piping designer (by.simbah)

51
BUKU PRAKTIS MERANCANG PABRIK PLANT / PIPING DESIGN (Dibyo Setianto) Bab.I. PENGENALAN FASILITAS GAMBAR 1. PLANT ENGINEERING (PERANCANGAN PABRIK) 2. PIPING ENGINEERING (RANCANGAN PERPIPAAN) 3. SRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI PIPING DESIGN GROUP 4. STUDIO GAMBAR 5. MATERIAL DAN ALAT - ALAT GAMBAR 6. UKURAN KERTAS Bab . II. PENGENALAN KOMPONEN PIPING 1. NAMA PART PIPING 2. KUMPULAN ISTILAH 3. SINGKATAN – SINGKATAN 4. PROCESS 5. PENOMORAN LINE 6. INSULATION DESIGNATIONS 7. FLUID SYMBOL 8. SINGKATAN ISTILAH 9. KUMPULAN SIMBOL – SIMBOL Bab.III. PENGENALAN PROCESS DAN PRODUKSI PIPING ENGINEERING 1. PROCESS PRODUKSI PIPING ENGINEERING 2. PENGERTIAN MENGENAI DATA PERENCANAAN DAN PRODUKSI PIPING GROUP : 2.1.P & ID (PIPING & INSTRUMENT DIAGRAM) 2.2.PLOT PLANT 2.3.DRAWING INDEX 2.4.PIPING LAYOUT DRAWING 2.5.PIPING ISOMETRIC DRAWING 2.6.DETAIL DRAWING 2.7.PIPE SUPORT DRAWING 2.8.INFORMATION DRAWING 2.9.PIPING MATERIAL TAKE OFF 2.10. ANALYSA TEGANGAN

Upload: ade-triansyah

Post on 27-Nov-2015

429 views

Category:

Documents


57 download

DESCRIPTION

piping

TRANSCRIPT

Page 1: Piping Designer (by.simbah)

BUKU PRAKTIS MERANCANG PABRIK PLANT / PIPING DESIGN (Dibyo Setianto)

Bab.I. PENGENALAN FASILITAS GAMBAR

1. PLANT ENGINEERING (PERANCANGAN PABRIK) 2. PIPING ENGINEERING (RANCANGAN PERPIPAAN) 3. SRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI PIPING DESIGN GROUP 4. STUDIO GAMBAR 5. MATERIAL DAN ALAT - ALAT GAMBAR 6. UKURAN KERTAS

Bab . II. PENGENALAN KOMPONEN PIPING 1. NAMA PART PIPING2. KUMPULAN ISTILAH3. SINGKATAN – SINGKATAN4. PROCESS5. PENOMORAN LINE6. INSULATION DESIGNATIONS7. FLUID SYMBOL8. SINGKATAN ISTILAH 9. KUMPULAN SIMBOL – SIMBOL

Bab.III. PENGENALAN PROCESS DAN PRODUKSI PIPING ENGINEERING

1. PROCESS PRODUKSI PIPING ENGINEERING

2. PENGERTIAN MENGENAI DATA PERENCANAAN DAN PRODUKSI PIPING GROUP :2.1. P & ID (PIPING & INSTRUMENT DIAGRAM)2.2. PLOT PLANT2.3. DRAWING INDEX2.4. PIPING LAYOUT DRAWING2.5. PIPING ISOMETRIC DRAWING2.6. DETAIL DRAWING2.7. PIPE SUPORT DRAWING2.8. INFORMATION DRAWING2.9. PIPING MATERIAL TAKE OFF2.10. ANALYSA TEGANGAN2.11. PIPING LOADING DATA

Page 2: Piping Designer (by.simbah)

Bab.IV. PROCEDURE PENGGAMBARAN PIPING LAYOUT DRAWING

1. TATA CARA MENGGAMBAR TEKNIK : 1.a. Pengertian umum 1.b. Tata Cara Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menggambar layout 1.c. Perincian Penggambaran

2. TATA CARA YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGGAMBAR LAYOUT : a. Gambar Susunan Perpipaan b. Penandaan Key Plant

c. Scala penggambaran d. Simbol - Simbol Gambar e. Singkatan Istilah - Istilah f. System Dimensi Gambar g. Aturan Penulisan Pada Gambar h. Ukuran Kertas Gambar

Bab.V. PROCEDURE PENGGAMBARAN ISOMETRIC DRAWING

1. DATA UNTUK GAMBAR ISOMETRIC

2. TATA CARA PENGGAMBARANa. Pengertian Umumb. Tata Cara Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menggambar Isometricc. Uraian

3. HASIL ISOMETRIC a. Title Block b. North Direction c. Daftar Material

4. PERINCIAN PENGGAMBARAN

5. TAMPILAN GAMBARa. Tata Cara Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menggambar Isometric b. Garis Ketinggian (Elevasi) Perpipaanc. Penyebutan untuk Komponend. Dimensie. Garisf. Arah Alirang. Tambahan Pada Pipa Termasuk Support Pipa

Bab.VI. PROSEDUR PENGGAMBARAN PIPE SUPPORT DRAWING

1. KEBUTUHAN UMUM PIPE SUPPORT a. Jenis Support b. Material Support c. Jarak Antara Support d. Rancangan Pipe Support

2. PENOMORAN PIPE SUPPORT

Page 3: Piping Designer (by.simbah)

BAB . I PENGENALAN FASILITAS GAMBAR

1.     PLANT ENGINEERING ( PERANCANGAN PABRIK ) Plant Engineering ( Perancangan Pabrik ) adalah kegiatan yang meliputi : perencanaan, perhitungan, penganalisaan dan penggambaran untuk membangun suatu pabrik, umum plant engineering melibatkan disiplin ilmu : ~ Process System ~ Rotating Equipment ~ Piping ~ Mechanical ~ Instrument ~ Civil ~ Electrical

Produk - Produk Engineering dimaksud dihasilkan untuk kegunaan : ~ Perencanaan Design pabrik ~ Fabrikasi peralatan ~ Pembelian komponen pabrik ~ Memudahkan pelaksanaan pembangunaan ~ Menetukan procedur pengoprasian ~ Memudahkan melaksanakan perawatan ~ Memudahkan sewaktu diperlukan perbaikan ~ Dasar modifikasi jika diperlukan

2. PIPING ENGINEERING ( RANCANGAN PERPIPAAN )Piping engineering adalah bagian dari Plant Engineering yang menterjemahkan, Piping & Instrument Diagram ( P & ID ) kedalam gambar, sehingga dapat difabrikasi dan dikostruksi,tidak terkecuali. 1.Pipa perumahan digunakan untuk mendistribusikan kebutuhan utilitas bagi masyarakat / perumahan penduduk ( seperti air dan gas kota ), untuk saluran pengumpul hujan, dan saluran buangan dari perumahan atau pabrik. Pada umumnya tipe pipa ini ditanam dalam tanah ( Underground Pipe ) 2. Pipa Plumbing adalah pipa yang dipasang pada bangunan rumah seperti : perumahan, rumah sakit, bangunan bertingkat, sekolah dan sebagainya. Pada umumnya pipa ini menempel didalam maupun diluar, menembus lantai dari bangunan.

Page 4: Piping Designer (by.simbah)

3.     STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI PIPING DESIGN GROUP :

3.1 STRUKTUR ORGANISASI Piping design group merupakan salah satu bagian organisasi proyek dalam plant design group dalam organisasi proyek dan aktifitasnya

STRUKTUR ORGANISASI PIPING DESIGN GROUP

CHIEF PIPING ENGINEERING

AREA ENGINEER / LEAD AREA

CHECKER

DESIGNER

DRAFTSMAN / OPERATOR CAD

Page 5: Piping Designer (by.simbah)

3.2 FUNGSI PIPING DESIGN GROUP A. Fungsi Chief Piping engineering.~ Bertanggung jawab atas hasil kerja semua anggota dalam kelompoknya, baik dari Segi kwalitas maupun target ( jadwal ).~ Melakukan koordinasi dengan kelompok lain ( termasuk dengan klien ).~ Bekerja sama dengan Project Engineering.

B. Fungsi Area Engineering / Lead Area.~ Mengawasi design dan drafting pada daerah yang ditentukan oleh chief piping engineer.~ Menentukan tugas - tugas para designer dan draftman.

~ Bertanggung jawab untuk kelengkapan dan kejelasan gambar plot plant dan plantdesign.~ Melakukan analisa teknis / matematis terhadap hasil perencanaan pipa.~ Melakukan koordinasi rancangan rinci ( detail ) mechanical, struktur, listrik instrument dan cipil dari kelompok / disiplin kelompok lain. ~ Memeriksa dan memberi komen gambar - gambar vendor.

~ Mengumpulkan informasi untuk anggota kelompok. ~ Menentukan judul ( titel ) setiap gambar, mengontrol gambar, daftar gambar, grafik, diagram dan sketsa terbaru. ~ Menentukan system pengarsipan untuk setip kertas kerja masuk dan keluar. ~ Mengatur jadwal kerja dan mencatat jenis kerja para designer dan draftmans ~ Memesan semua material perpipaan melalui departement pengadaan.

C. Fungsi Checker. ~ Memeriksa design dan detail para designer dan draftsman, antara lain : memeriksa ketetapan dimensi gambar dan kecocokannya, dengan specifikasi, piping & instrument diagram dan gambar vendor.

~ Dengan diketahui oleh designer dan group leader, boleh membuat usulan perubahan design.

