perancangan corporate identityindonesian downhill€¦ · indonesia (ukdi).ukdi lahir dari para...
TRANSCRIPT
2
1. Pendahuluan
Sekitar tahun 70an, beberapa bukit di Utara San Francisco, Amerika
Serikat, selalu diramaikan dengan raungan sepeda motor. Pemerintah San
Francisco melarang kegiatan kebut lereng ini karena menimbulkan kebisingan.
Larangan itulah yang kemudian menjadi cikal bakal olah raga sepeda gunung
yang mereka namakan downhill (turun bukit) [1]. Di Indonesia ada sebuah
komunitas downhill yang mampu menggelar kejuaraan hingga enam seri untuk
setiap tahunnya. Komunitas tersebut adalah Unifikasi Komunitas Downhill
Indonesia (UKDI).UKDI lahir dari para downhiller saat Urban Downhill di
Bandung akhir 2008, dan berlanjut ke Yogyakarta dengan hasil mampu menggelar
kejuaraan pada 2009. Selain itu, UKDI juga mampu mendorong pengendara
sepeda berprestasi untuk naik kelas dan bahkan banyak bibit muda bermunculan
karena semua seri yang telah digelar [2].
CV. UKDI sudah tidak lagi menyelenggarakan pertandingan kejuaraan
nasional sepeda gunung. CV.UKDI mendirikan sebuah CV baru dengan nama
CV. IDH agar kejuaran nasional tetap bisa di selenggarakan. IDH merupakan
sebuah perusahaan jasa yang menyelenggarakan pertandingan kejuaraan nasional
sepeda gunung downhill yang dijadikan studi kasus dalam penulisan ini. Secara
resmi IDH berdiri November 2010 dan sudah resmi dibawah ISSI (Ikatan Sepeda
Sport Indonesia) [3].
Corporate identity telah menjadi hal yang diperlukan di setiap perusahaan
baik itu yang menjual produk atau perusahaan yang menawarkan jasa pasti
membutuhkan citra atau identitas yang menjadi ciri untuk dikenali oleh
masyarakat. Corporate identity adalah sebuah identitas dari sebuah perusahaan
yang dapat diungkapkan melalu berbagai cara untuk mengidentifikasi perusahaan
tersebut dalam bentuk tampilan grafis yang berfungsi sebagai bahasa visual untuk
mewakili perusahaan [4]. Bisa dikatakan corporate identity adalah perancangan
desain logo dan mengaplikasikanya pada stationery sampai ke semua alat yang
digunakan oleh suatu perusahaan, yang sesuai dengan citra yang ingin dibangun
oleh perusahaan tersebut [5].
Sejak IDH berdiri hingga sekarang, IDH kurang mementingkan
pembuatan corporate identity, IDH hanya mempunyai logo. Corporate identity
diperlukan sebagai identitas suatu perusahaan untuk menunjukkan citra dari
instansi tersebut. Perancangan dilakukan agar IDH mempunyai corporate identity
sehingga IDH dapat lebih di kenal di masyarakat.
2. Kajian Pustaka
Penelitian dengan judul “Perancangan Corporate Identity Hotel Idas Kuta-
Bali” oleh Beatric, meneliti Hotel Idas Kuta-Bali yang merupakan hotel yang
berlokasi strategis, namun selama ini masih banyak masyarakat yang kurang
mengenal Hotel Idas dengan permasalahan yang mendasar adalah belum adanya
identitas perusahaan yang baik, tidak sesuai dengan citra Hotel Idas itu sendiri.
Tema rumusan desain yang dibuat sesuai dengan identitas dari Hotel Idas dengan
kriteria desain yang unik dan simpel. Perancangan ini diwujudkan sebagai bentuk
jawaban dan pemecahan masalah yang dilakukan dalam mewujudkan citra
3
sesungguhnya dari Hotel Idas yang diharapkan mampu meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya suatu perancangan corporate identity bagi
kelangsungan suatu perusahaan [5].
Wibisono dalam penelitian dengan judul “Perancancangan Corporate
identity Ekspedisi Sinar Cendana ABdi Putra Surabaya”, meneliti Ekspedisi Sinar
Cendana Abdiputra (Ekspedisi SCA) yang sudah memiliki logo tetapi belum
mencerminkan citra dari ekspedisi SCA, maka dari itu perlu adanya perancangan
corporate identity sehingga dapat membangun dan menonjolkan citra perusahaan
yang sesuai karakter Ekspedisi SCA. Tema pokok perancangan ini adalah cepat
dan memuaskan, tema yang dimaksud adalah logistik jasa pengiriman barang
yang mengedepankan layanan yang memuaskan pelanggan sesuai dengan harapan
pelanggan, yakni pengiriman tepat waktu. Perancangan corporate identity bukan
hanya untuk memberikan citra yang baik, tetapi juga mampu menggambarkan
jiwa, visi dan misi dari perusahaan [6].
Kesimpulan dari kedua penelitian tersebut adalah bahwa corporate identity
suatu perusahaan sangatlah penting. Corporate identity dapat memunculkan citra
yang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk menampilkan identitas dari
perusahaan itu sendiri serta memiliki potensi untuk mengembangkan usahanya.
Dalam penelitian tersebut juga disimpulkan bahwa hasil dari perancangan
corporate identity tersebut akan dapat memberikan citra yang baru di mata
masyarakat dan dapat menimbulkan suatu ketertarikan terhadap suatu perusahaan.
Corporate identity merupakan suatu bentuk visual dan ekspresi grafis dari
citra dan identitas suatu perusahaan. Sebagai bentuk visual, corporate identity
menampilkan simbol yang mencerminkan citra yang hendak disampaikan.
Sebagai suatu ekspresi grafis, sebuah identitas perusahaan dapat diciptakan dan
mempengaruhi nasib dari perusahaan tersebut. Identitas suatu perusahaan
dibentuk berdasarkan sejarah perusahaan, kepercayaan, filosofi dan para pendiri
atau pekerja di perusahaan tersebut. Hal ini dimulai dari membuat nama
perusahaan, kemudian membuat logo yang mewakili nama perusahaan,
keseluruhanya akan diaplikasikan seperti stationery, sampai ke semua alat yang
digunakan oleh suatu perusahaan [7].
Corporate identity tidak hanya diperlukan oleh perusahaan besar, sebuah
identitas itu hampir diperlukan oleh seluruh perusahaan. Corporate identity
merupakan elemen dasar dari budaya perusahaan yang juga mempunyai pesan dan
filosofi-filosofi yang hendak disampaikan pada masyarakat atau klien mereka,
melalui Corporate identity sebagai titik dasar dari perusahaan. Hal ini dapat
memberikan perusahaan atau organisasi tersebut suatu identitas visual [8]. Selain
berfungsi sebagai identitas perusahaan, corporate identity juga mempunyai
fungsi-fungsi lain yaitu sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan,
pemacu sistem operasional suatu perusahaan, pendiri jaringan yang baik dan
sebagai alat jual dan promosi [9].
Dalam sebuah perancangan Corporate identity sebuah perusahaan, ada
beberapa elemen yang diutamakan, namun hal ini tidak bersifat mutlak, dalam arti
mengacu pada apa yang dibutuhkan masing-masing perusahaan itu sendiri.
Elemen tersebut yaitu logo, warna dan tipografi [10].
4
A B C
Gambar 1 A) Contoh Logotype, B) Contoh Logogram, C) Contoh Logo
Campuran [10]
Logo bisa berupa rangkaian huruf, bentuk gambar, atau gabungan huruf
dan gambar dari citra sebuah perusahaan. Logo yang berupa olahan huruf disebut
logotype dan logo yang berwujud gambar disebut logogram. Sebagai contoh
untuk logotype adalah logo Sony yang hanya tersusun dari kata Sony seperti pada
Gambar 1 A, Shell sebagai contoh logogram yang tersusun dari gambar kerang
seperti pada Gambar 1 B, sedangkan paduan keduanya adalah seperti logo rokok
Djarum, yang terdiri dari tulisan Djarum dan gambar jarum seperti pada Gambar
1.C [10].
Pemakaian warna dalam corporate identity itu sangatlah penting.
Umumnya ada dua macam warna pada identitas visual, yaitu warna pada logo dan
warna untuk warna perusahaan. Ada kalanya warna perusahaan pada aplikasi
media desain menggunakan warna yang sama dengan warna logo. Namun ada
juga yang memperluas jangkauan warna dengan menggunakan warna lain yang
harmonis [11].
Tipografi bisa diartikan seni memilih dan menata huruf dengan
penyebaranya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus,
sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca
semaksimal mungkin. Sama halnya dengan warna, dalam tipografi juga terdapat
dua hal yaitu tipogarfi dalam logo dan tipografi yang digunakan pengaplikasian
logo pada media [11]. Tidak sedikit perusahaan besar yang merancang sendiri
hurufnya atau corporate typeface perusahaannya dengan tujuan sesuai dengan
kepribadian entitasnya, mempertahankan keunikan dan konsistensi identitas
sampai elemen-elemen terkecil [12].
