presentasi skripsi iuran
TRANSCRIPT
OM SWASTIASTU
PEMUNGUTAN IURAN PEMBANGUNAN PURA KAHYANGAN TIGA DI DESA PAKRAMAN KOTA TABANAN KECAMATAN TABANAN KABUPATEN TABANAN PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA HINDU
IDA BAGUS GEDE WEDA ADNYANA NPM: 06.01. 0950
FAKULTAS ILMU AGAMA UNIVERSITAS HINDU INDONESIA DENPASAR 2010
LATAR BELAKANG MASALAH Kehidupan bermasyarakat tidak pernah terlepas dari masalah hak dan kewajiban. Salah satu hak masyarakat khususnya yang beragama Hindu adalah bersembahyang di Pura Kahyangan Tiga. Mengingat hak tersebut maka kewajiban yang harus dilaksanakan adalah membangun dan memelihara Pura Kahyangan Tiga sebagai benteng setiap desa Pakraman. Pembangunan tentunya akan memerlukan dana yang bisa dipungut dari krama desa sebagai wujud bhakti kepada Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Wasa). Maka daripada itu penulis mencoba untuk mengangkat masalah tentang pemungutan iuran pembangunan pura kahyangan Tiga.
RUMUSAN MASALAH Bagaimana proses pemungutan iuran pembangunan pura kahyangan tiga di desa pakraman kota Tabanan? Bagaimana pemanfaatan iuran masyarakat desa pakraman kota Tabanan dalam membangun pura kahyangan tiga? Nilai pendidikan agama Hindu apakah yang ada dalam pelaksanaan pembangunan pura kahyangan Tiga dengan sistem iuran?
TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui bagaimana proses pemungutan iuran pembangunan pura Kahyangan Tiga di Desa Pakraman Kota Tabanan. Untuk mengetahui pemanfaatan iuran masyarakat desa pakraman Kota Tabanan dalam membangun Pura Kahyangan Tiga. Untuk mengetahui nilai pendidikan agama Hindu apa yang ada dalam pelaksanaan pembangunan pura kahyangan tiga dengan sistem iuran.
LANDASAN TEORI Teori Fungsional Struktural Teori ini mempunyai relevansi dengan proses pemungutan iuran dan pemanfaatan iuran dalam pembangunan Pura kahyangan tiga. Teori pendidikan Transformasi Teori ini mempunyai relevansi dengan nilai pendidikan yang terkandung dalam penelitian ini.
1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu mengeksplorasi dengan cermat dan sistematis terhadap fenomena atau kenyataan sosial tertentu. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini di laksanakan di desa Pekraman Kota Tabanan Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan.
METODE PENGUMPULAN DATA1. Metode Kepustakaan yaitu Pengumpulan data dengan membaca buku, tulisan ilmiah yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas. 2. Metode Observasi Partisipasi yaitu Pengumpulan data dengan mengadakan pengamaatan dan pencatatan dengan sistematis tentang fenomena yang diselidiki.
3. Metode Wawancara yaitu suatu cara untuk memperoleh data lapangan dengan melakukan tanya jawab yang bertumpu pada tujuan penelitian 4. Metode Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengkaji beberapa dokumen atau masa lalu dari desa Pakraman Kota Tabanan.
PROSES PEMUNGUTAN IURAN1. Proses Penyampaian kepada masyarakat yaitu dimulai dengan sangkep dari perangkat desa Pakraman yang dilanjutkan dengan pemberitahuan kepada masing-masing kelian adat anjar. Selanjutnya masing- masing kelihan adat menyampaikan kepada krama banjar dalam sangkep di masing-masing banjar.
STRUKTUR PENYAMPAIANSANGKEP PERANGKAT DESA PAKRAMAN
Kelihan adat Dajan Peken
Kelihan adat Delod Peken
Kelihan adat Dauh Peken
SANGKEP KRAMA BANJAR
2. Proses Pemungutan yaitu dilaksanakan di masing-masing banjar adat pada sangkep yang diadakan setiap bulan. Dimana yang bertugas melakukan pemungutan dan pencatatan di setiap bulan adalah prajuru dari banjar adat. Setelah itu akan dibuatkan pelaporan ke desa pakraman dengan langsung menyerahkan pemungutan iuran tersebut kepada desa pakraman.
Struktur Pemungutan
Sangkep krama banjar setiap bulan
Pembayaran iuran kepada prajuru banjar adat
Pengumpulan dana iuran kepada prajuru desa pakraman
PEMANFAATAN IURAN DI PURA DALEM
BALE SEMANGEN SETELAH DIRENOVASI
BALE PEGAT SETELAH DIRENOVASI
BALE PENYIMPENAN SETELAH DIRENOVASI
BALE GONG SETELAH DIRENOVASI
PEWAREGAN SETELAH DIRENOVASI
BALE PESANDEKAN SETELAH DIRENOVASI
BANGUNAN BALE DANA PUNIA YANG BARU
PEMANFAATAN IURAN DI PURA PUSEH DAN BALE AGUNG
BALE GONG SETELAH DIRENOVASI
BANGUNAN BALE PENYIMPENAN YANG BARU
NATAR BALE AGUNG MENGGUNAKAN BATU SIKAT
NATAR PURA PUSEH MENGGUNAKAN BATU SIKAT
RENOVASI TEMBOK PENYENGKER PURA PUSEH DAN BALE AGUNG
NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG 1. Nilai Pendidikan Religi yang bisa menumbuhkan rasa yakin dan percaya terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa. 2. Nilai Pendidikan Estetika ditransformasikan pada pembuatan Kahyangan tiga melalui iuran terlihat pada bagaimana masyarakat membangun tempat kahyangan tiga.
3. Nilai Pendidikan berkarma terlihat pada cara kehidupan masyarakat tidak hanya dengan membayar iuran melainkan juga dilakukan kegiatan sosial dengan cara ngayah setiap hari minggu pada minggu ke tiga setiap bulan. 4. Nilai Pendidikan upacara yang terlihat dalam penerapan upacara dewa yadnya.
SARAN-SARAN1. Kepada semua lapisan masyarakat Hindu pada umumnya dan desa Pakraman Kota Tabanan selaku pengeming pura Kahyangan Tiga Desa pakraman Kota Tabanan pada khususnya, agar selalu menjaga dan melestarikan apa yang telah diwariskan oleh pendahulu kita dengan cara selalu menyadari akan kewajiban sebagai umat beragama. Para penguasa atau pemerintah agar memberikan perhatian dan bantuan dalam bentuk moril ataupun materiil, guna meningkatkan rasa tanggung jawab spiritual keagamaan dan terpeliharanya pura kahyangan tiga desa pakraman Kota Tabanan baik mengenai pemeliharaan, pembangunan, dan pelestarian agar pura selalu tampak sakral dan disucikan.
2.
3.
Kepada para cendekiawan dan peneliti selanjutnya agar bisa mengadakan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang pura Kahyangan Tiga Desa Pakraman Kota Tabanan agar bisa mengungkap semua hal yang masih tersembunyi dan mengetahui nilai pendidikan dari segala hal yang ditemukan.
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM