perencanaan ulang geometri peledakan untuk …

10
1 PERENCANAAN ULANG GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK MENDAPATKAN FRAGMENTASI YANG OPTIMUM DI LOKASI PENAMBANGAN FRONT IV QUARRY PT. SEMEN PADANG Febrianto, Dedi Yulhendra, Rijal Abdullah Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25131 Tlp. FT: (0751) 7055644, 445118 Fax. 7055644 ABSTRACT PT. Semen Padang is a national cement company which owned IUP of limestone mining at Bukit Karang Putih, Indarung, Padang-West Sumatera. Limestone is the main composition of cement making. PT. Semen Padang use quarry system in the limestone mining activity at Bukit Karang Putih. Limestone production accomplished by blast activity. The quality of blasting result really determine the success of blast activity. The success parameter of blasting is the fragmentation of resulting stone. Stone fragmentation evaluation can be done by noticed the blasting geometry. According to today actual blasting geometry, the fragmentation of stone with >100 cm size is 19 % (calculated using Software Split Desktop 3.1). It means that the fragmentation of stone resulting <100 cm is not optimum, so, replan the blasting geometry design in order to optimize the distribution of blasting fragmentation by using R. L. Ash (desain I), ICI-Explosive formulation (design II) and the combination of ICI-Explosive formulation by fitting the field condition(design III). According to the calculation of actual fragmentation using Software Split Desktop, then design II of blasting geometry is choosen. Based on the fragmentation percentage of stone with >100 cm, geometry design II (0 %) compare with geometry design III (4 %), however, based on the flying rock resulting from blasting, geometry design III is recommended to be set as a new design. According to the change of the geometry, the fragmentation reduction of stone resulting from blasting >100 cm is 15 %. Keyword: Blasting Geometry Desain, Limestone Fragmentation. ABSTRAK PT. Semen Padang merupakan perusahaan semen nasional yang memiliki IUP Penambangan batu kapur di Bukit Karang Putih, Indarung, Padang - Sumatera Barat. Batu kapur merupakan bahan baku utama untuk pembuatan semen. Kegiatan penambangan batu kapur di Bukit Karang Putih oleh PT. Semen Padang dilakukan dengan sistem quarry. Kegiatan produksi batu kapur dilakukan dengan kegiatan peledakan. Kualitas dari hasil peledakan peledakan sangat menentukan keberhasilan kegiatan peledakan. Parameter keberhasilan dari suatu kegiatan peledakan adalah fragmentasi batuan hasil peledakan. Evaluasi fragmentasi batuan hasil peledakan dapat dilakukan dengan memperhatikan geometri peledakan. Berdasarkan geometri peledakan aktual saat ini, didapatkan fragmentasi batuan yang berukuran >100 cm sebesar 19 % (perhitungan menggunakan Software Split Desktop 3.1). Hal ini menunjukkan fragmentasi batuan hasil peledakan <100 cm belum optimum. Selanjutnya dilakukan perencanaan ulang geometri peledakan untuk mengoptimumkan distribusi fragmentasi peledakan dengan rumusan R. L Ash (desain usulan I), ICI-Explosive (desain usulan II) dan kombinasi rumusan ICI-Explosive dengan penyesuaian kondisi lapangan (desain usulan III). Berdasarkan hasil perhitungan fragmentasi aktual menggunakan Software Split Desktop, maka dipilih geometri peledakan usulan III. Dari segi persentase fragmentasi batuan berukuran >100 cm, geometri usulan II (0 %) dibandingkan dengan geometri usulan III (4 %), akan tetapi dari segi lemparan batuan hasil peledakan (flying rock) geometri usulan III lebih direkomendasikan untuk ditetapkan menjadi desain baru. Dari perubahan geometri tersebut, didapatkan penurunan fragmentasi batuan hasil peledakan >100 cm sebesar 15 % . Kata Kunci: Desain Geometri Peledakan, Fragmentasi Batu Kapur. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam industri semen, batu kapur merupakan bahan baku utama. PT. Semen Padang memperoleh batu kapur untuk kebutuhan pabrik dari hasil penambangan di lokasi Tambang Quarry PT. Semen Padang yang terletak di Bukit Karang Putih, Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. Penambangan batu kapur pada Tambang Quarry PT. Semen Padang dilakukan dengan cara tambang terbuka dengan sistem Type Side Hill Quarry. Sistem ini merupakan suatu sistem penambangan terbuka yang diterapkan untuk

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERENCANAAN ULANG GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK …

1

PERENCANAAN ULANG GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK MENDAPATKANFRAGMENTASI YANG OPTIMUM DI LOKASI PENAMBANGAN FRONT IV

QUARRY PT. SEMEN PADANGFebrianto, Dedi Yulhendra, Rijal Abdullah

Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri PadangJl. Prof. Dr Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25131

Tlp. FT: (0751) 7055644, 445118 Fax. 7055644

ABSTRACT

PT. Semen Padang is a national cement company which owned IUP of limestone mining at BukitKarang Putih, Indarung, Padang-West Sumatera. Limestone is the main composition of cement making.PT. Semen Padang use quarry system in the limestone mining activity at Bukit Karang Putih. Limestoneproduction accomplished by blast activity. The quality of blasting result really determine the success of blastactivity. The success parameter of blasting is the fragmentation of resulting stone.

Stone fragmentation evaluation can be done by noticed the blasting geometry. According to todayactual blasting geometry, the fragmentation of stone with >100 cm size is 19 % (calculated using SoftwareSplit Desktop 3.1). It means that the fragmentation of stone resulting <100 cm is not optimum, so, replanthe blasting geometry design in order to optimize the distribution of blasting fragmentation by using R. L. Ash(desain I), ICI-Explosive formulation (design II) and the combination of ICI-Explosive formulation by fittingthe field condition(design III).According to the calculation of actual fragmentation using Software Split Desktop, then design II of blastinggeometry is choosen. Based on the fragmentation percentage of stone with >100 cm, geometry design II(0 %) compare with geometry design III (4 %), however, based on the flying rock resulting from blasting,geometry design III is recommended to be set as a new design. According to the change of the geometry, thefragmentation reduction of stone resulting from blasting >100 cm is 15 %.

Keyword: Blasting Geometry Desain, Limestone Fragmentation.

ABSTRAK

PT. Semen Padang merupakan perusahaan semen nasional yang memiliki IUP Penambangan batu kapurdi Bukit Karang Putih, Indarung, Padang - Sumatera Barat. Batu kapur merupakan bahan baku utama untukpembuatan semen. Kegiatan penambangan batu kapur di Bukit Karang Putih oleh PT. Semen Padangdilakukan dengan sistem quarry. Kegiatan produksi batu kapur dilakukan dengan kegiatan peledakan.Kualitas dari hasil peledakan peledakan sangat menentukan keberhasilan kegiatan peledakan. Parameterkeberhasilan dari suatu kegiatan peledakan adalah fragmentasi batuan hasil peledakan.

Evaluasi fragmentasi batuan hasil peledakan dapat dilakukan dengan memperhatikan geometripeledakan. Berdasarkan geometri peledakan aktual saat ini, didapatkan fragmentasi batuan yang berukuran>100 cm sebesar 19 % (perhitungan menggunakan Software Split Desktop 3.1). Hal ini menunjukkanfragmentasi batuan hasil peledakan <100 cm belum optimum. Selanjutnya dilakukan perencanaan ulanggeometri peledakan untuk mengoptimumkan distribusi fragmentasi peledakan dengan rumusan R. L Ash(desain usulan I), ICI-Explosive (desain usulan II) dan kombinasi rumusan ICI-Explosive denganpenyesuaian kondisi lapangan (desain usulan III).