Tahap selanjutnya dari proses corporate identity adalah pengaplikasian
logo pada media. Media-media apa saja yang dibutuhkan sangat tergantung dari
bidang usahanya, contohnya dibanding restoran, sebuah rumah sakit lebih
membutuhkan amplop besar dengan berbagai ukuran untuk menyimpan dokumen
yang ukuranya bermacam-macam. Perusahaan makanan instan sangat
membutuhkan kemasan, sedangkan perusahaan asuransi tidak. Berikut adalah
contoh media-media umum yang digunakan dalam pengaplikasian logo sebuah
perusahaan, yaitu ; stationery, company profiles, website, seragam staf, product
packaging, gift [10].
Graphic Standart Manual (GSM) adalah sebuah pedoman sebagai media
acuan untuk menstandarisasi identitas yang telah dibuat untuk menjaga
konsistensi identitas (logo) tersebut agar tetap tampil baik dan tidak salah dalam
penempatannya. Panduan tersebut berisi tentang petunjuk, aturan, serta batasan
pemakaian logo, warna, layout, dan ukuran standar yang ditentukan oleh desainer
5
dalam hal pengaplikasian pada media-media tertentu. Pedoman identitas juga
dapat berfungsi untuk menganalisis dan mengukur keaslian sebuah identitas,
untuk menghindari pembajakan [13].
IDH memiliki 4 tahun pengalaman dalam menyelenggarakan kejuaraan
sepeda downhill berseri dengan skala nasional. Event yang pernah selenggarakan
oleh IDH sudah berjumlah 21 event yang selalu bekerja sama dengan PBISSI.
IDH menggunakan profesional timing system digital untuk memastikan catatan
waktu yang menjadi dasar hasil perlombaan. IDH menyediakan asuransi kepada
peserta, penonton dan panitia. Kecintaan IDH terhadap olahraga ini yang
mendorong IDH untuk melaksanakan kejuaraan dan telah menjadi barometer di
ASEAN dengan hasil prestasi yang membanggakan bagi para atlet nasional. Visi
IDH adalah membawa pembalap cabang olahraga downhill Indonesia ke tingkat
dunia dan misi IDH adalah menyelenggarakan kompetisi yang rutin dan
maksimal dalam inovasi tingkat kesulitan lomba yang pada akhirnya membuat
peserta sangat kompetitif. IDH mempunyai moto: “the ultimate downhill
championship in the region” [3].
Pada ajang kejuaraan kompetisi downhill di Indonesia, IDH berhasil
memenangkan kejuaraan yang rutinitas kompetisi yang terjaga selama 4 tahun
berturut-turut bersama Djarum76, dan menjadi tempat bagi semua peserta dan tim
yang ada seperti: pembalap, pelatih, tim manajer dan sponsor pendukung untuk
memberikan hasil yang terbaik pada perlombaan tersebut. Dengan kerjasama yang
baik bersama PBISSI, akhirnya IDH diakui sebagai kejuaraan resmi PBISSI dan
masuk di dalam kalender kegiatan yang diadakan dan didukung dengan
penempatan juri nasional di setiap kejuaran IDH. Kerjasama yang baik dengan
Soklat Sport Timing membuat IDH bisa mengawal perlombaan dengan Timing
System terbaik di tanah air [3].
Gambar 2 Logo IDH yang ada saat ini
Gambar 2 adalah gambar logo IDH digunakan sampai sekarang. Logo
IDH merupakan logo campuran yang terdiri dari tuliasan Indonesian Downhill
yang menggunakan huruf tidak berkait (sanserif) dan huruf o pada Downhill
menggunakan roda dari gambar orang sedang bersepeda. Mengunakan warna
hitam pada tulisan dan warna merah pada gambar orang bersepeda.
3. Metode Penelitian
Secara umum penelitian terbagi ke dalam empat tahap, yaitu: (1) tahap
pengumpulan data dan analisis, (2) tahap perancangan corporate identity (3) hasil
perancangan dan pengujian, (4) membuat laporan hasil penelitian, dapat dilihat
pada Gambar 3.
6
Gambar 3 Tahapan Penelitian
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Data primer yang dilakukan dalam penelitian ini melalui observasi di event IDH
dan melakukan wawancara dengan pemilik IDH yang yang bertujuan untuk
memperoleh data tentang perusahaan dan corporate identity apa saja yang telah
ada di pasaran sejauh ini agar memudahkan dalam mengumpulkan data-data yang
diperlukan untuk perancangan corporate identity IDH. Hasil yang didapatkan dari
wawancara yang telah dilakukan adalah bahwa pihak IDH membutuhkan sebuah
corporate identity yang lebih umum agar dapat mencakup seluruh cabang
olahraga sepeda seperti bmx dan cross country.
Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan untuk mempelajari teori
yang digunakan yaitu teori tentang corporate identity. Studi kepustakaan
dilakukan dengan cara mengumpulkan literature mengenai corporate identity.
Hasil dari pengolahan data akan digunakan sebagai dasar dalam perancangan
corporate identity IDH.
Gambar 4 Metode Cyclic Strategy pada Perancangan IDH [14]
Dapat dilihat pada Gambar 4, Metode yang digunakan untuk perancangan
desain dalam penelitian ini adalah metode cyclic strategy [14]. Perancangan
terbagi ke dalam empat tahap yang di dapat dari hasil pengumpulan dan analisis
data (brief), yaitu: (1) konsep perancangan corporate identity IDH, (2)
perancangan corporate identity IDH (3) review logo oleh pemilik, (4)
pengaplikasian corporate identity pada media.
Dari hasil wawancara dengan pemilik IDH, konsep logo yang diinginkan
secara visual menunjukan aktivitas olahraga downhill. Secara visual, logo yang
dirancang merupakan logo campuran. Referensi visual berupa gambar orang
Laporan Hasil Penelitian
Hasil Perancangan Corporate Identity dan Pengujian
Perancangan Corporate Identity
Perancangan Corporate Identity IDH
Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan dan Analisis data
7
bersepeda atau salah satu bagian dari sepeda (disc brake) dan gambar dari lokasi
IDH.(trek dan gunung).
A B
C D
Gambar 5 A) Orang Bersepeda, B) Trek IDH, C) Lokasi Event IDH, D) Disc
Brake
Gambar 5 A adalah dokumentasi orang bersepeda pada saat event IDH.
Gambar 5 B adalah trek IDH di Wonorejo Tulungagung. Gambar 5 C adalah
gunung yang berada pada lokasi event IDH di Wonorejo Tulungagung. Gambar 5
D adalah disc brake yang terdapat pada bagian sepeda. Gambar 5 merupakan
konsep visual perancangan logo IDH.
Gambar 6 Warna Merah dan Warna Hitam
Pada Gambar 6 merupakan warna utama yang digunakan untuk
perancangan logo IDH. Warna merah mempunyai kesan semangat dan berani
yang cocok untuk melambangkan semangat dan berani bersepeda. Warna hitam
karena warna hitam melambangkan kekuatan, keseriusan, berkemauan keras yang
cocok untuk melambangkan sikap untuk berlomba sepeda downhill.
Gambar 7 Font Bank Gothic Medium
8
Gambar 7 merupakan font yang digunakan pada perancangan logo IDH
adalah font Bank Gothic Medium (huruf tidak berkait (sanserif)) dipilih karena
mempunyai bentuk huruf yang mudah dibaca, hurufnya tebal, dan memberikan
kesan tegas.
Gambar 8 Sketsa Desain
Sebelum membuat suatu desain tentunya diperlukan sketsa-sketsa
alternatif untuk memudahkan menemukan hasil akhir yang maksimal dari suatu
desain. Gambar 8 merupakan sketsa desain yang dibuat dalam perancangan
corporate identity IDH. Dari sketsa desain telah dipilih tiga desain oleh pemilik
IDH kemudian desain terpilih akan dijadikan vektor.
A B C
Gambar 9 Tiga Alternatif Desain Terpilih
Gambar 9A merupakan gambar siluet orang bersepeda yang melintasi trek
pegunungan dan di atas kanan terdapat tulisan “IDH”. Gambar 9B merupakan
gambar siluet orang bersepeda dan di sebelahnya terdapat tulisan “IDH. Gambar
9C merupakan tulisan “IDH”, pada huruf “D” menggunakan stilasi dari disc
brake. Gambar 9 adalah tiga alternative desain logo terpilih dalam bentuk vektor.
Dari ketiga logo tersebut akan dipilih salah satu oleh pemilik IDH.
Gambar 10 Desain Terpilih
9
Gambar 10 adalah logo desain yang terpilih oleh pemilik IDH. Logo yang
telah dipilih selanjutnya disempurnakan hingga lebih matang dan layak
dipublikasikan. Selanjutnya dilakukan peninjauan ulang atau review oleh pemilik
IDH. Bagi pemilik IDH, review ini bertujuan untuk memilih, menentukan dan
memberi tanggapan, kritik, masukan, saran hingga pengembangan terhadap
pilihan logo hingga tercapai sebuah persetujuan yang diinginkan pemilik.
Gambar 11 Logo Sebelum dan Sesudah Revisi
Pada Gambar 11 adalah hasil dari analisa terhadap logo yang dipilih
dengan hasil wawancara, mendapatkan masukan, saran serta pengembangan
terhadap logo yang dipilih. Ditarik kesimpulan bahwa pengurangan huruf H pada
logo perlu untuk sedikit disesuaikan komposisinya.
Gambar 12 Elemen Penyusun Logo IDH
Dalam desain logo IDH terdapat beberapa unsur elemen pembentuk logo.
Pada Gambar 12 bagian A adalah huruf I yang berarti Indonesian. Gambar 12
bagian B adalah disc brake sepeda yang sudah di stilasi menjadi 6 segmen yang
membentuk huruf D yang berarti down dan mempunyai ukuran yang berbeda.
Ukuran yang berbeda melambangkan trek IDH yang berliku. Disc brake menjadi
alat yang membantu dan mengontrol serta melindungi pengendara sepeda. Disc
brake menjadi bagian yang penting dalam olahraga downhill. Gambar 12 bagian C
adalah huruf H yang berarti Hill. Gambar 12 bagian D menjelaskan singkatan
dari IDH yaitu Indonesian Downhill.
10
Gambar 13 Logo Positif-Negatif
Gambar 13 adalah tampilan logo dengan latar belakang positif-negatif.
Pada tahap sistem identitas ini, logo akan diaplikasikan dengan aturan-aturan
tertentu kedalam beberapa media pendukung. Aturan-aturan tersebut antara lain
ketepatan warna, ukuran dan aturan penerapan logo. Panduan logo yang ada pada
buku GSM tentang petunjuk, aturan, serta batasan pemakaian logo, warna, layout,
dan ukuran standar yang ditentukan.
Gambar 14 A) Grid dan Clear Area Logo IDH, B) Ukuran Terkecil Logo IDH, C)
Ukuran terkecil Logo Tanpa Tulisan
Pada Gambar 14 A adalah grid dan clear area logo IDH. Grid logo
berfungsi sebagai informasi kepada pengguna logo mengenai aturan komposisi
dan proporsi logo yang telah ditetapkan. Patokan aturan clear area minimum
disekitar logo akan mengikuti aturan minimum yang telah ditentukan tersebut.
Pada Gambar 14 B adalah ukuran terkecil logo IDH yaitu 2,5 x 2,5 cm. Pada
Gambar 14 B adalah ukuran terkecil logo IDH yaitu 2,5 x 2,5 cm. Gambar 14 C
adalah ukuran terkecil logo IDH tanpa tulisan “Indonesian Downhill” yaitu 1,1 x
1,6 cm.
11
Gambar 15 Alternatif Pengaplikasian Logo
Logo IDH mempunyai 2 alternatif logo, yang pertama pada Gambar 15 A
merupakan logo yang secara utuh, dan yang kedua pada Gambar 15 B adalah logo
IDH tanpa tulisan “Indonesian Downhill”. Logo yang kedua ini digunakan untuk
media yang berukuran kecil untuk menghindari ketidak terbacaan logo.
Gambar 16 Penggunaan Warna Pada Logo IDH
Gambar 16 adalah Warna pada logo IDH yang digunakan sebagai acuan
cetak dalam format CMYK (cyan, magenta, yellow, black) dan RGB (red, green,
blue). Warna merah mempunyai kesan semangat dan berani yang cocok untuk
melambangkan semangat dan berani bersepeda. Warna hitam karena warna hitam
melambangkan kekuatan, keseriusan, berkemauan keras yang cocok untuk
melambangkan sikap untuk berlomba sepeda downhill.
Gambar 17 Penggunaan Huruf Pada logo IDH
Elemen lain pada buku GSM adalah jenis huruf dan angka yang akan
digunakan dalam berbagai pengaplikasian logo pada media. Pada Gambar 17 font
yang digunakan adalah Bank Gothic Medium (huruf tidak berkait (sanserif))
dipilih karena mempunyai bentuk huruf yang mudah dibaca, hurufnya tebal, dan
memberikan kesan tegas.
12
Gambar 18 Rancangan A) Kartu Nama, B) Amplop dan C) Kertas Surat
Gambar 18 A rancangan pada kartu nama di desain dengan tampilan dua
sisi. Pada bagian depan kartu nama terdapat logo IDH pada bagian kiri (1),
ditengah terdapat identitas pemilik (2), dan di samping kanan terdapat stilasi disc
brake (3). Pada bagian belakang kartu nama, terdapat logo IDH pada bagian
tengah (1) dan stilasi disc brake pada bagian kiri (3). Gambar 18 B merupakan
rancangan pada amplop bagian depan terdapat logo IDH (1) dan stilasi disc brake
(3). Pada bagian belakang amplop terdapat alamat website dan moto IDH (4).
Gambar 18 C merupakan rancangan pada kertas surat terdapat logo IDH pada
bagian atas tengah (1), di samping kiri terdapat stilasi disc brake (3), dan pada
bagian bawah terdapat alamat website dan moto IDH (4).
