powerpoint

23
JURNAL READING NEURITIS OPTIKUS PEMBIMBING: dr. KUSWAYA WASLAN, Sp.M NIA ANANDA YOSHANDA KRISNA PADDIANSYAH

Upload: yoshanda17

Post on 16-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurnal neuritis optikus

TRANSCRIPT

Jurnal reading Neuritis opticus

Jurnal readingNeuritis optiKusPEMBIMBING: dr. KUSWAYA WASLAN, Sp.M

NIA ANANDAYOSHANDA KRISNA PADDIANSYAHKasus!Wanita 25 th, riw. mata kiri kabur sejak 1 minggu yll.Satu hari sebelum mata kabur, terasa nyeri tumpul di regio periorbital kiri disertai nyeri saat menggerakkan bola mata.Gejalanya berlangsung progresif selama 3 hari ini, perburukan (-)Riw.gejala visual atau neurologis lainnya (-)VOS 20/40 dg kartu Snellen, terdapat penurunan persepsi cahaya dan defek pupil aferen kiri (respon yang lambat dari mata kiri terhadap cahaya atau stimulasi cahaya dibandingkan dengan pupil mata kanan, pada swinging flashlight test).Pembengkakan pada diskus optikus atau pucat dari nervus optikus (-), & pem. nerurologis DBN.Bagaimana sebaiknya evaluasi dan pengobatan pada pasien ini ?Neuritis OptikusMelibatkan inflamasi primer dari nervus optikus.Mungkin berkaitan dengan suatu variasi dari kelainan autoimun sistemikBentuk yang paling sering adalah demyelinisasi neuritis optikus akut, yg dikenal berhubungan dg multipel sclerosis.Demyelinisasi neuritis optikus akutTampak pada 15% - 20% pasien dengan multipel sclerosis, & terjadi beberapa kali selama perjalanan penyakit pada 50% pasien.Selama 10 tahun follow up, multipel sclerosis telah didiagnosis pada 38 % pasien neuritis optikus (pertama kali) uji coba pengobatan neuritis optikus (ONTT).Risiko yang lebih besar pada pasien yang memiliki satu atau lebih lesi demyelinisasi pada MRI otak yg normal, yg tidak dipengaruhi pengobatankortikosteroid jangka panjangLaju kejadian yang lebih tinggi pada pasien multipel sclerosis selama periode follow up yang lebih lama setelah kejadian demyelinisasi yang pertama.

ContdKekambuhan neuritis optikus setelah isolasi sering terjadi.ONTT: Kelompok placebo dalam 10 th follow up, risiko paling sedikitnya 1x kambuh pada 31 % pasien, dan yang terbesar terjadi pada pasien dengan multipel sclerosis yang telah berkembang (48 % pada pasien MS vs 24 % pada pasien tanpa MS).Risiko tinggi dari multipel sklerosis berhubungan dengan neuritis optikus.

Anamnesis dan Pem. Fisik

Diskus optikus tampak normal pada dua atau tiga pasien dengan neuritis optikus; pasien ini dikatakan memiliki neuritis optikus retrobulber Ketika edema (papilitis) terlihat pada pasien dengan neuritis optikus Adanya perdarahan dengan edema diskus optikus mengarahkan pada diagnosis alternatif seperti iskemia anterio neuropati optikus MRIDilakukan rutin, dua minggu setelah onset gejala timbul.MRI orbita pembesaran nervus optikus.Pastikan ada/tidak lesi yang menunjukkan risiko tinggi MS: D > 3 mm, oval, terletak di periventrikuler dari white matter, dan menyebar hingga ke ruang ventrikel.Dalam ONTT, risiko MS dalam 10 tahun setelah neuritis optikus adalah sebesar 56 % diantara pasien dg satu atau lebih lesi pada white matter, dibandingkan dengan 22 % pasien tanpa lesi.

MRI Otak dan Orbita pada Pasien dengan Demyelinisasi Neuritis Optikus Akut

Metode Diagnosis LainIkatan protein oligoklonal dalam CSS untuk memprediksi risiko multipel sklerosis.Multifocal visual evoked potentials dapat menjadi suatu alat yang lebih spesifik dan sensitif untuk mendeteksi demyelinisasi neuritis optikus.Optical coherence tomography untuk menggambarkan ketebalan dari lapisan serat saraf retina.Pengobatan Jangka PendekMethylprednisolone IV mempercepat pemulihan fungsi visual terutama untuk lapang pandang dan sensitivitas kontras (hasil ONTT).Hasil ONTT: Tingkat MS pada dua tahun follow up diantara pasien yang menerima MPD intravena adalah sebesar 7,5 % , dibandingkan dengan 14,7 % diantara pasien yang menerima prednisone dan 16,7 % diantara pasien yang menerima plasebo.