Berdasarkan hasil perhitungan fragmentasi aktual menggunakan Software Split Desktop, maka dipilihgeometri peledakan usulan III. Dari segi persentase fragmentasi batuan berukuran >100 cm, geometri usulanII (0 %) dibandingkan dengan geometri usulan III (4 %), akan tetapi dari segi lemparan batuan hasilpeledakan (flying rock) geometri usulan III lebih direkomendasikan untuk ditetapkan menjadi desain baru.Dari perubahan geometri tersebut, didapatkan penurunan fragmentasi batuan hasil peledakan >100 cmsebesar 15 % .

Kata Kunci: Desain Geometri Peledakan, Fragmentasi Batu Kapur.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahDalam industri semen, batu kapur

merupakan bahan baku utama. PT. Semen Padangmemperoleh batu kapur untuk kebutuhan pabrikdari hasil penambangan di lokasi TambangQuarry PT. Semen Padang yang terletak di Bukit

Karang Putih, Kelurahan Batu Gadang,Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.Penambangan batu kapur pada Tambang QuarryPT. Semen Padang dilakukan dengan caratambang terbuka dengan sistem Type Side HillQuarry. Sistem ini merupakan suatu sistempenambangan terbuka yang diterapkan untuk

Page 2: PERENCANAAN ULANG GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK …

2

menambang batuan yang terletak di lereng bukitatau berbentuk bukit.

Dalam aktivitas penambangan batu kapur,PT. Semen Padang melaksanakan pembongkaranbatu kapur dengan peledakan. Keberhasilan prosespeledakan ditunjukkan oleh fragmentasi batuanhasil peledakan yang sesuai untuk prosesselanjutnya, yaitu loading dan crushing. Padaproses loading, fragmentasi batuan berperandalam mengoptimalkan digging rate excavator.Kemudian agar proses crushing optimal, ukuranfragmentasi yang dibutuhkan crusher jugaditentukan yaitu <100 cm. Oleh karena itudistribusi fragmentasi batuan hasil peledakandiupayakan harus memenuhi kriteria tersebut.

Namun dari kondisi peledakan yangdilakukan saat ini, fragmentasi batuan masihbanyak berukuran besar (boulder) atau >100 cm.Sehingga perlu dilakukan perencanaan ulanggeometri peledakan, sehingga fragmentasi batukapur hasil peledakan akan sesuai dengan kriteriayang ditentukan.

B. Identifikasi MasalahPada pengamatan yang dilakukan di

lapangan ditemukan bahwa hasil peledakan yangdilakukan di Front IV Tambang Quarry PT.Semen Padang masih menghasilkan fragmentasidengan ukuran besar (>100 cm). Tetapi distribusifragmentasi batuan tersebut belum diketahuisecara terukur berapa persentasenya.

Beberapa permasalahan yang dapatmenyebabkan terjadinya hal di atas adalah sebagaiberikut:1. Geometri peledakan yang diterapkan pada

saat ini di Tambang Quarry PT. SemenPadang tidak selalu sesuai untuk diterapkandi semua lokasi front yang ada, mengingatkondisi batuan dan alat bor yang digunakanjuga berbeda.

2. Parameter untuk menentukan persentasedistribusi fragmentasi secara digital belumada, sehingga kalau dilakukan secara manualakan menyulitkan dalam pelaksanaan danhasilnya belum tentu seakurat peralatandigital.

C. Pembatasan MasalahDalam penelitian ini penulis membatasi

masalah pada geometri peledakan dan fragmentasihasil ledakan batu kapur di lokasi penambanganFront IV Tambang Quarry PT. Semen Padang.Batasan yang didefinisikan dalam pelaksanaanpenelitian ini adalah:1. Alat bor yang digunakan adalah Sandvick 05

dengan diameter button bit 5,5 inch.2. Bahan peledak yang digunakan adalah ANFO

dan detonator non-electric (Nonel).3. Kriteria fragmentasi ukuran (size) batu kapur

yang dibutuhkan crusher adalah <100 cm.

D. Perumusan MasalahPeledakan pada tambang quarry biasanya

digunakan untuk memberaikan batu kapur ataubatuan intrusi yang sangat keras. Dalamperencanaannya harus dirancang sesuai kondisilapangan dan kondisi alat, karena hasil peledakansangat berpengaruh terhadap effisiensi kerja alatloading crushing. Jika hasil peledakanmenghasilkan banyak boulder tentu akanmempersulit alat tersebut dalam bekerja.

Berdasarkan hal di atas maka dapatdirumuskan masalah sebagai berikut:1. Berapa persentase fragmentasi batu kapur

hasil peledakan saat ini yang berupa boulder(ukuran >100 cm)?

2. Apa yang akan dilakukan untukmerencanakan ulang geometri peledakan,agar fragmentasi batuan hasil peledakannyasesuai dengan kebutuhan?

E. Tujuan PenelitianAdapun Tujuan penulis melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut ini:1. Mengungkapkan persentase fragmentasi batu

kapur hasil peledakan yang berupa boulder(ukuran >100 cm).

2. Merencanakan ulang geometri peledakanmenggunakan rumusan R. L Ash dan ICI-Eksplosive, melakukan uji coba langsung dilapangan (trial and error), dan melakukanpengolahan data fragmentasi hasil peledakandari beberapa kali percobaan tersebutmenggunakan software Split Desktop 3.1.

F. Manfaat PenelitianAdapun beberapa manfaat yang diperoleh

setelah melakukan penelitian ini adalah sebagaiberikut:1. Memberikan usulan kepada perusahaan

berupa rancangan geometri peledakan untukmendapatkan fragmentasi batuan denganukuran <100 cm.

2. Bagi penulis, sebagai pembuktian danperbandingan teori-teori atau rumus-rumusperhitungan fragmentasi dan geometripeledakan yang diperoleh di bangku kuliahdengan kondisi nyata di lapangan.

II. METODE PENELITIANMetode yang dipakai dalam menyelesaikanpenelitian ini adalah sebagai berikut:1. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan sebelum, saat, dansesudah penelitian dilakukan. Literatur yangdigunakan berasal dari buku-buku, jurnal dandata perusahaan yang berhubungan denganpenelitian ini.

2. Pengamatan Lapangan

Page 3: PERENCANAAN ULANG GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK …

3

Tahapan ini meliputi pekerjaan pengamatankegiatan peledakan dan hasil peledakan.

3. Pengumpulan Dataa. Data Primer

Data yang langsung diperoleh daripengamatan di lapangan, seperti datageometri peledakan Aktual, data geometripeledakan usulan dan ukuran fragmentasibatuan hasil peledakkan.

b. Data SekunderMerupakan data penunjang yang diperolehdari arsip, dokumen-dokumen dan data-data yang sudah ada di perusahaan yangdigunakan sebagai kelengkapan dalammenyelesaikan penelitian, meliputi dataspesifikasi alat bor dan bahan peledak.

4. Pengolahan DataPengolahan data dilakukan untuk mengetahui:a. Geometri peledakan akyualb. Distribusi persentase fragmentasi batuan

hasil peledakan aktual.c. Desain geometri peledakan usulan.

Sebelum dilakukan percobaan terhadapgeometri peledakan usulan, dilakukanprediksi distribusi persentase fragmentasibatuan menggunakan rumusan Kuzram,selanjutnya dilakukan beberapa kalipercobaan lansung (trial and error)terhadap desain geometri peledakan usulan.

d. Distribusi persentase fragmentasi batuanhasil percobaan peledakan menggunakangeometri peledakan usulan.

e. Analisa DataPemecahan masalah dilakukan denganpengolahan dan analisa data menggunakansoftware Split Desktop 3.1 yang akanmenghasilkan data-data berupa:1). Distribusi presentase fragmentasi

batuan hasil peledakan aktual.2). Desain geometri peledakan usulan

yang sesuai dengan kondisi dankebutuhan perusahaan berdasarkandistribusi persentase fragmentasi hasilpeledakan usulan tersebut.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN1. Geometri Peledakan dan Fragmentasi Aktual

Variabel geometri peledakan aktual adalah:a) Burden (B) : 4 mb) Spacing (S) : 4 mc) Diameter lubang (de) : 5,5Inchid) Stemming (T) : 5,6 me) Tinggi charging : 4 mf) Kedalaman lubang : 9,6 mg) Tinggi jenjang (L) : 8 mh) Subdrill (J) : 1,6 mi) Jumlah bahan peledak (PC) : 52 Kgj) Kekuatan Relatif ANFO : 100k) Faktor Batuan : 8,4

Gambar 1. Hasil Pengukuran Fragmentasi AktualMenggunakan Split Desktop 3.1

Gambar 2. Kurva Hasil Pengolahan Data FragmentasiAktual Menggunakan Split Desktop

Dari hasil kurva dan grafik diatas, terlihatbahwa persentase lolos fragmentasi batuan denganukuran >100 cm adalah 81 %, dengan kata lainyang tidak lolos adalah 19 %, berarti hasilfragmentasi peledakan aktual belum optimal.

2. Desain Geometri Peledakan UsulanDalam usaha memperbaiki fragmentasi

batuan, dilakukan perencanaan ulang geometripeledakan menggunakan perbandingan metodarumusan R. L. Ash dan ICI-Explosive, sehinggadidapatkan desain baru yang bisa menghasilkanukuran fragmentasi batuan lebih optimal.a. Perhitungan rumusan R. L. Ash (Desain I)

1) Geometri peledakanUntuk geometri peledakan berdasarkanrumusan R. L. Ash sebagai berikut:a) Burden (B) : 4 mb) Spacing (S) : 4 mc) Diameter lubang (de) : 5,5Inchid) Stemming (T) : 5,6 me) Tinggi charging : 4 mf) Kedalaman lubang : 9,6 mg) Tinggi jenjang (L) : 8 mh) Subdrill (J) : 1,6 mi) Jumlah Handak (PC) : 52 Kgj) Kekuatan Relati ANFO: 100k) Faktor Batuan : 8,4

3

Tahapan ini meliputi pekerjaan pengamatankegiatan peledakan dan hasil peledakan.

3. Pengumpulan Dataa. Data Primer

Data yang langsung diperoleh daripengamatan di lapangan, seperti datageometri peledakan Aktual, data geometripeledakan usulan dan ukuran fragmentasibatuan hasil peledakkan.

b. Data SekunderMerupakan data penunjang yang diperolehdari arsip, dokumen-dokumen dan data-data yang sudah ada di perusahaan yangdigunakan sebagai kelengkapan dalammenyelesaikan penelitian, meliputi dataspesifikasi alat bor dan bahan peledak.

4. Pengolahan DataPengolahan data dilakukan untuk mengetahui:a. Geometri peledakan akyualb. Distribusi persentase fragmentasi batuan

hasil peledakan aktual.c. Desain geometri peledakan usulan.

Sebelum dilakukan percobaan terhadapgeometri peledakan usulan, dilakukanprediksi distribusi persentase fragmentasibatuan menggunakan rumusan Kuzram,selanjutnya dilakukan beberapa kalipercobaan lansung (trial and error)terhadap desain geometri peledakan usulan.

d. Distribusi persentase fragmentasi batuanhasil percobaan peledakan menggunakangeometri peledakan usulan.

e. Analisa DataPemecahan masalah dilakukan denganpengolahan dan analisa data menggunakansoftware Split Desktop 3.1 yang akanmenghasilkan data-data berupa:1). Distribusi presentase fragmentasi

batuan hasil peledakan aktual.2). Desain geometri peledakan usulan

yang sesuai dengan kondisi dankebutuhan perusahaan berdasarkandistribusi persentase fragmentasi hasilpeledakan usulan tersebut.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN1. Geometri Peledakan dan Fragmentasi Aktual

Variabel geometri peledakan aktual adalah:a) Burden (B) : 4 mb) Spacing (S) : 4 mc) Diameter lubang (de) : 5,5Inchid) Stemming (T) : 5,6 me) Tinggi charging : 4 mf) Kedalaman lubang : 9,6 mg) Tinggi jenjang (L) : 8 mh) Subdrill (J) : 1,6 mi) Jumlah bahan peledak (PC) : 52 Kgj) Kekuatan Relatif ANFO : 100k) Faktor Batuan : 8,4

Gambar 1. Hasil Pengukuran Fragmentasi AktualMenggunakan Split Desktop 3.1

Gambar 2. Kurva Hasil Pengolahan Data FragmentasiAktual Menggunakan Split Desktop

Dari hasil kurva dan grafik diatas, terlihatbahwa persentase lolos fragmentasi batuan denganukuran >100 cm adalah 81 %, dengan kata lainyang tidak lolos adalah 19 %, berarti hasilfragmentasi peledakan aktual belum optimal.

2. Desain Geometri Peledakan UsulanDalam usaha memperbaiki fragmentasi

batuan, dilakukan perencanaan ulang geometripeledakan menggunakan perbandingan metodarumusan R. L. Ash dan ICI-Explosive, sehinggadidapatkan desain baru yang bisa menghasilkanukuran fragmentasi batuan lebih optimal.a. Perhitungan rumusan R. L. Ash (Desain I)

1) Geometri peledakanUntuk geometri peledakan berdasarkanrumusan R. L. Ash sebagai berikut:a) Burden (B) : 4 mb) Spacing (S) : 4 mc) Diameter lubang (de) : 5,5Inchid) Stemming (T) : 5,6 me) Tinggi charging : 4 mf) Kedalaman lubang : 9,6 mg) Tinggi jenjang (L) : 8 mh) Subdrill (J) : 1,6 mi) Jumlah Handak (PC) : 52 Kgj) Kekuatan Relati ANFO: 100k) Faktor Batuan : 8,4

3

Tahapan ini meliputi pekerjaan pengamatankegiatan peledakan dan hasil peledakan.

3. Pengumpulan Dataa. Data Primer

Data yang langsung diperoleh daripengamatan di lapangan, seperti datageometri peledakan Aktual, data geometripeledakan usulan dan ukuran fragmentasibatuan hasil peledakkan.

b. Data SekunderMerupakan data penunjang yang diperolehdari arsip, dokumen-dokumen dan data-data yang sudah ada di perusahaan yangdigunakan sebagai kelengkapan dalammenyelesaikan penelitian, meliputi dataspesifikasi alat bor dan bahan peledak.

4. Pengolahan DataPengolahan data dilakukan untuk mengetahui:a. Geometri peledakan akyualb. Distribusi persentase fragmentasi batuan

hasil peledakan aktual.c. Desain geometri peledakan usulan.

Sebelum dilakukan percobaan terhadapgeometri peledakan usulan, dilakukanprediksi distribusi persentase fragmentasibatuan menggunakan rumusan Kuzram,selanjutnya dilakukan beberapa kalipercobaan lansung (trial and error)terhadap desain geometri peledakan usulan.

d. Distribusi persentase fragmentasi batuanhasil percobaan peledakan menggunakangeometri peledakan usulan.

e. Analisa DataPemecahan masalah dilakukan denganpengolahan dan analisa data menggunakansoftware Split Desktop 3.1 yang akanmenghasilkan data-data berupa:1). Distribusi presentase fragmentasi

batuan hasil peledakan aktual.2). Desain geometri peledakan usulan

yang sesuai dengan kondisi dankebutuhan perusahaan berdasarkandistribusi persentase fragmentasi hasilpeledakan usulan tersebut.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN1. Geometri Peledakan dan Fragmentasi Aktual

Variabel geometri peledakan aktual adalah:a) Burden (B) : 4 mb) Spacing (S) : 4 mc) Diameter lubang (de) : 5,5Inchid) Stemming (T) : 5,6 me) Tinggi charging : 4 mf) Kedalaman lubang : 9,6 mg) Tinggi jenjang (L) : 8 mh) Subdrill (J) : 1,6 mi) Jumlah bahan peledak (PC) : 52 Kgj) Kekuatan Relatif ANFO : 100k) Faktor Batuan : 8,4

Gambar 1. Hasil Pengukuran Fragmentasi AktualMenggunakan Split Desktop 3.1

Gambar 2. Kurva Hasil Pengolahan Data FragmentasiAktual Menggunakan Split Desktop

Dari hasil kurva dan grafik diatas, terlihatbahwa persentase lolos fragmentasi batuan denganukuran >100 cm adalah 81 %, dengan kata lainyang tidak lolos adalah 19 %, berarti hasilfragmentasi peledakan aktual belum optimal.

2. Desain Geometri Peledakan UsulanDalam usaha memperbaiki fragmentasi

batuan, dilakukan perencanaan ulang geometripeledakan menggunakan perbandingan metodarumusan R. L. Ash dan ICI-Explosive, sehinggadidapatkan desain baru yang bisa menghasilkanukuran fragmentasi batuan lebih optimal.a. Perhitungan rumusan R. L. Ash (Desain I)

1) Geometri peledakanUntuk geometri peledakan berdasarkanrumusan R. L. Ash sebagai berikut:a) Burden (B) : 4 mb) Spacing (S) : 4 mc) Diameter lubang (de) : 5,5Inchid) Stemming (T) : 5,6 me) Tinggi charging : 4 mf) Kedalaman lubang : 9,6 mg) Tinggi jenjang (L) : 8 mh) Subdrill (J) : 1,6 mi) Jumlah Handak (PC) : 52 Kgj) Kekuatan Relati ANFO: 100k) Faktor Batuan : 8,4

Page 4: PERENCANAAN ULANG GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK …

4

2) Fragmentasi batuanGambar dan kurva hasil

perhitungan fragmentasi desaingeometri usulan I setelah diolah denganmenggunakan Split Desktop adalahsebagai berikut:

Gambar 3. Hasil Pengukuran Fragmentasi Desain IMenggunakan Split Dessktop 3.1

Gambar 4. Kurva Hasil Pengolahan Data FragmentasiasiDesain I dengan Split Desktop 3.1

Dari hasil kurva dan grafik pada gambar 4,terlihat bahwa persentase lolos fragmentasibatuan dengan ukuran >100 cm adalah 89,28 %,dengan kata lain yang tidak lolos adalah 10,72%, berarti hasil fragmentasi geometri peledakandesain usulan I masih belum optimum.

b. Perhitungan dengan Rumusan ICI-Explosive(Desain II)

1) Geometri peledakan

a) Burden (B) : 4 mb) Spacing (S) : 4 mc) Diameter lubang (de) : 5,5Inchid) Stemming (T) : 5,6 me) Tinggi charging : 4 mf) Kedalaman lubang : 9,6 mg) Tinggi jenjang (L) : 8 mh) Subdrill (J) : 1,6 mi) Jumlah Handak (PC) : 52 Kgj) Kekuatan Relatif ANFO : 100k) Faktor Batuan : 8,4

2) Fragmentasi batuanGambar dan kurva hasil perhitungan

fragmentasi desain geometri usulan II setelahdiolah dengan menggunakan Split Desktopadalah sebagai berikut:

Gambar 5. Hasil Pengukuran Fragmentasi Usulan IIMenggunakan Split Desktop 3.1

Gambar 6. Kurva H Gambar 6. Kurva Hasil Pengolahan Data FragmentasiDesain II dengan Split Desktop 3.1

Dari grafik dan kurva pada gambar 6 terlihatbahwa fragmentasi batuan dengan ukuran >100cm persentase lolosnya 100 %, tetapi banyakbatuan berserakan jauh dari free face, sehinggamenimbulkan kerja tambahan bagi alatpembersih jalan (grader) bahkan alat dorong(bulldozer) sebelum dimulainya kegiatanpemuatan (loading) dan berdampak jam efektifexcavator akan berkurang.

c. Perhitungan menggunakan KombinasiRumusan ICI-Explosive dengan PenyesuaianKondisi Lapangan (Desain III)

1) Geometri peledakan

a) Burden (B) : 4 mb) Spacing (S) : 4 mc) Diameter lubang (de) : 5,5Inchid) Stemming (T) : 5,6 me) Tinggi charging : 4 m

4

2) Fragmentasi batuanGambar dan kurva hasil

perhitungan fragmentasi desaingeometri usulan I setelah diolah denganmenggunakan Split Desktop adalahsebagai berikut:

Gambar 3. Hasil Pengukuran Fragmentasi Desain IMenggunakan Split Dessktop 3.1

Gambar 4. Kurva Hasil Pengolahan Data FragmentasiasiDesain I dengan Split Desktop 3.1

Dari hasil kurva dan grafik pada gambar 4,terlihat bahwa persentase lolos fragmentasibatuan dengan ukuran >100 cm adalah 89,28 %,dengan kata lain yang tidak lolos adalah 10,72%, berarti hasil fragmentasi geometri peledakandesain usulan I masih belum optimum.

b. Perhitungan dengan Rumusan ICI-Explosive(Desain II)

1) Geometri peledakan

a) Burden (B) : 4 mb) Spacing (S) : 4 mc) Diameter lubang (de) : 5,5Inchid) Stemming (T) : 5,6 me) Tinggi charging : 4 mf) Kedalaman lubang : 9,6 mg) Tinggi jenjang (L) : 8 mh) Subdrill (J) : 1,6 mi) Jumlah Handak (PC) : 52 Kgj) Kekuatan Relatif ANFO : 100k) Faktor Batuan : 8,4

2) Fragmentasi batuanGambar dan kurva hasil perhitungan

fragmentasi desain geometri usulan II setelahdiolah dengan menggunakan Split Desktopadalah sebagai berikut:

Gambar 5. Hasil Pengukuran Fragmentasi Usulan IIMenggunakan Split Desktop 3.1

Gambar 6. Kurva H Gambar 6. Kurva Hasil Pengolahan Data FragmentasiDesain II dengan Split Desktop 3.1

Dari grafik dan kurva pada gambar 6 terlihatbahwa fragmentasi batuan dengan ukuran >100cm persentase lolosnya 100 %, tetapi banyakbatuan berserakan jauh dari free face, sehinggamenimbulkan kerja tambahan bagi alatpembersih jalan (grader) bahkan alat dorong(bulldozer) sebelum dimulainya kegiatanpemuatan (loading) dan berdampak jam efektifexcavator akan berkurang.

c. Perhitungan menggunakan KombinasiRumusan ICI-Explosive dengan PenyesuaianKondisi Lapangan (Desain III)

1) Geometri peledakan

a) Burden (B) : 4 mb) Spacing (S) : 4 mc) Diameter lubang (de) : 5,5Inchid) Stemming (T) : 5,6 me) Tinggi charging : 4 m

4

2) Fragmentasi batuanGambar dan kurva hasil

perhitungan fragmentasi desaingeometri usulan I setelah diolah denganmenggunakan Split Desktop adalahsebagai berikut:

Gambar 3. Hasil Pengukuran Fragmentasi Desain IMenggunakan Split Dessktop 3.1

Gambar 4. Kurva Hasil Pengolahan Data FragmentasiasiDesain I dengan Split Desktop 3.1

Dari hasil kurva dan grafik pada gambar 4,terlihat bahwa persentase lolos fragmentasibatuan dengan ukuran >100 cm adalah 89,28 %,dengan kata lain yang tidak lolos adalah 10,72%, berarti hasil fragmentasi geometri peledakandesain usulan I masih belum optimum.

b. Perhitungan dengan Rumusan ICI-Explosive(Desain II)

1) Geometri peledakan

a) Burden (B) : 4 mb) Spacing (S) : 4 mc) Diameter lubang (de) : 5,5Inchid) Stemming (T) : 5,6 me) Tinggi charging : 4 mf) Kedalaman lubang : 9,6 mg) Tinggi jenjang (L) : 8 mh) Subdrill (J) : 1,6 mi) Jumlah Handak (PC) : 52 Kgj) Kekuatan Relatif ANFO : 100k) Faktor Batuan : 8,4

2) Fragmentasi batuanGambar dan kurva hasil perhitungan

fragmentasi desain geometri usulan II setelahdiolah dengan menggunakan Split Desktopadalah sebagai berikut:

Gambar 5. Hasil Pengukuran Fragmentasi Usulan IIMenggunakan Split Desktop 3.1

Gambar 6. Kurva H Gambar 6. Kurva Hasil Pengolahan Data FragmentasiDesain II dengan Split Desktop 3.1

Dari grafik dan kurva pada gambar 6 terlihatbahwa fragmentasi batuan dengan ukuran >100cm persentase lolosnya 100 %, tetapi banyakbatuan berserakan jauh dari free face, sehinggamenimbulkan kerja tambahan bagi alatpembersih jalan (grader) bahkan alat dorong(bulldozer) sebelum dimulainya kegiatanpemuatan (loading) dan berdampak jam efektifexcavator akan berkurang.

c. Perhitungan menggunakan KombinasiRumusan ICI-Explosive dengan PenyesuaianKondisi Lapangan (Desain III)

1) Geometri peledakan

a) Burden (B) : 4 mb) Spacing (S) : 4 mc) Diameter lubang (de) : 5,5Inchid) Stemming (T) : 5,6 me) Tinggi charging : 4 m

Page 5: PERENCANAAN ULANG GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK …

5

f) Kedalaman lubang : 9,6 mg) Tinggi jenjang (L) : 8 mh) Subdrill (J) : 1,6 mi) Jumlah Handak (PC) : 52 Kgj) Kekuatan Relatif ANFO : 100k) Faktor Batuan : 8,4

2) Fragmentasi batuanGambar dan kurva hasil perhitungan

fragmentasi desain geometri usulan III setelahdiolah dengan menggunakan Split Desktopadalah sebagai berikut:

Gambar 7. Hasil Pengolahan Foto FragmentasiDesain III dengan Split Desktop 3.1

Gambar 8. Kurva Hasil Pengolahan Data FragmentasiDesain III dengan Split Desktop 3.1

Dari grafik dan kurva pada gambar 8terlihat bahwa fragmentasi batuan dengan ukuran>100 cm persentase lolosnya adalah dan 95.98%, dengan kata lain yang tidak lolos 4 %.Lemparan batuan (flying rock) yang berserakanjauh dari free face seperti desain geometri usulanII sudah tidak ada lagi. Karena kedalamanstemming sudah dirubah dari 4,2 m menjadi 4,6m (bertambah 0,4 m), sehingga menimbulkantekanan yang lebih besar untuk dapat mencegahenergi peledakan terdistribusi ke bagian ataslubang ledak.

Setelah mendapatkan 3 desain geometripeledakan yang baru (usulan I, usulan II dan

usulan III), berdasarkan struktur geologi (kekardan rekahan) yang terdapat di lokasi penelitiandan mempertimbangkan efektifitas alat muat-alat angkut (loading-hauling), maka dipilihdesain geometri peledakan usulan III. Hasilperbandingan geometri peledakan sebelum dansesudah perencanaan ulang dapat dilihat padatabel 1.

Tabel 1. Geometri dan Fragmentasi Peledakan Sebelumdan Sesudah Perencanaan Ulang

IV. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan1. Fragmentasi batuan hasil peledakan aktual

ukuran (size) >100 cm berdasarkan hasilperhitungan dengan Split Desktop 3.1. belumoptimum (19 %). Oleh karena itu,diperlukan perencanaan ulang geometripeledakan untuk mencari desain baru yangsesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokasipenelitian.

2. Berdasarkan struktur geologi (kekar danrekahan) yang terdapat di lokasi penelitiandan mempertimbangkan efektifitas alatmuat- alat angkut (loading-hauling), makadipilih desain geometri peledakan usulan IIIdengan hasil fragmentasi batuan >100 cmsebesar 4 %, maka didapat penurunanpersentase fragmentasi batuan sebelum dansesudah perubahan geometri sebesar 15 %.

B. SaranAgar mendapatkan dapat hasil peledakan

yang optimum maka penggunaan bahanpeledak dan pengisian bahan peledak kedalamlubang ledak diharapkan sesuai perencanaan.

VariabelGeometri

GeometriPeledakan

Aktual

GeometriPeledakanUsulan I

GeometriPeledakanUsulan II

GeometriPeledakanUsulan III

Diameter matabor

5,5 Inchi 5,5 Inchi 5,5 Inchi 5,5 Inchi

Burden (B) 4 m 4,2 m 3,5 m 3,5 m

Spacing (S) 4 m 4,2 m 3,5 m 4 mKedalamanlubang ledak(H)

9,6 m 9,6 m 9,6 m 9,6 m

Tinggi jenjangyang (L)

8 m 8,34 m 8,4 m 8 m

Subdrilling (J) 1,6 m 1,26 m 1,2 m 1,6 m

Kolom bahanpeledak (PC)

4 m 5,4 m 5,4 m 5 m

Stemming (T) 5,6 m 4,2 m 4,2 m 4,6 m

Jumlah bahanpeledak/lubang

52 Kg 70 Kg 70 Kg 65 Kg

Powder factor(PF)

0,16Kg/Ton

0,18 Kg/Ton0,26

Kg/Ton0,22

Kg/TonFragmentasi>100 cm(Kuzram)

18,28 % 9,21 % 3 % 4 %

Fragmentasi>100 cm(Split Desktop)

19 % 10,72 % 0 % 4 %

5

f) Kedalaman lubang : 9,6 mg) Tinggi jenjang (L) : 8 mh) Subdrill (J) : 1,6 mi) Jumlah Handak (PC) : 52 Kgj) Kekuatan Relatif ANFO : 100k) Faktor Batuan : 8,4

2) Fragmentasi batuanGambar dan kurva hasil perhitungan

fragmentasi desain geometri usulan III setelahdiolah dengan menggunakan Split Desktopadalah sebagai berikut:

Gambar 7. Hasil Pengolahan Foto FragmentasiDesain III dengan Split Desktop 3.1

Gambar 8. Kurva Hasil Pengolahan Data FragmentasiDesain III dengan Split Desktop 3.1

Dari grafik dan kurva pada gambar 8terlihat bahwa fragmentasi batuan dengan ukuran>100 cm persentase lolosnya adalah dan 95.98%, dengan kata lain yang tidak lolos 4 %.Lemparan batuan (flying rock) yang berserakanjauh dari free face seperti desain geometri usulanII sudah tidak ada lagi. Karena kedalamanstemming sudah dirubah dari 4,2 m menjadi 4,6m (bertambah 0,4 m), sehingga menimbulkantekanan yang lebih besar untuk dapat mencegahenergi peledakan terdistribusi ke bagian ataslubang ledak.

Setelah mendapatkan 3 desain geometripeledakan yang baru (usulan I, usulan II dan

usulan III), berdasarkan struktur geologi (kekardan rekahan) yang terdapat di lokasi penelitiandan mempertimbangkan efektifitas alat muat-alat angkut (loading-hauling), maka dipilihdesain geometri peledakan usulan III. Hasilperbandingan geometri peledakan sebelum dansesudah perencanaan ulang dapat dilihat padatabel 1.

Tabel 1. Geometri dan Fragmentasi Peledakan Sebelumdan Sesudah Perencanaan Ulang

IV. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan1. Fragmentasi batuan hasil peledakan aktual

ukuran (size) >100 cm berdasarkan hasilperhitungan dengan Split Desktop 3.1. belumoptimum (19 %). Oleh karena itu,diperlukan perencanaan ulang geometripeledakan untuk mencari desain baru yangsesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokasipenelitian.

2. Berdasarkan struktur geologi (kekar danrekahan) yang terdapat di lokasi penelitiandan mempertimbangkan efektifitas alatmuat- alat angkut (loading-hauling), makadipilih desain geometri peledakan usulan IIIdengan hasil fragmentasi batuan >100 cmsebesar 4 %, maka didapat penurunanpersentase fragmentasi batuan sebelum dansesudah perubahan geometri sebesar 15 %.

B. SaranAgar mendapatkan dapat hasil peledakan

yang optimum maka penggunaan bahanpeledak dan pengisian bahan peledak kedalamlubang ledak diharapkan sesuai perencanaan.

VariabelGeometri

GeometriPeledakan

Aktual

GeometriPeledakanUsulan I

GeometriPeledakanUsulan II

GeometriPeledakanUsulan III

Diameter matabor

5,5 Inchi 5,5 Inchi 5,5 Inchi 5,5 Inchi

Burden (B) 4 m 4,2 m 3,5 m 3,5 m

Spacing (S) 4 m 4,2 m 3,5 m 4 mKedalamanlubang ledak(H)

9,6 m 9,6 m 9,6 m 9,6 m

Tinggi jenjangyang (L)

8 m 8,34 m 8,4 m 8 m

Subdrilling (J) 1,6 m 1,26 m 1,2 m 1,6 m

Kolom bahanpeledak (PC)

4 m 5,4 m 5,4 m 5 m

Stemming (T) 5,6 m 4,2 m 4,2 m 4,6 m

Jumlah bahanpeledak/lubang

52 Kg 70 Kg 70 Kg 65 Kg

Powder factor(PF)

0,16Kg/Ton

0,18 Kg/Ton0,26

Kg/Ton0,22

Kg/TonFragmentasi>100 cm(Kuzram)

18,28 % 9,21 % 3 % 4 %

Fragmentasi>100 cm(Split Desktop)

19 % 10,72 % 0 % 4 %

5

f) Kedalaman lubang : 9,6 mg) Tinggi jenjang (L) : 8 mh) Subdrill (J) : 1,6 mi) Jumlah Handak (PC) : 52 Kgj) Kekuatan Relatif ANFO : 100k) Faktor Batuan : 8,4

2) Fragmentasi batuanGambar dan kurva hasil perhitungan

fragmentasi desain geometri usulan III setelahdiolah dengan menggunakan Split Desktopadalah sebagai berikut:

Gambar 7. Hasil Pengolahan Foto FragmentasiDesain III dengan Split Desktop 3.1

Gambar 8. Kurva Hasil Pengolahan Data FragmentasiDesain III dengan Split Desktop 3.1

Dari grafik dan kurva pada gambar 8terlihat bahwa fragmentasi batuan dengan ukuran>100 cm persentase lolosnya adalah dan 95.98%, dengan kata lain yang tidak lolos 4 %.Lemparan batuan (flying rock) yang berserakanjauh dari free face seperti desain geometri usulanII sudah tidak ada lagi. Karena kedalamanstemming sudah dirubah dari 4,2 m menjadi 4,6m (bertambah 0,4 m), sehingga menimbulkantekanan yang lebih besar untuk dapat mencegahenergi peledakan terdistribusi ke bagian ataslubang ledak.

Setelah mendapatkan 3 desain geometripeledakan yang baru (usulan I, usulan II dan

usulan III), berdasarkan struktur geologi (kekardan rekahan) yang terdapat di lokasi penelitiandan mempertimbangkan efektifitas alat muat-alat angkut (loading-hauling), maka dipilihdesain geometri peledakan usulan III. Hasilperbandingan geometri peledakan sebelum dansesudah perencanaan ulang dapat dilihat padatabel 1.

Tabel 1. Geometri dan Fragmentasi Peledakan Sebelumdan Sesudah Perencanaan Ulang

IV. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan1. Fragmentasi batuan hasil peledakan aktual

ukuran (size) >100 cm berdasarkan hasilperhitungan dengan Split Desktop 3.1. belumoptimum (19 %). Oleh karena itu,diperlukan perencanaan ulang geometripeledakan untuk mencari desain baru yangsesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokasipenelitian.

2. Berdasarkan struktur geologi (kekar danrekahan) yang terdapat di lokasi penelitiandan mempertimbangkan efektifitas alatmuat- alat angkut (loading-hauling), makadipilih desain geometri peledakan usulan IIIdengan hasil fragmentasi batuan >100 cmsebesar 4 %, maka didapat penurunanpersentase fragmentasi batuan sebelum dansesudah perubahan geometri sebesar 15 %.

B. SaranAgar mendapatkan dapat hasil peledakan

yang optimum maka penggunaan bahanpeledak dan pengisian bahan peledak kedalamlubang ledak diharapkan sesuai perencanaan.

