of sampling data sources with

certain considerations. Data Collection Method is to use observation techniques, interviews,

and secondary data from library studies and other reading sources. The results of the study

were marketing public relations by promoting through social media namely Instagram with

opinion leaders, doing Word of Mouth techniques, conducting events as a promo tool and

providing traditional game play at every Warunk Upnormal outlet. The conclusion of this

study is the role of Warunk Upnormal marketing public relations in building a brand image

of Warunk Upnormal.

Keywords: role, marketing public relations, brand image.

Page 3: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

ABSTRAK

Marketing Public Relations Warunk Upnormal memiliki peran yang bertujuan untuk

membangun brand image. Brand image dalam perusahaan kuliner adalah hal penting. Peran

marketing public relations pun menjadi penting sebagai ujung tombak dalam

mempertahankan konsumen agar tetap loyal di tengah kompetisi yang semakin tinggi. Setiap

perusahaan kuliner mempunyai strategi dan usahanya masing-masing dalam memperebutkan

calon konsumennya. Banyak perusahaan kuliner yang menjalankan public relation

eksternalnya, seperti yang dijalankan oleh marketing public relations Warunk Upnormal di

Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran Marketing Public

Relations Warunk Upnormal dalam membangun Brand Image. Alasan penulis memilih tema

ini adalah karena Warunk Upnormal sangat jauh berbeda dengan warung mie Indomie

lainnya, Warunk Upnormal dengan ciri khas menu makanan anak muda, yakni dengan

menggunakan pendekatan “Indomie” dan sangat tepat untuk mendekati pasar anak muda

terutama pelajar dan mahasiswa. Warunk Upnormal berbeda dengan kafe modern, Warunk

Upnormal memposisikan sebagai kafe yang sama dengan warung-warung Indomie lainnya

namun dengan nuansa yang berbeda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori “The

Four – Step Public Relations Process”. Fokus teori ini adalah pada tahapan kegiatan program

kerja public relations. Pada teori ini dijelaskan bagaimana tahapan kegiatan program kerja

public relations harus dilalui sebelum akhirnya kegiatan tersebut berhasil atau gagal

mencapai tujuan. Tahapan kegiatan tersebut meliputi: Penelitian dan Mendengarkan

(Research-Listening), Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning-Decision),

Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication-Action), dan Mengevaluasi

(Evaluation). Konsep yang digunakan ialah peranan, Public Relations, Marketing Public

Relations dan Brand Image. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

yang bersifat deskriptif kualitatif. Paradigma yang dipakai ialah paradigma postpositivisme.

Subyek penelitian ialah Divisi Marketing Warunk Upnormal kantor pusat Kota Bandung dan

obyek penelitian ialah peran Marketing Public Relations Warunk Upnormal dalam

membangun Brand Image. Metode Analisis Data adalah dengan menggunakan metode

induktif. Strategi Pemilihan Informan adalah denan menggunakan Purposive sampling adalah

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Metode Pengumpulan

Data adalah dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan data sekunder dari studi

kepustakaan dan sumber bacaan lainnya. Hasil penelitian ialah marketing public relations

dengan melakukan promosi melalui media sosial yaitu instagram dengan opinion leader,

melakukan tekhnik Word Of Mouth, melakukan event sebagai alat promo dan memberikan

permainan permainan tradisional di setiap outlet Warunk Upnormal. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah peran marketing public relations Warunk Upnormal sangat penting

dalam membangun brand image Warunk Upnormal.

Kata kunci: peran, marketing public relations, brand image.

Page 4: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL

BANDUNG DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE

(STUDI PADA WARUNK UPNORMAL BANDUNG, JAWA BARAT)

Oleh

ROSY FEBRIANI DAUD

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

Pada

Program Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

l' ,.:'

'rldd Ttssis

. .1 -. i'l'i "''- j ..

PEBAN I}IANXEIIIIG PUBLIC REIIIIIONS::...":'];ll;l;]:l;::.:'..j:'..;:...,.

ilrrArlgNK.,uP.fioBrlAL 4NDUr{G DAI,AI| l

IIDUNATTGUIT.B flTTAGN (STdI . ..':i .. .. ,

FADn:WflitJN-6 rlrnonual, BAFIDIING-,,,

'{...,-.' :':-:l' . -., .,;: .l'.

Ib?ahlm'l af,'lfi.sL'19680b2't 2$Alt2. 1 001i: ir,l: .: ,. ,l:,.i..',,, i '

:

..!,.).i,,:.::,::l.,:,.il.il']il]'t.l.'

Z- ttetua nogram,studi lvlagister lttmu KomumkaSi" Fakultas IImu Sosial'dan llmu Politik

a..:... .."'' l1:,

. 'i,r,,:, . ,,:, , tt- t'Universitas l,annpUng, . ,:,i',] ' ', '

'

-nr., rlndy Corry ltrardhani, M.Sl.',:.',NlP.t 96io716,198805 r ool

:t: )

Page 6: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

M.DNGDSAIIKAN

l. fim Pengqii

Ketua : Dr. Andy Corry Wardhanl, Pl.Si.

Pengqii Utama : Dr. Tlna l{antlka, l[.S1.

Sekretaris : Dr. Ibrahlm E€sar, I[.$i.

Ilmu Sosial dan llmu

198605 1 005

pascaSa{iana Universitas Lampung

sffiItluqtofa, !I.A., Ph.D.rol 198405 1 020

Tanggal Lulus Ujian Tesis : 51 Januari 2()19

Page 7: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

Eyatakan dengan sebenarnya bahwa:

l- Tesis dengan judul "PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS

WARUNK TJPNORMAL BANDUNG DALAM MEMBANGUN

BRAND IMAGE' adalah hasil karya saya sendiri dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan atas karya penulis lain dengan

cara yang tidak sesuai dengan etika ilmiah yang berlaku dalam masyarakat

akademik atau yang disebut ptagiarisme.

2- Hak intelektual atas karya ilmiah ini diserahkan sepenuhnya kepada

Universitas Lampung.

Atas pernyataan ini, apabila dikemudian hari temyata ditemukan adanya

ketidakbenaran, saya bersedia menanggmg akibat dan sanksi yang diberikan

kepada saya. Saya juga bersedia dan sanggup ditmtut sesuai dengan tr.rltcum Vane

berlaku.

Bandar Lampung, 06 Februari 2019

ebriani Daud162603 1019

Rosy I

NPM

Page 8: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Rosy Febriani Daud dilahirkan

pada tanggal 06 Februari 1983 di Kota Bandar

Lampung. Merupakan anak kedua dari empat

bersaudara yaitu Martia Suri Daud, S.I.Kom.

Imaniar Daud, S.Pd. M. Hafid Abidin Daud. M.Or.

Penulis merupakan anak dari pasangan bapak

Hazairin Abidin Daud, S.Sos. dan Ibu Safrida

Ariyani Djauhari, S.Pd.

Penulis adalah istri bapak Deddy Aprilani, S. A. N., M.A. dan seorang ibu dari

tiga orang puteri dan satu orang putera. Pendidikan yang pernah ditempuh oleh

penulis adalah:

1. Sekolah Dasar Negeri 1 Beringin Raya, Kemiling, Kota Bandar Lampung,

yang diselesaikan pada tahun 1995.

2. SMP Negeri 2 Bandar Lampung, yang diselesaikan pada tahun 1998.

3. SMA Negeri 9 Bandar Lampung, yang diselesaikan pada tahun 2001.

4. Pada tahun 2001, penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswi di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung jurusan

Diploma III Kehumasan dan diselesaikan pada tahun 2005, lalu

melanjutkan ke Strata Satu Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung pada tahun 2006 dan diselesaian pada

tahun 2007.

5. Pada tahun 2016, penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswi

Magister Ilmu Komunikas di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung.

Page 9: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

MOTTO

”Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal

itu amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)

kamu mencintai sesuatu padahal itu amat

buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui

sedangkan kamu tidak mengetahui.”

(QS. Al Baqarah: 216)

Allah tidak akan membebani seseorang

melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

(QS. Al Baqarah: 286)

Page 10: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap Bismillahirohmaanirrohim puji syukur kepada Allah SWT

serta Shalawat dan Salam tercurah kepada Nabi Allah Muhammad SAW

Tesis ini saya persembahkan untuk:

Suami tercinta, Deddy Aprilani Nazaruddin, S.A.N., M.A. yang saya cintai

dan sayangi dan telah memberikan dukungan dan semangat. Anak-anakku,

Amalya Prameswari Nazaruddin, Alyssa Syandanarafani Nazaruddin,

Ameera Inara Syofia Nazaruddin kalianlah denyut nadi Ibu dan

Penyemangat Ibu dalam menyelesaikan Tesis ini.

Serta Anak Bujang “Haiqal Al-Fatih Nazaruddin” yang selama dalam

menyelesaikan Tesis ini selalu menemani hari-hari didalam rahim ku. Aku

Mencintai kalian semua.

Kedua Mertua ku, Nazaruddin Saleh (alm) dan Sri Nurdiati yang saya cintai

dan saya sayangi. Apapun yang ada dalam pikiran mu tentang ku, aku

selalu berusaha untuk Menghormatimu, Menghargaimu dan Mencintaimu

sama seperti Kedua Orang Tua ku.. Terimakasih mertua ku..

Kedua Orang Tua ku, Hazairin Abidin Daud dan Safrida Ariyani Djauhari

yang saya cintai dan sayangi. Orang yang tiada henti-hentinya memberikan

kasih sayang dan do’a dalam setiap langkah ku dan berjasa tanpa pamrih

dalam hidupku, Terima Kasih ayah ibu...

Page 11: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

Saudara-Saudara ku,

Nelly Saputri – Iwan Gunawan, S.K.M.,

Martia Suri Daud, S.I.Kom. – Maulana Arif, A.Md.

Ferdian Saputra, S.E. – Dessy Susanti,

Imaniar Daud, S.Pd. – Dahrul Ahmad Ahyarudin, S.Pd.,

Bagus Adi Pamungkas, S.H. – Dewi Nurhariyati, S.Pd.,

Muhammad Hafid Abidin Daud, S.Or., M.Or. – Putri Anjar Sari, S.S.

Hanya kalianlah saudara ku, hingga usia ku senja dan menutup mata ini,

jagalah silaturahmi ini untuk orang tua kita dan untuk keluarga kita.

Keponakan ku, Nadhilah Putri, Muhammad Rafli Fadhilah, Fayyaza Safina

Arif, Muhammad Ali Akram, Nahla Zakiya, Fernandes Galan Rizki Ferdian,

Huur Ein Almardhiyya, Lutfi, Nixie Andrea Safana Arif, Vanesa Ines, Arga,

Maryam Hanisah Daud dan Mohammad Omar Elfarouq.

Tumbuh dan berkembanglah kalian menjadi penerus dan kebanggaan

keluarga kita. Jadilah keponakan ku yang Soleh dan Soleha.

Almamater Universitas Lampung yang tercinta. Semoga apa yang saya

persembahkan bisa menjadi titik balik untuk diri saya sendiri guna mencapai

pribadi yang berkualitas dan membanggakan serta berguna bagi nusa

bangsa.

Alhamdulillahhirobbil aalaamiin..

Page 12: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

SANWACANA

Assalamu’alaikum, Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur Penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas kebesaran,

rahmat, karunia, dan hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.

Tesis dengan judul “Strategi Marketing Public Relations Warunk Upnormal

Bandung Dalam Membangun Brand Image (Studi Kasus Warunk Upnormal

Bandung, Jawa Barat)” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister

Ilmu Komunikasi pada Program Studi Magister Ilmu Komunikasi dengan

Konsentrasi Ilmu Kmunikasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik

Universitas Lampung.

Dalam penyusunan tesis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah

memberi andil yang cukup besar dalam menyusun tesis ini, oleh karena itu penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si. selaku Kepala Program Studi Magister

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

dan sebagai Dosen Pembimbing Utama, atas kesediaannya untuk memberikan

Page 13: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

bimbingan, saran, kritik, waktu dan nasehatnya dalam proses penyelesaian

tesis ini;

3. Ibu Dr. Tina Kartika, M,Si., selaku Seketaris Program Studi Magister Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung dan

sebagai Dosen Penguji pada ujian tesis. Terimakasih untuk masukan, nasehat

dan saran-saran seminar hasil terdahulu;

4. Bapak Dr. Ibrahim Besar, M.Si. selaku Dosen Pendamping Pembantu, atas

kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, kritik, waktu dan

nasehatnya dalam proses penyelesaian tesis ini;

5. Bapak dan Ibu dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung; yang telah memberikan ilmu pengetahuan.

6. Mbak Febri, Mas Andi, Reza Harisman, Mbak Yeri, serta seluruh Staf

Magister di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung; yang

telah memberikan banyak bantuan kepada penulis;

7. Drs. H. Tutur Sutikno, Dr. H. Frans Agung Mala Putra, Tampan Sujarwadi

yang telah membantu saya dalam penyelesaian studi saya di Magister Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung ini.

8. Drs. Rusfian Effendi, M.I.P., Drs. Oksadayani, Drs. Pairulsyah, Drs. Ade

Rahmatullah, M.M., Drs. Firman, Dra. Endar Woro, Drs. Fenny Setiawan., Ali

Sidik, S.Sos., M.I.P., Aris Ahmad Fadillah, S.Sos., Sapta Iwan Nulkair, S.Sos.,

Desem Nugroho S.Sos., Adri Munaf, S.Sos.,Hery Agus Setiawan, S. Sos.,

Taufik Hidayat, S.Sos., M.H., Sarmo, S.I.P., Hestin Oktiani, M.Si., Eka Tiara

Candrananda, S.Sos., Milana Lastri Mandala, A.Md., Neni Saryati, S.Sos.,

Reza Wahyuni, S.Sos., Rafika Trisha Ananda, M.Pd., Seno Aji, S.Sos., M.H.,

Page 14: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

Damar Wibisono, M.Si. Terimakasih kepada kalian semua yang telah menjadi

saudara ku di Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IKA FISIP)

Universitas Lampung.

9. Khairunnisa, S.I.Kom. dan Yunita Sari (Adek Ipar) yang telah menemani saya

saat riset di Warunk Upnormal Bandung

10. Hisna Caca, S.I.Kom., Henny Dewi Laras Ati, S.I.Kom., Fhata Z’Af Al’Ali,

S.I.Kom., Ririn Jamiah, S.I.Kom., terimakasih kepada kalian yang telah

menjadi pembahas mahasiswa sewaktu saya menjalankan seminar Proposal

Judul dan seminar Hasil Penelitian

11. Agung Sudrajat, S.E., Detti Febrina, S.P., Merita Munzir, dan teman satu

perjuangan di Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung angkatan 2016 atau sebagai angkatan pertama di

Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu; yang telah menjadi

bagian dari kehidupan saya dan memberikan kenangan terindah yang tak

terlupakan.

12. Team Pelangi Pertiwi Organizer yang saya cintai, yaitu Abdi Kalam,

Kusnadi, S.T., Rahmat Affandi, S.A.B., Ahmad Paksi Firdaus, S.T., Saeb

Nuehaedi, Astralin Rara Anjani, Sumarni, S.Pt., Ahmad Solihin, Intan Pradina,

S.I.Kom., Abu Rizal, S.Ag., Realita.

13. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung sehinggapenulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Page 15: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

Akhir kata, penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga tesis yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wassalamualaikum Warrah Matullahi Wabarakatuh.

Bandar Lampung, 06 Februari 2019

Penulis, Rosy Febriani Daud

Page 16: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 9

C. Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 9

D. Tujuan Penelitian............................................................................. 9

E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 10

II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 11

A. Penelitian Terdahulu ................................................................ 11

B. Landasan Teori .................................................................... 16

C. Konsep .................................................................... 18

1. Public Relations ................................................................... 18

2. Peranan Public Relations ..................................................... 23

3. Keterkaitan Marketing dengan Public Relations.................. 25

4. Marketing Public Relations .................................................. 26

5. Faktor pendorong timbulnya konsep Marketing Public

Relations ............................................................................... 28

6. Bentuk-bentuk Marketing Public Relations ......................... 30

7 .Konsep Marketing Public Relations .................................... 31

8. Proses Marketing Public Relations ...................................... 36

9. Komponen Marketing Public Relations ............................... 38

10.Peran Marketing Public Relations ........................................ 39

Page 17: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

11. Brand (Merek) ................................................................... 41

12. Brand Image ..................................................................... 45

13. Hubungan Marketing Public Relations

Dengan Brand Image ........................................................ 52

D. Kerangka Pikir.............................................................................. 55

III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 57

A. Metode Penelitian..................................................................... 57

B. Fokus Penelitian ....................................................................... 59

C. Strategi Pemilihan Informan .................................................... 60

D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 61

E. Sumber Data Dalam Penelitian ................................................ 64

F. Teknik Analisis Data ................................................................ 64

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 68

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 68

1. Profil Warunk Upnormal...................................................... 68

2. Visi dan Misi Warunk Upnormal ......................................... 70

3. Struktur Organisasi Warunk Upnormal dan

Job Desriptions ..................................................................... 71

B. Hasil Penelitian ........................................................................ 75

1. Peranan Marketing Public Relations

Warunk Upnormal dalam membangun Brand Image .......... 87

2. Perencanaan yang dilakukan oleh Marketing Public Relations

Warunk Upnormal dalam membangun Brand Image .......... 94

3. Aktivitas komunikasi yang dilakukan Marketing Public

Relations Warunk Upnormal dalam membangun

Brand Image .......................................................................... 98

4. Evaluasi yang dilakukan oleh Marketing Public Relations .

Warunk Upnormal dalam membangun Brand Image .......... 100

C. Pembahasan .............................................................................. 102

Page 18: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 117

A. Kesimpulan ................................................................................ 117

B. Saran .... ...................................................................................... 119

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL

1. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan ............................................ 14

2. Matriks Marketing Public Relations (MPR) ........................................ 33

3. Jumlah Restoran/Rumah Makan di Kota Bandung, 2016 ..................... 76

4. Jumlah Wisatawan Mancanegara dan

Domestik di Kota Bandung tahun 2016 ................................................ 77

5. Pesaing terdekat Warunk Upnormal ..................................................... 78

Page 20: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR

1. Empat Langkah Proses Public Relations ............................................... 16

2. Kerangka Bagan Pemikiran ................................................................... 56

3. Logo Warunk Upnormal ....................................................................... 69

4. Struktur Organisasi ............................................................................... 71

5. Instagram Warunk Upnormal ............................................................... 83

6. Suasana di dalam Warunk Upnormal ................................................... 89

7. Indomie Upnormal ............................................................................... 92

8. Mie Tek Tek Ori si Mamang ................................................................ 93

9. Cireng Bandung .................................................................................... 93

10. Instagram Warunk Upnormal ................................................................ 107

10. Instagram Warunk Upnormal ................................................................ 109

Page 21: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bisnis kuliner merupakan suatu bentuk bisnis yang memiliki keterlibatan

langsung dengan konsumennya, tercermin dari banyaknya warga sering kali

berbincang mengenai kuliner dan berbagi informasi tentang pengalaman apa yang

mereka rasakan setelah bersantap disana baik dari segi rasa makanan, suasana,

pelayanan dan harga. Kini rumah makan tidak hanya menjadi tempat makan dan

minum tetapi juga menjadi tempat sosialisasi dan melepas penat, kegiatan makan

juga menjadi tempat bersosialisasi, pertemuan antar anggota keluarga, rekan

kantor atau juga teman-teman.

Peningkatan usaha dan kuliner yang pesat, menjadikan persaingan bisnis kuliner

yang semakin kompetitif. Hal ini menyebabkan pengelola kuliner berupaya keras

dalam memilih strategi dan inovasi yang tepat untuk menarik konsumen

sebanyak-banyaknya selain itu perusahaan harus bisa menetapkan strategi

pemasaran yang tepat untuk suatu produk yang dihasilkan. Dalam situasi seperti

sekarang ini, perusahaan kuliner akan menghadapi persaingan dari berbagai

macam pihak, misalnya seperti kehadiran perusahaan kuliner baru dengan usaha

sejenis maupun perusahaan kuliner lainnya yang menawarkan sajian kuliner

Page 22: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

2

pengganti. Keadaan ini telah menciptakan suatu sistem dan persaingan baru, serta

menuntut setiap perusahaan kuliner untuk lebih antisipatif terhadap perubahan

yang terjadi dalam dunia bisnis. Setiap usaha kuliner harus memunculkan inovasi

baru untuk bertahan ataupun bersaing dengan perusahaan kuliner lainnya.

Persaingan yang kompetitif secara tidak langsung akan mempengaruhi suatu

perusahaan dalam mempertahankan market share, heart share, mind share, dan

perusahaan harus bekerja keras dalam mempertahankan loyalitas konsumennya.

Karena hal itulah, upaya menjaga loyalitas konsumen merupakan hal penting yang

harus selalu dilakukan oleh perusahaan. Mempertahankan semua pelanggan yang

ada pada umumnya akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan pergantian

pelanggan karena biaya untuk menarik pelanggan baru bisa lima kali lipat dari

biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada. Loyalitas tidak hadir

begitu saja, diperlukan strategi dalam hal pengelolaan konsumen guna

memperolehnya. Perusahaan harus mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan

dan harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang. Konsumen sebagai

individu dalam mendapatkan atau membeli barang telah melalui proses-proses

atau tahapan-tahapan terlebih dahulu, seperti mendapat informasi baik melalui

iklan atau referensi dari orang lain (word of mouth) kemudian membandingkan

produk satu dengan produk yang lain sampai akhirnya mengkonsumsinya dan

berdasarkan pengalaman tersebut konsumen akan membeli produk yang sama

(loyal). Salah satu jalan untuk meraih keunggulan kompetisi dalam

mempertahankan loyalitas konsumen adalah dengan membentuk brand image

(citra merek) dan meningkatkan brand image yang baik di mata konsumen.

Page 23: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

3

Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke

dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam

rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.

Cutlip, Center and Broom (1985:6) menjelaskan bahwa Public Relations fungsi

manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan

bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau

kegagalan organisasi tersebut. Public relations merupakan suatu bidang yang

memerlukan segi perencanaan yang matang (planned), sama dengan bidang

periklanan yang melakukan “komunisuasi”, yaitu gabungan antara melakukan

komunikasi dan sekaligus membujuk (persuasive).

Public Relations memegang peranan penting dalam suatu perusahaan kuliner.

Praktisi Public Relations berperan sebagai fasilitator komunikasi. Peran public

relations di sini sebagai pendengar yang peka, komunikasi dijaga supaya berjalan

dua arah dan memfasilitasi komunikasi tersebut dengan menyingkirkan segala

rintangan sambil terus membuka jalur komunikasi. Tujuannya adalah memberi

informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan kuliner, dalam hal ini manajemen

maupun publiknya untuk membuat suatu keputusan atau pandangan demi

kepentingan bersama. Brand image dalam perusahaan kuliner adalah hal penting.

Peran public relations pun menjadi penting sebagai ujung tombak dalam

mempertahankan konsumen agar tetap loyal di tengah kompetisi yang semakin

tinggi. Setiap perusahaan kuliner mempunyai strategi dan usahanya masing-

masing dalam memperebutkan calon konsumennya. Tak sedikit pula perusahaan

kuliner yang menjalankan public relation eksternalnya, seperti yang dijalankan

oleh Public relations Warunk Upnormal di Kota Bandung.

Page 24: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

4

Ada beragam bisnis kuliner menjadi bisnis yang sangat menjanjikan dilihat dari

animo masyarakat terhadap munculnya berbagai tempat makan. Di kota-kota

besar sudah menjadi hal yang biasa bila ditemukan banyak tempat-tempat makan

atau kafe. Kafe atau Cafe berasal dari bahasa perancis, secara harfiah adalah

(meminum) kopi, tetapi kemudian menjadi tempat seseorang bisa minum-minum,

tidak hanya kopi tetapi juga minuman atau bahkan makanan.

Banyak bermunculan tempat-tempat makan yang tidak hanya menyediakan

makanan saja, tetapi juga menyediakan tempat makan yang nyaman sehingga

sangat diminati oleh segmen pasar usia remaja. Salah satu bentuk usaha yang

bergerak dibidang kuliner adalah Warunk UpNormal merupakan usaha kuliner

dari PT.Citra Rasa Prima Indonesia yang berdiri dalam industri kuliner yang

terletak di Jalan Sulanjana No.12 kota Bandung.

Warunk Upnormal dengan ciri khas menu makanan anak muda, yakni dengan

menggunakan pendekatan Indomie. Dengan menggunakan pendekatan 'Indomie'

menjadi strategi yang sangat tepat untuk mendekati pasar anak muda terutama

pelajar dan mahasiswa. Berbeda dengan kafe modern yang ingin dipersepsikan

sebagai tempat nongkrong yang wah dan mewah, Warunk Upnormal malah

memposisikan diri agar dipersepsikan sama dengan warung-warung Indomie

namun dengan nuansa yang berbeda. Dengan memposisikan Warunk Upnormal

sebagai Warung Indomie seketika akan menghapus jarak antara kafe dengan

pelajar atau mahasiswa. Kafe identik dengan eksklusifitas dan harga yang mahal.

Page 25: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

5

Warunk Upnormal mendobrak style cafe modern yang menjemukan dan dianggap

tidak matching dengan gaya anak muda yang lepas dan seru dalam gaya

interaksinya. Ditambah permainan-permainan yang menambah keakraban tadi

membuat sosialisasi bener-bener intim dan spesial. Tidak seperti sosialiasi ala

sosialita yang hanya cari momen upload bersama buat pamer di social media

masing-masing. Beragam permainan yang disediakan di Warunk Upnormal

adalah Ice Breaker yang mampu membuat lem yang merekatkan gadget di tangan

kita memudar seketika. Mereka akan menggantinya dengan keseruan bermain

kartu UNO, merangkai kepingan huruf menjadi kata di papan Scrabble, memutar

lincah gagang sepak bola meja, ataupun deg-degan menarik balok plastik dari

tower UNO STACKO, dan permainan legendaris dan seru lainnya macam ular

tangga dan monopoli.

Tidak hanya itu, ketika target market benar-benar tergiring memasuki zona

abnormal nya Warunk Upnormal, konsumen akan menemukan sesuatu yang

berbeda dari 'warung Indomie' pada umumnya. Pertama konsumen akan terkejut

karena desain Interior Warunk Upnormal jelas berbeda dari warung Indomie pada

umumnya yang sangat sederhana. Di Warunk Upnormal konsumen akan

menemukan warung Indomie ala Kafe Modern yang cozy, super nyaman, berkelas

namun tetep fun dan gaul yang menjadi ciri khas anak muda. Ini yang bikin

konsumen super betah nongkrong berlama-lama disana. Surprise yang kedua,

konsumen akan menemukan deretan menu yang sangat tidak normal untuk sebuah

warung Indomie.

Page 26: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

6

Jika di warung Indomie biasa kita hanya akan menemukan variasi masakan yang

minimalis antara Indomie basah atau kering dan variasi jumlah telor, disini kita

akan menemukan Indomie yang diolah dengan variasi masakan dan penyajian ala

resto hotel berbintang yang bikin ketagihan. Sebut saja Indomie Upnormal,

Indomie Sambal Matah, Indomie Tek-Tek, Indomie Cibi-Cibi dan banyak lagi

varian lainnya. Ditambah dengan inovasi masakan lain yang disediakan buat

konsumen yang ingin mengeksplore menu lain selain Indomie. Nasi Wagyu, Nasi

Gokil, Nasi Tanggal Tua dan deretan menu alternatif dengan nama yang unik dan

kocak tapi terasa akrab di telinga mahasiswa. Berdasarkan keterangan pengunjung

sisi minuman ini juga membuat pengunjung selalu ingin menikmati Warunk

Upnormal. Jika warung Indomie hanya menyajikan teh, kopi hitam, kopi susu dan

minuman mainstream umumnya, disini kopi nya adalah 'kopi serius' yang dibuat

untuk mereka para penggila dan pecinta kopi sesungguhnya. Bukan kopi sachetan

aneka rasa itu. Warunk Upnormal adalah salah satu Cafe yang sangat serius dalam

menyajikan kopi. Selain biji kopi yang diolah adalah biji kopi premium terbaik

khas Indonesia, yang diroasting khusus menggu mesin Probat, pembuatan kopi di

outletpun juga dengan mesin-mesin Espresso berkualitas yang ditangani langsung

oleh barista-barista yang handal. Jadi wajar jika bikin surprise sebagai experience

baru bagi mahasiswa. Jika biasanya menikmati kopi hitam ala kadarnya sekarang

bener-bener dimanjakan dengan kopi sebenar-benarnya kopi. Macam kopi-kopi di

film Filosofi Kopi yang happening itu. Warunk Upnormal menggiring sebuah

persepsi di benak market dengan metode pendekatan ala warung Indomie dengan

ekspektasi makanan dan minuman yang sederhana dan seadanya. Disatu sisi

ketika konsumen sudah tergiring dan masuk, kejutan-kejutan lain mereka hadirkan

Page 27: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

7

dari design interior dan inovasi pada variasi makanan dan minuman yang jauuh

melebihi ekspektasi yang sederhana tadi. Kebanyakan Kafe Modern gagal

mengatasi jurang yang menganga antara kebiasaan anak muda dengan pola Kafe

modern pada umumnya dan Warunk Upnormal mampu menutup celah itu dengan

mulus dengan pendekatan-pendekatan unik yang konsumen lakukan.

Warunk Upnormal merupakan salah satu perusahaan kuliner yang mengutamakan

pelayanan terhadap konsumen. Namun Dengan adanya persaingan yang ketat

dalam dunia usaha terutama perebutan pangsa pasar maka dibutuhkan lebih dari

sekedar pelayanan yang terbaik, sebuah perusahaan kuliner haruslah juga

memiliki strategi pemasaran yang baik. Dalam perusahaan kuliner sendiri

marketing merupakan department yang bertanggung jawab terhadap strategi

pemasaran dan pencapaian target penjualan. Seiring meningkatnya perusahaan

kuliner yang berorientasi pemasaran membuat tanggung jawab public relations

dari perusahaan tersebut bertambah. Dalam hal ini public relations memerlukan

sudut pandang yang lebih luas yang didesain untuk mempromosikan perusahaan

kuliner beserta produknya. Dalam perusahaan kuliner, public relations dianggap

mampu menciptakan kesan media yang baik secara cepat, dapat diukur, mampu

dengan cepat memusatkan perhatian pada konsumen baru, membutuhkan inovasi

yang lebih sedikit dibandingkan periklanan, dapat menyampaikan cerita yang

lebih mendalam dan lebih meyakinkan, serta berkomunikasi secara langsung

dengan konsumen. Dalam pelaksanaannya, public relations Warunk Upnormal

yang mendukung tujuan pemasaran disebut dengan Marketing Public Relations

(MPR), kegiatan Marketing Public Relations (MPR) Warunk Upnormal terdiri

atas publikasi, events, berita, kegiatan sosial dan media identitas. Konsumen yang

Page 28: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

8

telah memberikan kesan yang positif terhadap Warunk Upnormal, maka ia akan

memberikan itikad baik, rasa simpati, pengakuan, penerimaan dan dukungan

kepada pihak Warunk Upnormal. Ini berarti bahwa pada umumnya konsumen

Warunk Upnormal lebih mempercayai sumber informasi secara personal. Hal ini

menunjukkan bahwa penting bagi pihak Warunk Upnormal untuk senantiasa

memberikan citra yang positif kepada konsumennya, yang diduga dapat melalui

proses komunikasi.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa marketing public relations

sangat berperan dalam membangun brand image suatu perusahaan kuliner.

Karena itu setiap pegawai perusahaan kuliner selalu dituntut untuk menjadi “sales

person”. Dimana dalam melayani tamu kita bisa menjual seluruh fasilitas dan

pelayanan yang dimiliki perusahaan kuliner kepada customer, namun demikian

hal ini bukan hanya merupakan tanggung jawab marketing public relations saja.

Lalu bagaimana meningkatkan brand image perusahaan kuliner yang baik pada

sebuah perusahaan kuliner yang memiliki reputasi yang begitu bagus dalam

bidang pelayanan dan management. Hal ini tentunya merupakan sebuah tantangan

baru bagi marketing public relations dimana mereka bukan hanya dituntut untuk

menumbuhkan brand image perusahaan kuliner tapi juga mengubah pandangan

yang telah ada. Maka dari itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori

“The Four – Step Public Relations Process” sebagai teori umum mengenai ilmu

Public Relations (Cutlip, 2006:357). Dari latar belakang yang telah disampaikan

diatas, maka dari itu peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana peran

Marketing Public Relations Warunk Upnormal dalam membangun Brand Image.

Page 29: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, peneliti tertarik mengenai peran

Marketing Public Relations dalam membangun Brand Image Warunk Upnormal,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran marketing

Public Relations Warunk Upnormal dalam membangun Brand Immage (Studi

pada Warunk Upnormal Bandung, Jawa Barat).

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana peranan Marketing Public Relations Warunk Upnormal dalam

membangun Brand Image?

2. Bagaimana perencanaan yang dilakukan oleh Marketing Public Relations

Warunk Upnormal dalam membangun Brand Image?

3. Bagaimana aktivitas komunikasi yang dilakukan Marketing Public

Relations Warunk Upnormal dalam membangun Brand Image?

4. Bagaimana evaluasi yang dilakukan oleh Marketing Public Relations

Warunk Upnormal dalam membangun Brand Image?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah di rumuskan di atas, maka penelitian

ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis peranan Marketing Public Relations Warunk Upnormal dalam

membangun Brand Image.

Page 30: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

10

2. Mendeskripsikan perencanaan yang dilakukan oleh Marketing Public

Relations Warunk Upnormal dalam membangun Brand Image.

3. Mendeskripsikan aktivitas komunikasi yang dilakukan Marketing Public

Relations Warunk Upnormal dalam membangun Brand Image.

4. Mendeskripsikan evaluasi yang dilakukan oleh Marketing Public Relations

Warunk Upnormal dalam membangun Brand Image.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

1. Dapat memberikan khasanah ilmu pengetahuan khususnya ilmu

komunikasi yang berkaitan dalan bidang public relations.

2. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan maupun rujukan untuk penelitian

sejenis atau penelitian lanjutan.

Manfaat Praktis

1. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap

peran marketing public relations yang dijalankan Warunk Upnormal

dalam membangun brand image.

2. Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi Warunk Upnormal

untuk dapat memaksimalkan kinerja kegiatannya menjadi lebih baik.

Page 31: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian yang berjudul Peran Marketing Public Relations (MPR)

Warunk Upnormal Bandung Dalam Membangun Brand Image, penulis

menggunakan beberapa penelitian sejenis yang telah ada sebelumnya sebagai

referensi, yaitu penelitian mengenai strategi komunikasi. Beberapa judul tesis

dan jurnal yang penulis jadikan sebagai referensi penelitian terdahulu yaitu:

1. Nama dan Judul Penelitian ini adalah Lusia Savitri Setyo Utami, Yugih

Setyanto, Septia Winduwati. Judul Strategi Publik Relations Dalam

Membangun Brand Image Eco-Tourism Pulau Lombok. Tujuan Penelitian

ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi public relations pada eco-

tourism di Pulau Lombok dan untuk mengetahui bagaimana strategi tersebut

memberi kontribusi dalam membangun brand image eco-tourism Pulau

Lombok. Hasil Penelitiannya adalah Pemerintah daerah NTB melalui Dinas

Pariwisata dan Budaya provinsi NTB melakukan sosialisasi branding wisata

ecotourism melalui beberapa strategi dan kegiatan yang berfokus pada

promosi keindahan alam dan budaya di NTB. Kegiatan yang dilakukan

antara lain: publikasi media, penyelenggaraan kegiatan (event-event) rutin

dan direct promotion.

Page 32: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

12

2. Nama dan Judul Penelitian ini adalah Audinda Oktavirani Putri dengan

Judul Strategi Humas Dalam Membangun Brand Image Produk Kimbo:

Studi Pada PT. Pangan Mitra Sejahtera. Tujuan Untuk mengetahui strategi

HUMAS dalam membangun brand image pada produk KIMBO PT. Pangan

Mitra Sejahtera di Sidoarjo. Hasil Penelitian adalah strategi HUMAS dalam

membangun brand image pada produk KIMBO PT. Pangan Mitra Sejahtera

di Sidoarjo dan berdasarkan analisis dan pembahasan data diatas dapat

disimpulkan bahwa strategi HUMAS adalah sebagai berikut: Pertama

Inovasi baru produk Kimbo dalam memperkenalkan produk baru dan

mengarahkan individu untuk memahami eksistensi suatu inovasi dari

produk Kimbo serta mengacu pada reaksi positif publik terhadap inovasi

dan pemanfaatannya, kedua Promosi produk yang menarik sebagai media

saluran komunikasi, promosi ini dilakukan dengan cara: Event dapur

Kimbo, Event demo icip-icip, Promo produk, Promo koran, Promo bendit,

dan kegiatan gatering. Ketiga Segmentasi pasar produk Kimbo sebagai

bentuk ketepatan agar produk Kimbo dengan cepat diketahui oleh

konsumen, keempat membangun strategi jangka pendek satu tahunan untuk

mengukur sejauh mana capaian target strategi ini dijalankan.

3. Nama dan Judul Penelitian ini adalah Yulia Rukmana dengan Judul Tesis

Strategi Membangun Brand Image dalam Meningkatkan Daya Saing

Lembaga Pendidikan. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan

faktor-faktor pembentuk Brand Image di SMA Negeri 3 Malang dan SMA

Nurul Jadid Paiton Probolinggo dan mendeskripsikan langkah-langkah

strategi sekolah membangun Brand Image dalam meningkatkan daya saing

Page 33: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

13

di SMA Negeri 3 Malang dan SMA Nurul Jadid Paiton Probolinggo serta

mendeskripsikan dampak pembentukan Brand Image dalam meningkatkan

daya saing di SMA Negeri 3 Malang dan SMA Nurul Jadid Paiton

Probolinggo. Hasil penelitian ini adalah faktor pembentukan dan langkah-

langkah strategi dalam membangun Brand Image sekolah meliputi

akreditasi kelembagaan, Standar Manajemen Mutu ISO, tingkah laku siswa,

prestasi, kualitas lulusan, kegiatan unggulan sekolah, dan hubungan alumni.

Page 34: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

1

4

Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

No Nama dan Judul

Penelitian Terdahulu

Tujuan Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan

1. Lusia Savitri Setyo Utami,

S.Sos, M.Si.,

Yugih Setyanto,

S.Sos,M.Si., Septia

Winduwati, S.Sos, M.Si /

Strategi Publik Relations

Dalam Mmbangun Brand

Image Eco-Tourism Pulau

Lombok

untuk mengetahui bagaimana

strategi public relations pada

eco-tourism di Pulau Lombok

dan untuk mengetahui

bagaimana strategi tersebut

memberi kontribusi dalam

membangun brand image eco-

tourism Pulau Lombok

Pemerintah daerah NTB melalui Dinas

Pariwisata dan Budaya provinsi NTB

melakukan sosialisasi branding wisata

ecotourism melalui beberapa strategi dan

kegiatan yang berfokus pada promosi

keindahan alam dan budaya di NTB. Kegiatan

yang dilakukan antara lain: publikasi media,

penyelenggaraan kegiatan (event-event) rutin

dan direct promotion.

Perbedaannya terletak pada metode

penelitiannya memakai Dependabilitas dalam

penelitian kualitatif, dilakukan dengan audit

trail dan decision trail yaitu: catatan berisi

dokumen yang rinci mengenai data, keputusan,

dan metode yang telah dibuat selama penelitian

berlangsung. Sehingga memungkinkan peneliti

lain mengikuti proses yang sama;

memudahkan pembaca untuk memahami

keputusan yang dibuat peneliti; memberi atau

mengilhami cara menentukan dan

mengindikasikan kualitas riset; dan

menyajikan cara mengevaluasi keseluruhan

penelitian sedangkan penelitian yang ingin

dilakukan ini menggunakan metode Analisis

SWOT

2. Audinda Oktavirani Putri/

Strategi Humas Dalam

Membangun Brand Image

Produk Kimbo: Studi Pada

PT. Pangan Mitra Sejahtera

Untuk mengetahui strategi

HUMAS dalam membangun

brand image pada produk

KIMBO PT. Pangan Mitra

Sejahtera di Sidoarjo

strategi HUMAS dalam membangun brand

image pada produk KIMBO PT. Pangan Mitra

Sejahtera di Sidoarjo dan berdasarkan analisis

dan pembahasan data diatas dapat disimpulkan

bahwa strategi HUMAS adalah sebagai

berikut: Pertama Inovasi baru produk Kimbo

dalam memperkenalkan produk baru dan

mengarahkan individu untuk memahami

eksistensi suatu inovasi dari produk Kimbo

serta mengacu pada reaksi positif publik

terhadap inovasi dan pemanfaatannya, kedua

Promosi produk yang menarik sebagai media

saluran komunikasi, promosi ini dilakukan

dengan cara: Event dapur Kimbo, Event demo

Perbedaan terletak pada Teori penelitian yaitu

penelitian ini memakai Teori S–O–R singkatan

dari Stimulus–Organism–Response ini semula

berasal dari psikologi. Obyek material dari

psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama

yaitu manusia yang jiwanya meliputi

komponen–komponen: sikap, opini, perilaku,

kognisi afeksi dan konasi. Sedangkan yang

diinginkan dalam penelitian yang akan

dilakukan adalah menggunakan Teori

Integrated Marketing Communication (IMC)

adalah sebuah konsep komunikasi yang

terencana, terintegrasi dan diterapkan dalam

berbagai bentuk komunikasi pemasaran untuk

Page 35: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

1

5

icip-icip, Promo produk, Promo koran, Promo

bendit, dan kegiatan gatering. Ketiga

Segmentasi pasar produk Kimbo sebagai

bentuk ketepatan agar produk Kimbo dengan

cepat diketahui oleh konsumen, keempat

membangun strategi jangka pendek satu

tahunan untuk mengukur sejauh mana capaian

target strategi ini dijalankan.

memberikan pemahaman dan dampak yang

maksimal melalui konsistensi pesan

komunikasi kepada konsumen, pelanggan

ataupun pihak lain yang relevan dengan barang

atau jasa yang dikomunikasikan.

3. Yulia Rukmana/ Strategi

Membangun Brand Image

dalam Meningkatkan Daya

Saing Lembaga Pendidikan

untuk mendeskripsikan faktor-

faktor pembentuk Brand

Image di SMA Negeri 3

Malang dan SMA Nurul Jadid

Paiton Probolinggo dan

mendeskripsikan langkah-

langkah strategi sekolah

membangun Brand Image

dalam meningkatkan daya

saing di SMA Negeri 3

Malang dan SMA Nurul Jadid

Paiton Probolinggo serta

mendeskripsikan dampak

pembentukan Brand Image

dalam meningkatkan daya

saing di SMA Negeri 3

Malang dan SMA Nurul Jadid

Paiton Probolinggo

faktor pembentukan dan langkah-langkah

strategi dalam membangun Brand Image

sekolah meliputi akreditasi kelembagaan,

Standar Manajemen Mutu ISO, tingkah laku

siswa, prestasi, kualitas lulusan, kegiatan

unggulan sekolah, dan hubungan alumni

Perbedaannya terletak pada jenis penelitian,

penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dan jenis deskriptif dengan

rancangan penelitian studi multi kasus.

Page 36: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

16

B. Landasan Teori

Pada bab ini, peneliti akan memakai teori yang berhubungan dengan penelitian

yang dilakukan. Teori dan definisi umum yang akan dibahas pada bab ini antara

lain mengenai Public Relations, Corporate Communications, Strategi dan

pemasaran event khususnya melalui pemasaran event dengan memanfaatkan

sosial media. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori “The Four – Step

Public Relations Process” sebagai teori umum mengenai ilmu Public Relations

(Cutlip, 2006:357). “The Four – Step Public Relations Process” dipopulerkan

dalam buku Edward J. Robinson yang berjudul Public Relations Research and

Survey Research: Achieving Organizational Goals in a Communications Context.

Berikut ini adalah skema dari penggambaran teory “The Four – Step Public

Relations Process”.

Four-step public relations process itu adalah defening public relations problem,

planning and programing, taking action and communicating, dan evaluating the

program. Four-step public relations process dapat terlihat pada gambar di

bawah ini: Gambar 1.1 Empat Langkah Proses Public Relations

Sumber : Ruslan (1997:150)

Bagaimana kita telah Apa yang terjadi sekarang?

melakukannya?

Evaluasi Analisis Situasi

Implementasi Strategi

Bagaimana & kapan kita bertindak Apa yang harus kita lakukan, katakan

dan mengatakan hal tersebut? Dan mengapa (alasannya)?

4. Evaluasi

Program

1. Menentukan Masalah PR

3. Mengambil

Tindakan &

Komunikasi

2. Merencanakan & Memprogram

Page 37: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

17

Cutlip menyatakan bahwa proses perencanaan program kerja melalui

“proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok” yang menjadi landasan acuan

untuk pelaksanaan program kerja Public Relations adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dan Mendengarkan (Research-Listening)

Dalam tahap ini, penelitian yang dilakukan berkaitan dengan opini, sikap dan

reaksi dari mereka yang berkepentingan dengan aksi dan kebijaksanaan-

kebijaksanaan suatu organisasi. Seteleah itu baru dilakukan pengevaluasian

fakta-fakta, dan informasi yang masuk untuk menentukan keputusan

berikutnya. Pada tahap ini akan ditetapkan suatu fakta dan informasi yang

berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi, yaitu What’s our problem?

2. Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning-Decision)

Dalam tahap ini sikap, opini, ide-ide dan reaksi yang berkaitan dengan

kebijaksanaan serta penetapan program kerja organisasi yang sejalan dengan

kepentingan atau keinginan-keinginan pihak yang berkepentingan mulai

diberikan: Here’s what can do? (Apa yang dapat kita kerjakan).

3. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication-Action)

Dalam tahap ini informasi yang berkenaan dengan langkah-langkah yang akan

dilakukan dijelaskan sehingga mampu menimbulkan kesan-kesan yang secara

efektif dapat mempengaruhi pihak-pihak yang dianggap penting dan berpotensi

untuk memberikan dukungan sepenuhnya:

Here’s what we did and why? (Apa yang telah kita lakukan dan mengapa

begitu).

Page 38: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

18

4. Mengevaluasi (Evaluation)

Pada tahapan ini, pihak public relations mengadakan penilaian terhadap hasil-

hasil dari program-program kerja atau aktivitas public relations yang telah

dilaksanakan. Termasuk mengevaluasi keefektivitasan dari teknik-teknik

manajemen dan komunikasi yang telah dipergunakan:

How did we do? (bagaimana yang telah kita lakukan). (Ruslan, 1997:148).

Tiap tahapan dari keempat tahapan yang disebutkan diatas saling berkaitan erat

satu dengan yang lainnya. Artinya tahapan satu dengan tahapan yang lainnya

saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisah-pisahkan. (Lihat gambar 1.1).

Dalam penelitian ini, model praktik proses komunikasi yang digunakan oleh

Public Relations (PR) menurut James E. Grunig (Jefkins, 1992: 71 -75) Model

TwoWay Symmetrical (Simetris Dua Arah), menggambarkan kampanye melalui

komunikasi dua arah yang berimbang. Model ini dapat memecahkan suatu konflik

yang terjadi dan mampu memperbaiki pemahaman publik secara strategis, yang

dapat diterima dan dianggap lebih etis dalam penyampaian pesan atau informasi

melalui teknik komunikasi yang membujuk untuk membangun saling pengertian,

mendukung, mempercayai dan saling menguntungkan kedua belah pihak

C. Konsep

1. Public Relations

Untuk dapat memahami definisi Public Relations lebih luas dan dalam, kita dapat

menelaah pendapat para pakar. Definisi pertama dari Cutlip, Center dan Broom

dalam bukunya Effective Public Relations yang menyatakan bahwa:

Page 39: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

19

“ Public Relations is the management function which evaluates public attitudes,

identifies the policies and procedures of an individual or an organizational with

the public interest, and plans and executes a program of action to earn public

understanding and acceptance” (Cutlip, Center dan Broom, 1985:3).

Berdasarkan definisi diatas public relations memiliki kedudukan yang strategis

untuk menciptakan pengertian dan memperoleh dukungan publik melalui

kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi kebijakan untuk

kepentingan publik. Lain halnya dengan definisi dari Frank Jefkins (1996:33)

yang menyatakan bahwa humas adalah “sesuatu yang merangkum keseluruhan

komunikasi terencana, baik itu kedalam.

Definisi Frank Jefkins ini mencakup tujuan public relations yang lebih luas, tidak

hanya terbatas saling pengertian saja, namun melainkan juga berbagai tujuan

spesifik yang berkaitan dengan saling pengertian itu. Tujuan-tujuan lain itu

biasanya adalah penanggulangan masalah-masalah komunikasi yang memerlukan

perubahan tertentu, misalnya perubahan yang negatif menjadi positif. Berdasarkan

definisi ini juga didapat bahwa public relations dalam melaksanakan tujuannya

harus berdasarkan metode manajemen berdasarkan tujuan. Dalam mengejar

tujuannya public relations harus mengukur semua yang telah diperoleh melalui

teknik-teknik riset tertentu.

Salah satu definisi public relations yang menjelaskan secara lengkap mencakup

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh public relations adalah definisi dari Rex

Harlow, yang menyatakan bahwa:

“Public relations is a distinctive management function which helps establish and

maintain mutual lenes of communication, understanding, acceptance and

cooperation between an organization and its public; involves the management of

problem or issues; helps managemet to keep informed on and responsive to public

Page 40: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

20

opinion; defined and emphasizes the responsibility of management to serve the

public interest; helps management keep abreast of and effectifely utilize change,

serving as an early warning system to help anticipate trends; and uses research

and sound and ethical communication as its principal tool” (Harlow dalam

Cutlip, Center and Broom, 1985:4). (“Public relations adalah fungsi manajemen

yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara

organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan, dan

kerjasama; melibatkan manajemen dalam permasalahan atau persoalan; membantu

manajemen menjadi tahu mengenai dan tanggap terhadap opini publik,

menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani

kepentingan publik; mendukung menajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan

perubahan secara efektif; bertindak sebagai system peringatan dini dalam

membantu mengantisipasi kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta

teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama” (Cutlip, 1985:4).

Berdasarkan definisi diatas dari definisi terdahulu maupun dari definisi manapun

juga. Disitu ditampilkan aspek penting dalam public relations bahkan ditekankan

pentingnya komunikasi yang sehat dan etis. Namun ada beberapa pakar public

relations di negara-negara barat yang menilai definisi itu terlalu panjang, sehingga

mereka mengetengahkan definisi baru yang lebih dikenal “The Mexican

Statement”, yang menyatakan bahwa :

“Praktek kehumasan adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu social yang

menganalisa berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap konsekwensi

darinya, memberi masukan dan saran-saran kepada pimpinan organisasi, serta

menerapkan program-program tindakan terncana yang melayani kebutuhan

organisasi dan atau kepentingan khalayaknya” (Effendy, 1992:119).

Aspek-aspek penting dari definisi ini terletak pada bagian paling depan dan yang

paling belakang. Pernyataan Meksiko itu menyinggung “menganalisis

kecenderungan” yang mengisyaratkan kita untuk untuk menerapkan teknik-teknik

penelitian social sebelum merencanakan suatu program. Definisi tersebut juga

mensejajarkan aspek-aspek kehumasan dengan aspek-aspek ilmu sosial suatu

Page 41: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

21

organisasi, yakni menonjolkan tanggung jawab organisasi atas kepentingan

publik.

Kegiatan public relations, baik itu Marketing Public Relations (MPR)

kesemuanya perlu dilakukan oleh Public Relations di dalam suatu perusahaan atau

organisasi dengan sebaik-baiknya, agar tujuan utama perusahaan atau organisasi

yang diwakilinya dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Perolehan laba dalam bentuk financial oleh perusahaan atau

organisasi dari berbagai publiknya tentu saja mampu menjalankan roda kehidupan

perusahaan atau organisasi tersebut. Namun perolehan citra positif dari berbagai

publiknyapun tidak kalah penting untuk dibina. Terutama dengan publik

eksternal, karena publik inilah yang lebih cenderung memberikan penilaian

terhadap suatu perusahaan atau organisasi. Publik internal perusahaan relatif lebih

mudah untuk diajak bekerjasama, sebaliknya dengan publik ekternal relatif lebih

sulit untuk diajak bekerjasama salah satu alasannya adalah karena publik eksternal

lebih luas dibanding dengan publik internal.

Bagaimanapun juga kedua publik tersebut memberikan kontribusi kepada

keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi yang bersangkutan.

Salah satu penopang keberhasilan bidang eksternal perusahaan adalah kuatnya

network atau jaringan dengan pihak luar, baik secara kelembagaan maupun

individual. Karenanya, membangun jaringan yang kuat dengan pihak eksternal

perusahaan, utamanya yang relevan dengan bidang tugas, merupakan program

yang sangat mendukung upaya peningkatan citra perusahaan.

Page 42: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

22

Pada sisi lain kegiatan Public Relations ternyata memiliki kegiatan yang sangat

tercakup pada persepsi dan minat publik. Dalam hal ini Public Relations memiliki

peran untuk membangun image publik serta menjaga keharmonisan hubungan

dalam komunikasi perusahaan dengan pihak internal maupun eksternal. Oleh

Frazier Moore dalam bukunya Humas mengutip definisi Public Relations yang

dicetuskan oleh Public Relations Association News yang berbunyi: “Fungsi

Manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mendefinisikan kebijaksanaan dan

prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan

menjalankan suatu program tindakan untuk mendapatkan pengertian dan

penerimaan publik”. (Moore, 1987:6).

Keberadaan Public Relations sebagai unsur penunjang kegiatan pemasaran tanpa

pengertian diatas, dimana Public Relations terlibat dengan pengamatan sikap

publik secara intensif dan menjaga efektivitas hubungan dengan media. Dalam

bukunya Kustadi Suhandang juga dapat terlihat dengan jelas adanya fungsi

komunikasi yang berkaitan dengan pentingnya penciptaan opini publik sebagai

aksi komunikasi Public Relations, lebih jauh dalam bukunya efektivitas Pubic

Relations dituliskan:

Kegiatan komunikasi dan penafsiran serta komunikasi-komunikasi dan gagasan-

gagasan dampak suatu lembaga kepada publiknya dan suatu kegiatan komunikasi,

penerangan, gagasan-gagasan, serta opini dari publiknya kelembaga dalam usaha

yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama, sehingga tercipta suatu

persesuaian yang harmonis dari lembaga kepada masyarakatnya. (Suhandang,

2004:20)

Tampak jelas konsep tersebut bertujuan memuaskan konsumen dari serangkaian

tindakan pembeli. Dalam hal ini Public Relations bertujuan untuk memberikan

pelayanan dalam penjualan produk perusahaan termasuk layanan purna jual

Page 43: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

23

kepada para pelanggan dari rangkaian kesuksesan upaya pemasaran. Dengan kata

lain upaya pemuasan target penjualan yang ditetapkan. Dalam kehumasan, para

ahli biasanya menggunakan figur publik untuk membuat suatu kampanye berhasil.

Selain itu, juga dilakukan langkah-langkah pengkondisian dengan maksud agar

publik bersimpati. Setelah simpati direbut, promosi yang dilakukan akan berjalan

lebih mulus dan lebih membawa hasil kegiatan Public Relations untuk

mendukung kegiatan pemasaran memang tidak berhenti hanya untuk menarik

perhatian khalayak sasaran terhadap produk atau jasa yang ditawarkan saja. Tidak

cukup dengan, misalnya joint promotion atau menyelenggarakan event-event yang

kental bau promosinya, tetapi juga melakukan kegiatan yang memfokuskan

perusahaan pada tanggung jawab sosial, sehingga tercipta citra positif perusahaan

sebagai warga masyarakat yang baik.

2. Peranan Public Relations

“Peranan Praktisi public relations dalam suatu organisasi/perusahaan merupakan

salah satu kunci untuk memahami fungsi public relations dan komunikasi

organisasi disamping itu juga merupakan kunci untuk pengembangan peranan

praktisi public relations dan pencapaian profesional dalam public relations.

(Ruslan 1997:21)

Dalam kutipan buku “Kiat dan strategi kampanye public relations.1997”, Rosady

Ruslan mengatakan bahwa “public relations are Power of Opinion”, yakni

peranan public relations tersebut sama dengan juranlisitk, yang memiliki kekuatan

dan kekuasaannya untuk membentuk opini. Perbedaannya adalah media pers dan

wartawan merupakan alat untuk kontrol sosial, sedangkan public relations telah

Page 44: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

24

menekankan fungsi untuk menggalang pengertian antar lembaga yang diwakilinya

dengan publik yang menjadi target sasarannya. Oleh karena itu, kredibilitas

seorang public relations sangat diperlukan dalam melaksanakan peranannya,

khususnya dalam berkampanye dan berpropaganda untuk tujuan promosi,

publikasi, meningkatkan kesadaran dan pemahaman, pengertian hingga

membujuk dan mempengaruhi untuk mencari dukungan tertentu dari publik

sasarannya.

Tugas dan tanggung jawab public relations dalam peranannya adalah

menciptakan kepercayaan, kejujuran, dan dapat memberikan informasi atau

publikasi yang baik kepada masyarakat, tentunya didukung dengan kiat dan

strategi serta teknik-teknik yang digunakan pada program yang hendak

dilaksanakannya.

Peran utama Public Relations yang pada intinya adalah sebagai berikut:

a. Sebagai komunikator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang

diwakilinya dengan publiknya. Prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal

balik. Dalam hal ini, di satu pihak melakukan fungsi komunikasi merupakan

bentuk penyebaran informasi, di lain pihak komunikasi berlangsung dalam

bentuk penyampaian pesan dan menciptakan opini publik.

b. Membina Relationship, yang berupaya membina hubungan yang positif dan

saling menguntungkan dengan pihak publik sebagai target sasarannya, baik

internal maupun eksternal publik.

c. Peranan Back-up management yakni sebagai pendukung dalam fungsi

manajemen organisasi atau perusahaan

Page 45: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

25

d. Membentuk Corporate image artinya peranan PR berupaya menciptakan citra

diri bagi organisasi atau lembaganya. Menciptakan citra perusahaan merupakan

tujuan (goals) akhir dari suatu aktivitas program kerja public relations public

relations (Kampanye public relations) baik untuk keperluan publikasi maupun

promosi. (Ruslan 1997:10)

3. Keterkaitan Marketing dengan Public Relations

Public Relations ada untuk mendukung pemasaran produk dan jasa organisasi,

dan tugasnya adalah berintegrasi dengan elemen lain dalam bauran pemasaran.

Public Relations tidak didesain untuk menyuruh konsumen untuk melakukan

sesuatu namun hanya menarik perhatian mereka dengan membawa konsumen

secara tidak langsung karena adanya sebuah keinginan dari refleksi image seperti

atribut kredibilitas, kompetensi, keahlian, pengalaman, dan pengetahuan.

Ada lima macam model keterkaitan antara marketing dengan Public Relations :

a. Separate but equal functions; pemasaran dan kehumasan sebagai bidang yang

terpisah namun masing-masing menjalankan fungsinya secara sederajat.

b. Equal but overlapping functions; pemasaran dan kehumasan menjalankan

fungsi masing-masing secara setara dan terdapat titik persinggungan dan

koordinasi fungsi keduanya, yakni sama-sama membangun citra positif.

c. Marketing as the dominant functions; marketing justru lebih dominan dan

mengoordinasi fungsi kehumasan dalam memperkuat citra perusahaan.

d. Public Relations as the dominant functions; kehumasan justru lebih dominan

dan mengkoordinasikan fungsi pemasaran korporat dan produk.

Page 46: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

26

e. Marketing and Public Relations as the same functions; pemasaran dan

kehumasan melakukan fungsi bersama yakni berkomunikasi dengan publik dan

pasar, mulai dari segmentasi pasar/khalayak, pemetaan persepsi atau citra,

menetapkan sasaran, merumuskan strategi dan program hingga evaluasinya.

4. Marketing Public Relations

Alat dan teknik public relations yang sering digunakan untuk menunjang

marketing dan sasaran penjualan suatu bisnis disebut “Komunikasi Marketing”

atau “Marketing Public Relations”.

Public Relations pada umumnya dianggap sebagai bagian dari strategi pemasaran

organisasi. Public Relations melengkapi dan meningkatkan program periklanan,

kampanye lewat pos secara langsung, materi publikasi, kepustakaan perusahaan

dan identitas perusahaan secara menyeluruh. Adapun definisi Marketing Public

Relations yaitu:

Marketing Public Relations mempunyai peranan penting dalam fungsi pemasaran.

Dimensi dari Marketing Public Relations terletak pada upaya untuk

mendokumentsaikan minat konsumen damn mendorong motovasi pembelian

produk melalui informasi yang mempunyai nilai kredibilitas. Pendekatan dari

Marketing Public Relations berorientasi pada minat, harapan, aspirasi dan

kepedulian konsumen untuk kemudian mengaitkan kesan yang terjadi pada

produk perusahaan. (Alifahmi, 1994:89).

Mr. Thomas L. Harris merupakan pencetus pertama konsep Marketing Public

Relations menulis definisi Marketing Public Relations dalam bukunya “The

Marketer’s Guide to Public Relations” yang dikutip kembali oleh Hifni Alifahmi

dalam bukunya Marketing Public Relations:

Page 47: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

27

Marketing Public Relations merupakan proses perencanaan, pelaksanaan dan

pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian kepuasan

konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya melaui

kesan-kesan yang membutuhkan perusahaan dan produknya sesuai dengan

kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen.

(Alifahmi:1994:30).

Marketing Public Relations memberikan manfaat kepada perusahaan, antara lain :

1. Membangun posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar

2. Membangun kepercayaan dan keyakinan konsumen

3. Membangun kembali, meluncurkan kembali dan reposisi dari produk yang

sudah jenuh

4. Membangun komunkasi dari kelebihan-kelebihan manfaat dari produk yang

sudah lama

5. Dapat mengikut sertakan karyawan dan masyarakat untuk elbih mengenal

perusahaan

6. Mengembangkan daya jangkau iklan

7. dan memantapkan perhatian atas suatu kategori produk

8. Membantu mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan masalah

keuangan yang ada kaitannya dengan perusahaan.

9. Menyampaikan cerita mengenai produk dalambentuk yang lebih mendalam

10. Dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kampanye sales promotion, dan

lain-lain. (Alifahmi:1994:48)

Agar rencana suatu perusahaan dalam menarik minat konsumen berjalan dengan

lancar, maka perlu digunakan taktik-taktik Marketing Public Relations yang

dituangkan dalam kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Taktik

ini penting mengingat hal ini merupakan dasar dari setiap keberhasilan dari

Page 48: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

28

pemasaran Marketing Public Relations. Contoh taktik yang biasa dilakukan dalam

sebuah perusahaan adalah:

1. Pemberian penghargaan (award)

2. Penerbitan buku atau booklet atau majalah

3. Penyiapan kontes dan event-event yang menarik

4. Demonstrasi (biasanya dilakukan di toko-toko, shopping malls)

5. Exibits atau pameran

6. Fan Clubs

7. Grand Opening

8. Interview

9. Makan siang (bagian dari Marketing Public Relations untuk upaya pendekatan

kepada media serta dapat dikembangkan menjadi suatu berita)

10. Sponsor

11. Media Tours

12. Dan lain-lain (Alifahmi, 1994:61)

Dalam pelaksanaannya, public relations hotel yang mendukung tujuan pemasaran

disebut dengan Marketing Public Relations (MPR), terdiri dari publikasi, events,

berita, kegiatan sosial, serta media identitas (Kotler, Bowen and Makens;

1999:604).

5. Faktor-faktor pendorong timbulnya konsep Marketing Public Relations

Dengan semakin kompleks dan luasnya jaringan kerja pemasaran untuk

meningkatkan penjualan dan penyebaran produk yang berhasil, maka public

relations diperlukan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai

Page 49: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

29

lembaga secara lebih baik. Untuk itu perlu dicermati faktor-faktor yang

mendorong timbulnya konsep marketing public relations.

Saka Abadi dalam suatu makalahnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi,

antara lain:

1. Pecahnya pasar yang bersifat massal

Konsumen dalam hal ini lebih menghendaki produk yang berkualitas

menyebabkan adanya pergeseran perilaku dalam mencari objek pemuas

kebutuhan sehingga menimbulkan pasar baru.

2. Peledakan informasi dan teknologi Adanya saluran media yang kompleks telah

menimbulkan arus informasi yang beragam.

3. Peningkatan Persaingan Tingginya tingkat persaingan dan kompetisi pasar

perusahaan dituntut untuk lebih kompetitif

4. Pergeseran unsur promosi Pergeseran disini meliputi:

Jaringan periklanan semakin kurang

Dampak dari VCR (Video Casette Recorder)

Efektivitas TV

Biaya Iklan TV meningkat

5. Pengembangan Marketing Mix Adanya orientasi promosi pada unsur-unsur

lain dari penggunaan iklan (Saka Abadi, 1994:17).

Dengan mengamati kondisi diatas tampak jelas bahwa program pemasaran harus

dapat dilakukan secara simultan dengan landasan public relations. Pasar yang

kompleks dengan arus informasi yang luas akan memberikan pilihan yang variatif

bagi konsumen. Adanya persaingan akan menuntut kerja public relations lebih

optimum untuk memberikan pemahaman serta menyakinkan khalayak sebagai

Page 50: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

30

konsumen potensial dari perusahaan. Hal tersebut didorong oleh semakin

berkurangnya program advertensi dalam memberi informasi.

6. Bentuk-bentuk Marketing Public Relations

Beberapa bentuk program Marketing Public Relations dapat dilihat dengan

semakin terlibatnya khalayak yang diharapkan dapat membantu penyebaran

informasi. Hal ini juga dimaksudkan untuk menciptakan kepedulian publik akan

keberadaan perusahaan. Adapun beberapa bentuk program Marketing Public

Relations menurut Velasco seperti dikutip oleh Arista Swandaru (2001: 34) antara

lain:

1. Keterlibatan komunitas penting bagi perusahaan untuk terjun dan terlibat

langsung dengan aktivitas sosial dan komunitas agar perusahaan dapat

menjalin hubungan dnegan masyarakat serta mendapat simpati dari publik.

2. Kegiatan-kegiatan lingkungan perusahaan dituntut peka terhadap keadaan

lingkungannya baik disekitar lokasi perusahaan, pemukiman penduduk sekitar

maupun dukungan terhadap pelestarian lingkungan global.

3. Kesempatan-kesempatan khusus (event) Kesempatan khusus yang mungkin

menguntungkan bagi perusahaan misalnya dengan pembukaan pemeran.

4. Sponsor untuk tujuan tertentu kegiatan sponsorship atau bentuk dukungan

material dari perusahaan juga dilakukan khususnya pada kegiatan-kegiatan

yang bersifat spektakuler misalnya pertandingan olah raga atau konser musik.

5. Pelayanan masyarakat komitmen pelayanan pada masyarakat dapat diwujudkan

dengan menyajikan hubungan khusus bagi masyarakat pada kesempatan

tertentu dimana perusahaan dapat bekerjasama dengan pihak lain.

6. Bantuan untuk kepentingan pihak minoritas adanya kepedulian perusahaan

bagi kalangan fakir dan orang miskin dapat menciptakan respek dari

masyarakat dan dapat menaikkan citra perusahaan.

7. Program sekolah Program kepedulian pada pendidikan dapat diwujudkan

dengan pemberian beasiswa pendidikan, program magang kerja, ikatan kontrak

kerja maupun bentuk kerjasama lainnya dengan lembaga pandidikan.

(Swandara, 2001: judul skripsi aktivitas Mareketing Public Relations Dalam

Upaya Menumbuhkan Product Image di Grand Hotel Preanger)

Secara umum kegiatan Marketing Public Relations dapat diterapkan beberapa

aspek yang terkait dengan unsur pendidikan atau kesehatan, olahraga maupun

Page 51: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

31

pelayanan sosial. Bentuk lainnya adalah dengan pelaksanaan kunjungan kerja

perusahaan kepada khalayak untuk dapat melihat-lihat kondisi perusahaan.

Adanya wadah tempat penampungan keluhan serta pelayanan kepada masyarakat

juga merupakan konsep pengembangan Marketing Public Relations. Kegiatan

tersebut sangat penting karena memberikan informasi serta pengetahuan tentang

produk perusahaan. Kebijakan-kebijakan yang dibuat dengan penciptaan program-

program tersebut melalui pengelolaan yang tepat akan memberikan konsekwensi

yang sangat prospektif bagi perusahaan. Keadaan ini dapat memberikan gambaran

yang lebih baik dari setiap produk perusahaan yang tersalur melalui pemberian

informasi dalam kemasan yang menarik.

7. Konsep Marketing Public Relations

Meningkatnya perusahaan-perusahaan yang berorientasi pemasaran membuat

tanggung jawab Public Relations dari perusahaan tersebut bertambah. Dalam hal

ini Public Relations memerlukan sudut pandang yang lebih luas yang didesain

untuk mempromosikan perusahaan beserta produk dan jasanya. Terdapat empat

hubungan antara pemasaran dengan Public Relations yang dapat diasumsikan

dalam suatu perusahaan. Seperti Gambar 2.1.

Dari gambar 2.1 di bawah dijelaskan bahwa untuk kategori 1, hubungan

dikarakteristikan dengan penggunaan minimal dari setiap fungsi. Biasanya

perusahaan ini mempunyai anggaran yang kecil dan tidak mencurahkan waktu dan

usaha yang tidak banyak untuk pemasaran dan Public Relations, contohnya adalah

perusahaan agen layanan sosial yang kecil serta organisasi non profit. Kategori 2

Page 52: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

32

menunjukkan bahwa fungsi Public Relations telah dibentuk dengan baik tetapi

kurang dalam menjalankan pemasarannya. Contohnya adalah sekolah dan rumah

sakit. Perusahaan kecil biasanya masuk ke dalam kategori 3 di mana pemasaran

mendominasi dan fungsi dari Public Relations minimal. Kategori 4 adalah bagi

perusahaan yang mempunyai pemasaran dan Public Relations yang kuat yang

beroperasi secara independent. Peran Public Relations pada saat ini lebih

mengarah kepada kategori 4 di mana saat ini antara pemasaran dan Public

Relations beroperasi secara independen melainkan bekerja sebagai suatu tim di

mana Public Relations sebagai bagian dari komunikasi pemasaran terpadu yang

mendukung tujuan pemasaran.

Pada masa lampau departemen pemasaran dan departemen Public Relations

merupakan suatu departemen yang berbeda dalam suatu perusahaan. Saat ini

kedua fungsi tersebut saling terintegrasi karena mayoritas perusahaan

membutuhkan Public Relations yang berorientasi kepada pasar. Mereka

membutuhkan Public Relations untuk mengelola kegiatan-kegiatan Public

Relations yang berkontribusi terhadap pemasaran perusahaan. Selain itu mayoritas

perusahaan membangun kelompok Public Relations dan pemasaran untuk

mendukung promosi perusahaan dan produk serta pembentukan citra perusahaan

dan produk. Berdasarkan kedua hal Public Relations dan pemasaran berintegrasi

sehingga timbulah apa yang dinamakan dengan Marketing Public Relations

(MPR) yaitu Public Relations yang dirancang untuk mendukung tujuan

pemasaran (Kotler, Bowen, Makens; 2003:593). Berikut ini merupakan

pandangan beberapa ahli mengenai konsep Marketing Public Relations.

Lihat pada tabel 2.2

Page 53: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

33

Tabel 2.2

Matriks Marketing Public Relations (MPR)

Pakar Konsep

Rhenald Kasali (2003) Kegiatan hubungan masyarakat (public

relations) yang mendorong kegiatan

pemasaran.

Kotler dalam Clarke L. Claywood

(1997)

Marketing Public Relations represents

an opportunity for companies to regain

a share of voice in a massagesatieted

society. It not only delivers a strong

share of voice to deliver share of mind;

It delivers a better, more effective voice

in many cases.

Thomas L. Harris (1998) Marketing Public Relations is the

process of planning, executing, and

evaluating programs that encourage

purchase and consumer satisfaction

through credible communication of

information and impressions that

identify companies and their product

with the needs, wants, concerns, and

interest of consumers.

Larissa A. Grunig dalam Clarke L.

Claywood (1997)

Management communications between

an organization and its publics

Hilton International dalam Kotler,

Bowen, and Makens (2003)

The process by which we create a

postivi image and customer preference

through third-party endorsement.

Belch and Belch (1999) Public Relations activities designed to

support marketing objectives

John Burnett and Sandra Moriarty

(1998)

The Public Relations filed that seeks

positive publicity for products

Chris Fill (1999) Not only concerned with organizational

Page 54: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

34

success and failure but also with

specific publics: customers, consumes,

clients with whom exchange transaction

take place.

Rene A. Henry Jr dalam Thomas L.

Harris (1998)

The successful combination of a variety

of communications techniques, which

when skillfully and professionally used,

will help a company achieve its sales

and marketing objectives

Rosady Ruslan (2003) Perpaduan antara pelaksanaan program

dan strategi pemasaran dengan aktivitas

program kerja Public Relations dalam

upaya meluaskan pemasaran dan demi

mencapai kepuasan konsumen.

Uyung Sulaksana (2003) Kegiatan hubungan masyarakat (Public

Relations) yang mendukung program

pemasaran.

Adapun tujuan pemasaran yang berhubungan dengan Public Relations menurut

Belch and Belch (1999:516) adalah meningkatkan kesadaran, menginformasikan

dan memberikan pengetahuan, meningkatkan pemahaman, membangun rasa

percaya, memberikan alasan untuk membeli kepada konsumen, serta memotivasi

penerimaan konsumen. Sedangkan Kotler, Bowen and Makens (2003:600)

menyatakan bahwa MPR dapat berkontribusi terhadap berbagai tujuan pemasaran

yaitu meningkatkan kesadaran, membangun kredibilitas, menstimulasi tenaga

penjual dan saluran perantara, serta mengurangi biaya promosi. MPR memberikan

nilai tambah terhadap program komunikasi pemasaran terpadu dalam beberapa

cara yaitu, membangun daya tarik pasar sebelum munculnya periklanan di media,

sebagai contoh pemberitaan mengenai produk baru yang merupakan suatu

Page 55: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

35

peluang bagi para pemasar untuk mendapatkan publisitas dan mendramatisasikan

produk tersebut sehingga akan meningkatkan keefektifandari iklan tersebut;

mendorong program komunikasi di mana tidak ada periklanan; membuat berita

periklanan dimana tidak ada berita mengenai produk tersebut sehinnga periklanan

itu sendiri bisa menjadi fokus dari publisitas; membawa periklanan ke dalam

kehidupan kita; memperpanjang program promosi; membangun hubungan

personal dengan konsumen; mempengaruhi yang berpengaruh;

mengkomunikasikan manfaat produk baru; mendemonstrasikan tanggung jawab

sosial perusahaan dan membangun kepercayaan konsumen; serta mempertahankan

produk dengan resiko.

Harris dalam Rhenald Kasali (2003:12) memisahkan Public Relations menjadi

Marketing Public Relations (MPR) dan Corporate Public Relations (CPR)

berdasarkan khalayak sasarannya. MPR khalayak sasarannya yaitu target pasar

sedangkan CPR khalayak sasarannya yaitu target public. Rosady (2003:237)

menyatakan bahwa Public Relations memiliki fungsi ganda yaitu sebagai MPR

untuk mencapai tujuan pemasaran, sebagai CPR untuk mencapai tujuan

perusahaan dalam menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif, serta

Stakeholders Relations dalam upaya membangun saling pengertian, saling

menghargai, kemauan baik, dan toleransi baik terhadap publik internal yaitu

publik yang berada di dalam perusahaan seperti karyawan, manajer, para

pemegang saham; serta publik eksternal yaitu mereka yang berkepentingan

terhadap perusahaan dan berada di luar perusahaan seperti penyalur, pemasok,

bank, pemerintah, komunitas, dan pers. Dapat terlihat pada Gambar 2.2.

Page 56: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

36

Terdapat lima kegiatan yang terdapat dalam MPR dari suatu perusahaan, yaitu

(Kotler, Bowen, Makens; 2003:594):

a. Press Relations, di mana tujuannya adalah untuk menempatkan informasi ke

dalam berita sepositif mungkin dalam media, dalam rangka menarik perhatian

publik.

b. Product Publicity, yang terdiri dari berbagai usaha untuk mempublikasikan

produk tertentu seperti news product, acara khusus, perancangan ulang produk

dan sebagainya.

c. Corporate Communication, yang meliputi komunikasi eksternal dan internal

serta promosi mengenai perusahaan.

d. Lobbying, menjalin hubungan yang erat dengan para penentu kebijakan dan

kalangan legislatif untuk mendukung atau justru menggagalkan peraturan

perundang-undangan tertentu.

e. Counseling, yaitu member nasihat kepada manajemen mengenai isu publik dan

posisi serta citra perusahaan.

8. Proses Marketing Public Relations

Marketing Public Relations yang efektif merupakan hasil dari suatu proses yang

harus diintegrasikan dengan strategi pemasaran perusahaan. Proses MPR terdiri

dari langkah-langkah yaitu penelitian, membentuk tujuan pemasaran, menetapkan

audiens sasaran, memilih pesan dan alat Public Relations, mengimplementasikan

rencana Public Relations, serta mengevaluasi hasil (Kotler, Bowen, Makens;

2003:600).

Page 57: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

37

Konsep MPR menurut para ahli menekankan pada peran pemberian informasi,

pendidikan dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan

mengenai suatu produk atau jasa perusahaan akan lebih kuat dampaknya dan agar

lebih lama diingat oleh konsumen. Dengan tingkat komunikasi yang lebih intensif

dan komprehensif dibandingkan dengan iklan, maka MPR merupakan suatu

konsep yang lebih tinggi dan lengkap dari iklan. MPR memberi penekanan pada

aspek manajemen perusahaan dalam bentuk suatu produk atau jasa secara

professional dengan memperhatikan kesejahteraan konsumen. MPR sebagai suatu

proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang

memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen melalui

komunikasi yang baik mengenai informasi dan impresi dari perusahaan dan

produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kesan dari

konsumen.

Dengan semakin berkembangnya dinamika pasar saat ini maka para pemasar

dituntut untuk terus mengembangkan pesan-pesan yang meningkatkan kredibilitas

serta memberikan dampak yang positif bagi konsumen. Karena itulah peran MPR

semakin meningkat dalam menghadapi konsumen., memasarkan produk yang ada,

serta peran interaksinya dalam memperhatikan budaya global yang muncul.

Adapun yang menjadi pendorong meningkatnya peran MPR ini adalah pecahnya

pasar yang bersifat massal, yang antara lain disebabkan oleh semakin banyaknya

pilihan produk di pasar dan semakin tingginya tuntutan pelanggan; meningkatnya

peran informasi dan teknologi yang menyebabkan semakin pentingnya peran

MPR. Saluran media yang relatif baru dan dalam jumlah yang banyak

memungkinkan terciptanya banyak kesempatan yang beraneka ragam untuk

Page 58: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

38

mencapai pasar sasaran secara lebih cepat dan dengan dampak yang lebih besar

pula; meningkatnya persaingan disebabkan oleh suksesnya perusahaanperusahaan

mengembangkan produk yang berpotensi berhasil di pasar sehingga membuat

konsumen memiliki banyak alternatif dari sebelumnya.

9. Komponen Marketing Public Relations

MPR memiliki berbagai keunggulan yaitu efektif khususnya dalam membangun

brand awareness dan brand knowledge, potensial untuk membangun efektivitas

pada area meningkatkan penggunaan kategori dan meningkatkan penjualan merek

dalam periklanan, lebih hemat dibandingkan dengan bauran promosi lainnya,

semakin penting perannya mengingat semakin canggihnya teknologi media

elektronik karena lebih cost-effective sedangkan biaya media semakin tinggi,

dapat melengkapi iklan secara komplementer yaitu dengan meningkatkan

kredibilitas dari suatu pesan, dapat menjadi suatu kegiatan yang terpercaya serta

dapat menembus situasi yang relatif sulit atau terbatas.

Terdapat beberapa komponen dalam Hubungan Masyarakat dalam Pemasaran

(Marketing Public Relations) yang menurut Kotler, Bowen, and Makens

(2003:604) adalah publikasi, events, berita, kegiatan sosial, serta media identitas.