ContdPenelitian acak di Jepang yang menunjukkan pemulihan yang lebih cepat dari tajam penglihatan diantara pasien yang menerima MPD intravena dibandingkan dengan mereka yang menerima obat kontrol (methylcobalamin) tetapi tidak terdapat efek jangka panjang pada outcome visual. Pengobatan Jangka PanjangThe Controlled High-Risk Subjects Avonex Multiple Sclerosis Prevention Study (CHAMPS)Pasien diobati dg interferon beta-1a memiliki penurunan probabilitas komulatif tiga tahun terhadap multipel sklerosis dibandingkan dengan mereka yang menerima plasebo (35 persen vs 50 persen)mereka juga memiliki tingkat yang lebih rendah terhadap lesi baru pada MRI.Pengobatan Jangka PanjangPenelitian lainSelama periode dua tahun, multipel sklerosis ditemukan sedikit signifikan menyerupai perkembangan pada pasien di grup interferon beta-1a dibandingkan pasien di grup plaseboSecara signifikan adanya lesi baru yang lebih kecil pada T2- weighted MRI yang berkembang pada pasien di grup interferon beta-1a.

Pengobatan Jangka PanjangNewly Emerging Multiple Sclerosis for Initial Treatment (BENEFIT)Hasil: 250 ug interferon beta-1b (betaseron) subkutan setiap hari memperlambat perkembangan multipel sklerosis.Pasien di grup interferon juga secara signifikan memiliki lesi lebih kecil pada MRI otak dibandingkan pasien di grup plasebo. Kortikosteroid Dosis TinggiPengobatan neuritis optikus dengan prednisone dosis 1 mg per kilogram per hari telah dihubungkan dengan suatu peningkatan risiko kekambuhan, menunjukkan bahwa terapi ini sebaiknya dihindari.Penelitian: tidak menyediakan data yang memadai tentang risiko kekambuhan neuritis optikus. MeragukanTerapi InterferonTerapi interferon telah diinvestigasi hanya pada pasien dengan demyelinisasi neuritis optikus akut sebagai kejadian pertama demyelinisasi klinis pada dua atau lebih lesi white-matter pada MRI otak.Bukti yang kurang memadai mengenai manfaat pengobatan jangka panjang terhadap pasien dengan satu lesi pada MRIMeragukanImmunoglobulin IVSatu penelitian kecil menyarankan bahwa immunoglobulin intravena mungkin memiliki beberapa manfaat pada pasien dengan neuritis optikus yang teratasi dan residual subtansial defisist visual.Walaupun, penelitian acak lanjutan dengan outcome terukur terhadap tajam penglihatan atau sensitivitas kontras gagal menggambarkan manfaat yang signifikan. MeragukanNeuritis Optikus PediatrikNeuritis akut pada anak-anak berbeda dari bentuk khas pada dewasa.Namun, sebagaimana pada dewasa, kondisi prediktif dari kelanjutan risiko terhadap MS, walaupun perkiraan risiko bervariasi pada penelitian.Pada satu studi longitudinal, MS berkembang pada 13 persen anak-anak dalam 10 th setelah neuritis optikus, & 19 % dalam 20 th.

Pengobatan pada AnakPengobatan dengan methylprednisolone intravena secara umum direkomendasikan jika kehilangan visual bersifat unilateral dan berat atau bersifat bilateral.Terapi interferon dipertimbangkan pada anak-anak dengan MRI otak yang abnormal, tetapi data mengenai efikasi terapi untuk mencegah multipel sklerosis masih kurang pada populasi ini.

GuidelinessParameter praktis dipublikasikan oleh the Quality Standards Subcommittee of the American Academy of Neurology mencatat bahwa MPD intravena mungkin mempercepat pemulihan fungsi visual tetapi belum ada bukti manfaat jangka panjang yang tersedia.Panduan praktis ini mendahului publikasi dari penelitian klinis dari interferon.Rekomendasi

Terima Kasih