VariabelGeometri

GeometriPeledakan

Aktual

GeometriPeledakanUsulan I

GeometriPeledakanUsulan II

GeometriPeledakanUsulan III

Diameter matabor

5,5 Inchi 5,5 Inchi 5,5 Inchi 5,5 Inchi

Burden (B) 4 m 4,2 m 3,5 m 3,5 m

Spacing (S) 4 m 4,2 m 3,5 m 4 mKedalamanlubang ledak(H)

9,6 m 9,6 m 9,6 m 9,6 m

Tinggi jenjangyang (L)

8 m 8,34 m 8,4 m 8 m

Subdrilling (J) 1,6 m 1,26 m 1,2 m 1,6 m

Kolom bahanpeledak (PC)

4 m 5,4 m 5,4 m 5 m

Stemming (T) 5,6 m 4,2 m 4,2 m 4,6 m

Jumlah bahanpeledak/lubang

52 Kg 70 Kg 70 Kg 65 Kg

Powder factor(PF)

0,16Kg/Ton

0,18 Kg/Ton0,26

Kg/Ton0,22

Kg/TonFragmentasi>100 cm(Kuzram)

18,28 % 9,21 % 3 % 4 %

Fragmentasi>100 cm(Split Desktop)

19 % 10,72 % 0 % 4 %

Page 6: PERENCANAAN ULANG GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK …

6

DAFTAR RUJUKAN

Anonim, (1989), “Handbook of Blasting Tables”, ICIExplosives Australia OperationsPty Ltd, Sydney, hal. 36.

Anonim, (2007), “Teknik Peledakan”, PusdiklatTeknologi Mineral dan Batubara,Bandung, hal 26-27.

Anonim, (2013), “Split Desktop 3.1”,http://www.spliteng.com/split-desktop/, diakses tanggal 5November 2013.

Anonim, (2013), “PanduanTugas Akhir JurusanTeknik Pertambangan UniversitasNegeri Padang,http://pertambangan.ft.unp.ac.id/wpontent/uploads/2013/05/PANDUAN-TUGAS-AKHIR-TA-S1-Teknik-Pertambangan.pdf, diakses tanggal5 September 2013.

Ash, R. L., (1963), “The Mechanics of RockBreakage, Pit & Quarry Magazine”,Sept and Oct, Hal. 75-93.

Heri, (2012), “Kajian Teknis Geometri Peledakan diPT. Semen Padang IndarungSumatera Barat”, Skripsi S1 TeknikPertambangan UniversitasSriwijaya, Inderalaya.

Jimeno, C.L., (1995), “Drilling and Blasting ofRocks”, A.A. Balkema, Rotterdam,Brookfield, Netherlands. hal. 191.

Koesnaryo S. (2001), “Rancangan PeledakanBatuan”, Jurusan TeknikPertambangan, Fakultas TeknologiMineral, UPN “Veteran”Yogyakarta, hal. 8 – 12.

Mc. Gregor K. (1957), “The Drilling Of Rock” Cr.Books Ltd, A Maclaren Company,London.

Rangga, (2012),”Kajian Teknis Geometri PeledakanPada Quarry Tambang Granit PT.Trimegah Perkasa UtamaKabupaten Karimun KepulauanRiau”, Srikpsi S1 TeknikPertambangan UniversitasSriwijaya, Indralaya

Tamrock, (1988), “Surface Drill and Blasting”,Finlandia.

Toha, M. Taufik, (2000), “Teknik PeledakanTambang Terbuka” Jurusan TeknikPertambangan, Fakultas Teknik,Universitas Sriwijaya, Palembang,hal. III-2 s/d III-10.

LAMPIRAN 1FAKTOR BATUAN

Untuk mendapatkan Blastability Index (BI),parameter-parameter yang diperlukan adalah:1. Diskripsi massa batuan (RMD), dimana batu

kapur di lokasi penambangan bukit karang putihtermasuk material keras.

2. Spasi kekar, dimana keadaan spasi kekar dilokasi penambangan mempunyai jarak antarrekahan rata-rata > 1 m.

3. Pola kekar batu kapur di lokasi penambangantermasuk dalam dip out to face.

4. Specific gravity batu gamping adalah 2,6 ton/m3

5. Kekerasan batu kapur berdasarkan skala Mohsadalah 5.

Tabel 2. Pembobotan Massa BatuanNo

Parameter Pembobotan Keterangan

1 Rock MassDescription(RMD)

50 Massive

2 Joint PlaneSpacing(JPS)

50 Wide ( > 1 meter)

3 Joint PlaneOrientation(JPO)

20 Dip out to face

4 SpecificGravityInfluence(SGI)

15 SGI = (25 x SG) -50

5 Hardness 5 Skala Mohs

Page 7: PERENCANAAN ULANG GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK …

7

LAMPIRAN 2KONDISI GEOMETRI PELEDAKAN AKTUAL

Alat bor : Sandvik DP1100Lokasi : Front IV

Tabel 3. Geometri Peledakan Aktual

No H( m )

B( m )

S( m )

1 9,7 4 42 9,6 4 4,13 10 4,1 4,14 10 4,2 45 9,1 4,2 46 9,1 4 4,27 9,2 4,2 4,18 9,8 4 49 9,5 3,9 3,8

10 9,1 3,8 4,111 9,2 4,2 412 9,7 4 4,213 9,8 4 414 9,8 4,1 415 9,4 4 416 9,6 4 417 9,2 4 418 9,9 4,1 4,219 9,3 4,2 420 9,7 4,2 3,821 9,6 4,2 4,222 9,7 4 423 9,7 4 4,224 9,3 4,2 425 10 4,2 4,226 9,9 4 427 9,3 4,2 4,228 9,2 4 4,229 10,3 4 430 10 3,8 4,231 9,2 4 432 9,4 4 433 9,6 4,1 434 9,6 4 435 9,6 4,2 4,236 9,7 4 437 9,8 3,8 4,238 9,4 3,9 439 10 4 440 10 3,8 4

Total 384 161,6 162Rata

–Rata

9,6 4,04 4,05

- Panjang Burden rata-rata (B) ≈ 4 meter- Panjang Spasi rata-rata (S) ≈ 4 meter- Kedalaman lubang bor total (H) ≈ 9,6 meter- Panjang isian bahan peledak (PC):

Berdasarkan pengamatan lapangan, bahan peledak(ANFO) untuk satu lubang bor sebanyak 52 kg.Berat jenis ANFO = 0,85 ton/m3.Berat jenis 0,85 ton/m3 = berat (ton)*massa(m3)0,85 ton/m3 = 52 kg/cm3

Cm3 = (52 kg/850 kg)* 1.000.000cm3

= 61.176 cm3

Volume bahan peledak dalam lubang bor adalah61.176 cm3

Volume bahan peledak dalam lubang bor adalah= Luas lingkaran x tinggi isian bahan peledak= 3,14 x r2 x tinggi isian bahan peledak61.176cm3 = 3,14 x 72 x tinggi isian bahan peledak.

Tinggi lubang bor yang diisi bahan peledak (PC)= 61.176 cm3/153,86cm2

= 397,60 cm= 3,976 meter ≈ 4 meter

- Panjang Stemming(T) = H – PC.= 9,6 meter – 4 meter.= 5,6 meter.