Dalam hal publikasi, perusahaan sangat bergantung kepada meteri komunikasi

agar dapat meraih dan mempengaruhi pasar sasaran. Dalam hal ini anak

perusahaan harus dapat menjalin hubungan dengan editor dan jurnalis yang

merupakan bagian dari pers dan media. Kualitas dari hubungan ini akan

berdampak terhadap berita dan cerita perusahaan yang akan membentuk opini

publik. Yang termasuk kedalam publikasi adalah laporan tahunan, brosur, kartu,

Page 59: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

39

artikel, meteri audiovisual, newsletter dan majalah perusahaan. Brosur

mempunyai peran yang sangat penting dalam menginformasikan kepada

pelanggan sasaran mengenai produk, bagaimana cara kerjanya, bagaimana proses

pembuatannya. Artikel yang dibuat oleh eksekutif perusahaan bisa menarik

perhatian mengenai perusahaan dan produk yang dihasilkan. Newsletter dan

majalah perusahaan dapat membantu membangun citra dan memberikan berita

penting bagi perusahaan. Audiovisual seperti film, slides, kaset video, dan kaset

audio semakin tinggi kegunaannya sebagai alat promosi.

Acara-acara khusus yang diadakan oleh perusahaan dapat menarik perhatian

pasar. Adapun acara khusus tersebut dibagi menjadi product events yaitu events

yang berorientasi produk dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan serta

corporate events yaitu suatu events yang dirancang dan diselenggarakan

perusahaan dengan nuansa hiburan yang diliput oleh media local sehingga akan

membangkitkan kesadaran, goodwill dan minat. Yang termasuk ke dalam acara

khusus ini adalah konferensi, seminar, outings, eksibisi, kontes dan kompetisi,

perayaan tahunan dan sponsorship terhadap acara budaya dan olah raga yang akan

menjangkau publik sasaran. Mensponsori kegiatan olah raga memungkinkan

perusahaan untuk mengundang supplier, jurnalis, distributor, dan pelanggan,

selain juga dapat memberikan perhatian berulang mengenai nama perusahaan

beserta produknya.

10. Peran Marketing Public Relations

Marketing Public Relations (MPR) sebagai suatu proses perencanaan,

pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan

Page 60: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

40

terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen (nasabah) melalui komunikasi

yang baik mengenai impresi dari perusahaan dan produk-produknya sesuai

dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kesan dari konsumen. Keberadaan

MPR di perusahaan dianggap efektif, hal ini dikarenakan:

1. MPR dianggap mampu dalam membangun brand awareness ( kesadaran akan

merek) dan brand knowledge (pengetahuan akan merek).

2. MPR dianggap potensial untuk membangun efektivitas pada area ”increasing

category usage” dan “icreasing brand sales”.

3. Dengan adanya MPR dalam beberapa hal dianggap lebih hemat biaya bila

dibandingkan dengan perusahaan memasukkan produknya melalui iklan. Lebih

cost-effective dari biaya media yang semakin meningkat.

Peranan Marketing Public Relations dalam upaya mencapai tujuan utama

organisasi menurut Rosady Ruslan:

1. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang tengah

diluncurkan itu.

2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat

(benefit) atas produk yang ditawarkan / digunakan

3. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor (advertorial)

tentang kegunaan dan manfaat suatu produk.

4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun

media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya.

5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan-pelayanan kepada konsumen,

termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan (complain handling) dan lain

sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggannya.

Page 61: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

41

6. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligus

merencanakan perubahan posisi produk yang lama

7. Mengkomunikasikan terus menerus melalui media Public Relations (House PR

Journal) tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian

sosial dan lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang positif di mata

masyarakat / publik.

8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa,

baik dari segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada

konsumennya

9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatus kejadian negatif yang

mungkin akan muncul di masa mendatang .

11. Brand (Merek)

Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam pemasaran adalah merek.

Terdapat beberapa perbedaan antara produk dengan merek. Produk merupakan

sesuatu yang dihasilkan oleh pabrik dan mudah ditiru oleh para pesaing.

Sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli oleh kosumen, memiliki nilai

dan identitas atau ciri tertentu yang dilindungi secara hukum sehingga tidak dapat

ditiru oleh pesaing. Berikut ini beberapa definisi brand (merk), yakni:

1. Brand atau merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat,

manfaat, dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli (Kotler, Armstrong,

1997:283).

Page 62: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

42

2. Brand adalah ide, kata, desain grafis dan suara/bunyi yang mensimbolisasikan

produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi produk dan jasa tersebut

(Janita, 2005:15).

3. King dalam Temporal, dan Lee (2002:46) mengatakan bahwa produk adalah

sesuatu yang dibuat didalam pabrik, merek adalah sesuatu yang dibeli oleh

konsumen. Produk dapat ditiru pesaing, merek adalah unik.

Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya

membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau

kontrak kepercayaan dari produsen kepada konsumen dengan menjamin

konsistensi bahwa sebuah produk akan selalu dapat menyampaikan nilai yang

diharapkan konsumen dari sebuah produk.

Merek dapat memiliki enam level pengertian (Kotler, 2002:460):

a. Atribut. Atribut berarti bahwa merek mengingatkan pada atibut-atribut tertentu

b. Manfaat. Manfaat berarti bahwa atribut perlu diterjemahkan menjadi manfaat

fungsional dan emosional

c. Nilai. Nilai berarti bahwa merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai

produsen.

d. Budaya. Budaya berarti bahwa merek juga mewakili budaya tertentu.

e. Kepribadian. Kepribadian berarti bahwa merek juga mencerminkan

kepribadian tertentu.

f. Pemakai. Pemakai berarti bahwa merek menunjukkan jenis konsumen yang

membeli atau menggunakan merek tersebut.

Page 63: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

43

Manfaat merek

Merek dapat bermanfaat bagi pelanggan, perantara, produsen, maupun publik

(Simamora, 2001:62), sebagai berikut:

1. Bagi pembeli, manfaat merek adalah:

a. Sesuatu kepada pembeli tentang mutu

b. Membantu perhatian pembeli terhadap produk-produk baru yang

bermanfaat bagi mereka

2. Bagi penjual, manfaat merek adalah:

a. Memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelusuri masalah-masalah

yang timbul.

b. Memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan atau ciri khas

produk.

c. Memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan

menguntungkan.

d. Membantu penjual melakukan segmentasi pasar.

3. Bagi masyarakat, merek bermanfaat dalam hal:

a. Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih

konsisten.

b. Meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat menyediakan

informasi tentang produk dan dimana membelinya.

c. Meningkatnya inovasi-inovasi produk baru, karena produsen terdorong

untuk menciptakan keunikan-keunikan baru guna mencegah peniruan oleh

pesaing.

Page 64: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

44

Menurut Temporal dan Lee (2002:44), alasan merek merupakan hal yang penting

bagi konsumen adalah dikarenakan:

1. Merek memberikan pilihan Manusia menyenangi pilihan dan merek memberi

mereka kebebasan untuk memilih. Sejalan dengan semakin terbagi-baginya

pasar, perusahaan melihat pentingnya memberi pilihan yang berbeda kepada

segmen konsumen yang berbeda. Merek dapat memberikan pilihan,

memungkinkan konsumen untuk membedakan berbagai macam tawaran

perusahaan.

2. Merek memudahkan keputusan Merek membuat keputusan untuk membeli

menjadi lebih mudah. Konsumen mungkin tidak tahu banyak mengenai suatu

produk yang membuatnya tertarik, tetapi merek dapat membuatnya lebih

mudah untuk memilih Merek yang terkenal lebih menarik banyak perhatian

dibanding yang tidak, umumnya karena merek tersebut dikenal dan bisa

dipercaya.

3. Merek memberi jaminan kualitas Para konsumen akan memilih produk dan

jasa yang berkualitas dimana pun dan kapan pun mereka mampu. Sekali

mereka mencoba suatu merek, secara otomatis mereka akan menyamakan

pengalaman ini dengan tingkat kualitas tertentu. Pengalaman yang

menyenangkan akan menghasilkan ingatan yang baik terhadap merek tersebut.

4. Merek memberikan pencegahan resiko Sebagian besar konsumen menolak

resiko. Mereka tidak akan membeli suatu produk, jika ragu terhadap hasilnya.

Pengalaman terhadap suatu merek, jika positif, memberi keyakinan serta

kenyamanan untuk membeli sekalipun mahal. Merek membangun

kepercayaan, dan merek yang besar benar-benar dapat dipercaya.

Page 65: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

45

5. Merek memberikan alat untuk mengekspresikan diri Merek menghasilkan

kesempatan pada konsumen untuk mengekspresikan diri dalam berbagai cara.

Merek dapat membantu konsumen untuk mengekspresikan kebutuhan sosial-

psikologi

12. Brand Image

Pengertian dari brand image adalah: “animpression created by brand messages

and experiences and assimilated into a perception or impression of the brand “

(Duncan, 2004: 82). Yang artinya suatu kesan yang diciptakan oleh pesan brand

dan pengalaman yang diasimilasi ke sebuah persepsi atau kesan dari brand itu

sendiri. Image suatu produk dikelola oleh sebuah perusahaan tidak terlepas dari

peran dari pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung. Image yang

bagus dapat memperkokoh brand suatu perusahaan begitu pula image yang buruk

akan berakibat fatal bagi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut.

Brand image merepresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan

dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Kotler &

Fox mendefinisikan citra sebagai jumlah dari gambaran-gambaran, kesan-kesan

dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu obyek.

Citra terhadap merk berhubungan dengan sikap yang berupa dengan keyakinan

dan referensi terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra yang positif terhadap

suatu merek, lebih menungkinkan untuk melakukan pembelian. Manfaat dari citra

merek (brand image) yang positif, perusahaan bisa mengembangkan lini produk

dengan memanfaatkan citra yang positif yang telah terbentuk dari produk lama

(Sutisna, 2003: 83)

Page 66: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

46

Keller & Houston berpendapat bahwa brand image adalah pengertian dan

pemahaman pelanggan terhadap merek atau brand suatu produk

(Prisgunanto,2006: 10). Menurut Aaker definisi brand image adalah (1991: 109):

“A brand image is a set of associations, usually organized in some meaningful

way. Brand image refers to the schematic memory of brands which contains the

target market’s interpretation of the product attributes, benefit, usage situations,

users and manufacturer or marketer characteristics.”

Berdasarkan definisi tersebut, brand image ada dalam ingatan seseorang dan

diinterpretasikan dalam atribut produk, manfaat, situasi penggunaan, karakteristik

pengguna serta produsen atau pemasarnya. Secara implisit di dalamnya pun

terkandung sisi emosional konsumen yang perlu diarahkan oleh pemasar menuju

sekumpulan asosiasi tertentu yang diinginkannya.

Brand image menurut Dr. Paul Temporal dan Rod Davies (brandingAsia.com)

adalah kumpulan persepsi konsumen mengenai brand tersebut atau bagaimana

konsumen melihat brand tersebut. Persepsi didefinisikan sebagai proses dengan

mana individu memilih, mengorganisir, dan mengartikan rangsangan (stimulus)

ke dalam suatu makna atau arti dalam gambaran nyata (Schiffman dan Kanuk,

2000:158). Ketika konsumen dihadapkan kepada suatu stimulus (brand, produk,

atribut produk, dsb) maka ia akan memberikan respon yang bergantung pada

persepsinya. Karena itu, konsumen yang berbeda akan merespon suatu stimulus

yang sama bergantung pada persepsinya masing-masing. Konsumen bereaksi dan

beraksi atas dasar persepsinya. Jadi pembuatan keputusan pembelian didasarkan

pada persepsi dan bukan pada fakta-fakta aktual. Oleh karena itu, pembentukkan

persepsi konsumen melalui brand image menjadi sangat penting. Image

Page 67: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

47

mengandung sekumpulan persepsi atau konsep publik akan sebuah institusi,

individu atau obyek. Perusahaan yang sukses berpendapat bahwa image lebih

penting dalam menjual produk dari pada fitur produk itu sendiri. Brand image

membantu pemasar dalam mengakumulasikan sekumpulan konsumen yang loyal

dari suatu brand tertentu agar tetap melakukan pembelian ulang.

Sedangkan pengertian dalam (Rangkuti,2002: 244) Brand Image atau brand

personality adalah sekumpulan assosiasi merek yang terbentuk dan melekat di

benak konsumen. Dari beberapa pengertian tersebut dapat diketahui bahwa citra

merek (brand image) merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh

konsumen terhadap merek tertentu.

Brand image yang efektif akan mencerminkan tiga hal (Rangkuti, 2002:312)

yaitu:

1) Membangun karakter produk dan memberikan value proposition.

2) Menyampaikan karakter produk secara unik sehingga berbeda dari pesaing.

3) Memberikan kekuatan emosional lebih dari kekuatan rasional.

Ketika brand image mampu membangun karakter produk dan memberikan value

proposition, kemudian menyampaikan karakter produk kepada konsumennya

secara unik, berarti brand tersebut telah memberi kekuatan emosional lebih dari

kekuatan rasional yang dimiliki oleh produk tersebut. Hal ini akan membuat

konsumen mengasosiasikan serangkaian hal yang positif dalam pikirannya ketika

mereka memikirkan brand tertentu.

1) Brand Image dalam Ranah Public Relations

Page 68: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

48

Brand Image sering diidentikkan dengan dunia marketing. Namun

kenyataannya brand image juga menjadi sebuh konsep yang mengaitkan

dengan public relations. Public relations memberikan kontribusi pada

pembentukan image dari sebuah brand. Untuk itu perlu dijelaskan terlebih

dahulu peran public relations dalam branding.

Menurut Levine (2003.15) dikatakan bahwa:

“Public relations can help create a brand, established it, promote it, develop it,

and keep it healthy, all without being detected by general public. It is central of

branding as any other, and its importance is immasurable.”

Dijelaskannya, public relations dapat membantu dalam menciptakan sebuah

brand, mempertahannya, mempromosikannya, mengembangkannya, dan

menjaganya tetap baik, dan kesemuanya tanpa disadari oleh khalayak secara

umum. Ditambahkannya keterkaitan antara public relations dan branding yaitu:

“The concept of branding and public relations are closely intertwined. The job of

public relations is to encourage the public to have positive thought about

particular company, product, service or individual. Branding is the idea that

particular set of atributes will encourages the public to have positive thought

about particular company, service, or individual. It’s subtle distinction but

essential one.” (Lenvine, 2003:16)

Public relations harus mampu menciptakan pemikiran yang positif dalam benak

khalayak terkait perusahaan, produk, pelayanan atau individu. Kemudian

disampaikan Houtman dikutip Davis (2007:134) lima syarat bagaimana

membangun brand melalui public relations:

1. Know what the product and campaign that surround it, stand for

2. Target those buyers who have passion for your product

3. Understand how the industry to which your product belongs has evolved

4. Integrate the timeless qualities that have helped make the brand

Page 69: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

49

5. Reduce cross-considerations by targeting an exclusive market and audience.

Pengukuran Brand Image

Menurut Shimp, 2009 dalam Bastian (2014:2), citra merek diukur dari 3 hal,

yaitu:

1. Atribut Atribut adalah ciri-ciri atau berbagai aspek dari merek yang diiklankan.

Atribut juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu hal-hal yang tidak berhubungan

dengan produk (contoh : harga, kemasan, pemakai, citra penggunaan), dan hal-

hal yang berhubungan dengan produk (contoh : warna, ukuran, desain).

2. Manfaat Manfaat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu fungsional, simbolis, dan

pengalaman.

3. Evaluasi keseluruhan Evaluasi keseluruhan, yaitu nilai atau kepentingan

subjektif dimana konsumen menambahkannya pada hasil konsumsi.

Kriteria Pemilihan Merek

Menurut Kotler (2009;269) terdapat enam pemilihan kriteria merek, diantaranya

adalah:

1. Dapat diingat

Merek harus dapat diingat dan dikenali dengan mudah oleh konsumen.

2. Berarti

Merek harus kredibel dan mencirikan karakter yang sesuai, serta menyiratkan

sesuatu tentang bahan atau tipe orang yang mungkin menggunakan merek.

Page 70: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

50

3. Dapat disukai

Seberapa menarik estetika dari merek dan dapat disukai secara visual, verbal,

dan lainnya.

4. Dapat dipindahkan

Merek dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru dalam kategori

yang sama atau berbeda dengan melintasi batas geografis dan segmen pasar.

5. Dapat disesuaikan

Merek harus dengan mudah dapat disesuaikan atau diperbarui sesuai dengan

kebutuhan pasar.

6. Dapat dilindungi

Merek harus dapat dipatenkan atau dapat dilegalkan secara hukum, sehingga

tidak mudah ditiru oleh pesaing

Cara Membangun Keunggulan Citra Merek

Merek bukan hanya sekedar nama melainkan sebuah nilai, konsep, karakteristik,

dan citra dari produk. Merek yang baik akan menciptakan citra merek yang

unggul di dalam benak konsumen dan hal tersebut membutuhkan pondasi yang

kokoh juga. Oleh sebab itu perlu dilakukan beberapa cara untuk membangun citra

merek. Langkah-langkah membangun citra merek menurut Rangkuti (2008;5)

sebagai berikut:

1. Memiliki positioning yang tepat

Merek harus dapat menempati atau memposisikan diri secara tepat untuk selalu

menjadi yang nomor satu dan utama di benak konsumen. Hal tersebut bukan

Page 71: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

51

hanya didukung oleh kualitas produk melainkan kualitas pelayanan untuk

memenuhi kepuasan konsumen.

2. Memiliki brand value yang tepat

Produsen harus membuat brand value yang tepat untuk membentuk brand

personality yang baik terhadap merek untuk membuat merek semakin bernilai

dan kompetitif di benak konsumen. Brand personality lebih cepat berubah

dibandingkan brand positioning karena brand personality mengikuti

permintaan atau kehendak konsumen setiap saat.

3. Memiliki konsep yang tepat

Untuk mengkomunikasikan brand value dan positioning yang tepat maka

dibutuhkan konsep yang tepat sesuai sasaran baik terhadap produk, segmentasi

pasar, cara memasarkan, target pasar, kualitas pelayanan, dsb. Hal ini

membantu perusahaan untuk membangun brand image yang baik di benak

konsumen.

Pembentukan Citra Merek (Brand Image)

Pembentukan citra merek dalam benak konsumen tidak terjadi secara cepat

melainkan membutuhkan proses bertahun-tahun. Pembentukan citra merek

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1. Kualitas dari produk yang dihasilkan.

Semakin baik kualitas produk yang dijual kepada konsumen maka semakin

besar minat konsumen untuk membeli kembali sehingga dapat meningkatkan

penjualan produk tersebut.

Page 72: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

52

2. Pelayanan yang disediakan.

Produsen tidak hanya menjual produk melainkan pelayanan. Kepuasan

pelanggan tergantung pada pelayanan yang diberikan produsen kepada

konsumen.

3. Kebijakan perusahaan.

Kebijakan-kebijakan perusahaan yang dibuat akan membentuk nilai dan

persepsi untuk perusahaan tersebut di benak konsumen yang berdampak pada

citra image perusahaan.

4. Reputasi perusahaan.

Setiap perusahaan memiliki reputasi masing-masing. Perusahaan yang telah

memiliki reputasi yang baik harus dapat mempertahankannya dalam segala

bidang. Semakin baik reputasi yng dimiliki perusahaan maka citra image

perusahaan tersebut juga semakin baik dan kuat.

5. Kegiatan pemasaran perusahaan.

Apa, bagaimana, kapan, dimana, dan siapa yang akan menjadi target

pemasaran dari perusahaan sangat penting karena hal tersebut dapat

mempengaruhi kesuksesan sebuah perusahaan dalam membentuk citra image.

13. Hubungan Marketing Public Relations dengan Brand Image

Hubungan Marketing Public Relations dengan Brand Image sangatlah penting

dalam membangun Citra Perusahaan. Marketing Public Relations adalah suatu

proses perencanaan, pelakasanaan dan pengevaluasian program-program yang

memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen melalui

Page 73: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

53

komunikasi yang baik mengenai informasi dari perusahaan terhadap citra merek

(brand image) terhadap suatu produk tertentu.

Marketing Public Relations merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh

suatu perusahaan. Salah satu tujuannya terletak pada citra merek (brand image)

yang melekat dalam suatu produk yang diciptakan oleh perusahaan. Merek

memberikan nilai kepada pelanggan dalam beberapa dimensi. Merek memberi

nilai karena menyederhanakan proses pengambilan keputusan. Merek juga

membentuk ikatan emosional dengan pelanggan. Merek yang sudah dikenal dapat

mengurangi rasa ketidakpastian dan resiko yang dihadapi oleh pelanggan. Hal lain

yang perlu diperhatikan yaitu konsumen memilih produk atau jasa bersadarkan

merek. Jika konsumen tidak mempunyai pengalaman dengan suatu produ katau

jasa, mereka cenderung untuk mempercayai merek yang disukai atau yang

terkenal. Para konsumen sering menganggap merek-merek yang lebih terkenal

adalah jaminan penuh terhadap kualitas, keandalan, kinerja dan pelayanan, oleh

karena itu usaha komunikasi dan promosi perusahaan menambah kualitas

produk/jasa yang dirasakan pada produk/jasa dengan membantu membangun da

memperahankan citra merek (brand image) yang menguntungkan (Schiffman dan

Kanuk, 2007:173).

Untuk membangun sebuah brand image Warunk Upnormal yang kuat memang

banyak hal yang harus dilakukan. Selain juga harus mampu mempertahankan

pelanggan yang sudah ada, sebuah produk juga harus mampu menarik pelanggan

baru. Sedangkan untuk menarik pelanggan baru dapat dilakukan dengan cara

meningkatkan promosi, memperjelas brand identity dan memberikan keyakinan

Page 74: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

54

kepada calon pelanggan bahwa produk/layanan yang diberikan Warunk Upnormal

benar-benar unggul, bermutu dan memiliki nilai yang tinggi. Jika hal-hal tersebut

dapat dilakukan dengan baik, maka diharapkan produk yang dimiliki akan

memiliki nilai trustworthiness yang tinggi dibenak konsumen. Dalam komunikasi

pemasaran, iklan dan promosi memang memiliki peran yang penting dalam

membangun brand image. Hal ini disebabkan karena kegiatan ini mempunyai

target audience luas, sehingga dalam waktu relatif singkat pesan yang ingin

disampaikan tentang brand lebih cepat sampai.

Amalia E. Maulana menyatakan bahwa banyak kegiatan lain yang digunakan

sebagai pembangun brand image, antara lain:

1) Desain kemasan, termasuk isi tulisan/ pesan yang disampaikan.

2) Event, promosi di tempat umum, dan kegiatan below the line lainnya.

3) Iklan tidak langsung yaitu yang bersifat public relations.

4) Corporate Social Responsbillity (CSR) yaitu kegiatan-kegiatan sosial untuk

komunitas yang dilakukan oleh perusahaan/ lembaga.

5) Customer Service, bagaimana perusahaan menangani keluhan, masukan dari

konsumen setelah terjadi transaksi.

6) Bagaimana karyawan yang bekerja di lini depan/ front liners (apakah itu bagian

penjualan, kasir, resepsionis, dll) bersikap dalam menghadapi pelanggan, dll.

Dari sini dapat terlihat betapa pentingnya fungsi public relations dalam

pembentukan sebuah brand image yang sesuai dengan tujuan Warunk Upnormal.

Dalam kode etik IPRA (International Public Relations Associations) dijelaskan

bahwa proses public relations meliputi beberapa hal, diantaranya: Pengambilan

Page 75: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

55

keputusan yang melibatkan manajemen organisasi atau perusahaan,

tanggungjawab sosial, melakukan kegiatan komunikasi, publikasi dan promosi.

Selain itu mampu menciptakan serta menjaga citra yang positif melalui

pembinaan hubungan dan kemauan yang baik dengan berbagai pihak sebagai

publiknya

D. Kerangka Pikir

Penelitian membutuhkan sebuah landasan untuk mendasari berjalannya suatu

penelitian, termasuk penelitian kualitatif. Penelitian dimulai dengan memetakan

bahan-bahan pendukung penelitian melalui kerangka pemikiran. Kerangka

pemikiran merupakan landasan yang menjadi dasar dalam melakukan penelitian

agar peneliti dapat fokus dan tidak melenceng pada permasalahan pokok.

Penelitian ini berawal dari fenomena yang muncul dan memiliki kesan yang

cukup kuat. Marketing Public Relations merupakan kegiatan dari Public Relations

salah satunya yakni dalam melakukan strategi yang dilakukan oleh Marketing

Public Relations Warunk Upnormal dalam membangun Brand Image. Strategi

marketing yang dilakukan oleh Public Relations Warunk Upnormal dipahami

sebagai bentuk nyata dari sebuah analisis masalah sampai dengan tahap

pengevaluasian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan

konsep 4 step Public Relations process. Studi kasus digunakan sebagai penopang

permasalahan yang diangkat mengenai Strategi marketing Public Relations

Warunk Upnormal.

Page 76: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

56

Gambar 1.2. Kerangka Bagan Pemikiran

Warunk Upnormal Bandung

1. Menganalisis Peranan Marketing Public Relation

2. Mendeskripsikan perencanaan Marketing Public Relation

3. Mendeskripsikan aktivitas komunikasi Marketing Public Relation

4. Mendeskripsikan evaluasi yang dilakukan Marketing Public Relation

Marketing Public Relation Warunk

Upnormal

Brand Image

Page 77: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

57

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan

metode studi kasus dan tipe penelitian deskriptif untuk mengungkapkan

bagaimana peran Marketing Public Relations Warunk Upnormal dalam

membangun Brand Image.

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian yang digunakan

yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa

penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (case study). Penelitian ini

memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya

sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang

bersangkutan, dengan kata lain dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber

(Nawawi, 2003: 1)

Peneliti menggunakan pendekatan penelitian studi kasus karena pada penelitian

ini meneliti secara mendalam mengenai peran Marketing Public Relations

Warunk Upnormal, melihat bagaimana cara proses, tujuan, dan hasil dari peran

Marketing Public Relations yang berlangsung, serta mengetahui bagaimana

Page 78: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

58

langkah, kendala dan cara yang dihadapi oleh Public Relations Warunk

Upnormal.

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

postpositivisme. Paradigma postpositivisme lahir sebagai paradigma yang ingin

memodifikasi kelemahan – kelemahan yang terdapat pada paradigma

postpositivisme. Paradigma postpositivisme berpendapat bahwa peneliti tidak bisa

mendapatkan fakta dari suatu kenyataan apabila si peneliti membuat jarak

(distance) dengan kenyataan yang ada. Hubungan peneliti dengan realitas harus

bersifat interaktif. Oleh karena itu perlu menggunakan prinsip trianggulasi, yaitu

penggunaan bermacam – macam metode, sumber data,dan data. (Tahir, 2011: 57-

58)

Penelitian studi kasus akan kurang kedalamannya bilamana hanya dipusatkan

pada fase tertentu saja atau salah satu aspek tertentu sebelum memperoleh

gambaran umum tentang kasus tersebut. Sebaliknya studi kasus akan kehilangan

artinya kalau hanya ditujukan sekedar untuk memperoleh gambaran umum namun

tanpa menemukan sesuatu atau beberapa aspek khusus yang perlu dipelajari

secara intensif dan mendalam. Studi kasus yang baik harus dilakukan secara

langsung dalam kehidupan sebenarnya dari kasus yang diselidiki. Walaupun

demikian, data studi kasus dapat diperoleh tidak saja dari kasus yang diteliti,

tetapi, juga dapat diperoleh dari semua pihak yang mengetahui dan mengenal

kasus tersebut dengan baik. Dengan kata lain, data dalam studi kasus dapat

diperoleh dari berbagai sumber namun terbatas dalam kasus yang akan diteliti

(Nawawi, 2003: 2).

Page 79: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

59

B. Fokus Penelitian

Masalah pada penelitian kualitatif bertumpu pada suatu fokus. Adapun maksud

dalam merumuskan masalah penelitian dengan jalan memanfaatkan fokus yaitu

pertama, penetapan fokus dapat membatasi studi; kedua, penetapan fokus

berfungsi untuk memenuhui inklusi-inklusi atau kriteria masuk-keluar (inclusion-

exlusion criteria) atau informasi baru yang diperoleh di lapangan sebagaimana

dikemukakan Moleong (2004:93-94). Dalam metode kualitatif, fokus penelitian

berguna untuk membatasi bidang inquiry. Tanpa adanya fokus penelitian, peneliti

akan terjebak oleh banyaknya data yang diperoleh dilapangan. Oleh karena itu

fokus penelitian akan berperan sangat penting dalam memandang dan

mengarahkan penelitian.

Fokus penelitian bersifat tentatif seiring dengan perkembangan penelitian.

Moleong (2004:237) menyatakan bahwa fokus penelitian dimaksudkan untuk

membatasi studi kualitatif, sekaligus membatasi penelitian guna memilih data

yang relevan dan yang baik. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan

penelitian pada peran Marketing Public Relations Warunk Upnormal dalam

membangun Brand Image. Aspek-aspek yang menjadi fokus penelitian ini adalah:

1. Peranan Marketing Public Relations Warunk Upnormal dalam membangun

Brand Image.

2. Perencanaan yang dilakukan oleh Marketing Public Relations Warunk

Upnormal dalam membangun Brand Image.

3. Aktivitas Komunikasi yang dilakukan Marketing Public Relations Warunk

Upnormal dalam membangun Brand Image.

Page 80: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

60

4. Evaluasi yang dilakukan oleh Marketing Public Relations Warunk

Upnormal dalam membangun Brand Image.

C. Strategi Pemilihan Informan

Teknik sampling dalam penelitian kualitatif jelas berbeda dengan yang non

kualitatif. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi

sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian.

Sampel dalam penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik, tetapi

sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan

teori. Sampling dalam penelitian kualitatif adalah pilihan penelitian meliputi

aspek apa, dari peristiwa apa, dan siapa yang dijadikan fokus pada suatu saat dan

situasi tertentu, karena itu dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu. Perkembangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang

dianggap tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa

sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi yang diteliti.

Atau dengan kata lain pengambilan sampel diambil berdasarkan kebutuhan

penelitian (Sugiyono, 2008:300).

Agar sesuai dengan permasalahan dan tujuan dari penelitian ini, maka yang

menjadi subjek penelitian ditentukan berdasarkan karakteristik sebagai berikut:

1. Subjek ditentukan dari jabatannya.

2. Subjek terlibat dalam pelaksanaan peran marketing public relations dalam

membangun brand image Warunk Upnormal.

Page 81: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

61

3. Subjek memiliki pengetahuan yang memadai mengenai peran marketing public

relations dalam membangun brand image Warunk Upnormal.

4. Memiliki kesediaan untuk diteliti dan menceritakan pengalamannya selama

pelaksanaan peran marketing public relations tersebut.

Dalam penelitian ini yang menjadi Subyek Penelitian adalah:

1. Yopie Taufiq, Manajer Warunk Upnormal cabang Riau, Bandung

2. Firman Rahman, Manajer Warunk Upnormal kantor pusat Kota Bandung

3. Ratu Tita Yulianti, Divisi Marketing Warunk Upnormal kantor pusat Kota

Bandung

4. Rizka Dewita, Konsumen Warunk Upnormal

5. Neni Suryati, Konsumen Warunk Upnormal

6. Roida Yulis, Konsumen Warunk Upnormal

7. Echa Johan, Konsumen Warunk Upnormal

D. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini peneliti memilih

jenis penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan

spesifik. Selanjutnya dijelaskan oleh Sugiyono (2008:225) bahwa pengumpulan

data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan

gabungan/triangulasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara.

Page 82: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

62

1. Observasi

Observasi menurut Kusuma (1987:25) adalah pengamatan yang dilakukan

dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang

diselidiki. Adapun jenis-jenis observasi tersebut diantaranya yaitu observasi

terstruktur, observasi tak terstruktur, observasi partisipan, dan observasi

nonpartisipan. Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka,

peneliti memilih observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu teknik

pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan

oleh objek yang diselidiki. Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan

mencatat langsung terhadap objek penelitian, yaitu dengan mengamati

kegiatan-kegiatan yang ada di Warunk Upnormal. Sehingga peneliti dapat

menentukan informan yang akan diteliti dan juga untuk mengetahui jabatan,

tugas/kegiatan, alamat, nomor telepon dari calon informan sehingga mudah

untuk mendapatkan informasi untuk kepentingan penelitian.