D. Fungsi Designer.~ Menghasilkan gambar - gambar study & layout alat dan perpipaan berupa sketsa yang ekonomis, aman dan cepat dikonstruksi dgn baik, dapat dioperasikan dan mudah dipelihara~ Membuat perhitungan tambahan yang diperlukan dalam design.~ Melakukan material take off ( menghitung kebutuhan pipa ) hasil perencanaan perpipaan.~ Mengawasi draftsman dan membantu Engineer dalam melakukan analisis teknis flexibility Dan stress analysis terhadap hasil perencanaan struktur pipa. E. Fungsi Draftsman. ~ Menghasilkan gambar - gambar rinci ( detailed drawing ) berdasarkan sketsa / skema designeer atau area engineer, yaitu : piping layout, isometric dan gambar pipe support.~ Melakukan pemeriksaan dimensi sketsa designeer pada saat dilakukan penggambaran detail dgn menerapkan skala yang sebenarnya.~ Mendokumentasikan seluruh dokumen dan gambar yang telah dihasilkan.

Page 6: Piping Designer (by.simbah)

4.     STUDIO GAMBAR Tempat kerja piping design group yang utama adalah studio gambar. Dalam studio gambar terdapat Computer, mesin Cetak (Printer), lemari rak gambar, dan alat - alat gambar serta kertas - kertas gambar.

5.     MATERIAL DAN ALAT - ALAT GAMBAR Beberapa material dan peralatan gambar yang penting bagi para designeer dan drafter adalah sebagai berikut : a. Kertas gambar, berguna sebagai bahan untuk membuat gambar - gambar sketsa, layout, Isometric dan lain - lain. Umumnya kertas yang digunakan untuk gambar sketsa adalah kertas HVS berpetak. Ukuran kertas yang digunakan dapat dilihat pada Design Practice for Drafting procedure of piping layout drawing dan Design Practice for Drafting Procedure for drafitng procedure of piping isometric drawings. b. Computer.

6.     UKURAN KERTAS Untuk menghasilkan suatu gambar dapat dipilih ukuran kertas yang sesuai dengan kebutuhan. Size kertas yang biasa dipilih dgn kebutuhannya, misalnya sebagai berikut :

Jenis Gambar Ukuran kertas Layout Drawing : A0 atau A1 Isometric Drawing : A3 Suppot Drawing : A4

Page 7: Piping Designer (by.simbah)

BAB.II PENGENALAN KOMPONEN PIPING

I.     NAMA PART PIPING Dalam suatu line rangkaian pipa sebenarnya terdiri dari beberapa part. Secara garis besar part tersebut dapat dikelompokan menjadi sebagai berikut :

a. Pipab. Valve( Kerangan = Kran )c. Fittingd. Flangee. Gasketf. Bolt & Nutg. Line Equipment

a. Pipa : Pipa adalah bagian lurus dari suatu rangkaian line pipa yang berguna untuk mentransfer

sevice media yang dihandle. Secara garis besar part ini dapat dikelompokan menjadi pipe dan tube. Ukuran pipa ditunjukan oleh “ Nominal pipe size , sedangkan ketebalan dinding ditunjukan oleh “ Schedule Number “.ketebalan dinding pipa dengan ukuran diluar standard ditunjukan oleh ketebalan yang diperlukan. Ukuran tube ditunjukan oleh diameter luar serta ketebalan dinding. Penjelasan yang lebih terperinci, tentang macam - macam ukuran pipa. Material pipa proses dikelompokan dalam 5 katagori :

1. Steel pipe ( baja ).2. Iron pipe ( besi ).3. Other metal & Alloy ( logam lain & campuran ).4. Glass.5. Lining & Coating.

Batas tekanan & suhu pipa :Pipa baja akan kehilangan kekuatannya pada temperatur tinggi.

Pipa baja las tekanan tinggi (ERW) hanya dapat digunakan pada suhu 7500F ( 4000C ) . Sedangkan pipa las tungku (EFW ) hingga suhu 6500F ( 3450C ). Untuk service pada tekanan dan temperatur tinggi digunakan pipa stainless steel atau metal campuran lain. Batasan tekanan pipa tergantung dari ketebalan pipa, suhu pipa, dan material pipa. Metode penyambungan pipa yang dipakai untuk pipa baja dan stainless steel a/l :

1. Butt Welded.2. Socket Welded.3. Bolted Flange.4. Screwed.

b. Valve ( Kerangan = Kran ) Valve adalah bagian atau part dari suatu rangkaian line pipa yang berguna untuk mengatur besarnya aliran. Fungsi Valve dalam instalasi pipa adalah untuk :

1. Menghentikan dan membuka suatu aliran ( on / off ).2. Mengatur besar / kecilnya aliran ( Regulating ).3. Mengatur arah aliran ( checking ).4. Memindahkan route / jalur aliran ( swiching ).5. Membuang fluida dari suatu sistem ( discharging ).

Page 8: Piping Designer (by.simbah)

Jenis Valve menurut konstruksi atau bentuknya antara lain :1. Gate Valve2. Globe Valve3. Check Valve4. Ball Valve5. Butterfly Valve6. Plug Valve7. Needle Valve8. Diafrgam ValveJenis dan mekanisme Valve dapat dilihat pada gambar penampang valve dan nama komponen valve . Jenis valve yang sesuai dengan fungsinya dan jenis fluida yang mengalir didalamnya.

c. FITTING Fitting adalah part dari suatu rangkaian line pipa yang berguna untuk merangkaikan bagian satu dengan lainnya. Macam - macam Fitting menurut bentuk dan kegunaannya antara lain :

1. Elbow digunakan untuk mengubah arah pipa ( 900, 450, special ).2. Tee dan Cross digunakan untuk membuat saluran pipa cabang.3. Reducer digunakan untuk mengubah ukuran diameter pipa. Jenisnya ada yang Concentric ( sesumbu ) dan Eccentric ( tidak sesumbu ).4. Full Coupling ( coupling ), adalah alat penyambung pipa dengan pipa dengan ukuran yang sama khusus untuk sambungan socked welded.

5. Reducer Coupling, adalah alat penyambung pipa dengan ukuran yang berbeda khusus untuk sambungan ulir atau sambungan sochet welded.

6. Nipple,pipa penyambung yang sudah terteuntu panjangnya dimana salah satu ujungnya berulir ( TOE ) atau keduanya berulir ( TBE ).7. Union, digunakan untuk menyambung pipa berulir.8. Pipe to Tube Connector, penyambung pipa berulir.9. Hexagon Bushing, penyambung pipa dengan fitting lain atau nizle yang lebih besar

diameternya dari pada diameter pipa, khusus untuk sambungan ulir.10. Swaged Nipples, pipa penyambung yang kedua ujungnya tidak sama ukurannya.11. Thredolet, Nipolet, dan Weldolet, merupakan penyambung pipa cabang pada pipa

induk dengan sudut 900.12. Elbolet, penyambung pipa cabang pada elbow pipa induk.13. Latrolet, penyambung pipa cabang pada pipa induk dengan sudut tidak 900.14. Cap, penutup ujung pipa dengan bentuk mirip topi ( weded cap, srewed cap ).15. Bar stock plug, penutup ujung fitting ( tee dan cross ), pada umumnya berulir dsb nya

d. FLANGE Flange adalah bagian atau part dari suatu rangkaian line pipa yang berguna untuk merangkaikan pipa atau part lain dengan jalan dibaut ( bolted ). Sambungan ini diikatkan dengan bolt dan nut sehingga bisa dilepas - lepas untuk perawatan. Pengelompokan flange dapat dilakukan menurut antara lain :

-    Material yang digunakan : 1. Carbon Seel 2. Alloy Seel 3. Stainless Seel 4. Non Metalic

- Rating pessure dan standard : 1. ANSI 150, 300, 600, 900, 1500 DAN 2500. 2. JIS 10 Kg, 20 Kg, 40 Kg dan seterusnya.

Page 9: Piping Designer (by.simbah)

3. MSS SP-44 CLASS 150.

-     Bentuk facings : 1. Flate Face 2. Raised Face 3. Ring Joint

-     System joint : 1. Wlding Neck 2. Slip-on Weiding 3. Socket Welding 4. Treaded Joint 5. Lap Joint

e. GASKET Gasket adalah bagian atau part dari suatu rangkaian line pipa yang berfungsi sebagai perapat untuk mencegah kebocoran, misalnya pada sambungan flanged joint. Pemilihan jenis, bentuk dan bahan dari gasket tergantung dari kegunaan ataupun kondisi kerja dari gasket tersebut. Adapun gasket yang umum dipergunakan dalam perpipaan antara lain :

1. Compresed Sbestos Gasket2. Spiral Wound Gasket3. Octogonal Metal Ring Gasket4. Lens Joint Gasket

f. BOLT & NUT Bolt & Nut digunakan untuk mengikatkan bagian - bagian part piping yang suatu saat

perlu dilepas untuk perawatan. Pemilihan bolt & nut yang sering dilakukan dalam perpipaan adalah berdasar antara lain :

1. Jenis Bolt & Nut ~ Stud Bolt & Nut ~ Machine Bolt & Nut

2. Material yang digunakan : ~ Carbon Steel, Bolt & Nut ~ Alloy Steel, Bolt & Nut ~ Stainless Steel, Bolt & Nut

3.    Jenis Thread dan standardnya : Semi Find UNC-ANSI GR-2AB

g. LINE EQUIPMENT Line Equipment adalah alat equipment system ( kesatuan ) yang merupakan bagian dari suatu rangkaian line pipa. Alat - alat ini misalnya :

~ Expansion Joint / Flexible Hose. ~ Strainer ~ Sample Cooler. ~ Separator. ~ Drip Leg. ~ Steam Trap. ~ Spectacle Blind. ~ Blind and Spacer. ~ Adjustable Bolt. ~ Pipe Support.

Page 10: Piping Designer (by.simbah)

II. KUMPULAN ISTILAH

1. Layout : Gambar tampak atas instalasi pabrik.

2. Piping : Perpipaan.

3. Drawing : Gambar.

4. Drafting : Penggambaran.

5. Utility Header Diagram : Diagram distribusi aliran utilitas.

6. Engineering Flow Diagram : Diagram aliran fluida antara suatu alat dengan alat lain dalam menggunakan uap air.

7. Steam Tracer : Alat / sistim pemanas fluida dengan menggunakan uap air.

8. Key Plant : Pembagian area pabrik yang tertera pada plot plant.

9. Title Block Column : Kolom untuk mencetak format judul & keterangan lainnya.

10. North Mark : Tanda untuk arah utara.

11. Match Line : Batas penggambaran antara satu gambar dengan gambar lain.

12. Baterfly Limit : Batas antar area dalam suatu pabrik atau batas antar unit dalam satu pabrik.

13. Ladder : Tangga monyet vertical

14. Ladder Brace : Alat pengaman berupa rangka silinder pada tangga alat.

15. Platform : Tingkatan rangka beam horizontal.

16. Plant drawing sheet : Lembar gambar tampak atas..

17. Rack Piping : Tempat susunan pipa.

18. Routing Plant : Study tentang susunan pipa berdasarkan P&ID yang akhirnya menjadi piping plant.

19. Out Line : Gambaran.

20. Center Line : Garis sumbu.

21. Nozzle : Lubang masukan / keluaran aliran fluida ke / dari dalam alat.

22. Pipe Rack : Tempat perletakan perpipaan yang berupa rak.

23. Equipment Davits : Alat bantu angkat yang terpasang pada alat ( equipment ).

Page 11: Piping Designer (by.simbah)

24. Butterfly Valve : Salah satu jenis valve yang menggunakan katup yang berupa sayap kupu - kupu sebagai pembuka / penutup aliran

25. Control Valve : Salah satu jenis valve yang bekerja untuk mengendalikan

suatu besaran laju alir, (tekanan, temperatur atau level fluida)

26. Rotameter : Alat pengukur debit aliran fluida yang berbentuk roda putar.

27. Standard Drawing For Piping : Berkas aturan - aturan penggambaran perpipaan.

28. Grade Level : Lantai dasar, sering didefinisi sebagai elevasi = 0.

29. Stop Of Finished Grade : Grade Level

30. Socked Weld Valve : Salah satu jenis valve

31. Screwed Valve : Salah satu jenis valve

32. Butt Welded Valve : Salah satu jenis valve

33. Flange Face : Permukaan flange ( flat, raise, ring type ).

34. Pipe Sleeper : Penyangga pipa dari beton atau steel, tinggi kira - kira 250mm dari atas tanah.

35. Horizontal Vessel : Bejana silinder yang diletakan secara horizontal.

36. Heat Exchanger : Alat pemindahan panas / penukar kalor.

37. Shell : Bagian luar heat exchanger.

38. Tube : Tabung bagian dalam exchanger.

39. Orifice Tap : Dua cabang pipa yang dipakai untuk pengukuran debit fluida

yang masing - masing ujungnya dipasang sebelum dan sesudah orifice tap.

40. Class Break : Batas klasifikasi material pada perpipaan.

41. Service Class : Suatu klasifikasi pipa dan komponennya yang dikelompokan

berdasarkan spesifikasi material, kondisi operasi dan fluida yang mengalir.

42. Subtitle : Kelompok tilisan yang berada didalam “title block”.

43. Fitting : Komponen penyambung, pengubah arah dan pengubah ukuran pipa.

44. Reinforcing pad : Lempengan penguat sambungan cabang pipa.

45. Spectacle Blind : Lempengan penutup aliran fluida yang dipasang diantara flange.

46. Drip Leg : Bagian pipa untuk mengumpulkan & membuang kondensat steam.

47. Nozzle Flange : Flange pada nozzle.

Page 12: Piping Designer (by.simbah)

48. Pipe Support : Penyangga support.

49. Guide : Salah satu jenis support

50. Anchor : Salah satu jenis support

51. Drip Funne : Corong pembuangan kesaluran bawah tanah.

52. Strainer : Penyaring.

53. Safety Valve : Katup pengaman yg berfungsi utk membuang uap / gas dalam

bejana yg tekanannya telah belebih.

54. Sight Glass : Alat untuk melihat ketinggian cairan dalam bejana.

55. Expansion Joint : Fitting penyambung pipa yang flexible

56. Instrument : Alat pengukur, pengontrol besaran / parameter dari fluida.

57. Drain : Saluran pembuangan cairan.

58. Vent : Saluran pembuangan gas.

59. Detail Of Block Set Connection for Piping Dwg : Gbr detl rangkaian fitting & komponen pipa.

60. Spring Hanger : Penyangga / penggantung pipa dari bagian atas yg dpt meredam fibrasi

61. Steam Trap : Alat pembuang kondensasi uap.

62. Hose Rack : Tempat pipa flexible.

63. Eccentic Reducer : Pengubah ukuran diameter pipa yang tidak satu sumbu.

64. Orifice Plate : Lempengan pengukur aliran fluida.

65. Full Coupling : Penyambung pipa ( salah satu jenis fitting )

66. Trace Header Diagram : Diagram distribusi fluida panas.

67. Threaded End Flange : Salah satu jenis flange dengan sambungan ulir

68. Union : Sejenis fitting untuk penyambung pipa yang berulir

69. Dummy Leg : Pipa / batang tambahan yang menghubungkan perpipaan

dan support untuk menguatkan kedudukan pipa

70. Patch Plate : Plat pelindung yang disambung pada bagian pipa yang akan

dihubungkan dengan support.

71. Concentric Reducer : Pengubah ukuran pipa satu sumbu

72. Gusset : Salah satu jenis support

Page 13: Piping Designer (by.simbah)

73. Stopper : Salah satu jenis support

74. Water Hammer / getaran : 1. Gelombang tekanan yang bergerak didalam pipa dan

bertemu dengan hambatan. Valve yang ditutup telalu cepat

dapat menyebabkan gelombang tekanan.

2. Kondensat sisa yang dilemparkan pada hambatan oleh

aliran steam berkecepatan tinggi.

75. Span : Rentangan pipa antara dua titik support.

76. Rating : Tingkat kekuatan material ( dalam satuan tekanan ).

77. Standard Pipe Support Dwg. : Aturan standard penggambaran support pipa.

78. Insert Plate : Lempengan yang diselipkan pada dinding beton kolom untuk

dilas pada beam horizontal.

79. Teflon : Material sintetis tahan panas digunakan untuk memperkecil

gesekan antara support dan pipa shoe.

80. Flushing : Pembersihan pipa - pipa menggunakan fluida sebagai media pembersih.

81. Blow Off : Pembersihan pipa dengan cara peniupan udara tekan.

82. Discharge : Keluaran pompa.

83. Let Down Valve : Valve pengatur / penurunan tekanan.

84. Back Wash : Pencucian dengan cara membalikan arah aliran.

85. Actuator : Penggerak.

86. Pipa Shoe : Alas pipa yang dapat bergerak luncur diatas support.

87. Class Break Point : Titik batas pemisah kelompok material pipa yang berlainan.

88. Piping Block Set : Satu set susunan perpipaan untuk tujuan tertentu yang telah

doistandardkan sehingga memudahkan pelaksanaan design.

89. Offsite : Area diluar pabrik.

90. Valve Handle : Gagang valve / tangkai valve.

Page 14: Piping Designer (by.simbah)

III. SINGKATAN – SINGKATAN :

Untuk dapat memahami gambar - gambar piping engineering haruslah mengetahui singkatan - singkatan yang biasa digunakan, misalnya :

PROCESS

ATM :ATMOSPHERE LST :FOR 4K & 3.2K STEAMA/S :AUTOMATIC START MAX :MAXIMUMBF :BOTTOM FLAT MH :MANHOLEBL :BATERRY LIMIT MIN :MINIMUMBOP :BOTTOM OF PIPE MLST :FOR 20K STBV :BREATHER VALVE MST :FOR 38K STC :CAP NC :NORMAL CLOUSECA :CORROSION ALLOWANCE NLL :NORMAL LIQUID LEVELCRE :CONCENTRIC REDUCER NNO :NORMALLY NO FLOWCSC :CAR SEALED CLOUSE NO :NORMAL OPENCSO :CAR SEAL OPEN RDF :REDUCHING FLANGED :DRAIN CONNECTION SB :SPECTACLE BLINDDIA :DIAMETER S/D :SHUTDOWNDT :DRAIN TRAP SC :SAMPLE CONNECTIONEL :ELEVATION SST :FOR 110K ST(Saturated / Superheated)ERE :ECCENTRIC REDUCER ST :STEAM TRAPFLG :FLANGE STR :STRAINERFO :FIXED RESTRICTION ORIFICE TF :TOP FLATFWE :FURNISHED WITH EQUIPMENT TOP :TOP OF PIPEGH :GAGE HATCH TPR :TEMPORARYHH :HAND HOLE TSO :TIGHT SHUT OFFHHL :HIGH - HIGH LIQUID LEVEL TYP :TYPICALHL :HIGH LIQUID LEVEL US :UTILITY STATIONHST :FOR 80K STEAM V :VENT CONNECTIONIF :INSULATION FLANGE VB :VORTEX BREAKERIH :INSPECTION HOLE V/E :EQUIPMENT VENDORLHST :FOR BK ST V/I INSTRUMENT VENDORLL :LOW LIQUID LEVEL LLL LOW - LOW LIQUID LEVEL

ADJ :ADJUST CU :CUBICALT :ALTERNATIVE CW :COOLING WATERALY :ALLOY CYL :CYLINDERAG :ABOVE GROUND D-IRON :DUCK IRONBAV :BALL VALVE DBL :DOUBLEBBE :BEVEL BOTH END DBL-BLK :DOUBLE BLOCKBE :BEVELED END DEG :DEGREEBB :BOLTED BONET DENS :DENSITEBF :BOTH FACE DFT :DRAFTBM :BEAM DIM :DIMENSIONBOM :BILL OF MATERIAL DIST :DISTANCEBF :BOTTOM FLATE DISH :DISCHARGEBR :BEND RADIUS DMYS :DUMMY SUPPORTBLK :BLANK DN :DOWNBNG :BENDING DR :DRAIN

Page 15: Piping Designer (by.simbah)

BNT :BONNET DWG :DRAWINGBLD :BLIND ELL :ELLBOWBOD :BOTTOM OF DUCT ELEC :ELECTRICBOE :BEVELED ONE END EMR :EMERGENCYBRA :BRANCH ENG :ENGINEERINGBSNG BUSHING ENTR :ENTERBUV :BUTTERFLY VALVE EQL :EQUALBYP :BY PASS EQPT :EQUIPMENTCALC :CALCULATION EST :ESTIMATECC :COLOR CODE ERW :ELECTRIC RESISTENCE WELDEDCEM-LND :COMENT LINE EXMA :EXAMINATIONCHV :CHECK VALVE EXP :EXPANSIONCI :CAST IRON EXP-JT EXPANSION JOINTCIP :CAST IRON PIPE EXT :EXTENTIONCIR :CIRCULAR FAB :FABRICATEDCL :CENTER LINE FBW :FURNACE BUTT WELDCLS :CLASS FCG :FACINGCL :CLEARANCE FF :FLAT FACECLE :CALSS END FGD :FORGEDCLP :CLAMP FIG :FIGURECOL :COLUMN FILL :FILLEDCONC :CONCENTRIC FLG :FLANGECONN :CONNECTION FL :FLOORCOND :CONDENSATE FLD :FIELDCONC :CONCRETE FLEX :FLEXIBLECONST :CONSTRUCTION FLTR :FILTERCONT :CONTINUOUS FNSH :FINISHCONT :CONTROL FS :FORGED STEELCPLG :COUPLING FS :FIELD SUPPORTCHK’D CHECKED FTG :FITTINGCTD :COATED FV :FLUSH VALVEFW :FIELD WELD LE :LARGE ENDG-OP :GEAR OPERATED LG :LEVEL GAUGEGG GAUGE LM :LARGE MALEGAL :GALION LND :LINEDGALV :GALVANIZED LNF :LOW NOZLE FLANGEGALF-STL :GALVANIZED STEEL LPE :LARGE PLAIN ENDGL :GROUND LEVEL LJ :LAPPED JOINTIA :INSTRUMENT AIR SH :H.P STEAM ( 80K )PA :PLANT AIR SL :L.P STEAM ( 4K )APR :PROCESS AIR SLH :L.P STEAM ( 8K )CCS :CONCENTIC CAUSTIC SODA SLL :L.P STEAM ( 3.2K )CH :CHEMICAL SM :M.P STEAM ( 38K )CMA :CONCENTIC ACID SML :M.P STEAM ( 20K )CS :CARBAMATE SOLUTION SSH :H.P STEAM ( 110K SUPERHEATED )DCS :DILUTED CAUSTIC SODA SSL :H.P STEAM ( 115K SA )DHA :DILUTED ACID US :UREA SOLUTIONGA :AMMONIA GAS VG :VENT GASGC :CO2 GAS WBH :BOILER FEED WATER ( 115K )GF :FUEL GAS WBM :BOILER FEED WATERGH :H2 RICH GAS WBL :BOILER FEED WATER ( K )GI :NITROGEN GAS CWR :SWEET WATER SUPPLYGN :NATURAL GAS CWS :SWEET WATER SUPPLYGO :OXYGEN GAS DW :DEMINERALIZED WATEGP :PROCESS GAS KW :FIRE WATERHPC :HPC SOLUTION PW :POTABLE WATER

Page 16: Piping Designer (by.simbah)

PENOMORAN LINE ( Contoh )

INSULATION DESIGNATION

C COLD INSULATIONH HOT INSULATIONP INSULATION FOR PERSONNEL PROTECTIONJ STEAM JACKETINGTL STEAM TRACING WITH 4K STEAMTM STEAM TRACING WITH 8K STEAMX STEAM TRACING WITH HEAT TRANSFER CEMENT

FLUIDA SYMBOL

IA :INSTRUMENT AIR SH :H.P STEAM ( 80K )PA :PLANT AIR SL :L.P STEAM ( 4K )APR :PROCESS AIR SLH :L.P STEAM ( 8K )CCS :CONCENTIC CAUSTIC SODA SLL :L.P STEAM ( 3.2K )CH :CHEMICAL SM :M.P STEAM ( 38K )CMA :CONCENTIC ACID SML :M.P STEAM ( 20K )CS :CARBAMATE SOLUTION SSH :H.P STEAM ( 110K SUPERHEATED )DCS :DILUTED CAUSTIC SODA SSL :H.P STEAM ( 115K SA )DHA :DILUTED ACID US :UREA SOLUTIONGA :AMMONIA GAS VG :VENT GASGC :CO2 GAS WBH :BOILER FEED WATER ( 115K )GF :FUEL GAS WBM :BOILER FEED WATERGH :H2 RICH GAS WBL :BOILER FEED WATER ( K )GI :NITROGEN GAS CWR :SWEET WATER SUPPLYGN :NATURAL GAS CWS :SWEET WATER SUPPLYGO :OXYGEN GAS DW :DEMINERALIZED WATEGP :PROCESS GAS KW :FIRE WATERHPC :HPC SOLUTION PW :POTABLE WATERLA :LIQUID AMMONIA WPS :SERVICE WATERLN :LIQUID NITROGEN RW :RAW WATERLO :LIQUID OXYGEN LP :PROCESS LIQUIDOL :LUBE OIL PC :PROCESS CONDENSATESC :STEAM CONDENSATE

Page 17: Piping Designer (by.simbah)

BAB III PENGENALAN HASIL PRODUKSI PIPING ENGINEERING

1. PROSES PRODUKSI PIPING ENGINEERINGProses produksi engineering dimulai dengan tersedianya prosess engineering design package

( PEDP ). Dalam process engineering design package terdapat banyak data / informasi yang menyangkut antara lain : a. Diagram Perpipaan Dan Instrumentasi Data ini menunjukan urutan / flow proses dan equipment serta instrument yang di pakai. Informasi ini ditunjukan dalam Process Flow Diagram ( PFD ) dan Piping & Iinstrument Diagram ( P&ID ) b. Tata Letak equipment Organisasi tata letak equipment dibuat berdasarkan efisiensi proses, kemudahan konstruksi, kemudahan operasi dan maintenance. Informasi ini ditunjukan dalam plot plant drawing.

c. Equipment Data Berupa overall dimension, ukuran nozle serta type peralatan ( vertikal, horizontal, shell & tube dll ). Informasi ini ditunjukan dalam equipment data sheet dan equipment loading data.

d. Special Equipment Data Equipment atau piping yang memerlukan fabrikasi khusus akan diterangkan dalam equipment vendor drawing atau piping vendor drawing.

e. Standard Design Standard specifikasi yang dipakai dalam suatu proyek akan berbeda - beda dengan proyek yang lain. Untuk menetukan batasan - batasan design maka disusunlah piping design standard. f. Line List ( Line Index ) Merupakan daftar ( index ) dari semua line yang memuat kondisi operasi, kondisi design, fluida yang mengalir, kondisi & jenis fluida untuk testing dll.

Pada tahap ini tidak bayak kegiatan piping engineering selain plot plan. Setelah proses engineering design package selesai, diteruskan menjadi basic engineering design. Dalam tahap ini documen yang dihasilkan dalam perencanaan piping ini dibagi dua bagian besar, yaitu :

A. Documen perencanaan basic ( basic design )

1. Routing Study ( study drawing ).2. Flex Check ( flexibility calculation ).3. Nozzle Orientation.4. Support Location / Design ( spring hanger + support ).5. Preliminary M.T.O.6. Document / Drawing List.

Page 18: Piping Designer (by.simbah)

B. Documen Perencanaan Detail ( detail design )1. Piping Drawing Index.2. Piping Lay Out Drawing.3. Piping Isometric Drawing / Hook Up Drawing.4. Piping Support Drawing.5. Piping Material Take Off.6. Documen / Drawing List.

2. Pengertian Mengenai Data Perencanaan Dan Produksi Piping Group

2.1 P & ID - Piping & Instrument diagram :

2.1.a. Pengertiannya : Piping & Instrument Diagram ( P & ID ) Adalah gambar yang memperlihatkan diagram proses suatu pabrik yang telah dilengkapi dengan perpipaan antar equipment dan instrument - instrumentnya. Semua keterangan yang ada dalam P & ID digunakan dalam pembuatan piping layout drawing 2.1.b. Tujuannya : Memperlihatkan skema / diagram proses suatu pabrik yang menghasilkan produk tertentu yang telah dilengkapi dengan perpipaan antar equipment dan instrument - instrumentnya.

2.1.c. Gunanya : Sebagai pusat sumber informasi atau patokan bagi piping design group, instrument design group dan mechanical design group.

2.2 Plot Plan : 2.2.a. Pengertiannya : Plot plan adalah gambar pandangan atas yang memperlihatkan tata letak setiap equipment yang telah diatur sehingga memenuhi syarat untuk dikonstruksi, operasi dan pemeliharaan setiap equipment tersebut. Plot plan ini merupakan sumber informasi selain P & ID untuk membuat piping layout drawing. 2.2.b. Tujuannya : Menentukan lokasi untuk semua jenis alat yang diperlukan pada suatu plant area secara teratur sehingga memenuhi syarat untuk konstruksi, operasi dan pemeliharaan. 2.2.c. Gunanya : ~ Memudahkan perencanaan routing pipa bagi piping group. ~ Menentukan letak equipment foundation, structure bagi civil group.

2.2.d. Prosedur kerja : ~ Plot plan dibuat oleh project engineer dibantu beberapa Senior Engineer. ~ Piping design group menggunakan plot plan tersebut untuk membuat routing study ( preliminary piping layout )

Page 19: Piping Designer (by.simbah)

2.3 DRAWING INDEX :

2.3.a. Pengertian : Piping drawing index adalah gambar yang memuat pembagian daerah ( area ) pada tiap

- tiap area pabrik beserta nomor gambar.

2.3.b. Tujuannya : Membagi area pabrik / proyek yang luas menjadi beberapa bagian gambar sehingga didapat gambar dengan skala yang sesuai.

2.3.c. Gunanya : ~ Mmpermudah mencari sambungan gambar satu kegambar lainnya. ~ Untuk mempermudah mendapatkan gambar pada area yang dinginkan.

2.3.d. Prosedur kerja : ~ Drawing index disiapkan oleh piping design group. ~ Dari piping design group didistribusikan ke disiplin lain untuk di coment bila perlu. ~ Dengan respon dari semua disiplin yang terikat, drawing index difinalize oleh piping design group ~ Dari drawing index yang telah disepakati maka penomoran area akan dipergunakan oleh semua disiplin. 2.4 PIPING LAY OUT DRAWIMG :

2.4.a. Pengertiannya : Pada prinsipnya piping layout drawing harus memuat seluruh keterangan yang ada didalam P & ID dan Utility Header Diagram Piping layout drawing harus dapat memberikan gambar yang cukup jelas untuk pelaksanaan konstruksi di lapangan. Piping layout ini memuat gambar tampak atas ( plan view ) perencanaan pipa pada masing - masing area. Apabila gambar tampak atas itu kurang jelas biasanya digambar pula potongan ( section ) atau detailnya. Contoh piping layout drawing ini biasanya digambar pula potongan ( section ) atau detailnya.

2.4.b. Tujuannya : Menentukan perletakan ( routing ) pipa antar equipment melalui piperack atau pipe stanchion dan lain - lain, yang digambar dalam pandangan atas serta pandangan samping bila diperlukan.

2.4.c. Gunanya : ~ Sebagai gambar utama untuk konstruksi ( erection ). ~ Sebagai dasar untuk membuat gambar tiga dimensi ( Isometric ).

2.4.d. Hasil / jenis : ~ Layout drawing untuk routing line diatas tanah ( A/G ). ~ Layout drawing untuk routing line dibawah tanah ( U/G ). 2.4.e. Prosedur kerja : Piping design group mempelajari plot plan, equipment data, specification, P & ID civil, drawing dan lain - lain sebelum membuat routing line. Kemudian tahap berikut membuat routing line yang dituangkan dalam gambar pandangan atas / samping yang juga disebut study drawing. Tahap selanjutnya piping design group mengembangkan lagi study drawing tersebut menjadi gambar siap konstruksi ( IFC drawing ).

Page 20: Piping Designer (by.simbah)

2.5 PIPING ISOMETRIC DRAWIMG :

2.5.a. Pengertian :Piping isometric drawing diperlukan untuk pipa - pipa yang dirancang dan akan difabrikasi di bengkel pipa. Piping isometric drawing adalah gambar tiga dimensi satu line pipa lengkap yang menghubungkan satu alat dengan alat lain, dengan pipa utama atau dengan pipa cabang. Contoh gambar isometric dapat dilihat pada lampiran - 3F.Di bengkel pipa ( pipe shop ), isometric drawing ini didetailkan menjadi spool drawing. Fungsi pembuatan spool drawing adalah untuk memindahkan fabrikasi perpipaan serta memudahkan pengangkutan hasilnya dari bengkel pipa menuju lokasi project.Contoh spool drawing dapat dilihat pada lampiran - 3G. dalam suatu project biasanya ada batasan ukuran pipa paling kecil yang perlu digambar isometricnya. Serbagai contoh, yang dibuat gambar isometricnya :~ Pipa carbon steel dengan diameter 2” ( inch ) keatas.~ Pipa stainless steel / low alloy.

Tube dan pipa carbon steel dengan diameter dibawah 2” digambar sebagaihook up drawing. Contoh pemakaian jenis gambar ini adalah pada saluran steam trace.

2.5.b. Tujuannya :Memperlihatkan gambar 3 dimensi dari satu line number rangkaian perpipaan.

2.5.c. Gunanya :~ Memudahkan final MTO ( material take off ).~ Sebagai gambar perincian dibengkel pipa ( pipe shop ).~ Membantu konstruksi ( erection ) pipa dilapangan.~ Sebagai control check dalam gambar layout.

2.5.d. Jenisnya :~ Isometric drawing.~ Spool drawing ( bagian dari isometric drawing sebagai gambar fabrikasi di shop)

2.5.e. Prosedur kerja :~ Piping designer mempelajari piping plan ( layout drawing ), P & ID Dan equipment data sebelum membuat sketsa isometric.~ Tahap II piping designer membuat sketsa isometric dan kemudian digambar diatas kertas isometric.~ Tahap III piping designer mulai memeriksa dan mengoreksi isometric tersebut hingga menjadi gambar siap diissue untuk konstruksi ( IFC ).

2.6. DETAIL DRAWING :

2.6.a. Pengertiannya :Pembesaran dari suatu bagian atau suatu gambar rangkaian yang sulit diinterprestasikan sehingga mudah dipahami visualisasinya.Penggambarannya dapat bersama gambar induknya atau terpisah.

2.6.b. Tujuannya :Membuat gambar yang lebih jelas dilihat (umpamanya : letak, arah, dimensi, dll).

Page 21: Piping Designer (by.simbah)

2.6.c. Gunanya :Memperjelas kerja selanjutnya a/l : Pemasangan, fabrikasi, MTO, dll

2.6.d. Jenisnya :~ Pipa support detail.~ Piping plan detail.~ Isometric detail.~ Equipment detail.~ Dan lain - lain.

2.6.e. Prosedur kerja :~ Piping designer mempelajari dulu bagian2 yang perlu di buat detail.~ Tahap berikutnya, Piping Designer membuat sketsa dan digambar dipinggir gambar induk atau pada lembar lain, khusus utk gbr detai

2.7. PIPE SUPPORT DRAWING : 2.7.a. Pengertiannya :Pada umumnya masing - masing pipa ditumpu oleh support atau digantung pada hanger menurut kondisi yang diperlukan.Fungsi support adalah :

Menumpu beban pipa berisi fluida yang dialirkan didalam pipa tersebut dan berat isolasinya ( bila digunakan ).

Menahan gaya / momen yang ditimbulkan oleh pemuaian pipa.Meredam getaran dan gaya - gaya terhadap pipa yang ditimbulkan oleh pompa atau kompresor, dan sebagainya.

Standard Pipe SupportSesudah ditentukan lokasi serta kondisi support oleh engineer maka designer akan memilih jenis support yang sesuai dengan standard pipe support

Special Pipe SupportApabila jenis support yang diperlukan tidak ada didalam standard pipe support, maka perlu dilakukan perencanaan support. Gambar hasil perencanaan support ini dinamakan special pipe support 2.7.b. Tujuannya :Memperlihatkan letak, jenis dan ukuran suatu pendukung pipa ( pipe support ) diatas layout dan digambar diatas kertas sendiri.

2.7.c. Gunanya : ~ Memudahkan dalam pemasangan ( erection ).~ Memudahkan dalam fabrikasi.~ Memudahkan dalam MTO.

2.7.d. Jenisnya :~ Special pipe support drawing.~ Standard pipe support drawing.

Page 22: Piping Designer (by.simbah)

2.7.e. Procedure kerja :~ Piping support designer mempelajari dulu layout drawing, isometric drawing, flexibility & stress analysis, standard pipe support drawing, piping specification.~ Berdasarkan hal2 tsb diatas, designer baru dapat meletakan suatu Lokasi, type, ukuran suatu support diatas layout drawing.~ Setelah semua digambar oleh drafter kemudian dicheck oleh Designer lain hingga dihasilkan gambar untuk konstruksi ( IFC ).

2.8 INFORMATION DRAWING : 2.8.a. Tujuannya :Memperlihatkan kondisi letak & ukuran suatu equipment, pipe support, opening wall / floor dan lain - lain yang akan diberitahukan kebagian yang lain yang ada kaitannya dengan perencanaan piping.Misalnya : Electric group, civil group, instrument group dan sebaliknya.

2.8.b. Gunanya :Sebagai pedoman gambar perencanaan dari / untuk piping group yang ada kaitannya dengan bidang lain.

2.8.c. Jenisnya :~ Information drawing for insert plate.~ Information drawing for operating stage.~ Information drawing for pipe stanchion.~ Information drawing for pipe support foundation.~ Information drawing for loading data.

2.8.d. Prosedur kerja :Seperti membuat layout drawing atau pipe support, tetapi gambar tersebut bukan siap untuk konstruksi. Hanya diteruskan kebagian lain untuk referensi.

2.9 PIPING MATERIAL TAKE OFF : Piping matrial take off adalah pekerjaan memenuhi jenisnya yang akan dibeli dan untuk keperluan konstruksi. Contoh hasil piping material take off dapat dilihat pada deskripsi material yang dicantumkan pada piping material take off dipilih berdasarkan material specification table

2.9.b. Tujuannya : Mendapatkan jumlah setiap jenis material yang dibutuhkan dalam setiap gambar konstruksi.

2.9.c. Gunanya :~ Memudahkan fabricator / pipe fitter mengerjakan gambar pipe.~ Sebagai dasar pengambilan jenis material dari yang sesuai gambar dari gudang ( warehouse ).~ Sebagai dasar bagi bagian pembelian, untuk membeli material.

2.9.d. Jenisnya :~ MTO untuk piping dan perlengkapannya.~ MTO untuk pipe support.