- Subdrilling (J) = H – L= 9,6 – 8 m= 1,6 Meter

- Loading density (de) = 0,34 x (De) 2 x SGe x 1,48= 0,34 x (5,5) 2 x 0,85 x 1,48= 12,93 kg/m ≈ 13 kg/m

- Dari geometri peledakan di atas, maka dapatdihitung volume batuan yang diledakkan tiaplubang, yaitu:

V ( insitu ) = B x S x L= 4 m x 4 m x 8 m= 128 m3

Bj (berat jenis batuan) = 2,6 Ton

Volume Peledakan Per Peledakan = V x n x Bj= 128 x 50 x 2,6 = 16.640 Ton

- Pemakaian Bahan PeledakQe = de x PC x n

= 13 kg/m x 4 m x 50 lubang= 2600 kg

- Powder Factor

PF =E

W

PF =Ton

Kg

640.16

2600

= 0,166 Kg/Ton

Page 8: PERENCANAAN ULANG GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK …

8

Gambar 9. Sketsa Geometri Menurut R. L. Ash

LAMPIRAN 3EVALUASI GEOMETRI PELEDAKAN

MENURUT RUMUSAN R. L ASH

1. Geometri PeledakanDe = 5,5 inchi = 0,140 mKbstd = 30SG handak = 0,85SG handakstd = 1,2SG Batuan = 2,6 Ton/m3 = 162,32 lb/ft3

SG Batuanstd = 2,5 Ton/m3 = 156 lb/ft3

Ve = 4.500 m/s = 14.763 f/sVestd = 12.000 f/s

AF1 =

3

1

2

2

)(

)(

StdVexstdSG

ANFOVexEmulsionSG

AF1 = 32

2

)000.12(2,1

)763.14(85,0

x

x

= 3 072,1= 1,02

AF2 =3

1

batuanD

stdD

AF2 = 3

32,162

156

= 3 961,0= 0,986

Kb = Kb standar x AF1 x AF2

= 30 x 1,02 x 0,986= 30,1716

a. Burden (B)

B =12

DexKb

=12

5,51716,30 x

= 13.82 feet= 4,2123 m≈ 4,2 m

b. Spacing (S)S = 1B = 1 x 4,2 = 4,2 m

c. Kedalaman lubang ledak (H) = 9,6 mdisesuaikan dengan keadaan di lapangan.

d. Subdrilling (J)J = 0,3 B

= 0,3 x 4,2 m= 1,26 m

e. Tinggi jenjang (L)L = H – J

= 9,6 – 1,26 m= 8,34 m

f. Stemming (T)T = 1B = 4,2 m

g. Panjang kolom isian (PC)PC = H – T

= 9,6 – 4,2 m= 5,4 m

2. Volume Peledakan Per lubang dan JumlahBahan Peledakan Per lubanga. Volume peledakan per lubang ledak

= B x S x L= 4,2 m x 4,2 m x 8,34 m= 147,12 m3

b. Loading Density (de)= 0,34 x (De) 2 x SGe x 1,48= 12,93 kg/m ≈ 13 kg/m

c. Bahan peledak per lubang (W)= PC x de= 5,4 m x 12,93 kg/m= 70.2 kg ≈ 70 kg

d. Pemakaian Bahan Peledak (Qe)Qe = de x PC x n

= 13 kg/m x 5,4 m x 50 lubang= 3500 kg

e. Powder Factor

PF =6,2BxSxLxnx

Qe

PF =Ton

Kg

3,19125

3500

= 0,18 kg / m3

4,2 m

4,2 m

5,4 m

1,26 m

4,2 m

9,6 m

8,34 m

Free face

Page 9: PERENCANAAN ULANG GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK …

9

LAMPIRAN 4EVALUASI GEOMETRI PELEDAKAN

MENURUT ICI-EXPLOSIVE

1. Perubahan Geometri PeledakanDiameter (d) = 5,5 inchi = 0,14 ma. Tinggi jenjang (L)

= 60d – 140 d, dipilih 60d= 60 x 0,140 m= 8,4 m

b. Burden (B)B = 25d – 30d, dipilih 25d

= 25 x 0,140 m= 3,5 m

c. Spacing (S)S = 1B – 1,5B, dipilih 1B

= 3,5 m

d. Kedalaman lubang ledak (H) = 9,6 mdisesuaikan dengan keadaan di

lapangan.

e. Subdrilling (J)J = H – L

= 9,6 m – 8,4 m= 1,2 m

f. Stemming (T)T = 20d – 30d

= 30 x 0,140 m= 4,2 m

g. Panjang kolom isisan (PC)PC = H – T

= 9,6 – 4.2 m= 5,4 m

2. Perhitungan Volume Peledakan danBahan Peledakan Per Lubang

a. Volume peledakan per lubang ledak= B x S x L= 3,5 m x 3,5 m x 8,4 m= 102,9 m3

Bj (berat jenis batuan) = 2,6 TonVolume Peledakan Per Peledakan

= Volume x n x Bj= 102,9 x 50 x 2,6 = 13.377 Ton

b. Loading Density (de)= 0,34 x (De) 2 x SGe x 1,48= 0,34 x (5,5) 2 x 0,85 x 1,48= 12,93 kg/m ≈ 13 kg/m

c. Bahan peledak per lubang= PC x de= 5,4 m x 12,93 kg/m= 69,8 kg ≈ 70 kg

d. Bahan peledak per peledakan (W)= de x n= 70 x 50= 3500 kg

e. Powder Factor

PF =E

W

PF =Ton

Kg

377.13

3500

= 0,26 Kg/Ton

3,5 m

3,5 m

5,4 m

1,2 m

4,2 m

9,6 m

8,4 m

Free face

Gambar 10. Sketsa Evaluasi GeometriMenururt ICI- Explosive

Page 10: PERENCANAAN ULANG GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK …

10

LAMPIRAN 5GEOMETRI PELEDAKAN MENGUNAKANKOMBINASI RUMUSAN ICI-EXPLOSIVESESUAI DENGAN KONDISI LAPANGAN

1. Perubahan Geometri PeledakanDiameter (d) = 5,5 inchi = 0,14 ma. Tinggi jenjang (L) disesuaikan dengan

kondisi lapangan= dipilih 57,14d= 57,14 x 0,140 m= 0,79 m ≈ 8 m

b. Burden (B)B = 25d – 30d, dipilih 25d

= 25 x 0,140 m= 3,5 m

c. Spacing (S)S = 1B – 1,5B, dipilih 1,14B

= 4 m

d. Kedalaman lubang ledak (H) = 9,6 m,disesuaikan dengan keadaan di

lapangan.

e. Subdrilling (J)J = H – L

= 9,6 m – 8 m= 1,6 m

f. Stemming (T)T = 33d (Disesuaikan dengan kondisi

lapangan)= 33 x 0,140 m= 4,6 m

g. Panjang kolom isisan (PC)PC = H – T

= 9,6 – 4.6 m= 5 m

2. Perhitungan Volume Peledakan danBahan Peledaka. Volume peledakan per lubang ledak

= B x S x L= 3,5 m x 4 m x 8 m= 112 m3

Bj (berat jenis batuan) 2,6 Ton

Volume Peledakan Per Peledakan= Volume x n x Bj= 112 x 50 x 2,6 = 14.560 Ton

b. Loading Density (de)= 0,34 x (De) 2 x SGe x 1,48= 0,34 x (5,5) 2 x 0,85 x 1,48= 12,93 kg/m

c. Bahan peledak per lubang= PC x de= 5 m x 13 kg/m= 65 kg

d. Bahan peledak per peledakan(W) = de x n

= 65 x 50= 3250 kg

e. Powder Factor

PF =E

W

PF =Ton

Kg

560.14

3250

= 0,22 Kg/Ton

3,5 m

4 m

5 m

1,6 m

4,6 m

9,6 m

8 m

Free face

Gambar 11. Sketsa Evaluasi GeometriMenurut ICI- Explosive