2. Wawancara

Dalam teknik pengumpulan menggunakan wawancara hampir sama dengan

kuesioner. Wawancara itu sendiri dibagi menjadi 3 kelompok yaitu wawancara

terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan wawancara mendalam (in-depth

interview). Namun disini peneliti memilih melakukan wawancara mendalam,

ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian

besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi, Sulistyo-Basuki

(2006:173). Untuk menghindari kehilangan informasi, maka peneliti meminta

ijin kepada informan untuk menggunakan alat perekam. Sebelum

dilangsungkan wawancara mendalam, peneliti menjelaskan atau memberikan

Page 83: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

63

sekilas gambaran dan latar belakang secara ringkas dan jelas mengenai topik

penelitian. Peneliti harus memperhatikan cara-cara yang benar dalam

melakukan wawancara, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Pewawancara hendaknya menghindari kata yang memiliki arti ganda, taksa,

atau pun yang bersifat ambiguitas.

b. Pewawancara menghindari pertanyaan panjang yang mengandung banyak

pertanyaan khusus. Pertanyaan yang panjang hendaknya dipecah menjadi

beberapa pertanyaan baru.

c. Pewawancara hendaknya mengajukan pertanyaan yang konkrit dengan

acuan waktu dan tempat yang jelas.

d. Pewawancara seyogyanya mengajukan pertanyaan dalam rangka

pengalaman konkrit si responden.

e. Pewawancara sebaiknya menyebutkan semua alternatif yang ada atau sama

sekali tidak menyebutkan alternatif.

f. Dalam wawancara mengenai hal yang dapat membuat responden marah

,malu atau canggung, gunakan kata atau kalimat yang dapat memperhalus.

3. Studi Pustaka

Yaitu Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-

buku referensi, laporan-laporan, majalah-majalah, jurnal-jurnal dan media

lainnya yang berkaitan dengan obyek penelitian.

4. Dokumentasi

Dokumen menurut Sugiyono, (2009:240) merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen yang digunakan peneliti disini berupa foto, gambar,

serta data-data mengenai kegiatan Marketing Public Relations Warunk

Page 84: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

64

Upnormal maupun pustakawan yang didapatkan dari Warunk Upnormal Kota

Bandung. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan semakin sah dan

dapat dipercaya apabila didukung oleh foto-foto.

E. Sumber Data Dalam Penelitian

a) Data Primer, adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan

secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang

dapat dipercaya, yakni subjek penelitan atau informan yang berkenaan

dengan variabel yang diteliti atau data yang diperoleh dari responden secara

langsung (Arikunto, 2010:22).

b. Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data

yang menunjang data primer. Dalam penelitian ini diperoleh dari hasil

observasi yang dilakukan oleh penulis serta dari studi pustaka. Dapat

dikatakan data sekunder ini bisa berasal dari dokumen-dokumen grafis

seperti tabel, catatan, SMS, foto dan lainlain (Arikunto, 2010:22)

F. Teknik Analisis Data

Penelitian kualitatif menekankan pada analisis secara induktif, sehingga data

yang dikumpulkan bukan untuk mendukung atau menolak hipotesis yang

diajukan sebelum penelitian dilakukan, tetapi data dikumpulkan dan

dikelompokkan dalam pola, tema atau kategori untuk selanjutnya ditarik

suatu kesimpulan sementara dengan cermat dan hati-hati. Selanjutnya

kesimpulan sementara dirumuskan secepat mungkin menjadi kesimpulan-

kesimpulan yang kokoh, kuat dan mengandung makna sebelum datatersebut

tertumpuk. Kesimpulan tersebut bertujuan untuk menjawab pertanyaan-

Page 85: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

65

pertanyaan penelitian serta dapat dijadikan sebagai temuan-temuan

penelitianyang bermanfaat. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumetasi dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami.

Mengacu pada metodologi penelitian Sugiyono (2008:89) maka peneliti

dalam menganalisa data menempuh dua proses sebagai berikut:

1. Analisis sebelum di lapangan

Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data

sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.

Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan

berkembang setelah peneliti masuk dan selama berada di lapangan.

2. Analisis selama dilapangan model Miles and Huberman

Pada saat wawancara, peneliti sudah mulai melakukan analisis terhadap

jawaban subjek. Bila jawaban subjek setelah dianalisis terasa belum

memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai

tahap tertentu diperoleh data yang kredibel. Analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai

tuntas, sehingga datanya penuh.

Page 86: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

66

Adapun aktifitas dalam analisis data selama di lapangan adalah sebagai

berikut:

a. Data Reduction (reduksi data)

Menurut Sugiyono (2008:93), reduksi data merupakan proses berpikir

sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan, dan kedalaman

wawasan yang tinggi. Mereduksi data sama dengan merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan dicari

tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.

b. Data Display (penyajian data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan

data. Pada penelitian ini, bentuk display data yang digunakan adalah

dengan teks yang bersifat naratif. Namun disamping itu, peneliti juga

menggunakan matrik. Kedua bentuk display data ini dikombinasikan

untuk memudahkan peneliti dalam memahami apa yang terjadi, serta

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami

tersebut.

c. Conclusion Drawing/Verivication (penarikan kesimpulan)

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara. Kesimpulan ini diperoleh dari

reduksi data dan penyajian data.

Page 87: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

67

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru

yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan ini berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau

gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

Untuk melakukan analisis data secara maksimal, hal-hal yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1) Membaca transkrip begitu transkrip selesai dibuat, untuk mengidentifikasi

kemungkinan tema-tema yang muncul. Tema-tema ini bisa saja memodifikasi

proses pengambilan data selanjutnya.

2) Membaca transkrip berulang-ulang sebelum melakukan koding untuk

memperoleh ide umum tentang tema, sekaligus untuk menghindari kesulitan

membuat kesimpulan.

3) Selalu membawa buku, catatan, komputer, atau perekam untuk mencatat

pemikiran-pemikiran analitis yang spontan muncul.

4) Membaca kembali data dan catatan analisis secara teratur dan disiplin segera

menuliskan tambahan-tambahan pemikiran, pertanyaan-pertanyaan dan insight

begitu hal tersebut muncul. (Poerwandari, 2005:154)

Page 88: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

117

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang peran Marketing Public Relations Warunk Upnormal

Bandung dalam membangun brand image yang sudah dipaparkan dalam bab sebelumnya,

maka dapat disimpulkan beberapa poin terkait peran Marketing Public Relations Warunk

Upnormal Bandung dalam membangun brand image adalah sebagai berikut:

1. Peranan Marketing Public Relations Warunk Upnormal dalam membangun Brand Image

yaitu dalam melaksanakan kegiatan marketing publicrelation menggunakan enam

konsep, yaitu berusaha mengeluarkan biaya yang rendah dan berusaha melakukan

pencapaian distribusi barang secara luas (konsep produksi), selalumeningkatkan kualitas

produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen konsep produk), melakukan

cara penjualan dan promosi secara agresip (konsep penjualan), memberikan kepuasan

yang diharapkan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan para pesaing lainnya

(konsep pemasaran), meningkatkan dan melestarikan kesejahteraankonsumen (konsep

pemasaran sosial), mempengaruhi pemasaran melalui strategymanagement yang kuat

untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan (konsep

pemasaran global).

2. Perencanaan yang dilakukan oleh Marketing Public Relations Warunk Upnormal dalam

membangun Brand Image adalah dalam melakukan perencanaan marketing public

relations diantaranya adalah merencanakan, melakasanaan dan mengevaluasi program-

Page 89: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

118

program yang memungkinkanterjadinya pembelian dan pemuasan konsumen melalui

komunikasi yang baik mengenai informasi dari perusahaan terhadap citra merek (Brand

Image) terhadap suatu produk tertentu. Dalam perencanaan dan pelaksanaan untuk

membangun brand image Warunk Upnormal, kegiatan marketing public relations adalah

kegiatan yang terorganisasi rapi atau terencana.

3. Aktivitas komunikasi yang dilakukan Marketing Public Relations Warunk Upnormal

dalam membangun Brand Image adalah menciptakan dan mengkomunikasikan nilai

produk perusahaan kepada pasarsasaran yang terpilih, aktivitas yang digunakan

perusahaan juga diantaranya bertujuan untukmembangun dan mempertahankan citra dan

reputasi positif, memberikan kualitas produkyang tinggi ke pangsa pasar guna membangun

hubungan baik dan demi mendapatkanmanfaat timbal balik (keuntungan kedua belah

pihak), sehingga perusahaan mendapatkan peluang untuk meningkatkan reputasi,

menaikkan pengenalan merek, meningkatkan kesetiaan pelanggan dan meningkatkan

penjualan.

4. Hasil Evaluasi yang dilakukan oleh Marketing Public Relations Warunk Upnormal dalam

membangun Brand Image adalah belum adanya metode pelayanan online dalam pelayanan

siap saji, mesti ada admin yang mengelola akun Instagram dalam setiap daerah atau kota

dalam satu provinsi.

Selama melaksanakan riset tesis di Warunk Upnormal Bandung, penulis mendapatkan

banyak pengalaman dan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat, yaitu penulis

mengetahui bagaimana peranan marketing public relations bisa berjalan dengan baik

sehingga membantu dalam peningkatan volume penjualan, pentingnya membina dan

menjaga hubungan baik dengan relasi, sedikit banyak penulis mengetahui proses

pembuatan mie Indomie kekinian dari mulai bahan yang paling dasar, memahami cara

Page 90: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

119

untuk mengelola emosi saat menghadapi komplain dari pelanggan dan pengalaman-

pengalaman lainnya. Pengetahuan dan pengalaman yang penulis dapat ini sangat berguna

sebagai tambahan referensi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah

diperoleh selama mengikuti kuliah, khususnya dalam bidang Marketing Public Relations,

hal ini juga dapat memberikan suatu pembelajaran bagi penulis agar dapat menyelesaikan

tugasnya dengan baik serta menjadi pembelajaran untuk menghadapi dunia kerja nanti di

masa yang akan datang agar lebih baik dan mengerti dalam melaksanakan tugas.

B. Saran

Selama ada dalam kegiatan riset Tesis, penulis mempunyai beberapa saran untuk PT. CITRA

RASA PRIMA INDONESIA (Warunk Upnormal Kota Bandung) dan untuk Program Studi

Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung,

diantaranya yaitu Saran untuk PT. CITRA RASA PRIMA INDONESIA (Warunk Upnormal

Kota Bandung):

a. Perlunya ditambahnya media untuk promosi yang difokuskan kepada perencanaan

sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dan pesan dapat diterima masyarakat dengan

baik. Solusinya adalah ditambahnya divisi Marketing Public Relations yang khusus

menangani media relations agar dalam membangun Brand Image Warunk Upnormal,

sehingga tercipta image yang positif.

b. Menambah jumlah karyawan, karena menurut pandangan penulis, karyawan yang ada

terlalu sedikit dibandingkan pekerjaan yang dibebankan. Seiring dengan terus

berkembangnya perusahaan dan terus bertambahnya pelanggan serta permintaan dari para

konsumen bisa menjadi alasan untuk penambahan karyawan agar dapat menunjang

pekerjaan untuk menjadi lebih baik.

Page 91: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

DAFTAR PUSTAKA

A Shimp, Terence. 2007. Periklanan Promosi ( Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran Terpadu) Jilid I edisi Terjemahan. Jakarta: Erlangga,

Abadi, Saka. 1994. Marketing Public Relations (Upaya Memenangkan

Persaingan Melalui Pemasaran yang Komunikatif). Jakarta: LMFEUI.

Aaker, David A. 1991. Managing Brand Equity. New York: Free Press.

Ahmad S.Adnanputra dalam Hifni Alifahmi. 1994. Marketing Public Relations.

Jakarta: Lembaga Manajemen FEUI.

Amalia E. Maulana, “Membangun Brand Image” dalam http://www.swa.com,

diakses 11 Mei 2012.

Amstrong, G. & Kotler. P. 1997. Prinsip-prinsip pemasaran. Cetakan pertama.

Jakarta: Erlangga.

Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Rajawali Pers

Bastian, Danny Alexander. 2014. Analisa Pengaruh Citra Merek (Brand Image)

Dan Kepercayaan Merek (Brand Trust) Terhadap Loyalitas Merek (Brand

Loyalty) . Jakarta: PT. Ades Alpindo Putra Setia.

Basrowi, Sudikin. 2002. Metode Penelitian Kualitaif Perspektif Mikro. Surabaya:

Insan Cendekian.

Belch, George dan Belch, Michael. 2009. Advertising and Promotion: An

Integrated Marketing Communication Perspective. New York: McGraw

Hill.

Bowen, J. T. and Chen, S. 2001. The Relationship between Customer Loyalty and

Customer Satisfaction, International Journal of Contemporary

Hospitality Managemen.

Cutlip, SM, Center, AH & Broom, GM. 1985. Effective Public Relations, Edisi

Ketujuh.New Jersy: Prentic-Hall, Inc, Englwood Cliffs.

Cutlip, C & Broom dkk. (2006). Effective Public Relations (9th ed.). Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Page 92: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

Durianto, Darmadi. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan

Pelaku Konsumen, Jakarta.

Effendy, Onong Uchjana.1992. Dinamika Komunikasi. Bandung: Rosda karya

Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategis.

Yogyakarta: CV. Andi Offset

I Gde Pitana & I ketur Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata.

Yogyakarta: CV Andi Offset.

Janita, Ike. 2005. Inspirasi Bisnis: Perspektif Baru Dalam Strategi Branding,

Bisnis, dan Karir. Jakarta: Amara Books.

Jefkins, Frank. 1996. Periklanan, Edisi 3. Jakarta: Erlangga.

Kasali, Rhenald. 2000. Manajemen Public Rekations Konsep Dan Aplikasinya Di

Indonesia.Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen pemasaran. Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, P., Bowen, J., dan Makens, J. 1999. Marketing for Hospitality and

Tourism. Second Edition. Prentice Hall Inc. New Jersey: Upper Saddle

River.

Kuncoro, Mudrajad. 2005. Strategi (Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif).

Jakarta:Penerbit Erlangga.

Lexy J. Moleong. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Moore, H Frazier. 1987. Humas:”Prinsip, Kasus dan Masalah”. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Pearce dan Robinson. 1997. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi, dan

Pengendalian. Jakarta: Binarupa Aksara.

Poerwandari, K. 2005. Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia.

Jakarta: Perfecta.

Putri, Audinda Oktavirani. 2010. Strategi Humas Dalam Membangun Brand

Image Produk Kimbo: Studi Pada PT. Pangan Mitra

Sejahtera. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya

Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan

Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dan Analisis Kasus PLN-JP.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Page 93: PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS WARUNK UPNORMAL …digilib.unila.ac.id/56110/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · "Indomie" approach and it is very appropriate to approach the youth

Rangkuti, Freddy. 2008. The Power Of Brand, Cetakan Ketiga. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, Freddy. 2008. Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Richard Sihite. 2000. Tourism Industry. Surabaya: SlC.

Rukmana, Yulia. 2016. Strategi Membangun Brand Image Dalam Meningkatkan

Daya Saing Lembaga Pendidikan: Studi Multi Kasus di SMA Negeri 3

Malang dan SMA Nurul Jadid Paiton Purbolinggo. Tesis, UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang.

Ruslan, Rosady. 1997. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (konsep

dan aplikasi) Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.

Simamora, Bilson. 2001. Remarketing For Business Recovery. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Schiffman, Leon G. & Kanuk, Leslie L. 2000. Consumer Behavior, 5th Edition.

New Jersey: Prentice Hall Inc.

Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Alih

Bahasa: Zoelkifli Kasip. Edisi tujuh. Jakarta: PT. Indeks

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relations Perusahaan Kajian Program

Implementasi. Bandung : Penerbit Nuansa

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Swastha Basu. 2005. Manajemen Penjualan.

Temporal, Paul, dan Lee, KC. 2002. Hi-Tech Hi-Touch Branding, Terjemahan

Anastasia. Jakarta: Salemba Empat.

Umar, Husein. 2010. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Yulianita, Neni. 2007. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbitan

Universitas.