Gambar 19 Rancangan Map A) map bagian luar, B) map bagian dalam
Gambar 19 A merupakan rancangan pada map bagian luar, pada bagian
bawah kanan terdapat logo IDH (1), pada bagian tengah terdapat stilasi disc brake
(3) dan pada bagian bawah kiri terdapat moto dan website IDH (4). Gambar 19 A
merupakan rancangan pada map bagian dalam (B), pada bagian bawah kanan
terdapat stilasi disc brake (3).
13
Gambar 20 Rancangan Pengaplikasian Logo pada A) Website IDH, B) Facebook dan C)
Gamabr 20 A merupakan rancangan pengaplikasian logo pada website
IDH. Terdapat logo IDH (1), dan pada bagian bawah terdapat logo sponsor IDH
(6). Gambar 20 B merupakan rancangan pengaplikasian logo pada media sosial
(Facebook). Terdapat logo IDH pada foto profil (1) dan website IDH (9). Gambar
20 C merupakan rancangan pengaplikasian logo pada media sosial (Twitter).
Terdapat logo pada foto profil (1) dan website IDH (9).
Gambar 21 Rancangan A) Sertifikat, B) Racing BIB Number dan C) Piala
Gambar 21 A merupakan rancangan sertifikat, pada bagian tengah terdapat
logo IDH (1), pada bagian kiri dan kanan terdapat stilasi disc brake (3), pada
bagian bawah terdapat terdapat moto dan website IDH (4) dan pada bagian atas
terdapat informasi sertifikat (5). Gambar 21 B merupakan rancangan racing BIB
number, pada bagian atas tengah terdapat logo IDH (1), pada bagian bawah
terdapat stilasi disc brake (3), pada bagian atas kanan terdapat informasi event (5),
pada bagian atas kiri tersedia tempat untuk sponsor (6), pada bagian tengah
terdapat nomor peserta (7), dan pada bagian bawah kanan terdapat tempat
commisaire (8). Gambar 21 C merupakan rancangan Piala, terdapat logo IDH (1),
informasi juara (5), alamat website IDH (9).
14
Gambar 22 Rancangan A) Seragam Staf dan B) Tenda
Gambar 22 A merupakan rancangan bagian depan seragam staf, terdapat
logo IDH (1) dan pada bagian atas kiri dan kanan terdapat stilasi disc brake (3).
Rancangan bagian belakang seragam staf terdapat logo IDH (1), pada bagian atas
kiri dan kanan terdapat stilasi disc brake (3) dan pada bagian bawah terdapat
alamat website IDH (9). Gambar 22 C merupakan rancangan tenda, pada bagian
atas terdapat logo IDH (1), pada bagian bawah logo terdapat stilasi disc brake (2),
pada bagian tengah terdapat alamat website IDH (3).
Gambar 23 Rancangan A) Kaos, B) Topi, C) Paper Bag, D) Payung, E) Gantungan
Kunci, F) Pin dan Stiker
Gambar 23 A merupakan rancangan bagian depan kaos bagian depan
terdapat tulisan “Indonesian Downhill” yang membentuk gambar orang bersepeda
(10). Rancangan kaos bagian belakang pada bagian atas tengah terdapat logo IDH
(1) dan pada bagian bawah terdapat alamat website IDH (9). Gambar 23 B
merupakan rancangan topi, terdapat logo IDH (1) dan stilasi disc brake (3).
Gambar 23 C merupakan rancangan paper bag, pada bagian tengah terdapat logo
IDH (1), pada bagian bawah terdapat alamat website IDH (9) dan terdapat stilasi
disc brake (3). paper bag pada bagian depan dan belakang di desain sama.
Gambar 22 D merupakan rancangan payung, terdapat logo IDH (1) dan stilasi disc
15
brake (3). Gambar 23 E merupakan rancangan, pada bagian tengah terdapat logo
IDH (1). Gambar 23 F merupakan rancangan pin dan stiker, pada bagian tengah
terdapat logo IDH (1).
4. Hasil dan Pembahasan
Setelah melakukan perancangan logo IDH, hasil dari logo akan
diaplikasikan pada beberapa media antara lain stationery (kartu nama, kertas
surat, amplop, map), event facilities (sertifikat, racing BIB number, piala, seragam
staf, tenda), gift (kaos, payung, topi, stiker, pin, gantungan kunci, paper bag ).
Berikut hasil rancangan pengaplikasian logo pada media.
Gambar 24 A) Kartu Nama, B) amplop dan C) Kertas Surat
Pada Gambar 24 A merupakan desain kartu nama dengan ukuran 9 x 5,5
cm dengan tampilan dua sisi. Pada tampilan depan terdapat logo dan identitas
pemilik IDH dan pada bagian belakang terdapat logo IDH. 2 Gambar 23 B
merupakan desain amplop dengan ukuran 23 x 10 cm pada bagian depan terdapat
logo IDH dan pada bagian belakang terdapat moto dan alamat website IDH.