Page 23: Piping Designer (by.simbah)

2.9.e. Prosedur kerja :Untuk efektivitas dan efisiensi pengaturan waktu pembelian material, maka MTO biasanya dilakukan dua tahap :~ MTO I yang diambil dari piping study drawing untuk pembelian awal.~ MTO II ( yang terahir ) yang diambil dari piping plan drawing dan isometric drawing yang salah diperiksa dan dinyatakan siap untuk konstruksi. Catatan : MTO biasanya dilakukan oleh piping designer dan diperiksa oleh specialist material engineer.

2.10 FLEXIBILITY ANALISYS :

2.10.a. Tujuannya :~ Mengetahui flexibility serta stess ( tegangan ) pipa yang diakibatkan oleh beban pemuaian pipa, puntiran, getaran equipment, gaya akibat fluida proses, angin, gempa dan lain - lain.~ Untuk mengetahui stress yang terjadi pada struktur perpipaan yang diizinkan sesuai dengan kekuatan bahan yang dipergunakan.

2.10.b. gunanya :~ Sebagai dasar pedoman menentukan letak dan jenis pipe support yang cocok.~ Untuk mengetahui beban yang dialami setiap nozzle alat.

2.10.c. Jenisnya :~ Simplify ( hand calculation ).~ Computerize.

2.10.d. Prosedur kerja : ~ Piping designer / engineer membuat sketsa perpipaan 3 dimensi antar equipment yang digambar lengkap dengan ukuran, data - data material, jenis aliran proses, ketebalan pipa, tegangan / tekanan operasi maksimum yang dijadikan sebagai bahan masukan ( data entri ) ke computer.~ Dari hasil perhitungan komputer tersebut, didapatkan semua data - data kondisi setiap titik diline pipa.

2.11 PIPING LOADING DATA :2.11.a. Tujuannya :Mendapatkan data beban pada setiap titik support yang diakibatkan oleh berat pipa, fluida proses, angin, dan lain - lain.

2.11.b. Gunanya :Untuk menentukan jenis, ukuran & tipe suatu pipe support & kekuatan pondasi Serta ukuran struktural.

2.11.c. Jenisnya :~ Kalkulasi ( perhitungan ).~ Information Drawing.

2.11.d. Prosedur kerja :Piping designeer / engineer mengumpulkan data berat pipa tiap2 line bebeserta beban yang ditimbulkan akibat adanya fluida didalam pipa. Data data ini digunakan untuk mendapatkan resultan gaya yang timbul pada setiap titik supportHasil ini akan dikumpulkan untuk menetukan jenis support dan juga disampaikan kebagian civil sebagai data informasi dalam merencanakan pondasi support.

Page 24: Piping Designer (by.simbah)

BAB.IV PROCEDURE PENGGAMBARAN PIPING LAYOUT DRAWING

Yang diuraikan didalam “ prosedure penggambaran “ ini adalah tata cara untuk menggambar teknik untuk menggambar teknik untuk gambar - gambar layout perpipaan.

1. TATA CARA MENGGAMBAR TEKNIK : 1.a. Pengertian umum

Gambar - gambar “ layout “ perpipaan mencakup semua keterangan yang ada didalam “ Piping & Instrumen Diagram “.Gambar - gambar “ layout “ perpipaan ini akan dapat memberikan informasi yang cukup untuk konstruksi dilapangan.

1.b. Tata cara yang perlu diperhatikan dalam menggambar layout ~ Gambar susunan perpipaan.~ penandaan “ key plan “.~ Skala gambar.~ Simbol - simbol gambar.~ Singkatan - singkatan istilah.~ Sistem dimensi gambar.~ Aturan penulisan pada gambar.

1.c. Perincian penggambaranYang perlu diperhatikan :~ Penomoran gambar.~ Pembagian daerah - daerah gambar.~ Penjelasan gambar.

2. Tata cara yang perlu diperhatikan dalam menggambar layout :2.a. Gambar susunan perpipaan

Gambar tampak atas susunan perpipaan tercakup dalam : ~ Gambar “ study “ perpipaan. ~ Gambar “ layout “ perpipaan (gambar study perpipaan yg sudah disempurnakan ). Selanjutnya gambar “ layout “ perpipaan tsb akan digunakan dlm tahap konstruksi.

Gambar penampang lintang pada bagian yang rumit dalam pabrik kadang2 Perlu dibuat gambar untuk memudahkan interpretasi atas gambar layout. ~ Gambar “ layout “ perpipaan. ~ Diagram penampang lintang,potongan Perpipaan “ steam tracer “ pada aliran hilir distribusi “ header “ dicantumkan dalam “ tracer header diagram “ ( tidak dicantumkan dalam gambar “ layout “ maupun “ isometric “ ).

2.b. Penandaan key plan

Key plan dicantumkan pada bagian teratas “ title block column “, sehingga posisi gambar dalam area pabrik dapat diketahui dengan jelas.

Page 25: Piping Designer (by.simbah)

2.c. Skala penggambaran Skala penggambaran dapat berbeda jika diperlukan, tetapi harus sama dalam satu gambar kecuali untuk gambar detail.Contoh : Ammonia plant 1/50, 1/30 ( pipe rack ).

Area utility 1/100, 1/50 ( disekitar equipment ). Area offsite 1/200, 1/50 ( rack utama ). 1/100, 1/50 ( disekitar equipment ). 1/50, atau 1/30 ( storage ammonia ). 1/500 ( underground cooling water ).

2.d. Sistem Dimensi GambarDimensi dinyatakan dalam sistem metrik.Dimensi panjang minimum adalah 1mm kebawah, sesuai dengan kebutuhan.Satuan sudut adalah derajat.

2.e. Aturan Tinggi huruf Pada Gambar~ Subtitle yang digunakan dalam gambar detail ( 5 mm ).~ Nomor gambar pada Matching line ( 5 mm ).~ Battery limit ( 5 mm ).~ Nomor gambar dan pembagian dalam “ title block column “( 5 mm ).~ Tulisan “ reference “ ( 3 mm ).~ Key Plan.~ North Merk.~ Match Line, Battery Limit. Note. Keterangan lain ditulis secara manual menggunakan tulisan kapital berikut dengan tinggi 3 mm.

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ 1234567890

2.f. Ukuran Kertas GambarUntuk layout drawing digunakan kertas ukuran blatau A1.

3. Perincian Penggambaran :3.a. Penomoran Gambar

Nomor gambar untuk gambar Layout Perpipaan disesuaikan danganDrawing Schedulle

3.b. Pembagian Daerah - Daerah GambarPembagian area gambar disesuaikan dengan Drawing IndexSatu area dapat dibagi juga menjadi beberapa gambar dengan mempertimbangkan posisi perpipaan, peralatan, dll. ~ Dalam gambar untuk pipa dengan diameter 1-1/2 inch kebawah dengan

dicantumkan kebawah yang tidak dicantumkan pada gambar isometric tetap digambar secara penuh kecuali block - set.

~ Untuk perpipaan disekitar menara tinggi, tungku atau struktur bertingkat, gambar tampak atas dibagi menjadi beberapa daerah ketinggian untuk mengurangi kerumitan gambar. contoh : Tampak atas ( dari EL. 0.000 hingga EL. 10.000 ).~ Instruksi khusus untuk pembagian area gambar

Page 26: Piping Designer (by.simbah)

~ Untuk area proses, dimana banyak equipment diletakan maka skala yang dipakai adalah 1/30. Ada juga yang memakai skala 1:50 Untuk tujuan menampakan detail dengan lebih jelas, maka skala penggambaran yang tepat perlu ditentukan untuk memperbesar bagian tertentu sepanjang Routing Plan

Untuk area utilitas, skala penggambarannya adalah sbb : Peraturan umum untuk gambar area Offsite harus digambar pada beberapa lembar kertas dengan skala 1/500. Contoh :

Gambar terperinci jalur - jalur pipa diperlihatkan dibawah ini dengan skala 1/50 atau 1/100. Untuk perpipaan bawah tanah, Offsite seperti pipa - dan lain - lain, skala gambarnya adalah 1/500 dengan aturan yang sama Perpipaan bawah tanah dalam area pabrik harus digambar hingga Battery Limit dengan skala sekitar 1/200.

Area Storage harus digambar seperti aturan pada butir ii. Skala penggambaran yang sesuai harus dipilih dengan mempertimbangkan keadaan perpipaan setiap area.

3.c. Penjelasan Gambar

1. Butir - butir berikut perlu ditunjukan dengan garis ( 0,3 mm ) dibalik (sisi belakang) gambar : ~ Gambar - gambar peralatan dan center line maupun koordinatnya. ~ Nozzle peralatan garis.

~ Struktur, rak pipa, tingkatan lantai, “ Leadder Brace “ dan yang sejenisnya dengan garis ganda. ~ Saluran kabel Instrument dan listrik.

~ Parit kabel listrik.~ Corong untuk sistem buangan.~ Tiang Trolley dan Equipment Davit .~ Pondasi alat.~ Platform dan tangga alat.

2. Pencantuman Tee termasuk Reducing Tee perlu disesuaikan dengan Standard Drawing for Piping

3. Pemasangan Control Valve dan Rotameter perlu ditunjukan pada gambar tampak atas seperti berikut : Untuk Control Valve type Butterfly perlu ditunjukan letak Actuatornya.

4. Jarak antar garis disusaikan dengan “ standard drawing for piping “.

5. Grade level , EL = 0 adalah “ type of finished grade “ ( M.S.L. + 5500 mm ).

6. Dimensi tidak boleh diduplikasi.

7. Lokasi dan ketinggian Socked Weld Valve, Screwed Valve dan Butt Weld Valve harus di cantumkan

8. Ketinggian ( elevasi ) dari permukaan flange pada alat harus dicantumkan dalam gambar

Page 27: Piping Designer (by.simbah)

9. Ketinggian ( elevasi ) dibawah ini harus dicantumkan: a. Perpipaan. Ketinggian ( elevasi ) garis pipa harus dicantumkan dengan

EL atau BOP.EL dan dijelaskan dalam gambar tampak atas b. TOS.EL digunakan hanya untuk Pipe Rack dan Sleeper Piping c. Sambungan – sambungan Instrument.

d. Ketinggian Center Line dari Vessel horizontal dan Heat Exchanger type Sheel dan Tube, harus dicantumkan dibawah nomor alat. e. Plat form pada alat.