Gambar 24 C merupakan desain kertas surat dengan ukuran 29,7 x 21 cm. pada
bagian atas terdapat logo IDH dan bagian bawah terdapat moto dan alamat
website IDH.
16
Gambar 25 A) Map bagian luar, B) Map bagian dalam
Gambar 25 A merupakan desain map bagian luar yang terdapat stilasi disc
brake ditengah. Pada bagian depan map terdapat logo IDH dan pada bagian luar
terdapat moto dan alamat website IDH. Gambar 25 B merupakan desain map
bagian dalam yang terdapat stilasi disc brake di bagian kanan bawah. Map di
desain dengan ukuran 23 x 31 cm.
Gambar 26 Tampilan Pengaplikasian logo pada A) Website IDH, B) Facebook dan C)
Gambar 26 A merupakan tampilan pengaplikasian logo pada website IDH.
Terdapat logo IDH dengan ukuran 16 x 16 px yang digunakan sebagai favicon.
Pada website terdapat tombol mengakses akun Facebook dan Twitter IDH.
Gambar 26 B merupakan tampilan pengaplikasian logo pada media sosial
(Facebook) yang terdapat logo IDH pada foto profil. Gambar 26 C merupakan
tampilan logo pada media sosial (Twitter) yang terdapat logo pada foto profil.
Pada media sosial terdapat link mengakses website IDH.
17
Gambar 27 A) Sertifikat, B) Racing BIB Number dan C) Piala
Gambar 27 A merupakan desain sertifikat pada bagian kanan dan kiri
terdapat stilasi disc brake, ditengah berisi informasi sertifikat beserta logo, moto
dan alamat website IDH. dengan ukuran 20 x 28,5 cm. Gambar 27 B merupakan
rancangan desain racing BIB number dengan ukuran 14 x 20 cm yang terdapat
nomer peserta IDH. Gambar 27 C merupakan rancangan piala yang didesain
dengan orang yang sedang bersepeda menuruni lintasan yang di ambil dari
sebagian disc brake . Ukuran piala keseluruhan 37 x 9 cm.
Gambar 28 A) Seragam Staf, B) tenda
Gambar 28 A merupakan desain merupakan seragam staf IDH. Pada
bagian depan terdapat stilasi disc brake di bagian bahu dan di bagian kantong
terdapat logo IDH. Pada bagian belakang terdapat stilasi disc brake di bagian
bahu. Dibelakang punggung terdapat logo IDH dan pada bagian bawah seragam
terdapat alamat website IDH. Gambar 28 B merupakan desain tenda yang terdapat
stilasi disc brake pada bagian atap dan tiang tenda. Tenda di desain dengan ukuran
keseluruhan tinggi 3,5 m. Tinggi bagian atap 1,5 m dan tinggi bagian tiang 2 m
dengan luas 3 x 3m.
18
Gambar 29 A) Kaos Bagian Depan, B) Kaos Bagian Belakang
Gambar 29 A merupakan kaos bagian depan di desain dengan tulisan
“Indonesian downhill” berwarna gradasi abu-abu. yang membentuk gambar orang
bersepeda Gambar 29 B merupakan kaos bagian belakang yang terdapat logo
IDH pada bagian atas tengah dan bagian bawah terdapat website IDH.
Gambar 30 A) Topi, B) Payung, C) Pin dan stiker, D) Gantungan Kunci, E)
Paper Bag
Gambar 30 A merupakan desain topi IDH.Gambar 30 B merupakan desain
merupakan desain payung dengan diameter 60 cm. Gambar 30 C merupakan
desain pin dan stiker dengan diameter 4,4 cm berwarna hitam dan putih. Gambar
30 C merupakan desain Gantungan kunci transparan dengan diameter 4,4 cm.
Gambar 30 E merupakan paper bag IDH yang didesain dengan ukuran 25 x 20 cm
dengan bahan kertas.
Perancangan logo dan pengaplikasian logo pada media yang telah
dipaparkan diatas telah melalui pengujian. Pengujian tersebut dilakukan dengan
metode kualitatif yaitu wawancara dengan pemilik IDH, dalam hal ini Bapak
Parama Nugroho. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian serta baik
19
atau tidaknya corporate identity yang telah dirancang untuk dapat diterapkan oleh
pihak IDH, karena pemilik perusahaan yang mengetahui apa yang dibutuhkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Parama, logo mempunyai
peranan yang penting bagi citra perusahaan dan hasil dari logo yang telah
dirancang sudah mencerminkan aktivitas bisnis yang dilakukan oleh IDH. Hal ini
terutama dilihat dari pemilihan warna dan bentuk logo yang dirancang. Warna
yang dipilih memiliki penggabungan yang harmonis dan tidak berlebihan
sehingga terlihat elegan dan dapat memperkuat cerminan dari olahraga sepeda
downhill yang ekstrim dan terutama cerminan perusahaan. Abstraksi bentuk yang
dirancang dapat dengan mudah untuk dipahami serta menarik perhatian. Dengan
demikian, walaupun logo dirancang dengan tingkat abstraksi yang tinggi, tetapi
logo juga tidak menyembunyikan apa yang logo ini coba untuk perkenalkan.
Hasil logo yang telah dirancang, walaupun hanya dilihat sekilas saja
memiliki tingkat kejelasan yang cukup memadai dalam menjelaskan nama
perusahaan. Hal ini bukan saja terlihat dari pencantuman singkatan perusahaan
yang jelas (IDH), tetapi juga dalam pencantuman nama “Indonesian Downhill”
sebagai penjelasan dari singkatan pada bagian bawah dari logo.
Selanjutnya logo yang sudah dirancang diaplikasikan pada media seperti
stationary, event facilities dan gift telah memiliki kesesuaian yang baik. Desain
pada media dinilai sesuai dengan pencitraan yang di visualisasikan melalui logo
karena memiliki kesesuaian antara media satu dengan media yang lainya.
Pertimbangan dari perusahaan terhadap pengaplikasian ini adalah sebagai
perusahaan yang memiliki identitas. Identitas diwujudkan dalam berbagai media-
media yang digunakan perusahaan itu sendiri ataupun media yang digunakan
sebagai alat promosi dari perusahaan.
Pertimbangan untuk pengaplikasian logo pada media yang telah dirancang
dapat diterapkan pemberian warna-warna yang lebih beragam lagi. Namun
rancangan corporate identity secara keseluruhan, baik dalam bentuk dan warna
serta penggabungan keduanya sudah baik dan dapat dimanfaatkan di perusahaan.
5. Simpulan
Berdasarkan hasil perancangan corporate identity dan pengaplikasianya
diberbagai media-media pada perusahaan IDH, dapat membantu pencitraan
perusahaan. Diharapkan melalui perancangan corporate identity ini dapat
digunakan sebagai sarana promosi, sehingga IDH dapat lebih dikenal oleh
masyarakat, khususnya para pecinta IDH.
6. Daftar pustaka
[1] Alexanto, J. (2011). Sejarah Sepeda Downhill. http://sepeda.sportku.com/
berita/mtb/downhill/6319-sejarah-sepeda-downhill. Diakses tanggal 18 juni
2014. [2] Setiawan, D. B. (2010, December 14). Ulang Tahun Sekaligus Launching
website UKDI. http://sepeda.sportku.com/berita/news/actual/3958-ulang-
tahun-sekaligus-launching-website-ukdi
20
[3] Nugroho, P. (2013, November 20). wawancara Indonesian Downhill. (F.
Fabiola, Interviewer) [4] Carter, David E. The New Big Book of Logos. HBI, U.S.A, 2000.
[5] Beatric, Stephani. Perancangan Corporate Identity Hotel Idas Kuta-Bali.
Jurnal Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen petra, 01 (2013).
[6] Wibisono, Yonathan Ardi. Perancangan Corporate Identity Ekspedisi Sinar
Cendana Abdiputra Surabaya. Jurnal Desain Komunikasi Visual Universitas
Kristen Petra, 01 (2013).
[7] Rivers, Charlotte. Identity. Rotovision SA, Switzerland, 2003.
[8] Landa, Robin. Graphic Design Solution. Cengage Learning, USA, 2010.
[9] Balmer, John M T and Greyser, Stephen A.eds. Revealing the Corporation :
Prespective in identity, image, repotation, corporate branding, and
corporate-level marketing. Routledge, ISBN 0-415-28421-X, London, 2003.
[10] Rustan, Surianto. Mendesain Logo. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2009.
[11] Wheeler, Alina. Designing Brand Identity. John Wiley & Sons, Inc, USA,
2009.
[12] Rustan, Surianto. Font dan Tipografi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2010. Sarwono, Jonathan and Lubis, Harry. Metode Riset untuk Desain
Komunikasi Visual. Andi Offset, 2007.
[13] Wahadoyo, Agus. Panduan Praktis Mendesain Corporate Identity. Media
Kita, 2007.
[14] Sarwono, Jonathan and Lubis, Harry. Metode Riset untuk Desain
Komunikasi Visual. Andi Offset, 2007.
21
Lampiran
Hasil Wawancara
22