10. Orientasi Orifice Tap harus dicantumkan elevasinya Rincian orientasi harus dicantumkan dalam gambar detail.

11. Class break harus dicantumkan dalam gambar Jika Service Class pasangan flange tidak ada pada kedua Service Class, maka diperlukan deskripsi tambahan atau Service Class yang cocok yang harus dicantumkan pada gambar

12. Umumnya Subtitle harus dicantumkan untuk perincian dan potongan (Section) yang ditunjukan pada gambar yang sama.Jika dibutuhkan gambar terperinci yang terpisah, nomor gambar referensi harus ditulis pada kolom gambar referensi.Penulisan untuk perincian “ A “serta potongan “ Z “ harus dicantumkan

13. Koodinat dan nomor gambar referensi pada area sambungan harus ditunjukan pada seluruh Match Line dan Butterfly Limit .

14. Tanda utk arah utara semua gambar Layout perpipaan harus menunjukan arah atas atau kiri gambar.

15. Key plan harus dibuat pada sisi kanan setiap gambar dan bagian yang terpakai harus digelapkan (dihitamkan).

16. Yang harus tertera pada gambar : * Line number untuk setiap pipa sesuai dengan Piping & Instrumen Diagram .

* Arah aliran paling sedikit ada satu untuk setiap garis.* Jika garis berlanjut pada gambar lain, line number dan arah aliran harus dicantumkan pada sisi lain Match Line.* Fitting2 seperti Reducer, Short/Long Radius Elbow dan Reducing Tee / Flange disesuaikan dengan Standard Drawing for Piping.* Singkatan untuk Reducer seperti TF untuk Top Flat dan BF untuk Bottom Flat .

* Semua Tag number Instrument disesuaikan dengan Piping & Instrumen Diagram.

* Valve handle * Simbol Reinforcing Pad dan ketebalannya.* Spectacle blind dan ketebalannya.* Drip leg untuk pipa steam dan pipa gas bahan bakar disesuaikan

Dengan Standard Drawing for Piping * Nozzle flange rating, jika rating tersebut berbeda dengan rating * Semua Support pipa beserta rancangannya.

* Guide dan Anchor beserta rancangannya.* Lokasi semua Drip Funnel.* Strainer, Safety valve, Sight glass, Flexible hose, Expansion

Joint, disesuaikan dengan Standard Drawing for Piping.

Page 28: Piping Designer (by.simbah)

17. Penampilan Support Pipa. Posisi pemasangan, nomor Support dan ketinggian Support pipa harus dicantumkan sebagai berikut :

~ Type Standard~ Type Special

Lokasi support pipa harus diperlihatkan pada gambar Layout perpipaan

dengan garis tebal ganda. Nomor support juga harus dicantumkan pada gambar. Jika digunakan standard pipe shoe, anchor, dan guide tidak perlu dicantumkan nomor standard. Dalam special pipe support, diperlukan pencantuman nomor

standardnya.Bingkai kosong untuk nomor Support pipa digambarkan sebagai berikut :Didalam bingkai kosong tersebut nomor Support pipa standard, khusus,

atau tipe komponen Standard harus dimasukan. Ketinggian ( elevasi ) support pipa harus diperlihatkan pada gambar Layout perpipaan. Jika diperlukan gambar khusus, ketinggian ( elevasi ) tersebut juga harus dicantumkan pada gambar tersebut.

Ketinggian yang dicantumkan adalah tinggi Beam teratas yang menyangga pipa(bukan ketinggian pipa).Jika dipergunakan Spring Hanger, digunakan nomor berikut :

Kebutuhan support harus digambarkan pada gambar Layout perpipaan atau gambar detail.

18. Nomor Komponen ( ME ).Nomor komponen ( ME ) harus dicantumkan untuk meterial yang tidak dispesifikasikan dalam Meterial Specification. Nomor komponen ( ME )

gasket dan baut harus dicantumkan pada gambar Isometric tapi tidak perlu dicantumkan pada gambar Layout.

19. Sambungan Block Set.* Nomor Block Set harus dicantumkan.* Konfigurasi dan dimensi harus dijelaskan untuk jalur pipa tekanan tinggi.* Lokasi Hose Rack untuk hose station harus dicantumkan.* Steam Trap .

Page 29: Piping Designer (by.simbah)

4. PENGECEKAN LAYOUT DRAWING :Tahap akhir sebelum layout drawing diissue adalah tahap pengecekan. Apabila pada tahap pengecekan tidak ditemukan kesalahan maka layout drawing bisa diissue. Namun apabila ditemukan kesalahan pada layout drawing tersebut maka haruslah dibetulkan lebih dahulu sebelum diissue. Adapun yang perlu diperhatikan dalam pengecekan itu adalah :

1. Title Block / general a. Title block.b. DWG, machine / coordination.c. Reference DWG.No.d. North mark.e. General note.f. Area code ( in title ).g. Key plan.

2. Plot Plan / Elevationa. Plant dimension.b. Equipment No.c. Horizontal equipment, EL.d. FL, EL.e. Vertical equipment : BTL, TTL. EL.

3. P & I Da. Line Size.b. Line No. ( Inc. Ins ).c. Service class / class break.d. Flow direction.e. Instrument Connection ( Incl, Tag. No. ).f. Spectacle blind.g. Valve ( type ).h. Coninuity.i. Process requirement.j. Trace / jacket requirement.k. Sample conn. Type.

4. Equipmenta. Outline dimension.b. Orientation.c. Nozzle size / rating.d. Nozzle projection / elevation.e. Equipment, foundation height.f. Accessory ( Inst, vent, drain, etc ).g. Pump / turbin / comp. Drain.h. Sleeper location.i. Pipe trench location / wide.

5. Architechtual Dwg a. Member of column & beam.b. Clearance to rack / structure member between pipe.c. Clearance to brace between pipe.d. Stanchion lokation / configuration on information DWG.e. Floor opening lokation to joist & beam.f. Operating stage requirement.

Page 30: Piping Designer (by.simbah)

6. Electricala. Cable route check.b. Lighting fixture lokation.c. JB, SB weld outlet lokation.d. Push bottom.

7. Instrumentationa. Inst. Air supply conn. Location number size.b. Cable route check.c. JB. Location.d. Analizer location, size cinnection.e. Steam supply for trace.

8. Supporta. Support span ( vertical / horiz. By standard ).b. Guide / anchor indication location.c. Guide / stopper required clearance(general by standard / special by stess

calc.). d. Horizontal guide span.e. pipe shoe requirement.f. Standard support type No.g. Special support No.h. Supporing beam location EL. Check.i. Confirmity check to floor.j. gusset plate.k. Supporting pad or sadle requirement ( by Standard ).l. Support type selection check to force & moment.m. Strenght check for special support.n. Support on equipment elevation orientation check to support DWG.o. PSV.p. Insert plate lokation.q. Teflon plate for 100k / 80k.

Page 31: Piping Designer (by.simbah)

BAB.V PROCEDURE PENGGAMBARAN ISOMETRIC DRAWING

Yang diuraikan dalam procedure penggambaran ini adalah tata cara umum mengambar teknik untuk gambar Isometric perpipaan.

1. DATA UNTUK GAMBAR ISOMETRIC Gambar Isometric dibuat berdasarkan data edisi terakhir dari :

* Piping & instrument flow diagram ( P & ID ).* Piping study drawing / layout drawing.* Utility header diagram ( UHD ).* Piping material clasification.* Line list.* Standard drawing for piping & pipe support.* Instrument hook up drawing.* Vendor drawing.* Material control area index.

2. TATA CARA PENGGAMBARAN 2.a. Pengertian umum :

Karena Isometric digunakan untuk prafabrikasi rangkaian pipa,Line Test,Lline Checking, dll. Maka Isometric harus memperlihatkan rangkaian detail perpipaan dari ujung yang satu sampai ujung yang lain dan semua dimensi bagian Pipa serta dan komponen pipa lainnya.

2.b. Tata cara yang perlu diperhatikan dalam menggambar Isometric.

* Ukuran kertas.* Skala. X Proporsianal.* Bahasa.* Simbol perpipaan.* Singkatan - singkatan.* Dimensi dan sudut.* Penulisan.

2.c. Hasil Isometric Yang perlu ada sebagai pelengkap :

* Title blocks.* North directions.* Material list ( perincian penggambaran dapat dilihat pada contoh ).

2.d. UraianDijelaskan tentang hal - hal berikut :Hal - hal penting yang harus ada pada Isometric.

* Garis.* Dimensi.* Ketinggian perpipaan.* Rancangan dan komponen.* Piping Block Set .* Arah Valve Handle.* Komponen tambahan perpipaan.

Page 32: Piping Designer (by.simbah)

3. HASIL ISOMETRIC 3.a. Title block

Hal - hal berikut ini perlu dimasukan kedalam kotak yang sesuai :* Nomor gambar dan nama pabrik.* Kode area untuk material control ( jika ada ) yang digunakan.* Nomor sebutan untuk pipa ( line number ).* Hal berikut harus ditandai atau ditulis, sesuai dengan line index : Persyaratan heat treatment ( PWHT ).* Paraf orang yang bertangung jawab dan yang menyetujui.* Tanggal penerbitan ( issue ) harus diisikan dalam kolom “ date “.

3.b. North Direction ( arah utara ). Arah utara pabrik dalam Isometric menunjukan arah atas kiri. Jika aturan diatas tidak dapat dilaksanakan boleh digunakan arah kanan. Bila sebuah perpipaan terdapat pada beberapa isometric, hartus digunakan arah utara yang sama untuk setiap lembar gambar tersebut.

3.c. Daftar Material* Daftar material sesuai dengan sistem.* Pembuatan daftar material tak perlu dilakukan jika gambar belum disetujui

oleh Engineer.* Daftar metrial yang dibuat menurut : ~ Area material control ( kalau ada ). ~ Setiap nomor pipa ( line number ). Dan dibuat disetiap gambar Isometric.* Perubahan material karena perbaikan data dan lain2 tak boleh dibuat tanpa

persetujuan pengendali material ( material controlled ) seandainya material tersebut sudah dicatat dalam sistem komputer.

4. Perincian Pengambaran 4.a. Setiap jalur pipa diperlihatkan dalam satu lembar kertas gambar Isometric Jalur pipa yang rumit dapat diperlihatkan dalam dua lembar gambar terpisah atau lebih.

4.b. Pipa yang memiliki dua specifikasi material atau lebih harus dipisahkan pada Class Break point . Masing - masing bagian harus diperlihatkan dalam lembar gambar terpisah.

4.c. Umumnya, Class Break antara Alloy dan Carbon Steel dibuat seperti gambar berikut.

4.d. Jika pipa cabang digambarkan pada lembaran lain, maka nomor gambar referensi harus ditulis kedalam Referensi DWG.No. dan referensi lanjutan pipa cabang tersebut harus digambarkan seperti berikut :

Page 33: Piping Designer (by.simbah)

5. TAMPILAN GAMBAR5.a. Tata cara yang diperlihatkan dalam menggambar Isometric. Beberapa item berikut ini harus tergambar dalam Isometric.

* Konfigurasi perpipaan.* Semua dimensi ( kecuali fitting ).* Arah aliran.* Nomor garis (sesuai dengan Line Index).* Nomor Alat harus digaris bawahi.* Nozzle alat dengan garis ganda.* Deskipsi jelas untuk Fitting khusus, Valve khusus dan material yang tidak dispesifikasikan.* TF atau BF untuk Eccentric Reducer.* Valve Handle kecuali untuk Flanged Valve.* Instrument Tag number.* Sudut atau arah Flanged Valve bila kedudukan Valve tersebut membentuk sudut terhadap salah satu bidang sumbu koordinat.* Reinforcing Pad dan ketebalannya.* Ketebalan Spectacle Blind dan Orifice Plate.* Semua material pipa yang digunakan.* Kode area * Perincian Orifice Tap* Semua komponen yang ada pada perpipaan seperti control valve dll.

5.c. Dimensi Untuk komponen perpipaan standard tidak ada dimensi yang perlu diperlihatkan.

karena sudah ada dalam Standard Drawing for Piping, kecuali untuk Flanged Valve dan / atau valve model jepit ( Wafer type Valve ). Lokasi semua komponen harus diberi dimensi kecuali untuk Full Coupling, Threaded end Flange dan Union. Semua titik cabang termasuk titik instrument harus diberi dimensi. Gasket dengan ketebalan 3 mm atau lebih harus diperlihatkan

5.d. Ketinggian ( elevasi ) Ketinggian ( elevasi ) perpipaan sebaiknya dituliskan pada garis sumbu pipa (kecuali hal - hal khusus. Sedangkan elevasi pada “ ___ “ dan “ BOP “ harus dicantumkan* Perpipaan yang digambar pada lembaran Isometric* Pada salah satu ujung pipa horizontal utama.

5.e. Penyebutan Untuk KomponenTak dibutuhkan penyebutan untuk komponen yang diperlihatkan dengan simbol standard, kecuali untuk hal berikut :* Setiap komponen perpipaan yang tidak termasuk dalam klasifikasi material yang dipergunakan harus diidentifikasikan dengan ME.No. ( nomor elemen material standard ).* Semua komponen instrument dan Pressure Safety Valve, dan lain - lain harus ditunjukan dengan nomor tag yang diperlihatkan dalam P & ID* Komponen lain yang tidak termasuk yang disebut diatas, atau tidak memiliki simbol standard harus disebutkan namanya.

Page 34: Piping Designer (by.simbah)

5.g. Arah Valve Handle Arah Valve Handle untuk instalasi dicantumkan hanya untuk Welded Valve.

5.h. Arah Aliran Sebagai tambahan terhadap arah aliran fluida, arah aliran untuk komponen yang memiliki karakteristik aliran harus ditunjukan seperti Globe valve, Check valve, Angle valve, dll.

5.i. Tambahan pada pipa termasuk Support Pipa Setiap komponen tambahan termasuk Support Pipa yang dilas langsung pada pipa(kecuali Pipa Shoe) harus ditulis sbb :

* Dummy leg untuk support pipa dan / atau Patch Plate yang dipasang pada pipa - pipa berikut, harus digambarkan : ~ Carbon steel piping yang harus di PWHT ( Post Weld Heat Treatment ). ~ Low alloy steel piping. ~ Hight alloy steel piping.

* Jika indikasi komponen tambahan yang dilas seperti Patch Plate dan pipa dummy padaisometric dibutuhkan, maka lokasi dan gambar harus dibuat sbb : ~ Lokasi Patch plate ditunjukan pada pertengahan plate. ~ Material Dummy dan Patch plate harus sama dengan Pipanya dan dimasukan kedalam daftar material Pipa Dummy

Diameter dan panjang pipa harus disebut. Jika nomor ME material berbeda dari pipanya, nomor ME tersebut harus dicantumkan.

* Jika dua buah Concentric Reducer digunakan untuk memperkecil ukuran pipa, deskripsinya dibuat seperti berikut :

Reducer to be used Description 3” x 2” & 2” x 1” 3” x 2” x 1” c (E) RED 10” x 6” & 6” x 3” 10” x 6” x 3” c (E) RED

Page 35: Piping Designer (by.simbah)

BAB.VIPROCEDURE PENGGAMBARAN PIPE SUPPORT DRAWING

Yang diuraikan dalam prosedur penggambaran ini adalah kebutuhan umum dalam rancangan Support pipa dan pemilihan Support standard. 1. Jenis - jenis support :

* Anchor. * Guide. * Stopper. * Gusset. * Hanger. * Resting. * Spring.

2. Yang perlu diperhatikan : * Material penyangga. * Jarak antar Support. * Rancangan Pipe Support. * Pemilihan Pipe Support. * Penomoran Pipe Support.

1. KEBUTUHAN UMUM PIPE SUPPORT 1.a. Jenis Support

1. Anchor Anchor adalah Support mati ( gerakan kesemua arah dimatikan ) untuk menahan :

* Expansi thermal.* Vibrasi.* Water hammer.

2. Guide * Guide dipasang disisi pipa untuk menahan gerakan kesamping,

tapi membiarkan gerakan axial dari pipa. * Untuk pipa vertical Guide dipasang pada semua Support.

3. Stopper Stopper, dapat dipasang untuk menahan gerakan pipa axial baik

satu arah maupun dua arah. Down stopper dipasang pada titik Support tertinggi pada pipa Vertikal.

4. Gusset

Gusset dipasang pada pipa untuk memperkuat dan meredam vibrasi dari cabang - cabang kecil ( drain, vent, pressure guage ) terutama untuk pipa heavy wall. 5. Hanger Support Adalah support yang dipasang bila pipa yang akan lokasinyadibawah struktur atau bagian lain yang akan menahan beban tersebut.

6. Resting Support

Adalah support yang dipasang dengan meletakan pipa diatas beam, Pipe Rack, pipesleeper dan lain - lain, tanpa dilengkapi dengan guide, anchor, atau stopper.

Page 36: Piping Designer (by.simbah)

7. Spring Adalah support yang memakai pegas sehingga dapat menerima gerakan vertical (keatas maupun kebawah) dengan tetap menyangga beban pipa

Pemasangannya dapat digantungkan (Spring Hanger) atau diletakan diatas tumpuan (Spring Support).

1.b. Material Support* Material Support disesuaikan dengan Standard Pipe Support

* Untuk pipa carbon steel semua komponen pipe support dapat dilas langsung kepipa utama. * Material komponen pipe support untuk Patch Plate ,Dummy, dll. Yang dilas langsung pada permukaan Pipa Alloy atau Stainless Steel harus sama dengan material pipa.

1.c. Jarak Antar Support * Jarak maksimum antar support untuk pipa horizontal harus sesuai dengan Standard Pipe Support * Jarak maksimum antar support untuk pipa Vertikal harus 1.3 kali lipat dari pipa Horizontal.

1.d. Rancangan Pipe Support * Jika Pipe Support dipasang diatas Beam atau Kolom Tahan Api, maka Insert Plate sebagai komponen Support Pipa harus dipilih dari kelompok material tahan api.* Patch Plate harus ditambahkan pada pipa / alat yang disupport apabila :

1. Pipa / alat tersebut adalah alloy steel / stainless steel.2. Diameter pipa itu 18” keatas.

Material patch plate harus sama dengan pipa / alat yang disupport.* Pipa yang membawa beban berat dan pemuaian thermal movementnya cukup besar, perlu dilapisi dengan lembaran Teflon sepanjang titik Supportnya. * Support pipa untuk pipa berikut harus dirancang dengan memperhitungkan vibrasi secara mekanik atau Flushing atau Blow Off .

~ Pipa yang dihubungkan pada kompresor. ~ Pipa Discharge let down Valve . ~ Pipa Blow up Safety Valve. ~ Pipa Back Wash untuk Filter. ~ Pipa aliran dua fasa, khususnya untuk pipa transper.

2. PENOMORAN PIPE SUPPORT * Sistem penomoran Support Pipa disesuaikan dengan

Standard Pipe Support Drawings

* Special Pipe Support diberi nomor secara seri mulai dari 01 untuk setiap gambar Layout perpipaan.